Pencarian

Protokol Keempat 9

Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth Bagian 9


Thctford, dan banyak terima kasih atas semua bantuan Anda." Kepada sang sersan
yang berjalan kaki dia berkata, "Maafkan saya, saya harus meninggalkan Anda di
sini. 307 Seragam Anda sangat mencolok sehingga Anda tidak bisa ikut dengan kami. Tapi
banyak terima kasih atas bantuan Anda." Kedua mobil MI-5 itu lalu berpacu ke
jalan A45, kemudian berbelok kc kiri menuju Ipswich.
Pengendara mobil yang kebingungan, yang melihat semuanya itu, bertanya kepada
sersan yang ditinggalkan itu, "Apa mereka sedang membuat film untuk televisi?"
"Saya tidak akan terlalu heran kalau memang begitu," kata si sersan. "Ngomong-
ngomong, Bung, apa boleh saya menumpang sampai Ipswich?"
Jalan menuju Ipswich penuh dengan kendaraan niaga dan mobil para pekerja kantor
yang**bcrangkat kerja, dan semakin dekat ke kota semakin padat. Itu merupakan
perlindungan yang baik bagi kedua mobil pelacak, yang terus-menerus berganti
posisi, agar mereka bisa tetap melihat hatchback itu secara bergantian.
Mereka memasuki kota melewati Whitton, tapi ketika hampir tiba di pusat kota,
mobil kecil di depan itu berbelok kc kanan memasuki Chevallier Street dan
mengitari bundaran menuju Handford Bridge, di mana ia melintasi Sungai Orwell.
Di sebelah selatan sungai itu, si target menyusuri Ranclagh Road, kemudian
berbelok lagi ke kanan. "Ia keluar dari kota lagi," kata Joe yang berada lima mobil di belakang mobil
yang dicurigai. Mc - 308 reka memasuki Bclstcad Road, yang berarti meninggalkan Ipswich menuju kc
selatan. Tiba-tiba hatchback itu membelok kc kiri dan memasuki sebuah kompleks perumahan.
"Awas," Preston memperingatkan Joc, "dia tidak boleh melihat kita sekarang."
Ia memberitahu mobil kedua untuk mengambil posisi di persimpangan antara jalan
masuk kc kompleks itu dan Belstead, kalau-kalau si target berputar balik dan
keluar lagi. Joe meluncur perlahan memasuki kompleks yang terdiri dari tujuh
culs-desac yang membentuk pemukiman The Hayes. Mereka melewati gerbangnya dan
menuju Cherryhaycs Close, tepat pada waktunya untuk melihat orang yang mereka
kuntit memarkir mobilnya di depan sebuah rumah kecil yang terletak kira-kira di
pertengahan jalan itu. Orang itu kini sedang turun dari mobilnya. Preston
menginstruksikan pada Joe untuk terus melaju sampai hilang dari pandangan, lalu
berhenti. "Harry, pinjam topimu dan coba periksa apa masih ada hiasan bunga Partai
Konservatif di kotak sarung tangan itu."
Masih ada sisa dari masa dua minggu itu yang digunakan tim itu supaya bisa ? ?masuk-keluar rumah Royston melalui pintu depan tanpa dicurigai. Preston memasang
itu di dadanya, menanggalkan jas hujan yang tadi dipakainya di pinggir jalan
tempat dia pertama kali melihat Petrofsky dengan
309 mata-kcpala sendiri, mengenakan topi porkpie Harry, lalu (urun dari mobil.
la berjalan kc arah Cherryhayes Close dan memasuki jalan setapak yang menuju
rumah yang tepat berhadapan dengan rumah agen Soviet itu. Rumah yang berada
tepat di hadapan rumah No. 12 adalah rumah No. 9. Di jendelanya tertempel poster
Partai Sosial Demokrat Ia berjalan ke pintu depannya dan mengetuk.
Pintu dibuka oleh seorang wanita muda yang cantik. Preston bisa mendengar suara
seorang anak kecil, lalu suara seorang pria dari dalam rumah itu. Saat itu jam
delapan; keluarga itu sedang bersantap pagi.
Preston mengangkat topinya. "Selamat pagi, madam."
Melihat hiasan bunga di dadanya, wanita itu berkata, "Oh, maafkan saya. Anda
hanya akan membuang waktu saja di sini. Kami memilih Sosial Demokrat"
"Saya sepenuhnya mengerti, ma'am. Tapi saya mempunyai selebaran promosi. Saya
akan sangat berterima kasih kalau Anda mau menunjukkannya kepada suami Anda." Ia
lalu memberikan kartu plastik yang memual identifikasi dirinya sebagai petugas
dari MI-5. Wanita itu tidak memandang kartu yang disodorkan Preston, hanya menghela napas,
"Oh, ya. Tapi saya yakin, itu tidak akan mengubah apa-apa."
310 Ia meninggalkan Preston berdiri di undakan pintu depan dan masuk ke dalam rumah;
beberapa detik kemudian, Preston mendengar bisik-bisik percakapan dari dapur di
bagian belakang rumah. Seorang pria muda keluar dan menghampiri lorong masuk
pintu depan sambil memegang kartu itu. Ia adalah seorang eksekutif perusahaan
yang mengenakan celana berwarna gelap, kemeja putih, dan dasi bergaris. Jas'
tidak ada; itu akan dikenakannya nanti pada saat ia akan berangkat kerja. Ia
sedang memegang kartu Preston dan wajahnya nampak cemberut
"Ini sebenarnya apa, sih?" tuan rumah itu bertanya.
"Ya seperti yang nampak di situ, sir. Itu adalah kartu identitas petugas MI-5."
"Ini bukan lelucon?"
"Tidak, itu sungguh asli."
"Baiklah. Well, apa yang Anda kehendaki?"
"Bisakah Anda membiarkan saya masuk dan menutup pintu?"
Pria muda itu diam sebentar, lalu mengangguk. Preston membuka topinya lagi dan
melangkah melompati ambang pintu. Ia menutup pintu di belakangnya.
Di seberang jalan, Valcri Petrofsky sedang berada di ruang duduk rumahnya di
balik gorden tipis berwarna coklat opaque. Ia lelah, dan otot-ototnya terasa
pegal karena perjalanan jauh itu. Ia menuangkan segelas whisky. Memandang
melalui 311 gorden, ia, bisa melihat seorang petugas kampanye yang biasa berkeliaran hari-?hari itu sedang berbicara dengan penghuni rumah No. 9. Ia sendiri sudah
?dikunjungi tiga petugas kampanye selama sepuluh hari ini, dan sejumlah brosur
partai telah berada di bawah pintunya waktu dia tiba di rumah tadi. Ia
menyaksikan pemilik rumah itu membolehkan orang itu masuk ke lorong pintu depan
rumahnya. Satu lagi kena jaring, pikirnya. Itu akan menyenangkan partai.
Preston menarik napas lega. Pria muda itu memandang dia dengan curiga, sementara
istrinya menatap dari pintu dapur. Wajah seorang gadis kecil berumur sekitar
tiga tahun muncul di mulut pintu, di samping lutut ibunya.
"Anda benar-benar dari MI-5?" tanya pria itu.
"Ya. Kami memang tidak mempunyai dua kepala dan telinga hijau."
Untuk pertama kalinya pria muda itu tersenyum. "Tidak. Tentu saja tidak. Saya
hanya heran saja. Tapi apa yang Anda inginkan dari kami?"
"Tidak ada, tentu saja," Preston menyeringai. "Saya bahkan tidak tahu Anda
siapa. Rekan-rekan saya dan saya telah menguntit seseorang yang kami kira agen
asing, dan dia tadi masuk ke dalam rumah di seberang itu. Saya ingin meminjam
telepon Anda dan barangkali Anda akan mengizinkan beberapa orang untuk mengawasi
orang yang dicurigai itu dari jendela kamar tidur Anda yang di lantai atas."
312 "Agen asing?" tanya pria itu. "Jim Ross" Ia bukan orang asing."
"Kami duga mungkin dia agen asing. Bolehkah saya meminjam telepon Anda?"
"Well, ya. Saya kira begitu." Ia menoleh pada keluarganya. "Ayo, semua kembali
kc dapur." Preston menelepon Charles Street dan dihubungkan dengan Sir Bernard Hcmmings,
yang masih berada di Cork. Burkinshaw telah menggunakan jaringan radio polisi
untuk memberitahu Cork dalam bahasa kode bahwa sang "klien" sedang berada di
rumahnya di Ipswich dan bahwa "taksi-taksi" sudah berada di sekitar situ dan
"siap dipanggil".
"Preston?" kata sang Direktur Jenderal ketika dia menerima telepon itu. "John"
Kau berada di mana tepatnya?"
"Di sebuah kompleks pemukiman di Ipswich yang disebut Cherryhayes Close," kata
Preston. "Kami telah melacak "Chummy* sampai kc sarangnya. Saya yakin, kali ini
adalah pangkalannya."
"Menurut kau sudah waktunya kita masuk?"
"Ya, sir, saya kira begitu. Saya kualir, mungkin dia bersenjata. Saya kira Anda
tahu apa maksud saya. Saya kira ini bukan urusan Cabang Khusus atau satuan
polisi setempat." Ia mengatakan kepada Direktur Jenderal, apa yang
diinginkannya, lalu meletakkan gagang telepon itu dan menelepon Sir Nigel di
Sentinel House. "Ya, John, aku setuju," kata C ketika dia diberi
313 informasi yang sama. "Kalau dia mempunyai si sualu yang kita perkirakan, memang
sebaiknya d tempuh cara yang kauminta itu. Pasukan SAS."
314 OBI KENOBI I )i lanmgirarng-komersi) - kail atau keratan menimpa anda selamanya
22 Memanggil sas (Special Air Service), yaitu resimen elit dan multifungsi yang
terdiri dari pakar-pakar penetrasi ke dalam, pengawasan, dan (kadang-kadang)
serbuan di dalam kota, tidaklah semudah seperti yang diperlihatkan dalam drama-
drama televisi yang penuh petualangan.
SAS tidak pernah beroperasi atas inisiatif sendiri. Di bawah Undang-Undang
Dasar, seperti semua sektor angkatan bersenjata, SAS beroperasi di dalam
Kerajaan Inggris hanya kalau didukung oleh kekuasaan sipil yaitu kepolisian. ?Jadi, rupanya kepolisian lokal masih tetap berfungsi sebagai komando pemegang
umum operasi itu. Dalam kenyataannya, sekali orang-orang SAS telah diberi
perintah "jalankan", maka kepolisian setempat dianjurkan untuk sebaiknya mundur
saja. Sesuai dengan undang-undang, kepala polisi distrik tempat keadaan darurat itu
timbul suatu keadaan darurat yang tidak bisa ditangani oleh kepolisian setempat
?tanpa dibantu yang harus mengajukan permintaan resmi kc KcmcrHcrian Dalam
?315 Negeri untuk melibatkan SAS. Mungkin saja kepala polisi itu "dinasihati" untuk
mengajukan permintaan itu, dan hanya orang yang punya nyali besar yang berani
menolak kalau "nasihat" itu datang dari atas sana.
Setelah kepala polisi mengajukan permintaan resmi kepada Permanent Under
Secretary di Kementerian Dalam Negeri, yang kemudian menyampaikan permintaan itu
kepada Kcmenterian Pertahanan, yang lalu memberitahu pimpinan operasi militer
mengenai permintaan itu dan Kemcnlcrian Pertahanan ini kemudian memberitahu SAS
?di pangkalannya di Hereford.
Bahwa prosedur seperti ini bisa diselesaikan hanya dalam waktu beberapa menit
adalah karena telah dipraktekkan berulang-ulang dan telah dipoles menjadi sangat
canggih, dan juga karena sistem pemerintahan Inggris jika dituntut untuk
? bergerak cepat memiliki jalinan antarpribadi yang cukup bagus, sehingga banyak ?prosedur yang bisa dilakukan melalui komunikasi lisan saja, yaitu dengan
kelengkapan administrasinya disusulkan kemudian. Birokrasi Inggris memang
nampaknya lamban dan tidak praktis di mata orang Inggris, tapi masih jauh lebih
efisien daripada birokrasi di negara-negara Eropa lainnya dan Amerika. Yang
jelas, kebanyakan kepala polisi di Inggris sudah pernah berkunjung kc Hereford
untuk melihat sendiri unit yang dikenal dengan sebulan "the Regiment" itu, dan
menyaksikan dengan jelas jenis-316
jenis bantuan apa saja yang bisa diberikan kepada mereka jika diminta. Hanya
sedikit di antara mereka yang tidak terkesan.
Pagi itu. Kepala Polisi Distrik Suffolk diberitahu dari London tentang adanya
krisis di wilayahnya, yaitu dicurigai ada seorang agen asing yang diperkirakan
bersenjata dan barangkali memiliki sebuah bom, yang saat ini sudah dikepung di
Cherryhayes Close, Ipswich. Kepala polisi itu lalu menghubungi Sir Hubert
Villicrs di Whitehall, di sana teleponnya itu memang sudah ditunggu-tunggu. Sir
Hubert menghubungi rekannya, Menteri Sekretaris Kabinet, yang lalu memberitahu
Perdana Menteri. Setelah memperoleh persetujuan dari Downing Street, Sir Hubert
menyampaikan permintaan yang kini sudah sah secara politis, kepada Sir Peregrine
Jones di Kcmenterian Pertahanan, yang sudah tahu tentang semua itu karena ia
telah berbicara dengan Sir Martin Flanncry. Dalam waktu enam puluh menit sejak
kontak pertama antara kepala polisi Suffolk dan Kcmenterian Dalam Negeri,
pimpinan operasi militer berbicara melalui jalur komunikasi bersandi kepada
komandan SAS di Hereford.
Seksi tempur SAS dibentuk berdasarkan unit-unit empat. Empat orang membentuk
satu patroli, empat patroli membentuk satu pasukan, dan empat pasukan satu
skuadron. Keempat skuadron "pedang saber" ini adalah A, B, D, dan G. Mereka
bertugas bergiliran di berbagai wilayah operasi
317 SAS: Irlandia Utara, Timur Tengah, latihan di hutan, dan proyek-proyek khusus,
selain tugas-tugas reguler NATO dan tugas mengadakan satu skuadron yang selalu
standby di Hereford. Tugas-tugas itu biasanya meminta waktu enam sampai sembilan bulan, dan bulan itu
Skuadron B-lah yang sedang bertugas di Hereford. Seperti biasanya, ada satu
pasukan yang standby setengah jam dan pasukan lain yang berjaga-jaga dua jam.
Keempat pasukan dalam tiap skuadron adalah selalu pasukan udara (penerjun payung
terlatih), pasukan perahu (marinir yang terampil mengendarai kano dan melakukan
manuver di bawah air), pasukan gunung (para pendaki gunung), dan pasukan mobil
(mengendarai Land Rover yang dipersenjatai-).
Ketika Brigadir Jenderal Jeremy Cripps selesai menelepon dari London, ternyata
yang diberi tugas ke Ipswich adalah Pasukan Tujuh penerjun payung dari
? ?Skuadron B. "Apa kegiatan rutin Anda biasanya pada jam begini?" tanya Preston kepada pemilik
rumah di Cherryhayes Close, yang bernama Adrian. Eksekutif muda itu baru saja
selesai menelepon Wakil Kepala Polisi Suffolk yang berada di kantornya di markas
besar kepolisian Ipswich. Kalau tadinya Adrian masih saja kurang percaya akan
keabsahan identitas tamunya yang tidak diharapkan itu, maka sekarang keragu-
raguan sudah lenyap. Preston mc-318
nyarankan supaya Adrian sendiri yang menelepon dan pria muda itu sekarang benar-
benar yakin bahwa kepolisian Suffolk mendukung petugas MI-5 yang kini berada di
ruang duduknya. Dia juga diberitahu bahwa orang yang berada di seberang rumahnya
itu mungkin bersenjata dan berbahaya, dan bahwa akan dilakukan penangkapan tidak
lama lagi, hari itu juga.
"Well, saya berangkat kerja dengan mobil sekitar jam sembilan kurang
seperempat yaitu sepuluh menit lagi. Sekitar jam sepuluh, Lucinda mengantarkan
? Samantha kc sekolah taman kanak-kanak. Ia biasanya shopping sebentar, lalu
tengah hari menjemput Samantha, dan pulang kc rumah. Berjalan kaki. Saya pulang
kerja sekitar jam enam tiga puluh, dengan mobil tentunya."
"Saya minta hari ini Anda tidak masuk kerja," kata Preston. "Hubungi kantor Anda
sekarang dan katakan Anda kurang enak badan. Tapi tinggalkan rumah pada jam yang
biasa. Anda akan dijemput di ujung jalan, di mana Belstead Road memotong jalan
masuk ke The Hayes, oleh sebuah mobil polisi."
"Bagaimana istri dan anak saya?"
"Saya minta Mrs. Adrian menunggu di sini sampai tiba saatnya ketika dia biasa
pergi lalu pergi dengan Samantha sambil membawa tas belanja, berjalan menuju kc?sana dan bergabung dengan Anda. Apakah ada tempat yang bisa Anda tuju untuk
menghabiskan hari ini?"
319 "Ada ibu saya di Felixstowe," kata Lucinda Adrian dengan tegang.
"Bisakah Anda hari ini tinggal bersama dia" Malahan barangkali malam ini juga?"
"Bagaimana mengenai rumah kami?"
"Saya menjamin, Mr. Adrian, tidak akan terjadi apa-apa di sini," kata Preston
dengan nada optimis. Padahal seharusnya ia menambahkan bahwa rumah itu bisa saja
tetap utuh atau, jika ada yang salah, akan lenyap total. "Saya mohon Anda
mengizinkan saya dan rekan-rekan saya menggunakan rumah ini sebagai pos
pengawasan untuk memantau gerak-gerik orang yang rumahnya di seberang itu. Kami
akan masuk keluar lewat belakang. Kami tidak akan menyebabkan kerusakan apa-
apa." "Bagaimana pendapatmu, darling?" Adrian bertanya pada istrinya.
Lucinda mengangguk. "Aku hanya ingin membawa Samantha keluar dari sini,"
katanya. "Satu jam lagi, saya berjanji," kata Preston. "Kami tahu bahwa Mr. Ross tidak
tidur semalaman karena kami menguntit dia. Dia mungkin sedang tidur sekarang;
dan bagaimanapun juga, tidak boleh ada tindakan polisi terhadap rumah itu
sebelum sore hari, mungkin malahan sampai senja hari."
"Baiklah," kata Adrian, "akan kami lakukan itu."
Ia menelepon kantornya minta izin tidak masuk hari itu, kemudian berangkat naik
mobil pada jam 320 delapan empat puluh lima. Dari jendela kamar tidurnya di lantai atas, Valeri
Petrofsky menyaksikan dia berangkat. Si Rusia sedang bersiap-siap untuk tidur
beberapa jam. Tidak ada sesuatu yang aneh di jalanan. Adrian selalu berangkat
kerja pada jam begini. Preston melihat ada tanah kosong di belakang rumah Adrian. Ia menghubungi Harry
Burkinshaw dan Barney lewat radio, yang lalu masuk lewat belakang, mengangguk
kepada Lucinda yang terkejut melihat mereka, dan naik ke lantai atas untuk
menjalankan profesi mereka sehari-hari mengawasi. Ginger telah menemukan
?sepetak tanah di ketinggian yang jauhnya lima ratus meter dari situ, dari sana
ia bisa melihat Teluk Orwell dengan dermaga-dermaga di tepinya, dan juga


Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kompleks pemukiman kecil yang terbentang di bawahnya. Dengan memakai teropong ia
bisa memantau bagian belakang rumah Chcrryhaycs Close Nomor 12.
"Rumah itu bagian belakangnya berbatasan dengan halaman belakang rumah lain di
Brackenhayes," kala Ginger pada Preston melalui radionya. "Tidak ada tanda-tanda
gerakan di dalam rumah atau di halamannya. Semua jendela tertutup aneh juga ?dalam cuaca sepanas ini."
"Awasi terus," kata Preston. "Aku akan ada di sini. Kalau aku harus pergi, Harry
yang mengambil alih."
Satu jam kemudian, Lucinda dan Samantha ber -
321 jalan dengan tenang keluar dari rumah itu dan berlalu dari situ.
Di dalam kota itu sendiri, suatu operasi lain sedang disiapkan. Kepala Polisi,
yang menangani sektor polisi berseragam, telah menyerahkan rincian operasi itu
kepada asistennya. Inspektur Kepala Peter Low.
Low telah mengirimkan dua detektif kc balai kota, di sana mereka memperoleh
informasi bahwa rumah target itu dimiliki oleh seseorang bernama Mr. Johnson,
lapi rekening-rekening diminta untuk dikirimkan ke Oxborrows, kc agen real-
estate. Ketika Oxbonrows dihubungi, diperoleh keterangan bahwa Mr. Johnson
sedang berada di Saudi Arabia dan rumah itu sekarang disewakan kepada Mr. James
Duncan Ross. Foto kedua Ross alias Timothy Donnelly yang diambil di jalanan
Damaskus, dikirimkan via telex kc Ipswich dan ditunjukkan pada agen di Oxborrows
itu yang membenarkan bahwa orangnya sama dengan penyewa rumah itu.
?Dinas perumahan di balai kota juga melaporkan nama-nama para arsitek yang lelah
membangun pemukiman yang disebut The Hayes, dan dari kerja sama ini diperoleh
peta pembagian ruang dari rumah di Cheryhaycs Close itu. Para arsitek itu
malahan membantu lebih jauh; rumah-rumah lain yang bercorak sama persis sampai
kc dciail-dctailnya, lelah dibangun di lokasi lain di Ipswich,
322 dan satu didapati masih kosong. Itu akan berguna bagi tim penyergap SAS; mereka
bisa mengetahui dengan tepat seluk-beluk rumah itu nanti kalau mereka masuk ke
dalamnya. Salah satu tugas lain Peter Low adalah mencarikan suatu "pangkalan operasi"
untuk digunakan pasukan SAS jika mereka tiba. Sebuah pangkalan harus menyendiri,
tertutup, dan bisa dicapai dengan cepat, dengan cdkup ruang untuk kendaraan-
kendaraan dan sarana telepon. Sebuah gudang kosong di Eagle Wharf ditemukan, dan
pemiliknya setuju untuk meminjamkannya kepada pihak kepolisian untuk keperluan
"latihan tempur".
Gudang itu memiliki pintu-pintu geser besar yang bisa dibuka untuk membiarkan
konvoi kendaraan masuk dan ditutup untuk menghindari pengamatan orang luar,
ruang yang cukup luas untuk memuat peniruan bangunan rumah yang di The Hayes,
dan sebuah kantor kecil bersekat kaca untuk dipakai sebagai ruang operasi.
Sesaat sebelum tengah hari sebuah helikopter Army Scout melayang ke ujung
bandara kota Ipswich dan menurunkan liga orang. Yang salu adalah komandan
Resimen SAS, Brigadir Cripps; salu lagi perwira operasi berpangkat mayor, staf
tetap resimen itu; dan yang ketiga adalah komandan tim itu. Kapten Julian
Lyndhurst. Mereka semua mengenakan pakaian sipil, membawa koper yang berisi
seragam mereka, dan disambut oleh sebuah mobil polisi tanpa identitas, yang
kemudian 323 membawa mereka langsung kc pangkalan, tempat polisi sedang mengembangkan pusat
operasi mereka. Inspektur Low memberikan briefing pada ketiga perwira itu dengan mengerahkan
segenap kemampuannya, yaitu dengan menyampaikan semua keterangan yang telah
diterimanya dari London. Ia telah berbicara dengan Preston melalui telepon tapi
belum pernah bertemu dengan dia.
"Saya tahu ada yang bernama John Preston," kata Brigadir Cripps, "pengendali
lapangan dari MI-S. Dia ada di sana?"
"Saya kira ia masih di sana, di pos pengawasan," kata Low, "di rumah yang
terletak di seberang rumah si target. Saya bisa menghubungi dia, minta dia
meninggalkan rumah itu lewat belakang dan bergabung dengan kita di sini."
"Begini, sir," kata Kapten Lyndhurst kepada KO (Komandan Operasi), "apakah tidak
sebaiknya saya langsung kc sana dulu. Jadi saya bisa melihat sendiri "benteng si
target*, lalu saya bisa kembali ke sini bersama Preston."
"Baiklah, kebetulan ada mobil yang akan ke sana," kata KO.
Lima belas menit kemudian, polisi yang ditempatkan di lereng bukit di seberang
teluk dari arah Eagle Wharf menunjuk pintu belakang rumah No. 9 dan memberitahu
Lyndhurst. Masih mengenakan pakaian sipil, kapten berumur dua puluh sembilan
tahun itu berjalan di tanah yang tidak rata, mclom -
324 pati pagar halaman, dan masuk melalui pintu belakang, la bertemu dengan Bamcy di
dapur, si pelacak sedang memasak air untuk membuat teh dengan kompor Mrs.
Adrian. "Lyndhurst," kata perwira itu, "dari Resimen. Mr. Preston ada?"
"John," Barney memanggil kc lantai alas dengan bisikan yang parau, karena rumah
itu harus nampak kosong, "ada orang yang ingin bertemu denganmu."
Lyndhurst menaiki tangga kc kamar tidur di sana ia mendapati John Preston dan
memperkenalkan diri. Harry Burkinshaw menggumamkan sesuatu mengenai minum teh
dan pergi dari situ. Kapten itu lalu memandang ke seberang jalan kc rumah No. 1Z
"Masih ada yang kurang jelas bagi kami," kata Lyndhurst. "Siapa lepatnya yang
menurut Anda berada di situ?"
"Saya yakin dia agen Soviet," kata Preston, "seorang ilegal yang bermukim di
sini dengan menyamar sebagai James Duncan Ross. Umur liga puluh limaan, tinggi
sedang dan perawakan sedang, mungkin sangat bugar kondisinya, seorang top-pro*
Ia memberikan foto yang diambil di jalanan Damaskus itu kepada Lyndhurst. Sang
Kapten mengkajinya dengan penuh perhatian.
"Ada orang lain di dalam sana?"
"Barangkali. Kita tidak tahu. Yang jelas ada Ross.
325 Ia mungkin punya pembantu. Kami tidak bisa berbicara dengan para tetangga. Di
lingkungan seperti ini kita tidak bisa mencegah mereka menyebar berita. Sebelum
mereka pergi tadi, penghuni-penghuni rumah ini mengatakan dengan pasti bahwa ia
tinggal sendiri saja. Tapi kami tidak bisa membuktikan itu."
"Dan dalam briefing yang kami peroleh tadi, menurut Anda dia bersenjata dan
mungkin berbahaya. Terlalu berbahaya untuk ditangani polisi setempat yang
bersenjata, mmmmm?" "Ya, kami berpendapat dia punya bom di dalam sana. Dia harus dicegah sebelum
bisa menggunakannya."
"Bom, eh?" kata Lyndhurst, kurang berminat. (Ia telah dua kali ditugaskan di
Irlandia Utara.) "Cukup besar untuk membuat rumah itu berentakan, atau seluruh
jalan ini?" "Agak lebih besar dari itu," kata Preston. "Kalau kami benar, dia punya bom
nuklir kecil." Perwira yang jangkung itu dengan cepat menoleh dari tatapannya ke rumah di
seberang jalan, dan matanya yang biru pucat menatap mata Preston.
"Bloody hell* katanya. "Saya sungguh terkesan."
"Well, begitulah seharusnya," kata Preston. "Pokoknya, saya menginginkan dia,
dan saya menginginkan dia hidup-hidup."
"Mari kita kembali kc pangkalan dan berbicara dengan KO," kata Lyndhurst.
326 Ketika Preston dan Lyndhurst sedang berkenalan di Cherryhayes Close, dua
helikopter lagi, sebuah Puma dan sebuah Chinook, tiba di bandara dari Hereford.
Yang pertama mengangkut tim penyergap, yang kedua mengangkut berbagai jenis
peralatan mereka yang bersifat rahasia.
Tim itu secara darurat dipimpin oleh wakil komandan tim, seorang veteran sersan
bernama Steve Bilbow. Ia berperawakan pendek, berkulit gelap, dan tegap, ulet
bagai kulit sepalu tua, dengan mata cemerlang bagai kenop hitam dan sering
menyeringai. Seperti semua WKO (Wakil Komandan Operasi) di Resimen, ia telah
sangat lama berdinas di situ dia sendiri khususnya sudah lima belas tahun.? ?SAS juga unik dalam hal ini: para perwiranya semuanya hanya bertugas secara
sementara saja, meninggalkan resimen "induk"-nya dan biasanya bertugas selama
dua sampai tiga tahun sebelum kembali ke unit mereka masing-masing. Hanya
perwira-perwira "Berpangkat Lain" yang tetap berdinas di SAS itu pun bukan
?semuanya, hanya yang terbaik saja. Bahkan perwira komandannya, meskipun ia sudah
pernah berdinas di Resimen sebelumnya dalam perjalanan kariernya, hanya berdinas
dalam masa singkat saja sebagai KO. Sangat sedikit perwira yang berdinas lama,
dan semuanya berdinas di pos-pos logistik/suplai/teknik di Markas Besar Kelompok
SAS. Steve Bilbow masuk sebagai penerjun di Rcsi -
327 men Terjun Payung, memenuhi penugasannya, dipilih uniiik diperpanjang masa
dinasnya berdasarkan prestasinya, dan telah dinaikkan pangkatnya menjadi sersan
staf. Ia telah dua kali ditugaskan dalam misi tempur di Dhofar, bermandi peluh
di rimba raya Belize, beku kedinginan di malam-malam yang tak terhitung
banyaknya dalam misi penyergapan di Armagh selatin, dan bersantai di Cameron
Highlands di Malaya. Ia pernah membantu melatih tim-tim GSG-9 Jerman Barat dan
bekerja dengan kelompok Delta milik Charlie Beckwith di Amerika.
Di saat-saat seperti itu ia telah terbiasa dengan rasa bosan karena latihan yang
diulang-ulang terus-menerus yang membuat anggota SAS mencapai puncak kebugaran
dan keadaan siap siaga, dan romantika dari operasi-operasi yang sangat
menegangkan saraf: berpacu di bawah hujan tembakan para pemberontak untuk
mencari perlindungan di bukit-bukit Oman, mengerahkan sebuah satuan penyergap
rahasia melawan para pemberontak bersenjata IRA di Belfast timur, dan melakukan
lima ratus kali terjun payung yang kebanyakan dilakukan dengan cara HALO high
?altitude, low opening. Ia merasa malu karena dulu waktu rekan-rekannya menyerbu
Kedutaan Iran di London di tahun 1981, ia merupakan salah salu serdadu cadangan
yang tidak diikutsertakan.
Anggota tim lainnya terdiri dari satu fotografer, tiga perancang intelijen,
delapan penembak jitu, 328 dan sembilan penyergap. Sejumlah van polisi yang tidak beridentitas telah
menjemput mereka di bandara dan membawa mereka ke pangkalan. Pada waktu Preston
dan Lyndhurst tiba di gudang itu, tim telah berkumpul dan sedang membentangkan
peralatannya di lantai dengan disaksikan polisi-polisi Ipswich yang melihat
semuanya itu dengan terheran-heran.
"Hello, Steve," kata Kapten Lyndhurst, "semua beres?"
"Hello, boss. Ya, bagus. Lagi disiapkan."
"Aku telah melihat bentengnya bertahan. Rumah pribadi yang kecil. Penghuni yang
diketahui satu, mungkin dua. Dan sebuah bom. Ini akan merupakan sergapan kecil
karena tempatnya sempiL Aku ingin kau yang masuk pertama."
"Coba halangi aku, bos," Bilbow menjawab sambil menyeringai.
Karakter utama SAS adalah disiplin pribadi dan bukan disiplin yang diciptakan di
permukaan. Setiap orang yang tidak bisa menunjukkan disiplin pribadi yang
diperlukan untuk mengatasi semua yang terjadi di SAS, tidak akan bisa lama
bertahan di situ. Mereka yang bisa, tidak perlu bersikap kaku dalam hubungan
antarpribadi seperti yang dituntut dalam resimen biasa.
Jadi, para perwira biasa memanggil anak buahnya selain rekan perwiranya dengan? ?nama depannya. Anak buahnya senang memanggil perwira atasannya dengan sebulan
"bos" meskipun KO-nya
329 dipanggil dengan "sir". Di antara mereka sendiri, para serdadu SAS menyebut
perwira mereka dengan istilah "seorang Rupert". .
Sersan Staf Bilbow melihat Preston, wajahnya langsung berbinar dan ia
menyeringai senang. "Mayor Preston.... Good heavens, sudah lama sekali."
Preston mengulurkan tangannya dan membalas tersenyum. Yang terakhir ia bertemu
dengan Bilbow adalah saat ia berlindung dalam sebuah rumah di mana cmpatanggola
SAS di bawah komando Bilbow sedang melakukan penyergapan rahasia. Selain itu,
mereka berdua adalah eks penerjun payung yang selalu merasa senasib
sepenanggungan. "Aku bekerja di Lima sekarang," kata Preston, "pengendali lapangan untuk operasi
ini, setidaknya dari segi Lima."
"Apa yang lelah Anda peroleh bual kami?" tanya Steve.
"Orang Rusia. Agen KGB. Top-pro. Mungkin pernah menjalani latihan spetsnaz, jadi
pasti dia terampil, cepat, dan barangkali bersenjata."
"Bagus. Spetsnaz, eh" Akan kita lihat seberapa baiknya mereka." .
Ketiga orang yang hadir di situ tahu apa pasukan spetsnaz, pasukan penyabot elit
Rusia, kelas satu, yang merupakan SAS-nya Soviet.
"Maaf, aku mengganggu percakapan kalian, Lapi mari kita lakukan briefing itu
dulu," kata Lyndhurst.
330 Dia dan Preston menaiki tangga menuju kantor yang di atas, di sana mereka
bertemu dengan Brigadir Cripps, sang mayor yang memimpin operasi itu. Inspektur
Kepala Low, dan para perancang intelijen SAS. Preston menggunakan waktu satu jam
untuk memberikan briefing selengkap mungkin, dan suasana menjadi amat sangat
tegang. "Adakah Anda punya bukti bahwa di dalam sana ada bom nuklir?" tanya Low
akhirnya. "Tidak, sir. Kami merampas sebuah komponen di Glasgow yang sedianya akan
disampaikan kepada seseorang yang berada dalam penyamaran di dalam negeri ini.
Para ilmuwan menyatakan bahwa benda itu tidak bisa digunakan untuk maksud lain
di dunia ini. Kami tahu bahwa orang yang di dalam rumah itu adalah agen ilegal
Soviet dia dikenali di jalanan kota Damaskus oleh Mossad. Kaitannya dengan ?transmiter rahasia di Chesterfield telah memastikan siapa dia sebenarnya. Jadi
saya bisa mengambil kesimpulan-kesimpulan.
"Kalau komponen yang disita di Glasgow itu bukan dipakai untuk merakit sebuah
bom nuklir kecil, lalu untuk apa" Sehubungan dengan itu, saya tidak bisa
mendapat penjelasan yang lebih masuk akal. Akan halnya Ross, kecuali ada dua
operasi rahasia besar-besaran yang diluncurkan di Inggris oleh KGB, maka
komponen itu dimaksudkan untuk diberikan kepada dia. Q.E.D."
"Ya," kata Brigadir Cripps, "saya kira kita harus berasumsi begitu. Kita harus
menganggap bahwa 331 bom itu ada di dalam sana. Kalau ternyata tidak ada, kita terpaksa harus
berbicara dengan Kamera d Ross dengan agak serius."
Inspektur Kepala Low merasa bagaikan sedang bermimpi buruk. Ia harus menerima
kenyataan bahwa tidak ada jalan lain kecuali menyerbu ke dalam rumah itu. Yang
dicoba dibayangkannya adalah kondisi kota Ipswich kalau bom itu meledak. "Apa
kita bisa mengungsi lebih dahulu?" ia bertanya dengan setitik harapan yang
tersisa. "Dia akan melihat itu," kata Preston datar. "Saya kira kalau dia tahu dia akan
hancur, dia akan mengajak kita semua bersamanya."
Para serdadu itu mengangguk. Mereka tahu, bahwa di pedalaman Rusia sana, mereka
akan memilih melakukan hal yang sama.
Jam makan siang telah berlalu dan tak seorang pun menyadari hal itu. Makanan
sangat berlimpah. Sore hari itu digunakan untuk melakukan observasi dan
persiapan. Steve Bilbow kembali kc bandara dengan si fotografer dan seorang polisi.
Ketiganya naik mobil Scout itu yang meluncur dengan cepat ke Teluk Orwell, cukup
jauh dari The Hayes tapi masih bisa melihatnya. Si polisi menunjuk ke arah rumah
itu; fotografer itu membuat lima puluh jepretan ke rumah itu, sementara Steve
membidikkan kamera videonya cukup lama untuk membuat rekaman yang nantinya akan
dipakai untuk melakukan ob-332
servasi terhadap rumah itu sekembalinya kc pangkalan'
Seluruh tim penyergap, masih mengenakan pakaian sipil, pergi bersama si polisi
untuk meninjau rumah kosong yang dibangun oleh arsitek yang sama dengan
rancangbangun yang sama dengan rumah yang di Cherryhayes Close. Pada saat
kembali ke pangkalan, mereka bisa melihat benteng si target dalam video dan
dalam foto-foto elose-up.
Mereka menghabiskan sisa sore itu di dalam pangkalan, melakukan latihan dengan
rumah bualan yang dibuat dengan bantuan para polisi, di bawah pengawasan SAS, di
lantai gudang tersebut. Bangunan itu dibuat dengan tergesa-gesa, dengan
"dinding-dinding" kanvas yang menyekat "kamar-kamar", tapi dimensi-dimensinya
sangat tepat, dan satu hal menjadi sangat jelas: ruang dalam rumah ilu ternyata
sangat sempit. Pintu depannya sempit, lorong tempat masuknya sempit, tangganya
sempit, dan kamar-kamarnya kecil.
Dengan sangat mengecewakan keempat orang yang tidak diikutsertakan, Kapten
Lyndhurst memutuskan hanya akan memakai enam orang penyergap. Juga akan ada tiga
penembak jitu dua di kamar tidur depan di lantai atas rumah Adrian dan satu di ?atas bukit di atas halaman belakang rumah itu.
Bagian belakang rumah Cherryhayes Close No. 12 akan diawasi oleh dua dari enam
penyergap Lyndhurst. Mereka akan mengenakan pakaian tem -
333 pur lengkap, tapi seragam mereka akan ditutupi oleh jas hujan preman. Mereka
akan diantar dengan mobil polisi tanpa identitas ke Brackcnhayes Close. Mereka
akan turun di sini dan, tanpa minta izin kepada pemiliknya, akan berjalan
melalui halaman depan rumah yang bagian belakangnya bersambung dengan benteng si


Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

target, lalu terus menuju jalan setapak samping di antara rumah dan garasi, dan
masuk kc halaman belakang. Di sini mereka akan melepaskan jas hujan mereka,
melompati pagar halaman, dan mengambil posisi di halaman belakang rumah si
target. "Mungkin ada kawat penghalang di halaman," Lyndhurst memperingatkan. "Tapi
barangkali dekat dengan bagian belakang rumah itu sendiri. Jangan berdiri
terlalu dekat dengan itu. Kalau ada isyarat, aku ingin satu granat dilemparkan
langsung melalui jendela kamar tidur belakang dan satu lagi melalui jendela
dapur. Lalu siapkan IIK kalian dan ambil posisi. Jangan melepaskan tembakan kc
dalam rumah itu; Steve dan anak-anak akan masuk dari depan."
Para penyergap lewat belakang itu mengangguk. Kapten Lyndhurst tahu bahwa ia
tidak akan ikut melakukan sergapan. Dulu dia adalah seorang letnan di Pasukan
Berkuda Kerajaan (King's Dragoon Guards), dia baru pertama kali ini bertugas di
SAS dan menyandang pangkal kapten karena SAS lidak punya perwira dengan pangkal
itu. la akan kembali ke pangkat letnan jika sudah
334 berada dt resimen asalnya lagi, setelah bertugas selama satu tahun, meskipun ia
berharap bisa kembali lagi kc SAS kelak, sebagai komandan skuadron.
Ia juga tahu bahwa tradisi khas SAS yang berbeda dengan kebiasaan yang berlaku
?bagi satuan Angkatan Darat lainnya adalah bahwa perwira hanya boleh ikut serta
?dalam pertempuran di padang pasir atau di hutan, tapi tidak di suatu lingkungan
perkotaan. Hanya Wakil-wakil KO dan anggota pasukan yang boleh melakukan
sergapan seperti itu. Serangan ulamanya, Lyndhurst telah bersepakat dengan KO-nya dan perwira
operasinya, akan dilakukan lewat depan. Sebuah mobil van akan meluncur perlahan
dan empat penyergap akan turun. Dua akan mencoba mendobrak pintu depan, satu
membawa Wingmasler, yang lain menggunakan sebuah palu godam seberat kira-kira
tiga setengah kilogram dan/atau gergaji baut jika diperlukan.
Segera setelah pintu terbuka, lapisan penyergap depan Sieve Bilbow dan seorang
?kopral akan masuk. Para pendobrak pintu akan menjatuhkan Wingmastcr dan palu
?godam mereka, menyiagakan HK mereka yang tergantung di dada, memasuki lorong
pintu depan dan bertindak sebagai pelindung bagi pasangan pertama.
Saat memasuki lorong pintu depan, Stcvc akan melangkah langsung melewati dasar
tangga menuju pintu ruang duduk di sebelah kirinya. Si
335 Kopral akan lari menaiki tangga untuk menduduki kamar tidur depan. Salah satu
serdadu pelindung akan mengikuti kopral itu sampai ke puncak tangga, kalau-kalau
si Chummy berada di kamar mandi, dan satunya lagi akan mengikuti Steve masuk ke
ruang duduk. Isyarat yang akan diberikan kepada dua orang di pos mereka di halaman belakang
untuk melemparkan granat kejutan ke dalam kedua ruang belakang, dapur dan kamar
tidur belakang, akan berupa bunyi Wingmastcr yang ditembakkan kc engsel pintu
depan. Karena itu, pada saat para penyergap sudah masuk, siapa pun yang berada
di dapur atau kamar tidur belakang akan kebingungan menduga-duga, apa yang baru
saja menghantamnya tadi. Preston, yang dengan sukarela menawarkan diri untuk kembali ke pos pengawasan,
diperbolehkan mendengarkan rincian rencana penyergapan itu.
Dia sudah tahu bahwa SAS adalah satu-satunya resimen di Angkatan Darat Inggris
yang diperbolehkan memilih senjata dari daftar senjata yang ada di dunia. Untuk
penyergapan di tempat sempit ini mereka memilih senjata jenis Heckler und Koch
(HK) buatan Jerman, yaitu senapan semi-mesin berkecepatan tembak tinggi,
bersilinder pendek, berukuran sembilan milimeter ringan, gampang ditangani, dan?sangat andal dengan cara pengisian up-and-over.
?Mereka biasanya menyandang HK bermuatan
?336 peluru dan dengan moncong ke atas diselempangkan'di dada mereka; senjata itu
?ditahan di tempat oleh dua klip yang diberi per. Dengan demikian lengan mereka
tetap bebas untuk membuka pintu, masuk melalui jendela, atau melemparkan granat
kejutan. Pada waktu senjata itu diperlukan, maka satu sentakan saja sudah cukup
untuk mengoperasikannya dalam waktu kurang dari setengah detik.
Pengalaman menunjukkan bahwa untuk mendobrak sebuah pintu adalah lebih cepat
meledakkan kedua engselnya daripada merusak kuncinya. -Untuk maksud ini mereka
memilih senapan pompa sekali tembak, yaitu Remington Wingmaster, tapi dengan
menggunakan peluru berkepala padat dan bukan peluru timah besar.
Selain mainan-mainan ini, salah satu anggota satuan pendobrak pintu membutuhkan
sebuah palu godam dan pemotong baut kalau-kalau pintu itu walaupun engsel-
?engselnya sudah jebol tertahan di baliknya oleh sejumlah baut dan sebuah
?rantai. Mereka juga membawa granat-granat kejutan, yang dirancang untuk
membutakan mata sementara dan memekakkan telinga, lapi tidak membunuh. Akhirnya,
setiap orang akan membawa sebuah pistol Browning otomatik dengan tiga belas
peluru berukuran sembilan milimeter di pinggangnya.
Dalam penyergapan ini, Lyndhurst menekankan, timing merupakan kuncinya. Sebagai
saat dimulainya sergapan ia memilih jam 9-45 malam, saat
337 malam sudah semakin pekat di kawasan Close, tapi belum sangat pekat.
Lyndhurst sendiri akan berada di rumah Adrian di seberang jalan, mengawasi rumah
target dan melakukan kontak radio dengan van yang mengangkut para penyergap.
Jadi ia akan bisa memantau timnya pada saat mendekati rumah itu. Seandainya
nanti ada pejalan kaki yang menyusuri jalan di Close itu pada jam 9.44,
Lyndhurst akan bisa menyuruh pengemudi van untuk menunggu sampai pejalan kaki
itu melewati pintu rumah target yang akan disergap. Mobil polisi yang membawa
kedua penyergap halaman belakang ke posisinya akan dihubungi dengan radio
melalui gelombang yang sama, dan akan menurunkan kedua orang itu sembilan puluh
detik sebelum pintu depan rubuh.
Lyndhurst menyempurnakan rencananya dengan menambah satu detail terakhir. Pada
saat van penyergap meluncur di jalan Close itu, ia akan menelepon Ross dari
rumah Adrian di seberangnya. Ia sekarang sudah tahu bahwa semua telepon dalam
rumah-rumah itu diletakkan di atas meja kecil di lorong pintu masuk. Tipuan ini
dimaksudkan untuk menjauhkan agen Soviet itu dari bomnya, di mana pun bom itu
diletakkan, dan memberi kesempatan bagi para penyergap untuk bisa menyergap
dengan cepat. Penembakan seperti biasanya dilakukan dua kali berturut-turut, dua tembakan ? ?setiap kalinya.
338 Meskipun senapan HK busa memuntahkan seluruh muatan liga puluh pelurunya dalam
waktu beberapa detik, SAS selalu bertindak cukup cermat, bahkan dalam keadaan
kacau seperti misalnya dalam menghadapi teroris yang melakukan penyanderaan; SAS
tetap membatasi penembakan dengan satu kali muntahan dua tembakan, yang diulang
sekali. Setiap orang yang menerima keempat tembakan itu akan cukup parah
keadaannya, seketika itu juga. Penghematan seperti itu juga akan memungkinkan
para sandera tetip hidup.
Segera setelah operasi selesai dijalankan, polisi akan bergerak menuju Close
dalam jumlah besar untuk menenangkan kerumunan massa yang sudah pasti akan
membanjir keluar dari rumah-rumah di sekitar situ. Sepasukan polisi akan disebar
di sekitar bagian depan rumah target, dan para penyergap akan meninggalkan
tempat itu melalui belakang rumah, melintasi halaman, dan naik ke van mereka
yang pada saat itu sudah akan menunggu di Brackenhaycs Close. Akan halnya isi
rumah target, akan ditangani oleh pejabat sipil yang berwenang. Sebuah tim dari
Aldermaston yang terdiri dari enam orang, akan tiba di Ipswich saat minum teh
pelang itu. Pada jam enam, Preston meninggalkan pangkalan dan kembali ke pos
pengawasan rumah Adrian yang dimasukinya tinpa dilihat orang melalui pintu
? ?belakang. "Lampu-lampu baru saja dinyalakan," kata*
339 Harry Burkinshaw ketika Preston bergabung dengannya di kamar tidur lantai atas.
Preston melihat bahwa tirai-tirai di ruang duduk rumah seberang ditutup, tapi
nampak ada cajiaya di baliknya dan seberkas cahaya pantulan menembus panel pintu
depan. "Saya kira saya melihat gerakan di balik tirai tipis di kamar tidur lantai atas,
sesaat setelah kau pergi tadi," kata Barney. "Tapi ia tidak menyalakan
lampu well, ia pasti tidak akan. Saat itu baru saja lewat jam makan siang.
?Pokoknya, dia belum keluar sejak tadi."
Preston menghubungi Ginger yang berada di lereng bukit dengan radio, tapi
laporan Ginger sama saja. Di bagian belakang juga tidak terlihat gerakan apa-
apa. "Beberapa jam lagi hari akan mulai gelap," Ginger berbicara dengan dia melalui
radio. "Pandangan akan menjadi kabur setelah itu."
Valeri Petrofsky tidur, tetapi tidurnya tidak tenang dan tidak lelap. Sesaat
sebelum jam satu ia terjaga penuh, duduk di tempat tidumya, dan menatap
melintasi kamar tidurnya, menembus gorden tipis ke arah rumah di seberang jalan.
Sepuluh menit kemudian ia turun dari tempat tidurnya, berjalan ke kamar mandi
dan mandi. Ia bersantap siang pada jam dua dan melakukan itu di meja dapur, sambil sesekali
memandang ke halaman belakang, di sana terpasang seutas tali
340 pancing yang halus dan tidak kelihatan dari ujung kc'ujung yang diikatkan ke ? ?sebuah katrol yang pada malam hari diikatkan pada pagar halaman, dan
direntangkan masuk ke pintu belakang rumah. Senar itu diikatkan kc ujung
rangkaian kaleng-kaleng kosong di dapur. Ia mengendurkan tegangan senar itu
kalau dia keluar rumah dan mengencangkannya lagi kalau dia berada di rumah.
Sampai saat itu belum ada yang menyebabkan kaleng-kaleng itu berbunyi.
Sore sudah mulai berubah menjadi petang. Dan bukan tanpa sebab mengingat apa
?yang dipercayakan kepadanya, yang sudah siap dilaksanakan di ruang duduknya ia
?merasa tegang. Segenap inderanya berada dalam keadaan siaga penuh. Ia mencoba
membaca, lapi merasa sulit berkonsentrasi. Moskow saat itu pastilah sudah
menerima pesannya sejak dua belas jam yang lalu. Ia mendengarkan musik radio,
lalu pada jam enam ia duduk di ruang duduk. Meskipun dia bisa melihat cahaya
matahari yang terpantul dari jendela-jendela rumah di seberang jalan, rumahnya
sendiri menghadap ke arah timur, sehingga saat itu berada dalam naungan bayang-
bayang. Mulai saat itu senja akan menjadi semakin gelap di ruang duduknya. Ia
menutup gorden-gordennya, seperti biasanya, sebelum menyalakan lampu baca;
kemudian, karena ingin melakukan sesuatu yang lebih baik, ia menghidupkan
televisi dan mendengarkan berita.
341 Seperti biasa, berita didominasi oleh kampanye pemilihan umum.
Di pangkalan yang tadinya adalah gudang, ketegangan semakin memuncak. Persiapan-
persiapan terakhir sedang dilakukan di mobil van para penyergap, yaitu sebuah
Volkswagen biasa berwarna abu-abu dengan pintu geser. Dua orang dalam pakaian
sipil akan duduk di depan, yang satu mengemudi dan lainnya siap -dengan radio
yang dihubungkan dengan Kapten Lyndhurst. Mereka mengecek radio-radio itu
berulang-ulang, sebagaimana mereka juga mengecek semua peralatan lainnya.
Van itu akan dipandu ke gerbang The Hayes oleh sebuah mobil polisi tanpa
identitas; pengemudi van itu telah menghafalkan seluk-beluk The Hayes dan tahu
persis bagaimana menuju kc Cherryhayes Close. Pada saat mencapai The Hayes,
mereka akan dibimbing melalui radio oleh Kapten Lyndhurst dari pos pengawasan.
Bagian belakang van itu telah dilapis dengan busa polystyrene untuk mencegah
bunyi yang terjadi karena benturan logam dengan logam.
Tim penyergap sedang mengenakan seragam dan menata perlengkapan. Di alas pakaian
dalamnya, setiap orang mengenakan jump suit hitam terusan yang terbuat dari
bahan anti api. Akhirnya nanti ini akan dilengkapi dengan sebuah topi balaclava
dari bahan hitam. Setelah itu dikenakan
342 perisai tubuh, yaitu rompi rajutan logam ringan yang dirancang untuk bisa
menyerap tenaga hunjaman peluru dengan cara menyalurkannya ke luar dan ke
samping-samping titik tembusnya. Di balik rompi itu mereka menjejalkan "bantalan
benturan" keramik untuk melengkapi daya penumpulan dan penghambatan peluru itu
lebih lanjut Di atas semuanya ini dipasang perangkat pengikat untuk memegang senjata yang
dipakai dalam penyergapan itu, yaitu HK, dan untuk memegang granat dan pistol.
Kaki mereka mengenakan sepatu bot padang pasir tradisional setinggi lutut yang
bersol karet tebal, yang warnanya hanya bisa digambarkan sebagai "kolor".
Kapten Lyndhurst melakukan briefing terakhir dengan anak buahnya, dan yang
paling lama dengan pimpinan penyergapan itu, Steve Bilbow. Tentu saja tidak ada
ucapan yang mengharapkan sukses yang lain boleh, tapi "Good luck" tidak pernah
?diucapkan. Lalu sang Komandan menuju ke pos pengawasan.
Ia memasuki rumah Adrian pada jam 8.00 malam lewat sedikit. Preston bisa
merasakan ketegangan yang terpancar dari orang ini. Pada jam 8.30 telepon
berdering. Barney sedang berada di lorong depan, jadi ia yang menerimanya. Ada
banyak telepon masuk hari itu. Preston memuluskan akan kurang baik kalau tidak
dijawat) seseorang bisa saja datang ke rumah itu. Setiap kali, si penelepon ?diberitahu bahwa keluarga Adrian berada di rumah ibunya hari
343 itu dan bahwa yang mengangkat telepon adalah salah satu tukang cat yang sedang
merenovasi ruang duduk. Tidak ada penelepon yang tidak menerima penjelasan ini.
Ketika Barney mengangkat gagang telepon, Kapten Lyndhurst sedang berjalan keluar
dari dapur sambil membawa secangkir teh.
"Untuk Anda," Barney berkala kepada sang Kapten, lalu kembali kc atas lagi.
Mulai jam 9.00 ke atas ketegangan semakin memuncak. Lyndhurst menghabiskan
banyak waktu di radio untuk menghubungi pangkalan dari mana pada jam 9.15 van
?abu-abu itu bersama mobil polisi pemandunya berangkat menuju The Haycs. Pada jam
9.33 kedua mobil itu telah sampai kc jalan masuk di Belstcad Road, dua ratus
meter dari rumah target. Mereka harus berhenti dulu dan menunggu. Pada jam 9.41
Mr. Armitagc keluar untuk meletakkan empat botol susu untuk diambil si pengantar
susu. Dan celakanya, ia lalu berhenti di kegelapan yang mulai membayang itu
untuk memeriksa tanaman bunganya di pot batu besar di tengah halaman depan
rumahnya. Lalu dia menyalami seorang tetangga di seberang jalan.
"Masuk ke dalam, goblok," bisik Lyndhurst, yang sedang berdiri di ruang duduk
dan memandang kc seberang ke cahaya lampu di balik gor-den-gorden di rumah
target. Pada jam 9.42 mobil polisi yang lak beridentitas, yang membawa dua
penyergap halaman belakang, sudah mengambil posisi di Brackcnhayes Close dan
menunggu. Sc - 344 puluh detik kemudian Armitagc mengucapkan selamat malam kepada tetangganya dan
masuk kembali ke rumahnya.
Pada jam 9.43 van abu-abu itu memasuki Gor-sehayes, yaitu jalan masuk ke
pemukiman tersebut. Berdiri di lorong masuk depan dekat telepon, Preston bisa
mendengar percakapan antara pengemudi van dan Lyndhurst. Van itu sedang meluncur
perlahan dan tenang menuju gerbang masuk kc Cherryhayes.
Tidak ada pejalan kaki di jalanan. Lyndhurst memerintahkan kedua penyergap
halaman belakang untuk meninggalkan mobil polisi dan mulai bergerak.
"Masuk ke Cherryhayes lima belas detik," gumam petugas di samping pengemudi van.
"Pelankan sedikit, masih tiga puluh detik lagi," jawab Lyndhurst. Dua puluh
detik kemudian ia berkata, "Masuk kc Close sekarang."
Dari sudut jalan muncullah van itu, cukup perlahan, dengan lampu kecilnya
dihidupkan. "Delapan detik," gumam Lyndhurst ke dalam pesawat penerima, lalu
berbisik dengan tajam kepada Preston, "Putar nomornya sekarang."
Van itu meluncur di jalan Close, melewati rumah No. 12 dan berhenti di depan pot
bunga di halaman depan rumah Armitagc. Posisinya memang sengaja ditentukan
begitu para penyergap ingin mendekati rumah target dari arah serong. Pintu
?geser van yang sudah diminyaki ditarik terbuka, dan turunlah empat
345 orang berpakaian hitam-hitam tanpa mengeluarkan bunyi sama sekali, disambut
kegelapan malam. Tidak ada bunyi orang berlari, tidak ada derap langkah, tidak
ada teriakan parau. Dalam urutan yang sudah dipraktekkan berulang-ulang
sebelumnya, mereka berjalan dengan tenang melintasi halaman berumput rumah
Armitage, melewati mobil hatchback Ross yang diparkir, dan fiba di pintu depan
rumah Cherryhayes Close No. 12. Penyergap yang membawa Wingmaster tahu persis
pada sisi mana engsel-engsel pintu itu terletak. Sebelum langkahnya berhenti,
senjatanya telah berada di pundaknya. Ia menentukan posisi engsel lalu membidik
dengan cermat Di samping dia, sebuah sosok menunggu dengan palu pengungkit yang
sudah diayunkan ke belakang. Di belakang mereka berdiri Steve dan sang Kopral
dengan HK mereka yang sudah siaga....
Di ruang duduknya. Mayor Valeri Petrofsky merasa gelisah. Dia tidak bisa
berkonsentrasi ke televisinya; indera-inderanya menangkap terlalu banyak bunyi ?gemerincing botol-botol susu yang diletakkan, suara meong seekor kucing, deru
mesin sepeda motor di kejauhan, lengkingan peluit kapal barang yang sedang
memasuki Teluk Orwell di seberang lembah sana.
Pada jam sembilan liga puluh, televisi menyiarkan program berita yang memuat
wawancara-wawancara dengan para menteri dan para calon men -
346 teri. Dengan perasaan gundah ia memindahkan saluran kc BBC 2, yang ternyata cuma
menyiarkan tayangan dokumentasi tentang dunia burung. Ia menghela napas. Itu
masih lebih baik daripada politik.
Acara itu baru berlangsung kurang dari sepuluh menit ketika ia mendengar


Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Armitagc di rumah sebelah mengeluarkan botol-botol susunya yang kosong.
Jumlahnya selalu sama dan waktunya selalu sama setiap malam, pikirnya. Lalu si
tolol tua itu menyapa seseorang di seberang jalan. Sesuatu di televisi menarik
perhatiannya dan ia menatap dengan tertegun. Pewawancara sedang berbicara dengan
seorang pria langsing yang mengenakan topi pipih tentang kegemarannya, yaitu
memelihara burung merpati. Ia sedang memegang seekor burung merpati di depan
kamera, seekor burung merpati berbulu mengkilat dengan warna mencolok di paruh
dan kepalanya. Petrofsky duduk tegak, berkonsentrasi menatap burung itu dengan mencurahkan
hampir seluruh perhatiannya dan menyimak pewawancara itu dengan sungguh-sungguh.
Ia merasa yakin bahwa burung merpati itu persis sama dengan yang pernah
dilihatnya sebelumnya. "Apakah burung yang cantik ini untuk dipertontonkan dalam lomba?" pewawancara
itu bertanya. Ia masih baru dalam profesinya, agak terlalu pintar, mencoba
menyerap terlalu banyak dari wawancara ini.
347 "Good Lord, tidak/ kala pria bertopi pipih itu. "Ini bukan burung sembarangan.
Ini burung jenis WcstcotL"
Secercah ingatan terkilas di benak Petrofsky dan terbayang kembali ruang tamu di
dacha milik sang Sekretaris Jenderal di Usovo. "Saya menemukan dia di jalanan di
musim dingin yang lalu," orang Inggris yang sudah uzur itu berkata, dan burung
merpati itu memandang ke luar dari sangkarnya dengan matanya yang cemerlang dan
cerdik. "Well, ini bukan jenis burung merpati yang bisa kita temukan di lingkungan kota
ini," pewawancara televisi itu berkomentar. Ia nampak bimbang. Pada saat itu
telepon di lorong masulj depan rumah Petrofsky berdering....
Biasanya ia akan bangkit untuk menerima telepon, kalau-kalau yang menelepon
tetangganya. Kalau ia berpura-pura sedang keluar, orang akan curiga karena
lampu-lampu di rumahnya menyala. Dan biasanya ia tidak perlu membawa pistolnya
ke lorong depan. Tapi ia diam saja dan terus menatap ke layar televisi itu.
Telepon itu terus saja berdering. Ditambah dengan percakapan di televisi, bunyi
lapak kaki yang beralas karet lunak di jalur semen di depan rumahnya tidak
terdengar. "Saya harap tidak," jawab pria bertopi pipih itu
dengan riang. "Merpati jenis Weslcott bukan burung jalanan. Barangkali ia merupakan salah satu
jenis merpati pos yang terbagus yang ada. Burung cantik ini
348 akan selalu terbang kembali ke tempat ia dibesarkan. Itulah, maka ia lebih
sering dikenal dengan sebutan homer."
Petrofsky bangkit dari kursinya sambil menggeram murka. Pistol Sako besar yang
dibuat dengan presisi tinggi, yang selalu berada dekat dengannya sejak ia
memasuki Inggris, dikeluarkannya dari wadahnya di bawah di sisi bantalan kursi.
Ia memuntahkan sebuah kata pendek dalam bahasa Rusia. Tidak ada yang
mendengarnya, tapi kata itu artinya pengkhianat. Pada saat itu terdengar bunyi
ledakan hebat, lalu satu lagi, begitu dekat jaraknya sehingga hampir-hampir
bersamaan. Serentak dengan itu terdengar bunyi kaca pecah berantakan dari pintu
depan rumahnya, dua ledakan keras menyusul dari belakang rumah, dan suara
langkah kaki di lorong masuk depan. Petrofsky berputar ke arah pintu ruang duduk
dan menembak tiga kali. Pistol Sako Triace, yang dirancang untuk memuat tiga
magasin peluru yang bisa dipertukarkan, saat itu memuntahkan peluru berkaliber
terbesar dari ketiganya. Tiap magasin memuat lima butir peluru. Ia hanya
menembakkan tiga mungkin dia akan memerlukan yang dua untuk dirinya sendiri. ?Tapi ketiga peluru yang ditembakkannya menghantam dan menembus panel pintu kayu
yang rapuh dan meluncur kc lorong masuk di baliknya....
Warga Cherryhayes Close akan terus mengenang peristiwa malam itu sepanjang hidup
mereka, 349 lapi tak seorang pun yang bisa menggambarkannya dengan lepat, apa yang
sebenarnya terjadi. Dentuman Wingmasler, saat menghancurkan engsel-engsel pintu, membuat semua warga
Cherryhayes Close itu terlompat dari kursi mereka. Segera setelah ia menembak,
serdadu itu melangkah ke samping untuk memberi ruang kepada rekannya. Satu
ayunan palu godam membuat kunci, baut, dan rantai di balik pintu terbang ke
segala penjuru. Lalu dia juga melangkah ke samping dan mundur. Kedua orang itu
lalu menjatuhkan senjata masing-masing dan menyiagakan HK mereka, mengarahkan
moncongnya kc depan. Steve dan sang Kopral telah melangkah masuk ke celah yang kini terbuka. Kopral
itu membuat tiga lompatan untuk mencapai tangga, diikuti serdadu yang tadi
membawa palu godam. Steve berlari melewati telepon yang masih berdering, liba di
pintu ruang duduk, memutar badannya untuk menghadap ke pintu itu, dan tiba-tiba
tubuhnya melayang. Tiga tembakan Petrofsky yang menembus pintu ruang duduk dan
meluncur kc lorong masuk menghantamnya dengan suara keras dan melemparkan
tubuhnya membentur tangga. Serdadu yang tadi membawa Wingmastcr begitu saja
mencondongkan badannya ke arah pintu ruang duduk yang masih tertutup dan
memuntahkan tembakan dua rentetan masing-masing dua tembakan. Kemudian ia
?menendang pintu itu sampai terbuka, masuk ke dalamnya dengan menggulingkan
badannya, lalu bangkitsegera dengan
350 posisi berjongkok ia benar-benar sudah berada di dalam ruang duduk itu
?sekarang. Ketika senapan Wingmasler ditembakkan, Kapten Lyndhurst membuka pintu depan
rumah di seberang jalan dan mengawasi; Preston berada di belakangnya. Melalui
lorong masuk yang terang kapten itu menyaksikan wakil komandan operasinya
menghampiri ruang duduk dan langsung tubuhnya terpental bagai boneka mainan.
Lyndhurst mulai berjalan ke depan; Preston mengikuti.
Ketika serdadu yang menembak dua kali itu sudah berdiri dan mengamati sosok yang
lemas di atas karpet. Kapten Lyndhurst muncul di mulut pintu. Ia bisa melihat
adegan yang terjadi, meskipun pandangannya dikaburkan oleh gumpalan asap mesiu.
"Pergi dan tolong Stcvc di lorong," katanya tajam. Serdadu itu tidak membantah.
Sosok yang di karpet mulai bergerak. Lyndhurst menarik keluar pistol Browning
dari balik jaketnya. Serdadu itu telah menembak dengan jitu. Petrofsky kena di lutul kirinya, satu
lagi di perut bagian bawah, dan satu lagi di pundak kanannya. Pistolnya
terlempar ke seberang ruangan. Walaupun dirintangi pintu kayu yang sudah
terkoyak, serdadu itu berhasil menyarangkan tiga dari empat tembakan. Petrofsky
berada dalam kesakitan yang mengenaskan, tapi ia masih hidup. Ia mulai
merangkak. Tiga setengah meter dari situ ia bisa melihat baja berwarna abu-abu
itu, dengan kotak pipih di sebelahnya, kedua kenop itu, satu kuning
351 dan satu merah. Kapten Lyndhurst membidik dengan cermat dan menembak satu kali.
John Preston berlari melewati dia begitu cepatnya sehingga ia menabrak pinggang
perwira itu. Ia berlutut di samping tubuh yang tergeletak di lantai. Orang Rusia
itu tergeletak pada sisi tubuhnya, separo belakang kepalanya hancur, mulutnya
masih bergerak-gerak bagai ikan yang baru disembelih. Preston mendekatkan
kepalanya kc wajah yang sedang sekarat itu. Lyndhurst masih membidikkan
pistolnya. Lapi "agen MI-5 itu berada antara dia dan si agen Rusia. Ia melangkah
ke samping untuk memperoleh pandangan yang lebih jelas, lalu menurunkan moncong
Browning-nya. Preston bangkit. Tembakan kedua tidak diperlukan lagi.
"Sebaiknya kita memanggil para pakar dari Aldcrmaston itu untuk memeriksa itu,"
kata Lyndhurst, sambil memberi isyarat kc arah lemari baja yang berada di sudut
ruangan. "Saya menginginkan dia hidup-hidup," kata Preston.
"Maaf, old boy. Ternyata tidak bisa," kata sang Kapten.
Saat itu kedua pria itu terlompat kaget karena mendengar bunyi "klik" yang cukup
keras dan sebuah suara terdengar dari dinding sebelah. Mereka melihat bahwa ?suara itu berasal dari sebuah radio besar yang hidup sendiri dengan bantuan
sebuah alat timer. Suara itu berkata,
"Selamat malam. Di sini Radio Moskow, prog -
352 ram bahasa Inggris, dan inilah siaran berita jam sepuluh. Di TerTy... maaf, saya
ulangi. Di Teheran hari ini, pemerintah menyatakan...."
Kapten Lyndhurst melangkah dan mematikan radio itu. Sosok di lantai menatap
karpet dengan tatapan kosong, tidak bisa mendengar pesan bersandi itu, yang
dimaksudkan hanya untuk dirinya.
353 23 UNDANGAN makan siang itu adalah untuk jam satu hari Jumat, tanggal 19 Juni, di
Brooks's Club di St. James's. Preston memasuki gerbangnya pada jam itu, tapi
sebelum dia sempat menyatakan identitasnya kepada penjaga pintu klub, yang
berdiri di samping meja penerima tamu di scbcla)) kanannya. Sir Nigel sudah
berjalan menghampirinya di lorong masuk yang terbuat dari marmer, untuk
menjumpainya. "My dear John, kau baik sekali mau datang."
Mereka lalu pergi ke bar untuk menikmati minuman sebelum makan siang, dan
percakapan mereka bersifat tidak resmi. Preston menceritakan kepada sang
Pemimpin bahwa ia baru saja kembali dari Hereford, mengunjungi Steve Bilbow di
rumah sakit. Sersan staf itu sungguh beruntung bisa selamat. Setelah peluru-
peluru berkepala rata yang dimuntahkan oleh senjata agen Rusia itu disingkirkan
dari rompi anti pelurunya, salah satu dokter di situ melihat suatu guratan yang
lengket dan lalu menganalisanya. Untunglah preparat sianida itu ga-354
gal menembus aliran darah; serdadu SAS itu telah diselamatkan oleh bantalan
penahan hantaman. Jadi dia cuma luka-luka parah, sedikit penyok, tapi berada
dalam kondisi bagus. "Bagus sekali," kata Sir Nigel dengan kegembiraan yang tulus, "sangat tidak rela
rasanya kehilangan orang yang begitu baik."
Kemudian, kebanyakan orang di bar itu membicarakan hasil-hasil pemilihan umum
dan banyak dari yang hadir di situ semalaman tidak tidur menunggu hasil akhir
penghitungan suara dalam pertarungan yang ketat yang berkenaan dengan pemilihan
di propinsi-propinsi. Pada jam satu tiga puluh mereka masuk untuk bersantap siang. Sir Nigel mempunyai
sebuah meja di sudut tempat mereka bisa berbicara secara pribadi. Ketika menuju
ke situ mereka berpapasan dengan Sekretaris Kabinet, Sir Martin Flannery, yang
datang dari arah berlawanan. Walaupun keduanya saling mengenal, Sir Martin
dengan segera bisa melihat bahwa rekannya sedang "dalam konferensi". Kedua
pejabat pemerintah itu saling menyapa dengan sedikit gerakan kepala yang hampir-
hampir tidak terlihat, yang bagi kedua alumnus Oxford itu sudah cukup. Menyapa
dengan tepukan punggung biarlah dilakukan orang asing saja.
"Aku mengundangmu datang ke sini, John," kata C sambil membentangkan serbet
linen di pangkuannya, "adalah untuk mengucapkan terima kasih dan mengucapkan
selamat. Suatu operasi 355 yang hebat dengan hasil yang sangat bagus. Aku mengusulkan kaucoba daging domba
ini, sangat enak untuk musim seperti ini."
"Mengenai ucapan selamat itu, sir, saya rasa saya tidak bisa menerimanya," kata
Preston perlahan. Sir Nigel meneliti menu melalui kacamatanya yang berbentuk setengah lingkaran.
"O, ya" Apa kau ingin bersikap rendah hati atau terlalu sopan" Ah, buncis,
wortel, dan barangkali kentang panggang, my dear."
"Cuma ingin realistis saja, saya kira," kata Preston ketika pelayan sudah pergi.
"Kalau boleh, saya ingin berdiskusi tentang pria yang kita kenal dengan nama
Franz Winkler?" "Yang kaukuntit dengan begitu baiknya sampai
ke Chesterfield." "Izinkan saya untuk berterus terang, Sir Nigel. Winkler tidak akan hilang pusing
kepalanya meskipun dia minum sekotak aspirin. Dia seorang agen yang sangat tidak
mahir dan tolol." "Kalau tidak salah kalian hampir kehilangan dia di Stasiun Chesterfield."
"Hanya karena dia mujur," kata Preston. "Dengan tim pelacak yang lebih besar,
kita bisa menempatkan cukup orang di setiap persinggahan di sepanjang jalur
pelacakan itu. Yang ingin saya kemukakan di sini ialah, manuver-manuvernya
sangat buruk; kata mereka dia seorang pro, tapi ternyata sangat buruk dan gagal
mengecoh kita." 356 "Baik. Ada apa lagi mengenai Winkler" Ah, ini daging dombanya dimasak dengan ?sempurna."
Mereka menunggu sampai masakan selesai dihidangkan dan pelayan berlalu dari
situ. Preston mencicipi masakan itu, wajahnya nampak gundah. Sir Nigel bersantap
dengan nikmat. "Franz Winkler datang ke Heathrow dengan menggunakan paspor Austria asli yang
memuat visa Inggris."
"Ya, memang begitu."
"Dan kita berdua tahu, juga petugas imigrasi itu, bahwa warga Austria tidak
memerlukan visa untuk memasuki Inggris. Semua pejabat konsulat kita di Wina
pasti akan memberitahu Winkler mengenai hal itu. Visa itulah yang membuat
petugas pengontrol di Heathrow merasa perlu mengecek nomor paspornya lewat
komputer. Dan ternyata paspor itu palsu."
"Kita semua bisa saja melakukan kekeliruan," gumam Sir Nigel.
"KGB tidak pernah membuat kekeliruan seperti itu, sir. Dalam masalah dokumen
mereka sangat cermat, sampai-sampai boleh dikatakan sempurna."
"Jangan menilai mereka terlalu tinggi, John. Semua organisasi besar terkadang
membuat kekeliruan. Tambah lagi wortelnya" Tidak" Kalau begitu, izinkan aku...."
"Yang ingin saya permasalahkan, sir, ada dua cacat dalam paspor itu. Mengapa
nomor itu membuat lampu merah menyala adalah karena tiga
357 tahun lalu seorang lain yang juga disangka warga Austria, yang membawa paspor
dengan nomor yang sama, ditangkap di California oleh FBI dan sekarang sedang
menjalani hukuman di Soledad." "O, ya" Good Lord, ternyata orang-orang Soviet
itu tidak begitu pintar."
"Saya menghubungi agen FBI yang di London
sini dan menanyakan tuduhannya apa ketika itu. Ternyata agen itu mencoba memeras
seorang eksekutif dari Intel Corporation di Silicon Valley supaya menjual
kepadanya formula-formula rahasia
teknologi." "Jahat sekali dia." "Teknologi nuklir."
"Yang lalu memberimu kesan bahwa...?"
"Bahwa masuknya Franz Winkler ke negeri ini memberi isyarat bagai lampu neon.
Dan isyarat itu adalah pesan sebuah pesan dalam bentuk manusia hidup."
?Wajah Sir Nigel masih memancarkan kegembiraan, tapi sinar matanya nampak
mengandung secercah keseriusan.
"Dan bagaimana bunyi pesan yang Istimewa itu,
John?" "Saya kira bunyinya: Aku tidak bisa menunjukkan kepadamu agen ilegal
pelaksananya karena aku tidak tahu ia berada di mana. Tapi ikuti orang ini; ia
akan membawamu ke transmiter itu. Dan memang benar. Lalu transmiter itu saya
awasi dan 358 agen yang kita cari-cari itu akhirnya datang padanya."
Sir Nigel meletakkan pisau dan garpunya ke piringnya yang sudah kosong dan
mengusap mulutnya dengan serbet. "Tepatnya apa yang ingin kaukatakan?"
"Saya kira, sir, operasi ini sebenarnya sudah dibocorkan. Saya tak bisa
menghindari untuk menyimpulkan bahwa seseorang di seberang sana dengan sengaja
telah menggagalkannya."
"Benar-benar suatu kesimpulan yang luar biasa. Silakan harap cicipi strawberry
flan ini. Minggu lalu saya makan ini juga. Lain jenisnya, tentu saja. Ya" Dua,
my dear, tolong. Ya, dengan sedikit cream segar."
"Boleh saya bertanya?" kata Preston ketika piring-piring sudah disingkirkan.
Sir Nigel tersenyum. "Saya sudah tahu kau akan bertanya."
"Mengapa agen Rusia itu harus mati?"
"Kalau tidak salah, saat itu ia sedang merangkak menuju bom nuklir itu dengan
tekad bulat untuk meledakkannya."
"Saya berada di sana saat itu," kata Preston ketika strawberry flan itu datang.
Mereka menunggu sampai eream-nya sudah dituangkan.
"Dia terluka di lututnya, perut, dan pundaknya. Kapten Lyndhurst seharusnya bisa
saja menghentikan dia dengan sebuah tendangan saja. Tidak perlu menembak
kepalanya sampai hancur."
359 "Aku yakin kapten yang baik itu ingin sepenuhnya pasti," komentar sang Master.
"Dengan agen Rusia itu hidup, Sir Nigel, seharusnya kita bisa memukul pihak Uni
Soviet, menangkap basah. Tanpa dia, kita tidak punya apa-apa yang tidak bisa
disangkal secara meyakinkan. Dengan kata lain, seluruh masalah ini sekarang
harus disimpan untuk selamanya."
"Benar sekali," spymaster itu menjawab sambil mengunyah kue pencuci mulut dan
strawberry.

Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kapten Lyndhurst kebetulan adalah putra Lord Frinton."
"Benar. Frinton" Apa dia cukup dikenal?" "Rupanya begitu. Anda salu sekolah
dengan dia." "O, ya" Banyak sekali lemanku. Sulit mengingatnya."
"Dan saya yakin, Julian Lyndhurst adalah putra baptis Anda."
"A/y dear John, ternyata kau sudah mengecek kc mana-mana, ya?"
Sir Nigel telah selesai dengan dessert-nya. Ia menangkupkan kedua tangannya,
menopangkan dagunya pada buku-buku tangannya, dan memandang penyelidik MI-S itu
dengan serius. Keramahannya masih tetap terpancar; tapi keceriaannya telah
memudar. "Ada lagi yang lain?"
Preston mengangguk dengan serius. "Satu jam sebelum penyergapan kc rumah itu dilakukan. Kapten Lyndhurst menerima telepon
di lorong 360 masuk rumah di seberang jalan. Saya telah mengeceknya melalui seorang rekan,
siapa yang memulai pembicaraan telepon itu. Ternyata peneleponnya melakukannya
dari sebuah box telepon umum."
"Jadi itu pasti salah satu rekannya."
"Bukan, sir. Mereka menggunakan radio. Dan tak seorang pun di luar operasi ini
yang tahu bahwa kami berada di dalam rumah itu. Tak seorang pun, kecuali
beberapa orang saja di London."
"Boleh saya bertanya apa yang ingin kaukatakan sebenarnya?"
"Satu detail lagi. Sir Nigel. Sebelum dia mati, agen Rusia itu membisikkan satu
kata. Ia nampak sangat ngotot untuk mengeluarkan kata itu sebelum dia mati. Saat
itu saya dekatkan telinga saya ke mulutnya Yang dikatakannya adalah: 'PhilbyV
"Philby'" Good heavens. Aku sungguh ingin tahu apa maksudnya dengan itu."
"Saya kira saya tahu. Saya kira dia menyangka bahwa Harold Philby telah
mengkhianati dia, dan saya kira dia benar."
"Begitu. Dan bolehkah saya tahu apa kesim pulanmu?"
Suara sang Pemimpin terdengar lembut, tapi nadanya sama sekali sudah tidak
mengandung keceriaannya yang tadi.
Preston menarik napas dalam-dalam. "Saya menyimpulkan bahwa Philby si
pengkhianat ikut 361 mendalangi operasi ini, barangkali malah dari awalnya. Kalau itu benar, maka dia
tidak mungkin berada dalam posisi terbuka, tanpa pengawalan ketat. Seperti yang
lain-lain, saya mendengar desas-desus bahwa ia ingin pulang ke rumah, ke Inggris
sini, untuk melewatkan hari-hari terakhirnya.
"Seandainya rencana itu berhasil, barangkali dia akan bisa memperoleh izin
pembebasannya dari para majikan Soviet-nya dan izin masuk dari pemerintah baru
Ekstrem Kiri di London. Barangkali satu tahun dari sekarang. Atau dia bisa
mengungkapkan kepada London, garis besar rencana itu untuk kemudian
mengkhianatinya." "Dan pilihan yang mana yang menurut kau telah dipilihnya?"
"Yang kedua, Sir Nigel."
"Untuk tujuan apa, ya?"
"Untuk membeli tiket pulang kc rumah. Dan bagi pihak Inggris, ini merupakan
suatu pertukaran jasa."
"Dan menurutmu, aku terlibat dalam pertukaran ini?"
"Saya tidak tahu saya harus berpikir bagaimana, Sir Nigel. Saya tidak tahu harus
berpikir apa lainnya. Ada desas-desus tentang sahabat-sahabat lamanya, the magic
circle, solidaritas dalam suatu sistem di mana dia pernah menjadi anggotanya...
hal-hal seperti itu."
Preston menatap piringnya dan strawberry yang
362 baru separo dimakannya. Sir Nigel memandang ke langit-langit, cukup lama,
sebelum ia menarik napas dalam-dalam. "Kau orang yang luar biasa, John. Aku
ingin tahu, apa yang akan kaulakukan satu minggu dari sekarang?" "Tidak ada,
saya rasa." "Kalau begitu tolong temui aku di depan pintu Sentinel House jam delapan pagi
tanggal dua puluh enam Juni. Bawalah paspormu. Dan sekarang, kalau kau tidak
keberatan, aku usul kita lewatkan saja acara minum kopi di perpustakaan...."
Laki-laki di jendela lantai alas rumah persembunyian di sebuah jalanan sepi di
Jencwa itu berdiri dan menyaksikan tamunya berlalu dari tempat itu. Kepala dan
pundak tamu itu muncul di bawah tempatnya berdiri; orang itu berjalan melewati
jalan setapak yang pendek, menuju gerbang depan, dan melangkah kc jalanan tempat
mobilnya sedang menunggu. Pengemudinya turun dari mobil, berjalan memutari mobil
dan membukakan pintu untuk pria yang sudah berumur itu. Lalu ia berjalan balik
ke pintu pengemudi. Sebelum masuk kc mobil, Preston mengarahkan pandangannya ke atas, kc sosok yang
berdiri di balik kaca jendela di lantai atas itu. Setelah berada di belakang
kemudi, dia bertanya, "Betulkah itu dia" Itu benar-benar dia" Orang dari Moskow
itu?" "Ya, itu benar dia. Dan sekarang, tolong ke
363 bandara," jawab Sir Nigel dari tempat duduk belakang. Mereka meluncur pergi.
"Well, John, aku berjanji untuk menjelaskan," kata Sir Nigel beberapa saat
kemudian. "Kau boleh bertanya."
Preston bisa melihat wajah sang Pemimpin dari kaca spion di atasnya. Orang tua
itu sedang memandang lingkungan pedesaan yang melaju di sampingnya.
"Operasi itu?" "Ternyata kau benar. Operasi itu diluncurkan secara pribadi oleh sang Sekretaris
Jenderal, dengan nasihat dan bantuan Philby. Rupanya itu dinamakan Rencana
Aurora. Memang benar rencana itu dikhianati, tapi bukan oleh Philby."
"Mengapa rencana itu digagalkan?"
Sir Nigel tepekur selama beberapa menit. "Sejak tingkat yang sangat dini kurasa
kau mungkin benar. Baik kesimpulan sementaramu di bulan Desember yang lalu,
dalam apa yang kini disebut Laporan Preston, maupun kesimpulan yang kau-buat
setelah penyergapan di Glasgow itu. Walaupun Harcourt Smith tidak mempercayai
keduanya. Aku tidak yakin apakah keduanya saling berhubungan, tapi aku juga
tidak mau mengabaikannya. Semakin ku kaji, semakin aku yakin bahwa Rencana
Aurora bukan merupakan operasi KGB yang sebenarnya. Ia tidak memiliki ciri-
cirinya, yailu sifatnya yang teramat cermat dan rumit Ia nampak sepr-1" sebuah
operasi yang diluncurkan oleh satu
364 orang atau sebuah kelompok yang tidak percaya pada KGB. Tapi toh hampir-hampir
tidak ada harapan bagimu untuk bisa menemukan agen itu pada waktunya."
"Saya meraba-raba dalam gelap, Sir Nigel. Dan saya sadar akan itu. Tak ada pola
tertentu yang dimunculkan kurir-kurir itu, yang bisa ditangkap pos imigrasi
kita. Tanpa Winkler, saya tidak akan pernah sampai ke Ipswich tepat pada
waktunya." Mereka berdiam untuk beberapa saat lamanya. Preston menunggu sang Master untuk
memulai berbicara pada saat yang dikehendakinya.
"Jadi, aku mengirimkan sebuah pesan ke Moskow," kata Sir Nigel akhirnya.
"Dari Anda sendiri?"
"Good Lord, bukan. Tidak akan pernah bisa dengan cara begitu. Terlalu kentara
sekali. Lewat sumber lain, yang kuharapkan bisa dipercaya oleh mereka. Pesan itu
sebenarnya bukan pesan yang jujur. Kadang-kadang kita harus berbohong dalam
melakukan pekerjaan seperti ini. Tapi disampaikan melalui saluran yang kuharap
akan dipercaya." "Dan bisakah dipercaya?"?"Syukurlah, ya. Ketika Winkler tiba, aku yakin pesanku itu sudah diterima,
dimengerti, dan, lebih dari itu, dipercayai kebenarannya."
"Winkler itu merupakan jawabannyakah?" tanya Preston.
"Ya. Kasihan dia. Dia mengira bahwa dia sedang diberi lugas rutin untuk mengecek
kafcak - 365 beradik Stcphanides dan transmiter itu. Tak tahunya, ia ditemukan mati tenggelam
di Prana dua minggu yang lalu. Dianggap tahu terlalu banyak, kurasa."
"Dan agen Rusia yang di Ipswich itu?"
"Namanya baru saja aku tahu tadi adalah Petrofsky. Seorang profesional kelas
? ?satu, dan seorang patriot"
Tapi, ternyata dia juga harus mati?"
"John, itu adalah suatu keputusan yang amat sulit. Tapi tak terhindarkan.
Kcdatingan Winkler mewakili suatu tawaran, suatu usulan untuk pertukaran jasa.
Tidak ada perjanjian resmi, tentunya. Cuma semacam kesepakatan terselubung. Agen
Petrofsky tidak boleh ditangkap hidup-hidup untuk diinterogasi. Waktu itu aku
harus berjanji secara tidak tertulis kepada orang yang kaulihat di jendela d|
rumah persembunyian tadi."
"Seandainya kita menangkap Petrofsky hidup-hidup, kita akan bisa menjatuhkan Uni
SovicL" "Ya, John, itu jelas. Kita akan membuat mereka dipermalukan di depan masyarakat
internasional. Tapi apa untungnya" Uni Soviet tidak akan menerima penghinaan itu
dengan diam saja. Mereka akan membalasnya di suatu bagian dunia yang lain. Lalu
apa yang akan terjadi" Kembali lagi ke zaman pahit Perang Dingin?"
"Rasanya sayang sekali kehilangan kesempatan untuk bisa menjatuhkan mereka,
sir." "John, mereka itu besar, bersenjata canggih, ber -
366 bahaya. Uni Soviet akan tetap hadir esok, minggu depan, dan tahun depan. Mau tak
mau kita harus berbagi tempat dengan mereka di planet ini. Lebih baik mereka
dikuasai oleh kaum pragmatis dan kaum realis daripada oleh orang-orang yang
keras kepala dan kaum fanatik."
"Dan itukah yang menyebabkan Anda mau berunding dengan orang yang di jendela
itu. Sir Nigel?" "Kadang-kadang kita harus melakukan hal seperti ini. Aku seorang profesional dan
dia juga. Ada jurnalis dan penulis yang mengira bahwa kami, dalam profesi kami,
hidup dalam dunia impian. Kenyataannya, itu malahan terbalik. Kaum politisilah
suka yang justru bermimpi kadang-kadang mimpi yang berbahaya, seperti mimpi ?Sekretaris Jenderal itu, yaitu ingin mengubah wajah Eropa sebagai monumen
pribadinya. "Seorang petugas intelijen top harus lebih berkepala dingin daripada pengusaha
yang paling ulet sekalipun. Kita harus bisa bersikap realistis, John. Jika mimpi
yang mendominasi, maka kita bisa mengalami hal-hal seperti yang terjadi di Bay
of Pigs Teluk Babi dulu. Usulan pertama berkenaan dengan masalah rudal-rudal
? ?Kuba itu dibuat oleh jaringan KGB di New York. Saat itu Krushchev, dan bukan
kaum profesional, yang sedang berada di puncak kekuasaan."
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya, sir?"
Spymastcr kawakan itu menghela napas. "Kami
367 menyerahkannya pada kebijaksanaan mereka. Akan dilakukan sejumlah perubahan.
Mereka akan melakukan itu dengan cara mereka, yang lain dari yang lain. Orang
yang berada di jendela tadi akan mengupayakan itu. Kariernya akan terus
menanjak, sedangkan yang lain-lain akan jatuh."
"Dan Philby?" tanya Preston.
"Ada apa dengan Philby?"
"Apa ia berusaha untuk pulang?"
Sir Nigel mengangkat pundaknya dengan tidak sabar. "Sudah bertahun-tahun,"
katanya. "Dan, memang benar, dia terus menghubungi kami secara terselubung dan
?dari waktu ke waktu anak buahku di kedutaan kita di sana. Kami memelihara
?burung-burung merpati pos...."
"Burung merpati?"
"Memang kedengarannya kuno. Dan sederhana. Tapi ternyata masih sangat efisien.
Dengan cara itulah ia berkomunikasi. Tapi bukan tentang Rencana Aurora. Dan jika
seandainya iya, kalau aku...."
"Kalau Anda...?"
"Biar dia membusuk di neraka," kata Sir Nigel perlahan.
Mereka berdiam diri lagi untuk beberapa saat.
"Bagaimana dengan kau, John" Apakah kau akan tetap bekerja di Lima setelah ini?"
"Saya kira tidak, sir. Sudah cukup saya di situ. Direktur Jenderal akan pensiun
pada tanggal satu September, tapi dia akan mengambil cutinya yang
368 terakhir bulan depan ini. Saya kira lak ada masa depan bagi saya di bawah
penggantinya itu." "Aku tidak bisa mengambilmu bekerja di Enam. Kau tahu itu. Kami tidak
mempekerjakan karyawan yang masuk belakangan. Tidakkah kaupertim-bangkan untuk
kembali kc Civvy Street?"
"Sekarang sudah tidak bisa seseorang berumur empat puluh enam tanpa bekal
?keterampilan khusus untuk memperoleh pekerjaan yang bagus," kata Preston.
"Aku punya beberapa kawan," kata sang Master sambil merenung. "Mereka punya
bisnis perlindungan aset. Mungkin mereka memerlukan seorang tenaga yang cakap.
Aku bisa bicara dengan mereka."
"Perlindungan aset?"
"Sumur-sumur minyak, tambang, kuda-kuda balap....
Barang-barang yang dirasa perlu untuk diamankan dari pencurian atau
penghancuran. Bahkan diri mereka sendiri juga. Bayarannya pasti bagus. Supaya
kau bisa membiayai putramu itu sepenuhnya."
"Rupanya bukan cuma saya sendiri yang telah melakukan pengecekan secara
menyeluruh," kata Preston sambil menyeringai.
Laki-laki yang lebih tua itu sedang menatap ke luar jendela, seakan memandang
sesuatu yang jauh dan sudah lama lewat. "Aku sendiri juga pernah punya putra,"
katanya perlahan. "Cuma satu-satunya. Anak yang sungguh baik. Tewas dalam per -
369 tempuran di Falklands. Aku mengerti bagaimana perasaanmu."
Dengan keheranan Preston memandang ke arah orang tua itu dari kaca spion. Tidak
pernah terpikir olehnya bahwa spymaster yang berbudi pekerti tinggi dan sangat
cerdik ini pernah juga bermain kuda-kudaan dengan seorang anak kecil di karpet
ruang duduk. "Maafkan saya. Mungkin saya mengingatkan Anda akan hal itu."
Mereka tiba di bandara, mengembalikan mobil sewaan, dan terbang kembali ke
London secara terselubung, sama dengan ketika mereka berangkat.
Laki-laki yang berdiri di jendela rumah persembunyian menyaksikan mobil orang
Inggris itu berlalu. Pengemudinya sendiri baru akan tiba satu jam lagi. Ia
membalikkan badan, menyeberangi ruangan, lalu duduk di depan meja tulis untuk
mengkaji kembali map yang sejak tadi dibawanya dan saat itu masih saja
dipegangnya. Ia merasa senang; pertemuan itu cukup berhasil, dan dokumen-dokumen
yang dipegangnya itu akan mengamankan masa depannya.
Sebagai seorang profesional. Letnan Jenderal Ycvgeni Karpov menyayangkan
gagalnya Rencana Aurora. Rencana itu bagus cermat, low profile, dan efektif. ?Tapi, sebagai seorang profesional dia juga tahu, bahwa sekali sebuah operasi
dideteksi 370 maka tidak ada jalan lain daripada membatalkan dan mencabutnya secara total
sebelum terlambat. Menunda hanya akan membuahkan bencana.
Ia masih ingat dengan jelas setumpuk dokumen yang dibawa kurirnya dari Jan
Marais di London, hasil perolehan agennya Hampstead. Enam di antaranya adalah
bahan-bahan seperti biasanya, bahan-bahan intelijen kelas satu yang hanya bisa
diperoleh melalui orang sepenting George Berenson. Yang ketujuh waktu itu
?membuat dia tercengang. Itu adalah sebuah memorandum pribadi dari Bcrcnson kepada Marais, untuk dikirim
ke Pretoria. Di dalamnya pejabat Kemcnterian Pertahanan itu telah menyatakan
bahwa, sebagai Wakil Pimpinan Pengadaan Pertahanan, dengan tanggung jawab khusus
atas peralatan nuklir, dia hadir dalam suatu briefing yang sangat rahasia
sifatnya, yang diselenggarakan Direktur Jenderal MI-5, Sir Bernard Hemmings.
Pimpinan kontra-intclijcn itu menyatakan kepada sejumlah kecil yang hadir, bahwa
pihaknya telah menemukan dengan sebagian besar rinciannya adanya suatu ? ?komplotan Soviet untuk memasukkan seperangkat komponen, merakitnya, serta
meledakkan bom atom kecil tersebut di dalam negeri Inggris. Yang mengejutkan
adalah bagian akhir memo itu: MI-5 sudah hampir berhasil memojokkan agen ilegal
Rusia yang memimpin operasi di Inggris,
371 dan merasa yakin akan dapat menangkap dia berdasarkan bukti-bukti yang
diperlukan. Dengan hanya memperhitungkan sumbernya yang amat terpercaya itu. Jenderal Karpov
mempercayai laporan itu sepenuhnya. Seketika itu juga ia tergoda untuk
membiarkan pihak Inggris melanjutkan aksinya; tapi setelah dipertimbangkannya
kembali, ia berpendapat bahwa ini akan menjadi bencana. Kalau pihak Inggris
berhasil sendirian tanpa dibantu, maka mereka tidak mempunyai kewajiban untuk
menutupi skandal yang memalukan itu. Untuk menciptakan kewajiban itu, ia perlu
mengirimkan sebuah pesan kepada seseorang yang cukup mengerti harus berbuat apa;
seseorang yang bisa diajaknya berunding melintasi jarak yang jauh itu.
Kemudian masih ada masalah kariernya sendiri.... Setelah lama berjalan-jalan
sendirian di Hutan Pcredelkino yang hijau dan segar di awal musim semi itu, ia
memutuskan untuk mengambil risiko yang paling besar dalam hidupnya. Ia
memutuskan untuk melakukan kunjungan rahasia kc kantor pribadi Nubar
Gevorkovitch Vartanyan.

Protokol Keempat Karya Frederick Forsyth di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ia memilih orang ini dengan hati-hati. Anggota Politbiro dari Armenia ini
dipergunjingkan orang sebagai orang yang memimpin faksi tcrselubung di dalam
Politbiro, yang secara pribadi berpendapat bahwa saatnya sudah tiba untuk
membuat perubahan di puncak.
Vartanyan waktu itu mendengarkan keterangan
372 dan rencana tanpa mengucapkan sepatah kata pun, merasa aman karena kedudukannya
terlalu tinggi sehingga kantornya tidak mungkin disadap. Ia hanya menatap
jenderal KGB itu dengan mata kadalnya yang hitam sambil menyimak. Setelah Karpov
selesai berbicara, ia bertanya, "Apa Anda yakin informasi yang Anda terima itu
benar, Kamerad Jenderal?"
"Saya memiliki uraian lengkap yang diberikan oleh Profesor Krilov dalam pita
rekaman," kata Karpov. "Tape recorder itu ada di tas saya sekarang."
"Dan informasi yang dari London?"
"Sumbernya sempurna. Saya secara pribadi telah mengendalikan orang itu selama
hampir tiga tahun." Power broker pialang kekuasaan dari Armenia itu menatapnya lama, seakan sedang
? ?merenungkan banyak hal, yang salah satunya adalah bagaimana informasi ini bisa
menguntungkan bagi dirinya.
"Kalau yang Anda katakan itu benar, berarti ada tindakan yang nekat dan bersifat
petualangan di puncak kekuasaan di negeri kita. Kalau itu bisa dibuktikan tentu
?saja kita perlu bukti mungkin perlu ada perubahan di puncak. Selamat siang."
?Karpov mengerti. Kalau orang yang berada di puncak kekuasaan di Soviet jatuh,
maka semua pendukungnya akan ikut jatuh bersamanya. Kalau ada perubahan di atas
sana, akan ada tempat lo -
373 wong sebagai direktur KGB, suatu jabatan yang menurut Karpov akan sangat cocok
baginya. Tapi untuk bisa mengkonsolidasikan semua kekuatan Partai, Vartanyan
membutuhkan bukti, lebih banyak bukti, yang mantap, tak terbantahkan, bukti
dokumenter, bahwa tindakan nekat itu hampir saja menyebabkan bencana. Tak
seorang pun bisa melupakan bahwa Mikhail Suslov telah menggulingkan Khrushchev
pada tahun 1964 dengan tuduhan tindakan petualangan pada saat krisis rudal Kuba
tahun 1962. Tidak lama setelah pertemuan itu, Karpov mengirimkan Winkler, yaitu agen yang
paling tidak terampil yang terdapat dalam filc-fllc-nya. Ternyata pesannya itu
bisa dibaca dan dipahami. Sekarang di tangannya ada bukti-bukti yang diperlukan
oleh sponsor Armenia nya itu. Ia memeriksa dokumen-dokumen itu lagi.
Laporan fiktif tentang interogasi dan pengakuan Mayor Valcri Petrofsky kepada
pihak Inggris itu perlu sedikit diperbaiki, tapi ia punya orang-orang di
Yasycncvo yang akan sanggup melakukannya. Lembar-lembar laporan interogasi itu
seratus persen otentik itu yang paling penting. Padahal laporan Preston tentang?pelaksanaan tugasnya saja, yang telah diubah untuk tidak menyertakan semua hal
yang menyinggung Winkler, adalah fotocopy aslinya.
Sang Sekretaris Jenderal tidak akan bisa dan tidak akan mau menyelamatkan si
pengkhianat 374 Philby; dan kelak juga tidak akan bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Vartanyan
akan mengupayakan hal itu, dan Karpov pasti tidak akan melupakan jasanya.
Mobil Karpov lelah tiba untuk membawanya kc Zurich dan ke pesawat yang akan
menerbangkannya ke Moskow. Ia bangkit. Pertemuan itu sangat bermanfaat. Dan
seperti biasanya, melakukan perundingan dengan Chelsea selalu membawa hasil.
OBI Di larang meng-komersJ)-kan atau kesialan menimpa anda selamanya
375 Pedang Keadilan 33 Tiga Mutiara Mustika Karya Gan Kl Badik Buntung 19
^