Pencarian

Tak Terduga 1

Animorphs - 44 Tak Terduga Bagian 1


Animorphs 44. Tak Terduga
Cover quote : Beberapa orang berkata bahwa kau sesungguhnya
tak bermain-main dengan pikiran. Beritahu hal itu pada Yeerk...
Penerjemah Facebook Untuk : Bu Beng Siau Jin : http://www.facebook.com/huseinhsb
: Grup Animorphs Indonesia.
BAB 01. Aku menukik rendah. Pasti ini. Pesawat di gerbang terjauh. Dua penjaga marinir ada
disitu, mencoba terlihat biasa, Well, sangat biasa hingga engkau
bisa mengenakan boot tempur dan menyelipkan pistol di dadamu.
mengepakkan sayapku untuk mendapatkan ketinggian yang tepas.

Satu truk lapis baja menuju ke arah pesawat itu. Supirnya
berhenti, menunjukkan papan catatan kecil pada penjaga itu, lalu
berjalan ke arah cargo. Bagian belakang truk dibuka. Dua lelaki
berjubah kuning keluar. Mengenakan topeng oksigen ke mukanya
dan membuka kancing barang di cargo pesawat.
Okay. Lelaki tadi pasti bukan sedang memindahkan souvenir
dari Disney Land. Jika seseorang mengangkut pecahan pesawat
Bug Fighter, pastinya ada didalam pesawat ini.
Aku menaiki udara termal dan terbang keatas bandara.
Sebuah kereta barang berlalu melintasi kerikil-kerikil kecil. Suara
jet terdengar mendarat. Lelaki berpakaian terjun payung dan
headset dikepalanya kelihatan berkeliling . mencoba menjaga 747
itu tak memotong landasan pacu.
Dan dimana-mana aku melihat adanya ---- Camar, Di atap, di
atas kerikil yang bertaburan, Di pagar, Camar adalah penyamaran
yang sempurna. Bagian dari tanah datar, sama seperti burung
merpati. Tak akan ada orang yang memperhatikannya. Morph
camarku bercampur dengan yang lain.
Sungguh sial, Jake, Rachel, Marco, dan Ax bercampur juga
disini. Aku melihat seekor camar yang sendirian berputar-putar
diatas hangar yang jauh dari pintu keluar. Di luar hangar ada se
ekor elang ekor merah bertengger di pagar.

Tak ada jawabab. Aku tak mengharapkannya. Bahasa pikiran
itu seperti sinyal radio, dan elang itu terlalu jauh untuk bisa
mendengarnya. Aku mengepakkan sayapku dan meluncur ke arah elang itu lalu
terbang berputaran disekitarnya.
Satu mobil hitam yang panjang meluncur keluar dari hangat
dan menuju tepat ke lokasi penjagaan. berputar di sekitar marinir
tadi dan mencegat jalan didepan truk lapis baja tadi, Pintu mobil
itu terbuka, dan empat lelaki berpakaian lengkap keluar.
Aku berputaran, terbang serendah yang kubisa tanpa menarik
perhatian. Di bawahku, Pria bertopeng oksigen sedang memuat
keranjang kedalam truk lapis baja tadi.
Lelaki berpakaian lengkap tadi melintasi aspal. Pemimpinnya,
seorang lelaki tinggi dengan kepalanya yang botak, mengarah
langsung kearah keranjang, tiga lelaki mengikuti dibelakangnya.
"Tuan, Menjauh dari kendaraan ini," Marinir itu sekarang tak
kelihatan seperti orang biasa. Mereka merenggangkan kakinya dan
memegang pistol yang ada di dadanya.
Lelaki botak itu mengabaikan mereka dan mengintip kedalam
isi truk lapis baja itu. Lelaki yang sedang memeriksa isi truk baja
itu mungkin terlalu bodoh atau terlalu takut pada penyakit yang
mungkin ada pada tubuh alien itu, atau bisa saja dia telah
mengetahui bahwa pecahan kapal itu tak berbahaya. Yang berarti
satu hal. Dia seorang pengendali. "kuulangi, menjauh dari kendaraan itu," Marinir itu
mengeluarkan pistol dari sarungnya.
"Tenang, anak muda," Lelaki botak itu meninggalkan truk dan
berjalan kearah penjaga, Menunjukkan lencana, "CIA, kami akam
mengambil alih mulai dari sini,"
Marinir itu tak bergeming, "Kami tak akan meninggalkan pos
kami, Tuan, Kami punya perintah begitu.
"Baiklah, Kau punya tugas baru sekarang,?"Lelaki botak itu
mengedipkan matanya saat memandang dua garis hitam di kerah
baju marinir itu,--Pangkat mereka "Corporal."
"Dengan segala hormat," Corporal itu menjawab, terdengar
tak berarti apa-apa hanya rasa hormat biasa. "Kami tak menerima
perintah dari....orang biasa,"
Pengendali itu saling berpandangan.
Lelaki botak itu mengangguk, "Baiklah," Dia memasukkan
lencananya kedalam kantong, "Kita akan kedatangan Kolonel marinir
sebentar lagi," Yeah, Pasti mereka, Kolonel yang telah diinfeksi Yeerk yang
akan menhancurkan pecahan Bug Fighter itu sebelum NASA atau
media massa mendapatkannya.
Aku butuh pengalih perhatian, untuk membeli waktu agar aku
bisa dapat kesempatan,
Marinir itu memandang temannya.
"Apakah anda mengatakan sesuatu, Tuan ", Panggil korporal
itu. Lelaki botak berbalik, "Kau berbicara padaku."
"Ya, Aku dengar tadi anda menyebut kami menyebalkan tuan.
?" Lelaki botak itu merenggut dan berbalik. "Kau mendengar
yang tidak-tidak nak."
Marinir tadi menggelengkan kepala mereka.
Ucapku, berdiri disekitar bandara, Tapi mereka kalah dalam permainan
pertama,> Marinir itu memutar matanya.
memanggil pasukan udara kemari,>
Ucapanku mengenai mereka, Aku bisa melihat otot-otot
mukanya mengejang, Korporal itu mengepal-ngepalkan tangannya.
"Hei Temang," Keluhnya, "Terlalu buruk, aku tak bisa
meninggalkan posku,"
Marinir lainnya, yang hanya memilik satu garis di kerahnya,
mengangkat bahu, "Abaikan saja,"
Hebat, Marinir dengan kontrol diri yang baik.
Lelaki CIA tadi masuk kedalam mobilnya, Berbicara pelanpelan. Lalu lelaki botak itu mengeluarkan HP dari kantong jaketnya.
Aku harus melakukan sesuatu !, Cepat,, mendengarku," Keadaan sekarang memburuk. Aku butuh sedikit
bantuan,> Tak ada jawaban, Dimana mereka berada "
Aku menatap sekeliling. Dibawah sana, ada dua mariner, serta
empat anggota CIA yang terinfeksi Yeerk di otaknya dengan
sediktinya enam pistol ditangan. Dan diatas mereka ada burung
camar yang tak berbahaya.
Well, Tak sepenuhnya berbahaya loh.
Ku kepakkan sayapku untuk mencapai ketinggian, Lelaki botak
tadi membuka flip hapenya, Aku mengunci targetku, Dia menekan
beberapa nomor. Aku menukik kebawah. Dia menekan tombol
KIRIM, dan aku menjatuhkan bombku.
Kotoran burung menyebar di ponsel dan kepala lelaki botak
itu. "Aaaghhhh !" Jeritnya sambil menyeka kotoran burung di
mukanya,, Lalu memandang marah ke langit, "Andalite,"
Dimasukkannya ponsel itu kedalam jaket dan sebagai gantinya
pistol yang keluar. Oooo"Kayy,, Ini tak seperti apa yang kupikirkan. Aku terbang
kedepan. Dor-Dor-Dor. Peluru beterbangan disampingku. Aku mencari tempat
bersembunyi. Sesuatu yang bisa melindungiku. Tak ada, Aspal yang
kosong, dan pintu keluar, Aku bergeming saat aku menyadari
bahwa aku ada di langit terbuka tanpa perlindungan.
Dor-Dor-Dor. Aku memaksa sayapku, Melayang-layang terbang, Aku
mencoba mengacaukan tembakannya, Hanya ini yang bisa kulakukan
sekarang. Dia tak akan berhenti menembak sampai mengenaiku.
Dor. Tembakan terakhir. Lalu tak ada lagi peluru yang
beterbangan. Diam, Aku mengembangkan sayapku dan meluncur
menuju pintu keluar. "Lepaskan senjatamu, tuan,
Marinir tadi, Aku mengepakkan sayapku dan terbang
berputaran di atas mereka. Mereka berdiri mengembangkan
kakinya dengan tangan menggenggam pistol. Lelaki bermasker
oksigen langsung saja masuk kedalam truk lapis baja.
"Lepaskan senjatamu, tuan" Ulang Korporal itu.
Lelaki botak itu berbalik. "Aku pikir tak begitu," Dia
mengangkat tangannya. "Ini perintah baru untuk kalian, anakanak."
Oh, Tuhan,,
Ka-Chick Dia mengokang pistolnya, Ka-Chick. Ka-Chick. Ka-Chick.
Pengendali lainnya mengokang pistol mereka,
Selama sedetik marinir dan pengendali itu membeku. LaluDor !
Dor ! Dor ! Peluru beterbangan. Marinir tadi menunduk dibalik gear
landasan pesawat. Para pengendali bersembunyi dibalik mobil
mereka. Okay. Okay. Pikir, Cassie. Kau harus mencari cara agar
mereka berhenti saling menembaki. Kau harus menjaga mereka
agar tak saling membunuh. TAK BISA MELAKUKAN INI SENDIRIAN!>
Dor ! Dor ! Dor ! syutt-syuuuut. Suara peluru beterbangan.
peluru-peluru itu mental karena besi. AKu berputaran di ekor
pesawat. Mencari perlindungan, Terdengar suara mesin menyal
dari gerbang depan. Mesin kereta barang barang, meluncur kearah
pesawat ! Kereta barang itu datang dengan kecepatan tinggi.
Meninggalakn truk layanan makanan dan mementalkan keranjang
kargo. menyerbu ke ekor pesawat dan berhenti tepat di antara
pengendali dan marinir tadi.
Dor-Dor Syuuuuut.. Kereta barang barang itu hancur, koper-koper beterbangan,
"Rrrrroooaaawwwrrr.."
Dan satu Grizzly seberat ratusan pound keluar dari kereta
barang tadi. BAB 02. "HhhrooooRRawwwrr"
Beruang itu meloncat dari kereta barang.
"HhhrooooRRawwwrr"
Bulu berloreng orange dan hitam melompat disampingnya
Seekor harimau dan cheetah langsung menerjang mobil CIA dan
dua pengendali. Seorang Maniac pengendara kereta barang tadi
keluar. Seekor Gorilla rupanya, dan kelihatan juga adanya burung
Elang ekor merah. Aku berani bertaruh bahwa kau sedang kebingungan sekarang
", Berani bertaruh bahwa kau berpikir, * "This girls is completely
nuts. The lights are on. But no one"s home. Jangan Khawatir, Aku
berjanji kau akan mengerti sebentar lagi.
Ucapnya mendarat disini,> bantuan,> Ucap Marco, sambil berlari menuju aspal itu.
Rachel melotot
pada pengendali botak itu.
Lelaki botak itu berbalik, mengarahkan pistolnya.
Jeritku.
Rachel berguling, kearah pengendali botak di trotoar dan
memukulnya dengan tangan beruangnya yang besar, menggigit
pistol di sisinya lalu menariknya dari tangan pengendali botak tadi.
"Kau tak akan bisa menang !" Teriak pengendali botak
itu,"Kami akan menghancurkan kalian !"
Lalu dia pingsan, tentu saja Rachel yang buat.
Dor ! Syuuuuuttt. menembak. Kita ada disisinya.>
Marco memukul tanah saat berlari, Tobias terbang
berputaran. Ax sedang bertarung sengit dengan seorang pengendali,
Mereka bergulingan di aspal, Pengendali itu kelihatannya putus asa,
dibawa bergulingan oleh kucing jelmaan Ax.
Aku meluncur kemobil. Dor ! Jake melompat melewatiku, Cakar, Gigi potongan besi, Darah.
Aku celingukan mencari tempat aman untuk mendarat, Aku
yang memulai pertempuran ini dan sekarang teman-temanku
sedang bertarung dengan mempertaruhkan jiwa mereka,
sedangkan aku hanya berlaku seperti seorang Cheerleeder aneh di
peperangan ini. Aku harus mencari tempat aman untuk demorph. Tempat yang
tersembunyi dari Para pengendali. Aku tak bisa membiarkan
mereka melihatku sebagai manusia.
Sebab, ya, aku seorang manusia.
Namaku Cassie. Tapi mungkin kau telah mengetahuinya.
Kau juga tahu bahwa hidupku tak normal, Kau tahu, Bahsa
pikiran, Pecahan pesawat Alien, Orang-orang gila berpakaian hitam
yang bersenjata, Dan teman Animal Planet ku yang ada di bandara.
(Animal Planet adalah salah satu acara televisi)
Aku dan teman-temanku adalah Animorphs. Animal-morpher.
Kami bisa menyerap DNA dari binatang lainnya, lalu berubah
menjadi binatang itu. Hanya ini satu-satunya senjata yang kami
punya untuk menyelamatkan bangsa manusia.
Dan senjata ini sangat hebat. Tapi punya sedikit batasan,
Tanya pada Tobias, Dia seorang yang pemandu yang bisa berjalan,
dan Berbicara, tentang bagaimana batasan itu. Dia terperangkap
dalam tubuh elang Ekor merahnya. Morph lebih dari dua jam, dan
dia sekarang menjadi makhluk yang disebut Andalite sebagai
"Nothlit". Dia tak perlu morph untuk menjadi elang, Dia sendiri
elangnya. Kami juga tak bisa langsung berubah dari satu hewan ke
hewan lainnya. Ini sebabnya mengapa aku tak bisa langsung
berubah dari camar menjadi srigala, Bentuk morph tempurku yang
biasa kupakai, Tepat disana di Aspal ini aku harus berubah menjadi


Animorphs - 44 Tak Terduga di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Cassie dahulu, manusia biasa bernama Cassie, dan aku mau
melakukannya karena berbahaya.
Morphing bukan tekhnologi milik manusia, Morphing itu
tekhnologi milik bangsa Andalite, Diberikan pada kami oleh Alien
yang sekarat, seorang pangeran perang Andalite, bernama
Elfangor. Para Yeerk berpikir bahwa kami para Animorph adalah
Andalite, dan kami ingin mereka tetap berpikir seperti itu, Jika
mereka tahu bahwa kami hanya manusia, mereka akan menemukan
kami, dan seluruh anggota keluarga kami akan dibunuh habis.
Atau bahkan lebih kejam lagi.
Mereka akan menyisipkan Yeerk kedalam kepala kami, Mereka
akan merubah kami dan seluruh orang yang kami cintai menjadi
pengendali, Kami akan terperangkap dalam tubuh kami sendiri,
Kami bisa melihat tangan kami sendiri yang akan menghancurkan
planet ini, Kami bisa mendengar suara iblis dan kebencian meraka,
dan kami tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan mereka.
Yeerk, mereka terlihat seperti, siput kecil abu-abu kecil yang
lengket, Buta, nyaris bisu, tak ada tangan atau kaki, seprti otak
yang tak memiliki badan. Itulah mengapa mereka butuh badan kita, Mereka masuk dari
lubang telingamu, dan memipihkan dirinya lalu menyelimuti seluruh
celah di otakmu. Mengunci diri mereka kedalam memorimu,
pengetahuanmu, dan emosimu.
Mereka mengambil alih semuanya. Kau tak bisa berlari, kau
tak bisa berteriak, kau bahkan tak bisa berkata pada siapapun
tentang apa yang sudah terjadi padamu, dan kau tak bisa kabur,
kau bahkan tak bisa membuat rencana untuk kabur, sebab siput itu
tahu semua hal apa saja yang sedang kau pikirkan.
Bangsa Yeerk telah menguasai Gedd,Taxoon dan Hork-Bajir,
sekarang mereka mengincar kita, Manusia.
Dan kami memcoba menghentikan mereka, Aku, teman baikku
Rachel, Jake sepupu Rachel, Marco, Teman baik Jake, Tobias dan
Ax, yang seorang Andalite serta adik dari Elfangor.
Hanya itu, Tim Bumi, : Seekor burung, Seorang Alien, dan
empat anak kecil, Hanya itu yang berdiri diantaramu dan
pembudakan massal. Kami juga mendapat bantuan dari Chee, Satu bangsa Android
yang menolak perilaku kekerasan. Mereka menyelundup kedalam
organisasi Yeerk, The Sharing, dan memberikan informasi pada
kami saat mereka bisa. Tapi jika bertemu mode pertempuran,
hanya kami berenam yang maju.
Dan saat ini hanya ada lima.
Aku memandang kebawah, mencari tempat untuk demorph.
Dor ! Shuyuuuuut. "Menjauh!" Seorang pengendali bersembunyi dibalik mobil
CIA tadi, memegang pistol dan mengarahkannya secara liar pada
Tobias, Marinir, dan Marco.
Ka-Chik. Marco menerjang. Dor ! berbulu. Dia tetap menerjang, menghantam pengendali itu ke
mobil. meninjunya dengan tinjuan gorilla yang seperti palu itu.
Dia terengah-engah. ini,> Pengendali itu terjatuh ke trotoar, Pingsan.
Jake sedang berdiri diatas dada seorang pengendali lain,
Ax menyudutkan pengendali ke tiga diantara dua bak.
menggerakkan ekornya, Membelah udara, mengeluarkan suara
yang terdengar seperti.. "Meow"
menyeimbangkan cheetah saat berlari, Tapi tak berguna didalam
pertempuran.> Panggil
Jake empat matamu menjadi sampul majalah National Enquirer.>
Ax meresponnya dengan memukul pengendali itu dengan
cakarnya yang besar. Rachel mengoyak bak penyimpana, Satu demi satu, Marco
memasukkan mereka kedalamnya, lalu membalikkan bak
penyimpanan itu hingga tutupnya menghadap ke bawah.
Marinir itu sedang tiarap di landasan pesawat, Menonton
kami, pistolnya disiagakan, mereka terdiam.
Ucap Rachel.
tambah Marco
Tobias dan aku berputaran diatas lalu turun,
Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Dor !
Sebarisan lelaki berpakaian hitam menembaki kami dengan
senapan otomatis dari atap.
BAB 03. Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Dor !
Kami bersembunyi dibalik bak.
Dor ! Dor ! Marinir itu menembak balik.
Ucap Marco, Sirene polisi mengaung. Mobil polisi berdatangan ke Aspal sini, lampu menyala-nyala,
Petugas keamanan bandara berdatangan dari terminal.
Ucapku ini> orang tak berdosa, Para pengendali itu akan mundur,>
Mundur, Yeah, Kecuali mereka , Pengendali botak dan temantemannya mencoba menggulingkan bak itu, mencoba
membalikkanya. Mereka tak mundur, Polisi itu semuanya pengendali, Begitu
juga dengan petugas keamanan bandara.
Ini semua pasukan tempur Yeerk.
Dor ! Shuyuuuuut. Satu peluru menembus bak.

Jake bergulingan, ekornya bergerak-gerak, pasukan Yeerk melawan enam dari kita, tak bagus,>
Ucapku sana,>. Gerutu Marco memberikan banyak bantuan>

Rachel
mengarahkan mengeluarkannya dari sini sebelum para Yeerk menghancurkannya >
Ucap Jake ada cara bagi kita mengeluarkannya tanpa membuat diri kita
terbunuh,> Jake,> Ucap Ax. dibatalkan, Ayo jalan, Go-Go-Go-Go, dan Ax" Jangan panggil aku"
oh lupakan saja,> Jake melompati bak ini dan mulai berlari kearah lengkungan
disana, Marco dan Ax mengikuti dibelakangnya.
"GGGGRRRRROOOOOOAAAWWWW!
Rachel membalikkan bak itu sekali lagi, lalu berlari kearah
lengkungan juga,> Tobias terbang rendah dibawah cucuran air di gedung itu,

Dor ! Dor ! "Ahhhhhhhhh" Marinir dengan satu garis di kerah bajunya menggengam
bahunya dan jatuh ke trotoar. Aku bisa melihat darah mengalir
dari bawah tangannya.>
Tobias berputaran

Tobias terbang kearah lengkungan. Aku berputaran
diterminal. Marinir yang terluka merangkak kearah truk lapis baja.
Pengendali itu mengabaikannya. Tapi marinir lainnya. yang Korporal
tetap tiarap dibelakang landasan pesawat dan menembaki
musuhnya. Dan musuhnya juga terus menembakinya.
Seorang Polisi dengan pengeras suara di mulutnya berkata
"Visser Three mulai tak sabar, Bunuh semua manusia itu hingga
kita bisa mendekat kearah cargo".
Menghabisi. Pengendali itu tak peduli pada marinir. Mereka
hanya ingin agar dia menjauh dari jalan mereka saja. Dan dia satusatunya yang berada diantara pengendali dan pecahan bug Fighter.
Aku harus membuatnya berhenti menembaki !
Aku
berteriak padanya dengan bahasa pikiran. dan tetap tiarap!> Marinir itu terkejut sesaat, Dia memandang sekeliling,
Membeku, tetap menggenggam erat pistolnya..
Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Dor ! Dor !
Senapan otomatis menjawab tembakannya.
Marinir itu bersembunyi dibalik roda, tiarap pelan, dan mulai
menembak lagi. Dia akan terbunuh sebentar lagi.
Aku berputar di ekor pesawat, mengempaskan angin dari
sayapku. dan menukik kebawah. kebawah pesawat. tepat kearah
marinir.
Marinir itu menuju sudut landasan pesawati itu. Dia
celingukan mencoba mencari dari mana suara itu berasal.
Aku berputaran
Dia menatapku dan berkedip. "Okay, ini sungguh tolol", Dia
menutup matanya dan menyandarkan kepalanya pada roda. "Se
ekor burung berbicara padaku dan AKU MENDENGARKANNYA "
dia membuka matanya dan menggelengkan kepalanya. "Ini Gila"
Dia menegakkan badannya dan mengarahkan pistolnya pada
para pengendali. Ini bunuh diri, Dia mengarahkan, Aku menukik,
Aku mengenai pelat besi saat marinir itu menarik pelatuknya.
Dor ! Tembakan itu mengenai sayap disisiku. Aku berputar, Satu
sayap mengepak, yang satu lagi bergantung disisiku.
Aku melihat pistol korporal itu tercecer melintasi aspal di
bawah pesawat. langit dan trotoar. Aku memacu sayapku,
mengerahkannya sekuat tenagaku, Tanah dibawahku terasa
berputar. abu-abu, keras miring, dan semakin dekat.
Lalu hal berputaran ini berhenti.
BAB 04. Aku mengepak-kan sayapku di aspal, sebelah sayapku terkulai
lemas tak bertenaga, hancur terkena tembakan pistol tadi.
"Burung itu! Apakah kau melihat burung tadi" Itu Andalite!"
Pengendali botak, Aku tak bisa membiarkannya menemukanku,
Aku mengencangkan sayapku dan mencoba mengepakkan sayapku
yang sehat. dan entah bagaimana merangkak kebawah kereta troli.
Sedikit kerikil tersangkut dalam sayapku yang berdarah. Rasa
sakit menyelimuti seluruh tubuhku.
Demorph. Aku harus demorph.
"Kemana perginya " Dimana burung camar tadi?"
Suara teriakan itu semakin mengeras. Semakin dekat, Sepatu
kelihatan dari bawah kereta troli ini, hanya beberapa inchi dari
kepalaku. Konsentrasi, Cassie, Konsentrasi.
Aku fokuskan pikiranku pada tubuh manusiaku. Morphing tak
bisa diprediksikan, Tak sama dengan yang sebelumnya. Tapi aku
telah belajar sedikit cara untuk mengontrolnya, Aku tahu apa yang
harus aku lakukan. Manusia, Lengan manusia Cassie, Aku merasakan sayapku
tumbuh, Sayapku yang terluka menjadi sehat, saat DNA manusiaku
pelan-pelan mengganti DNA camar tadi.
Cuuuurrrrekkk. Tulang bahuku terpecah dan melebar, Sayapku mring dan
tumbuh sepanjang lengan manusia asli.
Schhluuuppp/ Ibu Jari, lalu empat jari lainnya muncul., Pucal seperti anak
ayam yang baru menetas. keluar dari ujung sayapku. Tulang
rusukku menyatu dan membentuk kembali, tumbuh seukuran
normal. Kakiku memanjang dan membesar, Cakar-cakar melembut
menjadi sepuluh jari kaki manusia.
Dan lalu aku berhenti morphing.
Aku masih seperti camar daripada gadis remaja, Perpaduan
yang aneh antara sayap burung dan horor mengerikan, seperti
Proyek BLAIR MUPPET PROJECT. tapi aku tak mirip manusia,
sedikitpun tak mirip. Satu inchi dari bawah kereta troli itu, pengendali
berdatangan pada cargo di pesawat, menutup area ini. Tobias dan
lainnya telah lama pergi. Tapi aku bisa melihat tanah lengkung di
gerbang seberang sana. Dan aku sangat jelas dibawah sini, Tak ada yang
memperhatikan bawahan kereta ini bahwa ada mutasi raksasa
berbentuk burung-manusia.
Aku mengeluarkan diriku dan berlari, sekuat tenaga, lengan
manusiaku yang penuh bulu hampir selesai berubah menjadi
manusia,Kaki manusia tadi hampir saja menginjakku saat dibawah
kereta, Rambut hitamku yang pendek terlihat sedikit aneh saat
menempel di kepala camarku.
Aku berlari kearah terminal gedung. Bersembunyi dibalik
bayangan, berhasil melewati gerbang pertama, Mengikuti sudutsudut bangunan, Gerbang berikutnya sudah dekat.
"Disana" Pengendali botak! dibelakangku.
"Hentikan Andalite sampah itu sebelum kabur!"
Lengkungan itu hanya beberapa yard didepan, Aku bisa
menjangkaunya. Aku akan mencapainya !
Ka Chik. Suara kokangan pistol. Seorang pengendali polisi melangkah
keluar dari belakang bak diantara aku dan lengkungan. Aku
berbalik. Pengendali botak berputar cepat untuk menangkapku,
Aku berbalik lagi, kembali ke kereta troli tadi, Pengendali
berlarian mengejarku diseberang. Aku terperangkap. Aku dan
kereta troli dikelilingi para pengendali/
Aku celingukan, Tak ada jalan keluar.
Tidak, Ada satu jalan keluat, Jalan Marco.
AKu menerjang masuk kedalam kereta, memutar kuncinya dan
menginjak pedal gasnya. kereta berjalan, lalu berhenti, lalu
meluncur dengan gas penuh, membuatku terlempar ke tempat


Animorphs - 44 Tak Terduga di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

duduk. Pengendali botak melompat ke trotoar saat aku bergerak
mendatanginya, Aku memegang stirnya dan berusaha
mengedalikannya. Seorang anak setengah camar, berkendara di
bandara dengan kendaraan roda dua,
Aku melaju kencang dibawah sayap besar pesawat itu, Lalu
berbelok ke landasan pacu. Barang-barang yang ada di bagasi
kereta ini bertumpahan ke jalanan. Aku memutar stir kemudi dan
mengarahkannya keluar tepat menuju aspal lebar. Jika aku bisa
keluar dari dalam keadaan hidup, aku tak akan pernah mengizinkan
bagian mengemudi diambil alih oleh Marco, Dia hanya sekelas Jeff
Gordon, jika dibandingkan padaku.
Sirene polisi berbunyi, lampunya berkedip-kedip merah dan
biru terang. Aku memutar kepala burungku memandang sekeliling, Dua
mobil polisi ada dibelangku. Dalam sedetik lagi aku akan masuk
jarak tembak mereka. Aku memutar kemudi kereta itu hingga masuk kebawah satu
pesawat, dibawah sayap disekitar roda-roda besarnya, diantara
dua baris cargo besar. AKu meluncur dengan cepat disamping truk layanan makanan
dan aku sempat mengerling ke belakang. Mobil polisi tetap
mengejar, mobil itu lebih besar dari keretaku ini,mereka memutar
kemudi ke samping saat melewati badan jet, sedang aku terus
melaju dari bawah mesin jet itu.
Aku melaju terus kearah gerbang, dan lalu diluar, dibawah,
aku menguasai keadaan dengan baik.
Pengendali meraung gusar saat aku melewatinya.
sebuah pesawat 747, membayang didepan sana ! tak masalah,
aku menggenggam kencang kemudi dan terus melaju kedepan,
melaju dibawah mesin pesawat 747, diantara dua roda besanya,
Aku bisa melihat pojokan bangunan terminal saat aku melaju cepat.
Keluar dari hidung besar pesawat 747."
Lurus ke aspal ! Dua mobil polisi melaju didepan kearahku.
Dalam sedetik aku akan bertabrakan dengan mereka. Waktunya
beraksi. Aku memutar kemudi secepatnya hingga kereta ini
membentuk huruf U, Ban berdecit-decit karena gesekan, lebih
tepatnya melayang. Aku melihat kebelakang, satu tas garmen yang terjatuh dari
bagasi keretaku melayang kearah satu mobil polisi, Bagus. Mobil
polisi itu menekan pedal gas hingga terdengar bunyi mendecit
keras, lalu temannya menjulurkan tangan mencoba menjangkau tas
garmen dari kaca depan mobil itu, Mobil yang satunya lagi terus
melaju kearah pintu keluar untuk menjaga agar aku tak lolos.
Okay, Itu membuatku semakin lama didalam sini, Tapi tak
mungkin aku bisa terus-terusan main kejar-kejaran di dalam
bandara ini. Aku harus menemukan tempat untuk menyelesaikan
morph ini dan lalu morph sesuatu yang bisa membuatku pergi dari
tempat ini. Didepan, ada satu set dari pintu dorong yang digunakan untuk
naik kedalam badan pesawat. Lelaki berpakaian warna Orange
sedang menyeret ember sedang menuruni tangganya. Seorang
petugas kebersihan !, Pesawat itu kemungkinan kosong. Aku melaju
ke sana. Suara sirine mengaung dibelakangku.
Petugas kebersihan itu telah sampai di aspal. mulai melangkah
menjauhi pesawat. Aku memutar kemudi dan berusaha mencari
dimana adanya pedal rem-nya. Kereta ini meluncur keluar jalur,
Petugas kebersihan itu lari menyelamatkan dirinya, ember-ember
beterbangan saat aku menghantamnya dengan kereta troli ini. Aku
menekan pedal rem dengan kakiku, tapi kereta troli ini tak
melambat. Ssssscccccrrrnnnnnncccchhhh-KUUUNNKKK.
Aku menabrak tangga. Tubuh setengah manusia-burungku
menabrak kemudi lalu mundur lagi ke bangku.
Oh, ! Ow !, keluhku, mengeramnya seharusnya lebih mudah
dari mengemudi, Tapi tabrakan ini berhasil menghentikannya.
Tak ada waktu mengambil nafas, Aku keluar dari kereta troli
ini dan melangkah masuk dari tangga yang kutabrak, butuh
beberapa langkah agar sampai di pintu pesawat, Tapi aku tak akan
membiarkan 12 anak tangga menghentikan aksiku. Ku pegang
pegangan pintu menariknya, lalu masuk kedalam badan pesawat
dengan karpet halus yang didalamnya.
Senter polisi menyinari kabin pesawat. Aku menjauhkan diriku
dari pintu dan berlari. Whump ! Seluruh badan pesawat bergetar saat tangga berjalan tadi
dipasangkan dengan kasar ke pintu kabin. Aku bisa mendengar
teriakan dibawahku, serta langkah kaki menaiki tangga itu.
"Disini !, Disini !"
"Andalite ada didalam !"
Aku mencapai bagian belakang pesawat, Sembunyi, Aku harus
sembunyi. ! Aku mengerling, bangku-bangku, bagasi, pegangan pintu !, aku
mengapainya lalu kubuka, Sebuah kamar mandi rupanya.
Aku masuk dan mengunci pintunya.
BAB 05. Demorph. Cepat ! Aku bisa mendengar para pengendali itu memasuki pesawat.
Fokus, Cassie Fokus. Kau harus membalikkan morph ini.
Aku bisa merasakan tubuhku membertar saat tulang-tulang
burungku yang kopong berubah menjadi tulang manusia yang keras.
Bulu-bulu menggelap dan menyatu. Kulit burung dibawah sayapku
berubah menjadi kulit coklat manusiaku.
Cuuurrrrruuucnh. Rahangku menekan kedalam kepalaku. Tulang ekorku menyusut
hingga sesuai tulang ekor manusia. Aku hampir menjadi manusia
penuh sekarang. Kecuali paruh besarkku yang masih ada di muka
manusiaku. "Kemana dia perginya ?"
"Kokpit !, Periksa kokpitnya,"
Aku menutupkan tanganku ke kuping dan mulai
berkonsentrasi. Paruhku melembut dan meleleh masuk kedalam wajahku. Dua
bibir, satu hidung, Aku sudah menjadi manusia.
Tapi aku tak boleh bertahan dalam wujud manusia sekarang.
Aku memaksa tubuhku untuk masuk keruang kosong diantara
toilet dan tempat cucian pel. Besi dari tempat cucian pel itu terasa
dingin dan nyaman. Aku meletakan mukaku padanya, Jika aku bisa
bertahan disana sebentar dan--"Andalite itu pasti ada disini. TEMUKAN DIA !"
Aku mengangkat kepalaku. Keluar dari sini Cassie, Aku mulai
memikirkan morph terbangku.
Sploooot. Sploooot. Sepasang antena tumbuh dari kepalaku.
pop-pop-pop-pop-pop-pop Bulu-bulu hitam keluar diseluruh tubuhku. Dua sayap setipis
tissu terbentuk di punggungku.
"Tak ada apa pun di kokpit."
"atau di galeri,"
Aku bisa mendengar gerutuan para pengendali di kabin
pesawat. langkah kaki, Teriakan, Suara sobekan bangku
penumpang. Santai, Cassie, Pikirkan tentang Lalat..
Sepasang inti tulang keluar dari sisi tubuhku, menyatu dengan
kaki lalat berbulu yang panjang. Lengan dan kaki manusiaku menipis
dan mengeras. Tangan dan kakiku menyusut hingga berubah
menjadi cakar yang lengket.
Pegangan kunci terputar, "ini terkunci !"
"Bagus, kita menemukan bangsat Andalite itu,"
Konsentrasi . Lalat, kecil, kecil, cepatlah. !
Lantai menjadi besar saat tubuhku menyusut hingga seukuran
remah roti. Dor ! Dor !, Ka-clink. Peluru ditembakkan ke besi tipis di pintu, Tempat cuci pel itu
sekarang kelihatan bagai tower diatasku. Tempat cuci piring itu
berubah menjadi ratusan saat mata manusiaku digantikan oleh
mata lalat. Sshhhluuulp. Tulang tersusun ulang, Kulitku menggelap dan mengeras
hingga bersinar, menyelimuti seluruh tubuh lalatku.
Sssssuuuuump.. Sprrrooot-sprrrrooot.
Bibirku memanjang dan berubah majadi proboscis lalat, Dua
benda lengket seperti spons keluar adari ujung proboscis lalat.
Sekarang aku menjadi lalat. Lalat seutuhnya. Lalat dalam surganya
lalat. Kamar mandi, setiap bulu kecil ditubuhku merasakan
nikmatnya. Aku bisa membaui adanya disinfectan disini. Aku juga
bisa membaui aroma sedap yaitu aroma dari---
Dor ! Dor !. ka-Clink; Whoa, Waktunya mengambil alih insting lalat ini. Aku terbang
di tempat kecil antara toilet dan tempat duduknya. Saat pintu
terbuka aku melihatnya. Dor ! ka-Clink. "Aku bisa menembak penguncinya."
"Dan membiarkan Andalite itu punya kesempatan untuk
kabur,?" "Tapi,ini jalan terakhir, Pintu ini terbuat dari swiss."
"Dan kau pikir bahwa Andalite itu akan membiarkan kita
menembaknya" Idiot! dia mungkin sudah morph jadi serangga. Kita
harus membasminya dengan gas."
Gas !, aku berputaran dia sekitar kamar mandi kecil ini,
Mencari jalan keluar. Tempat cuci pel !, Aku bisa terbang di
pengeringnya, Aku bisa masuk kedalam baknya.
Tlink. Dasar pencuci pel bodoh dengan piringan penggeser besi
bodoh yang ada diatas pengeringnya ! piringan yang membuat lalat
ruahan tak punya harapan untuk bergerak.
Aku terbang ke papan dasar toilet, mencari adanya retakan,
atau celah kecil, apapun itu disana pasti ada jalan keluar.
Psssssssss. Bulu-bulu lalatku merespon semprotan itu dengan rasa panik,
Pengendali diluar sedang menyemprotkan pembasmi serangga dari
salah satu lubang bekas tembakan peluru.
Lobang peluru, Ya, ! Aku terbang menuju lubang tertinggi, paling dekat dengan
langit-langit. tempat yang pas. Aku melayang keluar. Ah Udara
segar, "Seekor Lalat!"
Thwack ! Satu tangan pink raksasa menampar langit-langit.
"Meleset," Hampir saja, Kawan, Aku mengambil jalan dari sebelah tangan
itu dan turun, dekat dengan jendela, mereka harus melintasi
bangku penumpang untuk bisa mencapaiku.
Thwack ! Whack ! Wham ! Tangan, tas tangan, majalah yang digulung,sendal karet
seseorang yang tercium enak, Aku mengelak dari semua itu, serta
melaju ke pintu, merasakan segarnya udara yang berhembus
kearahku. Pssssss . Pssssst-psssst.
Semprotan serangga, Tebal, lengket, Beracun,
Udara segar, Ikuti udara segar !
Pssssssssss. Semprotan itu mengenai kakiku, tubuhku, antenaku, setiap
bulu ditubuhku telah dilapisi semprotan itu. sayapku !, aku tak bisa
menggerakkan sayapku !. Hari terang, aku terjatuh. seperti misil. lalu suara gemuruh,-kereta troli"--- dan hembusan angin. Hembusan itu menyapu
kearah sebelah samping. Aku berjungkir, terjatuh. Mencoba untuk
kearah kana, Tapi aku tak bisa mengatakan dimana itu, Dunia ini
penuh dengan kabut kegelapan.
Whap. Aku mengenai sesuatu dan terjatuh kebawah.
"Kemana dia pergi " Aku melihatnya terjatuh tadi,"
Suara, Langkah kaki, bergema melalaui kabut ini.
Membesar, Aku harus membesar atau semprotan serangga ini
bisa membunuhku, Aku fokuskan pikiranku pada tubuh manusiaku,
Aku bisa mereasakan tunuhku mulai kelelahan. Pikiranku muncul
dari kabut itu. Aku sedang berada di kereta troli, Benda yang mengenaiku
tadi adalah salah satu pakaian yang tak terbang melayang saat aku
gila-gilaan di bandara tadi.
Langkah kaki, terdengar dibalik kereta itu.
Harus pergi dari sini, Aku tak bisa sepenuhnya demorph jadi
manusia, Aku terlalu besar. Aku tak bisa morph kembali menjadi
lalt. Disini ada banyak semprotan serangga yang mengelilingi
tubuhku dan bisa membunuhku.
Aku menunggu hingga langkah kaki terakhir terdengat, lalu
berguling ke sisi seberang dan terhuyung-huyung kearah gerbang,
Terlalu berat untuk terbang, terlalu gugup untuk
mengkoordinasikan ke semua kakiku agar bisa bergerap bersamasama. Sekali lagi. Mahkuk mutan menjijikkan keluar di malam hari,
Pertunjukan malam, Aku pingsan disamping tangga berjalan.
"Makhluk itu pasti ada disini, Menyebar, TEMUKAN DIA !"
Aku memaksa tubuhku masuk ke tangga berjalan itu dan
membenamkan tubuhku dibawah tas golf. Tangga itu bergerak
keatas, tas golf dan aku bergerak bersamannya. Lalu tergelincir,
dan tas golf itu terbang di udara, aku melekat di dasar tas dengan
kaki lalatku yang lengket.
Aku mendarat dengan punggungku, Tas golf itu jatuh diatas.
Thump. Thump, lebih banyak seragam, menghantamku dalam
kegelapan. Aku harus demorph, Harus keluar, Aku mencoba untuk
membayangkan bentuk diriku di otak, Bentuk manusiaku, Cassie,
Tapi diriku hanyalah kumpulan, sayap, cakar, kulit dan mata seribu,
Kulit, Aku fokus pada kulit manusiaku, Kulit manusia, Halus,
teraduk-aduk, memudar. Memudar menjadi hitam. BAB 06. "Uhhhnnn." Membeku, Kaku, Aku membeku, serta kaku, denyutan yang
berasa sakit,aku mencoba menelan, tenggorankku tertutup.
Aku berbaring dengan punggungku"setidaknya, aku pikir aku
berbaring di punggungku"di sudut dari sesuatu yang sangat keras.
benda lainnya. sesuatu yang berat, telah menghancurkan dadaku,
dan sesuatu yang seperti besi dan dingin mengenai pipiku,
Kakiku...apakah aku pernah punya kaki".
Apa yang bisa kudengar hanyalah suara benda tumpul,
berdengung seperti dengungan lebah jantan, Otakku berdenyut
bersamaan dengan suara dengungan ribut itu.
Suara ribut apa itu, "


Animorphs - 44 Tak Terduga di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku menahan rasa dingin ini, benda keras yang ada di mukaku,
Bengkok, Besi, Kurasa mirip seperti tongkat golf.
Sebuah tongkat golf ".
Oh, Tidak. Hal itu memunculkan kembali padaku akan peluru yang tak
jelas, semprotan serangga, dan gambaran terakhir dari wujudku
semula, setengah manusia seukuran bola basket dengan tambahan
enam lengan, berbulu lebat hitam yang lengket ada disekujur
tubuhku dan antena. Sudah berapa lama aku seperti ini " Berapa lama hingga aku
kedinginan," Apakah sudah lebih dari dua jam.
Bagaimana jika aku menjadi nothlit berupa makhluk mutan
setengah lalat setengah manusia.
"Aku bahkan tak bisa melihatnya," desahku
desahan," suaraku!, su-ara ku, Suara manusiaku.
Aku menekan kotak golf itu, beberapa pakaian berjatuhan
dari atas menimpaku, Aku menggali jalan keluar dari tumpukan
baju itu. Cahaya dari cargo ini sangat redup. Tapi aku bisa melihat
tubuhku sendiri, dua paha, keduanya berakhir di kaki, dua lengan,
dua tangan, kulit manusia.
Aku menyentuh punggungku, kepalaku, tak ada antena.
Aku menjatuhkan diriku keatas tumpukan bagasi,"Terima
kasih tuhan. terima kasih, terima kasih tuhan,"
Kecuali--Aku ada dalam cargo pesawat, hampir beku, kehausan hebat,
dan kelaparan. Apakah aku kelaparan, serta menaiki jet yang
entahkemana " Aku mengecek tag yang ada di tas golf : SYD. aku mengambil
kopor yang ada disebelahnya : SYD. aku mengambil secara acak
dari tumpukan tas, SYD, SYD mereke semua SYD.
"SYD" singkatan dari apa itu" " aku mengomel sendiri,
"Selatan sesuatu Dakota?"
Dan berapa lama baru tiba disana " Aku memeluk kedua
kakiku bersama, Kami hanya bisa morph dengan pakaian ketat, Jadi
kami semua hanya memakai sebuah pakaian tipis warna hitam, Aku
meniup tanganku, Nafasku keluar sebagai kepulan uap warna putih.
Berapa banyak yang bisa salah dalam satu misi" Hal ini hanya
sekedar pengamatan kecil di bandara.
Marco dan Ax telah menemukan sesuatu yang menarik dengan
program baru menonton dari web. Informasi mengenai pecahan
dari kapal luar angkasa alien yang terdampar ombak di pantai
beberapa ratus mil dari tepi pantai, Pecahan yang terdengar
sangat mirip dengan bagian dari kapal Yeerk, sebuah Bug Fighter.
Okay, jadi kebanyakan postingan alien di internet itu dibuat
oleh orang tolol. Tapi seperti yang Marco katakan, kau tak akan
pernah tahu saat seorang tolol yang paranoid mungkin mengatakan
yang sesungguhnya. Aku pikir jika aku memposting sesuatu tentang
sedikit aksi petualangan kami di bandara, Aku akan terdengar
bagaimana ya. " Disamping itu Marco dan Ax menemukan infomasi ini dari
situs tertutup departemen pertahanan yang terenkripsi, pesan
singkat super rahasia untuk staff pemimpin. Mereka butuh lebih
dari program keaman dan kode rahasia untuk mengalahkan Ax.
Pecahan dari kapal itu diangkut dengan penerbangan
komersial, lalu diangkut hingga ke kantor marinir, dimuatkan
kedalam pesawat jet rahasia, dan diterbangkan ke laboratorium
NASA di washington. Hanya itu yang kami tunggu, Bukti bahwa Yeerk ada disini, Di
Bumi, di Amerika, jika pemerintah tahu tentang Yeerk, kami tak
harus bertempur sendirian, Rahasia penyerbuan Yeerk tak akan
lagi jadi sebuah rahasia.
Tapi jika kau tahu tentang pecahan bug fighter, kau bisa
bertaruh bahwa Yeerk juga tahu akan hal itu, Mereka tak akan
membiarkan pecahan itu diperiksa, Mereka tak ingin ilmuwan
NASA mengetahui bahwa benda itu tak terbuat dari logam yang
tak akan ditemukan di planet ini. Dan mereka sangat tak ingin
bahwa media akan memberitakan hal ini.
Sebab para Yeerk belum menginginkan perang sesunguhnya,
Mereka ingin secara perlahan-lahan, menginfiltasi bangsa manusia,
sehingga jika suatu saat mereka mengetahui apa yang sedang
terjadi, hal itu sudah terlambat dan Visser Three telah menang.
Kami sangat yakin mereka akan muncul di bandara, dan Chee
juga memastikan cerita itu, Chee tak bisa mendapatkan semua
detil rencana Yeerk, tapi mereka bisa tahu pengendali level tinggi
dalam the sharing telah mengadakan rapat rahasia, mengambil alih
rencana penerbangan dan rancang bangun bandara.
Mereka telah bekerja keras"kami juga bekerja keras"
dengan logam-logam. Kami tak sampai terbunuh, Kami tak sampai
tertangkap. Dan dua marinir, mereka mungkin sudah mati, atau lebih
buruk, Sebab aku, sebab kebodohanku, sebab aku ingin
menyelamatkan potongan logam itu.
Yang akhirnya tak bisa kuselamatkan.
Aku menekan semua tas keras disini dan membuat sarang
kecil dengan kopor yang lembut, Cargo ini penuh dengan keranjang
logam yang bertanda,"Boeing-Turbine PW400." Bantalku yang
terdiri dari bagasi diantara dua turbine itu.
Aku menemukan dua tas garmen dan satu yang terbungkus
disekitar kakiku dan lainnya disekitar bahuku. Aku ingin membuka
tas itu atau apapun yang ada didalamnya, terutama aku inginkan
jaket bulu wol. Aku juga ingin membuka semua bagasi dan
menemukan sesuatu yang bisa dimakan.
Tapi aku tak bisa, Aku sudah naik diam-diam, aku tak ingin
lagi menjadi seorang pencuri,
Benar, Aku hampir bisa mendengar suara Marco : Mari kita
lihat, Cassie, kau masuk ke buritan seorang pengendali,
mengombang-ambingkan dua marinir dalam perang senjata dengan
alian jahat, mungkin mereka dan lelaki yang ada didalam truk lapis
baja itu tertangkap atau terbunuh, dan menyelundup kedalam
kereta teroli, sekarang kau khawatir hanya karena ingin makan
snack orang lain. Aku mengendus-endus, dan dari kebanyakan koper aku bisa
membaui adanya jeruk oranges, yang manis.
Aku berpindah ke cargo lainnya, Bau orange semakin keras, Di
sudut dari keranjang logam aku menemukan setumpuk kotak
didalam pallet, ukuran mereka semua sama dan mereka semua
bertanda, ORANGES-NAVEL. Terlalu banyak kotak, terlalu banyak Jeruk orange, apakah
seseorang akan sadar jika ada satu yang hilang. "
Aku mengubur dirimu dalam koper-koper lembut, dan
mencoba mengabaikan rasa laparku, juga hausku. dan juga rasa
dingin yang membakar di paru-paruku setiap kali aku bernafas.
Aku butuh berfikir, Pesawat ini akan berhenti, sesungguhnya
aku hanya perlu keluar dan menemukan sebuah telepon.
Yeah, tak masalah, Aku hanya perlu menunggu seseorang
untuk membuka pintu cargo ini, turun dengan tangga berjalan,
telpon orang tuaku, dan beritahu mereka untuk menjemputku di
South Dakota, atau South Yemen Deseert, atau dimanapun
nantinya aku berakhir. Aku tenggalam diatara dua keranjang. mengapa semuanya
terasa sulit" mengapa aku tahui bisa menghabiskan waktu
seharipun tanpa mengkhawatirkan seseuatu yang normal, misalnya
mengkhawatirkan tentang jerawat pada remaja, atau ulangan
aljabar yang mungkin aku akan gagal".
Baiklah, jalan keluar pasti tak susah, Aku harus morph jadi
burung dan terbang keluar, Kali ini burung Osprey, lebih kuat dan
lebih cepat dari camar, dan lalu aku tahu aku ada dimana, dan
bagaimana aku bisa pulang.
Okay, Itu rencananya. aku mulai merasa lebih baik, morphing
merupakan pemecahan masalah bagaimana cara keluar dari
pesawat ini. Bukan masalah kelaparan, atau rasa haus ini, atau
tentang Jari dan jempol yang mulai berubah menjadi biru.
Kecuali---tunggu sebentar, mungkin bisa, aku punya morph
yang tahana cuaca dingin, tentu saja !.
Aku mulai merasa hangat, kepalaku bahkan berhenti
berdenyut lagi. Dan lalu aku menyadari apa sebabnya.
Suara dengungan itu telah berhenti, Mesinnya sudah diam,
aku menunggu pesawat ini untuk segera turun ke bumi.
Tapi tetap tak begitu, pesawat ini tetap tak bergerak.
Lalu--ZZZzzzzzztttt ! BAB 07. Zzzzzzttttt. Lampu hijau yang berkedip kelihatan hingga kedalam cargo.
Untuk sesaat aku bisa melihat tulang besi pesawat melaui
potongan besi disini. Cahaya hijau tadi menembusi kopor dan tastas. Keranjang logam tiba-tiba menjadi tembus pandang dan
menunjukkan mesin besar didalamnya.
Lalu saat cahaya itu hilang, sorot hitam menari-nari di bola
mataku. Aku berkedip,Apa ini "
Tapi aku tahu : Yeerk. entah bagaimana mereka mengetahui
bahwa aku ada di pesawat ini.
Dan ku atahu mereka belum selesai, Mereka tak akan
melakukan X-ray di pesawat, lalu tinggal pergi saja. Aku menekan
kopor itu dan mencoba berdiri.
"Whooooaaaaa." Aku terjatuh kesamping salah satu keranjang, Kakiku mati
rasa, Bukan karena beku dari udara dingin tadi, Sama sekali tak
ada rasa dari kakiku. Cahaya hijau tadi, tapi mengapa hanya berpengaruh pada
kakiku, " Aku mencoba berdiri dengan bantuan keranjang ini.
Keranjang ini, Tentu saja, kakiku sudah keluar dari keranjang
saat ada X-ray, tetapi sisa badanku ada dibalik mesin didalam
keranjang besi ini, Keberuntungan yang telah menyelamatkanku.
Sejauh ini. Aku membawa tubuhku kesarang koporku, Diatasku para
penumpang dan kru pesawat mungkin sudah membeku semuanya,
Mereka tak punya fans yang melindungi mereka dari cahaya hijau
tadi, tapi mereka tak apa-apa. Para Yeerks tak tertarik pada
mereka, Mereka membeku, Tak tahu bahwa waktu terus berlalu,
Tak pernah tahu bahwa mereka telah lumpuh dan tak sadarkan
diri. Tak pernah tahu bahwa Alien telah menguasai pesawat
ditengah penerbangan ini.
Whoooossh ! Pintu cargo terbuka, aku mengintip dari balik keranjang ini.
Sebuah Bug Fighter, melayang diluar, memegang pesawat
dengan suatu jenis Sinar penahan, Sepasukan Taxxon memenuhi
jendela Bug-Fighter itu, Makluk berkaki seribu yang luar biasa
besar dengan barisan gigi setajam pisau dimulutnya yang bulat
diatas kepalanya, Serta mata merahnya yang seperti agar-agar itu.
Insting pertamaku yang keluar adalah morph menjadi sesuatu
yang kecil dan bersembunyi.
"Dan terbunuh akan serangan ini" Aku tak pikir begitu,
"Ucapan Rachel, Jika aku adalah Rachel sekarang, apa tepatnya
yang akan dia katakan, "Mereka telah bersiaga untuk ukuranmu
yang kecil, mereka menyangka kau akan lari dan sembunyi, Jangan
beri mereka sesuatu yang mereka inginkan. Cassie,"
Dermaga Bug-Fighter itu terbuka, Dua alien berkaki tujuh itu
menyeimbangkan badannya sebelum melompat ke dalam cargo
pesawat, Mereka memandang kebawah ke arah angkasa kosong
diantara mereka dan pesawat, Lalu berbalik dan memberi kode
tangan pada Taxxon dibelakangnya.
Mereka ada Hork-Bajir, pasukan tempur dari armada Yeerk.
Dengan kaki T-rex, dan pisau sebesar ruang Veg-O-Matic. Pisau
mematikan yang menyelimuti siku, pinggang, dengkul,ekor dan
kepala mirip ular dengan pisau tajam yang tersembul.
Mereka dilengkapi dengan semprotan serangga.
Okay, Rachel, jadi kecil bukan jawabannya.
Aku harus berfikir cepat, Apa yang akan Jake lakukan, " Dia
akan,,,, Dia tak akan membiarkan dirinya tersangkut di cargo
pesawat, Begitu juga dengan Tobias atau Ax, atau bahkan Marco,
mereka terlalu pintar, terlalu teliti.
Dan Rachel, " Pintar, Ya, Hati-hati, tidak, Hal seperti ini
sejenis pembunuhan kotor seperti ini yang disukai Rachel, Dan aku
tahu apa yang akan dia katakan ,"kejutkan mereka, Morph sesuatu
yang besar dan hajar mereka,"
Menang, Benar, Melawan berapa banyak musuh ".
Dua, Kali ini suara Ax yang terngiang di kepalaku.
Suara di kepalaku, Tandanya aku ada kelainan jiwa, Tongkat
pemukul gold tadi mungkin telah memukul kepalaku terlalu keras
tanpa kusadari. Tapi suara itu memberikanku perbedaan, Sebuah Bug Fighter
tak terlalu besar, memenuhi tempat itu dengan Hork-Bajir dan
pilot taxxon yang menguasainya.Tak mungkin bisa muat., Urus
mereka dan keadaan akan jadi aman.
Untuk sekarang. Taxxon itu telah memiringkan Bug-Fighter semakin dekat
dengan cargo penyimpanan ini, Hork-Bajir menunggu dengan
semprotan serangga ditangan.
"Okay, Rachel," Bisikku, "Aku akan maju bertempur,"
Aku sembunyi dibalik keranjang besi ini dan mulai konsentrasi
menjadi morph terkuat yang pernah kumiliki,
Bahuku mengembang, dan bersatu dengan otot-otot
ditubuhku, aku merasakan kakiku menjadi semakain kuat,semakin
panjang, serta semakin tipis, Aku bisa merasakannya, Ya, DNA
baru ini melepaskan efek kelumpuhan dari sinar hijau tadi.
Cuuuuuuurrrruuuuuunch. Suara tulang yang retak dan membentuk dengkul kakiku yang
membalik, menyatu dengan bagian belakangku, tangan dan kakiku
menebal membentuk tapan berukuran penangkap baseball, cakar
keluar dari ujung jari. Bagian bawah dari wajahku menekan keluar dan membentuk
moncong, dilengkapi dengan dua lubang hidung, Telingaku
menggeser keatas dan semakin memanjang. Rambut manusiaku
mengeras serta menjadi putih terang, sekujur tubuhku sekarang
dipeneuhi bulu putih terang.
Badanku besar, Sangat besar, bertenaga besar, Tak takut
pada apapun, aku keluar dari antara dua bak besi,
Ka-Lunk. Hork-Bajir pertama melompat kedala cargo pesawat, dia
mengintip kebalik kegelapan, lalu memberi kode kearah Bug
fighter. Ka-Lunk. Hork-Bajir kedua melompat masuk.
Aku bisa merasakan bau busuk mereka, aku juga mendengar
sauara gesekan yang timbul antara kuku tajam mereka dan logam
dibawahnya saat berjalan, Hidungku mendengus-dengus, Telingaku
bregerak-gerak menangkap suara,
"GRRRRAAAAAAAWWWRRRRR,"


Animorphs - 44 Tak Terduga di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku meloncat dari balik bak besi sambil meraung keras, HorkBajir itu membeku.
Aku tak menyalahakn mereka, Aku seekor beruang, Beruang
kutub. Salah satu makhluk mematikan yang ada dibumi. Jika aku
mau, Aku pernah melihat beruang kutub berjemur dibawah sinar
matahari, aku juga pernah melihat beruang kutub menendang
pantat beruang grizzly. "GRRRRAAAAAWWWWWRRRRR."
Aku merendahkan badanku memungut satu keping logam dari
bawah, dan langsung aku sorongkan pada Hork-Bajur, Langsung
sajsa logam tadi meluncur pada Hork-Bajir itu.
"HURR GAFRASCH !" Mereka melemparkan semprotan
serangga dan berbalik kabur kearah Bug Fighter.
Tak tepat waktunya. Thunk. Potongan logam itu mengenai Hork-Bajir dan melemparkannya
kebelakang seperti sepasang bola bowling, Mereka berjungkir balik
ke angkasa luas. diikuti oleh potongan logam yang kusorongkan
tadi. "Aaaaahhhh...."
Jerit tangis mereka memenuhi kesunyian ini.
Aku berbalik menatap kearah Taxxon, dengan mata jellynya.
Jari-jarinya bermain di panel kontrol Bug fighter.
pffffffffffffmmmmmppp Pancaran cahaya lain, kali ini orange, Mesin pesawat mengaung
hidup kembali, Bug-Fighter itu terbang menjauh.
WWWHHHHOOOOOSSSS. Tekanan keras membuatku terjatuh ke lantai !, Sinar penarik
Bug fighter pasti telah dimatikan, dan sekarang tekanannya hilang.
Buluku terasa seperti dicabut paksa dari tubuhku, Tas-tas
beterbangan di dalam cargo, menghantam ke dinding, Potongan
logam besar dari pesawat meluncur kearah pintu keluar.
Aku menerjang masuk kedalam cargo, Potongan logam tadi
terbang dari pintu keluar melayang di awan-awan, Aku memegang
dinding, lantai, sesuatu, apapun ! cakarku akhirnya bisa memegang
logam yang menonjol. Thuddd. Aku terhantam keranjang du cargo, dan aku terseret saat
keranjang itu bergeser ke pintu keluar.
BAB 08. Crrrreeeeeenkkkk. Hantaman terjadi antara logam melawan logam, Kerajang itu
terus menyeret di lantai cargo, Sebuah kopor hancur terlindas
saat terlewati, Rok dan celana dalam beterbangan keluar dari
pesawat, terbang melayang-layang di awan terbuka.
Aku harus menutup pintu itu !. Aku menanamkan cakarku ke
sudut keranjang,dan menahan telapakku ke langit-langit, Hisapan
itu hampir mematahkan lenganku, Aku memberanikan diriku
sendiri, Sudut pintu sudah hampir kucapai, Beberapa inchi lagi.
Crrrrrrreeeennnkkk. Keranjang itu bergeser kedepan, Telapakku berhasil mengenai
sudut pintu itu, Aku meregangkan tanganku.
Clannnngggkkk. Tas gold mengenaiku, aku terhantam pemukul golf, Aku bisa
merasakan pintu itu bergeser dari tanganku, Aku menancapkan
tanganku lebih kuat, pintu itu mulai bergeser dan.--Keranjang itu berputar, Aku juga berputar, Tepat ke pintu
keluar ! Lengan depanku berputar, Aku menarik terus, Aku bisa
mendengar suara tendon dan ototku saat tertarik tadi, Cakarku
patah dan berserakan di pintu.
Tapakku mengenai sesuatu yang keras, Pegangan pintu. Aku
menahannya sekuat mungkin dengan kekuatan setiap inchi otot
tubuhku. Pintu itu bergeser hampir menutup.
Shhhhoooonnnk. Akhirnya tertutup juga, Kopor-kopor berhenti melayanglayang. Kotak-kotak dan tas-tas berjatuhan ke lantai,
Aku terjatuh diantara pintu dan keranjang tadi, Rasa sakit
memenuhi bahuku yang hampir putus tadi, Lengan depanku mati
rasa. Tapi Aku tak apa-apa selain yang tadi, Semua okay.
Yeah, untuk sekarang, Tapi aku tahu pilot Taxxon tadi tak
mundur karena takut, Dia mundur untuk mengambil bala bantuan.
Yeerk akan kembali. Kembali dan siap untuk berpesta lagi. Oh, teman, Sekarang
suara Marco ada dikepalaku, sedang menceritakan lelucon buruk.
Aku berguling di lantai, Aku harus bersiap, Tubuh beruangku
terkapar ditengah pesawat ini, dengan hanya tiga buah kaki sehat.
Aku melihat keadaan cargo ini, hampir setengah dari kopor yang
ada beterbangan keluar di awan-awan, Kehancuran hebat, dimana
semuanya sekarang bertaburan di lantai,
Disini pasti ada sesuatu yang bisa kugunakan, sesuatu selain
bakatku yang membuat suasana jadi lebih buruk.
Aku mendekati kotak jeruk orange yang hancur terbanting,
Yang hancur tadi bisa saja aku,Bisa saja aku melayang keluar dan
menghantam bumi, Aku merasa ngeri, Buluku berontokan. Beruang
kutub yang malang. Aku menatap jeruk orange itu.
Aku membalik kotak jeruk itu dan menjilati juice yang ada
ditanganku, mereka pasti akan mengeceknya, tentu saja, mereka
akan megirim lebih banyak Bug fighter dan pengendali, Mereka
akan memenuhi seluruh cargo ini dengan pestisida.
Tapi bagaimana jika mereka tak menemukanku," Mungkinkah
mereka berasumsi bahwa aku sudah terhisap keluar dari pintu,"
Maaf, Rachel, tapi menjadi besar bukan satu-satunya jalan
untuk bertempur. Selama aku terus terlindungi dari cahaya hijau,
dan cukup besar untuk selamat dari semprotan serangga, Apa yang
harus kulakukan hanya bersembunyi.
Aku mengangkat tanganku memeriksa langi-langit, tak ada,
berkeliling sekeliling cargo ini, memeriksa setiap dinding da pintu,
dari depan ke belakang tak ada apa-apa kecuali lembaran logam.
Dan sekarang aku melihatnya. Di depan pegangan pintu.
setengah tersemunyi dibelakang keranjang, Senjata besarku untuk
melawan Alien penginvasi, Resleting, Kain layar tebal diatur
didinding, dan disitulah adanya resleting yang kuat, Aku
menusuknya dengan cakarku kedalam dan menyentakkanya, sebuah
bukaan muncul. Aku membaui kain penutup itu.
Didalamnya seperti ruangan kontrol, cahaya dan pengalih, dan
gadget seperti komputer berbaris di dinding, aku menekan tubuh
beruangku untuk masuk kedalam, ruangan itu sebesar ukuran
tubuhku, aku berputar disekililing, Di sudut dinding ada sebuah
tangga. Dan di atas tangga itu, diatur ke langit-langit, ada bukaan
yang mengarah ke pengungku ditengah,
Aku bergerak dan menekan pengungkit itu, Bisa digerakkan,
aku menyikut bukaan itu dengan tanganku, terbuka,cahaya masuk
melalui bukaan itu, Aku bisa mendengar suara orang bicara dan
cangkir yang berdenting, Penumpang.
Aku menutup bukaan itu, meninggalkanya, dan kembali ke
cargo. Ku ingin mewujudkan rencanaku ini, Tapi semua tak akan jalan
jika aku membeku ketiku terkena sinar hijau nantinya, Aku
mengangkat empat mesin dan menyusunnya satu demi satu didepan
layar tadi, membentuknya menjadi melingkari didepan bukaan
resleting. Lalu aku membungkukkan badankku kesamping pintu cargo dan
mencakar lantai itu dalam, aku juga mencakar bentuk yang sama di
pintu, mulai dari pegangan hingga bawah pintu, aku duduk dan
menikmati hasil kerjaku, Pasti terlihat seakan-akan beruang tadi
telah terhisap keluar dari pesawat saat mencoba menutup pintu.
Bagus. Aku sudah siap. Aku ingin tetap dalam wujud morph ini, Beruang sangat
tenang, Tak takut, dan hangat, Bahkan terlalu hangat, Tapi
beruang kutub terlalu besar untuk apa yang sudah aku rencanakan.
Aku berkonsentrasi pada wujud manusiaku, Tulang dan ototku
saling menekan hingga mengecil saat tubuh beruangku semakin
menyusut, mulai menyusun kembali, Tapak beruangku menjadi
tangan dan kaki, Bulu-bulu putihku memudar menjadi kulit, Rasa
sakit dibahuku semakin berkurang, hingga akhirnya menghilang.
Aku sekarang Cassie, Cassie dalam wujud manusia, sedang
duduk diatas lantai logam yang dingin didalam cargo. hampir
pingsan karena rasa lapar, lengkapnya dari rasa lapar, ketakutan,
dan kehausan. Tapi jika ada makanan pasti membantuku. juga
pakaian hangat, pakaian morphingku tak bisa menahan rasa dingin
didalam cargo ini. Aku memandang sekeliling, Cargo ini telah kehilangan
setengah isinya. Apa lagi yang tertinggal disini semuanya
bertebaran disekitarku. Aku membuang rasa bersalah dari hatiku
dan mulai mencari-cari dibalik barang berserakan ini.
Celana pendek, Tank tops, Bikinis, Oh, yeah, barang-barang ini
akan membuatku jadi hangat ", Dimana semua jaket wool tebal,"
Aku membuka sebuah kopor yang ada dipojokan, isinya
ternyata sweater, juga jaket wool lelaki, Siku jaket ini sudah
usang sekali, dan semua benda itu terlihat seperti bola ngengat
besar, tapi tetap saja sebuah sweater, Di susun dibawah dua botol
jus . Aku menggulingkan botol jus itu, jus itu terasa dingin dan
basah, aku kehausan, terlalu haus bahkan, kuambil jus itu dan
kuletakkan bertumpuk dengan sweater itu. Aku sedikit merasa
bersalah. Entah dimana didalam pesawat ini ada seorang tua yang
akan kedinginan dan dia sudah mengantisipasinya dari dulu.
Tapi rasa hausku lebih besar dari rasa bersalahku.
Aku menutup kopor itu dan melanjutkan pencarianku,
mengumpulkan semua pakaian dan sedikit makanan yang bisa
kutemukan. Aku membuka tas olahraga dan sebuah handphone
jatuh, Jatungku berdetak, aku membuka flip hp itu dan menekan
tombol On,tak ada apa-apa, SEND, END, CLEAR, OPERATOR,
semua tombol kutekan, tetap tak ada apa-apa. aku memasukkan
kembali hp itu kedalam tas.
Aku menemukan tas ransel, yang biasa digunakan pemandu,
dengan kantung tidur disusun dibawah. Aku membuka tas itu dan
membawanya ke tempatku bersama dengan hasil jarahanku.
Aku menggelar kantong tidur itu dilantai bentengku. memakai
jubah wol tua tadi, dan mulai menyusun makanannku : Jus prem,
setengah gulung roti min, dan sekitak penuh makanan rendah
lemak. Aku masuk kedalam kantong tidur dan menggulung jubah
mandi yang kutemukan hingga menjadi bantal, terasa nyaman,
hampir seperti berkemah. Kemah di angkasa, dilengkapi dengan alien jalah yang
kemungkinan akan terbang kembali ke pesawat ini, bersiap untuk
menyerang, BAB 09. ZZZzzzzzttttt. Sinar Hijau tadi ! aku masuk kedalam bentengku, Mesin
menjadi diam, pesawat itu telah berhenti,
Tssssseeeewww. sssssssssssss.
Aku mencium bau semprotan serangga !. Yeerk itu telah
menembakkan misil berisi pestisida kedalam cargo.
Baunya semakin keras, Aku melemparkan kantor tidur, berdoa
semoga aku punya cukup banyak waktu.
Tssssssseeeww. Ssssssssssss.
`Aku melewati keranjang besi dan masuk kedalam bukaan di kain
layar tadi, membuka resletingnya dan menaiki tangga,
Ka-Lunk. Aku mendengar Hork-Bajir pertama telah melompat kedalam
Cargo. Cakar tyranosaurus nya berbunyi saat bersentuhan dengan
logam/ Ka-Lunk. Hork-Bajir kedua, lalu"
Thump. Suara lainnya. lebih lembut, sesuatu yang lain telah mendarat
di cargo, sesuatu yang bukan Hork-Bajir.
Aku mencapai puncak tangga, Kutekan bukaan diatap,Tak
bergeming, Aku menggerakkan tuas penggeraknya. tapi tetap tak
terbuka. Ada suara, Suara wanita dewasa, datang dari Cargo, "Andalite
itu kemungkinan masih disini, Cari di setiap inchi pesawat ini.
Pengendali manusia. Suara lembut itu berarti pengendali
manusia itu sudah melompat kedalam pesawat.
Aku menekan bukaan itu kembali. diam-diam. mulai membuka,
Aku bisa melihat cahayanya masuk. Tapi panel itu berat sekali.
sesuatu telah menahannya dari atas.
Terdengar suara wanita itu lagi, "Kami akan memperhatikan
pergerakan yang ada dengan sensor. Terus mencari."
Sensor". AKu memandang sekeliling, Ruangan kontrol terbuka lebar,
tak ada tempat bersembunyi. Aku harus masuak ke kabin !. Cepat,
bersembunyi dan berhenti bergerak. Aku mengayun lenganku
keatas, memberanikan kakiku, dan menyorong bukaan itu,
Kupanjangkan kakiku agar cepat terbula.
Panel itu terbuka sedikit, Aku mengencangkan bahuku dan
menekan panel itu lebih keras, terbuka lagi, makin banyak cahaya
yang masuk. Lalu terbuka lebar. Aku naik melalui pegangan yang
ada, Panel itu bergeser kesamping dengan sedikit gebukan.
CLANGGGKKK-CRUNCCCHH. Suara piring logam berjatuhan,
"Andalite,!" Aku masuk kedalam panel yang terbuka tadi. Aku ada di
lorong, tepat dibawah pramugari pesawat yang sedang lumpuh saat
sedang menyajikan kopi, Troli pembawa minumannya pasti ada
diatas panel tadi, sekarang telah jatuh dan mengenai seorang
penumpang, jatuh menyamping hinga dua rodanya masih
berputaran. "Pergerakan diaatas ! Sensor itu menunjukkan pergerakan
diatas, Kedepan pegangan, SEKARANG !"
Aku berlari, "PERGI!" "ANDALITE HAUT!"
Aku bisa mendengar suara Hork-Bajir dibawah, menerobos
melalui kain layar penutup, mereka terlalu besar untuk muat di
bukaan itu tapi mereka bersenjata,
Tssseeewww ! Tseeeewwww !.
Laser Dracon memancar dari bukaan,
Aku memegang pot dari tangan pramugari yang sedang
mengaduk kopi dan kulemparkan ke bukaan.
"Ahhhhhh!" Aku berlari terus di lorong itu.
Tsssseewwww! Laser Dracon meledak di cabin belakangkui,


Animorphs - 44 Tak Terduga di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku harus sembunyi dan tak bergerak. setiap pergerakan
akan menunjukkan lokasiku, Aku bisa morph menjadi sesuatu yang
kecil"tupai- sigung-kelelawar, tapi aku harus menemukan tempat
sembunyi! Dimana ?" Tidak keToilet, mereka pasti akan mengeceknya kali ini, Tidak
ke bagasi di kokpit. Harus ditempat lainnya ! aku mengerling
Pesawat penuh dengan penumpang yang menatapku dengan mata
yang tak bergerak. Penumpang. Ya !. Aku bisa menjadi salah seorang dari
penumpang yang membeku. Sembunyi dengan yang lainnya.
Aku meluncur cepat ke bangku yang kosong.
Oh, Yeah, ini pasti berhasil, Seorang gadis tak bersepatu
dengan pakaian senam tipis, bercampur dengan penumpang lainnya.
Tssseeewwww ! Tssseeewwww !.
Laser Dracon menembusi lantai, melebarkan bukaan itu,
Cccrrrreeaaaankkkk . Suara logam yang di robek.
Hork-Bajir berhamburan masuk ke kabin.
BAB 10. Hork-Bajir kedua mengikuti, dan lalu seorang wanita,
Pengendali manusia, yang mengenakan sepatu dan pakaian hangat.
"Pergerakannya sudah berhenti,"
Dia terlihat seperti guru olahraga. Guru olahraga yang
membawa senapa besar dibawah lengannya, Di tangan lainnya dia
memegang sesuatu yang mirip dengan Game Boy.
Aku menjaga mataku tetap menatap kedepan, tak berkedip.
Guru olahraga itu melihat gadget ditangannya. "Bahkan tak
ada kedipan, Andalite kita yang pintar sedang bersembunyi," Dia
berputar menatap wajah para Hork-Bajir itu, "Temukan dia,"
Pesawat jet ini punya dua lorong dan tiga deret bangku
penumpang. Tiap seorang Hork-Bajir bertugas memeriksa lorong.
Mulai membongkari bagasi diatas kepala penumpang, menembakkan
laser Dracon kebawah tempat duduk.
"Berhenti menembak, Kau idiot" Guru olahraga itu
mengarahkan senapanya pada seorang Hork-Bajir, "Kau akan
membuat kita semua terbunuh !Lagi pula, perintah kita hanya
membawa Andalite itu hidup, Sedikit terluka mungkin. Tapi tetap
bernafas, Jika dia mati," Dia mengokang senapannya, -"Kau mati"
Aku tegang, Aku tak bisa membiarkannya menemukanku,tak
perduli apapun yang terjadi, mereka tak boleh membawaku hiduphidup. Tobias pernah tertangkap, dan aku tahu keseraman yang
telah dia hadapi. Penyiksaan fisik, Permainan pikiran halusinasi,
Dia tak berbicara banyak, Tobias sangat kuat, Tabah, yang
semakin diperkuat saat dia menjadi elang.
Tapi mereka hampir membuatnya bicara.
Jika Yeerk bisa melakukan hal itu pada Tobias, kesempatan
apa yang bisa kuterima, " Bagaimana aku bisa menjaga rahasia
kami," Jika mereka menangkapku, teman-temanku akan hancur,
pasti, dalam perkataan lain akulah seorang yang paling beresiko
bisa membocorkan rahasia. Paling besar bahkan dari Rachel, tapi
penyiksaan " Aku memastikan bahwa mataku menatap lurus kedepan,
mengawasi Hor-Bajir yang sedang memeriksa lorong. memeriksa
bagasi diatas kepala dengan hati-hati, serta menggerakkan kaki
orang yang membeku untuk memeriksa apa yang ada dibawah
bangku penumpang. Aku menghitung berapa baris lagi baru
giliranku : Empat. Tiga Dua tak bernafas. Hork-Bajir mengunakan Laser Draconnya dibawah tempat
duduk didepanku dan membolak-balikkanya. Dia mengangkat wanita
itu serta dua tak bawaannya. Membuangnya di lorong.
"TAK ADA APA-APA,"
Aku hampir saja menelan ludahku.
Tujuh kaki dari pisau mematikan agar sampai padaku, terlalu
dekat aku bahkan bisa merasakan hangatnya kulitnya. udara
pernafasannya mengenai mukaku.
Mukaku berdenyit, *Goose bumps. Aku berdoa semoga HorkBajir itu tak melihatnya.
Slaaam ! Dia melemparkan koper diatas kepalaku,merobek tas untuk
memeriksa isinya lalu menekuk badannya untuk memeriksa tempat
dudukku. Dia memindahkan kakiku. aku dirobohkan pada lelaki
pendek disampingku, selimutku mulai bergeser, satu kaki telanjang
mulai kelihatan, Hork-Bajir itu tak menyadarinya.
Dia melemparkan tas bawaan itu ke lorong,Mendengus dan
berdiri ke tinggi aslinya, Pisau di sikunya mengiris lewat seinchi
dari telingaku, Lalu dia bergerak di baris dibelakangku.
Aku menahan nafas di paru-paruku.
Tapi, aku tak bisa santai, bahkan sejenak, Pengendali manusia
itu tetap berdiri di depan kabin, menatap, menunggu.
Bola mataku serasa terbakar. Aku harus berkedip.
Aku mendengar suara pintu dibanting dibelakangku. Pintu
toilet. "Andalite tak ada disini,"
"Baik, Kita akan mengecek didepan." Pengendali manusia itu
menatap sekali lagi pada barisan penumpang. Lalu berbalik ke pintu
kokpit. Hork-Bajir itu mengikutinya berjalan.
Aku mengizinkan badanku bernafas pelan, dan menelan ludah.
sekali mereka memasuki kokpit. Aku mungkin bisa selamat, Entah
bagaimana nanti. Pengendali manusia itu menggeser pintu dan mulai melangkah
masuk. Lalu dia berhenti dan berbalik. pelan-pelan matanya
menyipit. Aku memebeku. "Bandit Andalite bisa saja ada didepan hidung kita," Dia
menatap tiap penumpang, "Atur Lasermu pada serangan terendah,
dan lihat adakah yang melompat. Ingat"Tangkap, jangan bunuh,"
Dia melangkah masuk kedalam kok pit. Dua Hork-Bajir
mengatur Draconnya. lalu mulai melangkah ke lorong lagi.
Tseeeww. Hork-Bajir di lorong bagianku menembak seorang pebisnis
dibarisan depan. Pebisnis itu tak bergerak.
Tseeww. Wanita disebelahnya. Tak ada reaksi. Hork-Bajir itu bekerja terus menembak tiap lengan
penumpang. Tsseeww! Tsseeww! Bau menyengat dari daging yang terbakar memenuhi hidungku.
Penumpang itu tetap duduk tanpa emosi. Mereka tak bisa
merasakan tembakan itu, rasa terbakar itu,, rasa sakit yang ada di
badan mereka, Tapi aku pasti merasakan.
Aku pernah ditembak laser Dracon sebelumnya . Aku tahu
rasa sakitnya, dan aku pasti bereaksi. Seberapa keraspun usahaku
aku pasti bereaksi. Aku bisa berjaga agar tak berteriak. Mungkin, tapi rasa sakit
itu pasti membuatku Berkedip atau mengejang, bahkan bernafas.
Hork-Bajir itu berjalan terus kearahku penumpang demi
penumpang, baris demi baris, aku telah terperangkap.
BAB 11. Aku tenggelam dalam kepanikan dan mencoba berpikir, Ini
sudah terlambat untuk morph, Hork-Bajir pasti bisa melihat
pergerakanku. Dia akan tiba didepanku dalam satu lompatan.
Aku menatap. Hork-Bajir di lorong samping bergerak cepat. Dia sudah tiga
baris didepan Hork-Bajir didepanku, Aku bisa melihatnya dari
sudut mataku, bekerja di lorong disebelahku. Dia menembak,
menunggu reaksi, lalu bergerak maju, dia ada dibelakangku
sekarang, Diluar jangkauan penglihatanku.
Hork-Bajir di lorongku bergerak mendekat. Bergerak maju
kebaris didepanku dan menembak.
Tseeww ! Dia menatap. Tseeww ! Dia menunggu. Tseeww ! Tak ada apa-apa. Dia tiba dibarisanku. Aku membeku, Aku punya kesempatan, satu kesempatan, Tapi
aku harus bergerak sempurna.
Hork-Bajir bergerak kesampingku, Pisau di sikutnya melewati
wajahku. Dia mengarahkan laser Draconnya pada lelaki sebelah
jendela. Aku mengangkat tanganku di belakangku, pelan-pelan, Mataku
tetap menatap kedepan tak bergerak. sisa tubuhku tak bergerak.
Tseeww ! Saat Hork-Bajir itu menembak. Aku menekan tanganku pada
punggungnya. Dia terkejur saat kusentuh, lalu merosot kedepan, penumpang
didepan tak tertolong lagi terkena pisau di tubuhnya.
Aku menghisap DNAnya, dan dia terjaruh saat aku
menghisapnya. Dia tak akan beginin untuk waktu yang lama, tapi
jika aku cepat dan diam, mungkin cukup waktunya bagiku untuk
menyelamatkan diri. Hork-Bajir itu terbuai, aku bisa melihatnya tangannya santai
Aku melihat Dracon itu hampir terjatuh darai tangannya. Aku
mencapainya. Terlambat ! Dracon itu berdenting di lantai.
"ANDALITE," Hork-Bajir lainnya berteriak.
Aku menunduk TSEEEEWWWW ! Hork-Bajir diatasku meledak menjadi adbu.
Hanya satu inchi dari perutku.
Tssseeeewww,, Ledakan itu menghancurkan bangku penumpang disebelahku.
Aku berhasil menangkap Laser Dracon itu.
Ka-lump. Hork-Bajir itu melompati penumpang yang membeku di bangku
tengah Cakarnya mengenai carpet kurang dari satu kaki dari
wajahku. Aku membidik. TSEEEWWWW! Hork-Bajir itu menguap menjadi asap hitam.
Aku menatap ngeri pada Laser Dracon. Aku bermaksud hanya
mengejutkannya ! Setting max senjata ini pasti terjadi saat jatuh
tadi. Aku melompat, tak ada waktu, Harus pergi dari sini ! Aku
berlari kedepan bagian pesawat. berlari menyamping saat melewati
troli pembawa kopi melompati lubang yang ada dilantai. Aku tak
bisa kembali ke bukaan belakang, Aku terjebak, Pilot Bug Fighter
itu bisa melihatku saat ku mencoba keluar dari pintu cargo.
Hanya ada satu cara, Dan aku harus kesana sebelumm"
"Apa yang terjadi di luar sini?". Pengendali manusia itu
melangkah keluar dari kokpit, "Apakah kau menemukan An?"
Aku berhenti. Dia juga berhenti. Aku menatap ke pintu penumpang, Hanya setengah jalan lagi
diantara kami. "Sungguh pintar." Pengendali itu mengangkat senapannya,
"Morphing menjadi anak kecil untuk menghilangkan kecurigaan,"
Dia membidik, "Hampir saja berhasil."
Aku masih memegang Laser Dracon, Ini akan membuatku
keluar, Mudah, Aku memegang peganganya dan memasukkan jariku
pada pelatuknya. Tapi ini dalam keadaan maximal, Satu tembakan saja dan dia
akan hilang dari planet ini.
Aku tak bisa menarik pelatuknya.
Aku harus mengalihkan perhatiannya.
"Kau tak bisa menembakku," Ucapku.
"Oh?" Dia tertawa "Perhatikan aku,"
Aku menelan ludah, "Okay, Mungkin kau benar, Visser Three
ingin bandit Andalite ditangkap hidup-hidup, tapi jika kau
menjelaskan padanya bahwa pencarian di pesawat berada diluar
kendali, memaksamu untuk membunuhku, Aku yakin dia akan
mengerti," Aku menatap pegangan pintu, Lalu senapan itu
diarahkan sejajar kepalaku, "Dia orang yang sangat menarik,"
Pengendali manusia itu ragu.
Ini yang aku butuhkan, Aku menerjangnya, merenggut
pegangan pintu dan menekannya. Pintunya terbuka dengan mudah,
tak ada hisapan, sinar penarik dari Bug Fighter menjaga tekanan
yang ada di pesawat ini. Masih tetap memegang Laser Dracon, aku melompat ke
angkasa. BAB 12. "Aaaaahhhhh!. Terbang sungguh ajaib, menaiki angin termal, merasakan angin
mengangkat sayapku membubung tinggi ke langit biru tak berbatas
"Aaaaahhhhh!. Jatuh dengan kepala duluan dari dua mil diatas sana, tanpa
sayap, dan tak ada benda sejenis parasut. " Tak sesenang itu.
Dua Bug Fighter melayang dikedua sisi pesawat, tekanan dari
kedua Bug fighter itu membuaat pesawat diam. Aku meluncur
kebawah diantara dua Bug fighter itu.
Salah satu Bug Fighter menghadap arahku, Yang lainnya
bersembunyi dibalik badan pesawat, Pilot nya tak melihat saat aku
keluar tadi. Angin menekan wajahku dan membuat laser Dracon itu kearah
dadaku, Aku memegang senjata itu dengan satu tangan, dan
menahan tangan dan kakiku, membentuk gaya elang lebar, agar
memperlambat turunku, Jaket wol tuaku mengambang terkena
angin. Aku harus morph ! sesuatu yang cepat, dengan sayap.
Burung Osprey. Aku berkonstrasi pada wujud burung itu. menangkap
pergerakan dengan sudut mataku, dengan tangan dan kakiku
sebagai kemudi aku membuat pemandangan dibawah menjadi lebih
baik. Ada Bug Fighter, Salah satu yang melayang diluar pintu cargo
tadi, dia melepaskan dari pesawat dan berputar lalu meluncur
turun, Pilot Taxxonnya bersembunyi dibalik kaca kemudi saat
pesawat angkasa itu memburuku kebawah. Aku mengukur jarak
antara kapal itu dan aku serta jarak antara aku dan bumi yang
sedang kuburu. Aku bisa menyelesaikan morph dan melayang,
mungkin aku akan menjauh darinya dekat permukaan,
Tapi dia akan melihatku, Dia akan melihatku morph secara
langsung menjadi Burung Osprey, dan dia akan tahu bahwa aku


Animorphs - 44 Tak Terduga di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

manusia. Berita kecil itu akan membuatnya naik pangkat menjadi Visser
Four. Dan akan membuatku teman-temanku tewas.
Aku bingung, Ada dua pilihanku, Mati, atau membunuh temantemanku.
Atau" Aku Ada jalan lain untuk mengatasi masalah ini. Aku
mengangkat Laser Dragon itu, dan itu untuk menghabisi masalah
ini. Aku menarik tanganku diatas kepalaku, Menarik pelatuk dan
membidik. TSEEEEWWWW ! Pelindung kaca berhamburan, Taxxon itu meledak seperti
buah melon, badannya berhamburan di langit, Bug fighter itu
terbang berputaran diluar tak kendali, Misil ditembakkan tepat ke
bumi. KA-PLLOOOOOOSSH . Misil itu meledak, Ledakannya menyentakkan Dracon
ditanganku dan membuatku berjungkir balik bersama pecahan kaca
dan logam dari Bug fighter.
Aku sedang berputaran sekarang, Langit, Awan, Bui, Awan
memudar, Bumi menjadi semakin luas, Aku harus mengontrolnya.!
Cepat. Aku menutup mataku dan fokus pada sayap, kaki, bulu,
kebanyakan sayap, Tolong beri aku sayap duluan.
Tulang menyusut dan menjadi kopong, Bahuku tertarik ke
belakang, Kakiku tertarik kedepan.
Splooot ! Hidung dan mulutku meluncur kedepan, Kulitnya
mengeras menjadi paruh. Aku merasakan jaket wol itu mengembang disekitarku, Aku
mengepakkan sayap untuk lepas darinya.
Mengepak. Ya ! Aku membuka mataku, Jaket wol itu telah
hilang dari badanku yang menyusut, Aku punya sayap, Atau bagian
awal dari sayap. Pola terbentuk diseluruh kulitku seperti tatto
yang digambar dibadanku lalu tatto itu makin jelas dan akhirnya
menjadi bulu-bulu burung Osprey.
Sayapku mengembang. Aku merasakan udara hangat yang
menerpaku dari bawah. Aku melayang di langit sebentar untuk
Dendam Dan Prahara Di Bhumi Sriwijaya 2 Pendekar Mabuk 063 Pemburu Darah Satria Pertemuan Di Kotaraja 13
^