Pencarian

When World Yours 2

2060 When The World Is Yours Karya Yuli Pritania Bagian 2


Tapi apa gunanya memiliki suami dengan harta melimpah di berbagai belahan dunia jika
tidak untuk dihambur-hamburkan"
" Yang itu saja, " ujar Kyuhyun tiba-tiba sambil menunjuk cincin yg dilihat Hye Na itu ke
penjaga toko, seolah pria itu bisa membaca pikirannya.
" Langsung bilang padaku kalau kau menginginkan sesuatu, jangan hanya melihatnya saja
seolah kau ingin menelan benda itu bulat-bulat. "
*** " Gaun kelima dan tidak ada satupun yg kau sukai" Memangnya seleramu berpengaruh
untukku" " teriak Hye Na marah dengan emosi yg sudah sampai mendidih sampai ke ubunubun.
Dia menghabiskan tiga jam terakhir dengan mencoba gaun-gaun pengantin yg tersedia di
butik itu dengan kebosanan yg sudah mencapai titik maksimum dan Kyuhyun selalu
menggelengkan kepalanya setiap kali dia keluar dari kamar ganti.
" Terlalu banyak renda, pita, dan entah apa namanya. Kau sendiri juga tidak nyaman, kan " "
Hye membenarkan perkataan pria itu dalam hati. Dia memang tidak suka dengan gaun-gaun
sebelumnya karena tetlalu banyak tetek bengek yg menempel di gaun-gaun itu.
Tapi yg diinginkannya sekarang hanyalah cepat terbebas dari semua ini dan tidur di rumah.
" Kau tidak punya gaun sederhana" Yang biasa saja" Mewah tapi tidak merepotkan" " tanya
Kyuhyun kepada pegawai toko yg membantu Hye Na mencoba gaun-gaun tadi.
" Saya rasa kami punya gaun keluaran terbaru yg mungkin cocok, tuan. Tunggu sebentar. "
Hye Na menghentakkan kakinya dan mengikuti wanita itu masuk lagi ke ruang ganti.
Dia menunjukkan foto sebuah gaun kepada Hye Na dan meminta persetujuan gadis itu.
Gaun itu jauh lebih baik dari lima gaun sebelumnya. Tidak terlalu banyak renda dan hiasan
seperti yg dikatakan Kyuhyun tadi.
Dan bahannya terlihat ringan, jadi Hye Na tidak akan kerepotan saat memakainya nanti.
Hye Na mengangguk dan menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa, menunggu wanita itu kembali
membanty Hye Na mencoba gaun yg ditunjukkannya tadi. Gadis itu menggretakkan giginya
sampai bergemeletukan, memikirkan bagaimana reaksi pria itu saat dia keluar dari kamar
ganti tadi. Awas saja kalau pria itu tidak menyukai gaun yg terakhir ini! Dia akan kabur
pulang dan merendam tubuhnya di bawah siraman air dingin untuk mendinginkan
kepalanya yg sudah terasa meledak-ledak.
*** Kyuhyun mendongak dan mengalihkan pandangan dari asistennya yg sedang membacakan
hasil rapat dari layar communicator-nya saat tirai ruang ganti itu terbuka.
Lima gaun terakhir yg dipakai gadis itu sangat indah tentu saja, lagipula menurutnya gadis
itu akan terlihat cantik dengan baju apapun yg melekat di tubuhnya. Kyuhyun mengatakan
tidak suka hanya karena dia tahu bahwa gadia itu tidak menyukai sesuatu yg berlebihan dan
pria itu bertekad hanya akan mengatakan iya terhadap apapun yg diinginkan gadis itu.
Dan sekarang... saat gadis itu berdiri dihadapannya dengan gaun elegan berwarna broken
white yg membalu tubuhnya dengan anggun, Kyuhyun nyaris tidak bisa mengedipkan mata
dan mengontrol ekspresinya agar tidak terlihat memalukan.
" Nanti aku hubungi lagi," ujar Kyuhyun dan dengan cepat mematikan communicator-nya.
Dia berdiri dan melangkah ke depan Hye Na dan dengan terang-terangan membiarkan
matanya menelusuri tubuh gadis itu dari kepala hingga ujung kaki.
Tanpa cacat dan begitu memukau.
" Kau masih tidak suka" " tanya Hye Na dengan suara pelan.
Mendadak saja gadis itu merasa gugup dengan pandangan Kyuhyun yg terarah padanya. Dia
selalu menyukai mata itu, lebih tepatnya cara pria itu menatapnya. Hal yg seharusnya tidak
dirasakan gadis itu sama sekali.
Tiba-tiva Kyuhyun mengangkat tangannya dan menyentuh wajah Hye Na dalam sentuhan
ringan, membuat gadis itu lagi-lagi terpaku, terlalu kaku untuk bergerak. Bola matanya
mebulat saar pria itu mendekatkan wajahnya sampai hidung mereka bersentuhan. Hye Na
bahkan bisa merasakan nafas Kyuhyun yg berhembus keluar dari mulutnya di bibirnya
sendiri. " 14 tahun yg nyaris terasa sia-sia karena tidak ingat apa-apa. Tapi mengingat apa yg aku
lihat saat ini, hal itu ternyata memabg pantas untuk diperjuangkan. " bisik Kyuhyun lirih
" Gadis bodoh, aku sudah seterus terang ini apa kau masih tidak bisa membaca perasaanku
juga" " *** Sembilan Hye Na's Apartment, Seoul
07.00 AM " Ayo berangkat! Kau ini bagaimana" Hari ini pernikahanmu! Tapi kenapa kau bersikap
seperti akan dikirim ke tiang gantungan" " seru Eun Ji habis kesabaran sambil menyikut
lengan Hye Na yg masih betah duduk di atas sofa. Gadis itu bersikeras tidur di apartemen
dan tidak mau pulang ke rumah suaminya dengan alasan aneh tentang pengantin yg tidak
boleh saling bertemu sebelum mengucapkan janji di depan altar.
" Pernikahannya kan jam 9 "
" Tapi kau harus didandani dulu, babo! "
" Kenapa aku tidak boleh pakai baju ini saja" " tukas Hye Na cuek, merujuk pada blus biru
muda dan celana jina putih yg sedang dipakainya.
" Aish, gadis ini benar-benar sudah gila dan tidak waras! Cepat bangun atau aku akan
menyeretmu kesana! "
Hye Na baru akan membuka mulutnya untuk mengajukan protes lagi saat communicatornya berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
" Nona Han, kami diperintahkan untuk menghubungi langsung jika terjadi pembunuhan 5to5
lagi dan saat ini kami baru menemukan mayat seorang gadis yg disalib di sebuah apartemen
di kawasan Myeongdeong. Anda orang pertama yg kami hubungi sebelum kami
menghubungi bagian lain dan melaporkan pembunuhan ini. "
" Baik aku segera kesana " tukas Hye Na cepat
" YAK! Hari ini pernukahamu! Lupakan pembunuh sialan itu dulu! "
" Masih 2 jam lagi. Tidak apa-apa jika kita ke lokasi dulu. Apa kau takut dengan Kyuhyun"
Biar aku yg menghadapinya nanti "
** An Apartment, Myeongdeong, Seoul
07.45 Hye Na berusaha mengendalikan rasa mual yg menghantamnya sat melihat genangan darah
di lantai. Dia tahu bahwa pembunuh itu selalu menyedot semua darah korbannya sampai
habis dan membiarkan semuanya tercecer di lokasi, tapi ini pertama kalinya dia melihat
langsung ke TKP, jadi tidak heran jika dia nyaris muntah saat melihatnya.
" Aish, pria itu benar-benar sudah gila! Psikopat tidak waras! " komentar Eun Ji sambil
menutup hidungnya. Hye Na menatap mayat gadis yg masih tersalib dengan pasak menusuk lengan dan kakinya.
Rambut panjang terjuntai menutupi wajah dan ada sisa-sisa tusukan, goresan, dan bekas
darah yg sudah mengering di tubuh polosnya.
Mata Hye Na tertarik pada gulungan kertas yg tercengkram di tangan gadis itu.
Sepertinya itu sebuah pesan dan semacamnya yg ditinggalkan penjahat itu disana.
Hye Na mengabaikan rasa mualnya dan berjalan menginjak genangan darah di lantai menuju
mayat gadis itu. Waktu dia mendekat, masih ada darah yg menetes-netes di tubuh gadis itu
dan jatuh mengenai blus yg sedang dipakainya saat dia berusaha mengeluarkan kertas dari
kepalan tangan yg sudah mendingin itu.
' Aku tahu bahwa kau adalah penyidik utama kasus ini, Nona Han Hye Na. Kau pasti
penasaran sekali dengan identitasku. Aku membodohimu dengan cerdik kan"
Menuruttmu kenapa aku meninggalkan Surat ini disini" Karena aku mau memberimu
peringatan. Permainan ini belum selesai. Dan kaulah tujuanku selanjutnya. Menurut bisikan
yg ku dapat dari seorang rekan yg sangat setia, kau sedah berhasil mengetahui motif ku
melakukan pembunuhan ini. Jadi tentunya kau sudah tahu kenapa aku tertarik untuk
memburumu. Berhati-hatilah Nona Han, ah, kudengar hari ini kau akan menikah dengan Cho
Kyuhyun yg terkenal. Suamimu itu juga tidak akan lepas dari buruanku. Tapi aku akan
memburumu terlebih dahulu.
Permainan semakin menarik kan" Tunggulah kedatanganku.
Sampai jumpa.' Hye Na meremas kertas dalam genggamannya itu dan menggertakkan giginya kesal.
Sial sial, kenapa penjahat satu ini licin sekali"
Eun Ji mundur ke belakang, sehati-hati mungkin agar tidak diketahui Hye Na. Sahabatnya itu
berada dalam bahaya besar" Dan ekspresi yg muncul diwajahnya malah ekspresi marah,
bukannya ketakutan. Dia tahu bahwa Hye Na malah akan berusaha mengumpankan dirinya
sendiri Untuk menangkap penjahat itu, jadi Eun Ji harus melakukan sesuatu untuk
menjauhkan gadia itu dati kemungkinan mati terbunuh. Dan satu-satunya orang yg bisa
dimintai bantuan hanya Kyuhyun. Yah, pria itu. Dia yakin pria itu akan melakukan segala
cara yg dia bisa untuk melindungi istrinya.
*** Polyteli's Hotel, Seoul 08.30 AM " Aish, kemana gadis sialan itu" Dia mau mencari gara-gara denganku dihari sepenting ini" "
ujar Kyuhyun gusar sambil melonggarkan dasi yg melingkar di lehernya.
" Tenanglah, sepupu. Bersabarlah sebentar, masih ada setengah jam lagi. " kata Eunhyuk
berusaha menangkan " Tamu tidak akan keberatan menunggu lebih lama. Sudah untung kau mau mengundang
mereka" " Kyuhyun-a, kurasa Hye Na bersikeras mendatangi lokasi pembunuhan yg terjadi pagi ini.
Tapi aku mendapat laporan bahwa dia sudah dalam perjalanan kesini, " lapor Leeteuk yg
baru saja datang menghampiri mereka.
" Apa pembunuhan itu lebih penting dari hari pernikahannya" " teriak Kyuhyun kesal.
" Dia kan tidak dengan sukarela setuju menikah denganmu, " bisik Eunhyuk mengingatkan.
Kyuhyun mendengus dan mengacak acak rambutnya frustasi.
Gadis itu benar-benar mempermainkan emosinya!
*** " Masuk ke ruang gantimu, biar aku panggilkan penata riasmu, " suruh Eun Ji sambil
mendorong tubuh Hye na ke dalam ruangan berpintu putih di depan mereka.
Hye menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa dan mengusap tengkuknya, mencoba merilekskan
diri. Menjadi sasaran pembunuhan berikutnya bukan hal yg menyenangkan tentu saja, tapi
dia justru merasa begitu bersemangat karena kemungkinan besar dia akan berhasil
menangkap pria itu jika pria itu berusaha menyerangnya.
Pinty ruangan terbuka lagi, tapi yg datang bukannya penata rias yg dijanjikan Eun Ji, tapi
malah pria yg paling tidak ingin dilihatnya saat ini. Sejak kejadian di butik waktu itu, Hye Na
merasa begitu canggung jika mereka berada terlalu dekat. Dia merasa tidak nyaman dengan
kehadiran pria itu. Bukan karena dia membencinya, tapi lebih dikarenakan akibat yg
ditimbulkan pria itu terhadap tubuhnya.
" Aish, kenapa malah kau yg datang" Kalau kau mau pernikahannya berlangsung tepat
waktu, seharusnya lau memanggil penata riasnya kesini, bukannya. ........ "
Perkataan Hye Na terpotong karena Kyuhyun menaruk tubuhnya sampai berdiri dengan
kasar dan mencengkram lengannya, tidak membiarkan gadia itu kabur kemana-mana.
" Darah, " ujar Kyuhyun tajam dengan mata berkilat berbahaya.
Hye Na melirik tetesan darah yg mengotori bagian bahu bajunya dan mendongak menatap
pria itu lagi. " Bukan darahku", " kata Hye Na singkat
Mata Kyuhyun menelusuri tubuh gadis itu lekat-lekat, seolah ingin memastikan bahwa tidak
ada sesuatu yg kurang dari gadis itu sejak mereka bertemu terakhir kali.
Hye Na sedikit tertegun melihat penampilan Kyuhyun pagi ini. Setelan jas hitamya membalut
tubuhnya dengan pas, walaupun dasinya terpasang serampangan dan rambutnya terlihat
acak-acakan, tapi itu malah membuatnya terlihat semakin berbahaya dan menyilaukan mata
. Mau tidak mau, Hye Na mengakui bahwa dalam sejarah 1 abad terakhir perbumian,
mungkin pria di depannya inilah mahluk tertampan yg pernah dilahirkan.
Sial, apa ada gangguan dalam otaknya sampai bisa berpikir seperti itu"
" Kau lois kali ini. Tapi lain kali, jika kau muncul di depanku dalam keadaan tidak utuh, aku
pastikan kau tidak akan pergi kemana-mana tanpa pengawasanku! "
*** " Aigoo, anak eomma cantik sekali! "
Hye Na melongo kaget saat melihat ibunya tiba tiba saja sudah menghambur masuk ke
ruang gantinya dan memeluknya erat-erat.
" Eo.. eomma. .. apa yg kau lakukan disini" " tanyanya bingung.
" Kyuhyun mengirimjan pesawat pribadinya langsung untuk menjemputku dan aku
berpikir.... momen ini bukanlah momen yg akan aku acuhkan begitu saja. Ibu.... dan kau...
tidaj bisq terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihan. Sudah saatnya kita bergerak maju dan
berhenti menoleh ke belakang. Lihat kau sekarang. Kau sudah menjadi seorang istri dan
menantu. Kau sudah jadi milik orang lain. Dan aku akan mendampingimu saat kau
melangkah menuju kehidupan barumu itu. "
" Eomma. .... "
" Dengarkan aku.... aku tahu ini bukanlah pernikahan yg kai inginkan. Tidak ada seorang
gadis pun yg menginginkan pernikahan yg terjadi dengan alasan seperti ini. Tapi aku
menghargai Kyuhyun yg langsung memintamu padaku dan menjelaskan semuanya. Ada
beberapa hal yv tidak kau ketahui, Hye Na ya. Hal yg akan kau ketahui nanti, setelah
Kyuhyun sendiri yg mengatakannya padamu. Kau.... sebagai seorang istri yg baik, harus
mendengarkan apapun yg dikatakan suamimu. Kau harus mempercayainya dan berada di
sampingnya apapun yg terjadi. Dia berjanji padaku bahwa dia akan melindungi mu dan tidak
ada alasan bagiku Untuk tidak mempercayainya. Kau akan bahagia hidup bersamanta.
Mungkin sekarang tidak, tapi nanti kau akan bersukur bahwa kau telah setuju untuk
menjadikannya suamimu. "
Hye Na tertegun mendengar ucapan ibunya itu. Kenapa ibunya yakin sekali bahwa Kyuhyun
adalah pria yg tepat untuk mendampinginya" Kata-kata manis macam apa yg telah
dikatakan pria itu pada ibunya ini"
Tapi... sikap pria itu terlalu membingungkan. Setiap kalimat yg diucapkannya, sikap
keluarganya pada Hye Na, seolah menunjukkan bahwa pria itu memiliki ketertarikan khusus
padanya. Gadis itu merasa ketakutan sendiri dengan hidup yg akan dijalaninya sebentar lagi.
Bukan karena pria itu akan memiliki kehendak penuh atas dirinya, tapi lebih kepada
ketakutan pribadinya. Kekhawatiran bahwa bisa saja dia........
" Eomma, " panggil Hye Na dengan suara tercekat.
" Bagaimana kalau... aku... aku khawatir kalau aku..... jatuh cinta padanya. ..."
*** Kyuhyun berdiri gelisah di depan altar, mendadak gugup sendiri dengan tindakannya.
Bagaimana kalau gadis itu memutuskan untuk kabur dan tidak muncul dari balik pintu itu"
Bagaimana kalau gadis itu benar-benar merasa tersiksa hidup dengannnya nanti"
Bagaimana kalu dia gagal membuat gadis itu jatuh cinta padanya"
Kemungkinan kehilangan gadis itu nyaris mencekiknya sampai mati.
Dia mendesah lega saat melihat pintu besar di depannya terbuka dan Hye Na muncul
bersama ayah angkatnya. Kyuhyun memang sengaja mengundang ketua KIA itu langsung
kesini sebagai wali Hye Na, yg akan menyerahkan gadis itu padanya.
Dan tentu saja pria setengah baya itu sama sekali tidak menolak, mengingat betapa
sayangnya dia pada gadis itu.
Kyuhyun membiarkan tatapannta terkunci pada gadis itu. Dia bahkan tidak berusaha
menyembunyikan ekspresi kagumnya sama sekali. Gaun yg dicoba Hye Na waktu itu
sekarang membalut tubuh Hye Na dengan anggun, memberikan efek feminim pada gadis
itu. Rambut ikal panjangnya diikat sebagian dengan pita satin berwarna putih gading, yg
senada dengan gaunnya. Poni jatuh menutupi keningnya, membuat gadis itu terlihat begitu
muda dan sangat manis. Hye Na mencengkram lengan ayah angkatnya, berusaha menghilangkan kegugupannya
berada di bawah tatapan semua orang. Dia bisa melihat Kyuhyun berdiri jauh di depan,
dengan terang-terangan menatapnya kagum. Dan entah kenapa Hye Na merasa puas karena
telah berhasil membuat ekspresi itu terlihat di wajah datar Kyuhyun.
Seharusnya dia merasa biada saja, karena ini bukan pernikahan yg di diharapkannya, tapi
sebaliknya, dia merasa perutnya bergolak dab tidak enak, menekan rasa canggung yg
dirasakannya, sedangkan jantungnya berjumpalitan saat melihat sosok pria yg akan
dinikahinya terlihat memukau di depan sana.
Park Soo Hwan menyerahkan tangan Hye Na yg digenggamnya ke tangan Kyuhyun yg
terjulur. Dia senang bisa melakukan tugasnya sebagai seorang ayah dengan baik. Seuk Gil,
sahabatnya, pasti juga akan bangga melihat hal ini dari atas sana
Kyuhyun menggenggam tangan Hye Na ringan, meremasnya pelan untuk menenangkan
gadia itu. Mereka berbalik menghadap pendeta yg akan menikahkan mereka dan menunggu
pria itu membacakan janji pernikahan.
" Tuan Cho Kyuhyun, di hadapan Tuhan dan semua yg hadir disini, maukah kau berjanji
untuk menjadikan Han Hye Na sebagai istrimu" Menjadi sahabatmu, kekasihmu, ibu dari
anak-anakmu, setia padanya dalam susah ataupun senang, dan dalam kebahagiaan ataupun
penderitaan selama kalian hidup" "
" Ya, saya bersedia. " jawab Kyuhyun mantap.
" Nona Han Hye Na, di hadapan Tuhan dan semua yg hadir disini, maukah kau menjadikan
Cho Kyuhyun sebagai suamimu" Pasangan hidupmu satu-satunya, orang yg akan kau
percayai dan hormati, menjadinnya pria yg akan ikut tertawa dan menangis bersamamu.
Bersediakah kau mencintainya dengan setia dalam susah ataupun senang, tanpa
menghiraukan rintangan yg mungkin akan kalian hadapi bersama"
Satu-satunya pria yg akan kau berikan tangan, hati, dan cintamu, dari hari ini dan
seterusnya, selama kalian hidup" "
Hye Na menguatkan genggamannya di tangan Kyuhyun, menarik nafas pelan dan
mengangguk. " Ya, saya bersedia. " ujarnya dengan suara sedikit bergetar, tahu bahwa saat janji itu keluar
dari bibirnya, dia akan menjadi milik pria itu seumur hidup, bersedia ataupun tidak.
Kyuhyun memasangkan cincin yg mereka pilih bersama waktu itu ke jari manis tangan kiri
Hye Ba dan gadis itu dengan kepala yg terasa sedikit pusing, melakukan hal yg sama.
" Silahkan mencium pengantimu. "
Mereka berdua menoleh kaget ke arah sang pendeta, kemudian saling bertatapan satu
sama lain dengan mata terbelalak lebar. Kyuhyun mengutuk dirinya sendiri.


2060 When The World Is Yours Karya Yuli Pritania di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bisa-bisanya dia melupakan hal seperti ini begitu saja!
Hye Na menatap Kyuhyun dengan pandangan bertanya dan pria itu hanya mengedikkan
bahunya, tidak bisa berbuat apa-apa.
" Ayo cium! Cium! " teriak semua orang serempak.
Kyuhyun memegangi kepalanya yg mendadak terasa sakit, menyumpah-nyumpah sendiri
dalam hati. Dia tidak bisa melakukan kontak seperti itu dengan gadis di depannya. Dia tidak
tahu apa dia bisa menahan diri atau tidak saat melakukannya. Pria itu bahkan tidak punya
rencana sedikitpun untuk melakukannya dalam waktu dekat, karena dia tahu, sekali dia
melakukan hal itu, dia akan ketergantungan seperti pecandu heroin.
" Cho Kyuhyun ksu pria atau bukan" " teriak Eunhyuk memanasi.
" Aish, sial! " umpat Kyuhyun sambil mengulurkan tabgannyrdan merengkuh tengkuk Hye
Na, menarik gadis itu mendekat, dan menyatukan bibir mereka. Hanya sedetik, karena detik
berikutnya mereka saling melepaskan diri seolah terkena sengatan listrik.
Hye Na mengerjap dan menatap Kyuhyun yg juga tengah menatapnya syok. Astaga, lebih
baik yg tadi itu tidak terjadi lagi Kalau dua tidak mau mereka berakhir di atas ranjang seperti
yg diisyaratkan Kyuhyun waktu itu.
*** Sepuluh Kyuhyun's Home, Yeoju, Seoul
12.00 AM " Onnie-ya, aku serius! Ada pekerjaan mendesak yg harus aku selesaikan.
Aku tidak bisa pergi bulan madu begitu saja! " seru Hye Na dengan nada memohon saat Ah
Ra terus mendorong tubuhnya naik ke atas pesawat jet pribadi Kyuhyun yg sudah terparkir
di halaman belakang rumah mereka. Kyuhyun berdiri di belakang nunanya itu tanpa berniat
menolong sama sekali. Bahkan dia terlihat geli melihat Hye Na yg terus menerus merengek
seperti anak kecil. " Eomma! " panggil Hye Na, berusaha meminta belas kasihan ibu mertuanya. Hal yg sia-sia,
karena wanita itu menggeleng dan mengangkat bahunya menolak memberi bantuan.
" Sudahlah, nuna, kau jangan mengganggunya terus, " ujar Kyuhyun akhirnya.
" Kita hanya pergi sehari, besok juga pulang. Berhentilah merengek-rengek seperti itu, kau
membuatku malu saja, " tukas Kyuhyun sambil berjalan mendahului Hye Na menaiki
pesawat. Dengan emosi yg sudah naik ke ubun-ubun, Hye Na melepas sepatu kets yg dipakainya dan
melemparnya ke belakang kepala pria itu dan tersenyum puas saat lemparannya tepat
mengenai sasaran. " Mati Kau! " gumamnya senang, merasa bangga saat Ah Ra bertepuk tangan dan berseru
penuh kekaguman. Kyuhyun berbalik dengan wajah merah padam menahan marah.
" KAU MAU KULEMPAR KE NERAKA, HAH" "
*** Verona Airport, Verona, Italy
03.00 PM Hye berusaha mengejar langkah Kyuhyun yg panjang-panjang sambil menarik kopernya
dengan susah payah. Pria itu terus mendiamkannya selama di pesawat tadi dan Hye Na merasa tidak enak sendiri.
Walau bagaimanapun ini negeri yg asing baginya dan bukan hal bijak jika mereka terus
perang dingib seperti ini.
" Yak, kau masih marah padaku" " tanya Hye Na saat akhirnya dia berhasil menjejeri langkah
pria itu. " Menurutmu" " balas Kyuhyun dingin.
Hye Na menahan diri untuk tidak meneriaki pria itu. Sebagai gantinya dia mengusap-usap
dadanya sendiri untuk meredakan emosi.
" Ya sudah, aku minta maaf. "
" Apa seperti itu caramu minta maaf" Tidak ada tulus-tulusnya sama sekali. "
" Iya, aku minta maaf! " geram Hye Na kesal.
Kyuhyun mengacuhkannya dan berjalan santai ke arah Mobil Ferrari merah yg terparkir di
depan pintu masuk airport.
Seorang pria yg sepertinya berkebangsaan Italia menyerahkan kunci bersimbol kuda jingkrak
itu kepada Kyuhyun dan membungkuk hormat sebelum berlalu pergi.
" Ayo masuk! Kau mau kutinggal" "
Hye Na yg tadi terpaku langsung terlonjak kaget mendengar teriakan pria itu.
" Dia benar-benar punya kekayaan di seluruh penjuru bumi ya" " gumam gadis itu tak
percaya. *** Casa di Giulietta, Via Cappello, Piazza delle Erbe, Verona, Italy
04.00 PM Hye Na menatap patung Juliet di depannya dengan kening berkerut heran. Daya tarik apa yg
dimiliki patung itu sampai begitu banyak wanita yg rela menempuh jarak ratusan ribu mil
untuk datang kesini dan menulis surat cinta picisan, berharap sang Juliet memberi nasihat
bagus untuk kisah percintaan mereka" Memangnya patung itu bisa menulis" Dan
bagaimana mungkin hal bodoh ini berlangsung berpuluh-puluh tahun bahkan di zaman yg
amat sangat modern seperti sekarang"
" Tampangmu itu bisa membuat semua gadis disini mencaci-makimu tahu, " komentar
Kyuhyun geli. " Siapa suruh mereka semua bodoh sekali, " dengus Hye Na tak peduli.
" Ayo pergi! Aura disini sangat memuakkan.
Kau tidak mual mendengar gadis-gadis itu menangis seperti orang gila" Cih, siapa suruh
mereka terlalu tergila-gila dengan seorang pria" "
" Nuna bilang kau akan senang diajak kesini, tapi ternyata aku benar. Kau tidak suka hal-hal
aneh seperti ini. " " Hal feminim yg menjijikan. Setidaknya aku tidak pernah menangis karena seorang pria. "
" Karena kau memang belum punya kisah cinta sama sekali kan Nyonya Cho" " ejek
Kyuhyun. " Aku tidak merasa terhina karena belum pernah jatuh cinta. Dan berhenti memanggilku
seperti itu! " " Apa" Nyonya Cho" Itu kan memang namamu. Sekarang kau istriku kan" " ujar Kyuhyun
enteng. Hye Na mengacuhkannya dan berjalan keluar dari kawasan mengerikan itu.
Ada beberapa kafe dipinggir jalan dan turis yg berlalu-lalang sambil membawa belanjaan
atau sekedar berjalan-jalan menghabiskan waktu. Sepertinya di tempat ini AuthoChef belum
terlalu terkenal, sehingga kafe dan restoran masih memasyarakat.
Hye Na berbalik dan tersenyum manis ke arah Kyuhyun, membuat pria itu menatapnya
curiga. " Bagaimana kalau kau mentraktirku secangkir kopi" "
*** Caffe delle Erbe, Piazza delle Erbe
04.15 PM " Ini yg kau maksud dengan secangkir kopi" " ujar Kyuhyun sambil menggeleng-gelengkan
kepalanya tak percaya melihat nafsu makan gadis di depannya itu.
Gadis itu memang memesan kopi, tapi berlanjut dengan sepiring besar pizza, Pizzocheri (
pasta dengan keju dan sage) serta Casoncelli (sejenis raovioli).
Dan dia baru saja memesan es krim dalam porsi besar.
" Sejak pesta pernikahan tadi pagi aku bahkan belum makan sedikitpun. Tentu saja sekarang
aku kelaparan! " kata Hye Na dengan mulut penuh, berusaha memberikan pembelaan diri.
Kyuhyun berdecak dan mengulurkan tangannya, membersihkan saus yg berlepotan di bibir
gadis itu, kemudian melap tangannya dengan tisu yg tersedia diatas meja.
" Nafsu makanmu seperti babi saja! "
" Apa pedulimu" "
" Kopi, mengandung kafein, bisa menyebabkan penyakit jantung, paru-paru maupun ginjal.
Es krim mengandung gula dan semacamnya, bisa membuatmu terserang diabetes.
Dan kau suka pedas kan" Itu bisa menyebabkan radang usus buntu.
Semua makanan kesukaanmu itu mengandung resiko. "
Hye Na melongo mendengar penjelasan panjang lebar pria itu.
" Kau mau menjadi konsultan kesehatan" "
" Tidak " jawab Kyuhyun dengan wajah serius.
" Aku hanya ingin menghindarkanmu dari kemungkinan mati lebih cepat. "
" Mwo" " " Aku akan menyuruh karyawanku menemukan cara untuk menyembuhkan penyakitpenyakit itu. Sampai sekarang penyakit jantung, diabetes, dan paru-paru masih sulit
disembuhkan, kan" Jadi, kalau mereka berhasil, aku bisa tenang membiarkan mu memakan
makanan-makanan itu. "
Hye Na nyaris tersedak pizza yg sedang dikunyahnya. Astaga pria ini, apa dia sudah Gila"
" Apa maksudmu" "
" Kurang jelas" Kau ini bodoh sekali ya! Aku tidak mau kau mati terlalu cepat. Itu maksudku,
" ujar Kyuhyun memperlihatkan tatapan betapa-bodohnya-kau-ini.
" Aku juga mengerti kalau itu!
Maksudku, Memangnya apa bedanya kalau aku cepat mati atau tidak bagimu" "
" Lagi-lagi petanyaan bodoh Cho Hye Na. Tentu saja karena aku tidak auka jika tidak bisa
melihatmu. Masa kau tidak mengerti juga" Otakmu itu benar-benar pentium rendah, ya! "
" YAK! " Kyuhyun menyilankan tangannya di depan dada dan menatap istrinya itu dengan intens,
membuat wajah gadis itu memerah tidak karuan.
" Aku bisa saja hidup tanpamu.
Tapi aku tidak mau melakukannya. Karena aku tahu betapa buruknya keadaanku jika itu
terjadi. " *** Siena, Italy 05.30 PM Pandangan Hye Na terfokus pada layar communicator dalam genggamannya yg sedang
menampilkan beberapa data penting terkait kasus pembunuhan 5to5. Sebenarnya pikiran
gadis kitu sama sekali tidak berada disana. Dia hanya mencari kesibukan selama perjalanan
hening yg sangat tidak nyaman ini.
Dia melirik sedikit ke arah Kyuhyun yg sedang konsentrasi mengemudi di sampingnya. Satu
hal yg baru diketahuinya tentang Kyuhyun, pria itu benar-benar menyukai kecepetan.
Sepertinya dia tidak pernah mengemudi di bawah 120 km/jam. Dan kesukaan pria itu yg lain
adalah menggoda Hye Na hingga nyaris membuat gadis itu tidak bisa menghirup oksigen
dengan benar. Dasar Hye Na bodoh, yg tadi itu bukan sekedar godaan, dia benar-benar serius dengan
ucapannya, batin Hye Na dalam hati.
Gadis itu tidak habis pikir kenapa pria di sampingnya ini bisa jatuh cinta padanya tanpa dia
tahu sendiri alasannya. Dia bahkan tidak ingat pernah bertemu pria ini sama sekali, tapi pria
itu dengan gilanya rela menunggunya selama 14 tahun. Hei apa dia pikir 14 tahun itu
sebentar" Tapi jika itu semua memang benar, jelaslah sudah alasan pria itu menikahinya
secara paksa. Cho Kyuhyun ini mau mengikatnya sehingga dia tidak bisq kabur lagi kemanamana. Menilik dari sifat pria itu, hal tersebut sama sekali tidak mengherankan.
Hye Na mengetuk-ngetukkan jarinya sembarangan ke layar communicator. Sebenarnya
amat sangat mudah sekali jatuh cinta pada pria ini. Tampan, kaya, memiliki separuh planet
ini, dan Sepertinya jatuh cinta padanya setengah mati.
Kesampingkan sifatnya yg dingin, egois, tidak mau kalah, sombong, dan sembarangan itu,
dia benar-benar cerminan pria sempurna abad ini. Tapi bukan itu semua yg menarik
perhatian Hye Na, bukan segi fisik maupun materinya, tapi lebih kepada dampak yg
diberikan pria itu terhadap sistem kerja tubuhnya. Dia suka cara pria itu menatapnya, tajam,
namun anehnya seperti memperlihatkan secara gamblang perasaan pria itu, terutama tadi
pagi saat pria itu menunggunya di depan altar, dan sore tadi, saat pria itu dengan terangterangan mengaku bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Hye Na.
Dia bukannya berlagak bodoh, pura-pura tidak tau perasaan pria itu terhadapnya. Hanya
saja dia masih tidak percaya dengan kenyataan bahwa pria itu jatuh cinta padanya saat dia
masih berumur 6 tahun. Apa dia semenarik itu saat berumur 6 tahun sampai-sampai pria itu jatuh cinta dan
terpesona padanya" Itu terdengar sedikit tidak masuk akal.
Hye Na mendesah dan memasukkan communicator-nya ke dalam saku celana. Tidak ada yg
bisa dilakukannya lagi dengan benda itu. Dia bahkan tidak bisa berkonsentrasi terhadap
kasus pembunuhan itu sekarang, selama pria ini ada di sampingnya, membuat pikirannya
melayang ke mana-mana. Hye Na melayangkan pandangannya ke luar jendela mobil, dan sukses melongo melihat
pemandangan yg dilihatnya.
Gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah. Padang rumput, pemandangan
perbukitan, dan jalanan berkelok yg mereka lalui, area seluas itu, dibuat hanya untuk satu
rumah megah yg berdiri angkuh tanpa pesaing diatas bukit . Benar-benar tidak ada
pemukiman lain di sekelilingnya.
Dan dia bisa dengan mudah menebak bahwa rumah yg terbuat dari batu bata merah dan
terlihat seolah dari masa lampau itu adalah milik pria di sampingnya ini. Sepertinya pria itu
tergila-gila dengan tempat luas. Benar-benar cerminan orang yg kekayaannya
mencengangkan dan tidak tahu harus menggunakannya untuk apa.
" Kau suka sekali membuang-bung uang ya! " ujar Hye na tidak tahan untuk berkomentar.
Kyuhyun menoleh dan menyeringai kecil.
" Aku hanya suka ketenangan dan privasi. Itu agak sulit didapatkan, kau tau. "
Hye Na mendengus mendengar penjelasan yg terlalu sederhana dari pria itu.
Kalau kau pusing menggunakan uangmu untuk apa, kenapa kau tidak menyumbangkannya
saja" " " Aku punya panti sosial di setiap negara dan dengan rutin menyumbang kesana. ,
Hye Na mengernyit, tahu bahwa pria itu serius dengan ucapannya.
" Dasar orang kaya, " umpat Hye Na dengan suara pelan, tapi Sepertinya terdengar oleh
Kyuhyun, karena sesaat kemudian pria itu tertawa geli melihat kekesalannya.
" Hei, kau lupa, ya" Saat ini kau kan istriku, jadi apa yg kumiliki juga milikmu.
Kau baru saja jadi triliuner, gadis bodoh! "
" Makan saja uangmu itu! Aku tidak mau ikut-ikutan! "
" Ah, padahal aku baru saja memenuhkan isi rekeningmu.
Coba bayangkan berapa banyak es krim, coklat, novel-novel pembunuhan, dan kaset game
yg bisa kau beli. " Hye Na memutar bola matanya dan tanpa sadar mencondongkan tubuhnya ke arah pria itu.
Bayangan makanan dan benda-benda kesukaannya yg disebutkan Kyuhyun tadi
membuatnya dengan cepat berubah pikiran.
" Hei berapa isi rekeningku" "
" 1 milyar dolar. "
" KAU GILA"!!! "
*** Siena, Italy 09.00 PM Kyuhyun menatap layar communicator-nya tanpa minat.
Tidak ada satupun penjelasan dari sekertaris pribadinya yg ditangkapnya dari tadi. Laporan
membosankan tentang pemasaran produk terbaru mereka di New York sama sekali tidak
bisa mengalihkan pikirannya dari gadis yg sedang duduk santai di sampingnya ini. Tidak
peduli jika keuntungan yg didapatkannya bernilai 10 milyar dolar sekalipun.
Kyuhyun melirik Hye Na dari sudut matanya. Gadis itu dengan bosan memutar-mutar
remote di tangannya, tidak berminat dengan acara yg sedang ditontonnya. Terang saja, yg
ditampilkan di layar TV adalah film kuno Romeo & Juliet hasil karya William Shakespeare yg
jelas-jelas berhasil menyita perhatian jutaan penonton dari seluruh dunia berpuluh-puluh
tahun yg lalu, tapi tidak dengan gadis di sampingnya ini. Sepertinya Leonardo di Caprio
adalah bintang terkenal di zamannya, yg saat ini sudah terkubur di bawah tanah dan
mungkin tetap hidup di dalam kenangan para penggemar fanatiknya.
Kyuhyun berani bertaruh bahwa ini adalah pertama kalinya bagi Hye Na menonton film
dengan akhir tragis ini, berikut umpatan-umpatan yg ditahannya dalam hati mengingat
kebenciab gadis itu terhadap kisah roman picisan yg disajikan ole para aktris dan aktor di
layar. Menurut Kyuhyun sendiri kisah itu sedikit tidak masuk aksl. Omong kosong tentang
seorang pria yg bunuh diri karena kekasihnya mati. Memangnya nyawa sebegitu tidak
berharganya sampai kau membuang-buangnya begitu saja hanya demi seorang wanita"
Hye Na menggertakkan giginya dan menggumam kesal
" Aku tidak pernah suka sad ending. Apa susahnya membuat sebuah kisah akhir yg bahagia"
Orang menonton film dan membaca novel untuk mencari hiburan, bukannya untuk
menambah tingkat ke-stress-an mereka."
" Di dunia ini tidak ada happy ending, " sahut Kyuhyun.
" Coba saja kau pikir, pada akhirnya setiap manusia pasti mati. Apa mati itu happy ending"
Kau hidup dengan kekasihmu sampai tua, lalu apa" Mati, kan" Pada akhirnya juga akan
tetap berpisah. " Hye na mendelik dan mengernyitkan keningnya.
" Kau mereusak imajinasiku tentang kehidupan bahagia saja, Tuan Cho! "
" Tapi yg aku ungkapkan adalah fakta. "
Hye Na memilih mengabaikan pria ity dan menoleh ke arah film sialan itu lagi. Baiklah, dia
akan berusaha menonton nya sampai habis kali ini, setidaknya sekedar untuk memuaskan
rasa ingin tahunya terhadap film yg menjadi kesukaan nyaris separuh mahluk berjenis
kelamin wanita di muka bumi ini. Walaupun itu berarti dia harus menggigit lidahnya sendiri
untuk menelan kembali semua caci-maki yg ingin menyembur keluar saat mendengar
barisan dialog menjijikan ataupun bagian ending yg sangat dibencinya setengah mati.
Gadis itu bertahan di sepuluh menit pertama, tapi gagal di menit berikutnya karena dia tidak
bisa menahan rasa kantuk yg mendera dan berakhir dengan kepala terkulai jatuh di bahu
Kyuhyun. Pria itu menoleh karena gerakan yg begitu tiba-tiba itu, meskipun akhirnya dia
mslah tersenyum dan mengelus kepala Hye Na pelan, dengan hati-hati membaringkan
kepala gadis itu ke pangkuannya. Dia membiarkan menit-menit berikutnya terlewat dengan
memandangi tekstur wajah Hye Na, memuaskan diri mempelajari setiap sudut yg terletak di
wajah gadis itu, wajah yg tidak dilihatnya setelah 14 tahun berlalu dengan begitu lama dan
membosankan. Kegiatan Kyuhyun terhenti karena communicator-nya bergetar


2060 When The World Is Yours Karya Yuli Pritania di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Nomor tidak dikenal, tapi kode awalnya adalah kode yg hanya dimiliki karyawan KNI.
Kyuhyun menon-aktifkan video call-nya dan memilih panggilan suara saja.
" Yeoboseyo" "
"Kyuhyun ssi" Ini aku, Shin Eun Ji. Ada yg harus aku bicarakan denganmu. Apa Hye Na ada
disana" Kalau ada mungkin aku akan menelpon lagi nanti. "
" Gwaenchana. Dia sudah tidur. Waeyo" "
" Pagi tadi, saat kami datang ke TKP pembunuhan, Hye na menemukan pesan yg
ditinggalkan si pelaku untuk nya. Aku diam-diam melihat surat itu tanpa dia sadari.
Pesan Itu berbunyi bahwa korban berikutnya yg diincar si pelaku adalah Hye Na dan jika dia
berhasil menyingkirkan Hye Na, kaulah target berikutnya. Aku khawatir istrimu akan berbuat
ceroboh dengan mengumpankan dirinya sendiri agar bisa menangkap pria brengsek itu. "
Kyuhyun mengepalkan tangannya tanpa sadar saat mendengar penjelasan Eun Ji.
Pria sialan itu mengincar nyawa Hye Na" Apa dia tidak tahu sedang berurusan dengan
siapa" " Ye, aku mengerti, Eun Ji ssi. "
" Ng..... kaun akan melindunginya, kan" Maksudku.... "
" Tenang saja. " sela Kyuhyun. ada nada dingin yg menyergap saat dia bicara.
" Aku akan memastikan keselamatan gadis itu diatas segalanya. Kau tidak perlu khawatir."
" Ah, ye. Aku tahu bahwa aku bisa mempercayaimu.
Gamsahamnida. " Kyuhyun mematikan commun icator-nya dan menunduk menatap Hye Na yg masih tertidur
pulas di pangkuannya. Wajah gadis itu tampak polos tanpa dosa, walaupun Kyuhyun tahu
gadis itu nisa melakukan segala hal yg menakutkan yg bisa membahayakan nyawanya.
Pria itu menyentuhkan telunjuknya di pipi Hye Na dengan hati-hati agar tidak mengganggu
tidur gadis itu, Kemudian menarik nafas berat.
" Apa kau menganggap ucapanku tadi sore hanya main-main"
Gadis bodoh, aku serius dengan pernyataanku bahwa aku tidak suka hidup tanpamu. Dan
aku bisa melakukan apa saja untuk mencegah kematianmu sebisaku.
Termasuk jika harus membunuh untuk mewujudkannya. "
*** Kyuhyun's Home, Siena, Italy
07.30 AM Hye Na menggeliat sesaat dan membuka matanya. Dia buta waktu sekarang, tapi sepertinya
sudah pagi. Astaga, seingatnya di tertidur saat sedang menonton film tragis semalam,
lalu..... kenapa sekarang dia ada di kamar"
Gadis itu turun dari tempat tidur dengan pikiran masih belum terlalu fokus.
Dia membuka salah satu pintu di kamar itu, berharap itu adalah pintu kamar mandi pribadi.
Dan tebakannya tepat. Setidaknya dia bisa sedikit menyegarkan diri sebelum mencari. .......
suami barunya. Memikirkan istilah itu saja sudah membuat tawanya nyaris menyembur
keluar. Hye Na mencipratkan sedikit air dingin ke wajahnya, mengejutkan beberapa sistem kerja
tubuhnya yg masih setengah tertidur. Dia mengambil salah satu sikat gigi yg terletak di
wastafel dan mulai menggosok giginya, sedangkan otaknya masih berkelana kesana kemari.
Salah satu yg dipikirkannya adalah kenyataan bahwa menikah ternyata tak seburuk yg
diperkirakannya. Setidaknya jika kau mendapatkan suami seperti itu.
Setelah merasa cukup segar, gadis itu turun ke bawah dan mendapati Kyuhyun sedang
duduk di meja makan dengan perhatian terpusat ke communicator-nya.
Pasti bisnis lagi. Cih, apa dia tidak pernah bosan setiap hari bergelut dengan semua hal yg
mengerikan itu" Hye Na menarik salah satu kursi dan menjatuhkan diri ke atasnya, melirik makanan yg
tersedia di atas meja. " Tidurmu nyenyak" " Tanya Kyuhyun berbasa-basi.
Awalnya Hye Na pikir itu hanya basa-basi biasa, tapi Kyuhyun mematikan communicator-nya
setelah memberi tahu lawan bicaranya bahwa dia akan menghubungi orang itu lagi nanti,
kemudian mendongak menatap Hye Na penuh minat.
Mendadak Hye Na tersadar bahwa pria itu, tidak peduli sedang sesibuk apapun, selalu
menghentikan kegiatannya dan menaruh perhatian penuh jika berbicara pada Hye Na.
Mengetahui hal itu membuatnya lagi-lagi merasa.... dibutuhkan"
Sial, dia tidak suka berada dalam situasi menjurus romantisme seperti ini!
" Kau yg memindahkanku ke kamar semalam" "
" Hmm, " gumam Kyuhyun sambil mendorong piring dengan roti isi bacon dan lelehan keju
mozzarella di atasnya ke arah gadis itu.
" Rose membuatkannya untukmu, " ujar Kyuhyun memberitahu.
Rose adalah salah satu pelayan yg bekerja di rumah itu. Dan sepertinya wanita paruh baya
itu senang sekali bisa memasak lagi setelah sekian lama tidak ada yg mengunjungi rumah ini.
Saat mereka sampai kemarin sore saja wanita itu menyambut mereka dengan senyum lebar
di wajahnya dan langsung memberondong mereka dengan pertanyaan apa mereka sudah
makan dan apa yg mereka inginkan untuk menu makan malam.
Hye Na meraih roti isi itu dan menggigitnya dalam satu gigitan besar. Dia merasa tidak perlu
memperlembut cara makannya di hadapan pria itu. Toh dia bukan putri kerajaan. Lagipula
sepertinya pria itu malah senang melihat Hye Na berani bersikap sembarangan di depannya.
" Aps kau mau langsung pulang pagi ini" Atau kau mau jalan-jalan lagi" " tanya Kyuhyun
sambil memakan roti isi bagiannya.
" Aku punya banyak kasus yg harus kuselesaikan. Kau pikir aku masih punya waktu untuk
jalan-jalan" " dengus Hye Na
Kyuhyun mengabaikan ucapan ketus gadis itu dan meminum jus jeruknya.
" Mulai sekarang setiap hari kau harus makan siang bersamaku. Aku akan menjemputmu
dan kau harus ikut denganku. "
" Cih, ajakan macam apa itu" Lagipula aku biasa makan di kantor. Makan dari AuthoChef
jauh lebih praktis dari pada harus makan keluar. "
" Aku tidak menerima penolakan, " ujar Kyuhyun dengan nada yg tidak bisa diganggu gugat.
Makan siang bersama adalah salaj satu rencananya untuk membuat gadis itu berada dalam
pengawasannya. Setidaknya dia bisa memastikan gadis itu aman. Dan dia juga sudah
memastikan tentang mengantar-jemput gadis itu setiap hari. Malam hari adalah waktu yg
rentan terhadap penculikan, terutama jika gadis itu berada dalam ancaman pembunuhan
seorang pembunuh berantai yg tidak waras.
Meskipun itu berarti dia harus pulang ke rumah lebih awal dari jadwalnya yg biasa dan itu
termasuk menyingkirkan beberapa proyek internasional yg biasanya dia pelajari sampai
nyaris tengah malam. Tapi itu dulu, sebelum dia memiliki istri yg membuatnya ingin cepat
pulang ke rumah. " Kau mau kuantar jemput setiap hari" " tanya Kyuhyun, yg di telinga Hye Na nyaris
terdengar lebih seperti perintah, bukan pertanyaan.
" Kau sedang mengekangku" " seru Hye Na kesal.
" Hanya memastikan keselamatanmu, " jawab Kyuhyun tenang.
Hye Na melirik Kyuhyun curiga.
Apa pria itu tahu bahwa sasaran pembunuh berantai berikutnya adalah Hye Na dan
berusaha memberikan perlindungan diam-diam semampunya" Tapi Bagaimana bisa" Orang
pertama yg datang dan memeriksa lokasi kejadian adalah Hye Na dan Eun Ji, dan gadis itu
menyembunyikan surat itu tanpa sepengetahuan siapapun, jadi mustahil jika ada orang lain
yg tahu. " Bagaimana kalau aku mau pergi ke suatu tempat" "
" Tinggalkan saja mobilmu di parkiran gedung. Kau tahu bahwa Five State tidak terkalahkan
dalam masalah keamanan, jadi tidak ada yg perlu kau khawatirkan. "
Five State adalah sebutan untuk area gedung KNI yg terdiri dari 5 gedung utama, KNI, KIA,
STA, SRO, dan ACC, dan Kyuhyun Benar, tidak ada yg bisa meragukan pengamanan gedung
itu. " Aish, sebenarnya ada apa sampai kau bersikap seprotektif ini padaku" "
Kyuhyun mencondongkan tubuhnya di atas meja dan menatap Hye Na dengan raut wajah
serius. " Kau ingat ucapanku kemarin" Aku hanya ingin memastikan bahwa kau bisa hidup lebih
lama. Dan mengingat statusmu yg sudah menjadi istriku, aku rada ancaman pembunuhan
terhadapmu akan meningkat drastis. Dan aku akan melakukan segala cara untuk
mencegahnya. " *** Hye Na bergerak gelisah di kursi penumpang yg didudukinya. Dia menatap Kyuhyun yg
sedang asyik memencet-mencet tombol di sampingnya dengan raut wajah cemas.
" Yak, kau yakin ini aman" Kau sudah pernah mengendarainya" " tanya gdia itu khawatir.
Suaranya bahkan terdengar sesikit gemetar sat mengucapkan nya.
Kyuhyun menoleh awsikit dan kembali sibuk dengan pekerjaannya.
" Kau tenang saja. Aku berani mempertaruhkan separuh kekayaanku untuk menjamin
bahwa kendaraan cantik ini aman "
" Kendaraan cantik" " dengus Hye Na tak percaya.
Kendaran cantik yg dimaksud Kyuhyun adalah mobil terbang yg akan dilempar ke pasaran
bulan depan. Yg publik prediksi hanyalah mobil yg dapat terbang melayang di atas langit, bukan sebuah
mobil yg bisa mencapai kecepatan 700 km/jam hanya dalam satu detik, melayang di
angkasa, dan lebih dari aman untuk dikemudikan melintasi samudera, bahkan bisa
digunakan sebagai kapal dadakan jika ingin melakukan perjalanan di atas air. Karena itu
dinamakan Amphibi, kendaraan itu seperti katak yg bisa hidup di dua tempat, darat dan air.
Bisa dikatakan mobil dengan desain seperti mobil Ferrari keluaran terbaru yg biasa dibawa
Kyuhyun kemana-mana ini merupakan kapal dan pesawat dalam model lebih kecil. Dan ini
adalah hasil karya dua sepupu yg paling terkenal di seluruh Asia, Cho Kyuhyun dan Lee Hyuk
Jae. Mereka menamakannya Amphibithrope.
Dan sekarang, entah bagaimana caranya mobil itu bisa mendarat di garasi rumah Kyuhyun
yg terletak di Siena ini, Hye Na ketakutan setengah mati saat pria itu berencana
memulangkan mereka ke Korea dengan benda yg belum di uji coba ini. Apa Kyuhyun
berencana bermain-main tidak hanya dengan benda ini, tapi juga dengan nyawa mereka"
" Tenanglah " ujar Kyuhyun memotong pikiran negative yg berseliweran di benak Hye Na,
tiba-tiba mengacak-acak rambut gadia itu dengan tangan kanannya.
" Aku tidak mungkin membuatmu dalam kondisi bahaya. Mobil ini aman, oke" Aku sendiri yg
melakukan pengecekan terakhirnya. Dan Eunhyuk hyung mengizinkanku menjadi orang
pertama yg mencobanya. Dia.... terlalu sibuk dengan gadis barunya, " jelas Kyuhyun terlihat
geli mendengar ucapannya sendiri.
Ucapan Kyuhyun bisa sedikit menenangkan Hye na, tapi tidak sepenuhnya. Gadis itu masih
terlihat gusar dan menelusuri bagian dalam mobil itu dengan matanya yg berputar panik.
" Aku tahu kau takut ketinggian, tapi aku akan memastikan bahwa kau tidak akan terjatuh
dari ketinggian 1500 meter. Kau pikir aku bodoh. "
" Dari mana kau tahu aku takut ketinggian" Kau menyelidiku ya" " seru Hy Na.
Rasa kesal mulai menggantikan kepanikan yg melandanya.
" Aku punya detektif hebat yg mengenalmu luar dalam dan bisa menjawab apapun
pertanyaan yg aku ajukan tentangmu. Kau takut ketinggian, tapi tidak punya masalah jika
harus naik pesawat ataupun lift, asalkan benda yg membawamu jauh dari tanah itu tertutup
dan tidak menampakkan pemandangan di luar. Karena kebetulan kaca mobil ini transparan,
kau menjadi ketakutan, aku benar kan" "
" Siapa yg kau suruh mengawasiku, hah" "
" Ibumu. " jawab Kyuhyun lantai, membuat Hye Na melongo sesaat.
Astaga, sejak kapan ibunya jadi mata-mata pria itu"
*** Sebelas In Front of STA Building, Seoul, South Korea
11.00 AM Pendaratan yg sukses. Tanpa goncangan sedikitpun. Hye Na yakin 100% bahwa kehadiran
benda berbentuk mobil ini akan mengguncangkan dunia. Dan dia sudah mendapatkan
jawaban kenapa pria yg sekarang berstatus suaminya itu terkenal dengan kejeniusannya.
Menciptakan benda seperti ini bahkan butuh lebih dari sekedar kejeniusan. Bena terbang yg
berhasil membuat Hye Na melupakan fhobianya terhadap ketinggian dan menikmati
pemandangan di sepanjang perjalanan.
" Nanti..... Tunggu sebentar, " ujar Kyuhyun sambik mengeluarkan communicator-nya yg
berbunyi " Ah, hyung, wae" " tanya Kyuhyun saat melihat wajah Eunhyuk muncul di layar.
" Pemasaran yg bagus Cho Kyuhyun. Kau membuat heboh seluruh duni sekarang. CNN
bahkan menayangkan liputan langsung. Terbang diatas langit dari Siena ke Seoul. Kau sudah
gila! " seru Eunhyuk dengan senyum lebar terkembang di wajahnya.
" Benar-benar kereb hyung! Sepertinya tidak ada masalah berarti bagi orang yg baru
mengendarainya. Bahkan tidak ada guncangan sama sekali. Kita sukses! "
" Aish, kau membuatku iri! Aku kan juga mau mencobanya. Tapi ngomong-ngomong, kau
sedang bersama Hye Na" Bagaimana bulan madu kalian" Sukses" Kapan aku akan
mendapatkan keponakan lucu" " tanya Eunhyuk penuh semangat.
" Jangan mulai merecokiku dengan otak mesummu itu hyung! Sudahlah lebih baik kau
kembali bekerja. Direktur macam apa yg kerjanya hanya main-main saka, hah" "
" Kau ini galak sekali. Ya sudah, sampai jumpa nanti. Titip salam untuk istrimu. "
Kyuhyun memasukkan communicator-nya lagi ke dalam saku celana dan menoleh ke arah
Hye Na. " Nanti aku aka mengirimkan mobilmu kesini dan meminta mereka menyediakan tempat
parkir khusus. Aku akan menjemputmu saat makan siang, setelah urusanku di Gedung Biru
selesai. " " Gedung Biru" Ada urusan apa kau dengan Presiden Korea" " tanya Hye Na penasaran.
Cara bicara pria itu seolah dia sudah sering keluar-masuk gedung kediaman Presiden Korea
itu. Jika Amerika punya Gedung Putih, maka Gedung Biru-lah sebutannya untuk Korea. Sama
terkenalnya dan memiliki pengamanan yg sama ketatnya. Sudah jelas bahwa tidak
sembarang orang bisa masuk kesana.
" Membicarakan pesawat jet baru yg akan mereka gunakan untuk pasukan militer. Mungkin
juga Presiden mau membicarakan Amphibithrofe, tertarik untuk membeli beberapa. Akan
sangat berguna untuk pasukan pengamanan negara. "
Sepertinya Cho Corp benar-benar berarti banyak untuk negara, batin Hye Na sambil
membuka pintu penumpang. Saat dia sudah sampai di luar, barulah gadis itu tersadar
betapa banyak nya orang yg berkerumun di depan gedung STA, memperhatikan mobil itu
dengan kagum. Astaga, dia benar-benar tidak suka berada di bawah pusat perhatian seperti
ini. Dia bisa membayangkan betapa banyak pegawai yg akan menanyainya tanpa henti
tentang kendaraan cantik itu. Yeah, kendaraan itu memang cantik. Hye Na merasa harus
mengakuinya. " Sampai jumpa nanti, " ujar Kyuhyun melongokkan kepalanya dari balik kaca mobil.
Hye Na mengangguk, secepatnya kabur dari tempat itu.
" Dan Hye Na ya, " panggil Kyuhyun lagi, membuat gadis itu membungkuk sedikit agar bisa
melihat ke dalam mobil. " Jaga dirimu baik-baik. Untukku. "
Geez, dia yakin telinga tajam milik kerumunan orang-orang itu bisa mendengar kalimat yg
baru saja dilontarkan Kyuhyun untuknya. Dan sialnya, pria itu malah tertawa geli melihat
ekspresi Hye Na, seolah dia melakukan hal itu dengan sengaja. Tawa yg keluar dari bibir
Kyuhyun itu hanya semakin memperparah keadaan, mengingat betapa dinginnya imej pria
itu selama ini, tapi dia malah dengan mudah menggoda istrinya di depan semua orang, lalu
tertawa. Hye Na tahu orang-orang yg berada di kerumunan itu terpaku syok, yg
membuatnya semakin bernafsu untuk mencekik pria itu sampai mati.
*** " Hai, bagaimana bulan madumu" " tanya Eun Ji saat Hye Na baru menjatuhkan badannya ke
atas kursi di belakang meja kerjanya. Gadis itu memijat lehernya pelan, memberi dirinya
sendiri pujian karena berhasil lolos dari rentetan pertanyaan semua orang yg ditemuinya
dalam perjalanan ke ruangan ini. Tapi sekarang dia harus menjawab pertanyaan sahabatnya
yg kecerewetannya sudah mencapai tingkat maksimum itu.
" Dia mengajakku ke Verona dan Siena. Dan jangan bertanya apa yg terjadi pada malam
harinya, karena kau akan kecewa mendengar jawabanku. Aku ketiduran saat menonton
Romeo & Juliet. Film itu benar-benar sukses membuatku terkapar. "
" Verona" Siena" Kau ke rumah Juliet" "
" Ck, jangan bilang kau juga punya impian bodoh untuk pergi ke sana dan menempelkan
surat cintamu di dinding. "
" Tidak, " dalih Eun Ji dengan raut wajah tanpa dosa.
" Hei, kendaraan baru Kyuhyun itu benar-benar keren! Semua orang heboh
membicarakannya! Aku menonton CNN tadi. CNN! Coba kau bayangkan! Meliput langsung
perjalanan kalian dari Siena kesini. Sepertinya Amerika sudah tunduk paa kita, kan" " ujar
Eun Ji penuh semangat, mengalihkan bahan pembicaraan.
" Kau tahu" " sela Hye Na tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer yg baru
saja dihidupkannya. Ada senyum samar di wajah gadis Itu saat melanjutkan kalimatnya.
" Untuk pertama kalinya aku bangga menjadi warga negara Korea. "
*** Infinite Hotel's Restaurant, Gangnam, Seoul
12.30 PM " Kau mau membicaraka bisnis dengan klienmu saat makam siang kenapa harus
mengajakku" Kita kan bisa makan siang bersama kapan-kapan. " protes Hye Na sambil
membalik-balikkan buku menu di tangannya dengan malas.
" Aku tidak bisa mengungkapkan alasannya padamu. Kalau kau mau aku bisa membatalkan
makan siang bisnisku. " ujar Kyuhyun enteng.
" Uang sudah tidak berarti lagi ya buatmu" Belum pernah mencoba rasanya hidup susah" "
" Kau ini sensitif sekali "
Hye Na mengacuhkan Kyuhyun dan memberitahukan pesanannya pada pelayan yg
menunggu di samping meja mereka, Kemudian menenggelamkan diri dengan file kasus 5to5
yg dibawanya. " Aku rasa aku bisa membantumu " kata Kyuhyun tiba-tiba.
Hye na mendongak dan menatap pria itu bingung. Mata Kyuhyun teruju pada barisan data


2060 When The World Is Yours Karya Yuli Pritania di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yg tertulis di atas kertas itu dengan kening berkerut.
" Tempat-tempat yg dijadikan lokasi pembunuhan. " jelas Kyuhyun. Ada nada marah yg
tersirat dari suaranya. " Semua korban dibunuh di apartemen tempat mereka tinggal. Dan
kau tahu" Semua apartemen itu milikku ,
" Semuanya... milikmu" " ujar Hye Na dengan suara tercekay.
" Ada apa sebenarnya" Kenapa semuanya harus berhubungan dengamu" Apa kekayaanmu
itu menjadi sasaran empuk para pembunuh bayaran" "
Kyuhyun menarik nafas berat dan menyandarkan tubuhnya ke kursi.
" Shim Dae Ho. Aku sudah menyelidiki nya. Dia tidak menikah, bahkan tidak menjalin
hubungan dengan wanita manapun hingga dia memperoleh keturunan. Dia juga sudah tidak
punya keluarga lagi. Aku jadi heran, siapa orang yg mau repot-repot membunuhi 24 orang
gadis hanya untuk membalaskan dendam pria itu" Apa ada data yg tersbunyi dan luput dari
pencarianku" " " Kudengar komputermu di rumah bahkan bisa menelusup ke data intelejen Amerika, jadi
kenapa data remeh seperti itu saja bisa membuatmu kecolongan" Atau memang tidak ada
data yg hilqng. Mungkin perasaanmu saja. "
" Tidak. Selalu ada data yg ilegal yg disegel untuk orang-orang yg bergelut dalam bidang
gelap seperti itu, mereka berpikir untuk mengamankan hidup mereka dari sentuhan polisi,
dan akan membutuhkan waktu cukup lama untuk membukanya. Aku menemukan satu data
yg seperti itu dalam file Dae Jo. Aku belum membukanya. Sepertinya nanti malam aku harus
menyelidikinya, siapa tahu membantu. "
" Apa semua data dari seluruh dunia benar-benar bisa dilacak di komputermu" Sepertinya
itu akan sangat membantu untuk memecahkan beberapa kasus yg ditangani KNI. "
" Aku belum memberitahumu" Semua ruangan di rumah, bahkan ruang kerja pribadoku
sudah kuatur untuk menerima perintah suara darimu. Kau bida mengakses komputer
pribadiku kapan saja kau mau. Terutama untuk mencari beberapa data pribadi. Kau juga
bisa meminta tolong padaku jika kau kesulitan membuka data yg tersegel. "
Hye Na melongo mendengar ucapan pria itu. Bukankah Kyuhyun terkenal penyendiri karena
sulitnya mendapatkan kepercayaan dari pria Itu" Seorang lee Hyuk Jae sepupy
kesayangannya bahkan tidak bisa mengakses komputer pribadi pria itu sama sekali. Jadi
kenapa Kyuhyun dengan begitu mudah memberikan kepercayaan sebesar itu padanya"
" Jangan memasang tampang bodoh seperti Itu. Kau kan istriku, orang yg akan memiliki
hubungan paling dekat denganku, bahkan lebih dari ibu dan nunaku sendiri. Jadi kalau aku
tidak bisa mempercayaimu, siapa lagi yg harus kupercayai" "
Hye Na baru akan membuka mulutnya saat seorang pria bertubuh besar tiba-tiba
memotong pembicaraan mereka.
" Kyuhyun-a maaf aku terlambat. Tadi aku juga sedang ada meeting dadakan di kantot,
makanya terlambat sampai disini. "
Kyuhyun tersenyum dan mengangguk, memberi tanda agar pria itu duduk di depan meteka.
Sepertinya inilah rekan nisnis yg ditunggu Kyuhyun dari tadi.
Pria itu menoleh ke arah hye na dan langsung membungkuk dan tersenyum ramah.
" Istrimu" Cantik sekali! Aku hanya melihat pernikahan kalian dari berita TV. Aku juga mau
mengucapkan permintaan maafku dan Istriku karena tidak bisa hadir kemarim. Dia
menemaniku melakukan perjalanan bisnis ke Jepang. Kami baru pulang kemarin malan. "
jelas pria itu panjang lebar.
" Tidak apa-apa aku sudah menerima pesanmu kemarin. "
" Namaku Shin dong Hee, kau bida manggilku Shindong. Senang bertemu dengau Hye Na ssi.
" ujar Shindong sambil menjulurkan tangannya ke arah Hye Na.
Menit berikutnya Shindong dan kyuhyun sudah terlibat dalam pembicaraan bisnis mereka.
Sepertinya tentang pembelian sebuah kawasan real estate di kawasan Kangwom yg akan
dirombak menjadi perumahan elit dengan gaya natural sesuatu standat pemerintah. Untuk
menggalakkan motto pencegahan global warming. Awalnya hye na mendengarkan tapi lama
kelamaan gadis itu mulai merasa bosan dan mulai dibuk sendiri dengan makan siangnya.
Steak pesanannya benar-benar nikmat. Astaga, kapan terakhir kali dia memakan daging sapi
asli seenak ini" " Kenapa Nari nuna tidak ikut" Biasanya dia selalu menemanimu kemana-mana hyung "
Hye na mendongak sat mendengar topik pembicaraan dua orang itu berubah. Sepertinya
pertemuan bisnis mereka sudah berakhir.
" Dia kelelahan karena perjalanan kemarin. Tapi lau srkarang sudah menjadi penerusku kan"
Benar begitu, bawalah istrimu kanapun kau pergi. Hubungan pernikahan kalian akan
semakin menguat dengan dilandasi kepercayaan dari masing-masing pihak. Aku juga suka
membawa istriku setiap makan siang. Seperti yg pernah kuberitahukan padamu, makan
siang bagi pebisnis seperti kita sama pentingya dengan kehadiran seorang istri di dalam
hidup kita. " " Aku mengerti hyung. "
" Ya sudah. Aku pergi dulu. Sudah matanya aku kembali ke kantor. Hari ini biarkan aku
mentraktir kalian berdua. Anggap saja sebagai hadiah pernikahan. Hahahaha.
Sampai jumpa Hye Na ssi. "
Hye Na menyikut lengan Kyuhyun saat pria itu hilang dari pandangan.
" Apa maksud kalian" Arti seorang istri hanya sama dengan makan siang" Hanya sebatas itu"
" Jangan emosi. Kapan-kapan aku akan membetitahumu apa maksudnya. Dan... sejak kapan
kau meributkan posisimu dalam hidupku" "
Hye Na ternganga mendengar pertanyaan pria itu. Benar.. sejak kapan dia memedulikan
posisimu dirinya dalam hidup Kyuhyun"
Sejak kapan... pendapat pria itu tentangnya menjadi penting"
*** STA Building, Seoul, South Korea
11.00 AM " Hei, apa siang ini kau akan makan dengan Kyuhyun lagi" Akhir-akhir ini dia jadi perhatian
sekali, " komentar Eun Ji saat melihat Hye Na mengumpulkan barang-barangnya dan
memasukkannya ke dalam tas.
" Dia memaksaku. Menurutmu aku bisa apa" " sahut Hye Na ketus.
" Suamimu itu keren sekali, ya! Kau yakin belum jatuh cinta padanya" " goda Eun Ji sambil
mengedip jahil ke arah Hye Ns.
Anehnya, sekarang gadis itu terlihat gugup dengan pertanyaan tiba-tiba itu. Padahal
biasanya dia akan meneriaki Eun Ji penuh emosi. Bersikap seolah jatuh cinta pada Kyuhyun
adalah sebuah dosa besar yg memalukan.
" Jangan mengada-ada, " sergah Hye Na tanpa menatap Eun Ji sedikitpun.
" Yak, kau sudah mulai mengakuinya, ya" Kenapa kau gugup seperti itu" Aigoo, Hye Na ya,
kau termakan ucapanmu sendiri, kan" Baru juga dua hari menikah, tapi dia sudah berhasil
menarik perhatianmu. "
Hye Na mendongak dan menatap Eun Ji sengit " Yak, kalau terus menerus disodori godaan
sebesar itu, menurutmu gadis mana yg akan terlepas dari pesonanya, hah" "
" Ah, Jadi menurutmu Kyuhyun itu mempesona, ya" Bukannya pria tampan yg sok berkuasa
lagi" " potong Eun Ji semakin menyukai kegiatannya menggoda Hye Na.
Hye Na menggeram kesal dan menyentakkan tasnya dari atas meja, keluar dari ruangna
dengan hati dongkol, meninggalkan Eun Ji yg tertawa-tawa di belakangnya.
Sial, kenapa dia tidak bersikap seperti biasa dan mengatakan bahwa pria itu sama sekali
tidak menarik minatnya"
Akui saja Hye Na ya pria itu bahkan lebih dari sekedar sangat menarik perhatianmu.
Hye Na menggertakkan giginta mendengar kata hatinya yg menggema di kepalanya sendiri
seolah dia sendiri yg meneriakkannya. Dia tidak suka terikat dalam pernikahan, dia tidak
suka hidup dalam kekangan, dan yg lebih penting lagi, dia tidak suka berada di Korea.
Selama ini hidupnya hanya tentang pekerjaan saja, dan dia tidak siap menghadapi jenis
kehidupan seperti yg sedang dijalaninya sekarang.
Sayangnya, alasan untuk menjauhi pria itu semakin menghilang. Dia mulai berpikir bahwa
menikah itu sama sekali tidak buruk, dia menyukai sikap protektif pria iti terhadapnya, dan
terlebih lagi, Korea sama sekali tidak semenakutkan bayangannya.
Hye Na menghentikan langkahnya di depan Kyuhyun yg sedang bersandar di depan kap
mobilnya, menunggu Hye Na dengan tangan bersedekap di depan dada. Pria itu tersenyum
singkat dan berbalik masuk ke dalam mobilnya, tanpa mau bersusah payah membukakan
pintu untuk gadis itu. Tapi kabar buryknya adalah Hye Na memang tidak suka pria yg
memperlakukan gadisnya dengan romantis. Dia bahkan setengah berharap bahwa Kyuhyun
akan membukakan pintu mobil untuknya, memberinya alasan untuk menemukan salah satu
sikap yg tidak disukainya dari pria itu.
Tapi tidak, sejauh ini pria itu selalu mrlakukan segala hal yg berhasil membuat Hye Na
terpesona. Dan bukannya menemukan alasan untuk menjauh, gadis itu malah menemukan
alasan-alasan baru untuk semakin mendekat.
" Kau sudah pernah makan siang di Irlandia" " tanya Kyuhyun tiba-tiba setelah memasang
seatbelt-nya. " Mwo" " *** Dublin, Ireland 07.00 AM ( Ireland's Time)
Pria itu benar benar membawanya ke Irlandia!
Dengar IRLANDIA! tempat yg selama ini ingin dia kunjungi bersama Eun Ji. Mereka berdua
selalu terpesona dengan pemandangan yg terdapat di negara itu. Indah, hijau, dan
menakjubkan. Panorama pegunungan dan pantai disana benar-benar menyilaukan mata.
Dan Kyuhyun membawanya kesana hanya karena dia ingin bertemu dengan seorang klien
untuk membicarakan prternakan yg akan dibeli Kyuhyun di pinggir kota. Satu kesimpulan yg
Hye Na tarik. Pria itu sudah gila!
Mereka berkeliling mengamati lokasi peternakan yg menurut Hye Na lebih cocom dijadikan
tempat wisata karena lokasinya yg menghadap pantai dan pemandangan perbukitan yg
mengagumkan, dari pada dijadikan sebagai tempat tinggal para sapi dan domba. Pasti
menyenangkan sekali jika bisa tinggal di tempat setenang dan seindah itu.
Sepertinya Kyuhyun juga menyukai tempat itu dan mengajak pria Perancis bernama Pete itu
sarapan untuk bersama, membicarakan harga yg pas. Hye Na tidak terlalu memperhatikan
karena mereka berdua bicara dalam bahasa Perancis, membuat Hye Na penasaran sendiri,
berapa banyak bahasa yg dikuasai pria itu. Sebenarnya Hye Na bisa saja mengeluarkan
communicator-nya dan mengaktifkan aplikasi translator. Salah satu temuan baru lagi dari
Cho Corp. Communicator itu juga berfunsi sebagai penerjemah. Hebatnya, kau bisa langsung
mendapatkan terjemahan dari ucapan orang asing yg sedang bicara denganmu,
communicator itu akan menerjemahkannya bersamaan dengan saat orang itu bicara, jado
kau tidak perlu menunggu sebelum bisa mengerti ucapan orang asing tersebut untuk
menjawabnya. Praktis sekaligus mencengangkan.
Hanya saja Hye na tidak berminat menggunakan aplikasi itu sekarang. Dia sempat belajar
bahasa Perancis dalam masa pelatihannya dan dia membenci bahasa itu setengahayi. Dia
bahkan tidak suka mendengar orang betbicara dengan bahasa itu. Terdengar seperti orang
yg sedang kumur-kumur, lebig tepatnya lagi, Hye Na merasa bahasa itu berasal dari luar
planet bumi. " Kita makan siang dimana" " tanya Hye Na penasaran.
Sebenarnya dia sudah amat sangat kelaparan. Mereka menempuh perjalanan tiga jam kesini
dengan pesawat jet pribadi Kyuhyun -seharusnya perjalanan dari Korea ke Irlandia
membutuhkan waktu 11 jam jika menggunakan pesawat biasa- belum dihitung perbedaan
waktunya. Disini masih jam 7 pagi, karena perbedaan waktu 8 jam diantara kedua negara dan perut
Hye Na sudah berdemo minta diisi.
" Rumahku. " " Kau juga punya rumah disini" Astaga! " seru Hye Na sambil menggelengkan kepalanya.
Melihat ekspresi wajah Kyuhyun, Hye Na mengumpat kesal sambil memegangi kepalanya yg
mendadak terasa pusing. " Baiklah, biar kutebak. Kau punya rumah di setiap negara. " ujar Hye Na dengan suara
disabar-sabarkan. " Cih, sebaiknya aku menyelidiki hartamu dulu sebelum setuju menikah denganmu .
Kekayaan mu membuatku terancam terkena serangan jantung! "
*** Dromoland Castle, Ireland
07.30 ( Ireland's Time) " Oke, sejak kapan kastil sebesar ini bisa disebut rumah" " geram Hye Na habis kesabaran.
Mereka baru saja turun dari mobil dan Hye Na langsung ternganga melihat 'rumah' di
depannya. " Tempat tinggal disebut rumah, kan" "
Hye Na menghentakkan kakinya, tidak tahu harus bicara seperti apa lagi dengan pria itu.
Untuk spa membeli kastil sebesar ini dan membiarkannya tanpa penghuni" Hah, kecuali kau
mau membuang-buang uangmu yg banyaknya mungkin bisa memenuhi satu desa jika
dibiarkan berserakan di jalana.
Hye Na masih merasa kesal sepanjang makan siang yg lebih tepat jika disebut sarapn. Dia
duduk du samping Kyuhyun yg sedang membicarakan tentang peternakan tadu dengan
kliennya itu. Dia menusuk-nusuk mushroom ravioli-nya tanpa memakannya sama sekali.
Tapi lama-lama dia tidak tahan jyga karena perutnya terus berontak minta diisi.
Hye na nyaris yakin bahwa tawa yg disamarkan Kyuhyun menjadi batuk-batuk kecil itu
adalah reaksi gelinya terhadap kelakuan kekanak-kanakan Hye Na yg hanya membuat gadis
itu semakin kesal saja. " Nice to have a business with you. I'm not surprised anymore why you can be the most
successful businessman in the world. I prove itu by myself. Your achievements now is what
you get from your brilliant brain. You are a good negotiator. It's nice to have an amazing
husband like him, Mrs Cho. " ujar Pete tiba tiba dengan akses yg sangat kental dalam bahasa
inggirisnya. Hye na tersenyum salah tingkah, tidak tahu harus berkata apa. Sepertinya pria di depannya
ini sangat mengagumi Kyuhyun.
Gadis itu tersentak saat Kyuhyun menggenggam tangannya erat sambil tersenyum ke arah
Pete. " Ma plus grande r?alisation a ?t? brillante ma capacit? ? ?tre en masure de convaincre ma
femme de me marier. "
Tidak perlu communicator untuk membuat Hye Na mengerti arti ucapan pria itu.
Dia sempat belajar bahasa Perancis dan memahami beberapa kata sederhana walaupun dia
tidak bisa mengucapkan nya dengan benar
Pencapaian terbaikku adalah kemampuanku membujuk istriku untuk setuju menikah
denganku. Kurang lebih itulah arti kalimat yg berhasil membuat hye na tertegun dan
kehilangan pita suaranya untuk beberapa saat.
Pete tertawa senang dan menepuk-nepuk bahu Kyuhyun, memamerlan deretan giginya yg
putih bearish. " Take your wife to have a nice honeymoon in Paris. I think you two will be the most
amazing couple in the world. Really, you have the best husband, Mrs Cho. "
*** " Kopi" " tawar Kyuhyun sambil menyodorkan secangkir kopi hangat ke arah Hye na.
Gadis Itu mengambilnya dan melayangkan pandangannya lagi kearah pemandangan
pesawahan, pemukiman penduduk, dan pantai di kejauhan yg bisa mereka lihat dari balkon
belakang kastil itu. " Aku sudah lama sekali ingin ke irlandia. Dan kau membawaku kesini hanya untuk pergi
makan siang. Lucu sekali. "
Hye Na mengedikkan kepala nya ke arah pemandangan pantai di kejauhan.
" Tempat ini memang indah sekali kan" "
" Cantik, " ujar Kyuhyun menyetujui. Hye Na menoleh dan menyadari bahwa mata pria itu
tidak tertuju ke pemandangan yg dimaksudnya, tapi malah tertuju ke wakahnya. Dan pria
Itu terlihat tidak berniat untuk memalingkan tatapannya dalam wakty dekat.
Hye na mendengus dan memasang muka muram.
"Kau sedang merayuku" Apa pria selalu jatuh cinta pada wanita karena wanita itu cantik" "
" Sebagian besar ya. " jawab Kyuhyun jujur sambil mengulurkan tangannya untuk
menyelipkan anak rambut Hye Na yg tertiup angin ke balik telinganya.
" Lalu apa kau termasuk yg sebagian besar itu" "
Kyuhyun membutuhkan waktu yg cukup lama untuk menjawab, seolah pria itu sedang
berpikir . Tapi yg dilakukan pria ituadalah menyandarkan tubuhnya ke pagar balkon agar
bisa menatap hye na dengan lebih leluasa, memuaskan dirinya memandangi wajah
favoritnya itu. " Bukan tentang cantik wajahmu, tapi ekspresi yg kau perlihatkan di depanku. Kalau hanya
canti saja, aku akan jatuh cinta pada wanita lain yg lebih cantik darimu. Kau selalu
menggembungkan pipimu saat kau kesal, kau suka merengut, memasang tampang
mengejek, mengerutkan keningmu saat kau sedang berpikir keras tentang sesuatu, dan saat
kau tersenyum..... semua itu hanya kau saja yg bisa meperlihatkannya.
Tentu saja banyak gadis lain yg melakukan Hal yg serupa, tapi mereka bukan kau. Ekspresi yg
mereka perlihatkan tidak akan sama. "
" Bukan tentang suaramu, tapi apa yg kau ucapkan. Banyak pria yg berkata pada gadisnya
bahwa dia selalu merindukan suara gadis itu, tapi untukku.... yg penting adalah apa yg kau
ucapkan. Kemudian tentang tubuhmu. Bukan bagaimana kau tampil, betapa cantiknya
dandananmu, sebagus apa baju yg kau pakai, tapi tentang apa yg kau lakukan dengan tubuh
itu. " Kyuhyun menghela nafas sesaat dan tersenyum Leah.
" Dengan semua penilaian Itu, kau terlihat cantik di mataku. "
Hye Na mengerjapkan matanya, memfokuskan pandangannya pada wajah tampan di
hadapannya itu. Detik itulah gadis itu tersadar, bahwa dia benar-benar telah jatuh cinta
pada pria itu. Dan tidak tahu bagaimana caranya kabur. Karena memang tidak ada jalan
keluar sama sekali untuk kabur.
*** Dua Belas STA Building, Seoul, South Korea
05.00 PM " Hei, Nona Shin, wajahmu serius sekali. "
Eun Ji mendongak kaget mendengar sapaan tiba tiba itu, dan lebih kaget lagi saar
mengetahui siapa yg menyapanya.
" Soo Hyun oppa! " serunya sambil bangkit berdiri dan meberikan pukulan ringan ke tubuh


2060 When The World Is Yours Karya Yuli Pritania di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pria itu " Yak, apa Thailand sebegity menyita perhatianmu sampai-sampai kau melupakan aku dan
Hye Na dan tidak memberi kabar sama sekali pada kami" "
Soo Hyun tertawa, menarik salah satu kursi dan duduk diatasnya.
" Aku mendapatkan banyak kasus disana. Lagipula, banyak gadis-gadis disana yg lebih
menarik dari kalian. "
" Dari Hye Na juga" Aku kira kau benar-benar serius menyukainya."
" Aku memang serius. Makanya aku datang kesini. Aku ingin mencari tahu apa Hye Na dan
suaminya menikah karena cinta atau karena paksaan dari pria itu" Kalau yg terjadi adalah
alasan yg kedua, maka aku berencana untuk merebutnya lagi. " ujar Soo Hyun dengan raut
wajah serius. " Oppa.. kau tidak serius dengan ucapanmu, kan" Aku bisa menjamin bahwa Kyuhyun
mencintai Hye Na dan cepat atau lambat Hye Na akan merasakan hal yg sama dengannya. "
kata Eun Ji panik. Pria di depannya itu memang suka bertindak sembarangan dan tidak peduli dengan bahaya
apapun yg dihadapinya. Soo Hyun tersenyum dan mengibaskan tangannya.
" Ani. Apa menurutmu aku segila itu sampai mau berhadapan dengan seorang Cho
Kyuhyun" Aku masih waras! Kau ini mudah sekali kubodohi. Tenang saja, aku akan segera
mendapat gadis lain yg mencintaiku, daripada aku menghabiskan waktuku untuk mengejar
cinta sahabatmu itu. "
" Baguslah. " sahut Eun Ji sambil menghela nafas lega.
" Jadi ngomong-ngomong, kenapa aku tidak menerima undangan pernikahan darimu" "
" Dariku" Maksudmu undangan pernikahan Hye Na" Yak, kau itu sudah menghilang lebih
dari setengah tahun, aku rasa dia sudah tidak ingat lagi padamu! Tapi aku rasa dia masih
ingat. Terang sajs kau kan selalu mengikutinya kemana-mana selama di Amerika.
Menggodanya terus-terusa, tidak peduli bahwa dia sudah meneriakimu
Apa gelarnya untukmu" Pria tidak punya otak" Tuan tidak tahu malu" " Eun Ji tertawa-tawa
kecil saat mengingat masa-masa training di Amerika.
Kim Soo Hyun , pria di depannya itu, dengan percaya dirinta mendeklarasikan diru sebagai
satu-satunya calon suami Han Hye Na, tidak peduli jika gadis yg ditaksirnya itu tidak
menaruh minat sedikitpun padanya.
" Bukan. Maksudku undangam pernikahan mu dan Siwon. Bukankah waktu itu kalian berdua
akan menikah" Apa pernikahan nya ditunda" Terjadi sesuatu" "
Eun Ji terdiam dan menatap Soo Hyun gugup.
" Benar terjadi sesuatu ya" Ada apa" Siwon memutuskanmu" "
" kenapa kau berpikir pria itu yg memutuskanku, hah" Aku yg memutuskannya! " seru Eun Ji
emosi. " APA" " teriak Soo Hyun kaget
" Kau yg memutuskannya" Tapi kenapa" Setidaknya kau bisa bertahan dengan kenyataan
bahwa dia telah menyelamatkan nyawamu! "
Eun Ji mendecak kesal dan menatap Soo Hyun sinis.
" Kenapa semua orang berkata seperti itu dan aku jadi satu-satunya orang yg tidak tahu
masalahnya disini" Aku tidak pernah merasa terancam bahaya, jadi kenapa kalian semua
berkata bahwa dia telah menyelamatkan nyawaku" " teriak gadis itu fustasi.
" Jadi kau tidak tahu" Kau tidak tahu alasan kenapa Siwon membunuh Min Sang Hyun waktu
itu" " " Aku tahu! Aku sudah menyelidikinya. Min Sang Hyun adalah mafia yg terlibat konfontrasi
sampai terjadi baku tembak di kawasan Myeongdeong waktu itu. Menewaskan beberapa
orang warga sipil termasuk tunangan Siwon. Aku tahu kenapa alasan dia masuk KNI. Untuk
balas dendam. Dan dia berhasil. Dia berhasil membunuh pria itu, kan" Dengan tangannya
sendiri. " Soo Hyun memandang Eun Ji dengan tatapan tak percaya, seolah dia telah menarik
kesimpulan yg salah. Benar-benar salah.
" Duduklah " kata Soo Hyun dengan nada lelah " Aku akan menjelaskan semuanya padamu."
Eun Ji menurut dengan jantung berdentum-dentum tak menentu. Apa yg perlu dijelaskan"
Kenapa Soo Hyun terlihat kesal"
" Nama gadis itu Lee Da Som. Dan aku yakin kau tahu. Wajahnya cukup mirip denganmu.
Walaupun sikap dan penampilan kalian jauh beda. Dia jauh lebih feminim, lembut, jenis
gadis yg harus dilindungi. Aku tahu karena aku adalah sahabat Siwon sejak bangku kuliah.
Menjadi trainee bersamanya. Dan aku mengenal Da Som karena dia adalah tunangan Siwon.
" " Tapi mungkin ada kesalahpahaman besar disini. Mungkin kau bertanya pada teman-teman
kuliah Siwon tentang gadis Itu. Tidak ada yg tahu selain aku, bahwa mereka berdua
bukanlah pasangan serasi seperti yg dipikirkan orang-orang. Mereka berdua dijodohkan. Kau
tahulah, dengan orang tua yg kaya, bukan hal yg mengherankan bahwa terjadi perjodohan
diantara sesama relasi bisnis. Mereka tidak saling mencintai. Tapi mereka berdua adalah
anak yg sangat berbakti pada orang tua, karena itu mereka bersandiwara menjadi sepasang
kekasih yg saling mencintai di hadapan semua orang. "
" Kau benar bahwa gadis itu meninggal dalam baku tembak yg terjadi di Myeongdeong
waktu itu. Tapi kau salah jika berpikir bahwa Siwon mendaftar sebagai anggota KNI hanya
karena Ingin balas dendam. Aku sudah mengenal Siwon cukup lama untuk tahu bahwa pria
itu memang memiliki impian menjadi bagian dari KNI, jauh sebelum gadia Itu meninggal."
" Kemudian dia bertemu denganmu. Sesama trainee. Dan kau sudah tahu cerita selanjutnya.
Kalian jatuh cinta, menjalin hubungan, kemudian memutuskan untuk menikah. Sampai
kasus waktu itu terjadi. "
" Kau tahu kesalahan terbesarmu" "
Eun Ji mengerjap dan menggeleng.
" Waktu itu kau terfokus untuk menghabisi anak buah Sang Hyun sehingga tidak tahu bahwa
pria itu menyodorkan pistolnya padamu, berniat menembakmu. Siwon yg menyadarinya
langsung bergerak dan menembak pria itu. Mungkin maksudnya hanya melukai, tapi peluru
yg ditembakkannya malah menembus jantung Sang Hyun sehingga pria itu mati di tempat. "
" Itulah yg sebenarnya terjadi. Dan aku harap, kau merasa bersalah dengan apa yg sudah
kau lakukan padanya, Shin Eun Ji ssi. "
Eun Ji memegangi kepanya yg mendadak terasa sakit. Otaknya mencerna ucapan Soo Hyun
dengan begitu lambat, dan saat dia tersadar, dia nyaris tidak bisa bernafas dengan benar,
ketakutan sendiri dengan kesalahan besar yg sudah dilakukannya.
" A...... aku..... "
Pintu ruangan terbuka tiba-tiba dan Hye Na masuk bersama Kyuhyun dengan pandangan
bingung. " Wooo, Soo Hyun oppa. Kapan kau datang" Dan..... apa yg terjadi" Maksudku.... yak, Shin
Eun Ji, ada apa denganmu" Wajahmu seperti baru melihat hantu begitu. "
" A..... aku pergi sebentar. Kyuhyun ssi, aku boleh minta izin untuk pulang cepat, kan" "
Kyuhyun mengangguk tanpa bertanya apa-apa. Melihat eajah gadis itu saja dia sudah tahu
bahwa ada sesuatu yg buruk yg sudah terjadi.
Hye na menoleh ke arah Soo Hyun yg duduk dengan tampang tanpa dosa tersenyum lebar
kepada Hye Na yg menatapnya meminta penjelasan.
" Apa yg baru saja kau lakukan pada sahabatku" "
Soo Hyun nyengir kemudian bangkit berdiri, dan secara tiba-tiba menarik gadis itu ke dalam
pelukannya, tidak memedulikan aura membunuh yg terpancar dari Kyuhyun.
" Hye Na ya, aku merindukanmu!!! "
" Aigoo, YAK, lepaskan aku! " teriak Hye Na berusaha memberontak melepaskan diri dari
rangkulan pria itu. " Aish, masa kau tidak merindukanku juga" " seru Soo Hyun dengan tampang merengut.
Pria itu kemudian menoleh ke arah Kyuhyun yg berdiri di samping Hye Na.
" Aku tidak tahu bagaimana bisa, tapi aku sudah mendeklarasikan diri sebagai calon suami
Hye Na nomor 1 tidak berhasil menikahi gadis ini, jadi kenapa kau, pria yg baru dqtang ke
kehidupannya bisa mengikatnya dalam pernikahan" "
Hye Na langsung menendang kaki Soo Hyun yg berbicara sembarangan pada Kyuhyun yg
emosinya sering tidak terkontrol dengan baik itu.
Gadis itu bahkan bisa melihat tangan Kyuhyun yg terkepal menahan marah.
" Yak, jangan mulai bicara yg tidak-tidak! Sekarang beritahu aku apa yg sudah kau lakukan
pada Eun Ji tadi. " Soo Hyun mendelik dan memasukkam tangannya ke dalam saku celana. Dia cukup heran
juga dengan tindakan Hye Na seolah sangat melindungi pria yg terus-terusan menatapnya
dengan aura mematikan itu. Gadis itu menyukai Kyuhyun" Bagaimana bisa" Dari informasi
yg didapatkan Soo Hyun" Mereka bahkan baru bertemu kurang dari dua minggu, lalu tibatiba memutuskan menikah. Entah rencana busuk apa yg digunakan pria di depannya ini
untuk menikahi Hye na, yg Soo Hyun tidak habis pikir adalah kenapa Hye Na tidak menolak"
Dia mengenal gadia Itu dengan baik, gadis yg tidak akan menyetujui pemaksaan apapun
terhadapnya dan akan berjuang untuk menolak sampai akhir . Keciwli... kecuali jika gadis itu
memang bersedia menikah dengan Kyuhyun.
" Aku hanya memberitahunya kebenaran tentang Siwon. "
Hye Na menatap Soo hyun cukup lama sebelum akhirnya mengangguk, menerima
penjelasan pria itu. Keheningan diantara mereka terhento dengan deringan dari communicator Kyuhyun. Pria
itu berbicara sesaat dengan si penelepon, kemudian menyimpan communicator-nya lahi.
" Aku harus kembali ke kantor sekarang. Nanti malam aku jemput. " ujar Kyuhyun dengan
mata tertuju pada Hye Na.
" Kyuhyun ssi, kalau boleh aku mau meminjam Istrimu sebentar. Aku ingin mengajaknya
makan dalam. Biar aku sendiri yg mengantarnya pulang nanti. "
Kyuhyun menoleh ke arah Soo Hyun, tampak menimbang-nimbang sesaat.
" Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu. " kata Kyuhyun sambil membungkukkan badannya
sedikit. " Terima kasih atas Izinmu. "
Kyuhyun menghentikan langkahnya di depan pintu, Kemudian berbalik menatap Soo Hyun.
Kata-kata yg kemudian diucapkannya nyaris membuat Soo Hyun mengurungkan niatnya
mengajak Hye Na makan malam.
" Kembali kan dia padaku dengan utuh atau aku akan membuat perhitungan denganmu."
*** Cho's Department Store, Myeongdeong, South Korea
06.30 PM " Aish, suamimu itu menyeramkan sekali! Bagaimana mungkin Kau bisa tahan hidup
dengannya" " komentar Soo Hyun saat mereka sedang berjalan masuk ke sebuah toko
pakaian di kawasan Myeongdeong.
Soo Hyun meminta Hye Na menemaninya membeli beberapa pakaian karena pria itu tidak
membawa apa-apa ke Seoul. Dia memang malas mengangkut barang bawaan jika harus
bepergian jauh. Hye Na tertawa kecil dan menggeleng.
" Hidup bersamanya sama sekali tidak seburuk yg kau bayangkan. "
Soo Hyun menatap Hye Na tak percaya sambil mendecak kesal.
" Cih, sehebat apa dia di tempat tidur sampai bisa membuatmu berbicara seperti itu" "
Dengan cepat Hye Na menyikut perut pria itu dengan keras, tidak peduli dengan tatapan
terkejut pelayan toko yg menyambut mereka di depan pintu masuk.
" Mulutmu itu harus disekolahkan dulu supaya berhenti bicara sembarangan! " desis Hye Na
marah. " Wae" " tanya Soo Hyun dengan nada rendah. Dia masih meringis kesakitan. Sikutan gadis
itu keras sekali. " Apa dia payah sampai kau malu menjawab pertanyaanku" Atau..... dia bahkan belum
menyentuhmu" Benar dugaanku, dia itu pasti penyuka sesama jenis. Tidak heran kalau dia
belum pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun. "
" Kau mau kutembak sampai mati" Lebih baik kau tutup mulutmu itu sebelum aku berubah
pikiran dan membatalkan makan malam kita nanti! "
" Baiklah, baiklah. Aku akan menjadi pria baik. Kau ini sadis sekali! "
Soo Hyun memutuskan bahwa lebih baik dia mulai mencari pakaian yg dibutuhkannya
sebelum mendapat tendangan spektakuler dari gadis itu.
Dia menarik beberapa kemeja dan jas secara acak dari gantungan dan langsung
membawanya ke kasir setelah mengecek apakah ukurannya sudah sesuai atau tidak.
" Yak, jadi begini caramu berbelanja pakaian" Pantas saja selera berpakaianmu itu buruk
sekali. Sini aku pilihkan! Dan sebaiknya kau coba dulu sebelum membeli, siapa tahu tidak
cocok, " seru Hye Na sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan
kelakuan teman lamanya itu.
" Ah, kalau begini kita terlihat seperti sepasang suami istri yg serasi, ya" Kau memilihkan
bajy yg sesuai untuk suamimu, " goda Soo Hyun sambil tersenyum senang.
" Sudah kubilang, tutup mulutmu itu, Kim Soo Hyun! "
Hye Na memilihkan beberapa setelan jas dan kemeja untuk pria itu dan menyurug Soo Hyun
mencobanya. Setelah merasa cocok, barulah gadis itu membawa gunungan pakaian tadi ke
meja kasir. " Hitung semuanya, " ujar Hye Na sambil menyodorkan tubuhnya ke konter.
" Tidak perlu, Nyonya Cho. Tuan Cho Kyuhyun memerintahkan semua pemilik toko di mall
miliknya untuk memberikan barang secara gratis padamu. Itu berarti di mall manapun kau
berbelanja, kau tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali. Nyaris semua mall di Korea
adalah milik suamimu, kan" " ujar penjaga kasir itu ramah.
" A.... apa" " seru Hye Na syok dengan mulut ternganga lebar.
" Maksudmu kalau gadis ini mau memborong semua barang di tokomu, kau akan
memberikannya secara cuma-cuma begitu" " sambar Soo Hyun cepat dengan wajah yg sama
syoknya dengan Hye Na. " Benar, Tuan. Cho Corp memiliki nyaris semuanya. Jadi percuma saja kalian membayar,
karena uangnya juga akan masuk ke kantong perusahaan lagi. "
" Astaga, pria itu mau membunuhku! " teriak Hye Na keras sambil mengacak-acak
rambutnya gusar. " Aku rasa, seratus keturunan kalian berikutnya akan tetap hidup makmur, tidak peduli
sebanyak apapun kalian berusaha menghambur-hamburkan kekayaannya, " desis Soo Hyun.
*** Parking Place, Zenith Restaurant, Myeongdeong, South Korea
08.00 PM Hye Na berjalan ke arah mobil Soo Hyun yg terparkir di ujung sambil meregangkan tubuhnya
yg terasa remuk karena kelelahan. Pria itu menyuruh Hye Na menunggu di mobil karena dia
mau ke kamar kecil dulu dan menyerahkan kunci mobilnya pada gadis itu.
Hye Na menghembuskan nafas berat. Sebaiknya sesampainya di rumah dia langsung mandi
air hangat dan tidur. Semoga saja saat dia sampai Kyuhyun belum pulang atau mungkin
sudah tidur, jadi dia tidak perlu bertemu pria itu. Gadis itu masih belum bisa menerima
kenyataan bahwa dia jatuh cinta. Ity terdengar sedikit menggelikan di telinganya, mengingat
jatuh cinta tidak ada dalam urutan 50 hal pentung dalam hidupnya selama ini.
Hye Na memencet remote mobil yg membuka pintu secara otomatis dan baru merundukkan
tubuhnya untuk masuk, sebelum seseorang menyekap mulutnya dari arah belakang dengan
begitu tiba-tiba. Gadis itu berjengit, berusaha menjauh dari bau eter yg begitu menyengat
dari kain yg disumpalkan ke hidungnya. Lengan orang itu membelit tubuhnya dengan begitu
kuat sehingga dia dengan cepat kehabisan oksigen. Gadis itu berusaha memberi
perlawanan, tapi tubuhnya tidak mau mematuhi perintah otaknya sama sekali. Kerja zat
berbau asam itu begitu cepat, sehingga dalam waktu singkat tubuhnya sudah merosot jatuh
ke aspal. Lampu-lampu di tempat parkir ity mulai berputar-putar di kepalanya, berubah
menjadi titik kabur tanpa bentuk.
Setengah sadar, dengan tubuh yg sudah mati rasa, pikiran Hye Na mengambang. Dia tidak
mengerti bagaimana mungkin dia tidak merasa takut dalam kondisi seperti ini, walaupun dia
tahu bahwa seharusnya dia merasa panik. Dia malah memikirkan Soo Hyun yg masih belum
kembali dari kamar kecil. Memikirkan bahwa Kyuhyun akan meminta pertanggung jawaban
pria itu karena tidak bisa mengembalikan Hye Na padanya. Dengan pikiran itu, cahaya di
sekeliling Hye Na mulai menggelap seiring dengan hilangnya kesadaran gadis itu.
*** Cho Corporation Building, Seoul, South Korea
08.10. PM Jari-jari Kyuhyun dengan cepat menekan tombol-tombol diatas keyboard komputernya.
Layar menunjukkan bahwa pria itu sedang berusaha membobol masuk ke dalam sebuah
data yg tersegel. File atas nama Shim Dae Ho. Pria itu bahkan tidak tahan untuk menunggu
sampai dia pulang ke rumah. Setidaknya kemampuan komputer di kantornya hampir
menyamai komputer pribadinya di rumah.
Beberapa data mulai bermunculam di layar. Dan tulisan-tulisan yg tertera itu membuat
Kyuhyun mengerutkan keningnya. Seharusnya dia langsung membuka file ini saat dia
menemukannya. Disana jelas-jelas tertulis bahwa Shim Dae Ho mengangkat seorang anak
adopsi. Laki-Laki. Yg saat ini mungkin berusia sekitar 35 tahun. Wajah pria itu putih bersih,
terkesan sebagai pria baik-baik, ditambah dengan kalung salib besar yg melingkar
dilehernya, membuat penampilannya seperti orang suci. Tapi Kyuhyun bisa melihat kilatan
licik di mata pria itu, dan seluruh kesan baik iyu menghilang begitu saja tanpa bekas.
Data-data pribadi tentang pria itu sepertinya berusaha disembunyikan dengan baik oleh Dae
Ho. Ada beberapa tanda pengenal dan paspor palsu. Dan jelas-jelas pria itu menjadi kaki
tangan Dae Ho yg terpercaya. Nyaris ditangkap beberapa kali karena terlibat kasus
pembunuhan, tapi selalu berhasil lolos. Kasus itu diegel dan dihapus dari data kepolisian
setempat, menunjukkan adanya orang dalam kepolisian yg bekerja untuk mereka.
Satu hal yg menarik Kyuhyun adalah terdaftarnya pria itu sebagai salah satu anggota
organisasi keagamaan yg terkenaterkena fanatik dan terkadang sedikit radikal dalam
menunjukkan ketidaksukaam mereka terhadap para atheis. Tidak perlu jadi orang jenius
untuk menarik kesimpulan bahwa pria inilah dalang dari semua pembunuhan yg terjadi dua
tahun terakhir. Bisa ditebak bahwa pria itu menyayangi ayah angkat yg telah memberikan
kehidupan layak baginya. Dan balas dendam akan menjadi upah yg tepat untuk membayar
semua kebaikan ayahnya itu.
Kyuhyun meraih communicator-nya yg berkedip menandakan ada panggilan masuj dari atas
meja dengan mata tetap tertuju ke layar monitor.
" Yeoboseyo" "
" Kyuhyun ssi, ini Kim Soo Hyun. Maaf, tapi aku rasa.... istrimu baru saja jadi korban
penculikan. "

2060 When The World Is Yours Karya Yuli Pritania di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

*** Parking Place, Zenith Restaurant, Myeongdeong, South Korea
08.45 PM " Aku sudah memberitahumu untuk menjaga istriku baik-baik! Kau seharusnya bersamanya,
bukannya meninggalkannya sendirian! " teriak Kyuhyun, nyaris menghantam wajah Soo
Hyun dengan tinjunya kalau saja Leeteuk tidak menahannya sekuat tenaga.
" Kyuhyun-a sudahlah, kau bisa mengurusnya nanti. Sebaiknya kita fokus pada pencarian
Hye Na sekarang. " Kyuhyun menyentakkan tangannya dengan kasar dan mengacak rambutnya gusar. Leeteuk
memperhatika penampilan acak-acakan adik iparnya itu dengan sedikit terkesima. Dua
kancing atas kemeja pria itu tidak terpasang dan dasinya melingkar longgar seolah baru saja
ditarik karena pemakainya sedang kesal. Nyaris mustahil melihat seorang Cho Kyuhyun
tampil berantakan dalam keadaan mendesak apapun, tapi seorang Hye na berhasil
membuatnya tampang seperti Itu. Wajah Kyuhyun bahkan terlihat sangat frustasi, ekspresi
yg tidak disangka Leeteuk dimiliki ptia itu.
" Dia pasti diculik oleh pembunuh berantai itu. Dia menjadikan Hye Na sasaran terakhirnya.
Sejauh ini aku berusaha melindungi gadis itu, tapi teman adikmu Itu meminta Izin padaku
untuk mengajak Hye na makan malam. Aku mengizinkannya, tapi lihat apa yg terjadi
sekarang" " Leeteuk terkejut mendengar ucapan Kyuhyun. Kalau benar pembunuh berantai itulah yg
menculik Hye na, nyawa gadis Itu benar-benar dalam bahaya sekatang.
" Lalu kita harus mencarinya kemana" Aku sudah memeriksa keamanan di lapangan parking.
Wajah pria itu tidak terlihat dan nomor mobilnya ditutupi sehingga tidak bida dilacak. "
Kyuhyun menyandarkan tubuhnya ke kap mobil sambil memegangi kepalanya, srolah
sedang berpikir keras untuk mengingat Sesuatu. Beberapa detik kemudian pria itu
mengeluarkan communicator-nya dari dalam saku dan menghubungi seseorang. Cukup lama
telepon tidak diangkat, sehingga Kyuhyun mengumpat keras, membuat Leeteuk dan Soo
Hyun saling berpandangan dengan raut wajah ngeri.
" Yak, Shin Eun ji kenapa kau lama sekali mengangkat teleponmu, hah" " teriak Kyuhyun
kesal saat akhirnya telepon itu tersambung.
" Minhae, aku meletakkan communicator-ku didalam tad. Waeyo" "
" Kau di apartemen" "
" Aku belum pulang dari tadi. Ada apa" "
" Sial! Cepat pulang, sahabatmu dalam bahaya besar. " ujar Kyuhyun ketud sambil
memutuskan sambugan begitu saja. Dia mendongak menatap Leeteuk, matanya terlihat
menggelap saat berbicara dengan nada dingin yg nyaris membuat beku.
" Perintahkan semua polisi ke apartemen Hye na sekarang.
Pembunuh itu selalu melakukan pekerjaannya di apartemen korban. Dan......... selalu di
properti milikku. " *** Tiga Belas Hye Na's Apartment, Seoul, South Korea
09.00 PM Shim Jong Hyuk duduk tenang diatas kursi yg langsung menghadap ke arah korbannya yg
sudah mulai mendapatkan kesadarannya kembali.
Tidak seperti pola yg biasa dilakukannya, dia sama sekali belum menyentuhkan pisau
kesayangannya ke tubuh gadis itu, memberikan goresan-goresan penuh seni dengan tinta
darah korban sendiri. Dia dengan sabar menunggu sampai gadis itu sadar kembali dan saat itulah dia akan
melakukannya pekerjaannya.
Dia masih punya belas kasihan pada korban-korbannya yg lain, menggores tubuh mereka
dengan pisaunya saat mereka masih pingsan, sehingga mereka tidak terlalu tersiksa. Tapi
selalu ada yg spesial untuk gadis ini. Persembahannya yg terakhir. Dia akan menyiksa gadis
itu dengan perlahan, membiarkan gadis itu berteriak kesakitan setiap kali kulitnya tergores
mata pisaunya yg tajam. Dia akan melakukannya sehati-hati mungkin agar gadis itu tidak
mati kesakitan sebelum upacara terakhir dilakukan. Penyaliban. Penutup yg indah. Balas
dendam yg memuaskan. Pria itu tersenyum saat Hye Na dengan perlahan membuka matanya. Dia cukup terkesan
karena gadis itu tidak berusaha berontak saat tahu dirinya terikat, bahkan gadis itu
menatapnya dengan pandangan menantang
" Apa kabar, Cho Hye Na ssi" Aku rasa kita perlu berkenalan dulu. Namaku Shim Jong Hyuk.
Anak adopsi Shim Dae Ho. Ah, aku rasa kau sangat mengenal ayah angkatku, kan" "
Jong Hyuk berdiri dan melangkah ke arah gadis itu. Dia menyentuh dagu Hye Na dengan
telapak tangannya, membuat gadis itu berjengit, tidak suka menerima sentuhan dari tangan
yg sudah membunuh begitu banyak orang itu.
Jong Hyuk tertawa dan tanpa peringatan melayangkan tamparan keras ke pipi Hye Na,
membuat kepala gadis itu terhuyung ke belakang.
" Kau tahu kesalahanmu, gadis manis" Kau telah membunuh ayahku! Jadi bersiaplah dengan
neraka yg akan menghampirimu sebentar lagi. Aku akan menyiksamu sampai kau berteriak
memohon agar aku berhenti. Tapi tentu saja, mana mungkin aku berhenti. "
Jong Hyuk mengeluarkan pisau dari sakunya dan menyentuhkan benda itu ke pipi Hye Na,
namun tidak sampai meninggalkan goresan berdarah.
" Kau ingat tanggal berapa sekarang" 5 Mei. Hari dimana kau membunuh ayahku! Kau tahu
alasan kenapa aku membunuh 5 gadis di setiap negara" Kenapa ada 5 lokasi pembunuhan"
Angka 5. Angka yg sangat aku benci. Tanggal dan bulan kematian ayahku. "
Dalam satu gerakan cepat mata pisau itu menggores bahu Hye Na, membuat darah segar
terpercik dari balik blus putih yg dipakai gadis itu. Hye Na menggigit bibirnya menahan sakit,
bersyukur dengan adanya kain yg menyumpal mulutnya sehingga teriakan sakitnya tidak
terlontar keluar, yg hanya akan membuat pria itu puas dengan hasil karyanya.
Pria itu baru akan menghujamkan pisaunya lagi ke lengan Hye Na saat pintu apartemen
menjeblak terbuka dan beberapa orang menyerbu masuk. Hye Na sempat mendengar dua
letusan tembakan dan yg dilihatnya sesaat kemudian hanya tubuh Jong Hyuk yg terkapar di
lantai. Ada noda darah besar yg membasahi bagian lengan kemejanya dan tangan pria itu
memegangi kakinya yg tampaknya juga terkena tembakan.
Hye Na mendongak dan menatap Kyuhyun yg berdiri 3 meter di depannya. Lengan pria itu
masih terjulur mengacungkan pistol ke arah Jong Hyuk yg sudah terkapar tidak berdaya di
hadapannya. Jelas sekali bahwa pria itulah yg meletuskan tembakan dan ekspresi nya
memperlihatkan bahwa dia belum puas sama sekali sebelum membuat Jong Hyuk mati.
Raut wajahnya tampak menakutkan dan begitu berkuasa, seolah tidak peduli dengan
barisan polisi yg ada di belakanya, yg bisa saja menangkapnya jika dia berani membunuh
pria itu. Kyuhyun tampak berusaha mengendalikan dirinya sekuat tenaga agar tidak menembakkan
peluru dari pistolnya lagi sebelum akhirnya berbalik ke arah para polisi dan agen KNI yg
berada di belakangnya. " Bawa dua. Dan jangan ada satu pun yg berani membawanya ke rumah sakit ataupun
mengobati lukanya , atau aku akan memecat kalian semua! Kalian dengar" Aku sendiri yg
akan memastikan pria ini membusuk di penjara. Jika ada yg tidak mematuhi perintahku,
kalian akan berurusan denganku langsung. Kalian mengerti" "
Terdengar gumaman mengiyakan dan beberapa orang polisi maju untuk membawa Jong
Hyuk pergi. " Hye Na ya, kau tidak apa-apa" " seru Eun Ji yg langsung menghambur ke arah Hye Na,
menutupi pandangan gadis itu ke arah Kyuhyun. Eun Ji membuka kain yg menyumpal mulut
Hye na beserta tali yg membelit tubuhnya kemudian memeluk gadis itu erat-erat.
" Astaga, aku takut sekali! Untung saja Kyuhyun tahu tempat pembunuh itu menyekapmu.
Seandainya aku pulang ke rumah lebih cepat. Ya Tuhan, kau berdarah! "
" Aku tidak apa-apa. Hanya luka gores. Diobati di rumah juga sembuh. " elak Hye Na
mengabaikan rasa nyeri yg mendera bagian atas lengannta.
Kyuhyun mengawasi kedua gadis itu tanpa beranjak sama sekali dari tempat dia berdiri tadi.
Dia bahkan tidak mampu menggerakkan kakinya maju sedikitpun. Dia harus menenangkan
dirinya dulu sebelum menemukan tenaga untuk mendekati Hye Na . Dia tidak suka terlihat
lemah di depan gadis itu.
Dia berusaha meredakan getaran di kakinya yg hampir tidak dapat menopang tubuhnya
dengan benar. Membiarkan detak jantungnya yg berantakan kembali Seperti semula. Rasa
lega menghantamnya seperti godam, rasa puas melihat bahwa gadis itu baik-baik saja.
Terluka, tapi masih hidup. Hanya itu yg penting baginya.
Hye na memiringkan kepalanya, menatap Kyuhyun yg juga sedang menatapnya dengan
senyum lemah di wajahnya yg pucat. Pria itu melangkah perlahan mendekatinya dan tanpa
berkata apa-apa melepaskan jasnya yg lalu memasangkannya ke tubuh Hye Na. Eun ji
menyingkir, memberikan privasi pada kedua orang itu.
Kyuhyun mengulurkan tangannya pada Hye Na, menunggu gadis itu menyambutnya.
" Kau hidup, " bisik Kyuhyun dengan suara rendah. Dua kata itu sudah lebih dari cukup untuk
memperlihatkan betapa senangnya dia masih bida melihat gadis itu lagi. Dan memang itulah
yg dirasakannya. Gadis itu masih hidup dan dia bisa melihatnya.
*** Kyuhyun's Home, Yeoju, South Korea
10.00 PM Hye Na berjalan tertatih-tatih ke kamarnya sambil memegangi lengan bagian atasnya yg
terasa sangat nyeri. Awalnya dia pikir itu hanya luka biasa yg mungkin bisa sembuh dalam
beberapa hari, makanya dia berusaha mati-matian menghindari ambulans yg datang ke
tempat kejadian, tapi sepanjang perjalanan pulang tadi dia bahkan tidak bisa menahan rasa
sakit yg mendera dari luka bekas sayatan pisau yg cukup dalam itu.
" Pria sialan! Brengsek! Aku akan pastikan dia menderita di penjara! " gumam gadis itu
seraya mendudukkan badannya ke atas kasur. Dia melirik lengannya yg tertutupi jas yg
disampirkan Kyuhyun tadi. Jas itu berwarna hitam, tapi nyaris berubah warna karena
darahnya yg mengalir deras. Untung saja dia bisa memahan ringisannya dia atas mobil tadi,
dengan harapan bahwa Kyuhyun tidak sadar dengan luka yg dideritanya karena kondisi
mobil yg gelap dan tidak akan memaksanya menginap di rumah sakit selama beberapa hari.
Hal itu terdengar seperti vonis kematian baginya. Hah, tidak heran, rumah sakit kan
memang tempat orang mati, batin Hye Na.
Dia baru akan melepas jas itu dan memeriksa lukanya saat tiba-tiba pintu yg memisahkan
kamarnya dan kamar Kyuhyun yg terletak di belakangnya menjeblak terbuka dengan suara
keras. Dengan cepat gadis itu memegangi jasnya lagi, menahannya di tempat semula dan
berbalik menatap Kyuhyun yg berjalan masuk ke kamar dengan wajah marah.
" Aku hanya pergi sebentar untuk memarkir mobil ke garasi dan kau sudah menghilang
begitu saja. Kau pikir kau bisa lari dariku" Urusan kita belum selesai! " ujar pria itu tajam
sambil menarik lengan Hye Na yg tidak terluka.
" Aish, kyu, ini sudah malam. Kalau ada yg mau kau bicarakan besok saja. "
Pria itu tidak menjawab apa-apa dan terus menarik tangan Hye Na ke kamarnya, mendorong
gadis itu sampai terduduk di atas sofa besar yg langsung ditolak gadis itu mentah-mentah.
" Aku sudah lelah dan tidak punya tenaga lagi untuk bicara denganmu. Aku nyaris mati dan
kau masih memaksaku untuk meladeni entah apa yg akan kau katakan begitu" Maaf saja,
aku tidak punya waktu! " kata Hye Na ketus dan berlalu pergi dari hadapan pria itu. Tapi
langkahnya langsung terhenti saat Kyuhyun mengatakan sesuatu yg membuatnya syok
setengah mati. Kalimat yg nyaris tidak mungkin keluar dari mulut pria dingin macam Cho
Kyuhyun. " Buka bajumu. "
" Mwo" " " Buka bajumu atau kau mau aku sendiri yg harus membukanya" "
Sorot mata pria itu tampak begitu serius, menunjukkan bahwa dia tidak main-main dengan
ucapannya, sedangkan Hye Na sendiri hanya bisa balik menatap pria itu dengan tubuh
membeku, terpaku di tengah ruangan.
" Kau terlalu lama, " ujar Kyuhyun sambil menarik lepas jas yg menutupi kemeja putih gadis
itu yg sedikit robek, hasil kerja pembunuh berantai gila yg berdarah dingin itu. Dia melempar
jas itu sembarangan dan mendorong Hye Na lagi ke atas sofa.
" Kau mau mati kehabisan darah, ya" Kapan sifat keras kepalamu itu ajan hilang, hah"
Tunggu disini sebentar. Kalau kau kabur, aku akan pastikan malam ini kau tidur di runah
sakit. " Dengan refleka Hye Na mengangguk patuh saat mendengat kata rumah sakit keluar dari
muluy Kyuhyun. Setidaknya dia tidak perlu menginap di tempat yg berwarba putig yg berbau
disinfektan itu. Kyuhyun menghilang sesaat sebelum akhirnya kembali sambil membawa sebaskom air
hangay dan handuk kecil berwarna putih. Dia mengambil obat merah, cairan pembersih dan
penghilang kuman, dan kain kasa dari laci meja yg terletak di sudut kamar kemudian
berjongkok di depan Hye Na.
" Lepaskan kemejamu, " perintahnya sambil membasahi handuk kecil itu dengan air hangat
dari baskom. Hye Na membuka kemejanya dengan hati-hati, sedikit meringis saat melepaskan kemeja itu
dari lengannya yg terluka. Kainnya sudah melekat karena basah oleh darah, sehingga dia
merasa sedikit kesulitan saat melepaskannya, ditambah lagi rada nyeru yg berdenyutdenyut, membuat gadis itu sedikit meringis.
Dia bisa mendengar nafas Kyuhyun yg sedikit tertahan dan mata pria itu yg menyipit marah
saat akhirnya dia bisa melihat luka itu dengan jelas.
Tapi anehnya pria itu tidak berkata apa-apa dan mulai membrsihkan luka di lengan Hye Na
dalam diam. Keheningan yg menyusul setelah itu membuay Hye Na merasa sedikit tidak nyaman. Pria itu
berada terlalu dekat, bahkan Hye Na bisa merasakan hembusan nafasnya yg habgat saat
pria itu mendejat untuk membalutkan perban di lukanya. Mendadak dia merasa kedinginan
karena AC di kanar yg langsung menyentuh kulitnya yg terbuka karena saat itu dia hanya
mengenakan tank top tipis, walaupun alasab sebenarnta bukan karena itu. Ini pertama
kalinya mereka dalam jatak sedekat ini tanpa saling berteriak satu sama lain dan itu benarbenar aneh. Setidaknya menurut pendapatnya pribadi.
Hye Na menahan nafasnya saat menyadari bahwa dia tidak bisa melepaskan tatapannya dari
wajah pria itu. Kenyataan bahwa suaminya itu tampan memang sudah tidak perlu diragukan
lagi, tapi ada hal lain. Seolah dia sudah mengenal pria ini sebelumnya. Dan.... pria ini nyaris
membuatnya tidak berkedip hanya karena terlalu mengagumi apa yg terdapat di wajahnya
yg tampan itu. Kyuhyun menyelesaikan pekerjaannya setelah mengikatkan perban tersebut dengan rapih
dan saat dia mendongak, yg dia dapatkan malah wajah gadis itu yg hanya berjarak beberapa
senti dari wajahnya, dengan mata cokelatnta yg jelas-jelas sedang menatap wajahnya tanpa
berkedip. Dia selalu memastikan kendali dirunya terkontrol dengan baik saat dia berada di dekat gadis
itu. Hal yg sulit, tapi dipermudah dengan kenyatasn bahwa gadis itu tidak pernah memberi
tanggapwn apapun padanya. Tapi sekarang, saat gqdis ini menyiratkan dengan jelas
ketertarikannya, dia nyarid tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik gadis itu mendekat
dan menciumnya detik itu juga. Alih-alih melakukan itu, dia malah memiringkan wajahnya,
seolah meminta izin atas hal yg sangat ingin dilakukannya.
Hye Na diam saja, tidak bidq bergerak dibawah tatapan mata Kyuhyun yg hampir
membekukannya. Ini bukan situasi yg biasa, dimana dia bisa balas membelalakkan matanya
ke arah pria itu dan memulai adu argumen yg pada akhirnya akan selesai tanpa pemenang.
Saat ini mereka benar-benar berada di situasi yg biasa dilihatnya di drama-drama ataupun
novel yg dibacanya, saat si pria meminta izin si wanita untuk mendapatkan sebuah kecupa
sebelum mereka berpisah setelah berkencan seharian.
Entah siapa yg memulai, detik berikutnya bibir mereka sudah saling bertaut dalam sebuah
ciuman liar dan panas, seolah mereka saling lapar satu sama lain. Ciuman Itu terasa begitu
kasar dan menuntut, sekaligus hati-hati dan lembut disaat yg bersamaan
Hye Na merasakan tubuhnya sedikit terdorong ke sudut sofa saat ciuman mereka dengan
cepat menjadi semakin intens. Bibit Kyuhyun melumat bibir atas dqn bawahnya bergantian,
mencari celah untuk masuk, sampai akhirnya Hye Na membuka bibirnya sedikit, memberi
izin lidah pria itu ubtuk bergerak di dalam mulutnya.
Hye Na mencengkram bahu Kyuhyun saat dia mulai kehabisan oksigen untuk bernafas,
sedangkan pria itu mengerang frustasi dalam usahanya melepaskan secarik kain yg madih
menutupi bagian atas tubuh Hye Na dengan hati-hati agar tidak menyakiti lukanya. Saat dia
berhasil, dia menyentuh punggung gadis itu dengan telapak tangannya, merasakan sensasi
saat kulit mereka bersentuhan yg bahkan melebihi imajinasinya sendiri.
Hye Na merasakan tubuhnya sedikit meremang, saat bibir Kyuhyun menyentuh leher dan
permukaan atas dadanya, meninggalkan jejak-jejak basah dan memerah. Tangan priabitu
berada di pinggulnya, dan sesaat kemudian dia sudah berada di dalam dekapan kyuhyun yg
membawanya naik ke atas tempat tidur dengan bibir yg sudah bergerak kembali ke atas
bibir Hye Na. Percintaan mereka berlangsung cepat, liar, dan panas, begitu memuaskan untuk satu sama
lain. Saat itu semua berakhir, mereka terbaring dengan tungkai kaki yg saling membelit dan
selembar selimut putih yg menutupi tubuh mereka dengan acak-acalan.
Hye Na mendengar nafasnya sendiri yg menderu cepat, sedangkan punggungnya
menyentuh dada Kyuhyun yg memeluknya dari belakang dengan lengan yg melingkar ringan
di pinggangnya. Semuanya terasa begitu mengejutkan untuknya, walaupun dia sama sekali tidak menyesali
apa yg sudah terjadi. Menyerahkan keperawanannya pada pria yg sudah menjadi suaminya sama sekali bukan
dosa yg harus diratapi, kecuali mengingat kenyataan bahwa mereka menikah bukan dalam
kondisi saling menyukai satu sama lain. Dua sudah mengantisipasi semuanya dari awal dan
tidak merasa heran saat dia menyadari bahwa doa sudah terjerat dalam pesona pria ini dan
jatuh cinta mati-matian dalam waktu singkat. Yah, ketakutan yg diutarakannya pada ibunya
itu terbukti benar. Dia jatuh cinta pada pria bernama Cho Kyuhyun ini walaupun tahu
dengan jelas bahwa cepat atau lambat, mungkin saja mereka akan bercerai.
Kyuhyun mengeratkan pelukannya dan menghirup nafas di rambut gadis itu. Tidak masalah
apapun yg dipikirkan gadis Itu tentangnya, tapi dia tahu bahwa sudah tiba matanya dia
harus mulai memperlakukan gadis itu dengan benar, sesuai statusnya sebagai istrinya dalam
beberapa hari terakhir ditambah dengan puluhan tahun ke depan yg tidak ingin dia ketahui
kapan akhirnya. Tentu saja dengan segala cara yg akan dipastikan dengan tepat bahwa gadis
ini tidak akan terlepas dari genggamannya. Persetan dengan omong kosong tentang
perceraian yg dulu sempat disinggungnya. Gadis ini tidak akan lemana mana. Tidak saat


2060 When The World Is Yours Karya Yuli Pritania di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kyuhyun juga tahu bahwa gadis ini juga memiliki perasaan yg sama dengannya tidak peduli
bahwa kalimat itu tidak akan pernah terucapkan secara terang-terangan. Yg pasti dia sudah
menemukan posisinya yg tepat, satu- satunya kedudukan yg diinginkannya. Menjadi suami
dan pemilik sah dari gadis yg berada dalam dekapannya ini.
" Aku sudah bisa menjawab pertanyaan Soo Hyun oppa sekarang." ujar hye Na dengan suara
pelan sambil berbalik ke arah Kyuhyun dengan wajah yg kentara sekali menahan malu.
" Mwo" " tanya Kyuhyun sama pelannya. Jarinya sibuk memilin-milin rambut panjang gadis
Itu. " Dia bertanya tentang..... bagaimana seorang Cho Kyuhyun yg dingin jika berada di tempat
tidur. " " Lalu kau mau jawab apa. ?" Kali Ini ada senyum yg bermain di sudut bibirnya, membuat
Hye na sedikit terpana karena pria Itu jarang sekali tersenyum kecuali untuk menggodanya.
" Kau yakin kau tidak pernah meniduri wanita lain" "
Kyuhyun terkekeh gwli Dan dengan santai menggeleng.
" Ada satu alasan kenapa aku tidak pernah tertarik dengan wanita lain dan nanti kau akan
tahu jika sudah tiba saatnya.
Tapi... apa aku sahabat itu ?" Godanya
" Karena ini juga pertama kalinya untukku, jadi menurutku sia-sia saja kalau kau bertanya
padaku, Tuan Cho." Ujar Hye Na sambil memegangi selimut yg menutupi tubuhnya dan
berniat bangkit berdiri sebelum Kyuhyun menariknya sampai berbaring lagi di atas ranjang.
" Aku harus kembali ke kamarku. Kau tidak mungkin bermaksud menahanku semalaman
disini, kan" " protea Hye na dengan mata menyipit kesal.
" Apa aku bilang bahwa aku sudah selesai denganmu, Nyonya Cho" Kita belum selesai sama
sekali dan kalau kau mau tahu, sebagai istriku, tempatmu yg seharusnya memang disini."
Ujar Kyuhyun sebelum bibirnya menyapu permukaan bibir Hye Na lagi dengan hati-hati.
Berbeda dengan percintaan mereka yg pertama, yg terkesan liar, panas, dan tergesa-gesa,
kali ini Kyuhyun melakukannya dengan pelan, lembut, nyaris memabukkan, seolah pria itu
bermaksud mengambil apa yg belum sempat didapatkannya dalam ketergesaannya tadi.
Dan hye na yakin bahwa pria itu bermaksud membunuhnya perlahan dengan setiap
sentuhannya. Dan saat akhirnya mereka berhenti, Hye Na menemukan kenyataan baru
bahwa tiba-tiba saja pelukan Kyuhyun menjadi tempat tidur favoritnya. Hal yg
menyenangkan sekaligus hal yg membuatnya takut setengah mati karena dia tahu bahwa itu
berarti dua tidak alan bisa lepas lagi dari jeratan pria ini.
END Sumber : https://www.facebook.com/media/set/"set=a.606245832769616.1073741831.3988891968
38615&type=3 http://dayviienz.blogspot.com/
Panggung Penghukum Dewa 1 Pendekar Rajawali Sakti 20 Penyair Maut Protokol Keempat 6
^