Kembaran Ketiga 7
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett Bagian 7
Steve berkata, Jadi, menurutmu Dennis dan aku dulu bayi-bayi tabung"" Ya."
Suatu perasaan aneh mulai menggerayangi perut Steve. Nggak lucu memang.
Tapi apa artinya ini""
Perwujudan pasan gan kembar identik dapat terjadi di dalam laboratorium.
Kemudkui mereka dapat dimasukkan ke dalam kandungan wanita-wanita yang
berbeda." Perut Steve terasa semakin mual. Tapi apakah sperma dan telurnya milik Mom
dan Dad atau milik pasangan Pinker""
Aku tidak tahu." 401 Jadi, ada kemungkinan pasangan Pinker adalab orangtua kandungku" Ya
Tuhan." Masih ada satu kemungkinan lain."
Dari apa yang tersirat di wajahnya, Steve tahu bahwa Jeannie merasa khawatir
kalau apa yang akan ia sampaikan ini bakal lebih mengguncangkan lagi. Steve
mengambil insiatif dengan langsung menebaknya. Mungkin sperma dan
telurnya sama sekali bukan milik kedua orangtuaku maupun pasangan Pinker.
Mungkin aku anak kandung dari pasangan yang sama sekali tidak kukenal."
Jeannie tidak menjawab, namun tampangnya yang serius mengiyakan
pendapatnya. Steve menjadi bingung. Rasanya seperti berada dalam mimpi, di mana secara
tiba-tiba ia mendapati dirinya jatuh dari suatu ketinggian yang tidak jelas.
Sulit sekali untuk mencernanya," ujarnya. Air di dalam ketel mendidih. Untuk
menyibukkan diri, Steve menuang air panas itu ke dalam poci. Tampangku
memang nggak pernah mirip Mom maupun Dad. Tapi apakah lebih mirip salah
satu dari pasangan Pinker""
Tidak juga." Kalau begitu, kemungkinannya adalah mereka orang lain."
Steve, ini tetap tidak bisa menghapus kenyataan bahwa kedua orangtuamu
mencintaimu, bahwa mereka memeliharamu sampai besar, serta tetap bersedia
mengorbankan hidup mereka demi kau."
Dengan tangan bergetar Steve menuang teh ke dalam dua buah cangkir. Ia
menyodorkan yang satu ke arah Jeannie, lalu duduk bersamanya di sofa. Lalu
apa hubungan semua ini dengan si kembar ketiga""
Kalau bisa ada bayi tabung kembar dua, tentunya juga ada bayi tabung
kembar tiga. Prosesnya sama: satu di antara kedua embrio itu membelah lagi.
Itu bisa terjadi secara alamiah, jadi kukira itulah yang terjadi."
402 Steve masih merasa amat terombang-ambing, tapi-kini ia juga mulai merasakan
suatu sensasi lain: kelegaan. Kisahnya memang sulit sekali dimengerti, tapi
setidaknya sudah ada jawaban yang masuk akal, kenapa ia kena tuding untuk
dua tindakan kriminal yang brutal.
Apakah Mom dan Dad tahu mengenai ini""
Kukira tidak. Ibumu dan Charlotte Pinker menyalakan kepadaku bahwa mereka
mengunjungi klinik itu untuk memperoleh suatu perawatan hormon.
Pembuahan in vitro belum dipraktekkan saat itu. Rupanya Genetico sudah
berhasil melangkah jauh ke depan dalam peng-gunakan teknik ini. Dan kukira
mereka mencobanya tanpa mengungkapkan kepada pasien-pasien mereka
mengenai apa yang sudah mereka lakukan."
Tidak heran mereka menjadi ketakutan," ujar Steve. Sekarang aku mengerti,
mengapa Berrington begitu nekad untuk mendiskreditmu."
Yeah. Apa yang mereka lakukan sebetulnya sama sekali tidak etis. Ini
membuat tindakan pelanggaran hak keleluasan pribadi kelihatan remeh sekali."
Masalahnya bukan lagi soal etis atau tidak. Genetico bisa morat-marit gara-gara ini."
Ini serius sekali bisa digolongkan tindakan pidana. Kami mengulas ini tahun
lalu di fakultas hukum." Namun pada dirinya ia berkata, Buat apa aku
membahas ini dengannya, padahal aku sebetulnya ingin mengatakan kepadanya
betapa aku mencintainya. Andai kata pihak Genetico menawarkan suatu
perawatan hormon kepada seorang wanita, kemudian dengan sengaja
membuatnya hamil dengan janin orang lain tanpa memberitahukan itu
kepadanya, maka tindakan itu bisa dikategorikan sebagai pelanggaran yang
dilakukan dengan sengaja."
Tapi kejadiannya sudah lama lewat. Apakah tidak ada masa batas yang
tertentu"" Betul, tapi berlakunya kan sejak tindakan penipuan itu terungkap."
403 Aku belum mengerti bagaimana ini bisa membuat perusahaan itu morat-marit."
Ini akan merupakan kasus menuntut ganti rugi yang serius. Artinya, uangnya
bukan saja untuk memberikan kompensasi kepada si korban, katakanlah biaya
pengganti untuk membesarkan anak orang lain, tapi juga untuk menghukum si
pelaku, sambil memastikan bahwa mereka dan juga yang lain menjadi enggan
untuk melakukan kesalahan seperti itu lagi."
Seberapa banyak""
Pihak Genetico telah dengan seng
aja melecehkan tubuh seorang wanita untuk
keuntungan mereka sendiri aku yakin bahwa pengacara mana pun yang cukup
berbobot akan menuntut sebanyak seratus juta dolar."
Menurut artikel dalam Wall Street Journal kemarin, seluruh perusahaan itn
bernilai sekitar seratus delapan puluh juta dolar."
Itu yang akan membuat mereka morat-marit."
Perlu waktu beberapa tahun untuk dapat mengajukan mereka ke pengadilan."
Tapi masa kau tidak lihat" Ancamannya saja sudah cukup untuk mejisabotase
proses pengambilalihan itu."
Kenapa begitu""
Kemungkinan bahwa Genetico harus membayar uang dalam jumlah sebesar itu
sebagai ganti rugi akan menurunkan nilai saham-sahamnya. Proses
pengambilalihan itu bisa tertunda, sampai pihak Landsmann memperoleh akses
tentang seberapa jauh tanggung jawab mereka."
Wauw. Jadi, bukan hanya reputasi mereka taruhannya. Mereka juga bisa
kebagian rugi." Tepat." Pikiran Steve kembali kepada permasalahannya sendiri. Tapi bagiku
ini tidak ada relevansinya sama sekali," ujarnya dalam nada murung lagi. Aku
harus bisa membuktikan bahwa teorimu mengenai kembar ketiga ini benar.
Satu-satunya cara adalah dengan menemukannya." Sesuatu melintas di
kepalanya. Apa 404 kah sistem pelacakanmu dapat digunakan" Kau mengerti kan maksudku""
Tentu." Steve menjadi antusias lagi. Kalau hasil pelacakan pertama memunculkan aku
dan Dennis, pelacakan berikutnya mungkin akan memunculkan aku dengan yang
ketiga, atau Dennis dengan yang ketiga, atau kami bertiga sekaligus."
Ya." Jeannie tidak merasa seantusias itu. Kau bisa melakukannya""
Setelah publisitas yang tidak menguntungkan itu, bakal sulit bagiku untuk
menemukan seseorang yang akan membiarkan aku menggunakan database-nya."
Sial!" Tapi masih ada satu kemungkinan lain. Aku sudah memiliki data-data sidik jari
dari FBI." Semangat Steve melambung kembali. Nama Dennis tentunya ada dalam file
mereka. Andai kata si kembar ketiga pernah diambil sidik jarinya, pelacakan
itu pasti akan memunculkan data-datanya! Hebat sekali!"
Tapi hasilnya ada di sebuah disket floppy di dalam ruang kerjaku."
Wah, gawat! Dan kau tidak bisa masuk ke sana!"
Betul." Sial. Tapi aku bisa mendobrak pintunya. Ayo kita ke sana sekarang, mau
tunggu apa lagi"" ^
Kau bakal dijebloskan ke penjara lagi. Pasti ada cara yang lebih sederhana
daripada itu." Dengan susah payah Steve berusaha mengendalikan diri. Kau benar. Pasti ada
cara lain untuk mendapatkan disket itu."
Jeannie mengangkat gagang pesawat teleponnya. Aku sudah minta kepada
Lisa Hoxton untuk mencoba masuk ke dalam ruang kerjaku. Coba kita cek,
apakah dia sudah berhasil." Ia memutar sebuah nomor. Hei, Lisa,
405 ia a, apa kabar" Aku" Nggak terlalu baik. Eh, kau nggak bakal percaya mendengar
ini." Jeannie membeberkan hasil penemuannya. Aku tahu ini nggak masuk
akal, tapi aku bisa membuktikan kebenarannya begitu diskel itu ada di
tanganku. Kau berhasil masuk ke ruang kerjaku" Sial." Wajah Jeannie tampak
kecewa. Oke, thanks untuk usahamu. Aku tahu bahwa kau mempertaruhkan
dirimu untuk itu. Aku betul-betul menghargainya. Ya Bye."
Ia menutup pesawatnya, lalu berkata, Lisa sudah mencoba membujuk seorang
petugas sekuriti untuk diperbolehkan masuk. Dia nyaris berhasil, tapi laki-laki
itu kemudian meminta izin kepada atasannya, dan hampir saja dipecat."
Apa yang harus kita lakukan sekarang""
Kalau aku memperoleh kembali pekerjaanku besok pagi, setelah sidang
pemeriksaan itu, aku bisa melenggang masuk ke dalam kamarku."
Siapa pengacaramu""
Aku nggak punya pengacara, aku nggak pernah membutuhkan pengacara."
Aku berani taruhan bahwa pihak perguruan tinggi akan memakai pengacara
termahal di kota ini."
Sial. Aku nggak bisa membayar seorang pengacara."
Steve hampir tidak berani mengucapkan apa yang tersirat di dalam kepalanya.
Ehm & aku seorang penga
mr Jeannie menatapnya dengan pandangan menilai.
Aku memang baru setahun di fakultas hukum, tapi dalam latihan kerja"
praktek kepengacaraan, aku selalu berhasil meraih angka tertinggi di kelasku."
Ia betul-betul antusias membayangkan dirinya membela Jeannie dalam
menghadapi otoritas pihak Jones Fal
ls University. Tapi apakah Jeannie
menganggapnya terlalu muda dan tidak berpengalaman" la mencoba membaca
pikiran Jeannie, namun tidak berhasil. Jeannie masih menera-406
wangi dirinya. Ia membalas tatapan Jeannie, dengan melihat ke dalam matanya
yang berwarna gelap. Aku tidak berkeberatan untuk melakukan ini sampai
akhir .aman, ujar Steve pada dirifTyap>
Kemudian Jeannie mendoyongkan tubuhnya ke muka untuk mengecup bibirnya,
ringan dan cepat. Wah. Steve, kau memang bukan main," ujarnya.
Kecupan itu memang ringan sekali, tapi sungguh-sungguh menggetarkan. Steve
senang sekali. Ia tidak yakin apa yang dimaksud Jeannie dengan kata bukan
main, tapi artinya pasti bagus.
-Ia tidak boleh mengecewakan Jeannie. Ia mulai resah mengenai sidang
pemeriksaan itu. Kau tahu sesuatu mengenai peraturan-peraturan yang
berlaku dalam komite itu" Prosedur dalam menghadapi sidang itu""
Jeannie merogoh isi tas kanvasnya, lalu menyodorkan sebuah map dari karton
kepadanya. Steve menelusuri isinya. Peraturan-peraturan itu lebih merupakan peleburan
antara berbagai tradisi perguruan tinggi dan peristilahan hukum modem.
Pelanggaran-pelanggaran untuk mana seorang staf fakultas dapat dipecat,
termasuk penghujatan dan tindak sodomi, namun yang sepertinya paling
relevan sehubungan dengan kasus yang dihadapi Jeannie sifatnya lebih
tradisional: mencemarkan serta merusak reputasi universitas.
Komite penerapan disiplin ternyata tidak memiliki mandat untuk memberikan
keputusan terakhir; fungsi mereka hanyalah membuat rekomendasi untuk
senat, yang mempengaruhi seluruh keberadaan universitas itu. Itu sesuatu yang
relevan untuk diketahui. Andai kata Jeannie kalah besok, pihak senat bisa
berfungsi sebagai sidang peninjau ulang keputusan komite.
Kau punya copy kontrakmu"" tanya Steve.
Tentu." Jeannie melangkah ke sebuah meja tulis kecil di pojok, lalu membuka
sebuah laci. Nih." Steve membacanya cepat-cepat. Dalam pasal ke-12,
407 Jeannie menyatakan bersedia mematuhi keputusan senat universitas. Itu akan
mempersulit dirinya untuk meminta secara resmi kasusnya ditinjau ulang pada
saat pengambilan keputusan terakhir. !"
Kemudian ia mempelajari peraturan-peraturan komite penerapan disiplin.
Disebutkan di sini bahwa kau harus melaporkan kepada pimpinan komite
sebelumnya, andai kata kau ingin diwakili oleh seorang pengacara atau orang
lain," ujarnya. Aku akan menelepon Jack Budgen sekarang juga," ujar Jeannie. Ini pukul
delapan dia pasti ada di rumah." Ia mengangkat gagang pesawatnya.
Sebentar," ujar Steve. Sebaiknya kita rundingkan dulu mengenai apa yang
akan kaukatakan padanya."
Kau benar. Kau berpikir secara strategis, sedangkan aku tidak."
Steve merasa berbesar hati. Advis pertamanya yang ia berikan sebagai seorang
pengacara ternyata bagus. Laki-laki ini memegang nasibmu di tangannya.
Seperti apa dia""
Dia kepala bagian perpustakaan, dan partner tenisku."
Yang main denganmu pada hari Minggu itu""
Ya. Lebih mirip seorang kepala bagian tata usaha daripada seorang
akademikus. Seorang pemain yang taktis, tapi menurutku dia tidak memiliki
insting pembunuh untuk dapat meraih tempat paling top dalam dunia tenis."
Oke. kalau begitu, hubungannya denganmu bisa disebut kompetitif." Kukira
begitu. Nah, kesan apa yang ingin kita berikan padanya"" Steve mengetuk-ngetukkan
ujung-ujung jarinya. Pertama: kita ingin tampak tidak punya niat untuk main
keras, dan yakin akan sukses. Kau benar-benar antusias untuk menghadapi
sidang pemeriksaan itu. Kau tidak
408 bersalah, dan kau senang memperoleh kesempatan untuk membuktikannya.
Kau merasa yakin bahwa komite itu akan melihat kebenaran masalah ini, di
bawah arahan bijaksana Budgen." Oke."
Kedua: Kau berada di pihak yang tertindas. Kau seorang gadis yang lemah,
tidak berdaya &" Yang benar saja""
Steve tertawa. Hapus itu. Kau seorang akademikus yang masih junior, dan kau
berhadapan dengan Berrington dan Obell, dua tokoh yang sudah mapan, yang
biasanya selalu memperoleh apa yang mereka inginkan di JFU. Malah kau tidak
bisa membayar seorang pengacara sungguhan. Apa si Budgen orang Yahudi "" .,
Aku nggak tahu. Mungkin ." Kuharap begitu. Kalangan minoritas biasanya cenderung kurang bersimpati
pada pihak yang punya wewenang. Ketiga: kisah di balik alasan Berrington
begitu ngotot untuk menyingkirkanmu seperti ini, kini tersingkap. Memang
mengguncangkan, tapi toh terpaksa dibeberkan."
Apa hikmahnya bagiku untuk melakukan itu""
Dengan begitu, akan tertanam ide bahwa mungkin ada sesuatu yang
disembunyikan Berrington."
Baik. Masih ada lagi""
Kukira tidak." w Jeannie memutar sebuah nomor, lalu menyodorkan gagang
pesawatnya ke arah Steve.
Steve menerimanya dengan hati berdebar-debar. Ini akan merupakan
teleponnya yang pertama sebagai pengacara seseorang. Semoga situasinya
tidak bertambah runyam. m
Saat mendengarkan nada. dering di ujung lain, ia mencoba mengingat-ingat
cara Jack Budgen bermain tenis. Waktu itu seluruh perhatian Steve memang
hanya tertumpah pada Jeannie, tapi ia toh masih dapat mem
409 bayangkan seorang laki-laki gundul berpenampilan bugar, usia sekitar lima
puluhan, bermain dengan terampil dan jejakan kaki yang mantap. Budgen
berhasil mengalahkan Jeannie, meskipun Jeannie lebih muda dan lebih kuat
daripadanya. Steve berjanji untuk tidak menganggap enteng laki-laki ini.
Telepon itu dijawab seseorang dalam nada tenang dan berwibawa, Halo""
Profesor Budgen, namaku Steven Logan."
Untuk sesaat tidak ada jawaban. Apakah aku kenal Anda, Mr. Logan"
Belum, Sir. Aku menelepon Anda sehubungan dengan jabatan Anda sebagai
pimpinan komite penerapan disiplin Jones Falls University, untuk
memberitahukan bahwa aku akan mendampingi Dr. Ferrami besok. Dia sudah
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
siap menghadapi sidang pemeriksaan itu, dan merasa antusias untuk segera
menyelesaikan masalah-masalah yang bertalian dengan tuntutan yang diajukan
atas dirinya." Nada bicara Budgen amat tenang. Anda seorang pengacara""
Steve merasa napasnya mulai memburu, seakan ia habis berlari. Ia mencoba
untuk tetap tenang. Aku masih kuliah di fakultas hukum. Dr. Ferrami tidak
dapat membayar seorang pengacara. Namun aku akan mengerahkan seluruh
dayaku untuk dapat mewakilinya dalam kasus ini, tapi kalau aku sampai
membuat kesalahan, aku akan terpaksa menyerah." Steve berhenti sebentar,
memberikan kesempatan pada Budgen untuk mengucapkan beberapa patah
kata ramah, atau sekadar gumaman simpatik; namun ia tidak memperoleh
tanggapan, Steve melanjutkan. Boleh a\u tahu, siapa yang akan mewakili
pihak perguruan tinggi""
Setahuku mereka sudah menghubungi Henry Quinn, dari Harvey Horrocks
Quinn." Steve tersentak. Itu nama salah satu biro hukum
410 yang paling tua di Washington. Ia mencoba untuk meninggalkan kesan tenang.
Sebuah biro hukum yang amat terkemuka," ujarnya sambil tertawa kecil. O
ya"" Karismanya rupanya tidak mempan untuk menghadapi laki-laki ini. Kini
waktunya untuk bersikap sedikit tegar. Ada satu hal yang kukira ada baiknya
kusebutkan. Kita harus mengungkapkan, apa sebetulnya yang menjadi alasan
Berrington untuk bersikap begitu keras pada Dr. Ferrami. Kami harap sidang
pemeriksaan itu tidak akan mengalami penundaan, apa pun alasannya. Itu akan
menjadi beban bagi Dr. Ferrami. Biar bagaimanapun, semuanya mesti
dibongkar." Setahuku tidak akan ada penundaan sidang."
Tentu saja tidak. Steve melanjutkan siasatnya Tapi andai kata itu sampai
terjadi, mohon Anda tahu bahwa Dr. Ferrami tidak dapat menerimanya." Steve
memutuskan untuk mengakhiri percakapan ini. Profesor, aku berterima kasih
atas perhatian Andat dan merasa antusias untuk bertemu dengan Anda besok
pagi." Selamat malam." Steve menutup pesawatnya. Wow. persis seperti menghadapi sebongkah
gunung es." Jeannie tampak tidak mengerti- Biasanya dia tidak seperti itu. Mungkin dia
cuma lagi bersikap formal."
Steve yakin bahwa Budgen sudah mengambil keputusan untuk bersikap tidak
memihak Jeannie, namun ia tidak mengungkapkan itu kepada Jeanme.
Setidaknya aku sudah menyampaikan ketiga hal yang ingin kita teruskan
kepadanya. Dan aku tahu sekarang bahwa JFU akan diwakili oleh Henry Quinn."
Hebatkah dia"" Ia seorang tokoh legendaris. Steve agak ngeri membayangkan akan berhadapan
dengan Henry Quinn. Namun ia tidak ingin membuat Je
annie kecil hati. Quinn memang pernah punya nama, tapi mungkin dia sudah melewati masa-masa
jayanya." 1 411 i Jeannie menerima fakta itu. Apa yang harus kita lakukan sekarang""
Steve menatapnya. Mantel handuk Jeannie yang berwarna kemerahan tersibak
sedikit, dan ia dapat melihat payudaranya yang indah di balik bahan kain yang
lembut itu. Sebaiknya kita telusuri apa-apa yang mungkin akan ditanyakan
kepadamu dalam sidang pemeriksaan itu," ujar Steve dalam nada agak
menyesal. Masih banyak yang hams kita lakukan malam ini."
412 BAB 37 Jane Edels bo rough jauh lebih menarik dalam keadaan telanjang daripada saat
ia berpakaian. Ia berbaring di seprai berwarna merah muda kepucatan,
diterangi cahaya sebatang lilin beraroma harum.. Kulitnya yang lembut hening
jauh lebih memesona daripada warna-warna tanah yang biasa dikenakannya.
Pakaian pakaian longgar yang menjadi favoritnya cende rung menyembunyikan
bentuk tubuhnya: bisa dikatakan ia semacam makhluk amazon dengan lekuk
buah dada yang dalam serta pinggul lebar. Kesannya memang berat, tapi sesuai
dengannya. Saat berbaring di tempat tidurnya, ia tersenyum menggoda ke arah Berrington
yang sedang mengenakan celana pendek birunya. Wauw, ternyata lebih asyik
daripada yang kuperhitungkan," ujarnya.
Berrington juga merasakan hal yang sama. meskipun ia tidak cukup terbuka
untuk mengatakannya. Jane mengetahui hal-hal yang biasanya harus ia ajarkan
kepada wanita yang lebih muda, yang biasanya ia ajak naik ke tempat tidur.
Iseng-iseng Berrington mempertanyakan pada dirinya, dari mana Jane
memperoleh keterampilan itu. Ia memang pernah menikah: suaminya, seorang
perokok, meninggal gara-gara kanker paru-paru
413 sekitar sepuluh tahun yang lalu. Kehidupan seks mereka tentunya seru sekali.
Berrington begitu menikmati kebersamaan dengan Jane, sehingga ia tidak perlu
berfantasi sebagaimana biasanya, bahwa ia sedang bercinta dengan seorang
dewi kecantikan yang terkenal seperti Cindy Crawford, Bridget Fonda, atau
Putri Diana. Dan sementara berbaring di sebelahnya, Jeannie membisikkan di
telinganya, Terima kasih. Berry, bagiku ini benar-benar yang paling asyik, kau
begitu hebat, terima kasih.
Aku toh merasa agak bersalah," ujar Jane. Sudah lama sekali aku tidak begini
nakal." Nakal"" ujar Berrington sambil mengikat tali sepatunya. Aku tidak mengerti
maksudmu. Kau kan tidak terikat, berkulit putih, dan sudah berusia dua puluh
satu tahun, sebagaimana yang biasa dikatakan orang." Berrington melihat Jane
menggerenyitkan wajahnya: istilah tidak terikat, berkulit putih, dan sudah
berusia dua puluh satu tahun itu ternyata secara politis tidak dapat dikatakan
tepat. Setidaknya, kau tidak terikat," tambah Berrington cepat-cepat.
Oh, bukan tidur denganmu yang kumaksud dengan nakal," ujar Jane dalam
nada lamban Masalahnya cuma aku tahu bahwa kau melakukannya denganku
karena aku berada dalam komite sidang pemeriksaan itu besok."
Berrington terenyak persis saat ia sedang memasang dasinya yang bergaris-garis.
Jane berkata lagi, Maumu kan aku mengira kau melihatku di kafetaria itu, lalu
menjadi terpukau oleh daya tarik seksualku"" Ia tersenyum sendu ke arah
Berrington. Aku tidak mempunyai daya tank seksual, Berry, tidak untuk
seorang yang begitu memperhatikan penampilan seperti kau. Kau pasti
memiliki motif tertentu, dan aku hanya membutuhkan waktu sekitar lima detik
untuk mengetahui apa sebetulnya yang kauinginkan."
414 Berrington merasa dirinya konyol sekali. Ia tidak tahu harus menjawab apa.
Di pihak lain, kau memiliki daya tarik seksual. Kau punya karisma dan tubuh
yang bagus, kau pintar dalam berpakaian, dan baumu enak. Selain itu, semua
orang tahu bahwa kau betul-betul suka pada wanita. Kau punya potensi untuk
memanipulasi dan mengeksploitasi mereka, tapi kau juga mencintai mereka.
Kau adalah teman kencan untuk semalam yang sempurna, dan aku berterima
kasih padamu." Sambil mengatakan itu, Jane menarik seprainya untuk menutupi tubuhnya yang
telanjang, bergulir ke satu sisi, kemudian memejamkan matanya.
Berrington berusaha mempercepat proses berpakaiannya.
Sebelum pergi, ia duduk di tepi tempat
tidur itu. Jane membuka matanya.
Berrington berkata, Kau akan memberikan dukunganmu kepadaku besok""
Jane duduk tegak, lalu mengecup Berrington dengan hangat. Aku harus
mendengar dulu kasusnya, sebelum aku memutuskan sesuatu," jawabnya.
Berrington mengenakkan giginya. Ini sangat berarti bagiku, lebih daripada
yang dapat kaubayangkan."
Jane mengangguk simpatik, namun jawabannya masih belum bisa disebut
meyakinkan. Juga untuk Jeannie Ferrami, kukira."
Berrington meremas payudara kiri Jane yang terasa lembut dan berat. Tapi
siapa yang lebih berarti bagimu Jeannie atau aku""
Aku tahu bagaimana rasanya menjadi seorang akademikus wanita yang masih
muda di sebuah universitas yang didominasi oleh kaum laki-laki. Aku tidak akan
pernah melupakan itu."
Sial." Berrington menarik tangannya.
Kau boleh menginap di sini malam ini, lalu kita dapat melakukannya lagi besok
pagi." " 415 Berrington berdiri. Aku sedang banyak pikiran." Jane menutup matanya.
Sayang sekali." Berrington keluar.
Mobilnya terparkir di pelintasan jalan rumah Jane yang terletak di daerah
pinggiran, persis di sebejah Jaguar-nya. Mobil Jaguar itu seharusnya sudah
merupakan tanda peringatan untukku, umpat Berrington dalam hati; tanda
bahwa di balik apa yang tampak, masih ada sesuatu yang lain. Berrington
merasa dirinya dimanfaatkan, namun ia toh menikmatinya. Ia
mempertanyakan, apakah wanita-wanita yang pernah dipikatnya juga
merasakan hal yang sama seperti dirinya sekarang.
Dalam perjalanan pulang, ia merasa resah menghadapi sidang pemeriksaan
yang akan diadakan keesokan hari itu. Ia sudah punya empat orang yang akan
memihaknya dalam komite itu, namun ia gagal memenangkan suara dari Jane.
Apakah masih ada yang dapat dilakukannya" Di saat-saat terakhir ini sepertinya
tidak. Begitu ia sampai di rumah, ada sebuah pesan dari Jim. Proust di perangkat
penjawab teleponnya Mudah-mudahan bukan berita buruk lagi, pikirnya. Ia
duduk di belakang meja tulis di ruang dudukuya, lalu memutar nomor telepon
rumah Jim. Aku Berry."
Orang-orang FBI itu mengacau," ujar Jim tanpa basa-basi.
Hati Berrington langsung menciut. Ceritakan." Mereka menerima instruksi
untuk menghentikan pelacakan itu, namun perintah itu datangnya terlambat."
Sial." Hasil-hasilnya sudah keburu dikirim ke E-mail Jeannie."
Berrington mulai resah. Nama-nama siapa saja yang terdapat di daftarnya""
Tidak ada yang tahu. Mereka tidak membuat copy-nya."
Ini benar-benar kelewatan. Kita harus tahu isinya!"
416 Mungkin kau bisa mengupayakan sesuatu. Daftar itu tentunya ada di
kantornya." Dia tidak bisa masuk ke sana." Secercah harapan meliputi diri Berrington.
" "Mungkin dia belum sempat melihatnya." Semangatnya melambung sedikit.
Kau bisa lakukan sesuatu""
Tentu." Berrington mengecek arloji Rolex emasnya. Aku akan ke universitas
sekarang juga." Hubungi aku lagi secepatnya." Oke"
Berrington kembali masuk ke dalam mobilnya, lalu segera meluncur ke arah
Jones Falls University. Suasana kampus sudah gelap dan .sepi Ia memarkir
mobilnya di luar Nut House, lalu memasuki bangunan itu. Ia tidak terlalu rikuh
lagi menyelinap ke dalam ruang kerja Jeannie untuk kedua kalinya. Peduli apa,
terlalu banyak yang harus dipertaruhkannya dibandingkan harga dirinya.
la menyalakan perangkat komputer Jeannie, lalu mengakses E-mail-nya.
Ternyata isinya cuma satu. Mudah-mudahan daftar dari FBI itu. la
menelusurinya. Di luar harapannya, isinya cuma sebuah pesan dari seorang
teman di University of Minnesota:
Kau sudah terima E-mail-ku kemarin" Aku akan ke Balt imore besok, dan aku
betul-betul ingin bertemu denganmu lagi, biarpun hanya untuk beberapa
menit. Hubungi aku. Banyak sayang. Will.
Jeannie tidak menerima pesan dari laki-laki itu kemarin, karena isinya telah
dihapus oleh Berrington. Ia juga tidak akan menerima yang ini. Tapi di mana
daftar dari FBI itu" Pasti ia telah merekamnya kemarin pagi, sebelum kamarnya
dikunci oleh bagian sekuriti.
417 Di mana ia menyimpannya" Berrington menelusuri hard disk perangkat
komputer itu untnk menemukan kata-kata FBI, F.B.l. dengan utik-titik, atau
Federal Bureau of Investigation. I
aHfdak menemukan apa-apa. Ia memeriksa
sebuah kotak disket di dalam lacinya, tapi isinya cuma copy file-file yang ada di
komputernya. Wanita ini bahkan menyimpan copy daftar belanjanya,"
gumamnya. Ia memakai pesawat Jeannie untuk menelepon Jim kembali. Tidak ada apa-apa," ujarnya buru-buru.
Kita harus tahu siapa-siapa yang ada dalam daftar itu!" sembur Jim.
Dalam nada sarkastis Berrington menjawab, Apa yang sebaiknya kulakukan
sekarang, Jim menculik dan menyiksa dia""
Daftar itu pasti ada padanya, kan""
Tapi tidak dalam file E-mail-nya, jadi tentunya dia sudah merekamnya."
Kalau tidak ada di ruang kerjanya, daftar itu tentunya ada di rumahnya."
Masuk akal." Berrington bisa melihat ke mana arahnya. Kau bisa atur supaya
tempatnya &" la merasa enggan untuk mengatakan bisa digeledah oleh FBI
melalui telepon. Bisa dicek""
Kukira begitu. David Creane ternyata gagal memenuhi misinya, jadi dia masih
punya utang padaku. Aku akan telepon dia."
Besok pagi saja. Sidang pemeriksaan itu akan berlangsung pada pukul sepuluh.
Dia bakal sibuk selama beberapa jam."
Oke. Akan kuatur itu. Tapi bagaimana kalau dia menyimpannya di dalam tas
yang selalu dibawa-bawa-nya" Apa yang harus kita lakukan kalau begitu""
Aku tidak tahu. Selamat malam, Jim."
Malam." Setelah menutup pesawat, Berrington masih duduk
418 di sana selama beberapa saat, sambil melayangkan pandang ke arah ruang
sempit yang dibuat menarik oleh Jeannie dengan nuansa-nuansa warna terang
dan berani. Kalau ada yang meleset besok, Jeannie akan berada di belakang
meja ini kembali sekitar waktu makan siang, dengan daftar FBI itu,
melanjutkan lagi penyidikannya, yang akan berakibat hancurnya karier tiga
tokoh yang sudah mapan. Itu tidak boleh terjadi, ujarnya dalam hati. Itu tidak boleh terjadi.
419 JUMAT di-scan daii di-djvu-kan untuk dimhader (dimhad.co.cc) oleh:
Dilarang meng-komersil-kanaiaii kesialan menimpii liidiipiiiida selamanya.
di-scan dan di-djvu-kan untuk dimhader (dimhad.co.ccl oleh:
Dilarang meng-komersil-kan atau kesialan memmpa liidup anda selamanya.
BAB 38 Jeannie terbangun di dalam mang duduknya yang berdinding putih dan sempit,
di sofa hitamnya, dalam pelukan Steve, hanya mengenakan mantel handuknya
yang berwarna merah muda.
Bagaimana aku bisa sampai di sini" Mereka telah menghabiskan separuh malam
itu dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi sidang pemeriksaan yang
akan diadakan hari ini. Hati Jeannie menciut; kelanjutan nasibnya akan
ditentukan pagi ini Tapi bagaimana aku sampai bisa berbaring di pangkuannya"
Sekitar pukul tiga pagi ia menguap, lalu menutup matanya sesaat. Lalu &"
Tentunya ia jatuh tertidur.
Entah kapan Steve masuk ke dalam kamar tidur, kemudian mengambil selimut
tambalan biru dan pulih dari atas tempat tidur untuk menyelubungi tubuhnya,
mengingat ia merasa amat hangat di bawahnya
Tapi Steve tak mungkin bertanggung jawab atas cara ia berbaring, dengan
kepala di atas pahanya dan lengan memeluk pinggangnya. Pasti ia sendiri yang
melakukan itu, dalam tidurnya. Agak rikuh sebetulnya; wajahnya begitu dekat
dengan alat vital Steve. Entah bagaimana
423 penilaian anak muda itu mengenai dirinya. Kelakuannya sedikit keterlaluan.
Membuka pakaian di mukanya, kemudian jatuh tertidur di atasnya; ulahnya
seakan ia sudah lama menjadi kekasih Steve.
Yah sebetulnya aku punya alasan untuk kelakuanku yang konyol itu. Aku baru
saja melewati minggu yang brengsek.
Ia telah diperlakukan seenaknya oleh Opsir McHenty, dirampok oleh ayahnya,
dituding oleh New York Times, diancam dengan pisau oleh Dennis Pinker,
dipecat oleh universitasnya, dan diserang di dalam mobilnya sendiri. Ia merasa
haknya sebagai pribadi dilanggar.
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kepalanya terasa berdenyut-denyut bekas hantaman tinju itu pada hari
sebelumnya, namun cedera yang dideritanya tidak hanya secara fisik. Tindakan
penyerangan itu juga telah melukai harga dirinya. Begitu teringat pergumulan
yang terjadi di dalam mobilnya, amarahnya kembali meledak. Ingin rasanya ia
mencengkeram leher laki-laki itu. Bahkan di saat sedang tidak ingat, di bawah
sadarnya ia merasa tercemar, seakan nilai keberadaannya berkurang ga
ra-gara peristiwa itu. Mencengangkan sebetulnya bahwa ia masih bisa tertidur di sofa dengan
seseorang yang tampangnya persis seperti kedua penyeranguya. Namun kini ia
merasa lebih yakin mengenai Steve. Tak satu pun dari dua orang itu dapat
menghabiskan malam seperti ini, hanya berduaan dengan seorang gadis, tanpa
memaksakan diri atasnya. Jeannie mengerutkan alisnya Samar-samar ia ingat bahwa Steve telah
melakukan sesuatu tadi malam; sesuatu yang menyenangkan. Ya, lamat-lamat
teringat olehnya bagaimana tangan Steve yang besar mengusap-usap rambutnya
dengan lembut, rasanya untuk waktu lama, sementara ia mulai terlelap dalam
keadaan nyaman, seperti seekor kucing yang dibelai.
Jeannie tersenyum, kemudian mulai bergerak. Steve langsung menyapanya
Kau sudah bangun." 424 Jeannie menguap, lalu menggeliat. Sori, aku tertidur di atasmu. Kau nggak
apa-apa"" Aliran darah ke kaki kiriku berhenti sejak sekitar pukul lima subuh, tapi begitu
mulai terbiasa, aku merasa nyaman."
Jeannie duduk tegak agar dapat mengamati tampang Steve dengan lebih baik.
Pakaiannya kusut sama sekali, rambutnya acak-acakan, dan di wajahnya
membayang rambut-rambut yang minta dicukur, tapi selain itu ia betul-betul
menggemaskan. Kau bisa tidur""
Steve menggeleng. Aku begitu menikmati keberadaanmu, mengamatimu
tidur." Jangan bilang aku ngorok."
Kau nggak ngorok. Tapi kau ngiler sedikit, cuma itu." Ia menunjuk ke suatu
bagian lembap di celananya.
Wah!" Jeannie berdiri. Pandangannya beralih ke jam dindingnya yang
berwarna biru terang: sudah pukul delapan lewat tiga puluh. Kita nggak punya
banyak waktu lagi," ujarnya dalam nada panik. Sidang pemeriksaan itu akan
dimulai pukul sepuluh."
Mandilah sementara aku membuat kopi," ujar Steve dalam nada simpatik.
Jeannie menatapnya. Anak muda ini memang bukan main. Kau dikirim kemari
oleh Santa Klaus""
Steve tertawa. Menurut teorimu, aku berasal dari sebuah tabung percobaan."
Wajahnya berubah menjadi serius kembali. Ah, sudahlah, siapa yang peduli""
Suasana hati Jeannie ikut suram. Ia masuk ke kamar tidur, menjatuhkan
pakaiannya di lantai, ialu masuk ke kamar mandi. Saat mencuci rambut, ia
merenungkan kembali perjuangan kerasnya selama sepuluh tahun terakhir ini:
usaha untuk meraih beasiswa, latihan tenis secara intensif untuk mengimbangi
jam-jam belajarnya yang panjang; sikap pembimbingnya yang kurang simpatik
saat ia berusaha meraih gelar doktornya, la telah bekerja seperti robot untuk
mencapai apa yang berhasil
425 diraihnya kini, dan semua itu karena ia ingin menjadi ilmuwan dan membantu
umat manusia untuk lebih mengerti mengenai keberadaan mereka. Dan kini
Berrington Jones akan membuyarkan semua itu dengan begitu saja.
Mandi membuatnya merasa lebih enak. Saat ia mengeringkan tubuh, pesawat
teleponnya berdering, la meraih pesawat yang terletak di sebelah tempat
tidurnya. Ya." Jeannie, ini Patty."
Hai, ada apa"" Daddy muncul." Jeannie duduk di tempat tidurnya. Bagaimana keadaannya""
Tidak punya uang sepeser pun, tapi sehat."
Dia sudah ke tempatku," ujar Jeannie. Dia muncul pada hari Senin. Hari
Selasa dia agak ngambek, karena aku tidak masak untuknya malam-malam. Hari
Rabu dia pergi, dengan komputerku, TV-ku, dan perangkat stereoku. Rupanya
hasil perolehannya sudah dia habiskan atau dia pakai untuk main judi."
Patty terbengong. Oh, Jeannie, brengsek sekali!"
Hebat, kan" Sebaiknya kausimpan barang-barang ber-hargamu."
Menjarah dari keluarganya sendiri! Wah, gawat, kalau Zip sampai tahu, dia
bakal diusir." Patty, masalahku sebetulnya lebih serius dari itu. Ada kemungkinan aku akan
dipecat dari pekerjaanku hari ini."
Jeannie, kenapa""
Aku nggak punya waktu menjelaskannya padamu sekarang, tapi aku akan
meneleponmu nanti." Oke."
Kau sudah ketemu Mom"" Setiap hari."
Oh, bagus, aku merasa lebih enak sekarang. Aku sudah pernah ngobrol
dengannya sekali, kemudian sewaktu aku meneleponnya lagi, dia sedang makan
siang." 426 Orang-orang itu memang kurang simpatik. Kita harus berusaha mengeluarkan
Mom dari situ secepatnya."
Dia bakal terpaksa tinggal di sana lebih lama lagi kalau aku sampai dipecat
hari ini. Aku akan meneleponmu lagi nanti."
Semoga kau sukses!" Jeannie menutup pesawatnya. Ia melihat secangkir kopi yang masih mengepul
di meja samping tempat tidurnya. Ia menggeleng-gelengkan kepala dengan
takjub. Memang hanya secangkir kopi, tapi yang paling mencengangkan adalah
cara Steve mengetahui apa yang betul-betul dibutuhkannya. Sikap spontannya
begitu wajar. Dan ia tidak mengharapkan apa-apa sebagai balasan. Berdasarkan
pengalamannya, kalau seorang laki-laki mendahulukan kebutuhan teman
wanitanya di atas kebutuhannya sendiri, ia akan mengharapkan si wanita
berlaku sebagai geisha selama sebulan sebagai balasannya.
Steve ternyata lain. Andai kata aku tahu masih ada laki-laki model*begini, aku
sudah memesan satu dari dulu.
Jeannie telah melakukan segalanya sendiri, selama seluruh masa dewasanya.
Ayahnya tidak pernah ada untuk menunjangnya. Sejak dulu Mom memang
keras, tapi akhirnya kekerasannya malah menjadi masalah yang hampir
mengimbangi kelemahan Daddy. Mom sudah menyusun rencana untuk Jeannie,
dan ia tetap bersikeras untuk mempertahankannya, la ingin Jeannie menjadi
penata rambut. Ia bahkan mengupayakan agar Jeannie mendapat pekerjaan,
dua minggu sebelum ulang tahunnya yang keenam belas, yaitu dengan mencuci
rambut dan menyapu lantai di Salon Alexis di Adams-Morgan. Cita-cita Jeannie
untuk menjadi ilmuwan betul-betul ia anggap tidak masuk akal. Kau bisa
menjadi penata rambut terkemuka sebelum gadis-gadis lain lulus dari
perguruan tinggi!" ujar Mom ketika itu. Ia tidak pernah bisa mengerti, mengapa
Jeannie marah dan bahkan menolak untuk mampir di salon itu.
427 Ia tidak sendirian hari ini. Ia memiliki Steve yang akan memberikan dukungan
kepadanya. Bukan masalah baginya bahwa anak muda itu masih belum punya
pengalaman seorang pengacara Washington yang mapan belum tentu akan
membuat lima orang profesor terkesan. Yang terpenting adalah ia hadir di
sana. Jeannie mengenakan mantel mandinya, lalu memanggil Steve. Kau mau
mandi"" Tentu." Steve masuk ke kamar tidur itu. Andai kata aku punya sehelai
kemeja bersih." Aku tidak punya kemeja untuk laki-laki eh, tunggu dulu, aku punya." Ia
teringat kemeja Ralph Lauren putih yang dipakai Lisa sewaktu peristiwa
kebakaran itu. Kemeja itu milik seseorang dari departemen matematika.
Jeannie sudah membawanya ke binatu, dan sekarang kemeja itu tersimpan di
lemari pakaiannya, masih dibungkus kertas cellophane. Ia memberikannya
kepada Steve. Ukuranku, tujuh belas tiga puluh enam," ujar Steve. Hebat."
Jangan kautanyakan padaku dari mana asalnya. Ceritanya panjang sekali,"
ujar Jeannie. Rasanya aku punya dasi di suatu tempat." Ia membuka sebuah
laci, lalu mengeluarkan sehelai dasi biru berbintik-bintik dari bahan sutra, yang
kadang-kadang ia pakai dengan blus putih, untuk penampilan sedikit maskulin.
Nih." Trims." Steve masuk ke kamar mandinya yang kecil.
Jeannie merasa sedikit kecewa. Semula ia berharap akan melihat Steve
membuka kemejanya. Dasar laki-laki, ujarnya dalam hati; yang brengsek
mengekspos dirinya tanpa diminta, yang baik-baik sealim biarawan.
Aku boleh pinjam pisau cukurmu"" seru Steve.
Ya, silakan." Sebuah catatan pribadi: bercintalah dengannya sebelum dia
menjadi semacam saudara laki-laki bagimu.
Jeannie mencari setelan hitamnya yang terbaik, lalu
428 teringat bahwa ia telah membuangnya di tempat sampah kemarin. Konyol
banget," umpatnya. Mungkin ia bisa memungutnya kembali, tapi kondisinya
pasti kusut dan kotor. Ia memiliki sebuah blazer berwarna biru; ia bisa
memakai itu dengan sehelai baju kaus putih dan celana panjang hitam. Agak
mencolok memang, tapi sepertinya pas.
Ia duduk di muka cerminnya, lalu mulai memakai make-upnya. Steve keluar
dari kamar mandi. Penampilannya formal dan tampan dalam kemeja dan dasi.
Masih ada roti berbumbu kayu manis di lemari es," ujar Jeannie. Kau bisa
memasukkannya ke dalam microwave kalau kau lapar."
Asyik," ujar Steve. Kau juga mau""
Aku terlalu tegang untuk makan. Tapi aku mau secangkir kopi lagi."
Steve mengantarkan kopi selagi ia menyelesaikan make-up-nya. Cepat-cepat ia
meminumnya, lalu berpakaian. Pada sa
at ia muncul di ruang duduk, Steve
sedang duduk di meja dapur. Ketemu rotinya"
Ya." Lalu kauapakan""
Kauhilang kau nggak lapar, jadi kuhabiskan semuanya."
Keempat-empatnya""
Ehm & sebetulnya ada dua paket tadi."
Kau memakan delapan buah roti""
Tampang Steve menjadi serba salah. Aku Japar."
Jeannie tertawa. Ayo."
Saat ia memutar tubuh. Steve mencengkeram lengannya. Sebentar."
Kenapa"" Jeannie, aku senang berteman dan menghabiskan waktuku bersamamu, tapi
kau juga harus mengerti bahwa bukan hanya itu yang kuinginkan."
Aku tahu itu." 429 Aku jatuh cinta padamu."
Jeannie melihat ke dalam matanya. Rupanya ia betul-betul tulus. Aku juga
mulai merasa tergantung padamu," ujarnya dalam nada ringan.
Aku ingin bercinta denganmu, dan aku begitu menginginkannya, sampai terasa
menyakitkan." Aku tidak berkeberatan menbicarakan hal-hal seperti ini dengannya sepanjang
hari. pikir Jeannie. Begini," katanya, kalau nafsu bercintamu sebesar nafsu
makanmu, aku adalah milikmu."
Steve tampak kecewa, dan Jeannie menyadari bahwa ia telah salah ucap.
Maafkan aku," ujarnya. Bukan maksudku untuk melucu."
Steve angkat bahu. Jeannie meraih tangannya. Dengar. Mula-mula kita akan melakukan sesuatu
untuk menyelamatkan aku. Kemudian kita akan menyelamatkanmu. Sesudah itu
baru kita berhura-hura."
Steve meremas tangan Jeannie. Oke."
Mereka melangkah keluar. Ayo kita naik satu mobil saja," ujar Jeannie. Kau
akan kuantar untuk menjemput mobilmu nanti."
Mereka masuk ke dalam Mercedes Jeannie. Radionya langsung berbunyi pada
saat ia menyalakan mesinnya. Saat melesat di antara keramaian 41st Street,
Jeannie mendengar pembaca siaran berita menyebutkan sesuatu mengenai
Genetico. Ia membesarkan volume radionya. Senator Jim Proust, mantan
kepala CIA, diharapkan akan memberikan konfirmasinya hari ini untuk mewakili
Partai Republik dalam pemilihan calon presiden tahun depaa Dia menjanjikan
dalam kampanyenya sepuluh persen pajak pemasukan, yang akan disalurkan
sebagai dana untuk kesejahteraan. Pendanaan kampanye itu bukan masalah,
komentar sebuah sumber, mengingat dia akan menerima enam puluh juta dolar
dari transaksi 430 pengambilalihan perusahaan riset medisnya, Genetico. Dalam bidang olahraga,
Philadelphia Rams &"
Jeannie mematikan radio itu. Apa komentarmu mengenai itu"
Steve menggeleng-gelengkan kepalanya dengan prihatin. Taruhannya semakin
tinggi," ujarnya Kalau kita bongkar kisah Genetico yang sebenarnya, lalu
penawaran akuisisi itu dibatalkan, Jim Proust tidak bakal bisa menutupi
kampanye pencalonannya sebagai presiden. Sementara itu, Proust seorang
tokoh yang benar-benar keras; tidak punya hati nurani, mantan CIA, tidak
mendukung soal pembatasan pemilikan senjata, dan lain-lain. Kau sedang
menghalangi jalan beberapa tokoh yang amat berbahaya, Jeannie."
Jeannie mengertakkan giginya. Itu membuat segalanya menjadi lebih layak
diperjuangkan. Aku dibesarkan dengan dana kesejahteraan, Steve. Kalau Proust
sampai menjadi presiden, gadis-gadis seperti aku akan selamanya menjadi
penata rambut." 431 BAB 39 Sekelompok pengunjuk rasa berdiri di luar Hillside Hall, gedung kantor tata
usaha Jones Falls University. Sekitar tiga puluh atau empat puluh orang
mahasiswa, yang kebanyakan wanita, bergerombol di muka tangganya.
Suasananya tenang dan tertib. Begitu berada lebih dekat, Steve membaca
sebuah spanduk: Kembalikan Posisi Ferrami Sekarang Juga!
Di mata Steve, mi suatu pertanda baik. Mereka mendukungmu," ujarnya pada
Jeannie. Jeannie memusatkan perhatiannya ke arah tulisan tulisan itu. Secercah rona
membayang di wajahnya. Rupanya begitu. Wauw, jadi ada yang sayang juga
padaku." Sebuah spanduk lain berbunyi:
Jangan lakukan ini pada JF
Sambutan meriah terdengar begitu mereka melihat Jeannie. Jeannie
menghampiri mereka sambil tersenyum Steve mengikutinya dari belakang.
Tidak semua profesor 432 akan menerima dukungan demikian spontan dari para mahasiswa. Jeannie
berjabat tangan dengan yang laki-laki, serta mencium yang perempuan. Steve
menyadari bahwa dirinya sedang diawasi oleh seorang wanita pirang yang
cantik. Jeannie merangkul seorang wanita
yang lebih tua di dalam kerumunan itu.
Sophie!" serunya. Aku harus bilang apa""
Semoga sukses di dalam sana." ujar wanita itu.
Jeannie menarik dirinya dari kerumunan orang dengan wajah berseri, lalu
mereka melangkah ke arah gedung itu. Steve berkata, Yah, mereka
menganggap kau harus mempertahankan posisimu."
Aku nggak bisa ungkapkan kepadamu betapa besar artinya itu bagiku," ujar
Jeannie. Wanita yang lebih tua itu adalah Sophie Chappie, seorang profesor di
departemen psikologi. Aku mengira dia benci padaku Aku masih nggak bisa
percaya bahwa dia berdiri di sana untuk memberikan dukungannya padaku."
Siapa cewek cantik yang berdiri di deretan depan""
Jeannie menatapnya dengan aneh. Kau tidak mengenalinya""
Aku yakin aku tidak pernah bertemu dengannya, tapi dia terus mengawasi
aku." Kemudian ia menebak. Astaga, tentunya dia si korban."
Lisa Hoxton." Pantas dia terus mengawasi aku." Steve menoleh ke belakang lagi. Gadis itu
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
cantik dan lincah, posturnya pendek dan agak gemuk. Ia telah disergap oleh
kembaran Steve, diempaskan ke lantai, dan dipaksa untuk melayaninya. Suatu
perasaan marah melanda Steve. Ia cuma seorang wanita muda biasa, tapi kini
mimpi buruk itu akan terus menghantuinya seumur hidup.
Bangunan tata usaha itu dulunya sebuah rumah tua yang megah. Jeannie
menggiring Steve melintasi sebuah serambi berlantai marmer, melalui sebuah
pintu yang 433 ditandai dengan tulisan Old Dining Room, ke dalam sebuah ruangan suram
bergaya baronial langit-langit tinggi, jendela-jendela Gotik yang sempit, dan
perabotan berkaki besar dari kayu ek. Sebuah meja panjang berdiri di muka
pendiangan dari ukiran batu.
Empat orang laki-laki dan seorang wanita setengah baya duduk di belakang
meja itu. Steve mengenali laki-laki gundul yang duduk di tengah-tengah sebagai
lawan main tenis Jeannie, Jack Budgen. Jadi, inilah komitenya, ujarnya pada
dirinya grup yang akan menentukan nasib Jeannie di masa mendatang. Ia
menarik napas dalam-dalam.
Sambil mendoyongkan tubuh ke muka, ia menjabat tangan Jack Budgen dan
berkata, Selamat pagi, Dr. Budgen. Aku Steven Logan. Kita sudah berbincang-bincang kemarin." Instinguya mulai mengambil alih situasi, dan dari dalam
dirinya memancar rasa percaya diri yang menenangkan, yang sebetulnya
berlawanan dengan apa yang sedang ia rasakan. Ia berjabat tangan dengan
masing-masing anggota komite, dan mereka menyebutkan nama mereka.
Masih ada dua orang lagi yang duduk" di sebuah meja di pojok. Laki-laki
bertubuh kecil dalam setelan jas berwarna biru laut adalah Berrington Jones,
yang berjumpa dengan Steve pada hari Senin yang lalu. Laki-laki kurus
berambut warna pasir dalam setelan jas abu-abu bergaris halus tentunya Henry
Quinn. Steve berjabat tangan dengan kedua laki-laki itu.
Quinn menatapnya dengan pandangan angkuh, lalu berkala Sudah berapa
banyak pengalamanmu, anak muda""
Steve tersenyum ramah ke arahnya, kemudian dalam nada rendah, sehingga
tidak mungkin terdengar oleh yang lain, ia menjawab, Sial kau, Henry."
Quinn menggerenyit, seakan baru kena tampar, sementara Steve berkata pada
dirinya, Itu terakhir kali dia melecehkan aku."
434 Ia menarik sebuah kursi untuk Jeannie, lalu mereka berdua duduk.
Oke, mungkin ada baiknya kita segera mulai," ujar Jack. Prosedur ini bersifat
tidak formal. Dan saya yakin semua sudah menerima copy dari rubrik ini, serta
paham mengenai peraturan-peraturannya. Tuntutan dilakukan oleh Profesor
Berrington Jones, yang mengusulkan agar Dr. Jean Ferrami dibebastugaskan
karena telah mencemarkan reputasi Jones Falls University."
Saat Budgen membuka acara itu, Steve mengawasi para anggota komite, sambil
berharap ada tanda-tanda yang menunjukkan simpati. Situasinya ternyata tidak
begitu meyakinkan. Hanya si wanita, Jane Edelsborough, yang mau menatap
Jeannie; yang lain menghindari tatapan matanya. Empat berbanding satu, pada
bahak awal, ujar Steve pada dirinya. Tidak begitu baik.
Jack berkata", Berrington diwakili oleh Mr. Quinn."
Quinn berdiri, lalu membuka tas kerjanya. Steve melihat ada noda kekuningan
bekas rokok pada jari-jarinya. Ia mengeluarkan setumpuk copy artikel N
ew York Times yang sudah diperbesar mengenai Jeannie, yang kemudian ia bagikan
kepada semua yang hadir di ruangan itu. Meja yang digunakan sidang itu jadi
penuh dengan lembaran-lembaran kertas yang berbunyi KEETISAN PENELITIAN
GEN: KERESAHAN, KECEMASAN, DAN SUATU KETIDAKSEPAKATAN. Pengingat
nyata yang andal akan masalah yang ditimbulkan Jeannie. Steve berandai ia
juga memiliki kertas-kertas semacam itu untuk dibagikan, sehingga ia dapat
menutup berkas-berkas yang disebar Quinn.
Gebrakan sederhana dan efektif dari Quinn ini membuat Steve merasa
diintimidasi. Bagaimana mungkin ia dapat bersaing dengan seorang laki-laki
yang mungkin sudah punya pengalaman selama tiga puluh tahun dalam sidang
pengadilan" Aku tidak bisa memenangkan ini,
435 ujarnya pada dirinya, sementara kepanikan mulai melandanya.
Quinn mulai membuka mulut. Suaranya bersih dan tepat, tanpa aksen sedikit
pun. Gaya bicaranya tenang dan sok menguliahi. Steve berharap ia
menggunakan pendekatan yang keliru dalam menghadapi sidang juri yang
terdiri atas kaum intelektual yang -tidak butuh penguraian secara mendetail.
Quinn memberikan rangkuman sejarah komite penerapan disiplin itu serta
menjelaskan posisinya dalam tata organisasi universitas. Ia mendefinisikan arti
mencemarkan reputasi", lalu menampilkan copy kontrak kerja Jeannie. Steve
merasa lebih enak saat Quinn mulai melantur.
Akhirnya ia menyelesaikan bagian pembukaannya, lalu mulai mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada Berrington. Ia mengawalinya dengan
menanyakan kapan Berrington pertama kali mendengar tentang program
pelacakan komputer Jeannie.
Pada hari Senin sore yang lalu," sahut Berrington. la mengulangi isi
percakapan antara dirinya dan Jeannie. Ceritanya ternyata tidak jauh berbeda
dengan apa yang pernah diungkapkan Jeannie kepada Steve.
Kemudian Berrington berkata, Begitu aku mengerti tekniknya, kukatakan
padanya bahwa menurutku tindakan itu ilegal."
Jeannie langsung berteriak: Apa""
Quinn tidak menggubrisnya dan bertanya kepada Berrington. Lalu bagaimana
reaksinya"" Dia marah-marah &"
Kau bohong!" seru Jeannie.
Berrington menjadi rikuh mendengar tudingan itu
Jack Budgen menengahi. Mohon jangan dipotong," ujarnya.
Steve mengawasi reaksi para anggota komite. Mereka semua menoleh ke arah
Jeannie; mau tak mau. Steve
436 mencengkeram lengan Jeannie, seakan untuk menahannya.
Omongannya tidak benar!" protes Jeannie.
Lalu apa yang kauharapkan"" sahut Steve dalam nada rendah. Ini kan cuma
siasatnya." Aku minta maaf." bisik Jeannie.
Tidak usah," sahut Steve di telinganya. Jangan kau tahan-tahan Mereka akan
melihat bahwa amarahmu tidak dibuat-buat"
Berrington melanjutkan, Dia menjadi berangasan, persis seperti sekarang. Dia
mengatakan kepadaku bahwa dia berhak melakukan apa yang mau dia lakukan;
dia memiliki kontrak."
Salah seorang anggota komite, Tenniel Biddenham, mengerutkan alis, jelas-jelas tak senang bahwa seorang anggota staf fakultas yang lebih muda
menggunakan kontraknya untuk menyudutkan profesornya. Berrington memang
lihai, pikir Steve. Ia tahu cara mengubah suatu situasi agar menguntungkan bagi
dirinya. Quinn bertanya kepada Berrington. Lalu apa yang Anda lakukan""
Yah, aku mulai menyadari bahwa mungkin aku salah. Aku bukan pengacara.
Karena itu aku memutuskan untuk meminta advis secara hukum. Kalau apa
yang kukhawatirkan ternyata relevan, aku bisa mengambil tindakan yang
diperlukan. Tapi jika ternyata apa yang dilakukannya tidak merugikan siapa-siapa, aku akan melupakan seluruh peristiwa itu."
Dan Anda menghubungi seorang pengacara""
Ternyata aku sudah kedahuluan Sebelum aku sempat menemui seorang
pengacara, berita itu sudah sampai ke tangan New York Times."
Bohong!" bisik Jeannie.
Kau yakin"" tanya Steve padanya.
Ya." Ia membuat catatan. 437 Tolong ceritakan pada kami apa yang terjadi pada hari Rabu itu," ujar Quinn
kepada Berrington. Apa yang kukhawatirkan ternyata menjadi kenyataan. Pimpinan universitas,
Maurice Obell, memanggilku ke kantornya dan meminta aku menjelaskan
kenapa dia ditelepon secara gencar oleh pihak pers mengenai suatu riset di
departemenku. Kami m embuat konsep pernyataan untuk pers sebagai suatu
basis untuk diskusi, lalu kami memanggil Dr. Ferrami."
Ya Tuhan!" gumam Jeannie.
Berrington melanjutkan, Dia menolak untuk membahas pernyataan pers itu.
Sekali lagi dia marah-marah tidak keruan, menekankan bahwa dia dapat
melakukan apa yang ingin dia lakukan, lalu menghambur keluar."
Steve menoleh dengan tatapan bertanya ke arah Jeannie. Dalam nada rendah
Jeannie berkata, Lihai sekali. Mereka menyodorkan surat pernyataan pers itu
kepadaku sebagai sebuah fait accompli."
Steve mengangguk, namun memutuskan untuk tidaic menekankan masalah ini
dalam giliran tanya-jawabnya. Pihak komite mungkin akan berpendapat bahwa
tidak seharusnya Jeannie menghambur keluar dengan begitu saja dari ruangan
itu. Si reporter mengungkapkan kepada kami bahwa dia hams mengejar deadline-nya sore itu," sambung Berrington dalam nada meyakinkan. Dr. Obell
memutuskan bahwa pihak universitas harus mengeluarkan suatu pernyataan
tegas, dan harus kuakui bahwa aku sependapat dengannya."
Dan apakah pernyataan yang Anda keluarkan memperoleh tanggapan
sebagaimana yang Anda harapkan""
Tidak. Situasinya malah semakin kacau. Tapi itu benar-benar karena ulah Dr.
Ferrami. Dia menyatakan kepada si reporter bahwa dia bertekad untuk
mengabai 438 kan peringatan kami dan bahwa tidak ada yang dapat kami lakukan mengenai
itu." Apakah ada pihak lain di luar kalangan universitas yang menanggapi cerita
ini"" Tentu saja ada." Cara Berrington menjawab pertanyaan itu membuat Steve tergugah, dan ia
membuat catatan. Aku ditelepon oleh Preston Barck, presiden direktur Genetico, yang juga
donor utama bagi universitas kita, yang secara khusus mendanai seluruh
program riset mengenai kekembaran itu," ujar Berrington. Wajar jika dia
prihatin mengenai cara uangnya digunakan. Artikel itu menampilkan kesan
seakan pihak yang berwewenang di universitas ini betul-betul impoten. Preston
mengatakan kepadaku, Siapa yang mengelola sekolah itu sebenarnya"
Memalukan sekali." Apa yang membuat Anda begitu prihatin" Perasaan rikuh karena merasa
dilecehkan oleh seorang anggota staf fakultas yang lebih-muda""
Tentu saja tidak. Yang menjadi masalah adalah rusaknya nama baik Jones
Falls gara-gara ulah Dr. Ferrami."
Gebrakan bagus, ujar Steve pada dirinya. Jauh di bawah sadar mereka, para
anggota komite itu tentunya tidak suka dilecehkan oleh seorang asisten
profesor. Berrington berhasil memenangkan simpati mereka. Tapi Quinn
langsung bergerak untuk mengangkat seluruh permasalahan ini ke tingkatan
yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat mengatakan kepada diri mereka
sendiri bahwa dengan memecat Jeannie, mereka melindungi reputasi
universitas, bukan sekadar menghukum seorang bawahan yang keterlaluan.
Berrington berkata, Sebuah universitas hendaknya cukup peka dalam
menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan keleluasaan pribadi. Kita
menerima uang dari para donor, dan para mahasiswa bersaing keras untuk
mendapatkan tempat di sini, karena universitas ini me
439 rupakan salah sebuah institusi pendidikan paling terkemuka di negeri ini.
Tudingan bahwa kita kurang memperhatikan hak sipil pribadi amatlah
merugikan." Suatu formulasi yang mengena, dan seluruh jajaran rupanya sependapat Steve
mengangguk untuk menunjukkan bahwa ia pun menyetujui itu, sambil berharap
mereka akan melihat dan menarik kesimpulan bahwa ini bukan pokok
permasalahannya saat ini.
Quinn bertanya kepada Berrington, Jadi, berapa banyak pilihan yang Anda
hadapi sejauh ini""
Cuma satu. Kita harus menunjukkan bahwa kita tidak merestui tindakan
melanggar hak keleluasaan pribadi yang dilakukan oleh para peneliti universitas
ini. Kita juga harus menunjukkan bahwa kita memiliki wewenang untuk
menerapkan peraturan-peraturan kita sendiri. Caranya adalah dengan memecat
Dr. Ferrami. Tidak ada alternatif lain."
Terima kasih, Profesor," ujar Quinn, lalu duduk.
Steve merasa pesimis. Ternyata Quinn memang selihai yang diduganya. Ucapan-ucapan Berrington betul-betul meyakinkan. Ia telah berhasil tampil sebagai
sosok berkepala dingin dan amat prihatin yang sedang mengupayakan jalan
keluar d alam menghadapi seorang bawahan yang berangasan dan urakan. Cara
yang amat meyakinkan untuk merangkum suatu kenyataan: Jeannie memang
berangasan. Tapi situasinya bukan begitu. Hanya itulah pegangan Steve. Jeannie berada di
pihak yang benar. Ia hanya perlu membuktikan itu.
Jack Budgen berkata, Ada pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan, Mr.
Logan"" Tentu," sahut Steve. Sesaat ia menahan napas, untuk mengumpulkan seluruh
pikirannya. Ini merupakan momentum yang diimpi-impikannya. Ia tidak berada di dalam
ruang pengadilan: ia bahkan belum menjadi seorang pengacara sungguhan, tapi
ia 440 sedang membela sosok kambing hitam melawan ketidakadilan suatu institusi
yang amat berwibawa. Situasinya tidak menguntungkan baginya, namun
kebenaran berada di pihaknya. Inilah yang menjadi angan-angannya.
Ia berdiri, lalu mengarahkan pandangannya lurus-lurus kepada Berrington.
Andai kata teori Jeannie memang benar, laki-laki itu akan merasa rikuh dalam
menghadapi situasi begini. Ibarat Dr. Frankenstein sedang diinterogasi oleh
monster ciptaannya sendiri. Steve ingin memanipulasi itu sedikit, untuk
menggoyahkan Berrington, sebelum mulai melontarkan pertanyaan-penanyaannya.
Anda mengenal aku, bukan, Profesor"" ujar Steve.
Berrington tampak agak terkesima. Oh & rasanya kita pernah bertemu pada
hari Senin, ya." Dan Anda tahu mengenai diriku."
A-aku & tidak begitu mengerti maksud Anda."
Aku menjalani tes selama sehari di laboratorium Anda, sehingga Anda
tentunya memiliki banyak informasi mengenai diriku."
Aku mengerti sekarang maksud Anda, ya."
Berrington tampak serba salah.
Steve bergerak ke belakang kursi yang diduduki Jeannie, sehingga mereka
semua terpaksa menatap ke arahnya. Tentunya lebih sulit berpikir negatif
mengenai seseorang yang secara polos dan amat terbuka akan membalas
tatapanmu. Profesor, izinkan aku memulai dengan pernyataan Anda yang pertama, di
mana Anda menyatakan niat Anda untuk mendapatkan advis secara hukum
setelah pembicaraan Anda dengan Dr. Ferrami pada hari Senin."
Ya." Anda tidak sampai menemui seorang pengacara." Betul, aku kedahuluan oleh
beberapa peristiwa." Anda tidak membuat perjanjian untuk bertemu dengan
seorang pengacara." 441 Waktunya tidak cukup &."
Dalam tenggang waktu dua hari antara percakapan Anda dengan Dr. Ferrami
dan pembicaraan Anda dengan Dr. Obell mengenai artikel di New York Times,
Anda bahkan iidak pernah meminta sekretaris Anda untuk membuat perjanjian
dengan seorang pengacara."
Memang tidak." Pun Anda tidak meminta rekomendasi siapa-siapa, atau mendiskusikannya
dengan salah satu kolega Anda, untuk menemukan seseorang yang cukup
andal." Betul." Nyatanya Anda tidak cukup marnpu untuk memperkuat pernyataan ini."
Berrington tersenyum penuh percaya diri. Tapi aku memiliki reputasi sebagai
orang yang jujur." Dr. Ferrami masih ingat dengan jelas isi pembicaraan itu."
Bagus." Menurutnya, Anda tidak pernah menyinggung soal masalah legal atau
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pelanggaran hak keleluasaan pribadi. Yang Anda pertanyakan ketika itu
hanyalah apakah sarana itu dapat diandalkan."
Mungkin dia lupa mengenai itu."
Atau mungkin Anda yang keliru ingat." Steve merasa ia memenangkan bagian
itu, kemudian dengan cepat ia mengubah siasatnya. Apakah reporter New
York Times, Ms. Freelander, mengungkapkan kepada Anda dari mana dia tahu
mengenai apa yang sedang ditekuni Dr. Ferrami""
Andai kata itu memang dia lakukan, Dr. Obell tidak meneruskannya
kepadaku." Jadi, Anda tidak mempertanyakan itu"" Tidak."
Apakah terpintas dalam diri Anda untuk mempertanyakan dari mana dia
tahu"" 442 Kukira para reporter tentunya memiliki sumber-sumber mereka."
Mengingat Dr. Ferrami belum pernah mempublikasi apa-apa mengenai proyek
ini, sumber itu tentunya salah seorang individu."
Berrington tampak bingung, lalu menoleh ke arah Quinn untuk mendapatkan
arahan. Quinn berdiri. Sir," ujarnya ke arah Jack Budgen. Sebaiknya saksi
tidak diarahkan untuk berspekulasi."
Budgen mengangguk. Steve berkata, Tapi sidang pemeriksaan ini bersifat informal kita tidak usah
terlalu terikat pada tata krama pengadilan yang kaku."
Jane Edelsboro ugh membuka mulutnya untuk pertama kali. Pertanyaan itu
sepertinya menarik dan cukup relevan bagiku. Jack."
Berrington melontarkan pandangan marah ke arahnya, namun Jane hanya
angkat bahu, seakan minta maaf. Suatu gerakan yang berkesan intim, dan
Steve mulai mempertanyakan bagaimana hubungan di antara kedua orang itu.
Budgen menunggu, mungkin mengharapkan komentar dari salah seorang
anggota komite lain sebelum mengambil keputusan sebagai ketua; namun tidak
ada yang bereaksi. Baik," sahutnya selang beberapa saat. Silakan
dilanjutkan, Mr. Logan."
Steve hampir tak percaya bahwa ia memenangkan bahak pertama ini. Rupanya
para profesor kurang berkenan dikuliahi seorang pengacara yang sok mapan
mengenai apa yang sah dan apa yang tidak sah dalam suatu proses interogasi.
Tenggorokannya terasa kering menahan rasa tegang. Ia menuang air dari
sebuah wadah ke dalam gelas dengan tangan bergetar.
Ia minum seteguk, kemudian mengalihkan perhatiannya kembali kepada
Berrington. Ternyata Ms. Freelander tahu lebih banyak, bukan hanya secara
umum, tentang pekerjaan Dr. Ferrami, bukan""
443 Ya." Dia tahu persis cara Dr. Feirami melacak pasangan kembar identik yang
dibesarkan secara terpisah melalui sistem database nya Ini merupakan suatu
teknik baru, yang dikembangkan oleh Dr. Ferrami sendiri, dan hanya diketahui
oleh Anda dan beberapa kolega lain di departemen psikologi."
Kalau ingin Anda katakan begitu."
Sepertinya informasi ini berasal dari dalam departemen itu sendiri, bukan""
Mungkin." Motivasi apa yang mungkin dimiliki seorang kolega untuk mempublikasi secara
negatif kegiatan serta pekerjaan Dr, Ferrami""
Aku sungguh-sungguh tidak tahu."
Tapi sepertinya ini ulah seorang saingan yang berhati jahat, atau mungkin iri
bukankah begitu""
Mungkin." Steve mengangguk dengan puas. Ia merasa menemukan arah, menguasai
medannya. Ia mulai merasa mungkin ia toh bisa menang.
Jangan terlalu terbawa, ujarnya mengingatkan diri. Berhasil mengumpulkan
angka belum berarti kau akan menang.
Bagaimana kalau kita melangkah ke pernyataan Anda yang kedua" Ketika Mr.
Quinn menanyakan kepada Anda apakah ada pihak-pihak di luar kalangan
universitas yang menanggapi artikel surat kabar itu. Anda menjawab, Tentu
saja ada. Apakah Anda masih akan mempertahankan pernyataan itu""
Ya." Persisnya berapa kali Anda menerima telepon dari para donor universitas ini,
kecuali yang Anda terima dari Preston Barck""
Ehm, aku sempat berbicara dengan Herb Abrahams &"
Steve dapat merasakan bahwa Berrington sedang ber
444 usaha menutupi sesuatu. Maaf memotong Anda, Profesor." Berrington tampak
tertegun, namun ia mendengarkan. Mr. Abrahams-kah yang menelepon Anda,
atau sebaliknya""
Ehm. rasanya aku yang menelepon Herb."
Kita akan bahas itu kembali nanti. Kini sebutkanlah berapa banyak donor yang
menelepon Anda untuk mengekspresikan keprihatinan mereka mengenai
tudingan yang dilancarkan New York Times!"
Berrington tampak kelabakan Rasanya memang tidak ada yang secara khusus
menelepon aku mengenai itu."
Berapa banyak di antara para mahasiswa yang berpotensi yang menelepon
Anda"" Tidak ada."
Sebenarnya apakah ada yang menelepon Anda untuk membahas soal artikel
itu"" Kukira tidak."
Apakah Anda menerima surat sehubungan dengan topik itu"" Belum."
Rupanya situasinya tidak sampai menimbulkan kegemparan, kalau begitu."
Kukira Anda tidak bisa menarik kesimpulan seperti itu."
Jawabannya kurang meyakinkan, dan Steve berhenti sebentar untuk
membiarkan itu meresap. Berrington tampak rikuh. Komite itu mulai bangun
dan mengikuti seluruh perkembangan. Steve menoleh ke arah Jeannie.
Wajahnya tampak terang, penuh harapan.
Steve melanjutkan lagi. Sekarang mari kita bahas soal satu-satunya telepon
yang pernah Anda terima, dari Preston Barck, pimpinan Genetico. Dari cara
Anda mengatakannya, timbul kesan bahwa dia hanya prihatin sebagai seorang
donor mengenai cara uang yang disumbangkannya digunakan, tapi di balik itu
masih ada 445 sesuatu, bukan" Kapan Anda berjumpa dengannya untuk pertama kali""
Ketika aku masih di Harvard, sekitar empat puluh tahun yang lalu."
Tentunya di a salah seorang teman lama Anda."
Ya." Dan kemudian setahuku Anda mendirikan Genetico bersamanya." Betul."
Jadi, dia juga partner Anda dalam bisnis." Ya."
Terusahaan itu sedang dalam proses diambil alih oleh Landsmann, sebuah
konglomerasi farmasi Jerman." Ya."
Tentunya Mr. Barck akan mendapat banyak uang dari transaksi
pengambilalihan itu." Pasti."
Berapa banyak"" Kukira itu rahasia."
Steve memutuskan untuk tidak menyudutkannya mengenai masalah jumlah itu.
Keengganan Berrington untuk mengungkapkannya sudah cukup berdampak
negatif. Seorang teman lain Anda juga akan memperoleh bagian: Senator Proust.
Menurut siaran berita hari ini, dia akan menggunakan dana itu untuk
kampanyenya dalam rangka pemilihan calon presiden."
Aku tidak mengikuti siaran berita pagi ini."
Tapi Jim Proust teman Anda, bukan" Tentunya Anda tahu bahwa dia berniat
mencalonkan dirinya sebagai presiden."
Kurasa semua orang tahu mengenai niatnya." Apakah Anda juga akan
mendapat bagian dari transaksi pengambilalihan itu"" Ya."
Steve menjauh dari Jeannie dan mulai melangkah ke arah Berrington, supaya
semua mata tertuju ke arah
446 Berrington. Jadi, Anda seorang pemegang saham, bukan sekadar konsultan."
Itu hal biasa." Profesor, berapa yang akan Anda peroleh dari tran- , -saksi pengambilalihan
ini"" Kukira itu soal pribadi."
Steve tidak berniat melepaskannya kali ini. Setidaknya, harga yang akan
dibayar untuk perusahaan itu adalah seratus delapan puluh juta dolar, menurut
Wall Street Journal."
Ya." Steve mengulangi jumlah itu. Seratus delapan puluh juta dolar." Ia menunggu
selama beberapa saat, untuk menciptakan suasana hening mencekam. Jumlah
sebesar itu tidak akan pernah terbayang oleh para profesor. Ia ingin
menanamkan kesan di hati para anggota komite itu bahwa Berrington sama
sekali bukan salah satu di antara mereka, melainkan dari suatu kelas yang lain.
Anda salah satu di antara tiga orang yang akan memperoleh bagian dari
seratus delapan puluh juta dolar itu."
Berrington mengangguk. Jadi, Anda punya alasan untuk merasa resah begitu Anda tahu mengenai
artikel dalam New York Times itu. Teman Anda Preston akan menjual
perusahaannya, teman Anda Jim akan mencalonkan dirinya sebagai presiden,
dan Anda akan memperoleh harta karun. Anda yakin bahwa reputasi Jones
Falls-lah yang ada dalam pikiran Anda pada saat Anda memutuskan untuk
memecat Dr. Ferrami" Ataukah ada hal lain" Terus terang saja, Profesor, Anda
menjadi panik." A-aku &" Anda membaca suatu artikel yang sama sekali tidak menguntungkan di surat
kabar. Anda membayangkan proses pengambilalihan itu bakal terganggu, lalu
Anda buru-buru mengambil tindakan. Anda membiarkan diri Anda digebrak New
York Times." 447 Apa yang dilakukan New York Times tidak cukup untuk menggebrakku, anak
muda. Aku langsung mengambil tindakan yang dibutuhkan, tapi tidak secara
terburu-buru." Anda sama sekali tidak berusaha melacak sumber informasi harian itu."
Betul." Berapa hari Anda habiskan untuk menyidik kebenaran apa yang ditudingkan
itu"" Aku tidak membutuhkan waktu lama &" Hanya beberapa jam, bukan
beberapa hari"" Ya &"
Atau malah kurang daripada sejam sebelum Anda mengeluarkan pernyataan
pers yang menyatakan bahwa program Dr. Ferrami tidak akan dilanjutkan lagi."
Aku yakin lebih dari sejam."
Steve angkat bahu. Kita beri kelonggaran. Katakanlah dua jam. Apakah itu
cukup lama"" Ia memutar tubuh, lalu menunjuk Jeannie, supaya mereka semua
mengalihkan perhatian mereka ke arahnya. Dalam waktu dua jam Anda
memutuskan untuk membuyarkan seluruh program riset seorang ilmuwan
muda"" Kepedihan membayang di wajah Jeannie. Steve merasa terenyuh
melihat reaksinya. Tapi ia harus mempermainkan emosinya, demi kebaikannya
sendiri. Ia mengorek luka itu lebih dalam. Setelah dua jam, Anda tahu cukup
banyak untuk mengambil keputusan menghancurkan suatu pekerjaan bertahun-tahun" Cukup untuk mengakhiri suatu karier yang menjanjikan. Cukup untuk
memorak-porandakan kehidupan seorang wanita""
Aku sudah memberi kesempatan padanya untuk membela diri," ujar
Berrington. Tapi dia tidak bisa menguasai diri, lalu meng
hambur keluar mangan dengan begitu saja!"
Steve tampak menimbang-nimbang, kemudian memu
448 tuskan untuk mengambil risiko. Dia menghambur keluar dengan begitu saja!"
ulangnya dalam nada seakan-akan tercengang. T)ia menghambur keluar
mangan dengan begitu saja! Anda telah menyodorkan ke arahnya sebuah
pernyataan pers yang mengumumkan pembuyaran programnya. Tanpa menyidik
sumber informasi harian itu, tanpa memeriksa kebenaran tudingan itu, tanpa
kesempatan untuk mendiskusikannya, tanpa proses apa-apa sama sekali Anda
menyatakan dengan begitu saja kepada ilmuwan muda ini bahwa seluruh
hidupnya hancur dan yang dia lakukan hanyalah menghambur keluar, dari
ruangan itu dengan begitu sajaT* Berrington membuka mulutnya untuk
mengatakan sesuatu, namun Steve tidak memberikan kesempatan padanya.
Sewaktu aku mendengar tentang ketidakadilan, ketidaklegalan, kekonyolan
tindakan Anda pada hari Rabu pagi itu, Profesor, tidak terbayang olehku
bagaimana Dr Ferrami dapat menahan dan mengontrol dirinya dengan hanya
bereaksi sesederhana itu." Steve melangkah kembali ke tempat duduknya,
memutar tubuhnya menghadap komite itu, lalu berkata, Tidak ada pertanyaan
lagi." Jeannie melihat ke bawah, namun pada waktu bersamaan ia meremas lengan
Steve. Steve mendoyongkan tubuh ke arahnya, lalu berbisik, Kau nggak apa-apa""
Aku oke." Steve menepuk-nepuk punggung tangan Jeannie. Ingin rasanya ia mengatakan,
Kukira kita akan menang, tapi itu sama seperti menantang nasib.
Henry Quinn berdiri. Tampangnya tetap tenang. Seharusnya ia merasa lebih
waswas, setelah Steve melumat habis kliennya. Tapi tetap tampil penuh
percaya diri rupanya memang bagian dari keahliannya, tak peduli seberapa
ruwet pun kasusnya. Quinn berkata, Profesor, andai kata pihak universitas tidak melakukan
tindakan penghentian program riset Dr. Ferrami, dan tidak melakukan tindakan
pemecatan 449 atas dirinya, apakah itu akan mempengaruhi proses pengambilalihan Genetico
oleh Landsmann"* Sama sekali tidak," sahut Berrington.
Terima kasih. Tidak ada pertanyaan lagi."
Itu benar-benar suatu gebrakan yang efektif, pikir Steve dengan getir.
Semacam membilas seluruh proses interogasi yang sudah dilakukannya. Steve
mencoba untuk tidak membiarkan Jeannie melihat kekecewaan yang
membayang di wajahnya. Sekarang giliran Jeannie. Steve berdiri untuk memberi jalan. Dengan tenang
dan jelas Jeannie memberikan gambaran mengenai program risetnya, serta
menjelaskan relevansi ditemukannya suatu cara untuk menemukan pasangan
kembar identik yang dibesarkan secara terpisah dan pernah terlibat dalam
tindakan kriminal. Ia merinci tindakan-tindakan pengamanan yang dilakukannya
untuk memastikan bahwa detail-detail data medis seseorang tidak akan diotak-atik sebelum yang bersangkutan menandatangani suatu pernyataan.
Steve sudah memperhitungkan bahwa Quinn akan mengajukan beberapa
pertanyaan kepadanya, dan mencoba membuktikan bahwa toh masih ada
kemungkinan, sekecil apa pun, bahwa suatu informasi secara tak sengaja bisa
terungkap Ia sudah mempersiapkan Jeannie untuk menghadapi situasi ini tadi
malam, dengan dirinya memainkan peran sebagai penuntut umum. Tapi di luar
dugaannya, Quinn tidak menanyakan apa-apa.- Apakah karena khawatir proses
bela diri Jeannie akan terdengar terlalu meyakinkan" Ataukah karena ia merasa
yakin bahwa rangkuman yang akan dibawakannya sudah cukup mantap"
Ia memulainya. Ia mengulangi apa-apa yang sudah disebutkan Berrington
sebelumnya, sekali lagi dengan merinci detail-detail yang menurut Steve
kurang begitu bijaksana darinya. Namun demikan, rangkumannya ternyata
cukup pendek. Kita sedang menghadapi suatu
450 krisis yang seharusnya tidak usah terjadi," ujarnya. Pihak yang berwenang di
universitas ini telah menunjukkan sikap yang cukup bijaksana. Ulah gegabah
dan tidak kenal kompromi Dr. Ferrami-lah yang menyebabkan kehebohan ini.
Dia memang memiliki sebuah kontrak, dan kontrak itu mengatur hubungannya
dengan atasannya. Namun dari pihak staf senior fakultas, biar bagaimanapun,
dituntut untuk menyelia para anggota staf junior, yang andai kata mengerti,
akan mendengarkan arahan bijaksan
a dari mereka yang lebih tua dan
berpengalaman danpada mereka sendiri. Sikap keras kepala Dr. Ferrami me
rubah suatu masalah menjadi krisis, dan satu-satunya pemecahan untuk
menghadapi krisis ini adalah dia harus angkat kaki dari universitas ini." Ia
duduk kembali. Kini giliran Steve memberikan rangkumannya, la sudah menghafal apa yang
akan ia katakan sepanjang malam. Ia berdiri.
Untuk apa ada Jones Falls University""
la berhenti untuk memberikan efek dramatis.
Jawabannya mungkin boleh dirangkum dalam satu kata: ilmu. Jika kita
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menginginkan definisi ringkas peran universitas ini dalam masyarakat Amerika,
bisa kita katakan bahwa fungsinya adalah untuk mencari ilmu dan menyebarkan
ilmu." Ia menatap para anggota komite itu satu per satu, untuk mengundang kata
sepakat mereka. Jane Edelsborough mengangguk. Yang lain menatapnya tanpa
bereaksi. la melanjutkan, Sekali waktu, fungsi ini menghadapi tantangan. Selalu ada
orang yang ingin menyembunyikan kebenaran, dengan alasan seperti motivasi
yang berbau politik, sikap prasangka keagamaan &" Ia menatap Berrington. &
atau keuntungan komersial. Kukira semua yang hadir di sini sependapat bahwa
kebebasan intelektual di perguruan tinggi ini amat tergantung pada
451 reputasinya. Kebebasan itu harus seimbang dengan beberapa faktor lain,
tentunya, seperti kebutuhan untuk menaruh respek pada hak keleluasan pribadi
individu. Namun, suatu perlindungan hak yang mantap untuk mengejar ilmu
akan meningkatkan reputasi universitas di antara semua yang berpikiran luas."
Ia mengayunkan tangan untuk menyatakan maksudnya. Jones Falls amat
berarti bagi semua yang hadir di sini. Reputasi sebuah akademi bisa bangun dan
jatuh bersama institusi tempat sesorang bekerja. Aku meminta Anda sekalian
merenungkan kembali efek dari keputusan yang Anda ambil pada reputasi JFU
sebagai sebuah institusi akademis yang bebas dan mandiri. Apakah universitas
ini akan terpengaruh oleh rongrongan bernada picik di sebuah harian" Apakah
sebuah program riset ilmiah akan dibuyarkan begitu saja demi suatu penawaran
akuisisi yang komersial" Kuharap tidak. Kuharap pihak komite akan
mempertahankan reputasi JFU dengan menunjukkan bahwa sebetulnya yang
lebih relevan di sini adalah suatu nilai yang teramat sederhana: kebenaran."
Steve menatap mereka, sambil membiarkan kata-katanya meresap. Ia tidak
dapat menebak, dari ekspresi di wajah mereka, apakah rangkumannya berhasil
menyentuh mereka atau tidak. Selang beberapa saat, ia duduk.
Terima kasih," ujar Jack Budgen. Mohon agar semua, kecuali para anggota
komite, meninggalkan ruangan ini sementara kami berunding."
Steve membukakan pintu untuk Jeannie, kemudian mengikutinya ke sebuah
lorong. Mereka meninggalkan bangunafc itu, lalu berdiri di bawah naungan
sebatang pohon. Wajah Jeannie pucat menahan ketegangan. Bagaimana
menurutmu"" tanyanya.
Kita pasti menang," sahut Steve. Kita di pihak yang benar."
Apa yang harus kulakukan kalau kita kalah"" ujar
452 Jeannie. Pindah ke Nebraska" Mencari pekerjaan sebagai guru di sebuah
sekolah" Atau menjadi pramugari, seperti Penny Watermeadow"" Siapa Penny
Watermeadow"" Sebelum Jeannie dapat menjawab, sesuatu di balik punggung Steve
membuatnya termangu. Steve menoleh, lalu melihat Henry Quinn, dengan
sebatang rokok. Kau lihai sekali di dalam sana," ujar Quinn. Kuharap kau
tidak menganggap aku melecehkanmu kalau aku mengatakan bahwa aku
sungguh-sungguh menikmati beradu kelihaian denganmu tadi."
Jeannie mengeluarkan suara dengusan, lalu membuang muka.
Steve ternyata lebih dapat menguasai diri. Seorang pengacara memang harus
dapat bersikap seperti itu, ramah dalam menghadapi saingan mereka di luar
ruang pengadilan. Di samping itu, kelak ia mungkin akan mendapati dirinya
meminta pekerjaan pada Quinn. Terima kasih," sahutnya sopan.
Argumentasimu bagus sekali," sambung Quinn. Steve sama sekali tidak
menduga bahwa ia akan begitu terbuka. Di pihak lain, dalam kasus seperti ini,
orang cenderung memperhatikan kepentingan mereka sendiri, dan seluruh
komite itu beranggotakan profesor-profesor senior. Akan sulit bagi mereka
untuk memihak seorang anggota staf junior dalam menghadapi seseorang dari
kalangan mereka sendiri, biar bagaimanapun argumentasinya."
Mereka kan kaum intelek," ujar Steve. Dari mereka dituntut sikap rasional."
Quinn mengangguk. Ucapanmu itu mungkin benar," ujarnya. Ia menatap Steve
dengan pandangan spekulatif, lalu berkata, Apa kau tahu, mengenai apa
semua ini sebetulnya!"
Apa maksud Anda"" tanya Steve dalam nada waspada.
Jelas bahwa Berrington khawatir mengenai sesuatu.
453 dan itu pasti bukan publisitas yang kurang menguntungkan. Aku
mempertanyakan pada diriku, apakah kau dan Dr. Ferrami menyadari itu."
Kurasa kami tahu," ujar Steve. Tapi kami belum dapat membuktikannya, saat
ini." Jangan menyerah." ujar Quinn. Ia menjatuhkan puntung rokoknya, kemudian
menginjaknya. Moga-moga Jim Proust tidak terpilih menjadi presiden." Ia
memutar tubuhnya. Wauw, ujar Steve pada dirinya; seorang liberal.
Jack Budgen muncul, lalu memberikan isyarat untuk berkumpul. Steve
menggandeng lengan Jeannie, lalu mereka kembali ke mang sidang.
Steve mengamati wajah-wajah para anggota komite itu. Jack Budgen bertukar
pandang dengannya. Jane Edelsborough melontarkan seulas senyum ke
arahnya. Itu pertanda baik. Harapannya mulai membubung.
Mereka semua duduk. Jack Budgen membenahi beberapa berkas kertas. Kami mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak untuk memungkinkan terselenggaranya sidang
pemeriksaan ini dengan baik." la berhenti sebentar. Keputusan ini kami ambil
dengan suara bulat. Kami merekomendasi senat universitas ini untuk memecat
Dr. Jean Ferrami. Terima kasih."
Jeannie membenamkan kepala ke dalam tangannya.
454 BAB 40 Setelah sendirian, Jeannie mengempaskan tubuh ke tempat tidurnya untuk
menangis. Ia menangis untuk waktu lama. Ia memukuli bantalnya, meneriaki
dinding, serta melontarkan kata-kata paling jorok yang diketahuinya, sesudah
itu ia membenamkan wajahnya ke dalam selimut dan menangis lagi. Seprainya
menjadi basah oleh air mata dan bernoda hitam bekas maskara.
Setelab beberapa saat, ia berdiri, mencuci muka, lalu membuat kopi. Kau kan
tidak divonis kena kanker," ujarnya pada dirinya. Ayo, bangun lagi." Tapi
ternyata itu tidak mudah Ia memang tidak akan mati, tapi ia sudah kehilangan
semua yang ia perjuangkan seumur hidupnya.
Ia membayangkan dirinya di usia dua puluh satu tahun. Ia lulus summa cum
laude dan memenangkan Mayfair Lites Challenge di tahun yang sama. Ia
melihat dirinya di lapangan tenis, mengangkat tinggi-tinggi pialanya dalam gaya
tradisional seorang pemenang. Dunia seakan berada di bawah telapak kakinya.
Saat mengingat kembali semua itu. ia merasa seakan orang lainlah yang sedang
mengangkat penghargaan itu.
Ia duduk di sofanya sambil menikmati kopi. Ayahnya, si tua itu, telah mencuri
pesawat TV-nya, sehingga ia
455 tidak dapat menonton opera sahun yang konyol sekalipun untuk melupakan
kesedihannya. Ia bisa menghabiskan sebatang cokelat andai kata ia
memilikinya. Ia terpikir untuk minum salah satu obat penenang, tapi akhirnya
memutuskan bahwa itu akan membuatnya semakin tidak keruan. Pergi belanja"
Jangan-jangan nanti malah tangisnya meledak di mang ganti pakaian; selain
itu, saat ini kondisi keuangannya bahkan lebih buruk daripada sebelumnya.
Sekitar pukul dua, pesawat teleponnya berbunyi.
Jeannie membiarkannya berdering.
Namun si penelepon rupanya ngotot, dan ia menjadi bosan mendengar suara
itu, sehingga akhirnya ia toh mengangkatnya.
Ternyata dari Steve. Setelah sidang pemeriksaan itu, Steve kembali ke
Washington untuk menemui pengacaranya Aku di kantornya saat ini," ujarnya.
Kami ingin kau menempuh jalan hukum untuk menuntut Jones Falls, untuk
mendapatkan daftar FBI itu kembali. Keluargaku yang akan menanggung
biayanya. Mereka menganggap kemungkinan menemukan si kembar ketiga akan
ada gunanya." Jeannie berkata, Aku nggak peduli soal si kembar ketiga."
Suasana hening selama beberapa saat. kemudian Steve berkata Tapi itu sangat
berarti untukku." Jeannie menghela napas. Setelah semua yang harus kutanggung ini, aku masih
juga harus memikirkan Steve" Kemudian ia sadar. Tapi ia terus memikirkan aku.
Ia merasa malu. Steve, aku minta maaf," ujarnya. Aku terlalu memikirkan
diriku sendiri. Tentu saja aku akan membantumu. Apa yang harus kulakukan""
Tidak ada. Pengacaraku akan pergi ke pengadilan, begitu mendapat lampu
hijau darimu." Pikiran Jeannie mulai bekerja lagi. Apakah risikonya tidak terlalu besar"
Maksudku, tentunya pihak JFU akan
456 diberitahu mengenai pengaduan kita. Lalu Berrington akan tahu di mana daftar
itu disimpan. Dan dia akan mendapatkannya sebelum kita."
Sial. Kau benar. Kuteruskan itu kepada pengacaraku."
Beberapa saat kemudian, sebuah suara lain terdengar. Dr. Ferrami, aku
Runciman Brewer, kami sedang menggunakan jaringan paralel saat ini. Di mana
persisnya Anda menyimpan data-data itu""
Di dalam laci meja tulisku, di dalam sebuah disket floppy yang ditandai tulisan
SHOPPING.LST." Kami bisa meminta akses ke kamar kerja Anda tanpa menyebutkan secara
spesifik apa yang sedang kami cari."
Kalau begitu, menurutku mereka bisa menghapus semua yang ada di
komputerku dan di dalam disket disketku."
Rasanya kita tidak punya pilihan lain." Steve berkata, Yang kita butuhkan
adalah seorang garong."
Jeannie berkata, Ya Tuhan."
Kenapa"" Daddy. Si pengacara berkata, Ada apa, Dr. Ferrami""
Anda bisa tunda pengajuan tuntutan ke pengadilan ini"" tanya Jeannie.
Ya. Biar bagaimanapun, kita baru bisa melakukan itu setelah hari Senin.
Kenapa"" Aku baru mendapat ide. Coba kulihat dulu, apakah bisa dilaksanakan. Kalau
tidak, kita akan tempuh jalan hukum minggu depan. Steve""
Aku masih di sini." Hubungi aku lagi nanti."
Pasti." Jeannie menutup pesawatnya.
Daddy bisa masuk ke dalam ruang kerjanya.
457 Daddy di rumah Patty sekarang. Ia sudah bangkrut sama sekali, jadi ia tidak
bisa ke mana-mana. Dan ia berutang pada Jeannie. Wauw, ia benar-benar
berutang. Andai kata Jeannie dapat menemukan si kembar ketiga, nama Steve akan
bersih kembali. Dan kalau ia bisa membuktikan kepada dunia, apa yang sudah
dilakukan Berrington dan teman-temannya di tahun tujuh puluhan, mungkin ia
dapat memperoleh pekerjaannya kembali.
Dapatkah ia meminta ayahnya melakukan ini" Biar Sbagaimanapun, ini suatu
pelanggaran. Ayahnya bisa masuk penjara lagi kalau ada yang meleset. Daddy
memang sering mengambil risiko itu, tapi kali ini Jeannie yang harus
menanggung akibatnya. Jeannie meyakinkan dirinya bahwa mereka tidak akan tertangkap.
Bel pintunya berbunyi. Jeannie meraih interkomnya. Ya""
Jeannie"" Suara itu tidak terdengar asing di telinganya. Ya," sahutnya. Siapa di situ""
Will Temple." Will""
Aku sudah menghubungimu lewat E-mail dua kali. Kau belum terima""
Mau apa si Will Temple ini" Masuklah," ujar Jeannie, sambil menekan sebuah
tombol. Will naik ke atas. Ia mengenakan celana panjang dari bahan katun berwarna
kecokelatan dan kaus polo biru laut. Rambutnya lebih pendek, dan meskipun ia
masih memelihara cambangnya yang begitu disukai Jeannie, modelnya sekarang
lebih rapi daripada dulu. Si gadis kaya rupanya berhasil merapikan
penampilannya. Jeannie tidak mau membiarkan Will mengecup pipinya; ia masih sakit hati
padanya. Ia hanya mengulurkan
458 tangan. Ini benar-benar kejutan," ujarnya. Aku belum sempat memeriksa E-mail-ku selama beberapa hari terakhir ini."
Aku harus menghadiri suatu konferensi di Washington," ujar Will. Aku
menyewa mobil, lalu kemari " Kau mau kopi"" Tentu."
Duduklah." Jeannie membuat kopi. Will melayangkan pandang ke
sekelilingnya Tempat yang menyenangkan." Trims." Lain."
Maksudmu lain daripada tempat kita dulu." Ruang duduk apartemen mereka di
Minneapolis lebih luas dan berantakan, penuh dengan sofa di sana-sini, roda
sepeda, raket tenis, dan gitar. Dibandingkan mangan yang dulu, tempat ini
betul-betul bersih. Kukira aku sudah bosan dengan suasana serba semrawut
itu." t Sepertinya kau lebih suka begitu waktu itu."
Memang. Tapi situasinya sudah berubah."
Will mengangguk, lalu mengubah arah pembicaraan mereka Aku membaca
artikel di New York Times mengenai dirimu. Tentunya isinya omong kosong."
Tapi aku terkena akibatnya. Aku dipecat hari ini."
Yang benar!" Jeannie menuang kopinya, lalu duduk di seberang
Will untuk menceritakan jalannya sidang pemeriksaan itu. Setelah ia mengakhirinya, Will berkata, Si
Steve ini & kau serius dengannya""
Aku tidak tahu. Aku tidak menutup diriku."
Kalian tidak berkencan""
Belum, tapi dia menginginkan itu, dan aku sangat suka padanya. Bagaimana
denganmu" Kau masih bersama Georgina Tinkerton Ross""
Tidak." Will menggeleng-gelengkan kepala. Jeannie, sebetulnya aku kemari
untuk mengatakan bahwa memu
459 tu kan hubungan denganmu adalah kesalahan paling besar yang pernah kubuat
dalam hidupku." Jeannie merasa tersentuh melihat tampangnya yang sedih. Sebagian dirinya
merasa senang bahwa laki-laki itu sekarang menyesali putusnya hubungan
mereka, namun ia tidak menyukuri ketidakbahagiaan Will.
Kau merupakan hal terbaik yang pernah terjadi atas diriku," ujar Will. Kau
tegar, tapi kau baik. Dan kau cerdas; aku membutuhkan orang yang cerdas.
Kita cocok satu sama lain. Kita pernah mencintai satu sama lain."
Aku amat terluka ketika itu," ujar Jeannie. Tapi aku sudah berhasil
mengatasinya." Aku tidak yakin bahwa aku sudah berhasil mengatasinya."
Jeannie menatapnya. Ia seorang laki-laki bertubuh besar, tidak menggemaskan
seperti Steve, tapi menarik dalam arti yang lebih kasar. Jeannie menjajaki
perasaannya, seperti seorang dokter meraba sebuah memar, tapi tidak ada
reaksi, tidak tersisa sedikit pun emosi seperti yang pernah ia rasakan untuk
Will. Laki-laki itu kemari untuk memintanya kembali kepadanya; itu jelas sekarang.
Dan Jeannie tahu jawabannya. Ia tidak menginginkan Will lagi. Will terlambat
muncul sekitar seminggu. Tapi akan lebih simpatik kalau ia tidak membiarkan laki-laki itu merasa rendah
diri karena permintaannya ditolak. Jeannie berdiri. Will, aku harus
menyelesaikan sesuatu yang penting, dan aku harus buru-buru melakukannya.
Sayang sekali aku tidak menerima pesan-pesanmu itu, kalau tidak tentunya aku
bisa mengatur waktuku."
Will mengerti maksudnya dan tampak lebih sedih. Sayang sekali," ujarnya.
Lalu ia berdiri. Jeannie mengulurkan tangannya. Trims untuk mampir."
Will menarik Jeannie ke arahnya untuk menciumnya.
460 Jeannie menyodorkan pipinya. Will mengecupnya dengan lembut, lalu
melepaskannya lagi. Andai kata aku dapat meralat naskah hidup kita,"
ujarnya. Aku akan memberikan sentuhan akhir yang lebih menyenangkan."
Sampai bertemu lagi. Will."
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sampai bertemu lagi. Jeannie."
Jeannie mengawasinya dari belakang saat ia menuruni tangga, lalu keluar
melalui pintu. Pesawat teleponnya berbunyi.
Jeannie mengangkatnya. Halo""
Dipecat bukanlah hal terburuk yang dapat menimpamu."
Suara seorang laki-laki yang mulutnya seakan ditutupi sesuatu untuk
menyamarkannya. Jeannie berkata, Siapa ini""
Jangan mengotak-atik yang bukan urusanmu."
Siapa sih ini" Otak-atik apa""
Yang kaujumpai di Philadelphia sebetulnya berniat membunuhmu
Jeannie menahan napas. Tiba-tiba ia merasa amat takut.
Suara itu berkata lagi, Dia terbawa nafsu, sehingga misinya berantakan Tapi
dia bisa mengunjungimu lagi." Jeannie berbisik, Ya Tuhan!" Waspadalah."
Terdengar bunyi ceklik lalu nada putar. Laki-laki itu sudah menutup
pesawatnya. , Jeannie mengembalikan gagang pesawat di tempatnya kemudian
menerawanginya Belum pernah ada yang mengancam dirinya. Sungguh-sungguh mengerikan
bahwa ada seseorang yang berniat mengakhiri hidupnya. Ia merasa begitu tak
berdaya. Apa yang harus ia lakukan sekarang"
Ia duduk di sofa, sambil berusaha menemukan kembali kendali dirinya. Ingin
rasanya ia menyerah. Ia merasa dirinya sudah terlalu penuh bilur-bilur, dan
penat 461 untuk melanjutkan perjuangannya melawan musuh yang tidak jelas, tapi
rupanya berpengaruh ini. Mereka terlalu kuat bagi dirinya. Mereka dapat
memecatnya, mente-romya, menggeledah ruang kerjanya, mencuri E-mail-nya.
Sepertinya mereka dapat melakukan apa saja. Mungkin mereka benar-benar
dapat membunuhnya. Begitu tidak adilnya. Apa hak mereka" Ia seorang ilmuwan yang baik, tapi
mereka telah menghancurkan kariernya. Mereka membiarkan Steve masuk
penjara dengan tuduhan memerkosa Lisa. Mereka mengeluarkan ancaman
untuk membunuh dirinya. Amarah mulai melanda diri J
eannie. Memangnya mereka siapa" Ia tidak akan membiarkan hidupnya berentakan gara-gara
bajingan-bajingan arogan yang mengira mereka dapat memanipulasi segalanya
demi kepentingan pribadi tanpa memedulikan orang lain sama sekali. Semakin
ia memikirkannya, semakin marahlah ia. Aku tidak akan membiarkan mereka
menang, ujarnya pada dirinya. Aku memiliki sesuatu yang dapat mencelakai
mereka itu pasti; kalau tidak, mereka tidak perlu menggusahku atau
mengancam untuk membunuhku. Aku akan menggunakan itu. Aku lak peduli
apa yang akan terjadi atas diriku, selama aku dapat membuyarkan rencana
mereka. Aku cukup cerdas, dan aku tidak mudah goyah, dan aku adalah
Jeannie Ferrami, jadi bersiap-siaplah kalian, bajingan-bajingan, ini aku.
462 BAB 41 Ayah Jeannie sedang duduk di sofa, di ruang duduk Patty yang tidak rapi,
dengan secangkir kopi di pangkuannya, sambil menonton General Hospital dan
menikmati sepotong kue wortel.
Begitu masuk dan melihatnya, Jeannie kehilangan kendali diri. Tega-teganya
Daddy melakukan itu"" jeritnya. Tega-teganya Daddy menggarong putrimu
sendiri"" Si ayah langsung berdiri, menumpahkan kopi dan menjatuhkan kuenya.
Patty berdiri di belakang Jeannie. Jangan bikin keributan," ujarnya.
Sebentar lagi Zip pulang."
Daddy berkata, Aku minta maaf, Jeannie, aku malu sekali."
Patty segera membersihkan kopi yang tumpah dengan segenggam Kleenex. Di
layar televisi, seorang dokter tampan dalam seragam ruang bedah mencium
seorang wanita cantik. Daddy tahu aku sedang tak punya uang," jerit Jeannie. Daddy tahu aku
sedang mengupayakan cukup banyak uang untuk membayar rumah perawatan
yang lebih layak untuk ibuku istri Daddy! Tapi toh Daddy mencuri TV
sialanku!" Jangan memaki-maki seperti itu!"
Ya Tuhan, beri aku kekuatan."
463 Aku minta maaf." Jeannie berkata, Aku tidak mengerti. Aku betul-betul tidak mengerti."
Patty berkata, Sudahlah, Jeannie."
Tapi aku mau tahu. Kenapa Daddy tega melakukan itu""
Oke, akan kujelaskan padamu." ujar Daddy dalam nada keras, sehingga
Jeannie tercengang. Akan kuungkapkan padamu kenapa aku melakukannya.
Karena aku sudah kehilangan keberanianku." Air mata mulai menggenangi
matanya. Aku menjarah putriku sendiri karena aku sudah terlalu tua dan takut
untuk menjarah orang lain, jadi sekarang kau tahu sebabnya."
Nadanya begitu sendu, sehingga amarah Jeannie langsung mereda. Oh, Daddy,
aku menyesal," ujarnya. Duduklah, aku ambil pengisap debu."
Ia memungut cangkir kopi yang terbalik itu, lalu membawanya ke dapur. Ia
kembali dengan pengisap debu, lalu mulai membersihkan remah-remah kue
yang berceceran. Patty sudah selesai membersihkan bekas kopi yang tumpah.
Aku memang.tidak layak memiliki gadis-gadis seperti kalian. Aku tahu itu,"
ujar Daddy saat ia duduk kembali.
Patty berkata, Aku akan ambil secangkir kopi lagi."
Si ahli bedah di TV berkata. Ayo kita pergi sama-sama, berduaan saja, ke suatu
tempat yang asyik, lalu si wanita menjawab, Tapi bagaimana nanti dengan
istrimu! Wajah si dokter berubah masam. Jeannie mematikan pesawat TV itu,
lalu duduk di sebelah ayahnya.
Apa maksud Daddy dengan kehilangan keberanian"" tanyanya, penuh rasa
ingin tahu. Apa yang terjadi""
Si ayah menghela napas. Begitu keluar dari penjara, aku mengincar sebuah
bangunan di Georgetown. Sebuah perusahaan kecil, biro arsitek yang baru saja
menambah perangkat kerja mereka dengan lima belas sampai dua
464 puluh buah komputer, berikut perlengkapan-perlengkapan lain seperti mesin
faks dan beberapa buah printer. Si pemasok peralatan itu menyatakan dia akan
membeli barang-barang itu dariku untuk dia jual kembali kepada mereka,
begitu mereka menerima .uang asuransi. Aku akan memperoleh sepuluh ribu
dolar." Patty berkata, Aku tidak mau anak-anakku mendengar ini." Ia mengecek
apakah mereka ada di gang, lalu menutup pintu.
Jeannie bertanya kepada Daddy, Lalu apa yang terjadi""
Aku membawa mobil pickup ke bagian belakang bangunan itu, menetrahsir
alarmnya, kemudian membuka pintu tempat mereka biasa membongkar-muat
barang. Lalu aku mulai berpikir, apa yang akan terjadi kalau seorang polisi
muncul. Biasanya aku tidak pe
duli sama sekali, tapi sepuluh tahun sudah
berlalu sejak aku terakhir kali melakukan itu. Aku jadi begitu ketakutan,
sampai tanganku mulai gemetaran. Aku masuk ke dalam, melepaskan kabel-kabel sebuah komputer, yang sesudah itu kugotong keluar, kumasukkan ke
dalam pickup, lalu aku kabur. Keesokan harinya aku pergi ke tempatmu."
Kemudian Daddy menggarongku."
Aku tidak bermaksud melakukan itu. Manis. Tadinya aku berharap kau bisa
membantuku bangkit lagi dan mencarikan pekerjaan halal untukku. Tapi pada
waktu kau pergi, kebiasaan lamaku kambuh. Aku melihat perangkat stereo itu
dan membayangkan bahwa aku bisa memperoleh beberapa ratus dolar untuk
itu, dan mungkin seratus lagi untuk TV-nya, lalu aku melakukannya. Setelah
menjualnya, rasanya aku ingin bunuh diri. sungguh."
Tapi itu tidak Daddy lakukan."
Patty berseru, Jeannie!"
Daddy berkata, Aku minum sedikit, lalu main poker. Besoknya aku sudah
bangkrut lagi." Lalu Daddy menemui Patty."
465 Aku tidak akan melakukan itu padamu, Patty. Aku tidak akan melakukannya
lagi. Aku akan mengambil jalan lurus."
Sebaiknya memang begitu!" ujar Patty.
Memang harus, aku tidak punya pilihan lagi."
Jeannie berkata, Tapi jangan sekarang."
Mereka berdua menatapnya. Dalam nada cemas Patty bertanya, Jeannie, apa
maksudmu"" Daddy masih harus melakukannya sekali lagi," ujar Jeannie. Demi aku.
Malam ini juga." 466 BAB42 Suasana semakin gelap saat mereka memasuki kawasan kampus Jones Falls.
Sayang kita tidak naik mobil yang lebih umum," ujar ayahnya saat Jeannie
mengemudikan mobil Mercedes merahnya ke pelataran parkir untuk para
mahasiswa. Sebuah Ford Taurus akan lebih ideal, atau sebuah Buick Regal.
Kau akan melihat sekitar lima puluh mobil seperti itu dalam sehari, -dan tak
seorang pun akan ingat."
Ia turun dari mobil, menjinjing sebuah tas koper kulit berwarna cokelat yang
sudah usang. Dalam kemeja bercorak kotak-kotak, celana panjang lusuh,
rambut semrawut dan sepatu tua, tampangnya persis seperti seorang profesor.
Jeannie merasa agak aneh. Sudah bertahun-tahun ia tahu bahwa ayahnya
seorang maling, tapi ia sendiri belum pernah melakukan suatu pelanggaran
pun, kecuali ngebut dengan kecepatan tujuh puluh mil sejam. Kini ia akan
membobol sebuah gedung, la merasa seakan sedang melangkahi suatu garis
batas yang amat penting, la tidak menganggap apa yang ia lakukan itu salah,
namun ia toh merasa citra dirinya agak terganggu. Ia selalu menilai dirinya
sebagai seorang warga negara yang patuh hukum. Kaum kriminal, termasuk
ayahnya, 467 sepertinya tergolong dalam suatu kelompok lain. Kini ia akan bergabung dengan
mereka. Hampir semua mahasiswa dan anggota staf fakultas sudah pulang, namun
beberapa orang masih keluyuran di sekitar tempat itu; beberapa profesor yang
lembur, mahasiswa-mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan sosial, petugas
kebersihan yang masih harus mengunci pintu-pintu gedung, dan petugas sekuriti
yang mengadakan patroli. Jeannie berharap ia tidak akan berpapasan dengan
seseorang yang ia kenal. Ia benar-benar tegang, seperti tali .gitar yang sewaktu-waktu bisa putus. Ia
lebih mengkhawatirkan keselamatan ayahnya daripada dirinya sendiri. Kalau
mereka tertangkap, situasinya akan amat memalukan bagi dirinya, tapi hanya
sampai sejauh itu; pengadilan tidak akan menjebloskannya ke penjara hanya
karena ia membobol ruang kerjanya sendiri untuk mencuri sebuah disket
floppy. Tapi Daddy, dengan catatan kejahatannya, bakal hams mendekam lagi
di sana selama beberapa tahun. Ia akan menjadi seorang laki-laki tua begitu
keluar. Lampu-lampu jalan serta sistem penyinaran luar gedung mulai menyala.
Jeannie dan ayahnya melintasi lapangan tenis; dua orang wanita sedang asyik
bermain di bawah sorotan lampu. Jeannie teringat saat Steve menegurnya
setelah permainannya hari Minggu yang baru lalu. Ketika itu, secara otomatis ia
langsung mengambil jarak. Steve tampak begitu percaya diri dan seakan
menguasai situasi. Betapa keliru penilaiannya waktu itu.
Jeannie mengangguk ke arah Ruth W. Acorn Psychology Building. 101
tempatnya," ujarnya. Orang-orang menyebutnya Nut House."
Terus jalan," ujar ayahny
a. Bagaimana cara masuk melalui pintu itu"1
Dengan sebuah kartu plastik, sama seperti kalau mau masuk ke dalam
kantorku. Tapi kartuku sudah tidak berfungsi lagi. Mungkin aku bisa meminjam
satu." 468 Tidak perlu. Aku nggak suka pinjam pinjam Bagaimana caranya sampai di
belakang"" " Akan kutunjukkan." Sebuah jalan setapak yang melintasi
lapangan rumput menyusuri samping Nut House, menuju pelataran parkir untuk
para tamu. Jeannie menelusurinya, kemudian membelok di sebuah lapangan
beton di bagian belakang gedung. Ayahnya melayangkan pandang secara
profesional. Pintu apa itu"" tanyanya sambil menunjuk.
Kukira pintu darurat kalau ada kebakaran."
- Ayahnya mengangguk. Biasanya ada palangnya pada
ketinggian pinggang, model yang akan terbuka begitu
didorong." Rasanya memang begitu. Dari situkah kita akan masuk"" Ya."
Jeannie teringat akan sebuah tanda di bagian dalamnya yang berbunyi PINTU
INI MENGGUNAKAN SISTEM ALARM. Alarmnya bakal bunyi," ujarnya.
Tidak bakal," sahut ayahnya. Ia melayangkan pandang ke sekelilingnya. Apa
banyak orang suka lewat sini""
Tidak. Terutama di waktu malam."
Oke. Ayo-kita mulai." la meletakkan tas kopernya di bawah. Setelah
membukanya, ia mengeluarkan sebuah kotak hitam dari plastik dengan
semacam jarum. Ia menekan sebuah tombol, lalu mulai menelusurkannya ke
seputar kusen pintu itu, sambil memperhatikan jarumnya. Jarum itu bergerak
begitu sampai di pojok kanan atas pintu. Ia mengeluarkan suara gerutuan puas.
Sesudah mengembalikan kotak itu-ke dalam tasnya, ia mengeluarkan sebuah
peralatan lain yang bampir sama, dan" segulung pita isolasi. Ia menempelkan
peralatan itu di pojok kanan atas pintu, lalu memindahkan sebuah switch.
Terdengar suara dengungan rendah. Itu cukup untuk mengacaukan sistem
alarmnya," ujarnya. 469 Ia mengeluarkan sepotong kawat panjang yang dulu berfungsi sebagai
gantungan pakaian. Dengan hati hati ia membengkokkannya, lalu menyisipkan
bagian itu ke dalam celah pintu. Ia mengotak-atik selama beberapa saat,
kemudian menarik kawat itu keluar.
Pintunya membuka. Sistem alarmnya tidak berbunyi.
Ia memungut tas kopernya, lalu melangkah masuk.
Tunggu," ujar Jeannie. Ini tidak benar. Ayo tutup pintu, kita pulang."
Hei, ayolah, jangan takut."
Aku nggak bisa lakukan ini pada Daddy. Kalau ke tangkap. Daddy bakal masuk
penjara sampai umur tujuh puluhan."
Jeannie, aku mau melakukannya. Selama ini aku seorang ayah yang brengsek
untukmu. Ini kesempatanku untuk membantumu. Bagiku ini amat berarti. Ayo."
Jeannie melangkah masuk. Ayahnya menutup pintu. Kau yang di depan."
Jeannie lari menelusuri tangga darurat itu, menuju lantai dua, kemudian
sebuah lorong menuju ruang kantornya. Ayahnya berada persis di belakangnya.
Ia menunjuk pintu ruang kerjanya.
Ayahnya mengeluarkan sebuah instrumen lain dari dalam tasnya. Yang ini
memiliki sebuah lempengan metal sebesar kartu kredit, yang dihubungkan
dengan beberapa kawat. Ia menyisipkan lempengan itu ke dalam alat penelusur
kartu, lalu menyalakan instrumennya. Semua macam kombinasi bisa dilacak
dengan ini," ujarnya.
Jeannie terkesan melihat betapa mudahnya ia memasuki sebuah gedung yang
memiliki sistem sekuriti yang demikian canggih.
Kau tahu"" ujar ayahnya. Aku sama sekali tidak takut!"
Tapi aku takut," ujar Jeannie.
470 Sungguh, aku jadi berani lagi, mungkin karena kau bersamaku." Ia tertawa.
Hei, mungkin kita bisa menjadi satu tim."
Jeannie menggeleng-gelengkan kepala. ."Lupakan itu. Aku nggak tahan
menghadapi ketegangannya."
Terpintas dalam dirinya bahwa Berrington mungkin sudah kemari untuk
mengangkut pergi komputernya, berikut semua disketnya. Akan konyol sekali
kalau ia mempertaruhkan semua ini, lalu tidak menemukan apa-apa. Masih
berapa lama"" tanyanya dalam nada tak sabar.
Sebentar lagi." Tak berapa lama kemudian, pintu itu terbuka perlahan-lahan.
Kau mau masuk"" ujar ayahnya dalam nada bangga.
Jeannie masuk, lalu menyalakan lampu. Komputernya masih di tempatnya.
Jeannie membuka laci. Di situ ada sebuah kotak disket berisi copy file-file-nya.
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sepasang Pedang Siluman 1 Ario Bledek Petir Di Mahameru 02 Pendekar Pemabuk 6
Steve berkata, Jadi, menurutmu Dennis dan aku dulu bayi-bayi tabung"" Ya."
Suatu perasaan aneh mulai menggerayangi perut Steve. Nggak lucu memang.
Tapi apa artinya ini""
Perwujudan pasan gan kembar identik dapat terjadi di dalam laboratorium.
Kemudkui mereka dapat dimasukkan ke dalam kandungan wanita-wanita yang
berbeda." Perut Steve terasa semakin mual. Tapi apakah sperma dan telurnya milik Mom
dan Dad atau milik pasangan Pinker""
Aku tidak tahu." 401 Jadi, ada kemungkinan pasangan Pinker adalab orangtua kandungku" Ya
Tuhan." Masih ada satu kemungkinan lain."
Dari apa yang tersirat di wajahnya, Steve tahu bahwa Jeannie merasa khawatir
kalau apa yang akan ia sampaikan ini bakal lebih mengguncangkan lagi. Steve
mengambil insiatif dengan langsung menebaknya. Mungkin sperma dan
telurnya sama sekali bukan milik kedua orangtuaku maupun pasangan Pinker.
Mungkin aku anak kandung dari pasangan yang sama sekali tidak kukenal."
Jeannie tidak menjawab, namun tampangnya yang serius mengiyakan
pendapatnya. Steve menjadi bingung. Rasanya seperti berada dalam mimpi, di mana secara
tiba-tiba ia mendapati dirinya jatuh dari suatu ketinggian yang tidak jelas.
Sulit sekali untuk mencernanya," ujarnya. Air di dalam ketel mendidih. Untuk
menyibukkan diri, Steve menuang air panas itu ke dalam poci. Tampangku
memang nggak pernah mirip Mom maupun Dad. Tapi apakah lebih mirip salah
satu dari pasangan Pinker""
Tidak juga." Kalau begitu, kemungkinannya adalah mereka orang lain."
Steve, ini tetap tidak bisa menghapus kenyataan bahwa kedua orangtuamu
mencintaimu, bahwa mereka memeliharamu sampai besar, serta tetap bersedia
mengorbankan hidup mereka demi kau."
Dengan tangan bergetar Steve menuang teh ke dalam dua buah cangkir. Ia
menyodorkan yang satu ke arah Jeannie, lalu duduk bersamanya di sofa. Lalu
apa hubungan semua ini dengan si kembar ketiga""
Kalau bisa ada bayi tabung kembar dua, tentunya juga ada bayi tabung
kembar tiga. Prosesnya sama: satu di antara kedua embrio itu membelah lagi.
Itu bisa terjadi secara alamiah, jadi kukira itulah yang terjadi."
402 Steve masih merasa amat terombang-ambing, tapi-kini ia juga mulai merasakan
suatu sensasi lain: kelegaan. Kisahnya memang sulit sekali dimengerti, tapi
setidaknya sudah ada jawaban yang masuk akal, kenapa ia kena tuding untuk
dua tindakan kriminal yang brutal.
Apakah Mom dan Dad tahu mengenai ini""
Kukira tidak. Ibumu dan Charlotte Pinker menyalakan kepadaku bahwa mereka
mengunjungi klinik itu untuk memperoleh suatu perawatan hormon.
Pembuahan in vitro belum dipraktekkan saat itu. Rupanya Genetico sudah
berhasil melangkah jauh ke depan dalam peng-gunakan teknik ini. Dan kukira
mereka mencobanya tanpa mengungkapkan kepada pasien-pasien mereka
mengenai apa yang sudah mereka lakukan."
Tidak heran mereka menjadi ketakutan," ujar Steve. Sekarang aku mengerti,
mengapa Berrington begitu nekad untuk mendiskreditmu."
Yeah. Apa yang mereka lakukan sebetulnya sama sekali tidak etis. Ini
membuat tindakan pelanggaran hak keleluasan pribadi kelihatan remeh sekali."
Masalahnya bukan lagi soal etis atau tidak. Genetico bisa morat-marit gara-gara ini."
Ini serius sekali bisa digolongkan tindakan pidana. Kami mengulas ini tahun
lalu di fakultas hukum." Namun pada dirinya ia berkata, Buat apa aku
membahas ini dengannya, padahal aku sebetulnya ingin mengatakan kepadanya
betapa aku mencintainya. Andai kata pihak Genetico menawarkan suatu
perawatan hormon kepada seorang wanita, kemudian dengan sengaja
membuatnya hamil dengan janin orang lain tanpa memberitahukan itu
kepadanya, maka tindakan itu bisa dikategorikan sebagai pelanggaran yang
dilakukan dengan sengaja."
Tapi kejadiannya sudah lama lewat. Apakah tidak ada masa batas yang
tertentu"" Betul, tapi berlakunya kan sejak tindakan penipuan itu terungkap."
403 Aku belum mengerti bagaimana ini bisa membuat perusahaan itu morat-marit."
Ini akan merupakan kasus menuntut ganti rugi yang serius. Artinya, uangnya
bukan saja untuk memberikan kompensasi kepada si korban, katakanlah biaya
pengganti untuk membesarkan anak orang lain, tapi juga untuk menghukum si
pelaku, sambil memastikan bahwa mereka dan juga yang lain menjadi enggan
untuk melakukan kesalahan seperti itu lagi."
Seberapa banyak""
Pihak Genetico telah dengan seng
aja melecehkan tubuh seorang wanita untuk
keuntungan mereka sendiri aku yakin bahwa pengacara mana pun yang cukup
berbobot akan menuntut sebanyak seratus juta dolar."
Menurut artikel dalam Wall Street Journal kemarin, seluruh perusahaan itn
bernilai sekitar seratus delapan puluh juta dolar."
Itu yang akan membuat mereka morat-marit."
Perlu waktu beberapa tahun untuk dapat mengajukan mereka ke pengadilan."
Tapi masa kau tidak lihat" Ancamannya saja sudah cukup untuk mejisabotase
proses pengambilalihan itu."
Kenapa begitu""
Kemungkinan bahwa Genetico harus membayar uang dalam jumlah sebesar itu
sebagai ganti rugi akan menurunkan nilai saham-sahamnya. Proses
pengambilalihan itu bisa tertunda, sampai pihak Landsmann memperoleh akses
tentang seberapa jauh tanggung jawab mereka."
Wauw. Jadi, bukan hanya reputasi mereka taruhannya. Mereka juga bisa
kebagian rugi." Tepat." Pikiran Steve kembali kepada permasalahannya sendiri. Tapi bagiku
ini tidak ada relevansinya sama sekali," ujarnya dalam nada murung lagi. Aku
harus bisa membuktikan bahwa teorimu mengenai kembar ketiga ini benar.
Satu-satunya cara adalah dengan menemukannya." Sesuatu melintas di
kepalanya. Apa 404 kah sistem pelacakanmu dapat digunakan" Kau mengerti kan maksudku""
Tentu." Steve menjadi antusias lagi. Kalau hasil pelacakan pertama memunculkan aku
dan Dennis, pelacakan berikutnya mungkin akan memunculkan aku dengan yang
ketiga, atau Dennis dengan yang ketiga, atau kami bertiga sekaligus."
Ya." Jeannie tidak merasa seantusias itu. Kau bisa melakukannya""
Setelah publisitas yang tidak menguntungkan itu, bakal sulit bagiku untuk
menemukan seseorang yang akan membiarkan aku menggunakan database-nya."
Sial!" Tapi masih ada satu kemungkinan lain. Aku sudah memiliki data-data sidik jari
dari FBI." Semangat Steve melambung kembali. Nama Dennis tentunya ada dalam file
mereka. Andai kata si kembar ketiga pernah diambil sidik jarinya, pelacakan
itu pasti akan memunculkan data-datanya! Hebat sekali!"
Tapi hasilnya ada di sebuah disket floppy di dalam ruang kerjaku."
Wah, gawat! Dan kau tidak bisa masuk ke sana!"
Betul." Sial. Tapi aku bisa mendobrak pintunya. Ayo kita ke sana sekarang, mau
tunggu apa lagi"" ^
Kau bakal dijebloskan ke penjara lagi. Pasti ada cara yang lebih sederhana
daripada itu." Dengan susah payah Steve berusaha mengendalikan diri. Kau benar. Pasti ada
cara lain untuk mendapatkan disket itu."
Jeannie mengangkat gagang pesawat teleponnya. Aku sudah minta kepada
Lisa Hoxton untuk mencoba masuk ke dalam ruang kerjaku. Coba kita cek,
apakah dia sudah berhasil." Ia memutar sebuah nomor. Hei, Lisa,
405 ia a, apa kabar" Aku" Nggak terlalu baik. Eh, kau nggak bakal percaya mendengar
ini." Jeannie membeberkan hasil penemuannya. Aku tahu ini nggak masuk
akal, tapi aku bisa membuktikan kebenarannya begitu diskel itu ada di
tanganku. Kau berhasil masuk ke ruang kerjaku" Sial." Wajah Jeannie tampak
kecewa. Oke, thanks untuk usahamu. Aku tahu bahwa kau mempertaruhkan
dirimu untuk itu. Aku betul-betul menghargainya. Ya Bye."
Ia menutup pesawatnya, lalu berkata, Lisa sudah mencoba membujuk seorang
petugas sekuriti untuk diperbolehkan masuk. Dia nyaris berhasil, tapi laki-laki
itu kemudian meminta izin kepada atasannya, dan hampir saja dipecat."
Apa yang harus kita lakukan sekarang""
Kalau aku memperoleh kembali pekerjaanku besok pagi, setelah sidang
pemeriksaan itu, aku bisa melenggang masuk ke dalam kamarku."
Siapa pengacaramu""
Aku nggak punya pengacara, aku nggak pernah membutuhkan pengacara."
Aku berani taruhan bahwa pihak perguruan tinggi akan memakai pengacara
termahal di kota ini."
Sial. Aku nggak bisa membayar seorang pengacara."
Steve hampir tidak berani mengucapkan apa yang tersirat di dalam kepalanya.
Ehm & aku seorang penga
mr Jeannie menatapnya dengan pandangan menilai.
Aku memang baru setahun di fakultas hukum, tapi dalam latihan kerja"
praktek kepengacaraan, aku selalu berhasil meraih angka tertinggi di kelasku."
Ia betul-betul antusias membayangkan dirinya membela Jeannie dalam
menghadapi otoritas pihak Jones Fal
ls University. Tapi apakah Jeannie
menganggapnya terlalu muda dan tidak berpengalaman" la mencoba membaca
pikiran Jeannie, namun tidak berhasil. Jeannie masih menera-406
wangi dirinya. Ia membalas tatapan Jeannie, dengan melihat ke dalam matanya
yang berwarna gelap. Aku tidak berkeberatan untuk melakukan ini sampai
akhir .aman, ujar Steve pada dirifTyap>
Kemudian Jeannie mendoyongkan tubuhnya ke muka untuk mengecup bibirnya,
ringan dan cepat. Wah. Steve, kau memang bukan main," ujarnya.
Kecupan itu memang ringan sekali, tapi sungguh-sungguh menggetarkan. Steve
senang sekali. Ia tidak yakin apa yang dimaksud Jeannie dengan kata bukan
main, tapi artinya pasti bagus.
-Ia tidak boleh mengecewakan Jeannie. Ia mulai resah mengenai sidang
pemeriksaan itu. Kau tahu sesuatu mengenai peraturan-peraturan yang
berlaku dalam komite itu" Prosedur dalam menghadapi sidang itu""
Jeannie merogoh isi tas kanvasnya, lalu menyodorkan sebuah map dari karton
kepadanya. Steve menelusuri isinya. Peraturan-peraturan itu lebih merupakan peleburan
antara berbagai tradisi perguruan tinggi dan peristilahan hukum modem.
Pelanggaran-pelanggaran untuk mana seorang staf fakultas dapat dipecat,
termasuk penghujatan dan tindak sodomi, namun yang sepertinya paling
relevan sehubungan dengan kasus yang dihadapi Jeannie sifatnya lebih
tradisional: mencemarkan serta merusak reputasi universitas.
Komite penerapan disiplin ternyata tidak memiliki mandat untuk memberikan
keputusan terakhir; fungsi mereka hanyalah membuat rekomendasi untuk
senat, yang mempengaruhi seluruh keberadaan universitas itu. Itu sesuatu yang
relevan untuk diketahui. Andai kata Jeannie kalah besok, pihak senat bisa
berfungsi sebagai sidang peninjau ulang keputusan komite.
Kau punya copy kontrakmu"" tanya Steve.
Tentu." Jeannie melangkah ke sebuah meja tulis kecil di pojok, lalu membuka
sebuah laci. Nih." Steve membacanya cepat-cepat. Dalam pasal ke-12,
407 Jeannie menyatakan bersedia mematuhi keputusan senat universitas. Itu akan
mempersulit dirinya untuk meminta secara resmi kasusnya ditinjau ulang pada
saat pengambilan keputusan terakhir. !"
Kemudian ia mempelajari peraturan-peraturan komite penerapan disiplin.
Disebutkan di sini bahwa kau harus melaporkan kepada pimpinan komite
sebelumnya, andai kata kau ingin diwakili oleh seorang pengacara atau orang
lain," ujarnya. Aku akan menelepon Jack Budgen sekarang juga," ujar Jeannie. Ini pukul
delapan dia pasti ada di rumah." Ia mengangkat gagang pesawatnya.
Sebentar," ujar Steve. Sebaiknya kita rundingkan dulu mengenai apa yang
akan kaukatakan padanya."
Kau benar. Kau berpikir secara strategis, sedangkan aku tidak."
Steve merasa berbesar hati. Advis pertamanya yang ia berikan sebagai seorang
pengacara ternyata bagus. Laki-laki ini memegang nasibmu di tangannya.
Seperti apa dia""
Dia kepala bagian perpustakaan, dan partner tenisku."
Yang main denganmu pada hari Minggu itu""
Ya. Lebih mirip seorang kepala bagian tata usaha daripada seorang
akademikus. Seorang pemain yang taktis, tapi menurutku dia tidak memiliki
insting pembunuh untuk dapat meraih tempat paling top dalam dunia tenis."
Oke. kalau begitu, hubungannya denganmu bisa disebut kompetitif." Kukira
begitu. Nah, kesan apa yang ingin kita berikan padanya"" Steve mengetuk-ngetukkan
ujung-ujung jarinya. Pertama: kita ingin tampak tidak punya niat untuk main
keras, dan yakin akan sukses. Kau benar-benar antusias untuk menghadapi
sidang pemeriksaan itu. Kau tidak
408 bersalah, dan kau senang memperoleh kesempatan untuk membuktikannya.
Kau merasa yakin bahwa komite itu akan melihat kebenaran masalah ini, di
bawah arahan bijaksana Budgen." Oke."
Kedua: Kau berada di pihak yang tertindas. Kau seorang gadis yang lemah,
tidak berdaya &" Yang benar saja""
Steve tertawa. Hapus itu. Kau seorang akademikus yang masih junior, dan kau
berhadapan dengan Berrington dan Obell, dua tokoh yang sudah mapan, yang
biasanya selalu memperoleh apa yang mereka inginkan di JFU. Malah kau tidak
bisa membayar seorang pengacara sungguhan. Apa si Budgen orang Yahudi "" .,
Aku nggak tahu. Mungkin ." Kuharap begitu. Kalangan minoritas biasanya cenderung kurang bersimpati
pada pihak yang punya wewenang. Ketiga: kisah di balik alasan Berrington
begitu ngotot untuk menyingkirkanmu seperti ini, kini tersingkap. Memang
mengguncangkan, tapi toh terpaksa dibeberkan."
Apa hikmahnya bagiku untuk melakukan itu""
Dengan begitu, akan tertanam ide bahwa mungkin ada sesuatu yang
disembunyikan Berrington."
Baik. Masih ada lagi""
Kukira tidak." w Jeannie memutar sebuah nomor, lalu menyodorkan gagang
pesawatnya ke arah Steve.
Steve menerimanya dengan hati berdebar-debar. Ini akan merupakan
teleponnya yang pertama sebagai pengacara seseorang. Semoga situasinya
tidak bertambah runyam. m
Saat mendengarkan nada. dering di ujung lain, ia mencoba mengingat-ingat
cara Jack Budgen bermain tenis. Waktu itu seluruh perhatian Steve memang
hanya tertumpah pada Jeannie, tapi ia toh masih dapat mem
409 bayangkan seorang laki-laki gundul berpenampilan bugar, usia sekitar lima
puluhan, bermain dengan terampil dan jejakan kaki yang mantap. Budgen
berhasil mengalahkan Jeannie, meskipun Jeannie lebih muda dan lebih kuat
daripadanya. Steve berjanji untuk tidak menganggap enteng laki-laki ini.
Telepon itu dijawab seseorang dalam nada tenang dan berwibawa, Halo""
Profesor Budgen, namaku Steven Logan."
Untuk sesaat tidak ada jawaban. Apakah aku kenal Anda, Mr. Logan"
Belum, Sir. Aku menelepon Anda sehubungan dengan jabatan Anda sebagai
pimpinan komite penerapan disiplin Jones Falls University, untuk
memberitahukan bahwa aku akan mendampingi Dr. Ferrami besok. Dia sudah
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
siap menghadapi sidang pemeriksaan itu, dan merasa antusias untuk segera
menyelesaikan masalah-masalah yang bertalian dengan tuntutan yang diajukan
atas dirinya." Nada bicara Budgen amat tenang. Anda seorang pengacara""
Steve merasa napasnya mulai memburu, seakan ia habis berlari. Ia mencoba
untuk tetap tenang. Aku masih kuliah di fakultas hukum. Dr. Ferrami tidak
dapat membayar seorang pengacara. Namun aku akan mengerahkan seluruh
dayaku untuk dapat mewakilinya dalam kasus ini, tapi kalau aku sampai
membuat kesalahan, aku akan terpaksa menyerah." Steve berhenti sebentar,
memberikan kesempatan pada Budgen untuk mengucapkan beberapa patah
kata ramah, atau sekadar gumaman simpatik; namun ia tidak memperoleh
tanggapan, Steve melanjutkan. Boleh a\u tahu, siapa yang akan mewakili
pihak perguruan tinggi""
Setahuku mereka sudah menghubungi Henry Quinn, dari Harvey Horrocks
Quinn." Steve tersentak. Itu nama salah satu biro hukum
410 yang paling tua di Washington. Ia mencoba untuk meninggalkan kesan tenang.
Sebuah biro hukum yang amat terkemuka," ujarnya sambil tertawa kecil. O
ya"" Karismanya rupanya tidak mempan untuk menghadapi laki-laki ini. Kini
waktunya untuk bersikap sedikit tegar. Ada satu hal yang kukira ada baiknya
kusebutkan. Kita harus mengungkapkan, apa sebetulnya yang menjadi alasan
Berrington untuk bersikap begitu keras pada Dr. Ferrami. Kami harap sidang
pemeriksaan itu tidak akan mengalami penundaan, apa pun alasannya. Itu akan
menjadi beban bagi Dr. Ferrami. Biar bagaimanapun, semuanya mesti
dibongkar." Setahuku tidak akan ada penundaan sidang."
Tentu saja tidak. Steve melanjutkan siasatnya Tapi andai kata itu sampai
terjadi, mohon Anda tahu bahwa Dr. Ferrami tidak dapat menerimanya." Steve
memutuskan untuk mengakhiri percakapan ini. Profesor, aku berterima kasih
atas perhatian Andat dan merasa antusias untuk bertemu dengan Anda besok
pagi." Selamat malam." Steve menutup pesawatnya. Wow. persis seperti menghadapi sebongkah
gunung es." Jeannie tampak tidak mengerti- Biasanya dia tidak seperti itu. Mungkin dia
cuma lagi bersikap formal."
Steve yakin bahwa Budgen sudah mengambil keputusan untuk bersikap tidak
memihak Jeannie, namun ia tidak mengungkapkan itu kepada Jeanme.
Setidaknya aku sudah menyampaikan ketiga hal yang ingin kita teruskan
kepadanya. Dan aku tahu sekarang bahwa JFU akan diwakili oleh Henry Quinn."
Hebatkah dia"" Ia seorang tokoh legendaris. Steve agak ngeri membayangkan akan berhadapan
dengan Henry Quinn. Namun ia tidak ingin membuat Je
annie kecil hati. Quinn memang pernah punya nama, tapi mungkin dia sudah melewati masa-masa
jayanya." 1 411 i Jeannie menerima fakta itu. Apa yang harus kita lakukan sekarang""
Steve menatapnya. Mantel handuk Jeannie yang berwarna kemerahan tersibak
sedikit, dan ia dapat melihat payudaranya yang indah di balik bahan kain yang
lembut itu. Sebaiknya kita telusuri apa-apa yang mungkin akan ditanyakan
kepadamu dalam sidang pemeriksaan itu," ujar Steve dalam nada agak
menyesal. Masih banyak yang hams kita lakukan malam ini."
412 BAB 37 Jane Edels bo rough jauh lebih menarik dalam keadaan telanjang daripada saat
ia berpakaian. Ia berbaring di seprai berwarna merah muda kepucatan,
diterangi cahaya sebatang lilin beraroma harum.. Kulitnya yang lembut hening
jauh lebih memesona daripada warna-warna tanah yang biasa dikenakannya.
Pakaian pakaian longgar yang menjadi favoritnya cende rung menyembunyikan
bentuk tubuhnya: bisa dikatakan ia semacam makhluk amazon dengan lekuk
buah dada yang dalam serta pinggul lebar. Kesannya memang berat, tapi sesuai
dengannya. Saat berbaring di tempat tidurnya, ia tersenyum menggoda ke arah Berrington
yang sedang mengenakan celana pendek birunya. Wauw, ternyata lebih asyik
daripada yang kuperhitungkan," ujarnya.
Berrington juga merasakan hal yang sama. meskipun ia tidak cukup terbuka
untuk mengatakannya. Jane mengetahui hal-hal yang biasanya harus ia ajarkan
kepada wanita yang lebih muda, yang biasanya ia ajak naik ke tempat tidur.
Iseng-iseng Berrington mempertanyakan pada dirinya, dari mana Jane
memperoleh keterampilan itu. Ia memang pernah menikah: suaminya, seorang
perokok, meninggal gara-gara kanker paru-paru
413 sekitar sepuluh tahun yang lalu. Kehidupan seks mereka tentunya seru sekali.
Berrington begitu menikmati kebersamaan dengan Jane, sehingga ia tidak perlu
berfantasi sebagaimana biasanya, bahwa ia sedang bercinta dengan seorang
dewi kecantikan yang terkenal seperti Cindy Crawford, Bridget Fonda, atau
Putri Diana. Dan sementara berbaring di sebelahnya, Jeannie membisikkan di
telinganya, Terima kasih. Berry, bagiku ini benar-benar yang paling asyik, kau
begitu hebat, terima kasih.
Aku toh merasa agak bersalah," ujar Jane. Sudah lama sekali aku tidak begini
nakal." Nakal"" ujar Berrington sambil mengikat tali sepatunya. Aku tidak mengerti
maksudmu. Kau kan tidak terikat, berkulit putih, dan sudah berusia dua puluh
satu tahun, sebagaimana yang biasa dikatakan orang." Berrington melihat Jane
menggerenyitkan wajahnya: istilah tidak terikat, berkulit putih, dan sudah
berusia dua puluh satu tahun itu ternyata secara politis tidak dapat dikatakan
tepat. Setidaknya, kau tidak terikat," tambah Berrington cepat-cepat.
Oh, bukan tidur denganmu yang kumaksud dengan nakal," ujar Jane dalam
nada lamban Masalahnya cuma aku tahu bahwa kau melakukannya denganku
karena aku berada dalam komite sidang pemeriksaan itu besok."
Berrington terenyak persis saat ia sedang memasang dasinya yang bergaris-garis.
Jane berkata lagi, Maumu kan aku mengira kau melihatku di kafetaria itu, lalu
menjadi terpukau oleh daya tarik seksualku"" Ia tersenyum sendu ke arah
Berrington. Aku tidak mempunyai daya tank seksual, Berry, tidak untuk
seorang yang begitu memperhatikan penampilan seperti kau. Kau pasti
memiliki motif tertentu, dan aku hanya membutuhkan waktu sekitar lima detik
untuk mengetahui apa sebetulnya yang kauinginkan."
414 Berrington merasa dirinya konyol sekali. Ia tidak tahu harus menjawab apa.
Di pihak lain, kau memiliki daya tarik seksual. Kau punya karisma dan tubuh
yang bagus, kau pintar dalam berpakaian, dan baumu enak. Selain itu, semua
orang tahu bahwa kau betul-betul suka pada wanita. Kau punya potensi untuk
memanipulasi dan mengeksploitasi mereka, tapi kau juga mencintai mereka.
Kau adalah teman kencan untuk semalam yang sempurna, dan aku berterima
kasih padamu." Sambil mengatakan itu, Jane menarik seprainya untuk menutupi tubuhnya yang
telanjang, bergulir ke satu sisi, kemudian memejamkan matanya.
Berrington berusaha mempercepat proses berpakaiannya.
Sebelum pergi, ia duduk di tepi tempat
tidur itu. Jane membuka matanya.
Berrington berkata, Kau akan memberikan dukunganmu kepadaku besok""
Jane duduk tegak, lalu mengecup Berrington dengan hangat. Aku harus
mendengar dulu kasusnya, sebelum aku memutuskan sesuatu," jawabnya.
Berrington mengenakkan giginya. Ini sangat berarti bagiku, lebih daripada
yang dapat kaubayangkan."
Jane mengangguk simpatik, namun jawabannya masih belum bisa disebut
meyakinkan. Juga untuk Jeannie Ferrami, kukira."
Berrington meremas payudara kiri Jane yang terasa lembut dan berat. Tapi
siapa yang lebih berarti bagimu Jeannie atau aku""
Aku tahu bagaimana rasanya menjadi seorang akademikus wanita yang masih
muda di sebuah universitas yang didominasi oleh kaum laki-laki. Aku tidak akan
pernah melupakan itu."
Sial." Berrington menarik tangannya.
Kau boleh menginap di sini malam ini, lalu kita dapat melakukannya lagi besok
pagi." " 415 Berrington berdiri. Aku sedang banyak pikiran." Jane menutup matanya.
Sayang sekali." Berrington keluar.
Mobilnya terparkir di pelintasan jalan rumah Jane yang terletak di daerah
pinggiran, persis di sebejah Jaguar-nya. Mobil Jaguar itu seharusnya sudah
merupakan tanda peringatan untukku, umpat Berrington dalam hati; tanda
bahwa di balik apa yang tampak, masih ada sesuatu yang lain. Berrington
merasa dirinya dimanfaatkan, namun ia toh menikmatinya. Ia
mempertanyakan, apakah wanita-wanita yang pernah dipikatnya juga
merasakan hal yang sama seperti dirinya sekarang.
Dalam perjalanan pulang, ia merasa resah menghadapi sidang pemeriksaan
yang akan diadakan keesokan hari itu. Ia sudah punya empat orang yang akan
memihaknya dalam komite itu, namun ia gagal memenangkan suara dari Jane.
Apakah masih ada yang dapat dilakukannya" Di saat-saat terakhir ini sepertinya
tidak. Begitu ia sampai di rumah, ada sebuah pesan dari Jim. Proust di perangkat
penjawab teleponnya Mudah-mudahan bukan berita buruk lagi, pikirnya. Ia
duduk di belakang meja tulis di ruang dudukuya, lalu memutar nomor telepon
rumah Jim. Aku Berry."
Orang-orang FBI itu mengacau," ujar Jim tanpa basa-basi.
Hati Berrington langsung menciut. Ceritakan." Mereka menerima instruksi
untuk menghentikan pelacakan itu, namun perintah itu datangnya terlambat."
Sial." Hasil-hasilnya sudah keburu dikirim ke E-mail Jeannie."
Berrington mulai resah. Nama-nama siapa saja yang terdapat di daftarnya""
Tidak ada yang tahu. Mereka tidak membuat copy-nya."
Ini benar-benar kelewatan. Kita harus tahu isinya!"
416 Mungkin kau bisa mengupayakan sesuatu. Daftar itu tentunya ada di
kantornya." Dia tidak bisa masuk ke sana." Secercah harapan meliputi diri Berrington.
" "Mungkin dia belum sempat melihatnya." Semangatnya melambung sedikit.
Kau bisa lakukan sesuatu""
Tentu." Berrington mengecek arloji Rolex emasnya. Aku akan ke universitas
sekarang juga." Hubungi aku lagi secepatnya." Oke"
Berrington kembali masuk ke dalam mobilnya, lalu segera meluncur ke arah
Jones Falls University. Suasana kampus sudah gelap dan .sepi Ia memarkir
mobilnya di luar Nut House, lalu memasuki bangunan itu. Ia tidak terlalu rikuh
lagi menyelinap ke dalam ruang kerja Jeannie untuk kedua kalinya. Peduli apa,
terlalu banyak yang harus dipertaruhkannya dibandingkan harga dirinya.
la menyalakan perangkat komputer Jeannie, lalu mengakses E-mail-nya.
Ternyata isinya cuma satu. Mudah-mudahan daftar dari FBI itu. la
menelusurinya. Di luar harapannya, isinya cuma sebuah pesan dari seorang
teman di University of Minnesota:
Kau sudah terima E-mail-ku kemarin" Aku akan ke Balt imore besok, dan aku
betul-betul ingin bertemu denganmu lagi, biarpun hanya untuk beberapa
menit. Hubungi aku. Banyak sayang. Will.
Jeannie tidak menerima pesan dari laki-laki itu kemarin, karena isinya telah
dihapus oleh Berrington. Ia juga tidak akan menerima yang ini. Tapi di mana
daftar dari FBI itu" Pasti ia telah merekamnya kemarin pagi, sebelum kamarnya
dikunci oleh bagian sekuriti.
417 Di mana ia menyimpannya" Berrington menelusuri hard disk perangkat
komputer itu untnk menemukan kata-kata FBI, F.B.l. dengan utik-titik, atau
Federal Bureau of Investigation. I
aHfdak menemukan apa-apa. Ia memeriksa
sebuah kotak disket di dalam lacinya, tapi isinya cuma copy file-file yang ada di
komputernya. Wanita ini bahkan menyimpan copy daftar belanjanya,"
gumamnya. Ia memakai pesawat Jeannie untuk menelepon Jim kembali. Tidak ada apa-apa," ujarnya buru-buru.
Kita harus tahu siapa-siapa yang ada dalam daftar itu!" sembur Jim.
Dalam nada sarkastis Berrington menjawab, Apa yang sebaiknya kulakukan
sekarang, Jim menculik dan menyiksa dia""
Daftar itu pasti ada padanya, kan""
Tapi tidak dalam file E-mail-nya, jadi tentunya dia sudah merekamnya."
Kalau tidak ada di ruang kerjanya, daftar itu tentunya ada di rumahnya."
Masuk akal." Berrington bisa melihat ke mana arahnya. Kau bisa atur supaya
tempatnya &" la merasa enggan untuk mengatakan bisa digeledah oleh FBI
melalui telepon. Bisa dicek""
Kukira begitu. David Creane ternyata gagal memenuhi misinya, jadi dia masih
punya utang padaku. Aku akan telepon dia."
Besok pagi saja. Sidang pemeriksaan itu akan berlangsung pada pukul sepuluh.
Dia bakal sibuk selama beberapa jam."
Oke. Akan kuatur itu. Tapi bagaimana kalau dia menyimpannya di dalam tas
yang selalu dibawa-bawa-nya" Apa yang harus kita lakukan kalau begitu""
Aku tidak tahu. Selamat malam, Jim."
Malam." Setelah menutup pesawat, Berrington masih duduk
418 di sana selama beberapa saat, sambil melayangkan pandang ke arah ruang
sempit yang dibuat menarik oleh Jeannie dengan nuansa-nuansa warna terang
dan berani. Kalau ada yang meleset besok, Jeannie akan berada di belakang
meja ini kembali sekitar waktu makan siang, dengan daftar FBI itu,
melanjutkan lagi penyidikannya, yang akan berakibat hancurnya karier tiga
tokoh yang sudah mapan. Itu tidak boleh terjadi, ujarnya dalam hati. Itu tidak boleh terjadi.
419 JUMAT di-scan daii di-djvu-kan untuk dimhader (dimhad.co.cc) oleh:
Dilarang meng-komersil-kanaiaii kesialan menimpii liidiipiiiida selamanya.
di-scan dan di-djvu-kan untuk dimhader (dimhad.co.ccl oleh:
Dilarang meng-komersil-kan atau kesialan memmpa liidup anda selamanya.
BAB 38 Jeannie terbangun di dalam mang duduknya yang berdinding putih dan sempit,
di sofa hitamnya, dalam pelukan Steve, hanya mengenakan mantel handuknya
yang berwarna merah muda.
Bagaimana aku bisa sampai di sini" Mereka telah menghabiskan separuh malam
itu dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi sidang pemeriksaan yang
akan diadakan hari ini. Hati Jeannie menciut; kelanjutan nasibnya akan
ditentukan pagi ini Tapi bagaimana aku sampai bisa berbaring di pangkuannya"
Sekitar pukul tiga pagi ia menguap, lalu menutup matanya sesaat. Lalu &"
Tentunya ia jatuh tertidur.
Entah kapan Steve masuk ke dalam kamar tidur, kemudian mengambil selimut
tambalan biru dan pulih dari atas tempat tidur untuk menyelubungi tubuhnya,
mengingat ia merasa amat hangat di bawahnya
Tapi Steve tak mungkin bertanggung jawab atas cara ia berbaring, dengan
kepala di atas pahanya dan lengan memeluk pinggangnya. Pasti ia sendiri yang
melakukan itu, dalam tidurnya. Agak rikuh sebetulnya; wajahnya begitu dekat
dengan alat vital Steve. Entah bagaimana
423 penilaian anak muda itu mengenai dirinya. Kelakuannya sedikit keterlaluan.
Membuka pakaian di mukanya, kemudian jatuh tertidur di atasnya; ulahnya
seakan ia sudah lama menjadi kekasih Steve.
Yah sebetulnya aku punya alasan untuk kelakuanku yang konyol itu. Aku baru
saja melewati minggu yang brengsek.
Ia telah diperlakukan seenaknya oleh Opsir McHenty, dirampok oleh ayahnya,
dituding oleh New York Times, diancam dengan pisau oleh Dennis Pinker,
dipecat oleh universitasnya, dan diserang di dalam mobilnya sendiri. Ia merasa
haknya sebagai pribadi dilanggar.
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kepalanya terasa berdenyut-denyut bekas hantaman tinju itu pada hari
sebelumnya, namun cedera yang dideritanya tidak hanya secara fisik. Tindakan
penyerangan itu juga telah melukai harga dirinya. Begitu teringat pergumulan
yang terjadi di dalam mobilnya, amarahnya kembali meledak. Ingin rasanya ia
mencengkeram leher laki-laki itu. Bahkan di saat sedang tidak ingat, di bawah
sadarnya ia merasa tercemar, seakan nilai keberadaannya berkurang ga
ra-gara peristiwa itu. Mencengangkan sebetulnya bahwa ia masih bisa tertidur di sofa dengan
seseorang yang tampangnya persis seperti kedua penyeranguya. Namun kini ia
merasa lebih yakin mengenai Steve. Tak satu pun dari dua orang itu dapat
menghabiskan malam seperti ini, hanya berduaan dengan seorang gadis, tanpa
memaksakan diri atasnya. Jeannie mengerutkan alisnya Samar-samar ia ingat bahwa Steve telah
melakukan sesuatu tadi malam; sesuatu yang menyenangkan. Ya, lamat-lamat
teringat olehnya bagaimana tangan Steve yang besar mengusap-usap rambutnya
dengan lembut, rasanya untuk waktu lama, sementara ia mulai terlelap dalam
keadaan nyaman, seperti seekor kucing yang dibelai.
Jeannie tersenyum, kemudian mulai bergerak. Steve langsung menyapanya
Kau sudah bangun." 424 Jeannie menguap, lalu menggeliat. Sori, aku tertidur di atasmu. Kau nggak
apa-apa"" Aliran darah ke kaki kiriku berhenti sejak sekitar pukul lima subuh, tapi begitu
mulai terbiasa, aku merasa nyaman."
Jeannie duduk tegak agar dapat mengamati tampang Steve dengan lebih baik.
Pakaiannya kusut sama sekali, rambutnya acak-acakan, dan di wajahnya
membayang rambut-rambut yang minta dicukur, tapi selain itu ia betul-betul
menggemaskan. Kau bisa tidur""
Steve menggeleng. Aku begitu menikmati keberadaanmu, mengamatimu
tidur." Jangan bilang aku ngorok."
Kau nggak ngorok. Tapi kau ngiler sedikit, cuma itu." Ia menunjuk ke suatu
bagian lembap di celananya.
Wah!" Jeannie berdiri. Pandangannya beralih ke jam dindingnya yang
berwarna biru terang: sudah pukul delapan lewat tiga puluh. Kita nggak punya
banyak waktu lagi," ujarnya dalam nada panik. Sidang pemeriksaan itu akan
dimulai pukul sepuluh."
Mandilah sementara aku membuat kopi," ujar Steve dalam nada simpatik.
Jeannie menatapnya. Anak muda ini memang bukan main. Kau dikirim kemari
oleh Santa Klaus""
Steve tertawa. Menurut teorimu, aku berasal dari sebuah tabung percobaan."
Wajahnya berubah menjadi serius kembali. Ah, sudahlah, siapa yang peduli""
Suasana hati Jeannie ikut suram. Ia masuk ke kamar tidur, menjatuhkan
pakaiannya di lantai, ialu masuk ke kamar mandi. Saat mencuci rambut, ia
merenungkan kembali perjuangan kerasnya selama sepuluh tahun terakhir ini:
usaha untuk meraih beasiswa, latihan tenis secara intensif untuk mengimbangi
jam-jam belajarnya yang panjang; sikap pembimbingnya yang kurang simpatik
saat ia berusaha meraih gelar doktornya, la telah bekerja seperti robot untuk
mencapai apa yang berhasil
425 diraihnya kini, dan semua itu karena ia ingin menjadi ilmuwan dan membantu
umat manusia untuk lebih mengerti mengenai keberadaan mereka. Dan kini
Berrington Jones akan membuyarkan semua itu dengan begitu saja.
Mandi membuatnya merasa lebih enak. Saat ia mengeringkan tubuh, pesawat
teleponnya berdering, la meraih pesawat yang terletak di sebelah tempat
tidurnya. Ya." Jeannie, ini Patty."
Hai, ada apa"" Daddy muncul." Jeannie duduk di tempat tidurnya. Bagaimana keadaannya""
Tidak punya uang sepeser pun, tapi sehat."
Dia sudah ke tempatku," ujar Jeannie. Dia muncul pada hari Senin. Hari
Selasa dia agak ngambek, karena aku tidak masak untuknya malam-malam. Hari
Rabu dia pergi, dengan komputerku, TV-ku, dan perangkat stereoku. Rupanya
hasil perolehannya sudah dia habiskan atau dia pakai untuk main judi."
Patty terbengong. Oh, Jeannie, brengsek sekali!"
Hebat, kan" Sebaiknya kausimpan barang-barang ber-hargamu."
Menjarah dari keluarganya sendiri! Wah, gawat, kalau Zip sampai tahu, dia
bakal diusir." Patty, masalahku sebetulnya lebih serius dari itu. Ada kemungkinan aku akan
dipecat dari pekerjaanku hari ini."
Jeannie, kenapa""
Aku nggak punya waktu menjelaskannya padamu sekarang, tapi aku akan
meneleponmu nanti." Oke."
Kau sudah ketemu Mom"" Setiap hari."
Oh, bagus, aku merasa lebih enak sekarang. Aku sudah pernah ngobrol
dengannya sekali, kemudian sewaktu aku meneleponnya lagi, dia sedang makan
siang." 426 Orang-orang itu memang kurang simpatik. Kita harus berusaha mengeluarkan
Mom dari situ secepatnya."
Dia bakal terpaksa tinggal di sana lebih lama lagi kalau aku sampai dipecat
hari ini. Aku akan meneleponmu lagi nanti."
Semoga kau sukses!" Jeannie menutup pesawatnya. Ia melihat secangkir kopi yang masih mengepul
di meja samping tempat tidurnya. Ia menggeleng-gelengkan kepala dengan
takjub. Memang hanya secangkir kopi, tapi yang paling mencengangkan adalah
cara Steve mengetahui apa yang betul-betul dibutuhkannya. Sikap spontannya
begitu wajar. Dan ia tidak mengharapkan apa-apa sebagai balasan. Berdasarkan
pengalamannya, kalau seorang laki-laki mendahulukan kebutuhan teman
wanitanya di atas kebutuhannya sendiri, ia akan mengharapkan si wanita
berlaku sebagai geisha selama sebulan sebagai balasannya.
Steve ternyata lain. Andai kata aku tahu masih ada laki-laki model*begini, aku
sudah memesan satu dari dulu.
Jeannie telah melakukan segalanya sendiri, selama seluruh masa dewasanya.
Ayahnya tidak pernah ada untuk menunjangnya. Sejak dulu Mom memang
keras, tapi akhirnya kekerasannya malah menjadi masalah yang hampir
mengimbangi kelemahan Daddy. Mom sudah menyusun rencana untuk Jeannie,
dan ia tetap bersikeras untuk mempertahankannya, la ingin Jeannie menjadi
penata rambut. Ia bahkan mengupayakan agar Jeannie mendapat pekerjaan,
dua minggu sebelum ulang tahunnya yang keenam belas, yaitu dengan mencuci
rambut dan menyapu lantai di Salon Alexis di Adams-Morgan. Cita-cita Jeannie
untuk menjadi ilmuwan betul-betul ia anggap tidak masuk akal. Kau bisa
menjadi penata rambut terkemuka sebelum gadis-gadis lain lulus dari
perguruan tinggi!" ujar Mom ketika itu. Ia tidak pernah bisa mengerti, mengapa
Jeannie marah dan bahkan menolak untuk mampir di salon itu.
427 Ia tidak sendirian hari ini. Ia memiliki Steve yang akan memberikan dukungan
kepadanya. Bukan masalah baginya bahwa anak muda itu masih belum punya
pengalaman seorang pengacara Washington yang mapan belum tentu akan
membuat lima orang profesor terkesan. Yang terpenting adalah ia hadir di
sana. Jeannie mengenakan mantel mandinya, lalu memanggil Steve. Kau mau
mandi"" Tentu." Steve masuk ke kamar tidur itu. Andai kata aku punya sehelai
kemeja bersih." Aku tidak punya kemeja untuk laki-laki eh, tunggu dulu, aku punya." Ia
teringat kemeja Ralph Lauren putih yang dipakai Lisa sewaktu peristiwa
kebakaran itu. Kemeja itu milik seseorang dari departemen matematika.
Jeannie sudah membawanya ke binatu, dan sekarang kemeja itu tersimpan di
lemari pakaiannya, masih dibungkus kertas cellophane. Ia memberikannya
kepada Steve. Ukuranku, tujuh belas tiga puluh enam," ujar Steve. Hebat."
Jangan kautanyakan padaku dari mana asalnya. Ceritanya panjang sekali,"
ujar Jeannie. Rasanya aku punya dasi di suatu tempat." Ia membuka sebuah
laci, lalu mengeluarkan sehelai dasi biru berbintik-bintik dari bahan sutra, yang
kadang-kadang ia pakai dengan blus putih, untuk penampilan sedikit maskulin.
Nih." Trims." Steve masuk ke kamar mandinya yang kecil.
Jeannie merasa sedikit kecewa. Semula ia berharap akan melihat Steve
membuka kemejanya. Dasar laki-laki, ujarnya dalam hati; yang brengsek
mengekspos dirinya tanpa diminta, yang baik-baik sealim biarawan.
Aku boleh pinjam pisau cukurmu"" seru Steve.
Ya, silakan." Sebuah catatan pribadi: bercintalah dengannya sebelum dia
menjadi semacam saudara laki-laki bagimu.
Jeannie mencari setelan hitamnya yang terbaik, lalu
428 teringat bahwa ia telah membuangnya di tempat sampah kemarin. Konyol
banget," umpatnya. Mungkin ia bisa memungutnya kembali, tapi kondisinya
pasti kusut dan kotor. Ia memiliki sebuah blazer berwarna biru; ia bisa
memakai itu dengan sehelai baju kaus putih dan celana panjang hitam. Agak
mencolok memang, tapi sepertinya pas.
Ia duduk di muka cerminnya, lalu mulai memakai make-upnya. Steve keluar
dari kamar mandi. Penampilannya formal dan tampan dalam kemeja dan dasi.
Masih ada roti berbumbu kayu manis di lemari es," ujar Jeannie. Kau bisa
memasukkannya ke dalam microwave kalau kau lapar."
Asyik," ujar Steve. Kau juga mau""
Aku terlalu tegang untuk makan. Tapi aku mau secangkir kopi lagi."
Steve mengantarkan kopi selagi ia menyelesaikan make-up-nya. Cepat-cepat ia
meminumnya, lalu berpakaian. Pada sa
at ia muncul di ruang duduk, Steve
sedang duduk di meja dapur. Ketemu rotinya"
Ya." Lalu kauapakan""
Kauhilang kau nggak lapar, jadi kuhabiskan semuanya."
Keempat-empatnya""
Ehm & sebetulnya ada dua paket tadi."
Kau memakan delapan buah roti""
Tampang Steve menjadi serba salah. Aku Japar."
Jeannie tertawa. Ayo."
Saat ia memutar tubuh. Steve mencengkeram lengannya. Sebentar."
Kenapa"" Jeannie, aku senang berteman dan menghabiskan waktuku bersamamu, tapi
kau juga harus mengerti bahwa bukan hanya itu yang kuinginkan."
Aku tahu itu." 429 Aku jatuh cinta padamu."
Jeannie melihat ke dalam matanya. Rupanya ia betul-betul tulus. Aku juga
mulai merasa tergantung padamu," ujarnya dalam nada ringan.
Aku ingin bercinta denganmu, dan aku begitu menginginkannya, sampai terasa
menyakitkan." Aku tidak berkeberatan menbicarakan hal-hal seperti ini dengannya sepanjang
hari. pikir Jeannie. Begini," katanya, kalau nafsu bercintamu sebesar nafsu
makanmu, aku adalah milikmu."
Steve tampak kecewa, dan Jeannie menyadari bahwa ia telah salah ucap.
Maafkan aku," ujarnya. Bukan maksudku untuk melucu."
Steve angkat bahu. Jeannie meraih tangannya. Dengar. Mula-mula kita akan melakukan sesuatu
untuk menyelamatkan aku. Kemudian kita akan menyelamatkanmu. Sesudah itu
baru kita berhura-hura."
Steve meremas tangan Jeannie. Oke."
Mereka melangkah keluar. Ayo kita naik satu mobil saja," ujar Jeannie. Kau
akan kuantar untuk menjemput mobilmu nanti."
Mereka masuk ke dalam Mercedes Jeannie. Radionya langsung berbunyi pada
saat ia menyalakan mesinnya. Saat melesat di antara keramaian 41st Street,
Jeannie mendengar pembaca siaran berita menyebutkan sesuatu mengenai
Genetico. Ia membesarkan volume radionya. Senator Jim Proust, mantan
kepala CIA, diharapkan akan memberikan konfirmasinya hari ini untuk mewakili
Partai Republik dalam pemilihan calon presiden tahun depaa Dia menjanjikan
dalam kampanyenya sepuluh persen pajak pemasukan, yang akan disalurkan
sebagai dana untuk kesejahteraan. Pendanaan kampanye itu bukan masalah,
komentar sebuah sumber, mengingat dia akan menerima enam puluh juta dolar
dari transaksi 430 pengambilalihan perusahaan riset medisnya, Genetico. Dalam bidang olahraga,
Philadelphia Rams &"
Jeannie mematikan radio itu. Apa komentarmu mengenai itu"
Steve menggeleng-gelengkan kepalanya dengan prihatin. Taruhannya semakin
tinggi," ujarnya Kalau kita bongkar kisah Genetico yang sebenarnya, lalu
penawaran akuisisi itu dibatalkan, Jim Proust tidak bakal bisa menutupi
kampanye pencalonannya sebagai presiden. Sementara itu, Proust seorang
tokoh yang benar-benar keras; tidak punya hati nurani, mantan CIA, tidak
mendukung soal pembatasan pemilikan senjata, dan lain-lain. Kau sedang
menghalangi jalan beberapa tokoh yang amat berbahaya, Jeannie."
Jeannie mengertakkan giginya. Itu membuat segalanya menjadi lebih layak
diperjuangkan. Aku dibesarkan dengan dana kesejahteraan, Steve. Kalau Proust
sampai menjadi presiden, gadis-gadis seperti aku akan selamanya menjadi
penata rambut." 431 BAB 39 Sekelompok pengunjuk rasa berdiri di luar Hillside Hall, gedung kantor tata
usaha Jones Falls University. Sekitar tiga puluh atau empat puluh orang
mahasiswa, yang kebanyakan wanita, bergerombol di muka tangganya.
Suasananya tenang dan tertib. Begitu berada lebih dekat, Steve membaca
sebuah spanduk: Kembalikan Posisi Ferrami Sekarang Juga!
Di mata Steve, mi suatu pertanda baik. Mereka mendukungmu," ujarnya pada
Jeannie. Jeannie memusatkan perhatiannya ke arah tulisan tulisan itu. Secercah rona
membayang di wajahnya. Rupanya begitu. Wauw, jadi ada yang sayang juga
padaku." Sebuah spanduk lain berbunyi:
Jangan lakukan ini pada JF
Sambutan meriah terdengar begitu mereka melihat Jeannie. Jeannie
menghampiri mereka sambil tersenyum Steve mengikutinya dari belakang.
Tidak semua profesor 432 akan menerima dukungan demikian spontan dari para mahasiswa. Jeannie
berjabat tangan dengan yang laki-laki, serta mencium yang perempuan. Steve
menyadari bahwa dirinya sedang diawasi oleh seorang wanita pirang yang
cantik. Jeannie merangkul seorang wanita
yang lebih tua di dalam kerumunan itu.
Sophie!" serunya. Aku harus bilang apa""
Semoga sukses di dalam sana." ujar wanita itu.
Jeannie menarik dirinya dari kerumunan orang dengan wajah berseri, lalu
mereka melangkah ke arah gedung itu. Steve berkata, Yah, mereka
menganggap kau harus mempertahankan posisimu."
Aku nggak bisa ungkapkan kepadamu betapa besar artinya itu bagiku," ujar
Jeannie. Wanita yang lebih tua itu adalah Sophie Chappie, seorang profesor di
departemen psikologi. Aku mengira dia benci padaku Aku masih nggak bisa
percaya bahwa dia berdiri di sana untuk memberikan dukungannya padaku."
Siapa cewek cantik yang berdiri di deretan depan""
Jeannie menatapnya dengan aneh. Kau tidak mengenalinya""
Aku yakin aku tidak pernah bertemu dengannya, tapi dia terus mengawasi
aku." Kemudian ia menebak. Astaga, tentunya dia si korban."
Lisa Hoxton." Pantas dia terus mengawasi aku." Steve menoleh ke belakang lagi. Gadis itu
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
cantik dan lincah, posturnya pendek dan agak gemuk. Ia telah disergap oleh
kembaran Steve, diempaskan ke lantai, dan dipaksa untuk melayaninya. Suatu
perasaan marah melanda Steve. Ia cuma seorang wanita muda biasa, tapi kini
mimpi buruk itu akan terus menghantuinya seumur hidup.
Bangunan tata usaha itu dulunya sebuah rumah tua yang megah. Jeannie
menggiring Steve melintasi sebuah serambi berlantai marmer, melalui sebuah
pintu yang 433 ditandai dengan tulisan Old Dining Room, ke dalam sebuah ruangan suram
bergaya baronial langit-langit tinggi, jendela-jendela Gotik yang sempit, dan
perabotan berkaki besar dari kayu ek. Sebuah meja panjang berdiri di muka
pendiangan dari ukiran batu.
Empat orang laki-laki dan seorang wanita setengah baya duduk di belakang
meja itu. Steve mengenali laki-laki gundul yang duduk di tengah-tengah sebagai
lawan main tenis Jeannie, Jack Budgen. Jadi, inilah komitenya, ujarnya pada
dirinya grup yang akan menentukan nasib Jeannie di masa mendatang. Ia
menarik napas dalam-dalam.
Sambil mendoyongkan tubuh ke muka, ia menjabat tangan Jack Budgen dan
berkata, Selamat pagi, Dr. Budgen. Aku Steven Logan. Kita sudah berbincang-bincang kemarin." Instinguya mulai mengambil alih situasi, dan dari dalam
dirinya memancar rasa percaya diri yang menenangkan, yang sebetulnya
berlawanan dengan apa yang sedang ia rasakan. Ia berjabat tangan dengan
masing-masing anggota komite, dan mereka menyebutkan nama mereka.
Masih ada dua orang lagi yang duduk" di sebuah meja di pojok. Laki-laki
bertubuh kecil dalam setelan jas berwarna biru laut adalah Berrington Jones,
yang berjumpa dengan Steve pada hari Senin yang lalu. Laki-laki kurus
berambut warna pasir dalam setelan jas abu-abu bergaris halus tentunya Henry
Quinn. Steve berjabat tangan dengan kedua laki-laki itu.
Quinn menatapnya dengan pandangan angkuh, lalu berkala Sudah berapa
banyak pengalamanmu, anak muda""
Steve tersenyum ramah ke arahnya, kemudian dalam nada rendah, sehingga
tidak mungkin terdengar oleh yang lain, ia menjawab, Sial kau, Henry."
Quinn menggerenyit, seakan baru kena tampar, sementara Steve berkata pada
dirinya, Itu terakhir kali dia melecehkan aku."
434 Ia menarik sebuah kursi untuk Jeannie, lalu mereka berdua duduk.
Oke, mungkin ada baiknya kita segera mulai," ujar Jack. Prosedur ini bersifat
tidak formal. Dan saya yakin semua sudah menerima copy dari rubrik ini, serta
paham mengenai peraturan-peraturannya. Tuntutan dilakukan oleh Profesor
Berrington Jones, yang mengusulkan agar Dr. Jean Ferrami dibebastugaskan
karena telah mencemarkan reputasi Jones Falls University."
Saat Budgen membuka acara itu, Steve mengawasi para anggota komite, sambil
berharap ada tanda-tanda yang menunjukkan simpati. Situasinya ternyata tidak
begitu meyakinkan. Hanya si wanita, Jane Edelsborough, yang mau menatap
Jeannie; yang lain menghindari tatapan matanya. Empat berbanding satu, pada
bahak awal, ujar Steve pada dirinya. Tidak begitu baik.
Jack berkata", Berrington diwakili oleh Mr. Quinn."
Quinn berdiri, lalu membuka tas kerjanya. Steve melihat ada noda kekuningan
bekas rokok pada jari-jarinya. Ia mengeluarkan setumpuk copy artikel N
ew York Times yang sudah diperbesar mengenai Jeannie, yang kemudian ia bagikan
kepada semua yang hadir di ruangan itu. Meja yang digunakan sidang itu jadi
penuh dengan lembaran-lembaran kertas yang berbunyi KEETISAN PENELITIAN
GEN: KERESAHAN, KECEMASAN, DAN SUATU KETIDAKSEPAKATAN. Pengingat
nyata yang andal akan masalah yang ditimbulkan Jeannie. Steve berandai ia
juga memiliki kertas-kertas semacam itu untuk dibagikan, sehingga ia dapat
menutup berkas-berkas yang disebar Quinn.
Gebrakan sederhana dan efektif dari Quinn ini membuat Steve merasa
diintimidasi. Bagaimana mungkin ia dapat bersaing dengan seorang laki-laki
yang mungkin sudah punya pengalaman selama tiga puluh tahun dalam sidang
pengadilan" Aku tidak bisa memenangkan ini,
435 ujarnya pada dirinya, sementara kepanikan mulai melandanya.
Quinn mulai membuka mulut. Suaranya bersih dan tepat, tanpa aksen sedikit
pun. Gaya bicaranya tenang dan sok menguliahi. Steve berharap ia
menggunakan pendekatan yang keliru dalam menghadapi sidang juri yang
terdiri atas kaum intelektual yang -tidak butuh penguraian secara mendetail.
Quinn memberikan rangkuman sejarah komite penerapan disiplin itu serta
menjelaskan posisinya dalam tata organisasi universitas. Ia mendefinisikan arti
mencemarkan reputasi", lalu menampilkan copy kontrak kerja Jeannie. Steve
merasa lebih enak saat Quinn mulai melantur.
Akhirnya ia menyelesaikan bagian pembukaannya, lalu mulai mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada Berrington. Ia mengawalinya dengan
menanyakan kapan Berrington pertama kali mendengar tentang program
pelacakan komputer Jeannie.
Pada hari Senin sore yang lalu," sahut Berrington. la mengulangi isi
percakapan antara dirinya dan Jeannie. Ceritanya ternyata tidak jauh berbeda
dengan apa yang pernah diungkapkan Jeannie kepada Steve.
Kemudian Berrington berkata, Begitu aku mengerti tekniknya, kukatakan
padanya bahwa menurutku tindakan itu ilegal."
Jeannie langsung berteriak: Apa""
Quinn tidak menggubrisnya dan bertanya kepada Berrington. Lalu bagaimana
reaksinya"" Dia marah-marah &"
Kau bohong!" seru Jeannie.
Berrington menjadi rikuh mendengar tudingan itu
Jack Budgen menengahi. Mohon jangan dipotong," ujarnya.
Steve mengawasi reaksi para anggota komite. Mereka semua menoleh ke arah
Jeannie; mau tak mau. Steve
436 mencengkeram lengan Jeannie, seakan untuk menahannya.
Omongannya tidak benar!" protes Jeannie.
Lalu apa yang kauharapkan"" sahut Steve dalam nada rendah. Ini kan cuma
siasatnya." Aku minta maaf." bisik Jeannie.
Tidak usah," sahut Steve di telinganya. Jangan kau tahan-tahan Mereka akan
melihat bahwa amarahmu tidak dibuat-buat"
Berrington melanjutkan, Dia menjadi berangasan, persis seperti sekarang. Dia
mengatakan kepadaku bahwa dia berhak melakukan apa yang mau dia lakukan;
dia memiliki kontrak."
Salah seorang anggota komite, Tenniel Biddenham, mengerutkan alis, jelas-jelas tak senang bahwa seorang anggota staf fakultas yang lebih muda
menggunakan kontraknya untuk menyudutkan profesornya. Berrington memang
lihai, pikir Steve. Ia tahu cara mengubah suatu situasi agar menguntungkan bagi
dirinya. Quinn bertanya kepada Berrington. Lalu apa yang Anda lakukan""
Yah, aku mulai menyadari bahwa mungkin aku salah. Aku bukan pengacara.
Karena itu aku memutuskan untuk meminta advis secara hukum. Kalau apa
yang kukhawatirkan ternyata relevan, aku bisa mengambil tindakan yang
diperlukan. Tapi jika ternyata apa yang dilakukannya tidak merugikan siapa-siapa, aku akan melupakan seluruh peristiwa itu."
Dan Anda menghubungi seorang pengacara""
Ternyata aku sudah kedahuluan Sebelum aku sempat menemui seorang
pengacara, berita itu sudah sampai ke tangan New York Times."
Bohong!" bisik Jeannie.
Kau yakin"" tanya Steve padanya.
Ya." Ia membuat catatan. 437 Tolong ceritakan pada kami apa yang terjadi pada hari Rabu itu," ujar Quinn
kepada Berrington. Apa yang kukhawatirkan ternyata menjadi kenyataan. Pimpinan universitas,
Maurice Obell, memanggilku ke kantornya dan meminta aku menjelaskan
kenapa dia ditelepon secara gencar oleh pihak pers mengenai suatu riset di
departemenku. Kami m embuat konsep pernyataan untuk pers sebagai suatu
basis untuk diskusi, lalu kami memanggil Dr. Ferrami."
Ya Tuhan!" gumam Jeannie.
Berrington melanjutkan, Dia menolak untuk membahas pernyataan pers itu.
Sekali lagi dia marah-marah tidak keruan, menekankan bahwa dia dapat
melakukan apa yang ingin dia lakukan, lalu menghambur keluar."
Steve menoleh dengan tatapan bertanya ke arah Jeannie. Dalam nada rendah
Jeannie berkata, Lihai sekali. Mereka menyodorkan surat pernyataan pers itu
kepadaku sebagai sebuah fait accompli."
Steve mengangguk, namun memutuskan untuk tidaic menekankan masalah ini
dalam giliran tanya-jawabnya. Pihak komite mungkin akan berpendapat bahwa
tidak seharusnya Jeannie menghambur keluar dengan begitu saja dari ruangan
itu. Si reporter mengungkapkan kepada kami bahwa dia hams mengejar deadline-nya sore itu," sambung Berrington dalam nada meyakinkan. Dr. Obell
memutuskan bahwa pihak universitas harus mengeluarkan suatu pernyataan
tegas, dan harus kuakui bahwa aku sependapat dengannya."
Dan apakah pernyataan yang Anda keluarkan memperoleh tanggapan
sebagaimana yang Anda harapkan""
Tidak. Situasinya malah semakin kacau. Tapi itu benar-benar karena ulah Dr.
Ferrami. Dia menyatakan kepada si reporter bahwa dia bertekad untuk
mengabai 438 kan peringatan kami dan bahwa tidak ada yang dapat kami lakukan mengenai
itu." Apakah ada pihak lain di luar kalangan universitas yang menanggapi cerita
ini"" Tentu saja ada." Cara Berrington menjawab pertanyaan itu membuat Steve tergugah, dan ia
membuat catatan. Aku ditelepon oleh Preston Barck, presiden direktur Genetico, yang juga
donor utama bagi universitas kita, yang secara khusus mendanai seluruh
program riset mengenai kekembaran itu," ujar Berrington. Wajar jika dia
prihatin mengenai cara uangnya digunakan. Artikel itu menampilkan kesan
seakan pihak yang berwewenang di universitas ini betul-betul impoten. Preston
mengatakan kepadaku, Siapa yang mengelola sekolah itu sebenarnya"
Memalukan sekali." Apa yang membuat Anda begitu prihatin" Perasaan rikuh karena merasa
dilecehkan oleh seorang anggota staf fakultas yang lebih-muda""
Tentu saja tidak. Yang menjadi masalah adalah rusaknya nama baik Jones
Falls gara-gara ulah Dr. Ferrami."
Gebrakan bagus, ujar Steve pada dirinya. Jauh di bawah sadar mereka, para
anggota komite itu tentunya tidak suka dilecehkan oleh seorang asisten
profesor. Berrington berhasil memenangkan simpati mereka. Tapi Quinn
langsung bergerak untuk mengangkat seluruh permasalahan ini ke tingkatan
yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat mengatakan kepada diri mereka
sendiri bahwa dengan memecat Jeannie, mereka melindungi reputasi
universitas, bukan sekadar menghukum seorang bawahan yang keterlaluan.
Berrington berkata, Sebuah universitas hendaknya cukup peka dalam
menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan keleluasaan pribadi. Kita
menerima uang dari para donor, dan para mahasiswa bersaing keras untuk
mendapatkan tempat di sini, karena universitas ini me
439 rupakan salah sebuah institusi pendidikan paling terkemuka di negeri ini.
Tudingan bahwa kita kurang memperhatikan hak sipil pribadi amatlah
merugikan." Suatu formulasi yang mengena, dan seluruh jajaran rupanya sependapat Steve
mengangguk untuk menunjukkan bahwa ia pun menyetujui itu, sambil berharap
mereka akan melihat dan menarik kesimpulan bahwa ini bukan pokok
permasalahannya saat ini.
Quinn bertanya kepada Berrington, Jadi, berapa banyak pilihan yang Anda
hadapi sejauh ini""
Cuma satu. Kita harus menunjukkan bahwa kita tidak merestui tindakan
melanggar hak keleluasaan pribadi yang dilakukan oleh para peneliti universitas
ini. Kita juga harus menunjukkan bahwa kita memiliki wewenang untuk
menerapkan peraturan-peraturan kita sendiri. Caranya adalah dengan memecat
Dr. Ferrami. Tidak ada alternatif lain."
Terima kasih, Profesor," ujar Quinn, lalu duduk.
Steve merasa pesimis. Ternyata Quinn memang selihai yang diduganya. Ucapan-ucapan Berrington betul-betul meyakinkan. Ia telah berhasil tampil sebagai
sosok berkepala dingin dan amat prihatin yang sedang mengupayakan jalan
keluar d alam menghadapi seorang bawahan yang berangasan dan urakan. Cara
yang amat meyakinkan untuk merangkum suatu kenyataan: Jeannie memang
berangasan. Tapi situasinya bukan begitu. Hanya itulah pegangan Steve. Jeannie berada di
pihak yang benar. Ia hanya perlu membuktikan itu.
Jack Budgen berkata, Ada pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan, Mr.
Logan"" Tentu," sahut Steve. Sesaat ia menahan napas, untuk mengumpulkan seluruh
pikirannya. Ini merupakan momentum yang diimpi-impikannya. Ia tidak berada di dalam
ruang pengadilan: ia bahkan belum menjadi seorang pengacara sungguhan, tapi
ia 440 sedang membela sosok kambing hitam melawan ketidakadilan suatu institusi
yang amat berwibawa. Situasinya tidak menguntungkan baginya, namun
kebenaran berada di pihaknya. Inilah yang menjadi angan-angannya.
Ia berdiri, lalu mengarahkan pandangannya lurus-lurus kepada Berrington.
Andai kata teori Jeannie memang benar, laki-laki itu akan merasa rikuh dalam
menghadapi situasi begini. Ibarat Dr. Frankenstein sedang diinterogasi oleh
monster ciptaannya sendiri. Steve ingin memanipulasi itu sedikit, untuk
menggoyahkan Berrington, sebelum mulai melontarkan pertanyaan-penanyaannya.
Anda mengenal aku, bukan, Profesor"" ujar Steve.
Berrington tampak agak terkesima. Oh & rasanya kita pernah bertemu pada
hari Senin, ya." Dan Anda tahu mengenai diriku."
A-aku & tidak begitu mengerti maksud Anda."
Aku menjalani tes selama sehari di laboratorium Anda, sehingga Anda
tentunya memiliki banyak informasi mengenai diriku."
Aku mengerti sekarang maksud Anda, ya."
Berrington tampak serba salah.
Steve bergerak ke belakang kursi yang diduduki Jeannie, sehingga mereka
semua terpaksa menatap ke arahnya. Tentunya lebih sulit berpikir negatif
mengenai seseorang yang secara polos dan amat terbuka akan membalas
tatapanmu. Profesor, izinkan aku memulai dengan pernyataan Anda yang pertama, di
mana Anda menyatakan niat Anda untuk mendapatkan advis secara hukum
setelah pembicaraan Anda dengan Dr. Ferrami pada hari Senin."
Ya." Anda tidak sampai menemui seorang pengacara." Betul, aku kedahuluan oleh
beberapa peristiwa." Anda tidak membuat perjanjian untuk bertemu dengan
seorang pengacara." 441 Waktunya tidak cukup &."
Dalam tenggang waktu dua hari antara percakapan Anda dengan Dr. Ferrami
dan pembicaraan Anda dengan Dr. Obell mengenai artikel di New York Times,
Anda bahkan iidak pernah meminta sekretaris Anda untuk membuat perjanjian
dengan seorang pengacara."
Memang tidak." Pun Anda tidak meminta rekomendasi siapa-siapa, atau mendiskusikannya
dengan salah satu kolega Anda, untuk menemukan seseorang yang cukup
andal." Betul." Nyatanya Anda tidak cukup marnpu untuk memperkuat pernyataan ini."
Berrington tersenyum penuh percaya diri. Tapi aku memiliki reputasi sebagai
orang yang jujur." Dr. Ferrami masih ingat dengan jelas isi pembicaraan itu."
Bagus." Menurutnya, Anda tidak pernah menyinggung soal masalah legal atau
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pelanggaran hak keleluasaan pribadi. Yang Anda pertanyakan ketika itu
hanyalah apakah sarana itu dapat diandalkan."
Mungkin dia lupa mengenai itu."
Atau mungkin Anda yang keliru ingat." Steve merasa ia memenangkan bagian
itu, kemudian dengan cepat ia mengubah siasatnya. Apakah reporter New
York Times, Ms. Freelander, mengungkapkan kepada Anda dari mana dia tahu
mengenai apa yang sedang ditekuni Dr. Ferrami""
Andai kata itu memang dia lakukan, Dr. Obell tidak meneruskannya
kepadaku." Jadi, Anda tidak mempertanyakan itu"" Tidak."
Apakah terpintas dalam diri Anda untuk mempertanyakan dari mana dia
tahu"" 442 Kukira para reporter tentunya memiliki sumber-sumber mereka."
Mengingat Dr. Ferrami belum pernah mempublikasi apa-apa mengenai proyek
ini, sumber itu tentunya salah seorang individu."
Berrington tampak bingung, lalu menoleh ke arah Quinn untuk mendapatkan
arahan. Quinn berdiri. Sir," ujarnya ke arah Jack Budgen. Sebaiknya saksi
tidak diarahkan untuk berspekulasi."
Budgen mengangguk. Steve berkata, Tapi sidang pemeriksaan ini bersifat informal kita tidak usah
terlalu terikat pada tata krama pengadilan yang kaku."
Jane Edelsboro ugh membuka mulutnya untuk pertama kali. Pertanyaan itu
sepertinya menarik dan cukup relevan bagiku. Jack."
Berrington melontarkan pandangan marah ke arahnya, namun Jane hanya
angkat bahu, seakan minta maaf. Suatu gerakan yang berkesan intim, dan
Steve mulai mempertanyakan bagaimana hubungan di antara kedua orang itu.
Budgen menunggu, mungkin mengharapkan komentar dari salah seorang
anggota komite lain sebelum mengambil keputusan sebagai ketua; namun tidak
ada yang bereaksi. Baik," sahutnya selang beberapa saat. Silakan
dilanjutkan, Mr. Logan."
Steve hampir tak percaya bahwa ia memenangkan bahak pertama ini. Rupanya
para profesor kurang berkenan dikuliahi seorang pengacara yang sok mapan
mengenai apa yang sah dan apa yang tidak sah dalam suatu proses interogasi.
Tenggorokannya terasa kering menahan rasa tegang. Ia menuang air dari
sebuah wadah ke dalam gelas dengan tangan bergetar.
Ia minum seteguk, kemudian mengalihkan perhatiannya kembali kepada
Berrington. Ternyata Ms. Freelander tahu lebih banyak, bukan hanya secara
umum, tentang pekerjaan Dr. Ferrami, bukan""
443 Ya." Dia tahu persis cara Dr. Feirami melacak pasangan kembar identik yang
dibesarkan secara terpisah melalui sistem database nya Ini merupakan suatu
teknik baru, yang dikembangkan oleh Dr. Ferrami sendiri, dan hanya diketahui
oleh Anda dan beberapa kolega lain di departemen psikologi."
Kalau ingin Anda katakan begitu."
Sepertinya informasi ini berasal dari dalam departemen itu sendiri, bukan""
Mungkin." Motivasi apa yang mungkin dimiliki seorang kolega untuk mempublikasi secara
negatif kegiatan serta pekerjaan Dr, Ferrami""
Aku sungguh-sungguh tidak tahu."
Tapi sepertinya ini ulah seorang saingan yang berhati jahat, atau mungkin iri
bukankah begitu""
Mungkin." Steve mengangguk dengan puas. Ia merasa menemukan arah, menguasai
medannya. Ia mulai merasa mungkin ia toh bisa menang.
Jangan terlalu terbawa, ujarnya mengingatkan diri. Berhasil mengumpulkan
angka belum berarti kau akan menang.
Bagaimana kalau kita melangkah ke pernyataan Anda yang kedua" Ketika Mr.
Quinn menanyakan kepada Anda apakah ada pihak-pihak di luar kalangan
universitas yang menanggapi artikel surat kabar itu. Anda menjawab, Tentu
saja ada. Apakah Anda masih akan mempertahankan pernyataan itu""
Ya." Persisnya berapa kali Anda menerima telepon dari para donor universitas ini,
kecuali yang Anda terima dari Preston Barck""
Ehm, aku sempat berbicara dengan Herb Abrahams &"
Steve dapat merasakan bahwa Berrington sedang ber
444 usaha menutupi sesuatu. Maaf memotong Anda, Profesor." Berrington tampak
tertegun, namun ia mendengarkan. Mr. Abrahams-kah yang menelepon Anda,
atau sebaliknya""
Ehm. rasanya aku yang menelepon Herb."
Kita akan bahas itu kembali nanti. Kini sebutkanlah berapa banyak donor yang
menelepon Anda untuk mengekspresikan keprihatinan mereka mengenai
tudingan yang dilancarkan New York Times!"
Berrington tampak kelabakan Rasanya memang tidak ada yang secara khusus
menelepon aku mengenai itu."
Berapa banyak di antara para mahasiswa yang berpotensi yang menelepon
Anda"" Tidak ada."
Sebenarnya apakah ada yang menelepon Anda untuk membahas soal artikel
itu"" Kukira tidak."
Apakah Anda menerima surat sehubungan dengan topik itu"" Belum."
Rupanya situasinya tidak sampai menimbulkan kegemparan, kalau begitu."
Kukira Anda tidak bisa menarik kesimpulan seperti itu."
Jawabannya kurang meyakinkan, dan Steve berhenti sebentar untuk
membiarkan itu meresap. Berrington tampak rikuh. Komite itu mulai bangun
dan mengikuti seluruh perkembangan. Steve menoleh ke arah Jeannie.
Wajahnya tampak terang, penuh harapan.
Steve melanjutkan lagi. Sekarang mari kita bahas soal satu-satunya telepon
yang pernah Anda terima, dari Preston Barck, pimpinan Genetico. Dari cara
Anda mengatakannya, timbul kesan bahwa dia hanya prihatin sebagai seorang
donor mengenai cara uang yang disumbangkannya digunakan, tapi di balik itu
masih ada 445 sesuatu, bukan" Kapan Anda berjumpa dengannya untuk pertama kali""
Ketika aku masih di Harvard, sekitar empat puluh tahun yang lalu."
Tentunya di a salah seorang teman lama Anda."
Ya." Dan kemudian setahuku Anda mendirikan Genetico bersamanya." Betul."
Jadi, dia juga partner Anda dalam bisnis." Ya."
Terusahaan itu sedang dalam proses diambil alih oleh Landsmann, sebuah
konglomerasi farmasi Jerman." Ya."
Tentunya Mr. Barck akan mendapat banyak uang dari transaksi
pengambilalihan itu." Pasti."
Berapa banyak"" Kukira itu rahasia."
Steve memutuskan untuk tidak menyudutkannya mengenai masalah jumlah itu.
Keengganan Berrington untuk mengungkapkannya sudah cukup berdampak
negatif. Seorang teman lain Anda juga akan memperoleh bagian: Senator Proust.
Menurut siaran berita hari ini, dia akan menggunakan dana itu untuk
kampanyenya dalam rangka pemilihan calon presiden."
Aku tidak mengikuti siaran berita pagi ini."
Tapi Jim Proust teman Anda, bukan" Tentunya Anda tahu bahwa dia berniat
mencalonkan dirinya sebagai presiden."
Kurasa semua orang tahu mengenai niatnya." Apakah Anda juga akan
mendapat bagian dari transaksi pengambilalihan itu"" Ya."
Steve menjauh dari Jeannie dan mulai melangkah ke arah Berrington, supaya
semua mata tertuju ke arah
446 Berrington. Jadi, Anda seorang pemegang saham, bukan sekadar konsultan."
Itu hal biasa." Profesor, berapa yang akan Anda peroleh dari tran- , -saksi pengambilalihan
ini"" Kukira itu soal pribadi."
Steve tidak berniat melepaskannya kali ini. Setidaknya, harga yang akan
dibayar untuk perusahaan itu adalah seratus delapan puluh juta dolar, menurut
Wall Street Journal."
Ya." Steve mengulangi jumlah itu. Seratus delapan puluh juta dolar." Ia menunggu
selama beberapa saat, untuk menciptakan suasana hening mencekam. Jumlah
sebesar itu tidak akan pernah terbayang oleh para profesor. Ia ingin
menanamkan kesan di hati para anggota komite itu bahwa Berrington sama
sekali bukan salah satu di antara mereka, melainkan dari suatu kelas yang lain.
Anda salah satu di antara tiga orang yang akan memperoleh bagian dari
seratus delapan puluh juta dolar itu."
Berrington mengangguk. Jadi, Anda punya alasan untuk merasa resah begitu Anda tahu mengenai
artikel dalam New York Times itu. Teman Anda Preston akan menjual
perusahaannya, teman Anda Jim akan mencalonkan dirinya sebagai presiden,
dan Anda akan memperoleh harta karun. Anda yakin bahwa reputasi Jones
Falls-lah yang ada dalam pikiran Anda pada saat Anda memutuskan untuk
memecat Dr. Ferrami" Ataukah ada hal lain" Terus terang saja, Profesor, Anda
menjadi panik." A-aku &" Anda membaca suatu artikel yang sama sekali tidak menguntungkan di surat
kabar. Anda membayangkan proses pengambilalihan itu bakal terganggu, lalu
Anda buru-buru mengambil tindakan. Anda membiarkan diri Anda digebrak New
York Times." 447 Apa yang dilakukan New York Times tidak cukup untuk menggebrakku, anak
muda. Aku langsung mengambil tindakan yang dibutuhkan, tapi tidak secara
terburu-buru." Anda sama sekali tidak berusaha melacak sumber informasi harian itu."
Betul." Berapa hari Anda habiskan untuk menyidik kebenaran apa yang ditudingkan
itu"" Aku tidak membutuhkan waktu lama &" Hanya beberapa jam, bukan
beberapa hari"" Ya &"
Atau malah kurang daripada sejam sebelum Anda mengeluarkan pernyataan
pers yang menyatakan bahwa program Dr. Ferrami tidak akan dilanjutkan lagi."
Aku yakin lebih dari sejam."
Steve angkat bahu. Kita beri kelonggaran. Katakanlah dua jam. Apakah itu
cukup lama"" Ia memutar tubuh, lalu menunjuk Jeannie, supaya mereka semua
mengalihkan perhatian mereka ke arahnya. Dalam waktu dua jam Anda
memutuskan untuk membuyarkan seluruh program riset seorang ilmuwan
muda"" Kepedihan membayang di wajah Jeannie. Steve merasa terenyuh
melihat reaksinya. Tapi ia harus mempermainkan emosinya, demi kebaikannya
sendiri. Ia mengorek luka itu lebih dalam. Setelah dua jam, Anda tahu cukup
banyak untuk mengambil keputusan menghancurkan suatu pekerjaan bertahun-tahun" Cukup untuk mengakhiri suatu karier yang menjanjikan. Cukup untuk
memorak-porandakan kehidupan seorang wanita""
Aku sudah memberi kesempatan padanya untuk membela diri," ujar
Berrington. Tapi dia tidak bisa menguasai diri, lalu meng
hambur keluar mangan dengan begitu saja!"
Steve tampak menimbang-nimbang, kemudian memu
448 tuskan untuk mengambil risiko. Dia menghambur keluar dengan begitu saja!"
ulangnya dalam nada seakan-akan tercengang. T)ia menghambur keluar
mangan dengan begitu saja! Anda telah menyodorkan ke arahnya sebuah
pernyataan pers yang mengumumkan pembuyaran programnya. Tanpa menyidik
sumber informasi harian itu, tanpa memeriksa kebenaran tudingan itu, tanpa
kesempatan untuk mendiskusikannya, tanpa proses apa-apa sama sekali Anda
menyatakan dengan begitu saja kepada ilmuwan muda ini bahwa seluruh
hidupnya hancur dan yang dia lakukan hanyalah menghambur keluar, dari
ruangan itu dengan begitu sajaT* Berrington membuka mulutnya untuk
mengatakan sesuatu, namun Steve tidak memberikan kesempatan padanya.
Sewaktu aku mendengar tentang ketidakadilan, ketidaklegalan, kekonyolan
tindakan Anda pada hari Rabu pagi itu, Profesor, tidak terbayang olehku
bagaimana Dr Ferrami dapat menahan dan mengontrol dirinya dengan hanya
bereaksi sesederhana itu." Steve melangkah kembali ke tempat duduknya,
memutar tubuhnya menghadap komite itu, lalu berkata, Tidak ada pertanyaan
lagi." Jeannie melihat ke bawah, namun pada waktu bersamaan ia meremas lengan
Steve. Steve mendoyongkan tubuh ke arahnya, lalu berbisik, Kau nggak apa-apa""
Aku oke." Steve menepuk-nepuk punggung tangan Jeannie. Ingin rasanya ia mengatakan,
Kukira kita akan menang, tapi itu sama seperti menantang nasib.
Henry Quinn berdiri. Tampangnya tetap tenang. Seharusnya ia merasa lebih
waswas, setelah Steve melumat habis kliennya. Tapi tetap tampil penuh
percaya diri rupanya memang bagian dari keahliannya, tak peduli seberapa
ruwet pun kasusnya. Quinn berkata, Profesor, andai kata pihak universitas tidak melakukan
tindakan penghentian program riset Dr. Ferrami, dan tidak melakukan tindakan
pemecatan 449 atas dirinya, apakah itu akan mempengaruhi proses pengambilalihan Genetico
oleh Landsmann"* Sama sekali tidak," sahut Berrington.
Terima kasih. Tidak ada pertanyaan lagi."
Itu benar-benar suatu gebrakan yang efektif, pikir Steve dengan getir.
Semacam membilas seluruh proses interogasi yang sudah dilakukannya. Steve
mencoba untuk tidak membiarkan Jeannie melihat kekecewaan yang
membayang di wajahnya. Sekarang giliran Jeannie. Steve berdiri untuk memberi jalan. Dengan tenang
dan jelas Jeannie memberikan gambaran mengenai program risetnya, serta
menjelaskan relevansi ditemukannya suatu cara untuk menemukan pasangan
kembar identik yang dibesarkan secara terpisah dan pernah terlibat dalam
tindakan kriminal. Ia merinci tindakan-tindakan pengamanan yang dilakukannya
untuk memastikan bahwa detail-detail data medis seseorang tidak akan diotak-atik sebelum yang bersangkutan menandatangani suatu pernyataan.
Steve sudah memperhitungkan bahwa Quinn akan mengajukan beberapa
pertanyaan kepadanya, dan mencoba membuktikan bahwa toh masih ada
kemungkinan, sekecil apa pun, bahwa suatu informasi secara tak sengaja bisa
terungkap Ia sudah mempersiapkan Jeannie untuk menghadapi situasi ini tadi
malam, dengan dirinya memainkan peran sebagai penuntut umum. Tapi di luar
dugaannya, Quinn tidak menanyakan apa-apa.- Apakah karena khawatir proses
bela diri Jeannie akan terdengar terlalu meyakinkan" Ataukah karena ia merasa
yakin bahwa rangkuman yang akan dibawakannya sudah cukup mantap"
Ia memulainya. Ia mengulangi apa-apa yang sudah disebutkan Berrington
sebelumnya, sekali lagi dengan merinci detail-detail yang menurut Steve
kurang begitu bijaksana darinya. Namun demikan, rangkumannya ternyata
cukup pendek. Kita sedang menghadapi suatu
450 krisis yang seharusnya tidak usah terjadi," ujarnya. Pihak yang berwenang di
universitas ini telah menunjukkan sikap yang cukup bijaksana. Ulah gegabah
dan tidak kenal kompromi Dr. Ferrami-lah yang menyebabkan kehebohan ini.
Dia memang memiliki sebuah kontrak, dan kontrak itu mengatur hubungannya
dengan atasannya. Namun dari pihak staf senior fakultas, biar bagaimanapun,
dituntut untuk menyelia para anggota staf junior, yang andai kata mengerti,
akan mendengarkan arahan bijaksan
a dari mereka yang lebih tua dan
berpengalaman danpada mereka sendiri. Sikap keras kepala Dr. Ferrami me
rubah suatu masalah menjadi krisis, dan satu-satunya pemecahan untuk
menghadapi krisis ini adalah dia harus angkat kaki dari universitas ini." Ia
duduk kembali. Kini giliran Steve memberikan rangkumannya, la sudah menghafal apa yang
akan ia katakan sepanjang malam. Ia berdiri.
Untuk apa ada Jones Falls University""
la berhenti untuk memberikan efek dramatis.
Jawabannya mungkin boleh dirangkum dalam satu kata: ilmu. Jika kita
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menginginkan definisi ringkas peran universitas ini dalam masyarakat Amerika,
bisa kita katakan bahwa fungsinya adalah untuk mencari ilmu dan menyebarkan
ilmu." Ia menatap para anggota komite itu satu per satu, untuk mengundang kata
sepakat mereka. Jane Edelsborough mengangguk. Yang lain menatapnya tanpa
bereaksi. la melanjutkan, Sekali waktu, fungsi ini menghadapi tantangan. Selalu ada
orang yang ingin menyembunyikan kebenaran, dengan alasan seperti motivasi
yang berbau politik, sikap prasangka keagamaan &" Ia menatap Berrington. &
atau keuntungan komersial. Kukira semua yang hadir di sini sependapat bahwa
kebebasan intelektual di perguruan tinggi ini amat tergantung pada
451 reputasinya. Kebebasan itu harus seimbang dengan beberapa faktor lain,
tentunya, seperti kebutuhan untuk menaruh respek pada hak keleluasan pribadi
individu. Namun, suatu perlindungan hak yang mantap untuk mengejar ilmu
akan meningkatkan reputasi universitas di antara semua yang berpikiran luas."
Ia mengayunkan tangan untuk menyatakan maksudnya. Jones Falls amat
berarti bagi semua yang hadir di sini. Reputasi sebuah akademi bisa bangun dan
jatuh bersama institusi tempat sesorang bekerja. Aku meminta Anda sekalian
merenungkan kembali efek dari keputusan yang Anda ambil pada reputasi JFU
sebagai sebuah institusi akademis yang bebas dan mandiri. Apakah universitas
ini akan terpengaruh oleh rongrongan bernada picik di sebuah harian" Apakah
sebuah program riset ilmiah akan dibuyarkan begitu saja demi suatu penawaran
akuisisi yang komersial" Kuharap tidak. Kuharap pihak komite akan
mempertahankan reputasi JFU dengan menunjukkan bahwa sebetulnya yang
lebih relevan di sini adalah suatu nilai yang teramat sederhana: kebenaran."
Steve menatap mereka, sambil membiarkan kata-katanya meresap. Ia tidak
dapat menebak, dari ekspresi di wajah mereka, apakah rangkumannya berhasil
menyentuh mereka atau tidak. Selang beberapa saat, ia duduk.
Terima kasih," ujar Jack Budgen. Mohon agar semua, kecuali para anggota
komite, meninggalkan ruangan ini sementara kami berunding."
Steve membukakan pintu untuk Jeannie, kemudian mengikutinya ke sebuah
lorong. Mereka meninggalkan bangunafc itu, lalu berdiri di bawah naungan
sebatang pohon. Wajah Jeannie pucat menahan ketegangan. Bagaimana
menurutmu"" tanyanya.
Kita pasti menang," sahut Steve. Kita di pihak yang benar."
Apa yang harus kulakukan kalau kita kalah"" ujar
452 Jeannie. Pindah ke Nebraska" Mencari pekerjaan sebagai guru di sebuah
sekolah" Atau menjadi pramugari, seperti Penny Watermeadow"" Siapa Penny
Watermeadow"" Sebelum Jeannie dapat menjawab, sesuatu di balik punggung Steve
membuatnya termangu. Steve menoleh, lalu melihat Henry Quinn, dengan
sebatang rokok. Kau lihai sekali di dalam sana," ujar Quinn. Kuharap kau
tidak menganggap aku melecehkanmu kalau aku mengatakan bahwa aku
sungguh-sungguh menikmati beradu kelihaian denganmu tadi."
Jeannie mengeluarkan suara dengusan, lalu membuang muka.
Steve ternyata lebih dapat menguasai diri. Seorang pengacara memang harus
dapat bersikap seperti itu, ramah dalam menghadapi saingan mereka di luar
ruang pengadilan. Di samping itu, kelak ia mungkin akan mendapati dirinya
meminta pekerjaan pada Quinn. Terima kasih," sahutnya sopan.
Argumentasimu bagus sekali," sambung Quinn. Steve sama sekali tidak
menduga bahwa ia akan begitu terbuka. Di pihak lain, dalam kasus seperti ini,
orang cenderung memperhatikan kepentingan mereka sendiri, dan seluruh
komite itu beranggotakan profesor-profesor senior. Akan sulit bagi mereka
untuk memihak seorang anggota staf junior dalam menghadapi seseorang dari
kalangan mereka sendiri, biar bagaimanapun argumentasinya."
Mereka kan kaum intelek," ujar Steve. Dari mereka dituntut sikap rasional."
Quinn mengangguk. Ucapanmu itu mungkin benar," ujarnya. Ia menatap Steve
dengan pandangan spekulatif, lalu berkata, Apa kau tahu, mengenai apa
semua ini sebetulnya!"
Apa maksud Anda"" tanya Steve dalam nada waspada.
Jelas bahwa Berrington khawatir mengenai sesuatu.
453 dan itu pasti bukan publisitas yang kurang menguntungkan. Aku
mempertanyakan pada diriku, apakah kau dan Dr. Ferrami menyadari itu."
Kurasa kami tahu," ujar Steve. Tapi kami belum dapat membuktikannya, saat
ini." Jangan menyerah." ujar Quinn. Ia menjatuhkan puntung rokoknya, kemudian
menginjaknya. Moga-moga Jim Proust tidak terpilih menjadi presiden." Ia
memutar tubuhnya. Wauw, ujar Steve pada dirinya; seorang liberal.
Jack Budgen muncul, lalu memberikan isyarat untuk berkumpul. Steve
menggandeng lengan Jeannie, lalu mereka kembali ke mang sidang.
Steve mengamati wajah-wajah para anggota komite itu. Jack Budgen bertukar
pandang dengannya. Jane Edelsborough melontarkan seulas senyum ke
arahnya. Itu pertanda baik. Harapannya mulai membubung.
Mereka semua duduk. Jack Budgen membenahi beberapa berkas kertas. Kami mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak untuk memungkinkan terselenggaranya sidang
pemeriksaan ini dengan baik." la berhenti sebentar. Keputusan ini kami ambil
dengan suara bulat. Kami merekomendasi senat universitas ini untuk memecat
Dr. Jean Ferrami. Terima kasih."
Jeannie membenamkan kepala ke dalam tangannya.
454 BAB 40 Setelah sendirian, Jeannie mengempaskan tubuh ke tempat tidurnya untuk
menangis. Ia menangis untuk waktu lama. Ia memukuli bantalnya, meneriaki
dinding, serta melontarkan kata-kata paling jorok yang diketahuinya, sesudah
itu ia membenamkan wajahnya ke dalam selimut dan menangis lagi. Seprainya
menjadi basah oleh air mata dan bernoda hitam bekas maskara.
Setelab beberapa saat, ia berdiri, mencuci muka, lalu membuat kopi. Kau kan
tidak divonis kena kanker," ujarnya pada dirinya. Ayo, bangun lagi." Tapi
ternyata itu tidak mudah Ia memang tidak akan mati, tapi ia sudah kehilangan
semua yang ia perjuangkan seumur hidupnya.
Ia membayangkan dirinya di usia dua puluh satu tahun. Ia lulus summa cum
laude dan memenangkan Mayfair Lites Challenge di tahun yang sama. Ia
melihat dirinya di lapangan tenis, mengangkat tinggi-tinggi pialanya dalam gaya
tradisional seorang pemenang. Dunia seakan berada di bawah telapak kakinya.
Saat mengingat kembali semua itu. ia merasa seakan orang lainlah yang sedang
mengangkat penghargaan itu.
Ia duduk di sofanya sambil menikmati kopi. Ayahnya, si tua itu, telah mencuri
pesawat TV-nya, sehingga ia
455 tidak dapat menonton opera sahun yang konyol sekalipun untuk melupakan
kesedihannya. Ia bisa menghabiskan sebatang cokelat andai kata ia
memilikinya. Ia terpikir untuk minum salah satu obat penenang, tapi akhirnya
memutuskan bahwa itu akan membuatnya semakin tidak keruan. Pergi belanja"
Jangan-jangan nanti malah tangisnya meledak di mang ganti pakaian; selain
itu, saat ini kondisi keuangannya bahkan lebih buruk daripada sebelumnya.
Sekitar pukul dua, pesawat teleponnya berbunyi.
Jeannie membiarkannya berdering.
Namun si penelepon rupanya ngotot, dan ia menjadi bosan mendengar suara
itu, sehingga akhirnya ia toh mengangkatnya.
Ternyata dari Steve. Setelah sidang pemeriksaan itu, Steve kembali ke
Washington untuk menemui pengacaranya Aku di kantornya saat ini," ujarnya.
Kami ingin kau menempuh jalan hukum untuk menuntut Jones Falls, untuk
mendapatkan daftar FBI itu kembali. Keluargaku yang akan menanggung
biayanya. Mereka menganggap kemungkinan menemukan si kembar ketiga akan
ada gunanya." Jeannie berkata, Aku nggak peduli soal si kembar ketiga."
Suasana hening selama beberapa saat. kemudian Steve berkata Tapi itu sangat
berarti untukku." Jeannie menghela napas. Setelah semua yang harus kutanggung ini, aku masih
juga harus memikirkan Steve" Kemudian ia sadar. Tapi ia terus memikirkan aku.
Ia merasa malu. Steve, aku minta maaf," ujarnya. Aku terlalu memikirkan
diriku sendiri. Tentu saja aku akan membantumu. Apa yang harus kulakukan""
Tidak ada. Pengacaraku akan pergi ke pengadilan, begitu mendapat lampu
hijau darimu." Pikiran Jeannie mulai bekerja lagi. Apakah risikonya tidak terlalu besar"
Maksudku, tentunya pihak JFU akan
456 diberitahu mengenai pengaduan kita. Lalu Berrington akan tahu di mana daftar
itu disimpan. Dan dia akan mendapatkannya sebelum kita."
Sial. Kau benar. Kuteruskan itu kepada pengacaraku."
Beberapa saat kemudian, sebuah suara lain terdengar. Dr. Ferrami, aku
Runciman Brewer, kami sedang menggunakan jaringan paralel saat ini. Di mana
persisnya Anda menyimpan data-data itu""
Di dalam laci meja tulisku, di dalam sebuah disket floppy yang ditandai tulisan
SHOPPING.LST." Kami bisa meminta akses ke kamar kerja Anda tanpa menyebutkan secara
spesifik apa yang sedang kami cari."
Kalau begitu, menurutku mereka bisa menghapus semua yang ada di
komputerku dan di dalam disket disketku."
Rasanya kita tidak punya pilihan lain." Steve berkata, Yang kita butuhkan
adalah seorang garong."
Jeannie berkata, Ya Tuhan."
Kenapa"" Daddy. Si pengacara berkata, Ada apa, Dr. Ferrami""
Anda bisa tunda pengajuan tuntutan ke pengadilan ini"" tanya Jeannie.
Ya. Biar bagaimanapun, kita baru bisa melakukan itu setelah hari Senin.
Kenapa"" Aku baru mendapat ide. Coba kulihat dulu, apakah bisa dilaksanakan. Kalau
tidak, kita akan tempuh jalan hukum minggu depan. Steve""
Aku masih di sini." Hubungi aku lagi nanti."
Pasti." Jeannie menutup pesawatnya.
Daddy bisa masuk ke dalam ruang kerjanya.
457 Daddy di rumah Patty sekarang. Ia sudah bangkrut sama sekali, jadi ia tidak
bisa ke mana-mana. Dan ia berutang pada Jeannie. Wauw, ia benar-benar
berutang. Andai kata Jeannie dapat menemukan si kembar ketiga, nama Steve akan
bersih kembali. Dan kalau ia bisa membuktikan kepada dunia, apa yang sudah
dilakukan Berrington dan teman-temannya di tahun tujuh puluhan, mungkin ia
dapat memperoleh pekerjaannya kembali.
Dapatkah ia meminta ayahnya melakukan ini" Biar Sbagaimanapun, ini suatu
pelanggaran. Ayahnya bisa masuk penjara lagi kalau ada yang meleset. Daddy
memang sering mengambil risiko itu, tapi kali ini Jeannie yang harus
menanggung akibatnya. Jeannie meyakinkan dirinya bahwa mereka tidak akan tertangkap.
Bel pintunya berbunyi. Jeannie meraih interkomnya. Ya""
Jeannie"" Suara itu tidak terdengar asing di telinganya. Ya," sahutnya. Siapa di situ""
Will Temple." Will""
Aku sudah menghubungimu lewat E-mail dua kali. Kau belum terima""
Mau apa si Will Temple ini" Masuklah," ujar Jeannie, sambil menekan sebuah
tombol. Will naik ke atas. Ia mengenakan celana panjang dari bahan katun berwarna
kecokelatan dan kaus polo biru laut. Rambutnya lebih pendek, dan meskipun ia
masih memelihara cambangnya yang begitu disukai Jeannie, modelnya sekarang
lebih rapi daripada dulu. Si gadis kaya rupanya berhasil merapikan
penampilannya. Jeannie tidak mau membiarkan Will mengecup pipinya; ia masih sakit hati
padanya. Ia hanya mengulurkan
458 tangan. Ini benar-benar kejutan," ujarnya. Aku belum sempat memeriksa E-mail-ku selama beberapa hari terakhir ini."
Aku harus menghadiri suatu konferensi di Washington," ujar Will. Aku
menyewa mobil, lalu kemari " Kau mau kopi"" Tentu."
Duduklah." Jeannie membuat kopi. Will melayangkan pandang ke
sekelilingnya Tempat yang menyenangkan." Trims." Lain."
Maksudmu lain daripada tempat kita dulu." Ruang duduk apartemen mereka di
Minneapolis lebih luas dan berantakan, penuh dengan sofa di sana-sini, roda
sepeda, raket tenis, dan gitar. Dibandingkan mangan yang dulu, tempat ini
betul-betul bersih. Kukira aku sudah bosan dengan suasana serba semrawut
itu." t Sepertinya kau lebih suka begitu waktu itu."
Memang. Tapi situasinya sudah berubah."
Will mengangguk, lalu mengubah arah pembicaraan mereka Aku membaca
artikel di New York Times mengenai dirimu. Tentunya isinya omong kosong."
Tapi aku terkena akibatnya. Aku dipecat hari ini."
Yang benar!" Jeannie menuang kopinya, lalu duduk di seberang
Will untuk menceritakan jalannya sidang pemeriksaan itu. Setelah ia mengakhirinya, Will berkata, Si
Steve ini & kau serius dengannya""
Aku tidak tahu. Aku tidak menutup diriku."
Kalian tidak berkencan""
Belum, tapi dia menginginkan itu, dan aku sangat suka padanya. Bagaimana
denganmu" Kau masih bersama Georgina Tinkerton Ross""
Tidak." Will menggeleng-gelengkan kepala. Jeannie, sebetulnya aku kemari
untuk mengatakan bahwa memu
459 tu kan hubungan denganmu adalah kesalahan paling besar yang pernah kubuat
dalam hidupku." Jeannie merasa tersentuh melihat tampangnya yang sedih. Sebagian dirinya
merasa senang bahwa laki-laki itu sekarang menyesali putusnya hubungan
mereka, namun ia tidak menyukuri ketidakbahagiaan Will.
Kau merupakan hal terbaik yang pernah terjadi atas diriku," ujar Will. Kau
tegar, tapi kau baik. Dan kau cerdas; aku membutuhkan orang yang cerdas.
Kita cocok satu sama lain. Kita pernah mencintai satu sama lain."
Aku amat terluka ketika itu," ujar Jeannie. Tapi aku sudah berhasil
mengatasinya." Aku tidak yakin bahwa aku sudah berhasil mengatasinya."
Jeannie menatapnya. Ia seorang laki-laki bertubuh besar, tidak menggemaskan
seperti Steve, tapi menarik dalam arti yang lebih kasar. Jeannie menjajaki
perasaannya, seperti seorang dokter meraba sebuah memar, tapi tidak ada
reaksi, tidak tersisa sedikit pun emosi seperti yang pernah ia rasakan untuk
Will. Laki-laki itu kemari untuk memintanya kembali kepadanya; itu jelas sekarang.
Dan Jeannie tahu jawabannya. Ia tidak menginginkan Will lagi. Will terlambat
muncul sekitar seminggu. Tapi akan lebih simpatik kalau ia tidak membiarkan laki-laki itu merasa rendah
diri karena permintaannya ditolak. Jeannie berdiri. Will, aku harus
menyelesaikan sesuatu yang penting, dan aku harus buru-buru melakukannya.
Sayang sekali aku tidak menerima pesan-pesanmu itu, kalau tidak tentunya aku
bisa mengatur waktuku."
Will mengerti maksudnya dan tampak lebih sedih. Sayang sekali," ujarnya.
Lalu ia berdiri. Jeannie mengulurkan tangannya. Trims untuk mampir."
Will menarik Jeannie ke arahnya untuk menciumnya.
460 Jeannie menyodorkan pipinya. Will mengecupnya dengan lembut, lalu
melepaskannya lagi. Andai kata aku dapat meralat naskah hidup kita,"
ujarnya. Aku akan memberikan sentuhan akhir yang lebih menyenangkan."
Sampai bertemu lagi. Will."
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sampai bertemu lagi. Jeannie."
Jeannie mengawasinya dari belakang saat ia menuruni tangga, lalu keluar
melalui pintu. Pesawat teleponnya berbunyi.
Jeannie mengangkatnya. Halo""
Dipecat bukanlah hal terburuk yang dapat menimpamu."
Suara seorang laki-laki yang mulutnya seakan ditutupi sesuatu untuk
menyamarkannya. Jeannie berkata, Siapa ini""
Jangan mengotak-atik yang bukan urusanmu."
Siapa sih ini" Otak-atik apa""
Yang kaujumpai di Philadelphia sebetulnya berniat membunuhmu
Jeannie menahan napas. Tiba-tiba ia merasa amat takut.
Suara itu berkata lagi, Dia terbawa nafsu, sehingga misinya berantakan Tapi
dia bisa mengunjungimu lagi." Jeannie berbisik, Ya Tuhan!" Waspadalah."
Terdengar bunyi ceklik lalu nada putar. Laki-laki itu sudah menutup
pesawatnya. , Jeannie mengembalikan gagang pesawat di tempatnya kemudian
menerawanginya Belum pernah ada yang mengancam dirinya. Sungguh-sungguh mengerikan
bahwa ada seseorang yang berniat mengakhiri hidupnya. Ia merasa begitu tak
berdaya. Apa yang harus ia lakukan sekarang"
Ia duduk di sofa, sambil berusaha menemukan kembali kendali dirinya. Ingin
rasanya ia menyerah. Ia merasa dirinya sudah terlalu penuh bilur-bilur, dan
penat 461 untuk melanjutkan perjuangannya melawan musuh yang tidak jelas, tapi
rupanya berpengaruh ini. Mereka terlalu kuat bagi dirinya. Mereka dapat
memecatnya, mente-romya, menggeledah ruang kerjanya, mencuri E-mail-nya.
Sepertinya mereka dapat melakukan apa saja. Mungkin mereka benar-benar
dapat membunuhnya. Begitu tidak adilnya. Apa hak mereka" Ia seorang ilmuwan yang baik, tapi
mereka telah menghancurkan kariernya. Mereka membiarkan Steve masuk
penjara dengan tuduhan memerkosa Lisa. Mereka mengeluarkan ancaman
untuk membunuh dirinya. Amarah mulai melanda diri J
eannie. Memangnya mereka siapa" Ia tidak akan membiarkan hidupnya berentakan gara-gara
bajingan-bajingan arogan yang mengira mereka dapat memanipulasi segalanya
demi kepentingan pribadi tanpa memedulikan orang lain sama sekali. Semakin
ia memikirkannya, semakin marahlah ia. Aku tidak akan membiarkan mereka
menang, ujarnya pada dirinya. Aku memiliki sesuatu yang dapat mencelakai
mereka itu pasti; kalau tidak, mereka tidak perlu menggusahku atau
mengancam untuk membunuhku. Aku akan menggunakan itu. Aku lak peduli
apa yang akan terjadi atas diriku, selama aku dapat membuyarkan rencana
mereka. Aku cukup cerdas, dan aku tidak mudah goyah, dan aku adalah
Jeannie Ferrami, jadi bersiap-siaplah kalian, bajingan-bajingan, ini aku.
462 BAB 41 Ayah Jeannie sedang duduk di sofa, di ruang duduk Patty yang tidak rapi,
dengan secangkir kopi di pangkuannya, sambil menonton General Hospital dan
menikmati sepotong kue wortel.
Begitu masuk dan melihatnya, Jeannie kehilangan kendali diri. Tega-teganya
Daddy melakukan itu"" jeritnya. Tega-teganya Daddy menggarong putrimu
sendiri"" Si ayah langsung berdiri, menumpahkan kopi dan menjatuhkan kuenya.
Patty berdiri di belakang Jeannie. Jangan bikin keributan," ujarnya.
Sebentar lagi Zip pulang."
Daddy berkata, Aku minta maaf, Jeannie, aku malu sekali."
Patty segera membersihkan kopi yang tumpah dengan segenggam Kleenex. Di
layar televisi, seorang dokter tampan dalam seragam ruang bedah mencium
seorang wanita cantik. Daddy tahu aku sedang tak punya uang," jerit Jeannie. Daddy tahu aku
sedang mengupayakan cukup banyak uang untuk membayar rumah perawatan
yang lebih layak untuk ibuku istri Daddy! Tapi toh Daddy mencuri TV
sialanku!" Jangan memaki-maki seperti itu!"
Ya Tuhan, beri aku kekuatan."
463 Aku minta maaf." Jeannie berkata, Aku tidak mengerti. Aku betul-betul tidak mengerti."
Patty berkata, Sudahlah, Jeannie."
Tapi aku mau tahu. Kenapa Daddy tega melakukan itu""
Oke, akan kujelaskan padamu." ujar Daddy dalam nada keras, sehingga
Jeannie tercengang. Akan kuungkapkan padamu kenapa aku melakukannya.
Karena aku sudah kehilangan keberanianku." Air mata mulai menggenangi
matanya. Aku menjarah putriku sendiri karena aku sudah terlalu tua dan takut
untuk menjarah orang lain, jadi sekarang kau tahu sebabnya."
Nadanya begitu sendu, sehingga amarah Jeannie langsung mereda. Oh, Daddy,
aku menyesal," ujarnya. Duduklah, aku ambil pengisap debu."
Ia memungut cangkir kopi yang terbalik itu, lalu membawanya ke dapur. Ia
kembali dengan pengisap debu, lalu mulai membersihkan remah-remah kue
yang berceceran. Patty sudah selesai membersihkan bekas kopi yang tumpah.
Aku memang.tidak layak memiliki gadis-gadis seperti kalian. Aku tahu itu,"
ujar Daddy saat ia duduk kembali.
Patty berkata, Aku akan ambil secangkir kopi lagi."
Si ahli bedah di TV berkata. Ayo kita pergi sama-sama, berduaan saja, ke suatu
tempat yang asyik, lalu si wanita menjawab, Tapi bagaimana nanti dengan
istrimu! Wajah si dokter berubah masam. Jeannie mematikan pesawat TV itu,
lalu duduk di sebelah ayahnya.
Apa maksud Daddy dengan kehilangan keberanian"" tanyanya, penuh rasa
ingin tahu. Apa yang terjadi""
Si ayah menghela napas. Begitu keluar dari penjara, aku mengincar sebuah
bangunan di Georgetown. Sebuah perusahaan kecil, biro arsitek yang baru saja
menambah perangkat kerja mereka dengan lima belas sampai dua
464 puluh buah komputer, berikut perlengkapan-perlengkapan lain seperti mesin
faks dan beberapa buah printer. Si pemasok peralatan itu menyatakan dia akan
membeli barang-barang itu dariku untuk dia jual kembali kepada mereka,
begitu mereka menerima .uang asuransi. Aku akan memperoleh sepuluh ribu
dolar." Patty berkata, Aku tidak mau anak-anakku mendengar ini." Ia mengecek
apakah mereka ada di gang, lalu menutup pintu.
Jeannie bertanya kepada Daddy, Lalu apa yang terjadi""
Aku membawa mobil pickup ke bagian belakang bangunan itu, menetrahsir
alarmnya, kemudian membuka pintu tempat mereka biasa membongkar-muat
barang. Lalu aku mulai berpikir, apa yang akan terjadi kalau seorang polisi
muncul. Biasanya aku tidak pe
duli sama sekali, tapi sepuluh tahun sudah
berlalu sejak aku terakhir kali melakukan itu. Aku jadi begitu ketakutan,
sampai tanganku mulai gemetaran. Aku masuk ke dalam, melepaskan kabel-kabel sebuah komputer, yang sesudah itu kugotong keluar, kumasukkan ke
dalam pickup, lalu aku kabur. Keesokan harinya aku pergi ke tempatmu."
Kemudian Daddy menggarongku."
Aku tidak bermaksud melakukan itu. Manis. Tadinya aku berharap kau bisa
membantuku bangkit lagi dan mencarikan pekerjaan halal untukku. Tapi pada
waktu kau pergi, kebiasaan lamaku kambuh. Aku melihat perangkat stereo itu
dan membayangkan bahwa aku bisa memperoleh beberapa ratus dolar untuk
itu, dan mungkin seratus lagi untuk TV-nya, lalu aku melakukannya. Setelah
menjualnya, rasanya aku ingin bunuh diri. sungguh."
Tapi itu tidak Daddy lakukan."
Patty berseru, Jeannie!"
Daddy berkata, Aku minum sedikit, lalu main poker. Besoknya aku sudah
bangkrut lagi." Lalu Daddy menemui Patty."
465 Aku tidak akan melakukan itu padamu, Patty. Aku tidak akan melakukannya
lagi. Aku akan mengambil jalan lurus."
Sebaiknya memang begitu!" ujar Patty.
Memang harus, aku tidak punya pilihan lagi."
Jeannie berkata, Tapi jangan sekarang."
Mereka berdua menatapnya. Dalam nada cemas Patty bertanya, Jeannie, apa
maksudmu"" Daddy masih harus melakukannya sekali lagi," ujar Jeannie. Demi aku.
Malam ini juga." 466 BAB42 Suasana semakin gelap saat mereka memasuki kawasan kampus Jones Falls.
Sayang kita tidak naik mobil yang lebih umum," ujar ayahnya saat Jeannie
mengemudikan mobil Mercedes merahnya ke pelataran parkir untuk para
mahasiswa. Sebuah Ford Taurus akan lebih ideal, atau sebuah Buick Regal.
Kau akan melihat sekitar lima puluh mobil seperti itu dalam sehari, -dan tak
seorang pun akan ingat."
Ia turun dari mobil, menjinjing sebuah tas koper kulit berwarna cokelat yang
sudah usang. Dalam kemeja bercorak kotak-kotak, celana panjang lusuh,
rambut semrawut dan sepatu tua, tampangnya persis seperti seorang profesor.
Jeannie merasa agak aneh. Sudah bertahun-tahun ia tahu bahwa ayahnya
seorang maling, tapi ia sendiri belum pernah melakukan suatu pelanggaran
pun, kecuali ngebut dengan kecepatan tujuh puluh mil sejam. Kini ia akan
membobol sebuah gedung, la merasa seakan sedang melangkahi suatu garis
batas yang amat penting, la tidak menganggap apa yang ia lakukan itu salah,
namun ia toh merasa citra dirinya agak terganggu. Ia selalu menilai dirinya
sebagai seorang warga negara yang patuh hukum. Kaum kriminal, termasuk
ayahnya, 467 sepertinya tergolong dalam suatu kelompok lain. Kini ia akan bergabung dengan
mereka. Hampir semua mahasiswa dan anggota staf fakultas sudah pulang, namun
beberapa orang masih keluyuran di sekitar tempat itu; beberapa profesor yang
lembur, mahasiswa-mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan sosial, petugas
kebersihan yang masih harus mengunci pintu-pintu gedung, dan petugas sekuriti
yang mengadakan patroli. Jeannie berharap ia tidak akan berpapasan dengan
seseorang yang ia kenal. Ia benar-benar tegang, seperti tali .gitar yang sewaktu-waktu bisa putus. Ia
lebih mengkhawatirkan keselamatan ayahnya daripada dirinya sendiri. Kalau
mereka tertangkap, situasinya akan amat memalukan bagi dirinya, tapi hanya
sampai sejauh itu; pengadilan tidak akan menjebloskannya ke penjara hanya
karena ia membobol ruang kerjanya sendiri untuk mencuri sebuah disket
floppy. Tapi Daddy, dengan catatan kejahatannya, bakal hams mendekam lagi
di sana selama beberapa tahun. Ia akan menjadi seorang laki-laki tua begitu
keluar. Lampu-lampu jalan serta sistem penyinaran luar gedung mulai menyala.
Jeannie dan ayahnya melintasi lapangan tenis; dua orang wanita sedang asyik
bermain di bawah sorotan lampu. Jeannie teringat saat Steve menegurnya
setelah permainannya hari Minggu yang baru lalu. Ketika itu, secara otomatis ia
langsung mengambil jarak. Steve tampak begitu percaya diri dan seakan
menguasai situasi. Betapa keliru penilaiannya waktu itu.
Jeannie mengangguk ke arah Ruth W. Acorn Psychology Building. 101
tempatnya," ujarnya. Orang-orang menyebutnya Nut House."
Terus jalan," ujar ayahny
a. Bagaimana cara masuk melalui pintu itu"1
Dengan sebuah kartu plastik, sama seperti kalau mau masuk ke dalam
kantorku. Tapi kartuku sudah tidak berfungsi lagi. Mungkin aku bisa meminjam
satu." 468 Tidak perlu. Aku nggak suka pinjam pinjam Bagaimana caranya sampai di
belakang"" " Akan kutunjukkan." Sebuah jalan setapak yang melintasi
lapangan rumput menyusuri samping Nut House, menuju pelataran parkir untuk
para tamu. Jeannie menelusurinya, kemudian membelok di sebuah lapangan
beton di bagian belakang gedung. Ayahnya melayangkan pandang secara
profesional. Pintu apa itu"" tanyanya sambil menunjuk.
Kukira pintu darurat kalau ada kebakaran."
- Ayahnya mengangguk. Biasanya ada palangnya pada
ketinggian pinggang, model yang akan terbuka begitu
didorong." Rasanya memang begitu. Dari situkah kita akan masuk"" Ya."
Jeannie teringat akan sebuah tanda di bagian dalamnya yang berbunyi PINTU
INI MENGGUNAKAN SISTEM ALARM. Alarmnya bakal bunyi," ujarnya.
Tidak bakal," sahut ayahnya. Ia melayangkan pandang ke sekelilingnya. Apa
banyak orang suka lewat sini""
Tidak. Terutama di waktu malam."
Oke. Ayo-kita mulai." la meletakkan tas kopernya di bawah. Setelah
membukanya, ia mengeluarkan sebuah kotak hitam dari plastik dengan
semacam jarum. Ia menekan sebuah tombol, lalu mulai menelusurkannya ke
seputar kusen pintu itu, sambil memperhatikan jarumnya. Jarum itu bergerak
begitu sampai di pojok kanan atas pintu. Ia mengeluarkan suara gerutuan puas.
Sesudah mengembalikan kotak itu-ke dalam tasnya, ia mengeluarkan sebuah
peralatan lain yang bampir sama, dan" segulung pita isolasi. Ia menempelkan
peralatan itu di pojok kanan atas pintu, lalu memindahkan sebuah switch.
Terdengar suara dengungan rendah. Itu cukup untuk mengacaukan sistem
alarmnya," ujarnya. 469 Ia mengeluarkan sepotong kawat panjang yang dulu berfungsi sebagai
gantungan pakaian. Dengan hati hati ia membengkokkannya, lalu menyisipkan
bagian itu ke dalam celah pintu. Ia mengotak-atik selama beberapa saat,
kemudian menarik kawat itu keluar.
Pintunya membuka. Sistem alarmnya tidak berbunyi.
Ia memungut tas kopernya, lalu melangkah masuk.
Tunggu," ujar Jeannie. Ini tidak benar. Ayo tutup pintu, kita pulang."
Hei, ayolah, jangan takut."
Aku nggak bisa lakukan ini pada Daddy. Kalau ke tangkap. Daddy bakal masuk
penjara sampai umur tujuh puluhan."
Jeannie, aku mau melakukannya. Selama ini aku seorang ayah yang brengsek
untukmu. Ini kesempatanku untuk membantumu. Bagiku ini amat berarti. Ayo."
Jeannie melangkah masuk. Ayahnya menutup pintu. Kau yang di depan."
Jeannie lari menelusuri tangga darurat itu, menuju lantai dua, kemudian
sebuah lorong menuju ruang kantornya. Ayahnya berada persis di belakangnya.
Ia menunjuk pintu ruang kerjanya.
Ayahnya mengeluarkan sebuah instrumen lain dari dalam tasnya. Yang ini
memiliki sebuah lempengan metal sebesar kartu kredit, yang dihubungkan
dengan beberapa kawat. Ia menyisipkan lempengan itu ke dalam alat penelusur
kartu, lalu menyalakan instrumennya. Semua macam kombinasi bisa dilacak
dengan ini," ujarnya.
Jeannie terkesan melihat betapa mudahnya ia memasuki sebuah gedung yang
memiliki sistem sekuriti yang demikian canggih.
Kau tahu"" ujar ayahnya. Aku sama sekali tidak takut!"
Tapi aku takut," ujar Jeannie.
470 Sungguh, aku jadi berani lagi, mungkin karena kau bersamaku." Ia tertawa.
Hei, mungkin kita bisa menjadi satu tim."
Jeannie menggeleng-gelengkan kepala. ."Lupakan itu. Aku nggak tahan
menghadapi ketegangannya."
Terpintas dalam dirinya bahwa Berrington mungkin sudah kemari untuk
mengangkut pergi komputernya, berikut semua disketnya. Akan konyol sekali
kalau ia mempertaruhkan semua ini, lalu tidak menemukan apa-apa. Masih
berapa lama"" tanyanya dalam nada tak sabar.
Sebentar lagi." Tak berapa lama kemudian, pintu itu terbuka perlahan-lahan.
Kau mau masuk"" ujar ayahnya dalam nada bangga.
Jeannie masuk, lalu menyalakan lampu. Komputernya masih di tempatnya.
Jeannie membuka laci. Di situ ada sebuah kotak disket berisi copy file-file-nya.
Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sepasang Pedang Siluman 1 Ario Bledek Petir Di Mahameru 02 Pendekar Pemabuk 6