Pencarian

Juri Pilihan 7

Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham Bagian 7


"disalahgunakan", hasilnya bisa merusak.
Rokok adalah prodiik yang bertanggung jawab,
445 bila dipakai dengan terkendali. Seperti banyak produk lainnya alkohol, mentega,?gula, dan senjata api, sekadar beberapa contoh semua itu bisa berbahaya bila
?disalahgunakan. Duduk berseberangan koridor dengan Derrick adalah Hoppy, yang mampir untuk
mendapatkan kabar terakhir mengenai apa yang terjadi. Plus ia ingin melihat dan
tersenyum pada Millie, yang senang melihatnya, tapi juga bertanya-tanya tentang
obsesinya yang muncul mendadak terhadap sidang ini. Malam ini para juri
diizinkan menerima kunjungan pribadi, dan Hoppy sudah tak sabar untuk
menghabiskan tiga jam di kamar Millie tanpa pikiran tentang seks dalam benaknya.
Ketika Hakim Harkin berhenti untuk makan siang, Jankle sedang menuntaskan uraian
pemikirannya mengenai iklan. Memang perusahaannya menghabiskan uang berton-ton,
tapi tidak sebanyak pabrik bir atau pabrik mobil atau Coca-Cola. Iklan amat
penting untuk bertahan hidup dalam dunia yang sangat kom-petitif, tak peduli apa
pun produknya. Sudah tentu anak-anak ikut melihat iklan perusahaannya. Bagaimana
caranya merancang papan iklan sehingga tidak dilihat oleh anak-anak" Bagaimana
mungkin mencegah anak-anak agar tidak melihat majalah yang jadi langganan
orangtuanya" Mustahil. Jankle mengakui bahwa ia sudah melihat statistik yang
mengungkapkan bahwa* 85 persen anak-anak yang merokok, membeli tiga merek yang
paling banyak diiklankan. Tapi orang dewasa juga demikian! Sekali lagi, Anda
tidak bisa merancang iklan yang membidik orang dewasa tanpa mempengaruhi anak-
anak. 446 Fitch menyaksikan seluruh kesaksian Jankle dari kursi di dekat bagian belakang.
Di sebelah kanannya duduk Luther Vandemeer, CEO dan Trellco, perusahaan rokok
terbesar di dunia. Vandemeer adalah pemimpin tidak resmi dari The Big Four, dan
satu-satunya yang bisa ditolerir Fitch. Ia, sebaliknya, memiliki karunia yang
membingungkan untuk bisa mentolerir Fitch.
Mereka makan siang di Mary Mahoney's, sendirian di meja sudut. Mereka merasa
lega dengan sukses Jankle hingga sejauh ini, tapi mereka tahu bahwa yang
terburuk belum lagi datang. Artikel Barker di Mogul menghancurkan selera mereka.
"Seberapa besar pengaruh yang kaumiliki terhadap juri?" Vandemeer bertanya
sambil menusuk-nusuk makanannya.
Fitch tidak berniat menjawab terus terang. Itu memang tidak diharapkan darinya.
Tindakan-tindakan busuknya selalu dirahasiakan dari siapa saja, kecuali agen-
agennya sendiri. "Seperti biasa," kata Fitch.
"Mungkin yang biasa tidak cukup."
"Apa saran Anda?"
Vandemeer tidak menjawab, tapi malah memperhatikan kaki pelayan muda yang sedang
mencatat pesanan di meja sebelah.
"Kami sudah berusaha keras," kata Fitch, dengan kehangatan di luar kebiasaannya.
Namun Vandemeer ketakutan, dan itu beralasan. Fitch tahu bahwa tekan-annya luar
biasa besar. Vonis besar untuk kemenangan
447 penggugat tidak akan membuat Pynex atau Trellco bangkrut, tapi akibatnya akan
mengacaukan dan panjang. Suatu penelitian internal meramalkan kerugian seketika
sebesar dua puluh persen dalam nilai saham untuk empat perusahaan tersebut, dan
itu baru permulaan. Dalam penelitian yang sama, skenario terburuk yang
diramalkan adalah membanjirnya gugatan kasus kanker yang diajukan selama lima
tahun sesudah vonis semacam itu, dengan masing-masing perkara menelan satu juta
dolar untuk biaya pengacara saja. Penelitian itu tidak berani memperkirakan
besarnya biaya untuk vonis ganti rugi sebesar satu juta dolar. Skenario kiamat
akan terwujud bila terjadi class-action suit, gugatan massal dari siapa saja
yang pernah merokok dan merasa dirugikan olehnya Sampai di situ, kebangkrutan
mungkin terjadi. Dan kemungkinan akan muncul pula usaha-usaha serius di Kongres
untuk melarang produksi rokok.
"Apa kau punya uang cukup?" tanya Vandemeer.
"Saya rasa cukup," kata Fitch, untuk keseratus kalinya bertanya-tanya pada diri
sendiri, berapa banyak yang bakal diminta Marlee.
"The Fund dalam keadaan baik."
"Memang." Vandemeer mengunyah sepotong kecil ayam panggang. "Mengapa kau tidak memilih
sembilan anggota juri dan memberi mereka sejuta dolar seorang?" ia bertanya
dengan tawa pelan seolah-olah hanya bergurau.
"Percayalah", saya sudah memikirkan kemungkinan itu. Cuma cara ini terlalu
riskan. Orang-orang akan masuk ke penjara."
448 "Cuma bercanda." "Kita punya cara."
Vandemeer berhenti tersenyum. "Kita harus me-nang, Rankin, kau paham" Kita harus
menang Belanjakan berapa saja yang diperlukan."
Si minggu sebelumnya, sesuai dengan satu lagi permintaan tertulis dari Nicholas
Easter, Hakim Harkin mengubah sedikit acara makan siang, dan mengumumkan bahwa
dua anggota juri cadangan boleh makan bersama dua belas orang itu. Nicholas
berdalih bahwa karena mereka berempat belas sekarang tinggal bersama, menonton
film bersama. sarapan dan makan malam bersama, rasanya menggelikan untuk
memisahkan mereka saat makan siang. Dua anggota cadangan itu semuanya pria,
Henry Vu dan Shine Royce.
Henry Vu dulu pilot tempur Vietnam Selatan, yang membuang pesawat terbangnya ke
Laut Cina ketika Saigon jatuh. Ia dijemput oleh kapal penyelamat Amerika dan
dirawat di rumah sakit di San Francisco. Butuh waktu setahun untuk
menyelundupkan istri dan anaknya lewat Laos dan Kampuchea serta masuk ke
Thailand, dan akhirnya ke San Francisco, tempat keluarga tersebut tinggal selama
dua tahun. Mereka pindah ke Biloxi pada tahun 1978. Vu membeli sebuah kapal
penangkap udang dan bergabung dengan sekelompok nelayan Vietnam yang kian besar
jumlahnya dan mendesak pergi penduduk aslinya. Tahun lalu putri bungsunya
menjadi pembawa pidato perpisahan kelas seniornya. Ia menerima bea-siswa penuh
ke Harvard. Henry membeli perahu udangnya yang keempat.
449 Ia tidak berusaha menghindari tugas sebagai anggota juri. la sama patriotisnya
seperti siapa pun, bahkan sang kolonel.
Nicholas, tentu saja, sudah langsung bersahabat dengannya. Ia bertekad bahwa
Henry Vu akan duduk bersama dua bela>> orang yang terpilih, dan hadir ketika
perundingan untuk mengambil keputusan dimulai
MtNGiNGAT dewan juri terkurung dalam karantina. Durwood Cable tak ingin
memperpanjang sidang itu. Ia sudah memotong daftar saksinya menjadi lima orang,
dan merencanakan bahwa kesaksian mereka takkan lebih dari empat hari.
Inilah saat terburuk untuk melakukan pemeriksaan langsung terhadap saksi jam ?pertama sesudah makan siang ketika Jankle duduk di podium saksi dan kembali
?memberikan kesaksian. "Apa yang dilakukan perusahaan Anda untuk memerangi kebiasaan merokok di bawah
umur?" Cable menanyainya, dan Jankle bicara panjang-lebar selama satu jam. Satu
juta dolar di sini untuk organisasi ini, dan satu juta di sana untuk iklan *itu.
Sebelas juta dolar untuk tahun lalu saja.
Kadang-kadang, Jankle terdengar seolah-olah membenci tembakau.
Sesudah rehat kopi yang sangat panjang pada pukul tiga, Wendall Rohr diberi
kesempatan pertama untuk memeriksa Jankle. .Ia mulai dengan satu pertanyaan
mematikan, dan keadaan berubah dari buruk menjadi parah
"Benarkah, Mr. Jankle, bahwa perusahaan Anda
450 menghabiskan ratusan juta dolar dalam upaya meyakinkan orang untuk merokok, tapi
saat mereka jatuh sakit karena rokok itu, perusahaan Anda tidak bersedia
membayar sepeser pun untuk. menolong mereka?"
"Apakah itu pertanyaan?"
'Tentu saja ini pertanyaan. Sekafang jawablah!"
'Tidak. Itu tidak benar."
"Bagus. Kapan terakhir kali Pynex membayarkan sepeser saja untuk biaya
pengobatan perokok Anda?"
Jankle angkat bahu dan menggumamkan sesuatu.
"Maaf, Mr. Jankle. Saya tidak dengar itu. Pertanyaannya, kapan terakhir kali..."
"Saya dengar pertanyaannya."
"Kalau begitu, jawablah. Beri saja kami satu con-toh ketika Pynex menawarkan
untuk memberi bantuan membayar biaya pengobatan seseorang yang merokok produk
Anda." "Saya tidak ingat siapa pun."
"Jadi, perusahaan Anda menolak untuk berdiri di belakang produknya?"
"Sama sekali tidak."
"Bagus. Beri satu contoh saja kepada juri, ketika Pynex berdiri di belakang
rokoknya." "Produk kami tidak cacat."
"Tidak menyebabkan sakit dan kematian?" Rohr bertanya meragukannya, tangannya
kian-kemari di udara. "Tidak." "Sekarang coba saya jelaskan. Anda mengatakan kepada juri di sini bahwa rokok
Anda tidak mengakibatkan sakit dan kematian?"
451 "Hanya bila disalahgunakan."
Rohr tertawa ketika Jankle mengucapkan kata "disalahgunakan" dengan sikap sangat
muak. "Apakah rokok Anda harus dinyalakan dengan korek?"
'Tentu." "Dan apakah asap yang dihasilkan oleh tembakau dan kertas itu dftedot dari ujung
yang berlawanan dengan ujung yang dinyalakan?"
"Ya." "Dan apakah asap ini memasuki mulut?" "Ya."
"Dan apakah seharusnya dihirup ke dalam saluran pernapasan?"
'Tergantung pilihan si perokok."
"Apakah Anda menghirupnya, Mr. Jankle?"
"Ya." "Apakah Anda tahu mengenai penelitian yang menunjukkan bahwa 98 persen dari
seluruh perokok menghirup asapnya?"
"Saya rasa demikian."
"Apakah menurut Anda orang-orang yang menghirup asap rokok sebenarnya
menyalahgunakan produk tersebut?"
"Tidak." "Jadi, harap jelaskan pada kami, Mr. Jankle, bagaimanakah orang menyalahgunakan
sebatang rokok?" "Dengan merokok terlalu banyak." "Dan berapakah terlalu banyak itu?" "Saya rasa
itu tergantung pada masing-masing individu "
"Saya tidak bicara kepada masing-masing perokok
452 secara individual, Mr. Jankle. Saya berbicara dengan Anda, CEO Pynex, salah satu
produsen rokok terbesar di dunia. Dan saya menanyai Anda, menurut Anda, berapa
banyakkah yang disebut terlalu banyak?"
"Boleh saya katakan lebih dari dua bungkus se-hari."
"Lebih dari empat puluh batang sehari." "Ya."
"Begitu. Dm berdasarkan penelitian apa angka ini";'
"Tidak berdasarkan penelitian apa pun. Itu cuma pendapat saya."
"Jadi, di bawah empat puluh batang, merokok bukanlah hai yang tidak sehat. Di
atas empat puluh, produk ini disalahgunakan. Begitukah kesaksian Anda?"
"Itu pendapat saya." Jankle mulai menggeliat-geliat dan melontarkan pandangan
pada Cable, yang marah dan memalingkan wajah. Teori penyalahgunaan ini sama
sekali baru, ciptaan Jankle sendiri. Ia bersi keras memakai nya.
Rohr menurunkan suara dan mempelajari catatannya. Ia tidak terburu-buru memasang
perangkap ini, sebab tak ingin merusak serangan yang mematikan. "Tolong jelaskan
kepada juri, langkah-langkah yang sudah Anda ambil sebagai CEO untuk
memperingatkan masyarakat bahwa merokok lebih dari empat puluh batang sehari
adalah berbahaya." Jankle punya satu jawaban cepat, tapi ia memikirkannya lebih jauh. Mulutnya
terbuka, lalu tertahan di tengah pemikiran dalam kesunyian panjang, me -
453 nyakitkan. Sesudah kerusakan terjadi, ia menenangkan diri dan berkata, "Saya
rasa Anda salah paham."
Rohr tidak berniat membiarkannya memberi penjelasan. "Saya yakin demikian. Saya
rasa saya tidak pernah melihat peringatan apa pun pada produk Anda, yang
mengatakan bahwa mengkonsumsi lebih dari dua bungkus merupakan penyalahgunaan
dan berbahaya Mengapa tidak?"
"Kami tidak dituntut demikian."
"Dituntut oleh siapa?"
"Pemerintah." "Jadi, kalau pemerintah tidak menyuruh Anda memperingatkan masyarakat bahwa
produk Anda bisa disalahgunakan, Anda pasti tidak akan melakukannya secara
sukarela, bukan?" "Kami mengikuti hukum."
"Apakah hukum menuntut Pynex untuk menghabiskan 400 juta dolar untuk iklan
tahuji lalu?" "Tidak."
'Tapi Anda melakukannya, bukan?" "Kurang-lebih demikian."
"Dan seandainya Anda ingin memperingatkan para perokok akan bahaya potensial
kebiasaan itu, Anda tentu bisa melakukannya, bukan?"
"Saya rasa demikian."
Rohr beralih cepat ke mentega dan gula, dua produk yang disebut Jankle
berpotensi menimbulkan bahaya. Rohr dengan sangat gembira menunjukkan perbedaan
antara kedua produk itu dan rokok, hingga membuat Jankle tampak konyol.
Ia menyimpan yang terbaik untuk yang terakhir. Dalam reses singkat, monitor
video sekali lagi di - 454 dorong ke tempatnya. Ketika dewan juri kembali, lampu-lampu diredupkan dan
Jankle muncul dalam layar, tangan kanan terangkat ketika disumpah untuk
mengatakan yang sebenar-benarnya. Itu adalah rekaman pemeriksaan di hadaptin
subkomite Kongres. Berdiri di samping Jankle adalah Vandemeer serta dua CEO lain
dari The Big Four, semuanya dipanggil di luar kemauan sendiri, untuk memberikan
kesaksian kepada sekelompok politisi. Mereka kelihatan seperti empat orang don
Mafia yang akan mengatakan kepada Kongres bahwa yang disebut sebagai kejahatan
terorganisasi sebenarnya tidak ada. Pemeriksaan itu brutal
Rekaman itu telah diedit besar-besaran. Satu per *atu, mereka ditanyai langsung
apakah nikotin mengakibatkan ketergantungan, dan dengan tegas masing-masing
mengatakan tidak. Jankle yang terakhir, dan saat ia mengutarakan sangkalannya
dengan marah, dewan juri, sama seperti subkomite tersebut, tahu bahwa ia bohong
455 Dua Puluh Delapan Dalam rapat tegang selama 45 menit dengan Cable di kantornya, Fitch menumpahkan
segala yang mengusik perasaannya mengenai cara pembelaan kasus ini. Ia mulai
dengan Jankle dan dalih pembelaan barunya yang cemerlang, strategi
penyalahgunaan rokok, pendekatan serampangan yang mungkin akan menghancurkan
mereka. Cable, yang tidak senang diomeli, terutama oleh orang yang bukan ahli
hukum dan dibencinya, berulang-ulang menjelaskan bahwa mereka sudah memohon agar
Jankle jangan mengungkit masalah penyalahgunaan. Namun Jankle pernah menjadi
pengacara dalam kariernya dulu, dan membayangkan dirinya sebagai pemikir
orisinal yang diberi peluang emas untuk menyelamatkan Big Tobacco. Jankle kini
sedang berada dalam jet Pynex menuju New York.
Dan Fitch menganggap dewan juri mungkin sudah bosan dengan Cable. Rohr membagi
tugas di ruang sidang di antara kawanan maling yang dipimpinnya. Mengapa Cable
tidak bisa membiarkan pembela Iain di samping Felix Mason untuk menangani
beberapa orang saksi" Tuhan tahu jumlah mereka cukup ba -
456 nyak. Apakah karena ego" Mereka saling berteriak-teriak dari seberang meja.
Artikel dalam majalah Mogul itu meruntuhkan saraf dan menambah satu lapis
tekanan lain yang jauh lebih berat.
Cable memperingatkan Fitch bahwa dialah pengacaranya, dan ia punya catatan
prestasi selama tiga puluh tahun di ruang sidang. Ia bisa membaca suasana dan
tekstur sidang itu dengan lebih baik.
Dan Fitch memperingatkan Cable bahwa ini adalah sidang perkara tembakau
kesembilan yang ia arahkan. belum lagi dua pembatalan sidang yang ia rekayasa,
dan jelas ia sudah menyaksikan pembelaan yang lebih efektif daripada yang
diberikan Cable. Ketika teriakan dan umpatan mereda, dan sesudah dua laki-laki itu berusaha
menenangkan diri, mereka setuju bahwa pembelaan harus dilaksanakan dengan
singkat. Cable memproyeksikan tiga hari lagi, dan itu termasuk pemeriksaan
silang apa pun yang diajukan Rohr. Tiga hari, tidak lebih, kata Fitch.
Ia membanting pintu ketika meninggalkan kantor tersebut, dan menjemput Jose di
koridor. Bersama-sama mereka menerobos kantor-kantor yang masih sangat sibuk


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

oleh para pengacara dengan lengan baju tergulung, paralegal yang sedang makan
piza, dan sekretans-sekretaris yang letih mondar-mandir untuk menyelesaikan
pekerjaan dan pulang pada anak-anaknya. Melihat Fitch berjalan pongah dengan
kecepatan penuh dan Jose" yang kekar menerjang dengan kaki terentak di
belakangnya, membuat orang dewasa ngeri dan menyelinap ke ambang pintu.
Di dalam mobil Suburban, Jose menyerahkan
457 setumpuk faks, yang dipelajari Fitch sementara mereka melaju ke kantor pusat.
Yang pertama adalah daftar gerak perpindahan Marlee sejak pertemuan di dermaga
kemarin. Tidak ada yang luar biasa.
Berikutnya adalah rekapitulasi dari apa yang terjadi di Kansas. Seorang Claire
Clement ditemukan di Topeka, tapi ia penghuni rumah jompo. Satu lagi di Des
Moines menjawab telepon di tempat jual-beli mobil bekas milik suaminya. Swanson
mengatakan mereka melacak banyak jejak, tetapi laporan itu tidak memberikan
banyak perincian. Seorang teman kuliah Kerr ditemukan di Kansas City, dan mereka
mencoba mengatur pertemuan.
Mereka melewati sebuah toko, dan neon iklan bir di jendela depannya menarik
perfiatian Fitch. Bau dan rasa bir dingin memenuhi indranya. Fitch sangat ingin
minum. Satu saja. Bir dingin yang manis dalam cangkir besar. Sudah berapa lama
yang terakhir" Dorongan untuk berhenti menindihnya. Fitch memejamkan mata dan mencoba
memikirkan hai lain. Ia bisa mengirim Jose" ke sana untuk membeli satu saja,
satu botol bir dingin; itu saja. Sesudah sembilan tahun bebas alkohol, tentunya
ia bisa mengatur untuk minum sebotol saja. Mengapa tidak"
Tapi ia punya uang satu juta dolar. Dan bila ia menyuruh Jose" berhenti di sini,
ia akan minta berhenti lagi dua blok dari sana. Dan ketika akhirnya sampai di
kantor, mobil Suburban itu akan penuh dengan botol-botol kosong, dan Fitch akan
melemparkannya pada mobil-mobil yang lewat. I a bukan pemabuk yang sopan.
Tapi satu saja untuk menenangkan saraf, untuk membantu melupakan hari yang
menggemaskan ini. 458 "Anda baik-baik, Bos?" tanya Jose.
Fitch menggeram dan berhenti berpikir mengenai bir. Di mana Marlee, dan mengapa
ia tidak menelepon hari ini" Sidang itu terus berjalan, sedangkan kesepakatan
tentu perlu waktu untuk dinegosiasikan dan dilaksanakan.
Ia memikirkan artikel di Mogul, dan ia merindukan Marlee. Ia mendengar suara
tolol Jankle menguraikan teori pembelaan baru, dan ia merindukan Marlee. Ia
memejamkan mata dan melihat wajah para juri, dan ia merindukan Marlee.
Karena kini menganggap dirinya sendiri sebagai pemain utama, Derrick memilih
tempat pertemuan baru untuk Rabu malam. Tempat itu adalah bar yang riuh di
daerah pemukiman kulit hitam Biloxi, tempat yang sudah pernah dikunjungi Cleve.
Derrick merasa dirinya berada di atas angin bila pertemuan itu berlangsung di
sarangnya. Cleve kukuh menginginkan agar mereka lebih dulu bertemu di halaman
parkir. Halaman parkir itu nyaris penuh. Cleve terlambat. Derrick melihatnya ketika
parkir, dan ia berjalan ke sisi pengemudi.
"Kurasa ini bukan gagasan yang baik," kata Cleve, mengintip dari celah
jendelanya dan memandang ke kegelapan. ke gedung bata dengan batangan-batangan
baja melintang pada jendela-jendelanya.
'Tidak apa," kata Derrick; ia sendiri sedikit khawatir, tapi tidak mau
memperlihatkannya "Tempat ini aman."
"Aman" Bulan lalu ada tiga kali penusukan di sini.
459 Aku satu-satunya yang punya wajah putih di sini, dan kau berharap aku berjalan
ke sana dengan lima ribu dolar tunai dan menyerahkannya padamu. Coba lebak siapa
yang lebih dulu ditusuk, aku atau kau?"
Derrick mengerti, tapi tidak bersedia menyerah demikian cepat. Ia membungkuk
lebih dekat ke jendela. melihat sekeliling halaman parkir itu, dan mendadak jadi
lebih takut. "Aku bilang kita masuk," katanya, berlagak seperti jagoan.
"Lupakan saja," kata Cleve. "Kalau kau mau uang itu, temui aku di Waffle House
di Highway 90." Cleve menyalakan mesin dan menutup jendela. Derrick
menyaksikannya pergi, dengan lima ribu dolar tunai dalam jangkauan tangan. lalu
berlari ke mobilnya. Mereka makan kue dadar dan minum kopi di counter. Percakapan dipelankan, sebab
sang koki sedang membalik-balik telur dan sosis pada panggangan tidak lebih tiga
meter dari sana, dan kelihatannya berusaha keras mendengarkan setiap patah kata.
Derrick resah dan tangannya ingin bergerak-gerak. Runner biasa menangani
pembayaran tunai setiap nan. Urusan ini tidak begitu besar bagi Cleve.
"Kupikir mungkin sepuluh ribu tidak cukup, tahu maksudku?" akhirnya Derrick
berkata. mengulangi kalimat yang sudah dilatihnya sepanjang siang.
"Kukira kita sudah sepakat," kata Cleve, tak bergeming, mengunyah-ngunyah kue
dadar. "Tapi aku tetap merasa kau mencoba mengecoh-ku."
"Beginikah caramu bernegosiasi?"
460 "Kau tidak menawarkan cukup banyak, man. Selama ini aku terus memikirkannya. Aku
bahkan pergi ke pengadilan pagi ini dan menyaksikan sebagian jalannya sidang.
Aku sekarang tahu apa yang tengah terjadi. Aku memikirkannya."
"Benar?" "Yeah. Dan kalian tidak bermain adil."
'Tidak ada keluhan tadi malam, ketika kita sepakat dengan sepuluh ribu."
"Keadaannya Iain sekarang. Kau menubrukku dalam keadaan tidak berjaga tadi
malam." Cleve menyeka mulut dengan serbet dan menunggu koki menghidangkan makanan di
ujung counter itu. "Lalu berapa yang kauinginkan?"
"Lebih banyak lagi."
"Kita tidak punya waktu untuk main-main. Katakan padaku, berapa yang
kauinginkan." Derrick menelan ludah dengan berat dan melirik dari atas pundaknya. Dengan suara
tertahan ia berkata, "Lima puluh ribu, ditambah persentase dari hasil vonisnya."
"Berapa persen?"
"Kurasa sepuluh persen cukup adil."
"Oh, begitu menurutmu?" Cleve melemparkan serbetnya ke piring. "Kau sudah
sinting," katanya, lalu meletakkan sehelai lima dolar di samping piringnya. Ia
berdiri dan berkata. "Kita sudah buat kesepakatan sepuluh ribu. Itu saja. Kalau
kau minta jumlah yang lebih besar, kita akan tertangkap."
Cleve berlalu dengan terburu-buru. Derrick memeriksa kedua sakunya dan hanya
menemukan uang recehan. Sang koki mendadak berkeliaran di situ,
461 mengawasi upayanya yang sia-sia untuk mencari uang. "Kukira dia akan membayar."
kata Derrick, memeriksa saku kemejanya.
"Berapa yang kaumiliki?" tanya si koki, mengambil lembaran lima dolar tadi dari
samping piring Cleve. "Delapan puluh sen."
"Itu cukup." Derrick bergegas menuju halaman parkir, menyusul Cleve yang sedang menunggu
dengan mesin dihidupkan dan jendela diturunkan. "Aku berani bertaruh, pihak lain
akan membayar lebih banyak," katanya sambil membungkuk.
"Kalau begitu. cobalah. Datanglah pada mereka besok, dan katakan pada mereka
bahwa kau ingin 50.000 dolar untuk satu suara."
"Dan sepuluh persen."
"Kau tidak tahu apa-apa, Nak." Cleve perlahan-lahan memutar kunci kontak,
mematikan mesin, dan keluar dari mobil. Ia menyalakan sebatang rokok. "Kau tidak
mengerti. Vonis untuk kemenangan tergugat berarti tidak ada uang yang berpindah
tangan. Nol untuk penggugat berarti nol untuk tergugat. Ini berarti tidak ada
persentase apa pun bagi siapa pun. Para pengacara dari penggugat mendapatkan
empat puluh persen dari nol. Kau mengerti?"
"Yeah," kata Derrick perlahan-lahan, meski jelas masih kebingungan
"Dengar, yang kutawarkan padamu adalah sesuatu yang sangat ilegal. Jangan tamak.
Kalau serakah, kau akan tertangkap."
"Sepuluh ribu rasanya murah untuk vonis sebesar ini."
462 "Tidak. jangan melihatnya dengan cara demikian. Pikirkanlah seperti ini. Dia
tidak berhak mendapatkan apa pun, oke" Nol. Dia sedang melaksanakan kewa-
jibannya sebagai warga negara. Sepuluh ribu itu uang suap, hadiah kecil yang
kotor dan harus dilupakan begitu diterima."
"Tnpi kalau kau menawarkan persentase, dia akan termotivasi untuk bekerja lebih
keras di ruang juri."
Cleve menyedot rokok panjang-panjang dan meng-embuskannya perlahan-lahan.
menggoyangkan kepala nya. "Kau sungguh tidak mengerti. Kalau penggugat
mendapatkan kemenangan, masih bertahun-tahun lagi sebelum uang itu berpindah
tangan. Dengar, Derrick, kau membuat urusan ini terlalu rumit. Ambillah uangnya.
Bicaralah pada Angel. Bantulah kami."
"Dua puluh lima ribu."
Sdtu sedotan panjang lagi, lalu rokok jatuh ke aspal, dan Cleve menggilasnya
dengan sepatu lars. "Aku harus bicara dengan bosku "
"Dua puluh lima ribu, tiap suara."
"Tiap suara?" "Yeah. Angel bisa memberikan lebih dari satu." "Siapa?"
"Takkan kukatakan."
"Coba aku bicara dengan bosku."
Di dalam Kamar 54, Henry Vu membaca surat-surat dari putrinya di Harvard,
sementara Qui, istrinya, mempelajari polis asuransi baru untuk armada kapal
penangkap udangnya. Karena Nicholas sedang menonton film di ruang depan, Kamar
48 kosong. Di dalam Kamar 44, Lonnie dan istrinya berpelukan di
463 bawah selimut untuk pertama kalinya setelah hampir sebulan. tapi mereka harus
bergegas, karena anak-anak dijaga oleh adik istrinya. Di dalam Kamar 58, Mrs.
Grimes menonton komedi televisi sementara Herman memasukkan uraian sidang itu ke
komputernya. Kamar 50 kosong karena sang kolonel sedang berada di Ruang Pesta,
lagi-lagi seorang diri, karena Mrs. Herrera sedang berada di Texas,
mengunjungi :*epupunya. Dan kamar 52 juga kosong, karena Jerry minum bir bersama
sang kolonel dan Nicholas, menunggu sampai tepat untuk diam-diam menyeberangi
koridor, menuju kamar Poodle. Di kamar 56, Shine Royce, anggota juri pengganti
nomor 2, sedang melahap satu tas besar roti dan mentega yang dibawanya dari
ruang makan, menonton TV, dan sekali lagi bersyukur pada Tuhan atas
keberuntungannya. Royce berumur 52, menganggur. tinggal dalam trailer sewaan
dengan seorang wanita muda dan enam anaknya, serta belum pernah berpenghasilan
lima belas dolar sehari mengerjakan apa pun selama bertahun-tahun ini. ?Sekarang ia hanya perlu duduk dan mendengarkan sidang, dan county bukan saja
membayar. tapi juga memberiny* makan. Di kamar 46, Phillip Savelle dan pacarnya
yang orang Pakistan minum teh rempah dan merokok ganja dengan jendela terbuka.
Di seberang koridor, di dalam Kamar 49, Sylvia Taylor-Tatum berbicara di telepon
dengan putranya. Di Kamar 45, Mrs. Gladys Card bermain kartu remi c^engtn Mr.
Nelson Card, suami yang punya sejarah penyakit prosiat. Di Kamar 51, Rikki
Coleman menunggu Rhea, yang datang terlambat dan mungkin
464 tidak bisa datang, sebab baby-sitter mereka tidak masuk. Di Kamar 53, Loreen
Duke duduk di ranjang, makan kue brownie dan mendengarkan dengan perasaan iri
sewaktu Angel Weese dan pacarnya mengguncang-guncang dinding Kamar 55 di
sebelah. Dan di Kamar 47, Hoppy dan Millie Dupree bercinta dengan penuh semangat Hoppy
datang lebih awal dengan sekantong besar masakan Cina dan sebotol sampanye
murahan, minuman yang tidak pernah dicobanya selama bertahun-tahun. Dalam
keadaan normal. Millie tentu sudah mengomel mengenai atkohol, tapi hari-hari ini
sangat jauh dari normal. Ia meneguk sedikit minuman itu dari cangkir plastik
motel, dan makan seporsi besar daging'asam manis. Kemudian Hoppy menyerangnya
Setelah selesai, mereka berbaring dalam kegelapan dan bercakap-cakap pelan
mengenai anak-anak, sekolah dan rumah pada umumnya. Millie agak letih dengan
cobaan ini, dan sangat ingin kembali pada keluarganya. Hoppy berbicara dengan
sedih mengenai kepergian sang istri. Anak-anak sering rewel. Rumah jadi
berantakan. Semua merindukan Millie.
Ia berpakaian dan menyalakan televisi. Millie mengenakan mantel kamarnya dan
menuang sedikit sampanye lagi.
"Kau takkan percaya ini," kata Hoppy sambil merogoh-rogoh saku mantel dan
mengeluarkan secank kertas terlipat.
"Apa itu?" tanya Millie, mengambil kertas tersebut dan membuka lipatannya. Itu
adalah kopi dari memo palsu Fitch, berisi daftar dosa Leon Robilio. Ia
membacanya perlahan-lahan, lalu memandang cunga
465 peda suaminya. "Dari mana kau mendapatkan ini?" tanyanya.
"Datang lewat faks kemarin," kata Hoppy sungguh-sungguh. Ia ^udah melatih
jawabannya, sebab tidak tega berbohong pada Millie, la merasa sangat berdosa,
tapi Napier dan Nitchman ada di luar sana, menunggu.
"Siapa yang mengirimnya?" tanya Millie.
"Entahlah. Kelihatannya datang dari Washington."
"Mengapa kau tidak membuangnya?"
"Aku tidak tahu. Aku..."
"Kau tahu, tidak benar memperlihatkan sesuatu seperti ini padaku, Hoppy." Millie
melemparkan kertas itu ke ranjang dan berjalan lebih dekat ke suaminya, bercekak
pinggang. "Apa sebenarnya maksudmu?"
"Tidak ada apa-apa. Cuma itu difakskan ke kan-torku, itu saja."
"Sungguh kebetulan! Seseorang di Washington kebetulan tahu nomor faksmu,
kebetulan tahu istrimu sedang menjadi anggota juri, kebetulan tahu Leon Robilio
memberikan kesaksian, dan kebetulan curiga bahwa kalau mereka mengirimkan surat
ini padamu, kau akan cukup tolol untuk membawanya ke sini dan mencoba
mempengaruhi aku. Aku ingin tahu apa yang terjadi!"
"Tidak ada apa-apa. Sumpah," kata Hoppy, berdiri pada tumitnya.
"Mengapa kau mendadak berminat sekali pada sidang ini?"
"Sidang ini sangat menarik."
"Sudah menarik selama tiga minggu, tapi kau hampir tidak pernah menyebutnya. Apa
yang terjadi, Hoppy?"
466 'Tidak ada apa-apa. Tenanglah." "Aku bisa tahu kalau ada yang meresahkan hati-
mu." "Sudahlah, Millie. Dengar. kau resah. Aku resah. Urusan ini membuat kita semua
bertingkah di luar kebiasaan. Maafkan aku telah membawa surat ini."
Millie menghabiskan sampanyenya dan duduk di tepi ranjang. Hoppy duduk di
sampingnya. Mr. Cristano di Departemen Kehakiman menyiratkan dengan cukup tegas
bahwa Hoppy harus membujuk Millie agar memperlihatkan memo itu kepada semua
rekannya dalam dewan juri. Ia takut memberitahu Mr. Cristano bahwa hai ini
mungkin takkan terjadi. Tapi bukankah Mr. Cristano takkan tahu pasti apa yang
terjadi pada barang terkutuk itu"
Saat Hoppy merenungkan hai ini, Millie mulai menangis. "Aku ingin pulang,"
katanya, matanya merah. bibirnya gemetar. Hoppy memeluknya dan mendekapnya
rapat. "Maaf," katanya. Millie menangis lebih keras lagi.
Hoppy pun merasa ingin menangis. Pertemuan ini terbukti tidak ada artinya,
meskipun mereka sudah bercinta. Menurut Mr. Cristano, sidang ini akan berakhir
beberapa hari lagi. Tidak boleh tidak, Millie harus segera diyakinkan bahwa
satu-satunya vonis adalah untuk kemenangan tergugat. Karena kesempatan mereka
untuk bersama-sama demikian jarang, Hoppy akan terpaksa menceritakan kebenaran
mengerikan itu. Tidak sekarang, tidak malam ini. tapi pasti dalam kunjungan
pribadi berikutnya. 467 Dua Puluh Sembilan Kegiatan rutin sang kolonel tidak pernah berubah. Seperti layaknya prajurit tua
yang baik, ia bangun tepat pukul setengah enam setiap pagi, untuk pushup dan
situp sebanyak lima puluh kali sebelum mandi air dingin. Pukul enam, ia pergi ke
ruang makan, bersiap menikmati kopi baru dan banyak surat kabar. Ia makan roti
bakar dengan selai, tanpa mentega, dan menyapa setiap rekannya dengan ucapan
selamat pagi yang penuh semangat, sewaktu mereka masuk dan kemudian keluar lagi.
Mereka masih mengantuk dan ingin cepat-cepat kembali ke kamar masing-masing,
meneguk kopi dan menonton siaran berita tanpa diganggu. Cara yang menyebalkan
untuk menyambut pagi, dipaksa menyapa sang kolonel dan membalas semburan kata-
katanya. Makin lama mereka diasingkan, makin bersemangat ia sebelum matahari
terbit. Beberapa anggota juri itu menunggu hingga pukul delapan, sebab biasanya
sang kolonel bergegas kembali ke kamarnya pada saat itu.
Pada pukul enam seperempat hari Kamis, Nicholas mengucapkan halo kepada sang
kolonel sewaktu

Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

468 menuang secangkir kopi, lalu mengobrol singkat mengenai cuaca. Ia meninggalkan
ruang makan darurat itu dan diam-diam masuk ke koridor yang kosong dan gelap.
Beberapa TV sudah bisa terdengar. Seseorang sedang berbicara di telepon. Ia
membuka pintunya dan cepat-cepat meletakkan kopi di meja. mengambil setumpuk
koran dari laci, lalu meninggalkan kamar
Memakai kunci yang dicurinya dari rak di bawah front desk, Nicholas masuk ke
Kamar 50, kamar sang kolonel. Bau cairan aftershave murahan masih melekat pekat.
Sepatu dikumpulkan dalam deretan rapi, ter-sandar pada dinding. Pakaian di dalam
lemari digantung rapi dan disetrika sempurna. Nicholas berlutut, mengangkat tepi
seprai, serta menyelipkan surat kabar dan majalah-majalah itu ke bawah ranjang.
Salah satunya adalah kopi majalah Mogul terbitan kemarin.
Ia meninggalkan kamar itu tanpa bersuara dan kembali ke kamarnya sendiri. Satu
jam kemudian, ia menelepon Marlee. Dengan asumsi bahwa Fitch mendengarkan semua
teleponnya, ia hanya berkata, "To-long dengan Darlene." Mendengar itu, Marlee
menjawab, "Salah sambung." Keduanya memutus sambungan. Ia menunggu lima menit
dan memutar nomor telepon genggam yang disimpan Marlee dalam leman. Mereka
memperkirakan Fitch menyadap telepon dan apartemennya.
"Pengiriman selesai," katanya.
Setengah jam kemudian, Marlee meninggalkan apartemennya dan menemukan telepon
umum di restoran biskuit. Ia menelepon Fitch, dan menunggu teleponnya
disambungkan. 469 "Selamat pagi, Marlee," katanya. "Hei, Fitch. Dengar, aku ingin bicara di
telepon, tapi aku tahu semua ini direkam." "Tidak. Sumpah."
"Baik. Di sudut Fourteenth dan Beach Avenue ada kedai Kroger, lima menit dari
kantormu. Di sana ada tiga telepon umum dekat pintu masuk depan, sebelah kanan.
Pergilah ke pesawat yang di tengah. Aku akan menelepon dalam waktu tujuh menit.
Bergegaslah, Fitch." Ia memutuskan sambungan.
"Bangsat!" Fitch berteriak sambil membanting ga-gang telepon dan melompat ke
pintu. Ia berteriak pada Jose dan mereka bersama-sama berlari ke pintu belakang,
melompat ke dalam mobil Suburban itu.
Seperti sudah diduga, telepon itu sedang berdering ketika Fitch sampai di sana.
"Hei, Fitch. Dengar, Herrera, nomor 7, benar-benar mengesalkan hati Nick. Kurasa
kita akan kehilangan dia hari ini."
"Apa!" "Kau mendengarku." "Jangan lakukan, Marlee!"
"Orang itu benar-benar menyebalkan. Semua muak dengannya."
'Tapi dia ada di pihak kita!"
"Oh, Fitch. Mereka semua akan ada di pihak kita saat ini berakhir. Omong-omong,
datanglah ke sana pukul sembilan, untuk menyaksikan ketegangan."
"Tidak, dengarkan, Herrera vital untuk..." Fitch berhenti di tengah kalimat ketika
mendengar klik pada pesawatnya. Kemudian sambungan itu putus.
470 Ia mencengkeram gagang telepon dan mulai menariknya, seolah-olah akan
mencabutnya dari pesawat telepon dan melemparkannya ke halaman parkir. Kemudian
ia melepaskannya, dan tanpa mengumpat atau mencaci ia berjalan tenang kembali ke
mobil Suburban dan memerintahkan Jose untuk pergi ke kantor.
Apa pun yang diinginkan Marlee. Tidak jadi soal.
Hakim harkin tinggal di Gulfport, seperempat jam dari gedung pengadilan. Karena
alasan-alasan yang jelas, nomor teleponnya tidak tercantum dalam buku petunjuk.
Siapa yang menginginkan narapidana-nara-pidana dari penjara menelepon nya setiap
saat sepanjang malam"
Sewaktu ia dalam proses mencium istrinya dan mengambil cangkir kopinya untuk di
perjalanan, telepon di dapur berdering dan Mrs. Harkin mengangkatnya. "Untukmu,
Sayang," katanya sambil menyerahkannya kepada Yang Mulia, yang kemudian meletak-
kah kopi dan tas kerjanya sambil melirik arloji.
"Halo," katanya.
"Pak Hakim, maaf mengganggu Anda di rumah seperti ini," kata satu suara yang
gelisah, nyaris berbisik. 'Tni Nicholas Easter, dan kalau Anda ingin saya
memutuskan sambungan sekarang, akan saya lakukan."
"Nanti dulu. Ada apa?"
"Kami masih di motel, siap berangkat, dan, well, rasanya saya perlu bicara
dengan Anda lebih dulu pagi ini."
"Ada apa, Nicholas?"
471 "Saya tidak suka menelepon Anda, tapi saya khawatir beberapa anggota juri
mungkin akan curiga pada catatan dan percakapan kita di ruang kerja."
"Mungkin kau benar."
"Jadi, saya pikir sebaiknya saya menelepon Anda. Dengan cara ini, mereka tidak
akan tahu bahwa kita sudah bicara."
"Coba saya dengarkan. Kalau menurutnya kita harus menghentikan percakapan. saya
akan melakukannya." Harkin ingin menanyakan, bagaimana juri yang diasingkan bisa
mendapatkan nomor teleponnya, tapi memutuskan untuk menunggu.
"Ini mengenai Herrera. Saya pikir dia mungkin membaca beberapa bacaan yang tidak
termasuk dalam daftar yang sudah dii/inkan."
"Seperti apa?" "Seperti Mogul. Saya berjalan ke ruang makan pagi tadi. Dia di sana seorang
diri, dan dia mencoba menyembunyikan satu kopi majalah Mogul dari saya. Apakah
itu semacam majalah bisnis?"
"Ye." Harkm sudah membaca artikel tulisan Barker kemarin. Kalau Easter
mengatakan yang sebenarnya, dan mengapa ia harus menyangsikannya, Herrera akan
dikirim pulang seketika. Membaca maten yang tidak diizinkan merupakan dasar
pemberhentian, bahkan mungkin dasar untuk menjatuhkan tuduhan menghina
pengadilan. Bila ada anggota juri yang membaca Mogul terbitan kemarin, hai ini
sudah menjadi dasar untuk melakukan pembatalan sidang. "Menurut Anda, apakah dia
membicarakannya dengan orang lain?"
"Saya meragukannya. Seperti saya katakan, dia mencoba menyembunyikannya dari
saya. Itulah sebabnya saya curiga. Saya rasa dia tidak membicarakannya dengan
orang lain. Tapi saya akan pasang telinga."
"Lakukanlah. Saya akan memanggil Mr. Herrera pagi ini dan memeriksanya. Kita
mungkin akan menggeledah kamarnya."
"Tolong jangan katakan saya yang melaporkan. Saya merasa tidak enak melakukan
ini " "Tidak apa." "Kalau anggota juri lainnya mendengar kita bicara habislah kredibilitas saya."
"Jangan khawatir."
"Saya cemas, Pak Hakim. Kami semua letih dan ingin pulang."
"Sidang ini sudah hampir selesai, Nicholas. Saya akan mendorong para pengacara
itu sekeras mungkin."
"Saya tahu. Maaf, Pak Hakim. Cuma tolong pastikan jangan ada yang tahu saya yang
bermain jadi mata-mata. Saya sendiri tidak percaya saya melakukan hai ini."
"Kau mengambil tindakan yang benar. Nicholas. Dan saya berterima kasih untuk
ini. Sampai jumpa beberapa menit lagi."
Harkin mencium istrinya untuk kedua kali, dan meninggalkan rumah. Dengan telepon
mobil, ia menghubungi Sheriff, memintanya pergi ke motel dan menunggu. Ia
menelepon Lou Dell dan menanyainya apakah Mogul dijual di motel itu. Tidak. Ia
menelepon paniteranya dan memintanya mencari Rohr dan Cable, dan memenntahkan
mereka menunggu di ruang kerjanya saat ia datang nanti. Ia mendengarkan stasiun
radio musik country dan bertanya-tanya dalam
473 472 hati, bagaimana anggota juri dalam pengasingan mendapatkan kopi majalah bisnis
yang tidak tersedia di jalanan Biloxi.
Cable dan Rohr sedang menunggu dengan panitera ketika Hakim Harkin memasuki
ruang kerjanya dan menutup pintu. Sang hakim menanggalkan jas, duduk, dan
menguraikan dugaan terhadap Herrera, tanpa mengungkapkan sumbernya. Cable merasa
kesal, ka rena Herrera dianggap oleh semua pihak sebagai anggota juri yang solid
di pihak tergugat. Rohr jengkel karena mereka kehilangan satu anggota juri lagi,
dan ada risiko pembatalan sidang.
Melihat kedua pengacara itu merasa tidak senang, Hakim Harkin merasa lebih baik.
Ia mengirim paniteranya ke ruang juri untuk menjemput Mr. Herrera ydng sedang
m*neguk kopinya, entah yang keberapa, dan bercakap-cakap dengan Herman mengenai
komputer braille-nya. Frank melihat berkeliling dengan pandangan heran sesudah
Lou Dell memanggil namanya, dan ia pun meninggalkan ruangan. Ia mengikuti Willis
sang deputi melewati koridor-koridor di belakang ruang sidang. Mereka berhenti
di depan pintu samping; Willis mengetuk sopan sebelum masuk.
Sang kolonel disapa hangat oleh Hakim dan kedua pengacara, dan dipersilakan
duduk di kursi dalam ruangan yang penuh sesak, di samping notulis pengadilan,
yang duduk siap dengan mesin stenograf.
Hakim menjelaskan bahwa ada beberapa pertanyaan yang menuntut jawaban di bawah
sumpah; para pengacara itu cepat-cepat mengeluarkan buku tulis kuning dan mulai
menulis. Herrera langsung merasa dirinya seperti penjahat.
474 "Apakah Anda membaca bahan-bahan bacaan yang tidak secara eksplisit saya
izinkan?" Hakim Harkin bertanya.
Diam sesaat, sementara para pengacara memandanginya. Panitera, notulis, dan
Hakim sendiri siaga untuk menerkam jawabannya. Bahkan Willis di samping pintu
dalam keadaan siaga dan menaruh perhatian besar.
"Tidak. Setahu saya tidak," sahut sang kolonel terus terang.
"Spesifiknya, apakah Anda membaca mingguan bisnis bernama Mogul?"
"Tidak, sejak dalam karantina." #
"Apakah Anda biasanya membaca Mogul?"
"Sekali, mungkin dua kali sebulan."
"Di dalam kamar Anda di motel, apakah Anda memiliki bahan bacaan yang tidak saya
izinkan?" "Setahu saya tidak."
"Apakah Anda mengizinkan penggeledahan atas kamar Anda?"
Pipi Frank memerah dan pundaknya tersentak. "Apa maksud Anda?" tanyanya.
"Saya ada alasan untuk meyakini bahwa Anda telah membaca bahan-bahan yang tidak
diizinkan, dan hai ini terjadi di motel. Saya pikir penggeledahan cepat pada
kamar Anda akan menyelesaikan masalah."
"Anda mempertanyakan integritas saya," kata Herrera, tersinggung dan marah.
Integritas merupakan sesuatu yang vital baginya. Satu lirikan pada wajah-wajah
lain mengungkapkan bahwa mereka semua berpikir ia bersalah melakukan pelanggaran
berat. "Tidak, Mr. Herrera. Saya cuma percaya bahwa
475 penggeledahan akan memungkinkan kita untuk meneruskan sidang ini."
Itu cuma kamar motel, tidak seperti rumah tempat segala macam barang pribadi
tersimpan. Di samping itu, Frank tahu benar bahwa tidak ada apa pun dalam
kamarnya yang akan memberatkannya. "Kalau begitu. silakan geledah," katanya
sambil mengertakkan gigi.
'Terima kasih." Willis membawa Frank ke koridor di luar ruang kerja Hakim, dan Hakim Harkin
menelepon Sheriff di motel. Manajer motel membuka pintu Kamar 50. Sheriff dan
dua orang deputi melakukan penggeledahan cenajai pada lemari, Iaci, dan kamar
mandi. Di bawah ranjang, mereka menemukan setumpuk majalah Wall Street Journal
dan Forbes, juga satu kopi Mogul terbitan kemarin. Sheriff menelepon Hakim
Harkin, menyampaikan apa yang mereka temukan. dan diinstruksikan untuk segera
membawa barang-barang tidak sah itu ke ruang kerja Hakim
Pukul sembilan seperempat, belum ada juri. Fitch duduk kaku di bangku belakang,
matanya mengintip dari atas koran dan menatap tajam ke pintu di dekat boks juri,
tahu pasti bahwa ketika mereka akhirnya muncul, juri nomor 7 bukan lagi Herrera,
melainkan Henry Vu. Dari sudut pandang tergugat, Vu cukup bisa diterima, sebab
ia orang Asia, dan orang Asia pada umumnya tidak suka menghamburkan uang orang
lain untuk memberikan ganti kerugian. Tapi Vu bukan Herrera, dan sudah
berminggu-minggu ini para pakar juri Fitch mengatakan bahwa sang kolonel ada di
pihak mereka, dan akan menjadi kekuatan dalam pengambilan keputusan kelak.
Kalau Marlee dan Nicholas bisa menendang Herrera dengan mudah, siapa yang
berikutnya" Kalau mereka melakukan hai ini hanya untuk mendapatkan perhatian
Fitch, mereka benar-benar berhasil.
Dengan perasaan tak percaya, Hakim dan para pengacara itu menatap koran-koran
dan majalah-majalah yang sekarang berderet rapi di meja kerja Harkin. Sheriff
menjelaskan untuk dicatat. bagaimana dan di mana barang-barang ini ditemukan,
lalu pergi. "Saudara-saudara, saya tidak punya pilihan selain membebastugaskan Mr. Herrera,"
kata Yang Mulia Hakim, dan para pengacara itu tidak mengucapkan apa-apa. Herrera
dibawa kembali ke dalam ruangan dan dipersilakan duduk di kursi yang sama.
"Untuk dicatat." Hakim Harkin berkata kepada notulis. "Mr. Herrera, berapakah
nomor kamar Anda di Siesta Inn?"
"50." "Barang-barang ini ditemukan di bawah ranjang di Kamar 50 beberapa menit yang
lalu." Harkin melambaikan majalah-majalah itu. "Semuanya baru, kebanyakan terbit
setelah tanggal karantina "
Herrera terpana membisu. "Semuanya, tentu saja, tidak diizinkan, dan beberapa sangat mengandung
prasangka." "Itu bukan milik saya," kata Herrera perlahan-lahan, kemarahannya memuncak.
"Begitu?" "Seseorang menaruhnya di sana." "Siapa yang mungkin melakukan hai inir' "Saya
tidak tahu. Mungkin orang yang memberi kisikan pada Anda."
477 476 Dalih yang bagus, pikir Harkin, tapi tidak perlu dilacak saat ini. Baik Cable
maupun Rohr memandang Hakim, seolah-olah hendak bertanya. Oke, siapa yang
memberi kisikan itu"
"Kita tidak bisa menghindari fakta bahwa barang-barang ini ditemukan dalam kamar
Anda, Mr. Herrera Karena alasan ini, saya tidak punya pilihan selain membebaskan
Anda dari tugas sebagai anggota juri."
Pikiran Frank kini sudah terpusat, dan banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan.
la ingin berteriak dan marah di depan wajah Hakim ketika disadarinya bahwa ia
akan dibebastugaskan. Sesudah empat minggu mengikuti sidang dan sembilan malam
di Siesta Inn. ia akan berjalan keluar dari gedung pengadilan ini dan pulang. Ia
akan berada di lapangan golf saat makan siang nanti.
"Saya rasa ini tidak benar," katanya setengah hati. mencoba untuk tidak mendesak
terlalu keras. "Saya menyesal. Saya akan mengusut penghinaan terhadap pengadilan kelak. Untuk
sekarang, kami perlu meneruskan sidang ini."
"Apa pun keputusan Anda. Pak Hakim." kata Frank. Malam ini ia akan makan di
Restoran Vrasel's. seafood segar dan anggur. Ia bisa menengok cucunya besok.
"Saya akan memerintahkan seorang deputi untuk membawa Anda kembali ke motel,
>upaya Anda bisa berkemas. Saya instruksikan pada Anda untuk tidak mengulangi
apa pun mengenai ini kepada siapa pun, terutama kepada pers. Anda diperintahkan
untuk diam, sampai pemberitahuan lebih lanjut. Anda mengerti?"
478 "Ya, Sir." Sang kolonel dikawal menuruni tangga belakang dan keluar melalui pintu belakang
gedung pengadilan; Sheriff sedang menunggu untuk mengantar Herrera dalam
perjalanan terakhirnya ke Siesta Inn.
"Dengan ini saya mengajukan permohonan pembatalan sidang," Cable berkata, ke
arah notulis. "Dengan alasan bahwa dewan juri ini mungkin telah terpengaruh oleh
berita yang muncul dalam majalah Mogul kemarin."
"Mosi ditolak," kata Hakim Harkin. "Ada yang lainnya?"
Kedua pengacara itu menggelengkan kepala dan berdiri.
Sebelas anggota juri dan dua orang cadangan mengambil tempat duduk beberapa
menit sesudah pukul sepuluh, sementara seisi ruang sidang menyaksikan tanpa
bersuara. Tempat duduk Frank, hampir di ujung kiri deretan kedua, kosong, dan
hai ini langsung diperhatikan oleh semua orang. Hakim Harkin menyapa mereka
dengan wajah serius dan cepat-cepat menjelaskan pokok persoalan. Ia memegang
majalah Mogul terbitan kemarin dan menanyakan apakah ada yang sudah melihat atau
membacanya. ataukah ada yang mendengar sesuatu mengenai isinya. Tidak ada yang
menjawab. Kemudian ia berkata. "Karena alasan-alasan yang sudah dijelaskan di ruang kerja
saya, dan sudah tercatat, anggota juri nomor 7, Frank Herrera, dibebastugaskan
dan kini akan digantikan oleh anggota cadangan berikutnya, Mr. Henry Vu." Sampai
di sini, 479 Willis mengatakan sesuatu kepada Henry, yang meninggalkan kursi lipatnya dan
berjalan empat langkah ke tempat duduk nomor 7, di mana ia menjadi anggota resmi


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

panel juri dan meninggalkan Shine Royce sebagai satu-satunya anggota cadangan
yang tersisa. Karerra ingin mempercepat urusan dan mengalihkan perhatian dari dewan jurinya,
Hakim Harkin berkata, "Mr. Cable, panggil saksi Anda selanjutnya."
Koran Fitch turun lima belas senti sampai ke dadanya. dan mulutnya pun ternganga
ketika ia menatap komposisi baru itu dengan perasaan bingung. Ia takut karena
Herrera tersisih, dan perasaannya tergetar karena Marlee telah mengebaskan
tongkat sihirnya dan tepat mewujudkan apa yang ia janjikan. Tanda dapat menahan
diri. Fitch memandang Easter, yang pasti merasakannya, karena ia berpaling
sedikit dan membalas tatapan Fitch. Selama lima atau enam detik, yang serasa
berabad-abad bagi Fitch, mereka saling pandang dalam jarak 27 meter. Wajah
Easter menyeringai dan angkuh, seolah-olah mengatakan, ' Lihat ipa yang bisa
kulakukan. Kau terkesan?" Wajah Fitch mengatakan, "Ya. Sekarang, apa yang
kauinginkan?" Dalam usu! prasidang, Cable mengajukan 22 kemungkinan saksi, semuanya dengan
kata "Doktor" tertempel di depan nama mereka, dan semuanya memiliki kredensial
yang mantap. Koleksinya termasuk veteran veteran yang sudah teruji dalam
pertempuran kidang perkara tembakau lainnya, peneliti-peneliti yang dibiayai
oleh Big Tobacco, dan ahli hukum yang tak terhitung jumlahnya, berkumpul untuk
membalas apa yang sudah didengar oleh dewan juri.
480 Dalam dua tahun terakhir ini. ke-22 orang itu selalu ditolak oleh Rohr dan
kawanannya. Tidak akan ada kejutan.
Konsensus mengatakan bahwa pukulan terberat dari penggugat didaratkan oleh Leon
Robilio dan pernyataannya bahwa anak-anak dibidik sebagai sasaran oleh industri
ini. Cable merasa jalan terbaik adalah lebih dulu menyerang ke sana. "Tergugat
memanggil Dr. Denise McQuade," ia mengumumkan
Wanita itu muncul melalui pintu samping, dan ruang sidang yang didominasi oleh
laki-laki setengah baya ini serasa menegang sedikit ketika ia berjalan di depan
meja hakim, tersenyum pada Hakim, yang jelas balas tersenyum, dan duduk di kursi
saksi. Dr. McQuade cantik, tinggi, dan ramping, dengan rok merah pendek hanya
beberapa senti di atas lutut, rambut pirangnya diikat di belakang kepala. Ia
mengucapkan sumpah dengan senyum ramah, dan ketika menyilangkan kaki, ia merebut
perhatian penonton. Ia rasanya jauh terlalu muda dan terlampau cantik untuk
terlibat dalam pertarungan sengit seperti ini.
Enam laki-laki dalam dewan juri, terutama Jerry Fernandez, serta Shine Royce,
anggota cadangan. mencurahkan perhatian penuh ketika ia menarik mikrofon ke
dekat mulutnya. Lipstik merah. Kuku panjang merah.
Kalau mereka mengharapkan seorang perempuan cantik yang tolol, mereka dengan
cepat jadi kecewa. Suaranya yang kuat menguraikan pendidikan, latar belakang,
pelatihan, dan bidang keahliannya. Ia seorang psikolog perilaku dengan lembaga
sendiri di Tacoma. la sudah menulis empat buku, menerbitkan
481 lebih dari tiga lusin artikel. dan Wendall Rohr tidak keberatan ketika Cable
menyatakan mengajukan Dr. McQuade sebagai saksi ahli.
Ia langsung ke pokok persoalan. Iklan merembes ke dalam budaya kita. Iklan yang
ditujukan pada satu kelompok umur atau satu golongan masyarakat kerap kali
didengar dan dilihat oleh mereka yang tidak termasuk dalam kelompok sasaran. Ini
tidak dapat dicegah. Anak-anak melihat iklan rokok sebab anak-anak melihat surat
kabar, majalah, papan iklan, dan neon iklan yang berkeredepan di jendela-jendela
toko, tapi ini tidak berarti anak-anak dibidik sebagai sasaran. Anak-anak juga
melihat iklan bir di TV, yang kerap kali menayangkan pahlawan olahraga favorit
mereka. Apakah ini berarti pabrik bir sengaja berusaha menjaring generasi
berikutnya" Tentu saja tidak. Mereka sekadar berusaha menjual bir lebih banyak
ke pasar mereka. Anak-anak hanya kebetulan ada di sana, tapi tidak ada apa pun
yang bisa dilakukan mengenai hai ini, selain melarang semua iklan untuk produk-
protluk yang ofensif. Rokok, bir, anggur, minuman keras. Bagaimana dengan kopi,
teh, kondom, dan mentega" Apakah iklan oleh perusahaan penerbit kartu kredit
mendorong orang untuk menghamburkan uang lebih banyak dan menabung lebih
sedikit" Dr. McQuade menegaskan berkali-kali bahwa dalam masyarakat di mana
kebebasan berbicara merupakan hak yang sangat dijunjung, pembatasan iklan tentu
diteliti dengan hati-hati.
Iklan rokok tidak ada bedanya dari yang lain Tujuannya adalah memperkiut
keinginan orang untuk membeli dan memakai produk tersebut. Iklan yang
482 baik merangsang tanggapan alami untuk membeli apa yang diiklankan. Iklan yang
tidak efektif tidak bisa merangsang hqj itu, dan biasanya cepat-cepat ditarik.
Ia mengambil contoh McDonald's, perusahaan yang telah ia teliti, dan ia
kebetulan membawa laporannya bila juri berniat membacanya. Ketika seorang anak
mencapai usia tiga tahun, ia bisa menyenandungkan, menyiulkan, atau menyanyikan
apa pun lagu jingle McDonald's terbaru. Perjalanan pertama anak itu ke restoran
McDonald's merupakan saat bersejarah. Ini bukan kebetulan. Perusahaan itu
menghabiskan bermiliar dolar untuk menjaring anak-anak sebelum pesaing
melakukannya. Anak-anak Amerika mengkonsumsi lemak dan kolesterol dalam jumlah
lebih besar daripada generasi sebelumnya. Mereka makan lebih banyak
cheeseburger, kentang goreng, dan piza, serta minum lebih banyak soda dan sari
buah bergula. Apakah kita menggugat McDonald's dan Pizza Hut karena
mempraktekkan periklanan secara licik dengan membidik anak-anak muda" Apakah
kita menggugat mereka karena anak-anak kita lebih gemuk"
Tidak. Kita sebagai konsumen melakukan pilihan disertai informasi jelas mengenai
makanan yang kita berikan kepada anak-anak kita. Tak seorang pun bisa mendebat
bahwa kita mengambil pilihan terbaik.
Dan kita sebagai konsumen melakukan pilihan disertai informasi jelas mengenai
rokok. Kita dihujani iklan dari ribuan produk, dan kita memberikan tanggapan
terhadap iklan-iklan yang menguatkan kebu-tuhan dan keinginan kita
Ia menyilangkan kaki dan berganti posisi setiap
483 sekitar dua puluh menit, dan tiap kali hai itu diamati oleh kawanan pengacara di
sekitar kedua meja, juga oleh enam anggota juri pria dan sebagian besar juri
wanita. Dr. McQuade menyenangkan untuk dipandang dan mudah untuk dipercaya. Kesaksiannya
sangat masuk akal, dan ia menjalin sambung rasa dengan sebagian besar anggota
juri. Rohr ber-sparring sopan dengannya selama satu jam dalam pemeriksaan silang, tapi
tidak mendaratkan pukulan serius.
484 Tiga Puluh Menurut Napier dan Nitchman. Mr. Cristano di Departemen Kehakiman sangat
menginginkan laporan penuh mengenai apa yang terjadi semalam, ketika Hoppy
bertemu dengan Millie dalam kunjungan pribadinya yang terakhir. "Segalanya?"
Hoppy bertanya. Mereka bertiga berjubel di sekitar meja reyot dalam restoran
pengap, meneguk kopi panas dari cangkir plastik dan menunggu sandwich keju
panggang yang berlemak. "Sisihkan soal-soal pribadi," kata Napier, sangsi apakah banyak soal pribadi
yang harus disisihkan. Kalau saja mereka tahu, pikir Hoppy, masih cukup bangga pada diri sendiri.
"Well, saya perlihatkan pada Millie memo mengenai Robilio itu," katanya, tidak
tahu sejauh mana kebenaran yang harus ia katakan. "Dan?"
"Dan, well, dia membacanya." "Sudah tentu dia membacanya. Kemudian, apa yang dia
lakukan?" Napier bertanya.
"Bagaimana tanggapannya?" Nitchman menimpali. Tentu, ia bisa berbohong dan
mengatakan bahwa 485 istrinya tercengang oleh memo tersebut, mempercayai setiap patah kata, dan tidak
sabar untuk memperlihatkannya kepada rekan-rekannya sesama juri. Itulah yang
ingin mereka dengar. Namun Hoppy tidak tahu apa yang harus ia kerjakan.
Berbohong hanya membuat urusan jadi lebih parah. 'Tanggapannya terlalu baik,"
katanya, lalu menceritakan yang sebenarnya.
Ketika sandwich tiba, Nitchman pergi untuk menelepon Mr. Cristano. Hoppy dan
Napier makan tanpa saling memandang. Hoppy merasa sangat gagal. Tentu ia satu
langkah lebih dekat ke penjara.
"Kapan kau bertemu dengannya lagi?" tanya Napier.
"Entahlah. Hakim belum mengatakannya. Ada kemungkinan sidang akan selesai akhir
pekan ini." Nitchman kembali dan duduk. "Mr. Cristano dalam perjalanan ke sini," katanya
muram, dan perut Hoppy mulai bergolak. "Dia akan tiba di sini malam nanti, dan
ingin langsung menemuimu besok pagi."
"Baik." "Dia tidak senang." "Saya juga."
Rohr menghabiskan istirahat makan siangnya dengan mengunci diri dalam kantornya
bersama Cleve, menggarap pekerjaan kotor yang harus dirahasiakan di antara
mereka saja. Kebanyakan pengacara lain memakai runner macam Cleve untuk
menyebarkan uang, memburu kasus, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan rahasia yang
tidak diajarkan di sekolah hukum, tapi tak satu pun di antara mereka pemah
mengakui kegiatan tidak etis seperti itu. Para pengacara itu merahasiakan para
runner mereka. 486 Rohr punya beberapa pilihan. la bisa menyuruh Cleve memberitahu Derrick Maples
untuk enyah. Ia bisa membayar Derrick Maples $25,000 tunai, dan ia bisa
menjanjikan $25,000 lagi untuk setiap suara bagi kemenangan penggugat pada vonis
terakhir, dengan asumsi sedikitnya ada sembilan suara. Ini berarti butuh biaya
sebesar $225,000, Rohr dengan senang hati akan bersedia membayarnya. Tapi ia
sangat meragukan apakah Angel Weese mampu memberikan lebih dari dua
suara suaranya sendiri dan mungkin Loreen Duke. Ia bukan pemimpin. Rohr bisa ?memanipulasi Derrick agar mendekati pengacara di pihak tergugat, lalu mencoba
menangkap basah mereka sewaktu berunding. Ini mungkin akan mengakibatkan Angel
tersingkir, hai yang tidak diinginkan Rohr
Rohr bisa memasangi Cleve dengan alat penyadap, merekam semua pernyataan Derrick
yang bisa diperkarakan, lalu mengancam bocah itu dengan tuntutan pidana bila ia
tidak membujuk pacarnya. Ini riskan, sebab rencana penyuapan itu diutarakan di
dalam kantor Rohr sendiri.
Mereka mempelajari masing-masing skenario, dengan pertimbangan orang-orang
kawakan yang sudah berpengalaman melakukan hai yang sama. Kemudian dikembangkan
suatu hibnda "Inilah yang akan kita lakukan," kata Rohr. "Kita akan memberinya lima belas
ribu sekarang, menjanjikan sepuluh lagi sesudah vonis, dan kita juga akan
merekamnya sekarang. Sebagian uang itu kita tandai, jerat dia dalam perangkap
untuk nanti. Kita janjikan 25 untuk suara lain, dan bila kita meraih keme -
487 nangan, kita perosokkan dia kalau menuntut sisanya. Kita akan merekamnya. dan
bila dia bikin ribut, kita ancam dia akan dilaporkan pada FBI."
"Aku suka cara ini," kata Cleve. "Dia memperoleh utngnya, kita memperoleh vonis
kita, lalu dia terkecoh. Kedengaran adil bagiku."
"Siapkan alat penyadapnya dan ambil uangnya. Ini harus dikerjakan siang nanti."
Tapi ternyata Derrick punya rencana-rencana lain. Mereka bertemu di lounge
Resort Casino, bar gelap yang diisi oleh para pecundang yang sedang mengo-bati
kekalahan mereka dengan minuman murah, sementara di luar matahari bersinar
terang dan suhu beringsut ke arah tujuh puluhan.
Derrick tak ingin teperdaya sesudah vonis jatuh. Ia menginginkan 25.000 tunai
untuk suara Angel, sekarang, dibayar di muka, dan ia juga menginginkan "deposit"
untuk masing-masing anggota juri lainnya. Deposit pravonis. Tentu saja tunai
pula, sejumlah yang adil dan masuk akal, katakan saja, lima ribu untuk setiap
anggota juri. Cleve cepat-cepat menghitung, dan salah tanggap. Derrick
memperhitungkan vonis kemenangan mutlak, jadi depositnya adalah lima ribu kali
sebelas juri lain, berarti 55.000 dolar. Tambahkan yang untuk Angel, dan yang
diinginkan Derrick adalah 80.000 dolar kontan sekarang.
Ia kenal seorang wanita di kantor panitera, dan teman ini sudah melihat
berkasnya. "Kalian menuntut perusahaan rokok itu jutaan dolar," katanya, setiap
patah kata tertangkap oleh mikrofon dalam saku kemeja Cleve. "Delapan puluh ribu
tidak seberapa." 488 "Kau gila." kata Cleve. "Dan kau licik "
"Tak mungkin kami membayar 80.000 dolar kontan. Seperti kukatakan sebelumnya,
bila uangnya terlalu besar, kita menanggung risiko tertangkap."
"Baiklah. Aku akan bicara dengan perusahaan tembakau itu."
"Lakukanlah. Aku akan membaca tentang itu di koran."
Mereka tidak menghabiskan minuman mereka Cleve sekali lagi berlalu lebih dulu,
tapi kali ini Derrick tidak mengejarnya.
Parade perempuan-perempuan cantik berlanjut Kamis siang, ketika Cable memanggil
Dr. Myra Sprawling-Goode, profesor dan peneliti kulit hitam di Rutgers yang
membuat setiap kepala dalam ruang sidang itu menoleh ketika ia maju untuk
memberikan kesaksian. Tingginya hampir 180 senti. memesona, ramping, dan
berpakaian bagus seperti saksi terakhir. Kulitnya yang cokelat terang berkerut
sempurna ketika ia tersenyum kepada para juri. senyum yang melekat pada diri
Lonnie Shaver, yang balas tersenyum padanya.
Cable memiliki anggaran tak terbatas ketika mulai mencari saksi ahlr. jadi ia
tidak terpaksa memakai orang-orang yang tidak pandai dan fasih serta mampu
memberikan kesan pada orang rata-rata. Ia sudah dua kali merekam Dr. Sprawling-
Goode dengan video sebelum menyewanya, lalu sekali lagi dalam deposisi di kantor
Rohr. Seperti semua saksinya, dua hari ia digodok dalam ruang -.idang buatan.
sekitar sebulan sebelum sidang ini mulai. la menyilangkan kaki dan
489 seisi ruang sidang itu sccara kolektif menarik napas dalam-dalam.
Ia seorang profesor di bidang marketing dengan dua gelar doktor dan kredensial
yang mengesankan; tidak ada kejutan. Delapan tahun ia bekerja di dunia
periklanan di Madison Avenue setelah menyelesaikan pendidikannya, lalu kembali
ke dunia akademis, tempatnya yang sejati. Bidang keahliannya adalah consumer
advertising, mata kuliah yang ia ajarkan di tingkat pascasarjana dan terus-
menerus ia teliti. Tujuannya dalam sidang ini segera menjadi jelas. Orang yang
sinis mungkin mengatakan ia ada di sana untuk jual tampang cantik, untuk
mempengaruhi Lonnie Shaver dan Loreen Duke dan Angel Weese, untuk membuat mereka
bangga bahwa seorang rekan Afrika-Amenka mampu memberikan pendapat ahh dalam
sidang yang sangat penting ini.
Ia sebenarnya ada di sana karena Fitch. Enam tahun yang lalu, sesudah sidang
yang menakutkan di New Jersey, tempat juri berunding selama tiga hari sebelum
memberikan vonis untuk kemenangan tergugat, Fitch menelurkan rencana untuk
mencari peneliti perempuan yang menarik, lebih disukai dari universitas
terkemuka, untuk menerima uang tunjangan dan meneliti iklan rokok dan
pengaruhnya terhadap remaja. Parameter-parameter proyek itu akan didefinisikan
secara samar-samar oleh sumber uang tersebut, dan Fitch berharap penelitian itu
suatu hari akan bermanraat dalam sidang.
Dr. Sprawling-Goode tidak pernah mendengar tentang Rankin Fitch. Ia menerima
800.000 dolar biaya penelitian dari Consumer Product Institute, lembaga
490 di Ottawa yang tidak jelas dan tidak pernah terdengar sebelumnya, konon
didirikan untuk meneliti trend pemasaran dari ribuan produk konsumen. la tidak
tahu banyak mengenai Consumer Product Institute. Tidak pula Rohr. Ia dan
penyelidiknya sudah menggali-gali selama dua tahun. Lembaga itu sangat tertutup,
sampai taraf tertentu terlindung oleh hukum Kanada, dan jelas didanai oleh
perusahaan-perusahaan consumer product yang besar, tapi tampaknya tak ada satu
pun perusahaan rokok. Temuan-temuannya dikumpulkan dalam sebuah laporan terjilid bagus setebal lima
senti, yang diajukan Cable sebagai bukti. Laporan itu tergabung dengan setumpuk
bukti lainnya sebagai catatan resmi. Untuk tepatnya, barang bukti nomor 84,
menambah sekitar 20.000 halaman yang sudah diajukan sebagai bukti, dan akan
diteliti oleh dewan juri dalam rapat pengambilan keputusan.
Sesudah uraian yang efisien dan mendalam, temuan-temuannya ternyata ringkas dan
tidak mengejutkan. Dengan perkecualian-perkecualian yang jelas dan ter-definisi
tegas, semua iklan untuk produk konsumen dibidikkan pada orang-orang dewasa
muda. Mobil, pasta gigi, sabun, sereal, bir, minuman ringan, pakaian, minyak
wangi semuanya merupakan produk-produk yang paling banyak diiklankan dan ?ditujukan pada orang-orang muda sebagai sasaran. Hal yang sama juga terjadi pada
rokok. Memang, rokok digam-barkan sebagai produk pilihan mereka yang ramping dan
cantik, yang aktif dan bebas, yang kaya dan glamor. Akan tetapi, demikian pula
produk Iain yang tak terhitung jumlahnya
491 la kemudian menyebutkan daftar spesifik, mulai dari mobil. Kapankah terakhir
kali Anda melihat iklan mobil sport di TV, yang memperlihatkan seorang laki-laki
gemuk berusia lima puluh tahun di belakang kemudinya" Atau mini-van yang
dikemudikan ibu rumah tangga gemuk dengan enam anak dan seekor anjing kotor
melongok dari jendela" Tidak pernah. Bir" Anda melihat sepuluh laki-laki sedang
duduk di ruang duduk, sambil menonton Super Bowl. Semuanya berambut, berdagu


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kokoh, jeans bagus, dan perut rata. Ini bukan kenyataan, tapi ini iklan yang
berhasil. Kesaksiannya jadi cukup lucu ketika ia mengulas daftarnya. Pasta gigi" Pernah
melihat orang jelek dengan gigi jelek menyeringai pada Anda di TV" Tentu saja
tidak. Mereka semua punya gigi sempurna. Bahkan dalam iklan obat jerawat, remaja
bermasalah itu hanya punya satu-dua jerawat.
Ia tersenyum dengan gampang, bahkan sekali-sekali tertawa dengan komentarnya
sendiri. Juri ikut tersenyum bersamanya. Uraiannya berkali-kali mengenai
sasaran. Bila iklan yang berhasil bergantung pada bidikan terhadap orang-orang
muda, mengapa perusahaan rokok tidak boleh melakukannya"
Ia berhenti tersenyum ketika Cable mengalihkannya pada masalah anak-anak sebagai
sasaran. Ia dan tim penelitinya tidak menemukan bukti akan hai ini, dan mereka
sudah meneliti ribuan iklan tembakau selama empat puluh tahun terakhir ini.
Mereka menonton, mempelajari, dan mengkatalogkan setiap iklan rokok yang
ditayangkan di TV. Dan ia mengemukakan bahwa kebiasaan merokok telah meningkat
sejak iklan-iklan semacam itu dilarang di TV. Ia mengha-492
biskan hampir dua tahun untuk mencari bukti bahwa pabrik rokok membidik remaja
sebagai sasaran, karena ia memulai proyek ini dengan bias yang tak berdasar.
Namun hai itu tidak benar.
Menurut pendapatnya. satu-satunya cara untuk mencegah anak-anak agar tidak
terpengaruh oleh iklan rokok adalah melarang semua iklannya billboard, bus,
?surat kabar, majalah, kupon. Dan, menurutnya, ini tidak akan menurunkan jumlah
penjualan rokok. Tidak ada pengaruh apa pun pada kebiasaan merokok di bawah umur
Cable mengucapkan terima kasih padanya, seolah-olah ia sukarelawati. Ia sudah
dibayar 60.000 dolar untuk memberikan kesaksian, dan akan mengirim tagihan
sebesar 15.000 lagi. Rohr, sebagai gentleman, sadar akan bahayanya menyerang
wanita cantik seperti ini di wilayah Selatan. Sebaliknya, ia menguji dengan
lembut. Ia punya banyak pertanyaan mengenai Consumer Product Institute, dan
800.000 dolar yang dibayarkan untuk penelitian ini. Sang saksi menguraikan
segala yang ia ketahui. Itu adalah lembaga akademis yang didirikan untuk
meneliti trend dan merumuskan kebijaksanaan. Lembaga ini didanai oleh industri
swasta. "Ada perusahaan rokok?"
"Setahu saya tidak."
"Anak perusahaan rokok?"
"Saya tidak tahu pasti."
Rohr menanyainya mengenai perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan perusahaan
rokok, induk perusahaan, anak perusahaan, bagian-bagian dan konglomerat-
konglomerat, dan saksi tidak tahu apa-apa.
493 Ia tidak tahu apa-apa. sebab demikianlah yang direncanakan Fitch.
Tanpa terduga, jejak Claire tercium lebih jauh pada pagi hari Kamis. Mantan
pacar seorang teman Claire menerima seribu dolar tunai, dan mengatakan bahwa
mantan pacarnya kini berada di Greenwich Village, bekerja sebagai pelayan sambil
memendam cita-cita untuk bekerja serius dalam opera sabun. Mantan pacamya itu
dan Claire pernah bekerja bersama di Mulligan's, dan diduga bersahabat karib.
Swanson terbang ke New York, tiba Kamis siang, dan naik taksi ke hotel di Soho
yang dibayarnya tunai untuk satu malam, dan mulai menelepon kian-kemari. Ia
menemukan Beverly sedang bekerja di pizzeria. Ia menjawab telepon itu dengan
terburu-buru "Apakah ini Beverly Monk?" Swanson bertanya, berusaha menirukan Nicholas Easter.
Ia sudah berkali-kali mendengarkan rekaman suaranya.
"Benar. Siapa ini?"
"Beverly Monk yang dulu bekerja di bar Mulligan's, Lawrence?"
Diam, lalu, "Ya. Siapa ini?"
"Ini Jeff Kerr, Beverly. Sudah lama sekali." Swanson dan Fitch berspekulasi
bahwa sesudah Claire dan Jeff meninggalkan Lawrence, mereka tidak pernah
berhubungan dengan Beverly.
"Siapa?" ia bertanya, dan Swanson merasa lega.
"Jeff Kerr. Kau tahu, aku dulu bersama Claire. Aku mahasiswa hukum."
"Oh, yeah," katanya, seakan-akan ia mungkin ingat dan mungkin tidak.
494 "Dengar. aku ada di kota ini, dan aku ingin tahu apakah kau mendengar kabar dari
Claire belakangan ini?"
"Aku tidak mengerti," kata Beverly perlahan-lahan, jelas berusaha mencocokkan
nama itu dengan wajahnya, dan mengingat-ingat siapa adalah siapa dan mengapa ia
ada di sini. "Yeah, panjang ceritanya, tapi aku dan Claire berpisah enam bulan lalu. Aku
sedang mencari-cari dia."
"Sudah empat tahun aku tidak pernah bicara dengan Claire." "Oh, begitu?"
"Dengar. aku sungguh sibuk. Mungkin lain kali."
"Baiklah." Swanson menutup telepon dan menghubungi Fitch. Mereka memutuskan
bahwa kiranya cukup berharga menempuh risiko mendekati Beverly Monk, dengan uang
tunai, dan bertanya mengenai Claire. Kalau ia sudah empat tahun tidak pernah
bicara dengan Claire, mustahil baginya untuk menemukan Marlee dengan cepat dan
melaporkan kontnk itu. Swanson akan mengikutinya, dan menunggu hingga besok.
Masing-masing konsultan juri diminta Fitch untuk menyiapkan laporan sepanjang
satu halaman setiap hari setelah sidang ditutup. Satu halaman, dua spasi,
sederhana, tanpa kata-kata lebih dari empat suku, dan mengemukakan dengan bahasa
yang jernih tentang kesan pakar itu terhadap saksi hari itu, dan bagaimana
kesaksian mereka diterima oleh dewan juri. Fitch meminta pendapat sejujurnya,
dan sudah pernah 495 mencaci maki pakar-pakarnya karena kata-kata yang terlalu manis. Ia
bersikeras menerapkan metoda pesimisme. Laporan-laporan itu hams sampai di meja
kerjanya t<*pat satu jam sesudah Hakim Harkin mengumumkan sidang hari itu
ditunda hingga besok. Laporan hari Rabu mengenai Jankle campur aduk hingga buruk, namun kesaksian hari
Kamis oleh Dr. Denise McQuade dan Dr. Myra Sprawl ing-Goode kangat luar biasa.
Di samping mencerahkan ruang sidang yang muram dan dipenuhi laki-laki
membosankan bersetelan membosankan, dua wanita itu tampil dengan sangat baik di
podium saksi. Para juri memperhatikan, dan tampak mempercayai apa yang me-reka
dengar. Terutama yang pria.
Namun Fitch tetap tidak terhibur. Ia tidak pernah merasa lebih pesimi^ lagi pada
tahap seperti ini. Tergugat sudah kehilangan salah satu anggota juri yang paling
simpatik dengan keluarnya Herrera. Pers keuangan New York tiba-tiba mengumumkan
bahwa tergugat berada di ujung tanduk, dan secara terbuka memprihatinkan
kemungkinan vonis kemenangan di pihak penggugat. Artikel Barker di Mogul adalah
topik paling punas minggu ini. Jankle merupakan bencana. Luther Vandemeer dari
Trellco, CEO The Big Four yang paling cerdik dan paling berpengaruh, menelepon
dengan kata-kata keras saat istirahat s.iang tadi. Juri diasingkan. dan semakin
lama sidang ini terulur, semakin banyak kesalahan ditimpakan oleh para juri itu
pada pihak yang kini memanggil saksi.
Malam kesepuluh dalam karantina itu berlalu tanpa insiden. Tidak ada kekasih-
kekasih yang bandel. Ti -
496 dak ada perjalanan terlarang ke kasino. Tidak ada latihan yoga. Tak seorang
pun'*merasa kehilangan Herrera. Ia berkemas dalam beberapa menit dan pergi,
berkali-kali mengatakan kepada Sheriff bahwa ia dijebak, dan bersumpah untuk
menyelidikinya hingga tuntas.
Turnamen permainan checker spontan dimulai di ruang makan, sesudah santap malam.
Herman punya papan checker braille dengan petak-petak bernomor, dan malam
sebelumnya. ia mengalahkan Jerry sebelas kali berturut-turut. Tantangan
dikeluarkan, dan istri Herman membawa papan checket-nya ke dalam ruangan. Orang-
orang pun berkerumun. Kurang dari satu jam, ia meraih tiga kemenangan berturut-
turut dari Nicholas, tiga lagi dari Jerry, tiga dari Henry Vu, yang belum pernah
memainkan permainan ini, tiga kali berturutan dari Willis, dan akan bermain
melawan Jerry lagi, kali ini dengan taruhan kecil, ketika Loreen Duke masuk ke
ruangan untuk mencari makanan penutup lain. Semasa kanak-kanak, ia pernah
memainkan permainan ini dengan ayahnya. Ketika ia mengalahkan Herman pada
permainan pertama, tak ada sedikit pun tanda simpati untuk laki-laki tunanetra
ini. Mereka main hingga batas jam malam.
Phillip Savelle tinggal di kamarnya, seperti biasa. Ia sekali-sekali berbicara
saat bersantap di motel dan selama rehat kopi di ruang juri. namun ia sudah
sangat puas dengan membaca buku dan mengabaikan semua orang.
Dua kali Nicholas mencoba mendekatinya, namun sia-sia. Ia tidak berminat
berbasa-basi, dan tak ingin siapa pun tahu apa pun mengenai dirinya
497 Tiga Puluh Satu Sesudah hampir dua puluh tahun menangkap udang, Henry Vu jarang tidur sampai
lewat pukul setengah enam. Jumat pagi, ia minum teh panasnya; karena sang
kolonel sudah pergi, ia duduk seorang diri di meja. membaca surat kabar.
Nicholas kemudian bergabung dengannya. Seperti biasa, Nicholas segera berbasa-
basi dan menanyakan putri Vu di Harvard. Ia adalah sumber kebanggaan luar biasa,
dan mata Henry menari-nari ketika menceritakan suratnya yang terakhir.
Yang lain datang dan pergi. Percakapan beralih ke Vietnam dan perang. Untuk
pertama kali nya, Nicholas mengaku pada Henry bahwa ayahnya tewas di sana pada
tahun 1972. Itu tidak benar, tapi Henry sangat tersentuh oleh kisah itu
Kemudian. ketika mereka hanya berdua, Nicholas bertanya, "Jadi, bagaimana
pendapatmu mengenai sidang ini?"
Henry minum tehnya yang diberi krim banyak-banyak dan menjilat bibirnya "Tidak
apa-apa membicarakannya?"
'Tentu. Ini hanya antara kau dan aku Semua orang membicarakannya, Henry.
Begitulah dewan juri. Semua orang. kecuali Herman "
498 "Bagaimana pendapat yang lain?"
"Menurutku sebagian besar di antara kita masih terbuka. Yang paling penting
adalah kita terus bersatu. Sangat penting bahwa juri ini mencapai suatu vonis,
lebih disukai dengan suara bulat, tapi sedikitnya sembilan suara lawan tiga.
Juri yang tidak mencapai keputusan merupakan bencana."
Henry minum lagi dan merenungkan ucapan ini. Ia mengerti bahasa Inggris dengan
sempurna, bisa berbicara cukup baik, meskipun dengan aksen, tetapi seperti
kebanyakan orang awam, asli maupun imigran, sedikit sekali mengetahui seluk-
beluk hukum. "Mengapa?" ia bertanya Ia percaya pada Nicholas, seperti halnya
semua anggota juri yang lain, sebab Nicholas pernah kuliah hukum dan tampak
tangkas luar biasa dalam memahami berbagai fakta dan masalah yang tidak
tertangkap oleh mereka semua.
"Sangat sederhana. Ini adalah induk dari semua sidang perkara
tembakau Gettysburg, Iwo Jima, Armageddon. Di sinilah kedua belah pihak bertemu?untuk menumpahkan amunisi terberat mereka. Harus ada pemenang, dan harus ada
pecundang. Jelaa dan pasti. Persoalan apakah perusahaan rokok dianggap
bertanggung jawab atas produknya, harus dibereskan di sini. Oleh kita. Kita
sudah dipilih, dan terserah pada kita untuk menentukan keputusan."
"Aku tahu." kata Henry sambil mengangguk, masih kebingungan.
"Hal terburuk adalah kalau kita berselisih pendapat di antara kita sendin,
terpecah dua, dan sidang pun dibatalkan."
"Mengapa hal itu sedemikian buruk?"
499 "Sebab itu adalah pelepasan tanggung jawab. Kita hanya memindahkannya kepada
juri berikutnya. Kalau kita tidak sampai pada keputusan dan pulang, masing-
masing pihak menghamburkan jutaan dolar, karena mereka harus kembali lagi dalam
dua tahun, dan memainkan kembali semua ini. Hakim yang sama, pengacara yang
sama, saksi yang sama, segalanya akan sama, kecuali dewan jurinya. Dengan
demikian. seolah-olah kita tidak punya cukup nalar untuk sampai pada suatu
keputusan, tapi dewan juri berikutnya dari Harrison County lebih pintar."
Henry memiringkan badan sedikit ke kanan, ke arah Nicholas. "Apa yang akan
kaulakukan?" ia bertanya, tepat ketika Millie Dupree dan Mrs. Gladys Cjrd masuk
sambil tertawa-tawa dan mengambil kopi. Sesaat mereka bercakap-cakap dengan dua
pria itu, lalu pergi untuk menonton Katie dalam acara Today Show. Mereka sangat
suka Katie. "Apa yang akan kaulakukan?" Henry berbisik kembali, matanya terarah ke pintu.
"Saat ini aku belum tahu, dan itu tidak penting. Yang penting adalah kita tetap
bersatu. Kita semua."
"Kau benar," kata Henry.
Selama berlangsungnya sidang, Fitch telah mengembangkan kebiasaan untuk
menyibukkan diri di meja kerjanya pada jam-jam sebelum sidang dimulai dan
menatap telepon. Tatapannya selalu terarah ke pesawat itu. Ia tahu bahwa Jumat
pagi Marlee akan menelepon, meskipun ia tidak tahu rencana atau permainan atau
olok-olok mengejutkan apa lagi yang ia buat
500 Pukul delapan tepat, Konrad menginterupsi lewat interkom dengan ucapan
sederhana. "Dia."
Fitch meraih telepon. "Halo," sapanya manis.
"Hei, Fitch. Dengar, coba terka siapa yang mengesalkan Nicholas sekarang?"
Ia menelan rintihan dan memejamkan mata rapat-rapat. "Aku tidak tahu," katanya.
"Maksudku, laki-laki ini benar-benar mempersulit Nicholas. Kita mungkin harus
menyepaknya" "Siapa?" Fitch memohon.
"Lonnie Shaver."
"Oh! Tidak! Jangan! Kau tidak boleh melakukan itu!"
"Aduh, Fitch." "Jangan lakukan, Marlee! Terkutuk!"
Marlee diam sejurus untuk membiarkan Fitch putus asa. "Kau pasti sangat suka
dengan Lonnie." "Kau harus menghentikan ini, Marlee, oke" Ini tidak akan membawa kita ke mana
pun." Fitch menyadari benar, betapa berharap nada suaranya, tapi ia tidak lagi
memegang kendali. "Nicholas harus menyelaraskan juri ini. Itu saja. Lonnie sudah jadi duri."
"Jangan lakukan, tolong. Mari kita bicarakan masalah ini."
"Kita sedang bicara. Fitch, tapi tidak lama."
Fitch menghela napas dalam-dalam, lalu sekali lagi. "Permainan sudah hampir
selesai, Marlee. Kau sudah bersenang-senang, sekarang apa yang kauinginkan?"
"Punya pena?" "Tentu" 501 "Ada sebuah gedung di Fulton Street, Nomor 120. Bata putih, dua lantai, bangunan
tua yang dipilah-pilah jadi kantor-kantor kecil. Lantai dua, Nomor 16, adalah
milikku, selama paling sedikit satu bulan lagi. Kantor itu tidak indah, tapi di
sanalah kita akan bertemu."
"Kapan?" "Sejam lagi. Hanya kita berdua. Aku akan menga-wasimu datang dan pergi, dan
kalau aku melihat begundalmu, aku takkan pernah bicara lagi denganmu."
"Baiklah. Terserah kau saja."
"Dan aku akan memenksa, apakah kau membawa penyadap dan perekam."
"Tidak akan ada."
Setiap. pengacara dalam tim pembela Cable berpendapat bahwa Rohr menghabiskan
terlalu banyak wak-tu dengan para ilmuwannya; sembilan hari penuh. Tapi dengan
tujuh yang pertama, para juri itu setidaknya bebas pulang ke rumah di waktu
malam. Suasananya kini jauh berbeda. Maka diambil keputusan untuk memilih dua
peneliti terbaik mereka, mengajukan mereka ke podium saksi, dan menarik mereka
secepat mungkin. Mereka juga mengambil keputusan untuk mengabaikan masalah kecanduan nikotin,
langkah penyim-pangan radikal dari pembelaan normal dalam kasus rokok. Cable dan
krunya sudah mempelajari enam belas sidang terdahulu satu per satu. Mereka sudah
berbicara dengan banyak anggota juri yang memutuskan kasus-kasus itu, dan mereka
berkah-kali diberitahu bahwa bagian terlemah dari pembelaan muncul
502 saat para pakar mengajukan segala teori muluk, untuk membuktikan bahwa nikotin
sebenarnya tiduk menimbulkan ketergantungan. Semua orang tahu, se-baliknyalah
yang benar. Sesederhana itulah
Jangan mencoba meyakinkan juri dengan fakta sebaliknya.
Keputusan itu memerlukan persetujuan Fitch, yang memberikannya dengan berat
hati. Saksi pertama Jumat pagi adalah seorang laki-laki berambut kusut dengan jenggot
merah tipis dan kacamata bifokus tebal. Pamcran kecantikan jelaj sudah selesai.
Nama orang itu Dr. Gunther, dan menuruf pendapatnya, merokok sama sekali tidak
menyebabkan kanker. Hanya sepuluh persen dari para perokok yang mendapat kanker,
jadi bagaimana dengan sembilan puluh persen lainnya" Tidaklah mengejutkan.
Gunther punya setumpuk penelitian dan Haporan yang relevan, serta tidak sabar
untuk berdiri di depan juri dengan tripod dan tongkat penunjuk, menjelaskan
penemuan terakhirnya dengan penuh semangat.
Gunther tidak diminta membuktikan apa pun. Tugasnya adalah menyangkal Dr. Hilo


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kilvan dan Dr. Robert Bronsky, saksi ahli bagi penggugat, serta untuk
mengeruhkan air, sehingga timbul keraguan dalam benak para juri tentang sejauh
mana s*ebenarnya bahaya merokok. Ia tidak bisa membuktikan bahwa merokok tidak
mengakibatkan kanker paru-paru, dan ia berdalih bahwa belum ada rfset yang
membuktikan merokok benar-benar menyebabkan nya. "Masih dibutuhkan riset lebih
jauh," katanya .setiap sepuluh menit.
503 *** Dengan kemungkinan bahwa Marlee mengamati. Fitch berjalan kaki menempuh blok
terakhir ke Fulton Street Nomor 120, jalan-jalan yang menyenangkan di sepanjang
trotoar yang rindang, sementara daun-daun berjatuhan lembut dari atas. Gedung
itu terletak di bagian kota lama, empat blok dari Gulf, di deretan bangunan dua
tingkat yang dicat dengan cermat, sebagian besar tampak seperti kantor. Jose
diperintahkan menunggu tiga ruas jalan dari sana.
Tak mungkin memakai mikrofon atau alat perekam. Marlee felah membuat Fitch
memutuskan kebiasaan tersebut pada pertemuan terakhir mereka, di dermaga. Fitch
seorang diri, tanpa penyadap, tanpa perekam, tanpa kamera atau agen di dekatnya.
Ia merasa dibebaskan. I a harus bertahan hidup hanya dengan otak aerta
kecerdasan, dan ia menyambut tantangan itu.
Ia menaiki anak tangga kayu yang sudah melengkung, berdiri di depan pintu kantor
tanpa tanda, memperhatikan pintu-pintu lain di koridor yang sesak itu, dan
mengetuk pelan. "Siapa?" datang suaranya.
"Rankin Fitch." ia menjawab, sekadar cukup keras untuk didengar.
Kunci terdengar gemeretak dari dalam, lalu Marlee muncul dengan sweatshirt
kelabu dan blue jeans, sama sekali tanpa senyum, tanpa sapaan apa pun. Ia
menutup pintu di belakang Fitch, menguncinya, dan berjalan ke satu sisi meja
lipat sewaan. Fitch mengamati ruangan itu sebuah bilik tanpa jendela, satu ?pintu, cat yang mengelupas, tiga kursi. dan sebuah
504 meja. 'Tempat yang bagus," katanya. sambil memandang noda cokelat bekas air di
langit-Iangit. "Tempat ini bersih. Fitch. Tidak ada telepon untuk kausadap. tidak ada lubang
hawa untuk kamera tersembunyi, tidak ada kabel di dinding. Aku akan memeriksanya
setiap pagi, dan kalau aku menemukan jejakmu, aku akan keluar dan tak pernah
kembali lagi." "Kesanmu padaku sangat rendah."
"Kau layak mendapatkannya."
Fitch kembali melihat ke langit-Iangit, lalu ke lantai. "Aku suka tempat ini."
"Memadai untuk tujuannya."
"Tujuannya?" Dompetnya adalah satu-satunya benda di meja. Marlee mengeluarkan alat sensor dan
sana, dan mengarahkannya pada Fitch, mulai dari kepala hingga kaki.
"Sudahlah, Marlee," ia protes. "Aku sudah janji."
"Yeah, benar. Kau bersih. Duduklah," katanya, mengangguk ke satu dari dua kursi
di seberang meja. Fitch menggoyang-goyangkan kursi lipat itu, kursi tipis yang
mungkin takkan mampu menahan tubuhnya. Ia duduk, lalu mencondongkan badan ke
depan dengan siku di meja yang juga tidak terlalu stabil. jadi ia bertengger
tidak nyaman di kedua ujung. "Apakah kita siap bicara mengenai uang?" ia
bertanya dengan senyum jahat.
"Ya. Kesepakatan yang sangat sederhana. Fitch. Kirimi aku uang lewat teleks. dan
aku berjanji akan memberikan vonis untukmu."
"Kurasa kita harus menunggu sampai vonis dicapai."
"Kau tahu aku tidak setolol itu."
* 505 Meja lipat itu lebarnya hampir semeter. Mereka berdua bertelekan di sana, wajah
mereka tidak terpisah jauh. Fitch kerap menggunakan badan dan matanya yang jahat
serta jenggotnya yang seram untuk secara fisik mengintimidasi orang-orang di
sekitarnya, terutama pengacara-pengacara muda di biro hukum yang
dipekerjakannya. Tapi entah Marlee terintimidasi atau tidak. Fitch mengagumi
ketenangannya. Marlee menatap lurus ke matanya. tak pernah berkedip, sungguh
tugas yang sangat sulit. "Kalau begitu, tidak ada jaminan," katanya. "Para juri itu tak bisa'diramalkan.
Kami bisa memberikan uangnya padamu..."
"Hentikan ocehanmu. Fitch. Kau dan aku tahu uang itu akan dibayarkan sebelum
vonis jatuh." "Berapa banyak?"
"Sepuluh juta."
Fitch mengerang, seolah-olah tersedak bola golf, lalu terbatuk keras sementara
sikunya terangkat, matanya berputar, dan lemak di bawah dagunya bergoyang-goyang
dengan perasaan* tak percaya. "Kau pasti bercanda," katanya dengan suara parau,
melihat sekeliling, mencari secangkir air atau sebotol pil atau apa saja untuk
membantunya mengatasi gun-cangan mengerikan ini.
Marlee menyaksikan pertunjukan itu dengan te-nang, tak pernah berkedip, tak
pernah melepaskan tatapan mata darinya. "Sepuluh juta, Fitch. Ini murah. Dan
tidak bisa ditawar."
Fitch batuk lagi, wajahnya sedikit lebih merah. Kemudian ia menenangkan diri dan
memikirkan jawaban. la sudah menduga. jumlahnya tentu dalam
506 * juta, dan ia tahu ia terdengar tolol kalau berusaha menawarnya, seolah-olah
khennya tidak sanggup membayarnya. Perempuan ini mungkin punya laporan keuangan
kuartalan dari masing-masing anggota The Big Four.
"Berapa banyak yang ada dalam The Fund?" Marlee bertanya, dan mata Fitch secara
naluriah menyipit. Sejauh yang diketahuinya, Marlee belum berkedip.
'The apa?" ia bertanya. Tak seorang pun tahu mengenai The Fund!
'The Fund, Fitch. Jangan main-main denganku. Aku tahu segala sesuatu mengenai
dana gelapmu itu. Aku ingin sepuluh juta ditransfer dari rekening The Fund ke
sebuah bank di Singapura."
"Kurasa aku tidak bisa melakukan ini."
"Kau bisa melakukan apa saja yang kauinginkan, Fitch. Berhentilah main-main.
Mari kita buat kesepakatan sekarang, dan kita bereskan urusan kita."
"Bagaimana kalau kami mentransfer lima sekarang dan lima lagi sesudah turun
vonis?" "Lupakan saja, Fitch. Sepuluh juta sekarang. Aku tidak menyukai gagasan untuk
melacakmu dan mencoba menagih sisanya setelah sidang selesai. Karena beberapa
alasan, kupikir aku akan menghamburkan banyak waktu."
"Kapan kami harus mentransfernya?"
"Aku tidak peduli. Cuma pastikan uang itu diterima sebelum juri berunding. Kalau
tidak, kesepakatan ini batal."
"Apa yang terjadi bila kesepakatan batal?"
"Satu dari dua hal. Tidak ada keputusan, atau
507 Nicholas akan memberikan sembilan suara lawan tiga untuk kemenangan penggugnt."
Fitch mengerutkan kening ketika mendengar perkiraan yang disampaikan dengan
begitu datar itu. Ia tidak menyangsikan apa yang bisa dilakukan Nicholas, sebab
Marlee tidak menyangsikannya. Perlahan-lahan ia menggosok mata. Permainan sudah
selesai. Tidak ada reaksi berlebihan atas apa pun yang ia ucapkan. Tidak perlu
lagi pura-pura tercengang oleh tuntutannya. Wanita "ini memegang kendali.
"Baiklah," kata Fitch. "Kami akan mentransfer uangnya, sesuai dengan
instruksimu. Tapi aku harus memperingatkanmu bahwa teleks transfer bisa makan
waktu." "Aku tahu lebih banyak mengenai transfer uang daripada kau, Fith. Aku akan
menjelaskan setepatnya, bagaimana aku menginginkannya. Nanti."
"Ya, Ma'am." "Jadi, kita sepakat?"
"Ya," kata Fitch saraya mengulurkan tangan ke seberang meja. Marlee menjabatnya
dengan ringan. Keduanya tersenyum atas kecanggungan ini. Dua bajingan berjabat
tangan menyepakati suatu perjanjian yang tidak bisa dipaksakan oleh pengadilan
mana pun, sebab tidak ada pengadilan yang pernah tahu mengenai hal ini.
Apartemen Beverly Monk terletak di lantai lima sebuah gudang kumuh di Village Ia
menempatinya bersama empat aktris kelaparan lainnya. Swanson mengikutinya ke
coffee shop di sudut, dan menunggu sampai perempuan itu duduk di meja dekat
jendela 508 dengan secangkir kopi espresso, rati bagel, dan koran dengan iklan lowongan
kerja. Dengan mem-belakangi meja Iain, Swanson mendekatinya dan bertanya,
"Permisi. Apakah Anda Beverly Monk?"
Ia mengangkat muka, terperanjat, dan berkata, "Ya. Siapa Anda?"
"Seorang teman Claire Clement," Swanson menjawab sambil cepat-cepat duduk di
kursi di hadapan Beverly.
"Silakan duduk," katanya. "Apa yang Anda inginkan?" Ia gelisah, tapi kedai itu
ramai. Ia aman, pikirnya. Swanson kelihatannya cukup baik.
"Informasi." "Kau meneleponku kemarin, bukan?" "Benar. Aku bohong, mengaku sebagai Jeff Kerr.
Sebenarnya bukan " "Kalau begitu, siapa kau?"
"Jack Swanson. Aku bekerja untuk beberapa pengacara di Washington."
"Apakah Claire dalam kesulitan?" "Sama sekali tidak."
"Kalau begitu, untuk apa semua kerepotan ini?"
Swanson menceritakan versi ringkas tentang panggilan Claire untuk bertugas
sebagai anggota dewan juri dalam suatu sidang besar, dan tugasnyalah untuk
menyelidiki latar belakang calon anggota juri. Kali ini kasusnya adalah tempat
pembuangan yang tercemar di Houston, dengan miliaran dolar sebagai taruhan,
karena itu perlu melakukan penyelidikan sejauh ini.
Swanson dan Fitch berjudi mengenai dua hal. Pertama, lambannya Beverly mengenali
nama Jeff 509 Kerr di telepon kemarin. Kedua, pemyataannya yang tegas bahwa sudah empat tahun
ia tidak pernah bicara dengan Claire. Mereka mengasumsikan keduanya benar.
"Kami akan membayar untuk informasi," kata Swanson.
"Berapa banyak?"
"Seribu dolar kontan, untuk menceritakan segala yang kauketahui. mengenai Claire
Clement." Swanson cepat-cepat mengeluarkan sehelai amplop dari saku mantel dan
meletakkannya di meja. "Apa kau yakin dia tidak dalam kesulitan?" Beverly bertanya, menatap tambang
emas di hadapannya. "Aku yakin. Ambillah uangnya. Kalau kau sudah empat atau lima tahun tidak pernah
berjumpa dengannya, mengapa kau harus khawatir?"
Benar juga, pikir Beverly. Ia meraih amplop itu dan menjejalkannya ke dalam
dompet. "Tidak banyak yang bisa diceritakan."
"Berapa lama kau bekerja bersamanya?"
"Enam bulan." "Berapa lama kau mengenalnya?"
"Enam bulan. Aku bekerja sebagai pelayan di Mulligan's ketika dia masuk. Kami
berteman. Kemudian aku meninggalkan kota dan berkelana ke timur. Aku
meneleponnya satu atau dua kali ketika tinggal di New Jersey, kemudian kami
kurang-lebih saling melupakan."
"Apa kau kenal Jeff Kerr?"
"Tidak. Waktu itu dia belum berkencan dengan Jeff. Dia bercerita mengenai laki-
laki itu kemudian, sesudah aku meninggalkan kota itu."
"Apakah dia punya teman lain, pria dan wanita?"
510 "Yeah, tentu. Jangan suruh aku menyebutkan nama mereka. Aku sudah lima, mungkin
enam tahun meninggalkan Lawrence. Aku sama sekali tidak ingat kapan
menmggalkannya." "Kau tidak bisa menyebutkan nama teman-teman-nya?"
Beverly meneguk kopi espresso-nya dan berpikir sejenak. Kemudian ia menyebutkan
tiga nama orang yang pernah bekerja bersama Claire. Salah satunya sudah
diperiksa tanpa hasil. Satu lagi sedang dilacak. Satu tidak ditemukan.
"Di college mana Claire kuliah?"
"Di suatu tempat di Midwest."
"Kau tidak tahu nama sekolahnya?"
"Rasanya tidak. Claire tidak banyak bercerita mengenai masa lalunya. Sepertinya
ada sesuatu yang buruk di masa lampau, dan dia tidak mau membicarakannya. Aku
tidak pernah tahu. Kupikir mungkin kegagalan kisah cinta, perkawinan, keluarga
berantakan. masa kanak-kanak tidak bahagia, atau entah apa. Tapi aku tidak
pernah tahu." "Apakah dia membicarakan hal ini dengan orang lain?"
"Setahuku tidak."
"Kau tahu kota asalnya?"
"Dia mengatakan dia sering berpindah-pindah. Sekali lagi, aku tidak mengajukan
banyak pertanyaan." "Apakah dia berasal dari sekitar Kansas City?" "Aku tidak
tahu." "Apakah kau yakin Claire Clement nama aslinya?" Beverly mundur dan mengernyit.
"Menurutmu mungkin bukan begitu'7"
511 "Kami menduga dia memakai nama lain sebelum tiba di Lawrence, Kansas. Kau ingat
sesuatu mengenai nama lain?"
"Wah. Aku menganggap dia Claire. Mengapa dia perlu mengubah nama?"
"Kami pun ingin tahu." Swanson mengeluarkan buku catatan kecil dari saku dan
mempelajari checklist. Beverly adalah jalan buntu lainnya
"Apa kau pernah pergi ke apartemennya?"
"Satu-dua kali. Kami memasak dan nonton film. Dia tidak sering hura-hura, tapi
sesekali dia mengun-dangku bersama beberapa teman."
"Ada yang luar biasa mengenai apartemennya?"
"Yeah Apartemen itu sangat bagus. kondominium modern, dengan perabot bagus.
Jelas dia punya uang dari sumber-sumber lain di luar Mulligan's. Maksudku, kami
dibayar tiga dolar per jam. ditambah tip.?"
"Jadi, dia punya uang?"
"Yeah. Jauh lebih banyak daripada kami. Tapi, sekali lagi, dia sangat tertutup.
Claire adalah teman biasa dan orang yang menyenangkan untuk diajak bergaul.
Asalkan kau tidak mengajukan banyak per tanyaan."
Swanson mendesaknya mengenai beberapa detail lain, tapi tidak mendapatkan apa-
apa. la mengucapkan teriina kasih atas bantuan Beverly, dan-Beverly mengucapkan
terima kasih atas uang itu. Ketika Swanson hendak berlalu, Beverly menawarkan
diri untuk menelepon beberapa orang. Itu jelas rayuan untuk mendapatkan uang
lebih banyak. Swanson mengiyakan, tapi memperingatkannya agar jangan
mengungkapkan apa yang ia kerjakan.
512 "Dengar, aku aktns, oke" Ini sangat gampang." Swanson meninggalkan kartu nama
dengan nomor hotelnya di Biloxi tertulis di baliknya
Hoppy menganggap Mr. Cristano sedikit terlalu kasar. Tapi situasinya memang
memburuk, demikian menurut orang-orang misterius yang menjadi atasan Mr.
Cristano. Di Departemen Kehakiman ada pembicaraan untuk membatalkan seluruh
rencana ini dan mengirimkan kasus Hoppy ke federal grand jury.
Kalau Hoppy tidak bisa meyakinkan istri sendiri, bagaimana mungkin ia bisa
mempengaruhi seluruh dewan juri"
Mereka duduk di belakang mobil Chrysler hitam panjang dan berjalan-jalan di
daerah Gulf, tanpa tujuan tertentu, tapi sekitar ke arah Mobile. Nitchman
mengemudi dan Napier duduk; keduanya berlagak tidak tahu-menahu tentang
intimidasi pada Hoppy di jok belakang.
"Kapan kau akan menemuinya lagi?" Cristano bertanya.
"Malam ini, saya rasa."
"Saatnya sudah tiba bagimu, Hoppy, untuk menceritakan kejadian sebenarnya.
Ceritakan padanya apa yang telah kaulakukan. ceritakan segalanya."
Mata Hoppy basah dan bibirnya gemetar sewaktu ia menatap jendela gelap mobil itu
dan melihat mata istrinya yang indah saat ia menelanjangi jiwanya sendiri. Ia
mengutuki diri sendiri karena ketololannya. Seandainya ia punya senapan, rasanya
ia bisa menembak Todd Ringwald dan Jimmy Hull Moke, tapi yang pasti ia bisa
menembak diri sendiri. Mungkin
513 ia akan menghabisi tiga badut ini dulu, tapi, tidak disangsikan lagi, Hoppy bisa
meledakkan otaknya sendiri.
"Saya rasa begitu," gumamnya.
"Istrimu harus menjadi pendorong, Hoppy. Kau mengerti" Millie Dupree harus
menjadi satu kekuatan di dalam ruang juri. Karena kau tidak berhasil
meyakinkannya dengan penalaran, kini kau harus me-motivasi dia dengan ketakutan
melihatmu masuk penjara selama lima tahun. Kau tidak punya pilihan."
Pada saat itu, ia lebih suka menghadapi penjara daripada menghadapi Millie
dengan kebenaran ini. Namun ia tak punya pilihan itu. Kalaupun tidak diyakinkan,
Millie tetap akan tahu yang sebenarnya, dan ia tetap akan masuk penjara.
Hoppy mulai menangis. Ia menggigit bibir dan menutupi mata, berusaha


Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghentikan air mata terkutuk itu, tapi ia tidak tahan. Sewaktu mereka meluncur
damai di jalan bebas hambatan, satu-satunya suara selama beberapa kilometer
hanyalah rintihan menyedihkan dari seorang laki-laki yang sudah hancur.
Nitchman tak bisa menyembunyikan senyum kecilnya.
514 Tiga Puluh Dua Pertemuan kedua di kantor Marlee dimulai satu jam setelah yang pertama berakhir.
Fitch datang lagi berjalan kaki, dengan tas kerja dan secangkir besar kopi.
Marlee memeriksa tas itu, mencari peralatan tersembunyi; Fitch geli
menyaksikannya. Ketika ia selesai. Fitch menutup tasnya dan meneguk kopi. "Aku ada pertanyaan,"
ia berujar. "Apa?"
"Enam bulan lalu, baik kau maupun Easter tidak tinggal di county ini, mungkin
tidak di negara bagian ini. Apakah kau pindah ke sini untuk menyaksikan sidang
ini?" Sudah tentu ia tahu jawabannya, tapi ia ingin melihat, sejauh mana Marlee
akan mengakuinya, sebab sekarang mereka menjadi mitra bisnis dan seharusnya
bekerja di pihak yang sama.
"Boleh dikatakan demikian," kata Marlee. Ia dan Nicholas memperkirakan bahwa
Fitch kini sudah melacak mereka sampai ke Lawrence. Tidak apa-apa. Fitch harus
menghargai kemampuan mereka menelurkan rencana seperti ini, dan komitmen mereka
untuk melaksanakannya. Hanya masa lalu Marlee sebelum Lawrence yang membuat
mereka tak bisa tidur. 515 "Kalian berdua memakai nama alias, bukan?" ia bertanya. %
"Tidak. Kami memakai nama sah kami. Tidak ada pertanyaan lagi mengenai kamU
Fitch. Kami tidak penting. Waktunya pendek. dan kita ada pekerjaan yang harus
diselesaikan." "Mungkin kita harus mulai dengan kau menceritakan sampai sejauh mana
perundinganmu dengan pihak lawan. Berapa banyak yang diketahui Rohr?"
"Rohr tidak tahu apa-apa. Kami menari dan ber-sparring dengan lawan khayalan,
tapi tak pernah berhubungan."
"Apa kau akan membuat kesepakatan dengannya, seandainya aku tidak bersedia?"
"Ya. Aku melakukan ini untuk uang, Fitch. Nicholas menjadi anggota juri sebab
demikianlah kami merencanakannya. Kami sudah menanti-nanti saat seperti ini. Ini
akan berhasil, sebab semua pemainnya curang. Kau curang. Klienmu curang. Aku dan
part-nerku curang. Curang tapi cerdik. Kami mencemari sistem sedemikian rupa,
sehingga tak bisa dideteksi."
"Bagaimana dengan Rohr" Dia akan curiga bila dia kalah. Bahkan dia akan curiga
kau bersekongkol dengan pabrik rokok."
"Rohr tidak kenal aku. Kami tidak pernah bertemu."
"Ayolah." "Sumpah, Fitch. Aku membuatmu mengira aku sudah bertemu dengannya, tapi itu tak
pernah terjadi. Tapi itu akan terjadi seandainya kau tidak bersedia berunding "
"Kau tahu aku mau."
516 "Tentu Kami tahu kau lebih berhasrat membeli vonis."
Oh, begitu banyak yang ingin ia tanyakan. Bagaimana mereka tahu keberadaannya"
Bagaimana mereka mendapatkan nomor teleponnya" Bagaimana mereka memastikan
Nicholas dipanggil untuk bertugas sebagai juri" Bagaimana mereka menempat-kannya
dalam dewan juri" Dan bagaimana mereka tahu mengenai The Fund"
Ia akan menanyakannya kelak, setelah semua ini selesai dan tekanan terangkat Ia
ingin bercakap-cakap dengan Marlee dan Nicholas, sambil menikmati makan malam
panjang dan meminta semua pertanyaannya dijawab. Kekagumannya terhadap mereka
makin lama makin bertambah.
"Janji kau tidak akan menyepak Lonnie Shaver," katanya.
"Aku akan berjanji. Fitch, kalau kau menceritakan padaku mengapa kau begitu suka
dengan Lonnie." "Dia ada di pihak kita " "Bagaimana kau tahu ini?" "Kami punya
cara." "Dengar, Fitch, kalau kita berdua mau bekerja sama untuk meraih vonis yang sama,
mengapa kita tidak bisa bicara jujur?"
"Kau tahu, kau benar. Mengapa kau menendang Herrera?"
"Sudah kukatakan padamu. Dia menyebalkan. Dia tidak suka Nicholas dan Nicholas
tidak menyukainya. Plus. Henry Vu dan Nicholas adalah sahabat. Jadi, kita tidak
kehilangan apa pun."
"Mengapa kalian menyingkirkan Stella Hulic?"
517 "Sekadar untuk mengeluarkannya dari ruang juri. Dia luar biasa menjengkelkan.
Segala sesuatu mengenai dirinya sangatlah mengganggu."
"Siapa yang berikutnya?"
"Entahlah. Kita punya sisa satu orang. Siapa yang harus kita singkirkan?" "Bukan
Lonnie." "Kalau begitu, katakan padaku apa sebabnya."
"Mari katakan saja bahwa Lonnie sudah dibeli dan dibayar. Majikannya adalah
seseorang yang akan inendengarkan kami."
"Siapa lagi yang sudah kaubeh dan kaulunasi?"
"Tidak -ada lagi."
"Ayolah, Fitch. Kau mau menang atau tidak?" "Tentu saja mau."
"Kalau begitu, jujurlah. Akulah cara termudah bagimu untuk mendapatkan vonis
cepat." "Dan yang paling mahal."
"Kau tentu tidak mengharapkan aku jual murah. Keuntungan apa yang kaudapatkan
dengan menahan informasi dariku?"
"Keuntungan apa yang akan kudapatkan dengan memberikannya padamu?"
"Itu jelas. Kaukatakan padaku. Aku mengatakannya pada Nicholas. Dia punya
gambaran lebih baik mengenai pemberian suaranya. Dia tahu di mana harus
mencurahkan waktunya. Bagaimana dengan Gladys Card?"
"Dia pengikut. Kami tidak menyentuhnya. Bagaimana pendapat Nicholas?"
"Sama. Bagaimana dengan Angel Weese?"
"Dia merokok dan dia kulit hitam. Lempar saja
518 sekeping koin. Seorang pengikut lagi. Bagaimana menurut Nicholas?"
"Dia akan mengikuti Loreen Duke."
"Dan siapakah yang akan diikuti Loreen Duke?" * "Nicholas."
"Berapa pengikut yang dia miliki sekarang" Berapa banyak anggota kelompoknya?"
"Jerry sebagai permulaan. Karena Jerry tidur dengan Sylvia, hitung juga Sylvia.
Tambahkan Loreen, dan kau mendapatkan Angel."
Fitch menahan napas dan menghitung dengan cepat. "Berarti lima suara. Itu saja?"
"Dan dengan Henry Vu jadi enam. Enam dalam saku. Hitunglah, Fitch. Enam dan
masih ada lagi. Apa yang kaupunyai mengenai Savelle?"
Fitch benar-benar melihat sejumlah catatan, seolah-olah tidak yakin. Segala di
dalam tas yang dibawanya ke pertemuan ini sudah dibacanya puluhan kali. 'Tidak
ada apa-apa Dia terlalu meh," katanya sedih, seolah-olah ia gagal total dalam
usahanya mencari cara untuk memaksa Savelle.
"Ada kelemahan mengenai Herman?"'Tidak. Bagaimana menurut Nicholas?"
"Herman akan didengar, tapi tidak selalu berarti diikuti. Selama ini dia tidak
banyak menjalin persahabatan, tapi tidak pula dibenci Dia mungkin akan berdiri
sendiri." "Condong ke pihak mana?"
"Dia anggota juri yang paling sulit dibaca saat ini, sebab bertekad untuk
mematuhi perintah Hakim agar tidak membicarakan kasus ini."
"Cuma begini?" 519 "Nicholas akan mengantongi sembilan suara sebelum argumentasi penutup, mungkin
lebih. Dia hanya butuh sedikit pengaruh lagi pada beberapa temannya."
"Seperti siapa?"
"Rikki Coleman."
Fitch minum tanpa memandang cangkirnya. Ia meletakkan cangkir itu dan menekan
cambang di sekitar mulutnya. Marlee mengamati setiap gerakannya. "Kami... uh,
punya sesuatu tentang dia."
"Mengapa kau main-main. Fitch" Kau punya sesuatu atau tidak" Apakah kau akan
menceritakannya padaku, supaya aku bisa memberitahu Nicholas, sehingga kita bisa
mengantongi suaranya; atau kau mau duduk di sini menyembunyikan memomu dan
berharap dia akan bergabung?"
"Kita sebut saja ini rahasia pribadi memalukan yang lebih suka dirahasiakannya
dari suaminya." "Mengapa menyimpan rahasia itu dariku. Fitch?" tanya Marlee marah. "Kita bekerja
sama atau tidak?" "Ya, tapi aku tidak yakin apakah sampai tahap ini perlu menceritakannya
kepadamu." "Bagus, Fttch. Sesuatu di masa lalunya, bukan" Affair, aborsi, obat bius?"
"Aku akan memikirkannya "
"Kerjakanlah, Fitch. Kalau kau terus main-main, aku akan terus main-main.
Bagaimana dengan Millie?"
Fitch sebenarnya terguncang, tapi menunjukkan sikap dingin dan tenang. Berapa
banyak yang harus ia ceritakan kepada wanita ini" Nalurinya mengatakan agar
berhati-hati. Mereka akan berjumpa lagi besok, dan lusa, dan bila mau, ia bisa
bercerita tentang Rikki dan Millie, bahkan mungkin tentang Lonnie.
520 Pelan-pelan, katanya pada diri sendiri. 'Tidak ada apa pun mengenai Millie,"
katanya sambil melirik arloji. dan membayangkan pada saat itu juga Hoppy yang
malang sedang berada di dalam mobil hitam besar dengan tiga orang FBI, dan
mungkin sekaiang sudah menangis. "Kau yakin, Fitch?"
Nicholas pernah berjumpa dengan Hoppy di koridor motel, tepat di luar kamarnya,
seminggu yang lalu, ketika Hoppy datang dengan bunga dan permen untuk istrinya.
Mereka bercakap-cakap sebentar. Hari berikutnya, Nicholas melihat Hoppy duduk di
ruang sidang. satu wajah baru yang dipenuhi pertanyaan, yang tiba-tiba merasa
tertarik sesudah sidang ini berlangsung hampir tiga minggu.
Dengan keterlibatan Fitch dalam permainan ini, Nicholas dan Marlee berasumsi
bahwa setiap anggota juri merupakan sasaran potensial bagi pengaruh luar. Jadi.
Nicholas mengamati setiap orang. Ia kadang-kadang bergelandangan di koridor,
sewaktu para tamu tiba untuk melakukan kunjungan pribadi, dan ia kadang-kadang
berada di sana juga ketika mereka pulang. Ia menguping gosip yang beredar dalam
ruang juri. Ia mendengarkan tiga percakapan sekaligus sewaktu berjalan-jalan
keliling kota sesudah makan siang. Ia mencatal setiap orang di dalam ruang
sidang, bahkan punya nama julukan dan kode untuk mereka masing-masing.
Hanya ada firasat bahwa Fitch sedang menggarap Millie lewat Hoppy. Mereka tampak
seperti pasangan serasi yang baik hati; jenis yang bisa dengan mudah dijebak
Tangan Geledek 11 Rajawali Hitam Karya Kho Ping Hoo Macan Tutul Di Salju 11
^