Pencarian

Maut Di Udara 1

Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie Bagian 1


http://inzomnia.wapka.mobi
Agatha Christie MAUT DI UDARA Edit & Convert: inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
PARA PENUMPANG Tempat Duduk No. 2 Madame Giselle No. 4 James Ryder No. 5 Monsieur Armand Dupont No. 6 Monsieur Jean Dupont No. 8 Daniel Clancy No. 9 Hercule Poirot No. 10 Doctor Bryant No. 12 Norman Gale No. 13 Countess of Horbury No. 16 Jane Grey No. 17 Yang Mulia Venetia Kerr Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
BAB I DARI PARIS KE CROYDON Matahari bulan September memancar terik di Bandara Le Bourget
sementara para penumpang menyeberang dan naik ke pesawat Prometheus yang akan
berangkat ke Croydon beberapa menit lagi.
Jane Grey adalah salah satu dari penumpang-penumpang yang terakhir masuk dan
duduk di tempatnya, kursi no. 16. Beberapa penumpang telah masuk dari pintu
tengah melalui dapur yang kecil dan dua buah kamar kecil ke bagian depan
pesawat. Hampir semuanya sudah duduk. Di sisi lain gang terdengar pembicaraan
yang cukup ramai, suara tinggi, agak
melengking dari seorang wanita terdengar nyata. Jane merapatkan bibirnya
sedikit. Ia kenal benar dengan jenis suara seperti itu.
"My dear, luar biasa tak tahu Di mana, kata Anda" Juan les Pins" O, ya.
Bukan-Le Pinet-Ya, orang-orangnya sama saja Tentu saja, mari kita duduk bersama.
O, tidak bisa" Siapa-" O,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kemudian, suara seorang pria asing, sopan, "Dengan segala senang hati madame."
Jane mencuri lihat dengan sudut matanya.
Seorang pria kecil agak tua dengan kumis besar dan kepala lonjong seperti telur
dengan sopan sedang memindahkan dirinya dan barang-barang
miliknya dari tempat duduk yang bersebelahan dengan tempat duduk Jane, di sisi
lain gang. Jane memalingkan mukanya sedikit hingga kelihatan olehnya kedua wanita yang
pertemuannya yang tak terduga telah menyebabkan tindakan sopan pria asing
tersebut. Disebutnya Le Pinet telah menimbulkan rasa ingin tahunya, karena Jane
juga baru mengunjungi Le Pinet.
Ia mengenali salah satu dari kedua wanita itu dan ingat bagaimana ia melihatnya
yang" terakhir pada meja judi, tangan-tangannya yang. kecil menggenggam dan
membuka, mukanya yang dipoles halus seperti porselen Dresden berganti-ganti
menjadi merah dan pucat karena menahan emosi.
Dengan sedikit usaha, pikir Jane, ia akan dapat mengingat namanya.
Seorang teman menyebutkan nama itu kepadanya dan mengatakan, "Dia keturunan
bangsawan, tapi bukan yang benar-benar bangsawan, dulu dia hanya gadis rombongan
penyanyi dan penari."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Celaan yang tajam terasa dalam suara temannya, Maisie, yang mempunyai pekerjaan
kelas satu sebagai ahli pijit.
Wanita yang satunya, pikir Jane lagi, adalah yang 'asli'. "Yang biasa berkuda
dan tinggal di county, rumah orang bangsawan sedikit di luar kota," pikir Jane,
yang lalu mengalihkan perhatiannya kepada pemandangan di luar jendela pesawat.
Nampak beberapa pesawat lain.
Satu di antaranya berbentuk seperti kelabang besar dari metal.
Jane berusaha sekuat tenaga untuk tidak melihat ke depan,di tempat duduk yang
tepat berhadapan dengannya, duduk seorang laki-laki muda.
Ia mengenakan pullover berwarna biru agak cerah. Jane berusaha untuk tidak
melihat yang di atas pullover. Karena apabila ia melakukan hal itu, mungkin saja
kedua mata mereka akan beradu dan itu tidak boleh terjadi!
Jane menahan napasnya. Penerbangan ini hanyalah penerbangannya yang kedua, dan
masih cukup menggairahkan untuknya. Nampaknya...
nampaknya mereka akan menyambar benda yang seperti pagar itu... tetapi tidak,
mereka sudah tinggal landas... makin tinggi... makin tinggi...
berputar... dan Le Bourget sudah nampak jauh di bawah.
Penerbangan tengah hari ke Croydon telah dimulai. Pesawat ini membawa dua puluh
satu penumpang, sepuluh orang duduk di bagian depan, sebelas Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
di belakang, dengan dua orang pilot serta dua pramugara. Suara mesin pesawat
teredam baik sekali. Telinga tak perlu disumbat dengan kapas.
Namun demikian, bunyi yang ada cukup membuat orang malas berbicara dan cenderung
untuk tenggelam dalam lamunan.
Sementara pesawat meraung-raung di atas Prancis dalam perjalanan
menuju ke Selat Inggris, penumpang-penumpang di bagian depan sibuk dengan bermacam-macam
pikiran. Jane Grey berpikir, "Aku tak mau melihat ke
arahnya.....Aku tak mau.... Lebih baik tidak. Aku
akan tetap melihat ke luar jendela dan berpikir. Aku harus mencari bahan pikiran
yang pasti-ini yang paling baik untuk membuat lamunanku
mantap, tidak ke mana-mana. Aku akan mulai dari permulaan dan
membayangkan semuanya."
Dengan penuh kemauan ia membelokkan pikirannya kepada yang
disebutnya 'permulaan', yakni pada waktu ia membeli karcis lotre Irlandia.
Memang mahal, tetapi menggairahkan.
Jane ingat akan senda-gurau dan godaan teman-temannya di salon rambut tempat ia
bekerja dengan lima orang gadis lain.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang akan kaulakukan kalau kau menang?"
"Pokoknya, aku tahu."
Rencana-rencana... impian-impian yang muluk...
Akhirnya memang ia tidak memenangkan 'yang itu'-yakni hadiah
utamanya; tetapi ia memenangkan seratus poundsterling.
Seratus poundsterling. "Lebih baik kaupakai yang separuh saja, yang separuh lagi untuk cadangan hari-
hari mendung. Siapa tahu."
"Kalau aku jadi kamu, aku beli mantel bulu-yang top bagusnya."
"Atau pesiar dengan kapal?"
Jane mempertimbangkan usul 'pesiar dengan kapal', tetapi akhirnya ia kembali
kepada keinginannya yang pertama. Satu minggu di Le Pinet. Jane, sementara jari-
jarinya yang cekatan mengelus dan membentuk ikal rambut langganannya dan
mulutnya mengucapkan kalimat-kalimat klise, "Coba kita lihat, kapan Anda
terakhir mengeriting rambut Anda?" "Warna rambut Anda bagus sekali, jarang warna
seperti ini." "Musim panas yang menyenangkan sekali, bukan begitu, Nyonya?"
berpikir sendiri, "Mengapa aku tidak bisa pergi ke Le Pinet?" Dan... sekarang ia
bisa. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pakaian bukan soal. Jane, seperti halnya gadis-gadis London yang bekerja di
tempat-tempat sedemikian, dengan pengeluaran yang sangat sedikit dapat
menciptakan kesan yang.menakjubkan dalam berpakaian. Kuku,
make-up, serta dandanan rambutnya tak tercela.
Jane berangkat ke Le Pinet.
Mungkinkah sekarang, dalam pikirannya, sepuluh hari kunjungan di Le Pinet itu
hanya terkesan dalam satu kejadian saja"
Satu kejadian pada meja rulet yang setiap malam dikunjungi Jane untuk berjudi.
Ia bertekad untuk tidak mengeluarkan lebih dari yang sudah direncanakannya.
Nasibnya sebagai pemula agak buruk. Saat itu malam keempatnya dan taruhannya
vang terakhir untuk malam itu. Sampai
sejauh itu, dengan berhati-hati ia mendasarkan taruhannya pada warna atau pada
angka-angka dibawah dua belas. Kadang-kadang ia menang, tetapi masih lebih
sering kalah. Saat itu ia menunggu, dengan taruhan di tangannya.
Dua nomor, yakni nomor lima dan enam, masih kosong, tanpa taruhan.
Akan dipasangnyakah taruhannya yang terakhir pada salah satu dari kedua nomor
ini" Yang mana" Lima atau enam"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Lima-lima akan segera muncul. Bola telah diputar. Jane mengulurkan tangannya.
Enam... akan dipasangnya pada nomor enam.
Tepat pada waktunya. Ia dan seorang pemain lain di hadapannya
meletakkan taruhannya pada waktu yang hampir bersamaan. Ia pada
nomor enam, orang itu pada nomor lima.
"Rien ne va plus,"* kata bandar.
Bola telah berhenti. "Le numero cing, rouge, impair, manque."**
Jane hampir menangis karena kesal. Bandar menyapu bersih taruhan-
taruhan dan membayar hasil kemenangan taruhan. Pria yang di depannya berkata,
"Hasil kemenangan Anda tidak Anda ambil?"
"Saya menang?" "Ya." "Tetapi saya pasang angka enam." "Tidak. Saya pasang enam, Anda pasang
Iima."Pria itu tersenyum-senyum yang amat menarik. Gigi putih pada muka yang
kecoklatan, mata *Tidak bisa lagi **Nomor'lima, merah, ganjil.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
biru, rambut pendek segar. Dengan setengah percaya Jane mengambil hasil
kemenangannya. Benarkah ini" Ia sedikit bingung. Mungkin juga ia
meletakkan taruhannya pada nomor lima. Ia memandang ragu pria asing itu, sedang
yang belakangan ini dengan enak tersenyum kembali.
"Wah, Anda tinggalkan itu di situ, dengan cepat orang lain yang tidak berhak
akan mengambilnya. Cerita lama."
Dengan anggukan bersahabat ia berlalu. Jane terkesan. Tadinya ia berpikir
mungkin pria itu membiarkannya menang supaya bisa berkenalan
dengannya. Ternyata ia bukan pria macam itu. Ia baik.... (Dan kini, ia duduk di
depannya.) Sekarang semuanya telah berlalu-uangnya sudah dihabiskannya-dua hari yang
terakhir (hari-hari yang agak mengecewakan) di Paris, dan ia dalam perjalanan
pulang. "Lalu apa selanjutnya?"
"Stop," kata Jane kepada pikirannya. "Jangan pikir selanjutnya. Itu hanya akan
membuatmu gelisah." Kedua wanita itu telah berhenti berbicara.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia melihat ke seberang gang. Wanita dengan muka porselen Dresden itu berteriak
jengkel sambil memeriksa kukunya yang patah. Ia membunyikan bel dan ketika
seorang pramugara berjas putih muncul ia berkata,
"Panggil pelayanku ke sini. Ia ada di kompartemen lain."
"Baik, Nyonya."
Pramugara itu dengan sangat hormat, cepat, dan efisien menghilang lagi.
Seorang gadis Prancis berambut hitam dan berpakaian hitam muncul. Ia membawa
sebuah kotak perhiasan. Lady Horbury berkata kepadanya dalam bahasa Prancis,
"Madeleine, bawa ke sini kotak morocco* ku yang merah."
Gadis pelayan itu berjalan lagi di sepanjang gang. Di ujung ruang pesawat
terdapat setumpuk babut dan peti-peti.
Gadis itu kembali dengan membawa sebuah kotak dandanan merah kecil.
Cicely Horbury mengambilnya dan menyuruh pergi pelayannya.
"Biar saja, Madeleine. Tinggalkan saja di sini."
Pelayan itu keluar lagi. Lady Horbury membuka kotak yang lapisan
dalamnya sangat indah itu dan mengeluarkan sebuah kikir kuku. Lalu ia memandang
mukanya sendiri pada kaca kecil dengan lama dan penuh
perhatian dan menyentuhnya di sana sini-sedikit bedak, sedikit krem bibir.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jane mencibirkan bibirnya dengan penuh rasa cela; lalu mengalihkan pandangannya
lebih jauh. Di belakang kedua wanita itu duduk pria asing kecil yang telah
memberikan kursinya kepada wanita yang 'benar-benar bangsawan' itu.
Badannya terbungkus pakaian hangat yang kelihatan
*Kulit kambing yang halus
terlalu hangat dan ia tidur nyenyak. Mungkin karena merasa ada yang
memperhatikan, ia membuka matanya, melihat kepada Jane sebentar, lalu menutupnya
lagi. Di sebelahnya duduk seorang pria tinggi berambut putih dengan muka berwibawa.
Sebuah kotak tempat seruling terletak di depannya dan ia sedang menggosok
serulingnya dengan penuh rasa sayang. Lucu, pikir Jane, ia tidak kelihatan
seperti seorang seniman, lebih mirip seorang dokter atau ahli hukum.
Di belakang kedua orang itu duduk dua orang pria Prancis, yang satu berjenggot
sedangkan yang satu lagi kelihatan jauh lebih muda-mungkin anaknya. Mereka
sedang berbicara dengan penuh gairah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Di sisi pesawat di mana ia sendiri duduk, pandangan Jane tertutup oleh pria ber-
pullover biru itu, dengan siapa ia berusaha keras untuk tidak bertemu pandang.
"Gila benar... mengapa aku berdebar-debar begini. Seperti gadis tujuh belas
tahun saja," pikir Jane dengan rasa benci kepada dirinya sendiri. Di depannya,
Norman Gale berpikir, "Ia cantik-cantik sekali... Ia mengenaliku.
Ia kelihatan begitu kecewa waktu taruhannya tidak kena. Melihat
kegembiraannya waktu menang jauh lebih berharga daripada taruhan itu.
Aku berhasil mengelabuinya... Senyumnya sangat menarik, gusinya sehat dan
giginya bagus.... Sial benar, aku berdebar-debar. Tenanglah, hatiku...."
Kepada pramugara yang membungkuk di sampingnya untuk
menunjukkan menu Norman berkata, "Saya mau lidah sapi dingin."
Countess of Horbury berpikir, "Ya Tuhan, apa yang akan kulakukan"
Kacau sekali, benar-benar kacau. Hanya satu jalan keluar yang aku tahu.
Kalau saja aku punya keberanian. Bisakah aku melakukannya" Mungkin bisa kupakai
gertak sambal. Perasaanku tidak tenang sama sekali. Karena kokain. Mengapa aku
jadi kecanduan kokain" Mukaku jadi jelek...
keterlaluan jeleknya. Si macan Venetia Kerr membuatku lebih tidak tenang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia selalu memandangku seperti melihat kotoran. Ia menginginkan Stephen untuk
dirinya sendiri. Dan, ia tidak mendapatkannya. Mukanya yang panjang itu membuat
tegang syarafku. Persis seperti kuda. Aku benci wanita-wanita bangsawan county
ini. Ya Tuhan, apa yang harus


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kulakukan" Aku harus mengambil keputusan. Perempuan sial itu
bersungguh-sungguh dengan ancamannya,..."
Ia mengambil kotak rokok dari dalam tasnya dan memasang sebatang
rokok pada sebuah gagang rokok yang panjang. Tangannya sedikit
gemetar. Yang Mulia Venetia Kerr berpikir, "Pelacur rendah. Itulah dia. Mungkin saja ia
ahli dalam teknik, tetapi ia betul-betul pelacur dari ujung ke ujung.
Kasihan Stephen... kalau saja ia bisa membuangnya...."
Kini gilirannya mencari kotak rokoknya. Diterimanya tawaran korek api Cicely
Horbury. Si pramugara berkata, "Maaf, Nyonya-nyonya, dilarang merokok."
Cicely Horbury berkata, "Persetan!"
M. Hercule Poirot berpikir, "Ia cantik, si kecil yang di sana itu. Dagunya
menunjukkan kemauan keras. Mengapa ia kelihatan gelisah" Mengapa ia Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berusaha begitu keras untuk tidak melihat kepada pria muda tampan yang duduk di
seberangnya itu"' Ia sadar betul akan kehadiran pria itu dan sebaliknya pria itu
juga sangat tertarik kepadanya.... -
Pesawat tiba-tiba meloncat sedikit dariketing-giannya, "Perutku,"-pikir Hercule
Poirot, dan menutup matanya rapat-rapat.
Di sampingnya, Dr Bryant, sambil mengelus serulingnya dengan tangan-tangannya
yang gugup berpikir, "Aku tidak bisa mengambil keputusan.
Benar-benar tidak bisa. Ini adalah titik balik karirku...."
Dengan gugup ia mengeluarkan serulingnya dari kotaknya, dan
mengelusnya dengan penuh rasa sayang . . Musik.... Di dalam musik ada pelarian
dari semua kerisauanmu. Dengan setengah tersenyum ia
mengangkat serulingnya ke bibirnya, lalu meletakkannya lagi. Pria kecil berkumis
yang duduk di sebelahnya tidur nyenyak. Untuk sesaat saja, pada waktu pesawat
meloncat turun tadi, ia kelihatan pucat sekali. Dr. Bryant bersyukur bahwa ia
sendiri tidak pernah mengalami mabuk-udara, atau mabuk-laut, atau mabuk waktu
naik kereta api.... Tuan Dupont bapak berbalik dengan penuh gairah dan berteriak kepada Tuan Dupont
anak yang duduk di sebelahnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tak bisa disangsikan lagi. Mereka semuanya salah, orang-orang Jerman, orang-
orang Amerika, orang-orang Inggris! Mereka salah menentukan tanggal barang-
barang tembikar bersejarah itu. Ambil saja sebagai contoh barang-barang Sa-
marra-" Jean Dupont, tinggi, kulitnya putih, dengan sikap malas yang agak dibuat-buat,
berkata, "Kau harus mengambil bukti dari .semua sumber. Tali Halaf, Sakye Geuze-"
Mereka melanjutkan diskusi mereka.
Armand Dupont membuka tas atase-nya yang sudah lusuh.
"Pipa-pipa Kurdistan ini misalnya, buatan sekarang. Hiasannya hampir persis sama
dengan hiasan pada barang-barang tembikar dari tahun 5000
SM." Gerakan tangannya hampir saja menyapu piring yang baru saja diletakkan di
depannya oleh si pramugara.
Mr. Clancy, seorang penulis cerita detektif, berdiri dari tempat duduknya di
belakang Norman Gale dan berjalan ke ujung ruang pesawat, mengambil jadwal
kereta api kontinental dari saku jas hujannya dan membawanya kembali ke tempat
duduknya untuk mulai merancangkan sebuah alibi
yang ruwet untuk cerita yang sedang ditulisnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mr. Ryder, di tempat duduk di belakangnya, berpikir, "Aku harus bisa mengatur
keuanganku, tetapi ini bukan soal yang mudah. Aku tak tahu bagaimana aku akan
memperoleh uang untuk dividen yang akan datang....
Kalau kami bisa lolos dari dividen ini, semuanya akan -beres.... Oh, persetan!"
Norman Gale berdiri dan berjalan menuju ke toilet. Segera sesudah ia pergi Jane
mengambil sebuah cermin dan memeriksa mukanya dengan teliti. Ia juga mengenakan
bedak dan pemerah bibir. Seorang pramugara meletakkan kopi di depannya.
Jane melihat ke luar jendela. Di bawah, Selat Inggris nampak biru dan berkilat.
Seekor lebah mengitari kepala Mr. Clancy ketika ia sedang berpikir tentang
jadwal kereta pukul 19.55 di Tzaribod, dan dengan tidak sadar ia
memukulkan tangannya ke arah lebah itu. Lebah itu lalu terbang untuk memeriksa
cangkir-cangkir kopi tuan-tuan Dupont.
Jean Dupont membunuhnya dengan jitu.
Di dalam ruang pesawat keadaan menjadi tenang. Tidak ada percakapan lagi, akan
tetapi pemikiran-pemikiran terus berlanjut....
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jauh di ujung ruang pesawat, di kursi no.2, kepala Madame Giselle sedikit
tertunduk ke depan. Orang yang melihat akan berpikir bahwa ia
tidur. Akan tetapi ia tidak tidur. Ia juga tidak berbicara dan juga tidak
berpikir. Madame Giselle telah meninggal....
Bab II PENEMUAN Henry mitchell, yang senior di antara kedua pramugara pesawat, berjalan dengan
cepat dari meja ke meja memberikan bon. Setengah jam lagi mereka akan berada di
Croydon. Ia mengambil catatan-catatan dan alat-alat makan dari meja-meja,
membungkuk sambil berkata, "Terima kasih, Tuan.
Terima kasih, Nyonya."
Pada meja di mana kedua orang Prancis itu duduk ia harus menunggu sebentar
karena keduanya sedang berbincang dengan sangat ramai. Lagi pula, uang persennya
toh tidak akan banyak, pikirnya dengan muram. Dua orang penumpang sedang tidur,
pria kecil dengan kumis besar itu, dan wanita tua yang duduk di ujung ruang
pesawat. Ia selalu' memberi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
persenan yang lumayan, sudah beberapa kali ia melihatnya dalam
penerbangan-penerbangan lain. Karenanya, ia tidak membangunkannya.
Pria kecil berkumis itu terbangun dan membayar rekeningnya untuk
sebotol air soda dan beberapa potong biskuit.
Mitchell membiarkan penumpang lain yang masih tidur itu meneruskan tidurnya
selama mungkin. Kira-kira lima menit sebelum mereka sampai ke Croydon ia berdiri di
sebelahnya serta membungkukkan badannya ke arahnya.
"Maaf, Nyonya, ini bon Anda."
Dengan sikap hormat ia menyentuh bahu wanita itu dengan tangannya.
Wanita itu tidak terbangun. Henry mengeraskan sentuhannya sambil
mengguncangnya pelahan, akan tetapi tubuh wanita itu malah merosot ke bawah.
Mitchell membungkukkan badannya untuk melihat, lalu berdiri tegak kembali dengan
muka pucat. *** Albert Davis, pramugara kedua, berkata, "Ah! Kau bercanda!" "Betul! Aku tak
bercanda!" Mitchell pucat dan gemetaran. "Kau pasti, Henry?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Seratus persen pasti. Sedikitnya-yah, mungkin tiba-tiba ia mendapat serangan
jantung." "Kita akan sampai di Croydon beberapa menit lagi."
"Kalau ia hanya..."
Untuk beberapa saat lamanya mereka tidak tahu apa yang harus
dilakukan-kemudian mengatur tindakan yang akan diambil. Mitchell
kembali ke ruang belakang pesawat. Ia berjalan dari meja ke meja, membungkukkan
badannya dan menggumam dengan tegas,
"Maaf, Tuan, apakah Anda kebetulan seorang dokter?"
Norman Gale berkata, "Saya dokter gigi. Tetapi apabila ada yang bisa saya
bantu...?" Ia setengah berdiri dari tempat duduknya.
"Saya dokter," kata Dr. Bryant. "Ada apa?"
"Nyonya yang di ujung itu-dia kelihatan tidak begitu sehat."
Bryant berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mengikuti pramugara itu. Diam-
diam, pria kecil dengan kumis istimewa itu mengikuti mereka.
Dr. Bryant membungkukkan badannya pada tubuh yang merosot di kursi no.2 itu,
tubuh seorang wanita setengah baya yang agak gemuk, dalam pakaian hitam yang
tebal. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pemeriksaan dokter berjalan cepat.
Ia berkata, "Ia sudah mati."
Mitchell berkata, "Apa kata Anda, serangan jantung tiba-tiba?"
"Itu tidak bisa saya katakan tanpa pemeriksaan yang mendetil. Kapan Anda
terakhir melihatnya dalam keadaan hidup, maksud saya?"
Mitchell berpikir. "Ia baik-baik saja waktu saya membawakan kopinya." "Kapan itu?"
"Yah, tiga perempat jam yang lalu-kira-kira. Kemudian, waktu saya membawakan
rekeningnya, saya kira ia masih tidur...."
Bryant berkata, "Ia telah meninggal sedikitnya setengah jam yang lalu."
Pembicaraan mereka mulai menarik perhatian para penumpang yang lain-kepala-
kepala berpaling ke arah mereka. Leher-leher terjulur untuk mendengar apa yang
dikatakan. "Saya kira mungkin sekali ia tiba-tiba kena serangan jantung, ya?" Mitchell
menduga-duga dengan pemih harapan.
Ia berpegang teguh pada teorinya tentang serangan penyakit yang tiba-tiba. Adik
perempuan istrinya sering mengalaminya. Ia merasa bahwa Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
serangan jantung yang tiba-tiba adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam
kehidupan sehari-hari hingga semua orang bisa memahaminya.
Dr. Bryant tidak berniat memberikan pendapatnya. Ia hanya
menggelengkan kepalanya dengan luka penuh tanda tanya. ada suara
berbicara dari arah siku lengannya; suara pria berkumis yang terbungkus rapat
dalam pakaian hangat. "Ada luka kecil," katanya, "di lehernya." Ia berbicara dengan hati-hati, seperti
berbicara kepada orang lain yang lebih ahli. "Betul," kata Dr. Bryant.
Kepala wanita itu terkulai ke samping. Ada luka bekas tusukan yang kecil sekali
di satu sisi lehernya. "Pardon..." Kedua Tuan Dupont ikut datang mendekat. Mereka telah mendengar
pembicaraan itu selama beberapa waktu lamanya. "Anda bilang Nyonya ini telah
meninggal dan ada luka di lehernya?"
Yang berbicara adalah Jean, Dupont yang lebih muda.
"Bolehkah saya memberikan pendapat" Tadi ada seekor lebah yang terbang ke sana
kemari. Saya telah membunuhnya." Ia menunjukkan bangkai lebah di cawan kopinya.
"Mungkinkah nyonya yang malang ini meninggal karena sengatan lebah" Saya dengar
itu pernah terjadi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mungkin saja," Bryant mengiakan. "Saya pernah mengalami kasus seperti itu. Ya,
pasti itu satu kemungkinan, apalagi kalau ada kelemahan
jantung...." "Ada yang sebaiknya saya lakukan, Dokter?" tanya pramugara. "Kita akan segera
sampai di Croydon." "Betul, betul," kata Dr. Bryant sambil menyingkir sedikit. "Tidak ada yang bisa
dikerjakan. Er... mayat itu tidak boleh disentuh, Pramugara."
"Ya, Dokter, saya mengerti."
Dr. Bryant baru saja akan melangkah kembali ke tempat duduknya waktu ia melihat
dengan heran kepada pria asing berpakaian tebal yang sedang memperhatikan lantai
tempatnya berdiri. "Tuan," katanya, "sebaiknya Anda kembali ke tempat duduk Anda. Kita akan segera
sampai di Croydon." "Betul, Tuan," kata pramugara. Ia mengeraskan suaranya, "Harap semua kembali ke
tempat duduk masing-masing."
"Pardon," kata pria kecil itu. "Ada sesuatu..."
"Sesuatu?" "Betul, sesuatu yang telah terabaikan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan ujung sepatunya ia menunjukkan apa yang dimaksudkannya.
Pramugara dan Dr. Bryant mengikuti tindakan tersebut dengan mata
mereka. Pandangan mereka menangkap kilatan warna kuning dan hitam di lantai,
sedikit tertutup oleh tepi rok hitam wanita itu.
"Lebah lagi?" tanya dokter itu heran.
Hercule Poirot berlutut. Ia mengambil sebuah jepitan kecil dari dalam sakunya
dan mempergunakannya dengan cermat. Ia berdiri dengan hasil jepitannya.
"Ya," katanya, "mirip sekali dengan lebah, tetapi bukan lebah!"
Ia memutar-mutarkan benda itu ke sana kemari sehingga baik dokter maupun
pramugara itu dapat melihatnya dengan jelas. Sebuah simpul kecil terbuat dari
sutra berbulu halus berwarna Jingga dan hitam, diikatkan pada sebuah duri
panjang yang ganjil bentuknya dan ujungnya berwarna kehitaman.
"Astaga! Astaga!" pekik si kecil Mr. Clancy, yang telah meninggalkan tempat
duduknya dan berusaha sekuat tenaga untuk menjulurkan
kepalanya melewati bahu pramugara. "Luar biasa, sungguh luar biasa, benar-benar
benda yang paling luar biasa yang pernah kulihat dalam Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
hidupku. Dunia-akhirat, aku tak akan bisa percaya kalau tidak melihatnya
sendiri." "Dapatkah Anda jelaskan apa yang Anda maksudkan, Tuan?" tanya pramugara. "Anda
mengenali benda ini?"
"Mengenali benda ini" Tentu saja saya mengenalinya." Mr. Clancy merasa bangga
dan sangat puas. "Benda ini, Tuan-tuan, adalah duri yang ditembakkan dari sebuah
sumpitan yang merupakan senjata penduduk
asli suatu suku bangsa-er- saya tidak ingat pasti apakah salah satu dari suku-
suku bangsa di Amerika Selatan atau penduduk asli Borneo; akan tetapi yang saya
tahu pasti ini adalah semacam anak panah yang
dibidikkan dengan sebuah sumpitan, dan keras dugaan .saya bahwa di ujungnya..."
"Terdapat racun panah terkenal bangsa Indian Amerika Selatan," sambung Hercule
Poirot. Lalu ia menambahkan, "Mais enfin! Est-ce que c'est possible?"
"Memang luar biasa sekali," kata Mr. Clancy, masih dengan penuh gairah.
"Seperti yang saya katakan, betul-betul luar biasa. Saya sendiri penulis cerita
detektif, tetapi menyaksikan sendiri dalam kehidupan nyata..."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia tidak bisa lagi menggambarkan perasaannya dengan kata-kata.
Pesawat bergerak miring perlahan-lahan, dan mereka yang berdiri
terhuyung sedikit. Pesawat terus berputar untuk mendarat di Bandara Croydon.
*Mungkinkah itu" BAB III CROYDON Pramugara dan dokter tidak lagi menangani keadaan. Tempat mereka
diambil alih oleh pria kecil berpakaian hangat yang kelihatan agak aneh itu. Ia
berbicara dengan penuh wibawa dan dengan penuh kepercayaan diri sehingga tidak
seorang pun membantahnya.
Ia berbisik pada Mitchell, dan yang belakangan ini mengangguk, lalu pergi
berjalan melewati para penumpang serta menempatkan dirinya pada jalan masuk
melalui toilet ke ruang depan pesawat.
Pesawat kini bergerak di sepanjang jalur pendaratan, dan akhirnya berhenti.
Mitchell berkata dengan suara yang dikeraskan,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, kami terpaksa meminta Anda semua untuk tetap duduk
di kursi Anda masing-masing sampai orang yang
berwewenang menangani kejadian ini datang. Mudah-mudahan Anda
tidak perlu menunggu terlalu lama."
Perintah yang masuk akal ini dapat diterima oleh hampir semua orang yang berada
di ruang pesawat, namun demikian satu orang mengajukan protes dengan suara yang
lantang. "Omong kosong," teriak Lady Horbury dengan marah. "Tidak tahukah Anda siapa


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

saya" Anda harus membiarkan saya turun dengan segera."
"Maaf, sekali, Nyonya. Tidak ada pengecualian."
"Tapi ini gila, benar-benar gila!" Cicely mengentakkan kakinya ke lantai dengan
marah. "Aku akan laporkan kamu pada perusahaan. Keterlaluan benar, kita disekap
di sini dengan sesosok mayat."
"Sudahlah, Sayang." Venetia Kerr berkata dengan suara yang menunjukkan
keningratannya, "Memang mengesalkan, akan tetapi kukira kita harus mematuhinya."
Ia sendiri duduk dan mengeluarkan sebuah kotak rokok.
"Bolehkah saya merokok sekarang, Pramugara?"
Mitchell berkata, "Saya kira sekarang tidak apa, Miss."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia menoleh ke samping. Davis telah selesai membiarkan penumpang dari ruang depan
pesawat keluar melalui pintu darurat dan sekarang sedang pergi, mencari orang
yang berwewenang. Sebenarnya mereka tidak menanti terlalu lama, akan tetapi bagi para penumpang
rasanya setengah jam telah lewat sebelum seorang yang
berbadan tegap seperti militer berpakaian sipil ditemani oleh seorang polisi
berpakaian seragam, berjalan dengan cepat menyeberangi bandara menuju ke tangga
pesawat dan naik ke atas pesawat melalui pintu yang dibuka oleh Mitchell.
"Nah, ada apa ini?" tanya pendatang baru itu dengan suara yang tegas dan resmi.
Ia mendengarkan Mitchell, lalu mendengarkan Dr. Bryant, dan
melemparkan pandangan sekilas ke arah tubuh lunglai wanita yang telah meninggal
itu. Ia memberikan perintah kepada si polisi, lalu berbicara kepada para penumpang,
"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, harap Anda semua ikut dengan saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia membawa mereka keluar dari pesawat dan menyeberangi bandara,
namun tidak untuk masuk ke kantor bea dan cukai seperti lazimnya, melainkan ke
sebuah ruangan khusus. "Saya harap saya tidak perlu membuat Anda sekalian menunggu lebih lama dari yang
diperlukan." "Inspektur," kata Mr. James Ryder, "saya ada janji bisnis penting di London."
"Maaf saja, Tuan."
"Saya Lady Horbury. Saya anggap sangat keterlaluan bahwa saya ditahan seperti
ini!" "Saya menyesal sekali, Lady Horbury, tetapi keadaan ini sangat serius.
Nampaknya seperti kasus pembunuhan."
"Racun panah orang Indian Amerika Selatan," gumam Mr. Clancy setengah melamun,
dengan senyum bahagia tersungging di bibirnya.
Inspektur melihat kepadanya dengan penuh curiga.
Si ahli arkeologi Prancis berbicara dengan penuh gairah dalam bahasa Prancis,
sedangkan si Inspektur menanggapinya dengan perlahan dan hati-hati dalam bahasa
yang sama. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Venetia Kerr berkata, "Semuanya ini sungguh membosankan, tetapi saya kira Anda
hanya melaksanakan tugas Anda, Inspektur." Dan dijawab oleh orang yang
bersangkutan, "Terima kasih, Madame," dengan suara yang menunjukkan rasa terima
kasih. Ia melanjutkan, "Silakan Anda semua duduk sebentar di sini. Saya perlu berbicara sebentar dengan
Dokter... er... Dokter..."
"Bryant, nama saya."
"Terima kasih. Silakan mengikuti saya, Dokter."
"Bolehkah saya membantu dalam wawancara Anda?"
Yang baru saja berbicara adalah si pria dengan kumis istimewa.
Si Inspektur melihat kepadanya. Kata-kata yang pedas hampir saja terlepas dari
bibirnya. Tiba-tiba mukanya berubah. "Maaf, M. Poirot," katanya. "Anda terbungkus begitu
rapat, saya tidak mengenali Anda tadi. Tentu saja Anda boleh ikut."
Ia membuka pintu serta memegangnya untuk membiarkan Bryant dan
Poirot masuk, diikuti oleh pandangan penuh curiga dari semua yang ada di situ.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mengapa ia boleh masuk sedangkan kita harus menunggu di sini?" teriak Cicely
Horbury. Venetia duduk dengan tenang di sebuah bangku.
"Mungkin ia polisi Prancis," katanya, "atau mata-mata bea dan cukai."
Ia menyulut rokoknya. Norman Gale berkata dengan agak malu-malu kepada Jane,
"Saya kira saya melihat Anda di-er-Le Pinet."
"Saya memang baru dari Le Pinet."
Norman Gale berkata, "Tempat yang indah sekali. Saya suka pohon-pohon
cemaranya." Jane berkata, "Ya, baunya sedap sekali."
Lalu mereka diam selama beberapa waktu, tidak pasti apa yang akan dikatakan.
Akhirnya, Gale berkata, "Saya-er-langsung mengenali Anda di pesawat."
Jane menunjukkan perasaan herannya. "Betulkah?"
Gale berkata, "Menurut Anda, wanita itu benar-benar dibunuh?"
"Saya rasa begitu," kata Jane. "Agak mendebarkan hati, tetapi juga mengerikan."
Dan ia bergidik sedikit. Norman Gale bergerak mendekat sedikit seperti hendak
melindungi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuan-tuan Dupont bercakap-cakap berdua dalam bahasa Prancis. Mr.
Ryder membuat kalkulasi-kalkulasi dalam buku kecilnya serta berkali-kali melihat
ke jam tangannya. Cicely Horbury duduk gelisah. Kakinya
mengetuk- ngetuk lantai dengan tidak sabar. Ia menyulut rokoknya dengan tangan gemetar.
Seorang polisi berbadan tinggi besar dan mengenakan seragam biru
bersandar pada daun pintu di sebelah dalam ruangan dengan wajah yang tidak
menunjukkan perasaan apa-apa.
Di sebuah ruangan di dekatnya, Inspektur Japp sedang berbicara dengan Dr. Bryant
dan Hercule Poirot. "Anda punya kecakapan khusus untuk muncul di tempat-tempat yang sama sekali
tidak terduga, M. Poirot."
"Apakah bandara Croydon tidak sedikit di luar daerah ronda Anda, Inspektur?"
tanya Poirot. "Yah, saya sedang mengejar seekor buaya yang agak besar dalam usaha
penyelundupan. Kebetulan saja saya berada di sini. Ini kasus paling menakjubkan
yang pernah saya temui dalam beberapa tahun belakangan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ini. Nah, sekarang, mari kita mulai saja. Pertama-tama, Dokter, mungkin Anda
bisa memberikan nama dan alamat Anda pada saya."
"Roger James Bryant. Saya spesialis penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan.
Alamat saya adalah 329 Harley Street."
Seorang polisi pendiam duduk pada sebuah meja dan menuliskan
semuanya. "Ahli bedah kami, tentu saja, akan memeriksa mayat itu," kata Japp, "akan tetapi
kami memerlukan Anda untuk hadir pada pemeriksaan mayat itu, Dokter."
"Tentu saja, tentu saja,"
"Dapatkah Anda memberi tahu kami perkiraan waktu meninggalnya?"
"Wanita itu pasti sudah meninggal paling sedikit setengah jam sebelum saya
memeriksanya, yakni beberapa menit sebelum kami sampai di
Croydon. Itu perkiraan saya yang paling dekat, tetapi pramugara
mengatakan bahwa ia berbicara dengannya kira-kira sejam sebelumnya."
"Well, itu lebih mempersempit perkiraan. Saya kira Anda tidak melihat apa-apa
yang mencurigakan?" Dokter Bryant menggelengkan kepalanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan saya, saya tertidur," kata Poirot dengan penuh rasa sesal. "Saya selalu
mabuk di udara, hampir sama payahnya dengan di laut. Karenanya saya selalu
membungkus badan saya hangat-hangat dan berusaha untuk tidur."
"Perkiraan Anda tentang sebab-sebab kematian, Dokter?"
"Saya tidak suka memberikan suatu pendapat yang pasti pada taraf ini. Itu harus
ditentukan dengan pemeriksaan dan analisa post-mortem."*
Japp mengangguk tanda mengerti.
"Nah, Dokter," katanya, "saya kira kami tidak perlu menahan Anda lebih lama lagi
sekarang. Tetapi kami terpaksa meminta Anda-er- menjalani prosedur yang berlaku.
Semua penum- *pemeriksaan mayat pang harus melakukannya juga. Kami tidak bisa membuat pengecualian."
Dr. Bryant tersenyum "Saya lebih suka apabila Anda memastikan bahwa saya tidak
menyembunyikan-er-sumpit-an ataupun senjata-senjata lain yang
mematikan dalam tubuh saya," katanya dengan kaku.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Rogers akan melakukan itu." Japp mengangguk pada bawahannya.
"Omong-omong, Dokter, menurut Anda apa kiranya yang terdapat di sini...?"
Ia menunjuk pada duri kehitaman yang terletak di dalam sebuah kotak kecil di
atas meja di depannya. Dr. Bryant menggelengkan kepalanya.
"Susah ditebak tanpa analisa. Curare adalah jenis racun yang biasa dipergunakan
oleh penduduk asli, saya kira."
"Bisakah itu dipakai dalam kasus seperti ini?"
"Curare sangat cepat reaksinya."
"Tetapi tidak mudah diperoleh, ya?"
"Sama sekali tidak untuk seorang awam."
"Kalau begitu kami harus menggeledah Anda dengan lebih teliti," kata Japp yang
selalu suka bercanda. "Rogers!"
Dokter dan polisi bersama-sama meninggalkan ruangan.
Japp memiringkan kursinya ke belakang dan melihat ke pada Poirot.
"Kasus yang ganjil, ini," katanya. "Agak terlalu sensasional. Maksud saya,
sumpitan dan anak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
panah beracun dalam pesawat terbang-menyakitkan hati orang yang
berakal." "Kata-kata yang sangat dalam artinya, Kawan," kata Poirot.
"Dua anak buah saya sedang memeriksa pesawat," kata Japp. "Seorang ahli sidik
jari dan juru potret juga akan segera datang. Sebaiknya sekarang kita menemui
pramugara." Ia berjalan menuju ke pintu dan memberikan perintah. Kedua orang
pramugara dipersilakan masuk. Pramugara yang lebih muda kelihatan sudah lebih
tenang, bahkan agak bergairah. Pramugara yang satunya masih kelihatan pucat dan
takut. "Tenang saja, Bung," kata Japp. "Silakan duduk. Anda bawa paspor-paspornya"
Bagus." Ia memeriksa paspor-paspor itu dengan cepat.
"Ah, ini dia. Marie Morisot-paspor Prancis. Anda tahu tentang dia?"
"Saya pernah melihatnya sebelum ini. Ia sering bolak-balik ke Inggris," kata
Mitchell. "Aa! Untuk urusan bisnis. Anda tahu bisnis apa?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mitchell menggelengkan kepalanya. Pramugara yang muda berkata, "Saya ingat
pernah melihatnya juga. Pada penerbangan yang lebih awal-jam delapan dari
Paris." "Yang mana dari Anda yang melihatnya terakhir dalam keadaan hidup?"
"Dia."' Pramugara yang muda menunjuk pada temannya.
"Betul," kata Mitchell. "Pada waktu saya mengambilkan kopinya."
"Waktu itu ia kelihatan bagaimana?"
"Saya tidak memperhatikan. Saya hanya memberikan gula kepadanya dan menawarkan
susu, tapi ditolaknya."
"Jam berapa itu?"
"Wah, susah untuk mengatakannya dengan tepat. Waktu itu kami di atas Selat
Inggris. Sekitar jam dua."
"Ya, kira-kira," kata Albert Davis, pramugara yang lain.
"Kapan Anda melihatnya sesudah itu?" "Waktu saya mengedarkan bon."
"Jam berapa itu?"
"Kira-kira seperempat jam sesudahnya. Saya mengira dia tidur-wah, pasti ia sudah
meninggal waktu itu!"
Suara pramugara itu kedengaran seperti sedang terpesona.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda tidak melihat ini...?" Japp menunjuk pada anak panah kecil yang berbentuk
seperti lebah itu. "Tidak, Tuan." "Dan Anda, Davis?"
"Saya melihatnya yang terakhir waktu memberikan biskuit untuk disantap dengan
keju. Waktu itu ia baik-baik saja."
"Bagaimana pembagian tugas kalian dalam menyajikan makanan?" tanya Poirot.
"Apakah kalian berbagi tugas dalam meladeni penumpang bagian depan dan
belakang?" "Tidak, Tuan, kami mengerjakannya bersama-sama. Sup dahulu, lalu daging dan
sayuran dan salad, kemudian makanan manisnya, dan sebagainya. Biasanya kami
melayani ruang belakang pesawat dulu, lalu kembali dengan makanan-makanan baru
ke ruang depan pesawat."
Poirot mengangguk. "Apakah Marie Morisot ini berbicara pada seseorang di pesawat, atau menunjukkan
tanda-tanda bahwa ia mengenali seseorang?"
"Saya tidak melihatnya, Tuan."
"Anda, Davis?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak, Tuan." "Pernahkah ia meninggalkan tempat duduknya selama perjalanan?"
"Saya kira tidak, Tuan."
"Tidak ada sesuatu pun yang bisa Anda berdua ingat, yang ada hubungannya dengan
masalah ini?" Kedua orang itu berpikir, lalu menggelengkan kepalanya.
"Yah, saya kira cukup untuk sementara. Sampai nanti."
Henry Mitchell berkata dengan nada serius, "Suatu kejadian yang sama sekali
tidak menyenangkan, Tuan. Saya tidak menyukainya, apalagi saya yang sedang
bertugas." 44 "Yah, saya rasa Anda tidak bisa disalahkan," kata Japp. "Tetapi saya setuju,
memang ini kejadian yang tidak menyenangkan."
Ia mengisyaratkan agar kedua orang tersebut pergi. Poirot mencondongkan badannya
ke depan. "Bolehkah saya mengajukan satu pertanyaan kecil saja?"
"Silakan, M. Poirot."
"Apakah di antara Anda ada yang melihat seekor lebah terbang dalam pesawat?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kedua orang itu menggelengkan kepalanya.
"Yang saya tahu, tidak ada lebah," kata Mitchell.
"Ada seekor lebah," kata Poirot. "Bangkainya ada di piring salah satu
penumpang." "Yah, saya tidak melihatnya, Tuan," kata Mitchell.
"Saya pun tidak," kata Davis.
"Tidak apa." Kedua orang pramugara itu meninggalkan ruangan. Japp dengan cepat memeriksa
paspor-paspor. "Ada seorang countess* di antara penumpang," katanya. "Saya kira wanita yang
tadi berusaha menekankan betapa pentingnya dirinya itu. Lebih baik kita panggil


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dia lebih dahulu sebelum dia kehilangan kesabarannya dan melapor kepada Majelis
tentang cara-cara pemeriksaan polisi yang brutal."
*wanita ningrat "Tentu saja Anda akan memeriksa dengan teliti semua bagasi-bagasi tangan-para
penumpang yang ada di bagian belakang pesawat"'
Japp mengedipkan matanya dengan jenaka.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wah, apa dugaan Anda, M. Poirot" Kita harus menemukan sumpitan itu-kaku memang
sumpit-an itu ada dan kita semua memang tidak sekadar bermimpi! Rasanya seperti
mimpi buruk bagi saya. Mungkinkah penulis kecil itu tiba-tiba jadi sinting dan
memutuskan antuk mengungkapkan cerita kriminalnya tidak pada kertas melainkan
dalam kehidupan sebenarnya" Anak panah beracun ini mungkin sekali ada hubungannya dengan dia."
Poirot menggelengkan kepalanya dengan ragu.
"ya," sambung Japp, "semua penumpang harus digeledah, tak peduli apakah mereka
memprotes dengan keras atau tidak; dan setiap barang mereka harus digeledah
juga-dan ini tidak bisa dibantah."
"Mungkin perlu dibuat daftar barang dengan teliti," usul Poirot, "daftar semua
barang yang dimiliki orang-orang ini."
Japp memandangnya dengan heran.
"Itu bisa saja dilakukan kalau Anda menghendakinya, M. Poirot; tetapi saya tidak
mengerti tujuan Anda. Kita sudah tahu apa yang kita cari."
"Mungkin Anda tahu, mon ami*, tetapi *aya tidak begitu yakin. Saya mencari,
tetapi saya tidak tahu apa yang saya cari."
*temanku Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lagi-lagi begitu, M. Poirot! Anda memang suka mempersulit persoalan.
Nah, mari kita temui sang putri sebelum ia mencungkil mataku."
Tidak seperti yang diperkirakan mereka, Lady Horbury kelihatan sangat tenang. Ia
menerima dengan baik waktu dipersilakan duduk dan menjawab semua pertanyaan
tanpa menunjukkan keraguan sedikit pun. la
menerangkan bahwa ia adalah istri Earl of Horbury dan memberitahukan bahwa
alamatnya adalah Horbury Chase, Sussex, dan 315 Grosvenor Square, London. Ia
sedang dalam perjalanan pulang ke London dari Le Pinet dan Paris. Wanita yang
meninggal itu tidak pernah dikenalnya. Ia tidak melihat sesuatu yang
mencurigakan selama penerbangan. Lagi pula, ia duduk menghadap ke arah lain-ke
arah depan pesawat-jadi tidak sempat melihat apa pun yang sedang terjadi di
belakangnya. Ia tidak pernah meninggalkan tempat duduknya selama perjalanan.
Sejauh yang dapat diingatnya, tak seorang pun masuk dari ruang depan pesawat ke
ruang belakang, kecuali para pramugara. Ia tidak terlalu pasti, tetapi kalau
tidak salah ia melihat dua orang penumpang pria meninggalkan ruang belakang
pesawat untuk pergi ke toilet, tetapi ia tidak ingat betul. Ia tidak ingat
melihat seseorang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
yang memegang sesuatu yang menyerupai sumpitan. Tidak-menjawab
pertanyaan Poirot-ia tidak melihat seekor lebah di pesawat.
Lady Horbury diperbolehkan pergi. Venetia Kerr dipersilakan masuk.
Pernyataan Miss Kerr tidak berbeda banyak dengan pernyataan temannya.
Ia mengatakan bahwa namanya adalah Venetia Anne Kerr, dan alamatnya adalah
Little Paddocks, Horbury, Sussex. Ia sedang dalam perjalanan kembali dari
Prancis Selatan. Sepanjang pengetahuannya, ia belum pernah melihat almarhumah
sebelum ini. Ia tidak melihat sesuatu yang
mencurigakan selama perjalanan. Ya, ia melihat beberapa orang
penumpang yang duduk di belakang memukul jatuh seekor lebah. Salah satu dari
mereka telah membunuhnya, pikirnya. Itu terjadi sesudah makan siang disajikan..
Miss Kerr keluar. "Kelihatannya tertarik sekali kepada lebah itu, M. Poirot."
"Lebahnya sih tidak semenarik gagasan yang bisa ditimbulkannya, eh?"
"Kalau Anda ingin tahu pendapat saya," kata Japp, mengalihkan pokok pembicaraan,
"kedua orang Prancis itu yang terlibat di sini! Tempat duduk mereka persis di
samping gang yang memisahkannya dengan tempat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
duduk Morisot. Mereka berdua kelihatan lusuh, dan kopor tua mereka hampir penuh
dengan label-label asing yang aneh. Saya tidak akan heran kalau mereka pernah ke
Borneo atau Amerika Selatan atau apa saja
namanya. Tentu saja kita tidak bisa menelusuri motifnya sekarang, tetapi saya
yakin kita dapat melakukannya di Paris. Kita harus bekerja sama dengan Surete*
Ini lebih merupakan tugas mereka daripada tugas kita.
Tapi, kalau Anda menanyakan pendapat saya, kedua orang kasar itu
adalah yang kita cari."
Mata Poirot berbinar sedikit.
"Apa yang Anda katakan, tentu saja mungkin benar, tetapi dalam beberapa hal Anda
salah, Kawan. Kedua orang itu bukan orang kasar atau tukang gorok leher seperti
yang Anda sangka. Sebaliknya, mereka adalah dua orang ahli arkeologi yang sangat
terkemuka dan berpengetahuan tinggi."
"Teruskan. Anda mempermainkan saya!"
"Sama sekali tidak. Saya betul-betul mengenali mereka. Mereka adalah M.
Armand Dupont dan anaknya, M. Jean Dupont. Belum lama ini mereka
baru kembali dari melakukan penggalian-penggali-an di Persia, di suatu tempat
tidak jauh dari Susa."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Teruskan!" Japp menjangkau sebuah paspor.
"Anda benar, M. Poirot," katanya, "tapi Anda harus mengakui bahwa mereka memang
kelihatan lusuh, bukan?"
"Orang-orang yang terkenal di dunia jarang kelihatan mentereng! Saya sendiri-
moi, qui vous parle**-saya pernah disangka seorang penata rambut!"
*Dinas Penyelidikan Prancis
**orang yang sedang berbicara dengan Anda ini
"Ah, yang benar'." kata Japp dengan senyum lebar. "Nah, mari kita temui ahli-
ahli arkeologi Anda yang ternama itu."
M. Dupont pere* menyatakan bahwa almarhumah sama sekali tidak
dikenalnya. Ia tidak melihat apa-apa yang berhubungan dengan kejadian dalam
penerbangan karena ia sedang memperbincangkan sesuatu yang
sangat menarik dengan anaknya. Ia tidak pernah meninggalkan tempat duduknya. Ya,
ia melihat seekor lebah pada akhir makan siang. Anaknya telah membunuh lebah
itu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
M. Jean Dupont menegaskan pernyataan itu. Ia tidak melihat apa pun yang sedang
terjadi di sekitarnya. Lebah tersebut menjengkelkannya dan ia telah membunuhnya.
Apa pokok pembicaraan mereka" Barang-barang tembikar prasejarah dari Timur
Dekat. Mr. Clancy, yang diwawancarai berikutnya, terlibat dalam tanya-jawab yang agak
menyulitkan dirinya. Mr. Clancy, menurut perasaan Inspektur Japp, mengetahui
terlalu banyak tentang sumpitan dan anak panah
beracun. "Apakah Anda sendiri pernah memiliki sumpitan?"
"Saya... er... em, ya, memang pernah." "Begitu!" Inspektur Japp memberikan
tekanan pada kata-kata yang diucapkannya.
*si bapak Si kecil Mr. Clancy agak menciut suaranya karena gelisah.
"Anda jangan-er-salah mengerti; tujuan saya sama sekali bersih. Saya bisa
menerangkan..." "Ya, barangkali sebaiknya Anda menjelaskannya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Begini, waktu itu saya sedang menulis sebuah buku dalam mana pembunuhannya
dilakukan dengan cara itu..."
"Benarkah demikian...?"
Nada mengancam itu lagi. Mr. Clancy cepat-cepat meneruskan,
"Itu semua hanya untuk menjelaskan tentang sidik jari... kalau Anda tahu maksud
saya. Waktu itu diperlukan sebuah ilustrasi untuk menjelaskan titik yang saya
maksudkan... maksud saya... sidik jari... posisinya... posisi sidik jari itu
pada sumpitan, kalau Anda tahu maksud saya, dan waktu melihat benda itu... di
Charing Cross Road waktu itu... sedikitnya dua tahun yang lalu... maka saya beli
sumpitan itu... dan seorang artis, teman saya, menolong saya menggambarnya...
dengan sidik jarinya... untuk memberikan ilustrasi. Saya bisa memberikan nama
bukunya pada Anda-The Case of The Scarlet Petal-juga nama teman saya."
"Anda masih menyimpan sumpitan itu?" "Uh, ya... ya, saya kira begitu...
maksud saya, ya." "Di mana sekarang?"
"Yah, saya kira... saya kira ada di suatu tempat."
"Tepatnya, apa yang Anda maksudkan dengan suatu tempat, Mr. Clancy?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maksud saya-yah-suatu tempat-saya tidak bisa mengatakannya di mana.
Sa-saya bukan orang yang rapi."
"Benda itu tidak ada pada Anda sekarang, misalnya?"
"Tentu saja tidak. Saya tidak melihat benda itu hampir sejak enam bulan yang
lalu." Inspektur Japp memberikan pandangan dingin yang penuh kecurigaan
kepadanya dan meneruskan pertanyaan-pertanyaannya.
"Pernahkah Anda meninggalkan tempat duduk Anda waktu di pesawat?"
"Tidak, tentu saja tidak-sedikitnya-uh, ya, pernah."
"Oo, pernah! Ke mana Anda pergi?"
"Saya pergi mengambil jadwal kereta api kontinental yang ada di saku jas hujan
saya. Jas hujan itu tertumpuk dengan beberapa babut dan kopor-kopor di dekat
pintu masuk di ekor pesawat."
"Jadi Anda lewat dekat tempat duduk almarhumah?"
"Tidak-sedikitnya-uh, ya, saya kira begitu. Tetapi ini jauh sebelum sesuatu
terjadi. Saya baru saja selesai makan sup saya."
Pertanyaan-pertanyaan yang lain memperoleh jawaban-jawaban negatif.
Mr. Clancy tidak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
melihat sesuatu pun yang mencurigakan. Ia sedang tenggelam dalam
pemikirannya tentang alibi lintas-Eropanya waktu itu.
"Alibi, eh?" kata Inspektur dengan muram. Poirot turun tangan dengan pertanyaan
tentang lebah. Ya, Mr. Clancy melihat seekor lebah. Lebah itu telah menyerangnya. Ia takut pada
lebah. Kapankah ini" Tidak lama sesudah pramugara membawakan kopinya. Ia
memukulnya dan lebah itu terbang pergi.
Nama dan alamat Mr. Clancy dicatat dan ia diperbolehkan pergi, hal mana
dilakukannya dengan perasaan lega.
"Ia agak mencurigakan, menurut saya," kata Japp. "Ia benar-benar memiliki
sumpitan; dan lihat saja penampilannya. Gugup sekali."
"Itu karena cara Anda yang keras, Temanku Japp."
"Tidak ada yang perlu ditakutkan oleh seseorang kalau ia hanya menceritakan yang
sebenarnya," kata Japp dengan sikap keras.
Poirot memandangnya dengan perasaan kasihan.
"Saya percaya Anda sendiri benar-benar percaya akan apa yang Anda katakan."
"Tentu saja. Itu betul. Nah, mari kita panggil Norman Gale."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Norman Gale memberikan alamatnya sebagai: 14 Shepherd's Avenue,
Muswell Hill. Pekerjaan- nya dokter gigi. Ia sedang dalam perjalanan kembali dari liburan di Le Pinet di
pantai Prancis. Ia singgah di Paris selama satu hari untuk melihat berbagai
peralatan perawatan gigi yang baru.
Ia belum pernah melihat almarhumah, dan tidak melihat sesuatu pun yang
mencurigakan selama perjalanan. Lagi pula, ia menghadap ke arah lain-ke arah
depan pesawat. Ia meninggalkan tempat duduknya satu kali selama perjalanan untuk pergi ke
toilet. Ia langsung kembali ke tempat duduknya dan tidak pernah mendekati bagian
belakang ruang pesawat. Ia tidak melihat lebah.
Sesudah dia, datang James Ryder, sedikit tidak sabaran dan kasar dalam tingkah
lakunya. Ia sedang dalam perjalanan kembali dari kunjungan bisnis ke Paris. Ia
tidak mengenal almarhumah. Ya, tempat duduknya memang tepat di depan tempat
duduk wanita itu, akan tetapi ia tidak bisa melihatnya tanpa berdiri dan melihat
lewat belakang kursinya. Ia tidak mendengar apa-apa- tidak ada teriakan
kesakitan atau teriakan karena terkejut. Tidak seorang pun berjalan ke belakang
kecuali para pramugara. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ya, kedua orang Prancis itu duduk di tempat-tempat duduk di seberang gang dari
tempat duduknya. Mereka berbicara hampir sepanjang
perjalanan. Yang lebih muda telah membunuh seekor lebah waktu selesai makan.
Tidak, ia tidak melihat lebah itu sebelumnya. Ia tidak tahu seperti apa sumpitan
itu, tidak pernah melihat sebelumnya, dan karenanya
tidak bisa mengatakan apakah ia melihat sebuah sumpitan atau tidak selama dalam
perjalanan.... Pada saat itu terdengar ketukan di pintu. Seorang polisi masuk; perasaan puas
sedikit terlihat dari sikapnya.
"Sersan baru saja menemukan ini, Tuan," katanya. "Mungkin Anda mau melihatnya
dengan segera." Ia meletakkan benda yang dibawanya di atas meja, dan membuka lipatan sapu tangan
yang membungkusnya dengan sangat hati-hati.
"Tidak ada sidik jari, Tuan, sejauh penglihatan Sersan, tetapi ia menyuruh saya
berhati-hati." Benda yang diperlihatkan tersebut tidak dapat disangsikan lagi adalah sebuah
sumpitan yang dibuat oleh tangan penduduk asli.
Napas Japp tersengal. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, Tuhan! Jadi memang betul. Astaga, tadinya saya sungguh tidak percaya!"
Mr. Ryder membungkukkan badannya ke depan dengan penuh perhatian.
"Jadi benda itukah yang dipakai oleh orang-orang Amerika Selatan" Saya pernah
membaca tentang itu, tetapi belum pernah melihatnya. Nah, saya bisa menjawab
pertanyaan Anda sekarang. Saya tidak melihat seorang pun memegang-megang barang
seperti ini." "Di mana barang ini ditemukan?" tanya Japp tegas.
"Di selipkan di belakang sebuah kursi hingga tidak nampak, Tuan."
"Kursi yang mana?" "No. 9."
"Lucu sekali," kata Poirot. Japp melihat kepadanya. "Mengapa lucu?"
"Hanya karena no. 9 adalah tempat duduk saya."
"Wah, itu membuat posisi Anda tidak enak," kata Mr. Ryder.
Japp memberengutkan mukanya.
"Terima kasih, Mr. Ryder, sudah cukup."
Sesudah Ryder pergi, ia melihat kepada Poirot sambil tersenyum.
"Ini pekerjaanmu, Kawan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mon ami," kata Poirot dengan penuh wibawa, "kalau saya melakukan pembunuhan,
saya tidak akan mempergunakan racun panah orang Indian Amerika Selatan."
"Memang rendah sekali," kata Japp menyetujui. "Tetapi rupanya berhasil."
"Itu yang menyebabkan orang berpikir keras."
"Siapa pun yang melakukannya, dia telah mengambil risiko yang sangat besar. Ya,
sangat besar. Gila, orang itu pasti sudah benar-benar gila. Siapa yang masih
harus kita panggil" Hanya tinggal seorang gadis. Kita panggil saja dia sekarang
supaya cepat selesai. Jane Grey... kedengarannya seperti buku sejarah."
"Ia gadis yang cantik."
"Oh, cantik ya, Tua Bangka" Jadi Anda tidak selalu tidur, eh?"
"Ia cantik... dan gelisah," kata Poirot. "Gelisah, eh?" kata Japp dengan
perhatian besar. "Kawanku yang baik, bila seorang gadis gelisah, itu biasanya karena seorang


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pria, bukan karena kejahatan."
"Ah. Yah, saya kira Anda benar. Ini dia datang."
Jane menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan cukup jelas.
Namanya adalah Jane Grey dan ia bekerja pada salon tata Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
rambut Messrs. Antoine di Bruton Street. Alamat rumahnya adalah 10
Harrogate Street, N. W.5. Ia sedang dalam perjalanan kembali ke Inggris dari Le
Pinet. "Le Pinet-hem!"
Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya menghasilkan cerita tentang karcis lotre itu.
"Seharusnya dilarang, lotre Irlandia itu," kata Japp geram.
"Tapi itu menarik sekali," kata Jane. "Belum pernahkah Anda mempertaruhkan
setengah crown untuk seekor kuda?"
Wajah Japp memerah dan ia kelihatan bingung.
Pertanyaan-pertanyaan diteruskan. Waktu kepadanya diperlihatkan
sumpitan itu, Jane mengatakan belum pernah melihatnya. Ia tidak
mengenal . almarhumah, tetapi pernah melihatnya di Le Bourget.
"Apa yang terutama membuat Anda mengenalinya kembali?"
"Karena ia begitu jelek," kata Jane terus terang.
Tidak ada pernyataan lain yang berarti yang dapat diperoleh darinya, dan ia
diperbolehkan pergi. Japp kembali memikirkan sumpitan itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku tak mengerti," katanya. "Tipu muslihat ala cerita detektif yang paling
kasar keluar dengan hasil yang jitu! Apa yang harus kita cari sekarang"
Orang yang telah bepergian ke bagian dunia dari mana barang ini berasal"
Dan dari mana barang itu sesungguhnya berasal" Harus mencari seorang ahli untuk
itu. Mungkin dari Malaya, atau Amerika Selatan, atau Afrika."
"Mula-mulanya, ya," kata Poirot. "Tetapi kalau Anda perhatikan dengan teliti,
Kawan, Anda akan melihat bekas kertas yang amat sangat kecil menempel pada pipa
itu. Saya kira itu adalah bekas tanda harga yang dirobek. Barang ini rupanya
telah berjalan-jalan dari daerah liar melalui sebuah toko antik. Mungkin ini
akan membuat penyelidikan kita lebih mudah. Satu pertanyaan saja lagi."
"Sebutkan." "Anda masih akan membuat daftar itu-daftar barang para penumpang?"
"Yah, itu tidak terlalu penting sekarang, tapi tidak ada salahnya kalau dibuat
juga. Anda sungguh menghendaki daftar itu, ya?"
"Mais oui. Saya tidak mengerti, sungguh tidak mengerti. Kalau saya bisa
menemukan sesuatu yang bisa membantu...."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Japp tidak mendengarkan. Ia sedang memeriksa bekas robekan tanda
harga itu. "Clancy mengatakan bahwa ia membeli sebuah sumpitan. Penulis-penulis cerita
detektif itu... selalu membuat polisi kelihatan bodoh... dan mengambil prosedur
yang salah. Kalau aku mengatakan kepada atasanku hal-hal yang dikatakan oleh
inspektur-inspektur dalam cerita-cerita itu kepada atasan mereka, dengan segera
aku akan dipecat dari Kepolisian. Tukang cerita yang tak tahu apa-apa! Ini cuma
satu jenis pembunuhan tolol seperti yang ditulis penulis cerita murahan."
BAB IV SIDANG PEMERIKSAAN Sidang pemeriksaan sehubungan dengan k matian Marie Morisot
dilakukan empat hari kemudian. Sebab-musabab kematiannya yang
sensasional telah mengundang banyak perhatian dan kantor sidang
dipenuhi orang. Saksi yang pertama dipanggil adalah seorang pria Prancis agak tua dengan jenggot
yang setengah memutih-Maitre Alexandre Thibault. Ia berbicara Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dalam bahasa Inggris dengan perlahan dan cermat dengan sedikit aksen, tetapi
sangat idiomatik. Setelah pertanyaan-pertanyaan pembuka, pemimpin sidang berkata, "Anda telah
melihat mayat almarhumah. Apakah Anda mengenalinya?"
"Ya. Mayat itu adalah mayat klien saya, Marie Angelique Morisot."
"Itu adalah nama yang tercantum pada paspor almarhumah. Apakah ia dikenal oleh
umum dengan nama lain?"
"Ya, dengan nama Madame Giselle."
Hadirin bergumam dengan penuh gairah. Para wartawan duduk dengan
pensil siap di tangan. Pemimpin sidang berkata, "Dapatkah Anda jelaskan pada
kami siapa Madame Morisot-atau Madame Giselle-ini
sebenarnya?" "Madame Giselle-ini nama profesionalnya, yaitu nama yang dipakainya untuk
bisnisnya- adalah salah satu dari rentenir yang paling terkenal di Paris."
"Ia menjalankan usahanya-di mana?"
"Di Rue Joliette, no.3. Ini juga tempat tinggalnya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya mendapat keterangan bahwa ia sering sekali bepergian ke Inggris.
Apakah usahanya sampai mencakup negara ini?"
"Ya. Banyak dari kliennya adalah orang Inggris. Ia sangat dikenal oleh kalangan
tertentu masyarakat Inggris."
"Apa yang Anda maksudkan dengan 'kalangan tertentu' itu?"
"Para langganannya kebanyakan dari kalangan tinggi dan profesional, hingga
kasus-kasus peminjaman uangnya perlu dilakukan dengan sangat berhati-hati dan
dirahasiakan." "Ia mempunyai reputasi yang baik untuk sangat berhati-hati?"
"Amat sangat baik."
"Bolehkah saya tahu kalau Anda mempunyai pengetahuan yang jelas tentang-er-
berbagai transaksi bisnisnya?"
"Tidak. Saya menangani urusan-urusannya yang berhubungan dengan bisnis, tetapi
Madame Giselle adalah pengusaha kelas satu yang
mempunyai kemampuan penuh untuk mengurus bisnis-
nya sendiri dengan sangat kompeten. Ia mengontrol sendiri seluruh bisnisnya. Ia
adalah, kalau saya boleh mengatakan demikian, wanita yang sangat orisinil
karakternya dan tokoh yang dikenal baik oleh masyarakat"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sepengetahuan Anda, apakah ia seorang wanita yang kaya pada saat meninggalnya?"
"Ia seorang wanita yang amat sangat kaya."
"Apakah ia, menurut pengetahuan Anda, mempunyai banyak musuh?"
"Sepengetahuan saya, tidak."
Maitre Thibault dipersilakan turun, dan Henry Mitchell dipanggil.
Pemimpin sidang berkata, "Nama Anda adalah Henry Charles Mitchell dan Anda
tinggal di II Shoeblack Lane, Wandsworth?"
"Ya, Tuan." "Anda bekerja pada Universal Airlines Limited?" "Ya, Tuan."
"Anda pramugara senior pada pesawat Prometheus?"
"Ya, Tuan." "Pada hari Selasa yang lalu, tanggal delapan belas, Anda bertugas di Prometheus
pada penerbangan jam dua belas dari Paris ke Croydon.
Almarhumah ada dalam penerbangan tersebut. Apakah Anda pernah
melihat almarhumah sebelum itu?"
"Ya, Tuan. Saya bertugas pada penerbangan jam 8.45 pagi enam bulan yang lalu dan
saya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
melihatnya bepergian dengan penerbangan-penerbangan itu satu atau dua kali."
"Apakah Anda tahu namanya waktu itu?"
"Yah, pasti namanya ada pada daftar saya, Tuan, tetapi saya tidak menaruh
perhatian khusus." "Pernahkah Anda mendengar nama Madame Giselle?"
"Tidak, Tuan." "Harap ceritakan kejadian pada hari Selasa dengan cara Anda sendiri."
"Saya sudah selesai melayani makan siang, Tuan, dan saya sedang berkeliling
membawa rekening. Almarhumah, saya kira waktu itu, tidur.
Saya memutuskan untuk tidak membangunkannya sampai kira-kira lima menit sebelum
kami mendarat. Waktu saya mencoba membangunkannya
saya mendapatkannya meninggal atau sakit keras. Saya tahu ada seorang dokter di
pesawat. Ia berkata..."
"Kita akan mendengarkan kesaksian Dokter Bryant sebentar lagi. Harap Anda lihat
benda ini." Sumpitan itu diberikan kepada Mitchell, yang memegangnya dengan hati-hati
sekali. "Pernahkah Anda melihatnya sebelum ini?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak, Tuan." "Anda pasti bahwa Anda tidak pernah melihatnya dalam tangan salah seorang dari
para penumpang," "Ya, Tuan." "Albert Davis."
Pramugara yang lebih muda mengambil tempat saksi.
"Anda adalah Albert Davis, tinggal di 23 Barcome Street, Croydon. Anda bekerja
pada Universal Airlines Limited?"
"Ya, Tuan." "Anda bertugas pada Prometheus sebagai pramugara kedua pada hari Selasa yang
lalu?" "Ya, Tuan." "Bagaimana Anda mula-mula mengetahui tentang tragedi itu?"
"Mr. Mitchell, Tuan, mengatakan kepada saya bahwa ia khawatir sesuatu telah
terjadi pada salah seorang penumpang."
"Pernahkah Anda melihat benda ini sebelum ini?"
Sumpitan itu diberikan kepada Davis. "Tidak, Tuan."
"Anda tidak pernah melihatnya dalam tangan salah seorang penumpang?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak, Tuan." "Bagus. Anda boleh turun."
"Dokter Roger Bryant."
Dr. Bryant memberikan nama dan alamatnya dan menyatakan bahwa
dirinya adalah spesialis penyakit telinga, hidung dan tenggorokan.
"Dapatkah Anda ceritakan pada kami dengan kata-kata Anda sendiri, Dokter Bryant,
apa yang sebenarnya telah terjadi pada hari Selasa, tanggal delapan belas yang
lalu?" "Sesaat sebelum sampai di Croydon pramugara kepala datang kepada saya.
Ia bertanya apakah saya seorang dokter. Waktu saya jawab ya, ia
mengatakan bahwa salah seorang penumpang sakit. Saya berdiri dan pergi
dengannya. Wanita tersebut telah terbaring merosot di tempat duduknya.
Ia telah meninggal selama beberapa waktu."
"Berapa lama, menurut pendapat Anda, Dokter Bryant?"
"Saya kira sedikitnya setengah jam. Perkiraan saya antara setengah dan satu
jam." "Anda' punya teori tentang sebab kema-tiannya?"
"Tidak. Tidak mungkin sebabnya diketahui tanpa pemeriksaan yang teliti."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tetapi Anda melihat bekas tusukan kecil di satu sisi lehernya?"
"Ya." "Terima kasih.... Dokter James Whistler." Dr. Whistler adalah seorang pria kurus
kering. "Anda ahli bedah polisi untuk distrik ini?" "Betul."
"Harap Anda berikan kesaksian Anda dengan kata-kata Anda sendiri."
"Sesaat sesudah jam tiga hari Selasa yang lalu, tanggal delapan belas, saya
menerima panggilan untuk datang ke bandara Croydon. Di sana
ditunjukkan kepada saya mayat seorang wanita setengah umur di salah satu tempat
duduk di dalam pesawat Prometheus. Ia telah meninggal, dan kematian itu terjadi,
saya kira, kurang-lebih setengah jam sebelumnya. Saya melihat bekas luka tusukan
yang bulat di satu sisi di lehernya-tepat pada pembuluh darah baliknya. Bekas
luka ini mungkin sekali disebabkan oleh sengatan lebah atau oleh tusukan duri
yang telah ditunjukkan kepada saya.
Mayat itu kemudian dipindahkan ke kamar mayat dan di situ saya telah melakukan
pemeriksaan yang teliti."
"Apa kesimpulan Anda?"
"Kesimpulan saya adalah bahwa kematian tersebut disebabkan oleh masuknya sejenis
racun yang sangat keras ke dalam saluran darah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kematian disebabkan karena kelumpuhan jantung yang akut, dan pasti terjadi
dengan seketika." "Dapatkah Anda beri tahukan pada kami racun apa?"
"Itu sejenis racun yang belum pernah saya temui sebelumnya."
Para wartawan, yang mendengarkan dengan penuh perhatian, menulis
'racun yang tak dikenal'.
"Terima kasih.... Mr. Henry Winterspoon."
Mr. Winterspoon adalah seorang pria besar dengan pandangan
menerawang dan ekspresi muka yang ramah. Ia kelihatan baik tetapi bodoh. Agak
mengejutkan waktu disebutkan bahwa ia adalah kepala analis Pemerintah dan
seorang ahli dalam racun-racun yang jarang ditemukan.
Pemimpin sidang menunjukkan duri yang mematikan itu dan bertanya
kepada Mr. Winterspoon apakah ia mengenalinya.
"Ya. Benda itu dikirim kepada saya untuk dianalisa."
"Dapatkah Anda jelaskan kepada kami hasil analisa itu?"
"Tentu saja. Kesimpulan saya, anak panah itu pada mulanya dicelupkan dalam
sejenis racun penduduk asli-sejenis racun anak panah yang
dipergunakan oleh suku bangsa tertentu."
Para wartawan menulis dengan penuh semangat.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi Anda berkesimpulan bahwa kematian itu mungkin disebabkan oleh sejenis
racun penduduk asli."
"O, tidak," kata Mr. Winterspoon. "Bekas celupan permulaan itu hampir tidak ada.
Menurut analisa saya, anak panah itu baru saja dicelupkan lagi ke dalam bisa
Dispholidus Typus, atau lebih dikenal sebagai boomslang
"atau ular pohon."
"Boomslang" Apakah boomslang itu?"
"Ular Afrika Selatan-salah satu ular yang paling beracun dan mematikan.
Efeknya pada manusia tidak diketahui, tetapi saya bisa memberikan gambaran
tentang bagaimana kerasnya bisa itu. Apabila bisanya
disuntikkan pada seekor hyena*, hyena itu akan mati sebelum jarum suntik selesai
ditarik keluar. Seekor serigala mati seperti di tembak dengan bedil.
Racun itu menyebabkan pendarahan yang akut di bawah kulit dan juga melumpuhkan
jantung." *semacam serigala, pemakan daging, teriakannya seperti suara tertawa Para
wartawan menulis, "Cerita yang Luar Biasa. Bisa Ular dalam Drama Penerbangan.
Lebih Mematikan dan Bisa Kobra."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pernahkah Anda menemukan bisa ini dipergunakan dalam peracunan yang disengaja?"
"Tidak pernah. Ini menarik sekali."
"Terima kasih, Mr. Winterspoon."
Sersan Detektif Wilson memberikan keterangan tentang penemuan
sumpitan di belakang bantalan salah satu tempat duduk. Tidak terdapat sidik jari
pada benda itu. Telah dilakukan eksperimen dengan sumpitan dan anak panah itu.
Yang bisa disebut sebagai jarak tembak benda itu adalah sampai sekitar sepuluh
meter untuk bidikan yang agak tepat.
"M. Hercule Poirot."
Hadirin berbisik-bisik dengan penuh perhatian, tetapi kesaksian M. Poirot sangat
terbatas. Ia tidak melihat sesuatu pun yang luar biasa. Ya, ia yang menemukan
anak panah kecil mungil itu di lantai pesawat. Posisinya adalah sedemikian rupa,
sama seperti apabila benda itu jatuh dari leher wanita yang meninggal itu.


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Countess of Horbury."
Para wartawan menulis, "Istri Bangsawan Memberikan Kesaksian dalam Misteri
Kematian di Udara." Beberapa di antara mereka menulis "...dalam Misteri Bisa
Ular." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mereka yang menulis untuk majalah wanita menulis, "Lady Horbury memakai salah
satu topi mahasiswi yang terbaru dan mantel bulu rubah,"
atau "Lady Horbury, salah satu dari wanita-wanita yang berpakaian paling anggun
di kota ini, mengenakan gaun hitam dengan salah satu topi
mahasiswi yang terbaru," atau "Lady Horbury, yang sebelum menikah bernama Miss
Cicely Bland, tampil sangat pantas dalam gaun hitam
dengan salah satu model topi yang terbaru...."
Semua orang menikmati pemandangan indah yang diberikan oleh wanita yang cantik
dan menarik itu, walaupun kesaksiannya sangat singkat. Ia tidak melihat apa-apa.
Ia belum pernah melihat almarhumah sebelumnya.
Venetia Kerr muncul sesudahnya, dan jelas tidak mengundang perhatian yang sama.
Para pengirim berita yang tak mengenal lelah menulis untuk para pembaca wanita,
"Putri Lord Cottesmore memakai setelan jas dengan potongan yang bagus dan kerah
leher model terbaru," dan menulis kalimat, "Tokoh-tokoh Masyarakat Wanita
Memberikan Kesaksian."
"James Ryder." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda adalah James Bell Ryder, dan alamat Anda adalah 17- Blainberry Avenue,
N.W.?" "Ya."
"Apa bisnis atau profesi Anda?"
"Saya adalah direktur pelaksana Ellis Vale Cement Co."
"Harap Anda lihat dengan teliti sumpitan ini." (Diam sejenak). "Pernahkah Anda
melihatnya sebelum ini?"
"Tidak." "Anda tidak melihat benda ini di tangan salah seorang penumpang Prometheus?"
"Tidak." "Anda duduk di kursi no.4 waktu itu, tepat di depan almarhumah?"
"Memang kenapa kalau saya duduk di situ?"
"Harap jangan pergunakan nada itu waktu berbicara dengan saya. Anda duduk di
kursi no.4. Dari tempat duduk itu Anda praktis dapat melihat semua orang yang
ada di ruang pesawat."
"Tidak betul. Saya tidak dapat melihat orang-orang yang duduk sebaris dengan
saya. Tempat-tempat duduk itu mempunyai sandaran yang tinggi.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tetapi, kalau salah satu dari orang-orang itu melangkah ke luar ke gang-dan
mengambil posisi sedemikian sehingga ia dapat mengarahkan
sumpitan itu kepada almarhumah-Anda akan dapat melihatnya?"
"Tentu saja." "Dan Anda tidak melihat hal yang demikian?" "Tidak."
"Apakah ada di antara orang-orang yang duduk di depan Anda yang beranjak dari
tempat duduknya?" "Orang yang duduk dua kursi di depan saya berdiri dan pergi ke toilet."
"Itu ke arah yang berlawanan dari Anda dan dari almarhumah?"
"Ya." "Ia tidak berjalan ke belakang ke arah Anda?"
"Tidak, ia langsung kembali ke tempat duduknya."
"Apakah ia membawa sesuatu dalam tangannya?" "Tidak." "Anda pasti?"
"Pasti." "Apakah ada orang lain yang beranjak dari tempat duduknya?"
"Pria di depan saya. Ia berjalan ke arah yang lain, melewati saya ke bagian
belakang ruang pesawat."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya protes," teriak Mr. Clancy dengan suara tercekik sambil meloncat dari
kursinya di ruang sidang. "Itu terjadi sebelumnya-jauh sebelumnya-sekitar jam
satu." "Harap duduk," kata pemimpin sidang. "Anda akan dipersilakan bicara segera.
Teruskan, Mr. Ryder. Apakah Anda melihat orang ini membawa sesuatu?"
"Saya kira ia membawa sebuah pulpen. Waktu kembali ia membawa sebuah buku
berwarna Jingga dalam tangannya."
"Apakah ia satu-satunya yang berjalan ke belakang ke arah Anda" Apakah Anda
sendiri meninggalkan tempat duduk Anda?"
"Ya. Saya pergi ke kompartemen toilet-dan saya tidak membawa sumpitan dalam
tangan saya." "Nada bicara Anda sama sekali tidak sopan. Silakan turun."
Mr. Norman Gale, dokter gigi, memberikan kesaksian yang bersifat negatif.
Sesudah itu, Mr. Clancy yang agak marah naik ke kursi saksi.
Mr. Clancy menjadi bahan berita yang tak terlalu penting; beberapa derajat lebih
rendah dari seorang wanita bangsawan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Penulis Cerita Detektif Memberikan Kesaksiannya. Penulis Terkenal Mengakui
Membeli Senjata yang Mematikan. Sensasi di Ruang Sidang."
Akan tetapi anggapan bahwa ada sensasi itu mungkin agak kepagian.
"Betul, Tuan," kata Mr. Clancy dengan suara melengking nyaring. "Betul saya
pernah membeli sumpitan, dan yang lebih penting, saya telah
membawanya bersama saya hari ini. Saya memprotes keras kesimpulan bahwa sumpitan
yang dipergunakan dalam kejahatan itu adalah sumpitan saya. Ini sumpitan saya."
Dan ia melambaikan sumpitannya dengan penuh rasa kemenangan.
Para wartawan menulis, "Sumpitan Kedua di Ruang Sidang."
Pemimpin sidang memberikan peringatan keras kepada Mr. Clancy.
Diperingatkan kepadanya bahwa kehadirannya di sini adalah untuk
membantu menemukan kebenaran hukum, tidak untuk menangkis
dakwaan-dakwaan khayal terhadap dirinya. Lalu kepadanya diberikan pertanyaan-
pertanyaan tentang kejadian-kejadian di Prometheus, tetapi hasilnya tidak
banyak. Mr. Clancy, seperti penjelasannya yang bertele-tele, begitu tenggelam dalam
pemikirannya tentang sistem kereta api asing yang eksentrik serta jadwal Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dua puluh empat jam, sehingga ia tidak melihat apa pun yang sedang terjadi di
sekitarnya. Apabila seluruh isi pesawat saling membidikkan anak-anak panah
beracun dari sumpitan-sumpitan pun Mr. Clancy tak akan melihatnya.
Miss Jane Grey, asisten penata rambut, sama sekali tidak membuat kesan di antara
para wartawan. M. Armand Dupont menyatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan ke
London, di mana ia akan memberikan ceramah kepada Royal Asiatic
Society. Ia dan putranya telah terlibat dalam sebuah diskusi ilmiah yang menarik
dan hampir tidak melihat apa yang terjadi di sekitarnya. Ia belum pernah melihat
almarhumah sebelumnya, sampai saat perhatiannya tertuju kepada kegaduhan yang
disebabkan oleh penemuan tentang kematian
wanita itu. "Apakah Anda mengenali Madame Morisot atau Madame Giselle ini?"
"Tidak, Monsieur, saya belum pernah melihatnya sebelumnya."
'Tapi, ia seorang tokoh yang terkenal di Paris, bukan?"
M. Dupont tua mengangkat bahunya. "Tidak bagi saya. Lagi pula, saya jarang
berada di Paris akhir-akhir ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya dengar Anda baru saja kembali dari Timur?"
"Betul, Monsieur-dari Persia."
"Anda d*an putra Anda telah-banyak bepergian ke segala pelosok dunia?"
"Maaf?" "Anda telah bepergian ke tempat-tempat yang masih liar?" "Betul."
"Pernahkah Anda bertemu dengan suatu suku bangsa yang
mempergunakan bisa ular sebagai racun anak panah?"
Ini harus diterjemahkan untuknya, dan setelah M. Dupont mengerti arti
pertanyaannya, ia menggelengkan kepalanya dengan keras.
"Tidak-tidak pernah saya bertemu dengan sesuatu seperti itu."
Kemudian giliran anaknya. Kesaksiannya tidak berbeda dari kesaksian ayahnya. Ia
tak melihat apa-apa. Waktu itu ia berpikir mungkin
almarhumah telah disengat lebah, karena ia sendiri telah dibuat jengkel oleh
seekor lebah dan akhirnya telah membunuhnya.
Tuan-tuan Dupont tersebut adalah saksi-saksi yang terakhir.
Pemimpin sidang berdehem lalu berbicara kepada juri.
Ini, katanya, tidak bisa disangkal lagi adalah kasus yang paling luar biasa dan
menakjubkan yang pernah ditanganinya di ruang sidang ini. Seorang wanita telah
dibunuh-kemungkinan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bunuh diri atau kecelakaan bisa diabaikan-di angkasa, dalam ruang kecil yang
tertutup. Tidak ada kemungkinan bagi orang luar untuk melakukan kejahatan itu.
Si pembunuh pastilah salah satu dari saksi-saksi yang telah mereka dengar pagi
ini." Fakta yang tidak dapat dibantah dan amat sangat buruk dan mengerikan.
Salah satu dari orang-orang yang hadir itu dengan tenangnya telah berbohong.
Pembunuhan itu telah dilakukan dengan,keberanian yang tidak ada
tandingannya. Di depan mata sepuluh-atau dua belas, termasuk para pramugara-
saksi, si pembunuh telah memasang sumpitan di bibirnya dan membidikkan anak
panah yang mematikan itu melalui udara menuju ke sasarannya dan tak seorang pun melihat
tindakannya. Kedengarannya tak masuk akal; akan tetapi ada bukti berupa
sumpitan, anak panah mungil yang
ditemukan di lantai pesawat, bekas luka pada leher almarhumah dan bukti hasil
pemeriksaan medis yang menunjukkan bahwa, masuk akal atau tidak, hal itu telah
terjadi. Oleh karena kurangnya bukti-bukti lebih lanjut yang melibatkan seseorang
tertentu, ia hanya bisa mengarahkan dewan juri untuk mengeluarkan Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pernyataan bahwa kematian tersebut adalah hasil pembunuhan yang
dilakukan oleh seorang atau beberapa orang yang tidak dikenal. Setiap orang yang
hadir telah menyangkal mengenal almarhumah. Kini menjadi tugas polisi untuk
menemukan kaitan atau hubungannya. Dengan tidak ditemukannya motif kejahatan
itu, ia hanva bisa menyarankan pernyataan keputusan juri seperti yang
disebutkannya tadi. Dewan juri sekarang akan mempertimbangkan saran keputusan
tersebut. Seorang anggota dewan juri dengan muka persegi dan mata penuh
pandangan curiga membungkuk ke depan dengan napas berat.
"Bolehkah saya bertanya, Tuan?" "Tentu saja."
"Anda menyebutkan bagaimana sumpitan itu ditemukan di salah satu tempat duduk"
Tempat duduk siapakah itu?"
Pemimpin sidang melihat catatannya. Sersan Wilson berjalan ke sisinya dan
bergumam, "Ah, ya. Tempat duduk itu adalah kursi no.9, tempat duduk yang diduduki M.
Hercule Poirot. M. Poirot, bisa saya katakan, adalah seorang detektif Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
partikelir yang sangat ternama dan dihormati, yang telah-er-beberapa kali
bekerja sama dengan Scotland Yard."
Pria bermuka persegi itu mengalihkan pandangannya kepada Hercule
Poirot. Pandangan itu terpaku, dengan ekspresi yang jauh dari rasa puas, ke
kumis panjang si pria Belgia.
"Orang asing," kata pandangan' mata si muka persegi. "Kita tidak bisa mempercayai orang asing, walaupun mereka bergandengan tangan dengan polisi."
Dengan keras ia berkata, "Mr. Porrott ini yang memungut anak panah itu, bukan?"
"Ya." Dewan juri beristirahat. Mereka kembali setelah lima menit dan ketuanya
memberikan secarik kertas kepada pemimpin sidang.
"Apa maksudnya ini?" tanya pemimpin sidang sambil memberengut.
"Omong kosong. Saya tidak bisa menerima keputusan ini."
Beberapa menit kemudian keputusan yang sudah diperbaiki itu
dikembalikan, "Kami menyatakan bahwa almarhumah meninggal karena racun; belum
diketemukan bukti-bukti yang cukup untuk menentukan
siapa yang mera-cuninya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
BAB V SETELAH SIDANG PEMERIKSAAN
Waktu Jane meninggalkan ruang sidang setelah keputusan diberikan ia mendapatkan
Norman Gale di sebelahnya.
Norman Gale berkata, "Apa kiranya yang tertulis di kertas yang ditolak mentah-
mentah oleh pemimpin sidang tadi, ya?"
"Saya kira saya bisa mengatakan pada Anda apa itu," kata sebuah suara di
belakangnya. "Itu tadi adalah keputusan," kata pria kecil itu, "yang menyatakan bahwa saya
bersalah telah membunuh dengan sengaja."
"Ah, yang benar...," teriak Jane.
Poirot menganggukkan kepalanya dengan gembira.
"Mais oui. Waktu saya keluar saya mendengar beberapa orang berkata-kata, 'Orang
asing kecil itu-lihat saja nanti, ia yang melakukannya!' Dewan, juri berpendapat
sama." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jane tidak tahu apakah ia sebaiknya menunjukkan rasa simpati atau tertawa. Ia
memutuskan untuk melakukan yang terakhir. Poirot tertawa juga.
"Anda lihat sekarang," katanya, "saya harus segera bekerja untuk menjernihkan
kembali nama saya." Sambil tersenyum dan membungkukkan badan ia berlalu.
Jane dan Norman terus memandangnya sementara ia berlalu.
"Gelandangan kecil yang sungguh aneh," kata Gale. "Menyebut dirinya detektif.
Aku tak tahu bagaimana ia bisa melakukan banyak penyelidikan.
Penjahat yang mana pun bisa melihatnya meskipun ia berada pada jarak satu mil
Aku tak tahu bagaimana ia bisa menyamar."
"Ide Anda tentang seorang detektif sungguh masih kuno sekali," kata Jane.
"Semua alat penyamar seperti jenggot palsu itu sudah ketinggalan zaman.
Sekarang ini detektif hanya duduk dan memikirkan kasusnya secara
psikologis." "Pekerjaan yang lebih ringan."
"Mungkin, secara fisik, tetapi diperlukan otak yang dingin dan jernih."
"O, begitukah" Jadi yang panas dan kotor tidak bisa dipakai."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mereka berdua tertawa. "Eh... begini," kata Gale. Sedikit rona merah terlihat di pipinya dan ia
berbicara agak cepat. "Maukah Anda-maksud saya, kalau Anda suka-hari sudah agak
petang-tetapi bagaimana kalau kita minum teh bersama" Saya merasa kita sama-sama
senasib-dan..." Ia berhenti berbicara. Kepada dirinya sendiri ia berkata, "Kenapa kau ini,
Bodoh" Tidak bisakah kau mengundang seorang gadis untuk minum teh bersamamu
tanpa gemetar dan merah muka dan menjadikan dirimu
kelihatan tolol" Apa yang akan dipikirkan gadis itu tentang kau?"
Kebingungan Gale membuat Jane kelihatan tenang dan percaya diri.
"Terima kasih banyak," katanya. "Saya ingin sekali minum teh."
Mereka menemukan sebuah kedai teh dan seorang pelayan wanita dengan sikap
meremehkan dan muka muram menanyakan apa yang ingin mereka
pesan dengan sikap ragu-ragu, seakan ia berkata, "Jangan salahkan saya kalau
kalian kecewa. Mereka bilang mereka menyediakan teh di sini, tetapi aku belum
pernah melihatnya." Kedai teh itu hampir kosong. Kekosongan itu membuat keintiman minum-teh bersama
itu lebih terasa. Jane membuka sarung tangannya dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
memperhatikan teman minumnya di seberang meja. Ia memang tampan-


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

matanya yang biru, dan senyumnya... Dan ia baik juga.
"Kejadian yang aneh, pembunuhan ini," kata Gale, cepat-cepat membuka
pembicaraan. Rasa malu-malunya masih juga belum seluruhnya hilang.
"Ya," kata Jane. "Saya agak khawatir tentang itu... sehubungan dengan pekerjaan
saya, maksud saya. Saya tak tahu bagaimana reaksi mereka nanti
" "Benar juga. Saya tidak berpikir sampai ke situ."
"Antoine mungkin tak suka mempunyai pegawai yang terlibat dalam sebuah kasus
pembunuhan dan harus memberikan kesaksian dan
sebagainya." "Orang memang aneh," kata Norman Gale dengan penuh perasaan. "Hidup sungguh
tidak- tidak adil. Kejadian seperti ini yang bukan kesalahanmu sama sekali..."
katanya dengan memberengut marah. "Persetan benar!"
"Ah, itu toh belum terjadi," Jane mengingatkannya. "Tak ada gunanya menjadi
kesal dan naik darah karena sesuatu yang belum terjadi.
Bagaimanapun juga, saya kira tindakan itu bisa dimengerti juga-mungkin saja
sayalah orang yang membunuhnya. Dan kalau orang sudah pernah Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
membunuh kata orang ia akan membunuh lagi; dan tidak enak kalau
rambut kita ditata oleh orang seperti itu."
"Orang hanya perlu melihat Anda untuk mengetahui Anda tidak bisa membunuh
orang," kata Norman Gale dengan penuh perasaan.
"Saya tak yakin tentang itu," kata Jane. "Saya ingin membunuh beberapa wanita
langganan saya, kadang-kadang-kalau saja saya pasti tidak akan ketahuan! Ada
satu wanita-suaranya keras dan serak menyakitkan telinga dan ia mengomel tentang
apa saja. Kadang-kadang saya sungguh berpikir bahwa membunuhnya akan merupakan
suatu perbuatan baik dan bukan
kejahatan. Nah, Anda tahu sekarang, saya cukup punya pikiran jahat."
"Yah, Anda toh tidak melakukan pembunuhan ini," kata Gale. "Saya bisa bersumpah
untuk itu." "Dan saya bisa bersumpah Anda tidak melakukannya," kata Jane. "Tetapi itu tidak
akan membantu kalau pasien-pasien Anda berpikir lain."
"Pasien-pasien saya, ya..." Gale kelihatan agak terpekur. "Saya rasa Anda benar-
tidak terpikir oleh saya sebelumnya. Seorang dokter gigi yang mungkin juga
pembunuh berdarah dingin- prospek yang tidak terlalu memikat."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tiba-tiba ia menambahkan,
"Anda tidak keberatan bahwa saya dokter gigi, bukan?"
"Saya" Keberatan?"
"Maksud saya, selalu ada kesan ganjil tentang dokter gigi. Profesi yang tidak
romantis. Tidak semua orang memandang penting seorang dokter gigi-"
"Besarkan hatimu," kata Jane. "Yang pasti, itu satu tingkat di atas profesi
asisten penata rambut."
Keduanya tertawa, dan Gale berkata, "Saya merasa kita akan jadi teman baik.
Betul?" "Saya rasa begitu."
"Mungkin Anda mau makan malam dengan saya kapan-kapan, lalu kita pergi nonton?"
"Terima kasih."
Diam sebentar, kemudian Gale berkata, "Anda suka Le Pinet?" "Tempat yang
mengasyikkan sekali." "Anda pernah ke sana sebelumnya?"
"Tidak, ceritanya begini..."
Jane, tiba-tiba menjadi terbuka, menceritakan tentang lotre yang
dimenangkannya. Mereka berdua setuju bahwa lotre itu bisa
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menyenangkan dan romantis dan menyayangkan sikap Pemerintah Inggris yang tidak
terlalu menyetujuinya. Pembicaraan mereka tersela oleh seorang pria muda berjas coklat yang telah
berada di dekat mereka selama beberapa menit sebelum mereka melihatnya.
Pria itu mengangkat topinya dan berbicara kepada Jane dengan fasih. "Miss Jane
Grey?" katanya. "Ya."
"Saya mewakili majalah Weekly Howl, Miss Grey. Bersediakah Anda menulis artikel
singkat untuk kami tentang 'Pembunuhan di Udara' ini" Dari pandangan seorang
penumpang." "Saya kira lebih baik tidak, terima kasih."
"Ah, ayolah, Miss Grey. Kami memberikan imbalan yang baik untuk itu."
"Berapa?" tanya Jane.
"Lima puluh pound-er, yah-mungkin kami bisa menambahnya sedikit.
Katakan enam puluh."
"Tidak," kata Jane. "Saya tidak yakin saya bisa. Saya tak tahu apa yang akan
saya katakan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak apa," kata pria muda itu dengan lancar. "Anda tidak perlu menulis artikel
itu sendiri. Salah seorang dari kami akan meminta beberapa saran dan pendapat
Anda dan akan menyusun seluruhnya untuk Anda. Sama sekali tidak akan merepotkan
Anda." "Meskipun demikian," kata Jane, "lebih baik tidak."
"Bagaimana dengan seratus pound" Begini, saya akan menjadikannya seratus, Anda
memberi kami sebuah foto."
"Tidak," kata Jane. "Saya benar-benar tak bersedia."
"Jadi Anda sebaiknya menyingkir," kata Norman Gale. "Miss Grey tidak ingin
diganggu." Pria muda itu beralih melihat kepadanya dengan penuh harapan.
"Mr. Gale, bukan?" katanya. "Begini, Mr. Gale, kalau Miss Grey merasa tidak enak
tentang itu, bagaimana dengan Anda sendiri" Lima ratus kata.
Dan kami akan membayar Anda sama dengan yang saya tawarkan kepada Miss Grey...
dan ini tawaran yang bagus karena sebetulnya pendapat seorang wanita tentang
pembunuhan seorang wanita lain membuat berita lebih berharga. Saya menawarkan
kesempatan yang bagus kepada Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tidak menginginkannya. Saya tak akan menulis sepatah kata pun untuk Anda."
"Publisitas yang bagus, di samping pembayarannya. Pria profesional yang sedang
menanjak- karir yang hebat di depan Anda-semua pasien Anda akan membacanya."
"Itu," kata Norman Gale, "adalah yang paling saya takutkan."
"Pada masa ini Anda tak akan bisa mencapai apa-apa tanpa publisitas."
"Mungkin begitu, tetapi itu tergantung kepada jenis publisitasnya. Saya
mengharapkan mungkin satu atau dua orang pasien saya tidak membaca surat kabar
dan terus datang kepada saya karena ia tidak tahu bahwa saya terlibat dalam
sebuah kasus pembunuhan. Sekarang Anda sudah
memperoleh jawaban kami berdua. Anda akan pergi dengan tenang atau perlukah saya
menendang Anda keluar dari sini?"
"Tak perlu marah," kata pria muda itu, yang sedikit pun tidak terganggu
perasaannya oleh ancaman itu. "Selamat malam, dan hubungi saya dengan telepon di
kantor saya kalau Anda berubah pikiran. Ini kartu saya."
Ia berjalan keluar dari kedai teh itu dengan gembira, sambil berpikir,
"Lumayan. Interview yang tak terlalu jelek."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dan benarlah, terbitan Weekly Howl yang berikutnya memuat sebuah
kolom penting mengenai pendapat dua orang saksi dalam Misteri
Pembunuhan di Udara. Miss Grey mengatakan bahwa ia terlalu bingung dan sedih
untuk berbicara mengenai hal itu. Kejadian tersebut sangat mengagetkannya dan ia
tak suka memikirkan tentang itu. Mr. Norman Gale telah memberikan pendapatnya
dengan panjang-lebar tentang akibat yang tidak terlalu menguntungkan bagi
karirnya apabila seorang yang berprestasi terlibat dalam sebuah kasus kriminal
walaupun ia sama sekali tidak bersalah. Dengan bercanda Mr. Gale mengatakan
mudah-mudahan beberapa dari pasiennya hanya membaca kolom mode saja hingga tidak
merasa ngeri waktu mereka duduk di kursi perawatan giginya.
Setelah pria muda itu berlalu, Jane berkata,
"Saya heran, mengapa dia tidak mendatangi orang-orang yang lebih penting?"
"Mungkin itu diserahkan kepada orang-orang yang lebih mampu daripada dia," kata
Gale kesal. "Mungkin ia sudah mencoba dan gagal."
Ia duduk dengan cemberut selama beberapa menit, lalu berkata,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jane - saya akan memanggilmu Jane. Kau tidak keberatan, bukan"-Jane-menurut
penda-patmu, siapa yang membunuh Madame Giselle ini?"
"Aku sama sekali tak punya dugaan tentang itu."
"Sudahkah kau memikirkan tentang itu" Benar-benar memikirkannya?"
"Yah, belum, aku rasa belum. Aku telah memikirkan tentang keterlibatanku di
sini, dan merasa sedikit khawatir. Aku belum secara serius memikirkan yang mana-
yang mana dari orang-orang yang lain itu yang melakukannya.
Aku rasa sampai hari ini aku tidak menyadari bahwa pasti salah satu dari mereka
yang melakukannya," "Ya. Pemimpin sidang itu menjelaskannya dengan gamblang. Aku tahu aku tidak
melakukannya dan aku tahu kau tidak melakukannya,
karena-yah, karena aku... yah, karena aku hampir selalu mengawasimu,"
"Ya," kata Jane. "Aku tahu kau tidak melakukannya untuk alasan yang sama. Dan
tentunya aku tahu aku sendiri tidak melakukannya! Jadi pasti salah satu dari
orang-orang yang lain itu; tetapi aku tak tahu yang mana.
Aku tak punya dugaan yang mana. Kau?"
"Tidak." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Norman Gale kelihatan sibuk dengan pikirannya sendiri, seperti sedang memecahkan
sebuah teka-teki. "Aku tak melihat bagaimana kita bisa mempunyai dugaan apa pun," kata Jane lagi.
"Maksudku, kita tidak melihat apa pun juga... sedikitnya aku tidak. Kau?"
Gale menggelengkan kepalanya.
"Tidak sesuatu pun."
"Itu yang aneh betul. Aku bisa mengatakan kau tak akan bisa melihat apa-apa. Kau
tidak menghadap ke arah itu. Tetapi aku ya. Aku menghadap persis ke tengah.
Maksudku aku bisa saja..."
Jane berhenti berbicara dan mukanya menjadi merah. Ia teringat
bagaimana matanya selalu tertambat pada pull-over berwarna biru cerah dan
bagaimana pikirannya, jauh dari apa yang sedang terjadi di
sekelilingnya, hanya tertuju kepada orang yang memakai pullover biru cerah itu.
Norman Gale berpikir, "Aku ingin tahu apa kiranya yang membuat wajahnya memerah.... Ia menyenangkan
sekali.... Aku akan mengawininya.... Ya, aku akan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mengawininya.... Tetapi tak baik membuat rencana terlalu jauh. Aku punya alasan
yang baik untuk sering menemuinya. Kasus pembunuhan ini tidak kurang baiknya
daripada alasan-alasan lain.... Lagi pula, memang
sebaiknya aku berbuat sesuatu-wartawan congkak yang tak berguna itu dengan
publisitasnya...." Dengan suara keras ia berkata,
"Mari kita pikirkan tentang itu sekarang. Siapa yang membunuhnya" Mari kita
pelajari semua yang terlibat. Pramugara?"
"Tidak," kata Jane.
"Aku setuju. Wanita-wanita di depan kita?"
"Aku tidak yakin orang seperti Lady Horbury bisa membunuh orang. Dan yang
satunya, Miss Kerr, yah, ia terlalu kebangsawanan. Ia tidak akan membunuh
seorang wanita tua Prancis, aku yakin."
"Aku rasa kau betul, Jane. Lalu ada si pria berkumis, tetapi menurut juri ia
orang yang paling mungkin, jadi kita bisa mencoretnya dari daftar tersangka.* Si
dokter" Rasanya bukan juga."
"Kalau ia memang mau membunuhnya, ia bisa memakai sesuatu yang tidak dapat
diusut asalnya dan seorang pun tak akan bisa mengetahuinya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
*sarkasme terhadap juri "Ya-aah," kata Norman dengan penuh ragu. "Racun-racun yang tidak membekas, tidak
mempunyai rasa, dan tidak berbau ini memang
bermanfaat, tetapi aku agak ragu apakah itu benar-benar ada. Bagaimana dengan
pria kecil yang mengakui memiliki sumpitan?"
"Memang agak mencurigakan. Tetapi kelihatannya orang itu baik, dan ia tidak
perlu mengatakan bahwa ia memiliki sumpitan, jadi nampaknya ia bukan pelakunya."
"Lalu si Jameson-bukan-siapa namanya- Ryder?"
"Ya, mungkin dia pelakunya."
"Dan kedua orang Prancis itu?"
"Dari semuanya, mereka yang paling mungkin menjadi pelakunya. Mereka telah pergi
ke tempat-tempat yang aneh. Dan tentu saja mereka
mempunyai sesuatu alasan yang tidak kita ketahui sama sekali. Yang muda
kelihatan tidak senang dan khawatir."
"Orang bisa khawatir kalau melakukan pembunuhan," kata Gale dengan muka muram.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tapi ia kelihatannya baik," kata Jane, "dan ayahnya agak menyenangkan.
Kuharap bukan mereka."
"Nampaknya kita tidak terlalu cepat bergerak," kata Norman Gale.
"Aku tak melihat bagaimana kita bisa maju tanpa pengetahuan yang banyak tentang
wanita tua yang terbunuh itu. Musuh-musuhnya dan
orang-orang yang mewarisi uangnya, dan sebagainya."
Norman Gale berkata dengan prihatin,
"Kaukira ini hanya spekulasi main-main saja?"
Jane berkata dengan nada dingin, "Memang demikian, bukan?"
"Tidak juga," kata Gale dengan sedikit ragu, lalu ia berkata lagi dengan
perlahan, "Aku punya firasat ini ada gunanya...."
Jane memandangnya dengan penuh pertanyaan.
"Pembunuhan," kata Norman Gale, "tidak menyangkut korban dan pelakunya saja. Ia
menyangkut orang-orang yang tidak bersalah juga. Kau dan aku tidak bersalah,
tetapi bayangan pembunuhan itu telah menyentuh kita. Kita tak tahu bagaimana
bayangan itu akan mempengaruhi hidup kita."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jane adalah seorang wanita dengan pikiran dingin, akan tetapi tiba-tiba ia
bergidik. "Jangan," katanya, "kau membuatku takut."
"Aku sendiri pun sedikit takut," kata Gale.
BAB VI KONSULTASI Hercule poirot bergabung kembali dengan temannya, Inspektur Japp. Yang
belakangan ini menyeringai.
"Halo, Kawan," katanya. "Hampir saja Anda masuk tahanan polisi."
"Saya kuatir," kata Poirot muram, "bahwa kejadian itu telah merusak nama saya
secara profesional."
"Yah," kata Japp tersenyum, "detektif ternyata menjadi kriminalnya kadang-
kadang-dalam buku cerita."
Seorang pria kurus tinggi dengan muka cerdas dan melankolik datang bergabung,
dan Japp mengenalkannya kepada Poirot.
"Ini Monsiour Fornier dari Surete. Ia datang untuk bekerja sama dengan kita
dalam urusan ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya kira saya sudah pernah bertemu dengan Anda beberapa tahun yang lalu, M.
Poirot," kata Fournier, sambil membungkuk dan berjabatan tangan. "Saya juga
telah mendengar tentang Anda dari M. Giraud."
Senyuman yang sangat samar seakan bergantung di bibirnya. Dan Poirot, yang sudah
bisa membayangkan apa yang telah dikatakan Giraud (yang oleh dirinya sendiri dengan
berolok-olok disebutnya sebagai 'anjing pemburu manusia')
tentang dirinya, membiarkan dirinya tersenyum kecil sebagai balasan.
"Saya usulkan," kata Poirot, "Anda berdua makan dengan saya di tempat saya. Saya
sudah mengundang Maitre Thibault. Tentu saja, kalau Anda dan kawan saya Japp


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak keberatan atas kerja sama saya."
"Boleh saja, Jago tua," kata Japp, sambil menepuk punggungnya dengan ramah.
"Anda sudah terlibat di sini dari dasarnya,"
"Dengan segala senang hati," gumam si orang Prancis dengan sopan.
"Soalnya," kata Poirot, "seperti yang baru saja saya katakan kepada seorang
wanita muda yang amat menarik, saya ingin sekali membersihkan kembali nama
saya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dewan juri itu jelas tidak menyukai tampang Anda," kata Japp, tersenyum lagi.
"Lelucon paling lucu yang sudah lama tak saya dengar."
Dengan persetujuan bersama, mereka sama sekali tidak membicarakan kasus tersebut
selama menyantap makanan lezat yang disediakan oleh orang Belgia itu.
"Rupanya, masih mungkin makan enak di Inggris," gumam Fournier memuji, sementara
ia mempergunakan tusuk gigi yang disediakan oleh tuan rumah yang penuh perhatian
itu. "Makanan yang enak sekali, M. Poirot," kata Thibault.
"Sedikit ala Prancis, tetapi sangat enak," kata Japp.
"Makanan harus duduk dengan ringan dalam perut," kata Poirot. "Kalau terlalu
berat akan melumpuhkan pikiran."
"Selama ini perutku tak pernah menyusahkan-ku," kata Japp. "Tetapi saya tak akan
memperdebatkan pendapat itu. Nah, mari kita bekerja. Saya tahu bahwa M. Thibault
ada janji lain malam ini, jadi saya usulkan kita mulai dengan berkonsultasi
padanya tentang hal-hal yang kiranya berguna."
"Saya siap melayani Anda, Tuan-tuan. Tentu saja saya dapat berbicara dengan
lebih bebas di sini daripada di ruang sidang. Saya sempat berbicara Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
secara singkat dengan Inspektur Japp sebelum sidang pemeriksaan, dan ia
mengusulkan sikap tutup mulut-seperlunya saja."
"Betul," kata Japp. "Jangan memuntahkan semua faktanya terlalu cepat.
Tetapi sekarang biar kita dengar tentang semua yang Anda bisa ceritakan kepada
kami tentang Madame Giselle ini."
"Sebenarnya, yang saya ketahui sangat sedikit. Saya mengenal dia sebagaimana
dunia mengenalnya-sebagai tokoh masyarakat. Tentang
kehidupan pribadinya sebagai seorang individu saya tahu sedikit sekali.
Mungkin M. Fournier ini bisa memberi keterangan lebih banyak kepada Anda
daripada saya. Tetapi saya ingin mengatakan pada Anda: Madame Giselle ini orang
yang, kalau di negara ini, disebut 'berwatak'. Ia benar unik. Tak ada yang tahu
tentang asal-usulnya. Saya mempunyai kesan bahwa waktu mudanya ia cantik.
Rupanya ia kehilangan kecantikannya karena penyakit cacar. Ia adalah-ini kesan
saya-wanita yang menikmati kekuasaan; dan ia memiliki kekuasaan. Ia
wiraswastawati yang gigih. Ia tipe wanita Prancis yang berwatak keras yang tidak
membiarkan perasaan mempengaruhi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kepentingan-kepentingan bisnisnya; tetapi ia mempunyai reputasi bahwa ia
melakukan pekerjaannya dengan kejujuran penuh."
Thibault memandang Fournier, mengharapkan persetujuannya. Pria itu menganggukkan
kepalanya yang berwajah gelap dan melankolik.
"Ya," katanya. "Ia jujur-dari sudut pandangannya sendiri. Namun demikian, hukum
dapat menuntut pertanggungjawabannya kalau saja
bukti-bukti bisa diperoleh. Tetapi itu..." ia mengangkat bahunya dengan putus
asa. "Terlalu banyak meminta, mengingat sifat manusia yang sedemikian."
"Maksud Anda?" "Chantage."
"Pemerasan?" ulang Japp.
"Ya, suatu jenis pemerasan khusus yang aneh. Sudah menjadi kebiasaan Madame
Giselle untuk meminjamkan uang atas dasar apa yang di negara ini disebut note of
hand* saja. Ia merahasiakan jumlah-jumlah yang dipinjamkannya dan cara-cara
pembayaran kembalinya; tetapi yang jelas, ia mempunyai cara sendiri untuk
menagih dengan berhasil."
Poirot membungkukkan badannya ke depan dengan penuh perhatian.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Seperti yang dikatakan M. Thibault hari ini, para langganan Madame Giselle
datang dari kalangan tinggi dan profesional. Kalangan-kalangan ini sangat peka
terhadap pengaruh pendapat umum. Madame Giselle
mempunyai mata-matanya sendiri.... Sebelum meminjamkan uang (apabila jumlahnya
banyak) ia selalu mengumpulkan sebanyak mungkin fakta
tentang peminjamnya. Dan sistem mata-matanya, menurut pendapat saya, luar biasa
baik. Saya akan mengulangi apa yang telah dikatakan oleh kawan kita: menurut
pandangannya sendiri, Madame Giselle adalah orang yang sangat jujur. Ia menepati
janjinya kepada orang-orang yang menepati janji kepadanya. Saya benar percaya
bahwa ia tidak pernah mempergunakan rahasia yang diketahuinya untuk memperoleh uang dari siapa pun
kecuali apabila uang itu adalah uang yang dipiutang-kannya."
"Maksud Anda," kata Poirot, "pengetahuan rahasianya itu merupakan suatu bentuk
jaminan?" *surat pinjaman tanpa jaminan
"Tepat sekali; dan waktu memakai pengetahuan rahasianya itu ia sangat keji dan
benar-benar menutup segala perasaannya; dan saya bisa katakan Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ini, Tuan-tuan: sistemnya membuahkan hasil! Jarang sekali ia merugi karena
hutang yang tak dibayar. Seorang pria atau wanita yang
berkedudukan penting akan membuat segala upaya untuk memperoleh
uang guna meniadakan skandal tentang dirinya. Seperti yang saya katakan tadi,
kami tahu tentang kegiatan-kegiatannya; tetapi untuk
menuntutnya..." Ia mengangkat bahunya. "Itu soal yang lebih sulit. Manusia
adalah manusia." "Dan seumpama," kata Poirot, "ia toh kehilangan uang, seperti Anda katakan tadi
ini kadang-kadang terjadi, karena hutang yang tak dibayar...
apa yang terjadi?" "Dalam hal yang demikian," kata Fournier perlahan, "keterangan yang ada di
tangannya itu akan disiarkan, atau diberikan kepada orang yang bersangkutan
dalam hal itu." Diam sejenak. Lalu Poirot berkata,
"Secara finansial, itu tidak menguntungkannya?"
"Tidak," kata Fournier. "Tidak secara langsung."
"Tetapi secara tidak langsung?"
"Secara tidak langsung," kata Japp, "membuat yang lain membayar, ya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Betul sekali," kata Fournier. "Sangat bermanfaat untuk apa yang disebut efek
etisnya." "Efek tidak etis, saya lebih suka menyebutnya," kata Japp. "Yah," katanya sambil
mengelus hidungnya dengan berpikir dalam-"ini membuka jalan yang bagus untuk
menemukan motif-motif pembunuhan-jalan yang bagus sekali. Lalu kita harus
mencari siapa yang mewarisi uangnya." Ia memandang Thibault. "Dapatkah Anda
membantu kami dalam hal ini?"
"Dia punya seorang anak perempuan," kata ahli hukum itu. "Anak ini tidak hidup
bersama ibunya-bahkan saya kira ibunya tidak pernah melihatnya lagi sejak ia
masih kecil, tetapi ia membuat surat wasiat beberapa tahun yang lalu,
meninggalkan semua yang dimilikinya, kecuali sejumlah kecil untuk pembantunya,
untuk putrinya Anne Morisot. Sejauh yang saya
ketahui ia tidak pernah membuat surat wasiat lain."
"Dan jumlah kekayaannya besar?" tanya Poirot.
Ahli hukum itu mengangkat bahunya.
"Perkiraan saya sekitar delapan atau sembilan juta francs."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot bersiul kagum. Japp berkata, "Astaga, dari tampangnya tak kelihatan dia
begitu kaya. Tunggu dulu... berapa nilai tukarnya... wah, gila, lebih dari
seratus ribu pounds. Wauw!"
"Mademoiselle Morisot akan menjadi wanita muda yang kaya-raya," kata Poirot.
"Untung ia tidak berada di pesawat," kata Japp datar. "Ia bisa dicurigai
membunuh ibunya untuk mendapatkan hartanya. Berapa umurnya sekarang?"
"Saya sungguh tak tahu. Saya kira sekitar dua puluh empat atau dua puluh lima."
"Yah, kelihatannya dia tak ada hubungannya dengan pembunuhan ini.
Kita harus menyelidiki kasus pemerasan itu. Setiap orang yang berada di pesawat
mengaku tidak mengenal Madame Giselle. Salah seorang dari mereka telah
berbohong. Kita harus mencari tahu yang mana. Bagaimana kalau kita menyelidiki
surat-surat pribadinya, Fournier?"
"Kawanku," kata si orang Prancis, "segera setelah mendapat berita itu, setelah
saya berbicara dengan Scotland Yard melalui telepon, saya langsung Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menuju ke rumahnya. Ada sebuah lemari besi di situ yang berisi surat-surat.
Semua surat itu telah dibakar."
"Dibakar" Oleh siapa" Mengapa?"
"Madame Giselle mempunyai seorang pembantu wanita kepercayaannya, namanya Elise.
Elise mendapat instruksi bahwa apabila terjadi sesuatu dengan majikannya itu, ia
harus membuka lemari besi itu (ia mengetahui kombinasi kuncinya) dan membakar
isinya." "Apa" Aneh sekali!" kata Japp dengan mata membesar.
"Soalnya begini," kata Fournier, "Madame Giselle mempunyai prinsipnya sendiri.
Ia menepati janjinya kepada orang-orang yang menepati janji kepadanya. Ia
memberikan janjinya kepada
para langganannya bahwa ia akan berlaku jujur terhadap mereka. Ia memang keji,
tetapi ia juga orang yang dapat dipegang kata-katanya."
Japp menggeleng-gelengkan kepalanya. Keempat pria itu terdiam
memikirkan sifat aneh wanita yang sudah meninggal itu.
Maitre Thibault berdiri. "Saya harus pergi, Tuan-tuan. Saya ada janji. Apabila ada keterangan lain yang
bisa saya berikan kepada Anda kapan saja, Anda tahu alamat saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia" menjabat tangan mereka dengan penuh hormat dan meninggalkan apartemen itu.
BAB VII KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN Setelah kepergian Maitre Thibault, ketiga orang itu merapatkan kursi mereka ke
meja. "Nah, sekarang," kata Japp, "mari kita mulai." Ia membuka tutup pulpennya. "Ada
sebelas penumpang di pesawat itu-di ruang belakang pesawat, maksud saya; yang
Bangau Sakti 30 Candika Dewi Penyebar Maut I Pertarungan Tanpa Ajal 2
^