Pencarian

Dialog Dengan Jin Muslim 3

Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud Bagian 3


langit dan bumi, dan Allah tidak merasa repot memelihara keduanya, dan Allah
Mahatinggi lagi Mahaagung (255). Tidak ada paksaan dalam (memasuki) agama
(Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan alan yang
sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang pada tali yang amat kuat yang
tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (256). Allah
Pelindung orang-orang yang beriman. Dia menge-luarkan mereka dari kegelapan
menuju cahaya. Dan barangsiapa yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah
setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan. Mereka adalah
penghuni neraka. Mereka kekal di dalam-nya (257).
4. Beberapa ayat pada bagian akhir surah Al-Baqarah (ayat 284-286):
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. Dan jika kamu mengungkapkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka, Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya
dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha-kuasa atas segala
sesuatu (284). Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya. Demikian pula orang-orang yang beri iman. Semuanya beriman
kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan), "Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya, " dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan
kami taat. " (Mereka berdoa), "Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada
Engkaulah tempat kembali" (285). Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
dilakukannya, dan mendapat siksa (dari (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah
kejahatan) yang dikerjakannya. Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum
kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak
sanggup memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami menghadapi kaum yang kafir"
(286). 5. Awal surah Ali 'Imran (ayat 1-9):
Alif, Lam, Mim (1). Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang hidup kekal
lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya (2). Dia menurunkan Al-Kitab (Alquran) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil (3) sebelumnya.
Menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan. Sesung-guhnya
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang
berat, dan Allah Mahaperkasa lagi mempunyai balasan (4). Sesungguh-nya bagi
Allah tidak ada satu pun yang tersembunyi di bumi, dan tidak (pula) di
langit (5). Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakiNya.
Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (6).
Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Alquran) kepada kamu. Di antaranya ada
ayat-ayat muhkamat, itulah pokok-pokok Al-Kitab, dan yang lain mutasyabihat.
Adapun orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan
mencari-cari takwilnya. Padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, "Kami beriman kepada
ayat-ayat yang itu, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. " Dan tidak dapat
mengambil pelajaran melainkan orang-orang yang berakal (7). (Mereka berdoa),
"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan adikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi
(karunia) (8). Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk
(menerima balasan) pada hari yang tak ada keraguan padanya. " Sesungguhnya
Allah tidak menyalahi janji (9).
6. Lanjutkan dengan membaca surah Ali 'Imran ayat 18-19:
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yangmenegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian). Tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha-perkasa
lagi Mahabijaksana (18). Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam. Tidak berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab,
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka
sesungguhnya Allah sangat cepat siksa-Nya (19).
7. Kemudian surah An-Nisa' ayat 115-121:
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas
kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, Kami biarkan dia
leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya, dan Kami masukkan dia ke
dalam Jahanam, dan Sesungguhnya Allah jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali (115). tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan
Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka
sesungguhnya dia telah tersesat sejauh-jauhnya (116). Yang mereka sembah
selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala
itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka (117). Yang
dilaknati Allah, dan setan itu mengatakan, "Saya benar-benar akan mengambil
dari hamba-hamba-Mu bagian yang sudah ditentukan (118). Dan aku benar-benar
akan menyesatkan mereka, dan akan mem-bangkitkan angan-angan kosong pada
mereka, dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak),
lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah
ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar mengubahnya. " Barangsiapa yang
menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya dia
menderita kerugian yang nyata (119). Setan itu memberi janji-janji, kepada
mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu
tidak men janjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka (120). Mereka itu
tempatnya jahanam, dan mereka tidak memperoleh tempat lari darinya (121).
Surah Al-A'raf ayat 54-55:
Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah' yangtelah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang, (masing-masing) tunduk kepada perintahNya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci
Allah, Tuhan semesta alam (54). Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah
diri dan dengan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang
yang melampaui batas (55).
Surah AI-Mu'minun ayat 115-118:
Maka, apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-main, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami" (115).
Maka, Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya. Tidak ada Tuhan melainkan Dia,
Tuhan yang mempunyai Arasy yang mulia (116). Dan barangsiapa menyembah tuhan
yang lain di samping Allah, padahal tidak ada satu dalil pun baginya tentang
itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orangorang yang kafir itu tiada beruntung (117). Dan katakanlah, "Ya Tuhanku
berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang
paling balk" (118). 10. Awal surah Ya Sin ayat 1-12:
Ya Sin (1). Demi Alquran yang penuh hikmah (2). Sesungguhnya kamusalah
satu dari rasul-rasul (4).(Sebagai wahyu) (3). yang (Yang diturunkan berada) di oleh Yang atas jalan yang Mahaperkasa lagi lurus Maha Penyayang (5). Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak
mereka belum pernah Sesungguhnya'telah diberi pasti peringatan, berlaku karena, perkataan itu mereka (ketentuan lalai Allah) (6). terhadap kebanyakanmereka, karena mereka tidak beriman (7). Sesungguhnya Kami telah
me-masang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) kedagu,maka karena, itu mereka tertengadah (8). Dan Kami adakan di hadapan
merekadinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami tutup (mata)
mereka,sehingga mereka tidak dapat melihat (9). Sama saja bagi mereka,
apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi
peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman (10). Sesungguhnya kamu
hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan
dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, walaupun dia tidak melihatNya.
Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia
(11). Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati, dan Kami menuliskan
apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan
segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Al-Mahfuzh)
(12). 11. Surah Ash-Shaffat ayat 1-10:
Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya (1). Dan demi
(rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan mak-siat)
(2). Dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran (3). Sesungguh-nya
Tuhanmu benar-benar Esa (4). Tuhan langit dan bumi, dan apa yang berada di
antara keduanya, dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari (5). Se-sungguhnya
Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu
bintang-bintang (6). Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari
setiap setan yang sangat durhaka (7). Setan-setan itu tidak dapat
mendengardengar-kan (pembicaraan) para Malaikat dan mereka dilempari dari segala
penjuru (8). Untuk mengusir mereka, dan bagi mereka siksaan yang kekal (9).
Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan),
maka dia dikejar oleh kilatan api yang terang (10).
12. Surah Ghifir ayat 1-3:
Ha Mim (1). Diturunkan Kitab (Alquran) ini dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha
Mengetahui (2). Yang mengampuni dosa dan menerima tobat,
lagi keras hukuman-Nya, Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan me-lainkan Dia.
Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk) (3).
Atau, boleh juga membaca surah Ar-Rahman ayat 1-16:
(Tuhan) Yang Maha Pemurah (1). Yang telah mengajarkan Alquran (2). Dia
menciptakan manusia (3). Mengajarnya pandai berbicara (4). Matahari dan
rembulan (beredar) menurut perhitungan (5). Dan tumbuh-tumbuhan dan
pohonpohonan, kedua-duanya, tunduk kepada-Nya (6). Dan Allah telah meninggikan
kan langit dan Dia meletakkan neraca (7). Supaya kamu jangan melampaui batas
tentang neraca itu (8). Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan
janganlah kamu mengurangi timbangan itu (9). Dan Allah telah meratakan bumi
untuk makhluk(-Nya) (10). Di situ terdapat buah-buahan dan pohon kurma yang
mempunyai kelopak mayang (11). Dan biji bijian yang berkulit dan bunga-bunga
yang harum baunya (13). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan
(14). Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar (15) dan
Dia menciptakan Jin dari nyala api (16).
14. Ikuti dengan akhir surah Al-Hasyr ayat 21-24:
Sekiranya Kami menurunkan Alquran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan
Perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir
(21). Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia. Yang mengetahui yang gaib dan
yang nyata. Dialah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (22). Dialah Allah,
tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Maha
Memelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Maha-kuasa, Yang memiliki segala keagungan, Mahasuci Allah dari segala apa yang mereka persekutukan (22).
Dialah Allah, Yang menciptakan, Yang mengadakan, Yang membentuk rupa, Yang
mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di
langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (23).
15. Juga bisa dibaca awal surah Al-Hadid ayat 1-6:
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepadaAllah,
dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu (1). Kepunyaan-Nyalahkerajaan
langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan, dan DiaMahakuasa atas
segala sesuatu (2). Dialah Yang Awal dan yang Akhir, yangLahir dan Yang
Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (3). Dialahyang menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia ber-semayam di atas Arasy. Dia
mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi danyang keluar darinya, dan apa yang
turun dari langit dan apa yang naikkepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana
saja kamu berada. Dan AllahMaha. Melihat apa yang kamu kerjakan (4). Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan
segala urusan (5). Dia-lah yang memasukkan malam ke dalam siang, dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati
(6). 16. Kemudian ikuti dengan awal surah AI-Jin, ayat 1-3:
Katakanlah (wahai Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan Jin telah mendengarkan (Alquran), lalu mereka berkata, 'Sesungguhnya
kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (1). (Yang) mem-beri
petunjuk ke jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekalikali
tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami (2), dan
bahwasanya Mahatinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak
(pula) beranak. "' (3)
17. Kemudian, berturut-turut, bacalah ayat-ayat berikut ini: Surah Az-Zalzalah
Apabila bumi diguncangkan seguncang-guncangnya (1); dan bumi mengeluarkan bebaan-beban berat (yang dikandungnya) (2); dan manusia bertanya,
"Mengapa bumi (jadi begini)?" (3). Pada hari itu bumi menceritakan
beritanya (4). Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya (5). Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya
dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka (6). Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan kan
se-berat biji barangsiapa sawi, niscaya mengerjakan dia kejahatan melihat (balasan)- nya pula (8).
akan melihat seberat biji (balasan)-nya sawi, niscaya (7). Dan dia akan Surah Al-Qari`ah Hari kiamat (1). Apakah hari kiamat itu" (2). Tahukah kamu, apa hari kiamat
itu" (3): Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran (4). Dan
gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (5). Adapun orang-orang
yang berat timbangannya (6), maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan
(7). Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya (8), maka
tempat kembalinya adalah Hawiyah (9). Tahukah kamu apa Hawiyah itu (10).
(Yaitu) api yang sangat panas (11).
Surah Al-Humazah Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi Pencela (1), yang mengumpulkan harta
dan menghitung-hitungnya (2). Dia mengira bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya (3). Sekali-kali tidak. Sesungguhnya dia benar-benar akan
dilemparkan ke dalam Huthamah (4). Tahukah kamu apa Huthamahitu" (5). Api
Allah yang dinyalakan (6), yang (membakar) sampai ke ulu hati (7). Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka (8). (Sedang mereka) diikat
pada tiang-tiang yang panjang (9).
Surah Al-Fil Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak
terhadap tentara bergajah (Ash-hab Al-Fil)" (1). Bukankah Dia telah menjadikan
rencana mereka (untuk menghancurkan Ka`bah) itu sia-sia" (2). Dan
Dia mengirimkan kepada mereka burung-burung Ababil (3). Yang melempari
mereka dengan batu dari tanah yang terbakar (4), lalu Dia menjadikan mereka
seperti daun-daun yang dimakan (ulat) (5).
Surah Quraisy Karena kebiasaan orang-orang Quraisy (1) (Yaitu) kebiasaan mereka
bepergian pada musim dingin dan musim panas (2) Maka, hendaklah mereka
menyembah Tuhan Pemilik Bait ini (Ka`bah) (3). Yang telah memberi makanan
kepada mereka ketakutan (4). untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari Surah Al-Kafirun Katakanlah, "Wahai orang-orang yang kafir (1). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (2), Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah (3), Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4),
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah (5).
Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku (6).
Surah Al-Lahab Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa
(1). Tidaklah berfaedah baginya harta bendanya dan apa yang diusaha-kannya
(2). Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (3). Dan (begitu
pula) isterinya, pembawa kayu bakar (4). Yang di lehernya ada tali- dari
sabut (5). Surah AI-IkhIash Katakanlah, "Dialah Allah Yang Mahaesa (1). Allah adalah Tuhan yang
kepada-Nya bergantung segala, sesuatu (2). Dia tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan, (3), dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya" (4).
Surah AI-Falaq Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh (1),
dari kejahatan makhluk-Nya (2), dan dari kejahatan malam apabila telah
gelap-gulita (3), dan dari kejahatan wanita-wanita penyihir yang mengembus
pada buhul-buhul (4), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia
dengki (5). Surah An-Nas Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan manusia (1). Raja manusia
(2). Sembahan manusia (3), dari kejahatan bisikan setan Al-Khannas (4), yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5), dari (golongan) Jin dan
manusia" (6). Sesudah berhenti sejenak, Jin Muslim sahabat saya itu melanjutkan, "Di
tengahtengah bacaanmu itu, engkau bisa memohonkan kutukan Allah untuknya, 18
atau mengajaknya berbicara. Kalau Jin tersebut kuat, maka dia akan mau berbicara.
Tetapi kalau lemah, dia akan diam saja. Kalau dia mau berbicara, ajaklah dia masuk
Islam. Mudah mudahan melalui dirimu, Allah memberi petunjuk kepadanya. Tetapi kalau dia
bertahan dalam kekafirannya, maka diharapkan engkau tidak begitu saja
membunuhnya. Ingatlah akan firman Allah yang berbunyi, Tidak ada paksaan dalam memasuki agama
Islam. Biasanya dia akan meminta izin kepadamu untuk keluar. Kalau sudah begitu,
katakanlah kepadanya, "Keluarlah dari ibu jari kaki sebelah kiri." Kemudian
ambillah minyak wangi, dan urutlah ibu Jari kaki kiri itu sebanyak tiga atau empat kali,
agar dia keluar dari pintu yang engkau bukakan melalui urutan tersebut, sesudah dia
berjanji untuk tidak mengulangi kezalimannya."
"Kalau ada Jin bandel dan lemah, sehingga tidak bisa berbicara, bagaimana saya
bisa tahu bahwa dia telah keluar, khususnya ketika engkau tidak lagi menyertaiku
sesudah menyembuhkan orang yang kesurupan di Zam-zam nanti?"19
"Ah, gampang, insya'Allah. Ulangi bacaan-bacaan di atas. Kalau si sakit sekali
lagi merasakan kesakitan atau pusing, sesak napas atau lehernya tercekik, atau lumpuh
pada sebagian anggota tubuhnya, atau ketika sekujur tubuhnya menunjukkan kejang-
kejang, atau engkau lihat dia berusaha menutupkan jari-jarinya pada matanya, maka
cegahlah dia melakukan hal itu. Sebab, yang demikian itu merupakan waswas yang dibuat Jin
tersebut dari dalam dirinya agar Jin tersebut bisa menutupi matanya. Semuanya itu
merupakan bukti bahwa Jin ada dalam tubuhnya, dan bahwasanya dia telah berdusta. Tiba di
situ engkau bisa mengusirnya dengan mengambil segelas air. Letakkan bibirmu di gelas,
lalu bacalah Ayat Kursi, sepuluh ayat pertama surah Ash-Shaffat, Al-Falaq dan An-Nas,
lalu minumkan air itu kepada si sakit. Saat itu, maka Jin tersebut akan mati dalam
tubuh si sakit. Segera ulangi mengambil air dan membacakan ayat-ayat tersebut beberapa
kali, lalu minumkan kepadanya satu gelas air yang dicampur dengan garam, agar Jin yang
mengeram dalam perutnya dapat dimuntahkan. Kalau si sakit tidak dapat muntah,
tetapi ini jarang terjadi, maka Jin tersebut akan keluar saat si sakit buang hajat di
kamar mandi." Nasihat Islami 1. Jin yang masuk ke dalam tubuh manusia, kemungkinan merupakan Jin bodoh atau
zalim. Hal itu bisa dilihat dari kemauannya untuk tetap berada dalam tubuh
manusia. Kalau dia membandel, maka bacakan kepadanya ayat-ayat yang telah
dijelaskan terdahulu, sebagaimana pembaca bisa membacanya untuk melancarkan
ancaman ter-hadap setan atau Jin. Sesudah itu, lancarkan serangan terhadapnya
dengan membaca Ayat Kursi, Surah Ya Sin, Surah Ash-Shaffat, Surah Ad-Dukhan,
Surah Al-Hasyr dan Surah Al-Ala.
2. Bisa dilakukan pukulan, khususnya pada pundak dan pung-gung, tangan dan kaki,
jari-jari tangan dan kaki. Percayalah, bahwa Jin itulah yang akan kesakitan dan
bukan orang yang kita pukul itu. Sertai pukulan-pukulan tersebut dengan membaca


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ayat-ayat Alquran, seraya tetap memperhatikan jangan jangan Jin yang mengeram
dalam tubuh orang itu lebih dari satu. Mereka bergerak-gerak dalam gerakan tubuh
si sakit secara bergantian, agar dapat memperingan pukulan terhadap diri mereka,
dan untuk menipu manusia. Malahan ada pula Jin yang sudah sangat
berpengalaman, dan berusaha untuk melarikan diri. Ketika orang yang mengobati si
sakit pergi, dia kembali lagi masuk ke dalam tubuh si sakit.
3. Di antara Jin ada yang memperoleh kekuatan yang sangat besar untuk bertahan
dalam tubuh manusia, karena adanya orang yang meminta bantuan seorang
penyihir atau tukang teluh, yang dengan cara itu si Jin meminta sesajian atan
apa saja untuknya, lalu orang tersebut menuruti permintaannya. Bila sudah demikian,
Jin tersebut tidak akan mau keluar dari tubuh si sakit kecuali dengan berulang
kali mengajukan permintaannya. Kalau sudah begitu, tolak saja permin-taannya. Ancam
dan peringatkan dia dengan azab Allah dengan membacakan ayat-ayat Alquran.
4. Jika Anda melihat mata si sakit menitikkan air mata, saat Anda membacakan
ayatayat Alquran, lalu menangis tersedu-sedu tanpa sebab yang jelas, maka
hendaklah Anda ketahui bahwa kondisi seperti itu adalah kondisi penyurupan Jin dalam tubuh
manusia. Bentuknya kecil dan kuat, tetapi sangat jahat dan bandel.
5. Apabila Jin tersebut berbicara melalui mulut si sakit, dan ber-perilaku buruk
terhadap Anda, maka jangan Anda balas dengan sikap yang sama. Tetapi
perlihatkan kepadanya akhlak seorang Muslim dengan kuat dan percaya diri. Kalau
dia tetap berlaku buruk, maka ambillah segelas air dan bacakan padanya Surah Ya
Sin, Surah Ash-Shaffat, Surah Ad-Dukhan, Surah Al-Jin, atau salah satu di
antaranya. Minumkan air tersebut kepada si sakit dengan niat semoga Allah
memberi petunjuk kepada Jin tersebut, dan bukan untuk membunuh-nya. Dia pasti
akan menjadi lemah, insya' Allah, tunduk kepada Anda, lalu meminta dikeluarkan.
Kalau sudah begitu, mintalah dia berjanji untuk tidak mengulangi kezalimannya.
Bantulah dia keluar dari tubuh si sakit dari ibu jari kaki sebelah kiri,
sementara Anda membacakan azan di telinga kanan si sakit.
6. Apabila dengan anugerah Allah Jin tersebut keluar dari tubuh si sakit, maka
sujud syukurlah Anda, dan ajaklah si sakit untuk sujud bersama Anda. Ketahuilah bahwa
yang membuat sesuatu berbahaya atau bermanfaat adalah Allah SWT, sedangkan
kita hanyalah perantara dan sarana semata.
Selamat Jalan Saudaraku....
Sahabat kita yang datang dari alam gaib tersebut, memperkenalkan dirinya kepada
kita hanya dalam kondisi-kondisi yang sangat khusus. Pertemuan yang terjadi
antara saya dengan dia, semata-mata per-temuan di jalan Allah. Bahkan seluruh pertemuan
tersebut, betul-betul dalam rangka membangun ketaatan kepada Allah, yang di situ dia
memperoleh manfaat dari saya dan saya pun memperoleh manfaat darinya. Masukan-masukan yang
diberikannya kepada saya, cukup sudah untuk saya susun dalam sebuah buku. Allah
SWT telah memberi-kan anugerah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat memberikan
beberapa tambahan dalam cetak-ulang. buku ini, atau menerbitkan buku lain yang
menghimpun seluruh hasil dialog saya dengan sahabat saya itu. Bahkan, mungkin
pula saya dapat menambahkan beberapa data dan fakta di samping yang telah saya
kemukakan dalam buku ini, khususnya karena Jin sahabat saya itu telah berpisah
dengan saya di Zamzam, Makkah Al-Mukarramah, sesudah dia memenuhi janJinya untuk
mengobati saudara kita yang melalui tubuhnya Jin sahabat saya ini memasukkan
dirinya, untuk kemudian dia kembali pada kehidup-annya semula. Jin sahabat saya telah
kembali ke dunia gaibnya. "Selamat jalan saudaraku, sampai bertemu kelak di hari kiamat,
di hadapan Allah SWT, dengan cinta dalam agama Allah, untuk Allah, dan semata-mata
dengan tujuan taat kepada-Nya." []
5. MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA
MENGOBATI HAKIKAT YANG SEBENARNYA Sesungguhnya, manusia sendirilah yang acapkali menjerumuskan dirinya dalam
bahaya. Menyimpang dari petunjuk Allah, membawa konsekuensi yang harus dibayar
mahal oleh manusia dalam kehidup-annya di dunia, dan kerugiannya dari memperoleh
ridha Allah dan nikmat-Nya di akhirat.
Di antara bahaya yang akan menimpa diri manusia sendiri adalah ketika dia
membuka pintu yang akan menghubungkan dirinya dengan setan-setan dan Jin-Jin
jahat yang, dengan satu dan lain jalan yang sangat berbahaya, Jin-Jin dan setan-setan
itu dapat menguasai dirinya. jalan-jalan berbahaya tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1) Godaan (an-nazgh). Yakni waswas yang berbahaya, yang kadang-kadang
mengantarkan seseorang pada keraguan dan kerusakan akidah. Karena itu Allah
SWT berfirman, Dan ketika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka
berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui (QS. Al-A'raf: 200).
2) Bisikan Setan (al-hamaz). Yakni penguasaan setan atas diri manusia dengan
membuatnya tidak sadar. Rasulullah saw. selalu me-mohon perlindungan kepada
Allah darinya, seraya menjelaskan makna "godaan setan" tersebut dengan, "Sesuatu
yang mematikan yang dapat menimpa Anak Adam.?"Yakni, kondisi kesurupan saat Jin
masuk ke dalam diri seseorang. Terhadap bahaya yang ini, Allah SWT
memperingatkan dengan firman-Nya yang berbunyi, Dan katakanlah, "Ya Tuhan-ku,
aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung pula
kepada-Mu, wahai Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku" (QS. AlMu'minun: 97-
98). 3) Tiupan (an-nafkh). Yakni takabur dan pongah, serta menyombongkan diri
terhadap makhluk-makhluk Allah lainnya. Ini merupakan pintu yang sangat mudah dimasuki
setan-setan kuat. Nabi saw., sebagaimana diriwayatkan oleh Ummu Salamah, selalu
memohon perlindungan kepada Allah dari hal itu. Ummu Salamah mengatakan,
"Apabila Rasulullah saw. bangun malam, beliau selalu berdoa, 'Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari gangguan setan yang terkutuk: dari bisikan, hembusan
dan tiupannya."' Dalam riwayat yang lain, para sahabat bertanya kepada Nabi
saw., "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan bisikan, hembusan dan tiupan setan
itu?" Nabi saw. menjawab, "Yang dimaksud dengan bisikan adalah sesuatu yang
mematikan, yang bisa menimpa seseorang. Sedangkan tiupannya adalah takabur,
dan hembusannya adalah syair."1
4) Hembusan (an-nafts), yaitu syair yang buruk, atau ucapan-ucapan kotor yang
biasa digunakan oleh para sastrawan untuk mem-bangkitkan naluri dan bukan emosi
(keindahan). Dengan syair-syair tersebut mereka mengobarkan birahi, dan bukan
menonjolkan ke-indahan isi syair.
5) Kehadiran Jin atau Setan (al-hudhur). Yaitu hadirnya setan di rumah-rumah
yang dapat menghilangkan berkah dan menyebabkan Malaikat tidak mau datang.
Lazimnya, hal ini tidak terjadi kecuali dengan adanya perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan syariat Allah, semisal menggantungkan gambar-gambar
makhluk hidup, me-letakkan patung-patung, memelihara anjing, minum khamr,
menyelenggarakan pesta-pesta dansa, dan hal-hal yang sejenis itu yang lazimnya
dilakukan di bawah selubung modernisasi.
6) Sentuhan Setan (al-mass). Yaitu bisikan setan yang sampai pada tingkat sangat
berbahaya. Sebab, lazimnya, la berusaha untuk me-nguasai diri seseorang secara
amat buruk. Misalnya, Jin mengeram dalam rahim seorang wanita dan
menyetubuhinya, atau dia mengeram dalam perut atau dada seorang laki-laki.
Tentang ini Allah SWT mengungkapkan dengan firman-Nya yang berbunyi, Orangorang
yang makan riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila (QS. AlBaqarah:
275). 7) Kesenangan Jin atau Setan (al-istimta'). Yaitu sesuatu yang di jelaskan Allah
SWT melalui firman-Nya yang berbunyi, Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpun
mereka semuanya, (dan Allah berfirman), "Wahai golongan Jin, sesungguhnya
kamu telah banyak (menyesatkan) manusia, " lalu berkatalah kawan-kawan
mereka, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapat
kesenangan dari sebagian yang lain, dan kami telah sampai pada waktu
yang telah Engkau tentukan bagi kami. " Allah berfirman, "Nerakalah
tempat tinggalmu, dan kamu sekalian kekal di dalamnya" (QS. Al-An'am:
128). 8) Contoh paling baik untuk itu adalah tukang-tukang sihir yang mendatangkan
setan dan Jin, sehingga di situ mereka, tukang sihir dan setan atau Jin,saling mendapatkan
kesenangan satu sama lain. Namun, akibat buruknya, tentu saja, pada tukang
sihir. 9) Waswas (al-waswasah). Yaitu pendamping (Qarin) atau sahabat jahat manusia. la
ada secara nyata pada manusia, yang berusaha mem-perlihatkan kebatilan sebagai
sesuatu yang indah, kejahatan dan dosa sebagai sesuatu yang menarik untuk
dikerjakan. Biasanya, jika Jin atau setan tidak memperoleh izin dari Anda
(sehingga Anda mau melakukan kemaksiatan), maka dia mendatangi pendamping-jahat Anda.
Dia adalah pelaksana yang baik untuk membujuk Anda, atau bahkan orang selain
Anda, yang sedang berada dalam kebenaran. Terhadap jenis ini, Allah SWT
berfirman, Sesungguhnya setan itu membisikkan ke-pada kawan-kawannya agar
mereka membantah kamu (QS. Al-An'am: 121).
10) Hasutan (al-'uzz). Lazimnya, atau sebagaimana yang difirmankan Allah, setan
atau Jin selalu menghasut orang-orang kafir. Allah SWT berfirman,
Tidakkah kamu lihat bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu
kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka agar berbuat maksiat
dengan sungguh-sungguh (QS. Maryam: 83). Karena itu hendaknya tidak ada di
antara kita yang mengatakan, sebagaimana yang pernah diucapkan para ulama' dan
bukan oleh orang-orang awam, bahwa kekafiran itu tidak ada setannya. Sebab, diri
mereka sendiri (orang-orang kafir) sudah cukup untuk menyebabkan kekafirannya.
Tidak demikian. Sebab, nash di atas menegaskan bahwa setan-setan pun menghasut
orang-orang kafir. Mereka (setan-setan) mengobarkan rasa benci terhadap Islam
dan kaum Muslimin, menghalalkan pelecehan hal-hal yang disucikan, membolehkan
penumpahan darah, dan merampas harta-harta mereka.
11) Turunnya Setan (at-tanazzul). Yaitu sejenis kedatangan setan yang sangat
mengagumkan. la bisa terjadi pada seorang Muslim atau kafir. Dalam nisbatnya
dengan seorang kafir, hal itu sudah merupakan, sesuatu yang biasa. Akan tetapi
dalam hubungannya dengan seorang Muslim, maka hal itu terjadi saat dia lalai
dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran agamanya, dan senang melakukan
kebohongan dan kesesatan. Atau, mengucapkan kalimat-kalimat yang mendorong
terjadinya kekafiran dan penentangan terhadap Allah dan peraturan peraturan-Nya.
Allah SWT berfirman, Maukah kamu sekalian Aku beritahu tentang orang-orang
yang kepada mereka setan-setan turun" Mereka turun kepada tiap-tiap
pendusta dan orang yang banyak berdosa (QS. Asy-Syu'ara: 221-222).
12) Mengobarkan Nafsu Syahwat (al-istihwa). Yaitu pengaruh setan dalam diri
manusia yang di situ setan mendorong manusia untuk memperturutkan nafsu dan syahwatnya.
Allah SWT berfirman, Seperti orang yang telah disesatkan setan di bumi ini dalam
keadaan bingung. Dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya ke jalan yang
lurus (dengan mengatakan), "Marilah, ikuti kami" (QS. Al-An'am: 71).
13) Lupa (ath-tha'if). Yaitu sejenis waswas yang gelap dan menyihir, semisal
tiba-tiba saja hati Anda ingin melakukan perbuatan buruk, atau lupa jumlah rakaat ketika Anda
melakukan shalat. Allah SWT ber-firman, Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa, bila mereka ditimpa was was (tha'if) dari setan, mereka ingat
kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya
(QS. AI-A'raf. 201). PERLINDUNGAN DIRI DARI GANGGUAN JIN DAN SETAN JAHAT
Jin Muslim sahabat saya itu mengatakan bahwa sebaik-baik cara yang mudah
dilakukan untuk melindungi diri dari gangguan Jin dan setan jahat adalah seperti
yang difirmankan Allah ini: Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah
jadikan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tak
terduga. Sungguh, yang demikian itu adalah benar, dan Allah SWT berfirman
pula, Ini adalah jalan yang lurus. Kewajiban-Kulah menjaganya. Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orangorang
yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat (QS. Al-Hijr: 41-42).
Memohon Perlindungan kepada Allah
Allah SWT berfirman; Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka
berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui (QS. Al-Araf: 200).
Memohon perlindungan kepada Allah, dengan sungguh-sungguh dan penuh
keyakinan, cukup sudah untuk memelihara dari gangguan setan dan mengusirnya
dalam keadaan terkutuk. Betapa tidak, padahal orang yang memohon perlindungan kepada
Allah tersebut berarti bersandar pada sandaran yang sangat kuat, yakni Allah, Tuhan
semesta alam" Ibn Al-Jawzi mengatakan, dituturkan bahwa salah seorang di antara kaum Salaf
bertanya kepada muridnya, "Apa tindakanmu ketika setan menggodamu untuk
melakukan kesalahan?" Sang murid menjawab, "Saya akan melawannya."
"Kalau dia kembali menggodamu?" tanya sang guru.
"Saya akan melawannya lagi," jawab muridnya.
"Kalau dia tetap kembali lagi?" tanya sang guru pula.
"Saya akan melawannya lagi," jawab sang murid.
"Ah, itu berkepanjangan!" kata sang guru pula, "Bagaimana pendapatmu jika sekali
waktu kamu lewat pada sekelompok kambing, lalu anjing yang menjaganya
mengganggumu, atau menghalangimu lewat?" Sang murid menjawab, "Saya akan
mengusirnya, dan terus berusaha mengusirnya sekuat tenaga."
"Cara seperti itu terlalu sulit dan bertele-tele. Sebaiknya engkau meminta
pertolongan kepada mengganggumu."2 pemilik kambing itu agar dia menahan anjingnya dari Memohon perlindungan kepada Allah adalah tempat berlindung dan benteng bagi
setiap Muslim, manakala dia merasakan adanya gangguan atau waswas yang
dilancarkan setan terhadapnya. Diriwayatkan dari Abu Al-'Ala' bahwa 'Utsman bin Abi Al-Ash
datang kepada Nabi saw. dan berkata, "Ya Rasulullah, setan telah menghalangi saya dari
shalat saya dan mengacaukan bacaan saya." Mendengar pengaduannya, Rasulullah saw.
berkata, "Dia adalah setan yang bernama Khinzab. Kalau engkau merasakan
gangguannya, maka mohonlah perlindungan kepada Allah, dan meludahlah tiga kali
ke sebelah kiri-mu." 'Utsman bin Abi Al-Ash mengatakan, "Maka saya pun melak-
sanakan petunjuk Rasulullah itu, dan Allah' menghilangkan godaan-nya dari diriku."3
Dari Sulaiman bin Shard, bahwasanya dia berkata, "Suatu ketika aku duduk


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bersama Nabi saw. dan dua orang yang duduk berdampingan. Yang seorang berwajah
sangat merah, dan saya merasakan gang-guannya. Maka Nabi saw. berkata, 'Aku tahu
suatu kalimat yang jika engkau ucapkan, maka akan hilanglah apa yang engkau
rasakan. Kalau engkau mengatakan, "Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan yang
terkutuk," niscaya hilanglah apa yang engkau rasakan.' "4
Dari Anas r.a., katanya, "Sesungguhnya setiap kali Rasulullah saw. masuk ke
kamar kecil, beliau selalu berdoa, 'Aku berlindung kepada Allah dari gangguan
setan laki4aki dan setan perempuan. "5
Dari Abdullah bin Abi Qatadah, dari ayahnya, katanya, "Nabi saw. berkata, "Mimpi
yang baik itu datang dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk itu datang dari
setan. Maka, apabila salah seorang di antara kamu bermimpi buruk yang menakutkan dirinya,
maka hendaknya dia meludah ke samping kirinya, lalu memohon perlindungan kepada Allah
dari keburukan mimpinya, agar mimpi buruk itu tidak membahayakannya."6
Dzikir kepada Allah adalah Benteng yang Tidak Dapat Ditembus oleh Jin
maupun Setan Allah SWT berfirman, Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di
waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah
(QS. Al-A'raf: 205). Allah SWT berfirman pula, Barangsiapa berpaling dari mengingat Tuhan
Yang Maha Pemurah, niscaya Kami adakan baginya setan, maka setan itulah yang
menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu
benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar, dan mereka menyangka
bahwa mereka mendapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling
itu datang kepada Kami (di hari kiamat), dia berkata, "Aduhai, semoga jarak
antaraku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat. " Maka setan itu
adalah sejahat-jahat teman yang mendampingi manusia (QS. Az-Zukhruf- 36-38).
Dzikir kepada Allah SWT wajib dilakukan kapan dan di mana pun. Rasulullah saw.
telah meninggalkan warisan dzikir yang sangat banyak kepada kita, yang besar
maupun yang kecil. Dalam sebuah hadis yang menceritakan tentang mimpi Nabi saw.,
sebagaimana yang di-riwayatkan dari Sa'id ibn Al-Musayyab, dari Samarrah bin
Jundab, dikatakan bahwa Nabi saw. berkata, "... dan aku (bermimpi) melihat seorang
lakilaki dari umatku yang diganggu oleh setan. Kemudian dia berdzikir kepada
Allah 'Azza wa Jalla, maka setan itu pun diusir dari dirinya."
Dalam Sunan At-Tirmidziy disebutkan sebuah hadis dari Anas bin Malik, katanya,
"Telah bersabda Rasulullah saw., 'Barangsiapa yang berdoa saat keluar rumah,
dengan doa: Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan
kecuali yang ada di sisi Allah, maka dikatakan kepadanya, 'Cukup sudah, engkau
akan di-penuhi kebutuhanmu, akan diberi petunjuk, dilindungi, dan diselamat-kan,
dengan doamu itu, dari gangguan setan.' Kemudian setan berkata kepada sesamanya,
'Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk,
dipenuhi kebutuhannya, dan dilindungi (oleh Allah)."7
Memohon Perlindungan dari Kejahatan Jin dan Manusia
Al-Hafizh Abu Musa, dalam kitabnya, menyebutkan sebuah hadis dari Abi 'Imran
AlJuwani, dari Anas, dari Nabi saw., bahwasanya beliau berkata, "Apabila seorang
hamba berbaring di atas tempat tidurnya dan membaca Bismillah dan Al-Fatihah, maka dia
aman dari kejahatan Jin, manusia, dan segala sesuatu."8
Doa untuk Mengusir Setan dan Mendatangkan Malaikat
Al-Hafizh Abu Musa, dalam kitabnya, menyebutkan sebuah hadis yang diterima dari
Abi Az-Zubair, dari Az-Zubair, bahwasanya Rasulullah saw. telah berkata,
"Apabila seseorang berbaring di tempat tidurnya, maka Malaikat dan setan berebut
mempengaruhinya. Malaikat berkata, "Akhirilah (kegiatanmu) dengan kebaikan," dan
setan berkata, "Akhirilah dengan keburukan." Apabila orang tersebut meng-ingat
Allah hingga tertidur, maka Malaikat mengusir setan, dan secara sendirian dia menjaga
orang itu semalaman. Kemudian, ketika dia terbangun, maka dia diperebutkan kembali
oleh Malaikat dan setan. Malaikat berkata, "Mulailah kegiatanmu dengan kebaikan," dan
setan berkata, "Mulailah dengan kejahatan." Kalau kemudian orang itu mengucapkan,
"Segala puji bagi Allah, Yang menghidupkan diriku sesudah mati, dan tidak mematikannya
ketika tidur. Segala puji bagi Allah Yang memiliki kekuasaan untuk mencabut nyawa dan
melepas-kan yang lain hingga waktu tertentu. Segala puji bagi Allah Yang
memegang langit dan bumi sehingga tidak terpelanting, dan jika ia terpelanting, maka Dia
memegangnya dan menyeimbangkannya satu sama lain. Segala puji bagi Allah Yang
memegang langit sehingga tidak jatuh menimpa bumi, kecuali dengan izin-Nya,"
maka Malaikat mengusir setan dan secara sendirian dia mengawal orang itu." 9
Perlindungan dari Tipu-Muslihat Setan, Jin dan 'Ifrit
Basyar bin Manshur meriwayatkan dari Wahib ibn Al-Warad, katanya, "Seorang
laki-laki pergi ke kuburan ketika malam telah tiba, kemudian dia mengatakan,
'Aku mendengar suara gemerisik. Tiba-tiba datang tikar yang kemudian dihamparkan.
Lalu duduklah sesuatu (makhluk) di atasnya. Kemudian berkumpullah pengikut-pengikut
makhluk tersebut, lalu pemimpinnya itu berkata, "Siapa yang bisa menggoda 'Urwah
ibn Az-Zubair untukku?" Tidak ada seorang pun di antara anak-buahnya yang menjawab.
Karenanya.berulang kali pemimpin mereka menanyakan hal itu, sampai akhirnya
terdengar salah seorang di antara mereka yang menjawab, "Saya yang akan
melakukannya untukmu."
Orang itu selanjutnya menuturkan, "Kemudian dia berangkat menuju Madinah dan
aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Tak lama kemudian dia kembali, dan
berkata, "Tidak ada cara yang mempan untuk mengganggu 'Urwah ibn Az-Zubair. Celaka
kalian, kulihat dia membaca kalimat-kalimat di pagi dan sore hari, sehingga kita tidak
akan bisa mengganggunya." Laki-laki itu melanjutkan ceritanya, "Ketika pagi tiba, aku berkata kepada
isteriku, 'Siapkanlah perbekalanku.' Aku pergi ke Madinah untuk mencari 'Urwah ibn Az-
Zubair. Seseorang mengantarkan aku menemuinya. Ternyata beliau ('Urwah ibn Az-Zubair)
adalah seorang yang sudah tua. Kemudian aku bertanya kepadanya, 'Apa yang Tuan
baca di waktu pagi dan sore hari"' Beliau tidak man menjawab. Karena itu, aku
lalu menceritakan apa yang telah kulihat dan kudengar di kuburan itu. Beliau
mengatakan, 'Aku tidak tahu, tetapi ketika aku bangun pagi, aku berdoa:
'Aku beriman kepada Allah Yang Mahaagung dan kufur terhadap setan dan
thaghut dan aku berpegang teguh kepada tali yang kuat dan tak mungkin putus,
dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'
Setiap bangun pagi kubaca doa ini tiga kali, dan setiap sore (menjelang, tidur)
kubaca pula tiga kali."
Abu Musa juga meriwayatkan dari Muslim Al-Biththin, katanya, "Jibril berkata
kepada Nabi saw., `Ifrit yang tergolong Jin selalu berusaha memperdayakanmu.
Karena itu, jika engkau berbaring di tempat tidurmu, maka katakanlah, 'Aku berlindung
dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak bisa dikalahkan oleh orang yang
baik maupun yang jahat, dari kejahatan segala sesuatu yang turun dari langit dan naik
ke arahnya, dan dari kejahatan yang menyelimuti bumi dan keluar darinya, dari
kejahatan fitnah malam dan siang, dari kejahatan jalan-jalan malam dan siang, kecuali satu
jalan yang dilalui kebaikan, Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang."'10
Dari Ibrahim ibn Al-Hakam, dari ayahnya, dari `Ikrimah, katanya, "Suatu ketika
ada seorang laki-laki musafir bertemu dengan orang yang sedang tidur, dan musafir
itu melihat beberapa setan di samping orang yang sedang tidur itu. Lalu dia mendengar salah
satu di antara setan-setan itu berkata kepada kawannya, 'Pergilah, dan rusaklah kalbu
orang yang sedang tidur itu.' Ketika setan tersebut mendekati orang yang sedang tidur
itu, maka dia segera kembali menemui kawannya dan berkata, 'Dia tidur dengan membaca
(sebelum tidur) ayat-ayat yang menyebabkan kita tidak dapat mengganggunya.'
Kawannya segera mendekati orang yang tidur itu, kemudian kembali lagi dan
berkata kepada kawannya, 'Benar apa yang kamu katakan.' Kemudian setan itu pergi dari
tempat itu." Musafir tersebut lalu.membangunkan orang yang tidur itu dan menceritakan ulah
setan-setan yang dilihatnya, lalu dia berkata, "Ajar-kan kepadaku ayat-.ayat
yang engkau baca sebelum engkau tidur." Orang itu menjawab bahwa ayat-ayat yang dibacanya
adalah surah A'raf ayat 54: Sesungguhnya Tuhanmu ialah Tuhan yang menciptakan langit
dan enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula)
matahari, rembulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah; menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah,
Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam.
11 Mengusir Setan dari Rumah
Abu Nadhar Hasyim ibn Al-Qasim mengatakan, "Aku melihat dalam rumahku12
sesuatu makhluk, dan dia berkata kepadaku, 'Wahai Abu Nadhar, menyingkirlah
engkau dari dekat kami.' Hal itu sungguh menyulitkanku. Karena itu, aku menulis surat
ke Kufah, kepada Ibn Idris, Al-Muharibiy, dan Abu Usamah. Al-Muharibiy membalas suratku
dan menceritakan bahwa tali sebuah sumur di Madinah putus. Lalu beberapa orang
mencoba turun untuk mengambilnya, tetapi tidak berhasil.Kemudian mereka meminta setimba
air, dan membacakan beberapa bacaan, lalu menyiramkan air tersebut ke dalam sumur.
Tibatiba keluar api dari dalam sumur dan padam saat tiba di mulut sumur."
"Kemudian aku (Abu An-Nadhar) mengambil seember air, dan aku bacakan doa yang diberikan
AlMuharibiy, lalu aku siramkan air itu disudut-sudut rumah, tiba-tiba kudengar
suara jeritan, 'Engkau telah membakar kami, kami akan menyingkir dari dekatmu.' Doa itu adalah:
"Dengan nama Allah, kami berada di sore ini dengan nama Allah Yang
tiada sesuatu pun yang dapat menghalangi-Nya, dan dengan keagungan Allah
Yang tidak bisa dikalahkan dan direndahkan. Dengan kekuasaan Allah Yang Maha
Mencegah, kami berlindung, dan dengan seluruh nama-nama-Nya yang balk kami
berlindung dart kejahatan iblis-iblis dan dart kejahatan setan-setan, baik
dari golongan manusia maupun Jin. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan segala sesuatu yang menampakkan diri dan menyembunyikan diri, dari
kejahatan segala sesuatu yang keluar di malam hari dan bersembunyi di siang
hari, dari kejahatan segala sesuatu yang menampakkan diri di siang hari dan
bersembunyi di malam hari, .dan dari kejahatan segala sesuatu yang diciptakan-Nya, yang kotor dan yang bersih. Kami berlindung dari kejahatan
Iblis dan pengikut-pengikutnya, dan dari kejahatan segala makhluk yang
berada dalam kekuasaan-Mu. Sesungguhnya Tuhanku selalu menunjukkan jalan
yang lurus. Aku berlindung kepada Allah dengan perlindungan yang dimohonkan
oleh Musa, `Isa dan Ibrahim yang memenuhi janji, dari kejahatan segala
sesuatu yang diciptakan-Nya, yang kotor dan yang bersih, dan dari kejahatan
Iblis dan pengikut-pengikutnya, dan dari kejahatan segala sesuatu yang
membangkang. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui, dari kejahatan setan yang terkutuk Dengan nama Allah; Yang Maha
Pengasih, Maha Penyayang. Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan
sebenarbenarnya. Dan Demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benamya (dari
perbuatan maksiat), dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada
di antara keduanya, dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari. Sesungguhnya
Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintangbintang.
Dan telah memeliharanya (dengan se-benar-benarnya) dari setiap
setan yang sangat durhaka. Setan-setan itu tidak dapat mencuri-dengar (pembicaraan) para Malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru, untuk
mengusir mereka, dan bagi mereka siksaan yang kekal. Akan tetapi barangsiapa
(di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka dia dikejar oleh
kilatan api yang cemerlang" (QS. Ash-Shaffat: 1-10).
Agar Setan Tidak Mendekat
Pada bagian yang lalu saya telah menyebutkan hadis Al-Bukhari yang berkaitan


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan setan yang datang untuk menggelapkan harta zakat yang dipercayakan
pemeliharaannya kepada Abu Hurairah. Ketika Abu Hurairah berhasil menangkapnya,
dia mengatakan, "Lepas-kan aku, dan aku akan mengajarkan kepadamu beberapa doa yang
Allah akan memberikan manfaat kepadamu dengannya. Jika engkau pergi tidur, maka
bacalah Ayat Kursi. Dengan itu, maka Allah akan menurunkan untukmu penjaga, dan
setan tidak akan mendekatimu hingga subuh."13
Dari Abu Hurairah r.a. katanya, "Rasulullah saw. berkata, 'Dalam surah Al-
Baqarah terdapat satu ayat yang merupakan penghulu ayat-ayat Alquran. Setiap engkau
membacanya di dalam rumahmu, dan saat itu setan ada di dalamnya, pasti dia akan
keluar. la adalah Ayat Kursi."14
Ibn Qutaibah meriwayatkan, katanya, "Seseorang dari Bani Ka'b menuturkan
kepadaku, katanya, 'Aku datang ke kota Bashrah untuk menjual kurma. Tetapi aku
tidak menemukan satu rumah untuk bermalam, kecuali satu rumah yang sudah penuh dengan
sarang laba-laba. Aku bertanya kepada beberapa orang di sekitar rumah itu, "Mengapa rumah ini?"
Mereka menjawab, "Rumah ini ada yang menempati." Aku lalu bertanya kepada
pemiliknya, "Maukah Anda menyewakannya kepada saya?"
Orang itu menjawab, "Selamatkan diri Anda. Sebab, dalam rumah ini ada `Ifrit
yang telah menjadikan rumah ini sebagai tempat tinggalnya. Dia membunuh setiap orang
yang memasukinya." "Sewakan kepadaku, dan biarkan malam ini aku bersama dia. Mudah-mudahan
Allah SWT menolongku menghadapinya."
"Terserah Anda sajalah," kata pemilik rumah itu.
Aku pun bermalam di rumah itu. Ketika malam tiba, datanglah kepadaku sesosok
makhluk yang sangat hitam matanya, dengan sinar merah laksana bara api. Dia
memiliki bayangan gelap, dan mendekatiku. Aku membaca Ayat Kursi seluruhnya. Maka ketika
bacaan-ku tiba pada firman Allah yang berbunyi, Dan Dia (Allah) tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar, maka makhluk itu tidak
mengatakan apa pun kepadaku. Kuulangi membacanya beberapa kali, sampai bayangan
gelap itu menghilang. Aku kemudian menuju salah satu sudut rumah itu, dan tidur.
Esoknya, aku menemukan di tempataku melihat makhluk itu, sisa-sisa sesuatu yang
terbakar dan menjadi bara. Kemudian aku mendengar suara, "Engkau telah membakar
`Ifrit yang sangat besar." Aku bertanya, "Dengan apa aku membakarnya?" Dia
menjawab, "Dengan firman Allah yang berbunyi, Dan Dia tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar. 15
Doa Memohon Keamanan dari Segala Macam Musibah
Diriwayatkan dari Thalaq bin Habib, katanya, seorang laki-laki menemui Abu
AdDarda' dan berkata, "Wahai Abu Ad-Darda', rumah-mu terbakar."
"Rumahku tidak akan terbakar, karena Allah tidak akan melakukan itu disebabkan
bacaan doa yang kudengar dari Rasulullah saw. Barang-siapa yang membacanya di
awal siang, dia tidak akan ditimpa musibah sampai sore, dan barangsiapa membacanya di
akhir siang, maka dia tidak akan tertimpa musibah hingga pagi. Doa itu adalah:
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku. Tiada Tuhan selain Engkau. Kepada-Mu
aku bertawakal, dan Engkau Tuhan Pemilik 'Arasy yang agung. Apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti
tidak akan terjadi. Tiada daya dan kekuatan kecuali di sisi Allah Yang
Mahatinggi lagi Mahabesar. Aku tahu bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu, dan bahwasanya ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Ya Allah, aku
berlindung makhluk kepada-Mu yang berada dari kejahatan dalam diriku, kekuasaan-Mu. menunjukkan ke jalan yang lurus."[]
dan dari Sesungguhnya kejahatan segala Tuhanku selalu LAMPIRAN PENJELASAN Footnote (Catatan Kaki) DUNIA JIN: YANG TAMPAK DAN YANG TERSEMBUNYI
1. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, Kitab Ash-Shawm, dar Abu Hurairah
r.a. Hadis yang lama juga diriwayatkan Malik dalam Al-Muwaththa'
2. Ibn Hajar A]-Asqallani, Fat-h At-Biriy ft Syarh Shahih Al-Bukhariy, juz IV,
AlMathba`ah As- Salafiyyah, Rawdhah, hlm. 125.
3. Abu Hatim Ar-Razi, Az-Zinah fi Al-Kalimat AI-IsIamiyyah Al-Arabiyyah, jilid II,
Kairo, 1958, hlm. 172. 4. Lihat, Lisan At-Arab dan kamus-kamus dalam bahasa Arab pada huruf Jim dan Nun,
dengan beberapa tambahan. Semuanya mengandung pengertian, "yang
tersembunyi" dan "tertutup", tanpa ada pengertian yang keluar dari itu. Lihat
pula buku saya Lid Ash-Shalihin wa Ad-Du at ila Thariq At-Hudd ma An-Najal, jilid I,
tafsir Surah Al-Jin. 5. Lihat Akim Al-Marjan fi Gharaib Al-Akhbar wa Ahkam Al-jan, Muhammad Ali Shabih,
Kairo, hlm. 9. 6. Diriwayatkan oleh Abu Hudzaifah Ishaq bin Basyar, penyusun kitab Al-Mubtada'.
Dia me-ngatakan, dari `Utsman ibn Al-Asya, dan Bakr ibn AI-Ahnas, dari Abdurrahman
bin Sabith Al-Qurasyi, dari Abdullah bin 'Amr ibn Al-Ash, katanya, "Jin
diciptakan Allah dua ribu tahun sebelum Adam." Tentang kredibilitas Ibn Basyar, Adz-
Dzahabi, " mengatakan bahwa para ahli hadis menganggap hadisnya matruk, dan Ali ibn
AIMadani menganggap riwayatnya dusta. Sementara itu, Ibn Hibban mengatakan
bahwa, "Hadisnya tidak terbebas dari kelemahan, kecuali sekadar aspek yang
anehaneh," dan Ad-Daruquthni mengatakan bahwa Ibn Basyar pendusta dan hadisnya
matruk. Ahmad bin Sayyar AI-Maruzi mengatakan bahwa Ibn Basyar meriwayatkan
hadis dari orang yang tidak dikenalnya, dan dia acap kali lupa terhadap hadis
yang diriwayatkannya Materi Asal Penciptaan Jin
7. Di-takhrij oleh Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Az-Zuhd wa Ar-Raqaq, juz=XVI,
hlm. 123. 8. Di-takhrij oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya Kitab Al-Maldhim, Bab Al-Amr bi
AlMaruf wa An-Nahy 'an Al-Munkar. Hadis yang sama di-takhrij oleh Ahmad bin
Hanbal dalam Musnadnya, dan Ibn Majah dalam Sunan-nya, Kitab Al-Fitan.
9. Lihat Tafsir Ath-Thabariy, Al-Babiy A]-Halabiy, 1373 H, juz XVII, hlm. 126.
10. Lihat Tafsir Al-Qurthubiy, Dar Al-Sya`b, juz VII, hlm. 6331, dengan sedikit
perubahan. 11. Tafsir An-Nasafiy, juz II, hlm. 272.
12. Tafsir Al-Qurthubiy, hlm. 6331.
13. Ibid., hlm. 3639. Jin Juga Ada yang Masuk Surga
14. Ibid., hlm. 6351. 15. Ibid., hlm. 2522 dan 2524.
16. Ibn Al-Qayyim, Hadiy Al-Arwan ila Bilad Al-Afrah, Dar At-Ta'lif, Kairo, hlm.
141. 17. Ibn Hajar Al-Asqallani, Fat-h Al-Bdriy fi Syarh Shahih Al-Bukhariy, juz VI,
hlm. 395398. MUNGKINKAH MELIHAT JIN, DAN BAGAIMANA PULA CARANYA"
18. Sampai di sini jin Muslim sahabat saya itu,terus-menerus mencela manusia ,
dengan menggunakan ungkapan, "Manusia suka ngawur," dengan logat yang merupakan
paduanantara logat orang India yang menetap di Makkah dan logat penghuni jazirah
Arab. Diaselalu mengulang-ulang ucapannya yang berbunyi, "Manusia yang punya
otak, manusiayang punya otak." Saya mengajarinya bahwa seorang Muslim wajib
memelihara ucapannya.Kalau tidak, kelak dia akan menerima akibat ucapannya,
sebagaimana yang dikatakanoleh Rasulullah saw. Saya melarangnya mengucapkan
kalimat-kalimat yang dengan seenaknya mencaci-maki bahwa manusia dan jin
berada dalam neraka. Kemudian sayajelaskan kepadanya bahwa Allah SWT telah
memuliakan Anak Adam dengan akal danpikirannya. Sungguh menarik mendengar
dia kemudian mengatakan, "Ya Allah, jadikanaku manusia, jadikan aku manusia.''
Tetapi ketika tahu bahwa manusia saling memperdaya satu sama lain, maka dia
segera berkata, "Ah, saya tidak ingin menjadi manusia."
Hendaknya pembaca yang budiman memahami bahwa saya tidak melihatnya dalam
sosoknya yang sejati. Sebab, dia menyusup ke dalam diri seorang manusia, karena
adanya kondisi-kondisi tertentu, dengan tujuan untuk melindungi dirinya dari
kejaran segerombolansetan. Jasad yang ada di depan saya adalah jasad manusia, tetapi
suaranya tetap suara jinMuslim. Dia sadar betul bahwa penampakan dirinya itu
merupakan suatu pelanggaran. Akan tetapi karena darurat, maka hal itu
diperbolehkan Bentuk dan Sosok Jin 19. Tentang kemampuan jin untuk menampakkan diri dalam bentuk lain, akan
dibicarakan pada tempatnya nanti.
20. Saya mengatakan, Subahanallah, sungguh benar Rasulullah saw. ketika
mengatakan dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan oleh AI-Bukhari, dari lbn Wa'il,
dari Abdullah bin Masud, katanya, "Disebutkan di hadapan Nabi saw. seorang laki-laki
(yang tidak hadir saat itu). Lulu seseorang mengatakan, 'Dia masih tidur hingga
pagi tadi, dantidak Bangui untuk shalat.' Nabi mengatakan, 'Setan telah mengencingi
telinganya."'Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan sebuah hadis dari Ibn Masud r.a.,
katanya,"Disebutkan di hadapan seorang laki-laki yang tidur di malam hari hingga
pagi. Nabi saw. mengatakan, 'Orang itu dikencingi telinganya oleh setan,' atau
Nabi mengatakan,'Setan kencing di telinganya.'" Hadis ini diriwayatkan oleh An-Nasa'i
dan Ibn Majah. Ibn Majah mengatakan, "Tidak diragukan lagi, setan kencing di kedua
telinganya." Hadis serupa diriwayatkan pula oleh Ahmad dalam Musnad-nya dari Abu
Hurairah, katanya,"(Setan kencing) di telinganya, tidak diragukan dalam bentuk
mufrad (tunggal), bukan dikedua telinganya. Di bagian akhir ditambahkan, "AI-
Hasan mengatakan, 'Kencingnya, demi Allah, sangat busuk sekali.'"
Dalam catatan pinggir kitab At-Targhib wa At-Tarhib karangan Imam
AIMundziridicantumkan komentar Muhammad Khalil Haras yang mengatakan,
"Diriwayatkan dari AI-Hasan secara mursal bahwasanya Nabi saw. berkata, 'Apabila
dia tidur (hingga pagiseperti itu), maka setan mengangkat salah satu kakinya,
(Ian mengencingi telinga orang itu. ," Lihat At-Targhib wa At-Tarhib, jilid I,
Maktabah AlJumhuriyyah, Al-Azhar, Kairo, hlm. 570.
Terhadap hadis di atas Ibn Hajar Al-Asqallani memberikan komentar sebagai
berikut: Para ulama berbeda pendapat tentang kencing setan. Ada yang mengatakan bahwa
setan memang benar-benar kencing. Al-Qurthubi dan ulama lainnya berpendapat
bahwa, tidak ada salahnya mengartikan seperti itu. Sebab, memang telah terbukti
bahwa setan makan, minum, dan kawin. Dengan demikian, tidak ada larangan untuk
mengatakan bahwa diapun kencing. Ada pula yang mengatakan bahwa kalimat
tersebut merupakan kiasan denganarti bahwa setan menutup telinga orang yang
tidur dan tidak mau bangun untuk shalat, sehingga dia tidak dapat mendengar
adzan. Pendapat yang lain mengatakan bahwa pengertiannya adalah "setan mengisi
pendengaran orang itu dengan berbagai kebatilan, sehingga telinganya tersumbat
dan tidak dapat mendengar peringatan." Pendapat yang lain lagi mengatakan bahwa
kalimat tersebut merupakan kiasan tentang perbuatan kotoryang dilakukan setan
terhadap orang yang tidur itu. Ulama lain mengatakan bahwa pe-ngertiannya
adalah, "setan menguasai dirinya dan menakut-nakutinya, sehingga seakan-akan seperti
orang yang nyaris terkencing-kencing. Sebab, lazimnya, orang yang takut itubisa
terkencing-kencing karena takutnya. Ada lagi yang berpendapat bahwa dia seperti
orangyang lupa untuk bangun karena begitu lelap tidurnya, persis seperti orang
yang dikencingi telinganya, sehingga telinganya menjadi berat dan rusaklah
pendengarannya. Orang Arab mengkiaskan kencing dengan kerusakan. Ar-Rajiz
mengatakan, "Suhail kencing di pagi hari, maka rusaklah pagi (oleh kencingnya)."
Dengan itu dikiaskan tentang munculnya pagi, karena ia merupakan waktu rusaknya
pagi. Dengan demikian, kerusakan itu dikiaskandengan "kencing". Ibn Masud
mengatakan, "Cukuplah keburukan dan kejelekan bagi seseorang yang tidur hingga
pagi. Sebab, setan telah mengencingi telinganya." Hadis ini mawquf, tetapi
sanadnya sahih. Ath-Thayyibi mengatakan, "Dalam hadis itu telinga disebut secara
khusus, sebab ia merupakan pintu yang paling mudah dimasuki (setan) dan paling
cepat mengantarkannya hingga ke urat nadi, sehingga menimbulkan kemalasan di
sekujurtubuh." Lihat Fat-h Al-Bariy fi Syarh Shahih Al-Bukhariy, jilid III, hlm.
34-35. Dari pembicaraan saya dengan Jin-Muslim sahabat saya itu, kita bisa memahami
bahwa tidur yang disertai dzikir kepada Allah dan disertai pula dengan niat
untuk bangun guna melaksanakan perintah Allah, merupakan dua hal yang dapat menolak
setan yang men-datangi seorang Muslim, serta menyebabkan datangnya
pertolongan Allah dalam me-nunaikan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan-Nya.
21. Di-takhrij oleh Malik dalam Al-Muwaththa', dalam Kitab AI-Qur'an, hadis ke-
44 dan 49. Hadisyang sama di-takhrij pula oleh Ahmad bin Hanbal dalam Musnad-nya, Ibn
Majah dalamSunan-nya, dan Al-Baihaqi dalam Sunan-nya, diriwayatkan dari
Abdullah Ash-Shunabiji. 22, Di-takhrij oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya, dalam Kitab At-Tathawwu', Bab X,
dan An-Nasa'idalam Sunan-nya,
tentangorang-orang musafir.
dan Muslim dalam Shahih dalam hadis-hadis

Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

23. Di-takhrij oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, Kitab Bad'Al-Khalq.
Tentang pengertian "dua tanduk setan" ini, Imam An-Nawawi mengatakan, "Para
ulamaberbeda pendapat tentang pengertian lahiriah dan hakiki lafal tersebut.
Yang dimaksudkanadalah bahwa setan mengikutinya dengan kedua tanduknya ketika
matahari terbenam.Demikian pula ketika matahari terbit. Sebab, saat itu orang-
orang kafir bersujud kepadamatahari. Karena itu, setan menyertai terbit dan
tenggelamnya matahari agar mereka(orang-orang kafir itu) sujud kepada matahari, padahal
sesungguhnya mereka sujud kepadasetan. Setan mengkhayalkan pada dirinya dan
pada diri pendukung-pendukungnya, bahwaorang-orang kafir itu sujud kepadanya.
Ada pula yang mengatakan bahwa kalimat itumengandung pengertian kiasan
(majazi), dan yang dimaksudkan "tanduk" atau "dua tanduksetan" adalah kehebatan,
kesombongan, kekuasaan, kemampuan, dan pendukung-pendu-kung setan. Lihat
Shahih Muslim bi Syarh An-Nawawiy, juz IV, hlm. 124.
24. Di-takhrij oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya; Kitab Al-Adab, juz V, hlm. 415,
dari Ibn Masudr.a., katanya, "Bunuhlah semua ular, kecuali jin putih, yang bentuknya
seperti tongkat perak." Ular putih merupakan penjelmaan jin Muslim yang sangat jarang
ditemukan, seakan-akan ia merupakan tongkat perak. Terhadap riwayat ini, Al-
Mundziri memberikomentar, "Hadis ini munqathi, sebab Ibrahim tidak pernah
mendengarnya dari Ibn Mas'ud(tidak sezaman). Lihat, Sunan Abii Dawud, komentar
'Izzat Abd Ad-Da'as, terbitan Suriah,1969.
25,. Berubahnya ether menjadi materi bukanlah sesuatu yang mustahil. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikannya. Sir Arthur Stantley Eddington dalam
bukunya Watah Dunia Fisika mengatakam, "Ether bukanlah sejenis materi, dan
bukan pula materi. Kendati demi-kian, ether yang bukan materi ini dapat mengubah
dirinya menjadi materi melalui senyawa-senyawa yang sulit diketahui. Sesuatu
yang semula tidak mempunyai dimensi ini, melaluisenyawa dengan beberapa unsur
lainnya, akan menjadi materi tertentu yang bisa di-timbang." Pendapat ini
sejalan dengan alam jin, baik dari segi hakikatnya maupun dalamk emampuannya
menampakkan diri dalam bentuk materi yang dapat dilihat dan diraba.
26. Pada bagian yang akan datang nanti, insya'Allah, masalah ini,akan saya
jelaskan secara rinci. Perlu saya ingatkan bahwa ketidakmampuan manusia melihat jin,
bagaimanapun, merupa-kan bukti rahmat Allah kepada manusia. Sebab, seandainya
manusia mempunyai kemampu-an untuk melihat makhluk gaib yang lalu-lalang dan
menghuni semua tempat ini, niscaya manusia dapat melihat setiap cahaya, dan
mencium semua bebauan yang tersebar di sekitar dirinya, serta mendengar semua
suara yang keluar dari setiap sumber suara. Dengan semuanya itu, manusia pasti
tidak sanggup memikul beban yang mematikan tersebut. Sebab, di antara
cahayacahaya yang terdapat di alam semesta ini ada jenis jenis cahaya yang
sangat mematikan, dan juga ada yang dapat membakar hangus benda-benda basah
27. Harb Al-Kirmani men-takhrij hadis dalam kitabnya yang berjudul AI-Masa'il,
dari Abu Hurairah, dari -Rasulullah saw., yang mengatakan, "Janganlah salah seorang di
antaramuberjalan dengan satu terumpah, sebab setan berjalan dengan satu
terumpah pula." LihatAs-Suyuthi, Luqath Al-Marjan fi Ahkim Al-Jan, diedit oleh
Mushthafa Abd Al-Qadir 'Atha, Dar Al-Kutub Al-'Ilmiyyah, Beirut. Jin-Muslim
sahabat saya juga mengakui hal ini. Diamenegaskan sahihnya hadis ini. dalam Shahih
Muslim disebutkan bahwa Nabi saw. melarang berjalan dengan satu terumpah, bila
terumpah yang satunya lagi putus, sampai ia di-perbaiki.
Pada Prinsipnya, Jin Tidak Bisa Dilihat
28. Tafsir Al-Qurthubiy, hlm. 2622.
29. Dikemukakan oleh Ibn Hajar M-Asqallani dalam Fat-h Al-Bariy, juz VI, hlm.
396. 30. Muhammad ibn Hazm Azh-Zhahiri, Al-Fishhal fi Al-Milal wa An-Nihal, juz V,
hlm. 12. Penjelasan tentang Masalah Tersebut
31. Ibn Hajar A]-Asqallani mengatakan, "Al-Qadhi Abu Bakar Al-Baqillani
mengatakan bahwa sebagian kaum Mu`tazilah mengatakan bahwa jin itu adalah jasad halus dan
sederhana. Menurut hemat saya (AI-Baqillani) hal itu mungkin-mungkin saja, bila
memang ditegaskan oleh wahyu." Abu Ya'la ibn AI-Farra' mengatakan, "Jin adalah
jasad yang terdiri dari beberapa unsur dan berbentuk, yang bisa saja sangat
halus dan bisa pula kasar, berbeda dengan pendapat Mu`tazilah yang mengatakan bahwa
jin adalah makhluk halus. Kefidak-mungkinan kita untuk melihatnya karena
halusnya, adalah keliru. Sebab, halusnya suatu materi tidak menjadi halangan untuk bisa
dilihat. Benda-benda kasar bisa juga tidak terlihat oleh mata kita, manakala
Allah tidak menciptakan alat bagi kita untuk dapat melihatnya." Lihat Fat-h Al-Bariy
fi Syarh Shahih Al-Bukhariy, juz VI, hlm. 396.
Ibn Hajar Al-Asqallani memberikan komentar terhadap pendapat Imam Syafi`i
dengan mengatakan, "Ini (yang dikatakan Imam Syafi`i) sangat mungkin terhadap
orang yang mengklaim sebagai melihat jin dalam bentuk mereka sebagaimana
mereka diciptakan. Sedangkan orang-orang yang mengatakan telah melihat mereka
(jm) sesudah mereka mengalami perkembangan dalam bentuk hewan, misalnya,
maka hal itu tidak mengapa. Sebab, berbagai riwayat telah mengatakan tentang
perubahan-perubahan bentuk mereka." Ibid.
32. Jin-Muslim sahabat saya mendukung pendapat Imam Asy-Syaukani yang
mengatakan bahwa, "Sebagian ulama menggunakan ayat ini (Sesungguhnya
mereka dan pengikutnya melihat hamu dari arah yang kamu tidak dapat melihat
mereka) sebagai dalil bahwa melihat setan itu tidak mungkin. Padahal dalam ayat
tersebut tidak ada isyarat yang menyatakan demikian. Pengertian ayat tersebut
adalah bahwa Iblis melihat kita dari tempat yang kita tidak melihatnya, dan
bukan berarti bahwa kita tidak bisa melihatnya untuk selamanya. Tak terlihatnya mereka
oleh pandangan kita saat mereka melihat kita, sama sekali tidak mengharuskan
ketidakmungkinan setan atau jin untuk dilihat." Lihat Tafsir Fat-hAl-Qadir, AI-
Babi AlHalabi, juz II, hlm. 197.
Melihat Jin Ketika Dia Menampakkan Diri
33. Tafsir Al-Qurthubiy, hlm. 2865. Ini bukan merupakan kasus yang pertama bagi
Iblis. Sebab, sebelumnya dia pernah menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki
dari Nejd pada saat orang-orang Quraisy berkumpul di Dar An-Nadwah, sebelum
Hijrah, guna membahas persoalan yang menyangkut diri Rasulullah saw. dan
mengatur strategi untukmenghadang kepergian beliau. Iblislah yang menyarankan
agar mereka mengumpulkanpemuda-pemuda yang gagah berani dari setiap kabilah
untuk mengepung Muhammad saw.dan membunuhnya beramai-ramai, sehingga
penuntutan balas atas kematiannya bisamereka pikul ber-sama. Ada yang
mengatakan bahwa yang menyampaikan saran seperti ituadalah Abu Jahal,
sedangkan Iblis adalah "orang" pertama yang mendukungnya denganmengatakan,
"Pendapat terbaik adalah apa yang dikatakan orang ini (Abu jahal)." Lihat
IbnHisyam, Sirah An-Nabawiyyah, jilid II.
34. Shahih Muslim,,"Kitab Qatl AI-Hayat wa Ghairaha." Hadis yang sama juga di-
takhrij oleh Malik dalam Al-Muwaththa', "Kitab Al-Isti'dzan." Dalam riwayat Muslim pada
bab yangsama, di-sebutkan bahwa Abu As-Sa'ib mengatakan, "Kami menemui Abu Sa'id
Al-Khudri r.a. Ketika kami sedang duduk, tiba-tiba kami,mendengar suara berisik
di bawah tempattidurnya, lalu kami mencarinya, dan ternyata di situ terdapat seekor
ular ..... (Kemudian diamelanjutkan penuturannya sebagaimana yang terdapat
dalam hadis di 'atas). Dalamhadis itu dikatakan, "Di dalam, rumah-rumah itu
terdapat penghuni-penghuni (jin), maka jika kamu sekalian melihat sesuatu, maka usirlah
tiga kali. Kalau ia pergi, biarkanlah.Tetapi jika ia membandel, maka bunuhlah, Sebab
ia pasti jin kafir." Selanjutnya Nabimengatakan pula, "Pergilah kalian, dan
kuburkanlah sahabat kalian itu."
Masih menurut riwayat Muslim, dikatakan bahwa Rasulullah saw. Berkata, "Di
Madinah terdapat sekelompok jin, dan mereka telah menyatakan diri masuk Islam.
Kalau salahseorang di antara kalian melihat sesuatu (yang mencurigakan), maka
mintalah ia pergi.Tetapi kalau ia tetap membandel maka bunuhlah ia. Sebab dia
adalah setan." Dalam Syarah-nya terhadap Shahih Muslim, Imam An-Nawawi mengatakan bahwa
Al-Mazari mengatakan, "Jangan kalian bunuh ular-ular yang ada di Madinah,
kecuali sesudahkalian mengingatkannya terlebih dulu, sebagaimana yang terdapat dalam
hadis. Kalauengkau sudah mengingatkan dan ia tetap membandel maka bunuhlah.
Sedangkan ular-ular yang terdapat di kota selaih Madinah, yakni yang ada di
tanah, rumah dan tempat-tempat tinggal, maka dianjurkan untuk membunuhnya tanpa
harus terlebih dulu mem-beri peringatan, berdasar pengiertian umum yang terdapat
dalam hadis-hadis sahih tentang perintah membunuhnya. Di dalam hadis-hadis
tersebut ditegaskan, "Bunuhlah ular-ular," dan di dalam hadis yang lain
dikatakan pula, "Ada lima binatang yang boleh dibunuh,baik ketika dalam keadaan ihram
maupun tahallul," salah satu di antaranya adalah ular. Disitu tidak disebut-
sebut keharusan untuk mengingatkannya terlebih dulu. Dalam hadis yangmenerangkan
tentang ular yang keluar di Mina, dikatakan bahwa Nabi saw.memerintahkan
membunuhnya, tanpa menyebut-nyebut peringatan sebelumnya, dan tidakdisebutsebut
pula bahwa para sahabat memberikan peringatan terlebih dulu. Para
ulamamengatakan, "Maka berdasar hadis-hadis tersebut diperbolebkanlah
membunuh ular secara umum, dengan mengkhususkan ular-ular yang ada di
Madinah, yang mestidiperingatkan terlebih dulu, berdasar hadis yang berkaitan
dengan itu. Alasannya secarategas disebutkan pula dalam hadis itu. Yakni adanya
sekelompok jin di Madinah yang sudah masuk Islam. Sebagian ulama berpegang
pada pengertian umum yang ada dalamlarangan membunuh ular-ular yang ada di
dalam rumah di semua negeri sebelummemberinya peringatan terlebih dulu.
Sedangkan ular-ular yang tidak berada dalam rumah, boleh dibunuh tanpa diberi
peringatan terlebih dulu." Malik mengatakan, "Bolehmembunuh ular-ular yang
berada masjid." Sementara itu, Al-Qadhi Al-Baqillani mengatakan, "Sebagian ulama
berpendapat bahwa perintah membunuh ularmengandung-pengertian
umum,sedangkan larangannya berlaku khusus atas ular-ular yang merupakan
penjelmaanjin-jin yang ada dalam rumah, kecuali Al-Abtar dan Dzu Ath-Thifyatain.
Kedua jenis ular ini boleh dibunuh dalam semua keadaan, baik ketikakeduanya
berada di rumah-rumah maupun di luar rumah. Sebab, kalau tidak begitu, tentunya
kedua jenis ular tersebut tidak disebutkan sesudah adanya peringatan."
Selanjutnya Al-Qadhi Al-Baqillam mengatakan, "Adalah mernipakan kekhususan dari Nabi untuk
membunuh Al-Abtar dan Dzu Ath-Thifyatain di antara ular-ular yang meng huni
rumah-rumah. Wallahu A`lam." Sedangkan bentuk peringatan yang harus
diberikanadalah sebagai berikut: Al-Qadhi Al-Baqillani mengatakan, Ibn Habib
meriwayatkan dariNabi saw., bahwasanya beliau berkata, "Aku ingatkan kalian
dengan janji yang telah kalianbuat bersama Sulaiman bin Dawud bahwa kalian tidak
akan menyakiti kami dan tidak pulamemperlihatkan diri kepada kami." Sementara
itu, Malik mengatakan, "Cukuplah jikadikatakan kepadanya, 'Aku ancam engkau dengan
nama Allah dan hari akhir, hendaknyaengkau tidak memperlihatkan diri kepadaku,
dan jangan pula menggangguku."' BarangkaliMalik mengambi lafal "Aku ancam"
yang terdapat dalam hadis terdahulu, sebagai dasarbagi peringatan tersebut, yang
terdapat dalam Shahih Muslim yang berbunyi, "Danperingatkanlah mereka tiga
kali." Wallahu A'lam. Lihat Shahih Muslim bi Syarh An-Nawawiy,Juz V, hlm. 230.
MELIHAT JIN LEWAT SIHIR ATAU DENGAN MEMINUM AIR SIHIR
35. Pengaruh sihir atas diri seseorang mengacu pada dua unsur dasar yang
mengalir dalam hidupnya, yaitu: darah dan air. Kedua unsur tersebut merupakan dua sebab
yang menimbulkan aktivitas, gerak dan diamnya. Kepada kedua unsur itulah
bergantung kesehatan, kekuatan, akal, dan hal-hal lain yang ada pada dirinya.
Dua unsur yang mengalir dalam tubuhnya itu merupakan unsur yang dapat menimbulkan
perubahan, peningkatan dan penurunan dirinya. Setiap kemerosotan yang terjadi
pada kedua unsur ini, pasti akan menimbulkan keguncangan dan menyebabkan
sakit. Kalau salah satu di antara keduanya mengalarni ketidakseimbangan, maka ia
akan melahirkan kekacauan, yang akan berpengaruh terhadap tindakan orang
tersebut. Sedangkan bila salah satu di antaranya berhenti (tidakberfungsi), maka
dengan disfungsi ini dia akan mengalami kematian. Karena im,ketika kita melihat
seseorang mengalami dehidrasi karena muntaber atau keracunan, makadokter pasti
akan melakukan infus sejumlah air ke dalam tubuhnya guna mengganticairan yang
hilang. Demikian pula yang akan terjadi jika terjadi gangguan dalam darahdan
hal-hal lain yang menyebabkan darah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Setan,dengan
ilmu dan pengalaman yang dimilikinya, paham betul tentang apa yangbermanfaat
dan membahayakan kedua unsur tersebut. Dengan segala daya tarik yang adadalam
diri kita, maka setan atau jin dapat menggunakan daya tarik tersebut
untukmempengaruhi salah satu di antara kedua unsur tadi, atau bahkan
keduaduanya, dalamupayanya melancarkan bahaya terhadap seseorang. Magnetisme
tersebut di atas sangatdikenal oleh setan dan jin. Itu sebabnya, kita temukan
adanya jin yang sangat kuatketertarikannya terhadap sesuatu, sedangkan yang lain kurang
begim tertarik, bahkanyang lain lagi sama sekali tidak tertarik. Pembaca pun
bisa melihat adanya seseorangyang begitu tertarik pada sesuatu, sementara yang
lainnya kurang tertarik. Adasementara orang yang begitu berselera terhadap,jenis makanan
atau aroma tertentu,sedangkan yang lainnya sama sekali tidak berselera. Itulah
sumber daya tarik setan ataujin, dan itu merupakan jalan yang mudah dilalui oleh
jin dan setan untuk memasuki tubuhmanusia. Itu sebabnya, maka kita lihat bahwa
seorang tukang sihir bila ingin menyihirorang lain biasanya meminta benda-benda
yang dimiliki oleh orang yang akan disihirnyaitu. Sebab, benda-benda itu
mengandung kepribadian orang yang memilikinya. Denganbenda-benda itu, si
penyihir dapat mempengaruhi seluruh kepribadian orang tersebut.Pengaruh sihir
atas diri korban terpusat pada dua unsur penting berikut ini: (1)
Setiapperbuatan, tidak bisa tidak, pasti ada pelakunya. Hasil dan kualitasnya ditentukan
olehjenis pekerjaan, sifat pelakunya, dan sarana-sarana kerja
yang digunakannya. Sebagaicontoh, bila Zaid ingin memukul Umar maka dia mesti melakukan pukulan
tersebut, danbukan sebaliknya. Selain itu, dia pun harus menggunakan tangan,
kaki,

Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

atau alatlainnya untuk memukul. Hasil dan dampak dari pukulan itu, tergantung
pada kuat atautidaknya pukulan yang dilakukan Zaid, dari alat yang digunakannya, dan
dari sisi manadia melakukan pukulan. Hasil yang diinginkan Zaid itu tidak
mungkin bisa diperolehdengan, misalnya, mengajak Umar ke pesta atau memberinya
setangkai bunga, alih-alihmemukulnya. Selain im, jika Zaid misalnya bermaksud
meminjam uang sebanyak sepuluhdolar untuk memenuhi kebutuhannya, lalu Umar
memberinya lima dolar, maka Zaidtidak akan mungkin dapat mencapai tujuan yang
diinginkannya, kecuali hanya se-paruhnya saja. (2) Setiap bagian tubuh manusia
atau alat yang digunakannya, baik bagiantubuh atau benda tersebut berhubungan
secara langsung dengan, atau terpisah dari, dirinya,pasti mengandung sebagian
dari kepribadiannya. Sebagai contoh, jika Anda memotongrambut di sebuah tempat cukur
di New York, maka rambut tersebut, baik berada di Kairomaupun di desa Murih,
adalah merupakan bagian diri Anda. la tetap merupakan bagiandari diri Anda
sampai rambut itu betul-betul musnah. Berdasar itu, maka rambut Anda itumengandung
sebagian dari kepribadian Anda, dan itu tidak bisa'dipungkiri sedikit
pun.Demikian pula halnya jika Anda memotong atau memberikan selembar pakaian Andakepada
seseorang, maka pakaian tersebut, baik besar maupun kecil, tetap
mengandungsebagian dari kepribadian Anda, dan itu tidak akan bisa menunjukkan
kepribadian oranglain, sekalipun dia mengenakan baju Anda tadi. Untuk lebih
menjelaskan hal itu, mari sayauraikan lebih lanjut. jut. Setiap lembar pakaian
yang Anda kenakan, baik itu pantalon, kemeja,maupun pakaian lainnya, pasti Anda beli
berdasar citarasa Anda. Anda memilih warna danpotongan yang sesuai dengan
penampilan Anda, dan untuk itu Anda bersedia membayardengan uang Anda. Anda
memeliharanya dari kerusakan atau kotoran untuk sekian waktulamanya. Anda
memberikan waktu Anda, baik sedikit maupun banyak, untukmemperhatikan pakaian
Anda tersebut, dan pada gilirannya Anda mengganti pakaian yangsebelumnya Anda
kenakan dengan pakaian itu. Artinya, Anda telah melekatkan sebagiandari
kepribadian Anda. Ketika Anda mengenakannya, maka pakaian Anda
tersebutmenunjukkan selera Anda. Kalau Anda sudah tidak membutuhkannya lagi,
lalu pakaianitu Anda berikan kepada orang lain atau Anda lemparkan ke tempat
sampah, makakepribadian Anda masih tetap hidup di dalamnya. la menunjukkan
siapa diri Anda dantetap merupakan bagian dari diri Anda. Demikian pula halnya
dengan nama dan foto Anda. Itusebabnya maka seorang tukang sihir, agar berhasil
melaksanakan tugasnya, dia berpijak pada benda-bendatersebut. Dia akan
matimatian mendapatkannya, karena ia merupakan cerminan diriAnda. Dewasa ini
kita temukan banyak orang yang, bila memotong rambut atau mengguntingkukunya,
mengumpulkannya dengan sangat hati-hati, lalu membuangnya ke suatutempat
tertentu. Dengan kemampuan dan pengalamannya, seorang tukang sihir,
melaluikedua hal ini, dan dengan menggunakan barang-barang yang merupakan
bagian dari dirikorban; dapat me nentukan jenis sihir yang bagaimana yang akan
diterapkannya, danditujukan pada bagian tubuh yang mana pula. Lihat, Muhammad
Muhammad Ja'far, KitabAs-Sihr Maktabah AngloAl-Mishriyyah, h1m. 43-45, dengan
sedikit perbaikan ataskesalahan-kesalahan yang tidak sempat diperbaiki oleh
penulisnya dalam karyanyayang sangat baik ini. Pendapat Muhammad Muhammad
Ja'far ini, sejalan denganucapan jin-Muslim sahabat saya, yang mengatakan bahwa
daya tarik (benda-benda)merupakan medan yang sangat luas bagi kerja setan.
Dengan buruknya keagamaan,akidah, lalai dari berdzikir kepada Allah sebagaimana
yang diajarkan oleh Rasulullah saw.,pekerjaan setan menjadi mudah, dan melalui
semuanya itu dia menemukan lubang mengangauntuk melancarkan kejahatannya."
36. James. Jeans, dalam bukunya yang sangat bagus, The Universe Around Us,
menegaskanhakikat yang sama. Pada umumnya hal ini diakui oleh ilmu
pengetahuan modern.James Jeans mengatakan, "Semua benda, pada akhirnya,
terdiri dari atom, dan atomterdiri dari proton dan elektron. Di tengah lingkaran
atom terdapat nucleus. Dengandemikian ia terdiri dari proton yang merupakan benda
sangat padat dan bermuatanlistrik positif, elektron bermuatan listrik negatif
dan Neutron yang bermuatan listrik netral.
Berat proton 1.840 kali lebih berat dari elektron. Sedangkan berat
atomtergantung pada berat proton yang membentuknya. sebagaimana diketahui, atomhidrogen,
misalnya, mengandung satu elektron, helium dua elektron, oksigen
delapanelektron, uranium 92 elektron. Uranium merupakan benda paling padat yang adadialam
semesta ini. Karakteristik atom, tergantung pada elektron, dan jumlah
elektronyang mengelilingi setiap atom sebanding dengan jumlah proton yang terdapat
ditengahtengahnya (intinya). Inti atom terdiri dari elektron positif yang
Balingtarik-menarik, termasuk di dalamnya proton (elektron netral). Elektron negatifbergerak di
seputar inti atom dalam spektrum yang sangat teratur dengan kecepatan puluhanribu mil
per detik. seluruh elektron yang terdapat dalam atom tersebut merupakan ruang kosong.Yang
berisi tidak lebih dari 1/1.000.000.000 dari seluruh bagian atom itu.
Itusebabnya, maka Sir Oliver Lord mengatakan bahwa kalau elektron pada atom yangmembentuk
tubuh seseorang yang beratnya 80 kg itu dipadatkan demikian rupasehingga tidak
ada sedikit ruang kosong pun, maka besarnya hanya beberapa mm=saja, sedang
selebihnya hanya merupakan ruang kosong yang akan diisi oleh aruselektronmagnetic.
Elektron-elektron ini merupakan materi pertama alam, dan seluruh benda yangada
di alam semesta ini, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda mati, tak
lainadalah elektron-elektron yang melayang-layang di samudera eter. Singkatnya,
iamerupakan refleksi dari eter yang melayang-layang dengan kecepatan sangat
tinggi atau dengangetaran yang bermacam-macam."
Pendapat ini, dengan sendirinya, meliputi dunia kita dan dunia metafisika, atau
duniatersembunyi yang tidak dapat kita lihat, seminal alam jin. Guna lebih
melengkapipembicaraan kita, di bawah ini saya kemukakan secara sepintas karakter
getaran atomalam semesta menurut ilmu pengetahuan modern.
Profesor James Arthur Findley mengatakan, "Materi yang bersifat fisik
adalahpernyataan tentang getaran yang ada antara dua garis tetap yang bisa
ditemukan olehilmu fisika. Getaran yang membentuk alam fisik ini, selurubnya
mempunyai rentanganantara 23.000 hingga 64.000 gelombang dalam satu arus
yang menggambarkangetaran-getaran lingkaran yang bisa diamati, yang terletak di
antara berbagai sinar,kecuali infra-merah yang menurun dan ultra-violet yang
naik. Sedangkan bila kita inginmengukur kecepatan getaran dalam satu detik, dan bukan
menurut panjang gelombangdalarn satu arus, maka i1mu fisika menemukannya
dengan 750 milyar dan 400 milyardetakan per detik. Getaran-getaran merupakan
karakteristik umum yang ada di semuatingkat wujud di alam semesta. Satusatunya
yang membedakan semuanya itu adalahurutan getaran yang dilakukan oleh benda
benda tertentu di alam semesta ini."
37. Ini merupakan bukti yang sangat bagus yang diberikan oleh Jin-Muslim sahabat
saya.Pendapatnya ini diperkuat oleh seorang peneliti, Dr. Ra'uf Ubaid yang
untuknya sayamemohon hidayah kepada Allah agar dia memperoleh petunjuk dan
dapatmengetahui kekuatan jin yang bergaul bersamanya dan disebutnya sebagai
roh, yangkemudian mendorongnya untuk mempercayai inkarnasi ruh ke dunia.
Dr. Ra'uf mengatakan, "Tidakkah kita bisa melihat, misalnya, baling-
balingpesawat terbang dan bagaimana secara bertahap ia hilang dari penglihatan kitadengan
semata-mata peningkatan kecepatan putarannya dan ketidakmampuanpandangan
kita untuk mengikutinya, padahal ia tetap berputar. Dan ketikaputarannya mulai
melambat, kita kembali dapat melihatnya" Dalam nisbatnyadengan alam jin, kita
bukan berhadapan dengan gerakan yang keluar dari kecepatangerak seperti
gerakan baling-baling pesawat terbang, tetapi dengan kecepatan yangsangat tinggi
yang sulit dibayangkan, yang memancarkan gelombang yang bersumberdari atomatom
alam eter yang kelima indera kita tidak mungkin mampumenangkapnya.
Pancaindera kita tidak mempunyai hubungan apa pun dengannyakecuali dalam
kondisi-kondisi tertentu yang sangat jarang terjadi, dan sesudahmengerahkan
segenap kemampuan dalam dua bidang sekaligus: fisik dan eter. Dartsegi fisik,
berupa upaya untuk menghilangkan getaran indera mana pun, sedangkan darisegi
eter dengan cara yang sebaliknya. Dengan cara tersebut seakan-akan
diperolehkombinasi atau pendekatan, walaupun dalam batas-batas tertentu, antara
bidangpengamatan indera dengan bidang kesadaran yang tersembunyi di dalam
tubuhkasar dan kesadaran lain, tidak terkurung dalam tubuh." Lihat Dr. Ra'uf
`Ubaid, Al-Insan:Riuh la jasad, jilid II, cetakan ke-4, hlm. 214, dengan mengganti
istilah "Ruh" dengan".Jin" karena Ruh itu merupakan urusan Allah.
38. Di-takhrij oleh Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi, dari Ibn `Umar, dari
Nabi saw. Nabiberkata, "Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka makanlah
dengantangan kanannya, dan jika minum, minumlah dengan tangan kanan pula.
Sebab, setanmakan dan minum dengan tangan kirinya." Ahmad meriwayatkan hadis
ini denganredaksi yang berbeda, yakni, "Janganlah salah seorang di antara kalian
makandengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri pula. Sebab, setan makan
dengantangan kiri dan minum dcngan tangan kirinya pula."
39. Sekali waktu saya bertanya kepada Saudara S tentang pengalamannya melihat
danmendengar jin. Dia mengatakan bahwa dia memang pernah melihat dan
mendengarnya.Lalu terjadilah pembicaraan antara kami saat dia sedang melihat dan
mendengar jin,bahkan dia menerjemahkan untuk saya apa yang disanipaikan oleh jin
Muslim tersebut. Pada kesempatan lain saya bertanya kepadanya tentang bentuk jin. Dia
meriyebulkandengan rinci sebagai berikut: Tinggi sekitar tiga Jengkal menurut
ukuran tangan biasa,wajah berwarna merah, rambut tebal seperti rambut singa,
kedua matanya panjang, dua tanduknyamasing-masing memiliki panjang sekitar 4
cm, dan nyaris tertutup oleh rambutnya yangtebal. Kedua lengannya panjang dan
kuku-kukunya pun panjang, sehingga terlihatkurang serasi. Tulang-tulangnya
menonjol. Biasanya dia memakai pakaian model Indiaatau Pakistan, dengan warna
merah dan kuning. Tetapi sesekali mengenakan pakaianmodel Turki, dengan torbus
di kepalanya, dan pada kali lain mengenakan pakaianyang begitu menggelembung
seakan-akan sedang membawa makanan yang sangat banyakdi balik pakaiannya
itu. 40. Bisa jadi ketakutan seperti itulah yang memperlambat gerakan atom yang
membentuktubuh jin, dengan sarana yang hanya diketahui Allah SWT saja, dan
berikutnya ia terlihatdalam sosok biasa yang tidak begitu pasti menggambarkan
bentuk aslinya. Bentuk asliyang se perti itu, sesuai dengan firman Allah yang
berbunyi, Dia dan pengikutnya n melihal kamu sekalian dari arah yang tidak kamu
lihat, dan bisa pula tidak, sehingga persoalannya adalah persoalan pengecualian
yang dikehendaki Allah pada jin tersebut. Dan itu, jelas,merupakan pelanggaran
terhadap perintah Allah, dan karena itu dia mesti dihukum.Suatu pendapat yang
dibenarkan pula oleh Jin-Muslim sahabat saya.
MELIHAT JIN KARENA KEMAUAN JIN ITU SENDIRI DISERTAI ADANYA KONDISIKONDISI YANG
MEMUNGKINKAN TERJADINYA HAL ITU
41. Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya, dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullahsaw. berkata, "Sesungguhnya Ifrit itu dari golongan jin, yang berusaha
menghalangikushalat. Allah SWT memberiku kemampuan untuk menghadapinya,
karena itu akumencekiknya. Aku bermaksud mengikatnya di salah satu pagar masjid,
agar kaliansemua dapat melihatnya. Tetapi kemudian aku ingat doa saudaraku, Nabi
Sulaimana.s., yang berbunyi, "Tuhanku, ampunilah aku, dan anugerahkanlah
kepadakukerajaan yang tidak pernah bisa diungguli (kebesarannya) oleh
orangorangsesudahku." Tetapi Allah menolaknya." Hadis serupa diriwayatkan Al-
Bukhari dalamShahih-nya, Kitdb At-Tafsir, Bab "Hab li Mulhan la Yanbaghiy li ahadin min
Ba'diy. Dalam Musnad Ahrnad diriwayatkan sebuah hadis dari Abu Sa'id Al-Khudri
r.a.,bahwa Rasulullah saw. melaksanakan shalat Subuh dan Abu Said makmum
dibelakangnya. Tibatiba bacaan beliau keliru. Sesudah selesai melaksanakan
shalat,beliau berkata, "Kalau engkau bisa melihat aku dengan Iblis, maka dia
menarik-nariklenganku. Aku terus-menerus mencekiknya sampai aku dapat
menjadikannyabulan-bulanan antara kedua jari-jariku ini (ketika berkata begitu
Nabi saw. mengisyaratkan dengan ibu jari dan jari telunjuknya). Kalaulah tidak karena
aku ingat doa saudaraku, Nabi Sulaiman, niscaya dia akan tetap terikat di salah satu
pagar masjid, untuk menjadi mainan anak-anak kota Madinah. Karena itu,
barangsiapa yang dapat shalat tanpa dipisahkan antara dirinya dengan kiblat oleh
siapa pun, maka hendaknya dia lakukan."
42. Diriwayatkan dari Abi At-Tayyah, katanya, "Aku bertanya kepada Abd Al-Rahman
KhanbasyAt-Tamimi yang saat itu sudah tua, 'Apakah Anda pernah bertemu
Rasulullah saw."'Dia menjawab, 'Ya.''''
Apa yang beliau lakukan pada malam ketika beliau diganggu jin"' tanyaku
selanjutnya. Dia menjawab, Pada malam itu, setan menakut-nakuti Rasulullah di
tengah jalan sempit antara sebuah lembah dan bukit. Di antara setan-setan itu
ada yang membawaapi untuk membakar wajah beliau. Kemudian Jibril turun menemui
Rasulullah saw.dan berkata, "Ya Muhammad, bacalah." Nabi saw. balik bertanya,
"Apa yang haruskubaca?" Jibril menjawab, "Bacalah: aku berlindung kepada Allah
dengan kalimat-Nyayang sempurna, dari Kejahatan makhluk yang diciptakanNya, yang
kotor maupun yang bersihdan dari kejahatan yang turun dari langit
dan yang naik kepadanya dari kejahatan fitnahmalam dan siang, dan dari
kejahatan semua jalan kecuali jalan yang dilalui dengan kebaikan,wahai Tuhan
Yang Maha Penyayang." Sesudah Nabi membaca doa itu, padamlah api mereka
dan Allah membuat mereka kocar-kacir." Hadis diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu
Ya'la. Kedua riwayat mereka memiliki sanad yang sangat baik yang boleh dijadikan
hujah. Sementara itu Malik meriwayatkannya dalam Al-Muwaththa', dari Yahya bin
Sa'id secara mursal, dan An-Nasa'i meriwayatkannya dari hadis Ibn Masud dan yang
lain. 43. Dari Ibn 'Umar r.a., bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Sekiranya manusia
mengetahui satu saja dari apa yang aku ketahui, niscaya mereka tidak akan berani
berjalan sendirian di malam hari." Hadis diriwayatkan oleh A]-Bukhari, At-
Tirmidzi, clan Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shahih-nya.
44. Dalam Shahih Muslim diriwayatkan sebuah hadis dari Ibn Ashim Al-Asy'ari
r.a., bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Kebersihan itu bagian dari iman...."
Kebersihan di sini mengandung pengertian maknawi, yakni meninggalkan perbuatan
dosa dan bersuci dengan mandi dan wudhu'.
Diriwayatkan pula dari Ali bin Abi Thalib k.w., dari Nabi saw., katanya,
"Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar, terdapat anjing dan orang
yang junub." Hadis diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ibn Hibban dalam
kitab Shahihnya. Diriwayatkan dari Al-Bazzar dengan sanad sahih, dari Ibn 'Abbas, katanya, "Ada
tiga hal yang tidak akan didatangi malaikat: orang yang junub, mabuk, dan memakai
minyak Za'faran." Sebab, minyak Za'faran adalah wewangian yang biasa digunakan
kaum wanita. 45. Ahmad dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Al-Harits Al-Asy'ari, dari Nabi
saw., bahwasanya beliau berkata, "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada
Yahya bin Zakaria lima hal yang harus beliau laksanakan, dan agar beliau
memerintah Bani Israel untuk melaksanakannya pula...." Salah satu di antara


Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kelima hal itu adalah, "Dan Dia memerintah kamu untuk berdzikir kepada Allah. Sebab,
orang yang berdzikir kepada Allah laksana orang yang berangkat perang dengan
membawa perisai. Ketika dia tiba di benteng musuh, maka dia menggunakan perisai
itu sebagai pelindung dirinya dari serangan musuh. Demikian pula halnya bahwa,
seorang hamba tidak akan bisa melindungi diri dari gangguan setan kecuali dengan
berdzikir kepada Allah."
Sebaik-baik dzikir sesudah Alquran adalah dzikir yang disebutkan oleh sebuah
hadis dalam, S1whih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah,
bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Barangsiapa membaca lailahaillallahu
wahdahu la syarika lahu, Lahul-mulku wa lahul-hamdu wahuwa 'ala kulli sya'in
qadir, seratus kali setiap hari, maka dia memperoleh pahala setara dengan membebaskan
sepuluh budak, dituliskan baginya seratus kebaikan, dan dihindarkan darinya
seratus keburukan. Dia memperoleh perlindungan dari gangguan setan sepanjang hari itu
sampai sore.tiba. Dan tidak akan ada orang yang bisa melebihi kebaikan yang
diperolehnya itu kecuali orang yang mengerjakan amalan lebih dari yang dia
lakukan. Dan barangsiapa membaca Subhanallah wal-hamdu lillah seratus kali dalam sehari,
maka dosanya dihapuskan, sekalipun banyaknya laksana buih di lautan."
46. Dalam Shahilt, Al-Bukhari Bab Nawm Al-junub (Tidur dalam Keadaan junub),
diriwayatkan sebuah hadis dari Nafi', dari Ibn 'Umar, bahwa Umar pernah bertanya
kepada Rasulullah saw., "Bolehkah salah seorang di antara kami tidur padahal dia
masih junub?" Nabi menjawab, "Boleh. Apabila salah seorang di antara kalian
berada dalam keadaan seperti itu, maka berwudhu'lah, lalu tidur, sekalipun masih
junub." Dalam Shahilh Al-Bukhar juga diriwayatkan sebuah hadis dari A'isyah,
katanya,"Apabila Nabi bermaksud tidur, padahal beliau dalam keadaan junub, maka
beliaumencuci kemaluan beliau, Ialu berwudhu' seperti untuk shalat."
Ibn Hajar Al-Asqallani mengatakan, "Yang dimaksud dengan wudhu' dalamhadis
tersebut adalah wudhu' secara syara'. Hikmahnya adalah meringankan
hadals,terutama menurut pendapat yang mengatakan kebolehan memisahkan mandi
(dariwudhu') dan diniatkan untuk itu. Dengan itu, menurut pendapat yang lebih
kuat,hilanglah hadats-nya dari anggota tubuh tertentu yang dibasuh air wudhu'."
Pendapatini dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dengan
sanad yangperawi-perawinya terpercaya_ dan dari Syadad bin Aws (seorang
sahabat Nabi),katanya, "Jika salah seorang di antara kalian junub pada suatu
malam, lalu diabermaksud tidur, maka hendaknya dia berwudhu'. Sebab, wudhu' itu
separuh dari mandijinabat." Dikatakan pula bahwa hikmahnya adalah bahwa ia
merupakan salah satu diantara dua cara bersuci. Berdasar itu, maka ia bisa
digantikan dengan tayammum.Dengan sanad hasan Al-Baihaqi meriwayatkan
sebuah hadis dari A'isyah, bahwasanyaNabi saw., jika berada dalam keadaan junub
dan bermaksud tidur, beliau terlebih duluwudhu' atau tayammum. Kemungkinan
besar, tayammum yang dilakukan oleh Nabisaw. itu beliau laksanakan ketika dalam
keadaan sulit menemukan air. Disebut-sebutbahwa hikmahnya adalah untuk
memulihkan tenaga (jika dia bermaksud melakukanpersebadanan lagi) atau untuk
mandi. Ibn Daqiq Al-'Id mengatakan, "ImamAsy-Syafi'i menegaskan bahwa yang
demikian itu bukan untuk wanita yang sedanghaid. Sebab, wanita yang sedang haid
(sebelum berhenti haidnya) tidak hilang hadats-nyaketika dia mandi, dan itu
berbeda dari orang yang dalam keadaan junub. Akan tetapiketika haidnya sudah berhenti,
maka wanita tersebut wajib mandi. Dengan demikian,hadis tersebut tidak
mengharuskan mandi dengan segera. Tetapi harus segera dilakukanmanakala
sudah mendekati waktu shalat. Berseka diri sangat dianjurkan sebelumtidur. Ibn
Aljawzi mengatakan bahwa hikmahnya adalah, para malaikat menjauhkarena bau yang
tidak sedap, berbeda dengan setan yang justru menyukainya. WallahuA'lam. Lihat
Ibn Hajar Al-Asqallani, Fat-h Al-Bariy fi Syarh Shahih Al-Bukhariy, jilid I,
hlm.469-470. Demikianlah, maka yang lebih baik adalah, hendaknya seorang Muslim
selaluberusaha tidur dengan menghilangkan hadats dan junubnya lebih dulu, agar
dia bisa siapshalat malam, walaupun hanya dua raka'at, pada saat orang lain
sedang tidur. Sebab,yang demikian itu jauh lebih berharga ketimbang dunia dan seluruh
isinya. Diriwayatkan dari Ibn 'Umar r.a., bahwasanya Nabi saw. berkata, "Barangsiapayang
tidur dalam keadaan suci, maka malaikat berada di seluruh barang-barang
yangdikenakannya (baju dan lain-lain), dan begitu dia bangun, maka para malaikat
berdoakepada Allah, 'Ya Allah, ampunilah hamba-Mu Si Fulan ini, karena dia tidur
dalamkeadaan suci. - Hadis diriwayatkan oleh Ibn Hibban dalam kitab Shahih-nya.
Diriwayatkan dari Ibn 'Abbas r.a., bahwasanya Nabi saw. berkata,
"Sucikanlahtubuhmu, niscaya Allah menyucikan dirimu. Sebab, barangsiapa yang
tidur dalamkeadaan suci, maka para malaikat berada di semua barang yang
dikenakannya.Setiap kali dia membalikkan tubuhnya di malam itu, maka para
malaikat berdoa, 'YaAllah, ampunilah hambaMu ini, sebab dia tidur dalam keadaan
suci.'" Hadis inidiriwayatkan oleh Ath-Thabrani dengan sanad yang bagus.
Diriwayatkan dari Abi Umamah, katanya, "Aku mendengar Rasulullah saw.berkata,
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci dan berdzikir kepada Allah sampai
datang kantuk kepadanya, serta tidak putus-putusnya memohon kebaikan dunia
danakhirat, niscaya Allah akan menganugerahinya." Hadis ini diriwayatkan olehAt-
Tirmidzi dari Syahr bin Hausyab, dari Abi Urnamah. AL-Tirmidzi mengatakan bahwa
hadis ini hasan. Akan tetapi pelacakan yang saya lakukan terhadap kredibilitas Syahr binHausyab,
ternyata membuktikan bahwa perawi ini sering meriwayatkan hadis dhaif. Karelia
itu, cukuplah sebagai penggantinya, hadis yang diriwayatkan dari A'isyahr.a.,
bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Tidaklah seseorang berada di suatu
malamdengan melaksanakan shalat sehingga dia tertidur, kecuali Allah mencatat
untuknyapahala shalatnya, dan tidurnya dihitung setara dengan sedekah."
47. Saya telah mencoba hal ini beberapa kali dan dengan perlengkapan yang
lengkap,lalu terungkapkanlah hal itu kepada saya, berkat anugerah Allah. Agar
tidakmenimbulkan fitnah, atau dipandang remeh oleh orang-orang yang dangkal
pikirannya, maka tidak semua yang diketahui harus diceritakan. Akan tetapi saya
harap pembacayang budiman percaya sepenuhnya bahwa masjid-masjid penuh
dengan jin-jin shahih, dan bahwasanya mereka berdatangan dalam jumlah yang
sangat banyak kesuatu masjid yang di situ terdapat seorang manusia yang pandai,
saleh, dan ikhlaskepada Allah SWT, persis yang terjadi pada pergaulan sesama
manusia. BAGAIMANA JIN DAN SETAN HIDUP"
1. Asy-Syibli menuturkan dalam Akam Al-Marjan bahwa namanya adalah Sumia,
sedangkan As-Suyuthi dalam Luqth Al-Marjan meriwayatkan dari Ibn 'Abbas,
katanya, "Ketika Allah SWT menciptakan Samum, yakni moyang jin yang diciptakan
dari api yang menyala-nyala, Al-lah SWT berfirman, "Sampaikan kepada-Ku
harapanmu." Maka Samum menjawab, "Aku berharap kepada-Mu agar kami bisa
melihat (makhluk lain) tetapi kami tidak bisa dilihat, dan agar kami dapat gaib
di angkasa tidak mati terlebih dulu jin-jin ma kami sebelum dia kembali menjadi
muda." Hanya Allah-lah yang tahu tentang sejauh mana sahihnya riwayat ini, dan sejauh
mana pula kebenaran penisbatannya kepada Ibn 'Abbas. Jin-Muslim sahabat saya
itu menegaskan kepada saya bahwa harapan tersebut memang terealisasikan. Akan
tetapi tentang penamaan jin dengan Samum dia sama sekali tidak tahu sampai
sejauh mana tingkat kebenarannya. Sejauh yang dia ketahui, namanya adalah Jan.
2. Di dalam ayat ini terdapat pernyataan yang sangat jelas bahwa Iblis itu dari
golongan jin, dan bukan sebaliknya. Pendapat ini berbeda dengan pendapat Ibn Taimiyyah
yang me-ngatakan bahwa setan merupakan asal jin, sebagaimana halnya dengan
Adam yang me-rupakan asal manusia. Lihat Ibn Taimiyyah, Majmu Fatawa, jilid IV,
hlm. 235-236. 3. Yang dimaksud adalah Isma'il Abd As-Salam Abd Al-Jalil, adalah anak salah
seorang bibi saya dari pihak ayah, Syaikh Isa Dawud. Dia adalah seorang pemuda saleh
yang dianugerahi Allah ilmu yang banyak dan kemampuan untuk menundukkan jin
dan mengusir setan atau membunuhnya, dengan cara-cara Islam yang benar.
Melalui dialah Allah SWT memberi petunjuk kepada jin tersebut untuk masuk Islam.
4. Saya sudah berusaha keras untuk menekan jin-Muslim sahabat saya agar memberi
infor-masi lebih dari ini. Namun dia mengatakan sudah mengantuk, lain
mengalihkan pem-bicaraan, atau mengancam akan meninggalkan tubuh orang yang dijadikan
media pe-nampakan dirinya. Seandainya kelak Allah memudahkan saya untuk
memperoleh informasi lebih lanjut, maka saya akan menyampaikannya kepada
pembaca yang budiman, sekalipun untuk itu saya harus menulis buku kedua.
Kerajaan Iblis 5. Saya tidak mengatakan hal ini begitu saja, melainkan terlebih dulu membacanya di
buku Akam Al-Marjan karya Asy-Syibli. Dalam buku ini Asy-Syibli meriwayatkan
sebuah riwayat dari Zaid bin Mujahid yang mengatakan bahwa, "Iblis mempunyai
lima anak, yang masing-masing diserahi urusan-urusan tertentu. Kemudian dia
memberi nama masing-masing anaknya itu: Tsabar, AI-Nwar, Maswath, Dasim dan
ZaInabur. Tsabar adalah Iblis yang bertanggung jawab dalam masalah musibah
yang di situ dia mendorong manusia untuk berkeluh-kesah, mencabik-cabik baju,
meratap-ratap dengan ratapan jahiliah, dan lain sebagainya. Al-A'war bertanggung
jawab terhadap merajalelanya perzinaan. Dia mendorong orang untuk melakukan
perzinaan dan memperlihatkannya kepada mereka sebagai sesuatu yang
menyenangkan. Maswath bertanggung jawab terhadap penyebaran kebohongan
yang kemudian didengar oleh seseorang yang selanjutnya menyebarkannya dengan
baik. Orang tersebut akan menemui kaumnya lalu mengatakan, "Ada orang yang sangat
tampan yang tidak saya ketahui narnanya. Dia menyampaikan kepadaku begini dan
begitu." Dasim adalah Iblis yang menemani seseorang ketika dia menemui
keluarganya, lalu memperlihat-kan berbagai aib pada diri niereka, sehingga orang
itu menjadi marah-marah tidak karuan. Sedangkan Zalnabur adalalah Iblis yang
bertugas di pasar-pasar dan mengibarkar, bendera-nya di sana. Wallahu a'lam,
Agaknya apa yang dimaksudkan oleh Asy-Syibli ini sejalan dengan informasi yang
disampaikan oleh Jin-Muslim sahabat saya, kalaulah tidak lebih bagus daripada
pendapat Asy-Syibli. sebab, dia menginformasikan nama-nama tersebut dengan
pasti, serta meng-ingatkan kita agar memohon perlindungan kepada Allah dari
gangguan mereka dengan menyebut nama mereka masing-masing. Mudahmudahan pendapat
mereka berdua benar. Yang mengherankan saya dalam hal ini adalah pendapat Dr. Muhammad
Muhammad Ja`far, yang mengatakan bahwa, "Sebagaimana halnya manusia
mempunyai negara-negara, kerajaan-kerajaan yang terbagi dalam berbagai wilayah,
jabatan-jabatan dan pekerjaan-pekeijaan yang beraneka ragam yang mendukung
aktivitas kehidupan mereka, maka demikian pulalah halnya dengan alam jin dan
setan. Mereka mempunyai pemimpin-pemimpin dan pejabat-pejabat, yang
seluruhnya terdiri dari makhluk-makhluk yang berjiwa jahat, yang sangat patuh
kepada pemimpin besar mereka di kerajaan para setan yang terkutuk. Lihat
Muhammad Muhammad Ja'far, Kitab As-Sihr, hlm. 153.
Barangkali Muhanimad Muhammaad Ja'far mengutip pendapat tersebut dari dua
buku yang ditulis oleh Dr. Lambrozzo yang masing-masing berjudul The Male
Offender dan The Female of Fender. Di dalam kedua buku ini terdapat pernyataan
yang, tidak diragukan sedikit pun, dikutip dari setan atau jin non-Muslim yang
memberi isyarat kepadanya bahwa negara setan itu diperintah oleh tujuh raja,
yang masing-masing membawahi seluruh wilayah dan rakyat setan secara bergiliran.
Ketujuh mereka itu adalah: Maimun untuk hari Sabtu, Farkan untuk hari Ahad, Arka
untuk hari Senin, Samakas untuk hari Selasa, Modiak untuk hari Rabu, Sauts untuk
hari Kamis, Sarabuthus untuk hari jumat. Masing-masing mereka mempunyai
menteri-menteri yang bertanggung jawab terhadap berbagai bidang.
Sebagian dari pendapat ini mungkin saja beriar. Juga tidak ada alasan bagi kita
untuk menolak nama-nama yang disebutkan di atas. Sayangnya, penulisnya tidak
mengemukakan pandangan dengan versi Islam. Lebih dari itu, Bab 6 dalam bukunya
itu, betul-betul merupakan "terjemahan semata (dari buku Lambrozzo) yang penuh
dengan pernyataan-pernyataan hiperbolik dan berlebih-lebihan ketika mengemukakan kemampuan setan dan kekuasaannya atas manusia, sampaisampai dia
mengatakan bahwa adanya radio di rumah-rumah kita tak lain adalah
upaya setan, bahkan cara penempatan radio itu pun merupakan pilihan yang
didorong- oleh muslihat setan.
Saya tidak meragukan bahwa buku ini merupakan hasil jerih-payah yang terpuji,
sebagaimana halnya saya pun tidak meragukan uraian-uraiannya dalam Bab 6
bukunya yang, pada saat yang sama, berisi banyak hal yang tidak jelas, khususnya
karena pendapat-pendapat yang dinukil dalam bab tersebut berasal dari kalangan
non-Muslim. jin-Muslim sahabat saya memberi informasi kepada saya bahwa para
setan, dan juga mayoritas jin, sangat suka pada kebohongan pada tingkat yang
sudah mendarah-daging. Yang menyedihkan adalah bahwa Ibrahim Muhammad Al-Jamal justru menulis dua
buku, masing-masing berjudul As-Sihr dan Mamlakal Iblis Al-ldiriyyah, yang tak
lebili hanya merupakan duplikasi dari buku As-Sihr karya Muhammad Muhammad Ja'far,
tanpa memberi komentar Islami terhadap Bab 6 buku yang ditulis pengarang yang
disebut terkemudian itu. Dia menukil bulat-bulat pendapat yang ada dalam Bab 6
tersebut dengan sedikit melakukan perubahan, yang kemudian dijadikannya
sandaran bagi Bab 3 buku keduanya, Mamlakal Iblis Al-ldariyyah, yang merupakan
bagian paling tebal dalam bukunya, sekaligus merupakan pokok gagasannya.
Pembaca buku ini pasti mengira bahwa pendapat tersebut berasal dari AI-Jamal.
Karena itu, saya berjanji kepada pembaca, kalau nanti saya punya waktu, rnaka
saya akan memberikan uraian dan komentar terhadap Bab tersebut, yang dapat
saya pastikan sebagai pandangan dengan versi Islam.
Jin Ada yang Berusia Ribuan Tahun
6 Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya sebuah hadis dari Nisyah, dari Nabi
saw., katanya, "Para malaikat membicarakan berbagai masalah yang bakal terjadi
di bumi, lalu setan mencoba mencuri-dengar, lalu memasukkannya ke telinga para
dukun yang akan menambahinya dengan ratusan kebohongan."
Dalam Lisan Al-Arab, yang dimaksud dengan al-qarr adalah mengulang-ulang
menyebut sesuatu ke telinga orang yang diajak bicara sampai dia paham betul apa
yang di-sampaikan si pembicara. Dengan demikian, yang dimaksudkan di sini adalah
bahwa setan-setan yang mencuri-dengar pembicaraan di langit itu terus-menerus
menyampaikannya kepada para dukun sebagaimana layaknya air yang terus
mengalir dalam suatu saluran, sampai para dukun itu betul-betul paham.
Tamu Dari Gurun Pasir 17 Pendekar Mabuk 046 Kapak Setan Kubur Raja Silat 20
^