Pencarian

The Last Empress 4

The Last Empress Karya Anchee Min Bagian 4


jika kami menyiapkan misi penyelamatan, kami tak tahu di mana Ratu ditahan atau
bahkan jika dia masih hidup. Jepang sudah bertekad untuk menelan Korea. Konspirasi
ini telah dipersiapkan selama sepuluh tahun. Selama ini, Cina dan Jepang saling
bergantian dalam menyokong golongangolongan bertikai di Seoul. agresi militer
Jepang,Minggu-minggu berikutnya penuh dengan ketegangan. Hari-hariku sangat
melelahkan, sementara malam-malamnya kulalui tanpa tidur. Terlalu letih, aku berusaha
mengalihkan kekhawatiranku pada saat itu dengan kembali ke sesuatu yang lebih
menenangkan, memutar ulang kenangan awal dari kota asalku di Wuhu. Sembari
menatap langit-langit naga emas di atas ranjangku, aku mengingat saat terakhirku
bersama sahabatku Belalang. Dia sedang menendang debu dengan kakinya yang
sekurus dahan bambu. pernah, Anggrek"daripada Wuhu.Mata Belalang berbinar. di
sana.perutnya. Perutnya besar , seperti panci masak. Aku merasa sangat bersalah.
Sebagai anak gubernur setempat, aku tak pernah mengenal lapar. makan. Apa kau
akan merindukanku"Sebelum aku bisa menjawab, dia melanjutkan. laki-lakiku
meninggal semalam. Orangtuaku menjual mayatnya tadi pagi. Aku penasaran keluarga
mana yang sedang memakannya.Tiba-tiba tungkaiku melemah dan aku terjatuh. Hal
terakhir yang kuingat adalah Belalang mengucapkan terima kasihnya padaku atas
kotoran yang didapatkannya dari lubang tinja keluargaku. Pohon-pohon raksasa yang
mengelilingi istanaku The Last Empress - Anchee Min
menimbulkan suara desir ombak. Aku berbaring di kegelapan, masih tak bisa tidur.
Meninggalkan masa lalu, aku kembali terlontar ke masa kini dan memikirkan Li
Hungchang, lelaki dari Hefei. Hefei, bahkan, merupakan nama panggilannya. Kurasa,
dia juga tahu bencana kelaparan yang menimpa para petani, dan hal itu mungkin yang
memengaruhi terjalinnya kesepahaman di antara kami dan munculnya ambisi untuk
membawa perubahan di pemerintahan. Hal itu telah menyatukan kami. Aku memandang
dengan penuh harap, sekaligus menyimpan ketakutan akan audiensi-audiensi yang
diadakan dengan Li. Aku tak tahu kabar buruk apa lagi yang akan dia bawakan untukku.
Satu-satunya hal yang pasti hanyalah bahwa kabar buruk itu akan datang. Li
Hung-chang adalah lelaki yang penuh kesopanan dan elegan. Dia memberiku
hadiah-hadiah, baik yanp eksotis maupun yang praktis; sekali waktu, dia memberiku
kacamata baca. Setiap hadiah itu datang dengan sebuah cerita, tentang tempat
dibuatnya atau pengaruh kebudayaan di balik desainnya. Tak sulit untuk mengerti
mengapa dia begitu terkenal. Selain Pangeran Kung, Li satu-satunya pegawai
pemerintah yang dipercayai orang-orang asing. Aku masih belum bisa tidur. Aku
memiliki perasaan bahwa Li Hung-chang sedang berjalan menuju kemari lagi.
Kubayangkan keretanya berderak melalui jalan-jalan gelap Peking. Gerbang Kota
Terlarang membuka untuknya, satu demi satu. Bisikan para penjaga. Li diantar melewati
bermil-mil jalur masuk, melewati koridor balairung dan taman-taman, kemudian
memasuki bagian dalam istana. Kudengar bunyi bel kuil berdentang empat kali.
Pikiranku jernih tapi aku sangat letih, dan pipiku serasa terbakar, sementara kedua
The Last Empress - Anchee Min
kaki-tanganku dingin. Aku duduk, dan kukenakan baju luarku. Kudengar suara langkah
kaki, mengenali bunyi seretan sol sepatu tipis, dan mengetahui itu kasimku. Dalam
keremangan cahaya bulan, Li Lien-ying masuk. Dia mengangkat tiraiku dengan lilin di
tangan kanannya. Li berlutut di depanku, mengenakan topi berbulu merak bermata-dua
kesayangannya dan seragam panglima tinggi berbahan sutra kuning. Aku takut pada
apa yang akan dikatakannya. Rasanya belum lama semenjak dia membawakanku kabar
buruk tentang Ratu Korea Min. Dia tetap berlutut sampai aku memintanya bicara.
katakan padaku. Meski sudah bisa kuduga, aku masih saja terkejut. Selama beberapa
hari terakhir ini, Kaisar telah memerintahkan pada pasukan, di bawah komando Yung
Lu, untuk bergerak ke Utara demi membantu Korea menahan laju revolusi. Dekrit
Guang-hsu berbunyi, mengirim tentaranya ke Korea, berusaha memadamkan apa yang
mereka sebut dengan api, yang sesungguhnya mereka nyalakan sendiri.Aku tak terlalu
memercayai kekuatan militer kami. Dewan Istana tidaklah salah saat menyebut aku
sebagai orang itu jadi takut dengan seutas tali tambang.Aku kehilangan suamiku dan
nyaris hidupku sendiri pada masa Perang Opium 1860. Jika Inggris dan sekutunya lebih
superior daripada kami pada masa itu, tak bisa kubayangkan bagaimana kekuatan
mereka sekarang, lebih dari tiga puluh tahun semenjak itu. Kemungkinan aku tak akan
bertahan hidup, begitu nyata bagiku. Semenjak kepulangannya dari Sinkiang, Yung Lu
telah bekerja diamdiam dengan Li Hung-chang untuk memperkuat kekuatan militer kami,
tetapi aku tahu mereka sudah tertinggal jauh. Pikiranku melayang ke Yung Lu dan
pasukannya yang kini sedang melaju ke Utara. Li berupaya mencuri waktu untuk
menyertakan upaya gabungan dari Inggris, Rusia, dan Jerman, yang setelah
permohonannya berkali-kali untuk mendapatkan dukungan, telah menyetujui untuk
membujuk Jepang dia harus mengambil tindakan,menembakkan dua meriam dan
torpedo, menenggelamkan kapal militer Kowshing, yang sedang berlayar keluar dari
Pelabuhan Arthur dengan para pasukan kita di dalamnya. Mereka yang tak tenggelam
ditembaki dengan senapan mesin. Aku paham akan kemarahan Yang Mulia, tetapi kita
tak bisa mengambil tindakan atas dasar emosi.tengah menantikan sikap dari Inggris,
Rusia, dan Jerman untuk menanggapi. Aku khawatir setiap tindakan yang salah di pihak
kita akan mengakibatkan hilangnya dukungan internasional.Kupanggil Li Lien-ying. Li
Hung-chang dan aku tak mengira bahwa Jepang telah menerima janji dari Inggris
untuk tak turut campur dan bahwa Rusia pun mengikuti dengan tindakan serupa. Kami
telah melukai bibir kami, berusaha keras membujuk Guang-hsu yang terbakar amarah
untuk memberi lebih banyak waktu sebelum mengeluarkan dekrit perang. Selagi
minggu-minggu berlalu, Jepang menjadi lebih agresif. Sikap menunggu Cina tak tampak
membuahkan hasil. Aku dituduh membiarkan Li Hung-chang menyia-- nyiakan waktu
yang sangat berharga untuk menyiapkan pertahanan yang kuat. Aku terus memercayai
Li, tetapi The Last Empress - Anchee Min
kusadari juga bahwa aku harus memberi perhatian pada golongan
pendukung-perangdipimpin oleh Kaisar Guang-hsu sendiri. Sekali lagi, aku kembali ke
istana lamaku di Kota Terlarang. Aku harus menghadiri audiensi-audiensi yang diadakan
dan hadir untuk Kaisar. Walaupun aku memuji Topi-Besi atas sikap patriotik mereka,
aku enggan memberi dukungan penuh karena aku ingat tiga puluh tahun lalu mereka
meyakini dapat mengalahkan Inggris. Mereka yang menolak perang, Partai Damai, yang
dipimpin oleh Li Hung-chang, khawatir aku akan menarik dukunganku. tumbuh lebih
maju,Istana. pemutus terhadap setiap tindak kekerasan yang disengaja.berhenti
memangsa domba!sebagai Penasihat Perang, berbicara di tengah gemuruh sorakan.
akan mengalahkan Jepang! Butuh waktu lama buatku untuk memahami karakter Guru
The Last Empress - Anchee Min
Weng. Di satu sisi, dia mendorong Guang-hsu untuk menjadikan Cina mencontoh
Jepang, tetapi di sisi lain, dia membenci kebudayaan Jepang. Dia merasa superior
terhadap orang-orang Jepang dan memercayai bahwa seharusnya mendidik Jepang,
sebagaimana yang telah dilakukan sepanjang sejarahnya.Jepang bahkan
modenya.seorang yang pandai memimpin tentara di atas secarik kertas.pada rakyatnya
bahwa program reformasi Cina akan seperti bayang-bayangnya akan langsung
muncul.Meskipun dia tak pernah memimpin pemerintahan sebelumnya, Guru Weng
sangat percaya diri akan kemampuannya. Pandangan-pandangan liberalnya
menginspirasi begitu banyak orang sehingga dia dikenal sebagai pahlawan nasional.
Aku menemui kesulitan berkomunikasi dengannya karena dia menganjurkan perang,
tetapi menghindar dari menghadapi keputusan menggunung yang diperlukan untuk
menjalankannya. Dia menasihatiku untuk di sulamannya, bukan pada
jahitannya.merupakan kesenangannya. Dia mengajari Dewan Istana saat audiensi dan
bisa berlanjut hingga berjam-jam. Namun pada akhirnya, dia hanya akan tersenyum dan
berkata, perwira.Para jenderal dan perwira di medan tempur dibingungkan oleh instruksi
Guru Weng. yang diri kita sendiri yakini berikan untuk anak buah kita ikuti,Yung Lu,
dalam surat pribadi yang dilayangkannya dari medan tempur, merasa begitu kesal
dengan Weng. Namun, tanganku terikat. kita memenangi pertempuran itu,membalas.
Konfusius: 'Manusia bijak tak akan menjalani hidup dengan mengorbankan
kemanusiaan.Ketika kusarankan agar dia setidaknya mendengarkan Li Hung-chang,
Guru Weng hanya berkata, bertindak dalam waktu yang tepat, Jepang akan memasuki
Peking dan membakar habis Kota Terlarang, sama seperti ketika Inggris membakar
Yuan Ming Yuan.Ayah Kaisar, Pangeran Ch'un, membeo, pengkhianatan yang lebih
buruk selain melupakan apa yang sudah diperbuat bangsa asing itu pada
kita.Kutinggalkan Guru Weng sendiri, tetapi mendesak agar segera mendirikan Biro
Angkatan Laut untuk perang yang baru dibawah kendali Pangeran Ch'un, Pangeran
Ts'eng, dan Li Hung-chang. Enam tahun sebelumnya, Li mengontak perusahaan asing
untuk membangun pelabuhan-pelabuhan pertahanan, termasuk markas utama
Pelabuhan Arthur di Manchuria dan Weihaiwei di Semenanjung Yiantung. Kapal-kapal
dibeli dari Inggris dan Jerman. Sekarang ini, kami memiliki dua puluh lima kapal perang.
Tak ada satu orang pun yang mau mendengarkan saat Li Hung-chang, Angkatan Laut
baru selesai menyusun draft kurikulumnya dan mengangkat instrukturnya. Generasi
pertama dari perwira muridnya baru mengikuti pelatihan.meyakinkan dirinya sendiri.
hanyalah menempatkan orang-orang kita untuk maju berperang.Li Hung-chang
memperingatkan, tak akan ada gunanya jika berada di tangan yang salah.Aku tak dapat
menghentikan Dewan Istana yang meneriakkan slogan-slogan patriotik untuk
menanggapi Li. Kaisar Guang-hsu mengatakan bahwa dia sudah siap berperang: Aku
berdoa agar anakku akan melakukan apa yang telah dilakukan oleh para leluhurnya,
mengambil kendali, dan mengusir musuh-musuhnya. Namun, jauh dalam lubuk hatiku,
rasa takut menyelusup. Dari semua kualitas yang baik dari diri Guang-hsu, aku tahu dia
tak mampu memegang peran kepemimpinan. Guang-hsu telah berusaha keras, tetapi
dia kekurangan strategi dinamis dan rasa kejam yang diperlukan. Sebuah rahasia yang
kusimpan dari publik adalah masalah kesehatan dan emosi Guanghsu. Aku hanya tak
bisa melihatnya mengendalikan watak
The Last Empress - Anchee Min
pemarah saudara-tirinya, pemimpin Topi-Besi. Dan aku juga tak mampu melihatnya
mengendalikan Penasihat Klan Manchu. Aku berharap Guang-hsu akan mengatakan
bahwa aku salah, bahwa di balik semua kekurangannya, dia akan beruntung dan
memenangi pertarungan. Aku menyesali diriku sendiri yang tak berhasil mengakhiri
The Last Empress - Anchee Min
ketergantungan Guang-hsu. Dia terus-menerus mencari dukungan dan persetujuanku.
Aku tetap diam saat seluruh Penasihat Klan menyarankan agar aku meneruskan tugas
pengawasan harian negara. Aku mencoba memancing anakku. Aku ingin dia
menantangku, dan aku ingin melihatnya meledak dalam amarah. Aku memberinya
kesempatan untuk bangkit dan bicara atas namanya sendiri. Kukatakan padanya bahwa
dia bisa saja menentang para penasihat jika dia merasa semestinya dialah yang
memegang kendali kekuasaan. Itulah kasus yang terjadi pada para Kaisar paling sukses
di dinasti, seperti Kang Hsi, Yung Cheng, dan kakek buyutnya, Chien Lung. Namun, hal
itu tak terjadi. Guang-hsu terlalu perasa, terlalu lembut. Dia akan meragukan dirinya,
jatuh dalam konflik dengan dirinya sendiri dan pada akhirnya, menyerah. Mungkin aku
sudah bisa merasakan tragedi Guang-hsu. Aku mulai merasakan derita atas rasa
takutnya. Aku merasa telah gagal terhadapnya. Aku jadi begitu marah melihat
saudara-tiri dan sepupunya, Pangeran Ch'un Junior dan Pangeran Ts'eng Junior, yang
mengambil keuntungan dari dirinya. Mereka berbicara dengan Guang-hsu seolah dia
lebih rendah daripada mereka. Bosan mendengarkan diriku sendiri, aku terus-menerus
menyuruh anakku untuk bersikap layaknya seorang Kaisar. Aku pasti telah membuat
Guang-hsu bingung. Jika memandang ke belakang, aku bisa melihat bahwa sang Kaisar
sebenarnya telah bersikap sesuai dengan diri sejatinya. Akulah yang menuntutnya
menjadi seseorang yang lain. Dia sangat ingin melihatku bahagia. Aku kembali ke Istana
Musim Panas, lelah oleh percekcokan yang tak kunjung selesai antara Partai Perang
dan Partai Damai. Beban untuk menengahi diletakkan di pundakku, bukan karena aku
memilki kemampuan yang lebih, melainkan karena tak ada orang lain yang bisa
melakukannya dengan lebih baik. Di balik sepengetahuanku, dan di tengah berlarutnya
krisis nasional, Pangeran Ch'un mengambil alih dana yang dipinjam oleh Li Hung-chang
untuk Akademi Angkatan Laut. Ch'un membangun kapal motor untuk hiburan kalangan
Kerajaan di Istana-Istana Sungai di Peking dan di Sungai Kun Ming, dekat tempat
tinggalku. Nantinya, Li Hung-chang akan mengakui, memiliki posisi yang
memungkinkannya untuk menuntut uang dariku kapan pun. Aku menuruti keinginannya
sebagai ganti agar dia tak ikut campur dengan urusanurusan bisnisku. Dana dari
Angkatan Laut lainnya digunakan oleh Pangeran Ch'un dan Pangeran Ts'eng untuk
membanjiriku dengan hadiah-hadiah, menjamin limpahan dan proyekproyek tak penting
untuk memenangi dukunganku. Perbaikan Perahu Pualam merupakan contohnya.
Dengan marah, kudatangi Pangeran Ch'un: macam apa yang bisa diberikan perahu
mahal sialan itu untukku"harus membasahi sepatu,kemudian menjelaskan bahwa
Perahu Pualam itu asalnya dibuat oleh Kaisar Chien Lung untuk ibunya, yang takut pada
air. berenang di sungai jika saja diizinkan!Pangeran Ch'un berjanji untuk menghentikan
proyek itu, tetapi dia berbohong. Susah baginya untuk menghentikannyabesar
dananya, dan dia memerlukan alasan yang berkelanjutan untuk mendesak Li agar
mencairkan uang tambahan. Li Hung-chang akhirnya mengelak dari Pangeran Ch'un.
Alih-alih pergi ke bank asing untuk memperoleh pinjaman, Li meluncurkan Lautyang
terkumpul pada akhirnya akan dimanfaatkan untuk bermaksud membalas Pangeran
Ch'un dengan menjatuhkannya, tetapi namaku digunakan seolah sebagai
komplotannya. Li Hung-chang pasti berpikiran bahwa aku patut mendapatkan perlakuan
itu karena akulah yang bertanggung jawab menyuruhnya bekerja sama dengan
Pangeran Ch'un pada awalnya. Guang-hsu mengumumkan perang dengan Jepang,
tetapi dia memiliki sedikit keyakinan untuk memimpinnya. Dia bergantung pada Guru
Weng, yang mengenal peperangan hanya lewat buku. Aku baru mulai mengetahui
terganggunya dia sebagai seorang lelaki. Lan memberi tahuku bahwa suaminya
seorang yang berhati lembut, tetapi takut terhadap wanita. bergetar dan dia meledak
dalam tangis. bersama sekali dan sekarang dia ingin berpisah.Aku berjanji untuk
The Last Empress - Anchee Min
membantunya. Hasilnya adalah pasangan itu melanjutkan hidup bersama di satu
kompleks. Yang membuatku sedih adalah mengetahui Guang-hsu membangun tembok
yang mengelilingi tempat tinggalnya untuk mencegah Lan masuk. Ketika aku berbicara
dengan Guang-hsu, dia menjelaskan bahwa sikapnya meninggalkan Lan adalah
The Last Empress - Anchee Min
bentuk pertahanan-diri. aku berutang anak padanya.Dia menjelaskan gangguan Lan
pada tengah malam. bayangannya sebagai seorang pembunuh.Ketika aku berusaha
menerangkan padanya bahwa Lan memiliki haknya sebagai istri, Guang-hsu berkata
bahwa dia merasa tidak bisa melakukan tugasnya sebagai seorang suami. pada
masalah ejakulasi dininya. pernah sembuh.Guang-hsu dengan berani pernah
mengernukakan kondisinya padaku sebelumnya, tetapi aku berharap segala sesuatunya
akan membaik seiring bertumbuhnya perasaan cintanya. Aku tak bisa menghindar dari
merasakan bahwa aku telah menciptakan satu tragedi. Yang membuatku merasa lebih
buruk adalah mengetahui bahwa Lan meyakini aku bisa memaksa Guang-hsu untuk
mencintainya. Pada siang hari, Guang-hsu dan aku akan mengadakan audiensi
mengurusi masalah perang melawan Jepang; pada malam harinya, kami
membenamkan diri dalam dokumendokumen dan rancangan dekrit. Satu-satunya
kesempatan bagi kami untuk bisa beristirahat lebih adalah pada saat rehat larut
malam. Aku berusaha berbicara ringan mengenai Lan, tetapi Guang-hsu mengetahui
niatku. Guang-hsu berkata. Penyesalan di matanya begitu tulus. Dia menyalahkan
dirinya sendiri karena tak bisa memberikan keturunan dan berkata bahwa terkadang dia
merasa begitu lemah dan letih. memaafkanku.telah mengecewakan lbu...lelaki Kerajaan,
aku benar-benar malu. Tak lama, seluruh dunia akan tahu.obatnya.kusadari bahwa
selain tak bahagia, dia mungkin sungguh-sungguh sakit. matanya yang berkaca-kaca.
menyerangku secara publik.Lan menolak menerima penjelasanku akan kondisi
kesehatan Guang-hsu. Dengan keras kepala, dia meyakini bahwa suaminya sengaja
menolak dirinya. denganku, tetapi dia begitu bersemangat saat bersama dengan
selir-selirnya, terutama Mutiara.Aku memastikan agar Lan tak akan membiarkan rasa
frustrasi menguasai dirinya. bertopeng,sendiri dengan kemuliaan agung dan
pengorbanan merupakan takdir kita.Aku senang Guang-hsu mengizinkanku
membawakan tabib untuk memeriksanya, dan dia menjawab pertanyaanpertanyaan
mereka yang paling pribadi. Dia telah menanggung begitu banyak kepedihan dan rasa
malu. Kukagumi kemampuannya menakhlukkan penderitaan pribadinya. Hasil diagnosis
pun dikeluarkan, dan hal itu meresahkan hatiku: Guang-hsu memiliki masalah dengan
paru-parunya. Dia telah terjangkit bronkitis dan rentan terhadap tubercolosis. Bayangan
Tung Chih terbaring di tempat tidurnya kembali mendatangiku. Kurangkul Guang-hsu,
dan menangis. 25 KOTA PEKING KEHABISAN kayu bakar pada Tahun Baru 1894.
Kayu yang kami peroleh berwarna hijau lembab dann menghasilkan asap tebal. Kami
terbatuk-batuk saat menyelenggarakan audiensi. Menteri Urusan Interior dipanggil dan
dimintai keterangan. Dia terus meminta maaf dan menjanjikan kayu yang diangkut
berikutnya akan bebas asap. Menurut Yung Lu, bagian utara jalur kereta api yang
bertanggungjawab mengangkuti kayu-kayu telah dihancurkan oleh petani-petani
pemberontak yang putus asa. Jalur itu dialihkan dan gelondongan kayunya dijual untuk
pembakaran. Pasukan yang dikirim Yung Lu tak dapat mengatasi masalah itu dengan
cepat. Pada awal Tahun Baru, sebuah pesan penting membangunkanku: Pangelan
CKaisar mengalami stroke saat sedang menginspeksi instalasi Angkatan Laut, Tabib
Sun Pao-tien mengetikan bahwaa keletihanlah yang telah menyebabkan kematian
Pangeran CPangeran itu begitu bertekad untuk menunjukkan kesiapannya meluncurkan
serangan balasan terhadap Jepang. Dia telah mengkritik saudaranya, Pangeran Kung
The Last Empress - Anchee Min
dan Raja Muda Li Hung-chang. Dia membanggakan kemampuannya untuk
merampungkan pekerjaannya, mengeluarkan keringat.Pangeran Ch'un tak akan
berkonsultasi dengan Kung ataupun Li. Dia tak akan mematahkan jempol kakinya
sendiri dengannyamenolak sikap menghancurkan-diri sendiri yang sama dari anggota
keluarga kerajaan lainnya. Pangeran Ch'un mungkin telah menutupi rumahnya dengan
tulisan-tulisan kaligrafi yang menekankan prinsip akan pencarian hidup yang bersahaja,


The Last Empress Karya Anchee Min di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tetapi kekuasaan berarti segala-galanya buatnya. Aku ingat, merasa cemas melihat bibir
Pangeran Ch'un yang berubah warna. Dia meyakini bahwa kepalanya yang pusing pada
pagi hari hanya akibat dari terlalu banyak
The Last Empress - Anchee Min
minum arak malam harinya. Dia terus-terusan mengadakan perjamuan, meyakini bahwa
perbincangan ringan dan transaksi pribadi merupakan cara untuk mewujudkan
keinginannya. Guang-hsu sangat terpukul. Dia jauh lebih dekat dengan ayahnya
dibandingkan dengan ibunya, tentu saja. Berlutut di antara paman-pamannya, dia tak
sanggup menyelesaikan pengumuman kematiannya pada audiensi pagi hari. Nantinya,
saat resepsi sebelum pemakaman dilangsungkan, saudariku membuat ulah dengan
menuntut agar anak bungsunya, Pangeran Ch'un Junior, diberikan posisi ayahnya.
Ketika kutolak permintaannya, Rong beralih pada Guang-hsu dan berkata, akan
dikatakan oleh Kaisar.Guang-hsu menatap kosong pada ibunya, seolah tak mengerti
dengan apa yang dikatakannya. berdiri di hadapan Guang-hsu, tingginya lebih dari
setengah kepala Guang-hsu. Sebagai pemimpin dari generasi Manchu baru, Ch'un
muda seorang lelaki yang tak memiliki baik kesopanan maupun kesabaran. Matanya
merah dan napasnya berbau alkohol. Dia mengingatkanku pada banteng yang tengah
siap bertarung. sulam yang diisi dengan jerami,mestinya yang duduk menjadi
Kaisar!Aku tak dapat memercayai sikap saudariku. Aku beralih memandangi
Guang-hsu, yang tampak begitu terganggu. Lalu aku mengangguk pada Li Lien-ying,
yang kemudian berteriak, Mulia sudah siap!Dalam perjalanan,pulang menuju istana,
kusadari bahwa aku telah melihat keruntuhan dari seluruh kelas Kerajaan. Tak
terpikirkan oleh Pangeran Ch'un muda bahwa dia bisa saja gagal seperti ayahnya. Rong
dan aku telah tumbuh begitu jauh, hingga pertemuan dengannya selalu berlangsung
sulit. Hal yang mengkhawatirkanku adalah menyadari bahwa Pangeran Ch'un Junior
bisa menjadi pengganti Kaisar jika sesuatu terjadi pada Guang-hsu. Ch'un junior
memiliki fisik yang pantas, tetapi tidak secara pikiran. Meskipun aku telah mendorong
anak-anak muda Manchu untuk mengikuti jejak para leluhur mereka dan telah
menganugerahi mereka dengan promosi, aku begitu kecewa dengan keponakanku.
Kudesak agar dia mau bekerja sambil mencari pengalaman di bawah pengawasan
Pangeran Kung atau Li Hung-chang. Karena anak itu menolak untuk mengikuti instruksi
Li, posisinya di Dewan Istana tetap tak dianggap penting. Selama beberapa minggu ke
depan, sementara Guanghsu mengadakan audiensi, aku duduk pada salah satu kursi
kerajaan atau yang lain, menerima para tamu yang datang berkabung atas Pangeran
Ch'un. Diiringi oleh bunyi genderang, musik yang keras, dan lantunan rapalan doa para
biksu Tibet, aku melakukan beberapa ritual dan memberikan persetujuanku atas
beragamnya permintaan menyangkut acara pemakaman Pangeran: jumlah jamuan dan
tamu yang diundang, jenis dan wangi lilinnya, warna kain pembungkus jenazahnya, dan
ukiran pada kancing-kancing hiasan jenazahnya. Tak ada yang tampaknya peduli pada
perang yang masih berkecamuk. Jumlah rakyat yang tewas tiap harinya dari medan
tempur tampaknya tak mengganggu Ch'un Junior atau teman-teman Topi-Besinya.
Mereka minum-minum hingga mabuk dan bertengkar memperebutkan pelacur. Aku
merasa semakin pesimis. Pandangan suramku akan masa depan membuat perutku
The Last Empress - Anchee Min
mual. Putri, Kukatakan padanya, topeng dengan senyum terjahit di wajahmu.Li
Lien-ying tak mengacuhkanku dan melanjutkan nasihatnya. bahwa dibutuhkan racun
untuk melawan racun.Pada 17 September 1894, di mulut Sungai Yalu, pihak Jepang
menghancurkan setengah dari kekuatan kapal laut kami pada suatu sore, dan tak ada
satu pun kapal mereka yang rusak parah. Pantai sekarang telah aman dan Jepang
dapat mendaratkan pasukannya dan bergerak menuju Peking. Pada 16 November, Li
Hung-chang melaporkan bahwa putra Pangeran Manchu, yang dengan mereka dia
terpaksa melakukan bisnis, telah mengambil keuntungan dari perang dengan
menyediakan amunisi berkualitas buruk bagi pasukan kami. Hanya sebulan sebelum
pertempuran, Pelabuhan Arthur telah direbut. Daripada menyerah, para Komandan
Lapangan yang ditugasi Li Hung-chang malah memimpin pasukannya untuk melakukan
aksi bunuh diri. Berkat mendiang Pangeran Ch'un, yang telah memalsukan laporan dari
lapangan kemudian hanya memberikan kabar yang baik padaku, dengan bodohnya aku
merasa cukup aman untuk mulai menyiapkan pesta ulang tahunku yang keenam puluh.
Berpikir bahwa itu akan jadi momen untuk merayakan pengunduran diriku, aku telah
berencana menggunakan kesempatan itu untuk berkenalan dengan istri-istri para duta
besar asing. Aku belum pernah bisa mengundang mereka hingga saat ini ketika aku tak
lagi memangku jabatan resmi. Dalam pandangan Dewan Istana, harga diri Cina tak
akan terlalu dicederai. Para duta besar asing tampaknya juga merasakan kenyamanan
yang sama. Tak memangku jabatan sama artinya bahwa aku tak perlu
The Last Empress - Anchee Min
disikapi terlampau serius. Mungkin aku memang tak pernah disikapi dengan serius, baik
saat memegang kekuasaan ataupun tidak. Harga diri apa lagi yang masih tersisa bagi
Cina untuk dicederai" Selama aku bebas untuk membantu putraku, aku tak peduli
dengan apa yang dipikirkan orang-orang. Jika dengan mundur berarti aku akan memiliki
banyak peluang untuk berteman dengan orang-orang yang dapat membantu negara,
aku tidak hanya akan menerimanya, tetapi juga akan menikmatinya. Namun yang
terjadi, agresi Jepang yang berkelanjutan memaksaku untuk membatalkan seluruh
renacanaku. Hal ini mengecewakan banyak bangsawan dan pejabat yang sudah
mengharapkan pemberian limpahan buah tangan. Kulanjutkan perananku sebagai
penengah Kerajaan dan terkejut saat menyadari bahwa aku telah menjadi target Dewan
Istanabaru mengetahui bahwa selama periode singkatku lepas dari jabatan, Guru Weng
menyalahgunakan kekayaan Kerajaan yang sudah genting. Ketika ditanyakan akan
tanggung jawabnya, dia mengaku bahwa semua dana telah dihabiskan oleh mendiang
Pangeran Ch'un untuk restorasi Istana Musim PanasKudesak agar Dewan Istana
memeriksa semua buku dan catatan Guru Weng sebagai bukti, tetapi tak ada tindakan
yang diambil. Hal yang tak kusadari adalah bahwa Guru Weng, yang selama ini tak
pernah menerima sedikit kekayaan untuk dirinya pribadi, telah mengembungkan begitu
banyak kantong hingga dia mampu menciptakan jaringan pendukung yang luas besar
daripada yang bisa dibeli oleh uang. Mengabaikan kesalahan Guru Weng, negara mulai
menyalahkanku atas kekalahan mereka. Rumor tentang gaya hidup mewahku, termasuk
nafsu berahiku, menyebar dengan cepat. Aku telah memercayai Guru Weng bagi kedua
putraku. Jika saja dia mau mengakui kesalahannya, aku akan bersedia menanggung
sebagian tanggung jawab. Lagi pula, padakulah, Dewan Istana dan Kaisar akan
meminta persetujuan akhir. Sementara rumor terus berlanjut, konflik antara Guru Weng
dan aku mulai diketahui publik. Kuingatkan diri sendiri untuk tak kehilangan perspektif,
tetapi aku sudah bertekad untuk melanjutkan pemeriksaan pada Weng. Guang-hsu tak
bisa memihak. Baginya, Guru Weng selalu menjadi kompas moralnya, dewa pribadinya.
Guang-hsu merasa frustrasi karena aku menolak untuk mengubah pikiran mengenai
The Last Empress - Anchee Min
proses penyidikan gurunya. Untuk membuktikan bahwa Guru Weng tak bersalah,
Guang-hsu memutuskan untuk mengadakan penyidikannya sendiri. Semua orang
terkejut saat Guru Weng akhirnya terbukti bersalah. Ilmuwan Konfusius itu, bersama
dengan mendiang Pangeran Ch'un, tidak hanya telah salah menggunakan dana
Angkatan Laut, tetapi juga telah memanfaatkan momen ulang tahunku untuk meminta
uang dalam jumlah banyak, yang akhirnya raib begitu saja. Setelah Guang-hsu
memperoleh semua laporan keuangan dan bukti materi lainnya, dia mendatangiku untuk
meminta maaf. Kukatakan padanya bahwa aku bangga dengan kejujurannya.
Kuputuskan untuk mengumumkan bahwa aku tak akan menerima hadiah untuk hari
ulang tahunku. Tindakanku membongkar kecurangan Guru Weng: orang-orang
berkerumun dari sepenjuru negeri, seperti nyamuk mengerubungi darah, berusaha
mendapatkan uang mereka kembali. Kaisar Guang-hsu mendatangi gurunya. orang
yang kupercaya dan pilar spiritualku yang kukuh!ujarnya, menuntut penjelasan. Guru
Weng tak mengakui kesalahannya. Dia lanjutkan sikap lelaki-bijaksananya, dan
memperingatkan Guang-hsu dari memiliki pikiran-tumpul akibat mendengarkan guru
utama itu dipecat. Dia diberi waktu seminggu untuk berbenah dan angkat kaki. Dia tak
akan diperbolehkan untuk kembali memasuki Kota Terlarang. Guang-hsu merasa malu
karena telah memilih Guru Weng sebagai Kepala Arsitek dalam peperangan melawan
Jepang. Dia mengunci dirinya di ruangannya, sementara Guru Weng berlutut di luar,
memohon-mohon untuk diberi kesempatan menjelaskan. Saat upayanya tak juga
berhasil, lelaki tua itu melakukan aksi mogok makan. Kaisar akhirnya membuka pintunya
dan kedua lelaki itu menghabiskan satu hari penuh untuk berdamai. Dan di ruang
kelasnya, Guang-hsu mendengarkan ketika Guru Weng membahas sumber-sumber
masalah yang mengakibatkan kegagalan perang. Kesimpulannya adalah bahwa Li
Hung-changlah yang harus disalahkan. Meskipun aku mengerti kepekaan Guang-hsu,
aku sangat membenci kelihaian guru itu mengalihkan pikiran Kaisar. Dalam
pandanganku, tak ada yang bisa dijadikan alasan atas kesalahan Guru Weng. Dan
ketika Weng membuat Li Hung-chang sebagai kambing hitam, aku sudah kehilangan
seluruh rasa hormatku padanya. Aku tak bermaksud menciptakan musuh dengan
memihak Li secara terbuka, tetapi aku melihat pentingnya mengemukakan pendapatku
pada Kaisar. Dalam sikap diamku terhadap tuntutan Dewan Istana untuk mengadilinya,
Li Hung-chang menantang Kaisar akan hak untuk mengadili para Pangeran Manchu
yang telah menyediakan amunisi yang buruk. Li juga menuntut hak untuk memilih
anggota komisinya sendiri pada masa mendatang. Atas saran Guru Weng, Guang-hsu
memanggil Li Hung-chang untuk dilakukan audit resmi. Para Pangeran Manchu
diundang sebagai saksi. Li datang dengan siap. Dokumentasinya yang terperinci
The Last Empress - Anchee Min
tak hanya membantu kasusnya, tetapi juga mengundang banyak simpati dari negeri.
Surat-surat dukungan berdatangan dari setiap gubernur provinsi. Tekanan pun menguat.
Sebagian mulai mengkritik Guang-hsu sendiri. Kaisar yang frustrasi datang padaku
meminta pertolongan. Dia merasa begitu malu dan terhina, dan dia merasa telah
kehilangan rasa hormat dari rakyatnya. menjadi pemimpin Cina,Saatnya tiba ketika aku
harus memilih antara Guang-hsu dan Li Hung-chang. Aku sudah lama menantikan saat
datangnya takdir ini, tetapi baru sekaranglah aku dapat melihat kedalaman tragedinya.
Akal sehatku berkata bahwa Li Hung-chang diperlukan bagi rakyat dan bahwa dia
sendiri bisa memimpin Cina. Namun, Cina saat ini adalah Cinanya Manchudemi
menyelamatkan Guang-hsu. Setelah bermalam-malam tak tidur menimbang pilihanku
dan mengumpulkan keberanianku, aku mengambi tindakan yang tak masuk akal dan
tak bisa dipahami: Aku tanda tangani dekrit menurunkan Li Hung-chang. Lelaki itu
The Last Empress - Anchee Min
ditelanjangi dari semua kehormatannya. Dia didakwa menyalahgunakan dana Angkatan
Laut dan penyebab kekalahan perang. Aku malu pada diriku sendiri. Aku berpikir telah
melakukan hal yang cukup bagi Guang-hsu, tetapi ini adalah pikiran yang sia-sia. Di
bawah pengaruh pamannya, Pangeran Ts'eng; sepupunya, Pangeran Ts'eng Junior;
dan saudaranya, Pangeran Ch'un Junior, Guang-hsu yang mudah terpengaruh, dibujuk
bahwa hukuman yang diterima oleh Li Hung-chang belumlah setimpalKetika diminta
menyetujui pemberian hukuman lanjutan bagi Li, aku tak dapat lagi menahan rasa
marahku. Raut wajahku yang penuh amarah pasti telah menakuti Kaisar karena dia
mulai tergagap dan jatuh berlutut. Sebenarnya aku marah pada diriku sendiri. Aku telah
membiarkan Guru Weng dan Pangeran Ch'un lepas dari tanggung jawabnya.
Bagaimana mungkin ada orang Cina waras yang masih mau melayani pemimpin
Manchunya, setelah rnelihat apa yang terjadi pada Li Hung-chang" Kuterangkan pada
Guang-hsu bahwa Li terlalu berharga untuk dihancurkan, tanpa melumpuhkan
pemerintahan. sendiri! Itu akan semudah mengibaskan tangannya. Kau akan
menemukanku sedang menonton opera di Istana Musim Panas saat itu terjadi!Keadaan
di Istana terasa begitu sulit ditebak dan ber bahaya. Tiba-tiba kusadari bahwa aku
sendirian dan aku bisa saja disingkirkan oleh klanku sendiri. Yang perlu dilakukan hanya
tinggal meyakinkan Guang-hsu. Untuk melindungi diriku sendiri, aku berunding. Sebagai
ganti mempertahankan kedudukan Li Hung-chang di pemerintahan, termasuk
kewenangannya di Chihli dan kepemimpinannya di Angkatan Bersenjata Utara dan
Angkatan Laut Cina, kusarankan pada Dewan Istana untuk mengambil bulu burung
merak bermata-dua kesayangan Li dan seragam Panglima Tertinggi sutra kuningnya.
membuat Li kehilangan harga dirinya. Akan tetapi, hukuman yang lebih dari itu
merupakan tindakan yang gegabah dan berlebihan.Saat Pangeran Ts'eng menuduhku
menghilangkan kesempatan langka bagi kaum Manchu untuk menjatuhkan Li, aku
beranjak meninggalkan audiensi yang tengah berlangsung. Aku dapat mendengar suara
percikan anak sungai di balik taman istana di Kota Terlarang. Aku bangun sebelum fajar
dan mengirim kasimku untuk memanggil Li Hung-chang. Li tiba saat fajar mengenakan
jubah biru katun sederhana yang membuatnya tampak seperti orang lain. bahwa dia
akan segera meninggalkan Peking. lagi.Atau kota asalmu, Hefei" Tak mampu
menjawab, Li jatuh berlutut. Aku ingatkan dirinya bahwa etika hanya mengizinkan kami
bertemu sebentar dan aku harus mengutarakan pikiranku. Li mengangguk, tetapi
bersikukuh untuk tetap berlutut. Kubiarkan dirinya dan berkata, bencinya aku harus
melakukan hal ini padamu. Meski tak ada alasan yang pantas, aku tak punya
pilihan.mengerti, Yang Mulia.Air mataku tumpah dan aku mulai menangis. ucap Li.
membantumu dalam perjalanan jauhmu ke Selatan"harta untuk keluargaku. Istriku tahu
bahwa jika aku dituduh berkhianat dan terbukti bersalah, hidupku akan jadi tebusannya.
Dia hanya ingin agar aku memastikan bahwa kehidupan anak-anak kami tak akan
terganggu.dengan saputangan. Kasimku datang dan mengumumkan pelan, Kaisar
sudah menunggu.Li Hung-chang bangkit. Dia mundur selangkah dan berlutut untuk
melakukan kowtow. The Last Empress - Anchee Min
Tradisi tak membolehkanku untuk menemaninya mengantarkan ke gerbang, tetapi
kuputuskan untuk sekali ini tak mengacuhkannya. Tirai pintu diangkat dan kami keluar
ke pekarangan. Para kasim masih sibuk bersih-bersih pada pagi hari. Mereka dengan
tergesa menghilangkan diri dari pandangan kami. Mereka yang kebetulan melintasi jalur
kami memohon maaf. Langit mulai terang. Sayap atap yang berglasir bermandi cahaya
emas. Tak sama seperti Istana Musim Panas, yang udaranya membawa wangi bunga
melati, suasana pagi di Kota Terlarang begitu dingin dan berangin. Kudengar suara jejak
The Last Empress - Anchee Min
kakiku sendiri, alas kayu sepatuku mengetuk jalur batu. Li Hung-chang dan aku berjalan
bersisian. Di belakang kami enam belas kasim mengangkut tandu upacaraku yang
seukuran kamar. Dua minggu kemudian, Pangeran Kung yang kini berusia enam puluh
lima dipanggil dari masa istirahatnya. Kaisar Guang-hsu menerbitkan dekrit atas
desakanku. Kung enggan pada awalnya. Selama sepuluh tahun, dia terus menyimpan
dendam terhadap orang-orang yang telah menyingkirkannya dari kepemimpinannya,
termasuk pada kedua saudara tirinya. Aku memohon-mohon padanya, mengatakan
bahwa kematian Pangeran Ch'un semestinya bisa menutup kesalahan yang terjadi pada
masa lalu. Kaisar yang berusia dua puluh empat tahun memerlukannya. Guang-hsu dan
aku bertemu dengan Pangeran Kung di taman krisannya, yang tanahnya tertutupi
dengan bunga-bunga ungu berbentuk bintang. Pangeran Kung memungut satu daun.
Dia menaruhnya datar di telapak tangannya dan menepuknya dengan telapaknya yang
lain, menimbulkan suara seperti kembang api. semenjak pihak Jepang berhasil merebut
benteng pelabuhan kami di Weihaiwei.melemah selama bertahun-tahun ini, tetapi
semangatnya, perspektif, dan kecemerlangannya masih bertahan. kelemahan pada
masa sekarang. Dalam pandangan dunia, peperangan sesungguhnya telah usai dan
Cina telah kalah.berubah merah dan dadanya mengembang. menyebutnya sebagai
kekalahan. Para admiral, perwira, dan tentara kita melakukan bunuh diri untuk
menunjukkan pada dunia bahwa Cina tidak menyerah!Pangeran Kung tersenyum sinis.
bunuh diri untuk menebus diri mereka, dan menyelamatkan keluarga mereka dari
kematian dan penyitaan harta mereka. Kaucopot jabatan dan gelar mereka, tetapi
menyuruh mereka untuk tetap bertahan di medan. Kau katakan pada mereka bahwa
mereka akan dipenggal jika kalah berperang. Kematian bukanlah pilihan mereka, tetapi
kau!menyadari bahwa jiwa patriotisme bangsa kita tak mampu mencegah Jepang untuk
menduduki Semenanjung Liaotung. Kami mengerti bahwa Jepang sedang menargetkan
benteng di Pelabuhan Arthur dan mengambil alih seluruh Korea.Guang-hsu bersandar
makin dalam pada kursinya. Seolah mengalami kesulitan bernapas, dia menghela napas
dalam-dalam. Kung terus saja memungut daun dan menepuknya, membuat suara yang
mengganggu dengan telapak tangannya. Aku senang Pangeran Kung mengungkit
masalah bunuh diri itu. Aku telah berselisih dengan Guang-hsu beberapa kali mengenai
perintah kematiannya. Aku berusaha keras meyakinkannya bahwa pengabdian tak bisa
dipaksakan. Tak akan ada loyalitas jika pengampunan dan kebaikan tak mendapatkan
kepastian terlebih dulu. Namun, aku harus mengakhiri pembahasan itu karena
Guang-hsu tak mampu memahaminyapengabdian dan loyalitas begitu saja. Hal pertama
yang dipelajarinya tentang manusia adalah dari gurunya yang menampilkan sikap
ketulusan dan dedikasi. Aku menyerah saat Guang-hsu mengeluhkan sikapku yang
terlalu mencampuri kewenangannya. Aku telah mengatakan padanya bahwa aku
merasa letih dan lemah. Kemudian dia berkata, menuntut hukuman bagi Li
Hung-chang.Aku tahu dengan melakukan hal itu, anakku berusaha menyenangkanku.
Tetapi aku tak ingin membicarakannya. Terutama tidak di depan Pangeran Kung. Maka,
aku mengalihkan topik. pada medan perang menghadapi Jepang"termasuk pada
diplomat Amerika,Tokyo menolaknya, waktu dalam perundingan,berusaha menahan
emosinya, dia mengalihkan pandangannya. ucapnya dengan gigi bergemeretuk. tampak
kesal. pertahanan,Hung-chang.Aku beralih pada mereka berdua.
The Last Empress - Anchee Min
bagi kita untuk berjalan dengan dua kaki" Melanjutkan untuk mengupayakan
perundingan dengan Jepang dan pada waktu bersamaan, mempersiapkan pertahanan
kita"Guang-hsu mengikuti nasihat Pangeran Kung dan menawarkan untuk menugasi
orang-orang asing untuk mengerjakan pertahanan kami. Seorang perancang Angkatan
The Last Empress - Anchee Min
Bersenjata Jerman yang pada 1881 telah mengawasi pembangunan benteng Pelabuhan
Arthur diangkat sebagai Kepala Angkatan Bersenjata Cina. Guang-hsu berharap bahwa
di bawah kepemimpinan Jenderal Barat, dia akan mampu membalikkan situasi dengan
Jepang. Baik Pangeran Ts'eng maupun Pangeran Ch'un Junior mendesak bahwa
menyewa musuh lama sama saja dengan aksi pengkhianatan. Guang-hsu tetap
bertahan dari tekanan, hingga menit terakhirnya. Lalu dia berubah pikiran dan


The Last Empress Karya Anchee Min di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membatalkan penugasan itu. yang kecewa mengeluh kemudian, Jepang pada akhirnya
harus membayar ganti rugi perang pada kita.Saat itu aku tak menyadarinya, tetapi ketika
Kaisar mengubah pikirannya, pamannya sangat kecewa. Begitu kecewanya, hingga
selama berhari-hari dan berminggu-- minggu ke depan Pangeran Kung perlahan akan
menarik diri. Kukira harga dirinya sedang terluka dan bahwa pada akhirnya, dia akan
melupakannya dan melanjutkan perjuangannya demi Dinasti. Namun, hati Pangeran
Kung kembali ke taman krisannya, dan dia tak akan pernah kembali lagi. Pada
penghujung Januari 1895, Guang-hsu menyadari bahwa dia sudah tak punya lagi pilihan
kecuali berunding dengan pihak Jepang. Yang lebih memalukan dirinya, Jepang
menolak membahas traktat dengan siapa pun kecuali dengan Li Hung-chang yang
sudah. disingkirkan. Pada 13 Februari, Guang-hsu melepaskan Li dari tugasnya sebagai
Gubernur Chihli dan menyuruhnya untuk memimpin upaya diplomatik Cina. Sekali lagi,
aku akan menerima Li Hung-chang atas nama Kaisar. Li tidak ingin datang ke Peking.
Dia memohon agar dibebaskan dari tugas itu. Merasa bahwa Kaisar dan Topi Besi cepat
atau lambat akan menjadikannya kambing hitam, dia tak memiliki keyakinan akan
bertahan. Dia mengutarakan bahwa banyak hal telah berubah. Kami sudah kehilangan
aset negosiasi. Sudah tak mungkin lagi membawa Jepang ke meja perundingan.
traktat itu harus menyetujui lepasnya sebagian dari Cina,negara akan menyalahkannya
apa pun alasannya atas hasil negosiasi yang diterima.Aku memohon agar dirinya
memikirkan ulang dan mengiriminya undangan pribadi untuk menghadiri jamuan makan
malam denganku. Li menanggapi, mengatakan dalam pesannya bahwa dia tak pantas
mendapatkan kehormatan itu dan bahwa usianya yang semakin menua dan masalah
kesehatannya membuatnya sulit melakukan perjalanan jauh. aku menulis balik pada Li.
Peking, dan aku tak mampu membayangkan bagaimana mereka akan merusak tanah
leluhur Kerajaan.Mungkin karena nada desakan dari suratku, mungkin karena rasa
tanggung jawabnya sebagai seorang berbudiluhur yang memanggilnyaHung-chang
memberiku kehormatan dengan kehadirannya, dan dengan segera dia ditunjuk sebagai
Ketua Negosiator Cina. Dia tiba di Shimonoseki, Jepang, pada 19 Maret 1895. Sekitar
sebulan kemudian, negosiasi yang tengah berkingsung mengambil putaran yang
mengejutkan: saat meninggalkan salah satu sesi pertemuan dengan Perdana Menteri
Ito Hirobumi, Li tertembak pada wajahnya oleh seorang ekstremis Jepang. ketika
kutanyakan kondisinya. menggores pipi kiriku. Peristiwa itu memberiku apa yang tak
akan mungkin kudapatkan dari meja perundingan simpati dunia. Penembakan itu
membawa reaksi keras dunia internasional agar Jepang melunakkan tuntutannya
terhadap Cina. Aku merasa telah mengirim Li untuk tewas dan dia bertahan hanya
karena beruntung. Juga, dalam pesannya, Li Hung-chang mempersiapkan Kaisar
Guang-hsu atas keputusan tersulit: untuk menyetujui prasyarat-prasyarat negosiasi,
termasuk menyerahkan Pulau Taiwan, Semenanjung Peseadores, dan Liaotung pada
Jepang untuk selamanya; pembukaan tujuh pelabuhan bagi perdagangan Jepang;
pembayaran dua ratus juta tael, dengan izin bagi Jepang untuk menduduki Pelabuhan
Weihaiwei hingga pembayaran itu lunas; dan pengakuan atas yang artinya
melepaskannya pada Jepang. Guang-hsu duduk di Kursi Naga dan menangis. Ketika Li
Hung-chang kembali ke Peking untuk berkonsultasi, dia tak bisa membuat Kaisar
berkata-kata. Saat itulah aku mengatakan pada Li akan apa yang tengah kupikirkan:
The Last Empress - Anchee Min
oleh Cina dalam bentuk uang, bukan tanah.Dia mengangkat tatapannya. Kukatakan
padanya bahwa sekalinya kita menerima pendudukan Jepang di daratan, sebagaimana
kita biarkan terjadi pada Rusia di kawasan Ili, Cina akan selamanya
The Last Empress - Anchee Min
kalah. Li memahaminya dan bernegosiasi atas dasar prinsip itu. Bayangan Li
Hung-chang di balairung dengan kening menyentuh lantai masih melekat di benakku
setelah dia pergi. Aku duduk mematung. Suara jam besar di aula mengesalkanku.
sendiri terus-menerus. Dia tak tahu, tentu saja, bahwa hanya dalam beberapa bulan,
kami juga akan kehilangan Nepal, Burma, dan Indocina. Perampasan lagi. Dan lagi.
Jepang tak punya niat untuk berhenti. Kaki-tangannya kini telah menyebar jauh ke
dalam Manchuria. Ukiran naga di pilar-pilar istana tak lagi bisa dicat tahun ini. Cat yang
lama sudah mengelupas dan warna emasnya sudah berubah menjadi cokelat kering.
Biro Interior telah lama kehabisan uang. Masalahnya tidak hanya pada kebusukannya
yang begitu jelas, tetapi pada rayap yang tak terlihat. Suatu pagi, Kepala Kasim Li
Lien-ying berupaya mengajukan permohonan resmi pada Kaisar: Mulia, lakukan sesuatu
untuk menyelamatkan Kota Terlarang karena ia dibangun dengan kayu
semua.Audiensi-audiensi terus berlanjut. Dalam telegram terbaru Li Hung-chang, pihak
Jepang menuntut hak untuk membangun pabrik di pelabuhan-pelabuhan yang tengah
disengketakan. Jepang mengancam. Guang-hsu dan aku mengerti jika kami
mengabulkan tuntutan Jepang, tuntutan-tuntutan yang sama akan dibuat oleh kekuatan
asing lainnya. mineral,bisa kita lakukan untuk menolaknyaSinar matahari menyusupi
jendela-jendela kamarku, melemparkan bayangan seperti dedaunan yang bergemeresik,
ke lantai dan furnitur. Laba-laba hitam besar bergantung pada benang di panel berukir.
Ia bergelantungan maju mundur di tengah desir lembut angin. Ia adalah laba-laba hitam
pertama yang kulihat di dalam Kota Terlarang. Aku mendengar suara seseorang
menyeret kakinya. Kemudian Guang-hsu muncul dari ambang pintu. Posturnya seperti
seorang lelaki tua dengan punggung bongkok. berkuda Muslim.duduk di kursi. puluh ribu
tentara karena aku harus membayar ganti rugi pada pihak asing. 'Atau perang,' mereka
bilang. 'Atau perang'!Manchuria dengan Tokyo.lebarnya tak berkedip. kejatuhan Kaisar
Rusia. memenuhi perutku!26 DAPUR KERAJAAN BERUSAHA mencari alasan untuk
tak membatalkan perjamuan ulang tahunku. Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh
Dewan Istana yang melihat momen pengunduran diriku sebagai peluang bagi setiap
orang untuk mengumpulkan uang. Kusimpulkan bahwa satu-satunya cara agar tak
masuk dalam perangkap ulang tahunku adalah dengan mengumumkan pada negara
dalam sebuah surat terbuka: Kesempatan yang menguntungkan dari ulang tahunku
yang keenam puluh akan menjadi peristiwa yang menggembirakan dan aku mengerti
bahwa para pejabat dan sebagian warga telah menyumbangkan dana yang akan
digunakan untuk mendirikan suatu monumen peringatanpuluh lima persen dari
pendapatan tahunan kalian untuk menghormatiku dengan menghias Kanal Kerajaan
sepanjang Peking hingga ke tempat tinggalku .... Aku tak ingin bersikap keras kepala
secara berlebihan dan mendesak untuk menolak kehormatan ini, tetapi aku merasa
berutang pada kalian semua, di atas segalanya, untuk mengungkapkan perasaanku
sejujurnya. Sejak awal musim panas lalu, negara-negara pembayar upeti telah direbut,
armada-armada kita dihancurkan dan kita dipaksa memasuki perang terbuka yang
menyebabkan kehancuran yang demikian hebat. Bagaimana aku punya hati untuk
menyenangkan diriku sendiri" Karena itulah, kuperintahkan agar upacara publik dan
semua persiapan yang tengah dilakukan dibatalkan dari sekarang. Kukirim naskah surat
itu secara langsung ke pencetak tanpa melalui Penasihat Agung. Aku takut maksud
katakataku akan diubah, terutama keputusanku untuk membatalkan perjamuan ulang
The Last Empress - Anchee Min
tahunku. Aku juga ingin berbagi dengan negara akan rasa penyesalanku dengan
mengabaikan nasihat Li, yang telah membuat semakin beratnya penalti yang mesti
dibayar oleh Cina. Aku tak bisa menahan kemarahanku, melihat Li Hung-chang, yang
pada usia tujuh puluh dua, kembali ke rumahnya dari Jepang hanya untuk dipanggil
sebagai pengkhianat. Orang-orang di jalan akan meludah ke tandunya saat dia lewat.
The Last Empress - Anchee Min
Sebagai bentuk dukunganku bagi Li, aku mernbujuk Dewan Istana untuk mengirimnya
ke St. Petersburg tak lama setelah upacara kenaikan takhta Tsar Nicholas II. Li meminta
agar sebuah peti jenazah kosong menemaninya dalam perjalananmemintaku untuk
menuliskan namanya pada tutupnya, yang kuturuti. Sebagai hasil kunjungan Li
Hung-chang, sebuah kesepakatan rahasia antara Rusia dan Cina dirundingkan,
kemudian ditandatangani. Masing-masing negara menyetujui untuk membela yang lain,
saat menghadapi agresi dari Jepang. Harga yang harus kami bayar adalah untuk mene
rima klausul yang mengizinkan Rusia untuk meluaskan jalur kereta Trans-Siberia
melintasi Manchuria ke Vladivostok. Kami juga akan mengizinkan pihak Rusia
menggunakan jalur itu untuk memindahkan pasukannya dan peralatan perang mereka
melalui wilayah Cina. Itu merupakan hal terbaik yang bisa dicapai oleh Li Hung-chang di
bawah kondisinya. Namun, naluriku dan dia menyatakan bahwa Rusia tak bisa
dipercaya. Dan kenyataannya, begitu kami membiarkan Rusia melabuhkan armada
mereka di Pelabuhan Arthur kami yang bebas-es, mereka menolak meninggalkannya,
bahkan sesudah Jepang sudah terusir. Pada saat ini, selagi Guang-hsu dan aku sedang
sibuk meneliti kegunaan program penyewaan-lahan untuk menghasilkan pembayaran
bagi pinjaman asing kami, istrinya, keponakanku Lan, datang tiba-tiba. Begitu
Guang-hsu melihat kedatangan Lan, dia memohon diri dan meninggalkan ruangan. Lan
mengenakan jubah bersulam pola-pola mawar. Hiasan mawar kecil serupa yang terbuat
dari pita, menghias rambutnya. Kerah jubahnya yang tinggi memaksa dagunya tegak
dan maju, membuatnya tampak tak nyaman. Tampaknya dia telah berhenti memulas
pipinya dengan bedak putih; kesedihannya begitu nyata pada wajahnya. Ujung mulutnya
tertarik ke bawah. Air mata tumpah, sebelum dia mampu berkata, Menyaksikan masalah
dalam pernikahan mereka lebih buruk daripada hidup dengan kematian suami dan
anakku. Kematian Hsien Feng dan Tung Chih tak bisa sepenuhnya kulupakan, tetapi
tahap penyembuhan atas hal itu hadir dengan sendirinya. Kenangan bisa dipilih dan
berubah-- ubah dari waktu ke waktu. Aku tak lagi ingat akan adanyu perasaan
kebencian. Dalam mimpiku, anakku menyayangiku sepenuhnya dan Hsien Feng begitu
pengasih. Dengan Guang-hsu dan Lan, kesengsaraan mereka seperti lumut yang
tumbuh pada musim penghujan: ia bermula dari sudut atap dan perlahan-lahan
menguasai seluruh sudut Istana. tentu saja sedang membicarakan saudariku.
memburuk.' Saudariku harus terus berbaring dan telah menolak kunjunganku. Rong
yakin bahwa akulah penyebab kesakitannya. Karena itu, kukirim Lan sebagai gantiku.
saudariku,hanyalah bahwa Guang-hsu sedang mengalami banyak tekanan.Lan
menggeleng, membuat hiasan di kepalanya berkibas. padaku.Aku merasa bersalah dan
berjanji padanya akan mencoba lagi. Kupindahkan Lan dan penghuni rumahnya ke
kompleks tepat di belakang Guang,-hsu, menggunakan masalah rayap sebagai
alasannya. Aku berpikir bahwa pasangan itu dapat saling mengunjungi melalui pintu
lengkung yang menghubungkan keduanya. Namun, pada hari esoknya, Guang-hsu
menutup jalan masuk dengan furnitur. Ketika Lan memindahkan furnitur itu, Guang-hsu
memerintahkan agar pintu masuk ditutupi batu bata secara permanen. Sementara itu,
aku bisa lihat bahwa Guang-hsu jatuh hati pada Mutiara, selirnya, yang baru saja genap
sembilan belas tahun dan tampak begitu memesona. Rasa keingintahuan dan
The Last Empress - Anchee Min
kecerdasannya mengingatkanku pada masa mudaku. Aku senang dengannya karena
dia menginspirasi Guang-hsu untuk memenuhi ekspektasi bangsanya. Aku merasa iba
pada Lan saat dia berusaha bersaing dengan Mutiara. Lan terlalu banyak membawa
darah abangku. Dia memiliki ambisi, tetapi tidak memiliki tekad untuk mewujudkannya.
Saat dia mengancam bunuh diri, Guang-hsu malah semakin jijik dengannya. Kuminta
bantuan pada Kuei Hsiang, tetapi dia hanya berkata, mesti membereskannya.Aku
merencanakan perjamuan teh bagi kami bertiga. Saat Lan meminta Guang-hsu
mencicipi kue persik yang dibuatkan untuknya, dia tampak gelisah dan bangkit berdiri.
Kupegang sikunya dan berkata, jalan di taman.agar mereka memulai percakapan.
Namun, Guang-hsu tetap menjaga jarak, seolah istrinya membawa penyakit. Lan
bertahan pada harga dirinya dan tetap diam, Guang-hsu pergi menghadiri pertemuan
Istana. tahu bahwa hal-hal yang terjadi bisa tak sesuai dengan keinginanmu. Aku sudah
memperingatkanmu sebelumnya.
The Last Empress - Anchee Min
saputangan. mengubahnya, Memimpin upacara dan menyampaikan penghormatan
pada para leluhur. Kau juga bisa melakukan apa yang kulakukan: belajar tentang dunia
dan jadikan dirimu berguna. menutup diri dari kemungkinan itu.Lan memulai kegiatan
belajarnya denganku. Pertamatama, kutugasi dia untuk membacakan laporan terbaru
akan kematian Ratu Min dari Korea. menerobos masuk ke dalam istana Ratu.menutup
mulutnya dengan saputangan. mereka mengepung Ratu Min. Menteri Urusan
Kerumahtanggaan Istana datang menyelamatkannya, tetapi penyusup menebas habis
kedua tangannya dengan sebilah pedang.Lan tampak begitu takut. dengan
pengawalnya" Di mana mereka" jawabku. ......Lan melanjutkan membaca, tetapi
suaranya sudah tak lagi terdengar. Dia beralih padaku dengan kepala ditelengkan ke
satu sisi, seperti boneka dengan tali yang rusak. yang disiram dengan bensin di luar
pekarangan.menyalakan api.Kuambil kembali laporan itu dari tangannya dan
menaruhnya di mejaku. Lan duduk terdiam seolah membeku. Tak lama, dia bangkit dan
berjalan keluar seperti hantu. Lan tak pernah lagi mengancam akan bunuh diri meskipun
dia terus mengeluh tentang suaminya. Lan percaya bahwa dia tak perlu mempelajari
urusan-urusan Istana, tetapi hal itu tak menghentikannya bermimpi dipuja-puja oleh
rakyat. Dia tak pernah berbagi ranjang dengan Kaisar atau berteman dengan Mutiara.
Dia mencari pelariannya dengan memanjakan diri sendiri dan menghabiskan waktu
bersama saudara Mutiara, Selir Cahaya, yang begitu bertolak belakang dengan Mutiara.
Cahaya tak punya banyak minat dalam hampir segala hal. Dia sangat menggemari
makanan dan bisa duduk mengudap makanannya seharian penuh. Pada 18 Juni 1896,
Rong meninggal. Hal itu terjadi setelah dia menuduh para tabib telah meracuninya.
Kesehatan jiwanya mulai terdengar pihak Istana sehingga keputusanku bertahun-tahun
sebelumnya untuk mencegahnya mengunjungi Guang-hsu kini dimengerti. Sayangnya,
Kaisar kini dianggap sebagai anak seorang wanita sinting, dan Penasihat Klan
menggunakan alasan ini untuk mulai memikirkan penggantinya. Aku sudah muak
dengan perselisihan yang terjadi antara para Pangeran Manchu, para saudara, dan
sepupu yang tampaknya tak memiliki kesamaan satu sama lain, kecuali rasa tamak dan
kebenciannya. Ketika aku berusaha menjelaskan begitu besarnya kasih sayang antara
Kaisar Hsien Feng dan Pangeran Kung, para pemuda Topi-Besi langsung jemu. Dengan
jubah istana megahnya, generasi kerajaan Manchu ini bertengkar layaknya segerombol
serigala memperebutkan tempat tinggal, proyek sepele, dan gaji tahunan. Aku
kehilangan kendaliku pada acara keluarga saat pemakaman saudariku. Hal itu mungkin
ada kaitannya dengan kenyataan bahwa aku tak berkesempatan untuk berpamitan
dengan Rongantara Pangeran Ch'un Junior dan kelompok Topi-Besinya
The Last Empress - Anchee Min
memperebutkan warisannya memancing kemarahanku, hingga akhirnya aku meledak.
Kukatakan dengan suara dingin. menyinggung kemarahan Kaisar, aku tak akan segan
memerintahkan pemindahanmu dan jika kau menentangku, eksekusi atas dirimu. Ch'un
menyadari bahwa aku bersungguh-sungguh dengan ucapankuSu Shun, mantan
Penasihat Agung, dan komplotannya yang berkuasa. Kata-kata ancamanku berhasil
meredamkan perselisihan itu dan aku ditinggalkan sendiri. Sambil menyandarkan pipiku
di atas peti jenazah Rong, aku teringat dua biji kenari yang dia letakkan di telapak
tanganku pada hari aku meninggalkan rumah untuk menetap di Kota Terlarang. Aku
menyesal tak berusaha lebih keras untuk merawatnya. Rong telah ditaklukkan oleh
penyakitnya, tetapi ada hari-hari ketika pikirannya jernih dan sikapnya penuh kasih. Aku
ingin tahu apakah dia mengetahui tentang masalah pernikahan antara Guang-hsu dan
Lan. Aku tak akan pernah tahu perasaannya. Betapa aku rindu berbincang dengannya
saat kita masih kecil dulu! Aku ingin bisa bicara dengan Kuei Hsiang, menghabiskan
The Last Empress - Anchee Min
waktu mengenang Rong bersama, tetapi dia tak tertarik. Bagi abangku, kematian Rong
adalah anugerah. Lan dan Guang-hsu tampak bagai pasangan rukun di pemakaman
Rong. Setelah membungkuk ke arah peti jenazah bersama, mereka melempar biji-biji
emas padi ke udara. Hal itu membuatku berpikir untuk tak pernah melepaskan harapan.
Sepanjang kesulitan yang kami hadapi, Yung Lu terus melanjutkan kerja samanya
dengan Li Hung-chang, memperkuat Angkatan Bersenjata. Pada saat-saat seperti ini,
kami sangat jarang bertemu; Yung Lu bertekad tak menyulut api ke dalam rumor apa
pun mengenai kami yang bisa mencederai upayanya bagi Kaisar. Aku harus merasa
puas dengan cukup mengetahui keberadaan Yung Lu dari laporan-laporan yang datang.
Namun suatu pagi, Yung Lu datang ke hadapanku untuk meminta izin meninggalkan
jabatannya kini sebagai Kepala Komando Angkatan Bersenjata untuk memimpin
Angkatan Laut negara. Kukabulkan permintaannya, tahu bahwa dia pasti sudah berpikir
masak akan keputusannya, tetapi kuperingatkan dia bahwa banyak orang mungkin akan
melihat pemindahannya sebagai penurunan jabatan. orang lainkepergian Li Hung-chang
ke luar negeri,dirinya. ini.kepemimpinan seperti Yung Lu untuk memengaruhi Angkatan
Laut.' Apakah dia yang menyarankanmu mengambil tanggung jawab ini"Aku berusaha
tak memikirkan jika tugas-tugas baru Yung Lu akan membuatnya lebih sering
meninggalkan Peking. Tentu saja, aku sudah cukup tahu akan kemampuan Yuan.
Sebagai jenderal Muda, dia telah berjuang melawan Jepang dan berhasil menjaga
perdamaian di Korea selama sepuluh tahun. Kami duduk diam menghirup teh. Kutatap
dirinya, mata, hidung, mulut, dan tangannya. 27 GUANG-HSU MEMINTAKU pindah
bersamanya ke Ying-- tdi Sungai Laut Selatan di sebelah Istana Musim Panas. Letaknya
yang terpencil, ujarnya, akan membantunya berkonsentrasi. Ying-tGedung-gedung
elegannya, yang sangat butuh perbaikan, terhubung dengan daratan melalui jalur tanah
yang meninggi dan jembatan tarikan. Paviliun itu memiliki teras dari marmer yang
melandai hingga ke sungai, dengan kanal-kanal merentang disisipi oleh
jembatan-jembatan cantik. Pada musim panas, sungai di sekelilingnya akan dipenuhi
sekumpulan teratai hijau. Pada Agustus, bungabunga merah jambu besar akan
menjulang dari alas hijau nya. Pemandangannya sungguh menakjubkan. Ketika
pekerjaan restorasi dilangsungkan, aku diminta untuk menamai ruang-ruang tinggalnya.
Aku memilih nama Balairung Penuh Keanggunan, Ruang Istirahat Tenang, Ruang
Perenungan Masalah, dan Ruang Hati Sunyi. Aku mulai berpikir bahwa martabat bisa
dimiliki tanpa kehadiran seorang teman. Aku jadi mulai tertarik pada ajaran Buddha.
Ajaran yang menjanjikan kedamaian ini menarik minatku dan dia tidak mendiskriminasi
wanita, sebagaimana halnya dengan ajaran Konfusius. Dewa-dewa Buddha
The Last Empress - Anchee Min
menyertakan sosok wanita, salah seorang yang terkenal di antaranya adalah Dewi
Welas-Asih, KuanYin, yang kurasa memiliki kesamaan denganku. Sejujurnya, aku tak
punya tempat lagi untuk berpaling. Aku percaya pada belas kasih, tetapi aku mulai
kehilangan kepercayaan pada orang-orang di sekitarku. Sebagai contohnya, dulunya
kupikir bahwa sikap adilku terhadap kasim-kasim rumah akan memastikan kejujuran dan


The Last Empress Karya Anchee Min di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendapatkan kesetiaan mereka, tetapi dengan pandangan menusuk, aku tetap saja
akan mendapatkan seorang pembohong. Aku pernah meminta kasimku Chow Tee untuk
mengirimkan kue kacang-madu pada Li Lien-ying, yang saat itu tengah pergi berlibur
untuk kali pertamanya dalam dua puluh sembilan tahun. Ketika Chow Tee
menyampaikan terima kasih Li Lien-ying padaku, kutanyakan, Li dapat menerima kue itu
saat masih hangat. Pada akhirnya, pembohong itu menerima sepuluh dera cambukan
tongkat bambu. Mencoba menenangkan diri sendiri, aku menatap keluar
The Last Empress - Anchee Min
jendela pada bunga-bunga camelia-ku yang tengah mekar. Pepohonan dipenuhi kuncup
bunga. Sulit dipercaya, kini Li Lien-ying telah berusia lima puluh. Dia baru tiga belas
tahun, saat An-te-hai kali pertama membawanya padaku. Kini aku sudah enam puluh
satu tahun, aku menjadi penuh kecurigaan pada orang lain dan semakin ragu pada
penilaianku sendiri. Berkali-kali aku memperingatkan bahwa aku tak akan menoleransi
pembohong, tetapi berbohong telah menjadi bagian dari kehidupan di Kota Terlarang.
Sejak peperangan kami dengan Jepang, aku tak pernah menerima laporan akan
kekalahan militer kami. Satu-satunya kabar yang dikirim ke Istana hanyalah
kemenangan yang dengan gegabahnya kuterima dan kuanugerahi dengan promosi dan
bonus. Berdasar gerakan hati, aku akan mengambil satu momen untuk menguji
kasim-kasim dan dayang-dayangku. Aku merasa sedih melakukannya, tetapi aku tak
bisa bertindak lain. Aku harus bersikap tak terduga dan menguasai. Aku membuat
peraturan untuk tangkas menggunakan cambuk. Ini telah menjadi caraku untuk bertahan
secara mental. Aku berusaha meninggalkan hal-hal sepele. Sebagai contoh, aku tak
menghukum saat Li Lien-ying membuat lubang (sampanyeku Kasim itu memercayai
suara letupannya akan mencelakakanku. Sepanjang 1896, aku bekerja dengan Kaisar
Guang-hsu setiap harinya dan senang dengan kemajuannya. Dia berusaha sekeras
mungkin untuk mengejar ketertinggalan urusan-urusan Istana tetapi menemui hambatan
yang besar dan membuat segalanya jadi teratur merupakan langkah pertama kami. Aku
bangun lebih awal dan berjalan menyusuri jembatan batu untuk menyiapkan pikiranku
untuk hari itu. Aku memandangi teratai mulai dari awal kuncupnya hingga akhir
berseminya. Aku menemukan bunga pertamanya, yang merekah pada satu fajar musim
panas. Aku merasa janggal dengan ketenangan lingkungannya. Selagi memandang
kasimku terjun ke dalam lumpur setinggi pinggang untuk mengambil akar teratai buat
sarapanku, pikiranku berkutat memikirkan apakah sebaiknya aku menekan Kaisar untuk
menyetujui proposal terakhir Li Hung-chang mengajukan pinjaman tambahan. Kami
tertinggal dalam pembayaran rutin kami dan bankbank asing sudah memberikan
ancaman. Sangat jelas bagi kami bahwa kekuatan asing tengah mengincar wilayah kami
dan berusaha mencari-cari sebuah alasan untuk memulai penyerangan. Saat akar
teratai panggang disuguhkan, Guang-hsu tak berselera. Aku duduk di sisinya, tetapi tak
memiliki kata-- kata untuk menenangkannya. Sekarang ini, aku sudah memahami
kebiasaan Guang-hsu yang lebih senang menyendiri. Aku mencemaskan kesehatannya,
tetapi aku tak ingin menanyakannya atau bahkan menyuruhnya untuk mengambil
sumpitnya. Setelah menghabiskan makananku, aku membilas mulutku dengan cepat
dan pergi menuju ruang kerjaku untuk menyiapkan audiensi pagi. Guang-hsu akan
mengikuti beberapa menit kemudian. Aku akan menunggu kasim menyiapkan
The Last Empress - Anchee Min
pakaiannya dan kami berdua akan memasuki tandu kami. Mengakhiri audiensi pada
sore hari, Guang-hsu dan aku akan meneruskan diskusi tentang masalah-masalah hari
itu. Sering kali, kami harus memanggil beberapi menteri dan penjabat untuk meminta
informasi lebih terperinci. Saat Guang-hsu melihatku mulai menguap, dia akan
memintaku untuk berhenti dan beristirahat. Aku akan meminta cerutu, dan dia akan
menyalakannya untukku. Sambil mengisap cerutu, aku akan meneruskan pekerjaanku
hingga larut. melakukan kesalahan, tak ingin berperang, dan bersedia memberikan
pengorbanan,Robert Hart. perlahan-lahan memulih dari pengaruh buruk yang
dideritanya semenjak ratusan tahun lalu, dan kini tengah diterkam oleh Jepang yang
tangkas, sehat, dan memiliki persenjataan lengkapmenolongnya"Guang-hsu dan aku
berharap komentar Hart akan membantu Cina merebut simpati dan dukungan dari
belahan dunia lain. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Kekalahan kami oleh
Jepang hanya mendorong kekuatan Barat untuk mengambil keuntungan lebih jauh dari
kami. kukuh, hingga tinggal menjadi segenggam debu sisanya menanti diambil oleh
siapa saja. Kami telah kehilangan Korea dan Angkatan Laut kami yang baru tengah
menuju kehancuran. Setelah meniru habis-habisan peradaban Cina selama ratusan
tahun, orang-orang Jepang dengan angkuhnya memandang hina mata air
kebijaksanaan Timur yang sesungguhnya. Dunia sepertinya telah lupa bahwa pada
1871, Jepang masih membayar upeti pada Cina sebagai negara jajahan. Sama seperti
yang lain, Guang-hsu mencurigai Li Hung-chang telah membuat transaksi yang
menguntungkan pihak Barat demi keuntungannya sendiri. menghasilkan traktat yang
lebih baik daripada itu,Satu-satunya bukti yang dimiliki oleh Guang-hsu adalah bahwa Li
Hung-chang memercayakan menantu lelakinya dengan tugas menyediakan
perlengkapan militer bagi Angkatan Bersenjata. sepupumu begitu buruk,melakukan
korupsi The Last Empress - Anchee Min
mengandalkan koneksi pribadi. Pikirkan apa yang telah kauterima. Li telah berhasil
mengumpulkan dana untuk membangun kembali Angkatan Laut.kesempatan atas
pertahanan yang lebih awal!Guang-hsu meninggi menyusuri aula.
habis-habisan!Guang-hsu tak bisa menerima fakta bahwa kita telah dipaksa untuk
menandatangani Traktat Shimonoseki, traktat paling memalukan yang pernah
ditandatangani oleh seorang Kaisar sepanjang sejarah Cina. uang. Apakah aku tak
benar bahwa Li Hung-chang merupakan orang terkaya di Cina"kuucapkan pelan. yang
menindas. Li tak ingin ambil bagian dalam negosiasi dari awalnya. Dia ditugaskan,kau
dan aku. Pihak Jepang telah menolak perwakilan yang kaukirimkan sebelumnya. Li
satu-satunya orang yang dipercaya Jepang memiliki kemampuan.dia seorang teman.
Jepang tahu Li akan memberi mereka kesepakatan yang menguntungkan.Jika bukan
karena aksi pembunuhan yang nyaris terjadi, Jepang akan tetap menuntut pada
permintaan asalnya, dan kita akan kehilangan seluruh Manchuria ditambah tiga ratus
juta tael!menunjukkan padaku sebuah dokumen. Dewan Istana juga telah
menyelidikinya. Dengarkan.membacakan, pada bisnis Jepang dan dia tak ingin
kehilangan keuntungannya dengan berlarutnya perang. Dia sepertinya khawatir jika
sejumlah besar uang dari hasil spekulasinya, yang telah dia depositokan di Jepang,
akan hilang; karena itu, dia menolak perang.Li Hung-chang sebagai perlawanan
terhadap Kaisar, aku tak akan bisa atau tak seharusnya bekerja denganmu!sungguh
kesal. denganmu apa yang kuketahui. Kau terlalu bergantung pada Li. Bagaimana jika
dia tidak seperti yang Ibu pikirkan"mendesah. memanfaatkan rasa kewaspadaan dunia
internasional, Jepang belum akan mundur dari Semenanjung Liaotung.sebagai
kompensasi dan ganti rugi,sinis. kesalahan Li Hung-chang.Guang-hsu duduk diam,
The Last Empress - Anchee Min
menggigiti bibirnya. Aku memohon padanya agar tak menyia-nyiakan Li begitu saja.
untuk memberikan manfaat pada Kerajaan.Saat kutanyakan bagaimana pertemuan
dengan para delegasi asing berlangsung, Guang-hsu menjawab datar, yakin pihak asing
itu sama kecewanya. Mereka menghabiskan begitu banyak waktu dan tenaga untuk
meminta audiensi, hanya untuk menemukan betapa membosankannya aku.Aku ingat
komentar suamiku, Hsien Feng, saat pihak asing meminta audiensi dengannya. Dia
merasa bahwa dia hanya akan memberikan pada mereka kesempatan untuk meludahi
wajahnya. bertemu dengan individu-individu, bukannya dengan bangsa-bangsa yang
telah merendahkanku.Guang-hsu mengangguk. Jerman bertingkah seperti anjing.
Mereka berusaha membuatku terpaksa meminjam lebih banyak uang. Apa yang harus
kulakukan" Kukatakan pada mereka, Cina sudah tak sanggup lagi menanggungnya.
Kukatakan pada mereka bahwa seluruh penghasilanku dihabiskan untuk membayar
ganti rugi Jepang.Para bankir asing merupakan pembuat transaksi yang kejam. Aku
ingat akan apa yang pernah dikatakan Li Hungchang, pada saat aku bertanya,
akhirnya"menjanjikan pendapatan bea cukai dan transit serta pajak garam sebagai
jaminannya.Kepedihan dalam suaranya tak tertahankan. Aku merasa tak berdaya dan
sangat sedih. mendesah lagi. dan perlengkapan melalui jalur kereta kami melewati
Manchuria ke laut.bukan saat damai.sendiri. Guang-hsu menggelengkan kepalanya.
berniat tetap menggunakan jalur Trans-Siberia pada saatsaat tenang, Ibu. Berjalan
keluar ke teras untuk mencari udara segar, aku memegang kedua pundak anakku.
The Last Empress - Anchee Min
rencana Li memanfaatkan satu orang barbar untuk mengendalikan yang lain akan
berhasil.Guang-hsu tak yakin. ujarnya, keseluruhan.Aku berdiri menyambut terpaan
angin dan berharap bisa melewati momen ini. Bagi anakku, setiap hari mendatangkan
keputusan baru, beserta kekalahan dan kehinaan baru. Dia telah menjalani hidupnya
dalam lubang tinja. Tung Chih beruntung: kematian membantunya meraih kedamaian.
Kegelapan memenuhi ruangan setelah Li Lien-ying pergi. Aku berbaring di bantal-bantal
empuk dan teringat suatu kali Li Hung-chang pernah menasihatiku untuk menyimpan
emas dan perakku di bank-bank luar Cina. ucapannya, tetapi aku sudah paham
maksudnya: Aku mungkin akan dipaksa meninggalkan Cina. Bayangan Ratu Min
dibakar hidup-hidup selalu tersimpan dalam benakku. Li Hung-chang pasti mengira aku
wanita kaya. Dia tak tahu betapa miskinnya aku. Aku terlalu malu untuk membiarkan
orang lain tahu, bahwa aku telah menjual grup opera kesukaanku. Aku nyaris tak
memiliki apa pun selain tujuh gelar kehormatan dari Kekaisaran. Li tak mendesak agar
aku berkonsultasi dengan para manajer bank Inggris, di Hongkong dan Shanghai.
Namun, saat dia meninggalkan istanaku, dia tak lagi bingungpaham akan prinsipku
menghadapi kelangsungan hidup Cina. Guang-hsu dan aku mengira kekuatan Barat
akan menghentikan agresinya begitu perjanjian yang telah disepakati mulai
dilaksanakan. Namun, pada Mei 1897, pihak Jerman menemukan alasan lain untuk
menyerang kami. Insiden itu bermula ketika bandit Cina merampok desa di Shantung,
dekat pelabuhan Kiaochow, tempat pemukiman Jerman. Rumah-rumah dibakar dan
penduduknya dibunuh, termasuk dua orang misionaris Katolik Roma Jerman. Sebelum
pemerintah kami memiliki kesempatan untuk menyelidiki, skuadron Jerman melanjutkan
ke Kiaochow dan merebut pelabuhan. Cina diancam dengan penindasan yang berat,
kecuali jika kami dengan segera menyetujui untuk membayar kompensasi dalam emas
dan mengadili para bandit. Kaisar Jerman memastikan protesnya didengar dunia: sejak
saat ini kebijakan penuh kehati-hatian yang dinilai Cina sebagai bentuk kelemahan, dan
untuk menunjukkan pada Cina, dengan kekuasaan penuh dan jika diperlukan, dengan
kekerasan brutal, bahwa Kaisar Jerman tak bisa diperolok-olok dan sangatlah buruk
The Last Empress - Anchee Min
menjadikannya sebagai musuh.Empat hari kemudian, anakku datang padaku membawa
kabar bahwa garnisun Cina di Kiaochow telah dipukul-mundur. Setelah penaklukannya,
Guang-hsu dipaksa menyewakan pelabuhan itu beserta daratan di sekitarnya, dalam
radius sejauh lima puluh kilometer, pada Jerman. Penyewaan sembilan puluh sembilan
tahun itu menyertakan hak istimewa pertambangan dan jalur kereta yang berada di
area tersebut. Guang-hsu gemetar saat mendengarkan Li Hung-chang menjelaskan apa
yang akan terjadi, jika dia menolak menandatanganinya. Dalam beberapa bulan
berikutnya, Li akan membawakan lebih banyak kabar buruk: Kapal perang Rusia
berlabuh di benteng Pelabuhan Arthur, sebagaimana mereka diizinkan oleh traktat tahun
1896, dan mengumumkan bahwa mereka akan menetap di sana selamanya. Pada
Maret 1898, Pelabuhan Arthur dan pelabuhan dagang Talienwan di dekatnya juga
disewakan pada Rusia untuk jangka waktu dua puluh lima tahun, dengan hak atas
pertambangan dan jalur kereta sejauh enam puluh mil di sekitarnya. Menambah
kekacauan ini, Perdana Menteri Inggris mengeluhkan bahwa Pechili terganggu,yang
memiliki cakupan sama dengan Kiaochow, dikuasai oleh Jerman, yang akan ganti rugi
Jepang lunas dan kota telah dievakuasi.Inggris juga menganugerahi dirinya sendiri
perluasan area Kowloon, di daratan seberang Hongkong. Tak ingin ketinggalan, Prancis
juga menuntut hak sewa sembilan puluh sembilan tahun yang sama pada Pelabuhan
Kwangchowan, di selatan Hongkong. Ketika Dewan Istana memohon agar Kaisar
mengambil alih situasi, Guang-hsu memberikan setiap menteri salinan yang diterimanya
dari Li Hung-chang. Salinan itu berisi pengumuman yang dibuat oleh kekuatan Barat
bersatu mengenai menyetujui bahwa seluruh lembah Sungai Yangtze dari Szechuan
ke Delta Kiangsu menjadi milik Inggris. Inggris menyepakati bahwa bagian Selatan
Kanton dan Selatan Yunnan menjadi milik Prancis. Area dari Kausu melalui Shensi,
Shansi, Hunan, dan Shantung menjadi milik Jerman. Manchuria dan Chihli milik Rusia.
Amerika Serikat yang mencintai kebebasan menjaminkan hak dan kesempatan yang
sama bagi semua negara di area yang disewakan dan menyebut sikap mereka sebagai
28 AKU TAK MENGIRA akan bertemu Pangeran Kung untuk kali terakhirnya. Hari itu
mendung menggayuti langit pada Mei 1898, saat aku menerima undangan darinya.
Walaupun sakit, Pangeran Kung adalah lelaki dengan tubuh kuat dan semangat besar,
dan semua orang mengharapkan dia akan sembuh. Saat aku tiba di sisi
pembaringannya, aku terkejut
The Last Empress - Anchee Min
melihat kondisinya dan segera tahu bahwa hidupnya akan segera berakhir. terus
membuat gelembung-gelembung udara,Pangeran Kung dengan suara lemah.
Kutanyakan jika dia ingin aku memanggil Kaisar. Pangeran Kung menggeleng dan
memejamkan matanya untuk mengumpulkan tenaga. Aku menebar pandangan ke
sekeliling ruangan. Ada gelas, mangkok, tempolong, dan baskom diatur di sekitar
tempat tidur. Wangi obat-obatan herbal di ruangan tersebut begitu menusuk. Pangeran
Kung berusaha duduk, tetapi dia sudah tak lagi memiliki kekuatan. membantu
menegakkan sandarannya, kausembunyikan kondisimu.Kung terengah. Dia
mengangkat tangan kanannya dan mengacungkan dua jemarinya yang bergetar. Aku
mendekat. Penyesalan memenuhi suara Pangeran Kung. bagaimana penderitaanmu...
aku meminta maaf. Putraku Tsai-chen mendapatkan akhir yang sepantasnya.kedua
mataku. ujar Pangeran Kung. Namun, dirinya sendirilah yang tak bisa dimaafkannya.
Aku tak pernah bisa menanyakan bagaimana Pangeran Kung melewati hari-harinya
setelah kematian putranya. menyodorkannya sebuah handuk. menyeka wajahnya
dengan handuk. tugasku. Aku telah mengecewakan Tung Chih dan sekarang aku harus
meninggalkan Guang-hsu.mencoretmu dari surat wasiatnya. Jika pun ada tugas untuk
The Last Empress - Anchee Min
membesarkan dan mendidik Tung Chih, Hsien Feng me nyerahkan kekuasaan itu pada
Su Shun dan komplotannya. Pangeran Kung akhirnya menyetujui perkataanku meski dia
memilih untuk memercayai bahwa Su Shunlah, dan bukan saudaranya, yang telah
memanipulasi surat wasiat Kekaisaran. Lelah, dia kembali memejamkan matanya
seolah hendak tidur. Memandang wajah Pangeran yang begitu pucat, aku teringat pada
hari-hari ketika dia masih kuat, tampan, dan begitu penuh semangat. Impian-impiannya
untuk Cina begitu hebat dan begitu pula dengan kemampuannya. Bahkan, aku pernah
sekali berimajinasi, bahwa aku menikahi dirinya dan bukan Kaisar Hsien Feng. Kurasa
aku selalu meyakini bahwa Kung akan menjadi Kaisar yang lebih baik. Seharusnya
dialah yang dianugerahi takhtabukan karena kecerdikan Guru Utama Hsien Feng, yang
menasihati muridnya untuk berpura-pura menampilkan rasa iba terhadap hewan-hewan
pada perburuan musim gugur. Pangeran Kung berhasil mengalahkan semua
saudaranya hari itu, tetapi ayahnya justru tersentuh oleh hati adiknya. Merupakan
kemalangan bagi negeri saat takhta diberikan pada Hsien Feng. Dan kemalangan satu,
melahirkan kemalangan-kemalangan yang lain. Aku ingin tahu apakah Pangeran Kung
membenci hidup di bawah bayang-bayang Hsien Feng, mengetahui dirinya telah
dikhianati. sebelum terlambat,matanya lagi. Bayangan akan kehilangan dirinya sungguh
berat. rasa kau tak ingin tahu pertanyaan yang kumiliki, sekaligus kutukan terburuk bagi
satu sama lain.Kung tersenyum. hubungan kita"Maka, kutanyakan apakah dia pernah
merasa sakit hati atas sikap ketidakadilan ayahnya dan adiknya yang mencuri takhta
Kekaisaran. diriku sendiri telah menghilangkan rasa sakitnya,Pada masa itu, saat kami
berusia dua puluhan, tak ada pikiran dalam benak kami berdua bahwa kami sedang
mengukir sejarah. Saat itu, Pangeran Kung baru mengetahui bahwa namanya telah
dicoret dari surat wasiat Hsien Feng. Dia ditinggalkan tak berdaya untuk dibantai oleh
Su Shun. Dan aku menghadapi kemungkinan akan dibakar hidup-hidup untuk
menemani suamiku dalam perjalanannya menuju kehidupan selanjutnya. untuk saling
meminjamkan legitimasi masing-masing"tanyanya. punya pilihan, selain untuk saling
menolong. Su Shun, The Last Empress - Anchee Min
terduga.oleh ayahku dan saudaraku, Hsien Feng.menekankan. kesempatan yang
diberikan, Anggrek.Chih"kuingat, Hal kedua yang diinginkan Pangeran Kunog adalah
janjiku untuk terus menghormati Robert Hart, seorang lelaki yang telah bekerja sama
erat dengannya selama bertahun-tahun. Cina. Posisi kita di dunia pada masa depan
bergantung pada bantuannya.mengikuti instruksinya begitu dia meninggal. mereka akan
mengusir Robert Hart. janjiku. mengadakan audiensi pribadi dengan Robert
Hart,Pangeran Kung. denganku"Cina,karena aku memercayakan banyak hal padanya.
Dia di benci bukan karena dia orang Inggris, melainkan karena dia tak bisa
disuap.Pangeran Kung dan aku bermimpi andai kita memiliki lebih banyak orang dengan
karakter seperti Robert Hart. Inggris" Apa itu benar"Pangeran Kung mengangguk.
sebagi kesatria, tetapi Ratu lebih memedulikan prestasinya membuka Cina bagi Inggris
daripada karena jabatannya.janjiku. dan menerima saja sikap penghinaan Dewan
Istana. Aku khawatir kesabarannya akan segera habis dan dia akan berhenti. Cina
sangat bergantung pada kepemimpinan Hart. Kita akan kehilangan sepertiga dari
pendapatan bea cukai, dan..., dinasti kitaAku tak tahu bagaimana cara meneruskan
pekerjaan Pangeran Kung. Aku tak bisa berkomunikasi dengan Robert Hart dan aku
begitu ragu bisa meyakinkan Dewan Istana akan peranan pentingnya. Aku menangis.
Tabib Kung membungkuk di dekatku dan mengatakan bahwa sebaiknya aku pergi.
Pangeran tampak tenang saat dia melambaikan tangan perpisahannya ke arahku. Aku
kembali keesokan harinya dan diberitahukan bahwa kesadaran Pangeran Kung
The Last Empress - Anchee Min
melemah. Beberapa hari kemudian, dia memasuki koma. Pada 22 Mei, dia meninggal.
Aku membantu merancang pemakaman sederhana untuk Pangeran Kung,
sebagaimana yang dia minta. Kaisar memberitahukan secara pribadi pada Robert Hart
akan kematian rekannya. Sungguh sulit bagiku melepaskan Pangeran Kung. Sehari
setelah pemakamannya, aku bermimpi akan kepulangannya. Dia bersama Hsien Feng.


The Last Empress Karya Anchee Min di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Keduanya tampak berusia dua puluh kembali. Pangeran Kung mengenakan jubah ungu,
sementara suamiku mengenakan jubah satin putihnya. daripada kematian,seperti
biasanya. kematian' bisa juga diartikan sebagai 'kekayaan spiritual. Aku membuntuti
mereka dengan gaun tidurku selagi mereka berbicara berdua. Aku memahami
kata-katanya, tetapi tidak maknanya. penderitanya untuk berjalan di jalan
keabadian,melanjutkan. menanggung yang tak tertanggungkan.Pangeran Kung
menyetujui. kematianlah, seseorang akan memahami kesenangan hidup.Masih dalam
dunia mimpiku, kusela percakapan mereka. artinya dengan mati berulang-ulang.
Kepedihannya sudah tak mungkin lagi untuk ditanggung. Ia seperti hukuman yang
berlangsung terus-menerus, kematian yang tak kunjung usai.hidup,Sebelum aku bisa
membantahnya, kedua lelaki itu menghilang. Di tempat mereka berdiri tadi, aku melihal
seorang wanita yang sangat tua berjongkok di atas tumitnya di pojok ruangan yang luas
dan gelap. Itu adalah diriku
The Last Empress - Anchee Min
sendiri. Aku mengenakan pakaian pelayan dan tampak sakit. Tubuhku mengecil serupa
ukuran anak kecil. Kulitku dipenuhi keriput dan rambutku abu-abu dan putih. 29
Guang-hsu mengakui. menyelamatkan Cina.Terlarang, Guang-hsu memberi tahuku
bahwa dia telah menemukan seseorang yang seseorang yang sangat dia kagumi. telah
menolak pertemuanku dengannya.Itu kali pertama aku mendengar nama Kang Yu-wei,
seorang cendekiawan yang menyebut dirinya pembaru dari Kanton. Kuketahui bahwa
alasan penolakan Dewan Istana adalah karena Kang Yu-wei tidak memiliki posisi di
pemerintahan ataupun peringkat apa pun. Bahkan, dia telah gagal dalam ujian pegawai
kerajaan sebanyak tiga kali. seorang genius politik!Kutanyakan bagaimana Kaisar bisa
mengenal orang itu. atas penyelundupan buku-buku,memberiku buku-bukunya karena
darinya aku menemukan suatu jalan untuk membawa Cina ke jalur yang benar.Sikap
berani Mutiara mengingatkanku pada diriku sendiri saat aku masih seusianya. Aku juga
ingat bagaimana aku dibenci oleh seluruh Dewan Istana, terutama Penasihat Agung Su
Shun, yang telah bersiap menghancurkanku. melindunginya. Anakku bangkit dari
kursinya dan pergi menduduki kursi yang lain. Kakinya mengetuk-ngetuk lantai dengmi
gelisah. sanggup melindunginya.dengan apa yang kaukatakan sehingga aku tahu di
mana posisiku.demi cinta"Guang-hsu menatapku. menakut-nakutiku, Bu.
menandatangani hukuman kematian Mutiara jika dia diketahui terlibat dengan
urusan-urusan Kaisar. Tak ada bedanya meski kau sendiri yang membolehkannya. Kau
tahu aturannya.cerdas dan berani.dukungan dari Dewan Istana,beberapa hari
kemudian. Kulitnya yang biasa pucat berubah merah. dari Peter yang Agung dari Rusia
dan Hideyoshi dari Jepang. Keduanya membantuku menerangkan apa yang mesti
kulakukan. Reformasi akan membuat Cina kuat dan makmur dalam sepuluh tahun.
Dalam dua puluh tahun, Cina sudah akan cukup kuat untuk merebut kembali wilayahnya
yang hilang dan menebus rasa malunya.Guang-hsu menegakkan tubuhnya dan
mengangguk. tempat Guru Weng.pertama berusaha mendekati Mutiara"Dia
memintanya untuk mengantarkan pesan untukku.depan pintu rumah Guru Weng,
menyebarkan selebaran pada siapa pun yang tertarik.Anakku menunjukkan sebagian
selebaran itu. Selebaran itu diterbitkan sendiri dan dibuat seadanya, tetapi judulnya
menarik perhatianku: Studi tentang Reformasi di Jepang, Konfusius sebagai Pembaru,
The Last Empress - Anchee Min
dan Esai tentang Rekonstruksi Cina. ujar Guang-hsu, dikirimkan ke raja-raja muda dan
gubernur-gubernur kunci. untuk Cina" sangat revolusioner. Selebaran itu
mengungkapkan apa yang ada di pikiranku. Pantas saja Dewan Istana dan Topi-Besi
memandangnya berbahaya.Kukatakan pada Guang- hsu bahwa Dewan Istana telah
memberi tahuku tentang latar belakang cendekiawan itu. kerajaan"membuatmu begitu
terkesan" The Last Empress - Anchee Min
untuk memastikan kesuksesan jalannya reformasi.membuat kemajuan
besar"ditinggalkan.Jika aku seorang pelukis potret, aku akan melukis sosok putraku
saat ini. Dia berdiri di muka jendela selagi mentari menumpahkan sinar ke pundaknya.
Matanya berbinar dan dia menggerak-gerakkan tangannya untuk menyampaikan
maksudnya. memiliki akar tradisi kuat,mentransformasi dirinya sendiri hampir dalam
semalam, dari masyarakat feodal menjadi negara industri.tidak sedang diserang,sedang
menanggung utang-utang domestik dan inter nasional yang begitu besar. Biar
kujelaskan, Guang-hsu. Rakyat Jepang sudah siap mengikuti Kaisarnya jika di
minta.akan mengikutiku"Kaisar menekan kedua matanya. agenda reformasiku adalah
menyingkirkan mereka yang merintangiku.Aku merasa sedikit ngeri, tetapi berusaha tak
menampakkannya. Istana.memercayai bahwa aku seharusnya bicara secara langsung
pada rakyatku.kekacauan, memenangkannya.Aku tak ingin melemahkan semangatnya
meski aku memercayai bahwa mengabaikan Dewan Istana merupakan ide yang
berbahaya. menakutkan rakyat kita. Stabilitas sangat dibutuhkan saat ini.Kelembutan
pada suara anakku sudah hilang. politik yang ada.radikal di Kanton telah
memanfaatkan momentum politik yang ada. Laporan mata-mata terakhir menunjukkan
bahwa gerakan yang menuntut pembentukan Republik Cina didanai oleh Jepang.
Guang-hsu makin tak sabar. untuk bergerak maju. Tak ada.Jam besar yang berada di
sudut ruangan berdentang dua kali. Li Lien-ying datang untuk mengingatkanku bahwa
makan siang sudah dihangatkan. memperoleh izinmu untuk bertemu dengan Kang
Yu-wei"tanya Guang-hsu. keputusan Dewan Istana sendiri.Dia berjalan menuju pintu,
kemudian berjalan balik, tampak begitu kesal. sakit, lemah, dan tak lama tagi
mati!Paman-pamanmu dan Penasihat Senior telah mendatangiku. dokumen yang
sedang kuamati. telah bertindak tanpa berpikir panjang dan tak bisa dipercaya tanpa
adanya tangan yang membimbingnya.menghasflkan keputusan berdasarkan konsensus.
Amatlah penting untuk menyingkirkannya dari singgasana. Kami sarankan bahwa
P'u-chun, cucu Pangeran Ts'eng, menggantikannya.menandatangani petisi.Guang-hsu
terus melanjutkan protesnya, tetapi tekanan suaranya kini berubah. Dia merendahkan
suaranya, tampak menarik diri, dan akhirnya dia berhenti bicara, bersandar pada
jendela, dan melipat tangannya di depan dadanya. Dia menatap keluar selama
beberapa saat, kemudihan beralih padaku. Istana mengatakan tentang pengembalian
kekuasaan ketanganku, itu artinya tangan mereka. Peranku hanya seremonial.
Satu-satunya waktu aku menjadi penting adalah ketika aku dibutuhkan sebagai
pemimpin boneka; untuk meminjamkan legitimasi pada pangeran, bangsawan, dan
pejabat tinggi-orang-orang yang memegang kekuasaan sesungguhnya.Lu, yang telah
menunjukkan keraguannya atasmu. Sejujurnya, aku sendiri menyimpan keraguan. Kau
belum pernah membuktikan dirimu sendiri.
The Last Empress - Anchee Min
Ketika Guang-hsu memohon padaku untuk ketiga kalinya atas kesempatan bertemu
dengan Kang Yu-wei, dia berlinang airmata. Merah matanya menunjukkan bahwa
berhari-hari belakangan, dia tak bisa tidur. kauketahui, Ibu, aku seorang 'kasim'. Sudah
The Last Empress - Anchee Min
hampir mustahil aku bisa memberi keturunan, jadi reformasi yang sukses akan jadi
satu-satunya peninggalanku.Aku terkejut mendengar kejujuran dan rasa putus asanya.
Tetapi aku harus bertanya: bisa bercinta dengan Mutiara"Suara Guang-hsu dipenuhi
kesedihan dan rasa malu saat dia bergumam, oleh seluruh rakyat karena semua orang
memercayai bahwa Langit akan menganugerahi seorang putra hanya bagi mereka yang
berperilaku mulia.dua puluh enam tahun. Kau masih punya banyak waktu.lagi
harapan.Dia menangis dan kurentangkan tanganku untuk memeluknya. Guang-hsu.
satu-satunya jalan!Atas permintaanku, sebuah sesi wawaneara dengan Kang Yu-wei
telah diatur. Pihak penanya yang kupilih adalah Li Hung-chang, Yung Lu, Guru Weng,
dan Chang Yin-huan, mantan duta besar untuk Inggris dan Amerika Serikat. Aku
menginginkan evaluasi pada orang yang Kang Yu-wei dipanggil oleh Biro Urusan Luar
Negeri pada hari terakhir Januari. Tanya-jawab itu berlangsung hingga empat jam.
Kukira wawaneara itu akan mengecilkan nyali warga Kanton itu, tetapi hasil catatan
menunjukkan bahwa keberanian lelaki itu sungguh besar. Kang menunjukkan
kepandaiannya sebagai pembicara yang dinamis dan sangat agresif dalam
mengemukakan pandangan-- pandangannya. Kini kupahami mengapa Mutiara dan
Guang-hsu begitu terpikat padanya. Seorang lelaki yang besar di istana seperti
Guang-hsu, tak pernah menemui seseorang yang begitu blak-blakan seperti dirinya,
seseorang yang sepertinya tak takut kehilangan apa pun. Menurut Li Hung-chang, Kang
Yu-wei memiliki wajah bulat dan berusia akhir tiga puluh. Evaluasi dari Li memaparkan
bahwa pihak yang ditanya dengan begitu dramatisseluruh waktunya menerangkan topik
reformasi dan keuntungan dari monarki konstitusi, seolah dia seorang guru di ruang
kelasnya sendiri.Aku harus memberi penghargaan lebih atas keteguhan keempat lelaki
berkuasa itu, yang dengan terpaksa mendengarkan ceramah Kang. Li Hung-chang
mengatakan pada Kang bahwa ide-idenya tidaklah orisinal dan bahwa dia telah
mengeksploitasi hasil kerja orang lain, yang tak diakui oleh Kang. Saw Li menanyakan
pada Kang Yu-wei akan idenya untuk mencari sumber pendapatan guna membayar
pinjaman asing dan mendanai pertahanan nasional, Kang malah bicara melantur dan
tak jelas. Saat Li menekannya, Kang menanggapi bahwa traktat tersebut tak adil dan
karena itu tak pantas dihargaibagaimana tindakannya mengatasi serangan Jepang,
Kang Yu-wei memberikan tawa dramatisnya sembari berlagak seperti orang bijak. jawab
padaku untuk membetulkan kesalahan kalian!Sebagai kesimpulannya, Li Hung-chang
menganggap sikap orang itu sangat mengesalkan dan Li meyakininya sebagai seorang
oportunis, seorang fanatik, dan kemungkinan besar seorang yang terganggu jiwanya.
Guru Weng, dalam laporannya, untuk sebagian besar, sepakat dengan Li Hung-chang,
meski dialah yang pada awalnya membangga-banggakan temuannya atas genius politik
yang sesungguhnyatelah menyinggung para leluhur pendiri institusi Akademi Cina
terkemuka. Guru Weng juga tersinggung ketika Kang mengkritik Kementerian
Pendidikan dan menyebut para lulusan Kerajaan sebagai mengambang di kolam
tenangWeng menilai dalam hasil evaluasinya. Penguji saat dia mengikuti ujian negara
itu meskipun aku tak pernah menilai hasil tesnya secara pribadi. Kang telah mencoba
berulang-ulang kali dan dia telah membuktikan dirinya gagal setiap kalinya. Dia tidak
menentang sistem itu sebelum sistemnya menendangnya habis-habisan. Guru Weng,
guru besar seperti Konfusius. Hal ini begitu tak pantas dan tak bisa diterima.
Kusimpulkan bahwa KangYu-wei adalah seorang yang haus ketenaran dan yang
memiliki tujuan utama hanya mengincar popularitas dan kemasyhuran.Duta besar
Chang Yin-huan mengekspresikan lebih sedikit kekesalan dalam komentarnya, tetapi
dia juga tidak memberikan hasil evaluasi yang positif. Padahal, sudah merupakan
tugasnya untuk mengumpulkan orang-orang menarik. jika pertemuan itu membawa hal
positif, dia tentunya akan ingin mengambil kesempatan untuk mendapatkan pujiannya.
The Last Empress - Anchee Min
Yung Lu, yang baru kembali dari Tuntuk sesi wawanCara itu, menyerahkan padaku
sehelai kertas kosong sebagai hasil evaluasi. Kurasa dia telah
The Last Empress - Anchee Min
kehilangan minatnya begitu Kang mulai berkelit dari pertanyaan-pertanyaan Li
Hung-chang. Aku memercayai Li Hung-chang, Yung Lu, Guru Weng, dan Duta Besar
Chang; tetapi, aku merasa bahwa mereka, sama sepertiku, berasal dari masyarakat
lama dan pastinya akan memiliki pandangan yang konservatif. Kami tidak senang
dengan aturan yang ada, tetapi kami sudah terbiasa dengannya. Rencana reformasi
Guang-hsu tentu akan menimbulkan masalah-masalah, bahkan kesulitan bagi
orang-orang seperti kami. Anakku memiliki alasan untuk mengingatkanku bahwa akan
ada rasa sakit yang menyertai kelahiran dari sistem baru. Aku memiliki harapan besar,
bahkan mungkin sebuah keyakinan, pada diri Guang-hsu. Dengan memilih untuk berada
di sisinya, aku meyakini akan memberikan kesem patan bagi Cina untuk bertahan. 30
menyerahkan padaku sebuah transkrip dari diskusi panjangnya dengan Kang Yu-wei.
mengerjakan rencanaku. Ibu, tolong jangan keberatan, tetapi aku telah memberinya
kewenangan untuk menghubungiku langsung. Para pemeriksa dan pengawal tak akan
diperbolehkan merintangiku!Sebelum aku memiliki kesempatan untuk menanggapi,
Guang-hsu menyodorkan padaku daftar nama-nama menteri papan-atas yang baru saja
dia pecat. Yang pertama adalah gurunya selama lebih dari empat belas tahun, Guru
Weng yang kini berusia enam puluh delapan tahun, Kepala Penasihat Agung, Biro
Pendapatan, Biro Urusan Luar Negeri, dan Ketua Akademi Hanlin. Anakku dan Kang
Yu-wei tampaknya tak ingat bahwa tanpa persetujuan dari Guru Weng, mereka tak akan
pernah bertemu dari mulanya. Guru utama itu telah menjadi sosok ayah bagi anakku.
Selama ini, dia merupakan orang yang paling dipercaya Guang-hsu sepanjang masa
remajanya, dan semenjak itu, mereka telah melewati banyak badai bersama. Guang-hsu
bahkan telah memihak Weng dalam konfliknya dengan Li Hung-chang atas kasus
perang dengan Jepang saat buktibukti begitu jelas memberatkannya. Akan tetapi, baru
sekaranglah Guang-hsu mengakui padaku bahwa Weng bertanggung jawab dalam
memperparah kondisi mentalnya sejak dia masih kecil. Aku selalu mencurigai jika rasa
ketidakyakinan diri Guang Hsu merupakan hasil didikan gurunya yang selalu
mengoreksinya. Kutanyakan pada Kaisar alasan yang akan dia berikan atas pemecatan
Weng yang keliru atas perang dengan Jepang,campurnya terhadap semua
keputusanku.Birokrat lama Konfusius yang arogan itu akan sangat kecewa. Saat ini
sudah dekat dengan hari ulang tahunnya dan rasa malu akan menghancurkannya.
Kukirimkan pada Guru Weng sebuah kipas sutra sebagai hadiah yang menyiratkan
bahwa langkah itu hanyalah sebuah masa penenangan diri. Aku bukannya tak senang
dengan pemecatannya. Weng selama ini telah menjadi pengelola uang Kaisar dan aku
senang dia akhirnya menerima tanggung jawab dari perbuatannya. Aku telah dituduh
mengantongi dana yang ditujukan untuk Angkatan Laut, sementara Guru Weng
mendapatkan pujian atas kebaikannya. Pemecatannya tentu akan membantu
membersihkan namaku. Memang benar dia belum pernah mencuri sepeser pun, tetapi
orang-orang yang dia pekerjakan, yang sebagian besar mantan muridnya dan
teman-teman dekatnya, telah mencuri uang negara tanpa malu-malu. Guru Weng
memohon-mohon untuk diberikan audiensi pribadi dan aku menolaknya. Li Lien-ying
mengatakan padaku bahwa lelaki tua itu berlutut di luar gerbangku sepanjang hari. Aku
membiarkan sang Guru tahu bahwa aku harus menghormati keputusan Kaisardalam
posisi membantumengundangnya makan malam setelah dia tenang. Akan kukatakan
padanya bahwa sudah saatnya meninggalkan muridnya sendiri. Aku akan mengutip
kalimatnya sendiri yang sering dikatakannya: semestinya ditinggalkankematangan
The Last Empress - Anchee Min
mental seseorang.Aku duduk untuk memeriksa transkrip perbincangan Guang-hsu
dengan Kang Yu-wei. Menurut pendapatku, perspektif Kang tak banyak bedanya
dengan Li Hung chang. Aku tak ingin menyimpulkan bahwa sikap mau mendengarkan
sang Kaisar Mudalah yang membuat Kang Yu-wei tampak lebih hebat daripada aslinya,
tetapi itulah yang tampak dari transkrip percakapan tersebut: KANG YU-WEI: Cina
seperti istana hancur dengan setiap pintunya rusak dan semua jendelanya tepas.
Percuma memperbaiki ambang pintu masuknya, rangkaian jendelanya, dan menambal
temboknya. Istana itu telah dirusak oleh angin topan dan badai lainnya akan segera
datang. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan struktur itu hanyalah dengan
merobohkannya dan membangun yang baru. GUANG-HSU: Semua itu dikendalikan
oleh pihak konservatif. KANG YU-WEI: Tetapi Yang Mulia sudah bertekad untuk
menjalankan reformasi. GUANG-HSU: Benar, itu benar! KANG YU-WEI: Para badut
Istana tak memiliki The Last Empress - Anchee Min
kemampuan untuk menjalankan rencana-rencana Yang MuliaGUANG-HSU:
Perkataanmu sungguh masuk akal! KANG YU-WEI: Kaisar harus belajar dari
kesuksesan sistem Barat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan suatu
sistem hukum. Perbincangan ini berlangsung hingga berlembar-lembar. Aku ingin tahu
apa yang membuat anakku berpikir bahwa Kang Yu-wei memiliki gagasan orisinal.
Pangeran Kung sudah sejak lama berceramah tentang ide hukum sipil. Li Hung-chang
telah memperkenalkan suatu sistem hukum tidak hanya di negara-negara bagian Utara,
tempat dia menjabat sebagai gubernur, tetapi juga di Selatan. Hukumhukum ini
menemui banyak tentangan, tetapi implementasinya telah berkembang maju. Traktat
yang telah kami tanda tangani dengan kekuatan Barat didasarkan oleh pemahaman
akan hukum-hukum semacam itu. Saat Li Hung-chang bepergian ke negara-negara
Barat, tujuannya adalah untuk sesungguhnyaakan cara kerja pemerintahan mereka.
Karena itu, aku melihat bahwa apa yang Kang Yu-wei bicarakan pada Kaisar sudah
dikerjakan dan tengah dicapai oleh Li. Contoh lainnya adalah reformasi dalam
pendidikan. Li Hung-chang telah mendukung pendanaan kampus-kampus
bergaya-Barat. Dengan bantuan Robert Hart, kami mempekerjakan seorang
cendekiawan misionaris dari Barat untuk mengepalai sekolah-sekolah kami di ibu kota.
Atas saran Li, aku mendorong orang-orang Manchu untuk mengirimkan putra dan putri
mereka untuk menuntut ilmu ke luar negeri. Li memercayai itu akan membuat
pekerjaannya lebih mudah jika kalangan elite kami memahami akan apa yang sedang
berusaha dia capai. Bagiku, jika golongan elite Manchu akan bertahan pada posisi
mereka selaku penguasa, pengetahuan dan perspektif yang luas sama pentingnya
dengan kekuasaan itu sendiri. Li Hung-chang menyampaikan kebenaran saat dia
berkata, merasa bangga jika anak-anak mereka mengambil profesi sebagai insinyur.
Kita membutuhkan rel kereta, pertambangan, dan pabrik.tetapi secara perlahan dan
dengan upaya keras. Anak-anak mudanya begitu antusias melihat dunia, bahkan meski
mereka belum mampu pergi ke luar negeri. Sebelum Li tertembak di Jepang, para
keluarga kerajaan telah membuat persiapan bagi anak-anaknya untuk pergi, dan tinggal
di luar negeri. Namun, setelah kejadian itu, beberapa keluarga mengubah pikirannya,
khawatir akan keselamatan anaknya. Li sendiri tetap melanjutkan perjalanan ke luar
negeri. Li ingin menunjukkan bahwa rasa takut mereka tak beralasan, tetapi tak ada
yang mengikuti langkahnya. Kang Yu-wei menekankan pentingnya mendirikan
sekolah-sekolah di pedesaan. Namun selama bertahuntahun, pemerintah telah
menawarkan kredit pajak bagi gubernur-gubernur provinsi dan mengalokasikan dana
untuk membantu pembangunan sekolah-sekolah. Upaya kami harus mendapatkan
The Last Empress - Anchee Min
tentangan dari petani yang sangat memercayai takhayul. Mereka menolak perombakan
kuil kuil yang terbengkalai menjadi ruangan kelas. Satu kelompok petani yang marah,
membakar gedung-gedung sekolah dan rumah Gubernur Provinsi Jiangsu. Kang
Yu-wei menantang buku teks yang digunakan secara tradisional di sekolah-sekolah
Cina. Dia menolak untuk mengakui bahwa di wilayah yang dipimpin oleh Li Hung-chang,


The Last Empress Karya Anchee Min di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

teknik-teknik industri sudah mulai diajarkan di sekolah-sekolah. Para penulis Cina
berbakat mulai belajar untuk menjadi penerjemah dan wartawan. Dalam surat kabar
yang dikendalikan LiKanton dan Harian ShanghaiCina diungkapkan dan ide-ide asing
diperkenalkan. Aku terus membaca perbincangan Kang dengan Kaisar, berharap
menemukan sesuatu yang mengejutkan dan berharga. Kang Yu-wei, baru kusadari,
bukanlah menyarankan reformasi, melainkan revolusi. Dia meminta Kaisar untuk
membuat luas dan akan dikepalai oleh Kang sendiri. akan mengendalikan reformasi
dalam semua bidang di Cina.bahwa Guang-hsu menjadi khawatir sekaligus tertantang
pada waktu bersamaan. Dalam diri Kang Yu-wei, anakku menemukan kekuatan besar,
yang sudah lama dia inginkan untuk dirinya sendiri. Kekuatan yang tak akan bisa
dihentikan, dan tak mengenal adanya batasan. Kekuatan yang bisa mengubah seorang
lelaki lemah menjadi begitu berkuasa. Aku mulai mengerti mengapa Guang-hsu
berangapan bahwa Kang Yu-wei Kang secara pribadi, tetapi aku telah membesarkan
Guang-hsu. Aku bertanggung jawab atas penanaman ambisinya. Aku menyadari
sepenuhnya bahwa putraku telah tersiksa oleh ketidakyakinan pada dirinya sendiri, yang
melekat dalam dirinya bagai penyakit yang tak kunjung sembuh. Sewaktu kecil,
Guang-hsu senang mengutak-atik jam. Tak lama, ruangannya akan dipenuhi berbagai
jam. Roda gigi, per, dan pendulum berserakan di seluruh ruangannya, dan para kasim
mengeluhkan tak bisa membersihkan ruangannya. Namun, membongkar bagian-bagian
jam itu dan menyatukan semuanya kembali, memperbaiki kemampuan konsentrasi dan
pemecahan-masalahnya. Melakukan sesuatu yang menjadi kepandaiannya dapat
menenangkannya. Akan tetapi, keraguan selalu mendatanginya kembali.
The Last Empress - Anchee Min
Kritik Kang Yu-wei terhadap masuk akal meski tak orisinal. Esai itu merupakan
komposisi formal dalam delapan bagian, diwajibkan bagi setiap murid yang mengikuti
ujian pegawai kerajaan. Nilai yang baik merupakan keharusan bagi siapa pun yang
melamar untuk posisi pemerintahan. Segelintir orang cerdas yang berhasil dalam esai
itu sangat menguasai makna rahasia dari hasil karya sastra kuno Cina, dan biasanya
terlalu kutu-buku untuk bisa bekerja secara wajar dalam kehidupan harian mereka.
Namun, nilai-nilai tinggi mereka akan memberi mereka kepemimpinan di pemerintahan.
Li Hung-chang telah lama berpendapat bahwa kekurangan dari sistem pendidikan kami
merupakan penyebab ketertinggalan kami dari dunia. Dewan Istana telah
menambahkan beberapa mata pelajaran pada soal ujian ke rajaan, seperti matematika,
ilmu sains, obat-obatan Barat, dan geografl dunia. Golongan konservatif meyakini
bahwa mempelajari kebudayaan musuh sama artinya dengan aksi pengkhianatan dan
penghinaan terhadap para leluhur. Akan tetapi, mayoritas rakyat mendukung jalannya
reformasi pendidikan. Aku berbicara di hadapan audiensi luas dalam upaya mendukung
dekrit Guang-hsu untuk menghapus esai delapan- tahap. kemampuannya sebagai
Kaisar,Dia menghabiskan lima belas tahun belajar dari para pemikir Cina terkemuka,
tetapi dia tak memiliki pengetahuan sedikit pun dari mana asal musuh kita, bagaimana
kemampuan mereka, dan bagaimana cara berurusan dengan mereka. Guru-guru
utamanya adalah Kepala Penguji dari ujian kerajaan, dan yang mereka ketahui hanyalah
membacakan puisi-puisi kuno. Sudah waktunya bagi mereka untuk berhenti dari
pekerjaan mereka.Ketika dekrit Guang-hsu mulai berlaku, ribuan murid melancarkan
The Last Empress - Anchee Min
aksi unjuk rasa. kami atas apa yang belum kami pelajari,petisi mereka. Aku memahami
rasa frustrasi mereka, terutama bagi para murid senior yang telah menghabiskan hidup
mereka untuk berusaha menguasai esai delapan-tahap itu. Lebih sulit lagi bagi para
keluarga yang menaruh harapan dari kelulusan anaknya dan mendapatkan posisi di
pemerintahan. Sementara Guang-hsu terus menjalankan rencana reformasinya,
beberapa murid senior menggantung diri mereka di depan Kuil Konfusius, tidak jauh
dari Kota Terlarang. Sang Kaisar dituduh telah menyebabkan keputusasaan yang
mengarah pada tragedi. Kutenangkan keluarga mereka dengan memberikan gelar
kehormatan dan sejumlah tael. Sementara itu, Kaisar terus mendorong generasi lebih
muda untuk mengambil mata pelajaran nontradisonal. Yang tak kami duga sebelumnya
adalah bahwa ketika pemerintah akhirnya berhasil menjadikan sarana pendidikan lebih
mudah dijangkau dan bebas biaya bagi seluruh rakyat, sekolah-sekolah berakhir dengan
penutupan karena kurangnya jumlah murid. Sang Reformis Kang Yu-wei mengirimi
Kaisar enam puluh tiga salinan transkrip dalam waktu tiga bulan. Meski kewalahan, aku
memeriksa semua yang dikirimkan Kaisar untukku. konservatif yang picik,menjalankan
reformasi, itu akan seperti memanjat pohon untuk menangkap ikan.Kang menyarankan
agar para pejabat berpangkat rendah (seperti dirinya sendiri) dipromosikan pada Biro
Reformasi, melewati kewenangan picikAku tak mengizinkan tanda bahaya di belakang
kepalaku berdering, hingga aku membaca kelanjutannya: KANG YU-WEI: Kecepatan
adalah yang harus diutamakan oleh Yang Mulia. Dibutuhkan tiga ratus tahun bagi
kekuatan Barat untuk berhasil dalam modernisasi, dan tiga puluh tahun bagi Jepang.
Cina adalah negara yang lebih besar dan lebih mampu menghasilkan kekuatan sumber
daya manusia lebib besar. Aku ramalkan dalam waktu tiga tahun saja, kita akan mampu
mengubah negeri kita menjadi negara adidaya terkuat. GUANG-HSU: Benarkah bisa
semudah itu" KANG YU-WEI: Dengan strategiku dan tekad penuh dari Yang Mulia,
tentu saja bisa. Aku teringat akan penilaian Li Hung-chang terhadap Kang Yu-wei
sebagai seorang fanatik, dan teringat cerita yang diberitakan Yung Lu terkait dengan itu.
Hal itu menyangkut saat pertemuan singkat yang dialaminya dengan Kang di luar
balairung, saat keduanya tengah menunggu penyambutan oleh Kaisar. Saat Yung Lu
menanyakan pada Kang tentang rencananya mengurusi golongan konservatif, Kang
menjawab, beberapa pejabat peringkat-atasYung Lu sendiri. Meskipun sangat mudah
untuk bersikap skeptis terhadap Kang, aku tetap mencoba bersikap netral. Kuingatkan
diriku sendiri bahwa aku mungkin saja telah dibutakan oleh batasan-batasanku sendiri.
Cina menerima reputasi sebagai bangsa yang terlalu bangga pada diri sendiri dan tidak
fleksibelAku tahu kami harus berubah, tetapi tak yakin bagaimana caranya. Aku
berusaha menahan lidahku.
The Last Empress - Anchee Min
Kaisar terjepit di tengah saat Dewan Istana pecah ke dalam dua golongan: golongan
reformis melawan golongan konservatif. Teman-teman Kang Yu-wei menyebutkan
bahwa mereka mewakili Kaisar dan mendapatkan dukungan dari masyarakat,
sementara pihak Topi-Besi Manchu, dipimpin oleh Pangeran Ts'eng, anak Pangeran
Ts'eng junior, dan saudara Kaisar Pangeran Ch'un Junior, menyebut lawannya sebagai
masalah-masalah BaratYu-wei sebagai Sikap yang ditunjukkan Topi-Besi masuk tepat
dalam perangkap Kang. Dalam waktu semalam, serangan yang mereka gencarkan
justru berhasil mengangkat nama cendekiawan Kanton yang gagal itu dari sosok tak
dikenal menjadi tokoh nasionalreformasiGolongan moderat Istana terjepit di
tengah-tengah. Reformasi yang sudah mulai dijalankan oleh Yung Lu dan Li
Hung-chang tersingkirkan begitu saja oleh rencana-rencana Kang yang lebih radikal,
dan kini mereka pun didorong untuk memihak salah satu. Yang makin memperburuk
The Last Empress - Anchee Min
masalah, Kang Yu-wei menggembar-gemborkan pada wartawan Barat bahwa dia
mengenal akrab sang Kaisar. Pada 5 September 1898, Guang-hsu mengeluarkan dekrit
baru yang menyatakan bahwa dia telah memikirkan pemangkasan dahan-dahanbahasa
Kang Yu-weihabis akar-akar yang membusukBeberapa hari kemudian, Kaisar memecat
para Penasihat Kerajaan bersamaan dengan Gubernur dari Provinsi Kanton, Yunan,
dan Hupeh. Gerbang istanaku dijaga karena para gubernur dan keluarga mereka telah
mendatangi Peking, mencari dukunganku. Mereka memohon padaku untuk
mengendalikan Kaisar. Kantorku penuh dengan memorandum yang dikirimkan
Guang-hsu dan lawan-lawannya. Aku berkonsentrasi mempelajari teman-teman baru
anakku. Meski tersentuh oleh sikap patriotisme mereka, aku menecmaskan kenaifan
politik mereka. Pandangan-pandangan radikal Kang Yuwei tampaknya telah mengubah
jalan pikiran anakku. Guang-hsu kini meyakini bahwa dirinya bisa mewujudkan reformasi
dalam waktu semalam jika dia berupaya keras. Selagi dedaunan berganti ke warna
musim gugur, makin sulit bagiku untuk menahan diri-aku sangat terdorong untuk
mencampuri urusan putraku. Di tengah-tengah kekacauan yang terjadi, Li Hung-chang
kembali dari perjalanannya ke Eropa. Dia memintakan audiensi pribadi, dan dengan
senang hati aku menerimanya. Membawakanku sebuah teleskop Jerman dan kue dari
Spanyol, Li menyebut perjalanannya sebagai pengalaman yang makin membuka
matanya. Li bahkan tampak berbeda; dia membiarkan janggutnya tak tercukur.
Menjawab sarannya agar aku juga melakukan perjalanan sendiri, aku hanya bisa
mengeluhkan bahwa Dewan Istana telah menolak ide itu; Guang-hsu juga
mengkhawatirkan aku akan tertembak. Dewan Istana meyakini bahwa aku mungkin
akan ditangkap dan harga dari pembebasanku merupakan kedaulatan Cina. Kuduga Li
Hung-chang membiarkan janggutnya tumbuh lebat untuk menutupi bekas luka
tembaknya. Kutanyakan apakah rahangnya masih mengganggunya dan dia
meyakinkanku bahwa rahangnya tak lagi sakit. Kuminta dirinya untuk menunjukkan
padaku cara menggunakan teleskop. Dia menunjukkan lubang matanya, menyuruhku
memusatkan mataku, dan mengatakan bahwa pada malam hari aku dapat melihat
planet-planet dan bintang-bintang yang jauh. ujar Li, berbicara seadanya. dan gelar apa
pun.kudengar. yang harus kukatakan. Aku merasa begitu buruk. pindah ke
Kanton.tanyaku. Mulia. Rekan dekatku, S.S. Huan, sudah siap melayanimu dalam
segala hal. Akan tetapi, lebih baik jika dia tetap dijauhkan dari politik kerajaan.
Kutanyakan pada Li Hung-chang siapakah yang akan menggantikannya dalam medan
diplomasi. Li menjawab, dari yang kuketahui.Aku merasa begitu ditinggalkan. Li
mengangguk pelan dan tersenyum. Dia tampak lemah dan begitu berserah pada nasib.
Bidadari Dari Sungai Es 13 Pendekar Bayangan Sukma 16 Prahara Di Laut Selatan Pertarungan Terakhir 2
^