Tirai 2
Tirai Curtain Karya Agatha Christie Bagian 2
kembali amarah Judith dengan menyarankan apa tidak
sebaiknya mencari saja sejenis obat bius yang bisa melawan
efek-efek yang diakibatkan oleh penyakit cacar air!
dengan rasa kasihan campur mengejek Judith menjelaskan kepadaku
bahwa bukanlah kegunaannva untuk bangsa manusia, tapi tambahnya
pengetahuan manusialah yang
menjadi tujuan satu-satunya dari hasil penyelidikan ini.
Aku ikut ikutan meneliti beberapa macam obyek
melalui mikroskop dan mempelajari beberapa foto
penduduk pribumi Afrika Barat (rasanya benar-benar
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menyenangkan!). dan mataku tertumbuk pada mata
seekor tikus yang nampaknya sudah akan dibius di
sangkarnya, tapi kelihatannya masih mencoba untuk
secepat mungkin menghirup udara segar.
Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, minatku
sebenarnya dibangkitkan oleh pembicaraan yang terjadi
antara Franklin dan Puiroi.
Katanya, "Kau tahu. Poirot, percobaanku dengan kacang-kacangan ini sebenarnya lebih punya
hubungan erat dengan bidangmu daripada dengan bidangku sendiri.
Kacang-kacangan inilah yang sebetulnya bisa membuktikan apakah
seseorang itu bersalah atau tidak. Suku suku Afrika Barat itu sangat percaya
pada kacang-kacangan ini dan mereka semakin lama sudah semakin pintar. apalagi di
zaman sekarang ini. Mereka akan mengunyahnya dengan
tenang dan dengan penuh kepercayaan karena mereka
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
beranggapan kacang-kacangan itu akan mampu membunuhnya jika
mereka memang bersalah dan sebaliknya kacang-kacangan itu tidak
menimbulkan efek apa-apa pada mereka kalau mereka bersih dari dosa."
"Dan mereka semua mati?"
"Tidak, tidak semuanya. Itulah yang sampai sekarang
belum sempat diselidiki orang. Sebenarnya ada banyak
persoalan di belakang itu semua - kubayangkan itu
persoalan seorang dokter. Kacang-kacangan itu jenisnya
ada dua: tapi karena bentuknya sama persis maka kau
hampir-hampir tak melihat di mana letak perbedaannya.
Tapi perbedaan itu sudah pasti ada. Kedua-duanya
mengandung physostigmine. geneserine dan senyawa-senyawa lainnya.
Tapi pada jenis yang kedua kau bisa memisahkan alkaloid yang lainnya -
dan senyawa yang ditimbulkan alkaloid itu dapat menetralisir efek-efek
senyawa yang selebihnya, dan kukira ini bisa kulakukan
sendiri. Satu hal lagi, kacang-kacangan jenis kedua itu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
biasanya dimakan secara teratur oleh orang-orang
terhormat suku bangsa itu dalam upacara-upacara
keagamaan yang dirahasiakan - dan lucunyu orang-orang
yang sudah memakannya tak pemah terserang Jordanitis.
Bahan yang ketiga ini mempunym akibat yang sangat
mujarab bagi jaringan otot-otot manusia - tanpa
menimbulkan efek-efek yang mengganggu. Semua ini
sangat menarik perhatian. Celakanya alkaloid yang murni
gampang; berubah, alias tidak stabil. Tapi toh, aku masih
mendapat hasil. Tapi yang lebih diperlukan adalah
penyelidikan langsung di tempatnya. Itu pekerjaan yang
harus dilakukan! Ya memang, tapi... persetan dengan...
aku sanggup mengorbankan nyawaku untuk..."
Suaranya tiba-tiba terhenti. Kembali ia tertawa
menyenringai seperti kebiasaannya.
"lupakan saja bengkel tempat kerjaku vang sekarang itu, aku sudah terlalu
keranjingan dengan soal yang satu ini!"
"Seperti yang barusan kaubilang," ujar Poirot dengan tenangnya,
"sudah barang tentu pekerjaanku bisa lebih
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gampang seumpama aku bisa mengadakan percobaan
tentang salah satu atau tidaknya seseorang dengan begitu
mudahnya. Ah, kalau saja ada zat yang dapat bekerja
semujarab kacang-kacangan Calabar itu!"
Lalu Franklin menyela. "Ah. tapi kukira kesulitanmu belum berakhir sampa di
situ saja! Apa sih sebenarnya yang dimaksudkan dengan
bersalah atau tidak bersalah itu.?"
Kukira tak ada keraguan mengenai hal itu," sahutku
menegaskan. ia berpaling ke arahku. "Apa yang disebut jahat itu" Apa yang disebut baik.
Pengertiannya terus berubah-ubah dari abad ke abad. Apa
yang sedang akan kaucoba mungkin perasaan bersalah atau
tidak bersalah itulah. Tapi pada kenyataannya tldak ada
hasil percobaan yang bisa dijadikan ukuran."
"Aku tak mengerti bagaimana kau bisa sampai pada
kesimpulan seperti itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sobatku yang baik. seumpama ada orang yang merasa ia
punya kewajiban yang mulia untuk membunuh seorang
diktator atau tukang riba atau seorang germo atau apa saja
yang dianggapnya menyinggung rasa susilanya. Lalu ia
melakukan suatu perbuatan yang menurut anggapanmu
salah - tapi yang dianggap orang itu tidak bersalah. Nah,
kalau sudah sampai di sini bagaimana kacang-kacangan
Calabar itu dapat membantu memecahkan persoalan ini?"
"Tentu saja," sahutku, "orang itu mesti mempunyai rasa bersalah karena melakukan
pembunuhan." "Banyak sekali orang-orang yang ingin kubunuh." ujar
Dr Franklin dengan riang. "dan aku tidak percaya sesudah
melakukan pembunuhan itu hati kecilku bisa membuatku
tak bisa tidur. Aku punya usul kau tahu, bahwa
seharusnya delapan puluh persen dari bangsa manusia
harus dibinasakan. Kita pasti bisa hidup lebih baik tanpa
mereka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ia bangkit dari tempat duduknya dan melangkah ke luar
ruangan. sambil bersiul dengan riang.
Aku cuma dapat memandanginya saja dengan hati
bimbang. Tawa renyah Poirot tiba-tiba menyadarkanku
dari lamunan. "Sobat, katanya kepadaku. "kau kelihatan seperti orang yang membayangkan tempat
ini sarang ular. Mudah mudahan saja teman kita si doktor itu tidak sampai
benar-benar mempraktekkan khotbahnya tadi."
"Ah." sahutku. "Tapi seumpamanya dia benar-Benar
berbuat begitu?" II Setelah ragu-ragu untuk sesaat kuputuskan aku harus
berbicara dengan Judith perihal Allerton. Aku merasa aku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
harus segera mengetahui apa reaksi anakku mengenai hal
ini. Aku tahu bahwa la gadis yang berkepala dingin,
mammpu untuk menjaga dirinya sendiri,
dan aku rasa dia tidak mudah tertipu oleh daya tarik murahan dari laki-laki
seperti Allerton. Kukira aku ingin bicara dengan dia
tentang hal ini hanya untuk meyakinkan diriku saja.
Celakanya aku tak berhasil mendapatkan apa yang
kuharapkan. Aku harus mengakui bahwasanya aku
mengungkapkan hal itu dengan canggung.
Mungkin tak ada yang lebih dibenci anak-anak muda daripada nasihat menjemukan
yang diterimanya dari orang tua mereka.
Aku berusaha sebisaku agar kata-kataku terdengar wajar dan
ramah- Dan kurasa aku gagal.
Judith langsung menyerangku dengan sengit.
"Apa-apaan ini?" tanyanya penasaran.
"Peringatan orang tua tentang serigala besar yang jahat?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan, bukan, Judith, tentu saja bukan itu."
"Kukira Ayah tak begitu senang pada Mayor Allerton, ya tidak?"
"Terus terang saja. memang tidak. Dan kukira kau
sendiri juga tidak."
"Kenapa tidak?"
"Yaaah - eee - dia bukan pria idamanmu, kan?"
"Yang bagaimana yang Ayah kira pria idamanku itu?"
Judith boleh dibilang selalu dapat membuatku bingung
Aku berhasil dibuaatnya terkejut. ia berdiri sambil terus
menatapku. bibirnya mencuat ke atas membentuk senyuman mengejek.
"Tentu saja Ayah tak menyukainya," ujarnya lagi.
"Tapi aku sebaliknya. Kukira dia lelaki yang lucu."
"Oh. lucu - baangkali." Aku berusaha untuk tetap
tenang. dan mengabaikan saja kata-kata yang baru
kuucapkan tadi. Kemudian Judith sengaja berkata,
"la sangat menarik. Setiap wanita pasti punya pendapat
begitu Kaum pria, tentu saja tak dapat melihatnya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tentu saja mereka tidak bisa." Lalu sambungku lagi.
dengan agak canggung. "Tapi kau sendiri keluar bersamanya sampai jauh malam
waktu itu" Rupanya aku tidak diijinkan untuk menyelesaikan
kalimatku. Badai sudah menyerang.
"Astaga, Ayah, Ayah kelihatannya sudah seperti orang
gila. Apakah Ayah tidak menyadari bahwa anak gadis yang
seumurku ini sudah sanggup menyelesaikan urusannya
sendiri" Ayah sama sekali tidak punya hak untuk mengatur
apa yang kulakukan atau dengan siapa aku bergaul. Justru
campur tangan orang tua yang tidak berguna inilah yang
sering kali menjengkelkan bagi anak-anak mereka. Aku
senang sekali pada Ayah tapi aku sudah jadi wanita dewasa
dan kehidupanku adalah milikku sendiri. Jangan menyusahkan diri
sendiri." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku sangat tersinggung dengan peringatan keras dan tak
enak itu sehingga saat ini aku tak mampu untuk memberi
jawaban apa-apa dan Judith pun segera meninggalkanku
sendirian di situ. Kini aku tinggal sendiri dengan hati yang gundah sebab
aku merasa tindakanku tadi lebih membawa kesulitan
bagiku daripada kebaikan.
Aku masih berdiri di situ sembari melamun ketika
tiba tiba kudengar seloroh juru rawat Nyonya Franklin,
"Sedang memikirkan apa. Kapten Hastings?"
Aku segera membalikkan badan dan menyambut
gangguan itu dengan riang.
Suster Craven benar-benar wanita muda yang cantik.
Tingkah lakunya barangkali agak terlalu lincah dan
periang, tapi orangnya cukup menyenangkan dan cerdas.
Rupanya ia baru saja selesai menempatkan pasiennya di
suatu sudut yang banyak kena sinar matahari, tak jauh dari
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
laboratorium darurat itu.
"Apa Nyonya Franklin punya perhatian pada pekerjaan
suaminya?" tanyaku ingin tahu.
Suster Craven menggelengkan kepalanya sembari
mencemooh. "Oh, itu terlalu teknis buat dirinya, Dia bukan wanita
yang termasuk pandai, Kapten Hastings."
"Tidak, saya rasa juga tidak."
"Pekerjaan Dr Franklin sudah tentu cuma dapat dihargai
oleh orang yang punya pengetahuan sekedarnya tentang
obat-obatan. Dia memang benar-benar orang pintar.
Otaknya cemerlang. Lelaki malang, saya kasihan
melihatnya." "Suster kasihan melihatnya?"
"Ya. Saya memang sudah sering kali menemukan
hal-hal seperti itu. Mengawini perempuan yang salah,
maksud saya." "Suster mengira perempuan itu tidak cocok buat dia?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Begitulah, apa Kapten sendiri tak bisa merasakannya"
Tak ada persamaan apa pun di antara keduanya."
"Dr Franklin kelihatannya suka sekali padanya." ujarku lagi. "Penuh perhatian
pada apa-apa yang dimintanya dan
yang semacam itulah."
Suster Craven langsung tertawa, tawa yang tidak enak terdengar.
"Tapi perempuan itu yang membuatnya begitu."
"Jadi perempuan itu mengandalkan ... mengandalkan kelemahan fisiknya?"
tanyaku ragu. Kembali Suster Craven tertawa.
"Tak banyak yang bisa Kapten ajarkan kepadanya
tentang bagaimana mendapatkan apa yang diiginkannya.
Semua yang diiginkannya selalu didapatnya. Ada
perempuan yang seperti itu, pintar seperti monyet. Kalau
ada orang yang menentangnya, maka mereka cuma tinggal
membaringkan dirinya, mengatupkan mata hingga
kelihatannya seperti orang sakit yang perlu dikasihani.
atau bisa juga mereka akan pura-pura gelisah dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gemetaran. Tapi Nyonya Franklin tergolong jenis yang
bisa menimbulkan rasa kasihan orang. ia bisa tidak tidur
semalam malaman. karena itu mukanya jadi pucat semua
dan kelihatannya sangat letih esok paginya."
"Tapi dia memang benar-benar invalid, kan?" tanyaku
agak terkejut. Suster Craven menatapku dengan pandangan yang
aneh. Lalu katanya datar,
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Oh, tentu saja," lalu tiba-tiba dia mengalihkan pokok pembicaraan ke soal lain.
Dia menanyakan apakah benar dulu aku pernah kemari,
waktu Perang Dunia Pertama.
"Ya, benar." Perawat itu merendahkan suaranya
"Pernah ada pembunuhan kan di sini" Salah seorang
pelayannya pernah mengatakan begitu pada saya. Katanya
si korban seorang wanita tua."
"Ya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan Kapten waktu itu kebetulan sedang di sini?"
"Ya." ia kelihatan menggigil sedikit. Lalu ujarnya lagi.
"Jadi itu sudah cukup memberi penjelasan, bukan?"
"Penjelasan apa?"
Sekilas diliriknya aku. "Suasana - suasana tempat ini. Masa Kapten tidak
merasakannya, Saya bisa. Rasanya seperti ada yang kurang
beres, kalau saja Kaptan tahu apa yang saya maksudkan."
Untuk sesaat aku terdiam sambil berpikir-pikir. Apa
benar semua yang baru dikatakannya itu" Apakah
pembunuhan yang dilakukan dengan kekerasan, dengan
maksud-maksud jahat yang sudah direncanakan sebelumnya - yang
kebetulan dilaksanakan di tempat tertentu. dapat meninggalkan kesan mendalam
yang sedemikian kuatnya sampai kesan itu masih nampak jelas setelah lewat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sekian tahun" orang-orang kebatinan mungkin mengatakan begitu.
Apakah Styles bisa dipastikan masih meninggalkan bekas bekas kejadian yang sudah
lama sekali itu. Di tempat ini. di antara keempat dinding ini. di dalam kebun
ini. niat untuk membunuh dibiarkan tetap
hidup, bahkan lama-kelamaan tumbuh dengan subur dan
akhirnyanya membuahkan pembunuhan terkutuk itu. Apakah
kejadian itu masih terasa mencemari udaranya"
Sekonyong-konyong Suster Craven menyadarkanku
dari lamunan dan berkata,
"Di rumah tempat saya bekerja dulu pernah terjadi
pembunuhan. Saya tak bisa melupakannya. Biasanya
orang tidak bisa. Korbannya salah seorang pasien saya. Jadi
saya harus memberikan kesaksian dan segala sesuatu yang
dianggap penting untuk memecahkan misteri pembunuhan Itu. Itu
membuat saya merasa tidak enak. Benar-benar sebuah pengalaman yang mengerikan
sekali buat seorang gadis."
"Pasti begitu. Saya sendiri juga bisa mengerti."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bicaraku terhenti. ketika kulihat Boyd Carrington
tiba-tiba muncul dan pojok rumah.
Seperti biasa kepribadiannya yang kuat dan mudah
bergaul itu seakan mampu untuk menyapu habis
bayang bayang kekhawatiran yang tak dapat diraba dalam
hidup ini. Perawakannya begitu besar. sikapnya begitu
wajar, senang aktivitas di luaran - orang yang tergolong
pandai memikat hati sesama. memiliki wibawa dan pesona
yang kuat. yang mampu memancarkan kenangan dan akal sehat.
"Pagi. Hastings, pagi Suster. Mana Nyonya Franklin?"
"Selamat pagi, Sir William Nyonya Franklin ada di
kebun bawah sana, di bawah pepohonan dekat laboratorium."
"Dan Franklin, pasti sedang di dalam laboratoriumnya,
saya rasa." "Ya, Sir William - bersama Nona Hastings."
"Gadis yang malang. Bayangkan, pagi-pagi begini dia
sudah terkurung dalam sangkarnya bersama bau busuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
hewan-hewan piaraan itu! Kau harus mengajukan protes
sekali-sekali Hasting."
Suster Craven cepat-cepat memotong.
"Oh, Nona Hastings senang sekali bekerja seperti itu.
Dia menyukainya. Tuan tahu, lagipula saya yakin doktor
itu tak berdaya apa apa tanpa dia."
"Lelaki yang patut dikasihani," ujar Boyd Carington
menambahkan. "Kalau aku punya sekretaris seperti Judith,
aku lebih senang memandang nya daripada memperhatikan marmot-
marmot tak berguna itu, ya kan?"
Kelakar yang dikatakannya pasti tak disukai Judith, tapi
kelakar itu rupanya mengena pada diri Suster Craven, yang
sempat tertawa terbahak-bahak.
"Oh. Sir William!" serunya. "Tuan sebenarnya tak
boleh berkata seperti itu, Saya yakin kita semua tahu apa
sebenarnya yang Tuan inginkan! Tapi Dr Franklin
memang serius sekali - terlalu asyik dengan pekerjaannya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Lalu Boyd Carrington menimpali dengan riang,
"Begitulah, isterinya seakan-akan sudah mengambil
posisi yang bagus sekali supaya ia bisa terus-menerus
mengawasi suaminya. Saya yakin perempuan itu sebenarnya cemburu."
"Wah. Anda tahu terlalu banyak, Sir William!"
Suster Craven nampaknya cukup puas dengan kelakarnya yang ditujukan kepada Boyd
Carington itu. Lalu ujarnya lagi dengan suara enggan,
"Nah, saya rasa saya sudah harus membuatkan susu buat
Nyonya Franklin." Perlahan-lahan ia melangkah pergi dari tempat itu
diikuti oleh sinar mata Boyd Carrington yang masih berdiri
di situ sambil memandangnya tanpa berkedip.
"Gadis yang cantik," ujarnya mengomentari. "Rambut dan giginya cukup bagus.
Contoh yang bagus dari kaum
hawa. Seluruh kehidupannya mestilah menjemukan kalau
hanya dihabiskan untuk merawat orang sakit saja. gadis
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
seperti itu seharusnya punya nasib yang lebih baik."
"Oh, tentu saja," ujarku menimpali. Kurasa suatu
waktu dia akan kawin."
"Aku harap begitu."
ia menarik napas. Dan saat itu juga aku langsung merasa
bahwa mungkin sedang teringat pada isterinya yang sudah
tiada. Kemudian katanya lagi,
"Mau ikut aku ke Knatton untuk melihat-lihat?"
"Tidak keberatan. Aku ingin sekali. Tapi aku harus
menengok Poirot dulu, mungkin ia memerlukan aku."
Kulihat Poirot sedang duduk di beranda, tubuhnya
terbungkus rapat-rapat, maklum hawa cukup dingin saat
itu. ia malah menganjurkan aku untuk ikut serta dengan
Boyd Carrington ke Knatton.
"Tentu saja kau boleh pergi, Hastings, pergilah. Aku
yakin daerah itu bagus sekali. Kau harus melihatnya."
Aku juga ingin ke sana. Tapi aku juga tak mau
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
meninggalkanmu di sini sendirian."
"Sobatku yang setia! Jangan. jangan begitu. ikutlah
dengan Sir William. Dia lelaki yang menarik, kan?"
"Kelas satu," jawabku dengan penuh semangat.
Poirot tersenyum. "Ah, ya. Kurasa juga dia memang lelaki yang
kaukagumi." III Ternyata aku memang menikmati perjalananku itu.
Bukan saja karena udara ynng cerah pada saat itu,
saat musim panas yang indah - tapi terlebih lagi karena aku
senang pada teman seperjalananku.
Boyd Carrington memang memiliki daya tarik.
pengalaman hidup yang luas dan selain itu juga punya
pengalaman sebagai seorang penjelajah kawakan. yang
menjadikannya teman seperjalanan yang tak ada duanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
la menceritakan padaku tentang masa tugasnya di India,
data-data yang menarik tentang adat-istiadat sebuah suku
bangsa di Afrika Timur. Semua ceritanya itu sungguh-sungguh menarik hingga aku
sampai lupa pada keadaan diriku sendiri. lupa pada
kekhawatiranku pada Judith dan lupa pada rasa cemas yang sempat
ditimbulkan Poirot dalam diriku selama ini. Aku juga menyenangi cara Boyd Carrington berbicara
tentang temanku, Poirot. Rupanya bangsawan ini sangat
mengaguminya - baik untuk pekerjaannya maupun untuk
wataknya. Meskipun Boyd Carrington ikut merasa sedih
melihat fisik Poirot yang rapuh itu. namun dari bibirnya
tak pernah kudengar ucapan tanda simpati atau kasihan
tentangnya. Kelihatannya lelaki itu berpendapat bahwa
hidup yang telah dijalani Poirot sudah memperoleh
pahalanya sendiri dan ketika mengingat ingat kembali
pengalamannya sahabatku bisa menemukan kepuasan dan
rasa harga dirinya sendiri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lagipula," tambahnya, "aku berani bertaruh otaknya tetap tajam seperti dulu."
"Memang, memang," sahutku membenarkan dengan nada penuh semangat."
Tidak ada kesalahan yang lebih besar daripada kita
mengira bahwa jika seseorang itu sudah lumpuh maka
syaraf otaknya akan dapat dipengaruhi. Walau bagaimanapun
pengaruhnya pada syaraf di sekitar batok kepala pasti lebih sedikit daripada
yang kaukira. Demi Allah, aku tak berani mengambil resiko untuk membunuh di
depan hidung Hercule Poirot - biar pada saat-saat seperti ini
sekalipun. saat dia sudah tak berdaya dan hanya
menggantungkan semuanya pada belas kasihan orang yang
merawatnya dan putaran kursi rodanya saja."
"Lagipula dia pasti bisa menangkapmu kalau kau berani
melakukan itu," tambahku sambil tertawa menyeringai.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku juga berani bertaruh dia pasti bisa." Lalu
tambahnya lagi dengan sedih,
"Tapi rasanya aku belum cukup trampil untuk membunuh. Aku tak dapat merencanakan
sesuatu terlebih dulu, kau tahu. Tidak
sabaran. Seumpamanya aku sampai membunuh, maka
pembunuhan itu akan kulakukan pada detik itu juga. tanpa
persiapan." "Barangkali itu akan merupakan pembunuhan yang
paling sulit untuk ditemukan dengan segera."
"Justru aku tak sampai berpikir begitu. Malah
barangkali aku akan meninggalkan jejak banyak sekali di
mana-mana. Tapi biar bagaimana rasanya aku masih
untung karena aku sama sekali tak punya pikiran jahat.
Satu-satunya tipe orang yang kubayangkan berani
kubunuh adalah seorang pemeras. Itu perbuatan busuk.
kau boleh katakan. Aku selalu berpendapat seorang
pemeras itu patut ditembak. Bagaimana pendapatmu.?"
Aku juga ikut menyertakan rasa simpatiku pada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pendapatnya itu. lalu tibalah saatnya bagi kami untuk memeriksa
perbaikan yang sedang diadakan dalam rumah Sir William
itu, dan berbarengan dengan itu seorang arsitek muda
terlihat tengah berjalan ke arah kami.
Knatton benar-benar bergaya arsitektur zaman Tudor
seluruhnya, kecuali sayap bangunan yang ditambahkan
kemudian. Rupanya puri itu belum pernah dimodernisir
maupun diperbaiki sejak pemasangan dua buah kamar
mandi kuno pada tahun 1840-an atau sekitar Itu.
Boyd Carrington menjelaskan padaku bahwa waktu
masih hidup, pamannya boleh dikata sama dengan seorang
pertapa. sebab ia tidak suka pada orang dan hidup sendirian
di suatu sudut dalam rumah yang besarnya luar biasa itu.
Dulu, waktu Boyd Carrington dan adiknya masih sekolah,
mereka berdua maaih diijinkan melewatkan liburan di
rumah itu. Tapi kemudian Sir Everard, paman mereka.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
makin lama makin lebih senang menyendiri.
Orang tua itu tidak pernah menikah. Lagipula ongkos
hidup yang dipakainya cuma sepersepuluh dari penghasilannya yang tinggi itu,
hingga sewaktu ia mati dan pajak-pajaknya pun telah terbayar semuanya, baronet
yang sekarang, yakni Sir William sendiri. masih tergolong orang
yang kaya-raya. "Tapi lelaki yang paling kesepian." ujarnya sambil menarik napas.
Aku terdiam. Simpatiku kepadanya terlalu dalam dan
terlalu banyak. hingga aku tak dapat menyampaikannya
secara Langsung dengan kata-kata. Aku sendiri pun juga
lelaki yang kesepian. Semenjak Cinders meninggal. aku
merasa diriku cuma setengah manusia.
Akhirnya. dengan agak terputus-putus, aku mengeluarkan isi hatiku, sedikit.
"Ah, ya, tentu saja, Hastings, tapi kau masih lebih mujur dariku,"
sahut Boyd Carringtom menimpali.
ia diam sesaat, lalu tiba-tiha bercerita tentang tragedi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dalam hidupnya. Tentang isterinya yang muda dan cantik, makhluk yang
menyenangkan dan penuh daya tarik. Seolah segala
sesuatu yang ada pada dirinya begitu sempurna, tapi
sayangnya ia mewarisi kebiasaan keluarga yang jelek.
Hampir semua anggota keluarganya mati karena minuman
keras, dan dia sendiri juga menjadi korban dari kebiasaan
jelek yang terkutuk itu. Belum setahun usia perkawinan
mereka, isterinva sudah kecanduan dan akhirnya ia
meninggal karena terlalu banyak meminum minuman
keras. Namun Sir William tidak menyalahkan isterinya. ia
sadar bahwa pengaruh keturunan itu amat kuat
mempengaruhi isterinya. Setelah kamatian isterinya bangsawan itu hidup
membujang dan merasa sangat kesepian. Didasarkan atas
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pengalamannya yang pedih itu. Sir William telah bertekad
untuk tidak menikah lagi.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kadang kala," ujarnya datar, "orang merasa lebih aman hidup sendirian."
"Ya, aku bisa memahami perasaanmu itu. Memang
adakalanya kita merasa begitu."
"Semuanya itu benar-benar merupakan sebuah tragedi.
Itu menyebabkan aku tua sebelum waktunya dan hatiku
terasa hancur." ia terdiam sejenak. "Memang benar - aku
pemah tergoda. Tapi perempuan itu masih begitu muda. aku rasa tidak adil kalau
dia harus terikat dengan laki-laki
yang pemah dikecewakan oleh kematian isterinya yang
pertama. Aku terlalu tua buat dia - ia masih kelihatan
sepeti anak-anak - begitu cantik - begitu polos -begitu suci."
Sir William terdiam sebentar, lalu menggelengkan
kepala. "Tapi dia kan bisa memutuskan sendiri?"
"Aku tak tahu, Hastings. Aku kira tidak. Dia
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kelihatannya menyenangiku. Tapi, seperti yang sudah
kukatakan tadi, dia masih begitu muda Aku akan selalu
mengingatnya sebagaimana aku melihatnya waktu kami
berpisah. Kepalanya yang terkulai sedikit pada sebelah sisi
- pandangannya yang kelihatan agak bingung - tangannya yang kecil."
Bicaranya terhenti. Tapi kata-katanya sempat membangkitkan gambaran samar samar
yang terasa begitu kukenal. meski aku sendiri tak tahu mengapa. Suara Boyd
Carrington yang tiba-tiba parau. menyadarkanku dari lamunan.
"Aku ini orang tolol," ujarnya melanjutkan. "Siapa pun orangnya, pasti dia itu
orang tolol kalau sampai membiarkan kesempatan lewat begitu saja di depannya.
Nah, inilah aku, dengan sebuah rumah yang terlalu besar
untuk ditinggali olehku seorang diri, tanpa wanita anggun
yang seharusnya duduk di kepala meja."
Bagiku terasa adanya daya tarik tersendiri dari caranya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bercerita yang agak kuno itu. Perkatannnya membangkitkan daya tarik dan pesona
lama. "Di mana perempuan itu sekarang?" tanyaku.
"Oh - sudah kawin." Lalu dia segera mengalihkan pembicaraan.
"Kenyataannya, Hastings, sekarang ini aku
cenderung untuk tetap membujang. Aku punya hobi
tersendiri. Mari ikut aku melihat-lihat kebun. Sebenarnya
sudah lama sekali tidak terurus lagi, tapi pengaturannva
masih cukup baik. "Kami berjalan mengelilingi tempat itu dan aku amat
terkesan dengan semua yang kulihat. Knatton ternyata
tanah milik yang luar biasa indah dan karena itu aku tidak
heran kalau Boyd Carrington sangat membanggakannya.
la mengenal baik tetangga-tetangganya dan orang-orang
yang tinggal di sekitar situ. meskipun sejak ia mewarisi
tanah itu sudah banyak pendatang-pendatang baru.
Ia sudah lama kenal Kolonel Lettrell dan ia menyatakan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
harapannya dengan sungguh-Sungguh bahwa suatu waktu
usaha membuka losmen tamu Styles yang dijalankan
Kolonel itu akan membuahkan hasil.
"Toby Luttrell tua yang malang itu sedang kekurangan
uang. kau tahu," ujarnya. "Lelaki yang baik. Juga perajurit yang jempolan, dan
penembak ulung. Aku pernah
bersafari dengan dia ke Afrika dulu. Ah, kenangan lama!
Tentu Saja kemudian ia kawin, tapi isterinya tidak ikut
serta, syukurlah. Perempuan itu memang cantik tapi
perangainya seperti orang Tartar. Lucu rasanya ada lelaki
yang bisa bertahan kalau dihadapi dengan jenis perempuan
seperti itu. Apalagi lelaki itu si Toby Luttrell tua yang
biasanya mampu untuk membuat kaki para bintara gemetar
dalam sepatu bootnya! la orang yang paling keras dan paling disiplin yang
pernah kukenal! Dan sekarang dia bisa jadi lelaki yang
sepenuhnya dikuasai dan kenyang jadi bulan-bulanan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
isterinya, dan dia sudah sama lemahnya dengan
bintara-bintara yang dulu pernah dibawahinya! Tidak salah
lagi, lidah perempuan itu masamnya seperti cuka.
Meskipun begitu pikirannya masih sehat. Andai ada orang
yang mau menginap di losmen tamunya itu, ia buru-buru
menyambutnya dengan senang hati. Luttrell tak punya
bakat dagang - tapi isterinya pandai memanfaatkan
dengan baik setiap kesempatan untuk memperoleh uang,
bahkan neneknya sekalipun, kalau ada kesempatan.
akan dikulitinya juga!"
"Dia kelihatannya begitu penuh semangat dan banyak
sekali mengeluarkan pendapatnya kalau sudah membicarakan hal itu!"
keluhku. Boyd Carrington kelihatannya senang pada kelakarku itu.
"Aku tahu, Di situlah letak keramahannya.
Ngomong-ngomong, apa kau sudah pernah bermain bridge bersama
keduaa suami-isteri Luttrell?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Langsung kujawab bahwa aku sudah pernah.
"Aku suka menghindar kalau mesti bermain bridge
dengan perempuan," ujar Boyd Carrington mengeluarkan
isi hatinya. "dan kalau kauikuti nasihatku, rasanya kau
juga akan berbuat begitu."
Lalu kuceritakan padanya betapa canggungnya aku dan
Norton sewaktu berhadapan dengan perempuan itu.
pada sore pertama aku baru saja tiba di puri.
"Tepat, Orang tak tahu harus melihat ke mana!"
Kemudian ia menambahkan. "Lelaki yang baik dan menyenangkan. si Norton itu.
Tapi sayangnya sangat pendiam. Kesukaannya cuma
mengawasi burung-burung dan semacamnya saja.
Luar biasa! Tak ada perhatian sama sekali pada olahraga. Sudah
kukatakan padanya dia kehilangan banyak. Aku sendiri
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tak bisa melihat gairah dan kenikmatan apa yang bisa
didapat dari mengintai burung di sela-sela hutan yang
dingin, dengan perantaraan teropong itu."
Kami sama sekali tak menyadari bahwa kesukaan
Norton ini mungkin justru bisa membawa peranan penting
bagi kejadian yang akan datang ini.
DELAPAN 1 Hari demi hari berlalu seperti biasa. Saat-saat yang paling
menyebalkan - dengan perasaan yang ttdak enak. karena
tengah menunggu sesuatu yang akan terjadi.
Tapi. kalau aku boleh mengatakannva. tak ada suatu
pun yang terjadi. Meski demikian toh tiap hari mesti ada
kejadian-kejadian yang cukup menarik perhatian, antara
lain sekelumit pembicaraan yang aneh aneh dan keterangan
tambahan mengenai tingkah laku yang beraneka ragam
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dari penghuni di Puri Styles ini, dan juga komentar
komentar yang mereka keluarkan. Semuanya itu kian hari
kian bertamhah banyak, dan jika umpamanya disusun
dengan baik. mungkin hal itu akan dapat menerangi
kesulitan yang kuhadapi selama ini.
Poirot-lah akhirnya yang dapat memberikan sekedar
gambaran mengenai peristiwa kriminal yang selama ini
masih merupakan teka-teki yang gelap bagiku.
Lagi-lagi aku harus mengeluh untuk yang kesekian kali.
karena sahabatku itu masih takut mempercayakan isi hati
dan pandangannya mengenai pemecahan perkara kriminal
ini kepadaku. Itu sama sekali tidak adil, kataku kepadanya.
Selamanya dia dan aku memiliki pengetahuan yang sejajar
- bahkan meski aku ini bodoh dan ia cerdik dalam
menarik kesimpulan dari pengetahuan itu.
Poirot menggoyangkan tangannya dengan tak sabar.
"Betul. Sobat! ini memang tidak adil! Tidak sportif!
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tidak menuruti aturan permainan" Akui semua itu dan
lupakan. Ini memang bukan permainan - dan ini juga
bukan olahraga. Untukmu, kau kelihatannya sibuk sekali
menduga-duga dengan penuh semangat identitas si X itu.
Bukan untuk itu aku memintamu datang
kemari. Tidak perlu kau menyibukkan diri dengan hal itu. Aku tahu jawaban dari
pertanyaan itu. Tapi yang tak kuketahui dan
sekaligus yang harus kuketahui adalah ini,
"Siapa yang akan mati dalam waktu dekat ini?" Itu baru pertanyaan, mon vicux,
bukan sekedar main tebak-tebakan seperti yang sedang
kaulakukan. tapi usaha untuk mencegah kematian seseorang."
Aku terkejut. "Tentu saja." ujarku lambat lambat.
"Aku - yaah, aku tahu kau sudah berkata seperti itu kepadaku. tapi rupanya
aku tidak menyadarinya."
"Kalau begitu sadarilah sekarang - saat ini juga."
"Ya. ya. aku coba menyadarinya - maksudku aku sudah sadar sekarang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bien! Nah, coba sekarang katakan padaku. Hastings,
siapa orangnya yang akan mati itu?"
Aku menatapnya tanpa berkedip
"Aku benar-benar tak tahu!"
"Tapi kau harus tahu! Buat apa lagi kau ada
di sini?" "Tentu saja." ujarku. sambil mengingat-ingat kembali
pokok pembicaraan yang tengah kami perdebatkan itu,
"pasti ada hubungan antara si korban dan si X, jadi
seumpamanya kau sudah mengatakan padaku siapa si X
ini..." Poirot menggelengkan kepalanya kuat-kuat hingga aku
tidak enak melihatnya. "Bukankah sudah kukatakan bahwa justru itulah inti
dari teknik si X itu" Tak ada hubungan apa pun antara si X
dan kematian itu. Yang pasti demikian."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Hubungan itu tersembunyi, maksudmu?"
"Sangat tersembunyi hingga baik kau maupun aku
sendiri tak akan menemukannya."
"Tapi pastilah kalau kita mempelajari masa lalu si X...."
Sudah kukatakan padamu, tidak bisa. Yang terang
bukan waktu yang jadi masalah. Pembunuhan bisa terjadi
kapan saja, tiap saat, kau mengerti?"
"Terhadap salah seorang penghuni rumah ini?"
"Terhadap salah seorang penghuni rumah ini."
"Dan kau benar-benar tidak tahu siapa dan bagaimana?"
"Ah, kalau aku sudah tahu, aku pasti tidak mendesakmu
supaya menemukannya untukku!"
"Apakah kau cuma mendasarkan perkiraanmu pada
kehadian X?" Suaraku terdengar agak bimbang. Dan Poirot, yang
kelihatannya sudah kurang menguasai diri karena kedua
kakinya yang lumpuh itu. cuma bisa berteriak saja ke
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
arahku kuat-kuat. "Ah. ma foi. berapa kalikah aku mesti mengulang-ulang
lagi hal ini" Kalau tiba-tiba ada sejumlah wartawan perang
yang datang ke sebuah tempat tertentu di Eropa, apa
artinya itu" Itu artinya perang akan meletus! Kalau
sejumlah dokter berdatangan dari seluruh pelosok dunia ke
sebuah kota tertentu - apa artinya" Itu artinya di sana
ikan berlangsung konperensi dokter dokter. Di mana saja
kaulihat burung hering bergentayangan. pasti di situ ada
mayat. Kalau kau lihat sejumlah penembak burung
profesional berjalan mondar-mandir di padang rumput
maka itu artinya akan terdengar tembakan beruntun dan
banyak burung yang tergeletak di tanah sesaat kemudian.
Kalau kaulihat ada seorang pria yang tiba-tiba menghentikan
langkahnya, lalu membuka bajunya dan langsung
terjun ke laut, maka itu berarti bahwa di tempat
itu akan ada usaha pertolongan bagi orang yang tenggelam.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kalau kaulihat ada sekelompok wanita-wanita setengah baya yang
kelihatannya berasal dari keluarga baik-baik sedang mengintip melalui pagar. kau bisa
mengambil kesimpulan bahwa di sana ada pemandangan
yang kurang pantas untuk ditonton! Dan Contoh yang
terakhir, kalau kau kebetulan mencium bau yang sedap dan
kaulihat sejumlah orang berjalan menyusuri lorong menuju
ke satu arah, maka kau boleh memastikan akan ada
makanan yang dihidangkan!"
Aku merenungkan perumpamaan yang diberikan Poirot
itu selama satu dua menit, lalu aku baru menjawab,
kuambil perumpamaan yang pertama,
"Semuanya memang sama tapi seorang wartawan perang tak mampu membuat perang
meletus!" Tentu saja tidak. Dan seekor burung layang-layang tak
bisa menciptakan musim panas. Tapi seorang pembunuh,
Hastings, bisa melakukan pembunuhan.
"Kalau itu, memang tentu saja tak bisa dibantah. Tapi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menurut dugaanku. yang belum tentu merupakan dugaan
Poirot tentu saja. bahkan seorang pembunuh pun memiliki
waktu istirahatnya. Kehadiran X di Styles ini mungkin
hanya untuk berlibur saja tanpa punya maksud-maksud
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang akan membawa kematian seseorang. Sudah tentu
Poirot sedang gusar saat ini. hingga aku tak berani
mengemukakan usul yang satu ini. Jadi aku cuma berkata
bahwa rasanya tak ada yang bisa dilakukan. jadi
satu-satunya jalan ialah kita mesti menunggu"
"Dan melihat." ujar Poirot mengakhiri.
"Seperti Tuan Asquith dalam perang yang terakhir. Itulah, mon cher, yang tidak
boleh kita lakukan Aku tidak mengatakan kita
pasti berhasil, sebab seperti yang sudah kukatakan
kepadamu sebelumnya. bilamana seorang pembunuh
sudah bertekad untuk membunuh. maka rasanya tidak
mudah untuk mencegahnya. Tapi paling tidak kita bisa
mencobanya. Bayangkan saja, Hastings. bahwa kau sedang
menghadapi sebuah permainan bridge di atas kertas.
Kau bisa melihat dengan jelas semua kartu-kartu di depanmu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Yang harus kaulakukan adalah 'Meramalkan hasil permainan itu'."
Aku menggeleng. "Itu tak ada artinya, Poirot. Aku tak tahu apa-apa.
Seumpama saja aku tahu siapa X itu"
Kembali Poirot berteriak ke arahku Teriakannya begitu
keras hingga Curtiss bergegas-gegas masuk ke kamar,
dari kamar sebelah, dengan wajah yang ketakutan. Poirot
segera memberi isyarat kepadanya untuk pergi meninggalkan ruangan dan ketika dia
sudah kembali ke kamarnya, sahabatku baru dapat berbicara dengan sikap yang
lebih tenang. "Ayo, Hastings, kau sebenarnya tidak sebodoh itu.
kau cuma berpura-pura. Kau sudah membaca sejumlah perkara
yang telah kuberikan kepadamu untuk dibaca. Kau mungkin tidak tahu siapa X ini,
tapi kau sudah tahu teknik si X jika melakukan pembunuhan."
"Oh." ujarku. "Aku mengerti."
"Tentu saja kau mengerti. Masalahnya cuma kau ini
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
malas berpikir. Kau suka bermain-main dan mengira-ngira. Kau tidak suka bekerja
dengan mempergunakan otakmu. Apa unsur yang paling penting dari teknik si X itu"
Pembunuhan yang terjadi selalu sempurna. Dengan kata lain, sudah ada motif yang
tersedia bagi pembunuhan itu. sudah ada kesempatan, ada sarananya, dan yang terakhir dan
terpenting adalah sudah tersedia seorang tersangka yang sudah siap untuk
diajukan ke depan pengadilan."
Seketika itu juga aku memahami pokok yang paling
penting dan mulai menyadari betapa bodohnya aku sebab
tidak dapat melihatnya lebih cepat.
"Aku mengerti sekarang," ujarku dengan penuh
keyakinan. "Aku harus menemukan seseorang - yang
dapat memenuhi syarat-syanit itu - yakni korban yang
paling memenuhi kriteia itu."
Poirot bersandar ke kursi rodanya sambil mengeluh panjang.
"Enfin! Aku letih sekali, Tolong panggilkan Curtis
kemari. Sekarang kau sudah mengerti apa tugasmu Kau masih aktif. kau bisa
berkeliaran ke mana-mana, kau bisa mengikuti orang ke sembarang Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tempat, berbicara dengan mereka. mengawasi gerak gerik mereka tanpa dilihat"
(aku hampir-hampir saja ingin memprotes dengan hati
dongkol. tapi tidak jadi. Argumentasi itu sudah terlalu kuno). "Kau bisa
mendengarkan pembicaraan orang, kau masih punya kaki yang masih bisa digerakkan
dan bisa digunakan untuk berlutut dan mengintip lewat lubang
kunci" "Aku tak akan mengintip lewat lubang kunci,"
sahutku dengan ketus. Poirot memejamkan matanya.
"Baiklah, kalau begitu. Kau tak akan mengintip lewat
lubang kunci. Kau akan tetap bersikap seperti pria Inggris
sejati dan ada orang yang akan mati terbunuh. Itu tidak
mengapa, sebab kehormatan itu selalu nomor satu bagi orang Inggris.
Kehormatanmu itu lebih penting daripada nyawa orang. Bien! Bisa
dimengerti." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak, persetan dengan itu semua. Poirot"
Kemudian Poirot menyahut datar.
"Suruh Curtis datang kemari. Pergilah kau. Kau keras
kepala dan goblok. Aku harap masih ada orang lain yang
bisa kupercaya. dan kukira aku harus bersabar dulu
denganmu dan dengan permainanmu yang jujur tapi tak
masuk akal itu. Karena kau tak bisa memanfaatkan sel
otakmu yang kelabu itu, karena memang kau tak
memilikinya, maka walau bagaimanapun juga pergunakanlah mata, telinga dan
hidungmu sejauh rasa kehormatan nasionalmu memperbolehkannya."
II Hari berikutnya aku memberanikan diri untuk mengajukan usul yang sudah ada dalam
pikiranku untuk beberapa waktu lamanya. Aku
mengemukakannya dengan ragu ragu sebab tak ada orang yang tahu bagaimana reaksi Poirot terhadap hal
itu! Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ujarku memulai, "Aku sudah memikirkannya, Poirot. Aku tahu bahwasanya aku ini bukan sahabat yang
baik. Seperti kaukatakan, aku ini orang tolol. Dan rasanya aku cuma setengah
dari aku yang dulu. Sejak kematian Cinders,
isteriku yang tercinta"
Aku menghentikan bicaraku, sesaat kudengar gumam rasa simpati dari Poirot.
Lalu aku menyambung, "Tapi di sini masih ada orang yang bisa menolong kita, malah justru macam orang
yang seperti dialah yang kita butuhkan. Punya otak, daya imajinasi, uang, sudah
biasa mengambil keputusan, lagipula punya pengalaman yang
luas. Yang aku maksudkan adalah Boyd Carrington. Dialah orangnya yang kita
inginkan, Poirot. Percayalah kepadanya. Beberkanlah semua persoalan kita di
hadapannya." Poirot membuka kembali kelopak matanya lalu berkata
dengan nada yang tegas. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak bisa." "Kenapa tidak" Kau tak bisa menyangkal bahwa dia itu
pintar - jauh lebih pintar dari aku."
"Itu," sahut Poirot dengan suara sinis,
"gampang, Tapi lenyapkan saja pikiran itu dari kepalamu, Hastings.
Kita jangan mempercayai siapa pun juga. Mengerti - hein"
Kau mengerti, aku melarangmu untuk membicarakan lagi persoalan ini."
"Baiklah, kalau itu yang kauinginkan. Tapi Boyd Carrington memang...."
"Ah ta ta ta! Boyd Carrington, Kenapa kau terlalu
diburu-buru bayangannya. Siapa sih dia itu sebenarnya"
Orang besar yang sombong dan puas pada diri sendiri
karena dulu orangng pernah menyebutnya dengan panggilan
Yang Mulia. Memang ya, dia lelaki yang bijaksana dan
punya daya tarik yang kuat. Tapi dia itu tidak sehebat yang
kaukira, si Boyd Carrington itu. Dia sering mengulang
ceritanya, sampai berulang kali dan cerita yang itu itu
juga. Tambahan lagi, daya ingatnya begitu jelek hingga dia
bisa menceritakan hal yang sama yang justru pernah
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kauceritakan kepadanya! Orang yang memiliki kemampuan luar biasa"
Sama sekali tidak! Orang tua yang menjemukan - tong kosong yang
nyaring bunyinya. enfin- seperti baju loakan saja!"
"Oh." ujarku ketika pikiranku mulai terbuka.
Memang benar daya ingat Boyd Carrington tidak begitu
baik. Dan ia memang telah membuat suatu kesalahan yang
kulihat sendiri telah cukup membangkitkan kejengkelan
Poirot. Poirot sudah menceritakan kepadanya tentang
masa tugasnya sebagai polisi di Belgia dan peristiwa yang
menjengkelkan itu terjadinya cuma dua hari sesudahnya,
sewaktu beberapa orang dari kami sedang berkumpul dan
bercakap-cakap di kebun Dalam kealpaannya itu
Boyd Carrington kembali menceritakan hal yang sama
kepada Poirot, dan ia memulainya dengan berkata,
"Saya masih ingat seorang Kepala Polisi Rahasia di Paris pernah mengatakan pada
saya" Aku baru memahami daya ingatnya yang tak baik itu!
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Lalu dengan diplomatis. aku tak berkata apa-apa lagi
dan segera berlalu dari situ.
III Aku berjalan-jalan sebentar di ruang bawah dan
kemudian langsung keluar ke kebun. Kulihat tak ada
seorang manusia pun di Sana dan aku melangkah melalui
pepohonan yang rimbun dan terus ke atas, mendaki sebuah
bukit kecil yang di atasnya berdiri sebuah rumah musim
panas yang sudah banyak dihuni laba-laba.
Bangunan tua itu kelihatannya sudah hampir runtuh. di tempat inilah aku duduk
dan menyalakan pipaku. kemudian mulai
memikirkan masalah yang sedang kuhadapi.
Siapa di Styles ini yang nyata-nyata mempunyai motif
untuk melakukan pembunuhan atau siapa yang kira kira
punya motif demikian"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Rasanya cuma kolonel Luttrell. Tapi kukira mustahil jika
dia berani memukul isterinva di tengah permainan bridge.
Apalagi membunuhnya. Padahal selain Kolonel Luttrell
mula-mula aku tidak bisa memikirkan orang lain lagi.
Kesulitannya ialah aku tidak cukup mengenal orang-orang yang tinggal di Puri
Styles itu. Norton, misalnya, dan Nona Cole" Motif apa
yang biasanya mendorong orang untuk membunuh" Uang" Kurasa Boyd
Carrington satu-satunya orang kaya di puri ini. Seumpama dia meninggal,
siapa yang akan mewarisi hartanya" Salah seorang tamu yang sekarang tinggal di
Losmen" Kurasa tidak. Tapi ini perlu diselidiki.
Misalnya saja, ia akan mewariskan kekayaannya untuk
membiayai penyelidikan-penyelidikan ilmiah dan dia menunjuk Franklin sebagai
orang kepercayaannya Jia dihubungkan dengan komentar gegabah doktor muda itu
tentang keinginannya untuk
melenyapkan delapan puluh persen dari umat manusia,
bisa juga doktor berambut merah itu menjadi tertuduh.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Atau kemungkinan lainnya. Norton dan Nona Cole
barangkali sanak keluarga jauh dari Boyd Carrington dan
dengan demikian mereka akan mewarisi hartanya secara
otomatis. Tidak wajar memang. tapi masih mungkin.
Sebagai kawan lama, mungkinkah nama Kolonel Luttrell
tercantum dalam surat wasiat Boyd Carrington" Kemungkinan-
kemungkinan ini hanya berkisar sekitar motif keuangan saja, Aku beralih kepada
kemungkinan kemungkinan yang lebih romantis. Suami-isteri Franklin.
misalnya. Nyonya Franklin invalid, Apakah tidak
mungkin kalau dia secara pelan pelan diracuni - dan
akankah tanggung jawab kematiannva itu dilimpahkan
pada suaminya" Franklin seorang doktor, dia memiliki
kesempatan dan sarana untuk melakukannya, tentu saja.
Bagaimana dengan motif nya" Rasa cemas sempat
menyelinap ke dalam benakku ketika teringat olehku
bahwa Judith mungkin saja terlibat. Aku punya alasan kuat
bahwa hubungannya dengm Dr Franklin hanya berkisar
pada penelitian ilmiah saja - tapi dapatkah publik
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mempercayainya" Dapatkah seorang petugas polisi yang
sinis mempercayainya pula" Judith adalah wanita muda
yang sangat cantik, Sudah sering terjadi seorang sekretaris
atau seorang asisten yang cantik menjadi motif untuk
melakukan kejahatan. Kemungkinan ini membuatku gundah.
Berikutnya aku mempertimbangkan Allerton. Adakah
alasan untuk membunuhnya" Seandainya kami memang
benar benar harus dihadapkan pada sebuah pembunuhan,
aku lebih suka Allerton-lah yang menjadi korbannya!
Mudah sekali mencari motif untuk membunuhnya. Nona
Cole, meski tidak begitu muda lagi, adalah wanita yang
cantik. Mungkin saja ia cemburu. jika umpamanya dia dan
Allerton pernah punya hubungan intim. walau aku tak
punya alasan untuk mempercayai hal itu. Di samping itu,
seumpamanya Allerton adalah X -
Aku menggeleng dengan tak sabar.
Semua kemungkinan yang kubayangkan tadi tidak mampu membawaku ke Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mana-mana. Suara langkah kaki pada batu kerikil di bawah
menarik perhatianku. Rupanya Franklin yang sedang
berjalan bergegas-gegas ke arah puri. Tangannya dimasukkan kedalam kedua saku
celananya, kepalanya menatap ke depan. ia kelihatan lesu dan sedih. Sikapnya ini
jelas tidak dibuat-buat, karena ia tak tahu sedang diawasi.
Melihatnya dalam keadaan demikian, aku baru menyadari
bahwa dia bukanlah lelaki yang bahagia.
Begitu asyiknya aku memandangi doktor muda itu
sampai-sampai aku tidak mendengar langkah kaki orang di
dekatku. Aku menoleh dengan terkejut, ketika kudengar
suara Nona Cole. "Saya tidak mendengar Nona datang." ujarku meminta
maaf seraya bangkit. Rupanya ia sedang mengamat-amati rumah peristirahatan musim panas itu.
"Wah, rupanya ini bekas bekas peninggalan zaman Victoria!"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, bagus bukan" Sayang di dalamnya banyak sarang laba-laba, Silakan duduk.
Sebentar. saya bersihkan dulu kursinya dari debu."
Aku merasa hanya dengan cara beginilah aku
mempunyai kesempatan untuk mengenal salah seorang
penghuni puri lebih baik lagi. Diam-diam kuamat-amati
Nona Cole sambil membersihkan sarang laba-laba yang
ada di sekitar tempat itu.
Dia wanita yang berusia antara tiga puluh dan empat
puluhan, agak kurus, dengan raut muka yang tajam
dan sepasang mata yang sangat indah. Sikapnya agak tertutup
dan karena itu agak mencurigakan. sekonyong-konyong
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
aku menyadari bahwa yang di hadapanku sekarang ini
adalah wanita yang telah menderita banyak.
dan yang sebagai akibatnya tidak percaya lagi pada kehidupan.
Kurasa aku ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang
Elizabeth Cole. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah," ujarku sambil mengibaskan ujung sapu tangan
yang sedang kupegang, "cuma ini yang dapat saya lakukan."
"Terima kasih." ia tersenyum lalu duduk. Kemudian aku
pun duduk di sebelahnya. Kursi yang kududuki tiba-tiba
berderik, tapi untunglah tak terjadi kecelakaan apa-apa.
Nona Cole mulai membuka pembicaraan.
"Coba katakan pada saya apa yang sedang Kapten
pikirkan waktu saya berjalan kemari tadi" Kelihatannya
Kapten sedang berpikir keras."
Aku menyahut pelan-pelan,
"Saya sedang mengawasi Dr Franklin "
"Bagaimana?" Aku tak menemukan alasan yang kuat untuk tidak
mengulangi lagi apa yang kupikirkan barusan.
"Kelihatannya dia lelaki yang tidak bahagia"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
perempuan di sisiku menyahut pelan,
"Memang. Tentunya Kapten sudah tahu."
Kukira dia bisa nmelihat bahwa aku terkejut.
Aku menjawab dengan agak tergagap.
"Tidak, tidak. saya tidak tahu. Saya selalu mengira
dia sepenuhnya tenggelam dalam pekerjaannya"
"Memang." "Itukah yang Anda sebut ketidakbahagiaan" Menurut saya itu justru suatu
kebahagiaan yang paling sempurna yang bisa dibayangkan orang."
"Oh ya, saya tidak memperdebatkan hal itu
- tapi bahagiakah jika kita dirintangi dari melakukan hal yang
ingin sekali kita lakukan. Tapi yah, kalau memang tak
bisa, kita lakukan saja yang terbaik."
Aku menatapnya dengan bingung dan tak mengerti.
Nona Cole melanjutkan omongannya,
"Musim gugur yang lalu Dr Franklin ditawari
kesempatan untuk mengunjungi Afrika dan meneruskan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
penelitiannya d sana. Dia tertarik sekali pada tawaran itu.
dan dia sudah berhasil mengadakan penelitian kelas satu
dalam bidang obat-obatan tropis"
"dan dia tidak jadi pergi?"
"Tidak. isterinya memprotes. Nyonya Franklin sendiri
tidak tahan iklim di sana dan dia juga tak ingin
ditinggalkan sendirian. karena itu terutama berarti ia harus
hidup sehemat mungkin. imbalan jasa yang ditawarkan
tidak tinggi." "Oh," ujarku. Lalu aku melanjutkan lagi perlahan-lahan, "Saya kira Dr Franklin
tahu bahwa dalam keadaan fisik yang seperti itu ia tidak dapat meninggalkan
isterinya sendirian."
"Apakah Kapten tahu banyak tentang kesehatannya?"
"Yah - saya tidak. Tapi dia invalid, bukan?"
"dia senang pada kesehatan yang buruk" sahut Nona
Cole datar. Aku memandangnya dengan hati ragu.
Kelihatan sekali bahwa simpati wanita ini sepenuhnya
pada sang suami. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya kira," ujarku lambat-lambat, "wanita yang lemah cenderung untuk egois"
"Ya, saya rasa orang - invalid - terlebih lagi yang
sudah kronis - biasanya sangat mementingkan diri
sendii. Barangkali orang tak bisa menyalahkan mereka
begitu saja. Berbuat begitu memang gampang."
"Menurut anda, keadaan Nyonya Franklin sebetulnya
tidak separah yang kita kira."
"Oh. Sebenarnya saya tak suka berkata seperti itu. Itu
cuma rasa curiga saja. Kelihatannya ia selalu mampu untuk
mengerjakan segala sesuatu yang diinginkannya."
Aku merenung sebentar, kira-kira satu atau dua menit.
Aku punya firasat bahwa nampaknya Nona Cole tahu
banyak tentang jalannya rumah tangga Dr Franklin.
Karena itu aku segera bertanya dengan rasa ingin tahu yang
besar," Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nona kenal baik bukan dengan Dr Franklin?"
Wanita itu menggeleng. "Oh, tidak! Saya cuma pernah bertemu satu dua kali
dengan suami-isteri itu, sebelum bertemu lagi di sini."
"Tapi Dr Franklin pernah menceritakan pada Nona
tentang dirinya sendiri?"
Lagi lagi ia menggeleng. "Bukan, Apa yang barusan saya katakan kepada Kapten
itu. sebenarnya saya dengar dari Judith."
Sesaat hatiku pedih. gadisku itu kelihatannya berbicara
dengan siapa saja, kecuali denganku.
Nona Cole melanjutkan bicaranya,
"Judith luar hiasa setia pada majikannya dan mau
mengerjakan apa saja untuk kepentingannya.
Cemoohan-nya terhadap sifat egois Nyonya Franklin itu memang
beralasan." "Nona juga berpendapat Nyonya Franklin itu hanya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mau mementingkan diri sendiri?"
"Ya, tapi saya bisa memahami pandangannya. Saya, saya bisa memahami orang
invalid. Saya juga bisa memahami bahwa Dr Franklin terpaksa mengalah
kepadanya. Judith tentu saja berpikir bahwa majikannya
seharusnya menempatkan isterinya di suatu tempat dan
meneruskan penelitiannya. Memang gadis Kapten seorang
peneliti ilmiah yang semangatnya menyala-nyala"
"Saya tahu." jawabku dengan putus asa.
"Kadang kala hal itu membuatt saya khawatir. Kelihatannya tidak wajar, andainya
Nona tahu apa yang saya maksudkan. Saya rasa
dia harus lebih punya rasa manusiawi sedikit. lebih teliti
mengatur waktu untuk bersenang-senang. Menghibur diri
sendiri - jatuh cinta pada pria muda yang menyenangkan,
sekali dua kali, bolehlah. Biar bagaimana, masa muda
adalah masa di mana orang harus menikmati kebebasannya dan bukan untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menekuni tabung-tabung percobaan. Itu tidak wajar. Waktu kami masih muda kami
bersenang-senang, pacaran, bersantai-santai seenaknya - Nona tentunya tahu."
Hening sejenak. Kemudian Nona Cole menjawab
dengan suara yang dingin dan kedengaran aneh,
"Saya tak tahu."
Aku terkejut bukan alang kepalang. Tanpa kusadari
rupanya aku telah berbicara kepadanya seakan dia dan aku
sama-sama berasal dari satu generasi - tapi sekonyong-konyong aku baru menyadari
bahwa dia kelihatannya lebih muda sepuluh tahun dan kalau begitu kata-kata yang
kuucapkan tadi keluar begitu saja tanpa kasadari, jadi aku
kurang bijak dalam menghadapinya.
Aku langsung minta maaf padanya. Tapi dia segera
memotong permintaan maafku yang keluar dengan terputus putus itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan. bukan. saya tidak bermaksud begitu. Kapten
tidak usah minta maaf seperti itu. Tak ada maksud apa apa
di balik perkataan saya. Saya cuma tidak tahu mengenai
semuanya itu. Saya tak pernah tahu apa yang Kapten maksudkan dengan
'masa muda' itu. Jadi saya juga tak pernah tahu apa yang disehut orang masa
untuk bersenang-senang dan menikmati hidup."
Suaranya mengandung kepahitan, kegetiran dan
penyesalan hidup yang dalam hingga aku terpukau dan tidak
dapat berkata apa-apa. Lalu aku baru menyahut lemah,
suaraku keluar dari hati yang tulus.
"Maaf." Nona Cole cuma membalas dengan senyuman.
"Oh. tak apa-apa. jangan bingung, Mari kita bicara
tentang hal-hal lain."
Aku mengikuti pintanya. "Coba katakan pada saya tentang penghuni-penghuni
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lainnya di Puri Styles ini," ujarku. "Kecuali kalau ada yang belum Nona kenal."
"Saya sudah kenal suami-isteri Luttrell sejak dulu.
Rasanya kasihan sekali bahwa keduanya harus menyewakan losmen tamu yang mereka
beli dengan cara seperti ini - terutama bagi suaminya.
Lelaki itu baik sekali. Dan sesungguhnya isterinya itu juga lebih manis
perangainya dari yang Kapten kira. Selalu hidup dalam kekurangan dan bekerja keras untuk
memperoleh uang itulah yang menyebabkan perempuan itu jadi -
yaaah - buas, begitulah. Kalau Kapten mengamat-amati riwayat hidup mereka sejak semula, pada
akhirnya akan ketahuan. Satu-satunya hal yang kurang saya sukai pada dirinya
adalah nada bicaranya yang mau menang sendiri dan tak memberi
kesempatan pada orang lain."
"Coba katakan pada saya tentang Tuan Norton."
"Sebenarnya tak banyak yang bisa diceritakan. dia amat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menyenangkan - agak pemalu - cuma sayangnya sedikit
bodoh, mungkin. Dia selalu kelihatan kurang kuat. Sejak
dulu dia tinggal bersama ibunya - wanita yang doyan
mengeluh dan agak bodoh. dia sering mendikte anaknya,
saya kira. Dia meninggal beberapa tahun yang lalu. Norton
sendiri amat menggemari burung, bunga, dan hal-hal yang
sejenis. Pemuda itu ramah lekali - dan dia juga jenis
orang yang bisa melihat banyak sekali."
"Melalui kaca matanya maksud Nona?"
Nona Cole tersenyum. "Yaah. saya bukan memaksudkannya seharfiah itu. Maksud saya pokoknya dia mnmpu
memperhatikan lebih banyak. Orang yang sifatnya tenang memang begitu.
Norton tergolong tidak begitu mementingkan diri sendiri - dan termasuk orang
yang pandai bertenggang rasa, bagi pria. Tapi dia tidak begitu memberi kesan,
kalau Anda tahu apa yang saya maksudkan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku mengangguk. "Oh ya, saya tahu."
Elizabeth Cole berkata lagi dengan tiba-tiba, dan sekali
lagi nada getir itu terdengar jelas dalam suaranya,
"Itulah sisi muram dari tempat-tempat seperti ini.
Losmen tamu yang diusahakan oleh orang-orang yang
sudah patah semangat. biasanya tamunya orang-orang
yang gagal - mereka yang tak dapat pergi ke mana mana
dan yang tak akan pernah sampai ke mana-mana. Mereka
- yang telah dikalahkan dan di patahkan oleh hidup.
mereka yang sudah tua, lelah dan yang riwayat hidupnya
sudah berakhir." Suaranya semakin perlahan. Kesedihan yang dalam
meresapi diriku. Betapa tepatnya perkataannya itu! Di
sinilah kami berkumpul, kumpulan orang-orang yang
sudah memasuki senja harinya. Rambut yang sudah beruban,
hati yang gundah, dan mimpi yang kelabu. Diriku sendiri
begini gundah dan kesepian, sedang wanita di sisiku ini
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
juga merupakan makhluk yang kelihatan getir dan
dikecewakan. Dr Franklin, yang ambisinya terkekang dan
terhalang, isterinya yang merupakan mangsa bagi
kesehatannya sendiri. Nurtun kecil yang pendiam, yang
selalu terpincang-pincang mencari burung. bahkan Poirot, Poirot yang dahulu
sedemikian cemerlang, sekarang tidak lain daripada orang tua yang timpang dan
patah semangat. betapa berbedanya semua itu dengan tempo dulu. hari-hari waktu untuk pertama
kalinya aku menginjakkan kaki di Styles. kenangan itu terlalu memberatkan
pikiranku. seru kepedihan dan penyesalan terlontar dari bibirku.
Lawan bicaraku bertanya heran.
"Ada apa?" "Tak apa-apa. saya cuma terpukul oleh perbedaan itu. saya dulu pernah kemari,
Nona tahu. beberapa tahun yang lalu. tapi sebagai orang muda.
saya sedang memikirkan betapa bedanya keadaan dulu dan sekarang ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya bisa mengerti. rumah ini tempat yang membahagiakan waktu itu, kan" semua
orang berbahagia di sini, kan?"
menimbulkan rasa ingin tahu, memang. kalau dipikir betapa pikiran seseorang
menyerupai kalaidos kop yang berputar. seperti itulah yang terjadi pada diriku
saat ini. putaran kenangan dan kejadian-kejadian yang memusingkan. lalu mosaik
itu menetap pada pola yang sebenarnya.
rasa penyesalanku melulu berkisar pada waktu lampau sebagaimana
adanya, bukan dibandingkan dengan kenyataan sekarang. bahkan pada saat itu pun,
tak ada kebahagiaan sama sekali di Styles. kuingat-ingat kembali kenyataan itu
tanpa gairah. temanku si John dan isterinya, yang berkorban demi kehidupan yang
terpaksa mereka jalani. lalu si Lawrence Cavendish, yang selalu terbenam dalam
kepedihannya. Cynthia, yang kecemerlangan masa gadisnya dinodai oleh posisinya
yang bergantung pada orang lain. Inglethorp yang menikahi wanita kaya untuk
uangnya. tidak, tak seorang pun di antara mereka yang berbahagia. dan sekarang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sekali lagi, tak seorang pun di sini yang berbahagia pula. Styles bukanlah rumah
yang membawa keberuntungan.
Aku berkata pada Cole, "Rupanya saya cenderung untuk menurutkan perasaan saya. rumah ini tak pernah
membahagiakan. sekarang juga tidak. setiap orang di sini tidak bahagia."
"Tidak, tidak. putri anda,"
"Judith tidak berbahagia."
Aku mengatakannya diserati keyakinan seputar dirinya yang kuperoleh secara tiba-
tiba. Tidak, Judith memang tidak bahagia.
"Boyd Carrington," ujarku ragu. "Tempo hari dia mengatakan bahwa dia kesepian.
tapi di atas semuanya itu saya kira dia menikmati hidupnya sendiri. dengan
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
purinya dan yang lain-lainnya.
Nona Cole berkata lagi dengan tajam,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh ya, tapi Sir William berbeda dengan kita semua. dia bukan tergolong orang
sini, seperti yang selebihnya dari kita. dia orang dari dunia luar.
dunia kesuksesan dan kebebasan. dia sudah berhasil menemukan
kesuksesan dalam hidupnya dan dia menyadari itu. dia bukanlah salah seorang dari
mereka yang... yang lumpuh."
Kata itu merupakan kata yang sedemikian menimbulkan rasa ingin tahu untuk
dipilih. aku berpaling dan memandangnya tak mengerti.
"Bisakah Nona menceritakan pada saya," tanyaku.
"Mengapa Nona menggunakan ungkapan yang istimewa itu?"
"Karena," sahutnya dengan tenaga yang seakan datang dengan tiba-tiba,
"Itulah hal yang sebenarnya, kebenaran tentang diri saya sendiri, walau
bagaimanapun saya sudah jadi orang lumpuh."
"Saya bisa memahami." ujaku lagi lembut. "Bahwa Nona sudah pernah mengalami
kesedihan yang luar biasa."
Lalu katanya lagi dengan tenang,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda tak tahu siapa saya, kan?"
"Er - saya tahu nama Nona."
"Cole bukanlah nama saya - dengan kata lain, itu nama ibu saya. saya
mengambilnya baru sesudahnya."
"Sesudahnya?" "Nama saya yang sebenarnya Litchfield."
Dalam satu-dua menit nama itu belum menempel di benakku - sebab itu hanyalah
sebuah nama yang kedengarannya sudah lazim. lalu aku baru teringat.
"Matthew Litchfield."
Ia mengangguk. "Saya lihat anda tahu juga tentang itu. itulah yang saya maksudkan barusan. ayah
saya adalah seorang cacat dan seorang tiran. dia melarang kami menjalani segala
jenis kehidupan normal. kami tak bisa mengundang teman-teman ke rumah. dia
sengaja membatasi keuangan kami. kami
seperti di - di penjara."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia menghentikan bicaranya, kedua matanya, sepasang mata yang indah, terlihat
sedemikian besar dan hitam.
"Lalu kakak perempuan saya - Kakak saya."
Ia kembali berhenti. "Saya mohon jangan - jangan diteruskan. akan terlalu menyakitkan bagi Nona. saya
sudah tahu tentang itu. tak perlu lagi menceritakannya pada saya."
"Tapi anda tidak tahu. dan tak akan. Maggie. rasanya tak bisa dipahami -
tak bisa dipercaya. saya tahu dia waktu itu pergi ke polisi, dan menyerahkan
dirinya sendiri, mengaku. tapi terkadang saya masih tidak bisa mempercayainya!
saya merasa bagaimanapun itu tidak bisa jadi bahwa itu tidak - tidak bisa
terjadi seperti yang dikatakannya."
"Nona maksudkan" - aku menjadi ragu sejenak -
"Bahwa kenyataannya, berlainan?"
Ia memotong kalimatku dengan cepat,
"Bukan, bukan itu. Bukan, memang Maggie sendiri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tapi sepertinya bukan dia yang melakukannya. Bukan, bukan Maggie!"
Sejumlah kata sudah terasa menempel di bibirku, tapi aku tak
melontarkannya. waktunya belum tiba kala aku bisa mengatakan padanya,
"Nona benar. itu bukan Maggie..."
SEMBILAN Saat itu mestilah kurang lebih jam enam sore, saat kulihat kolonell Luttrell
berjalan menyusuri jalan setapak itu. ia tampak membawa senapan angin dan
sepasang burung dara hutan yang sudah mati.
ia kelihatan terkejut waktu aku berteriak memanggilnya dan terheran-heran
melihat kami berdua. "Halo, sedang apa kalian di sana" tempat yang sudah bobrok itu sudah tak begitu
aman lagi, kalian tahu. sudah akan roboh. bisa roboh setiap saat.
kau nanti kotor duduk di sana, Elizabeth."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, tak apa-apa. Kapten Hastings sudah mengorbankan sapu tangannya supaya baju
saya bisa tetap bersih."
Si Kolonel bergumam tak jelas.
"Oh mmasa" kalau begitu, tak jadi soal."
Ia tetap berdiri di sana sambil menggigit bibirnya dan kami berdua segera bangun
dan bergabung dengannya. pikirannya seakan menerawang jauh sore ini. ia segera menghentikan lamunannya
sendiri dan berkata, "Saya sudah berusaha buat menangkap beberapa burung dara hutan terkutuk itu.
mereka menimbulkan banyak kerusakan, kalian tahu."
"Anda ini penembak ulung, saya dengar," ujarku.
"Eh" siapa yang mengatakan itu pada anda" Boyd Carrington. biasanya begitu -
biasanya begitu. tapi sudah berkarat sekarang ini. Yah karena usia."
"Penglihatan juga," ujarku lagi menambahkan.
ia segera menyangkal pendapatku itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Omong-kosong. penglihatan saya sama baiknya seperti dulu. saya harus memakai
kaca mata kalau membaca, memang. tapi kalau melihat jauh, mata saya masih baik."
diulangnya lagi perkataannya itu satu-dua menit sesudahnya,
"Ya - tak jadi soal. tidak sampai sedemikian..."
suaranya terdengar semakin mengecil dan akhirnya berganti menjadi gumam tanpa
disadarinya. Nona Cole berkomentar, sambil melihat ke sekeliling.
"Indah benar sore ini."
ia memang benar. mentari sudah akan terbenam di sebelah barat dan sinarnya
terlihat kemilau kecemasan, membiaskan bayangan hijau pada pepohonan dalam
sentuhan yang cemerlang dan membuahkan kesan.
senja itu adalah senja yang hening dan tenang, dan yang khas inggris, seperti
yang dijumpai orang di negeri-negeri tropis yang jauh. aku pun berpendapat
demikian pula. Kolonel Luttrell serta merta menyetujui.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, ya, saya sendiri sering membayangkan sore yang seperti ini - di sana, di
india, anda tahu. membuat anda ingin cepat pensiun dan hidup tenang, apa lagi?"
aku mengangguk. ia meneruskan, nada suaranya agak berbeda.
"Ya, hidup menetap - pulang kampung - tak ada satupun yang bisa tepat sama
seperti yang pernah anda bayangkan - tidak - tidak akan."
Kupikir hal seperti itu khususnya tepat dalam masalah yang tengah dihadapinya.
ia tak pernah membayangkan dirinya akan mengusahakan losmen tamu semacam ini,
berusaha untuk melunasi pembeliannya.
dengan seorang isteri rewel yang selalu mengomelinya tiap hari dan mengeluh
tanpa henti. kami berjalan perlahan ke arah Vulla. Norton dan Boyd Carrington tengah duduk di
beranda dan si Kolonel dan aku akan bergabung dengan mereka sementara Nona Cole
melangkah masuk ke dalam Villa.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kami semua mengobrol selama beberapa menit. kolonel Luttrell tampaknya sudah
mulai riang kembali. ia mulai berseloroh sekali dua kali dan kelihatannya sudah
jauh lebih ceria dan lebih menyadari keadaannya daripada biasa.
"Panas betul hari ini," ujar Norton toba-tiba. "Saya haus."
"Minum-minum dulu, Bung. minumannya ada di Villa, bagaimana?" Si kolonel
kedengaran sedemikian bersemangat dan bahagia.
Kami berterima kasih atas tawarannya dan menerimanya langsung. ia segera bangun
dan masuk ke dalam. bagian teras tempat kami duduk-duduk terletak tepat
berseberangan dengan jendela ruang makan, dan jendela nya kebetulan terbuka.
Kami dapat menangkap apa yang dilakukan oleh si Kolonel di dalam -
suara orang membuka lemari, kemudian suara putaran alat pembuka
sumbat botol. menyusul bunyi mendesis begitu gabus penyumbat botolnya melompat
keluar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dan kemudian, dengan nada yang tajam dan tinggi, menggemalah suara nyonya
Kolonel Luttrell! "Sedang berbuat apa kau George?"
Jawaban si Kolonel segera berganti menjadi gumam. kami hanya dapat menangkap
gerutunya di sana-sini - seperti ada beberapa teman di luar -
lalu kata "minum" dan selanjutnya.
Kembali suara yang bernada tajam dan menjengkelkan itu meledak dengan berang,
"Jangan berbuat yang bukan-bukan, George. coba pikir. bagaimana kita bisa
melunasi tempat ini kalau kau mengajak setiap orang minum-minum"
minuman apa pun di sini harus dibayar. akulah yang harus punya bakat dalam
bisnis, seumpamanya kau tidak punya. Coba, kau pasti sudah akan bangkrut, besok
seumpamanya bukan karena aku! aku yang harus
menjagamu seperti menjaga anak kecil. Ya, persis seperti anak kecil. kau sama
sekali tak punya perasaan. berikan botol itu padaku. berikan, kataku."
Sekali lagi, terdengar gerutu rendah bernada protes dari mulut si kolonel.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Luttrel menjawab dengan cepat,
"Aku tak peduli apakah mereka setuju atau tidak. pokoknya semua botol itu harus
masuk lagi ke lemari, dan aku juga akan mengunci lemarinya sekalian."
Terdengar suara anak kunci berputar pada lubangnya.
"Nah begitu. itu dia caranya."
Kali ini suara si kolonel terdengar lebih jelas,
"Kau sudah bertindak terlalu jauh, Daisy. aku tak bisa menerima."
"Kau tak bisa menerima" dan siapa kau ini sebenarnya, kalau aku boleh tahu!
siapa yang menjalankan losmen ini" aku. dan jangan pernah
kaulupakan itu." terdengar suara gesekan tirai yang ditutup dan nyonya Luttrel secara
demonstratif meninggalkan ruangan itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Beberapa menit lewat sebelum si Kolonel muncul kembali. tampaknya dalam beberapa
menit saja ia sudah kelihatan lebih tua dan lebih lemah.
Rasanya tak seorangpun di antara kami yang tak merasa kasihan
melihatnya dan yang tak bersedia membunuh nyonya Luttrel dengan rela.
"Beribu maaf, bung." ujarnya, suaranya terdengar kaku dan dibuat-buat.
"Kelihatannya kami kehabisan wiski."
semestinya ia menyadari bahwa kami pun secara tak sengaja ikut mencuri dengar
apa yang telah terjadi. seumpamanya pun ia tidak menyadari itu, sikap kami dapat
memberitahukannya. kami semua merasa sedih dan
tidak enak, dan Norton kelihatan benar-benar marah, sewaktu dengan cepat ia
memberi tahu bahwa ia benar-benar tak ingin minum. sudah terlalu dekat pada
waktu makan malam, ya tidak, katanya lagi, dan segera mengubah topik pembicaraan
sambil membubuhkan serentetan komentar yang tak berhubungan di sana-sini. saat
itu benar-benar saat yang tidak enak bagi setiap orang. aku sendiri merasa
seperti orang lumpuh dan Boyd Carrington, orang satu-satunya di antara kami yang
mungkin masih Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
mampu untuk membiarkan kejadian itu lewat begitu saja, ternyata tak memperoleh
kesempatan sedikit pun untuk mengimbangi seloroh Norton.
Melalui ekor mataku, kulihat nyonya Luttrell sedang berjalan menyusuri salah
satu jalan kecil itu, sambil memperlengkapi diri dengan sarung tangan tukang
kebun dan sebuah alat pemotong rumput dandelion. ia pastilah wanita yang
efisien, tapi aku mulai merasa sengit padanya sejak saat itu. tak seorang
manusia pun yang berhak mempermalukan manusia lainnya di muka umum.
Norton masih juga berceloteh dengan penuh semangat. rupanya ia sudah berhasil
menembak seekor burung dara hutan, dan sejak dari mulai ia sudah menceritakan
kepada kami betapa ia menertawakan ulahnya pada waktu masih menjadi murid
sekolah dasr, karena menjadi mual begitu melihat seekor kelinci tertembak.
kemudian ia mengalihkan topik
pembicaraan kepada burung belibis di padang, lalu menambahkan lagi sebuah cerita
yang panjang dan agak ngawur tentang kecelakaan yang terjadi di Skotlandia,
waktu seorang penembak mati tertembak. kami masih Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
sempat menceritakan sejumlah kecelakaan yang terjadi pada waktu
berburu, dan kemudian Boyd Carrington berdehem, lalu bercerita,
"Salah seorang pengawal saya mengalami kejadian yang boleh dibilang agak lucu.
Orang irlandia. dia mendapat cuti dan pulang ke Irlandia. waktu dia kembali,
saya bertanya padanya apakah dia menikmati liburannya itu."
"Ah, tentu saja, Yang Mulia, liburan terbaik yang pernah saya lewatkan!"
"Syukurlah," sahut saya, yang sebenarnya agak heran melihat dia begitu
bersemangat. "Ah. tentu, benar-benar liburan yang hebat! saya menembak mati abang saya
sendiri." "Kau menembak mati abangmu sendiri!" seru saya.
"Ah ya, memang. sudah bertahun-tahun saya ingin melakukannya. dan di sanalah
saya berada waktu itu, di atas atap rumah di Dublin, dan siapa lagi yang saya
lihat sedang menyusuri jalan selainnya abang saya sendiri.
sementara di tangan saya ada senapan. benar-benar tembakan yang manis, saya
berkata pada diri sendiri waktu itu. bisa kena begitu manis, seperti menembak
burung saja, Ah! benar-benar saat yang manis waktu itu, dan saya tak akan bisa
melupakannya!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Boyd Carrington pandai bercerita. dia melebih-lebihkan bagian cerita yang
dramatis, dan kami semua ikut tertawa dan merasa lebih enak. waktu ia bangkit
dari kursinya dan mulai melangkah semabari mengatakan bahwa ia harus mandi dulu
sebelum bersantap malam, Norton mewakili perasaan kami semua waktu dia
menyerukan kekaguman, "Benar-benar lelaki yang hebat dia itu!"
"Aku menyetujui, dan kolonel Lutterel menambahkan,
"Ya, ya, dia lelaki yang baik,"
"Di mana-mana dia selalu sukses, jadi saya bisa memahami," ujar Norton lagi.
"Segala sesuatu yang dipegangnya selalu mendatangkan sukses.
orangnya bijak, tahu apa yang diinginkannya. pada dasarnya dia itu orang yang
diciptakan untuk bertindak. lelaki yang benar-benar sukses.
Lutterll berkat lagi dengan perlahan,
"Ada beberapa orang seperti itu. segala sesuatu yang mereka pegang selalu
mendatangkan sukses. mereka tak pernah berbuat salah. ada orang-orang yang punya
keberuntungan seperti itu."
Norton serta-merta menggeleng.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan, bukan, tuan. bukan keberuntungan. "lalu ia mengutip sebuah ungkapan
berikut maknanya sekalian,
"Bukan terletak pada nasib kita, Brutus sayng - tapi pada diri kita sendiri."
Lutterll berkata, "Barangkali anda benar"
Aku berkata cepat, "Bagaimanapun dia memang beruntung bisa mewarisi Knatton. itu baru tempat yang
indah! tapi jelas dia harus kawin. dia akan kesepian kalau cuma sendirian di
sana." Norton tertawa. "Kawin dan menjalani kehidupan rumah tangga yang rutin" dan
seandainya dia jadi bulan-bulanan isterinya..."
Memang sedang sial. komentar semalam itu sebenarnya dapat dibuat oleh siapa
saja. tapi celakanya komentar sedemikian tidak memadai bagi situasi saat itu,
dan Norton menyadarinya tepat pada saat kata-kata itu meluncur ke luar dari
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bibirnya. tampaknya ia berusaha untuk menariknya kembali, ragu-ragu, menggagap,
lalu berhenti dengan canggung. tapi itu malah hanya membuat segala sesuatunya
bertambah buruk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Secara berbarengan dia dan aku membuka mulut. aku melontarkan
sejumlah komentar idiomatik tentang cahaya senja hari tiu. Norton lalu
menyinggung rencananya untuk bermain Bridge seusai makan malam.
Kolonel Luttrell tak sedikitpun menaruh perhatian kepada kami berdua.
Katanya dengan suara yang terasa aneh terdengar dan tanpa ekspresi,
"Tidak, Boyd Carrington tak akan membiarkan dirinya dikuasai isterinya.
dia bukan jenis lelaki yang membiarkan dirinya dijadikan bulan-bulanan.
dia tidak demikian. dia benar-benar lelaki."
Saat itu memang saat yang benar-benar canggung. Norton mulai lagi berceloteh
tentang Bridge. di tengah bicaranya, seekor burung dara hutan yang besar datang
mengitari kepala kami lalu bertengger pada sebuah dahan pohon tak jauh dari
situ. Kolonel Luttrell mengangkat senapannya.
"Salah satu dari burung-burung perusak itu." katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
namun sebelum ia dapat membidik, burung itu telah terbang kembali menembus daun-
daun pohon, hinga tak akan mungkin untuk
menembaknya. Pada saat yang bersamaan, rupanya perhatian si kolonel terbagi oleh sebuah
gerakan pada permukaan tanah landai yang agak jauh.
"Bangsat, ada kelinci yang sedang asyik menggerogoti kulit kayu pohon buah-
buahan yang masih muda. sudah terpikir tempat itu akan saya beri pagar kawat."
Diangkatnya senapannya lalu ditembakkannya, dan begitu kulihat.
Terdengar suara jeritan wanita. kemudian suara itu semakin mengecil dan berakhir
dengan suara berdeguk yang mengerikan.
Senapan itu terjatuh dari pegangan si kolonel, tubuhnya menjadi lemas,
digigitnya bibirnya. "Tuhan, itu Daisy."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku sudah berlari-lari menyeberangi halaman berumput. Norton
mengikuti di belakangku. aku tiba di tempat kejadian dan langsung berlutut.
ternyata nyonya Luttrell rupanya sejak tadi ia tengah
mengikatkan sepotong tongkat pada pohon buah yang masih kecil.
rerumputannya memang panjang-panjang di sana hingga aku menyadari bahwa si
kolonel tak dapat melihat isterinya dengan jelas dan hanya dapat melihat gerakan
yang menonjol di tengah-tengahnya. rupanya penerangan di situ juga kurang jelas.
nyonya Luttrell tertembak sampai menembus bahunya dan darah memancar keluar dari
sana. Aku membungkukkan badab untuk memeriksa lukanya dan menengadah
ke Norton, ia sedang bersandar pada sebuah pohon, wajahnya terlihat kehijauan,
seakan ia sudah akan muntah. lalu katanya dengan nada seakan minta dimaafkan,
"Saya tak tahan melihat darah."
Jawabku tajam, "Cepat panggilkan Franklin, atau perawatnya."
Ia mengangguk dan berlari.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Rupanya suster Craven-lah yang pertama-tama muncul di tempat
kecelakaan. ia sudah ada di sana dalam waktu yang amat singkat dan serta merta
memperlihatkan ketrampilannya untuk mnyetop pendarahan.
Franklin tiba sambil berlari-lari, sesudahnya. berdua mereka memapah Nyonya
Luttrell ke dalam Villa dan menempatkannya di atas ranjangnya.
Franklin mengikat dan membalut luka itu, lalu menelpon dokter pribadi Nyonya
Luttrell. sementara itu suster Craven tetap menjaga Nyonya Luttrell.
Aku langsung menyambut Franklin tepat setelah ia selesai menilpon.
"Bagaimana keadaannya?"
"Oh! dia akan sembuh. untung pelurunya tidak sampai mengenai bagian yang vital.
Bagaimana terjadinya?"
aku segera menceritakan kepadanya, lalu katanya lagi,
"Oh begitu. ke mana si kolonel tua itu" pasti dia merasa terpukul. saya tidak
akan heran. barangkali dia malah lebih membutuhkan perhatian daripada isterinya.
saya tak berani bilang apakah jantung si kolonel masih kuat atau tidak untuk
menahan semua ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
KAmi menemukan si kolonel di sebuah ruangan khusus untuk merokok.
bibirnya tampak kebiruan dan air mukanya kelihatan seperti orang kebingungan.
katanya terputus-putus, "Daidy" apakah dia - bagaimana keadaannya?"
Franklin menjawab cepat. "Dia akan segera sembuh, tuan. tak perlu khawatir."
"Saya - pikir - Kelinci - yang sedang menggerogoti kulit kayu, tak tahu
bagaimana saya sampai bisa keliru begitu. cahaya di mata saya ini, rupanya..."
"Hal seperti ini memang sering kali terjadi," sahut Franklin datar. "Saya
sendiri sudah pernah melihatnya sekali dua kali. Nah, Tuan, sebentar saya
ambilkan minuman penyegar dulu. anda kelihatan kurang sehat."
"Saya tak apa-apa, bisakah saya - saya melihatnya?"
"Jangan dulu, suster Craven sedang menjaganya. tapi anada tak perlu khawatir.
dia tak apa-apa. Dr Oliver akan segera datang dan dia juga akan mengatakan yang
sama kepada anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku meninggalkan keduanya dan melangkah ke luar, menyongsong sinar mentari
senja. Judith dan Allerton tengah menyusuri jalan kecil ke arahku, kepala lelaki
itu terkulai sedikit ke arah anak gadisku itu dan keduanya tengah asyik tertawa.
sebagai orang yang baru saja mengalami puncak tragedi yang baru saja terjadi,
aku tak dapat menahan amarahku. kupanggil Judith dengan sengit dan anak itu
menengok ke arahku dengan terheran-heran. dalam beberapa kata kuceritakan kepada
keduanya apa yang telah terjadi.
"Luar biasa betul," hanya itu komentarnya.
kelihatannya ia tidak sbingung seprti yang seharusnya, pikirku.
Sikapa Allerton sangat menyinggung perasaan. nampaknya ia menganggap semuanya
itu sebagai lelucon. "Perempuan tua penaik darah itu memang pantas mendapat ganjarannya,"
sahutnya. "Saya pikir kolonel tua itu memang sengaja melakukannya."
"Jelas tidak." sahutku lagi tajam. "Itu cuma kecelakaan biasa."
"Ya, tapi saya tahu kecelakaan macam ini. kadang-kadang sangat menguntungkan.
wah, seandainya kolonel tua itu memang menembaknya dengan sengaja. saya akan
membuka topi saya buat dia."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sama sekali tidak," sahutku lagi dengan marah.
"Jangan terlalu yakin. saya kenal dua lelaki yang menembak isterinya. salah
seorang sedang membersihkan senapannya. yang satunya lagi langsung
menembakkannya ke arahnya, waktu sedang main-main, katanya. ia tak tahu bahwa
senapannya berisi. kedua-duanya berhasil menembak mati isterinya. lepaslah beban
mereka. begitu pendapatku."
"Kolonel Luttrell," ujarku lagi dengan dingin, "Bukan jenis lelaki semacam itu."
"Yaah, tapi anda kan tak bisa bilang bahwa itu bukan berkah juga. ya, kan?"
tanya Allerton langsung menyinggung inti persoalannya. "Mereka tidak baru saja
bertengkar, kan?" Aku memalingkan wajahku dengan marah, dan pada saat yang sama
berusaha untuk menyembunyikan kegelisahanku. Allerton sudah hampir tiba pada
petunjuk itu. untuk pertama kalinya keragu-raguan menyelinap masuk ke dalam
benakku. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
perasaan itu tidak menjadi berkurang waktu aku berjumpa lagi dengan Boyd
Carrington. ia baru saja pulang dari makan angin dekat danau, ujarnya
menjelaskan. waktu aku menyampaikan berita itu kepadanya, ia segera menjawab,
"Anda tidak mengira bahwa dia memang sengaja menembaknya, kan, Kapten Hastings?"
"Astaga" "Maaf, maaf. semestinya saya tidak berkata begitu. itu cuma, yah terlintas...
isterinya - isterinya memang memberinya sedikit provokasi."
Kami berdua terdiam sesaat, karena teringat pertengkaran yang kami dengar secara
tidak sengaja tadi. aku menaiki anak tangga dengan perasaan gundah dan khawatir, lalu kuketuk pintu
kamar Poirot. Rupanya ia telah mendengar berita itu lewat Curtiss, tapi nampaknya ia ingin
sekali memperoleh keterangan yang lebih terperinci. sejak
kedatanganku di styles aku harus membiasakan diri untuk melaporkan sebagian
besar pertemuanku dengan orang-orang setiap hari dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pembicaraanku dengan mereka secara lengkap dan terperinci. dengan cara ini aku
merasa lelaki tua yang kusayangi itu tidak merasa sedemikian terasing. hal itu
dapat memberinya ilusi tentang keikutsertaannya secara nyata dalam apa yang
sedang berlangsung. aku memang selalu memiliki daya ingat yang baik dan cermat
dan mudah bagiku untuk mengulangi lagi percakapanku dengan orang-orang secara
harfiah. Poirot mendengarkan dengan penuh minat. aku sedang berharap dalam hati bahwa
secara tegas Poirot akan dapat mencemoohkan usulku yang mengerikan yang pada
saat sekarang ini tengah menguasai kendali
pikiranku. namun sebelum ia berkesempatan untuk mengemukakan apa yang
dipikirkannya, terdengar suara ketukan ringan pada daun pintu.
Ternyata suster Craven. ia meminta maaf karena telah mengganggu kami.
"Maaf, tapi saya kira Dokter di sini. nyonya Luttrell sudah sadar sekarang dan
dia sedang mengkhawatirkan suaminya. dia ingin bertemu dengan suaminya. anda
tahu di mana dia sekarang. Kapten Hastings" saya tak mau meninggalkan pasien
saya sendirian." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku merelakan diri untuk mencarinya. Poirot mengangguk memberikan persetujuannya
dan suster Craven mengucapkan terima kasihnya
kepadaku dengan hangat. Kutemukan Kolonel Luttrell di sebuah ruangan kecil yang khusus
diperuntukkan bagi orang duduk-duduk di pagi hari dan yang sudah agak jarang
digunakan. ia tengah berdiri di dekat jendela sambil melemparkan pandang keluar.
ia segera berpaling begitu aku masuk. matanya bertanya-tanya. air mukanya,
kupikir, seperti orang ketakutan.
"isteri anda sudah sadar, Kolonel Luttrell, dan ingin bertemu dengan anda."
"Oh." warna merah menjalari pipinya dan sejenak baru kusadari betapa pucat warna
pipi itu sebelumnya. ujarnya perlahan-lahan, dan dengan sura terbata-bata, bagai
orang yang sudah amat lanjut,
"Dia - dia - ingin ketemu saya" Saya - saya akan datang segera."
Langkahnya sedemikian sempoyongan ketika ia mulai berjalan ke arah pintu hingga
aku datang menghampiri dan membantunya. ia terus
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bersandar kepadaku dengan segenap tenaganya ketika kami berdua
menaiki anak tangga ke atas. napasnya terasa agak sesak. rupanya kegoncangan
yang dialaminya, seperti yang diramalkan Franklin, memang berat.
Kami tiba di muka pintu kamar sakit. aku segera mengetuk dan suara suster Craven
yang sigap dan efisien itu terdengar menjawab dari dalam
"Masuk." Sembari masih tetap menopang tubuh kolonel tua itu, aku melangkah masuk ke kamr.
ada kelambu yang dipasang mengelilingi ranjang. kami menghampiri sudutnya.
Nyonya Luttrell kelihatan payah sekali, pucat dan lemah, kedua matanya tertutup.
dibukanya matanya begitu kami tiba di sudut kelambu itu.
Lalu ujarnya dengan suara yang kecil dan seperti orang kehabisan napas,
"George - george -"
"Daisy - sayangku -"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Salah satu lengan perempuan itu tampak terbalut dan ditopang. yang satunya lagi.
yang tidak apa-apa, bergerak gemetar ke arah suaminya. si kolonel maju selangkah
ke muka dan menggenggam tanganya yang kecil dan lemah itu, lalu ujarnya lagi.
"Daisy..." dan kemudian dengan suara agak keras,
"Syukurlah. kau tak apa-apa."
Dan ketika aku menengadah menatapnya, dan melihat mata si kolonel yang berkaca-
kaca, dengan rasa cinta yang dalam bercampur kecemasan di dalamnya, aku merasa
malu pada imajinasiku yang tidak-tidak tentang dirinya selama ini.
diam=diam aku menyelinap keluar kamar. benar-benar kecelakaan yang bisa
mengelabui, perasaan syukurnya tadi benar-benar keluar dari hati yang tulus. aku
merasa amat lega. Bunyi gong sempat mengejutkanku ketika aku berjalan menyusuri koridor.
rupanya aku sama sekali telah melupakan berputarnya waktu. kecelakaan itu telah
membuatku bingung. hanya juru masak yang masih bekerja Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
seperti biasa dan menghidangkan makan malamnya pada waktu yang
biasa. kebanyakan dari antara kami tidak berganti pakaian dan kolonel Luttrell tidak
muncul. Tapi nyonya Franklin, yang kelihatan sangat menarik dalam gaun malamnya
yang berwarna jambon, sempat menghadirkan diri di
bawah dan nampaknya sehat dan gembira. Franklin, kupikir, justru kelihatan
murung dan terlalu tenggelam dalam pikirannya.
setelah makan malam, dengan rasa kesal, kulihat Allerton dan Judith sudah
menghilang begitu saja ke kebun. aku masih menyempatkan diri untuk duduk-duduk
sebentar, mendengarkan Franklin dan Norton yang asyik memperbincangkan penyakit-
penyakit tropis. Norton merupakan
pendengar yang simpatik dan penuh minat, sekalipun ia hanya memahami sedikit
topik yang tengah dibicarakan.
Nyonya Franklin dan Boyd Carrington tengah berbicara di sudut lain ruangan.
lelaki itu sedang memperlihatkan kepadanya sejumlah contoh tirai dan kain
gorden. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Elizabeth Cole sedang membaca buku dan tampaknya tengah asyik dengan isinya.
kurasa ia agak malu dan sungkan padaku. mungkin ini wajar, mengingat sore itu ia
telah membuka rahasianya kepadaku. aku kasihan padanya dan kuharap dia tidak
menyesal menceritakan semuanya padaku.
aku ingin menjelaskan padanya bahwa aku menghargai kepercayaannya dan tak akan
menceritakan kisahnya pada orang lain. tapi ia tidak memberiku kesempatan.
Sesaat kemudian, aku naik ke atas menjumpai Poirot. kudapatkan kolonel Luttrell
sedang duduk di tengah-tengah cahaya yang dibiaskan oleh sebuah lampu neon kecil
yang dinyalakan. ia sedang berbicara dan Poirot mendengarkan. kupikir si kolonel lebih terlihat
sebagai orang yang tengah berbicara kepada dirinya sendiri daripada kepada
pendengarnya. "Masih segar dalam ingatan saya - ya, di suatu pesta pada waktu itu. Daisy
mengenakan gaun putih dari tule. gaunnya mengembang indah. gadis itu Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
begitu cantik - membuat saya tergila-gila saat itu juga. saya berkata pada diri
sendiri. "Itu dia gadis yang akan kukawini." dan demi Tuhan, saya benar-benar
melaksanakannya. benar-benar memikat hati gayanya itu -
berani, banyak melontarkan komentar-komentar yang lancang. dia selalu memberikan
apa yang terbaik dari dirinya, moga-moga Tuhan
memberkatinya." Ia tertawa. Kucoba membayangkan suasana yang diceritakannya saat itu. aku dapat membayangkan
Daisy Luttrell muda dengan wajahnya yang cantik dan dengan lidahnya yang tangkas
- begitu menarik saat itu. tapi dengan berlalunya waktu, dia berubah menjadi
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
wanita yang berlidah tajam.
Tapi sebagai gadis muda itulah, sebagai cinta pertamanya, Kolonel Luttrell
mengingatnya malam ini, Daisy-nya.
dan lagi-lagi aku merasa malu pada apa yang kami katakan beberapa jam yang lalu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tentu saja, ketika Kolonel Luttrell telah pergi tidur, kukemukakan segala
sesuatunya kepada Poirot.
Ia mendengarkan dengan tenang sekali. sedikit pun tak dapat kuduga apa yang
tergambar di wajhnya. "Jadi itulah yang ada dalam pikiranmu, Hastings" bahwa tembakan itu ditembakkan
dengan sengaja?" "Ya, aku menjadi malu sekarang."
Poirot mengesampingkan perasaanku saat ini.
"Apakah pikiranmu itu datang di benakmu atas kemauanmu sendiri. atau ada orang
lain yang memasukkannya ke situ?"
"Allerton juga sudah pernah menyinggung-nyinggung yang sejenis."
jawabku dengan nada menyesali. "ia akan berbuat begitu, tentu saja."
"Ada orang lain?"
"Boyd Carrington pernah menyarankannya kepadaku."
"Ah! Boyd Carrington."
"Bagaimanapun juga, dia adalah lelaki duniawi dan sudah berpengalaman dalam hal-
hal semacam itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, boleh jadi, boleh jadi. tapi dia tidak melihat kejadian itu dengan mata
kepala sendiri, kan?"
"Tidak. dia sedang berjalan-jalan waktu itu. sekedar pemanasan sebelum berganti
pakaian buat makan malam."
"Oh begitu." Aku berkata lagi dengan resah,
"Kukira aku tak bisa betul-betul mempercayai teori itu. itu cuma -"
Poirot menyela ucapanku, "Kau tak usah sedemikian menyesali kecurigaanmu itu, Hastings. itu adalah ide
yang cenderung menghinggapi setiap orang bila dihadapkan pada situasi semacam
itu, Oh ya. itu juga sangat wajar."
Ada sesuatu dalam sikap Poirot yang tak bisa kumengerti. sikap menahan diri.
kedua bola mataya hanya mengawasiku dengan rasa ingin tahu yang besar.
Aku berkata perlahan. "Mungkin. tapi melihat si kolonel yang sekarang begitu setia pada isterinya
-" Poirot mengangguk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tepat. memang sering kali itulah masalhnya, ingat. di balik segala
pertengkaran, kesalahpahaman, pertikaian yang jelas-jelas mewarnai kehidupan
sehari-hari, kemesraan sejati bisa muncul."
Aku mengiyakan. aku masih ingat pada pandangan yang lembut dan
penuh sayang dalam sorot mata nyonya Luttrell waktu ia menengadah melihat wajah
suaminya yang sedang membungkuk memeriksa
keadaannya di dekat ranjang. tak ada lagi perkataan yang menusuk, tak ada lagi
ketidaksabaran, tak ada lagi kemarahan.
Hidup perkawinan, kupikir. waktu aku sudah berada kembali di atas tempat tidur,
memang sesuatu yang aneh.
Namun - sesuatu dalam sikap Poirot masih juga membuatku khawatir.
pandangannya yang waspada tapi penuh rasa ingin tahu - seakan ia tengah
menantikan aku untuk melihat - tapi melihat apa"
aku baru saja bersiap-siap hendak pergi tidur ketika hal itu hinggap dalam
benakku. muncul tiba-tiba dalam pikiranku.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sekiranya nyonya Luttrell terbunuh, itu akan merupakan perkara yang menyerupai
perkara-perkara lainnya yang semacam. kolonel Luttrell, jelas akan muncul
sebagai orang yang membunuh isterinya. hal itu akan
dianggap sebagai suatu kecelakaan, tapi pada saat yang sama tak seorang pun akan
merasa yakinbahwa itu benar-benar hanya kecelakaan belaka, atau apakah itu
dilakukan dengan sengaja. bukti-bukti yang ada tidak cukup untuk
memperlihatkannya sebagai suatu pembunuhan, tapi cukup bukti bagi kecurigaan
akan adnya suatu pembunuhan.
Tapi itu berarti - itu berarti -
apa artinya itu" itu berarti - jika sekiranya segala sesuatunya dapat diterima oleh akal -
maka bukanlah Kolonel Luttrell yang menembak Nyonya Luttrell, tapi X.
dan itu jelas tidak mungkin. aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri.
memang kolonel Luttrell yang melepaskan tembakan itu. tak ada lagi tembakan lain
yang dilepaskan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kecuali - tapi jelas itu tak mungkin. tidak, barangkali bukannya ak mungkin -
tapi semata-mata tidak bisa. tapi kemungkinan, ya... seandainya ada orang lain
yang sudah lama menantikan saat ini, yakni pada waktu kolonel Luttrell telah
melepaskan tembakannya(pada kelinci itu). orang lain ini menembak ke arah Nyonya
Luttrell. maka hanya satu tembakanlah yang akan terdengar. atau, sekalipun ada
sedikit ketidak cocokan, tembakan itu akan lebih terdengar sebagai gema
(Sekarang aku baru berpikir ke situ, memang ada gemanya, tentu saja).
Tapi tidak, itu tidak masuk akal. masih ada cara-cara lain untuk memutuskan
secara tepat dari senapan mana sebutir peluru itu
ditembakkan. ciri-ciri peluru itu harus sesuai dengan laras senapannya.
Tapi hal itu, kuingat, hanya bisa apabila polisi ingin tahu senapan apa yang
dipergunakan untuk menembak. tapi bakal ada pertanyaan sekitar
masalah ini. karena Kolonell Ruttler akan sama yakinnya dengan orang lain. bahwa
memang dialah yang telah melepaskan tembakan yang fatal itu. kenyataan itu akan
diakui, diterima tanpa pertanyaan. sebab tak bakal ada pertanyaan-pertanyaan
tes. satu-satunya keraguan adalah apakah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tembakan yang dimaksud dilepaskan secara kebetulan atau dengan
maksud-maksud kriminal - sebuah pertanyaan yang tak akan pernah bisa dicarikan
jawabannya. Dan karenanya perkara itu akan tergolong sama dengan perkara-perkara lain -
dengan perkara dari buruh Riggs itu, yang tidak ingat lagi apakah dia yang telah
melepaskan tembakan, tapi yang mengira barangkali dia yang melakukannya, dengan
Maggie Litchfield, yang sudah tak lagi mampu berpikir seperti orang waras dan
menyerahkan dirinya begitu saja kepada polisi, bagi kejahatan yang tak pernah
dilakukannya. Ya, perkara ini akan tergolong sama dan berakhir sama dengan yang selebihnya dan
sekarang aku baru tahu apa makna dari sikap Porot itu, ia tengah menungguku
untuk menghargai kenyataan itu.
SEPULUH 1 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku segera membuka pembicaraan dengan Poirot di pagi berikutnya.
wajahnya tampak cerah dan sesekali ia menganggukkan kepalanya dengan penuh
penghargaan. "Mengagumkan, Hastings. aku ingin tahu apakah kau bisa melihat persamaannya. aku
tak ingin mendesakmu, kau mengerti?"
"Kalau begitu aku benar. jadi ini perkara X lainnya, kan?"
"Tak dapat disangkal."
"Tapi mengapa, Poirot" Apa motifnya?"
Poirot menggeleng. "Kau tak Tahu" masa kau tak punya ide sedikit pun?"
Poirot lalu berkata perlahan,
"Aku punya ide, ya."
"Sudah kaulihat hubungan yang ada di antara semua perkara yang berbeda ini?"
"Kukira begitu."
"Nah, apa lagi."
Aku hampir-hampir tak dapat mengekang ketidaksabaranku.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jangan, Hastings."
"Tapi aku harus tahu."
"Jauh lebih baik kalau kau tidak tahu."
"Mengapa?" "kau harus bisa menerima bahwa memang begitu."
"kau ini memang keterlaluan." jawabku kesal. "sudah mendekam karena arthritis,
duduk saja meringkuk tak berdaya di sini. tapi masih juga mencoba bekerja
sendiri." "jangan berpikir bahwa aku sedang bekerja sendiri. sama sekali tidak,
sebaliknya, kaulah yang banyak memainkan peranan, Hastings. kaulah mata dan
telingaku. aku cuma tidak mau memberimu informasi yang
mungkin berbahaya." "Bagiku?" "Bagi si pembunuh."
"Kau ingin." kataku perlahan, "agar dia tidak curiga bahwa kau sedang
memburunya" begitulah kukira. atau barangkali kaupikir aku ini tak bisa menjaga
diriku sendiri." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Paling tidak seharusnya kau tahu satu hal, Hastings. seseorang yang pernah
membunuh, akan membunuh lagi - lagi, dan lagi, dan lagi."
"Pokoknya," ujarku lagi dengan murung, "Belum ada pembunuhan lagi saat ini.
paling tidak sebutir peluru sudah menyeleweng dari sasarannya."
"Ya, sangat untung - benar-benar sangat untung. seperti yang sudah kukatakan
padamu. hal-hal semacam ini sulit diramalkan."
Ia menghembuskan napas panjang. wajahnya kelihatan cemas.
aku segera pergi dari situ dengan diam-diam. setelah menyadari dengan hati pedih
betapa Poirot kini sudah tak lagi memungkinkan untuk bekerja secara terus
menerus. pikirannya memang masih tajam, tapi ia sudah menjadi orang yang sakit
dan letih. Poirot sudah memperingatkan aku untuk tidak mencoba menyelidiki
pribadi X. tapi dalam pikiranku sendiri aku masih berpegang pada keyakinanku
bahwa aku telah berhasil menyelidiki kepribadiannya. cuma Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ada satu orang di Styles ini yang memberi kesan padaku sebagai orang jahat.
dengan sebuah pertanyaan yang sederhana, aku dapat memastikan satu hal. Tes ini
barangkali akan membuahkan hasil negatif, namun akan mempunyai nilai tersendiri.
Aku berbicara dengan Judith seusai sarapan.
"Ke mana saja kau kemarin malam dengan Mayor Allerton?"
Kesulitannya adalah kalau anda sedang mengincar satu aspek dari suatu hal, anda
cenderung untuk mengabaikan aspek-aspek lainnya. aku amat terkejut ketika Judith
malah menhardikku. "Astaga, ayah, aku tak melihat apa urusannya dengan ayah."
aku hanya dapat menatapnya dengan heran.
"Aku, aku cuma bertanya."
"Ya, tapi mengapa" mengapa ayah terus menerus bertanya seperti itu" apa yang
kulakukan waktu itu" kemana aku pergi" dengan siapa" benar-benar tak bisa
ditolerir!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bagian yang agak menggelikan, tentu saja, adalah bahwa kali ini aku benar-benar
tidak menanyakan kemana Judith waktu itu. Justru Allerton lah yang sedang
kuincar. Aku mencoba meredakan amarahnya.
"sungguh, Judith, aku tak melihat alasan mengapa aku tak bisa menanyakan
pertanyaan yang sederhana saja."
"Aku juga tak melihat alasan mengapa ayah begitu ingin tahu."
"Tapi tidak secara khusus, maksudku, aku cuma heran mengapa tak satu pun di
antara kalian berdua yang, yang kelihatannya tahu apa yang sudah terjadi."
"Tentang kecelakaan itu, maksud ayah" aku pergi ke desa bawah sana, sekiranya
ayah harus tahu, buat membeli perangko."
"Aku", katanya, bukan "kami".
"Allerton tidak bersamamu, kalau begitu?"
Judith mendesiskan napas kejengkelannya.
"Tidak," jawabnya ketus dan dingin. "Sebenarnya kami baru bertemu di dekat Villa
dan cuma sekitar dua menit sebelum kami berdua bertemu Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ayah. kuharap ayah puas sekarang. tapi aku ingin mengatakan bahwa sekiranya aku
melewatkan sepanjang hari itu dengan berjalan-jalan bersam Allerton pun, itu
benar-benar bukan urusan ayah. aku sudah dua puluh satu dan sudah bisa mencari
nafkahku sendiri dan bagaimana caranya aku melewatkan waktuku sama sekali bukan
urusan ayah." "Betul," jawabku cepat, mencoba untuk menyetop arus bicaranya yang makin lama
makin memuncak itu. "Aku senang ayah setuju" Judith kelihatan lebih sabar. ia masih sempat
menyunggingkan senyum penyesalannya.
"Oh, ayah tersayang, cobalah jangan terlalu begitu kebapakan. ayah tahu itu
memuakkan. seandainya saja ayah tidak ribut-ribut begitu."
"Aku tak akan - benar-benar tak akan berbuat begitu lagi nanti." aku berjanji
padanya. Franklin tampak berjalan ke arah kami saat itu.
"Halo, Judith. ayolah. kita sudah agak terlambat dari biasanya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sikapnya tegas, kasar dan hampir-hampir tidak bisa dikatakan sopan. aku merasa
tersinggung. aku tahu betul bahwa Franklin adalah majikan Judith, bahwa ia
berhak menggunakan waktunya dan bahwa, karena Judith
dibayar untuk itu, maka ia berhak pula untuk memberinya perintah-perintah.
meskipun demikian aku tak melihat alasan mengapa ia tak dapat bertingkah laku
secara sopan. tingkah lakunya bukanlah apa yang dijuluki orang sebagai dibuat-
buat terhadap setiap orang, tapi setidak-tidaknya di hadapan kebanyakan orang ia
dapat menunjukkan rasa sopannya yang sehari-hari. tapi terhadap Judith, terutama
akhir-akhir ini, sikapnya selalu kasar dan seperti seorang diktator. ia hampir
tidak memandangnya jika ia berbicara kepada anak gadisku itu dan hanya
mendiktekan perintah-perintahnya begitu saja. Judith sendiri tak pernah
kelihatan menyesali hal ini, tapi aku menyesalinya. demi Judith sendiri.
terlintas dalam pikiranku bahwa hal itu memang tidak menguntungkan karena amat
berlawanan dengan perhatian Allerton kepadanya yang terasa berlebihan. John Franklin jelas
adalah lelaki yang kualitasnya sepuluh kali lebih baik dari Allerton, tapi kalah
jauh darinya dilihat dari segi daya tarik.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku mengawasi Franklin waktu ia berjalan sepanjang jalan kecil ke arah
laboratorium, cara berjalannya yang canggung, perawakannya yang kaku, tulang-
tulang wajah dan kepalanya yang menonjol, rambutnya yang merah dan bintik-bintik
coklat di mukanya. seorang lelaki yang jelek dan canggung. tak ada lagi kualitas
lain yang lebih menonjol di dirinya. otaknya cemerlang memang, tapi wanita
umumnya jarang terpikat oleh otak
semata. dengan hati pedih aku teringat bahwa Judith. yang disebabkan oleh
lingkungan pekerjaannya, praktis tak pernah berhubungan dengan lelaki lain. ia
tak punya kesempatan untuk menilai berbagai macam lelaki yang menarik.
dibandingkan dengan Franklin yang kasar dan tak menarik itu, daya tarik Allerton
yang amat memikat itu kelihatan menonjol dengan jelas, anak gadisku yang malang
tak memiliki kesempatan untuk
menilainya sesuai dengan nilai dirinya yang sesungguhnya.
Seandainya ia benar-benar jatuh hati terhadapnya" kejengkelan yang baru saja
diperlihatkan Judith adalah tanda-tanda yang menggelisahkan.
Allerton, setahuku, adalah lelaki yang kurang baik. barangkali ia lebih dari
itu. seandainya Allerton adalah X - "
Koleksi ebook inzomnia
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
http://inzomnia.wapka.mobi
Boleh jadi. pada saat tembakan itu dilepaskan, ia sedang tidak bersama Judith.
Tapi apa gerangan motif dari semua yang nampaknya merupakan
kejahatan yang tak bertujuan ini" aku yakin, bahwasanya tak ada gejala-gejala
kegilaan dalam diri Allerton. ia waras - benar-benar waras dan seorang bajingan.
Dan Judith - Judithku - terlalu sering bersamanya.
II Sampai detik ini, walaupun aku agak mengkhawatirkan anak gadisku, keasyikanku
dalam menyelidiki pribadi X dan kemungkinannya terhadap kejahatan yang dapat
saja terjadi pada suatu saat ternyata telah mengendapkan masalah-masalah pribadi
jauh di dasar benakku. Sekarang, setelah tembakan itu dilepaskann, setelah ada kejahatan yang dicoba
dilaksanakan dan yang untungnya gagal, aku bebas untuk
membayangkan kesemuanya ini. dan semakin banyak aku berbuat begitu, semakin
cemas pula aku. suatu hal yang secara kebetulan diungkapkan Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kepadaku, pada suatu hari, adalah kenyataan bahwa Allerton ternyata lelaki yang
sudah beristeri. Boyd Carrington, yang mengetahui tentang setiap orang, telah memberiku lebih
banyak keterangan. isteri Allerton adalah seorang pemeluk agama Katolik Roma
yang taat. ia meninggalkannya tak lama setelah mereka menikah. sesuai dengan
aturan-aturan agama yang dipeluknya, tak pernah ada kata perceraian dalam kamus
mereka. "Dan sekiranya anda menayakan pendapat saya," ujar Boyd Carrington dengan terus
terang, "Keadaan ini menguntungkan bagi lelaki itu, maksudnya selalu tercela,
dan isteri yang memisahkan diri justru memudahkan dia mencapai maksud-
maksudnya." Benar-benar penjelasan yang amat menyenangkan bagi seorang ayah!
Hari-hari sesudah peristiwa penembakan berlalu tanpa hal-hal yang berarti pada
permukaannya, tapi aku sendiri justru makin lama makin gelisah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kolonel Luttrell melewatkan sebagian besar waktunya di kamar tidur isterinya.
seorang perawat telah tiba untuk merawatnya. dengan demikian suster Craven sudah
dapat mulai lagi melayani Nyonya Franklin seperti biasa.
Tanpa punya maksud untuk menjadi orang yang bertabiat kurang baik, aku harus
mengakui bahwa aku telah melihat gejala-gejala mudah
tersinggung pada diri nyonya Franklin, karena dia sekarang bukan lagi satu-
satunya orang yang invalid. ribut-ribut dan perhatian yang akhir-akhir ini
berpusat sekitar diri nyonya Luttrell sudah jelas tidak menyenangkan bagi nyonya
berperawakan kecil yang sudah terbiasa
mendengar kesehatannya dijadikan topik pembicaraan setiap hari.
ia tampak tengah terbuai dai kursi terpalnya, sebelah lengannya terkulai di
sisinya, sembari sesekali mengeluh tentang debaran jantungnya yang tidak normal.
tak ada sepotong pun makanan yang memenuhi keinginannya, dan semua kerewelannya
ditutup-tutupi oleh kehebatannya menanggung sabar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya benci sekali kalau mesti jadi orang rewel," gumamnya dengan nada lirih
kepada Poirot. "Saya merasa malu sekali pada kesehatan saya yang buruk ini.
sepertinya begitu - begitu memalukan kalau kita selalu harus meminta bantuan
orang buat melakukan apa-apa. saya kadang-kadang berpikir bahwa kesehatan yang
buruk itu seperti kejahatan saja. sekiranya seseorang itu tidak sehat dan tidak
bisa merasakan apa-apa lagi, orang itu sebenarnya sudah tidak sesuai lagi bagi
dunia ini dan karenanya harus diam-diam disingkirkan begitu saja."
"Ah, tidak, madame." Poirot, seperti biasa, selalu bersikap simpatik. "Bunga
yang halus dan dari jenis yang jarang didapat seharusnya disimpan di rumah kaca
- sebab ia tak tahan hembusan angin dingin. biasanya cuma bibit biasa yang bisa
tumbuh di udara dingin, tapi ia tidak harus dihargai lebih oleh sebab itu.
bandingkan saja dengan diri saya ini - terus duduk mengejang seperti ini,
bergelung begini, tak mampu bergerak, tapi saya -
saya tak pernah berpikir ingin mengakhiri hidup. saya masih menikmati apa yang
dapat saya nikmati. makanannya, minumannya. kesenangan-kesenangan intelek."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Franklin kemudian menarik napas dan menggerutu.
"Ah, tapi situasinya kan berbeda bagi anda. anda tak punya orang lain buat
dipikirkan, kecuali diri sendiri. sedangkan saya, masih ada John-ku yang malang.
saya benar-benar menyadari betapa saya ini menjadi beban baginya, seorang isteri
cacad dan tidak berguna. batu gerinda yang bergantung di lehernya."
"Dia tak pernah mengatakan anda seperti itu, saya tahu pasti."
"Oh, memang tidak dikatakn begitu. tentu saja tidak. tapi kaum pria itu mudah
sekali diterka, dan John tidak begitu mahir menyembunyikan perasaannya. bukan
maksudnya, tentu saja, buat menjadi orang yang tidak ramah, tapi dia - Yaaah,
untungnya dia sendiri termasuk orang yang sangat tidak sensitif. dia tak punya
perasaan dan mengira orang lain juga begitu. beruntung sekali dilahirkan sebagai
orang berkulit tebal."
"Saya tak akan menyebut Dr Franklin sebagai orang yang tak berperasaan."
"Masa" Oh, tapi anda tak mengenalnya seperti saya, tentu saja aku tahu jika
sekiranya bukan buat saya, dia akan jauh lebih bebas. kadang kala, Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
saya begitu tertekan, sampai-sampai saya berpikir betapa leganya kalau dapat
mengakhiri semuanya itu."
"Oh, jangan begitu, madame."
"Bagaimana, apa gunanya saya buat orang lain" kalau saya sudah tak ada..."
digelengkannya kepalanya. "John akan bebas."
"Omong kosong," ujar suster Craven waktu aku menceritakan pembicaraan dengan
nyonya Franklin itu kepadanya. "Dia tak akan melakukan yang semacam itu. jangan
khawatir, Kapten Hastings. orang-orang yang biasa mengatakan "Akan mengakhiri
semuanya itu" dengan suara lirih justru tidak sedikit pun punya maksud buat
melakukannya." dan harus kuakui begitu kehebihan yang ditimbulkan oleh tertembaknya Nyonya
Luttrell itu telah mulai reda dan suster Craven pun telah merawatnya kembali
seperti biasa, maka semangat Nyonya Franklin pun mulai pulih kembali.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pada suatu pagi yang cerah, Curtiss membawa Poirot ke suatu sudut di bawah
pohon, di dekat laboratorium. ini adalah tempat favoritnya. tempat itu
terlindung dari angin timur dan sesungguhnya hampir-hampir tak ada belaian angin
yang dapat dirasakan di sana. ini menyenangkan hati Poirot, yang selalu membenci
musim kemarau dan selalu curiga terhadap udara segar. sebenarnya, kupikir, ia
jauh llebih suka berada di dalam rumah tapi lama-kelamaan sudah bisa mentolerir
udara luar apabila sedang
dibenamkan oleh kesulitan.
aku melangkah ke arahnya untuk bergabung, dan tepat setibanya aku disana, Nyonya
Franklin keluar dari laboratorium.
Ia kelihatan berpakaian rapi dan yang agak mengherankan ialah bahwa ia tampak
amat riang. ia menjelaskan bahwa ia akan bepergian bersama Boyd Carrington untuk
melihat purinya dan untuk memberikan nasihatnya dalam memilih kain gorden.
"Tas saya ketinggalan di laboratorium kemarin setelah berbicara dengan John."
ujarnya menjelaskan. "Kasihan John, dia dan Judith pergi ke Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tadcaster - mereka sedang kehabisan bahan reaksi kimia atau yang sejenisnya."
Kemudian ia langsung duduk di sebuah bangku di dekat Poirot dan
menggelengkan kepalanya dengan ekspresi yang menggelikan. "Kasihan mereka itu -
saya senang sekali saya tak punya otak ilmiah. pada hari yang cerah seperti ini
- sepertinya - semuanya tidak berharga."
"Jangan sampai perkataan anda itu terdengar para ilmuwan, madame."
"Tidak. tentu saja tidak." air mukanya berubah. kali ini menjadi serius. lalu
katanya lagi dengan tenag,
"Anda tak boleh berpikir, Tuan Poirot. bahwa saya tidak mengagumi suami saya.
saya kagumi dia. saya rasa caranya dia hidup demi pekerjaannya adalah - luar
biasa." Ada sedikit getaran dalam suaranya.
tumbuh kecurigaan dalam diriku bahwa Nyonya Franklin suka memainkan peranan yang
berbeda-beda. pada saat ini dia sedang memerankan isteri yang setia dan
mengagumi pahlawannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"John," ujarnya. "
adalah semacam - semacam Santo,
dan itu membuat saya takut kadang kadang."
Menjuluki Franklin dengan Santo agak terlalu
berlebihan, kupikir, tapi Barbara Franklin meneruskan
Naga Beracun 4 Menuntut Balas Karya Wu Lin Qiao Zi Cumbuan Menjelang Ajal 2
kembali amarah Judith dengan menyarankan apa tidak
sebaiknya mencari saja sejenis obat bius yang bisa melawan
efek-efek yang diakibatkan oleh penyakit cacar air!
dengan rasa kasihan campur mengejek Judith menjelaskan kepadaku
bahwa bukanlah kegunaannva untuk bangsa manusia, tapi tambahnya
pengetahuan manusialah yang
menjadi tujuan satu-satunya dari hasil penyelidikan ini.
Aku ikut ikutan meneliti beberapa macam obyek
melalui mikroskop dan mempelajari beberapa foto
penduduk pribumi Afrika Barat (rasanya benar-benar
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menyenangkan!). dan mataku tertumbuk pada mata
seekor tikus yang nampaknya sudah akan dibius di
sangkarnya, tapi kelihatannya masih mencoba untuk
secepat mungkin menghirup udara segar.
Seperti yang telah kukatakan sebelumnya, minatku
sebenarnya dibangkitkan oleh pembicaraan yang terjadi
antara Franklin dan Puiroi.
Katanya, "Kau tahu. Poirot, percobaanku dengan kacang-kacangan ini sebenarnya lebih punya
hubungan erat dengan bidangmu daripada dengan bidangku sendiri.
Kacang-kacangan inilah yang sebetulnya bisa membuktikan apakah
seseorang itu bersalah atau tidak. Suku suku Afrika Barat itu sangat percaya
pada kacang-kacangan ini dan mereka semakin lama sudah semakin pintar. apalagi di
zaman sekarang ini. Mereka akan mengunyahnya dengan
tenang dan dengan penuh kepercayaan karena mereka
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
beranggapan kacang-kacangan itu akan mampu membunuhnya jika
mereka memang bersalah dan sebaliknya kacang-kacangan itu tidak
menimbulkan efek apa-apa pada mereka kalau mereka bersih dari dosa."
"Dan mereka semua mati?"
"Tidak, tidak semuanya. Itulah yang sampai sekarang
belum sempat diselidiki orang. Sebenarnya ada banyak
persoalan di belakang itu semua - kubayangkan itu
persoalan seorang dokter. Kacang-kacangan itu jenisnya
ada dua: tapi karena bentuknya sama persis maka kau
hampir-hampir tak melihat di mana letak perbedaannya.
Tapi perbedaan itu sudah pasti ada. Kedua-duanya
mengandung physostigmine. geneserine dan senyawa-senyawa lainnya.
Tapi pada jenis yang kedua kau bisa memisahkan alkaloid yang lainnya -
dan senyawa yang ditimbulkan alkaloid itu dapat menetralisir efek-efek
senyawa yang selebihnya, dan kukira ini bisa kulakukan
sendiri. Satu hal lagi, kacang-kacangan jenis kedua itu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
biasanya dimakan secara teratur oleh orang-orang
terhormat suku bangsa itu dalam upacara-upacara
keagamaan yang dirahasiakan - dan lucunyu orang-orang
yang sudah memakannya tak pemah terserang Jordanitis.
Bahan yang ketiga ini mempunym akibat yang sangat
mujarab bagi jaringan otot-otot manusia - tanpa
menimbulkan efek-efek yang mengganggu. Semua ini
sangat menarik perhatian. Celakanya alkaloid yang murni
gampang; berubah, alias tidak stabil. Tapi toh, aku masih
mendapat hasil. Tapi yang lebih diperlukan adalah
penyelidikan langsung di tempatnya. Itu pekerjaan yang
harus dilakukan! Ya memang, tapi... persetan dengan...
aku sanggup mengorbankan nyawaku untuk..."
Suaranya tiba-tiba terhenti. Kembali ia tertawa
menyenringai seperti kebiasaannya.
"lupakan saja bengkel tempat kerjaku vang sekarang itu, aku sudah terlalu
keranjingan dengan soal yang satu ini!"
"Seperti yang barusan kaubilang," ujar Poirot dengan tenangnya,
"sudah barang tentu pekerjaanku bisa lebih
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gampang seumpama aku bisa mengadakan percobaan
tentang salah satu atau tidaknya seseorang dengan begitu
mudahnya. Ah, kalau saja ada zat yang dapat bekerja
semujarab kacang-kacangan Calabar itu!"
Lalu Franklin menyela. "Ah. tapi kukira kesulitanmu belum berakhir sampa di
situ saja! Apa sih sebenarnya yang dimaksudkan dengan
bersalah atau tidak bersalah itu.?"
Kukira tak ada keraguan mengenai hal itu," sahutku
menegaskan. ia berpaling ke arahku. "Apa yang disebut jahat itu" Apa yang disebut baik.
Pengertiannya terus berubah-ubah dari abad ke abad. Apa
yang sedang akan kaucoba mungkin perasaan bersalah atau
tidak bersalah itulah. Tapi pada kenyataannya tldak ada
hasil percobaan yang bisa dijadikan ukuran."
"Aku tak mengerti bagaimana kau bisa sampai pada
kesimpulan seperti itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sobatku yang baik. seumpama ada orang yang merasa ia
punya kewajiban yang mulia untuk membunuh seorang
diktator atau tukang riba atau seorang germo atau apa saja
yang dianggapnya menyinggung rasa susilanya. Lalu ia
melakukan suatu perbuatan yang menurut anggapanmu
salah - tapi yang dianggap orang itu tidak bersalah. Nah,
kalau sudah sampai di sini bagaimana kacang-kacangan
Calabar itu dapat membantu memecahkan persoalan ini?"
"Tentu saja," sahutku, "orang itu mesti mempunyai rasa bersalah karena melakukan
pembunuhan." "Banyak sekali orang-orang yang ingin kubunuh." ujar
Dr Franklin dengan riang. "dan aku tidak percaya sesudah
melakukan pembunuhan itu hati kecilku bisa membuatku
tak bisa tidur. Aku punya usul kau tahu, bahwa
seharusnya delapan puluh persen dari bangsa manusia
harus dibinasakan. Kita pasti bisa hidup lebih baik tanpa
mereka." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ia bangkit dari tempat duduknya dan melangkah ke luar
ruangan. sambil bersiul dengan riang.
Aku cuma dapat memandanginya saja dengan hati
bimbang. Tawa renyah Poirot tiba-tiba menyadarkanku
dari lamunan. "Sobat, katanya kepadaku. "kau kelihatan seperti orang yang membayangkan tempat
ini sarang ular. Mudah mudahan saja teman kita si doktor itu tidak sampai
benar-benar mempraktekkan khotbahnya tadi."
"Ah." sahutku. "Tapi seumpamanya dia benar-Benar
berbuat begitu?" II Setelah ragu-ragu untuk sesaat kuputuskan aku harus
berbicara dengan Judith perihal Allerton. Aku merasa aku
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
harus segera mengetahui apa reaksi anakku mengenai hal
ini. Aku tahu bahwa la gadis yang berkepala dingin,
mammpu untuk menjaga dirinya sendiri,
dan aku rasa dia tidak mudah tertipu oleh daya tarik murahan dari laki-laki
seperti Allerton. Kukira aku ingin bicara dengan dia
tentang hal ini hanya untuk meyakinkan diriku saja.
Celakanya aku tak berhasil mendapatkan apa yang
kuharapkan. Aku harus mengakui bahwasanya aku
mengungkapkan hal itu dengan canggung.
Mungkin tak ada yang lebih dibenci anak-anak muda daripada nasihat menjemukan
yang diterimanya dari orang tua mereka.
Aku berusaha sebisaku agar kata-kataku terdengar wajar dan
ramah- Dan kurasa aku gagal.
Judith langsung menyerangku dengan sengit.
"Apa-apaan ini?" tanyanya penasaran.
"Peringatan orang tua tentang serigala besar yang jahat?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan, bukan, Judith, tentu saja bukan itu."
"Kukira Ayah tak begitu senang pada Mayor Allerton, ya tidak?"
"Terus terang saja. memang tidak. Dan kukira kau
sendiri juga tidak."
"Kenapa tidak?"
"Yaaah - eee - dia bukan pria idamanmu, kan?"
"Yang bagaimana yang Ayah kira pria idamanku itu?"
Judith boleh dibilang selalu dapat membuatku bingung
Aku berhasil dibuaatnya terkejut. ia berdiri sambil terus
menatapku. bibirnya mencuat ke atas membentuk senyuman mengejek.
"Tentu saja Ayah tak menyukainya," ujarnya lagi.
"Tapi aku sebaliknya. Kukira dia lelaki yang lucu."
"Oh. lucu - baangkali." Aku berusaha untuk tetap
tenang. dan mengabaikan saja kata-kata yang baru
kuucapkan tadi. Kemudian Judith sengaja berkata,
"la sangat menarik. Setiap wanita pasti punya pendapat
begitu Kaum pria, tentu saja tak dapat melihatnya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tentu saja mereka tidak bisa." Lalu sambungku lagi.
dengan agak canggung. "Tapi kau sendiri keluar bersamanya sampai jauh malam
waktu itu" Rupanya aku tidak diijinkan untuk menyelesaikan
kalimatku. Badai sudah menyerang.
"Astaga, Ayah, Ayah kelihatannya sudah seperti orang
gila. Apakah Ayah tidak menyadari bahwa anak gadis yang
seumurku ini sudah sanggup menyelesaikan urusannya
sendiri" Ayah sama sekali tidak punya hak untuk mengatur
apa yang kulakukan atau dengan siapa aku bergaul. Justru
campur tangan orang tua yang tidak berguna inilah yang
sering kali menjengkelkan bagi anak-anak mereka. Aku
senang sekali pada Ayah tapi aku sudah jadi wanita dewasa
dan kehidupanku adalah milikku sendiri. Jangan menyusahkan diri
sendiri." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku sangat tersinggung dengan peringatan keras dan tak
enak itu sehingga saat ini aku tak mampu untuk memberi
jawaban apa-apa dan Judith pun segera meninggalkanku
sendirian di situ. Kini aku tinggal sendiri dengan hati yang gundah sebab
aku merasa tindakanku tadi lebih membawa kesulitan
bagiku daripada kebaikan.
Aku masih berdiri di situ sembari melamun ketika
tiba tiba kudengar seloroh juru rawat Nyonya Franklin,
"Sedang memikirkan apa. Kapten Hastings?"
Aku segera membalikkan badan dan menyambut
gangguan itu dengan riang.
Suster Craven benar-benar wanita muda yang cantik.
Tingkah lakunya barangkali agak terlalu lincah dan
periang, tapi orangnya cukup menyenangkan dan cerdas.
Rupanya ia baru saja selesai menempatkan pasiennya di
suatu sudut yang banyak kena sinar matahari, tak jauh dari
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
laboratorium darurat itu.
"Apa Nyonya Franklin punya perhatian pada pekerjaan
suaminya?" tanyaku ingin tahu.
Suster Craven menggelengkan kepalanya sembari
mencemooh. "Oh, itu terlalu teknis buat dirinya, Dia bukan wanita
yang termasuk pandai, Kapten Hastings."
"Tidak, saya rasa juga tidak."
"Pekerjaan Dr Franklin sudah tentu cuma dapat dihargai
oleh orang yang punya pengetahuan sekedarnya tentang
obat-obatan. Dia memang benar-benar orang pintar.
Otaknya cemerlang. Lelaki malang, saya kasihan
melihatnya." "Suster kasihan melihatnya?"
"Ya. Saya memang sudah sering kali menemukan
hal-hal seperti itu. Mengawini perempuan yang salah,
maksud saya." "Suster mengira perempuan itu tidak cocok buat dia?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Begitulah, apa Kapten sendiri tak bisa merasakannya"
Tak ada persamaan apa pun di antara keduanya."
"Dr Franklin kelihatannya suka sekali padanya." ujarku lagi. "Penuh perhatian
pada apa-apa yang dimintanya dan
yang semacam itulah."
Suster Craven langsung tertawa, tawa yang tidak enak terdengar.
"Tapi perempuan itu yang membuatnya begitu."
"Jadi perempuan itu mengandalkan ... mengandalkan kelemahan fisiknya?"
tanyaku ragu. Kembali Suster Craven tertawa.
"Tak banyak yang bisa Kapten ajarkan kepadanya
tentang bagaimana mendapatkan apa yang diiginkannya.
Semua yang diiginkannya selalu didapatnya. Ada
perempuan yang seperti itu, pintar seperti monyet. Kalau
ada orang yang menentangnya, maka mereka cuma tinggal
membaringkan dirinya, mengatupkan mata hingga
kelihatannya seperti orang sakit yang perlu dikasihani.
atau bisa juga mereka akan pura-pura gelisah dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gemetaran. Tapi Nyonya Franklin tergolong jenis yang
bisa menimbulkan rasa kasihan orang. ia bisa tidak tidur
semalam malaman. karena itu mukanya jadi pucat semua
dan kelihatannya sangat letih esok paginya."
"Tapi dia memang benar-benar invalid, kan?" tanyaku
agak terkejut. Suster Craven menatapku dengan pandangan yang
aneh. Lalu katanya datar,
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Oh, tentu saja," lalu tiba-tiba dia mengalihkan pokok pembicaraan ke soal lain.
Dia menanyakan apakah benar dulu aku pernah kemari,
waktu Perang Dunia Pertama.
"Ya, benar." Perawat itu merendahkan suaranya
"Pernah ada pembunuhan kan di sini" Salah seorang
pelayannya pernah mengatakan begitu pada saya. Katanya
si korban seorang wanita tua."
"Ya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan Kapten waktu itu kebetulan sedang di sini?"
"Ya." ia kelihatan menggigil sedikit. Lalu ujarnya lagi.
"Jadi itu sudah cukup memberi penjelasan, bukan?"
"Penjelasan apa?"
Sekilas diliriknya aku. "Suasana - suasana tempat ini. Masa Kapten tidak
merasakannya, Saya bisa. Rasanya seperti ada yang kurang
beres, kalau saja Kaptan tahu apa yang saya maksudkan."
Untuk sesaat aku terdiam sambil berpikir-pikir. Apa
benar semua yang baru dikatakannya itu" Apakah
pembunuhan yang dilakukan dengan kekerasan, dengan
maksud-maksud jahat yang sudah direncanakan sebelumnya - yang
kebetulan dilaksanakan di tempat tertentu. dapat meninggalkan kesan mendalam
yang sedemikian kuatnya sampai kesan itu masih nampak jelas setelah lewat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sekian tahun" orang-orang kebatinan mungkin mengatakan begitu.
Apakah Styles bisa dipastikan masih meninggalkan bekas bekas kejadian yang sudah
lama sekali itu. Di tempat ini. di antara keempat dinding ini. di dalam kebun
ini. niat untuk membunuh dibiarkan tetap
hidup, bahkan lama-kelamaan tumbuh dengan subur dan
akhirnyanya membuahkan pembunuhan terkutuk itu. Apakah
kejadian itu masih terasa mencemari udaranya"
Sekonyong-konyong Suster Craven menyadarkanku
dari lamunan dan berkata,
"Di rumah tempat saya bekerja dulu pernah terjadi
pembunuhan. Saya tak bisa melupakannya. Biasanya
orang tidak bisa. Korbannya salah seorang pasien saya. Jadi
saya harus memberikan kesaksian dan segala sesuatu yang
dianggap penting untuk memecahkan misteri pembunuhan Itu. Itu
membuat saya merasa tidak enak. Benar-benar sebuah pengalaman yang mengerikan
sekali buat seorang gadis."
"Pasti begitu. Saya sendiri juga bisa mengerti."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bicaraku terhenti. ketika kulihat Boyd Carrington
tiba-tiba muncul dan pojok rumah.
Seperti biasa kepribadiannya yang kuat dan mudah
bergaul itu seakan mampu untuk menyapu habis
bayang bayang kekhawatiran yang tak dapat diraba dalam
hidup ini. Perawakannya begitu besar. sikapnya begitu
wajar, senang aktivitas di luaran - orang yang tergolong
pandai memikat hati sesama. memiliki wibawa dan pesona
yang kuat. yang mampu memancarkan kenangan dan akal sehat.
"Pagi. Hastings, pagi Suster. Mana Nyonya Franklin?"
"Selamat pagi, Sir William Nyonya Franklin ada di
kebun bawah sana, di bawah pepohonan dekat laboratorium."
"Dan Franklin, pasti sedang di dalam laboratoriumnya,
saya rasa." "Ya, Sir William - bersama Nona Hastings."
"Gadis yang malang. Bayangkan, pagi-pagi begini dia
sudah terkurung dalam sangkarnya bersama bau busuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
hewan-hewan piaraan itu! Kau harus mengajukan protes
sekali-sekali Hasting."
Suster Craven cepat-cepat memotong.
"Oh, Nona Hastings senang sekali bekerja seperti itu.
Dia menyukainya. Tuan tahu, lagipula saya yakin doktor
itu tak berdaya apa apa tanpa dia."
"Lelaki yang patut dikasihani," ujar Boyd Carington
menambahkan. "Kalau aku punya sekretaris seperti Judith,
aku lebih senang memandang nya daripada memperhatikan marmot-
marmot tak berguna itu, ya kan?"
Kelakar yang dikatakannya pasti tak disukai Judith, tapi
kelakar itu rupanya mengena pada diri Suster Craven, yang
sempat tertawa terbahak-bahak.
"Oh. Sir William!" serunya. "Tuan sebenarnya tak
boleh berkata seperti itu, Saya yakin kita semua tahu apa
sebenarnya yang Tuan inginkan! Tapi Dr Franklin
memang serius sekali - terlalu asyik dengan pekerjaannya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Lalu Boyd Carrington menimpali dengan riang,
"Begitulah, isterinya seakan-akan sudah mengambil
posisi yang bagus sekali supaya ia bisa terus-menerus
mengawasi suaminya. Saya yakin perempuan itu sebenarnya cemburu."
"Wah. Anda tahu terlalu banyak, Sir William!"
Suster Craven nampaknya cukup puas dengan kelakarnya yang ditujukan kepada Boyd
Carington itu. Lalu ujarnya lagi dengan suara enggan,
"Nah, saya rasa saya sudah harus membuatkan susu buat
Nyonya Franklin." Perlahan-lahan ia melangkah pergi dari tempat itu
diikuti oleh sinar mata Boyd Carrington yang masih berdiri
di situ sambil memandangnya tanpa berkedip.
"Gadis yang cantik," ujarnya mengomentari. "Rambut dan giginya cukup bagus.
Contoh yang bagus dari kaum
hawa. Seluruh kehidupannya mestilah menjemukan kalau
hanya dihabiskan untuk merawat orang sakit saja. gadis
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
seperti itu seharusnya punya nasib yang lebih baik."
"Oh, tentu saja," ujarku menimpali. Kurasa suatu
waktu dia akan kawin."
"Aku harap begitu."
ia menarik napas. Dan saat itu juga aku langsung merasa
bahwa mungkin sedang teringat pada isterinya yang sudah
tiada. Kemudian katanya lagi,
"Mau ikut aku ke Knatton untuk melihat-lihat?"
"Tidak keberatan. Aku ingin sekali. Tapi aku harus
menengok Poirot dulu, mungkin ia memerlukan aku."
Kulihat Poirot sedang duduk di beranda, tubuhnya
terbungkus rapat-rapat, maklum hawa cukup dingin saat
itu. ia malah menganjurkan aku untuk ikut serta dengan
Boyd Carrington ke Knatton.
"Tentu saja kau boleh pergi, Hastings, pergilah. Aku
yakin daerah itu bagus sekali. Kau harus melihatnya."
Aku juga ingin ke sana. Tapi aku juga tak mau
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
meninggalkanmu di sini sendirian."
"Sobatku yang setia! Jangan. jangan begitu. ikutlah
dengan Sir William. Dia lelaki yang menarik, kan?"
"Kelas satu," jawabku dengan penuh semangat.
Poirot tersenyum. "Ah, ya. Kurasa juga dia memang lelaki yang
kaukagumi." III Ternyata aku memang menikmati perjalananku itu.
Bukan saja karena udara ynng cerah pada saat itu,
saat musim panas yang indah - tapi terlebih lagi karena aku
senang pada teman seperjalananku.
Boyd Carrington memang memiliki daya tarik.
pengalaman hidup yang luas dan selain itu juga punya
pengalaman sebagai seorang penjelajah kawakan. yang
menjadikannya teman seperjalanan yang tak ada duanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
la menceritakan padaku tentang masa tugasnya di India,
data-data yang menarik tentang adat-istiadat sebuah suku
bangsa di Afrika Timur. Semua ceritanya itu sungguh-sungguh menarik hingga aku
sampai lupa pada keadaan diriku sendiri. lupa pada
kekhawatiranku pada Judith dan lupa pada rasa cemas yang sempat
ditimbulkan Poirot dalam diriku selama ini. Aku juga menyenangi cara Boyd Carrington berbicara
tentang temanku, Poirot. Rupanya bangsawan ini sangat
mengaguminya - baik untuk pekerjaannya maupun untuk
wataknya. Meskipun Boyd Carrington ikut merasa sedih
melihat fisik Poirot yang rapuh itu. namun dari bibirnya
tak pernah kudengar ucapan tanda simpati atau kasihan
tentangnya. Kelihatannya lelaki itu berpendapat bahwa
hidup yang telah dijalani Poirot sudah memperoleh
pahalanya sendiri dan ketika mengingat ingat kembali
pengalamannya sahabatku bisa menemukan kepuasan dan
rasa harga dirinya sendiri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lagipula," tambahnya, "aku berani bertaruh otaknya tetap tajam seperti dulu."
"Memang, memang," sahutku membenarkan dengan nada penuh semangat."
Tidak ada kesalahan yang lebih besar daripada kita
mengira bahwa jika seseorang itu sudah lumpuh maka
syaraf otaknya akan dapat dipengaruhi. Walau bagaimanapun
pengaruhnya pada syaraf di sekitar batok kepala pasti lebih sedikit daripada
yang kaukira. Demi Allah, aku tak berani mengambil resiko untuk membunuh di
depan hidung Hercule Poirot - biar pada saat-saat seperti ini
sekalipun. saat dia sudah tak berdaya dan hanya
menggantungkan semuanya pada belas kasihan orang yang
merawatnya dan putaran kursi rodanya saja."
"Lagipula dia pasti bisa menangkapmu kalau kau berani
melakukan itu," tambahku sambil tertawa menyeringai.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku juga berani bertaruh dia pasti bisa." Lalu
tambahnya lagi dengan sedih,
"Tapi rasanya aku belum cukup trampil untuk membunuh. Aku tak dapat merencanakan
sesuatu terlebih dulu, kau tahu. Tidak
sabaran. Seumpamanya aku sampai membunuh, maka
pembunuhan itu akan kulakukan pada detik itu juga. tanpa
persiapan." "Barangkali itu akan merupakan pembunuhan yang
paling sulit untuk ditemukan dengan segera."
"Justru aku tak sampai berpikir begitu. Malah
barangkali aku akan meninggalkan jejak banyak sekali di
mana-mana. Tapi biar bagaimana rasanya aku masih
untung karena aku sama sekali tak punya pikiran jahat.
Satu-satunya tipe orang yang kubayangkan berani
kubunuh adalah seorang pemeras. Itu perbuatan busuk.
kau boleh katakan. Aku selalu berpendapat seorang
pemeras itu patut ditembak. Bagaimana pendapatmu.?"
Aku juga ikut menyertakan rasa simpatiku pada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pendapatnya itu. lalu tibalah saatnya bagi kami untuk memeriksa
perbaikan yang sedang diadakan dalam rumah Sir William
itu, dan berbarengan dengan itu seorang arsitek muda
terlihat tengah berjalan ke arah kami.
Knatton benar-benar bergaya arsitektur zaman Tudor
seluruhnya, kecuali sayap bangunan yang ditambahkan
kemudian. Rupanya puri itu belum pernah dimodernisir
maupun diperbaiki sejak pemasangan dua buah kamar
mandi kuno pada tahun 1840-an atau sekitar Itu.
Boyd Carrington menjelaskan padaku bahwa waktu
masih hidup, pamannya boleh dikata sama dengan seorang
pertapa. sebab ia tidak suka pada orang dan hidup sendirian
di suatu sudut dalam rumah yang besarnya luar biasa itu.
Dulu, waktu Boyd Carrington dan adiknya masih sekolah,
mereka berdua maaih diijinkan melewatkan liburan di
rumah itu. Tapi kemudian Sir Everard, paman mereka.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
makin lama makin lebih senang menyendiri.
Orang tua itu tidak pernah menikah. Lagipula ongkos
hidup yang dipakainya cuma sepersepuluh dari penghasilannya yang tinggi itu,
hingga sewaktu ia mati dan pajak-pajaknya pun telah terbayar semuanya, baronet
yang sekarang, yakni Sir William sendiri. masih tergolong orang
yang kaya-raya. "Tapi lelaki yang paling kesepian." ujarnya sambil menarik napas.
Aku terdiam. Simpatiku kepadanya terlalu dalam dan
terlalu banyak. hingga aku tak dapat menyampaikannya
secara Langsung dengan kata-kata. Aku sendiri pun juga
lelaki yang kesepian. Semenjak Cinders meninggal. aku
merasa diriku cuma setengah manusia.
Akhirnya. dengan agak terputus-putus, aku mengeluarkan isi hatiku, sedikit.
"Ah, ya, tentu saja, Hastings, tapi kau masih lebih mujur dariku,"
sahut Boyd Carringtom menimpali.
ia diam sesaat, lalu tiba-tiha bercerita tentang tragedi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dalam hidupnya. Tentang isterinya yang muda dan cantik, makhluk yang
menyenangkan dan penuh daya tarik. Seolah segala
sesuatu yang ada pada dirinya begitu sempurna, tapi
sayangnya ia mewarisi kebiasaan keluarga yang jelek.
Hampir semua anggota keluarganya mati karena minuman
keras, dan dia sendiri juga menjadi korban dari kebiasaan
jelek yang terkutuk itu. Belum setahun usia perkawinan
mereka, isterinva sudah kecanduan dan akhirnya ia
meninggal karena terlalu banyak meminum minuman
keras. Namun Sir William tidak menyalahkan isterinya. ia
sadar bahwa pengaruh keturunan itu amat kuat
mempengaruhi isterinya. Setelah kamatian isterinya bangsawan itu hidup
membujang dan merasa sangat kesepian. Didasarkan atas
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pengalamannya yang pedih itu. Sir William telah bertekad
untuk tidak menikah lagi.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kadang kala," ujarnya datar, "orang merasa lebih aman hidup sendirian."
"Ya, aku bisa memahami perasaanmu itu. Memang
adakalanya kita merasa begitu."
"Semuanya itu benar-benar merupakan sebuah tragedi.
Itu menyebabkan aku tua sebelum waktunya dan hatiku
terasa hancur." ia terdiam sejenak. "Memang benar - aku
pemah tergoda. Tapi perempuan itu masih begitu muda. aku rasa tidak adil kalau
dia harus terikat dengan laki-laki
yang pemah dikecewakan oleh kematian isterinya yang
pertama. Aku terlalu tua buat dia - ia masih kelihatan
sepeti anak-anak - begitu cantik - begitu polos -begitu suci."
Sir William terdiam sebentar, lalu menggelengkan
kepala. "Tapi dia kan bisa memutuskan sendiri?"
"Aku tak tahu, Hastings. Aku kira tidak. Dia
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kelihatannya menyenangiku. Tapi, seperti yang sudah
kukatakan tadi, dia masih begitu muda Aku akan selalu
mengingatnya sebagaimana aku melihatnya waktu kami
berpisah. Kepalanya yang terkulai sedikit pada sebelah sisi
- pandangannya yang kelihatan agak bingung - tangannya yang kecil."
Bicaranya terhenti. Tapi kata-katanya sempat membangkitkan gambaran samar samar
yang terasa begitu kukenal. meski aku sendiri tak tahu mengapa. Suara Boyd
Carrington yang tiba-tiba parau. menyadarkanku dari lamunan.
"Aku ini orang tolol," ujarnya melanjutkan. "Siapa pun orangnya, pasti dia itu
orang tolol kalau sampai membiarkan kesempatan lewat begitu saja di depannya.
Nah, inilah aku, dengan sebuah rumah yang terlalu besar
untuk ditinggali olehku seorang diri, tanpa wanita anggun
yang seharusnya duduk di kepala meja."
Bagiku terasa adanya daya tarik tersendiri dari caranya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bercerita yang agak kuno itu. Perkatannnya membangkitkan daya tarik dan pesona
lama. "Di mana perempuan itu sekarang?" tanyaku.
"Oh - sudah kawin." Lalu dia segera mengalihkan pembicaraan.
"Kenyataannya, Hastings, sekarang ini aku
cenderung untuk tetap membujang. Aku punya hobi
tersendiri. Mari ikut aku melihat-lihat kebun. Sebenarnya
sudah lama sekali tidak terurus lagi, tapi pengaturannva
masih cukup baik. "Kami berjalan mengelilingi tempat itu dan aku amat
terkesan dengan semua yang kulihat. Knatton ternyata
tanah milik yang luar biasa indah dan karena itu aku tidak
heran kalau Boyd Carrington sangat membanggakannya.
la mengenal baik tetangga-tetangganya dan orang-orang
yang tinggal di sekitar situ. meskipun sejak ia mewarisi
tanah itu sudah banyak pendatang-pendatang baru.
Ia sudah lama kenal Kolonel Lettrell dan ia menyatakan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
harapannya dengan sungguh-Sungguh bahwa suatu waktu
usaha membuka losmen tamu Styles yang dijalankan
Kolonel itu akan membuahkan hasil.
"Toby Luttrell tua yang malang itu sedang kekurangan
uang. kau tahu," ujarnya. "Lelaki yang baik. Juga perajurit yang jempolan, dan
penembak ulung. Aku pernah
bersafari dengan dia ke Afrika dulu. Ah, kenangan lama!
Tentu Saja kemudian ia kawin, tapi isterinya tidak ikut
serta, syukurlah. Perempuan itu memang cantik tapi
perangainya seperti orang Tartar. Lucu rasanya ada lelaki
yang bisa bertahan kalau dihadapi dengan jenis perempuan
seperti itu. Apalagi lelaki itu si Toby Luttrell tua yang
biasanya mampu untuk membuat kaki para bintara gemetar
dalam sepatu bootnya! la orang yang paling keras dan paling disiplin yang
pernah kukenal! Dan sekarang dia bisa jadi lelaki yang
sepenuhnya dikuasai dan kenyang jadi bulan-bulanan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
isterinya, dan dia sudah sama lemahnya dengan
bintara-bintara yang dulu pernah dibawahinya! Tidak salah
lagi, lidah perempuan itu masamnya seperti cuka.
Meskipun begitu pikirannya masih sehat. Andai ada orang
yang mau menginap di losmen tamunya itu, ia buru-buru
menyambutnya dengan senang hati. Luttrell tak punya
bakat dagang - tapi isterinya pandai memanfaatkan
dengan baik setiap kesempatan untuk memperoleh uang,
bahkan neneknya sekalipun, kalau ada kesempatan.
akan dikulitinya juga!"
"Dia kelihatannya begitu penuh semangat dan banyak
sekali mengeluarkan pendapatnya kalau sudah membicarakan hal itu!"
keluhku. Boyd Carrington kelihatannya senang pada kelakarku itu.
"Aku tahu, Di situlah letak keramahannya.
Ngomong-ngomong, apa kau sudah pernah bermain bridge bersama
keduaa suami-isteri Luttrell?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Langsung kujawab bahwa aku sudah pernah.
"Aku suka menghindar kalau mesti bermain bridge
dengan perempuan," ujar Boyd Carrington mengeluarkan
isi hatinya. "dan kalau kauikuti nasihatku, rasanya kau
juga akan berbuat begitu."
Lalu kuceritakan padanya betapa canggungnya aku dan
Norton sewaktu berhadapan dengan perempuan itu.
pada sore pertama aku baru saja tiba di puri.
"Tepat, Orang tak tahu harus melihat ke mana!"
Kemudian ia menambahkan. "Lelaki yang baik dan menyenangkan. si Norton itu.
Tapi sayangnya sangat pendiam. Kesukaannya cuma
mengawasi burung-burung dan semacamnya saja.
Luar biasa! Tak ada perhatian sama sekali pada olahraga. Sudah
kukatakan padanya dia kehilangan banyak. Aku sendiri
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tak bisa melihat gairah dan kenikmatan apa yang bisa
didapat dari mengintai burung di sela-sela hutan yang
dingin, dengan perantaraan teropong itu."
Kami sama sekali tak menyadari bahwa kesukaan
Norton ini mungkin justru bisa membawa peranan penting
bagi kejadian yang akan datang ini.
DELAPAN 1 Hari demi hari berlalu seperti biasa. Saat-saat yang paling
menyebalkan - dengan perasaan yang ttdak enak. karena
tengah menunggu sesuatu yang akan terjadi.
Tapi. kalau aku boleh mengatakannva. tak ada suatu
pun yang terjadi. Meski demikian toh tiap hari mesti ada
kejadian-kejadian yang cukup menarik perhatian, antara
lain sekelumit pembicaraan yang aneh aneh dan keterangan
tambahan mengenai tingkah laku yang beraneka ragam
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dari penghuni di Puri Styles ini, dan juga komentar
komentar yang mereka keluarkan. Semuanya itu kian hari
kian bertamhah banyak, dan jika umpamanya disusun
dengan baik. mungkin hal itu akan dapat menerangi
kesulitan yang kuhadapi selama ini.
Poirot-lah akhirnya yang dapat memberikan sekedar
gambaran mengenai peristiwa kriminal yang selama ini
masih merupakan teka-teki yang gelap bagiku.
Lagi-lagi aku harus mengeluh untuk yang kesekian kali.
karena sahabatku itu masih takut mempercayakan isi hati
dan pandangannya mengenai pemecahan perkara kriminal
ini kepadaku. Itu sama sekali tidak adil, kataku kepadanya.
Selamanya dia dan aku memiliki pengetahuan yang sejajar
- bahkan meski aku ini bodoh dan ia cerdik dalam
menarik kesimpulan dari pengetahuan itu.
Poirot menggoyangkan tangannya dengan tak sabar.
"Betul. Sobat! ini memang tidak adil! Tidak sportif!
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tidak menuruti aturan permainan" Akui semua itu dan
lupakan. Ini memang bukan permainan - dan ini juga
bukan olahraga. Untukmu, kau kelihatannya sibuk sekali
menduga-duga dengan penuh semangat identitas si X itu.
Bukan untuk itu aku memintamu datang
kemari. Tidak perlu kau menyibukkan diri dengan hal itu. Aku tahu jawaban dari
pertanyaan itu. Tapi yang tak kuketahui dan
sekaligus yang harus kuketahui adalah ini,
"Siapa yang akan mati dalam waktu dekat ini?" Itu baru pertanyaan, mon vicux,
bukan sekedar main tebak-tebakan seperti yang sedang
kaulakukan. tapi usaha untuk mencegah kematian seseorang."
Aku terkejut. "Tentu saja." ujarku lambat lambat.
"Aku - yaah, aku tahu kau sudah berkata seperti itu kepadaku. tapi rupanya
aku tidak menyadarinya."
"Kalau begitu sadarilah sekarang - saat ini juga."
"Ya. ya. aku coba menyadarinya - maksudku aku sudah sadar sekarang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bien! Nah, coba sekarang katakan padaku. Hastings,
siapa orangnya yang akan mati itu?"
Aku menatapnya tanpa berkedip
"Aku benar-benar tak tahu!"
"Tapi kau harus tahu! Buat apa lagi kau ada
di sini?" "Tentu saja." ujarku. sambil mengingat-ingat kembali
pokok pembicaraan yang tengah kami perdebatkan itu,
"pasti ada hubungan antara si korban dan si X, jadi
seumpamanya kau sudah mengatakan padaku siapa si X
ini..." Poirot menggelengkan kepalanya kuat-kuat hingga aku
tidak enak melihatnya. "Bukankah sudah kukatakan bahwa justru itulah inti
dari teknik si X itu" Tak ada hubungan apa pun antara si X
dan kematian itu. Yang pasti demikian."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Hubungan itu tersembunyi, maksudmu?"
"Sangat tersembunyi hingga baik kau maupun aku
sendiri tak akan menemukannya."
"Tapi pastilah kalau kita mempelajari masa lalu si X...."
Sudah kukatakan padamu, tidak bisa. Yang terang
bukan waktu yang jadi masalah. Pembunuhan bisa terjadi
kapan saja, tiap saat, kau mengerti?"
"Terhadap salah seorang penghuni rumah ini?"
"Terhadap salah seorang penghuni rumah ini."
"Dan kau benar-benar tidak tahu siapa dan bagaimana?"
"Ah, kalau aku sudah tahu, aku pasti tidak mendesakmu
supaya menemukannya untukku!"
"Apakah kau cuma mendasarkan perkiraanmu pada
kehadian X?" Suaraku terdengar agak bimbang. Dan Poirot, yang
kelihatannya sudah kurang menguasai diri karena kedua
kakinya yang lumpuh itu. cuma bisa berteriak saja ke
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
arahku kuat-kuat. "Ah. ma foi. berapa kalikah aku mesti mengulang-ulang
lagi hal ini" Kalau tiba-tiba ada sejumlah wartawan perang
yang datang ke sebuah tempat tertentu di Eropa, apa
artinya itu" Itu artinya perang akan meletus! Kalau
sejumlah dokter berdatangan dari seluruh pelosok dunia ke
sebuah kota tertentu - apa artinya" Itu artinya di sana
ikan berlangsung konperensi dokter dokter. Di mana saja
kaulihat burung hering bergentayangan. pasti di situ ada
mayat. Kalau kau lihat sejumlah penembak burung
profesional berjalan mondar-mandir di padang rumput
maka itu artinya akan terdengar tembakan beruntun dan
banyak burung yang tergeletak di tanah sesaat kemudian.
Kalau kaulihat ada seorang pria yang tiba-tiba menghentikan
langkahnya, lalu membuka bajunya dan langsung
terjun ke laut, maka itu berarti bahwa di tempat
itu akan ada usaha pertolongan bagi orang yang tenggelam.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kalau kaulihat ada sekelompok wanita-wanita setengah baya yang
kelihatannya berasal dari keluarga baik-baik sedang mengintip melalui pagar. kau bisa
mengambil kesimpulan bahwa di sana ada pemandangan
yang kurang pantas untuk ditonton! Dan Contoh yang
terakhir, kalau kau kebetulan mencium bau yang sedap dan
kaulihat sejumlah orang berjalan menyusuri lorong menuju
ke satu arah, maka kau boleh memastikan akan ada
makanan yang dihidangkan!"
Aku merenungkan perumpamaan yang diberikan Poirot
itu selama satu dua menit, lalu aku baru menjawab,
kuambil perumpamaan yang pertama,
"Semuanya memang sama tapi seorang wartawan perang tak mampu membuat perang
meletus!" Tentu saja tidak. Dan seekor burung layang-layang tak
bisa menciptakan musim panas. Tapi seorang pembunuh,
Hastings, bisa melakukan pembunuhan.
"Kalau itu, memang tentu saja tak bisa dibantah. Tapi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menurut dugaanku. yang belum tentu merupakan dugaan
Poirot tentu saja. bahkan seorang pembunuh pun memiliki
waktu istirahatnya. Kehadiran X di Styles ini mungkin
hanya untuk berlibur saja tanpa punya maksud-maksud
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang akan membawa kematian seseorang. Sudah tentu
Poirot sedang gusar saat ini. hingga aku tak berani
mengemukakan usul yang satu ini. Jadi aku cuma berkata
bahwa rasanya tak ada yang bisa dilakukan. jadi
satu-satunya jalan ialah kita mesti menunggu"
"Dan melihat." ujar Poirot mengakhiri.
"Seperti Tuan Asquith dalam perang yang terakhir. Itulah, mon cher, yang tidak
boleh kita lakukan Aku tidak mengatakan kita
pasti berhasil, sebab seperti yang sudah kukatakan
kepadamu sebelumnya. bilamana seorang pembunuh
sudah bertekad untuk membunuh. maka rasanya tidak
mudah untuk mencegahnya. Tapi paling tidak kita bisa
mencobanya. Bayangkan saja, Hastings. bahwa kau sedang
menghadapi sebuah permainan bridge di atas kertas.
Kau bisa melihat dengan jelas semua kartu-kartu di depanmu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Yang harus kaulakukan adalah 'Meramalkan hasil permainan itu'."
Aku menggeleng. "Itu tak ada artinya, Poirot. Aku tak tahu apa-apa.
Seumpama saja aku tahu siapa X itu"
Kembali Poirot berteriak ke arahku Teriakannya begitu
keras hingga Curtiss bergegas-gegas masuk ke kamar,
dari kamar sebelah, dengan wajah yang ketakutan. Poirot
segera memberi isyarat kepadanya untuk pergi meninggalkan ruangan dan ketika dia
sudah kembali ke kamarnya, sahabatku baru dapat berbicara dengan sikap yang
lebih tenang. "Ayo, Hastings, kau sebenarnya tidak sebodoh itu.
kau cuma berpura-pura. Kau sudah membaca sejumlah perkara
yang telah kuberikan kepadamu untuk dibaca. Kau mungkin tidak tahu siapa X ini,
tapi kau sudah tahu teknik si X jika melakukan pembunuhan."
"Oh." ujarku. "Aku mengerti."
"Tentu saja kau mengerti. Masalahnya cuma kau ini
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
malas berpikir. Kau suka bermain-main dan mengira-ngira. Kau tidak suka bekerja
dengan mempergunakan otakmu. Apa unsur yang paling penting dari teknik si X itu"
Pembunuhan yang terjadi selalu sempurna. Dengan kata lain, sudah ada motif yang
tersedia bagi pembunuhan itu. sudah ada kesempatan, ada sarananya, dan yang terakhir dan
terpenting adalah sudah tersedia seorang tersangka yang sudah siap untuk
diajukan ke depan pengadilan."
Seketika itu juga aku memahami pokok yang paling
penting dan mulai menyadari betapa bodohnya aku sebab
tidak dapat melihatnya lebih cepat.
"Aku mengerti sekarang," ujarku dengan penuh
keyakinan. "Aku harus menemukan seseorang - yang
dapat memenuhi syarat-syanit itu - yakni korban yang
paling memenuhi kriteia itu."
Poirot bersandar ke kursi rodanya sambil mengeluh panjang.
"Enfin! Aku letih sekali, Tolong panggilkan Curtis
kemari. Sekarang kau sudah mengerti apa tugasmu Kau masih aktif. kau bisa
berkeliaran ke mana-mana, kau bisa mengikuti orang ke sembarang Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tempat, berbicara dengan mereka. mengawasi gerak gerik mereka tanpa dilihat"
(aku hampir-hampir saja ingin memprotes dengan hati
dongkol. tapi tidak jadi. Argumentasi itu sudah terlalu kuno). "Kau bisa
mendengarkan pembicaraan orang, kau masih punya kaki yang masih bisa digerakkan
dan bisa digunakan untuk berlutut dan mengintip lewat lubang
kunci" "Aku tak akan mengintip lewat lubang kunci,"
sahutku dengan ketus. Poirot memejamkan matanya.
"Baiklah, kalau begitu. Kau tak akan mengintip lewat
lubang kunci. Kau akan tetap bersikap seperti pria Inggris
sejati dan ada orang yang akan mati terbunuh. Itu tidak
mengapa, sebab kehormatan itu selalu nomor satu bagi orang Inggris.
Kehormatanmu itu lebih penting daripada nyawa orang. Bien! Bisa
dimengerti." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak, persetan dengan itu semua. Poirot"
Kemudian Poirot menyahut datar.
"Suruh Curtis datang kemari. Pergilah kau. Kau keras
kepala dan goblok. Aku harap masih ada orang lain yang
bisa kupercaya. dan kukira aku harus bersabar dulu
denganmu dan dengan permainanmu yang jujur tapi tak
masuk akal itu. Karena kau tak bisa memanfaatkan sel
otakmu yang kelabu itu, karena memang kau tak
memilikinya, maka walau bagaimanapun juga pergunakanlah mata, telinga dan
hidungmu sejauh rasa kehormatan nasionalmu memperbolehkannya."
II Hari berikutnya aku memberanikan diri untuk mengajukan usul yang sudah ada dalam
pikiranku untuk beberapa waktu lamanya. Aku
mengemukakannya dengan ragu ragu sebab tak ada orang yang tahu bagaimana reaksi Poirot terhadap hal
itu! Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ujarku memulai, "Aku sudah memikirkannya, Poirot. Aku tahu bahwasanya aku ini bukan sahabat yang
baik. Seperti kaukatakan, aku ini orang tolol. Dan rasanya aku cuma setengah
dari aku yang dulu. Sejak kematian Cinders,
isteriku yang tercinta"
Aku menghentikan bicaraku, sesaat kudengar gumam rasa simpati dari Poirot.
Lalu aku menyambung, "Tapi di sini masih ada orang yang bisa menolong kita, malah justru macam orang
yang seperti dialah yang kita butuhkan. Punya otak, daya imajinasi, uang, sudah
biasa mengambil keputusan, lagipula punya pengalaman yang
luas. Yang aku maksudkan adalah Boyd Carrington. Dialah orangnya yang kita
inginkan, Poirot. Percayalah kepadanya. Beberkanlah semua persoalan kita di
hadapannya." Poirot membuka kembali kelopak matanya lalu berkata
dengan nada yang tegas. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak bisa." "Kenapa tidak" Kau tak bisa menyangkal bahwa dia itu
pintar - jauh lebih pintar dari aku."
"Itu," sahut Poirot dengan suara sinis,
"gampang, Tapi lenyapkan saja pikiran itu dari kepalamu, Hastings.
Kita jangan mempercayai siapa pun juga. Mengerti - hein"
Kau mengerti, aku melarangmu untuk membicarakan lagi persoalan ini."
"Baiklah, kalau itu yang kauinginkan. Tapi Boyd Carrington memang...."
"Ah ta ta ta! Boyd Carrington, Kenapa kau terlalu
diburu-buru bayangannya. Siapa sih dia itu sebenarnya"
Orang besar yang sombong dan puas pada diri sendiri
karena dulu orangng pernah menyebutnya dengan panggilan
Yang Mulia. Memang ya, dia lelaki yang bijaksana dan
punya daya tarik yang kuat. Tapi dia itu tidak sehebat yang
kaukira, si Boyd Carrington itu. Dia sering mengulang
ceritanya, sampai berulang kali dan cerita yang itu itu
juga. Tambahan lagi, daya ingatnya begitu jelek hingga dia
bisa menceritakan hal yang sama yang justru pernah
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kauceritakan kepadanya! Orang yang memiliki kemampuan luar biasa"
Sama sekali tidak! Orang tua yang menjemukan - tong kosong yang
nyaring bunyinya. enfin- seperti baju loakan saja!"
"Oh." ujarku ketika pikiranku mulai terbuka.
Memang benar daya ingat Boyd Carrington tidak begitu
baik. Dan ia memang telah membuat suatu kesalahan yang
kulihat sendiri telah cukup membangkitkan kejengkelan
Poirot. Poirot sudah menceritakan kepadanya tentang
masa tugasnya sebagai polisi di Belgia dan peristiwa yang
menjengkelkan itu terjadinya cuma dua hari sesudahnya,
sewaktu beberapa orang dari kami sedang berkumpul dan
bercakap-cakap di kebun Dalam kealpaannya itu
Boyd Carrington kembali menceritakan hal yang sama
kepada Poirot, dan ia memulainya dengan berkata,
"Saya masih ingat seorang Kepala Polisi Rahasia di Paris pernah mengatakan pada
saya" Aku baru memahami daya ingatnya yang tak baik itu!
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Lalu dengan diplomatis. aku tak berkata apa-apa lagi
dan segera berlalu dari situ.
III Aku berjalan-jalan sebentar di ruang bawah dan
kemudian langsung keluar ke kebun. Kulihat tak ada
seorang manusia pun di Sana dan aku melangkah melalui
pepohonan yang rimbun dan terus ke atas, mendaki sebuah
bukit kecil yang di atasnya berdiri sebuah rumah musim
panas yang sudah banyak dihuni laba-laba.
Bangunan tua itu kelihatannya sudah hampir runtuh. di tempat inilah aku duduk
dan menyalakan pipaku. kemudian mulai
memikirkan masalah yang sedang kuhadapi.
Siapa di Styles ini yang nyata-nyata mempunyai motif
untuk melakukan pembunuhan atau siapa yang kira kira
punya motif demikian"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Rasanya cuma kolonel Luttrell. Tapi kukira mustahil jika
dia berani memukul isterinva di tengah permainan bridge.
Apalagi membunuhnya. Padahal selain Kolonel Luttrell
mula-mula aku tidak bisa memikirkan orang lain lagi.
Kesulitannya ialah aku tidak cukup mengenal orang-orang yang tinggal di Puri
Styles itu. Norton, misalnya, dan Nona Cole" Motif apa
yang biasanya mendorong orang untuk membunuh" Uang" Kurasa Boyd
Carrington satu-satunya orang kaya di puri ini. Seumpama dia meninggal,
siapa yang akan mewarisi hartanya" Salah seorang tamu yang sekarang tinggal di
Losmen" Kurasa tidak. Tapi ini perlu diselidiki.
Misalnya saja, ia akan mewariskan kekayaannya untuk
membiayai penyelidikan-penyelidikan ilmiah dan dia menunjuk Franklin sebagai
orang kepercayaannya Jia dihubungkan dengan komentar gegabah doktor muda itu
tentang keinginannya untuk
melenyapkan delapan puluh persen dari umat manusia,
bisa juga doktor berambut merah itu menjadi tertuduh.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Atau kemungkinan lainnya. Norton dan Nona Cole
barangkali sanak keluarga jauh dari Boyd Carrington dan
dengan demikian mereka akan mewarisi hartanya secara
otomatis. Tidak wajar memang. tapi masih mungkin.
Sebagai kawan lama, mungkinkah nama Kolonel Luttrell
tercantum dalam surat wasiat Boyd Carrington" Kemungkinan-
kemungkinan ini hanya berkisar sekitar motif keuangan saja, Aku beralih kepada
kemungkinan kemungkinan yang lebih romantis. Suami-isteri Franklin.
misalnya. Nyonya Franklin invalid, Apakah tidak
mungkin kalau dia secara pelan pelan diracuni - dan
akankah tanggung jawab kematiannva itu dilimpahkan
pada suaminya" Franklin seorang doktor, dia memiliki
kesempatan dan sarana untuk melakukannya, tentu saja.
Bagaimana dengan motif nya" Rasa cemas sempat
menyelinap ke dalam benakku ketika teringat olehku
bahwa Judith mungkin saja terlibat. Aku punya alasan kuat
bahwa hubungannya dengm Dr Franklin hanya berkisar
pada penelitian ilmiah saja - tapi dapatkah publik
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mempercayainya" Dapatkah seorang petugas polisi yang
sinis mempercayainya pula" Judith adalah wanita muda
yang sangat cantik, Sudah sering terjadi seorang sekretaris
atau seorang asisten yang cantik menjadi motif untuk
melakukan kejahatan. Kemungkinan ini membuatku gundah.
Berikutnya aku mempertimbangkan Allerton. Adakah
alasan untuk membunuhnya" Seandainya kami memang
benar benar harus dihadapkan pada sebuah pembunuhan,
aku lebih suka Allerton-lah yang menjadi korbannya!
Mudah sekali mencari motif untuk membunuhnya. Nona
Cole, meski tidak begitu muda lagi, adalah wanita yang
cantik. Mungkin saja ia cemburu. jika umpamanya dia dan
Allerton pernah punya hubungan intim. walau aku tak
punya alasan untuk mempercayai hal itu. Di samping itu,
seumpamanya Allerton adalah X -
Aku menggeleng dengan tak sabar.
Semua kemungkinan yang kubayangkan tadi tidak mampu membawaku ke Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mana-mana. Suara langkah kaki pada batu kerikil di bawah
menarik perhatianku. Rupanya Franklin yang sedang
berjalan bergegas-gegas ke arah puri. Tangannya dimasukkan kedalam kedua saku
celananya, kepalanya menatap ke depan. ia kelihatan lesu dan sedih. Sikapnya ini
jelas tidak dibuat-buat, karena ia tak tahu sedang diawasi.
Melihatnya dalam keadaan demikian, aku baru menyadari
bahwa dia bukanlah lelaki yang bahagia.
Begitu asyiknya aku memandangi doktor muda itu
sampai-sampai aku tidak mendengar langkah kaki orang di
dekatku. Aku menoleh dengan terkejut, ketika kudengar
suara Nona Cole. "Saya tidak mendengar Nona datang." ujarku meminta
maaf seraya bangkit. Rupanya ia sedang mengamat-amati rumah peristirahatan musim panas itu.
"Wah, rupanya ini bekas bekas peninggalan zaman Victoria!"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, bagus bukan" Sayang di dalamnya banyak sarang laba-laba, Silakan duduk.
Sebentar. saya bersihkan dulu kursinya dari debu."
Aku merasa hanya dengan cara beginilah aku
mempunyai kesempatan untuk mengenal salah seorang
penghuni puri lebih baik lagi. Diam-diam kuamat-amati
Nona Cole sambil membersihkan sarang laba-laba yang
ada di sekitar tempat itu.
Dia wanita yang berusia antara tiga puluh dan empat
puluhan, agak kurus, dengan raut muka yang tajam
dan sepasang mata yang sangat indah. Sikapnya agak tertutup
dan karena itu agak mencurigakan. sekonyong-konyong
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
aku menyadari bahwa yang di hadapanku sekarang ini
adalah wanita yang telah menderita banyak.
dan yang sebagai akibatnya tidak percaya lagi pada kehidupan.
Kurasa aku ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang
Elizabeth Cole. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah," ujarku sambil mengibaskan ujung sapu tangan
yang sedang kupegang, "cuma ini yang dapat saya lakukan."
"Terima kasih." ia tersenyum lalu duduk. Kemudian aku
pun duduk di sebelahnya. Kursi yang kududuki tiba-tiba
berderik, tapi untunglah tak terjadi kecelakaan apa-apa.
Nona Cole mulai membuka pembicaraan.
"Coba katakan pada saya apa yang sedang Kapten
pikirkan waktu saya berjalan kemari tadi" Kelihatannya
Kapten sedang berpikir keras."
Aku menyahut pelan-pelan,
"Saya sedang mengawasi Dr Franklin "
"Bagaimana?" Aku tak menemukan alasan yang kuat untuk tidak
mengulangi lagi apa yang kupikirkan barusan.
"Kelihatannya dia lelaki yang tidak bahagia"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
perempuan di sisiku menyahut pelan,
"Memang. Tentunya Kapten sudah tahu."
Kukira dia bisa nmelihat bahwa aku terkejut.
Aku menjawab dengan agak tergagap.
"Tidak, tidak. saya tidak tahu. Saya selalu mengira
dia sepenuhnya tenggelam dalam pekerjaannya"
"Memang." "Itukah yang Anda sebut ketidakbahagiaan" Menurut saya itu justru suatu
kebahagiaan yang paling sempurna yang bisa dibayangkan orang."
"Oh ya, saya tidak memperdebatkan hal itu
- tapi bahagiakah jika kita dirintangi dari melakukan hal yang
ingin sekali kita lakukan. Tapi yah, kalau memang tak
bisa, kita lakukan saja yang terbaik."
Aku menatapnya dengan bingung dan tak mengerti.
Nona Cole melanjutkan omongannya,
"Musim gugur yang lalu Dr Franklin ditawari
kesempatan untuk mengunjungi Afrika dan meneruskan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
penelitiannya d sana. Dia tertarik sekali pada tawaran itu.
dan dia sudah berhasil mengadakan penelitian kelas satu
dalam bidang obat-obatan tropis"
"dan dia tidak jadi pergi?"
"Tidak. isterinya memprotes. Nyonya Franklin sendiri
tidak tahan iklim di sana dan dia juga tak ingin
ditinggalkan sendirian. karena itu terutama berarti ia harus
hidup sehemat mungkin. imbalan jasa yang ditawarkan
tidak tinggi." "Oh," ujarku. Lalu aku melanjutkan lagi perlahan-lahan, "Saya kira Dr Franklin
tahu bahwa dalam keadaan fisik yang seperti itu ia tidak dapat meninggalkan
isterinya sendirian."
"Apakah Kapten tahu banyak tentang kesehatannya?"
"Yah - saya tidak. Tapi dia invalid, bukan?"
"dia senang pada kesehatan yang buruk" sahut Nona
Cole datar. Aku memandangnya dengan hati ragu.
Kelihatan sekali bahwa simpati wanita ini sepenuhnya
pada sang suami. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya kira," ujarku lambat-lambat, "wanita yang lemah cenderung untuk egois"
"Ya, saya rasa orang - invalid - terlebih lagi yang
sudah kronis - biasanya sangat mementingkan diri
sendii. Barangkali orang tak bisa menyalahkan mereka
begitu saja. Berbuat begitu memang gampang."
"Menurut anda, keadaan Nyonya Franklin sebetulnya
tidak separah yang kita kira."
"Oh. Sebenarnya saya tak suka berkata seperti itu. Itu
cuma rasa curiga saja. Kelihatannya ia selalu mampu untuk
mengerjakan segala sesuatu yang diinginkannya."
Aku merenung sebentar, kira-kira satu atau dua menit.
Aku punya firasat bahwa nampaknya Nona Cole tahu
banyak tentang jalannya rumah tangga Dr Franklin.
Karena itu aku segera bertanya dengan rasa ingin tahu yang
besar," Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nona kenal baik bukan dengan Dr Franklin?"
Wanita itu menggeleng. "Oh, tidak! Saya cuma pernah bertemu satu dua kali
dengan suami-isteri itu, sebelum bertemu lagi di sini."
"Tapi Dr Franklin pernah menceritakan pada Nona
tentang dirinya sendiri?"
Lagi lagi ia menggeleng. "Bukan, Apa yang barusan saya katakan kepada Kapten
itu. sebenarnya saya dengar dari Judith."
Sesaat hatiku pedih. gadisku itu kelihatannya berbicara
dengan siapa saja, kecuali denganku.
Nona Cole melanjutkan bicaranya,
"Judith luar hiasa setia pada majikannya dan mau
mengerjakan apa saja untuk kepentingannya.
Cemoohan-nya terhadap sifat egois Nyonya Franklin itu memang
beralasan." "Nona juga berpendapat Nyonya Franklin itu hanya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mau mementingkan diri sendiri?"
"Ya, tapi saya bisa memahami pandangannya. Saya, saya bisa memahami orang
invalid. Saya juga bisa memahami bahwa Dr Franklin terpaksa mengalah
kepadanya. Judith tentu saja berpikir bahwa majikannya
seharusnya menempatkan isterinya di suatu tempat dan
meneruskan penelitiannya. Memang gadis Kapten seorang
peneliti ilmiah yang semangatnya menyala-nyala"
"Saya tahu." jawabku dengan putus asa.
"Kadang kala hal itu membuatt saya khawatir. Kelihatannya tidak wajar, andainya
Nona tahu apa yang saya maksudkan. Saya rasa
dia harus lebih punya rasa manusiawi sedikit. lebih teliti
mengatur waktu untuk bersenang-senang. Menghibur diri
sendiri - jatuh cinta pada pria muda yang menyenangkan,
sekali dua kali, bolehlah. Biar bagaimana, masa muda
adalah masa di mana orang harus menikmati kebebasannya dan bukan untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menekuni tabung-tabung percobaan. Itu tidak wajar. Waktu kami masih muda kami
bersenang-senang, pacaran, bersantai-santai seenaknya - Nona tentunya tahu."
Hening sejenak. Kemudian Nona Cole menjawab
dengan suara yang dingin dan kedengaran aneh,
"Saya tak tahu."
Aku terkejut bukan alang kepalang. Tanpa kusadari
rupanya aku telah berbicara kepadanya seakan dia dan aku
sama-sama berasal dari satu generasi - tapi sekonyong-konyong aku baru menyadari
bahwa dia kelihatannya lebih muda sepuluh tahun dan kalau begitu kata-kata yang
kuucapkan tadi keluar begitu saja tanpa kasadari, jadi aku
kurang bijak dalam menghadapinya.
Aku langsung minta maaf padanya. Tapi dia segera
memotong permintaan maafku yang keluar dengan terputus putus itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan. bukan. saya tidak bermaksud begitu. Kapten
tidak usah minta maaf seperti itu. Tak ada maksud apa apa
di balik perkataan saya. Saya cuma tidak tahu mengenai
semuanya itu. Saya tak pernah tahu apa yang Kapten maksudkan dengan
'masa muda' itu. Jadi saya juga tak pernah tahu apa yang disehut orang masa
untuk bersenang-senang dan menikmati hidup."
Suaranya mengandung kepahitan, kegetiran dan
penyesalan hidup yang dalam hingga aku terpukau dan tidak
dapat berkata apa-apa. Lalu aku baru menyahut lemah,
suaraku keluar dari hati yang tulus.
"Maaf." Nona Cole cuma membalas dengan senyuman.
"Oh. tak apa-apa. jangan bingung, Mari kita bicara
tentang hal-hal lain."
Aku mengikuti pintanya. "Coba katakan pada saya tentang penghuni-penghuni
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lainnya di Puri Styles ini," ujarku. "Kecuali kalau ada yang belum Nona kenal."
"Saya sudah kenal suami-isteri Luttrell sejak dulu.
Rasanya kasihan sekali bahwa keduanya harus menyewakan losmen tamu yang mereka
beli dengan cara seperti ini - terutama bagi suaminya.
Lelaki itu baik sekali. Dan sesungguhnya isterinya itu juga lebih manis
perangainya dari yang Kapten kira. Selalu hidup dalam kekurangan dan bekerja keras untuk
memperoleh uang itulah yang menyebabkan perempuan itu jadi -
yaaah - buas, begitulah. Kalau Kapten mengamat-amati riwayat hidup mereka sejak semula, pada
akhirnya akan ketahuan. Satu-satunya hal yang kurang saya sukai pada dirinya
adalah nada bicaranya yang mau menang sendiri dan tak memberi
kesempatan pada orang lain."
"Coba katakan pada saya tentang Tuan Norton."
"Sebenarnya tak banyak yang bisa diceritakan. dia amat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menyenangkan - agak pemalu - cuma sayangnya sedikit
bodoh, mungkin. Dia selalu kelihatan kurang kuat. Sejak
dulu dia tinggal bersama ibunya - wanita yang doyan
mengeluh dan agak bodoh. dia sering mendikte anaknya,
saya kira. Dia meninggal beberapa tahun yang lalu. Norton
sendiri amat menggemari burung, bunga, dan hal-hal yang
sejenis. Pemuda itu ramah lekali - dan dia juga jenis
orang yang bisa melihat banyak sekali."
"Melalui kaca matanya maksud Nona?"
Nona Cole tersenyum. "Yaah. saya bukan memaksudkannya seharfiah itu. Maksud saya pokoknya dia mnmpu
memperhatikan lebih banyak. Orang yang sifatnya tenang memang begitu.
Norton tergolong tidak begitu mementingkan diri sendiri - dan termasuk orang
yang pandai bertenggang rasa, bagi pria. Tapi dia tidak begitu memberi kesan,
kalau Anda tahu apa yang saya maksudkan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku mengangguk. "Oh ya, saya tahu."
Elizabeth Cole berkata lagi dengan tiba-tiba, dan sekali
lagi nada getir itu terdengar jelas dalam suaranya,
"Itulah sisi muram dari tempat-tempat seperti ini.
Losmen tamu yang diusahakan oleh orang-orang yang
sudah patah semangat. biasanya tamunya orang-orang
yang gagal - mereka yang tak dapat pergi ke mana mana
dan yang tak akan pernah sampai ke mana-mana. Mereka
- yang telah dikalahkan dan di patahkan oleh hidup.
mereka yang sudah tua, lelah dan yang riwayat hidupnya
sudah berakhir." Suaranya semakin perlahan. Kesedihan yang dalam
meresapi diriku. Betapa tepatnya perkataannya itu! Di
sinilah kami berkumpul, kumpulan orang-orang yang
sudah memasuki senja harinya. Rambut yang sudah beruban,
hati yang gundah, dan mimpi yang kelabu. Diriku sendiri
begini gundah dan kesepian, sedang wanita di sisiku ini
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
juga merupakan makhluk yang kelihatan getir dan
dikecewakan. Dr Franklin, yang ambisinya terkekang dan
terhalang, isterinya yang merupakan mangsa bagi
kesehatannya sendiri. Nurtun kecil yang pendiam, yang
selalu terpincang-pincang mencari burung. bahkan Poirot, Poirot yang dahulu
sedemikian cemerlang, sekarang tidak lain daripada orang tua yang timpang dan
patah semangat. betapa berbedanya semua itu dengan tempo dulu. hari-hari waktu untuk pertama
kalinya aku menginjakkan kaki di Styles. kenangan itu terlalu memberatkan
pikiranku. seru kepedihan dan penyesalan terlontar dari bibirku.
Lawan bicaraku bertanya heran.
"Ada apa?" "Tak apa-apa. saya cuma terpukul oleh perbedaan itu. saya dulu pernah kemari,
Nona tahu. beberapa tahun yang lalu. tapi sebagai orang muda.
saya sedang memikirkan betapa bedanya keadaan dulu dan sekarang ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya bisa mengerti. rumah ini tempat yang membahagiakan waktu itu, kan" semua
orang berbahagia di sini, kan?"
menimbulkan rasa ingin tahu, memang. kalau dipikir betapa pikiran seseorang
menyerupai kalaidos kop yang berputar. seperti itulah yang terjadi pada diriku
saat ini. putaran kenangan dan kejadian-kejadian yang memusingkan. lalu mosaik
itu menetap pada pola yang sebenarnya.
rasa penyesalanku melulu berkisar pada waktu lampau sebagaimana
adanya, bukan dibandingkan dengan kenyataan sekarang. bahkan pada saat itu pun,
tak ada kebahagiaan sama sekali di Styles. kuingat-ingat kembali kenyataan itu
tanpa gairah. temanku si John dan isterinya, yang berkorban demi kehidupan yang
terpaksa mereka jalani. lalu si Lawrence Cavendish, yang selalu terbenam dalam
kepedihannya. Cynthia, yang kecemerlangan masa gadisnya dinodai oleh posisinya
yang bergantung pada orang lain. Inglethorp yang menikahi wanita kaya untuk
uangnya. tidak, tak seorang pun di antara mereka yang berbahagia. dan sekarang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sekali lagi, tak seorang pun di sini yang berbahagia pula. Styles bukanlah rumah
yang membawa keberuntungan.
Aku berkata pada Cole, "Rupanya saya cenderung untuk menurutkan perasaan saya. rumah ini tak pernah
membahagiakan. sekarang juga tidak. setiap orang di sini tidak bahagia."
"Tidak, tidak. putri anda,"
"Judith tidak berbahagia."
Aku mengatakannya diserati keyakinan seputar dirinya yang kuperoleh secara tiba-
tiba. Tidak, Judith memang tidak bahagia.
"Boyd Carrington," ujarku ragu. "Tempo hari dia mengatakan bahwa dia kesepian.
tapi di atas semuanya itu saya kira dia menikmati hidupnya sendiri. dengan
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
purinya dan yang lain-lainnya.
Nona Cole berkata lagi dengan tajam,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh ya, tapi Sir William berbeda dengan kita semua. dia bukan tergolong orang
sini, seperti yang selebihnya dari kita. dia orang dari dunia luar.
dunia kesuksesan dan kebebasan. dia sudah berhasil menemukan
kesuksesan dalam hidupnya dan dia menyadari itu. dia bukanlah salah seorang dari
mereka yang... yang lumpuh."
Kata itu merupakan kata yang sedemikian menimbulkan rasa ingin tahu untuk
dipilih. aku berpaling dan memandangnya tak mengerti.
"Bisakah Nona menceritakan pada saya," tanyaku.
"Mengapa Nona menggunakan ungkapan yang istimewa itu?"
"Karena," sahutnya dengan tenaga yang seakan datang dengan tiba-tiba,
"Itulah hal yang sebenarnya, kebenaran tentang diri saya sendiri, walau
bagaimanapun saya sudah jadi orang lumpuh."
"Saya bisa memahami." ujaku lagi lembut. "Bahwa Nona sudah pernah mengalami
kesedihan yang luar biasa."
Lalu katanya lagi dengan tenang,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda tak tahu siapa saya, kan?"
"Er - saya tahu nama Nona."
"Cole bukanlah nama saya - dengan kata lain, itu nama ibu saya. saya
mengambilnya baru sesudahnya."
"Sesudahnya?" "Nama saya yang sebenarnya Litchfield."
Dalam satu-dua menit nama itu belum menempel di benakku - sebab itu hanyalah
sebuah nama yang kedengarannya sudah lazim. lalu aku baru teringat.
"Matthew Litchfield."
Ia mengangguk. "Saya lihat anda tahu juga tentang itu. itulah yang saya maksudkan barusan. ayah
saya adalah seorang cacat dan seorang tiran. dia melarang kami menjalani segala
jenis kehidupan normal. kami tak bisa mengundang teman-teman ke rumah. dia
sengaja membatasi keuangan kami. kami
seperti di - di penjara."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia menghentikan bicaranya, kedua matanya, sepasang mata yang indah, terlihat
sedemikian besar dan hitam.
"Lalu kakak perempuan saya - Kakak saya."
Ia kembali berhenti. "Saya mohon jangan - jangan diteruskan. akan terlalu menyakitkan bagi Nona. saya
sudah tahu tentang itu. tak perlu lagi menceritakannya pada saya."
"Tapi anda tidak tahu. dan tak akan. Maggie. rasanya tak bisa dipahami -
tak bisa dipercaya. saya tahu dia waktu itu pergi ke polisi, dan menyerahkan
dirinya sendiri, mengaku. tapi terkadang saya masih tidak bisa mempercayainya!
saya merasa bagaimanapun itu tidak bisa jadi bahwa itu tidak - tidak bisa
terjadi seperti yang dikatakannya."
"Nona maksudkan" - aku menjadi ragu sejenak -
"Bahwa kenyataannya, berlainan?"
Ia memotong kalimatku dengan cepat,
"Bukan, bukan itu. Bukan, memang Maggie sendiri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tapi sepertinya bukan dia yang melakukannya. Bukan, bukan Maggie!"
Sejumlah kata sudah terasa menempel di bibirku, tapi aku tak
melontarkannya. waktunya belum tiba kala aku bisa mengatakan padanya,
"Nona benar. itu bukan Maggie..."
SEMBILAN Saat itu mestilah kurang lebih jam enam sore, saat kulihat kolonell Luttrell
berjalan menyusuri jalan setapak itu. ia tampak membawa senapan angin dan
sepasang burung dara hutan yang sudah mati.
ia kelihatan terkejut waktu aku berteriak memanggilnya dan terheran-heran
melihat kami berdua. "Halo, sedang apa kalian di sana" tempat yang sudah bobrok itu sudah tak begitu
aman lagi, kalian tahu. sudah akan roboh. bisa roboh setiap saat.
kau nanti kotor duduk di sana, Elizabeth."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, tak apa-apa. Kapten Hastings sudah mengorbankan sapu tangannya supaya baju
saya bisa tetap bersih."
Si Kolonel bergumam tak jelas.
"Oh mmasa" kalau begitu, tak jadi soal."
Ia tetap berdiri di sana sambil menggigit bibirnya dan kami berdua segera bangun
dan bergabung dengannya. pikirannya seakan menerawang jauh sore ini. ia segera menghentikan lamunannya
sendiri dan berkata, "Saya sudah berusaha buat menangkap beberapa burung dara hutan terkutuk itu.
mereka menimbulkan banyak kerusakan, kalian tahu."
"Anda ini penembak ulung, saya dengar," ujarku.
"Eh" siapa yang mengatakan itu pada anda" Boyd Carrington. biasanya begitu -
biasanya begitu. tapi sudah berkarat sekarang ini. Yah karena usia."
"Penglihatan juga," ujarku lagi menambahkan.
ia segera menyangkal pendapatku itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Omong-kosong. penglihatan saya sama baiknya seperti dulu. saya harus memakai
kaca mata kalau membaca, memang. tapi kalau melihat jauh, mata saya masih baik."
diulangnya lagi perkataannya itu satu-dua menit sesudahnya,
"Ya - tak jadi soal. tidak sampai sedemikian..."
suaranya terdengar semakin mengecil dan akhirnya berganti menjadi gumam tanpa
disadarinya. Nona Cole berkomentar, sambil melihat ke sekeliling.
"Indah benar sore ini."
ia memang benar. mentari sudah akan terbenam di sebelah barat dan sinarnya
terlihat kemilau kecemasan, membiaskan bayangan hijau pada pepohonan dalam
sentuhan yang cemerlang dan membuahkan kesan.
senja itu adalah senja yang hening dan tenang, dan yang khas inggris, seperti
yang dijumpai orang di negeri-negeri tropis yang jauh. aku pun berpendapat
demikian pula. Kolonel Luttrell serta merta menyetujui.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, ya, saya sendiri sering membayangkan sore yang seperti ini - di sana, di
india, anda tahu. membuat anda ingin cepat pensiun dan hidup tenang, apa lagi?"
aku mengangguk. ia meneruskan, nada suaranya agak berbeda.
"Ya, hidup menetap - pulang kampung - tak ada satupun yang bisa tepat sama
seperti yang pernah anda bayangkan - tidak - tidak akan."
Kupikir hal seperti itu khususnya tepat dalam masalah yang tengah dihadapinya.
ia tak pernah membayangkan dirinya akan mengusahakan losmen tamu semacam ini,
berusaha untuk melunasi pembeliannya.
dengan seorang isteri rewel yang selalu mengomelinya tiap hari dan mengeluh
tanpa henti. kami berjalan perlahan ke arah Vulla. Norton dan Boyd Carrington tengah duduk di
beranda dan si Kolonel dan aku akan bergabung dengan mereka sementara Nona Cole
melangkah masuk ke dalam Villa.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kami semua mengobrol selama beberapa menit. kolonel Luttrell tampaknya sudah
mulai riang kembali. ia mulai berseloroh sekali dua kali dan kelihatannya sudah
jauh lebih ceria dan lebih menyadari keadaannya daripada biasa.
"Panas betul hari ini," ujar Norton toba-tiba. "Saya haus."
"Minum-minum dulu, Bung. minumannya ada di Villa, bagaimana?" Si kolonel
kedengaran sedemikian bersemangat dan bahagia.
Kami berterima kasih atas tawarannya dan menerimanya langsung. ia segera bangun
dan masuk ke dalam. bagian teras tempat kami duduk-duduk terletak tepat
berseberangan dengan jendela ruang makan, dan jendela nya kebetulan terbuka.
Kami dapat menangkap apa yang dilakukan oleh si Kolonel di dalam -
suara orang membuka lemari, kemudian suara putaran alat pembuka
sumbat botol. menyusul bunyi mendesis begitu gabus penyumbat botolnya melompat
keluar. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dan kemudian, dengan nada yang tajam dan tinggi, menggemalah suara nyonya
Kolonel Luttrell! "Sedang berbuat apa kau George?"
Jawaban si Kolonel segera berganti menjadi gumam. kami hanya dapat menangkap
gerutunya di sana-sini - seperti ada beberapa teman di luar -
lalu kata "minum" dan selanjutnya.
Kembali suara yang bernada tajam dan menjengkelkan itu meledak dengan berang,
"Jangan berbuat yang bukan-bukan, George. coba pikir. bagaimana kita bisa
melunasi tempat ini kalau kau mengajak setiap orang minum-minum"
minuman apa pun di sini harus dibayar. akulah yang harus punya bakat dalam
bisnis, seumpamanya kau tidak punya. Coba, kau pasti sudah akan bangkrut, besok
seumpamanya bukan karena aku! aku yang harus
menjagamu seperti menjaga anak kecil. Ya, persis seperti anak kecil. kau sama
sekali tak punya perasaan. berikan botol itu padaku. berikan, kataku."
Sekali lagi, terdengar gerutu rendah bernada protes dari mulut si kolonel.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Luttrel menjawab dengan cepat,
"Aku tak peduli apakah mereka setuju atau tidak. pokoknya semua botol itu harus
masuk lagi ke lemari, dan aku juga akan mengunci lemarinya sekalian."
Terdengar suara anak kunci berputar pada lubangnya.
"Nah begitu. itu dia caranya."
Kali ini suara si kolonel terdengar lebih jelas,
"Kau sudah bertindak terlalu jauh, Daisy. aku tak bisa menerima."
"Kau tak bisa menerima" dan siapa kau ini sebenarnya, kalau aku boleh tahu!
siapa yang menjalankan losmen ini" aku. dan jangan pernah
kaulupakan itu." terdengar suara gesekan tirai yang ditutup dan nyonya Luttrel secara
demonstratif meninggalkan ruangan itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Beberapa menit lewat sebelum si Kolonel muncul kembali. tampaknya dalam beberapa
menit saja ia sudah kelihatan lebih tua dan lebih lemah.
Rasanya tak seorangpun di antara kami yang tak merasa kasihan
melihatnya dan yang tak bersedia membunuh nyonya Luttrel dengan rela.
"Beribu maaf, bung." ujarnya, suaranya terdengar kaku dan dibuat-buat.
"Kelihatannya kami kehabisan wiski."
semestinya ia menyadari bahwa kami pun secara tak sengaja ikut mencuri dengar
apa yang telah terjadi. seumpamanya pun ia tidak menyadari itu, sikap kami dapat
memberitahukannya. kami semua merasa sedih dan
tidak enak, dan Norton kelihatan benar-benar marah, sewaktu dengan cepat ia
memberi tahu bahwa ia benar-benar tak ingin minum. sudah terlalu dekat pada
waktu makan malam, ya tidak, katanya lagi, dan segera mengubah topik pembicaraan
sambil membubuhkan serentetan komentar yang tak berhubungan di sana-sini. saat
itu benar-benar saat yang tidak enak bagi setiap orang. aku sendiri merasa
seperti orang lumpuh dan Boyd Carrington, orang satu-satunya di antara kami yang
mungkin masih Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
mampu untuk membiarkan kejadian itu lewat begitu saja, ternyata tak memperoleh
kesempatan sedikit pun untuk mengimbangi seloroh Norton.
Melalui ekor mataku, kulihat nyonya Luttrell sedang berjalan menyusuri salah
satu jalan kecil itu, sambil memperlengkapi diri dengan sarung tangan tukang
kebun dan sebuah alat pemotong rumput dandelion. ia pastilah wanita yang
efisien, tapi aku mulai merasa sengit padanya sejak saat itu. tak seorang
manusia pun yang berhak mempermalukan manusia lainnya di muka umum.
Norton masih juga berceloteh dengan penuh semangat. rupanya ia sudah berhasil
menembak seekor burung dara hutan, dan sejak dari mulai ia sudah menceritakan
kepada kami betapa ia menertawakan ulahnya pada waktu masih menjadi murid
sekolah dasr, karena menjadi mual begitu melihat seekor kelinci tertembak.
kemudian ia mengalihkan topik
pembicaraan kepada burung belibis di padang, lalu menambahkan lagi sebuah cerita
yang panjang dan agak ngawur tentang kecelakaan yang terjadi di Skotlandia,
waktu seorang penembak mati tertembak. kami masih Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
sempat menceritakan sejumlah kecelakaan yang terjadi pada waktu
berburu, dan kemudian Boyd Carrington berdehem, lalu bercerita,
"Salah seorang pengawal saya mengalami kejadian yang boleh dibilang agak lucu.
Orang irlandia. dia mendapat cuti dan pulang ke Irlandia. waktu dia kembali,
saya bertanya padanya apakah dia menikmati liburannya itu."
"Ah, tentu saja, Yang Mulia, liburan terbaik yang pernah saya lewatkan!"
"Syukurlah," sahut saya, yang sebenarnya agak heran melihat dia begitu
bersemangat. "Ah. tentu, benar-benar liburan yang hebat! saya menembak mati abang saya
sendiri." "Kau menembak mati abangmu sendiri!" seru saya.
"Ah ya, memang. sudah bertahun-tahun saya ingin melakukannya. dan di sanalah
saya berada waktu itu, di atas atap rumah di Dublin, dan siapa lagi yang saya
lihat sedang menyusuri jalan selainnya abang saya sendiri.
sementara di tangan saya ada senapan. benar-benar tembakan yang manis, saya
berkata pada diri sendiri waktu itu. bisa kena begitu manis, seperti menembak
burung saja, Ah! benar-benar saat yang manis waktu itu, dan saya tak akan bisa
melupakannya!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Boyd Carrington pandai bercerita. dia melebih-lebihkan bagian cerita yang
dramatis, dan kami semua ikut tertawa dan merasa lebih enak. waktu ia bangkit
dari kursinya dan mulai melangkah semabari mengatakan bahwa ia harus mandi dulu
sebelum bersantap malam, Norton mewakili perasaan kami semua waktu dia
menyerukan kekaguman, "Benar-benar lelaki yang hebat dia itu!"
"Aku menyetujui, dan kolonel Lutterel menambahkan,
"Ya, ya, dia lelaki yang baik,"
"Di mana-mana dia selalu sukses, jadi saya bisa memahami," ujar Norton lagi.
"Segala sesuatu yang dipegangnya selalu mendatangkan sukses.
orangnya bijak, tahu apa yang diinginkannya. pada dasarnya dia itu orang yang
diciptakan untuk bertindak. lelaki yang benar-benar sukses.
Lutterll berkat lagi dengan perlahan,
"Ada beberapa orang seperti itu. segala sesuatu yang mereka pegang selalu
mendatangkan sukses. mereka tak pernah berbuat salah. ada orang-orang yang punya
keberuntungan seperti itu."
Norton serta-merta menggeleng.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan, bukan, tuan. bukan keberuntungan. "lalu ia mengutip sebuah ungkapan
berikut maknanya sekalian,
"Bukan terletak pada nasib kita, Brutus sayng - tapi pada diri kita sendiri."
Lutterll berkata, "Barangkali anda benar"
Aku berkata cepat, "Bagaimanapun dia memang beruntung bisa mewarisi Knatton. itu baru tempat yang
indah! tapi jelas dia harus kawin. dia akan kesepian kalau cuma sendirian di
sana." Norton tertawa. "Kawin dan menjalani kehidupan rumah tangga yang rutin" dan
seandainya dia jadi bulan-bulanan isterinya..."
Memang sedang sial. komentar semalam itu sebenarnya dapat dibuat oleh siapa
saja. tapi celakanya komentar sedemikian tidak memadai bagi situasi saat itu,
dan Norton menyadarinya tepat pada saat kata-kata itu meluncur ke luar dari
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bibirnya. tampaknya ia berusaha untuk menariknya kembali, ragu-ragu, menggagap,
lalu berhenti dengan canggung. tapi itu malah hanya membuat segala sesuatunya
bertambah buruk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Secara berbarengan dia dan aku membuka mulut. aku melontarkan
sejumlah komentar idiomatik tentang cahaya senja hari tiu. Norton lalu
menyinggung rencananya untuk bermain Bridge seusai makan malam.
Kolonel Luttrell tak sedikitpun menaruh perhatian kepada kami berdua.
Katanya dengan suara yang terasa aneh terdengar dan tanpa ekspresi,
"Tidak, Boyd Carrington tak akan membiarkan dirinya dikuasai isterinya.
dia bukan jenis lelaki yang membiarkan dirinya dijadikan bulan-bulanan.
dia tidak demikian. dia benar-benar lelaki."
Saat itu memang saat yang benar-benar canggung. Norton mulai lagi berceloteh
tentang Bridge. di tengah bicaranya, seekor burung dara hutan yang besar datang
mengitari kepala kami lalu bertengger pada sebuah dahan pohon tak jauh dari
situ. Kolonel Luttrell mengangkat senapannya.
"Salah satu dari burung-burung perusak itu." katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
namun sebelum ia dapat membidik, burung itu telah terbang kembali menembus daun-
daun pohon, hinga tak akan mungkin untuk
menembaknya. Pada saat yang bersamaan, rupanya perhatian si kolonel terbagi oleh sebuah
gerakan pada permukaan tanah landai yang agak jauh.
"Bangsat, ada kelinci yang sedang asyik menggerogoti kulit kayu pohon buah-
buahan yang masih muda. sudah terpikir tempat itu akan saya beri pagar kawat."
Diangkatnya senapannya lalu ditembakkannya, dan begitu kulihat.
Terdengar suara jeritan wanita. kemudian suara itu semakin mengecil dan berakhir
dengan suara berdeguk yang mengerikan.
Senapan itu terjatuh dari pegangan si kolonel, tubuhnya menjadi lemas,
digigitnya bibirnya. "Tuhan, itu Daisy."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku sudah berlari-lari menyeberangi halaman berumput. Norton
mengikuti di belakangku. aku tiba di tempat kejadian dan langsung berlutut.
ternyata nyonya Luttrell rupanya sejak tadi ia tengah
mengikatkan sepotong tongkat pada pohon buah yang masih kecil.
rerumputannya memang panjang-panjang di sana hingga aku menyadari bahwa si
kolonel tak dapat melihat isterinya dengan jelas dan hanya dapat melihat gerakan
yang menonjol di tengah-tengahnya. rupanya penerangan di situ juga kurang jelas.
nyonya Luttrell tertembak sampai menembus bahunya dan darah memancar keluar dari
sana. Aku membungkukkan badab untuk memeriksa lukanya dan menengadah
ke Norton, ia sedang bersandar pada sebuah pohon, wajahnya terlihat kehijauan,
seakan ia sudah akan muntah. lalu katanya dengan nada seakan minta dimaafkan,
"Saya tak tahan melihat darah."
Jawabku tajam, "Cepat panggilkan Franklin, atau perawatnya."
Ia mengangguk dan berlari.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Rupanya suster Craven-lah yang pertama-tama muncul di tempat
kecelakaan. ia sudah ada di sana dalam waktu yang amat singkat dan serta merta
memperlihatkan ketrampilannya untuk mnyetop pendarahan.
Franklin tiba sambil berlari-lari, sesudahnya. berdua mereka memapah Nyonya
Luttrell ke dalam Villa dan menempatkannya di atas ranjangnya.
Franklin mengikat dan membalut luka itu, lalu menelpon dokter pribadi Nyonya
Luttrell. sementara itu suster Craven tetap menjaga Nyonya Luttrell.
Aku langsung menyambut Franklin tepat setelah ia selesai menilpon.
"Bagaimana keadaannya?"
"Oh! dia akan sembuh. untung pelurunya tidak sampai mengenai bagian yang vital.
Bagaimana terjadinya?"
aku segera menceritakan kepadanya, lalu katanya lagi,
"Oh begitu. ke mana si kolonel tua itu" pasti dia merasa terpukul. saya tidak
akan heran. barangkali dia malah lebih membutuhkan perhatian daripada isterinya.
saya tak berani bilang apakah jantung si kolonel masih kuat atau tidak untuk
menahan semua ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
KAmi menemukan si kolonel di sebuah ruangan khusus untuk merokok.
bibirnya tampak kebiruan dan air mukanya kelihatan seperti orang kebingungan.
katanya terputus-putus, "Daidy" apakah dia - bagaimana keadaannya?"
Franklin menjawab cepat. "Dia akan segera sembuh, tuan. tak perlu khawatir."
"Saya - pikir - Kelinci - yang sedang menggerogoti kulit kayu, tak tahu
bagaimana saya sampai bisa keliru begitu. cahaya di mata saya ini, rupanya..."
"Hal seperti ini memang sering kali terjadi," sahut Franklin datar. "Saya
sendiri sudah pernah melihatnya sekali dua kali. Nah, Tuan, sebentar saya
ambilkan minuman penyegar dulu. anda kelihatan kurang sehat."
"Saya tak apa-apa, bisakah saya - saya melihatnya?"
"Jangan dulu, suster Craven sedang menjaganya. tapi anada tak perlu khawatir.
dia tak apa-apa. Dr Oliver akan segera datang dan dia juga akan mengatakan yang
sama kepada anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku meninggalkan keduanya dan melangkah ke luar, menyongsong sinar mentari
senja. Judith dan Allerton tengah menyusuri jalan kecil ke arahku, kepala lelaki
itu terkulai sedikit ke arah anak gadisku itu dan keduanya tengah asyik tertawa.
sebagai orang yang baru saja mengalami puncak tragedi yang baru saja terjadi,
aku tak dapat menahan amarahku. kupanggil Judith dengan sengit dan anak itu
menengok ke arahku dengan terheran-heran. dalam beberapa kata kuceritakan kepada
keduanya apa yang telah terjadi.
"Luar biasa betul," hanya itu komentarnya.
kelihatannya ia tidak sbingung seprti yang seharusnya, pikirku.
Sikapa Allerton sangat menyinggung perasaan. nampaknya ia menganggap semuanya
itu sebagai lelucon. "Perempuan tua penaik darah itu memang pantas mendapat ganjarannya,"
sahutnya. "Saya pikir kolonel tua itu memang sengaja melakukannya."
"Jelas tidak." sahutku lagi tajam. "Itu cuma kecelakaan biasa."
"Ya, tapi saya tahu kecelakaan macam ini. kadang-kadang sangat menguntungkan.
wah, seandainya kolonel tua itu memang menembaknya dengan sengaja. saya akan
membuka topi saya buat dia."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sama sekali tidak," sahutku lagi dengan marah.
"Jangan terlalu yakin. saya kenal dua lelaki yang menembak isterinya. salah
seorang sedang membersihkan senapannya. yang satunya lagi langsung
menembakkannya ke arahnya, waktu sedang main-main, katanya. ia tak tahu bahwa
senapannya berisi. kedua-duanya berhasil menembak mati isterinya. lepaslah beban
mereka. begitu pendapatku."
"Kolonel Luttrell," ujarku lagi dengan dingin, "Bukan jenis lelaki semacam itu."
"Yaah, tapi anda kan tak bisa bilang bahwa itu bukan berkah juga. ya, kan?"
tanya Allerton langsung menyinggung inti persoalannya. "Mereka tidak baru saja
bertengkar, kan?" Aku memalingkan wajahku dengan marah, dan pada saat yang sama
berusaha untuk menyembunyikan kegelisahanku. Allerton sudah hampir tiba pada
petunjuk itu. untuk pertama kalinya keragu-raguan menyelinap masuk ke dalam
benakku. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
perasaan itu tidak menjadi berkurang waktu aku berjumpa lagi dengan Boyd
Carrington. ia baru saja pulang dari makan angin dekat danau, ujarnya
menjelaskan. waktu aku menyampaikan berita itu kepadanya, ia segera menjawab,
"Anda tidak mengira bahwa dia memang sengaja menembaknya, kan, Kapten Hastings?"
"Astaga" "Maaf, maaf. semestinya saya tidak berkata begitu. itu cuma, yah terlintas...
isterinya - isterinya memang memberinya sedikit provokasi."
Kami berdua terdiam sesaat, karena teringat pertengkaran yang kami dengar secara
tidak sengaja tadi. aku menaiki anak tangga dengan perasaan gundah dan khawatir, lalu kuketuk pintu
kamar Poirot. Rupanya ia telah mendengar berita itu lewat Curtiss, tapi nampaknya ia ingin
sekali memperoleh keterangan yang lebih terperinci. sejak
kedatanganku di styles aku harus membiasakan diri untuk melaporkan sebagian
besar pertemuanku dengan orang-orang setiap hari dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pembicaraanku dengan mereka secara lengkap dan terperinci. dengan cara ini aku
merasa lelaki tua yang kusayangi itu tidak merasa sedemikian terasing. hal itu
dapat memberinya ilusi tentang keikutsertaannya secara nyata dalam apa yang
sedang berlangsung. aku memang selalu memiliki daya ingat yang baik dan cermat
dan mudah bagiku untuk mengulangi lagi percakapanku dengan orang-orang secara
harfiah. Poirot mendengarkan dengan penuh minat. aku sedang berharap dalam hati bahwa
secara tegas Poirot akan dapat mencemoohkan usulku yang mengerikan yang pada
saat sekarang ini tengah menguasai kendali
pikiranku. namun sebelum ia berkesempatan untuk mengemukakan apa yang
dipikirkannya, terdengar suara ketukan ringan pada daun pintu.
Ternyata suster Craven. ia meminta maaf karena telah mengganggu kami.
"Maaf, tapi saya kira Dokter di sini. nyonya Luttrell sudah sadar sekarang dan
dia sedang mengkhawatirkan suaminya. dia ingin bertemu dengan suaminya. anda
tahu di mana dia sekarang. Kapten Hastings" saya tak mau meninggalkan pasien
saya sendirian." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku merelakan diri untuk mencarinya. Poirot mengangguk memberikan persetujuannya
dan suster Craven mengucapkan terima kasihnya
kepadaku dengan hangat. Kutemukan Kolonel Luttrell di sebuah ruangan kecil yang khusus
diperuntukkan bagi orang duduk-duduk di pagi hari dan yang sudah agak jarang
digunakan. ia tengah berdiri di dekat jendela sambil melemparkan pandang keluar.
ia segera berpaling begitu aku masuk. matanya bertanya-tanya. air mukanya,
kupikir, seperti orang ketakutan.
"isteri anda sudah sadar, Kolonel Luttrell, dan ingin bertemu dengan anda."
"Oh." warna merah menjalari pipinya dan sejenak baru kusadari betapa pucat warna
pipi itu sebelumnya. ujarnya perlahan-lahan, dan dengan sura terbata-bata, bagai
orang yang sudah amat lanjut,
"Dia - dia - ingin ketemu saya" Saya - saya akan datang segera."
Langkahnya sedemikian sempoyongan ketika ia mulai berjalan ke arah pintu hingga
aku datang menghampiri dan membantunya. ia terus
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bersandar kepadaku dengan segenap tenaganya ketika kami berdua
menaiki anak tangga ke atas. napasnya terasa agak sesak. rupanya kegoncangan
yang dialaminya, seperti yang diramalkan Franklin, memang berat.
Kami tiba di muka pintu kamar sakit. aku segera mengetuk dan suara suster Craven
yang sigap dan efisien itu terdengar menjawab dari dalam
"Masuk." Sembari masih tetap menopang tubuh kolonel tua itu, aku melangkah masuk ke kamr.
ada kelambu yang dipasang mengelilingi ranjang. kami menghampiri sudutnya.
Nyonya Luttrell kelihatan payah sekali, pucat dan lemah, kedua matanya tertutup.
dibukanya matanya begitu kami tiba di sudut kelambu itu.
Lalu ujarnya dengan suara yang kecil dan seperti orang kehabisan napas,
"George - george -"
"Daisy - sayangku -"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Salah satu lengan perempuan itu tampak terbalut dan ditopang. yang satunya lagi.
yang tidak apa-apa, bergerak gemetar ke arah suaminya. si kolonel maju selangkah
ke muka dan menggenggam tanganya yang kecil dan lemah itu, lalu ujarnya lagi.
"Daisy..." dan kemudian dengan suara agak keras,
"Syukurlah. kau tak apa-apa."
Dan ketika aku menengadah menatapnya, dan melihat mata si kolonel yang berkaca-
kaca, dengan rasa cinta yang dalam bercampur kecemasan di dalamnya, aku merasa
malu pada imajinasiku yang tidak-tidak tentang dirinya selama ini.
diam=diam aku menyelinap keluar kamar. benar-benar kecelakaan yang bisa
mengelabui, perasaan syukurnya tadi benar-benar keluar dari hati yang tulus. aku
merasa amat lega. Bunyi gong sempat mengejutkanku ketika aku berjalan menyusuri koridor.
rupanya aku sama sekali telah melupakan berputarnya waktu. kecelakaan itu telah
membuatku bingung. hanya juru masak yang masih bekerja Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
seperti biasa dan menghidangkan makan malamnya pada waktu yang
biasa. kebanyakan dari antara kami tidak berganti pakaian dan kolonel Luttrell tidak
muncul. Tapi nyonya Franklin, yang kelihatan sangat menarik dalam gaun malamnya
yang berwarna jambon, sempat menghadirkan diri di
bawah dan nampaknya sehat dan gembira. Franklin, kupikir, justru kelihatan
murung dan terlalu tenggelam dalam pikirannya.
setelah makan malam, dengan rasa kesal, kulihat Allerton dan Judith sudah
menghilang begitu saja ke kebun. aku masih menyempatkan diri untuk duduk-duduk
sebentar, mendengarkan Franklin dan Norton yang asyik memperbincangkan penyakit-
penyakit tropis. Norton merupakan
pendengar yang simpatik dan penuh minat, sekalipun ia hanya memahami sedikit
topik yang tengah dibicarakan.
Nyonya Franklin dan Boyd Carrington tengah berbicara di sudut lain ruangan.
lelaki itu sedang memperlihatkan kepadanya sejumlah contoh tirai dan kain
gorden. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Elizabeth Cole sedang membaca buku dan tampaknya tengah asyik dengan isinya.
kurasa ia agak malu dan sungkan padaku. mungkin ini wajar, mengingat sore itu ia
telah membuka rahasianya kepadaku. aku kasihan padanya dan kuharap dia tidak
menyesal menceritakan semuanya padaku.
aku ingin menjelaskan padanya bahwa aku menghargai kepercayaannya dan tak akan
menceritakan kisahnya pada orang lain. tapi ia tidak memberiku kesempatan.
Sesaat kemudian, aku naik ke atas menjumpai Poirot. kudapatkan kolonel Luttrell
sedang duduk di tengah-tengah cahaya yang dibiaskan oleh sebuah lampu neon kecil
yang dinyalakan. ia sedang berbicara dan Poirot mendengarkan. kupikir si kolonel lebih terlihat
sebagai orang yang tengah berbicara kepada dirinya sendiri daripada kepada
pendengarnya. "Masih segar dalam ingatan saya - ya, di suatu pesta pada waktu itu. Daisy
mengenakan gaun putih dari tule. gaunnya mengembang indah. gadis itu Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
begitu cantik - membuat saya tergila-gila saat itu juga. saya berkata pada diri
sendiri. "Itu dia gadis yang akan kukawini." dan demi Tuhan, saya benar-benar
melaksanakannya. benar-benar memikat hati gayanya itu -
berani, banyak melontarkan komentar-komentar yang lancang. dia selalu memberikan
apa yang terbaik dari dirinya, moga-moga Tuhan
memberkatinya." Ia tertawa. Kucoba membayangkan suasana yang diceritakannya saat itu. aku dapat membayangkan
Daisy Luttrell muda dengan wajahnya yang cantik dan dengan lidahnya yang tangkas
- begitu menarik saat itu. tapi dengan berlalunya waktu, dia berubah menjadi
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
wanita yang berlidah tajam.
Tapi sebagai gadis muda itulah, sebagai cinta pertamanya, Kolonel Luttrell
mengingatnya malam ini, Daisy-nya.
dan lagi-lagi aku merasa malu pada apa yang kami katakan beberapa jam yang lalu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tentu saja, ketika Kolonel Luttrell telah pergi tidur, kukemukakan segala
sesuatunya kepada Poirot.
Ia mendengarkan dengan tenang sekali. sedikit pun tak dapat kuduga apa yang
tergambar di wajhnya. "Jadi itulah yang ada dalam pikiranmu, Hastings" bahwa tembakan itu ditembakkan
dengan sengaja?" "Ya, aku menjadi malu sekarang."
Poirot mengesampingkan perasaanku saat ini.
"Apakah pikiranmu itu datang di benakmu atas kemauanmu sendiri. atau ada orang
lain yang memasukkannya ke situ?"
"Allerton juga sudah pernah menyinggung-nyinggung yang sejenis."
jawabku dengan nada menyesali. "ia akan berbuat begitu, tentu saja."
"Ada orang lain?"
"Boyd Carrington pernah menyarankannya kepadaku."
"Ah! Boyd Carrington."
"Bagaimanapun juga, dia adalah lelaki duniawi dan sudah berpengalaman dalam hal-
hal semacam itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, boleh jadi, boleh jadi. tapi dia tidak melihat kejadian itu dengan mata
kepala sendiri, kan?"
"Tidak. dia sedang berjalan-jalan waktu itu. sekedar pemanasan sebelum berganti
pakaian buat makan malam."
"Oh begitu." Aku berkata lagi dengan resah,
"Kukira aku tak bisa betul-betul mempercayai teori itu. itu cuma -"
Poirot menyela ucapanku, "Kau tak usah sedemikian menyesali kecurigaanmu itu, Hastings. itu adalah ide
yang cenderung menghinggapi setiap orang bila dihadapkan pada situasi semacam
itu, Oh ya. itu juga sangat wajar."
Ada sesuatu dalam sikap Poirot yang tak bisa kumengerti. sikap menahan diri.
kedua bola mataya hanya mengawasiku dengan rasa ingin tahu yang besar.
Aku berkata perlahan. "Mungkin. tapi melihat si kolonel yang sekarang begitu setia pada isterinya
-" Poirot mengangguk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tepat. memang sering kali itulah masalhnya, ingat. di balik segala
pertengkaran, kesalahpahaman, pertikaian yang jelas-jelas mewarnai kehidupan
sehari-hari, kemesraan sejati bisa muncul."
Aku mengiyakan. aku masih ingat pada pandangan yang lembut dan
penuh sayang dalam sorot mata nyonya Luttrell waktu ia menengadah melihat wajah
suaminya yang sedang membungkuk memeriksa
keadaannya di dekat ranjang. tak ada lagi perkataan yang menusuk, tak ada lagi
ketidaksabaran, tak ada lagi kemarahan.
Hidup perkawinan, kupikir. waktu aku sudah berada kembali di atas tempat tidur,
memang sesuatu yang aneh.
Namun - sesuatu dalam sikap Poirot masih juga membuatku khawatir.
pandangannya yang waspada tapi penuh rasa ingin tahu - seakan ia tengah
menantikan aku untuk melihat - tapi melihat apa"
aku baru saja bersiap-siap hendak pergi tidur ketika hal itu hinggap dalam
benakku. muncul tiba-tiba dalam pikiranku.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sekiranya nyonya Luttrell terbunuh, itu akan merupakan perkara yang menyerupai
perkara-perkara lainnya yang semacam. kolonel Luttrell, jelas akan muncul
sebagai orang yang membunuh isterinya. hal itu akan
dianggap sebagai suatu kecelakaan, tapi pada saat yang sama tak seorang pun akan
merasa yakinbahwa itu benar-benar hanya kecelakaan belaka, atau apakah itu
dilakukan dengan sengaja. bukti-bukti yang ada tidak cukup untuk
memperlihatkannya sebagai suatu pembunuhan, tapi cukup bukti bagi kecurigaan
akan adnya suatu pembunuhan.
Tapi itu berarti - itu berarti -
apa artinya itu" itu berarti - jika sekiranya segala sesuatunya dapat diterima oleh akal -
maka bukanlah Kolonel Luttrell yang menembak Nyonya Luttrell, tapi X.
dan itu jelas tidak mungkin. aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri.
memang kolonel Luttrell yang melepaskan tembakan itu. tak ada lagi tembakan lain
yang dilepaskan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kecuali - tapi jelas itu tak mungkin. tidak, barangkali bukannya ak mungkin -
tapi semata-mata tidak bisa. tapi kemungkinan, ya... seandainya ada orang lain
yang sudah lama menantikan saat ini, yakni pada waktu kolonel Luttrell telah
melepaskan tembakannya(pada kelinci itu). orang lain ini menembak ke arah Nyonya
Luttrell. maka hanya satu tembakanlah yang akan terdengar. atau, sekalipun ada
sedikit ketidak cocokan, tembakan itu akan lebih terdengar sebagai gema
(Sekarang aku baru berpikir ke situ, memang ada gemanya, tentu saja).
Tapi tidak, itu tidak masuk akal. masih ada cara-cara lain untuk memutuskan
secara tepat dari senapan mana sebutir peluru itu
ditembakkan. ciri-ciri peluru itu harus sesuai dengan laras senapannya.
Tapi hal itu, kuingat, hanya bisa apabila polisi ingin tahu senapan apa yang
dipergunakan untuk menembak. tapi bakal ada pertanyaan sekitar
masalah ini. karena Kolonell Ruttler akan sama yakinnya dengan orang lain. bahwa
memang dialah yang telah melepaskan tembakan yang fatal itu. kenyataan itu akan
diakui, diterima tanpa pertanyaan. sebab tak bakal ada pertanyaan-pertanyaan
tes. satu-satunya keraguan adalah apakah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tembakan yang dimaksud dilepaskan secara kebetulan atau dengan
maksud-maksud kriminal - sebuah pertanyaan yang tak akan pernah bisa dicarikan
jawabannya. Dan karenanya perkara itu akan tergolong sama dengan perkara-perkara lain -
dengan perkara dari buruh Riggs itu, yang tidak ingat lagi apakah dia yang telah
melepaskan tembakan, tapi yang mengira barangkali dia yang melakukannya, dengan
Maggie Litchfield, yang sudah tak lagi mampu berpikir seperti orang waras dan
menyerahkan dirinya begitu saja kepada polisi, bagi kejahatan yang tak pernah
dilakukannya. Ya, perkara ini akan tergolong sama dan berakhir sama dengan yang selebihnya dan
sekarang aku baru tahu apa makna dari sikap Porot itu, ia tengah menungguku
untuk menghargai kenyataan itu.
SEPULUH 1 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku segera membuka pembicaraan dengan Poirot di pagi berikutnya.
wajahnya tampak cerah dan sesekali ia menganggukkan kepalanya dengan penuh
penghargaan. "Mengagumkan, Hastings. aku ingin tahu apakah kau bisa melihat persamaannya. aku
tak ingin mendesakmu, kau mengerti?"
"Kalau begitu aku benar. jadi ini perkara X lainnya, kan?"
"Tak dapat disangkal."
"Tapi mengapa, Poirot" Apa motifnya?"
Poirot menggeleng. "Kau tak Tahu" masa kau tak punya ide sedikit pun?"
Poirot lalu berkata perlahan,
"Aku punya ide, ya."
"Sudah kaulihat hubungan yang ada di antara semua perkara yang berbeda ini?"
"Kukira begitu."
"Nah, apa lagi."
Aku hampir-hampir tak dapat mengekang ketidaksabaranku.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jangan, Hastings."
"Tapi aku harus tahu."
"Jauh lebih baik kalau kau tidak tahu."
"Mengapa?" "kau harus bisa menerima bahwa memang begitu."
"kau ini memang keterlaluan." jawabku kesal. "sudah mendekam karena arthritis,
duduk saja meringkuk tak berdaya di sini. tapi masih juga mencoba bekerja
sendiri." "jangan berpikir bahwa aku sedang bekerja sendiri. sama sekali tidak,
sebaliknya, kaulah yang banyak memainkan peranan, Hastings. kaulah mata dan
telingaku. aku cuma tidak mau memberimu informasi yang
mungkin berbahaya." "Bagiku?" "Bagi si pembunuh."
"Kau ingin." kataku perlahan, "agar dia tidak curiga bahwa kau sedang
memburunya" begitulah kukira. atau barangkali kaupikir aku ini tak bisa menjaga
diriku sendiri." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Paling tidak seharusnya kau tahu satu hal, Hastings. seseorang yang pernah
membunuh, akan membunuh lagi - lagi, dan lagi, dan lagi."
"Pokoknya," ujarku lagi dengan murung, "Belum ada pembunuhan lagi saat ini.
paling tidak sebutir peluru sudah menyeleweng dari sasarannya."
"Ya, sangat untung - benar-benar sangat untung. seperti yang sudah kukatakan
padamu. hal-hal semacam ini sulit diramalkan."
Ia menghembuskan napas panjang. wajahnya kelihatan cemas.
aku segera pergi dari situ dengan diam-diam. setelah menyadari dengan hati pedih
betapa Poirot kini sudah tak lagi memungkinkan untuk bekerja secara terus
menerus. pikirannya memang masih tajam, tapi ia sudah menjadi orang yang sakit
dan letih. Poirot sudah memperingatkan aku untuk tidak mencoba menyelidiki
pribadi X. tapi dalam pikiranku sendiri aku masih berpegang pada keyakinanku
bahwa aku telah berhasil menyelidiki kepribadiannya. cuma Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ada satu orang di Styles ini yang memberi kesan padaku sebagai orang jahat.
dengan sebuah pertanyaan yang sederhana, aku dapat memastikan satu hal. Tes ini
barangkali akan membuahkan hasil negatif, namun akan mempunyai nilai tersendiri.
Aku berbicara dengan Judith seusai sarapan.
"Ke mana saja kau kemarin malam dengan Mayor Allerton?"
Kesulitannya adalah kalau anda sedang mengincar satu aspek dari suatu hal, anda
cenderung untuk mengabaikan aspek-aspek lainnya. aku amat terkejut ketika Judith
malah menhardikku. "Astaga, ayah, aku tak melihat apa urusannya dengan ayah."
aku hanya dapat menatapnya dengan heran.
"Aku, aku cuma bertanya."
"Ya, tapi mengapa" mengapa ayah terus menerus bertanya seperti itu" apa yang
kulakukan waktu itu" kemana aku pergi" dengan siapa" benar-benar tak bisa
ditolerir!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bagian yang agak menggelikan, tentu saja, adalah bahwa kali ini aku benar-benar
tidak menanyakan kemana Judith waktu itu. Justru Allerton lah yang sedang
kuincar. Aku mencoba meredakan amarahnya.
"sungguh, Judith, aku tak melihat alasan mengapa aku tak bisa menanyakan
pertanyaan yang sederhana saja."
"Aku juga tak melihat alasan mengapa ayah begitu ingin tahu."
"Tapi tidak secara khusus, maksudku, aku cuma heran mengapa tak satu pun di
antara kalian berdua yang, yang kelihatannya tahu apa yang sudah terjadi."
"Tentang kecelakaan itu, maksud ayah" aku pergi ke desa bawah sana, sekiranya
ayah harus tahu, buat membeli perangko."
"Aku", katanya, bukan "kami".
"Allerton tidak bersamamu, kalau begitu?"
Judith mendesiskan napas kejengkelannya.
"Tidak," jawabnya ketus dan dingin. "Sebenarnya kami baru bertemu di dekat Villa
dan cuma sekitar dua menit sebelum kami berdua bertemu Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ayah. kuharap ayah puas sekarang. tapi aku ingin mengatakan bahwa sekiranya aku
melewatkan sepanjang hari itu dengan berjalan-jalan bersam Allerton pun, itu
benar-benar bukan urusan ayah. aku sudah dua puluh satu dan sudah bisa mencari
nafkahku sendiri dan bagaimana caranya aku melewatkan waktuku sama sekali bukan
urusan ayah." "Betul," jawabku cepat, mencoba untuk menyetop arus bicaranya yang makin lama
makin memuncak itu. "Aku senang ayah setuju" Judith kelihatan lebih sabar. ia masih sempat
menyunggingkan senyum penyesalannya.
"Oh, ayah tersayang, cobalah jangan terlalu begitu kebapakan. ayah tahu itu
memuakkan. seandainya saja ayah tidak ribut-ribut begitu."
"Aku tak akan - benar-benar tak akan berbuat begitu lagi nanti." aku berjanji
padanya. Franklin tampak berjalan ke arah kami saat itu.
"Halo, Judith. ayolah. kita sudah agak terlambat dari biasanya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sikapnya tegas, kasar dan hampir-hampir tidak bisa dikatakan sopan. aku merasa
tersinggung. aku tahu betul bahwa Franklin adalah majikan Judith, bahwa ia
berhak menggunakan waktunya dan bahwa, karena Judith
dibayar untuk itu, maka ia berhak pula untuk memberinya perintah-perintah.
meskipun demikian aku tak melihat alasan mengapa ia tak dapat bertingkah laku
secara sopan. tingkah lakunya bukanlah apa yang dijuluki orang sebagai dibuat-
buat terhadap setiap orang, tapi setidak-tidaknya di hadapan kebanyakan orang ia
dapat menunjukkan rasa sopannya yang sehari-hari. tapi terhadap Judith, terutama
akhir-akhir ini, sikapnya selalu kasar dan seperti seorang diktator. ia hampir
tidak memandangnya jika ia berbicara kepada anak gadisku itu dan hanya
mendiktekan perintah-perintahnya begitu saja. Judith sendiri tak pernah
kelihatan menyesali hal ini, tapi aku menyesalinya. demi Judith sendiri.
terlintas dalam pikiranku bahwa hal itu memang tidak menguntungkan karena amat
berlawanan dengan perhatian Allerton kepadanya yang terasa berlebihan. John Franklin jelas
adalah lelaki yang kualitasnya sepuluh kali lebih baik dari Allerton, tapi kalah
jauh darinya dilihat dari segi daya tarik.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Aku mengawasi Franklin waktu ia berjalan sepanjang jalan kecil ke arah
laboratorium, cara berjalannya yang canggung, perawakannya yang kaku, tulang-
tulang wajah dan kepalanya yang menonjol, rambutnya yang merah dan bintik-bintik
coklat di mukanya. seorang lelaki yang jelek dan canggung. tak ada lagi kualitas
lain yang lebih menonjol di dirinya. otaknya cemerlang memang, tapi wanita
umumnya jarang terpikat oleh otak
semata. dengan hati pedih aku teringat bahwa Judith. yang disebabkan oleh
lingkungan pekerjaannya, praktis tak pernah berhubungan dengan lelaki lain. ia
tak punya kesempatan untuk menilai berbagai macam lelaki yang menarik.
dibandingkan dengan Franklin yang kasar dan tak menarik itu, daya tarik Allerton
yang amat memikat itu kelihatan menonjol dengan jelas, anak gadisku yang malang
tak memiliki kesempatan untuk
menilainya sesuai dengan nilai dirinya yang sesungguhnya.
Seandainya ia benar-benar jatuh hati terhadapnya" kejengkelan yang baru saja
diperlihatkan Judith adalah tanda-tanda yang menggelisahkan.
Allerton, setahuku, adalah lelaki yang kurang baik. barangkali ia lebih dari
itu. seandainya Allerton adalah X - "
Koleksi ebook inzomnia
Tirai Curtain Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
http://inzomnia.wapka.mobi
Boleh jadi. pada saat tembakan itu dilepaskan, ia sedang tidak bersama Judith.
Tapi apa gerangan motif dari semua yang nampaknya merupakan
kejahatan yang tak bertujuan ini" aku yakin, bahwasanya tak ada gejala-gejala
kegilaan dalam diri Allerton. ia waras - benar-benar waras dan seorang bajingan.
Dan Judith - Judithku - terlalu sering bersamanya.
II Sampai detik ini, walaupun aku agak mengkhawatirkan anak gadisku, keasyikanku
dalam menyelidiki pribadi X dan kemungkinannya terhadap kejahatan yang dapat
saja terjadi pada suatu saat ternyata telah mengendapkan masalah-masalah pribadi
jauh di dasar benakku. Sekarang, setelah tembakan itu dilepaskann, setelah ada kejahatan yang dicoba
dilaksanakan dan yang untungnya gagal, aku bebas untuk
membayangkan kesemuanya ini. dan semakin banyak aku berbuat begitu, semakin
cemas pula aku. suatu hal yang secara kebetulan diungkapkan Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kepadaku, pada suatu hari, adalah kenyataan bahwa Allerton ternyata lelaki yang
sudah beristeri. Boyd Carrington, yang mengetahui tentang setiap orang, telah memberiku lebih
banyak keterangan. isteri Allerton adalah seorang pemeluk agama Katolik Roma
yang taat. ia meninggalkannya tak lama setelah mereka menikah. sesuai dengan
aturan-aturan agama yang dipeluknya, tak pernah ada kata perceraian dalam kamus
mereka. "Dan sekiranya anda menayakan pendapat saya," ujar Boyd Carrington dengan terus
terang, "Keadaan ini menguntungkan bagi lelaki itu, maksudnya selalu tercela,
dan isteri yang memisahkan diri justru memudahkan dia mencapai maksud-
maksudnya." Benar-benar penjelasan yang amat menyenangkan bagi seorang ayah!
Hari-hari sesudah peristiwa penembakan berlalu tanpa hal-hal yang berarti pada
permukaannya, tapi aku sendiri justru makin lama makin gelisah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Kolonel Luttrell melewatkan sebagian besar waktunya di kamar tidur isterinya.
seorang perawat telah tiba untuk merawatnya. dengan demikian suster Craven sudah
dapat mulai lagi melayani Nyonya Franklin seperti biasa.
Tanpa punya maksud untuk menjadi orang yang bertabiat kurang baik, aku harus
mengakui bahwa aku telah melihat gejala-gejala mudah
tersinggung pada diri nyonya Franklin, karena dia sekarang bukan lagi satu-
satunya orang yang invalid. ribut-ribut dan perhatian yang akhir-akhir ini
berpusat sekitar diri nyonya Luttrell sudah jelas tidak menyenangkan bagi nyonya
berperawakan kecil yang sudah terbiasa
mendengar kesehatannya dijadikan topik pembicaraan setiap hari.
ia tampak tengah terbuai dai kursi terpalnya, sebelah lengannya terkulai di
sisinya, sembari sesekali mengeluh tentang debaran jantungnya yang tidak normal.
tak ada sepotong pun makanan yang memenuhi keinginannya, dan semua kerewelannya
ditutup-tutupi oleh kehebatannya menanggung sabar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya benci sekali kalau mesti jadi orang rewel," gumamnya dengan nada lirih
kepada Poirot. "Saya merasa malu sekali pada kesehatan saya yang buruk ini.
sepertinya begitu - begitu memalukan kalau kita selalu harus meminta bantuan
orang buat melakukan apa-apa. saya kadang-kadang berpikir bahwa kesehatan yang
buruk itu seperti kejahatan saja. sekiranya seseorang itu tidak sehat dan tidak
bisa merasakan apa-apa lagi, orang itu sebenarnya sudah tidak sesuai lagi bagi
dunia ini dan karenanya harus diam-diam disingkirkan begitu saja."
"Ah, tidak, madame." Poirot, seperti biasa, selalu bersikap simpatik. "Bunga
yang halus dan dari jenis yang jarang didapat seharusnya disimpan di rumah kaca
- sebab ia tak tahan hembusan angin dingin. biasanya cuma bibit biasa yang bisa
tumbuh di udara dingin, tapi ia tidak harus dihargai lebih oleh sebab itu.
bandingkan saja dengan diri saya ini - terus duduk mengejang seperti ini,
bergelung begini, tak mampu bergerak, tapi saya -
saya tak pernah berpikir ingin mengakhiri hidup. saya masih menikmati apa yang
dapat saya nikmati. makanannya, minumannya. kesenangan-kesenangan intelek."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Franklin kemudian menarik napas dan menggerutu.
"Ah, tapi situasinya kan berbeda bagi anda. anda tak punya orang lain buat
dipikirkan, kecuali diri sendiri. sedangkan saya, masih ada John-ku yang malang.
saya benar-benar menyadari betapa saya ini menjadi beban baginya, seorang isteri
cacad dan tidak berguna. batu gerinda yang bergantung di lehernya."
"Dia tak pernah mengatakan anda seperti itu, saya tahu pasti."
"Oh, memang tidak dikatakn begitu. tentu saja tidak. tapi kaum pria itu mudah
sekali diterka, dan John tidak begitu mahir menyembunyikan perasaannya. bukan
maksudnya, tentu saja, buat menjadi orang yang tidak ramah, tapi dia - Yaaah,
untungnya dia sendiri termasuk orang yang sangat tidak sensitif. dia tak punya
perasaan dan mengira orang lain juga begitu. beruntung sekali dilahirkan sebagai
orang berkulit tebal."
"Saya tak akan menyebut Dr Franklin sebagai orang yang tak berperasaan."
"Masa" Oh, tapi anda tak mengenalnya seperti saya, tentu saja aku tahu jika
sekiranya bukan buat saya, dia akan jauh lebih bebas. kadang kala, Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
saya begitu tertekan, sampai-sampai saya berpikir betapa leganya kalau dapat
mengakhiri semuanya itu."
"Oh, jangan begitu, madame."
"Bagaimana, apa gunanya saya buat orang lain" kalau saya sudah tak ada..."
digelengkannya kepalanya. "John akan bebas."
"Omong kosong," ujar suster Craven waktu aku menceritakan pembicaraan dengan
nyonya Franklin itu kepadanya. "Dia tak akan melakukan yang semacam itu. jangan
khawatir, Kapten Hastings. orang-orang yang biasa mengatakan "Akan mengakhiri
semuanya itu" dengan suara lirih justru tidak sedikit pun punya maksud buat
melakukannya." dan harus kuakui begitu kehebihan yang ditimbulkan oleh tertembaknya Nyonya
Luttrell itu telah mulai reda dan suster Craven pun telah merawatnya kembali
seperti biasa, maka semangat Nyonya Franklin pun mulai pulih kembali.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pada suatu pagi yang cerah, Curtiss membawa Poirot ke suatu sudut di bawah
pohon, di dekat laboratorium. ini adalah tempat favoritnya. tempat itu
terlindung dari angin timur dan sesungguhnya hampir-hampir tak ada belaian angin
yang dapat dirasakan di sana. ini menyenangkan hati Poirot, yang selalu membenci
musim kemarau dan selalu curiga terhadap udara segar. sebenarnya, kupikir, ia
jauh llebih suka berada di dalam rumah tapi lama-kelamaan sudah bisa mentolerir
udara luar apabila sedang
dibenamkan oleh kesulitan.
aku melangkah ke arahnya untuk bergabung, dan tepat setibanya aku disana, Nyonya
Franklin keluar dari laboratorium.
Ia kelihatan berpakaian rapi dan yang agak mengherankan ialah bahwa ia tampak
amat riang. ia menjelaskan bahwa ia akan bepergian bersama Boyd Carrington untuk
melihat purinya dan untuk memberikan nasihatnya dalam memilih kain gorden.
"Tas saya ketinggalan di laboratorium kemarin setelah berbicara dengan John."
ujarnya menjelaskan. "Kasihan John, dia dan Judith pergi ke Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tadcaster - mereka sedang kehabisan bahan reaksi kimia atau yang sejenisnya."
Kemudian ia langsung duduk di sebuah bangku di dekat Poirot dan
menggelengkan kepalanya dengan ekspresi yang menggelikan. "Kasihan mereka itu -
saya senang sekali saya tak punya otak ilmiah. pada hari yang cerah seperti ini
- sepertinya - semuanya tidak berharga."
"Jangan sampai perkataan anda itu terdengar para ilmuwan, madame."
"Tidak. tentu saja tidak." air mukanya berubah. kali ini menjadi serius. lalu
katanya lagi dengan tenag,
"Anda tak boleh berpikir, Tuan Poirot. bahwa saya tidak mengagumi suami saya.
saya kagumi dia. saya rasa caranya dia hidup demi pekerjaannya adalah - luar
biasa." Ada sedikit getaran dalam suaranya.
tumbuh kecurigaan dalam diriku bahwa Nyonya Franklin suka memainkan peranan yang
berbeda-beda. pada saat ini dia sedang memerankan isteri yang setia dan
mengagumi pahlawannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"John," ujarnya. "
adalah semacam - semacam Santo,
dan itu membuat saya takut kadang kadang."
Menjuluki Franklin dengan Santo agak terlalu
berlebihan, kupikir, tapi Barbara Franklin meneruskan
Naga Beracun 4 Menuntut Balas Karya Wu Lin Qiao Zi Cumbuan Menjelang Ajal 2