Pencarian

Pengaruh Yang Tak Tampak 1

Pengaruh Yang Tak Tampak The Invisible Influence Karya Pouw Kioe An Bagian 1


PENGARUH JANG TAK TAMPAK (THE INVISIBLE INFLUENCE)
Tjeritera dari dunia Timur jang gaib
dan mentjakup kebenaran jang abadi.
Saduran dari karangan Dr. ALEXANDER CANNON oleh : Pouw Kioe An. Penerbit: P. T. Mandira Semarang
- 1966 - www.scribd.com/madromi PERMULAAN KATA. Buku jang menghadap pembatja kini adalah buah-karja seorang sardjana kedokteran,
jalah Dr. Med. phil, litt. Alexander CANNON, mempaparkan hal-hal jang
mengherahkan dari dunia Timur.
Dr. Cannon telah lama berkelana dinegeri-negeri Timur, berpengalaman banjak,
berpengetahuan amat luas mengenai tenaga2 dynamis jang dapat digunakan untuk
kebaikan atau kedjahatan, tergantung pada siapa jang memilikinja.
Penelitian jang sedalam-dalamnja hal semesta-alam menghasilkan suatu pembahasan
jang berilmiah dan mendorong siapa jang membatjanja untuk merenungkan apa jang
dituturkan olehnja setjara sederhana, mudah dipahamkan.
Buku ini ditulis, demikian Dr. Cannon, untuk membuktikan, bahwa dialam dunia ini
ada PENGARUH JANG TAK TAMPAK (invisible influence) jang menguasai kehidupan kita
sehari-hari. Apa jang dinamakan ilmu-hitam "
Benarkah ilmu-hitam atau zwarte magie hanja satu kepertjajaan tachajul belaka"
Dalam lembaran2 dari buku ini akan dipaparkan setjara ilmu pengetahuan adanja
ilmu-hitam dan lawannja, ilmu-putih atau witte magie, untuk menghindarkan
manusia dari malapetaka. Apabila pembatja menampak dalam buku ini penuturan2 jang gaib seolah-olah
dongeng atau tjeritera tachajul, djanganlah tergesa-gesa mendjatuhkan prasangka,
akan tetapi meneliti dari tjaranja Dr' Cannon mengupas sesuatu jang pelik itu.
Saja berusaha untuk menjadur (bukan menterdjemahkan) buku "The Invisible
Influence" dengan kata-kata jang amat sederhana supaja pembatja dapat menarik
kemanfaatan sebanjak-banjaknja dan menambahkan ilmu pengetahuannja serta
achirnja memperoleh kedamaian dan kemakmuran rohani.
Insja'Allah ! Penulis. Daftar Isi Permulaan kata 3 I. Pengaruh dan kekuasaannja 5
1. Api sihir. 2. Filsafah mati dan tidur.
3. Pohon jang disumpahi sampai djadi kering.
4. Pengalaman seorang hakim hal guna-guna.
5. Pengalaman Dr. Cannon didaerah Tiongkok.
6. Mengirimkan berita atau menjatakan keinginan setjara gaib.
II. Rohani jang menguasai djasmani 19
1. Badan terangkat tanpa alat (levitatie).
2. Roh bisa berkelana dikala tidur.
3. Roh jang memberitahukan kematian djasmaninja.
4. Cannon-psychograaf atau mesin pembatjapikiran.
5. Ketjerdasan (otak) tanpa kawat.
6. Luka jang ditimbulkan oleh pikiran.
7. Teorie Pythagoras tentang pikiran.
8. Rumah mempunjai getaran.
9. Bumi jang magnetis (daja penarik).
10.Pikiran pun adalah getaran.
11.Telepathie dapat digunakan dalam pengusutan perkara kedjahatan (kriminil).
III. Pengintaian gerak-gerik orang dengan tjara gaib 33
IV. Rahasia mata rohani (helderziendheid) . 34
V. Kebenaran jang hebat. 37
VI. Bagaimana mempengaruhi nasib " 40
VII. Pengaruh mata amat adjaib 43
VIII. Ular pandai ilmu sihir 44
IX. Bahasia hypnose 46 X. Pengaruh jang tak tampak namun terkadang tampak 48
1. Hypnose sebagai pengobatan penjakit djiwa.
2. Iblis jang kena diakali.
XI. Rasa njeri dan faedahnja 52
XII. Binatang jang tersihir 54
XIII. Maling jang kena sihir sendiri 55
XIV. Pengaruh angka-angka 56
XV. Pengalaman di Tibet 59
XVI. Pengaruh kesunjian .61
PENGARUH DAN KEKUASAANNYA
Pengaruh ! Suatu perkataan jang terdiri dari hanja delapan huruf sadja, namun dalam
perkataan ini tersembunji tenaga jang luar biasa kuatnja, sehingga radja-radja
dapat ditumbangkan dari tachta keradjaannja, tentara seolah-olah kena aliran-
listrik dan patuh tanpa sjarat.
Akibat dari pengaruh ini sesungguhnja digerakkan oleh manusia kepada manusia
lagi. Priksalah sedjarah-dunia dan riwajat tokoh-tokoh dunia, baik wanita maupun pria
jang dengan pengaruhnja telah menguasai beribu-ribu orang, merobah djalannja
politik-dunia dan sebagainja.
"Pengarun" mempunjai kekuasaan untuk mengerahkan seribu ekor kuda kemedan perang
dengan hanja satu aba-aba (komando) sadja.
Pengetahuan tentang hypnose (menidurkan orang setjara magnetis) dan telepathie
(menghubungkan pikiran jang satu kepada jang lain dalam djarak djauh setjara
kerohanian) sesungguhnja sudah ada semendjak lebih dari 3000 tahun jang lampau.
Orang2 Hindu berabad-abad menggali rahasia kekuatan-batin atas seseorang. Mereka
menjadari, bahwa ketjerdasan manusia sebenarnja rapuh, namun djiwa manusia tetap
kekal. Mereka pun insjaf, bahwa setiap saat manusia harus bertanggung djawab atas
segala perbuatannja, pula t;ak boleh mengandalkan orang lain, akan tetapi djuga
tidak boleh menjendiri. Hidup malas-malasan berarti membiarkan djiwa dimakan karat (berkarat). Banjak
bitjara baik, akan tetapi berdiam diri lebih baik. Bitjara itu perak, tak
bitjara itu emas kata pepatah.
Oleh karenanja mereka jang memahamkan ilmu-gaib lebih banjak membungkam dari
pada banjak bitjara. Pun , mereka memaklumi, bahwa mereka harus menguasai ilmu dan bukan mendjadi
budak ilmu, terutama djangan mendjadi budak dari hawa-nafsunja.
Udjud manusia adalah hasil dari buah-pikirannja sendiri. Maka tiap langkah
perbuatan sesungguhnja hasil dari pemikirannja.
Mereka jang paham dalam ilmu-gaib ini disebut adept, karena sudah menempuh
udjian jang berat dan sudah dianggap mengetahui sedalam-dalamnja ilmu itu atau
diksa (ingewijde). Tatkala adept2 Hindu sudah tinggi peradabannja, didunia Barat orang masih belum
beradab. Ilmu mengdbati dengan hypnose sudah lama dikenal oleh orang2 Hindu sebelum itu
dikembangkan oleh Dr. Alex. Erskine dinegeri Inggris dalam tjara pengobatan
barUnja. Adept2 ini pun dapat berhubungan-batin setjara gaib dan jang disebut telepathie,
sehingga djarak jang betapa djauh pun bukan soal jang rumit.
Pada mula-mula diperkembangkan ilmu hypnose, sedikit sekali orang Eropah suka
mempeladjarinja. Mulai orang mengira itu ada suatu kepertjajaan tachajul atau
gugon-tuhon belaka. Seorang yogi (orang jang mempeladjari ilmu yoga) mengatakan, bahwa pohon2 tumbuh
terus dikala kita tidur. Demikianpun dengan pikiran2 manusia tumbuh terus selama
kita dalam tidur jang njenjak.
Gagasan atau angan-angan jang tergores dalam sanubari kita bukan suatu goresan
diatas batu marmer, akan tetapi suatu tjukilan jang berkembang-biak dalam
djaringan2 sel. Tjobalah anda perhatikan satu tjontoh sadja. Apabila anda mentjukil nama-anda
dibatang pohon kaju, maka apabila pohon itu bertambah besar, maka tjukilan jang
tadinja tampak kurang djelas mendjadi lebih njorak dan besar. Goresan itu hidup
terus. Demikianpun pikiran jang terus menerus ditudjukan pada suatu arah, lama-
kelamaan akan mendjadi suatu keinginan jang kuat untuk diwudjutkan mendjadi
perbuatan. Kaum Yogi menjatakan, bahwa karya-karya jang luar biasa bukan hasil dari pada
tenaga jang tak terbatas kekuatannja, melainkan dari bekerdjanja sadar-bawah.
Dalam sadar-bawah seolah-olah ada "bengkel"nja untuk membuat segala pikiran
achirnja mendjadi perbuatan jang njata.
1. Api sihir. Seorang hakim Inggris di India pernah mengalami hal jang seram tentang pengaruh-
gaib dari manusia kepada manusia. Pada suatu malam ia berkendaraan mobil pulang
kerumahnja. Ia ditemani oleh seorang sobatnja.
Ketika kendaraan bermotor itu melintasi sebuah djembatan, sekonjong-konjong
hakim itu melihat api mendjolak-djolak dari tanah. Semua orang menggigil,
sedangkan waktu itu hawa tjukup, panas. Mereka merasa seperti dikitari daerah
saldju sadja. Sopir-India jang tahu hal itu ,,tantjap gas" untuk toh berdjalan terus menerobos
tabir api itu. Beberapa saat mobil itu bergerak pelahan-lahan, walaupun sang
sopir sudah kasi "gas penuh". Achirnja sopir itu tudjukan lampu-besarnja (kop-
lamp) kearah api itu dan segera api itu padam serta lenjap tanpa bekas. Lalu
hawa dingin jang merasuk sunsum dan tulang pun enjah.
Penumpang2 mobil itu tidak minum alkohol untuk menghangatkan badan-badannja
masing2, pula mereka bukan orang jang gampang pertjaja tachajul. Namun gedjala
gaib ini sangat mengesan pada djiwa masing2.
Ternjata kemudian, bahwa dukun2 ilmu-hitam telah melontarkan kutuk atau laknat
pada djembatan itu dan achirnja hanja dengan tjahaja luar biasa terangnja dari
koplamp mobil, api itu dapat dihalaukan atau lebih djelas sihir dari dukun itu
dapat dipunahkan. Dari kedjadian ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa kekuasaan-djahat dapat
dialahkan dengan tjahaja terang. Orang2 jang mengandung pikiran djahat memang
selalu gemar akan kegelapan atau tempat2 jang gelap-gulita.
2. Filsafah mati dan tidur.
Dr. Cannon kenal seorang professor jang disebut sadja prof. X.
Prof. X. manusia biasa, sopan-santun dan hidupnja amat sederhana.
Pada siang hari ia memberi kuliah2 seperti biasa, sedangkan dimalam hari kadang-
kadang ia nonton bioskop atau turut serta dalam pesta perdjamuan makan atau
pesta dansa. Namun orang jang suka memperhatikan benar-benar wadjahnja, akan menampak ulas
paras jang berbeda dengan kebanjakan sardjana. Ia memang sangat peramah, tenang,
tutur-katanja selalu berhati-hati.
Padahal pada malam hari dia diam-diam mempeladjari ilmu "mengeluarkan roh"
atau ,,sukmanja" dari tubuhnja sendiri.
Pada suatu hari ia berkata pada Dr. Cannon : "Jakinkah engkau atau tidak, bahwa
setiap malam kita ini mati dan tiap pagi hidup kembali " Kematian itu artinja
meninggalkan raga kasar ini seperti dilakukan tiap malam kalau kita tidur. Hanja
perbedaannja terletak, apabila kita benar-benar mati, roh itu tidak kembali pada
raganja, sedangkan kalau tidur, maka roh itu akan kembali pada badan sesudah
kita bangun (sadar)".
Mendjadi ia mau artikan kematian itu hanja suatu kelandjutan dari tidur.
"Pada hakekatnja orang tidak terlalu memperhatikan soal ini, pula tak mengerti.
Pokoknja ia tidak mau melatih djiwanja untuk mengingat-ingatkan setiap pagi apa
jang dialaminja dalam keadaan tidak sadar (tidur) itu.
(Memang seringkali orang bermimpi lama sekali matjammatjam hal, akan tetapi
sesudah bangun lupa apa jang dimimpikannja. penulis).
Setengah orang dapat mengingati lagi impiannja dengan bantuan hypnose, karena
hypnoloog (ahli hypnose) mempunjai kekuatan atau kekuasaan memantulkan segala
peringatan dari orang jang bermimpi itu.
Bagiku, ,,melandjutkan sang Prof." tidur itu sama seperti aku bertolak dari
badan-kasar kenegara-negara jang djauh, bersua dengan sobat-sobatku jang lamalah
sudah aku tak mendjumpainja, pergi mengundjungi machluk-machluk kekasih jang
sudah lama tak terikat lagi pada dunia-kasar, akan tetapi kini dengan badan-
lembutnja hidup leluasa dengan tak mengenal waktu dan ruang, sebab sesungguhnja
"waktu" itu hanja ukuran-djasmani dan ruang jang sedjati adalah tempat jang tak
ada batasnja. Dalam kitab Mazmiir (Psalm) 90 disebut : "Karena 1000 tahun dalam pandangan
Tuhan seperti hari kemarin, ibarat ialunja satu "waktu-djaga".
Apakah engkau tak merasa, bahwa kita ini tidak hidup lebih tua se-hari sadja
dari pada 20 tahun jang lampau "
Bagiku umur tidak ada bilangannja; tahun-tahun bagiku tak berarti. Aku kini
kalau menurut hitungan waktu-dunia sudah berusia lebih dari 100 tahun, akan
tetapi aku tak berani mengatakan demikian pada umum, sebab kelak dari beberapa
puluh kilometer djauhnja dari sini akan berbondong-bondong orang datang kesini
untuk dengan mulut menganga menatap padaku, karena aku tampaknja berusia tidak
lebih dari 40 tahun. Sungguh betapa besar rahasia kehidupan jang manusia dapat peladjari itu. Dan
rahasia ini akan mentjapai tingkat Roh Alam Semesta jang mengetahui segala
sesuatu I" 3. Pohon jang disumpahi sampai djadi kering.
Prof. X. telah niempertundjukkan kemahirannja dalam ilmugaib, setelah lebih
dahulu bertanja pada Dr. Cannon, apakah ia pertjaja, bahwa kemahiran Maha-Yogi
Jesus Kristus jang menjumpahi sebuah pohon ara mendjadi kering dapat djuga
dilakukan oleh orang djaman sekarang "
Peristiwa Jesus menjumpahi pohon ara orang dapat membatja dalam Kitab Mattheus
fatsal 21 mulai ajat 18 sampai 22.
Prof. X. mengadjak Dr. Cannon memasuki kebun tetangga prof. itu. Disudut
belakang dari kebun itu Prof. X. menghadapi sebuah pohon kaju jang sudah tua.
Lalu ia berkata : "Hai, pohon, engkau sudah berbuat banjak djasa baik, engkau
pun sudah dapat bertahah terhadap segala badai penghidupan, menghibur djiwaku
dan melindungi aku. Kini sudah tiba saat untuk engkau meninggalkan dunia jang
fana ini ! Matilah. engkau dan djangan hidup kembali !"
Setelah utjapan terachir keluar dari bibir mulutnja, maka Dr. Cannon terpesona
melihat daun-daun pohon itu mendjadi kering semua seperti pohon jang sudah mati.
Dan hal kegaiban ini disaksikan oleh beberapa orang lain jang tak mau pertjaja.
Pohon itu kering dan tanah disekitarnja pun .tandus, sehingga tidak bisa tumbuh
apa-apa. Orang telah membuat foto dari pohon jang disumpahi mendjadi kering itu dan semua
orang menjatakan, bahwa Prof. X. tidak main sulap.
Anda akan berseru : "Ah, mustahil !"
Dr. Cannon tjoba mengulas hal itu dengan mengatakan, bahwa untuk mejakinkan
kegaiban itu sebagai keadaan jang wadjar, bukan gaib lagi, tjobalah orang
berdiri depan tjermin. Kalau kita bertjermin, maka tampak pada tjermin kita
gambaran kita sendiri, bukan "
Nah, kalau gambaran diatas tjermin itu diambil fotonja, maka dalam foto ini
tampak gambar kita seperti bukan jang tertjetak pada tjermin tadi dan seolah-
olah camera itu membuat gambar dari pribadi kita jang ada dibalik tjermin itu,
padahal dibelakang tjermin itu tidak ada apa-apa.
Letaknja kegaiban dari pemotretan ini adalah sesungguhnja alat-portret itu
mengambil gambaran kita jang tak tampak dengan mata kasar, tetapi memantul pada
tjermin itu. Dengan demikian pandangan mata jang kasar dapat disesatkan, sedangkan alat-
pemotret itu bekerdja dengan lebih awas dari pada mata-kasar kita.
Maka sebenarnja ada banjak djasad jang kelihatan oleh mata-kasar sesungguhnja
hanja pentjerminan dari sesuatu jang lebih besar lagi dan berada didunia jang
akan datang. 4. Pengalaman seorang hakim hal guna-guna.
Seorang hakim Makamah Agung di India membenarkan suatu peristiwa jang gandjil
mengenai seorang Hindu jang kaja-raya dan menderita sakit berat. Ia mempunjai
seorang adik laki-laki jang pasti akan menerima warisan orang hartawan itu,
karena di India berlaku wet, bahwa apabila jang meninggal dunia tidak mempunjai
anak (turunan), maka semua warisan djatuh pada saudara2 atau sanak-family
langsung dari fihak suami jang meninggal itu, sedangkan sang isteri tidak
mendapatkan bagian apa-apa.


Pengaruh Yang Tak Tampak The Invisible Influence Karya Pouw Kioe An di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dengan demikian sang isteri harus bersandar pada belaskasihan sanak-keluarga
fihak suaminja. Pemikiran bahwa sang ipar sadja jang akan mewarisi segala harta-benda sang suami
membuat isteri itu mendjadi marah dan dendam-kesumat terhadap sang ipar jang
beruntung. Maka setelah suaminja njaris mati isteri ini lalu pergi kerumah
seorang dukun guna-guna di Surat, dekat Bombay.
Setjara kebetulan sang ipar berada ditempat itu dan setelah mengetahui isteri
kakaknja menudju kerumah dukun itu, ia lalu membuntuti perempuan itu.
Ruangan dimana sang dukun menerima tetamu2nja agak gelap dan seram.
Dukun ini setelah berhadapan dengan perempuan itu, segera berseru : ,,Njonja,
kedatanganmu ini sebenarnja hendak merenggut djiwa iparmu jang kelak akan
menerima warisan dari suamimu, bukan ?"
Perempuan itu tertjengang dan lalu mendjawab : "Guru, bagaimana Guru mengetahui
maksud kedatanganku dan memaklumi, bahwa suamiku kini sedang menderita sakit
amat berat ?" Pak dukun menatap wadjah perempuan itu sedemikian rupa, sehingga perempuan itu
merasa takut dan seolah-olah lumpuh perasaan dan pikirannja.
Kemudian Pak Dukun hanja bertanja dengan suara tadjam : "Apakah aku salah
lihat ?" "Tidak...... tidak.......Guru seperti dapat membatja pikiran saja I"
djawabnja. Pak Dukun jang mahir ini berkata : "Ja.......ja...... setiap saat,
baik siang-hari, maupun malam hari, dekat atau djauh djaraknja, aku dapat
mengetahui rahasia hati manusia."
Lalu Pak Dukun guna-guna ini minta bajaran 300 rupee atau kira-kira 20 pond
sterling. "Aku akan memanggil Malaikat El Maut dan besok pagi iparmu akan mati, bersamaan
saatnja dengan meninggalnja suamimu !"
Sang ipar jang mengikuti dari belakang segala gerak-gerik perempuan itu berhasil
menjelinap masuk kedalam rumahdukun itu dan mendengarkannja djuga antjaman maut
pada dirinja. Ia bergegas-gegas menudju kerumah Imam Besar dari Perkumpulan Sutji, karena ia
mendjadi anggota orde itu. Dituturkan kepada Imam Besar itu segala hasrat djahat
dari perempuan itu. Setelah ini semua diketahui, tiba-tiba terdengar suara dari Haha Besar jang tak
tampak dan suara ini sedemikian hebatnja, sehingga dinding kamar bergerak-gerak
seperti kena lindu. Kemudian Imam Besar berkata : "Muridku, engkau harus taat pada petundjuk2 jang
kuberikan, supaja djiwamu terhindar dari bahaja maut. Ingatlah baik-baik !
Djangan engkau melalaikan sedikit sadja petundjukku, karena dengan ketledoran
jang engkau anggap tidak berarti, engkau pasti binasa.
Nanti malam engkau harus makan sekenjang-kenjangnja. Lalu masuk kedalam kamar-
tidurmu, dimana engkau harus menjalakan api. Engkau harus menggelarkan kain-
putih diatas lantai seperti engkau hendak membuat pesta-makan. Sekeliling kain
putih itu engkau harus memasang tali jang ditambatkan pada tjagak-tjagak ketjil
supaja tidak terlepas. Djadi seakanakan kain-putih itu dipagari tali. Lalu
engkau harus duduk ditengah-tengah kain putih dengan wadjah menghadap ke-arah
Timur. Engkau harus bersemahdi sepandjang malam. Awas, djangan kantuk dan
tidur ! Karena satu saat sadja engkau kantuk, musuhmu akan menerkam dikau!
Djikalau sudah fadjar menjingsing, barulah bahaja lewat. Sekarang pergilah dan
kerdjakan apa jang kutundjukkan."
Pemuda itu pulang dengan hati berdebar-debar dan pada malam harinja ia berbuat
sesuai dengan petundjuk-petundjuk Imam Besar dari Perkumpulan Sutji itu.
Pukul 9 malam semua keadaan sepi ! Tidak terdjadi apa-apa ! Ia tetap bersemahdi.
Pukul 10 telah lewat seperti biasa. Demikianlah dari satu djam ke-djam lain
pemuda itu menanti-nantikan hal jang tak disangka-sangka, akan tetapi tidak
terdjadi apa-apa. Sampai pukul 11 malam masih tenteram. Apakah ia boleh pertjaja pada perbuatan
dukun-sihir jang djahat itu atau semua itu omong kosong "
Namun pemuda itu tidak hendak melalaikan pesan Imam Besar, maka ia tetap
bersemahdi dan matanja terbuka lebar, sebab Imam Besar pun memesan untuk djangan
ia memedjamkan mata meskipun sekedjab sadja.
Lewat tengah malam sekonjong-konjong seolah-olah dari "perut bumi" keluar se-
ekor kuda berbulu hitam jang perawakannja besar, sehingga menakutkan orang.
Binatang ini menjemburkan api. Penunggang kudanja berpakaian hitam dan memegang
pedang terhunus jang berapi.
Pemuda itu kaget bukan kepalang, apapula ketika ia melihat kuda itu menghampiri
padanja. Namun setelah kaki kuda menjentuh tali jang mengelilingi kain-putih itu dengan
segera mundur. Berulang-kali penunggang kuda itu ingin melanggar pagar tali,
akan tetapi sia-sia belaka.
Pergumulan antara kekuatan djahat dan kekuatan sutji berlangsung sampai pukul 3
pagi. Barulah pada saat itu kuda dan penunggangnja masuk kembali kedalam bumi dan
lantai tertutup lagi seperti tidak ada kedjadian apa-apa.
Bahaja besar sudah lewat, akan tetapi pemuda itu mengalami perubahan rambutnja
jang tadinja hitam pekat mendjadi putih bagaikan kapuk.
Meskipun bahaja sudah lewat, ia terus bersemahdi sampai fadjar.
Penunggang kuda hitam itu adalah Malaikat El Maut jang hendak mentjabut djiwa
pemuda itu, akan tetapi berkat pertolongan Imam Besar tak tertjapai maksudnja.
Namun sudah lazim dikalangan ilmu-hitam (zwarte magie), apabila kekuatan djahat
itu tidak berhasil, maka kembali pada jang menggunakannja untuk menagih upahnja.
Dan upah itu harus dibajar dengan djiwa sang dukun.
Maka pada esok harinja orang dikedjutkan dengan berita, bahwa dukun guna-guna
jang tersohor itu telah mati dengan tidak diketahui sebab-musababnja.
Malaikat El Maut telah meminta tebusannja.
Majat dukun guna-guna itu telah diperiksa dengan teliti oleh polisi dan dokter.
Tak terdapat tanda-tanda penganiajaan pada dirinja. Tetap mendjadi rahasia
sampai kini tjara bagaimana dukun guna-guna itu menemui adjalnja. Inilah salah
satu dari banjak tjontoh betapa djahatnja pengaruh ilmu-hitam dan besarnja
kekuasaan Iblis. Hakim di India itu dengan penuh kejakinan menjatakan, bahwa
peristiwa sematjam itu sering terdjadi. Betapa sukar dipertjajanja pengaruh jang
tak tampak ini, akan tetapi bagi bangsa India bukan soal rumit lagi. Tatkala
terbit pemberontakan di India pengaruh telepathie banjak digunakan oleh yogi-
yogi atau djuga adept-adept.
Dengan pengaruh telepathie ini kedudukan tentara Inggris saban2 dapat diketahui
oleh kaum nasionalis India jang sedang menentang pendjadjahan itu, sehingga
tentara Inggris terheran-heran saban-saban penggrebekannja tidak berhasil.
Orang jang paham akan ilmu-putih atau ilmu-hitam tidak mengherankan kedjadian
itu. Tenaga dynamis dari kekuatan-pikiran memang hebat. Ia dapat memantjarkan
getaran-getaran jang bersifat titah-titah penting dan dapat ditangkap oleh orang
jang mengerti hal itu. 5. Pengalaman Dr. Cannon didaerah Tiongkok.
Dalam pelawatannja kepedalaman Tiongkok, Dr. Cannon pernah mengalami keadjaiban
"pengaruh jang tak tampak" itu seperti jang ia tuturkan begini :
"Barang bawa-anku terdiri dari 35 koper. Saja tidak takut membawa begitu banjak
benda. Saja tidak kuatir dirampok oleh siapapun, karena saja sudah beladjar
membuat tumbal untuk menjelamatkan barang bawaan itu. Pula dari djarak djauh
saja sudah bisa mengira-ngira, maka tidak merasa djeri akan perdjalanan jang
djauh itu. Pada suatu ketika saja harus menjebrangi sungai dan setelah sampai ditempat jang
ditudju, ternjata dari djumlah koper saja itu hilang sebuah.
Saja tak dapat memetjahkan soal kemana perginja koper no. 9 itu. Seorang adept
jang peramah suka menolong mentjarikan koper jang "kesingsal" itu.
Ia bersemahdi dan kemudian ia member! tahu, bahwa koper jang ketinggalan itu
masih ada disebuah kamar gedung kuno, dimana kami pernah mondok sepekan lamanja.
Saja membutuhkan koper itu akan tetapi apa daja " Mengetok-kawat tak mungkin,
sebab didaerah jang terpentjil ini tak ada alat-alat komunikasi jang modern.
Menjuruh mengambil koper itu dengan perantaraan keretapos akan memakan tempo
jang lama sekali. Bulak-balik menelan waktu 20 hari.
Djika mengirim orang naik perahu untuk mengambil barang itu pun masih memakan
waktu 16 hari. Djustru saja tak mempunjai tjukup tempo untuk menunggu 1 koper
itu. Saja ingin setjepat mungkin melandjutkan perdjalanan saja jang masih djauh.
Melalui telepathie saja dapat djuga minta koper jang ketinggalan itu disusulkan
ketempat saja beristirahat kini, akan tetapi karena saja tak paham bahasa
Tionghoa, agak sulit djuga titah saja dapat dipahami. Oleh karenanja saja minta
pertolongan adept Tionghoa sadja jang mengurusnja.
Dalam tempo 10 menit adept Tionghoa ini berada dalam keadaan badannja dingin
seperti es, tarikan napasnja kendor. Dengan stethoskoop tak dapat didengar pula
ketukan nadinja. Keringat bertjutjuran didahinja, djadi diambil seumumnja adept
itu seperti orang mati sadja.
Setelah lewat beberapa waktu ia sadar. Ia meringik-ringik, badannja berkledjetan
dan mulutnja mengeluarkan kata-kata jang tak dapat dipahami apa artinja.
Achirnja ia membuka matanja dan tampaknja amat letih.
Setelah ia benar-benar siuman dan diberi minum susu hangat dan cognac, ia
mengatakanK bahwa soal koper no. 9 itu sudah beres.
Dalam tempo 8 hari lagi barang itu akan sampai disini katanja. Koper itu akan
diangkut dengan prahu djonk. Sesungguhnja pada waktu jang ditentukan koper itu
saja mendapat kembali. Dengan setjara halus saja mentjari keterangan dari pembawa koper itu tjara
bagaimana barang itu tjepat bisa dibawa ketempat saja "
Sebelum mengulangi tjeritera pembawa koper itu, hendaknja saja memberi tahu
dahulu, bahwa didaerah jang ketinggalan koper saja itu sudah lazim orang tak mau
membukai pintu rumah, djika sudah matahari stlam.
Hanja dalam hal-hal jang luar biasa sadja penduduk daerah itu suka membuka pintu
pada tamu jang datang lewat magrib.
Terkadang orang menjampaikan berita didepan pintu tertutup sadja, djadi baik si
pembawa kabar, maupun pendengarnja tidak saling melihat wadjahnja.
Nah, sekarang kita mulai penuturannja pembawa koper itu. Pada saat adept itu
mengheningkan-tjiptanja, maka, pintu rumah komisaris polisi ditempat djauh itu
diketuk orang. Komisaris polisi itu mendengar dibalik pintu pesan adept itu untuk setjepat
mungkin koper jang ketinggalan itu dikirim ketempat saja.
Dalam gedjala ini ada dua pendjelasan, jakni pertama adept ini datang dengan
badan-halusnja kerumah polisi itu atau ia hanja mengirimkan titah-telepathie
jang sedemikian besar pengaruh atau kekuasaannja, sehingga komisaris polisi
Tionghoa itu seolah-olah mendengar suara pintu rumahnja diketuk dan dimintai
pertolongan untuk mengirimkan tjepat-tjepat koperku.
Memang, kebetulan Komisaris Polisi itu mengenali suara adept itu dan ketika esok
paginja ia bertanja kesana-sini tentang adept itu, umumnja diberi djawaban,
bahwa sang adept itu sedjak bersama-sama saja menjusur sungai ketempat dimana
sekarang kami berada, tak tampak lagi.
Komisaris Polisi itu menulis surat kepada saja hal adept itu dan ia tertjengang
ketika diberi tahu, bahwa adept itu tak pernah barang sesaatpun meninggalkan
saja. Akan tetapi hal jang utama dalam persoalan gaib ini adalah umumnja didaerah itu
pendjabat2 tinggi sudah memaklumi "pengaruh jang tak. tampak" itu dan mereka
sangat menghargainja. Akan tetapi mengapa adept itu memerlukan tiga djam untuk pulih pada keadaan
biasa, setelah ia "mengheningkan tjipto" itu "
Hal ini Dr. Cannon pun tak dapat memberi pendjelasan jang memuaskan, hanja ia
beranggapan, bahwa dalam penampakan jang gaib ini angka 3 atau 7 membawa peranan
jang penting. Bekerdjanja telepathie sudah dapat dipastikan dari kekuatan pemusatan pikiran
jang hebat. Malah Dr. Cannon mengandjurkan untuk orang mentjoba sendiri kekuatan
telepathie sebagai berikut :
6. Mengirimkan berita atau menjatakan keinginan setjara gaib.
Tjobalah mengenangkan sobat anda, demikian Dr. Cannon, dengan membajangkan
wadjahnja atau kalau anda mempunjai gambarnja lebih baik, sebab lebih mantep.
Nah, kalau gambar itu terletak dihadapan anda, maka anda memandang itu dengan
se-antero pikiran, djangan ingat-ingat hal lain. Lalu gambar itu anda mengadjak
omong, boleh keras, boleh pelahan, sesuka hati anda.
Sebaiknja ini dilakukan pada malam jang sunji, kalau anda sudah ingin tidur.
Apabila anda menghendaki sobat anda itu memberi warta, maka kalau anda
memusatkan antero pikiran anda kepadanja atau pada foto-nja, maka dalam beberapa
hari kemudian ia pasti akan berkirim surat kepada anda.
Atau djuga anda ingin menjampaikan sesuatu hasrat kepadanja dan supaja dia
meluluskan permintaan anda, pasti ia akan terkabul.
Kebalikannja kita seringkali ingat pada sobat anu atau keluarga jang dikasihi
dan berada ditempat jang sangat djauh.
Mungkin dalam hal demikian sobat anu atau keluarga itu ingat kepada kita. Djadi
getaran ketemu getaran. Getaran2 itu berdjalan lebih tjepat dari pada keretaexpres jang misalnja sedang
membawa surat-kilat kita.
Ketika saja memperbintjangkan soal irii dengan adept itu, ia menjatakan, bahwa
apabila manusia tjukup bidjaksana untuk memahami ini, ia akan lebih dapat
menikmati kesenangan dunia, ja, seratus kali lipat.
Apakah tidak dimaklumi, bahwa orang jang dapat menggunakan pengaruh tidak tampak
itu seringkali amat besar pengaruh perkataannja dan mempersona orang "
Kekuasaan dari "pengaruh jang tak tampak" tak dapat dianggap sepele bagi siapa
jang mengerti daja-alam jang penuh getaran.
II. ROHANI JANG MENGUASAI DJASMANI
Sesungguhnja kekuasaan apa jang tergenggam dalam rohani insan untuk dengan hanja
satu tatapan-mata sadja dapat menguasai gerak-gerik orang lain, bahkan menurut
perintah " Untuk memahami kegaiban ini, lebih dahulu orang harus mengerti apa artinja
rohani. Siapa jang pertjaja dan mengerti adanja roh, ia akan sendirinja mengerti
bahwa roh itu kekal. Lalu timbul suatu pengertian, bahwa badan-kasar atau
djasmani ini hanja bagaikan kurungan dari sang roh atau rohani.
Dan siapa jang dapat memaklumi pengaruh roh jang tak tampak itu, ia akan dapat
mengeluarkan rohnja sendiri dari badan atau djasmaninja. Roh ini dapat
berdjalan-djalan kemana sadja jang disukainja dan sesungguhnja tiap2 insan dapat
menguasai roh itu untuk bisa berkelana diluar djasmaninja, walaupun ia masih
hidup di-alam dunia. 1. Badan terangkat tanpa alat (levitatie).
Untuk memberi tjontoh, bahwa roh itu lebih berkuasa dari pada badan-kasar,
hendak dipaparkan disini hal gedjala levitatie.
Apa jang dinamakan levitatie itu "
Levitatie berarti mengangkat sesuatu dengan tjara jang menentang gaja-berat,
misalnja dengan menempatkan dua tangan diatas medja, kemudian tangannja
diangkat, maka medja itu serta merta naik ke-atas.
Oleh kaum spiritis levitatie ini seringkali dipertundjukkan didalam "tarian-
medja" atau tafeldans.
Pembatja mungkin pernah melihat pertundjukan matjam itu dalam tontonan tukang
sulap, dimana dengan setjara mempersona dapat dilihat badan manusia dengan kaku
terangkat keatas tanpa kawat atau alat-alat tehnik lain.
Memang, ada jang hanja sulapan sadja, djadi pakai djuga alat-alat tehnik, akan
tetapi bagi tukang-sihir jang benar-benar pandai, ia hanja menggunakan kuasa-
rohaninja sadja dapat berbuat demikian.
Dr. Cannon pernah menjaksikan sendiri di India tjara bagaimana seorang ahli-
kebatinan India setiap saat dapat berbuat jang gandjil.
Ia memanggil seorang pelajan India dan dengan ilmu-sihirnja ia dapat membuat
pelajan itu tak sadarkan akan dirinja, namun dapat mendengar segala titah guru-
sihir itu. Ia dapat mempengaruhi si pelajan itu seolah-olah sang pelajan itu mengambang
diatas air dan lalu Guru Sihir itu berseru : "Naik naik naik !"
Dengan sangat menakdjubkan Dr. Cannon, si pelajan dalam badan berbaring kaku
terangkat dari lantai setinggi 4 kaki. (1 kaki-Inggris - 0,304 m.) atau kira-
kira 1.20 meter. Pertundjukan jang gandjil ini disaksikan djuga oleh banjak orang. Inilah jang
dinamakan levitatie. Badan orang itu terangkat atau tergantung antara bumi dan
langit tanpa tali atau penundjang dan ini dapat ditimbulkan dari kuasa-rohani
Guru Sihir itu. Untuk beladjar mengangkat dirinja tanpa penundjang dan alat-alat, orang harus
mengatur tarikan napasnja, sehingga achirnja badannja lebih enteng dari pada
hawa. Ini sama djuga dengan orang beladjar berenang. Umum sudah memaklumi siapa jang
tak bisa berenang, ia bisa tenggelam, sebab badannja lebih berat dari pada air.
Akan tetapi dengan melatih dirinja untuk dapat mengambang, achirnja sang badan
tetap timbul dipermukaan air.
Nah, demikianpun sederhananja peladjaran melatih rohani, asalkan ada kemauan


Pengaruh Yang Tak Tampak The Invisible Influence Karya Pouw Kioe An di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

keras untuk dapat mengangkat badannja tanpa alat apapun.
Pepatah Inggris "What is mind " Never matter ! What is matter " Never mind"
menundjukkan perbedaan antara rohani dan djasmani, namun djasmani dan rohani
terdjalin mendjadi satu, sehingga terkadang memang sulit benar untuk
dipisahpisahkannja. 2. Roh bisa berkelana dikala tidur.
Pada suatu malam Guru dari Dr. Cannon berkata : "Mengapa nanti malam anda tidak
menggunakan kesempatan untuk berkundjung ke Flamborough (negeri Inggris) untuk
menjambangi keluarga anda " Ini sebenarnja baik sekali dan sebagai selingan jang
menjenangkan hati !" Dr. Cannon mula-mula tertawa, akan tetapi kemudian mengerti
apa maksudnja Sang Guru berkata demikian.
Dalam mimpi orang memang bisa seperti melantjong djauh, bertemu dengan handai-
taulan, terkadang djuga bersua dengan orang2 jang sudah meninggal dunia.
Akan tetapi umumnja andaikan kita bermimpi berdjumpa dengan si-anu, lalu
kemudian sesudah terbangun dari tidur dan benar-benar lain waktu bertanja pada
si-anu itu, apakah ia pada malam jang tertentu itu bertemu dengan kita, pasti ia
menjangkal. Djadi pertemuan itu terdjadi hanja sefihak sadja.
Akan tetapi jang dimaksudkan oleh Sang Guru bukan demikian. Bukan mimpi bertemu
si-anu dinegeri anu, akan tetapi benar-benar kita dapat melantjong ketempat
djauh, sedangkan badan kita terletak diatas pembaringan dan orang jang ditemukan
pun bisa mengakui bertemu dengan kita.
Ini bukan tachajul atau gugon-tuhon !
Dalam Kitab Perbuatan Segala Rasul, salah satu bagian dari Alkitab Perdjandjian
Baru fatsal 8 ajat 39-40, diterangkan bagaimana Filippus setelah mempermandikan
(membaptis) seorang pedjabat-tinggi dari seorang Ratu bangsa Moor (Afrika)
sekonjong-konjong menghilang.
Sebenarnja ia tidak menghilang. Badannja ada di Azote jang letaknja djauh dari
tempat, dimana pedjabat-tinggi itu dibaptiskan. Ternjata roh dari Filippus jang
terbang ketempat si pedjabat-tinggi tadi.
3. Roh jang memberitahukan kematian djasmaninja.
Seorang ibu Inggris bersama anak-anaknja bertamasja keluar kota, sedangkan sang
ajah tidak turut serta dan malah pada waktu itu berada dikota London.
Pada tengah malam sang ibu mendjerit sedemikian seramnja, sehingga anak-anaknja
terbangun dan menudju kekamar ibu itu.
Sang ibu tegang. Ia menuturkan, bahwa barusan sadja ia melihat sang ajah jang
mengatakan dengan kata-kata jang djelas, bahwa ia sudah mati. Lalu rob. itu
melenjapkan diri. Anak-anak jang mendengar itu tjoba menghibur si ibu jang
bermimpi amat buruk itu, namun si ibu marah, karena waktu ia melihat penampakan
itu belum menjisir rambutnja dan belum meletakkan satu kaki sadja diatas
randjang, djadi ia iidak bermimpi. Pula ia tidak mempunjai firasat apa-apa
tentang ajah itu. Esok paginja orang membawakan berita-kawat pada si ibu. Benar dalam telegram itu
didjelaskan, bahwa Lord X. jang bermalam disebuah hotel di London pada pagi-hari
telah ditemukan sudah meninggal dunia oleh seorang pelajan-wanita.
Apakah roh Lord itu berkundjung ketempat bertamasja ibu dan anak-anaknja " Atau
roh itu hanja mengirimkan berita telepathie, akan tetapi satu hal jang tak dapat
disangkal, bahwa roh memang lebih berkuasa dari pada badan atau djasmani.
4. Cannon-psychograaf atau mesin pembatja-pikiran.
Menurut hemat Dr. Cannon, bahwa manusia pelahan dengan pelahan achirnja mengakui
tidak dapat berdiri seorang diri tanpa merasa bertanggung djawab terhadap
sesamanja. Pun ilmu-pengetahuan sudah memberi petundjuk2 jang tegas, bahwa tiap2 kehidupan
atau hajat terdiri dari susunan2 molekul (benda-benda jang terketjil). Dan
manusia ini adalah bagian dari keseluruhan semesta-alam, walaupun benar manusia
ini mempunjai kemampuan2 jang lebih mulia dari pada tjiptaan2 lain dialam dunia.
Telah dibuat pertjobaan untuk membuktikan, bahwa pikiran itu sifatnja dynamisch
(bertenaga kuat-kuat atau selalu bergerak). Ia merupakan tenaga dan pergerakan.
Dibawah usaha Medical Research Council bermatjam-matjam pikiran telah ditjatat
dengan psychograaf Dr. Cannon. Dan dalam "Medical World" alhasil dari 176
pertjobaan dengan alat itu diumumkan sebagai berikut :
Perhatian jang sepintas lalu tergambar dalam alat itu sebagai garis-garis zigzag
(bulak-balik) jang tidak merata dan tidak teratur, sehingga bidang curve (garis-
garis bengkok) mengambil tempat luas dalam diagram (peta) alat itu.
Concentratie menimbulkan bidang2 curve ketjilan jang ben- tuknja teratur dan
garis zigzagnja menurun setjara terpimpin dengan pangkal-pangkalnja bundar.
Tidak ada perhatian dipetakan dalam peta-alat itu bidang2 besar dalam garis2
curve pernapasan (ademhalingscurve), di- seling dengan bidang-bidang ketjil dan
ada ketjenderungan membentuk udjurig-udjung jang datar.
Pengendoran mntlak (volledige ontspanning) menimbulkan bidang2 curve besar
dengan garis2 zigzag jang menurun, me- runtjing kebawah dengan udjung jang
tjepper. Kantuk atau lijep-lijep tertjatat dalam alat Cannon itu satu tingkat lebih madju
dari apa jang ditjatat sebagai pikiran pengendoran jang mutlak.
Tidur njenjak lebih meningkat dari kantuk atau lijep-lijep.
Hypnose atau tidur-buatan sifatnja sama dengan tjatatan orang jang mengendorkan
segala'urat sjarafnja. Pikiran jang membajangkan sesuatu dalam alat Cannon- psychograaf tertjatat
garis-garis zigzag jang rata dengan udjung2nja tadjam, sedangkan curvenja
umumnja berombak. Pikiran jang hanja diangan-angan sadja menimbulkan bidang penarikan-napas jang
pendek-pendek dengan puntjaknja me- lebar dan lembah-lembahnja menundjukkan
lengkungan2 amat banjak, sedangkan tiap lengkungan menimbulkan kira-kira dua-
belas tarikan-napas dan seringkali bentuknja tidak teratur.
Pikiran bergaja (kinetisch denken) seperti orang berolah- raga dituiidjukkan
dalam alat itu garis-garis zigzag jang mengkerut-kerut seperti ditarik-tarik
dengan tjepat-tjepat. Masih ada banjak pula tjontoh2 pentjatatan pikiran dalam alat itu jang mungkin
sukar dipahami oleh orang biasa.
Hanja disini kita dapat menarik kesimpulan gunanja alat itu.
Dengan alat ini orang dapat mengetahui proses memikir ada hubungan dengan gerak
penarikan napas. Djikalau sudah diketahui apa jang dipikirkan oleh tiap orang, maka segala
pikiran jang abnormal dapat dialihkan mendjadi pikiran2 jang normal.
Malahan dengan alat itu orang dapat mengetahui pikiran- djahat manusia, misalnja
niat membunuh orang, membalas dendam, atau djuga pikiran ketjenderungan untuk
membunuh diri dan sebagainja.
Dengan alat psychograaf ini orang bisa mengirimkan pikiran dan menerima pikiran,
bukan dalam keadaan tidak sadar (hypnose), akan tetapi dalam keadaan sadar
sungguh2. Segala titah atau pesan dapat dikirim melalui "gelombang pikiran" dan bisa orang
membatja pikiran orang seperti orangmembatja surat biasa.
Inilah rahasianja orang jang sering dinamakan waspada.
Sesungguhnja tidak lain dari pada melatih diri untuk dapat menerima segala
berita atau mengirimkan berita tanpa alat modern.
Modalnja hanja kekuatan pikiran dan ketekunan untuk melatih diri menggunakan
tenaga-tenaga rahasia jang Tuhan Allah sesungguhnja telah memberikan pada tiap-
tiap umat manusiadan jang dilambangkan dalam Bijbel dengan pemberian talenta-
talentaoleh seorang madjikan kepada buruhnja untuk diusahakan mendjadi lebih
banjak atau lebih bermanfaat.
5. Ketjerdasan (otak) tanpa kawat.
Radio adalah suatu pengaruh jang meluas keseluruh dunia. -Namun pengaruh ini tak
tampak dan djuga tak akan berkuasa, apabila tidak kontak dengan alat-alat jang
istimewa untuk itu. Kita sekarang boleh mentjari persamaan dengan otak. Otak kita ini adalah alat
untuk berpikir, memantjarkan pikiran dan menerima pikiran orang lain djuga.
Apakah otak kita ini djuga bukan alat jang istimewa dibentuk untuk "dimainkan"
oleh Roh Semesta " Dr. Cannon djawab : "Saja berusaha dengan bantuan alatalat badaniah serta
rohaniah membuka bundelan jang talitumali antara pemikiran dan kerohanian.
Terkadang agak tak ada hubungan antara roh dan otak seperti dapat dibuktikan
dengan dikala manusia tidur njenjak atau dibawah pengaruh hypnose.
Maka kemungkinan, bahwa roh itu sestmgguhnja datang dari luar dan hanja dalam
saat2 jang tertentu sadja menggunakan otak. Tjobalah^kita perhatikan pesawat
radio kita sadja. Dikala sendja, dimana keadaan serba gelap-gulita, pesawat
radio kita akan lebih djelas memantjarkan suara-suara jang berirama, ja, lebih
tegas daripada siang hari.
Demikianpun dengan telepathie pada malam jang sunji senjap lebih bermanfaat atau
lebih berpengaruh dari pada itu dikerdjakan pada siang-hari.
Dan penggunaan telepathie itu bisa bersifat baik atau djahat. Maka kalau pada
zaman kuno orang harus waspada pada segala "mata djahat" atau "sumpahan" bukan
suatu dongeng untuk menakut-nakutkan orang, melainkan dapat dinjatakan setjara
ilmiah. Maka tak dapat diragu-ragukan pula, bahwa dua orang jang dengan tekun,
sabar serta ulet berlatih, djikalau mereka mempunjai hubungan erat satu sama
lain, pasti bisa tukar-menukar pikiran dari kedjauhan, tegasnja ditempat-tempat
jang terpisah djauh satu sama lain.
Ini tak berbeda dengan penjiaran radio sadja.
Perbedaan antara radio dan telepathie terletak, bahwa dalam telepathie hanja
mengenai dua orang sadja jang hendak mengirimkan atau menerima pikiran,
sedangkan pada radio orang harus mentjari riak-gelombangnja dahulu untuk
menerima berita atau lagu-lagu merdu. Kalau tjotjok, bisa terdengar dengan
djelas, sebaliknja kalau belum dapat menemui riakgelombang jang tepat, sudah
barang tentu tidak dapat menangkap warta-berita atau lagu2 jang disenangi.
Penjiaran-radio dibawa dengan gelombang ether dan dibantu oleh electriciteit,
sedangkan telepathie hanja berlandasan getaran-getaran djiwa sadja.
Padahal getaran2 ini lebih lambat dari pada gelombang-ether atau sinar X. Dan
ada lagi perbedaan antara radio dan telepathie.
Radio menjampaikan sesuatu dengan alat-penjiar (zender), sedangkan telepathie
tak menggunakan alat modern, hanja mengandalkan kekuatan pemikiran dan pemusatan
jang sungguh2 dari segala ingatan pada satu tudjuan."
Dimana-mana ada sukma atau roh dan roh meliputi segala tempat.
Sungguh aneh kalau orang memperhatikan ,,djadinja manusia" dalam kandungan sang
ibu tetap tersembunji bagi si ibu, padahal dengan tak disadari dia membantu
membentuk "manusia" dengan angan-angannja. Dan inilah bekerdjanja sang roh,
bukan sifat djasmani. Sehubungan dengan hal ini, bukankah kita sekarang lebih mendekati pengertian
tentang adanja Allah sebagai pentjipta serwa-alam "
DIA bukan maehluk seperti manusia, meskipun pernah ia turun kebumi untuk
memudahkan pengadjarannja, sehingga orang jang paling sederhana dapat
memahaminja, akan tetapi bagi tjendekiawan (terpeladjar) Allah itu adalah TUHAN
SEMESTA ALAM, electriciteit kehidupan, djumlah dari segala tenaga jang tak
tampak, akan tetapi dapat dinjatakan disekeliling kita, ja, getaran jang mutlak.
(Jang dimaksudkan oleh Dr. Cannon "pernah turun ke bumi" adalah Jesus Kristus
jang oleh umat Kristen dipandang sebagai Anak Allah).
Selandjutnja Dr. Cannon menjatakan, bahwa roh itu dapat membinasakan badan
manusia lain dan jang biasa disebut penggunaan zwarte magie atau ilmu hitam
seperti guna-guna, santet dan sebagainja.
Dalam kehidupan sehari-hari roh pun. bisa sangat mempengaruhi djasmani seperti
tjontoh ini. 6. Luka jang ditimbulkan oleh pikiran.
Seorang ibu jang melihat barang berat djatuh menimpa kaki anaknja sedemikian
terpengaruhnja, sehingga ia djatuh pingsan. Ketika ia siuman, ia menampak luka
dikakinja jang sama bentuknja dengan luka dikaki anaknja.
Akan tetapi jang lebih aneh pula adalah luka itu kian lama kian meningkat sampai
bernanah dan achirnja sembuh melalui gramilatfe (melalui bintik2 jang kian lama
kian kering). Mendjadi djangan main-main dengan pengaruh jang tak tampak dari pikiran jang
dikuasai oleh roh itu. Memang karena dari kebiasaan melihat gedjala2 itu menganggap hal itu mendjadi
lumrah lagi dan njaris tidak terlintas dalam alam-pikiran kita, bahwa inilah
jang dinamakan "pengaruh jang tak tampak".
Ketjerdasan manusia sesungguhnja rapuh dan ada batasnja, sedangkan kehidupan itu
kekal adanja. 7. Teori Pythagoras tentang getaran.
Pythagoras adalah seorang pudjonggo Junani (Grieka) jang hidup antara tahun 570
dan 497 sebelum Masehi, adalah manusia pertama jang berani mengemukakan
pendapat, bahwa dunia ini bulat dan tidak tjeper (rata) dan bahwa segala sesuatu
dialam dunia, baik jang kelihatan, maupun jang tak tampak senantiasa tergetar.
Teori ini alangkah mengandung kebenaran jang sedjati.
Memang, beberapa djenis getaran dapat dirasakan oleh badan kasar dan terutama
oleh pantja indera, misalnja menggetarnja mesin jang sedang bergerak-gerak dsb.
Akan tetapi adakalanja kita menjentuh orang lain dengan djari-tangan kita,
terasalah getaran tangan orang lain itu.
Dengan tjara demikian, maka orang jang buta dan pekak telinganja dapat djuga
mengerti pertjakapan orang dengan perantaraan getaran2 itu.
Ja, memang, hidup kita keseluruhannja menggetar dan badan kita akan senantiasa
tergetar sampai kita menutup mata untuk selama-lamanja dan apabila kita berhenti
bernapas, maka Ibu Pertiwi (bumi) akan tetap menggetar.
Listrik, musik, ja, semua itu getaran. Itulah sebabnja, kalau irama musik itu
sesuai dengan getaran djiwa kita, terasalah kita terhibur, bagaikan param atas
luka dan otak jang panas mendjadi dingin, ketegangan berobah mendjadi
ketenangan. Pernah ditjoba dengan berhasil bagaimana suara musik dapat menenteramkan orang
jang sakit-djiwa. Ini tidak lain disebabkan getaran musik itu tjotjok dengan
getaran djiwa si penderita.
Bahkan warna-warna mempunjai getaran dan oleh karenanja dapat diterangkan
beberapa warna jang tertentu tjotjok bagi si anu, tetapi tidak tjotjok bagi jang
lain. Memang ada getaran jang sesuai atau serasi dan ada pula jang berlawanan dengan
getaran kita. Sudah dimaklumi lama, bahwa musik dan warna dapat dihubungkan satu sama lain dan
pengaruhnja sungguh gaib untuk menenangkan djiwa jang merana.
8. Rumah pun mempunjai getaran.
Jang dinamakan sakit sesungguhnja adalah proces dari terganggunja getaran antara
hajat (djiwa) dan badan. Masing2 mempunjai getaran dan apabila sesewaktu getaran
hajat dan badan itu tidak tjotjok, maka timbullah penjakit.
Pun segala ruangan bangunan apa sadja mempunjai getaran masing-masing. Dan kalau
getaran2 itu tidak sesuai dengan getaran2 kita, lalu menimbulkan rasa tidak
senang berdiam dalam ruang jang tak tjotjok dengan getaran kita tadi.
Maka bukan satu ketachajulan, apabila ada orang jang merasa tidak betah atau
kerasan tinggal dalam sebuah rumah jang tertentu (disini tentunja bukan
dimaksudkan pendjara, sebab pada hakekatnja semua orang tidak mau tinggal dalam
pendjara) . Kebalikannja ada jang tjotjok tinggal dirumah jang oleh orang lain
dirasakan tidak senang. Ini disebabkan bagi jang satu tjotjok, tetapi bagi jang
lain tidak tjotjok. Djuga lingkungan pekerdjaan kita membawa pengaruh bagi getaran djiwa kita.
Siapa jang bekerdja dalam lingkungan jang tjotjok getarannja, ia akan merasa
beruntung dan bekerdjanja penuh semangat, sebaliknja kalau ia dipaksakan
bekerdja dilingkungan pekerdjaan jang getarannja sama sekali tak menjesuaikan
getarannja sendiri, pasti ia tjepat lesu, kurang bernafsu kerdja dan terkadang
malas. Dan bila ini diteruskan, lama-kelamaan orang itu bisa menderita sakit ini dan
itu. 9. Bumi jang magnetis (daja penarik).
Umumnja orang paham apa artinja magnit, jakni "dajapenarik" misalnja besi-magnit
jang dapat menarik djarum dsb.
Bumi kita pun mempunjai magnit. Selain ada kutub2 geografisch (menurut peta),
djuga mempunjai kutub utara dan kutub selatan jang ber-magnit.
Djustru dengan adanja daja-penarik ini, maka tidak mengherankan dibeberapa
bagian permukaan bumi kita pun ada jang daja-penariknja lebih keras, pula ada
jang lemah. Dan ini member! getaran, sebab magnit ini pun adalah salah satu bentuk getaran.
Inilah rahasianja maka ada orang jang lebih senang berdiam dikota anu dari pada
dikota tempat kelahirannja, karena sebenarnja daja-penarik atau getaran bumi
kampung-halamannja sendiri kurang tjotjok dengan getaran hajat dan badannja.
Pula dengan teori ini dapat diterangkan, mengapa sesuatu djenis penjakit lebih
mendahsjat dari pada itu timbul ditempat lain, karena semua ini tergantung dari
magnit atau daja-penarik satu-satu tempat.
Ada orang jang tidak bisa njenjak tidur dengan kepala kearah timur, lain orang
lagi djustru senang tidur mendjurus ke-timur kepalanja dan begitu sebaliknja.


Pengaruh Yang Tak Tampak The Invisible Influence Karya Pouw Kioe An di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bahwa bumi jang kita pidjak ini mempunjai masing-masing gaja magnit jang
berbeda-beda satu sama lain bukan omong kosong karena dapat dinjatakan dengan
alat-alat ilmiah jang diperuntukkan guna menjelidiki getaran2 itu.
Udjung2 djari kita pun mempunjai magnit, maka tidak mengherankan orang jang buta
dapat mengenali segala sesuatu dengan hanja merabah-rabah dengan udjung djarinja
sadja. Kesemuanja ini menundjukkan penampakan, bahwa pengaruh jang tak tampak meliputi
segenap kehidupan kita dan alam semesta.
10. Pikiran pun adalah getaran.
Pikiran kita pun sesungguhnja adalah getaran. Dengan berlatih sungguh2 kita
dapat memindahkan pikiran kita pada orang lain, meskipun orang lain itu tinggal
beribu-ribu kilometer djauhnja dari kita.
Semangat kita dapat ditondjolkan dalam bentuk matjammatjam dan ini berkat adanja
getaran-getaran itu. Unsur (element) berbagai-bagai benda tidak akan mengurangi inti-sari
(substantie) dari pada benda itu, hanja berubah menurut tjepatnja getaran2 jang
terdjadi pada benda-benda itu. Tjontohnja : sepotong es dapat lumer mendjadi air
dan kemudian air ini mendjadi uap, akan tetapi inti-sarinja masih tetap H 0,
jalah 2 atom zat-air dan 1 atom zat-asam.
Pembatjaan-pikiran orang lain atau mentale-telepathie dapat dilaksanakan dengan
pantja-indera jang ke-enam, jakni kepertjajaan.
Kita. harus pertjaja, bahwa segala sesuatu jang tertjjpta ini dikerdjakan oleh
pengaruh jang tak tampak.
Itulah sebabnja orang jang pertjaja bulat dapat berbuat hal jang dianggap
mudjidjat. Semua orang telah diberi pantja-indera jang ke-enam itu, akan tetapi orang tidak
suka menggunakan itu dengan sungguh2, " sehingga tidak semua orang pandai dapat
membatja pikiran orang lain.
Dan kepertjajaan ini terletak pada getaran jang sumbernja pada Tuhan Allah.
Apa jang dinamakan budi-rasa sesungguhnja tidak lain dari pada getaran Tuhan
jang seringkali diabaikan oleh manusia. Dan dengan melawan budi-rasa atau
getaran-Tuhan, lalu manusia mendjadi lalim (tidak adil, bengis, tidak menaruh
belas kasihan, menganiaja, menindas, berbuat sewenang-wenang terhadap
sesamanja). Dr. Cannon menjarankan kepada barang siapa jang hendak mentjari hikmat
(kebidjaksanaan) harus merasa berada dalam keadaan "tidak tahu" (dalam bahasa
Tionghoanja "bu-wi" seperti diadjarkan oleh Lao Tze). Ini dimaksudkan, bahwa
manusia jang beladjar mentjari kebidjaksanaan harus rendah-hati, karena kelak ia
akan dilimpahi berkat hikmat jang sedjati.
Dalam Indjil Mattheus 13:12 disebut "Siapa jang memiliki sesuatu, kepadanja akan
diberi lagi dan ia akan beroleh dengan berlimpah-limpah. Tetapi barang siapa
jang tidak mempunjai sesuatu, dari padanja djuga diambil barang jang ada
padanja". Makna dari udjar ini adalah siapa jang rendah-hatinja akan diberi hikmat, karena
orang itu' sudah mempunjai apa-apa untuk memperoleh kebidjaksanaan, akan tetapi
sebaliknja jang merasa dirinja paling-agung, sombong dan djumawa, sesungguhnja
kosong, tak mempunjai apa-apa dan achirnja kesombongannja jang membuat dirinja
tjelaka serta terampas kesempatannja untuk memperoleh hikmat itu.
Oleh karenanja Dr. Cannon mengandjurkan orang untuk memperhatikan getaran2 itu,
supaja lambat-laun budi pekertinja mendjadi halus dan sanggup menerima ilham
atau wahju Illahi. Rahasia jang sampai sebegitu djauh tak dapat didjelaskan tentang kekuatan
pikiran dan membimbing segala perbuatan insan dari djabang baji sampai turun
keliang-kubur hanja dapat diterangkan dengan pertjaja adanja telepathie antara
satu dengan insan lain. 11. Telepathie dapat digunakan dalam pengusutan perkara-kedjahatan (kriminil).
Seorang achli-yoga India pernah ditanja oleh Dr. Cannon begini :
,,Tuan pernah menuturkan kepada saja hal pertjakapan tuan dengan Sir Edward
Henry jang pada ketika itu berpangkat Commissaris Polisi dari Scotland Yard jang
ditugaskan untuk mengusut perkara pembunuhan jang dilakukan oleh Crippen. Lalu
tuan membawa seorang jang sanggup mendjadi perantara menjelidiki perkara
kedjahatan ini setjara rohani atau lebih tepat setjara telepathisch untuk
menundjukkan apakah benar Crippen itu melakukan pembunuhan itu atau tidak dan
tjara bagaimana Crippen melakukan kedjahatannja. " Akan tetapi usaha ini
terbentur pada Undang-Undang Negara Inggris jang tak memperbolehkan pengusutan
setjara telepathisch itu.
Sir Edward sendiri memperkenankan tuan membuat demonstrasi maka orang-perantara
itu dengan hypnose telah dibuat tertidur. Ini kedjadian didalam ruang gedung
Scotland Yard di London. Tidak antara lama kemudian orang-perantara ini dapat ,,membatja" apa jang sedang
dipikirkan oleh Komisaris Polisi itu.
Atas pertanjaan tuan ,,Sir Edward sedang memikirkan apa?" didjawab oleh orang
jang dihypnose itu "Ia berpikir, bahwa tuan sudah gila I"
Sir Edward mengakui benar ia berpikir demikian.
Kemudian Komisaris Polisi itu menanjakan hal-hal jang pelik dan kesemuanja itu
didjawab dengan lantang dan tepat. Namun Komisaris Polisi tak berdaja apa-apa
untuk menentang Undang-Undang jang tak memperbolehkan pengusutan setjara
telepathisch. Apakah berita itu benar ?" "Benar djawab Guru Yoga," sungguh sajang gegaman ini
tak dapat digunakan dalam perundang-undangan Inggris. Sesungguhnja dalam hal ini
tak perlu si terdakwa jang dihypnose, tjukup dengan orang lain seperti kubawa
orang-perantara itu. Untuk menghindarkan penipuan atau pemalsuan, orang-perantara itu tak usah
bertemu dengan si terdakwa, bahkan dipisahkan dengan tirai (scherm), sehingga
tidak ada kontak sama sekali antara mereka. Kemudian dapat ditjatat apa jang
diketahui oleh orang-perantara itu dan ditjotjokkan dengan pengakuan si
terdakwa. Dengan demikian telepathie dengan hypnose dapat banjak meringankan pekerdjaan
polisi jang berat. Dapat ditambahkan disini, bahwa lebih njenjak tidurnja orang-
perantara itu lebih mendekati djarak antara dia dan orang jang ditentukan untuk
diselidiki perbuatannja, sehingga sukar sekali untuk disangkal oleh jang
tersangkut. Dalam keadaan trance (tidak sadar) roh dari orang-perantara itu dapat menembusi
segala dinding tembok dan apa sadja, sehingga pandangannja amat luas dan dapat
melihat segala sesuatu dengan sedjelas-djelasnja. Ini jang dinamakan
helderziendheid atau clair voyance. Ia seolah-olah melihat dengan mata-
rohaninja. Sesungguhnja segala orang dapat melihat dengan matarohaninja, hanja
untuk mentjapai tarap itu, harus berlatih atau sudah mempunjai bakat demikian.
III. PENGINTAIAN GERAK-GERIK ORANG DENGAN TJARA GAIB.
Dr. Cannon pernah mentjoba pengaruh suggestie untuk mengintai segala gerak-gerik
orang. Pada suatu ketika ia "menidurkan" dengan djalan hypnose Kolonel X. selama tiga
djam. Ia menitahkan Kolonel X. dengan mata-rohaninja mengikuti segala gerak-
gerik seorang negarawan jang tenar dalam perdjalanannja.
Selama pertjobaan mempengaruhi rohani Kolonel X. maka oleh sang Kolonel telah
ditjatat segala sesuatu jang ia dapat melihat dengan mata-rohaninja mengenai
perbuatan negarawan itu, misalnja kemana negarawan (staatsman) itu pergi, dengan
siapa ia berbitjara. Kolonel X. membuat tjatatan setjara tjermat segala gerakgerik negarawan itu,
padahal sang Kolonel itu masih tetap ditempatnja ia dalam keadaan tak sadar. Ia
menulis sambil memedjamkan matanja dan seoiah-olah orang ngelindur.
Perlu ditambahkan, bahwa baik Kolonel X. maupun negarawan itu tak tahu-menahu
maksud-tudjuan saja, demikian Dr. Cannon menerangkan. Baru belakangan saja
memberi tahu. setelah segala tjatatan jang dibuat oleh Kolonel X. itu tjotjok
dengan apa jang diberbuat oleh negarawan itu.
Malahan Kolonel X. sendiri tak merasa ia menulis dalam keadaan ,,tidur" atau
tidak sadar. Negarawan itu tertjengang mendengar, bahwa tidak ada rahasia tersembunji, semua
diketahui sampai dibagian-bagian paling ketjil dari perbuatannja. Mula-mula ia
menuduh Dr. Cannon menggunakan sistim super-spionage, akan tetapi setelah
didjelaskan dengan sabar hal pengaruh jang tak tampak itu, sang negarawan
sesambatan pada Dr. Cannon untuk selandjutnja djangan mengulangi lagi pertjobaan
itu. Kolonel X. pun agak merasa diperalat untuk mengintai segala gerak-gerik orang
lain. Peristiwa ini menundjukkan betapa besar pengaruh manusia kepada manusia lainnja,
apabila ia mengetahui kekuatan pengaruh gaib itu dan dapat memaklumi tjara
mempraktekkannja. IV. RAHASIA MATA-ROHANI (HELDERZIENDHEID).
Dalam pergaulan kita sehari-hari dapatlah kita menerka atau menganggap sifat
seseorang dari penglihatan mata-kasar kita. Misalnja kita dapat mengatakan si A.
tjerdas, si B. tolol, si anu bergembira, si anu lagi bersedih.
Bagaimana kita dapat menarik kesimpulan atau anggapan itu "
Pertama-tama dari mata kita ! Setelah pantja-indera ini bekerdja dengan tak
disadari lagi kesan jang dilihatnja itu masuk dalam sanubari kita dan disinilah
dibentuk suatu anggapan jang kemudian dikeluarkan mendjadi suatu conclusie atau
penarikan kesimpulan jang memastikan si anu begini dan begitu.
Nah, kalau kita ada dalam keadaan hypnose, sebenarnja semua pantja-indera kasar
tadi itu seperti melar atau membesar dan lebih njata apa jang dilihatnja itu.
Perasaannja pun lebih halus dan ia dapat membeda-bedakan matjam-matjam sentuhan
jang keras atau jang lemah, bahkan beradunja kantjing tangan-kemedja (manchet)
pun dapat dibedakan dari detak arlodji.
Selain orang jang bermata-rohani (helderziend) itu dapat melihat apa jang tampak
sekarang (kini), pula dapat melihat djauh (hari-kemudian atau masa-depan).
Apakah gurat atau garis telapak tangan benar dapat menundjukkan nasib orang
kelak dikemudian hari "
Sesungguhnja garis2 tangan jang menundjukkan sesuatu ,gedjala sudah bisa_ ada
pada sepuluh tahun dimuka dan siapa jang mejakinkan ilmu melihat gurat atau
radjah tangan, memang ia dapat meramalkan apa jang akan terdjadi pada si pemilik
tangan itu. Sebabnja " Timbulnja garis-garis itu sesungguhnja dari bekerdjanja otak. Apa jang tampak
ditelapak tangan kiri dikerdjakan oleh bagian kanan dari otak dan apa jang
terlihat garis2 ditelapak tangan kanan dari bekerdjanja belahan otak kiri.
Mata-rohani manusia dapat melihat sesuatu jang tak dapat dipandang dengan
pantja-indera kasar dan alat-alat penglihat jang betapa tadjam pun. ,
Demikianlah seorang penumpang kapal jang dihypnose dapat menuturkan
penglihatannja jang menadjubkan. Katanja ia melihat sebuah kota, padahal ia
masih berada ditengah laut. Segala teropong ditudjukan pada apa jang dilihat
oleh mata-rohaninja, akan tetapi sia-sia belaka. Tak ada kota jang seperti
digambarkan oleh orang tadi.
Akan tetapi beberapa djam kemudian kapal ini mendekati kota jang sudah dilihat
lebih dahulu oleh orang jang bermatarohani itu.
Perlu kiranja didjelaskan disini, bahwa sesungguhnja kita melihat sesuatu bukan
dengan bidji mata kita, akan tetapi dari bekerdjanja bagian-belakang dari otak
besar kita. Bajangan2 jang ditangkap oleh bidji mata kita sebenarnja terbalik (kepala
kebawah) dan lalu dibenarkan oleh bagianbelakang dari otak kita mendjadi
gambaran jang wadjar. Pula kulit kita mempunjai "mata", artinja segala perangsang jang mengenai kulit
dapat dibuat conclusie tentang segala sesuatu jang kita alami.
Seperti sudah dinjatakan, bahwa semesta- alam ini, berikut kita sendiri,
menggetar terus-menerus. Telepathie dan helderziendheid pun termasuk getaran2, sama sadja dengan segala
suara hiruk-pikuk, musik dan lain-lain.
Dan getaran ini mempunjai daja-penarik atau magnit. Orang jang mejakinkan ilmu-
mata-rohani, djikalau sudah mahir dapat melihat bekerdjanja anggota2 tubuhnja
sendiri. Seorang helderziende pernah memberi petundjuk pada rekan Dr. Cannon tentang
penjakit radang lambung jang gawat (pylorus) pada seorang pasien jang oleh
dokter-bedah itu tidak dapat diketahui.
Pengundjukan ini djadi bertentangan dengan pendapat atau perkiraan dokter, akan
tetapi achirnja dokter itu mau pertjaja apa jang diundjukkan oleh helderziende
itu. Lalu dilakukan pembedahan setempat jang biasa disebuat laparotomie, jalah
membedah disamping lambung.
Ternjata diagnose atau penetapan-penjakit dari helderziende itu benar dan si
penderita dapat diselamatkan njawanja dengan operasi jang tepat.
Dr. Cannon pertjaja, bahwa dimasa depan teorie helderziendheid pun dapat
digunakan dalam pengobatan.
Dia bertanja mengapa kwik jang berat dapat meringankan penjakit syphilis dan
besi, djuga logam jang berat, dapat memperbaiki darah manusia "
Kesemuanja ini harus diselidiki dengan sungguh2, terutama dalam hubungan
pengaruh magnit dari barang2 logam jang digunakan untuk pengobatan.
V. KEBENARAN JANG HEBAT. Barang siapa jang mengerti betapa besar pengaruh pikiran atau suggestie, akan
menghadapi kebenaran atau kenjataan jang hebat, sgbab roh manusia sesudah
meninggalkan badan kasarnja akan tetap dalam keadaan seperti ia berpikir semasa
hidupnja. Tergantung pada masing2 untuk mentjiptakan sorga atau neraka sekarang dan nanti.
Umpamanja semasa hidupnja ia membajangkan neraka jang seram, setelah ia mati
raganja, ia akan mengalami matjam neraka itu dengan sehebat-hebatnja.
Siapa jang didunia sudah mulai memupuk benih kasihmengasihi dan mentjari
KERADJAAN SORGA, maka setelah rohnja keluar dari badan-kasarnja, iapun akan
dapat menikmati kebahagiaan sorga itu.
Terserah pada kita sendiri, apakah kita hendak menjesuaikan diri dengan alam
Tuhan atau alam-Iblis "
Disinilah terletak rahasia dalam dalil kuno, akan tetapi selalu berlaku :
"Seperti apa jang dipikirkan oleh seseorang, seperti itu pula keadaan orang
itu !" , Orang2 jang sakit-djiwa senantiasa merasa terganggu oleh setan, malahan kadang2
ada jang mendjerit-djerit mendengar suara iblis dan melihat hantu. Apakah orang2
gila itu benar melihat dan mendengar hantu "
Seorang biasa, djadi pikirannja waras, djika kerandjingan atau kesurupan pun
suka merasa melihat setan dan mendengar suara2 jang seperti didengar orang gila.
Djadi apa perbedaannja antara orang waras dengan orang gila itu "
Menurut Dr. Cannon prang biasa bisa dibuat melihat setan atau mendengar suara
setan dan ini dari perbuatan getaran2.
Djadi dari keadaan normal bisa dibuat abnormal.
Dan kalau kita balikkan pengaruh itu, jakni dari keadaan abnormal dibuat
mendjadi normal, apakah anehnja, bila ada jang dapat mengusir setan dari orang
gila " Apa jang tertjipta oleh suggestie, sesungguhnja dapat dienjahkan dengan
suggestie pula. Berdasarkan anggapan demikian, maka timbullah tanggapan seolah-olah hidup kita
ini diselubungi daja-daja jang tak tampak dan dapat dilepaskan kepada kita
setjara liar dan tak terkendali, tidak berbeda dengan radio jang getarannja
meliputi seluruh dunia. Akan tetapi djanganlah dilupa, bahwa gelombang2 getaran itu tanpa pesawat radio
tak dapat didengar sebagai musik atau perkataan2.
Pula kita boleh sesukanja hati membunjikan pesawat radio itu atau menjetopnja.
Oleh sebab kita tak sempurna, maka seringkali kita tak dapat mendengar suara2
atau melihat sesuatu jang tak dapat dilihat dengan mata kasar. Kebalikannja
orang gila dengan pantjainderanja jang masih lengkap dapat mengalami hal2 aneh
itu, sehingga dalam banjak hal kita sering berpikir memang orang gila berpikir
gila, karena kita tak dapat mengerti alam pikirannja.
Ini pernah dialami oleh Dr. Cannon sendiri.
Pada beberapa tahun jang lalu, demikian Dr. Cannon, ketika saja membeli pesawat
radio dan memperkenankan seorang jang sakit-djiwa mendengarkannja, saja djadi
tjemas dan djerigkel, ketika tertjetuslah udjarnja jang begini : "Ah, tuan,
apakah tuan hendak mendongengi saja, bahwa tuan tak akan dapat mendengar musik
ini tanpa barang mainan ini " Saja sudah lama mendengar musik beginian selama
lima belas tahun jang lampau, asalkan saja berkehendak demikian !"
Tjobalah anda renungkan dengan baik-baik utjapan si-gila ini dan djangan
tergesa-gesa mengatakan, bahwa si-gila sedang mengatjo.
Demikianpun tidak sedikit orang jang mentertawakan dan mendjengeki Sir Oliver
Lodge jang dalam usianja jang landjut mempeladjari gedjala-gedjala spiritis.
Walaupun saja bukan seorang spiritis, saja harus membela sardjana ini jang telah
merintis djalan untuk mengakui adanja gedjala-gedjala aneh jang pada wakttf itu
dianggap tidak masuk-akal.


Pengaruh Yang Tak Tampak The Invisible Influence Karya Pouw Kioe An di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Disekitar kita ini ada kuasa2 abadi, ja, roh2 jang djahat dan baik. Telepathie
sesungguhnja bukan lain dari pada tjara modern dan dalam serba banjak kekurangan
kita tjoba mendjebol kegaiban2 jang belum terpetjahkan rahasianja.
Saja sendiri, melandjutkan Dr. Cannon, tidak pernah melihat chajalan2, pula tak
pernah mendengar suara hantu, akan tetapi sungguh kurang bidjaksana, apabila
saja menjatakan, bahwa semua hal-hal gaib itu nonsens oleh karena hanja saja
sendiri belum mengalaminja.
Djanganlah lupa, bahwa ada banjak hal jang lebih aneh daripada kita mampu
mimpikan. Telepathie adalah perintis hubungan telegram dan tilpun jang pertama. Sebelum
kita dijakinkan dengan dapatnja orang berhubungan melalui kawat dan tilpun,
sudah banjak kaum yogi jang menggunakan telepathie untuk perhubungan djarak
djauh. Apabila kita sudah mengakui, bahwa telepathie itu adalah suatu ilmu pengetahuan
jang bukan sembarangan, hendaknja itu dijakinkan terus-menerus sampai mendjadi
sempurna. Tjendawan (djamur) dapat tumbuh dalam satu malam sadja dari tanah, akan tetapi
tjepat mendjadi laju, demikianpun dengan pengetahuan jang mengembang, artinja
jang tidak mendalam. Pohon membutuhkan banjak tahun, mungkin banjak abad, untuk mendjadi dewasa, akan
tetapi akar-akarnja terbenam dalam sekali dibawah tanah. Namun kalau ini tidak
dipelihara dan dipupuk, tidaklah pohon itu mendjadi besar dan bertjabang luas
dan kuat. Demikianpun dengan ilmu-pengetahuan jang harus terus digali, supaja kita
memperoleh buah2-nja: telepathie dan helderziendheid.
Dan kalau kita sudah menemui akar-akarnja, peliharalah itu sebaik-baiknja,
sirami dan pangkas sebaik-baiknja, supaja dia tidak mendjadi laju dan kering.
VI. BAGAIMANA MEMPENGARUHI NASIB "
Memperoleh kekuatan jang lembut (halus) hanja dengan hati dan semangat mentjari
sesuatu kebaikan dalam diri orang lain. Artinja kita harus beladjar meneliti,
menghargai kebaikan sesuatu orang, sehingga getaran djiwanja dengan getaran
djiwa kita dapat diperpadukan.
Seorang jang mempunjai kekuatan magnit dalam badannja dengan hanja menekan
tangan si penderita djasmaniah atau rohaniah tjukuplah sudah ia dapat
memantjarkan aliran pelipurlara, penguat batin, kepertjajaan dan kesehatan.
Mengapa seorang pelaku sandiwara atau bintang film dapat menarik perhatian
umum " Tidak lain dari pada ia mengerahkan seluruh semangatnja pada peran jang
harus dipegang olehnja. Ia merasa hidup atau mendjiwai peranan itu dan bukan
sekedar menghafalkan utjapan-utjapan jang sudah disediakan.
Ada orang jang mempunjai banjak angan-angan, akan tetapi senantiasa tak
tertjapai. Apa sebabnja "
Sebab ia lebih banjak melamun dari pada bekerdja ! Kemauan sadja tidak tjukup,
kalau tidak dihubungkan dengan usaha. Dan usaha pun belum tjukup kalau tidak
dengan pemusatan seantero pikiran (semangat).
Mengenal ROH SENDIRI berarti mengenal ALLAH ! Oleh karenanja siapa jang sudah
dapat mengenal rohnja sendiri ia tidak takut kepada siapa pun, pula ia
menghargai roh lain. Roh lebih penting dari pada djasmani. Kita harus mengenal apa artinja hidup
seperti kita mengerti isi buku jang kita peladjari. Apabila roh tidak mendiami
pula sang badan, maka tubuh ini tidak berbeda dengan reruntuk mesin bobrok.
Tulang-tulang dan urat-urat benar dapat membentuk matjam badan, akan tetapi
belum berarti itu merupakan manusia jang hidup.
Ada dua matjam kesadaran meliputi manusia.
Kesadaran luar, jakni jang dapat dirasa-rasakan oleh pantjaindera dan kesadaran-
dalam jang tampaknja "tak-sadar", paflahal ini lebih utama dari kesadaran-luar.
Kesadaran-dalam seolah-olah bersemajam didalam istana, sedangkan kesadaran-luar
mendjadi tembok bentengnja jang mengelilingi istana itu.
Apa jang dinamakan kesadaran-dalam itu "
Perasaan tjinta, ingatan-ingatan jang mulia. Siapa jang dapat membuka kuntji
penghidupannja dengan mengenal kesadaran-dalamnja, ia akan menemui bahagia. Ia
bebas dari rasa dendam, iri-hati dan memantjarkan sinar kasih-sajang jang amat
besar pengaruhnja. Kita membentji, mendendam, serakah, iri-hati dan sebagainja karena kita
digontjangkan oleh pantja-indera kita. Kita tak mau mengerti atau mengalami
kesulitan orang lain, kita tak mau menghiraukan penderitaan orang lain, karena
kita lebih mengutamakan kesadaran-luar jang masih melekat pada djasmaniah kita
dan selalu jang dibesar-besarkan kepentingan kita sendiri.
Berbeda dengan orang jang sudah mengenal kesadarandalamnja dan inilah jang
dinamakan ROH MANUSIA. Roh ini pula jang menguasai nasib kita.
Mengapa beribu-ribu orang menarik napas pandjang dan berkeluh kesah mengalami
nasib buruk, sedangkan sedikit orang sadja jang memperoleh kebahagiaan "
Ini disebabkan kita belum mengenal ROH SENDIRI.
Bagaimana tjaranja untuk mengenal ROH SENDIRI itu "
Dengan merasa kita tak mengetahui apa-apa seperti djabang baji. Semendjak zaman
purba sampai dewasa ini masih ada banjak manusia jang hanja menondjolkan
kesadaran-luarnja sadja jang disesuaikan dengan selara dan rasa nikmatnja
sendiri tanpa menghiraukan penderitaan orang lain. Kita buta akan kesengsaraan
orang lain, sebab jang diutamakan. diri kita sendiri sadja. Dan untuk memburu
atau mengedjar kesenangan kita sendiri sadja, kita terkadang lupa pada peraturan
tata-tertib. Asal dapat, tidak peduli dengan djalan haram ! Kita memaksakan
orang mengerti kita dengan kita tidak merasa perlu memahami perasaan orang lain.
Achirnja kita nientjiptakan nasib sendiri jang buruk dengan segala tipu-muslihat
kita jang terpengaruh oleh pantja-indera itu.
Mungkin orang berhasil dengan segala akal djahatnja tertjapai apa jang
dikedjarnja, akan tetapi achir2-nja ia akan merasa lebih tjelaka dari si korban.
Inilah sudah mendjadi suatu hukum-alam jang tak dapat ditawar-tawar lagi.
Berbeda dengan orang jang sudah mengenal ROH SENDIRI atau ROH SEDJATI !
Ia djuga memperhatikan kehidupan djasmaninja, akan tetapi tidak tamak (temaha).
Ia hidup menurut aturan tata-tertib dan terus-menerus memantjarkan sinar jang
penuh belas-kasihan, sehingga meskipun tampaknja atau pada lahirnja miskin, ia
tak merasa kemiskinan itu.
Ia tak akan menjesalkan nasibnja dalam kedudukan apa sadja.
Ia merasa hidupnja berkat kurnia Tuhan dan ia sedia mengamalkan kurnia ini
kepada sesamanja tanpa pamrih, tanpa dipaksa-paksakan untuk ingin memperoleh
pudjian orang baik, orang budiman dan sebagainja.
Ia tidak takut akan neraka, tidak mengharapkan sorga, ia hanja mendjalankan
dharma-baktinja sebagai saluran dari Kurnia Tuhan.
Inilah rahasianja orang dapat memperoleh bahagia dan tidak menangisi nasibnja
jang buruk, karena perasaan buruk itu hanja chajalan belaka, sebab dalam
keburukan ada kebaikan. VII. PENGARUH MATA AMAT ADJAIB.
Dalam Kitab Musa pertama atau Kitab Kedjadian (Genesis) pasal 30 ditjeriterakan
halnja Nabi Jakub ketika ia masih mengembara atau ,,ngenger" (bah. Djawa) pada
pamannja, Laban. Ia menggembala domba-domba Laban dan didjandjikan sebagai upah kepada Jakub,
bahwa kalau binatang ternak ini melahirkan anak2 jang putih mulus, itulah bagian
Laban, sedangkan kalau warna bulu ikambing2 itu belang boleh dimiliki Jakub.
Apa usaha Jakub untuk domba betina melahirkan anak-anak domba jang bertjorak
belang-belang " Ia memotong ranting-ranting pohon hawar jang hidjau2 (groen
populierenhout) dan ranting kastanje. Lalu ranting2 jang hidjau itu dikupasnja
sedemikian rupa sehingga ranting2 tjoraknja belang.
Kemudian ranting2 ini dilontarkan kedalam tempat minum kambing2. Maka setelah
kambing2 betina itu haus benar, Jakub menggiringnja ketempat minum itu. Ia
berbuat ini berulangulang, maka ketika kambing2 betina ini melahirkan anak,
semua anaknja berbelang-belang bulunja akibat kena suggestie ranting2 jang
belang-belang itu. Njatalah sudah Jakub sudah memaklumi betapa besar pengaruh
mata. Dr. Cannon malah beranggapan, bahwa mata orang Tionghoa jang sipit itu dari
pengaruh penatapan orang Tionghoa jang mendalam disanubarinja pada patung2 jang
dilukiskan dengan mata sipit.
Katanja apabila perempuan memandang dengan chidmat pada patung2 jang bermata
sipit setjara ilmiah dapat di terangkan, bahwa ini mempengaruhi djuga
kandungannja, sehingga anak2 jang dilahirkan bermata sipit. Ini djadi tjotjok
dengan teori Jakub mempengaruhi mata kambing2 betina dengan ranting2 jang
bertjorak belang-belang. Dr. Cannon menamakan Nabi Jakub adalah psycholoog atau ahli-kedjiwan besar pada zaman dahulu.
Djadi sebaiknja mempunjai mata djangan lihat sembarang lihat !
VIII. ULAR PANDAI ILMU SIHIR.
Dalam bab ini hendak dinjatakan hal pengaruh tak tampak berkat sihir atau
hypnose. Antara binatang adalah ular pandai benar dalam ilmu sihir atau
mempersona mangsanja. Binatang ini tidak mau menerkam mangsanja setjara buas jang biasa dilakukan oleh
harimau atau binatang alas lainnja.
Dengan gerak-geriknja jang lihay ia dapat memantjing mangsanja untuk mengarahkan
pandangannja kepada si ular itu.
Satu kali mangsanja itu terpesona oleh ular ini, maka dengan pelahan binatang
ini menghampiri pada mangsanja dengan matanja terus menjihir sang mangsa.
Berdasarkan hukum psychologie dan physologie djuga, maka tjara jang digunakan
oleh ular itu memang dapat melumpuhkan segala kemauan, malah mematikan rasa
pusat otak, sehingga tidak ada hasrat untuk melarikan diri, maka dengan mudah
sadja sang mangsa itu ditelan oleh ular itu.
Tjara sihir ini tidak kedjam, sebab pada saat itu sang mangsa tidak sadar akan
dirinja dalam bahaja. Dr. Cannon mentjeritakan suatu pengalamannja dalam hutan
belantara. Seorang sahabatnja berdjalan dimuka. Ia berdjalan terlalu tjepat,
sehingga saja ketinggalan djauh, tutur Dr. Cannon.
Saja memanggil-manggil dia, akan tetapi tidak didjawab.
Terpaksa saja mempertjepat langkah saja untuk menjusul dia dan achirnja saja
mendekati dia disuatu tempat. Saja memanggil lagi namanja, tetapi tak
dihiraukan, seolah-olah ia mendadak mendjadi tuli, sedangkan matanja ditudjukan
keatas dengan tak berkedip-kedip. Tertjenganglah saja ! Mengapa ia mendadak
seolah-olah hilang ingatannja.
Sekonjong-konjong saja melihat diatas tjabang pohon se-ekor ular besar jang
menggerak-gerakkannja kepalanja dan matanja menjihir sobat saja itu.
Saja segera memukul binatang itu dibagian kepalanja, sehingga ular itu meluntjur
kebawah dan kemudian saja patahkan kuduknja. Sesaat kemudian sobat saja siuman
dan bertanja apa jang saja telah berbuat " Ia sama sekali tidak merasa
dihindarkan dari bahaja maut.
Saja tuturkan padanja apa jang mengantjam diri sobat itu, akan tetapi ia
mentertawakan saja, karena menganggap saja sedang main-main dengan hypnose.
Akan tetapi setelah saja menundjukkan pada ular jang binasa itu, barulah ia
sadar, bahwa ia terkena sihir sang ular.
Ia menambahkan keterangannja, bahwa pada saat itu ia tak merasa melihat ular
jang ganas itu. Sedjenak saja merenungkan kedjadian ini dan betapa baiknja alam
mengatur kehidupan para machluknja.
Dengan sang ular dipersendjatai ilmu-sihir itu dan membuat manusia atau
mangsanja tidak merasa sakit atau djerih pada saat hendak ditelan menundjukkan
kegaiban dan kurnia alam.
Pula rasa njeri manusia dibatasi. Djikalau seorang dianiaja melampaui batas,
maka korban penganiajaan itu pada satu saat akan tidak merasa apa-apa dan jang
disebut pingsan. Djikalau manusia tidak bisa .pingsan betapa hebat penderitaannja. Inilah jang
saja namakan kurnia Alam.
Menurut pendapat Dr. Cannon hypnose atau sihir adalah penguasa dunia. ( Setiap
hari kita ada dibawah pengaruh sihir setjara sadar atau tidak sadar. Hypnose ini
menimbulkan suggestie dan suggestie ini membuat manusia menurut segala sesuatu
setjara tak menjadari dirinja seperti tjontoh dengan ular jang hendak menelan
sobat dari Dr. Cannon. Pula manusia ini seringkali baik setjara sadar atau tidak sadar mendjiplak
tingkah-laku orang lain. Dan ini dipeladjari dari semasa anak-anak. Tjobalah
perhatikan anak-anak jang senantiasa hendak meniru segala gerak-gerik orang
tuanja. Kita makan, kita berpakaian, kita duduk, kita bertjakaptjakap katanja untuk
menjesuaikan keadaan. jang sudah lazim, padahal ini semua dari perbuatan atau
pengaruh tiru-meniru. Dan pusatnja peniruan ini terletak dari suggestie.
Pengaruh suggestie dan pengaruh kemauan bergandengan satu sama lain.
Tjobalah dengarkan pidato orang jang pandai. Kata-katanja mempunjai kekuatan
sihir besar untuk mempersona para pendengarnja.
Satu kali kita terpesona oleh kata-katanja, kita lupa dinding jang melingkungi
ruangan, dimana achli-pidato jang tenar itu melontarkan kata-katanja jang
bersihir. Rahasia mengapa orang terkena sihir adalah tidak lain dari pada kita memang
pertjaja pada si penjihir setjara tidak sadar, karena getaran penjihir itu
kontak dengan getaran kita.
Hippokrates, Bapa Kedokteran, jang hidup pada pertengahan abad kelima sebelum
Masehi, sudah sering menggunakan hypnose, meskipun waktu itu nama hypnose tak
dikenal sebelum James Braid, ahli-bedah dari Manchester (negeri Inggris)
menamakan demikian. Kata "hypnose" itu berasal dari kata Junani (Griek) jang maknanja "tidur".
Golongan spiritisten, helderziende, medium, pemimpin2 besar dalam sedjarah,
terhitung djuga Kaisar Napoleon, menggunakan sihir baik setjara sadar atau tidak
sadar. Hypnose sesungguhnja tidak lain dari pada menguasai sesuatu jang tidak sadar
dari manusia. Napoleon pernah berudjar : "Djikalau saja hendak memikirkan sesuatu jang
menjenangkan pikiran, saja menutup gudang dari matjam-matjam pikiran ruwet jang
bertentangan dengan pikiran senang, lalu membuka gudang persediaan pikiran2 jang
sedap. Dan kalau saja mau tidur, saja tutup kedua gudang itu!"
Pada hakekatnja istilah "sihir" orang sering hubungkan dengan pengertian kurang
baik terhadap istilah itu, jalah dianggap tukang-sihir itu djahat atau melakukan
praktek2 jang terlarang. Sesungguhnja tidak demikian ! Sihir pun dapat digunakan untuk kebaikan, terutama
penjembuhan penjakit. Misalnja orang jang bitjaranja gagap (bitjaranja
tertahantahan) dapat disembuhkan dengan djalan hypnose. Orang bertanja apakah
hypnose itu dapat disamakan dengan tidur njenjak "
Sebenarnja tidur itu berbeda dengan hypnose. Orang tidur tidak kehilangan rasa-
sadarnja, sebaliknja orang jang disihir hilang rasa-sadarnja seperti tjontoh
manusia jang hendak ditjaplok ular.
Orang jang bekerdja berat, badannja bisa letih dan lalu ngantuk serta terus
tidur njenjak. Akan tetapi ada kalanja kelesuan djustru merintangi orang bisa
tidur pules, karena pikirannja bekerdja terus dengan sehebat-hebatnja.
Dengan singkat dapat dikatakan, bahwa tiap manusia setiap saat bisa terpengaruh
oleh sihir setjara tidak sadar dalam keadaan badan sadar.
X. PENGARUH JANG TAK TAMPAK NAMUN
TERKADANG TAMPAK. Kepribadian atau personality (persoonlijkheid) mempunjai pengaruh besar dalam
kehidupan umum. Pernah pembatja merasa tengah duduk bersama beberapa kawan, sekonjong-konjong
suasana berubah dengan kedatangannja tuan anu " Misalnja dari mula-mula merasa
senang, tiba-tiba merasa gelisah dengan kedatangan orang baru itu "
Ini bukan diartikan kedatangan tukang-todong atau tamu jang tak diingini, akan
tetapi benar-benar tamu biasa jang tidak bermaksud djahat.
Nah, ini semua dari pengaruh kepribadian seseorang. Seorang ahli-pidato jang
mahir dapat menarik semangat para pendengarnja seperti paku jang tertarik oleh
besi-berani. Dan paku ini djika melekat pada besi-berani menjalurkan lagi pengaruh atau daja-
penariknja untuk mengangkat paku lain atau pasir. Dan apabila besi-beraninja
terlepas dari paku jang pertama dengan sendirinja paku-paku ketjil lain jang
mehggandol pada paku pertama akan terlepas.
Demikianpun dengan daja-suggestie.
Daja ini mempunjai magnit atau besi-berani jang hebat. Umpamanja orang selalu
memikirkan badannja sakit ini dan itu, lama-kelamaan ia benar-benar menderita
karena suggestienja itu. Andaikan anda benar sakit, tetapi anda mengambil keputusan untuk tidak merasakan
kesakitans tadi, pasti anda akan sehat.
Adakalanja benar anda ingin sehat, tetapi dalam batin anda tidak pertjaja bahwa
hanja dengan keinginan sadja bisa sehat, maka tentunja anda tidak bisa sembuh.
Kedua kekuatan bertempur sendiri dan achirnja si sakit gagal dalam
perdjoangannja. Apabila anda menghadapi soal ini perlu minta bantuan seorang ilmu-sihir jang
boleh dipertjaja, artinja bukan dukun sembarang dukun.


Pengaruh Yang Tak Tampak The Invisible Influence Karya Pouw Kioe An di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Segala-galanja achirnja terputar pada kepertjajaan. Lebih tebal kepertjajaan
anda, lebih mudah mendapat hasilnja.
Apa akibatnja andaikan orang hilang kepertjajaannja " Djawabnja: kosong.
Ada lagi pengaruh jang tak tampak menguasai dunia, jakni emosi. Dalam emosi
menjelinap pengaruh sihir jang hebat. Kalau satu kali emosi orang digerakkan
oleh hasutan umpamanja, ia seperti tersihir dan berbuat sesuatu dengan tak
disadari. Sembahjangan jang dipandjatkan dengan sungguh2 oleh beribu-ribu orang dalam
kesunjian masing2 rumahnja dan dengan ketulusan hati membawakan suggestie besar
pada dunia, artinja pengaruhnja tak boleh dibuat sembarangan.
Akan tetapi kalau sembahjangan ini meskipun dilakukan oleh beribu-ribu orang,
namun karena paksaan, desakan, rasatakut tidak dipandang beribadat, maka hasil
sembahjang itu sia-sia belaka.
1. Hypnose sebagai pengobatan penjakit djiwa.
Diatas sudah didjelaskan, bahwa hypnose atau sihir dapat dipergunakan untuk
menjembuhkan orang sakit. Voisin, seorang dokter Perantjis jang kenamaan, telah
pernah mengobati orang sakit gila dengan djalan hypnose. Penderita ini adalah
seorang wanita jang merasa terganggu oleh segala seruan dari alam halus.
Terkadang kalau diserang penjakit ini, wanita itu mendjadi kalap dan selama
sepekan atau dua minggu terus-menerus ganas, meludahi orang, malah tjoba
menggigit sana-sini. Tidak mau makan dan minum.
Voisin achirnja berhasil ,,menidurkan" wanita itu, sesudah orang gila itu
sengadja membuka kedua matanja menghadapi sorot lampu magnesium. Achirnja wanita
ini dapat ditidurkan selama 23V2 djam.
Dan dalam tidak sadar itu ia mau makan dan minum.
Kemudian Voisin menjihir wanita itu sedemikian rupa, sehingga hanja 3Vi djam
dalam satu minggu wanita itu boleh sadar.
Pengobatan setjara itu dilakukan berbulan-bulan sampai achirnja' njonja itu
sembuh dari sakit-djiwanja.
Dinantikan lima belas bulan lagi. Ternjata tidak kumat. Achirnja wanita itu
mendapat pekerdjaan mengurus pakaian orang2 sakit disebuah rumah-sakit besar di
Perantjis. 2. Iblis jang kena diakali.
Ada seorang saudagar-keliling jang pada satu ketika diserang penjakit-djiwa. Ia
tidak bisa tidur pulas dan saban-saban merasa diduduki setan-setan atau iblis.
Semua pertjobaan dari seorang ahli-sihir untuk menidurkan penderita ini gagal.
Achirnja ahli-sihir "berkonfrontasi" sendiri dengan Iblis jang menghuni dalam
badan saudagar itu. Ia berseru : "Hai, Iblis, aku tangtang kamu, bahwa kamu tak mampu menidurkan
penderita ini diatas kursi ini sadja !" Si iblis jang "gila hormat" menidurkan
mangsanja jang diganggu sekian lama.
Setelah pasien itu tidur njenjak, maka ahli-sihir itu dapat melantjarkan
suggestie2-nja untuk mengetahui apa sebab pasien itu merasa diganggu setan"
Ternjata saudagar-keliling ini dalam perdjalanan kemanamana telah berlaku serong
terhadap isterinja. Kemudian ia sadar akan perbuatannja, tetapi ia merasa atau
berpikir, bahwa ia tak terlepas dari tjengkeraman iblis.
Meskipun idee atau angan-angan ini sesungguhnja mentertawakan orang, ia tetap
pertjaja djadi budak iblis dan oleh karenanja ia djadi tidak bisa tidur pulas,
selalu ingat dosanja sadja.
Si ahli-sihir dengan tjerdik mengadjak taruhan pada Iblis jang ada dalam angan-
angan si pasien dengan kesudahannja pasien itu dapat disembuhkan dari penjakit
tidak bisa tidur itu. Tampaknja seperti iblis itu ditendang keluar dari tubuh pasien itu, akan tetapi
sebenarnja tidak ada iblis jang merongrong si pasien.
Memang pada umumnja orang jang telah melakukan sesuatu perbuatan tidak senonoh
sering disebut kena penggoda iblis, terutama kalau pelanggar itu beragama, mudah
sadja ditekankan perbuatannja itu adalah perbuatan setan.
Dan kalau utjapan jang bersifat symbolis itu atau sebagai perumpamaan sadja
dipertjaja sungguh2, achirnja bisa kedjadian seperti saudagar itu jang merasa
dirintangi oleh iblis untuk tidur dengan njenjak.
Padahal keadaannja jang njata ia terlalu halus perasaannja, djadi emosinja
bekerdja terlalu keras. Ini bukan berarti orang jang bersalah tidak boleh bertobat atau tak perlu
kembali kedjalan jang benar, akan tetapi kalau terlalu di-iming-imingkan hukuman
neraka dan sebagainja, ia bisa gila.
Disini ternjata pengaruh tak tampak dari suggestie dengan menuruti emosi
(getaran perasaan) djadi suatu pengaruh jang tampak.
XI. RASA NJERI DAN FAEDAHNJA.
Dr. Cannon menuturkan suatu pengalaman jang aneh hal rasa-njeri jang dapat
dienjahkan dengan pengaruh jang tak tampak.
Tatkala itu ia berada di India bersama Guru-Kebatinannja dan seorang utusan dari
Tibet. Pada suatu tengah malam ia dibikin terkedjut oleh suara merintih-rintih dari
pelajannja jang menderita hebat diserang penjakit entjok (rheumatiek).
Dr. Cannon segera menggunakan ilmu hypnose-nja, akan tetapi tidak menolong.
Obat2 jang mengandung morfine untuk meringankan rasa njeri telah habis.
Tengah kesibukan memikirkan tjara bagaimana menjembuhkan penjakit pelajan itu,
lalu utusan dari Tibet datang menghampiri si penderita, menatap beberapa saat si
sakit dan kemudian mengutjapkan sabda mengusir rasa-njeri itu dan seketika itu
djuga enjahlah rasa sakit hebat itu dan sang penderita segera tidur njenjak. ,
Semua orang mengagumi kepandaian utusan dari Tibet itu. Akan tetapi ia berkata
dengan tenang : Apakah kalian tidak melihat sendiri, bahwa hanja dengan pikiran
sadja kudapat menenangkan djiwa penderita itu dan menghilangkan rasa njerinja "
Sesungguhnja ini tidak aneh.
Semua manusia sesungguhnja mempunjai itu kepandaian-alam. Akan tetapi karena
manusia tidak memelihara kepandaian itu dan mendjauhkan diri dari perpaduan
dengan alam, maka pengaruh jang tak tampak pada dirinja telah hilang.
Alam tidak pernah merubah tjaranja bekerdja. Ia tampaknja kedjam dan lain waktu
berbudi ! Djanganlah kalian dipengaruhi oleh kemarahan atau nafsu2 selewatan, karena kelak
ini akan merusak kalian. Tjobalah perhatikan orang2 jang perasa, artinja orang
jang mudah tersinggung, ia achirnja akan terserang asabatnja dan akan lemah
pikirannja, pula hilang daja menguasai dirinja.
Walaupun kedengarannja amat gandjil dan mustahil, namun sesungguhnja rasa njeri
itu kebanjakan timbul dari anganangaii sadja. Rasa njeri ini digerakkan oleh
getaran2 pada asabat kita dan asabat ini membajangkan rasa sakit sedemikian
rupa, sehingga benar2 mendjadi sakit. Dan kalau ini dirasakan terus-menerus
dapat mengakibatkan kematian.
Kita harus jakin, bahwa pikiran, rasa njeri, gerak-gerik dan kehidupan sendiri
adalah getaran2 ether dalam berbagai tingkat.
Tjontohnja kita ambil sadja rasa njeri dari letjet. Rasa njeri ini sebenarnja
ditimbulkan oleh kebanjakan atau kekurangan darah dalam urat-sjaraf, sehingga
menggetar dan ini sering terdjadi pada entjok. Pada saat itu terdjadilah
perubahan pada eel dalam tubuh manusia dan eel jang menggetarkan ini
menggerakkan djuga pemikiran. Dari pemikiran balik lagi kecil jang berubah itu
dalam rupa rasa-njeri. Dengan demikian rasa-njeri jang tadinja hanja nama sadja
djadi sungguh2 kenjataan.
Apabila kita sudah mengerti hal njeri itu, kita sesungguhnja mesti merasa
bersjukur diberi rasa-njeri, karena kita dapat mentjegah malapetaka jang lebih
hebat. Dengan tangan raemegang'api mendjadi panas, kita merasa njeri dan buru2
ambil tindakan untuk mentjegah djangan sampai api itu membakar badan kita
misalnja. Tanpa merasa njeri kita bisa binasa kena minum barang tjair jang mengandung
ratjun atau mati karena luka-luka terpotong. Dengan tahu bahwa ada sesuatu jang
dapat menimbulkan rasanjeri, kita djadi berhati-hati untuk menghindarkan itu.
Rasa-njeri itu mendjadi ada faedahnja disamping benar timbul dari angan-angan.
Hanja sesudah memaklumi ini kita harus mengembalikan keseimbangan djiwa kita
untuk mengenjahkan rasa njeri tadi.
Penjembuhan jang kalian tadi lihat sederhana sadja, tidak aneh, jalah
memrintahkan segala keadaan jang tidak wadjar mendjadi wadjar pula dan apabila
semua sudah pulih seperti sediakala, rasa-njeri akan lenjap sendiri.
XII. BINATANG JANG TERSIHIR.
Bahwa bukan manusia sadja jang dapat di-sihir (hypnose), tetapi djuga binatang.
Pada tahun 1631 Schwenter untuk pertama kali telah mentjoba menjihir ajam dengan
berhasil. Pertjobaan pertama dari Schwenter adalah begini :
Se-ekor ajam telah diletakkan diatas tanah dengan tjelentang. Lalu ia mengambil
kapur-barus dan menggorres mulai dari paruh ajam itu terus melalui seluruh badan
ajam itu dan membuat tjoretan dengan kapur itu satu garisan jang pandjang dan
terlihat oleh ajam tadi. Ajam itu tidak bergerak-gerak. Ia seperti merasa dipaku pada tanah dan
tertjantjang dengan tali jang pandjang. Barulah setelah ajam itu diangkat,
binatang itu bergerakgerak lagi.
Pada tahun 1872 Czermak mengulangi pertjobaan itu pada matjam binatang,
antaranja burung2 dan semua berhasil binatang2 itu dapat ditundukkan dengan
pengaruh hypnose itu. Pada tahun 1880 Preyer telah menjempurnakan tjara menjihir binatang itu dengan
berhasil memperoleh kenjataan bahwa hypnose itu mentjiptakan dua matjam keadaan.
Keadaan pertama binatang jang di-sihir bisa bersifat katalepsie, artinja
bergerak-gerak seperti ajan-ajanan dengan tidak sadar, lalu keadaan jang kedua
binatang itu bisa seperti tidur njenjak.
Sedjak penemuan hal sihir pun dapat mempengaruhi binatang, maka ada banjak
tokoh2 jang penting dalam kalangan hypnose jang melakukan pertjobaan2 jang
berhasil. Antaranja Moll jang melulu mempraktekkan sihirnja pada binatang2 kodok, anak-
babi dan kepiting-kali. Kebanjakan binatang ini dapat disihir setjara katalepsie, jalah bergerak-gerak
dengan binatang2 itu tak sadar akan dirinja berbuat demikian.
Pembatja pun boleh tjoba dengan binatang rumahan pembatja untuk menundjukkan,
bahwa apa jang ditulis ini tidak dusta atau lamunan belaka.
XIII. MALING JANG KENA SIHIR-SENDIRI.
Lain pengalaman dari Dr. Cannon jang aneh, akan tetapi sebenarnja tidak aneh
setelah dipetjahkan rahasianja terdjadi di India djuga.
Pada suatu hari ada orang kehilangan barang. Tidak tahu siapa pentjurinja.
Lalu buruh2 dalam rumah itu dikumpulkan dipekarangan rumah. Mereka semua harus
mengunjah beras mentah dan kemudian itu diludahkan keluar.
Maling jang tersangkut terpengaruh oleh rasa takut ketahuan setelah disuruh
meludahkan beras mentah itu ternjata beras itu keluar seperti bubuk jang halus
bagaikan tepung belaka, sedangkan jang tidak bersalah meludahkan beras jang
dikunjah seperti bubur basah karena tertjampur ludahnja.
Si maling tidak keluar ludah sama sekali. Achirnja ia mengaku melakukan
pentjurian itu. Orang jang tidak paham akan hypnose atau sihir mengira disini
terdjadi kegaiban, padahal gedjala biasa sadja.
Pada umumnja orang jang lapar sok keluar air-liurnja (ludah), sebaliknja pada
orang jang sedang ketakutan air liur itu mandek, maka dengan sendirinja si
maling setelah disuruh mengunjah beras mentah, ia hanja dapat "menggiling" beras
itu sedemikian halusnja hingga keluar sebagai tepung.
Ternjata maling itu kena sihir-diri sendiri, sebab manusia dengan tidak terasa
sok mendjadi tukang-sihir badannja sendiri.
Dalam bab II sub 7 disinggung-singgung nama Pythagoras jang terkenal sebagai
pudjonggo Junani jang tenar. Dialah manusia pertama jang berani mengemukakan
pendapat, bahwa dunia ini bagaikan bola jang bundar.
Pula ia menjatakan, bahwa segala sesuatu dibumi ini terbentuk dari getaran2 dan
getaran2 ini melalui segala matjam bentuk, entah benda hidup maupun jang mati
memantjar kesegala arah. Getaran2 ini mempunjai tjorak2 tersendiri
(trillingstypen). Pythagoras pertjaja, bahwa angka-angka mempunjai arti besar dalam kehidupan
manusia, bahkan tiap huruf dari nama orang pun mempunjai makna atau maksud jang
sangat mempengarUhi kehidupan manusia.
Maka orang djangan sembarangan memberi nama kepada anaknja. Oleh karenanja maka
sebenarnja tidak mengherankan, apabila orang mempunjai nama alias atau mengganti
nama jang semula. Dengan merobah sedikit pada nama atau menambah "alias", maka ini menimbulkan
getaran dalam sanubarinja dan getaran ini akan memberi "pandangan" baru atau
berlainan dari pada semula. Perubahan pada nama itu mengandung maksud untuk
menimbulkan keserasian (harmonie) dalam kehidupannja atau setidak-tidaknja
mentjiptakan keseimbangan djiwa.
Terkadang orang jang menukar, mengubah atau menambah namanja itu tidak merasa
terdjadinja perubahan dalam penghidupannja atau tak mengira penghidupannja jang
berubah itu sebenarnja dari perubahan pada namanja.
Orang jang mengerti rahasia angka-angka memberi angka pada tiap2 huruf abdjad
(alfabet) dan tjaranja susunan angka2 jang diberikan pada tiap2 huruf Rumawi itu
sebagai berikut : A - B - C - D - E - F - G - H - I - J 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10
K - L - M - N - O - P - Q - R - S - T 1_2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 U - V - W
- X - Y - Z 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6
Pythagoras raengatakan, bahwa nama-nama warna bukan terdjadi setjara srampangan
belaka, akan tetapi mengandung angka2 getaran jang mengundjuk untuk orang
memberi nama kepada warna-warna itu, tidak peduli dalam bahasa apa djua.
Selandjutnja Pythagoras mengadjar, bahwa bulan-bulan mempunjai hubungan dengan
warna-warna jang tertentu dan dari sini dapat diterangkan mengapa manusia suka
memilih warna jang disukainja.
Misalnja ada orang jang suka warna merah semeringah, ada lagi orang jang suka
pada warna biru laut, hidjau, kuning dan sebagainja. Ini semua ada hubungan
dengan getaran djiwanja. Dalam Kitab Sutji-nja orang Kristen pun hal angka-angka dan warna-warna tidak
diabaikan. Dengan singkat disini hendak diterangkan pengaruh atau !arti dari
angka-angka itu : Angka 1 : kesatuan-tunggal-azas dari pokok angka-angka. Sifatnja sederhana,
arif-bidjaksana, tanpa permulaan dan achir, sutji-murni, menunggal.
Angka 2 : angka genap jang pertama, sifatnja bertentangan, kalau dalam bahasa
Tionghoa dinamakan im-yang, panas dan dingin, gelap + terang dsb.
Angka 3 : angka gandjil jang pertama, sifatnja keseimbangan djiwa dan sutji.
Angka tiga ini sering menundjukkan kesempurnaannja batin seperti dalam sembojan
trimurti, tri-tunggal (Allah-Putera - Roh Sutji).
Angka 4 : sifat kebendaan atau keduniaan.
Angka 5 : kelengkapan seperti pantja-indera, sifatnja serbalengkap sesuai dengan
lima unsur (elementen) seperti tanah, udara, air, api dan hawa.
Angka 6 : padat dan menundjukkan enam bidang, jalah 4 bidang pinggiran dan 2
bidang atas-bawah, menundjukkan sifat harmonis atau serasi antara langit dan
bumi. Pythagoras melukiskan angka 6 itu seperti dua siku-tiga, jang satu
udjungnja menundjuk kelangit dan udjungnja jang lain kebumi.
Angka 7 : sifatnja sempurna dan sutji.
Angka 8 : kebersihan dan kesutjian.
Angka 9 : sifatnja luas jang diumpamakan oleh Pythagoras, sebagai samudera jang
meliputi dunia, symbool dari api jang berarti semangat jang menjala-njala. Pula
dapat disebut angka jang terbesar.
Angka 10 : sebenarnja ini adalah angka gabungan 1 dengan 0, djadi kembali pada
angka 1. Angka nol itu menundjukkan sifat kekosongan jang bisa berisi, djika
digandengkan dibelakang angka-angka lain, misalnja 20-30-40-50-60-70-80 90 dan
seterusnja. Angka nol ini seolah-olah membiakkan atau memperlipat-gandakan angka-angka lain.
XV. PENGALAMAN DI TIBET. Dalam bab ini dituturkan pengalaman Dr. Cannon dalam perkundjungannja ke Tibet
dan berdjumpah dengan Dai Lama.
Jang amat menadjubkan Dr. Cannon adalah suatu peristiwa jang tak mudah terlupa.
Dalam pertemuan dengan Dai Lama telah ditundjukkan kepada Dr. Cannon sebuah
peti-mati dibuat dari pada batu jang diusung oleh delapan orang saking beratnja
benda itu. ,,Saja diperkenankan menjaksikan isi peti mati itu jang ternjata adalah majat
jang benar-benar sudah tak berm'awa pula.
Saja memriksa nadinja. Berhenti ! Saja lekatkan tjermin pada mulut dan
hidungnja, ternjata tjermin itu tidak menguap, tetap bersih, djadi tidak ada
napas jang menghembus pada tjermin itu," demikian Dr. Cannon.
Mata majat itu meram. Badannja dingin bagaikan es.
Kemudian Dai Lama mengutjapkan beberapa patah perkataan dalam bahasa jang saja
tak dapat memahaminja. Sekonjong-konjong mata majat itu terbuka, badannja bergerak-gerak dan tidak
antara lama kemudian ia dapat berduduk dalam peti-mati itu.
Lalu dengan pelahan ia keluar dari peti-mati itu dengan dibantu oleh dua orang


Pengaruh Yang Tak Tampak The Invisible Influence Karya Pouw Kioe An di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lama (pendeta dalam biara Dai Lama). Dengan tidak dituntun atau dipapah, maka
majat itu berdjalan seorang diri menghampiri Dai Lama dan membungkukkan badannja
seperti memberi hormat dan salam. Lalu ia kembali kepeti-matinja dengan
berdjalan mundur dan matanja menatap terus pada Dai Lama. Ia masuk kedalam peti-
mati itu dan berbaring dengan keadaan seperti semula, jalah kaku dan mati.
Saja tertegun memandang kegandjilan ini. Saja membajangkan pada fakir2 Hindu
jang djuga bisa mati sementara waktu atau berbulan-bulan untuk kemudian hidup
kembali. Pun saja pernah melihat seorang yogi dengan kekuatan batinnja bisa membuat
sebelah tangannja mati-garing. Apakah pertundjukan itu bukan sematjam itu "
Dai Lama jang dapat menerka pemikiran saja, lalu berkata, bahwa majat jaiig tadi
saja lihat amat berbeda dengan segala perbuatan yogi atau fakir jang meraatikan
rasanja untuk sekian lama.
Majat itu benar-benar djasad jang sudah mati selama tudjuh tahun dan hanja satu
kali dalam 7 tahun dihidupkan untuk beberapa saat.
Orang ini kata Dai Lama usianja ratusan tahun dan ia dapat "hidup" setjara
demikian, maka badannja tidak membusuk.
Saja bertanja kepada Dai Lama bagaimana dengan rohnja "
Didjawab rohnja dapat mengundjungi berbagai tempat didunia untuk menjampaikan
pesan Dai Lama. Dialah jang sering muntjul dianu sebagai utusan Dai Lama dalam wudjud orang jang
bertjatjad, jalah dengan hanja mempunjai sebelah tangan.
Saja agak mengigil mendengar semua ini.
Dai Lama pun dapat menerka perasaan saja, maka ia berkata : "Djanganlah anda
takut pada siapapun, tidak pada diri sendiri. Tjamkanlah, bahwa rasa takut
berarti kegagalan dan memang merintis kegagalan. Madjulah tak gentar, sebab
tenaga hebat tidak mendiami orang jang bernjali ketjil. Anda sudah mengenal saja
dari dekat ! Pergilah !"
Dr. Cannon bersalaman dengan Dai Lama dan setelah ia memberi selamat djalan ia
meninggalkan bangsal-besar dalam biara di Tibet itu.
Dr. Cannon melandjutkan : "Saja menampak tjahaja mengelilingi sekudjur badannja.
Tjahaja ini jang dinamakan aura. Menurut Sang Bidjaksana jang mengantar saja ke
Tibet, sesungguhnja semua manusia mempunjai aura. Dari aura atau tjahajanja
orang dapat menebak apakah orang itu sakit atau sehat " Dalam keadaan kesehatan
terganggu, maka aura manusia jang biasanja biru bisa mendjadi kelabu (abu-abu)."
XVI. PENGARUH KESUNYIAN Angan-angan besar hanya timbul dalam kekuatan pemusatan pikiran dari djiwa-djiwa
besar. Tiada seorangpun dapat menelorkan gagasan jang menakdjubkan tanpa terlebih
dahulu mengasingkan diri untuk menenteramkan djiwanja.
Selama berkelana di Tibet, Tiongkok dan India, Dr. Cannon dapat memaklumi, bahwa
orang2 jang mendjauhkan diri dari pergaulan umum untuk memusatkan pikirannja
pada satu tudjuan, merekalah jang mempunjai pengaruh tak tampak besarnja, bahkan
dalam kesunjian itu sadja orang achirnja mendapat penghiburan jang sedjati dan
kekuatan batin. Sedjarah menundjukkan, bahwa Jesus Christus sendiri sebelum membuat mudjidjad2
telah mengasingkan diri dipuntjakpuntjak gunung atau dipadang gurun.
Kekuatan batin untuk menanggulangi kesangsaraan disalib Jesus telah
memperolehnja ditempat jang sunji-senjap.
Tjamkanlah petundjuk ini, apabila anda ingin madju dalam kebatinan, karena
latihan2 dalam tempat sunji lebih membawa hasil daripada ditempat jang penuh
suara hiruk-pikuk, gempar atau gaduh.
Djanganlah kemasukan pengaruh' orang lain. Pertjaja akan diri sendiri jang
mempunjai pengaruh tak tampak.
Jesus telah menggaringkan pohon ara hanja dengan sabdanja sadja, suatu mudjidjad
jang dapat dilakukan oleh yogi2 ditempat jang sunji, djauh dipedalaman Tibet dan
India dan pernah disaksikan dengan mata kepala sendiri oleh Dr. Cannon.
Akan tetapi, haruslah kita waspada, kata Dr. Cannon.
Kaum orde dari djalan-kiri (Orde van het Linkerpad) dan terkenal sebagai dukun-
dukun sihir djahat pun dapat berbuat mudjidjad2.
Djikalau anda telah memperoleh kekuatan-batin seperti Jesus, djanganlah
tergelintjir pada dorongan untuk berbuat kedjahatan.
Berdjalan-djalan diatas air seperti telah dilakukan oleh Jesus dapat djuga
dilaksanakan oleh anda. Ini sudah dinjatakan oleh Nabi Isa sendiri dalam Indjil Johannes 14:12-13 jang
begini bunjinja : "Sesungguhnja Aku berkata kepadamu : "Siapa jang pertjaja akan daku, iapun akan
melakukan segala perbuatan jang Aku ini perbuat, dan perbuatan jang lebih besar
daripada ini, karena Aku ini pergi kepada Bapaku.
Dan barang apapun jang kamu pinta atas Namaku, itulah Aku buatkan kelak, supaja
Bapa dipermuliakan didalam Anak.
Dr. Cannon pertjaja sepenuhnja sabda Jesus itu. Ia sanggup menjembuhkan penjakit
buta, asalkan orang pertjaja penuh pada mudjidjat Tuhan, orang lumpuh dapat
berdjalan lagi, jang lemah pikirannja mendjadi kuat imannja, jang berduka-tjita
mendjadi terhibur, itu semua terletak dalam kekuatan kita jang njaris tak
terbatas besarnja, akan tetapi sajang kita kurang pertjaja katanja. akan
kekuatan diri dan pengaruh jang tak tampak itu.
Udjar Jesus : "Berikanlah apa jang Kaisar punja kepada Kaisar dan apa jang Allah
punja kepada Allah" seperti tergores dalam Indjil Mattheus 22 : 21 menundjukkan
dengan djelas untuk memperoleh keseimbangan djiwa.
Bahwa ada ALLAH JANG MAHA KUASA tiada seorang jang berpikiran waras akan
menjangkalnja dan adanja Iblis pun dapat dibuktikan dengan pengaruh-pengaruhnja
jang djahat. Pengetahuan tentang hypnotisme dan telepathie adalah sematjam hikmat dari
pengaruh djiwa atas djiwa dan djustru djiwa ini adalah mempunjai kekuatan jang
luar biasa. Semua hal jang kita lihat sebenarnja djiwa jang terbungkus oleh bentuk kebendaan
atau djenis jang dapat dirabah atau disentuh, namun djiwa tetap tak tampak,
padahal inilah jang lebih penting dari badan djasmani.
pimana-mana ada roh dan roh meliputi semua. Kita mendjadi bagian dari roh jang
maha besar, jang tak dapat dibunuh atau mati.
Karena kita termasuk bagian dari RQH JANG MAHA BESAR, jalah Tuhan Allah, maka
dengan sendirinja sesungguhnja kitapun dianugerahi kekuatan dan pengaruh besar.
Tergantung pada kita untuk mengolah kekuasaan atau pengaruh besar itu untuk
kebaikan atau kedjahatan.
Kita semua sudah mulai meningkat pada zaman, dimana pada suatu hari beberapa
orang jang tertentu dapat membuat mudjidjat2 jang tidak aneh lagi, sebab itu
semua hasil dari pengaruh jang tak tampak.
Ingatlah, bahwa selain ada Allah pun ada Iblis, dua kekuatan jang saling
bertentangan dan berkelahi terus-menerus tanpa ada achirnja selama dunia belum
kiamat. Kita akan menampak kekuatan2 djahat mempengaruhi dunia, akan tetapi djuga
kekuatan2 baik menentangnja dan kekuatan inilah jang melindungi kita dari
kehantjur luluhan, betapa djahat kekuatan Iblis hendak merusak kita.
Bagaimana kita menolak pengaruh djahat "
Pusatkanlah pikiran dalam kesunjian untuk memupuk anganangan jang mulia, pikiran
jang bermanfaat, berusahalah djangan melontarkan kata-kata jang kasar betapa
baik maksudnja, djangan membentji, dendam, menguasailah nafsu-nafsu tidak baik.
Pasti akan kita pelahan dengan pelahan menunggal dengan Tuhan dan memperoleh
pengaruh jang tak tampak itu setjara mudah.
Memang, sesewaktu kita merasa seperti ALLAH TIDUR dan kita mengeluh, bahwa Allah
tak memelihara kita, bahkan mentelantarkan kita, sedangkan Iblis tak dikekang
mengumbar kedjahatan dan penderitaan.
Namun anda harus tetap pertjaja, bahwa Tuhan Allah mendengar desir ratapan
seseorang jang benar-benar mentjintai Tuhan, maka kepadanja rachmat Tuhan
dikaruniakannja. Siapa jang berpaling dengan tekun kepada Allah, ia akan mendapatkan Keradjaan
Tuhandalam dirinja sendiri.
Ini bukan tachajul atau lamunan kosong !
Tjobalah direnUngkan dalam kesunjian malam ditempat jang tenteram !
------------ooo00ooo------------
Versi epub Darah Seratus Bayi 2 Pendekar Rajawali Sakti 132 Misteri Rimba Keramat Pedang Bayangan Panji Sakti 8
^