Pencarian

First Love Never Die 1

First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell Bagian 1


situs baca secara online ini dibuat oleh Saiful .... admin http://cerita-
silat.mywapblog.com Pedang Sakti Cersil Istana Pendekar Dewa Naga Raja Iblis
Racun Ceritasilat.... thank.
q la4\Ou D"WWW.DINOSPREAD.US
(.Dnpaq D1U!) nD1D DWD1-I .) "'11.d "WWW.DINOSPREAD.US http://ac-zzz.blogspot.com/
WWW.DINOSPREAD.US 1st Love Never Die" - Camarillo Maxwell - UntukMama, Hj. Tatiek Hernani Semoga Mama sehat selalu,
I love u Mom ... 1st love Never Die" - Camarillo Maxwell- . .-- PT B N / ovel09 Penylinting: Nina Ria:qa Indnj'--D.
Desain sampul & Ilustrator: desain-instari.eom
_ Layout: M. Raffi Syahid Putra
Diterbitkan oleh penerbit tandabaea
website: penerbit-tandabaea.eom
email: redaksi@penerbit-tandabaea.eom
Perpustakaan Nasional RI:
Katalog DalamTerbitan (KDT)
1 st LoveNever Die/Camarillo
-- eet. l--Jakarta; penerbit tandabaea, 2006
vi+158 hlm;1gem Hak eipta dilindungi undang-undang
ISBN 979-15184-7-5 Cetakan1, Desember2006 Distributor Tunggal : PT Niaga Swadaya J1. Gunung Sahari III7 / , Telp. (021) 4204404, 4255354
Fax. (021) 4214821 ii I 1st Love Never Die" IDARI PENULIS YAHOOO!!! Akhirnya novel ini selesai juga. Seneng
banget. Enggak sia-sia perjuanganku selama ini. Tapi aku
benar-benar puas mengerjakannya. You know, I am work
very hard for this novel (pokoke habis-habisan deh!) but
I love this novel very much.
Terus terang aku sangat menyukai novel ini" Aku rela
menghabiskan banyak waktu, terutama saat tengah malam,
ketika ide-ide cerita banyak keluar. Apalagi diselingi ngemil
keripik kentang dan dengerin musik favoritku, Ada Band
da,n Larc-en-Ciel. Hmm ... I love it!!!
Aku berharap sih suatu saat nanti novel ini bisa di
film kan ... Pengennya sih, hehe ... Doain aja deh! ;p
,Btw, thanks banget kamu udah mau baca novel ini.
Apalagi kalo kamu beli, alias gak pinjam, hehehe...
Ok, I hope you like and enjoy this novel.
XoXo ... Camarillo Maxwell 1st Love Never Die" I iii
I SPECIAL THANKS .' PERTAMA untuk .Allah. SWT"atas semua karunia dan
berkat yang telah diberika:n kepadaku.
Untukkeluargaku:Papa, Mama, dankakak-kakakkuyang
selalurame banget Bang Yordi, Bang Yandi,Kak Kenny, Mbak
Astri, Mas Danu, dan MbakHanny. I love u all ... mmuachh
Untuk sahabat-sahabatku' nan jauh di sana: Tessa,
Rima, Mutia, Mira, Tien,dan Yoyo. Aku kangen banget
sarna kalian, jadi ingat pas jalan-jalan? keliling kota kita
tercinta, DURI!!!! Kapan nih kita ketemuan di sana ya.?"" I
miss u so much guys ... Untuk teman-temanku di AKSEK TarQ: Temmy,Dipta,
Fanny, Tri, Ruth, dll. Buat tim redaksi majalahku yang
paling the best, TRAVOZ,terutama boss gue,Kessy. Kapan
kita rapat lagi Boss" Juga buat anak anak artikel,humas:"Citra,Nana,dll. Buat anak-anak KoFesse,terutama untuk
anak acara; Madek, Desmay,Pat, Sarah, Diana,Santy,Mega.
Akt; ?kangen banget sarna suasana Kofesse,
apalagi saat kita . sitiuk ngurus artis-artis itu. ;p
. Anak-anak SMU Cendana Mandau .angkatan 2003,
terutama 3 IPS 2: .Egy,Riki Kamto,Riki Sayua,Johan,
Werfny A,Rika, Angga., Bobby, Dory,dU. T hank u guys,
berkat kalian aku punya banyak inspirasi untuk menulis.
Keluarga besar Herman dan keluarga besar Marsono,
terutama untuk Nenek. Semoga Nenek selalu sehat ya ... I
love u Grand Ma... Anak-anak DTC (Duri Tennis Club),
Taekwondo, Bina Musika khusus ktllas biola: Pamela, Yura, Kiki, Duta,
Hafidz, Ami, Tara, Dina, dll. Juga pelatih tennis, pelatih
iv I 1st Love Never Die" taekwondo, dan guru biolaku. Untuk partner berkelahiku,
Beka dan Yoyo!!! Kapan kalian pulang
tanding taekwondo. Hahaha ...
qari US, ayo kita Untuk ternan-ternan magangku di Matari Advertising:
Vidi, Pat, Tony, Adit, Rendra, Sakti, Hadi, Alex, dll. Kangen
nih ... kapan nih jalan-jalan dan main kartu bareng seperti
dulu?"" =p Tidak lupa untuk para pegawai PT Fri ian F lag"Indonesia, terutama SCM Processing: Mbak Dianty, Mas
Herry, Mas Yusuf, Mas Farid, Pak Bambang, Pak Sanudin,
Pak Sunarto, Mas Harjo, Mas Pudji, Yoses, Tommy,
Mas Bagus. dan Terima kasih atas semua bimbingan kalian
selama ini. I am really appreciate it very much.
Finally, special thank u is for all readers. Terima kasih
banget kalian udah mau beli dan baca buku ini. Aku harap
kalian menikmatinya. Well, I think that's all. See you and take care ...
With Love Camarillo Maxwell 1st Love Never Die" I v halfklingon 11 I am Jomb/o, So What?"" ALINDA HAMILTON, gadis cantik berambut panjang itu
tampak konsen menyetir mobil sedannya. Dilihat dari
mana pun dia tetap cantik dan fashionable. Tapi... pasti
tak ada satu orang pun yang menyangka kalau cewek ini
masih jomblo dan belum pernah pacaran.
Sebenarnya, nggak ada suatu pun yang kurang pada
diri Alinda. Canfik, pintar, dan punya banyak bakat.
Tengok saja hobi olahraga-nya yang seabreg. Begitu juga
dengan kesukaannya menulis yang berbuah novel-novel
yang sudah diterbitkan beberapa penerbit terkenal.
Padahal, banyak juga kok cowok yang suka sarna
Alinda. Tapi herannya sampai sekarang dia belum pernah
ngerasain jatuh cinta. K asihan kan.... "!
. Alinda sendiri tidak tahu kenapa dia belum pernah
jatuh cinta seperti yang dialami oleh teman-temannya
termasuk.... seperti sahabatnya, Maya, yang kini sedang
asyik-asyiknya bermesraan dengan Kyo, pacarnya yang
. . warga negara Jepang itu.
Maya dan Kyo tampak' sangat mesra di jok belakang,
seakan-tidak memperdulikan Alinda. Mulanya sih Alinda
bisa cuek, tapi lama-lama dia jengah juga. Alinda bukannya
cemburu melihat sahabatnya bermesraan dengan cowok
seganteng Hideaki Takizelwa, aktor Jepang yang terkenal
itu. Alinda cuma merasa jengah dan berharap '. bisa menurunkan cowok Jepang itu secepatnya .
"Kyo ... K enapa sih kamu harus berangkat ke Tokyo
hari ini" Udah deh, gak usah balik ke sana. Temenin aja
aku di sini ya. Aku masih pengen kamu di sini. .. " kata
1st Love Never Die" I 1 Maya manja, sambil memeluk tangan Kyo erat.
"Maya, aku kan harus kuliah. Setahun lagi aku lulus.
Kamu juga kan ?" "Iya. Tapi ... aku ingin tetap kamu di sini. Aku bosan
kalau cuma lewat telepon atau internet." kata Maya
manja. "Sabar ya, honey. Kamu tunggu aja. Bulan depan aku
pasti balik lagi kok. Jadi kamu sabar aja ya?" Kyo juga tak
kurang Mesra: . "Bener ya, kamu pasti pulang" Aku pasti kangen ban get
sarna kamu." "Iya, aku juga pasti kangen sa a kamu. Nanti aku janji"bakal sering 'telepon kamu deh." Kyo semakin merapat
pada Maya. "Janji ...?" Maya juga merapatkan diri pada kyo.
i'Iya janji ..." Kyo dan Maya semakin merapat. Mereka
saling mendekatkan wajah.
, Eh, apa-apaan ini" Jangan bHang kalau mereka mau....
Alinda ul i panik. Dia sarna sekali enggak mau melihat
" "pasangan itu berciuman .
KYO!!!! LO NAIK PESAWAT JAM BERAPA
. "EH, SIH?"?"" tanya Alinda tiba-tiba.
Spontan Kyo dan Maya kaget, mereka menggeser.
. duduk agak berjauhan. 'l\.ku naik pesawat yang jam satu, Lin. Sekarang udah
jam berapa ya?" tanya Kyo sambi! melirik jam tangannya.
"Jam sebelas. Kayaknya masih keburu deh ... Pesawat
Japan Airlines kan";'
"Yup ... Tapi aku narus cepet sampai di sana. Bisa lebih
. cepat enggak Lin ...?"
"Sabar Mas .... Ini lagi diusahain cepet.... Busyet dah,
Cue udah kayak supir pribadi aja ya" Jangan lupa ninggalin'
uang bensin ya?"?"
"Tenang... itu Urusan garripang. Aku takut nih
ketinggalan pesawat lagi seperti waktli itu'sampe Ibuku
udah nyap-nyap lagi... Aduh,' jangan sampai aku kena
marah lagi deh." . . . " 2 I 1st Love Never Die"
"Ya...TuanBesar." jawab Alinda pura-pura menghormat
dengan membungkukkan badannya sedikit.
"Lin ... 10 gangguin orang yang lagi kasmaran aja deh..."
sindirMaya. "Permisi ya, Mbak Maya yang manis .... Tujuan kita
sekarang mengantarkan suami 10 ini ke bandara kan ya"
Jadi, . enggak ada salahnya kalau 10 tahan keinginan buat
mesra-mesraan di mobiIku sebentar aja ya...Oke"! " jawab
Alinda cuek. "Tapi kan wajar kan kalau gue mau mesra-mesraan
sarna pacar gue. Dia lan mau berangkat ke Tokyo hari ini
dan ... " "Halah". bulan depan juga balik lagi. Terus kalian
nyusahin gue lagi untuk nganterin." Alinda memotong
ucapanMaya yang belum selesai.
"Aduh, Lin .... Kamu enggak?ada berubah-berubahnya
ya. Pantes aja belum punya pacar. Kamu harusnya lebih .
lembut sedikit, biar ada cowok yang mau - jadi pacar
kamu... " sahut Kyo.
"Oopss ... Jangan salah, Kyo. Begini-begini banyak
cowok naksir sarna gue kok. Cuma guenya aja yang enggak
mau pacaran." "Masa sih?" tanya Kyo enggak percaya.
" Bener Kyo. Banyak banget cowok yang rigejar-ngejar
dia. Tapi dasar, si Linda bikin cowok-cowok itu patah hati


First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan nyerah semua." kataMaya.
"Wow.... emang kenapa sih kamu segitunya enggak
mau pacaran" Apa cowok-cowok yang deketin kamu
enggak ada yang beres?" tanya Kyo iseng.
Alinda hanya tersenyum simpul.
"Iya nih, aku juga bingung kenapa dia sampai segitunya
enggak mau pacaran. Padahal... yang namanya paca.ran itu
enak Iho. Romantis banget! Seperti gue sarna Kyo... Iya kan
sayang?"Maya langsung merangkul Kyo. Kedua tangannya
sudah melingkar di leher Kyo.
"Yes... its true, honey." jawab Kyo sambi! ' membelai
ahM ." "1st Love Never Die"
I 3 WajahMaya meridekat ke wajah Kyo.
"HAITTSS ..... Jangan ciuman di mobil gue. Ky kita"udah sampai, cepat keluar dari mobil. Sekarang juga!!!"
teriak Alinda, mengusir Kyo dari m{lbilnya secepat
mungkin. "Eh, udah sampai ya?" Kyo segera mengambil barang
barangnya dengan' cepat. Untungnya dia tidak membawa
banyak barang dan meletakkan semuanya tidak di bagasi
mobil, jadi mempermudah dia untuk segera keluar dab
mobil Alinda. "Say, hati-hati di jalan ya...." Maya -seakan;tidak ingin
berpisah dari pacarnya itu.
g "Iya, tenang aja. Be itu sampai nanti aku pasH telepon
lcamu kok." "Bener?" - "Iya. Aishiteru ... Aku pergi dulu ya?" Kyo dengan
cepat mencium dahiMaya. "Eh, permisiMas.... Uang bensinnya mana ya?" Alinda
langsung mengulurkan tangannya minta setoran.
"Gh, iya.:. T hanks ya Lin .... " Kyo memberi sebuah
amplop dari kantongnya pada Alinda.
Setelah Kyo turun, Alinda dan Maya pun langsung
melesat pergi meninggalkan tempat itu.
"Eh, Lin ... 10 beneran enggak minat pacaran ya"
K ayaknya udah saatnya 10 punya cowok deh." Maya iseng
ngobrol sepanjang perjalanan merekci pulang.
"Gimana ya" Gue belum punya CQwok yang gue suka.
Kayaknya susah deh."
"Biar gue bantu cariincleh.
punya cowok.:." Sejak itu, Maya berusaha keras mengenalkari Alinda
ke ternan-ternan cowoknya - yang masih jomblo. Tapi
semuanya gagal. Terakhir kali Maya mengenalkan Alinda
4 I 1st Love Never Die" ke ternan-ternan kakaknya. Itu juga gagal . Masalahnya
bukan pada cowok-owok itu karena rata-rata tertarlk sarna
Alinda. Justru Alinda yang sarna sekali tidak tertarik pada
rnereka. Maya sarnpe kehabisan akal. Usahanya sebulan
ini sia-sia. Alinda tetap rnernilih jadi jornblo.
"Lin... sejujurnya gue enggak tahu harus girnana biar
10 jatuh cinta. Kenapa sih 10 enggak rnau nyoba pacaran,
sekali aja... Siapa tahu aja 10 bisa suka... " kata Maya sambi!
rnernasang rnuka rnernelas.
"Gue enggak bisa May. Cinta kan enggak bisa dipaksain"! Jadi, intinya, kalau gue einang enggak suka, ya
sudah... Sorry Gue enggak bisa ...
" "Yah, gue pasrah deh... Moga-rnoga aja 10 cepetan
dapat cowok. Eh, siapa tahu di ternpat rnagang nanti 10
bisa keternu cowok impian 10. Ya"!"
"Yah... sernoga aja gue nernuin cinta pertama gue..."
Doa Alinda sarnbil rnenatap bintang di langit.
*+* 1st Love Never Die" I 5 12 First Day in FJI SUDAH pukul 07.15. Afinda kalang kabuL Mobil ya g"biasanya dia pakai Uba-Uba saja tidak di tempat,' dipakai
Ayahnya karena mobilnya sedang diservis di bengkel.
Akhirnya Alinda inemut:U,
apapun, yang pe.nting taksi.
Semalam Alinda tidur seperti bayi, sangat lelap. Begitu
rriatanya terbuka Alinda, langsung terjatuh dari tempat
tidur karena melihat jam mejanya menunjukkan pukul
6.45. Entah kenapa had ini Alinda sial bangeL Udah telat
' bangun, mobilnya dipake Ayahnya, sarapan di meja cuma
ada sehelai roti, terakhir ... eh dia malah dapat benjol di
kepala. Aduh, apes banget!
c "Pak... cepetan Pak... Udah telat nih!!!" teriak Alinda
pada supi taksi yang membawanya sambil mengeluarkan
"HP dari dalam kantong tasnya. Alinda benar-benar kebingungan begitu' melihat banyak missed call dan sms
di HP-nya. Sudah pash dari Maya.
1 "Iya, Neng... Ini lagi diusahain. Emang kalau di
, wilayah sini sering maceL."
"Yah, Pak... Usahain dong. Mungkin bisa lewat'jalan
tikus kek atau lewat jalan kecoa kek.., Pokoknya jam 07.30
harus sampai di pabrik itu." Alinda hampir mau nangis.
Tiba-tiba aja ada sebuah panggilan di HP-nya, pasti dari
Maya. ' PA?"?" tanya Alinda dengan suara altonya.
?"LAGI DI MANA MBAK?" TAHU ENGGAK SIH INI
SUDAH JAM BERAPA?"?"?" tanya Maya dengan suara
yang enggak kalah tingginya.
6 I 1st Love Never Die"
"Iya gue tahu ... Gue lagi kena macet. Pusing nih . !"
. . . Alinda benar-benar panik.
"Kok bisa sih" Pasti tadi pagi telat bangun ya?"
"Glek ... Kok tahu sih..." Iya, emang tadi pagi gue telat
bangun." "Pantesan ... udah ah ... Pokoknya jam 7.30 kalo 10 belum datang juga, eng'gak tahu deh gimana nasib
magang 10 di sini." Maya langsung mematikan HP-nya.
Alinda hanya bengong begitu mendengar kalimat terakhir
sahabatnya itu. Dia malah jadi semakin panik. Alinda.tahu
perusahaan temp at magangnya ini sangat terkenal karena
disiplinnya. ibencana besar. "Pak... udah sampai belum sih?"" Masih lama enggak?"?" Alinda melihat jam-tangannya, pukul07.20.
"Itu Neng ... Pabrik FJI yang gedungnya warna krem
itu... Kira-kira kalau lari dari sini cuma sekitar sepuluh
. menit"?tunjuk sopir taksi itu.
"Begitu ya ... Ya udah aku keluar aja sekarang." Alinda,
segera keluar dari taksi dan membayar ongkosnya. Dengan
memakai rok dari blazer, Alinda pun segera berlari. Tidak
perduli kalau blazer yang dipakainya bisa kusut atau
roknya bakal robek. Pokoknya tujuan utainanya adalah
sampai ke gedung FJI itu dan jangan telat.
Dari pos penjaga satpam ke lobby pun Alinda harus
berlarL Gedung FJI lumayan besar juga Dari pos satpam"ke lobby saja jaraknya seratus meter. Gedungnya seperti
gedung pencakar langit. Lumayan luas juga karena kantor
dan pabriknya ada dalam satu wilayah:
UntungIa.h Alinda belum terlambat. Di lobby ia
bertemu dengari Maya yang lama menunggunya.
"KEMANA AJA SIH?"?" tanya Maya.
"Sorry.... Namariya juga kena macet... Yang penting
enggak telat kan?" "Telat sih; sepuluh detik, tapi enggak apa-apa deh.
Kita disuruh ke ruang rap at untuk bertemu karyawan
1st Love Never Die" I 7
HRD, man<;l.jer purchasing, dan manajer produksi." ajak
Maya sarhbil menarik tangan Alinda.
"Bukannya kita ketemu sarna bagian HRD aja" Ngapain
ketemu sarna manajer produksi dan manajer purchasing
juga?" tanya Alinda heran.
"Gue juga enggak tahu... Udahlah, yang penting kita ke
sana aja dulu. Yuk... !" Maya mengajak Alinda ke ruangan
yang tadi ia sebutkan. "Eh,kalau dilihat-lihat, nih kant or lumayan keren juga
ya"! Kayaknya kita enggak bakal rugi deh magang di sini. .."
kata Maya sepanjang perjalanan menuju ruang rapat.
"Iya juga ya, tapi kita kan cuma tiga bulan di sini ..."
"Gue ngerasa kita magang di sini bakal seru deh...
Atau menegangkan ya?"
"Hehehe .. , menegangkan ya" Bener banget, gue jadi
ingat pas diomelin habis-habisan sarna Bu Sally,HRD itu,
gara-gara nanya terus tentang status magang kita."
"Iya ... Ngomong-ngomong kita enggak kesasar kan?"
"Bener kok,itu ruang rapatnya ... Apa salah ya" Bu
Sally mana sih?" tanya Maya.
Bu Sally yang tadi Maya sebut namanya itu ternyata
sudah berada di belakang mereka. Dia memakai baju hitam
dar1 celana panjang cokelat. Raut wajahnya tampak lelah.
"Selamat pagi semuanya,maaf ya kalau
saya telat..." . sapa Bu Sally. "Selam;:l.t pagi Bu,enggak apa-apa kok,kami juga baru
saja sampai." jawab Alinda dan Maya.
"Oh iya,begini, saya belum bisa menentukan kalian
magang di departemen mana. Nanti, kalian ketemu Ibu
Riska dan Ibu Yuli, ya"! Mereka yang akan menentukan ...
Enggak apa-apa kan?" Ibu Sally memandarig Maya dan
Alinda. "Enggak apa-apa kok Bu ..." jawal!> Alinda dan Maya
hampir bersamaan. "Oh ya udah... Kalian tunggu di sini ya. Ntar kalau
ketemu mereka, terutama Ibu Riska, kalian nurut aja ya"
8 I 1st Love Never Die" Jangan melawan. Soalnya dia itu cerewet. .. Mengerti kan?"
bisik Ibu Sally. "Baik Bu . .'".
"Oke kalian tetap di sini ya ... "Ibu Sally meninggalkan
mereka berdua diruangan itu..
Alinda dan Maya terdiam, memikirkan kata-kata Bu Sally barusan. Emang kayak apa sih Ibu? Riska itu,
sampai-sampai Bu Sally sebegitu khawatirnya" Alinda
terus berpikir dan mengira-ngira. Bagi Alinda, tidak ada
yang lebih menakutkan dari Ibunya dan Neneknya. Kalau
mereka berdua marah... Wah.. itu pertanda tsunami dan
hujan geledek telah datang; Hihihi. ..
"Lin .. Kok bengong sih" Pasti karena mikirin kata-kata
Ibu Sally tadi ya?" tanya Maya ragu-ragu.
"Enggak kok ... Santai aja. Gue 'rasa Ibu Riska nggak
semenakutkan itu deh... Setidaknya,
tidak melebihi Ibu . atau Nenek gue. K ita nggak usah terlalu khawatir."
"Iya juga ya ... Mungkin Bu Sally terlalu berlebihan.
Tapi, kalau dia memang menakutkan gitu, gimana dong"
Yang gue khawatir, gue satu departemen sarna dia. Wah...
kiamat deh selama tiga bulan. "
"Bu Sally cuma bilang dia cerewet kan" Enggak
masalah, kita kan hampir tiap hari kena marah ortu kita.
tapi .emang dia seperti apa ya, sampai-sampai Bu Sally'
takut begitu" Apa dia melebihi mons .... " Belum sempat
Alinda menyelesaikan kata-katanya, terdengar derap kaki
yang kuat mendekati ruangan.
"Eh, Lin ... Bunyi apaan tuh?" tanya Maya ketakutan.
"Eriggak tahu... Bunyi

First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

apaan ya?" tanya Alinda bingung ... BRAKKKKKKK!!!!! T iba-tiba saja pintu terbuka seolah
menghantam dinding. Maya dan Alinda sampai .lonca
"dari tempat duduk, untungnya mereka tidak terjatuh. Di
hadapan mereka muncul seorang wanita separuh baya
dengan baju merah menyala dan celana gombrong warna
hijau tua. Emang enggak nyambung, tapi dia. sepertinya
1st Love Never Die" I 9 .1 3 Busy, Busy, ? I an d . . B sy.". . ? . Dr SEBUAH RUANGAN, tp.mpak sebuah meja yang eukup
lebar. Di atasnya ada komputer keluaran terbaru, belum
lagi telepon dan berbagai alat kantor lainnya. Di sudut
meja tersedia makanan-makanan keeil. Suasana ruangan
kerja itu sangat menyenangkan, apalagi boleh memutar
lagu-lagu. Seperti saat inl,? di ruangan ini mengalun lagu
romantis yang membuat semakin betah berlama-lama.
Wah, ini benar-benar suasana kantor yang nyaman. Sudah
lama Maya bermimpi bisa hekerja di tempat yang keren
seperti ini. Pegawai-pegawai yarig sekantor dengannya juga bersikap ramah terhadap Maya. Apalagi pegawai-pegawai
eowok ban yak yang masih muda, keren, dan single. Kalau
saja Maya jomblo, pasti dia sudah menggaet eowok-eowok
keren itu sekarang.? "Maya, kalau ?ada yang enggak dimengerti, ntar tanya
aku aja ya?" kata Mas Antony sambil mendekati Maya.
"Oh iya, thanks ya Mas Antony" jawab Maya sambil
tersenyum. "Di sini enak kok. Kerjanya enggak ,terlalu banyak,
jadi kamu pasti bisa mengerjakannya. Kalau 'kamu enggak
mengerti, kamu bisa tanya siapa aja Citau bisa minta bantuan
ke staf yang lain." "Iya Mas, thank u..." jawab Maya lagi.
Di hari pertama, Maya disuruh memasukkan data
data ke komputer. Bagi Maya itu bukan masalah karen a
itu pekerjaan yang mudah. Rasanya Maya melupakan
sesuatu yang penting. Apa ya" Begitu dia sedang berusaha
12 I 1st Love Never Die" mengingat, tiba-tiba saja telepon di mejanya berdering.
Maya pun segera mengangkatnya.
"Hallo, selamat siang ... " sapa Maya.
"HEH .. " TUKAR T EMPAT !!!!!" teriak Alinda di ujung
telepon. "Oh, Linda ... Apa kabar" Enak enggak di departemen
produksi" Sudah pasti enak dong ya, kan kantor 10 di
tengah pabrik ya?" sindir Maya sambil menahan tawa.
"Sialan.. Iya, tahu... Lo dapat tempat enak di sana ...
ruangan kant or yang luas, mewah, dikelilingi cowok kece.
Tempat gue .. ,," Belum sempat Alinda menyelesaikan kalimatnya. "NGIIIIIINGG!!!"
"Busyet dah, bunyi apaan tuh?"?" tanya Maya penasaran. "Bunyi mesin produksi... Beneran deh gue enggak
betah di sini. Ruangan gue sebelahan sarna mesin ... Kita.
tuker tempat yuk?""!" pinta Alinda memelas.
"Enggak ... " jawab Maya tegas sambi! menahan . senyum. "Yah... tega amat sih .. " Katanya mau nolongin sahabat
lo ini untuk dapat pacar". Jadi, biarkanlah gue di sana ya"
Lo gantiin gue di sini. Please .. ,," pinta Alinda kembali.
"Sudah pasti enggak dong .. " Gue denger di sana
banyak cowok. Kan departemen produksi"! Karyawannya
ada 500-an orang Iho. Udah takdir kali 10 ditaruh di sana...
Siapa tahu dapat cowok.." Oh iya, salam dari gue buat Ibu
Riska ya?"!" kata Maya sambil kembali menahan ketawa.
"Sialan.. Awas ya!!! Sudah Ah... Capek ngomong
terus. Bye!!!" Alinda segera menutup teleponpya.
"BRAKK! !!" Alinda meletakkan gagang telepon itu
dengan keras dan merebahkan diri di kursi. Untungnya
di ruangan itu hanya ada dia. Ya ... di sini dia membantu
supervisor produksi. Pekerjaan yang harus ia kerjakan
1st Love Never Die" I 13 lumayan banyak. Dari memfotokopi, menyusun arsip,
entry data, dan entah apalagi. Alinda sampai bingung
. mana yang harus ia kerjakan dulu.
Untuk sesaat, sebelum bosnya balik, Alinda istirahat
sejenak. Diam-diam dia melirik ke arah ruangan lain.
Ruangan di sebelahnya adalah ruangan supervisor juga,
tapi lebih besar daripada ruangannya. Sebelahnya ruangan
administras?i dan sebelahnya lagi adalah ruangan kepala
bagian. Alinda belum sempat berkenalan dengan staf yang lain
karena mereka terlihat sangat sibuk. Alinda jadi teringat
tentang peristiwa tadi, saat mereka mengambil undian itu.
Maya langsung senyam-senyum begitu melihat tulisan
"Purchasing" sedangkan Alinda rasanya mau pingsan
begitu melihat tulisan "Produksi".
Dari awal Alinda sama sekali tidak menyangka kalau
dia bakalan magang di departemen produksi, apalagHalau
ruangannya harus bersebelahan dengan mesin sebesar
itu. Hmm... perasaan hatinya jadi benar-benar nggak enak
sekarang. Jam 11.30. "Sudah saatnya makan siang nih... Kerjaan ini dikerjain
ntar aja?kali... " belum sempat Alinda keluar dari ruangan,
telepon di ruangan itu tiba-Uba berdering. Dengan kesal,
Alinda menerimanya. "Hallo, selamat siang:?. ..
"Linda... .. tolong ya, " arsip itu diberesin semua.
Data-datanya sudah harus di entry juga ya. Jangan lupa,
semuanya harus selesai sebelum jam 12. Oke"!!" kata Mbak
Dini. "0, baik Mbak.; ... " jawab Alinda lemas.
Jam sudah menunjukkan angka12.15. Alinda bersyukur karena semua pekerjaan itu akhirnya sudah'
14 I 1st Love Never Die"
selesai. Harripir saja dia pingsan menyelesaikan itu semua
sebelum jam 12.00 .. Alinda melihat HP-nya, sesuai dengan perkiraannya,
ada 4 sms dan 5 missed call. Ya... bagus banget. Alinda
sudah bisa menebak siapa yang rajin mengirim sms dan
missed call itu. Sudah pasti dan tidak lain adalah MAYA.
Huh .. Dia enggak tahu aja penderitaannya di sini. Dengan
cepat Alinda mengambi! HP itu dan segera tumn ke bawah.
Untungnya ia diberitahu letak kantin, kalau enggak pasti
kesasar. Sebenarnya ?Alinda ingin juga makan siang bareng
staf produksi yang lain, tapi dia hams bertemu dengan
Maya dulu. GUBRAKKK! "AKKHHH!!! " Karena sibuk membaca sms di HP-nya, tanpa sengaja
Alinda bertabrakan kantin. dengan seorang cowok di tangga .
. "Ma-maaf. .. Mu enggak lihaL" kata Alinda tergagap
gagap. "Oh, enggak ... enggak apa-apa kok. Aku juga enggak
lihat." jawab cowok itu sambil tersenyum. ?Alinda sempat
tertegun juga, ternyata pegawai ini masih muda, mungkin
tidak terlalu jauh beda usianya dengan dia. Ia memakai
seragam FJr berwarna abu-abu. Dari seragainnya tertulis
nama Tony. Hmm... nama yang lumayan bagus.
"Kamu pegawai bam ya?" tanya pegawai itu..
"Oh, enggak. Aku anak magang...
" "Oh, anak magang." jawabnya sambi! tersenyum.
"Oh...eh.: Maaf ya, aku ke atas dulu."
"Ya... " katanya sambil mempersilahkan.
Tanpa banyak bicara lagi, Alinda lansung naik ke atas.
Dia sarna sekali tidak tahu kalau pegawai yang bernama
Tony itu diam-diam masih melihatnya.
1st Love Never Die" I 15 i Sesampainya di kantin, hampir semua pasang mata
melihat ke arah Alinda dan membuatnya salah tingkah ..
Mungkin karena ia. orang baru di sini. Sudahlah, lebih .
baik cuek saja. Setelah mengambil makanan,
Alinda segera menuju meja tempat Maya yang sudah duluan ada
di sana. "Kemana aja sih" Lama banget?" tanya Maya.
"Banyak kerjaan tadi ... Lo gimana?" tanya Alinda
balik. "Tentu enggak dong ... Kerjaan gue nyantai banget. ..
Cue sama sekali enggak nyangka bisa magang di tempat
yang keren begitu." "Jya, tahu... . Tempat 10 keren... Tempat gue... Huaaa... !!!" memikirkannya. aja membuat Alinda tidak
berminat lagi untuk makan.
"Sabar ya ... Tapi, ogomong-ngomong gimana?" goda
Maya. 'l\panya yang gimana?" tanya Alinda bingung.
"Masa enggak ada yang PDKT " Minimal ada yang 10
suka...?" tanya Maya lagi.
'l\paan sih" Enggak ada apa-apa
tuh... Rata-rata pegawai di tempat gue itu udah pada married semua."
"Yah, gimana sih" Masa enggak ada yang masih single
dan rada.cakepan gitu?"?"
"Boro-boro lihat-lihat cowok, kerjaan gue. tuh numpuk
banget tahu..." Alinda sewot.
"Ya elah... Jangan sampai 10 jadi cewek workaholic di
sini... " "Wah, bener itu ... jangan sampai ... Amit-amit dah ... "
"Terus sering ketemu sarna Bu Riska enggak?"
"Untungnya sih enggak sering-sering amat. Cue bersyukur banget karena ruangannya jauh? dari ruangan
kantor gue. Pokoknya, setiap ada dia, gue berusaha kabur
sejauh mungkin deh." ujar Alinda dengan muka langsung
pucat begitu membayangkan sosok Bu Riska.
"Hahaha... Kayaknya hari-hari 10 magang di sini bakal
menegangkan ya"!"
16 I 1st Love Never Die" "Bisa jadi ... " jawab Alinda singkat sambi! mengangkat
kedua bahunya. "Eh, Lin ... coba tebak,.musuh 10, si Kasa Nyamuk itu
dapat magang dJ.mana?"
. "Kasa nyamuk" Oh si Kasandra ... Emang dia dapat
dimana?" tanya Alinda penasaran.
"Begitu denger kita dapet di FJI, dia langsung ngirim


First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lamaran magang ke Indo Juicy, s"ingan berat perusahaan ini.
Kayaknya emang dia selalu ingin bersaing sarna 10 deh..."
"Oh, bagus. Dari dulu dia selalu begitu kok."
Alinda memperhatikan jam tangannya. Pukul 07.30.
Bagaimana ini" Seharusnya laporan ini sudah seles.ai dari
tadi. Tapi, Alinda lupa meletakkan salah satu laporan.
Mungkin tertinggal di gudang atau di tempat l.ain. Kalau
laporan itu tidak ada, nasibnya bakal berakhir tragis.
"Linda .... Karnu udah selesai?"
tanya Mbak Dini tiba. tiba. "Ya, Mbak, hampir selesai ..." jawab Alinda ragu-ragu.
"Belum selesai" Pasti karena ada laporan yang tertinggal
ya?" . Glek . . ! Kok tahu ... Alinda ketakutan.
. "Nih, laporannya, katanya ketinggalan di lab. Tadi
Bagas ke sini. Dia udah ngerjain laporannya ... Sekarang
kamu boleh pulang." . ' pa" Bagas" Dia yang ngerjain laporan ini Mbak?"Masa sih" Bagas itu yang mana ya Mbak?"
"Kamu belum tahu" Dia supervisor baru di sint."
, "Oh begitu ya" Mbak Dini, tadi Mbak dicari sarna Ibu
Riska." . . . "Oh ya, aku udah tahu kok. Tenang aja... Kamu
. . sekarang boleh pulang." kata Mbak Dini sambi! berlalu
meninggalkan ruangan. 1st Love Never Die" I 17 14 The Handsome Supervisor BESOKNYA, Maya dan Alinda sarna sekali tidak terlambat.
Seharusnya pada jam segini jalanan macet, tapi jalanan
hari ini benar-benar mulus.
Dan lagi-lagi Alinda harus mengerjakan pekerjaan
yang menumpuk. Karena komputernya sedang dipake oleh
Mbak Dini,? mau tidak mau ia harus memakai komputer
di ruangan lain karena masih banyak data yang harus
dimasukkan. "Mbak... enggak apa-apa nih pinjam komputer di
ruangan sebelah?" tanya Alinda ragu-ragu.
"Ya, enggak apa-apa ... Kamu bilang aja, udah dapat
. izin dari Mbak." jawab Mbak Dini dengan cuek.
Alinda hanya diam, memperhatikan ke ruangan sebelah. Emang sih kelihatan ada satu komputer yang?
menganggur, tapi masa sih pakai acara langsung masqk
dan langsung pakai begitu aja.... Harus ada kalimat basa
basinya dulu kan" Mana satu ruangan itu isinya cowok
semua lagi. . '1\duh - bagaimana ini" Jangan-jangan . mereka menakutkan juga seperti Bu Riska. Huaa ... jangan sampai
deh ..." Alinda menarik nafas dalam-dalam sebelum masuk
ke ruangan itu. . Dugaan Alinda meleset. Mereka ternyata ramah dan
pengertian. Alinda malah bisa tidak sadar kalau sudah dua
jam ada di ruangan itu, bahkan berbicara dan mengobrol
dengan mereka. Rata-rata mereka memptinyai selera humor
yang tinggi. Mereka asyik diajak bicara apa saja. Alinda
18 I 1st Love Never Die"
" merasa senang? juga bisa bekerja satu ruangan dengan
mereka. "Linda, ngomong-ngomong kamti sudah punya pacar
belum?" tanya Mas Felix, salah satu staf administrasi di
sana. "Eh, . pacar" Hmm... belum. Memangnya kenapa Mas?" tanya Alinda balik. la tahu mereka hanya iseng saja,
lagipula mereka semua kan sudah punya keluarga.
"Hah, masa sih?"
"lya bel urn..." jawab Alinda singkat.
"Ya, ampun ... Ya udah, biar aku cariin ya"! Ada yang
kamu taksjr enggak diFJl ini?" tanya Mas Yusar.
"Yah ... Aku kan baru dua hari di sini Mas. Mana
mungkin secepat itu aku langsung naksir cowok."
"Betul juga ya ... Tapi, sayang lho kalau.kamu belum
pernah pacaran. Apalagi kamu masih muda."
"lya juga sill..." jawab Alinda dengan singkat. Bukannya Alinda enggak mau pacaran sih... Tapi gimana"
Dia belum ketemu cowok yang pas di hatinya.
"0 iya, Mbak Linda.. . Mbak kan magang di sini, kalau
misalnya butuh bantllan, jangan sungkan bertanya ya" Ada
yang mau ditanyakan enggak?" tanya Mas Henry.
"lya, tenang aja Mas ... " jawab Alinda sambil tersenyum
penuh rasa terima kasih. "Kalall Mbak masih belurn tahu dengan pegawai
pegawai Gi sini, tanya aja ke kita."
"Pegawai di sini?" T iba-tiba saja Alinda teringat Bagas,
orang yang menyerahkan laporannya yang ketinggalan.
Tanpa dia, mungkin Alinda enggak bakal pulang-pulang
kemarin. lngin sih ketemu terus mengucapkan terima
kasih sarna dia. Tapi, gimana mau mengucapkan terima
kasih, Alinda sendiri tidak tahu yang mana orangnya.
Ah, sudahlah.. Ntar juga pasti tahu. Alinda kembali
sib uk dengan pekerjaannya,
menulis data-data ke dalam
,laporannya. . T iba-tiba terdengar suara dedt pintu yang terbuka.
Alinda sarna sekali tidak memperdulikannya. Paling staf
. 1st Love Never Die" I 19 yang mencari orang yang ada di ruangan ini. tidak ada
hubungan dengan dirinya. "Mas Henry ada yang mau? aku tanyakan nih. Mas
sibuk enggak?" tanya orang itu menghampiri Mas Henry.
"Oh. Mas Bagas. Ada apa?" tanya Mas,Henry balik.
Eh.. Apa" Bagas katanya" Jangan-jangan dia... Alinda
mendongakkan kepalanya dan melihat orang yang dipanggil
Bagas itu. Staf bernama Bagas itu memakai baju biru terang.
berbeda dengan staf yang' lain. Sepertinya jabatannya
lebih tinggi. Ia masih muda. Rambutnya dipotong rapi. alis
matanya tebal dan tajam. wajahnya panjang. dan kulitnya
putih. Tubuhnya pun cukup tinggi... Lumayan juga sih ...
Setidaknya. untuk staf produksi dia termasuk lumayan.
Sepertinya . Bagas tahu' kalau diam-diam Alinda memperhatikannya. Begitu Bagas melihat ke arahnya.
Alinda pura-pura enggak lihat.
"Sepertinya ada pegawai baru ya Mas?" tanya Sagas
sambil melirik ke arah Alinda. Alinda pasang muka pura
pura cuek dan tidak mendengar.
"Iya dong Mas ... Biar ada pemanis." kata Mas Henry
bercanda. "'Boleh kenalan enggak nih?" tanya Bagas sambil
mendekati Alinda; "Tentu saja boleh ...
"? jawab Alinda dengan santai.
"Kenalkan. aku Bagas Kurniawan. supervisorproduksi."
katariya sambi! mengulurkan tangannya.
' linda Hamilton. aku magang di sini" jawab Alinda"sambi! tersenyum dan mengulurkan tangannya.
Alinda terus berpikir. cowok ini. tapi entah sepertinya dia pernah melihat
dimana. Sebenarnya ia ingin mengucapkan terima kasih atas pertolongan Bagas kemarill.
tapi tiba-tiba saja Alinda merasa segan. Ya... mungkin lebih
baik dia tidak perlu mengatakannya.
20 I 1st" Love Never Die"
15 Kasandra Vs Alinda TIDAK TERASA SUDAH SEMINGGU BERLALU. Setiap
hari Jumat, sehabis pulang kantor,
Alinda? dan Maya menghilangkan penat dan bosan mereka di mall dekat
kantor FJL Sekadar belanja, perawatan di salon, main
internet, jalan-jalan, makan-makan, atau main di Time
Zone. Pokoknya Jumat sore tidak pernah terlewatkan oleh
mereka berdua. Jumat ini mereka berdua memutuskan ke salon di
Grand Mall im, sekedar creambath, manicure, pedicure,
atau facial. "Lin. . enak juga ya perawatan di salon yang ini ... ?"kata Maya sambil menikmati .rambutnya yang sedang
dikeramas. . "Hmmm .... " jawab Alinda yang wajahnya ditutupi
oleh masker buah lemon. "Kayaknya salon ini kita masukin ke daftar list untuk
jadi langganan. Iya enggakLin?" tanya Maya
sambi! melirik . ? Alinda. "Hmmm ..." jawab Alinda lagi seolah-olah sama sekali
gak mendengar apa yang barusan Maya katakan.
Akhirnya Maya jengkel juga dengan tingkah Alinda.
"Heh dengar enggak sih yang gue bilang barusan ...?"
Maya langsung mengambil irisan lemon dari mata' dan
wajab Alinda. . "Eh, apa-apaan sih?" protes Alinda..
''Alinda . Hamilton... Dengar enggak sih ? apa yang barusan gue omongin?"?" tanya Maya gemas.
1st Love Never Die" I 21
"Iya, aku dengar ..." jawab Alinda spontan. Tentu saja
ia berbohong. "Emangnya???apa yang ba usan gue tanyain?" tantang"Maya sambil men'
"Eng ... Apa ya?" tanya Alinda balik memasang vajah
"polosnya. ''A.h, males deh kalau ngomong sarna cewek yang lagi
bengong." Maya $egera bangkit dari kursi keramas menuju
ke kursi rias salon di samping Alinda.
"Yah, ngambek deh.. Ngambek deh ..." Alinda berusaha
meminta maaf. "Sorry deh, May ... Jangan ngambek deh... Please ...."
"Lagi mikirin apaan sih" Sampai gue dicuekin...?"
_ Maya masih marah. "Em.. sebenarnya enggak penting sih. Kemarin gue
ketemu cowok, staf di departemen gue... Rasanya pernah
ngelihat dia Emtah dimana, gue lupa ..."
, "Emang siapa sih" Jadi mencurigakan deh... Enggak
biasanya kan 10 mikirin orang sampai sebegitunya." kata
Maya sambil menatap Alinda curiga.
"Bener sih, gue sendiri juga enggak tahu kenapa, tapi
orang itu bikin gue penasaran ... Cue pernah ngelihat dia
dimana ya?" Alinda benar-benar penasaran dengan orang
yang bernama Bagas. "Siapa" Pasti 'cowok kan" Akhirnya: .. Setelah sekian
lama, Tuhan mengabulkcin juga doa gue. Siapa cowok sial
eh... cowok beruntung yang kamu taksir itu, Lin?"?" tanya
Maya tanpa bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
"Please, jangan salah paham deh ... Cue itu gak ada
rasa apa-apa sarna dia."
"Mas a" Kalau udah mikirin co'Wok, apapun alas!i-nnya,
itu sarna saja 10 tertarik sama dia, Lin ... Lo udah mulai
. naksir dia kan?"?" serang Maya.


First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

:'Enggak... Cue sarna sekali enggak ada rasa apa-apa
sarna dia ... " Tiba-tiba saja pandangan Alinda dan Maya mengarah ke
, cewek yang duduk tak jauh dari mereka. Cewek itu memakai
22 I 1st Love Never Die" " baju ketat dan rok mini berwarna pink menyala, dengan scarf
berwarna serupa. Dia memakai anting, kalung, dan gelang
yang sangat mencolok. Rambutnya yang ikal bergelombang
dicat pirang, belum lagi poles an wajah yang mencolok.
Sepertinya mereka kenal cewek itu... Ya, mereka berdua
sangat mengenalnya. Cewek paling menyebalkan dan paling
tidak ingin mereka lihat selama ini!
"Hai, apa kabar Kasa nyamuk ... eh, Kasandra ..." sapa
Alinda cuek. "Oh, siapa ya" Kayaknya gue enggak kenal." jawab
Kasandra juga cuek. "Seperti biasa 10 emang selalu menyebalkan ya..." kata
. Maya. "Enggak kok, gue rasa gue gak menyebalkan. Kalau ada
orang bilang gitu, mungkin iri aja sarna gue. Habis gimana
ya, gue cantik, seksi, model lagi." kata Kasandra dengan
santai, menikmati rambutnya yang di steam.
"Ya, model di koran kriminal," gumam Maya. Alinda
langsung menyenggol kaki Maya, agar tidak mengulangi
kata-katanya barusan. "Eh, apa 10 bilang barusan?" tanya Kasandra lagi:
"Enggak: .. Enggak ada apa-apa."
"Ngomong-ngomcing, gue denger kalian magang di PT
Fresh Juicy Indonesia itu ya" Pasti karen a pengen' bersaing
sarna gue yang kerja di PT Indo Juicy kan?" kata KasaHdra
penuh percaya diri. "Bukannya 10 yang ikut-ikut kita.. :" Gue heran deh kenapa
sih 10 selalu bersaing sarna kita?" Alinda mulai kesal.
"Kita memang selalu bersaing. Apalagi semenjak 10
. merebut Andrean dari gue." kata Kasandra tegas.
'1\ndrean" Please deh, gue sarna sekali nggak ngerebut
dia. Dianya kalimatnya, sendiri... " ia Alinda tidak menyelesaikan
. tidak mengerti kenapa benar-benar Kasandra selalu berpikir kalau dia yang merebut pacarnya.
Padahal cowok itu sendiri yang mengejar-ngejar Alinda,
sedangkan Alinda tidak suka sarna Andrean. Tapi setelah ditolak Alinda, Andrean tidak mau kembali ke
1st love Never Die" I 23 Kasandra; Sejak saat itu Kasandra benci sarna Alinda.
"Gue nggak butuh alasan. Pokoknya dia pergi gara-gara
10. Gue bener-bener kesal sarna la, Lin. Gue akan buktiin ke
dia, kalau gue lebih baik dari la, baik itu soal cinta maupun
pekerjaan...': Kasandra berkata seolah penuh ancaman.
"Oh ya, coba buktiin aja ..." tantang Alinda.
"Bagaimana kalau kita taruhan dari sekarang" Siapa
dari kita yang diterima bekerja oleh perusahaan tempat
kita magang, berarti dia menang... Dan yang kalah, si loser,
harus mau ngelakuin apapun yang disuruh pemenang.
Setuju?" tantang Kasandra berapi-api.
"Oke, deal!!!" jawab Alinda tegas.
"Kita lihat saja nanti: Siapa si pemenang dan siapa si
loser." Kasandra tersenyum penuh keyakinan.
"Udah selesai kan" Lin, ayo kita pulang ... " ajak Maya
sambil menarik tangan Alinda begitu yakin perawatan.
yang mereka lakukan hari itu selesai, termasuk perjanjian
. sarna si Kasa NyamiUk itu.
"Oh, para loser udah selesai ya" Baguslah, kalau melihat
kalian terlalu lama di sini mata gue agak-berkuhang-kunang
nih!" kata Kasandra menyebalkan.
Alinda dan Maya saling bertatapan. Selama ini mereka berpikir kalau cewek yang paling menyebalkan
dan menyusahkan adalah Ibu Riska, tapi sepertinya mereka harus berubah pikiran. Ternyata Kasandra lebih
menyebalkan. Diam-diam Maya iseng memutar tombol
steam Kasandra menjadi ukuran paling max.
Begitu mereka berdua membayar bon di kasir, terdengar
suara teriakan histeris. Mereka tahu itu teriakan siapa.
"Cewek kayak.dia emang harus dikerjain sekali-sekali?
kan?" kata Maya sambil tersenyum jahil.
"Y4P, itu baru sabat gue!" Mereka pun ber-toast ria.
24 I 1st Love Never Die"
16 Nightmare in Factory SEMlNGGU lagi berlalu. Alinda dan Maya sudah tidak
sempat lagi menghabiskan waktu terlalu banyak di cafe
atau mall. Mereka harus mEmyelesaikan skripsi dan
mengumpulkan setiap babnya ke kampus. Benar-benar
mimpi bunik! Mereka bekerja dari pagi hingga sore. Dan
ketika malam, ketika baru sampai rumah, mereka harus
mengerjakan skripsi,belum laporan-laporan lain! OMG,
seandainya saja tubuh bisa dibelah dua, mereka pasti tidak
akan sepusing ini. Laporan itu. harus
. sudah selesai pada akhir bulan mereka magang lagi!
Harilpir setiap hari Alinda dan Maya datang ke kantor
dengan muka kusut dan mata merah karena kurang tidur.
Awalnya, mereka berpikir yang namanya kerja itu adalah
sesuatu yang hebat. Dan mereka sampai menunggu saat
saat itu tilla. "(api, pada keriyataannya setelah mereka alami
tidak semudah yang dibayangkan.
, Tepat pukul 9pagi Alinda dan Maya sarapan di kantin
antor. Itu enaknya kantor di FJI. Jam 9disediakan makan
pagi dan setiap jam 12 makan siang. Gratis.
Alinda dan Maya sarna-sarna tidak banyak bkara saat
sarapan. Mereka masing-masing minum kopi dan hanya
saling lihat. . ' "Lo minum kopi juga?" tanya Alinda sambil melirik
YJ:aya yang memasang tampang jutek dan ngantuk.
"Lo?"" Tumben-tumbennya 10 minum kopi." jawab
Maya sambil memiimm kopinya lagi.
"Sudah jelas kan" lni gara-gara skripsi sialan itu ...
Cuma ini dopping gue biar bisa tetep melek!" Alinda
angsung membenamkan kepalanya ke meja.
1st Love Never.Die" I 25 "Sudah jam segini lagi... Kita harus balik ke kantor."
kat a Maya. "Yah, kerja lagi.. kerja lagi... Males ... " Alinda melenguh. "Gue tahu pencleritaan 10, Lin. Tapi ya gitu yang"namanya kerja.-.. Gepat atau lambat kita pasti ngalamin
juga. Gue duluan ya." Maya hendak turun ke bawah
menuju ruanga'n kantornya.
' "HEY KEMANA AJA SIH" DARI TADI DIT UNGGUIN! ''
tiba-tiba saja Mas Yusar? udah ada di belakang AIlnda
"menepuk bahunya. "Mas Yusar.... Bikin kaget aja sih..."
. Mas Yusar dan Mas Hepry langsung duduk di $ebelah
. Alinda. . "Maaf . duluan ya...," kata Maya,' "ada yang harus
dikerjain n'ih..." "Yah, May . ... Kita kan belum selesai Iho .. .'" cegah
Alinda,berharap Maya merubah niatnya.
"Nanti lagi aja. Oke ... "!" Maya segera pergi tergesa
gesa, Alinda cuma bisa bengong.
"Hey, bengong aja. Mikirin apaan Mbak?" tanya Mas
Henry. . "Enggak .. Enggak kok... Aku enggak lagi mikirin apa
apa." Alinda agak gagap karena kaget.
"Gimana senang enggak kerja di sini?"
"Yah, senang Mas... Guma, di sini pekerjaannya
banyak . ya." jawab Alinda polos.
. "Hahaha .... ntar juga terbiasa kok!" kata Mas Yusar
memberi semangat ketika tiba-tiba ada seorang cowok
yang datang mendekat ke arah mereka
"Eh,Mas Bagas ... Gimana kabarn ya?" tanya Mas Henry
sambil tersenyum basa-basi
. ketika Bagas ada di hadapan
mereka. "Baik-baik aja Mas. Lho, Linda kamu rigopi juga?"
tanya Bagas "Iya Mas.: .. AkU jadi suka kopi nih..." Tentu saja Alinda
berbohong, sebenarnya dia bend sekali minum kopi.
26 I 1st Love Never Die" _ . "Mas Bagas kelihatan capek sekali,
kenapa" Ada masalah di mesin vaxes ya?" tanya Mas Yusqr penasaran.
"Iya nih ... aku benar-benar pusing. Kalau ada rriasalah
di pabrik seperti ini, pasti kebawa sampai ke kost-an."
"Makanya Mas Bagas, lebih baik cari pasangan, punya
keluarga. Enak lho kalau sudah punya keluarga. Kalau ada
masalah di kantor, begitu sampai di rumah ketemu istri
dan anak, pasti langsung hHang stresnya." ucap Mas Henry
lagi. "Iya Mas Henry, aku sempat kepikir juga. Umurku
kan sudah 27, tapi kok belum.ketemu sarna cewek yang
mau sarna aku juga ya"!" Bagas berkata sambil tersenyum
sedikit. "Itu karena Mas. Bagas nyarinya terlalu jauh sih.
Nyarinya yang dekat-dekat aja ... Misalnya Mbak Linda
inL .. Gimana Mbak?" tanya Mas Henry tiba-liba sambil
melirik pada Alinda. "Oh iya, benar juga ... " jawab Bagas sambil tersenyum
ke arah Alinda. "Hahaha ... Mas Henry bisa aja." tentu saja Alinda
tahu kalau Mas Henry hanya bercanda. Alinda sarna sekali
tidak tahu,percakapan ini beriar-benar akan berpengaruh
terhadap masa d.epaI).nya nanti. Obrolan bercanda ini
benar-benar akan berlanjut serius s?uatu saat. ...
Sudah satu setengah bulan berlalu, pekerjaan yang
diberikan pada Alinda semakin bertambah banyak.
"Linda .... udah ngerjain laporannya belum" Tolong
ambil ordner yang ada di gudang atas ya?"!" kata Mbak
Dini dengan wajah tanpa dosa.
"Mbak Dini, aku mau ambil laporan yang ada di Ware
House dulu ya" Setelah itu baru aku .... " Alinda berusaha
untuk negosiasi,tentu saja dengan senyum basa-basi.
"Oh ya, boleh juga sih .... Tapi, kayaknya di dekat Ware
House ada Bu Riska deh. Tadi aja Bagas diomelin sarna
1st Love Never Die" I 27 Bu Riska di bawah sana." jawaban Mbak Dini malah
mengurungkan niat Alinda. Ia menarik nafas panjang,
tidak mau eari gara-gara dengan 'monster' pabrik yang
menakutkan itu. Akhirnya Alinda memutuskan untuk mengambil ordner yang ada di gudang atas. Sebenarnya, Alinda malas
juga, tapi mau tidak mau, dia harus melakukannya. Dia
harus melewati tangga yang mengerikan itil .... Katanya
sudah banyak arang yang jatuh dari sana, dengar-dengar


First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sih angker. Membayangkannya sa.ja sudah menakutkan.
Tapi bagi Alinda, Bu Riska jauh lebih menakutkan daripada
kuntilanak atau bahkan drakula sekalipun.
Alinda sarna sekali tidak membayangkan kalau bakal
bertemu segerombolan orang di atas sana. Di dekat gudang
sana memang ada satu departemen lagi.
"Linda apa kabar?"?" sapa Yoyo sok akrab. Yoyo adalah
staf yang baru saja dikenal Alinda. Entah sejak kapan
Alinda dan Yoyo jadi akrab, mungkin karena Alinda dan
Yoyo sarna-sarna boear dan punya selera humor yang sarna.
Mereka benar-benar klop. "Baik, 10 sendiri gimana?" tanya Alinda tersenyum.
"Gitu deh ... bete banget. Bu Riska sering mampir ke
sini ... Geledek dimana-mana kalau ada dia. Btw, 10 mau
kemana sih?"?" "Ke gudang, mau ikut?"?"
"Ih, males ..: Di sana agak agak ....?"
"Iya, gue tahu ... Tapi bagi gue, Bu Riska jauh lebih
menakutkan daripada hantu tahu ... "
. "Iya, dia juga sarna saja menakutkannya. Tapi. .. Woi!
Tunggu. . !" Yoyo euma menganga karena tiba-tiba Alinda
. sudah pergi meninggalkannya. Alinda merasa tidak ada
waktu lagi melayani temannya yang ember ini, ia harus
segera ke gudang sebelum kena semprot Mbak Dini.
Alinda masuk ke dalam gudang untuk mengambil
ordner yang diminta bosnya. Tapi tiba-tiba ia merasa
ada sesuatu di belakangnya. Dia berharap itu. hanya
28 list Love Never Die" perasaannya. Oow.. sepertinya memang ada seseorang
di belakangnya. Masa dia harus membalikkan badannya
sekarang. Kalau di belakangnya itu makhluk halus, gimana
dong?"" Alinda menarik nafas panjang-panjang dan bersiap
siap membalikkan badannya. Keringat dingin sudah membanjiri tubuhnya. Alinda benar-benar ketakutan.
"WAAAWWW!!!" teriak sesuatu atau sesorang itu.
"WAAAAA!!!!" teriak Alinda. Ternyata Yoyo berusaha
menakut-nakutinya. Sekarang ia tertawa terbahak-bahak.
Saking kesalnya, Alinda langsung menendang kaki Yoyo.
''AAWW!'' Yoyo memegang kakinya yang baru saja
ditendang Alinda. "Rasakan itu .... Seenaknya aja ngerjain gue." Alinda
langsung bergegas pergi. "Lin... Jangan pergi dulu. Jangan ke tangga itu ...
Tangga yang itu liein...!" seru Yoyo sambi! memegang
kakinya yang ditendang Alinda.
"Oh ya, tenang aja ... Cue pasti hati-hati kok..." jawab
Alinda dengan euek sambi! menuruni tangga. Tiba tiba saja kakinya terpeleset di salah satu anak tangga.
Akibatnya..... "WAAAA!AAA !!!!!!!!!!"
teriak Linda. Yo yo dan teman-temannya yang melihat kejadian itu malah ikut
ikutan berteriak. Aliilda merasa seperti melayang dari tangga 5 meter
itu. BRAKK!!! Ia mendarat mulus di bawah, dekat dengan
tangki. "Kamu enggak apa-apa?"?" tanya seseorang sambi!
berusaha menolong Alinda..
'Aku masih... hidup kan?"?" tanya Alinda lemas. Tiba
tiba saja matanya berkunang-kunang dan pandangannya
. mulai gelap. Dan semakin gelap.'
1st Love Never Die" I 29
17 Over Time Work SEDIKIT DEMI SEDIKIT Alinda membuka matanya. Rasanya ada sesuatu yang menghalangi pandangannya. Dia
bukan berada di kamarnya. Ya ... ini pasti bukan kamarnya.
Alinda berusaha untuk bangun dari tempat tidur, ia merasa
ada sesuatu yang sakit di tulang rusuknya. Ia sarna sekali
sulit untuk menahannya, sepertinya bengkak.
"Kamu sudah bangun?"? tanya seseorang.
Alinda membalikkan badannya untuk mengetahui orang yang
bertanya itu. "Kamu" Kalau enggak salah kita pernah ketemu kan?"
tanya Alinda sambi I berusaha untuk mengingat-ingat.
"Iya, aku Tony. Kita perriah htemu di tangga kantin
kan?" "Oh iya ... Maaf aku lupa..."
"Enggak apa-apa. Katanya kamu jatuh dari tangga
ya?" Aduh ... kok dia bisa tahu sih?"" Alinda jadi malu
sendiri. Dia merasa ceroboh banget sampai bisa jatuh dari
tangga. Dilihat banyak orang lagi. Kalau ketahuan sarna Ibu
Riska, dia bisa habis. Moga-moga saja enggak jadi gosip di
departemen lain. Karena ini benar-benar memalukan.
"Eng... I-iya ... Kok kamu tahu sih?"
"Tadi, begitu aku datang ke klinik ini, liba-tiba saja
Yoyo datang membopongmu ke sini. Dia bilang katanya
kamu jatuh dari tangga di departemen dia. Tangga itu kan
lumayan tinggi, wajar aja kalau dia khawatir terjadi apa
apa. Untungnya kata dokter kamu enggak apa-apa."
"Begitu ya?" jawab Alinda singkat. merasakan sakit di sekitar tulang rusuknya.
30 I 1st Love Never Die" Dia masih "Kata dokter, luka-lukanya lumayan. Ada yang sakiP"
tanya Tony khawatir. "Enggak kok, aku enggak apa-apa. Jangan khawatir. ....
jawab Alinda sambil memegang tulang rusuknya yang
sebelah kanan. "Syukurlah ... kalau begitu ... "
jawab Tony sambil melirik jam dinding di sudut ruangan, dia seperti ingin
mengatakan sesuatu. Alinda hanya diam saja, pura-pura
cuek. "Linda kamu tidak pulang" Kalau mau, aku bisa antar."
tawar Tony sopan. ' ku... belum bisa pulang sekarang." jawab Alinda?"Kenapa" Sekarang kan sudah jam 5 sore. Waktunya
pulang kantor." Tony menatap Alinda heran.
' ku masih ada kerjaan. Hari ini lembur."
"' PA" Tapi kamu kan baru saja jatuh dari tangga ...
"Apa perlu aku yang hicara sarna orang kantormu?" .
"Makasih, tapi nggak perlu deh... Aku sudah janji mau
lembur malam ini" "Begitu ya, tapi jangan terlalu dipaksakan ya" Kalau
gitu, aku pamit ya. Cepat sembuh." Tony pamit dan
meninggalkan ruangan klinik.
Begitu Tony keluar, Alinda menarik nafas panjang dan
merebahkan kembali badannya ke tempat tidur.
. flAuch .. : !' Hmm, sepertinya bengkaknya ina kin parah.
"Alinda berusaha menahannya. Dia jadi teringat kata-kata
Tony barusan. Kayaknya emang dia kerajinan banget ya"
Masih mau lembur, padahal itu kan bukan kewajibannya.
Toh, dia enggak dapat uang lembur.
Tapi, dia punya alasan lain untuk memilih lembur
malam ini. Komputer di rumahnya
rusak, sedangkan pekerjaan dari Mbak Dini banyak banget yang harus ia
kerjain. Tiba-tiba saja Alinda merasa ada yang mengetok
ngetok jendela. Dia pun bangun dan melihat siapa yang
ada di luar jendela. Ternyata Yoyo sudah membuka jendela
dan berusaha masuk ke dalam.
1st Love Never Die" I 31 . "Ngapain 10 datang ke sini?" tanya Alinda heran.
"Mau tahu keadaan 10, gimana" Tadi, 10 jatuh lumayan
keras. Gue takut kalau 10 gegar otak. Jangan sampai badan
10 yang rada gendut itu jadi tambah rusak cuma karena
jatuh dari tangga yang tingginya cuma lima meter gitu."
kata Yoyo cuek. . "Seenaknya aja kalau ngomong. Gue baik-baik aja kok.
Siapa juga yang gendut. Nyebalin banget deh!" Alinda
melempar bantal ke arah Yoyo. Alinda tahu kalau temannya
itu hanya menggodanya. "Gue harus balik nih. Ada pekerjaan yang harus gue
selesein. " Alinda bangkit hendak berdiri.
"Eh, 10 kan baru jatuh dari lantai tiga tahu?"" Hampir
nabrak tanki glucose lagi!!!. Lo masih hidup aja udah
untung: Udah sana pulang. Kalau
periu gue yang minta izin sarna Bu Riska."
"Bukan masalah itu . . . Ada pekerjaan yang harus gue
selesein . . . " "Terserah 10 deh . . . " jawab Yoyo akhirnya.
Tepat pukul18.30 Alinda sudah sampai kantornya Iagi.
Ia sudah menelpon orang tuanya kalau bakal pulang agak
malam. Untungnya mereka mengizinkan begitu Alinda
bilang kalau nanti pulang ke rumah Neneknya.
Alinda segera mengerjakan pekerjaannya. Ia ingin
cepat-cepat menyelesaikannya agar bisa pulang secepat
ia bisa. Jam sudah menunjukkan pukull0.00 malam. tapi
Alinda masih tetap saja sibuk.
Staflain di ruangan itu semuanya sudah pulang, tinggal
Alinda sendirian. Alinda jadi teringat Yoyo, jangan-jangan
dia juga ikut-ikutan lembur nih... Tapi, Alinda bersyukur,
sepertinya Ybyo malam ini sibuk sekali, jadi enggak sempat
main ke ruangannya. Ya, itu lebih baik, daripada dia ada di
sini, hanya mengganggu pekerjaannya.
32 I 1st Love Never Die"
"Linda .... gimana laporannya sudah selesai?" tanya
Mbak Dini tiba-tiba. "Eh..: ehm ... Iya, sebentar lagi juga sudah selesai
mbak ..." jawab Alinda cepat.
"Cepat kasih laporannya ke sana ya"!"
"Iya ... " jawab Alinda singkat begitu Mbak Dini pergi
lagi. Sepertinya ini sudah saatnya untuk pulang deh.
Alinda langsung mengambil laporan yang harus ia kirim
ke Ware House dan Ruangan Produksi. Alinda segera turun
ke bawah dan berharap tidak menemukan kejadian yang
menakutkan dan mengerikan. Bukannya apa-apa, ternyata
sekarang sudah pukul 11 malam. Ruang produksi dan
gudang pasti super sepi jam segini.
Cerita tentang adanya hantu di ruangan itu sudah
santer berhembus. Katanya ada staf yang pernah kejatuhan
kardus berisi jus-jus ketika ia lembur hingga larut malam,
sampai-sampai dia terluka parah. Tidak ada yang tahu
penyebab kenapa kardus itu bisa jatuh dari atas.
Oh ya, sebelum ke ruang sana, Alinda harus mengambi! plastik dan beberapa perlengkapan di Ruang
Filing. Sebenarnya Alinda tidak mau ke sana, entah kenap"
perasaannya tidak enak. Tapi dia harus ke sana.
. Benar juga, keadaannya begitu sepi. Para pegawainya
tidak terlalu banyak. Setidaknya tidak sebanyak yang pagi.
Ruang Filing yang mana ya" Kalau tidak salah, pintu yang
berwarna abu-abu ini. Begitu Alinda masuk, ternyata ada
seseorang. Aduh, kayaknya waktunya tidak tepat deh.
Padahal Alinda berharap tidak ada siapa siapa.?"Lho, Linda ... Kok kamu masih ada di sini" Ini kan
sudah malam?" tanya Bagas heran.
"Oh, Mas Bagas... Hari ini aku disuruh lembur, Mas."
jawab Alinda polos sambi! tersenyum sedikit dipaksakan.
"Kamu enggak apa-apa" Wajah kamu kelihatan capek ...
Lagipula tadi katanya kamu jatuh dari tangga Ruang .
Produksi itu ya?" 1st Love Never Die" I 33 Aduh, kok dia bisa tahu" Berarti kabar Alinda jatuh
dari tangga sudah benar-benar menyebar. Apalagi pas
Yoyo menggendongnya. Aaah... benar-benar kacau. Alinda


First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berusaha untuk tampak tenang.
"Iya, tapi enggak apa-apa kok. Tenang aja..." jawab
Alinda sambil mengambil plastik di kardus yang ada di
sebelahnya. "Syukurlah, tapi ngomong-ngomong kamu datang
ke sini mau ngapain" Mau ketemu sarna aku ya?" tanya
Bagas. "BRAKK! !!" Alinda menabrak karton begitu mendengar
Bagas bicara seperti itu. Hampir aja tumpukan karton itu
. terjatuh. Astaga, ternyata ada juga cowok yang GR seperti ini
ya" Tapi, enggak apa-apa, itu masih wajar kok. Wajar aja...
Dengan wajahnya yang lumayan itu dia jadi gampang GR.
"Mas Bagas, aku datang ke sini mau ngambil plastik
dan masker ini saja kok." Alinda setengah tersenyum.
"Oh begitu, kirain mau ketemu sarna ,aku. Kalau mau,.
ketemu, enggak enak kalau di pabrik seperti ini." kat a Bagas
lagi sok pede. I\linda hanya diam saja. Dia menghela nafas dalam
dalam sambi! mengelus-elus dadanya. "SabaT.. sabar. ..
Masa sih dia mengira aku suka sama dia.' Tenang, satu
setengah bulan lagi aku berada di sini. kata Alinda dalam
" hatinya. "Ya ,sudah, Mas Bagas. Aku pergi dulu ya. Aku harus
ke Ware House nyerahin laporan jni. .." Alinda ingin
secepatnya pergi dari situ., Entah kenapa, suasananya jadi
tidak enak seperti ini. "Ke Ware House ya" Gimana kalau aku tf;:menin" Aku
juga mau sekalian ke sana, ada yang harus kucek."
AJinda tidak bisa menolak. Lagipula, sebenarnya ia
takut kalau harus ke Ware House send irian, apalagi malam
malam begini. 34 I 1st Love Never Die"
"Mas Bagas, kayaknya kita kesasar deh!" Alinda was
was ketika merasa rute yang merelbiasanya. "Masa sih" Aku yakin kok jalan yang ini yang
benar ... " Tapi ... Dari tadi kita jalan, kok enggak nyampe
nyampe"!" ."Coba kita cari lagi jalannya ... Lampunya kok sebagian
gak nyala ya" Kayaknya ntar aku harus mengadu ke bagian
teknik deh... ."Mas Bagas, kayaknya' masalah itu ntar aja deh...
Sebaiknya kita harus menemukan jalan ke Ware House
dulu... " Iya... iya ... Lin, sebaiknya kamu di sebelah kiri aku,
takut kalau nanti kamu kena forklift.';
."Oh, iya ... " Hmm... Alinda pikir baik juga nih cowok.
. Setidaknya adalah sisi gentle-nya, mau melindungi
cewek .. PET S!!! Tiba-tiba saja lampu mati. Keadaan benar.
benar gelap gulita. Jangan-jangan mati satu pabriklagi....
"Aduh, kenapa bisa mati sih?"?" Alinda mulai panik
dan tidak tahu harus bagaimana. Sepertinya ia terpisah
dari Bagas dan mulai ketakutan.
"Linda kamu dimana?" Suara itu pasti suara Bagas.
Alinda sangat mengenalnya.
"Mas Bagas aku di sini." Alinda benar-benar sangat
ketakutan. " Sebentar aku akan ke sana ... "
"Cepat. ... " Alinda tidak tabu harus bagaimana kalau
dia terperangkap dalam kegelapan seperti ini. Tiba-tiba
ada sebuah tang an yang memegang bahunya.. Alinda pun
langsung memegangnya. " Tenang ... :r<:amu enggak usah panik." Bagas berusaha
menenangkan. 'Aku... aku .." Alinda tidak tabu lagi harus berbicara
apa. " " " . 1st Love Never Die" I 35 , ' PA-APAAN IN!" KENAPA LAMPUNYA BISA MAT I"BEGINI SIB?"" BAGAS, KEMANA KAMU?"?" suara
teriakan yang menggelegar itu memenuhi seisi ruangan
pabrik . Suara yang begitu familiar, sudah pasti Alinda dan
Bagas tahu pemiHk suara itu.
"Gawat, Ibu Riska... Kita harus kabur nih..." Bagas
sudah mulai panik. Dia pun langsung merangkul Alinda
untuk segera kabur. "Mas Bagas, kita mau kemana" Masih mati lampu
nih ..." Alinda malah tambah panik, apalagi begitu
mendengar suara Bu Riska.
Bagas hanya terdiam, dia tetap membawa Alinda ke .
tempat yang Alinda tidak tahu. Tapi, di saat seperti ini,
Alinda mempercayai sepenuhnya kepada Bagas.
"Kita di sini saja ya ... Di sini aman. Setidaknya aman
' dari Ibu Riska." Bagas menghentikari langkahnya.
' pa benar di sini aman" Eh, aduh ... " Alinda
"tersandung kardus yang ada di lantai.
' WAS!!!" Bagas langsung menangkap Alinda yang
"hampir terjatuh. Bertepatan dengan itu, tiba-tiba lampu
pabrik menyala. Bagas dan Alinda langsung terkaget
kaget. Terlebih Alinda yang baru sadar kalau dia ada dalam
pelukan Bagas. Alinda jadi tambah gugup.
"Mas Bagas ini dimana?" tanya Alinda sambillangsung
menghindar. Wajahnya benar-benar merah, sepertinya dia
malu karena kejadian tadi.
"lni di lift barang. Kamu enggak apa-apa kan?"
'hlu enggak apa-apa kok ..."
"BAGAS DIMANA KAMU?"?"?"?"?" terdengar lagi
teriak Bu Riska yang histeris.
"Gawat si Mak Lampir ke sini lagi."
"Mas Bagas kita harus bagairnana?" Alinda semakin
panik. "Sembunyi di sini ..." Bagas pun langsung menarik
Alinda di sudut lift dan berlindung di dekat kardus-kardus
yang besar. 361 1st Love Never Die"
"Tapi ini terlalu sempit" Alinda benar-benar? seperti
kehabisan nafas, dadanya berdebar-debar kencang.
Mungkin karena ketakutan kalau ketahuan Ibu Riska.
Apalagi tempat berlindung merek'a terlalu sempit. Untuk
satu orang saja sudah sempit, apalagi untuk dua orang.
"Ssssstt diam ..." Bagas menutup mulut Alinda.
Aduh ... kenapa harus begini sih?"" Keadaan ini benar
benar di luar akal sehatnya. Seharusnya saat ini dia sudah
menyerahkan laporan ke Ware House dan bisa langsung
pulang. Dia sarna sekali tidak menyangka kalau harus
mengalami serentetan kejadian seperti ini.
Saat ini mereka berdua sangat berdekatan, sangat
dekat. Alinda jadi semakin tidak enak dengan kondisi
seperti ini. Kalau keadaannya terus seperti ini, dia bisa
pingsan. Entah kenapa dada Alinda semakin berdebar
debar. Rasanya badan ini terasa panas, mungkin wajahnya
sudah mulai memerah. "Mas Bagas, kita bakal ketcihuan enggak?" tanya Alinda
ragu-ragu. Berharap Bagas agak sedikit menghindar dari
badannya. "Ssstt... Diam. Entar ketahuan ...
"BAGAS!!! DIMANA KAMU?"?"?" AWAS KALAU
AKU KET EMU KAMU, AKU SIDANG KAMU!" teriak Bu
Riska, membuat bulu kuduk Alinda dan Bagas semakin
merinding. Apalagi Bu Riska sebenarnya tepat di sebelah
mereka. Untungnya dia tidak melihat mereka berdua
karena ditutupi oleh karton.
Untungnya makin lama suara itu semakin menjauh.
Alinda dan Bagas menarik nafas lega, setidaknya mereka
bisa 1010s dari kejaran Bu Riska yang menakutkan. Entah.
apa yang terjadi jika Bu Riska tahu mereka sernbunyi.
Mungkin Bagas dan Alinda bakal dihajar habis?habisan.
"Syukurlah, akhirnya dia pergi juga ... Kamu enggak
apa-apa kan?" tanya Bagas khawatir;
'hlu enggak apa-apa..." Alinda tidak bisa menyelesai
kan kalimat selanjutnya. Entah kenapa wajah mereka jadi
semakin dekat. Mereka: berdua saling terdiam, ini benar"
1st Love Never Die" I 37 benar kondisi yang sangat tidak mengenakkan;
. "Tidak mungkin . . tidak mungkin. ", Masa sih?" Alinda
. . berburuk sangka, masa sih Bagas mau menciumnya"
T idaL.. Alinda tidak bisa berbuat apa-apa. Ia berharap
ini hanya mimpi. Entah kenapa Alinda hanya diam saja.
"Bagas ... Kamu dimana?" tanya seseorang di dekat
mereka. Bagas dan Alinda langsung terkejut, mereka pikir Bu
Riska, tapi sepertinya bukan. Mungkin pegawai pabrik.
"Mas Bagas aku harus pergi sekarang ...." Alinda
bergegas pergi. "Eh, tunggu ... Kamu enggak apa-apa pergi sendirian?"
"Enggak apa-apa kok .... " jawab Alinda sambil berlalu.
Hari ini benar-benar sangat menakutkan. Alinda langsung
pergi secepatnya dari situ. Setidaknya dia harus segera
menyerahkan laporan ini, dan setelahnya dia langsung
pulang. Ya... secepatnya.
Alinda bisa menarik nafas lega, akhirnya dia bisa
pulang juga. Alinda langsung melepas jas lab-nya dan
keluar dari pabrik lewat pintu samping. Tapi ketika mau
pulang, sepertinya dia terlupa sesuatu.. Astaga, tasnya
ketinggalan di ruang kantor.
Gimana ini" Masa harus masuk lagi" Apalagi ada Bu
Riska di tengah-tengah pabrik Sudah jam 12.00 malam,
kok bisa-bisanya Bu Riska masih betah tinggal di pabrik.
Entahlah, memikirkannya ..saja apalagi kalau ha:r:us ketemu dia.
Alinda. sudah Tapi sepertinya sudah tidak ada
pusing, jalan lain lagi. Bagaimana pun tas itu sangat penting. Ada tas, dompet,
dan benda penting lainnya. Rasanya mustahil kalau dia
pergi tanpa membawa tasnya. Alinda menarik nafas
dalam-dalam dan berjalan balik ke kantornya. Di langit,
bulan terlihat indah dihiasi banyak bintang. T idak seperti
biasanya, bulan terlihat begitu terang malam ini.
38 I 1st Love Never Die"
Sampai di pintu, Alinda seperti melihat seseorang
yang sangat dikenalnya. ":Mas Bagas" Kenapa bisa ada di sini?" tanya Alinda
bingung. 'l\ku tahu kamu pasti mau masuk ke dalam untuk
mengambil ini kan7" tanya Bagas sambi! menunjukkan tas
Alinda. "Kok Mas Bagas tahu sih?"
" Tentu saja aku tahu. Kamu kan ceroboh. Kalau enggak
ada yang ketinggalan, itu bukan kamu. Iya kan?" Bagas
berkata sambi! tersenyum.
Tepat sekali tebakannya. Bagas tahu saja kalau Alinda
itu anaknya gampang lupa. Sudah beberapa kaJi barang
barangnya hUang atau tertinggal karen a kecerobohannya.
"Makasih ya Mas.... Aku mau pulang dulu." Alinda
mengambi! tasnya. "Hati-hati di jalan, mau aku temani?"
"Mas Bagas mau nemenin?" tanya Alinda balik, tentu
. saja bercanda. 'l\ku mau saja. Tapi...."
"BAGAS!!!!! DIMANA KAMU?"" LAMPUNY A MAT I
LAGI NIH!!! KAMU SUDAH MEMANGGIL ORANG T EKNIK BELUM?"?"?" teriak Bu Riska dari dalam pabrik.
"Sepertinya kamu harus menemani Ibumu itu deh..."
kata Alinda sambi! menahan tawa.
"Sepertinya begitu.... Hati-hati di jalan yaW kata
. Bagas sambi! membuka pintu.
"Oke, Mas Bagas juga ya" Aku pergi dulu."
. "Eh, tunggu Lin ... Kalau kamu butuh bantuan,panggil
saja aku, nanti aku pasti datang."
"Ya... Terima kasih ya ... " jawab Alinda sambi! mengantuk sekali. tersenyum dan berlalu. Alinda benar-benar capek. Ia Rasanya ingin sekali ia segera sampai ke rumah Neneknya
dan pergi tidur. 1st Love Never Die"

First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

I 39 . I am 18 in love" OMG!!! ALINDA tertidur lelap sekali. Ia tidak ingin terbangun
sarna sekali. Rasanya enak sekali kalau dia tidak perlu
terbangun. T iba-tiba ia mendengar suara mesin, sepertinya
mesin mobil, yang sangat mengganggu. Seharusnya saat ini
dia tidak mendengar suara mesin mobil. Seharusnya saat
ini dia berada di dalam kamar. Alinda membuka matanya
sedikit demi sedikit. Astaga, temyata dia benar-benar berada di dalam mobil?"!
Tapi, ini mobil siapa" Alinda langsung membuka matanya
selebar mungkin. Ini... ini kan mobil Atoz punyanya, dan siapa
yang sedang mengendarai mobil ini" Haaa... Pak. Rudi?"" Sopir
keluarganya" Kok dia bisa ada? di sini" Bukannya Pak. Rudi
dipakai oleh Neneknya sejak bulan kemarin" Kenapa bisa ada
disini" "Linda ... kamu sudah bangun?"?" tanya seseorang di
sebelahnya. Alinda langsung melihat ke sebelahnya;
"MAS BAGAS KENAPA BISA ADA DI SINI?"?" tanya
Alinda shock. Kok bisa-bisanya Bagas ada di sini. Padahal
sudah jelas-jelas semalam Bagas ada di pabrik, tapi kenapa
sekarang bisa ada di mobilnya?"" Apalagi dia masih
memakai seragam pabriknya yang berwama biru itu. lni
benar-benar mustahil!!! " Tadi kamu terjatuh di pabrik, aku langsung menelpon
orang rumahmu. Sopir dan mobil keluargamu sudah
langsung datang ke sin.i"
' pa" Masa sih?"?" Tapi-tapi ... kenapa" Kenapa kamu"bisa tahu nomor telepon rumahku" Lagipula, masa sih aku
terjatuh lagi di pabrik?"?"
40 I 1st Love Never Die"
"lya, tadi kamu terjatuh di pabrik. Aku tahu nomor rumahmu dari HP kamu ... " jawab Bagas sambil
tersenyum. "Begitu ya ... " Alinda menggaruk-garuk kepalanya yang
tidak gatal, ia jadi salah tingkah. Dan yang membuatnya
penasaran adalah... kenapa sekarang Bagas kelihatan
begitu ramah dan baik ya ..." Baru kali ini Alinda melihat
dia tersenyum semanis itu....
Eh... sepertinya ada sesuatu yang menyentuh tangan
kirinya. Alinda bengong karena Bagas memegang tangan
kirinya erat sekali. Apa-apaan ini" Tapi ia sarna sekali
tidak menarik tangannya. Dia hanya diam saja menutupi
rasa bengongnya melihat Bagas tetap cuek memegang
tangannya. "Mas Bagas...." Alinda berkata hali-hati.
"Ya, ada apa sayang?" tanya Bagas sambil tersenyum.
"Haaa .... sejak kapan dia manggil gue sayang?" tanya
Alinda dalam hati. "Begini.... Bisa lepasin tan"anku enggak?" Alinda
menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gata!.
"Lho, kenapa" Aku senang lho bisa megang tangan
kamu." Bagas malah mempererat genggamannya. Alinda
menepuk dahinya. Kok bisa ada sih cowok seperti ini"
Dia ini, apa benar sepolos itui" Dia kan sudah berumur
27 tahun, mana mungkin menjawab pertanyaanku seperti
itu?"" Ya, dia kan lebih tua tujuh tahun dari Minda .
. Alinda jadi tam bah bengong begitu melihat tangan
kanan Bagas sudah berada di bahu kanannya. Eh, kok malah
jadi begini sih" Alinda malah tambah salah tingkah.
"Mas Bagas apa-apaan sih?" tanya Alinda sambil
menatap Bagas dengan aneh, tapi ia sarna sekali tidak
menghindar. Mungkin karena masih shock dengan kejadian
ini. "Kenapa" Kita sudah jadian'Kan?"
"HAAA... APA?"" KAPAN KITA JADIAN?"?" Alinda
benar-benar kaget bukan kepalang. Bener-bener deh ini
cowok super nekad banget!
1st Love Never Die" I 41' "Kalau kita sudah berjalan berdua dan berpelukan,
itu artinya kita sudah jadian kan?" tanya Bagas sambil
tersenyum genit. "A-AP ....APA?" Mas Bagas ..... bagaimana mungkin Mas
Bagas menyimpulkan- kalau kita pacaran hanya dengan
peristiwa itu .... Bagaimana pun itu hanya accident. itu
terpaksa, pertama karena lampu mati dart yang kedua kita
dikejar-kejar monster (tentu saja yang dimaksud adalah Bu
Riska)." Untuk menjelaskannya saja Alinda hams menarik
nafas dalam-dalam. Bener-bener deh ... bam kali ini Alinda
menemukan cowok unik seperti ini.
"Kita juga tadi hampir berciuman lho"!"
'l\.ih .... Tapi... tapi itu kan ...?" Alinda sudah tidak
bisa berbicara apa-apa lagi. Jadi, tadi itu dia serius ya" Ya,
ampun... Alinda sudah tidak bisa mertjelaskan apa-apa
lagi ke cowok itu. "Linda aku suka sarna kamu sejak pertemuan kita
yang pertama. Kamu juga begitu kan?" Bagas semakin
mendekatkan wajahnya. 'l\.ku" Tapi... aku..." belum sempat Alinda menyelesaikan kalimatnya, wajah Bagas sudah tepat
berada di depannya. 'l\.ku tidak butuh jawaban. Jadilah istriku ... " Kini
wajah Bagas sudah tepat berada di depan Alinda. Semaki:n
mendekat dan mendekat... Alinda sudah tidak bisa menghindar lagi. Tubuhnya
seperti ada yang menahan, dia tidak bisa bergerak. T idak
m ungkin! Masa sih ci uman pertamanya dilakukan di ternpat
seperti ini dan di situasi yang seperti ini" Bagaimana ini"
Dia hams menghindar. Tapi bagaimana caranya"
"JANGAN MAS BAGAS!!!!" teriak Alinda menghindar,
sampai-sampaidia terjatuh dan GUBRAAAKKK!!! Badannya
terantuk ke lantai. Alinda bengong. Kenapa dia bisa berada
di lantai" Bukannya-tadi ada di mobil" Lalu sekarang ini
kok Uba-tiba... Alinda memperhatikan sekelilingnya. Ini
kan kamarnya" Alinda melihat ada sepasang kaki di dekat
kepalanya. Begitu melirik ke atas, dia sarna sekali tidak
42 I 1st Love Never Die"
menyangka seseorang itu ada di depannya seperti ini.
"SELAMAT PAGI ALINDA HAMILTON!!!! Tadi
mimpi apaan" Kok seru sekali, sampai-sampai mengigau
begitu?" Maya Berkacak pinggang sambil tersenyum
mencurigakan. "Maya" Gue sekarang ada di kamar gue kan" Tidak lagi
di mobil kan?" Alinda berusaha bangun dan mengurut
urut kepalanya yang agak pusing..
"Lo ini bicara apa sih" Tentu aja 10 ada di kamar 10
sendiri." "Oh begitu ya" Syukurlah ... tadi itu cuma mimpi"
Alinda sampai mengeluarkan keringat dingin mengingat
peristiwa tadi. Anehnya, begitu mengingat mimpi tadi,
dadanya berdebar-debar. Untuk bernafas saja sulit. Kenapa
ya" Rasanya ada yang aneh ... ? Alinda langsung menuju
ke kamar mandi di kamarnya untuk mencuci muka.
Setidaknya untuk menyegarkan diri.
"Emang mimpi apaan sih?" tanya Maya sambil terus
menggoda Alinda yang sep.ang mentuci muka.
"Mimpi yang menakutkan...!" kata Alinda sambil terus
mencuci mukanya berkali-kali. Ia menggeleng-gelengkan
kepalanya, berharap bisa melupakan mimpi itu. Tapi,
entah kenapa, bayangan mimpi itu tidak juga lepas dari
kepalanya. Sebenarnya apa sih yang terjadi?""
Apa mungkin mimpi itu merupakan satu pertanda,
kalau dia mulai ada rasa atau tertarik sarna Bagas" Alinda
berusaha untuk tidak mempercayai itu. Mana mungkin dia
tertarik pada towok yang tujuh tahun lebih tua darinya.
Itu sarna saja dia pacaran dengan kakak laki-Iakinya, yang
sekarang usianya beda sembilan tahun.
"Linda . .. pembicaraan tadi malam behim tuntas lho.
Gue capek-capek datang ke sini untuk mendengar cerita 10.
Termasuk tentang lembur 10 tadi malam dan ACCIDENT
LO YANG KATANYA JATUH DARI TANGGA."
Glek... Alinda menelan ludahnya. Oh iya, dia belum
menjelaskan ke Maya tentang dia jatuh dari tangga. Tapi,
kalau mengingat peristiwa kemarin, mana sempat dia
1st Love Never Die" I 43 menjelaskannya ke Maya. " Masalah itu ntar aja deh. ..Gue mau mandi dan sikatan
dulu. Gue pusing kalau ingat-ingat peristiwa itu, apalagi
peristiwa tadi malam. .,," Alinda menutup pintu kamar
mandinya. "Oke gue tungguin 10 deh.Lo harus cerita ntar ya" Eh,
Lin... gue boleh nyalain tape enggak?" teriak Maya dari luar
kamar mandi. " Boleh, tapi musiknya jangan terlalu heboh ya?" Alinda
mengambil sikat giginya, bersiap-siap untuk menyikat giginya.
Diam-diam Alinda masih terus mengingat mimpi tadi malam.
Kenapa sih sampai terus kepikiran seperti ini" Tidak seperti
dirinya saja. Mana mungkin dia tertariksama cowok itu, mana
mungkin" Apalagi itu kan hanya mimpi" Dan anehnya, kenapa
cowok itu bisa-bisanya hadir di dalam mimpinya sih" Padahal
Alinda sarna sekali tidak pernah mengingatnya. Tidak pernah
memikirkan dia sama sekali, tapi kenapa ya..."
Inikah kenyataaan atau bunga tidurku
Seolah diriku dan kamu bagai sepasang kekasih
. Bagaimana bisa, kau hadir di mimpiku
Padahal tak sedetik pun, kurindu dirimu
Bagaimana bisa, kau h adir di mimpiku
Padahal tidak sedetikpun, kurindu dirimu
(Khayalan - T he Groove) Lagu Khayalan The Groove menggema dalam kamar
Alinda sampai ke kamar mandi. Begitu mendengar syair
lagu itu, Alinda yang sedang sikat gigi sampai tersedak
. sedak. Kenapa si Maya nyetel musik yang ini sih?"" Lagu ini
benar-benar terdengar dalam sekali. Ya, lagu itu betul-betul
mengungkapkan inspirasinya hari ini.
"May, kenapa harus nyetel musik yang itu sih?"?" prates
Alinda saat keluar dari kamar mandi.
. "Gue suka sih sama musik yang ini. Kenapa, 10 enggak
suka?" "Enggak, sarna sekali enggak suka. TUKAR!!!"
44115t Love Never Die"
Hari ini Alinda dan Maya berniat menemui dosen untuk,
membahas skripsi mereka. Alinda senang banget karena
bisa membujuk orang tuanya membawa mobil keren milik
Ayahnya ke kampus.'Mereka berdua merayakannya di dalam
mobil dengan minum Coca-Cola dan Pringles yang kemarin
baru dibeli Maya sehabis pularig kantor.
Alinda masih belum menceritakan kejadian tadi malam,
apalagi tentang mimpinya.
"Lin, gue turut berduka atas kecelakaan 10 yang jatuh dari
tangga itu ya. Etw, gue pengen dengar cerita lembur 10 tadi
malam. Sepertinya 10 ngalarnin peristiwa unik ya" ",
Uhuukkk...!. tersedak Coca-Cola. Kalau sampai Maya tahu tentang ini bisa
berabe. "Em... gak ada apa-apa kok, May. Biasa aja." Alinda
pura-pUra tenang. "Eiiit... cerita! Lihat nih agenda 10, gue enggak mau
balikin nih ..." ancam Maya sambi! meraih agenda Alinda.
"May balikin dong, atau gue enggak jamin keselamatan
10 hari ini"!" ancam Alinda..
" Sorry .... gue gak akan balikin sampai 10 ngaku apa
yang terjadi tadi malam . .. Kayaknya ini agenda gue buang
aja yaT' ancam Maya. ,"Oke-oke, gue cerita. Kembaliin dulu agendanya."
"Hmm... gitu dong!" Maya tersenyum senartg sambil
mengulurkan agenda milik Alinda.
"Em .... .tadi malam gue berduaan sarna supervisor baru
itu. Semalam gue juga mimpiin dia, kayaknya gue naksir
dia. Puas"!!!" kata Alinda dengan wajahnya yang memerah.
Maya bengong takjub mendengar pengakuan Alinda
barusan. 1st Love Never Die"1 45
19 101 Damned Love's Tips ALINDA berharap Maya merubah pikirannya untuk melihat seperti apa tampang Bagas yang bikin sahabatnya
itu jatuh cinta.. berjalan cepat meninggalkan Maya. T"pi dasar Maya, dia
juga ikut berjalan cepat. Maya terus membuntuti kemana
pun Alinda pergi, sampai Alinda akhirnya menyerah dan
berhenti. "May, 10 benar-benar pengen banget lihat dia ya?"


First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tanya Alinda memandang Maya gemas.
' linda Hamilton,"gue ud<;lh capek-capek ke sini
pakai pakaian makhluk planet begini cuma demi melihat
pangeran impian 10. Jangan sampai pengorbanan gue hari
ini berakhir sia-sia. Mengerti?" Alinda terlihat geli juga.
Maya yang biasanya suka berpenampilan modis dan feminin hari ini bela-belain datang ke ruangan ya, lengkap
"dengan baju lab longgar, masker topi , dan masker mulut.
Dan akhirnya, kini mereka ada di tengah-tengah.pabrik,
melihat sekeliling mencari-cari Bagas. Alinda merasa
benar-benar bodoh hari ini, mencari mahluk bernama
Bagas cuma gara-gara kejadian 'horor' dan mimpi yang
gak . jelas itu. "May, udah deh ... sepertinya dia enggak ada di sini.
, Ntar aja deh pas .sarapan atau makan siang gue kasih lihat
orangnya." "Enggak. Gue mau lihilt orangnya sekarang juga." Maya
. ngotot. 461 1st Love ever Die?" "Pagi ini kayaknya Bu Riska keliling-keliling ? pabrik
deh" "Bodo, ketemu sarna dinosaurus pun gue enggak
lakut." Maya tetap nekad ngotot. Padahal belum tentu
kalau beneran ketemu Bu Riska, mungkin langsung ngibrit
arena pamo, hehehe. "Mungkin dia hari ini masuk malam ya?" Alinda tidak
yakin."Gue yakin dia masuk pagi hari ini. Gue lihat di agenda
10, dia masuk pagi kok." pernyataan Maya bikin Alinda
melotot. "Haaa?"?" Kapan 10 buka agenda gue?"
"Hihihi. .. kemarin ... Dia masuk dua hari shift pagi,
dua hari shift siang, dua hari shift malam. Dan yang
terakhir dua hari libur kan" Yang paling tebel lo tandain
pas dua hari shift pagi dan libur. Iya kan?" Maya menahan
awanya. '1\rgh .... awas kalau 10 buka-buka agenda gue lagi.
Enggak ada ampun!!!"
"Udahlah, kita kan sobatan. Lagian, gue cuma mau
bantuin 10 tlapetin pangeran 10 itu." Maya merangkul
bahu Alinda agar ia tidak marah dart mau nunjukin cowok
bernama Bagas itu. ' Oke-oke, gue kasih tahu deh yang mana orangnya."Tapi, awas ya kalau 10 cerewet kayak burung gereja, jimgan
harap 10 bisa nebeng mobil gue lagi!"
"Iya gue tahu, tenang aja...
Alinda dan Maya terus menyusuri pabrik. Karyawan aryawan pabrik yang berpapasan
"dengan mereka menyapa
an tersenyum?lebar. . "Lo terkenal juga ya di sini?" goda Maya.
"Jangan godain lagi deh ... "
"Ya udah, mana sih orangnya" Mana cowok yang bikin
O naksir itu 7" ?"Sebentar, ini lagi dicari. I-itu.. dia..." tunjuk Linda.
"MANA-MANA?"?" tanya Maya penasaran.
Terlihat Bagas sedang ngobrol serius dengan beberapa
" _ . 1st Love Never Die" I 47 supervisor dan foreman lain. Maya masih mencari-cari,
karena di sana terlihat segerombolan orang. Setelah dengan
susah payah Alinda menunjukkan yang mana orangnya,
akhirnya Maya tahu juga. "Oh yang itu, ya .. lumayan lah. Memang. kalau
. ? dibandingkan Kyo, masih kalah sih... Tapi tampangnya
sudah melebihi standard-Iah ... "
"Jangan bandingin sarna cowok 16 yang tampangnya
mirip Hideaki Takizawa itu (long..."
"Iya-iya gue tahu .... Tapi dia lumayan keren, kayaknya
cowok baik-baik deh. Jabatannya juga sudah bagus. Udah,
apa lagi yang 10 tunggu" Ambil aja tuh cowok. Ikan emas
tuh!!! " kata Maya berapi-api.
"Enggak mungkin semudah itu tahu!!! Lagipula, udahlah, gue nyerah aja. Dia pasti udah punya pacar.
Daripada nanti gue sakit hati, mending gue nyerah dari
sekarang." Alinda bergegas pergi, tapi Maya sudah terlebih
dulu mencegatnya. "Dengar Alinda .... Dalam sejarah hidup 10, baru kali
ini 10 ngerasain jatuh cinta kan" Itu keajaiban, tahu"! Jadi,
jangan lewatin kesempatan ini, 10 harus bisa dapetin dia,
bagaimana pun caranya." Maya mendekati Alinda dengan
dramatis . . "Ih... Maya, 10 nyeremin ainat sih" Pokoknya gue
enggak mau ... Lagipula kita kan tinggal satu setengah
bulan lagi magang di sini. Pokoknya percuma deh ... "
"JUST RU K ARENA ITU!!! Manfaatin waktu ini sebaik-baiknya .... Satu setengah bulan ini, 10 harus bisa
dapetin dia. NGERT I?"" Eh, dia jalan sendirian ke sini!
lni kesempatan... Cepetah sapa dia dengan manis dan
lembutl" "Gile enggak bisa, Gue enggak mau ... Gue malu. '.?"' LIN-DA ... HA-MIL-T ON . .. "
?"Suer gue enggak bisa .... Gue mau melakukan apapun.
Asalkan jangan yang itu ... "
"Gue yakin 10 pasti bisa. Cepet sana ..." Maya mendorong
Alinda ke arah Bagas. Tapi Maya mendorongnya terlalu
48 I 1st Love Never Die" semangat. Alinda jadi terhuyung dan menabrak Bagas
hingga mereka berdua terjatuh.
Maya bengong. Setelah tersadar, ia menepuk dahinya.
Ia pasti dicincang Alinda tak lama lagi,
"Ma-maaf Mas Bagas ..." Wajah Alinda benar-benar
memerah, dia berusaha bangkit dari pose memalukan itu.
Ia benar-benar salah tingkah.
"Oh, enggak apa-apa. Kamu buru-buru banget ya,
sampai-sampai nabrak aku?"
"Suittt ...suiit ... Sedang ngapain kalian berdua?" goda
orang-orang pabrik yang melihat kejadian itu.Alinda jadi
tambah salah tingkah. "Awas nanti." kutukAlinda di dalam hatinya ..
"Kemarin gimana" Kamu pasti capek banget ya" Maaf
ya, gara-gara aku, kamu ja'di susah ... U ntungnya waktu
itu kita enggak ketemu Bu Riska. Kalau saja kemarin kita
ketemu Bu Riska, apa yang bakal terjadi ya?"?"
"Yang pasti sih kita bakal dihunuh dan digantung
hidup-hidup ..." bisikAlinda.
"Eh, apa kamu bilang barusan?"
"Enggak kok... Eh, Mas Bagas ... Eng, anu ..." Muncul
1agi kebiasaanAlinda kalau salah tingkah, pasti meriggaruk
garuk kepalanya yang tidak gatal. Maya repot mernberi kode
agarAlinda berbicara dengan cara yang manis dan 1embut.
. ' da apa Lin?"?"Enggak ... Mas Bagas hari ini keren deh, apalagi pakai baju
itu." Glek! bodoh ... bodoh... Lagi-lagiAlinda salah ngomong.
Ingin rasanya ia 1ari dan masuk ke 10bang yang dalam. Kalau
perlu enggak usah keluar-ke1uar 1agi. Maya juga mau pingsan
mendengar pujianAlinda yang norak itu. Udah jelas-je1as
penampilan Bagas hari ini enggak rapi, bisa-bisanyaAlinda
malah memuji seperti itu.
Apapun jawaban dari Bagas, yang pasti Alinda malu
banget. Dia nggak bisa berkata apa-apa lagi dan cuma merutuk
dalam hati. 1st Love Never Die" I 49
'Suasana kantinpagi itu terlihat ramaidari hari sebelumnya,
tapi Alinda dan May"! tidak larut dalam keramaian itu. Mereka
sarapan dengan khusyuk karena tadi malam mereka berdua'
sama-sama kurang tidur. Semalaman Alinda lembur ngerjain
deadlines novelnya yang dipesan sebuah penerbit, sedangkan
Maya semalaman ngobrol via telepon dan online chatting
denganpacarnya yang ada di negri Sakura itu.
' " chn ana" G\le dengar deadlines 10 udah se1esai?" kata
. Maya sambil minum teh. "Syukurnya begitu.. " Besok gue hams ke kantor penebit
novel gue." "Ngomong-ngomong si Bagas hari ini masuk?" tanya Maya
basa-basi. "Udah deh, enggak USall cari gara-gara lagi. Dia hari ini
masuk siang. Jadi, enggak mungkin kan kami ketemu?"
. "Lin, jangan {mtus harapan begitu dong. Lo bisa kok
dapetin dia, masih ada kesempatan. Masuk siang itu shift 2,
berarti dia masuk sekitar pukul 3., Masih ada kesempatan ... Lo
pulang jam 5 kan?" Maya tiba-tiba antusias.
'1\pa-apaan sih" Sekarang apa lagi rencana lo" Gue enggak
mau lagi kejadianny'a seperti kemarin, Lo ngerti?"?" Alinda
me10tot ke arah Maya. "Iya gue ngerti, tapi percaya deh kali ini pasti berhasil.
Percaya sama gue. Nanti jam 2 siang, 10 mampir ke ruangan
gue ya?" pinta Maya.
"Lihat ntar deh ... " Alinda masih dengan nada sedikit
sewot. Tiba-tiba saja seseorang menghampiri mereka.
"Hai, Linda .. ,," sapa Tony sambil tersenyum.
'.'Hai Tony ... Gimana kabarnya" Kok jarang kelihatan?"
. sapa Alinda sambil tersenyum juga.
"Baik, kalau kamu pasti baik-baik aja dong ya" Ehm . . Lin,
. aku .. boleh kasih kamu sesuatu enggak?"
. "Haa?"" Ernang apaan" Ya, boleh-b01eh aja sih .. "
, , 50 I 1st Love Never Die" "Ini. .. Kamu nanti baca ya" Sudah ya aku pergi dulu."
Tony memberi sebuah surat dan langsung pergi begitu saja.
Alinda hanya bengong melihat surat yang ada di tangannya.
Terdengar keriuhan di meja seberang. Sepertinya itu ternan
sekantor Tony dari departemen Ware House. Wah, gawat nih . ..
bakal susah kalau ke sana. Bakal digodain terus.
"Lin ... hebat banget 10 ya" Kita kan baru satu setengah
bulan di sini dan 10 udah dapet surat cinta ... Udah, 10 jadian
aja sarna dia." goda Maya.
- 'Apaan sih 10" Gue juga baru kenal sarna dia." Alinda
enyimpan surat berarnplop putih itu ke sakunya. Entah"nanti surat ini dia baca atau enggak, setidaknya dia simpan
saja terlebih dahulu. T iba-tiba ada sebuah tangan mengacak.
acak rarnbut Alinda dari belakang. Siapa lagi ini" Ia langsung
mernbalikkan badannya, melihat siapa pelakunya.
"Wah, kayaknya 10 laris banget ya di sini . .."! Udah ada.
? yang kasih surat cinta segala... " sindir Yoyo.
'Apaan sih" Jangan ngacak-ngacak rarnbut gue gitu
dong ... " "Lo terima enggak itu cowok?"
. "Haa...." Gue baca aja belum. Lagian belum tahu juga isi
surat ini apaan." kata Alindasarnbil menatap Yoyo. Alinda
benar-benar rnerasa aneh dengan si Yoyo. Sifatnya. sarna
sekali tidak bisa ditebak. Kadang-kadang kalau udah baik,
baik banget. Tapi kalau udah ngeselin, benar-benar ngeselin.
Sarnpai-sarnpai Alinda pernah harnpir mendorong Yoyo ke
tanki jus. "Semuanya juga tahu kalau itu isinya surat cinta. Kalau
dia nembak 10, 10 terima enggak?"
"Idih, apa-apaan sih lo" Baca isinya aja belon... Ntar kalau
udah, baru gue bisa jawab. Lagipula? apa urusannya sarna 10
sih?" "Ya enggak ada sih ... Gue cuma pengen tahu aja. Udah
ya..." Yoyo ngeloyor pergi meninggalkan Alinda dan Maya
yang masih bengong dengan sikapnya barusan. Alinda dan
Maya saling rnenatap dengan pandangan 'aneh ya' satu sarna
lain. Maya menggeleng-geleng kepalanya.
1st Love Never Die" I 51 "Wah, emang bener-bener deh. Gue salut banget sarna 10,
L?m. " "Kenapa emangnya" Apa yang 10 salutin sarna gue May?"
tanya Alinda heran. "Lo ternyata punyadaya tarik yang tinggi juga ya"! Buktinya
cowok dua tadi suka banget arna 10." Alinda harnpir tersedak
mendengar kata-kata Maya barusan. Kayaknya berlebihan deh.
Alinda merasa tidak sehebat itu.
''l\palagi pegawai yang bernarna Yoyo itu, jelas-jelas
banget dia naksir 10. Kelihatannya dia cemburu melihat si
Tony ngasih surat ke 10, makanya dia bersikap kayak tadi itu."
tarnbah Maya. ''Udahlah. Kalau mikirin itu, kepala gue tarnbah pusing.
Gue balik ke kantor aja, ya"!" Alinda bangkit dari kursinya dan
ngeloyor pergi. . "Eh, Lin .. Jangaillupa ntar jarn 2 siang....!"
Alindahanyamenariknafas dalarn-dalarn dan mengangguk


First Love Never Die Karya Camarillo Maxwell di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pelan. Tepat pukul dua siang teng! Alinda sudah berada di
ruangan Maya. Maya malah menarik Alinda dan menyeretnya
menuju toilet. Sialnya, di sana mereka malah berpapasan
dengan Bu Riska. Siang bolong begini ketemu Bu Riska, bikin mereka ketar
ketir; Mereka berdua salah tingkah, Apalagi Alinda. Ia menyapa
'selarnat pagi', padahal udah jelas-jelas sekarang jarn dua siang.
Maya hanya mencubit perut Alinda dengan keras. Untungnya
Bu Riska sarna sekali tidak membahas sapaan Alinda yang?
aneh itu. Fiuuuh... mereka berdua menarik nafas lega begitu
Bu Riska pergi. "Ngapain 10 narik gue ke sini Maya Selviana?"?" tanya
Alinda penasaran. "Gue mau menunjukkan _ kasih 10 ini!!!!" Dengan bangga Maya
sebuah Hilton. 52 I 1st Love Never Die" parfum yang bertuliskan Paris -- "Haaa ... Apaan itu" Ngapain juga 10 capek-capek bawa
begituan buat gue?" tanya Alinda heran.
"Begini Iho, Mbak Alinda yang manis ... Dulu, pas gue
sarna Kyo PDKT, gue sering pakai parfum ini pas jalan sarna
dia. Hasilnya, dia tambah lengket sarna gue. Nah, kalau
10 mau si Bagas itu naksir ama 10, 10 harus pakai parfum
ini biar dia lengket juga ama 10." Maya sudah bersiap-siap
menyemprotkan parfum itu ke badan Alinda.
"Konyol ah ... Mendingan gue balik ke kantor aja deh,
masih banyak yang harus gue selesein." Alinda sudah
bersiap-siap keluar dari toilet, tapi Maya sudah duluan
menyemprotkan hampir separuh botol parfumnya? ke
badan Alinda. "EH, APA-APAAN INI?"" MAYA LO GILA BANGET
SIH!!!" Alinda berusaha kabur dari serangan semprotan
parfum Maya yang betul-betul menyengat itu. Tapi dengan
gigih Maya terus menyemprotkannya.. Alinda akhirnya
pasrah sambil terbatuk-batuk.
Ruangan Adminstrasi Produksi serasa di kebun bunga
saja. Parfum Alinda yang betul-betul menyengat memenuhi
seluruh isi kantor. Tentu saja semua pegawai kantor curiga
karena mereka tahu Alinda jarang dan hampir tidak pernah
memakai parfum seperti ini. Pandangan-pandangan aneh
tertuju padanya. Untungnya Bu Riska tidak mengunjungi
kantor ini. Bisa habis ia kalau dipanggil Bu Riska gara-gara
parfum yang menyengat. ,Diam-diam Alinda melihat jam dinding di kantornya.
Pukul 2.30. Hati Alinda semakin berdebar-debar. Tiga
puluh menit lagi dia datang. Tenang... tenang ... Alinda
berusaha menenangkan hatinya yang gelisah. T iba-tiba
saja pintu ruang kantornya terbuka lebar. Mbak Dini datang
mengharnpiti Alinda yang sedang sibuk mengetik. Entah
kenapa perasaan Alinda jadi tidak enak.
"Linda, temani akU ke gudang, ruang sealing, ruang filing,
1st Love Never Die" I 53 ruang glucose, dan ruang vitamin. Ada banyak laporan yang
harus kamu bil dan kamu harus banyak mencatat di sana.?".
. "Haaa?"" Sekarang?"?"
"lya sekarang. Ini baju lab-mil sudah aku siapin." Mbak
Dini langsung melempar jas lab-nya ke Alinda. Alinda mau
pingsan rasanya. Masa dia harus ke ruang yang beraneka
ragam bau mesin dan alat-alat itu. Apalagi ruang vitamin yang
penuh berbagai zat kimia. Hhhh. . males! Tapi sudah tidak ada
. pilihan lain buat Alind\:l selain menerima nasib itu.
. 30 menit Alinda dan bosnya jalan-jalan berkeliling. Alinda
juga harus menaruh setumpuk laporan ke kantornya lagi: Alinda
berharap Bagas tidak datang saja. la merasa penampilannya
hari ini hancur banget. la benar-benar kecapekan. Keringatnya
mengaiir deras, baju labnya saja sudah hampir basah. Belum
lagi aroma dan ba\,l-bau zat kimia yang menyerbu tubuhnya.
Bahkan, baunya mengalahkan parfum Paris Hilton-nia Maya.
Alinda benar-benar acak-acakan. la? b(3rharap Bagas tidak
melihatnya dalam keadaan seperti ini. Ya, jangan sampai...
"Semoga dia nggak ada. Semoga nggak ada.... Semoga ..."
doa Alinda dalam hati sambil berjalan menuju ruang adrninis
trasi. Alinda membuka pintu ruangannya dan hampir pingsan
begitu melihat ada seseorang di depan matanya.
Ada mas Felix, Ada Mas Yusar, Ada Mas Henry, dan ...
Bagas ... Kenapa" Kenapa dia harus ke sini sih?"?" protes
Alinda dalam hati. "Eh, Mbak Linda ... Dari mana aja?"" Habis pulang dari
gunung ya?" kata Mas Yusar sambil ketawa. Alinda tahu sih
Mas Yusar cuma bercarida, tapi jangan pas timing yang ini
dong!!!! "Uh, tadi kayalcnya ada aroma kebun bunga, kok sekarang
agak-agak ..." Mas Henry tidak meneruskan kalimatnya.
"Hmm ... kayak bau pasar ya?" jawab Bagas dengan'
polos, Alinda hampir pingsan mendengarriya. Sepertinya tips
cintanya Maya untuk dapetin Bagas gagal lagi. Duuuhh...
54 I 1st Love Never Die"
Sudah seminggu, Maya berusaba keras memberikan tips
tips 'cinta'-nya ke Alinda agar bisa menggaet Bagas. Setelab
trik parfum yang gagal total. Kemudian Maya mendandani
wajab Alinda agar bisa sekeren Christina Aguilera atau Britney
Spears katanya. Itu pun lagi-Iagi tidak sesuai rencana. Make up
Alinda malah dibilang mirip make up Bu Riska.
Maya benar-benar geblek, ia tidak putus asa.? Hari
berikutnya Maya memaksa Alinda memakai rok span dan
sepatu yang tinggi haknya 5 centi. Gara-gara itu Alinda
tergelincir jatuh di Ruang Filing yang licin. Di depan Bagas
pula. Duh mahmya gak terluldskan ...
Terakhir Maya menyuruh Alinda memakai anting dan
gelang terkeren punyanya untuk menarik perhatian Bagas.
Hasilnya, sebelum Alinda bisa pamer di depan Bagas , dia
udah diomelin Bu Riska gara-gara mema.lcai perhiasan yang
mencolok. Alinda diomelin di tengah-tengah pabrik, dan dari
jauh Bagas melihatnya. HancUl' sudahhhh... Gagal! Alillda dan .
Maya meratapi nasib mereka.
Untuk menenangkan hati dari kegagalan-kegagalan itu,
mereka sekarang berada di sebuah ranch kuda di Tangerang.
Alinda dan Maya duduk santai di sebuah bangku yang
menghadap ke ranch. Penampilan mereka sudah siap untuk
menunggang kuda, topi, tank top, celana % dan sepatu boot
mereka kenakan. Kini, mereka ingin saritai-santai dulu sebelummenunggang
kuda. Apalagi Alinda yang sudab seminggu ini stres berat
karena melakukan hal-hal bodoh di depan cowok yang dia
sukai. Maya tampak sibuk membaca buku "101 Love Tips to
Get Your Prince Charming". Alinda hanya menghela nafas
melihat sahabatnya yang sarna sekali tidak mau melepaskan
buku itu selarna seminggu ini.
"May, sampai kapan sih 10 mau baca itu buku" Asal lo tabu
aja ya, tips yang ada di buku itu bukannya bikin dia naksir arna
. gue, tapi malah bikin dia lari."
"Pokoknya gue enggak akan nyerab ... Gue udab janji sama
1st Love Never Die" I 55 diri gue sendiri kalau 10 hams bisa dapetin dia." jawab Maya
sarnbil tetap serius membaca buku itu.
"May, udahlah... Gue udah nyerah... Gue ... " Alinda tiba
tiba teringat Bagas. Memang sedih sih kalau ingat dia. Alinda
tahu kalau dia benar-benar suka sarna Bagas, tapi dia harus
memendam rasa ini, bagaimana pun caranya.
"Dengar Lin, 10 harus optimis. Gue yakin 10 pasti bisa
boon dia ngerti perasaan 10. Lo itu cewek baik-baik. Kalan aja
dia tahu siapa 10 yang sebenarnya, dia pasti suka sarna 10." kata
Maya. "Udahlah, itu enggak mungkin. Gue ini biasa-biasa aja,
ceroboh lagi ... Lagipula gue malah ingin kalau dia suka gue apa
adanya. Tapi, gue tahu itu enggak mungkin." Alinda menahan
rasa nyeri dadanya. Sedih rasanya menyukai seseorang yang
sulit digapai. "Dengar Lin, percaya arna gue ... Lo masih ada kesempat... "
. ucapan Maya belum habis terpotong Alinda.
"Udah ah, gue mau naik kuda dulu..." Alinda bangkit dari
kursinya menuju ke lapangan yang tak jauh dari tempat mereka
duduk. Ia mengharnpiri kuda berwarna cokelat dan segera
menaikinya. Kuda itu ia larikan secepat mungkin. Pokoknya
lari dan terus 1ari. Suasana kantin kali ini terlihat sepi, mungkin karena
sebagian para pegawai ada yang ikut training. Tapi, Maya tahu
kali ini triknya akan berhasil. Justu suasana kantin yang
sedang sepi ini malah Jadi faktor pendukung keberhasilan
idenya. "Lin, pegang ini. .." Maya memberi sesuatu ke Alinda.
'Apaan ini?" tanya Alincia curiga.
"Kulit harimau, gue dapat dari sepupu gue."
"Kulit harimau?"" Buat apaan?" Alinda tambah heran.
"Katanya sih buat. bikin orang yang kita suka jadi
lengket sarna kita."
'Ah, gila 10.. Gue enggak berani. Itu kan sarna aja
Kisah Para Pendekar Pulau Es 16 Joko Sableng 13 Titah Dari Liang Lahat Lentera Iblis 2
^