Mimpi Mimpi Terpendam 4
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W Bagian 4
kemana Raymond" Raymond tersenyum dan menggenggam tangan Janet, aku tidak
mengajakmu kemana-mana dan kau tidak menyentuh kepiting itu sama sekali
Janet. Ini memang bukan helicopter baru. Orangtuaku menggunakannya untuk
melihat-lihat sumur minyak di lepas pantai. Heli ini sudah dibenahi semuanya
termasuk kulit joknya. Raymond memandang sekeliling kabin dan bertanya kembali, Kau bisa
mengemudikan helicopter"
Janet menggeleng. kata omamu kau pernah belajar menerbangkannya waktu kau di
Netherland. Janet mendesah. Rupanya sampai acara berliburnya di Netherland tiga
tahun yang lalupun diceritakan omanya. aku tak pandai menerbangkannya.
kau pernah menerbangkan helicopter dan itu tak makan waktu lama untuk
mengulanginya bersama helicopter ini. Ada instruktur yang akan mengajarimu.
Ini helikoptermu. Hadiah dari ayahku. Ia senang aku bisa menikah dengan
wanita pilihanku sendiri.
Bila saja dirinya adalah wanita lain, mungkin Janet akan meloncat gembira
memeluk Raymond. Pria itu anak tunggal raja minyak yang cukup tampan dan
sopan. Raymond juga kelihatannya bisa mengambil hati keluarganya dan sebuah
helicopter bukanlah hadiah murah. Namun dirinya adalah Janet dengan hati
yang dipenuhi sebuah nama saja. Ia begitu mencintai Andre.
kau tidak suka" Raymond membuyarkan lamunannya. Ucapan terima
kasihpun tak diterimanya dari mulut Janet. Helikopter ini bahkan lebih mahal
dari kapal pesiar yang diterimanya sebagai hadiah ulang tahun.
Janet mengangguk, ya aku suka. Terimakasih. Aku akan mencoba
menerbangkannya nanti. Kapan aku bisa mulai berlatih"
Raymond terlihat lega dan meraih tangan Janet, kapanpun kau bisa mulai
berlatih. Ini nomor telepon instrukturmu, Raymond melepaskan
genggamannya merogoh saku celana dan menyerahkan sebuah kartu nama.
aku akan segera menghubunginya, Janet memperhatikan sebuah nama
dan nomor telepon di kartu itu sebelum memasukkannya ke dalam tas.
Saat Janet baru saja turun dari helicopter teleponnya berbunyi. Sebuah sms
masuk. Sayang &aku kangen..kapan kita bisa bertemu lagi"
Janet tersenyum dan merasakan kehadiran Andre di sisinya. Dibalasnya sms
itu sambil berjalan. Andre sayang &nanti aku kabari kapan kita bertemu, aku ingin
memperlihatkan sesuatu padamu.
Janet mengirim sms itu ke Andre dan memasukkan kembali teleponnya.
dari siapa" Raymond bertanya di sisinya.
kekasihku. Raymond menghentikan langkahnya.
Janet tersenyum penuh kemenangan. ia memang kekasihku.
keluargamu tak pernah bercerita padaku.
mereka belum tahu. Raymond memandang Janet, mereka belum tahu kekasihmu itu"
Janet mengangguk. Dilihatnya wajah Raymond memerah terbakar api
cemburu dan tiba-tiba Janet merasakan kegairahan. Perutnya sudah tak terasa
mual. Raymond, aku mencintai pria itu. Sebagai rasa terimakasihku atas
hadiahmu bagaimana kalau aku mentraktirmu di sebuah caf" kecil dekat
bandara sini. Aku pernah mampir di sana. Bukan caf" mewah namun kopinya
nikmat. Raymond hanya diam berjalan di sisinya dan Janet makin merasa senang
penuh kemenangan. Saat mereka berjalan melalui petugas berpakaian orange itu Janet berhenti
dan berkata, maaf..anda bisa memberi tulisan JJC di pintu heli"
Malamnya saat Janet sudah terbaring di ranjang, ia mengirim sms ke Andre.
Sayang, kau bisa menerbangkan helikopter"
*/26/* Persiapan pernikahan makin dekat dan Janet bagai merasa malaikat maut
siap mencabut nyawanya. Kemarin ia bolos kerja dan pagi-pagi sekali Janet
naik pesawat pertama mengunjungi Andre. Pria itu bercerita banyak tentang
hidupnya termasuk hutangnya terhadap Rich Bank dan Jane
t masih saja ragu untuk bercerita tentang Raymond.
Dilihatnya setumpuk kartu undangan pernikahan yang akan dikirim siang ini
tergeletak di meja bawah. Janet memandang langit sore dari jendela
rumahnya. Langit berwarna jingga itu sebagian dipenuhi awan putih. Ia begitu
rindu Andre. Rasanya ingin sekali berterus terang pada Andre yang telah begitu
terbuka padanya. Janet teringat foto Rachel dan Anna yang ditunjukkan Andre
kemarin. Pria itu ternyata menyimpan foto mereka dalam laptopnya. Janet
ingat sekali wajah isteri Andre itu. Wajah wanita yang kelihatannya merupakan
wajah ibu rumah tangga muda yang cantik dan baik pada keluarganya. Janet
merasa ia telah jahat merusak rumah tangga Andre dan Anna namun hatinya
tak bisa berbohong. Ia menginginkan kehidupan abadi bersama Andre. Pria itu
berjanji akan menceraikan Anna dan ketika Janet mendesaknya kemarin lagi-lagi jawaban butuh waktu yang didapatnya.
Peggy rekan kantornya mendukung kebersamaannya bersama Andre karena
ia tak mengetahui cerita lengkapnya. Janet hanya bercerita bahwa ia saling
mencintai dengan Andre dan seseorang bernama Raymond merayu keluarganya
untuk menikahi Janet. Peggy begitu benci akan Raymond dan mendorong Janet
untuk kabur dari rumahnya. Kawin lari bukan dosa untuk mempertemukan dua
hati yang saling mencintai, begitu berulangkali Peggy mengatakannya. Rasanya
Janet ingin sekali berterus terang pada Peggy mengenai status Andre dan
mungkin saja Peggy tak akan berubah pikiran.
Setelah menimbang-nimbang sejenak Janet meraih teleponnya dan menekan
beberapa tombol. hallo.. suara Peggy terdengar dari seberang.
ini aku Peggy, kau ada waktu nanti malam" Janet berkata setengah
berbisik. Ia tak ingin keluarganya mendengar.
oh kau Janet. Ya bisalah setelah jam delapan malam. Ada apa Janet"
nanti cerita lengkapnya. Jam delapan aku tunggu di caf" pojok
perempatan Imperial Village. Tempat ulang tahun kau tahun lalu. Kau ingat
kan" oke & bye..thanks Peggy. Janet menutup teleponnya.
Masih ada beberapa jam lagi dan Janet kembali memandang tumpukan
kartu undangan berwarna jingga itu. Ia bergidik membayangkan dirinya akan
menikah sementara jauh di sana seorang pria sedang mencari cara untuk
menceraikan isterinya demi dirinya.
Setelah membantu papa mamanya mempersiapkan semua kebutuhan
pernikahannya Janet membawa mobilnya menuju tempat pertemuannya
dengan Peggy. Janet turun dari mobil dan melangkah masuk ke caf" kecil di pojok jalan
itu. Dilihatnya Peggy sudah menunggunya sambil memegang secangkir kopi.
Begitu melihat Janet Peggy berdiri dan memeluknya.
nah sekarang ceritalah Janet &aku merasa ada sesuatu yang penting kali
ini. Oiya kau mau kopi" Peggy duduk kembali ke bangkunya.
Janet mengangguk dan duduk di hadapan Peggy.
Beberapa menit kemudian seorang pelayan membawakan pesanan dan
meninggalkan mereka. Peggy ada sesuatu yang ingin kuceritakan padamu.
Peggy memandang Janet tanpa suara. Ia merasa lebih baik banyak diam kali
ini. Tak biasa-biasanya Janet mengajaknya bertemu seperti ini. Suaminya
mendapat tugas menidurkan anak mereka karena pertemuannya bersama Janet
malam ini. Peggy, Andre sudah berkeluarga.
Peggy melongo namun kelihatan sekali menahan diri untuk tak memotong
pembicaraan. anaknya seorang sudah sekolah PlayGroup. Isterinya kelihatannya wanita
baik-baik aku melihat foto mereka. Namanya Anna.
Janet menunggu komentar Peggy namun dilihatnya Peggy hanya diam
memperhatikannya saja. kemarin aku bolos kerja karena mengunjungi kantornya. Pagi-pagi sekali
aku naik pesawat pertama. Ia bercerita semuanya tentang kehidupannya dan
aku rasanya ingin menangis Peggy. Aku begitu mencintainya tapi sekarang
kartu-kartu undangan pernikahanku dengan Raymond sudah mulai dikirim oleh
keluargaku. Papa mama kelihatannya bahagia sekali. Oma bahkan memberi
gelang kesayangannya padaku, Janet memperlihatkan gelang emas besar yang
dikenakannya. Janet memandang sahabatnya hanya tertegun menatapnya tak percaya.
kini aku benar-benar bingung Peggy. Andre begitu baik padaku dan aku
akan mengkhianatinya. tapi dia sudah berkeluarga Janet, Peggy memotongnya, dia t
ak berterus terang sejak awal bukan" lanjutnya.
Janet mengangguk. nah, bukankah Andre sengaja menyembunyikan itu darimu, Peggy
setengah bertanya. Janet kembali mengangguk. dia hanya tak ingin kehilanganku.
maksudmu" bila Andre bercerita sejak awal tentu ia harus siap kehilangan aku dan ia
tak sanggup menerima resiko itu.
Janet, boleh aku bertanya sesuatu" sikap Peggy kali ini kelihatan lebih
hati-hati tidak seperti biasanya.
Janet mengangguk dan menyesap kopinya.
kau sudah pernah bercinta dengannya"
Janet tertegun dan meletakkan cangkirnya.
apakah itu begitu penting Peggy"
Peggy mengangguk. tentu Janet. Sangat penting bahkan. Aku ingin tahu
apa motif Andre menyembunyikan statusnya padamu selama ini"
maksudmu" Peggy menelan ludah agak berat mengungkapkannya namun ia menyayangi
Janet sebagai seorang sahabat. Ia tak ingin melihat Janet dipermainkan pria
tak bertanggung jawab. begini Janet, Andre mungkin saja menyembunyikan statusnya sampai ia
berhasil mendapat keinginannya.
Apa keinginannya Peggy"
mmm &bercinta denganmu, Peggy berkata ragu sambil menatap mata
Janet lekat-lekat kuatir perkataannya melukai hati sahabatnya itu.
Janet tersenyum, aku tak pernah kuatir akan itu. Andai Raymond tak jadi
menikahiku karena hal itu bahkan lebih baik bagiku.
jadi kau pernah bercinta dengannya"
Janet mengangguk. Tak ada gunanya berbohong pada Peggy sekarang. Ia
butuh saran dan pendapatnya.
jadi, apa aku lari saja menemui Andre sekarang" tanya Janet.
Peggy buru-buru menjawab, oh tidak Janet. Keluargamu akan kehilangan
muka. Janet menunduk menatap cangkir kopinya. Ia telah begitu mencintai Andre
dan melupakan akibat pada keluarganya.
Raymond tahu" tanya Peggy
tahu apa" tentang Andre. ya. dia diam saja mendengar kau telah bercinta dengannya"
Janet mau tak mau tersenyum, tentu tidak tolol! Maksudku ia tahu
mengenai Andre tapi bukan mengenai sejauh mana hubungan kami.
Peggy menatap Janet dengan serius. Ia tak ikut tertawa.
kalau ia tahu bagaimana"
Janet tersenyum penuh gairah, lebih baik bagiku bila ia batalkan
pernikahannya. kau tak takut pada keluargamu bila ia bercerita kau sudah tak perawan"
Janet menggeleng, tidak. Aku yang akan berterus terang pada
keluargaku. kau gila! sembur Peggy. tidak. Aku memang berniat berterus terang pada keluargaku.
Bagaimanapun aku tak bisa merahasiakan terus menerus. Kau tahu Peggy
keluargaku sangat terbuka pada setiap hal
Peggy menatap kawannya keheranan, jadi apa yang kau inginkan dari
pertemuan kita ini" Janet meneguk kopinya sejenak dan berkata, apa saranmu bila kau
menjadi aku" aku akan menikah dengan Raymond. Yang kudengar dari ceritamu ia bukan
tipe pria tak bertanggung jawab. Kaya raya pula.
aku tak butuh hartanya Peggy!
ya..tapi semakin usiamu bertambah kau akan makin merasakan betapa
pentingnya uang untuk membuat hidupmu bahagia Janet.
jadi kau ingin aku menikahi Raymond"
Peggy mengangguk. dan melupakan Andre" lanjut Janet.
Peggy menggeleng. kau bisa tetap bersamanya bila kau menginginkannya.
Janet melongo. maksudku setelah kau menikah dengan Raymond kau masih bisa
berhubungan dengan Andre sesukamu. Toh Raymond akan kesulitan
menceraikanmu. Keluarganya terpandang dan mungkin pers akan meliputnya
pada pernikahanmu nanti begitu pula bila kalian bercerai.
selingkuh maksudmu" Janet tak percaya dengan yang didengarnya.
terserah kau namakan apa Janet. Aku hanya ingin melihatmu bahagia.
Raymond akan kesulitan untuk menceraikanmu.
Janet bangkit dari kursi dan memeluk Peggy. Ia berterimakasih pada Tuhan
yang telah memberinya seorang sahabat yang bisa memahami dirinya.
baiklah. Aku akan selingkuh seumurhidupku kalau menurutmu itu baik
Peggy. aku hanya menjawab pertanyaanmu Janet. Itu kalau aku menjadi dirimu.
Namun semuanya kembali padamu Janet. Bila kau ingin menjadi isteri setia
maka lupakan Andre. kau tak mendukungku bila aku lari saja bersama Andre"
Peggy menggeleng, kasihan isteri dan anaknya Janet &
Dan mereka berdua diam kembali dalam keheningan. Janet merasa malu
pada Peggy dan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia
merusak sebuah keluarga dengan tenangnya. Janet apapun keputusanmu, aku sangat menghargainya, Peggy
menggenggam tangan Janet.
Janet memandang sahabatnya itu dengan penuh terimakasih dan
memeluknya kembali. Malamnya ketika Janet terbaring di ranjang ia menerima pesan sms dari
Peggy, isinya : Janet, berilah batas waktu untuk Andre. Pastikan sampai kapan kau akan
menunggunya. Sementara itu kau juga harus berusaha menunda acara
pernikahanmu. Janet membalik tubuhnya memeluk guling. Pikirannya bekerja keras. Ia
harus menemukan cara menunda pernikahannya.
--*/27/* Jadi kau ingin menundanya" Raymond bertanya tak percaya berjalan
mondar-mandir di ruang duduk rumahnya yang penuh ornament kayu hitam.
aku menginginkan bangunan itu selesai dahulu baru kita menikah. Aku
ingin malam pertama kita di sana, rajuk Janet dengan suara manja. Ia merasa
jahat sekali pada Raymond namun diteguhkan hatinya bagaimanapun Raymond
tahu bahwa ia tak mencintainya.
bagunan bangunan itu selesai dalam waktu enam bulan sejak pemesanan
Janet. Kau bisa membuatnya jadi tiga bulan.
Bagaimana caranya" Raymond mulai gusar, lokasinya benar-benar di
tengah hutan Janet! Berarti kita belum bisa menikah pada akhir tahun ini.
Raymond memandang sekeliling ruangan. Pikirannya bekerja keras.
Ternyata untuk memiliki hati Janet tidak cukup dengan sebuah helikopter saja.
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Baiklah, mungkin bangunan itu paling cepat selesai dalam waktu tiga
bulan, Raymond berkata agak ragu, itupun kalau mereka memang mampu
melakukannya, lanjutnya.
kau bisa bawa beberapa orangmu untuk membantu pembangunannya
bukan. Aku menyukai lokasinya. Benar-benar alami dengan bau daun dan tanah
dalam lingkungan tropis, kata Janet sambil mendongakkan hidungnya ke atas
seakan merasakan bau hutan tropis.
Raymond memandang Janet penuh pertanyaan. Pertama ia yang mendesak
terus menerus agar bisa menikah dan kini Janet merengek minta bangunan di
lokasi privasi itu seakan-akan Janetlah yang menyukai Raymond.
baiklah. Akan kupenuhi permintaanmu.
Janet memeluk Raymond dan mengecup pipinya.
Terimakasih. Aku kembali dulu ya.
Janet melangkah pergi meninggalkan Raymond yang bertanya-tanya dalam
hati akan kemesraan Janet yang muncul secara tiba-tiba itu.
Setelah berada di mobilnya Janet menghubungi telepon Andre. Sekarang
hari Minggu berarti pria yang dirindukannya itu sedang tidak bergelut dengan
pekerjaannya. andre, bagaimana harimu" Janet membuka percakapan.
biasa saja. Kau sendiri"
baik-baik saja. Andre aku ingin mendapat kepastian kapan kau akan
bercerai. Janet menunggu tapi teleponnya tetap hening.
andre &. ya sayang. Aku masih butuh waktu.
sampai kapan" bagaimana hingga akhir tahun ini. Apakah terlalu lama"
tidak..tidak sayang &aku akan menunggumu.
baiklah &kau sudah makan"
sudah. Isterimu masak apa hari ini"
sup. pasti lezat ya. Tak terdengar jawaban kembali.
andre & ya kau tak jawab pertanyaanku.
biasa saja rasanya. mmm &kau tak bercumbu dengannya kan"
tidak. tadi malam" tidak sayang. Aku hanya ingin bercinta denganmu.
kau tidak bohong kan Andre"
Janet, aku sayang padamu. Aku tidak bercumbu dengan Anna.
baiklah sayang &bye &I love u.
I love u too Janet. Janet memutus telepon dan menjalankan mobilnya. Kemarin sore saat
berbelanja di mall ia mendapat brosur yang dibagikan ke pengunjung mall.
Isinya tentang penawaran sebuah lahan hunian di tengah-tengah hutan tropis.
Iseng saja Janet menghubungi nomor telepon yang tertera pada brosur dan ia
mendapati bahwa hunian itu tak akan terjangkau oleh keluarganya. Harga
sebuah propertynya puluhan kali lipat rumah keluarganya.
Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas dalam kepalanya dan baru saja tadi ia
berhasil memaksa Raymond membeli property itu. Pembangunannya paling
cepat tiga bulan namun Janet memperkirakan sekitar enam bulan. Banyak
kesulitan untuk membawa bahan-bahan bangunan ke lokasi di tengah-tengah
hutan tersebut. Itu semua memberinya waktu untuk menunggu perceraian
Andre. Akhir tahun yang dijanjikan Andre tiga bulan lagi dan Janet merasa ia
berhasil mewujudkan ide Peggy untuk membahagiakan
dirinya. Urusan Anna biarlah mereka pecahkan sendiri. Toh aku tak memaksa Andre. Ia sendiri yang
berminat menceraikannya, pikir Janet.
Setengah jam kemudian Janet menepikan kendaraannya di pinggir landasan.
Hari ini jadual latihannya dan Janet setengah jam lebih cepat dari jadual.
Nona..Mr.Harleem sedang berhalangan datang. Ia menitipkan pesan tadi,
seorang petugas berbaju orange menghampirinya begitu melihat Janet turun
dari mobil. jadi aku berlatih sendiri lagi"
Petugas itu mengangguk, Mr. Harleem pesan anda sudah lancar
menerbangkannya dan ia akan mengganti latihan hari ini. Waktunya besok sore
bila anda berkenan. Janet mengangguk sambil berjalan menghampiri mainan barunya itu. ya
terima kasih. Bahan bakar dan lainnya sudah kau periksa"
sudah Nona. Silakan, petugas itu membukakan pintu heli dengan inisial
JJC. Sepuluh menit kemudian Janet sudah mengudara. Dilihatnya panel indicator
tangki bahan bakar. Terisi penuh dan otak Janet berpikir cepat menghitung
sebelum bibirnya menyunggingkan senyum. Ia punya ide gila hari ini.
Diterbangkannya benda canggih berwarna putih itu tinggi menembus awan. Ia
akan mengunjungi Andre siang ini. Bahan bakarnya cukup.
Dua jam kemudian setelah mendaratkan helikopternya Janet sudah berdiri
di sisi benda canggih tersebut di sebelah hanggar besar. Baru saja ia menelpon
Andre dan pria itu akan menuju kemari. Sambil menunggu kedatangan pria
yang dirindukannya itu Janet membuka-buka brosur yang dibawanya. Dilihatnya
gambar sebuah bangunan dengan pohon-pohon besar disekelilingnya. Ia
tersenyum membayangkan Raymond berusaha agar bangunan itu akan selesai
dalam waktu tiga bulan. Bahkan untuk seorang putra raja minyak sekalipun tak
akan mungkin, benaknya berpikir penuh kepuasan.
Setengah jam kemudian Janet melihat Andre datang seorang diri dengan tas
laptopnya. Janet kadang membayangkan apa jadinya Andre tanpa benda hitam
yang selalu dibawanya kemana saja itu.
haloo sayang &, Andre memeluknya.
kau ingin terbang" Janet menarik Andre ke helikopter di sisinya.
kau naik ini kemari" Andre memandang kendaraan berbaling-baling itu tak
percaya. Janet mengangguk. baiklah &ayo kita terbang, Andre mendorong Janet naik.
Beberapa menit kemudian mereka sudah mengudara.
kau tak pernah cerita bisa mengendarai heli, Andre memandang kagum ke
arah Janet . Janet hanya tersenyum, aku akan mengajarimu menerbangkan benda ini
sayang, kau perlu memperhatikan panel &
Andre tak tertarik dengan ajakan Janet, ia meraih pinggul Janet dan
menarik turun resleting celananya.
hai..kau mau apa" Janet memekik kaget.
Andre tak menjawab dan sibuk sendiri dengan pekerjaannya.
kau gila! Heli ini bisa jatuh!
konsentrasilah pada tugasmu saat ini sayang, Andre tak berniat
mengurangi serangannya dan selama setengah jam Janet harus berjuang mati-matian mengendalikan heli itu.
--*/28/* Anna kembali menarik-narik syalnya di apartemen Janus. Ruangan ini begitu
dingin hingga membuatnya menggigil. Ditatapnya lubang pendingin di langit-langit ruangan seperti kucing melihat anjing. Benaknya sedang berpikir dimana
letak tombol pengatur suhu ruangan ketika Janus muncul dari dalam.
kau ingin makan dulu di sini" Janus duduk di sebelahnya.
Anna menggeleng. Tidak terima kasih. Aku harus cepat-cepat ke bawah
lagi. Setengah jam lagi aku harus presentasi detail ruang duduk ini. Anna
mengacungkan kertas gulung gambarnya.
tak perlu terburu-buru. Mereka mengundurkan jamnya.
apa benar" Janus mengangguk. aku baru saja menerima telepon darinya. Aku katakan
kau menunggu di apartemenku dan mereka bilang dua jam lagi baru tiba. Ada
badai di sekitar mereka sehingga pesawatnya harus berputar menghindar.
Anna tak tahu harus berbuat apa. Bila ia kembali ke rumah sekarang tak
akan cukup waktunya. Jalanan begitu macetnya dalam jam-jam seperti ini.
makanlah di sini Anna. Aku memasak nasi goreng. Tidak terlalu lezat
namun cukuplah untuk mengganjal perut.
Anna diam saja dan menggeser duduknya menjauh dari Janus.
Kau belum makan kan" Janus kembali bertanya.
Anna menggeleng. Perutnya memang terasa lapar. Tadi ia terburu-buru
menu ju kantor P&P. Karena ia butuh pendapat Janus sebelum presentasi di
hadapan dewan direksi P&P maka Anna memberanikan diri berkunjung ke
apartemen Janus yang berada dalam satu gedung dengan kantor P&P.
Ditatapnya kembali lubang pendingin udara di langit-langit ruangan itu.
Tubuhnya kini benar-benar menggigil. Syalnya tak bisa menolong banyak.
kau kedinginan Anna" Janus memperhatikan Anna yang berkali-kali
membenarkan syal yang melilit lehernya.
Anna mengangguk. sebentar,aku kecilkan dulu, Janus bangkit berdiri membuka laci dan
mengeluarkan remote pendingin udara itu.
matikan saja aku benar-benar kedinginan, Anna menarik-narik syalnya
lagi lebih rapat pada lehernya.
Janus menoleh sejenak dan mematikan pendingin udara itu. Anna
memperhatikan perlahan-lahan lubang pendingin di langit-langit ruangan itu
menutup. ayo kita makan Anna. Cobalah masakanku, Janus membuka pintu menuju
meja makan. Anna ragu sejenak namun perutnya memang belum terisi sejak
pagi tadi. baiklah. Mereka berdua duduk di meja dan Janus menyilakan Anna menikmati nasi
gorengnya yang telah tertata rapi di meja.
Anna menyuap sedikit nasi goreng di sendoknya.
mmm &lumayan. Asin" Janus bertanya cemas.
Anna menggeleng. masakanmu boleh juga. Perutku juga sedang lapar.
Janus tersenyum, habiskanlah. Masih ada lagi di meja pantry bila kau
ingin. Janus menunjuk meja panjang di pojok ruangan.
Anna menghabiskan dua piring nasi goreng dan setelahnya Anna merebahkan
punggung di kursi. Tubuhnya sudah tak menggigil lagi.
Terima kasih Janus, masakanmu lezat. Anna memberi senyum manisnya.
Janus tersenyum senang. Dipuji seorang Anna baginya lebih membahagiakan
daripada dipuji Direksi P&P.
aku menyimpan salad di lemari es. Kau mau"
Anna sudah hendak menggelengkan kepalanya ketika Janus bangkit berdiri
menghampiri dirinya dan mengecup sekilas bibirnya sebelum melangkah
membuka pintu lemari es di belakang Anna.
makanlah.. Janus menyodorkan semangkuk kecil salad. Kelihatannya lezat
dan Anna mencobanya. Kau kurang ajar Janus, Anna menatap marah pada kawan lamanya itu.
Kebenciannya yang dulu muncul kembali. Bibirnya masih merasakan kecupan
Janus. maafkan aku Anna, tapi kau cantik sekali hingga aku lupa diri, Janus
berkata lembut menatapnya.
aku bukan gadis ingusan Janus. Rayuanmu membuatku mual.
Anna menghabiskan salad itu dan meletakkan mangkuk yang telah kosong ke
meja pantry. Ia berjalan kembali menghampiri Janus dan berkata, Janus
..tutuplah matamu. Janus keheranan. kenapa"
lakukan saja, Anna tersenyum manis sekali.
Janus mengalah menuruti kemauan Anna. Senyumnya begitu indah dan
Janus merasa bahagia sekali. Mungkin Anna telah menyadari situasinya dan
memahami bahwa Janus adalah pria yang benar-benar menyayangi dan
mengagumi dirinya sejak dulu.
Janus menutup matanya dengan hati berdebar apa yang akan diberikan
Anna padanya. Benaknya bertanya-tanya apa diam-diam Anna seorang penganut
sex yang suka dengan gaya aneh-aneh. Janus sering menyaksikannya di film-film blue. Kelihatannya Anna tak begitu marah tadi setelah menerima
kecupannya. yang rapat matanya, Anna memberi perintah dan Janus makin rapat
menutupnya. Ketika Janus menebak-nebak apa yang akan dilakukan Anna telinganya
mendengar bunyi tuuuttt &dan hidungnya mencium aroma tak sedap bau buang
angin. Janus membuka matanya menatap marah pada Anna. Ia telah dipermainkan
kelewat batas dan saat Janus hendak membuka mulutnya memuntahkan
kemarahannya tiba-tiba Anna menunduk dan mengulum mesra bibirnya sebelum
melangkah pergi sambil membawa kertas gambarnya ke luar apartemen
meninggalkan Janus yang duduk terpana seperti orang idiot.
Anna menyelesaikan presentasinya siang itu dengan lancar. Mungkin para
direksi P&P masih dalam kondisi jetlag sehingga mengangguk-angguk setuju
saja pada tiap detail gambarnya.
Ketika Anna keluar ruangan Janus sudah menunggunya. Mereka saling
bertatapan tanpa bicara selama beberapa saat. Kejadian tadi siang benar-benar membuat mereka berdua serba salah tingkah.
Janus, boleh aku mampir ke apartemenmu" Anna bertanya sambil
tersenyum memecah kebekuan.
Janus tak mendu ga Anna berkata seperti itu dan ia hanya mengangguk saja
mengikuti Anna menuju pintu lift.
Ketika mereka berdua telah berada di apartemen Janus, Anna menarik
Janus ke sofa dan menyuruhnya duduk. Janus masih belum mengerti apa yang
diinginkan Anna kali ini.
aku ingin berbicara mengenai dua puluh lima ribumu. Rich Bank sudah
menganggap lunas hutang kami sekarang karena pertolonganmu, Anna duduk
menyilangkan kakinya. Janus masih diam mendengarkan. Pikirannya agak kacau saat ini, Anna
wanita yang sulit ditebak.
nah, aku mempunyai beberapa ribu dari pembayaran gambar-gambarku.
Aku akan bayar padamu tentunya tidak dua puluh lima ribu. Kau sendiri yang
memberikan pembayaran P&P padaku jadi kau tahu pasti berapa uangku.
tak masalah Anna, Janus mulai bisa mengendalikan dirinya.
berapa nomor rekeningmu" Aku bayarkan sore ini. Lima belas ribu dahulu,
bagaimana" dari uangmu Anna" Anna mengangguk. Andre tahu" Anna menggeleng. Janus bangkit dari duduknya berjalan mondar-mandir, kenapa kau tak
memberitahunya" aku tak ingin menambah bebannya.
tapi ia suamimu dan ia yang berhutang pada Rich Bank.
itu bukan urusanmu Janus.
Janus berdiri menghadap Anna, aku tak mau terima uang darimu.
Anna sudah ingin menjawab, ketika Janus berkata lagi, aku mau Andre
yang membayarnya. apa maksudmu" Anna penasaran.
dia suamimu, harusnya ia yang bertanggung jawab bukan kau.
itu bukan urusanmu Janus.
kalau begitu kau tak akan menerima nomor rekeningku.
jadi kau ingin dia yang membayarmu"
Janus mengangguk. baiklah, bagaimana kalau kau anggap itu uang Andre bukan uangku.
aku tahu itu uangmu. Janus, itu bukan urusanmu. Uang siapapun yang pasti kami membayar
padamu bukan" tidak Anna, kau yang bekerja keras menyelesaikan gambar-gambar itu. Kau
harus menikmati uangmu sendiri bukan sebaliknya.
tahu apa kau Janus tentang hidup kami" Anna mulai gusar.
aku tak ingin kau menderita Anna. Pergunakanlah uangmu untuk
membahagiakan dirimu. Aku menolongmu mendapat proyek gambar itu karena
dirimu bukan karena Andre, Janus berkata sambil menatap mata Anna dalam-dalam.
Anna bangkit berdiri dan keluar apartemen Janus. Sebelum ia menutup
pintu Anna berkata tegas , Janus, camkan ini. Aku tak suka diikuti terus
menerus dan aku benci mawar! .
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
--*/29/* kau sudah mengantuk Andre" Anna bertanya di sisinya. Lampu kamar
masih menyala dan mereka berdua telah berbaring siap untuk tidur.
belum, Andre membalik tubuhnya memunggungi Anna.
Saat Anna hendak memeluk Andre tiba-tiba telepon Andre berbunyi. Andre
meraih dari sisi tempat tidurnya dan melihat sms masuk dari Janet.
Sayang &bagaimana harimu..aku kangen..awas! kalian jangan berentuhan
malam ini &jangan nakal!
Andre tersenyum dan menjauhkan dirinya dari Anna hingga tepi tempat
tidur dan dibalasnya. Aku tak menyentuhnya sayang..aku juga kangen &
Andre meletakkan kembali telepon itu di meja sisi ranjang, Anna mendekat
dan memeluknya. sayang &peluk aku dong, Anna mengelus-ngelus piyama Andre.
Andre merasakan kehangatan tubuh isterinya. aku lelah Anna &.
baiklah, kita tidur saja, Anna menggeser tidurnya menjauhi Andre.
Andre menoleh. Punggung Anna membelakanginya dan Andre bisa melihat
wanita itu tak mengenakan apa-apa lagi di dalamnya. Tiba-tiba ia merasa
sesuatu terasa mendesak di tubuhnya. Pantat di hadapannya benar-benar
menyembul padat dari balik baju tidur Anna yang transparan.
/Aku tak boleh nakal malam ini!/
Saat Andre sedang mati-matian memejamkan matanya, didengarnya Anna
berkata lirih , siapa Janet itu" Aku telah membaca semua smsnya padamu!
Malam itu Andre tak bisa memejamkan matanya hingga hampir pagi.
--- Persiapan pernikahan itu tertunda dan membuat mamanya marah besar
namun Janet menganggapnya angin lalu saja. Bagimanapun ia masih sering
merasa mual membayangkan hidupnya akan dihabiskan bersama Raymond.
Janet mengalihkan rasa mualnya dengan mencoba bersantai di salon
memanjakan dirinya. Majalah di tangannya dibolak-balik. Salon ini terlalu penuh pelanggan dan ia
sudah mengantri sejam lebih. Diraihnya telepon dari dalam tas dan saat Janet
hendak mengirim sms pada An
dre tiba-tiba lampu teleponnya menyala dan
berbunyi. Sebuah pesan sms masuk tapi Janet tak mengenali nomornya.
Kau mau coba rebut Andre dari kami" Coba saja kalau bisa! [ANNA]
Janet menatap teleponnya tak percaya dan tiba-tiba dadanya terasa panas.
Segera dibalasnya sms itu.
Kami saling cinta. Kau tak layak untuknya.
Semenit kemudian teleponnya berbunyi. Sms masuk kembali.
Sejauh mana hubungan kalian"
Dan Janet langsung membalasnya.
Kami seperti suami isteri dan aku sudah mengandung bayinya.
Janet tersenyum memandang smsnya sendiri dan setelah dibacanya sekali
lagi Janet mengirim pesan sms itu. Wanita itu harusnya tahu diri. Andre sendiri
yang sudah bosan dengannya dan bukan diriku yang mengganggunya, pikir
Janet. Biarlah ia menangis sekeras-kerasnya sekarang membayangkan aku telah
mengandung pikir Janet makin bertambah puas meski jauh di dalam hatinya ia
menyesal harus menyakiti sesama wanita. Janet merasakan niatnya untuk
creambath lenyap dan ia melangkah pergi keluar salon. Perutnya belum diisi
dan mual mulai menyerang.
Janet menengok kanan kiri mencari resto di sekitarnya. Ia harus bergegas
mengisi perutnya dan meminum obat maagnya atau mual dan sakit kepala yang
sudah dihapalnya akan menyerang dirinya lagi seperti biasa.
Saat Janet menemukan apa yang dicarinya teleponnya berbunyi kembali.
Janet tak mengindahkannya dan setengah berlari menuju resto kecil di pinggir
jalan. Sepuluh menit kemudian Janet sudah menyantap pesanannya dan
mendadak teringat ada sms masuk yang belum dibacanya. Dibukanya
teleponnya dan Janet mendapat pesan sms dari Anna, isinya :
Aku bercinta tadi malam &kau tahu betapa perkasanya Andre di ranjang"
Bayimu tak akan memiliki ayah..
Mata Janet menatap marah pada layar mungil ditangannya itu dan ketika ia
ingin membalasnya sebuah pesan sms masuk. Lagi-lagi dari Anna.
Kau pernah merasakan tubuhmu di masukinya sementara kau bergelayut
dalam gendongannya" Mmm &tak ada duanya..kami melakukannya berulangkali
Sore itu benar-benar membuat murka Janet. Sms Anna yang berbondong-bondong terus mengalir ke teleponnya dan ia merasa dirinya benar-benar
diteror. Ia menggigil membayangkan Andre meniduri Anna dan Janet lekas-lekas meninggalkan resto kembali ke rumahnya.
Setibanya di rumah papa mamanya sedang berbincang-bincang dengan
Raymond yang langsung bangkit menyambutnya.
Janet, kau dari mana saja"
Janet baru saja hendak menjawab ketika teleponnya berbunyi. Janet
membukanya dan dilihatnya nomor yang telah dikenalnya itu mengirim pesan
sms kembali. Isinya : Janet &aku sedang bersama Andre &kami minum teh sore di tepi danau &
Rachel bermain sendiri dan Andre terbaring di pangkuanku menikmati kilauan
sinar di air.. hai, kau darimana" Raymond memegang pundaknya. Janet menyingkir ke
samping dan berlari menuju tangga, aku mau mandi dulu..sore pa..ma..
Begitu menutup pintu kamarnya Janet membuang tasnya ke ranjang dan
lagi-lagi telepon di tangannya berbunyi. Kali ini sms dari Andre.
Janet, aku sedang tidur di pangkuan Anna..nikmat damai sekali rasanya &
nanti malam aku akan menidurinya..aku suka erangannya..
Janet membanting teleponnya ke tengah ranjang. Ia mendidih. Wanita itu
benar-benar menterornya. Kali ini ia menggunakan telepon Andre dan dada
Janet makin sesak oleh rasa marah.
Janet duduk di tepi ranjang, ia merasakan kegalauan yang amat sangat.
Dirinya mencintai Andre dan itu bukan salahnya. Rasa itu hadir begitu saja.
Bahkan Andre yang pertama kali berani mencumbunya bukan dirinya.
Janet mendesah mendinginkan kepalanya dan amarah di dadanya perlahan
mulai reda. Bagaimanapun mungkin ini nasib wanita yang mencintai suami
orang. Dirinya tak lebih berharga dari penggoda rumah tangga dan Janet
merasakan air matanya tumpah.
Perlahan-lahan Janet bangkit dari duduknya. Semua kawannya selalu
berkata ia gadis energik dan periang dan Janet ingin membuktikan itu semua
saat ini. Ia menyeka pipinya yang basah oleh air mata dan bercermin. Setelah
memastikan penampilannya, Janet keluar kamar bergegas mandi. Sepuluh
menit kemudian setelah yakin wajahnya kembali berbinar ceria Janet turun ke
bawah. kau keliha tan cantik, Raymond bangkit berdiri menghampirinya. Janet
melihat keluarganya tengah berkumpul dan kelihatannya mereka sedang dalam
suasana gembira. Janet, kau tahu Raymond memberimu sebuah rumah besar di tengah
hutan" mamanya bertanya ketika Janet baru saja duduk di sofa.
Janet mengangguk, ya mama aku yang memintanya.
Mamanya tekejut kaget, apa kau bilang"
aku yang meminta Raymond membelikan aku bangunan mewah itu.
Janet, itu tidak sopan. Kalian belum lagi menikah.
iya mama, Janet hanya tersenyum dan bergelayut manja pada Raymond.
Tak ada salahnya sore ini membahagiakan mamanya sejenak. Toh rencana
Janet mengundur pernikahan sudah berhasil.
Mamanya menggeleng-gelengkan kepala kesal dengan kelakuan Janet.
Keluarganya bisa dianggap mata duitan. Dipandangnya brosur bangunan mewah
itu di tangannya. Jadi kalian menikah setelah bangunan ini selesai"
Raymond mengangguk, itu kemauan Janet dan bukan masalah kukira.
Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan hingga saat kami menikah nanti
sudah tidak akan terganggu urusan kantor lagi.
kami akan berbulan madu di sana, Janet menambahkan.
Mamanya mengacungkan brosur di tangannya, di sini"
Janet dan Raymond mengangguk bersamaan dan Janet melihat mamanya
memandang mereka dengan bahagia. Janet memang ingin membahagiakan
wanita yang dicintainya itu dan dirinya merinding membayangkan itu semua
hanya akal-akalannya saja. Pada waktunya nanti wanita itu pasti akan kecewa
dengan keputusan Janet. Janet, Raymond ingin mengajakmu makan malam di luar, pergilah tapi
jangan terlalu larut pulangnya. Raymond besok akan berangkat melihat sumur
yang baru, mamanya berkata lembut sambil tersenyum.
kemana" Janet menengok ke arah Raymond.
lepas pantai di Samudra Hindia, Raymond berkata melepaskan rangkulan
Janet dan duduk di sofa. sampai kapan" dua minggu, Raymond mengacungkan dua jarinya dan otak Janet langsung
menyusun rencana. Heli itu mainan baru Janet yang setia menemaninya
mengunjungi Andre dan Janet tersenyum manis sekali pada Raymond sambil
bergelayut kembali di lengan pria itu.
Saat mereka berdua telah pergi, papanya bergumam pelan, aku kuatir
dengan sikap Janet yang tiba-tiba berubah &
*/30/* Janet melepas kepergian Raymond di pinggir landasan. Pesawat jet berlogo
tetesan minyak itu baru saja lepas landas dan Janet bergegas melajukan
mobilnya ke hanggar heli putihnya.
Lima belas menit kemudian Janet sudah mengudara bersama helinya. Ia
ingin sekali menerbangkan heli itu ke area bangunan yang dijanjikan Raymond
namun ditundanya niat itu. Janet ingin ke sana bersama Andre. Pasti pria itu
sangat senang dan mereka bisa menikmatinya bersama sebelum Janet
meninggalkan Raymond untuk selamanya.
Janet membumbung tinggi di langit selama sejam lebih sebelum
mendaratkan benda putih canggih itu. Dilihatnya Andre sudah menunggu di
pinggir hanggar seperti biasa. Janet turun dan menghampirinya.
sudah lama menunggu sayang" Janet memeluknya. Damai sekali rasanya
berada dalam dekapan Andre.
baru saja kok. Kau sudah makan sayang" Andre menatap wajah Janet
dengan penuh kerinduan. Janet menggeleng. Ia ingin segera bercerita tentang terror yang dilakukan
Anna namun ditahannya. kita cari makan bagaimana"
dimana" ada resto kecil di sekitar sini,ayo, Andre menggeret Janet menuju
mobilnya. ini mobilmu" Janet bertanya saat Andre baru saja menjalankan mobilnya.
bukan aku meminjamnya. Andre &aku ingin kita segera menikah, Janet menyentuh tangan Andre
yang memegang tongkat parsneling.
begitu aku bercerai kita langsung menikah, Andre menoleh tersenyum
padanya. akhir tahun ini" ya. Bulan madu malam tahun baru kau setuju"
dimana" Andre berpikir sejenak, dimana saja asal bersamamu.
di Karibia" Janet bertanya ingat tawaran Raymond.
aku tak memiliki uang cukup sayang.
tak masalah tabunganku cukup untuk kita ke sana, Janet memandang
Andre penuh perasaan dan Andre meminggirkan mobilnya mencium mesra Janet
sejenak sebelum melaju kembali. Siang itu, hingga mereka berpisah, Janet tak
sempat bercerita tentang sms-sms Anna.
Pada saat yang sama Ann a sedang menatap Janus dalam-dalam , Jadi kau
benar-benar tak ingin kubayar"
Janus menggeleng, sudah kukatakan Anna, aku tak ingin uangmu. Andre
yang harus membayarnya. Ia yang berhutang pada Rich Bank.
Anna memutar otaknya. Ia tak ingin berhutang pada Janus pria yang pernah
dibencinya dan hingga kinipun ia masih membencinya. Anna berpikir paling
tidak ada dua pria yang membuat hidupnya tak bahagia. Janus dan Andre.
Andre selalu pergi tak tentu arah akhir-akhir ini dan Anna menyadari
pertemuan-pertemuan dengan seorang wanita bernama Janet adalah
penyebabnya. kau tak usah berpikir macam-macam Anna, aku hanya ingin memberi
pelajaran pada Andre. Kau kelihatannya tidak berbahagia hidup bersamanya,
Janus menebak pikirannya.
kau sok tahu Janus. Tidak Anna. Aku bisa lihat dari matamu. Kau sepertinya menderita
dengannya. Anna bangkit dari duduk dan memutari meja kerja Janus yang besar
menghampirinya. aku akan bayar kau tunai terserah kau terima atau tidak dan kau tak
berhak mencampuri urusan kami.
Janus melihat mata Anna membesar karena kesal dan ia meraih tangan
Anna, Anna aku mencintaimu. Aku berjanji membahagiakanmu.
Percayalah..tinggalkan Andre.
Anna menarik tangannya dari genggaman Janus dan melangkah ke pintu,
kau tunggu di sini aku akan kembali.
Sepuluh menit kemudian Anna masuk dan menghampirinya. Di tangannya
sebungkus kertas coklat terayun-ayun.
ini uangmu. Sementara lima belas ribu. Sisanya aku akan bayar nanti,
Anna membalik kantung kertas itu dan menuang isinya ke meja.
Tiga ikat uang dalam pecahan limapuluh dollar meluncur turun dan
menutupi kertas yang sedang dibaca Janus.
mulai saat ini aku harap kau tak ikut campur urusanku, Anna berkata
tegas dan ketika ia sudah hendak berbalik melangkah pergi pintu terbuka.
Seorang pria masuk ke dalam.
Janus tersenyum lebar membuka kedua tangannya dan membiarkan
tumpukan uang itu tergeletak begitu saja di meja kerjanya.
nah, rupanya kau sudah berhasil mendapatkannya.
Pria itu mengangguk penuh hormat dan memandang sekilas pada Anna. Ia
menyerahkan sebuah tas kecil pada Janus, semua ada di sini.
Janus menerima tas itu, terima kasih. Besok kau terima sisa
pembayarannya. Pria itu mengangguk pelan dan melangkah ke luar.
Setelah pintu tertutup kembali Janus menoleh pada Anna. Kau akan
menyesal bila tak melihat isi tas ini.
Janus membuka tas itu dan mengeluarkan beberapa lembar foto dan sebuah
CD dari dalamnya. Anna berdiri diam di sisi meja kerja dan memperhatikan Janus tersenyum
puas. Ini kau lihatlah Anna, Janus menyerahkan foto-foto itu pada Anna, aku
ingin memutar CD ini, lanjutnya sambil mengacungkan CD di tangannya.
Anna meraih foto-foto itu dan matanya terbelalak. Jadi selama ini
perasaannya benar. Andre memang berkhianat lagi. Di tangannya ada foto
Andre sedang makan bersama seorang wanita muda yang kelihatan energik. Ada
juga gambar Andre dan Anna sedang berciuman di dalam sebuah mobil. Anna
tak mengenali kendaraan siapa itu.
jadi kau memata-matai kami Janus, Anna menatap kawannya geram.
Dilihatnya Janus sedang membungkuk memasukan sekeping CD yang Anna tebak
adalah bukti lain pengkhianatan Andre.
Layar televisi menyala dan Anna melihat sebuah jendela di tempat yang
tinggi, mungkin hotel. Andre tampak sedang berciuman mesra dengan wanita
yang sama dengan yang dilihatnya di foto-foto tadi.
baiklah Janus, cukup sudah. Apa maumu sebenarnya" Anna benar-benar
kalut dan mendidih. Ia sakit hati, malu dan benar-benar geram.
Janus menoleh, ambil kembali uangmu itu dan menikahlah denganku.
Lupakan Andre, ia bajingan Anna.
Anna mengambil kembali uangnya di atas meja dan meletakkannya pada
pangkuan Janus. Belum sempat Janus bertanya ketika tangan Anna mengayun
cepat mengenai pipi Janus. Tamparannya membuat bunyi yang membuat Anna
merinding sendiri dan ia meninggalkan ruangan meninggalkan Janus yang belum
sadar apa yang menimpa dirinya. Hanya tangannya yang bergerak-gerak
memegang pipinya. -- Malamnya, Andre sudah berbaring di ranjang berdua Anna. Lampu kamar
masih menyala dan Anna lagi-lagi mengenakan gaun tidur transparannya.
Andre melir
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ik. Anna sudah memejamkan mata dan payudaranya terlihat
naik turun. Andre tahu malam ini Anna tak mengenakan apa-apa lagi di balik
gaun tidur tipis itu. Ia sedang mengingat-ngingat kapan terakhir kali merasakan
bagian tubuh yang naik turun itu ketika teleponnya berbunyi. Sms dari Janet!
Sayang &sudah tidur" Awas jangan nakal malam ini!
Andre membalasnya. Oke. Malam itu Andre hanya berani menatap langit-langit kamar. Aroma parfum
Anna tercium di hidungnya. /Aku tak boleh nakal!/ Dan Andre berusaha mati-matian memejamkan matanya.
--*31* Andre baru saja masuk rumah, ketika dilihatnya Anna sedang mengganti lap
kompres di dahi Rachel. Anna, kenapa Rachel" Andre terkejut melihat Rachel yang terbaring
lemah di sofa. Gadis mungil tersebut kelihatan pucat. Dirabanya dahi Rachel.
Panas sekali.. empat puluh derajat Andre, aku sudah mengukurnya baru saja, Anna
membenahi posisi Rachel. kita ke rumah sakit sekarang, Andre bangkit berdiri, kau masih ada sisa
uang" Anna mengangguk, aku sempat jual kalung tadi.
Andre tertegun , kalung"
Ya. Aku pikir kau sudah tak mempunyai cadangan uang lagi. Biayanya pasti
besar untuk merawat Rachel. Jadi kusuruh Mercy menjaganya tadi dan aku
langsung menjual kalung. baiklah, kau tunggu saja di sini, aku cari taxi.., Andre bergegas ke luar
rumah. /Bahkan saat ini kalungpun harus dijual!/
Setengah jam kemudian mereka sudah berada di ruang periksa Siloam
Hospital. Andre selalu yakin dengan kualitas rumah sakit itu. Mahal tetapi
terjamin. Andre duduk memandang dokter yang baru saja selesai memeriksa
Rachel. Dilihatnya dari balik tirai tipis, Anna sedang mengenakan kembali
pakaian Rachel di meja periksa.
nah, jadi bagaimana dokter" Andre mengalihkan pandangannya kembali.
Dokter di hadapannya sudah putih semua rambutnya dan itu kesukaan Andre. Ia
selalu percaya dokter-dokter tua. Mereka menang pengalaman.
Putri anda harus menjalani tes laboratorium dahulu dan harus dirawat
beberapa hari di sini untuk memastikan ia tak akan kekurangan cairan..,
dokter itu membenarkan gagang kacamatanya.
tes darah" benar. trombosit &leukosit &" Andre berusaha menebak.
Dokter itu mengangguk. semuanya
termasuk widal" Dokter itu mengangguk kembali.
sebenarnya Rachel sakit apa dokter" Andre melihat Rachel sudah turun
dari meja periksa. belum bisa dipastikan. Harus tes darah . sementara ini kita harus turunkan
panasnya terlebih dahulu.
Andre menyaksikan dokter itu menulis catatan.
putri anda alergi obat tertentu"
Andre menggeleng dan menggeser duduknya memberi tempat pada Anna
yang menggendong Rachel. Asetaminophen saja kalau begitu, dokter itu mulai menulis di notesnya.
maaf dokter, Rachel pernah sedikit tergangu maagnya. Saya kuatir &,
Andre tak meneruskan perkataannya begitu melihat dokter itu memandang
lekat-lekat ke arahnya. parasetamol" Andre mengangguk. dia benar-benar tak alergi bukan"
syndrome reyes maksud anda dokter"
dokter itu mengangguk dan makin menatap lekat-lekat ke mata Andre.
tidak &Rachel tidak mempunyai kecenderungan pada syndrome itu, Andre
menjawab cepat. anda punya pengetahuan lumayan juga &, Dokter itu tersenyum sambil
membenarkan gagang kacamatanya dan mulai menulis kembali.
Andre tertegun menatap wajah dokter di hadapannya. /Sejak aku bangkrut
baru kali ini ada yang memujiku!/
Sore itu Andre menunggui Rachel di rumah sakit. Gadis mungil itu benar-benar pucat dengan infuse di tangan. Anna kembali ke rumah untuk mengambil
persediaan barang-barang yang diperlukan.
Malamnya Anna menunggui Rachel sampai tertidur sambil menelungkupkan
tangannya di ranjang Rachel yang juga sudah tertidur pulas sementara Andre
belum juga bisa memejamkan mata.
Andre keluar kamar untuk merokok. Sudah jam dua malam, ia melirik
arlojinya. Hasil tes darah sore tadi sudah lebih baik dari pada hasil tes
pertamanya. Dihisapnya rokok dalam-dalam. Sekarang tinggal berpikir
bagaimana pembayarannya. Harga kalung Anna tak akan cukup bagi rumah sakit
sehebat ini. Baru saja Andre merebahkan punggungnya di kursi teras ketika teleponnya
berbunyi. Janet! hallo &., sayang &bagaimana keadaanmu
" baik-baik saja.. kau belum tidur Janet "
belum &baru masuk rumah &sore ini aku mencari parfum tapi tak satupun
tersedia di butik yang aku kelilingi.
parfum" ya & parfum apa" banyak. Beberapa paman dari mama menginginkannya dan aku yang harus
mencarinya. tak kau beli lewat internet saja"
tidak. Peggy pernah membeli dengan cara seperti itu dan akhirnya
tertipu.. Andre teringat Janet pernah bercerita betapa cerewetnya rekan
sekantornya itu. kau sebenarnya mencari parfum apa, clinique happy" Andre menebak. Ia
hapal parfum kesukaan Janet.
salah satunya iya. Yang lain D&G light Blue, Samsara, Joy,212,..
seperti punyaku" Andre memotong.
ya. ada lagi" Fahrenheit, bvlgari white, belledemunite. Banyak kan" terdengar suara
Janet tertawa kecil dari seberang. aku sampai lelah mencarinya. Apalagi
Chanel No.5 &sulit sekali.
Andre diam mendengarkan. Nafasnya agak memburu. Rasanya ia mendapat
cara untuk pembayaran biaya Rachel.
Janet, kau tak usah cari parfum itu. Aku akan antarkan besok. Kau transfer
saja uangnya pagi-pagi besok ke rekeningku.
berapa" aku hitung dulu. Nanti aku sms.
baiklah &rupanya kau jual parfum juga ya &, Janet menggoda.
Andre hanya tertawa. baiklah sayang &aku tunggu ya &bye &.
bye &. Andre baru saja hendak mematikan telepon ketika suara Janet kembali
terdengar. Andre & Ya & malam ini kau jangan nakal ya
tidak. jangan kau sentuh Anna. ya.. oke &I luv u.. Klik. Telepon ditutup sebelum Andre sempat menjawab.
Lima menit kemudian setelah rokoknya habis, Andre masuk kembali ke
kamar Rachel. Suhu tubuh Rachel sudah normal kembali. Andre meraih
minuman dingin dan meneguknya. Dilihatnya Anna masih tertidur pulas , baru
saat ini Andre memperhatikan baju yang dikenakan Anna. Baju tidurnya yang
tipis! Andre bisa melihat bayangan celana dalam hitam yang dikenakannya.
/Aku tidur saja di luar..aku berjanji tak akan nakal malam ini &/
Dan Andre kembali ke luar kamar, menarik bangku teras yang tadi
didudukinya, mengatur posisi supaya nyaman dan matanya berusaha
dipejamkan. /Aku mencintaimu Janet.../
Esoknya pagi-pagi sekali, Andre kembali ke kamar. Anna sedang menemani
Rachel makan. Rupanya gadis mungil itu sudah diperbolehkan makan mulai pagi
ini. kau tidur dimana Andre" Anna menoleh memandangnya yang tampil
berantakan. Rambut Andre benar-benar kusut. Tubuhnya terasa pegal, posisi
tidurnya semalam di bangku teras memberi hasil tak menyenangkan pagi ini.
di teras, bagaimana Rachel"
pagi ini ia akan tes darah lagi..
baiklah &Anna, aku harus kembali ke kantor. Ada pekerjaan yang harus
diselesaikan. Anna menyuapkan sendok bubur ke mulut Rachel, kau juga ingin sarapan
bubur Andre " Anna bertanya lembut menoleh padanya yang masih duduk di
sofa dengan mata yang berat.
masih ada untukku" Anna mengangguk meletakkan mangkuk bubur di tangannya dan
menghampiri meja kecil di sisi tempat tidur Rachel. Diambilnya semangkuk
bubur yang belum tersentuh dan disodorkan ke Andre, makanlah &kau pasti
lapar sekali. Anna membungkuk meletakkan mangkuk bubur di atas meja di
hadapannya. Andre bisa melihat payudara Anna yang menggelembung
mengintip. kau belum berganti baju sejak semalam Anna"
Anna tersenyum, nanti saja &toh aku juga belum mandi.
Anna kembali ke sisi Rachel dan Andre bisa melihat bayangan hitam celana
dalam Anna ikut bergoyang-goyang. Selintas tercium aroma D&G dari tubuh
isterinya. aku mandi dulu saja.. Andre bangkit dari duduk.
kau tak ingin makan dahulu"
nanti saja setelah mandi. Aku butuh air mengguyur tubuh. Pegal semua
rasanya &, Andre ngeloyor membuka pintu toilet.
Setelah membuka seluruh pakaiannya Andre menyalakan shower. Air dingin
mengguyur kepalanya. Rasanya lebih segar. /Aku harus bertahan &beberapa
malam terakhir ini Anna selalu menggunakan gaun tidur yang transparan &aku
tak boleh nakal!/ */32/* Awan bergulung-gulung di udara. Angin lembab yang kencang bertiup
menerpa tubuhnya membuat Andre harus memegangi topinya erat-erat. Janet
sudah menunggunya. hallo sayang &. Janet menghambur ke pelukan Andre.
sudah lama" baru saja aku mendarat. Andr e memandang helikopter putih di belakang Janet. Sejak memiliki heli
itu, Janet tak pernah menggunakan kereta lagi untuk mengunjunginya.
aku bawa parfumnya &lihatlah, Andre menyodorkan tas putih transparan
pada Janet. waww &.luar biasa &darimana kau mendapatkannya Andre" Janet
terkagum-kagum mengeluarkan satu persatu botol-botol parfum original
tersebut. koleksiku.. Janet mendongak, koleksimu"
Andre mengangguk. koleksi kau jual padaku"
Andre menimbang-nimbang sejenak, aku sedang butuh uang &
Janet meletakkan kembali botol yang sedang dipegangnya ke dalam tas.
Sayang &kalau kau butuh uang, aku bisa mentransfernya padamu &kau tak
perlu menjualnya! Andre tersenyum , aku sudah bosan dengan aromanya.
/Berbohong lebih baik kali ini./
Janet memandang Andre tak percaya, kau bersungguh-sungguh"
Andre kembali mengangguk.
kau sudah terima transferku tadi pagi"
sudah. tidak kurang" Andre menggeleng. Janet meletakkan tas transparan itu di pelataran.
Andre kau butuh uang untuk apa"
untuk urusan pekerjaan. Andre menjawab cepat pertanyaan yang sudah
diperkirakannya sejak berangkat tadi.
Janet masih memandang Andre sejenak. Ia ingin bertanya lebih dalam
ketika bibir Andre sudah mendekat dan mulai melumat bibirnya.
Andre &.. Janet mendesah berusaha menghindar namun Andre terus
mendesaknya. Andre memeluk tubuh Janet rapat-rapat dan terus mengulum bibir
merahnya. /Harus dengan cara seperti ini &aku tak mau ia bertanya-tanya lebih
jauh &/ Jam menunjukkan pukul delapan malam ketika Andre sudah kembali ke
rumah sakit. Rachel sempat terjaga beberapa menit sebelum akhirnya terlelap
kembali. Pengaruh obatnya mungkin membuatnya selalu tertidur, Andre
berkata dalam hati. bagaimana hasil tes-nya Anna" Andre menghempaskan pantatnya di sofa.
Hatinya bersyukur malam ini Anna mengenakan switer tebal dan celana jeans.
baik sekali. Mereka bilang besok Rachel sudah bisa pulang & Anna
memandang sejenak ke wajah Andre agaknya ia akan mengatakan sesuatu
namun ragu-ragu. Andre melihatnya, ada apa Anna"
pembayarannya Andre. Tagihannya besar sekali. Aku sudah tanya tadi.
Tak usah kau pikirkan. Aku saja yang membayarnya, Andre bangkit dari
sofa dan meraih minuman dingin dari lemari pendingin di pojok kamar.
kau masih mempunyai uang" Anna bertanya tak percaya.
Andre mengangguk dan melangkah ke luar pintu, aku ingin merokok di
luar.. Setengah jam kemudian ketika Andre masuk kembali dilihatnya Anna sudah
mengenakan gaun tidur transparan. Kali ini berwarna kuning. Andre yakin
seratus persen Anna tak mengenakkan apa-apa lagi di baliknya.
kau belum mengantuk" Anna bangkit dari duduk mengambil sekaleng
softdrink dari lemari pendingin sambil membungkuk.
Andre melihat pantat padat Anna yang hanya terbungkus gaun tipis tepat di
depan matanya. aku ingin merokok kembali. Kau tidurlah &, dan Andre cepat-cepat
menutup pintu bergegas menuju teras.
Tengah malam Andre terbangun dan cuaca benar-benar dingin. Tubuhnya
sedikit menggigil. /Aku tidur di dalam saja./ Andre bangkit dari bangku teras
dan masuk kembali ke kamarnya.
Dilihatnya Anna masih terjaga.
kau belum tidur" belum mengantuk. Anna berkata datar. Raut mukanya masam.
ada apa Anna" Andre duduk di sebelahnya. Tubuhnya masih terasa
menggigil akibat angin malam di teras tadi.
Janetmu sms kembali!...!! Anna membuang mukanya.
Andre baru sadar ia tak membawa teleponnya tadi saat ke teras. Diraihnya
benda mungil itu dari atas meja.
sudah kuhapus &, Anna berkata dingin.
dia pesan apa" Andre bertanya hati-hati. Diletakkannya kembali benda itu
ke atas meja. Anna menoleh dan menatap mata Andre penuh kebencian, katanya kau
tak boleh nakal lagi malam ini!
*/33/* Esoknya setelah mengantar Rachel dan Anna kembali ke rumah, Andre
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
langsung berangkat menuju kantornya. Ia belum tahu apa yang akan
dikerjakannya nanti setiba di kantor. Sampai hari ini ia belum memperoleh
peluang sedikitpun. Belum ada satu perusahaanpun yang menghubungi mereka
untuk pemesanan software. Paling tidak ia berharap hari ini Herald masuk
kantor, ia perlu teman bicara saat ini.
Andre baru saja menyeberang
jalan, ketika ia teringat telepon genggamnya
tertinggal di dalam tas Rachel. Ia langsung membalik badan kembali ke rumah.
Setibanya di rumah, dilihatnya Rachel sudah tertidur pulas. Anna duduk di
bangku gambarnya seperti biasa.
kau tahu teleponku di tas Rachel" Andre bertanya di belakangnya.
Anna menoleh dan menunjuk keatas sofa, itu..baru saja Janetmu
menelpon &.kangen katanya!
Andre tak menanggapi komentar Anna.
Kau tahu Andre, aku bersusah payah menggambar ini untuk membantumu
menyelesaikan urusan Rich Bank dan kau asyik bermesraan dengan dia!
Andre tetap diam dan dimasukkannya telepon mungil itu ke saku celananya.
kau benar-benar keterlaluan Andre ! nada suara Anna makin meninggi.
Kau juga keterlaluan Anna, kau telah membohongiku bertahun-tahun
dulu &kalau aku tak mendesakmu, kau tak akan cerita kau pernah tidur dengan
Janusmu itu! Padahal kau mendesakku terus saat itu menanyakan kapan kita
akan menikah! Kau pandai berbohong, kau tahu itu Anna!
aku tak tidur dengannya Andre!
mana aku tahu kau sudah pernah tidur atau belum dengannya!
aku sudah jelaskan berulang kali, aku tak sampai tidur dengannya! suara
Anna makin melengking. Itu urusanmu Anna &sampai saat ini aku tak pernah tahu sedekat apa
hubungan kalian dahulu! Anna mulai merasakan panas di matanya, sebentar lagi pasti ia akan
menangis. Kesalahan yang dilakukannya dulu bersama Janus selalu menjadi
senjata andalan Andre bila terdesak.
kau sendiri mengakui telah telanjang bulat di kamarnya &dan kini kau
masih berusaha meyakinkan aku bahwa kau tak tidur dengannya! Kau munafik
Anna! Aku bukan anak kecil!
Andre melangkah keluar rumah sambil membanting pintu keras-keras.
Didengarnya tangis Rachel, mungkin anak itu kaget mendengar suara pintu
terbanting namun hatinya sedang panas dan ia tetap melanjutkan langkahnya
menuju kantor. Pada saat Andre berlari-lari kecil mengejar kereta listriknya, di rumahnya
Anna sedang berusaha menidurkan Rachel kembali dengan mata yang sembab.
/Aku tak pernah tidur dengannya saat itu &aku benci kau Janus!/
Setelah beberapa menit akhirnya anak itu tertidur kembali dan Anna baru
saja hendak melanjutkan gambarnya ketika bel rumahnya berbunyi. Ia
merapikan rambutnya dan membersihkan matanya yang sembab di depan
cermin sebelum bergegas membuka pintu.
Seikat bunga mawar hadir kembali di teras rumahnya!
Anna berlari ke pagar memandang sekeliling. Tak ada orang di jalan hanya
ada mobil van biru yang melaju menjauh.
Ia membawa masuk paket bunga itu seperti biasa dan diletakkan begitu saja
di atas sofa. Mercy muncul dari arah pantry.
ada kiriman lagi Nyonya"
Anna mengambil pensil gambarnya dan mulai membuat garisan-garisan tipis
di atas kertas. Mercy, ambilah &aku rasa itu paket untukmu!
Mercy hanya melongo menatap Anna sebelum berkata, Saya akan
membuangnya Nyonya sebelum Tuan menemukannya.
Anna mengamati detail gambarnya dengan teliti. Ia tak ingin pekerjaannya
berlarut-larut. Tinggal satu gambar detail koridor penthouse untuk
menyelesaikan proyek gambarnya. . Setelah cukup puas dengan rancangan
wallpaper dinding samping lift yang bermotif bunga tulip Anna meletakkan
pensil gambarnya bersamaan dengan bel rumah berbunyi.
Anna membuka pintu. Dua pria berdiri di hadapannya.
Selamat pagi, anda Nyonya Andre" salah seorang mengulurkan tangannya,
kami dari VillageBank. Ya.., Anna menyalami mereka bergantian sambil mempersilakan masuk.
Ia belum mengerti ada urusan apa dengan Village Bank. Dirinya bahkan tak
pernah tahu dimana letak bank tersebut.
Nyonya Andre, suami anda mempunyai hutang pada VillageBank. Seratus
ribu dollar, salah seorang dari mereka mengeluarkan beberapa lembar kertas
dan menunjukkannya pada Anna.
Anna baru selesai menarik nafas untuk mencerna apa yang baru didengarnya
ketika salah seorang dari mereka kembali berkata, semua ada di dokumen-dokumen itu. Anda dapat membacanya dan minggu depan kami kembali dengan
membawa surat sita atas rumah ini. Semoga Tuan Andre sudah melunasinya
sebelum minggu depan. Anda bisa membayarnya langsung di Kantor Pusat
VillageBank. Kami sudah mendengar kasus yang menimpa anda d
ari RichBank jadi kami tak menggunakan jasa debt collector sementara ini. Terima kasih
atas waktunya kami mohon diri.
Anna hanya memperhatikan mereka pergi sambil memegang dokumen
tagihan di tangannya. Disandarkan punggungnya ke kursi, jadi Andre bukan saja
ahli berkhianat tapi juga pandai dalam berhutang, benaknya berpikir.
Dibacanya dokumen itu sekilas sebelum melipatnya dan meletakkan kembali
dokumen itu di meja. Ia tak berniat membacanya secara terperinci siang ini.
Gambarnya harus selesai dan membaca tagihan itu pasti akan merusak
konsentrasinya. Anna kembali ke meja gambarnya dan ketika ia mulai berusaha
memusatkan konsentrasinya bel rumah kembali berbunyi.
Anna mengintip dari jendela. Seorang petugas pos melempar amplop ke
halaman rumah. Ia bergegas keluar rumah mengambil amplop itu. Hanya butuh waktu
beberapa menit untuk membuatnya terduduk lemas di sofa. Hari ini benar-benar luar biasa. Surat di tangannya ternyata berisi tagihan hutang dari A&V
Bank. Yang ini bernilai lima puluh ribu dollar dan Anna memegang kepala
dengan kedua tangannya tak percaya.
Baru saja Anna melepaskan tangan dari kepala ketika Mercy masuk.
Nyonya &ini ada kiriman paket bunga mawar seperti biasa &.
Dan Anna mengangkat kedua tangannya kembali. Kali ini menutupi
wajahnya. -- Yammy mengamati sekali lagi foto-foto itu dan memasukannya ke dalam
amplop. Ia sebenarnya menyukai Andre namun pria itu mengirim foto Reynold
sedang berduaan dengan dirinya di teras villa. Sepertinya pria itu ingin
memperoleh jaminan dirinya tak akan bercerita tentang pencurian file itu pada
Herald. Yammy memandang sekeliling ruang tengah rumahnya yang berantakan.
Pelayan rumahnya sudah seminggu yang lalu berhenti dan Yammy tak terbiasa
mengurus rumah seorang diri. Dinyalakannya televisi namun pikiran Yammy tak
tertuju ke layar kaca di depannya. Benaknya berpikir bagaimana mungkin
Andre masih tak mempercayainya sedangkan mereka berdua telah bekerja
sama memperoleh uang dari memodifikasi program curian itu. Tiba-tiba
terlintas sesuatu di kepalanya, ia ingat wanita yang bersama Andre di resto itu
dan kebetulan sekali Michel telah membayar orang untuk mengikuti mereka.
Mungkin ini adalah jalan keluarnya dan Yammy tersenyum puas. Bila saja pria
itu percaya padanya ia tak akan membuatnya menderita bagaimanapun Yammy
tergila-gila pada Andre. Yammy memikirkan lagi semua rencananya dan setelah memastikan semua
akibatnya Yammy bertekad melaksanakannya. Bila Andre mengancamnya
dirinyapun bisa berlaku sebaliknya. Lagipula ia lelah mengemis minta perhatian
Andre. Berulangkali smsnya tak dibalas pria itu.
--*/35/* Jadi apa masih ada hutang lainnya Andre" Anna bertanya lesu di
sampingnya. Ia benar-benar putus asa. Untung saja pagi tadi seluruh detail
gambarnya disetujui dan berarti dirinya tak mempunyai tanggungan pekerjaan
lagi. masih ada beberapa lagi Anna. Tak lama lagi pasti akan bermunculan
surat-surat tagihan dari berbagai bank, Andre berkata pelan.
Anna bisa melihat Andre sama dengan dirinya, benar-benar putus asa.
Namun paling tidak Andre jujur padanya kali ini.
mengapa tak kau ceritakan semuanya sejak dulu Andre"
aku kuatir hanya akan membebani pikiranmu.
Anna mendesah dan pikirannya berkelana tak tentu arah. Masalah Janet
juga membebaniku, pikirnya. /Belum lagi bunga-bunga mawar itu!/
apa yang akan kita lakukan Andre"
Andre menarik nafasnya dalam-dalam. Anna, untuk kali ini saja tolong
dengarkan aku. Kau bawa Rachel dan Mercy ke rumah orang tuamu. Aku akan
menyusulnya. lalu hutang-hutang itu" Anna bertanya bingung.
Kita tak akan sanggup membayarnya. Semua bernilai tiga ratus ribu lebih
bila dihitung bunganya. Anna hanya menatap suaminya tak percaya dan dua hari kemudian Anna
sudah mengepak seluruh pakaian mereka.
hati-hati &, Andre melepas Anna dan Rachel di stasiun kereta. Wajah
Rachel terlihat kebingungan. Ia belum pernah bepergian jauh hanya berdua
saja dengan Anna. Matanya bening menatap lurus ke mata Andre.
papa tidak ikut" suaranya parau. Gadis kecil itu kelihatan sekali sebisa
mungkin menahan tangisnya.
Andre mencoba tersenyum dan berjon
gkok di depannya, papa nanti
menyusul. Masih ada pekerjaan yang harus papa selesaikan.
Rachel memegang erat-erat tangan Anna dan mendongak menatap mata
mamanya mungkin meminta kepastian.
Anna mengangguk. Rachel kembali menatap mata Andre.
, papa janji ya akan menyusul Rachel.
Andre mengangguk. Kerongkongannya terlalu kering untuk bisa menjawab.
Ketika mereka telah naik ke dalam kereta, Andre merasa langit bagai runtuh
menimpa kepalanya. Mercy akan menyusul besok dan Andre merasa mungkin inilah akhir
hidupnya. Semua impian dan gairahnya membangun bisnis hancur sudah. Tak
ada lagi proyek. Tak ada lagi kontrak-kontrak bisnis. Tak ada lagi anggukan
hormat dari para bawahannya. Tak ada lagi surat pajak. Tak ada lagi rapat-rapat dan presentasi dan Andre berjalan keluar stasiun dengan pandangan
hampa. Ia rindu Janet namun Anna dan Rachel tanggung jawabnya. Bayangan
mereka silih berganti muncul di pelupuk mata. Semua kegalauan yang
terpendam mengalir keluar mengguyur tubuhnya. Andre teringat masa-masa
awal membangun bisnis yang dirintisnya sejak di bangku kuliah. Ia memulainya
tanpa selembar uangpun di sakunya dan hanya dalam beberapa tahun Andre
hampir memiliki segalanya. Benaknya menyesali ekspansi bisnisnya yang sangat
agresif dan sifatnya yang suka bersenang-senang dengan banyak wanita
membuat dirinya harus menanggung semua beban saat ini.
Dilangkahkan kakinya menuju caf" internet terdekat. Hanya satu keinginan
Andre saat ini. Menulis semua perjalanan hidupnya dan mengirimnya ke Janet
sebelum ia kabur secepatnya ke kota lain.
Andre baru saja menyeberang jalan ketika teleponnya berbunyi. Sms dari
Janet. Sayang &aku baru tiba di kotamu..ketemu di tempat biasa ya &kangen J
Andre membaca pesan sms itu tak bersemangat dan membatalkan niatnya
mengunjungi caf" internet. Ia segera menghentikan taxi untuk menuju hanggar
pesawat dimana Janet menunggunya.
Baru saja taxi itu melaju kembali ketika bayangan Rachel yang berpegangan
tangan dengan Anna di stasiun kereta tadi hadir kembali di pelupuk matanya.
Tagihan Village Bank dan A&V Bank juga memenuhi benaknya dan Andre tiba-tiba membuat keputusan besar. Mulai kini ia tak akan menyentuh Janet lagi.
Andre menyentuh punggung sopir dan berkata, Maaf, pak &tolong diubah
tujuannya. Taxi itu mengantar Andre pulang ke rumahnya dan Janet menunggu hingga
langit gelap tanpa satupun smsnya yang dibalas Andre.
--*/36/* Andre baru selesai menelpon Anna dan duduk di bangku kayu rumah
kontrakannya. Setelah mengantar Mercy pergi kemarin, Andre bergegas
mengosongkan rumahnya dan mendapat rumah kontrakan sederhana di
lingkungan yang sepi di pinggiran kota.
Ia sudah memindahkan kantornya dan kini tempat tinggalnya. Bank pasti
akan kesulitan mencarinya. Andre meluruskan kakinya, masih tak percaya
dengan jalan hidupnya saat ini. Semua masih seperti mimpi baginya. Harusnya
ia meminta pertolongan Herald untuk menyelesaikan tagihan-tagihan itu tetapi
Andre merasa yakin saat ini Herald sudah tahu kecurangannya. Pencurian file
tersebut bisa saja diceritakan Yammy pada Michel dan akhirnya sampai juga ke
telinga Herald. Andre tahu jumlah hutang yang ditanggung Herald sama besar dengan
jumlah hutang yang ditanggungnya. Namun Herald mempunyai harta keluarga
yang berlimpah. Itu berbeda dengan dirinya dan Andre makin merasakan
kepercayaan dirinya runtuh ke titik nol.
Hingga kini ia juga belum menceritakan rencananya kabur ke kota lain
kepada Herald. Rekannya itu sebenarnya sangat diharapkan Andre untuk selalu
bersama dalam membangun bisnis tapi itu semua hampir tak mungkin kini.
Dirinya sudah tak memiliki persediaan uang dan rasa percaya diri yang cukup
untuk memulai bisnis lagi bangkit dari semua masalah ini.
Herald sendiri selalu hilang tak tentu arah. Kadang Andre heran kemana
saja Herald bila tak muncul di kantor. Pernah beberapa kali Andre berkunjung
ke rumah Herald dan tak sekalipun ia pernah bertemu. Kawannya itu selalu
pergi dari rumahnya tanpa meninggalkan pesan.
Andre manarik nafas dalam-dalam berusaha menjernihkan pikirannya. Uang,
cinta dan impian-impiannya, semua, semuanya harus mulai da
ri nol lagi. Ditatapnya laptop di hadapannya. Benda hitam itu telah menjadi sahabatnya
mengarungi ganasnya iklim persaingan bisnis. Kini mungkin benda itu tak akan
perlu bekerja sekeras dulu lagi. Mungkin saja dalam tahun-tahun mendatang
hidupnya, benda itu tak lebih dari album-album foto kenangan. Lagi-lagi Andre
menarik nafasnya. Masih ada satu pekerjaan yang harus dilaksanakannya.
Pekerjaan yang menutup semua impian dan semangat-semangatnya.
Andre mulai membuka laptop dan melanjutkan pekerjaan besarnya. Tiba-tiba teleponnya berbunyi.
Andre &, suara Janet terdengar dari seberang.
Ya.., kau baik-baik saja" ya &kau sendiri bagaimana Janet"
aku baik-baik saja. Susah sekali bertemu denganmu akhir-akhir ini.
aku sedang banyak pekerjaan Janet.
baiklah &besok pagi aku ingin bertemu denganmu. Kuharap kau bersedia
Andre & Andre diam sejenak, baiklah &
Esoknya Andre bertemu Janet di sebuah mall megah di tengah kota.
kau naik heli kemari"
Janet mengangguk, ya..aku juga bolos hari ini &Andre, aku kangen &kapan
kau bercerai" Andre diam saja. Semua berkecamuk di dadanya. Ia ingin menyudahi saja
hubungannya dengan Janet namun wanita itu benar-benar kokoh mengisi relung
terdalam hatinya dan Andre bingung harus menjawab apa. Rachel dan Anna
benar-benar membutuhkannya.
baiklah..mungkin aku yang harus lebih menahan diri &aku terlalu sering
membuatmu sedih ya Andre" Janet menatap mata kekasihnya penuh perasaan.
Janet, kau tahu aku mencintaimu"
Janet mengangguk. apapun yang terjadi pada kita"
maksudmu" Janet merasa ada yang tak beres.
tidak apa-apa. Lupakanlah, Andre menggeleng lemah.
sepertinya ini bukan saat yang tepat untuk bertemu sayang, aku kembali
saja. Janet bangkit dari duduk.
Janet &, Janet menoleh, Ya &
aku ingin mengajakmu ke suatu tempat sore nanti. Apa kau bersedia"
Andre memandang Janet yang sudah berdiri.
Janet mengangguk, baiklah. Aku kembali dulu sekarang. Sore nanti aku
kemari lagi. Heliku harus diisi dulu bahan bakarnya. Tadi kulihat tinggal
setengah.
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tak ingin kutemani ke hanggar" Andre meraih tangan Janet
Janet menggeleng mengecup kening Andre dengan penuh perasaan dan
melangkah pergi. Andre memandang punggung Janet yang makin menjauh. Perasaan akan
kehilangan Janet semakin jelas membayangi benaknya. /Aku ingin mengajakmu
ke kontrakanku sayang, aku ingin kau melihat keadaanku yang sebenarnya.
Semua tak seperti yang kau bayangkan. Kau akan membacanya di laptopku &/
*/37/* Bangunan itu bergaya Spanyol dengan pagar beton penuh ditumbuhi lumut.
Ada beberapa yang bahkan melekat pada pojok-pojok dinding banguan. Tiang-tiang dindingnya terlihat kokoh di daerah berhawa sejuk yang terpencil ini. Dua
tahun yang lalu wilayah itu hanyalah sekumpulan belantara dengan pohon-pohon besar dan liar hingga sinar mataharipun tak akan sampai ke tanah.
Kini daerah itu menjadi tempat bersembunyi orang-orang terkaya di muka
bumi. Wilayah terpencil dengan helipad pada tiap bangunan dan tiga ratus are
hutan pinus yang memisahkannya dengan kota terdekat.
Tiap-tiap bangunan berdiri kokoh tanpa suara sama sekali. Komplek elite itu
lebih menyerupai bangunan-bangunan besar di tengah-tengah hutan. Antar
bangunan dipisahkan jarak tiga hingga lima kilometer bila tidak oleh sebuah
danau atau sungai lengkap dengan air terjun alamnya. Privacy adalah segalanya
di tempat itu. Tempat di mana orang-orang paling berkuasa di muka bumi tidak
akan terjangkau oleh pers. Tempat idaman dimana individu-individu pemiliknya
bisa mengumbar keinginan yang paling liar sekalipun tanpa rasa kuatir.
Saat Crozzen Building Co. memperkenalkan area itu bagi kaum terkaya di
dunia hanya satu kalimat di brosurnya. /Privacy is everything./
Kalimat sederhana itu tidak main-main. Saat penawaran perdana di hadapan
puluhan calon pembelinya, Crozzen Building Co. memamerkan perangkat
pengacak radar dan pengacak foto satelit di area tersebut. Tidak ada radar,
tidak ada satelit, tidak ada satupun yang bisa menembus kekebalan
perlindungan perangkat canggih tersebut.
Janet mendaratkan helikopternya di samping bangunan tersebut. Suara
baling-baling helikopte r tertelan oleh gemuruh air terjun di belakang
bangunan. Andre melepas sabuk pengamannya dan berpegangan pada dashboard
mengintip keluar. Janet memperhatikannya sejenak sebelum turun. Sejak awal
perkenalan mereka, Andre tidak pernah mengendarai helikopter dan Janet
selalu dengan senang hati membawanya berkeliling ke mana saja dengan
helikopter pribadinya. Pernah satu kali Janet menawarkan Andre untuk
mengendarainya namun Andre menolaknya. Ini helikoptermu. Kau saja yang
mengendarainya, jawab Andre dengan dingin dan Janet mendapati Andre diam
membisu sepanjang perjalanan. Sejak saat itu, Janet bagai pilot pribadi Andre.
Andre turun dari helikopter dan baru satu kaki dijejakkan pada pelataran
ketika angin terasa menembus jaketnya. Kedua tangannya disilangkan menahan
dingin. Ia melanjutkan langkahnya. Jaketnya sudah basah tersiram cipratan air
terjun yang jatuh dari ketinggian 30 meter. Dipandangnya air terjun yang
mengeluarkan suara gemuruh itu. Deburan airnya begitu dasyat. Kabut putih
serpihan air memenuhi udara sekitar. Andre mengagumi air terjun tersebut
seperti gadis kecil mengagumi boneka barunya.
Selintas ia memandang bangunan megah di hadapannya. Pada salah satu
tiang bangunan tertera tulisan JJC inisial kesukaan Janet. Andre mengalihkan
pandangannya kembali mengikuti Janet yang mendahuluinya. Dilihatnya wanita
itu menghampiri sepasang bangku kayu santai dengan kulkas mini di sisinya di
sudut pelataran. Janet membuka pintu lemari pendingin itu dan mengambil
sebotol sampanye. Andre mengikutinya duduk. Ia menuangkan sampanye dalam gelas kecil di
tangannya dan mencicipinya.
/Sampanye yang sangat nikmat dan pasti mahal./
Suasana benar-benar nyaman. Angin dingin kembali menyapu kulit
wajahnya. Suara gemuruh air terjun menderu terus menerus dan sesekali
terdengar suara cicitan burung-burung liar jauh di atas pepohonan. Beberapa
hinggap di baling-baling helikopter. Mata Andre sedang menatap kendaraan
canggih berwarna putih itu ketika mendadak bayangan Rachel berpegangan
tangan dengan Anna di stasiun kereta beberapa hari lalu melintas di pelupuk
matanya. /Ini semua seperti di sorga. Aku benar, Anna lebih membutuhkan aku /
Beberapa jam yang lalu ia telah berniat mengajak Janet ke rumah
kontrakannya yang baru namun Janet menelponnya sejam kemudian.
Bagaimana kalau aku yang mengajakmu ke suatu tempat yang benar-benar
indah. Kita belum pernah ke sana bersama-sama. dan sekarang ia mendapati
dirinya sudah duduk berdampingan di tengah-tengah hutan tropis ini.
Janet bangkit dari duduk dan menindih tubuh Andre. Apakah bercinta di
alam terbuka membutuhkan waktu lama sayang" matanya menatap Andre
menggoda. Andre beringsut menahan diri. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri
untuk tidak menyentuh Janet lagi. Namun gesekan puting Janet di jaketnya
bukan tawaran yang mudah ditolak. Bibirnya sudah mendarat di kulit putih
bersih tersebut dan setengah jam kemudian ia mendapati dirinya telah terkulai
lemah penuh kepuasan dalam pelukan hangat Janet.
-- Suara gemuruh air terjun itu membangunkannya. Andre melihat Janet
sudah berpakaian kembali duduk berselonjor di sisinya.
kau lelap sekali tertidur, Janet tersenyum mengulurkan pakaian Andre
yang tergeletak begitu saja di tanah, pakailah kau bisa kedinginan dengan
udara seperti ini, lanjutnya.
Andre meraih pakaian itu dan memakainya. Matanya memandang sekeliling.
Langit gelap sekali malam ini. Kulit tangannya merasakan sapuan angin malam
yang menusuk hingga tulang.
dingin sekali di sini. Janet tersenyum memandang Andre yang menggigil. Ia meraih sebuah
remote yang menyerupai handphone dari saku celananya. Ditekannya beberapa
tombol dan beberapa saat kemudian lampu-lampu taman di sekitar mereka
menyala. Sinar-sinarnya temaram. Ada yang muncul dari bawah rerimbunan
semak dan ada yang berada jauh tinggi di atas mereka di antara dedaunan
pohon tropis. Janet memandang sekitarnya dengan puas dan menekan
beberapa tombol lagi. Samar-samar sebuah suara seperti pintu terbuka
terdengar . Andre menoleh mencari sumber suara. Dilihatnya dinding penuh lumut di
samping ban gunan tersebut terbelah membuka. Sebuah Range Rover Hitam dan
sebuah Bentley berjejer rapi di dalamnya. Sedan mewah berwarna merah
tersebut terlihat kontras dengan lingkungan sekitar yang didominasi warna
lumut dan dedaunan tropis.
Andre baru hendak membuka mulut ketika didengarnya Janet berkata.
Andre, aku ingin kita menghabiskan malam ini berdua mengelilingi hutan
pinus. Kau suka jip atau dengan sedan"
terserah kau saja Janet. kita pakai jip saja ya. Itu Voyage" Andre menunjuk kendaraan berwarna hitam itu.
Janet mengangguk sambil tersenyum, aku tahu kau suka Range Rover jadi
aku memesannya. Voyage model yang sporty dan aku kira kau ingin
mencobanya. Andre diam saja tak menjawab. Diraihnya gelas di atas meja. Masih ada
setengah isinya dan Andre meneguknya. Hawa hangat menjalar di
kerongkongannya. Dari sudut matanya ia memandang Janet. Matanya benar-benar indah.
Hidungnya mancung. Wajahnya putih bersih. Lehernya benar-benar jenjang.
Janet menggunakan blazer santai dengan katun tipis di dalamnya. Bayangan
puting susunya telihat menyembul. Andre merasakan desiran sesaat di dadanya.
Aku suka caramu menghisap sayang , begitu yang sering ia dengar dari bibir
merah Janet. Andre mendesah dan mengalihkan pikirannya dengan memandang
gelas kristal di tangannya.
well, honey, bagaimana Janet meliriknya sambil tersenyum. apa kau
suka pemandangan di sini"
Andre mengangguk memandang bibir Janet yang dipoles lips stik tipis.
Senyumnya polos dan jenaka. Cantik sekali. /Ya Tuhan,aku mencintai
perempuan ini. Maafkan papa, Rachel./
Janet, apa kau berencana kita bermalam di sini"
apa kau keberatan" Janet menyilangkan kakinya. Andre bisa melihat
betapa mulusnya kaki perempuan yang dicintainya itu. Benaknya berpikir
sejenak. Bila ia bermalam di sini mungkin tekadnya untuk tak menyentuh Janet
akan bobol kembali. Dilihatnya mata Janet yang indah dan Andre mendapati
pancaran cinta di dalamnya sebelum ia berkata agak ragu, tidak.
Baiklah, aku akan memasak untukmu. Kau pasti lapar, setelah itu kita
berkeliling hutan. Kau cobalah jip kesukaanmu itu nanti, aku membelinya
untukmu, Janet bangkit berdiri sambil tersenyum. Andre mengikuti bangkit
dari duduk dan melangkah di belakangnya.
Malam itu Janet membuat daging asap dengan taburan merica dan bawang
bombay yang lezat. Mereka menutup makan malamnya dengan segelas anggur
merah. Setelahnya Janet mengajak Andre duduk di teras samping memandang
air terjun yang bergemuruh.
Andre, kau ingin berkeliling hutan sekarang" Janet menghempaskan
tubuhnya di kursi. Andre menjawab agak ragu, nanti saja.
Matanya memandang ke atas, langit benar-benar gelap. Ia melangkah
menghampiri sebuah batu alam hitam di pojok teras dan duduk di atasnya.
Kau tak ingin duduk di sini" Janet menunjuk kursi di sebelahnya.
Andre menggeleng, aku suka duduk di sini. Batu ini terasa nyaman.
Janet memandang wajah kekasihnya. Sinar lampu yang memantul dari air
terjun di belakangnya sekan-akan mengelilingi tubuh Andre. Pria yang
dicintainya itu tampak bagai dewa yang memancarkan sinar dari tubuhnya.
Janet bangkit dari kursi dan menghampiri Andre duduk berselonjor di
rumput yang basah di sisi batu alam itu.
Andre, aku ingin segera menikah denganmu, Janet bergelayut mesra di
lengan Andre. Andre diam tak menjawab hanya tangannya yang mengelus-elus lembut
rambut Janet. Aku tahu kau harus menyelesaikan urusanmu dahulu. Anna sudah
mengetahui hubungan kita jadi tak ada yang perlu ditutup-tutupi lagi. Aku ingin
kita menghabiskan sisa usia kita bersama-sama sayang, Janet menggesek-gesekkan kepalanya di dada Andre.
Andre menarik nafasnya dan mengecup rambut Janet. Semua ini begitu
berat. Andre tak tahu lagi bagaimana ia harus mengambil keputusan. Rachel
dan Anna membutuhkannya tapi cintanya pada Janet menuntut dirinya harus
melepas mereka. Janet &. Ya.., Janet mendongak melepaskan lengan Andre.
aku ingin pulang malam ini.
Janet menatapnya heran, kau tak jadi bermalam di sini"
Andre menggeleng. kenapa" Aku mengajakmu kemari agar kita bisa menikmati suasana tropis
ini tanpa diganggu siapapun.
tolong ant ar aku pulang Janet, Andre menatapnya penuh harap.
ada apa sebenarnya Andre"
tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin kembali ke rumahku malam ini.
Janet memandang kekasihnya tak percaya. Benaknya bertanya-tanya
mengapa tiba-tiba Andre membatalkan niatnya bermalam.
Kau ingin bersama Anna malam ini"
Andre menggeleng, dia dan Rachel sedang di rumah orang tuanya.
kau sedang tak membohongiku kan"
tidak. jadi mengapa kau begitu ingin kembali"
Andre tak menjawab dan hanya diam mematung memandang Janet yang
keheranan. Janet membuang pandangannya dan menatap sekeliling. Suasana benar-benar sunyi dan keindahan air terjun alam yang disinari lampu-lampu dari
segala penjuru itu terasa hambar kali ini. Baiklah, aku antar kau pulang.
Janet &. Andre meraih pundak wanita yang dicintainya itu.
ya & aku punya satu permintaan.
Janet memandang Andre. Baginya sikap Andre makin terasa aneh.
apa" Buatkan sebuah laci kecil di bawah batu ini, Andre melirikkan matanya ke
arah batu yang baru saja didudukinya itu.
Laci" Andre mengangguk. di bawah batu itu" Janet makin merasa semua ini bertambah
mencemaskan. Andre kembali mengangguk.
Untuk apa" Untuk kita, Andre tersenyum meraih pinggang Janet dan mengajaknya ke
pelataran helipad. Saat mereka menuju helikopter, telepon Andre berbunyi. Dari Yammy! dan
Andre segera mematikan teleponnya diiringi pandangan curiga Janet.
--*/38/* Akhir tahun tiga hari lagi dan Andre belum juga bercerai. Janet merasa
dirinya benar-benar terjepit, ia mencoba menghubungi telepon Andre dan lagi-lagi telepon itu tidak aktif. Janet ingin menangis. Harapannya mungkin tinggal
harapan. Bangunan itu telah selesai di luar dugaannya bahkan ia pernah
mengajak Andre ke sana dan ia masih kesulitan saja menghubungi Andre. Janet
bergidik membayangkan sore ini Raymond akan datang membicarakan acara
pernikahannya. Ditatapnya kertas kecil panjang berwarna putih itu sekali lagi. Tadinya ia
berharap mendapatkan dua strip garis namun kertas itu hanya memunculkan
satu garis. Janet mendesah, bila saja ia positif hamil pasti Janet akan berani
mengambil resiko bercerita secara terbuka pada keluarganya dan Raymond
pasti akan membatalkan niatnya. Janet benar-benar mencintai Andre dan itu
membuatnya menangis lagi kali ini.
Disekanya air mata yang membasahi wajahnya, ia ingin menghubungi Andre
namun selalu gagal. Bahkan hingga kini Janet tak pernah tahu dimana rumah
Andre. Janet bangkit dari duduk dan bercermin. Ia bertekad tegar dan berusaha
tersenyum menatap wajahnya. Tiba-tiba sesuatu terlintas dalam benaknya,
sebuah bayangan mengerikan. Andre akan berpisah dengannya. Janet cepat-cepat menarik nafas dalam-dalam berusaha menenangkan diri.
Setelah dirasanya agak tenang, ia berbenah diri dan sepuluh menit
kemudian Janet sudah melajukan mobilnya ke sebuah mall. Acara belanja
mungkin bisa mengendurkan syarafnya.
Janet masuk melihat-lihat gaun malam. Ia ingin sekali bisa menikmati
model-model terbaru gaun malam yang berjejer di hadapannya namun tak bisa.
Hatinya benar-benar gundah, gaun-gaun indah rancangan Dior itu tak berhasil
menarik perhatiannya. Saat Janet sedang membungkuk ingin melihat lebih jelas
bagian bawah sehelai gaun hitam dari beludru, pundaknya disentuh sebuah
tangan. Janet membalik berdiri tegak kembali.
ya &, Janet memandang seorang wanita muda yang berdiri di hadapannya.
Wanita itu kelihatan cantik dan sexy. Tas Hermes coklat mudanya tergantung
serasi di pundak. maaf &anda Janet" wanita itu mengulurkan tangannya.
ya &anda" Janet mencoba menebak-nebak siapa kawan lamanya yang
berwajah mirip dengan wanita itu. Sudah dua kali Janet bertemu kawan lama
yang tak dikenalinya saat berbelanja di mall.
saya rasa kita harus bicara &anda belum mengenal saya tapi saya mengenal
anda &sangat mengenal anda &nama saya Yammy...
-- Herald memicingkan matanya sekali lagi. Sinar matahari sore ini benar-benar menyilaukan matanya namun ucapan Michel yang baru saja
didengarnyalah penyebab utamanya.
Nah, Herald kini kau telah mendengar semuanya. Yammy bercerita lengkap
padaku dan setelah kupikirkan lebih baik kau mengetahui keben
arannya, Michel berdiri di sisinya berusaha bersikap tenang.
Herald mengambil nafas sejenak, maafkan aku Michel, saat itu aku tak
tahu dia isterimu. Michel menjauh beberapa langkah menghadap Herald, aku bisa mengerti
Herald. Semua ini akal-akalan Andre. Ia memperoleh puluhan ribu dollar dari
programmu. Herald hanya diam saja. Sesekali tangannya membenarkan kacamatanya
yang merosot. kau yakin Marion itu Andre" Michel kembali bicara.
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Herald mengangguk, pasti dia.
Keduanya diam canggung dengan situasinya. Herald kembali membenarkan
gagang kacamatanya. Herald telah meniduri Yammy dan kini ia mendapat
berita yang tak kalah mengagetkan, Andre mencuri programnya dengan
bantuan Yammy. kau pulanglah Michel, aku ingin sendiri sekarang, Herald berkata lemah.
Sahabat sejatinya sendiri telah mengkhianatinya dan itu benar-benar memukul
kepercayaan dirinya. Di luar itu semua Herald merasakan sesuatu yang begitu
indah harus terluka oleh tangan-tangan kotor.
Herald, aku tadi pagi menghubungi Rich Bank. Ada kawan di bank itu.
Rupanya hutang Andre sudah lunas. Aku tebak pembayaran dari Pizzo yang
digunakannya. Jadi kemana sebenarnya uang hasil curian programmu itu" Ia
pasti menghabiskannya dengan bersenang-senang pada setiap wanita yang
ditemuinya, Michel belum berniat pergi.
jadi apa maumu Michel" Isterimu juga membantunya mencuri dariku.
Michel menggeleng dan bergumam pelan, dia tak tahu apa yang terjadi
saat itu. Herald, aku ingin kau membalasnya.
aku akan ke rumahnya nanti malam. Herald berkata pasti.
dia sudah tidak di sana Herald. Isteri dan anaknya juga sudah tak ada.
Sepertinya mereka pergi jauh dan tak kembali lagi. Rumahnya sudah disita
Village Bank. Keduanya terdiam kembali dan setengah jam kemudian Michel
meninggalkan Herald yang masih berdiri termenung di halaman rumahnya.
-- Reynold baru saja selesai mandi dan tubuhnya terasa segar ketika ia
melihat tiga sosok tubuh yang tak dikenalnya telah berdiri di ruang tengah.
Polisi, seorang dari mereka memperlihatkan lencana.
Reynold baru akan membuka mulut ketika dua orang lainnya menghampiri
dan menarik tangannya ke belakang.
kau jelaskan semuanya di kantor kami.
aku belum berpakaian, Reynold berusaha tenang.
kawal dia ganti pakaian, orang berlencana itu memberi perintah pada dua
orang lainnya dan dalam beberapa menit Reynold sudah melaju di mobil polisi
dengan tangan terborgol. --*/39/* Janet membereskan bawaannya. Beberapa jam yang lalu ia telah
mendengar semua cerita dari bibir wanita yang mengaku bernama Yammy.
Janet ingin tak percaya pada yang didengarnya namun Janet bisa merasakan
wanita itu bercerita yang sebenarnya. Wanita itu tahu pasti akan kebiasaan-kebiasaan Andre dan itu bukti tak terbantahkan bahwa ia benar-benar
mengenal Andre. Bahkan sampai kini Janet masih kaget mendengar wanita itu
pernah bercinta dengan Andre. Janet bisa merasakan dadanya bagai tersayat.
Pria yang begitu dicintainya telah berkhianat. Wanita itu memang luar biasa
sexy namun membayangkan Andre tidur dengannya benar-benar membuat
lemas kedua lutut Janet. Janet memandang sekeliling kamarnya. Kamar ini tempat dimana dirinya
pernah benar-benar merasakan kehangatan cinta Andre. Bila pria itu
berkhianat mungkin Janet akan bisa memaafkannya. Penampilan Yammy bisa
menggoda setiap pria normal dan Janet tak akan bisa membenci Andre karena
hal seperti itu. Sebentar lagi Raymond akan datang. Kalau pertemuan sore ini lancar tak
perlu waktu seminggu untuk duduk bersanding dengan pria itu sebagai
pengantin dan Janet merasakan mual mulai menyerangnya. Ia memeriksa ulang
bawaan dalam tas sebelum membuka jendela kamar.
Sudah jelas jendela itu satu-satunya jalan menuju kebebasan. Dirinya tak
tahu dimana Andre berada kini namun Janet sudah meneguhkan hati
kemanapun akan ia cari tambatan hatinya itu. Untuk kali ini yang mendesak
adalah segera lolos dari Raymond dan setelah itu baru bisa menjelaskan semua
yang terjadi pada keluarganya. Janet berharap suatu saat nanti keluarganya
dapat memahami cinta yang ia miliki. Cinta adalah sebuah rasa dan pelariannya
ini adalah yang sewajarnya dilakukan bagi siapa saja yang mengerti arti sebuah
rasa. Janet memandang deretan genting di seberang jendela. Ia memperkirakan
sekitar beberapa belas langkah harus berjalan perlahan dan waspada di atas
genting rumahnya sebelum tiba di dinding samping. Rumah di sebelahnya sudah
beberapa minggu ini ditinggalkan penyewanya dan Janet bisa aman meloncat
ke sana. Setelah memejamkan matanya sejenak, Janet berpegangan pada bingkai
jendela. Janet baru saja hendak mengangkat salah satu kakinya melalui
jendela ketika pintu kamarnya terbuka.
Janet &apa yang kau lakukan"
Janet menghentikan gerakan dan selama beberapa saat hanya diam
berpegangan pada bingkai jendela sebelum menoleh ke belakang dan melihat
tak percaya pada apa yang dilihatnya.
Raymond dan Andre berdiri berdampingan di kamarnya.
Andre &.kau &., Janet melepaskan tasnya. Ia ingin menjerit. Ini bagai
mimpi, Andre hadir kembali di hadapannya. Mendadak Janet tersadar atas
situasinya. Bagaimana mungkin Andre bisa bersama Raymond" Tangannya tiba-tiba terasa lemas.
Raymond bergegas menghampirinya dan membimbing Janet duduk di
ranjang sementara Andre hanya berdiri di tempatnya.
apa yang kau lakukan" Kau ingin kabur dari rumah" Raymond bertanya
lembut berjongkok di depan lututnya.
Janet tak mengindahkan pertanyaan Raymond, matanya hanya menatap
kearah Andre. Pria itu sama sekali tak bergerak sejak tadi. Ada yang aneh pada
sikap Andre. Baru saja Raymond membuka mulutnya ketika Janet sekonyong-konyong
memekik kaget dan memandang tajam ke arah Raymond. Tangannya mengayun
cepat ke wajah pria di depan lututnya itu. Kakinya menendang dada Raymond.
Kurang ajar! Kau &kau &kejam Raymond! dan tangis Janet keluar tak
terkendali. Raymond bangkit dari jongkoknya sambil mengelus-ngelus pipinya yang
kesakitan dan berdiri di hadapan Janet, aku sengaja membuatkannya
untukmu. Aku mengeluarkan begitu banyak uang untuk membuat patung
kekasihmu itu. Kita menikah malam tahun baru dan kau bisa pandangi patung itu
sepuasmu bila kau rindu dengannya. Patung itu benar-benar replika sempurna.
Kau sendiri tadi tak menyangkanya bukan" Raymond tak memperdulikan tangis
Janet. Ia membuka tas Janet dan mengeluarkan telepon genggam dari dalam
tas tersebut.. sejak sekarang kau tak kuijinkan memegang telepon!
Raymond melangkah ke pintu meninggalkan Janet yang menangis tersedu-sedu memandang patung kekasihnya yang diam tak bergerak.
--*/epilog/* Pelayan kios bunga itu mengangguk menunjuk ke deretan bunga berwarna
merah, anda ingin yang mekar atau kuncup"
Yang kuncup. Antarkan ke alamat ini setiap hari selama satu bulan.
Diserahkannya secarik kertas yang bertuliskan alamat sebuah kios.
Pelayan kios bunga itu mengamati kertas di tangannya. anda ingin
mengirim ke alamat ini" Saya sering membeli kue di situ. Pemiliknya orang baru
di sini. Mereka mempunyai anak yang manis sekali, namanya Rachel. Nama
anda" Tak perlu. Kirim saja paket bunga itu, dan pria itu melangkah pergi
sambil membenarkan gagang kacamatanya yang mulai melorot turun. /Sesuatu
yang indah harusnya tetap berada di tempatnya agar tak terluka oleh tangan-tangan kotor./
-- * * Di sebuah teras bangunan besar di tengah-tengah hutan tropis, Janet duduk
seorang diri memandang gemuruh air terjun. Dua jam yang lalu ia menerima
paket sebuah CD dari papanya. CD berwarna jingga itu kiriman dari Andre yang
ditujukan ke alamat rumah orangtuanya.
Ia telah membaca habis tulisan panjang dengan password tanggal lahir
Andre itu dan dirinya merasakan aliran rindu yang amat sangat bercampur
kekosongan yang mengiris hatinya.
Janet menggenggam CD itu erat-erat dengan kedua tangannya. Baginya tak
ada yang lebih berharga daripada benda di tangannya itu. Perlahan-lahan Janet
melangkah bangkit menuju sebuah batu hitam di pojok teras. Ia mengangkat
batu itu dan membuka sebuah laci kecil kedap air yang tersembunyi di
baliknya. Disimpannya keping berwarna jingga itu dengan hati-hati di dalam
laci tersebut. Janet ingin mengubur masa lalunya. Mimpi-mimpi indah itu akan
abadi dan Janet perlahan-lahan mulai memahami akan arti sebuah rasa. Samar-samar
Janet teringat sebuah lirik lagu &./Biarlah yang indah selamanya tetap
menjadi indah/ &. -- Dipandangnya Rachel yang sudah semakin besar. Gadis kecil manja itu
dalam sekejap mengubah wujudnya menjadi anak perempuan yang tegar dan
jauh melebihi usianya. Papa, Rachel antar kue-kue ini dulu, mama sudah menunggu di pasar.
Banyak pelanggan musim liburan ini katanya, Rachel berdiri di hadapannya
sambil menjinjing tas plastik besar.
Pergilah Rachel. Hati-hati ya, nanti papa menyusul ke kios. Hari ini papa
tak ada jadual mengantar kayu.
Rachel mendekat mencium pipinya dan melangkah pergi membawa kantung-kantung plastik besar berisi kue.
Andre memandang punggung gadis kecilnya itu berlari-lari lincah
meninggalkan rumah. Sejak mereka pindah kota, garis hidup merekapun telah
berubah. Rachel membantu Anna berjualan kue di pasar dan Andre bekerja
sebagai supir truk sebuah perusahaan kayu di dekat tempat tinggal mereka.
Mercy sudah mereka berhentikan dan kini telah mendapat majikan baru.
Andre baru saja bangkit berdiri ketika sebuah pesan sms masuk ke telepon
genggamnya yang tergeletak begitu saja di meja. Dari Herald!
Andre, ini aku. Aku sudah bercerai, kini aku menjadi isteri Herald. [Yammy]
Andre memandang layar telepon genggamnya. Pasti banyak yang telah
terjadi selama ini hingga Yammy bisa menikah dengan Herald. Andre
membalasnya. Selamat. Semoga kalian berbahagia.
Andre meletakkan kembali telepon itu di meja. Tangannya meraba saku
kanan celananya dan dikeluarkannya sebuah flashdisk. Benda mungil berwarna
putih itu selalu menyertainya kemanapun ia pergi. Dalam flashdisk tersebut
tersimpan copy tulisan yang ia kirim ke Janet. Ia berharap wanita yang
dicintainya itu kini telah memiliki CD berwarna jingga yang ia kirim itu. Saat ini
mustahil baginya membeli tiket pesawat untuk terbang mengunjungi Janet.
Janet bagai hilang di angkasa, bahkan email dan teleponnyapun sama sekali tak
bisa dihubungi. Wanita itu pasti telah hidup bahagia kini.
Andre berusaha mengubur masa lalunya dan keping CD itu batu nisannya.
Begitu Janet membacanya berarti lunas sudah hutang-hutang Andre.
Dimasukannya kembali flashdisk itu ke sakunya. Biarlah mimpi-mimpinya untuk
dapat hidup bersama wanita yang dicintainya terpendam jauh di lubuk hati
terdalamnya. / Bagaimanapun kuburan mimpi-mimpi lebih baik dari pada sel penjara yang
telah disiapkan bank-bank itu &dan Andre melangkah pergi menyusul Rachel &
langkahnya mengikuti garis nasib &menjalani hidupnya saat ini &bersama Anna
dan Rachel &/ = = = Pertengahan tahun itu, sehari setelah pernikahannya Herald berbulan madu
dengan Yammy di Savanna Hotel. Yammy sedang memandang tubuh Herald
yang tertidur pulas di sisinya ketika telepon genggam milik Herald berbunyi.
Sebuah pesan sms masuk. Yammy mengenal nomor pengirimnya. Dari Andre!
Bila kau mempunyai proyek gambar yang lain beritahu aku melalui
handphone suamiku. Pembayarannya milik kau sebagai ganti sepuluh ribu
dollarmu. [Anna] = = = tamat Gondoruwo Patah Hati 3 Pendekar Gila 2 Kumbang Hitam Dari Neraka Kisah Bangsa Petualang 14
kemana Raymond" Raymond tersenyum dan menggenggam tangan Janet, aku tidak
mengajakmu kemana-mana dan kau tidak menyentuh kepiting itu sama sekali
Janet. Ini memang bukan helicopter baru. Orangtuaku menggunakannya untuk
melihat-lihat sumur minyak di lepas pantai. Heli ini sudah dibenahi semuanya
termasuk kulit joknya. Raymond memandang sekeliling kabin dan bertanya kembali, Kau bisa
mengemudikan helicopter"
Janet menggeleng. kata omamu kau pernah belajar menerbangkannya waktu kau di
Netherland. Janet mendesah. Rupanya sampai acara berliburnya di Netherland tiga
tahun yang lalupun diceritakan omanya. aku tak pandai menerbangkannya.
kau pernah menerbangkan helicopter dan itu tak makan waktu lama untuk
mengulanginya bersama helicopter ini. Ada instruktur yang akan mengajarimu.
Ini helikoptermu. Hadiah dari ayahku. Ia senang aku bisa menikah dengan
wanita pilihanku sendiri.
Bila saja dirinya adalah wanita lain, mungkin Janet akan meloncat gembira
memeluk Raymond. Pria itu anak tunggal raja minyak yang cukup tampan dan
sopan. Raymond juga kelihatannya bisa mengambil hati keluarganya dan sebuah
helicopter bukanlah hadiah murah. Namun dirinya adalah Janet dengan hati
yang dipenuhi sebuah nama saja. Ia begitu mencintai Andre.
kau tidak suka" Raymond membuyarkan lamunannya. Ucapan terima
kasihpun tak diterimanya dari mulut Janet. Helikopter ini bahkan lebih mahal
dari kapal pesiar yang diterimanya sebagai hadiah ulang tahun.
Janet mengangguk, ya aku suka. Terimakasih. Aku akan mencoba
menerbangkannya nanti. Kapan aku bisa mulai berlatih"
Raymond terlihat lega dan meraih tangan Janet, kapanpun kau bisa mulai
berlatih. Ini nomor telepon instrukturmu, Raymond melepaskan
genggamannya merogoh saku celana dan menyerahkan sebuah kartu nama.
aku akan segera menghubunginya, Janet memperhatikan sebuah nama
dan nomor telepon di kartu itu sebelum memasukkannya ke dalam tas.
Saat Janet baru saja turun dari helicopter teleponnya berbunyi. Sebuah sms
masuk. Sayang &aku kangen..kapan kita bisa bertemu lagi"
Janet tersenyum dan merasakan kehadiran Andre di sisinya. Dibalasnya sms
itu sambil berjalan. Andre sayang &nanti aku kabari kapan kita bertemu, aku ingin
memperlihatkan sesuatu padamu.
Janet mengirim sms itu ke Andre dan memasukkan kembali teleponnya.
dari siapa" Raymond bertanya di sisinya.
kekasihku. Raymond menghentikan langkahnya.
Janet tersenyum penuh kemenangan. ia memang kekasihku.
keluargamu tak pernah bercerita padaku.
mereka belum tahu. Raymond memandang Janet, mereka belum tahu kekasihmu itu"
Janet mengangguk. Dilihatnya wajah Raymond memerah terbakar api
cemburu dan tiba-tiba Janet merasakan kegairahan. Perutnya sudah tak terasa
mual. Raymond, aku mencintai pria itu. Sebagai rasa terimakasihku atas
hadiahmu bagaimana kalau aku mentraktirmu di sebuah caf" kecil dekat
bandara sini. Aku pernah mampir di sana. Bukan caf" mewah namun kopinya
nikmat. Raymond hanya diam berjalan di sisinya dan Janet makin merasa senang
penuh kemenangan. Saat mereka berjalan melalui petugas berpakaian orange itu Janet berhenti
dan berkata, maaf..anda bisa memberi tulisan JJC di pintu heli"
Malamnya saat Janet sudah terbaring di ranjang, ia mengirim sms ke Andre.
Sayang, kau bisa menerbangkan helikopter"
*/26/* Persiapan pernikahan makin dekat dan Janet bagai merasa malaikat maut
siap mencabut nyawanya. Kemarin ia bolos kerja dan pagi-pagi sekali Janet
naik pesawat pertama mengunjungi Andre. Pria itu bercerita banyak tentang
hidupnya termasuk hutangnya terhadap Rich Bank dan Jane
t masih saja ragu untuk bercerita tentang Raymond.
Dilihatnya setumpuk kartu undangan pernikahan yang akan dikirim siang ini
tergeletak di meja bawah. Janet memandang langit sore dari jendela
rumahnya. Langit berwarna jingga itu sebagian dipenuhi awan putih. Ia begitu
rindu Andre. Rasanya ingin sekali berterus terang pada Andre yang telah begitu
terbuka padanya. Janet teringat foto Rachel dan Anna yang ditunjukkan Andre
kemarin. Pria itu ternyata menyimpan foto mereka dalam laptopnya. Janet
ingat sekali wajah isteri Andre itu. Wajah wanita yang kelihatannya merupakan
wajah ibu rumah tangga muda yang cantik dan baik pada keluarganya. Janet
merasa ia telah jahat merusak rumah tangga Andre dan Anna namun hatinya
tak bisa berbohong. Ia menginginkan kehidupan abadi bersama Andre. Pria itu
berjanji akan menceraikan Anna dan ketika Janet mendesaknya kemarin lagi-lagi jawaban butuh waktu yang didapatnya.
Peggy rekan kantornya mendukung kebersamaannya bersama Andre karena
ia tak mengetahui cerita lengkapnya. Janet hanya bercerita bahwa ia saling
mencintai dengan Andre dan seseorang bernama Raymond merayu keluarganya
untuk menikahi Janet. Peggy begitu benci akan Raymond dan mendorong Janet
untuk kabur dari rumahnya. Kawin lari bukan dosa untuk mempertemukan dua
hati yang saling mencintai, begitu berulangkali Peggy mengatakannya. Rasanya
Janet ingin sekali berterus terang pada Peggy mengenai status Andre dan
mungkin saja Peggy tak akan berubah pikiran.
Setelah menimbang-nimbang sejenak Janet meraih teleponnya dan menekan
beberapa tombol. hallo.. suara Peggy terdengar dari seberang.
ini aku Peggy, kau ada waktu nanti malam" Janet berkata setengah
berbisik. Ia tak ingin keluarganya mendengar.
oh kau Janet. Ya bisalah setelah jam delapan malam. Ada apa Janet"
nanti cerita lengkapnya. Jam delapan aku tunggu di caf" pojok
perempatan Imperial Village. Tempat ulang tahun kau tahun lalu. Kau ingat
kan" oke & bye..thanks Peggy. Janet menutup teleponnya.
Masih ada beberapa jam lagi dan Janet kembali memandang tumpukan
kartu undangan berwarna jingga itu. Ia bergidik membayangkan dirinya akan
menikah sementara jauh di sana seorang pria sedang mencari cara untuk
menceraikan isterinya demi dirinya.
Setelah membantu papa mamanya mempersiapkan semua kebutuhan
pernikahannya Janet membawa mobilnya menuju tempat pertemuannya
dengan Peggy. Janet turun dari mobil dan melangkah masuk ke caf" kecil di pojok jalan
itu. Dilihatnya Peggy sudah menunggunya sambil memegang secangkir kopi.
Begitu melihat Janet Peggy berdiri dan memeluknya.
nah sekarang ceritalah Janet &aku merasa ada sesuatu yang penting kali
ini. Oiya kau mau kopi" Peggy duduk kembali ke bangkunya.
Janet mengangguk dan duduk di hadapan Peggy.
Beberapa menit kemudian seorang pelayan membawakan pesanan dan
meninggalkan mereka. Peggy ada sesuatu yang ingin kuceritakan padamu.
Peggy memandang Janet tanpa suara. Ia merasa lebih baik banyak diam kali
ini. Tak biasa-biasanya Janet mengajaknya bertemu seperti ini. Suaminya
mendapat tugas menidurkan anak mereka karena pertemuannya bersama Janet
malam ini. Peggy, Andre sudah berkeluarga.
Peggy melongo namun kelihatan sekali menahan diri untuk tak memotong
pembicaraan. anaknya seorang sudah sekolah PlayGroup. Isterinya kelihatannya wanita
baik-baik aku melihat foto mereka. Namanya Anna.
Janet menunggu komentar Peggy namun dilihatnya Peggy hanya diam
memperhatikannya saja. kemarin aku bolos kerja karena mengunjungi kantornya. Pagi-pagi sekali
aku naik pesawat pertama. Ia bercerita semuanya tentang kehidupannya dan
aku rasanya ingin menangis Peggy. Aku begitu mencintainya tapi sekarang
kartu-kartu undangan pernikahanku dengan Raymond sudah mulai dikirim oleh
keluargaku. Papa mama kelihatannya bahagia sekali. Oma bahkan memberi
gelang kesayangannya padaku, Janet memperlihatkan gelang emas besar yang
dikenakannya. Janet memandang sahabatnya hanya tertegun menatapnya tak percaya.
kini aku benar-benar bingung Peggy. Andre begitu baik padaku dan aku
akan mengkhianatinya. tapi dia sudah berkeluarga Janet, Peggy memotongnya, dia t
ak berterus terang sejak awal bukan" lanjutnya.
Janet mengangguk. nah, bukankah Andre sengaja menyembunyikan itu darimu, Peggy
setengah bertanya. Janet kembali mengangguk. dia hanya tak ingin kehilanganku.
maksudmu" bila Andre bercerita sejak awal tentu ia harus siap kehilangan aku dan ia
tak sanggup menerima resiko itu.
Janet, boleh aku bertanya sesuatu" sikap Peggy kali ini kelihatan lebih
hati-hati tidak seperti biasanya.
Janet mengangguk dan menyesap kopinya.
kau sudah pernah bercinta dengannya"
Janet tertegun dan meletakkan cangkirnya.
apakah itu begitu penting Peggy"
Peggy mengangguk. tentu Janet. Sangat penting bahkan. Aku ingin tahu
apa motif Andre menyembunyikan statusnya padamu selama ini"
maksudmu" Peggy menelan ludah agak berat mengungkapkannya namun ia menyayangi
Janet sebagai seorang sahabat. Ia tak ingin melihat Janet dipermainkan pria
tak bertanggung jawab. begini Janet, Andre mungkin saja menyembunyikan statusnya sampai ia
berhasil mendapat keinginannya.
Apa keinginannya Peggy"
mmm &bercinta denganmu, Peggy berkata ragu sambil menatap mata
Janet lekat-lekat kuatir perkataannya melukai hati sahabatnya itu.
Janet tersenyum, aku tak pernah kuatir akan itu. Andai Raymond tak jadi
menikahiku karena hal itu bahkan lebih baik bagiku.
jadi kau pernah bercinta dengannya"
Janet mengangguk. Tak ada gunanya berbohong pada Peggy sekarang. Ia
butuh saran dan pendapatnya.
jadi, apa aku lari saja menemui Andre sekarang" tanya Janet.
Peggy buru-buru menjawab, oh tidak Janet. Keluargamu akan kehilangan
muka. Janet menunduk menatap cangkir kopinya. Ia telah begitu mencintai Andre
dan melupakan akibat pada keluarganya.
Raymond tahu" tanya Peggy
tahu apa" tentang Andre. ya. dia diam saja mendengar kau telah bercinta dengannya"
Janet mau tak mau tersenyum, tentu tidak tolol! Maksudku ia tahu
mengenai Andre tapi bukan mengenai sejauh mana hubungan kami.
Peggy menatap Janet dengan serius. Ia tak ikut tertawa.
kalau ia tahu bagaimana"
Janet tersenyum penuh gairah, lebih baik bagiku bila ia batalkan
pernikahannya. kau tak takut pada keluargamu bila ia bercerita kau sudah tak perawan"
Janet menggeleng, tidak. Aku yang akan berterus terang pada
keluargaku. kau gila! sembur Peggy. tidak. Aku memang berniat berterus terang pada keluargaku.
Bagaimanapun aku tak bisa merahasiakan terus menerus. Kau tahu Peggy
keluargaku sangat terbuka pada setiap hal
Peggy menatap kawannya keheranan, jadi apa yang kau inginkan dari
pertemuan kita ini" Janet meneguk kopinya sejenak dan berkata, apa saranmu bila kau
menjadi aku" aku akan menikah dengan Raymond. Yang kudengar dari ceritamu ia bukan
tipe pria tak bertanggung jawab. Kaya raya pula.
aku tak butuh hartanya Peggy!
ya..tapi semakin usiamu bertambah kau akan makin merasakan betapa
pentingnya uang untuk membuat hidupmu bahagia Janet.
jadi kau ingin aku menikahi Raymond"
Peggy mengangguk. dan melupakan Andre" lanjut Janet.
Peggy menggeleng. kau bisa tetap bersamanya bila kau menginginkannya.
Janet melongo. maksudku setelah kau menikah dengan Raymond kau masih bisa
berhubungan dengan Andre sesukamu. Toh Raymond akan kesulitan
menceraikanmu. Keluarganya terpandang dan mungkin pers akan meliputnya
pada pernikahanmu nanti begitu pula bila kalian bercerai.
selingkuh maksudmu" Janet tak percaya dengan yang didengarnya.
terserah kau namakan apa Janet. Aku hanya ingin melihatmu bahagia.
Raymond akan kesulitan untuk menceraikanmu.
Janet bangkit dari kursi dan memeluk Peggy. Ia berterimakasih pada Tuhan
yang telah memberinya seorang sahabat yang bisa memahami dirinya.
baiklah. Aku akan selingkuh seumurhidupku kalau menurutmu itu baik
Peggy. aku hanya menjawab pertanyaanmu Janet. Itu kalau aku menjadi dirimu.
Namun semuanya kembali padamu Janet. Bila kau ingin menjadi isteri setia
maka lupakan Andre. kau tak mendukungku bila aku lari saja bersama Andre"
Peggy menggeleng, kasihan isteri dan anaknya Janet &
Dan mereka berdua diam kembali dalam keheningan. Janet merasa malu
pada Peggy dan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia
merusak sebuah keluarga dengan tenangnya. Janet apapun keputusanmu, aku sangat menghargainya, Peggy
menggenggam tangan Janet.
Janet memandang sahabatnya itu dengan penuh terimakasih dan
memeluknya kembali. Malamnya ketika Janet terbaring di ranjang ia menerima pesan sms dari
Peggy, isinya : Janet, berilah batas waktu untuk Andre. Pastikan sampai kapan kau akan
menunggunya. Sementara itu kau juga harus berusaha menunda acara
pernikahanmu. Janet membalik tubuhnya memeluk guling. Pikirannya bekerja keras. Ia
harus menemukan cara menunda pernikahannya.
--*/27/* Jadi kau ingin menundanya" Raymond bertanya tak percaya berjalan
mondar-mandir di ruang duduk rumahnya yang penuh ornament kayu hitam.
aku menginginkan bangunan itu selesai dahulu baru kita menikah. Aku
ingin malam pertama kita di sana, rajuk Janet dengan suara manja. Ia merasa
jahat sekali pada Raymond namun diteguhkan hatinya bagaimanapun Raymond
tahu bahwa ia tak mencintainya.
bagunan bangunan itu selesai dalam waktu enam bulan sejak pemesanan
Janet. Kau bisa membuatnya jadi tiga bulan.
Bagaimana caranya" Raymond mulai gusar, lokasinya benar-benar di
tengah hutan Janet! Berarti kita belum bisa menikah pada akhir tahun ini.
Raymond memandang sekeliling ruangan. Pikirannya bekerja keras.
Ternyata untuk memiliki hati Janet tidak cukup dengan sebuah helikopter saja.
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Baiklah, mungkin bangunan itu paling cepat selesai dalam waktu tiga
bulan, Raymond berkata agak ragu, itupun kalau mereka memang mampu
melakukannya, lanjutnya.
kau bisa bawa beberapa orangmu untuk membantu pembangunannya
bukan. Aku menyukai lokasinya. Benar-benar alami dengan bau daun dan tanah
dalam lingkungan tropis, kata Janet sambil mendongakkan hidungnya ke atas
seakan merasakan bau hutan tropis.
Raymond memandang Janet penuh pertanyaan. Pertama ia yang mendesak
terus menerus agar bisa menikah dan kini Janet merengek minta bangunan di
lokasi privasi itu seakan-akan Janetlah yang menyukai Raymond.
baiklah. Akan kupenuhi permintaanmu.
Janet memeluk Raymond dan mengecup pipinya.
Terimakasih. Aku kembali dulu ya.
Janet melangkah pergi meninggalkan Raymond yang bertanya-tanya dalam
hati akan kemesraan Janet yang muncul secara tiba-tiba itu.
Setelah berada di mobilnya Janet menghubungi telepon Andre. Sekarang
hari Minggu berarti pria yang dirindukannya itu sedang tidak bergelut dengan
pekerjaannya. andre, bagaimana harimu" Janet membuka percakapan.
biasa saja. Kau sendiri"
baik-baik saja. Andre aku ingin mendapat kepastian kapan kau akan
bercerai. Janet menunggu tapi teleponnya tetap hening.
andre &. ya sayang. Aku masih butuh waktu.
sampai kapan" bagaimana hingga akhir tahun ini. Apakah terlalu lama"
tidak..tidak sayang &aku akan menunggumu.
baiklah &kau sudah makan"
sudah. Isterimu masak apa hari ini"
sup. pasti lezat ya. Tak terdengar jawaban kembali.
andre & ya kau tak jawab pertanyaanku.
biasa saja rasanya. mmm &kau tak bercumbu dengannya kan"
tidak. tadi malam" tidak sayang. Aku hanya ingin bercinta denganmu.
kau tidak bohong kan Andre"
Janet, aku sayang padamu. Aku tidak bercumbu dengan Anna.
baiklah sayang &bye &I love u.
I love u too Janet. Janet memutus telepon dan menjalankan mobilnya. Kemarin sore saat
berbelanja di mall ia mendapat brosur yang dibagikan ke pengunjung mall.
Isinya tentang penawaran sebuah lahan hunian di tengah-tengah hutan tropis.
Iseng saja Janet menghubungi nomor telepon yang tertera pada brosur dan ia
mendapati bahwa hunian itu tak akan terjangkau oleh keluarganya. Harga
sebuah propertynya puluhan kali lipat rumah keluarganya.
Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas dalam kepalanya dan baru saja tadi ia
berhasil memaksa Raymond membeli property itu. Pembangunannya paling
cepat tiga bulan namun Janet memperkirakan sekitar enam bulan. Banyak
kesulitan untuk membawa bahan-bahan bangunan ke lokasi di tengah-tengah
hutan tersebut. Itu semua memberinya waktu untuk menunggu perceraian
Andre. Akhir tahun yang dijanjikan Andre tiga bulan lagi dan Janet merasa ia
berhasil mewujudkan ide Peggy untuk membahagiakan
dirinya. Urusan Anna biarlah mereka pecahkan sendiri. Toh aku tak memaksa Andre. Ia sendiri yang
berminat menceraikannya, pikir Janet.
Setengah jam kemudian Janet menepikan kendaraannya di pinggir landasan.
Hari ini jadual latihannya dan Janet setengah jam lebih cepat dari jadual.
Nona..Mr.Harleem sedang berhalangan datang. Ia menitipkan pesan tadi,
seorang petugas berbaju orange menghampirinya begitu melihat Janet turun
dari mobil. jadi aku berlatih sendiri lagi"
Petugas itu mengangguk, Mr. Harleem pesan anda sudah lancar
menerbangkannya dan ia akan mengganti latihan hari ini. Waktunya besok sore
bila anda berkenan. Janet mengangguk sambil berjalan menghampiri mainan barunya itu. ya
terima kasih. Bahan bakar dan lainnya sudah kau periksa"
sudah Nona. Silakan, petugas itu membukakan pintu heli dengan inisial
JJC. Sepuluh menit kemudian Janet sudah mengudara. Dilihatnya panel indicator
tangki bahan bakar. Terisi penuh dan otak Janet berpikir cepat menghitung
sebelum bibirnya menyunggingkan senyum. Ia punya ide gila hari ini.
Diterbangkannya benda canggih berwarna putih itu tinggi menembus awan. Ia
akan mengunjungi Andre siang ini. Bahan bakarnya cukup.
Dua jam kemudian setelah mendaratkan helikopternya Janet sudah berdiri
di sisi benda canggih tersebut di sebelah hanggar besar. Baru saja ia menelpon
Andre dan pria itu akan menuju kemari. Sambil menunggu kedatangan pria
yang dirindukannya itu Janet membuka-buka brosur yang dibawanya. Dilihatnya
gambar sebuah bangunan dengan pohon-pohon besar disekelilingnya. Ia
tersenyum membayangkan Raymond berusaha agar bangunan itu akan selesai
dalam waktu tiga bulan. Bahkan untuk seorang putra raja minyak sekalipun tak
akan mungkin, benaknya berpikir penuh kepuasan.
Setengah jam kemudian Janet melihat Andre datang seorang diri dengan tas
laptopnya. Janet kadang membayangkan apa jadinya Andre tanpa benda hitam
yang selalu dibawanya kemana saja itu.
haloo sayang &, Andre memeluknya.
kau ingin terbang" Janet menarik Andre ke helikopter di sisinya.
kau naik ini kemari" Andre memandang kendaraan berbaling-baling itu tak
percaya. Janet mengangguk. baiklah &ayo kita terbang, Andre mendorong Janet naik.
Beberapa menit kemudian mereka sudah mengudara.
kau tak pernah cerita bisa mengendarai heli, Andre memandang kagum ke
arah Janet . Janet hanya tersenyum, aku akan mengajarimu menerbangkan benda ini
sayang, kau perlu memperhatikan panel &
Andre tak tertarik dengan ajakan Janet, ia meraih pinggul Janet dan
menarik turun resleting celananya.
hai..kau mau apa" Janet memekik kaget.
Andre tak menjawab dan sibuk sendiri dengan pekerjaannya.
kau gila! Heli ini bisa jatuh!
konsentrasilah pada tugasmu saat ini sayang, Andre tak berniat
mengurangi serangannya dan selama setengah jam Janet harus berjuang mati-matian mengendalikan heli itu.
--*/28/* Anna kembali menarik-narik syalnya di apartemen Janus. Ruangan ini begitu
dingin hingga membuatnya menggigil. Ditatapnya lubang pendingin di langit-langit ruangan seperti kucing melihat anjing. Benaknya sedang berpikir dimana
letak tombol pengatur suhu ruangan ketika Janus muncul dari dalam.
kau ingin makan dulu di sini" Janus duduk di sebelahnya.
Anna menggeleng. Tidak terima kasih. Aku harus cepat-cepat ke bawah
lagi. Setengah jam lagi aku harus presentasi detail ruang duduk ini. Anna
mengacungkan kertas gulung gambarnya.
tak perlu terburu-buru. Mereka mengundurkan jamnya.
apa benar" Janus mengangguk. aku baru saja menerima telepon darinya. Aku katakan
kau menunggu di apartemenku dan mereka bilang dua jam lagi baru tiba. Ada
badai di sekitar mereka sehingga pesawatnya harus berputar menghindar.
Anna tak tahu harus berbuat apa. Bila ia kembali ke rumah sekarang tak
akan cukup waktunya. Jalanan begitu macetnya dalam jam-jam seperti ini.
makanlah di sini Anna. Aku memasak nasi goreng. Tidak terlalu lezat
namun cukuplah untuk mengganjal perut.
Anna diam saja dan menggeser duduknya menjauh dari Janus.
Kau belum makan kan" Janus kembali bertanya.
Anna menggeleng. Perutnya memang terasa lapar. Tadi ia terburu-buru
menu ju kantor P&P. Karena ia butuh pendapat Janus sebelum presentasi di
hadapan dewan direksi P&P maka Anna memberanikan diri berkunjung ke
apartemen Janus yang berada dalam satu gedung dengan kantor P&P.
Ditatapnya kembali lubang pendingin udara di langit-langit ruangan itu.
Tubuhnya kini benar-benar menggigil. Syalnya tak bisa menolong banyak.
kau kedinginan Anna" Janus memperhatikan Anna yang berkali-kali
membenarkan syal yang melilit lehernya.
Anna mengangguk. sebentar,aku kecilkan dulu, Janus bangkit berdiri membuka laci dan
mengeluarkan remote pendingin udara itu.
matikan saja aku benar-benar kedinginan, Anna menarik-narik syalnya
lagi lebih rapat pada lehernya.
Janus menoleh sejenak dan mematikan pendingin udara itu. Anna
memperhatikan perlahan-lahan lubang pendingin di langit-langit ruangan itu
menutup. ayo kita makan Anna. Cobalah masakanku, Janus membuka pintu menuju
meja makan. Anna ragu sejenak namun perutnya memang belum terisi sejak
pagi tadi. baiklah. Mereka berdua duduk di meja dan Janus menyilakan Anna menikmati nasi
gorengnya yang telah tertata rapi di meja.
Anna menyuap sedikit nasi goreng di sendoknya.
mmm &lumayan. Asin" Janus bertanya cemas.
Anna menggeleng. masakanmu boleh juga. Perutku juga sedang lapar.
Janus tersenyum, habiskanlah. Masih ada lagi di meja pantry bila kau
ingin. Janus menunjuk meja panjang di pojok ruangan.
Anna menghabiskan dua piring nasi goreng dan setelahnya Anna merebahkan
punggung di kursi. Tubuhnya sudah tak menggigil lagi.
Terima kasih Janus, masakanmu lezat. Anna memberi senyum manisnya.
Janus tersenyum senang. Dipuji seorang Anna baginya lebih membahagiakan
daripada dipuji Direksi P&P.
aku menyimpan salad di lemari es. Kau mau"
Anna sudah hendak menggelengkan kepalanya ketika Janus bangkit berdiri
menghampiri dirinya dan mengecup sekilas bibirnya sebelum melangkah
membuka pintu lemari es di belakang Anna.
makanlah.. Janus menyodorkan semangkuk kecil salad. Kelihatannya lezat
dan Anna mencobanya. Kau kurang ajar Janus, Anna menatap marah pada kawan lamanya itu.
Kebenciannya yang dulu muncul kembali. Bibirnya masih merasakan kecupan
Janus. maafkan aku Anna, tapi kau cantik sekali hingga aku lupa diri, Janus
berkata lembut menatapnya.
aku bukan gadis ingusan Janus. Rayuanmu membuatku mual.
Anna menghabiskan salad itu dan meletakkan mangkuk yang telah kosong ke
meja pantry. Ia berjalan kembali menghampiri Janus dan berkata, Janus
..tutuplah matamu. Janus keheranan. kenapa"
lakukan saja, Anna tersenyum manis sekali.
Janus mengalah menuruti kemauan Anna. Senyumnya begitu indah dan
Janus merasa bahagia sekali. Mungkin Anna telah menyadari situasinya dan
memahami bahwa Janus adalah pria yang benar-benar menyayangi dan
mengagumi dirinya sejak dulu.
Janus menutup matanya dengan hati berdebar apa yang akan diberikan
Anna padanya. Benaknya bertanya-tanya apa diam-diam Anna seorang penganut
sex yang suka dengan gaya aneh-aneh. Janus sering menyaksikannya di film-film blue. Kelihatannya Anna tak begitu marah tadi setelah menerima
kecupannya. yang rapat matanya, Anna memberi perintah dan Janus makin rapat
menutupnya. Ketika Janus menebak-nebak apa yang akan dilakukan Anna telinganya
mendengar bunyi tuuuttt &dan hidungnya mencium aroma tak sedap bau buang
angin. Janus membuka matanya menatap marah pada Anna. Ia telah dipermainkan
kelewat batas dan saat Janus hendak membuka mulutnya memuntahkan
kemarahannya tiba-tiba Anna menunduk dan mengulum mesra bibirnya sebelum
melangkah pergi sambil membawa kertas gambarnya ke luar apartemen
meninggalkan Janus yang duduk terpana seperti orang idiot.
Anna menyelesaikan presentasinya siang itu dengan lancar. Mungkin para
direksi P&P masih dalam kondisi jetlag sehingga mengangguk-angguk setuju
saja pada tiap detail gambarnya.
Ketika Anna keluar ruangan Janus sudah menunggunya. Mereka saling
bertatapan tanpa bicara selama beberapa saat. Kejadian tadi siang benar-benar membuat mereka berdua serba salah tingkah.
Janus, boleh aku mampir ke apartemenmu" Anna bertanya sambil
tersenyum memecah kebekuan.
Janus tak mendu ga Anna berkata seperti itu dan ia hanya mengangguk saja
mengikuti Anna menuju pintu lift.
Ketika mereka berdua telah berada di apartemen Janus, Anna menarik
Janus ke sofa dan menyuruhnya duduk. Janus masih belum mengerti apa yang
diinginkan Anna kali ini.
aku ingin berbicara mengenai dua puluh lima ribumu. Rich Bank sudah
menganggap lunas hutang kami sekarang karena pertolonganmu, Anna duduk
menyilangkan kakinya. Janus masih diam mendengarkan. Pikirannya agak kacau saat ini, Anna
wanita yang sulit ditebak.
nah, aku mempunyai beberapa ribu dari pembayaran gambar-gambarku.
Aku akan bayar padamu tentunya tidak dua puluh lima ribu. Kau sendiri yang
memberikan pembayaran P&P padaku jadi kau tahu pasti berapa uangku.
tak masalah Anna, Janus mulai bisa mengendalikan dirinya.
berapa nomor rekeningmu" Aku bayarkan sore ini. Lima belas ribu dahulu,
bagaimana" dari uangmu Anna" Anna mengangguk. Andre tahu" Anna menggeleng. Janus bangkit dari duduknya berjalan mondar-mandir, kenapa kau tak
memberitahunya" aku tak ingin menambah bebannya.
tapi ia suamimu dan ia yang berhutang pada Rich Bank.
itu bukan urusanmu Janus.
Janus berdiri menghadap Anna, aku tak mau terima uang darimu.
Anna sudah ingin menjawab, ketika Janus berkata lagi, aku mau Andre
yang membayarnya. apa maksudmu" Anna penasaran.
dia suamimu, harusnya ia yang bertanggung jawab bukan kau.
itu bukan urusanmu Janus.
kalau begitu kau tak akan menerima nomor rekeningku.
jadi kau ingin dia yang membayarmu"
Janus mengangguk. baiklah, bagaimana kalau kau anggap itu uang Andre bukan uangku.
aku tahu itu uangmu. Janus, itu bukan urusanmu. Uang siapapun yang pasti kami membayar
padamu bukan" tidak Anna, kau yang bekerja keras menyelesaikan gambar-gambar itu. Kau
harus menikmati uangmu sendiri bukan sebaliknya.
tahu apa kau Janus tentang hidup kami" Anna mulai gusar.
aku tak ingin kau menderita Anna. Pergunakanlah uangmu untuk
membahagiakan dirimu. Aku menolongmu mendapat proyek gambar itu karena
dirimu bukan karena Andre, Janus berkata sambil menatap mata Anna dalam-dalam.
Anna bangkit berdiri dan keluar apartemen Janus. Sebelum ia menutup
pintu Anna berkata tegas , Janus, camkan ini. Aku tak suka diikuti terus
menerus dan aku benci mawar! .
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
--*/29/* kau sudah mengantuk Andre" Anna bertanya di sisinya. Lampu kamar
masih menyala dan mereka berdua telah berbaring siap untuk tidur.
belum, Andre membalik tubuhnya memunggungi Anna.
Saat Anna hendak memeluk Andre tiba-tiba telepon Andre berbunyi. Andre
meraih dari sisi tempat tidurnya dan melihat sms masuk dari Janet.
Sayang &bagaimana harimu..aku kangen..awas! kalian jangan berentuhan
malam ini &jangan nakal!
Andre tersenyum dan menjauhkan dirinya dari Anna hingga tepi tempat
tidur dan dibalasnya. Aku tak menyentuhnya sayang..aku juga kangen &
Andre meletakkan kembali telepon itu di meja sisi ranjang, Anna mendekat
dan memeluknya. sayang &peluk aku dong, Anna mengelus-ngelus piyama Andre.
Andre merasakan kehangatan tubuh isterinya. aku lelah Anna &.
baiklah, kita tidur saja, Anna menggeser tidurnya menjauhi Andre.
Andre menoleh. Punggung Anna membelakanginya dan Andre bisa melihat
wanita itu tak mengenakan apa-apa lagi di dalamnya. Tiba-tiba ia merasa
sesuatu terasa mendesak di tubuhnya. Pantat di hadapannya benar-benar
menyembul padat dari balik baju tidur Anna yang transparan.
/Aku tak boleh nakal malam ini!/
Saat Andre sedang mati-matian memejamkan matanya, didengarnya Anna
berkata lirih , siapa Janet itu" Aku telah membaca semua smsnya padamu!
Malam itu Andre tak bisa memejamkan matanya hingga hampir pagi.
--- Persiapan pernikahan itu tertunda dan membuat mamanya marah besar
namun Janet menganggapnya angin lalu saja. Bagimanapun ia masih sering
merasa mual membayangkan hidupnya akan dihabiskan bersama Raymond.
Janet mengalihkan rasa mualnya dengan mencoba bersantai di salon
memanjakan dirinya. Majalah di tangannya dibolak-balik. Salon ini terlalu penuh pelanggan dan ia
sudah mengantri sejam lebih. Diraihnya telepon dari dalam tas dan saat Janet
hendak mengirim sms pada An
dre tiba-tiba lampu teleponnya menyala dan
berbunyi. Sebuah pesan sms masuk tapi Janet tak mengenali nomornya.
Kau mau coba rebut Andre dari kami" Coba saja kalau bisa! [ANNA]
Janet menatap teleponnya tak percaya dan tiba-tiba dadanya terasa panas.
Segera dibalasnya sms itu.
Kami saling cinta. Kau tak layak untuknya.
Semenit kemudian teleponnya berbunyi. Sms masuk kembali.
Sejauh mana hubungan kalian"
Dan Janet langsung membalasnya.
Kami seperti suami isteri dan aku sudah mengandung bayinya.
Janet tersenyum memandang smsnya sendiri dan setelah dibacanya sekali
lagi Janet mengirim pesan sms itu. Wanita itu harusnya tahu diri. Andre sendiri
yang sudah bosan dengannya dan bukan diriku yang mengganggunya, pikir
Janet. Biarlah ia menangis sekeras-kerasnya sekarang membayangkan aku telah
mengandung pikir Janet makin bertambah puas meski jauh di dalam hatinya ia
menyesal harus menyakiti sesama wanita. Janet merasakan niatnya untuk
creambath lenyap dan ia melangkah pergi keluar salon. Perutnya belum diisi
dan mual mulai menyerang.
Janet menengok kanan kiri mencari resto di sekitarnya. Ia harus bergegas
mengisi perutnya dan meminum obat maagnya atau mual dan sakit kepala yang
sudah dihapalnya akan menyerang dirinya lagi seperti biasa.
Saat Janet menemukan apa yang dicarinya teleponnya berbunyi kembali.
Janet tak mengindahkannya dan setengah berlari menuju resto kecil di pinggir
jalan. Sepuluh menit kemudian Janet sudah menyantap pesanannya dan
mendadak teringat ada sms masuk yang belum dibacanya. Dibukanya
teleponnya dan Janet mendapat pesan sms dari Anna, isinya :
Aku bercinta tadi malam &kau tahu betapa perkasanya Andre di ranjang"
Bayimu tak akan memiliki ayah..
Mata Janet menatap marah pada layar mungil ditangannya itu dan ketika ia
ingin membalasnya sebuah pesan sms masuk. Lagi-lagi dari Anna.
Kau pernah merasakan tubuhmu di masukinya sementara kau bergelayut
dalam gendongannya" Mmm &tak ada duanya..kami melakukannya berulangkali
Sore itu benar-benar membuat murka Janet. Sms Anna yang berbondong-bondong terus mengalir ke teleponnya dan ia merasa dirinya benar-benar
diteror. Ia menggigil membayangkan Andre meniduri Anna dan Janet lekas-lekas meninggalkan resto kembali ke rumahnya.
Setibanya di rumah papa mamanya sedang berbincang-bincang dengan
Raymond yang langsung bangkit menyambutnya.
Janet, kau dari mana saja"
Janet baru saja hendak menjawab ketika teleponnya berbunyi. Janet
membukanya dan dilihatnya nomor yang telah dikenalnya itu mengirim pesan
sms kembali. Isinya : Janet &aku sedang bersama Andre &kami minum teh sore di tepi danau &
Rachel bermain sendiri dan Andre terbaring di pangkuanku menikmati kilauan
sinar di air.. hai, kau darimana" Raymond memegang pundaknya. Janet menyingkir ke
samping dan berlari menuju tangga, aku mau mandi dulu..sore pa..ma..
Begitu menutup pintu kamarnya Janet membuang tasnya ke ranjang dan
lagi-lagi telepon di tangannya berbunyi. Kali ini sms dari Andre.
Janet, aku sedang tidur di pangkuan Anna..nikmat damai sekali rasanya &
nanti malam aku akan menidurinya..aku suka erangannya..
Janet membanting teleponnya ke tengah ranjang. Ia mendidih. Wanita itu
benar-benar menterornya. Kali ini ia menggunakan telepon Andre dan dada
Janet makin sesak oleh rasa marah.
Janet duduk di tepi ranjang, ia merasakan kegalauan yang amat sangat.
Dirinya mencintai Andre dan itu bukan salahnya. Rasa itu hadir begitu saja.
Bahkan Andre yang pertama kali berani mencumbunya bukan dirinya.
Janet mendesah mendinginkan kepalanya dan amarah di dadanya perlahan
mulai reda. Bagaimanapun mungkin ini nasib wanita yang mencintai suami
orang. Dirinya tak lebih berharga dari penggoda rumah tangga dan Janet
merasakan air matanya tumpah.
Perlahan-lahan Janet bangkit dari duduknya. Semua kawannya selalu
berkata ia gadis energik dan periang dan Janet ingin membuktikan itu semua
saat ini. Ia menyeka pipinya yang basah oleh air mata dan bercermin. Setelah
memastikan penampilannya, Janet keluar kamar bergegas mandi. Sepuluh
menit kemudian setelah yakin wajahnya kembali berbinar ceria Janet turun ke
bawah. kau keliha tan cantik, Raymond bangkit berdiri menghampirinya. Janet
melihat keluarganya tengah berkumpul dan kelihatannya mereka sedang dalam
suasana gembira. Janet, kau tahu Raymond memberimu sebuah rumah besar di tengah
hutan" mamanya bertanya ketika Janet baru saja duduk di sofa.
Janet mengangguk, ya mama aku yang memintanya.
Mamanya tekejut kaget, apa kau bilang"
aku yang meminta Raymond membelikan aku bangunan mewah itu.
Janet, itu tidak sopan. Kalian belum lagi menikah.
iya mama, Janet hanya tersenyum dan bergelayut manja pada Raymond.
Tak ada salahnya sore ini membahagiakan mamanya sejenak. Toh rencana
Janet mengundur pernikahan sudah berhasil.
Mamanya menggeleng-gelengkan kepala kesal dengan kelakuan Janet.
Keluarganya bisa dianggap mata duitan. Dipandangnya brosur bangunan mewah
itu di tangannya. Jadi kalian menikah setelah bangunan ini selesai"
Raymond mengangguk, itu kemauan Janet dan bukan masalah kukira.
Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan hingga saat kami menikah nanti
sudah tidak akan terganggu urusan kantor lagi.
kami akan berbulan madu di sana, Janet menambahkan.
Mamanya mengacungkan brosur di tangannya, di sini"
Janet dan Raymond mengangguk bersamaan dan Janet melihat mamanya
memandang mereka dengan bahagia. Janet memang ingin membahagiakan
wanita yang dicintainya itu dan dirinya merinding membayangkan itu semua
hanya akal-akalannya saja. Pada waktunya nanti wanita itu pasti akan kecewa
dengan keputusan Janet. Janet, Raymond ingin mengajakmu makan malam di luar, pergilah tapi
jangan terlalu larut pulangnya. Raymond besok akan berangkat melihat sumur
yang baru, mamanya berkata lembut sambil tersenyum.
kemana" Janet menengok ke arah Raymond.
lepas pantai di Samudra Hindia, Raymond berkata melepaskan rangkulan
Janet dan duduk di sofa. sampai kapan" dua minggu, Raymond mengacungkan dua jarinya dan otak Janet langsung
menyusun rencana. Heli itu mainan baru Janet yang setia menemaninya
mengunjungi Andre dan Janet tersenyum manis sekali pada Raymond sambil
bergelayut kembali di lengan pria itu.
Saat mereka berdua telah pergi, papanya bergumam pelan, aku kuatir
dengan sikap Janet yang tiba-tiba berubah &
*/30/* Janet melepas kepergian Raymond di pinggir landasan. Pesawat jet berlogo
tetesan minyak itu baru saja lepas landas dan Janet bergegas melajukan
mobilnya ke hanggar heli putihnya.
Lima belas menit kemudian Janet sudah mengudara bersama helinya. Ia
ingin sekali menerbangkan heli itu ke area bangunan yang dijanjikan Raymond
namun ditundanya niat itu. Janet ingin ke sana bersama Andre. Pasti pria itu
sangat senang dan mereka bisa menikmatinya bersama sebelum Janet
meninggalkan Raymond untuk selamanya.
Janet membumbung tinggi di langit selama sejam lebih sebelum
mendaratkan benda putih canggih itu. Dilihatnya Andre sudah menunggu di
pinggir hanggar seperti biasa. Janet turun dan menghampirinya.
sudah lama menunggu sayang" Janet memeluknya. Damai sekali rasanya
berada dalam dekapan Andre.
baru saja kok. Kau sudah makan sayang" Andre menatap wajah Janet
dengan penuh kerinduan. Janet menggeleng. Ia ingin segera bercerita tentang terror yang dilakukan
Anna namun ditahannya. kita cari makan bagaimana"
dimana" ada resto kecil di sekitar sini,ayo, Andre menggeret Janet menuju
mobilnya. ini mobilmu" Janet bertanya saat Andre baru saja menjalankan mobilnya.
bukan aku meminjamnya. Andre &aku ingin kita segera menikah, Janet menyentuh tangan Andre
yang memegang tongkat parsneling.
begitu aku bercerai kita langsung menikah, Andre menoleh tersenyum
padanya. akhir tahun ini" ya. Bulan madu malam tahun baru kau setuju"
dimana" Andre berpikir sejenak, dimana saja asal bersamamu.
di Karibia" Janet bertanya ingat tawaran Raymond.
aku tak memiliki uang cukup sayang.
tak masalah tabunganku cukup untuk kita ke sana, Janet memandang
Andre penuh perasaan dan Andre meminggirkan mobilnya mencium mesra Janet
sejenak sebelum melaju kembali. Siang itu, hingga mereka berpisah, Janet tak
sempat bercerita tentang sms-sms Anna.
Pada saat yang sama Ann a sedang menatap Janus dalam-dalam , Jadi kau
benar-benar tak ingin kubayar"
Janus menggeleng, sudah kukatakan Anna, aku tak ingin uangmu. Andre
yang harus membayarnya. Ia yang berhutang pada Rich Bank.
Anna memutar otaknya. Ia tak ingin berhutang pada Janus pria yang pernah
dibencinya dan hingga kinipun ia masih membencinya. Anna berpikir paling
tidak ada dua pria yang membuat hidupnya tak bahagia. Janus dan Andre.
Andre selalu pergi tak tentu arah akhir-akhir ini dan Anna menyadari
pertemuan-pertemuan dengan seorang wanita bernama Janet adalah
penyebabnya. kau tak usah berpikir macam-macam Anna, aku hanya ingin memberi
pelajaran pada Andre. Kau kelihatannya tidak berbahagia hidup bersamanya,
Janus menebak pikirannya.
kau sok tahu Janus. Tidak Anna. Aku bisa lihat dari matamu. Kau sepertinya menderita
dengannya. Anna bangkit dari duduk dan memutari meja kerja Janus yang besar
menghampirinya. aku akan bayar kau tunai terserah kau terima atau tidak dan kau tak
berhak mencampuri urusan kami.
Janus melihat mata Anna membesar karena kesal dan ia meraih tangan
Anna, Anna aku mencintaimu. Aku berjanji membahagiakanmu.
Percayalah..tinggalkan Andre.
Anna menarik tangannya dari genggaman Janus dan melangkah ke pintu,
kau tunggu di sini aku akan kembali.
Sepuluh menit kemudian Anna masuk dan menghampirinya. Di tangannya
sebungkus kertas coklat terayun-ayun.
ini uangmu. Sementara lima belas ribu. Sisanya aku akan bayar nanti,
Anna membalik kantung kertas itu dan menuang isinya ke meja.
Tiga ikat uang dalam pecahan limapuluh dollar meluncur turun dan
menutupi kertas yang sedang dibaca Janus.
mulai saat ini aku harap kau tak ikut campur urusanku, Anna berkata
tegas dan ketika ia sudah hendak berbalik melangkah pergi pintu terbuka.
Seorang pria masuk ke dalam.
Janus tersenyum lebar membuka kedua tangannya dan membiarkan
tumpukan uang itu tergeletak begitu saja di meja kerjanya.
nah, rupanya kau sudah berhasil mendapatkannya.
Pria itu mengangguk penuh hormat dan memandang sekilas pada Anna. Ia
menyerahkan sebuah tas kecil pada Janus, semua ada di sini.
Janus menerima tas itu, terima kasih. Besok kau terima sisa
pembayarannya. Pria itu mengangguk pelan dan melangkah ke luar.
Setelah pintu tertutup kembali Janus menoleh pada Anna. Kau akan
menyesal bila tak melihat isi tas ini.
Janus membuka tas itu dan mengeluarkan beberapa lembar foto dan sebuah
CD dari dalamnya. Anna berdiri diam di sisi meja kerja dan memperhatikan Janus tersenyum
puas. Ini kau lihatlah Anna, Janus menyerahkan foto-foto itu pada Anna, aku
ingin memutar CD ini, lanjutnya sambil mengacungkan CD di tangannya.
Anna meraih foto-foto itu dan matanya terbelalak. Jadi selama ini
perasaannya benar. Andre memang berkhianat lagi. Di tangannya ada foto
Andre sedang makan bersama seorang wanita muda yang kelihatan energik. Ada
juga gambar Andre dan Anna sedang berciuman di dalam sebuah mobil. Anna
tak mengenali kendaraan siapa itu.
jadi kau memata-matai kami Janus, Anna menatap kawannya geram.
Dilihatnya Janus sedang membungkuk memasukan sekeping CD yang Anna tebak
adalah bukti lain pengkhianatan Andre.
Layar televisi menyala dan Anna melihat sebuah jendela di tempat yang
tinggi, mungkin hotel. Andre tampak sedang berciuman mesra dengan wanita
yang sama dengan yang dilihatnya di foto-foto tadi.
baiklah Janus, cukup sudah. Apa maumu sebenarnya" Anna benar-benar
kalut dan mendidih. Ia sakit hati, malu dan benar-benar geram.
Janus menoleh, ambil kembali uangmu itu dan menikahlah denganku.
Lupakan Andre, ia bajingan Anna.
Anna mengambil kembali uangnya di atas meja dan meletakkannya pada
pangkuan Janus. Belum sempat Janus bertanya ketika tangan Anna mengayun
cepat mengenai pipi Janus. Tamparannya membuat bunyi yang membuat Anna
merinding sendiri dan ia meninggalkan ruangan meninggalkan Janus yang belum
sadar apa yang menimpa dirinya. Hanya tangannya yang bergerak-gerak
memegang pipinya. -- Malamnya, Andre sudah berbaring di ranjang berdua Anna. Lampu kamar
masih menyala dan Anna lagi-lagi mengenakan gaun tidur transparannya.
Andre melir
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ik. Anna sudah memejamkan mata dan payudaranya terlihat
naik turun. Andre tahu malam ini Anna tak mengenakan apa-apa lagi di balik
gaun tidur tipis itu. Ia sedang mengingat-ngingat kapan terakhir kali merasakan
bagian tubuh yang naik turun itu ketika teleponnya berbunyi. Sms dari Janet!
Sayang &sudah tidur" Awas jangan nakal malam ini!
Andre membalasnya. Oke. Malam itu Andre hanya berani menatap langit-langit kamar. Aroma parfum
Anna tercium di hidungnya. /Aku tak boleh nakal!/ Dan Andre berusaha mati-matian memejamkan matanya.
--*31* Andre baru saja masuk rumah, ketika dilihatnya Anna sedang mengganti lap
kompres di dahi Rachel. Anna, kenapa Rachel" Andre terkejut melihat Rachel yang terbaring
lemah di sofa. Gadis mungil tersebut kelihatan pucat. Dirabanya dahi Rachel.
Panas sekali.. empat puluh derajat Andre, aku sudah mengukurnya baru saja, Anna
membenahi posisi Rachel. kita ke rumah sakit sekarang, Andre bangkit berdiri, kau masih ada sisa
uang" Anna mengangguk, aku sempat jual kalung tadi.
Andre tertegun , kalung"
Ya. Aku pikir kau sudah tak mempunyai cadangan uang lagi. Biayanya pasti
besar untuk merawat Rachel. Jadi kusuruh Mercy menjaganya tadi dan aku
langsung menjual kalung. baiklah, kau tunggu saja di sini, aku cari taxi.., Andre bergegas ke luar
rumah. /Bahkan saat ini kalungpun harus dijual!/
Setengah jam kemudian mereka sudah berada di ruang periksa Siloam
Hospital. Andre selalu yakin dengan kualitas rumah sakit itu. Mahal tetapi
terjamin. Andre duduk memandang dokter yang baru saja selesai memeriksa
Rachel. Dilihatnya dari balik tirai tipis, Anna sedang mengenakan kembali
pakaian Rachel di meja periksa.
nah, jadi bagaimana dokter" Andre mengalihkan pandangannya kembali.
Dokter di hadapannya sudah putih semua rambutnya dan itu kesukaan Andre. Ia
selalu percaya dokter-dokter tua. Mereka menang pengalaman.
Putri anda harus menjalani tes laboratorium dahulu dan harus dirawat
beberapa hari di sini untuk memastikan ia tak akan kekurangan cairan..,
dokter itu membenarkan gagang kacamatanya.
tes darah" benar. trombosit &leukosit &" Andre berusaha menebak.
Dokter itu mengangguk. semuanya
termasuk widal" Dokter itu mengangguk kembali.
sebenarnya Rachel sakit apa dokter" Andre melihat Rachel sudah turun
dari meja periksa. belum bisa dipastikan. Harus tes darah . sementara ini kita harus turunkan
panasnya terlebih dahulu.
Andre menyaksikan dokter itu menulis catatan.
putri anda alergi obat tertentu"
Andre menggeleng dan menggeser duduknya memberi tempat pada Anna
yang menggendong Rachel. Asetaminophen saja kalau begitu, dokter itu mulai menulis di notesnya.
maaf dokter, Rachel pernah sedikit tergangu maagnya. Saya kuatir &,
Andre tak meneruskan perkataannya begitu melihat dokter itu memandang
lekat-lekat ke arahnya. parasetamol" Andre mengangguk. dia benar-benar tak alergi bukan"
syndrome reyes maksud anda dokter"
dokter itu mengangguk dan makin menatap lekat-lekat ke mata Andre.
tidak &Rachel tidak mempunyai kecenderungan pada syndrome itu, Andre
menjawab cepat. anda punya pengetahuan lumayan juga &, Dokter itu tersenyum sambil
membenarkan gagang kacamatanya dan mulai menulis kembali.
Andre tertegun menatap wajah dokter di hadapannya. /Sejak aku bangkrut
baru kali ini ada yang memujiku!/
Sore itu Andre menunggui Rachel di rumah sakit. Gadis mungil itu benar-benar pucat dengan infuse di tangan. Anna kembali ke rumah untuk mengambil
persediaan barang-barang yang diperlukan.
Malamnya Anna menunggui Rachel sampai tertidur sambil menelungkupkan
tangannya di ranjang Rachel yang juga sudah tertidur pulas sementara Andre
belum juga bisa memejamkan mata.
Andre keluar kamar untuk merokok. Sudah jam dua malam, ia melirik
arlojinya. Hasil tes darah sore tadi sudah lebih baik dari pada hasil tes
pertamanya. Dihisapnya rokok dalam-dalam. Sekarang tinggal berpikir
bagaimana pembayarannya. Harga kalung Anna tak akan cukup bagi rumah sakit
sehebat ini. Baru saja Andre merebahkan punggungnya di kursi teras ketika teleponnya
berbunyi. Janet! hallo &., sayang &bagaimana keadaanmu
" baik-baik saja.. kau belum tidur Janet "
belum &baru masuk rumah &sore ini aku mencari parfum tapi tak satupun
tersedia di butik yang aku kelilingi.
parfum" ya & parfum apa" banyak. Beberapa paman dari mama menginginkannya dan aku yang harus
mencarinya. tak kau beli lewat internet saja"
tidak. Peggy pernah membeli dengan cara seperti itu dan akhirnya
tertipu.. Andre teringat Janet pernah bercerita betapa cerewetnya rekan
sekantornya itu. kau sebenarnya mencari parfum apa, clinique happy" Andre menebak. Ia
hapal parfum kesukaan Janet.
salah satunya iya. Yang lain D&G light Blue, Samsara, Joy,212,..
seperti punyaku" Andre memotong.
ya. ada lagi" Fahrenheit, bvlgari white, belledemunite. Banyak kan" terdengar suara
Janet tertawa kecil dari seberang. aku sampai lelah mencarinya. Apalagi
Chanel No.5 &sulit sekali.
Andre diam mendengarkan. Nafasnya agak memburu. Rasanya ia mendapat
cara untuk pembayaran biaya Rachel.
Janet, kau tak usah cari parfum itu. Aku akan antarkan besok. Kau transfer
saja uangnya pagi-pagi besok ke rekeningku.
berapa" aku hitung dulu. Nanti aku sms.
baiklah &rupanya kau jual parfum juga ya &, Janet menggoda.
Andre hanya tertawa. baiklah sayang &aku tunggu ya &bye &.
bye &. Andre baru saja hendak mematikan telepon ketika suara Janet kembali
terdengar. Andre & Ya & malam ini kau jangan nakal ya
tidak. jangan kau sentuh Anna. ya.. oke &I luv u.. Klik. Telepon ditutup sebelum Andre sempat menjawab.
Lima menit kemudian setelah rokoknya habis, Andre masuk kembali ke
kamar Rachel. Suhu tubuh Rachel sudah normal kembali. Andre meraih
minuman dingin dan meneguknya. Dilihatnya Anna masih tertidur pulas , baru
saat ini Andre memperhatikan baju yang dikenakan Anna. Baju tidurnya yang
tipis! Andre bisa melihat bayangan celana dalam hitam yang dikenakannya.
/Aku tidur saja di luar..aku berjanji tak akan nakal malam ini &/
Dan Andre kembali ke luar kamar, menarik bangku teras yang tadi
didudukinya, mengatur posisi supaya nyaman dan matanya berusaha
dipejamkan. /Aku mencintaimu Janet.../
Esoknya pagi-pagi sekali, Andre kembali ke kamar. Anna sedang menemani
Rachel makan. Rupanya gadis mungil itu sudah diperbolehkan makan mulai pagi
ini. kau tidur dimana Andre" Anna menoleh memandangnya yang tampil
berantakan. Rambut Andre benar-benar kusut. Tubuhnya terasa pegal, posisi
tidurnya semalam di bangku teras memberi hasil tak menyenangkan pagi ini.
di teras, bagaimana Rachel"
pagi ini ia akan tes darah lagi..
baiklah &Anna, aku harus kembali ke kantor. Ada pekerjaan yang harus
diselesaikan. Anna menyuapkan sendok bubur ke mulut Rachel, kau juga ingin sarapan
bubur Andre " Anna bertanya lembut menoleh padanya yang masih duduk di
sofa dengan mata yang berat.
masih ada untukku" Anna mengangguk meletakkan mangkuk bubur di tangannya dan
menghampiri meja kecil di sisi tempat tidur Rachel. Diambilnya semangkuk
bubur yang belum tersentuh dan disodorkan ke Andre, makanlah &kau pasti
lapar sekali. Anna membungkuk meletakkan mangkuk bubur di atas meja di
hadapannya. Andre bisa melihat payudara Anna yang menggelembung
mengintip. kau belum berganti baju sejak semalam Anna"
Anna tersenyum, nanti saja &toh aku juga belum mandi.
Anna kembali ke sisi Rachel dan Andre bisa melihat bayangan hitam celana
dalam Anna ikut bergoyang-goyang. Selintas tercium aroma D&G dari tubuh
isterinya. aku mandi dulu saja.. Andre bangkit dari duduk.
kau tak ingin makan dahulu"
nanti saja setelah mandi. Aku butuh air mengguyur tubuh. Pegal semua
rasanya &, Andre ngeloyor membuka pintu toilet.
Setelah membuka seluruh pakaiannya Andre menyalakan shower. Air dingin
mengguyur kepalanya. Rasanya lebih segar. /Aku harus bertahan &beberapa
malam terakhir ini Anna selalu menggunakan gaun tidur yang transparan &aku
tak boleh nakal!/ */32/* Awan bergulung-gulung di udara. Angin lembab yang kencang bertiup
menerpa tubuhnya membuat Andre harus memegangi topinya erat-erat. Janet
sudah menunggunya. hallo sayang &. Janet menghambur ke pelukan Andre.
sudah lama" baru saja aku mendarat. Andr e memandang helikopter putih di belakang Janet. Sejak memiliki heli
itu, Janet tak pernah menggunakan kereta lagi untuk mengunjunginya.
aku bawa parfumnya &lihatlah, Andre menyodorkan tas putih transparan
pada Janet. waww &.luar biasa &darimana kau mendapatkannya Andre" Janet
terkagum-kagum mengeluarkan satu persatu botol-botol parfum original
tersebut. koleksiku.. Janet mendongak, koleksimu"
Andre mengangguk. koleksi kau jual padaku"
Andre menimbang-nimbang sejenak, aku sedang butuh uang &
Janet meletakkan kembali botol yang sedang dipegangnya ke dalam tas.
Sayang &kalau kau butuh uang, aku bisa mentransfernya padamu &kau tak
perlu menjualnya! Andre tersenyum , aku sudah bosan dengan aromanya.
/Berbohong lebih baik kali ini./
Janet memandang Andre tak percaya, kau bersungguh-sungguh"
Andre kembali mengangguk.
kau sudah terima transferku tadi pagi"
sudah. tidak kurang" Andre menggeleng. Janet meletakkan tas transparan itu di pelataran.
Andre kau butuh uang untuk apa"
untuk urusan pekerjaan. Andre menjawab cepat pertanyaan yang sudah
diperkirakannya sejak berangkat tadi.
Janet masih memandang Andre sejenak. Ia ingin bertanya lebih dalam
ketika bibir Andre sudah mendekat dan mulai melumat bibirnya.
Andre &.. Janet mendesah berusaha menghindar namun Andre terus
mendesaknya. Andre memeluk tubuh Janet rapat-rapat dan terus mengulum bibir
merahnya. /Harus dengan cara seperti ini &aku tak mau ia bertanya-tanya lebih
jauh &/ Jam menunjukkan pukul delapan malam ketika Andre sudah kembali ke
rumah sakit. Rachel sempat terjaga beberapa menit sebelum akhirnya terlelap
kembali. Pengaruh obatnya mungkin membuatnya selalu tertidur, Andre
berkata dalam hati. bagaimana hasil tes-nya Anna" Andre menghempaskan pantatnya di sofa.
Hatinya bersyukur malam ini Anna mengenakan switer tebal dan celana jeans.
baik sekali. Mereka bilang besok Rachel sudah bisa pulang & Anna
memandang sejenak ke wajah Andre agaknya ia akan mengatakan sesuatu
namun ragu-ragu. Andre melihatnya, ada apa Anna"
pembayarannya Andre. Tagihannya besar sekali. Aku sudah tanya tadi.
Tak usah kau pikirkan. Aku saja yang membayarnya, Andre bangkit dari
sofa dan meraih minuman dingin dari lemari pendingin di pojok kamar.
kau masih mempunyai uang" Anna bertanya tak percaya.
Andre mengangguk dan melangkah ke luar pintu, aku ingin merokok di
luar.. Setengah jam kemudian ketika Andre masuk kembali dilihatnya Anna sudah
mengenakan gaun tidur transparan. Kali ini berwarna kuning. Andre yakin
seratus persen Anna tak mengenakkan apa-apa lagi di baliknya.
kau belum mengantuk" Anna bangkit dari duduk mengambil sekaleng
softdrink dari lemari pendingin sambil membungkuk.
Andre melihat pantat padat Anna yang hanya terbungkus gaun tipis tepat di
depan matanya. aku ingin merokok kembali. Kau tidurlah &, dan Andre cepat-cepat
menutup pintu bergegas menuju teras.
Tengah malam Andre terbangun dan cuaca benar-benar dingin. Tubuhnya
sedikit menggigil. /Aku tidur di dalam saja./ Andre bangkit dari bangku teras
dan masuk kembali ke kamarnya.
Dilihatnya Anna masih terjaga.
kau belum tidur" belum mengantuk. Anna berkata datar. Raut mukanya masam.
ada apa Anna" Andre duduk di sebelahnya. Tubuhnya masih terasa
menggigil akibat angin malam di teras tadi.
Janetmu sms kembali!...!! Anna membuang mukanya.
Andre baru sadar ia tak membawa teleponnya tadi saat ke teras. Diraihnya
benda mungil itu dari atas meja.
sudah kuhapus &, Anna berkata dingin.
dia pesan apa" Andre bertanya hati-hati. Diletakkannya kembali benda itu
ke atas meja. Anna menoleh dan menatap mata Andre penuh kebencian, katanya kau
tak boleh nakal lagi malam ini!
*/33/* Esoknya setelah mengantar Rachel dan Anna kembali ke rumah, Andre
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
langsung berangkat menuju kantornya. Ia belum tahu apa yang akan
dikerjakannya nanti setiba di kantor. Sampai hari ini ia belum memperoleh
peluang sedikitpun. Belum ada satu perusahaanpun yang menghubungi mereka
untuk pemesanan software. Paling tidak ia berharap hari ini Herald masuk
kantor, ia perlu teman bicara saat ini.
Andre baru saja menyeberang
jalan, ketika ia teringat telepon genggamnya
tertinggal di dalam tas Rachel. Ia langsung membalik badan kembali ke rumah.
Setibanya di rumah, dilihatnya Rachel sudah tertidur pulas. Anna duduk di
bangku gambarnya seperti biasa.
kau tahu teleponku di tas Rachel" Andre bertanya di belakangnya.
Anna menoleh dan menunjuk keatas sofa, itu..baru saja Janetmu
menelpon &.kangen katanya!
Andre tak menanggapi komentar Anna.
Kau tahu Andre, aku bersusah payah menggambar ini untuk membantumu
menyelesaikan urusan Rich Bank dan kau asyik bermesraan dengan dia!
Andre tetap diam dan dimasukkannya telepon mungil itu ke saku celananya.
kau benar-benar keterlaluan Andre ! nada suara Anna makin meninggi.
Kau juga keterlaluan Anna, kau telah membohongiku bertahun-tahun
dulu &kalau aku tak mendesakmu, kau tak akan cerita kau pernah tidur dengan
Janusmu itu! Padahal kau mendesakku terus saat itu menanyakan kapan kita
akan menikah! Kau pandai berbohong, kau tahu itu Anna!
aku tak tidur dengannya Andre!
mana aku tahu kau sudah pernah tidur atau belum dengannya!
aku sudah jelaskan berulang kali, aku tak sampai tidur dengannya! suara
Anna makin melengking. Itu urusanmu Anna &sampai saat ini aku tak pernah tahu sedekat apa
hubungan kalian dahulu! Anna mulai merasakan panas di matanya, sebentar lagi pasti ia akan
menangis. Kesalahan yang dilakukannya dulu bersama Janus selalu menjadi
senjata andalan Andre bila terdesak.
kau sendiri mengakui telah telanjang bulat di kamarnya &dan kini kau
masih berusaha meyakinkan aku bahwa kau tak tidur dengannya! Kau munafik
Anna! Aku bukan anak kecil!
Andre melangkah keluar rumah sambil membanting pintu keras-keras.
Didengarnya tangis Rachel, mungkin anak itu kaget mendengar suara pintu
terbanting namun hatinya sedang panas dan ia tetap melanjutkan langkahnya
menuju kantor. Pada saat Andre berlari-lari kecil mengejar kereta listriknya, di rumahnya
Anna sedang berusaha menidurkan Rachel kembali dengan mata yang sembab.
/Aku tak pernah tidur dengannya saat itu &aku benci kau Janus!/
Setelah beberapa menit akhirnya anak itu tertidur kembali dan Anna baru
saja hendak melanjutkan gambarnya ketika bel rumahnya berbunyi. Ia
merapikan rambutnya dan membersihkan matanya yang sembab di depan
cermin sebelum bergegas membuka pintu.
Seikat bunga mawar hadir kembali di teras rumahnya!
Anna berlari ke pagar memandang sekeliling. Tak ada orang di jalan hanya
ada mobil van biru yang melaju menjauh.
Ia membawa masuk paket bunga itu seperti biasa dan diletakkan begitu saja
di atas sofa. Mercy muncul dari arah pantry.
ada kiriman lagi Nyonya"
Anna mengambil pensil gambarnya dan mulai membuat garisan-garisan tipis
di atas kertas. Mercy, ambilah &aku rasa itu paket untukmu!
Mercy hanya melongo menatap Anna sebelum berkata, Saya akan
membuangnya Nyonya sebelum Tuan menemukannya.
Anna mengamati detail gambarnya dengan teliti. Ia tak ingin pekerjaannya
berlarut-larut. Tinggal satu gambar detail koridor penthouse untuk
menyelesaikan proyek gambarnya. . Setelah cukup puas dengan rancangan
wallpaper dinding samping lift yang bermotif bunga tulip Anna meletakkan
pensil gambarnya bersamaan dengan bel rumah berbunyi.
Anna membuka pintu. Dua pria berdiri di hadapannya.
Selamat pagi, anda Nyonya Andre" salah seorang mengulurkan tangannya,
kami dari VillageBank. Ya.., Anna menyalami mereka bergantian sambil mempersilakan masuk.
Ia belum mengerti ada urusan apa dengan Village Bank. Dirinya bahkan tak
pernah tahu dimana letak bank tersebut.
Nyonya Andre, suami anda mempunyai hutang pada VillageBank. Seratus
ribu dollar, salah seorang dari mereka mengeluarkan beberapa lembar kertas
dan menunjukkannya pada Anna.
Anna baru selesai menarik nafas untuk mencerna apa yang baru didengarnya
ketika salah seorang dari mereka kembali berkata, semua ada di dokumen-dokumen itu. Anda dapat membacanya dan minggu depan kami kembali dengan
membawa surat sita atas rumah ini. Semoga Tuan Andre sudah melunasinya
sebelum minggu depan. Anda bisa membayarnya langsung di Kantor Pusat
VillageBank. Kami sudah mendengar kasus yang menimpa anda d
ari RichBank jadi kami tak menggunakan jasa debt collector sementara ini. Terima kasih
atas waktunya kami mohon diri.
Anna hanya memperhatikan mereka pergi sambil memegang dokumen
tagihan di tangannya. Disandarkan punggungnya ke kursi, jadi Andre bukan saja
ahli berkhianat tapi juga pandai dalam berhutang, benaknya berpikir.
Dibacanya dokumen itu sekilas sebelum melipatnya dan meletakkan kembali
dokumen itu di meja. Ia tak berniat membacanya secara terperinci siang ini.
Gambarnya harus selesai dan membaca tagihan itu pasti akan merusak
konsentrasinya. Anna kembali ke meja gambarnya dan ketika ia mulai berusaha
memusatkan konsentrasinya bel rumah kembali berbunyi.
Anna mengintip dari jendela. Seorang petugas pos melempar amplop ke
halaman rumah. Ia bergegas keluar rumah mengambil amplop itu. Hanya butuh waktu
beberapa menit untuk membuatnya terduduk lemas di sofa. Hari ini benar-benar luar biasa. Surat di tangannya ternyata berisi tagihan hutang dari A&V
Bank. Yang ini bernilai lima puluh ribu dollar dan Anna memegang kepala
dengan kedua tangannya tak percaya.
Baru saja Anna melepaskan tangan dari kepala ketika Mercy masuk.
Nyonya &ini ada kiriman paket bunga mawar seperti biasa &.
Dan Anna mengangkat kedua tangannya kembali. Kali ini menutupi
wajahnya. -- Yammy mengamati sekali lagi foto-foto itu dan memasukannya ke dalam
amplop. Ia sebenarnya menyukai Andre namun pria itu mengirim foto Reynold
sedang berduaan dengan dirinya di teras villa. Sepertinya pria itu ingin
memperoleh jaminan dirinya tak akan bercerita tentang pencurian file itu pada
Herald. Yammy memandang sekeliling ruang tengah rumahnya yang berantakan.
Pelayan rumahnya sudah seminggu yang lalu berhenti dan Yammy tak terbiasa
mengurus rumah seorang diri. Dinyalakannya televisi namun pikiran Yammy tak
tertuju ke layar kaca di depannya. Benaknya berpikir bagaimana mungkin
Andre masih tak mempercayainya sedangkan mereka berdua telah bekerja
sama memperoleh uang dari memodifikasi program curian itu. Tiba-tiba
terlintas sesuatu di kepalanya, ia ingat wanita yang bersama Andre di resto itu
dan kebetulan sekali Michel telah membayar orang untuk mengikuti mereka.
Mungkin ini adalah jalan keluarnya dan Yammy tersenyum puas. Bila saja pria
itu percaya padanya ia tak akan membuatnya menderita bagaimanapun Yammy
tergila-gila pada Andre. Yammy memikirkan lagi semua rencananya dan setelah memastikan semua
akibatnya Yammy bertekad melaksanakannya. Bila Andre mengancamnya
dirinyapun bisa berlaku sebaliknya. Lagipula ia lelah mengemis minta perhatian
Andre. Berulangkali smsnya tak dibalas pria itu.
--*/35/* Jadi apa masih ada hutang lainnya Andre" Anna bertanya lesu di
sampingnya. Ia benar-benar putus asa. Untung saja pagi tadi seluruh detail
gambarnya disetujui dan berarti dirinya tak mempunyai tanggungan pekerjaan
lagi. masih ada beberapa lagi Anna. Tak lama lagi pasti akan bermunculan
surat-surat tagihan dari berbagai bank, Andre berkata pelan.
Anna bisa melihat Andre sama dengan dirinya, benar-benar putus asa.
Namun paling tidak Andre jujur padanya kali ini.
mengapa tak kau ceritakan semuanya sejak dulu Andre"
aku kuatir hanya akan membebani pikiranmu.
Anna mendesah dan pikirannya berkelana tak tentu arah. Masalah Janet
juga membebaniku, pikirnya. /Belum lagi bunga-bunga mawar itu!/
apa yang akan kita lakukan Andre"
Andre menarik nafasnya dalam-dalam. Anna, untuk kali ini saja tolong
dengarkan aku. Kau bawa Rachel dan Mercy ke rumah orang tuamu. Aku akan
menyusulnya. lalu hutang-hutang itu" Anna bertanya bingung.
Kita tak akan sanggup membayarnya. Semua bernilai tiga ratus ribu lebih
bila dihitung bunganya. Anna hanya menatap suaminya tak percaya dan dua hari kemudian Anna
sudah mengepak seluruh pakaian mereka.
hati-hati &, Andre melepas Anna dan Rachel di stasiun kereta. Wajah
Rachel terlihat kebingungan. Ia belum pernah bepergian jauh hanya berdua
saja dengan Anna. Matanya bening menatap lurus ke mata Andre.
papa tidak ikut" suaranya parau. Gadis kecil itu kelihatan sekali sebisa
mungkin menahan tangisnya.
Andre mencoba tersenyum dan berjon
gkok di depannya, papa nanti
menyusul. Masih ada pekerjaan yang harus papa selesaikan.
Rachel memegang erat-erat tangan Anna dan mendongak menatap mata
mamanya mungkin meminta kepastian.
Anna mengangguk. Rachel kembali menatap mata Andre.
, papa janji ya akan menyusul Rachel.
Andre mengangguk. Kerongkongannya terlalu kering untuk bisa menjawab.
Ketika mereka telah naik ke dalam kereta, Andre merasa langit bagai runtuh
menimpa kepalanya. Mercy akan menyusul besok dan Andre merasa mungkin inilah akhir
hidupnya. Semua impian dan gairahnya membangun bisnis hancur sudah. Tak
ada lagi proyek. Tak ada lagi kontrak-kontrak bisnis. Tak ada lagi anggukan
hormat dari para bawahannya. Tak ada lagi surat pajak. Tak ada lagi rapat-rapat dan presentasi dan Andre berjalan keluar stasiun dengan pandangan
hampa. Ia rindu Janet namun Anna dan Rachel tanggung jawabnya. Bayangan
mereka silih berganti muncul di pelupuk mata. Semua kegalauan yang
terpendam mengalir keluar mengguyur tubuhnya. Andre teringat masa-masa
awal membangun bisnis yang dirintisnya sejak di bangku kuliah. Ia memulainya
tanpa selembar uangpun di sakunya dan hanya dalam beberapa tahun Andre
hampir memiliki segalanya. Benaknya menyesali ekspansi bisnisnya yang sangat
agresif dan sifatnya yang suka bersenang-senang dengan banyak wanita
membuat dirinya harus menanggung semua beban saat ini.
Dilangkahkan kakinya menuju caf" internet terdekat. Hanya satu keinginan
Andre saat ini. Menulis semua perjalanan hidupnya dan mengirimnya ke Janet
sebelum ia kabur secepatnya ke kota lain.
Andre baru saja menyeberang jalan ketika teleponnya berbunyi. Sms dari
Janet. Sayang &aku baru tiba di kotamu..ketemu di tempat biasa ya &kangen J
Andre membaca pesan sms itu tak bersemangat dan membatalkan niatnya
mengunjungi caf" internet. Ia segera menghentikan taxi untuk menuju hanggar
pesawat dimana Janet menunggunya.
Baru saja taxi itu melaju kembali ketika bayangan Rachel yang berpegangan
tangan dengan Anna di stasiun kereta tadi hadir kembali di pelupuk matanya.
Tagihan Village Bank dan A&V Bank juga memenuhi benaknya dan Andre tiba-tiba membuat keputusan besar. Mulai kini ia tak akan menyentuh Janet lagi.
Andre menyentuh punggung sopir dan berkata, Maaf, pak &tolong diubah
tujuannya. Taxi itu mengantar Andre pulang ke rumahnya dan Janet menunggu hingga
langit gelap tanpa satupun smsnya yang dibalas Andre.
--*/36/* Andre baru selesai menelpon Anna dan duduk di bangku kayu rumah
kontrakannya. Setelah mengantar Mercy pergi kemarin, Andre bergegas
mengosongkan rumahnya dan mendapat rumah kontrakan sederhana di
lingkungan yang sepi di pinggiran kota.
Ia sudah memindahkan kantornya dan kini tempat tinggalnya. Bank pasti
akan kesulitan mencarinya. Andre meluruskan kakinya, masih tak percaya
dengan jalan hidupnya saat ini. Semua masih seperti mimpi baginya. Harusnya
ia meminta pertolongan Herald untuk menyelesaikan tagihan-tagihan itu tetapi
Andre merasa yakin saat ini Herald sudah tahu kecurangannya. Pencurian file
tersebut bisa saja diceritakan Yammy pada Michel dan akhirnya sampai juga ke
telinga Herald. Andre tahu jumlah hutang yang ditanggung Herald sama besar dengan
jumlah hutang yang ditanggungnya. Namun Herald mempunyai harta keluarga
yang berlimpah. Itu berbeda dengan dirinya dan Andre makin merasakan
kepercayaan dirinya runtuh ke titik nol.
Hingga kini ia juga belum menceritakan rencananya kabur ke kota lain
kepada Herald. Rekannya itu sebenarnya sangat diharapkan Andre untuk selalu
bersama dalam membangun bisnis tapi itu semua hampir tak mungkin kini.
Dirinya sudah tak memiliki persediaan uang dan rasa percaya diri yang cukup
untuk memulai bisnis lagi bangkit dari semua masalah ini.
Herald sendiri selalu hilang tak tentu arah. Kadang Andre heran kemana
saja Herald bila tak muncul di kantor. Pernah beberapa kali Andre berkunjung
ke rumah Herald dan tak sekalipun ia pernah bertemu. Kawannya itu selalu
pergi dari rumahnya tanpa meninggalkan pesan.
Andre manarik nafas dalam-dalam berusaha menjernihkan pikirannya. Uang,
cinta dan impian-impiannya, semua, semuanya harus mulai da
ri nol lagi. Ditatapnya laptop di hadapannya. Benda hitam itu telah menjadi sahabatnya
mengarungi ganasnya iklim persaingan bisnis. Kini mungkin benda itu tak akan
perlu bekerja sekeras dulu lagi. Mungkin saja dalam tahun-tahun mendatang
hidupnya, benda itu tak lebih dari album-album foto kenangan. Lagi-lagi Andre
menarik nafasnya. Masih ada satu pekerjaan yang harus dilaksanakannya.
Pekerjaan yang menutup semua impian dan semangat-semangatnya.
Andre mulai membuka laptop dan melanjutkan pekerjaan besarnya. Tiba-tiba teleponnya berbunyi.
Andre &, suara Janet terdengar dari seberang.
Ya.., kau baik-baik saja" ya &kau sendiri bagaimana Janet"
aku baik-baik saja. Susah sekali bertemu denganmu akhir-akhir ini.
aku sedang banyak pekerjaan Janet.
baiklah &besok pagi aku ingin bertemu denganmu. Kuharap kau bersedia
Andre & Andre diam sejenak, baiklah &
Esoknya Andre bertemu Janet di sebuah mall megah di tengah kota.
kau naik heli kemari"
Janet mengangguk, ya..aku juga bolos hari ini &Andre, aku kangen &kapan
kau bercerai" Andre diam saja. Semua berkecamuk di dadanya. Ia ingin menyudahi saja
hubungannya dengan Janet namun wanita itu benar-benar kokoh mengisi relung
terdalam hatinya dan Andre bingung harus menjawab apa. Rachel dan Anna
benar-benar membutuhkannya.
baiklah..mungkin aku yang harus lebih menahan diri &aku terlalu sering
membuatmu sedih ya Andre" Janet menatap mata kekasihnya penuh perasaan.
Janet, kau tahu aku mencintaimu"
Janet mengangguk. apapun yang terjadi pada kita"
maksudmu" Janet merasa ada yang tak beres.
tidak apa-apa. Lupakanlah, Andre menggeleng lemah.
sepertinya ini bukan saat yang tepat untuk bertemu sayang, aku kembali
saja. Janet bangkit dari duduk.
Janet &, Janet menoleh, Ya &
aku ingin mengajakmu ke suatu tempat sore nanti. Apa kau bersedia"
Andre memandang Janet yang sudah berdiri.
Janet mengangguk, baiklah. Aku kembali dulu sekarang. Sore nanti aku
kemari lagi. Heliku harus diisi dulu bahan bakarnya. Tadi kulihat tinggal
setengah.
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tak ingin kutemani ke hanggar" Andre meraih tangan Janet
Janet menggeleng mengecup kening Andre dengan penuh perasaan dan
melangkah pergi. Andre memandang punggung Janet yang makin menjauh. Perasaan akan
kehilangan Janet semakin jelas membayangi benaknya. /Aku ingin mengajakmu
ke kontrakanku sayang, aku ingin kau melihat keadaanku yang sebenarnya.
Semua tak seperti yang kau bayangkan. Kau akan membacanya di laptopku &/
*/37/* Bangunan itu bergaya Spanyol dengan pagar beton penuh ditumbuhi lumut.
Ada beberapa yang bahkan melekat pada pojok-pojok dinding banguan. Tiang-tiang dindingnya terlihat kokoh di daerah berhawa sejuk yang terpencil ini. Dua
tahun yang lalu wilayah itu hanyalah sekumpulan belantara dengan pohon-pohon besar dan liar hingga sinar mataharipun tak akan sampai ke tanah.
Kini daerah itu menjadi tempat bersembunyi orang-orang terkaya di muka
bumi. Wilayah terpencil dengan helipad pada tiap bangunan dan tiga ratus are
hutan pinus yang memisahkannya dengan kota terdekat.
Tiap-tiap bangunan berdiri kokoh tanpa suara sama sekali. Komplek elite itu
lebih menyerupai bangunan-bangunan besar di tengah-tengah hutan. Antar
bangunan dipisahkan jarak tiga hingga lima kilometer bila tidak oleh sebuah
danau atau sungai lengkap dengan air terjun alamnya. Privacy adalah segalanya
di tempat itu. Tempat di mana orang-orang paling berkuasa di muka bumi tidak
akan terjangkau oleh pers. Tempat idaman dimana individu-individu pemiliknya
bisa mengumbar keinginan yang paling liar sekalipun tanpa rasa kuatir.
Saat Crozzen Building Co. memperkenalkan area itu bagi kaum terkaya di
dunia hanya satu kalimat di brosurnya. /Privacy is everything./
Kalimat sederhana itu tidak main-main. Saat penawaran perdana di hadapan
puluhan calon pembelinya, Crozzen Building Co. memamerkan perangkat
pengacak radar dan pengacak foto satelit di area tersebut. Tidak ada radar,
tidak ada satelit, tidak ada satupun yang bisa menembus kekebalan
perlindungan perangkat canggih tersebut.
Janet mendaratkan helikopternya di samping bangunan tersebut. Suara
baling-baling helikopte r tertelan oleh gemuruh air terjun di belakang
bangunan. Andre melepas sabuk pengamannya dan berpegangan pada dashboard
mengintip keluar. Janet memperhatikannya sejenak sebelum turun. Sejak awal
perkenalan mereka, Andre tidak pernah mengendarai helikopter dan Janet
selalu dengan senang hati membawanya berkeliling ke mana saja dengan
helikopter pribadinya. Pernah satu kali Janet menawarkan Andre untuk
mengendarainya namun Andre menolaknya. Ini helikoptermu. Kau saja yang
mengendarainya, jawab Andre dengan dingin dan Janet mendapati Andre diam
membisu sepanjang perjalanan. Sejak saat itu, Janet bagai pilot pribadi Andre.
Andre turun dari helikopter dan baru satu kaki dijejakkan pada pelataran
ketika angin terasa menembus jaketnya. Kedua tangannya disilangkan menahan
dingin. Ia melanjutkan langkahnya. Jaketnya sudah basah tersiram cipratan air
terjun yang jatuh dari ketinggian 30 meter. Dipandangnya air terjun yang
mengeluarkan suara gemuruh itu. Deburan airnya begitu dasyat. Kabut putih
serpihan air memenuhi udara sekitar. Andre mengagumi air terjun tersebut
seperti gadis kecil mengagumi boneka barunya.
Selintas ia memandang bangunan megah di hadapannya. Pada salah satu
tiang bangunan tertera tulisan JJC inisial kesukaan Janet. Andre mengalihkan
pandangannya kembali mengikuti Janet yang mendahuluinya. Dilihatnya wanita
itu menghampiri sepasang bangku kayu santai dengan kulkas mini di sisinya di
sudut pelataran. Janet membuka pintu lemari pendingin itu dan mengambil
sebotol sampanye. Andre mengikutinya duduk. Ia menuangkan sampanye dalam gelas kecil di
tangannya dan mencicipinya.
/Sampanye yang sangat nikmat dan pasti mahal./
Suasana benar-benar nyaman. Angin dingin kembali menyapu kulit
wajahnya. Suara gemuruh air terjun menderu terus menerus dan sesekali
terdengar suara cicitan burung-burung liar jauh di atas pepohonan. Beberapa
hinggap di baling-baling helikopter. Mata Andre sedang menatap kendaraan
canggih berwarna putih itu ketika mendadak bayangan Rachel berpegangan
tangan dengan Anna di stasiun kereta beberapa hari lalu melintas di pelupuk
matanya. /Ini semua seperti di sorga. Aku benar, Anna lebih membutuhkan aku /
Beberapa jam yang lalu ia telah berniat mengajak Janet ke rumah
kontrakannya yang baru namun Janet menelponnya sejam kemudian.
Bagaimana kalau aku yang mengajakmu ke suatu tempat yang benar-benar
indah. Kita belum pernah ke sana bersama-sama. dan sekarang ia mendapati
dirinya sudah duduk berdampingan di tengah-tengah hutan tropis ini.
Janet bangkit dari duduk dan menindih tubuh Andre. Apakah bercinta di
alam terbuka membutuhkan waktu lama sayang" matanya menatap Andre
menggoda. Andre beringsut menahan diri. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri
untuk tidak menyentuh Janet lagi. Namun gesekan puting Janet di jaketnya
bukan tawaran yang mudah ditolak. Bibirnya sudah mendarat di kulit putih
bersih tersebut dan setengah jam kemudian ia mendapati dirinya telah terkulai
lemah penuh kepuasan dalam pelukan hangat Janet.
-- Suara gemuruh air terjun itu membangunkannya. Andre melihat Janet
sudah berpakaian kembali duduk berselonjor di sisinya.
kau lelap sekali tertidur, Janet tersenyum mengulurkan pakaian Andre
yang tergeletak begitu saja di tanah, pakailah kau bisa kedinginan dengan
udara seperti ini, lanjutnya.
Andre meraih pakaian itu dan memakainya. Matanya memandang sekeliling.
Langit gelap sekali malam ini. Kulit tangannya merasakan sapuan angin malam
yang menusuk hingga tulang.
dingin sekali di sini. Janet tersenyum memandang Andre yang menggigil. Ia meraih sebuah
remote yang menyerupai handphone dari saku celananya. Ditekannya beberapa
tombol dan beberapa saat kemudian lampu-lampu taman di sekitar mereka
menyala. Sinar-sinarnya temaram. Ada yang muncul dari bawah rerimbunan
semak dan ada yang berada jauh tinggi di atas mereka di antara dedaunan
pohon tropis. Janet memandang sekitarnya dengan puas dan menekan
beberapa tombol lagi. Samar-samar sebuah suara seperti pintu terbuka
terdengar . Andre menoleh mencari sumber suara. Dilihatnya dinding penuh lumut di
samping ban gunan tersebut terbelah membuka. Sebuah Range Rover Hitam dan
sebuah Bentley berjejer rapi di dalamnya. Sedan mewah berwarna merah
tersebut terlihat kontras dengan lingkungan sekitar yang didominasi warna
lumut dan dedaunan tropis.
Andre baru hendak membuka mulut ketika didengarnya Janet berkata.
Andre, aku ingin kita menghabiskan malam ini berdua mengelilingi hutan
pinus. Kau suka jip atau dengan sedan"
terserah kau saja Janet. kita pakai jip saja ya. Itu Voyage" Andre menunjuk kendaraan berwarna hitam itu.
Janet mengangguk sambil tersenyum, aku tahu kau suka Range Rover jadi
aku memesannya. Voyage model yang sporty dan aku kira kau ingin
mencobanya. Andre diam saja tak menjawab. Diraihnya gelas di atas meja. Masih ada
setengah isinya dan Andre meneguknya. Hawa hangat menjalar di
kerongkongannya. Dari sudut matanya ia memandang Janet. Matanya benar-benar indah.
Hidungnya mancung. Wajahnya putih bersih. Lehernya benar-benar jenjang.
Janet menggunakan blazer santai dengan katun tipis di dalamnya. Bayangan
puting susunya telihat menyembul. Andre merasakan desiran sesaat di dadanya.
Aku suka caramu menghisap sayang , begitu yang sering ia dengar dari bibir
merah Janet. Andre mendesah dan mengalihkan pikirannya dengan memandang
gelas kristal di tangannya.
well, honey, bagaimana Janet meliriknya sambil tersenyum. apa kau
suka pemandangan di sini"
Andre mengangguk memandang bibir Janet yang dipoles lips stik tipis.
Senyumnya polos dan jenaka. Cantik sekali. /Ya Tuhan,aku mencintai
perempuan ini. Maafkan papa, Rachel./
Janet, apa kau berencana kita bermalam di sini"
apa kau keberatan" Janet menyilangkan kakinya. Andre bisa melihat
betapa mulusnya kaki perempuan yang dicintainya itu. Benaknya berpikir
sejenak. Bila ia bermalam di sini mungkin tekadnya untuk tak menyentuh Janet
akan bobol kembali. Dilihatnya mata Janet yang indah dan Andre mendapati
pancaran cinta di dalamnya sebelum ia berkata agak ragu, tidak.
Baiklah, aku akan memasak untukmu. Kau pasti lapar, setelah itu kita
berkeliling hutan. Kau cobalah jip kesukaanmu itu nanti, aku membelinya
untukmu, Janet bangkit berdiri sambil tersenyum. Andre mengikuti bangkit
dari duduk dan melangkah di belakangnya.
Malam itu Janet membuat daging asap dengan taburan merica dan bawang
bombay yang lezat. Mereka menutup makan malamnya dengan segelas anggur
merah. Setelahnya Janet mengajak Andre duduk di teras samping memandang
air terjun yang bergemuruh.
Andre, kau ingin berkeliling hutan sekarang" Janet menghempaskan
tubuhnya di kursi. Andre menjawab agak ragu, nanti saja.
Matanya memandang ke atas, langit benar-benar gelap. Ia melangkah
menghampiri sebuah batu alam hitam di pojok teras dan duduk di atasnya.
Kau tak ingin duduk di sini" Janet menunjuk kursi di sebelahnya.
Andre menggeleng, aku suka duduk di sini. Batu ini terasa nyaman.
Janet memandang wajah kekasihnya. Sinar lampu yang memantul dari air
terjun di belakangnya sekan-akan mengelilingi tubuh Andre. Pria yang
dicintainya itu tampak bagai dewa yang memancarkan sinar dari tubuhnya.
Janet bangkit dari kursi dan menghampiri Andre duduk berselonjor di
rumput yang basah di sisi batu alam itu.
Andre, aku ingin segera menikah denganmu, Janet bergelayut mesra di
lengan Andre. Andre diam tak menjawab hanya tangannya yang mengelus-elus lembut
rambut Janet. Aku tahu kau harus menyelesaikan urusanmu dahulu. Anna sudah
mengetahui hubungan kita jadi tak ada yang perlu ditutup-tutupi lagi. Aku ingin
kita menghabiskan sisa usia kita bersama-sama sayang, Janet menggesek-gesekkan kepalanya di dada Andre.
Andre menarik nafasnya dan mengecup rambut Janet. Semua ini begitu
berat. Andre tak tahu lagi bagaimana ia harus mengambil keputusan. Rachel
dan Anna membutuhkannya tapi cintanya pada Janet menuntut dirinya harus
melepas mereka. Janet &. Ya.., Janet mendongak melepaskan lengan Andre.
aku ingin pulang malam ini.
Janet menatapnya heran, kau tak jadi bermalam di sini"
Andre menggeleng. kenapa" Aku mengajakmu kemari agar kita bisa menikmati suasana tropis
ini tanpa diganggu siapapun.
tolong ant ar aku pulang Janet, Andre menatapnya penuh harap.
ada apa sebenarnya Andre"
tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin kembali ke rumahku malam ini.
Janet memandang kekasihnya tak percaya. Benaknya bertanya-tanya
mengapa tiba-tiba Andre membatalkan niatnya bermalam.
Kau ingin bersama Anna malam ini"
Andre menggeleng, dia dan Rachel sedang di rumah orang tuanya.
kau sedang tak membohongiku kan"
tidak. jadi mengapa kau begitu ingin kembali"
Andre tak menjawab dan hanya diam mematung memandang Janet yang
keheranan. Janet membuang pandangannya dan menatap sekeliling. Suasana benar-benar sunyi dan keindahan air terjun alam yang disinari lampu-lampu dari
segala penjuru itu terasa hambar kali ini. Baiklah, aku antar kau pulang.
Janet &. Andre meraih pundak wanita yang dicintainya itu.
ya & aku punya satu permintaan.
Janet memandang Andre. Baginya sikap Andre makin terasa aneh.
apa" Buatkan sebuah laci kecil di bawah batu ini, Andre melirikkan matanya ke
arah batu yang baru saja didudukinya itu.
Laci" Andre mengangguk. di bawah batu itu" Janet makin merasa semua ini bertambah
mencemaskan. Andre kembali mengangguk.
Untuk apa" Untuk kita, Andre tersenyum meraih pinggang Janet dan mengajaknya ke
pelataran helipad. Saat mereka menuju helikopter, telepon Andre berbunyi. Dari Yammy! dan
Andre segera mematikan teleponnya diiringi pandangan curiga Janet.
--*/38/* Akhir tahun tiga hari lagi dan Andre belum juga bercerai. Janet merasa
dirinya benar-benar terjepit, ia mencoba menghubungi telepon Andre dan lagi-lagi telepon itu tidak aktif. Janet ingin menangis. Harapannya mungkin tinggal
harapan. Bangunan itu telah selesai di luar dugaannya bahkan ia pernah
mengajak Andre ke sana dan ia masih kesulitan saja menghubungi Andre. Janet
bergidik membayangkan sore ini Raymond akan datang membicarakan acara
pernikahannya. Ditatapnya kertas kecil panjang berwarna putih itu sekali lagi. Tadinya ia
berharap mendapatkan dua strip garis namun kertas itu hanya memunculkan
satu garis. Janet mendesah, bila saja ia positif hamil pasti Janet akan berani
mengambil resiko bercerita secara terbuka pada keluarganya dan Raymond
pasti akan membatalkan niatnya. Janet benar-benar mencintai Andre dan itu
membuatnya menangis lagi kali ini.
Disekanya air mata yang membasahi wajahnya, ia ingin menghubungi Andre
namun selalu gagal. Bahkan hingga kini Janet tak pernah tahu dimana rumah
Andre. Janet bangkit dari duduk dan bercermin. Ia bertekad tegar dan berusaha
tersenyum menatap wajahnya. Tiba-tiba sesuatu terlintas dalam benaknya,
sebuah bayangan mengerikan. Andre akan berpisah dengannya. Janet cepat-cepat menarik nafas dalam-dalam berusaha menenangkan diri.
Setelah dirasanya agak tenang, ia berbenah diri dan sepuluh menit
kemudian Janet sudah melajukan mobilnya ke sebuah mall. Acara belanja
mungkin bisa mengendurkan syarafnya.
Janet masuk melihat-lihat gaun malam. Ia ingin sekali bisa menikmati
model-model terbaru gaun malam yang berjejer di hadapannya namun tak bisa.
Hatinya benar-benar gundah, gaun-gaun indah rancangan Dior itu tak berhasil
menarik perhatiannya. Saat Janet sedang membungkuk ingin melihat lebih jelas
bagian bawah sehelai gaun hitam dari beludru, pundaknya disentuh sebuah
tangan. Janet membalik berdiri tegak kembali.
ya &, Janet memandang seorang wanita muda yang berdiri di hadapannya.
Wanita itu kelihatan cantik dan sexy. Tas Hermes coklat mudanya tergantung
serasi di pundak. maaf &anda Janet" wanita itu mengulurkan tangannya.
ya &anda" Janet mencoba menebak-nebak siapa kawan lamanya yang
berwajah mirip dengan wanita itu. Sudah dua kali Janet bertemu kawan lama
yang tak dikenalinya saat berbelanja di mall.
saya rasa kita harus bicara &anda belum mengenal saya tapi saya mengenal
anda &sangat mengenal anda &nama saya Yammy...
-- Herald memicingkan matanya sekali lagi. Sinar matahari sore ini benar-benar menyilaukan matanya namun ucapan Michel yang baru saja
didengarnyalah penyebab utamanya.
Nah, Herald kini kau telah mendengar semuanya. Yammy bercerita lengkap
padaku dan setelah kupikirkan lebih baik kau mengetahui keben
arannya, Michel berdiri di sisinya berusaha bersikap tenang.
Herald mengambil nafas sejenak, maafkan aku Michel, saat itu aku tak
tahu dia isterimu. Michel menjauh beberapa langkah menghadap Herald, aku bisa mengerti
Herald. Semua ini akal-akalan Andre. Ia memperoleh puluhan ribu dollar dari
programmu. Herald hanya diam saja. Sesekali tangannya membenarkan kacamatanya
yang merosot. kau yakin Marion itu Andre" Michel kembali bicara.
Mimpi Mimpi Terpendam Karya Mira W di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Herald mengangguk, pasti dia.
Keduanya diam canggung dengan situasinya. Herald kembali membenarkan
gagang kacamatanya. Herald telah meniduri Yammy dan kini ia mendapat
berita yang tak kalah mengagetkan, Andre mencuri programnya dengan
bantuan Yammy. kau pulanglah Michel, aku ingin sendiri sekarang, Herald berkata lemah.
Sahabat sejatinya sendiri telah mengkhianatinya dan itu benar-benar memukul
kepercayaan dirinya. Di luar itu semua Herald merasakan sesuatu yang begitu
indah harus terluka oleh tangan-tangan kotor.
Herald, aku tadi pagi menghubungi Rich Bank. Ada kawan di bank itu.
Rupanya hutang Andre sudah lunas. Aku tebak pembayaran dari Pizzo yang
digunakannya. Jadi kemana sebenarnya uang hasil curian programmu itu" Ia
pasti menghabiskannya dengan bersenang-senang pada setiap wanita yang
ditemuinya, Michel belum berniat pergi.
jadi apa maumu Michel" Isterimu juga membantunya mencuri dariku.
Michel menggeleng dan bergumam pelan, dia tak tahu apa yang terjadi
saat itu. Herald, aku ingin kau membalasnya.
aku akan ke rumahnya nanti malam. Herald berkata pasti.
dia sudah tidak di sana Herald. Isteri dan anaknya juga sudah tak ada.
Sepertinya mereka pergi jauh dan tak kembali lagi. Rumahnya sudah disita
Village Bank. Keduanya terdiam kembali dan setengah jam kemudian Michel
meninggalkan Herald yang masih berdiri termenung di halaman rumahnya.
-- Reynold baru saja selesai mandi dan tubuhnya terasa segar ketika ia
melihat tiga sosok tubuh yang tak dikenalnya telah berdiri di ruang tengah.
Polisi, seorang dari mereka memperlihatkan lencana.
Reynold baru akan membuka mulut ketika dua orang lainnya menghampiri
dan menarik tangannya ke belakang.
kau jelaskan semuanya di kantor kami.
aku belum berpakaian, Reynold berusaha tenang.
kawal dia ganti pakaian, orang berlencana itu memberi perintah pada dua
orang lainnya dan dalam beberapa menit Reynold sudah melaju di mobil polisi
dengan tangan terborgol. --*/39/* Janet membereskan bawaannya. Beberapa jam yang lalu ia telah
mendengar semua cerita dari bibir wanita yang mengaku bernama Yammy.
Janet ingin tak percaya pada yang didengarnya namun Janet bisa merasakan
wanita itu bercerita yang sebenarnya. Wanita itu tahu pasti akan kebiasaan-kebiasaan Andre dan itu bukti tak terbantahkan bahwa ia benar-benar
mengenal Andre. Bahkan sampai kini Janet masih kaget mendengar wanita itu
pernah bercinta dengan Andre. Janet bisa merasakan dadanya bagai tersayat.
Pria yang begitu dicintainya telah berkhianat. Wanita itu memang luar biasa
sexy namun membayangkan Andre tidur dengannya benar-benar membuat
lemas kedua lutut Janet. Janet memandang sekeliling kamarnya. Kamar ini tempat dimana dirinya
pernah benar-benar merasakan kehangatan cinta Andre. Bila pria itu
berkhianat mungkin Janet akan bisa memaafkannya. Penampilan Yammy bisa
menggoda setiap pria normal dan Janet tak akan bisa membenci Andre karena
hal seperti itu. Sebentar lagi Raymond akan datang. Kalau pertemuan sore ini lancar tak
perlu waktu seminggu untuk duduk bersanding dengan pria itu sebagai
pengantin dan Janet merasakan mual mulai menyerangnya. Ia memeriksa ulang
bawaan dalam tas sebelum membuka jendela kamar.
Sudah jelas jendela itu satu-satunya jalan menuju kebebasan. Dirinya tak
tahu dimana Andre berada kini namun Janet sudah meneguhkan hati
kemanapun akan ia cari tambatan hatinya itu. Untuk kali ini yang mendesak
adalah segera lolos dari Raymond dan setelah itu baru bisa menjelaskan semua
yang terjadi pada keluarganya. Janet berharap suatu saat nanti keluarganya
dapat memahami cinta yang ia miliki. Cinta adalah sebuah rasa dan pelariannya
ini adalah yang sewajarnya dilakukan bagi siapa saja yang mengerti arti sebuah
rasa. Janet memandang deretan genting di seberang jendela. Ia memperkirakan
sekitar beberapa belas langkah harus berjalan perlahan dan waspada di atas
genting rumahnya sebelum tiba di dinding samping. Rumah di sebelahnya sudah
beberapa minggu ini ditinggalkan penyewanya dan Janet bisa aman meloncat
ke sana. Setelah memejamkan matanya sejenak, Janet berpegangan pada bingkai
jendela. Janet baru saja hendak mengangkat salah satu kakinya melalui
jendela ketika pintu kamarnya terbuka.
Janet &apa yang kau lakukan"
Janet menghentikan gerakan dan selama beberapa saat hanya diam
berpegangan pada bingkai jendela sebelum menoleh ke belakang dan melihat
tak percaya pada apa yang dilihatnya.
Raymond dan Andre berdiri berdampingan di kamarnya.
Andre &.kau &., Janet melepaskan tasnya. Ia ingin menjerit. Ini bagai
mimpi, Andre hadir kembali di hadapannya. Mendadak Janet tersadar atas
situasinya. Bagaimana mungkin Andre bisa bersama Raymond" Tangannya tiba-tiba terasa lemas.
Raymond bergegas menghampirinya dan membimbing Janet duduk di
ranjang sementara Andre hanya berdiri di tempatnya.
apa yang kau lakukan" Kau ingin kabur dari rumah" Raymond bertanya
lembut berjongkok di depan lututnya.
Janet tak mengindahkan pertanyaan Raymond, matanya hanya menatap
kearah Andre. Pria itu sama sekali tak bergerak sejak tadi. Ada yang aneh pada
sikap Andre. Baru saja Raymond membuka mulutnya ketika Janet sekonyong-konyong
memekik kaget dan memandang tajam ke arah Raymond. Tangannya mengayun
cepat ke wajah pria di depan lututnya itu. Kakinya menendang dada Raymond.
Kurang ajar! Kau &kau &kejam Raymond! dan tangis Janet keluar tak
terkendali. Raymond bangkit dari jongkoknya sambil mengelus-ngelus pipinya yang
kesakitan dan berdiri di hadapan Janet, aku sengaja membuatkannya
untukmu. Aku mengeluarkan begitu banyak uang untuk membuat patung
kekasihmu itu. Kita menikah malam tahun baru dan kau bisa pandangi patung itu
sepuasmu bila kau rindu dengannya. Patung itu benar-benar replika sempurna.
Kau sendiri tadi tak menyangkanya bukan" Raymond tak memperdulikan tangis
Janet. Ia membuka tas Janet dan mengeluarkan telepon genggam dari dalam
tas tersebut.. sejak sekarang kau tak kuijinkan memegang telepon!
Raymond melangkah ke pintu meninggalkan Janet yang menangis tersedu-sedu memandang patung kekasihnya yang diam tak bergerak.
--*/epilog/* Pelayan kios bunga itu mengangguk menunjuk ke deretan bunga berwarna
merah, anda ingin yang mekar atau kuncup"
Yang kuncup. Antarkan ke alamat ini setiap hari selama satu bulan.
Diserahkannya secarik kertas yang bertuliskan alamat sebuah kios.
Pelayan kios bunga itu mengamati kertas di tangannya. anda ingin
mengirim ke alamat ini" Saya sering membeli kue di situ. Pemiliknya orang baru
di sini. Mereka mempunyai anak yang manis sekali, namanya Rachel. Nama
anda" Tak perlu. Kirim saja paket bunga itu, dan pria itu melangkah pergi
sambil membenarkan gagang kacamatanya yang mulai melorot turun. /Sesuatu
yang indah harusnya tetap berada di tempatnya agar tak terluka oleh tangan-tangan kotor./
-- * * Di sebuah teras bangunan besar di tengah-tengah hutan tropis, Janet duduk
seorang diri memandang gemuruh air terjun. Dua jam yang lalu ia menerima
paket sebuah CD dari papanya. CD berwarna jingga itu kiriman dari Andre yang
ditujukan ke alamat rumah orangtuanya.
Ia telah membaca habis tulisan panjang dengan password tanggal lahir
Andre itu dan dirinya merasakan aliran rindu yang amat sangat bercampur
kekosongan yang mengiris hatinya.
Janet menggenggam CD itu erat-erat dengan kedua tangannya. Baginya tak
ada yang lebih berharga daripada benda di tangannya itu. Perlahan-lahan Janet
melangkah bangkit menuju sebuah batu hitam di pojok teras. Ia mengangkat
batu itu dan membuka sebuah laci kecil kedap air yang tersembunyi di
baliknya. Disimpannya keping berwarna jingga itu dengan hati-hati di dalam
laci tersebut. Janet ingin mengubur masa lalunya. Mimpi-mimpi indah itu akan
abadi dan Janet perlahan-lahan mulai memahami akan arti sebuah rasa. Samar-samar
Janet teringat sebuah lirik lagu &./Biarlah yang indah selamanya tetap
menjadi indah/ &. -- Dipandangnya Rachel yang sudah semakin besar. Gadis kecil manja itu
dalam sekejap mengubah wujudnya menjadi anak perempuan yang tegar dan
jauh melebihi usianya. Papa, Rachel antar kue-kue ini dulu, mama sudah menunggu di pasar.
Banyak pelanggan musim liburan ini katanya, Rachel berdiri di hadapannya
sambil menjinjing tas plastik besar.
Pergilah Rachel. Hati-hati ya, nanti papa menyusul ke kios. Hari ini papa
tak ada jadual mengantar kayu.
Rachel mendekat mencium pipinya dan melangkah pergi membawa kantung-kantung plastik besar berisi kue.
Andre memandang punggung gadis kecilnya itu berlari-lari lincah
meninggalkan rumah. Sejak mereka pindah kota, garis hidup merekapun telah
berubah. Rachel membantu Anna berjualan kue di pasar dan Andre bekerja
sebagai supir truk sebuah perusahaan kayu di dekat tempat tinggal mereka.
Mercy sudah mereka berhentikan dan kini telah mendapat majikan baru.
Andre baru saja bangkit berdiri ketika sebuah pesan sms masuk ke telepon
genggamnya yang tergeletak begitu saja di meja. Dari Herald!
Andre, ini aku. Aku sudah bercerai, kini aku menjadi isteri Herald. [Yammy]
Andre memandang layar telepon genggamnya. Pasti banyak yang telah
terjadi selama ini hingga Yammy bisa menikah dengan Herald. Andre
membalasnya. Selamat. Semoga kalian berbahagia.
Andre meletakkan kembali telepon itu di meja. Tangannya meraba saku
kanan celananya dan dikeluarkannya sebuah flashdisk. Benda mungil berwarna
putih itu selalu menyertainya kemanapun ia pergi. Dalam flashdisk tersebut
tersimpan copy tulisan yang ia kirim ke Janet. Ia berharap wanita yang
dicintainya itu kini telah memiliki CD berwarna jingga yang ia kirim itu. Saat ini
mustahil baginya membeli tiket pesawat untuk terbang mengunjungi Janet.
Janet bagai hilang di angkasa, bahkan email dan teleponnyapun sama sekali tak
bisa dihubungi. Wanita itu pasti telah hidup bahagia kini.
Andre berusaha mengubur masa lalunya dan keping CD itu batu nisannya.
Begitu Janet membacanya berarti lunas sudah hutang-hutang Andre.
Dimasukannya kembali flashdisk itu ke sakunya. Biarlah mimpi-mimpinya untuk
dapat hidup bersama wanita yang dicintainya terpendam jauh di lubuk hati
terdalamnya. / Bagaimanapun kuburan mimpi-mimpi lebih baik dari pada sel penjara yang
telah disiapkan bank-bank itu &dan Andre melangkah pergi menyusul Rachel &
langkahnya mengikuti garis nasib &menjalani hidupnya saat ini &bersama Anna
dan Rachel &/ = = = Pertengahan tahun itu, sehari setelah pernikahannya Herald berbulan madu
dengan Yammy di Savanna Hotel. Yammy sedang memandang tubuh Herald
yang tertidur pulas di sisinya ketika telepon genggam milik Herald berbunyi.
Sebuah pesan sms masuk. Yammy mengenal nomor pengirimnya. Dari Andre!
Bila kau mempunyai proyek gambar yang lain beritahu aku melalui
handphone suamiku. Pembayarannya milik kau sebagai ganti sepuluh ribu
dollarmu. [Anna] = = = tamat Gondoruwo Patah Hati 3 Pendekar Gila 2 Kumbang Hitam Dari Neraka Kisah Bangsa Petualang 14