Pencarian

Ramalan The Prophecy 1

Animorphs - 34 Ramalan The Prophecy Bagian 1


#34 RAMALAN SUMMARY Para Hork-Bajir merdeka di Bumi mendapat kesempatan untuk memulai perlawanan mereka
terhadap Yeerk. Mereka punya pasukan, tapi mereka tak punya senjata. Dan dari Arn " ras
yang menciptakan Hork-Bajir -- terakhir yang berhasil selamat, mereka tahu kalau Aldrea,
putri dari Pangeran Seerow, mengetahui letak pesawat Yeerk curian. Sayangnya, satusatunya jalan untuk menemukan pesawat tersebut adalah dengan menanyai Aldrea sendiri "
dan dia sudah mati. Tapi si Arn memiliki memori Aldrea yang disimpannya. Dan Cassie,
Rachel, atau Toby Hamee adalah yang paling cocok dengannya. Masalahnya adalah ketika
Aldrea memasuki salah satu dari ketiganya, dia mungkin tidak ingin keluar"
1|Page Translated by Aci 2014 dewiasri97@gmail.com 2|Page Namaku Cassie. Hanya Cassie. Paling tidak cuma itu yang akan kuberitahu. Aku tidak
memberitahumu bukan karena aku merasa diriku sangat spesial sehingga hanya
membutuhkan satu nama. Aku tahu aku bukan seorang Jewel atau Brandy atau
Beck. Sebenarnya aku biasa-biasa saja. Jika kau melihatku jalan di aula sekolah,
mungkin kau tidak akan menoleh lagi untuk melihatku. Kecuali saat itu adalah
salah satu hari dimana ada kotoran burung yang masih menempel di celana
jeans-ku setelah bekerja bersama ayahku di Klinik Perawatan Satwa Liar. Jika itu
adalah hari ada-kotoran-burung-menempel-di-jeansku, mungkin kau akan
memandangku untuk kedua kalinya dengan tatapan "oh-menjijikan".
Tapi aku hanyalah cewek biasa-biasa saja seperti kalian. Cewek yang punya nama
depan dan nama belakang ditambah nama tengah. Kecuali bahwa hampir semua
waktuku kuhabiskan untuk berjuang menghentikan serangan Yeerk di Bumi.
Itulah kenapa aku cuma bisa memberimu nama depanku. Jika Yeerk sampai tahu
nama belakangku, aku akan mati. Tidak, bahkan lebih buruk dari itu.
Oke, akan kujelaskan versi Cliffs Notes1-nya.
Fakta : Yeerk adalah alien parasit yang mempunyai bentuk seperti siput tanpa
cangkang berwarna abu-abu. Mereka memasuki induk semangnya melalui
rongga telinga, kemudian memipihkan tubuhnya dalam lipatan-lipatan otak
induk semangnya. 1 Cliff Notes itu semacam panduan belajar untuk murid terutama di Amerika Serikat. Biasanya menjelaskan
tentang suatu karya sastra atau karya semacamnya dalam bentuk pamflet atau online. Yang saya tangkap mungkin
semacam ringkasan atau penjelasan yang lebih mudah dipahami daripada kalimat-kalimat dalam karya sastra.
CMIIW. 3|Page Fakta : Yeerk telah memperbudak banyak spesies, seperti Hork-Bajir, Gedd, dan
Taxxon, meskipun Taxxon bergabung secara sukarela. Sekarang Yeerk telah
menargetkan peradaban manusia sebagai induk semang mereka.
Fakta : Kau sudah kenal orang-orang yang telah diperbudak oleh Yeerk. Hanya
saja kau tidak tahu kalau kau kenal orang-orang yang sudah diperbudak oleh
Yeerk. Yeerk dapat mengakses semua memori induk semang mereka dan
membuat mereka bertindak persis seperti yang biasa mereka lakukan. Induk
semang manusia, yang disebut Pengendali, tidak dapat menggerakkan satupun
otot tubuh mereka kecuali jika Yeerk di dalam kepala mereka yang memberi
perintah. Fakta : Mungkin Animorphs adalah satu-satunya harapan kalian untuk bebas dari
ancaman menjadi seorang Pengendali.
Animorphs terdiri dari diriku dan empat temanku " Jake, Rachel, Marco, dan
Tobias. Seorang Pangeran Andalite yang hebat bernama Elfangor mamberi kami
kemampuan untuk dapat berubah menjadi binatang apapun. Dia tahu dia sedang
berada di ambang kematian, dan dia tidak ingin meninggalkan Bumi begitu saja
tanpa memiliki senjata apapun untuk melawan Yeerk. Tak lama setelahnya kami
menggabungkan kekuatan kami dengan adik Elfangor, Ax. Aximili-EsgarrouthIsthill.
Biasanya kami berenam akan bertempur bersama sebagai tim, tapi malam ini
aku memiliki misi rahasia, dan aku tidak ingin banyak orang yang ikut. Aku
mengajak Rachel apakah dia mau menemaniku, dan tentu saja dia mengiyakan.
Kau harus melihat Rachel. Dia seperti Stone Cold Steve Austin2 yang digabung
dengan Miss Teen USA. Tidak sepertiku, Rachel adalah seseorang yang dapat
menyebut dirinya sangat-spesial-aku-hanya-butuh-satu-nama bahkan jika dia
tidak perlu menyembunyikan identitasnya.
"Jadi kita mau masuk atau apa?" Rachel menanyaiku.
2 Seorang pegulat profesional yang sekarang sudah pensiun, aktor Amerika, dan juga produser.
4|Page Aku menatap rumah tua bergaya Victoria itu. Secercah cahaya terlihat dari salah
satu jendela. Daun jendela yang terbuka terus bergoyang membuka dan
menutup. Bunyi deritnya membuat bulu kuduk di leherku meremang.
"Kita masuk," jawabku, mengabaikan perasaan takut yang kurasakan.
"Rencanamu ini sungguh " apa ya kata yang tepat?" tanya Rachel. "Oh, ya. Gila.
Seperti Looney Toeowww ?"
Kalimat Rachel berubah menjadi eongan yang melengking. Pita suaranya adalah
yang pertama berubah. "Kita harus melakukan ini," aku memberitahunya ketika hidungnya mulai
mengerucut dan tumbuh bulu. "Ini menyangkut hidup dan mati."
Aku mengamati Rachel selama beberapa menit kemudian. Dia akan memakai
morf kucingnya untuk masuk ke dalam rumah. Aku akan memakai morf tikusku.
Aku rasa tidak ada ruginya memberi dia waktu untuk morf lebih dulu. Dengan
begitu dia bisa menguasai naluri kucingnya sebelum aku mulai menjadi kecil dan
lezat. Ketika ekor berbulu hitam dan putih muncul keluar dari pantat Rachel, aku rasa
aku sudah menunggu cukup lama. Aku mulai fokus pada DNA tikus di dalam
tubuhku, dan dalam sekejap jariku mulai menyusut.
Melakukan morf jauh lebih mudah untukku dibandingkan dengan yang lain
dalam kelompok kami. Mungkin itu karena aku menghabiskan banyak sekali
waktuku berada diantara hewan-hewan. Entahlah.
Tapi bahkan untukku, melakukan morf bukanlah perubahan yang mudah. Ini
tidak seperti tubuhku akan menyusut terlebih dahulu, kemudian tumbuh rambut,
kemudian muncul kumis dan ekor.
Tidak, morf jauh lebih tidak masuk akal daripada itu. Jauh lebih menjijikan juga.
Seperti saat ini aku memiliki tangan yang sangat mungil, dan aku dapat
merasakan rambut-rambut kasar mulai muncul dari punggungku. Tapi
sebaliknya, aku masih terlihat seperti diriku.
5|Page Kemudian telingaku bergeser ke atas kepalaku, dan mataku mengecil sampai
seukuran BBs. Aku merasakan sensasi seperti teraduk-aduk ketika organ-organ
dalamku mulai bergeser dan menyusut.
Hidung dan mulutku meregang, melebur, kemudian terbentuk kembali. Gigiku
semakin tajam. Sedikit rasa pening menyelimutiku ketika aku jatuh ke tanah,
tubuhku mulai menyusut hingga seukuran " seukuran tikus. Ekorku yang
panjang dan tak berambut muncul dan morfku selesai.
lama,> Rachel mengumumkan dengan bahasa pikiran.
Jantung tikus kecilku berdebar dengan sangat kencang. Otak tikus kecilku
menyuruhku untuk lari, lari, melarikan diri dari si kucing. Aku berusaha
mengalahkan naluri baruku. Ini lebih mudah ketika kau sudah pernah morf
menjadi hewan itu sebelumnya, seperti yang pernah kulakukan dengan morf
tikus ini. Pengalaman pertama akan sangat sulit, pastinya.
jawabku.
Rachel menyeberangi lapangan rumput, tubuhnya ia rendahkan. Aku berjalan
cepat di belakangnya. Rumput-rumput ini menggesek perutku dan menggelitik
hidungku. Tanpa suara, Rachel menyusup masuk melalui pintu anjing itu. menahannya terbuka untukku,> protesku. Aku mendorong pintu itu dengan
kepalaku. Pintu itu terbuka sedikit, cukup untukku melewatinya.
aku mengingatkan Rachel. Ayo coba dulu kesana.>
Kami menaiki tangga. Akan butuh waktu yang sangat lama untuk membawa
tubuhku menaiki tangga itu satu per satu. Aku memilih jalan pintas. Kutancapkan
cakarku ke kayu dan memanjat sisi pegangan tangga. Kemudian aku berlari
tegak lurus ke atas. 6|Page Tentu saja, Rachel tetap sampai lebih dulu sebelum aku. Setengah memanjat,
dan setengah terjatuh dari pegangan tangga, aku mengikuti Rachel menelusuri
koridor menuju ruangan yang terang. Kuharap aku tidak terlambat.
Aku mengintip ke dalam. Ya! Guru matematikaku sedang duduk di antara
tumpukan kertas-kertas ujian. Paling tidak aku tahu ini tempat yang benar.
Aku mundur ke belakang.
EEEEEEE! jerit Rachel.
sahutku.
Aku menempelkan tubuhku rapat-rapat ke dinding. Kututup mataku erat agar
dia tidak melihatnya bersinar dalam kegelapan.
Aku merasakan lantainya bergetar. Apakah dia melihatku" Apakah dia
melihatku" Tidak. Kaki besarnya melangkah melewatiku.
kata Rachel. Dia berlari cepat
memasuki ruangan dan melompat ke atas meja. tepatnya"> Aku tergagap. Aku mencoba
untuk memanjat kaki meja. Tapi itu terbuat dari logam. Cakarku tidak dapat
menjadikannya tumpuan. jawab Rachel. "Cassie mencintai Jake" dan disebelahnya ada gambar cupid yang aneh.>
saja. Dan jangan ngomong apa-apa,> aku memperingatkan Rachel.

7|Page
Rachel tertawa dan melompat turun dari meja dengan secarik kertas di giginya.
bukankah itu sangat manis?" Dan pastinya bukan "Cassie sedang jatuh ci-iinta,
Cassie jatuh cii-iinta." Dan tentu aku tidak akan pernah bilang - >

8|Page Udara malam yang dingin mengibarkan bulu-bulu sayap burung hantuku ketika
aku terbang menuju rumah. Kueratkan cengkeramanku pada kertas coretan tadi
di cakar kananku. Tidak mungkin aku akan menghilangkannya lagi.
Aku masih tidak percaya aku bisa mengumpulkannya bersama kertas ujianku.
Apakah cinta telah membuatku menjadi tolol, atau apa" Aku ingin tahu apakah
Jake pernah melakukan hal-hal bodoh karena dia melamunkan aku.
Kami tidak pernah membahas hal-hal seperti ini. Kami bahkan tidak pernah
menggunakan huruf "L" itu di antara kami. Itu yang sering disebut Rachel. Huruf
"L". Tapi meskipun dia tidak pernah mengatakannya secara terang-terangan, aku
tahu kalau Jake mencintaiku. Dan aku tahu kalau Jake tahu aku mencintainya,
meskipun aku juga tak pernah mengatakannya terang-terangan.
Hal itu tampak jelas ketika kami berciuman. Ya, meskipun kami tidak berjalan
sambil bercumbu seperti pasangan-pasangan lain, kami pernah berciuman
beberapa kali. Biasanya setelah kami berhasil menyelamatkan diri dari sesuatu
yang mengerikan. Biasanya itu adalah ciuman "aku-tidak-percaya-kita-masihhidup!".
Bukannya aku mau protes. Well, tidak sepenuhnya. Aku akui akan lebih
menyenangkan untuk mencium Jake setelah selesai menonton film dan
bukannya setelah pertarungan atau pengalaman hampir-mati lainnya.
Aku rendahkan satu sayapku dan berbelok tajam. Bagian belakang gudang satwa
liar mulai terlihat. Hork-Bajir! 9|Page Makhluk mengerikan bagaikan mimpi buruk itu bergerak dalam bayang-bayang
yang terlihat jelas bagaikan siang hari untuk mataku. Hanya satu. Satu saja
cukup. Seharusnya tidak disini! Tidak boleh disini! Yeerk, mereka pasti tahu semuanya!
Tidak! Gambaran orangtuaku yang dicincang oleh pisau-pisau Hork-Bajir melintas di
kepalaku. Gambaran Yeerk-yeerk lain mengelilingi teman-temanku. Pintu-pintu
didobrak, tembakan-tembakan sinar Dracon, mata-mata pisau beradu. Rachel.
Jake. Tidak! TIDAK! Bukan saatnya mengkhawatirkan itu. Tidak sekarang. Fokus!
menghentikan Hork-Bajir yang satu ini. Hanya satu. Kemudian"
Harus Mendarat di sisi lain gudang jerami, demorf, kemudian morf menjadi serigala,
serang, serang! Tidak ada waktu. Itu akan memakan banyak waktu. Terlambat! Hork-Bajir itu
bisa" apa yang dilakukan Hork-Bajir itu disini" Sendirian" Tidak masuk akal!
Fokus! Apa yang akan dilakukan Rachel" Serang sekarang juga. Dia tidak akan
menunggu untuk morf. Dia akan meluncur ke bawah dan mencakar Hork-Bajir itu
dengan cakarnya. Serang sekarang. Aku memfokuskan diri pada si Hork-Bajir dan meluncur ke bawah menuju ke
arahnya. Aku akan mengincar matanya. Ketika dia sedang terkejut dalam
kebutaannya, aku akan morf dari burung hantu ke manusia ke serigala. Atau
beruang kutub. Kemudian aku akan mengincar tenggorokannya. Aku hampir
sudah bisa merasakan rasa darahnya.
10 | P a g e Semakin dekat. Semakin dekat. Aku meregangkan cakarku, bersiap untuk
menyerang. Sebuah makhluk pengintai dalam kegelapan tanpa suara yang telah
dirancang oleh alam untuk mangsa yang jauh lebih kecil.
Aku terbang di antara cahaya yang menerangi gudang jerami dan Hork-Bajir.
Hork-Bajir itu berputar, waspada karena bayanganku. Dia dapat menebasku
menjadi dua! Kemudian, dalam terangnya cahaya, pada kesempatan terakhir yang ada"
Aku menarik cakarku kembali dan memutar tubuhku dengan keras ke kiri. Aku
menabrak dinding gudang jerami dan jatuh ke tanah beberapa kaki dari si HorkBajir. Aku tidak terluka tapi aku gemetar hebat.
Aku berbaring di tempatku di antara lumpur kotor, sayapku menekuk. Hamee,> kataku.
Hork-Bajir ini bukan Pengendali, bukan anak buah Yeerk. Dia adalah Jara Hamee,
satu dari sekelompok kecil Hork-Bajir merdeka. Aku hampir saja
membutakannya. Kemungkinan itu membuatku muak.
Tapi pikiranku mulai terkendali lagi. Tidak ada serangan terhadap orangtuaku.
Yeerk masih tidak tahu tentang kami. Tidak ada serangan penuh kekerasan
untuk menangkap Jake dan Rachel, Ax dan Tobias dan Marco.
Tidak satupun dari hal itu yang terjadi. Dan tak lama lagi jantungku akan berhenti
berdebar dengan kencang seolah akan keluar dari tulang rusukku.
Aku memusatkan pikiran pada DNA-ku sendiri dan demorf secepat yang kubisa.
jauh dari lembahmu.> Sebuah koloni Hork-Bajir merdeka tinggal di sebuah lembah tersembunyi yang
diciptakan oleh makhluk bernama Ellimist. Meskipun kau tahu persis dimana
letaknya, tapi tetap sulit untuk menemukannya. Seolah-olah matamu teralihkan
ke tempat lain begitu saja. Pikiranmu seolah-olah melupakannya begitu saja.
11 | P a g e Disana adalah satu-satunya tempat yang aman untuk para Hork-Bajir dari Yeerk.
Atau mungkin juga dari manusia. Kebanyakan manusia yang melihat Hork-Bajir
tentu akan menembak terlebih dahulu, sebelum bertanya. Mudah dimengerti.
Hork-Bajir terlihat seperti mesin pembunuh. Tetapi mereka adalah salah satu
makhluk paling lemah lembut yang pernah kutemui.
Bahkan mereka adalah vegetarian. Mata pisau yang ada di pergelangan kaki,
lutut, pergelangan tangan, dan siku mereka adalah untuk menguliti batang
pohon. Itulah yang mereka makan. Kayu.
"Butuh bantuan," jawab Jara. "Toby bilang, "Ayah, cari teman manusia. Bawa.?"
Aku telah berubah menjadi manusia sepenuhnya. "Kenapa" Apa yang terjadi"


Animorphs - 34 Ramalan The Prophecy di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ada masalah apa?" tuntutku. Mengagumkan rasanya ketika kurasakan jantung
manusiaku masih berdebar dengan sangat kencang akibat adrenalin yang
muncul karena rasa takut tadi.
Jara menggoyangkan badannya ke depan belakang dengan tumpuan kaki T. Rex
besarnya. "Alien datang lembah."
"Yeerk" Mereka menemukan kalian"!" jeritku. "Apakah mereka menyerang
kalian" Bagaimana keadaannya?"
Berbicara dengan Jara Hamee seperti berbicara dengan anak kecil berumur
empat tahun. Tidak ada masalah biasanya. Tapi tidak sekarang. Setiap detik
yang terbuang dapat membuat Hork-Bajir merdeka dalam bahaya.
"Bukan Yeerk," jelas Jara. "Arn. Dari dunia kuno. Arn" membuat" Hork-Bajir."
12 | P a g e
Rachel bertanya-tanya. hampir selama, emm, dua tahun. Dia mau membeli beberapa keping disini,
membawanya pulang, lalu mencari keuntungan.>
nonton film fiksi">
kata Marco.
Kami semua dalam morf burung pemangsa. Ini adalah cara yang paling cepat
untuk menuju lembah Hork-Bajir. Malam hari telah bergulir. Matahari sudah
bersinar untuk memulai hari baru. Sabtu pagi yang indah dan cerah. Bukit-bukit
yang ditumbuhi hutan lebat berwarna hijau ada di bawah kami, awan kumulus di
atas kami. Rasanya cukup panas ketika tersengat sinar matahari secara langsung,
tetapi lebih dingin ketika kami berada di bayang-bayang awan sebesar Gunung
Everest. melupakannya,> lanjut Rachel. Kita lihat nanti.> Kalimat Rachel tidak sepenuhnya benar. Hork-Bajir tidak pernah menjadi budak
di planet mereka. Tidak sepenuhnya. Bukan seperti Arn akan menyuruh HorkBajir menunggu mereka dengan berlutut.
Apa yang kami tahu sekarang berasal dari Tobias, yang mendengar ceritanya dari
Jara Hamee. Saat itu terjadi bencana alam yang sangat hebat di planet yang kita
sebut planet asal Hork-Bajir, tetapi saat itu planet tersebut hanya dihuni oleh
13 | P a g e Arn. Bencana itu membuat lapisan planet tersebut rusak dan juga mengikis
sebagian atmosfer. Arn yang berhasil selamat membutuhkan pohon untuk
menyediakan oksigen. Pohon yang besar dan banyak. Mereka tidak ingin
mengurus pohon-pohon tersebut sendiri. Solusinya" Mereka menggunakan
mesin genetik untuk membuat makhluk berakal rendah yang memakan kayu
pohon: Hork-Bajir. Sebuah solusi sederhana yang mudah untuk Arn yang terkenal dengan
keahliannya dalam manipulasi genetik.
Hork-Bajir hanya hidup seperti biasa, sama sekali tidak menyadari keberadaan
Arn di lembah-lembah yang sangat curam. Mereka merawat pohon-pohon yang
menjadi sumber makanan mereka. Mereka melakukan semuanya secara alami.
Melakukan apa yang telah dirancang oleh Arn untuk mereka lakukan.
Kemudian datanglah Yeerk.
Yeerk tidak melihat Hork-Bajir sebagai pekerja yang bertugas merawat pohonpohon. Mereka melihat pasukan. Mereka membuat Hork-Bajir sebagai induk
semang mereka. Mereka merampas makhluk pecinta damai itu jauh dari planet
asal mereka dan mulai menggunakan mereka sebagai mesin pembunuh, sebuah
pasukan mematikan dari Kerajaan Yeerk.
Ada versi cerita yang lebih panjang, tapi seperti itulah versi ringkasnya.
kita,> kata Tobias. seperti itu.> Tobias adalah ahlinya. Tobias saat ini, atau dulunya, terperangkap dalam tubuh
elang ekor merah. Kemampuan morf-nya telah kembali, tetapi dia memilih untuk
menganggap elang sebagai tubuh aslinya.
Cerita yang panjang juga.
Aku membuka sayapku dan menangkap salah satu angin termal itu. Udara
hangat itu membawa tubuh rajawaliku ke atas.
14 | P a g e Setelah beberapa kali berganti angin termal aku melihat sekitar dua puluh HorkBajir berkerumun di tengah lembah. Dewasa dan anak-anak. Melihat Hork-Bajir
kecil sungguh keren. Mereka adalah Hork-Bajir pertama dalam generasi mereka
yang lahir dalam kebebasan.
Kami terbang memutar dan turun dari awan kemudian mendarat, satu per satu.
Kami semua demorf, kecuali Tobias.
Toby Hamee keluar dari kerumunan untuk menyapa kami. Toby adalah anak
perempuan dari Jara Hamee dan Ket Halpak. Dia adalah yang disebut oleh HorkBajir sebagai "berbeda". Dia adalah yang disebut Arn sebagai keajaiban alam. Dia
adalah seer3. Seorang Hork-Bajir yang kecerdasannya menyamai Arn itu sendiri.
"Terima kasih sudah datang. Kami butuh saran kalian."
"No problemo," kata Marco. "Pilihannya adalah ini atau mencuci mobil ayahku."
"Arn mendarat disini kemarin sore dengan pesawat luar angkasa kecil Yeerk.
Kami hampir membunuhnya, karena kami kira dia adalah Pengendali. Dia punya
sebuah rencana. Kami menyuruhnya menunggu agar kami dapat membawa
kalian kemari untuk memberi saran pada kami."
"Kami sungguh tersanjung," kata Jake, "Tapi kalian tidak membutuhkan kami."
"Kami butuh kalian," kata Toby. "Terutama, kami membutuhkanmu,"
tambahnya, menatap Ax. "Jika aku memahami tujuannya, kami dapat
menggunakan pendapat Andalite."
"Mari dengarkan apa yang ingin dikatakannya," kata Jake.
Kami mengikuti Toby menuju kerumunan Hork-Bajir. Mereka merapatkan diri
untuk memberi kami ruang di dalam lingkaran.
Arn itu berdiri di tengah. Hal pertama yang menarik perhatianku adalah
matanya. Matanya berkilau seperti kilauan berlian yang muncul dari dalam
rongga matanya. Keindahannya membuatku terpesona.
3 Seer : peramal. Tapi untuk konteks Animorphs mungkin lebih ke seorang Hork-Bajir yang memiliki kecerdasan
jauh di atas sesama spesiesnya, seperti Dak Hamee dan Toby Hamee. CMIIW.
15 | P a g e Aku berkedip beberapa kali, dan mulai memperhatikan penampakan Arn dengan
lebih detail. Dia punya empat kaki, dua tangan yang memanjang, dan sepasang
sayap pendek. Tingginya hampir setengah dari Ax dan kulitnya berwarna hijau
zamrud. Aku menatap Arn itu. Kami hampir terbiasa melihat peradaban alien-alien: HorkBajir, Taxxon, Andalite, Howler. Hampir. Tapi tetap saja ada rasa aneh ketika
melihat sesuatu, seseorang yang bukan berasal dari sini.
Dan bahkan untuk ukuran alien, Arn itu sungguh ganjil. Dia berdiri, dikelilingi
oleh makhluk mengerikan setinggi tujuh kaki, diamati oleh Andalite bertampang
kalem, seekor elang, dan sekawanan anak-anak berbaju aneh.
Dan tetap saja dia yang terlihat paling aneh. Dan lebih aneh lagi untukku karena
aku dapat melihat, atau kurasa aku bisa melihat, sebuah kesedihan yang dalam,
tak tergapai di balik matanya yang berkilau dan tidak seperti manusia itu.
"Mereka adalah manusia," kata si Arn, mengangguk. "Ya. Aku menghabiskan
hariku menunggu di orbit, belajar bahasa kalian. Kalian memiliki banyak bahasa
yang unik tetapi fisik kalian tidak terlalu hebat, sayangnya. Dua tangan, dua kaki,
sangat tidak stabil. Dan jelas-jelas tidak kreatif: hanya dua sisi yang simetris."
"Ya, senang bertemu denganmu juga," kata Rachel. "Apa yang kau rencanakan,
apa maumu?" "Aku adalah Arn."
kata Tobias.
Jika makhluk dengan mata berkilau itu terkejut karena disapa oleh seeokor
burung ia tidak menunjukkannya sama sekali.
"Aku Quafijinivon," katanya. "Spesies yang kalian tahu itu sudah tidak ada. Dan
aku adalah Arn terakhir. 16 | P a g e Aku harus datang untuk memberi para Hork-Bajir sebuah kesempatan untuk
mencapai kebebasan dan kelahiran kembali. Dan balas dendam terhadap Yeerk.
Aku mempunyai sebuah rencana yang membutuhkan bantuan kalian."
"Siapa yang akan memberi mereka kesempatan untuk balas dendam
terhadapmu, Arn?" gerutu Rachel.
"Aku berani bertaruh sepuluh dollar bahwa apapun itu yang dia rencanakan akan
ada adegan dimana kita berteriak dan melarikan diri." Kata Marco.
Mulut Quafijinivon yang merah dan kecil itu merengut tak setuju. "Waktuku
tinggal sedikit, manusia. Sama sekali tidak ada waktu untuk bercanda. Aku hanya
bisa hidup selama empat ratus dua belas hari lagi, gunakan atau sia-siakan
beberapa jam, itu adalah pilihannya."
kata Ax. Dia sedikit menyentakkan
ekornya yang mematikan itu.
"Ya, well, seorang Andalite. Mempesona, seperti biasa." Dia membentuk sebuah
seringai yang seperti senyuman. "Baru-baru ini aku menangkap sinyal
komunikasi Yeerk dan merasa sangat terkejut ketika aku mendapat informasi
bahwa ada koloni Hork-Bajir merdeka di Bumi, dan aku telah menempuh jarak
yang sangat jauh untuk menemukan ?"
"Apakah Yeerk tahu lokasi koloni ini?" Jake menyela.
"Tidak," jawab Quafijinivon. "Aku menemukannya sendiri. Dulu sekali Arn telah
mengembangkan teknologi untuk mencari jejak ?"
"Apa sebenernya rencanamu ini?" tuntut Rachel.
17 | P a g e Arn melotot ke arah Rachel, jelas-jelas merasa tidak suka karena disela dua kali.
"Rencanaku adalah untuk mengumpulkan sampel DNA dari para Hork-Bajir
merdeka. Dengan seijin mereka," tambahnya cepat. "Kemudian aku akan
memakai DNA itu untuk membuat koloni baru di planet asalku."
tanya Tobias. Dia berjalan miring ke
depan belakang di atas batang tempatnya bertengger. dengan Hork-Bajir akan mendapat kesempatan untuk balas dendam">
Aku seakan-akan bisa merasakan ketidak-setujuan Tobias. Tobias bisa dibilang
yang paling dekat dengan Hork-Bajir diantara kami semua.
Nama Toby Hamee diambil dari nama Tobias. Toby dari Tobias.
"Untuk melawan Yeerk, ya," Quafijinivon membalas. "Tapi tidak untukku. Untuk
memperoleh kembali planet mereka. Untuk memperoleh kembali apa yang telah
dirampas Yeerk dari mereka."
Dan darimu, pikirku. Biasanya aku cukup pintar untuk menebak maksud
tersembunyi dari seseorang. Tapi aku masih belum yakin apa yang diinginkan
Arn. Apakah dia berusaha untuk menolong Hork-Bajir" Atau dia hanya ingin
menolong dirinya sendiri"
Jake menggelengkan kepalanya. "Meskipun para Hork-Bajir setuju, bagaimana
mungkin sebuah koloni kecil bisa memenangkan pertempuran melawan Yeerk"
Tidak ada pesawat luar angkasa. Tidak ada senjata luar angkasa. Bahkan tidak
ada senjata sinar Dracon."
"Ya, para Yeerk punya benda mungil dan lucu ini yang disebut senjata," tambah
Marco. "Begitu juga dengan Hork-Bajir," jawab Quafijinivon. "Sebelum mereka dibunuh
oleh Yeerk, Aldrea-Iskillion-Falan dan Dak Hamee telah mencuri sebuah pesawat
luar angkasa yang penuh berisi senjata sinar Dracon, serta sejumlah besar bahan
ledak." Aku melihat Jake dan Marco bertatapan.
18 | P a g e Marco mengangkat bahu. "Tidak diragukan lagi jika sebuah peperangan baru
melawan Yeerk akan cukup membantu. Sebuah peperangan terbuka di planet
asal Hork-Bajir akan menjauhkan para Yeerk dari Bumi, dan dari para Andalite."
"Ini bukanlah peperangan kami," jelasku. Aku mengangguk ke arah Jara Hamee
dan Toby. "Kurasa kami ada disini hanya untuk memberi saran."
Jake mengerjap, baru sadar kalau dia bertingkah seperti bos.
"Aku akan melakukan apapun itu untuk melanjutkan apa yang telah dimulai oleh
Aldrea dan Dak Hamee," kata Toby hati-hati. "Sebuah sampel DNA adalah
permintaan yang cukup sederhana."
Aldrea dan Dak adalah nenek dan kakek buyut Toby. Mereka adalah pahlawan
untuk kaum Hork-Bajir karena merekalah yang memimpin peperangan melawan
Yeerk. Dan mengorbankan nyawa mereka dalam peperangan.
"Aku memberi, juga," jawab Jara.
Hork-Bajir yang lain menyerukan hal yang sama. Semuanya setuju untuk
mengijinkan Quafijinivon mengambil DNA mereka, meskipun kenyataannya
diantara mereka semua, kecuali Toby, tidak ada yang tahu apa itu DNA.
Quafijinivon merendahkan kepalanya. "Aku berterima kasih," katanya kepada
mereka. "Tapi itu hanyalah permulaan. Ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan
sebelum melanjutkan rencanaku."
"Uh-oh," Marco berkata dengan bisikan keras. "Ini dia."
Arn itu mengarahkan matanya yang aneh itu ke arahku dan Animorphs yang lain.
"Aldrea dan Dak Hamee menyembunyikan senjatanya. Aku tidak bisa
menemukannya. Kami para Arn mungkin memiliki pengetahuan yang lebih
tinggi. Tapi kami tidak memiliki kemampuan teknologi."
tanya Ax. menciptakan Hork-Bajir baru dan mengirim mereka untuk mencari senjata itu">
"Tidak. Itu tidak akan berhasil. Aku punya ide yang lebih" tidak wajar."
19 | P a g e kata Tobias garing.
"Aku memiliki Ixcila dari Aldrea-Iskillion-Falan."
seru Ax.
"Ixcila?" ulang Jake.
"Memorinya yang tersimpan," Quafijinivon menjelaskan dengan tidak sabar.
"Pola gelombang otaknya. Kenangannya. Kepribadiannya. Intisarinya."
Suaranya mulai bergetar, dan untuk pertama kalinya aku sadar kalau dia sudah
tua dan lemah. Sangat mustahil untuk mengetahui umur dari seorang alien
sampai kau tahu apa yang harus kau cari.
"Atafalxical harus dilakukan. Ini satu-satunya jalan untuk membuka Ixcila. Tetapi
Upacara Kelahiran Kembali tidak akan berhasil kecuali jika ada receptacle mind4
yang kuat, sekuat milik Aldrea sendiri yang bisa digunakan."
Receptacle mind. Frase itu terus terulang di dalam kepalaku hingga menjadi
pantulan suara yang tak berarti. Sebuah pantulan suara yang terasa penting tapi
artinya tak dapat kumengerti.
Aku merasakan sensasi seperti sesuatu-merayap-di-lehermu yang menandakan
datangnya bahaya. Tornado akan datang, Bibi Em.
"Jika semuanya berhasil, Ixcila itu akan berpindah ke receptacle mind tadi, dan
kita akan bisa berkomunikasi dengan Aldrea," lanjut Quafijinivon. "Dia akan
membawa kita menuju ke lokasi senjata itu."
"Dan apa yang akan terjadi dengan receptacle mind itu?" tanya Jake.
"Oh, dia akan baik-baik saja, jika itu yang kau khawatirkan," jawab Quafijinivon.
"Sederhananya receptacle mind tersebut akan membagi sebagian otaknya
dengan Ixcila sampai Ixcila tadi kembali ke asalnya."
4 Receptacle mind disini bukan nama istilah atau apa, tapi kalau diartikan secara gamblang jadi "wadah pikiran".
Kira-kira semacam otak/pikiran yang dijadikan sebagai wadah untuk pikiran lain (Aldrea). Jujur saya disini bingung
mau gimana nyebutnya, masak wadah pikiran" Jadi saya tulis apa adanya^^
20 | P a g e Si Arn mendesah. "Hanya satu dari empat Upacara yang berlangsung selesai
dengan sempurna. Receptacle mind yang tepat sangatlah dibutuhkan. Ixcila
Aldrea akan tertarik dengan seseorang yang mirip dengannya. Seseorang yang
kuat, ganas, mandiri. Kemungkinan seorang perempuan. Hork-Bajir atau
Andalite, kebanyakan, tetapi kurasa dia akan lebih tertarik pada seorang
manusia. Jika seorang perempuan seperti itu ada."
"Oh, kurasa aku tahu dimana kita bisa menemukan satu," kata Marco.
21 | P a g e "Dan kata selanjutnya yang akan keluar dari mulut Rachel adalah?"
"Aku akan melakukannya," kata Rachel, sambil memberi Marco tatapan
mengejek. "Bingo," kata Marco.
"Aku bukannya menganggap diriku pantas untuk tugas terhormat ini," kata
Toby,"Tapi, aku, juga bersedia."
Aku terus diam. Deskripsinya lebih sesuai untuk Rachel dan Toby. Bukan aku.
Kami berdebat. Kami saling berargumen. Rachel setuju. Tobias setuju. Ax dan
Marco tidak. Jake mendengarkan, menimbang, mempertimbangkan apakah
sekali lagi ia harus menempatkan kami dalam situasi yang berbahaya. Aku" Aku
hanya merasa belum yakin.
Aku tahu bagaimana perdebatan ini akan berakhir. Ini adalah kesempatan untuk
menyerang Yeerk. Kesempatan untuk menolong Hork-Bajir merdeka. Makhluk
yang tidak berakal, secara moral atau pengetahuan.


Animorphs - 34 Ramalan The Prophecy di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kecuali fakta bahwa, seperti yang Marco sebutkan, rencana ini gila. Kami sangat
jarang menolak untuk melakukan hal-hal gila.
Quafijinivon bertanya apakah ada tempat luas yang lebih tertutup. Para HorkBajir memimpin kami menuju sebuah gua.
kata Ax. Dia mengarahkan keempat matanya
ke arah Arn. dengan Ixcila tersebut sampai waktunya Ixcila tersebut harus kembali ke tempat
penyimpanannya.> 5 Receptacle sendiri artinya si wadah atau orang yang berbagi otak dengan Aldrea.
22 | P a g e "Itu benar," jawab Quafijinivon. Matanya bersinar seterang bintang-bintang di
langit. membantu kita menemukan senjatanya"> tanya Ax. memaksanya melakukan itu">
Kami semua terdiam cukup lama. Kesunyian ini seperti menyedot sebagian
oksigen di udara. "Aldrea harus memutuskan sendiri untuk melepaskan si receptacle," kata
Quafijinivon, tidak sepenuhnya menjawab pertanyaan Ax.
Ax mengarahkan satu mata tambahannya ke arah Rachel dan satu lagi ke arah
Toby. Kami semua setuju kalau Aldrea akan tertarik pada mereka berdua" jika
Upacaranya berhasil. Rachel, karena ke-Rachelannya. Toby, karena dia adalah cicit Aldrea dan seorang
pasukan Hork-Bajir. desak Ax.
"Kita dapat menjual hak cipta ceritanya ke Lifetime dengan keuntungan yang
sangat besar," komentar Marco. "Ini drama banget buat cewek. Dua wanita
berjiwa kuat dan mandiri. Satu tubuh."
Toby memandang Ax. "Kau berkata seperti itu karena kau tidak mempercayai
Aldrea. Sebagai Andalite kau tidak pernah mempercayai siapapun yang memilih
menjadi Hork-Bajir untuk selamanya," tuduhnya.
Anugerah yang dimiliki Toby tidak hanya membuatnya lebih pintar berbahasa
ketimbang Hork-Bajir lain. Dia juga lebih cerdas. Lebih berkemampuan untuk
menyimpulkan sesuatu. Aku ingin tahu apakah dia benar tentang Ax. Kenyataan bahwa seorang Andalite
memilih untuk menjadi Hork-Bajir tentu berdampak pada Ax. Hampir seperti
penghinaan atas sesuatu yang suci. Andalite tidak dikenal atas rasa malu mereka.
Mereka angkuh. 23 | P a g e Tetapi aku memahami pilihan Aldrea. Lebih dari itu, aku mengagumi itu. Aku
mengaguminya. Aldrea menyadari bahwa kaumnya, Andalite telah membuat
sebuah virus yang ditujukan untuk membunuh para Hork-Bajir. Itu adalah
keputusan yang keji, dan ala militer. Mereka tahu kalau mereka akan kehilangan
planet Hork-Bajir. Mereka tahu jika sejumlah besar Hork-Bajir selamat, mereka
akan digunakan sebagai senjata oleh Yeerk. Dan dengan pasukan sebesar itu
para Yeerk akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menaklukan
planet-planet lain di seluruh galaksi.
Pemimpin Andalite yang putus asa itu memberi perintah untuk mulai
menjalankan rencana tersebut. Yang di kemudian hari tidak disetujui oleh kaum
Andalite. Terlambat untuk menghentikan apa yang sudah terjadi. Terkadang,
dalam sebuah peperangan, bahkan "orang-orang baik" juga melakukan hal yang
keji. Ketika Aldrea telah mengetahui tentang virus itu, dia dipaksa untuk memilih
antara kaumnya atau Dak Hamee, seorang Hork-Bajir seer yang dicintainya. Dia
memilih Dak. Dia bertahan dalam morf Hork-Bajirnya sampai morf itu menjadi
permanen. Aldrea dan Dak bersumpah akan bertarung melawan Yeerk dan juga
Andalite. Mereka berdua tewas dalam menjaga sumpahnya.
Ax memindahkan beban tubuhnya dari satu kaku ke kaki yang lain. bertanya hanya karena ini adalah pertanyaan logis.> katanya akhirnya.
"Aku tidak bermaksud untuk terdengar seperti curiga pada teman Andalite," kata
Toby dengan tidak tulus. Andalite,> Ax mengakui.
Toby menganggukan kepalanya dengan hormat. Kemudian dia berkata, "Aku,
juga, menginginkan jawaban, Arn."
Quafijinivon menghela napas. "Jika Aldrea tidak mau melepaskan pegangannya
pada orang tersebut, tidak ada jalan apapun untuk memaksanya," akunya.
24 | P a g e "Aku mengerti. Aku percaya pada nenek buyutku," kata Toby tegas. "Jika dia
memilihku untuk tugas terhormat ini aku akan mempercayakan kebebasanku
padanya." "Oke. Rachel" Giliranmu," Jake memberitahunya.
Dia tentu merasa wajib untuk menanyakan hal ini meskipun setiap orang yang
mengenal Rachel pasti juga akan tahu apa jawaban Rachel.
"Aku masih tetap berpendapat kita harus melakukan ini," katanya.
Tidak ada kejutan. Rachel bukanlah Rachel jika dia mengatakan hal lain.
Quafijinivon mengangguk. Dia mengambil sebuah kantong logam yang
tergantung di tali kawat di lehernya dan kemudian mengeluarkan sebuah botol
kecil. Cairan di dalamnya berpendar kehijauan.
"Bukankah itu terlihat seperti sisa-sisa nuklir?" Marco bertanya dengan bisikan
keras. "Kami berkumpul untuk mengadakan Atafalxical," mulai Quafijinivon. "Upacara
Kebangkitan Kembali adalah pertemuan antara kekhidmatan dan kegembiraan,
antara berduka-cita dan perayaan."
"Dan kegelisahan yang besar juga," Marco berkata dengan pelan.
Jika dia ada di dekatku aku pasti sudah menyikutnya. Bukan berarti itu akan
membuatnya diam. Khidmat bukanlah sesuatu yang dimengerti oleh Marco.
Quafijinivon melanjutkan upacaranya seperti ia tidak pernah mendengar Marco.
Dia membuka sumbat botol kecil tadi dan seuntai uap air keluar dari sana.
Beberapa saat kemudian aku merasa bagian dalam hidungku seperti terbakar,
meskipun aku tidak bisa mencium bau apapun selain bau gua yang lembab.
"Kami memanggil Aldrea-Iskillion-Falan," kata Quafijinivon. Dia menggapai
kantong logam tadi. Aku memicingkan mata, mencoba melihat apa yang dia
lepas. Terlihat seperti lempengan kecil logam.
25 | P a g e Mungkin sejenis katalisator, karena ketika ia memasukkannya ke dalam botol
kecil tadi, dalam sekejap cairan di dalamnya berubah dari hijau menjadi merah
tua dan bercahaya. Seperti menyelubungi semua yang dekat dengannya.
Kulit Rachel yang putih seperti baru saja direndam dalam darah. Kulit hijau Toby
menggelap hingga hampir berwarna hitam.
Quafijinivon menambahkan lempengan kecil logam lain ke dalam botol. "Kami
memanggil Aldrea-Iskillion-Falan," ulangnya.
"Mengirim pesan ke Stephen King," Marco berkata pelan. "R.L Stine memanggil
Stephen King dengan pesan dari Anne Rice."
Cairan di dalam botol menebal. Cairan tersebut mulai bergolak dan melebar.
Keluar dan masuk. Keluar dan masuk. Hatiku mulai berdegup dengan irama yang sama. Aku dapat merasakannya di
dalam dadaku dan di dasar tenggorokanku. Aku dapat merasakannya dalam
telingaku dan di ujung-ujung jariku.
"Kami memanggil Aldrea-Iskillion-Falan. Kami memanggil Aldrea-IskillionFalan."
Quafijinivon mengulang kalimat itu terus menerus, menjejakkan kakinya seraya
meneriakkan kalimat tadi.
"Kami memanggil Aldrea-Iskillion-Falan." Suaranya semakin keras. Kakinya
menjejak dengan keras hingga membuat dasar batu di dalam gua ikut bergetar.
Cairan di dalam botol bergolak dan melebar semakin cepat. Keluar dan masuk.
Keluar dan masuk. Keluar dan masuk.
Degup jantungku menyesuaikan irama yang baru.
"Kami. Memanggil. Aldrea. Iskillion. Falan," raung Quafijinivon.
26 | P a g e "Jika aku melihat satu saja zombie yang ?"
Dasar gua di bawah kakiku menyentak. Aku terjerembab ke depan dan terjatuh
berlutut di depan si Arn.
"Receptacle telah terpilih!" seru Quafijinivon.
Dia mengulurkan tangannya dan meletakkannya di atas kepalaku. "Apakah kau
mau menerima Ixcila dari Aldrea-Iskillion-Falan?"
Apa" Apa" Dia memilihku"
Ini tidak masuk akal. "Apakah kau mau menerima Ixcila ini?" ulang Quafijinivon, suaranya bergema di
dalam gua. "Tidak!" tukas Jake.
Tapi hanya ada satu jawaban yang bisa kuberikan.
"Ya." 27 | P a g e Aku memberanikan diriku untuk" untuk apa, aku tidak tahu.
Aku pernah memiliki Yeerk di kepalaku sekali. Aku tahu bagaimana rasanya
ketika ada makhluk lain merasukiku. Aku tahu bagaimana rasanya ketika
kenanganmu yang paling rahasia terungkap. Aku tahu bagaimana
mengerikannya saat kau kehilangan kendali atas tangan dan kaki dan mulutmu
sendiri. Tapi aku tidak merasakan satupun dari hal tersebut sekarang.
"Dia memilih Cassie?" kudengar Rachel menggumam. "Kurasa begitu sepuluh
menit yang lalu." "Bisakah aku berbicara dengan nenek buyutku sekarang?" tanya Toby dengan
bersemangat. Suaranya penuh dengan kekaguman. Dia tidak menunjukkan
sedikitpun kekesalan seperti Rachel.
Aku menelan ludah, kemudian menelan ludah lagi. Tenggorokanku terasa
sekering dan sekasar kertas pasir. "Maaf, Toby. Aku rasa Upacaranya tidak ?" aku
memulai. Kemudian aku merasakan ada yang berbeda.
Apakah kau pernah mengikuti ujian dan kau merasa kosong" Kau membaca
pertanyaannya. Kau tahu kalau kau tahu jawabannya. Kau tahu kau sudah
menghapalnya saat belajar. Tapi kau tidak bisa mengingatnya. Rasanya seperti
ada dinding dalam otakmu yang memisahkanmu dengan jawabannya.
Begitulah yang kurasakan sekarang. Dan dindingnya sangat besar, tinggi dan
panjang dan keras. Aku yakin sekali Aldrea berada di sisi lain dinding ini. Tetapi tidak ada yang dapat
menggapainya. Aku sama sekali tidak dapat merasakan apapun seperti
penggalan pikiran atau sedikitpun emosi. Aku hanya tahu bahwa ada sesuatu,
28 | P a g e suatu kekuatan, suatu sensasi, suatu benda atau orang sedang berada dalam
pikiranku. Rasanya seperti dia ada di belakangku, atau di sampingku, tapi ketika aku
menengok aku tak dapat melihatnya. Ada tapi tak terlihat. Tapi tetap ada.
"Cassie, apakah kau baik-baik saja" Apa yang terjadi?" Jake bertanya dengan
tenang. Terlalu tenang. "Apakah Ixcila-nya telah mengambil tempat?" tanya Quavijinivon, suaranya
bergetar. Ini adalah pertama kalinya ia menunjukkan emosinya yang sebenarnya.
Dia ingin ini berhasil. Dia membutuhkan ini untuk berhasil.
"Shhh," kataku. "Tolong, shhh, kalian semua."
Aku memejamkan mataku erat-erat. Aku tidak ingin ada gangguan dari luar
sekarang. "Aldrea?" aku memanggil dengan keras, lembut, hati-hati, merasa seperti orang
tolol yang berbicara dengan dinding gua yang lembab dan menetes-netes.
Tidak ada jawaban. Aldrea! Ulangku, kali ini dalam diam, berharap ia dapat mendengar pikiranku.
Jika kau ada disana, kumohon katakanlah sesuatu.
Tidak ada jawaban. kata Tobias. Ouija board6.> Dia pasti sedang kebingungan. Aku bertanya-tanya apakah ia bisa merasakan
sesuatu saat berada di dalam tempat penyimpanan. Apakah dia tahu kalau
dirinya telah dibawa ke planet lain dalam galaksi yang berbeda" Apakah dia sadar
6 Ouija board = semacam papan yang ada huruf-hurufnya dan digunakan saat pemanggilan roh. Setahu saya
digunakan kalau ingin menanyakan sesuatu, lalu si roh akan mengarahkan koin atau lingkaran yang disentuh
beberapa orang untuk menunjuk ke huruf-huruf tertentu yang nantinya akan membentuk sebuah jawaban. CMIIW.
29 | P a g e kalau Upacaranya telah selesai" Apakah dia sadar kalau dia sudah tidak berada di
dalam botol lagi" Apakah dia tahu kalau dia sudah mati"
"Aldrea, kalau kau bisa mendengarku, aku ingin kau tahu kalau kau aman,"
kataku. "Aman, seaman orang mati," kata Marco.
sahut Tobias retoris.
"Aldrea, kau sedang berbagi otak dan tubuh denganku. Namaku Cassie. Aku
adalah manusia perempuan. Aku tinggal di planet Bumi. Seorang Arn baru saja
melakukan Atafal?" Titik-titik merah meledak di depan mataku. Pertanyaan yang muncul dari dalam
kepalaku sangatlah keras dan kuat hingga membuatku pusing.
Jelas sekali ada sebuah lubang di dinding sekarang. Aku dapat merasakan emosi
yang dirasakan Aldrea memasukiku. Kemarahan adalah yang terkuat.
tuntutnya.

Suaranya bagaikan suara bising dari gergaji berada di dalam otakku. "Ah! Ah! Ah!
Aldrea, hentikan! Kumohon, hentikan! Kau menyakitiku!" jeritku.
Jake menangkapku bahuku dan menopangku berdiri. Lututku lemas.
Aku merasakan rasa sakit Aldrea yang mengalir memasukiku, sebuah pantulan,
dan aku tahu jeritan dalam diamku menyakitinya juga.
Dengan gemetar aku menghela napas.
"Apakah kalian mendengar itu" Apakah dia berbicara melalui mulutku?" tanyaku,
bingung. 30 | P a g e "Tidak, kami hanya mendengarmu," kata Rachel. "Paling tidak, kurasa itu kau."
Menyebut-nyebut Arn tentu bukanlah jalan untuk memenangkan hati Aldrea.
Aku memerlukan jalan lain untuk menggapainya. Sesuatu yang dapat menembus
kemarahannya, "Aldrea, jangan katakan apapun untuk sementara. Dengarkan saja. Biarkan aku
menjelaskan," kataku lembut. Ketika aku merasakan persetujuannya, aku
bergegas melanjutkan. "Kau dibawa ke planet ini karena disini ada sebuah koloni
Hork-Bajir merdeka. Cucumu, Jara Hamee, adalah bagian dari koloni. Begitu juga
dengan cicitmu, Toby Hamee."
Aku berhenti sebentar untuk menerima reaksi dari Aldrea. Aku merasakan
campuran perasaan yang terlalu banyak untuk kuterima. Aku menangkap rasa
penasaran dan ketidakpercayaan, sebuah harapan, dan ketakutan, dan
kepanikan. "Toby Hamee ada di gua ini bersama kita," lanjutku. "Dapatkah kau
melihatnya" Seharusnya kau bisa melihat melalui mataku."
jawabnya.
Aku melihat ke sekeliling gua. Aku ingin sesuatu yang dapat menjadi dasar untuk
melihat. Aku memfokuskan diri pada kaos merah Rachel.
"Mungkin kau hanya tidak terbiasa dengan cara otakku mendapat informasi dari
mataku," kataku pada Aldrea. "Saat ini, aku sedang melihat sesuatu berwarna
merah." Aku merasakan ia berkonsentrasi. Kemudian aku merasakan rasa lega karena
sebuah kesadaran. seru Aldrea.
Aku menoleh ke arah Toby. adalah cicitku"> selanya.
"Ya," jawabku. 31 | P a g e Aku merasakan suatu keinginan yang aneh untuk beranjak dan menempelkan
dahiku pada dahi Toby. Aku butuh beberapa waktu untuk menyadari bahwa
keinginan itu adalah milik Aldrea.
Jika Aldrea ingin menyentuh Toby, kenapa tidak" Aku mulai melangkah maju,
tetapi aliran-aliran pertanyaan yang muncul dari Aldrea menahanku.
berada disini" Apa yang terjadi dengan tubuhku">
Kepanikannya semakin besar hingga kurasakan dahiku berkeringat.
"Kurasa ini saatnya melakukan Upacara Pengusiran Setannya," kata Marco.
Sesungguhnya, dia tidak bercanda. Dia khawatir. Semuanya khawatir.
"Apakah kau ingat ada seorang Arn tua yang menyimpan Ixcila-mu?" tanyaku.


Animorphs - 34 Ramalan The Prophecy di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

balasnya. Arn dapat berkembang sepesat itu untuk berhasil melakukan transplantasi
memori.> Aku tahu ketika kesadaran itu menghantamnya. Benar-benar menghantamnya.
Jantungku mulai berdebar, dan aku merasa seperti syaraf-syarafku tersengat
listrik. lanjut Aldrea. artinya -> Aku ragu-ragu. Tapi dia harus tahu yang sebenarnya. "Ya, Aldrea, kau sudah
mati." 32 | P a g e ALDREA Namaku Aldrea-Iskillion-Falan.
Dan aku baru saja diberitahu kalau aku sudah mati.
Mustahil. Konyol. Memori yang disimpan oleh Arn hanya dapat melahirkan kembali diriku secara
kasar. Hanya berupa campuran kenyataan dan sensasi. Tidak lebih. Tidak masuk
akal jika pikiran dan emosi yang kurasakan sekarang ini bisa muncul dari intisari
yang diambil bertahun-tahun yang lalu. Aku pasti pingsan saat berperang.
Sebuah halusinasi. Siasat yang digunakan Yeerk untuk menghancurkanku.
Mereka pasti berharap aku "
Tapi bagaimana dengan tubuh ini" Bagaimana dengan tangan dengan jari-jari
yang lebih sedikit dari Andalite ini, tangan yang terlalu lemah dan rapuh untuk
menjadi seorang Hork-Bajir"
Aku tidak ingin percaya bahwa aku sudah mati. Tapi aku tidak bisa memungkiri
fakta bahwa aku berada di tubuh yang bukanlah tubuhku. Tubuh yang kecil,
lemah, dan tak berdaya yang tertutupi oleh kulit coklat tanpa bulu.
"Aldrea?" kata makhluk bernama Cassie. "Apa kau baik-baik saja?"
Aku baru sadar aku tidak hanya mendengar suaranya. Aku juga bisa merasakan
sedikit emosinya. Empati dan perhatian dan kesedihan. Sedikit ketakutan juga.
Ketakutan untuk dirinya. 33 | P a g e tanyaku, berbicara dalam bahasa pikiranku sendiri.
Aku harus tahu. Kecuali" tidak, meskipun begitu aku harus tahu. Emosi dari
Cassie telah memberiku jawaban bahkan sebelum ia menjawab.
"Tidak, Aldrea. Dia sudah lama mati. Jauh dari sini. Maaf," jawabnya.
pintaku. Aku tahu dia juga punya. Bisa saja Ixcila-nya
berada di tubuh lain, sepertiku. Dak dan aku tetap bisa bersama.
"Aku tidak tahu," jawabnya.
Cassie menoleh ke arah Arn. Aku butuh waktu beberapa saat untuk menyadari
bahwa ia tidak berkomunikasi dengan cara yang sama seperti cara kami
berkomunikasi. Butuh waktu lebih lama lagi untukku memahami bagaimana
otaknya menerima informasi dengan telinganya dan bagaimana aku bisa
menggunakan otaknya untuk mengolah informasi tersebut menjadi kata-kata
yang dapat kumengerti. "Yeerk membuat ledakan besar-besaran untuk menciptakan tempat-tempat
pelatihan pasukan. Laboratoriumku hancur berantakan. Ixcila dari Dak Hamee
telah musnah," jelas Arn.
Apakah itu benar" Jika benar, maka Dak benar-benar sudah mati. Mati seperti
orangtuaku. Seperti saudaraku, Barafin.
kataku.
Apakah aku punya kesempatan mengucapkan selamat tinggal kepada Dak"
Apakah kami berdua bertarung bersama-sama hingga akhir" Aku tak akan
pernah tahu. Ixcila-ku diambil sebelum kematianku, jadi kenangan terakhirku
bersama Dak tidak ada. Aku merasakan gelombang kesedihan dari Cassie. Aku menepisnya. Aku tidak
membutuhkan perasaannya. Dia bukan apa-apa untukku.
Ada satu pertanyaan terakhir yang ingin kutanyakan, meskipun aku takut
mendengar jawabannya. kunamai atas nama ayahku, Seerow">
34 | P a g e Aku menunggu Cassie mengulang pertanyaanku.
Kali ini Hork-Bajir muda itu yang menjawab. "Mereka mengambilnya, nenek
buyut. Seerow menjadi seorang Pengendali. Dia dibawa ke Bumi sebagai salah
satu tentara Yeerk disini. Dia mati sebagai tawanan."
Aku tidak bisa membayangkan takdir yang lebih buruk dari ini untuk anakku.
Para Yeerk telah membuat ia hidup seperti orang mati. Dan aku tidak ada disana
untuk melindunginya. "Tapi anak laki-laki Seerow, Jara Hamee, ayahku, dapat meloloskan diri berkat
bantuan para manusia ini," lanjut Toby. "Dan aku, cicitmu, telah lahir dalam
kebebasan." Aku mengamatinya melalui mata baruku. Ada sesuatu tentangnya. Sesuatu yang
familiar. Kata-kata yang diucapkannya terorganisir dengan sangat baik,
pengucapannya terlalu lancar, pemikirannya"
Dalam keputusasaanku dapat kurasakan secercah kebahagiaan timbul.
kataku pada Cassie.
Sebuah senyuman tersungging di bibir Toby saat ia mendengar pertanyaan itu.
"Ya, nenek buyut, aku berbeda," jawabnya. "Aku berbeda seperti Dak Hamee
yang juga berbeda." Seorang seer. Seorang seer yang lahir dalam kebebasan.
"Kami memanggilmu kembali dari kematian karena kami membutuhkan
bantuanmu," kata Toby.
kupenuhi,> kataku pada Cassie.
Kelahiranku kembali telah membawa begitu banyak kepedihan yang hampir tak
bisa kutahan. Dak-ku tidak ada lagi. Seerow-ku tidak ada lagi.
Tapi ini juga memberiku sebuah hadiah. Kesempatan untuk mengenal cicitku.
35 | P a g e Aku tidak akan menukarnya dengan apapun. Mungkin suatu saat aku juga bisa
melihat anak Toby. 36 | P a g e *Untuk chapter yang gak diawali tulisan "ALDREA" berarti balik ke sudut
pandang Cassie ya^^* Dengan cepat Arn menjelaskan rencananya kepada Aldrea. Aku dapat
merasakan ketidak-percayaan dan kemarahannya semakin tumbuh selama dia
menjelaskan. "Apa kau bisa membantu kami?" tanya si Arn. "Apakah kau ingat dimana senjata
itu disembunyikan?" memang terjadi, setelah kau mengambil Ixcila-ku,> kata Aldrea.
Aku mengulang pesannya. Si Arn mengangguk sedih. "Walaupun begitu, ini adalah memori orang yang
menemukan tempat persembunyian itu. Pernah menemukan sekali, tentu bisa
menemukan lagi. Bisakah Aldrea menemukannya?"
bisa,> kata Aldrea. "Kalau begitu kami berdua " tidak, aku rasa seharusnya kami bertiga, termasuk si
receptacle - akan berangkat besok," Quafijinivon membalas. "Selama Hork-Bajir
yang baru mulai diciptakan di laboratoriumku, kau akan punya waktu untuk
menemukan senjatanya."
"Jika Cassie pergi, kami juga pergi," kata Jake.
"Tapi dia hanyalah sebuah wadah," Quafijinivon berkata dengan senyuman sinis.
"Kenapa kalian para manusia perlu ikut?"
kata Tobias.
37 | P a g e "Aku tidak berpikir untuk ?" Quafijinivon memulai.
Aldrea menyuruh. pasti bisa menemukan senjatanya, tapi aku tidak akan membantu Arn ->
kataku padanya. Aku menyadari bahwa
aku dapat berkomunikasi antar-pikiran dengannya sekarang. Semudah bahasa
pikiran biasanya. dengan mereka secara langsung.>
Sebuah permintaan yang sangat masuk akal. Tentu aku tidak punya alasan untuk
menolaknya, iya kan" kurasa silahkan saja.>
Hampir saat itu juga aku merasakan sensasi menggelitik di dalam
tenggorokanku. Lidahku sedikit tersentak dan aku mengeluarkan suara yang
terdengar seperti babi menguik.
"Cassie, kau baik-baik saja?" tanya Rachel.
Aku tidak bisa menjawabnya. Aldrea membuat gigiku menempel. Aku
mengangkat kedua tanganku dan mengangguk, mencoba menunjukkan kepada
yang lain kalau aku baik-baik saja. Tanganku masih milikku, paling tidak.
"Inn " Inn ?"
Aku dapat merasakan setitik air liur mengalir di daguku. Aku berharap Marco
akan bilang "katakan, bukan muncratkan" paling tidak, tapi dia terus diam.
"Inn. Inn. Ini. Ini. Ini Althrea. Drr. Drr. Aldrea. Cass-ie meng-ngij-jin-kan-ku memma-kai su-a-ra-nya," jelas Aldrea.
Dia mengingatkanku kepada anak kecil yang sedang mengeja kata dari buku
yang terlalu sulit untuknya. Dia juga mengingatkanku pada Yeerk. Dia memakai
mulutku! Berbicara dengan suaraku!
38 | P a g e "A-ku bi-lang a-ku a-kan me-la-ku-kan apa-pun un-tuk mem-ban-tu ci-cit-ku dan
Ho-r-k-Ba-ji-r," lanjutnya. "Ta-pi a-ku ti-dak a-kan me-la-ku-kan in-i."
"Apa maksudmu?" tuntut si Arn. "Kau harus! Kau mau menolak kesempatan
untuk mengembalikan planet Hork-Bajir kepada mereka?" Suaranya bergetar.
Aku tidak yakin itu karena dia marah atau hanya sekedar lelah.
Aldrea tertawa. Tawanya kasar, dan terdengar kejam sampai tenggorokanku
sakit. "Tidak, Arn. Aku meno-lak kesempatan untuk mengembalikan planet itu
kepadamu. Kau tidak pedu-li sedikit-pun pada Hork-Bajir. Kaummu tidak pernah
peduli." Kata-katanya mulai mengalir dengan lancar sekarang. Aldrea mulai terbiasa
Suramnya Bayang Bayang 18 Pendekar Gagak Rimang 9 Dendam Yang Tersisa Pedang Bengis Sutra Merah 2
^