Pencarian

Have I Told You Lately 3

Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake Bagian 3


"......................................."
"Betul kan Nda...."
Gw merasakan jantung gw kaya mau meloncat keluar dan gw yakin Lisa merasakannya dengan memegang
dada gw. "Lis... bisakah kita memulai dari awal lagi?"
"Berapa lama lagi" Sudah 2tahun lewat kita saling menunggu..."
"Mulai detik ini.."
"Dari detik ini" setahun lagi.. dua tahun lagi..10 tahun.. apa seribu tahun?"
"aku harus menung....gu?" katanya oelan dan memegang tangan gw
"Dari...." gw membiarkan tangan gw diremas-remas
"ya, Aku tunggu ya Nda.. sampai kamu bisa dengan tulus mengatakannya.."
"Maaf.." "Aku juga meinta maaf membiarkan semua ini terjadi..."
"Lisa maafin aku... Aku.."
"Sssst.." "Lis...." "Udah Nda.....Sssstt..."
"Biarin aku ngomong kenapa sih Lis..."
"Sssttt.. udah...aku paham... yang aku ingin lakukan sekarang.."
"Hanya ingin memandangi langit sore ini bersama kamu...."
"Ya." jawab gw singkat menyetujuinya
Hanya Bersamamu Sore itu terasa Indah
Quote: NB: Apakah gw pantas menerima kepercayaan itu atau gw adalah pengkhianat terburuk yang pernah ada.
Part 57 11-04-2013 15:43 Sungguh bodoh rasanya jika gw masih berpikir bahwa gw ingin memilih yang lain..
Gw sekarang masih menunggu Ari setelah kepulangan Lisa tadi, ga banyak yang gw bicarakan dan
ga banyak yang dilakukan oleh kami berdua
, kami lebih suka diam dan memerhatikan satu sama
lain, adapun satu-satunya yang kami bicarakan adalah ketegangan kita menyambut olimpiade nanti
yang tinggal beberapa minggu lagi.,Lisa berjuang di Biologi dan gw di Matematika.
Meskipun gw udah ga ingin lagi berpikir tentang kejadian tadi sore tapi mau ga mau tetap aja pikiran
gw jauh melayang kesana, masih terbayang Ari yang menyusul Putri dengan berlari. Setelah itu gw
ga tau lagi apa yang terjadi.
Mengingat ucapannya sebelumnya maka gw menunggu dengan harapan Ari jadi kesini, udah ga
keiitung gw berkali-kali menahan diri ga sms dan mencoba untuk menghubungi Putri. Gw juga
menahan diri ga menghubungi Ari karena gw takut menggangu yang terjadi diantara mereka.
Menit telah berganti jam dan Ari ga kunjung datang.
Gw jadi kesal sendiri ditambah minimnya hiburan di kamar kos gw.
Setelah cape menunggu akhirnya gw memutuskan untuk tidur karena gw harus istirahat kembali.
Tepat tengah malam gw tersadar dan yang pertama kali gw liat adalah jam dinding kamar gw.
Gw terbangun karena ingin ke kamar mandi, badan gw masih demam.
Setelah dari kamar mandi gw ga langsung ke kamar tapi gw duduk dulu di kursi depan kamar gw.
Kejadian sore tadi udah buat semuanya jadi jelas dan pasti dan tidak ada lagi rasa yang
disembunyikan lagi. Gw menyukai Lisa dan Lisa menyukai gw
Gw menyukai Putrid an Putri menyukai gw
Ari menyukai Putri dan Putri"
Jawaban yang masih gw tunggu sampai saat ini tapi sudah tengah malam gini ga mungkin Ari
datang, mungkin dia marah sama gw.
Gw bangkit lagi dari kursi dan menuju kamar gw melanjutkan untuk tidur lagi.
Namun, Dari kejauhan gw mendengar suara pintu pagar dibuka lalu kemudian suara motor diparkirkan,
mungkin penghuni kos yang lain pikir gw.
Tapi , rupanya itulah Ari dia selalu tepat janjinya.
Ari datang dengan muka kusut namun masih tetap keras mukanya.
"Kok lo ga dikamar" Lisa baru pulang?" katanya kemudian
"Gw dari wc" "OOohh.. gw ke kemar lo yak, gw udah ngantuk banget?"
Seperti ga terjadi apa-apa Ari datang ke kos gw dan numpang tidur.
Gw juga ngikut dan masuk kekamar, Dia menggelar kasur Palembang buluk gw di samping kasur
kapuk gw. Dia rebahan dengan tangan dibelakang kepala nya sambil menatap langit-langit kamar gw.
"cape banget sob?"
"emang dari mana aja?" kata gw ikutan rebahan dikasur
"Cuma disatu tempat aja"yaa setelahnya gw anter kerumahnya"
"ke?" "Hhhh.. tempat lo biasa sama Putri?"
Ga enak banget perasaan gw pas Ari ngomong gitu, artinya dia tau gw sering kesitu
"Yaaaa" terus?"
"Setelah turun dia langsung kedalem, awalnya gw bingung ketempat ginian mau apa, apa
orangtuanya disini atau apa tapi ternyata gw disuruh ikut masuk aja.."
"terus aja gw dengerin ri.."
"Lo tau kamar diujung sana" Opa oma itu.."
"ya gw tau.." "Gw kaget sob.. ternyata Putri seperti itu orangnya.. Dia?" katanya berhenti tak melanjutkan
"Dia.. kenapa?"
"Dia berbeda"."
"Hahaha ngeper ya lo?"
"lalu.. gw diajak ke depan dan gw ditanya apa gw bisa main gitar?"
"dan gw jawab engga bisa?"
"gw Tanya ke dia kenapa dengan gitar?"
"kenapa?" "Ga dijawab.." "lalu dia minta dianter ke alun-alun sob.. dan kita duduk disana?"
"ngapain kok kesana?"
"gw ga ngerti" yaaah.. awalnya gw ga ngerti yang dilakukan nya itu..sampai dia akhirnya
menjelaskan?" "apa?" gw merubah posisi tidur gw jadi duduk
"yaaah.. begini.."
Kali ini langsung diceritakan kejadiaannya oleh Ari
Quote: "ngapain dari tadi sih Put muter-muter?"
?"?" "Put ayolah" daritadi kita Cuma diem-diem aja dan kamu ngajak muter-muter aja..
?".." "Put.. aku ni pacar kamu.."
"iya.. ri." "jangan marah ya?"
"ya, jelaskan.."
"daritadi aku ngajak kamu ke tempat-tempat yang dulu pernah aku jalanin bareng Nanda?"
"Dan lo tau sob gw pas denger kaya gitu" Gw rasanya mau marah sama lo. Lo diem-diem udah
bikin semua ini terjadi, lo memeberi harapan ternyata sama dia?"
"iya ri gw sadar hal itu, tapi gw ga memberi harapan.. semua terjadi begitu aja"
"terus gimana lagi..?"
Quote: "Maaf ya ri.. "
"Put" kamu berusaha menjadikan aku seperti Nanda?"
"Tadinya.." "TADINYA?" "Ri.. Maaf, tadinya.. tapi aku tau kamu bukan Nanda?"
"Yaaah begitulah". Gila gw punya sahabat kaya lo"
"Dan lo ga tau kegilaan yang ada disini setelah lo pergi bukan?"
"ya elo biang keroknya.."
"ya gw minta maaf, semua udah terjadi.. gw sms lo minta bantuan sebenarnya buat alibi lo samasama Putri disini.. tapi kejadiannya malah berbeda?"
"pacar gw pake meluk lo lagi, sialan banget lo.."
"bukan gw yang mulai dang w gatau bakalkaya gitu.."
"yaaaa gw tau gw ngeliat semuanya.."
"Terus lo sama Putri gimana?"
"Putri minta gw waktu buat berpikir ulang jadiin gw pacarnya.. hahaha kasian banget gw.."
"ya mungkin itu lebih baik baginya"
"Eloo tuh ya.. buat gw itu buruk.."
"TAPI LO GA BISA MAKSA!"
"GW TAU TAPI GW GAKMAU"
"DIAKAN MINTA LO NUNGGU"
"KALO DIA BERUBAH PIKIRAN?"
"yaa.." gw bingung sendiri akhirnya..
"Sob.. gw minta bener-bener.. gw rasa Putri gabisa jauh dari lo, gw udah nahan-nahan semenjak gw
tau dia gambar elo, dan puncaknya sekarang"
"maksudnya?" "mungkin" tapi bisa lo pikirin jangan dijawab sekarang?"
"apa sih lo muter-muter.."
"mungkin lo lebih cocok sama Putri Nda.."
"GILA LO GILA!! LALU LISA" PERASAAN GW" PERASAAN LISA?"
"MAKANYA LO PIKIR DULU SEBELUM BERTINDAK!"
"GW UDAH BILANG SEMUA TERJADI GITU AJA!"
"sob.. kalo gw liat lo sama Putri, karakter lo lebih keluar, ekspresi lo juga lebih ada dibanding dengan
Lisa.." "aaarghhhh..karakter yang mana lagi"
"Gw liat lo sama Lisa, lo cenderung mengalah dan nurut banget.."
"karena dia menerima perbuatan dia dengan tulus kan" Wajarlah"
"Putri kurang tulus apa sama lo" Dia nyimpen ini semua meskipun sekarang jadi pacar gw.."
"Ya.." "Jadi?" "Gw tetep gabisa ri.. kalo lo bener-bener suka sama dia.. harusnya lo berusaha buat dia gantiin
posisi gw ke elo, jelas?"
"gw tau lo ri, elo orang paling tekun kalo udah ada keinginan.. dan gw tau ternyata yang berusaha
deketin Putri kan orang yang udah gw kenal banget.."
"Ya.. udah Jam 1 sob.. tidur aja dulu.. lo gausah masuk lagi besok istirahat aja.."
"Ya.. gw juga udah cape.."
Ari lalu berdiri mematikan lampu dan kembali ke kasurnya..
"Sob.. tapi perkataan gw ada baiknya lo pikirin"."
dan Gw pura-pura ga denger".
Part 58 13-04-2013 20:42 Hari demi hari berlalu, dan (lagi) seperti ga ada kejadian apa-apa pada sore itu, gw menjalani harihari disekolah dengan sangat biasa, perasaan bertanya-tanya tentang kejadian sore itu pada saat
Putri memeluk gw perlahan-lahan memudar.
Semakin mendekati UAN maka semakin jarang kami berbicara satu sama lain, seperti ada tekanan
yang datang, bukan gw aja tapi rasanya setiap siswa kelas 3 mukanya menjadi semakin serius.
Dikelas gw sering mendapati Putri ngeliat ke gw, namun gw hanya pura-pura ga tau, bukan gw cuek
ataupun gw menghindar tapi gw hanya ingin menjaga jarak kembali, walaupun suatu ketika gw
disatu kelompokkan dalam praktek kimia bersama dia dan Ari.
Gw berusaha tidak menciptakan kekakuan yang besar, praktek kimia di ruangan yang ber-AC bagi
gw malah jadi bikin gw merasa gerah. Berulang kali kita berhadapan namun tak bisa mencairkan
kekakuan antara gw dan Putri.
"Put..." kata gw memulai bertanya sambil mengambil beberapa gelas ukuran mili
"ya?" jawabnya singkat sambil mencatat
"gelasnya yang ini apa yang itu?" gw lanjut bertanya
"Hmmm.. bisa sih yang itu tapi sepertinya agak kebesaran, yang sebelahnya aja kan pas tuh.."
jawabnya sambil ngeliat sebentar ke arah gelas dan lanjut mencatat
'oke.. cemplungin ya nanti tolong liatin sampe bereaksi ya.. gw cuci tangan dulu.."
"ya, nanti aku perhatikan..."
Gw lalu ke tempat cuci tangan yang masih jadi satu dalam ruangan kimia tersebut, Gw cuci tangan
sebentar dan gw balik badan dan memandang ke meja kelompok gw.
"yaaah begitulah lah sob.." kata Ari tiba-tiba dari samping gw
"ah.. elo.." kata gw sedikit kaget
"yaaah.. gitulah.. gw sendiri ga ngerasa itu Putri yang dulu.."
"maksudnya?" kata gw dengan heran
"dia jadi terlalu serius.. yah lo tau lah maksud gw.."
"hmmm.. mungkin.. mungkin pada tegang aja..." kata gw lagi
"dia.. gapernah gambar-gambar lagi sob.."
"ooooohhh.." Gw dan ari sama-sama memangdang meja yang sama sampai akhirnya gw malah ditegor guru
kimia karena malah terlihat ngobrol bukannya bekerja sama dalam kelompok.
kemudian, satu hal yang akhirnya gw sadari, Ari benar, Putri memang jadi tidak menggambar lagi,
terbukti dari buku sketsa nya yang tidak ada di meja ataupun di tangannya. Gw yang penasaran
akhirnya mencoba untuk bertanya jika ada kesempatan, dan kesempatan itu datang ketika bubar
kelas kimia. gw dengan terburu-buru ngikutin langkah dia ke kelas
"pensiun gambar Put" hehe.."
"Eh Nda... iya..." katanya singkat sambil terus berjalan
"abis bukunya?" kata gw jalan disampingnya
"masih kok, cuma males aja.."
"Ooohh.. kenapa males...?"
"Ga ada lagi yang berarti buatku disini.." katanya tanpa menoleh dan terus berjalan
setelah ngomong gitu seperti di Rem, langkah gw jadi berhenti mendadak dan Putri terus berlalu
meninggalkan gw, dan gw jadi dihinggapi perasaan bersalah akhirnya.
"Gimana?" Ari muncul dari belakang gw
"iya.. betul dia berubah ri..."
"Hhhh.. benar kan.., oke sob.. ada yang belum gw ceritakan ke elo, nantilah setelah ada waktu gw
nginep lagi dikosan lo.."
"yeah.. oke" Kemudian, Hubungan gw sama Lisa, seolah kita terlihat baik-baik saja tapi kenyataan nya tidak demikian, ketika
berbicara padanya kadang omongan gw sama dia tidak nyambung dan malah akhirnya membuat
pertemuan jadi garing. Dikelas berikutnya, kerjaan gw hanya mencatat catatan di papan tulis karena guru yang
bersangkutan mendadak ada rapat.
Awalnya gw mencatat dengan santai namun gw malah menjadi geram dan mencatat dengan penuh
emosi karena pikiran yang campur aduk di kepala gw
Kenapa sih orang begitu cepat berubah"
Kenapa" Gw ngaku gw salah, tapi setiap orang pasti buat salahkan"
Orang buat salah itu diingatkan bukan didiamkan..
Bicara!! apa yang salah dari gw yang mana salah gw yang buat kalian berubah!
Salah satu aja dari kalian bicara ke gw dan gw sangat berterimakasih karena buat beban pikiran gw
menghilang satu! Saking stresnya gw dengan semua itu, gw memilih untuk cuci muka dikamar mandi dan enggan
balik kekelas. Saat keluar kamar mandi.. gw ketemu Lisa yang juga masuk kamar mandi.. Tapi suasana nya
seperti saat gw awal masuk kelas 3 atau seperti 2tahun lalu.. KAKU DAN SALAH TINGKAH!
Gw hanya menyapanya dengan terbata-bata karena kaget ketemu dan Lisa hanya tersenyum aja...
DUAGGHH.. Gw pukul tembok sebelah gw karena kebodohan gw.
Gw lalu berpikir SUDAHLAH, MASABODO dengan semuanya..
GW udah USAHA dan GW melakukan KESALAHAN terserah mereka MAU APA.
Gw ga balik kekelas namun gw ke kantin pada jam pelajaran, mau dihukum juga boleh gw ga
peduli... Gw tiduran di bangku panjang yang tak terlihat dari manapun..
Kepala gw nyut-nyutan.. ternyata inilah rasanya Jatuh Cinta dan Sakit karena Cinta..
Gw menatap kosong ke arah Gerobak batagor..
Waktu itu.. Gw memandang ke arah gerobak itu dengan penuh harapan, harapan datangnya seseorang yang
selalu kesana beberapa menit lagi pada waktu istirahat..
Gw juga menatap ke arah gerbang sekolah
Waktu itu juga.. Gw juga selalu memandang ke arah gerbang seseorang menantikan seseorang datang dari arah
sana. Jika diingat, saat hari-hari dimana gw ngejar-ngejar dia dulu, rasanya saat gw ke sekolah jadi
bersemangat dan menggairahkan.
Sekarang perasaan itu ga ada lagi... yang ada malah pikiran-pikiran dan pikiran..
Gw mau kembali pada saat-saat itu, gw rela perasaan gw ga disambut, gw rela gw diacuhkan dan
gw juga rela menjadi diri gw yang memalukan..
kalau aja Putri tidak datang..
kalau aja gw ga bantu dia saat pertama kali ketemu
kalau aja gw ga tau diri dia yang sebenarnya..
dan

Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kalau aja gw.... gw... membatasi perasaan gw saat itu..
mungkin.. Gw berhenti berpikir dan menelan ludah..percuma.. semua udah terjadi...
Gw balik lagi ke kelas dengan enggan..
Menuju kelas yang didalamnya ada seseorang yang sampai saat itu... gw mengakuinya.. masih ada
di dalam hati gw. Part 59 14-04-2013 20:27 Masih di hari yang sama..
Gw udah dikelas lagi, kembali mencatat dengan malas..
ga butuh waktu lama gw udah bisa ngejar sang pencatat di papan tulis, sekarang gw menunggu
tulisan di depan sana kembali banyak..
Kembali gw ngelamun, memutar-mutar memori yang sudah lewat,
Awalnya gw ga mengerti apa yang sedang gw rasakan, segalanya sekarang berubah dan ketika
melihat diri lo rasa rindu pun datang, dan lo datang di setiap tidur gw, saat itu gw tau sedang terjadi
pada diri gw. . Coba-coba dengarkan isi hati gw.. ada yang selalu berbisik di sudut hati ini, suaranya tenang dan
kalem menyuarakan Lisa.. kemudian.. ada yang berbisik lebih agresif, suaranya semangat dan seperti ada yang berdesir jika
menyuarakan Putri. Gw gabisa memilih, bahkan gw ragu kalo mereka ada di tepi jurang dan akan terjatuh gw lebih
mendahulukan yang mana.. Gw bergidik ngeri membayangkannya, jika yang satu selamat karena gw tarik dan gw ngeliat yang
satu terjatuh dengan ekspresi muka bertanya-tanya ke gw...
Kenapa bukan aku Nda.. Gw lagi-lagi bergidik ngeri, gw tepis itu semua, gak mungkin lah ada kejadian seperti itu, gw ga ada
rencana pergi ke jurang.. cuma pikiran konyol.
Waktu istirahat siang pun tiba, gw beranjak ke kantin, sendiri..
Gw jalan pelan-pelan, menikmati setiap sapaan temen-temen gw sepanjang jalan ke kantin...
Di Kantin pun gw makan sendiri dan gw ga sekalipin menengok ke arah gerobak batogor karena
membelakanginya Suap demi suap makanan melewati tenggorakan ini dan habis,..
Hingga.. Satu teh botol telah ada dihadapan gw..
"Sob.. gw yang traktir.."
"thanks Ri..." kata gw meraihnya
Ketika gw balik badan ternyata selain Ari ada Putri dan Lisa juga didepan gw
"Eh Lis.." kata gw ke Lisa yang lagi ambil minum
"Wihh udah abis aja makannya.."
"iya cuma sedikit makannya.."
Lalu Lisa duduk di samping gw, Putri dan Ari berdiri disamping gw
"Ga makan lo Put, Ri?" kata gw nanya ke merka berdua
"Engga Nda, masih kenyang cuma pengen minum aja.." kata Putri sambil ambil satu teh botol dingin
"ooh, btw sedotan dimana ya..." kata gw celingukan sambil nyari sedotan buat minum
"Ini...." Putri menawarkankan sedotan
"Ini......." Lisa juga menawarkan sedotan
Ketika mereka berdua menawarkan masing-masing sedotannya, waktu bagai terhenti di depan gw..
Sekarang di depan gw ada dua sedotan yang harus gw pilih salah satunya dan gw gatau mana yang
duluan nawarin.. ARRGHH...
Ini seperti yang gw pikirkan dikelas tadi..
bagai memilih mereka di tepi jurang..
Perlahan waktu yang seperti terhenti kembali berjalan namun masih melambat..
Ketika tangan gw bergerak mau ambil salah satu sedotan dari mereka tiba-tiba Ari nyambar sedotan
yang ada di tangan Putri dan otomatis gw ambil sedotan yang ada di tangan Lisa..
"Gw dulu Put..." kata Ari sambil nyambar sedotannya
"ya.." ujarnya ke Ari
"Thanks ya Lis..." kata gw sambil ambil sedotannya
"ya Nda...." "eya Nda, aku ke kelas dulu, biasaa cuma beli batagor sama minuuum... hehe"
"yuk Ri, Put..duluan.."
"Iya Lisaaa.." kata Putri dan Ari hanya mengangguk.
Setelahnya, Gw minum dengan cepat gw ga pengen disini, apalagi jika harus ada mereka berdua didepan gw
sekarang.. gw juga mau balik kekelas.
Belom juga gw berdiri, Putri udah pamit ke kelas duluan. Dan tinggal gw berdua dengan Ari.
Ari duduk disamping gw. "Thanks Ri..." kata gw
"Untuk?" katanya bertanya
"Gpp.." jawab gw gajadi menjelaskan
"Gw ngerti, situasi tadi bener-bener ga enak.." lanjut Ari kemudian
"Hahaha gw beruntung gw punya sahabat kaya lo, ngerti banget keadaan gw.." kata gw sambil
nyengir "Tapi.. Lo ga ngerti rasanya jadi gw Nda, gw merasa..." kata nya dingin
"maksud lo" merasa apa lo?" tanya gw dan cengiran gw menghilang...
"kalo lo ngerasa beruntung kita sahabatan, tapi.. kali ini setelah kejadian tadi gw merasa gw GA
sependapat sama lo Nda.." katanya sambil berdiri dan berjalan pergi
BRUAAAKKK...! Gw berdiri dan gw tendang kursi tempat Ari duduk tadi
"YA.. PERGI AJA LO.. GW YANG SALAH,."
"GA LO GA MEREKA, SAMA..!!!"
Ari ga kaget gw tendang kursinya tadi, dia menengok sebentar ke arah gw dan kembali berjalan ke
kelas... Gw banting pantat gw dengan kasar ke kursi, kepala gw menunduk di sela-sela paha gw..
Kejadian tadi CUMA SEDOTAN!
PILIH sedotan DIA atau DIA..! bukan suruh pilih HATI..!
jika gw pilih satu bukan berarti gw mengabaikan yang lainnya bukan"
jika gw pilih satu bukan berarti gw melukai yang lainnya bukan"
INI CUMA SEDOTAN!! Siang itu Gw merasa menjadi lebih tua 3tahun..
Part 60 15-04-2013 20:22 Hubungan gw dengan Ari akhirnya juga ikut memburuk, gw terlalu emosi dan
gw ga mau bicara dengandia. Untuk pertama kalinya dia ga konsisten dengan ucapannya sendiri.
Namun setiap kejadian pasti ada hikmahnya,
Setelah kejadian "sedotan" itu pikiran gw jadi bisa fokus ke satu titik,
yaitu Belajar. Udah ga ada lagi yang namanya makan bareng di SPBU, ga ada lagi jemput di larut malam dan ga
ada lagi pembicaraan mengenai dia ataupun
dia. Gw seperti kembali seperti gw yang dulu..
Bagaimana dengan Lisa"
Lisa pun tampaknya ikut menikmati kebisuan kita, Kita tak banyak bertemu dan tak banyak bicara,
gw suka ketemu berhadapan hanya jika kita
sebagai sama-sama peserta olimpiade dikumpulkan dan mendapat arahan
di ruang guru. Jika berhadapan dengannya itupun gw harus menunduk atau dia yang menunduk duluan, samasama tak berani berkata-kata.
Lalu Putri" Dia bener-bener berubah, meskipun diam tapi gw masih sering mergokin dia menatap gw,
atau gw yang kepergok menatap dia.
Hanya sebuha senyum tipis diantara kami jika kamisaling beradu pandang.
Sekelas tapi seperti ada dan ga ada, kadang terlihat dan lebih
sering tidak terlihat. Buku sketsanya kini udah benar-benar menghilang dan gw ga pernah
ngeliat dia menggunakannya lagi.
Ari" Dia ga seperti sahabat gw lagi, dia seperti orang lain sekarang. Dan gw
sendiri ga mau memulai pembicaraan atau apapun. Gw juga marah.
Kalo gw sendiri" Sambil rebahan ketika abis pulang kerja dilarut malam, gw lebih sering
menyesali semua kejadian ini...
Pikiran gw cuma satu.. Gw sadar dan gw tau.. hanya tinggal beberapa bulan lagi kita semua
disekolah ini bersama-sama.
Inikah yang terjadi ketika kita semua akan berpisah nantinya"
Akh..Perpisahan.. Jika gw berpisah dengan cara seperti ini,
Gw ga sanggup memikirkannya..
... ..... ........... 15 April 2013, Kamar gw Gw berhenti menulis sampai di perpisahan, entah gw mau menulis apa lagi..
gw mencoba mencerna kata-kata perpisahan..
"Selamat tinggal adalah sebuah kata-kata terakhir gw untuk bisa menahannya agar tetap bersama-sama
dengan gw disini" Semua perasaan terleasasikan waktu itu, kebanyakan dalam bentuk tangisan entah tangisan
kegembiraan atau tangisan kesedihan karena sudah usai kebersamaan kita di sekolah ini.
Jika semua hanyut dalam kegembiraan, Gw"
Gw masih terlalu cepat untuk merealisasikan perasaan itu semua,
Gw sibuk mencari.. mencari dia..
.....................................
...........................
.............. ... 9Tahun lalu, Kosan Sabtu Sore
Gw udah siap-siap mau balik kerumah, sabtu sore adalah jadwal rutin gw untuk pulang, gw cek
sekali lagi pintu dan jendela kamar gw dan gw melangkah ke pagar luar kosan.
Tapi gw malah ga beranjak..
Gw tertegun melihat seseorang yang menyender di tembok luar pagar.
"Putri?" kata gw sambil berlari kecil
"Nda...." katanya sangat pelan
Gw liat mukanya, matanya bengkak seperti habis menangis tapi coba disembunyikannya dengan
senyumnya "Mau pulang ya Nda?"
"Iya Put.. tapi santai aja kok, masuk aja ya?" kata gw menawarkan masuk
"Gausah Nda.. Aku juga mau pulang..."
"Ke?" gw menengok cepat ke mukanya
"Kerumah Papa.."
"Bandung" sama nyokap lo kan?" pala gw celinguk-celinguk ke luar pagar
"Engga..." "Nda.. dulu kamu pernah janji kan?"
"Oohhh janji itu, kan udah selesai masalahnya.." kata gw sambil inget-inget
"Belom... temenin aku kesana"
"kesana?" "Sekarang...." "Sekarang Put" Kenapa sekarang?" kata gw heran bin kaget
"hiks..pokoknya temenin, sekarang, aku gak mau sendiri Ndaaa.."
"temenin Ndaa..."
Gw lama ga menjawab, gw malah masuk ke kos tanpa menjawabnya, jujur gw ga ngerti jalan
pikirannya Putri saat itu, gw ngeliat Putri seperti ada masalah besar dari ekspresi mukanya.
Gw buka pintu kamar gw dan gw duduk dipinggiran kasur..
APA YANG HARUS GW LAKUKAN..!
Kemudian... Hp gw berbunyi
1 Unread: Putri Nda.. Maaf ga seharusnya aku kesini.. aku pulang
Gw bales dengan tangan gemetar
Tunggu, gw lagi beberes baju
Gila.. Gila.. kenapa gw harus ikut" gw ga ada uang untuk nginep dan makan, paling juga ongkos PP
doank gw sanggupnya. Gw juga ga beresin baju.. baju apa lagi yang ada dikosan gw, semua kaos dan jaket kotor, tapi gw
akhirnya masukin baju yang gw anggap masih layak gw pakai lagi.
Gw ngeliat keluar jendela..
Putri lagi duduk diayunan sana.. ayunannya tak bergerak dan Putri hanya memainkan hiasan bandul
di HP nya. Gelisah, Antara pergi dan tidak jadi
Gw pegang erat tas gw.. tangan gw berkeringat..
mencoba memantapkan diri gw sendiri..
Jika gw ga pergi, entah kenapa
Ada perasaan gw ga bakal ketemu dia lagi.
HUP.. Gw gendong tas punggung gw..
Gw kembali kunci pintu kamar gw dan gw ketempat Putri berada..
"Siap?" kata gw sambil tersenyum
"Iya Nda.. " Putri pun berdiri dan kita sama-sama keluar pagar kos gw.
Gw belum mau bertanya tujuan dia kesana,
Gw rasa bukan waktu yang tepat untuk membicarakannya.
Kita menunggu bis dalam diam,
dan hanya sesekali Putri ngeliat ke jalan memerhatikan bis jurusan kami sudah lewat apa belum.
kira-kira Hampir 30menit bis kami pun akhirnya datang,
Gw ambil tas gw dan tas Putri dan kita sama-sama naik kedalam bis..
Kita duduk di bangku 2-2 nomer 2 dari belakang, sementara Putri duduk duluan gw mengatur tas
kita agar kita bisa nyaman duduk dalam perjalanan panjang ini.
Gw kembali duduk.. Putrii hanya memandang keluar jendela..
Lama... dan tak berbicara...
Gw masih ga berani menanyakannya.. hingga...
"Nda, aku cape..." ujarnya sambil kepalanya nyender ke bahu gw
"Iya, istirahat aja" kata gw singkat
"Maaf Nda.. tapi aku bener-bener butuh kamu.."
"ya Put.... kemana kita?"
"Nanti kamu juga tau..." katanya sambil terpejam
Tak peduli Langit sore yang semakin gelap..
Bis pun terus melaju.. Membawa gw ke suatu tempat... yang jauh...
If You Are Alone, ill Be Your Shadow
If You Want to Cry, ill Be Your Shoulder
If You Are Not Happy, ill Be Your Smile
If You Need Me, ill Always Be There
Part 61 17-04-2013 14:57 Bangun.. Bangun..Nda..Oiii.. Samar-samar gw ngedenger suara cewe manggil gw.. Gw buka mata dan gw baru inget gw
sekarang ada didalam bis menuju suatu tempat.
'"tidurnya kebo banget.."
"hooammmsssss..yoo.. sampe mana nih put.." kata gw masih setengah sadar
"yeee baru ada setengahnya ini.."
Gw liat jam tangan gw.. udah pukul 23an..
dan perut gw laper banget, gw lupa belom makan.
"masih berapa jam lagi put?"
"hmm.. kira-kira sampe jam 3 atau jam 4"
"ooohkeee.. gw tidur lagi yak..."
Gw lanjut mau tidur nyender lagi ke kursi. Suhu di dalam bis yang begitu dingin membuat gw
merapatkan jaket erat-erat dan jadi susah untuk tidur lagi, kedua tangan gw masukkan ke dalam
saku jaket. "BBrrrr.. Put dingin banget sih..."
"iya Nda.. kita belom makan sih..."
"Iya.." "Nda mana tangannya?"
"Ada.." "TAUU..Pinjem...bentaaaaar aja"
Gw keluarin tangan gw dari saku jaket gw
"Niihh.. mau diapain?"
Kemudian hal yang gw sangka-sangka sama sekali dan di luar batas pikiran manusia normal saat
itu. Ujung jarii telunjuk gw udah didalem lobang yang anget-anget.. dan sedikit becek..
"oi Putt yang bener ajaaaaaaaa..." kata gw langsung menarik jari gw
"hahahaha anget ya?" katanya ketawa-ketawa ga jelas
"anget dari manaa.. gw masukin semua baru tuh jari gw anget, ujungnya doank sih cuma dapet
lendirnya.." kata gw protes


Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hahahaaha sukurr.. lagian tidur aja..."
"Hiiiii ogaaaah Ndaaa.. gak mauuu.. gakmauu... " katanya kemudian sambil berusaha menghindari
jari gw "ini namanya pembalasan upil.. jari gw udah kena upil lo..ini harus dielap ke yang punyanya.."
"gaaaaaaaaaaakkkkkk......."
tapi sekeras apapun putri mencoba tetap aja gw berhasil ngelap tangan gw di pipinya, gw sangka
gw kalo jari gw bakal dimasukin ke hidungnya.
"huuu jorok.." katanya sambil ngelap pipinya sendiri
"yang jorok tuuh sapa?"
"huuuu.. gak mau ngalah.."
Akhirnya perjalanan jauh gw dihiasi canda tawa juga setelah beberapa jam membisu. Gw masih
belum mau menanyakan kita mau kemana, Gw mau ngikutin aja kemana Putri membawa gw.
Putri sekarang hanya memandang keluar jendela bus malam.
Badannya nyender dikursi kearah jendela, tangannya didalam saku jaketnya lagi. Gw bisa
melihatnya dari pantulan kaca jendela ketika bis melewati lampu jalan. Kemudian dia merubah
posisi duduknya kembali, dan menyender ke bahu gw..
"Pinjem.." "iya..." Selang beberapa lama kemudian
"Nda bahunya gedein dikit napa, ga enak banget...."
"aarrgg elo udah numpang nyender malah protes"
"Hehehe.. Makasii yaaaa..." katanya lucu
"hmmm..yauda tidur..."
"gabisa tau Nda.. daritadi aku ga tidur-tidur.."
"Ada yang dipikirin kan?"
"Ada sih.. tapi lebih tepatnya aku gak mau tidur.."
"Lho kenapa Put" ngapain aja daritadi emangnya?"
"cuma liatin kamu aja Nda.."
"Ngeliatin" Napsu ya lo" haha"
"Weeee dasar cowo.."
"Terus apa donk" Lo juga ga mau terus terang"
"Nda.. Jangan marah ya?"
"Marah untuk?" "Aku..." "ya?" Sembari ngomong Putri merapatkan badannya ke gw..
"Sebelum Aku pergi..."
DEG.. mendengarnya gw langsung kaget...
"Pergi" Pergi kemana" Masih lama..,masih ada UAN.. masih ada bebarapa bulan lagi kok, lo mau
kemana emangnya" Kapan?" kata gw gusar
"Sssstt.. udah Nda nanti lagi ya.."
"Lo gabisa gitu Put.. Gabisa lo pergi gitu aja.. Kapan lo mau pergi" Mana bisa pindah sekolah udah
kelas 3 gini!" kata gw semakin gusar
"Nda.. Besok aja ngomongnya..Ssstt berisik kan tuh" katanya tenang
"Ya Tapi.. lo gabisa setelah ngomong lalu diam kan" mending lo ngomong besok bukan barusan.."
Ditengah kegusaran gw.. CUP.. tiba-tiba mendarat satu ciuman di bibir gw..
Hanya sebentar... "Diem...." katanya sambil tersenyum
Gw diem dan hati gw semakin berkecamuk ditambah satu ciuman tadi, ciuman pertama gw dan
Putri yang mencurinya. Putri kembali ke posisinya semula, nyender di bahu gw.
Gw masih ga terima alasan dia nyium gw, dan gw masih gw percaya apa yang gw denger tadi,
perihal dia akan pergi.. Gw sentuh bibir gw.. Dan kembali merasakan apa yang terjadi..
Rasanya.. Deg-degan.. Rasanya.. aneh Rasanya... Gak enak tapi Ingin lagi...
"udaaah ga usah dipegang-pegang bibirnya..." katanya terpejam tapi berbicara
"eeehh elooo tuh yaaaaa Put..." kata gw ngerasa malu banget
"aku juga baru pertama kok.."
"eh?" "iya Nda.. aku juga baru pertama.."
"Harusnya kalo pertama jangan nubruk kaya tadi, tadinya ciuman pertama gw tuh mau yang
romantis atau gimana gitu.. bukan ditubruk Put..."
Gw ngomong gitu ga ada maksud apa-apa, dan gw ga tau bakalan bakal terjadi apa.
"Dasar..." kata Putri
"Kalo gitu...."katanya melanjutkan
"Kalau gitu...." Kata gw mengulang perkataannya dia
Entah apa yang berikutnya terjadi..
Kepala gw perlahan mendekat..
Kemudian, Kami mengulanginya, kali ini dengan perasaan dan rasa yang ada di dalam hati gw.
Kali ini.. Rasa yang gw rasakan..seperti kesetrum listrik jutaan volt ketika bibir kami beradu.
dan Basah : ) "Maaf ya Nda..." Putri menarik dirinya dari gw
Gw juga menarik diri dan membetulkan posisi badan gw lagi,
lalu tanpa menjawabnya gw pejamkan mata dan gw berharap..
Semua yang terjadi malam ini..
dimasa depan kita masih bisa tetap bersama..
dan saat itu, gw belum menyadari arti kata maaf yang sebenarnya dari dia
Part 62 18-04-2013 16:05 Sekarang gw berada di pinggiran jalan dengan Putri, barusan gw dan dia turun dari bis.
"Put.. kemana lagi nih" Sepi gini ga ada angkutan umum lagi.."
"ya tunggu aja.. sejam lagi juga rame kok.."
Pukul 03.00 Dini hari. Dingin banget udara kota ini, jaket gw udah ga mampu lagi ngebendung rasa dingin dari luar, Putri
juga begitu. "Brrr.. Put uedaan ini sih dinginnya, rumah lo masih jauh?"
"masih.. sekali naik angkot lagi kok, tapi kan angkotnya belom ada, nanti diujung jalan situ biasanya
ngetem" katanya sambil menunjuk ujung jalan yang dimaksud
"Oke put.. sekarang kita ke angkringan sana aja.." tunjuk gw juga
"Hayuuu A.." "A?" kata gw heran
"iya Aa.. disini kamu dipanggil Aa
" katanya geli "Ooohh hahaha iya ya.. kemon lah neng"
Gw dan Putri menuju angkringan di seberang jalan sana, pengen beli teh manis hangat untuk
sekedar menghangatkan badan.
Ga banyak orang disana, tujuan mereka sama cuma minum hangat, baik susu jahe ataupun teh
panas. Gw sendiri akhirnya pesen air jahe dan Putri pesen susu jahe.
"A.. enak gitu air jahe aja?"
"mau cobain" niih.." kata gw sambil kasih gelas gw
"iiehhhh ga enak A..."
"ya kamu sendiri pesen susu jahe.." kata gw mendadak aku kamu
"kalo dikasih susu kan ga kerasa A jahenya, jadi manis..."
"Padahal gak enak ya A kalo jahe aja.."
"iya Put, tapi aku sih doyan.."
"Sama donk ya kaya situasi sekarang.."
"maksudnya?" kata gw brenti minum
"situasi kita kalo disekolah kaya jahe, sekarang kaya susu"
Setelah Putri ngomong gitu gw ngakak sejadi-jadinya, smape Putri sendiri mukanya merah
"Huahahahaha.."
"apa sih kok malah ketawa-ketawa?" katanya sebel
Gw ga jawab lagi, udah cukup gw ketawa. Udah lama banget gw ga ketawa seperti barusan, gw
inget gw ketawa gini waktu gw masih sebangku sama Putri dulu. Kita saling becanda dan meledek
satu sama lain. Dan baru sekarang gw merasakannya lagi.
Sebuah perasaan bahagia gw rasakan dan beban ini seperti menguap begitu aja,..
jauh dari rumah.. jauh dari sekolah.. jauh dari pekerjaan dan jauh dari... Lisa... Akh.. diujung pemikiran gw, saat gw menikmati perasaan ini gw teringat Lisa.
Didalam hati gw seakan gw sedang memenjarakan Lisa..
Hhhh.. bener kata lo Put, rasa Jahe ini jadi ga enak.
Gw letakkan gelas gw dan meraih gelas susu jahe nya Putri..
Gw minum dan tetep ga enak. Semua jadi ga enak kalo kita punya perasaan bersalah, membohongi
seseorang dan mengkhianatinya.
"Kenapa A" tanya Putri tiba-tiba
"Gapapa Put.. cuma ada yang teringat aja.."
Lalu putri mengambil tangan gw dan memegangnye dengan erat.
"A.. maaf ya.."
"Aku egois.." Hal yang paling buat gw merasa bersalah adalah ketika ngebuat seorang wanita meminta maaf. Gw
merasa jahat banget kalo udah kaya gitu.
"Put.." "Cukup.. bisa kita membicarakan yang lain?"
"Rasa ini cuma sekejap A.. setelah ke sekolah, semua seperti semula kan?"
Bodoh.. Bodoh banget gw..
Situasi udah kaya gini gw masih aja ga bisa memutuskan. Ingin banget gw rasanya bilang
Put..Aku lebih milih kamu daripada Lisa
tapi mulut gw terkunci oleh kenangan akan Lisa.
"A.. aku pengen hari ini dan besok seperti dulu ya" saat kita sebangku.. ya?" katanya lagi meminta
"Oke ^___^ " kata gw
"Angkotnya itu bukan?" lanjut gw kemudian
"eeeeeh iya ituuuuu... ayu A.. " kata Putri
Gw segera bayar dan ngambil tas gw dan Putri lalu kita sama-sama pergi ke ujung jalan itu.. Putri
sedikit berlari ketengah jalan, dan melambai meminta gw agar mempercepat langkah. Sebenarnya
ga penting sih ga orang lain selain kita yang kesana.
Tiba-tiba datang dua motor dari arah belakang dengan kencang, seperti lagi balapan.. Saat itu..
Putri hampir aja keserempat jika gw sendiri ga tereak.
"Aa....." "gilaa tuh orang.."
"lagian ngapain sih kamu ditengah jalan berhenti, bukannya nyampe dulu ke ujung" kata gw jadi
kesel "Aa..." "Maaf.." Udah gw bilang, hal yang paling buat ge ngerasa bersalah jika wanita meminta maaf, dan sekarang
dua kali terulang..!! Gw teringat saat-saat dibis waktu itu.. saat dia bilang "sebelum aku pergi..".
Gw seperti melihat tanda-tanda.. dan gw ga mau mikir konyol tapi rasanya perasaan gw ga enak.
"Put jangan jauh-jauh dari gw.." kata gw kemudian
"iya A.." "jangan marah doooonkkkk..."
"engga kok.. yuk.."
Akhirnya gw melanjutkan perjalanan lagi..
tapi perjalanan yang singkat, ditambah jalanan yang masih kosong karena masih subuh gw udah
sampe. "Dimana?" kata gw celingak-celinguk
"Hayu..ikutin ajaaaa.."
Gw ngikutin Putri jalan menuju rumahnya..
Daerah yang nyaman.. hawa yang sejuk dan tenang..
Putri membawa gw jauh kedalam perumahan, menyapa beberapa orang yang sudah bangun,
orang-orang yang ramah. Dan.. Disinilah gw.. Rumah dengan gaya klasik, tidak terlalu besar, tapi cukup untuk sebuah keluarga
dengan seorang anak nya yang sekarang udah sedikit dewasa.
Tadinya gw berpikir rumah ini udah lama ditinggalkan tapi ternyata tidak menunjukan kesan
demikian. Rumahnya terawat, pot-pot bunga yang rapih dan lampu teras yang menyala.
Putri seperti membaca pikiran gw
"Ada yang ngurusi kok A.. Bibi.. tapi ga tinggal disini.." katanya tersenyum
"Ooooo.. kita masuk" kan ga ada orangnya?" kata gw ga yakin
"kan aku yang punya rumahnya masa ga pegang kunci sihh, gimana si aa ini siih.."
"Oooh iya ya... oke..oke...aku udah pegel nih Put"
Putri membuka pagar kemudian pintunya, gw masih berdiri di luar pagat..
"A.. masuk atuhhhh.. gimana sih"
"iya Put... " Gw melangkah masuk.. Gw baru aja memasuki sebuah ruangan palinggggggggggg bersih yang pernah gw liat.. seperti
rumahnya dia di kota gw, rumah ini pun terkesan berseni.
Sekeliling gw tembok putih dengan frame-frame foto yang tersusun rapih, lukisan dan sofa serta
perabot yang sangat kontras dengan warna tembok nya.
"A.. kok malah bengong.. masuk aja.."
"Iya Put.." "A..." baru aja gw masuk dan menutup pintu masuk
HUPP.. kali ini sebuah pelukan ke diri gw
"Aku sayang banget sama kamu...."
Akkkhhh... Please jangan buat gw semakin merasa bersalah...
Part 63 20-04-2013 11:01 Pagi hari yang melelahkan, bukan hanya rasa cape dibadan karena semalaman dibis, juga
perasaan gw yang sangat cape dengan semuanya.
Pelukan Putri, lebih tepatnya peluk rindu Putri barusan bikin gw tau seberapa sayangnya dia ke gw,
seberapa kangennya dia ke gw.
Hari-hari yang gw lalui dikelas kemaren membuat ada pelukan ini.
Sekarang gw lagi terduduk di ruang tengah rumahnya, sedangkan Putri lagi bersih-bersih diri di
kamarnya. Cukup lama gw menunggu sampai akhirnya gw memilih untuk keluar rumah, hari sudah terang tapi
udara masih terasa dingin. Enaknya tinggal disini.
Belum ada suara berisik kendaraan, dan tidak ada tetangga yang udah ribut dengan radio
dangdutnya seperti di deket kosan gw.
Gw menghirup nafas dalam-dalam..
kemudian merasakan sebuah tangan meraih tangan gw.
"Ngapain diluar A.. masuk.. aku udah bikin teh nya.."
"iya Put..." ucap gw dan mengikutinya
Gw sampai ke ruang tengah yang tadi, yang berbeda disana kni ada 2 cangkir kosong dan teko teh
Panas. Putri lalu menuangkan teh ke salah cangkir.
"Tidak terlalu manis.. gulanya seujung sendok kecil kan?" kata Putri sambil tersenyum
"Iya.." Putri udah tau kebiasaan gw, Teh yang tidak terlalu manis. dengan sedikit gula hanya diujung
sendok kecilnya. Gw menyukai rasa pait dari teh dan gula hanya sebagai sedikit perasa aja udah
cukup. Teh yang dibuat kini disodorkan ke gw dan gw menerimanya. Putri lalu membuat tehnya sendiri
tanpa gula. Lalu Putri duduk disamping gw. Awalnya gw kaget karena gw meminum teh sambil sedikit melamun,
gw sangka yang duduk adalah Lisa, karena memang Lisa yang suka tiba-tiba duduk disamping gw.
"Eh.." kata gw sedikit laget
"Masih cape A?" tanyanya sambil menyeruput teh nya
"Umm.. masih, agak sedikit ngantuk juga, tapi abis mandi juga seger" jawab gw
"A..." "ya Put..." "Aku udah memaksakan semuanya ya?" tanyanya menunduk
"Iya Put.." "Maaf ya.." "Ga apa-apa..." kata gw sambil memutar badan ke dia.
"Tapi tolong jelaskan...."
"iya.. tapi.. Aa jangan marah..."


Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"aku mendengarkan.."
"sejak kejadian sore lalu.." katanya memulai
"Lisa...." lanjutnya dan terhenti
"Dia menyukai Aa..."
"......................................" gw terdiam
"Dia menyukai Aa dan bilang padaku.."
"Dia.. tidak marah lalu bertanya.." Katanya mengambil nafas sebentar dan melanjutkan
"kata Lisa.. Haruskah aku mengalah?"
"..........................." gw cuma mendengarkan dan sedikit-sedikit menyeruput teh untuk
menghilangkan rasa canggung gw
"Lalu.. Dia nanya lagi.. dari kapan.."
"aku jawab.. udah cukup lama....."
"lalu?" akhirnya gw membuka suara
"Lisa lalu bilang bahwa dia udah suka sama Aa sejak dulu sekali..."
"iya Put.." "aku akhirnya bilang dan aku minta maaf ke Lisa, kemudian Aa muncul dari pintu itu dan
menghampiri kita" katanya lagi
"Tapi Lisa rupanya pengen tau seberapa besar rasa suka aku sama Aa.. Dia bilang peluk dia.."
"....................." Gw menelan ludah dan menatap Putri ga percaya
"Akhirnya yang Aa sendiri tau..."
"Iya Put.. semua juga udah terjadi.."
Ternyata inilah hubungan gw dan Lisa menjadi kaku dan renggang, Lisa melihat ada seseorang
yang lebih menyukai gw lebih darinya, pikiran itu lah yang gw rasakan mengingat rasa pelukan itu
ternyat sama dengan rasa oelukan tadi pagi hari ini.
"Dari Aa nya sendiri gimana?"
Akhh...Akhirnya pertanyaan yang sangat gw ga harapkan keluar dari mulutnya, pertanyaan tentang
kejujuran hati gw. "Put, aku juga udah lama menyukai Lisa.."
"Aku juga udah lama menantikan hari dimana aku bisa jalan dan ngobrol dengan Lisa"
"dan.. aku juga ingin"
"..............." gantian Putri yang terdiam
"Tapi kamu muncul dan merubah semuanya"
"Hubungan kita dan pertemuan kita yang ga biasa membuat ada perasaan lebih disini" lanjut gw
sambil menunjuk ke hati gw
"iya... aku yang suka maksa Aa.. jemput dan ketemu malem-malem" Putri membenarkan
"Aku juga takut kehilangan Put.. Lisa dan Kamu"
Masa bodoh dengan semuanya..
mau gw di cap sebagai laki-laki plinlan, atau laki-laki ga setia,
gw udah ga peduli lagi, itulah perasaan gw sekarang, gw udah jujur
dan gw mungkin.. mengharapkan ada seseorang yang akhirnya membenci gw hingga gw ikut membenci salah
seorang itu dan gw cuma satu hati untuk seorang yang satu lagi itu sekarang..
Gw berdiri dan menjauhi Putri lalu duduk di bangku yang lain, sekarang gw bersebrangan
dengannya. "A....." "Kalo aku yang pergi?" tanyanya
"kalo itu keputusan kamu.." jawab gw singkat
"Bukan..mungkin Aa bisa lega kalo aku pergi dalam artian sebenarnya.."
"emangnya mau kemana sih" dari semalem pergi-pergi aja..." tanya gw mulai ga sabar
"yaaaah.. mungkin..."
"ini serius apa nanya doank?" tanya gw lagi
"serius..." "Ya kalo itu serius, Aku juga pergi, bukannya kita semua bakal pisah nanti juga setelah lulus, lebih
baik gitu aja kan?" gw udah mulai males dengan obrolan ini
Gw bener-bener ga tau apa sih yang dimaksud Putri, berulang kali berbicara tentang kepergiannya
tanpa memberitahu maksud dia pergi itu Kemana" dan Kapan"
Gw berjalan ke arah jendela rumahnya untuk melihat ke luar rupanya matahari sudah bertambah
tinggi. Gw udah ga mau memperjang pembicaraan tadi, karena itulah gw.
Ketika semua sudah jelas..
Ketika semuanya sudah terkatakan..
Gw kembali menjadi pribadi yang ga peduli lagi..
Meskipun gw masih dirumahnya sekarang, gw siap untuk didiamkan ataupun gw akan pulang saat
ini juga. "Malah ngelamun si Aa maah..."
Putri mendekati gw "Yah.. Aku rasa.. kita ga usah ngomongin ini Put, masih terlalu jauh buat kita kan" kita masih
sekolah, masih panjang Put haha"
"iya A... kita sarapan?"
"Ummmm.. boleh.. ada apa?"
"gatauuuu hehehe liat dikulkas aja yuk?"
"yauda liat ajaaaaa sanaaa..." kata gw mulai geli
"bareng doonkk.."
Suasana mulai mencair dengan sikapnya tadi, Putri emang ga bisa gw duga sama sekali, dia bisa
ngebawa suasana serius menjadi cair dalam waktu singkat.
"Gendong A.." "Haaaa" gendong" enggalah.."
"Huuu.. sekali-kali laaah A..."
"Ummm.. pegang gapapa?"
"cium aja udah masa pegang ga boleh"
"Hiiiaaaaaaaaaaaa bahaaaassss teruussss.."
"hahahaha.. gendong ya?" tanyanya lucu
Gw cuma tersenyum dan mulai menggendong Putri..
Putri mengarahkan gw ke kulkas berada..
Tapi ga semulus itu.. Gw putar-putar "Aa Pusiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingggggg......udaaaaaaaaaaaaaaahhhhh.." katanya mengiba-ngiba
"Hahaahahaha..biar" gw cuma ketawa-ketawa jahat aja
"Aa udaaaaahh..pusingggggg....aaaaaaaaaaaaaaaaa"
Pagi hari yang bener-bener baru buat gw
Hitungan mundur pun dimulai..
Part 64 22-04-2013 15:17 "Nda.. jalan yuk?"
"Hmm.. Nda ada dimana" dikos apa dirumah"
"Nda.. sibuk ya" Kerja?"
"Kasih-kasih kabar ya kalo sempet
" "bales yaaa kalo uda sempet..Sayang kamu Nda, Maaf : (.. jangan marah ya, "
Disinilah posisi gw sekarang, duduk memegang HP gw dengan erat, semua SMS dari Lisa baru gw
baca sekarang. Gw liat Putri didapur lagi bikin indomie buat kita sarapan, wajahnya ceria.. rasanya gw ga sanggup
lagi. Gw akhirnya ngelamun.. Baiknya gw diam atau gw jujur aja kalo gw pilih dia, tapi dia yang mana"
Konyol banget.. gw udah kaya mikirin hidup gw kedepan hidup dengan siapa, gw tertawa kecil dan
malu kenapa gw ada pikiran seperti itu di umur gw yang baru segini.
Tapi itulah cinta, baru ada rasa sedikit atau banyak, selalu pengen bersama.
Gw masih belom membalas SMS nya Lisa..
jari-jari gw kaku, gw juga bingung mau jawab apa..
haruskan gw berbohong"
atau haruskah gw jujur"
gw jawab netral aja tanpa berbohong dan jujur juga bisa sepertinya, gw memikirkan kata-kata yang
pas untuk itu, perlahan gw ketik SMS balasan untuk Lisa.
"lagi dirumah" (gw ga bilang dirumah sendiri kan" boleh donk)
"Agak sibuk" (antara sibuk dan engga)
"Iya nanti ya Lis aku kasih kabar lagi" (nanti, bisa lambat bisa cepat)
"aku ga marah, sayang kamu juga" (kamu yang mana")
Gw baca berulang-ulang sekedar meyakinkan tidak apa-apa mengirimkan SMS seperti ini.
Kirim..tidak..kirim..tidak..
Huuff.. Kirim... TIDAK! Gw teken tombol merah dan semua kembali ke Main Screen.
Hhhh.. gw nyender ke sofa.. melihat ke atas.. gw pengen cepet lulus dan memulai segala yang baru
di univeristas nanti (jika masuk).
"Aaa... mie nya udah siaap.. tapi ga ada nasi ya gapapa yaa?" tanya Putri teriak dari dalam dapur
"Iyaaaa gapapa, mienya aja bikin dobel" jawab gw
"HAaaaaaa DUAAAAAAA" ga melar tuuh peruutt?" katanya lagi, kali in sambil ngeliat ke ruangan
gw duduk "iya gapapa, laper Put.."
"satu aja ya" mienya udah siap, aku beli Nasi aja ya A.. ga sehat makan banyak mie"
Gw ga jawab karena setelah itu Putri keluar dari rumahnya nyari Nasi.
Tinggalah gw sendiri dirumahnya.
GW melihat sekeliling dan berjalan, daritadi gw belum melihat-lihat seluruh ruangan disini.
Sampai pada akhirnya gw sampai diruangan yang gw yakin ini pasti kamar nya Putri, pintunya ga
tertutup hingga seluruh isinya terlihat dari luar.
Ada keinginan dari hati gw untuk melihatnya..
Gw ragu tapi gw ingin.. Gw sibakkan kain gorden transparan yang menutupi jalan gw,
DEG.. Gw merasakan berbeda.. diruangan ini gw merasakan hawa yang lain, begitu hangat....ditambah cahaya matahari yang
masuk dari jendela semakin menegaskan hangatnya kamar ini.
di dindingnya tertancap kertas-kertas sketsa.. terdapat banyak gambar Papa dan Mamanya.
Dikamar ini yang gw rasakan.. Penuh rasa sayang..
Gw tersadar lagi dan gw merasa bersyukur gw masih mempunyai kedua orangtua yang lengkap.
Melihat semuanya.. Menggenang air mata gw terutama pada gambar Putri berdua dengan Papanya.
Saat gw hapus air mata gw saat itulah gw melihat sketsa yang masih baru.
Dimejanya.. diantara tumpukan kertas, mengintip wajah gw..
Segera gw singkirkan kertas-kertas yang lain.
Dan gw perhatikan satu-satu
Ada gw yang tersenyum, ada yang mikir, ada yang tidur, ada yang.. yang lainnya...
Sama seperti sketsa yang terpasang didinding..
Gw merasakan.. Perasaan Sayang.
"A...." Akhh.. Suara ini...., sebelum nengok gw seka air mata gw..
"Ya Put..." "Aku sayang banget sama kamu, A" katanya kemudian
"Aku tau Putt.."
"Maaf ya Put masuk-masuk kamar kamu segala"
"gapapa.. : )" "Ini nasinya.. makan dulu?" tanyanya mengajak
"Ummm.. hayoo..." jawab gw
"Aa ga suka ya, Aku gambar-gambar tanpa ijin .."
"Hmmm.. gimana ya.."
"gimana apanya" iya deeh ga gambar-gambar lagi" katanya mulai cemberut
"Hmmmm.. aslinya lebih keren tuh.. Hahahaha...." kata gw sambil nyengir
"Hiyyaaaaa kirain.. taunya narsis tingkat dewa ini sih.. hahaha..."
"yuk lah makan dulu Put.."
"iya a, aku siapin ke piring ya?"
Putri pergi duluan ke dapur untuk menyiapkan nasi nya,
Lalu, Gw mengeluarkan HP dari saku celana,
Gw pegang sangat erat, dan Gw pandangin sekali lagi sketsa-sketsa gw semua dengan mata kembali berair..
Kuatkan gw Gw ketik di New SMS "Aku di rumah Putri"
SMS Sending.. ..... .......... ................. SMS Sent... .... .......... 5Detik Kemudian... SMS Delivered Lisa Another day goes by, will never know just wonder why
You made me feel good, made me smile
I see it now, and I, can say it's gone
That would be a lie Cannot control this, this thing called love
Part 65 23-04-2013 15:35 SMS udah terkirim.. Mungkin dia sedang membacanya sekarang.
Gw menunggu.. Gw menunggu pertanyaannya
Gw menunggu keputusannya Menunggu mencacimaki gw karena menghilangkan kepercayaannya..
Udah beberapa menit gw menunggu tapi ga ada jawaban..
Gw menuju dapur tempat Putri berada menyiapkan sarapan untuk gw, gw memasuki dapurnya dan
gw terhenyak kaget karena Putri disana sedang menjawab telefon dari HP nya.
Gw merasa udara gw terampas, sesak banget karena gw udah mengetahui dengan siapa Putri
berbicara. Putri melihat kedatangan gw dan hanya menyuruh gw duduk dan makan, kemudian dia menjauh
agar ga terdengar oleh gw.
Gw ga bisa makan, seperti menunggu hukuman, hukuman apa yang akan gw terima setelah
pembicaraan mereka selesai..
apa yang akan Putri bicarakan.. akankah dia mengalah lagi"
atau menjadi seegois gw"
Gw perhatikan, tak ada nada bicara teriak, tak ada kemarahan, tak ada kesedihan, dan tak ada
kekecawaan dalam mimik wajah Putri. Dengan tenang dia hanya berbicara.. berbicara terus
menerus dan gw yakin Lisa disana hanya mendengarkan dan hanya mendengarkan.
Semuanya berjalan begitu lambat..
Sampai akhirnya pembicaraan mereka pun selesai dan Putri berjalan kearah gw..
"Aaaaaaa..." ucapnya ceria seperti tak ada kejadian apapun
"..............." gw cuma diam menunggu dengan muka bertanya-tanya
"kirain udah dimakan, tau-taunya, mekar nanti Aa mienya..."
"hmm.. :Lisakan tadi" ngobrol apaan Put?"
"Ummmm.. ra..ha..si..a... hehe" Jawab Putri lucu
"apa itu Put?" tanya gw mendesak
"Udahlaah Aa gausah tanya-tanya.. makan dulu gih.. aku mau mandi dulu ya.. gerah didepan
kompor masakin Aa sama cari nasi tadi.. " jawabnya menghindar
"Put.." panggil gw
"Iya, Nanti ya" sekarang makan dulu.." jawabnya dan menghilang dari dapur
Ada yang aneh.. Itulah pikiran gw, dimeja makan ini ada 2 mangkok mie dan 2 piring nasi yang udah siap akan
dimakan sama-sama, tapi kenapa jadi gw yang makan sendiri"
Gw menatap bangku kosong meja makan yang harus nya disanan Putri duduk dan makan bareng
bersama-sama. Gw letakkan kembali sendok kemeja dan gw minum sedikit air di gelas.
Gw berdiri dan gw menuju kamarnya Putri lagi..
Sebelum gw sampai didepan kamarnya, gw mendengar suara yang terisak-isak..
Kaki gw langsung lemes.. Gw nyender didinding persis di samping pintu kamarnya, mendengarkan suara tangisannya yang
tertahan.. Gw merasa ga bisa berbuat apa-apa..
sebetulnya apa yang terjadi diantara mereka" Putri dan Lisa!
Apa yang mereka rahasiakan"
Apa yang mereka katakan barusan"
APA" APA!! Gw kembali frustasi oleh pertanyaan yang gw ga bisa cari tau jawabannya.
Kemudian dari tangisan itu berubah menjadi isakkan tangis
dan gw mendengar Putri berbicara..
"Papa... Mama juga jahat.. semua jahat..huhu.."
"Papa tolong Putri.. Putri kesini ga mau lagi kesana..tapi ada Aa disana"


Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Putri.. sayang Mama tapi Mama ga sayang lagi sama Papa..."
"Paa...Hiks.." Mencelos hati gw mendengarnya..
Ini bukan masalah hati aja, tapi ada masalah lain dalam keluarganya..
Pertanyaan mengapa Putri kesini ngajak gw ternyata belum terjawab..
Apa alasannya dia pulang..
Inikah alasannya dia akan pergi" maksudnya ga mau balik lagi ke rumahnya yang disana"
Sepertinya konyol dan ga mungkin, kita udah hampir selesai sekolahnya mana bisa pindah"
Dan.. Apa maksudnya semua dia bilang jahat"
Lisakah tadi berbuat jahat" apa gw juga termasuk"
Gw usap muka gw berkali-kali, mencoba meyakinkan ini bukanlah mimpi buruk..
Kemudian isakan itu berhenti,
Gw segera menjauh dari tembok tadi, gw setengah berlari menuju dapur dan gw masukkan
makanan sebanyak-banyaknya kemulut gw.
Gw telan tanpa berlama-lama mengunyah.
Semua gw lakukan agar gw dikira lagi makan.
Tapi, Putri masih belum kunjung muncul..
Apa yang dilakukannya.. Gw menunggu.. kali ini gw makan perlahan dengan suapan-suapan malas.
"Aa..." ucapnya tiba-tiba muncul dan merangkul gw yang sedang duduk dari belakang
(hati gw mencelos, ini sperti yang dilakukan Lisa terakhir kali)
"Ya Put.. apa yang kamu pikirkan?"
"banyak A.." jawabnya tanpa melepaskan rangkulannya
"satu aja aku biar tau, meringankan pikiran kamu Put.."
"mau yang mana" aku jawab tapi satu ya?" jawabnya lagi, kali ini kepalanya udah di samping telinga
gw "banyak Put jangan cuma satu donk...aku.."
"satu, alasan aku pulang dan ngajak Aa atau Jawaban pembicaraan Lisa tadi.... mana yang Aa mau
aku jawab?" tanyanya dan memotong ucapan gw
"......................" gw diam berpikir
"ya A?" tanya nya lagi, kali ini semakin dekat
"bukan keduanya.. Aku mau tanya.. apa alasan kamu bilang bakal pergi?"
"dasar.. itu sih jawabannya dua pertanyaan tadi..." katanya sambil melepaskan rangkulannya
Gw berdiri dan ke tempat cuci tangan, gw berbicara dari sana
"Jawab" kata gw
"Iya.." jawab nya
Gw menunggu Putri yang sepertinya bingung harus memulai darimana untuk berbicara..
"Mamaku mungkin akan menikah lagi..."
"........................." gw diam mendengarkan
"Mungkin aku juga gabisa berbuat banyak, aku juga harus ngerti kalau Mama butuh teman.."
"........................." gw menyimak
"Mungkin aku ga bisa dengan Aa setelah Usai ujian akhir nanti, Aku pasti ikut Mama kemanapun dia
pergi.." "Kemana memangnya?" kali ini gw bertanya
"Jauh A..." "KEMANA?" tanya gw sedikit keras
"Pertama mungkin ke Medan, berikutnya ga tau.."
Lemes gw dengernya, Mana bisa ketemu kalo gitu.. Pertama ke Medan, berikutnya ga tau.
"Lalu?" gw bertanya untuk mencoba mendengarkan lagi
"Sepertinya selesai UAN, aku langsung berangkat?"
"APA" Secepat itukah Put" belum juga kita bernafas lega dengan semuanya KAMU langsung pergi"
tepatnya kapan?" "Selesai UAN A.."
Gw keluar dari dapur dan Putri mengikuti kemana jalan gw, gw cuma cari kursi empuk untuk gw
duduk setelah mendengar jawaban yang bikin gw kaget bertubi-tubi tadi.
"Lalu apa lagi?"
"Lalu Lisa.. Sepertinya.."
"Lisa ngomong apa?" gw potong dengan tidak sabar
"Lisa ga marah aa disini, dia menghargai semuanya.. aku udah jelaskan alasan Aa kesini dipaksa
oleh ku dan Aa gabisa nolak, yakan" Aku juga minta dia ga marah sama Aa, karena aku udah
jelaskan semuanya termasuk yang barusan aku sampaikan ke Aa, Aku ingin sama-sama Aa walau
cuma sebentaaar aja..."
"Lalu" gw usap muka gw ga percaya
"Lisa baik A.. aku rasa Aa cocok sama dia"
"maksudmu?" "Ya.. setelah kita pulang darisini.. disekolah kita kembali seperti semula.."
"Apa sih" Ini apa maksudnya?"
"Sekarang perasaan Aa sendiri?"
"Aku udah putuskan, aku lebih milih kamu Put, aku juga bakal ngehadepin Ari
nantinya..dan....berbicara dengan.... Lisa" kata gw dengan perlahan di akhir
"itulah A.. Aku gabisa jawab perasaan Aa.. kita hanya teman setelah keluar dari rumah ini"
"Heyyy.. Setelah semuanya" setelah semuanya yang udah dilakukan" setelah pernyataan aku tadi ,
kamu gabisa jawab perasaan ku?"
"Engga" jawabnya singkat
"!@#$%^&*(*&^%$#$%^"
Gw meracau ga jelas.. setelah gw berusaha untuk memilih....!
setelah gw berusaha jujur!!
setelah gw berusaha mengatakan!
setelah gw ingin tidak lagi menyakiti lainnya!!
Sekarang" Gw merasakan penolakan dari sebuah kejujuran
Gw menghela nafas dan sama-sama berpandangan dengannya
"Oke.. Setelah dari sini..." Ucap gw
"Ya..Setelah keluar dari rumah ini..." Ucap Putri melanjutkan
"Kita akan tetap menjadi teman" ucap gw dan Putri bersama-sama
Ketika semuanya akan dikira baik-baik saja..
Tiba-tiba semua menjadi sangat berbeda dari yang diharapkan
Aku tetap dan tidak bisa menjadi seseorang yang ada disampingmu
Inilah kenyataan yang kami berdua terima hari itu
Part 66 24-04-2013 16:12 "kita tetap menjadi teman"
"kita tetap" menjadi teman?"
Masih terngiang-ngiang perkataan Putri tadi dalam kepala gw. Putri kini sudah kembali ke dapur dan
sepertinya sedang makan, perkataan dan perbuatannya sangat tenang seperti udah direncanakan
sejak awal. Sedangkan gw mencoba untuk percaya bahwa.. Inilah yang terjadi.
Hahaha.. Gw ketawa sendiri, tidak kencang tapi cukup jelas kalo gw ketawa, bahkan orang lain yang melihat
pun tau gw sedang tertawa, tapi masalahnya tertawa dengan siapa" Tidak ada sesuatu yang lucu
disekitar gw. Gw tertawa mentertawakan diri gw sendiri yang begitu bodoh. Inilah hasil dari keegoisan gw,
mencoba mempertahankan dua hal yang gw ga punya, yang gw ga miliki tapi begitu percaya diri
bisa mempertahankan mereka semua.
Dan, Begitu gw coba meraih nya" bukan satu, tapi.. dua-duanya pun terlepas melepaskan diri..
Lisa sudah tau sejak awal, karena itu dia selalu ga bisa nerima hati gw meskipun ingin dan tetap
mencoba percaya agar gw bisa merubah nya.
Putri tau.. Dia tau.. dan dia Ingin.. tapi ga bisa memungkiri kalo akhirnya dia bakal pergi dan ga mau
mencoba menjalani hubungan yang menurutnya terlalu singkat.
Sedangkan gw" Gw sadar gw pernah memendam perasaan selama 2tahun
Gw sadar gw terpikat dengan hati yang lain"
Gw yang terlalu plin-plan tidak bisa memilih, gw sang pemberi harapan palsu. Kini.. Sendiri.
Hahaha.. Dasar Libra.. Gw terduduk di depan sofa depan tv dan menyalakannya. Film kartun hari minggu di RCTI tidak
berhasil mengusir kegalauan gw.
Menonton TV tanpa tau arti dan maksudnya, adegannya seperti menertawakan gw, mereka di
dalam TV tertawa-tawa seenaknya ga peduli kalo mereka di tonton oleh orang yang baru aja patah
hati. ". ?".. ?"".. ?"?".. 24 April 2013 Gw baru aja buka file dari Hardisk lama.
Membutuhkan keberanian bagi gw untuk melihat isi nya.
Tadinya hanya ingin memindahkan data aja, tapi gw melihat sebuah folder "Video"
Gw buka salah satu video tersebut..
Adegan kita berdua sedang duduk di sebuah wahana permainan, gw duduk didepan dia duduk
dibelakang. Gw yang didepan merekam dengan HP kearah kita berdua.
Wahana pun berjalan pelan dan semakin kencang..
Aaaaaaaaaa".AAAAAA" semua orang teriak.. kita pun teriak..
Video nya menampilkan dia yang sedang teriak dan menyuruh gw menghentikan rekamannya, dia
gam au terlihat jelek nantinya di video tersebut. Gw ga peduli dan terus merekam.. Hingga wajahnya
pucat karena wahana yang semakin kencang dan berputar-putar.
Gw tertawa.. Gw tertawa lepas tak terhentikan"
"Hahaha mukamu?" kata gw terus merekam
"apaaaan sih udah donk ngerekamnya.."
"Sayang kamu?" kata gw tiba-tiba
"hahaha stresss ya abis diputer-puter tadi?" katanya akhirnya
" aku sayang kamu.." kata gw ga peduli
"Iyaaaaaa.. aku juga sayang kamu, bangettttttttttt"
"naik lagi?"" kata gw tersenyum
"Enggaa..!" kata dia mengacungkan tinju
Video pun terputus ?"?"?"?"?"?".
?"?"?"?"
?"?"" ?" Rumah Putri, Kembali di Masa lalu
"Hei" A" Putri memanggil gw
"Yaaaa?" "Pain A" diem aja daritadi?" tanyanya
"lagi nonton aja kok Put?"
"Boooong si A amah.. nontoh kartun kok kaya orang marah gitu.. nonton kartun tuh ketawa minila
senyum lah?" "Ga lucu kali Put?"
"Iya deh.. A.. semalam lagi ya disini" Besok pagi baru pulang?"
Gw ngeliat ke Putri ke belakang akhirnya
"Lah" Terus sekolahnya" Harusnya kita sore udah balik nih, sampe besok pagi pas kan?"
"tauu.. gausah diajarin, sehari aja libur ya"ya" yaaah?" Tanya nya membujuk
"Bolos itu namanya bukan libur"." Jawab gw
"Sehari ajalah A.. masih mau sama kamu?"
"Disekolah juga sama-samakan" Aku pulang sore..terserah kalo kamu pulang besok" jawab gw asal
"kamu marah A?" Tanya sambil medekat dan duduk disamping gw
YA GW MARAH Pengen rasanya gw ngomong gitu
"engga Put.. tapi bolos" Enggalah.."
"Kamu marah A.. keliatan kok" Putri ngeliat gw geli
"Engga" jawab gw lagi
"marah tuuuh keliatan kali.."
"ENGGA AKU GA MARAH" akhirnya suara gw terdengar lebih keras
?"?"?"?""." Putri terdiam
Putri berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
Gw melanjutkan nonton kartun sampai gw akhirnya tertidur"
". ". ". ". Gw bangun, sepertinya hari udah mau menjelang sore. Entah berapa lama gw tertidur, badan gw
kaku dan gw merasakan haus. Gw ke dapur dan mengambil air di kulkas"
Lalu gw ke kamar mandi untuk cuci muka, setelahnya gw ke kamar nya Putri karena gw liat ga ada
Putri diruangan manapun. Ternyata dikamar nya juga ga ada, biarlah..
Gw liat jam ternyata udah hampir jam 3, waktunya untuk pulang. Gw membereskan tas dan ganti
baju lalu menunggu kedatangan Putri.
Gw menunggu sampai satu jam namun Putri belum datang-datang juga, gw udah gelisah karena
takut kesorean nantinya. Tambah satu jam lagi, Putri belum muncul-muncul. Gw coba telepon HP nya tapi ternyata HP ga
dibawa karena gw dengar nada deringnya di kamarnya.
Ga mungkin rasanya kalo meninggalkan rumah orang lain yang pemilik rumahnya ga ada.
Gw dengan gelisah menunggu hingga kira-kira hampir 5jam lamanya.
Hampir Pukul 20, tiba-tiba Putri masuk rumah.
"Darimana aja?" Tanya gw ketus
"Dari"mana ya"."
"Aku pulang?""
"A..Udah jam 20, belum lagi ke terminalnya, percuma jam segini pulang besok juga telat gabisa
sekolah" katanya lagi
"ya itu gara-gara kamu.. kenapa pergi ga bilang-bilang si?"
"sebentar kok" "sebentar apanya" 5jam aku nunggu, aku juga mau pulang"
"pulang sekarang juga percuma kan?"
"sampe sana paling jam 10an"
"hhhh.. kamu tuh ya". Ya apaboleh buat"
Akhirnya gw mengurungkan diri untuk pulang mala mini, kita tetap pulang bareng besok pagi.
"Put..aku laper.. cari makan dulu yuk?"
"udaaaaaah aku beliin niihh?" Jawab putri sambil ngeluarin bungkusan yang daritadi dibawanya
Gw ambil bungkusannya dan kita berdua makan sama-sama sambil nonton tv, rasa jengkel gw
perlahan-lahan memudar karena daritadi Putri terus bercerita dan mengomentari semau yang
diliatnya di TV. Selesai makan, gw diajak untuk ke halaman belakang, lanjut ngobrol-ngobrol. Kalo diinget-inget ini
hari terlama gw ngobrol dengan Putri. Sekarang bukan TV lagi dikomentari melainkan Bintang"
Mendengar tentang bintang mau gamau pikiran gw keinget Lisa..
Waktu itu" Gw dan Dia pernah bersama-sama bicara tentang bintang
Dan ternyata Gw lah bintang itu"
"A". menurut Aa nih.. menurut Aa aja yah" Langit yang kita liat sekarang itu nyata apa engga?"
"kalo bisa diliat artinya nyata kan?" jawab gw
"Engga A..langit malam ini ga nyata" katanya lagi
"ummm.. bingung euy"
"Jadi gini A.. bintang mengeluarkan cahaya, dan cahaya juga memerlukan waktu untuk sampai
dilangit di bumi yang sekarang kita liat ini.."
"OKe lalu?" "jarak bintang bervariasi.. ada yang jauh ada yang dekat. Misal bintang itu jaraknya 1juta tahun
cahaya dan misal 1 tahun cahaya itu sama dengan 94 Milyar KM berapa lama cahaya itu sampai
dibumi?" "edaaahhh pusing aku put, intinya aja.. hahaha"
"YA.. Artinya bintang yang kita liat sekarang adalah bintang 1juta tahun yang lalu Atau bintang
100tahun yang lalu, artinya ini semua kan Cuma ilusi"."
"hmmm.. ada benarnya juga sih.. tapi kenapa bahas pelajaran".?"
"Aa".. kalo dibilangin ngeyel aja?"
"hahaha.." gw ketawa
"aku tuh juga punya bintang sekarang.."
(Akhhhh..please jangan katakan)
"Yaitu Aa?" (Akkkhhh?"") "Aa itu ada"tapi baru muncul sekarang" "
"jadi aku ilusi donk" Ga nyata?"
"errrr.. bukan begitu?" katanya mulai kebingungan
"lalu ga ngerti nihhh maksudnya apaaan Put".?"
"yagitulaaaaah.."


Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"HUAHAHAHAHAAHA" gw ngakak sejadi-jadinya
"Gagal nih yeeeee mau buat romantic yaaaa" Yaaaahhh" YAAAAHHH?"
"HUAHAHAHAHAhahahaaha"."
Putri memerah dan menjelaskan semuanya, tapi gw udah ga denger lagi.. gw ketawa sejadijadinya..
Dan yang terjadi malah datang cubitan bertubi-tubi ke pinggang gw"
"Awwww"." "Awwww..udah Put.. ampon eeeee?"
Lalu" CUP?" Putri kembali mencium gw.. kit a berciuman sekali lagi..
"A?"" "ya?" "kalo tadi udah romantis?"
"Hahahaha" Gw ketawa ngakak lagi "
Put"Put.. Kamu tuh emang mengejutkan"
" " " " Malam udah semakin larut dan gw memutuskan untuk tidur, gw bertanya harus dimana gw tidur.
Gw ngikutin Putri dibelakangnya.
"Disini A"."
Kaget.. Gw Kaget" dan berhenti di depan pintu kamar yang ditunjukkannya..
"Ini kan kamar kamu.." Tanya gw heran..
"Iya.. disini aja?"
"Lalu kamu tidur dimana?"
"Sama" Disini " katanya nyengir
"Eeeeehhhh" Gak lah" aku didepan TV aja?" kata gw sambil muter badan keruang tv
"A". masuk dulu" sini.."
Gw ngikutin masuk kekamarnya" dan Putri langsung menggelar dan menyusun kasur serta bantal
guling, selimut persis di dibawah kasurnya dia.
"Aa tidurnya disini"." Kata Putri menunjuk kasur dibawah
"aku di sini"."katanya lagi sambil menunjuk kasurnya
"Dasaaaaaaaarrrrr?" kata gw tepok jidat
Gw selalu ga ngerti jalan pikirannya, gw langsung rebahan dikasur gw dan Putri juga rebahan di
kasur nya.. Gw memutuskan langsung tidur aja, kemudian gw melihat sebelah tangannya di muka gw..
"Pegangan".." katanya sambil mengitip dari ujung kasur
"Pegang?" Tanya gw heran
"iya..tidurnya pegangan?"
"ya ampun Putriiiiiii".. tidur aja kok pegangan sih?"
"Pegaaaaaaaaaang Aa.. "
Gw pun memegang tangan Putri, tidur berpandangan satu sama lain,..
"Put"ga merem?""
"mencoba untuk merem?"
"merem donk tidur"."
"gabisa A?""
"kenapa" Belum ngantuk"..?"
"gabisa A, soalnya ada bintang yang terang banget di depanku?"
Haayyyaaaaaahhhhh" Kena juga gw" Pengen ketawa lagi udah gabisa.. Apalagi ngakak.
Gw Cuma senyum aja menanggapinya..
"iyaaaa Aaaaaaaa" gausah senyum kaya gitu .. mencurigakan malahan"
"Gnite aa?" "Gnite Put"."
.. " ". ".. Saat itu, Kita pun tertidur dengan berpegangan tangan".
Sebelum gw benar-benar tertidur.. Gw sadar" Ini hanyalah Cinta satu malam..
Besok.. Setelah keluar rumah.... Kita hanyalah Teman sekelas lagi"
Malam itu... gw gabisa terpejam dengan mudah
Part 67 26-04-2013 09:52 Gw menunggu Putri di ruang tamu..
Menunggu dengan gelisah, berpincah-pindah tempat duduk dari tempat duduk satu ke lainnya..
Sebentar lagi.. Gw akan keluar dari rumah ini.
"Aa.. udah siap?" tanyanya ketika Putri muncul
"Udah..kamu udah?" jawab gw sambil mengenakan jaket, karena jam masih jam 5 Pagi, udaranya
begitu dingin. "Udah kok, Kenapa A" ayo.. mumpung masih pagi, bisnya cepet sampe nanti" tanyanya lagi ketika
ngeliat gw masih berdiri terdiam
"Eh.. iya.. " Gw memandang sekali lagi ruangan ini,
Ada perasaan tidak ingin meninggalkannya.
Gw pun melangkah keluar pintu dengannya kemudian Putri mengunci pintu rumahnya.
CKLEK..Pintu telah terkunci
Lalu.. Sesaat sebelum gw melangkah keluar pagar, gantian Putri yang berdiri terdiam.
"Put..kenapa" ayo.. katanya pengen cepet-cepet?" tanya gw yang gantian terheran
"A.. bareng keluarnya.." katanya pelan tapi gw masih bisa mendengarnya
Gw hanya tersenyum mengerti maksudnya.
Pagar ini.. Inilah batasnya. Batas hubungan kami, Kami yang sama-sama telah setuju untuk tidak melanjutkan hubungan.. yang sangat terlalu singkat
ini. "Sini..Put.." kata gw mengulurkan tangan
Putri meraih tangan gw, berdiri disamping gw dan kita sama-sama akan melangkah keluar
"A... meskipun ingin tapi tidak bisa..."
"Iya aku tau.."
"A..Meskipun kita sama-sama tau perasaan kita.."
"iya aku ngerti.."
Akhirnya.. Di pagi hari buta itu, seiring dengan langkah kami berdua....
Hubungan Kita pun berakhir
Satu NB: Gw tau terlalu sedikit tapi..
Sengaja gw pisah Part ini, karena Part ini tidak bisa gw campur ke kenangan yang berikutnya
Part 68 28-04-2013 20:54 Jam demi jam kita lewati di perjalanan pulang. Tapi.. kali ini beda, kami sudah menjaga hati kami
masing-masing.. tidak ada lagi kepala menyender dibahu..
tidak ada lagi pegangan tangan..
tidak ada lagi obrolan mesra..
dan tidak lagi kami berciuman.
Baik gw maupun Putri sama-sama mengerti tidak ingin melanjutkan hubungan ini, kalaupun kita
lanjutkan semua akan berujung pada jarak..
Putri tidak siap untuk itu.
Waktu udah berjalan setengah hari, duduk dan melihat perjalanan dari kaca membuat gw bosan..
Gw menengok ke arah Putri dan memerhatikannya..
Sebenarnya gw tau perasaan gw lebih besar ke Putri daripada ke Lisa sekarang.
Gw perhatikan Putri semakin lama..
Sebenarnya juga apa sih yang buat gw berpaling dari Lisa" gw coba menjawab pertanyaan itu
dalam hati. Sampai akhirnya.. Gw tersenyum sendiri mengetahui jawabannya..
Putri yang sedang gw pandangi daritadi masih tidak tersadar, dia selalu memandang ke luar kaca,
entah apa yang ingin dipandangnya. Gw mengikuti setiap bola matanya mencoba peruntungan kali
aja bola mata kami bisa beradu.
Tapi, itu tidak terjadi.. Karena penantian gw tidak terjadi gw kembali bersender lurus pada bangku.. meletakkan telapak
tangan di belakang kepala dan memejamkan mata.
Ketika gw terpejam.. Gw sadar begitu sampai dan besok kembali bersekolah, gw akan menghadapi gutu-guru disekolah,
Lisa bahkan Ari. Sungguh aneh jika yang bolos di hari yang sama itu gw dan Putri, pasti ada
pertanyaan dalam diri Ari. Dan gw udah siap untuk itu.
Sedangkan Lisa" Gw ga sanggup untuk memikirkannya, dia bukan tipe cewe yang dengan mudahnya menangis demi
seorang cowo, apalagi sekarang cowo itu menduakannya.
Dia juga bukan tipe cewe yang dengan mudahnya menumpahkan emosinya, ga bakal ada
pertengkaran, ga bakal ada keributan gw yakin itu.
Umm.. mungkin sedikit cacimaki mungkin ada.. yaah gw pantas menerimanya.
Pikiran gw membawa gw melamun jauh ke depan.. dan membuat gw mengantuk.. akhirnya disisa
perjalan gw tertidur pulas sampai tiba ditujuan.
... ... ... ... Kemudian.. Gw dan Putri udah kembali menginjakkan kaki di tanah, kami sudah turun dari bis. Hari sudah
menjelang sore sekitar pukul 16.
Putri akan melanjutkan perjalanannya lagi dengan angkot ke rumahnya, sedangkan gw hanya
tinggal jalan kaki ke kosan karena rute bis lewat depan kosan gw.
Gw menawarkan Putri untuk mampir ke kosan gw dulu dan beristirahat sejenak, kemudian gw antar
dia pulang menggunakan motor gw.
"Put.. mampir dulu.. makan minum dulu di kos aku ya" mau?" tanya gw
"engga ah Nda.. langsung aja.." jawabnya
"haha lucu ya, baru tadi pagi aku dipanggil Aa sekarang sebut nama lagi" kata gw sambil tertawa
"............." Putri tidak menjawab dan hanya tersenyum
"Yup.. Oke Put.. kalo mau langsung pulang, Aku tunggu kamu sampai dapet angkotnya disini..." kata
gw lagi "Gausah Nda.. Liat tuh disana..." kata Putri sambil menunjuk seberang jalan ke arah kosan gw
Gw melihat ke arah yang ditunjuk nya..
.. ... ada seseorang yang sedang menunggu di ayunan kosan gw, masih memakai seragam sekolah.
"Lisa..." ucap gw lirih
"Iya Nda..." Putri mengiyakan dan tersenyum kembali
"aku disini dulu sampai kamu naik..." kata gw tegas
"terserah..." berkata dan terdiam sejenak
"Nda udah jam berapa sekarang?" tanyanya kemudian
"Umm.. jam 16" jawab gw dengan heran
"3jam Nda.. Udah 3 jam artinya Lisa disana..."
"menunggu kamu...." lanjutnya beberapa saat kemudian
Akhh.. Putri benar, 3jam jika Lisa menunggu sejak waktu pulang sekolah. Gw lalu melihat Lisa dari
kejauhan. Lisa hanya berayun-ayun pelan di bangku ayunan..
"Nda.. ga akan terjadi apa-apa..."
"Aku tau.." jawab gw tanpa mengalihkan pandangan
Angkot yang ditunggu pun datang..
Putri menyetop nya dan berkata sebelum naik ke gw..
"Good Luck Nda..."
Gw hanya senyum maksa menanggapinya.
Putri pun berlalu sekarang tinggal gw yang akan menghadapi Lisa.
Gw akan menyebrang melihat kiri kanan jalan berharap mobil tak henti-hentinya lewat untuk
menghalangi jalan gw yang akan menyebrang.
Tapi.. Jalanan sore ini sungguh sepi, mempersilahkan gw untuk segera menemui Lisa.
Sesaat sebelum gw menyebrang, Lisa kebetulan melihat ke arah jalan, dan gw yakin dia ngeliat gw.
Karena dia kemudian berdiri seakan bersiap-siap menyambut siapa yang ditunggunya selama 3 jam
ini. Gw ga berani memandang ke depan lagi, gw berjalan sambil menunduk, hingga membuka pagar
kosan dan sampailah gw di depan Lisa
"Lisa..." "Ini siapa?" tanya nya ke gw
"Ha?" "Siapa kamu?" tanya nya lagi
"Aku.. jangan becanda lah Lis.. lagi ga pengen" kata gw malas
"Jawab aja.. Yang didepan aku Siapa?" tanya lagi
"AKU.. INI AKU.. NANDA" jawab gw sedikit emosi seperti dipermainkan oleh Lisa
"Nanda" Nanda yang mana ya?" tanyanya lagi
"..........." gw diam tak menjawab
"Nanda yang mana?" tanyanya sedikit memaksa karena gw terdiam
Gw terdiam bukan karena tak bisa menjawab
tapi.. mulut gw ga bisa mengucapkannya ketika gw tau persis apa jawabannya.
"harus aku jawab?" tanya gw sekali lagi
Lisa kembali duduk di ayunan dan menunggu gw melanjutkan
"Ini aku.. Nanda.. Bintangmu..." ucap gw dengan perlahan
"sekali lagi..." pintanya
"Aku Nanda.. Bintangmu...." jawab gw sekali lagi
Lisa berdiri dari duduknya.. berdiri membelakangi gw.
"OKEE.. AKU TAU Maksud Kamu Lis.. Aku tau!"
Lisa masih membelakangi gw
"Ini AKU NANDA.. YANG PERNAH MENJADI BINTANGMU..." ucap gw menahan sakit di hati
sambil menahan air mata Lisa masih membelakangi gw, tapi kali ini gw mengerti kenapa dia masih aja membelakangi gw
setelah gw mengucapkan apa yang dia mau.
Sekali lagi.. Gw membuat Lisa menangis..
Lisa menangis tertahan dan segera tersenyum menghapus air matanya.
"aku gatau.. kemarin bintangku menghilang dan muncul di tempat lain yang aku ga tau dimana"
ucap Lisa di tengah-tengah senyum dan tangisnya
"Maaf..." ucap gw
"............" "Aku ga pantas Lis buat kamu.. aku juga ga pantas buat Putri..."
"..........." "Aku sekarang ingin sendiri..." lanjut gw karena ga ada jawaban dari Lisa
"..........." "Nda.." ucap nya pelan
"ya?" jawab gw sambil meraih tas mau masuk ke dalam kos
"Aku terlalu sayang sama Kamu.. Aku ga mau kamu sendiri.."
Kali ini.. Jebol lah pertahanan di mata gw..
Menetes air mata ini membentuk garis dipipi
Dua, Ketika Cinta Membuatmu Menangis
Part 69 30-04-2013 20:15 ----Request to deleted-----
Lisa kembali bersandar didada gw.
Sepertinya dia ingin membangkitkan kembali rasa dalam diri gw dulu.
Saat.. Kita masih.. Saling Menyukai secara sembunyi-sembunyi
Part 70 - The End between Us
02-05-2013 15:13

Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Meja Kerja, 2 Mei 2013 Gw berpikir.. dan merenung akan memulai dari mana Part 70 ini.
Setelah part 69 sengaja gw hapus maka rencana gw untuk menulis part kelanjutannya sepertinya
harus gw skip. Termasuk cerita pada saat olimpiade berlangsung.
Hasil dari perjuangan gw di Matematika di posisi ke-dua berhasil membawa gw ke tingkat provinsi,
sedangkan Lisa gagal dan terhenti.
Namun,. Kemenangan gw adalah sebuah kesalahan.
Ga lama setelah itu gw melanjutkan ke Provinsi.
Awalnya baik-baik saja.. kemudian...Gw sakit setelah lomba berikutnya, gw kalah dan karena
kelelahan gw pun sakit berujung pada tipus.
Gw ga masuk sekolah hingga senin ketemu senin lagi.
Hingga akhirnya gw sembuh,
Dan kejadian itu muncul begitu saja membawa serta nama baik sekolah.
Karena.. Gw, Lisa dan... Irvan menjadi tokoh utama dalam kejadian itu dan karena kami semua sebelumnya
telah berbuat banyak untuk sekolah kami pun dimaafkan.
Cerita pun terus berlanjut.
........................ .............. .... .. Beberapa hari menjelang UN,
Mei, 2004 TEPAT 9TAHUN LALU
Kami anak kelas tiga udah bersiap untuk Ujian Nasional.
Antara yakin dan ga yakin kami dapat lulus, karena pada saat itu standar kelulusan UAN >4.01
pertama diberlakukan. Sejak kejadian gw dengan Putri ataupun Gw dan Lisa lalu Gw dengan Ari, hubungan gw dengan
mereka Biasa aja. Tidak ada hal s pesial dan berkesan lagi.
Gw menjalani hari-hari gw sekolah kembali dengan status jomblo, tidak ada yang gw pilih diantara
mereka. Putri... Tidak, gw ditolak untuk meneruskan hubungan.
Dia semakin berbeda di mata gw, tidak cuek namun sikapnya menunjukan ke gw dan cowo-cowo
lain di samaratakan. Lisa.. Kita terus mencoba membangun kembali perasaan, Lisa menjadi satu-satunya orang yang
peduli ketika waktu gw makan malam, Dia masih suka datang ke tempat kerja gw walaupun cuma
sebentar-sebentar. Tapi.. Setiap kita akan memulai selalu aja ada hal yang membuat kita menjauh meskipun sesaat.
Sedangkan Ari.. Persahabatan kami hancur.
Gw menjadi sering melamun..
Pertanyaan Kenapa.." dan Kenapa" menjadi sebuah penyesalan.
Kenapa ketika kita akhirnya harus lulus dan berpisah malah jadi seperti ini.
Gw malah sendiri. Semua kejadian ada hikmahnya..
Gw jadi lebih bisa untuk fokus belajar, gw manfaat kan setiap waktu yang ada untuk mengejar
ketinggalan gw . Hari demi hari berlalu.. Hingga tiba saat nya UAN.
Hari Pertama.. Gw yang dulunya satu kelas dengan Ari dan Putri kini terpisah saat ujian.
Gw menyapa Putri untuk semangat dan saling mensupport.
"Put.. sukses ya."
"kamu juga Nda..."
Hanya itu aja Hari Pertama pun berakhir
Hari Kedua Gw bertemu Lisa dan Putri sedang berbicara satu sama lain, namun pembicaraan itu terhenti ketika
gw datang Hari kedua pun berakhir Hari ketiga Ini hari terakhir kami ujian. Perasaan gw semakin acak-acakan dan tidak menentu, gw ga mau
meninggalkan sekolah ini begitu aja, tapi mereka malah menutup diri ke gw. Gw ga dikasih
kesempatan. Saat ujian gw bisa fokus tapi begitu soal terakhir gw kerjakan dan gw meletakkan pensil di meja..
Gw.. Menitikkan air mata. Ada perasaan sedih yang mendalam dalam hati gw teringat perkataan Putri dulu..
"Aku pergi setelah ujian"
Saat ini gw udah selesai ujian, sebentar lagi Putri pun begitu..
Habis sudah masa kami. Gw keluar setelah mengumpulkan kertas ujian.
Gw menunggu Putri di depan ruang kelas ujiannya, terlihat masih mengerjakan.
Gw jalan ke ruangan Lisa berada dan gw melihat kedalamnya.. Lisa juga masih mengerjakan.
Gw ke toilet sekolah untuk cuci muka,
di dalam toilet gw mendengar temen-temen gw sudah rame di luar sana, mereka juga udah selesai.
Suara tawa.. Suara kegembiraan Suara kelegaan dari mereka semua terdengar cukup jelas.
Ketika gw keluar setelah berlama-lama di toliet.
Gw melewati lapangan basket, gw diajak oleh temen-temen gw untuk bermain sebentar, permainan
belum dimulai karena masih kurang orang.
Gw pikir saat itu.. apa salahnya bermain sebentar.. ini hari terakhir kami kumpul secara lengkap, besok-besok kami
dibebaskan untuk tidak masuk.
Sambil bermain gw memerhatikan ke arah ruang tempat Putri ujian, udah bubar semua, karena
didepan kelasnya udah sangat ramai dan berisik.
Gw melihat.. Putri, Lisa dan Ari ada disana.. sedang berbicara, tertawa dan saling berjabat tangan.
Gw ga tau apa yang mereka bicarakan, sampai kemudian Lisa melambai ke arah gw, namun.. gw
ga hiraukan dan tetap bermain.
Gw terus aja bermain basket sampai kemudian gw melihat kembali ke arah mereka.. kini hanya
tinggal Ari dan Lisa aja.
Putri sudah tidak ada. Putri kemana" Gw terus melihat ke arah sana sampai tidak menyadari bola yang dilempar ke arah dada gw.
BUGHHH.. dada gw terkena lemparan bola basket..
Gw langsung Sesakk.. Gw Sesak..
dan semakin sesak ketika gw melihat Putri tidak ada lagi disana..
Tidak.. Jangan sampai.. dari berjalan seoerti zombie sampai gw mulai berlari ke arah Lisa dan Ari..
Jangan seperti yang gw pikirkan
Gw terus berlari cepat hingga sampai tempat mereka
"Dimana" tanya gw ngos-ngosan ditambah dengan dada yang sesak
Lisa dan Ari hanya diam aja gw tanya
"DIMANA"!" tanya gw sambil menahan menahan sakit dan sesak di dada
"Nda...." Lisa mencoba menjawab
"PUTRI DIMANA?"
"Nda tenang dulu.. kamu kenapa dada nya?" ucap lis kwatir
"RI DIMANA" please... Please kasih tau gw..." akhirnya gw mengiba
"Nda.. Sabar. Aku mau cerita, kamu tenang dulu..." Lisa mencoba menenangkan gw
"Dimana dia.. apa lagi yang harus gw tau...please"
Karena ga dapat jawaban cepat
gw berniat mencari hingga ke luar sekolah, gw berharap dia masih ada dan tak jauh dari sini.
Namun gw ditahan oleh Ari..
"ELO..! GW MAU CARI.."
"Udah pergi Sob.." kata ari akhirnya
"SOB" SOB APA LO" LEPAS BANG-SAT!!!..." Gw marah dan menggila
DUUGHHH.. Gw didorong oleh Ari ke dinding dan kerah baju gw dicengkramnya. Terlihat Ari tidak marah tapi
berusaha menahan gw dengan menhan gw di dinding.
Sampai gw udah lemas ga ada tenaga lagi dan kehabisan napas.. Gw terjatuh lesu..
"Dia.....dia....dia..... udah... pergi kan?" ucap gw lirih
"Udah Nda...." kali ini Lisa yang berbicara
"Kemana Lis..?" tanya gw melihat Lisa
"Dia Ga bilang mau kemana, bukan ke Medan seperti yang kamu tau..Sekarang Aku mau cerita
Nda.. Mau dengar?" tawar Lisa
"Iya aku dengarkan..." gw pasrah
Lisa mulai bercerita sedangkan Ari diam.
"Kemarin.. Aku sama Putri ngobrol. Dia bilang dia bakal pergi tepat ketika UAN selesai, masalah
kelulusan dia udah yakin ga ada masalah, ijazah legalisir sidik jari diurus oleh sekolah nanti."
"Aku udah coba bujuk agar kepergiannya ditunda sejenak, tapi tidak bisa. Dia hanya bisa pamit
singkat ke temen-temen dekatnya aja. Termasuk ke Aku dan Ari barusan. Sedangkan kamu......"
"Aku bukan siapa-siapa....ya kan?" potong gw merana
"Bukan Nda.. sedangkan Kamu.. Cuma dengan kamu dia ga bisa ngucapin selamat tinggal. Kamu
adalah satu-satunya orang yang Putri cintai.. Dan aku juga tau setelah melihat ini..kamu juga
mempunyai perasaan yang sama dengan Putri, ya kan?"
"udah terlambat.. percuma.." kata gw semakin lirih
"Nda.. denger.. Putri ga bisa ngucapin artinya kamu dan dia pasti akan bertemu lagi..cepat atau
lambat... ya kan?" "tidak.. udah terlambat.. gw ga tau dia dimana..."
Tiba-tiba gw teringat HP! gw langsung ambil HP gw dan menghubunginya
namun, Nomor yang dituju sedang tidak aktif
"sudah tidak aktif..." kata gw
"Nda.. Yakin. YAKIN NDA suatu hari nanti kamu bisa ketemu dia lagi.. PASTI" ucap Lisa
meyakinkan gw Tapi.. gw udah ga berniat mendengarkannya lagi..
Kepala gw udah dipenuhi oleh ingatan-ingatan gw dengan Putri, suaranya, tawanya, senyumnya,
candanya, marahnya, kesalnya, sakitnya, tangisnya., SEMUANYA..! SEMUANYA berputar jadi satu
dalam kepala gw hingga memicu penyesalan yang begitu dalam dalam diri gw.
Please.. Please .. GW MOHON Mundur.. mundur aja ke 30menit lalu.. 35 menit juga boleh.. mundur berapapun juga boleh.. gw
berharap masih bisa ngucapin selamat jalan dan menyatakan perasaaan sekali lagi.
Gw Mohon.. .. .. .. Namun.. tidak ada yang terjadi.. waktu tetap bertambah detik demi detik tak peduli seberapa dalam
penyesalan gw. Lisa dan Ari hanya saling berpandangan dan menatap gw bergantian, merasa tak bisa berbuat apaapa.
Gw duduk tertunduk, Lantai yang ditatap gw kini basah oleh titik-titik air mata gw.
Gw lalu bangun tiba-tiba dan segera meraih tas gw.
"Mau kemana?" tanya Ari
"Kerumah Putri" jawab gw singkat
"Nda..." Lisa melihat gw dengan mata berkaca-kaca
"Ri.. Jaga Lisa... Gw jalan" kata gw ke Ari dan beralih melihat Lisa
Gw meninggalkan Lisa dan Ari berdua,
Gw ingin kerumah Putri secepatnya, mencoba kemungkinan yang masih ada.
Sekilas gw melihat.. Ari merangkul Lisa. Di Hari itu.. Ada kenyataan.. Gw dan Putri ternyata masih dan terus saling mencintai meskipun dalam diam
Dan Lisa melihatnya. Yang menyakitkan.. Putri meninggalkan gw tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Dan terus membohongi perasaannya.
Di Hari itu juga Empat Manusia, Dua laki-laki dan Dua wanita.
Berjalan.. Menuju masa depannya masing-masing..
.... .......... ............. Meja kerja, 2 Mei 2013 Ga terasa gw udah bercerita sampai sini,
Tepat 9 Tahun lalu gw mengalami kejadiannya
Tepat 9 Tahun lalu gw ditinggalkan tanpa suara
Seperti baru kemarin.. Seperti baru aja terjadi.. Semua masih jelas di ingatan.
Ini adalah Part "The End between Us"
Sebelum Part-Part berikutnya (atau sambil jalan) gw akan memanggil semua tokoh utama dalam
cerita ini untuk membacanya.
Mereka akan membacanya. Gw akan ajak mereka ke masa-masa itu.
Lalu menuntaskan apa yang belum bisa gw tuntaskan...
Semua akan gw akhiri. Segera. "Bisakah kita kumpul" Udah lama tak bertemu, Aku udah siap"
SMS Sending.. .. SMS Sent.... .. 2 SMS DELIVERED SUCCESS, 1 FAILED
My Name is N.Arf Part 71 05-05-2013 13:24 Gw pegang amplop putih yang telah menjadi kuning di laci meja gw.
Membukanya dan meletakkannya disamping laptop gw
Mari kita lanjutkan ------------------------Gw pergi meninggalkan Ari dan Lisa, tujuan gw cuma satu yaitu rumah Putri secepatnya.
Gw sampai diparkiran motor dan segera menyalakannya, tapi.. Motor gw ga mau menyala..
Sial.. Sial... SIAALLL.. Setelah gw sedih sekarang gw marah, sepertinya gw ga didukung pleh motor gw sendiri untuk
segera kesana. Gw tendang segala apa yang ada disekitar gw, batu, pohon, bahkan motor gw sendiri. Gw frustasi.
Gw melihat sekeliling gw, temen-temen gw merayakan selesai nya UAN, muka mereka semua
terlihat lega.. tapi gw" muka gw baru aja terkena vonis gagal UAN.
Lalu semua nya telihat kembali blur oleh mata gw.
TIDAK..! SUDAH CUKUP! Gw harus berusaha, gw terus sela motor gw sampai keringat deras bercucuran..
Ayolah.. Gw mohon.. Gw mohon.. Menyala lah... Tapi tetap aja motor gw terdiam.
"pake motor gw" kata suara dibelakang gw
Ga perlu gw jawab, gw langsung ambil kunci motor yang udah diberikan Ari dan langsung ke
motornya. terlihat Lisa berlari menyusul gw dan Ari di parkiran.
"Nda aku ikut...." teriak Lisa dikejauhan
Sama seperti Ari, Lisa pun ga gw jawab. Gw hanya menggeleng lemah dan meminta nya disini aja
dengan sebuah isyarat. Kemudian.. Gw pun berpacu oleh waktu..
Beberapa kali gw mengerem mendadak karena terlalu napsu untuk menyalip kendaraan dan hampir
menabrak belakang kendaraan yang akan gw salip.
Gw ga peduli..

Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sering sekali gw membunyikan klakson karena tidak sabar dengan kendaraan lain sehingga banyak
pengendara yang kesal Gw juga ga peduli.. Bahkan jika polisi memberhentikan gw karena ga pake Helm, GW GA PEDULI!
Di perjalanan gila ini, Dalam hati gw terus-terusan berharap..
semoga belum terlambat semoga masih sempat Jangan pergi dulu. Akhirnya belokan terakhir menuju perumahannya..
dan sampailah gw di depan rumahnya.
Gw turun dan melangkah ke pagarnya... Gw melihat lampu luar menyala padahal masih siang, tidak
ada lagi kursi di depan pintu yang biasa gw menunggu Putri ketika kesini, disamping pagar tidak ada
lagi selang air yang biasa dipakai oleh mamanya Putri ketika menyiram..
dan Gw tau.. Gw udah terlambat... Rumah itu sudah ga ada penghuninya...
Namun.. Gw tetap masuk.. dan mengetok pintunya..
Tok..tok..tok... "Putri...." panggil gw
Tidak ada jawaban.. gw ketok lagi
Tok..tok..tok.. "Putri....: panggil gw
Masih tidak ada jawaban.. sampe akhirnya gw gedor
DUG..DUG..DUG... "PUTRI... INI AKU..." Teriak gw
Tidak ada jawaban.. gw hanya meneriaki sebuah pintu
Gw terus mengetok dan memanggil berkali-kali...
Sampe akhirnya ketokan dan panggilan gw melemah..
"Put.... buka..."
Kemudian gw mendengar suara..
"Nda........" Gw menoleh cepat kebelakang, tapi bukan suara yang gw harapkan. Rupanya Lisa dan Ari yang
menyusul gw. Selama ngetok gw gasadar ada mereka yang juga masuk ke pagar.
"Nda... uda kosong..." Lisa menegaskan
Gw berhenti mengetok pintu sesaat.
"Iya.. begitu Nda. Udah cukup. Rumah Putri udah kosong" Lisa meyakinkan gw
"Pulang aja yuk Nda.."
"Engga, belum.. pasti mereka cuma pergi sebentar terus balik lagi" jawab gw
"Nda... jangan begini...." kata Lisa
"Lis.. udahlah.. kamu bisa pulang, Ari bisa nganter kok." kata gw menunjuk Ari dan diiyakan oleh Ari
"Mau sampe kapan disini?"
"sampe mereka pulang"
"Nda.. rumah ini udah kosong, jangan begini Nda.. "
"ENGGA LISA!!" Lalu.. PLAAAAAKKK.. Lisa menampar gw. Sebuah tamparan keras di pipi gw.
Sang Penampar kini hanya bergetar, bergetar karena marah.
Matanya berair, kemudian menetes di pipinya air itu.
"Kamu... Nda..Kamu... laki-laki kan?"
"Kamu.. harusnya bisa berpikir logika..." ucap Lisa
"tapi...mungkin..masih..." potong gw masih coba menjelaskan
PLAAAAAAKK... "DIA UDAH PERGI... KAMU JANGAN KAYA ORANG GILA...!!!!!"
Satu buah tamparan lagi ke pipi gw dan membuat gw tersadar.
Lisa benar.. Kini Putri udah pergi.... Gw terduduk.. menutup muka gw dengan dua tangan kemudian mengusap-ngusapnya.
Masih terasa panas tamparannya di pipi gw, tapi masih lebih panas mata gw karena gw mencoba
menahannya dari tadi. "Nda.. Maaf..." Lisa meminta maaf
"iya gapapa, mungkin aku barusan bener-bener gila"
"Sob... gw juga minta maaf." Ari akhirnya buka suara setelah jadi penonton
"iya ri.. gw juga salah sama lo..."
"Sob... Ini...." Ari berkata dan menyodorkan sebuah amplop surat ke gw
"apa ini ri..." gw heran meskipun gw tau itu apa
"Ini surat dari Putri... tadinya gw mau kasih kalo lo udah tenang, gw takut isinya malah bikin lo makin
kacau, tapi.. ga ada salahnya gw kasih sekarang" jawab Ari
Gw segera ambil dan membukanya..
Ada 2 kertas disana.. Kertas pertama Sebuah gambar diri dulu, saat peristiwa pemukulan gw dipantai, saat itu gw bonyok dan pingsan.
Sketsa pertama diri gw yang gw liat ketika gw bangun dan melihat Putri tertidur dengan
Skecthbooknya terbuka. Kertas Kedua Gw perlahan membacanya..ga satupun gw lewatkan
Kalimat demi kalimat... kata demi kata gw perhatikan betul detailnya.
Sampai pada akhir kalimat..
Gw udah ga kuasa lagi menahan air mata dan tersenyum pada Lisa dan Ari
"Boleh aku baca.. Nda?" tanya Lisa dengan hati-hati
Gw menyerahkan surat itu ke Lisa diikuti oleh Ari dan mereka pun membacanya.
Quote: Teruntuk: Nanda Nda..Ups bukan.. A (ada lambang smile)
Terhitung kurang dari setahun aku mengenalmu,
waktu itu aku kebingungan di sekolah ini dan kamulah teman pertamaku
waktu itu aku kesulitan di awal sekolah ini dan kamulah yang membantuku
Aa.. Saat pertama kalinya aku menyukaimu adalah saat dirimu aku gambar, yaitu saat kamu tertidur. Aku
memerhatikanmu.. Dari situ lah perasaan itu ada.
A.. Rasa ini sebenarnya semakin besar saat kita menyanyikan lagu bareng, kamu yang memainkan gitar dan aku
yang menyanyi, lagu pertama kita.. Masih inget kan A"
Bila Cinta menggugah rasa, Begitu Indah mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku, Hapuskan Semua gelisah
Duhai Cintaku, Duhai Pujaanku
Datang padaku, Tetap disampingku
Terang saja Aku menantinya, Terang saja aku mendambanya
Terang saja Aku merindunya, Karena dia begitu Indah..
Seperti bait lagu "Begitu Indah"
Aku yakin.. Aku benar-benar menyukaimu A..
A..kemudian.. Aku egois membiarkan perasaan ini tumbuh ketika aku tau kamu ternyata menyukai yang lain.
Sampai akhirnya Aku memaksakan kamu untuk menyukaiku.
A.. Semua udah terjadi dan berlalu
ternyata keegoisanku tidak membawa kita bersama malah sebaliknya.
Setelah pernyataan kamu Setelah kejujuran kamu Setelah aku menantinya.. Aku malah menolaknya.
A.. Maaf.. A.. Maaf.. A.. Maaf.. ga cukup rasanya aku minta maaf setelah bertambah lagi satu keegoisanku..
yaitu, aku pergi tanpa pamit dengan kamu A.
Aku ga bisa.. A.. Nanti ketemu lagi ya"
Katanya Aa mau kuliahkan" Aku juga.
Aku mau ketemu kamu lagi setelah aku selesai disini.
3,5 Tahun tidak apa-apa A"
Meskipun kamu nantinya berubah....
Meskipun kamu nantinya melupakanku...
Aku tetep ingin ketemu kamu, karena aku yakin.. Kamu tetaplah kamu..
A.. Aku pergi sementara.. Terimakasih ya udah memberikan masa-masa yang gabisa aku lupakan.
Ketika saatnya nanti.. Giliran aku yang mencari kamu
Salam Hangat dan Sayang Putri Novita Lisa menatap gw, Dia ikut tersenyum melihat gw tersenyum
"Putri ga melupakan kamu Nda..."
"Iya Lis..." "Lalu?" tanya lisa
"3.5 Tahun" Aku akan menunggunya" jawab gw
Lisa menubruk gw dan memeluk gw..
Sangat erat.. tapi kali ini.. Gw tau ini adalah pelukan perpisahan juga..
Lisa mengerti gw dan dirinya tidak bisa lanjut lagi.
"Lisa....." "Semangat Nda!!"
"YA..! kamu juga Lis!"
"Iyaaaaa.. Karena Nanda udah semangat, Aku juga harus semangat! jawab Lisa
"Elo juga Ri" kata gw ke Ari juga
"Pastilaaaahh gw sih tetep semangat"
"Masa depan masih panjang kan?" kata gw ke Ari dan Lisa
"HaHaHaHaHa.." lalu gw tertawa
"senang bisa liat kamu ketawa lagi Nda"
"Ya.. karena kamu juga Lisaa, terimakasih"
Akhirnya.. Gw bener-bener bisa tersenyum dan tertawa karena mereka.
Gw menatap langit biru diatas gw
Gw yakin... Di suatu tempat, dimanapun itu
Putri juga melakukan hal yang sama.. Harus bisa semangat menuju masa depan.
Perpisahan ini hanya sementara
3.5 Tahun... Gw Bisa! Aku ga akan berubah Sekilas Mereka 05-05-2013 20:09 Ga terasa udah sampai sini cerita gw..
mumpung masih sempat, Gw pengen memberikan detail lagi untuk semua tokoh yang ada disini.
Ari: Sifatnya sangat setia kawan, paling benci kalo temennya kena bully dan paling ga suka kalo ngeliat
cewe dimaki-maki. Gw pernah ngalamin sendiri jalan sama dia, waktu itu di angkot, di lampu merah kita ngeliat ada
cewe dan cowo yang diduga pacarnya maki-maki dan main tangan sama cewenya sendiri. Ari
langsung turun dan ikut campur
Gengsinya tinggi, apalagi sekarang bikin pengen nendang aja mukanya. Ga mau kalah sama gw,
kalo gw beli ini dia beli itu, gw beli itu dia beli ini. Kampret banget.
Sekarang dia kerja di salah satu bank Swasta.
Kalo penampilan.. pastinya rapih. Kacamataan sekarang. Gadget mania entah dari kapan tapi ga
tau kaskus, kredit kayanya. Gateknya udah jauh berkurang, dari berkurangnya pertanyaan tentang
komputer ke gw. Hal yang paling gw ga suka:
Kalo makan bareng.. ga pernah mau bayar, meskipun cuma bubur kacang ijo
Lisa: Lisa yang banyak reader tau sifatnya, pintar, tulus dan Dewasa pastinya. Berambut panjang digerai
atau di cepol, kalo di cepol nambah keliatan banget dewasanya.
Cara bicara dan sikapnya sopan banget ga cablak, cewe banget. Ketawa pun ga pernah ngakak.
Mandiri dan lebih senang action daripada bicara panjang lebar. Banyak orang yang senang dekat
sama dia, lebih sering dijadiin tempat curhat. Bergaul dengan siapa aja.
Suka memberi. Pernah gw jalan sama dia, saat itu gw nyetir di minggu pagi dengan dia disebelah
gw, banyak tukang sampah yang menyapu sampah dijalan alun-alun bekas malam mingguan, Lisa
menyuruh gw berhenti dan memberikan uang ala kadarnya ke para tukang sampah tersebut.
Alasannya simpel : Mereka bangun lebih pagi untuk kita yang menikmati jalan ini sekarang.
Sekarang Lisa kerja di advertising, pernah nongol di TV juga acara yang orang-orang susah itu
sekali doank sih. Hal yang gw ga suka dari dia:
Gw suka di kasih motivasi-motivasi yang sama berulang-ulang sampe gw nguap-nguap dan selalu
menyindir jika bcanda gw keterlaluan apalagi kalo gw ketawa ngakak guling-guling dan berbusa,
katanya : Nda kapan sih dewasanya masih aja kaya anak SMA
Maaf deh Lis Putri: Dia.. Sang pembuat kejutan sejati. Kreatif, imajinatif, riang, nyenengin kalo diajak becanda, kadang
malah jadi serius kalo becanda gw keterlaluan, suka pura-pura lugu tapi begitu kita merasa bersalah
langsung ketawa seneng banget. Level Isengnya selevel sama gw.
Kemudian dia Mandiri, terlalu sayang sama benda apalagi orang. Ga mudah melupakan kebaikan
dan keburukan orang (selalu inget), agak tomboi kalo rambutnya dipotong pendek (gw sering banget
protes kalo gini), akhirnya lebih suka dikuncir menuhin request gw.
Gayanya cuek, tapi kalo ada acara undangan atau event resmi berubah total sampe bikin gw ngiler
ngences-ngences jadi cantik banget.
Tapi dia juga penakut, sama cermin aja mewek padahal ngeliat jerawatnya sendiri.
Dia punya trauma dalam gelap.
Hal yang gw gasuka: suka jadi pendiam mendadak, menjadi pemikir. Situasi suka jadi ga enak kalo
udah kaya gitu. Isengnya harus diturutin gabisa engga, pernah suatu ketika gw jalan sama dia, gw
pake topi dan gw minta dia rambutnya dijepit pake jepitan rambut yang lucu-lucu, dianya ga suka
dan bilang gatel. Gw paksa terus pake karena gw suka, tapi apa yang terjadi dia nyuruh gw
ngerasain apa yang dia rasain, alhasil sepanjang jalan gw pake jepit rambut hellokity pink dan dia
pake topi gw, itu gaboleh dicopot.
Katanya : Enak kan" pake jepit rambut (iya deh Put)
Sejak itu gw ga mau komentarin apa yang dia pake, kebayang kalo gw komentar dia suruh pake
HighHeels didepan gw Gw: Kalo gw..." Liat aja post 1 kalo versi koreanya kaya Lee Min Ho di BBF banget
kalo versi taiwannya kaya Hua ce lei di F4 (gatau nulisnya gimana)
Yup itulah mereka semua.. Ari, Lisa dan Putri dan Gw
Mereka yang mengisi sebagian besar cerita gw dimasa lalu.
Banyak yang gw pelajarin terutama dari Lisa, Banyak yang gw peroleh terutama dari Putri dan
banyak yang gw Bayarin terutama dari Ari
Yaaah.. itulah Mereka Part 72 06-05-2013 20:31 Setelah kepergian Putri, gw udah hampir ga ke sekolah lagi. Gw banyak kerja sambilan dan bimbel
untuk masuk universitas. Eh ya.. Mengenai hutang keluarga gw, semua nya udah teratasi, yang bersangkutan udah tertangkap dan
keluarga kami lepas dari tuntutan rentenir, kami udah ga mau tau lagi.
Namun, Gw udah terbiasa bekerja, maka gw tetap lanjutkan.
Tapi sebenarnya gw cuma menyibukkan diri, kesibukan gw menjadi pelarian karena jika ga begitu
gw bisa kepikiran tentang Putri.
Meskipun gw udah tau dia udah Pergi tapi... disudut hati gw, gw masih dia ada disini.
Selama menunggu kelulusan gw bimbel dengan Ari dan Lisa di tempat bimbel yang sama, walaupun
tidak ketemu di sekolah kami sering bertemu di tempat bimbel. Bekal untuk gw masih suka diberikan
Lisa ke gw setelah selesai bimbel dan gw sangat berterimakasih untuk itu.
Gw dan Lisa.. tidak ada lagi pembicaraan pribadi..
tidak ada lagi ungkapan perasaan.. kami hanya berteman.
Semua cukup terbiasa.. itu saja. Terbiasa untuk tidak saling melihat, terbiasa untuk tidak saling


Have I Told You Lately That I Love You Karya Raspcake di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memikirkan. Awalnya sulit.. Lisa dan gw masih suka berpandangan tanpa kata, hanya melihat satu sama lain dan
diakhirinya dengan senyum lucu.
Lucu memang.. Membayangkan ada yang ada pikiran kita masing-masing ketika saling melihat, mungkin kita
sedang memutar memori ketika dulu.
Ari.. kembali menjadi sahabat gw. Ternyata setelah kepulangan gw dari Bandung dengan Putri,
Besoknya Ari Putus dengan Putri, namun dirahasiakan. Putri ingin semua berjalan biasa aja.
Lalu kenapa Ari ga pindah tempat duduk"
Semua adalah skenario dari Putri, agar gw tidak lagi berusaha mengejar dia.
Putri... Kamu sekarang lagi dimana"
dan sedang apa kamu disana...
Itulah yang gw pikirkan ketika gw bangun tidur dan akan tidur.
Gw mencoret setiap tanggal di kalender di dinding kamar gw untuk menghitung mundur 3,5 tahun
lagi. Tidak.. mungkin lebih, 3.5 Tahun adalah hitungan ketika masuk kuliah.
Gw selalu membaca surat nya dia ketika gw kangen, berkali-kali gw baca dan kadang gw juga
sedikit menangis. Gw bener-bener kangen... Put.. Gw kangen elo.. Harapan gw selalu timbul ketika gw membaca setiap kalimat di akhir suratnya..
Dia berjanji bakal mencari gw.
Dan.. Hari pengumuman hasil ujian pun tiba.
Gw beserta Lisa dan Ari udah berkupul di lapangan sekolah dengan yang lainnya, bersiap
menunggu Kepala Sekolah mengumumkannya.
Suasananya.. Hening. Lisa memegang tangan gw erat saat kepala sekolah mulai membuka suaranya..
Kata demi kata menjadi sebuah kalimat pernyataan bahwa Kami SEMUA LULUS.
Sorak sorai kegembiraan menghiasa wajah temen-temen gw, saling berjabat tangan, saling
menepuk punggung, dan saling memeluk tanda suka cita mereka, tak lupa sujud sukur beberapa
siswa. "Lisa... Selamat..." ucap gw kepada Lisa memberi selamat
"Iya Nda.. selamat ya buat kamu juga..."
"Iya..." "Nda.. Putri juga lulus, kita ga bisa beri selamat ke dia.."
"Aku rasa dia udah tau.. "
Lisa memegang erat tangan gw untuk menguatkan gw, sampai sekarang sikapnya masih begitu
hangat gw rasakan. Lalu dia segera menelpon keluarganya memberi kabar.
DEG... Mungkin.. HP dia aktif.
Gw segera memencet beberapa tombol di HP dan menunggu..
Ternyata.. .. ... .... Tidak. Tanpa sadar gw menjauh dari semuanya..
Gw menuju ruang kelas dulu saat gw mencari buku sktesanya yang ketinggalan di kelas itu.
Semuanya kembali berputar..
Gw seperti ngeliat diri gw disana dengan Putri panik mencari-cari sebuah buku, saat bukunya
ketemu dan berterimakasih tanpa henti.
Rasanya baru kemarin gw mengenal dia, rasanya baru kemarin gw ada disana dengannya.
Gw lanjut berjalan.. Gw melewati lorong sekolah.. Saat itu juga itu hari kedua gw mengenal dia, gw mengenalkan
seluruh kelas dan jalan di sekolah ini kepadanya.
Langkah gw sampai ke Mushola di atas kolam ikan, disini gw terhenti..
Disini.. Gw mendengar dia telah jadian dengan Ari, kami berbicara masih tanpa kejujuran.
Agak lama gw disini, gw terduduk menatap menyapu ke seluruh luas sekolah gw, sebentar lagi gw
gabisa lagi liat ini semua. Gw akan keliar dari sini membawa semua kenangan bersama-sama
lainnya. Sebuah Perpisahan.. Sebuah kata yang sangat gw tidak siap menerimanya. Tapi pasti akan datang.
Setelah berdiam cukup lama dan puas melihat semuanya, gw berdiri dan melangkah kembali
bergabung dengan yang lainnya..
Melanjutkan menikmati masa-masa terakhir kami di sekolah ini..
"LISAAAA... ARI........" teriak gw dari kejauhan
Gw liat Ari tertawa mengejek dan Lisa tersenyum sangat manis
"TUNGGUUU..." lanjut teriak gw
Ketika jarak gw semakin dekat dengan mereka..Lisa pun berkata
"Kemana aja kamu.. Ndaaaaa...."
"gak kemana-mana cuma berkeliling"
"Dasaar... Nda.. Aku ada permintaan, boleh?"
"Boleh aja.. apa?"
"Jangan marah ya?" pintanya
"Untuk?" Daaaaaaan... inilah jawabannya, baju gw disemprot pylox oleh Lisa, gw ga bisa menghindar, begitu juga Ari dia
nyemprot baju gw dengan Pylox yang mereka sembunyikan dibelakang punggungnya.
"Aaaaaaaa siiaaaaall.. gantiiaaan sini.... hahaha"
"hahahaha enggaaaa weeeeeeeekk... weeeeekkkk..."
"lo ajaaaa soobbbb.. Hahahaha"
"hahaha.. gakkkkk sini lo semuaaa"
Gw, Ari dan Lisa saling menyemprot satu sama lain, kita tertawa terbahak-bahak.
Tapi gw tau.. Disamping itu semua.. .. .... ..... Mereka ingin menghibur gw..
Terimakasih Ri.. Terimakasih Lisa.. dan juga kamu.. Putri... Kalian memberikan kenangan terindah buat gw.
Putri.. Aku Rindu Kamu Part 73 08-05-2013 20:44 Cerita pun berlanjut 1 Tahun Pertama, Akhir 2004-2005
Tahun ini adalah tahun pertama gw menjadi seorang mahasiswa, gw kuliah di kampus sekitaran
Jakarta Barat dan g wmengambil jurusan Teknik Informatika.
Sebagai orang daerah yang baru dateng ke kota, gw merasa asing tapi gw bersukur bisa mendapat
teman yang baik-baik. Kehidupan gw sebagai anak kos masih berlanjut,
Kos di jakarta seperti sebuah petualangan survival, disamping biaya kos yang mahal ditambah lagi
makan yang tidak murah. Seringkali gw hanya makan pecel lele, indomie, pecel lele lagi dan
indomie lagi. Bukan hanya menghemat, dan gw bukan irit atau pelit, tapi disamping itu gw juga lagi menabung..
Menabung.. YA Menabung! Gw menabung untuk suatu saat nanti gw bertemu dengan Putri,
Suatu persiapan dari gw, meskipun gw ga tau Putri ada dimana tapi gw yakin dia berada di tempat
yang jauh. Seribu atau Dua ribu selalu gw sisihkan untuk tabungan "masa depan" itu, setiap receh yang gw
masukkan selalu gw iringi dengan harapan "Semoga cukup".
Lalu.. Lisa dan Ari, mereka juga kuliah, Ari didaerah asal gw, dan Lisa di Bandung.
Kami pun secara perlahan-lahan menjadi jarang bertemu, disibukkan dengan mata kuliah kami.
Hanya kadang-kadang gw menelpon Lisa atau Lisa menelpon gw sekedar bercerita betapa
menariknya kehidupan baru kami di perkuliahan.
Setiap pembicaraan dengan Lisa, perasaan kangen pun masih ada. Kami berdua akhirnya bahkan
mengakuinya. Suatu ketika pun gw dan Lisa masih sempat bertemu ketika sama-sama pulang.
Saat bertemu Lisa, Lisa seringkali menjadikan perasaan kami dulu sebagai bahan becandaan,
membuat gw malu dan akhirnya gw mencounter dan dia jadi malu sendiri.
Lucu memang ketika dua manusia yang dulunya saling menyukai bertemu dan kini tidak lagi.
1Tahun pertama juga adalah masa-masa gw begitu merindukan Putri, gw menyimpan dan
membawa semua kenangan dia masuk ke kamar kos gw yang baru. Gw gak mau sedikitpun
melupakan dia, TIDAK SEDIKITPUN.
Gw menanti janjinya... 1 Tahun berikutnya, 2005-2006
Tahun Kedua, Tahun yang berat buat gw, pergaulan gw rupanya makin ga karuan, gw mulai merasakan indah nya
kota Jakarta dan nikmatnya pergaulan (bukan bebas). Gw makin sering main dan perlahan-lahan
menghabiskan tabungan yang selama ini gw tabung.
Gw banyak mempunyai teman cewe dan ga sedikit dari mereka pun menyukai gw, kesetiaan gw
akan janji Putri diuji. Sampai-sampai gw berpikir Putri ga bakal muncul lagi dari kehidupan gw..
Pikiran itu terus muncul ketika selama ini dia ga pernah sekalipun menghubungi gw walaupun cuma
kasih tau kalau dia baik-baik aja.
Karena itu.. Gw menjadi Pesemis.. Janji ini tidak lah Jelas.. Apa dia masih mengingatnya"
Mungkin dia malah udah menemukan yang lain..
Atau.. Dia tidak peduli lagi. Akhirnya.. Gw mulai bermain perasaan dengan yang lain, gw mencoba-coba mencari yang lain.. dan
gw menemukannya.. tapi.. rasanya sungguh berbeda dengan rasa yang gw punyai ketika dengan Lisa dan Putri dulu.. Kali ini...
HAMBAR. Waktu berlalu, Waktu itu SMA gw ada reuni kecil-kecilan, dan gw hadir disana bersama-sama dengan Ari dan Lisa.
Banyak temen-temen seangkatan gw disana, ada juga yang ga hadir, namun yang tidak hadir
menghubungi yang hadir lewat telefon bahwa yang bersangkutan tidak bisa hadir.
Gw menggengam HP gw erat, gw iri..
Lisa tau banget perasaan gw dan dia akhirnya menggenggam tangan gw.
"Sabar ya Nda...." ucapnya sambil tersenyum
"Aku... gabisa Lis.. aku kesal"
"Aku tau.. maka dari itu kamu sabar..." ucapnya lagi
Reuni itu akhirnya berjalan tanpa gw, gw keluar dari restoran fastfood itu dan merokok di luar. YA!
Gw Merokok! Sebuah kebiasaan baru buat gw akhir-akhir ini, uang yang seharusnya gw tabung kini
gw habiskan dengan membakarnya.
"NDA..!" Teriak Lisa dari pintu yang mengetahui gw ternyata diluar
"yaaaaaa..." jawab gw sekenanya
"Kamu merokok?" tanyanya kesal
"Sedikit" jawab gw sambil menyender ke tembok
Kemudian Lisa mengambil rokok di tangan gw dan menginjak-injak nya sambil menggerutu ga jelas
"Mana lagi?" tanya nya sambil merogoh saku baju gw
Lisa juga mengambil bungkus rokok yang gw kantongi, lalu kembali menginjak-nginjaknya tanpa
ampun. "Sekali kamu terlihat oleh ku merokok, aku benci kamu"
"Looh emang kamu siapa" jangan seenaknya juga donk ngerampas hak orang" jawab gw membela
"Nda..belum cukup kamu berbuat gila" kamu boleh merasa kesal, kamu boleh merasa marah, tapi
jangan rusak diri kamu"
"Arrrggghhhh... Aku bosan Lis. Aku ga tahan. Aku ga mau menunggu lagi, setidaknya kasih gw
setitik harapan kek, setetes informasi juga boleh.. Jangan menghilang dan seenaknya gini bilang
ketemu 3,5 tahun lagi" Jawab gw penuh emosi
"Nda.... Kamu udah dewasa. Kita udah dewasa. Putri juga. Meskipun janji itu janji lama jika kalian
tetap konsisten dan bertahan pasti bisa Nda..."
"aaarrggghhh gak tau lah Lis.." ucap gw sambil mengacak-acak rambut gw sendiri
Lisa diam mendengar dan melihat gw yang seperti ini,
dalam 2 Tahun udah cukup bisa kan merubah seseorang"
2 Tahun udah cukup bisa kan melupakan seseorang"
Udah CUKUP BISA KAN"
Dari luar gw bisa melihat teman-teman gw yang di dalam, gw ngeliat Ari dia terlihat seperti berbicara
di HP nya, lalu gw ngeliat Ari seperti mencari-cari sesuatu dan menatap kami dari dalam, rupanya
Ari mencari gw atau Lisa.
Ari berlari sambil berbicara di HP nya, dan terhenti beberapa meter di depan gw dan Lisa, menjadi
ragu untuk menghampiri kami. Kemudian dia berjalan pelan-pelan menuju gw sambil memberi kode
kepada gw untuk mendengarkan pembicaraannya.
"Put... lo yakin..." tanya Ari kepada seseorang di ujung sana
Gw mendengarnya.. tadi gw mendengar Ari berkata "PUT!"
Jantung gw pun berdetak keras, gw mempertajam telinga.
"Ada Nanda disini juga.. Lo ngomong ya?" tanya Ari lagi
Tangan gw terjulur pelan..
berusaha untuk meraih HP yang belum diserahkan ke gw
namun.. Ari menahannya dengan kode "Bentar, jangan dulu"
"Kalo gitu apa yang mau lo sampaikan..." gw sampaikan ke Nanda nih" tanya Ari lagi
Ari mengangguk-angguk tanda jelas mendengarkan, sedangkan gw udah berkali-kali menelan ludah
dan melihat gelisah HP itu.
Bahasa tubuh gw udah cukup menjelaskan,
Pleaseee...gw mau mendengar suara nya..
Sebentaaaarrr aja... "Iya Put nanti gw sampaikan.. tapi lo Ngomong satu kata aja yah ke Nanda?"
Kemudian Ari memberikan HP nya ke gw, dan gw meraihnya, gw tempelkan ke kuping dan dengar
gemetar gw berbicara. "Putri.." kata gw bergetar
"Ya Aa..." jawabnya
"Kamu sehat....?" tanya gw lagi
"Sehat a.." "Kamu....dima..." tanya gw lagi yang lalu dipotongnya
"Ssssttt..Aa.. Udah dulu ya.. Sebentar lagi kok. Masih Aa yang dulu kan" hehehe.."
"Putt tunggu denger dulu...kamu dima.." tanya gw dengen segera namun dipotongnya lagi
"wwwaaaaaaaaaaa gak mau dengeeeer..gak mau dengeeeeerrr tanya Ari aja... dagh Aa.. Sebentar
lagi... Sayang kamu..."
(CKLEK.. Telepon pun terputus)
"Put.. HEEEEEIII PUTTTTTT.....HEEEIII"
"Sob... udah.." kata Ari dan mengambil HP nya.
Gw segera merebut lagi HP nya ingin gw telefon balik, tapi rupanya Private Number (Gw benci
banget sampe sekarang dengan Private Number).
Gw terduduk lagi dengan lesu
"Sob.. mau denger apa kata Putri ga?"
"Ya.. " "Dia nanya kabar lo.. Gw jawab lo baik-baik aja.."
"Dia nanya kuliah lo.. Gw jawab kuliah lo juga baik-baik aja"
"Dia nanya apa lo punya pacar.. Gw jawab engga, lo ga punya"
"Putri seneng sob, dia berharap banyak sama lo.."
Kimya Sang Putri Rumi 1 Tiga Dalam Satu 06 Dosa Yang Tersembunyi Racun Gugah Jantan 2
^