Perjanjian Dengan Maut 1
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie Bagian 1
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
PERJANJIAN DENGAN MAUT Agatha Christie Ebook oleh : Hendri K & Dewi KZ
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
http://cerita-silat.co.cc/ http://kang-zusi.info/
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
APPOINTMENT WITH DEATH by Agatha Christie Copyright ? 1938 Agatha Christie Limited, a Chorion
Company All rights reserved PERJANJIAN DENGAN MAUT Alih bahasa: Indri K. Hidayat
GM 402 07.024 Desain sampul dan ilustrasi: Sarya Utama Jadi
Hak cipta terjemahan Indonesia:
PT Gramedia Pustaka Utama
JI. Palmerah Barat 33-37, Jakarta 10270
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
anggota IKAPI, Jakarta, Agustus 1985 Cetakan ketujuh: Juni 2000
Cetakan kedelapan: Juli 2000
Cetakan kesernbilan: juli 2007
272 hlm; 18 cm ISBN-10: 979 - 22 - 2846 - 2
ISBN-1 3: 978 - 979 - 22 - 2846 - 5
Dicetak oleh Percetakan Ikrar Mandiriabadi, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab pereetakan
Untuk Richard dan Myra Mallock
untuk mengingatkan mereka pada perjalanan ke Petra
http://dewi-kz.info/ 1 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cccdw-kzaaa Mengenal Mrs. Boynton sama saja dengan membencinya.
Impian cinta seorang pemuda telah dihancurkannya menjadi
mimpi buruk dan kepedihan.... Seorang gadis cantik jelita
dibuatnya hampir gila. Dua kakak-beradik belia dikurungnya
dalam jerat mengerikan. Tak puas-puasnya ia memenuhi
nafsunya untuk membinasakan.
Kini Mrs. Boynton telah tiada. Belum pernah Hereule
Poirot merasakan simpati semacam itu terhadap seorang
pembunuh. Dan belum pernah pula ia dibuat sebingung
dalam kasus ini... Setiap orang mencurigakan, sementara
setiap geraknya dibayangi cemooh licik si penjahat....
cccdw-kzaaa http://dewi-kz.info/ 2 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
1 "KAU mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?"
Pertanyaan itu terdengar jelas dalam keheningan dan
semilirnya angin malam dekat pantai Laut Mati.
Hereule Poirot mendadak berhenti. Tangannya masih
memegangi daun jendela yang hendak ditutupnya. Dengan
dahi berkerut, ditariknya jendela itu dan ditutupnya
rapat-rapat. Angin malam jelek buat kesehatan! Sejak kecil
Poirot sudah dibiasakan untuk mengakui kenyataan itu.
Sambil merapatkan tirai jendelanya dan kemudian
berjalan ke ranjangnya, Poirot tersenyum sendiri.
"Kau mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?"
Bagi detektif seperti Hereule Poirot, kalimat macam begitu
yang didengarnya tanpa sengaja pada malam pertama
liburannya, sungguh-sungguh membuatnya penasaran. "Di
mana-mana, ada-ada saja yang mengingatkanku pada
kejahatan," gumamnya. Ia tersenyum mengingat cerita yang
pernah didengarnya mengenai diri Trollope, seorang novelis
kenamaan. Trollope sedang berlayar menyeberangi Samudra
Atlantik, dan dalam pelayarannya itu tanpa sengaja
terdengar olehnya dua laki-laki membicarakan beberapa
novel terbarunya. "Bagus sekali," ujar yang satu. "Tapi seha-
rusnya tokoh perempuan yang menjengkelkan itu dimatikan
saja." Sambil tersenyum lebar, si novelis berkata kepada
mereka, "Terima kasih! Akan saya bunuh dia sekarang
juga." Hereule Poirot bertanya-tanya, apa kira-kira yang menjadi
latar belakang kalimat yang barusan didengarnya dari kamar
sebelah. Apakah pembicaranya sedang memperbincangkan
sandiwara yang baru ditontonnya, ataukah mungkin sedang
http://dewi-kz.info/ 3 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memperdebatkan sebuah buku"
"Ada baiknya kata-kata tadi diingat," p ikir Poirot sambil
tersenyum. "Siapa tahu suatu hari kelak perlu diartikan lebih
serius?" Mengingat kembali suara orang yang mengucapkannya,
Poirot merasakan kembali kegelisahan dan getaran perasaan
mendalam pada suara itu - suara seorang lelaki, atau seorang
pemuda, barangkali. Masih memikirkan hal itu, Poirot memadamkan lampu
kamarnya. "Suara itu pasti akan kudengar lagi..."
Dengan siku bertumpu pada bingkai jendela dan kepala
berdekatan, Raymond dan Carol Boynton memandang
kekelaman langit malam. Dengan gemetar, sekali lagi
Raymond berkata, "Kau mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?"
Carol Boynton beringsut. Ia berkata dengan suara dalam
yang parau, "Mengerikan...."
"Ya, tapi lebih baik daripada begini!"
"Memang...." Ujar Raymond kasar, "Ini tidak bisa dibiarkan
berlarut-larut-tidak!... Kita harus berbuat sesuatu.... Dan tak
ada pilihan lain kecuali...."
Carol menyahut - tapi, seperti perasaannya, suaranya pun
terdengar ragu, "Seandainya kita bisa lari saja...."
"Itu tak mungkin," suara Raymond kosong tanpa harap.
"Kau tahu itu tak mungkin, Carol."
Si gadis bergidik. "Aku tahu, Raymond. Aku tahu."
Tiba-tiba Raymond terrawa. Tawanya pendek dan pahit.
http://dewi-kz.info/ 4 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau orang tahu apa yang kita pikirkan ini, mereka pasti
bilang kita ini gila. Lari saja tidak bisa...."
Perlahan Carol menimpali, "Mungkin - kita memang
gila." "Ya. Tak lama lagi - malah mungkin sekarang pun orang
sudah bilang kita gila! Bayangkan, merencanakan hendak
membunuh ibu kita sendiri!"
Carol membantah tajam, "Dia bukan ibu kita!"
"Benar." Setelah diam beberapa saat, Raymond bicara
lagi. Suaranya tenang dan apa adanya. "Jadi, kau
benar-benar setuju, Carol?"
Jawaban Carol tegas. "Dia memang seharusnya mati."
Tiba-tiba terlontar dari mulumya, "Dia gila - aku yakin dia
gila! Kalau waras, dia tak mungkin menyiksa kita seperti ini.
Sudah bertahun-tahun kita bilang, 'Ini tidak bisa dibiarkan
terus berlarut-larut!' Tapi cuma itu! Kita bilang, 'Suatu hari
nanti dia pasti mati!' - tapi nyatanya sampai sekarang dia
tidak mati juga! Rasanya dia tidak akan mati kalau tidak ......
"Kalau tidak kita bunuh," sambung Raymond.
"Ya." Carol meremaskan jemari tangannya pada bingkai
jendela. Kakaknya melanjutkan dengan suara berapi-api, "Kau
mengertikan, mengapa mesti salah satu di antara kita yang
melakukannya" Lennox sudah pasti tidak mungkin - ada
Nadine. Dan Jinny - dia juga tak mungkin kita ikut
sertakan." Carol bergidik. "Malang sekali nasib Jinny! Aku
sungguh-sungguh takut ......"
"Aku tahu. Keadaannya makin menguatirkan. Itulah
http://dewi-kz.info/ 5 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebabnya kita harus segera bertindak - sebelum Jinny
melewati batasnya." Carol menegak. Ia menyibakkan rambutnya yang
berwarna kecokelatan dari dahinya. "Ray," ucapnya. "Kita
tidak salah, kan?" "Tidak. Yang akan kita lakukan tidak ada bedanya
dengan membunuh anjing gila, atau menyingkirkan sesuatu
yang merugikan. Ini satu-satunya jalan."
Carol bergumam, "Tapi, tetap saja-kita akan diadili.
Maksudku, orang tak mungkin mengerti bagaimana dia
sebenarnya. Keterangan kita akan ganjil kedengarannya!"
Raymond berkata, "Tidak akan ada yang tahu. Aku sudah
punya rencana yang telah sungguh-sungguh kupertimbangkan. Kita aman."
Carol berpaling kepada kakaknya, "Ray - kau jadi lain.
Pasti ada apa-apa! Ada apa, Ray?"
"Mengapa kau sampai punya pikiran begitu?" sahut
Raymond sambil membuang muka.
"Sebab, pasti ada sebabnya, Ray - gadis yang di kereta api
itukah?" "Bukan. Mengapa gadis itu mesti mengubahku" Tidak!
Oh, Carol, jangan bicara yang bukan-bukan. Ayo kita
kembali ke... ke..."
"Ke rencanamu" Kau yakin rencanamu itu bagus?"
'Ya. Kita tinggal menunggu kesempatannya. Kalau
segalanya berjalan lancar... kita, kita semua akan bebas."
"Bebas?" Carol mengeluh pelan. Dipandanginya bintang-bintang di langit. Kemudian tiba-tiba gadis itu
menangis tersedu-sedu. http://dewi-kz.info/ 6 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Carol, ada apa?"
"Malam ini begitu indah," ucap gadis itu pilu, "Kalau saja
kita bisa menjadi bagian keindahan itu! Kalau saja kita bisa
seperti yang lain dan tidak begini... aneh, tertutup, dan serba
salah!" "Kita akan bebas kalau dia mati nanti."
"Kau yakin" Bukannya sudah terlambat?"
"Belum. Belum. Belum."
"Ah ....." "Carol, kalau kau tidak setuju..."
Carol menepiskan tangan Raymond dari bahunya. "Aku
mendukungmu! Karena aku memikirkan yang lain -
khususnya Jinny. Kita harus menyelamatkan Jinny!"
Raymond diam. "Jadi, kita teruskan?"
"Ya." "Bagus! Rencanaku begini" Raymond berbisik dekat
telinga Carol. cccdw-kzaaa 2 SARAH KING seorang calon dokter. Gadis itu baru saja
meraih gelar sarjana muda ilmu kedokterannya. Saat ini ia
sedang berdiri dekat sebuah meja dalam ruang santai di
Hotel Solomon, Jerusalem - membuka-buka majalah yang
tersedia di situ. Dahinya tampak berkerut memikirkan
sesuatu. http://dewi-kz.info/ 7 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seorang lelaki berkebangsaan Prancis masuk dari lobi.
Perawakannya tinggi besar. Sejenak perhatiannya tertuju
pada si gadis. Kemudian ia bergegas menuju sisi lain meja
itu. Ketika pandangan mereka beradu, Sarah tersenyurn tipis.
Ia ingat, lelaki ini pernah menolong membawakan kopernya
dalam perjalanan dari Kairo.
Dokter Gerard berucap, "Mau menemaniku minum kopi,
Miss..." "King. Namaku Sarah King."
"Namaku - maaf," Dokter Gerard mengeluarkan
selembar kartu nama. Melihatnya, Sarah terheran-heran. "Dr. Theodore Gerard" Oh! Mimpikah aku" Banyak sekali karya tulis Anda
yang pernah kubaca. Tulisan Anda mengenai skizofrenia
betul-betul menarik."
"Oh?" Alis Dokter Gerard terangkat seolah tak pereaya.
Cepat Sarah menjelaskan. "Aku calon dokter. Baru saja
lulus sarjana muda."
"Pantas tahu." Dokter Gerard memesan kopi. Mereka memilih bangku di
sudut ruangan. Sarah menceritakan pengalamannya di
kampus. Tetapi Dokrer Gerard kelihatannya lebih tertarik
pada rambut si gadis yang hitam mengilap serta bentuk
bibirnya yang memesona. Ia merasa senang dipandang
dengan penuh hormat dan kekaguman oleh gadis itu.
"Lama tinggal di sini?" tanya Dokter Gerard.
"Beberapa hari. Sesudah itu rencananya mau ke Petra."
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Oh, ya" Kebetulan, aku pun punya rencana ke sana
kalau perjalanannya tidak terlalu lama. Aku harus kembali
http://dewi-kz.info/ 8 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ke Paris sebelum tanggal empat belas."
"Kalau tidak salah, perlu waktu seminggu buat pergi ke
sana. Dua hari perjalanan ke sana, dua hari di sana, dan dua
hari lagi untuk perjalanan kembali ke sini."
"Kalau begitu, aku harus cepat-cepat menghubungi biro
perjalanan, minta keterangan."
Sekelompok orang masuk dan duduk di kursi di tengah
ruangan. Sarah memerhatikan mereka dengan perasaan
tertarik. Katanya dengan suara pelan, "Apakah kau bertemu
mereka di kereta api semalam" Mereka juga dari Kairo,
berangkatnya bersama-sama kita."
Dokter Gerard mengenakan kaca matanya dan memusatkan perhatiannya ke bagian tengah ruangan.
"Orang Amerika?"
Sarah mengangguk. "Ya. Mereka keluarga Amerika. Tapi
kelihatannya agak ganjil."
"Ganjil" Apanya yang ganjil?"
"Lihat saja! Apalagi ibunya."
Dokter Gerard menurut. Mula-mula tampak olehnya seorang lelaki kurus tinggi
berumur tiga puluhan. Wajahnya menyenangkan, tetapi ia
tampak lemah dan sikapnya menunjukkan kesedihan. Lalu
perhatian Dokter Gerard beralih kepada sepasang muda-mudi berwajah menarik. Pemuda ini pun, pikir Dokter
Gerard, tidak w ajar; ya, ada semacam tekanan jiwa pada dirinya.
Si gadis jelas adik kandungnya. Wajah keduanya sangat
mirip. Gadis ini kelihatannya sangat sensitif. Ada seorang
gadis lagi. Ia kelihatannya lebih muda dari yang tadi. Ram-
http://dewi-kz.info/ 9 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
butnya agak kemerah-merahan dan wajahnya cantik sekali.
Tangannya sibuk meremas-remas dan mencabik-cabik sapu
tangan di pangkuannya. Di sebelahnya duduk seorang
wanita muda. Pembawaannya tenang. Rambutnya kehitam-hitaman. Wajahnya agak pucat, namun mencerminkan ketegasan. Yang menjadi pusat perhatian
mereka semua adalah... ya ampun! - pikir Dokter Gerard.
Bukan main! Perempuan itu tua, gemuk, besar, dan
duduknya tidak bergerak sedikit pun - seperti Buddha!
Katanya kepada Sarah, "La Maman - orangnya tidak
cantik, ya?" "Bukan cuma itu. Orangnya agak sadis juga kupikir?"
sahut Sarah dengan nada bertanya.
Sekali lagi Dokter Gerard memerhatikannya. Kali ini
bukan pandangan estetik yang dipakainya, melainkan
pandangan ahli seorang dokter profesional. "Dropsy.
Cardiac," ujarnya mengambil istilah kedokteran.
"Betul!" Cepat Sarah mengalihkan pembicaraan dari
sudut kedokteran. "Terpisah dari itu, coba perhatikan-sikap
mereka terhadap si ibu... rasanya tidak wajar, kan?"
"Siapa sih mereka itu?"
"Namanya Boynton. Keluarga Boynton. Seorang ibu, dua
anak laki-laki - satu sudah menikah - dua anak perempuan,
dan seorang menantu perempuan.
Dokter Gerard bergumam, "Keluarga Boynton sedang
pesiar keliling dunia?"
"Ya. Tapi aneh sekali! Mereka tidak pernah mengobrol
dengan orang lain sama sekali, dan tidak bisa berbuat
apa-apa kecuali kalau si ibu menyuruh."
"Kelihatannya si ibu memang sangat matriarkal," ujar
http://dewi-kz.info/ 10 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dokter Gerard "Tiran malahan!" komentar Sarah.
Dokter Gerard mengangkat bahu dan mengatakan bahwa
wanita Amerika umumnya memang suka mengatur.
"Ya. Tapi yang ini lebih dari itu," Sarah bersikeras. "Dia -
oh, mereka semua dibuatnya seperti kutu yang tidak berdaya.
Ini betul-betul keterlaluan!"
"Memang jelek kalau perempuan terlalu berkuasa," ujar
Dokter Gerard bersungguh-sungguh. Kemudian ia menggeleng-geleng. Diliriknya Sarah. Gadis itu tengah memerhatikan kelurga
Boynton - tepatnya, salah seorang di antara mereka. Dokter
Gerard tersenyum, mengerti.
Gumamnya, "Kau pernah berbicara dengan mereka?"
"Ya. Tapi tidak dengan semuanya. Cuma satu di antara
mereka." "Anak laki-lakinya yang muda?"
"Ya. Di kereta api dari Kantara ke sini. Dia sedang berdiri
sendirian di koridor. Lalu kuajak ngobrol."
Wajah Sarah tidak menujukkan perasaan apa-apa. Tapi
itu memang sifatnya. Gadis itu suka bergaul dan
ramah-tamah, walaupun kadang-kadang kurang penyabar.
" Mengapa tiba-tiba ngobrol dengan dia?" tanya Dokter
Gerard. Sarah mengangkat bahu. "Apa salahnya" Aku sering
mengobrol dengan orang yang kutemui dalam perjalanan.
Aku senang mendengarkan pendapat orang, kisah hidupnya,
jalan pikirannya..."
http://dewi-kz.info/ 11 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dengan kata lain, mereka itu kaujadikan objek
penelitian?" "Ya, mungkin betul juga begitu."
"Dalam hal ini, apa kesanmu?"
"Yah," Sarah ragu. "Agak aneh. Dia mendadak merah
padam waktu mula-mula kusapa."
"Memang reaksinya itu aneh?" tanya Dokter Gerard.
Sarah tertawa. "Maksudmu, dia pikir aku ini gadis tak
tahu malu" Oh, bukan. Aku yakin dia tidak berpikir begitu.
Laki-laki toh bisa membedakan mana yang murahan dan
mana yang bukan." Sarah bertanya dengan matanya, dan Dokter Gerard
mengangguk. "Aku mendapat kesan," lanjutnya dengan dahi berkerut,
"dia kaget. Kaget sekali, dan kuatir. Aku heran. Orang
Amerika biasanya berkepribadian bebas. Maksudku, dibanding anak Inggris yang sama umurnya, anak Amerika
berusia sepuluh tahunan tahu lebih banyak dan lebih
sophisticated. Padahal dia sudah lebih dari dua puluh tahun
usianya." "Ya, kira-kira dua puluh tiga atau empatan."
"Sudah setua itu?".
"Kelihatannya."
"Mungkin juga. Tapi dia masih seperti anak kecil..."
"Mentalnya mungkin agak terlambat berkembang. Faktor
kekanak-kanakannya belum hilang sama sekali."
"Jadi, aku betul," ujar Sarah, "Maksudku, ada yang
kurang normal pada dirinya?"
http://dewi-kz.info/ 12 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dokter Gerard mengangkat bahu dan tersenyum manis
kepadanya. "Adakah di antara kita yang betul-berul normal,
Non" Tapi memang, kelihatannya dia menderita semacam
gangguan neurosis." "Pasti ada hubungannya dengan ibunya!"
"Kau benci betul pada si ibu?" komentar Dokter Gerard.
"Memang. Aku tak suka melihat matanya - mata jahat!"
Gerard berbisik, "Semua ibu jadi begitu kalau anak
laki-lakinya tertarik pada wanita cantik.".
Sarah kesal. Lelaki Prancis semua sama saja, pikirnya,
tidak ada yang diperhatikan selain seks! Dalam hati ia sadar,
ilmu psikologi memang mengajarkan bahwa seks mendasari
hampir setiap fenomena. Ia terjaga dari lamunannya yang jauh melayang.
Raymond Boynton berjalan ke meja tempat majalah. Ia
mengambil sebuah majalah. Waktu pemuda itu lewat di
dekat kursinya, Sarah berpaling. Mulutnya melontarkan
pertanyaan, "Sudah jalan-jalan hari ini?"
Pertanyaan ini asal saja diucapkannya. Sarah Cuma ingin
tahu bagaimana reaksinya.
Raymond berhenti sebentar. Wajahnya merah padam
kemalu-maluan. Kemudian pandangannya dilayangkan ke
pusat perhatian keluarganya.
Tersendat-sendat, jawabnya,
"Oh - oh, ya, ya. Aku..."
Lalu tiba-tiba, seperti kena aliran listrik, ia beranjak
kembali ke lingkungan keluarganya - menyodorkan majalah
http://dewi-kz.info/ 13 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang baru diambilnya. Si "makhluk Buddha" meraih majalah itu, terapi matanya
menatap tajam wajah anak lelakinya. Ia menggumamkan
sesuatu, tapi jelas bukan ucapan terima kasih. Kepalanya
cuma sedikit sekali bergerak dari posisinya semula. Dokter
Gerard melihat perempuan itu kini memerhatikan Sarah.
Wajahnya kosong, tak menunjukkan perasaan apa pun.
Sarah melirik jam tangannya dan berseru, "Oh, aku
sampai lupa waktu." Gadis itu bangkit. "Terima kasih
banyak, Dokter Gerard, maaf.. aku harus menulis surat."
"Sampai ketemu lagi. Kita masih akan ketemu lagi, kan?"
"Tentu saja, kalau kau jadi ke Petra. Jadi, kan?"
"Mudah-mudahan. Akan kuusahakan."
Sarah tersenyum dan berlalu. Ia lewat dekat tempat
keluarga Boynton duduk. Tak lepas dari perhatian Dokter Gerard bagaimana cara
Mrs. Boynton melirik anak lelakinya. Raymond membalas
pandangan ibunya. Ketika Sarah lewat, Raymond berpaling -
bukan untuk melihat Sarah, melainkan membuang muka.
Gerakannya perlahan dan terpaksa. Jelas pandangan ibunya
yang mendorongnya bersikap begitu.
Gerakan ini tidak lolos pula dari penglihatan Sarah. Ia
merasa sangat jengkel dibuatnya. Padahal mereka sudah
bereakap-cakap begitu akrab di kereta api kemarin malam.
Malah sambil tertawa-tawa keduanya saling bertukar mata
uang Mesir. Raymond begitu riang dan bersemangat seperti
anak kecil waktu itu, walau keriangan dan semangatnya
menimbulkan sebersit rasa iba dalan hati Sarah. Sungguh
keterlaluan. "Aku tidak akan bicara lagi dengannya," ujar Sarah pasti.
http://dewi-kz.info/ 14 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah tahu dirinya cukup menarik dan terhormat.
Mungkin keramahtamahannya kepada pemuda itu cuma
disebabkan rasa kasihan. Perlukah orang sombong tak
berperasaan seperti itu dikasihani" Pereuma!
Sarah tidak jadi menulis surat. Ia duduk di depan kaca
riasnya, menyikat rambutnya. Di hadapannya, sepasang
mata berwarna kecokelatan memandangnya kembali dari
cermin. Mata itu memancarkan kegundahan hati yang
empunya. Sarah melamun, memikirkan hidupnya.
Sebulan yang lalu pertunangannya putus. Calon suaminya
seorang dokter muda, empat tahun seniornya di kampus.
Keduanya sangat tertarik dan tergila-gila satu sama lain.
Sayangnya, temperamen mereka terlalu mirip, dan ini sering
menimbulkan cekcok bahkan pertengkaran sengit. Seperti
kebanyakan perempuan, Sarah mengagumi kekuatan dan
kemampuan menguasai pada diri seorang lelaki. Ia selalu
mengatakan bahwa ia ingin dikuasai pria. Tetapi waktu
benar-benar bertemu dengan pria yang menguasainya, Sarah
merasa tidak suka diperlakukan demikian! Memutuskan
pertunangannya merupakan pilihan yang sangat berat bagi
Sarah. Tetapi ia sadar, daya tarik fisik saja bukanlah dasar
yang kuat untuk membina hubungan lebih lanjut. Itulah
sebabnya Sarah memutuskan untuk pergi berlibur -
menghibur diri dan melupakan segala kesedihannya -
sebelum kembali menekuni pekerjaan dan studinya.
Pikiran Sarah beralih dari masa lalu ke masa sekarang.
Coba Dokter Gerard mau diajak mengobrol mengenai
pekerjaannya. Begitu banyak keberhasilan yang sudah dicapainya.
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sayang dokter itu tidak menganggapnya serius. Mungkin kalau dia
jadi pergi ke Petra kemudian Sarah teringat lagi pada pemuda
Amerika yang aneh itu. http://dewi-kz.info/ 15 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah yakin kehadiran keluarganyalah yang membuat
Raymond bersikap tak acuh seperti tadi. Tapi tetap saja
Sarah merasa jengkel. Tak pantas laki-laki terlalu takut dan
mau dikuasai begitu oleh keluarganya!
Meskipun begitu, dalam hati Sarah terbersit suatu
perasaan aneh. Pasti ada kejanggalan dalam kehidupan
keluarga Raymond. Tiba-tiba Sarah berkata keras-keras
kepada dirinya sendiri, "Dia perlu diselamatkan! Aku harus
berusaha menyelamatkannya!"
cccdw-kzaaa 3 SETELAH ditingggalkan Sarah, Dokter Gerard tetap du-
duk di tempatnya beberapa saat lamanya. Kemudian ia
berjalan ke meja majalah, mengambil Le Matin terbitan
terbaru, dan menuju kursi yang letaknya tak jauh dari tempat
keluarga Boynton duduk. Ia merasa penasaran.
Mula-mula ia geli. Gadis Inggris tadi begitu menaruh
perhatian pada keluarga Boynton - cuma karena didorong
rasa tertariknya pada salah seorang di antara mereka. Tetapi
sekarang ketidakwajaran yang dilihatnya pada keluarga itu
seolah membangunkan perasaan ingin tahunya.
Dengan sangat berhati-hati, dari balik surat kabar yang
dibacanya, Dokter Gerard mengamati mereka. Mula-mula
perhatiannya ia tujukan kepada pemuda yang menarik hati si
gadis Inggris tadi. Ya, dia memang tipe menarik buat gadis
seperti Sarah. Sarah King gadis yang kuat - berani, cerdas,
dan berkemauan keras. Pada pengamatan Dokter Gerard,
pemuda ini sensitif, perseptif, pemalu, dan mudah dipenga-
ruhi. Pandangan profesionalnya sebagai dokter memastikan
http://dewi-kz.info/ 16 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa Raymond berada dalam keadaan stress serius. Dokter
Gerard tidak habis pikir, mengapa pemuda berfisik sesehat
itu dan sedang pesiar buat bersenang-senang pula, sampai
mengalami gangguan yang nyaris bisa disebut nervous
breakdown begitu. Perhatiannya kini beralih kepada yang lain. Gadis muda
berambut warna kastanye itu jelas adik Raymond. Keduanya
mempunyai garis-garis keturunan sama: kurus, cantik, dan
berwajah ningrat. Tangan mereka langsing dan indah
bentuknya. Begitu pula dagu yang ramping dan leher yang
jenjang. Gadis inj pun tampak nervous: gerakannya sering
tidak terkontrol, matanya terlalu bersinar-sinar. Pada waktu
berbicara, suaranya terengah-engah dan terlalu cepat.
Sikapnya waspada, tidak bisa santai. Dia ketakutan, pikir
Dokter Gerard. Ya, dia ketakutan! Terdengar olehnya
beberapa potong pereakapan mereka. Tidak ada yang aneh -
pereakapan turis pada umumnya.
"Kita harus melihat Istal Solomon." "Apakah tidak terlalu
melelahkan buat Mama?" "Ke Tembok Ratapan pagi-pagi?"
"Kuil itu - yang mereka sebut Mesjid Umar - mengapa
disebut begitu, ya?" "Sebab kuil itu akhirnya dijadikan
tempat beribadah orang Islam, Lennox."
Pereakapan mereka wajar. Walaupun begitu, Dokter
Gerard merasa ada sesuatu yang tidak wajar. Pereakapan
mereka seolah cuma kedok - penutup sesuatu, semacam
gelora atau pusaran arus yang terlalu jauh di dalam dan tak
dapat diungkapkan dengan katakata... Sekali lagi Dokter
Gerard mencuri pandang dari balik Le Matin-nya.
Lennox" Pasti dia anak laki-laki sulung. Padanya
kelihatan garis-garis keturunan yang sama, tetapi ada
perbedaannya. Lennox tidak gugup. Menurut pengamatan
Dokter Gerard, Lennox tidak telalu nervous. Tetapi dia pun
http://dewi-kz.info/ 17 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak wajar. Ada keanehan pada diri pria ini. Dia tidak
tegang seperti kedua adiknya. Duduknya santai, lesu.
Memutar otaknya, mencoba mengingat-ingat pasien yang
duduk dengan sikap begitu di rumah sakit, Dokter Gerard
berpikir: Dia kehabisan tenaganya, kehabisan tenaga karena
terlalu menderita. Pandangannya seperti pandangan seekor anjing
yang terluka, atau seperti kuda yang sedang sakit - pandangan
kosong makhluk yang menahan derita. Aneh... secara fisik dia
sehat.. Tetapi bisa dipastikan pria ini telah mengalami banyak
sekali penderitaan-penderitaan batin. Sekarang dia tidak lagi
menderita - dia sudah pasrah - menunggu... Menunggu apa" Oh,
apakah aku ini mengada-ada" Ah, tidak. Pria itu memang sedang
menunggu sesuatu, menunggu akhir deritanya.
Lennox Boynton berdiri, membungkuk memungut
gulungan benang wol yang jatuh dari pangkuan ibunya. "Ini,
Ma." "Terima kasih."
Apa yang sedang dirajut perempuan tak berperasaan itu"
Kelihatannya ia sedang membuat sesuatu yang tebal dan
kasar. Sarung tangqn buat kuli, pikir Gerard. Dan ia pun
tersenyum menanggapi fantasinya sendiri. Kini perhatiannya
beralih pada anggota keluarga yang tampaknya paling muda
- gadis berambut merah keemasan. Usianya kira-kira tujuh
belasan. Kulitnya bersih dan sangat indah dikombinasikan
dengan warna rambutnya. Walaupun terlalu kurus, gadis ini
cantik sekali. Ia duduk diam, tersenyum sendiri atau,
tersenyum pada udara di hadapannya. Senyumnya terasa
aneh... begitu jauh dari Hotel Solomon, dari Jerusalem...
Melihatnya, Dokter Gerard teringat sesuatu. Kini jelas
terbayang olehnya apa sesuatu itu. Senyum gadis tadi mirip
dengan sungging bibir dewi-dewi Yunani di Akropolis -
senyum yang jauh, namun indah dan tidak manusiawi...
http://dewi-kz.info/ 18 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba, dengan terkejut, Dokter Gerard memerhatikan
tangan gadis itu. Tangannya tersembunyi di bawah meja,
namun sangat jelas terlihat dari tempat Dokter Gerard
duduk. Di atas pangkuannya, gadis itu sibuk meremas-remas
dan mencabik-cabik sapu tangan yang dipegangnya-
Pemandangan ini mengguncangkan perasaan Dokter
Gerard. Senyumnya yang menerawang begitu jauh dan
menyendiri, tubuhnya yang tenang, dan tangannya yang
sibuk merusak.... cccdw-kzaaa 4 TERDENGAR suara batuk pelan diiringi bunyi napas
khas asma - lalu perempuan bertubuh besar yang sedang
merjajut itu berkata, "Ginevra, kau lelah. Tidurlah!"
Si gadis melongo; tangannya berhenti mencabik-cabik
sapu tangannya. "Aku tidak lelah, Ma?"
Betapa lembut dan indahnya alun suara gadis itu, pikir
Dokter Gerard. "Kau lelah. Mama selalu tahu. Dan Mama kira, kau tidak
akan bisa jalan-jalan besok."
"Oh! Tentu saja bisa, Ma. Aku toh tidak apa-apa?"
Dengan suara berat dan serak si ibu berkata, "Tidak!
Besok kau pasti sakit."
"Tidak!" bantah si gadis, tubuhnya gemetar.
Terdengar suara lain yang lembut dan tenang. "Ayo,
kuantar kau ke atas, Jinny."
http://dewi-kz.info/ 19 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seorang perempuan muda bangkit. Matanya lebar,
tenang, berwarna keabu-abuan. Rambut hitamnya disanggul
rapi. Mrs. Boynton berkata, "Jangan. Biarkan dia naik sendiri
ke kamarnya." Si gadis berteriak, "Aku ingin ditemani Nadine."
"Ayolah kalau begitu," ujar perempuan muda tadi,
mendekatinya. Mrs. Boynton berkata lagi, "Dia lebih suka pergi sendiri -
betul, bukan, Jinny?"
Sejenak, cuma sejenak saja, keheningan menyelimuti
sekeliling keluarga itu. Kemudian, dengan suara yang
tiba-tiba menjadi datar tanpa nada, Ginevra Boynton
menyahut, "Ya. Lebih baik aku pergi sendiri. Terima kasih,
Nadine." Ia pun bangkit dan berlalu.
Dokter Gerard menurunkan letak surat kabarnya hingga
ia bisa mengamati Mrs. Boynton sepenuhnya. Perempuan itu
memandangi kepergian Ginevra dengan wajah berkerut oleh
senyum aneh. Samar-samar wajahnya menyerupai karikatur
wajah anaknya yang tersenyum seperti dewi Yunani
beberapa saat yang lalu.... Kini perempuan itu mengalihkan
pandangannya kepada Nadine. Nadine baru saja duduk
kembali di kursinya. Diangkatnya kelopak matanya, dan
dipandangnya kembali ibu mertuanya. Wajahnya tidak
berubah. Pandangan Mrs. Boynton penuh kedengkian.
Perempuan tua itu betul-betul tiran! pikir Gerard. Tiba-tiba
saja Mrs. Boynton memandangnya. Gerard mendesah. Mata
perempuan itu kecil, hitam, dan bernyala-nyala; dari
dalamnya seolah tersorot sesuatu, sesuatu yang kuat -
semacam gelombang kesadisan. Dokter Gerard pernah
mempelajari kekuatan pribadi semacam itu. Ia sadar kini
http://dewi-kz.info/ 20 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa Mrs. Boynton bukanlah perempuan tua yang bersikap
sebagai tiran sekadar untuk memuaskan gengsinya.
Perempuan itu benar-benar mempunyai kekuatan dalam.
Dokter Gerard melihat persamaan sorot matanya dengan
sorot mata seekor ular kobra. Mrs. Boynton memang tua dan
penyakitan. Tetapi itu bukan berarti ia tidak berdaya.
Perempuan itu tahu benar apa artinya kekuatan. Bahkan
tidak mustahil ia telah mempraktikkan kekuatan dalamnya
itu sepanjang hidupnya tanpa pernah meragukan keampuhannya. Pernah Dokter Gerard menyaksikan
kehebatan dan keberanian seorang pelatih harimau.
Binatang-binatang buas berukuran raksasa yang dilatihnya
dengan patuh menuju tempatnya masing-masing. Walaupun
mereka tampak marah karena gengsi dan derajat mereka
direndahkan oleh kepatuhan terhadap pelatih itu, tak urung
mereka menurut dan melakukan setiap perintahnya. Mata
mereka geram dan menyorotkan kebencian yang amat
sangat, tapi toh mereka menurut dengan ketakutan. Pelatih
itu seorang perempuan muda. Wajahnya cantik. Namun
sorot matanya seperti Mrs. Boynton.
"Une domptense!" ujar Dokter Gerard kepada dirinya
sendiri. Ia tahu sekarang, apa yang tersembunyi di balik
pereakapan wajar yang didengarnya tadi. Kebencian -
putaran arus kebencian. Pikirnya, kalau orang tahu apa yang
sedang kupikirkan ini, mereka pasti menuduhku gila! Diam-diam
memberi label mengerikan kepada keluarga Ametika yang dengan
rukun pesiar bersama di Palestina!
Kemudian Dokter Gerard memerhatikan perempuan
muda berwajah tenang yang disebut Nadine tadi. Pada jari
manisnya terselip cincin kawin. Pada waktu Gerard
memerhatikannya, perempuan itu sejenak melontarkan
pandangan kepada Lennox. Tahulah Gerard bahwa mereka
suami-istri. Tapi pandangan Nadine barusan lebih http://dewi-kz.info/ 21 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyerupai pandangan seorang ibu kepada anaknya
ketimbang pandangan istri kepada suaminya; pandangan ibu
sejati yang ingin melindungi dan merasa kuatir. Ada satu hal
lagi yang diketahui Gerard. Nadine satu-satunya orang
dalam keluarga itu yang tidak berada di bawah kekuasaan
Mrs. Boynton. Mungkin Nadine membenci perempuan tua
itu. Tetapi yang jelas, ia tidak punya perasaan takut pada ibu
mertuanya. Kekuatan dalam Mrs. Boynton sama sekali tidak
rhemengaruhinya. Nadine tampak muram dan kuatir akan
suaminya, tetapi ia sendiri bebas.
"Hmm, menarik sekali semuanya ini," ujar Dokter
Gerard. Di tengah kekalutan ini, muncullah sesuatu yang
bernapaskan kehidupan wajar, namun berpengaruh lucu.
Seorang lelaki masuk. Ketika melihat keluarga Boynton di
situ, ia pun langsung beranjak mendekati nfereka. Wajah
lelaki ini menyenangkan. Tampaknya lelaki setengah baya
ini pun berkebangsaan Amerika. Pakaiannya rapi, dagunya
licin, dan kumisnya tereukur rapi. Suaranya agak pelan dan
monoton, namun cukup menyenangkan.
"Aku sedang mencari-cari kalian," ujarnya. Dengan
hati-hati dijabatnya tangan mereka masing-masing. "Apa
kabar, Mrs. Boynton" Perjalanan ini tidak terlalu
melelahkan, bukan?" Jawaban Mrs. Boynton cukup ramah. "Tidak. Kesehatanku memang tidak pernah bagus. Kau tentu
tahu...." "Tentu saja; sayang - sayang-sekali!"
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tapi aku tidak sakit," tambah Mrs. Boynton dengan
senyum ularnya. "Nadine pandai sekali merawatku. Betul,
kan, Nadine?" http://dewi-kz.info/ 22 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku mencoba merawat Mama sebaik mungkin," Nadine
berkata tanpa ekspresi. "Aku yakin akan hal itu," sahut lalaki asing tadi dengan
sungguh-sungguh. "Bagaimana pendapatmu mengenai kota
Raja Daud ini, Lennox?"
"Aku tak tahu," sahut Lennox tanpa semangat.
"Kau kecewa, kan" Terus terang aku pun begitu
mula-mula. Kau pasti belum banyak melihat-lihat."
Carol menimpali, "Mama tidak boleh kecapekan."
"Ya. Dua jam sehari - cuma itu kekuatanku berjalan-jalan." Dengan ramahnya lelaki asing tadi berkata, "Itu sudah
bagus sekali!" Mrs. Boynton tertawa kecil - nadanya sumbang.
"Aku tak pernah menuruti keinginan badaniku! Yang
penting itu pikiran. Ya, pikiran..."
Gerard melihat Raymond tersentak. "Kau sudah melihat
Tembok Ratapan, Mr. Cope?"
"Oh, justru itu yang pertama-tama kukunjungi. Mudah-mudahan Jerusalem bisa kuselesaikan dalam dua
hari ini. Sesudah itu aku ingin minta jadwal perjalanan baru
untuk menjelajahi Tanah Suci seluruhnya: Betlehem,
Nazaret, Tiberias, dan Laut Galilea. Pasti sangat menarik.
Setelah itu aku ingin ke Jerash - ada semacam reruntuhan
kuno peninggalan zaman Romawi di situ. Lalu masih ada
lagi Petra kota kristal merah jambu itu. Kudengar Petra
merupakan keajaiban alam yang sangat memesona; tapi
perjalanannya lama - hampir seminggu."
"Aku ingin ke sana. Kedengarannya kota itu sangat
http://dewi-kz.info/ 23 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bagus," ujar Carol. " Tentu saja. Menurutku, tak akan rugi kita ke sana."
Mr. Cope berhenti bicara. Dipandangnya sejenak Mrs.
Boynton dengan ragu. Waktu ia berkata-kata lagi, terdengar
oleh Gerard bahwa suara lelaki itu menjadi tidak pasti. "Ada
yang mau ikut aku jalan-jalan sekarang" Aku tahu Anda tidak
boleh terlalu lelah, Mrs. Boynton, dan tentunya ada yang
ingin menemani Anda di Hotel. Maksudku, kalau kalian
mau bergilir, sebagian berjalan-jalan dan sebagian tinggal,
aku akan senang mengajak kalian melihat-lihat kota ini."
Suasana mendadak berubah menjadi begitu hening.
Cuma suara jarum rajut Mrs. Boynton yang kedengaran
oleh Gerard. Kemudian Mrs. Boynton berkata, "Kurasa
kami tidak ingin terpencar-pencar. Kami selalu pergi
bersama-sama." Perempuan itu mengangkat wajahnya.
"Nah, anak-anak, bagaimana pendapat kalian sendiri?"
Jawab mereka cepat, "Tidak, Ma." "Oh, tidak."
"Tentu saja tidak."
Sambil tersenyurn aneh Mrs. Boynton berkata, "Nah,
Anda dengar sendiri, mereka tidak mau meninggalkanku.
Bagaimana dengan kau, Nadine" Kudengar kau tidak
berkata apa-apa." "Tidak, Ma - kecuali kalau Lennox mau pergi."
Mrs. Boynton kini berpaling kepada putra sulungnya.
"Nah, Lennox, apa pendapatmu" Mengapa kau tidak pergi
saja bersama Nadine" Kelihatannya dia ingin pergi."
Lennox terkejut. Diangkatnya wajahnya. "Aku... oh,
tidak. Kupikir.. lebih baik kita semua tinggal di hotel saja."
"Kalian memang benar-benar satu keluarga yang rukun!"
http://dewi-kz.info/ 24 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
komentar Mr. Cope ramah. Namun keramahannya
terdengar sumbang. "Kami selalu kompak dan menyendiri," ucap Mrs.
Boynton. Ia mulai menggulung benang wolnya. "Omong-omong, Raymond, siapa perempuan muda yang
menyapamu barusan?" Raymond tampak gugup. Mula-mula wajahnya merah
padam, tapi sekonyong-konyong berubah pucat. "Aku tidak
tahu namanya. Dia menyapaku di kereta api kemarin."
Perlahan-laban, dan dengan susah payah, Mrs. Boynton
berusaha berdiri dari kursinya. "Kurasa kita tidak perlu
berhubungan dengan dia," ujarnya.
Nadine segera berdiri dan menolong perempuan tua itu
meninggalkan kursinya. Caranya membantu ibu mertuanya
sangat sigap dan cekatan. Ini sangat menarik perhatian
Gerard. "Sudah waktunya beristirahat," ujar Mrs. Boynton.
"Selamat malam, Mr. Cope."
"Selamat malan, Mrs. Boynton. Selamat malam, Mrs.
Lennox." Mereka pergi beriring-iringan. Tampaknya tak seorang
pun di antara anak-anak Mrs. Boynton punya keinginan
untuk tetap di ruang santai tanpa sang ibu. Mr. Cope berdiri
mengawasi kepergian mereka. Ekspresi wajahnya sukar
dikaji. Dari pengalaman, Dokter Gerard tahu bahwa
umumnya orang Amerika ramah dan suka bergaul. Mereka
tidak cepat menaruh curiga pada orang baru yang mereka
kenal dalam perjalanan. Buat Gerard, berkenalan dengan
Mr. Cope bukanlah hal sulit. Tambahan pula, lelaki itu
tampaknya sedang kesepian dan rindu kawan. Maka sekali
http://dewi-kz.info/ 25 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lagi Dokter Gerard menyodorkan kartu namanya.
Membaca nama yang tertera di situ, Mr. Jefferson Cope
sangat terkesan. "Oh, bukankah baru-baru ini Anda ke
Amerika, Dokter Gerard?"
"Musim gugur yang lalu, ya. Saya memberi kuliah di
Harvard." "Tentu saja. Anda termasuk dalam daftar dokter paling
kenamaan, Dokter Gerard. Saya dengar, di Paris Anda
sangat tersohor." "Oh, pujian Anda berlebihan!"
"Sama sekali tidak. Saya sangat beruntung bisa bertemu
dengan Anda seperti ini. Omong-omong, rupanya sedang
banyak orang beken berada di Jerusalem sekarang ini. Anda
sendiri, Lord Weedon, Mr. Gabriel Steinbaum si ahli
keuangan termashyur itu, lalu... Sir Manders Stone -
arkeolog Inggris itu, lalu Lady Westholme - politisi Inggris
yang sedang ngetop itu, dan detektif ulung Belgia - Hereule
Poirot." "Si kecil Hereule Poirot" Dia ada di sini?"
"Ya. Kebetulan saya baca berita kedatangannya di koran
kemarin. Mereka semua rupanya tinggal di Hotel Solomon.
Tidak mengherankan, Solomon memang hotel paling bagus
di sini!" Mr. Cope tampak senang. Dokter Gerard bisa bersikap
sangat menarik dan menyenangkan kalau mau. Tak lama
kemudian keduanya tampak berjalan menuju bar.
Setelah menghabiskan dua gelas es wiski soda, Gerard
berkata, "Saya lihat, Anda tadi mengobrol dengan keluarga
Amerika. Apakah keluarga Amerika rata-rata seperti itu?"
http://dewi-kz.info/ 26 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jefferson Cope meneguk minumannya sambil berpikir.
Lalu katanya, "Tidak juga."
"Tidak" Kelihatannya mereka begitu rukun."
Pelan Mr. Cope berkata, "Maksud Anda, mereka semua
seperti terpatri di sekeliling ibunya" Itu memang benar. Dia
betul-betul wanita yang luar biasa."
"Oh, betulkah?"
Mengorek informasi dari Mr. Cope tidaklah sulit.
"Saya pikir, tidak ada salahnya saya ceritakan kepada
Anda, Dokter Gerard. Akhir-akhir ini saya sendiri sering
sekali memikirkan mereka. Mungkin dengan menceritakannya kepada Anda, hati saya bisa sedikit lega.
Anda tidak keberatan mendengarkannya?"
Dokter Gerard menggeleng.
Mr. Jefferson Cope perlahan memulai ceritanya.
Wajahnya tampak kebingungan. "Terus terang, saya mrasa
kuatir. Mrs. Lennox Boynton kenalan lama saya."
"Oh ya" Kalau tidak salah, dia itu perempuan muda yang
rambutnya kehitam-hitaman tadi, kan?"
"Benar. Nadine namanya. Dia sangat mengagumkan,
Dokter Gerard. Saya kenal dia sebelum dia kawin. Ketika itu
dia masih menjadi siswa calon perawat di rumah sakit.
Kemudian dia pergi berlibur ke tempat keluarga Boynton,
dan kawin dengan Lennox."
"Ya?" Jefferson Cope sekali lagi meneguk wiski sodanya. Lalu ia
meneruskan. "Akan saya ceritakan sedikit riwayat keluarga Boynton,
http://dewi-kz.info/ 27 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dokter Gerard." "Ya" Oh, saya akan senang sekali mendengarnya."
"Begini. Elmer Boynton almarhum adalah tokoh yang
cukup terkenal. Orangnya menarik dan menyenangkan. Dia
menikah dua kali. Istri pertamanya meninggal ketika Carol
dan Raymond masih kecil. Mrs. Boynton yang kedua,
katanya, sangat cantik pada waktu dinikahi Elmer Boynton.
Memang dia sudah tidak terlalu muda. Kalau melihat
rupanya sekarang, rasanya sukar sekali membayangkan dia
pernah cantik. Tapi, orang mengatakan, dia betul-betul
cantik dulunya. Pendeknya, suaminya sangat menyayangi
dan selalu menuruti segala yang diputuskannya. Elmer
Boynton cacat sejak beberapa tahun menjelang kematiannya.
Disamping itu, istrinya memang cekatan dan pandai
mengurus segala sesuatu. Orangnya sangat berhati-hati
dalam segala hal. Sepeninggal Elmer, dia membaktikan diri
sepenuhnya kepada anak-anak itu. Dia sendiri mendapat
seorang anak dari Elmer - Ginevra. Ginevra sangat cantik,
tetapi tubuhnya agak lemah. Yah, Mrs. Boynton sejak itu
memusatkan perhatiannya hanya kepada anak-anaknya. Dia
memutuskan sama sekali hubungannya dengan dunia luar.
Saya tidak tahu bagaimana pendapat Anda, Dokter Gerard,
tapi pada hemat saya cara begitu kurang baik."
"Saya setuju dengan Anda. Itu sangat jelek pengaruhnya
terhadap perkembangan mental anak-anak."
"Tepat sekali. Mrs. Boynton mengurung mereka semua di
rumah, dan tak pernah sekali pun mengizinkan mereka
berteman atau berhubungan dengan orang lain. Akibatnya,
mereka jadi tidak tahu cara bergaul. Mereka menjadi
canggung, penggugup... Anda tahu maksud saya, kan"
Mereka jadi tidak bisa hidup bermasyarakat. Dan menurut
saya, itu jelek sekali."
http://dewi-kz.info/ 28 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sangat jelek."
"Saya tahu maksud Mrs. Boynton baik. Cuma caranya itu
yang berlebih-lebihan."
"Mereka tinggal serumah?"
"Ya." "Anak lelakinya tidak ada yang bekerja?"
"Oh, tidak. Elmer Boynton orang kaya - semua
kekayaannya diwariskan kepada istrinya, dengan syarat
harus dipergunakan untuk menghidupi anak-anaknya."
"Jadi, anak-anak itu tergantung sepenuhnya pada ibu
mereka dalam hal keuangan?"
"Begitulah. Dan Mrs. Boynton bersikeras agar mereka
semua tetap tinggal di rumah. Mereka tidak diizinkan pergi
ke luar rumah, apalagi cari pekerjaan. Yah, mungkin
kebijaksanaannya itu beralasan. Uang mereka toh sudah
banyak. Buat apa lagi mereka mesti kerja. Meskipun begitu,
menurut saya, bekerja - untuk laki-laki - merupakan vitamin.
Bukan cuma itu. Mereka sama sekali tidak punya hobi. Tak
pernah main golf, tak pernah dansa. Pendeknya, tak pernah
melakukan kegiatan yang umumnya dilakukan orang-orang
muda. Mereka cuma berdiam diri di rumah. Rumahnya
memang besar, tapi letaknya jauh dari mana-mana. Oh, terus
terang, Dokter Gerard, saya pikir semuanya ini tidak benar."
"Saya setuju dengan Anda," ujar Dokter Gerard.
"Tidak seorang pun di antara mereka punya jiwa sosial.
Bisa dibilang, mereka itu tidak
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
punya semangat kemasyarakatan sama sekali! Memang mereka sendiri rukun;
tapi... yah, masa berhubungan antara mereka-mereka saja?"
"Pernahkah salah satu mencoba melepaskan diri dari
http://dewi-kz.info/ 29 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluarga?" "Itu belum pernah saya dengar. Kerja mereka seha-
ri-harian duduk berkumpul bersama-sama."
"Siapa yang Anda salahkan dalam hal ini - anak-anak itu
atau ibunya?" Jefferson Cope beringsut tak enak. "Yah, saya pikir Mrs.
Boynton-lah yang bertanggung jawab. Caranya membesarkan anak-anak itu salah. Meskipun begitu, setelah
dewasa, setiap anak harusnya bisa berjuang untuk dirinya
sendiri. Seharusnyalah dia memilih untuk berdikari."
"Mungkin itu tidak bisa mereka lakukan," ujar Gerard
serius. "Kenapa tidak?"
"Oh, banyak cara, Mr. Cope, untuk menghambat
pertumbuhan sebatang pohon, misalnya."
Cope terbelalak. "Mereka semua sehat, kok.
"Perkembangan pikiran pun bisa dihambat seperti halnya
pertumbuhan fisik." "Ah, tapi mereka cerdas."
Gerard menarik napas panjang. "Pereayalah, Dokter
Gerard," lanjut Cope. "Setiap orang bisa menentukan sendiri
arah hidupnya. Orang yang menghargai dirinya sendiri pasti
mau memperjuangkan nasibnya dan memanfaatkan hidupnya - bukan cuma duduk berpangku tangan. Lelaki
yang kerjanya cuma duduk berpangku tangan tak pantas
dihargai perempuan."
Gerard memerhatikan Cope dengan penuh tanda tanya.
"Maksud Anda, Lennox Boynton?"
http://dewi-kz.info/ 30 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yah, begitulah. Memang Lennox-lah yang saya pikirkan.
Raymond masih muda. Tapi Lennox" Dia sudah tiga puluh
tahun. Sudah waktunya dia membuktikan siapa sebenarnya
dirinya." "Kehidupan pasti sulit buat istrinya."
"Tentu saja. Sangat sulit! Padahal Nadine begitu baik.
Saya sangat mengaguminya. Dia sama sekali tidak pernah
mengeluh. Tapi dia tidak bahagia, Dokter Gerard. Dia sama
sekali tidak bahagia."
Gerard menganguk. "Ya, saya pikir begitu."
"Saya tidak tahu bagaimana pendapat Anda, Dokter
Gerard, tapi menurut saya perempuan harusnya tahu sampai
di mana dia harus berkorban! Kalau saya jadi Nadine, saya
akan lemparkan masalahnya kepada Lennox. Lennox mesti
bekerja atau...." "Atau Nadine meninggalkannya. Begitu?"
"Hidupnya adalah miliknya, Dokter Gerard. Kalau
Lennox tidak bisa menghargainya sebagaimana seharusnya,
yah... di dunia ini toh masih banyak lelaki lain, bukan?"
"Anda, misalnya?"
Wajah lelaki Amerika itu merah padam. Kemudian
dipandangnya lawan bicaranya dengan penuh rasa harga
diri. "Benar," ujarnya. "Saya tidak malu mengakui perasaan
saya terhadap Nadine. Saya menghormati Nadine, dan
sangat dekat dengannya. Saya cuma menginginkan
kebahagiaan buatnya. Kalau saja dia bahagia bersama
Lennox, saya rela mundur dan membiarkannya bersama
Lennox." "Tapi?" http://dewi-kz.info/ 31 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yah - saya siap siaga. Kalau Nadine sewaktu-waktu
membutuhkan saya, saya ingin ada di dekatnya."
"Anda benar-benar ksatria sejati, Mr. Cope."
"Apa?" "Maksud saya, keksatriaan semacam itu mungkin cuma
hidup dalam bangsa Amerika sekarang ini! Anda sudah
senang bisa membaktikan diri kepada wanita pujaan Anda
tanpa mengharapkan balasan apa pun dari pihaknya!
Betul-betul mengagumkan! Apa yang sebenarnya bisa Anda
perbuat untuknya?" "Yah - berada di dekatnya bila dia memerlukan saya.
"Kalau saya boleh bertanya, bagaimana sikap Mrs.
Boynton terhadap Anda?"
Perlahan Jefferson Cope berkata, "Saya tidak pernah
merasa pasti akan sikapnya. Seperti saya katakan tadi, Mrs..
Boynton tidak suka bergaul dengan orang lain. Tapi terhadap
saya, dia lain; selalu sopan, dan caranya memperlakukan
saya seperti saya ini keluarganya sendiri."
"Jadi, dia merestui hubungan Anda dengan Mrs.
Lennox?" "Ya." Dokter Gerard mengangkat bahu. "Aneh."
"Pereayalah, Dokter Gerard," sahut Jefferson Cope kaku,
"hubungan saya dengan Nadine bukan hubungan yang tidak
terhormat. Kam? bersahabat."
"Oh, itu tidak saya ragukan. Cuma saja, sikap Mrs.
Boynton yang seolah merestui hubungan Anda dengan
menantunya itu sangat mengherankan saya. Tahukah Anda,
Mr. Cope, saya sangat tertarik pada kasus Mrs. Boynton ini."
http://dewi-kz.info/ 32 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia memang wanita yang luar biasa. Kuat, kepribadiannya mencolok. Elmer Boynton sangat pereaya
akan kebijaksanaan istrinya."
"Ya, begitu pereaya sampai dia merasa aman me-
ninggalkan anak-anaknya tergantung sepenuhnya pada
istrinya. Di negara saya, Mr. Cope, hal seperti itu tidak
dibenarkan oleh hukum."
Mr. Cope bangkit. "Di Amerika," katanya, "orang bebas
menentukan keinginan hatinya."
Dokter Gerard juga bangkit. Ia sama sekali tidak terkesan
oleh komentar Mr. Cope. Dokter Gerard tahu benar bahwa
di dunia ini tidak ada suatu bangsa, negara, atau individu
sekalipun yang bisa dikatakan bebas. Tapi ia tahu juga
bahwa batasan ada berbagai-bagai tingkatannya.
Malam itu ia pergi tidur dengan pikiran masih dipenuhi
cerita yang baru didengarnya mengenai keluarga Boynton.
cccdw-kzaaa 5 SARAH KING berdiri tidak jauh dari sebuah kuil - Kuil
Haram-esh-Sherif. Ia membelakangi Mesjid Kubah Batu.
Sementara itu gemericik air mancur terdengar sejuk di
telinganya. Serombongan turis lewat di dekatnya tanpa
mengusik suasana tenteram di situ.
Heran, pikir Sarah, batu besar ini pernah dijadikan tempat
penyiksaan oleh bangsa Yahudi. Kemudian Daud membelinya
dengan 600 pundi emas dan menjadikannya tempat suci. Sekarang
yang terdengar cuma ribut celoteh turis dari berbagai penjuru
dunia... Sarah menoleh. Tampak olehnya sebuah mesjid
http://dewi-kz.info/ 33 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang berdiri megah memesona. Dalam hatinya timbul
pertanyaan, mungkinkan Bait Allah akan menjadi seindah
ini tanpa mesjid itu"
Sarah mendengar bunyi langkah kaki rombongan lain,
dan tak lama kemudian tampaklah rombongan itu keluar
dari dalam mesjid. Ternyata mereka keluarga Boynton,
ditemani oleh seorang pemandu wisata Arab yang lincah.
Mrs. Boynton dituntun oleh Raymond dan Lennox. Nadine
dan Mr. Cope berjalan agak di belakang mereka, sedangkan
Carol sendirian di deretan paling belakang. Sementara mere-
ka berjalan, tak sengaja Carol melihat Sarah.
Sejenak ia tampak ragu. Lalu tiba-tiba ia berbalik dan lari
menyeberang pelataran yang memisahkan mereka. "Maaf,"
ujarnya terengah-engah. "Aku... aku merasa perlu menerangkan sesuatu kepadamu."
"Ya?" sahut Sarah.
Tubuh Carol gemetar. Wajahnya pucat. "Ini mengenai
kakakku. Waktu kau menyapanya kemarin, pasti kaupikir
dia tidak tahu aturan. Itu bukan maksudnya. Tapi, tapi... dia
tidak bisa berbuat lain. Oh, pereayalah padaku."
Sarah merasa geli. Gengsi dan seleranya serasa dija-
tuhkan. Mengapa gadis aneh ini mesti berlari-lari
menghampirinya dan minta maaf buat kakaknya yang
sombong" Komentar spontannya sudah berada di ujung lidah.
Namun segera Sarah mengubah pikirannya. Gadis yang
berdiri di hadapannya ini sungguh-sungguh tulus. Sesuatu
dalam diri Sarah menyuruhnya bertindak sebagai dokter,
mencari apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh gadis yang
ketakutan ini. "Coba ceritakan," ujarnya ramah.
http://dewi-kz.info/ 34 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia mengobrol denganmu di kereta api, kan?" tanya
Carol. Sarah mengangguk. "Ya, aku mengajaknya berea-
kap-cakap." "Oh, itu sudah pasti. Tidak mungkin sebaliknya. Tapi
kemarin itu Ray takut..." Mendadak Carol berhenti.
"Takut?" Wajah Carol yang pucat mendadak kemerah-merahan.
"Oh, aku tahu semua ini kedengaran janggal - gila. Mama -
dia kurang sehat - dan tidak suka kalau kami bergaul dengan
orang lain. Tapi aku tahu Ray - Ray ingin berkawan
denganmu." Hati Sarah tertarik mendengarnya. Belum sempat ia
mengucapkan sesuatu, Carol sudah menyambung.
"Aku tahu, yang kuceritakan ini kedengarannya aneh,
tapi... oh, kami ini memang bukan keluarga normal." Carol
memandang berkeliling seperti ketakutan. "Aku harus
pergi," bisiknya, "nanti ketahuan aku mengobrol denganmu." Sarah berkata tegas. "Apa salahnya - kalau kau memang
ingin mengobrol denganku" Kita bisa mengobrol sambil
berjalan peerlahan-lahan."
"Oh, jangan." Carol mundur. "Aku dilarang mengobrol
dengan orang lain." "Apa salahnya, sih?" tanya Sarah.
"Sungguh aku tidak boleh. Mama nanti..."
"Memang," ujar Sarah tenang, "kadang-kadang orangtua
tidak sadar anaknya sudah besar. Mereka menganggap
anaknya masih kecil dan perlu diatur. Tapi, bukan berarti si
http://dewi-kz.info/ 35 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
anak harus terus-terusan mengalah. Orang harus bisa
memperjuangkan hak-hak pribadinya."
Carol bergumam, "Kau tidak mengerti - kau sama sekali
tidak mengerti...," sambil mempermainkan jari-jari tangannya dengan gelisah.
"Memang orang sering mengalah untuk menghindari
pereekcokan. Pereekcokan memang tidak menyenangkan.
Tapi tidak ada ruginya bila cekcok itu demi memperjuangkan
kebebasan." "Kebebasan?" tanya Carol. "Kami tidak pernah bebas,
dan tidak akan pernah bebas."
"Omong kosong!" cetus Sarah.
Carol mendekat. Disentuhnya lengan Sarah. "Dengar!
Akan kujelaskan semuanya supaya kau mengerti. Sebelum
menikah, Mama - dia itu sebetulnya ibu tiriku - bekerja di
penjara sebagai sipir. Ayahku gubernur. Setelah menikah
dengan Papa, Mama meneruskan sikapnya sebagai sipir
terhadap kami. Itu sebabnya hidup kami serasa dalam
penjara!" Sekali lagi ia memandang ke sekelilingnya dengan
ketakutan. "Keburu mereka tahu. Oh, aku harus cepat-cepat
bergabung dengan mereka lagi."
Sarah menahan gadis itu waktu ia hendak lari me-
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ninggalkannya. "Sebentar, kita mesti ketemu dan ngobrol
lagi." "Tidak mungkin. Aku tak akan bisa."
"Ah, pasti bisa," ujar Sarah pasti. "Datanglah ke kamarku
setelah kau pamit tidur malam nanti. Kamarku No. 349."
Sarah melepaskan pegangannya. Carol segera melompat
dan berlari-lari kembali ke lingkungan keluarganya.
http://dewi-kz.info/ 36 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah diam memandang kepergian gadis itu. Ketika
tersadar dari lamunannya yang melayang jauh mengikuti
kepergian Carol, didapatinya Dokter Gerard berada di
sampingnya. "Selamat pagi, Miss King. Baru mengobrol dengan Carol
Boynton?" "Ya. Begini ceritanya," Sarah mengulangi obrolannya
dengan Carol. Pada suatu ketika Gerard menyela, "Oh, jadi dia itu bekas
sipir penjara" Hmm, mungkin itulah jawabannya."
"Maksudmu, itu sebabnya dia menjadi seperti tiran"
Apakah itu kebiasaannya sewaktu menjadi sipir?"
Gerard menggeleng. "Bukan begitu. Kelihatannya, ada
semacam dorongan kuat. Sifat tiraninya itu bukan timbul
karena profesinya sebagai sipir. Tetapi sebaliknya. Dia menjadi
sipir karena dia menyukai ketiranian itu sendiri. Menurut
teoriku, nafsunya untuk menguasai orang lainlah yang
mendorongnya memilih profesi itu." Wajah Gerard tampak
keruh. "Banyak hal yang pada diri seseorang itu laten sifatnya.
Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan berkuasa,
berbuat jahat, dan sebagainya. Cuma saja, keinginan-keinginan itu terpendam. Sering kali, malah
keinginan tersebut tidak disadari adanya. Tapi itu memang
sifat manusia yang menurun, Miss King. Kita menutup mata
dan menyangkal adanya nafsu macam begitu pada diri kita.
Tapi ada kalanya nafsu itu begitu kuat..."
Sarah bergidik. "Aku tahu."
"Semua itu bisa kita lihat di sekitar kita dari hari ke hari -
dalam dunia politik, dalam tingkah laku bangsa-bangsa.
http://dewi-kz.info/ 37 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Reaksi dari rasa kemanusiaan, iba, persaudaraan. Ajarannya
sering terdengar bagus. Misalnya, ajaran rezim yang
bijaksana, pemerintahan yang adil, dan sebagainya. Tapi,
bila ditinjau latar belakangnya, sama saja: kejahatan, rasa
takut. Bila dibebaskan, manusia akan mudah sekali
menunjukkan sifat-sifat aslinya: senang berbuat jahat demi
kepentingan pribadinya! Manusia tidak lain adalah hewan yang
seimbang. Dia mempunyai satu kebutuhan utama; bertahan -
mempertahankan diri. Terlalu agresif sama fatalnya dengan
diam. Dia harus mempertahankan diri! Untuk itu dia perlu
menggunakan sedikit kejahatan, kecurangan, tapi dia tidak
boleh mendewakan kejahatan itu sendiri!"
Mereka terdiam. Kemudian ucap Sarah,
"Menurutmu, apakah Mrs. Boynton termasuk orang
sadis?" "Aku hampir yakin begitu. Kupikir dia senang melihat
orang lain menderita - bukan menderita jasmani, melainkan
jiwanya! Kasus semacam ini lebih jarang terjadi dan lebih
sulit diatasi. Dia senang menguasai dan membuat orang lain
menderita." "Keterialuan," ujar Sarah.
Dokter Gerard kemudian menceritakan pereakapannya
dengan Jefferson Cope. "Dia tak sadar apa yang sebenarnya terjadi dalam
keluarga itu?" tanya Sarah.
"Mana mungkin dia tahu" Kan dia bukan psikolog?"
"Memang bukan. Dan lagi, pikirannya mungkin tidak
sebusuk pikiran kita!"
"Tepat! Dia berpikiran manis, lurus, dan sentimental
seperti kebanyakan orang Amerika. Dia pereaya segala
http://dewi-kz.info/ 38 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sesuatu itu baik, bukannya jelek. Dia tahu suasana dalam
keluarga Boynton tidak wajar, tapi toh dia masih
menganggap itu disebabkan oleh terlalu sayangnya Mrs.
Boynton kepada anak-anaknya. Sedikit pun tak terpikir
olehnya bahwa Mrs. Boynton menyalahgunakan kekuasaannya sebagai ibu."
"Ya, dan itu menyenangkan hati Mrs. Boynton!" cetus
Sarah. "Kupikir juga begitu!"
Habis kesabarannya, Sarah berkata, "Tapi kenapa mereka
tidak minggat saja" Mereka bisa, kalau mau."
Gerard menggeleng. "Kau salah. Mereka tidak bisaminggat.
Pernah melakukan eksperimen dengan ayam jago" Coba
tarik garis kapur di tanah, dan suruh seekor ayam jago
mematuk garis itu. Dia akan merasa dirinya diikat di situ.
Mengangkat kembali kepalanya pun dia tidak bisa. Begitu
pula halnya anak-anak malang keluarga Boynton itu. Si ibu
bekerja keras buat mereka sejak mereka masih kecil-kecil.
Dominasi si ibu sudah merasuk ke dalam jiwa mereka. Si ibu
seolah menghipnotis mereka, memaksa mereka untuk tidak
dapat tidak menuruti perintahnya. Kebanyakan orang akan
mengatakan mustahil - tapi kau dan aku setidaknya tahu
lebih banyak. Si ibu telah membuat anak-anaknya merasa
mutlak tergantung kepadanya. Sudah terlalu lama mereka
mengeram dalam penjara, sampai-sampai bila pintu penjara
itu terbuka pun, mereka tidak akan ambil peduli! Paling
tidak, ada seorang di antara mereka yang sudah tidak ingin
bebas lagi! Lama-lama, mereka semuanya akan begitu - takut
menghadapi kebebasan!"
"Lalu bagaimana kalau Mrs. Boynton mati?" tanya Sarah
logis. http://dewi-kz.info/ 39 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gerard mengangkat bahu. "Tergantung kapan matinya.
Kalau sekarang - yah, mungkin belum terlalu terlambat.
Raymond dan Carol masih muda. Mereka masih bisa
menjadi manusia normal. Lennox, kelihatannya dia sudah
terlalu jauh terpengaruh. Dia sudah seperti orang yang tak
punya harapan - sikapnya pasrah begitu saja."
Lagi-lagi Sarah merasa tidak sabar. "Mestinya istrinya
berbuat sesuatu. Dia harus menolong suaminya!"
"Siapa tahu dia sudah mencoba - tapi gagal."
"Bagaimana pendapatmu mengenai istri Lennox" Apakah
dia juga dikuasai oleh ibu mertuanya?"
Gerard menggeleng. "Tidak. Kupikir Mrs. Boynton tidak
bisa menguasai istri Lennox. Itulah sebabnya diam-diam dia
sangat membenci menantunya. Lihat saja cara Mrs. Boynton
melihatnya." Dahi Sarah berkerut. "Aku tidak mengerti - apakah istri
Lennox tidak tahu yang sebenarnya terjadi dalam keluarga
suaminya?" "Kupikir tahu."
"Hmmm," ujar Sarah. "Satu-satunya jalan, si ibu mesti
disingkirkan! Caranya gampang. Masukkan saja sedikit
arsenik dalam tehnya." Lalu tambahnya mendadak, "Lalu,
bagaimana pendapatmu mengenai si kecil - maksudku, gadis
berambut merah itu?"
Dahi Gerard ganti berkerut. "Aku tidak tahu. Anak itu
aneh sekali. Katanya, Ginevra Boynton itu anak kandung
Mrs. Boynton." "Ya. Mungkinkah karena Ginevra itu anaknya sendiri lalu
sikap Mrs. Boynton jadi lain terhadapnya?"
http://dewi-kz.info/ 40 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perlahan Gerard berkata, "Kupikir, orang seperti Mrs.
Boynton tidak akan peduli lagi siapa korbannya. Dia tidak
peduli apakah itu orang yang paling disayanginya
sekalipun." Sebentar Gerard diam. Lalu katanya, "Kau orang
Kristen?" Perlahan Sarah menjawab, "Aku sendiri tak tahu. Aku
belum pernah menganggap diriku beragama apa pun. Tapi
sekarang ini... oh, aku jadi bimbang. Aku merasa... aku
merasa kalau aku bisa menyapu bersih gedung-gedung ini,
semua sekte, dan pereekcokan sengit di antara gereja Kristen
sendiri - mungkin aku bisa menyaksikan tubuh Kristus yang
damai duduk di atas keledai menuju Jerusalem, dan
menaruh kepereayaan pada-Nya."
Gerard berkata dengan suara dalam, "Paling tidak, aku
sendiri pereaya pada salah satu ajaran Kristus, Kebahagiaan
ada dalam kesederhanaan! Aku Dokter. Aku tahu betul
bagaimana ambisi - untuk meraih keberhasilan, untuk
memperoleh kekuasaan - bisa menyebabkan penyakit pada
jiwa manusia. Kalau ambisi itu terpenuhi, manusianya
menjadi sombong, kasar, dan ingin lebih puas lagi. Bila tidak
terwujud - oh! Bila ambisi seseorang tidak pernah terwujud,
cuma rumah sakit jiwalah yang bisa memberi predikat
kepadanya! Rumah sakit jiwa itu isinya orang-orang yang
tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya cuma
tergolong kaum yang cukupan saja, atau bahkan yang
kekurangan; karenanya, mereka lalu menciptakan jalan buat
melarikan diri dari kenyataan, dan menutup diri terhadap
hidup untuk selama-lamanya!"
Tiba-tiba Sarah nyeletuk, "Sayang. Coba Mrs. Boynton
dimasukkan ke rumah sakit jiwa."
http://dewi-kz.info/ 41 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gerard menggeleng. "Tempatnya bukan di situ. Yang di
situ cuma mereka yang gagal. Mrs. Boynton lebih gawat lagi!
Dia termasuk yang berhasil! Impiannya sudah terwujud!"
Sarah bergidik. "Mestinya yang seperti ini tidak terjadi!"
cccdw-kzaaa 6 SARAH bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mungkinkah
Carol Boynton datang seperti yang dijanjikan" Hati kecilnya
masih ragu. Ia kuatir Carol mengalami reaksi kejiwaan yang
keras setelah setengah mengeluarkan isi hatinya pagi tadi.
Walaupun begitu, Sarah bersiap-siap juga. Dikenakannya
kimono satin birunya. Lalu dikeluarkannya kompor listrik
kecil dan dijerangnya air.
Hampir Sarah menerima kenyataan bahwa Carol tidak
mungkin datang (hari sudah lewat jam satu malam), dan
pergi tidur. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamarnya.
Sarah membukakan, dan mundur sedikit, mempersilakan
Carol masuk. "Kupikir kau sudah tidur...."
Sarah bersikap biasa-biasa saja. "Oh, tentu saja belum.
Kan aku menunggumu. Ayo, silakan minum tehnya. Teh
Lapsang Souchong asli, lho." Sarah membawakan secangkir
teh untuk Carol. Mula-mula Carol gelisah dan kebingungan. Kini
diterimanya cangkir teh dan biskuit yang ditawarkan Sarah,
dan ia pun tampak sedikit tenang.
"Begini kan enak," ujar Sarah sambil tersenyurn. Carol
http://dewi-kz.info/ 42 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tampak agak kaget. "Ya," sahutnya ragu.
"Seperti pesta tengah malam di asrama sekolah saja, ya?"
lanjut Sarah. "Oh, kau tak pernah sekolah?"
Carol menggeleng. "Kami tidak pernah pergi dari
rumah." "Jadi, kau sama sekali tidak pernah pergi ke mana-mana?"
"Tidak. Sejak kecil kami semua tinggal di rumah terus.
Baru kali inilah kami bepergian."
"Wah, pasti sangat menyenangkan kalau begitu."
"Oh, ya. Rasanya seperti mimpi saja."
"Mengapa ibumu tiba-tiba ingin mengajak kalian
bepergian?" Mendengar nama Mrs. Boynton disebutkan, Carol
terkesiap. Cepat Sarah berkata, "Kebetulan aku ini calon dokter.
Baru saja aku mendapat gelar sarjana muda kedokteran.
Ibumu - ibu tirimu - sangat menarik perhatianku. Aku
menganggapnya sebagai kasus penyakit yang menarik, itu
maksudku." Carol bengong. Jelas sekali hal semacam itu belum pernah
terpikirkan olehnya. Sarah tahu itu, dan sengaja mengatakan
kenyataan itu. Bagi anak-anaknya, Mrs. Boynton merupakan
semacam figur yang berpengaruh kuat dan menjijikkan.
Sarah berniat membuang jauh-jauh pikiran semacam itu.
"Ya," lanjutnya. "Ada semacam penyakit tertentu kalau
orang dihinggapi penyakit ini, sifatnya jadi otokratis,
maunya apa-apa dikerjakan sesuai perintahnya. Orang
seperti itu sukar sekali disembuhkan."
http://dewi-kz.info/ 43 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Carol meletakkan cangkirnya. "Oh," serunya, "lega
rasanya mengobrol seperti ini denganmu. Mungkin kau tak
pereaya, tapi sungguh aku dan Ray merasa... yah, sepertinya
kami ini gila atau hampir gila. Terus terang, kami merasa
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
telah merencanakan sesuatu yang gila."
"Bicara dengan orang lain memang sering meringankan
perasaan," uJar Sarah. "Ngobrol dengan keluarga sendiri
setiap hari terus-terusan cenderung membuat orang jadi
panasan." Lalu, dengan tidak mengubah nada suaranya,
Sarah bertanya, "Kalau kau tidak betah tinggal di rumah
terus-terusan, mengapa kau tidak lari saja dari rumah,
misalnya?" Carol terkejut. "Oh, tentu saja tidak! Mana mungkin"
Mama pasti melarang!"
"Dia tidak berhak menghalang-halangimu," Sarahberkata
lembut. "Kau sudah cukup dewasa."
"Ya. Umurku dua puluh tiga."
"Nah, kan?" "Meskipun begitu, aku tidak tahu - maksudku, aku tidak
tahu ke mana aku mesti pergi atau apa yang mesti
kulakukan," ujar Carol kebingungan. "Tahukah kau,"
lanjutnya, "uang saja kami tak punya."
"Kau tak punya kawan sama sekali?"
"Kawan" Oh, tidak sama sekali. Kami tidak pernah kenal
siapa-siapa!" "Jadi, tak seorang pun di antara kalian pernah berpikir
untuk melarikan diri dari rumah?"
"Tidak. Kami tidak bisa begitu."
Sarah mengganti topik pembicaraan. Ia merasa iba
http://dewi-kz.info/ 44 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melihat Carol kebingungan begitu. Katanya, "Kau sayang
pada ibu tirimu?" Perlahan Carol menggeleng. Ia berbisik dengan suara
pelan ketakutan, "Aku benci dia. Ray juga... Kaml sering
berharap dia cepat mati."
Sekali lagi Sarah mengalihkan topik pembicaraan, "Coba
ceritakan mengenai kakak sulungmu."
"Lennox" Aku tidak mengerti apa yang terjadi pada diri
Lennox. Belakangan ini dia jarang sekali bicara. Kerjanya
melamun dan berjalan mondar-mandir. Nadine sangat kuatir
melihat keadaannya."
"Kau suka pada kakak iparmu?"
"Ya. Nadine beda. Dia selalu manis. Tapi dia sedih."
"Memikirkan kakakmu?"
"Ya." "Mereka sudah lama menikah?"
"Empat tahun." "Mereka tinggal serumah dengan kalian?"
"Ya." Sarah bertanya, "Apakah kakak iparmu suka hidup
begitu?" "Tidak." Sejenak hening menyelimuti mereka berdua.
Kemudian kata Carol, "Empat tahun yang lalu pernah
terjadi keributan. Seperti sudah kuceritakan, tak seorang pun
di antara kami pernah pergi ke luar rumah. Paling-paling
cuma sampai halaman. Tapi Lennox pernah. Dia keluar
pada malam hari. Dia pergi ke tempat dansa. Mama marah
sekali waktu beliau tahu. Setelah itu Mama menyuruh
http://dewi-kz.info/ 45 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nadine tinggal di rumah kami. Nadine masih sepupu jauh
Papa. Dia miskin, dan waktu itu sedang sekolah di sekolah
perawat. Nadine tinggal sebulan di rumah kami. Senang
sekali rasanya waktu itu - ada orang lain tinggal bersama
kami! Dia jatuh cinta pada Lennox, Lennox pun begitu.
Mama bilang, mereka mesti cepat-cepat kawin dan tinggal
serumah dengan kami."
"Nadine mau?" Carol ragu. "Kelihatannya Nadine tidak terlalu kepingin.
Tapi dia tidak bilang apa-apa. Setelah beberapa lama, dia
ingin pergi dari situ - bersama-sama Lennox, tentunya."
"Tapi mereka tidak pergi?" tanya Sarah.
"Tidak. Mama tak mau tahu."
"Kupikir," tambah Carol, "sejak itu Mama jadi tidak suka
pada Nadine. Nadine orangnya aneh. Pikirannya tidak bisa
ditebak. Dia ingin membantu Jinny, tapi Mama tidak
senang." "Jinny itu siapa" Adikmu yang bungsu?"
"Ya. Nama sebenarnya Ginevra."
"Dia sendiri bagaimana" Bahagiakah hidupnya?"
Carol menggeleng ragu. "Akhir-akhir ini Jinny ber-
ubah. Aku tidak bisa mengerti dia. Dari dulu dia memang
agak lemah, dan Mama selalu meributkan hal itu. Akibatnya
keadaan Jinny lebih buruk. Belakangan ini Jinny sering
aneh-aneh. Kadang-kadang aku sampai ketakutan. Dia... dia
sering tidak menyadari apa yang sedang dilakukannya."
"Sudah dibawa ke dokter?"
"Belum. Nadine sudah mengusulkan begitu. Tapi Mama
menolak, dan Jinny jadi histeris. Dia berteriak-teriak.
http://dewi-kz.info/ 46 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Katanya dia tidak mau ke dokter. Tapi, oh, aku benar-benar
kuatir akan keadaannya." Mendadak Carol berdiri. "Sudah
waktunya kau istirahat. Terima kasih banyak kau mau
mengundangku dan mengajakku ngobrol begini. Kau pasti
menganggap keluargaku aneh, kan?"
"Oh, setiap orang sesungguhnya punya keganjilan," hibur
Sarah. "Kapan-kapan datanglah lagi. Ajak kakakmu!"
"Sungguh?" "Ya. Kita bikin semacam komplotan rahasia - begitu.
Nanti kukenalkan kau pada seorang kawanku. Dokter
Gerard namanya." Wajah Carol bersemu merah. "Oh, alangkah senangnya.
Mudah-mudahan Mama tidak tahu!"
"Bagaimana Mama-mu bisa tahu" Nah, selamat tidur,
Carol. Sampai ketemu besok - jamnya sama?"
"Oh, ya. Lusa mungkin kami sudah tidak di sini lagi."
"Kalau begitu kita pastikan saja harinya besok, ya" jadi,
sampai besok!" Carol menyelinap keluar dari kamar Sarah. Per-
lahan-lahan ditelusurinya koridor. Kamarnya sendiri ada di
lantai atas. Sesampainya di sana, dibukanya pintu, tetapi ia
seolah terpaku di muka pintu. Mrs. Boynton sedang duduk di
kursi dekat perapian, mengenakan kimono merahnya.
"Oh," Carol terkesiap.
Sepasang mata hitam menatapnya tajam. "Dari mana
kau, Carol?" "Aku... aku..."
"Dari mana?" tanya Mrs. Boynton dengan suara parau
http://dewi-kz.info/ 47 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang lembut tapi bernada mengancam. Suaranya selalu
mengecutkan hati Carol. "Dari tempat Miss King-Sarah King."
"Oh, gadis yang bicara pada Raymond kernarin itu?"
"Ya, Ma." "Kau janji mau ketemu dia lagi?"
Bibir Carol komat-kamit. Ia mengangguk mengiyakan.
"Kapan?" "Besok malam." "Kau tak boleh menemuinya lagi. Mengerti?"
"Ya, Ma." Dengan susah payah Mrs. Boynton berusaha bangkit dari
kursi yang didudukinya. Spontan Carol menghampiri ibunya
dan menolongnya berdiri. Perlahanlahan Mrs. Boynton
berjalan kembali ke kamarnya dengan bantuan tongkat.
Sebelum keluar, dipandangnya anak gadisnya yang
ketakutan sekali lagi. "Kau tak boleh berhubungan lagi dengan Miss King itu.
Mengerti?" "Ya, Ma." "Ulangi." "Aku tidak boleh berhubungan lagi dengan Miss King. "
"Bagus." Mrs. Boynron keluar sambil menutup pintu.
Tubuh Carol terasa lemah lunglai. Dijatuhkannya dirinya
di ranjang, dan mendadak gadis itu menangis terisak-isak
sambil menahan raungannya.
http://dewi-kz.info/ 48 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rasanya baru saja ia menyaksikan pemandangan indah di
depan matanya - pemandangan menyegarkan: sinar
matahari, pepohonan, dan bunga-bungaan.... Tapi sekonyong-konyong tembok hitam itu kembali mengurungnya.... cccdw-kzaaa 7 "BOLEH mengganggu sebentar?"
Nadine Boynton menoleh kaget. Pandangannya bertemu
dengan wajah seorang perempuan muda yang belum pernah
dikenalnya. "Oh, tentu saja." Namun, tanpa disadarinya, sambil
berkata begitu ia melirik ke belakangnya.
"Namaku Sarah King," ujar perempuan muda tadi.
"Oh ya?" "Mrs. Boynton, ada sesuatu yang ingin kukatakan
padamu. Mungkin kau heran, tapi aku mengobrol lama
sekali dengan adik iparmu kemarin malam."
Ada semacam bayangan yang mengganggu ketenangan
wajah Nadine Boynton. "Kau bicara dengan Ginevra?"
"Bukan. Bukan Ginevra - tapi Carol."
Bayangan tadi hilang. "Oh, jadi kau mengobrol dengan
Carol." Kedengarannya Nadine Boynton senang, tapi sangat
terkejut. "Bagaimana caranya?"
Jawab Sarah, "Dia main ke kamarku - malam-malam."
Dilihatnya alis Nadine Boynton terangkat. Lalu tambahnya
http://dewi-kz.info/ 49 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
malu-malu, "Pasti kau menganggap semua ini aneh."
"Ah, tidak," ujar Nadine. "Aku senang. Sungguh, amat
senang mendengarnya. Carol pasti senang punya teman
mengobrol." "Ya. Kami berdua sangat cocok." Hati-hati Sarah
memilih kata-katanya. "Sebetulnya kami malah janjian
bertemu lagi keesokan malamnya."
"Ya?" "Tapi Carol tidak datang."
"Oh ya?" Suara Nadine sejuk. Wajahnya yang begitu
tenang tidak mengekspresikan apa pun.
"Ya. Kemarin kulihat dia di lobi. Waktu kusapa, dia tidak
menyahut. Cuma sebentar memandangku, lalu buru-buru
pergi." "Oh." Sulit rasanya Sarah hendak melanjutkan kata-katanya.
Tetapi Nadine segera berkata, "Maafkan - Carol agak
penggugup." Hening. Sarah memberanikan diri, "Mrs. Boynton, aku
kebetulan calon dokter. Menurutku, tak baik adik iparmu itu
terlalu mengisolasikan diri dari orang lain."
Nadine Boynton memandang Sarah, "Oh, jadi kau dokter
- tentu saja." "Kau mengerti maksudku?" tanya Sarah mendesak.
Nadine menundukkan kepala. Ia tampak berpikir. "Kau
benar tentunya. Tapi situasinya sulit. Kesehatan ibu
mertuaku buruk sekali, dan dia mempunyai semacam
kelainan - tak suka bila ada orang lain masuk ke dalam
http://dewi-kz.info/ 50 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lingkungan keluarganya."
"Tapi Carol sudah dewasa," bantah Sarah.
Nadine Boynton menggeleng. "Belum. Fisiknya sudah
dewasa, tapi pikirannya belum. Kalau kau mengobrol
dengannya, kau pasti tahu itu. Dalam keadaan darurat,
sikapnya seperti anak kecil yang ketakutan."
"Mungkinkah itu yang terjadi" Maksudku, mungkinkah
Carol jadi ketakutan?"
"Menurutku, Miss King, ibu mertuaku melarang Carol
berhubungan lagi denganmu."
"Dan Carol mengalah?"
Perlahan Nadine berkara, "Kau bisa membayangkan dia
berlaku sebaliknya?"
Mata kedua perempuan itu berpandang-pandangan. Sarah
merasa, di balik kedok yang tampaknya biasa-biasa saja itu,
mereka sama-sama mengerti persoalannya. Sarah merasa
Nadine tahu duduk perkaranya. Tapi jelas ia tak bersedia
membicarakannya. Hati Sarah kecut. Malam itu, ketika Carol meninggalkan
kamamya, ia merasa telah memenangkan setengah
pertarungannya. Dengan pertemuan rahasia seperti itu, ia
bermaksud menghimbau Carol untuk melawan - ya, juga
Raymond. (Bukankah Raymond
yang selama ini dipikirkannya") Tapi dalam ronde
pertama pertarungan itu ternyata ia telah dikalahkan mutlak
oleh raksasa bermata jahat itu. Carol menyerah tanpa
perjuangan. "Semuanya itu salah!" seru Sarah.
Nadine tidak menjawab. Sikap Nadine bagaikan sebuah
http://dewi-kz.info/ 51
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan dingin yang ditempelkan pada hatinya. Pikirnya,
perempuan ini lebih tahu kemustahilannya. Dia hidup di
dalamnya! Pintu lift terbuka. Mrs. Boynton muncul dari dalamnya. Ia
menyandarkan diri pada tongkat, sedangkan Raymond
menuntunnya di sisi lain.
Sarah terkesiap. Dilihatnya mata perempuan itu beralih
dari dirinya kepada Nadine, dan kemudian kembali lagi. Ia
telah siap melihat kebencian dalam mata itu. Tapi ia
sungguh tidak siap melihat pandangan kemenangan dan
kesenangan atas kemenangan itu... Sarah cepat-cepat pergi.
Nadine menghampiri mereka berdua.
"Jadi, kau di sini, Nadine," ujar Mrs. Boynton. "Aku
ingin duduk sebentar sebelum kita pergi."
Mereka menuntunnya dan membantunya duduk di
sebuah kursi bersandaran tinggi. Nadine duduk di
sebelahnya. "Siapa yang mengobrol denganmu tadi, Nadine?"
"Miss King." "Oh ya. Gadis yang menyapa Raymond beberapa waktu
lalu. Nah, Ray, mengapa kau tidak pergi dan mengobrol
dengannya" Kulihat dia berdiri dekat meja tempat majalah."
Bibir perempuan itu tersenyum jahat ketika memandang
Raymond merah padam. Ia membuang muka dan
menggumamkan sesuatu. "Apa katamu, Nak?"
"Aku tak ingin ngobrol dengannya."
"Ya. Kupikir begitu. Kau tak akan bicara dengannya. Kau
http://dewi-kz.info/ 52 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tak akan bisa, betapapun inginnya kau!" Perempuan itu
terbatuk "Aku mulai bisa menikmati perjalanan ini, Nadine.
Oh, ditukar dengan apa pun aku tak mau!"
"Oh." Suara Nadine tanpa ekspresi.
"Ray." "Ya, Ma." "Ambilkan kertas tulis dari meja di sudut itu."
Raymond bangkit dengan patuhnya. Nadine mengangkat
wajahnya. Dipandangnya ibu mertuanya. Mrs. Boynton
duduk tegak. Daun hidungnya kembang-kempis penuh
kepuasan. Ray lewat dekat Sarah. Sarah menoleh. Wajahnya
penuh harap. Harapan itu segera hilang ketika Raymond
cuma berlalu, mengambil beberapa helai kertas, dan kembali
kepada ibunya. Beberapa tetes keringat membasahi dahinya pada waktu
pemuda itu menyerahkan kertas tulis yang baru diambilnya
kepada Mrs. Boynton. Sangat lembut Mrs. Boynton bergurnam, "Ah."
Kemudian dilihatnya mata Nadine menatapnya. Pandangan menantunya itu tiba-tiba saja membuatnya
marah. "Di mana Mr. Cope hari ini?" tanyanya.
Nadine menundukkan wajahnya lagi. Dengan suaranya
yang lembut ia menjawab, "Aku tak tahu. Sepagian dia
belum kelihatan." "Aku suka lelaki itu," ujar Mrs. Boynton. "Kita mesti
sering-sering menemuinya. Kau suka, kan?"
"Ya," sahut Nadine. "Aku pun sangat menyukainya.
http://dewi-kz.info/ 53 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa Lennox akhir-akhir ini" Kelihatannya dia jadi
pendiam. Kalian tidak bertengkar, kan?"
"Tidak. Mengapa mesti bertengkar?"
"Aku cuma ingin tahu. Biasanya suami-istri ada kalanya
bertengkar, tidak cocok satu sama lain. Mungkin kau akan
merasa lebih senang tinggal di rumah sendiri?"
Nadine tidak menjawab. "Bagaimana pendapatmu" Kau tertarik punya rumah
sendiri?" Nadine menggeleng. Katanya sambil tersenyum,
"Kupikir itu tak akan menarik buatmu, Mama."
Mata Mrs. Boynton berkilat-kilat. Dengan tajam dan
sengit katanya, "Kau selalu melawanku."
Nadine menyahut datar, "Sayang Mama berpendapat
begitu." Mrs. Boynton berpegang pada tongkatnya. Wajahnya
tiba-tiba menjadi keungu-unguan. Dengan nada suara
berubah katanya, "Aku lupa membawa obat tetes. Tolong
ambilkan, Nadine." "Tentu." Nadine bangkit dan menuju lift. Mrs. Boynton
mengamatinya. Sementara itu Raymond duduk diam, pada
matanya tereermin kesedihan hatinya.
Nadine pergi ke atas, dan setelah melewati beberapa
koridor, sampai ke kamar mereka. Lennox sedang duduk di
dekat jendela. Tangannya memegang buku, tapi ia tidak
membaca. Mendengar Nadine masuk, ia pun berdiri. "Halo,
Nadine." "Aku mau ambil obat tetes Mama. Ketinggalan katanya."
http://dewi-kz.info/ 54 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nadine masuk ke kamar Mrs. Boynton. Ia mengambil
sebuah botol dan menuangkan isinya ke dalam gelas ukur.
Dengan teliti Nadine mengukur dosisnya, kemudian
mencampurnya dengan air. Waktu melewati ruangan tempat
Lennox duduk tadi, Nadine berhenti, "Lennox."
Lennox tidak segera menjawab. Panggilan itu seolah
datang dari tempat yang jauh sekali. Baru beberapa saat
kemudian ia menyahut, "Maaf - kau bilang apa?"
Nadine meletakkan gelas yang dibawanya perlahan-lahan
di atas meja. Kemudian dihampirinya Lennox.
"Lennox, lihatlah matahari di luar sana. Lihatlah
kehidupan. Indah. Kita pun bisa berada di sana - bukan
cuma melihat dari balik jendela."
Hening. Kemudian Lennox berkata, "Maaf. Maksudmu, kau ingin
keluar?" Cepat Nadine menjawab, "Ya, aku ingin pergi keluar
bersamamu - ke luar sana, ke tempat yang disinari matahari,
ke kehidupan bahagia, dan hidup berdua denganmu."
Lennox menyandarkan dirinya kembali.
"Nadine, sayangku, mestikah kita ulang semua ini lagi?"
"Ya, harus. Ayolah kita pergi dan hidup sendiri."
"Mana mungkin. Kita tak punya uang."
"Uang bisa kita cari."
"Mana mungkin" Apa yang bisa kita lakukan" Aku tidak
dididik buat bekerja. Kita tak mungkin bisa hidup sendiri."
"Baiklah. Aku akan mencari uang buat kita berdua."
http://dewi-kz.info/ 55 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oh, sekolahmu saja tidak lulus. Tak ada harapan-mustahil!" "Tidak. Yang tidak berharapan dan mustahil adalah
kehidupan kita sekarang ini."
"Kau tak tahu apa yang kauucapkan, Nadine. Mama
sangat baik kepada kita berdua. Beliau memberikan
kemewahan pada kita."
"Ya, tapi tidak kebebasan. Lennox, beranikanlah dirimu.
Ikutlah denganku, hari ini."
"Nadine, kau gila."
"Aku tidak gila. Aku seratus persen waras. Aku cuma
menginginkan kehidupan bebas bersamamu dalam terangnya
sinar matahari - bukan dalam kungkungan perempuan tua
yang seperti tiran dan senang melihat anaknya tidak
bahagia." "Memang mungkin Mama agak otokratis ......
"Ibumu gila! Dia tidak waras!"
Lennox menyahut lembut, "Itu tidak benar. Mama sangat
pandai." "Mungkin - memang pandai."
"Nadine, dia tak akan hidup selamanya. Umurnya sudah
enam puluh lebih, dan kesehatannya pun sudah begitu
menurun. Kalau Mama meninggal, uang peninggalan Papa
akan diberikan kepada kita semuanya. Kau ingat kan, Mama
pernah membacakan surat wasiatnya?"
"Pada waktu dia mati," ujar Nadine, "semuanya sudah
terlambat." "Teriambat?" http://dewi-kz.info/ 56 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terlambat buat berbahagia, Lennox."
Lennox bergumam, "Terlambat buat berbahagia."
Tiba-tiba ia bergidik. Nadine mendekatinya. Didekapnya bahu lelaki itu.
"Lennox, aku sayang padamu. Tapi aku - oh, ada
permusuhan antara ibumu dan aku. Siapa yang akan
kaubela" Dia atau aku?"
"Kau - kau!" "Kalau begitu, turuti permintaanku."
"Itu tak mungkin!"
"Tidak. Bukan tidak mungkin. Pikir, Lennox, kita bisa
punya anak." "Mama ingin kita punya anak. Baru-baru ini Mama bilang
begitu." "Aku tahu. Tapi aku tak mau melahirkan anak buat
dibesarkan dalam lingkungan seperti ini. Ibumu bisa saja
memengaruhimu, tapi ingat - dia tidak akan bisa
memengaruhiku." Lennox bergumam, "Kadang-kadang kau membuatnya
marah, Nadine. Itu tidak baik."
"Dia marah cuma karena dia tahu bahwa dia tidak bisa
memengaruhi atau mendikteku."
"Aku tahu kau selalu ramah dan lembut terhadapnya.
Kau manis sekali, Nadine. Kau terlalu baik buatku. Dari
dulu. Waktu kau bilang mau kukawini, rasanya seperti
mimpi saja." Perlahan Nadine berkata, "Aku salah - kawin denganmu."
http://dewi-kz.info/ 57 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, kau salah," ujar Lennox putus asa.
"Bukan begitu maksudku. Seandainya sebelum aku mau
kaukawini, aku mengajukan syarat supaya kau mau lari dari
rumah bersamakul aku yakin kau mau... Aku mengerti
kemauan ibumu waktu itu." Nadine diam. Kemudian
katanya, "Jadi, kau tak mau pergi bersamaku" Yah, aku tak
berhasil membujukmu. Tapi ingat, Lennox, aku bebas pergi
ke mana pun aku mau! Kupikir.. kupikir, aku akan p ergi...."
Lennox memandangnya ragu. Untuk pertama kalinya,
jawabannya datang segera, seolah kecepatan berpikirnya
dipacu. Katanya terbata-bata, "Tapi ... tapi... tak mungkin
kau melakukannya. Mama ... Mama tidak akan mengizinkan." "Dia tidak bisa menghalang-halangiku."
"Kau tidak punya uang."
"Aku bisa cari uang, pinjam, minta, atau malah
mencurinya. ingat, Lennox, ibumu tak punya kekuasaan apa
pun terhadapku! Aku bebas pergi atau tinggal di sini
semauku. Aku mulai merasa sudah terlalu lama kehidupan
seperti ini kulalui."
"Nadine, jangan tinggalkan aku... jangan tinggalkan
aku...." Nadine memandangnya iba. "Jangan tinggalkan aku, Nadine," pinta Lennox seperti
anak kecil. Cepat Nadine membuang muka supaya Lennox tidak
melihat kepedihan di matanya. Ia berlutut di samping
suaminya. "Makanya, Lennox - ayo, ikutlah denganku.
Pereayalah, kau bisa, asal mau."
http://dewi-kz.info/ 58 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lennox melepaskan diri darinya. "Aku tak bisa. Aku tak
bisa! Sudah kubilang. Aku tak punya - oh, Tuhan, tolonglah
hamba - aku tak punya keberanian...."
cccdw-kzaaa 8 DOKTER Gerard memasuki kantor sebuah biro
perjalanan, dan di dalamnya bertemu dengan Sarah.
Sarah menoleh. "Oh, selamat pagi. Aku sedang
membereskan rencana perjalananku ke Petra. Baru saja
kudengar kau juga akan pergi akhirnya."
"Ya kupikir waktunya masih cukup."
"Senang sekali, kalau begitu."
"Rombongannya besar atau kecil, ya?"
"Karanya, kita cuma bersama dua wanita lain. Satu
mobil." "Oh, bagus kalau begitu," ujar Gerard mengangguk.
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kemudian ia mendapat giliran dilayani.
Sambil memegang surat-surat perjalannya, Gerard keluar
mengiringi Sarah. Pagi itu udara cerah, dan angin bertiup
sejuk. "Bagaimana kabarnya keluarga Boynton?" tanya Dokter
Gerard. "Tiga hari terakhir ini aku ikut tur ke Betlehem dan
Nazaret." Pelan-pelan, dan dengan agak segan, Sarah menceritakan
kegagalannya menjalin hubungan dengan mereka. "Aku
gagal," ujar Sarah menutup ceritanya. Dan hari ini mereka
http://dewi-kz.info/ 59 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah akan pergi." "Ke mana?" "Aku tak tahu," jawab Sarah jengkel. "Aku merasa telah
bertindak bodoh." "Dalam hal apa?"
"Mengurusi orang lain."
Gerard mengangkat bahu. "Itu sih perkara pendapat.
"Maksudmu, pendapat orang mengenai perlu tidaknya
mencampuri urusan orang lain?"
"Ya." "Kau sendiri?" Lelaki Prancis itu keliharan senang. "Kalau kau
menanyakan apakah aku punya kebiasaan mencampuri
urusan orang lain, jawabnya tidak."
"Kalau begitu kau menganggapku sudah mencampuri
urusan mereka?" ' "Tidak. Tidak. Kau salah mengerti," Gerard berkata cepat
dan bersemangat. "Kupikir, masalahnya begini: apakah
orang, kalau dia melihat ada suatu kesalahan diperbuat
orang lain, harus berusaha membetulkan" Dalam hal ini, ikut
campur seseorang mungkin berakibat baik tapi bisa juga
malah lebih mencelakakan! Tak mungkin kita membuat
hukum dalam hal ini. Mungkin ada beberapa orang yang
pandai dalam mencampuri urusan orang lain dan mereka
berhasil membenarkan apa yang semula salah! Tapi ada juga
orang yang kurang mampu. Orang yang demikian, lebih baik
membiarkan saja masalahnya seperti adanya. Belum lagi
faktor umur. Orang-orang muda umumnya sangat ideal -
pemikiran mereka biasanya lebih teoretis ketimbang praktis.
http://dewi-kz.info/ 60 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka belum pernah mengalami bahwa fakta seringkali
bertentangan dengan teori. Kalau orang pereaya pada diri
sendiri dan yakin akan kebenaran tindakannya, biasanya dia
bisa mencapai sesuaru yang berguna! (Sayangnya, kebalikannyalah yang sering terjadi!) Sebaliknya, orang
orang setengah baya biasanya berpengalaman mereka
umumnya sudah mengalami bahwa ikut campur bisa
berakibat baik maupun buruk. Mereka tahu pula bahwa
akibat buruk lebih sering dialami daripada yang baik. Karena
pengalamannya itulah mereka mengambil jalan bijaksana
tidak mau ikut campur! Jadi, hasilnya sama saja si pemuda
yang tulus bisa mengakibatkan baik dan buruk, sedangkan si
tua tidak mengakibatkan kebaikan dan juga tidak
keburukan!" "Itu namanya tidak membantu," bantah Sarah.
"Bisakah seseorang menolong yang lain" Itu urusanmu,
bukan urusanku." "Maksudmu, kau tak akan berbuat sesuatu sama sekali
untuk keluarga Boynton?"
"Tidak. Aku tak akan punya peluang untuk berhasil
dalam hal ini." "Kalau begitu, bagiku pun tak ada kemungkinannya?"
"Untukmu, mungkin ada."
"Mengapa" "Karena kau punya kualifikasi khusus. Kemudaan dan
seksmu mempunyai daya tarik sendiri."
"Seks" Oh."
"Orang selalu kembali pada seks, bukan" Kau gagal
membantu gadis itu. Tapi itu bukan berarti kau akan gagal
http://dewi-kz.info/ 61 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
juga membantu kakaknya. Yang barusan kauceritakan
padaku (yang diceritakan Carol padamu) dengan jelas
menunjukkan satu-satunya tantangan bagi kekuasaan Mrs.
Boynton. Putra sulungnya, Lennox, menentangnya dalam
dorongan kelaki-lakian mudanya. Dia diam-diam keluar
rumah, pergi ke tempat dansa. Keinginan seorang lelaki
berkawankan perempuan, lebih kuat daripada kekuatan
hipnotis. Tapi Mrs. Boynron menyadari kekuatan seks.
(Dalam kariernya, dia pasti sering melihat betapa besarnya
kekuatan itu.) Diatasinya masalah itu dengan pintarnya -
seorang gadis cantik tapi miskin diundangnya ke rumah
mereka, kemudian mereka cepat-cepat dikawinkan. Dengan
begitu, dia mendapatkan seorang budak lagi."
Sarah menggeleng. "Tapi istri Lennox bukanlah budak."
Gerard mengangguk. "Bukan. Mungkin bukan. Ku pikir,
karena orangnya kelihatan pendiam dan jinak, Mrs. Boynton
tidak mengira bahwa dia mempunyai sifat, kepfibadian, dan
kemauan tertentu. Pada waktu itu Nadine masih terlalu
muda untuk menyadari keadaan sebenarnya. Tapi sekarang
sudah terlambat." "Pikirmu dia sudah menyerah?"
Dokter Gerard menggeleng ragu. "Seandainya dia punya
suatu rencana pun, tak akan ada orang yang tahu. Aku
melihat ada kemungkinan-kemungkinan dalam hubungannya dengan Cope. Lelaki itu pencemburu - dan
kecemburuan merupakan kekuatan tersendiri. Mungkin saja
Lennox Boynton masih bisa ditimbulkan rasa cemburunya."
"Jadi, kaupikir," Sarah berusaha kedengaran serius dan
profesional, "masih ada kemungkinan bagiku berbuat
sesuatu untuk Raymond?"
"Ya." http://dewi-kz.info/ 62 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah mengeluh. "Oh, andai aku mencoba yah. sekarang
sudah terlambat, Bagaimanapun, aku rasanya kurang
suka...." Gerard tampak senang. "Itu karena kau orang Inggris.
Orang Inggris malu akan seks. Mereka bilang 'seks kurang
menyenangkan."' Respons Sarah yang penuh amarah tidak dipedulikan
Gerard. "Ya, ya, aku tahu kau gadis modern yang bebas
mengatakan di depan umum kata-kata paling kotor
sekalipun. Kau gadis cerdas dan profesional! Tout de meme,
kau masih punya sifat-sifat menurun yang sama dengan yang
dimiliki ibumu dan nenekmu. Kau masih tetap gadis Inggris
yang pemalu, meskipun mungkin pipimu tidak cepat menjadi
merah!" "Belum pernah aku mendengar omongan sekonyol itu!"
Dengan mata berkedip nakal, Dokter Gerard me
nambahkan. "Dan itu semua membuatmu sangat menarik!"
Kali ini Sarah tidak menyahut.
Cepat Dokter Gerard mengenakan topinya. "Aku pergi,"
ujarnya, "sebelum kau mulai mengemukakan lagi apa yang
kaupikirkan." Ia pun masuk ke hotel.
Sarah mengikutinya perlahan-lahan.
Orang sedang sibuk di muka hotel. Beberapa mobil yang
dipenuhi berbagai barang bawaan pergi meninggalkan hotel.
Lennox dan Nadine Boynton serta Mr. Cope sedang berdiri
dekat sebuah mobil berukuran besar, mengawasi barang
barang mereka. Seorang pemandu wisata Arab bertubuh
gemuk besar sedang berbicara dengan Carol.
http://dewi-kz.info/ 63 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah melewati mereka dan masuk ke dalam hotel. Mrs.
Boynton sedang duduk, menanti jam keberangkatan.
Tubuhnya terbungkus mantel tebal. Melihatnya, timbul
semacam perubahan mendadak dalam diri Sarah.
Selama ini ia selalu menganggap Mrs. Boynton sebagai
tokoh sadis dan kejam, jelmaan iblis atau semacamnya. Tiba-
tiba saja, Sarah melihatnya sebagai perempuan tua yang
malang dan tidak berguna. Ia dilahirkan dengan kekuatan
dan keinginan begitu besar untuk berkuasa dan yang
diraihnya cuma sebagai tirani sebuah keluarga kecil! Kalau
saja anak-anaknya bisa melihatnya seperti Sarah pada saat
itu bahwa ibu mereka tak lain cuma objek yang patut
dikasihani perempuan tua bodoh, buruk, tapi ingin bergaya.
Terdorong perasaannya, Sarah bergegas mendekati Mrs.
Boynton. "Selamat jalan, Mrs. Boynton," ujarnya. "Mudah-
mudahan perjalanan Anda menyenangkan."
Perempuan tua itu memandangnya. Kejahatan dan
kebiadaban berlomba-lomba pada matanya.
"Anda selalu ingin menjahatiku," ucap Sarah. (Gilakah
aku" pikir Sarah. Mengapa aku jadi bicara seperti ini")
"Anda melarang anak-anak Anda bergaul denganku. Tak
terpikirkah oleh Anda, bahwa sesungguhnya sikap Anda itu
bodoh dan kekanak-kanakan" Anda ingin dipandang sebagai
orang yang gagah dan berkuasa, tapi tahukah Anda, bahwa
Anda sesungguhnya cuma tampak mengibakan, dan agak
menggelikan. Seandainya aku jadi Anda, akan segera
kuhentikan permainan tak lucu ini. Anda pasti membenciku
karena aku mengucapkan semuanya ini tapi aku tidak main-
main, dan mudah-mudahan Anda selalu teringat kata-kataku
ini. Anda masih bisa menikmati hidup senang. Sungguh!
Anda akan jauh lebih beruntung jika Anda ramah dan baik
hati. Anda bisa begitu, asal Anda mau berusaha."
http://dewi-kz.info/ 64 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mrs. Boynton diam tak bergerak bagaikan membeku.
Akhimya digerakannya lidahnya membasahi bibirnya yang
kering. Mulutnya terbuka, tapi beberapa saat lamanya tak
sepatah kata pun terucapkan olehnya.
"Bicaralah," dorong Sarah. "Katakan apa yang ingin
Anda katakan! Aku tak peduli apa yang ingin Anda katakan
kepadaku. Tapi pikirkan baik-baik apa yang barusan
kukatakan." Kata-katanya akhirnya keluar juga - suaranya lembut,
agak parau, namun sangat merasuk. Anehnya, Mrs. Boynton
memandang bukan kepada Sarah, melainkan kepada objek
lain di belakang Sarah. Ia seperti berbicara dengan roh
seseorang yang sudah lama dikenalnya, bukan kepada Sarah.
"Aku tak pernah lupa," ujar perempuan tua itu. "Ingatlah itu.
Aku belum pernah lupa apa pun perbuatan, nama, ataupun
wajah." Kata-kata itu tidak menyampaikan pesan yang berarti buat
Sarah. Namun cara Mrs. Boynton mengucapkannya
membuat Sarah mundur selangkah. Kemudian Mrs. Boynton
tertawa - tawanya menakutkan.
Sarah mengangkat bahu. "Betapa malang nasibmu," ucap
Sarah. Dan ia pun beranjak meninggakan Mrs. Boynton.
Sementara ia menuju lift, hampir ia bertubrukan dengan
Raymond Boynton. Tanpa sadar ia berkata,
"Selamat jalan; mudah-mudahan perjalananmu menyenangkan. Siapa tahu kita kapan-kapan ketemu lagi."
Sarah tersenyum kepadanya - senyumnya hangat dan ramah.
Kemudian Sarah meneruskan perjalanannya.
Raymond berdiri terpaku. Pikirannya melayang begitu
jauh, hingga ia tak sadar ada seorang lelaki bertubuh pendek
dan berkumis tebal berulang kali minta permisi lewat hendak
http://dewi-kz.info/ 65 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluar lift. "Pardon."
Akhirnya Raymond mendengar juga. Ia melangkah ke
samping. "Maaf," ujarnya. "Aku sedang berpikir."
Carol datang menghampirinya. "Ray, jemputlah Jinny.
Dia malah masuk kembali ke kamarnya. Kan kita sudah
hampir berangkat?" "Baiklah; akan kusurah dia turun secepat mungkin."
Raymond berjalan kembali ke lift.
Hereule Poirot berdiri memandangi pernuda itu. Alis
matanya terangkat, kepalanya dimiringkan sedikit, seolah
berusaha mendengar apa yang diucapkan pemuda itu.
Kemudian ia mengangguk angguk. Sambil berjalan melintasi
lobi , diperhatikannya Carol yang kini duduk dekat ibunya.
Kepada seorang pelayan ia bertanya, "Tahukah Anda
nama keluarga yang duduk di situ?"
"Boynton, Sir; mereka dari Amerika."
"Terima kasih," sabut Hereule Poirot.
Di lantai tiga, Dokter Gerard sedang berjalan menuju
kamarnya. Di koridor, ia bertemu dengan Raymond dan
Ginevra yang sedang menuju lift.
Tepat ketika mereka hendak masuk ke dalam lift, Ginevra
berkata, "Tunggu sebentar, Ray."
Ia berlari lari kembali, membelok, dan mengejar seorang
lelaki yang sedang berjalan. "Aku perlu bicara denganmu."
Dokter Gerard menoleh kaget.
Gadis itu mendekatinya dan menggenggam lengannya.
"Mereka hendak membawaku pergi! Mereka mungkin akan
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membunuhku.... Aku bukan anggota keluarga mereka.
http://dewi-kz.info/ 66 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sesungguhnya namaku bukan Boynton...." Ginevra meneruskan kisahnya. Kata-katanya begitu cepat dan
bertubi-tubi. "Akan kuceritakan rahasiaku kepadamu. Aku...
aku sebenarnya orang ningrat Aku ahli waris mahkota
kerajaan. Itulah sebabnya aku selalu dikelilingi musuh.
Mereka mencoba meracuniku, dan melakukan hal-hal lain
untuk membunuhku! Kalau kau bisa membantuku...
meloloskan diri...." Gadis itu terdiam.
Terdengar langkah kaki. "Jinny..."
Begitu cantik dalam keterkejutannya, gadis itu menempelkan jari telunjuk pada mulutnya sambil menatap
wajah Gerard. Kemudian ia berlari, "Ayo, Ray."
Dokter Gerard meneruskan perjalanan ke kamarnya
dengan alis terangkat. Perlahan- lahan ia menggeleng, lalu
dahinya pun berkerut. cccdw-kzaaa 9 PAGI hari sebelum berangkat ke Petra. Sarah sampai di
lobi. Dilihatnya seorang perempuan bertubuh besar dengan
hidung kembang kempis sedang ngotot menyatakan
keberatannya atas mobil yang disediakan.
"Terlalu kecil! Empat penumpang" Ditambah pemandu
wisata" Tukar mobilnya dengan yang lebih besar."
Sia-sia lelaki dari biro perjalanan itu mengajukan
argumentasinya. Bahwa cuma mobil dengan ukuran itu yang
disediakan, bahwa mobil itu paling sesuai untuk perjalanan
padang pasir, dan bahwa mobil berukuran lebih besar tidak
sesuai untuk perjalanan itu.
http://dewi-kz.info/ 67 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perempuan bertubuh besar itu kemudian mengalihkan
perhatiannya kepada Sarah. "Miss King" Aku Lady
Westholme. Bagaimana pendapat Anda" Aku yakin Anda
sependapat denganku bahwa mobil ini terlalu kecil, bukan?"
"Yah," jawab Sarah hati hati," kurasa mobil yang lebih
besar akan lebih enak."
Lelaki muda dari biro perjalanan itu mengatakan bahwa
mobil yang lebih besar lain tarifnya.
"Tarifnya," ujar Lady Westholme tegas, "sudah termasuk
dalam biaya perjalanan. Aku tak mau memberikan tambahan
biaya. Prospektus Anda mengatakan 'dengan mobil salon
yang nyaman', dan Anda harus menepati janji."
Merasa kalah, lelaki muda itu menggumamkan sesuatu
yang kurang lebih mengatakan akan mengusahakan, dan
berlalu dari situ. Lady Westholme berpaling kepada Sarah sambil
tersenyum senyum penuh kemenangan. Hidungnya yang
besar dan merah semakin kembang kempis.
Lady Westholme adalah tokoh beken dalam dunia politik
di Inggris. Lord Westholme adalah bangsawan setengah
baya. Pikirannya sangat sederhana, dan kesukaannya
hanyalah berburu, menembak, dan memancing. Sewaktu
Lord Westholme pulang ke Inggris dari perjalanannya ke
Amerika, di kapal laut ia bertemu dengan perempuan
bernama Vansittart. Tak lama kemudian Mrs. Vansittart pun
menjadi Lady Westholme. Perkawinan mereka sering
diambil orang sebagai contoh bahayanya perjalanan laut.
Lady Westholme yang baru ini hidup dalam kemewahan,
sementara ia mulai mempengaruhi orang di daerahnya dan
memaksa suaminya hidup bermasyarakat. Walaupun
demikian, akhirnya ia merasa kehidupan bermasyarakat
http://dewi-kz.info/ 68 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bukan untuk orang seperti suaminya.
Karenanya dibiarkannya suaminya kembali kepada
hobinya semula, dan ia sendiri mencalonkan diri dalam
parlemen. Lady Westholme terpilih dengan suara mayoritas.
Dan sejak itu dengan giatnya ia menceburkan diri ke dalam
kehidupan politik. Karikaturnya sering muncul (dan nadanya
selalu menunjukkan kesuksesan). Sebagai tokoh masyarakat,
ia mendukung nilai-nilai lama kehidupan kekeluargaan,
kegiatan sosial di antara kaum wanita, dan mempunyai
pandangan tertentu dalam hal pertanian, perumahan, dan
pembersihan perkampungan. Ia dihormati, tapi juga dibenci!
Besar kemungkinan ia akan diangkat sebagai sekretaris jika
partainya kembali berkuasa.
Lady Westholme memandang kepergian mobil yang
sedianya disediakan dengan penuh kepuasan. "Lelaki selalu
berpikir mereka bisa mengalahkan perempuan," Ujarnya.
Cuma lelaki pemberani yang berpikir dia bisa mengalahkan Lady Westholme, pikir Sarah. Kemudian ia
memperkenalkan Dokter Gerard yang baru saja keluar hotel.
"Nama Anda sudah tak asing bagiku," ujar Lady
Westholme sambil berjabat tangan. "Aku mengobrol dengan
Profesor Demenceaux di Paris beberapa waktu yang lalu.
Aku menanyakan kemungkinan perawatan bagi orang-orang
miskin yang banyak sekali menjadi gila belakangan ini.
Bagaimana kalau kita masuk saja sementara menunggu
mobil yang lebih bagus?"
Seorang perempuan kecil setengah baya yang sejak tadi
berdiri dekat Lady Westholme ternyata calon peserta
perjalanan yang sama. Perempuan itu rambutnya bersemu
abu- abu di sana-sini dan kurang menarik perhatian.
Namanya Miss Amabel Pieree. Bersama yang lain, ia pun
http://dewi-kz.info/ 69 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ikut masuk ke dalam lobi.
"Anda seorang profesional, Miss King?"
"Saya calon dokter."
"Bagus," ujar Lady Westholme. "Pereayalah, segala
sesuatu yang berhasil wanitalah yang mengerjakannya."
Merasa kurang enak dibedakan jenis kelaminnya, dengan
patuh Sarah mengikuti Lady 'Westholme ke seperangkat
kursi di sudut lobi. Di sana, sementara mereka duduk bersama sama, Lady
Westholme menceritakan bahwa ia menolak undangan
komisaris tinggi untuk tinggal di rumah mereka selama
kunjungannya ke Jerusalem.
"Aku tak ingin resmi-resmian. Aku lebih suka
menyaksikan segala sesuatu sendiri."
"Contohnya?" tanya Sarah.
Lady Westholme menjelaskan bahwa ia memilih tinggal
di Hotel Solomon supaya tidak canggung. Ditambahkannya
bahwa ia telah mengusulkan kepada manajer Hotel Solomon
agar hotelnya dikelola dengan lebih kompeten.
"Efisiensi," ujar Lady Westholme, "adalah semboyanku."
Kelihatannya memang begitu! Dalam seperempat jam,
sebuah mobil indah dan nyaman memasuki halaman hotel.
Dan setelah barang-barang bawaan mereka diatur sesuai
petunjuk Lady Westholme, rombongan pun berangkatlah.
Tempat perhentian pertama mereka adalah Laut Mati.
Mereka bersantap siang di Jericho. Setelahnya, Lady
Westholme pergi dengan Miss Pieree dan Dokter Gerard,
serta si pemandu wisata, melihat lihat kota tua Jericho.
Sementara itu Sarah memisahkan diri dan bersantai di taman
http://dewi-kz.info/ 70 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hotel. Kepalanya agak pusing, dan ia ingin menyendiri. Hatinya
merasa berat dan sedih, tapi ia sendiri tak kuasa mencari
sebabnya. Tiba-tiba saja ia merasa lesu tak bergairah, segan
melihat-lihat, dan bosan dengan kawan seperjalanannya.
Menyesal rasanya ia telah mendaftarkan diri dalam tur ke
Petra ini. Sudah tarifnya mahal, ia tidak yakin lagi bahwa ia
akan menyukai tur ini! Suara Lady Westholme yang nyaring
dan celoteh Miss Pieree yang tak henti-henti membuatnya
lelah dan jengkel tak menentu. Tambahan pula, ia tak suka
melihat Dokter Gerard yang seolah bisa membaca
perasaannya. Pikirannya melayang kepada keluarga Boynton. Di mana
mereka sekarang, pikirnya. Mungkin mereka pergi ke Syria,
atau mungkin juga ke Baalbek atau Damaskus. Raymond
sedang apa dia" Aneh, wajah pemuda itu begitu jelas dalam
bayangannya, semangatnya yang tertahan, kegugupannya....
Sialan! Apa gunanya memikirkan orang yang belum tentu
akan ditemuinya lagi" Peristiwa ketika itu - ketika tiba tiba
saja ia jadi begitu berani mendekati Mrs. Boynton dan
menghujaninya dengan semua yang ada dalam perasaannya... apa yang mendorongnya berbuat senekat itu"
Pasti ada orang lain yang tak sengaja mendengar kata-
katanya. Kalau tak salah Lady Westholme sedang berada tak
jauh dari situ. Sarah mencoba mengingat-ingat apa saja yang
diucapkannya ketika itu. Yang jelas, kedengarannya pasti
tidak masuk akal dan bahkan histeris. Ya ampun, betapa
bodohnya aku! pikir Sarah. Tapi sebenarnya itu bukan
kesalahannya. Mrs. Boynton lah yang bersalah. Ada sesuatu
pada diri perempuan itu yang bisa membuat orang lupa diri.
Dokter Gerard datang, menjatuhkan dirinya pada sebuah
kursi sambil mengusap dahinya yang berkeringat. "Huh!
http://dewi-kz.info/ 71 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perempuan itu mesti diracun saja."' lontarnya.
Sarah melongo. "Mrs. Boynton?"
"Mrs. Boynton"! Bukan! Maksudku Lady Westholme!
Aneh suaminya bisa tahan bertahun-tahun bersamanya.
Lelaki macam apa suaminya itu?"
Sarah tertawa. "Oh, suaminya tipe orang yang suka
berburu, memancing, dan menembak," ujar Sarah menjelaskan. "Secara psikologis kedengarannya bagus! Dia punya nafsu
buat membunuh makhluk yang lebih rendah derajatnya."
"Kupikir Lord Westholme malah sangat bangga akan
kegiatan kegiatan istrinya."
"Karena dengan begitu berarti istrinya sering tidak ada di
rumah?" ledek lelaki Prancis itu. "Kalau begitu masalahnya,
bisa dimengerti. Barusan kau bilang apa?"lanjutnya. "Mrs.
Boynton" Sudah jelas dia pun sebaiknya diracuni. Dengan
begitu, masalah keluarganya akan terpecahkan. Omong-
omong, kebanyakan perempuan memang sebaiknya diracuni. Maksudku perempuan yang sudah tua dan jelek."
Gerard mencibir. "Dasar lelaki Prancis," Sarah tertawa, "kalian tidak ada
gunanya buat perempuan yang sudah tidak muda dan
menarik." Gerard mengangkat bahu. "Setidaknya, kami lebih jujur!
Lelaki Inggris oh, mereka itu kupikir agak munafik."
"Hidup memang susah," keluh Sarah.
"Tak perlu mengeluh, Mademoiselle."
"Yah, rasanya hari ini aku sama sekali tidak puas.
http://dewi-kz.info/ 72 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu saja." "Apa maksudmu tentu saja?" bentak Sarah.
"Kau pasti dengan gampang tahu sebabnya kalau kau
mau memeriksa dirimu secara jujur."
"Kurasa, teman-teman seperjalanan kita yang membuatku
putus asa begini," ujar Sarah. "Mungkin kedengarannya
aneh, tapi terus terang aku tak suka perempuan! Perempuan
bodoh macam Miss Pieree menghabiskan kesabaranku,
sedangkan perempuan cerdik macam Lady Westholme
malah membuatku jengkel."
"Perasaanmu bisa dimengerti. Lady Westholme sudah
terlalu terbiasa dengan kehidupan yang dijalaninya, dan dia
merasa puas dan berhasil. Miss Pieree sudah bertahun-tahun
bekerja sebagai guru. Tiba-tiba saja perempuan miskin ini
mendapat sedikit warisan yang memungkinkan dia
mewujudkan impiannya buat bertamasya. Sebelumnya tur
semacam ini cuma ada dalam impiannya. Kini impiannya
tiba-tiba menjadi kenyataan. Tentu saja kau, yang baru saja
gagal mencapai keinginanmu, menjadi benci terhadap orang
yang berhasil."
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mungkin kau benar,' kata Sarah sendu. "Kau pandai
sekali menerka pikiran orang. Aku berusaha menipu diriku
sendiri, tapi kau tak mau membiarkannya."
Pada waktu itu, tampak anggota rombongan lainnya
datang. Pemandu wisatanya tampak sangat lelah. Dalam
perjalanan menuju Amman, hampir tak sepatah kata pun
diucapkannya. Saat ini jalan menanjak dan berkelok kelok. Di sisi-sisi
jalan tampak rumpun Oleander dengan bunganya yang
merah muda. Mereka sampai di Amman sore harinya.
Malamnya, mereka pergi tidur setelah sejenak menyaksikan
http://dewi-kz.info/ 73 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
teater Graeco Roman. Keesokan harinya mereka harus
berangkat pagi pagi sekali, sebab perjalanan menyeberangi
gurun pasir ke Ma'an akan memakan waktu sehari penuh.
Mereka berangkat pukul delapan pagi. Kali ini rombongan
mereka cenderung diam. Hari terasa panas, lebih-lebih pada
waktu mereka berhenti untuk bersantap siang di alam
terbuka. Masing-masing merasa lelah dan jengkel harus
duduk berdesak-desakan di dalam mobil sementara matahari
bersinar begitu terik. Dokter Gerard dan Lady Westholme berdebat sengit
mengenai peringkusan sindikat narkotik internasional.
"Masalah ini sangat serius. Dalam Undang Undang Obat
Keras...," argumentasi mereka berlanjut.
Miss Pieree berkata kepada Sarah, "Senang sekali bisa
seperjalanan dengan Lady Westholme."
Dengan kecut Sarah berkomentar, "Oh ya?" Tapi Miss
Pieree rupanya tidak menangkap kesinisan Sarah, dan ia pun
melanjutkan celotehnya. "Sudah sering aku membaca namanya di surat kabar. Aku
betul-betul kagum melihat wanita seperti dia... begitu pandai
dan berani dalam masyarakat. Terus terang, aku merasa
bangga kalau tahu ada wanita yang berhasil mencapai
sesuatu!" "Mengapa?" tanya Sarah kaku.
Miss Pieree melongo. Kemudian dengan terbata-bata
katanya, "Oh karena - maksudku - cuma karena - yah -
senang rasanya tahu wanita bisa melakukan sesuatu!"
"Aku tidak setuju," tukas Sarah. "Kita harus merasa
senang bila setiap orang bisa mencapai sesuatu yang berarti!
Tak ada bedanya apakah dia itu perempuan atau laki- laki!
Mengapa mesti dibeda-bedakan?"
http://dewi-kz.info/ 74 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oh, tentu saja..." kata Miss Pieree. "Ya, kuakui,
memang, ditinjau dari segi itu..."
Dengan nada lembut Sarah berkata, "Maafkan aku.
Kebetulan aku kurang suka membeda- bedakan orang
berdasarkan jenis kelaminnya. 'Gadis modern mempunyai
sikap bisnis terhadap kehidupan!' Hal-hal semacam itulah
yang tidak kusukai. Itu tidak benar! Ada gadis yang bersikap
bisnis, tapi ada juga yang tidak. Begitupun lelaki. Ada lelaki
yang sentimental dan bebal, ada juga yang logis.
Perbedaannya terletak pada otak mereka, jenis manusia
cuma dibedakan bila itu menyangkut seks."
Wajah Miss Pieree merah padam mendengar kata seks
dan dengan serta merta ia mengganti pokok pembicaraan.
"Dalam keadaan begini, kita semua merindukan kerindangan," gumamnya. "Tapi kekosongan alam semacam
ini rasanya begitu indah, bukan?"
Sarah mengangguk. Ya, pikirnya, kekosongan memang
indah - menenangkan - damai - tidak ada orang yang perlu
dilawan karena caranya bergaul yang mengesalkan - tidak
ada masalah pribadi yang pelik dan membara! Sekarang,
akhirnya, ia merasa dirinya bebas dari keluarga Boynton.
Bebas dari keinginan yang begitu kuat untuk mencampuri
kehidupan orang yang sama sekali tak ada hubungannya
dengan dirinya. Di sini ia merasakan kesepian, kekosongan, keleluasaan
dan bahkan kedamaian.... Cuma, tentu saja orang tak bisa
sendirian menikmatinya. Lady Westholme dan Dokter
Gerard telah selesai memperdebatkan sindikat narkotik
internasional, dan mereka sekarang sedang ribut memperbincangkan gadis-gadis muda yang menurut kabar
diekspor ke Argentina untuk dipekerjakan pada kabaret-
kabaret di sana. Dalam pereakapan itu, Dokter Gerard
http://dewi-kz.info/ 75 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bersikap sembrono. Lady Westholme yang politisi sejati dan
tak punya semangat humor sama sekali merasa jengkel
dibuatnya. "Kita lanjutkan sekarang?" tanya si pemandu wisata.
Hari sudah lewat petang ketika akhirnya mereka tiba di
Ma'an. Beberapa laki-laki berwajah buas dan aneh
berkerumun mengelilingi mobil mereka. Setelah beristirahat
sejenak, mereka pun melanjutkan perjalanan.
Melihat gurun yang datar di sekelilingnya, Sarah jadi
bertanya-tanya. Di mana benteng Petranya" Padahal rasanya
mereka bisa memandang bermil-mil jauhnya di sekeliling
mereka. Tapi tak sebuah gunung atau bukit pun kelihatan.
Kalau begitu, masih jauhkah perjalanan mereka"
Mereka sampai di Desa Ain Musa tempat semua mobil
dititipkan. Di sana telah menunggu beberapa ekor kuda.
Kuda-kuda itu tampak kurus dan merana. Menyadari bahwa
harus menunggang kuda, Miss Pieree kebingungan. Ia cuma
mengenakan rok biasa. Lain dengan Lady Westholme. Lady
Westholme telah mengenakan celana khusus untuk
menunggang kuda. Kuda yang membawa mereka dituntun melewati jalan
kecil yang licin dan berbatu-batu, jalannya menurun, dan
kuda-kuda itu berjalan terseok-seok menahan beban.
Matahari sudah hampir hilang di ufuk barat.
Sarah sudah kecapekan selama perjalanan di mobil tadi.
Kepalanya pusing dan pandangannya berputar-putar.
Kesegaran di luar mobil, dan perjalanan mengendarai kuda
ini sungguh-sungguh seperti dalam mimpi buatnya. Baru
kemudian ia menyadari bahwa jalan yang hendak mereka
lalui menurun sangat curam. Bebatuan terjal di sisi-sisi jalan
sempit dan berkelok-kelok membawa mereka ke semacam
http://dewi-kz.info/ 76 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
labirin berdinding terjal kemerah-merahan.
Sarah merasa tereekik, ditantang oleh ngarai yang makin
lama seolah makin sempit itu. Pikirannya berkata: turun ke
lembah kematian - turun ke lembah kematian.... Begitu
seterusnya. Hari semakin gelap, warna merah dinding terjal
di sisi-sisi jalan yang mereka lalui tak lagi tampak merah,
tetapi masih terus mengikuti perjalanan mereka, seolah
mengurung, menggiring mereka ke isi perut bumi. Sarah
berpikir, fantatis dan mengagumkan sebuah kota mati! Dan,
seperti refrain sebuah lagu, kata-kata itu pun kembali
memenuhi benaknya: Lembah kematian....
Lentera mulai dinyalakan. Kuda-kuda yang membawa
mereka terus berjalan menyusuri jalan sempit berkelok-kelok.
Tiba-tiba mereka sampai ke sebuah daratan, dan jurang terjal
yang menghimpit sisi kiri dan kanan mereka pun menyusut.
Jauh di depan tampak sekelompok cahaya lampu. 'Itu dia
kemahnya!" Ujar si pemandu wisata.
Kuda-kuda mereka agak mempereepat langkah - tidak
banyak, sebab mereka terlalu lemah dan kelaparan untuk
berjalan lebih cepat lagi. Walaupun demikian, mereka
menunjukkan sedikit antusiasme. Kini jalan yang mereka
lalui berkerikil dan berair.
Dari kejauhan mulai tampak sekelompok tenda kemah,
sederet terdapat agak ke atas, berlatar belakang jurang
curam. Disamping itu terdapat pula beberapa gua batu.
Beberapa pelayan Badui berlarian ke luar menyambut
kedatangan mereka. Sarah terbelalak. Di depan salah sebuah gua batu tampak
sesosok tubuh sedang duduk. Apa itu" Dewa" Atau
bayangan orang bersemedi" Mungkin pengaruh cahaya
lampulah yang membuat bayangan itu begitu besar. Tapi
http://dewi-kz.info/ 77 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pasti dia semacam dewa atau sejenisnya... duduk tak
bergerak, diam berpikir....
Tiba tiba hatinya seperti terlonjak, teringat sesuatu.
Hilanglah rasa damai dan kebebasan yang dirasakannya di
gurun tadi. Ia kembali dari kebebasan ke dalam kurungan. Ia
telah menelusuri jalan gelap sempit dan berkelok-kelok ke
bawah sini, dan di sini dilihatnya monster itu, Mrs.
Boynton.... cccdw-kzaaa 10 MRS. Boynton ada di sini, di Petra! Sarah menjawab
pertanyaan yang diajukan kepada dirinya dengan setengah
sadar. Apakah ia ingin segera makan makanan sudah siap.
Atau mungkin ia ingin membersihkan diri dulu" Apakah ia
memilih tidur dalam tenda, atau dalam gua"
Pertanyaan ini sangat cepat dijawab Sarah. Di tenda. Ia
bergidik membayangkan dirinya harus tidur dalam gua;
bayangan monster yang sedang bertapa di muka gua tadi
membuatnya merinding. (Apa sebabnya sesuatu pada diri
perempuan tua itu terasa tidak manusiawi")
Akhirnya Sarah mengikuti salah seorang pelayan yang
kelihatannya penduduk asli tempat itu. Ia mengenakan
celana pendek dari bahan drill bertambal-tambal, kaus kaki
lusuh, dan semacam jaket yang sudah terlalu buruk untuk
dipakai. Pada kepalanya terpasang penutup kepala khas Arab
yang menutup kepalanya hingga ke leher, dan diikat sutra
hitam pada bagian atasnya sedemikian rupa hingga menye-
rupai mahkota. Diam-diam Sarah mengagumi gerakan
mereka yang gesit dan lincah, serta cara mereka berdiri tegap
http://dewi-kz.info/ 78 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan kepala sedikit terangkat. Sayangnya pakaian
Eropa-nya tampak lusuh dan tidak pada tempatnya. Pikir
Sarah, Peradaban itu salah-salah! Karena peradahanlah orang
semacam Mrs. Boynton masih bisa bertahan hidup! Dalam
masyarakat biadab, orang seperti dia sudah lama dibunuh, bahkan
dimakan beramai-ramai! Setengah tertawa, Sarah mengakui dirinya kecapekan dan
sedang sangat sensitif. Setelah mandi dengan air panas dan
memakai sedikit bedak pada wajahnya, ia tentu akan merasa
segar dan malu akan kepanikannya barusan
Disisirnya rambutnya yang hitam lebat, kemudian
dipandangnya dirinya dalam keremangan cahaya lampu
minyak pada sebuah cermin sederhana yang kurang
memadai. Setelah itu dibukanya tendanya, dan ia pun keluar
ke dalam kegelapan malam, siap turun ke pendopo di bawah
sana. "Kau... di sini?" seru seseorang tertahan-heran dan
kebingungan. Sarah berpaling, dan pandangannya pun beradu dengan
pandangan Raymond Boynton. Pemuda itu begitu takjub
akan apa yang dilihatnya! Dan sesuatu dalam matanya
membuat Sarah diam, agak ketakutan. Kegembiraan yang
begitu mendalam.... Seolah-olah ia tengah melihat surga -
heran, kagum, bersyukur, dan merasa dirinya kecil! Seumur
hidup tak akan pernah Sarah bisa melupakan apa yang
disaksikannya dalam sepasang mata di hadapannya saat itu.
Sekali lagi ia berkata, "Kau...." Ini menyentuh perasaan
Sarah - suaranya yang pelan dan bergetar membuat hati
Sarah tak keruan. la merasa malu, takut, rendah diri,
sekaligus bangga dan gembira.
Jawab Sarah singkat, "Ya."
http://dewi-kz.info/ 79 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Raymond mendekat - masih takjub - dan hampir tak
memereayai penglihatannya. Tiba-tiba diraihnya tangan
Sarah. "Jadi betul kau," ujarnya. "Kau betul-betul nyata.
Mula-mula kupikir kau setan - sebab belakangan ini tak
henti-hentinya aku memikirkanmu." Raymond berhenti.
"Aku cinta padamu... sejak kita bertemu di kereta api ketika
itu. Aku yakin akan perasaanku sekarang. Dan aku ingin kau
tahu, supaya... supaya kau mau pereaya bahwa bukan aku
yang bersikap tak tahu aturan kepadamu itu. Tahukah kau,
aku sendiri tidak mengerti mengapa aku begitu. Mungkin
aku memang kurang ajar, tak tahu aturan atau menyakiti
perasaanmu - tapi, sungguh, aku ingin kau tahu bahwa itu
bukan aku - bukan aku yang sebenarnya. Itu cuma gangguan
pada sarafku. Aku tak bisa melawannya.... Kalau dia
menyuruhku melakukan sesuatu, maka aku melakukannya!
Sarafku yang menyuruhku begitu. Kau mau mengerti,
bukan" Hinalah aku kalau itu maumu ...."
Sarah menyelanya. Suaranya pelan dan sangat manis.
"Aku tak akan menghinamu."
"Tapi memang aku patut dihina! Seharusnya aku bisa
bersikap jantan." Bukan cuma karena nasihat Gerard yang samar-samar
teringat olehnya, tapi lebih disebabkan oleh pengetahuan dan
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
harapannya sendiri, Sarah berkata, "Mulai sekarang kau
akan bersikap begitu." Dibalik kemanisan suaranya,
terdengar semacam kepastian.
"Mungkinkah itu?" Suara Raymond terdengar muram.
"Mungkin..." "Kau sudah punya keberanian sekarang. Aku yakin itu."
Raymond mundur, kepalanya sedikit mendongak.
"Keberanian" Ya, itulah yang kubutuhkan. Keberanian!"
http://dewi-kz.info/ 80 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendadak ia menundukkan kepalanya, dan mengecup
tangan Sarah. Semenit kemudian Raymond pun berlalu.
Sarah turun ke pendopo yang letaknya agak di bawah
tendanya. Di sana ditemuinya ketiga teman seperjalanannya.
Mereka sedang duduk bersantap malam. Si pemandu wisata
mengatakan ada rombongan lain di tempat itu. "Mereka
datang dua hari yang lalu. Berangkat lagi lusa. Orang
Amerika. Satu keluarga. Ibunya gendut sekali. Sangat sukar
dibawa ke tempat ini. Katanya, dia ditandu - wah, sukar
sekali. Mereka kerja keras."
Tiba-tiba Sarah tertawa. Tentu saja, dilihat secara
keseluruhan masalahnya jadi tampak lucu!
Pemandu wisata yang gemuk itu memandangnya senang.
Ia merasa dihargai. Ia merasa tugasnya begitu berat. Lady
Westholme sudah tiga kali mempersalahkannya dalam sehari
ini, dan sekarang ia marah-marah karena ranjang yang
disediakan tidak seperti yang diharapkannya. Pemandu
wisata itu merasa senang ada salah seorang dalam
rombongan itu tampak gembira.
"Ha!" kata Lady Westholme. "Kalau tak salah, mereka
yang pernah menginap di Hotel Solomon. Aku langsung
mengenali si ibu ketika sampai di sini. Kulihat kau pernah
berbicara dengannya di lobi Hotel Solomon, Miss King."
Wajah Sarah merah padam. Dalam hati ia berharap tak
banyak yang didengar Lady Westholme dari pereakapannya
dengan Mrs. Boynton waktu itu. Sungguh, apa sebabnya aku
tiba-tiba bisa kalap seperti itu, pikir Sarah menyesal.
Sementara itu Lady Westholme mengatakan, "Mereka
sama sekali tidak menarik. Terlalu picik."
Miss Pieree mendukung, membuat Lady Westholme
merasa semakin hebat. Dan ia pun menceritakan sejarah
http://dewi-kz.info/ 81 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang-orang Amerika terkenal yang pernah ditemuinya.
Seribu Keping Emas Untuk 2 Joko Sableng Neraka Pulau Biru Malaikat Berwajah Putih 1
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
PERJANJIAN DENGAN MAUT Agatha Christie Ebook oleh : Hendri K & Dewi KZ
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
http://cerita-silat.co.cc/ http://kang-zusi.info/
http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
APPOINTMENT WITH DEATH by Agatha Christie Copyright ? 1938 Agatha Christie Limited, a Chorion
Company All rights reserved PERJANJIAN DENGAN MAUT Alih bahasa: Indri K. Hidayat
GM 402 07.024 Desain sampul dan ilustrasi: Sarya Utama Jadi
Hak cipta terjemahan Indonesia:
PT Gramedia Pustaka Utama
JI. Palmerah Barat 33-37, Jakarta 10270
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
anggota IKAPI, Jakarta, Agustus 1985 Cetakan ketujuh: Juni 2000
Cetakan kedelapan: Juli 2000
Cetakan kesernbilan: juli 2007
272 hlm; 18 cm ISBN-10: 979 - 22 - 2846 - 2
ISBN-1 3: 978 - 979 - 22 - 2846 - 5
Dicetak oleh Percetakan Ikrar Mandiriabadi, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab pereetakan
Untuk Richard dan Myra Mallock
untuk mengingatkan mereka pada perjalanan ke Petra
http://dewi-kz.info/ 1 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cccdw-kzaaa Mengenal Mrs. Boynton sama saja dengan membencinya.
Impian cinta seorang pemuda telah dihancurkannya menjadi
mimpi buruk dan kepedihan.... Seorang gadis cantik jelita
dibuatnya hampir gila. Dua kakak-beradik belia dikurungnya
dalam jerat mengerikan. Tak puas-puasnya ia memenuhi
nafsunya untuk membinasakan.
Kini Mrs. Boynton telah tiada. Belum pernah Hereule
Poirot merasakan simpati semacam itu terhadap seorang
pembunuh. Dan belum pernah pula ia dibuat sebingung
dalam kasus ini... Setiap orang mencurigakan, sementara
setiap geraknya dibayangi cemooh licik si penjahat....
cccdw-kzaaa http://dewi-kz.info/ 2 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
1 "KAU mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?"
Pertanyaan itu terdengar jelas dalam keheningan dan
semilirnya angin malam dekat pantai Laut Mati.
Hereule Poirot mendadak berhenti. Tangannya masih
memegangi daun jendela yang hendak ditutupnya. Dengan
dahi berkerut, ditariknya jendela itu dan ditutupnya
rapat-rapat. Angin malam jelek buat kesehatan! Sejak kecil
Poirot sudah dibiasakan untuk mengakui kenyataan itu.
Sambil merapatkan tirai jendelanya dan kemudian
berjalan ke ranjangnya, Poirot tersenyum sendiri.
"Kau mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?"
Bagi detektif seperti Hereule Poirot, kalimat macam begitu
yang didengarnya tanpa sengaja pada malam pertama
liburannya, sungguh-sungguh membuatnya penasaran. "Di
mana-mana, ada-ada saja yang mengingatkanku pada
kejahatan," gumamnya. Ia tersenyum mengingat cerita yang
pernah didengarnya mengenai diri Trollope, seorang novelis
kenamaan. Trollope sedang berlayar menyeberangi Samudra
Atlantik, dan dalam pelayarannya itu tanpa sengaja
terdengar olehnya dua laki-laki membicarakan beberapa
novel terbarunya. "Bagus sekali," ujar yang satu. "Tapi seha-
rusnya tokoh perempuan yang menjengkelkan itu dimatikan
saja." Sambil tersenyum lebar, si novelis berkata kepada
mereka, "Terima kasih! Akan saya bunuh dia sekarang
juga." Hereule Poirot bertanya-tanya, apa kira-kira yang menjadi
latar belakang kalimat yang barusan didengarnya dari kamar
sebelah. Apakah pembicaranya sedang memperbincangkan
sandiwara yang baru ditontonnya, ataukah mungkin sedang
http://dewi-kz.info/ 3 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memperdebatkan sebuah buku"
"Ada baiknya kata-kata tadi diingat," p ikir Poirot sambil
tersenyum. "Siapa tahu suatu hari kelak perlu diartikan lebih
serius?" Mengingat kembali suara orang yang mengucapkannya,
Poirot merasakan kembali kegelisahan dan getaran perasaan
mendalam pada suara itu - suara seorang lelaki, atau seorang
pemuda, barangkali. Masih memikirkan hal itu, Poirot memadamkan lampu
kamarnya. "Suara itu pasti akan kudengar lagi..."
Dengan siku bertumpu pada bingkai jendela dan kepala
berdekatan, Raymond dan Carol Boynton memandang
kekelaman langit malam. Dengan gemetar, sekali lagi
Raymond berkata, "Kau mengerti, kan, bahwa dia mesti dibunuh?"
Carol Boynton beringsut. Ia berkata dengan suara dalam
yang parau, "Mengerikan...."
"Ya, tapi lebih baik daripada begini!"
"Memang...." Ujar Raymond kasar, "Ini tidak bisa dibiarkan
berlarut-larut-tidak!... Kita harus berbuat sesuatu.... Dan tak
ada pilihan lain kecuali...."
Carol menyahut - tapi, seperti perasaannya, suaranya pun
terdengar ragu, "Seandainya kita bisa lari saja...."
"Itu tak mungkin," suara Raymond kosong tanpa harap.
"Kau tahu itu tak mungkin, Carol."
Si gadis bergidik. "Aku tahu, Raymond. Aku tahu."
Tiba-tiba Raymond terrawa. Tawanya pendek dan pahit.
http://dewi-kz.info/ 4 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau orang tahu apa yang kita pikirkan ini, mereka pasti
bilang kita ini gila. Lari saja tidak bisa...."
Perlahan Carol menimpali, "Mungkin - kita memang
gila." "Ya. Tak lama lagi - malah mungkin sekarang pun orang
sudah bilang kita gila! Bayangkan, merencanakan hendak
membunuh ibu kita sendiri!"
Carol membantah tajam, "Dia bukan ibu kita!"
"Benar." Setelah diam beberapa saat, Raymond bicara
lagi. Suaranya tenang dan apa adanya. "Jadi, kau
benar-benar setuju, Carol?"
Jawaban Carol tegas. "Dia memang seharusnya mati."
Tiba-tiba terlontar dari mulumya, "Dia gila - aku yakin dia
gila! Kalau waras, dia tak mungkin menyiksa kita seperti ini.
Sudah bertahun-tahun kita bilang, 'Ini tidak bisa dibiarkan
terus berlarut-larut!' Tapi cuma itu! Kita bilang, 'Suatu hari
nanti dia pasti mati!' - tapi nyatanya sampai sekarang dia
tidak mati juga! Rasanya dia tidak akan mati kalau tidak ......
"Kalau tidak kita bunuh," sambung Raymond.
"Ya." Carol meremaskan jemari tangannya pada bingkai
jendela. Kakaknya melanjutkan dengan suara berapi-api, "Kau
mengertikan, mengapa mesti salah satu di antara kita yang
melakukannya" Lennox sudah pasti tidak mungkin - ada
Nadine. Dan Jinny - dia juga tak mungkin kita ikut
sertakan." Carol bergidik. "Malang sekali nasib Jinny! Aku
sungguh-sungguh takut ......"
"Aku tahu. Keadaannya makin menguatirkan. Itulah
http://dewi-kz.info/ 5 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebabnya kita harus segera bertindak - sebelum Jinny
melewati batasnya." Carol menegak. Ia menyibakkan rambutnya yang
berwarna kecokelatan dari dahinya. "Ray," ucapnya. "Kita
tidak salah, kan?" "Tidak. Yang akan kita lakukan tidak ada bedanya
dengan membunuh anjing gila, atau menyingkirkan sesuatu
yang merugikan. Ini satu-satunya jalan."
Carol bergumam, "Tapi, tetap saja-kita akan diadili.
Maksudku, orang tak mungkin mengerti bagaimana dia
sebenarnya. Keterangan kita akan ganjil kedengarannya!"
Raymond berkata, "Tidak akan ada yang tahu. Aku sudah
punya rencana yang telah sungguh-sungguh kupertimbangkan. Kita aman."
Carol berpaling kepada kakaknya, "Ray - kau jadi lain.
Pasti ada apa-apa! Ada apa, Ray?"
"Mengapa kau sampai punya pikiran begitu?" sahut
Raymond sambil membuang muka.
"Sebab, pasti ada sebabnya, Ray - gadis yang di kereta api
itukah?" "Bukan. Mengapa gadis itu mesti mengubahku" Tidak!
Oh, Carol, jangan bicara yang bukan-bukan. Ayo kita
kembali ke... ke..."
"Ke rencanamu" Kau yakin rencanamu itu bagus?"
'Ya. Kita tinggal menunggu kesempatannya. Kalau
segalanya berjalan lancar... kita, kita semua akan bebas."
"Bebas?" Carol mengeluh pelan. Dipandanginya bintang-bintang di langit. Kemudian tiba-tiba gadis itu
menangis tersedu-sedu. http://dewi-kz.info/ 6 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Carol, ada apa?"
"Malam ini begitu indah," ucap gadis itu pilu, "Kalau saja
kita bisa menjadi bagian keindahan itu! Kalau saja kita bisa
seperti yang lain dan tidak begini... aneh, tertutup, dan serba
salah!" "Kita akan bebas kalau dia mati nanti."
"Kau yakin" Bukannya sudah terlambat?"
"Belum. Belum. Belum."
"Ah ....." "Carol, kalau kau tidak setuju..."
Carol menepiskan tangan Raymond dari bahunya. "Aku
mendukungmu! Karena aku memikirkan yang lain -
khususnya Jinny. Kita harus menyelamatkan Jinny!"
Raymond diam. "Jadi, kita teruskan?"
"Ya." "Bagus! Rencanaku begini" Raymond berbisik dekat
telinga Carol. cccdw-kzaaa 2 SARAH KING seorang calon dokter. Gadis itu baru saja
meraih gelar sarjana muda ilmu kedokterannya. Saat ini ia
sedang berdiri dekat sebuah meja dalam ruang santai di
Hotel Solomon, Jerusalem - membuka-buka majalah yang
tersedia di situ. Dahinya tampak berkerut memikirkan
sesuatu. http://dewi-kz.info/ 7 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seorang lelaki berkebangsaan Prancis masuk dari lobi.
Perawakannya tinggi besar. Sejenak perhatiannya tertuju
pada si gadis. Kemudian ia bergegas menuju sisi lain meja
itu. Ketika pandangan mereka beradu, Sarah tersenyurn tipis.
Ia ingat, lelaki ini pernah menolong membawakan kopernya
dalam perjalanan dari Kairo.
Dokter Gerard berucap, "Mau menemaniku minum kopi,
Miss..." "King. Namaku Sarah King."
"Namaku - maaf," Dokter Gerard mengeluarkan
selembar kartu nama. Melihatnya, Sarah terheran-heran. "Dr. Theodore Gerard" Oh! Mimpikah aku" Banyak sekali karya tulis Anda
yang pernah kubaca. Tulisan Anda mengenai skizofrenia
betul-betul menarik."
"Oh?" Alis Dokter Gerard terangkat seolah tak pereaya.
Cepat Sarah menjelaskan. "Aku calon dokter. Baru saja
lulus sarjana muda."
"Pantas tahu." Dokter Gerard memesan kopi. Mereka memilih bangku di
sudut ruangan. Sarah menceritakan pengalamannya di
kampus. Tetapi Dokrer Gerard kelihatannya lebih tertarik
pada rambut si gadis yang hitam mengilap serta bentuk
bibirnya yang memesona. Ia merasa senang dipandang
dengan penuh hormat dan kekaguman oleh gadis itu.
"Lama tinggal di sini?" tanya Dokter Gerard.
"Beberapa hari. Sesudah itu rencananya mau ke Petra."
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Oh, ya" Kebetulan, aku pun punya rencana ke sana
kalau perjalanannya tidak terlalu lama. Aku harus kembali
http://dewi-kz.info/ 8 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ke Paris sebelum tanggal empat belas."
"Kalau tidak salah, perlu waktu seminggu buat pergi ke
sana. Dua hari perjalanan ke sana, dua hari di sana, dan dua
hari lagi untuk perjalanan kembali ke sini."
"Kalau begitu, aku harus cepat-cepat menghubungi biro
perjalanan, minta keterangan."
Sekelompok orang masuk dan duduk di kursi di tengah
ruangan. Sarah memerhatikan mereka dengan perasaan
tertarik. Katanya dengan suara pelan, "Apakah kau bertemu
mereka di kereta api semalam" Mereka juga dari Kairo,
berangkatnya bersama-sama kita."
Dokter Gerard mengenakan kaca matanya dan memusatkan perhatiannya ke bagian tengah ruangan.
"Orang Amerika?"
Sarah mengangguk. "Ya. Mereka keluarga Amerika. Tapi
kelihatannya agak ganjil."
"Ganjil" Apanya yang ganjil?"
"Lihat saja! Apalagi ibunya."
Dokter Gerard menurut. Mula-mula tampak olehnya seorang lelaki kurus tinggi
berumur tiga puluhan. Wajahnya menyenangkan, tetapi ia
tampak lemah dan sikapnya menunjukkan kesedihan. Lalu
perhatian Dokter Gerard beralih kepada sepasang muda-mudi berwajah menarik. Pemuda ini pun, pikir Dokter
Gerard, tidak w ajar; ya, ada semacam tekanan jiwa pada dirinya.
Si gadis jelas adik kandungnya. Wajah keduanya sangat
mirip. Gadis ini kelihatannya sangat sensitif. Ada seorang
gadis lagi. Ia kelihatannya lebih muda dari yang tadi. Ram-
http://dewi-kz.info/ 9 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
butnya agak kemerah-merahan dan wajahnya cantik sekali.
Tangannya sibuk meremas-remas dan mencabik-cabik sapu
tangan di pangkuannya. Di sebelahnya duduk seorang
wanita muda. Pembawaannya tenang. Rambutnya kehitam-hitaman. Wajahnya agak pucat, namun mencerminkan ketegasan. Yang menjadi pusat perhatian
mereka semua adalah... ya ampun! - pikir Dokter Gerard.
Bukan main! Perempuan itu tua, gemuk, besar, dan
duduknya tidak bergerak sedikit pun - seperti Buddha!
Katanya kepada Sarah, "La Maman - orangnya tidak
cantik, ya?" "Bukan cuma itu. Orangnya agak sadis juga kupikir?"
sahut Sarah dengan nada bertanya.
Sekali lagi Dokter Gerard memerhatikannya. Kali ini
bukan pandangan estetik yang dipakainya, melainkan
pandangan ahli seorang dokter profesional. "Dropsy.
Cardiac," ujarnya mengambil istilah kedokteran.
"Betul!" Cepat Sarah mengalihkan pembicaraan dari
sudut kedokteran. "Terpisah dari itu, coba perhatikan-sikap
mereka terhadap si ibu... rasanya tidak wajar, kan?"
"Siapa sih mereka itu?"
"Namanya Boynton. Keluarga Boynton. Seorang ibu, dua
anak laki-laki - satu sudah menikah - dua anak perempuan,
dan seorang menantu perempuan.
Dokter Gerard bergumam, "Keluarga Boynton sedang
pesiar keliling dunia?"
"Ya. Tapi aneh sekali! Mereka tidak pernah mengobrol
dengan orang lain sama sekali, dan tidak bisa berbuat
apa-apa kecuali kalau si ibu menyuruh."
"Kelihatannya si ibu memang sangat matriarkal," ujar
http://dewi-kz.info/ 10 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dokter Gerard "Tiran malahan!" komentar Sarah.
Dokter Gerard mengangkat bahu dan mengatakan bahwa
wanita Amerika umumnya memang suka mengatur.
"Ya. Tapi yang ini lebih dari itu," Sarah bersikeras. "Dia -
oh, mereka semua dibuatnya seperti kutu yang tidak berdaya.
Ini betul-betul keterlaluan!"
"Memang jelek kalau perempuan terlalu berkuasa," ujar
Dokter Gerard bersungguh-sungguh. Kemudian ia menggeleng-geleng. Diliriknya Sarah. Gadis itu tengah memerhatikan kelurga
Boynton - tepatnya, salah seorang di antara mereka. Dokter
Gerard tersenyum, mengerti.
Gumamnya, "Kau pernah berbicara dengan mereka?"
"Ya. Tapi tidak dengan semuanya. Cuma satu di antara
mereka." "Anak laki-lakinya yang muda?"
"Ya. Di kereta api dari Kantara ke sini. Dia sedang berdiri
sendirian di koridor. Lalu kuajak ngobrol."
Wajah Sarah tidak menujukkan perasaan apa-apa. Tapi
itu memang sifatnya. Gadis itu suka bergaul dan
ramah-tamah, walaupun kadang-kadang kurang penyabar.
" Mengapa tiba-tiba ngobrol dengan dia?" tanya Dokter
Gerard. Sarah mengangkat bahu. "Apa salahnya" Aku sering
mengobrol dengan orang yang kutemui dalam perjalanan.
Aku senang mendengarkan pendapat orang, kisah hidupnya,
jalan pikirannya..."
http://dewi-kz.info/ 11 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dengan kata lain, mereka itu kaujadikan objek
penelitian?" "Ya, mungkin betul juga begitu."
"Dalam hal ini, apa kesanmu?"
"Yah," Sarah ragu. "Agak aneh. Dia mendadak merah
padam waktu mula-mula kusapa."
"Memang reaksinya itu aneh?" tanya Dokter Gerard.
Sarah tertawa. "Maksudmu, dia pikir aku ini gadis tak
tahu malu" Oh, bukan. Aku yakin dia tidak berpikir begitu.
Laki-laki toh bisa membedakan mana yang murahan dan
mana yang bukan." Sarah bertanya dengan matanya, dan Dokter Gerard
mengangguk. "Aku mendapat kesan," lanjutnya dengan dahi berkerut,
"dia kaget. Kaget sekali, dan kuatir. Aku heran. Orang
Amerika biasanya berkepribadian bebas. Maksudku, dibanding anak Inggris yang sama umurnya, anak Amerika
berusia sepuluh tahunan tahu lebih banyak dan lebih
sophisticated. Padahal dia sudah lebih dari dua puluh tahun
usianya." "Ya, kira-kira dua puluh tiga atau empatan."
"Sudah setua itu?".
"Kelihatannya."
"Mungkin juga. Tapi dia masih seperti anak kecil..."
"Mentalnya mungkin agak terlambat berkembang. Faktor
kekanak-kanakannya belum hilang sama sekali."
"Jadi, aku betul," ujar Sarah, "Maksudku, ada yang
kurang normal pada dirinya?"
http://dewi-kz.info/ 12 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dokter Gerard mengangkat bahu dan tersenyum manis
kepadanya. "Adakah di antara kita yang betul-berul normal,
Non" Tapi memang, kelihatannya dia menderita semacam
gangguan neurosis." "Pasti ada hubungannya dengan ibunya!"
"Kau benci betul pada si ibu?" komentar Dokter Gerard.
"Memang. Aku tak suka melihat matanya - mata jahat!"
Gerard berbisik, "Semua ibu jadi begitu kalau anak
laki-lakinya tertarik pada wanita cantik.".
Sarah kesal. Lelaki Prancis semua sama saja, pikirnya,
tidak ada yang diperhatikan selain seks! Dalam hati ia sadar,
ilmu psikologi memang mengajarkan bahwa seks mendasari
hampir setiap fenomena. Ia terjaga dari lamunannya yang jauh melayang.
Raymond Boynton berjalan ke meja tempat majalah. Ia
mengambil sebuah majalah. Waktu pemuda itu lewat di
dekat kursinya, Sarah berpaling. Mulutnya melontarkan
pertanyaan, "Sudah jalan-jalan hari ini?"
Pertanyaan ini asal saja diucapkannya. Sarah Cuma ingin
tahu bagaimana reaksinya.
Raymond berhenti sebentar. Wajahnya merah padam
kemalu-maluan. Kemudian pandangannya dilayangkan ke
pusat perhatian keluarganya.
Tersendat-sendat, jawabnya,
"Oh - oh, ya, ya. Aku..."
Lalu tiba-tiba, seperti kena aliran listrik, ia beranjak
kembali ke lingkungan keluarganya - menyodorkan majalah
http://dewi-kz.info/ 13 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang baru diambilnya. Si "makhluk Buddha" meraih majalah itu, terapi matanya
menatap tajam wajah anak lelakinya. Ia menggumamkan
sesuatu, tapi jelas bukan ucapan terima kasih. Kepalanya
cuma sedikit sekali bergerak dari posisinya semula. Dokter
Gerard melihat perempuan itu kini memerhatikan Sarah.
Wajahnya kosong, tak menunjukkan perasaan apa pun.
Sarah melirik jam tangannya dan berseru, "Oh, aku
sampai lupa waktu." Gadis itu bangkit. "Terima kasih
banyak, Dokter Gerard, maaf.. aku harus menulis surat."
"Sampai ketemu lagi. Kita masih akan ketemu lagi, kan?"
"Tentu saja, kalau kau jadi ke Petra. Jadi, kan?"
"Mudah-mudahan. Akan kuusahakan."
Sarah tersenyum dan berlalu. Ia lewat dekat tempat
keluarga Boynton duduk. Tak lepas dari perhatian Dokter Gerard bagaimana cara
Mrs. Boynton melirik anak lelakinya. Raymond membalas
pandangan ibunya. Ketika Sarah lewat, Raymond berpaling -
bukan untuk melihat Sarah, melainkan membuang muka.
Gerakannya perlahan dan terpaksa. Jelas pandangan ibunya
yang mendorongnya bersikap begitu.
Gerakan ini tidak lolos pula dari penglihatan Sarah. Ia
merasa sangat jengkel dibuatnya. Padahal mereka sudah
bereakap-cakap begitu akrab di kereta api kemarin malam.
Malah sambil tertawa-tawa keduanya saling bertukar mata
uang Mesir. Raymond begitu riang dan bersemangat seperti
anak kecil waktu itu, walau keriangan dan semangatnya
menimbulkan sebersit rasa iba dalan hati Sarah. Sungguh
keterlaluan. "Aku tidak akan bicara lagi dengannya," ujar Sarah pasti.
http://dewi-kz.info/ 14 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah tahu dirinya cukup menarik dan terhormat.
Mungkin keramahtamahannya kepada pemuda itu cuma
disebabkan rasa kasihan. Perlukah orang sombong tak
berperasaan seperti itu dikasihani" Pereuma!
Sarah tidak jadi menulis surat. Ia duduk di depan kaca
riasnya, menyikat rambutnya. Di hadapannya, sepasang
mata berwarna kecokelatan memandangnya kembali dari
cermin. Mata itu memancarkan kegundahan hati yang
empunya. Sarah melamun, memikirkan hidupnya.
Sebulan yang lalu pertunangannya putus. Calon suaminya
seorang dokter muda, empat tahun seniornya di kampus.
Keduanya sangat tertarik dan tergila-gila satu sama lain.
Sayangnya, temperamen mereka terlalu mirip, dan ini sering
menimbulkan cekcok bahkan pertengkaran sengit. Seperti
kebanyakan perempuan, Sarah mengagumi kekuatan dan
kemampuan menguasai pada diri seorang lelaki. Ia selalu
mengatakan bahwa ia ingin dikuasai pria. Tetapi waktu
benar-benar bertemu dengan pria yang menguasainya, Sarah
merasa tidak suka diperlakukan demikian! Memutuskan
pertunangannya merupakan pilihan yang sangat berat bagi
Sarah. Tetapi ia sadar, daya tarik fisik saja bukanlah dasar
yang kuat untuk membina hubungan lebih lanjut. Itulah
sebabnya Sarah memutuskan untuk pergi berlibur -
menghibur diri dan melupakan segala kesedihannya -
sebelum kembali menekuni pekerjaan dan studinya.
Pikiran Sarah beralih dari masa lalu ke masa sekarang.
Coba Dokter Gerard mau diajak mengobrol mengenai
pekerjaannya. Begitu banyak keberhasilan yang sudah dicapainya.
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sayang dokter itu tidak menganggapnya serius. Mungkin kalau dia
jadi pergi ke Petra kemudian Sarah teringat lagi pada pemuda
Amerika yang aneh itu. http://dewi-kz.info/ 15 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah yakin kehadiran keluarganyalah yang membuat
Raymond bersikap tak acuh seperti tadi. Tapi tetap saja
Sarah merasa jengkel. Tak pantas laki-laki terlalu takut dan
mau dikuasai begitu oleh keluarganya!
Meskipun begitu, dalam hati Sarah terbersit suatu
perasaan aneh. Pasti ada kejanggalan dalam kehidupan
keluarga Raymond. Tiba-tiba Sarah berkata keras-keras
kepada dirinya sendiri, "Dia perlu diselamatkan! Aku harus
berusaha menyelamatkannya!"
cccdw-kzaaa 3 SETELAH ditingggalkan Sarah, Dokter Gerard tetap du-
duk di tempatnya beberapa saat lamanya. Kemudian ia
berjalan ke meja majalah, mengambil Le Matin terbitan
terbaru, dan menuju kursi yang letaknya tak jauh dari tempat
keluarga Boynton duduk. Ia merasa penasaran.
Mula-mula ia geli. Gadis Inggris tadi begitu menaruh
perhatian pada keluarga Boynton - cuma karena didorong
rasa tertariknya pada salah seorang di antara mereka. Tetapi
sekarang ketidakwajaran yang dilihatnya pada keluarga itu
seolah membangunkan perasaan ingin tahunya.
Dengan sangat berhati-hati, dari balik surat kabar yang
dibacanya, Dokter Gerard mengamati mereka. Mula-mula
perhatiannya ia tujukan kepada pemuda yang menarik hati si
gadis Inggris tadi. Ya, dia memang tipe menarik buat gadis
seperti Sarah. Sarah King gadis yang kuat - berani, cerdas,
dan berkemauan keras. Pada pengamatan Dokter Gerard,
pemuda ini sensitif, perseptif, pemalu, dan mudah dipenga-
ruhi. Pandangan profesionalnya sebagai dokter memastikan
http://dewi-kz.info/ 16 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa Raymond berada dalam keadaan stress serius. Dokter
Gerard tidak habis pikir, mengapa pemuda berfisik sesehat
itu dan sedang pesiar buat bersenang-senang pula, sampai
mengalami gangguan yang nyaris bisa disebut nervous
breakdown begitu. Perhatiannya kini beralih kepada yang lain. Gadis muda
berambut warna kastanye itu jelas adik Raymond. Keduanya
mempunyai garis-garis keturunan sama: kurus, cantik, dan
berwajah ningrat. Tangan mereka langsing dan indah
bentuknya. Begitu pula dagu yang ramping dan leher yang
jenjang. Gadis inj pun tampak nervous: gerakannya sering
tidak terkontrol, matanya terlalu bersinar-sinar. Pada waktu
berbicara, suaranya terengah-engah dan terlalu cepat.
Sikapnya waspada, tidak bisa santai. Dia ketakutan, pikir
Dokter Gerard. Ya, dia ketakutan! Terdengar olehnya
beberapa potong pereakapan mereka. Tidak ada yang aneh -
pereakapan turis pada umumnya.
"Kita harus melihat Istal Solomon." "Apakah tidak terlalu
melelahkan buat Mama?" "Ke Tembok Ratapan pagi-pagi?"
"Kuil itu - yang mereka sebut Mesjid Umar - mengapa
disebut begitu, ya?" "Sebab kuil itu akhirnya dijadikan
tempat beribadah orang Islam, Lennox."
Pereakapan mereka wajar. Walaupun begitu, Dokter
Gerard merasa ada sesuatu yang tidak wajar. Pereakapan
mereka seolah cuma kedok - penutup sesuatu, semacam
gelora atau pusaran arus yang terlalu jauh di dalam dan tak
dapat diungkapkan dengan katakata... Sekali lagi Dokter
Gerard mencuri pandang dari balik Le Matin-nya.
Lennox" Pasti dia anak laki-laki sulung. Padanya
kelihatan garis-garis keturunan yang sama, tetapi ada
perbedaannya. Lennox tidak gugup. Menurut pengamatan
Dokter Gerard, Lennox tidak telalu nervous. Tetapi dia pun
http://dewi-kz.info/ 17 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak wajar. Ada keanehan pada diri pria ini. Dia tidak
tegang seperti kedua adiknya. Duduknya santai, lesu.
Memutar otaknya, mencoba mengingat-ingat pasien yang
duduk dengan sikap begitu di rumah sakit, Dokter Gerard
berpikir: Dia kehabisan tenaganya, kehabisan tenaga karena
terlalu menderita. Pandangannya seperti pandangan seekor anjing
yang terluka, atau seperti kuda yang sedang sakit - pandangan
kosong makhluk yang menahan derita. Aneh... secara fisik dia
sehat.. Tetapi bisa dipastikan pria ini telah mengalami banyak
sekali penderitaan-penderitaan batin. Sekarang dia tidak lagi
menderita - dia sudah pasrah - menunggu... Menunggu apa" Oh,
apakah aku ini mengada-ada" Ah, tidak. Pria itu memang sedang
menunggu sesuatu, menunggu akhir deritanya.
Lennox Boynton berdiri, membungkuk memungut
gulungan benang wol yang jatuh dari pangkuan ibunya. "Ini,
Ma." "Terima kasih."
Apa yang sedang dirajut perempuan tak berperasaan itu"
Kelihatannya ia sedang membuat sesuatu yang tebal dan
kasar. Sarung tangqn buat kuli, pikir Gerard. Dan ia pun
tersenyum menanggapi fantasinya sendiri. Kini perhatiannya
beralih pada anggota keluarga yang tampaknya paling muda
- gadis berambut merah keemasan. Usianya kira-kira tujuh
belasan. Kulitnya bersih dan sangat indah dikombinasikan
dengan warna rambutnya. Walaupun terlalu kurus, gadis ini
cantik sekali. Ia duduk diam, tersenyum sendiri atau,
tersenyum pada udara di hadapannya. Senyumnya terasa
aneh... begitu jauh dari Hotel Solomon, dari Jerusalem...
Melihatnya, Dokter Gerard teringat sesuatu. Kini jelas
terbayang olehnya apa sesuatu itu. Senyum gadis tadi mirip
dengan sungging bibir dewi-dewi Yunani di Akropolis -
senyum yang jauh, namun indah dan tidak manusiawi...
http://dewi-kz.info/ 18 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba, dengan terkejut, Dokter Gerard memerhatikan
tangan gadis itu. Tangannya tersembunyi di bawah meja,
namun sangat jelas terlihat dari tempat Dokter Gerard
duduk. Di atas pangkuannya, gadis itu sibuk meremas-remas
dan mencabik-cabik sapu tangan yang dipegangnya-
Pemandangan ini mengguncangkan perasaan Dokter
Gerard. Senyumnya yang menerawang begitu jauh dan
menyendiri, tubuhnya yang tenang, dan tangannya yang
sibuk merusak.... cccdw-kzaaa 4 TERDENGAR suara batuk pelan diiringi bunyi napas
khas asma - lalu perempuan bertubuh besar yang sedang
merjajut itu berkata, "Ginevra, kau lelah. Tidurlah!"
Si gadis melongo; tangannya berhenti mencabik-cabik
sapu tangannya. "Aku tidak lelah, Ma?"
Betapa lembut dan indahnya alun suara gadis itu, pikir
Dokter Gerard. "Kau lelah. Mama selalu tahu. Dan Mama kira, kau tidak
akan bisa jalan-jalan besok."
"Oh! Tentu saja bisa, Ma. Aku toh tidak apa-apa?"
Dengan suara berat dan serak si ibu berkata, "Tidak!
Besok kau pasti sakit."
"Tidak!" bantah si gadis, tubuhnya gemetar.
Terdengar suara lain yang lembut dan tenang. "Ayo,
kuantar kau ke atas, Jinny."
http://dewi-kz.info/ 19 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seorang perempuan muda bangkit. Matanya lebar,
tenang, berwarna keabu-abuan. Rambut hitamnya disanggul
rapi. Mrs. Boynton berkata, "Jangan. Biarkan dia naik sendiri
ke kamarnya." Si gadis berteriak, "Aku ingin ditemani Nadine."
"Ayolah kalau begitu," ujar perempuan muda tadi,
mendekatinya. Mrs. Boynton berkata lagi, "Dia lebih suka pergi sendiri -
betul, bukan, Jinny?"
Sejenak, cuma sejenak saja, keheningan menyelimuti
sekeliling keluarga itu. Kemudian, dengan suara yang
tiba-tiba menjadi datar tanpa nada, Ginevra Boynton
menyahut, "Ya. Lebih baik aku pergi sendiri. Terima kasih,
Nadine." Ia pun bangkit dan berlalu.
Dokter Gerard menurunkan letak surat kabarnya hingga
ia bisa mengamati Mrs. Boynton sepenuhnya. Perempuan itu
memandangi kepergian Ginevra dengan wajah berkerut oleh
senyum aneh. Samar-samar wajahnya menyerupai karikatur
wajah anaknya yang tersenyum seperti dewi Yunani
beberapa saat yang lalu.... Kini perempuan itu mengalihkan
pandangannya kepada Nadine. Nadine baru saja duduk
kembali di kursinya. Diangkatnya kelopak matanya, dan
dipandangnya kembali ibu mertuanya. Wajahnya tidak
berubah. Pandangan Mrs. Boynton penuh kedengkian.
Perempuan tua itu betul-betul tiran! pikir Gerard. Tiba-tiba
saja Mrs. Boynton memandangnya. Gerard mendesah. Mata
perempuan itu kecil, hitam, dan bernyala-nyala; dari
dalamnya seolah tersorot sesuatu, sesuatu yang kuat -
semacam gelombang kesadisan. Dokter Gerard pernah
mempelajari kekuatan pribadi semacam itu. Ia sadar kini
http://dewi-kz.info/ 20 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa Mrs. Boynton bukanlah perempuan tua yang bersikap
sebagai tiran sekadar untuk memuaskan gengsinya.
Perempuan itu benar-benar mempunyai kekuatan dalam.
Dokter Gerard melihat persamaan sorot matanya dengan
sorot mata seekor ular kobra. Mrs. Boynton memang tua dan
penyakitan. Tetapi itu bukan berarti ia tidak berdaya.
Perempuan itu tahu benar apa artinya kekuatan. Bahkan
tidak mustahil ia telah mempraktikkan kekuatan dalamnya
itu sepanjang hidupnya tanpa pernah meragukan keampuhannya. Pernah Dokter Gerard menyaksikan
kehebatan dan keberanian seorang pelatih harimau.
Binatang-binatang buas berukuran raksasa yang dilatihnya
dengan patuh menuju tempatnya masing-masing. Walaupun
mereka tampak marah karena gengsi dan derajat mereka
direndahkan oleh kepatuhan terhadap pelatih itu, tak urung
mereka menurut dan melakukan setiap perintahnya. Mata
mereka geram dan menyorotkan kebencian yang amat
sangat, tapi toh mereka menurut dengan ketakutan. Pelatih
itu seorang perempuan muda. Wajahnya cantik. Namun
sorot matanya seperti Mrs. Boynton.
"Une domptense!" ujar Dokter Gerard kepada dirinya
sendiri. Ia tahu sekarang, apa yang tersembunyi di balik
pereakapan wajar yang didengarnya tadi. Kebencian -
putaran arus kebencian. Pikirnya, kalau orang tahu apa yang
sedang kupikirkan ini, mereka pasti menuduhku gila! Diam-diam
memberi label mengerikan kepada keluarga Ametika yang dengan
rukun pesiar bersama di Palestina!
Kemudian Dokter Gerard memerhatikan perempuan
muda berwajah tenang yang disebut Nadine tadi. Pada jari
manisnya terselip cincin kawin. Pada waktu Gerard
memerhatikannya, perempuan itu sejenak melontarkan
pandangan kepada Lennox. Tahulah Gerard bahwa mereka
suami-istri. Tapi pandangan Nadine barusan lebih http://dewi-kz.info/ 21 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyerupai pandangan seorang ibu kepada anaknya
ketimbang pandangan istri kepada suaminya; pandangan ibu
sejati yang ingin melindungi dan merasa kuatir. Ada satu hal
lagi yang diketahui Gerard. Nadine satu-satunya orang
dalam keluarga itu yang tidak berada di bawah kekuasaan
Mrs. Boynton. Mungkin Nadine membenci perempuan tua
itu. Tetapi yang jelas, ia tidak punya perasaan takut pada ibu
mertuanya. Kekuatan dalam Mrs. Boynton sama sekali tidak
rhemengaruhinya. Nadine tampak muram dan kuatir akan
suaminya, tetapi ia sendiri bebas.
"Hmm, menarik sekali semuanya ini," ujar Dokter
Gerard. Di tengah kekalutan ini, muncullah sesuatu yang
bernapaskan kehidupan wajar, namun berpengaruh lucu.
Seorang lelaki masuk. Ketika melihat keluarga Boynton di
situ, ia pun langsung beranjak mendekati nfereka. Wajah
lelaki ini menyenangkan. Tampaknya lelaki setengah baya
ini pun berkebangsaan Amerika. Pakaiannya rapi, dagunya
licin, dan kumisnya tereukur rapi. Suaranya agak pelan dan
monoton, namun cukup menyenangkan.
"Aku sedang mencari-cari kalian," ujarnya. Dengan
hati-hati dijabatnya tangan mereka masing-masing. "Apa
kabar, Mrs. Boynton" Perjalanan ini tidak terlalu
melelahkan, bukan?" Jawaban Mrs. Boynton cukup ramah. "Tidak. Kesehatanku memang tidak pernah bagus. Kau tentu
tahu...." "Tentu saja; sayang - sayang-sekali!"
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tapi aku tidak sakit," tambah Mrs. Boynton dengan
senyum ularnya. "Nadine pandai sekali merawatku. Betul,
kan, Nadine?" http://dewi-kz.info/ 22 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku mencoba merawat Mama sebaik mungkin," Nadine
berkata tanpa ekspresi. "Aku yakin akan hal itu," sahut lalaki asing tadi dengan
sungguh-sungguh. "Bagaimana pendapatmu mengenai kota
Raja Daud ini, Lennox?"
"Aku tak tahu," sahut Lennox tanpa semangat.
"Kau kecewa, kan" Terus terang aku pun begitu
mula-mula. Kau pasti belum banyak melihat-lihat."
Carol menimpali, "Mama tidak boleh kecapekan."
"Ya. Dua jam sehari - cuma itu kekuatanku berjalan-jalan." Dengan ramahnya lelaki asing tadi berkata, "Itu sudah
bagus sekali!" Mrs. Boynton tertawa kecil - nadanya sumbang.
"Aku tak pernah menuruti keinginan badaniku! Yang
penting itu pikiran. Ya, pikiran..."
Gerard melihat Raymond tersentak. "Kau sudah melihat
Tembok Ratapan, Mr. Cope?"
"Oh, justru itu yang pertama-tama kukunjungi. Mudah-mudahan Jerusalem bisa kuselesaikan dalam dua
hari ini. Sesudah itu aku ingin minta jadwal perjalanan baru
untuk menjelajahi Tanah Suci seluruhnya: Betlehem,
Nazaret, Tiberias, dan Laut Galilea. Pasti sangat menarik.
Setelah itu aku ingin ke Jerash - ada semacam reruntuhan
kuno peninggalan zaman Romawi di situ. Lalu masih ada
lagi Petra kota kristal merah jambu itu. Kudengar Petra
merupakan keajaiban alam yang sangat memesona; tapi
perjalanannya lama - hampir seminggu."
"Aku ingin ke sana. Kedengarannya kota itu sangat
http://dewi-kz.info/ 23 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bagus," ujar Carol. " Tentu saja. Menurutku, tak akan rugi kita ke sana."
Mr. Cope berhenti bicara. Dipandangnya sejenak Mrs.
Boynton dengan ragu. Waktu ia berkata-kata lagi, terdengar
oleh Gerard bahwa suara lelaki itu menjadi tidak pasti. "Ada
yang mau ikut aku jalan-jalan sekarang" Aku tahu Anda tidak
boleh terlalu lelah, Mrs. Boynton, dan tentunya ada yang
ingin menemani Anda di Hotel. Maksudku, kalau kalian
mau bergilir, sebagian berjalan-jalan dan sebagian tinggal,
aku akan senang mengajak kalian melihat-lihat kota ini."
Suasana mendadak berubah menjadi begitu hening.
Cuma suara jarum rajut Mrs. Boynton yang kedengaran
oleh Gerard. Kemudian Mrs. Boynton berkata, "Kurasa
kami tidak ingin terpencar-pencar. Kami selalu pergi
bersama-sama." Perempuan itu mengangkat wajahnya.
"Nah, anak-anak, bagaimana pendapat kalian sendiri?"
Jawab mereka cepat, "Tidak, Ma." "Oh, tidak."
"Tentu saja tidak."
Sambil tersenyurn aneh Mrs. Boynton berkata, "Nah,
Anda dengar sendiri, mereka tidak mau meninggalkanku.
Bagaimana dengan kau, Nadine" Kudengar kau tidak
berkata apa-apa." "Tidak, Ma - kecuali kalau Lennox mau pergi."
Mrs. Boynton kini berpaling kepada putra sulungnya.
"Nah, Lennox, apa pendapatmu" Mengapa kau tidak pergi
saja bersama Nadine" Kelihatannya dia ingin pergi."
Lennox terkejut. Diangkatnya wajahnya. "Aku... oh,
tidak. Kupikir.. lebih baik kita semua tinggal di hotel saja."
"Kalian memang benar-benar satu keluarga yang rukun!"
http://dewi-kz.info/ 24 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
komentar Mr. Cope ramah. Namun keramahannya
terdengar sumbang. "Kami selalu kompak dan menyendiri," ucap Mrs.
Boynton. Ia mulai menggulung benang wolnya. "Omong-omong, Raymond, siapa perempuan muda yang
menyapamu barusan?" Raymond tampak gugup. Mula-mula wajahnya merah
padam, tapi sekonyong-konyong berubah pucat. "Aku tidak
tahu namanya. Dia menyapaku di kereta api kemarin."
Perlahan-laban, dan dengan susah payah, Mrs. Boynton
berusaha berdiri dari kursinya. "Kurasa kita tidak perlu
berhubungan dengan dia," ujarnya.
Nadine segera berdiri dan menolong perempuan tua itu
meninggalkan kursinya. Caranya membantu ibu mertuanya
sangat sigap dan cekatan. Ini sangat menarik perhatian
Gerard. "Sudah waktunya beristirahat," ujar Mrs. Boynton.
"Selamat malam, Mr. Cope."
"Selamat malan, Mrs. Boynton. Selamat malam, Mrs.
Lennox." Mereka pergi beriring-iringan. Tampaknya tak seorang
pun di antara anak-anak Mrs. Boynton punya keinginan
untuk tetap di ruang santai tanpa sang ibu. Mr. Cope berdiri
mengawasi kepergian mereka. Ekspresi wajahnya sukar
dikaji. Dari pengalaman, Dokter Gerard tahu bahwa
umumnya orang Amerika ramah dan suka bergaul. Mereka
tidak cepat menaruh curiga pada orang baru yang mereka
kenal dalam perjalanan. Buat Gerard, berkenalan dengan
Mr. Cope bukanlah hal sulit. Tambahan pula, lelaki itu
tampaknya sedang kesepian dan rindu kawan. Maka sekali
http://dewi-kz.info/ 25 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lagi Dokter Gerard menyodorkan kartu namanya.
Membaca nama yang tertera di situ, Mr. Jefferson Cope
sangat terkesan. "Oh, bukankah baru-baru ini Anda ke
Amerika, Dokter Gerard?"
"Musim gugur yang lalu, ya. Saya memberi kuliah di
Harvard." "Tentu saja. Anda termasuk dalam daftar dokter paling
kenamaan, Dokter Gerard. Saya dengar, di Paris Anda
sangat tersohor." "Oh, pujian Anda berlebihan!"
"Sama sekali tidak. Saya sangat beruntung bisa bertemu
dengan Anda seperti ini. Omong-omong, rupanya sedang
banyak orang beken berada di Jerusalem sekarang ini. Anda
sendiri, Lord Weedon, Mr. Gabriel Steinbaum si ahli
keuangan termashyur itu, lalu... Sir Manders Stone -
arkeolog Inggris itu, lalu Lady Westholme - politisi Inggris
yang sedang ngetop itu, dan detektif ulung Belgia - Hereule
Poirot." "Si kecil Hereule Poirot" Dia ada di sini?"
"Ya. Kebetulan saya baca berita kedatangannya di koran
kemarin. Mereka semua rupanya tinggal di Hotel Solomon.
Tidak mengherankan, Solomon memang hotel paling bagus
di sini!" Mr. Cope tampak senang. Dokter Gerard bisa bersikap
sangat menarik dan menyenangkan kalau mau. Tak lama
kemudian keduanya tampak berjalan menuju bar.
Setelah menghabiskan dua gelas es wiski soda, Gerard
berkata, "Saya lihat, Anda tadi mengobrol dengan keluarga
Amerika. Apakah keluarga Amerika rata-rata seperti itu?"
http://dewi-kz.info/ 26 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jefferson Cope meneguk minumannya sambil berpikir.
Lalu katanya, "Tidak juga."
"Tidak" Kelihatannya mereka begitu rukun."
Pelan Mr. Cope berkata, "Maksud Anda, mereka semua
seperti terpatri di sekeliling ibunya" Itu memang benar. Dia
betul-betul wanita yang luar biasa."
"Oh, betulkah?"
Mengorek informasi dari Mr. Cope tidaklah sulit.
"Saya pikir, tidak ada salahnya saya ceritakan kepada
Anda, Dokter Gerard. Akhir-akhir ini saya sendiri sering
sekali memikirkan mereka. Mungkin dengan menceritakannya kepada Anda, hati saya bisa sedikit lega.
Anda tidak keberatan mendengarkannya?"
Dokter Gerard menggeleng.
Mr. Jefferson Cope perlahan memulai ceritanya.
Wajahnya tampak kebingungan. "Terus terang, saya mrasa
kuatir. Mrs. Lennox Boynton kenalan lama saya."
"Oh ya" Kalau tidak salah, dia itu perempuan muda yang
rambutnya kehitam-hitaman tadi, kan?"
"Benar. Nadine namanya. Dia sangat mengagumkan,
Dokter Gerard. Saya kenal dia sebelum dia kawin. Ketika itu
dia masih menjadi siswa calon perawat di rumah sakit.
Kemudian dia pergi berlibur ke tempat keluarga Boynton,
dan kawin dengan Lennox."
"Ya?" Jefferson Cope sekali lagi meneguk wiski sodanya. Lalu ia
meneruskan. "Akan saya ceritakan sedikit riwayat keluarga Boynton,
http://dewi-kz.info/ 27 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dokter Gerard." "Ya" Oh, saya akan senang sekali mendengarnya."
"Begini. Elmer Boynton almarhum adalah tokoh yang
cukup terkenal. Orangnya menarik dan menyenangkan. Dia
menikah dua kali. Istri pertamanya meninggal ketika Carol
dan Raymond masih kecil. Mrs. Boynton yang kedua,
katanya, sangat cantik pada waktu dinikahi Elmer Boynton.
Memang dia sudah tidak terlalu muda. Kalau melihat
rupanya sekarang, rasanya sukar sekali membayangkan dia
pernah cantik. Tapi, orang mengatakan, dia betul-betul
cantik dulunya. Pendeknya, suaminya sangat menyayangi
dan selalu menuruti segala yang diputuskannya. Elmer
Boynton cacat sejak beberapa tahun menjelang kematiannya.
Disamping itu, istrinya memang cekatan dan pandai
mengurus segala sesuatu. Orangnya sangat berhati-hati
dalam segala hal. Sepeninggal Elmer, dia membaktikan diri
sepenuhnya kepada anak-anak itu. Dia sendiri mendapat
seorang anak dari Elmer - Ginevra. Ginevra sangat cantik,
tetapi tubuhnya agak lemah. Yah, Mrs. Boynton sejak itu
memusatkan perhatiannya hanya kepada anak-anaknya. Dia
memutuskan sama sekali hubungannya dengan dunia luar.
Saya tidak tahu bagaimana pendapat Anda, Dokter Gerard,
tapi pada hemat saya cara begitu kurang baik."
"Saya setuju dengan Anda. Itu sangat jelek pengaruhnya
terhadap perkembangan mental anak-anak."
"Tepat sekali. Mrs. Boynton mengurung mereka semua di
rumah, dan tak pernah sekali pun mengizinkan mereka
berteman atau berhubungan dengan orang lain. Akibatnya,
mereka jadi tidak tahu cara bergaul. Mereka menjadi
canggung, penggugup... Anda tahu maksud saya, kan"
Mereka jadi tidak bisa hidup bermasyarakat. Dan menurut
saya, itu jelek sekali."
http://dewi-kz.info/ 28 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sangat jelek."
"Saya tahu maksud Mrs. Boynton baik. Cuma caranya itu
yang berlebih-lebihan."
"Mereka tinggal serumah?"
"Ya." "Anak lelakinya tidak ada yang bekerja?"
"Oh, tidak. Elmer Boynton orang kaya - semua
kekayaannya diwariskan kepada istrinya, dengan syarat
harus dipergunakan untuk menghidupi anak-anaknya."
"Jadi, anak-anak itu tergantung sepenuhnya pada ibu
mereka dalam hal keuangan?"
"Begitulah. Dan Mrs. Boynton bersikeras agar mereka
semua tetap tinggal di rumah. Mereka tidak diizinkan pergi
ke luar rumah, apalagi cari pekerjaan. Yah, mungkin
kebijaksanaannya itu beralasan. Uang mereka toh sudah
banyak. Buat apa lagi mereka mesti kerja. Meskipun begitu,
menurut saya, bekerja - untuk laki-laki - merupakan vitamin.
Bukan cuma itu. Mereka sama sekali tidak punya hobi. Tak
pernah main golf, tak pernah dansa. Pendeknya, tak pernah
melakukan kegiatan yang umumnya dilakukan orang-orang
muda. Mereka cuma berdiam diri di rumah. Rumahnya
memang besar, tapi letaknya jauh dari mana-mana. Oh, terus
terang, Dokter Gerard, saya pikir semuanya ini tidak benar."
"Saya setuju dengan Anda," ujar Dokter Gerard.
"Tidak seorang pun di antara mereka punya jiwa sosial.
Bisa dibilang, mereka itu tidak
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
punya semangat kemasyarakatan sama sekali! Memang mereka sendiri rukun;
tapi... yah, masa berhubungan antara mereka-mereka saja?"
"Pernahkah salah satu mencoba melepaskan diri dari
http://dewi-kz.info/ 29 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluarga?" "Itu belum pernah saya dengar. Kerja mereka seha-
ri-harian duduk berkumpul bersama-sama."
"Siapa yang Anda salahkan dalam hal ini - anak-anak itu
atau ibunya?" Jefferson Cope beringsut tak enak. "Yah, saya pikir Mrs.
Boynton-lah yang bertanggung jawab. Caranya membesarkan anak-anak itu salah. Meskipun begitu, setelah
dewasa, setiap anak harusnya bisa berjuang untuk dirinya
sendiri. Seharusnyalah dia memilih untuk berdikari."
"Mungkin itu tidak bisa mereka lakukan," ujar Gerard
serius. "Kenapa tidak?"
"Oh, banyak cara, Mr. Cope, untuk menghambat
pertumbuhan sebatang pohon, misalnya."
Cope terbelalak. "Mereka semua sehat, kok.
"Perkembangan pikiran pun bisa dihambat seperti halnya
pertumbuhan fisik." "Ah, tapi mereka cerdas."
Gerard menarik napas panjang. "Pereayalah, Dokter
Gerard," lanjut Cope. "Setiap orang bisa menentukan sendiri
arah hidupnya. Orang yang menghargai dirinya sendiri pasti
mau memperjuangkan nasibnya dan memanfaatkan hidupnya - bukan cuma duduk berpangku tangan. Lelaki
yang kerjanya cuma duduk berpangku tangan tak pantas
dihargai perempuan."
Gerard memerhatikan Cope dengan penuh tanda tanya.
"Maksud Anda, Lennox Boynton?"
http://dewi-kz.info/ 30 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yah, begitulah. Memang Lennox-lah yang saya pikirkan.
Raymond masih muda. Tapi Lennox" Dia sudah tiga puluh
tahun. Sudah waktunya dia membuktikan siapa sebenarnya
dirinya." "Kehidupan pasti sulit buat istrinya."
"Tentu saja. Sangat sulit! Padahal Nadine begitu baik.
Saya sangat mengaguminya. Dia sama sekali tidak pernah
mengeluh. Tapi dia tidak bahagia, Dokter Gerard. Dia sama
sekali tidak bahagia."
Gerard menganguk. "Ya, saya pikir begitu."
"Saya tidak tahu bagaimana pendapat Anda, Dokter
Gerard, tapi menurut saya perempuan harusnya tahu sampai
di mana dia harus berkorban! Kalau saya jadi Nadine, saya
akan lemparkan masalahnya kepada Lennox. Lennox mesti
bekerja atau...." "Atau Nadine meninggalkannya. Begitu?"
"Hidupnya adalah miliknya, Dokter Gerard. Kalau
Lennox tidak bisa menghargainya sebagaimana seharusnya,
yah... di dunia ini toh masih banyak lelaki lain, bukan?"
"Anda, misalnya?"
Wajah lelaki Amerika itu merah padam. Kemudian
dipandangnya lawan bicaranya dengan penuh rasa harga
diri. "Benar," ujarnya. "Saya tidak malu mengakui perasaan
saya terhadap Nadine. Saya menghormati Nadine, dan
sangat dekat dengannya. Saya cuma menginginkan
kebahagiaan buatnya. Kalau saja dia bahagia bersama
Lennox, saya rela mundur dan membiarkannya bersama
Lennox." "Tapi?" http://dewi-kz.info/ 31 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yah - saya siap siaga. Kalau Nadine sewaktu-waktu
membutuhkan saya, saya ingin ada di dekatnya."
"Anda benar-benar ksatria sejati, Mr. Cope."
"Apa?" "Maksud saya, keksatriaan semacam itu mungkin cuma
hidup dalam bangsa Amerika sekarang ini! Anda sudah
senang bisa membaktikan diri kepada wanita pujaan Anda
tanpa mengharapkan balasan apa pun dari pihaknya!
Betul-betul mengagumkan! Apa yang sebenarnya bisa Anda
perbuat untuknya?" "Yah - berada di dekatnya bila dia memerlukan saya.
"Kalau saya boleh bertanya, bagaimana sikap Mrs.
Boynton terhadap Anda?"
Perlahan Jefferson Cope berkata, "Saya tidak pernah
merasa pasti akan sikapnya. Seperti saya katakan tadi, Mrs..
Boynton tidak suka bergaul dengan orang lain. Tapi terhadap
saya, dia lain; selalu sopan, dan caranya memperlakukan
saya seperti saya ini keluarganya sendiri."
"Jadi, dia merestui hubungan Anda dengan Mrs.
Lennox?" "Ya." Dokter Gerard mengangkat bahu. "Aneh."
"Pereayalah, Dokter Gerard," sahut Jefferson Cope kaku,
"hubungan saya dengan Nadine bukan hubungan yang tidak
terhormat. Kam? bersahabat."
"Oh, itu tidak saya ragukan. Cuma saja, sikap Mrs.
Boynton yang seolah merestui hubungan Anda dengan
menantunya itu sangat mengherankan saya. Tahukah Anda,
Mr. Cope, saya sangat tertarik pada kasus Mrs. Boynton ini."
http://dewi-kz.info/ 32 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia memang wanita yang luar biasa. Kuat, kepribadiannya mencolok. Elmer Boynton sangat pereaya
akan kebijaksanaan istrinya."
"Ya, begitu pereaya sampai dia merasa aman me-
ninggalkan anak-anaknya tergantung sepenuhnya pada
istrinya. Di negara saya, Mr. Cope, hal seperti itu tidak
dibenarkan oleh hukum."
Mr. Cope bangkit. "Di Amerika," katanya, "orang bebas
menentukan keinginan hatinya."
Dokter Gerard juga bangkit. Ia sama sekali tidak terkesan
oleh komentar Mr. Cope. Dokter Gerard tahu benar bahwa
di dunia ini tidak ada suatu bangsa, negara, atau individu
sekalipun yang bisa dikatakan bebas. Tapi ia tahu juga
bahwa batasan ada berbagai-bagai tingkatannya.
Malam itu ia pergi tidur dengan pikiran masih dipenuhi
cerita yang baru didengarnya mengenai keluarga Boynton.
cccdw-kzaaa 5 SARAH KING berdiri tidak jauh dari sebuah kuil - Kuil
Haram-esh-Sherif. Ia membelakangi Mesjid Kubah Batu.
Sementara itu gemericik air mancur terdengar sejuk di
telinganya. Serombongan turis lewat di dekatnya tanpa
mengusik suasana tenteram di situ.
Heran, pikir Sarah, batu besar ini pernah dijadikan tempat
penyiksaan oleh bangsa Yahudi. Kemudian Daud membelinya
dengan 600 pundi emas dan menjadikannya tempat suci. Sekarang
yang terdengar cuma ribut celoteh turis dari berbagai penjuru
dunia... Sarah menoleh. Tampak olehnya sebuah mesjid
http://dewi-kz.info/ 33 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang berdiri megah memesona. Dalam hatinya timbul
pertanyaan, mungkinkan Bait Allah akan menjadi seindah
ini tanpa mesjid itu"
Sarah mendengar bunyi langkah kaki rombongan lain,
dan tak lama kemudian tampaklah rombongan itu keluar
dari dalam mesjid. Ternyata mereka keluarga Boynton,
ditemani oleh seorang pemandu wisata Arab yang lincah.
Mrs. Boynton dituntun oleh Raymond dan Lennox. Nadine
dan Mr. Cope berjalan agak di belakang mereka, sedangkan
Carol sendirian di deretan paling belakang. Sementara mere-
ka berjalan, tak sengaja Carol melihat Sarah.
Sejenak ia tampak ragu. Lalu tiba-tiba ia berbalik dan lari
menyeberang pelataran yang memisahkan mereka. "Maaf,"
ujarnya terengah-engah. "Aku... aku merasa perlu menerangkan sesuatu kepadamu."
"Ya?" sahut Sarah.
Tubuh Carol gemetar. Wajahnya pucat. "Ini mengenai
kakakku. Waktu kau menyapanya kemarin, pasti kaupikir
dia tidak tahu aturan. Itu bukan maksudnya. Tapi, tapi... dia
tidak bisa berbuat lain. Oh, pereayalah padaku."
Sarah merasa geli. Gengsi dan seleranya serasa dija-
tuhkan. Mengapa gadis aneh ini mesti berlari-lari
menghampirinya dan minta maaf buat kakaknya yang
sombong" Komentar spontannya sudah berada di ujung lidah.
Namun segera Sarah mengubah pikirannya. Gadis yang
berdiri di hadapannya ini sungguh-sungguh tulus. Sesuatu
dalam diri Sarah menyuruhnya bertindak sebagai dokter,
mencari apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh gadis yang
ketakutan ini. "Coba ceritakan," ujarnya ramah.
http://dewi-kz.info/ 34 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia mengobrol denganmu di kereta api, kan?" tanya
Carol. Sarah mengangguk. "Ya, aku mengajaknya berea-
kap-cakap." "Oh, itu sudah pasti. Tidak mungkin sebaliknya. Tapi
kemarin itu Ray takut..." Mendadak Carol berhenti.
"Takut?" Wajah Carol yang pucat mendadak kemerah-merahan.
"Oh, aku tahu semua ini kedengaran janggal - gila. Mama -
dia kurang sehat - dan tidak suka kalau kami bergaul dengan
orang lain. Tapi aku tahu Ray - Ray ingin berkawan
denganmu." Hati Sarah tertarik mendengarnya. Belum sempat ia
mengucapkan sesuatu, Carol sudah menyambung.
"Aku tahu, yang kuceritakan ini kedengarannya aneh,
tapi... oh, kami ini memang bukan keluarga normal." Carol
memandang berkeliling seperti ketakutan. "Aku harus
pergi," bisiknya, "nanti ketahuan aku mengobrol denganmu." Sarah berkata tegas. "Apa salahnya - kalau kau memang
ingin mengobrol denganku" Kita bisa mengobrol sambil
berjalan peerlahan-lahan."
"Oh, jangan." Carol mundur. "Aku dilarang mengobrol
dengan orang lain." "Apa salahnya, sih?" tanya Sarah.
"Sungguh aku tidak boleh. Mama nanti..."
"Memang," ujar Sarah tenang, "kadang-kadang orangtua
tidak sadar anaknya sudah besar. Mereka menganggap
anaknya masih kecil dan perlu diatur. Tapi, bukan berarti si
http://dewi-kz.info/ 35 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
anak harus terus-terusan mengalah. Orang harus bisa
memperjuangkan hak-hak pribadinya."
Carol bergumam, "Kau tidak mengerti - kau sama sekali
tidak mengerti...," sambil mempermainkan jari-jari tangannya dengan gelisah.
"Memang orang sering mengalah untuk menghindari
pereekcokan. Pereekcokan memang tidak menyenangkan.
Tapi tidak ada ruginya bila cekcok itu demi memperjuangkan
kebebasan." "Kebebasan?" tanya Carol. "Kami tidak pernah bebas,
dan tidak akan pernah bebas."
"Omong kosong!" cetus Sarah.
Carol mendekat. Disentuhnya lengan Sarah. "Dengar!
Akan kujelaskan semuanya supaya kau mengerti. Sebelum
menikah, Mama - dia itu sebetulnya ibu tiriku - bekerja di
penjara sebagai sipir. Ayahku gubernur. Setelah menikah
dengan Papa, Mama meneruskan sikapnya sebagai sipir
terhadap kami. Itu sebabnya hidup kami serasa dalam
penjara!" Sekali lagi ia memandang ke sekelilingnya dengan
ketakutan. "Keburu mereka tahu. Oh, aku harus cepat-cepat
bergabung dengan mereka lagi."
Sarah menahan gadis itu waktu ia hendak lari me-
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ninggalkannya. "Sebentar, kita mesti ketemu dan ngobrol
lagi." "Tidak mungkin. Aku tak akan bisa."
"Ah, pasti bisa," ujar Sarah pasti. "Datanglah ke kamarku
setelah kau pamit tidur malam nanti. Kamarku No. 349."
Sarah melepaskan pegangannya. Carol segera melompat
dan berlari-lari kembali ke lingkungan keluarganya.
http://dewi-kz.info/ 36 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah diam memandang kepergian gadis itu. Ketika
tersadar dari lamunannya yang melayang jauh mengikuti
kepergian Carol, didapatinya Dokter Gerard berada di
sampingnya. "Selamat pagi, Miss King. Baru mengobrol dengan Carol
Boynton?" "Ya. Begini ceritanya," Sarah mengulangi obrolannya
dengan Carol. Pada suatu ketika Gerard menyela, "Oh, jadi dia itu bekas
sipir penjara" Hmm, mungkin itulah jawabannya."
"Maksudmu, itu sebabnya dia menjadi seperti tiran"
Apakah itu kebiasaannya sewaktu menjadi sipir?"
Gerard menggeleng. "Bukan begitu. Kelihatannya, ada
semacam dorongan kuat. Sifat tiraninya itu bukan timbul
karena profesinya sebagai sipir. Tetapi sebaliknya. Dia menjadi
sipir karena dia menyukai ketiranian itu sendiri. Menurut
teoriku, nafsunya untuk menguasai orang lainlah yang
mendorongnya memilih profesi itu." Wajah Gerard tampak
keruh. "Banyak hal yang pada diri seseorang itu laten sifatnya.
Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan berkuasa,
berbuat jahat, dan sebagainya. Cuma saja, keinginan-keinginan itu terpendam. Sering kali, malah
keinginan tersebut tidak disadari adanya. Tapi itu memang
sifat manusia yang menurun, Miss King. Kita menutup mata
dan menyangkal adanya nafsu macam begitu pada diri kita.
Tapi ada kalanya nafsu itu begitu kuat..."
Sarah bergidik. "Aku tahu."
"Semua itu bisa kita lihat di sekitar kita dari hari ke hari -
dalam dunia politik, dalam tingkah laku bangsa-bangsa.
http://dewi-kz.info/ 37 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Reaksi dari rasa kemanusiaan, iba, persaudaraan. Ajarannya
sering terdengar bagus. Misalnya, ajaran rezim yang
bijaksana, pemerintahan yang adil, dan sebagainya. Tapi,
bila ditinjau latar belakangnya, sama saja: kejahatan, rasa
takut. Bila dibebaskan, manusia akan mudah sekali
menunjukkan sifat-sifat aslinya: senang berbuat jahat demi
kepentingan pribadinya! Manusia tidak lain adalah hewan yang
seimbang. Dia mempunyai satu kebutuhan utama; bertahan -
mempertahankan diri. Terlalu agresif sama fatalnya dengan
diam. Dia harus mempertahankan diri! Untuk itu dia perlu
menggunakan sedikit kejahatan, kecurangan, tapi dia tidak
boleh mendewakan kejahatan itu sendiri!"
Mereka terdiam. Kemudian ucap Sarah,
"Menurutmu, apakah Mrs. Boynton termasuk orang
sadis?" "Aku hampir yakin begitu. Kupikir dia senang melihat
orang lain menderita - bukan menderita jasmani, melainkan
jiwanya! Kasus semacam ini lebih jarang terjadi dan lebih
sulit diatasi. Dia senang menguasai dan membuat orang lain
menderita." "Keterialuan," ujar Sarah.
Dokter Gerard kemudian menceritakan pereakapannya
dengan Jefferson Cope. "Dia tak sadar apa yang sebenarnya terjadi dalam
keluarga itu?" tanya Sarah.
"Mana mungkin dia tahu" Kan dia bukan psikolog?"
"Memang bukan. Dan lagi, pikirannya mungkin tidak
sebusuk pikiran kita!"
"Tepat! Dia berpikiran manis, lurus, dan sentimental
seperti kebanyakan orang Amerika. Dia pereaya segala
http://dewi-kz.info/ 38 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sesuatu itu baik, bukannya jelek. Dia tahu suasana dalam
keluarga Boynton tidak wajar, tapi toh dia masih
menganggap itu disebabkan oleh terlalu sayangnya Mrs.
Boynton kepada anak-anaknya. Sedikit pun tak terpikir
olehnya bahwa Mrs. Boynton menyalahgunakan kekuasaannya sebagai ibu."
"Ya, dan itu menyenangkan hati Mrs. Boynton!" cetus
Sarah. "Kupikir juga begitu!"
Habis kesabarannya, Sarah berkata, "Tapi kenapa mereka
tidak minggat saja" Mereka bisa, kalau mau."
Gerard menggeleng. "Kau salah. Mereka tidak bisaminggat.
Pernah melakukan eksperimen dengan ayam jago" Coba
tarik garis kapur di tanah, dan suruh seekor ayam jago
mematuk garis itu. Dia akan merasa dirinya diikat di situ.
Mengangkat kembali kepalanya pun dia tidak bisa. Begitu
pula halnya anak-anak malang keluarga Boynton itu. Si ibu
bekerja keras buat mereka sejak mereka masih kecil-kecil.
Dominasi si ibu sudah merasuk ke dalam jiwa mereka. Si ibu
seolah menghipnotis mereka, memaksa mereka untuk tidak
dapat tidak menuruti perintahnya. Kebanyakan orang akan
mengatakan mustahil - tapi kau dan aku setidaknya tahu
lebih banyak. Si ibu telah membuat anak-anaknya merasa
mutlak tergantung kepadanya. Sudah terlalu lama mereka
mengeram dalam penjara, sampai-sampai bila pintu penjara
itu terbuka pun, mereka tidak akan ambil peduli! Paling
tidak, ada seorang di antara mereka yang sudah tidak ingin
bebas lagi! Lama-lama, mereka semuanya akan begitu - takut
menghadapi kebebasan!"
"Lalu bagaimana kalau Mrs. Boynton mati?" tanya Sarah
logis. http://dewi-kz.info/ 39 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gerard mengangkat bahu. "Tergantung kapan matinya.
Kalau sekarang - yah, mungkin belum terlalu terlambat.
Raymond dan Carol masih muda. Mereka masih bisa
menjadi manusia normal. Lennox, kelihatannya dia sudah
terlalu jauh terpengaruh. Dia sudah seperti orang yang tak
punya harapan - sikapnya pasrah begitu saja."
Lagi-lagi Sarah merasa tidak sabar. "Mestinya istrinya
berbuat sesuatu. Dia harus menolong suaminya!"
"Siapa tahu dia sudah mencoba - tapi gagal."
"Bagaimana pendapatmu mengenai istri Lennox" Apakah
dia juga dikuasai oleh ibu mertuanya?"
Gerard menggeleng. "Tidak. Kupikir Mrs. Boynton tidak
bisa menguasai istri Lennox. Itulah sebabnya diam-diam dia
sangat membenci menantunya. Lihat saja cara Mrs. Boynton
melihatnya." Dahi Sarah berkerut. "Aku tidak mengerti - apakah istri
Lennox tidak tahu yang sebenarnya terjadi dalam keluarga
suaminya?" "Kupikir tahu."
"Hmmm," ujar Sarah. "Satu-satunya jalan, si ibu mesti
disingkirkan! Caranya gampang. Masukkan saja sedikit
arsenik dalam tehnya." Lalu tambahnya mendadak, "Lalu,
bagaimana pendapatmu mengenai si kecil - maksudku, gadis
berambut merah itu?"
Dahi Gerard ganti berkerut. "Aku tidak tahu. Anak itu
aneh sekali. Katanya, Ginevra Boynton itu anak kandung
Mrs. Boynton." "Ya. Mungkinkah karena Ginevra itu anaknya sendiri lalu
sikap Mrs. Boynton jadi lain terhadapnya?"
http://dewi-kz.info/ 40 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perlahan Gerard berkata, "Kupikir, orang seperti Mrs.
Boynton tidak akan peduli lagi siapa korbannya. Dia tidak
peduli apakah itu orang yang paling disayanginya
sekalipun." Sebentar Gerard diam. Lalu katanya, "Kau orang
Kristen?" Perlahan Sarah menjawab, "Aku sendiri tak tahu. Aku
belum pernah menganggap diriku beragama apa pun. Tapi
sekarang ini... oh, aku jadi bimbang. Aku merasa... aku
merasa kalau aku bisa menyapu bersih gedung-gedung ini,
semua sekte, dan pereekcokan sengit di antara gereja Kristen
sendiri - mungkin aku bisa menyaksikan tubuh Kristus yang
damai duduk di atas keledai menuju Jerusalem, dan
menaruh kepereayaan pada-Nya."
Gerard berkata dengan suara dalam, "Paling tidak, aku
sendiri pereaya pada salah satu ajaran Kristus, Kebahagiaan
ada dalam kesederhanaan! Aku Dokter. Aku tahu betul
bagaimana ambisi - untuk meraih keberhasilan, untuk
memperoleh kekuasaan - bisa menyebabkan penyakit pada
jiwa manusia. Kalau ambisi itu terpenuhi, manusianya
menjadi sombong, kasar, dan ingin lebih puas lagi. Bila tidak
terwujud - oh! Bila ambisi seseorang tidak pernah terwujud,
cuma rumah sakit jiwalah yang bisa memberi predikat
kepadanya! Rumah sakit jiwa itu isinya orang-orang yang
tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya cuma
tergolong kaum yang cukupan saja, atau bahkan yang
kekurangan; karenanya, mereka lalu menciptakan jalan buat
melarikan diri dari kenyataan, dan menutup diri terhadap
hidup untuk selama-lamanya!"
Tiba-tiba Sarah nyeletuk, "Sayang. Coba Mrs. Boynton
dimasukkan ke rumah sakit jiwa."
http://dewi-kz.info/ 41 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gerard menggeleng. "Tempatnya bukan di situ. Yang di
situ cuma mereka yang gagal. Mrs. Boynton lebih gawat lagi!
Dia termasuk yang berhasil! Impiannya sudah terwujud!"
Sarah bergidik. "Mestinya yang seperti ini tidak terjadi!"
cccdw-kzaaa 6 SARAH bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mungkinkah
Carol Boynton datang seperti yang dijanjikan" Hati kecilnya
masih ragu. Ia kuatir Carol mengalami reaksi kejiwaan yang
keras setelah setengah mengeluarkan isi hatinya pagi tadi.
Walaupun begitu, Sarah bersiap-siap juga. Dikenakannya
kimono satin birunya. Lalu dikeluarkannya kompor listrik
kecil dan dijerangnya air.
Hampir Sarah menerima kenyataan bahwa Carol tidak
mungkin datang (hari sudah lewat jam satu malam), dan
pergi tidur. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamarnya.
Sarah membukakan, dan mundur sedikit, mempersilakan
Carol masuk. "Kupikir kau sudah tidur...."
Sarah bersikap biasa-biasa saja. "Oh, tentu saja belum.
Kan aku menunggumu. Ayo, silakan minum tehnya. Teh
Lapsang Souchong asli, lho." Sarah membawakan secangkir
teh untuk Carol. Mula-mula Carol gelisah dan kebingungan. Kini
diterimanya cangkir teh dan biskuit yang ditawarkan Sarah,
dan ia pun tampak sedikit tenang.
"Begini kan enak," ujar Sarah sambil tersenyurn. Carol
http://dewi-kz.info/ 42 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tampak agak kaget. "Ya," sahutnya ragu.
"Seperti pesta tengah malam di asrama sekolah saja, ya?"
lanjut Sarah. "Oh, kau tak pernah sekolah?"
Carol menggeleng. "Kami tidak pernah pergi dari
rumah." "Jadi, kau sama sekali tidak pernah pergi ke mana-mana?"
"Tidak. Sejak kecil kami semua tinggal di rumah terus.
Baru kali inilah kami bepergian."
"Wah, pasti sangat menyenangkan kalau begitu."
"Oh, ya. Rasanya seperti mimpi saja."
"Mengapa ibumu tiba-tiba ingin mengajak kalian
bepergian?" Mendengar nama Mrs. Boynton disebutkan, Carol
terkesiap. Cepat Sarah berkata, "Kebetulan aku ini calon dokter.
Baru saja aku mendapat gelar sarjana muda kedokteran.
Ibumu - ibu tirimu - sangat menarik perhatianku. Aku
menganggapnya sebagai kasus penyakit yang menarik, itu
maksudku." Carol bengong. Jelas sekali hal semacam itu belum pernah
terpikirkan olehnya. Sarah tahu itu, dan sengaja mengatakan
kenyataan itu. Bagi anak-anaknya, Mrs. Boynton merupakan
semacam figur yang berpengaruh kuat dan menjijikkan.
Sarah berniat membuang jauh-jauh pikiran semacam itu.
"Ya," lanjutnya. "Ada semacam penyakit tertentu kalau
orang dihinggapi penyakit ini, sifatnya jadi otokratis,
maunya apa-apa dikerjakan sesuai perintahnya. Orang
seperti itu sukar sekali disembuhkan."
http://dewi-kz.info/ 43 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Carol meletakkan cangkirnya. "Oh," serunya, "lega
rasanya mengobrol seperti ini denganmu. Mungkin kau tak
pereaya, tapi sungguh aku dan Ray merasa... yah, sepertinya
kami ini gila atau hampir gila. Terus terang, kami merasa
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
telah merencanakan sesuatu yang gila."
"Bicara dengan orang lain memang sering meringankan
perasaan," uJar Sarah. "Ngobrol dengan keluarga sendiri
setiap hari terus-terusan cenderung membuat orang jadi
panasan." Lalu, dengan tidak mengubah nada suaranya,
Sarah bertanya, "Kalau kau tidak betah tinggal di rumah
terus-terusan, mengapa kau tidak lari saja dari rumah,
misalnya?" Carol terkejut. "Oh, tentu saja tidak! Mana mungkin"
Mama pasti melarang!"
"Dia tidak berhak menghalang-halangimu," Sarahberkata
lembut. "Kau sudah cukup dewasa."
"Ya. Umurku dua puluh tiga."
"Nah, kan?" "Meskipun begitu, aku tidak tahu - maksudku, aku tidak
tahu ke mana aku mesti pergi atau apa yang mesti
kulakukan," ujar Carol kebingungan. "Tahukah kau,"
lanjutnya, "uang saja kami tak punya."
"Kau tak punya kawan sama sekali?"
"Kawan" Oh, tidak sama sekali. Kami tidak pernah kenal
siapa-siapa!" "Jadi, tak seorang pun di antara kalian pernah berpikir
untuk melarikan diri dari rumah?"
"Tidak. Kami tidak bisa begitu."
Sarah mengganti topik pembicaraan. Ia merasa iba
http://dewi-kz.info/ 44 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melihat Carol kebingungan begitu. Katanya, "Kau sayang
pada ibu tirimu?" Perlahan Carol menggeleng. Ia berbisik dengan suara
pelan ketakutan, "Aku benci dia. Ray juga... Kaml sering
berharap dia cepat mati."
Sekali lagi Sarah mengalihkan topik pembicaraan, "Coba
ceritakan mengenai kakak sulungmu."
"Lennox" Aku tidak mengerti apa yang terjadi pada diri
Lennox. Belakangan ini dia jarang sekali bicara. Kerjanya
melamun dan berjalan mondar-mandir. Nadine sangat kuatir
melihat keadaannya."
"Kau suka pada kakak iparmu?"
"Ya. Nadine beda. Dia selalu manis. Tapi dia sedih."
"Memikirkan kakakmu?"
"Ya." "Mereka sudah lama menikah?"
"Empat tahun." "Mereka tinggal serumah dengan kalian?"
"Ya." Sarah bertanya, "Apakah kakak iparmu suka hidup
begitu?" "Tidak." Sejenak hening menyelimuti mereka berdua.
Kemudian kata Carol, "Empat tahun yang lalu pernah
terjadi keributan. Seperti sudah kuceritakan, tak seorang pun
di antara kami pernah pergi ke luar rumah. Paling-paling
cuma sampai halaman. Tapi Lennox pernah. Dia keluar
pada malam hari. Dia pergi ke tempat dansa. Mama marah
sekali waktu beliau tahu. Setelah itu Mama menyuruh
http://dewi-kz.info/ 45 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nadine tinggal di rumah kami. Nadine masih sepupu jauh
Papa. Dia miskin, dan waktu itu sedang sekolah di sekolah
perawat. Nadine tinggal sebulan di rumah kami. Senang
sekali rasanya waktu itu - ada orang lain tinggal bersama
kami! Dia jatuh cinta pada Lennox, Lennox pun begitu.
Mama bilang, mereka mesti cepat-cepat kawin dan tinggal
serumah dengan kami."
"Nadine mau?" Carol ragu. "Kelihatannya Nadine tidak terlalu kepingin.
Tapi dia tidak bilang apa-apa. Setelah beberapa lama, dia
ingin pergi dari situ - bersama-sama Lennox, tentunya."
"Tapi mereka tidak pergi?" tanya Sarah.
"Tidak. Mama tak mau tahu."
"Kupikir," tambah Carol, "sejak itu Mama jadi tidak suka
pada Nadine. Nadine orangnya aneh. Pikirannya tidak bisa
ditebak. Dia ingin membantu Jinny, tapi Mama tidak
senang." "Jinny itu siapa" Adikmu yang bungsu?"
"Ya. Nama sebenarnya Ginevra."
"Dia sendiri bagaimana" Bahagiakah hidupnya?"
Carol menggeleng ragu. "Akhir-akhir ini Jinny ber-
ubah. Aku tidak bisa mengerti dia. Dari dulu dia memang
agak lemah, dan Mama selalu meributkan hal itu. Akibatnya
keadaan Jinny lebih buruk. Belakangan ini Jinny sering
aneh-aneh. Kadang-kadang aku sampai ketakutan. Dia... dia
sering tidak menyadari apa yang sedang dilakukannya."
"Sudah dibawa ke dokter?"
"Belum. Nadine sudah mengusulkan begitu. Tapi Mama
menolak, dan Jinny jadi histeris. Dia berteriak-teriak.
http://dewi-kz.info/ 46 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Katanya dia tidak mau ke dokter. Tapi, oh, aku benar-benar
kuatir akan keadaannya." Mendadak Carol berdiri. "Sudah
waktunya kau istirahat. Terima kasih banyak kau mau
mengundangku dan mengajakku ngobrol begini. Kau pasti
menganggap keluargaku aneh, kan?"
"Oh, setiap orang sesungguhnya punya keganjilan," hibur
Sarah. "Kapan-kapan datanglah lagi. Ajak kakakmu!"
"Sungguh?" "Ya. Kita bikin semacam komplotan rahasia - begitu.
Nanti kukenalkan kau pada seorang kawanku. Dokter
Gerard namanya." Wajah Carol bersemu merah. "Oh, alangkah senangnya.
Mudah-mudahan Mama tidak tahu!"
"Bagaimana Mama-mu bisa tahu" Nah, selamat tidur,
Carol. Sampai ketemu besok - jamnya sama?"
"Oh, ya. Lusa mungkin kami sudah tidak di sini lagi."
"Kalau begitu kita pastikan saja harinya besok, ya" jadi,
sampai besok!" Carol menyelinap keluar dari kamar Sarah. Per-
lahan-lahan ditelusurinya koridor. Kamarnya sendiri ada di
lantai atas. Sesampainya di sana, dibukanya pintu, tetapi ia
seolah terpaku di muka pintu. Mrs. Boynton sedang duduk di
kursi dekat perapian, mengenakan kimono merahnya.
"Oh," Carol terkesiap.
Sepasang mata hitam menatapnya tajam. "Dari mana
kau, Carol?" "Aku... aku..."
"Dari mana?" tanya Mrs. Boynton dengan suara parau
http://dewi-kz.info/ 47 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang lembut tapi bernada mengancam. Suaranya selalu
mengecutkan hati Carol. "Dari tempat Miss King-Sarah King."
"Oh, gadis yang bicara pada Raymond kernarin itu?"
"Ya, Ma." "Kau janji mau ketemu dia lagi?"
Bibir Carol komat-kamit. Ia mengangguk mengiyakan.
"Kapan?" "Besok malam." "Kau tak boleh menemuinya lagi. Mengerti?"
"Ya, Ma." Dengan susah payah Mrs. Boynton berusaha bangkit dari
kursi yang didudukinya. Spontan Carol menghampiri ibunya
dan menolongnya berdiri. Perlahanlahan Mrs. Boynton
berjalan kembali ke kamarnya dengan bantuan tongkat.
Sebelum keluar, dipandangnya anak gadisnya yang
ketakutan sekali lagi. "Kau tak boleh berhubungan lagi dengan Miss King itu.
Mengerti?" "Ya, Ma." "Ulangi." "Aku tidak boleh berhubungan lagi dengan Miss King. "
"Bagus." Mrs. Boynron keluar sambil menutup pintu.
Tubuh Carol terasa lemah lunglai. Dijatuhkannya dirinya
di ranjang, dan mendadak gadis itu menangis terisak-isak
sambil menahan raungannya.
http://dewi-kz.info/ 48 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rasanya baru saja ia menyaksikan pemandangan indah di
depan matanya - pemandangan menyegarkan: sinar
matahari, pepohonan, dan bunga-bungaan.... Tapi sekonyong-konyong tembok hitam itu kembali mengurungnya.... cccdw-kzaaa 7 "BOLEH mengganggu sebentar?"
Nadine Boynton menoleh kaget. Pandangannya bertemu
dengan wajah seorang perempuan muda yang belum pernah
dikenalnya. "Oh, tentu saja." Namun, tanpa disadarinya, sambil
berkata begitu ia melirik ke belakangnya.
"Namaku Sarah King," ujar perempuan muda tadi.
"Oh ya?" "Mrs. Boynton, ada sesuatu yang ingin kukatakan
padamu. Mungkin kau heran, tapi aku mengobrol lama
sekali dengan adik iparmu kemarin malam."
Ada semacam bayangan yang mengganggu ketenangan
wajah Nadine Boynton. "Kau bicara dengan Ginevra?"
"Bukan. Bukan Ginevra - tapi Carol."
Bayangan tadi hilang. "Oh, jadi kau mengobrol dengan
Carol." Kedengarannya Nadine Boynton senang, tapi sangat
terkejut. "Bagaimana caranya?"
Jawab Sarah, "Dia main ke kamarku - malam-malam."
Dilihatnya alis Nadine Boynton terangkat. Lalu tambahnya
http://dewi-kz.info/ 49 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
malu-malu, "Pasti kau menganggap semua ini aneh."
"Ah, tidak," ujar Nadine. "Aku senang. Sungguh, amat
senang mendengarnya. Carol pasti senang punya teman
mengobrol." "Ya. Kami berdua sangat cocok." Hati-hati Sarah
memilih kata-katanya. "Sebetulnya kami malah janjian
bertemu lagi keesokan malamnya."
"Ya?" "Tapi Carol tidak datang."
"Oh ya?" Suara Nadine sejuk. Wajahnya yang begitu
tenang tidak mengekspresikan apa pun.
"Ya. Kemarin kulihat dia di lobi. Waktu kusapa, dia tidak
menyahut. Cuma sebentar memandangku, lalu buru-buru
pergi." "Oh." Sulit rasanya Sarah hendak melanjutkan kata-katanya.
Tetapi Nadine segera berkata, "Maafkan - Carol agak
penggugup." Hening. Sarah memberanikan diri, "Mrs. Boynton, aku
kebetulan calon dokter. Menurutku, tak baik adik iparmu itu
terlalu mengisolasikan diri dari orang lain."
Nadine Boynton memandang Sarah, "Oh, jadi kau dokter
- tentu saja." "Kau mengerti maksudku?" tanya Sarah mendesak.
Nadine menundukkan kepala. Ia tampak berpikir. "Kau
benar tentunya. Tapi situasinya sulit. Kesehatan ibu
mertuaku buruk sekali, dan dia mempunyai semacam
kelainan - tak suka bila ada orang lain masuk ke dalam
http://dewi-kz.info/ 50 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lingkungan keluarganya."
"Tapi Carol sudah dewasa," bantah Sarah.
Nadine Boynton menggeleng. "Belum. Fisiknya sudah
dewasa, tapi pikirannya belum. Kalau kau mengobrol
dengannya, kau pasti tahu itu. Dalam keadaan darurat,
sikapnya seperti anak kecil yang ketakutan."
"Mungkinkah itu yang terjadi" Maksudku, mungkinkah
Carol jadi ketakutan?"
"Menurutku, Miss King, ibu mertuaku melarang Carol
berhubungan lagi denganmu."
"Dan Carol mengalah?"
Perlahan Nadine berkara, "Kau bisa membayangkan dia
berlaku sebaliknya?"
Mata kedua perempuan itu berpandang-pandangan. Sarah
merasa, di balik kedok yang tampaknya biasa-biasa saja itu,
mereka sama-sama mengerti persoalannya. Sarah merasa
Nadine tahu duduk perkaranya. Tapi jelas ia tak bersedia
membicarakannya. Hati Sarah kecut. Malam itu, ketika Carol meninggalkan
kamamya, ia merasa telah memenangkan setengah
pertarungannya. Dengan pertemuan rahasia seperti itu, ia
bermaksud menghimbau Carol untuk melawan - ya, juga
Raymond. (Bukankah Raymond
yang selama ini dipikirkannya") Tapi dalam ronde
pertama pertarungan itu ternyata ia telah dikalahkan mutlak
oleh raksasa bermata jahat itu. Carol menyerah tanpa
perjuangan. "Semuanya itu salah!" seru Sarah.
Nadine tidak menjawab. Sikap Nadine bagaikan sebuah
http://dewi-kz.info/ 51
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan dingin yang ditempelkan pada hatinya. Pikirnya,
perempuan ini lebih tahu kemustahilannya. Dia hidup di
dalamnya! Pintu lift terbuka. Mrs. Boynton muncul dari dalamnya. Ia
menyandarkan diri pada tongkat, sedangkan Raymond
menuntunnya di sisi lain.
Sarah terkesiap. Dilihatnya mata perempuan itu beralih
dari dirinya kepada Nadine, dan kemudian kembali lagi. Ia
telah siap melihat kebencian dalam mata itu. Tapi ia
sungguh tidak siap melihat pandangan kemenangan dan
kesenangan atas kemenangan itu... Sarah cepat-cepat pergi.
Nadine menghampiri mereka berdua.
"Jadi, kau di sini, Nadine," ujar Mrs. Boynton. "Aku
ingin duduk sebentar sebelum kita pergi."
Mereka menuntunnya dan membantunya duduk di
sebuah kursi bersandaran tinggi. Nadine duduk di
sebelahnya. "Siapa yang mengobrol denganmu tadi, Nadine?"
"Miss King." "Oh ya. Gadis yang menyapa Raymond beberapa waktu
lalu. Nah, Ray, mengapa kau tidak pergi dan mengobrol
dengannya" Kulihat dia berdiri dekat meja tempat majalah."
Bibir perempuan itu tersenyum jahat ketika memandang
Raymond merah padam. Ia membuang muka dan
menggumamkan sesuatu. "Apa katamu, Nak?"
"Aku tak ingin ngobrol dengannya."
"Ya. Kupikir begitu. Kau tak akan bicara dengannya. Kau
http://dewi-kz.info/ 52 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tak akan bisa, betapapun inginnya kau!" Perempuan itu
terbatuk "Aku mulai bisa menikmati perjalanan ini, Nadine.
Oh, ditukar dengan apa pun aku tak mau!"
"Oh." Suara Nadine tanpa ekspresi.
"Ray." "Ya, Ma." "Ambilkan kertas tulis dari meja di sudut itu."
Raymond bangkit dengan patuhnya. Nadine mengangkat
wajahnya. Dipandangnya ibu mertuanya. Mrs. Boynton
duduk tegak. Daun hidungnya kembang-kempis penuh
kepuasan. Ray lewat dekat Sarah. Sarah menoleh. Wajahnya
penuh harap. Harapan itu segera hilang ketika Raymond
cuma berlalu, mengambil beberapa helai kertas, dan kembali
kepada ibunya. Beberapa tetes keringat membasahi dahinya pada waktu
pemuda itu menyerahkan kertas tulis yang baru diambilnya
kepada Mrs. Boynton. Sangat lembut Mrs. Boynton bergurnam, "Ah."
Kemudian dilihatnya mata Nadine menatapnya. Pandangan menantunya itu tiba-tiba saja membuatnya
marah. "Di mana Mr. Cope hari ini?" tanyanya.
Nadine menundukkan wajahnya lagi. Dengan suaranya
yang lembut ia menjawab, "Aku tak tahu. Sepagian dia
belum kelihatan." "Aku suka lelaki itu," ujar Mrs. Boynton. "Kita mesti
sering-sering menemuinya. Kau suka, kan?"
"Ya," sahut Nadine. "Aku pun sangat menyukainya.
http://dewi-kz.info/ 53 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa Lennox akhir-akhir ini" Kelihatannya dia jadi
pendiam. Kalian tidak bertengkar, kan?"
"Tidak. Mengapa mesti bertengkar?"
"Aku cuma ingin tahu. Biasanya suami-istri ada kalanya
bertengkar, tidak cocok satu sama lain. Mungkin kau akan
merasa lebih senang tinggal di rumah sendiri?"
Nadine tidak menjawab. "Bagaimana pendapatmu" Kau tertarik punya rumah
sendiri?" Nadine menggeleng. Katanya sambil tersenyum,
"Kupikir itu tak akan menarik buatmu, Mama."
Mata Mrs. Boynton berkilat-kilat. Dengan tajam dan
sengit katanya, "Kau selalu melawanku."
Nadine menyahut datar, "Sayang Mama berpendapat
begitu." Mrs. Boynton berpegang pada tongkatnya. Wajahnya
tiba-tiba menjadi keungu-unguan. Dengan nada suara
berubah katanya, "Aku lupa membawa obat tetes. Tolong
ambilkan, Nadine." "Tentu." Nadine bangkit dan menuju lift. Mrs. Boynton
mengamatinya. Sementara itu Raymond duduk diam, pada
matanya tereermin kesedihan hatinya.
Nadine pergi ke atas, dan setelah melewati beberapa
koridor, sampai ke kamar mereka. Lennox sedang duduk di
dekat jendela. Tangannya memegang buku, tapi ia tidak
membaca. Mendengar Nadine masuk, ia pun berdiri. "Halo,
Nadine." "Aku mau ambil obat tetes Mama. Ketinggalan katanya."
http://dewi-kz.info/ 54 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nadine masuk ke kamar Mrs. Boynton. Ia mengambil
sebuah botol dan menuangkan isinya ke dalam gelas ukur.
Dengan teliti Nadine mengukur dosisnya, kemudian
mencampurnya dengan air. Waktu melewati ruangan tempat
Lennox duduk tadi, Nadine berhenti, "Lennox."
Lennox tidak segera menjawab. Panggilan itu seolah
datang dari tempat yang jauh sekali. Baru beberapa saat
kemudian ia menyahut, "Maaf - kau bilang apa?"
Nadine meletakkan gelas yang dibawanya perlahan-lahan
di atas meja. Kemudian dihampirinya Lennox.
"Lennox, lihatlah matahari di luar sana. Lihatlah
kehidupan. Indah. Kita pun bisa berada di sana - bukan
cuma melihat dari balik jendela."
Hening. Kemudian Lennox berkata, "Maaf. Maksudmu, kau ingin
keluar?" Cepat Nadine menjawab, "Ya, aku ingin pergi keluar
bersamamu - ke luar sana, ke tempat yang disinari matahari,
ke kehidupan bahagia, dan hidup berdua denganmu."
Lennox menyandarkan dirinya kembali.
"Nadine, sayangku, mestikah kita ulang semua ini lagi?"
"Ya, harus. Ayolah kita pergi dan hidup sendiri."
"Mana mungkin. Kita tak punya uang."
"Uang bisa kita cari."
"Mana mungkin" Apa yang bisa kita lakukan" Aku tidak
dididik buat bekerja. Kita tak mungkin bisa hidup sendiri."
"Baiklah. Aku akan mencari uang buat kita berdua."
http://dewi-kz.info/ 55 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oh, sekolahmu saja tidak lulus. Tak ada harapan-mustahil!" "Tidak. Yang tidak berharapan dan mustahil adalah
kehidupan kita sekarang ini."
"Kau tak tahu apa yang kauucapkan, Nadine. Mama
sangat baik kepada kita berdua. Beliau memberikan
kemewahan pada kita."
"Ya, tapi tidak kebebasan. Lennox, beranikanlah dirimu.
Ikutlah denganku, hari ini."
"Nadine, kau gila."
"Aku tidak gila. Aku seratus persen waras. Aku cuma
menginginkan kehidupan bebas bersamamu dalam terangnya
sinar matahari - bukan dalam kungkungan perempuan tua
yang seperti tiran dan senang melihat anaknya tidak
bahagia." "Memang mungkin Mama agak otokratis ......
"Ibumu gila! Dia tidak waras!"
Lennox menyahut lembut, "Itu tidak benar. Mama sangat
pandai." "Mungkin - memang pandai."
"Nadine, dia tak akan hidup selamanya. Umurnya sudah
enam puluh lebih, dan kesehatannya pun sudah begitu
menurun. Kalau Mama meninggal, uang peninggalan Papa
akan diberikan kepada kita semuanya. Kau ingat kan, Mama
pernah membacakan surat wasiatnya?"
"Pada waktu dia mati," ujar Nadine, "semuanya sudah
terlambat." "Teriambat?" http://dewi-kz.info/ 56 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terlambat buat berbahagia, Lennox."
Lennox bergumam, "Terlambat buat berbahagia."
Tiba-tiba ia bergidik. Nadine mendekatinya. Didekapnya bahu lelaki itu.
"Lennox, aku sayang padamu. Tapi aku - oh, ada
permusuhan antara ibumu dan aku. Siapa yang akan
kaubela" Dia atau aku?"
"Kau - kau!" "Kalau begitu, turuti permintaanku."
"Itu tak mungkin!"
"Tidak. Bukan tidak mungkin. Pikir, Lennox, kita bisa
punya anak." "Mama ingin kita punya anak. Baru-baru ini Mama bilang
begitu." "Aku tahu. Tapi aku tak mau melahirkan anak buat
dibesarkan dalam lingkungan seperti ini. Ibumu bisa saja
memengaruhimu, tapi ingat - dia tidak akan bisa
memengaruhiku." Lennox bergumam, "Kadang-kadang kau membuatnya
marah, Nadine. Itu tidak baik."
"Dia marah cuma karena dia tahu bahwa dia tidak bisa
memengaruhi atau mendikteku."
"Aku tahu kau selalu ramah dan lembut terhadapnya.
Kau manis sekali, Nadine. Kau terlalu baik buatku. Dari
dulu. Waktu kau bilang mau kukawini, rasanya seperti
mimpi saja." Perlahan Nadine berkata, "Aku salah - kawin denganmu."
http://dewi-kz.info/ 57 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, kau salah," ujar Lennox putus asa.
"Bukan begitu maksudku. Seandainya sebelum aku mau
kaukawini, aku mengajukan syarat supaya kau mau lari dari
rumah bersamakul aku yakin kau mau... Aku mengerti
kemauan ibumu waktu itu." Nadine diam. Kemudian
katanya, "Jadi, kau tak mau pergi bersamaku" Yah, aku tak
berhasil membujukmu. Tapi ingat, Lennox, aku bebas pergi
ke mana pun aku mau! Kupikir.. kupikir, aku akan p ergi...."
Lennox memandangnya ragu. Untuk pertama kalinya,
jawabannya datang segera, seolah kecepatan berpikirnya
dipacu. Katanya terbata-bata, "Tapi ... tapi... tak mungkin
kau melakukannya. Mama ... Mama tidak akan mengizinkan." "Dia tidak bisa menghalang-halangiku."
"Kau tidak punya uang."
"Aku bisa cari uang, pinjam, minta, atau malah
mencurinya. ingat, Lennox, ibumu tak punya kekuasaan apa
pun terhadapku! Aku bebas pergi atau tinggal di sini
semauku. Aku mulai merasa sudah terlalu lama kehidupan
seperti ini kulalui."
"Nadine, jangan tinggalkan aku... jangan tinggalkan
aku...." Nadine memandangnya iba. "Jangan tinggalkan aku, Nadine," pinta Lennox seperti
anak kecil. Cepat Nadine membuang muka supaya Lennox tidak
melihat kepedihan di matanya. Ia berlutut di samping
suaminya. "Makanya, Lennox - ayo, ikutlah denganku.
Pereayalah, kau bisa, asal mau."
http://dewi-kz.info/ 58 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lennox melepaskan diri darinya. "Aku tak bisa. Aku tak
bisa! Sudah kubilang. Aku tak punya - oh, Tuhan, tolonglah
hamba - aku tak punya keberanian...."
cccdw-kzaaa 8 DOKTER Gerard memasuki kantor sebuah biro
perjalanan, dan di dalamnya bertemu dengan Sarah.
Sarah menoleh. "Oh, selamat pagi. Aku sedang
membereskan rencana perjalananku ke Petra. Baru saja
kudengar kau juga akan pergi akhirnya."
"Ya kupikir waktunya masih cukup."
"Senang sekali, kalau begitu."
"Rombongannya besar atau kecil, ya?"
"Karanya, kita cuma bersama dua wanita lain. Satu
mobil." "Oh, bagus kalau begitu," ujar Gerard mengangguk.
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kemudian ia mendapat giliran dilayani.
Sambil memegang surat-surat perjalannya, Gerard keluar
mengiringi Sarah. Pagi itu udara cerah, dan angin bertiup
sejuk. "Bagaimana kabarnya keluarga Boynton?" tanya Dokter
Gerard. "Tiga hari terakhir ini aku ikut tur ke Betlehem dan
Nazaret." Pelan-pelan, dan dengan agak segan, Sarah menceritakan
kegagalannya menjalin hubungan dengan mereka. "Aku
gagal," ujar Sarah menutup ceritanya. Dan hari ini mereka
http://dewi-kz.info/ 59 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah akan pergi." "Ke mana?" "Aku tak tahu," jawab Sarah jengkel. "Aku merasa telah
bertindak bodoh." "Dalam hal apa?"
"Mengurusi orang lain."
Gerard mengangkat bahu. "Itu sih perkara pendapat.
"Maksudmu, pendapat orang mengenai perlu tidaknya
mencampuri urusan orang lain?"
"Ya." "Kau sendiri?" Lelaki Prancis itu keliharan senang. "Kalau kau
menanyakan apakah aku punya kebiasaan mencampuri
urusan orang lain, jawabnya tidak."
"Kalau begitu kau menganggapku sudah mencampuri
urusan mereka?" ' "Tidak. Tidak. Kau salah mengerti," Gerard berkata cepat
dan bersemangat. "Kupikir, masalahnya begini: apakah
orang, kalau dia melihat ada suatu kesalahan diperbuat
orang lain, harus berusaha membetulkan" Dalam hal ini, ikut
campur seseorang mungkin berakibat baik tapi bisa juga
malah lebih mencelakakan! Tak mungkin kita membuat
hukum dalam hal ini. Mungkin ada beberapa orang yang
pandai dalam mencampuri urusan orang lain dan mereka
berhasil membenarkan apa yang semula salah! Tapi ada juga
orang yang kurang mampu. Orang yang demikian, lebih baik
membiarkan saja masalahnya seperti adanya. Belum lagi
faktor umur. Orang-orang muda umumnya sangat ideal -
pemikiran mereka biasanya lebih teoretis ketimbang praktis.
http://dewi-kz.info/ 60 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka belum pernah mengalami bahwa fakta seringkali
bertentangan dengan teori. Kalau orang pereaya pada diri
sendiri dan yakin akan kebenaran tindakannya, biasanya dia
bisa mencapai sesuaru yang berguna! (Sayangnya, kebalikannyalah yang sering terjadi!) Sebaliknya, orang
orang setengah baya biasanya berpengalaman mereka
umumnya sudah mengalami bahwa ikut campur bisa
berakibat baik maupun buruk. Mereka tahu pula bahwa
akibat buruk lebih sering dialami daripada yang baik. Karena
pengalamannya itulah mereka mengambil jalan bijaksana
tidak mau ikut campur! Jadi, hasilnya sama saja si pemuda
yang tulus bisa mengakibatkan baik dan buruk, sedangkan si
tua tidak mengakibatkan kebaikan dan juga tidak
keburukan!" "Itu namanya tidak membantu," bantah Sarah.
"Bisakah seseorang menolong yang lain" Itu urusanmu,
bukan urusanku." "Maksudmu, kau tak akan berbuat sesuatu sama sekali
untuk keluarga Boynton?"
"Tidak. Aku tak akan punya peluang untuk berhasil
dalam hal ini." "Kalau begitu, bagiku pun tak ada kemungkinannya?"
"Untukmu, mungkin ada."
"Mengapa" "Karena kau punya kualifikasi khusus. Kemudaan dan
seksmu mempunyai daya tarik sendiri."
"Seks" Oh."
"Orang selalu kembali pada seks, bukan" Kau gagal
membantu gadis itu. Tapi itu bukan berarti kau akan gagal
http://dewi-kz.info/ 61 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
juga membantu kakaknya. Yang barusan kauceritakan
padaku (yang diceritakan Carol padamu) dengan jelas
menunjukkan satu-satunya tantangan bagi kekuasaan Mrs.
Boynton. Putra sulungnya, Lennox, menentangnya dalam
dorongan kelaki-lakian mudanya. Dia diam-diam keluar
rumah, pergi ke tempat dansa. Keinginan seorang lelaki
berkawankan perempuan, lebih kuat daripada kekuatan
hipnotis. Tapi Mrs. Boynron menyadari kekuatan seks.
(Dalam kariernya, dia pasti sering melihat betapa besarnya
kekuatan itu.) Diatasinya masalah itu dengan pintarnya -
seorang gadis cantik tapi miskin diundangnya ke rumah
mereka, kemudian mereka cepat-cepat dikawinkan. Dengan
begitu, dia mendapatkan seorang budak lagi."
Sarah menggeleng. "Tapi istri Lennox bukanlah budak."
Gerard mengangguk. "Bukan. Mungkin bukan. Ku pikir,
karena orangnya kelihatan pendiam dan jinak, Mrs. Boynton
tidak mengira bahwa dia mempunyai sifat, kepfibadian, dan
kemauan tertentu. Pada waktu itu Nadine masih terlalu
muda untuk menyadari keadaan sebenarnya. Tapi sekarang
sudah terlambat." "Pikirmu dia sudah menyerah?"
Dokter Gerard menggeleng ragu. "Seandainya dia punya
suatu rencana pun, tak akan ada orang yang tahu. Aku
melihat ada kemungkinan-kemungkinan dalam hubungannya dengan Cope. Lelaki itu pencemburu - dan
kecemburuan merupakan kekuatan tersendiri. Mungkin saja
Lennox Boynton masih bisa ditimbulkan rasa cemburunya."
"Jadi, kaupikir," Sarah berusaha kedengaran serius dan
profesional, "masih ada kemungkinan bagiku berbuat
sesuatu untuk Raymond?"
"Ya." http://dewi-kz.info/ 62 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah mengeluh. "Oh, andai aku mencoba yah. sekarang
sudah terlambat, Bagaimanapun, aku rasanya kurang
suka...." Gerard tampak senang. "Itu karena kau orang Inggris.
Orang Inggris malu akan seks. Mereka bilang 'seks kurang
menyenangkan."' Respons Sarah yang penuh amarah tidak dipedulikan
Gerard. "Ya, ya, aku tahu kau gadis modern yang bebas
mengatakan di depan umum kata-kata paling kotor
sekalipun. Kau gadis cerdas dan profesional! Tout de meme,
kau masih punya sifat-sifat menurun yang sama dengan yang
dimiliki ibumu dan nenekmu. Kau masih tetap gadis Inggris
yang pemalu, meskipun mungkin pipimu tidak cepat menjadi
merah!" "Belum pernah aku mendengar omongan sekonyol itu!"
Dengan mata berkedip nakal, Dokter Gerard me
nambahkan. "Dan itu semua membuatmu sangat menarik!"
Kali ini Sarah tidak menyahut.
Cepat Dokter Gerard mengenakan topinya. "Aku pergi,"
ujarnya, "sebelum kau mulai mengemukakan lagi apa yang
kaupikirkan." Ia pun masuk ke hotel.
Sarah mengikutinya perlahan-lahan.
Orang sedang sibuk di muka hotel. Beberapa mobil yang
dipenuhi berbagai barang bawaan pergi meninggalkan hotel.
Lennox dan Nadine Boynton serta Mr. Cope sedang berdiri
dekat sebuah mobil berukuran besar, mengawasi barang
barang mereka. Seorang pemandu wisata Arab bertubuh
gemuk besar sedang berbicara dengan Carol.
http://dewi-kz.info/ 63 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sarah melewati mereka dan masuk ke dalam hotel. Mrs.
Boynton sedang duduk, menanti jam keberangkatan.
Tubuhnya terbungkus mantel tebal. Melihatnya, timbul
semacam perubahan mendadak dalam diri Sarah.
Selama ini ia selalu menganggap Mrs. Boynton sebagai
tokoh sadis dan kejam, jelmaan iblis atau semacamnya. Tiba-
tiba saja, Sarah melihatnya sebagai perempuan tua yang
malang dan tidak berguna. Ia dilahirkan dengan kekuatan
dan keinginan begitu besar untuk berkuasa dan yang
diraihnya cuma sebagai tirani sebuah keluarga kecil! Kalau
saja anak-anaknya bisa melihatnya seperti Sarah pada saat
itu bahwa ibu mereka tak lain cuma objek yang patut
dikasihani perempuan tua bodoh, buruk, tapi ingin bergaya.
Terdorong perasaannya, Sarah bergegas mendekati Mrs.
Boynton. "Selamat jalan, Mrs. Boynton," ujarnya. "Mudah-
mudahan perjalanan Anda menyenangkan."
Perempuan tua itu memandangnya. Kejahatan dan
kebiadaban berlomba-lomba pada matanya.
"Anda selalu ingin menjahatiku," ucap Sarah. (Gilakah
aku" pikir Sarah. Mengapa aku jadi bicara seperti ini")
"Anda melarang anak-anak Anda bergaul denganku. Tak
terpikirkah oleh Anda, bahwa sesungguhnya sikap Anda itu
bodoh dan kekanak-kanakan" Anda ingin dipandang sebagai
orang yang gagah dan berkuasa, tapi tahukah Anda, bahwa
Anda sesungguhnya cuma tampak mengibakan, dan agak
menggelikan. Seandainya aku jadi Anda, akan segera
kuhentikan permainan tak lucu ini. Anda pasti membenciku
karena aku mengucapkan semuanya ini tapi aku tidak main-
main, dan mudah-mudahan Anda selalu teringat kata-kataku
ini. Anda masih bisa menikmati hidup senang. Sungguh!
Anda akan jauh lebih beruntung jika Anda ramah dan baik
hati. Anda bisa begitu, asal Anda mau berusaha."
http://dewi-kz.info/ 64 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mrs. Boynton diam tak bergerak bagaikan membeku.
Akhimya digerakannya lidahnya membasahi bibirnya yang
kering. Mulutnya terbuka, tapi beberapa saat lamanya tak
sepatah kata pun terucapkan olehnya.
"Bicaralah," dorong Sarah. "Katakan apa yang ingin
Anda katakan! Aku tak peduli apa yang ingin Anda katakan
kepadaku. Tapi pikirkan baik-baik apa yang barusan
kukatakan." Kata-katanya akhirnya keluar juga - suaranya lembut,
agak parau, namun sangat merasuk. Anehnya, Mrs. Boynton
memandang bukan kepada Sarah, melainkan kepada objek
lain di belakang Sarah. Ia seperti berbicara dengan roh
seseorang yang sudah lama dikenalnya, bukan kepada Sarah.
"Aku tak pernah lupa," ujar perempuan tua itu. "Ingatlah itu.
Aku belum pernah lupa apa pun perbuatan, nama, ataupun
wajah." Kata-kata itu tidak menyampaikan pesan yang berarti buat
Sarah. Namun cara Mrs. Boynton mengucapkannya
membuat Sarah mundur selangkah. Kemudian Mrs. Boynton
tertawa - tawanya menakutkan.
Sarah mengangkat bahu. "Betapa malang nasibmu," ucap
Sarah. Dan ia pun beranjak meninggakan Mrs. Boynton.
Sementara ia menuju lift, hampir ia bertubrukan dengan
Raymond Boynton. Tanpa sadar ia berkata,
"Selamat jalan; mudah-mudahan perjalananmu menyenangkan. Siapa tahu kita kapan-kapan ketemu lagi."
Sarah tersenyum kepadanya - senyumnya hangat dan ramah.
Kemudian Sarah meneruskan perjalanannya.
Raymond berdiri terpaku. Pikirannya melayang begitu
jauh, hingga ia tak sadar ada seorang lelaki bertubuh pendek
dan berkumis tebal berulang kali minta permisi lewat hendak
http://dewi-kz.info/ 65 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluar lift. "Pardon."
Akhirnya Raymond mendengar juga. Ia melangkah ke
samping. "Maaf," ujarnya. "Aku sedang berpikir."
Carol datang menghampirinya. "Ray, jemputlah Jinny.
Dia malah masuk kembali ke kamarnya. Kan kita sudah
hampir berangkat?" "Baiklah; akan kusurah dia turun secepat mungkin."
Raymond berjalan kembali ke lift.
Hereule Poirot berdiri memandangi pernuda itu. Alis
matanya terangkat, kepalanya dimiringkan sedikit, seolah
berusaha mendengar apa yang diucapkan pemuda itu.
Kemudian ia mengangguk angguk. Sambil berjalan melintasi
lobi , diperhatikannya Carol yang kini duduk dekat ibunya.
Kepada seorang pelayan ia bertanya, "Tahukah Anda
nama keluarga yang duduk di situ?"
"Boynton, Sir; mereka dari Amerika."
"Terima kasih," sabut Hereule Poirot.
Di lantai tiga, Dokter Gerard sedang berjalan menuju
kamarnya. Di koridor, ia bertemu dengan Raymond dan
Ginevra yang sedang menuju lift.
Tepat ketika mereka hendak masuk ke dalam lift, Ginevra
berkata, "Tunggu sebentar, Ray."
Ia berlari lari kembali, membelok, dan mengejar seorang
lelaki yang sedang berjalan. "Aku perlu bicara denganmu."
Dokter Gerard menoleh kaget.
Gadis itu mendekatinya dan menggenggam lengannya.
"Mereka hendak membawaku pergi! Mereka mungkin akan
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membunuhku.... Aku bukan anggota keluarga mereka.
http://dewi-kz.info/ 66 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sesungguhnya namaku bukan Boynton...." Ginevra meneruskan kisahnya. Kata-katanya begitu cepat dan
bertubi-tubi. "Akan kuceritakan rahasiaku kepadamu. Aku...
aku sebenarnya orang ningrat Aku ahli waris mahkota
kerajaan. Itulah sebabnya aku selalu dikelilingi musuh.
Mereka mencoba meracuniku, dan melakukan hal-hal lain
untuk membunuhku! Kalau kau bisa membantuku...
meloloskan diri...." Gadis itu terdiam.
Terdengar langkah kaki. "Jinny..."
Begitu cantik dalam keterkejutannya, gadis itu menempelkan jari telunjuk pada mulutnya sambil menatap
wajah Gerard. Kemudian ia berlari, "Ayo, Ray."
Dokter Gerard meneruskan perjalanan ke kamarnya
dengan alis terangkat. Perlahan- lahan ia menggeleng, lalu
dahinya pun berkerut. cccdw-kzaaa 9 PAGI hari sebelum berangkat ke Petra. Sarah sampai di
lobi. Dilihatnya seorang perempuan bertubuh besar dengan
hidung kembang kempis sedang ngotot menyatakan
keberatannya atas mobil yang disediakan.
"Terlalu kecil! Empat penumpang" Ditambah pemandu
wisata" Tukar mobilnya dengan yang lebih besar."
Sia-sia lelaki dari biro perjalanan itu mengajukan
argumentasinya. Bahwa cuma mobil dengan ukuran itu yang
disediakan, bahwa mobil itu paling sesuai untuk perjalanan
padang pasir, dan bahwa mobil berukuran lebih besar tidak
sesuai untuk perjalanan itu.
http://dewi-kz.info/ 67 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perempuan bertubuh besar itu kemudian mengalihkan
perhatiannya kepada Sarah. "Miss King" Aku Lady
Westholme. Bagaimana pendapat Anda" Aku yakin Anda
sependapat denganku bahwa mobil ini terlalu kecil, bukan?"
"Yah," jawab Sarah hati hati," kurasa mobil yang lebih
besar akan lebih enak."
Lelaki muda dari biro perjalanan itu mengatakan bahwa
mobil yang lebih besar lain tarifnya.
"Tarifnya," ujar Lady Westholme tegas, "sudah termasuk
dalam biaya perjalanan. Aku tak mau memberikan tambahan
biaya. Prospektus Anda mengatakan 'dengan mobil salon
yang nyaman', dan Anda harus menepati janji."
Merasa kalah, lelaki muda itu menggumamkan sesuatu
yang kurang lebih mengatakan akan mengusahakan, dan
berlalu dari situ. Lady Westholme berpaling kepada Sarah sambil
tersenyum senyum penuh kemenangan. Hidungnya yang
besar dan merah semakin kembang kempis.
Lady Westholme adalah tokoh beken dalam dunia politik
di Inggris. Lord Westholme adalah bangsawan setengah
baya. Pikirannya sangat sederhana, dan kesukaannya
hanyalah berburu, menembak, dan memancing. Sewaktu
Lord Westholme pulang ke Inggris dari perjalanannya ke
Amerika, di kapal laut ia bertemu dengan perempuan
bernama Vansittart. Tak lama kemudian Mrs. Vansittart pun
menjadi Lady Westholme. Perkawinan mereka sering
diambil orang sebagai contoh bahayanya perjalanan laut.
Lady Westholme yang baru ini hidup dalam kemewahan,
sementara ia mulai mempengaruhi orang di daerahnya dan
memaksa suaminya hidup bermasyarakat. Walaupun
demikian, akhirnya ia merasa kehidupan bermasyarakat
http://dewi-kz.info/ 68 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bukan untuk orang seperti suaminya.
Karenanya dibiarkannya suaminya kembali kepada
hobinya semula, dan ia sendiri mencalonkan diri dalam
parlemen. Lady Westholme terpilih dengan suara mayoritas.
Dan sejak itu dengan giatnya ia menceburkan diri ke dalam
kehidupan politik. Karikaturnya sering muncul (dan nadanya
selalu menunjukkan kesuksesan). Sebagai tokoh masyarakat,
ia mendukung nilai-nilai lama kehidupan kekeluargaan,
kegiatan sosial di antara kaum wanita, dan mempunyai
pandangan tertentu dalam hal pertanian, perumahan, dan
pembersihan perkampungan. Ia dihormati, tapi juga dibenci!
Besar kemungkinan ia akan diangkat sebagai sekretaris jika
partainya kembali berkuasa.
Lady Westholme memandang kepergian mobil yang
sedianya disediakan dengan penuh kepuasan. "Lelaki selalu
berpikir mereka bisa mengalahkan perempuan," Ujarnya.
Cuma lelaki pemberani yang berpikir dia bisa mengalahkan Lady Westholme, pikir Sarah. Kemudian ia
memperkenalkan Dokter Gerard yang baru saja keluar hotel.
"Nama Anda sudah tak asing bagiku," ujar Lady
Westholme sambil berjabat tangan. "Aku mengobrol dengan
Profesor Demenceaux di Paris beberapa waktu yang lalu.
Aku menanyakan kemungkinan perawatan bagi orang-orang
miskin yang banyak sekali menjadi gila belakangan ini.
Bagaimana kalau kita masuk saja sementara menunggu
mobil yang lebih bagus?"
Seorang perempuan kecil setengah baya yang sejak tadi
berdiri dekat Lady Westholme ternyata calon peserta
perjalanan yang sama. Perempuan itu rambutnya bersemu
abu- abu di sana-sini dan kurang menarik perhatian.
Namanya Miss Amabel Pieree. Bersama yang lain, ia pun
http://dewi-kz.info/ 69 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ikut masuk ke dalam lobi.
"Anda seorang profesional, Miss King?"
"Saya calon dokter."
"Bagus," ujar Lady Westholme. "Pereayalah, segala
sesuatu yang berhasil wanitalah yang mengerjakannya."
Merasa kurang enak dibedakan jenis kelaminnya, dengan
patuh Sarah mengikuti Lady 'Westholme ke seperangkat
kursi di sudut lobi. Di sana, sementara mereka duduk bersama sama, Lady
Westholme menceritakan bahwa ia menolak undangan
komisaris tinggi untuk tinggal di rumah mereka selama
kunjungannya ke Jerusalem.
"Aku tak ingin resmi-resmian. Aku lebih suka
menyaksikan segala sesuatu sendiri."
"Contohnya?" tanya Sarah.
Lady Westholme menjelaskan bahwa ia memilih tinggal
di Hotel Solomon supaya tidak canggung. Ditambahkannya
bahwa ia telah mengusulkan kepada manajer Hotel Solomon
agar hotelnya dikelola dengan lebih kompeten.
"Efisiensi," ujar Lady Westholme, "adalah semboyanku."
Kelihatannya memang begitu! Dalam seperempat jam,
sebuah mobil indah dan nyaman memasuki halaman hotel.
Dan setelah barang-barang bawaan mereka diatur sesuai
petunjuk Lady Westholme, rombongan pun berangkatlah.
Tempat perhentian pertama mereka adalah Laut Mati.
Mereka bersantap siang di Jericho. Setelahnya, Lady
Westholme pergi dengan Miss Pieree dan Dokter Gerard,
serta si pemandu wisata, melihat lihat kota tua Jericho.
Sementara itu Sarah memisahkan diri dan bersantai di taman
http://dewi-kz.info/ 70 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hotel. Kepalanya agak pusing, dan ia ingin menyendiri. Hatinya
merasa berat dan sedih, tapi ia sendiri tak kuasa mencari
sebabnya. Tiba-tiba saja ia merasa lesu tak bergairah, segan
melihat-lihat, dan bosan dengan kawan seperjalanannya.
Menyesal rasanya ia telah mendaftarkan diri dalam tur ke
Petra ini. Sudah tarifnya mahal, ia tidak yakin lagi bahwa ia
akan menyukai tur ini! Suara Lady Westholme yang nyaring
dan celoteh Miss Pieree yang tak henti-henti membuatnya
lelah dan jengkel tak menentu. Tambahan pula, ia tak suka
melihat Dokter Gerard yang seolah bisa membaca
perasaannya. Pikirannya melayang kepada keluarga Boynton. Di mana
mereka sekarang, pikirnya. Mungkin mereka pergi ke Syria,
atau mungkin juga ke Baalbek atau Damaskus. Raymond
sedang apa dia" Aneh, wajah pemuda itu begitu jelas dalam
bayangannya, semangatnya yang tertahan, kegugupannya....
Sialan! Apa gunanya memikirkan orang yang belum tentu
akan ditemuinya lagi" Peristiwa ketika itu - ketika tiba tiba
saja ia jadi begitu berani mendekati Mrs. Boynton dan
menghujaninya dengan semua yang ada dalam perasaannya... apa yang mendorongnya berbuat senekat itu"
Pasti ada orang lain yang tak sengaja mendengar kata-
katanya. Kalau tak salah Lady Westholme sedang berada tak
jauh dari situ. Sarah mencoba mengingat-ingat apa saja yang
diucapkannya ketika itu. Yang jelas, kedengarannya pasti
tidak masuk akal dan bahkan histeris. Ya ampun, betapa
bodohnya aku! pikir Sarah. Tapi sebenarnya itu bukan
kesalahannya. Mrs. Boynton lah yang bersalah. Ada sesuatu
pada diri perempuan itu yang bisa membuat orang lupa diri.
Dokter Gerard datang, menjatuhkan dirinya pada sebuah
kursi sambil mengusap dahinya yang berkeringat. "Huh!
http://dewi-kz.info/ 71 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perempuan itu mesti diracun saja."' lontarnya.
Sarah melongo. "Mrs. Boynton?"
"Mrs. Boynton"! Bukan! Maksudku Lady Westholme!
Aneh suaminya bisa tahan bertahun-tahun bersamanya.
Lelaki macam apa suaminya itu?"
Sarah tertawa. "Oh, suaminya tipe orang yang suka
berburu, memancing, dan menembak," ujar Sarah menjelaskan. "Secara psikologis kedengarannya bagus! Dia punya nafsu
buat membunuh makhluk yang lebih rendah derajatnya."
"Kupikir Lord Westholme malah sangat bangga akan
kegiatan kegiatan istrinya."
"Karena dengan begitu berarti istrinya sering tidak ada di
rumah?" ledek lelaki Prancis itu. "Kalau begitu masalahnya,
bisa dimengerti. Barusan kau bilang apa?"lanjutnya. "Mrs.
Boynton" Sudah jelas dia pun sebaiknya diracuni. Dengan
begitu, masalah keluarganya akan terpecahkan. Omong-
omong, kebanyakan perempuan memang sebaiknya diracuni. Maksudku perempuan yang sudah tua dan jelek."
Gerard mencibir. "Dasar lelaki Prancis," Sarah tertawa, "kalian tidak ada
gunanya buat perempuan yang sudah tidak muda dan
menarik." Gerard mengangkat bahu. "Setidaknya, kami lebih jujur!
Lelaki Inggris oh, mereka itu kupikir agak munafik."
"Hidup memang susah," keluh Sarah.
"Tak perlu mengeluh, Mademoiselle."
"Yah, rasanya hari ini aku sama sekali tidak puas.
http://dewi-kz.info/ 72 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu saja." "Apa maksudmu tentu saja?" bentak Sarah.
"Kau pasti dengan gampang tahu sebabnya kalau kau
mau memeriksa dirimu secara jujur."
"Kurasa, teman-teman seperjalanan kita yang membuatku
putus asa begini," ujar Sarah. "Mungkin kedengarannya
aneh, tapi terus terang aku tak suka perempuan! Perempuan
bodoh macam Miss Pieree menghabiskan kesabaranku,
sedangkan perempuan cerdik macam Lady Westholme
malah membuatku jengkel."
"Perasaanmu bisa dimengerti. Lady Westholme sudah
terlalu terbiasa dengan kehidupan yang dijalaninya, dan dia
merasa puas dan berhasil. Miss Pieree sudah bertahun-tahun
bekerja sebagai guru. Tiba-tiba saja perempuan miskin ini
mendapat sedikit warisan yang memungkinkan dia
mewujudkan impiannya buat bertamasya. Sebelumnya tur
semacam ini cuma ada dalam impiannya. Kini impiannya
tiba-tiba menjadi kenyataan. Tentu saja kau, yang baru saja
gagal mencapai keinginanmu, menjadi benci terhadap orang
yang berhasil."
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Mungkin kau benar,' kata Sarah sendu. "Kau pandai
sekali menerka pikiran orang. Aku berusaha menipu diriku
sendiri, tapi kau tak mau membiarkannya."
Pada waktu itu, tampak anggota rombongan lainnya
datang. Pemandu wisatanya tampak sangat lelah. Dalam
perjalanan menuju Amman, hampir tak sepatah kata pun
diucapkannya. Saat ini jalan menanjak dan berkelok kelok. Di sisi-sisi
jalan tampak rumpun Oleander dengan bunganya yang
merah muda. Mereka sampai di Amman sore harinya.
Malamnya, mereka pergi tidur setelah sejenak menyaksikan
http://dewi-kz.info/ 73 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
teater Graeco Roman. Keesokan harinya mereka harus
berangkat pagi pagi sekali, sebab perjalanan menyeberangi
gurun pasir ke Ma'an akan memakan waktu sehari penuh.
Mereka berangkat pukul delapan pagi. Kali ini rombongan
mereka cenderung diam. Hari terasa panas, lebih-lebih pada
waktu mereka berhenti untuk bersantap siang di alam
terbuka. Masing-masing merasa lelah dan jengkel harus
duduk berdesak-desakan di dalam mobil sementara matahari
bersinar begitu terik. Dokter Gerard dan Lady Westholme berdebat sengit
mengenai peringkusan sindikat narkotik internasional.
"Masalah ini sangat serius. Dalam Undang Undang Obat
Keras...," argumentasi mereka berlanjut.
Miss Pieree berkata kepada Sarah, "Senang sekali bisa
seperjalanan dengan Lady Westholme."
Dengan kecut Sarah berkomentar, "Oh ya?" Tapi Miss
Pieree rupanya tidak menangkap kesinisan Sarah, dan ia pun
melanjutkan celotehnya. "Sudah sering aku membaca namanya di surat kabar. Aku
betul-betul kagum melihat wanita seperti dia... begitu pandai
dan berani dalam masyarakat. Terus terang, aku merasa
bangga kalau tahu ada wanita yang berhasil mencapai
sesuatu!" "Mengapa?" tanya Sarah kaku.
Miss Pieree melongo. Kemudian dengan terbata-bata
katanya, "Oh karena - maksudku - cuma karena - yah -
senang rasanya tahu wanita bisa melakukan sesuatu!"
"Aku tidak setuju," tukas Sarah. "Kita harus merasa
senang bila setiap orang bisa mencapai sesuatu yang berarti!
Tak ada bedanya apakah dia itu perempuan atau laki- laki!
Mengapa mesti dibeda-bedakan?"
http://dewi-kz.info/ 74 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oh, tentu saja..." kata Miss Pieree. "Ya, kuakui,
memang, ditinjau dari segi itu..."
Dengan nada lembut Sarah berkata, "Maafkan aku.
Kebetulan aku kurang suka membeda- bedakan orang
berdasarkan jenis kelaminnya. 'Gadis modern mempunyai
sikap bisnis terhadap kehidupan!' Hal-hal semacam itulah
yang tidak kusukai. Itu tidak benar! Ada gadis yang bersikap
bisnis, tapi ada juga yang tidak. Begitupun lelaki. Ada lelaki
yang sentimental dan bebal, ada juga yang logis.
Perbedaannya terletak pada otak mereka, jenis manusia
cuma dibedakan bila itu menyangkut seks."
Wajah Miss Pieree merah padam mendengar kata seks
dan dengan serta merta ia mengganti pokok pembicaraan.
"Dalam keadaan begini, kita semua merindukan kerindangan," gumamnya. "Tapi kekosongan alam semacam
ini rasanya begitu indah, bukan?"
Sarah mengangguk. Ya, pikirnya, kekosongan memang
indah - menenangkan - damai - tidak ada orang yang perlu
dilawan karena caranya bergaul yang mengesalkan - tidak
ada masalah pribadi yang pelik dan membara! Sekarang,
akhirnya, ia merasa dirinya bebas dari keluarga Boynton.
Bebas dari keinginan yang begitu kuat untuk mencampuri
kehidupan orang yang sama sekali tak ada hubungannya
dengan dirinya. Di sini ia merasakan kesepian, kekosongan, keleluasaan
dan bahkan kedamaian.... Cuma, tentu saja orang tak bisa
sendirian menikmatinya. Lady Westholme dan Dokter
Gerard telah selesai memperdebatkan sindikat narkotik
internasional, dan mereka sekarang sedang ribut memperbincangkan gadis-gadis muda yang menurut kabar
diekspor ke Argentina untuk dipekerjakan pada kabaret-
kabaret di sana. Dalam pereakapan itu, Dokter Gerard
http://dewi-kz.info/ 75 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bersikap sembrono. Lady Westholme yang politisi sejati dan
tak punya semangat humor sama sekali merasa jengkel
dibuatnya. "Kita lanjutkan sekarang?" tanya si pemandu wisata.
Hari sudah lewat petang ketika akhirnya mereka tiba di
Ma'an. Beberapa laki-laki berwajah buas dan aneh
berkerumun mengelilingi mobil mereka. Setelah beristirahat
sejenak, mereka pun melanjutkan perjalanan.
Melihat gurun yang datar di sekelilingnya, Sarah jadi
bertanya-tanya. Di mana benteng Petranya" Padahal rasanya
mereka bisa memandang bermil-mil jauhnya di sekeliling
mereka. Tapi tak sebuah gunung atau bukit pun kelihatan.
Kalau begitu, masih jauhkah perjalanan mereka"
Mereka sampai di Desa Ain Musa tempat semua mobil
dititipkan. Di sana telah menunggu beberapa ekor kuda.
Kuda-kuda itu tampak kurus dan merana. Menyadari bahwa
harus menunggang kuda, Miss Pieree kebingungan. Ia cuma
mengenakan rok biasa. Lain dengan Lady Westholme. Lady
Westholme telah mengenakan celana khusus untuk
menunggang kuda. Kuda yang membawa mereka dituntun melewati jalan
kecil yang licin dan berbatu-batu, jalannya menurun, dan
kuda-kuda itu berjalan terseok-seok menahan beban.
Matahari sudah hampir hilang di ufuk barat.
Sarah sudah kecapekan selama perjalanan di mobil tadi.
Kepalanya pusing dan pandangannya berputar-putar.
Kesegaran di luar mobil, dan perjalanan mengendarai kuda
ini sungguh-sungguh seperti dalam mimpi buatnya. Baru
kemudian ia menyadari bahwa jalan yang hendak mereka
lalui menurun sangat curam. Bebatuan terjal di sisi-sisi jalan
sempit dan berkelok-kelok membawa mereka ke semacam
http://dewi-kz.info/ 76 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
labirin berdinding terjal kemerah-merahan.
Sarah merasa tereekik, ditantang oleh ngarai yang makin
lama seolah makin sempit itu. Pikirannya berkata: turun ke
lembah kematian - turun ke lembah kematian.... Begitu
seterusnya. Hari semakin gelap, warna merah dinding terjal
di sisi-sisi jalan yang mereka lalui tak lagi tampak merah,
tetapi masih terus mengikuti perjalanan mereka, seolah
mengurung, menggiring mereka ke isi perut bumi. Sarah
berpikir, fantatis dan mengagumkan sebuah kota mati! Dan,
seperti refrain sebuah lagu, kata-kata itu pun kembali
memenuhi benaknya: Lembah kematian....
Lentera mulai dinyalakan. Kuda-kuda yang membawa
mereka terus berjalan menyusuri jalan sempit berkelok-kelok.
Tiba-tiba mereka sampai ke sebuah daratan, dan jurang terjal
yang menghimpit sisi kiri dan kanan mereka pun menyusut.
Jauh di depan tampak sekelompok cahaya lampu. 'Itu dia
kemahnya!" Ujar si pemandu wisata.
Kuda-kuda mereka agak mempereepat langkah - tidak
banyak, sebab mereka terlalu lemah dan kelaparan untuk
berjalan lebih cepat lagi. Walaupun demikian, mereka
menunjukkan sedikit antusiasme. Kini jalan yang mereka
lalui berkerikil dan berair.
Dari kejauhan mulai tampak sekelompok tenda kemah,
sederet terdapat agak ke atas, berlatar belakang jurang
curam. Disamping itu terdapat pula beberapa gua batu.
Beberapa pelayan Badui berlarian ke luar menyambut
kedatangan mereka. Sarah terbelalak. Di depan salah sebuah gua batu tampak
sesosok tubuh sedang duduk. Apa itu" Dewa" Atau
bayangan orang bersemedi" Mungkin pengaruh cahaya
lampulah yang membuat bayangan itu begitu besar. Tapi
http://dewi-kz.info/ 77 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pasti dia semacam dewa atau sejenisnya... duduk tak
bergerak, diam berpikir....
Tiba tiba hatinya seperti terlonjak, teringat sesuatu.
Hilanglah rasa damai dan kebebasan yang dirasakannya di
gurun tadi. Ia kembali dari kebebasan ke dalam kurungan. Ia
telah menelusuri jalan gelap sempit dan berkelok-kelok ke
bawah sini, dan di sini dilihatnya monster itu, Mrs.
Boynton.... cccdw-kzaaa 10 MRS. Boynton ada di sini, di Petra! Sarah menjawab
pertanyaan yang diajukan kepada dirinya dengan setengah
sadar. Apakah ia ingin segera makan makanan sudah siap.
Atau mungkin ia ingin membersihkan diri dulu" Apakah ia
memilih tidur dalam tenda, atau dalam gua"
Pertanyaan ini sangat cepat dijawab Sarah. Di tenda. Ia
bergidik membayangkan dirinya harus tidur dalam gua;
bayangan monster yang sedang bertapa di muka gua tadi
membuatnya merinding. (Apa sebabnya sesuatu pada diri
perempuan tua itu terasa tidak manusiawi")
Akhirnya Sarah mengikuti salah seorang pelayan yang
kelihatannya penduduk asli tempat itu. Ia mengenakan
celana pendek dari bahan drill bertambal-tambal, kaus kaki
lusuh, dan semacam jaket yang sudah terlalu buruk untuk
dipakai. Pada kepalanya terpasang penutup kepala khas Arab
yang menutup kepalanya hingga ke leher, dan diikat sutra
hitam pada bagian atasnya sedemikian rupa hingga menye-
rupai mahkota. Diam-diam Sarah mengagumi gerakan
mereka yang gesit dan lincah, serta cara mereka berdiri tegap
http://dewi-kz.info/ 78 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan kepala sedikit terangkat. Sayangnya pakaian
Eropa-nya tampak lusuh dan tidak pada tempatnya. Pikir
Sarah, Peradaban itu salah-salah! Karena peradahanlah orang
semacam Mrs. Boynton masih bisa bertahan hidup! Dalam
masyarakat biadab, orang seperti dia sudah lama dibunuh, bahkan
dimakan beramai-ramai! Setengah tertawa, Sarah mengakui dirinya kecapekan dan
sedang sangat sensitif. Setelah mandi dengan air panas dan
memakai sedikit bedak pada wajahnya, ia tentu akan merasa
segar dan malu akan kepanikannya barusan
Disisirnya rambutnya yang hitam lebat, kemudian
dipandangnya dirinya dalam keremangan cahaya lampu
minyak pada sebuah cermin sederhana yang kurang
memadai. Setelah itu dibukanya tendanya, dan ia pun keluar
ke dalam kegelapan malam, siap turun ke pendopo di bawah
sana. "Kau... di sini?" seru seseorang tertahan-heran dan
kebingungan. Sarah berpaling, dan pandangannya pun beradu dengan
pandangan Raymond Boynton. Pemuda itu begitu takjub
akan apa yang dilihatnya! Dan sesuatu dalam matanya
membuat Sarah diam, agak ketakutan. Kegembiraan yang
begitu mendalam.... Seolah-olah ia tengah melihat surga -
heran, kagum, bersyukur, dan merasa dirinya kecil! Seumur
hidup tak akan pernah Sarah bisa melupakan apa yang
disaksikannya dalam sepasang mata di hadapannya saat itu.
Sekali lagi ia berkata, "Kau...." Ini menyentuh perasaan
Sarah - suaranya yang pelan dan bergetar membuat hati
Sarah tak keruan. la merasa malu, takut, rendah diri,
sekaligus bangga dan gembira.
Jawab Sarah singkat, "Ya."
http://dewi-kz.info/ 79 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Raymond mendekat - masih takjub - dan hampir tak
memereayai penglihatannya. Tiba-tiba diraihnya tangan
Sarah. "Jadi betul kau," ujarnya. "Kau betul-betul nyata.
Mula-mula kupikir kau setan - sebab belakangan ini tak
henti-hentinya aku memikirkanmu." Raymond berhenti.
"Aku cinta padamu... sejak kita bertemu di kereta api ketika
itu. Aku yakin akan perasaanku sekarang. Dan aku ingin kau
tahu, supaya... supaya kau mau pereaya bahwa bukan aku
yang bersikap tak tahu aturan kepadamu itu. Tahukah kau,
aku sendiri tidak mengerti mengapa aku begitu. Mungkin
aku memang kurang ajar, tak tahu aturan atau menyakiti
perasaanmu - tapi, sungguh, aku ingin kau tahu bahwa itu
bukan aku - bukan aku yang sebenarnya. Itu cuma gangguan
pada sarafku. Aku tak bisa melawannya.... Kalau dia
menyuruhku melakukan sesuatu, maka aku melakukannya!
Sarafku yang menyuruhku begitu. Kau mau mengerti,
bukan" Hinalah aku kalau itu maumu ...."
Sarah menyelanya. Suaranya pelan dan sangat manis.
"Aku tak akan menghinamu."
"Tapi memang aku patut dihina! Seharusnya aku bisa
bersikap jantan." Bukan cuma karena nasihat Gerard yang samar-samar
teringat olehnya, tapi lebih disebabkan oleh pengetahuan dan
Perjanjian Dengan Maut Appointment With Death Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
harapannya sendiri, Sarah berkata, "Mulai sekarang kau
akan bersikap begitu." Dibalik kemanisan suaranya,
terdengar semacam kepastian.
"Mungkinkah itu?" Suara Raymond terdengar muram.
"Mungkin..." "Kau sudah punya keberanian sekarang. Aku yakin itu."
Raymond mundur, kepalanya sedikit mendongak.
"Keberanian" Ya, itulah yang kubutuhkan. Keberanian!"
http://dewi-kz.info/ 80 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendadak ia menundukkan kepalanya, dan mengecup
tangan Sarah. Semenit kemudian Raymond pun berlalu.
Sarah turun ke pendopo yang letaknya agak di bawah
tendanya. Di sana ditemuinya ketiga teman seperjalanannya.
Mereka sedang duduk bersantap malam. Si pemandu wisata
mengatakan ada rombongan lain di tempat itu. "Mereka
datang dua hari yang lalu. Berangkat lagi lusa. Orang
Amerika. Satu keluarga. Ibunya gendut sekali. Sangat sukar
dibawa ke tempat ini. Katanya, dia ditandu - wah, sukar
sekali. Mereka kerja keras."
Tiba-tiba Sarah tertawa. Tentu saja, dilihat secara
keseluruhan masalahnya jadi tampak lucu!
Pemandu wisata yang gemuk itu memandangnya senang.
Ia merasa dihargai. Ia merasa tugasnya begitu berat. Lady
Westholme sudah tiga kali mempersalahkannya dalam sehari
ini, dan sekarang ia marah-marah karena ranjang yang
disediakan tidak seperti yang diharapkannya. Pemandu
wisata itu merasa senang ada salah seorang dalam
rombongan itu tampak gembira.
"Ha!" kata Lady Westholme. "Kalau tak salah, mereka
yang pernah menginap di Hotel Solomon. Aku langsung
mengenali si ibu ketika sampai di sini. Kulihat kau pernah
berbicara dengannya di lobi Hotel Solomon, Miss King."
Wajah Sarah merah padam. Dalam hati ia berharap tak
banyak yang didengar Lady Westholme dari pereakapannya
dengan Mrs. Boynton waktu itu. Sungguh, apa sebabnya aku
tiba-tiba bisa kalap seperti itu, pikir Sarah menyesal.
Sementara itu Lady Westholme mengatakan, "Mereka
sama sekali tidak menarik. Terlalu picik."
Miss Pieree mendukung, membuat Lady Westholme
merasa semakin hebat. Dan ia pun menceritakan sejarah
http://dewi-kz.info/ 81 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang-orang Amerika terkenal yang pernah ditemuinya.
Seribu Keping Emas Untuk 2 Joko Sableng Neraka Pulau Biru Malaikat Berwajah Putih 1