Pencarian

From Darkest Side 4

From The Darkest Side Karya Santhy Agatha Bagian 4


ini tidak tahu diri. "Kabari aku kalau kau sudah tahu berapa yang kau inginkan."
Josep menganggukkan kepalanya, lalu berdiri dan mengulurkan tangannya kepada
Lucas. "Terima kasih atas kerjasama anda, saya akan menghubungi anda nanti."
Lucas tidak membalas uluran tangan Josep, dia hanya mengangkat alisnya dan
menatap tangan Josep dengan pandangan menghina, membuat Josep dengan malu menarik
tangannya lagi. "Kalau begitu saya permisi." Josep membalikkan badannya dengan tidak nyaman.
Sementara Lucas mengamatinya dengan pandangan menyipit, tatapan memangsa dari
predator yang sedang mengawasi calon korbannya. Josep tidak tahu betapa
beruntungnya dia karena Lucas memutuskan melepaskannya dan tidak membunuhnya.
Tetapi mungkin keberuntungan tidak sedang mengikuti Josep, ketika dipintu,
lelaki itu membalikkan tubuhnya dan menatap Lucas dengan pandangan sok akrab, senyumnya
tampak memuakkan, "Saya tahu Ricky pasti sedang liburan dan bersenang-senang.
Saya mengecek catatan teleponnya. Dia pernah menelepon kantor anda pada suatu malam.
Lalu dia menghilang, pasti anda memberikan uang dalam jumlah besar kepadanya untuk
menutup mulut juga ya."
Josep mengedipkan matanya, tampak puas diri. "Beruntung hanya kami berdua yang
tahu informasi tentang Sharin, jadi anda cukup membayar kami berdua. Saya ingin
meminta uang lebih banyak dari yang anda berikan kepada Ricky, dan saya akan melakukan hal
yang sama seperti Ricky. Saya akan menghilang untuk berlibur dan bersenang-senang."
Terlambat. Kendali Lucas sudah lepas. Lelaki ini sedang menyerahkan dirinya
sendiri ke tangan maut dengan bantuan mulut besarnya. Lucas tersenyum keji sambil memajukan
tubuhnya di kursi. "Ricky tidak menerima sepeser pun uang dariku..." Lucas
mengamati ekspresi bingung di wajah Josep, "Begitu juga kau."
"Apa?" "Aku sudah berbaik hati hendak membiarkan kau keluar dari pintu itu dengan
selamat," Lucas terkekeh, "Tapi orang bodoh memang tidak tahu kalau harus segera lari
menyelamatkan diri."
"Apa maksud anda?"
"Apa maksudku?" senyum
Lucas tampak mengerikan, "Kau akan segera tahu."
http://mylemaribuku.blogspot.com
Lucas beranjak dari kursinya dan membuka sebuah kotak kaca dengan pinggiran
perak yang indah. Dibukanya kotak itu, isinya satu set pisau koleksinya. Entah berapa
nyawa yang sudah diakhirnya di pisau-pisaunya itu. Bahkan Lucas sendiri tidak ingat.
Dia tidak pernah menghitung siapa yang dibunuhnya bagaikan sebuah trophy. Dia membunuh
bukan untuk kebanggaan. Dia hanya terbiasa menyingkirkan orang-orang yang mengganggu
dan menghalangi jalannya. Orang-orang bodoh seperti Josep...
"Sharin memang ada di rumah ini," Lucas bergumam sambil mengambil sebuah pisau
dengan ujung yang kecil dan lancip. Pisau itu berkilat terkena cahaya lampu.
"Dia tinggal denganku, menjadi isteriku dan mengandung anakku."
Josep ternganga dengan informasi yang tidak diduganya itu, dia membatalkan
niatnya keluar dari ruangan itu dan melangkah mendekat ke arah Lucas. Informasi ini akan
membuatnya terkenal. "Saya tidak bisa berjanji untuk menyimpan informasi itu
Tuan Darren," Josep bersemangat, dia akan segera ke kantor malam ini dan menyerahkan
berita itu untuk dimuat besok, bosnya pasti akan sangat senang.
Lucas membalikkan badan, menggenggam pisau itu dengan tidak kentara di tangan
kirinya. Sambil mengamati Josep yang makin mendekat di dalam jangkauannya, "Aku tidak
butuh janjimu." "Jadi anda memperbolehkan saya memuat berita ini?" Mata Josep melebar
kesenangan. "Saya akan segera memuatnya sehingga besok seluruh headline akan membahas
tentang anda dan Sharin," matanya menyipit mesum, "Anda sungguh hebat, kehilangan ibunya
tetapi bisa mendapatkan anaknya. Saya rasa anaknya pun senikmat ibunya, eh?"
Cukup sudah. Lucas mendesis marah. Dan dengan gerakan secepat kilat, dia
mendekati Josep dan sebelum lelaki itu tersadar, Lucas menancapkan pisau itu di leher
Josep, tepat di pembuluh darahnya. Pisau dengan ujung lancip dan kecil itu menancap begitu
dalam di sana, hanya gagangnya yang terlihat menempel di leher Josep.
Josep melotot. Tidak menyadari apa yang terjadi. Dia menatap Lucas dengan
bingung. Tangannya gemetaran mulai merasakan sakit dan pening yang amat sangat. Jemarinya
naik dan memegang gagang pisau yang menancap di leher sampingnya. Pandangannya
mulai berkunang-kunang ketika menyadari apa yang terjadi.
"Mulut besarmu itu membuatku muak. Kau tidak sadar kapan kau harus berhenti,"
Lucas tertawa. Lalu dengan kejam dia meraih gagang pisau itu dan mencabutnya dari
leher Josep. Darah merah yang segar langsung memuncrat keras, memancar kemana-mana bagaikan
pancuran yang tak mau berhenti, bahkan menciprati wajah Lucas dan pakaiannya.
Lucas mengamati dengan tenang, ketika kehidupan perlahan surut dari wajah Josep. Dan
http://mylemaribuku.blogspot.com
kemudian lelaki itu jatuh berdebum ke lantai, bersimbah darah yang masih terus
mengalir dari lehernya. Dengan dingin Lucas menatap Josep yang sudah menjadi mayat di kakinya. Lelaki
itu mati dengan wajah terkejut dan mata melotot, seakan tidak percaya bahwa kematian
begitu cepat menjemputnya. Lucas lalu membalikkan tubuhnya, mengambil sapu tangan
khusus dan pembersih alkohol, lalu mengelap pisau kecil yang masih bersimbah darah
Josep. Setelah pisau itu bersih, dia meletakkannya kembali di kotaknya,
mengembalikannya berjejer dengan koleksi pisaunya yang lain.
"Ronald." Lucas memanggil tak terlalu keras, tahu bahwa Ronald yang sedang
bersiaga di depan ruangannya akan mendengar.
Pintu terbuka dan Ronald masuk. Mata lelaki itu menyapu dingin tubuh Josep yang
tergeletak di lantai. Lucas sedang mengelap percikan darah segar yang tadi
muncrat di pipinya dengan sapu tangannya yan lain. Lelaki itu melepaskan jasnya yang juga
terkena muncratan darah segar dan melemparkannya di lantai, di dekat mayat Josep.
"Bereskan dia," Lucas melangkahi mayat Josep dengan dingin, seakan melangkahi
gelondongan kayu yang tidak ada harganya, lalu melangkah pergi meninggalkan
ruang kerjanya, membiarkan Ronald membereskan semuanya.
Di luar, Thomas mengintip dan memejamkan matanya bingung ketika melihat Ronald
masuk dan Tuan Lucas keluar lalu melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.
Josep sudah pasti tidak akan keluar dari ruangan kerja Tuan Darren. Well, dia
mungkin keluar, tetapi sebagai mayat yang tidak bernyawa lagi. Begitu kejamnya Tuan
Lucas sehingga membunuh seperti bernafas baginya. Thomas mencemaskan Nona Sharin.
Gadis itu tidak menyadari siapa yang sedang bersamanya. Kemampuan Tuan Lucas
bersandiwara sebagai Tuan Darren sangat luar biasa.
Thomas cemas, sampai kapankah Tuan Lucas akan berpura-pura sebagai Tuan Darren
di depan Sharin" Apakah dia akan merasa bosan pada akhirnya nanti dan memutuskan
kembali menjadi Tuan Lucas yang suka menyakiti" Thomas berdoa dalam hati semoga
Nona Sharin dan kandungan di dalamnya kuat, mereka harus kuat kalau harus
berhadapan dengan Tuan Lucas. *** Sharin terbangun ketika mendengar suara pintu kamarnya di buka, dia mengangkat
kepalanya dan melihat Darren masuk. Sepertinya dia sudah tertidur lama dan ini
pasti sudah larut malam. Darren
bekerja sampai larut, dia pasti lelah,
http://mylemaribuku.blogspot.com
"Darren?" Darren tersenyum, berdiri dalam kegelapan ruangan. "Tidurlah lagi Sharin,
maafkan aku mengganggu tidurmu, aku akan mandi dulu."
Malam-malam begini" Tetapi Sharin tidak bertanya. Mungkin Darren lelah dan
memutuskan mandi air hangat akan melemaskan otot-ototnya yang pegal. Dipandanginya Darren
yang mulai melepaskan pakaiannya, tubuh Darren begitu indah.
Lengannya kuat dengan bisepsnya yang menonjol, dengan otot dada dan perutnya
yang ramping tetapi keras. Dan lelaki itu adalah suaminya. Sharin tersenyum dalam
gelap, mensyukuri semuanya. Meskipun masalah Lucas masih menjadi beban di benaknya,
setidaknya mereka bahagia saat ini, menanti calon bayi mereka. Dengan lembut
Sharin mengusap perutnya, sambil mengamati Darren yang melangkah masuk ke kamar mandi.
Sharin sudah setengah tidur ketika merasakan Darren menelusup ke dalam selimut
di belakangnya. Lelaki itu memeluknya dari belakang, rambutnya basah dan badannya
segar, aroma sabun dan aftershave yang begitu jantan.
Jemari Darren menelusup dan meremas buah dadanya lembut, lalu ibu jari dan
telunjuknya mengusap-usap puting Sharin menggoda. Darren mendekatkan tubuhnya kepada Sharin
dan menekankan kejantanannya di bagian belakang tubuh Sharin. Saat itulah Sharin
menyadari, Darren telanjang bulat di balik selimut, dan lelaki itu sedang sangat
bergairah. "Aku membutuhkanmu." Bisikan Darren terdengar dalam dan misterius di tengah
kegelapan kamar, membuat Sharin mendesah dan memiringkan kepalanya ke belakang. Darren
langsung menunduk dan melumat bibirnya dengan penuh gairah. Bibir mereka saling
melumat tanpa ampun, Lalu Darren menurunkan jarinya dan menarik turun celana
Dalam Sharin. Diangkatnya sebelah paha Sharin ke atas, dan dari belakang dia
menyusupkan kejantanannya yang keras ke dalam pusat diri Sharin yang telah basah dan lembab,
siap menerimanya. "Kau selalu siap untuk kumasuki..." Darren melumat bibir Sharin, "Kau memang
isteriku." Darren bergumam posesif dan jarinya menggoda, menggesek titik sensitif di luar
kewanitaan Sharin, menggodanya dengan gerakan-gerakan ahli, membuat Sharin
mengerang dipenuhi oleh sensasi kenikmatan.
Mereka bergerak dalam ritme sensual. Satu tangan Darren mengangkat pahanya yang
sedang berbaring miring, dan satu tangannya yang lain menggoda dan memainkan
titik sensitif Sharin. Sementara itu di bawah, tubuhnya menggoda liar, menggesek
Sharin dengan ritme yang menghanyutkan.
Percintaan mereka begitu liar, hingga napas keduanya
http://mylemaribuku.blogspot.com
terengah-engah hanyut di dalam gairah.
Lalu Darren menggigit telinga Sharin pelan ketika pada akhirnya dia akan
meledak, "Ikuti aku Sharin... Ikuti aku..." bisiknya, memberikan isntruksi penuh gairah, agar Sharin
mengikuti perintahnya. Sharin menurut, membiarkan Darren membawanya ke dalam
pusaran orgasme dan pelepasan yang luar biasa nikmatnya. Lelaki itu meledak
bersamanya, sama-sama jatuh ke dalam jurang kenikmatan yang dalam.
*** Lama setelah itu, Lucas masih berbaring nyalang, memeluk tubuh Sharin yang sudah
lelap di lengannya. Perasaan itu muncul begitu kuat. Sharin begitu bergairah ketika
bercinta dengannya, memuaskannya dengan begitu dalam. Tetapi itu karena Sharin
menganggapnya sebagai Darren. Lucas ingin Sharin bercinta dengannya, dengan menatap matanya
dan mengetahui bahwa dia sedang bercinta dengan Lucas, dengan dirinya.
Lucas menunduk dan mengecup telinga Sharin dengan posesif, "Kau milikku
Sharin... Dan akan terus menjadi milikku... Ingat itu..."
Suaranya bergema menembus kegelapan. Terdengar bagaikan sebuah janji yang
menakutkan. *** BAB 14 http://mylemaribuku.blogspot.com
Ketika Sharin terbangun di pagi harinya, dia dipenuhi perasaan yang tidak enak.
Mimpi itu lagi, mimpi pertemuannya dengan Lucas, dan kemudian lelaki itu berbisik bahwa
dia adalah milik Lucas... Sharin bergidik ngeri. Kenapa dia memimpikan Lucas lagi" Apakah diam-diam lelaki
itu menjadi kuat dan mengirimkan pesan melalui mimpinya" Sharin meraba samping
ranjangnya dan menemukan ranjangnya kosong. Darren sudah tidak ada di sana. Dia bergegas
bangun dan melangkah ke kamar mandi.
Perutnya terasa mual. Sharin melangkah ke arah wastafel dan menggosok gigi,
tetapi tidak bisa menahan rasa mualnya dan muntah-muntah di sana. Setelah selesai dia
menyalakan keran air keras-keras dan menyiramkan air ke mukanya. Sharin lalu membuka


From The Darkest Side Karya Santhy Agatha di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pakaiannya dan melangkah ke pancuran air hangat, dia menyalakan keran pancuran dan
membiarkan hempasan air hangat menimpa tubuhnya, melemaskan otot-ototnya.
Tubuhnya terasa pegal. Pegal yang nikmat. Percintaannya dengan Darren begitu
menggebu-gebu dan memuaskan. Darren seolah tidak ada puasnya menyentuh Sharin.
Ketika mereka tertidur dan tanpa sengaja tubuh mereka bergesekanpun, lelaki itu
akan terbangun dan menggoda Sharin dengan penuh gairah, membangunkannya dan mereka
akan bercinta lagi. Sharin mengelus perutnya yang mulai membuncit. Di dalamnya
ada bayinya, buah cintanya dengan Darren. Darren bilang dia akan menjaga Sharin dan
bayinya, jauh dari jangkauan Lucas. Tetapi benarkah Lucas semudah itu dikalahkan"
Perasaan gelisah yang aneh menyergap Sharin, membuat dadanya terasa sesak. Mimpi
itu, mimpi di mana Lucas mengatakan bahwa Sharin adalah miliknya terngiang-ngiang
jelas di benaknya. Sharin merasa takut, takut kalau Lucas benar-benar melaksanakan apa
yang dikatakannya. *** Sharin turun menuju ruang makan dan menemukan Darren sedang berbicara dengan
pria yang dipanggil Lucas dengan nama Ronald, sejebak wajah Sharin pucat pasi, masih
segar di dalam ingatannya ketika Ronald waktu itu berdiri di rumah Ricky dan kemudian
Lucas menyuruhnya membereskan mayat Ricky. Lelaki itu jelas biasa-biasa saja melihat
Lucas membunuh seseorang, jadi dia pasti orang kepercayaan Lucas, bukan Darren. Kenapa
Darren berbicara kepadanya"
Mata Darren melirik kehttp://mylemaribuku.blogspot.com
arahnya, lalu sedetik kemudian menatap ke arah Ronald dengan
dingin, "Kurasa sudah selesai Ronald, kau boleh pergi."
Ronald membalikkan badan dan langsung berhadapan dengan Sharin yang berdiri ragu
ketakutan di ambang ruang makan. Ada sedikit sinar geli di mata Ronald melihat
ketakutan Sharin, dia menunduk memberi hormat sedikit dengan sopan kepada Sharin, lalu
melangkah pergi meninggalkan ruangan.
Sharin masih berdiri ragu di ambang pintu dan menatap Darren dengan ragu. Apakah
yang ada di depannya ini Darren... ataukah Lucas"
Darren tersenyum dan mengerutkan keningnya melihat Sharin hanya berdiri di situ,
"Sharin" Kemarilah." Sharin melangkah mendekat dengan takut, "Kenapa kau berbicara kepada Ronald?"
matanya melirik ke arah kepergian Ronald.
Ekspresi Darren tampak biasa saja, "Dia kepala pengawalku Sharin, kenapa?"
Sharin menelan ludahnya dan mengamati Darren dengan cermat, berusaha mencari
tandatanda, apa saja yang bisa memberitahunya siapakah yang sekarang ada di
depannya. "Dia ada di sana malam itu, ketika Lucas membunuh Ricky..." Sharin berbisik
dengan pelan sambil tetap menatap Lucas. "Dia...dia biasa saja ketika melihat mayat itu,
Lucas.. Lucas bahkan menyuruhnya membereskan mayat itu dan dia melakukannya.."
Darren meletakkan garpunya dan menatap Sharin dengan sedih, "Sharin... maafkan
aku karena kau harus mengalami kejadian itu, sungguh. Tetapi Ronald masuk ke dalam
rumah ini memang karena Lucas yang membawanya masuk... dan aku berpikir dia diperlukan
di rumah ini, kau tahu." Darren menatap Sharin dengan pandangan menyesal, "untuk
membereskan 'masalah' yang dibuat Lucas."
Sharin menatap Darren. Dia termenung dan kemudian ingatan itu datang. Ingatan
akan kesedihannya, kehilangan seluruh keluarganya karena apa yang dilakukan Lucas,
"Dia akan selalu datang bukan?" Airmata menetes dari sudut mata Sharin, mengalir ke
pipinya, "Dia membunuh kakek dan nenekku dengan kejam... mereka memang sudah tua, tetapi
mereka seharusnya bisa menghabiskan masa tua mereka dengan sehat, tetapi Lucas membuat
mereka sakit, mereka sakit hingga meninggal...." Sharin menatap Darren, napasnya
terengah, terisak karena air mata, "Lucas juga membuatku tidak pernah bertemu
dengan ayah kandungku dan http://mylemaribuku.blogspot.com
keluarganya.. ayah kandung yang mencintaiku.... Dan aku.. aku
memang tidak dekat dengan ibuku, tetapi aku menyayanginya...dan Lucas tetap
merenggut itu semua dariku...." Tangisan Sharin makin keras, "Semuanya direnggut oleh
Lucas.... dia mengambil semuanya, dia mengambil semuanya dengan kejam.... bahkan kaupun akan
diambilnya..." Darren mengamati Sharin dengan wajah tanpa ekspresi, dia berdiri dan mencoba
memeluk Sharin, tetapi Sharin menjauh, dia memeluk dirinya sendiri dan membuat Darren
berdiri dengan ragu di dekatnya, "Sayang, kau tidak apa-apa" Maafkan aku sayang, maafkan aku atas apa yang
dilakukan Lucas kepadamu." Kali ini Sharin tidak menolak ketika Darren berlutut di
depannya dan memeluknya, "Kau tidak pernah mengatakan ini semua padaku, aku tahu kau sedih
tapi aku selalu berpikir kau baik-baik saja."
Sharin menatap Darren yang berlutut didepannya, posisi kepala mereka sangat
dekat dan mereka sejajar, lalu dia tersenyum ragu kepada Darren, "Aku tidak marah
kepadamu, aku memendam kemarahan kepada Lucas, atas sikap kejamnya, atas hatinya yang dingin,
membunuh orang-orang tanpa pandang bulu.... " Sharin mencoba tersenyum kepada
Darren. Dan Darren menghapus air matanya dengan lembut,
"Apa yang dilakukan Lucas dilakukan dengan tanganku juga. Karena itu, aku
meminta maaf untuk kami berdua." Sharin mengangguk, tetapi kemudian dia mengernyitkan matanya, membuat Darren
memandangnya dengan cemas,
"Kenapa Sharin...?"
"Perutku sakit..." wajah Sharin pucat pasi, dia menatap Darren bingung dan
panik, "Perutku... bayiku.."
Kepanikan langsung menyebar ke arah Darren, "Kita ke rumah sakit sekarang!"
Diangkatnya Sharin ke dalam gendongannya. Lelaki itu melangkah cepat menuju
keluar rumah sambil meneriakkan beberapa instruksi kepada supir pribadinya.
Sharin termenung, menahan sakit di perutnya. Tetapi kemudian keadaan ini, dalam
gendongan Darren ini membuatnya merasakan deja vu. Dia pernah mengalami hal ini,
dibawa dalam gendongan Lucas pada malam percobaan pemerkosaan yang dilakukan
oleh Ricky. Cara menggendongnya sama. Semua terasa sama.
Darren masuk ke dalam mobil sambil memangku Sharin dan mobil itupun melaju ke luar,
http://mylemaribuku.blogspot.com
menuju rumah sakit. Sharin merasakan jantungnya berdebar. Inipun terasa sama.
Dengan ragu dan takut, dia mengangkat kepalanya dan menatap lelaki yang sedang
memeluknya dalam pangkuannya.
"Lucas?" Darren tampak membeku mendengar panggilannya. Lalu dia menurunkan matanya dan
menatap Sharin datar. Seketika itu juga Sharin sadar. Yang ada di depannya ini
bukan Darren melainkan Lucas. Kenapa dia tak menyadarinya" Apakah karena Lucas begitu
pandai berakting sebagai Darren" Oh ya Tuhan. Sejak kapan Lucas berpura-pura
sebagai Darren" *** Dokter sudah memeriksanya, dan Sharin dibaringkan di atas ranjang ruangan privat
Rumah Sakit itu. Lucas mendekati dokter itu kemudian bercakap-cakap dengannya. Dia
sama sekali tidak mengajak Sharin berbicara ketika di mobil sampai dengan pemeriksaan
di Rumah Sakit. Sementara itu Sharin berbaring, menahan nyeri di perut bagian
bawahnya di atas ranjang dan ketakutan yang berkecamuk di dalam benaknya.
Dokter itu pergi dan Lucas lalu berbalik, melangkah mendekati ranjang pelan-
pelan dan berdiri dengan tenang di ujung ranjang.
Sharin menatap Lucas dengan tatapan menuduh penuh kebencian dan ketakutan yang
bercampur menjadi satu, "Sudah berapa lama?" dia bertanya dengan suara bergetar,
batinnya ingin mendapatkan jawaban dengan segera. Sudah berapa lama Lucas
menguasai tubuh ini dan berpura-pura sebagai Darren" Apakah selama ini dia bercinta dengan
Darren" Atau dengan Lucas" Kepalanya terasa berdentam-dentam dan rasa sakit di perutnya
semakin menjadi. Lucas melirik ke arah Sharin yang memegang perutnya menahan sakit, tatapannya
menajam meskipun ekspresinya masih datar, "Kau harus menahan emosimu Sharin,
dokter bilang itu membuat rahimmu kontraksi dan bisa membahayakan janinmu."
"Sudah berapa lama"!" Sharin menjerit meneriakkan frustrasinya, tiba-tiba tidak
merasa takut lagi kepada Lucas. Lelaki itu telah menghancurkan hidupnya, semua yang
dicintainya, dan kalau sekarang dia ingin menghancurkan Sharin, Sharin merasa kalau sudah
tidak ada lagi yang harus dia pertahankan.
Lucas menatap Sharin dan kemudian jawaban itu keluar dari mulutnya, pelan dan
http://mylemaribuku.blogspot.com
menakutkan, "Sudah lama sekali Sharin... jauh sebelum pernikahan kita."
Oh Tidak! Jadi Darren sudah menghilang selama itu" Jadi selama ini dia bercinta
bukan dengan Darren tetapi dengan Lucas" Ingatan itu berkelebat di benaknya dan
membuatnya muak, bayangan dia bercinta dengan begitu berani, menunggangi suaminya, menggoda
suaminya, membuka pahanya untuk suaminya, Tetapi ternyata dia bukan bercinta
dengan suaminya, bukan dengan Darren melainkan dengan sisi gelap suaminya, Lucas.
Air mata mengalir lagi di mata Sharin, dia menutupkan tangan di mulutnya untuk
menahan erangan putus asanya, "Apakah selama itu Darren tidak ada?"
Lucas menggelengkan kepalanya, menatap Sharin datar, "Dia ada di dalam sini dan
tertidur." Jantung Sharin terasa diremas hingga terasa ngilu, ditatapnya Lucas dengan penuh
kebencian, "Kenapa kau harus muncul" Aku tidak menginginkanmu! Aku ingin Darren!
Kembalikan suamiku kepadaku!"
Dan Sharin tertegun melihat ekspresi kesedihan, kesedihan yang nyata, terpantul
jelas di wajah itu. Lelaki itu menatapnya dengan kesedihan yang berasal dari palung
hatinya yang paling dalam. Seakan topeng kejam yang selama ini menutupi wajah Lucas
dipecahkan begitu saja, menampakkan wajah asli di dalamnya yang penuh dengan kesedihan,
"Aku ini ada Sharin, aku ini nyata, sama seperti Darren. Tetapi tidak ada yang
menginginkanku Sharin. Tidak pernah ada yang pernah menginginkanku."
Lalu lelaki itu berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Sharin dalam
keheningan kamar rumah sakit. *** "Para wartawan itu, mereka menunggu di luar." Ronald melaporkan sambil melirik
ke jendela menatap para wartawan dan reporter yang sudah bergerombol di dekat area
parkiran rumah sakit, "Ada yang mengawasi rumah ketika anda membawa Nyonya
Sharin keluar tadi." Lucas mengernyitkan keningnya. Dia yang salah. Biasanya dia berpikiran dingin.
Tetapi tadi entah kenapa secara impulsif dia membawa Sharin tanpa pemikiran apapun. Dan
dengan memakai salah satu mobilnya yang berkaca bening pula. Lucas selalu memakai
mobilnya yang berkaca paling gelap dan pekat. Tetapi tadi mobil berkaca bening itu yang
sedang diparkir di luar dan tanpa pikir panjang Lucas memasukinya. Dia memang impulsif,
tetapi mengetahui Sharin kesakitan dan bayi mereka kemungkinan terancam membuatnya
tidak bisa berpikir jernih. http://mylemaribuku.blogspot.com
"Biarkan mereka mengendus tanpa henti. Kalau tidak ada konfirmasi apapun mereka
akan mundur dengan sendirinya. Kau pastikan keamanan di sini terjaga. Tidak boleh ada
orang luar yang memasuki area Sharin. Periksa dokter dan perawat yang memeriksa
Sharin. Mereka harus orang-orang yang sudah terdaftar. Awasi mereka, jika kau menemukan
mereka berani membuka mulut kepada pers, bereskan."
Ronald menganggukkan kepalanya, "Akan saya lakukan Tuan Lucas. Saya akan
membereskan semuanya, anda bisa tenang." Dia lalu melangkah pergi.
Sementara itu Lucas masih termenung. Memikirkan kata-kata Sharin yang
mengganggunya. Sharin membencinya. Dia tahu persis itu. Lucas telah merenggut seluruh keluarga
Sharin dengan tangannya sendiri. Dan Lucas telah terbiasa dibenci. Semua orang
menginginkan Darren dan menolak dirinya.
Tangannya menggenggam erat tanpa sadar. Menyadari hasrat terdalam di benaknya.
Ternyata dia hanya ingin ada seseorang yang menginginkannya.
*** Hari ini Sharin sudah boleh pulang, dia tahu itu dari perawat yang mengganti
infusnya. Tetapi dia menunggu seharian penuh dan tidak ada tanda-tanda Lucas akan
membawanya pulang.

From The Darkest Side Karya Santhy Agatha di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sharin sudah tertidur pulas ketika menjelang tengah malam dan Lucas melangkah
masuk, diikuti oleh beberapa pegawainya.
"Sharin. Bangun." Lucas sedikit mengguncang tubuh Sharin, membuat Sharin
menggeliat dan membuka matanya. Dia langsung terkejut, terduduk dengan waspada sambil
menatap Lucas yang membawa selimut tebal di tubuhnya.
"Apa... apakah kau akan membunuhku?" Sharin menatap ke arah selimut itu.
Imajinasinya melayang, apakah Lucas membangunkannya tengah malam untuk menusuknya dan
kemudian membungkus mayatnya dengan selimut tebal itu untuk kemudian dibuang"
Ada bayangan geli di mata Lucas ketika melihat ketakutan di mata Sharin, "Bukan.
Aku harus membawamu pergi, diam-diam di tengah malam. Kau sudah membaik dan sudah
boleh pulang, tetapi aku tidak bisa membawamu begitu saja. Para wartawan itu,
mereka mengendus keberadaan kita. Jadi kita harus sembunyi-sembunyi." Lucas
membungkuskan selimut tebal itu ke tubuh Sharin, "Di luar akan dingin."
Benarkah Lucas menatapnya
dengan lembut" Sharin mengamati lelaki itu dengan cermat,
http://mylemaribuku.blogspot.com
tetapi ekspresi Lucas begitu datar dan tidak terbaca, dia membiarkan Lucas
mengangkat tubuhnya dan menggendongnya.
Mereka berjalan melalui koridor rumah sakit, menuruni lift khusus, dan melangkah
keluar dengan hati-hati. Di luar sangat sepi, mereka memakai pintu samping rumah sakit
yang paling jarang digunakan. Memang sepi, tetapi siapa yang tahu apa yang akan
terjadi" Mungkin saja para wartawan itu sedang bersembunyi di semak- semak.
Sebuah mobil sudah menunggu mereka di depan sana. Dan tiba-tiba jantung Sharin
berdebar liar, kalau memang Lucas akan menguasai tubuh Sharin selamanya, maka
Sharin harus melarikan diri. Dengan sekuat tenaga Sharin meronta, hingga Lucas yang
tidak siap hampir menjatuhkannya. Merasa dirinya sudah lepas, Sharin mencoba lari. Tetapi
Lucas mengejarnya dan meraih lengannya, mencengkeramnya erat-erat.
"Jangan bertindak bodoh, Sharin."
Sharin meronta dengan kuat, melihat bahwa jalan raya hanya beberapa ratus meter
dari dirinya. Kalau dia bisa lari ke jalan raya itu, dia bisa meminta pertolongan
seseorang. Memang sudah tengah malam, tetapi di dekat rumah sakit biasanya masih banyak
orang yang berjaga. Sharin bisa meminta pertolongan siapapun yang ada di sana, polisi,
bahkan mungkin wartawan. Lucas tidak akan berbuat apapun kalau ada wartawan di antara
mereka. Rontaan Sharin makin erat, diiringi rasa putus asa dan ketakutan yang luar biasa
untuk melepaskan diri dari Lucas yang kejam. Tiba-tiba ada kilatan blitz lampu kamera
wartawan yang memotret mereka. Ternyata memang ada wartawan yang bersembunyi di sana.
Lucas menoleh dengan marah, silau oleh lampu blitz itu. Dia melirik dan melihat
hanya ada satu orang yang sedang memotret di sana. Kurang ajar.
"Ronald!" dia memerintah dan pada saat yang bersamaan Ronald sudah mengejar
wartawan yang hendak lari setelah mendapatkan foto bagus itu. Ronald menarik
kamera wartawan amatiran itu dan menghancurkannya, dia menginjaknya sampai remuk. Dan
entah ancaman apa yang diucapkannya kepada wartawan itu, karena sang wartawan langsung
lari terbirit-birit. Karena wartawan itu, Lucas menjadi lengah, pegangannya pada Sharin sedikit
mengendor. Pada saat itulah Sharin menyentakkan pegangan Lucas sekuat tenaga, dia terlepas.
Tanpa berani menoleh ke belakang dia lari sekencang-kencangnya, sekuat tenaganya
menuju arah jalan raya, dia tahu Lucas mengejarnya.
"Sharin! Awas!"
Karena berlari begitu kencang,
Sharin tidak menyadari bahwa dia sudah menyeberang jalan
http://mylemaribuku.blogspot.com
raya. Di sisi lain ada mobil berkecepatan tinggi sedang melaju ke arahnya dengan
sangat kencang. Sharin menjerit, lampu mobill itu membuatnya silau dan dia yakin bahwa
dalam beberapa detik dia akan mati.
Tetapi sebuah tangan yang kuat mendorongnya dengan keras hingga terguling ke
aspal di seberang jalan yang sepi. Lalu terdengar suara rem berdecit dan tabrakan yang
keras. Dan kemudian teriakan-teriakan panik orang-orang.
Sharin bangun dari posisi badannya yang telungkup. Lutut dan telapak tangannya
tergores oleh aspal, tetapi dia baik-baik saja. Dan kemudian dia terperangah menatap
pemandangan di depannya. "Lucas?" Lucas terbaring di sana bersimbah darah, kepalanya berdarah, juga darah lain
yang mengalir entah di bagian mana tubuhnya. Lucas menyelamatkan nyawanya" Lelaki itu
mendorong Sharin agar selamat dari tabrakan itu dan membiarkan dirinya
tertabrak. Sharin setengah merangkak mendekati Lucas. Sementara itu Ronald dan beberapa
pegawai lainnya tertegun di sana, tetapi mereka segera memanggil bantuan dari
Rumah Sakit, "Lucas?" Lelaki itu masih sadarkan diri, dia memalingkan kepalanya dan menatap Sharin,
darah mengalir di kepalanya, membasahi pelipis dan mengalir turun ke rahangnya.
"Ironis bukan" Aku, Lucas.... merelakan diriku untuk menyelamatkan nyawamu..."
lelaki itu tersengal dan matanya tampak berkabut, akan kehilangan kesadarannya. Tetapi dia
menatap Sharin dan melirik ke arah perutnya, "Apakah dia... bayi itu, baik-baik
saja?" Air mata mengalir di pipi Sharin. Lucas menyelamatkan nyawanya dan mencemaskan
bayinya. Lelaki itu memang kejam, tetapi dia menyelamatkan Sharin.
Sharin menganggukkan kepalanya, mulai terisak-isak. Sementara Lucas tersenyum
lega melihat anggukan kepala Sharin. Jemarinya yang berdarah menyentuh pipi Sharin,
meninggalkan bekas darah di sana, "Bagus. Jaga anak kita baik-baik...." lalu
jemari itu lunglai ke aspal "Lucas" Lucas" Bertahanlah!.... Lucas?" Sharin menjerit mencoba memanggil-
manggil Lucas http://mylemaribuku.blogspot.com
Paramedis berdatangan, mencoba membantu Sharin berdiri.
memeriksa Lucas dan menjauhkan Sharin darinya.
Beberapa langsung Yang bisa dilakukan Sharin hanya memanggil-manggil nama Lucas dengan ketakutan
yang amat sangat. Takut kalau lelaki itu pada akhirnya akan meninggal.
*** BAB 15 http://mylemaribuku.blogspot.com
Sharin duduk di kursi, di dekat tempat tidur itu dan termenung. Di atas ranjang
di depannya, tubuh Lucas masih terbaring tak sadarkan diri. Alat-alat pemonitor kehidupan
masih tersambung di badannya, memonitor detak jantung dan pernapasannya.
Sharin mengamati lelaki itu dan mengeryit. Tabrakan itu cukup keras menghantam
Lucas sehingga menimbulkan cedera serius di kepalanya dan jahitan melintang di
dahinya. Luka itu mungkin disebabkan karena Lucas terbanting dan dahinya membentur aspal. Luka di
kepala adalah luka yang paling ringan, masih banyak luka-luka lain di sekujur tubuhnya,
di organ dalamnya. Sharin mengernyit. Dokter bilang lelaki ini akan sembuh, meskipun
membutuhkan waktu pemulihan yang lama.
Kalau nanti lelaki di depannya ini bangun... siapakah yang akan muncul"
Darren... atau Lucas" Siapakah yang sebenarnya paling dia inginkan" Darren yang baik dan penuh
kasih sayang kepadanya... atau Lucas yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan
Sharin" Pikiran Sharin menjadi kalut. Dia bingung... bahkan dia tidak bisa membaca
perasaannya sendiri. Pikirannya penuh dengan berbagai pertanyaan. Dia memang membenci Lucas.
Sangat. Lucas telah merenggut seluruh keluarganya. Membuatnya sebatang kara di
dunia ini hanya karena obsesi gilanya untuk memiliki Sharin. Tetapi pada saat yang
sama, bayangan akan Lucas yang bersimbah darah di aspal, terluka karena
menyelamatkannya, lalu menanyakan keadaan bayinya menyentuh hatinya yang paling dalam.
Bagaimanapun juga, Lucas telah dua kali menyelamatkan Sharin, dia telah menyelamatkan Sharin
dari percobaan permerkosaan mengerikan yang dilakukan oleh Ricky, lelaki itu dulu
juga merawat luka-lukanya. Lucas bilang dia sudah menguasai tubuh ini sejak sebelum mereka menikah. Tetapi
dia memutuskan berpura-pura sebagai Darren dan berlaku baik padanya, bercinta
dengannya setiap malam dengan lembut, tidak pernah menyakitinya dan menjaganya. Kenapa
Lucas repot-repot berbuat seperti itu"
Dia masih ingat akan kata-kata Lucas yang diucapkannya dengan ekspresi sedih
malam itu.... Tidak pernah ada yang menginginkannya. Mungkin selama ini Lucas hanya
ingin seseorang menginginkannya dengan sepenuh hati. Lelaki itu selama ini selalu
sendirian, hidup dalam bayang-bayang Darren Leonidas, kesepian jauh di dalam sana, dan
ketika dia muncul yang didapatinya hanyalah penolakan dan ketakutan. Tiba-tiba Sharin
merasakan simpati yang dalam kepada Lucas.
Digenggamnya tangan http://mylemaribuku.blogspot.com
lelaki itu, dia berbisik lembut. "Aku tahu kalian mendengar di dalam
sana. Bangunlah... aku menginginkan kalian berdua."
Air matanya menetes, dia mengelus perutnya, tempat buah hatinya dengan lelaki
yang sekarang terbaring tak sadarkan diri ini bersemayam. Anak ini adalah buah
cintanya dengan Darren, begitu juga dengan Lucas. Anak ini adalah anak mereka berdua. Sharin
tidak bisa mengakui yang satu dan menolak yang lain. Seperti kata Darren dulu, Darren dan
Lucas adalah satu kesatuan. Kalau Sharin mau mencintai Darren, dia harus bisa
mencintai dan menerima Lucas sebagai sisi gelapnya.
Sharin bisa. Dia bisa mencintai mereka berdua. Meskipun ingatan tentang
kekejaman Lucas membuatnya takut, tetapi lelaki itu tidak pernah sekalipun menyakitinya
dengan sengaja. Dan mungkin tanpa sadar, karena mencintai Darren, Sharin mencintai
Lucas juga. Sharin lama duduk di kursi itu, menatap tubuh lelaki yang terbaring masih tak
sadarkan diri di ranjang di depannya. Lelaki itu adalah ayah anaknya.
Siapakah yang benar-benar dia inginkan"
*** Thomas melangkah mendekati Sharin yang masih duduk di kursi di tepi ranjang.
Hari ini sudah hari ketiga sejak Darren ataupun Lucas tidak sadarkan diri. Dan Sharin
masih menunggu dengan cemas. Thomas berdiri di dekat Sharin dan menatap berganti-
ganti. "Tuan Lucas menyelamatkan nyawa anda." Thomas menghela napas panjang, "Dari
semua hal yang dilakukannya, saya tidak pernah menyangka dia akan melakukan ini."
Sharin ikut menghela napas panjang. "Dia mendorongku dan membiarkan dirinya
tertabrak. Kadang aku mengira mungkin saat itu Darren yang melakukannya, bangun seketika
dari dalam tubuh itu dan menyelamatkanku. Tetapi ketika aku mendekat dan dia
berbicara denganku, aku yakin kalau itu memang Lucas..... Dia... dia menanyakan kondisi
bayiku sebelum dia tak sadarkan diri..." mata Sharin terasa panas dan dia ingin
menangis. "Tuan Lucas menyamar sebagai Tuan Darren karena tidak ingin anda menjadi emosi
dan kehilangan bayi anda." Thomas menatap ke arah tubuh lelaki yang terbaring itu.
"Mungkin bayi itu telah mengubahnya, tetapi mungkin juga anda yang telah mengubahnya."
"Aku tidak tahu..." Sharin mengusap air matanya, "Saat ini aku hanya ingin dia
bangun." Thomas menatap Sharin ragu,"Siapakah 'dia' yang anda maksud itu Nyonya Sharin"
Apakah itu Tuan Darren"
Ataukah... Tuan Lucas"
http://mylemaribuku.blogspot.com
*** Tengah malam, ketika Sharin tertidur sambil duduk di kursi, kepalanya
menelungkup di tepi ranjang. Tangan itu bergerak, dan mengelus rambutnya dengan lembut.
Sharin langsung terjaga dan mengangkat kepalanya waspada.


From The Darkest Side Karya Santhy Agatha di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Lucas?" Mata itu membalas tatapannya, masih tampak berkabut. "Sharin" .... apa yang
terjadi kepadaku?" Jantung Sharin langsung berdegup kencang. Ini Darren. Yang ada di depannya
adalah Darren. "Darren?" Sharin mendekatkan wajahnya ke arah lelaki itu, "Darren?"
Darren mengernyitkan matanya, menatap Sharin lama lalu menganggukkan kepalanya.
"Ya sayang... ini aku." "Aku akan memanggil dokter." Sharin memencet tombol di sebelah ranjang, menunggu
dengan cemas. Seorang suster langsung menengok dalam beberapa menit,
"Dia sadar." Sharin berkata kepada suster itu, suster itu langsung keluar lagi
untuk memanggil dokter. "Apa yang terjadi denganku?" Darren memegang kepalanya dengan tangannya yang
tidak diinfus, "Sharin?"
Sharin menggenggam tangan Darren lembut, "Nanti akan kujelaskan, Darren."
Lalu dokter datang dan memeriksa Darren.
*** "Lucas menyelamatkanmu." Pagi itu Darren setengah terduduk di ranjangnya, dia
masih memakai infus dan perban di beberapa bagian tubuhnya. "Dia menyelamatkanmu."
Darren mengulang-ulang kata-kata itu seolah masih tidak mempercayai apa yang
didengarnya. "Kadangkala ketika Lucas menguasai tubuh ini, aku masih bisa sadar.... melihat
apa yang dilakukannya, seperti http://mylemaribuku.blogspot.com
ketika masih awal-awal kau ada di rumah itu, ketika Lucas
mendatangimu, kadang-kadang aku bisa sadar dan melihat semuanya. Tetapi kadang
Lucas terlalu kuat sehingga kebanyakan ketika dia menguasai tubuh ini, aku dalam
kondisi tertidur dan tidak ingat apa-apa lagi." Darren menatap Sharin dengan sedih,
"Karena itu aku hampir tidak ingat sama sekali apa yang terjadi. Kalau kau bertanya, memang
benar-benar Lucas yang waktu itu menyelamatkanmu."
"Jadi kau juga tidak mengingat pernikahan kita?"
Darren menggelengkan kepalanya, lalu meraih jari Sharin yang mengenakan cincin
itu di tangannya, "Aku tidak mengingatnya dan itu adalah penyesalanku yang paling
dalam...." dikecupnya jemari Sharin, "Meskipun aku sangat senang mengetahui bahwa kau sudah
menjadi istriku." Kata-kata Darren membuat Sharin tersenyum lembut, "Aku juga senang menjadi
istrimu." "Apakah Lucas menyakitimu selama aku tak ada" Apakah dia menyakiti anak kita?"
"Tidak." Sharin menggelengkan kepalanya, "Dia berpura-pura sebagai dirimu, aku
bahkan tidak menyadarinya sampai akhir."
"Kalau begitu, aku asumsikan dia memperlakukanmu dengan lembut dan penuh kasih
sayang." Dahi Darren berkerut, "Aku tidak tahu Sharin, aku bingung. Lucas yang
aku kenal tidak begitu. Untuk apa dia repot-repot berpura-pura sebagai aku kalau yang
diinginkannya adalah menguasaimu" Aku yakin dia pasti akan sangat senang menunjukkan dirinya
kepadamu dan mendominasimu secara terang-terangan. Tetapi dia malah menyamar
sebagai aku dan memperlakukanmu dengan baik. Itu bukan Lucas yang aku tahu."
"Aku juga tidak tahu apa tujuannya." Sharin menatap Darren bingung, "Tetapi
Thomas mengatakan bahwa Lucas menyamar sebagai dirimu karena tidak mau aku terkejut dan
terlalu emosi sehingga mempengaruhi kandunganku."
"Dia memikirkan bayi itu." Darren tercenung, "Sebuah kejutan lagi."
Sharin menatap Darren lembut, "Apakah kau merasakan dirinya di dalam dirimu
sekarang?" Darren menggelengkan kepalanya, "Tidak Sharin, ini aneh. Lucas selalu terasa,
bahkan ketika aku sadar penuh, dia selalu terasa mengawasi dari sudut yang gelap....
Sekarang yang kurasakan ini, hampir seperti perasaan...kosong."
Sharin merasakan jantungnya
serasa diremas. Apakah itu berarti.... Lucas sudah tidak
http://mylemaribuku.blogspot.com
ada" Apakah kecelakaan itu telah melenyapkan Lucas" Kalau begitu kenapa dia
tidak merasa senang" Bukankah ini yang dia inginkan karena hidupnya akan lebih mudah bersama Darren"
Tetapi kenapa dia merasakan seolah-olah sesuatu yang berharga direnggut dari dalam
dirinya" Kenapa seolah-olah dia merasa... patah hati" Apakah tanpa sadar selama ini dia
juga mencintai Lucas" Darren menyentuh dagu Sharin dan mengangkatnya, "Kau sedih?"
Sharin tidak bisa berkata tidak. Dia menganggukkan kepalanya. Air matanya
menetes membuat Darren langsung mengusapnya dengan lembut.
"Apakah kau.... mencintai Lucas juga?"
Sharin tercenung lama. Benarkah" Jadi siapa yang sebenarnya dia cintai" Lucas"
Atau Darren" Tetapi bukankah mereka memang satu" Mencintai Darren berarti juga
mencintai Lucas bukan" Begitu juga sebaliknya. Bisakah Sharin mencintai dua lelaki di saat
bersamaan" Dua lelaki yang terjebak di dalam satu tubuh, saling bertolak
belakang. Sharin menghela napas, dia telah menemukan jawabannya.
"Ya Darren. Aku... sepertinya aku juga mencintai Lucas."
Darren langsung meraih Sharin ke dalam pelukannya, dengan sebelah tangannya yang
tidak diinfus. "Oh Tuhan. Sharin.. maafkan aku. Maafkan aku karena kau harus mengalami ini.."
*** Setelah dirawat intensif beberapa lama, Darren akhirnya boleh pulang dari rumah
sakit. Dia masih belum pulih total, luka-lukanya masih dalam proses penyembuhan. Jalannya
masih agak pincang dan beberapa jahitannya masih belum dilepas. Tetapi kondisi Darren
sudah jauh lebih baik daripada setelah kecelakaan itu. Ia bahkan sudah bisa berjalan
meskipun kadang masih harus berhenti untuk menarik napas. Dokter menyuruhnya menggunakan
kursi roda dulu selama tubuhnya masih lemah, tetapi Darren tidak mau. Kakinya tidak
akan lemas dan membaik kalau dia harus menggantungkan dirinya kepada kursi roda. Dengan
tekad yang kuat, lelaki itu akhirnya bisa berjalan meskipun kadang masih meringis
menahan sakitnya. Mereka keluar dari rumah sakit itu tengah malam. Kali ini benar-benar memastikan tidak
http://mylemaribuku.blogspot.com
ada wartawan yang bersembunyi dan mengambil gambar mereka. Masalah kecelakaan
Darren sempat menimbulkan kehebohan di kalangan pers apalagi beberapa rumor
mengatakan Darren sedang bersama Sharin, anak gelap Cathy. Tetapi Ronald telah
menangani semuanya dengan baik. Semua kabar itu hanyalah menjadi rumor tanpa
bukti dan konfirmasi. Sharin merangkul Darren, membantunya berjalan memasuki rumah, menaiki tangga
menuju kamar mereka. Dengan langkah pelan, Sharin membimbing Darren dan mendudukkannya
di atas ranjang. "Apakah kau ingin sesuatu sebelum tidur?"
"Tidak, aku hanya ingin memelukmu. Kemarilah." Darren mengulurkan tanganya dan
Sharin langsung jatuh ke dalam pelukannya. Mereka berbaring dan berpelukan bersama.
"Aku mencintaimu Sharin."
"Aku juga Darren."
Tetapi ada sesuatu yang menggantung di benak Darren. Rasanya berbeda. Seperti
yang dia katakan kepada Sharin kemarin. Ada rongga kosong yang terasa di dadanya.
Rongga kosong yang terasa hampa, yang dulu diisi oleh Lucas sebagai bagian dirinya. Dan
Sharin.... istrinya itu juga mencintai Lucas. Si brengsek itu telah berhasil
membuat Sharin jatuh cinta kepadanya. Dan Darren tidak bisa menyalahkan Sharin, bagaimanapun,
dia dan Lucas adalah satu. Tetapi Lucas tidak ada di mana-mana. Alter egonya yang jahat itu sepertinya
menghilang tanpa bekas. Ini sebenarnya yang diharapkan oleh Darren, sudah sejak lama dia
menginginkan Lucas menghilang dari kehidupannya. Dan sekarang itu semua
terwujud. Tetapi kenapa dia sama sekali tidak merasa senang"
Darren berusaha mengenyahkan pikiran tentang Lucas, direngkuhnya tubuh Sharin ke
dalam pelukannya, dan dikecupnya dengan lembut,
"Maukah kau bercinta denganku, sayang" Rasanya sudah lama sekali, dan aku sangat
merindukanmu." Sharin menatap Darren tak yakin, "Darren, kondisi badanmu...."
"Aku tidak apa-apa...." Darren meraih tangan Sharin dan menyentuhkannya ke
kejantanannya yang mengeras,
"Kau rasakan itu sayang" Dia begitu keras, dia siap
http://mylemaribuku.blogspot.com
untukmu dan menginginkanmu..."
Sharin merasakan kejantanan Darren yang panas dan berdenyut di tangannya, Darren
mendekatkan kepalanya ke arah Sharin dan kemudian melumat bibirnya, mereka
berciuman dengan panas dan penuh gairah, lelaki itu melumat seluruh sisi bibir Sharin
untuk kemudian lidahnya menguakkan bibir Sharin dan menjelajahi mulutnya, bersatu dengan lidah
Sharin dan saling menggoda di dalam sana.
Ketika Darren mengangkat kepalanya, matanya tampak membara penuh gairah, "Aku
mungkin tidak bisa menaikimu, tetapi kau bisa menaikiku."
"Aku bisa melukaimu Darren...." Sharin terengah, bergairah atas ciuman Darren,
tetapi sekaligus mencemaskan kondisi Darren yang baru keluar dari rumah sakit.
"Aku tidak apa-apa." Darren tersenyum, "Satu-satunya bagian tubuhku yang
kesakitan adalah ini." Dia meremas tangan Sharin yang masih menangkup kejantanannya yang
berdenyut panas, "Aku membutuhkanmu Sharin...."
Darren kemudian menghela tubuh Sharin supaya menaikinya. Dan kemudian
mengarahkan tubuh mereka untuk menyatu. Sharin semula gugup, tetapi Darren membantunya. Dan
pada akhirnya tubuh mereka menyatu, membuat keduanya mengerang.
Sharin duduk mengangkangi Darren yang berbaring. Tangan lelaki itu di
pingangnya, matanya memandanginya dengan penuh hasrat,
"Bergeraklah sayang, puaskan aku."
Sharin bergerak, membuat Darren mengerang parau. Ritmenya semula pelan karena
Sharin tidak mau menyakiti Darren, tetapi tangan lelaki itu yang mencengkeram kedua
pinggangnya membantunya mempercepat ritme, membuatnya bergerak semakin cepat.
Napasnya tersengal-sengal karena gerakan itu, dan kenikmatan yang menjalarinya
membuat seluruh tubuhnya bagaikan tersengat aliran listrik, dia mengerang ketika
Darren membantu gerakannya dengan menggerakkan pinggulnya dari bawah, semakin
mempertegas penyatuan diri mereka, membuat kejantanan Darren tenggelam lebih
dalam di tubuh Sharin Lalu puncak itu akhirnya datang juga. Sharin mengerang, merasakan tubuhnya
melayang ketika puncak kepuasan melandanya. Darren menyusulnya di bawahnya, menaikkan
pinggulnya dan meledak di dalam diri Sharin diiringi erangan dalam penuh
kepuasan. Tubuh Sharin jatuh lemas menimpa Darren, dan lelaki itu langsung memeluknya, mengelus
http://mylemaribuku.blogspot.com
punggungnya dengan lembut. Napas mereka terengah dan jantung mereka yang
berdebar saling berpadu. Lalu Darren mendongakkan wajah Sharin dan menundukkan kepala untuk mengecup
lembut bibirnya dengan penuh kasih sayang.
"Terima kasih sayang." bisiknya parau.
Sharin tersenyum, lalu merebahkan kepalanya di dada Darren, menikmati debaran
jantungnya yang semakin lama semakin tenang, bagaikan musik pengantar tidurnya.
*** Hampir dini hari ketika Darren terbangun tiba-tiba. Dia terduduk di atas ranjang
dengan Sharin yang masih terlelap di sampingnya. Dalam kegelapan dia menggerakkan
tangannya, mengernyit ketika merasakan beberapa bagian tubuhnya terasa sakit.
Ketika itulah Sharin memiringkan tubuhnya, tampak tidak nyaman dengan tidurnya,
apakah Sharin sedang bermimpi buruk" Darren mengamati kerut kecil yang muncul di antara
kedua alis Sharin. Dan kemudian jemarinya bergerak lembut ke sana, mengusapnya agar
kerutan itu hilang. Sharin mendesah merasakan usapan Darren di kepalanya, kemudian bergumam,
"Lucas..." Darren tertegun. Menatap ke arah Sharin lagi, tetapi perempuan itu sedang
tertidur pulas, matanya tertutup rapat dan napasnya teratur.
Dengan pelan Darren melangkah menuju kamar mandi. Mencuci mukanya di wastafel,
lalu mendongakkan wajah dan menatap cermin wastafel dengan tatapan tajam.
Lama Darren menatap bayangannya di cermin, menanti Lucas muncul dan berkomunikasi
dalam benaknya. Tetapi semua terasa begitu hening.
"Dia mencintaimu juga. Sharin mencintaimu juga." Darren bergumam, lebih seperti
berbicara dengan kehampaan yang kosong. Lalu menunggu. Tetapi tidak ada reaksi apapun dari
dalam jiwanya. Tidak ada jawaban sinis dari kegelapan. Lucas seakan sudah


From The Darkest Side Karya Santhy Agatha di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghilang. "Dia sedih karena berpikir kau sudah meninggal." Darren dengan keras kepala
melanjutkan, mencoba memanggil Lucas, "Dia mencintai kita berdua dan bersedia memaafkan kita
http://mylemaribuku.blogspot.com
berdua. Mungkin sudah saatnya kita melakukan gencatan senjata dan membuat
kesepakatan, demi Sharin dan calon anak kita."
Hening. "Bangun Lucas, dimanapun kau berada. Kau diinginkan. Ingat itu." Darren bergumam
pelan sebelum melangkah pergi. Dan kemudian dia merasakan sesuatu berdesir di dalam benaknya. Menggeliat dan
mencoba untuk terjaga... *** Sharin menyadari bahwa Lucas mungkin tidak akan muncul lagi, sepertinya
kecelakaan itu telah benar-benar melenyapkannya. Dielusnya perutnya dengan lembut. Menyadari
kesedihan dalam dirinya yang masih mencoba untuk sembuh. Lucas memang pantas
disalahkan atas semua kekejamannya. Tetapi Sharin menyadari bahwa lelaki itu
melakukannya sebagai pelampiasan kemarahan di dalam dirinya, karena dia
dilupakan, karena dia kesepian, karena tidak ada yang menginginkannya.
Tiba-tiba Darren sudah berdiri di belakangnya dan memijit pundaknya dengan
lembut lalu mengecup pundaknya dari belakang, "Kenapa kau duduk sendirian di sini?"
"Aku sedang memandangi keindahan taman." Sharin sedang duduk di teras halaman
belakang rumah Darren, menghadap ke taman luas yang dipenuhi rumput hijau dan
bungabungaan. Darren mengambil tempat duduk di sebelahnya, lalu menatap Sharin dengan serius,
"Mengenai apa yang kau katakan tempo hari, bahwa kau juga mencintai Lucas,
benarkah?" Sharin tersenyum, "Maafkan aku Darren...."
"Tidak. Kau tidak perlu minta maaf, bukan masalah untukku. Kau ingat bukan, aku
malah pernah meminta kepadamu, kalau kau mencintai diriku, kau harus bisa mencintai
Lucas...." Darren menghela napas panjang, "Bahkan setelah apa yang dilakukan Lucas
kepadamu, kekejamannya dengan merenggut seluruh keluargamu, kau bisa memaafkan dan
mencintainya?" Sharin memandang ke tengah taman dengan mata menerawang. Kekejaman Lucas tidak
bisa dimaafkan. Tetapi itu terjadi saat Lucas masih sangat jahat. Ketika
bersamanya akhir- akhir ini, Lucas sepertinya
sudah berubah, lelaki itu memikirkan bayinya, lelaki itu
http://mylemaribuku.blogspot.com
menyelamatkan nyawanya. Salahkah Sharin kalau dia berpikir bahwa di dalam hati
Lucas yang gelap itu, masih ada kasih sayang di dalamnya"
"Aku memang tidak bisa menoleransi kekejamannya di masa lalu." Sharin bergumam
menjawab, "Tetapi apa yang dia lakukan untukku.... aku merasa bahwa masih ada
kesempatan untuk Lucas, di dalam hatinya dia masih menyimpan sedikit kebaikan."
"Lucas sangat kejam. Kau tidak takut lagi kepadanya?"
Sharin menggelengkan kepalanya, dan mengusap pipi Darren dengan lembut,
membiarkan Darren mengecup tangannya, "Dia adalah dirimu juga. Suamiku. Ayah dari anakku,
dan tidak seharusnya aku takut kepadanya. Lagipula dia tidak pernah menyakitiku
dengan sengaja." "Apakah.... apakah kau menginginkan Lucas kembali?"
Sharin tersenyum, "Semua orang pasti akan bilang aku bodoh dan terlalu mengambil
resiko. Tetapi ya... aku menginginkan Lucas kembali. Aku ingin ada saatnya Darren dan
Lucas berdamai, saling berkompromi. Dan aku akan mencintai mereka berdua."
Darren tersenyum, tiba-tiba senyum itu berubah menjadi senyuman khas yang
dingin, "Hatihati dengan permohonanmu, Sharin...karena jika itu terkabul, kau
harus menanggung akibatnya." Jantung Sharin langsung berdebar kencang. Dia menoleh ke arah Darren dan menatap
wajahnya cermat. Sekarang dia bisa mengetahuinya, dia bisa mengenali dan
membedakan Darren dan Lucas dengan jelas. Jika mereka melakukan 'switching' dalam beberapa
detikpun, Sharin akan bisa mengenalinya.
"Lucas..." Sharin bergumam mantap, berusaha menahan senyumnya karena pengenalan
itu, "Kau... kau tidak lenyap" Darren bilang dia tidak bisa merasakanmu..."
"Tadinya aku memutuskan akan diam dan lenyap. Karena kupikir itu yang kau
inginkan." Lucas menatap Sharin dalam-dalam. " Tetapi Darren memanggilku dan mengatakan
bahwa kau.... kau menginginkanku kembali. Kenapa Sharin" Bukankah kau menginginkanku
lenyap?" Sharin menggelengkan kepalanya, "Tidak... tidak lagi. Aku..." tiba-tiba pipi
Sharin memerah, dia telah mengatakan bahwa dia mencintai Lucas tanpa tahu bagaimana perasaan
lelaki itu kepadanya, Lucas bisa saja belum berubah, masih jahat dan kejam. Mungkin saja
lelaki itu akan memanfaatkan perasaannya
untuk mendominasinya. Bagaimana kalau itu terjadi"
http://mylemaribuku.blogspot.com
Ditatapnya Lucas dengan ragu, lelaki itu masih menatapnya dengan tatapan yang
tak terbaca. "Aku tidak menginginkanmu lenyap, Lucas." Akhirnya Sharin bisa berkata.
Lucas tampaknya masih belum puas, "Apakah karena kau merasa bersalah, karena aku
menyelamatkanmu dari kecelakaan itu?"
"Bukan." Sharin mengamati Lucas yang sekarang duduk dengan ragu di depannya,
lelaki ini begitu frustrasi untuk mendapatkan jawaban. Tiba-tiba terbayang di benak Sharin,
lelaki kecil yang menahankan pukulan-pukulan ayahnya, meringkuk sendirian di malam
hari, merasa sakit dan kesepian, merasa tidak diinginkan oleh siapapun. "Aku pernah
mengatakan bahwa aku tidak menginginkanmu Lucas. Tetapi aku salah, Aku
menginginkanmu." Seketika itu juga topeng dingin di wajah Lucas runtuh, dia menatap Sharin,
seolah-olah takjub dan tak percaya, "Kau menginginkanku?"
"Ya Lucas." "Tetapi tanganku ini penuh darah." Lucas menatap Sharin, "Aku kejam dan jahat
dan semua orang takut padaku."
"Kau tidak bisa membuatku takut padamu lagi." Sharin menyipitkan matanya,
"Kecuali kalau kau mengacung-acungkan pisaumu di depan mataku."
Lucas tersenyum, "Aku tidak akan mengacung-acungkan pisau di depan matamu." Lalu
wajahnya tampak sedih, "Tetapi akulah orang yang bertanggungjawab karena telah
merenggut seluruh keluargamu darimu."
"Kau membunuh kakek dan nenekku."
"Ya." Lucas menyipitkan matanya. "Aku tahu aku tidak termaafkan."
"Memang." Sharin menatap Lucas sedih, "Aku masih marah kepadamu mengenai itu.
Dan kau membunuh ayahku, Joshua."
"Sebenarnya Joshua tidak masuk rencana. Tetapi tanpa kuduga dia ikut ke mobil
itu." Lucas memandang Sharin dengan serius. "Aku minta maaf Sharin atas semua kejahatan yang
kulakukan kepadamu dan keluargamu."
Sharin menatap mata Lucas dan menemukan kesungguhan di sana. Lucas tidak pernah
menyesali pembunuhanhttp://mylemaribuku.blogspot.com
yang dilakukannya, tetapi entah kenapa dia berhasil meminta maaf
kepada Sharin dengan tulus dan sungguh-sungguh, "Bagaimanapun juga kau adalah
ayah anak ini. Kau dan Darren adalah ayah anak ini." Sharin menatap Lucas, "Maukah
kau berjanji untuk menahan diri" Maksudku... keinginan membunuh itu, bisakah kau
menekannya?" "Kemarahan selalu menjadi kekuatanku. Aku selalu melampiaskannya dengan membunuh
orang-orang yang menggangguku. Tetapi kalau kau memintanya..." Lucas menatap
Sharin dengan serius, "Ya Sharin, aku akan menahan diri... mungkin tidak dengan
membunuh, mungkin melukainya sedikit.."
"Lucas!" Sharin menyela mengingatkan.
Lucas tersenyum tanpa rasa bersalah, dia mengangkat bahunya, "Aku akan berusaha,
Sharin." "Dan jangan suka mengancam dan menakut-nakuti orang-orang di sekelilingmu,
auramu sudah cukup menakutkan tanpa kau harus mengancam mereka."
Perkataan Sharin itu membuat Lucas terkekeh. "Aku selalu yakin bahwa kau tidak
pernah takut padaku. Waktu itu... ketika aku ingin membunuhmu, kau malah menawariku
plester untuk membalut lukaku. Saat itulah aku tahu bahwa aku akan terus mencarimu."
"Thomas bilang kau masih menyimpan plester itu dalam sebuah kotak di dalam
brankasmu." "Memang." Lucas menatap Sharin lurus-lurus, "Kadang-kadang aku suka menatapnya
di malam hari, sambil membayangkan bahwa aku akan memilikimu suatu saat nanti."
Sharin menghela napas panjang, "Kau sudah memilikiku. Kau sudah menjadi
suamiku." "Begitupun Darren." Suara Lucas berubah serius, "Akan seperti apa kita ke
depannya nanti" Kau jelas-jelas tidak bisa memilih antara aku dan Darren."
"Tidak, aku tidak mau salah satu dari kalian lenyap."
"Apakah kau.... mencintai kami berdua" Maksudku.. semua orang selalu bisa
mencintai Darren, tetapi mereka tidak bisa menerimaku."
"Karena kau juga tidak bisa mencintai mereka, Lucas."
Lucas menganggukkan kepalanya, "Aku tidak pernah bisa menerima siapapun, Sharin.
Bagiku semua orang adalah
musuh yang akan siap menyerangku kapan saja kalau aku
http://mylemaribuku.blogspot.com
tidak waspada. Tetapi sepertinya aku bisa menerimamu, dan kurasa.... meski aku
tidak pernah merasakan ini... sepertinya aku mencintaimu."
Hening. Dan Sharin tertegun, Mencoba mengulang kata-kata Lucas di benaknya.
Apakah tadi Lucas baru saja mengatakan cinta kepadanya"
"Kau" Bisa mencintai?" Sharin menatap ragu, "Aku meragukannya, bukankah yang kau
rasakan hanyalah obsesi dan dorongan untuk memiliki?"
"Bukankah cinta juga sama" Aku selalu berpikir bahwa cinta hanyalah bentuk
puitis dari obsesi dan keinginan untuk memiliki satu sama lain. Tetapi selain itu, aku tidak
bisa melukaimu. Aku senang bersamamu, dan aku menginginkan bayi itu." Lucas
mengedikkan bahunya ke arah perut Sharin, "Bukankah itu berarti aku mencintaimu?"
Sharin tersenyum dalam hati. Jadi seperti itukah definisi Lucas untuk cinta"
Lelaki itu benarbenar tidak pernah merasakan cinta sebelumnya. Mungkin Sharin
harus mengajarinya pelan-pelan, supaya Lucas bisa membuka hatinya dan belajar menemukan kasih
sayang dan cinta di hatinya yang hitam kelam.
Sharin yakin akan ada saatnya Lucas mengerti tentang cinta, dan berubah menjadi
lebih baik. Mungkin lama kelamaan Lucas akan belajar mencintai yang sesungguhnya,
Sharin yakin akan ada saatnya di mana Lucas tidak akan menyebarkan aura menakutkan
lagi. *** "Jadi kau kembali." Darren bergumam pelan sambil menatap bayangan Lucas di
depannya. "Ya. Aku kembali."
"Apakah kau akan membunuh orang-orang lagi dan mengotori tanganmu dengan darah?"
"Aku tidak janji." Lucas mengangkat bahunya, "Tetapi aku sudah berjanji kepada
Sharin untuk lebih menahan diri."
"Kau memang harus lebih menahan diri. Kita akan menjadi seorang ayah."
Lucas tersenyum, "Seorang ayah eh" Dari semua yang pernah kubayangkan, menjadi
seorang ayah tidak pernah masuk dalam imajinasiku."
"Dalam imajinasiku juga." Darren mengernyit, "Aku selalu menjauhkan kita berdua
dari anak- anak, karena aku takut kau melukai mereka, kita sama sekali tidak punya pengalaman
http://mylemaribuku.blogspot.com
berdekatan dengan anak-anak. Aku bertanya kepadamu Lucas, apakah kau akan
melukai anak kita" Karena kalau jawabannya 'ya' maka aku akan menjauhkan kita, sejauh
mungkin dari Sharin." "Kau bercanda" Aku tidak mungkin melukai darah dagingku sendiri."
Darren memandang Lucas tidak yakin, "Benarkah, bagaimana mungkin kau bisa begitu
yakin" Kau kan belum pernah berdekatan dengan anak-anak."
Lucas tampak berpikir, lalu kemudian dia tersenyum, "Dia anak Sharin juga. Kau
tahu, aku tidak akan melukai Sharin, begitupun dengan anaknya."
Darren menatap Lucas dalam-dalam, sedikit tidak percaya, tetapi Lucas tampak
begitu serius, sehingga Darren berpikir lelaki itu pantas mendapat kesepakatan,
"Karena itu kita harus berkompromi. Mau tak mau kita tinggal di tubuh yang sama,
saling berbagi. Kita tidak bisa melenyapkan satu sama lain, kita harus melakukan
kesepakatan." "Kesepakatan" Kedengarannya menyenangkan." Lucas tersenyum, "Dia mencintai kita
berdua ya?" "Dia mencintaiku dengan mudah." Darren menyipitkan matanya, "Dan dia bisa
mencintaimu juga, itu luar biasa. Mungkin hanya Sharin yang bisa melakukannya, mencintai
kita berdua." "Aku setuju denganmu." Lucas menatap Darren dengan penuh ingin tahu, "Jadi
kesepakatan apa yang harus kita lakukan?"
"Mulai dengan pengaturan waktu." Darren bergumam. Menjelaskan kepada alter
egonya apa yang harus mereka lakukan supaya bisa sama-sama tetap ada, menjadi pasangan
Sharin tanpa harus saling melukai satu sama lain.
***

From The Darkest Side Karya Santhy Agatha di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bulan-bulan berlalu tanpa insiden apapun. Hingga malam itu tiba waktunya Sharin
melahirkan. Darren sudah membawanya ke rumah sakit sebelum kontraksinya makin
sering. Dan dia sedang berbaring sambil menghitung kontraksinya, menanti detik-detik
kelahiran bayinya. Darren terus menggenggam jemari Sharin, meremasnya seolah ingin menyalurkan
kekuatan ketika Sharin mengerang menahan ketegangan kontraksinya dan membantunya
mengingat bagaimana cara menghirup dan menghela napas untuk meredakan sakitnya.
http://mylemaribuku.blogspot.com
"Kau tidak apa-apa sayang?"
Sharin menatap Darren penuh senyum, suaminya itu tampak cemas dan menatapnya
dengan sedikit panik. Senyumnya melebar, berusaha meredakan kepanikan Darren,
"Aku tidak apa-apa Darren. Kontraksinya makin sering. Kurasa tinggal sebentar
lagi." Diremasnya jemari Darren yang sedang menggenggam tangannya, "Kau akan menemaniku
kan?" "Tentu saja." Darren menganggukkan kepalanya dengan mantap. Membuat Sharin
menghela napas lega. Kehidupan perkawinan mereka adalah kehidupan perkawinan yang unik. Tidak semua
orang bisa mengalaminya. Tetapi Sharin mengalaminya. Pada awalnya dia masih perlu
beradaptasi. Seperti memasakkan makanan udang untuk Darren, ternyata Lucas yang
makan malam bersamanya, dan lelaki itu tidak suka udang. Atau bercinta dengan
Darren hanya untuk bercinta lagi karena tiba-tiba Lucas yang menguasai tubuh itu dan
bergairah terhadapnya. Semua terasa berbeda. Tetapi Lucas dan Darren telah mencapai kompromi. Dan dia
belajar makin cepat, mengenali Lucas dan Darren dengan pasti, Lucas tidak akan
bisa berpura-pura sebagai Darren lagi di depan Sharin, karena Sharin pasti akan
langsung mengenalinya. Tidak ada lagi pembunuhan yang dilakukan Lucas dengan dingin. Dia telah belajar
menahan diri, seperti yang dijanjikannya. Kalau Lucas sedang tidak bisa menahan
kemarahannya, maka dia sekarang memilih untuk mundur dan membiarkan Darren yang menguasai
tubuhnya dan mengambil alih permasalahan itu, cara itu terbukti bisa menahan
Lucas untuk melukai siapapun. Sharin bersyukur semua berjalan baik untuk mereka, dia menghela napas panjang,
mengumpulkan tenaga selama jeda kontraksinya untuk menunggu kontraksi berikutnya
yang akan lebih sakit dari sebelumnya.
"Sepertinya jeda kontraksinya makin cepat." Darren beranjak dari duduknya,
menoleh kepada perawat yang dari tadi memeriksa tekanan darah Sharin, "Apakah sudah
waktunya?" tanyanya kepada perawat itu.
Sang perawat menganggukkan kepalanya, "Saya akan memanggil dokter, dan kami akan
mempersiapkan ruang melahirkan."
http://mylemaribuku.blogspot.com
*** Darren sedang mencuci tangannya di wastafel dan mengenakan baju untuk masuk ke
dalam ruang melahirkan. Dia akan menemani Sharin untuk melahirkan anak mereka di dalam
sana. Tetapi dia lalu melihat bayangan Lucas yang panik dan pucat pasi di kaca
wastafel itu. Lucas menatapnya dengan pandangan kesakitan dan ketakutan, seakan ada teror yang
menghantuinya. "Aku tidak bisa Darren..." Lucas bergumam sambil mengerang seolah kesakitan,
"Aku tidak bisa punya anak Darren. Aku takut. Aku tidak tahu apakah aku akan menyakiti anak
itu atau tidak." *** http://mylemaribuku.blogspot.com
BAB 16 - EPILOG Hari ini Sharin sudah boleh pulang dari rumah sakit sambil membawa bayinya,
putra kecil yang sangat tampan dengan rambut tebal dan wajah tampan yang menurun dari
ayahnya. Sharin menoleh ke arah Lucas yang sedang mengamati bayinya dengan begitu
tertarik, "Di mana Darren?" dia mengernyit karena Darren tiba-tiba saja menghilang pagi ini.
Dua malam yang lalu Darrenlah yang menemani Sharin melahirkan anak ini, menggenggam erat
tangannya di ruang melahirkan dan terus memberinya semangat sampai proses itu
selesai. Kata Darren, dia sengaja tidak memberi kesempatan Lucas masuk ke ruang
melahirkan karena khawatir, di sana ada darah dan darah bisa memicu Lucas untuk kembali
melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Darren pulalah yang menggendong putra mereka
untuk pertama kali dan memeluknya penuh kebahagiaan. Lucas sama sekali tidak muncul.
Tetapi pagi ini ketika mereka hendak pulang dari rumah sakit, Darren menghilang dan
Lucas yang menemaninya pulang. Sejenak Sharin cemas akan reaksi Lucas terhadap putranya, tetapi lelaki itu
hanya mengangkat alisnya dan tersenyum. Tidak bereaksi apa-apa. Berbeda sekali dengan
sikap Darren yang penuh kasih sayang kepada putranya.
"Kami berganti peran." Lucas menjelaskan. "Aku.. sebenarnya aku ketakutan dengan
bayi itu." Lucas melirik lagi ke arah putra mereka, "Aku takut aku akan melukainya...
tapi Darren mendorongku, katanya aku harus mencoba."
"Kau mau menggendongnya?" Sharin menaikkan bayinya, menunjukkan wajah mungil
yang sedang tertidur pulas dengan damai,
"Tidak!" Lucas langsung beringsut menjauh, lalu menatap Sharin dengan tatapan
menyesal, "Maafkan aku Sharin, aku hanya tidak ingin melukai bayi itu. Pelan-pelan ya?"
Sharin menatap Lucas dan tersenyum melihat kesungguhan yang ada di sana. Lucas
pastilah mencemaskan anaknya, kalau tidak dia tidak akan mungkin menanggung
ketakutan yang amat sangat bahwa dirinya mungkin akan melukai anak ini.
"Kau tidak akan melukai anak ini, aku yakin." Sharin tersenyum lembut kepada
Lucas, "Mungkin kau hanya harus membiasakan diri."
Lucas tersenyum masam, "Darren bisa begitu luwes menggendong anak ini seperti
sudah melakukannya bertahun-tahun, sementara aku berjingkat ketakutan. Kau pasti
menertawakan kekonyolanku."
http://mylemaribuku.blogspot.com
Sharin tersenyum, "Seperti yang kubilang tadi. Kau hanya perlu terbiasa."
*** Tetapi Lucas menghindari Aaron, putera mereka itu seperti wabah. Dia tidak mau
berada dalam jarak kurang dari 10 meter dari bayinya. Lelaki itu sangat tertarik kepada
bayinya, dia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mengamati Sharin. Matanya terus
mengikuti gerakan Sharin ketika menggendong anaknya, mengganti popoknya, maupun
ketika Sharin menyusuinya.
Sampai kemudian Sharin merasa sedikit jengkel atas tingkah Lucas, "Sampai kapan
kau akan menatap di kejauhan seperti itu, Lucas." Sharin bergumam sambil menatap
Lucas dengan tatapan ingin tahu, dia sedang duduk di kursi goyang dan menyusui Aaron.
"Kalau kau tidak mau mendekatinya dan terbiasa, maka kau tidak akan pernah terbiasa."
Lucas menatap Sharin dengan pandangan sedih, lelaki itu memilih duduk di bawah
bayangbayang di dekat jendela. "Dia begitu mungil... " Lucas memandang tangannya
sendiri, "Dan aku begitu kuat, aku takut akan meremukkannya."
"Kalau kau memegangnya dengan benar, kau tidak akan meremukkannya." Sharin
menyipitkan matanya, "Maukah kau mencobanya?"
Lucas menggelengkan kepalanya, "Tidak. Belum. Sepertinya aku belum siap."
Sharin mendesah tak sabar, tetapi lalu memutuskan untuk memberi Lucas waktu. Ini
mungkin memang berat bagi Lucas. Dan Sharin bisa mengerti ketakutan itu,
ketakutan jika tidak bisa mengendalikan dirinya dan pada akhirnya melukai anak mereka.
Dia mengecup puncak kepala Aaron dengan sayang ketika anak itu melepaskan puting
susunya dengan kenyang. Aaron sudah tertidur lelap. Sharin menatap wajah anaknya
dengan penuh sayang. Di sudut sana, di bawah bayangan dekat jendela, Lucas mengamati Sharin dan
bayinya dalam diam. *** "Dia memang konyol." Pagi itu Darrenlah yang bangun di samping Sharin. Lelaki
itu mendengarkan cerita Sharin tentang Lucas dan mengerutkan dahinya, "Jadi dia
hanya mengamati dari kejauhan?"
http://mylemaribuku.blogspot.com
"Bukan hanya mengamati, dia menghindari Aaron seperti wabah, selalu menghindar
kalau aku membawanya mendekatinya." Sharin tiba-tiba tertawa. "Sungguh aku tidak
menyangka orang seperti Lucas, begitu takut kepada bayi."
Darren terkekeh, "Kalau aku tahu, dari dulu aku akan membuat anak untuk
menakutinya." "Darren!" Sharin memukul lengan Darren pelan, "Ini bukan candaan, kau harus
berbicara kepada Lucas, kalau tidak dia akan begitu terus, hanya bisa mengintip dari
kejauhan. Aaron tidak akan menjadi bayi selamanya, dia akan semakin besar dan pasti akan
bertanya-tanya kenapa ayahnya disisi lain begitu sayang padanya, tetapi di lain waktu ketakutan
dan menghindarinya." Darren tercenung, "Yah itu akan menjadi masalah kalau Aaron besar
nanti...sebenarnya Lucas ada dan pasti mendengarkan kita saat ini. Tetapi ya. Aku akan berbicara
kepadanya." Dikecupnya Sharin dengan penuh sayang.
Tepat pada saat itu bayi mereka menangis. Darren yang berdiri duluan dan
menengok Aaron, dia mengangkat alisnya dan tersenyum.
"Dia mengompol." Darren mencegah ketika Sharin hendak bangkit dari ranjang,
"Biarkan aku saja yang mengganti popoknya, aku harus belajar bukan?"
Sharin berbaring tengkurap di ranjang, menopang tangannya dengan siku dan
mengamati Darren yang begitu cekatan mengganti popok Aaron dengan senyumnya.
"Kau tampak seperti ayah yang berpengalaman."
Darren tersenyum malu. "Aku belajar, kami berdua belajar. Lucas dan aku diam-
diam membeli buku-buku tentang kelahiran, tentang bayi dan sebagainya."
Bayangan tentang Darren yang membaca buku-buku tentang bayi membuat hatinya
hangat, tetapi bayangan tentang Lucas yang melakukannya membuatnya geli, "Kau
bersungguhsungguh, Lucas melakukannya juga?"
Darren terkekeh, "Meskipun semula tidak mau, dia yang paling rajin membaca
kemudian. Kami berdua sangat menyayangi anak ini." Darren menyelesaikan mengganti popok
dan mengangkat Aaron yang terbangun dalam gendongannya, anak itu mulai merengek
karena lapar, jadi Darren menyerahkannya kepada Sharin.
Sharin langsung duduk http://mylemaribuku.blogspot.com
dan menyusui Aaron, membuat Aaron langsung menghisap putingnya
dengan bersemangat. Sementara itu Darren mengamati pemandangan menakjubkan itu dengan haru.
Diusapnya kepala Aaron dengan penuh kasih sayang.
"Terima kasih Sharin telah memberikan keindahan di dalam hidupku. Telah
memberikan Aaron dalam hidupku. Semula aku menyangka, dengan adanya Lucas, aku akan hidup
sendiri selamanya, tidak akan ada orang yang mampu menerima aku sekaligus
menerima Lucas... Tetapi ternyata kau mampu melakukannya, kau mencintai kami berdua, kau
membuatku dan Lucas bisa berkompromi."
Sharin tersenyum, mendongakkan kepalanya dan membiarkan Darren menciumnya,
"Samasama Darren. Terima kasih telah memberikan Aaron dalam kehidupanku. Seluruh
keluargaku terenggut, tetapi kalian telah memberikan keluarga baru untukku,
untuk kucintai." *** "Kau pasti akan mengataiku konyol." Lucas menatap Darren dengan pandangan
menantang, "Ayo katakan saja."
Darren tertawa. "Tidak Lucas, aku sudah cukup menertawakanmu. Dan sekarang kau
harus mencoba mengatasi ketakutanmu. Aku tidak menyangka seorang Lucas akan ketakutan
kepada bayi yang tak berdosa."
"Aku tidak takut kepada Aaron, aku takut pada diriku sendiri."
"Karena kau mungkin akan melukainya?" Darren bergumam, menatap Lucas dengan
penuh rasa ingin tahu. Lucas menatap jemarinya, "Tanganku ini penuh darah.... aku menyakiti orang-orang
dengan tanganku, tanpa ampun..." Dia menatap Darren dengan sedih, "Dan bayi itu begitu
rapuh... begitu mungil dan tak berdaya.... Bagaimana kalau aku melukainya?"
"Apakah kau akan melukai anakmu sendiri" Darah dagingmu sendiri" Aku tidak
percaya kau akan melakukannya. Bukankah kau mengatakan bahwa kau mencintai Sharin dan anak
itu adalah darah daging Sharin juga, jadi kau tidak akan mampu melukainya?" Darren
menatap Lucas dengan tajam. "Kau harus bisa mengalahkan ketakutanmu Lucas, kau harus
bisa menguatkan dirimu. Anak itu, Aaron adalah darah daging kita. Kita sudah bertekad
menjadi

From The Darkest Side Karya Santhy Agatha di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ayahnya. Kita sudah bertekad akan membesarkannya dengan baik, dan kau tidak akan
bisa menjadi ayahnya kalau kau terus menghindarinya dan bersembunyi di balik
ketakutanmu sendiri." http://mylemaribuku.blogspot.com
Lucas tercenung lama. Lalu menatap Darren dengan sedih. "Kalau aku tak berhasil
mengatasi ketakutanku ini, aku ingin kau melenyapkanku saja. Darren. Aku lebih
baik lenyap daripada harus melukai anak itu."
Darren menganggukkan kepalanya, "Akan kulakukan. Tetapi kita belum tahu kalau
kau tidak mencobanya dulu kan" Cobalah dekati Aaron dan gendong dia, kau pasti akan
langsung tahu kalau kau tidak akan pernah bisa menyakitinya."
Lucas mendesah, masih kelihatan tidak yakin. Dia lalu mengangkat bahunya.
"Baiklah, aku akan mencobanya begitu aku siap."
Lama kedua laki-laki itu bertatapan dalam benaknya masing-masing. Mencoba
mencari jawaban. *** Sharin terkejut ketika membuka matanya dan menyadari ada sosok dalam kegelapan
yang sedang berdiri di dekat boks bayinya. Dia mengucek matanya dan mempertajam
pengelihatannya. Itu Lucas yang sedang berdiri dekat dengan boks bayinya dan mengamati anaknya.
"Dia sangat mirip denganmu bukan?" Sharin bergumam lembut sambil duduk di atas
ranjang, membiarkan Lucas menuntaskan pengamatannya kepada anak mereka.
Lucas tersenyum miring kepada Sharin dan mengamati Aaron yang sedang tertidur
pulas, dengan lembut. Napas Aaron teratur, dia bayi yang tenang dan tidak rewel, yang
selalu tidur pulas kalau perutnya sudah tenang dan memberikan kesempatan kepada ibunya
untuk beristirahat. Lucas menggerakkan jemarinya, seolah hendak menyentuh Aaron,
tangannya bergetar. "Bolehkah aku menyentuhnya?"
Sharin menganggukkan kepalanya, tersentuh dengan rasa takut Lucas yang kental,
"Kau adalah ayahnya." Lucas menghela napas panjang. Lalu menyentuhkan jemarinya, dengan begitu hati-
hati seolah Aaron akan menyengatnya. Jemarinya menyentuh kelembutan pipi yang montok
itu, dan kemudian mengusapnya, "Dia lembut sekali." Lucas berbisik takjub dengan apa
yang ditemukannya, "Aku tidak
pernah memegang seorang bayi sebelumnya."
http://mylemaribuku.blogspot.com
Sharin tersenyum, ikut berdiri di seberang boks, berhadapan dengan Lucas, "Kau
ingin menggendongnya?" Sejenak ketakutan muncul di mata Lucas, tetapi dia tidak mundur, "Maukah kau
membantuku?" "Dengan senang hati." Sharin mengambil Aaron yang masih terlelap dan membuainya
ke dalam gendongannya. Lalu mendekatkan dirinya kepada Lucas, "Atur tanganmu."
"Aku harus bagaimana?" Lucas tampak panik. Tetapi Sharin membantunya mengatur
tangannya, sehingga Lucas siap. Dengan lembut Sharin mengangsurkan Aaron ke
dalam gendongan Lucas. Aaron sendiri tampak nyaman dalam gendongan Lucas, mungkin dia
mengenali tubuh itu, tubuh ayahnya. Apalagi Darren selalu menggendongnya setiap
ada kesempatan. Lucas terdiam takjub, mengamati makhluk kecil di dalam gendongannya, yang
tertidur pulas seakan percaya kepadanya, percaya bahwa dia tidak akan menyakitinya. Lucas
menatap Sharin dengan ekspresi yang tak terbaca, "Dia ringan sekali..."
"Beratnya 4.2 kilo ketika lahir." Sharin tersenyum lembut, "Itu cukup berat
untuk ukuran bayi." Lucas tersenyum, lalu membuai bayi itu dalam gendongannya, "Dia sangat ringan
untukku...dan dia bahkan tidak menangis saat kugendong."
"Mungkin dia mengenali ayahnya."
Lucas menatap Sharin dengan senyuman meminta maaf, "Maafkan kelakuanku beberapa
hari ini, kau pasti menganggap aku konyol.... menjauhi Aaron seperti itu...."
Mata Lucas kembali terpaku kepada Aaron, dan dia tersenyum lembut, "Aku tidak akan bisa
menyakiti anak ini." Sharin menatap bayinya dan Lucas berganti-ganti. "Aku percaya kalau kau tidak
akan menyakiti anakmu sendiri Lucas."
"Kau percaya" Bahkan setelah kau melihat pembunuhan yang kulakukan" Dengan
tangan dingin" Kau masih percaya kepadaku?"
"Kau sudah tidak sama lagi. Kau sudah berhasil menahan emosimu sejauh ini. Sudah
tidak ada pembunuhan lagi bukan"
Bagaimana perasaanmu?"
http://mylemaribuku.blogspot.com
"Aku baik-baik saja." Lucas tampak berpikir, "Dulu aku selalu diliputi
kemarahan, dan kemarahan itulah yang mendesakku untuk membunuh siapapun yang kurasa
menggangguku." Lucas menghela napas, "Sekarang tidak lagi....aku tidak merasakan
dorongan itu." "Mungkin karena kau sudah tidak dipenuhi kemarahan."
Mata Lucas melembut, "Dengan adanya kau, aku tidak merasa marah lagi. Aku tidak
kesepian dan merasa ditolak lagi." Lelaki itu membuai anaknya lalu menaikkan
Aaron dan mengecup dahinya lembut, sebuah tindakan kasih sayang pertamanya yang
ditunjukkannya kepada anaknya, "Dan dengan adanya Aaron sepertinya membuatku menjadi lebih
baik." Sharin mengelus lengan Lucas dengan lembut, "Aku percaya itu Lucas."
"Kau tahu aku tidak punya masa kecil. Aku muncul begitu saja di usia Darren yang
ke enam tahun, menjadi tameng bagi kesakitannya ketika dipukuli oleh ayah kandung kami
sendiri." Mata Lucas tampak terluka, "Aku terlahir karena kesakitan, luka, penolakan, dan
kebencian... dan begitulah aku tumbuh..." Lelaki itu menatap Sharin dengan
bersungguhsungguh, "Aaron, anak kita ini. Aku bersumpah dia akan dibesarkan
dengan baik. Tidak ada penolakan, tidak ada kebencian. Dia akan disayangi. Tidak akan ada yang
memukulinya." Suara Lucas bergetar, membuat dada Sharin sesak oleh rasa haru. Mengenali
kesakitan itu, ketika Lucas berbicara tentang masa kecilnya yang penuh dengan penyiksaan
oleh ayah kandungnya sendiri. Dia mengerti betapa terlukanya Lucas di masa lalu, merasakan kesakitan itu,
dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri. Dan sekarang, melihat kasih sayang Lucas kepada anaknya
membuatnya tersentuh. Sharin memeluk lengan Lucas dan mengusap air matanya.
Menyadari kalau ada air mata yang juga mengalir di mata Lucas.
"Kita akan membesarkan anak kita dengan baik Lucas. Kita bersama-sama. Aku, kau,
dan Darren." *** Aaron berjalan memasuki rumah diantarkan oleh Thomas, dia baru saja pulang dari
sekolah. Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di taman kanak-kanak. Dan anak itu
terlalu bahagia. Semalam dia bahkan tidak mau tidur karena terlalu bersemangat untuk
bisa segera berangkat ke sekolah.
Sharin baru saja menyelesaikan
membuat puding cokelat kesukaan Aaron untuk
http://mylemaribuku.blogspot.com
merayakan hari istimewa ini. Dia tersenyum ketika anaknya menyusulnya di dapur
dan menghampirinya dengan bersemangat. Sharin memeluk anaknya dan menggendongnya,
"Bagaimana sekolahmu hari ini?"
Aaron tertawa, "Banyak teman." Jawabnya senang, dia tampaknya lebih tertarik
pada puding cokelat yang tersaji indah di meja dapur. "Aku mau itu." gumamnya penuh
semangat. Sharin mencium dahi anaknya dengan penuh kasih sayang. Aaron telah tumbuh
menjadi anak yang sehat, kuat, dan bahagia. Dia tumbuh dengan dicintai oleh kedua
orangtuanya. Dan dia begitu tampan seperti ayahnya. Darah Yunani mengalir kental di tubuhnya
dengan struktur tulangnya yang tinggi dan khas, rambut dengan sulur keemasan seperti
ayahnya, dan mata yang dalam. Tidak diragukan darah Leonidas yang mengalir di dalam tubuh
Aaron begitu kental. "Kau harus mencuci tangan dan kaki lalu berganti pakaian." Sharin mengecup leher
anaknya, tempat aroma khas anaknya, aroma bedak yang bercampur minyak kayu putih
berpadu, "Hmmm kau bau asam... ayo cepat ganti pakaianmu."
Aaron terkikik geli dengan ciuman ibunya di lehernya. Dia memberontak dan
berteriak-teriak sambil tertawa sampai kemudian Sharin melepaskannya. Anaknya itu langsung
melompat dari gendongannya, lincah seperti belut dan berlari-lari ke kamarnya untuk
berganti pakaian. Seorang pelayan langsung mengikutinya untuk membantunya.
Sharin tersenyum menatap kepergian anaknya dan melanjutkan menyiramkan saus fla
susu ke puding buatannya. "Sepertinya enak."
Sharin mendongakkan kepalanya dan mendapati Lucas yang sedang berdiri di
pintunya. Tadi lelaki itu pergi sebentar untuk urusan bisnis. Dan sepertinya dia sudah
kembali hampir bersamaan dengan Aaron. Tiba-tiba Sharin menatap Lucas dengan curiga.
"Kau mengikuti Aaron ke sekolah barunya ya?"
Mata Lucas tampak bersinar penuh rasa bersalah, tetapi pria itu berusaha
mengelak, dia memasuki ruangan dan mengangkat bahunya, mencolek saus fla buatan Sharin dan
memasukkannya ke dalam mulutnya. "Wah ternyata rasanya seenak bentuknya."
gumamnya tenang. Sharin mengamati Lucas dengan tatapan menuduh. "Jangan menghindari pertanyaanku,
http://mylemaribuku.blogspot.com
Lucas Leonidas! Kau mengikuti Aaron ke sekolah ya?"
Lucas mengangkat bahunya, "Aku cuma ingin tahu. Aku pikir aku harus menjaganya
jika terjadi sesuatu.. Kau tahu mungkin ada teman-teman sekolah yang mengganggunya..
atau guru-guru yang terlalu galak kepadanya."
"Lucas! Aaron masuk ke taman kanak-kanak, bukan ke lembaga pemasyarakatan."
Sharin menyela dengan frustrasi, tetapi kemudian merasa geli. "Kau tidak bisa menahan
diri untuk mengikutinya ya, apakah kau mencemaskannya, Lucas?"
"Sangat." Lucas mengakui. "Ini hari pertama sekolahnya dan aku tidak tenang
memikirkannya. Ini hari pertama dia berinteraksi dengan teman-temannya, dengan
orang luar. Selama ini dia hanya dengan kita dan para pelayan."
Sharin tersenyum, "Tetapi sepertinya Aaron sudah mengatasi semuanya dengan baik.
Kau lihat tadi" Dia berlari-lari dengan gembira menghampiriku."
Lucas mengangguk, "Sepertinya aku bisa lebih tenang." Lalu tatapannya berubah
penuh gairah, "Sayang malam ini giliran Darren."
Pipi Sharin memerah mendengar kalimat penuh arti itu, dia berusaha memfokuskan
diri kepada puding di depannya, saat itulah Aaron muncul lagi, sudah berganti pakaian
dan tampaknya tidak bisa menahan diri untuk meminta puding cokelat yang sangat
menggoda itu. Mata Aaron berbinar ketika melihat ayahnya, "Ayah.. aku baru pulang dari
sekolah." Teriaknya dengan bersemangat, khas anak-anak, dan berlari menghampiri Lucas.
Lucas mengangkat Aaron dan menggendongnya, "Ayah tahu, Bagaimana hari pertama
sekolahmu" Apakah menyenangkan" Kau ingin berangkat lagi besok?"
"Aku mau." Aaron merangkulkan tangannya yang montok di leher Lucas, "Ada seorang
anak yang berbadan sangat besar di kelasku. Dia sering merebut mainan anak-anak
perempuan dan membuat mereka menangis."
"Apakah dia mengganggumu?" Lucas langsung bertanya.
Aaron menggeleng, "Tidak. Dia tidak mengganggu anak laki-laki."
"Kalau dia mengganggumu, balas dia, jangan takut kepadanya, oke?" Lucas bergumam
dengan serius. Membuat Sharin langsung menyenggolnya pelan di rusuk samping. Memberi
http://mylemaribuku.blogspot.com
Lucas tatapan peringatan.
Lukas tersenyum meminta maaf kepada Sharin, lalu memandang Aaron lagi, "Maksud
ayah, kalau dia berbuat keterlaluan, adukan kepada gurumu, biar gurumu yang
menyelesaikan masalah. Oke?" "Oke." Aaron menganggukkan kepalanya. Matanya lalu menatap puding cokelat Sharin
yang sudah siap, "Aku mau itu."
"Kau akan mendapatkannya karena kau anak baik." Lucas mengecup ujung hidung
Aaron lalu menempatkan anaknya di kursi. Sharin mengiris seiris besar puding cokelat
dengan saus fla susu di atasnya dan meletakkannya di piring lalu menempatkannya di
depan Aaron. Anak itu berseru girang, lalu langsung melahap puding cokelat itu dengan
bahagia, membuat

From The Darkest Side Karya Santhy Agatha di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

wajah dan tangannya belepotan warna cokelat.
Sementara itu Sharin dan Lucas berdiri bersama, mengamati anak mereka, lalu
saling bertukar pandang dalam senyuman.
*** "Dan kemudian ksatria itu berhasil mengalahkan naga jahat dan menyelamatkan sang
putri serta kerajaannya." Darren menutup buku ceritanya. Dia sedang duduk di pinggiran
ranjang dengan Aaron yang setengah mengantuk di sampingnya, "Tidurlah Aaron."
Anak itu menguap dan tampaknya sudah tidak mampu menahan kantuknya, "Aku
menyayangimu ayah..." bisiknya setengah mengigau.
Darren tersenyum dan mengecup kepala anaknya, "Ayah juga mencintaimu, Aaron."
Dengan lembut dirapikannya selimut Aaron lalu melangkah ke kamar samping, ke kamarnya
dan Sharin. Sharin yang sedang duduk di depan meja rias dan menyisir rambutnya menoleh dan
tersenyum kepada Darren, "Aaron sudah tidur?"
Darren tertawa, "Setelah tiga buku cerita akhirnya jagoan kecil itu mengantuk
juga." Sharin meletakkan sisirnya dan tersenyum, "Dia sudah tidak mau denganku lagi
untuk mengantarkannya tidur, dia selalu meminta ayahnya untuk membacakan cerita."
Darren berlutut di depan Sharin yang sedang duduk, kepala mereka sejajar dan matanya
http://mylemaribuku.blogspot.com
penuh senyum, "Mungkin dia berpikir suara ayahnya lebih cocok untuk membacakan
kisah ksatria dan naga daripada suara ibunya yang lembut." Darren mengecup bibir
isterinya, lalu kecupannya berubah menjadi sangat bergairah, "Apakah istriku sudah siap
untukku?" Sharin membalas ciuman Darren dengan lebih bergairah sebagai jawaban, kedua
tangannya melingkari leher Darren, dan ketika ciuman Darren semakin panas,
Sharin menggerakkan jemarinya untuk mengacak rambut lelaki itu.
Darren membawa Sharin berdiri sambil masih menciumnya, lelaki itu menurunkan
gaun Sharin begitu saja hingga isterinya telanjang di hadapannya. Jemarinya
menelusuri punggung telanjang Sharin, merapatkan tubuh isterinya dekat kepadanya,
menekankan kejantanannya yang telah mengeras ke tubuh isterinya,
"Aku belum pernah bercinta sambil berdiri sebelumnya." Darren berbisik parau,
membawa Sharin ke arah tembok dan melumat bibirnya, "Kau begitu menggodaku sehingga aku
ingin mencobanya." Darren menurunkan celananya dan mengangkat salah satu kaki Sharin agar
melingkari pingangnya, kedua jemarinya menangkup pantat Sharin dan sedikit mengangkatnya
untuk membantu penyatuan tubuhnya, dengan bergairah dia menyatukan kejantanannya yang
keras, memasuki kewanitaan Sharin.
Sharin mengerang dan makin melingkarkan tangannya di leher Darren, bergantung
kepadanya. Napas Darren terengah dan matanya menyala penuh gairah ketika dia
mendorong dirinya masuk semakin dalam dan semakin menyentuh titik-titik sensitif
di tubuh Sharin. Mereka bertatapan, lalu bibir mereka bersatu lagi penuh gairah. "Apakah rasanya
nikmat?" Darren berbisik pelan di bibir Sharin, sambil mengecupinya. Membuat Sharin
mengerang dan memberikan jawaban dalam bentuk ciuman-ciuman putus asa.
Dengan bergairah Darren menarik dirinya, lembut, dan ketika sampai di titik itu,
dia menekankan dirinya lagi dalam-dalam, tanpa peringatan sehingga Sharin memekik
merasakan getaran nikmat yang luar biasa karena tekanan Darren di tubuhnya.
Lelaki itu melakukannya lagi, lagi dan lagi hingga Sharin memekik, hampir mencapai puncak
kepuasannya. "Tunggu aku sayang." Darren mengecup pucuk hidung Sharin, napas keduanya
terengahengah dan gerakan mereka semakin cepat, berpacu menuju puncak kenikmatan
itu. Dan ketika mereka mencapainya, mereka mengerang bersama dengan kaki Sharin melingkar
kencang di pinggul Darren.
Sharin masih berdiri, terengah-engah,
sepenuhnya dalam topangan tubuh Darren. Lalu lelaki
http://mylemaribuku.blogspot.com
itu mengangkatnya dan membawanya ke atas ranjangnya. Darren membaringkan Sharin
dengan lembut di atas ranjang dan memeluknya, membisikkan kata-kata penuh cinta
dan kemesraan kepada isterinya.
Sharin memejamkan matanya, siap untuk tidur ketika merasakan suaminya mengecupi
pundaknya lagi, penuh gairah. Dibukanya matanya dan menatap Lucas yang sedang
mencumbunya. Lucas mengangkat kepalanya dan tersenyum sensual kepada Sharin, "Kau selalu
membuatku bergairah Sharin, dan aku tidak bisa menahan diri." Lelaki itu meremas
payudara Sharin dengan penuh gairah, memainkan putingnya dengan menggoda,
"Apakah kau juga bergairah kepadaku?"
Sharin menganggukkan kepalanya, merasakan lagi gelenyar itu mengaliri tubuhnya,
lewat sentuhan Lucas di putingnya. Lelaki itu lalu menundukkan kepalanya dan melumat
putingnya dengan bergairah, penuh kemesraan. Ketika mengangkat kepalanya, mata Lucas
tampak berkilat, "Kau sudah melepas kontrasepsimu?" Suaranya parau dan sensual. Sharin
menganggukkan kepalanya. Dia mengenakan kontrasepsi, bersepakat untuk tidak memberikan adik
dulu kepada Aaron karena mereka ingin mencurahkan kasih sayang sepenuhnya kepada
Aaron di masa kecil putra mereka. Kemarin mereka berpikir bahwa Aaron sudah siap
mempunyai adik, karena itu Sharin mengunjungi dokternya untuk melepaskan kontrasepsinya.
"Aku ingin anak perempuan kali ini." Lucas menatap Sharin dan kemudian mengecup
bibirnya. Sharin tertawa dan memukul lengan Lucas sambil lalu, "Lucas, punya anak itu
bukan seperti memesan makanan cepat saji yang tinggal mengatakan kau menginginkan menu A, B, C
dan kau langsung menerimanya di tanganmu."
Lucas tersenyum lucu, "Sepertinya aku bisa menerima yang manapun, laki-laki
ataupun perempuan." Jemarinya mengelus lembut perut Sharin, "Asalkan anak itu dilahirkan
darimu." Sharin tersenyum dan membiarkan Lucas mencumbunya, menggodanya, jemari Lucas
bergerak di kewanitaannya dan mencumbu titik sensitif itu. Lelaki itu
menempatkan dirinya yang bergairah di sela paha Sharin yang sudah terbuka dan kemudian menyatukan
dirinya sampai tenggelam dalam-dalam di tubuh Sharin.
Lucas mencium Sharin sambil menggerakkan tubuhnya penuh gairah, membawa Sharin
ke dalam puncak kenikmatan. "Kau selalu membuatku tergila-gila Sharin..." Lucas
berbisik di sela napasnya yang tersengal,
tubuhnya bergerak dengan liar, membawa tubuh Sharin
http://mylemaribuku.blogspot.com
bersamanya. Dan ketika puncak itu datang kembali, dia menekankan dirinya dalam-
dalam dan meledakkan benihnya, jauh di kedalaman tubuh Sharin.
Mereka berbaring bersama dan terengah-engah dalam kenikmatan, Lucas lalu
berguling dan membawa tubuh Sharin ke dalam pelukannya.
"Apakah kau bahagia" Bersama kami berdua?"
Sharin menatap Lucas dan menganggukkan kepalanya, matanya terasa panas oleh
luapan perasaannya, Lucas langsung mengecup sudut mata Sharin dan memeluk Sharin erat-
erat. "Terima kasih, Sharin."
Sharin menenggelamkan kepalanya di dada Lucas, dia bahagia. Sungguh-sungguh
bahagia. Pernikahannya dengan Darren Leonidas memang bukan pernikahan biasa. Ada Lucas di
dalamnya, semula begitu menakutkan, tetapi ternyata lelaki itu hanyalah menunggu
untuk dicintai. Dan Sharin bisa merengkuh keduanya. Mencintai keduanya. Darren dan
Lucas adalah satu kesatuan, dua sisi yang bertolak belakang tetapi mereka adalah satu.
Sharin mencintai Darren yang penuh kasih sayang, tetapi juga mencintai Lucas yang
selalu berterus terang dan menyayangi anak mereka. Sharin bisa menerima dua sisi yang
bertolak belakang itu. Dia mencintai Darren dan Lucas dengan sama besarnya.
Kehidupan memang tidak dapat diduga. Ingatan Sharin menerawang, dia telah
kehilangan keluarganya di masa lalu. Tetapi dia belajar memaafkan, menerima bahwa segala
sesuatu memang seharusnya terjadi, dan kemudian berjalan lagi. Melangkah ke depan.
Mereka adalah satu keluarga yang bahagia, Sharin, Darren, Lucas, Aaron dan calon adik
Aaron yang sedang mereka usahakan. Dilingkarkannya lengannya ke tubuh suaminya yang
sedang memeluknya, dibisikkannya kata-kata indah itu.
"Aku mencintaimu suamiku."
"Aku juga sayang." Suaminya membalas dengan lembut dan semakin erat memeluknya
Suara pernyataan cinta mereka berpadu dalam kegelapan malam. Membawa berita
kebahagiaan bahwa cinta sejati adalah cinta yang bisa berkompromi dan saling
memaafkan satu sama lain. *** "Aaron, kau sudah menyelesaikan PRmu?" Darren menengok ke anak lelakinya yang
sedang tengkurap di karpet
dan mewarnai gambar-gambar yang bertebaran di lantai.
http://mylemaribuku.blogspot.com
Aaron langsung terduduk dan tersenyum kepada ayahnya, mengambil kertas yang
sudah disimpan rapi di sudut, di bawah tumpukan crayonnya, "Sudah ayah."
Darren melihat gambar yang diwarnai dengan rapi itu dan tersenyum, lalu ikut
duduk di lantai dan menyelonjorkan kakinya sambil mengusap kepala Aaron. "Anak pintar.
Tahukah kau, ayah sangat menyayangimu?"
Aaron tersenyum lebar, "Tahu. Ayah dan papaku yang satu lagi sangat
menyayangiku." Darren membeku. Kaget. Selama ini dia dan Lucas berbagi peran sebagai ayah yang
baik. Tidak pernah sama sekali mereka menunjukkan bahwa mereka pribadi yang berbeda di
depan Aaron. tetapi apa kata anaknya tadi" Bahwa dia dan papanya yang satu lagi
menyayanginya" "Papamu yang satu lagi?" Darren mencoba bertanya untuk memastikan.
Aaron tersenyum, lalu sibuk kembali mewarnai gambarnya, tidak melihat betapa
kagetnya wajah Darren. "Iya. Kemarin siang aku sedang belajar berenang dengan ayah. Tapi aku tahu itu
bukan ayah....." Aaron melirik ayahnya, "Jadi aku bertanya siapa dia, kenapa dia sama
seperti ayah." "Lalu?" Darren menelan ludahnya. Aaron menyadari perbedaan dirinya dan Lucas"
Aaron tersenyum dan melanjutkan, "Dia sangat terkejut ketika aku bertanya siapa
dia, tetapi lalu dia memelukku. Katanya aku boleh memanggilnya papa Lucas ..... dan
dia sangat menyayangiku."
END http://mylemaribuku.blogspot.com
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih untuk Allah yang Maha Baik, yang selalu menyertai langkahku dan
memberikan yang terbaik dalam kehidupanku.
Terima kasih untuk suamiku, Irawan yang selalu mendukungku bahkan di saat banyak
cobaan dan kebencian tidak beralasan menyerangku, kau selalu ada untuk
menopangku. Terima kasih, sayang :* Terima kasih untuk editorku yang cantik, Meyke dengan email-emailnya yang
menceriakan hariku, dengan masukan-masukan dan ide briliannya yang
menyempurnakan kisahku :)
Terima kasih untuk editorku yang cantik, Mendy Jane yang selalu menghangatkan
hati dengan pesan singkat penuh semangat dan keceriaannya yang menyenangkan :)
Terima kasih untuk Mas Yudi, admin portalnovel yang telah berbaik hati
menyediakan tempat di blognya, www.portalnovel.blogspot.com, untuk memposting karya-karyaku
secara online. Terima kasih untuk Cherry, admin portalnovel yang selalu menyiapkan karyaku agar
sempurna saat di posting. Kau sangat cantik sayang, luar dan dalam, semoga
keceriaanmu selalu menyertaimu :)
Dan terakhir tetapi bukannya tidak berarti, terima kasih kepada semua pembaca
karyaku yang selalu mengapresiasi dengan berbagai komentar dan dorongan semangat serta
doa. Kalianlah penyemangat hidupku. Semoga Allah memberkati kebaikan dan ketulusan
hati kalian semua :) http://mylemaribuku.blogspot.com
http://mylemaribuku.blogspot.com
TENTANG PENULIS Santhy Agatha adalah wanita karier yang merangkap sebagai seorang isteri, sangat
bahagia ketika di sela-sela waktunya bisa menulis kisah-kisah cinta yang
menggetarkan hati. Karya pertamanya yang dipublikasikan adalah "A Romantic Story About
Serena" dan menyusul "Sleep With The Devil". Keduanya diposting secara bersambung di
www.portalnovel.blogspot.com sebagai publisher karyanya. Anda juga bisa
mendapatkan

From The Darkest Side Karya Santhy Agatha di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

e-book semua karya Santhy Agatha secara bersambung disana. Kemudian menyusul dua
novel berikutnya, "Unforgiven Hero" dan "From The Darkest Side" yang bisa anda
nikmati secara online di sana. Santhy Agatha adalah perempuan biasa-biasa saja. Tinggal di Bandung di sebuah
rumah mungil nan penuh kebahagiaan bersama suami tercintanya, sambil memimpikan sang
buah hati datang menjelang. Anda bisa menghubungi sang penulis secara langsung
melalui email : demondevile@gmail.com, Facebook Fanpage : Santhy Agatha. Twitter
: @Santhy_Agustina dan juga bisa menikmati kumpulan karya-karya lainnya ( cerpen,
cerbung, puisi ) dari Santhy Agatha di blog pribadinya : www.anakcantikspot.blogspot.com
Malam Mencekam 2 Siluman Ular Putih 14 Sengketa Tahta Leluhur Perang Melawan Helmacron 3
^