Pencarian

Pendekar Aneh Dari Andalas 2

Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk Bagian 2


http://cerita-silat.mywapblog.com http://cerita-silat.mywapblog.com pendekar aneh dari andalas
Bab Tiga Belas.Pertarungan Berbahaya
Dengan langkah perlahan Harimau Kumbang maju
kedepan menghadapi Jaka yang sudah menanti
dengan posisi bersiap " siap.
" Anak muda... aku sudah mengenalkan diriku , tapi
aku belum tau siapakah engkau..?"
Sikap yang di tunjukkan oleh harimau kumbang ,
sungguh sangat bertolak belakang dengan sikap adik
nya Badra , yang berdarah panas dan cepat naik
darah..... Memang Perawakan mereka juga agak berbeda ,
kalau Badra brewokan justru Harimau Kumbang ini
lebih rapi sedikit , walau pun berkumis tebal tapi
muka nya lebih tertata rapi .
" Nama saya Jaka dari desa bambu Kuning di lereng
Bukit barisan , dan delapan tahun yang lalu Adik
seperguruan mu telah menyerang desa kami , dan
membunuh kedua orang tua ku."
" Dan sebagai anak yang berbakti kepada orang tua..
aku harus membalaskan dendam ini , sudah setahun
aku terus mencari jejak pembunuh orang tuaku ,
hingga hari ini baru dapat terlaksana......"
" haha...ha....ha....anak muda....".walau pun aku tidak
sealiran dengan pekerjaan adik seperguruanku , tapi
sudah menjadi tanggung jawab ku untuk membalas
kematian nya..." " Bersiaplah....." !!
Langsung Harimau kumbang membuka jurus " jurus
nya... " Hiaaaa....."dengan teriakan keras dia sudah langsung
menyerang Jaka dengan tendangan menggunting
sambil berputar di udara , terdengar suara mencicit
bergantian disertai gelombang hawa tenaga dalam
yang tinggi sehingga debu " tanah ikut beterbangan
".... " siuuuuut " siuuut........duukkk.........dukkk "
Kedua nya terpental kebelakang bersamaan......
" hebat tenaga dalam anak muda ini , pantas badra
bisa celaka di tangan nya..."
Jaka juga mengakui kehebatan tenaga dalam
Harimau kumbang , memang ilmu silat nya diatas Si
topeng macan itu... Jaka tidak mau kalah , Langsung memainkan jurus "
Naga Menggulung Ombak "dengan menekuk tubuh
rendah ke tanah , Jaka langsung melakukan serangan
balik sambil mengincar pusar lawan "...
" hiaaah....." serangan ini langsung ditangkis harimau
Kumbang , juga sambil mengarah kan serangan balik
ke kepala Jaka..." siuuut.....desss...."tidak berhenti
disitu , Jaka juga melakukan tendangan memutar
kebelakang mengincar tengkuk lawan..."..Hiaaaat
"ditangkis Harimau Kumbang , dengan tangan kanan
nya...." plaakkkk "....
Pertarungan menjadi semakin seru dengan saling
balas membalas dengan cepat nya , sehingga lama "
kelamaan tubuh mereka hanya terlihat bayang "
bayang saja...... banyak para penonton yang tidak dapat melihat
dengan jelas, bagaimana pertarungan ini , hanya
orang -orang kelas menengah saja yang masih bisa
mengikuti nya.....seperti Sigumpar dan teman nya ,
masih dapat mengikuti nya walaupun kadang -
kadang mata mereka terasa perih juga....
" Luar biasa pertempuran mereka itu...."
" rasa nya aku masih harus belajar lebih giat lagi agar
bisa seperti mereka "
Sigumpar berkata kepada teman nya sambil
meringis , walau pun racun di kaki sudah di beri obat ,
tapi racun itu tidak bisa langsung sembuh , kalau si
Gumpar tidak menahan laju racun nya dengan tenaga
dalam , mungkin saat ini dia sudah bertemu dengan
Badra di akherat...hehehehhehe..
Pertempuran sudah memasuki seratus jurus , tapi
belum ada kelihatan tanda " tanda nya , siapa yang
akan menang.... Jaka sudah mengeluarkan ilmu " Langkah Dewi
Rembulan " nya , untuk mengatasi cepat nya gerakan
si Harimau Kumbang ini , tapi masih belum
menampakkan hasil , sebab Jaka memang belum
sampai pada tahap tertinggi dalam penguasaan
seluruh ilmu " ilmu nya...
kalau dari kualitas ilmu , Jaka menang Jauh dari
Harimau Kumbang , tapi Jaka masih kalah banyak
dalam pengalaman bertarung , sehingga dia banyak
menghadapi serangan " serangan tipuan yang
berfariasi dan terkadang Jaka sampai kerepotan
mengatasinya..... " Gilaaaa.....,"bisa kalah saya ini , kalau terus terusan
begini "." tenaga anak muda ini sungguh luar
biasa ...sampai aku harus mengeluarkan ilmu
simpanan untuk menghadapi nya..."
Harimau Kumbang mulai merobah permainan ilmu
silat nya..... dengan tiba " tiba dia bersalto dua kali
kebelakang dan posisi kepala berada dibawah "...
" Jurus membalik Bumi "merupakan ilmu simpanan
harimau Kumbang..... Dengan Kaki diatas dan tangan dibawah tubuh nya
bisa berputaran seperti sebuah gasing dan sangat
cepat sehingga menimbulkan pusaran angin sangat
besar......seperti tornado.....
sehingga kembali membuat beberapa penonton ikut
terlempar jauh , dan beberapa pohon juga ikut
tumbang , oleh dasyat nya pusaran angin ini...
Tubuh Jaka juga sudah terselimuti warna merah dan
putih secara bergantian , yang semakin lama semakin
pekat warna merah nya , dan yang putih juga
semakin bersinar terang., yang akhir nya menutupi
seluruh tubuh nya.,sehingga tubuh nya juga tidak
terlihat lagi dengan jelas.......
.Jaka juga sudah mengeluarkan ilmu " Telapak
Rembulan Merah " nya hingga tingkat ke enam , yang
merupakan tingkat tertinggi yang sudah di
kuasainya....... Pertarungan sudah mencapai titik puncak nya ,
sehingga para penonton sudah berlari menjauhi
daerah pertarungan itu , karena mereka tau resiko
nya jika masih dekat " dekat dengan arena
pertarungan , bisa -bisa nyawa ikut melayang....
Tubuh Harimau kumbang yang sedang berputar
kencang tiba " tiba meloncat tinggi ke atas ,dan terus
meluncur kearah jaka sambil berputar seperti sebuah
mata bor besar , dengan kaki nya langsung
menerjang kencang....., disertai suara menggelegar
dasyaaat...... " Hiaaaaaahhhh........"
" Hiaaaaaaaaahhhhhh........" Jaka juga membalas
dengan kedua tangan mendorong ke depan ,bahkan
di sekitar Jaka sudah memerah bercampur titik " titik
es berwarna merah.., bayang kan betapa dingin nya
sampai bisa membuat beku udara di sekitar nya.....
" ddduuuuuuaaaaaarrrrrr.........."
Terjadi ledakan yang sangat dasyat., terlihat dua
tubuh terlempar kearah yang berlawanan....dan ..
Tubuh Harimau Kumbang terlempar hingga menabrak
pohon dibelakang nya hingga tumbang dan tubuh nya
terus meluncur kebelakang hingga sepuluh tombak...
Jaka juga mengalami hal yang sama , tapi dia masih
sempat bersalto tiga kali kebelakang dan langsung
jatuh terduduk ketanah , di dari bibir nya menetes
darah segar..... Keadaan Harimau Kumbang tidak kalah buruk nya ,
dia sampai memuntahkan darah segar......
" Huaaakkkk....."
" Hebat kau Jaka , baru kali ini aku bertemu lawan
setangguh diri mu..."
" Harimau Kumbang ".aku juga baru kali ini melawan
orang sampai seperti ini..."
" he...he...he...kau masih muda ..tapi sudah setangguh
ini , kelak kau akan menjadi pendekar nomor satu di
bumi andalas ini ,tapi aku puas sudah bertanding
dengan mu....." " Sampai di sini dulu pertemuan kita , kalau ada umur
mungkin kita bertemu lagi anak muda "dan untuk
sekarang masalah dendam ini selesai sampai
disini...heh..heh..he.."
Sambil memegang dada nya , dan dengan langkah
terseok " seok , Macan Kumbang melangkah pergi ,
tanpa memperdulikan lagi sekeliling nya ,termasuk
juga mayat adik seperguruan nya itu.., sebab dia
sadar bahwa luka dalam nya kali ini sungguh sangat
berbahaya sekali , paling tidak membutuh kan waktu
setahun hingga bisa pulih kembali.......
" sayang sekali ...ilmu nya sangat tinggi tapi
menempuh jalan yang salah...."
" dan aku harus lebih giat berlatih lagi , ternyata dunia
persilatan ini sangat berbahaya sekali...."
" aaahhhh.....aku harus segera sampai ke pulau " si
mursala " agar dapat menyelesaikan tugas dari kakek
guru...Jaka bergumam dalam hati......
sebelum jaka beranjak pergi , si gumpar dan teman
nya sudah berdiri di depan Jaka.....
sambil memberi hormat "....
" Terima kasih Tuan pendekar sudah menolong saya
tadi , ". "kalau mungkin saya tadi yang menghadapi mereka ,
mungkin saat ini saya sudah tinggal nama saja....."
" Tidak perlu berterima kasih kepada saya , hanya
kebetulan saja tadi itu ...."dan saya juga dapat
membalaskan dendam orang tua saya..."Jaka berkata
sambil tersenyum tipis....
" dan anda jangan memanggil saya dengan Tuan
pendekar , karena sungguh tidak pantas ...sebab,
nama saya adalah" Jaka."...bukan tuan
pendekar...heh..he..he...."
Sifat periang Jaka sudah mulai keluar lagi , karena
sekarang dia sudah tidak punya beban dendam lagi.
" Kalau dik Jaka tidak keberatan , boleh datang
berkunjung ke tempat saya di Sungai Mati.."
" Oh ya , sampai lupa....nama saya Si gumpar dan ini
pembantu di rumah saya nama nya"Pak Rojak"
" Wah...bagaimana ya....sebenarnya saya masih ada
tugas lagi.....,tapi."
" ayo lah dik Jaka jangan menolak ajakan Saya ini ,
rumah saya paling jarak perjalanan sehari saja "
" nanti akan saya kenalkan dengan kedua orang tua
saya di sana ," " apakah nanti saya tidak menyusahkan kalian saja..."
" " tenang saja aku yang tanggung jawab....." sigumpar
berkata mantap. " Tapi aku akan kembali dulu ke warung itu , untuk
membayar makan ku dan kerusakan disana"
Jaka kasihan akan beban yang punya warung itu ,
karena akibat perkelahian tadi banyak perabot nya
yang rusak , paling tidak dia ikut meringan kan biaya
perbaikan nya..... " tidak perlu lagi kesana dik Jaka,"...." karena aku
sudah membayar semua kerugian nya tadi..."
" percayalah , aku juga tidak mau menyusahkan
pemilik warung itu, sebab aku sudah lama menjadi
langganan nya.." " oooo, jadi begitu ya...."akhir nya Jaka jadi ikut lega....
" Dan bagaimana tentang mayat itu,"tangan Jaka
langsung menunjuk kearah jenasah badra...
"Biarkan saja , nanti orang disini juga akan ada yang
menguburkan nya....."
Hari sudah melewati tengah hari ,matahari juga mulai
bergeser kearah barat , dengan melangkah bertiga ,
akhir nya Jaka mengikuti Si gumpar ke rumah nya..... .
"seperti nya kita akan menginap di jalan "Si gumpar
berkata lirih dengan pembantunya Pak Rojak....
Jaka juga merasakan bahwa mereka pasti akan
menginap , tapi dia bingung mau nginap dimana
mereka bertiga ,kalau dia sendiri tidak masalah
karena sudah biasa tidur diatas pohon....( maklum
sudah terbiasa belajar ilmu Tarzan .......)
bersambung.......... http://cerita-silat.mywapblog.com pendekar aneh dari andalas
Bab Empat belas.Pengalaman Baru
Selama mereka berjalan Jaka merasa ada sesuatu
yang aneh pada kedua teman nya ini,karena dia
selalu berjalan di belakang dan mereka berdua jalan
di depan , kadang " kadang Jaka seperti mencium
satu aroma yang hanya di punyai oleh seorang
wanita ,yaitu ada semilir aroma wangi " wangian....
Jaka dapat membedakan nya semenjak dia dulu
sering dekat dengan Nuri , sehingga yang nama nya
aroma wanita tentu dia sudah hapal benar......
(.heheheehe maklum sering ciuman sih...)
" apakah Sigumpar ini memang pesolek ya " jaka
bertanya-tanya dalam hati..
" trus kenapa kadang " kadang tingkah nya seperti
seorang gadis ."belum lagi pembantunya si Rojak itu
tidak banyak bicara..." ahh pusing ".biarlah
sajalah ,mungkin watak nya memang begitu,
Setelah hari semakin sore dan keadaan semakin
gelap mereka mulai memasukii satu hutan kecil yang
nanti nya akan tembus hingga ke desa Sungai mati...


Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" kita bermalam dekat sungai kecil di depan itu saja
pak Rojak..." suara Sigumpar memecah kesunyian , " baik lah...."
Pak Rojak hanya menjawab pendek...
sambil menurunkan bekal mereka , Pak Rojak dengan
Cekatan sudah membuat dua buah tenda kecil yang
terbuat dari bahan kain yang halus., tapi kelihatan nya
cukup kuat...seperti tenda kemah....
Kelihatan nya Pak rojak cukup cekatan dalam
membuat kemah kecil ini., (mungkin sudah biasa ikut
Pramuka kali ye....) " kita tidur berdua satu tenda , sedang pak rojak biar
sendiri saja,," Jarak tenda Pak rojak memang agak berjauhan dari
tenda nya Si Gumpar mungkin karena status nya
sebagai pembantu , makanya sengaja berjarak agak
jauh dari majikan nya....
" ahhh ........ tidak apa " apa biar saya tidur di luar
saja , sudah biasa kok..."
" wahh ....!! mana boleh begitu....!!, " dik Jaka kan tamu
saya.."..masa harus tidur di luar..."
" tenda nya masih muat untuk kita berdua..,jangan
khawatir.." Malam itu Bulan bersinar cukup terang , dan tidak ada
tanda " tanda mau hujan , cuaca sangat cerah di
malam itu.... Kemudian Pak Rojak mengeluarkan bekal mereka
yang tadi memang sudah di persiapkan , yaitu
beberapa ikan dan buah " buahan segar......
Setelah mereka makan Pak Rojak langsung permisi
kepada Si gumpar untuk istirahat di tenda nya
sendiri , mungkin dia juga sudah lelah seharian
berjalan sambil membawa perlengkapan juga....
" Oh ya ..Bang gumpar...kaki kamu bagaimana kondisi
nya ..?" Jaka bertanya sambil memperhatikan kaki si gumpar
ini , tadi dia melihat si gumpar berjalan kadang "
kadang sambil agak meringis menahan sakit di kaki
nya...... " masih sakit dik jaka , mungkin sampai di rumah
baru dapat di obati dengan leluasa ,...."
" ini hanya obat sementara saja untuk menahan
racun nya jangan sampai menjalar keatas , kalau
tidak di bantu dengan tenaga dalam mungkin kita
sekarang ini tidak dapat bertemu lagi .."
Si gumpar berkata sambil memandang Jaka dengan
agak lain , ketika Jaka melihat sorot mata si gumpar
dia menjadi agak terkejut , karena tatapan mata nya
itu mirip sekali dengan pandangan mata seorang
gadis....." jangan " jangan dia ini menyukai orang
sesama jenis....." hiiiih...Jaka sedikit agak merinding
jadi nya.... " kenapa Dik jaka...?"
" kamu kedinginan ya....?"sambil maju agak
mendekat sigumpar mendekati Jaka , seakan mau
memastikan kondisi jaka ,sehingga jarak mereka
menjadi dekat sekali , dan Jaka bisa melihat dengan
jelas wajah dari Si gumpar ini,cahaya bulan yang
terang juga sangat membantu...
Ketika ada angin bertiup dengan pelan , kembali
aroma wangi itu tercium oleh Jaka ....
sehingga membuat Dia menjadi teringat akan semua
kenangan mesra nya dengan Nuri , yang secara
perlahan darah muda nya kembali berkobar
kencang...... " Bagaimana kalau saya mencoba memeriksa kaki
abang itu, siapa tahu saya bisa membantu nya.."
Jaka tiba " tiba mengalihkan pembicaraan agar bisa
merobah suasana hati yang lagi kacau itu.......
" apakah dik Jaka bisa mengobati kaki ku ini ..?"
" tidak salah kalau saya mencoba nya dulu
kan......!!?"jaka menjawab sambil tersenyum....
" baik lah..," tapi jangan di hina ya kalau kaki saya
jelek..." " mana ada kaki laki " laki yang bagus semuanya
pasti jelek , dan berbulu lagi.."
" abang ini ada " ada saja ..."
" seperti anak gadis saja " he...he..he..he..."
Tapi Si gumpar hanya tersenyum dengan misterius
nya ,sambil membuka sepatu nya dan mulai
mengangkat kaki nya di letakkan dipangkuan Jaka...
" Nih lihat lah ".tapi pelan " pelan ya..." "suara si
gumpar terdengar seperti berbisik dan agak lain "
serta terdengar ada kesan manja dari nada suara
nya..... begitu sepasang kaki itu menimpa di kaki nya ,
jantung Jaka langsung berdetak kencang ".sebab ini
bukan seperti kaki seorang laki " laki , tapi
merupakan kaki seorang wanita.....
Dengan perlahan celana longgar itu ditarik jaka
hingga kelutut.... " haaaa.....,betapa mulus nya kaki ini ," dan warna nya
juga putih bersih dengan warna merah sampai di
betis nya yang halus mulus.....tidak ada cacat nya
sedikit pun , jantung Jaka seakan mau copot rasa
nya... Si gumpar juga merasakan hal ini , dari tangan Jaka
yang agak gemetar memegang kaki nya.,tapi dia
malah membiarkan nya saja dan semakin menggoda
Jaka.... " bagaimana dik jaka..?" bisa di sembuhkan tidak.....!!.
" ahh...I..iya..aa...,saya rasa mungkin bisa....." Jaka
menjawab dengan gugup nya.....
Dengan muka mulai berkeringat , Jaka mencoba
mengumpulkan segenap kekuatan bathin nya..agar
jangan sempat konsentrasi nya terpecah , sebab bisa
berbahaya bagi diri nya terlebih bagi si gumpar
pula....salah " salah racun di kaki bukan nya keluar
malah jadi makin naik....(bisa gawat tuh..)
Dengan mengerah kan " Tenaga Sakti Rembulan "
Jaka mulai mencoba menyedot racun itu keluar.
Si Gumpar merasakan Hawa yang sangat dingin
masuk ke kaki nya seperti es ,sehingga terasa kaki
nya yang tadinya sangat terasa panas dan nyeri
menjadi makin lama makin berkurang ,dan kaki nya
lama "kelamaan menjadi basah dan mengeluarkan
uap air berwarna merah campur kehijau " hijau an ,
itulah " racun harimau loreng" sudah keluar semua
nya...... Jaka membiarkan nya beberapa lama hingga menjadi
kering kembali.... " sudah beres bang..?" Jaka berkata sambil
menurunkan kembali celana itu....
" apakah racun nya sudah hilang semua dik Jaka..?"
" sudah , dan besok pagi sudah bisa kembali berjalan
normal.."kata Jaka sambil tersenyum
Sambil menurunkan kembali kaki nya dari pangkuan
Jaka , tiba -tiba si gumpar sudah memeluk Jaka
dengan erat sekali.... Karena Jarak mereka memang sangat dekat sekali ,
sehingga jaka tidak sempat melakukan tindakan apa
-apa , dan hanya terkejut setengah mati melihat
perubahan ini..... " Terima kasih " dik Jaka " Sigumpar berbisik halus
dan lirih di telinga nya...
Kembali Jaka mendapat kejutan baru , tubuh itu
terasa lunak dan lembut sekali..... dan yang membuat
jaka hampir pingsan adalah terasa dua buah tonjolan
yang agak keras dan kenyal menempel ketat di
dadanya , belum lagi aroma wangi itu semakin kuat
menerpa diri nya.... " terima kasih dik jaka..?"
"kamu sudah dua kali menyelamat kan diri
ku.."kembali suara itu terdengar lirih....
kali ini Jaka mendengar suara yang sangat asing di
telinga nya , tapi terdengar sangat merdu...
Sehingga dia tidak dapat menjawab sepatah pun,
sebab suara itu bukan suara Si gumpar selama ini....
" Dik Jaka , marilah ikut aku kedalam tenda
sekarang , tentu kamu penasaran kan ".untuk
mengetahui siapa aku ini...?"
" I ..i ..ya.....bang......eh...siapa ya..?"Waduh
".waduh...bagaimana ini...".jaka berkata sendiri seperti
orang tolol dan hilang ingatan.......( heheeh...ilmu
memang hebat tapi pengalaman masih cetek...)
Langsung Si gumpar menarik tangan Jaka ,dan
membawanya masuk kedalam tenda serta menutup
nya dari dalam sehingga tidak kelihatan dari
luar...hanya bayangan orang saja yang terlihat dari
luar...... Dengan perlahan " lahan , Si gumpar membuka
seperti satu lapisan tipis yang menutupi wajah nya ,
sehingga terlihat lah seraut wajah yang sangat cantik
jelita , dihadapan Jaka yang masih seperti kerbau
bodoh duduk melongo.......
Hidung nya yang mancung ,alis mata nya yang sangat
rapi dan indah di hiasi bulu mata nya yang
lentik ,kedua pipi nya yang ranum dan bibir nya selalu
kelihatan basah.. di hiasi senyuman manis sangat
serasi dengan bentuk bibir nya , kemudian dia
membuka baju longgar nya dan sekarang hanya
tinggal baju dalam yang ketat "..berwarna kuning
gading sangat tipis sekali...
Hampir menetes air liur Jaka , melihat pemandangan
ini.. belum lagi bentuk buah dada nya yang sudah
begitu sempurna berdiri tegak menantang selera ,dan
kemudian dia berdiri melepaskan celana longgar
nya.....maka lengkaplah sudah keindahan di hadapan
jaka , sambil melepaskan ikatan rambut nya yang
pangjang hingga sebahu bergelombang
halus.....bahkan kini aroma wangi itu sudah
menyelimuti seluruh tenda kecil ini....
" Dik Jaka inilah diri ku yang sebenarnya...."
" Nama ku sebenar nya adalah "Dara Prawesti" dara
berkata dengan suara yang merdu sekali
" Kau.....ahhh....kau ini ,....sangat cantik sekali...." Jaka
seperti kehabisan kata " kata...
" Hik..hik..hik....,"Jaka kamu lah orang luar pertama
yang telah melihat ku seutuh nya.."
Kemudian Dara langsung mendekati jaka yang masih
terbengong " bengong,
" Kamu kenapa......?"
" Tidak suka ya dengan ku.....!!"
Dara langsung duduk mendekat dan behadapan
langsung dengan Jaka sehingga Jaka semakin Dapat
melihat dengan jelas, seluruh keindahan didepan nya
ini...... Darah muda sudah bergejolak dengan keras , dengan
nekat Jaka langsung memegang dan setengah
membelai wajat cantik itu.......
" Siapa bilang aku tidak suka...."
langsung wajah jaka maju dan mencium kening
indah tersebut dengan perlahan dan halus , seakan
dia mau buktikan kata " katanya dengan perbuatan..
Ciuman itu perlahan turun ke pipi dan merayap
lembut menuju bibir mungil tersebut , yang sudah
menanti nya dengan setengah terbuka......"
aaaahhhhh....." Pertemuan kedua bibir itu membuat suasana menjadi
berubah drastis ". gadis itu langsung membalas ciuman itu dangan
ganas nya , ibarat musafir mendapatkan setetes air di
padang gurun..... secara tidak sadar tangan Jaka bergerak memeluk
tubuh itu dengan mesra nya.......
Perlahan tangan Jaka merayap ke depan dan masuk
kebalik baju tipis tersebut.....
" Ahk....." jaka "." tubuh itu bergetar dan condong
kebelakang sehingga ciuman terlepas , sewaktu
tangan Jaka mulai menyentuh dan meremas lembut
bukit indah itu ,sedangkan tangan satu lagi merayap
turun juga meremas pantat yang montok itu.........
Seperti mengerti akan kemauan Jaka , gadis itu
langsung membuka dengan perlahan penutup baju
atas tersebut.....Bukit indah itu kini berdiri tegak
menantang , dengan putting nya yang kemerahan
sudah tegak mengeras menantang selera......
( woooow......) Melihat ini Jaka tidak tinggal diam , ..ciuman nya
langsung merayap turun dari leher , terus kebawah
hingga mencapai bukit indah nya Dara dan bermain "
main disana "..dari kiri pindah ke kanan terus..
" ooohhhh.....,,Jakaaaa.......,kamu sangat
"..sangat...pandai....,..aaahhh..."
Pakaian Jaka juga sudah tidak karuan , dengan sendiri
sudah telanjang , baju tipis gadis itu juga sudah
terbuka semua nya hingga kedua- dua nya sudah
terlihat seperti anak bayi yang baru lahir.....
Satu kesadaran tiba " tiba menyentak di pikiran Jaka,
yang lagi asyik bergerilya di atas tubuh motok
itu , ,yang posisi nya sekarang sudah terbaring dengan
pasrah.....( wah " wah bakal seru nih.....)
" kak Dara....." Aku...aku...tidak pantas melakukan ini
padamu...." Jaka berkata sambil mengangkat wajah
nya memandang wajah cantik itu...
Sambil membuka mata nya dan tersenyum manis
"..dara balas memandang Jaka dengan mesra..
" Jaka....,"dari awal aku sudah rela padamu...."
" Aku rela memberikan padamu
segalanya...."termasuk kesucian ku "."


Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" Dan kamu jangan takut , aku tidak akan menuntut
apa " apa dari mu...."
" Hanya satu pintaku ..." terlihat mata itu mulai
berkaca " kaca dengan pandangan syahdu ..mesra.....
" Jangan pernah " kau " melupakan "aku " sambil
berkata demikian Dara langsung menarik wajah Jaka
dan melanjutkan pergumulan itu hingga tuntasss.......
Di Sensor......XXXXX ( Selanjut nya silahkan pembaca banyangin sendiri
ya....hehheehhheh......) bersambung......................
http://cerita-silat.mywapblog.com http://cerita-silat.mywapblog.com pendekar aneh dari andalas
Bab.Lima Belas.Misteri Desa Sungai Mati
Suara anak " anak burung terdengar dari atas pohon
dengan riuh nya , di tambah suara riak air sungai
yang mengalir deras di sela sela bebatuan besar.....
udara pagi terasa begitu dingin agak menusuk tulang ,
di ufuk timur sudah mulai terlihat cahaya kemerahan
yang mulai muncul perlahan menyambut pagi yang
cerah ini.... " Hoooaaahhhhh "
Terlihat sosok pemuda keluar dari tenda sambil
mengangkat kedua tangan nya keatas.....
" mana dia ya..." tidak sadar Jaka menggumam lirih......
kembali terbayang kejadian semalam yang dialami
nya bagaikan mimpi saja , tapi mimpi indah lho....
Kejadian yang membuat nya menjadi lebih dewasa ,
yang mungkin tidak dapat di lupakan nya seumur
hidup .he..he...he... Tak sadar dia sampai tersenyum sendiri kalau ingat
bagaimana Dia harus menghadapi seorang gadis yang
masih perawan dan lebih tua dari nya , bayangkan
saja mereka bergumul seru hingga tiga kali berturut "
turut dalam satu malam,apa ngak capek
ya......heheheheh... Dan Jaka harus menaklukkan keganasan kuda binal
yang baru lepas dari kandang nya......
" Heeeiiii...." Cepat mandi agar kita bisa cepat
berangkat..." suara itu langsung membuyarkan lamunan Jaka ,
yang langsung menoleh kearah datang nya suara itu .
Dara Prawesti sudah datang dengan memegang
seekor ayam hutan dua ekor kelihatan nya cukup
besar juga , tapi penampilan nya sudah kembali
normal pakai topeng tipis nya lengkap baju longgar
yang membuat dia tidak kelihatan sebagai seorang
wanita....hanya suara nya sudah berubah menjadi
suara seorang wanita... Setelah menyerah kan ayam itu kepada Pak Rojak
tubuh nya berbalik menemui Jaka.
" Kak Dara ...kenapa kamu masih menyamar..." Jaka
berkata sambil tersenyum " senyum ".
" Jangan panggil Kakak lah ".." aku geli mendengar
nya....." " usia kita paling selisih dua atau tiga tahun , panggil
nama ku saja ya......"
memang di daerah mereka selisih umur tidak terlalu
jadi persoalan dalam hal pengucapan nama
seseorang , yang penting masih sepadan jadi kalau
beda " beda tipis itu biasa.........
" ya sudah "., kalau kamu tidak keberatan aku
panggil nama saja "...
" Oh ya....nama mu kok terdengar agak lain ya...?"
" memang .."saya ini masih berdarah campuran ," Ibu
ku orang dari sebrang lautan yaitu tanah Hindia ,
sedang ayah ku orang dari Ujung pulau andalas ini
yang sering di sebut orang negri Rencong ( Aceh ).
" Ayah ku sangat menginginkan anak laki " laki , tapi
ibu ku tidak bisa memberikan nya sehingga aku
sering menyamar dan berpenampilan seperti anak laki
" laki..." " Padahal Ayah hanya mempunyai satu orang anak
saja " " Apakah ayah mu tidak pernah angkat anak ?"kan
bisa saja dia mencari seorang anak angkat laki " laki
untuk menghibur diri nya...."
" Sifat ayah sangat keras Jaka , mana mau dia angkat
anak...dan ibu juga tidak dapat berbuat apa " apa
kalau ayah sudah membuat keputusan..."
" tapi Ayah mempunyai dua orang murid laki " laki
dan salah satu murid kesayangan nya " sambil
berkata begitu terlihat ada kegetiran di ucapan nya
tersebut..... " Jadi orang tua mu , orang persilatan juga ya....."
" Ayah merupakan Kepala desa disana dan sangat di
segani oleh semua warga sungai mati , di samping
ilmu silat nya memang hebat....."
" Jaka ...Kamu harus hati " hati nanti bila bertemu
dangan ayah ya , usahakan jangan sempat bentrok
dengan dia,,," " memang nya kenapa Dara...?"
" Ayah orang nya cepat naik darah dan punya sifat
tidak mau kalah dengan orang lain.."
" Tapi kalau saya lihat , sifat ayah mu tidak jauh beda
dengan anak nya......ha..anya......" Jaka berkata sambil
senyum " senyum Menggoda...
tentu saja hal ini membuat dara menjadi gemas
sekali...... " Hayo...., kamu mau bilang apa jaka......?"
Dara sudah maju mau mencubit pinggang Jaka , tentu
saja Jaka langsung kabur ke tepi sungai sambil
tertawa " tawa menggoda gadis itu .
" Eh....eh....kok kamu jadi sewot....he.he..he..." Saya
kan belum bilang apa " apa....heh..he..."
" hayo.oo...bilang Jaka ".Hanya apa...."......iihhhh.....?"
Dara membanting " banting kaki nya....
" Mau tau jawaban nya....he.he.he.., mari sini aku bisik
kan...." tiba " tiba Jaka lari berputar kearah sebuah
batu besar di penggir sungai , sambil menarik tangan
Dara yang terkejut... " heeeiii "..!! mau kemana......"
Terus Jaka memeluk tubuh gadis itu sambil berbisik
lirih di telinga Dara....
" Hanya Anak Gadis nya Jauh lebih cantik , manis ,
menggoda dan membuat aku tidak bisa melupakan
nya seumur hidup ku..."sambil berkata jaka sudah
mencium kedua pipi Dara dengan mesra nya....
Gadis itu sampai memejamkan mata nya , dan tubuh
nya agak bergetar mendengar ucapan dan perbuatan
Jaka yang memuji " muji diri nya....
" Jaka.a.." Dara berbisik lirih....
" Ada apa manis ku..."
" kamu memang perayu wanita paling hebat...., tapi
aku beruntung sebagai orang pertama yang
merasakan manis nya keindahan itu....." Dara berkata
dengan suara bergetar....
" Eh...sudah mulai siang , hayo kamu siap " siap "
" Jangan dulu Manis ku...., aku masih ingin merasakan
kemesraan ini..." Jaka berkata sambil mencium mulut
Dara ber kali " kali dan tangan nya sudah bergerilya
dengan nekad nya...... Beberapa saat Dara kembali terlena oleh kemesraan
yang di berikan Jaka.. " su..su..dah....Jaka....akh.." Nanti kita bisa ke sore an
lagi sampai nya". Dara sudah melepaskan diri dengan napas mulai
memburu dan langsung lari keluar dari batu tersebut
dan menjumpai Pak rojak yang sudah menyalakan
api untuk membakar ayam yang di bawa Dara.
" Ahhhhhh..., bisa gila aku di bikin gadis ini...." sambil
menggerutu Jaka juga langsung masuk kedalam
sungai di depan nya mandi sampai puas....
Setelah mandi Jaka langsung naik ke sebuah batu
besar di tengah sungai , dan mulai melakukan semedi
untuk membersihkan hati nya.....
Tidak beberapa lama mulai tercium aroma ayam
bakar yang gurih , sehingga Jaka yang lagi semadi
juga ikut terpancing dan membuka mata nya.....
" Jakaaaaaa....mari sini , makanan sudah siap " Dara
berteriak memanggil Jaka..
Dengan melakukan dua kali lompatan Jaka sudah
sampai di pinggir sungai dekat tempat mereka , dan
terlihat beberapa potong ayam sudah siap disantap...
" Waaahhhh...wangi sekali ,....Pak Rojak pintar masak
ayam ya...." " Ahhhh , biasa saja nak Jaka " pak Rojak menjawab
sambil tertawa , dan ternyata gigi nya di depan hanya
tinggal beberapa buah saja....jadi terlihat lucu....
" Pantas Pak Rojak tidak pernah tertawa , ternyata
malu ya...." karena gigi nya kurang banyak......"
" Ha..ha..ha..." Jaka berkata sambil tangan nya
menunjuk pak Rojak , yang hanya bisa tersipu malu.
Sedang dara hanya senyum " senyum saja melihat
tingkah Pujaan hati nya ini .
Mereka makan dengan lahap nya sambil sering
terdengar canda dan tawa mereka sehingga terlihat
seperti orang yang lagi liburan saja.
Jaka memang mudah bergaul dengan siapa saja di
tambah lagi dari sikap nya yang memang periang
makanya suasana menjadi semakin ramai.
Setelah keluar dari hutan kecil itu , maka sampai lah
mereka di sebuah tempat yang agak berbukit dan
terlihat sebuah sungai membelah di tengah " tengah
desa tersebut , tapi air nya mengalir dengan tenang
sekali dan terlihat dalam , mungkin ini yang nama nya
sungai mati , Jaka hanya menduga saja..
Desa ini terlihat rapi dengan rumah " rumah penduduk
yang tersusun rapi juga dengan pagar bambu yang
disusun sedemikian rupa , juga suasanan sangat
tenang... " selamat datang pak somat...!!" Tuan Putri...."
Sepanjang perjalanan dari pintu desa banyak warga
yang menyapa mereka dan memanggil Dara dengan
sebutan tuan putri , tentu saja hal ini membuat Jaka
bertanya " tanya dalam hati....
Tidak berapa lama sampailah mereka di sebuah
bagunan yang berpagar agak tinggi dan bangunan
nya juga terlihat dari beberapa kayu pilihan yang
besar " besar sehingga kelihatan rumah itu lebih besar
dan lebih megah dari rumah warga di sekitar nya "..
" Jaka ", kita sudah sampai di rumah ku,,"
Ada pembantu yang datang membuka pintu pagar
dan mengangguk kan kepala sebagai penghormatan
kepada mereka semua.. " Ayah , ada dimana "pung "
" ada di belakang Tuan putri , mungkin sambil latihan
" " Ya sudah , Saya mau kebelakang dulu dengan
teman ku ini.." " Pak Rojak , tolong barang " barang nya di beres kan
ya..." Pak Rojak Hanya mengangguk saja..
" Mari Jaka kita ke dalam "
Jaka langsung ikut masuk kedalam rumah besar itu ,
dan sesampai nya di dalam Jaka cukup takjub melihat
banyak lukisan " lukisan indah yang tergantung di
dinding ruangan. Dan ada beberapa hiasan " hiasan disana yang tidak
banyak di kenal nya karena bentuk nya unik dan
kelihatan nya bukan dari daerah setempat.
" Rumah mu bagus sekali Dara ," secara tidak sadar
Jaka berkata pelan.. " Ahhh...biasa saja Jaka , justru aku yang bosan
makanya jadi sering keluar kampung ..."
Sudah lumrah memang bahwa kita akan bosan
memangdang keadaan kita sendiri walaupun itu
indah, tapi kalau di pandang tiap hari pasti bosan
juga , berbeda kalau orang yang pertama kali melihat
nya. Mereka terus berjalan hingga keruangan dalam dan
kemudian terdengar satu suara seorang wanita.
" Hei.....anak ku sudah pulang...., memang kamu anak
yang nakal " " Ahh ..ibu...Dara kan sudah besar "..masa masih terus
diawasi seperti anak kecil...."Dara berkata sambil
mulut nya cemberut.....Jadi terlihat Lucu sebab
sekarang Dara pakai topeng pria.
Jaka melihat seoarang wanita setengah umur datang
menyongsong Dara dan langsung memeluk nya ,
sambil mengelus rambut anak nya...
kecantikan wanita itu masih terlihat nyata , walau
pun usia nya sudah 50 an dari wajah nya juga
kelihatan sangat mirip dengan wajah Dara "..
"Siapa teman mu itu ," kenapa tidak di kenal kan
pada ibu....!!" " Oh ..iya bu....." Nama nya Jaka Bu....kami bertemu di
Kampung pesisir.." " Apa kabar Bu..." Jaka juga menyapa ibu Dara sambil
menunduk hormat. " Ayah mu bisa marah kalau kamu berteman dengan
orang luar anak ku "
" Ahhh ibu....Dara kan bukan berteman dengan orang
jahat , malah dia sudah menolong dara "
" Sudah sekarang ganti pakaian mu yang pantas , "
"Oh ya apakah teman mu ini telah tau tentang dirimu
ini..." " Sudah ibu ".justru karena itu maka dara berani
membawa nya kesini..."
Kemudian Gadis ini langsung menceritakan kejadian
yang dialami nya ketika di kampung pesisir dan
bagaimana Jaka menolong dia hingga jaka sampai


Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tahu identitas nya sewaktu mengobati dirinya....
tentu saja untuk bagian " bagian kemesraan yang
dialami nya dengan Jaka tidak ikut di ceritakan nya
alias di sensor dulu.......
setelah mendengar cerita itu Ibu nya Dara langsung
menatap jaka dengan seksama sambil berkata.
" terima kasih Jaka , kamu sudah banyak menolong
anak ku yang bandel ini.."
Perasaan nya sebagai seorang ibu dapat merasakan
kedekatan antara anak nya dengan pemuda ini , dan
dia melihat pemuda ini juga cukup tampan dengan
sorotan matanya yang tajam.
" Tidak apa " apa bu , sudah kewajipan saja untuk
menolong bagi yang memerlukan.."
" Ibu , dara mau ganti baju dulu ya..?"Dara langsung
menuju kedalam kamar , masih sempat mata nya
melirik Jaka sambil tersenyum....
Tidak berapa lama Dara sudah keluar dengan
penampilan yang lain , kali ini sudah lengkap tampil
sebagai seorang wanita mengenakan pakaian merah
dengan hiasan manik " manik di pinggir baju nya dan
wajah nya sudah di hiasi dengan sedikit pupur
dengan bibir merah mungil menggoda dan tubuh yang
tinggi semampai..... Jaka sendiri melihat gadis ini menjadi takjub akan
kecantikan nya , kalau tempat itu hanya ada mereka
berdua sudah pasti dia akan langsung memeluk gadis
ini ". Ibu nya Dara juga agak heran dengan penampilan
anak nya kali ini , biasa nya anak nya jarang bersolek
kalau sehari " hari ada di rumah , ".
" Ternyata anak ku ini , sudah jatuh cinta dengan
pemuda itu " tak terasa bathin ibu itu berucap.
" Ayo Jaka ...Kita jumpai ayah kebelakang...." bu...kami
pergi dulu ya......"
Ibu nya hanya mengangguk tersenyum sambil
menarik napas melihat tingkah anak nya itu , tapi
terbersit satu ke khawatiran dalam hati nya
mengingat sifat suaminya yang keras itu...
Di belakang rumah yang luas itu terlihat sosok
setengah tua dengan kumis tebal rambut lurus sebahu
dengan perawakan tinggi tegap , terlihat sedang
berdiri melipat kedua tangan nya didada , sepasang
gelang hitam melingkar di tangan nya yang kokoh.
Pandangan nya lurus kedepan memperhatikan
gerakan " gerakan silat di lapangan.
Di tengah lapangan terlihat dua orang anak muda
bersilat saling serang dengan cepat nya.....
" Bagus ,..bagus...Gunung , tapi gerakan mu masih
kurang tenaga "..."
" Bagindo laut , ..kamu harus lebih konsentrasi dengan
gerakan kaki mu yang masih lemah...
Demikian lah dia berganti " ganti memberikan
petunjuk kepada kedua murid nya ini.....
Sebenarnya kedua murid nya ini adalah anak dari
kedua sahabat nya sewaktu malang melintang dulu di
kala dia masih muda . Gunung Lanjaran adalah anak teman nya dari pulau
Jawa dwipa , sedang kan Bagindo Laut adalah anak
dari sahabat karib nya yang tinggal di daerah Barat ,
bumi Andalas atau di sebut juga Minang Kabau.
Dan Dia sebenarnya ada niat untuk menjodohkan
anak nya Dara Prawesti , dengan Bagindo laut putra
sahabat nya itu , tapi niat itu belum di utarakan nya
mengingat ilmu dari Putra sahabat nya ini masih
rendah , dan dia tidak mau anak nya nanti
bersuamikan orang lemah ".
sebagai orang persilatan tentu saja sangat
menjunjung tinggi akan kegagahan , dan kegagahan
seseorang itu dapat di lihat dari tinggi rendah nya ilmu
silat nya.....( beda ya dgn sekarang.heheheh)
" ayah......" Dara sudah mendekat dan mencium tangan ayah
nya...... " Hmmmm....ternyata kamu baru pulang ya....?"
Sambil berkata demikian Ayah nya Dara langsung
menatap Jaka dengan pandangan menyelidik.
" Hmmmm...., siapa teman mu ini....."!!"
Bersambung.......... http://cerita-silat.mywapblog.com pendekar aneh dari andalas
Bab.Enam Belas.Misteri Desa Sungai Mati II
" Ayah..." Nama nya Jaka "
" kami bertemu di kampung Pesisir , dan saya yang
mengajak nya datang kesini untuk bertemu dengan
Ayah .." secara tidak langsung Dara sudah
menunjukkan bahwa Jaka datang memang atas
ajakannya , maksud nya agar Ayah nya jangan
sampai menganggap Jaka Lancang mau datang
sendiri.... Sebagai orang tua yang cerdik dan sudah
berpengalaman tentu saja dia tahu akan maksud
anak nya ini, dan dari pandangan mata nya sudah
dapat melihat bahwa anak muda ini juga bukan
orang sembarangan sehingga menimbulkan rasa
penasaran besar di hati nya untuk menguji anak ini.
Jaka juga tau diri , sambil memberi hormat dia
menyapa orang tua ini. " Maaf kan saya tuan , kalau kedatangan saya
merepot kan anda disini..."
" hmmmm....." " Hei..., kalian yang lagi latihan istirahat lah dulu..."
" baik ,,Paman "
Serentak kedua orang itu benhenti , dan langsung
mundur ke belakang sambil memandang dua orang
yang baru datang itu.....
" Dan kedua orang itu juga sama " sama menampak
kan wajah kagum nya melihat kecantikan Dara saat
ini , sebab selama ini Dara memang jarang sekali
berpakaian wanita , apalagi bersolek demikian cantik
nya,secara tidak langsung ini menimbulkan persaingan
diantara mereka, di dalam merebut hati putri paman
mereka ini.. Bagindo laut merasa dia lebih punya peluang besar
dalam menaklukkan hati Dara , karena dia tahu akan
hubungan kedekatan orang tua nya dengan paman
nya ini , tapi begitu melihat ada kehadiran Jaka disana
dan kelihatan nya gadis itu sangat perhatian kepada
Jaka , membuat hati nya menjadi panas dan
cemburu , sehingga pandangan nya kepada Jaka
menjadi sinis dan setengah mengejek.....
" Kurang ajar pemuda ini ,' dia sudah merusak
rencana ku.." Bagindo mengumpat dalam hati sambil
mengepalkan tangan nya , tapi karena disitu ada
Ayah nya Dara maka dia tidak berani bertindak
macam -macam... " Anak muda ".Kamu berasal dari mana..?"
" Saya berasal dari Desa bambu Kuning di lereng Bukit
Barisan sebelah Timur Tuan "
Melihat kesopanan yang di tunjukkan Jaka , Ayah
Dara juga tidak bersikap kasar pada nya....
" Anak muda ini cukup tau sopan santun , pantas
anak ku bisa dekat dengan nya " demikan orang tua
ini mulai menyukai akan sikap Jaka...,tapi dia masih
penasaran..... " Setahu saya anak muda , desa itu tidak ada
perguruan silat , dan saya yakin , kamu pasti
menguasai ilmu silat....,begitukan anak muda...!!"
" Ayah ., memang Jaka bisa silat , justru dia yang
menolong saya di kampung Pesisir .."
" Dia juga , yang mengobati saya Ayah , kalau
tidak..." mungkin hari ini hanya tinggal nama saja "
" kurang ajaaaar....,siapa yang berani melukai anak
ku..." " Biar ku cincang " cincang dia..."
" Biar dia tahu bahwa anak " Tengku Rencong Hitam "
tidak bisa di hina begitu saja "
" Dara...., mana orang nya...sekarang biar kubunuh
dia..." sontak orang tua ini membentak tidak karuan ,
mendengar anak nya di lukai orang.... .
" Sabar Ayah...."
" memang nya Ayah bisa menyusul dia sekarang , "
dara sudah memotong ucapan ayah sambil mulut nya
setengah mengejek ayahnya,...tentu saja membuat
ayah nya makin murka.... " Apa kau bilang......" suara nya mengelegar sampai
Dara pun ikut terkejut. " Walau di sebrang lautan pun aku akan mencari
nya , Hayo anak ku tunjukkan tempat nya.."
" Ayah.....Ayah....mengapa ayah begitu terburu "
buru .. " memangnya Ayah bisa mencarinya di akhrerat" Dara
berkata sambil menutup mulut nya menahan tawa.....
" wah....wah..kalau ..kalau kesana mana mungkin
anak ku...."Ayah nya berkata dengan bengong...
" hik..hik..hik , " itulah Ayah... maka nya dengar dulu
penjelasan putri mu ini..."
" ya....ya..ya..coba kamu ceritakan dengan jelas...."
akhir nya Ayah nya pun ikut menyerah.....
Maka Dara pun bercerita dengan lengkap mengenai
semua kejadian di kampung pesisir sampai Jaka juga
membantu menghilangkan racun di kaki nya,tapi
tetap di sensor sebagian....( heheheh)
setelah mendengar penjelasan anak nya ,Pandangan
si Rencong Hitam ini langsung berubah terhadap Jaka ,
sewaktu Dara bercerita jaka tidak ikut berkomentar
dia hanya diam saja malah menjadi pendengar yang
baik..... Dan Dara pun menceritakan ini dengan bangga
nya ,karena memang selama ini dia jarang bisa
bercerita seperti itu dengan ayah nya dan sangat di
perhatikan oleh ayah nya , sehingga bagi gadis itu
merupakan satu kepuasan tersendiri...
Dan hal ini adalah karena pertemuannya dengan
Jaka , sehingga benih " benih cinta nya kepada Jaka
kian tumbuh subur dan semakin dalam.
"hmmm,memang kepandaian si manusia macan itu
sudah terkenal , belum lagi abang seperguruannya itu
yang bernama " Harimau Kumbang "
" Setahu Ayah ,.dari keterangan beberapa orang
mengatakan bahwa Harimau Kumbang ini sudah
menjadi tangan kanan dari seorang datuk , yang ilmu
nya cukup tinggi yang tinggal di Pulau Lipan.
"Siapakah Penghuni pulau Lipan itu ayah "
"Ahhh" Sebenar nya dia itu adalah bekas seorang
panglima yang diusir dari kerajaan pesisir Deli
beberapa puluh tahun yang lalu...."
" Mungkin sekarang mereka baru mulai
menampakkan diri karena merasa sudah mempunyai
banyak pengikut -pengikut nya ,dan rata- rata banyak
golongan hitam serta bajak laut bergabung dengan
mereka... dan menurut kabar nya kepandaian ketua mereka "
Malaikat Pulau Lipan " itu sudah sangat tinggi sekali
dan banyak yang sudah tewas di tangan nya ,
termasuk beberapa utusan dari kerajaan Pesisir Deli
sendiri..... Dan Panglima manik yang terkenal itu pun ikut tewas
di tangan" Malaikat Pulau Lipan" itu .
"Kalau Harimau Kumbang sudah mulai menampakkan
diri nya di Kampung Pesisir " maka ini pertanda
mereka sudah akan meluaskan pengaruh nya lagi,
untuk itu kita dari sekarang mesti lebih hati-
hati,apalagi terhadap orang luar daerah....
" Anak muda , saya masih penasaran dengan
kemampuan mu itu .."
" bagindo , coba kamu hadapi anak muda beberapa
jurus..." " Siap Paman "dalam hati bagindo berteriak " ini
kesempatan ku menghancurkan mu "
" Tuan , saya tidak ingin bertarung , maaf kan saya.."
tiba " tiba Jaka menolak dengan Halus...
"ha..ha..ha..apa yang sudah saya ucapkan tidak dapat
di tarik lagi anak muda "
" Tapi tuan , saya tidak punya permusuhan dengan
nya , jadi saya mohon maaf.."
suasana agak bertambah panas , karena Jaka berani
menolak permintaan " Rencong Hitam "ini dan Dara
juga agak khawatir , karena dia melihat wajah Ayah
nya jadi berobah agak gelap,"wah bisa " bisa ayah
kumat lagi darah tinggi nya"bagaimana ini......
Dara menjadi semakin bingung dan khawatir takut
ayah nya meledak lagi........
" Heeei , anak kampung....kalau kamu takut
menghadapi ku , lebih baik pulang saja ke kampung
mu , dan jangan datang kesini lagi..ha..ha..ha..."
Ucapan Bagindo itu seperti sembilu langsung menusuk
hati Jaka , ". "hhhmmmm , sombong sekali anak ini biar kuberi
pelajaran dia , agar tau sopan - santun..."
Jaka yang sudah panas masih bisa menenang kan diri
nya dan sambil tersenyum dia berkata.
" Tuan, . ,mohon maaf , karena dia sudah terlalu
memaksa terpaksa saya layani....."
" ha...ha....ha...sudah lah kamu coba hadapi dia
dulu,saya mau lihat bagaimana.."
Dengan langkah perlahan Jaka melangkah ketengah
arena , seperti orang yang tidak bisa silat tentu saja
melihat gaya kedatangan Jaka ini membuat Bagindo
semakin Pongah bertingkah...( bisa la mau pamer di


Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

depan calon mertua...heheheheh..).
Tapi pandangan Si " Rencong Hitam " tidak dapat
ditipu begitu saja , malah dia semakin kagum dengan
Jaka yang masih begitu muda sudah bisa mengatur
tenaga dalam nya dalam setiap kaki nya melangkah ,
sehingga kalau dia mau lantai itu bisa tembus di
setiap langkah Jaka... " hiiaaaat..." tanpa aba " aba lagi bagindo langsung
menyerang ke perut Jaka dengan cepat nya, serangan
ini dilakukan dengan tendangan kaki secara berantai ,
maksud nya agar Jaka sekali serang langsung roboh ,
tapi dia ternyata keliru....
"eeehhhh......., gruuubaaakkk......"
malah yang jatuh bukan Jaka , tapi Bagindo sudah
bergulingan lolos terus kedepan menghantam salah
satu kursi di sudut ruangan....
Begitu dia bangkit berdiri ternyata di kening nya
sudah ada tanda benjolan merah , dan rasanya sakit
bukan main di tambah lagi rasa maluuuu.....
" hik..hik..hik.., lucu..." Dara yang tidak tahan melihat
itu langsung tertawa sambil pegang perut nya
menahan rasa geli nya... Ter nyata sewaktu Bagindo menyerang Jaka sudah
tahu sebelum nya ,dari gerak gerik lawan ini maka
ketika tendangan nya hampir mengenai diri nya tiba "
tiba dia memutar tubuh nya dengan sangat cepat ,
bukan nya menangkis malah menambah dorongan
tendangan itu kedepan dengan cepat nya , sehingga
Bagindo hanya merasa menendang angin dan tidak
dapat menguasai diri nya yang langsung melorot
kedepan tanpa pakai rem lagi.....
" Bangsaaat ..kau.., kubunuh kau hari ini....."
Rasa sakit , dan malu telah menjadi satu , sehingga
dia sudah melupakan ada calon mertua yang
menonton pertandingan ini , sehingga wajah mya
menjadi terlihat menyeram kan tapi lucu.......
" hiaaat.....'" siiiuuut...." terdengar kembali terjangan
serangan nya dengan serangan " serangan mengarah
ketempat mematikan dengan ganas nya....
Tapi kembali bagindo kecewa , sebab semua
serangan nya hanya mengenai angin saja "
Jaka sudah mengeluarkan ilmu " Langkah Dewi
Rembulan " menghadapi Bagindo yang sedang kalap
ini , dan ini terlihat seperti seorang penari yang
berputaran menari menemani orang gila mengamuk.
" Ilmu apa itu , gerakan nya seperti wanita menari
tapi aneh..." tak terasa Rencong Hitam bergumam
sendiri dan tangan nya sudah gatal ingin menjajal
ilmu itu. Nafas bagindo sudah mulai satu " satu karena semua
serangan nya meleset dan itu banyak membuang
tenaga belum lagi serangan itu dilakukan dengan
hawa amarah menyala... Itulah kesalahan seorang pesilat yang paling Fatal jika
bertempur dengan emosi yang besar menghadapi
lawan yang tangguh. " Heeei.....kenapa kau tidak pernah membalas ,"
bagindo membentak Jaka dengan Gusar.....
" hmmmm , belum di balas saja kamu sudah ngos "
ngosan , "jika kubalas bisa " bisa kamu tidak bisa
berdiri lagi....hehe..heh..he.." Jaka hanya
menertawakan nya saja... Bagaimana pun juga , Jaka masih menghormati orang
tua Dara , sebab dia tahu Bagindo adalah murid
kesayangan nya , jika dia sampai membuat Bagindo
terluka atau kalah dengan telak itu sama saja
mempermalukan orang tua Dara , hati nya tidak
tega.... Makanya dia hanya memberi pelajaran bagi pemuda
ini agar di kemudian hari jangan terlalu sombong dan
menganggap rendah orang lain....
Tiba " tiba Jaka sudah meloncat tinggi dan berputar
langsung meninggalkan arena pertarungan , dan
langsung memberikan hormat kepada rencong hitam.
" Tuan , saya mengaku kalah "."
Secara tidak langsung tindakan jaka ini menunjukkan
bahwa dia mengaku kalah Kepada Rencong Hitam
tapi bukan kepada Bagindo yang tidak sadar lawan
nya sudah tidak ada lagi....
" Hei....bagindo hentikan tindakan bodoh mu itu ,
kamu melawan siapa....ha....!!"
Rencong Hitam menjadi gusar dan kesal melihat
tingkah laku murid nya ini...
" haaaa.....maaa...mana.aa... dia......."
" kembali kalian kempat masing " masing "
Seperti dua orang sakit kedua murid nya langsung
meninggal kan tempat latihan menuju ke rumah
pemondokan mereka yang ada di belakang komplek
tempat latihan itu,. Memang sengaja Si Tengku Rencong Hitam
membangun tempat penginapan terpisah dari rumah
induk mereka sebab dia mempunyai anak gadis juga
untuk menjaga agar ketentraman rumah tangga nya
tidak terganggu oleh urusan luar.
Memang di rumah nya ada kamar tamu di
persiapkan ,tapi itu hanya khusus untuk tamu -tamu
pribadi saja atau para sahabat dekat saja.
Disamping itu ternyata si Rencong Hitam ada punya
niat untuk bertarung dengan Jaka , tanpa dilihat oleh
murid " murid nya ,jika sekiranya dia kalah maka
tidak malu di hadapan murid nya , sebab Rencong
Hitam terkenal dengan sifat keras nya dan gengsi
yang tinggi. Dia tadi hanya mau melihat kepandaian Jaka dulu
sambil menilai kemampuan sendiri , ternyata setelah
melihat itu dia jadi sangsi apakah bisa mengalah kan
pemuda ini "...( Licik juga ya......)
" Sekarang anak muda kita hanya tinggal bertiga
disini..." " Saya mau tanya ?" Siapakah Guru mu...." dan Jurus
yang kamu pergunakan tadi itu jurus apa ?"
Kalau orang lain yang bertanya Jaka mungkin tidak
akan mau jawab , tapi yang bertanya ini adalah
orang tua Dara wanita yang di kasihi nya membuat
nya tidak bisa menolak , belum lagi dia melihat wajah
Dara yang seakan ikut menuntut jawaban juga.....
" aahhhh Guru saya Orang biasa saja tuan...."
" Orang " orang sering memanggil nya " Dewa Bukit
barisan " dan Ilmu tadi juga ilmu bisa yang di sebut "
Langkah Dewi Rembulan " jaka menjawab dengan
nada merendah.... " haaaaaa.....jadi kamu berguru pada kakek dewa
itu.....pantas...pantas...."
" Ayah kenal dengan guru nya Jaka ?""
" Dewa Bukit Barisan adalah sudah merupakan
legenda Bumi andalas ini , dan kepandaian nya sudah
tidak dapat ter ukur lagi , juga usia nya tidak ada
yang tahu berapa...." hanya salah satu guru ayah dulu
yang bernama " Iblis Tongkat Naga"yang pernah
bertemu dengan nya , itu pun tidak dapat mengalah
kan nya " Jaka terkejut juga mendengar " Nama Iblis Tongkat
naga ",sebab dulu Kakek guru nya pernah
mengatakan bahwa dia salah satu yang terbaik.
" Tuan , guru saya juga pernah menyinggung nama
tersebut dan mengatakan bahwa ilmu nya termasuk
salah satu jago terkenal di jaman nya...."
" oh ya....,Guru mu pernah memuji guru
ku....Ha..ha....ha..."
bagaimana pun juga ada rasa bangga di hati Rencong
Hitam mendengar gurunya di puji orang......
" Nah....sekarang anak muda , aku ingin merasakan
kehebatan dari ilmu " ilmu Dewa Bukit Barisan "
Jaka langsung menjadi sangat tidak enak mendengar
tantangan ini , sehingga sikap nya menjadi serba
salah , sebab dia tahu pertarungan ini akan menjadi
panjang.... Jaka langsung memandang Dara seakan minta
pertolongan "..... Melihat pandangan Jaka ini , gadis itu langsung
mengerti akan maksud Jaka , maka dia langsung
memutar otak nya agar jangan sampai terjadi lagi
pertarungan ".. " Ayah.....,ayah ini tidak adil......"
" ha..,kenapa kamu bilang saya tidak adil...., hayo
jawab...!!" " Jaka kan baru selesai bertarung dengan satu murid
ayah dan juga kami baru pulang dari perjalanan
jauh....., masakan ayah sekarang terus memaksa dia
bertarung lagi...." " Itu kan nama nya pertandingan tidak seimbang ,
yang masih segar bugar melawan orang yang sudah
loyo...."!! Apakah ayah tidak malu , kalau sempat nanti
Jaka terluka bukan karena kalah ilmu , tapi karena
tenaga nya habis di paksa ayah yang tidak punya
belas kasihan....." " nama besar " Si Rencong Hitam " bisa rusak
ayah.....!!" Sungguh pedas dan halus ucapan putri nya ini , disatu
pihak memuji dia tapi dipihak lain malah
menghempaskan nya ,.....walah...walah...walah......
( bisa jadi pengacara dia ini.heh..he..he..)
" Kau....kau....ahhhh..,mulut mu tajam sekali anak
ku....he..hehe....he"
" Untung kamu seorang Putri ku , kalau orang lain
mungkin sudah ku dampat habis " habisan.."
" baiklah anak muda , sekarang kamu bisa istirahat
dengan tenang aku tidak mau dikatakan putri ku ini
sebagai orang tua yang tidak adil..."
" Tapi besok , kamu harus mau melayani aku
ya..,tidak pakai alasan lagi.."
" Terima kasih akan kebaikan hati tuan pada saya.."
" Anak ku, kamu antar nanti dia menginap di kamar
tengah , sebab besok pagi ayah mau mencoba
kehebatan ilmu nya..he..he..he.."
Setelah berkata begitu Dia langsung balik badan dan
masuk kedalam rumah., tidak perduli akan kedua
sejoli itu , sebab dalam pikiran nya sekarang adalah
persiap kan diri bertanding besok...
Melihat Ayah nya sudah pergi , dan memang kondisi
disana sudah sepi membuat Dara tanpa ampun lagi
langsung menubruk Jaka , langsung menciumi muka
Jaka habis " habisan sambil tertawa lirih...
" Hik...hik...hik...Jaka hari ini aku bahagia sekali....."
" Kenapa kamu bilang begitu ".?"
Dara tidak menjawab perkataan Jaka malah
meneruskan ucapan nya lagi.....
" Kamu sudah membuat aku bangga jaka ,
ahhhh...aku sunggu bahagia...."
lama sekali mereka berpelukan seperti itu dan
kemudian Dara mengajak Jaka masuk kedalam
rumah karena hari juga sudah mulai gelap....sudah
mau malam... Mungkin karena terbawa suasana hati nya yang lagi
bahagia , jaka tidak menyadari bahwa ada sepasang
mata yang melihat adegan pelukan mesra itu dengan
pandangan yang ber api " api serta menahan dendam
membara.... sehingga sewaktu mereka masuk pun sepasang mata
itu masih mengawasinya...
" Awas kau bocah sialan...., satu saat aku akan
membunuh mu...." tangan nya yang memegang
sebuah batu itu hancur menjadi tepung oleh remasan
tangan nya yang menahan amarah............
Siapakah laki " laki itu "............................................"
Apakah Jaka bisa menang melawan " Tengku
Rencong Hitam "yang pemarah itu........"
Lalu bagaimana Hubungan Jaka dan Dara Prawesti
selanjut nya.................."
Silahkan ikuti kisah nya di Bab Tujuh Belas.Misteri
Desa Sungai Mati III. Bersambung........................
http://cerita-silat.mywapblog.com http://cerita-silat.mywapblog.com pendekar aneh dari andalas
Bab Tujuh Belas.Misteri Desa Sungai Mati III
Hari masih Pagi sekali , tapi penduduk desa Sungai
mati sudah mulai melakukan pekerjaan sehari " hari
mereka ". Penduduk disana hidup dari mengambil hasil hutan ,
berburu dan beberapa membuka areal pertanian di
samping itu , ,banyak juga yang mempergunakan
jalur Sungai yang ada di tengah desa sebagai alat
transformasi untuk mengangkut hasil hutan dengan
mempergunakan perahu kecil.
Karena arus sungai yang sangat tenang sehingga
cocok untuk angkutan air "..
. Sebagai seorang kepala desa Sungai Mati " Tengku
Rencong Hitam " sangat di hormati dan disegani oleh
warga disana... Disamping watak nya yang keras , juga seorang yang
jujur dan dia juga mempunyai banyak sahabat dari
kalangan persilatan,walau pun dia bukan warga asli
disana oleh warga desa dia sudah dianggap sebagai
pelindung desa Sungai Mati.
Segala kegiatan rutin sehari " hari di rumah nya diurus
oleh seorang kepala pembantu disana yang mengatur
keperluan rumah tangga termasuk membawa hasil
dagang ke daerah pesisir untuk di jual kepada
pedagang " pedagang pendatang.
Tengku Rencong Hitam juga membeli hasil hutan para


Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

warga disana seperti damar , kemenyan , juga kapur
barus dan batu " batu berharga.
" Jaka...apakah kamu sudah siap menghadapi Ayah
pagi ini ?"" " Sebenarnya tidak masalah Dara , hanya saya takut
ada yang terluka saja...."
" Memang nya kamu bisa menghadapi Ayah ku...?"
Dara bertanya setengah menyelidik....
" Ahhhh , saya tidak bilang begitu Dara.., hanya takut
saja akan sikap ayah mu yang keras itu.."
" Jaka "."aku tidak ingin diantara kalian nanti ada
yang terluka...." Disaat mereka lagi asyik ngobrol Ayah nya Dara
sudah muncul dengan wajah berseri gembira....
"Ha...ha..ha...." Ayo Jaka sekarang mari kita mulai..."
" Baik Tuan..." Jaka langsung maju menuju arena
latihan di belakang rumah...
Dara juga menyusul dari belakang dan dia merasa
Ayah nya pagi ini sangat ceria , dan terlihat lebih
ramah kepada Jaka , terdengar dari sebutan nya
sudah berubah dengan memanggil nama Jaka
langsung tidak seperti kemarin yang masih pakai
sebutan Anak Muda segala.....
" Silakan Tuan maju terlebih dahulu "..."
" Baik lah Jaka "." Jaga serangan ku ini...." Hiiiaaat....."
Menghadapi Tokoh angkatan Tua ini Jaka juga tidak
mau main " main lagi .
Langsung dia mengeluarkan " Naga Menggulung
Ombak " dengan digabung oleh " Langkah Dewi
Rembulan " sehingga gerakan tubuh nya langsung
menghilang dari pandangan ".
Serangan Rencong Hitam ini memang cukup luar biasa
kibasan angin nya terasa menderu dan menimbulkan
suara bercuitan.... " Plaaakk.....dukkkkk"
Kedua nya terdorong mundur kebelakang , terlihat
bahwa tenaga nya sama kuat.
Dengan rasa penasaran kembali Rencong Hitam maju
menggebrak dengan jurus " jurus bervariasi
mengarah ketempat berbahaya di tubuh lawan.
Tidak terasa pertarungan sudah mencapai seratus
jurus , tapi belum terlihat ada tanda " tanda siapa
yang akan kalah.... Jaka sudah mengerahkan jurus " Naga Menggulung
Ombak " nya hingga tingkat delapan tapi , Jago tua
ini memang hebat., dan memang pada dasar nya Jaka
juga tidak ada niat untuk melukai lawan maka
kehebatan jurus nya tidak bisa maksimal.....
Dan memang pada dasar nya Jurus ini lebih tepat
untuk pertahanan , sehingga sampai sekarang Jaka
masih kuat menghadapi gempuran dari Rencong
Hitam. " Luar biasa Anak ini " Si rencong hitam mau tidak
mau harus mengakui kehebatan Jaka padahal dia
selama ini terkenal tidak mau tunduk pada ilmu orang
lain.... Kemudian Rencong Hitam melompat mundur
kebelakang sambil berkata...
" Jaka ..." bersiap lah .."
" Aku akan mengeluarkan ilmu simpanan ku "
mendengar ini Dara hampir melompat untuk
mencegah nya , karena dia tahu bagaimana hebat
nya ilmu " Telapak Kodok Bumi " Rencong Hitam ini....
Tapi melihat Wajah dari Jaka yang tenang " tenang
saja , Dia hanya bisa menahan rasa khawatir nya
sambil meremas " remas tangan sendiri....
" Baik tuan....Saya sudah siap "
Tiba " tiba Jaka sudah merubah posisi gerakan tubuh
menjadi posisi seperti orang bersemadi , dan di
sekujur tubuh nya sudah mulai mengeluar kan cahaya
merah dan putih bergantian seperti cahaya pelangi ,
inilah ilmu " Telapak Rembulan Merah "Tingkat Tujuh
dimana kekuatan ilmu ini menolak segala serangan
dari luar., dan pemahannya nya juga baru semalam
dia kuasai. " Ilmu apa lagi itu " tak sadar Rencong Hitam
mendesah lirih. Dengan Tubuh merendah hampir menyentuh lantai
Rencong Hitam sudah bersiap " siap menyerang
kembali. " Hiaaaa...." Tubuh nya langsung menyerang jaka dengan
kecepatan sangat dasyat dari kedua telapak tangan
nya terlihat cahaya putih mengarah ke tubuh Jaka
yang Juga tiba " tiba berputaran seperti Gasing
duduk . " plaaak.....plaaaak...."
" koook......kooooook." terdengar seperti suara kodok
besar mengamuk. Tubuh Rencong Hitam berputaran meloncat mengitari
tubuh Jaka mencari setiap celah kosong , tapi disaat
serangan masuk selalu dapat ditangkis Jaka , yang
juga sambil turut berputar bahkan lebih cepat lagi dan
hawa di sekeliling nya sudah berwarna merah di
sertai titik salju berwarna merah....
Dingin nya sudah luar biasa , apalagi Si Rencong
Hitam yang langsung menghadapi "....
Jaka sudah mengerah kan delapan bagian tenaga
dalam nya menghadapi gempuran ilmu kodok ini.
Dara yang jadi penonton hampir " hampir tidak dapat
menahan hawa dingin tersebut , juga sampai tidak
dapat mengedipkan mata nya menyaksikan
pertempuran luar biasa ini.
" Ayaahhhh,....Jakaaaaa....hentikan..." Aku sudah tidak
tahan lagi...." Dara sudah berteriak dengan tubuh setengah menggil
kedinginan...karena ruangan itu tertutup sehingga
hawa tersebut berkumpul semua , ini yang membuat
Dara menjadi tidak tahan.....
mendengar teriakan anak nya tubuh Rencong Hitam
sudah meloncat kembali Mundur sambil tertawa.
" ha...ha....ha.....aku sudah puaaass."
" Tuan Sangat hebat sekali.....Aku mengaku Kalah...."
Jaka langsung maju menghormat tunduk.....
Tiba " tiba Rencong Hitam maju dan memegang
kedua bahu Jaka sambil menepuk halus....
" Jaka ", di usia muda begini kau sudah begitu
tangguh , diwaktu umur ku se usia dengan mu dulu
juga tidak bisa setangguh ini., hebat....hebat..."
" Kita belum ada kalah menang.. Jaka.."
" Tidak salah memang kalau anakku selalu memuji "
muji kamu," ha..ha...ha..."
" Tapi ingat Jaka , kamu jangan membuat sedih hati
anak ku ya....?" Mendengar pembicaraan Ayah ini wajah Dara
langsung memerah , dan perasaan nya menjadi tidak
karuan dan dia hanya tertunduk malu.
Karena Dia sadar bahwa ternyata Ayah nya ini sudah
merestui hubungan nya dengan Jaka............
" Tapi tuan , saya masih kurang pengalaman dan
masih sangat muda.."
" Mulai sekarang kamu jangan panggil saya dengan
Tuan " tuan lagi ya..!karena kamu sudah saya anggap
bagian dari keluarga ini..." ha..ha..ahaa.."
" I..i...iya Paman......" Jaka menjawab gugup dengan
muka merah... "Nahhhh...begitu lebih bagus...."
" Ayah...boleh tidak , kalau Dara minta belajar pada
Jaka......" " Anak ku kamu mau belajar apa pada Jaka " Apakah
ilmu Ayah masih kurang hebat...!!"
" Bukan begitu Ayah "..ahhh...!!"Dara malah merengut
manja di depan Ayah nya..
" Dara Hanya tidak suka belajar ilmu ayah seperti
gerakan Kodok itu ,...ihhhh geli dehhh.."
" Dara kan... hanya mau belajar ilmu seperti menari
itu....." " Ohhh ilmu itu..." Rencong Hitam juga tahu bahwa
ilmu simpanan nya memang tidak cocok untuk
wanita , makanya selama ini dia tidak mengajar putri
nya ilmu itu.. " Tanyakan saja pada Jaka , apakah dia mau
mengajarkan nya padamu...."
Sebab sudah merupakan aturan tidak tertulis dalam
dunia persilatan , bahwa seseorang tidak dapat
dipaksakan apakah dia mau mengajarkan ilmu nya
atau tidak kepada orang lain.
" tidak apa " apa Paman , memang ilmu " Langkah
Dewi Rembulan " cocok untuk wanita karena gerakan
nya cukup halus..... " Nahhh...sudah kamu dengar anak ku., maka
sekarang kamu tidak boleh lagi langsung memanggil
nama nya , tapi harus panggil Guru Muda , ha..ha..ha.."
" A aahhh , Ayah....ini.." Dara hanya tertunduk malu ,
tapi hati nya jelas berbunga " bunga,
" Jaka .., nanti kita akan berbincang lebih banyak lagi
karena ada yang akan saya bicarakan dengan kamu
nanti malam ," Dara ..." Ayah mau pergi dulu melihat
kedua murid ayah " " Oh ya.. kamu jangan nakal dan bikin ulah lagi ya...."
Setelah itu Langsung Dia menuju kebelakang ke
tempat pemondokan kedua murid nya.
Maka mulai hari itu Jaka membimbing Dara untuk
menguasai Ilmu Langkah Dewi Rembulan , dan Dara
pun memang mempunyai daya tangkap yang kuat ,
sehingga dengan cepat dasar " dasar nya sudah mulai
di kuasainya . Hubungan Si Rencong Hitam dengan Jaka juga
bertambah akrab , tapi justru hubungan Jaka dengan
Bagindo semakin lama semakin tidak baik di
karenakan bagindo merasa Jaka tidak pantas untuk
memiliki Dara , hal ini yang membuat dia selalu
memandang sinis kepada Jaka ..
Tapi dia tidak bisa berbuat apa " apa , di samping
kalah dalam hal ilmu silat juga sikap paman nya ini
yang sekarang banyak berpihak pada Jaka..
" Hmmmm " " Aku Harus lebih Hebat dari anak Kampung itu , agar
Paman bisa menerima ku menjadi menantu nya,tapi
bagaimana cara nya ya.."
Nampak nya Paman juga sangat pelit ilmu pada ku ,
padahal Ayah pernah berkata bahwa dia itu masih
punya jurus simpanan nya yaitu jurus " Telapak
Kodok Bumi ". Apa bila di gabung dengan ilmu " Racun Seribu " ku
pasti akan menjadi ilmu yang hebat dan bisa
membunuh anak kampung itu...
"akh , tidak ada jalan lain "." aku harus mencuri kitab
ilmu tersebut bagaimana pun cara nya.
Maka mulai hari itu Bagindo selalu menyelidiki dimana
si Rencong Hitam menyimpan kitab " kitab nya....
kalau Gunung , tidak merasa demikian , karena bagi
dia terserah saja Dara ingin dekat kepada siapa ,dan
juga dia merasa bahwa di tempat itu waktu nya juga
tidak lama lagi. Kalau dari waktu memang , gunung lanjaran lebih
dahulu belajar kepada Si rencong Hitam dan pesan
orang tua nya dia itu belajar disana hanya dua tahun
saja , dan tahun ini sudah hampir sampai masa nya.
Malam itu Si Rencong Hitam sedang duduk depan
rumah nya bersama dengan Jaka sambil
membicarakan kondisi dunia persilatan di bumi
andalas. " Jaka sekarang ini kondisi persilatan sudah mulai
berubah , banyak bermunculan tokoh " tokoh baru
dalam dunia persilatan."
" kemarin saya mendapat surat dari teman lama
untuk menghadiri pertemuan beberapa tokoh ,yang isi
nya bagaimana menghadapi pengaruh dari
perkumpulan" Malaikat pulau lipan ini."
Mereka sudah membangun kekuatan baru di satu
tempat di lembah Bukit Maraja dan membangun
markas besar disana, bahkan ketua nya Si Malaikat
Pulau Lipan juga ikut berada disana.
Dari pihak Kerajaan Deli juga sudah mengirimkan
mata " mata nya untuk menyelidiki kesana tapi
sampai beberapa lama tidak ada beritanya.
" Paman apakah kesaktian Malaikat Pulau lipan itu
sangat hebat ?", " Kalau menurut berita nya begitu , terutama ilmu
hitam nya juga hebat.."
" Disamping itu " dia mempunyai tiga orang tangan
kanan saat ini , dan ilmu mereka juga tangguh."
Jaka termasuk salut akan pengetahuan orang tua ini ,
mengenai kejadian dunia persilatan , dan ini semakin
menambah pengetahuan nya....
Esok hari nya Gunung Lanjaran sudah menghadap
Rencong Hitam untuk pamit pulang kembali ke
kampung halaman nya sesuai dengan perjanjian
mereka dahulu. " Paman ...Hari ini Saya akan pulang kembali ketanah
jawa Dwipa " " terima kasih Atas pengajaran paman selama ini
kepada saya.." Gunung berkata sambil memberi
hormat.. " Ha..ha..ha...Gunung ..ada pertemuan juga ada
perpisahan ..." Rencong hitam berkata sambil menepuk -nepuk
pundak gunung... " Sampaikan salam ku kepada Ayah mu " Si Kaki besi


Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" bahwa kalau ada umur panjang mungkin masih bisa
bertemu lagi..." " baik , paman pesan nya akan saya sampaikan."
" Nanti si Rojak akn mengantar mu sampai di depan
desa Ya." kemudian Rencong hitam juga memberikan wejangan
" wejangan kepada Gunung dan tak lupa juga oleh "
oleh untuk orang tua nya .
Setelah mengucap salam kepada teman nya bagindo
laut dan juga kepada Jaka , maka Gunung pun
berangkat kembali ke kampung halaman nya......
Sesudah hari mau menjelang siang Rencong Hitam
Juga berangkat ke kota pesisir menuju kerajan deli
untuk bertemu dengan teman " teman seangkatan
nya. " Jaka ...ayah kapan kembali ya...."
" semalam dia berpesan pada ku mungkin besok baru
kembali .." " OOOo....jadi dia menginap disana ya.." jaka hanya
menganggukkan kepala nya saja.
" Hik...hikk.hik.., wah jadi asyik nih...."
" maksud kamu apa dara ?" jaka bertanya dengan
bingung " huuuu...masa kamu tidak paham juga.....!! " dara
berkata dengan pandangan yang agak aneh....
dara kemudian berbisik di telinga Jaka dengan lirih.....
" Nanti malam aku tunggu di kamar ya.., awas kalau
tidak "!!" Mendengar ini Jaka langsung tertawa ter pingkal -
pingkal., ternyata gadis ini sudah tidak tahan....
' ha..ha.....ha......" kamu ini memang bikin gemas orang
saja " wajah dara langsung memerah karena malu ," Jadi
kau tidak Suka ya..!!"
" Ampun " ampun Tuan Putri , Hamba akan
laksanakan titah nya " Jaka berkata sambil
memainkan mata nya menggoda gadis ini , tentu saja
membuat Dara menjadi gemas dan mengejar jaka
yang langsung tancap gas lari keluar.....
Ibu nya Dara yang melihat kejadian ini hanya bisa
mengelengkan kepala , sambil tersenyum
menyaksikan tingkah mereka seperti anak kecil.
" Kalau lagi kasmaran memang begitulah anak
muda......" Dara kemudian mengajak Jaka untuk jalan " jalan
mengelilingi kampung nya , tentu saja dia merobah
penampilan nya sewaktu keluar dari rumah langsung
ganti nama menjadi si gumpar.
Mereka tidak tahu bahwa saat itu sudah lama di
tunggu " tunggu oleh bagindo yang akan masuk
menyantroni rumah mereka , sebab ibu nya Dara
adalah orang biasa yang tidak mengerti silat ,
sedangkan para pembantunya kalau siang hari
memang sibuk akan pekerjaan nya masing " masing.
Lagi pula siapa yang berani berbuat macam " macam
di dalam rumah Si Rencong Hitam ini sehingga selama
ini juga disana aman -aman saja.
Waktu itu Ibu nya Dara juga sedang sibuk di dapur,
mengurus makanan untuk hidangan makan malam
sehingga rumah itu dalam suasana sepi.
Tiba " tiba se sosok bayangan bertopeng langsung
masuk menyelinap kedalam kamar pribadi si rencong
hitam. Dengan perlahan memeriksa seluruh isi kamar nya.
" dimana ya kitab itu di simpan nya..." bayangan itu
menggumam sendiri Sambil memandang sekeliling dengan seksama
hingga pandangan nya melihat gambar satu lukisan
kodok besar itu agak lain posisi nya, dengan perlahan
dia mendekat dan memeriksa dengan teliti..
" Aahh ini dia" dengan menggeser sedikit gambar itu
di balik nya terdapat satu celah kecil lalu menarik
dengan perlahan " Dapat...."Hmmmmmm akhir nya usaha ku tidak sia -
sia.' Langsung dia mengembalikan lagi lukisan itu pada
posisi semula dan mengintip keluar setelah dirasa
aman langsung lompat kabur keluar dan terus
kebelakang tanpa menimbulkan suara....
tapi si pencuri ini lupa bahwa pemilik nya cukup
berhati " hati dalam menyimpan pusaka itu sehingga
apabila ada orang lain yang mengambil nya , dia pun
tahu dengan tanda yang sudah ada.
Bersambung......... http://cerita-silat.mywapblog.com pendekar aneh dari andalas
Bab.Delapan Belas.Misteri Desa sungai Mati IV.
Terdengar suara tertawa yang agak aneh dari sebuah
pemondokan kecil di belakang perumahan dari
Rencong Hitam "... " Hmmmmm......"he...heeee....he....he "
" Sekalang aku tidak takut lagi dengan bocah
kampung itu " " Tapi aku harus menyingkir dulu untuk melatih diri "
Sosok bertopeng itu segera mengemasi barang
keperluannya dengan cepat , tapi kemudian dia
seperti teringat akan sesuatu. " Ahhh "...!!, kalau aku pergi begitu saja pasti akan di
marahi oleh ayah , dan hubungan kekeluargaan
dengan orang tua gadis itu nanti bisa rusak ."
Kemudian dia mendapatkan akal , sambil tertawa
aneh dia bergumam sendiri.....
" hmmmm , akan kubuat seperti
perampokan .he..he..he..."
Ruangan di pemondokan nya segera diabuat kacau
balau , dan ada serpihan darah di dinding kemudian
membuat beberapa sobekan baju di lantai .
Jadi kalau ada yang datang akan terlihat bahwa disitu
telah terjadi pertarungan seru.....
Segera bayangan nya berkelebat pergi dan kembali
masuk ke rumah Raja Rencong Hitam .
Ibu nya Dara yang ada di dapur tidak merasakan apa
" apa , tiba " tiba saja tubuh nya tertotok lemas
dan langsung pingsan . Karena memang siang hari itu kondisi rumah tersebut
sepi dari penghuni nya, sehingga si Topeng Hitam ini
bebas melakukan semua aksi nya.
Bayangan itu mengobrak " abrik isi kamar nya Tengku
Rencong Hitam dan seluruh isi ruangan tengah di
bongkar dan dijatuhkan kelantai.
Dengan menggunakan darah ayam yang sudah di
persiapkan dia menulis sesuatu di ruangan tamu
tersebut. Hari telah menjelang sore , ketika Jaka dan Dara
sudah kembali kerumah . Sampai di depan pintu terasa suasana begitu sepi ,
lain dari keadaan biasa nya.
" Ibu....., kami pulang "...
Dara sudah berjalan duluan kedalam dan sesampai
diruangan tengah , terdengar teriakan Dara dengan
suara keras sekali. Mendengar suara itu , Jaka langsung melesat masuk
kedalam dengan cepat tapi dia tidak mendapati Dara
disana tapi ruangan ini sudah terlihat berantakan
semua... " Daraaa....... , kamu kemana........" Haaa.....!!"
" Jakaaaaaa......, kemari Tolong Ibuuu...."
Terdengar kembali suara Dara yang datang dari arah
Dapur. Jaka kemudian menyusul dan mendapat kan Ibu Dara
sudah berada dalam pelukan gadis itu dalam keadaan
tidak bergerak sama sekali....
" Ibu....., Ibu.......!!"..Jaka...tolong ibu...!!."
Gadis itu telah mengeluarkan air mata nya dengan
suara panik.. " Tenang Dara , Ibu mu hanya pingsan dan di totok
orang..." " Hmmmmm , siapa yang berbuat ini...." Jaka Hanya
bisa bergumam " Jaka langsung membebaskan totokan itu sambil
menyalurkan Hawa murni nya agar wanita itu sadar.
" Ohhhh....., kenapa aku "."
Dengan perlahan akhir nya mata itu terbuka kembali.
" Ibu.., siapa yang melakukan ini ?" Dara berkata
dengan air mata yang sudah mengalir keluar , sebab
dia sangat Khawatir kalau terjadi sesuatu yang buruk
dengan ibu nya " Ohhhh......" " Ibu tidak tahu nak , tiba " tiba hanya merasa
pandangan gelap dan tidak teringat apa " apa lagi."
" kelihatan nya mereka ini seperti perampok Dara.."
" Orang tuamu ada punya musuh tidak..?"
" Setahu saya Ayah tidak punya musuh Jaka..!!"
" Kalau Ayah punya musuh pasti Ibu tidak akan
selamat " Dara berkata dengan suara setengah bergetar....
" mari kita lihat sekitar sini dulu , mana tahu ada
petunjuk lain !! , "
" Oh ya, coba kita tanya Bagindo di belakang , siapa
tahu dia sempat mengenal mereka..."
Kemudian mereka berputar di sekeling rumah dan
terus menuju kebelakang ke tempat pemondokan
Bagindo . Sesampai nya disana mereka juga terkejut melihat
pintu rumah sudah terbuka , dan ruangan didalam
juga berantakan seperti bekas orang bertarung
dengan seru , dan ada terlihat bekas darah di lantai...
" Haaaa....!!."
" Kemana bagindo "..?" Dara berkata setengah
terkejut. " Nampak nya Bagindo juga melawan mereka Dara ,
dan ada yang terluka "."
" Lihatlah ".." sobekan kain dan darah ini....."
Tapi mata bathin Jaka ada melihat kejanggalan dalam
persoalan ini , sebab dia merasa hal ini ada yang tidak
sesuai dengan kata " kata hatinya , tapi persoalan ini
hanya di simpan nya dihati saja sebab dia tidak mau
terburu " buru ambil kesimpulan .
" Ahhh , biar nanti aku selidiki sendiri saja dulu " Jaka
berkata dalam hati. " mari kita kembali kerumah dulu sambil melihat yang
lain " Jaka berkata sambil melangkah keluar.
Ketika mereka kembali keruangan tengah , Jaka dan
Dara terkejut melihat ada tulisan di secarik kertas dan
berbunyi ".. TENGKU RENCONG HITAM SEORANG MANUSIA
SOMBONG SUATU SAAT AKU KEMBALI BUAT PERHITUNGAN
" Dia tidak menyebut kan nama nya , mungkin nanti
coba saya tanya pada Ayah.."
" Nampak nya dia ini tidak senang dengan Ayah mu
Dara , bisa juga musuh lama nya "
Jaka berkata perlahan. Mereka kemudian membantu ibu Dara membereskan
rumah , sambil mencari petunjuk lain , tapi tidak ada
yang di temukan selain secarik kertas ancaman itu ,
dan aneh nya barang " barang berharga juga tidak
ada yang hilang . Ibu nya Dara hanya bisa menangis sedih sebab dia
tahu bahwa Bagindo juga hilang tidak tahu dimana
rimba nya dan pasti orang tua baginda akan
menganggap mereka tidak dapat menjaga anak nya.
Sehingga Ibu nya Dara menjadi sangat sedih sekali
mengingat beban yang akan di tanggung keluarga
mereka. Malam itu Dara me ngumpulkan seluruh anggota
keluarga dan para pekerja untuk melakukan
penyelidikan tentang kejadian yang mereka alami
itu , akan tetapi karena saat kejadian tidak ada yang
menyaksikan maka Dara tidak menemukan petunjuk
apa pun. " Lebih baik besok kita coba bertanya kepada Ayah
mu dulu Dara , siapa tahu kita bisa mendapat
petunjuk dari beliau."
" Ahhhh...Jaka , Kejadian ini membuat aku khwatir
akan keselamatan Bagindo.."
" Karena orang tua nya pasti akan marah kalau
mengetahui anak nya celaka di tempat kami.."
" Kamu tenang saja , aku akan coba mencari nya
nanti , mudah " mudahan tidak terjadi hal yang buruk
pada dia.." " kalau saya lihat para penjahat itu pasti punya
rencana lain kepada Ayah mu , dan mereka bukan
orang haus darah , jadi menurut saya Bagindo tidak
akan celaka." " Aku takut Jaka..., apalagi Ayah orang nya keras
sekali.." Dara berkata sambil merebah kan kepala nya di dada
Jaka dengan manja sekali , jaka hanya tersenyum
sambil membelai rambut gadis ini.
Malam itu Dara tidak dapat melanjutkan hasrat nya
kepada Jaka sebab dia harus menjaga Ibu nya , takut
kalau " kalau musuh datang lagi..
Jaka Juga bersiap " siap dikamar nya sambil
melakukan semadi untuk menghimpun kekuatan ,
sambil melatih ilmu " ilmu nya sendiri.
Setelah beberapa kali melakukan pertarungan Jaka
semakin sadar bahwa dunia persilatan itu banyak
terdapat orang " orang tangguh , dan dia harus


Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

semakin banyak berlatih agar dapat menghadapi
musuh " musuh nya kelak .
Malam itu sampai pagi tidak terjadi kejadian apapun
juga sampai Si Rencong Hitam kembali dari luar kota
dan mendapat laporan yang membuat nya menjadi
gusar sekali. " kurang ajar.....!!"
" Siapa yang berani bermain - main dengan ku "
Rencong Hitam sudah meremas tulisan kertas tersebut
hingga tidak tersisa lagi hangus menjadi debu.
" Ayah..., selama ini ada punya musuh ?"
" Sudah lama ayah tidak melibatkan diri lagi dalam
dunia persilatan , dan sekarang lebih banyak berdiam
diri di desa kita ini."
kemudian Dia masuk kekamar untuk berganti
pakaian ,disaat itu lah dia baru menyadari bahwa
ternyata tempat penyimpanan kitab pusakanya telah
di bongkar orang. Dan setelah melihat bahwa kitab pusakanya juga ikut
lenyap dia langsung mencak " mencak tidak karuan .
Kursi tamu dari bahan kayu keras dan tebal itu pun
ikut menjadi sasaran kemarahan Tengku ini.
" Braaaak "."
kursi itu langsung menjadi berantakan oleh terjangan
tangan Tengku ini.. " ternyata kitab pusaku di curi orang.."
"haaaaa....ternyata sasaran mereka itu adalah kitab
itu.." jaka berkata dengan suara dalam hati.
" Dara , kitab itu sangat berbahaya jika jatuh
ketangan orang sesat "
" padahal saya sengaja menyimpan nya tanpa
seorang pun yang tahu , ternyata pencuri itu sungguh
licik .." langsung Tengku Rencong Hitam jatuh terduduk
dengan lesu , sambil tangan nya terkepal keras
sehingga terdengar suara kerotokan "....
" Ayah apakah Ilmu Telapak Kodok Bumi itu demikian
hebat ?" " Anak ku , Ayah saja tidak akan mampu
menghadapi nya jika orang itu bisa menguasai ilmu
itu sampai tamat." Sebenar nya Tengku Rencong Hitam secara tidak
sengaja menemukan Kitab itu dahulu dari sebuah
pulau kosong , didaerah utara sewaktu dia masih
muda dahulu. Dan dia tahu bahwa kitab itu berisikan pelajaran "
pelajaran ilmu yang tinggi , akan tetapi sangat ganas
juga harus melakukan syarat " syarat yang menjurus
kearah ke sesatan , maka Rencong Hitam hanya
mempelajarinya sampai tingkat tiga saja .
Ilmu di kitab itu ada enam tingkatan dan untuk
menguasai tingkat akhir harus berani meminum darah
enam orang gadis perawan serta memakan jantung
mereka . " Anak ku ilmu itu sebenarnya adalah ilmu sesat ,
maka nya Ayah hanya mempelajari nya sampai
tingkat menengah saja , karena di tingkat selanjut
nya bisa membuat kita menjadi seorang iblis."
" ihhhh , kenapa Ayah mau mempelajari nya.."
" itulah anak ku , waktu itu kan Ayah sangat muda
dan haus akan ilmu " ilmu kepandaian , akan tetapi
selanjut nya ayah sadar bahwa itu merupakan ilmu
sesat maka nya pelajaran selanjut nya tidak Ayah
teruskan lagi. " belum lagi Ayah harus segera memberi kabar
kepada orang tua Bagindo tentang kejadian disini.."
Terlihatlah wajah orang tua ini menjadi begitu
tertekan bathin menghadapi peristiwa ini , sehingga
Jaka menjadi sangat kasihan sekali.
" Paman , saya akan membantu paman untuk
menemukan kitab itu , juga sambil mencari kabar
akan keberadaan bagindo..."
" Ahhh jangan jaka , urusan ini sudah menjadi urusan
pribadi kami " " Dan saya tidak mau menyusahkan kamu Jaka..."
" Tidak apa " apa Paman , saya juga rela melakukan
nya , karena Paman adalah orang tua Dara , jadi saya
juga mempunyai kewajipan membantunya "
Akhirnya Tengku Rencong Hitam pun menyerah
mendengar penjelasan Jaka ini , dan lansung dia maju
sambil menepuk bahu Jaka.
" Jaka ...Paman minta maaf ya , kalau sudah
merepotkan kamu...."
" tidak apa " apa paman , saya akan segera mencari
keberadaan kitab itu dan Bagindo "
" Jaka , jika nanti kamu menemukan kitab itu
musnahkan saja !!" " Baik Paman.."
Hati Dara menjadi terharu sekali melihat pengertian
Jaka , dan dia sangat yakin jika Jaka yang ikut
membantu pasti akan beres mengingat kepandaian
Jaka yang memang tinggi. Langsung saja didepan orang tua nya tanpa malu "
malu lagi Dara memeluk Jaka sambil mengucapkan
terima kasih kepada pujaan hatinya ini.
Tentusaja hal ini membuat jaka malu sekali kepada
orang tua gadis itu dan dia menjadi salah tingkah.
" ha...ha.....ha....,"Jaka "...Paman hanya mempunyai
seorang Putri , di samping manja juga sangat keras
kepala , kamu akan sangat kerepotan menghadapi
nya......" " Ahhhh......Ayah......Dara kan tidak akan merepotkan
Jaka........" " Dan......apakah....apakah Ayah....setuju...?"
" ha....ha...ha...,anak ku apakah selama ini ayahmu ini
buta ya....!!" " jadi ,.....Ayah tidak marah kan...?"
" hmmmmm, Jaka harus selesaikan tugas nya dulu
agar Ayah tidak marah...."
" Huuuuu....Ayah curang lagi....,tapi tidak apa " apa lah
yang penting sekarang Ayah tidak marah.."
" hik,,,hik,,,hik,,,"
Sungguh aneh memang gadis ini..
" Paman , besok saya akan berangkat "
" hmmmm.....baiklah makin cepat makin baik , agar
orang itu jangan sempat mempelajari kitab itu , sebab
sangat berbahaya karena akan timbul kembali se
orang iblis baru dalam dunia persilatan."
" Ayah berarti Dara besok ikut menemani Jaka ..,
ya ?" " tidak bisa anak ku , karena Ayah juga sore ini juga
akan berangkat ke Daerah Minangkabau untuk
memberitahukan kepada orang tua Bagindo tentang
kejadian anak nya ini.."
" Dan kamu harus menjaga ibu mu di rumah karena
kita tidak tahu sewaktu " waktu penjahat itu datang
lagi waktu Ayah tidak di rumah."
Akhirnya dara tidak bisa berkutik lagi mendengar
keputusan Ayah nya ini , tapi ekormata nya
memberikan tanda kepada Jaka agar menemui diri
nya nanti malam.( wah " wah mulai lagi neh..)
Jaka yang mengerti akan kerlingan mata itu hanya
tersenyum saja dengan wajah sedikit memerah.
Maklumlah mereka masih jiwa muda jadi butuh
pelepasan.( he...he....he..)
Dimalam yang dingin itu Jaka sedang khusuk dalam
semadi nya mendengar ada ketukan halus di pintu
kamar nya , dan memang pintu kamar belum di kunci
dari dalam sehingga dengan muda nya sosok yang
mengetuk pintu itu masuk dan langsung mengunci
nya dari dalam. Jaka langsung terpesona mengetahui yang datang
tengah malam begini adalah Dara yang sudah
mengenakan pakaian tipis tanpa memakai pembalut
apapun lagi di dalam nya...( wooow.)
" Dara kenapa kamu belum tidur "
Jaka berkata dengan setengah berbisik , dia takut
suaranya terdengan oleh ibu nya Dara.
" hik..hik...hik...."
" Ibu sudah tidur , maka nya aku berani kesini.."
" Aku rindu padamu Jaka , kamu kan besok sudah
harus pergi " " jadi malam ini aku ingin bersama mu sepuas nya."
" ahhh...., aku tidak enak dengan ibu mu Dara...."
" sudahlah jangan di pikir kesitu , yang penting
mereka sudah merestui hubungan kita."
Dara sudah langsung mendorong tubuh jaka di
pembaringan dan mengambil inisiatif menyerang
duluan dengan ciuman nya.
Melihat ini Jaka tidak mau kalah langsung membalas
ciuman " ciuman panas Dara dengan rabaan tangan
nya . Kemudian membalikkan tubuh gadis itu hingga
sekarang posisi Jaka berada di atas , dan mulailah dia
menjelajahi tubuh gadis itu dengan bibir nya.
Dari bibir kemudian turun ke leher mulus itu terus
kebawah hingga ke puncak bukit indah itu...
" Ahhhh......jaka ..kamu pandai sekali...."
ciuman itu juga disertai hisapan " hisapan halus yang
membuat Dara serasa terbang tinggi di awan
kemesraan. Kemudian Tangan Jaka mulai meluncur ke bawah
pusar gadis itu dengan perlahan sambil membelai
dengan lembut , dan ciuman nya juga semakin turun
dari dada terus menuju perut dan terus kebawah
hingga akhir nya di satu lembah subur yang sangat
menantang selera..... Dan seketika wajah jaka tenggelam di lembah
tersebut sambil lidah nya bergerak liar........
" Jakaaaaa......aaauuuuuhhhhh , seketika tubuh gadis
itu tersentak dan kepala nya tersentak kebelakang ,
menahan kenikmatan yang luar biasa....
" ssshhhhh....Jaaaakaaaa , kamu semakin pandai
saja...ooohhhhh...."
tangan gadis itu malah menekan kepada jaka agar
bisa semakin dalam masuk kedalam lembah yang
mengeluarkan aroma khas tersebut....
" teruuuussss "..jakaaa......, ohhh.."
" Ahhhh......ahhhhh....ooouuuhhhhg.."
Gadis itu tiba " tiba mengejang dengan keras nya dan
tubuh montok mulus itu bergetar keras seperti orang
demam dan akhir nya setengah melengkung .
Ternyata gadis itu sudah mencapai puncak kemesraan
nya untuk ronde pertama ini , padahal ini baru
pemanasan saja tapi karena Jaka yang sudah mulai
berpengalaman , membuat Dara berkelonjotan
duluan. Jaka juga sudah bersiap " siap untuk melakukan
permainan yang sebenar nya , Dara juga sudah
pasrah menunggu gempuran " gempuran dasyat Jaka.
Malam itu mereka menghabiskan waktu hingga
menjelang kokok ayam pertama , jaka melayani Dara
hingga berkali " kali dengan jurus yang berbeda "
beda . " Jaka "..,Aku sangat puas....sayang..."
" Kok kamu makin hari semakin ahli saja ya....."
Dara berkata masih sambil memeluk Jaka dalam
kondisi polos , seakan malas untuk mengenakan
pakaian nya . Jaka hanya tersenyum saja mendengar ucapan gadis
itu , sambil mencium bibir nya jaka berkata.
" Sudah ".., hari sudah mau pagi nanti ibu mu
mengetahui kita ini...."
Akahir nya setelah mengenakan pakaian nya Dara
langsung berkelebat kembali ke kamar nya dan tak
lupa mencium Jaka sambil menggigit mesra di dada
jaka . Jaka sampai terkejut juga melihat tingkah laku gadis
ini. " Untuk kenang " kenangan , agar nanti bisa ingat
terus..,hik..hik...hik.."
Pagi hari nya setelah permisi maka Jaka langsung
berangkat untuk melakukan penyelidikan tentang
pencurian di rumah Tengku Rencong Hitam serta
mencari Bagindo. Bersambung......................
http://cerita-silat.mywapblog.com http://cerita-silat.mywapblog.com pendekar aneh dari andalas
Bab.Sembilan Belas.Kerajaan Pesisir
Puncak Indra Pura merupakan salah satu dari gugusan
pegunungan Bukit Barisan , dan jarang sekali pada
masa itu orang sanggup mendaki hingga ke puncak
tersebut. Disamping angker juga banyak binatang buas yang
siap memangsa siapa saja yang coba " coba masuk
kehutan halimun nya. Puncak Indra Pura juga salah satu pegunungan di
bukit barisan yang masih aktif alias pegunungan
berapi,sehingga kerap kali mengeluarkan uap
belerang yang beracun melalui rawa " rawa kecil di
sekitar lereng pegunungan itu.
Disalah satu bukit bukit di pegununan Indra pura
terdapat satu bukit yang nama nya Bukit Batara ,
sebab bentuk nya yang seperti terbelah pada satu sisi
dengan batu cadas yang menjulang lurus keatas
berdiri dengan angker nya.
Disinilah kelompok dari Malaikat Pulau Lipan mulai
membangun kekuatan , dengan membangun
beberapa pemondokan dan sebuah rumah besar di
tengah nya . Rumah besar itu merupakan tempat tinggal Malaikat


Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pulau Lipan saat ini di dampingi oleh puluhan pengikut
nya yang rata " rata memiliki kepandaian silat
lumayan. Siang itu terlihat sang ketua itu mengadakan rapat
lengkap dengan para pembantu setia nya.
" Para saudara " saudara semua , sekarang kita akan
mulai meluaskan pengaruh kita di daerah ini "
" Saya sudah bosan tinggal di pulau , jadi sekarang
kita harus menjadi raja di bumi andalas ini.."
Memang tujuan Malaikat Pulau Lipan ini adalah akan
menantang semua jago " jago persilatan di bumi
andalas , agar dia dapat menggalang kekuatan untuk
menghancurkan kerajaan pesisir.
" ketua apa kita serbu saja seluruh perguruan di bumi
andalas ini.." " Jangan bodoh kalian...,"
" Saya ingin setiap rencana kita dilakukan dengan
terencana baik ," " Kalau kita bergerak terang " terangan akan repot
menghadapi banyak musuh.."
" Kalian para pembantuku mulai sekarang coba
mempengaruhi para pendekar di daratan ini agar
bergabung dengan kita , pergunakan segala cara..!! "
" kalau mereka menolak , bunuh saja..!!"
" Tapi harus tetap hati " hati "
" jangan sampai tujuan kita di ketahui oleh pihak
kerajaan " " Apakah kalian semua mengerti....!!"
" Kami mengerti ketuaaa...."
Semua nya menjawab serentak..
" Walet Racun Seribu , kamu saya angkat untuk
sementara ini menjadi wakil ku "
" Sekarang kamu maju kesini "."
Seorang yang terlihat agak setengah tua berkumis
melingkar dengan jenggot panjang maju menghadap
kedepan ketua nya ini dengan duduk menyembah
ketua nya. " Aku akan menambah tenaga pukulan beracun mu
agar naik dua tingkat lagi "
" Bersiaplah.."
" Terima kasih ketua.."
Seketika tangan Malaikat Lipan ini mengeluarkan
cahaya berwarna ungu dan berbau amis yang sangat
pekat sekali , dan tangan itu di letakkan diatas kepala
Walet Racun Seribu dengan jarak sejengkal.
" wusssss........"
" Luar biasa kepandaian ketua kita ini , bisa
menurunkan ilmu dengan cara seperti itu."
" sudah diam saja , nanti terdengar ketua kamu
langsung bisa modaarr ,"
beberapa para murid yang menyaksikan ini saling
berbisik lirih.... Malaikat Lipan sebenar nya mendengar pembicaraan
para murid nya ini tapi , dia tidak ambil pusing
sepanjang pembicaraan itu tidak menghina nya.
Tubuh Walet Seribu Racun sudah mengeluarkan
keringat sebesar biji jangung , karena menampung
aliran panas hawa beracun ini , kalau orang biasa
mungkin sudah tewas seketika jika menghadapi ini.
Tapi walet seribu racun memang sudah terbiasa
bermain segala racun dan darah nya sendiri juga
sudah mengandung racun ganas , sehingga hal ini
malah merupakan satu kemujuran bagi nya.
Setengah jam kemudian transfer energi racun itu pun
selesai. " Segera kamu kumpul kan hawa tersebut di pusar ,
kalau tidak tubuh mu bisa meledak."
Sambil mengangkat kembali tangan nya Malaikat
Pulau Lipan memberi petunjuk , dan dia sendiri juga
sudah melakukan meditasi untuk menetralisir tenaga
nya sendiri. Walet Seribu tidak menjawab ketua nya ,hanya
mengangguk kan saja kepala nya tanda nya dia
sudah mengerti . Beberapa saat Malaikat Pulau Lipan sudah membuka
mata nya kembali. " Sekarang semua nya boleh bubar dulu , dan lakukan
tugas masing " masing "
" Siap ketuaaaa...."
Tidak beberapa lama ruangan tersebut telah kosong ,
yang tinggal hanya Walet Seribu Racun yang mulai
kembali membuka matanya .
" Bagaimana Sekarang Walet....?"
" Terima kasih atas kebaikan ketua pada saya , sebab
sekarang pukulan Walet saya ini sudah menjadi
sempurna..." " Ha.....ha......ha......"
" Walet , dengarlah aku akan mengasingkan diri tiga
bulan untuk melatih ilmu Serat Jiwa ku "
" Maka nya sekarang kamu yang urus disini sampai
saya kembali." " Bagaimana kabar nya si Harimau Kumbang .." "
" saya sudah mendapat berita nya ketua.."
" Dia sekarang dalam kondisi terluka ketua.."
" Hmmmm....., siapa yang bisa melukai nya...."
Karena Malaikat Pulau Lipan tahu bahwa kepandaian
si Harimau kumbang ini hanya setingkat di atas si
Walet seribu racun ini , jika ada yang bisa melukai
nya berarti orang itu pastilah bukan jago
sembarangan paling tidak masih seangkatan dengan
dia. " Menurut keterangan nya , dia bertempur dengan
seorang pemuda .." " Seorang pemuda....!!,"
Bola mata Si ketua ini langsung melotot membesar
sebesat biji kelereng.....
" Benar ketua , dan umur nya masih belasan tahun
lagi.." Kemudian Si Walet seribu ini langsung menceritakan
seluruh kejadian itu kepada ketua nya , sesuai
dengan yang dia dengar dari Harimau Kumbang
sendiri. " Sekarang Kamu panggil Harimau Kumbang kesini...!!"
" Baik ketua.."
Tidak berapa lama diruangan itu telah hadir dua orang
yang satu bertubuh tinggi besar agak brewokan
berpakaian loreng kulit harimau , tapi muka nya
terlihat masih pucat dan sorot mata nya agak redup.
" Hmmmmm.........."
" Lapor ketua , saya datang menghadap.."
" coba kamu ceritakan ciri orang yang mengalahkan
kamu itu..!!" " Orang nya bisa saja ketua , tidak ada yang aneh
pada diri nya , tapi yang hebat ilmu silat nya luar
biasa sekali terutama pukulan nya ..."
" Pukulan nya mengeluarkan cahaya merah dan
membawa hawa dingin ketua.."
" kamu tahu nama jurus nya ".?"
sang ketua ini bertanya dengan nada menyelidik.......
" Saya tidak sempat menanyakan itu ketua , ampun
ketua.." Pada waktu selesai bertarung dengan Jaka , Harimau
kumbang istirahat di sebuah hutan untuk
mengembalikan kondisi tubuh nya ,akan tetapi luka
dalam yang dialaminya tidak bisa di sembuhkan
begitu saja tanpa bantuan dari jago silat kelas atas ,
maka akhir nya dia memutuskan untuk langsung saja
kembali ke pulau lipan ,tapi mendengar sang ketua
telah berada di markas mereka yang baru , Harimau
Kumbang putar arah kesana .
" Hmmmmm , tapi melihat ciri ilmu tersebut saya
pernah mendengar nya tapi ilmu itu sudah lama
punah dari bumi andalas ini ,"
Kemudian dia teringat akan kejadian dua puluh tahun
silam dimana tentang muncul nya seorang kakek
yang mencegah raja kuti melakukan pembunuhan.
Kakek itu di juluki Dewa Bukit Barisan dan hanya dia
yang mempunyai ilmu seperti yang di ceritakan oleh
anak buah nya ini ,dan setelah kejadian itu sang
kakek sakti itu tidak ada kabar beritanya lagi.
" Apakah pemuda itu murid kakek itu ya...?"
Pertanyaan itu berputardi pikiran Malaikat Pulau Lipan
ini . " Tapi ketua , pemuda itu pernah mengatakan bahwa
asal nya dari lereng di timur bukit barisan dan nama
desa nya bambu kuning.."
" Oh..ya , siapa nama pemuda itu..?"
" Nama nya Jaka ketua.."
" Sudah lah...., sekarang kamu maju kesini "
Maka Malaikat Pulau Lipan kembali menyalurkan
hawa murni nya untuk membantu pengobatan luka
dalam Harimau Kumbang. Tidak berapa lama kondisi Harimau Kumbang ini
menjadi jauh lebih baik , dan wajah nya juga
menjadi agak kemerahan tidak pucat seperti tadi.
" Trimakasih ketua , sekarang kondisi saya sudah jauh
lebih baik " " Hmmm , Kau harus istirahat paling tidak lima
purnama lagi agar kembali normal "
" Karena tenaga dalam mu masih kacau dan harus di
kumpul kembali " " Sekarang saya akan pergi dulu "
Setelah itu tubuh Malaikat Pulau Lipan langsung
lenyap dari hadapan mereka.
Dia langsung menuju ke salah satu goa yang terdapat
di Bukit Batara untuk melakukan semadi sambil
kembali memperdalam ilmu nya kembali.
Goa itu letak nya agak tersembunyi dan jalan menuju
kesana juga terbilang sulit bagi orang yang masih
berilmu rendah sebab harus melewati beberapa rawa
beracun . Bayangan Malaikat Pulau lipan ini melintas dengan
cepat nya seperti hantu di siang bolong melesat
dengan sangat cepat . Sungai Sarahan adalah salah satu sungai yang
mengalir menuju laut di utara dan jalur sungai ini
banyak di gunakan oleh penduduk yang tinggal di
sepanjang alur sungai sebagai alat transportasi
perdagangan hingga ke muara Kuala Baros.
Saat itu Bumi Andalas sangat terkenal dengan hasil
bumi nya seperti Damar , Kemenyan , Merica dan
Kapur Baros yang sangat terkenal itu dan barang
tambang seperti emas juga batu " batu mulia .
Para pedagang dari Arab ,Hindia belakang ,Cina,Persia
dan dari dataran eropah banyak yang datang melalui
pelabuhan Fansuri di baros.
Disamping berdagang mereka juga membawa
kebudayaan masing " masing yang di perkenalkan
pada penduduk setempat , bahkan banyak diantara
para pedagang ini yang ahir nya memilih untuk
tinggal menetap dan menikah dengan penduduk
pribumi yaitu campuran dari suku melayu , Batak dan
aceh. Kota Fansuri merupakan Pusat dari Kerajaan Pesisir ,
Bangau Sakti 27 Pendekar Rajawali Sakti 121 Rahasia Patung Kencana Awal The Beginning 2
^