Pencarian

Kembaran Ketiga 9

Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett Bagian 9


terdengar nada khaS sebuah perangkat penjawab telepon. Sial," umpat
Jeannie saat mendengarkan pesan yang ditinggalkan Lisa. Setelah pesan itu
selesai, ia berkata, Lisa, tolong hubungi aku. Aku akan meninggalkan
Washington sekarang, aku akan sampai di rumah sekitar pukul sepuluh. Ada
sesuatu yang amat penting." Jeannie menutup pesawat itu.
Steve berkata, Aku akan mengantarmu ke mobil."
Jeannie berpamitan pada Lorraine, yang segera memeluknya dengan hangat.
Di luar, Steve menyerahkan disket itu kepadanya. Jaga itu baik-baik,"
ujarnya. Kita hanya punya itu, dan kita tidak akan mendapatkan kesempatan
lain lagi." 542 Jeannie memasukkan disket itu ke dalam tasnya. Jangan khawatir. Masa
depanku juga ditentukan oleh ini." Ia mencium Steve dengan gemas.
Wauw," ujar Steve sesudah itu. Apa kita bisa ulangi lagi ini, dalam waktu
dekat"" Ya. Tapi sementara itu jangan sampai terjadi apa-apa atas dirimu. Aku tidak
mau kehilangan kau. Hati-hati."
Steve tersenyum. Aku senang sekali kau mengkhawatirkan diriku. Apa pun
rasanya nggak percuma."
Jeannie menciumnya sekali lagi, lapi kali ini dengan lembut. Aku akan
meneleponmu." Ia masuk ke dalam mobilnya, lalu melesat pergi.
Ia ngebut dan sampai di rumah dalam waktu kurang dari sejam.
Ia kecewa ketika mendapati tidak ada pesan untuknya dari Lisa di perangkat
penjawah teleponnya. Mungkin Lisa tertidur, atau sedang nonton TV, sehingga
tidak tahu mengenai pesan yang ditinggalkannya. Jangan panik, putar otakmu.
Ia segera lari keluar lagi, lalu dengan mobilnya menuju tempat tinggal Lisa, di
sebuah apartemen di Charles Village. Ia menekan bel pintunya, tapi tidak ada
jawaban. Ke mana Lisa pergi" Ia tidak punya pacar yang akan mengajaknya
keluar pada hari Sabtu malam. Mudah-mudahan dia tidak pergi menengok
ibunya di Pittsburgh Lisa tinggal di nomor 12B. Jeannie menekan bel m nomor I2A-Kembali tidak ada
jawaban. Mungkin seluruh sistem sialan ini sedang rusak. Dengan jengkel
karena frustrasi, ia mencoba nomor I2C.
Seorang laki-laki dalam nada tidak ramah berkata. Yeah, siapa di situ""
Maaf kalau aku mengganggu Anda. tapi aku teman Lisa Hoxton, yang tinggal di
sebelah Anda, dan aku harus berbicara dengannya secepatnya. Apa Anda
kebetulan tahu di mana dia""
543 Suara itu menjawab, Kaukira kau di mana, Non & Hicksville, USA" Tampang
tetanggaku seperti apa saja aku nggak tahu." Klik.
Kau sendiri dari mana" New York"" ujar Jeannie dalam nada marah melalui
interkom yang sudah dimatikan itu.
Ia pulang ke rumahnya, mengemudikan mobilnya seperti kesetanan. Ia
menelepon perangkat penjawab telepon Lisa kembali. Lisa, tolong telepon
aku kembali begitu kau sampai di rumah, nggak peduli jam berapa. Aku
menunggu di dekat telepon."
Setelah itu tidak ada lagi yang dapat dilakukannya. Tanpa Lisa, masuk ke dalam
Nut House pun ia tidak bisa.
Ia pergi mandi, lalu mengenakan mantel mandinya yang berwarna kemerahan.
Ia merasa lapar, karena itu ia memasukkan sebuah roti bumbu kayu manis yang
masih beku ke dalam microwave, tapi makan membuat perutnya muak sehingga
akhirnya ia membuang roti itu dan minum kopi susu. Andai kata ia memiliki
pesawat televisi untuk mengalihkan pikirannya.
Ia mengeluarkan foto Steve yang diperolehnya dari Charles. Ia harus
mencarikan bingkai untuk foto itu. Ia menempelkannya di pintu lemari esnya
dengan sepotong magnet. Ia mulai membuka-buka album fotonya. Ia tersenyum melihat Daddy dalam
setelan jas cokelat bergaris-garis, dengan kelepak lebar dan celana panjang
longgar, berdiri di sebelah mobil Thunderbird-nya yang berwarna biru
kehijauan. Dalam beberapa foto. Jeannie mengenakan pakaian tenis,
mengacungkan dengan bangga piala-piala perak serta piagam perolehannya.
Ada Mom mendorong Patty dalam sebuah kereta bayi kuno, ada Will Temple
yang mengenakan topi koboi, membadut dan membuat Jeannie tertawa &.
Pesawat teleponnya berdering.
544 Jeannie langsung melompat berdiri untuk menyambar gagangnya, sehingga
albumnya jatuh ke lamai. Lisa"" Hai, Jeannie, ada apa sih""
Jeannie mengempaskan tubuhnya ke sofa dengan perasaan lega. Terima k
asih. Tuhan! Aku meneleponmu berjam-jam yang lalu. ke mana saja kau""
Aku pergi nonton dengan Catherine dan Bill. Salahkah""
Sori, aku tidak berhak menginterogasimu seperti itu."
Nggak apa. Aku kan temanmu. Kau boleh marah-marah padaku. Aku pun akan
marah-marah padamu suaiu hari."
Jeannie tertawa. Trims. Aku punya sebuah daftar nama dari lima orang yang
mungkin kembaran Steve." Sengaja ia tidak langsung menceritakan
permasalahannya; kenyataan itu terlalu sulit diterima. Aku harus melacak
mereka malam ini juga. Kau bisa bantu aku""
Untuk sesaat tidak ada jawaban. Jeannie, aku hampir mendapat masalah
serius saat mencoba masuk ke dalam ruang kerjamu. Hampir saja aku dan si
petugas sekuriti itu dipecat. Aku mau membantumu, tapi aku juga butuh
pekerjaanku." Rasa cemas mulai menggerayangi Jeannie. Tidak, kau tidak boleh
mengecewakan aku, tidak pada saat aku sudah berhasil mencapai sebanyak ini.
Tolong." Aku takut." Rasa cemas Jeannie digantikan oleh ketetapan hatinya. Persetan, aku tidak
akan membiarkan kau lolos. Lisa, ini kan sudah hampir hari Minggu." Aku tidak
senang melakukan ini terhadapmu, tapi aku terpaksa. Seminggu yang lalu, aku
menerobos ke dalam sebuah bangunan yang terbakar untukmu."
Aku tahu, aku tahu."
Aku juga takut waktu itu."
Untuk waktu lama tidak ada jawaban. Kau benar," ujar Lisa akhirnya. Oke,
aku akan melakukannya."
545 Jeannie menahan din untuk tidak menyuarakan pekik kemenangannya.
Seberapa cepat kau bisa sampai di sana""
Dalam lima belas menit."
Aku akan menemuimu di luar."
Jeannie menutup pesawatnya, lalu lari ke kamar tidur. Ia menjatuhkan mantel
mandinya ke lantai, lalu mengenakan celana jeans hitamnya dan baju kaus
berwarna hijau kebiruan. Ia memakai sebuah jaket Levi hitam, kemudian lari
ke lantai bawah. Ia meninggalkan ramahnya pada tengah malam.
di-scan dan d i -d j vu-ka.ii untuk dimhader dim had co cc oleh:
Dilarang meng-komersil-kan atau kesialan menimpa hidup anda selamanya.
546 BAB 52 Jeannie sampai lebih dulu di universitas, la memarkir mobilnya di tempat yang
disediakan untuk para tamu, karena ia tak ingin kendaraannya yang unik
terlihat di luar bangunan Nut House. Kemudian ia melintasi kawasan kampus
yang gelap dan sepi itu. Sambil menunggu dengan tak sabar di luar gedung, ia
menyesal tidak berhenti dulu untuk membeli makanan. Ia belum makan apa-apa sepanjang hari itu. Ia membayangkan cheeseburger dengan kentang
goreng, sepotong piza dengan pepperoni, kue apel dengan es krim vanila, atau
bahkan sepiring besar salad Caesar yang memakai banyak bawang putih.
Akhirnya Lisa muncul dalam mobil Honda putihnya yang keren.
Ia keluar dari mobilnya, lalu langsung menggenggam tangan Jeannie. Aku malu
sekali," ujarnya. Seharusnya kau tidak perlu mengingatkan aku akan apa yang
telah kaulakukan sebagai seorang teman." Tapi aku mengerti," ujar Jeannie.
Aku menyesal." Jeannie merangkulnya.
Mereka masuk ke dalam, lalu menyalakan lampu laboratorium. Jeannie
memasang mesin kopi, sementara Lisa mem booting komputernya. Rasanya
aneh berada di situ pada tengah malam. Dekorasinya yang serba
549 putih dan steril, lampu-lampunya yang terang, dan deru lembut peralatan-peralatan di sekitarnya mengingatkannya akan sebuah kamar jenazah.
Terpintas dalam dirinya bahwa cepat atau lambat mereka akan diganggu oleh
para petugas sekuriti. Setelah pembobolan yang berhasil dilakukannya tadi
malam, mereka akan menjaga Nut House ekstra ketat, dan mereka akan
melihat lampu-lampunya. Tapi bukan hal aneh bagi para ilmuwan untuk berada
di laboratorium pada jam-jam begini, dan pasti tidak akan ada masalah,
kecuali jika seorang*petugas kebetulan mengenali Jeannie dari peristiwa pada
malam sebelumnya. Kalau ada petugas sekuriti kemari untuk mengecek, aku
akan bersembunyi di lemari peralatan," ujar Jeannie pada Lisa. Cuma untuk
jaga-jaga, jangan sampai yang muncul itu petugas yang tahu bahwa aku nggak
boleh masuk sini." Mudah-mudahan kedengaran kalau dia muncul," jawab Lisa dalam nada
cemas. Kita bisa membuat semacam alarm." Jeannie sudah ingin buru-buru memulai
pelacakannya, tapi ia berusaha menahan ketidaks
abarannya: suatu peringatan
yang masuk akal-la melayangkan matanya ke seputar ruang laboratorium itu,
lalu melihat sebuah rangkaian bunga kecil di meja Lisa. Seberapa besar arti
vas itu bagimu""
Lisa angkat bahu- Aku membelinya di K mart. Aku bisa beli yang lain."
Jeannie membuang bunga-bunganya, lalu mengosongkan airnya di sebuah
wastafel. Dari sebuah rak, ia mengambil buku berjudul Identical Twins Reared
Apart Pasangan Kembar Identik yang Dibesarkan Secara Terpisah karangan
Susan L. Farber. Ia pergi ke ujung lorong; di situ terdapat sepasang pintu ayun
menuju tangga. Ia menarik pintu-pintu itu sedikit ke dalam, lalu menggunakan
bukunya untuk menahan posisi pintu agar tetap begitu. Sesudah itu ia
meletakkan vasnya di ujung daun pintu-pintu itu, persis di celahnya. Tak
550 mungkin ada yang bisa masuk ke dalam tanpa mengakibatkan vas itu jatuh dan
pecah. Saat mengawasinya, Lisa berkata, Apa yang harus kukatakan kalau mereka
menanyakan padaku, kenapa aku melakukan itu""
Kau tidak ingin ada yang mengendap-endap di belakangmu," sahut Jeannie.
Lisa mengangguk puas. Cuma Tuhan yang tahu bahwa aku memang punya
cukup alasan untuk berlaku sesenewen itu."
Ayo kita mulai," ujar Jeannie.
Mereka masuk kembali ke dalam ruang laboratorium, meninggalkan pintu dalam
keadaan terbuka, agar mereka dapat mendengar suara vas itu jatuh. Jeannie
memasukkan disket floppy-nya yang berharga ke dalam komputer Lisa, untuk
mencetak hasil hasil perolehannya dari Pentagon. Di situ terdapat kedelapan
nama bayi yang hasil elektrokardiogramnya ternyata persis sama, seakan
semuanya berasal dari satu individu. Delapan jantung mungil berdetak dengan
cara yang persis sama. Entah bagaimana caranya, Berrington berhasil mengatur
agar bayi-bayi ini menjalani tes tersebut di rumah-rumah sakit tentara. Tak
perlu diragukan lagi bahwa copy-copy-nya kemudian dikirim ke Aventine Clinic,
di mana data-datanya mereka simpan, sampai akhirnya terpaksa dihancurkan
pada hari Kamis yang lalu. Tapi Berrington rupanya lupa, atau mungkin tidak
pernah menyadarinya bahwa pihak militer akan menyimpan copy orisinalnya.
Ayo kita mulai dengan Henry King," usul Jeannie. Nama lengkapnya Henry
Irwin King." Di meja tulis Lisa ada dua drive CD-ROM. Ia mengeluarkan dua CD dari dalam
laci meja tulisnya, lalu memasukkannya ke dalam masing-masing drive. Kita
memiliki semua nomor telepon rumah yang ada di Amerika dalam kedua disk
itu," ujarnya. Dan kita
551 memiliki sistem software yang memungkinkan kita melacak kedua disk itu pada
waktu bersamaan." Sebuah program Windows muncul di layar monitor Sayangnya, orang tidak
selalu mencantumkan nama lengkap mereka di dalam buku telepon,"
tambahnya Coba kita lihat, ada berapa banyak H. King di Amerika" la
mengetik H* King lalu mengklik pada Count hitung. Selang beberapa saat, sebuah jendela Count
muncul dengan angka 1.129.
Hati Jeannie langsung menciut. Kita bakal butuh waktu semalaman untuk
menelepon begitu banyak nomor!"
Tunggu dulu, mungkin ada alternatif yang lebih baik." Lasa mengetik
Henry I. King ATAU Henry Irwin King
lalu ia mengklik pada ikon Retrieve telusuri, yang bergambar seekor anjing.
Selang beberapa waktu, sebuah daftar muncul di layar. Kita memperoleh tiga
nama Henry Irwing King dan tujuh belas Henry I. King. Di mana alamat
terakhirnya waktu itu""
Jeannie memeriksa lembaran kertas yang baru dicetaknya. Fort Devens,
Massachusetts." Oke, ada satu Henry Irwin King di Amherst dan empat Henry I. King di
Boston." Ayo kita telepon mereka."
Kau sadar bahwa sekarang pukul satu pagi""
Aku nggak bisa menunggu sampai besok."
Orang tidak bakal mau melayanimu pada jam-jam begini."
Tentu saja mereka mau," sahut Jeannie. Itu namanya nekad. Ia tahu bahwa ia
akan mendapat masalah. Ia
552 cuma tidak mau menunggu sampai pagi. Ini terlalu berarti baginya. Aku akan
bilang bahwa aku dari dinas kepolisian, bahwa aku sedang melacak seorang
pembunuh berantai." Itu kan pelanggaran hukum."
Berikan padaku nomor yang di Amherst itu."
Lisa menerangi bagian yang dimaksud, lalu menekan tombol F2-Dari modem
komputer keluar serentetan suara b
ip Jeannie mengangkat pesawat
teleponnya. Ia mendengar tujuh kali deringan, lalu suatu suara mengantuk menjawab,
Ya"" Saya Detektif Susan Farber dari Dinas Kepolisian Amherst," ujar Jeannie. Ia
sudah setengah siap akan mendengar. Sialan, tapi laki-laki itu ternyata tidak
bereaksi. Dengan nada tegas ia melanjutkan, Kami meminta maaf telah
mengganggu Anda pada tengah malam begini, tapi urusan ini betul-betul
mendesak. Apakah saya berbicara dengan Henry Irwin King""
Ya, betul, apa yang terjadi""
Dari suaranya, sepertinya ia seorang laki-laki setengah baya, tapi Jeannie masih
ingin memastikannya. Ini cuma masalah rutin."
Salah. Rutin"" ujar laki-laki itu dalam nada mulai marah. Tengah malam
begini"" Cepat-cepat Jeannie berimprovisasi dengan, Kami sedang menyidik suatu
kasus kriminal yang serius, dan kami merasa perlu mengeliminasi nama Anda
sebagai calon tersangka, Sir. Dapatkah Anda menyatakan kepada kami tanggal
dan tempat lahir Anda""
Aku lahir di Greenfield, Massachusetts, pada tanggal 4 Mei, tahun sembilan
belas empat lima. Oke""
Anda tidak memiliki seorang putra dengan nama yang sama, bukan""
Tidak, aku hanya punya tiga anak perempuan. Aku bisa kembali tidur
sekarang"" Kami tidak akan mengganggu Anda lebih lama
553 lagi. Terima kasih untuk kerja sama Anda dengan pihak kepolisian, dan selamat
beristirahat." Jeannie menutup pesawatnya, lalu menatap dengan wajah
berbinar ke arah Lisa. Betul, kan" Dia berbicara denganku. Dia tidak menyukai
itu, tapi dia berbicara."
Lisa tertawa. Dr. Ferrami kau punya bakat untuk menipu."
Jeannie tertawa. Yang penting nekad. Ayo kita coba yang bernama Henry I.
King. Aku akan menelepon dua yang pertama, kau dua yang terakhir."
Ternyata sistem putar otomatis itu tidak dapat digunakan berdua. Jeannie
mengambil sebuah buku notes dan bolpoin, lalu mencatat kedua nomornya.


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sesudah itu, ia mengangkat pesawat telepon dan mulai memutar nomornya.
Suara seorang laki-laki yang menjawab. Jeannie mulai beraksi, Saya Detektif
Susan Farber dari dinas kepolisian kota Boston &"
Buat apa menelepon aku malam-malam begini!" sembur laki-laki itu dalam
nada marah. Kau tahu aku siapa""
Setahu saya, Anda Henry King &"
Setahuku kau bakal kehilangan pekerjaan sialanmu, goblok," ujarnya dalam
nada semakin marah. Susan apa kauhilang tadi""
Saya cuma butuh mengecek tanggal kelahiran Anda, Mr. King &"
Sambungkan aku dengan letnanmu sekarang juga." Mr. King &"
Lakukan apa yang baru kukatakan!"
Brengsek," umpat Jeannie, lalu menutup pesawatnya. Ia merasa terguncang
sekali. Kuharap ini tidak akan menjadi malam yang penuh caci maki seperti
itu." Lisa juga sudah menutup pesawatnya. Aku dapat orang Jamaica, dan itu dia
buktikan dengan aksennya," ujarnya. Rupanya yang kaudapat tidak begitu
simpatik." Amat." 554 Kita bisa berhenti dulu, dan melanjutkannya besok pagi."
Jeannie tidak man menyerah hanya gara-gara ulah seorang laki-laki yang tidak
ramah. Tidak," ujarnya. Aku masih tahan menghadapi kata-kata yang sedikit
kasar." Terserah kau." Dari suaranya, sepertinya dia sudah jauh melampaui usia dua puluh dua tahun,
jadi kita boleh melupakannya. Ayo kita coba dua yang lain."
Sambil menyilangkan lengannya, ia mulai memutar lagi.
Henry King ketiga ternyata belum tidur; ada suara musik di latar belakang, dan
suara-suara lain dalam ruangan itu. Yeah, siapa ini"" ujarnya.
Dari suaranya, usianya kira-kira pas. Harapan Jeannie mulai melambung. Ia
berpura-pura menjadi seorang petugas dinas kepolisian lagi. tapi laki-laki itu
ternyata curiga. Dari mana aku bisa tahu bahwa Anda memang polisi""
Gaya berbicaranya persis seperti Steve, sehingga untuk sesaat Jeannie merasa
jantungnya berhenti berdetak. Yang ini mungkin salah satu di antara clone-clone itu. Tapi bagaimana ia dapat mengatasi sikap curiganya" Jeannie
memutuskan untuk menantangnya. Bagaimana kalau Anda menelepon saya
kembali di kantor polisi""
Untuk sesaat tidak ada jawaban. Sudahlah, tidak usah," jawah suara itu.
Jeannie dapat bernapas kembali.
Aku Henry King," ujarnya. Mereka memanggilku Hank. Apa yang Anda
inginkan"" Boleh aku cek dulu, ka pan tanggal lahir Anda dan tempatnya""
Aku lahir di Fort Devens, persisnya dua puluh dua tahun yang lalu. Ini hari
ulang tahuuku, ehm & kemarin sebetulnya, hari Sabtu."
Ini dia! Jeannie sudah berhasil menemukan sara di
555 antara - mereka. Sekarang ia harus memastikan, apakah anak muda itu berada
di Baltimore pada hari Minggu yang lalu. Ia mencoba untuk tidak terdengar
terlalu antusias saat bertanya, Dapatkah Anda mengungkapkan pada saya,
kapan Anda keluar daerah terakhir kali""
Sebentar, bulan Agustus, aku pergi ke New York ketika itu."
Lnsting Jeannie mengatakan anak muda itu menyatakan yang sebenarnya,
namun ia toh melanjutkan pertanyaannya. Apa yang Anda lakukan pada hari
Minggu yang lalu""
Aku bekerja." Apa mata pencaharian Anda""
Ehm, aku seorang mahasiswa di MIT, tapi pada hari Minggu, aku bekerja
melayani meja bar di Blue Note Cafe di Cambridge."
Jeannie mencatat itu. Jadi, Anda di situ pada hari Minggu yang lalu""
Ya. Melayani sedikitnya seratus orang."
Terima kasih, Mr. King." Kalau itu benar, berarti dia bukan laki-laki yang
memerkosa Lisa. Bisakah Anda memberikan nomor telepon kafe itu, agar saya
dapat mengkonfirmasi alibi Anda""
Aku tidak ingat, tapi pasti ada di buku telepon. Pelanggaran apa kira-kira yang
telah kulakukan""
Kami sedang menyidik suatu kasus kebakaran."
Untung aku punya alibi."
Benar-benar meresahkan bagi Jeannie untuk mendengar suara Steve, tapi tahu
bahwa yang berbicara itu orang lain. Andai kata ia dapat melihat tampang
Henry King, untuk mengecek persamaan fisiknya. Dengan perasaan enggan ia
mengakhiri percakapan itu. Terima kasih sekali lagi. Sir. Selamat malam." Ia
menutup pesawatnya, lalu mengembuskan napas. Whew!"
Lisa ternyata mengikuti percakapan itu. Kau menemukannya""
556 Ya, dia dilahirkan di Fort Devens dan dia berusia dua puluh dua tahun hari
ini. Dia memang Henry King yang kita cari."
Hebat!" Tapi rupanya dia punya alibi. Katanya dia bekerja di sebuah bar di
Cambridge." Jeannie mengecek catatannya. The Blue Note."
Kita cek sekarang"" Insting berburu Lisa rupanya mulai tergugah.
Jeannie mengangguk- Sudah malam sekali, tapi sebuah bar tentunya masih
buka, terutama pada malam Sabtu. Kau bisa lacak nomornya dari CD-ROMmu""
Kita hanya memiliki nomor-nomor telepon rumah. Yang berhubungan dengan
urusan bisnis ada di disket lain."
Jeannie menelepon bagian informasi, mendapatkan nomornya, lalu mulai
memutar. Deringannya langsung dijawab.
Saya Detektif Susan Farber dari dinas kepolisian Boston. Tolong hubungkan
saya dengan manajer bar ini."
Aku manajernya, ada apa"" Laki-laki itu memiliki aksen Hispanik, dan nada
suaranya terdengar agak cemas.
Anda punya pegawai bernama Henry King""
Hank, ya, apa lagi yang dia lakukan""
Rupanya Henry King sudah pernah berurusan dengan pihak berwajib. Mungkin
tidak apa-apa. Kapan Anda melihatnya terakhir kali""
Hari ini, maksudku kemarin, hari Sabtu, dia dapat giliran kerja pagi."
Dan sebelumnya""
Coba sebentar, hari Minggu yang lalu dia bekerja dari pukul empat sampai
tengah malam." Kalau memang perlu. Anda bisa bersaksi untuk itu""
557 Tentu, kenapa tidak*" Siapa pun yang terbunuh, pasti bukan si Hank
pelakunya." Terima kasih untuk kerja sama Anda, Sir."
Oh, tidak apa." Si manajer kedengarannya lega bahwa hanya itu yang
ditanyakan Jeannie. Andai kata aku seorang polisi sungguhan, pikir Jeannie,
aku akan tahu bahwa dia sedang berusaha menyembunyikan sesuatu. Silakan
hubungi aku kapan saja " Laki laki itu menutup pesawatnya.
Dalam nada kecewa Jeannie berkata, Alibinya kuat."
Jangan sedih," ujar Lisa. Kita boleh bangga bisa mengeliminasinya dalam
waktu begitu singkat terutama mengingat namanya yang begitu umum. Ayo
kita coba si Per Ericson. Pasti tidak banyak yang memakai nama itu."
Menurut daftar dari Pentagon, Per Ericson lahir di Fort Rucker, tapi dua puluh
dua tahun kemudian, tidak ada lagi yang bernama Per Ericson di Alabama. Lisa
mencoba: P* Erics"on andai kata dieja dengan dua s, kemudian ia mencoba
P* Erics$n untuk memasukkan kemungkinan pengejaan Ericsen dan Ericson, namun
komputer itu tidak berhasil mene
mukan apa-apa. Coba Philadelphia," usul Jeannie. Di situ dia menyerangku."
Ternyata ada tiga yang memakai nama itu di Philadelphia. Yang pertama
ternyata seorang homo, yang kedua, dari suaranya, seorang laki-laki tua yang
sudah rapuh, dan yang ketiga seorang wanita, Petra. Jeannie dan Lisa mulai
melacak semua P. Ericson yang tinggal di Amerika; ternyata ada tiga puluh tiga
orang. 558 P. Ericson kedua yang ditangani Lisa ternyata berdarah panas dan bermulut
kasar. Wajah Lisa amat pucat saat menutup pesawatnya, namun setelah minum
secangkir kopi, ia melanjutkan pekerjaannya kembali.
Setiap telepon merupakan suatu drama kecil tersendiri. Jeannie betul betul
harus mengumpulkan seluruh keberaniannya dalam usahanya berpura-pura
menjadi polisi. Sungguh-sungguh meresahkan menantikan kemungkinan ia
dijawab oleh laki-laki yang pernah mengatakan kepadanya, Jangan macam-macam, atau kuhajar kau. Kemudian ia masih harus mengatasi rasa tegang saat
mempertahankan peran detektif polisi dalam menghadapi sikap curiga atau
kasar dari mereka yang menjawab teleponnya. Dan biasanya hasilnya
mengecewakan. Sewaktu Jeannie mengakhiri telepon keenamnya yang juga tidak membuahkan
apa-apa, ia mendengar Lisa berkata. Oh. aku menyesal sekali. Sumber
informasi kami tentunya sudah kedaluwarsa. Maaf telah mengganggu Anda, Mrs.
Ericson. Selamat malam." Ia menutup pesawatnya dengan (ampang tidak
keruan. Memang dia yang kita cari," ujarnya dalam nada prihatin. Tapi dia
sudah meninggal musim dingin yang lalu. Tadi itu ibunya. Dia langsung
menangis ketika aku menanyakan soal putranya."
Jeannie mencoba membayangkan, seperti apa si Per Ericson itu. Apakah ia
seorang penderita gangguan jiwa seperti Dennis, atau ia lebih mirip Steve"
Bagaimana dia mati""
Dia seorang juara main ski, rupanya. Lehernya patah saat mencoba sesuatu
yang berbahaya.* Si nekat yang tidak kenal takut. Sepertinya dia memang yang kita cari."
Tak pernah terpintas dalam diri Jeannie bahwa tidak semua dari kedelapan
clone itu masih dalam keadaan hidup. Tapi kini ia menyadari bahwa pasti ada
lebih dari delapan implantasi dalam kasus ini. Bahkan kini.
559 di saat tekniknya sudah jauh lebih canggih, masih sering terjadi kegagalan.
Selain itu, masih ada kemungkinan bahwa beberapa ibu mengalami keguguran.
Pihak Genetico rupanya telah bereksperimen atas sekitar lima belas atau dua
puluh orang wanita, atau bahkan lebih.
Ini bukan tugas mudah," ujar Lisa.
Kau mau istirahat dulu""
Tidak." Lisa menggeleng. Sejauh ini semuanya lancar. Kita sudah
mengeliminasi dua di antara lima, padahal belum pukul tiga sekarang. Siapa
yang berikutnya""
George Dassault." Jeannie mulai yakin bahwa mereka akan menemukan si pemerkosa itu, namun
ternyata mereka tidak begitu beruntung dengan nama tersebut. Ternyata hanya
ada tujuh George.Dassault di Amerika, tapi tiga di antaranya tidak menjawab
telepon mereka. Sepertinya tak satu pun bisa dihubungkan dengan kasus di
Baltimore ataupun Philadelphia yang satu ada di Buffalo, satu di Sacramentn,
dan satu lagi di Houston tapi itu belum membuktikan apa-apa. Tidak ada yang
dapat mereka lakukan selain melanjutkan usaha. Lisa mencetak daftar nomor
telepon yang mereka peroleh, untuk mereka coba lagi kemudian.
Masih ada satu kendala lagi. Kukira kita tidak dapat memastikan bahwa orang
yang kita cari ada di CD-ROM itu," ujar Jeannie.
Memang. Mungkin saja dia tidak punya telepon. Atau nomornya tidak
terdaftar." Dia bisa memakai nama lain, seperti Spike Dassault atau Flip Jones."
Lisa cekikikan. Mungkin dia seorang penyanyi rap dan sudah mengganti
namanya menjadi Icey Creamo Creamy."
Mungkin dia seorang jago gulat bernama Iron Billy." Atau penulis skenario
film koboi dengan nama Buck Remington."
560 Atau bintang film porno sebagai Heidi Whiplash." Dick Swiftly." Henrietta
Pussy." Derai tawa mereka tiba-tiba dihentikan oleh bunyi pecahan gelas yang
berserakan. Jeannie segera turun dari bangkunya dan lari ke lemari peralatan,
la menutup pintunya lalu berdiri dalam kegelapan, sambil memasang telinga.
Ia mendengar suara Lisa yang berkata dalam nada cemas, Siapa di sit
u"" Sekuriti," jawab suara seorang laki-laki. Anda yang meletakkan gelas itu di
situ"" Ya." Boleh aku tanya kenapa""
Supaya tidak ada yang mengendap-endap di belakangku. Aku sedikit ngeri
bekerja malam-malam di sini."
Oke. tapi aku tidak akan membersihkan itu. Aku bukan petugas kebersihan."
Tak apa, biarkan saja" Anda sendirian. Miss""
Ya" Aku akan periksa-periksa sebentar." Silakan."
Jeannie segera mencengkeram pegangan pintunya dari dalam, dengan kedua
tangannya. Andai kata laki-laki itu mencoba membukanya ia akan berusaha
menghambatnya. fa mendengar suara langkah-langkah kaki saat si petugas mengitari
laboratnrium itu. Omong-omong, apa yang sedang Anda kerjakan sebetulnya""
Suaranya dekat sekali. Lisa berada agak jauh. Aku senang omong-omong, tapi aku tidak punya waktu
sekarang. Aku sedang sibuk sekali."
Kalau dia tidak sibuk, bego, dia tidak akan ada di
561 sini tengah malam begini. Jadi, kenapa kau tidak segera keluar saja dan
meninggalkannya sendirian"
Oke, tak apa." Suaranya persis di muka pintu itu. Ada apa di sini""
Jeannie mencengkeram pegangan pintu itu kuat-kuat, sambi! menariknya ke
atas, siap untuk menahan tekanannya
Di situ kami menyimpan kromosom virus radioaktif," jawab Lisa Rasanya sih
cukup aman untuk masuk ke situ, kalau tidak dikunci."
Jeannie menahan tawanya. Mana ada yang disebut kromosom virus radioaktif"
Sebaiknya kulewatkan saja kalau begitu," ujar si petugas. Saat akan
melonggarkan cengkeramannya pada pegangan pintu itu, tiba-tiba Jeannie
merasakan tekanan. Dengan seluruh tenaganya ia menariknya ke atas. Toh
terkunci," ujar laki-laki itu.
Untuk sesaat tidak terdengar apa-apa. Ketika ia berbicara lagi, suaranya sudah
lebih jauh. Jeannie merelaks. Kalau Anda kesepian, mampirlah di rumah jaga.
Akan kubuatkan secangkir kopi untuk Anda."
Trims," ujar Lisa. Ketegangan Jeannie mulai mereda, namun ia tetap tinggal di tempat itu,
menunggu tanda Semua Sudah Oke. Selang beberapa menit, Lisa membuka
pintunya. Dia sudah meninggalkan gedung ini," ujarnya
Mereka kembali ke pesawat telepon.
Murray Claud merupakan nama yang langka, sehingga dalam waktu singkat
mereka berhasil melacaknya. Jeannie yang menelepon kali ini. Murray Claud
senior mengungkapkan kepadanya, dalam nada penuh kepahitan dan emosi,
bahwa putranya masuk penjara di Athens sejak tiga tahun yang lalu, setelah
suatu perkelahian dengan pisau di sebuah taverna, dan tidak akan dilepas,
sebelum bulan Januari. Anak muda itu sebetulnya bisa menjadi apa saja,"
ujarnya. Antariksawan, pemenang
562 hadiah Nobel, bintang film, presiden Amerika Dia punya otak, pembawaan, dan
tampang yang baik. Tapi dia mencampakkannya begitu saja. Begitu saja"
Jeannie mengerti kepedihan hati si ayah. Ia menganggap itu kesalahannya
Jeannie merasa begitu tergoda untuk mengungkapkan yang sebenarnya
kepadanya, tapi ia belum siap untuk itu, dan lagi pula waktunya tidak ada. Ia
berjanji pada dirinya untuk menelepon bapak itu lagi nanti, untuk memberikan
penghiburan yang mungkin dapat ia berikan. Kemudian ia mengakhiri
percakapan mereka Mereka menyisihkan Harvey Jones untuk yang terakhir, karena mereka tahu ia
akan paling sulit dilacak.
Jeannie menjadi kecil hati mendapati bahwa ada hampir sejuta orang yang
bernama Jones di Amerika, dan H merupakan inisial yang sangat umum. Nama
tengahnya John. Ia dilahirkan di Walter Reed Hospital di Washington. DC,
karena itu Jeannie dan Lisa terpaksa menelepon semua Harvey Jones, semua H


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

J. Jones, dan semua H. Jones yang terdapat di buku telepon Washington.
Mereka tidak menemukan seorang pun yang dilahirkan kira-kira dua puluh dua
tahun yang lalu di Walter Reed; tapi gawatnya mereka malah mendapatkan
sebuah daftar panjang mengenai kemungkinan dari orang-orang yang tidak
mengangkat pesawat mereka.
Sekali lagi Jeannie mulai meragukan keberhasilan cara yang mereka tempuh.
Mereka sudah memiliki Uga George Dessault yang masih terkatung-katung, dan
kini sekitar dua puluh atau tiga puluh H. Jones. Secara ter> retis, cara
pelacakan ini sebetulnya sudah baik, tapi andai kala telepon mereka tidak
dijawab, ia tidak dapat menanyai
orang yang bersangkutan. Mata Jeannie mulai
berkunang-kunang dan ia merasa gelisah karena terlalu banyak minum kopi dan
kurang tidur. Pada pukul empat pagi, Jeannie dan Lisa mulai menelusuri para Jones yang
tinggal di Philadelphia. Pada pukul empat tiga puluh, Jeannie menemukannya.
Semula ia mengira ia hanya akan memperpanjang daftar kemungkinannya.
Pesawat di ujung lain itu berdering empat kali, kemudian terdengar suatu nada
henti yang khas dan ceklik sebuah perangkat penjawab telepon. Namun suara
yang keluar dari perangkat itu ternyata begitu tidak asing di telinganya. Anda
telah mendapat sambungan dengan tempat tinggal Harvey Jones." ujar suara
itu. Bulu kuduk Jeannie langsung berdiri. Rasanya seperti mendengar suara
Steve: nada suaranya, tekanannya, dan cara ia mengatakannya persis seperti
Steve. Aku tidak bisa menjawab Anda sekarang, jadi tolong tinggalkan pesan
setelah nada panjang ini."
Jeannie menutup pesawat itu, lalu mengecek kembali alamatnya. Ternyata
sebuah apartemen di Spruce Street, University City, tidak jauh dari Aventine
Clinic. Ia menyadari bahwa tangannya bergetar. Itu karena ia begitu ingin
mencekik leher laki-laki itu.
Aku menemukannya," ujar Jeannie kepada Lisa.
Astaga." Hanya dijawab mesin, tapi itu suaranya, dan dia tinggal di Philadelphia, dekat
tempat aku diserang."
Coba kudengar suaranya." Lisa memutar nomor itu. Begitu ia mendengar
pesannya, wajahnya berubah pucat. Betul dia," ujarnya. Ia menutup
pesawatnya. Aku bisa mendengar lagi suaranya sekarang. Lepaskan celana
cantik itu, katanya. Ya Tuhan.
Jeannie meraih pesawatnya, lalu menelepon kantor polisi.
564 BAB 53 Berrington Jones tidak tidur sama sekali Sahtu malam itu.
la tinggal di pelataran parkir Pentagon untuk mengawasi mobil Lincoln Mark VIII
hitam milik Kolonel Logan sampai tengah malam, kemudian menelepon Proust
dan mendengar bahwa Logan sudah ditahan, tapi Steve berhasil kabur, mungkin
naik kereta api bawah tanah atau bus. mengingat ia tidak mengambil mobil
ayahnya. Apa yang mereka lakukan di Pentagon"" tanyanya pada Jim.
Mereka berada di Pusat Komando Data. Aku masih mengikuti proses untuk
menyidik apa persisnya rencana mereka. Coba cari cara untuk menemukan si
anak muda, atau cewek Ferrami itu."
Berrington sudah tidak merasa keberatan melakukan itu. Situasinya sudah
terlalu gawat. Ini bukan lagi saatnya untuk mempermasalahkan harga dirinya.
Kalau ia gagal menghentikan Jeannie, ia tidak akan memiliki harga diri lagi
sedikit pun. Ketika ia kembali ke rumah keluarga Logan, suasana sudah gelap, dan sepi, dan
mobil Mercedes merah Jeannie sudah pergi. Ia menunggu di situ selama satu
jam, tapi tidak ada yang muncul. Ia memperkirakan Jeannie sudah pulang, jadi
ia kembali ke Baltimore, bolak-balik melin
565 tasi jalan tempat tinggal Jeannie, tapi mobilnya ternyata juga tidak di sana.
Hari sudah mulai terang ketika akhirnya ia memarkir kendaraannya di luar
rumahnya sendiri di Roland Park. Ia masuk ke dalam, lalu menelepon Jim, tapi
tidak ada yang menjawab, baik di rumahnya maupun di kantornya. Berrington
merebahkan diri di tempat tidurnya, tanpa melepaskan pakaian. Ia
memejamkan mata, tapi tetap terjaga dengan pikiran resah, meskipun ia
capek. Pada pukul tujuh ia bangun, lalu mencoba menelepon lagi. Ia masih belum bisa
menghubungi Jim. Ia pergi mandi, bercukur, lalu mengenakan celana panjang
hitam dari bahan katun dan kemeja polo bergaris-garis. Ia memeras segelas
besar air jeruk, lalu meminumnya sambil berdiri di dapur, la mencoba
membaca edisi hari Minggu Sun, sebuah koran terbitan Baltimore, namun
kepala beritanya sama sekali tidak ada artinya baginya, seakan kata-katanya
ditulis dalam bahasa Finlandia.
Proust menelepon pada pukul delapan.
Jim telah menghabiskan separuh dari malam itu di Pentagon, bersama seorang
teman, yang juga seorang jenderal, untuk menanyai personel Pusat Data,
dengan dalih mereka sedang menyidik suatu kasus pelanggaran sekuriti. Si
jenderal, teman Jim dari masa-masa CIA-nya, hanya tahu bahwa Logan sedang
berusaha membongkar suatu misi penyusupan dari tahun tujuh puluhan, dan
Jim ingin mencegahnya. Kolon el Logan, yang masih ditahan, tidak mau mengatakan apa-apa selain Aku
ingin seorang pengacara. Namun hasil pelacakan Jeannie masih terpampang di
terminal komputer yang habis digunakan Steve, sehingga Jim tahu mengenai
apa yang telah mereka temukan. Rupanya kau pernah menginstruksikan agar
bayi-bayi itu menjalani elektrokardiogram," ujar Jim.
Berrington rupanya sudah lupa mengenai itu, tapi kini ia ingat lagi. Ya, betul."
566 Logan menemukan mereka." Semua""
Kedelapan-delapannya."
Berita terburuk dari yang ada Kedelapan hasil elektrokardiogram itu.
sebagaimana biasanya pada pasangan kembar identik, akan persis sama, seakan
mereka diambil dari satu individu yang sama pada hari yang berlainan. Steve
dan ayahnya, dan mungkin juga Jeannie, tentunya kini tahu bahwa ia
merupakan salah satu di antara delapan clone. Sial," umpat Berrington. Kita
sudah berhasil menyimpan rahasia ini selama dua puluh dua tahun, dan
sekarang cewwek sialan ini berhasil membongkarnya."
Kan aku sudah bilang tempo hari. bahwa kita harus menyingkirkan dia."
Jim memang paling menyebalkan kalau sedang stres. Setelah melewati malam
tanpa tidur, Berrington tidak memiliki kesabaran untuk menghadapinya. Kalau
kau bilang begitu lagi, akan kuledakkan kepalamu, sungguh!"
Oke, oke!" Apa Preston sudah tahu""
Ya Dia bilang habislah kita, tapi dia selalu mengatakan itu."
Kali ini mungkin dia benar."
Nada suara Jim terdengar datar dan rendah. Kau mungkin sudah siap untuk
menyerah. Berry, tapi aku tidak," ujarnya Kita harus menjaga agar rahasia ini
tetap tertutup, sampai acara jumpa pers besok. Kalau itu berhasil kita lakukan,
proses pengambilalihan itu akan berlangsung dengan mulus."
Tapi apa yang akan terjadi sesudahnya""
Sesudah itu, kita akan memiliki seratus delapan puluh juta dolar, dan itu bisa
menutup banyak mulut"
Berrington ingin mempercayainya. Kau memang lihai, lalu apa yang harus kita
lakukan sekarang""
Kita harus mencari tahu, seberapa banyak yang mereka ketahui. Tidak ada
yang dapat memastikan, apakah
567 Steven Logan mengantongi copy daftar nama dan alamat dalam sakunya
sewaktu dia kabur. Letnan wanita di Pusat Data itu bersikeras bahwa dia tidak
membawa apa-apa, tapi ucapannya bukan merupakan jaminan bagiku.
Nyatanya, alamat-alamat di tangannya itu sudah berusia dua puluh dua tahun.
Tapi yang ingin kutanyakan adalah, apakah melalui nama-nama itu Jeannie
Ferrami dapat menelusuri keberadaan mereka"
Bisa." sahut Berrington. Kami memang ahlinya di departemen psikologi. Kami
harus melakukan itu setiap waktu, untuk melacak keberadaan pasangan kembar
identik. Kalau daftar itu sampai ke tangannya tadi malam, tentunya dia sudah
menemukan sebagian di antara mereka sekarang."
Itu yang aku khawatirkan. Apa ada cara untuk mengeceknya""
Kurasa aku bisa menghubungi mereka, dan mencari tahu apakah mereka sudah
mendengar sesuatu darinya."
Kau mesti hati-hati."
Jangan melecehkan aku. Jim. Kadang-kadang lagakmu seperti kau satu-satunya yang punya otak di Amerika. Tentu saja aku akan berhati-hati. Aku
akan meneleponmu lagi." Berrington menutup pesawatnya dengan kesal.
Nama dari para clone itu, beserta nomor telepon mereka, tertulis dalam kode
sederhana, dalam Buku Pintar-nya. Ia mengeluarkan buku itu dari dalam laci
meja tulisnya. Ia selalu mengikuti perkembangan mereka dari tahun ke tahun. Ia merasa lebih
dekat dengan mereka daripada Preston dan Jim. Sewaktu mereka masih kecil,
secara berkala ia menyurati orangtua mereka melalui Aventine Clinic, untuk
meminta informasi, dengan dalih untuk kelanjutan studi klinik itu dalam bidang
perawatan hormon. Kemudian, setelah alasan itu tidak bisa diterima lagi, ia
mulai menggunakan berbagai macam dalih lainnya, seperti berpura-pura
menjadi seorang makelar real-568
estate yang menelepon untuk menanyakan apakah htluarga itu punya minat
untuk menjual rumah mereka, atau apakah orangtua si anak tertarik untuk
membeli buku yang memuat informasi tentang beasiswa yang bisa diperoleh
anak-anak para mantan personel militer. Ia mengikuti dengan prihatin,
sementara kebanyakan di antara mereka berkembang dari anak-an
ak yang pintar tapi sulit diatur menjadi remaja-remaja yang bandel dan tidak kenal
takut, kemudian orang-orang dewasa yang brilian tapi kurang stabil. Mereka
adalah produk sampingan yang kurang beruntung, hasil dari suatu eksperimen
yang memiliki nilai sejarah. Ia tidak pernah menyesali eksperimen itu sendiri,
meskipun ia toh merasa bersalah atas keberadaan anak-anak itu. Ia menangis
ketika Per Ericson meninggal gara-gara melakukan akrobatnya di suatu tempat
bermain ski di Vail. Ia menatap daftarnya sambil memikirkan alasan yang akan ia gunakan untuk
menelepon mereka. Sesudah itu ia meraih pesawat teleponnya dan memutar
nomor ayah Murray Claud. Pesawat di ujung lain itu berdering dan berdering,
tapi tidak ada yang mengangkat. Akhirnya Berrington mengambil kesimpulan
bahwa pada hari itu si ayah pergi menengok anaknya di penjara.
Kemudian ia menelepon George Dassault. Kali ini ia lebih beruntung.
Teleponnya dijawab oleh suara muda yang tidak asing lagi baginya. Yeah,
siapa ini"" Berrington berkata, Aku dari Bell Telephone, Sir, dan kami sedang
mengadakan pengecekan mengenai gangguan melalui telepon. Apakah Anda
menerima telepon yang aneh atau tidak biasanya selama dua puluh empat jam
terakhir ini"" Tidak, aku tidak bisa bilang lain. Tapi aku keluar kota sejak hari Jumat, jadi
aku tidak di sini, kalaupun telepon seperti itu masuk."
Terima kasih untuk keterangan Anda, Sir. Selamat siang."
569 Kalaupun Jeannie memiliki nama George, ia pasti belum berbasil
menghubunginya. # Sesudah itu Berrington mencoba menelepon Hank King di Boston
Yeah, siapa ini""
Betul-betul menakjubkan, ujar Berrington pada dirinya, bahwa mereka semua
menjawab telepon dengan cara tidak simpatik yang sama. Rasanya tidak ada
gen yang mengatur perilaku bertelepon. Namun riset mengenai pasangan
kembar identik ini memang penuh dengan fenomena-fenomena seperti itu. Ini
dari A.T. & T.," ujar Berrington. Kami sedang melakukan survei mengenai
gangguan melalui telepon, dan kami ingin mengetahui apakah Anda menerima
telepon yang aneh atau mencurigakan selama dua puluh empat jam terakhir
ini." Suara Hank terdengar tidak jelas. Wah, aku asyik pesta kemarin. Aku tidak
ingat." Berrington menggelindingkan bola matanya ke atas. Hank berulang
tahun kemarin. Tentunya ia habis minum-minum sampai mabuk, atau memakai
obat bius, atau dua-duanya. Eh, tunggu dulu! Ada sesuatu. Aku ingat.
Waktunya tengah malam. Wanita itu bilang dia dari dinas kepolisian Boston."
Wanita"" Mungkin dari Jeannie, pikir Berrington, siap mengantisipasi berita
buruk yang akan didengarnya. Yeah, seorang wanita."
Apakah dia menyebutkan namanya" Itu akan mempermudah pengecekan yang
akan kami lakukan." Ya, tapi aku tidak ingat namanya. Sarah, Carol, Margaret, atau & Susan. Ya,
itu dia, Detektif Susan Farber."
Nah, jelaslah sudah. Susan Farber adalah pengarang dari Identical Twins Reared
Apart, satu-satunya buku mengenai topik itu. Jeannie telah menggunakan nama
pertama yang terpintas dalam kepalanya ketika itu
570 Artinya daftar itu sudah ada padanya. Berrington termangu sejenak, kemudian
dengan geram ia melanjutkan pertanyaannya. Apa yang dia katakan. Sir""
Dia menanyakan tanggal dan tempat lahirku."
Itu untuk memastikan bahwa ia berbicara pada Henry King yang sedang
dicarinya. Aku merasa itu agak aneh," lanjut Hank. Buat apa dia tanyakan itu""
Berrington segera memutar otak. Rupanya dia sedang mencari masukan untuk
sebuah perusahaan asuransi. Memang tidak legal caranya, tapi toh sering
dilakukan. Kami minta maaf telah menggangu Anda, Mr. King, dan terima kasih
untuk kerja sama Anda. Tentu." Berrington menutup pesawatnya dengan perasaan tidak keruan Jeannie sudah
memiliki daftar nama itu. Sekarang tinggal masalah waktu sebelum ia berhasil
melacak mereka semua. Berrington sedang berhadapan dengan masalah terbesar dalam hidupnya.
571 BAB 54 Mish Delaware benar-benar bersikeras tidak mau pergi ke Philadelphia untuk
mengecek Harvey Jones. Kita sudah melakukan itu kemarin. Manis," ujarnya
ketika Jeannie akhirnya berhasil berbicara sendiri padanya melalui telepon,
pada pukul tujuh tiga pul
uh pagi. Hari ini cucuku merayakan ulang tahunnya
yang pertama. Aku punya keluarga, tahu""
Tapi kau tahu bahwa aku benar!" protes Jeannie. Aku benar mengenai Wayne
Stattner. Ternyata dia memang kembaran Steve."
Kecuali warna rambutnya. Dan dia memiliki alibi." Lalu apa yang akan
kaulakukan"" Aku akan menelepon dinas kepolisian Philadelphia dan berbicara
dengan seseorang dari Unit Tindak Kejahatan Seks di sana, untuk meminta
mereka melakukan pengecekan. Aku akan mengirimi mereka gambar E-FIT
melalui faks itu. Mereka akan mengecek, apakah Harvey Jones memenuhi ciri-ciri dalam gambar rekaan itu, dan menanyakan kepadanya apakah dia dapat
merinci kegiatannya pada hari Minggu sore yang lalu. Kalau jawabannya adalah
Ya dan Tidak, berarti kita memiliki seorang calon tersangka."
Jeannie membanting pesawatnya dengan marah. Setelah segala yang
dialaminya selama ini! Ia tidak tidur semalaman untuk melacak clone-clone itu!
572 Ia bertekad untuk tidak tinggal diam. Ia memutuskan untuk pergi ke
Philadelphia dan mengecek sendiri keberadaan Harvey. Ia tidak akan menyapa
atau berbicara padanya. Tapi ia bisa memarkir mobilnya di luar rumah laki-laki
itu dan melihatnya begitu ia keluar dari sana. Kalau tidak, ia bisa berbicara
dengan tetangga-tetangganya dan memperlihatkan kepada mereka foto Steve
yang diberikan Charles padanya. Entah bagaimana caranya, ia akan memastikan
bahwa laki-laki itu adalah kembaran Steve.
Ia sampai di Philadelphia sekitar pukul setengah sebelas. Di University City
tampak sejumlah keluarga kulit hitam berpakaian bagus berkumpul di luar
gedung gereja, dan anak-anak remaja merokok di emper rumah-rumah tua,
namun para mahasiswanya rupanya masih tidur. Keberadaan mereka hanya
ditandai oleh beberapa mobil Toyota karatan dan Chevrolet bobrok penuh
dengan stiker-stiker yang membanggakan tim olahraga perguruan tinggi mereka
atau stasiun radio setempat.
Bangunan yang ditinggali Harvey Jones ternyata sebuah rumah bergaya Victoria
yang besar dan kurang terpelihara, dan dibagi-bagi menjadi beberapa


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

apartemen. Jeannie menemukan sebuah tempat parkir di seberang jalan, dan
selama beberapa saat ia menunggu di situ, m mengawasi pintu keluarnya.
Pada pukul sebelas, ia masuk ke dalam.
Bangunan itu rupanya masih mempertahankan sisa-sisa kejayaan masa lalunya.
Selusuran tangganya sudah rapuh, dan ada bunga-bunga plastik yang penuh
debu dalam vas-vas murahan di birai jendela-jendelanya. Beberapa
pemberitahuan dalam tulisan tangan rapi seorang wanita yang sudah berumur,
meminta kepada para penghuni untuk menutup pintu mereka pelan-pelan,
untuk memasukkan sampah mereka ke dalam kantong-kantong plastik yang
ditutup rapat, dan tidak membiarkan anak-anak bermain di lorong.
573 Dia tinggal di sini, ujar Jeannie pada dirinya, sementara bulu kuduknya berdiri.
Apakah dia ada di rumah saat ini"
Harvey menempati kamar nomor 5B, jadi di lantai paling atas. Jeannie
mengetuk pintu pertama di lantai dasar. Seorang laki-laki bermata lamur
dengan rambut panjang dan cambang acak-acakan muncul di pintu,
bertelanjang kaki. Jeannie memperlihatkan foto itu padanya. Ia menggeleng,
lalu membanting pintunya. Jeannie teringat penghuni di bangunan yang
ditinggali Lisa, yang berkata kepadanya. Memangnya kaukira kau di mana. Non
Hicksville, USA" Bagaimana tampang tetanggaku saja aku nggak tahu.
Jeannie mengenakkan giginya, lalu naik empat tingkat menuju lantai teratas.
Ada sebuah kartu dalam bingkai metal kecil pada pintu nomor 5B itu, yang
cuma ditulisi Jones. Selain itu tidak ada yang aneh.
Jeannie berdiri di luar sambil memasang telinga, namun yang terdengar
olehnya hanyalah degup ketakutan jantungnya sendiri. Dari dalam tidak ada
suara sedikit pun. Rupanya Harvey Jones tidak di dalam.
Jeannie mengetuk pintu nomor 5A. Beberapa saat kemudian, pintu itu terbuka
dan seorang laki-laki kulit putih yang sudah berumur muncul. Ia mengenakan
setelan bergaris-bergaris putih yang dulunya pasti bagus, ft dan warna
rambutnya begitu merah sehingga pasti bekas, dicat. Tampangnya cukup
ramah. Hai," tegurnya.
Hai. Tetangga Anda di rumah""
Tidak." Jeannie merasa lega , sekaligus kecewa. Ia mengeluarkan foto Steve. Apa
tampangnya seperti ini""
Si tetangga menerima foto itu darinya, lalu menyipitkan matanya. Yeah. ini
fotonya" Ternyata aku benar. Terbukti lagi bahwa program pelacakan komputerku
bekerja. Keren, ya""
574 Laki-laki ini seorang homo, tebak Jeannie. Seorang homo tua yang elegan.
Jeannie tersenyum. Menurutku juga Anda tahu ke mana dia pergi""
Dia tidak pernah ada di rumah pada hari Minggu. Pergi sekitar pukul sepuluh,
dan baru pulang setelah makan malam."
Dia juga tidak di rumah pada hari Minggu yang lalu""
Iya, Non. Kukira begitu." Ternyata dia, tak bisa tidak. Anda tahu ke mana
perginya"" Tidak."
Tapi aku tahu. Dia pergi ke Baltitnore.
Laki-laki itu berkata lagi, Dia tidak banyak bicara. Malah dia sama sekali tidak
suka bicara. Kau seorang detektif""
Bukan-,, Apa yang telah dia lakukan""
Jeannie tampak ragu sebentar, kemudian berkata kepada dirinya, Kenapa tidak
kuceritakan saja padanya apa adanya" Kukira dia seorang pemerkosa" ujarnya
Laki-laki itu rupanya sama sekali tidak terkejut. Aku bisa percaya itu. Dia
memang aneh. Aku pernah melihat beberapa gadis meninggalkan tempat ini
sambil mengisak. Dua kali itu terjadi."
Andai kata aku bisa melihat kamarnya." Mungkin ia akan menemukan sesuatu
yang dapat menghubungkan si Harvey dengan kasus pemerkosaan itu.
Laki-laki itu menatapnya dengan nakal. Aku punya kuncinya."
O ya"" Penghuni sebelumnya memberikannya padaku. Kami berteman. Aku tidak
sempat mengembalikannya sewaktu dia pergi. Dan orang ini rupanya tidak
mengganti kunci kuncinya sewaktu dia masuk. Mungkin dia menganggap dirinya
terlalu besar dan kuat untuk dirampok."
575 Anda bisa bantu aku untuk masuk""
Laki-laki itu tampak ragu. Aku juga kepingin lihat-lihat sebetulnya Tapi
bagaimana kalau dia tiba-tiba muncul selagi kita di dalam" Badannya besar
rasanya tidak enak kalau dia marah-marah padaku."
Jeannie juga takut menghadapi kemungkinan itu. namun rasa ingin tahunya toh
lebih besar. Aku yang akan tanggung risikonya, kalau Anda mau," ujarnya
Tunggulah sebentar. Aku akan segera kembali."
Apa yang akan ia temukan di dalam sana" Sebuah kuil penuh kesadisan seperti
di tempat tinggal Wayne Stattner" Sebuah kamar jorok dengan dus-dus berisi
sisa makanan di mana-mana dan pakaian kotor berceceran di sana-sini" Atau
kerapian tiada tara dari seorang pribadi yang dikuasai suatu obesi"
Si tetangga muncul lagi. Omong-omong, namaku Maldwyn."
Aku Jeannie.** Namaku sebenarnya Bert, tapi kesannya begitu membosankan. Karenanya aku
selalu menyebut diriku Maldwyn." Ia memutar kunci pintu nomor 5B, lalu
masuk ke dalam. Jeannie mengikutinya dari belakang.
Ternyata suasananya khas apartemen yang biasa ditinggali mahasiswa. Sebuah
ruang duduk dan kamar tidur dengan pojok untuk dapur, dan sebuah kamar
mandi kecil. Perabotannya campur aduk: sebuah meja rias dari kayu pinus,
sebuah meja yang dicat, tiga buah kursi yang berbeda-beda, sebuah sofa yang
sudah amblas, dan sebuah pesawat TV tua yang besar. Tempat itu sepertinya
sudah lama tidak dibersihkan, dan tempat tidurnya berantakan. Begitu biasa
dan mengecewakan. Jeannie menutup pintu apartemen itu di belakangnya.
Maldwyn berkata, Jangan sentuh apa-apa, lihat-lihat saja Aku tidak mau dia
curiga bahwa aku masuk ke sini."
576 Jeannie mempertanyakan pada dirinya, apa yang ia harapkan akan ia temukan.
Sebuah denah dari bangunan olahraga, ruang mesin kolam renang yang ditulisi
Perkosa dia di sini" Harvey tidak mengambil pakaian dalam Lisa sebagai
cenderamata. Mungkin ia pernah mengintai dan memotret Lisa beberapa
minggu sebelum menyergapnya. Mungkin ia memiliki koleksKpernak-pernik
seperti lipstik, sehelai cek restoran, bekas bungkus permen, surat berisi omong
kosong dengan alamat Lisa di atasnya
Saat melayangkan pandang kt sekelilingnya, ia mulai melihat kepribadian
Harvey secara mendetail. Di dinding terdapat gambar yang disobek dari sebuah
majalah khusus untuk kaum laki-laki. memperagakan seorang wanita telanjang
dalam pose yang betul-betul tidak senonoh. Jeannie menggigil.
Ia menelusuri rak bukunya, dan melihat buku M
arquis de Sade, One Hundred
Days of Sodom, dan sejumlah pita video pomo dengan judul-judul seperti Pain
dan Extreme. Selain itu masih ada beberapa buku teks bidang ilmu ekonomi
dan bisnis; rupanya Harvey sedang mengejar gelar MBA.
"Bagaimana kalau aku melihat koleksi pakaiannya"" tanya Jeannie. la tak ingin
membuat Maldwyn tersinggung.
Oke, kenapa tidak""
Jeannie membuka laci-laci dan lemari-lemarinya. Pakaian Harvey ternyata
persis seperti yang dimiliki Steve, agak konservatif untuk usianya: celana
panjang dari bahan chino dan baju-baju polo, jas-jas bermodel sportif dari
bahan wol dan kemeja. Sepatu Oxford dan sepatu-sepatu santai tertutup dari
bahan kulit yang lembut. Lemari esnya kosong, kecuali dua pak bir yang
masing-masing berisi enam kaleng dan sebotol susu. Harvey suka makan di luar
rupanya. Di bawah tempat tidurnya ada sebuah tas olahraga berisi raket squash
dan sehelai handuk kotor.
Jeannie merasa kecewa Di sinilah monster itu tinggal, namun suasananya tidak
mengungkapkan kesan bahwa penghuninya menderita gangguan jiwa; ini cuma
sebuah kamar yang berantakan, dengan beberapa unsur pornografi yang
menjijikkan. Aku sudah selesai,* ujarnya pada Maldwyn. Aku tidak begitu yakin apa yang
harus kucari." Kemudian ia melihatnya. Tergantung di sebuah sangkutan di belakang pintu apartemen itu tampak
sebuah topi pet baseball berwarna merah.
Semangat Jeannie melambung. Ternyata aku benar. Aku berhasil menemukan
bajingan itu, dan inilah buktinya. Ia mendekat untuk melihat dengan lebih
baik. Kata SEKURITI tercetak di bagian depannya dalam huruf-huruf putih.
Tiba-tiba ia merasa terdorong untuk menari-nari di seputar apartemen itu,
sebagai perluapan rasa gembira atas kemenangannya.
Kau menemukan sesuatu, ya""
Si bajingan mengenakan topi itu ketika memerkosa sahabatku. Ayo kita keluar
dari sini." Mereka meninggalkan apartemen itu, lalu menutup pintunya. Jeannie
mengulurkan tangannya ke arah Maldwyn. Aku betul-betul berterima kasih
padamu. Ini sungguh-sungguh penting."
Apa yang akan kaulakukan sekarang"" tanya Maldwyn.
Kembali ke Baltimore, dan menelepon polisi," ujarnya.
Dalam perjalanan pulang melintasi 1-95, pikiran Jeannie beralih ke Harvey
Jones. Kenapa ia ke Baltimore setiap hari Minggu" Untuk menemui seorang
pacar" Mungkin, tapi jawaban yang paling masuk akal adalah karena
orangtuanya tinggal di sana. Biasanya mahasiswa membawa pulang pakaian
kotor mereka di akhir minggu. Mungkin ia di sana sekarang, menikmati
578 masakan ibunya, atau nonton pertandingan bola di TV bersama ayahnya.
Apakah ia akan menyergap seorang gadis lagi dalam perjalanan pulangnya"
Ada berapa banyak keluarga Jones di Baltimore" Seribu" Ia mengenal satu di
antara mereka, tentu saja: mantan bosnya. Profesor Berrington Jones &.
Ya Tuhan, Jones! \^ Jeannie begitu terkejut, sehingga terpaksa menepikan kendaraannya untuk
menenangkan diri. Ada kemungkinan Harvey Jones adalah putra Berrington.
Tiba-tiba ia teringat gerakan yang dibuat Harvey di sebuah kafe saat bertemu
dengannya di Philadelphia Anak muda itu mengusap alisnya dengan ujung jari
telunjuknya. Ia sudah merasa tidak enak ketika itu, karena ia yakin pernah
melihat gerakan itu sebelumnya. Ia tidak ingat siapa yang juga melakukannya,
sehingga antara sadar dan tidak, ia menarik kesimpulan bahwa tentunya itu
Steve atau Dennis, karena para clone cenderung memiliki kebiasaan yang sama.
Tapi sekarang ia ingat. Berrington-lah yang melokukannya. Berrington suka
mengusap alisnya dengan ujung jari telunjuk. Sesuatu mengenai kebiasaan itu
membuat Jeannie merasa terganggu, entah kenapa. Kebiasaan ini tidak dimiliki
oleh para clone yang lain, tidak seperti halnya menutup pintu dengan tumit
mereka saat memasuki sebuah ruangan. Harvey memperoleh kebiasaan itu dari
ayahnya, sebagai suatu pengungkapan rasa puas.
Harvey mungkin sedang berada di rumah Berrington saat ini.
579 BAB 55 Preston Barck dan Jim Proust tiba di rumah Berrington sekitar tengah hari, dan
saat itu mereka sedang berada di ruang duduk sambil minum bir. Tak seorang
pun di antara mereka bisa tidur cukup pada malam sebelumnya, sehingga
tampang mereka betul-betul capek. Marianne, yang mengurus rumah tangga
Berrington, sedang menyiapkan hidangan siang, dan aroma harum masakannya
berembus masuk dari arah dapur. Namun tidak ada sesuatu pun yang dapat
mem bangkitkan gairah ketiga mitra itu.
Jeannie sudah berbicara dengan Hank King dan ibu Per Ericson," ujar
Berrington tanpa semangat. Aku tidak berhasil mengecek yang lain, tapi dia
akan menemukan mereka semua dalam waktu tidak terlalu lama."
Jim berkata, Sebaiknya kita bersikap realistis. Apa persisnya yang dapat dia
lakukan pada jam ini besok""
Preston Barck rupanya sudah siap mati. Akan kukatakan padamu, apa yang
akan kulakukan andai kata aku berada dalam posisinya." ujarnya. Aku akan
menyebarkan hasil lemuanku secara luas, jadi andai kata aku bisa menghubungi
dua atau tiga di antara anak-anak muda itu, akan kuajak mereka ke New York
dan kutam-pilkan mereka dalam acara Good Morning America.
580 Pihak televisi selalu antusias mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
kekembaran." Amit-amit," ujar Berringtorh
Sebuah mobil berhenti di luar. Jim melongok ke luar jendela, lalu berkata,
Mobil Datsun karatan."
Preston berkata, Aku mulai menyukai ide Jim untuk mengeliminasi mereka
semua." Pokoknya aku tidak setuju cara itu!" teriak Berrington.
Sabar, Berry," ujar Jim dalam nada tenang yang tidak biasanya. Terus terang
aku cuma membual sedikit ketika mengusulkan itu. Dulu aku bisa menyuruh
orang untuk membunuh, tapi sekarang tidak. Aku sudah meminta banyak dari
teman-teman lamaku selama beberapa hari terakhir ini, dan meskipun sejauh
ini semuanya masih oke, aku toh tahu bahwa akan ada batasnya."
Berrington berkata dalam hati, Terima kasih, Tuhan.
Tapi aku punya ide lain," ujar Jim.
Kedua temannya menatapnya.
Kita dekati kedelapan keluarga itu dengan cara halus. Kita akui bahwa kita
telah melakukan kesalahan di klinik itu beberapa tahun yang lalu. Kita katakan
bahwa tidak ada pihak yang dirugikan sejauh ini. tapi kita ingin mencegah
sensasi. Kita tawarkan pada mereka masing-masing satu juta dolar sebagai
kompensasi. Dan kita akan lunasi itu dalam tenggang waktu sepuluh tahun,
dengan syarat pembayaran akan dihentikan begitu mereka berbicara entah
kepada siapa pun: pihak pers, Jeannie Ferrami, para ilmuwan, pokoknya tidak
peduli siapa." Berrington mengangguk pelan-pelan. Benar, mungkin itu caranya. Siapa yang
bakal menolak demi satu juta dolar""
Preston berkata, Lorraine Logan. Dia tentunya ingin membuktikan bahwa
putranya tidak bersalah."
Betul. Dia tidak bakal mau, biarpun demi sepuluh juta dolar."
Semua itu ada harganya," ujar Jim, penuh dengan keyakinan lamanya.
Setidaknya, tidak banyak yang dapat dia lakukan tanpa kerja sama dari satu
atau dua keluarga yang lain."
Preston mengangguk. Bahkan Berrington merasa memiliki harapan baru. Pasti
ada cara untuk menutup mulut keluarga Logan. Namun masih ada masalah yang
lebih serius. Bagaimana kalau Jeannie berhasil menyiarkannya secara luas
dalam tempo dua puluh empat jam ini"" tanyanya. Pihak Landsmann mungkin
akan menunda akuisisi itu sambil menyidiki kebenaran luduhan tersebut.
Akibatnya kita tidak memiliki jutaan itu untuk dibagi-bagikan."
Jim berkata, Kita harus berusaha mencari tahu mengenai apa yang akan
dilakukan Jeannie; sampai seberapa jauh dia sudah tahu dan apa rencananya
sesudah itu." Aku tidak melihat suatu cara pun untuk melakukan itu," ujar Berrington.
Aku melihat," ujar Jim_ Kita semua tahu bahwa ada seseorang yang dia
percayai, dan orang ini dapat mencari tahu, apa persisnya yang ada di dalam
kepalanya." Berrington merasa amarah mulai menjalari dirinya. Aku tahu apa maksudmu."
Nih orangnya datang," ujar Jim. .
Ada suara langkah kaki di lorong, kemudian putra Bemngton muncul.
Hai. Dad!" serunya. JLai, Paman Jim, Paman Preston, apa kabar""
Berrington menatap putranya dengan perasaan bangga yang berbaur dengan
rasa sedih. Penampilan anak muda itu benar-benar menyenangkan dalam
celana panjang korduroi biru laut dan haju katun biru langit. Setidaknya dia
mewarisi selera berpakaianku, ujar Berrington dalarn hati. la berkata, Ada
yang ped u kita bicarakan, Harvey."
582 Jim berdiri. Mau bir. Nak"" Ya," sahut Harvey.
Jim memiliki kecenderungan yang amat menjengkelkan dalam hal mengajarkan


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik pada Harvey. Lupakan itu," ujar
Berrington dalam nada ketus. Jim, bagaimana kalau kau dan Preston peigi ke
kamar sebelah dulu, sementara aku berbicara dengan Harvey"" Kamar di
sebelah ruang duduk itu berkesan amat formal dan kaku, serta tidak pernah
dipakai oleh Berrington. Preston dan Jim keluar. Berrington berdiri, lalu memeluk Harvey. Aku
mencintaimu. Nak," ujarnya. Meskipun kau jahat."
Aku jahat"" Apa yang kaulakukan pada gadis malang di ruang bawah gedung olahraga itu
adalah hal paling jahat yang dapat dilakukan oleh seorang laki-laki."
Harvey cuma angkat bahu. Ya Tuhan, aku benar-benar gagal menanamkan dalam dirinya hatasan antara
apa yang benar dan apa yang salah, pikir Berrington. Tapi sekarang sudah
terlambat untuk menyesali itu. Duduklah dan dengarkan aku baik-baik
sebentar," ujarnya. Harvey duduk. Ibumu dan aku telah bertahun-tahun mencoba memiliki bayi, tapi ada
beberapa masalah," ujarnya. Ketika itu Preston sedang menekuni proses
fertilisasi dalam tabung, di mana sperma dan sel telur dipersatukan di
laboratorium, kemudian embrionya ditanam dalam kandungan."
Maksud Dad, aku ini dulunya bayi tabung"" Ini rahasia. Kau tidak boleh
mengungkapkannya kepada siapa-siapa, seumur hidupmu. Juga tidak pada
ibumu." Mom tidak tahu"" ujar Harvey dalam nada tidak mengerti.
583 Masih ada sesuatu di balik itu. Preston mengambil sebuah embrio hidup, lalu
membelahnya, menjadi kembar."
Anak muda yang masuk tahanan waktu itu"" Preston membelah embrio itu
lebih dari sekali." Harvey mengangguk. Mereka semua sama cerdasnya. Jadi,
ada berapa"" Delapan."
Wauw. Dan spermanya tentunya bukan dari Dad." Betul."
Lalu dari siapa""
Dari seorang letnan di Fort Bragg tinggi, kuat, sehat, cerdas, agresif, dan
tampan." Dan ibunya""
Seorang juru tik sipil dari West Point, juga hasil seleksi yang ketat."
Seulas senyum pahit membayang di wajah tampan anak muda itu. Orangtua
kandungku." Berrington menggerenyit. Tidak, bukan," ujarnya. Kau tumbuh di dalam
perut ibumu. Kau dilahirkan olehnya, dan percayalah padaku, dia benar-benar
merasakan sakitnya. Kami melihatmu belajar berjalan, perjuanganmu untuk
memasukkan sesendok kentang yang dilumatkan ke dalam mulutmu, dan saat-saat kau mengucapkan kata-kata pertamamu."
Melihat apa yang tersirat di wajah putranya, Berrington tidak dapat
mengatakan apakah Harvey mempercayainya atau tidak.
Gila, kami makin mencintaimu dari hari ke hari, sementara kau jadi semakin
sulit dicintai. Setiap tahun selalu rapor yang sama dari sekolah: Ia amat agresif,
ia belum juga bisa membagi, ia memukul anak-anak lain, ia menghadapi
kesulitan dalam bekerja sama, ia mengacau ketenangan kelas, ia harus belajar
menghormati lawan jenisnya. Setiap kali kau dikeluarkan dari sekolah, kami
berkeliling ke mana-mana, meminta-minta dan
584 memohon-mohon supaya kau bisa diterima di sekolah lain. Kami mencoba
membujukmu, memukulimu membatasi kesenangan kesenanganmu Kami
membawamu ke tiga psikolog yang berlainan. Kau benar-benar membuat hidup
kami susah. Maksud Dad, aku menghancurkan perkawinan kalian"" m
Tidak, Nak, itu terjadi karena kesalahanku sendiri. Yang ingin kukatakan
padamu adalah, aku mencintaimu, apa pun yang telah kaulakukan, persis
seperti orangtua lain."
Harvey masih tampak kurang yakin. Kenapa Dad menceritakan ini padaku
sekarang"" Steve Logan, salah satu kembaranmu, menjadi subjek untuk suatu studi di
departemenku. Aku betul-betul kaget begitu melihatnya. Kemudian polisi
menahannya dengan tuduhan memerkosa Lisa Hoxton. Tapi seorang profesor,
Jeannie Ferrami, mulai curiga. Untuk menyingkat kisahnya, dia berhasil
melacakmu. Dia ingin membuktikan bahwa Steve Logan tidak bersalah. Dan ada
kemungkinan dia juga ingin mengungkapkan seluruh cerita mengenai clone-clone itu serta menghancurkan aku."
Dia wanita yang kutemui di Philadelphia."
Berrington terperangah. Kau sudah pernah bertemu dengannya""
Paman Jim menele ponku dan menyuruhku melakukan sesuatu supaya dia
takut." Berrington marah. Brengsek, akan kurenggut kepalanya dari pundaknya &."
Tenang, Dad, tidak ada yang terjadi. Aku cuma ikut naik mobilnya sebentar.
Dia benar-benar menggemaskan."
Berrington berusaha mengendalikan diri. Pamanmu itu memang suka ngawur
soal mengajarimu. Dia menyukai sikap bandelmu, jelas karena dia sendiri
begitu brengsek." 585 p> Aku suka padanya." Ayo kita bicarakan apa yang harus kita lakukan sekarang. Kita harus mencari
tahu, apa rencana Jeannie Ferrami, terutama selama dua puluh empat jam
mendatang ini. Kau harus mencari tahu, apakah dia mempunyai bukti yang
dapat menghubungkan dirimu dengan Lisa Hoxton. Kamit belum dapat
menemukan cara lain untuk menghadapinya, kecuali satu ini."
Harvey mengangguk. Dad ingin aku pergi menemuinya dan berbicara padanya,
dengan pura-pura menjadi Steve Logan."
Ya." Harvey menyeringai. Sepertinya bakal seru."
Berrington mengeluarkan erangan. Jangan melakukan yang aneh-aneh. Cukup
bicara saja padanya."
Mau aku pergi sekarang juga""
Ya. Aku tidak suka memintamu melakukan ini. tapi lakukanlah demi kan
sendiri dan demi aku."
Tenang, Dad apa sih yang bisa terjadi""
Mungkin aku terlalu khawatir. Kukira tidak begitu berbahaya untuk pergi ke
apartemen seorang cewek."
Bagaimana kalau si. Steve ada di sana""
Cek dulu mobil-mobil yang ada di sekitar tempat itu. Mobilnya sebuah Datsun,
persis seperti milikmu, gara-gara itulah pihak kepolisian begitu yakin bahwa dia
pelakunya." Masa!" Kalian seperti pasangan kembar identik, kalian akan selalu membuat pilihan
yang sama. Kalau mobilnya ada di situ, jangan masuk. Telepon aku, lalu kita
coba cari cara untuk memancingnya keluar."
Umpamanya dia berkeliaran di sekitar sana""
Dia tinggal di Washington."
Oke." Harvey berdiri. Mana alamat cewek itu""
Dia tinggal di Hampden." Berrington menulis nama
586 jalannya di sebuah kartu, kemudian menyodorkannya kepada anaknya. Hati-hati, oke""
Pasti. See you sooner, Montezuma."
Berrington memaksa sebuah senyum. In a flash, succotash"
587 BAB 56 Harvey rnondar-rnandir di jalan tempat tinggal Jeannie, mencari-cari sebuah
mobil yang mirip miliknya sendiri. Ternyata banyak mobil tua di situ, kecuali si
mobil Datsun karatan. Berarti Steve Logan tidak berada di sekitar tempat itu.
la memarkir kendaraannya di dekat rumah Jeannie, lalu mematikan mesinnya.
Untuk sesaat ia hanya duduk diam-diam, sambil berpikir. Ia harus menggunakan
akalnya. Untung ia tidak minum bir yang ditawarkan Paman Jim padanya.
Ia tahu bahwa Jeannie akan mengira ia Steve, sebab hal itu sudah pernah
terjadi di Philadelphia. Tampang mereka memang betul-betul mirip. Tapi untuk
berbincang-bincang dengannya akan lebih sulit. Jeannie akan menyinggung
bermacam-macam topik yang harus ia pahami. Ia akan terpaksa menjawab
sambil berusaha untuk tidak membuka, kedoknya. Sikapnya harus cukup
meyakinkan, sampai ia tahu cukup banyak mengenai bukti-bukti yang sudah
dimiliki Jeannie, serta apa rencananya kemudian. Kalau ia tidak amal hati-hati,
ia bisa salah ucap dan membuka kedoknya sendiri.
Namun bahkan pada saat memikirkan secara serius mengenai risiko yang
dihadapinya dalam tugas penyamaran itu, ia hampir tak dapat menahan rasa
antusiasnya 588 menghadapi prospek akan bertemu dengan Jeannie lagi. Apa yang telah
dilakukannya di dalam mobil Jeannie merupakan pengalaman seksnya yang
paling seru. Bahkan lebih seru daripada ketika ia berada di ruang ganti pakaian
wanita, di saat mereka semua begitu panik. Setiap kali membayangkan saat ia
merobek pakaian Jeannie, sementara mobil itu meliak-liuk di jalan bebas
hambatan, ia menjadi terangsang.
Ia tahu bahwa ia harus memusatkan seluruh perhatiannya pada tugasnya saat
ini. Ia tidak boleh membayangkan wajah itu mengerut ketakutan dan kaki-
kakinya yang kuat mengentak-entak ke sana kemari. Ia harus mendapatkan
informasi itu, lalu pergi. Namun seumur hidupnya ia belum pernah melakukan
sesuatu yang relevan. Begitu sampai di rumah, Jeannie langsung menelepon kantor polisi, la tahu
bahwa Mish tidak akan ada di sana. karenanya ia meninggal
kan pesan unruk meminta Mish agar segera menghubunginya kembali. Bukankah Anda sudah
meninggalkan pesan seperti itu tadi pagi"" tanya si penerima pesan.
Betul, tapi ini lain, juga sama pentingnya."
Aku akan usahakan untuk meneruskannya," ujar suara itu dalam nada kurang
meyakinkan Kemudian Jeannie menelepon rumah Steve, tapi tidak ada yang menjawab.
Tentunya Steve dan Lorraine sedang bersama pengacara mereka, untuk
mencoba melepas Charles. Steve pasti akan meneleponnya begitu ia sempat.
Jeannie merasa kecewa: ia begitu ingin mengungkapkan berita baik itu kepada
seseorang. Rasa antusias sehubungan dengan keberhasilannya menemukan apartemen
Harvey mulai mereda, dan ia mulai diliputi oleh rasa frustrasi. Pikirannya
beralih pada bencana yang akan ia hadapi di masa depannya, tanpa uang,
tanpa pekerjaan, dan tanpa daya untuk memperbaiki nasib ibunya.
589 Untuk menghibur diri, ia menyiapkan makanan. Ia membuat dadar orak-arik
dari tiga butir telur, dan menggoreng sedikit daging asap yang ia beli pada hari
sebelumnya untuk Steve. Ia menikmatinya dengan roti panggang dan kopi. Saat
memasukkan piringnya ke dalam mesin cuci, bel pintunya berdering.
Ia mengangkat gagang interkomnya. Halo""
Jeannie" Ini Steve."
Masuklah!" ujarnya dalam nada gembira.
Steve mengenakan baju dari bahan katun yang warnanya sama seperti
matanya, dan tampangnya betul-betul menggemaskan. Jeannie mencium dan
memeluknya kuat-kuat, sambil membiarkan payudaranya menempel pada
tubuh anak muda itu. Tangan Steve yang semula di punggungnya, mulai (urun
ke bawah. Baunya sekarang lain lagi. Sepertinya ia memakai semacam
aftershave beraroma tumbuh-tumbuhan. Rasanya pun lain, seakan ia habis
minum teh. Selang beberapa saat, Jeannie menarik diri. Jangan terlalu terburu-buru, ah,"
ujarnya sambil terengah-engah. Rupanya ia masih ingin menikmati tahapan ini.
Ayo masuk dan duduk. Banyak sekali yang ingin kuceritakan padamu!"
Steve duduk di sofa, sementara Jeannie menuju lemari es. Anggur, bir, kopi""
Anggur sepertinya asyik."
Nggak bakal apa-apa, menurutmu""
Apa maksud ucapannya itu" Nggak bakal apa-apa, menurutmu" Nggak tahn,"
sahutnya. Kapan botolnya kita buka""
Oke, mereka membuka sebotol anggur, tapi isinya tidak langsung mereka
habiskan waktu itu. Botolnya mereka tutup, lalu mereka simpan di lemari es.
Sekarang ia mempertanyakan apakah isinya masih baik. Tapi ia ingin aku yang
memutuskannya. Coba sebentar, hari apa itu""
590 Hari Rabu, jadi sudah empat hari."
Ia bahkan tidak dapat melihat apakah anggurnya merah atau putih. Sial Tuang
saja di gelas, lalu kita coba."
Tde bagus." Jeannie menuang anggur itu ke dalam sebuah gelas, kemudian
menyodorkannya ke arahnya. Ia mencicipi. Bisa diminum," ujarnya.
Jeannie mendoyongkan tnbuhnya ke muka. Coba kucicipi." Ia mengecup bibir
si anak muda. Buka mulutmu," ujarnya. Aku ingin mencicipi anggurnya." Si
anak muda tertawa dan melakukan apa yang diminta. Jeannie memasukkan
ujung lidahnya ke dalam mulutnya. Edan, seksi banget cewek ini. Kau benar,"
ujarnya. Memang bisa diminum." Sambil tertawa, Jeannie mengisi gelas anak
muda itu lagi dan gelasnya sendiri.
Si anak muda mulai menikmati suasananya. Ayo pasang musik," usulnya.
Pakai apa"" Ia tidak mengerti maksudnya. Celaka, aku salah omong. Ia melayangkan
matanya ke sekitar apartemen itu; tidak ada perangkat stereo. Goblok.
Jeannie berkata, Daddy mencuri stereoku, ingat" Aku nggak punya apa-apa
untnk pasang musik. Eh, sebentar & ada." Ia pergi ke kamar sebelah kamar
tidurnya, tentunya lalu kembali dengan sebuah radio tahan air yang biasanya
digantung di kamar mandi. Mom memberikan ini padaku untuk hadiah hari
Natal, sewaktu dia masih waras"
Daddy mencuri stereonya, Mom tidak waras keluarga macam apa itu"
Suaranya jelek sekali, tapi cuma ini yang kumiliki." Ia menyalakannya. Aku
selalu memasang gelombang 92Q."
Twenty jams in a row," celetuk anak muda itu secara otomatis.
Kok kau tahu"" : "
591 Sial Steve tentunya tidak tahu apa-apa mengenai radio pemancar di Baltimore.
Aku mendengar itu di mobil tadi, dalam perjalanan kemari."
Jenis musik apa yang kausuka
i"" Aku nggak tahu soal selera Steve, tapi kau tentunya juga tidak tahu, jadi apa
adanya saja. Aku suka rap Snoop Doggy Dog, Ice Cube, dan semacam itu."
Ah, kau, aku jadi merasa tua."
Kau suka apa"" The Ramones, The Sex Pistols. The Damned. Maksudku, waktu aku masih
muda, zamannya punk, tahu" Ibuku selalu mendengar lagu-lagu cengeng dari
tahun enam puluhan yang nggak ada artinya sama sekali buatku, kemudian,
waktu aku berusia sebelas tahun, tiba-tiba, beng! Talking Heads. Kau ingat
Psycho Killer ""
Pasti nggak!" JOke, ibumu benar, aku terlalu tua untukmu." Jeannie duduk di sebelahnya. Ia
meletakkan kepalanya di pundak si pemuda, lalu menyusupkan*tangannya di
bawah baju biru langit Harvey, la mengusap-usap dadanya. Rasanya asyik
sekali. Aku senang kau bersamaku di sini." ujarnya.
Si anak muda juga ingin menggerayang-gerayang seperti itu, tapi ada hal-hal
yang lebih penting yang hams ia lakukan. Dengan susah payah akhirnya ia
berkata, Ada hal-hal serius yang perlu kita bicarakan."
Kau benar." Jeannie duduk lebih tegak, kemudian mencicipi anggurnya. Kau
dulu. Ayahmu masih ditahan""
Astaga, aku mesti bilang apa sekarang" Nggak ah, kau dulu," ujarnya.
Kauhilang banyak yang mau kauceritakan padaku."
Oke. Nomor satu. aku tahu siapa yang memerkosa Lisa. Namanya Harvey
Jones, dan dia tinggal di Philadelphia.*"
Gila! Harvey berjuang keras untuk tidak membuka
592 kedoknya. Untung aku kemari. Kau menemukan buktinya""
Aku masuk ke dalam apartemennya. Tetangganya yang membantuku, dengan
sebuah kunci duplikat."
Si homo sialan itu. akan kuplintir lehernya yang rapuh nanti.
Aku menemukan topi pet baseball yang dipakainya hari Minggu itu. Topi itu


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tergantung di sebuah kait di belakang pintunya."
Edan! Mestinya kubuang itu tempo hari. Tapi mana aku tahu akan ada yang
berhasil melacakku! Kau memang hebat," ujarnya. Steve bakal senang sekali
mendengar ini; dia bakal bebas dari tuntutan itu. Entah bagaimana caranya
aku menyatakan terima kasihku."
Aku akan memikirkan caranya,* ujar Jeannie sambil tersenyum seksi.
Apakah aku akan sempat kembali ke Philadelphia untuk membuang topi itu
sebelum polisi sampai ke sandi Kau sudah laporkan ini pada polisi""
Belum. Aku sudah tinggalkan pesan untuk Mish, tapi dia belum menghubungi
aku kembali." Haleluya! Aku masih punya kesempatan!
Jeannie berkata lagi, Jangan khawatir. Dia belum tahu bahwa kita sudah
berhasil menemukannya. Tapi kau belum dengar bagian terbaiknya. Siapa lagi
yang kita kenal juga bernama Jones""
Haruskah aku bilang Berrington"" Itukah yang akan terpintas di kepala si
Steve". Nama yang umum sekali &."
Berrington, tentu saja! Menurutku Harvey dibesarkan sebagai putra
Berrington!" Aku mesti berlaku tercengang. Ya Tuhan!" ujarnya. Apa yang mesti kulakukan
sekarang" Mungkin Dad punya ide. Aku harus melaporkan ini kepadanya. Aku
mesti mencari alasan untuk bisa meneleponnya.
Jeannie meraih tangannya. Hei, coba lihat kuku-kukumu!"
593 Ada apa lagi sekarang" Kenapa""
Tumbuhnya cepat sekali Sewaktu kau baru keluar dari tahanan, kuku-kukumu
pada rusak dan berantakan. Sekarang bagus amat!"
Kondisi tubuhku memang biasanya cepat pulih."
Jeannie membalik tangan anak muda itu. lalu mulai menjilati telapaknya.
Lidahmu panas hari ini," ujar si anak muda.
Wah, aku terlalu bernafsu rupanya." Sebelumnya sudah pernah ada yang
mengatakan itu kepadanya. Steve tidak banyak bicara sejak ia datang, dan kini
Jeannie mengerti alasannya. Aku memahami maksudmu. Aku terus berusaha
menolakmu akhir minggu kemarin, tapi sekarang kau merasa seakan aku ingin
melahapmu mentah-mentah."
Ia mengangguk. Yah, bisa dibilang begitu."
Aku>nemang begini. Sekali aku sudah memutuskan, begitulah jadinya.
Jeannie berdiri. Oke, aku mundur dulu." Ia pergi ke dapur, lalu mengeluarkan
sebuah panci penggorengan. Saking beratnya, ia harus menggunakan kedua
tangannya untuk mengangkatnya. Aku beli makanan untukmu kemarin. Kau
lapar"" Panci itu agak karatan ia jarang masak karenanya ia
membersihkannya dengan lap. Mau telur""
Nggak, ah. Coba ceritakan, kau pernah ikut aliran punkT
Jeannie menurunkan pan ci itu. Ya, untuk beberapa waktu. Pakai pakaian
robek, rambut dicat hijau." Obat bius""
Aku suka pakai sedikit di sekolah, kalau punya uang."
Di bagian mana di tubuhmu kau memakai anting-anting""
Tiba-tiba Jeannie ingat akan gambar yang dilihatnya di dinding apartemen
Harvey Jones. Ia menggigil se
594 bentar. Cuma di cuping hidungku," sahutnya. Aku mulai giat main tenis
sewaktu berumur lima belas tahun."
Aku kenal seorang gadis yang memakai anting-anting di payudaranya."
Jeannie merasa cemburu. Kau tidur dengannya""
Tentu saja." Brengsek." Hei, kaupikir aku masih perjaka""
Jangan tuntut aku untuk bersikap rasional!"
Anak muda itu mengangkat tangannya. Oke."
Kau masih belum menceritakan padaku mengenai keadaan ayahmu. Apa dia
sudah dilepas""
Bagaimana kalau aku menelepon ke rumah untuk menanyakan perkembangan
terakhir"" Andai kata ia memutar tujuh nomor. Jeannie akan tahu bahwa ia sedang
membuat sambungan lokal, padahal ayahnya sudah mengatakan kepadanya
bahwa Steve Logan tinggal di Washington, DC. Ia menahan kait pesawat itu
dengan tangannya saat memutar secara asal tiga buah nomor, sebagai kode
daerah, kemudian melepaskannya dan mulai memutar nomor rumah ayahnya.
Dad yang menjawah. Harvey berkata, Hai, Mom." Ia menggenggam gagang
pesawat itu kuat-kuat, sambil berharap ayahnya tidak akan mengatakan, Siapa
ini, rupanya Anda salah sambung.
Namun ayahnya ternyata cepat tanggap. Kau bersama Jeannie""
Bagus, Dad. Ya. Aku cuma tanya, apa Dad sudah dilepas sekarang""
Kolonel Logan masih ditahan, tapi tidak di kantor polisi. Dia ada di tangan
polisi militer." Wah, tadinya aku berharap dia sudah dilepas."
Dengan hati-hati Dad bertanya, Kau bisa ungkapkan sesuatu T*
Harvey amat tergoda untuk melirik ke arah Jeannie, 595
untuk melihat apakah aktingnya masih cukup meyakinkan. Namun Jeannie pasti
akan curiga, karena itu ia memaksa diri untuk terus memusatkan mata ke arah
dinding. Jeannie betul-betul hebat. Mom. Dia berhasil menemukan si
pemerkosa yang sesungguhnya." Ia berusaha memperdengarkan nada senang
dalam suaranya. Namanya Harvey Jones. Kami masih menunggu telepon dari si
detektif untuk meneruskan berita itu kepadanya." Astaga" Gawat ini!"
Ya. Hebat, bukan"" Jangan sok ironis seperti itu, tolol*
Setidaknya kita sudah tahu sekarang. Kau bisa lakukan sesuatu untuk
mencegahnya melaporkan itu kepada polisi""
Sebaiknya memang begitu."
Bagaimana mengenai Genetico" Apa dia punya rencana untuk
menyebarluaskan penemuannya mengenai kami""
Aku belum tahu itu." Sebaiknya aku putuskan dulu sebelum salah omong.
Pastikan kan tahu. Itu penting, tahu""
Oke! Yah, kuharap Dad cepat dilepas. Hubungi aku begitu ada berita lagi,
oke"" Situasinya aman""
Minta saja bicara dengan Steve." la tertawa, seakan baru saja membuat
lelucon. Jeannie akan mengenali suaraku. Tapi aku bisa minta Preston untuk
menelepon. Bagus." Oke." Bye." Harvey menutup pesawatnya.
Jeannie berkata, Sebaiknya aku menelepon kantor polisi lagi. Mungkin mereka
tidak mengerti urgensinya." Ia mengangkat pesawatnya.
Harvey menyadari bahwa ia harus segera melakukan sesuatu sekarang.
596 Cium aku dulu," ujarnya.
Jeannie menyusup ke dalam pelukan Harvey, sambil menyandarkan tubuhnya
pada meja dapur. Ia membuka mulutnya untuk menyambut kecupan anak muda
itu. Harvey mengusap pinggangnya. Sweater-mu bagus," gumamnya, kemudian
ia mencakup payudara Jeannie dengan tangannya yang besar.
Entah kenapa. Jeannie tidak merasa senikmat yang ia harapkan, la mencoba
untuk santai dan meresapi momentum yang sudah ditunggu-tunggunya itu.
Harvey menyusupkan tangan ke bawah pakaiannya, dan Jeannie melentingkan
punggungnya sedikit saat anak muda itu menyentuh payudaranya. Sebagaimana
biasa, ia merasa agak rikuh untuk sesaat, khawatir anak muda itu akan kecewa.
Laki-laki yang pernah tidur dengannya selalu menyukai payudaranya, tapi ia
sendiri selalu merasa masih ada yang kurang. Namun sama seperti yang lain,
Steve tidak memperlihatkan tanda-tanda kurang puas.
Jeannie mengawasinya. Sepertinya ada yang tidak beres. Tubuhnya memang
bereaksi, tapi entah kenapa ia diliputi
oleh semacam keraguan, dan ia tidak
dapat berkonsentrasi, la merasa kesal pada dirinya. Aku sudah merusak suasana
kemarin, karena ketakutanku sendiri, aku tidak mau mengulangi itu lagi
sekarang. Anak muda itu rupanya merasakan keresahannya. Sambil menegakkan
tubuhnya, ia berkata, Posisimu kurang nyaman. Ayo kita ke sofa." Ia
mengambil tempat duduk. Jeannie mengikutinya. Tiba-tiba anak muda itu
mengusap alisnya dengan ujung jari telunjuk, lalu mengulurkan tangannya kc
arah Jeannie Jeannie langsung menarik dirinya.
Kenapa"" tanya anak muda itu.
Tidak! Tak mungkin! K-kau & k-kau & lakukan itu, dengan alismu." Lakukan apa""
597 Jeannie melompat berdiri. Bajingan kau!" teriaknya. Berani-beraninya!"
Ada apa sih"" ujar anak muda itu, namun aktingnya sudah tidak begitu
meyakinkan lagi; Jeannie dapat membaca dari apa yang tersirat di wajahnya,
bahwa ia tahu persis apa yang dimaksud Jeannie.
Keluar dari sini!" teriak Jeannie.
Si anak muda masih mencoba mempertahankan lakonnya. Tadi kau mau
melahapku, sekarang begini!"
Aku tahu siapa kau, bajingan. Kau Harvey!"
Si anak muda menyerah. Dari mana*"kau tahu""
Kau mengusap alismu dengan ujung jari telunjukmu, persis seperti yang sering
dilakukan Berrington."
Oke. Lalu apa masalahnya"" ujar anak muda itu sambil berdiri. Kalau kami
memang begitu mirip saju sama lain, kau bisa pura-pura aku Steve."
Keluar dari sini!" Anak muda itu membuka celananya. Mengingat kita sudah sampai sejauh ini,
aku tidak akan meninggalkan tempat ini dengan begitu saja."
Ya Tuhan. Cawat! Dia benar-benar binatang. Jangan sentuh aku!"
Harvey melangkah maju sambil tersenyum. Aku akan buka jeans-mu yang
ketat itu." Jeannie ingat Mish pernah mengatakan bahwa seorang pemerkosa senang
melihat korbannya ketakutan. Aku tidak takut padamu," ujarnya, sambil
berusaha membuat suaranya terdengar tenang. Kalau kau berani
menyentuhku, aku bersumpah akan membunuhmu."
Harvey langsung bergerak eepat. Dalam sekejap ia sudah mencengkeram
Jeannie, mengangkat tubuhnya, kemudian mengempaskannya ke lantai.
Pesawat telepon Jeannie berdering.
Jeannie berteriak, Tolong! Mr. Oliver! Tolong!"
Harvey menyambar lap dari meja dapur, lalu men-jejalkannya dengan kasar ke
dalam mulut Jeannie, sam 598 pai bibirnya lecet. Jeannie tidak dapat bernapas dan mulai batuk. Harvey
mencengkeram pergelangan tangannya sedemikian rupa, sehingga ia tidak
dapat menggunakan tangannya untuk mengeluarkan lap itu dari mulutnya.
Jeannie mencoba mendorongnya keluar memakai lidahnya, tapi ternyata tidak
bisa, karena lap itu terlalu besar. Dapatkah Mr. Oliver mendengar teriakannya"
Laki-laki itu sudah tua, dan biasanya ia memutar volume televisinya keras
sekali. Pesawat telepon itu masih terus berdering.
Harvey mulai menggerayangi bagian pinggang jeans-nya. Jeannie mencoba
meronta. Harvey menampar wajahnya dengan keras, sehingga matanya
berkunang-kunang. Sementara ia terenyak, Harvey melepaskan pergelangan
tangannya, dan mulai menarik celana jeans dan celana dalamnya. Wauw,"
serunya. Jeannie menarik keluar lap itu dari mulutnya, lalu berteriak, Tolong! Tolong!"
Harvey membekap mulut Jeannie dengan tangannya yang besar, untuk
meredam teriakan-teriakannya, kemudian menjatuhkan diri di atas tubuhnya.
Jeannie terenyak, dan untuk sesaat tidak dapat berbuat apa-apa. Saat ia
berusaha bernapas, Harvey melepaskan celananya. Dengan nekat Jeannie
meronta-ronta dan mencoba mendorong tubuhnya, tapi ternyata ia terlalu
berat. Pesawat teleponnya masih berdering. Kemudian bel pintn juga ikut berdering.
Namun Harvey rupanya tidak menggubris itu.
Jeannie membuka mulutnya. Jari-jari Harvey masuk di antara rahangnya.
Jeannie menggigitnya sekuat tenaga. Ia tak peduli giginya bakal patah kena
tulangnya. Darah hangat menyembur ke dalam mulutnya. Ia mendengar Harvey
menjerit kesakitan saat menarik tangannya.
Bel pintu itu berdering lagi, lama dan panjang. Jeannie meludahkan darah
Harvey dari dalam mulutnya, lalu berteriak lagi. Tolong!" jeritnya. Tolong, tolong, tolong!"
Dari bawah terdengar suara benturan keras, kemudian sesuatu yang jebol dan
kayu yang berhamburan . Harvey berusaha berdiri, sambil mencengkeram tangannya yang terluka.
Jeannie menggulirkan tubuhnya, berdiri, kemudian mundur tiga langkah dari
laki-laki itu. Pintu apartemen itu terbuka. Harvey memutar tubuh, membelakangi Jeannie.
Steve menghambur masuk. Steve dan Harvey saling berpandangan dengan tercengang selama beberapa
saat. Tampang mereka persis sama. Apa yang akan terjadi andai kata mereka
berkelahi" Tinggi, berat, kekuatan, dan kondisi mereka berimbang. Perkelahian
mereka tidak akan ada habisnya.
Secara impulsif, Jeannie mengangkat panci penggorengannya dengan kedua
tangannya. Sambil membayangkan melakukan pukulan smes mematikan, ia
memindahkan seluruh bobotnya ke satu kaki depan, merapatkan pergelangan
tangannya, lalu mulai mengayunkan panci yang berat itu dengan segenap
tenaganya. Ia memukul bagian belakang kepala Harvey, persis di tempat yang paling
sensitif. Terdengar suara benturan yang memualkan. Kaki-kaki Harvey mulai lemas.
Sambil meliak liuk, akhirnya ia roboh.
Seakan baru saja lari ke arah net dalam suatu pertandingan bola voli, Jeannie
mengangkat panci itu kembali tinggi-tinggi dengan tangan kanannya, lalu
menghantamkannya sekeras mungkin di bagian atas kepala Harvey.
Mata Harvey bergulir ke atas, kemudian ia lemas dan ambruk ke lantai.
Steve berkata, Wauw, untung kau tidak salah pukul."
Tubuh Jeannie mulai bergetar. Ia menjatuhkan panci
600 itu, lalu duduk terenyak di sebuah bangku dapur Steve merangkul bahunya.
Semua sudah berakhir sekarang, ujarnya.
Belum," sahut Jeannie. Ini baru bagian awalnya." Pesawat telepon Jeannie
masih berdering. 601 BAB 57 Kau berhasil melumpuhkannya," ujar Steve. Siapa dia""
Ini Harvey Jones," sahut Jeannie. Dan dia putra Berrington Jones."
Steve tercengang. Berrington membesarkan salah satu di antara kami sebagai
putranya" Gila benar."
Jeannie mengawasi sosok yang tergeletak pingsan di lantainya itu. Apa yang
harus kita lakukan sekarang""
Tertama-tama, bagaimana kalau kita angkat pesawat telepon itu dulu""
Secara otomatis Jeannie mengangkatnya. Ternyata dari Lisa. Aku nyaris
diperkosa," ujarnya tanpa basa-basi.
Tidak!" Oleh orang yang sama."
Yang benar! Bagaimana kalau aku ke sana sekarang""
Trims, aku senang sekali."
Jeannie menutup pesawatnya. Tubuhnya terasa sakit bekas dibanting ke lantai,
dan mulutnya memar gara-gara dibekap Harvey, la masih dapat merasakan
darahnya, karena itu ia menuang segelas air untuk berkumur, kemudian
meludahkannya ke wastafel dapur. Sesudah itu ia berkata, Situasinya
berbahaya sekali, Steve. Orang-orang yang kita hadapi punya koneksi kuat."
602 Aku tahu." Mungkin mereka mau membunuh kita." Aku tahu."


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Situasinya membuat Jeannie hampir tidak dapat berpikir lagi. Aku tidak boleh
membiarkan diriku kalut gara-gara aku ketakutan, ujarnya pada dirinya.
Menurutmu, apakah mereka akan melepaskan aku andai kata aku berjanji
untuk tidak pernah mengungkapkan apa yang kuketahui""
Steve mempertimbangkan pertanyaan itu selama beberapa saat, lalu berkata,
Tidak, kukira tidak."
Aku juga mengira begitu. Jadi, aku tidak punya pilihan lain selain menghadapi
mereka." Terdengar suara langkah kaki di tangga. Mr. Oliver melongokkan kepala melalui
pintu. Apa sih yang terjadi di sini"" ujarnya. Ia mengalihkan matanya dari
Harvey yang tergeletak pingsan di lantai ke arah Steve, kemudian ke Harvey
lagi. Ya Tuhan." Steve memungut celana Levi hitam Jeannie, yang lalu ia serahkan kepada si
pemilik. Jeannie mengenakannya cepat-cepat, untuk menutupi
ketelanjangannya. Andai kata Mr. Oliver melihat, ia cukup bijaksana untuk
tidak mengomentarinya. Sambil menunjuk ke arah Harvey, ia berkata, Pasti
ini orang yang Philadelphia itu. Tidak heran kau mengira dia pacarmu. Mereka
pasti pasangan kembar!"
Steve berkata, Aku akan mengikatnya sebelum dia sadar. Kau punya tali,
Jeannie"" Mr. Oliver berkata, Aku punya kabel listrik. Aku akan ambil kotak
perkakasku." Ia keluar.
Jeannie memeluk Steve dengan penuh rasa syukur. Ia merasa seakan baru
terbangun dari mimpi buruk. Kukira dia kau," ujarnya. Suasananya persis
seperti kemarin, tapi kali ini aku tidak ke
takutan, dan ternyata aku benar."
Kita kan sudah berniat untuk membuat kode, tapi belum kesampaian."
Ayo kita buat sekarang. Sewaktu kau mendekati aku di lapangan tenis hari
Minggu yang lalu, kau bilang. Aku juga bisa main tenis sedikit."
Lalu dengan enaknya kau bilang, Kalau kau cuma bisa main tenis sedikit, kau
bukan tandinganku." Itulah kodenya. Kalau salah satu di antara kita mengatakan baris pertama,
yang lain harus menjawabnya dengan yang kedua."
Oke." Mr. Oliver muncul kembali dengan kotak peralatannya. Ia menggulirkan tubuh
Harvey, lalu mulai mengikat kedua tangannya di depan, dengan kedua telapak
tangan menempel satu sama lain, sementara jari-jari kelingkingnya dibiarkan
bebas. Steve berkata, Kenapa tidak diikat ke belakang saja""
Mr. Oliver tampak salah tingkah. Kuharap kalian mau memaafkan aku untuk
mengatakan ini, tapi dengan begini dia bisa buang air kecil sendiri. Aku belajar
ini di Eropa, selagi perang." la mulai mengikat kaki Harvey. Orang ini tidak
akan merepotkan kalian lagi. Nah, apa yang akan kalian lakukan dengan pintu
muka itu"" Jeannie menatap Steve, yang menjawab, Rusaknya berat juga, gara-gara
hantamanku." Sebaiknya aku panggil tukang kayu."
Mr Oliver berkata, Aku punya beberapa potong papan di kebun. Aku bisa
memasangnya, supaya kita bisa menutupnya untuk malam ini. Kemudian kita
panggil orang untuk memperbaikinya besok."
Jeannie merasa amat berterima kasih kepadanya. Terima kasih, Anda baik
sekali." Tak apa. Ini peristiwa paling menarik yang pernah kusaksikan sejak Perang
Dunia Kedua." Aku akan membantu Anda," ujar Steve.
Mr. Oliver menggeleng-gelengkan kepala. Masih banyak yang hams kalian
rundingkan. Misalnya, apakah kalian akan memanggil polisi untuk melaporkan
orang 604 yang tergeletak di karpet itu." Tanpa menunggu jawaban mereka, ia memungut
kotak perkakasnya, lalu pergi ke bawah.
Jeannie mulai memutar otak. Besok Genetico akan dijual senilai seratus
delapan puluh juta dolar, lalu Proust akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Sementara itu, aku akan menjadi penganggur dan reputasiku hancur. Aku tidak
akan bisa bekerja sebagai ilmuwan lagi. Tapi aku bisa mengubah situasinya,
dengan apa yang kuketahui sejauh ini."
Bagaimana kau akan melakukannya""
Yah & aku bisa meneruskan isu mengenai eksperimen itu pada pihak pers."
Apa kau tidak membutuhkan bukti kuat untuk itu""
Kau dan Harvey bisa menjadi bukti yang cukup dramatis. Terutama kalau
kalian bisa muncul di TV sama-sama."
Yeah di tayangan Sixty Minutes atau entah apa. Aku menyukai idenya."
Namun wajah Steve memanjang lagi. Tapi Harvey tidak bakal mau diajak
bekerja sama." Kita bisa membuat film darinya dalam keadaan terikat. Kemudian kita panggil
polisi, lalu mereka juga bisa membuat filmnya."
Steve mengangguk. Masalahnya, kau harus bergerak sebelum pihak Landsmann
dan Genetico menandatangani transaksi akuisisi itu. Begitu uangnya ada di
tangan mereka, mereka bisa membungkam semua pihak. Tapi aku masih
bingung, bagaimana earanya kau bisa muncul di TV dalam waktu beberapa jam
ini. Sedangkan menurut Wall Street Journal, mereka akan menyelenggarakan
konferensi pers itu besok pagi."
Mungkin kita bisa mengadakan acara jumpa pers sendiri."
Steve menjentikkan jarinya. Aku tahu! Kita sela konferensi pers mereka."
Ya. Dengan begitu, pihak Landsmann mungkin akan
605 memutuskan untuk tidak menandatangani berkas-berkas itu, dan seluruh proses
akuisisi itu akan dibatalkan/*
Dan Berrington tidak akan menerima jutaan dolar itu."
**Dan Jim Proust tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden."
Tentunya kita tidak waras," ujar Steve. Mereka to- koh-tokoh paling
berpengaruh di Amerika, dan kita sedang membicarakan cara untuk
membuyarkan pesta mereka."
Dari bawah terdengar suara orang memalu; rupanya Mr. Oliver mulai
membenahi pintu. Jeannie berkata. Mereka benci orang kulit hitam, tahu"
Semua omong kosong mengenai perbaikan gen dan warga kelas dua Amerika ini
cuma semacam dalih. Mereka adalah orang-orang Neo-Nazi yang menggunakan
kemajuan ilmu sebagai kedok. Mereka ingin menempatkan Mr. Oliver sebagai
warga negara kelas dua. Persetan dengan mereka, aku tidak berniat tinggal
diam dan menonton." Kita harus menyusun rencana," ujar Steve secara praktis.
Oke, begini," ujar Jeannie. Mula-mula kita harus mencari tahu, di mana
Genetico akan menyelenggarakan konferensi pers itu."
Mungkin di sebuah hotel di Baltimore."
Kita bisa telepon mereka semua, kalau perlu."
Mungkin kita perlu menyewa sebuah kamar di hotel itu."
Ide bagus. Kemudian, entah bagaimana caranya, aku akan menyusup ke dalam
konferensi pers itu, lalu muncul di tengah acara mereka dan membuka mulut di
hadapan media massa yang berkumpul di sana." Mereka akan
membungkammu." Aku akan menyiapkan pernyataan pers lebih dahulu untuk
dibagikan. Tapi kemudian kau muncul bersama Harvey. Pasangan kembar selalu
menarik para juru foto; semua kamera akan terarah pada kalian."
606 Steve mengerutkan alisnya. Apa yang ingin kau-buktikan dengan keberadaanku
bersama Harvey di situ""
Karena tampang kalian persis sama, impaknya akan dramatis sekali. Dan itu
akan menggelitik pihak pers untuk bertanya. Dalam waktu singkat, mereka
akan tahu bahwa ibu kalian tidak sama. Begitu menyadari itu, mereka akan
tahu bahwa ada suatu misteri untuk mereka singkap, persis seperti yang terjadi
atas diriku. Dan kau tahu bagaimana cara mereka menyidik seseorang yang
mencalonkan dirinya sebagai presiden."
Tapi tiga bakal lebih baik daripada dua, tentunya," ujar Steve. Apa kita bisa
mengundang salah satu dari yang lain untuk kemari""
Kita bisa coba. Kita bisa undang mereka semua, dengan harapan setidaknya
satu bakal muncul." Di lantai, Harvey mulai membuka matanya dan mengerang.
Jeannie nyaris lupa mengenai keberadaan Harvey di situ. Saat menoleh ke
arahnya, ia berharap kepala bedebah itu masih sakit. Kemudian ia merasa
bersalah telah mempunyai pikiran seperti itu. Mengingat caraku
menghajarnya, mungkin dia perlu dokter.*
Harvey ternyata cepat pulih. Lepaskan aku, pelacur,* umpatnya.
Lupakan si dokter," ujar Jeannie.
Lepaskan aku, atau kusayat tubuhmu habis-habisan dengan pisau silet, begitu
aku bebas." Jeannie menyumpal mulut anak muda itu dengan lap. Tutup mulutmu,
Harvey," ujarnya. Steve berkata, Akan menarik sekali usaha untuk menyelundupkannya ke dalam
hotel dalam keadaan terikat."
Suara Lisa terdengar dari bawah, menyalami Mr. Oliver. Sesaat kemudian ia
muncul, mengenakan celana blue jeans dan sepatu bot Doc Marten yang berat-Ia melayangkan pandangannya ke arah Steve dan Harvey, lalu berkata, Astaga,
ternyata benar." 607 Steve berdiri. Akulah yang kautunjuk saat pemba-risan itu," ujarnya. Tapi
dia yang sebetulnya menyerangmu."
Jeannie menjelaskan, Harvey mencoba menyerangku juga. Steve muncul tepat
pada waktunya, dengan menjebol pintu itu."
Lisa menghampiri Harvey yang masih terbujur di lantai. Ia menatapnya selama
beberapa saat, kemudian sambil mengerutkan alis, ia mengayunkan kakinya ke
belakang, menendang tulang rusuk Harvey sekuat tenaga dengan ujung sepatu
Doc Marten-nya. Harvey mengerang sambil menggeliat kesakitan.
Lisa melakukan itu sekali lagi. Wauw," ujarnya sambil menggeleng-gelengkan
kepala, enak rasanya."
Dengan singkat Jeannie menceritakan kepada Lisa perkembangan terakhir hari
itu. Rupanya banyak yang terjadi sementara aku tidur," ujar Lisa dalam nada
takjub. Steve berkata, Kau sudah setahun bekerja di JFU, Lisa. Aneh bahwa kau tidak
pernah melihat putra Berrington."
Berrington tidak pernah bergaul dengan kolega-koleganya," ujar Lisa. Dia
seorang selebriti. Mungkin tak seorang pun di JFU pernah melihat Harvey."
Jeannie mengungkapkan rencana mereka untuk mengacaukan acara konferensi
pers yang akan diselenggarakan pihak Genetico. Kami baru saja membahas
kemungkinan untuk memantapkan penampilan kita dengan memunculkan salah
satu di antara clone-clone yang lain."
Oke, Per Ericson sudah meninggal, Dennis Pinker dan Murray Claud ada di
penjara, tapi kita masih memiliki tiga alternatif: Henry King di Boston, Wayne
Stattner di New York, dan George Dassault yang mungkin ada di Buffalo,
Sacramento, atau Houston, kita belum tahu di mana, tapi kita bisa melacaknya
lagi. Aku punya nomo r-nomor telepon mereka."
608 Aku juga," ujar Jeannie.
Steve berkata, Apa mereka keburu ke sini pada waktunya"**
Kita bisa cek penerbangan-penerbangan yang ada melalui CompuServe," ujar
Lisa. Mana komputermu, Jeannie""
Dicuri." Aku membawa Powerbook-ku di bagasi. Akan kuambil sebentar."
Sementara Lisa keluar, Jeannie berkata, Kita harus mencari cara untuk
membujuk orang-orang ini agar mau terbang ke Baltimore dalam waktu begitu
singkat. Dan kita harus menawarkan kepada mereka untuk membayar
ongkosnya. Aku nggak yakin kartu kreditku cukup untuk itu."
Aku punya kartu American Express yang diberikan ibuku untuk hal-hal darurat.
Aku yakin dia akan menganggap situasi ini darurat.
Ibumu hebat, ujar Jeannie dalam nada sedikit iri.
Memang." Lisa muncul lagi, lalu menghubungkan komputernya dengan modem milik
Jeannie. Sebentar," ujar Jeannie. Kita atur strateginya dulu."
609 BAB 58 Jeannie menyusun pernyataan persnya, sementara Lisa mengakses WorldSpan
Travelshopper untuk mengecek penerbangan-penerbangan yang ada, dan Steve
membalik-balik buku Halaman Kuning sambil mulai menelepon semua hotel
besar. Apakah dalam jadwal Anda untuk besok pagi ada acara konferensi pers
yang akan diselenggarakan oleh Genetico, Inc., atau Landsmann""
Setelah enam kali mencoba, terpintas dalam diri Steve bahwa acara itu
mungkin tidak akan diselenggarakan di hotel. Bisa saja di restoran, atau di
lokasi yang lebih eksotis, misalnya di geladak kapal; atau mungkin mereka
memiliki sebuah ruangan yang cukup besar di markas besar Genetico, yang
berkedudukan di sebelah utara kota. Namun pada usaha berikutnya, seorang
operator yang ramah berkata, Ya, di Regency Room, siang hari. Sir."
Bagus!" ujar Steve. Jeannie menatapnya dengan pandangan bertanya. Steve
tersenyum sambil mengacungkan ibu jarinya. Apa aku bisa memesan sebuah
kamar untuk malam ini""
Aku akan menghubungkan Anda dengan bagian penerimaan tamu, mohon
ditunggu sebentar." Steve memesan sebuah kamar, dan membayarnya de
610 ngan kartu American Express ibunya. Setelah ia menutup P pesawatnya, Lisa
berkata, Ada tiga penerbangan yang dapat mengangkut Henry King kemari
tepat pada waktunya, ketiga-tiganya USAir. Ada yang berangkat pukul enam
lewat dua puluh, tujuh lewat empat puluh, dan sembilan lewat empat puluh
lima. Di ketiga-tiganya masih ada tempat."
Tesan sebuah tiket untuk penerbangan pukul sembilan lewat empat puluh
lima," ujar Jeannie.
Steve menyodorkan kartu kreditnya ke arah Lisa, yang kemudian memasukkan
data-datanya ke dalam komputernya.
Jeannie berkata, Aku masih belum menemukan cara untuk membujuknya
kemari." Bukankah kau pernah bilang bahwa dia seorang mahasiswa yang bekerja di
bar""" ujar Steve. Ya."
Dia membutuhkan uang. Biar aku yang coba Mana nomornya""
Jeannie memberikan nomor telepon Henry King kepada Steve. Nama
panggilannya Hank," ujarnya.
Steve memutar nomor itu. Ternyata tidak ada jawaban. Ia menggeleng-gelengkan kepala dengan kecewa. Tidak di rumah," ujarnya.
Jeannie menatap ke bawah untuk sesaat, kemudian menjentikkan jarinya.
Mungkin dia sedang bekerja di bar itu." Ia memberikan nomornya kepada
Steve. Teleponnya diangkat oleh seorang laki-laki dengan aksen Hispanik. The Blue
Note." Boleh bicara dengan Hank""
Dia lagi kerja, tahu"" ujar laki-laki itu dalam nada tidak simpatik.
Steve tersenyum ke arah Jeannie, lalu menggerakkan mulutnya membentuk
kata Ada! Ini penting sekali, aku tidak akan lama."
Beberapa menit kemudian, terdengar sebuah suara
611 yang mirip sekali dengan suara Steve sendiri. Yeah, siapa ini""
Hai, Hank, namaku Steve Logan, dan kita memiliki suatu kesamaan."
Kau mau menjual sesuatu""
Ibumu dan ibuku sama-sama pernah menjalani perawatan di sebuah tempat
bernama Aventine Clinic sebelum kita lahir. Kau bisa tanyakan itu kepadanya."
Oke, lalu"" Untuk menyingkat cerita, aku akan menuntut sepuluh juta dolar dari klinik
itu, dan aku mau mengajakmu bergabung denganku."
Untuk sesaat tidak ada jawaban. Aku nggak tahu kau ngomong benar atau
tidak, Bung, lagi pula aku nggak punya uang untuk membayar pengacara."
Aku yang akan menanggu ng semua ongkos. Aku tidak ingin uangmu."
Jadi, buat apa kau menelepon aku""
Karena kasusku akan menjadi lebih kuat dengan penampilanmu."
Sebaiknya kautulisi aku detail-detailnya &."


Kembaran Ketiga The Third Twin Karya Ken Follett di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Serigala Bukit Maut 2 Simbol Yang Hilang The Lost Symbol Karya Dan Brown Penjaga Alam Akhirat 2
^