Pencarian

Pembunuhan Abc 4

Pembunuhan Abc The A.b.c. Murders Karya Agatha Christie Bagian 4


"Menurut mereka kemungkinan memang demikian. Pokoknya, mereka akan datang dan
menanyakan beberapa peitanyaan padanya."
"Kasihan Mr. Cust."
"Tak ada gunanya mengasihani Mr. Cust, Sayang. Apabila benar ia si ABC, maka ia
telah melakukan empat pembunuhan keji."
Lily mendesah dan menggelengkan kepalanya.
"Tampaknya memang mengerikan," tukasnya.
"Ah, sekarang kau ikut aku makan siang, Sayang. Coba bayangkan, bila kita benar
aku berharap namaku akan dimuat di surat-surat kabar!" -
"Oh, Tom, benarkah?"
"Agaknya begitu. Dan namamu juga. Dan nama ibumu. Dan aku yakin fotomu juga akan
dimuat." "Oh, Tom." Lily memijit lengan Tom dengan kegembiraan yang luar biasa.
"Dan sementara itu, bagaimana bila kita makan di Corner House?"
Lily memijit lengannya lebih keras.
"Ayolah!" "Baiklah tunggu sebentai, ya. Saya harus menelepon dari stasiun." "Menelepon
?siapa?" "Seorang teman gadis yang akan kutemui " Lily
265 264 pergi menyeberangi jalan dan kembali lagi tiga menit kemudian, wajahnya bersemu
merah. "Ceritakanlah lagi tentang Scotland Yard. Kau tak melihat yang satunya
lagi di sana?" "Siapa?"
"Laki-laki Belgia itu, kepada siapa ABC selalu menulis surat-suratnya."
"Tidak. Ia tak ada di sana."
"Ceritakanlah semuanya. Apa yang terjadi waktu kau berada di dalam" Dengan siapa
kau berbicara, dan apa yang kaukatakan?"
Mr. Cust menaruh kembali pesawat telepon dengan perlahan di tempatnya.
Ia menoleh kepada Nyonya Marbury yang berdiri di depan pintu ruangan, yang jelas
kelihatan penuli curiga. "Anda tidak sering mendapat telepon, Mr. Cust."
"Tidak hm tidak, Nyonya Marbuiy. Memang tidak."? ?"Bukan kabar buruk, saya harap."
"Bukan, bukan." Betapa ngototnya wanita itu. Mata Mr. Cust menangkap tulisan di
surat kabar yang dibawanya.
Kelahiran Perkawinan Kematian...
? ?"Saudara perempuan saya baru saja melahirkan bayi laki-laki," seru Mr. Cust.
Ia ia yang tak pernah mempunyai saudara perempuan!
?"Oh! Wah sungguh menyenangkan, bukan" ('Dan tak sekali pun ia pernah menyebut-
?nyebut 266 seorang saudara perempuan selama ini,' pikir Nyonya Marbury dalam hati. 'Mungkin
memang bukan sifatnya begitu!') Saya amat kaget, waktu wanita itu minta
berbicara kepada Mr. Cust. Semula saya pikir itu tadi suara Lily mirip sekali
?suaranya tetapi agak terdengar congkak Anda tahu maksud saya, bukan agak
? ? ?tinggi hati, begitu. Nah, Mr. Cust, selamat. Apakah ini yang pertama, atau Anda
punya kemenakan lain?"
"Satu-satunya," ujar Mr. Cust. "Satu-satunya yang pernah saya punyai atau
tampaknya akan saya punyai, dan hm saya rasa saya harus-segera pergi.
? ?Mereka mereka ingin saya datang. Saya saya rasa saya takkan ketinggalan kereta
? ?api bila saya bergegas."
"Apakah Anda akan pergi lama, Mr. Cust?" teriak Nvonya Marburv pada saat pria
itu menaiki tangga. "Oh, tidak hanya dua tiga hari."
?Ia menghilang ke kamar tidurnya. Nyonya Marburv pergi ke dapur, membayangkan
dengan perasaan sentimentil "bayi kecil yang manis".
Kesadarannya membuatnya tersentak tiba-tiba.
Semalam Tom dan Lily, serta semua percakapan mengenai tanggal. Mencoba
menganalisa apakah benar Mr. Cust adalah monster yang mengerikan itu, ABC. Hanya
karena singkatan namanya dan beberapa kebetulan.
"Kurasa mereka tidak bermaksud serius," pikirnya senang. Dan kini kuharap mereka
akan malu sendiri." 267 Entali bagaimana ia tidak dapat menjelaskan, tetapi pernyataan Mr. Cust bahwa
saudara perempuannya baru melahirkan telah menghilangkan keraguan Nyonya Marbury
akan bonafiditas orang yang menumpang padanya.
"Kuharap wanita itu tidak terlalu menderita," pikir Nyonya Marbury sambil
menempelkan setrika pada pipinya, sebelum mulai menggosok baju sutra Lily.
Dalam pikirannya terus terbayang saat-saat persalinan, di masa lalu.
Diam-diam Mr. Cust turun dari tangga dengan tas di tangan. Matanya menoleh
sejenak ke pesawat telepon.
Percakapan pendek tadi bergema lagi dalam pikirannya.?"Andakah itu Mr. Cust" Saya rasa Anda perlu tahu bahwa-seorang inspektur polisi
dari Scotland Yard akan datang menemui Anda...."
Apa tadi yang dikatakannya" Dia tak ingat lagi.
"Terima kasih terima kasih, Anak manis... kau sangat baik hati...."
?Kira-kira begitu. Mengapa gadis itu meneleponnya" Apakah mungkin ia sudah menduga" Atau apakah ia
hanya ingin meyakinkan diri baliwa ia ada di rumah bila inspektur itu datang"
Tetapi bagaimana ia tahu bahwa inspektur itu akan datang"
Dan suaranya ia menyembunyikan suara aslinya dari ibunya....
?268 Tampaknya tampaknya ia tahu....
? ?Tetapi meskipun ia tahu, ia pasti tidak...
Namun bisa jadi. Wanita memang aneh. Tanpa terduga ia bisa menjadi jahat, tetapi
bisa juga baik. Sekali waktu ia pernah melihat Lily mengeluarkan tikus dari
jeratnya. Seorang gadis yang baik hati
?Seorang gadis yang baik dan cantik....
Ia berhenti dekat gantungan mantel yang penuh payung dan mantel-mantel.
Haruskah ia " ?Suara di dapur membuatnya cepat memutuskan....
Tidak, tidak ada waktu lagi....
Nyonya Marbury akan muncul setiap saat....
Ia membuka pintu depan, melewatinya, dan
menutupnya kembali____ Ke maha..." 269 29 Di Scotland Yard Pertemuan lagi. Asisten Komisaris, Inspektur Crome, Poirot, dan aku sendiri.
Asisten Komisaris berkata,
"Petunjuk Anda benar, Mr. Poirot, untuk meneliti penjualan stocking dalam jumlah
banyak." Pohot merentangkan tangannya.
"Sudah kuduga. Orang itu pasti bukan agen biasa. Ia menjual seketika itu juga,
dan tidak meneriakkan jualannya."
"Sampai kini semuanya jelas, Inspektur?"
"Saya rasa begitu, Pak." Crome mempelajari sebuali arsip. "Bagaimana kalau saya
kemukakan posisinya saat ini."
"Ya, silakan." "Saya telah menghubungi Churston, Paington, dan Torquay. Ada daftar orang-orang
yang ditawarinya stocking. Ia melakukannya dengan teliti. Menginap di Pitt,
sebuah hotel kecil dekat Stasiun Torre. Kembali ke hotel jam 22.30 di malam
terjadinya pembunuhan. Mungkin naik kereta api dari Churston jam 22.05, sampai
di Paignton jam 22.15. Tak ada seorang pun melihat orang seperti
270 yang digambarkan di kereta api atau stasiun, akan tetapi hari Kamis itu adalah
hari Dartmouth Regatta dan kereta api yang kembali dari Kingswear penuh sesak.
"Di Bexhill sama saja. Menginap di Globe dengan namanya sendiri. Menawarkan
stocking kepada kira-kira selusin alamat, termasuk Nyonya Barnard dan Ginger
Cat. Meninggalkan hotel sebelum malam. Tiba kembali di London kira-kira pukul
11.30 keesokan harinya. Akan halnya Andover, caranya juga sama. Menginap di
Feathers. Menawarkan stocking kepada Nyonya Fowler, tetangga dekat Nyonya
Ascher, dan kepada setengah lusin orang-orang lain di jalan tersebut. Sepasang
stocking kepunyaan Nyonya Ascher yang saya dapatkan dari keponakannya (bernama
DrowerjP-identik dengan barang yang dijual Cust. r -?"i^djjjMM
"Sampai kini semuanya beres," ujar Asisten Komisaris.
"Bertindak sesuai dengan informasi yang diterima," kata Inspektur, "saya
mendatangi alamat yang diberikan pada saya oleh Hartigan, tetapi Cust sudah
meninggalkan rumah kira-kira setengah jam sebelumnya. Saya diberi tahu bahwa ia
menerima telepon. Pertama kalinya ia menerima telepon sejak ia tinggal di rumah
itu, begitu kata pemilik pondokan kepada saya."
"Ada kaki-tangannya?" Asisten Komisaris menduga.
271 "Pasti tidak," ujar Poirot. "Sungguh aneh kecuali "? ?Kami semua memandangnya penuh tanda tanya pada saat ia berdiam diri.
Tetapi ia menggelengkan kepala, dan inspektur itu melanjutkan,
"Saya meneliti dengan cermat ruang yang ia pakai. Penggeledahan itu
menghilangkan keraguan. Saya menemukan setumpuk kertas yang mirip dengan kertas
tulis yang dipakai untuk surat-surat itu, kaus kaki dalam jumlah banyak dan di
?belakang lemari di mana kaus kaki itu disimpan sebuah bungkusan yang liampii
?sama bentuk dan besarnya, tetapi ternyata isinya bukan kaus kaki melainkan
? ?delapan buku panduan kereta api ABC yang masih barui"
"Terbukti benar," kata Asisten Komisaris.
"Sav;* menemukan barang lain juga," kata inspektur itu suaranya tiba-tiba
?menjadi bangga penuli kemenangan. "Baru menemukannya pagi ini, Pak. Belum sempat
melaporkannya. Tak ada belati diketemukan dalam kamarnya "
?"Suatu perbuatan tolol bila ia membawanya pulang," tukas Poirot.
"Tapi ia adalah seorang pria yang tidak waras," tukas inspektur itu. "Tetapi
menurut saya, mungkin ia telah membawanya pulang ke rumah, tetapi menyadari
bahayanya jika ia menyimpan benda itu (seperti yang dikatakan Mr. Poirot), lalu
men-caii tempat lain untuk menyembunyikannya. Di mana kemungkinan ia
menyimpannya" Sava lang-272
sung tahu. Gantungan mantel di kamar depan tak seorang pun memindahkan ?gantungan mantel. Agak sulit, tetapi saya berhasil mengambilnya dari tembok dan
?benda itu ada di sana!" "Pisaunya?"
"Ya, pisau. Darah kering masih menempel." "Kerja bagus, Crome," kata Asisten
Komisaris puas. "Kurang satu lagi tugas kita." "Apa itu?" "Orang itu sendiri."
"Kita akan menangkapnya, Pak. Jangan kua-tir."
Nada suara inspektur itu meyakinkan. "Bagaimana, Mr. Poirot?" jjj Poirot
tersentak dari lamunannya. "Maaf?"
"Kami mengatakan hanya soal waktu saja. Kita pasti akan berhasil menangkap orang
itu Anda setuju?" "Oh, itu ya. Tidak ragu lagi."
?Nada suaranya begitu kabur sehingga orang-orang yang lain memperhatikannya
dengan heran. "Ada yang mengganggu pikiran Anda, Mr. Poirot?"
"Ada sesuatu yang amat saya kuatirkan. Soal mengapa} Motifnya"
"Tapi, Kawan, orang itu gila," kata Asisten Komisaris tidak sabar.
"Saya mengerti maksud Mr. Poirot," kata Crome membantu dengan ramah. "Ia benar.
Pasti ada suatu obsesi. Saya rasa kita akan menemukan akar
273 persoalan, yaitu rasa rendah diri yang kuat. Mungkin juga ada kelainan jiwa,
suka dengan penganiayaan, dan bila demikian mungkin ia menghubungkan Mr. Poirot
dengan hal itu. Mungkin ia berkhayal bahwa Mr. Poirot adalah seorang detektif
yang dibayar untuk memburunya."
"Hm," kata Asisten Komisaris. "Itu istilah yang dipakai masa kini. Pada zaman
saya, bila seseorang gila, ia benar-benar gila dan kita tidak mencari istilah-
istilah ilmiah untuk menghaluskannya. Saya rasa dokter modern yang teliti akan
menyarankan agar seseorang seperti ABC ditempatkan dalam rumah perawatan, dan
selama empat puluh lima hari memujinya sebagai orang baik-baik, lalu
melepaskannya sebagai seorang anggota masyarakat yang bertanggung jawab."
Poirot tersenyum, tetapi tidak menjawab.
Pertemuan itu bubar. "Nah," ujar Asisten Komisaris, "menurut Anda, Crome, hanya soal waktu saja untuk
menangkapnya." "Kita pasti sudah berhasil menangkapnya sekarang," kata inspektur itu, "kalau
saja ia tidak tampak begitu biasa. Kita telah membuat cemas warga masyarakat
biasa selama ini." ?"Saya sedang berpikir, di mana dia saat ini," ujar Asisten Komisaris.
274 30 275 (Bukan dari Cerita Pribadi Kapten Hastings)
Mr. cust berdiri di dekat toko penjual sayur-mayur.
Ia memandang ke seberang jalan. Ya, itu dia.
Nyonya Ascher. Agen surat kabar dan penjual tembakau.... Pada jendela yang kosong
ada tanda. Disewakan. Kosong.... Tidak hidup.... "Permisi, Pak."
Istri penjual sayur mau mengambil jeruk.
Mi. Cust minta maaf dan pindah ke samping.
Perlahan ia berjalan menyeret kakinya kembali ke jalan utama kota....?Sulit amat sulit sebab sekarang ia sama sekali tak punya uang....
? ?Jika tidak makan seharian orang bisa merasa aneh dan pusing kepala....
Ia melihat pada poster di luar toko agen surat kabar.
Kasus ABC. Pembunuh Masih Merajalela. Wawancara dengan Mr. Hercule Poirot.
Mr. Cust berkata pada dirinya sendiri, "mHercule Poirot. Tahukah dia..." Ia
berjalan lagi. Tidak ada gunanya berdiri memandangi poster itu.... Pikirnya,
"Aku tidak dapat berjalan lebih lama lagi...." Kaki melangkah di depan kaki....
?Berjalan itu aneh____' Kaki di depan kaki aneh. Amat aneh....
?Namun manusia itu adalah binatang aneh.... Dan dia sendiri, Alexander Bonaparte
Cust, lebih aneh lagi.... Ia selalu...
Orang-orang selalu menertawakannya____
Ia tidak bisa menyalahkan mereka....
K mana ia akan pergi" Ia tak tahu. Ia akan tiba pada satu titik akhir. Ia tidak
lagi melihat ke mana-mana kecuali pada kakinya.
Kaki di depan kaki. r Ia menengadah. Lampu di depannya. Dan huruf-huruf....
Kantor Polisi. "Lucu," ujar Mr. Cust. Ia terkekeh. Lalu ia melangkah masuk. Tiba-tiba ia
terhuyung dan ambruk ke depan.
276 31 277 Hercule Poirot Melontarkan Pertanyaan-pertanyaan
Hari yang cerah di bulan November. Dr. Thompson dan Inspektur Kepala Japp
singgah untuk memberitahukan kepada Poirot hasil pemeriksaan pengadilan kasus
Rex. V. Alexander Bonaparte Cust.
Poirot pribadi mengalami gangguan pada tenggorokannya sehingga ia tidak dapat
hadir. Untungnya ia tidak mendesak agar aku menemaninya.
"Ditahan dengan masa percobaan," uj"u j^pp. "Begitulah."
"Tidakkah agak aneh," tanyaku, "untuk menawarkan pembelaan pada tahap ini"
Kupikir para tahanan selalu memilih pembelanya terlebih dahulu."
"Itu prosedur yang biasa," kata Japp. "Kurasa si Lucas muda ingin cepat selesai.
Menurutku ia seorang yang suka coba-coba. Satu-satunya kemungkinan pembelaan
adalah kelainan jiwa."
Poirot mengangkat bahu. "Dengan kelainan jiwa takkan ada pembelaan. Hukuman penjara hampir tidak
mungkin, biasanya langsung hukuman mati kecuali jika dikehendaki Ratu."?"Kurasa Lucas merasa ada kesempatan," kata Japp. "Dengan alibi yang kuat pada
pembunuhan Bexhill, tuduhan terhadapnya bisa menjadi lunak. Kurasa ia tak
menyadari betapa beratnva hukuman yang mungkin diterimanya. Namun demikian,
Lucas maju berdasarkan apa yang ada. Ia masih * muda, dan ia ingin menarik
perhatian umum." Poirot menoleh kepada Thompson.
"Bagaimana pendapat Anda, Dokter?"
"Tentang Cust" Sungguh saya tidak tahu apa yang harus saya katakan. Ia memainkan
peranan sebagai orang waras dengan amat baik. Tentu saja ia penderita epilepsi."
"Kesimpulan yang amat mengherankan," kataku. *
"Kemauannya sendiri datang ke kantor polisi Andover dan kambuh di sana"
Yah benar-benar sebuah akhir yang dramatis. ABC selalu mengatur waktunya dengan


Pembunuhan Abc The A.b.c. Murders Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

?saksama." "Apakah mungkin orang dapat melakukan kejahatan tanpa menyadarinya?" tanyaku.
"Nampaknya ada kebenaran dalam sangkalannya."
Dr. Thompson tersenyum tipis.
"Anda jangan termakan oleh gaya dramatis " 'Sumpah demi Tuhan'. Menurut saya
Cust sadar benar ia yang melakukan pembunuhan."
"Bila kasusnya begitu meyakinkan, biasanya memang kenyataannya begitu," ujar
Crome. 278 "Akan halnya pertanyaan Anda," lanjut Thompson, "mungkin sekali bagi seorang
penderita epilepsi yang sedang dalam keadaan jalan tidur untuk melakukan suatu
tindakan tanpa sadar sama sekali akan perbuatannya. Tetapi menurut pendapat umum
tindakan itu seharusnya 'tidak berlawanan dengan keinginan orang itu jika ia
dalam keadaan sadar.'"
Ia terus mendiskusikan hal itu, mengemukakan tentang grand mal penyakit yang
?sudah berat dan petit mal -yang masih ringan dan, teius terang" membuatku
? ? ?sangat bingung, seperti yang sering terjadi apabila seorang yang berpengetahuan
menguasai pokok pembicaraan.
"Namun demikian, saya menolak teori yang mengatakan bahwa Cust melakukan
kejahatannya tanpa menyadarinya. Anda bisa mengemukakan teori tersebut bila
tidak ada surat-sui at itu, Su.iat-surat tersebut telah menjatuhkan teori itu
dan menunjukkan adanya persiapan dan perencanaan yang teliti dalam kejahatan
tersebut." "Dan kita belum mendapatkan penjelasan mengenai surat-surat itu," ujar Poirot.
"Anda tertarik pada soal itu?"
"Tentu saja sebab surat-surat itu ditujukan kepada saya. Dan tentang surat-?surat tersebut, Cust terus bersikeras bahwa ia tidak mengerti apa-apa. ILalau
saya belum menemukan alasan kenapa surat-surat itu ditujukan kepada saya, saya
belum menganggap persoalannya terpecahkan."
"Ya saya mengerti sudut pandangan Anda.
?279 Tampaknya tak ada alasan yang masuk akal mengapa orang tersebut memusuhi Anda."
"Sampai saat ini tidak ada."
"Saya ada. pemikiran. Nama Anda!"
"Nama saya?" "Ya. Cust mempunyai beban mental jelas karena tingkah ibunya (saya yakin ada
?Odipus Kompleks dalam kasus ini!) dengan dua nama baptis yang amat muluk,
?'Alexander' serta 'Bonaparte'. Anda lihat implikasinya" Alexander popularitas
?tokoh yang tak terkalahkan, yang ingin menaklukkan lebih banyak bagian
dunia.Bonaparte Kaisar Prancis yang masyhur. Ia menghendaki seorang
?lawan katakanlah, seorang lawan yang sekelas dengannya. Nah Andalah
? ?orangnya Hercules, si perkasa."
?"Ucapan Anda memberikan kemungkinan, Dokter, dan juga menumbuhkan banyak
pemikiran____" "Oh, cuma sekadar kemungkinan. Nah, saya harus pergi."
Dr. Thompson beranjak pergi. Japp tetap tinggal.
"Apakah alibi itu membuatmu kuatir?" tanya Poirot.
"Ya, sedikit," inspektur itu mengakui. "Tapi ingat, aku tidak mempercayainya
sebab aku tahu itu tidak benar. Namun untuk mendobrak kenyataan ini akan
membuang banyak waktu. Orang bernama Strange ini sifatnya keras."
"Jelaskan padaku mengenai orang itu."
280 "Ia berumur empat puluh tahun. Seorang insinyur pertambangan yang keras hati,
yakin akan diri sendiri, dan menganggap hanya dia sendirilah yang benar. Menurut
pendapatku ialah yang mendesak agar kesaksiannya didengar sekarang. Ia mau pergi
ke Chili dan ingin membereskan segalanya terlebih dahulu."
"Orang yang paling yakin akan dirinya yang pernah kulihat," kataku.
"Orang yang tak pernah mau mengakui kesalahannya," ujar Poirot menambahkan.
"Ia terus berpegang pada ceritanya dan tidak pernah bisa dipengaruhi. Ia
bersumpah demi apa pun juga bahwa ia bertemu dengan Cust di Hotel Whitecross di
Eastbourne pada tanggal 24" Juli malam. Ia merasa kesepian dan mencari seorang
teman ^gobrol. Sejauh penglihatanku, Cust seorang pendengar yang baik. Ia tidak
peduli "Menyela pembicaraan! Setelah makan malam ia dan Cust bermain domino.
Nampaknya Strange pemain domino yang jagoan dan dengan heran ia mendapati bahwa
Cust juga seorang pemain yang ulet. Permainan aneh, domino. Orang tergila-gila
akan permainan ini. Mereka bet main berjam-jam. Itulah yang dilakukan Strange
dan Cust. Cust ingin tidur, tetapi Strange tidak mau mendengarnya dan ia ?bersumpah bahwa paling sedikit mereka main sampai tengah malam. Dan itulah yang
mereka lakukan. Mereka berpisah sepuluh menit setelah tengah malam. Dan bila
Cust berada di Hotel Whitecross di Eastbourne sepuluh menit
281 setelah tengah malam tanggal 25, ia tidak mungkin mencekik Betty Barnard di
pantai Bexhill antara tengah malam sampai pukul satu pagi."
"Masalahnya seakan tak teratasi," ujar Poirot serius. "Yang pasti, membuat orang
jadi berpikir. " "Membuat Crome harus berpikir," kata Japp.
"Si Strange ini yakin benar?"
"Ya. Ia setan berkepala batu. Amat sulit melihat kejanggalannya. Misalnya
Strange keliru dan ternyata orang itu bukan Cust mengapa ia mengatakan bahwa
?namanya Cust" Dan yang tertera di buku tegistrasi hotel adalah tulisan
tangannya. Kita tidak mempunyai bukti bahwa dia punya kaki-tangan seorang
?pembunuh berkelainan jiwa tidak mempunyai kaki-tangan! Apakah gadis itu tidak
langsung meninggal" Dokter amat yakin akan kesaksiannya, dan paling sedikit Cust
perlu tvaktu untuk keluar dari hotel di Eastbourne tanpa terlihat orang, lalu
pergi ke Bexhill yang empat belas mil jaraknya "
? ?"Itulah masalahnya " tukas Poirot.
?"Sebenarnya kita tidak perlu mempermasalahkan hal itu. Kita menangkap Cust pada
pembunuhan Doncaster mantel yang bernoda darah, pisau itu tak ada jalan keluar
? ?dari situ. Kau takkan dapat mempengaruhi juri dan menyuruh mereka membebaskannya
dari tuduhan. Namun masalahnya jadi rumit. Dialah pelaku pembunuhan Doncaster.
Juga pembunuhan di Churston serta pembunuhan di Andover. Jadi, sudah pasti
282 dia jugalah pelaku^pembunuhan Bexhill. Hanya, aku tidak tahu bagaimana caranya!"
Ia menggelengkan kepala dan bangkit berdiri.
"Kesempatanmu kini, Mr. Poirot," ujarnya. "Crome menemui jalan buntu.
Pergunakanlah sel-sel kelabumu, yang sudah banyak' kudengar kehebatannya.
Tunjukkanlah bagaimana cara pembunuh itu melakukannya."
Japp beranjak pergi. "Bagaimana, Poirot?" kataku. "Apakah sel-sel kelabumu sepadan untuk tugas ini?"
Poirot menjawab pertanyaanku dengan melemparkan pei tanyaan lain.
"Katakanlah, Hastings, apakah menurutmu kasusnya sudah selesai?"
"Hm ya, secara praktis sudah. Kita sudah menangkap pelakunya. Dan kita sudah
?mempei -oleh sebagian besar bukti. Kini tinggal menyeleksinya."
Poirot menggelengkan kepalanya.
"Kasusnya selesai! Kasusnya! Kasusnya adalah manusianya., Hastings. Sebelum kita
tahu tenjang orang itu, misterinya tetap terpendam seperti .semui*. Bukanlah
suatu kemenangan bila kita sudah berhasil memasukkannya ke dalam penjara!"
"Kita hanya tahu sedikit mengenai dia."
"Kita tidak tahu apa-apa! Kita tahu, di mana ia dilahirkan. Kita tahu ia ikut
bertempur di medan perang dan terluka di kepala, lalu dipecat dari ketentaraan
karena mengidap epilepsi. Kita tahu ia
283 tinggal di pondokan Nyonya Marbury hampir dua tahun lamanya. Kita tahu ia
pendiam dan tertutup tipe orang yang tidak menarik perhatian. Kita tahu ia ?merencanakan dan melakukan pembunuhan yang begitu cerdik dan sistematis. Kita
tahu bahwa ia telah membuat beberapa kesalahan yang tolol. Kita tahu ia membunuh
tanpa rasa iba dan dengan keji. Kita juga tahu, ia cukup berbaik hati untuk
tidak membebankan tuduhan kepada orang lain atas kejahatan yang ia lakukan. Bila
ia ingin membunuh tanpa kesulitan mudah sekali untuk membiarkan orang lain
?menanggung akibat tindak kriminalnya. Tidakkah kaulihat, Hastings, bahwa orang
ini penuh dengan kontradiksi" Bodoh dan licin, keji dan murah hati dan bahwa
?sudah pasti ada suatu f aktor yang dominan yang dapat menjelaskan mengapa ia
mempunyai du.i kepribadian yang berbeda."
"Tentu saja, bila kau menganggapnya sebagai objek penelitian psikologis,"
tukasku. "Jadi, bagaimana sebenarnya kasus ini sejak semula" Selama ini aku meraba-raba
arah jalanku mencoba mengenali pembunuh ini. Dan kini aku sadar, Hastings,
?bahwa sebenarnya aku tidak mengenalnya sama sekalil Aku benar-benar tenggelam
dalam lautan." "Keinginan untuk berkuasa " kataku.
?"Ya mungkin itu dapat banyak memberi penjelasan____ Namun tetap tidak
?memberikan kepuasan kepadaku. Ada hal-hal yang ingin kuketahui.. Mengapa ia
melakukan semua pembu - 284 nuhan ini" Mengapa ia memilih para korban tersebut ?"
?"Menurut urutan abjad " kataku.
?"Apakah Betty Barnard satu-satunya orang di Bexhill yang namanya dimulai dengan
huruf B" Betty Barnard membuatku jadi berpikir.... Harus benar harus benar.
? ?Namun, bila demikian "
?Ia diam beberapa saat. Aku tak ingin mengusiknya.
Bahkan, kurasa aku tertidur.
Aku bangun dan merasakan tangan Poirot mengguncang bahuku.
"Mon cher, Hastings," ujarnya penuh kasih. "Sahabatku yang jenius."
Aku amat bingung mendapat pujian tiba-tiba seperti ~rtu.
"Benar," tegas Poirot. "Selalu selafu kau membantuku kau malaikat
? ? ?kemujuranku. Kau memberikan inspirasi padaku."
"Bagaimana aku memberimu inspirasi kali ini?" tanyaku.
"Pada saat aku bergumul sendiri dengan berbagai pertanyaan, aku ingat
komentarmu komentar yang jelas menerangi suatu gambaran. Bukankah pernah
? kukatakan bahwa kau jenius dalam hal mengungkapkan sesuatu yang sudah jelas"
Sebaliknya, aku justru mengabaikan yang sudah jelas itu."
"Komentar hebat apa yang kucetuskan?" tanyaku.
285 "Membuat segalanya jernih bagai kristal. Aku menemukan jawaban semua
pertanyaanku. Alasan bagi pembunuhan atas Nyonya Ascher (itu betul, aku sudah
melihatnya sejak lama, walaupun masih samar-samar), alasan untuk membunuh Sir
Carmichael Clarke, alasan untuk pembunuhan Doncaster, dan akhirnya, dan yang
paling penting, alasan untuk menunjuk Hercule Poirot."
"Maukah kau menjelaskannya padaku?"
"Tidak sekarang. Pertama aku membutuhkan sedikit informasi lagi, yang dapat
kuminta dari 'Pasukan Khusus' kita. Kemudian kemudian, kalau aku sudah ?mendapatkan jawaban atas pertanyaan tertentu, aku akan menemui ABC. Akhirnya
kami akan berhadapan muka ABC dan Hercule Poirot musuh bebuyutan."
? ?"Lalu?" tanyaku.
"Lalu," kata Poirot, "kami^kan berbicara! Je vous assure aku yakin,
?Hastings tak ada yang lebih berbahaya bagi orang yang menyembunyikan sesuatu
?kecuali percakapan! Seorang Prancis tua yang bijak pernah berkata padaku, bahwa
percakapan adalah penemuan manusia yang bisa digunakannya untuk mencegah pikiran
bekerja. Percakapan juga merupakan alat untuk menemukan apa yang ingin
disembunyikan seseorang. Manusia itu, Hastings, tidak dapat mengelakkan
kesempatan untuk mengungkapkan dirinya sendiri dan kepribadiannya dalam
pembicaraan. Setiap kali ia akan cenderung membuka rahasia pribadinya."
286 "Apa yang kauharapkan akan diungkapkan Cust?" Poirot tersenyum.
"Dusta," ujarnya. "Dan dengan demikian aku akan mengetahui kebenarannya!"
287 32 Beberapa liari berikutnya Poirot amat sibuk. Ia menghindar secara misterius,
sedikit berbicara, mengerutkan dahi, berpikir keras, dan terus menolak untuk
menjawab keingintahuanku yang wajar mengenai kejeniusanku, yang menurutnya telah
kutunjukkan. Aku tidak diundang untuk menemaninya dalam kesibukannya yang misterius dan itu
?membuatku agak gusar. Akan "tapi sebelum akhir minggu ia memberitahukan tentang rencananya untuk
berkunjung ke Bexhill dan sekitarnya, serta menyarankan agar aku ikut
bersamanya. Tentu saja dengan serta-merta aku setuju.
Ternyata kemudian undangan itu tidak hanya ditujukan padaku. Para anggota
"Pasukan Khusus" juga diundang.
Seperti pada diriku, Poirot juga membangkitkan rasa ingin tahu pada mereka.
Meskipun demikian, tak sedikit pun aku tahu ke mana arah pemikiran Poirot.
?Pertama-tama ia mengunjungi Keluarga Barnard dan mendapatkan keterangan yang
pasti 288 mengenai kunjungan Mr. Cust dan apa yang telah dikatakannya. Lalu ia pergi ke
hotel tempat Cust dulu menginap dan memperoleh gambaran waktu yang tepat kapan
laki-laki itu meninggalkan hotel. Sejauh pengamatanku, tak ada fakta baru yang
diperolehnya dengan pertanyaan-pertanyaannya, namun Poirot sendiri tampak puas.
Berikutnya, ia pergi ke pantai ke tempat di mana tubuh Betty Barnard ditemukan.?Di sini ia berjalan berkeliling selama beberapa menit sambil mengamati pasir
dengan saksama. Menurutku hal ini tidak ada gunanya karena ombak pasang menyiram
tempat itu dua kali sehari.
Namun sampai di sini aku mengerti bahwa tindakan Poirot biasanya didasarkan pada
suatu ide walaupun ide yang tampaknya tidak berarti sama sekali.
?Kemudian ia berjalan dari pantai ke tempat terdekat di mana mobil dapat
diparkir. Lagi-lagi dari sana ia pergi ke tempat perhentian bis-bis jurusan
Eastbourne, sebelum meninggalkan Bexhill.
Akhirnya ia membawa kami semua ke Kafetaria Ginger Cat, di mana kami minum teh
yang agak basi, yang disajikan oleh si pelayan Milly Higley.
Poirot memuji bentuk betis gadis itu dengan gaya Prancisnya yang berlebihan.
"Betis orang Inggris biasanya terlalu kurus! Tetapi Anda, Mademoiselle,
?memiliki betis yang sempurna. Ada bentuknya dan pergelangan kakinya nyata."
?289 Dan Menangkap Seekor Rubah
Milly Higley terkikik-kikik dan berkata agar Poirot tidak melanjutkan kata-
katanya. Ia tahu kebiasaan orang Prancis.
Poirot tidak bersusah-payah membantah kekeliruan gadis itu mengenai
kebangsaannya. Ia malahan mengerling pada gadis itu dengan gaya yang membuatku
terperangah serta shock. "Voila," ujar Poirot, "saya sudah selesai dengan Bexhill. Saya akan ke
Eastbourne. Ada satu pertanyaan kecil setelah itu selesai. Anda semua tidak
?perlu menemani saya. Kini, mari kita kembali ke hotel dan menikmati cocktail.
Teh Carlton-nya tadi payah!"
?Sambil kami menikmati cocktail, Franklin Clarke berkata penuh rasa ingin tahu, *
"Saya rasa kami dapat menduga apa yang Anda cari. Anda ingin menyangkal alibi
itu. Tetapi saya tidak mengerti mengapa Anda begitu bergembira. Anda belum
memperoleh fakta baru apa pun."
"Belum memang benar."
?"Jadi?" "Sabar. Segalanya akan jelas dengan sendirinya, hanya membutuhkan waktu."
"Anda tampaknya menyimpan kegembiraan untuk, Anda sendiri."
"Sejauh ini tidak ada hal yang bertentangan dengan pemikiran saya yang
sederhana itulah alasannya "
?Wajahnya berubah serius.
"Teman saya Hastings pernah mengatakan pada saya bahwa waktu ia masih muda ia
suka memain - 290 kan permainan yang disebut Kejujuran. Suatu permainan di mana secara bergiliran
tiap-tiap orang mendapat tiga pertanyaan dua di antaranya harus tentang apa saja. Namun, untuk memulai, setiap orang harus bersumpah bahwa
mereka akan menjawab dengan jujur, sepenuhnya hanya kejujuran, dan hanya
kejujuran saja." Ia diam.
"Bagaimana?" ujar Megan.
"Eh bien saya, saya ingin memainkan permainan itu. Namun, tidak perlu sampai
?tiga pertanyaan. Satu sudah cukup. Satu pertanyaan untuk Anda masing-masing."
"Baiklah," ujar Clarke tidak sabar. "Kami akan menjawabnya."
"Ah, tetapi saya ingin lebih serius darf itu. Apakah Anda semua bersumpah akan
jujur?" Ia begitu serius akan hal ini sehingga meski dengan penuh tanda tanya yang lain
pun ikut bersungguh-sungguh. Mereka semua bersumpah seperti yang dituntut
Poirot. "Bon," kata Poirot tegas. "Bagus, mari kita mulai "
?"Saya sudah siap," ujar Thora Grey.
"Ah, wanita biasanya dipersilakan terlebih dahulu tapi kali ini kita tidak
?mempertimbangkan sopan santun. Kita akan mulai dengan siapa


Pembunuhan Abc The A.b.c. Murders Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

taman bacaan - ?".c4" 291 \ " - Km. 5 Ia menoleh kepada Franklin Clarke.
"Mon cher, Mr. Clarke, bagaimana pendapat Anda mengenai topi yang dipakai para
wanita di Ascot tahun ini?"
Franklin Clarke memandangnya.
"Apakah ini lelucon?"
"Tentu sa^a tidak." I
"Apakah pertanyaan Anda ini serius?" "Ya."
Clarke menyeringai. "Baiklah, Mr. Poirot, saya sebenarnya tidak pergi ke Ascot, tetapi dari vang
saya lihat waktu mereka mengendarai mobil, topi wanita yang pergi ke Ascot jauh
lebih konyol daripada topi yang mereka pakai sehari-hari."
"Luar biasa?" "Sungguh luar biasa."
Poirot tersenyum dan menoleh kepada Donald Fraser.
"Kapan Anda mengambil cuti tahun ini, Monsieur}"
Kini giliran Donald Fraser untuk terheran-heran.
"Cuti" Dua minggu pertama bulan Agustus."
Wajahnya bergetar sejenak. Kurasa pertanyaan itu mengingatkannya kembali akan
kematian gadis yang dicintainya.
Namun Poirot umpaknya tidak begitu memperhatikan jawabannya. Ia menoleh kepada
Thora Grey da:i .i*u mendengar sedikit perubahan dalam suaranya yang semakin
berwibawa, rertanyaannya terlontar tajam dan jelas, , "Mademoiselle, seandainya
Lady Clarke meninggal terlebih dahulu, apakah Anda mau menikah dengan Sir
Carmichael bila ia melamar Anda?"
Gadis itu terloncat. "Sungguh tega Anda melontarkan pertanyaan semacam itu. Itu- itu penghinaan!"?"Mungkin. Tetapi Anda telah bersumpah untuk menjawab dengan jujur. Eh hien ya
?atau tidak?" "Sir Carmichael amat baik kepada saya. Ia menganggap saya hampir seperti anak
kandungnya. Dan begitulah perasaan saya padanya hanya ada rasa sayang dan rasa
?terima kasih." "Maafkan saya, tetapi Anda belum menjawab ya atau tidak, Mademoiselle."
Ia ragu-ragu "Jawabannya, tentu saja, tidak!"
Poirot memberi komentar. "Terima kasih, Mademoiselle."
Ia menoleh kepada Megan Barnard. Wajah gadis itu amat pucat. Ia menghembuskan
napas dalam-dalam, seakan sedang menahan cobaan berat.
Suara Poirot terdengar seperti bunyi lecutan cemeti.
"Mademoiselle, apa yang Anda harapkan sebagai hasil penyelidikan saya" Anda
ingin agar saya dapat mengungkapkan kebenaran atau tidak?"
Kepala gadis itu mendongak -angkuh. Aku
293 292 sudah yakin akan jawabannya. Aku tahu, Megan amat fanatik terhadap kebenaran.
Jawabannya jelas dan membuatku terheran-beran.
?"Tidak!" Kami semua tercengang. Poirot mencondongkan tubuhnya ke depan, mengamati wajah
gadis itu. ?"Mademoiselle Megan," ujarnya, "Anda mungkin tidak menghendaki kebenaran,
tetapi ma foi, demi sumpah Anda Anda dapat mengatakan kebenaran!"
? ?Ia berjalan ke arah pintu, lalu mengingat-ingat, dan menghampiri Mary Drawer.
"Katakanlah, mon enfant, apakah Anda punya teman laki-laki?"
Mary, yang terlihat gelisah, menatap kaget dan pipi">y*-fRemerah.
"Oh, Mr. Poirot. Saya saya hm, saya tidak yakin."? ?Ia tersenyum.
"Alors c'est bien, mon enfant- begitu lebih baik, Anakku." Ia menoleh
?berkeliling mencariku: "Ayo, Hastings, kita harus berangkat ke Eastbourne."
Mobil sudah menunggu dan sebentar kemudian kami menyusuri pantai, melalui
Pevensev menuju Eastbourne.
"Apakah ada gunanya bila aku menanyakan sesuatu, Poirot?"
294 "Saat ini tidak. Buatlah kesimpulan seniri sea* apa yang kulakukan."
Aku kembali berdiam diri.
Poirot, yang tampaknya menyimpan kegembi raan, menyenandungkan sebuah lagu. Pada
saat melewati Pevensev ia mengusulkan agar kami berhenti dan melihat-lihat
istana. , Pada saat kembali ke mobil, kami berhenti sebentar memperhatikan anak-
anak "yang berdiri dalam lingkaran pandu-pandu kecil, kurasa, kalau melihat
?seragam mereka mereka menyanyikan sebuah lagu pendek sederhana dengan suara
?melengking yang tak kejuan....
"Apa yang mereka nyanyikan, Hastings" Aku tidak dapat menangkap kata-katanya."
Aku mendengarkan sampai menangkap re-frain-nya..
?" Dan menangkap seekor rubah
?Dan memasukkannya ke dalam kotak "
Serta tidak melepaskannya lagi."
"Dan menangkap seekor rubah dan memasukkannya ke dalam kotak serta tak
melepaskannya lagi!" ulang Poirot.
Wajahnva tiba-tiba berubah muram dan tegang. ." "Sungguh mengerikan, Hastings."
Ia diam sejenak. "Kau berburu rubah di sini?"
"Tidak. Aku tak pernah tahan berburu. Dan kuras"a tidak banyak perburuan
dilakukan di daerah ini."
295 yiUiMBfcudrnu di Inggris pada umumnya. Olahraga an**t Menunggu dalam
persembunyian lalu meneriakkan isyarat pemburu, bukan" lu perburuan
? ?dimulai menyeberangi padang rumput melompati pagar dan parit dan rubah itu
? ? ?lari- kadang-kadang ia kembali ke jalan yang sama namun anjing-anjing "
? ? ?"Mengejarnya!"
" anjing-anjing memburunya, mencium jejaknya, dan akhirnya mereka berhasil
?menangkapnya dan ia mati cepat dan mengerikan."
?"Kedengarannya begitu kejam, tetapi, sebenarnya "
?"Rubah itu menikmatinya" Jangan katakan itu tolol, Kawan. Les betises. Tout de
mime lebih baik kematian yang cepat dan keji daripada seperti apa yang
? ? ?dinyanyikan anak-anak itu...."
"Untuk disekap di dalam kotak selamanya.... Tidak, itu tidak baik."
? ?Ia menggelengkan kepalanya. Lalu ia berkata dengan nada yang berbeda,
"Esok aku akan mengunjungi Cust," lalu menambahkan kepada sopir,
"Kembali ke London."
"Bukankah kau mau ke Eastbourne?" teriakku. "Apa gunanya" Aku tahu ini sudah ?cukup untuk tujuanku."
296 33 Aku tak hadir pada saat wawancara antara Poirot dengan orang aneh itu Alexander
?Bonaparte Cust. Karena mempunyai hubungan baik dengan polisi dan karena masalah
kasus yang ganjil itu, Poirot tidak menghadapi kesulitan untuk memperoleh liin
dari Kantor Pusat tetapi izin tersebut tidak berlaku untukku, dan bagaimanapun
?juga, menurut Poirot amat penting artinya bahwa ywawancara tersebut benar-benar
bersifat pribadi hanya empat mata.
?Namun ia telah menceritakan kepadaku semua detil pembicaraan mereka dan aku
mencatatnya dengan yakin, seolah-olah aku benar-benar ikut hadir di sana.
Mr. Cust tampak enggan. Bongkoknya menjadi semakin kentara. Jari-jarinya
kelihatan menarik-narik mantelnya.
Kurasa untuk beberapa saat Poirot tidak berbi - cara.
?Ia duduk dan memandang laki-laki di depannya. '
Suasananya menjadi tenang menyejukkan dan santai...
? ?297 Alexander Bonaparte Cust Agaknya pertemuan kedua musuh bebuyutan dalam drama panjang ini merupakan saat-
saat dramatis. Seandainya aku ini Poirot, aku akan dapat merasakan gairah
dramatis itu. Namun Poirot justru biasa-biasa saja. Ia terpaku pada usahanya untuk
mempengaruhi laki-laki di depannya.
Akhirnya dengan lembut ia berkata,
"Tahukah Anda siapa saya?"
Orang itu menggelengkan kepalanya.
"Tidak tidak saya tidak tahu. Kecuali bila Anda Mr. Lucas mereka menyebut
? ? ?apa" Yunior. Atau mungkin Anda utusan Mr. Maynard?"
?(Maynard & Cole adalah kantor pengacara yang menangani pembelaan.)
Nada suaranya sopan" tetapi nyata bahwa ia tidak begitu tertarik. Tampaknya
konsentrasinya sedang terpusat pada pemikiran di dalam dirinya sendiri.
"Saya Hercule Poirot...."
Poirot mengucapkan kata-kata itu dengan amat lembut... dan memperhatikan
reaksinya. Mr. Cust mengangkat kepalanya sedikit.
"Oh, ya?" Ia mengucapkan kata-kata itu dengan wajar saja, seperti gaya Inspektur Crome
mengucapkannya tetapi tanpa kecongkakan.?Lalu, sebentar kemudian ia mengulangi ucapannya.
"Oh, ya?" ujarnya, dan kali ini nada suaranya
298 berubah ada rasa tertarik yang timbul. Ia mengangkat kepalanya dan memandang
?Poirot. Hercule Poirot balas menatapnya dan menganggukkan kepala perlahan, satu atau dua
kali. "Ya," katanya. "Kepada sayalah surat-surat Anda ditujukan."
Segera hubungan terputus. Mr. Cust menatap ke bawah dan tiba-tiba berbicara
dengan gusar dan menerocos.
"Saya tak pernah menulis surat untuk Anda. Bukan saya yang menulis surat-surat
itu. Sudah berkali-kali kukatakan."
"Sa a tahu," ujar Poirot. "Jadi siapa yang menulisnya bila bukan Anda?"
"Seorang musuh. Mungkin saya mempunyai musuh. Mereka semua memusuhi saya.
Polisi semuan^t semua memusuhi saya. Sebuah komplotan besar "
? ?Poirot tidak menjawab.
Mr. Cust berkata, "Semua orang memusuhi saya selalu."
?"Juga pada waktu Anda masih kecil?"
Mr. Cust tampak berpikir.
"Tidak tidak waktu itu tidak. Ibu amat sayang pada saya. Namun ia
? ?ambisius amat ambisius. Oleh karena itu ia memberi saya nama yang menggelikan.
?Ia punya pemikiran yang tidak masuk akal, bahwa saya akan menjadi tokoh dunia.
Ia selalu mendorong saya untuk menonjolkan diri berbicara mengenai kekuasaan...
?bahwa setiap orang dapat berkuasa dan menentukan
299 nasibnya... katanya saya dapat melakukan apa saja!"
Sejenak ia berdiam diri. "Tentu saja ia keliru. Saya segeta menyadari hal itu. Saya bukan orang yang
berhasil dalam kehidupan. Saya selalu melakukan hal-hal yang bodoh membuat diri
?saya sendiri tampak tolol. Saya juga pemalu takut pada orang. Tidak dapat
?menikmati kehidupan di sekolah anak-anak lain mengetahui nama kecil
?saya mereka sering mengolok-olok saya karena nama itu.... Saya bukan anak yang
?pandai di sekolah dalam permainan, dalam pelajaran, dan dalam semua hal."
?Ia menggelengkan kepalanya.
"Memang sebaiknya ibu saya yang malang itu meninggal. Ia selalu diliputi
kekecewaan.... Bahkan pada waktu saya masuk Commercial College, saya tejgp
bodoh saya memerlukan lebih banyak waktu untuk belajar mengetik dan steno
?daripada orang-orang lain. Namun saya tidak juga merasa bodoh Anda tahu maksud
? saya, bukan?" Tiba-tiba ia melemparkan pandangan, yang seakan memohon kepada teman bicaranya.
"Saya tahu maksud Anda," kata Poirot. "Teruskanlah."
"Hanya ada perasaan bahwa semua orang menganggap saya bodoh. Perasaan itu begitu
melumpuhkan. Di kantor juga sama saja."
"Dan masih juga begitu dalam peperangan?" tambah Poirot.
Wajah Mr. Cust tiba-tiba berseri-seri.
300 "Wali," ujarnya. Dengan apa yang saya peroleh daripadanya. Untuk pertama kalinya
saya merasa menjadi orang, sama seperti yang lain." Senyumnya menghilang. "Lalu
saya mendapat luka di kepala. Sedikit saja. Tetapi mereka mendapati bahwa saya
berpe-* nyakit ayan.... Tentu saja saya tahu, sering kali saya tidak sadar apa
yang sudah saya lakukan. Tiba-tiba tidak sadar, begitu. Dan beberapa kali saya
jatuh. Namun saya tetap merasa, seharusnya mereka tidak memecat saya karena hal
itu. Tidak, saya rasa itu tidak benar."
"Dan setelah itu?" tanya Poirot. "Saya bekerja sebagai juru tulis. Tentu saja
dengan gaji cukup. Dan pekerjaan saya cukup * baik setelah perang, dengan gaji
agak kecil.... Dan rasanya saya tidak maju-maju. Say* s*aiu terlewatkan bila ada ?kenaikan pangkat karyawan. Saya tidak begitu cepat maju. Lalu situasinya semakin
sulit amat sulit.... Terutama kalau usaha merosot. Terus terang, saya mendapat
?kesulitan untuk mempertahankan penampilan saya (orang harus tampak mampu sebagai
juru tulis) pada saat ada penawaran untuk menjalankan usaha penjualan stocking
ini. Dengan gaji dan komisi!" "* Dengan lembut Poirot berkata,
"Tetapi Anda sadar bukan, bahwa perusahaan yang menurut Anda mempekerjakan Anda
tidak mengakui hal itu?" Mr. Cust menjadi bersemangat kembali.
301 "Itu karena mereka berkomplot pasti mereka merupakan sebuah komplotan." Ia
?melanjutkan, "Saya punya bukti tei tulis bukti tertulis. Saya menyimpan surat-surat mereka
?yang memberi instruksi ke tempat-tempat mana saya harus pergi dan. daftar orang-
orang yang harus ditemui."
"Tepatnya bukan bukti tertulis tetapi bukti yang diketik."
?"Sama saja. Sudah sewajarnya sebuah perusahaan besai mengetik surat-suratnya."
"Tidakkah Anda tahu, Mr. Cust, sebuah mesin tik dapat dikenali" Semua surat-
surat tersebut diketik dengan satu jenis mesin."
"Bagaimana maksud Anda?"
"Dan mesin itu milik Anda mesin vang ditemukan dalam ruangan Anda."
?"Mesin-itu dikirimkan oleh perusahaan kepada saya pada awal kontrak saya."
"Ya, tetapi surat-surat itu diterima setelah itu. Jadi tampaknya seakan Anda
mengetiknya sendiri dan mengirimkannya sendiri kepada diri Anda sendiri, bukan
begitu?" "Tidak tidak! Itu merupakan kerja komplotan itu untuk menghancurkan saya!"
?Tiba-tiba ia menambahkan,
"Di samping itu, surat-surat mereka pasti diketik dengan mesin yang sama."
"Jenis yang sama, tetapi bukan mesin yang benar-benar sama."
Mr. Cust mengulang dengan keras kepala,
302 "Itu kerja komplotan!"
"Dan ABC yang diketemukan di dalam lemari?"
"Saya tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Saya pikir semuanya berisi stocking."
"Mengapa Anda mencoret nama Nyonya Ascher yang ada pada daftar pertama orang-
orang di Andover?" "Sebab saya memutuskan untuk mulai dengan mengunjunginya. Bukankah kita harus
memulai sesuatu dari suatu tempat."
"Ya, itu betul. Kita harus memulai sesuatu dari suatu tempat."
"Maksud saya bukan begitu!" ujar Mr. Cust. "Maksud saya tidak seperti apa yang
Anda maksud!" "Tetapi~Artda tahu maksud saya}" Mr. Cust diam saja. Ia gemetar. * "Saya tidak
melakukannya!" "Sava sama sekali tidak bersalah! Ini kekeliruan. Mengapa" Lihat
saja pembunuhan kedua pembunuhan Bexhill. Aku sedang main domino di Eastbourne.?Anda harus melihat fakta itu!"
Suaranya terdengar penuh kemenangan. "Ya," kata Poirot. Suaranya seakan sedang
bermeditasi lembut. "Tetapi bukankah mudah sekali untuk membuat
?kekeliruan suatu saat. Dan bila Anda seorang yang berpendirian teguh dan penuh
?percaya diri seperti Mr. Strange, Anda takkan pernah menganggap diri Anda akan
membuat suatu kekeliruan____ Anda akan terus mem-303
pertahankan apa yang sudah Anda katakan.... Ia jenis orang semacam itu. Dan buku
registrasi hotel itu-r-mudah sekali untuk menuliskan tanggal yang salah pada
saat Anda menandatanganinya kemungkinan tak ada orang yang memperhatikannya
?pada waktu itu." "Saya bermain domino malam itu!"
"Anda jagoan main domino, saya rasa."
Mr. Cust agak bingung. "Saya saya hm, saya rasa saya memang jagoan."
? ?"Suatu permainan yang mengasyikkan, bukan, dan memerlukan kecakapan tersendiri?"
"Oh, ada banyak permainan dalam domino banyak permainan! Kami sering bermain
?di kota, pada jam-jam makan siang. Anda akan merasa heran melihat orang-orang


Pembunuhan Abc The A.b.c. Murders Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

^Tang tidak saling kenal berkumpul bersama untuk main domino."
Ia terkekeh. "Saya teringat seorang laki-laki saya takkan pernah bisa melupakannya karena
?sesuatu yang dikatakannya kami berbincang-bincang sambil minum kopi, lalu kami
?main domino. Dan... setelah dua puluh menit, saya merasa seakan-akan telah
mengenalnya bertahun-tahun."
"Apa yang dikatakannya?" tanya Poirot.
Wajah Mr. Cust jadi muram.
"Itu membuatku bingung sangat bingung. Berbicara mengenai nasib yang tertulis ?di garis tangan. Dan ia menunjukkan tangannya pada
304 saya, dan garis-garisnya yang menunjukkan bahwa ia nyaris terbenam dua kali dan
?ia juga terhindar dari dua bahaya yang lain. Lalu ia memperhatikan garis tangan
saya dan mengatakan hal-hal yang menakjubkan. Katanya saya akan menjadi orang
yang paling ternama di Inggris sebelum saya mati. Bahwa seluruh negeri akan
membicarakan diri saya. Tetapi katanya katanya..."
?Mr. Cust terhenti bimbang....
?"Ya?" Tatapan Poirot diam-diam mengandung magnet. Mr. Cust memandang kepadanya,
membuang muka, lalu kembali memandangnya lagi seperti seekor kelinci yang
takjub. "Katanya katanya tampaknya saya akan menemui kematian yang mengerikan dan ia
? ? ?tertawa sambil menambahkan, 'Kelihatannya Anda akan mati di tiang gantungan,'
?kemudian ia terbahak sambil mengatakan bahwa itu hanya sekadar lelucon..."
Tiba-tiba ia terdiam. Matanya beralih dari wajah Poirot dan berputar-putar
?gelisah ke kiri dan ke kanan....
"Kepala saya saya amat menderita oleh karena kepala saya... sakitnya kadang-
?kadang begitu menusuk. Lalu, kadang-kadang ada saat-saat di mana saya tidak
tahu di mana saya tidak tahu...."
?Ia terhenti. Poirot mencondongkan tubuhnya. Ia berbicara amat perlahan, tetapi dengan amat
meyakinkan. 305 "Namun Anda tabu, bukan" ujarnya, "bahwa Anda telah melakukan pembunuhan-
pembunuhan itu}" Mr. Cust mengangkat wajahnya. Tatapannya begitu wajar dan lurus. Semua
pertentangan telah hilang. Anehnya kini ia kelihatan tenang dan damai.
"Ya," katanya. "Saya tahu."
"Tetapi bukankah saya benar" Bahwa Anda tidak tahu mengapa Anda melakukan
? ?pembunuhan-pembunuhan itu } "
Mi. Cust menggelengkan kepalanya.
"Tidak," katanya. "Saya tidak tahu."
306 34 Kami duduk dengan perhatian terpusat untuk mendengarkan penjelasan akhir Poirot
mengenai kasus ini. "Selama ini," ujarnya, "saya selalu memikirkan pertanyaan mengapa dalam kasus
ini. Dua hari yang lalu Hastings mengatakan kepada saya bahwa kasusnya sudah
selesai. Saya menjawab bahwa kasus sebenarnya adalah manusianya1. Misterinya
bukanlah misteri pembunuhan, namun misteri ABC. Mengapa ia merasa perlu
^-"Hft'jy^r pembunuhan-pembunuhan itu" Mengapa ia memilih saya sebagai musuhnya"
"Jawabannya bukan karena orang itu mempunyai kelainan mental. Sungguh bodoh
kalau kita berpikir bahwa seseorang melakukan tindakan gila karena ia gila.
Orang gila melakukan tindakan yang beralasan dan masuk akal, sama seperti orang
normal hanya saja harus kita lihat dari sudut pandangannya yang memang ganjil. ?Misalnya, bila seseorang ingin jalan-jalan atau berjongkok di sebarang tempat
tanpa busana kecuali hanva sepotong cawat saja, tindakannya akan dianggap amat
eksentrik. Namun, sekali Anda
307 Poirot Memberi Penjelasan
tahu bahwa orang itu sendiri betul-betul yakin dirinya adalah Mahatma Gandhi,
maka tindakannya menjadi beralasan dan masuk akal.
"Yang penting dalam kasus ini adalah membayangkan suatu otak yang begitu cerdik,
bahwa adalah wajar dan masuk akal untuk melakukan empat pembunuhan atau lebih
dan sebelumnya memberi tahu terlebih dulu melalui surat-surat yang ditujukan
kepada Hercule Poirot. "Sahabat saya, Hastings, dapat menceritakan pada Anda bagaimana gusar dan
terganggunya pikiran saya pada saat saya menerima surat yang pertama. Saya
segera merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres mengenai surat tersebut."
"Anda benar," ujar Franklin Clarke acuh tak acuh.
"Ya. Tetapi sudah sejak semula saya membuat ' kesalahan besar. Saya mengabaikan
firasat saya firasat saya yang kuat mengenai surat itu dan hanya menganggapnya
?sekadar "kesan biasa. Saya menganggapnya seakan itu cuma intuisi saja. Di dalam
pikiran yang jernih dan penuh pertimbangan tidak ada apa yang namanya
intuisi suatu dugaan karena ilham! Anda dapat menduga, tentu saja dan dugaan
? ?bisa benar atau bisa salah. Bila itu benar, Anda menyebutnya intuisi. Bila
salah, biasanya Anda tidak membicarakannya lagi. Namun apa yang sering disebut
sebagai intuisi sebenarnya adalah suatu kesan yang didasarkan pada deduksi logis
atau pengalaman. Bila seorang ahli merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam
308 sebuah lukisan atau perabot rumah tangga atau tanda tangan check, sebenarnya ia
mendasarkan perasaannya itu pada beberapa tanda atau detil. Ia tidak perlu
menelitinya dengan saksama pengalamannya jelas menunjukkan bahwa hasil
? ?akhirnya merupakan suatu kesan yang pasti bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Namun itu bukan dugaan, melainkan kesan-berdasarkan pengalaman.
"Eh bien, saya akui^bahwa saya tidak menanggapi surat pertama itu seperti yang
seharusnya. Surat itu hanya membuat saya amat terganggu. Polisi menganggapnya
sekadar olok-olok. Sava pribadi menganggapnya serius. Saya yakin pembunuhan akan
terjadi di Andover seperti yang dinyatakan dalam surat itu. Seperti Anda
ketahui, pembunuTiari benar-benar terjadi. j*_
, "Pada waktu itu tidak ada petunjuk sama sekali, seperti yang telah saya
sadari, untuk bisa mengetahui siapa orang yang melakukan tindakan tersebut.
Satu-satunya langkah yang dapat saya ambil adalah mencoba mengerti bagaimana
kira-kira pribadi orang yang telah melakukannya.
"Saya memiliki 'petunjuk-petunjuk tertentu. Surat itu cara-cara yang dipakai
?dalam tindak kriminalnya orang yang dibunuh. Yang harus saya ketahui adalah:
?motif kejahatan dan motif surat itu."
"Publikasi," tukas Clarke.
"Pasti itu untuk menutupi rasa rendah dirinya," ujar Thora Grey.
309 "Tentu itu tindakan yang wajar. Tetapi mengapa saya} Mengapa Hercule Poirot}
Tentu publikasi yang lebih luas akan diperoleh bila surat-surat itu dikirimkan
ke Scotland Yard. Apalagi bila dikirimkan ke redaksi surat kabar. Mungkin surat
kabar tidak akan memuat surat pertama itu, namun setelah pembunuhan kedua
terjadi, ABC pasti memperoleh publikasi terbesar yang dapat diberikan oleh pers.
Jadi, mengapa Hercule Poirot" Apakah karena ada alasan pribadi} Dilihat dari
surat itu, tampaknya ada terkandung rasa benci terhadap orang asing tetapi ?tidak cukup menjelaskan persoalannya dan tidak bisa membuat saya puas.
"Lalu surat kedua datang dan diikuti dengari pembunuhan Betty Barnaid di
?Bexhill. Cukup jelas sekarang (seperti dugaansaya) bahwa pembunuhan-pembunuhan
itu dilakukan sesuai . dengan urutan abjad, walaupun demikian, faktor \ ang
menjadi kesimpulan banyak orang ini masih tetap menjadi sebuah pei tanyaan yang
tidak terjawab dalam benak saya. Mengapa ABC merasa perlu melakukan pembunuhan-
pembunuhan itu?"' Megan Barnard membuat get akan di kursinya.
"Tidak adakah sesuatu yang disebut sebagai sebagai haus darah?" ujarnya"
? ?Poirot menoleh kepadanya.
"Anda benar, Mademoiselle.-Ada sesuatu. Rasa haus untuk membunuh. Tetapi-itu
kurang cocok dengan fakta-fakta dalam kasus ini. Seorang pembunuh berdarah
"dingin yang ingin membu -
310 nuh biasanya punya keinginan untuk membunun sebanyak mungkin korban. Seperti
memuaskan rasa kecanduan. Pembunuh seperti itu biasanya menyembunyikan
jejaknya tidak mengiklan-kannya. Pada waktu kita memikirkan tentang pemilihan
?keempat korban atau ambil saja ketiga korban (sebab saya tidak begitu mengenal
?* Mr. Downes atau Mr. Earlsfield), kita sampai pada kesimpulan bahwa apabila ia
melakukan pemilihan, si pembunuh bisa saja menyingkirkan para korban tanpa
membangkitkan kecurigaan. Franz Ascher, Donald Fraser, atau Megan Barnard, atau
mungkin Mr. Clarke itulah orang- -orang yang akan dicurigai polisi, meskipun
?mereka tidak mungkin memperoleh bukti langsung. Seorang pembunuh tak dikenal
takkan pernah * terpikirkan!. Lalu mengapa si pembunuh merasa perlu untuk
menarik perhatian" Apakah periunya meninggalkan sebuah panduan kereta api ABC
dekat tubuh para korban" Apakah itu suatu desakan hati" Adakah kelainan jiwa
yang berhubungan dengan panduan kereta api}
i "Bagi saya saat itu tidak terbayangkan untuk . dapat memahami jalan pikiran si
pembunuh. Pasti bukan kemurahan hati" Ketakutan memikul tang-*. gung jawab akan
kejahatan itu, lalu membebankannya pada orang yang tidak bersalah"
"Walaupun saya tidak dapat menjawab pertanyaan pokoknya, saya merasa sudah
mengerti beberapa hal mengenai si pembunuh.
311 "Misalnya?" tanya Fraser.
"Pertama baliwa ia memiliki pemikiran yang sistematis. Kejahatannya dilakukan
?berdasarkan urutan abjad ini jelas penting baginya. Sebaliknya, ia tidak
?melakukan pemilihan khusus atas para korban Nyonya Ascher, Betty Barnard, Sir
?Carmichael Clarke, mereka jauh berbeda satu sama lain. Tidak ada kelainan
seksual tidak ada kelainan umur yang khusus, dan menurut saya ini hal yang ?janggal. Apabila orang membunuh tanpa, pilih-pilih, biasanya itu disebabkan
karena ia ingin menyingkirkan siapa saja yang menjadi penghadang baginya atau
yang menjengkelkannya. Namun urutan abjad itu mengungkapkan bahwa kasus ini
tidak begitu. Pembunuh tipe lainnya biasanya memilih seorang korban
tertentu hampir selalu seorang lawan jenis. Prosedur yang diikuti ABC agak
?serampangan sehingga menurut saya justru bertentangan dengan pemilihan secara
alfabetis. "Saya telah mengambil kesimpulan sementara. Pilihan ABC menunjukkan kepada saya
apa^yang saya sebut orang gila kereta api. Biasanya lebih banyak terdapat pada
laki-laki daripada perempuan. Anak-anak laki-laki lebih suka kereta api"
daripada anak-anak perempuan. Kemungkinan juga merupakan petunjuk yang berharga
tentang pikiran yang tidak berkembang. Motif kekanak-kanakan masih menonjol.
"Kematian Betty Barnard dan cara pembunuhannya memberikan beberapa petunjuk
kepada saya. Cara kematiannya terutama, menunjukkan sesuatu. (Maafkan saya, Mr.
Fraser.) Pertama, ia dicekik dengan ikat pingangnya sendiri oleh karena itu,
?sudah hampir pasti ia dibunuh oleh seseorang yang dikenalnya dengan baik atau
?bahkan seorang teman kencan. Pada saat sava mengenal sesuatu mengenai sifatnya,
ada satu gambaran yang timbul dalam pikiran saya.
"Betty Barnard gadis yang genit. Ia suka men-'dapat perhatian lelaki tampan.
Oleh sebab itu, untuk membujuknya supaya mau pergi dengannya ABC pasti memiliki
daya tarik tertentu of le sex appeal daya tarik seksual! Orang Inggris
? ?mengatakan ia harus 'pandai merayu'. Ia harus menguasai tekniknya!
"Bayangan saya kejadian di pantai itu seperti ini: lelafcritu mengagumi ikat
pinggangnva dan gadis itu melepasnya, lalu lelaki itu seakan bergurau,
mengalungkannya pada leher si gadis- mungkin sambil berkata, 'Saya akan
?mencekikmu.' Semuanya tampak seperti main-main saja. Gadis itu tertawa dan
?lelaki itu menjeratnya "
?Donald Fraser terloncat. Wajahnya pucat-pasi.
"Mr. Poirot demi Tuhan." * Poirot memberi isyarat.
?"Selesai. Saya tidak akan membicarakannya lagi. -Selesai. Kita lanjutkan pada
pembunuhan berikutnya, pembunuhan Sir Carmichael Clarke. Di sini si pembunuh
kembali pada caranya semula pukulan di kepala. Kelainan jiwa yang
?sama abjad namun ada fakta yang agak mem-313
? ?buat saya bingung. Kalau konsekuen, si pembunuh pasti memilih kota tempat
kejadian dengan A"rutan tertentu."
"Apabila Andover merupakan urutan ke-155 dalam daftar nama A, maka pembunuhan B
seharusnya juga merupakan urutan yang ke-155 atau ke-156, dan C urutan yang ke-
?157. Lagi-lagi kota tempat kejadian tampaknya dipilih dengan serampangan." '
"Apakah bukan karena kau sudah berprasangka dalam soal itu, Poirot?" tukasku.
"Kau sendiri orang yang sistematis dan penuh metode, bahkan sudah seperti
penyakitmu saja." "Bukan, bukan penyakit! Quelle ideel Sekadar ide! Tetapi kuakui, mungkin aku
terlalu menekankan hal itu. Passonsl Cukup! Hal itu tak perlu kita bicarakan
?lagi!" "Pembunuhan Churston agak sedikit menolong saya. Kita tidak mendapat nasib baik
pada waktu itu oleh karena surat yang memberitahukan hal itu salah alamat, jadi
tidak ada persiapan yang dapat dilakukan.
"Namun setelah kejahatan D diberitakan, sebuah sistem bela diri yang hebat
disusun. Sudah jelas dengan demikian ABC tidak bisa lagi bet-* harap akan lolos
dari kejahatan yang dilakukannya.
"Apalagi, pada saat yang sama petunjuk mengenai stocking sudah saya peroleh.
Sudah jelas, munculnya seseorang vang menjual stocking di sekitar tempat
kejadian masing-masing pembu -
314 nuhan tidak bisa disebut suatu kebetulan. Jadi, si penjual stocking pastilah si
pembunuh itu. Menurut saya gambaran dirinya seperti yang diceritakan oleh Miss
Grey kepada saya, tidak begitu cocok dengan bayangan saya sendiri tentang orang
yang mencekik "Betty Barnard.
"Saya akan menyelesaikan penjelasan berikut" dengan cepat. Pembunuhan keempat
terjadi pembunuhan seorang lelaki bernama George Earlsfield tampaknya terjadi? ?kekeliruan dengan seseorang bernama Downes, yang penampilannya mirip dan duduk
di dekatnya dalam gedung bioskop.
"Kemudian, nasib baik berbalik meninggalkannya. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
seakan melawan ABC, tidak lagi dikuasainya. Ia dicurigai dibutti dan akhirnya
? ?ditangkap. "Seperti kata Hastings, kasusnya seiesai!
"Sejauh menyangkut pandangan umum, memang benar. Orang itu sudah berada di sel
dan tak pelak lagi, akhirnya akan dijebloskan ke Broadmoor. Takkan ada lagi
pembunuhan. Selesai! Tamat! RIP.
"Tetapi tidak bagi saya\ Saya tidak tahu apa-apa! Baik mengapa maupun bagaimana
selanjutnya. "Dan ada satu faktor yang menjengkelkan. Cust mempunyai alibi untuk malam
terjadinya pembunuhan di Bexhill. J
"Hal itu yang menggelisahkan hati saya selama ini," ujar Franklin Clarke.
315 "Ya. Juga menggelisahkan hati saya. Akan halnya alibi itu, tampaknya memang
benar. Tetapi itu tidak bisa asli dan benar kecuali dan kini kita sampai pada
?dua spekulasi yang menarik.,
"Misalnya, Kawan-kawan, katakanlah Cust melakukan tiga di antara pembunuhan-
pembunuhan itu A, C, dan D ia tidak melakukan pembunuhan B."
? ?"Mr, Poirot. Itu tidak "
?"Tenang dulu, Mademoiselle. Saya mencari kebenaran! Saya sudah jemu dengan
kebohongan. Misalnya, saya mengatakan bahwa ABC tidak melakukan pembunuhan
kedua. Ingat, kejadiannya berlangsung dinihari ketika mulai masuk tanggal
?25 itu hari ia datang untuk membunuh. Mungkinkah seseorang datang mencegahnya"
?Dalam situasi demikian, apa yang akan ta iaku-kan" Melakukan pembunuhan kedua,
atau mundur dan menganggap yan'g pertama sebagai sebentuk hadiah yang
mengerikan}"^*. "Mr. Poiiot!" kata Megan. "Sungguh hebat pikiran Anda! Semua pembunuhan itu
pasti dilakukan oleh orang yang sama!"
Poirot tidak memperhatikan gadis itu dan terus melanjutkan,
"Hipotesa itu bermanfaat untuk menjelaskan sebuah kenyataan ketidakcocokan
?antara kepribadian Alexander Bonaparte Cust (yang tidak akan pernah berhasil
merayu gadis-gadis) dan kepribadian si pembunuh Betty Barnard. Dan sebelumnya
sudah diketahui bahwa pembunuh itu
316 telah mengambil untung dari pembunuhan yang dilakukan oleh orang lain. Tidak
semua kejahatan Jack the Ripper dilakukan oleh Jack the Ripper sendiri,
misalnya. Sejauh ini semua beres.
"Lalu saya benar-benar menghadapi sebuah kesulitan.
"Sampai pada pembunuhan Betty Barnard, tidak ada fakta mengenai pembunuhan-
pembunuhan ABC yang dipublikasikan. Pembunuhan Andover tidak begitu menarik
perhatian. Insiden buku panduan kereta api yang ditemukan dalam keadaan terbuka
bahkan tidak disebut-sebut oleh pers. Oleh sebab itu selanjutnya saya simpulkan
siapa pun yang membunuh Betty Barnard pasti mengetahui fakta-fakta yang hanya
diketahui oleh orang-orang tertentu saya sendiri, polisi, serta keiabat ?tertentu dan tetangga Nyonya Ascher.
"Jalur penyelidikan itu tampaknya menggiring saya pada sebuah jalan buntu."


Pembunuhan Abc The A.b.c. Murders Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Wajah-wajah yang menatapnya juga terlihat hampa. Kosong dan bingung.
Donald Fraser berkata dengan serius,
"Bagaimanapun juga polisi adalah manusia biasa. Dan mereka adalah lelaki-lelaki
tampan " ?yjtt terdiam, dan memandang Poirot dengan mata bertanya.
Poirot menggelengkan kepala perlahan.
"Tidak ini lebih sederhana daripada itu. Sudah saya katakan, ada spekulasi
?kedua. 317 "Mungkinkah Cust tidak bertanggung jawab atas pembunuhan Bettv Barnard"
Mungkinkah orang lain yang membunuhnya" Mungkinkah orang lain itu juga
bertanggung jawab atas pembunuhan-pembunuhan lainnya}"
"Tapi itu tidak masuk akal!" teriak Clarke.
"Benarkah" Kalau begitu saya sudah melakukan apa yang seharusnya saya lakukan
sejak awal. Saya mempelajari surat-surat yang saya terima dengan sudut pandangan
yang sama sekali berbeda. Dari sejak semula saya merasa pasti ada yang tidak
beres dengan surat-surat itu persis seperti si ahli lukisan yang mengetahui
?baliwa ada yang tidak beres dalam suatu lukisan....
"Semula saya menduga, tanpa pikir panjang lagi, baliwa yang tidak beres itu
ialah kenyataan baliwa surat itu ditulis oleh orang gila.
"Lalu saya menelitinya kembali, dan kali ini saya mendapat kesimpulan yang sama
sekali berbeda. Apa yang tidak beres adalah kenyataan bahwa surat itu ditulis
oleh orang warasi" "Apa?" seruku. "Tapi memang benar persis begitu! Ada yang tak beres, sama dengan kalau kita
?tahu ada yang tak beres dalam sebuali lukisan sebab surat-surat itu palsui
?Tampaknya seakan ditulis oleh orang gila pembunuh gila, namun kenyataannya
?tjuak demikian." "Tidak masuk akal," ulang Franklin Clarke. "Mais sil Tapi memang begitu
nyatanya. Orang harus mencari alasan menimbang-nimbang. Apa
? 318 tujuan surat-surat itu ditulis" Supaya perhatian terpusat pada penulis, supaya
perhatian terpusat pada pembunuhan-pembunuhan itu! En verite benar, sepintas ?lalu tampaknya tidak masuk akal. Lalu saya melihat titik terang. Maksudnya
supaya perhatian orang terpusat pada beberapa pembunuhan pada satu rentetan
?pembunuhan.... Bukankah pujangga besar Shakespeare mengatakan, 'Kita tidak dapat
melihat pohon dalam sebuah hutan'?"
Aku tidak mengoreksi ingatan Poirot akan kutipan sastranya, tetapi mencoba
menangkap apa maksudnya sebenarnya. Samar-samar aku mulai mengerti. Ia
melanjutkan,^ ) "Di mana kita sulit mengenali sebatang jaru tertentu" Bila jarum itu diletakkan
pada bantala nya1 Bilamana kita sulit mengenali adanva pembunuhan tunggal"
?apabila pernbui i t u merupakan satu dari rentetan pembunuhan yang saling
berhmbungan satu sama lain.
"Saya menglfadapi seorang pembunuh vang enar-benar ctidi dan banyak
akal penjudi yang nekat, berani, tetapi cermat. Bukan Mr. "*Cust la pa?dapat melakukan pembunuhan-pembunuhan itu! Bukan, saya harus menghadapi orang
vang sama sekali berbeda seorang fc-lakj^laki dengan perangai kekanak-kanakan
?(peril aturan surat-surat yang seakan ditulis oleh anak sekolahan dan juga buku
panduan kereta api itu), seorang pria yang pandai menarik hati para wanita, dan
seorang pria yang kejam .serta tidak-
* l.cAa 319 peduli akan nyawa orang lain, seorang pria yang mendapat keuntungan dari salah
satu pembunuhan-pembunuhan tersebut!
"Perhatikan bila seorang lelaki atau wanita terbunuh, pertanyaan-pertanyaan apa
yang dilontarkan oleh polisi" Kesempatan. Di mana semua orang pada saat
kejahatan berlangsung" Motif. Siapa yang mengambil keuntungan dari kematian
korban" Apabila motif dan kesempatannya jeks, apa yang akan diperbuat oleh
seorang calon pembunuh" Memalsukan alibi yaitu memanipulasi waktu, dengan cara
?apa pun. Tetapi memang tindakan ini penuh risiko. Pembunuh kita memi-kiikan
suatu langkah pengamanan yang lebih hebat. Menciptakan seorang pembunuh laini
"Lalu saya tinggal meninjau kembali beberapa pembunuhan yang terjadi dan menca i
kemurfg-kinan siapa orangnya yang bersalah. Pembunuhan di Andover" Kemungkinan
terdekat sebagai tertuduh adalah Franz Ascher, namun saya-tidak dapat
membayangkan Ascher mampu menciptakan dan melaksanakan sebuah rencana yang
begitu rumit, atau merencanakan pembunuhan yang dipersiapkan terlebih dahulu.
Pembunuhan di Bexhill" Kemungkinannya Donald Fraser. Ia memiliki akal dan
kemampuan, dan jalan pikiian yang sistematis. Tetapi kemungkinan motifnya untuk
membunuh kekasihnya hanyalah rasa cemburu dan rasa cemburu tidak mungkin bisa
?direncanakan. Saya juga tahu bahwa ia pergi berlibur di awal bulan Agustus, Jadi
tidak mungkin ia terlibat dalam
pembunuhan di Churston. Berikutnya kita sampai pada pembunuhan di Churston dan
?segera kita sampai pada situasi yang menjanjikan kemungkinan yang tak terbatas.
"Sir Carmichael Clarke orang yang amat kaya. Siapa yang mewarisi uangnya"
Istrinya yang hampir mati, yang selama masih hidup akan tetap mendapat jaminan,
tetapi kemudian warisan akan jatuh pada saudara laki-lakinya, Franklin."
Poirot berputar pelan sampai matanya bertemu dengan mata Franklin Clarke.
"Lalu saya menjadi yakin. Lelaki yang sudah sejak lama saya kenal dalam lubuk
hati saya adalah sama dengan orang yang saya kenal secara pribadi. ABC dan
Franklin Clarke merupakan satu pribadil Seorang petualang yang berani, dengan
sikapnya yang mengagungkan Inggris, yang samar-samar terlihat dalam s
"ikapnya yang meremehkan orang asing. Pribadinya yang menarik, terbuka dan
simpatik tidak ada yang lebih mudah baginya dari mengajak kencan seorang gadis ?dan sebuah kafetaria. Otak yang sistematis dan rapi pada suatu hari ia membuat
?sebuah daftar, memberi tanda pada judul ABC- dan akhirnya, pikiran yang
?kekanak-kanakan yang disebut-sebut oleh Lady Clarke dan bahkan terbukti pada
?seleranya membaca fiksi saya telah membuktikan bahwa ada sebuah buku di
?perpustakaan yang berjudul The Railway Children Anak-anak Kereta Api, karya E.
?Nesbit. Saya tidak ragu-ragu lagi ABC, orang yang menulis
?321 surat-surat itu dan melakukan pembunuhan-pembunuhan tersebut adalah Franklin
Clarke." Tiba-tiba Clarke tertawa terbahak-bahak. "Sungguh cerdik! Dan bagaimana
dengan teman kita Cust yang tertangkap basah" Bagaimana dengan darah di lengan
mantelnya" Dan pisau yang disembunyikan dalam pondokannya" Ia bisa saja
menyangkal telah melakukan pembunuhan-pembunuhan itu " Poirot memotong. "Anda
?keliru. Ia mengakuinya." "Apa?" Clarke tampak benar-benar tercengang. "Ya,
memang," ujar Poirot lembut. "Belum lagi saya berbicara padanya, saya sudah tahu
bahwa Cust yakin dirinya bersalah."
"Dan bahkan hal itu pun tidak memuaskan Mr. Poirot?" kata Clarke.
"Tidak. Sebab begitu-saya menemuinya, saya tahu bahwa ia tidak mungkin bersalahl
Ia tidak memiliki keberanian dan kenekatan semacam itu atau, kalau boleh
? ?saya tambahkan, ia tidak memiliki otak untuk merencanakannya! Selama ini saya
menyadari adanya kepribadian rangkap si pembunuh. Kini saya melihat bagaimana
yang sesungguhnya. Ada dua orang terlibat si pembunuh yang sebenarnya, licin,
?banyak akal, dan nekat dan pembunuh palsu, tolol, penuh kebimbangan, dan mudah
?dipengaruhi. "Mudah dipengaruhi dalam* kata inilah terletak misteri Mr. Cust! Bagi Anda, Mr.
?Clarke, belum cukup, untuk merencanakan serentetan
322 pembunuhan dengan maksud membuyarkan perhatian orang akan satu pembunuhan
tunggal. Anda harus menciptakan kambing hitam.
"Saya rasa gagasan tersebut pertama kali muncul dalam pikiran Anda pada waktu
Anda duduk di sebuah kedai kopi, di mana Anda bertemu dengan orang yang memiliki
kepribadian aneh dan punya nama kecil yang muluk ini. Pada saat itu di dalam
otak Anda ada berbagai rancangan untuk membunuh saudara Anda." "Benarkah" Lalu
apa sebabnya?" "Sebab Anda amat takut menghadapi masa depan. Saya tidak tahu
apakah Anda menyadarinya, Mr. Clarke, tetapi Anda menunjukkannya pada saya pada
waktu Anda memperlihatkan sebuah surat yang ditulis saudara Anda untuk Anda.
Dalam surat itu dengan jelas ia menyatakan kasih sayang dan perhatiannya^ang
terpusat pada Miss Thora Grey. Mungkin hanya sikap kebapak-an saja atau bisa
?jadi ia lebih suka menganggapnya demikian. Namun bagaimanapun juga ada suatu
bahaya besar, bahwa dengan kematian ipar Anda dan dalam kesepiannya, mungkin ia
akan mencari simpati dan kesenangan hidup dalam diri gadis cantik ini, dan hal
ini bisa berakhir seperti yang banyak terjadi pada laki-laki setengah baya
?dengan perkawinan. Kekuatiran Anda bertambah setelah Anda mengenal Miss Grey.
??Saya rasa Anda pandai menebak sifat-sifat orang, walaupun dengan agak sinis.
Menurut Anda, entah betul atau salah, Miss Grey adalah seorang gadis yang
323 sedang mencari jodoh. Anda yakin, bila ada kesempatan gadis ini akan merebut
kedudukan sebagai Lady Clarke. Saudara Anda orang yang amat sehat dan penuh
semangat. Mungkin mereka akan punya anak dan kesempatan Anda untuk mewarisi
kekayaan saudara Anda akan hilang.
"Menurut saya, pada dasarnya Anda adalah oiang yang selalu kecewa akan nasib
Anda. Anda sudah bekerja keras tapi tanpa hasil yang berarti. Dan, diam-diam
? Anda iri akan kekayaan saudara Anda.
"Saya ulangi lagi, bahwa pada saat merancang-rancang rencana dalam benak Anda,
pertemuan Anda dengan Mr. Cust memberikan suatu gagasan pada Anda. Nama kecilnya
yang muluk, pengakuannya sebagai penderita epilepsi yang sering sakit kepala,
seluruh kepribadiannya yang-tidak menonjol dan penuh kekurangan itu membuat Anda
berpikir bahwa - ora'ng itu cocok untuk digunakan sebagai alat Anda. Seluruh
rencana mengenai abjad itu muncul dalam pikiran Anda singkatan nama ?Cust kenyataan bahwa nama saudara Anda dimulai dengan huruf C dan bahwa ia
?tinggal di Churston, itu semua merupakan pangkal rencana. Anda bahkan sudah
melangkah lebih jauh lagi dengan memberi isyarat pada Cust akan kemungkinan
nasibnya walaupun Anda tidak berharap hal itu akan benar-benar berhasil dalam
?kenyataannya! "Rencana Anda memang hebat. Atas nama Cust Anda meminta pengiriman stocking
dalam 324 "jumlah besar kepadanya. Anda sendiri mengirimkan beberapa buku panduan ABC
dalam kotak-kotak yang mirip. Kemudian Anda menulis kepadanya surat yang
?diketik, dengan mengaku surat itu berasal dari perusahaan yang sama, menawarkan
gaji besar dan komisi. Rencana Anda begitu teratur rapi, sehingga Anda langsung
mengetik semua surat yang akan dikirimkan secara berurutan, lalu menghadiahkan
?mesin yang Anda gunakan untuk mengetik surat-surat itu. . "Kemudian Anda tinggal
mencari dua orang korban dengan nama vang dimulai dengan huruf A dan B, dan yang
tinggal di daerah-daerah yang namanya juga dimulai dengan huruf vang sama.
"Anda memilih Andover sebagai tempat yang cocok dan pengamatan Anda sebelumnya
menen-"tukan pilihan atas toko Nyonya Ascher sebagai tempat terjadinya
pembunuhan pertama. Namanya tertulis jelas pada pintu toko dan menuiut
pengamatan Anda, biasanya ia seoiang diri saja di toko. Untuk membunuhnya
dibutuhkan keberanian, kenekatan, dan kemujuran.
"Untuk huruf B Anda harus mengubah taktik. Para wanita yang menjaga toko seorang
diri mungkin sudah mendapat peringatan. Saya bayangkan Anda berkali-kali
menyambangi beberapa kafetaria dan kedai kopi, tertawa-tawa serta bergurau
dengan gadis-gadis di sana, lalu mendapatkan orang-orang dengan nama yang
dimulai dengan huruf B dan yang sesuai untuk tujuan Anda.
325 "Dalam diri Betty Barnard Anda menemukan seorang gadis dengan kepribadian yang
Anda cari. Anda mengajaknya berkencan beberapa kali dan menjelaskan padanva
baliwa Anda sudah menikah dan karena itu Anda berdua harus mencari tempat kencan
vang tersembunyi. "Maka rencana pendahuluan Anda selesai, ,Anda mulai bekerja! Anda mengirimkan
daftar Untuk Andover kepada Cust, memintanya untuk pergi ke tempat itu pada
tanggal tertentu, dan Anda mengirimkan surat ABC pertama kepada saya.
"Pada hari yang sudah ditentukan, Anda pergi1 ke Andover dan membunuh Nyonya
?Ascher tak terjadi sesuatu, yang dapat merusak rencana Anda.
?"Pembunuhan pertama dilaksanakan dengan berhasil.
"Untuk pembunuhan kedua Anda melakukan tindakan pencegahan dengan
melaksanakannya, sebenarnya, sehari sebelumnya. Saya yakin Betty Barnard dibunuh
jauh sebelum tengah malam, pada tanggal 24 Juli.
"Kini kita sampai pada pembunuhan ketiga yang terpenting bahkan, dalam
? ?pandangan Anda merupakan pembunuhan yang sesungguhnya. ^
"Dan di sini rasa terima kasih saya saya tujukan kepada Hastings, yang
melontaikan komentar yang sederhana, jelas, tetapi tidak saya perhatikan sama
sekali. 326 "Ia berpendapat bahwa surat ketiga memang sengaja dibuat salah alamatl
"Dan ia memang benai!...
"Dalam satu kenyataan sedeihana itulah terletak jawaban pertanyaan yang sudah
begitu lama membingungkan saya. Pertama-tama, mengapa surat-surat itu
dialamatkan kepada Hercule Poirot, detektif swasta, dan bukan kepada polisi"
"Saya keliru menganggap bahwa ada alasan-alasan pribadi.
"Ternyata bukan! Surat-surat itu dialamatkan kepada saya sebab inti rencana Anda
adalah bahwa salah-satu surat harus dibubuhi alamat yang salah dan dibiarkan
hilang tentu Anda tidak dapat mengatur agar surat yang dialamatkan kepada ?Departemen Penyelidikan Kriminalitas di Scotl?"d Yard hilang! Anda memerlukan
alamat pribadi. Anda memilih saya karena saya orang yang cukup terkenal, dan
sudah pasti akan menunjukkan surat-surat itu kepada polisi dan juga, dalam
?pikiran Anda yang picik, Anda senang dapat mengejek seorang asing.
"Anda dengan cerdik membubuhkan alamat pada sampul surat Whitehaven Whitehorse
? ?kekeliruan yang wajar. Hanya Hastings yang .cukup berpikiian tajam dengan
?mengabaikan hal-'hal sampingan dan langsung mengetahui tujuan si penulis!
"Tentu saja surat itu sengaja dibuat salah alamat! Agar polisi baru dapat
bertindak setelah pembunuhan berhasil dilaksanakan. Kebiasaan
327 saudara Anda berjalan-jalan di malam hari memberikan kesempatan kepada Anda.
Lalu dengan demikian, teror ABC berhasil mencekam masyarakat sehingga kesalahan
Anda takkan pernah terlihat.
"Setelah kematian saudara Anda, tentu maksud Anda sudah tercapai. Anda tidak
bermaksud melakukan pembunuhan berikut. Namun sebaliknya, apabila pembunuhan
terhenti tanpa alasan, seseorang mungkin akan curiga.
"Kuda tunggang Anda, Mr. Cust begitu berhasil memainkan peranannya sebagai orang
yang tak kelihatan karena pribadinya yang tak menarik perhatian sejauh ini
? ?tidak ada yang memperhatikan bahwa orang yang sama telah terlihat di tempat
terjadinya ketiga pembunuhan! Anda gusar karena kunjungannya ke Combeside tidak
disebut-"ebyt. Hal itu sama sekali terlupakan oleh Miss Grey.
"Dengan keberanian yang selalu Anda miliki, Anda memutuskan bahwa satu
pembunuhan lagi harus dilakukan, tetapi kali ini jejaknya harus kelihatan dengan
menyolok. "Anda memilih Doncaster sebagai tempat operasi.
"Rencana Anda sederhana saja. Anda sendiri akan berada di tempat kejadian secara
wajar. Mr. Cust akan diperintahkan pergi ke Doncaster oleh perusahaannya.
Rencana Anda adalah membuntutinya berkeliling sampai ada kesempatan. Segalanya
berjalan lancar. Mr. Cust pergi ke bioskop..
328 Hal itu sendiri sudah memudahkan. Anda duduk dengan jarak beberapa kursi
darinya. Pada saat ia bangkit untuk pergi, Anda melakukan hal yang sama. Anda
pura-pura tersandung, mencondongkan tubuh ke depan, dan menikam orang yang
sedang tertidur di deretan depan, menyelipkan ABC ke pangkuannya dan berhasil
menubruk Mr. Cust dengan keras di pintu keluar yang gelap, lalu mengusapkan
pisau itu pada lengan bajunya dan menyelipkannya ke dalam sakunya.
"Sedikit pun Anda tidak berusaha mencari seorang korban yang namanya dimulai
dengan huruf D. Siapa saja jadi! Perkiraan Anda dan memang itulah yang ?terjadi hal itu akan dianggap sebagai kekeliruan. Pasti ada beberapa orang
?yang_ namanya dimulai dengan huruf D yang duduk tidak-iauh dari" korban. Umum
pasri akai menduga bahwa orang itulah yang sebenarnya dimaksudkan sebagai
korban. "Dan kini, Kawan-kawan, marilah kita melihat persoalannya melalui kaca mata si
ABC palsu melalui kaca mata Mr. Cust.
?"Kejahatan di Andover tidak berarti apa-apa baginya. Ia shock dan kaget
mengetahui pembunuhan di Bexhill mengapa, karena ia sendiri ada di tempat itu
?pada saat yang sama! Lalu terjadi pembunuhan di Churston dan muncul berita-
berita utama di surat-surat kabar. Kejahatan ABC di Andover pada saat ia berada
di sana, kejahatan ABC di Bexhill, dan kini satu kejahatan lagi tidak jauh dari
tempat itu.... Tiga kejahatan dan ia ber-329
ada di ketiga tempat kejadian. Orang yang menderita epilepsi sering kali
kesadarannya hilang saat ia tidak dapat mengingat apa yang telah
?ia lakukan____ Ingat bahwa Cust seorang penggugup, penderita saraf gawat, dan
amat mudah dipengaruhi. "Kemudian ia menerima perintah untuk pergi ke Doncaster.
"Doncaster. Dan kejahatan ABC berikutnya akan terjadi di Doncaster. Pasti ia
merasa seakan itu sudah nasibnya. Ia menjadi ketakutan karena meiasa pemilik


Pembunuhan Abc The A.b.c. Murders Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pondokannya memandangnya dengan penuh curiga. Jadi ia mengatakan akan pergi ke
Cheltenham. "Ia pergi ke Doncaster sebab itu merupakan tugasnya. Sore harinya ia pergi ke
bioskop. Mungkin ia tertidur beberapa saat."
"Bayangkan bagimana perasaannya pada saat kembali ke losmen ia mendapati ada
darah pada lengan bajunya dan sebuah pisau bernoda darah dalam sakunya. Semua
firasat yang tadinya samar-samar kini tiba-tiba jadi meyakinkan.
"la ia sendiri pembunuhnya1. Ia ingat sakit kepalanya saat-saat ketika ia
? ?tidak ingat apa-apa ketika ia kehilangan kesadaran. Ia yakin akan kebenaran
?bahwa dirinya; Alexander Bonaparte Cust, adalah si pembunuh gila.
?"Kelakuannya setelah itu bagaikan seekor binatang buruan. Ia kembali ke
pondokannya di London. Di sana ia aman dikenal baik. Mereka pikir ia pulang
?dari Cheltenham. Ia masih menyirnpajj
330 pisau itu benar-benar suatu hal yang tolol, tentu saja. Ia menyembunyikannya di
?belakang gantungan. "Lalu, pada suatu hari, ia diperingatkan bahwa polisi akan datang. Habislah
sudah. Mereka sudah tahui
5 "Si binatang buruan melarikan diri untuk terakhir kalinya....
"Sava tidak mengerti mengapa ia pergi ke !Andover. Menurut saya keinginan itu
tidak wajar, kalau ia pergi untuk melihat tempat di mana kejahatan
dilangsungkan kejahatan yang dilaku-kannjrf, walaupun ia tidak dapat mengingat
?apa pun tentang hal itu....
%"Ia tidak punya uang lagi ia letih... kakinva membawanya ke kantor polisi atas
?kehendak sendiri. ^ , "Namun seekor binatang vang terperangkap pun akan melawan. Mr. Cust yakin
seratus persen "bahwa ialah pelaku pembunuhan-pembunuhan itu, tetapi ia tetap
pada pendiriannya yang kuat bahwa ia tidak bersalah. Dan dengan putus asa ia
berpegang alibi-nyz untuk pembunuhan kedua. Paling tidak pembunuhan itu tidak
dapat dituduhkan atas dirinya.
"Seperti sudah saya katakan, pada saat saya melihatnva segera saya tahu bahwa ia
bukan si -pembunuh dan bahwa nama saya tidak berarti apa-apa baginya. Saya juga
tahu, bahwa ia berpikir dirinyalah pembunuh itu!
331 "Setelah mengakui kesalahannya kepada saya, saya semakin yakin lagi bahwa teori
saya memang benar." "Teori Anda," ujar Franklin Clarke, "tidak masuk akal!"
Poirot menggoyangkan kepalanya.
"Tidak, Mr. Clarke. Anda cukup aman selama tidak ada orang yang mencurigai Anda.
Sekali Anda dicurigai, bukti-bukti amat mudah diperoleh ."
"Bukti-bukti?" "Betul. Saya menemukan tongkat yang Anda pakai di Andover dan Chuiston di dalam
sebuali lemari di Combeside. Sebuah tongkat biasa dengan pegangan bulat yang
kokoh. Sebagian kayunya dibuang dan di bekas lubang dii^i dengari timah. Foto
Anda dipilih dari setengah lusin foto lainnya oleh dua saksi yang melihat Anda
meninggalkan gedung bioskop pada saat Anda seharusnya sedang melihat pacuan kuda
di Doncaster. Anda terlihat berada di Bexhill, pada hari terjadinya pembunuhan,
oleh Milly Higley dan seorang gadis dari Scarlet Runner Roadhouse, ke mana Anda
membawa Betty Barnard makan malam pada malam naas itu. Dan terakhir yang paling?biadab dari semuanya Anda melalaikan satu tindakan pencegahan yang paling
?mendasar. Anda meninggalkan sidik jari pada mesin tik Mr. Cust mesin tik yang,
?bila Anda tidak bersalah tidak mungkin Anda pegang."
?332 Clarke duduk diam sejenak, lalu katanya, "Rouge, impair, manque\ Anda menang,
?Mr. Poirot! Namun tidak ada salahnya untuk mencoba!"
Dengan gerakan yang begitu cepat ia mencabut sebuah senjata kecil otomatis dari
sakunya dan mengarahkannya pada kepalanya sendiri.
Aku berteriak dan tanpa sadar menjauhkan diri sambil menunggu letusan.
Namun tidak terdengar letusan picunya berbunyi, tetapi tidak terdengar letusan.
?Clarke memandangnya heran dan menyumpah-nyumpah.
"Tunggu, Mr. Clarke," ujar Poirot. "Mungkin Anda memperhatikan saya mempunyai
seorang pembanxu laki-laki hari ini teman saya seorang , copet ahli. Ia
? ?mengambil pistol dari saku Anda, membuang isinya dan mengembalikannya lagi tanpa
setahu Anda." "Kurang ajar! Orang asing cebol!" teriak Clarke yang merah karena gusar.
"Ya, ya, itulah perasaan Anda. Tidak, Mr, Clarke, tak ada kematian yang mudah
bagi Anda. Anda mengatakan pada Mr. Cust bahwa Anda nyaris tenggelam. Anda tahu
apa artinya Anda dilahirkan untuk sebuah nasib yang lain."
?"Kau " ? Tak ada kata-kata yang bisa diucapkannya. Wajahnya pucat-pasi. Tangannya
terkepal penuh ancaman. 333 Dua detektif dari Scotland Yard muncul dari ruang sebelah. Salah satunya adalah
Crome. Ia maju dan mengucapkan salamnya, "'Saya peringatkan Anda bahwa semua
yang Anda katakan bisa dipakai sebagai bukti."
"Ia telah cukup banyak berbicara," kata Poirot, lalu menambahkan kepada Clarke,
"Anda banyak memiliki kelebihan-kelebihan yang picik, tetapi saya pribadi
menganggap kejahatan Anda sama sekali tidak bersifat Inggris tidak jujur tidak? ?sportif '
?"334 35 Akhirnya.., Aku harus mengakui bahwa begitu pintu tertutup setelah Franklin Clarke dibawa
pergi, aku tertawa histeris.
Poirot memandangku dengan sedikit kaget.
"Aku tertawa karena kau mengatakan kepadanva kejahatannya tidak sportif," aku
berkata di tengah tawaku.
"Itu benar. Memuakkan bukan karena ia membunuh saudaranya namun kekejamannya
? ?yang membuat orang yang malang itu mendapat hukuman mati tapi dibiarkan hidup.
Menangkap seekor mbah dan memasukkannya ke dalam kotak serta tak pernah
melepaskannya lagil Itu bukan le sportV
Megan Barnard berdesah panjang.
"Saya tak percaya tidak. Benarkah?"
?"Ya, Mademoiselle. Mimpi buruk telah berlalu."
Gadis itu menatapnya dan wajahnya semakin memerah.
Poirot menoleh kepada Fraser.
"Selama ini Mademoiselle Megan dihantui ketakutan bahwa Andalah vang melakukan
kejahatan kedua." 335 Donald Fraser berkata tenang, "Dugaan saya sendiri juga begitu pada suatu
?saat." "Karena mimpi Anda?" Poirot mendekati orang muda itu dan ia bicara dengan penuh
keyakinan suaranya direndahkannya. "Mimpi Anda punva penjelasan yang amat
?wajar. Anda mendapati bahwa bayangan seorang gadis lenyap dari kenangan Anda dan
tempatnya telah digantikan oleh saudara perempuannya. Mademoiselle Megan
menggantikan adiknya dalam hati Anda, namun karena Anda tidak mau berpikir
baliwa Anda dapat begitu cepat menghilangkan kesetiaan terhadap si mati, Anda
berjuang untuk menekan pikiran semacam itu, dan membunuhnya! Itulah penjelasan
mimpi Anda." Mata Fraser menatap ke arah-Megan.
"Jangan takut melupakannya," ujar Poirot lembut. "Gadis itu tidak begitu
berharga untuk dikenang. Kepribadian Mademoiselle Megan hanya satu di antara
seratus un coeur magnifi-que hatinya benar-benar baik!"? ?Mata Donald Fraser bercahaya.
"Saya yakin Anda benar."
Kami semua mengerumuni Poirot, melontarkan pertanyaan-pertanyaan, menguraikan
ini dan itu, "'Pertanyaan-pertanyaan itu, Poirot" Yang kau-tanyakan pada setiap orang. Apakah
ada manfaatnya?" "Beberapa di antaranya adalah simplement une blague hanya untuk mengecoh.
?Tetapi aku men - 336 dapatkan satu hal yang ingin kuketahui bahwa Franklin Clarke berada di London
?pada saat surat pertama dikirimkan dan juga aku ingin melihat wajahnya pada
?saat aku bertanya pada Mademoiselle Thora. Ia kurang hati-hati lagi. Aku melihat
kedengkian dan kemarahan dalam matanya."
"Anda tidak sedikit pun memperhatikan perasaan saya," ujar Thora Grey.
"Saya tidak berharap Anda akan menjawab sava dengan jujur, Mademoiselle," kata
Poirot acuh tak acuh. "Dan harapan Anda yang kedua dikecewakan. Franklin Clarke
tidak akan mewarisi uang saudaranya."
Thora Grey mendongakkan kepalanya.
"Apa perlunya saya tinggal di sini bila hanya untuk mendapat penghinaan?"
"'Tidak ada penghinaan," ujar Poirot sambil dengan sopan membukakan pintu bagi
gadis itu. "Sidik jari itu membereskan segalanya, Poirot," kataku serius. "Ia langsung
kalang-kabut waktu kau menyebut hal itu."
Ia menambahkan, "Aku menyebutnya untuk menyenangkanmu, mon ami."
"Tapi, Poirot," seruku, "tidakkah itu benar?" "Sedikit pun tidak, mon ami," ujar
Hercule Poirot. Aku harus menceritakan kunjungan Mr. Alexander Bonaparte Cust kepada kami
beberapa hari kemudian. Setelah menyalami Poirot kuat-kuat dan dengan sikap
bingung berusaha meng - 337 ucapkan terima kasih kepada Poirot tetapi tanpa hasil, Mr. Cust berdiri tegak
dan berkata, "Tahukah Anda, sebuah surat kabar benar-benar menawari saya seratus
pound seratus pound untuk cerita dan sejarah kehidupan saya. Sava saya benar-
? ? ?benar tidak tahu apa yang harus saya lakukan."
"Kalau saya, saya pasti tidak akan mau menerima jika hanya seratus," kata
Poirot. "Tegas saja. Katakan bahwa Anda menghendaki lima ratus. Dan jangan
membatasi diri pada satu surat kabar saja."
"Apakah Anda benar-benar berpikir bahwa saya akan "
? ? "Anda harus menyadari," kata Poirot terse-nyijrn, "Anda orang terkenal. Mungkin
oiang yang paling terkenal di Inggris saat ini."
Mr. Cust sedikit menegakkan badannya lagi. Wajahnya berseri-seri senang.
"Saya rasa Anda benar! Terkenal! Di semua surat kabar. Saya akan menuruti saran
Anda, Mr. Poirot. Uang itu paling cocok paling cocok. Saya akan berlibur.... Lalu?saya ingin memberikan hadiah perkawinan yang cantik kepada Lily Marbury gadis
?yang baik benar-benar gadis yang baik, Mr. Poirot."
?Poirot menepuk-nepuk bahu Mr. Cust dengan sikap hangat.
"Anda benar. Bersenang-senanglah. Dan sedikit saran bagaimana kalau Anda
? ?menemui 338 dokter mata. Sakit kepala itu, mungkin Anda membutuhkan kaca mata baru."
"Menurut Anda, itukah penyebabnya selama ini?" _"Ya."
"*~Mr. Cust menyalami tangan Poirot dengan hangat.
"Anda orang besar, Mr. Poirot."
Seperti biasa Poirot tidak mengelakkan peng-haigaan itu. Ia bahkan tidak
berhasil untuk tampak rendah hati.
Pada waktu Mr. Cust melenggang keluar dengan bangga, sahabatku tersenyum ke
arahku. "Jadi, Hastings kita pergi berburu sekali lagi, bukan" Vive le sportl"
?Scanned book (sbook) ini hanya untuk koleksi pribadi. DILARANG MENGKOMERSELKAN
atau hidup anda mengalami ketidakbahagiaan dan ketidakberuntungan
BBSC 339 Kisah Pedang Di Sungai Es 12 Wiro Sableng 058 Bahala Jubah Kencono Geni Pedang Kunang Kunang 11
^