Pencarian

Ilusi The Illusion 1

Animorphs - 33 Ilusi The Illusion Bagian 1


#33 ILUSI 1|Page Translated by: candrawhykey@gmail.com
Terjemahan Animorphs lainnya dapat ditemukan di :
animorphsindonesia.blogspot.com
Quote: "Perubahan selalu terjadi, apakah kita suka atau tidak?"
Ringkasan Tobias, para anggota Animorphs lainnya, dan Ax sudah memiliki beberapa
masalah: menyelamatkan dunia, menjaga rahasia identitas mereka,
menyelesaikan PR. Sekarang mereka memiliki satu hal lagi untuk dapat
ditambahkan ke dalam daftar. Yeerk telah menemukan cara untuk menyebabkan
seseorang demorf. Dan dengan alat baru ini Visser Three berencana menangkap
"para bandit Andalite." Lalu bagaimana" Animorphs dan Ax menyadari bahwa
mereka harus menyingkirkan alat ini - atau ditangkap oleh Yeerk. Dan risiko
tertangkap sangat tinggi. Saat itulah Tobias muncul dengan satu-satunya
rencana yang mungkin. Seseorang harus menyadap DNA Ax ...
2|Page 3|Page BAB 1 Namaku Tobias . Dan aku tidak berpikir aku bisa merasa lebih nyaman jika tahu-tahu aku diminta
untuk memberikan pidato tentang Revolusi Perancis di depan semua guru dan
siswa di sekolah . Yah , oke . Kupikir itu akan menjadi sangat buruk . Tapi Jumat malam ini
kayaknya bakalan terjadi deh .
Ketika aku masih anak laki-laki biasa, sebuah acara dansa di sekolah membuatku
sedikit gelisah . Aku selalu menjadi penyendiri , dan tidak ada yang mengacuhkan aku . Tapi
sekarang! Sekarang aku menghabiskan sebagian besar hidupku sebagai elang
ekor merah - berburu , terbang, melindungi padang rumput tempat tinggalku gerakan dansa membuatku merasa bahkan lebih aneh .
Manusia burung yang memegang kendali .
Mengapa aku membiarkan Rachel membujukku melakukan ini" Maksudku , apa
sih yang bisa kau lakukan dengan lengan manusiamu" Mereka hanya
menggantung di sana. Tidak berguna . Canggung. Dan mataku! Aku akan
menatap seseorang dan mengalihkan ke arah lain , sampai terlambat menyadari ,
bahwa manusia biasanya cenderung untuk tidak melakukan itu . Seekor elang
ekor merah pemburu yang besar yang ada dalam diriku mampu melakukan
apapun demi pacarnya . " Tolol ! " Oops . Sulit untuk mengingat kalau aku tidak bertengger di pohon setengah mil
jauhnya . 4|Page Aku pikir aku cukup keren di acara dansa sekolah yang terakhir. Itu seperti latihan
kelompok , kurasa. Malam ini ... Aku tidak tahu ... kencan" Tidak , tidak, tidak .
Bukan kencan. Kami semua di sana . Berpura-pura sudah kenal dan akrab satu
sama lain. Aku kelihatan konyol , aku yakin itu . Dan aku yakin bahwa orang lain juga
berpikir begitu . Apakah Rachel juga berpikiran sama "
Aku melirik ke arahnya . Dia tampak tidak sabar, hampir kelihatan marah , saat ia
memeriksa area gym yang remang-remang dengan caranya sendiri . Mereka
memasang beberapa balon ke bangku-bangku dan memasang untaian lampu
warna-warni pada ring basket . Kami berada di paling ujung di sebelah DJ . Begitu
dekat dengan speaker sampai gendang telinga manusiaku terasa tuli .
Rachel secantik biasanya . Sungguh! Maksudku, aku tidak akan mengatakan
padanya tentang hal ini , tapi dia membuat gadis-gadis lain terlihat biasa-biasa
saja . Rambut pirangnya berkilau dalam cahaya . Matanya yang bersinar
berpandangan dengan mataku . Aku tahu dia ingin aku berdansa dengannya .
Aku tidak bisa melakukannya . Tubuh manusiaku berkeringat . Aku merasa
terbatas . Aku butuh udara . Aku melengos .
Apakah aku sudah bilang kalau namaku Tobias "
Hanya Tobias . Bahkan jika itu aman untuk memberitahumu nama keluargaku ,
aku tidak yakin harus berkata apa . Apakah itu akan menjadi nama manusia ,
nama Andalite , atau hanya " elang . " Aku tidak tahu. Soalnya seperti kau tahu,
aku bagian dari semuanya.
" Ayo kita mulai guys . Semua cowok dan cewek! "
Temanku Marco sepertiku , seolah-olah dia berada di surga . Dia melantunkan
lirik seperti namanya adalah " es " atau sesuatu seperti itu , Dia bergeser melangkah ke arah kami , berputar dan berhenti , membuat suara berdecit-decit
dengan sneakernya di lantai gym . Dia membeku dengan satu jari menunjukku
dan satu jari lainnya ke arah Rachel.
5|Page Rachel memelototinya " Kau benar-benar sakit jiwa , Marco! "
" Hah . Man , dan ada kelebihannya juga , ' Dia menyeringai " Ini adalah standard
tinggi yang alami. Musik yang bagus. Banyak cewek yang pakai rok pendek ,
Orang-orang tertawa. Ini menyenangkan. Ingat tidak sih rasanya menyenangkan
?" Rachel menatapku lagi . Sekali lagi aku memalingkan muka , melihat ke arah jam
. Dua puluh menit tersisa dalam morf . Waktuku hampir habis .
" Kalian perlu sedikit rileks , guys " Marco melanjutkan dengan penuh arti . " Ini
semua tentang ritme . Kau harus berkomunikasi dengan ritme , melebur dalam
ritme. " " Dengar, Marco , kau sebaiknya omong besar di tempat lain saja! " bentak
Rachel . " Oke Jadi ini membuktikan kalau aku selalu tahu : Tidak ada dari kalian yang
menyenangkan , bahkan saat kalian bersama . Aku hanya harus menemukan
kesenanganku sendiri . Ciaooo. "
Aku lagi banyak pikiran . Terlalu banyak. Lampu . Musik . Banyak lagu yang aku
bahkan tidak tahu . Aku sudah terlalu lama hidup sebagai elang .
" Dengar, Rachel , aku harus pergi . Dan , " aku menambahkan setengah berbisik ,
" Waktuku habis. "
" Apa maksudmu " Kau masih punya waktu kan , setidaknya lima belas menit lagi
. Apa kau ingin mengatakan kalau kau lebih suka duduk di atas pohonmu , lihat
burung hantu makan tikus , daripada bersamaku " " tanyanya . Nada bicaranya
kedengarannya seperti perpaduan antara menantang dan malu-malu . Duaduanya sama-sama berbahaya .
" Well, tidak juga sih, tentu saja tidak . Maksudku , tidak seperti itu sih . "
" Terus apa" "
6|Page " Semua orang yang ada disini . Keramaian . Tubuhku ... " Aku melihat sekitar ,
khawatir bahwa seseorang mungkin mendengar . Tapi tidak , bukan dengan
telinga manusia , bukan dengan banyak keramaian ini .
" Maksudmu tubuhmu. Ini tubuhmu yang sebenarnya , Tobias . Ini kau yang
sesungguhnya . Kau yang normal dan alami. "
Kami pernah melalui hal ini sebelumnya . Aku tidak tahu bagaimana harus
menjawab . dan aku tidak tahu mengapa Rachel terus ngotot kalau bicara
masalah ini . Sejak aku terjebak dalam batas waktu dua jam dalam morf elang, aku sudah
menganggap elang sebagai bentuk sejatiku . Aku harus tetap berwujud elang jika
aku ingin terus membantu Animorphs yang lain dan Ax memerangi invasi Yeerk .
Mengapa Rachel mengabaikan kenyataan ini" Dia tahu, seperti yang lain juga
tahu, kalau aku tidak akan bisa terus bertempur jika aku tinggal lebih dari dua
jam dalam morf manusia . Semua kedengarannya aneh kan . Bahkan gila . Jadi biar aku jelaskan .
Situasinya seperti ini: Umat manusia tengah diserang secara kejam dan licik oleh
musuh . Ketika kau membaca ini , spesies alien parasit yang disebut Yeerk terus
memperbudak pikiran manusia . Berbekal kemampuan yang kau bahkan tidak
bisa membayangkan sampai kau dapat melihatnya sendiri , para Yeerk merebut
sesuatu yang paling penting dari kita : kebebasan kita .
Saat salah satu makhluk berlendir , abu-abu , seperti parasit ini masuk melalui
lubang telingamu , dan mengisi di setiap celah-celah otakmu, dia akan
mengontrolmu . Itu benar . Dia akan mendikte setiap pikiranmu . Setiap
gerakanmu! Yeerk telah menciptakan tentara dengan mengontrol berbagai ras
alien . Gedds . Taxxon . Hork - Bajir . Manusia .
Dengan diam-diam menyusup dan menjadikan manusia sebagai Pengendali ,
Yeerk telah menjadi musuh yang nyaris tak terkalahkan .
7|Page Siapa yang memerangi mereka " Apa pahlawan terbaik yang dapat diharapkan
manusia dalam peperangan ini " Seorang kadet Andalite muda , bersama dengan
lima remaja yang menyebut diri mereka Animorphs karena hanya mereka sendiri
, dari seluruh umat manusia , yang memiliki Teknologi Andalite yang unik :
kekuatan untuk morf . Untuk menjadi hewan apapun yang mereka sentuh .
Ax , Jake , Cassie , Marco , Rachel . Dan aku.
Bersama-sama , kami berjuang . Tapi itu bisa menjadi pertempuran yang sepi .
Soalnya , seperti yang kau tahu , morfing memiliki beberapa keterbatasan . Dan
salah satunya adalah soal batasan waktu . Kau cukup hanya tinggal di morf lebih
dari dua jam dan kau akan terjebak dalam morf tersebut selamanya .
Itulah yang terjadi padaku . Aku terjebak sebagai elang ekor merah . Nothlit ,
begitulah sebutan Andalite untuk orang yang terjebak dalam morf .
Namun setelah berbulan-bulan , alien kuat yang bernama Ellimist
mengembalikan kemampuan morf ku . Bahkan memungkinkan bagi ku untuk
morf ke tubuh manusiaku yang lama . Aku bisa memilih untuk sekali lagi terjebak
dalam bentuk manusiaku sekarang , tapi aku akan kehilangan kekuatan morf ku
untuk selamanya . Sudah tahu kan " Aku akan menjadi manusia yang benarbenar tidak berguna . Tidak dapat menyelamatkan Bumi , tak berdaya untuk
melawan kaum Yeerk yang jahat .
" Ayolah berdansa denganku , Tobias . Aku mohon . " Sebuah lagu slow
dimainkan . Aku terkejut . Aku benar-benar tahu yang satu ini . Goo Goo Dolls .
Beberapa pasangan mulai mengisi area dansa . Cassie dan Jake berada di sisi lain
dari gym , bergoyang lembut , mereka saling berpelukan .
Rachel mengulurkan tangan dan meraih tanganku .
Lucu ya. Kami sudah melewati begitu banyak misi bersama-sama . Bertempur
berdampingan melawan Hork -Bajir . Saling menyelamatkan satu sama lain dan
lagi... dan lagi... Dan tetap saja , setelah semua itu, sesuatu hal yang sederhana
seperti berdansa membuat jantungku berdebar .
8|Page Kami menuju ke area dansa . Aku memeluk pinggangnya . Aku merasakan
tangannya pada leherku . Aku membiarkan diriku santai . Sesuatu yang jarang bisa kulakukan sebagai
elang dan sebagai Animorphs .
Aku menyerahkan diriku untuk saat-saat ini . Biarkan irama musik membuaiku ke
alam mimpi yang nyata. Kami berdansa , berputar perlahan-lahan . Saat kami berputar , aku melayangkan
pandanganku ke arah scoreboard di sudut yang gelap. Banner berisi daftar tim
sekolah yang menang . Bangku-bangku , di mana sebuah balon baru saja terlepas
dan melayang ke arah langit-langit .
Dan kemudian aku melihat . . . jam dinding.
9|Page BAB 2 Waktu ! Aku tersentak menjauh untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih baik .
Mata manusia tidak berguna untuk penglihatan jarak jauh .
Mungkinkah jam di dinding itu benar "
" Oh, Tuhan . Rachel . Delapan menit , " bisikku panik . " Aku harus keluar dari
sini. " " Jangan , tunggu dulu . Jangan pergi . "
" Jangan pergi " Rachel , Apa kau sudah gila " Aku harus menemukan tempat
untuk demorf . Sekarang! "
Aku mencoba untuk tetap tenang , tapi akhirnya setengah berjalan , setengah
berlari menuju pintu , melewati guru bahasa Inggris ku yang dulu , ketika aku
masih di sekolah . Mr Feyroyan . Dia sepintas lalu melihat ke arahku dan
mendadak seperti mengenalku , tapi aku segera berlalu sebelum ia memiliki
kesempatan lebih jauh untuk mengingat siapa aku .
Aku berlari menyusuri lorong dengan lemari loker di sepanjang sisinya . Melewati
kelas sains ku yang dulu.
Rachel berlari tepat di belakang ku . Apakah dia sudah melihat jam lebih dulu
sebelum aku " Apakah dia tahu waktunya sudah tinggal sedikit lagi dan memilih
untuk tidak memberitahu ku , berharap aku akan lupa " Berharap aku akan "
sengaja " terjebak dalam morf manusia " Tidak... Tentu saja tidak . Dia tidak
menginginkan hal itu . Namun ... Setelah kupikir lagi, aku tidak benar-benar yakin
sih . " Tunggu sebentar . Hei , " serunya , marah .
10 | P a g e Aku memperlambat lariku dan akhirnya berhenti di depan layar papan buletin,
yang menggambarkan beberapa jenis burung pemangsa. Ditempelkan pada
gabus adalah gambar elang botak , dengan sayap membentang lebar ,
membumbung tinggi ke langit biru . Dan Northern Harrier pada tiang pagar ,
membentuk sebuah siluet terhadap awan .
" Tobias , aku ingin menjelaskan ... " dia berhenti bicara saat matanya mengikuti
pandanganku ke gambar elang ekor merah dan keterangan di bawahnya . "
Panjang Umur di alam liar , " bunyinya.
" Hampir tidak pernah mencapai umur yang lama bagi burung elang ekor merah
yang diletakkan di kandang dalam hal pertahanannya terhadap penyakit dan
predator . Perkiraan lama hidup: delapan belas tahun " .
Rachel menatap dinding . Aku menatap lantai . Dalam sekejap, tampilan dari
papan buletin itu telah memporakporandakan persahabatan kami. Rachel adalah
seorang gadis yang bisa , pada satu kesempatan , menjadi burung pemangsa .
Sedangkan aku adalah elang ekor merah yang bisa , pada satu kesempatan ,
menjadi manusia. Beberapa tahapan lagi untuk menjadi Montague dan Capulets seperti Romeo dan
Juliet . Sementara sisi elang yang tersisa bisa berarti makanan yaitu tikus yang
masih hidup . Rachel menatap wajahku saat ini . Tajam , lalu kata-katanya berhamburan keluar
. " Lihat, pertempuran ini penting bagi kita semua , Tobias . Begitu pentingnya
buatmu sampai kau mengorbankan wujud manusiamu untuk terus bertempur .
Apa yang aku katakan " Kau mempertaruhkan hidupmu setiap hari . Aku ngerti
kok . Aku juga melakukannya . Kita sama , Kau dan aku . Pejuang. "
Rachel berhenti sejenak. Dia kelihatan menimbang-nimbang kata-katanya
selanjutnya . Tampaknya dia malu dengan apa yang akan dia katakan . Namun
dia berjuang untuk mengatasi rasa malunya . " Tapi kau seharusnya juga tahu ada
hal-hal lain diluar pertempuran . Aku bukan hanya seorang pejuang , " katanya ,
mata birunya tampak berkilat begitu dekat denganku. " Aku ini cewek . Aku tidak
akan membiarkan diriku terseret sampai ke pinggir tebing , yang jauh dari semua
11 | P a g e yang normal , masuk ke dalam kehidupan gila yang sudah kita jalani selama ini .
Aku tidak suka dengan apa yang sudah dilakukannya terhadap hidupku , Tobias ,
dan aku butuh jadi cewek normal lagi . Aku butuh sedikit normal , oke" Tidak
banyak juga sih , tetapi beberapa kegiatan normal. "
Dia memunggungiku , membalikkan badannya dariku . Aku belum pernah
melihat Rachel begitu emosional .
Kecuali , tentu saja , dia hanya pura-pura marah . Kecuali dia memang bermaksud
mengulur-ulur waktuku sampai beberapa menit , untuk membuatku menjadi
manusia lagi, untuk " Semua hal-hal yang seharusnya ada dalam hidup kita, seperti waktu kita
bersama-sama di sekolah , Tobias , kau tahu , acara dansa seperti ini , nonton
bareng di bioskop , berjalan-jalan di pantai . Hal-hal seperti itu bisa kita lewati
bersama . Aku ingin hal-hal seperti itu . Kita layak mendapatkannya . Dan jika kau
manusia . . . " Aku memotong perkataannya , mengulangi kata-katanya yang terakhir dengan
suara keras . " Yeah . Jika aku manusia. Jika saja . "
Jadi akhirnya dia mengatakan apa yang aku tahu ada dalam hatinya selama ini .
Masuk akal . Dia benar . Dia memang perlu normal . Rachel sudah cukup jauh
terlibat dalam pertempuran ini .
Tapi hal itu sungguh menyakitkan . Bahkan lebih menyakitkan, soalnya aku tidak
punya jawaban . " Aku harus pergi , " kataku datar . Aku berbalik dan berjalan cepat-cepat menuju
salah satu persimpangan , di mana lorong panjang dari gym bertemu dengan
koridor yang bahkan lebih luas dari depan sampai ke belakang sekolah .
Sebenarnya area itu cukup tenang, tapi banyak orang . Anak-anak bersandar di
loker . Berbicara . Nongkrong.
Pelan-pelan aku mempercepat jalanku, hingga tahu-tahu aku sudah berlari. Aku


Animorphs - 33 Ilusi The Illusion di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak ingin menarik perhatian semua orang terhadap diriku , tapi aku harus terus
12 | P a g e berjalan! Aku berbelok di tikungan . Hampir bebas . Pintu belakang berada di
ujung lorong ini . " Apa yang ... ! " Aku berhenti tiba-tiba . Pintu belakang ternyata diblokir oleh
sebuah pintu gerbang dari baja yang kokoh .
" Tenanglah Tobias , " gumamku dalam hati . Aku memaksakan diriku untuk
tetap tenang sambil melenggang kembali jauh dari pintu gerbang seolah-olah
aku hanya berkeliaran disitu , dan berusaha mencari jalan yang lain . Pintu depan
adalah satu-satunya pilihan .
Dua atau tiga langkah keluar ke lorong , aku merasakan ada orang lain yang ada
di sana. Aku membeku . Di depan loker yang dicat orange , tidak sampai lima belas meter jauhnya, berdiri
Wakil Kepala Sekolah Mr. Chapman . Pengendali. Bencana .
Dia tidak melihatku karena ia tidak sendirian . Perhatiannya saat itu terfokus
pada seorang anak yang rupanya dia sudutkan ke dinding .
Anak " Erek King . Erek the Chee .
Rachel ! Aku melihat ke arahnya . Dia masih di lorong . Aku tidak tahu berapa
banyak peringatan yang terlukis di wajahku . Aku sudah mengeluarkan ekspresi
wajah yang bermacam-macam . Tapi dia jelas membaca isyarat di mataku . Dia
berjingkat-jingkat ke sudut dan mengintip .
" Oh , aku tahu kau , Erek , " kata Chapman dengan nada suara disiplin seorang
Wakil Kepala Sekolah . " Aku mengenali wajahmu, oke" Aku pernah melihatmu di
pertemuan The Sharing . Aku hanya mau bilang aku melihatmu membuang
puntung rokok sembarangan . "
" Tidak mungkin , Mr Chapman , " kata Erek , suaranya terdengar persis seperti
anak seusia dia . " Kita tidak membutuhkan orang-orang muda seusiamu merokok , apalagi
sekarang dengan mencari-cari perhatian . Semuanya akan menyedot perhatian
media . " 13 | P a g e Kalau kupikir lagi, kejadian ini sungguh lucu . Membayangkan Erek , sebuah
android di bawah eksterior hologram , akan merokok . Dan sekaligus Chapman ,
seorang Pengendali yang berpangkat tinggi , akan peduli . Keduanya sama-sama
memainkan peranan masing-masing. Keduanya sama-sama berpura-pura .
Tapi apa yang dimaksud Chapman dengan , " apalagi sekarang " "
Itu bukan urusanku . Erek bisa mengurus dirinya sendiri . Bukan dia yang jadi
fokusku saat ini . Aku memiliki masalahku sendiri . Aku memang telah
meninggalkan sekolah untuk beberapa lama , tapi itu tidak menutup
kemungkinan bahwa Chapman akan mengenaliku , lalu mulai mengajukan
pertanyaan, dan bisa jadi dia akan curiga . Aku tidak bisa membiarkan dia
melihatku . Tapi aku harus melewati dia untuk keluar .
Perlahan , sangat perlahan , aku kembali menelusuri kembali langkah-langkahku
sampai aku berdiri di samping Rachel , punggung kami menempel pada loker .
" Dengar , Rachel , aku butuh bantuanmu , " bisikku .
Dan saat itulah aku mendengar seseorang memanggil namaku .
" Tobias ! " Mr Feyroyan melambaikan tangannya , tampak ramah saat ia berjalan ke arah
kami dari gym. Rambut hitamnya yang ikal bergoyang-goyang seiring dengan semangatnya .
Mulutnya tersenyum . Dia mengingatku .
Jam terus berdetak dan aku bahkan tidak yakin apakah Rachel masih berada di
sisiku . Semenit lagi aku akan terjebak dalam morf . Terjebak sebagai orang yang bukan
lagi aku . 14 | P a g e BAB 3 Rachel meraih lenganku " Berlarilah menuju gerbang , " perintahnya . "Tidak ada
cara lain . Aku akan menghalangi Feyroyan . Kita bertemu di luar . " Untuk sesaat
mata kami bertemu . Dia kelihatan sedikit tersenyum ,
Aku berlari di sekitar sudut ruangan . Aku memanjat pintu gerbang. Tidak
semudah yang kubayangkan karena aku selalu terpeleset lagi dan lagi saat aku
berjuang untuk mendapatkan pijakan yang benar ,
" Hei ! Hei , turun dari sana ! Sinting, apa yang kau lakukan " "
Chapman berteriak . Aku sudah cukup lama tidak menggunakan tubuh
manusiaku , aku kikuk Tetapi aku sedang berusaha memanjat .
Dan sekarang aku ada di ruangan kecil antara bagian atas pintu gerbang dan
langit-langit. Hampir-hampir tidak ada jalan keluar sama sekali, tapi dengan
sedikit usaha, ruangan itu terasa cukup lapang . Aku mencengkeram satu batang
logam . " Tidak , kau salah . " Suara Feyroyan memantul dari langit-langit . " Tadi itu
Tobias , aku yakin itu memang dia . "
Aku berhasil mencapai celah diatasku tepat pada saat Chapman dan Feyroyan
berada dibawahku . Chapman meraih pintu gerbang dan gerbang itu bergoyang .
"Nak, dengarkan aku . Turun dari sana ! "
Aku mengangkat tubuhku dan melewati celah . Dadaku tergores . Aku
menghembuskan udara keluar dari paru-paruku sebelum aku bergerak melalui
lubang. Bajuku sempat terangkut pada gerbang besi yang menahanku . Aku
15 | P a g e meronta-ronta . Aku merasakan adrenalinku memukuliku laksana pukulan tinju .
Bajuku robek . Aku bebas .
Aku bergegas ke sisi berlawanan dan melompat ke lantai , aku merasa aku harus
berlari bahkan sebelum aku mendarat .
Aku berlari menyusuri lorong kosong yang remang-remang, langkah kakiku
bergema di sepanjang lorong . Aku tidak lari dari Chapman . Aku tidak lari dari
Feyroyan , atau dari acara dansa , atau dari Rachel , atau dari layar papan burung
pemangsa . Aku lari untuk kembali ke hidupku yang sebenarnya .
Aku membuka pintu terakhir , melesat secepat mungkin keluar , dan berlari
menyeberangi lapangan . Aku merasa langkah kakiku menghentak tanah . Dadaku terasa sesak. Dinginnya
udara malam menyelimutiku - udara malam yang bagiku terasa seperti di rumah .
" Demorf ! " Aku menjerit dalam kepalaku . " De -morf sekarang! " Aku fokus ,
berkonsentrasi penuh dengan segenap hati . Aku menutup mata manusiaku .
Tidak terjadi apa-apa . Masih sama. Hanya tubuh manusiaku , paru-paruku yang rasanya terbakar , rasa sakit
berdenyut-denyut dari dadaku yang tergores.
TIDAAAAKKK ! Wumpp . " Ahhh ! "
Gedebuk . " Aduh . "
Aku jatuh dan terbanting ke tanah .
Dalam kegelapan tidak banyak yang bisa kau lihat . Sebuah lengan manusia
terhadap debu . Jari manusia . Dan kemudian !
16 | P a g e Yang bisa kulihat adalah bulu-bulu mulai menyebar di kulit tanganku. Akhirnya !
Kakiku menyusut , tertarik dan tersedot ke dalam tubuhku . Aku mulai
merasakan jari-jariku mengecil , perlahan-lahan menggabung , kemudian
tumbuh lagi menjadi delapan cakar yang mematikan .
Aku memandang ke arah langit malam , sangat lega . Sangat senang .
Dan ketika , tiba-tiba saja , kecemerlangan dan ketepatan penglihatan elang
menggantikan penglihatanan manusia yang lemah, jumlah bintang-bintang
seolah bertambah banyak . Penglihatan elang tidak banyak berguna di malam
hari , itu benar . Kecuali untuk melihat bintang. Semua cahaya bintang yang
biasanya kau lihat redup dengan mata manusiamu, tampak begitu terang dalam
fokus mata elang . " Tobias " "
Aku bergegas terbang , mengepakkan sayapku dengan canggung berusaha
untuk menyeimbangkan tubuhku .
Suara Mr Feyroyan terdengar semakin samar. Dia berdiri sendirian di tengah
lapangan , mencariku dalam kegelapan . Dia adalah salah satu dari beberapa
temanku ketika aku masih di sekolah . Dia itu guru , tetapi ia masih muda , dan
seorang pemimpi . Aku selalu berpikir dia seperti aku, tapi beberapa tahun lebih
tua deh. Dia menyerah , dan berbalik kembali ke sekolah .
Aku berusaha melepaskan kemeja Rachel yang telah dipilihnya untuk aku pakai
di acara dansa tadi . Beberapa bagian kemeja itu masih menyelubungi tubuh
elangku. Aku mengoyaknya dengan paruhku , menusuknya dengan cakarku .
Akhirnya , aku terbebas dari kemeja itu .
Sangat sulit untuk mendapatkan ketinggian tertentu di udara yang dingin . Aku
mengepakkan sayapku sekuat tenaga dan mengitari sekolah . Tidak ada tandatanda Rachel . Tapi aku melihat Jake di bagian depan sekolah . Dia sendirian , lagi
17 | P a g e berpikir , kurasa. Atau mungkin hanya menikmati saat-saat yang sunyi dan
tenang . Aku menukik rendah untuk mendarat di cabang pohon beberapa meter di
atasnya . Dia mendongak . Jake itu seumurku . Tapi ada kalanya matanya seperti mata
seorang pria tua yang lelah . " Dari mana saja kau " Rachel bilang kau hampir
terjebak . Tapi kurasa akhirnya kau menemukan cara untuk lolos . "
Aku merasa sedih mengingat ada kemungkinan kalau Rachel mungkin
telah berusaha menahanku agar melewati batas waktu morf. < Aku berhasil lolos
. Lalu dimana sih Rachel " >
Jake mengangkat bahu . " Tidak tahu . Tapi itu sedikit masalah kita . Sebelum
Chapman menahannya , Erek memberiku kabar buruk . Aku ingin kau
menemukan Ax . Katakan padanya untuk menemui kita di gudang . "
" Ya ! " Dia berhenti singkat . "Tidak. Maksudku , tidak . Kita tidak bisa malam ini.
Soalnya, ummm... kami punya orang tua yang menunggu kami . Lebih baik
besok pagi saja . Hari Sabtu. "
< Tidak masalah . Tapi apa sih yang terjadi" >
" Ini tentang Anti - Morphing Ray , " katanya . " Chee telah kehilangan jejak .
Maksudku saat ini mereka tidak tahu apa-apa . "
< Yeah " Kedengarannya buruk . > Aku mengalami kesulitan mencerna perkataan
Jake . Soalnya pikiranku masih kembali kepada Rachel dan saat-saat
menegangkan dimana aku hampir terjebak sekali lagi dalam morf.
" Erek mengatakan Yeerk siap untuk mengujinya . " Dia berhenti sejenak. " Pada
subjek yang hidup . "
18 | P a g e Ia membiarkan kata-kata terakhirnya menggantung selama satu menit . Kami
berdua tahu apa maksudnya . AMR . Senjata pamungkas . Sebuah sinar yang bisa
memaksa kita untuk demorf. Kembali ke bentuk asli kita. Kami telah mencoba
sekali untuk menghancurkannya .
Kami kalah . Morf adalah satu-satunya senjata kami . Semua yang kami miliki. Soalnya Yeerk
harus dihentikan . Tidak ada tawar-menawar dalam hal ini.
" Tapi bagaimana kau bisa merusak rencana Yeerk kalau kau tidak tahu di mana
kita bisa - " kataku .
Tiga gadis berceloteh keluar dari pintu dan berlari menuruni tangga melewati
Jake . " Hi , Jake , " salah satu dari mereka berkata .
" Yeah, hi , um .. , hi , " Dia melambai . Si Gadis tampak tersinggung '' Brittany ' "
Jake menambahkan , terlambat .
< Oke . sekarang sudah aman , > kataku .
Jake menyentuh dahinya dengan jari-jarinya . " Man , aku bahkan tidak tahu
teman-teman di kelasku lagi . "
kataku.
" Yeah . Dengar , Temukan Ax . Kau dan dia. Besok , lebih awal . Kita harus
secepatnya menyelesaikan masalah ini . "
< Aku akan datang pada rapat besok . Jake, aku akan pastikan Ax juga ikut . Tapi
kau harus tidur , man . oke" >
19 | P a g e " Oh . Jangan khawatir tentang aku, aku sudah biasa tidur sebentar-sebentar .
Kau tahu, seperti yang Napoleon lakukan. Dua puluh menit di sini , dua puluh
menit di sana. Segera tahu-tahu kau telah tidur delapan jam dan itu bahkan tidak
akan memperlambat kerjamu . " Dia berdiri dan bersandar pada pagar .
" Aku senang kau berhasil lolos, Tobias. Kau mata kita . Telinga kita . Kekuatan
udara Animorphs. Jika kita sampai kehilangan kau, kita bukan apa-apa, seperti
Joan of Arc tanpa pedangnya . Patton tanpa nya pistol mutiaranya ,. "
< Saddam tanpa Tony - delapan penjuru , pasukan khusus Garda Republik , dan
sekaleng Anthrax " Stop memujiku , man . Kau membuatku malu . > Kami berdua
tertawa . Rasanya sungguh melegakan saat mendengar Jake mengatakan bahwa
aku sangat diperlukan , namun : dengan Jake kau tidak pernah tahu apa yang
tulus . Dan apa yang bijaksana.
Kalau aku ingat-ingat lagi, Jake ini orangnya terbuka banget . Apa yang kau lihat
dari Jake adalah memang dia apa adanya. Tidak ada yang ditutup-tutupi . Tapi ia
sudah menjadi pemimpin Animorphs cukup lama . Jadi menurutku sebaiknya dia
belajar untuk mengatakan apa yang perlu dikatakan .
Jake membutuhkan aku sebagai salah satu Animorphs . Dia menyukaiku ,
menghormati aku , ikut merasa senang saat aku merasa senang . Dan , saat
terdesak , ia dapat memanfatkan aku tanpa memperhatikan apa pun kecuali
menang dalam pertempuran .

" Sedikit , yeah . Jangan bilang siapa-siapa loh . Aku ingin apa yang sudah
kupelajari tampak wajar . Alami . " Jake tersenyum ke arahku dan memberikan
salut . " Sampai nanti, Red Baron . "

Aku melesat terbang dan mengepakkan sayapku mencari Ax menembus udara
malam yang ramah dan menyenangkan .
20 | P a g e BAB 4 Orang tua Cassie pergi sepanjang hari itu . Ibunya bekerja di The Gardens.
Ayahnya berada di sebuah konferensi dokter hewan .
Aku bertengger pada kasau biasanya , berjaga-jaga. Kami menunggu Jake dan
tentunya Erek . Rachel duduk-duduk di tumpukan jerami , berjuang untuk tetap terjaga setelah
semalam ia terjaga sampai larut . Aku melihat bola matanya yang biru muncul ,
menghilang , muncul kembali setengah terpejam . Tampak ia berjuang melawan
rasa kantuknya dan agar tidak tertidur.
Ax , dalam bentuk Andalite , berdiri di dekatnya , campuran aneh rusa biru ,
tangkai yang bermata , dan kalajengking . Sungguh aneh dan lucu bagaimana
kami semua terbiasa melihat makhluk yang begitu berbeda dengan manusia,
berkeliaran bersama kami .
Cassie sibuk dengan seekor elang botak , merawatnya meskipun dia mengatakan
ini adalah hari terakhirnya. Burung itu sudah berjuang melawan penyakitnya ,
dan dia kalah . Sulit untuk melihatnya . Bulu kusut . Sebuah bagian hilang dari
dadanya . Sebuah makhluk pada akhir hidupnya . Aku bergidik
membayangkannya . " Coba aku luruskan , " kata Marco . " Erek disudutkan oleh Chapman , bukan
karena dia seorang android berjalan-jalan di perisai hologram . bukan juga karena
dia seorang informan untuk ' bandit Andaiite . ' Tapi karena dia berbau rokok " "
" Itu karena Chapman tahu dia anggota dari The Sharing , " kata Rachel . "
Anggota tidak seharusnya merepotkan . Kau tahu . Terutama karena mereka
memiliki rahasia yang besar , pusat komunitas yang baru . Akan ada media pers,
disana . Semua harus menontonnya. "
21 | P a g e The Sharing adalah sebuah organisasi Yeerk . Kalau kau tidak pernah tahu,
organisasi ini kelihatan oke, kau tahu, seperti acara kumpul-kumpul dan
kekeluargaan. Tetapi dibalik semuanya itu, Yeerk menggunakan organisasi ini
sebagai sarana untuk merekrut Pengendali.
Ax bertanya-tanya . < Mengapa hal seperti ini
merupakan pelanggaran serius " >
jawabku . < Itu pun kalau seekor rajawali
emas tidak membunuhmu terlebih dahulu . >
Rachel melirikku dengan pandangan sebal . " Tidak lucu . "
" Dan lagi mereka jadi kecanduan , " kata Cassie .
"Seperti Marco dan game komputer , " tambah Rachel .


Animorphs - 33 Ilusi The Illusion di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" Atau Rachel dan sebuah rak dengan produk Calvin Klein . " Marco melirik Rachel
sekilas . Dia mengabaikannya .
< Ah . Ya. Seperti yang sering kita katakan : " Sebuah ujian akan satu keinginan
akan menuntumu kepada kebijaksanaan ; tetapi hilangnya kemauan hanya akan
mendapatkan kekalahan . " >
" Hei , kayaknya aku pernah baca itu deh di secarik kertas yang ada di kue
keberuntungan . "1 "Di mana Jake dan Erek " " tanya Rachel .
kataku . Salah
satu tugasku diantaranya adalah untuk menangani keamanan saat ada
pertemuan . Dari tempatku di langit-langit aku bisa melihat keluar melalui
tingkap yang terbuka dan melihat seluruh jalan serta rumah Cassie . Dan dengan
telinga ekor-merah ku, aku bisa mendengar apa saja yang datang mendekat.
1 Jika kau membeli kue keberuntungan/lucky cake biasanya didalamnya berisi secarik kertas yang berisi petuahpetuah ataupun kata-kata bijak
22 | P a g e " Hei, semuanya ! " Jake berkata keras . " Maaf kami terlambat , tapi Erek
memiliki berita terhangat nih . Coba dengarkan! "
" Seperti yang sudah aku katakan kepada Jake , " kata Erek , " kita tahu Yeerk
siap untuk menguji AMR . Tapi mereka tidak memiliki subjek tes ", lanjut Erek .
aku bertanya . < Kau
tahu , membiarkan dia morf menjadi makhluk alien paling mengerikan yang
pernah ada , kemudian mencoba menembakkan sinar AMR pada dia" >
" Yah, sebenarnya sih bisa saja kalau Visser Three bersedia sukarela jadi kelinci
percobaan. Masalahnya Visser tidak bersedia . Soalnya mungkin saja percobaan
itu gagal dan bisa berakibat fatal . Dan ada juga kemungkinan bahwa efek balik
dari senjata itu bahkan bisa meledakkannya."
Rachel tampak berseri-seri . " Yah , setidaknya ada harapan untuk menangani
masalah ini. " " Man , " kata Cassie . Dia mengembalikan elang botak ke kandang, menutupnya
dan bergabung dengan kami semua.
" Jadi menurutmu mereka ingin menguji AMR pada salah satu dari kita " "
Erek mengangguk . " Saat kalian nanti muncul , aku yakin Yeerk akan melakukan
segala cara mereka untuk menangkap kalian . Atau, kalaupun mereka gagal,
setidaknya mereka akan mencoba menembakkan AMR pada kalian . "
" Nah, kalau begitu , " kata Marco , " kita tidak akan tertangkap . Kita tidak akan
membiarkan mereka melihat kita. Atau mendengar. Atau membaui ... "
" Atau justru membiarkan mereka menangkap salah satu dari kita " " Jake
memotongnya . Semuanya berpaling menatapnya . " Coba dengar, aku mulai berpikir . "
" Hal yang mungkin terjadi cepat atau lambat , " kata Marco setengah berteriak.
23 | P a g e " Pokoknya , aku berpikir , mungkin itulah yang harus kita lakukan : Biarkan Yeerk
menangkap salah satu dari kita seolah-olah kita bersedia dijadikan subjek tes
untuk AMR . Aku, contohnya . Aku biarkan mereka menangkapku . Sementara
kalian nanti mengikuti diam-diam . Mereka akan membawa kita langsung ke
AMR . Persis di mana kita ingin pergi . dan kita bisa bersama-sama bisa
menghancurkan senjata itu . "
Marco berbicara dengan nada seolah ia tidak mempercayai pendengarannya
sendiri. "Aku hanya akan menanyakan hal ini sekali . APA KAU SUDAH GILA " " Jake,
sobat, coba kau pikir masak-masak . Bukan berarti aku bahkan harus
mempertimbangkan rencana konyol seperti ini, tetapi apa yang terjadi jika kita
tidak sampai di sana tepat pada waktunya " Jika mereka menyeretmu dan kami
tidak dapat menemukan jejakmu soalnya waktu itu kami mungkin sedang
disibukkan oleh , oh , aku tidak tahu , beberapa lusin Hork - Bajir dan pasukan
kecil Taxxon " Jika Yeerk sampai menggunakan AMR padamu . Dan katakanlah
senjata itu tidak membunuhmu - dan kurasa itulah yang terjadi - kau tahu apa
yang akan mereka dapatkan ketika mereka memaksamu untuk demorf "
Seorang manusia. Selamat tinggal Jake . Habislah sudah . TAMAT. "
Rachel menggeleng tidak setuju . " Ya , memang berbahaya . Tetapi kita akan
melakukannya . Hanya saja bukan Jake yang pergi untuk menyerahkan diri . Kau
terlalu penting , Jake . Kita masih memerlukan dia untuk merencanakan serangan
terhadap AMR . Jadi aku saja yang pergi . "
Jake mengangkat lengan untuk membantah , tetapi Ax langsung memotongnya
< Pangeran Jake , Rachel " Jika boleh aku katakan , kurasa satu-satunya jawaban
logis adalah akulah yang harus pergi . Aku Andalite . Saat AMR terbukti berhasil
dan Yeerk mampu membuatku demorf , mereka akan mendapatkan apa yang
mereka harapkan : Andalite >
" Masuk akal , " kata Marco . " Maksudku , kita akan melakukannya . "
24 | P a g e Aku terus-menerus mengamati Jake . Dia mengangguk-angguk . Sepertinya dia
setuju dengan apa yang dikatakan oleh semuanya . Tapi ia tetap diam saja.
Begitu juga Erek . Kurasa Jake punya ide lain dalam pikirannya . Dia hanya menunggu yang lainnya
untuk menyarankan itu . " Kau bisa mati , Ax , " Cassie mengingatkan Ax. " Apakah kau yakin ingin
melakukan ini " "
Ax membenamkan kukunya ke tanah dengan kuat , menegakkan bahu , dan
melihat kami semua dengan keempat matanya .

" Kita tidak tahu di mana mereka menjaga AMR , " kata Jake , dengan enggan .
Sekarang Marcolah yang sedang melihat Jake . Dia melihat keengganan yang
sama persis saat tadi aku mengamati wajah Jake . Perasaan yang sama .
Kami kehilangan sesuatu . Aku tahu itu. Aku hanya tidak yakin apa itu . Dan
kemudian mendadak aku tahu .
< Guys . Tunggu sebentar , > aku menyela .
" Ada apa Tobias " " Tanya Jake .
Aku menukik turun dari kasau ke lantai . Beberapa jerami berputar-putar di
pusaran kecil di tempat aku mendarat . Sebuah sinar cahaya dari celah di gudang
dinding menyinari bulu-buluku dengan sinar kuningnya . Sinarnya kelihatan
terlalu banyak . Seperti kau berada di atas panggung sebuah pertunjukan dan
seseorang menyinarimu dengan sinar yang terang . Aku setengah berharap
malaikat muncul dari loteng di atas tumpukan jerami dan menyanyikan sebuah
lagu . kataku mantap .
25 | P a g e BAB 5 Aku melihat kilatan di mata Jake . Dan di dalam hologram yang memproyeksikan
mata Erek . Marco baru tersadar sekitar satu detik kemudian.
kataku . <
Jika AMR nya bekerja maka mereka mendapatkan Andalite, kan " Dan mereka
mendapatkan bukti bahwa AMR bekerja dengan baik . >
Cassie mengangguk , enggan . Rachel terus-menerus menunduk . Dia menggigit
bibir . Marah , sedih : dua emosi saling berkecamuk dalam diri Rachel .
aku mengulangi . < Yeerk kan tidak tahu kalau elang ekor
merah adalah bentuk sejatiku . Mereka akan berpikir elang ekor merah adalah
salah satu bentuk morf . Mereka menangkapku dalam morf , sehingga mereka
berpikir , elang ini adalah morf . Jadi kalau mereka menembakkan AMR padaku ,
tidak akan terjadi apa-apa . Maksudku , mereka tidak akan mendapatkan
Andalite atau manusia . Mereka akan memutuskan AMR nya tidak bekerja
dengan baik. > Sesaat suasana menjadi hening...
Lalu , perlahan-lahan , semua mata berpaling ke arahku .
Cassie yang pertama , dengan tatapan lembut dia memandangku. Aku bisa
mengatakan dia bangga padaku . Dan juga khawatir .
Mata Rachel berbeda . Gelap, hampir tidak terlihat .
Marco memberikan pandangan sinis ke arahku . " Yeah, Kau benar , Tobias . Kau
tidak berharap kau salah, kan" "
26 | P a g e Jake memberikan tampang yang sudah sering aku lihat . Pandangan jijik . Jijik
terhadap dirinya sendiri . Dia tidak ingin menyuruhku , membuatku pergi pada
apa yang mungkin menjadi misi bunuh diri . Dia menunggu sampai aku yang
menawarkan diriku sendiri .
kata Ax . < Tapi misi ini bisa bertahan lebih lama
dari dua jam . Jadi biar lebih meyakinkan - untuk membuat Yeerk berpikir kau
adalah seorang Andalite dalam morf " kau harus " demorf " menjadi Andalite di
beberapa titik , Tobias . Jadi kurasa kau perlu menyadap DNAku . >
Menyadap Ax " Tak satu pun dari kami yang pernah berubah Andalite
sebelumnya. Bagaimana rasanya " Aku merasa tiba-tiba rasa keingintahuanku
untuk menjadi Andalite bergelora. Bercampur dengan kecemasan . Untuk saat ini
aku memilih untuk diam, tidak menceritakan perasaan ini kepada temantemanku .
hanya perkataan itu yang terlontar dari
mulutku . " Triknya sekarang adalah memilih waktu dan tempat yang tepat , " kata Jake . "
Kita harus bertindak cepat . Tapi kita harus menentukan skenario penangkapan
sebaik mungkin. " " Dan itu harus terlihat wajar , " tambah Cassie . " Maksudku, Yeerk harus percaya
bahwa mereka memang benar-benar berhasil menangkap kita . Mereka tidak
bisa menduga itu adalah skenario yang sudah dirancang . "
" Jadi , kapan" " tanya Marco .
" Menurutku malam ini, " jawab Rachel . Dia masih tampak galau . Antusiasmenya terdengar dipaksakan.
" Malam ini adalah malam pertama The Sharing dari tiga hari ekstravaganza
dengan pusat komunitas baru , "kata Erek.
27 | P a g e Marco memutar matanya. "Ya, kita sudah melihatnya di TV. Yeerk-a-Thon.
Mereka membangun pusat komunitas baru dan sekarang mereka akan
menyiarkannya. Liputan media penuh. Sebuah kesepakatan besar. Mereka jelas
merekrut anggota dari negara-negara lain, jadi lebih mendunia. "
"Kita berencana untuk berada di sana pada salah satu malam saja," kata Jake.
"Untuk mengidentifikasi anggota baru dan mempelajari lebih lanjut tentang
sejauh mana pengaruh dari The Sharing ini. "
"Aku tidak bisa pergi malam ini, rencananya terlalu mendadak," kata Cassie.
"Orang tuaku akan kembali nanti malam. Kan tidak mungkin kalau aku tiba-tiba
menghilang. " "Kita tidak bisa melewatkan kesempatan ini. Kurasa kita harus mengambil risiko
itu," Jake memutuskan. "Acara puncaknya nanti adalah upacara penghargaan.
Kakakku sebenarnya dijadwalkan untuk mendapatkan penghargaan. Aku
menyelinap keluar sebelumnya ketika Tom memintaku untuk pergi. Ada
beberapa perjamuan besar di tempat terbuka, dengan tenda dan musik dan
permainan. Aku akan katakan padanya kalau aku berubah pikiran. "
"Yeah, Jake harus pergi sebagai dirinya sendiri," kata Marco, yang tiba-tiba
bersikap seperti seorang kepala security. "Pada kegiatan terbuka seperti itu, kau
tahu Yeerk akan memaksimalkan keamanan untuk menangkap apa pun yang
menurut mereka bisa menjadi morf Andalite. Semut di meja prasmanan, lalat
pada hamburger, gerombolan burung di pohon-pohon. Jake mungkin paling
aman sebagai manusia, meskipun tidak banyak membantu. Jika Erek benar, dan
mereka sedang mencari untuk menangkap kita, itu berarti mereka akan sangat
waspada. " "Ada hal lain yang perlu kau ketahui," tambah Erek. "Tidak mungkin Yeerk
membangun pusat komunitas ini diluar komunitasnya sendiri. "
"Wow mengejutkan !" kata Marco, lalu tertawa.
28 | P a g e "Kami hanya memiliki beberapa petunjuk. Beberapa informasi yang samarsamar. Tapi kami pikir ada beberapa konstruksi bawah tanah di sana, mungkin
koneksi bawah tanah menuju ke kolam Yeerk. "
Semua mata tertuju pada Erek.
"Oh, kedengarannya asyik deh," jawab Marco sinis. "Sempurna. Kita bisa mampir
kolam Yeerk dan melakukan sedikit pengrusakan dalam perjalanan untuk
menyelamatkan Tobias dan menghancurkankan AMR. Tentu saja. Tak masalah. "
"Dengar, sekarang semuanya pulang. Buat kontak dengan orang tua kalian dan
kita ketemu lagi disini menjelang malam jika kalian bisa. "Ada nada tegas dalam
suara Jake. "Kita memiliki misi yang harus dilakukan. Dan, um, Tobias?"
"Istirahatlah. Perjalanan ini bukan piknik ya."
29 | P a g e BAB 6 Ax dan aku sibuk dengan persiapan kami sendiri sore itu.
Ax mendaki bukit di dekat lingkungannya dan aku terbang menunggangi angin
thermal. Saat itu senja. Matahari terlihat sangat besar di ufuk barat, hampir
terbenam. Semburat sinar oranye dan ungu menghangatkan hutan. Aku
mendarat di cabang rendah pada salah satu pohon di sebuah area luas di puncak
bukit. kata Ax saat dia sudah sampai,
Aku menjawab dengan hati-hati.
Ax ragu-ragu dengan cara seperti biasanya.
benar, tapi kau akan membawa DNA Andalite. Aku senang kau akan memiliki
DNA Andalite dalam dirimu mulai sekarang. Ini adalah campuran genetik yang
sangat unik> <0h, kita semua tahu apa pendapatmu tentang spesiesmu, Ax,> aku bercanda.
dapat dibanggakan. Aku benar-benar mengagumi budayaku. Ada hal-hal yang
aku ingin ajarkan padamu, untuk berbagi denganmu jika kau tertarik. >
Jika aku tertarik! Aku sangat ingin bersikap tetap tenang. Untuk membuatnya
tampak seperti aku bisa mengambil atau meninggalkannya. Tapi ini adalah
sesuatu yang, akhirnya aku berhak mendapatkannya. Aku adalah bagian
Andalite, sekalipun tidak secara genetik. Tuhan tahu bagaimana hal ini bisa
terjadi. Atau setidaknya Ellimist tahu. Begitu juga aku. Dan itu membuatku
bersemangat. 30 | P a g e akhirnya aku berkata.
Dia mengangkatku dari cabang dengan lembut dan meletakkan aku di bahunya.
Aku meremas secermat yang aku bisa dengan cakarku. Aku merasa otot-ototnya
mengendur saat aku menyadap DNAnya.
Aku melayang ke tanah dan mulai fokus. Morfing selalu memberikan
pengalaman unik. Kau tidak akan pernah tahu bagian tubuh mana yang akan
muncul pertama. Caramu bertransformasi selalu penuh kejutan.
Hal pertama yang aku rasakan adalah mataku yang berbentuk tangkai, tumbuh
keluar dari kepalaku yang masih berbentuk kepala elang seperti dua cacing yang
aktif. Aku mendengar bentuk bola mata di ujungnya.
Paamp! Poomp! Mata yang bisa melihat di mana saja, di mana-mana. Tiga ratus enam puluh
derajat visi membanjiriku. Seperti tersengat listrik. Karena aku bisa melihat
hampir semua yang melihatku, aku punya kendali atas lingkunganku.
Aku tersentak saat aku perlahan-lahan naik dari tanah. Dengan satu
mata bergeser ke belakang, aku menyaksikan ekor lain yang besar dan berotot
tumbuh dari bulu ekorku. Dan meskipun aku tidak bisa melihat mereka lagi, aku
bisa merasakan empat kaki yang kuat yang mendukungku, menopang tubuh
baruku. Otot! Siapa yang percaya kekuatan yang mudah. Aku melangkah maju. Untuk
melakukan gerakan itu, aku hampir-hampir tidak mengeluarkan tenaga sama
sekali. Ekorku! Tak terduga. Namun perpanjangannya begitu alami sampai-sampai aku
hampir gagal memperhatikan bagaimana aku membawanya, tegak dan mantap
di sekitar bahu. Mata pisau ekorku berkilau ditimpa sinar matahari yang berkilau
menjelang terbenam. Aku dilengkapi untuk dunia. Untuk dunia apapun, sungguh!
Sebuah senjata alami. Jika aku pernah berhubungan dengan Andalite sebelum
nya, kupikir aku akan bebas dari penggangguku saat di SD. . . .
31 | P a g e Dan kemudian aku mengenali pikiran Andalite.
Ya, itu semua hal pernah aku bayangkan. Percaya Diri. Waspada.
Siap untuk pertempuran. Tapi ada unsur lain yang luput dari perhatianku. Sesuatu yang menggelegak di
bawah rasionalis. Bukan seperti pikiran lumba-lumba saat bermain. Sesuatu yang
jauh lebih sederhana. Optimisme. Itu saja. Optimisme Intens.


Animorphs - 33 Ilusi The Illusion di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku menoleh ke arah Ax. Matanya tersenyum, dengan
caranya sendiri. Andalite mu saat ini perlu ditraining. Budaya kita mengajarkan kita untuk
mengendalikan rasa optimisme, untuk memberikan nilai yang sama dengan
realisme. Kami telah menjadi, sayangnya, ras prajurit. Tapi itu semata-mata
karena kebutuhan. Jauh ke dalam, di bawah semua itu, aku percaya kita adalah
spesies yang damai, senang belajar, tidak memerangi. Tetapi untuk belajar - dan
untuk bertarung - kau harus dalam suasana gembira. Kurasa leluhur Andalite
menuliskan hal itu pada shormitor >
Ax menyabetkan pisau ekornya di udara.
Fwapp! tepi Elupera. Aku sempat pergi kesana sekali ketika aku jauh lebih muda.>
belajar bertarung menggunakan ekor, yang intinya adalah mendengarkan
instingmu. Tapi sekarang kita akan coba untuk mengabaikan apa yang sudah aku
32 | P a g e pelajari. Biarkanlah upaya pertahanan dirimu yang bekerja, seperti umumnya
dilakukan oleh manusia. Kau memiliki bakat alami dalam hal ini, Tobias,> kata Ax
sambil mengayunkan ekornya membentuk angka delapan, dan berhenti hanya
beberapa milimeter dari batang pohon. gerakan ekormu berkali-kali sebelum menguasainya.>
Aku mencoba menggerakan otot besar di belakangku, yaitu ekorku. Aku meniru
gerakan angka delapan seperti yang sudah dilakukan Ax.
kata Ax. aku andalkan. Sebuah jurus. Kau mulai dengan serangan yang biasa dan
kemudian, beberapa milimeter sebelum mengenai sasaran, putar arah ekormu
dimana bagian sampingnya yang mengenai target, sehingga hanya bagian
samping dari ekor pisaumu yang melukai target. Yeah memang tidak berarti
banyak untuk Hork-Bajir, tetapi buat manusia, pasti bisa membuat mereka
pingsan. Sekarang kita akan menggunakan batang pohon ini sebagai target.>
Ax mengulangi gerakan tersebut dalam gerakan lambat agar aku bisa
mengamatinya dengan jelas. Tapi aku tidak bisa berkonsentrasi. Aku bisa
melihat ke segala arah sekaligus. Depan, belakang, kiri, kanan. Pada saat yang
sama! Ax memberi isyarat kepadaku.
Aku mendekati batang pohon, berkonsentrasi pada sasaran, dan menopang
badanku dengan kaki belakangku seperti yang ditunjukkan oleh Ax.
Ax berteriak.
Aku membiarkan ekorku menyambar. Ekorku meluncur cepat menuju sasaran.
FWAPP!
bukan seperti yang kita inginkan.>
33 | P a g e Aku menarik dan memutar ekorku yang masih tertancap pada batang pohon
tersebut. Aku tidak bisa membebaskan pisauku.
kata Ax. setidaknya, cukup mengagumkan.>
menusuk sebatang pohon. namun tidak bisa mendapatkan senjatamu kembali.>
Ax meraih lenganku dan berusaha menariknya ke belakang. Setelah beberapa
detik, Ax menarik begitu keras bahwa ketika ekorku akhirnya terlepas,
aku menabraknya, lalu kami berdua ambruk.
Kami jatuh bersamaan. Delapan kaki saling tumpang tindih.
sebelum melatih ekor pisaumu. Ayo kita menyegarkan diri kita dengan minum,
dan melakukan ritual malam.>
Kami berjalan ke sungai terdekat. Ax membenamkan kukunya di atas
rerumputan. Begitu pula denganku. Aku menunggu untuk melihat apa yang
harus aku lakukan selanjutnya. Rasanya begitu menyenangkan, gemericik air
sungai yang dingin. Begitu menyegarkan. Begitu memuaskan.

Tunggu. Apa" Aku minum! Aku menatap kuku ku. Itu tampak normal. tapi rasa
hausku ... rupanya berasal dari kakiku. Ini menakjubkan. Ini juga terasa sedikit
aneh. Secercah warna oranye terakhir menghilang dari langit, diserap oleh kegelapan
malam yang misterius. 34 | P a g e kata Ax. dimulai.> Aku berhenti minum dan mengarahkan semua mataku pada warna oranye
tersebut. Ax
berkata, diingat, dan menemukan kedamaian.>
Dia berhenti.
35 | P a g e BAB 7 Sabtu malam. Malam pembukaan komunitas baru The Sharing yang megah.
Aku melaju di atas kota, terbang di atas billboard neon McDonald dan tiang
telepon dan lampu mobil, menuju pusat komunitas baru Yeerk.
Awalnya terdengar samar, kemudian mulai terdengar suara-suara keramaian dari
perayaan. Kemeriahan memecah kegelapan malam. Irama musik jazz, canda
tawa dan cekikikan dari anak-anak muda. Dan itu belum semua " terdengar suara
keras yang semakin jelas ketika aku semakin dekat dengan lokasi - menggelegar
sebuah suara formal. "Tuan dan Nyonya, kawan-kawan muda semua. Selamat malam..."
Sebuah tenda besar berwarna putih menjulang tinggi hampir menghalangi arah
terbangku. Lampu sorot menerangi langit. Lampu panggung menyala terang
menerangi podium dan pembawa acara yang mengenakan setelan resmi
berwarna biru. Meja bundar dengan taplak putih tampak berjejer di atas rumput.
aku berusaha memanggil mereka dalam kebisingan.
Selama aku bisa menghindar dari lampu sorot, aku tahu aku bisa terbang cukup
rendah tanpa terlihat. Meskipun demikian, aku terus mengamati pengendali
manusia yang bertugas sebagai security dengan mata elangku yang tajam.
Aku melihat Jake. Dia mengenakan kemeja dan dasi, duduk di perjamuan meja di
sebelah Tom, ayahnya, dan ibunya.
aku menyapanya dalam bahasa-pikiran.
Dia tidak bisa menjawab. Tapi dia mengedipkan matanya setuju, lalu memutar
kepalanya ke kanan dan mengangguk ke arah meja prasmanan.
"Ini yang ketiga!" seseorang berseru.
36 | P a g e "Apakah dia boleh mendapatkan satu lagi?"
Teriakan datang dari salah satu sudut, di mana seorang pria tua berdiri di
samping keranjang permen kapas, dikelilingi oleh anak-anak.
"Nak, aku hanya berpikir tidak baik untuk memberikanmu lagi. Dimana orang
tuamu" " Aku memutar, mencoba untuk melihat apa yang Jake ingin aku lihat. Sambil
terus berusaha menghindar dari lampu.
Ada Ax, dalam morf manusia. Gumpalan permen merah muda tersangkut
dirambutnya, dan tergantung didagunya seperti hantu berjanggut, dan sebagian
pada jari-jarinya saat ia berusaha menyerobot antrean.
Aku tertawa. Ax dengan mulut manusianya berbahaya. Andalite tidak memiliki
indera pengecap rasa. Tidak ada indera pengecap seperti yang dimiliki mulut
manusia. Aku kembali menatap Jake. Dia menggelengkan kepalanya sedikit, seperti
jengkel, tapi geli. sampai kau membuat keributan.>
Ax bertanya-tanya dalam bahasa-pikiran. <0h, Tobias! Permen kapas
ini rasanya luar biasa. Tidak bisa digambarkan. Caranya meleleh di lidah. Aneh
rasanya, permen yang bisa meleleh. . .>
membimbing mereka. Mereka sedang berada dalam morf lalat, jangan lupa.
Mereka bisa mencium kotoran anjing dan melihat dengan jarak pandang sekitar
enam inci saja, dan hanya itu saja kemampuan mereka saat ini.>
"Kawan..." sementara itu pembawa acara masih terus berbicara di atas podium.
"Tiga kata yang menggambarkan organisasi The Sharing ini: Peluang.
Keterlibatan. Dedikasi. Perubahan. Hmmm, itu empat. " Ada sedikit keheningan
saat dia memikirkan yang keempat. "Tapi kemudian, itu hanya seperti The
37 | P a g e Sharing, kan" Melebihi dari apa yang kita harapkan." Hadirin bersorak sorai."
Malam ini kita adalah anggota kehormatan yang memahami kata-kata tersebut,
dengan siapa, dengan prestasi mereka, mampu menjaga organisasi kita berjalan
di jalur. . . " Marco tergagap. Kemudian terdengar dia berteriak
panik, Aku menjerit.
dan mereka sekarang memanaskan cokelatnya! Meja prasmanan! Meja
prasmanan! Aku tidak bisa keluar!>
Tanya Ax.
Aku tidak bisa
memikirkan bagaimana menggambarkannya. Dari lima puluh kaki dari atas, aku
mengamati meja prasmanan. Marco terlihat seperti titik hitam dalam permukaan
cokelat yang gelap. Aku hampir tidak bisa melihatnya pada jarak ini.
Rachel bertanya.
lalat rasanya masih tetap enak. Kau akan menolongku atau kau hanya mau
mengejekku"> Rachel menyarankan.
Ax berjalan menuju ke panci cokelat tersebut. Seekor lalat berdengung dari sisa
gula-gula Ax yang masih menempel di dagunya. Lalat ini lebih mudah terlihat:
hitam di atas gula-gula yang serba merah muda.
Aku memanggilnya.
awan besar ini, lengket dan manis dan. . . Dimana Cassie"
38 | P a g e
kata Cassie.
<0kay, itu memang kau, Rachel, cukup ikuti saja permen kapas itu. Itu Ax.
Dengan permen kapas lengketnya.>
Cassie
bertanya dengan cemas. Kata Rachel. kapas. . . Oh, tidak apa-apa.>
"Kehormatan tertinggi tahun ini diberikan kepada seorang pemuda yang
prestasinya sangat cepat dalam jajaran anggota organisasi kita, " ucap pembawa
acara." Seorang anggota setia dari komunitas kita. "Tepuk tangan bergemuruh
dari seluruh hadirin. Tom bangkit dari nya kursi dan menerima plakat.
Cassie menuntut.
aku melaporkan. Jake"> Tentu Jake mendengar semua ini, karena kami telah memasukkan dia ke
komunikasi bahasa-pikiran kami. Dia gelisah. Gugup. Tampak seperti ia akan
melompat dari kursinya dan berlari untuk mengambil cokelat. Atau mungkin
hanya untuk mendapatkan pintu keluar.
Lalu aku melihat mata Jake menengadah ke langit dalam apa yang hanya bisa
menjadi ekspresi "Mengapa aku" "Aku menoleh ke belakang ke arah Ax untuk
melihat apa yang membuat Jake kesal. Andalite yang mengenakan permen
kapas jenggot merah muda dan rupanya tangannya telah tenggelam ke dalam
cokelat keju cair. Terbenam hingga pergelangan tangannya.
Dia menarik tangannya keluar, mengangkatnya di depan wajahnya seperti dia
akan hanya menemukan bahwa itu terbuat dari emas, kemudian mulai menjilati
jari-jarinya. 39 | P a g e BAB 8
Marco menjerit. Ada
seseorang disitu yang melihat dengan jijik, dan segera menyingkir.
jatuh!> Cahaya! Cahaya menyilaukan! Sebuah sinar sorot telah berayun liar. Aku
menggerakkan ekorku, mengepakkan sayapku, terbang menjauhi cahaya.
Apakah aku terlihat" The Yeerk telah melihat elang ekor merah. Terlalu sering, di
semua di tempat yang salah. Apakah mereka melihatku sekarang"
Marco berteriak. lagi berada di tangan Ax. Aku kembali pada permukaan cokelat. Di dekat tepi.
Jangan makan aku! Aku serius: Jangan makan aku>!

Ax, Rachel, Cassie, dan Marco semua berkata,
aku berteriak. stroberi! Celupkan ke dalam cokelat untuk mengangkat dia keluar.>
Rachel menambahkan, sama sekali tidak membantu.
Ax meraih stroberi, dan dengan konsentrasi seperti seorang ahli bedah otak,
mengangkat Marco dari panci mengepul.
<0kay, Ax, dengarkan dengan sangat hati-hati,> Marco mendesis. makan stroberi. Aku ulangi: Jangan ->
aku memotong. tentu saja.> 40 | P a g e Itu sudah pasti dia, tidak mungkin salah. Jangkung, tampak terhormat, sosok pria
yang menuruni tangga dari belakang panggung untuk mengucapkan selamat
kepada keluarga Tom. Kalau dilihat sekilas, pria itu seperti pria kebanyakan.
Tetapi jika kau benar-benar menatapnya, kau akan dapat merasakan tatapannya
yang dingin. Kosong. Kejahatan gelap yang menghancurkan hidup seperti
tangan dengan jari-jari yang menjepit tenggorokanmu.
Berdiri di balik sosok Visser adalah empat orang bagian keamanan. Mereka
tampak seperti jenis orang yang bisa kau lihat di dunia Mafia.
Visser Three seperti politikus. Dia berhenti pada keluarga Jake. Dia berjabat
tangan dengan semua keluarga Jake. Menepuk Tom di bahunya. Hal yang aneh
adalah, bahkan Tom tampak menggeliat sedikit.
Rachel menuntut.
Seekor lalat berdengung melewati telinga Visser. Slap!
Aku berteriak.
Misteri Pulau Neraka 8 Pedang Asmara Karya Kho Ping Hoo Naga Beracun 9
^