Pencarian

Kisah Teladan Islam 4

Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah Bagian 4


D alam sebuah perjalanan, Nabi Musa bertemu
orang fakir. Orang itu tidur di atas padang pasir tanpa memakai baju. Rupanya, orang itu tidak punya uang untuk membeli baju. Kondisinya sangat memprihatinkan. Selain tidak memiliki baju, orang itu tampak kurus.
Nabi Musa prihatin dan kasihan padanya. Nabi Musa berpikir tentang keputusan Allah yang diberikan pada orang fakir itu. Ia berpikir apakah Allah tidak merasa kasihan pada laki-laki itu.
Nabi Musa kemudian mendekat ke arahnya. Orang fakir itu mengenal siapa Nabi Musa. Ia kemudian berkata padanya, Hai Musa, tolonglah aku. Berdoalah pada Allah agar memberiku rezeki. Dengan begitu, aku terbebas dari kemiskinan ini.
Nabi Musa lalu memohon kepada Allah agar memberikan rezeki pada si fakir. Setelah selesai, beliau melanjutkan perjalanan ke arah gunung untuk bermunajat kepada Allah.
Beberapa hari kemudian, Nabi Musa turun dari gunung dan berjalan melewati tempat lakilaki fakir. Namun, Nabi Musa sangat terkejut ketika melihat laki-laki fakir itu dalam keadaan terikat dan dikelilingi banyak orang.
Nabi Musa kemudian bertanya pada orangorang, Apa yang terjadi, kenapa laki-laki ini diiikat"
Orang-orang yang mengelilingi si fakir lalu menjawab, Dia ini dulunya laki-laki fakir. Lalu Allah memberikan rezeki padanya. Namun, ia menggunakannya untuk membeli mimunan keras. Maka kami pun menangkap dan akan mengadilinya.
Nabi Musa kini mengerti rahasia keputusan Allah yang diberikan pada seseorang.
Ada hikmah yang terkandung di dalam setiap keputusan
Allah Swt bagi hamba-hamba-Nya.
Minggu Ketiga Keutamaan Kalimat Laa Ilaha IllalIah
Senin (Al-Quran/ Hadits) D iriwayatkan bahwa ketika hendak meninggal
dunia, Mu adz bin Jabal ra didatangi para sahabatnya. Mu adz lalu berkata pada mereka, Beritahukanlah pada orang-orang apa yang Masih berkenaan dengan kalimat Laa Ilaha Illallah, dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Abu Dzar ra pernah bertanya pada Rasulullah, Ya Rasulullah, ajarkan kepadaku amal yang dapat
Salah satu jalan menuju surga adalah
mengamalkan kalimat Laa Ilaha Illallah
pernah aku dengar dari Rasulullah saw. Siapa yang membaca Laailaha Illallah (Tiada Tuhan selain Allah) dengan ikhlas dan keyakinan dalam hatinya, ia pasti masuk surga. Beliau juga bersabda, Siapa yang dituntun dengan kalimat Laa Ilaha Illallah ketika akan meninggal, pasti dia masuk surga.
Para sahabat yang mendapatkan pesan dari Mu adz tersebut segera menyampaikannya pada orang lain agar diamalkan.
mendekatkanku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka"
Rasulullah menjawab, Jika kamu telah berbuat dosa, segera lakukan kebaikan. Karena tiap kebaikan itu pahalanya berlipat sepuluh kali.
Lalu Abu Dzar bertanya, Ya Rasulullah, apakah kalimat Laa Ilaha Illallah itu termasuk kebaikan"
Rasulullah lalu menjawab, Itu adalah sebaikbaik kebaikan.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Akibat Menyumbat Sumber Air
S uatu ketika salah seorang kerabat
ulama membeli sebidang tanah. Ia lalu memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Hingga pada akhirnya ia meninggal dunia.
Pada suatu malam, ulama itu bermimpi bertemu kerabatnya yang telah meninggal dunia. Namun, ia sangat terkejut ketika melihat kerabatnya menderita di alam kubur. Bahkan, matanya menjadi buta. Ia lalu bertanya padanya, Apa yang menyebabkanmu dalam keadaan seperti ini"
Perbuatan zalim akan mendatangkan hukuman Allah SWT bagi
pelakunya. Kerabatnya yang telah meninggal itu berkata, Dulu di tengah tanah yang aku beli ada sebuah sumber air yang sangat jernih. Banyak orang desa datang mengambil air dari sumber air itu. Mereka pakai untuk memenuhi kebutuhan mereka dan ternak-ternak. Namun, kedatangan mereka yang lalu lalang itu merusak sebagian tanamanku. Aku pun menutup sumber mata air itu dengan batu, pasir, dan semen. Akhirnya, sumber air itu menjadi kering.
Sejak itu orang-orang desa tidak pernah datang lagi. Mereka lalu mencari sumber mata air lain yang sangat jauh tempatnya. Hal ini sangat menyusahkan mereka. Karena itulah mataku menjadi buta. Jika para kerabatku merasa kasihan, mereka akan membuka kembali sumbatan yang pernah aku buat. Dengan begitu, orang-orang desa dapat kembali mengambil air dari sumber air di tanahku. Jadi, mataku pun dapat melihat kembali.
Ulama itu lalu menghubungi keluarga kerabatnya. Ia lalu memberitahukan apa yang diceritakan oleh ayah mereka. Maka keluarganya segera pergi ke sumber air itu. Mereka segera membuka batu, semen, dan pasir yang menyumbat sumber air itu.
Sumber air itu kembali memancarkan air yang banyak dan jernih. Para penduduk di desa pun dapat kembali mengambil air dari sumbernya.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Hukum Bangkai Ikan
Ulama itu lalu kembali bertemu kerabatnya dalam mimpi. Namun, kini matanya dapat melihat kembali. Kerabatnya yang sudah meninggal itu mengucapkan terima kasih padanya karena telah menolongnya.
D iriwayatkan Imam Malik dari Jabir bin Abdillah
ra. Rasulullah saw pernah mengirimkan pasukan ke daerah Assahil (pesisir). Saat itu pasukan dipimpin oleh Abu Ubaidah bin al Jarrah. Pasukan itu berjumlah kurang lebih 300 orang. Mereka membawa perbekalan yang banyak.
Ketika di perjalanan, perbekalan mereka mulai habis. Lalu, Abu Ubaidah memerintahkan semua tentara untuk mengumpulkan semua perbekalannya. Lalu, Abu Ubaidah berusaha membagi rata makanan setiap harinya. Mereka membagikan sedikit-demi sedikit hingga habis seluruhnya.
Pada akhirnya, setiap pasukan hanya mendapatkan sebiji kurma setiap hari. Bahkan, hingga akhirnya habislah seluruh perbekalan. Lalu, mereka tiba di tepi laut. Tiba-tiba tampak ikan sebesar bukit. Ikan itu bernama Alanbar. Abu Ubaidah berkata, Ini bangkai. Tapi kita utusan Rasulullah, dan kita terpaksa. Karena itu, makanlah kalian!
Maka, 300 orang itu pun memakan bangkai ikan tersebut selama sebulan. Badan mereka pun menjadi gemuk-gemuk.
Kemudian, ketika mereka kembali ke Madinah. Mereka membawa bekal daging ikan Alanbar itu. Mereka pun menceritakan tentang daging ikan itu pada Rasulullah saw. Beliau lalu bersabda, Itu rezeki yang sengaja diberikan Allah pada kalian. Apakah ada sisanya untuk kami memakannya"
Mereka lalu mengirimkan sisa daging itu pada Rasulullah saw dan beliaupun memakannya.
Hal ini dijelaskan di QS. Al-Maidah (5): 96 berikut.
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan. Dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan.
Tak ada larangan bagi kita untuk memakan bangkai ikan dan apa yang ada di laut.
S alah satu kegiatan Nabi Isa adalah
mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Dalam salah satu pengembaraannya, ia mengajak seorang sahabat yang bertubuh pendek. Di tengah perjalanan, mereka sampai di tepi laut. Lalu Nabi Isa as segera menyebut nama Allah swt dan berjalan di atas air. Sahabatnya pun meniru apa yang dilakukan oleh Nabi Isa as.
Sesampainya di tengah laut, sahabat Nabi Isa berkata dalam hatinya, Isa adalah seorang Nabi dan mampu berjalan di atas air. Sementara aku juga dapat berjalan di atas air. Lalu apa keutamaan dia dariku"
Baru saja ia selesai berkata dalam hatinya, tibatiba dia tenggelam. Melihat hal itu, Nabi Isa segera
Sifat iri dapat mendatangkan murka Allah SWT S . WT.
menolong dan menariknya dari dalam air. Kemudian ia berkata, Apa yang telah kau lakukan sehingga tenggelam"
Dengan perasaan malu, sahabat Nabi Isa itu menceritakan apa yang telah diucapkannya dalam hati. Nabi Isa hanya bisa menggelenggelengkan kepalanya seraya berkata, Engkau telah menempatkan dirimu di luar kedudukan yang telah ditentukan Allah atasmu. Pantas saja kalau Allah murka padamu. Sekarang, bertobatlah agar kedudukanmu kembali seperti semula.
Sahabat Nabi Isa itu pun bertobat kepada Allah SWT. Kemudian ia dapat berjalan kembali mengikuti Nabi Isa.
Akibat Iri kepada Nabi Kamis (Akhlak) Semangat Abdullah Ibnu Rawahah untuk memperjuangkan Islam hingga mencapai gelar Syuhada patut diteladani.
Abdullah Ibnu Rawahah (Penulis dan Penyair Bergelar Syuhada)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
A bdullah Ibnu Rawahah adalah seorang penulis.
Ia tinggal di lingkungan masyarakat yang belum pandai membaca dan menulis. Ia juga dikenal sebagai penyair yang mahir. Sejak masuk Islam, ia menggunakan seluruh kemampuannya untuk kejayaan Islam. Ia juga ikut berperang bersama Rasulullah saw.
Abdullah ibnu Rawahah terkadang membawa pedangnya ke medan perang, seperti perang Badar, Uhud, Khandak, Hudaibiah, dan Khaibar. Bahkan, ia menjadikan kalimat-kalimat syairnya sebagai semboyan perjuangan.
Saat terjadi perang Muktah, Abdullah bin Rawahah tampil sebagai panglima dalam pasukan Islam. Dalam perang Muktah itu, tentara Romawi berjumlah sekitar duaratus ribu orang. Tentara Islam sempat merasa gentar melihat kedatangan mereka. Namun, Abdullah ibnu Rawahah berusaha memberikan semangat kepada pasukan umat Islam dengan kalimat berikut, Wahai kawan-kawan sekalian! Demi Allah, sesungguhnya kita berperang melawan musuh-musuh bukan berdasarkan bilangan atau jumlah yang banyak. Kita memerangi mereka karena mempertahankan agama kita. Ayolah maju! Salah satu kebaikan pasti akan kita capai. Kemenangan atau syahid di jalan Allah!
Pasukan Islam pun menjadi bersemangat. Mereka berjuang terus. Beberapa sahabat mati syahid, di antaranya Zaid bin haritsah, Ja far bin Abi Thalib, dan yang ketiga adalah Abdullah ibnu Rawahah.
Belajarlah tentang keikhlasan berzikir dari kisah burung yang senantiasa berzikir.
Zikir Seekor Burung Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
S ewaktu Nabi Musa as sedang bersama Nabi
Khidir, ia berdoa kepada Allah, Ya Allah, saya ingin melihat makhluk-Mu yang beribadah secara ikhlas dan murni.
Tak lama kemudian, beliau mendengar sebuah suara, Wahai Musa, pergilah ke tepi pantai itu. Aku tunjukkan padamu makhluk yang kau maksudkan.
Nabi Musa segera menuju ke sebuah pantai yang dimaksudkan oleh suara itu. Betapa terkejutnya Nabi Musa ketika ia melihat di tepi pantai itu ada sebuah pohon besar. Di atas pohon itu ada seekor burung sedang bertengger di dahannya yang menjulur ke pantai. Burung itu sedang sibuk berzikir kepada Allah.
Nabi Musa lalu bertanya pada burung itu, Sejak kapan kamu berzikir kepada Allah"
Sejak diciptakan Allah, aku sibuk berzikir pada-Nya di dahan pohon ini. Setiap satu zikir saya bercabang menjadi seribu zikir. Dan makanan saya adalah kenikmatan berzikir kepada Allah.
Nabi Musa lalu bertanya pada burung itu, Hai burung, apakah ada sesuatu yang kau inginkan di dunia ini"
Ya, aku ingin minum setetes air laut ini, jawab burung itu.
Bukankan itu sangat mudah kau lakukan" Kau tinggal menjulurkan paruhmu ke laut" kata Nabi Musa.
Burung itu lalu berkata, Memang mudah, tapi aku tidak mau kenikmatanku berzikir selama ini rusak karena kenikmatan air itu.
Nabi Musa merasa takjub terhadap burung itu. Beliau tidak pernah menyangka bahwa seekor burung mampu beribadah secara ikhlas dan murni. Sementara manusia yang dikaruniai akal, seringkali merasa sulit untuk beribadah secara ikhlas dan murni. Manusia labih sering bersikap sombong jika mau beribadah.
Wasiat Berharga Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
M enjelang ajalnya tiba, seorang petani
merasakan satu kegelisahan. Kondisi anakanaknya begitu pemalas. Mereka lebih senang mengandalkan bantuan orang lain daripada usaha sendiri. Kemudian, petani tersebut mencari cara agar anak-anaknya mengubah sifat buruknya.
Petani tersebut kemudian mengumpulkan anak-anaknya dan berwasiat kbahwa ia menyimpan harta terpendam di ladangnya. Ia meminta mereka untuk menemukan dan membaginya rata.
Ketika petani itu meninggal, anak-anaknya segera menggali ladang miliki ayahnya. Mereka berharap mendapatkan harta terpendam yang diwasiatkan ayahnya. Namun, setelah menggali seluruh ladang itu, mereka tidak mendapatkan harta yang dimaksud. Mereka pun mulai putus asa dan kecewa.
Akhirnya, mereka sepakat untuk menanami ladang yang telanjur digali tersebut dengan benih gandum. Mereka berpikir daripada ladang yang telah tergali itu dibiarkan sia-sia, lebih baik ditanami agar mendapatkan hasilnya.
Jangan selalu mengandalkan orang lain. Kita harus mampu bekerja keras agar mendapatkan hasil dari usaha sendiri.
Beberapa bulan kemudian, mereka memanen gandum yang telah mereka tanam. Hasil panen tersebut melimpah ruah. Mereka sangat gembira dengan hasil tersebut. Kemudian, mereka bekerja keras lagi untuk menanami ladang dengan benih gandum. Ketika panen tiba, mereka sangat gembira karena hasil panennya semakin melimpah.
Akhirnya, mereka sadar bahwa yang dimaksud harta terpendam yang diwasiatkan oleh ayah mereka bukanlah emas atau permata. Namun, hasil panen yang melimpah ruah berkat kerja keras mereka. Sejak saat itu, mereka bertekad untuk bekerja keras dan menghindari sikap malas. Tekad mereka kemudian dibuktikan dengan perbuatan nyata sehingga akhirnya mereka dapat hidup sejahtera.
Minggu Keempat Bahaya Informasi dari Satu Pihak
Senin (Al-Quran/ Hadits) S etelah al Harits masuk Islam, Rasulullah saw
memerintahkannya mengeluarkan zakat. Ia pun menyanggupinya. Saat zakat terkumpul, Al Harist merasa heran kenapa Rasulullah belum mengirimkan utusannya. Al Harits dan para hartawan yang berzakat pun hendak menemui Rasulullah.
Sebenarnya, Rasululah saw telah mengutus Al-Walid bin Uqbah untuk mengambil zakat di tempat Al Harits. Namun Al-Walid menghentikan perjalanannya. Ia kembali menemui Rasulullah dan membuat laporan palsu.
Rasulullah lalu mengirimkan beberapa utusan berikutnya. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan rombongan Al Harits. Utusan itu berkata
Informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan
dapat terwujud jika diperoleh dari dua belah pihak.
bahwa tadinya Rasulullah sudah mengirimkan Al-Walid. Ia mengatakan Al harits tidak mau menyerahkan zakat dan mengancam akan melukainya.
Al Harits tersentak kaget. Ia lalu menghadap Rasulullah untuk memperjelas masalah ini. Saat itu turunlah QS Al-Hujurat (49) ayat 6 sebagai peringatan kepada kaum Mukminin. Peringatan agar tidak hanya menerima keterangan dari satu pihak.
Rasulullah saw pun memanggil Al-Walid dan memintanya menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Kondisi Seorang Mukmin dan Seorang Kafir di Dalam Kubur
Menjadi seorang Mukmin yang baik dapat mendatangkan pertolongan dari Allah SWT ketika berada di dalam kubur.
B erdasarkan suatu riwayat, jika seorang Mukmin
dimasukkan ke dalam kubur, datanglah dua malaikat penguji. Kedua malaikat itu mendudukkan dan menanyai orang Mukmin. Sementara itu, ia masih mendengar suara sandal orang yang telah mengantarkannya sedang berjalan meninggalkan kubur itu. Kedua malaikat itu bertanya, Siapakah Tuhanmu, apa agamamu, dan siapa Nabimu" Ia akan menjawab, Allah Tuhanku, Islam agamaku, dan Muhammad Nabiku.
Lalu kedua malaikat itu berkata kepadanya, Allah meneguhkan imanmu, tidurlah dengan penuh suka cita.
Sementara itu, Allah menyesatkan orang yang menganiaya dirinya sendiri, yaitu orang kafir. Allah tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka untuk mengatakan ucapan yang benar.
Ketika orang kafir dimasukkan ke dalam kuburnya, kedua malaikat akan bertanya, Siapakah Tuhanmu, apa agamamu, dan siapa Nabimu" Orang kafir pun akan menjawab, Aku tidak tahu.
Kedua malaikat itu berkata, Kamu tidak tahu" Orang kafir itu pun dihukum. Teriakannya bisa didengar oleh semua makhluk di dunia, kecuali jin dan manusia.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Doa Orang Saleh
I mam Ahmad bin Hambal adalah salah seorang
imam yang saleh. Ketaatannya pada Allah, ketinggian ilmunya, serta keindahan akhlaknya menempatkannya sebagai seorang imam besar yang disegani. Tak heran jika ia banyak didatangi orang-orang yang ingin berguru, bersilaturrahmi, atau meminta didoakan.
Adalah Ali bin Abu Hararah, seorang penduduk kampung. Ia memiliki seorang ibu yang menderita lumpuh selama dua puluh tahun. Suatu hari, sang ibu memintanya menghadap Imam Ahmad untuk meminta didoakan agar sembuh.
Ali segera datang ke tempat Imam Ahmad. Sesampainya di sana, Ali segera mengetuk pintu. Namun Imam Ahmad tidak berkenan membukanya. Beliau hanya bertanya pada Ali, Siapakah engkau"
Saya adalah Ali bin Abu Hararah, penduduk kampung sebelah, jawab Ali.
Apa maksud kedatanganmu" tanya Imam Ahmad.
Ibu saya lumpuh selama dua puluh tahun. Beliau menyuruh saya datang pada tuan agar berkenan mendoakan kesembuhannya, kata Ali.
Tak lama kemudian, dari dalam rumah Imam Ahmad muncul seorang perempuan. Ia lalu berkata padanya, Engkau yang tadi berbicara dengan Imam Ahmad, sekarang beliau sedang berdoa. Pulanglah sekarang!
Ali kemudian pulang. Betapa terkejutnya dia ketika melihat ibunya membukakan pintu. Ibunya kini sudah sembuh dan dapat berjalan lagi. Ali dan ibunya sangat bersyukur kepada Allah swt.
Allah SWT akan selalu mendengar dan mengabulkan doa orang-orang yang saleh.
Kasih Sayang dan Derajat Tinggi
Kamis (Akhlak) D alam suatu riwayat diceritakan bahwa suatu
hari Nabi Musa berkata, Ya Allah, kenapa Engkau mengangkat saya menjadi pilihan-Mu"
Allah lalu berfirman, Karena kasih sayangmu terhadap makhluk-Ku saat menggembalakan kambing-kambing Syu aib as. Ketika itu ada seekor kambing yang lari dan kamu kejar sampai
Zaid Ibnul Khattab (Pahlawan Perang Yamamah)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
lelah. Setelah kambing itu tertangkap, kamu mendekapnya seraya berkata, Wahai miskin, kamu telah melelahkan aku dan dirimu sendiri. Karena kasih sayangmu terhadap mahluk-Ku itu, Aku memilih kamu dan Aku karuniai kamu derajat kenabian.
Nabi Musa akhirnya mengerti kenapa dipilih Allah menjadi nabi. Ia tahu setelah mendapat jawaban melalui firman-Nya.
Kasih sayang yang diberikan seseorang kepada makhluk
Allah menjadikannya memperoleh derajat tinggi di sisi-Nya.
Z aid Ibnul Khattab adalah seorang pahlawan
ternama. Ia selalu bekerja secara diamdiam. Sikap pendiamnya itu memancarkan permata kepahlawanannya. Keimanannya kepada Allah tak dapat diragukan. Sejak masuk Islam, ia membaktikan diri untuk agamanya. Seperti para sahabat lainnya, ia tak pernah absen mendampingi Rasulullah saw dalam peperangan. Dalam setiap pertempuran, niat yang terpatri dalam hatinya adalah mati syahid.
Saat pertempuran Yamamah, kaum Muslimin sempat mengalami keadaan yang genting. Khalid bin Walid menghimpun bala tentara Islam. Ia membagi tugas pasukannya dan menyerahkan panji-panjinya kepada Zaid Ibnul Khattab.
Dalam peperangan itu, pihak musuh dan pengikutnya berjuang keras. Hal ini membuat pasukan Muslim mulai terdesak dan kehilangan semangat. Zaid pun mendaki sebuah tempat yang tinggi. Ia lalu berseru memberikan semangat pada kaum Muslimin agar bangkit dan tak putus asa. Lalu Zaid turun dan mulai menggempur lawannya. Akhirnya, pemimpin pasukan musuh yang bernama Rajjal berhasil dilumpuhkan. .
Sementara itu, kaum Muslimin semakin bersemangat untuk melanjutkan perjuangannya. Demikian juga dengan Zaid. Akhirnya, kaum Muslimin dapat meraih kemenangan dalam perang itu. Sementara Zaid bin Khattab telah meraih citacita tertingginya. Ia mati sebagai seorang syuhada.
Peran besar Zaid bin Khattab dalam perang Yamamah layak dicacat oleh tinta emas dalam sejarah Umat Islam.
Mayat Mendapatkan Ampunan Dosa
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
S uatu hari, seorang Badui sedang menuju
masjid. Dalam perjalanan, si Badui melihat iring-iringan jenazah yang akan dishalatkan. Si Badui lalu berkata dalam hati, Aku akan ikut menyalatkan mayat itu. Jika aku meninggal, orang lain mau menyalatkan aku juga.
Lalu si Badui ikut berjamaah shalat jenazah yang dipimpin seorang imam. Setelah selesai shalat, ia kembali pada pekerjaannya semula. Demikian juga orang-orang yang ikut shalat jenazah.
Malam harinya sang imam shalat jenazah bermimpi bertemu dengan si mayat. Dalam mimpi itu, sang imam melihat si mayat tampak bahagia. Ia lalu bertanya pada si mayat, Hai, bagaimana keadaanmu"
Doa memiliki keutamaan yang menakjubkan. Di antaranya mendatangkan ampunan dosa dari Allah Swt.
Alhamdulillah, Allah mengampuni dosa-dosaku berkat si Badui, jawab si mayat.
Keesokan harinya sang imam mencari si Badui. Sang imam lalu bertanya padanya, Doa apa yang kau baca sewaktu shalat jenazah kemarin"
Si Badui tampak keheranan dengan pertanyaan tersebut. Sang imam lalu menceritakan tentang mimpinya.
Si badui lalu berkata, aku tidak berdoa apa-apa, aku hanya berkata, Ya Allah, sekarang ia adalah tamu-Mu. Jika ia tamuku, tentu akan kusembelihkan seekor kambing.
Rezeki Tidak Akan Berkurang karena Sedekah
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
D i sebuah tempat, hiduplah seorang laki-laki tua
yang sangat dermawan. Ia selalu memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan. Karena itu, ia sangat dicintai banyak orang.
Suatu hari, ketika ia dan istrinya sedang menantikan saat buka puasa, tiba-tiba mereka kedatangan tamu. Melihat kondisi tamunya yang lemah, laki-laki itu segera menuju ke meja makan
Jangan pernah ragu untuk bersedekah. Harta kita tidak akan pernah berkurang, bahkan akan senantiasa bertambah.
dan memberikan makanan. Padahal, sedianya makanan itu dipersiapkan untuk menu berbuka. Istrinya sangat marah mengetahui hal itu.
Belum lewat setengah jam peristiwa itu terjadi, tiba-tiba seseorang datang mengetuk pintu. Istri laki-laki tua itu segera membuka pintu. Dia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa yang datang adalah seorang utusan pejabat yang membawa berbagai makanan lezat untuk mereka.
Laki-laki tua itu tersenyum pada istrinya sambil berkata, Istriku, sesungguhnya rezeki kita tidak akan berkurang atau hilang karena sedekah. Dan Allah akan melipatgandakan balasannya
Istri laki-laki itu membenarkan apa yang dikatakan suaminya. Ia baru saja membuktikan kata-kata suaminya itu.
S e p t e m b e r September Minggu Pertama S e p t e m b e r Pecinta Rasulullah saw Senin (Al-Quran/ Hadits) P ada suatu malam, seorang laki-laki sedang
tertidur lelap. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw. Ia merasa senang dapat bertemu beliau. Laki-laki itu berharap Rasulullah akan menyapa dan mengajaknya berbicara. Namun, betapa terkejutnya dia ketika Rasulullah tidak menoleh padanya. Ia pun segera mendekati dan bertanya pada beliau, Ya Rasulullah, apakah Anda marah pada saya"
Tidak, jawab Rasulullah Laki-laki itu merasa penasaran. Lalu ia kembali bertanya, Kalau memang Anda tidak marah, kenapa Anda tidak mau memandang saya"
Karena aku tidak mengenalmu, jawab Rasulullah.
Laki-laki itu semakin penasaran. Ia kembali bertanya, Bagaimana Anda tidak mengenal saya, padahal saya adalah umat Anda" Para Ulama mengatakan bahwa Anda lebih mengenal umat Anda daripada seeorang ibu pada anaknya"
Orang yang mengaku sebagai pecinta Rasulullah harus selalu membaca shalawat untuk baginda Rasulullah saw.
Rasulullah lalu memberi penjelasan pada lakilaki itu, Mereka benar. Tapi kamu tidak pernah membaca shalawat untukku. Sedangkan aku mengenal umatku dengan seberapa banyak mereka bershalawat untukku.
Ketika terbangun, laki-laki itu bertekad membaca shalawat setiap hari seratus kali. Hal itu ia buktikan dengan sungguh-sungguh.
Beberapa hari kemudian, ia bermimpi kembali bertemu Rasulullah. Dalam mimpinya itu, Rasulullah bersabda, Kini aku mengenalmu dan aku memberikan syafaat (pertolongan) bagimu. Kau telah menjadi pecinta Rasulullah.
Sejak itu, laki-laki itu semakin giat untuk membaca shalawat.
Rasulullah saw bersabda, Shalawat itu berada di atas cahaya, di atas ash-shirath. Barang siapa yang bershalawat kepadaku pada hari Jumat sebanyak delapan puluh kali, Allah akan mengampuni dosadosanya selama delapan puluh tahun.
S e p t e m b e r Selasa (Akidah/ Keimanan) Diangkat ke Surga
F ir aun adalah raja yang sangat kejam dan
zalim. Ia juga dikenal musyrik karena berani mengaku sebagai Tuhan. Bahkan, ia memaksa rakyatnya agar mau menyembahnya. Namun, tidak semua rakyat tunduk pada perintahnya itu. Bahkan, istrinya yang bernama Asiyah sendiri telah mengabaikan perintahnya itu. Diam-diam, istrinya telah mengakui Allah sebagai Tuhannya. Namun, ia menyembunyikan keimanannya tersebut dari suaminya. Ia tahu akibat yang akan diterimanya jika suaminya mengetahui hal itu.
Namun, bukan Fir aun namanya jika tidak dapat mengetahui orang-orang yang durhaka terhadap perintahnya. Ia akhirnya mengetahui bahwa istrinya telah beriman kepada Allah. Maka, ia menjadi murka dan memaksa agar Asiyah mau melepaskan imannya. Bahkan, turut mengakuinya sebagai Tuhan. Namun, sang istri tetap mempertahankan keimanannya.
Keteguhan Iman Asiyah telah mengantarkannya
ke surga yang diharapkannya.
Fir aun semakin marah. bBrbagai ancaman pun diberikan pada istrinya. Namun Asiyah tetap bertahan. Kesabaran Fir aun pun habis. Ia memerintahkan pengawalnya untuk menyiksa Asiyah. Asiyah kemudian mendapat berbagai siksaan. Fir aun lalu berkata padanya Kembalilah kepada ajaranku"
Engkau tahu bahwa diriku dan hatiku berada dalam penjagaan Allah meskipun kau menyiksaku, jawab Asiyah.
Tak lama, Musa as muncul di hadapan Asiyah. Asiyah kemudian bertanya padanya, Hai Musa, katakanlah, apakah Allah akan rida atau marah padaku"
Asiyah, para malaikat menantimu. Allah sangat kagum pada keteguhan imanmu. Mintalah sesuatu pada Allah. Dia akan memenuhinya, jawab Musa.
Asiyah lalu berdoa, Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga. Selamatkanlah aku dari Fir aun dan perbuatannya, selamatkan pula aku dari kaum yang zalim.
Al-Hasan ra berkata, Allah kemudian menyelamatkan Asiyah dengan cara yang sangat mulia dan mengangkatnya ke surga. Ia pun makan dan minum di dalam surga.
S e p t e m b e r Rabu (Fiqih) Berdoa Memohon Siksaan Kita harus senantiasa berdoa atau memohon kepada Allah SWT tentang hal-hal
yang baik. S uatu ketika, Rasulullah menjenguk seorang
laki-laki yang sedang sakit. Ketika melihat keadaan laki-laki itu, Rasulullah sangat terkejut sekaligus prihatin. Badannya sangat lemah dan kurus hingga menyerupai anak burung. Rasulullah lalu bertanya padanya, Apakah kamu pernah berdoa sesuatu"
Benar, Ya Rasulullah, jawab Laki-laki itu Lalu, apa yang kau minta" tanya Rasulullah.
Saya meminta Allah menimpakan siksaan akhirat pada saya. Lalu, agar diberikan pada saya sekarang di dunia ini, kata laki-laki itu.
Maha Suci Allah, itu terlalu berat bagimu. Kamu tidak akan kuat menanggungnya Kenapa kamu tidak berdoa, Ya Allah berikanlah kami kebaikan dunia dan akhirat serta jagalah kami dari siksa neraka.
Laki-laki itu kemudian menyadari kekeliruannya. Lalu, Rasulullah mendoakan laki-laki itu agar sembuh dari penyakitnya. Akhirnya, tidak beberapa lama laki-laki itu sembuh dari sakitnya. Ia pun dapat berkativitas lagi.
S e p t e m b e r Abdullah bin Zubeir (Pahlawan Islam yang Luar Biasa)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Kasih Sayang Rasulullah saw terhadap Binatang
Kamis (Akhlak) P ada suatu hari, istri Nabi saw yang bernama
Aisyah mengendarai seekor unta. Namun di tengah perjalanan, unta itu tidak mau mengikuti perintah Aisyah. Beberapa kali Aisyah mencoba menyuruhnya berjalan. Unta itu tetap tidak mau. Akhirnya, dengan kesal Aisyah melakukan kekerasan kepada unta itu.
Apa yang dilakukan Aisyah rupanya terlihat oleh Rasulullah saw. Beliau pun kemudian menegur Aisyah seraya berkata, Wahai istriku, hendaklah engkau berlaku lemah lembut terhadap unta itu.
Kasih sayang Nabi saw terhadap binatang tidak hanya sampai di situ. Nabi juga melarang orang membebani binatang dengan muatan yang berlebihan. Lalu, Nabi memerintahkan orang untuk menunggangi binatang yang memang dalam keadaan sehat. Jika hendak menyembelih binatang, Nabi pun meminta agar menyegerakan saat menyembelihnya. Hal ini agar binatang itu tidak mengalami rasa sakit yang berkepanjangan.
Kasih sayang Rasulullah saw terhadap binatang harus mampu diteladani.
Pada saat yang lain, Nabi pernah membukakan pintu bagi seekor kucing yang hendak berlindung. Beliau juga pernah mengobati seekor ayam jantan yang sedang sakit. Sungguh kasih sayang Nabi pada mahluk ciptaan Allah sangat besar.
Kepahlawanan Abdullah bin Zubeir dalam membela Islam sangat luar biasa. Ia mendapatkan
A bdullah bin Zubeir adalah salah seorang
sahabat Rasulullah yang cerdas dan teguh pendirian. Saat pembebasan Afrika, Andalusia, dan Konstantinopel, Abdullah bin Zubeir yang saat itu berusia 17 tahun tampil sebagai pahlawan. Dalam pertempuran itu, pihak Islam sempat terancam bahaya. Lalu Abdullah bin Zubeir dengan berani meninjau kekuatan musuh. Ia pun segera mengetahui
jaminan surga dari Allah Swt.
S e p t e m b e r Buah Kurma Tak Habis Dipetik
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
bahwa letak kekuatan mereka ada pada Raja Barbar yang menjadi panglima tentara musuh. Abdullah lalu menyerangnya dengan segenap kemampuan hingga akhirnya sang raja itu roboh. Pasukan musuh akhirnya menyerah kalah.
Pada pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, dikirimlah seorang yang dikenal kejam. Ia bernama Hajjaj ats-Tsaqafi. Ia ditugasi untuk melenyapkan Abdullah bin Zubeir. Abdullah bin Zubeir tidak gentar. Namun dalam sebuah pertempuran yang tak seimbang, Hajjaj berhasil mengalahkan Abdullah bin Zubeir. Abdullah Bin Zubeir akhirnya meninggal sebagai syuhada.
Keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah saw dapat menjadi sarana untuk
menolong orang yang membutuhkan bantuan.
P ada masa Rasulullah saw masih hidup, ada
seorang laki-laki meninggal dunia. Laki-laki tersebut meninggalkan banyak utang. Karena khawatir dituntut oleh orang yang menagih utang, anak laki-laki orang yang meninggal tadi menemui Rasulullah. Ia berkata, Ya Rasulullah, ayahku telah meninggalkan banyak utang. Aku sendiri tidak memiliki apa-apa lagi kecuali yang keluar dari pohon kurma. Namun, pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah.
Rasulullah saw kemudian mengajak laki-laki itu pergi ke kebun kurmanya. Setelah sampai di sana, Rasulullah mengitari pohon kurma yang ada di kebun itu. Beliau lalu melanjutkan dengan berdoa. Kemudian, beliau duduk dan berkata, Ambillah buahnya!
Tak lama kemudian, buah kurma itu berbuah. Anak laki-laki itu sangat terkejut. Ia segera memanjat pohon kurma itu dan memetik buahnya. Keterkejutan anak laki-laki itu kian bertambah setelah mengetahui buah kurma yang ia petik tak kunjung habis. Laki-laki itu lalu memetik buah kurma sampai cukup jumlahnya untuk menutupi utang bapaknya. Bahkan lebih. Anehnya, kelebihannya sebanyak yang ia pakai untuk membayar utang. Subhaanallah.
Tulang Ikan Pengungkap Kejahatan Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
S egolongan kaum pedagang mendatangi pihak
keamanan. Mereka mengeluhkan maraknya pencurian yang terjadi di daerah mereka. Mereka meminta agar pihak keamanan mampu menangkap para pencuri.
Mendengar keluhan para pedagang, kepala keamanan berpikir keras. Ia mencari cara menemukan dan menangkap para pencuri. Ia akhirnya memutuskan untuk berkeliling ke kampungkampung pada siang dan malam hari. Ia bertekad untuk menemukan mereka.
Setelah berhari-hari berkeliling kampung, sampailah ia di suatu lorong kampung yang sepi.
S e p t e m b e r Letaknya di pinggiran kota. Ia lalu menyusuri lorong itu hingga sampai ke sebuah jalan buntu. Tepat di jalan buntu itu, ada sebuah rumah. Ketika ia memerhatikan rumah itu, kakinya tersangkut tulang ikan yang besar. Ia lalu mengambil tulang ikan itu. Ia berkata dalam hati, Bagaimana mungkin orang yang tinggal di kampung kumuh seperti ini mampu membeli ikan sebesar ini. Padahal, harga ikan ini pasti mahal sekali.
Kepala keamanan itu mulai menaruh curiga terhadap penghuni rumah di jalan buntu. Ia lalu bertanya tentang siapa penghuni rumah di jalan buntu pada seorang perempuan tua penduduk kampung itu. Perempuan itu lalu menjelaskan bahwa penghuni rumah itu berjumlah lima orang. Mereka berpenampilan seperti pedagang. Sepanjang hari mereka berkumpul, minum-minum, dan main catur.
Pada akhirnya suatu kebenaran pasti akan terungkap dengan jelas.
Salah seorang bertugas sebagai pelayan mereka. Bila malam tiba, mereka keluar menuju ke kota dan kembali pada tengah malam ketika penduduk telah terlelap tidur.
Kepala keamanan semakin curiga. Ia lalu menyuruh perempuan tua itu untuk mengajak para penduduk mendatangi rumah di jalan buntu itu. Lalu, mereka pun mengepung rumah itu. Salah seorang dari mereka mengetuk pintu. Begitu pintu terbuka, keluarlah sang pelayan. Kepala kepolisian itu segera masuk untuk menangkap para pencuri. Ia menemukan para pencuri itu sedang bersembunyi. Mereka pun segera ditangkap. Akhirnya, terungkaplah sebuah fakta bahwa merekalah yang selama ini menjadi pencuri yang meresahkan penduduk.
S e p t e m b e r

Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Minggu Kedua S e p t e m b e r Pesona Surat Maryam Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Pendosa Mendapatkan Rahmat Allah SWT
S aat kaum Muslimin hijrah ke Habsy, orang-
orang kafir Quraisy menyusul ke sana. Mereka berniat mengembalikan kaum Muslimin ke Makkah. Akhirnya, kaum Muslimin dipanggil oleh Raja Habsy. Mereka pun mendengar keterangan dari pihak kaum Muslimin.
Kaum Muslimin kemudian datang bersama Ja far bin Abi Thalib sebagai juru bicaranya. Raja Habsy bertanya tentang penyebab perginya kaum Muslimin dari Makkah ke Habsy. Ja far menjawab dengan yakin semua pertanyaan Raja Habsy. Akhirnya, Raja Habsy percaya bahwa kaum Muslimin berada dalam kebenaran. Lalu, Raja Habsy meminta bukti tentang kebenaran Muhammad sebagai seorang nabi. Raja Habsy bertanya kepada Ja far, Apakah ada sesuatu yang datang kepada Nabimu dan disampaikan pula kepada kalian"
Ya, jawab Ja far dengan tegas.
Pesona surat Maryam mampu menggetarkan seseorang untuk memeluk Islam.
Lalu Raja Habsy berkata, Coba bacakan kepadaku!
Maka Ja far membaca surat Maryam dari ayat 1 hingga ayat 36.
Setelah Ja far selesai membaca surat Maryam, Raja Habsyi menangis terharu. Selanjutnya, Raja Habsy pun masuk Islam.
A da dua orang Bani Israel yang memiliki perilaku
yang berbeda. Salah seorang dari mereka ahli ibadah dan senang melakukan perbuatan baik. Sementara seorang lainnya adalah pendosa yang gemar melakukan apa yang dilarang oleh Allah.
Suatu ketika, seorang ahli ibadah bertemu dengan orang yang senang melakukan dosa. Ia lalu berkata padanya, Tinggalkanlah perbuatanmu itu!
Pendosa itu lalu menjawab, Itu bukan urusanmu. Aku tidak akan meninggalkannya.
Pada hari yang lain, ahli ibadah itu kembali bertemu dengan pendosa. Saat itu si pendosa sedang melakukan perbuatan maksiat lagi. Ahli ibadah itu lalu berkata padanya, Tinggalkanlah perbuatanmu itu!
Dengan nada marah, si pendosa berkata padanya, Tinggalkan aku. Biarlah ini menjadi urusanku dengan Tuhanku! Kamu tidak pernah tahu bahwa aku mengharap rahmat dari Allah. Kau tidak berhak mencelaku. Apakah kau diutus untuk menasehatiku"
Ahli ibadah itu lalu berkata, Demi Allah! Allah tidak akan mengampunimu dan tidak akan memasukkanmu ke dalam surga.
Ketika keduanya meninggal dunia, di alam kubur arwah mereka dihadapkan pada Allah. Allah lalu berkata kepada si ahli ibadah, Apakah kau tahu bahwa Aku tidak akan mengampuninya. Ataukah kau menghentikan Aku untuk mengampuni orang yang berdosa"
S e p t e m b e r Rahmat Allah SWT akan diberikan pada hamba- Nya yang memohon dan mengharap rahmat dari Allah SWT.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Asal Usul Azan
Lalu Allah berkata kepada si pendosa, Dengan rahmat-Ku, masuklah kau ke surga. Kamu telah mengharap rahmat-Ku.
Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan ahli ibadah ke neraka dan memasukkan pendosa (yang telah mengharap rahmat Allah) ke dalam surga.
D ahulu ketika orang Islam masih sedikit
jumlahnya, tidaklah sulit untuk berkumpul menunaikan shalat berjamaah. Namun ketika umat Islam semakin banyak, tidak mudah lagi melakukannya.
Azan adalah panggilan shalat. Jika mendengar azan, hendaknya segera bersiap melaksanakan ibadah shalat.
Umar ra memberikan saran agar menunjuk seseorang sebagai pemanggil kaum Muslimin untuk shalat. Hal itu dilakukan pada setiap masuknya waktu shalat. Rasulullah saw pun menyetujuinya. Lalu, muncul persoalan bagaimana hal itu bisa dilakukan. Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid ra meriwayatkan, Ketika cara memanggil kaum Muslimin untuk shalat dimusyawarahkan, aku bermimpi seseorang mengajariku memanggil kaum Muslimin dengan mengucapkan Allahu Akbar& Allahu Akbar Akbar....
Keesokan harinya, aku menemui Rasulullah saw dan menceritakan mimpi itu. Beliau pun berkata, Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah di samping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan azan seperti itu. Dia memiliki suara yang amat lantang. Lalu aku pun melakukan hal itu bersama Bilal.
S e p t e m b e r Sikap Rendah Hati Nabi Isa
Kamis (Akhlak) P ada suatu hari, Nabi Isa as berkata pada para
sahabat, Saya ada keperluan dengan kalian. Mereka menjawab, Apa yang harus kami lakukan"
Lalu Nabi Isa menghampiri mereka sambil membawa sebuah wadah yang berisi air. Ia meletakkan wadah air itu di dekat kaki salah seorang sahabatnya. Dengan lembut, Nabi Isa membersihkan kaki para sahabatnya satu per satu. Tentu saja hal ini membuat kaget dari para sahabatnya. Lalu salah seorang dari mereka berkata, Wahai Ruhullah, kamilah yang seharusnya membasuh kaki Anda. Namun Anda yang malah membasuh kaki kami.
Nabi Isa menjawab, Seorang yang layak melayani masyarakat adalah seorang ulama. Saya
Sikap pemimpin yang rendah hati seperti yang dicontohkan oleh Nabi Isa as penting untuk diteladani.
melakukannya agar saya rendah hati. Kalian juga harus belajar untuk rendah hati dan bertindaklah terhadap masyarakat sebagaimana yang telah kulakukan.
Lalu, Nabi Isa melanjutkan perkataannya, Dengan sikap rendah hati, pengetahuan akan berkembang, tapi bukan dengan kesombongan. Sebagaimana tumbuhan tumbuh dengan subur di tanah yang gembur, bukan di tanah keras pegunungan.
S e p t e m b e r Ubai bin Ka ab (Sosok Berilmu Tinggi yang Mendapat Rahmat Allah SWT)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
U bai bin Ka ab adalah seorang warga Anshar
dari suku Khazraj. Dia ikut ambil bagian dalam perjanjian Aqabah, perang Badar, dan peperangan lainnya. Ia mencapai derajat yang tinggi dan mulia di kalangan kaum Muslimin.
Ubai merupakan salah seorang perintis dari penulis-penulis wahyu dan penulis-penulis surat Al-Quran. Ia juga termasuk golongan terkemuka dalam menghafal Al-Quran, membaca, dan memahaminya.
Karena ketinggian ilmunya, jika Ubai berbicara di hadapan umum, semua mata akan tertuju padanya. Semua orang akan mendengarkannya. Mereka akan terpukau mendengar ia berbicara mengenai agama Allah.
Saat wilayah Islam meluas, sebagian kaum Muslimin mulai menyeleweng. Bahkan, mereka berkhianat pada pembesar mereka. Akhirnya, Ubai memperingatkan mereka dengan tegas untuk kembali ke jalan yang benar.
Karena kesalehan dan ketakwaaanya, Ubai selalu menangis setiap teringat Allah dan hari akhir. Setiap kali membaca ayat-ayat Allah, hatinya selalu bergetar. Karena itulah ia selalu memohon keselamatan pada Allah. Dan berkat karunia Allah, ia mendapatkan apa yang dimintanya. Ia meninggal dalam keadaan yang damai dan tentram.
Ketinggian ilmu disertai ketakwaan kepada Allah SWTtelah mengantarkan Ubai meraih rahmat-Nya.
S e p t e m b e r Keadilan adalah Hak Setiap Orang
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Selamat dari Tabrakan Dahsyat
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
D ua orang wanita sedang dalam perjalanan
pulang dari kampung halaman. Mereka menaiki sebuah bus. Di tengah perjalanan, mereka tampak gembira karena telah bertemu dengan saudarasaudara di kampung. Namun, tiba-tiba kendaraan yang mereka tumpangi mengalami tabrakan yang sangat dahsyat. Jeritan panik dan rasa sakit seketika terdengar di sekitar lokasi tabrakan. Keduanya sangat terkejut dan panik. Suasana menjadi begitu mencekam.
Akibat tabrakan dahyat itu, banyak penumpang yang meninggal dunia dan mengalami luka berat. Orang-orang yang mengetahui tabrakan itu pasti akan menyangka bahwa tidak akan ada penumpang yang selamat.
Namun, sungguh di luar dugaan. Kedua wanita itu selamat. Banyak orang kemudian mempertanyakan bagaimana mungin keduanya selamat dari kecelakaan itu" Ternyata, belakangan diketahui bahwa kedua wanita itu mengerjakan amalan baik menjelang keberangkatan mereka. Sebelum berangkat mereka menyedekahkan hartanya. Lalu selama di perjalanan, mereka senantiasa berzikir menyebut asma Allah (Nama Allah).
Sedekah dan zikir dapat menjadi sarana pertolongan Allah Swt bagi hamba-Nya.
S uatu hari, putra Gubernur Mesir, Amr Ibnul
Ash mengikuti pertandingan menunggang kuda. Ia meghadapi lawan dari Mesir. Keduanya mencapai garis akhir dalam waktu yang bersamaan. Tidak diketahui siapa sebenarnya yang lebih dahulu sampai di garis akhir tersebut.
Putra sang gubernur marah. Ia lalu memukul lawannya. Sang lawan lalu melaporkan pemukulan pada Khalifah Umar bin Khattab. Umar lalu memanggil Amr Ibnul Ash dan putranya. Umar juga memanggil lawan putra sang gubernur.
Umar lalu menyuruh orang Mesir itu memukul putra Amr Ibnu Ash di depan rakyatnya. Selain itu, Umar juga menyuruh orang Mesir itu untuk memukul gubernur karena putranya telah berbuat sewenangwenang.
Hal demikian dilakukan Umar agar keadilan dapat dirasakan oleh semua orang. Karena keadilan adalah hak setiap orang.
Jangan memanfaatkan jabatan orangtua untuk
berlaku sewenangwenang terhadap orang lain.
S e p t e m b e r Minggu Ketiga S e p t e m b e r Kehormatan Bagi Penghafal Al-Quran
Senin (Al-Quran/ Hadits) S uatu ketika, seorang laki-laki melihat banyak
uang dan pakaian bertebaran di Masjidil Haram. Ia lalu mencari informasi tentang uang dan pakaian itu.
Akhirnya, ia mendapatkan informasi bahwa seorang hartawan dari Khurasan sengaja membawa hadiah untuk keturunan Qurays yang hafal Al-Quran. Hadiah itu berupa uang dan pakaian yang banyak.
Namun karena saat itu yang hafal Al-Quran hanya satu orang, hadiahnya dikembalikan pada hartawan itu. Kedermawanan hartawan itu sangat terkenal. Oleh karena itu, banyak orang Qurays berlomba untuk menghafal Al-Quran.
Pada tahun berikutnya, ia kembali membawa uang dan pakaian dalam jumlah besar. Kali ini banyak dari keturuan Qurays yang telah hafal Al-Quran sehingga hadiah yang dibawa oleh hartawan itu dapat diberikan semuanya. Begitulah cara hartawan itu memuliakan para penghafal keturunan Qurays. Sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah, ia memotivasi keturunan Qurays agar berlomba menghafal Al-Quran.
Kemuliaan yang tinggi akan diberikan Allah SWT bagi para penghafal Al-Quran
S e p t e m b e r Selasa (Akidah/ Keimanan)
Kesungguhan Sebuah Niat Kesungguhan sebuah niat akan mendatangkan pertolongan dari Allah Swt.
S uatu hari, Umar bin Khattab berkeliling
melihat-lihat kondisi rakyatnya. Di tengah jalan ia bertemu seorang pemuda yang membawa sebotol kendi berisi minuman keras.
Melihat perilaku pemuda itu, Umar segera menghampirinya. Ia lalu bertanya padanya, Hai pemuda, apa yang ada di balik sarungmu"
Pemuda itu menjadi semakin panik. Ia takut Umar akan marah. Pemuda itu pun berdoa kepada Allah, Ya Allah, selamatkan hamba dari kemarahan Umar bin Khattab. Hamba ingin bertobat dan meninggalkan minuman keras. Rupanya, si pemuda memang sudah berniat untuk bertobat. Ia tampak bersungguh-sungguh dengan niatnya.
Setelah berdoa, ia segera menjawab pertanyaan dari Umar, Tuan, yang ada dibalik sarung saya ini adalah sebuah kendi berisi madu.
Umar tidak percaya begitu saja. Ia kemudian memeriksa isi kendi. Si pemuda itu merasa lega, ternyata Allah telah mengabulkan doanya. Kendi yang sebelumnya berisi minuman keras, telah berubah menjadi madu.
Umar kemudian meninggalkan si pemuda. Sementara si pemuda bersyukur pada Allah. Ketika ia baru berniat untuk bertobat, Allah telah melindunginya dari hukuman dari Umar jika mengetahui isi kendi yang sebenarnya.
S e p t e m b e r Rabu (Fiqih/ Ibadah) Pintu Surga
D iriwayatkan bahwa surga memiliki banyak
pintu. Masing-masing pintu dijaga oleh malaikat. Pintu-pintu surga dibukakan sesuai amalan yang dilakukan manusia. Salah satu pintu surga itu bernama Rayyan. Pintu ini akan dibukakan bagi orang yang berpuasa sesuai dengan syariat Islam. Allah akan memberikan balasan bagi orang yang mau berpuasa.
Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang bernama Ar Rayyan. Pada hari kiamat, orang-orang yang berpuasa akan masuk surga lewat pintu itu.
Di depan pintu Rayyan, penjaga pintu akan mengucapkan, Mana orang-orang yang berpuasa"
Kemudian orang-orang yang berpuasa pun berdiri. Tidak ada seorang pun selain mereka yang boleh masuk surga melewati pintu itu. Ketika mereka telah masuk surga, pintu Rayyan itu ditutup kembali.
Puasa yang dilakukan sesuai dengan autran Islam akan mengantarkan pelakunya pada pintu surga bernama Rayyan.
Khalifah Menahan Marah Kamis (Akhlak) U mar bin Abdul Aziz adalah seorang khalifah
yang terkenal dengan kesalehannya. Ia selalu bersikap hati-hati dalam membuat keputusan dari sebuah perkara. Ia sangat takut apabila dirinya bertindak zalim terhadap warganya.
Pada suatu hari, Umar bin Abdul Aziz melihat seseorang dalam keadaan mabuk berat. Rupanya, ia telah minum arak sehingga tidak sadar dengan apa yang tengah dilakukannya. Tubuhnya seperti akan jatuh setiap kali melangkahkan kaki. Sambil terus berbicara macam-macam, orang mabuk itu terus melangkahkan kakinya. Ia tidak mempedulikan kehadiran Umar bin Abdul Aziz yang sedang mengawasinya.
Bermabuk-mabukkan adalah perbuatan yang dilarang Allah. Bahkan, akan merugikan diri dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Al-Quran dengan jelas telah melarang setiap Muslimin untuk minum minuman keras. Oleh karena
Dapat menahan marah adalah sikap seorang mukmin sejati.
S e p t e m b e r Demikian juga saat terjadi perang Khandak. Sa ad membuktikan kepahlawannya hingga kaum Muslimin mendapatkan kemenangan. Dalam setiap, peperangan tak jarang Sa ad terluka parah. Namun, hal itu tidak membuatnya mundur dari peperangan. Demi pembelaanya terhadap Islam, ia menghabiskan hidupnya untuk Islam. Perjuangannya tak mengenal kata akhir hingga suatu ketika ia menemui ajalnya.
Saat menjelang ajalnya, Rasulullah saw menjenguknya. Beliau segera meraih kepala Sa ad dan menaruhnya dipangkuan seraya berdoa, Ya Allah, Sa ad telah berjihad di jalan-Mu. Ia telah membenarkan Rasul-Mu. Juga telah memenuhi kewajibannya. Terimalah ruhnya dengan sebaikbaiknya.
Doa Rasulullah membuat Sa ad merasa bahagia. Ia ingin membuka matanya yang terakhir kali untuk melihat Rasulullah. Ia lalu berkata pada Rasulullah, Salam atasmu, wahai Rasulullah! Ketahuilah bahwa aku mengaku engkau adalah Rasulullah (utusan Allah).
Rasulullah lalu menjawab, Kebahagiaan bagimu, wahai Sa ad.
Sa ad lalu mengembuskan nafasnya yang terakhir di pangkuan Rasulullah. Abu Sa ad al-Khudri salah seorang yang menggali makam Saad berkata, Setiap kami menggali lapisan tanah makam Sa ad, tercium wangi kasturi sampai ke liang lahat.
itu, Umar bin Abdul Aziz kemudian mencoba untuk menangkap si pemabuk itu untuk diberi hukuman. Aturan harus ditegakkan bagi siapapun yang telah melanggarnya.
Pada saat Umar bin Abdul Aziz hendak menangkapnya, tiba-tiba si pemabuk mengeluarkan kata-kata kotor terhadap Umar bin Abdul Aziz. Mendengar cacian itu, tiba-tiba saja Umar menghentikan langkahnya dan mengurungkan niatnya untuk menangkap si pemabuk. Ia pergi meninggalkan si pemabuk itu. Hal ini tentu saja menimbulkan rasa heran di hati orang-orang yang melihat kejadian tersebut.
Seseorang kemudian bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz, Ya Amirul mukminin, mengapa ketika si pemabuk itu memakimu, engkau malah meninggalkannya"
Umar lalu menjawab, Ia telah membuatku jengkel dengan makiannya. Oleh sebab itu, seandainya aku jadi menghukum si pemabuk itu, itu mungkin karena kemarahanku kepadanya. Tapi aku tidak suka menghukum seseorang hanya karena kemarahanku.
Sa ad bin Mu adz (Sahabat yang Mendapatkan
Kebahagiaan pada Akhir Hayatnya)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
S a ad Bin Mu adz masuk Islam pada usia 31
tahun. Ia meninggal sebagai syuhada pada usia 37 tahun. Dalam waktu 6 tahun, ia mengisi hidupnya untuk berbakti pada Allah dan Rasul-Nya.
Saat perang Uhud, Saad tampil mempertahankan dan membela Rasulullah saw. Ia tak memperdulikan keselamatannya sendiri. Baginya, keselamatan Rasulullah saw lebih penting. Karena itulah ia melakukan pembelaan terhadap beliau.
Kebahagiaan yang diperoleh Sa ad pada akhir hayatnya adalah karena ia mengisi hidup untuk berbakti pada Allah SWT dan Rasul-Nya.
S e p t e m b e r Jibril, Kerbau, Kelelawar, dan Cacing
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Kita harus belajar dari kisah para binatang yang senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.
S uatu hari Allah Swt memerintahkan Malaikat
Jibril as untuk menemui salah satu makhluk- Nya, yaitu kerbau. Ia diperintahkan untuk bertanya pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah Swt sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril as pun segera pergi menemui si kerbau.
Pada siang hari yang panas, si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril as mendatanginya, kemudian bertanya, Hai kerbau, apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah Swt sebagai seekor kerbau"
Si kerbau menjawab, Masya Allah, alhamdulillah. Aku bersyukur pada Allah Swt yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau. Daripada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri. Mendengar jawaban itu, Malaikat Jibril segera pergi menemui seekor kelelawar.
Malaikat Jibril as mendatangi seekor kelelawar yang siang itu sedang bergantungan di dalam gua. Kemudian, ia mulai bertanya pada si kelelawar, Hai kelelawar, apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah Swt sebagai seekor kelelawar"
Masya Allah, alhamdulillah. Aku bersyukur pada Allah Swt yang telah menjadikan aku seekor kelelawar. Daripada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya , jawab si kelelawar.
Mendengar jawaban itu, Malaikat Jibril as segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah. Malaikat Jibril as kemudian bertanya, Wahai cacing kecil, apakah kamu senang telah dijadikan Allah Swt sebagai seekor cacing"
Si cacing menjawab, Masya Allah, alhamdulillah. Aku bersyukur pada Allah Swt yang telah menjadikanku sebagai seekor cacing. Daripada dijadikaan- Nya aku sebagai seorang manusia. Jika mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal saleh, mereka akan kena hukuman selamalamanya.
S e p t e m b e r Kecerdasan Sang Sufi Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
A lkisah ada seorang sufi bernama Nidzam Al
Mahmudi. Ia hidup di sebuah desa terpencil. Ia bersama keluarganya hidup amat sederhana. Padahal, sesungguhnya ia memiliki kekayaan. Namun, kekayaannya itu ia gunakan untuk menghidupi orang banyak.
Meskipun hidup dalam kesederhanaan, anakanak Nidzam tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas dan kritis. Ketika dewasa, mereka bertanya pada ayahnya, Ayah, kenapa ayah tidak membangun rumah yang besar dan mewah" Padahal, ayah mampu"
Sesungguhnya, orang kaya adalah mereka yang mampu menggunakan kekayaannnya untuk membantu orang lain. Meskipun orang itu dalam kondisi sempit.
Sang ayah tersenyum lalu menjawab pertanyaan anaknya, Nak, ada tiga alasan ayah melakukan hal itu. Pertama, meskipun kita memiliki rumah yang besar, sebenarnya yang kita butuhkan hanya tempat duduk dan tempat berbaring saja. Kedua, jika rumah kita kecil dan sempit, ketika kalian dewasa dan menikah, kalian akan segera keluar rumah untuk mencari rumah yang lebih besar dan luas. Dengan begitu kalian akan cepat mandiri. Ketiga, dulu ayah hanya berdua dengan ibumu. Nanti jika kalian menikah, kalian akan meninggalkan rumah. Bukankan suasana rumah akan kembali sunyi" Lebih baik ayah membangun rumah untuk mereka yang tunawisma dan gelandangan sehingga jumlah mereka berkurang.
Mendengar prinsip hidup ayahnya, sang anak benar-benar kagum. Ia ingin seperti ayahnya.
S e p t e m b e r Minggu Keempat S e p t e m b e r Keistimewaan Bulan Rajab Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Setan Menggoda Iman Bulan Rajab memiliki keistimewaan, di antaranya jika banyak membaca Al- Quran, Allah SWT akan memberikan kemuliaan pada kita.
D ikisahkan seorang perempuan beribadah di
Baitul Maqdis. Selama bulan Rajab, ia membaca surat Al-Ikhlas dua belas ribu kali. Selama itu pula perempuan itu selalu memakai baju mantel.
Suatu ketika, perempuan itu sakit keras hingga meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia, ia telah berwasiat pada anaknya agar ketika menguburkannya nanti ia menyertakan baju mantelnya itu.
Akhirnya, wanita itu pun meninggal. Ia lalu dimandikan, dishalatkan, dan dimakamkan. Namun, si anak rupanya lupa dengan wasiat ibunya. Suatu malam ia bermimpi bertemu dengan ibunya. Ibunya berkata pada anaknya, Anakku, aku tidak meridaimu karena kamu tidak melaksanakan wasiatku.
Ketika terbangun, anak itu sangat terkejut. Ia kemudian segera pergi ke kubur ibunya. Namun, tak lama kemudian terdengar suara, Apakah kamu tidak tahu, barangsiapa yang taat kepada Kami pada bulan Rajab, Kami tidak akan membiarkannya sendirian dalam kuburnya,
Anak itu akhirnya tahu bahwa Allah telah memuliakan kedudukan ibunya di sisi-Nya. Si anak pun segera kembali ke rumahnya.
S uatu hari seorang alim ulama bernama Syeikh
Abdul Qadir Jailani berjalan seorang diri. Ketika sampai di sebuah padang pasir yang panas, ia merasa kehausan. Ia berusaha untuk mendapatkan air. Tiba-tiba, ia melihat sebuah bejana dari perak melayang di udara. Lalu perlahan-lahan bejana itu turun padanya yang diselimuti awan di atasnya.
Tak lama kemudian, terdengar sebuah suara gaib, Hai Abdul Qadir, minumlah isi bejana ini. Hari ini kami telah menghalalkan kamu makan dan minum yang selama ini aku haramkan. Telah kugugurkan semua kewajiban untukmu.
Berhati-hatilah terhadap tipu daya setan yang dapat menggoda iman kita sepanjang waktu.
S e p t e m b e r Rabu (Fiqih/ Ibadah) Shalat yang Tidak Sempurna
Kesombongan Iblis Kamis (Akhlak) Syeikh Abdul Qadir tidak percaya dengan suara itu. Ia tahu bahwa suara itu bukanlah petunjuk dari Allah. Suara itu berasal dari setan yang sengaja ingin menggoda imannya. Syeikh Abdul Qadir lalu berkata kepada setan dengan nada marah, Hai laknat, pergilah kamu dari sini. Sesungguhnya aku tiada lebih mulia dibandingkan dengan Nabi Muhammad saw di sisi Allah Ta ala. Kepada Rasulullah saja tidak mungkin berlaku ketentuan semacam itu. Barang yang diharamkan Allah selamanya tetap haram.
Akhirnya, setan merasa sangat kecewa karena usahanya untuk menggoda Syeikh Abdul Qadir Jailani gagal. Namun, ia akan berusaha untuk mengganggu manusia lain.
S uatu ketika, pemuda bernama Al Qasim
sedang berbicara dengan Ibnu Atiq di rumah Aisyah. Dalam pembicaraan itu, Al-Qasim sering mengucapkan kata yang salah sehingga mendapat kritikan dari Aisyah. Aisyah berkata, Keponakanku,
Agar shalat kita sempurna, sebaiknya jangan menolak hidangan yang telah disiapkan. Juga tidak menahan hadats besar dan hadats kecil.
kenapa kamu tidak berbicara seperti anak saudaraku ini" Aku tahu darimana engkau datang. Ia dididik oleh ibunya dan kau dididik oleh ibumu.
Mendengar kritikan Aisyah, Al Qasim bukannya berterima kasih. Ia justru marah. Kemarahannya berlangsung lama hingga ketika Aisyah menyiapkan hidangan untuk makan, ia segera bangkit dari duduknya untuk melakukan shalat. Aisyah lalu bertanya padanya, Hendak kemana kamu Al Qasim"
Aku mau shalat, jawab Al Qasim kesal Duduklah sebentar! pinta Aisyah. Aku mau shalat! jawab Al Qasim ketus. Aisyah kemudian berkata pada keponakannya itu, Duduklah, hai orang yang tidak melegakan. Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Tidak sempurna shalat seseorang yang telah disiapkan hidangan makan, tidak pula orang itu menahan hadats besar dan kecil.
P ada suatu hari, Iblis datang menemui Nabi Musa
as dan berkata, Wahai Musa, engkau adalah orang yang telah diutus oleh Allah Swt. Dia telah berbicara secara langsung denganmu.
Nabi Musa berkata, Memang benar apa yang kau katakan. Kamu ini siapa dan apa yang engkau inginkan dariku"
Aku adalah Iblis. Wahai Musa, aku ingin engkau menolongku untuk meminta kepada Tuhanmu bahwa seorang makhluk-Nya ingin bertobat, pinta Iblis penuh harap.
Mendengar keinginan Iblis untuk bertobat, Nabi Musa sangat gembira. Lalu Nabi Musa berdoa kepada Allah dan menyampaikan apa yang diinginkan oleh Iblis. Tak berapa lama, Allah berfirman, Wahai Musa, katakan kepada Iblis bahwa sesungguhnya Aku berkenan menerima permohonannya itu. Tapi dengan syarat ia harus sujud terlebih dahulu di kubur Adam. Jika dia mau melakukannya, Aku bersedia untuk mengampuni segala dosanya.
S e p t e m b e r Amr Ibnul Jamuh Jumat (Kisah Para Sahabat)
Sikap sombong yang dipertahankan oleh iblis akan menjadi tiket abadi menuju neraka.
Setelah menerima wahyu dari Allah Swt, Nabi Musa pun kemudian datang kepada Iblis. Setelah mengetahui apa yang diperintahkan Allah kepada dirinya, Iblis kemudian berkata dengan sombongnya, Wahai Musa, aku tidak sujud kepada Adam ketika ia hidup. Bagaimana mungkin aku akan bersujud kepadanya setelah ia mati.
Begitulah sifat sombong Iblis. Walaupun dia tahu bahwa dia akan dibakar oleh api neraka, ia tetap tidak mau beriman kepada Allah Swt.
A mr Ibnul Jumuh termasuk tokoh penduduk
Madinah. Ia adalah salah seorang pemimpin Bani Salmah. Ia juga merupakan ipar dari Abdullah bin Amr bin Haram. Ia telah menjadi suami dari saudara perempuan Hindun binti Amar.
Ia memiliki seorang putra bernama Mu adz bin Amr yang mendahuluinya masuk Islam. Sebelum masuk Islam, Amr bin Jamuh sangat fanatik terhadap berhala yang dianggapnya Tuhan. Namun, putranya telah meyadarkannya.
Suatu malam, putranya mengambil berhala ayahnya dan membuangnya ke tempat sampah. Amr yang tadinya berharap berhala itu dapat membela diri, ternyata tidak bisa. Ia pun mulai menyadari bahwa berhala itu tak patut disembahnya. Hanya Allah-lah yang patut disembah. Ia kemudian memutuskan untuk masuk Islam.
Setelah masuk Islam, ia menyerahkan hati dan hidupnya untuk mengabdi pada Allah Swt. Semua kekayaan yang dimilikinya disumbangkan untuk keperluan Islam. Selain dermawan, Amr juga memiliki tekad yang tinggi untuk meninggal dalam keadaan syahid.
Meskipun kakinya pincang, ia ingin ikut dalam peperangan. Namun, putranya mencegahnya. Ketika perang Uhud tiba, ia tak tahan lagi untuk mewujudkan cita-citanya. Ia menghadap Rasulullah untuk meminta izin ikut dalam peperangan. Juga meminta beliau menasihati putranya agar tidak menghalangi niatnya tersebut.
Akhirnya, Rasulullah memberinya izin. Maka Amr mempersiapkan seluruh kekuatannya. Dengan kakinya yang pincang, ia berusaha kuat untuk membela Islam dalam perang Uhud.
Amr memang pernah meminta Allah agar ia dapat mati syahid. Dalam perang Uhud itu, permintaannya dikabulkan. Sebuah pukulan pedang berkelebat kena ke tubuh Amr. Ia pun akhirnya roboh dan meninggal dalam kondisi syahid, seperti yang dicita-citakannya.
Tekad Amr Ibnul Jamuh untuk berperang membela Islam, meskipun kakinya pincang, mencerminkan keimanannya yang tinggi. Ia pun
mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT untuk sebagai syuhada.
S e p t e m b e r Cinta Allah SWT bagi Si Dermawan
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Kita harus bersikap dermawan agar senantiasa dicintai oleh Allah Swt.
D alam sekelompok penduduk Yaman, terdapat
seseorang yang banyak bicara. Ketika berada di hadapan Rasulullah saw, ia berbicara sangat kasar dan setengah membentak. Cara bicaranya yang itu membuat Rasulullah tidak enak hati dan marah. Wajah Rasulullah pun berubah dan mengarahkan pandangannya ke tanah.
Tiba-tiba, Malaikat Jibril as turun dan berkata pada Rasulullah, Tuhanmu menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, Lelaki ini adalah seorang yang dermawan dan suka memberi makan orangorang.
Mendengar apa yang disampaikan oleh Jibril, wajah Rasulullah tidak lagi marah. Lalu beliau mengangkat kepalanya dan berkata, Sekiranya bukan karena Jibril yang memberitahuku bahwa engkau seorang dermawan dan suka memberi makanan, pasti aku sudah mengusirmu sehingga menjadi pelajaran bagi yang lain.
Lelaki Yaman itu terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Rasulullah. Dia tidak menyangka bahwa Rasulullah mengetahui perbuatan yang telah dilakukannya. Lalu dia berkata, Apakah Tuhanmu mencintai orang-orang yang dermawan" Beliau menjawab, Ya, benar.
Lelaki Yaman itu tampak sangat gembira lalu berkata, Jika memang demikian, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah. Demi Tuhan yang telah mengutusmu, aku tidak pernah menolak lagi mereka yang datang meminta kepadaku.
Sejak saat itu, lelaki Yaman itu masuk Islam dan menjadi lebih dermawan.
S e p t e m b e r Rintihan Wanita Yang Teraniaya Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Doa orang yang teraniaya akan mudah dikabulkan oleh Allah Swt.
Sang pembesar lalu berkata pada pengawalnya, Hancurkan gubuk jelek itu! Gubuk itu menghalangi pemandangan istana yang megah ini.
Para pengawal menghancurkan gubuk itu hingga rata dengan tanah. Penghancuran itu disaksikan oleh banyak orang. Setelah melaksanakan tugasnya, mereka kembali ke istana. Tak lama kemudian, nenek tua miskin pemilik gubuk itu datang. Ia sangat terkejut melihat gubuknya telah rata dengan tanah. Ia menangis dan hatinya sangat sedih. Dalam kesedihannya ia bertanya pada orangorang sekitar yang melihat kejadian penghancuran gubuknya, Siapa yang telah menghancurkan gubukku"
Orang-orang lalu menjawab, Para pengawal pembesar pemilik istana ini.
Dengan sedih, nenek tua itu lalu berdoa, Ya Allah, ketika aku tidak berada di rumah, pengawal itu menghancurkan gubukku. Lalu di manakah Engkau berada sehingga membiarkan mereka menghancurkannya"
Allah mendengar doa dan rintihan wanita tua itu. Allah lalu memanggil para malaikat. Allah berkata pada mereka, Balikkan istana mengah milik pembesar yang telah berbuat zalim pada wanita itu!
Baik Ya Allah, kami akan segera melaksankannya, jawab para malaikat. Mereka segera membalikkan istana sang pembesar. Istana yang megah itu akhirnya hancur. Kemegahannya pun tak terlihat lagi.
D ikisahkan seorang pembesar membangun
sebuah istana yang megah. Ketika istana itu sedang dibangun, seorang nenek tua miskin datang ke samping istana. Ia lalu membangun sebuah gubuk sederhana. Ia memilih untuk menetap di samping istana megah itu.
Suatu hari sang pembesar berkeliling melihatlihat bangunan istananya. Ia menghela kudanya dengan penuh semangat. Hatinya sangat gembira membayangkan kemegahan istananya. Namun, betapa terkejutnya dia ketika melihat sebuah gubuk ada di samping istananya yang megah. Dengan kesal, ia bertanya pada pengawal istana, Gubuk siapa ini"
Pengawal istana lalu menjawab, Itu adalah gubuk milik wanita tua miskin.
Oktober Minggu Pertama Pahala Berbuat Baik pada Anak Wanita
Senin (Al-Quran/ Hadits) S uatu hari seorang perempuan membawa dua
putinya datang kepada Aisyah. Perempuan itu ingin meminta makanan kepada Aisyah untuk dua putrinya. Aisyah lalu mencari-cari makanan yang dapat diberikannya. Namun, ia tidak menemukan apapun kecuali hanya satu kurma. Aisyah membagi dua kurma tersebut.
Aisyah lalu bergegas menemui perempuan tersebut dan memberikan kurma yang telah dibagi
Jangan ragu berbuat baik karena hal tersebut dapat mendatangkan pahala.
dua. Setelah berterima kasih, si perempuan dan kedua putrinya pergi.
Tak lama kemudian, Rasulullah saw datang. Aisyah lalu menceritakan apa yang baru saja dilakukannya. Rasulullah lalu bersabda, Barang siapa memerhatikan anak-anak perempuan dengan sesuatu dan berbuat baik kepada mereka, mereka akan menjadi penutup dirinya dari jilatan api neraka.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Penyesalan Nabi Daud S aat sedang membaca kitab Taurat, Nabi
Daud melihat seekor cacing di atas tanah. Ia bertanya dalam hati, Apa yang Allah kehendaki dengan cacing ini"
Atas izin Allah, cacing itu pun dapat berbicara. Cacing itu lalu berkata, Wahai Nabi Allah, Allah mengilhamkan padaku agar pada siang hari aku mengucapkan Subhaanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallaah, wallaahu akbar (Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar) sebanyak seribu kali. Sementara setiap malam aku mengucapkan Allaahumma shalli alaa muhammadin nabiyyil ummi wa alaa aalihi wa sahbihi wa sallam (Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya) sebanyak seribu kali. Lalu apa yang
Ketika menyadari kesalahan yang telah dilakukan, hendaknya kita segera bertobat
Anda ucapkan agar aku dapat mengambil manfaat dari Anda"
Nabi Daud menyesal telah meremehkan seekor cacing. Ia pun takut kepada Allah. Ia segera bertobat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Rabu (Fiqih) Doa Seorang Ulama S uatu hari, seorang perempuan menemui Imam
Ahmad bin Hambal. Wanita itu datang dengan raut muka yang sedih. Begitu bertemu dengan Imam Ahmad, ia menceritakan masalahnya, Tuan, putraku ditawan oleh musuh. Saya tidak memiliki cara untuk membebaskannya. Padahal, saya sangat mencintainya dan ingin membebaskannya.
Imam Ahmad lalu berkata pada perempuan itu, Baiklah, aku akan mencari cara untuk membesaskan anakmu. Sekarang, lebih baik kamu pulang dulu.
Doa orang yang saleh akan dikabulkan oleh
Allah SWT dalam waktu yang singkat.
Perempuan itu lalu pulang ke rumahnya. Sementara Imam Ahmad bergegas memanjatkan doa. Ia memohon pada Allah agar membebaskan anak perempuan yang mendatanginya itu.
Beberapa saat kemudian, perempuan itu mendatangi Imam Ahmad sambil membawa putranya.
Sang putra kemudian menceritakan apa yang dialaminya. Pada saat ia sedang dipekerjakan (bertepatan dengan Imam Ahmad berdoa) tiba-tiba rantai yang mengikatnya terputus. Ia pun dapat melarikan diri. Orang-orang yang menawannya kemudian berkata, Tuhan telah membebaskanmu. Kami tidak perlu merantaimu kembali! Mereka lalu memberi bekal dan mengantarkan tawanan itu ke tempat yang aman. Bahkan hingga dapat kembali ke rumah.
H alimah as-Sa diyyah (ibu yang pernah menyusui
Rasulullah) hidup serba kekurangan. Setelah Rasulullah menikah dengan Khadijah, Halimah datang menemui beliau untuk meminta bantuan.


Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rasulullah adalah seorang yang tidak pernah melupakan jasa seseorang. Begitu juga dengan jasa Halimah yang berjasa menyusui dan mengasuhnya ketika beliau masih kecil. Rasulullah lalu berdiskusi dengan Khadijah. Rasulullah kemudian menyerahkan seekor unta dan 40 ekor kambing kepada Halimah.
Setelah perang Hunain, Halimah datang kembali pada Rasulullah. Beliau menyambutnya dengan hangat, Selamat datang ibuku . Kemudian, beliau menghamparkan serbannya dan mempersilakan Halimah duduk di atasnya sebagai penghormatan.
Sikap Rasulullah saw yang tidak melupakan jasa seseorang patut dijadikan teladan.
Rasulullah saw Tidak Melupakan Jasa Seseorang
Kamis (Akhlak) Usaid bin Hudlair (Sahabat yang Mendapat
Gelar Al-Kamil) Jumat (Kisah Para Sahabat)
Pengetahuan agama dan akhlak
yang baik telah menjadikan Usaid dicintai amirul mukmimin dan para sahabat.
U said bin Hudlair adalah sahabat Nabi yang
pintar, cerdas, dan tenang hatinya. Ia pun mendapat gelar Al-Kamil (orang sempurna). Dengan kelebihan yang dimiliknya, ia hidup sebagai seorang ahli ibadah yang taat. Ia mengorbankan jiwa dan hartanya di jalan kebaikan.
Suatu hari, Usaid mendapatkan tugas mengajak Sa ad bin Mu adz memaluk Islam. Ia tidak langsung mengatakan maksudnya kepada Saad.
Saat Mush ab menjadi tamu di tempat anak bibi Sa ad, Usaid berkata, Sungguh, aku telah mendapat berita bahwa Bani Haritsah telah berangkat ke rumah anak bibimu dan hendak mencelakakannya. Berita itu membuat Sa ad marah. Ia bergegas ke rumah anak bibinya. Namun ketika sampai di tempat itu, ia tidak menemukan keributan apa pun. Ia bahkan menemukan ketenangan para jamaah yang berada di rumah anak bibinya itu. Sementara itu, Mush ab sedang membacakan ayat-ayat Al- Quran.
Sa ad akhirnya mengerti siasat yang diatur oleh Usaid. Sa ad datang ke tempat anak bibinya itu agar dapat mendengarkan sendiri pembicaraan Mush ab sebagai utusan Islam. Akhirnya, Sa ad pun memeluk agama Islam.
Allah SWT akan memberikan balasan terhadap kebaikan yang dilakukan oleh hamba- Nya dari arah yang tidak disangka-sangka.
Balasan Kebaikan Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
P ada suatu hari, Aisyah sedang berpuasa. Ia
hanya memiliki dua buah roti untuk berbuka. Sore harinya, datang seorang pengemis. Aisyah lalu memanggil budaknya, Berikan dia sepotong roti. Budak itu lalu memberikan sepotong rori pada pengemis.
Tak lama kemudian, datang lagi seorang pengemis ke rumah Aisyah. Ia lalu kembali menyuruh budaknya untuk memberikan sepotong roti lainnya untuk pengemis. Namun, kali ini budaknya itu tidak mau memberikannya hingga Aisyah sendiri yang akhirnya memberikannya.
Budak itu lalu berkata pada Aisyah, Sekarang Anda tidak memiliki sedikit pun makanan. Lalu bagaimana Anda akan berbuka" Aisyah hanya tersenyum mendengar pertanyaan budaknya.
Menjelang berbuka puasa, tak ada sedikit pun makanan. Namun Aisyah tetap tenang. Tak lama kemudian, terdengar suara orang mengetuk pintu. Aisyah lalu meminta budaknya untuk membukakan pintu. Ternyata, yang datang adalah seorang utusan si fulan. Kedatangnnya adalah untuk menyampaikan kambing bakar yang di atasnya terdapat roti untuk diberikan pada Aisyah dan keluarga.
Setelah utusan itu pulang, Aisyah berkata pada budaknya, Lihatlah, roti yang yang mereka berikan lebih banyak dari roti yang kita sedekahkan. Padahal, sebelumnya mereka belum pernah memberikan hadiah kepadaku. Ini semua pasti karena Allah Swt.
Enggan Bersedekah Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
S eorang badui yang tinggal di sebuah
pegunungan memiliki banyak kambing. Setiap hari ia menggembalakan kambingnya dengan giat. Kambingnya pun dapat berkembang menjadi banyak. Namun, ia enggan menyedekahkan kambingnya untuk orang lain.
Suatu hari, setelah diingatkan teman-temannya agar mau bersedekah, akhirnya ia menyedekahkan kambingnya yang paling kurus dan kecil. Ia tidak rela menyedekahkan kambingnya yang sudah besar karena ia merasa selama ini sudah bersusah payah menggembalakannya.
Jangan pernah ragu untuk bersedekah karena harta
kita tidak akan pernah berkurang karena sedekah, bahkan akan bertambah.
Malam harinya, ketika sedang tertidur pulas, ia bermimpi. Dalam mimpinya itu ia melihat semua kambingnya datang menyerang dan menanduknya. Namun kambing yang paling kurus kecil membelanya hingga ia selamat dari amukan kambing besar lainnya. Ketika terbangun, tubuhnya gemetar. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Ia kemudian berpikir tentang mimpi yang baru dialaminya.
Setelah lama berpikir, akhirnya ia sadar bahwa mimpinya semalam adalah peringatan dari Allah akibat enggan bersedekah. Ia sadar bahwa selama ini, telah banyak diberikan kenikmatan oleh Allah. Di antaranya memiliki kambing-kambing yang berkembang banyak. Namun, ia enggan untuk bersedekah. Sejak saat itu, ia bertekad untuk menyedekahkan kambingnya yang paling bagus sebagai tanda rasa syukur kepada Allah.
Minggu Kedua Selasa (Akidah/ Keimanan) Terpedaya Iblis
Andaikan yang Masih Baru Senin (Al-Quran/ Hadits) P ada Zaman Rasulullah ada seseorang yang
sedang menghadapi sakaratul maut. Rasulullah lalu menjelaskan bahwa laki-laki itu pernah memberikan mantel pada seseorang yang sedang menggigil kedinginan. Saat itu si laki-laki memiliki dua mantel, salah satunya masih baru.
Laki-laki itu lalu mencopot mantelnya yang lama. Kemudian, ia memberikannya pada orang yang sedang menggigil tersebut. Sementara itu, ia mengenakan mantel yang baru.
Ketika menjelang ajalnya, laki-laki yang pernah memberikan mantel itu diperlihatkan nilai amal yang dilakukannya. Ternyata, amalan memberikan mantel itu memiliki nilai besar di hadapan Allah. Lalu, ia berkata, Andaikan yang masih baru. Maksudnya, andaikan ia memberikan mantel yang baru, pasti nilai amalannya lebih besar lagi.
Rasulullah lalu bersabda, Segala sesuatu ada buahnya. Dan buah kebaikan adalah terlepasnya ikatan dosa dengan segera.
Jangan ragu untuk berbuat kebaikan. Setiap kebaikan memiliki nilai tinggi di hadapan Allah Swt.
A da seseorang yang ingin bertemu dengan iblis.
Ia selalu berdoa memohon kepada Allah agar mengabulkan permintaannya itu. Temannya telah mengingatkannya agar tidak berdoa seperti itu. Lebih baik berdoa mohon keselamatan saja. Namun keinginannya untuk bertemu iblis sangat kuat. Ia tetap pada pendiriannya.
Setelah berdoa dengan khusyu , Allah mengabulkannya. Ia lalu bertemu dengan iblis. Ketika bertemu iblis, rasa marahnya muncul. Ia ingin menampar iblis itu.
Namun sebelum keinginannya itu terwujud, tiba-tiba iblis berkata, Seandainya aku tidak mengetahui bahwa umurmu masih seratus tahun lagi, niscaya engkau aku hukum.
Orang itu tersentak kaget mendengar perkataan iblis. Ia pun segera meninggalkan iblis.
Berhati-hatilah! Tipu daya Iblis mampu menjerumuskan manusia ke dalam jurang kehancuran.
Ia berkata dalam hati, Wah, umurku masih seratus tahun lagi. Berarti aku masih punya waktu untuk beribadah. Kalau begitu, aku bisa berbuat apa saja sepuasnya. lalu, aku akan bertobat ketika mendekati kematian.
Sejak saat itu, orang itu melakukan banyak kemaksiatan dan meninggalkan ibadah. Ia tidak menyadari bahwa iblis telah menipunya. Orang itu terus tenggelam dalam kemaksiatan. Akhirnya, ia meninggal sebelum seratus tahun tahun dalam keadaaan belum bertobat.
Iblis pun tersenyum puas. Ia berhasil memperdaya orang itu.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Bulan Istimewa
A isyah bercerita ada seorang pemuda yang
terkenal sebagai penyanyi. Pemuda itu memiliki kebiasaan yang unik. Setiap datang bulan Dzulhijjah, ia selalu melaksanakan puasa. Ketika berita ini sampai pada Rasulullah, beliau lalu bertanya pada si pemuda, Hai anak muda, apa yang mendorongmu berpuasa di setiap bulan Dzulhijjah"
Berpuasa pada bulan Dzulhijjah akan membawa seseorang pada kemuliaan yang dijanjikan oleh Allah Swt.
Pemuda itu lalu berkata, Ya Rasulullah, saya berpuasa pada bulan Dzulhijjah karena pada harihari di bulan itu adalah hari-hari syiar Islam. Juga hari-hari orang yang melaksanakan ibadah haji. Saya sangat berharap Allah mengikutsertakan saya dalam doa-doa mereka.
Rasulullah lalu bersabda, Anak muda, setiap hari yang kamu gunakan untuk berpuasa nilainya sama dengan seratus budak, seratus unta, dan seratus kuda yang digunakan untuk berjihad di jalan Allah. Ketika puasamu sampai pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah), nilainya sama dengan seribu budak, seribu unta, dan seribu kuda yang dipergunakan untuk berjihad di jalan Allah. Jika puasamu sampai pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), nilainya sama dengan dua ribu budak, dua ribu unta, dan dua ribu kuda yang digunakan berjihad di jalan Allah. Lalu jika berpuasa pada hari Arafah, sama dengan puasa dua tahun.
Pemuda itu sangat gembira mendengar penjelasan Rasulullah. Ia semakin mantap untuk melaksanakan amalan puasa pada bulan Dzulhijjah.
Dalam riwayat lain Rasululllah bersabda, Jika datang hari Arafah, Allah menyebarkan rahmat- Nya. Barang siapa yang meminta pada Allah, baik urusan dunia atau pun akhirat, maka Allah akan memberinya.
Rasul juga bersabda, Berpuasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa setahun ke belakang dan setahun yang akan datang.
Memaafkan Orang Lain Kamis (Akhlak) S uatu ketika Abu Bakar sedang duduk bersama
Rasulullah. Lalu datang seorang laki-laki. Laki-laki itu memaki dan mengatakan sesuatu yang buruk pada Abu bakar. Namun, Abu Bakar diam. Ia tidak membalas caci maki laki-laki itu. Rasulullah pun diam.
Ketika makiannya tidak dibalas oleh abu Bakar, laki-laki itu akhirnya berhenti memaki. Ia kemudian terdiam. Namun, tiba-tiba Abu Bakar menjawab
Allah SWT mencintai hamba- Nya yang mau memaafkan orang lain.
cacian laki-laki itu. Melihat Abu Bakar menjawab cacian itu, Rasulullah segera bangkit dari duduknya. Beliau segera pergi meninggalkan Abu Bakar.
Abu Bakar terkejut melihat kepergian Rasulullah. Ia segera berlari mengejar beliau. Abu bakar lalu bertanya pada beliau, Ya Rasulullah, lakilaki itu telah memaki saya. Saya diam dan Anda juga diam. Namun ketika saya menjawab cacian itu, Anda tiba-tiba beranjak pergi. Mengapa"
Rasulullah lalu menjawab, Abu Bakar, sesungguhnya malaikat datang mendampingimu dan menjawab cacian laki-laki itu ketika kamu diam. Makanya aku senang berada di sana. Namun saat kau menjawab cacian itu, malaikat pergi, dan setan datang serta ikut duduk. Aku tidak suka duduk bersama setan.
Abu bakar kini mengerti kenapa Rasulullah tiba-tiba meninggalknnya. Rasulullah lalu bersabda, Tiada seorang yang dianiaya lalu memaafkannya karena mengharap rida Allah, melainkan pasti ditambah kemuliaannya oleh Allah. Tiada orang yang membuka jalan minta-minta karena ingin menambah kekayaan, melainkan ditambah kekurangan (kemiskinannya). Tiada seorang yang memberi sesuatu ikhlas karena Allah, melainkan ditambah banyak oleh Allah Swt.
Thufeil bin Amr Ad-Dausi (Penyair Pembela Islam)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
T hufeil bin Amr Ad-Dausi dikenal sebagai
penyair. Setelah menjadi seorang muslim, Thufeil meminta izin Rasulullah untuk kembali ke Daus dan menyerukan ajaran Islam. Namun, hanya sedikit yang mau masuk Islam, yaitu ayahnya, ibunya, dan Abu Hurairah. Thufeil mengadukan
Pengorbanan Thufeil dan putranya dalam membela Islam hingga mati syahid layak dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.
masalah ini pada Rasulullah saw. Beliau lalu berdoa pada Allah agar kaum Daus diberikan petunjuk mau memeluk Islam.
Ketika Rasulullah berada di Khaibar, satu rombongan besar terdiri dari 80 keluarga Daus datang menghadap beliau sambil membaca tahlil dan takbir. Mereka lalu berjanji pada beliau. Hal ini membuat Thufeil gembira. Ia pun menghabiskan hidupnya bersama Rasulullah.
Pada saat terjadi perang Yamamah (perang melawan orang murtad), Thufeil ikut serta dalam rombongan. Bahkan, ia membawa putranya yang bernama Amr bin Thiufeil. Ia memberikan semangat pada putranya agar berjuang membela Islam.
Dalam pertempuran itu, akhirnya Thufeil Bin Amr Ad-Dausi menemui ajalnya. Ia meninggal dalam keadaan syahid. Begitu juga dengan putranya.
Rasulullah saw Menyembuhkan Sakit Perut
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
P ada zaman Rasulullah saw, ada seorang laki-laki
bernama Ibnu Mula'ibil Asinnah. Ia terserang penyakit istisqa' (penyakit yang menyerang perut karena terlalu banyak minum air). Ketika sakitnya semakin parah, Ibnu Mula'ib menyuruh seseorang untuk meminta obat kepada Rasulullah saw.
Pesuruh itu lalu bergegas menemui Rasulullah saw dan menceritakan maksud kedatangannya. Rasulullah saw lalu mengambil segenggam tanah dan meniup tanah tersebut. lalu beliau memberikannya kepada si pesuruh itu. Beliau pun berpesan agar tanah itu dicampur dengan air, lalu meminumkannya pada Ibnu Mula'ib.
Menjadikan segenggam tanah sebagai obat penyakit bukanlah hal yang mustahil dilakukan oleh seorang utusan Allah SWT
Si pesuruh itu merasa heran dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Dalam hatinya ia berkata, "Aah, rasulullah pasti hanya main-main. mana mungkin segenggam tanah bisa menjadi obat sakit perut""
Ketika sampai di tempat Ibnu Mula'ib, si pesuruh itu melihat Ibnu Mula'ib sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakitnya. Si pesuruh itu segera mencampur segenggam tanah itu lalu meminumkannyakepada ibnu Mula'ib. Subhanallah, dalam sekejap Ibnu Mula'ib sembuh dari penyakitnya. Si pesuruh itu merasa takjub. Sekarang ia percaya bahwa Rasulullah saw tidak main-main.
Akibatnya, penyakit Nabi Musa tak kunjung sembuh dan Allah pun menurunkan wahyu kepadanya, Demi keagungan dan kemuliaan-Ku, Aku tidak akan menyembuhkanmu sampai engkau mengobati dirimu sendiri dengan obat yang mereka sebutkan. Kemudian, Nabi Musa berkata kepada orang-orang bani Israil, Obatilah aku dengan obat yang kalian sebutkan. Lalu mereka segera mengobatinya dan Nabi Musa pun sembuh.
Kesembuhan ini menimbulkan protes dalam hati Nabi Musa as. Lalu Allah Swt berfirman, Apakah dengan tawakalmu (penyerahan dirimu) itu engkau hendak menghancurkan kebijakan-Ku" Adakah selain-Ku yang mampu memberikan manfaat pada obat, tumbuh-tumbuhan, dan berbagai benda lainnya"
Tawakal (penyerahan diri) kepada Allah SWT harus disertai dengan usaha yang nyata.
Tawakal Nabi Musa Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
N abi Musa as tertimpa suatu penyakit. Lalu
orang-orang Bani Israil datang menjenguknya. Tatkala mereka mengetahui jenis penyakit yang diderita Nabi Musa as, mereka berkata, Jika engkau meminum obat anu, maka engkau akan sembuh. Nabi Musa as pun menjawab, Saya tidak akan minum sampai Allah Swt menyembuhkan penyakit saya tanpa meminum obat.
Minggu Ketiga Terhentinya Siksaan Allah SWT
Senin (Al-Quran/ Hadits) S uatu ketika Hasan al-Basri didatangi
oleh seorang perempuan. Perempuan itu mengadukan padanya bahwa ia memiliki anak perempuan remaja, namun telah meninggal dunia dan kini ia sangat rindu padanya dan ingin bertemu dengannya. Dan ia meminta pada Hasan al-Basri agar mengajarinya suatu ilmu agar dapat bertemu anaknya lewat mimpi.
Hasan al-Basri kemudian mengajarkan sesuatu. Maka pada suatu malam, perempuan itu bermimpi bertemu dengan anak perempuannya. Namun ia sangat terkejut melihat kondisi anaknya tersebut. Leher anaknya itu terikat pada sebuah rantai, sementara kakinya juga dalam kondisi terikat.
Ketika terbangun, perempuan itu sangat sedih. Ia lalu menceritakan semua peristiwa yang dilihatnya pada Hasan al-Basri. Beliau sangat sedih mendengar cerita perempuan itu.
Beberapa hari kemudian, Hasan al-Basri melihat anak perempuan yang mendatanginya itu berada di surga. Ia kelihatan sangat gembira. Di atas kepalanya terdapat mahkota yang indah. Anak perempuan itu pun menyapa, Hai Hasan Al-Basri, tidakkah Anda mengenali saya" Saya adalah putri dari perempuan yang pernah mendatangimu"
Apa yang membuatmu terlihat seperti ini" tanya Hasan Al Basri
Anak perempuan itu lalu memberikan penjelasan, Suatu ketika ada seorang laki-laki yang melewati kuburan ini. Ia membaca shalawat satu kali. Ketika itu ada lima raus lima puluh orang yang sedang disiksa. Tiba-tiba ada sebuah seruan, Hentikan penyiksaan terhadap mereka karena ada orang membaca shalawat.
Hasan al Basri akhirnya mengerti kenapa kondisi anak perempuan itu kini berubah. Semua adalah berkat shalawat seseorang kepada Nabi Muhammad saw.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Surga dan Allah SWT Pemiliknya
A da seorang raja yang berhasil membangun
kota dengan megah. Raja itu kemudian mengundang rakyatnya untuk berpesta di bangunan megah itu.
Seluruh rakyat akhirnya datang. Di setiap pintu ada penjaga pintu yang ditugaskan untuk menanyai setiap pengunjung. Apakah ada kekurangan atau cacat dari kota megah itu.
Sebagian pengunjung kemudian mengatakan bahwa ada dua cacat dari kota megah itu. Atas perintah raja mereka kemudian ditangkap. Raja lalu bertanya pada mereka, Apakah maksud kalian dua cacat dari kota ini"
Kota ini akan rusak dan pemiliknya akan mati, jawab mereka
Apa ada kota yang tidak akan rusak dan
Bacaan shalawat pada Rasulullah saw dapat menyelamatkan
seseorang dari siksa Allah SWT. Juga akan mendapat anugerah ampunan dari-Nya.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Kebutuhan Orang
Awam dan Orang Tertentu Pendapat yang kuat dan benar
dapat menjadi sarana untuk berdakwah. Mengajak manusia untuk beriman hanya kepada Allah Swt.
pemiliknya tidak akan mati" tanya sang raja
Ada, surga dan Allah pemiliknya, jawab mereka. Mereka pun kemudian bercerita tentang surga dan keindahannya. Sang raja sangat tertarik. Mereka juga bercerita tentang neraka dan azabnya.
Akhirnya, mereka mengajak sang raja untuk kembali kepada Allah. Raja itu dengan ikhlas menerimanya. Sejak itu ia meninggalkan kemegahan kerajaannya dan hidup beribadah kepada Allah.
S uatu ketika seorang laki-laki membutuhkan
seorang budak. Ia lalu pergi ke pasar untuk membeli budak. Ketika sampai di pasar, ia melihat seorang budak perempuan yang kurus kering. Karena kasihan, laki-laki itu pun membelinya.
Suatu hari, laki-laki itu mengajaknya untuk belanja keperluan di bulan Ramadhan. Namun,
Seorang mukmin yang memiliki tingkat keimanan yang tinggi akan lebih mengutamakan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
budak itu berkata padanya, Tuanku yang dulu selalu menjadikan sepanjang waktu mereka seperti suasana Ramadhan.
Mendengar perkataanya, laki-laki itu mengetahui bahwa budaknya itu adalah wanita salehah. Pada malam Idul Fitri, laki-laki itu kembali mengajak budaknya untuk berbelanja. Kali ini budaknya bertanya, Tuanku memerlukan kebutuhan orang awam atau kebutuhan tertentu" Coba jelaskan keduanya, kata sang tuan. Budak itu lalu menjelaskan, Kebutuhan orang awam adalah makanan pada umumnya. Sedangkan kebutuhan tertentu adalah menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah serta memperbanyak amal.
Setelah menyampaikan penjelasannya, budak itu beranjak untuk berwudu lalu mengerjakan shalat dengan khusyu. Tak lama setelah shalat, ia meninggal dunia. Hari itu, sang tuan mendapatkan pelajaran berharga dari budaknya.
Godaan Setan Melalui Tiga Sifat Kamis (Akhlak)
Abdullah bin Abbas (Sahabat Berilmu Tinggi)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
D ahulu ada seorang ahli ibadah dari kalangan
Bani Israel. Ia dikenal sangat rajin beribadah. Setan pun ingin menggoda dan menyesatkannya.
Pada saat laki-laki itu sedang beribadah, setan datang mengganggunya. Ia menakut-nakutinya dengan bayangan batu besar yang seolah-olah akan menimpanya. Lalu setan mengubah dirinya seperti singa yang siap menerkamnya. Tak lama kemudian, setan berubah menjadi seekor ular besar. Ular itu membuka mulutnya seolah-olah akan memangsanya ketika laki-laki itu akan bersujud. Namun, laki-laki itu tetap beribadah dan tak menghiraukan gangguan apapun.
Setan kemudian memutuskan untuk tidak lagi mengganggu laki-laki itu. Setan kemudian memberitahukan pada ahli ibadah itu bahwa ia akan menyesatkan manusia lain.
Setan lalu berkata pada laki-laki itu, Aku akan menyesatkan mereka dengan tiga hal, yakni bakhil, marah, dan mabuk. Caranya adalah aku akan
Kita harus berhati-hati dengan sifat bakhil, marah, dan mabuk. Ketiganya adalah sarana setan menghancurkan manusia.
memberikan bayangan seolah-olah harta mereka sedikit sehingga mereka pelit untuk bersedekah. Allah pun akan membencinya. Aku juga akan memancing mereka menjadi pemarah. Ketika mereka marah, aku akan mempermainkan mereka seperti anak kecil mempermainkan bola sehingga kami mudah menyesatkannya. Selain itu, aku akan menuntun mereka agar menyukai minuman keras. Dengan begitu akan mudah menyeretnya ke arah maksiat. Jadi, mereka punakan meninggalkan ibadahnya dan hidup dalam kesesatan.
Laki-laki itu lalu meninggalkan setan dan memberitahukan rencana jahat setan yang akan menyesatkan manusia.
A bdullah bin Abbas adalah putra Abbas bin
Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman Rasulullah saw. Ia diberikan gelar sebagai habar atau kyai ummat karena kecerdasannya, hatinya yang mulia, dan pengetahuannya yang luas.
Kecerdasaannya itu ia miliki karena rajin bertanya, lalu mencari jawabannya dengan teliti. Selain itu, jawabannya dianalisis sehingga hari demi hari pengetahuannnya berkembang luas dan menguasai berbagai cabang ilmu.
Ketinggaian ilmunya itu menjadikannya sangat disegani oleh lawan-lawannya. Namun, hal itu tidak lantas menjadikannya sombong. Ilmunya yang tinggi ia pergunakan untuk disebarkan pada umat Islam lain agar mereka menjadi pejuang yang berilmu.
Selain memiliki ilmu yang tinggi, Abdullah bin Abbas dikenal dermawan dan memiliki akhlak yang mulia. Ia seorang yang berhati suci dan tidak pernah menaruh dendam pada siapa pun.
Di samping itu, ia seorang ahli ibadah. Ia sering bangun malam untuk melaksanakan shalat dan puasa di siang harinya. Ia sering menangis ketika membaca ayat-ayat Al-Quran yang memuat berita
Kesabaran yang dimiliki Nabi Ayyub patut di jadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesabaran Nabi Ayyub Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Kehidupan Abdullah bin Abbas yang rajin meningkatkan ilmu menjadikannnya sosok yang cerdas. Sifat tersebut sangat baik untuk diteladani.
duka dan ancaman. Apalagi mengenai maut dan saat dibangkitkan.
Demikianlah kehidupan Ibnu Abbas yang dipenuhi ilmu dan hikmat. Pada usia 71 tahun, ia pun meninggal dunia.
K epribadian Nabi Ayyub yang mulia, sabar, serta
taat kepada Allah Swt telah membuat Iblis iri. Iblis mencari cara untuk menghancurkan keimanan Nabi Ayyub. Iblis dan komplotannya mulai bergerak melancarkan aksi pertamanya. Dalam waktu singkat, semua hewan ternak Ayyub mati ditimpa penyakit yang aneh. Rumahnya tiba-tiba hangus terbakar. Ayyub tidak lagi bisa memberikan gaji kepada para pegawainya. Ia pun terpaksa tidak lagi mempekerjakan mereka. Ayyub dan keluarganya benar-benar menjadi miskin.
Lalu Iblis berusaha untuk menghasut Nabi Ayyub agar tidak beriman kepada Allah. Namun, Nabi Ayyub tetap mempertahankan imannya. Iblis menjadi marah dan kesal. Iblis lalu membuat rencana jahat yang baru. Ketika anak-anak Ayyub sedang berkumpul di salah satu rumahnya, Iblis kemudian menghancurkan bangunan tersebut dan mencelakai semua anak-anak Ayyub. Iblis berusaha menghasut Nabi Ayyub lagi. Namun, Nabi Ayyub tetap mempertahankan imannya. Iblis pun semakin kesal dan kembali menyusun rencana jahatnya
Suatu hari Nabi Ayub sedang beribadah, iblis meniup hidung dan mulut Nabi Ayyub sehingga ia terkena penyakit kulit. Penyakit kulit itu menggerogoti seluruh tubuh Ayyub. Bahkan, tubuh Nabi Ayyub dipenuhi bintik merah yang berdarah dan bernanah. Juga dan banyak ulat berkembang dalam tubuhnya. Semakin hari, penyakit Nabi Ayyub semakin parah. Ia hanya bisa berbaring dan melaksanakan aktivitasnya di atas tempat tidur. Semua kebutuhannya dipenuhi oleh istrinya yang setia bernama Siti Rahma. Iblis kembali menghasut Nabi Ayyub. Namun, Iblis tetap mengalami kegagalan. Iblis semakin geram dengan apa yang terjadi pada Ayyub.
Atas saran istrinya, Nabi Ayyub lalu berdoa kepada Allah meminta kesembuhan. Allah lalu memberikan kesembuhan kepada-Nya. Atas izin Allah, Nabi Ayyub kemudian pulih seperti semula.
Karena kesabaran Nabi Ayyub menghadapi banyak cobaan, Allah kemudian mengembalikan kekayaan Nabi Ayyub. Allah juga mengembalikan sejumlah anak Nabi Ayyub yang sudah meninggal dunia. Nabi Ayyub dan keluarganya akhirnya hidup bahagia.
Kisah Seorang Murid dan Seorang Yahudi
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
S uatu hari, seorang Yahudi mendatangi seorang
murid dari seorang ulama terkenal. Ia kemudian bertanya, Bisakah Tuhanmu memasukkah dunia ini ke dalam telur" Si murid bingung sehingga mendapat ejekan dari orang Yahudi tersebut. Si murid kemudian mendatangi gurunya dan mencoba meminta jawaban atas pertanyaan orang Yahudi tersebut. Namun, sang guru malah berkata bahwa jika ingin mendapatkan jawabannya, ia harus pergi mencarinya di luar sana. Maka si murid pun pergi dan berkeliling ke berbagai tempat untuk mencari jawaban yang dikatakan oleh gurunya. Setelah beberapa lama, si murid merasa belum menemukan jawaban itu. Ia pun kembali kepada gurunya dan mengatakan bahwa ia tidak menemukan jawaban seperti yang diharapkannya.
Penciptaan bola mata manusia yang kecil namun mampu menampung dunia beserta isinya membuktikan bahwa Allah SWT benar-benar Mahakuasa.
Sang guru kemudian bertanya kepada muridnya, apa sajakah yang telah dilihatnya selama pencariannya. Si murid pun kemudian menjawab bahwa ia melihat orang-orang yang sedang jual beli di pasar, rumah-rumah, pepohonan, bukit, dan lainnya. Sang guru tersenyum dengan jawaban muridnya lalu ia berkata, Engkau telah menemukan jawabannya.
Si murid kebingungan karena ia merasa belum menemukan jawabannya. Lalu gurunya berkata Jangankan telur, bola mata yang kamu miliki telah mampu menampung dunia ini dan segala isinya. Si murid pun tersenyum memahami maksud gurunya. Ia pun bergegas mendatangi orang Yahudi yang memberikan pertanyaan pada dirinya dan memberikan jawaban seperti yang telah dikatakan oleh gurunya.
Minggu Keempat Al-Quran sebagai Obat Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Rintihan Tobat Seorang Pemuda
I bnu Mas ud merupakan salah satu sahabat utama
Rasulullah yang dikenal jenius. Ia ahli Al-Quran dan pengamal sejati Al-Quran. Tak heran jika ia sering didatangi oleh orang-orang untuk dimintai nasihat yang berkaitan dengan kemampuannya.
Suatu hari beliau didatangi oleh seorang laki-laki yang sedang diliputi kegelisahan. Setelah bertemu dengan Ibnu Mas ud, laki-laki itu kemudian mengungkapkan maksudnya, Wahai Ibnu Mas ud, berilah nasihat yang dapat memberikan ketenangan bagi jiwaku yang sedang gelisah.
Ibnu Mas ud lalu membeikan penjelasan pada laki-laki itu, Bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, tempat membaca Al-Quran. Engkau baca atau engkau dengarkan baik-baik. Kedua, majelis pengajian yang mengingatkan engkau pada Allah. Ketiga, Engkau cari waktu dan tempat yang sunyi untuk khalwat (menyendiri) bersama Allah.
Setelah mendapatkan nasihat, laki-laki itu pun berpamitan dan kembali ke rumahnya.
Al-Quran adalah asy-syifa (obat). Ketika jiwa gelisah, Al-Quran mampu menjadi obat yang menenteramkan dengan cara membacanya.
Sesampainya di rumah, ia segera mengamalkan apa yang dikatakan Ibnu Mas ud. Ia segera berwudu, mengambil Al-Quran, dan membacanya dengan khusyu . Sungguh menakjubkan! Selesai membaca Al-Quran, jiwa orang itu berubah. Ia merasakan jiwanya kini menjadi tenteram dan tenang. Ia pun dapat berpikir dengan jernih.
P ada Zaman Nabi Musa ada seorang pemuda
yang sering membuat kerusakan dan meresahkan penduduk negeri itu. Penduduk lalu memutuskan untuk berdoa bersama meminta agar Allah memberikan hukuman pada pemuda itu.
Allah memberikan wahyu pada Nabi Musa agar segera mengusir pemuda itu. Nabi Musa lalu membawa si pemuda ke sebuah padang pasir yang luas. Tidak ada kehidupan manusia di sana. Beliau pun lalu meninggalkan si pemuda sendirian.
Dalam kesendiriannya, pemuda itu merasa sangat sedih. Setelah berhari-hari di tempat
Rintihan tobat yang sungguh-sungguh akan mendatangkan ampunan Allah Swt.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Doa Tiga Ulama Rasulullah Menanggung Pembelian Orang yang Meminta
Kamis (Akhlak) itu, ia sakit. Ia merintih kepada Allah, Ya Allah, seandainya ayah-ibuku ada, tentu mereka tidak akan membiarkanku dalam keadaan seperti ini. Seandainya anak dan istriku ada, pasti mereka akan menolongku. Ampuni aku, Ya Allah. Aku telah banyak berbuat kerusakan dan meresahkan banyak orang hingga mereka mengusirku.
Pemuda itu terus merintih dan menyesali perbuatannya sambil menahan rasa sakit. Akhirnya, si pemuda meninggal dunia. Kemudian, Allah memerintahkan Nabi Musa pergi ke tempat si pemuda. Nabi Musa kemudian bergegas pergi. Sesampainya di padang pasir, Nabi Musa melihat sesosok mayat terbujur kaku. Ia lalu bertanya pada Allah, Ya Allah, bukankah ini laki-laki yang dulu diusir oleh para penduduk dan aku bawa ke sini. Lalu aku tinggalkan dia atas perintah-Mu"
Benar, ia telah meminggal. Tapi, Aku mengampuninya karena ia telah menyesali perbuatannya. Ia juga merintih dalam waktu yang lama hingga ia meninggal dunia. Aku merasa kasihan padanya, maka Aku ampuni dia.
P ada masa Nabi Daud ada sebuah kota yang
dilanda kekeringan. Penduduknya sangat menderita. Mereka telah melakukan banyak cara untuk mengatasi kekeringan itu. Namun, kekeringan itu tak jua berakhir. Kehidupan mereka semakin parah. Lambat laun mereka terserang kelaparan.
Melihat kondisi seperti itu, penduduk berinisiatif untuk mendatangi ulama di kota itu. Mereka pun sepakat memilih tiga ulama dan meminta mereka berdoa pada Allah untuk menurunkan hujan. Lalu ketiganya pergi ke tengah padang pasir untuk berdoa mohon hujan.
Ulama pertama berdoa, Ya Allah, Engkau memerintahkan kami untuk selalu memaafkan orang yang berbuat zalim. Kami telah berbuat zalim kepada-Mu, maka maafkanlah kami.
Ulama kedua berdoa, Ya Allah, Engkau memerintahkan kami untuk membebaskan hamba sahaya. Kami adalah hamba sahaya-Mu, maka bebaskanlah kami.
Ulama ketiga berdoa, Ya Allah, Engkau berfirman dalam kitab-Mu agar kami tidak mengusir fakir miskin. Kami adalah orang-orang miskin yang datang menghadap-Mu, maka jangan usir kami dan jangan biarkan kami kembali dengan tangan kosong.
Setelah selesai berdoa, ketiganya kembali ke kota. Allah mengabulkan doa mereka. Allah menurunkan hujan pada penduduk kota sehingga mereka tidak lagi dilanda kekeringan.
Doa orang-orang yang saleh, seperti para ulama, akan mudah dikabulkan oleh Allah Swt.
S uatu hari seseorang datang meminta bantuan
Rasulullah. Kebetulan saat itu Rasulullah tidak memiliki apapun. Namun, beliau tidak ingin membiarkan laki-laki itu pulang dengan tangan hampa. Rasulullah lalu berkata padanya, Belilah apa yang kau butuhkan dengan utang atas namaku.
Abbad bin Bisyir (Pejuang Islam yang Mendapatkan Cahaya Allah SWT)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Sikap Rasulullah saw yang tidak pernah membiarkan orang meminta pulang dengan tangan hampa patut dijadikan teladan.
Tiba-tiba Umar berkata, Ya Rasul, orang ini sudah aku beri, engkau tidak perlu memaksakan diri untuk memberi.
Rasulullah tampak tidak senang mendengar ucapan Umar. Namun, seorang dari golongan Anshar berkata, Ya Rasul, berikan dia, teruslah berinfak. Jangan khawatir kekurangan rejeki dari Allah yang menguasai Arasy.
Rasulullah tersenyum. Wajahnya berseri-seri mendengar ucapan orang Anshar itu. Lalu beliau berkata, Memang dengan itu aku diperintahkan.
A bbad bin Bisyir dikenal sebagai seorang ahli
ibadah yang tekun. Ia juga seorang pahlawan yang gigih berjuang dan sangat dermawan. Karena itulah ia diberi cahaya oleh Allah yang selalu mengiringinya. Penglihatannya yang jelas membuatnya mengetahui tempat-tempat yang baik dan meyakinkan. Hal itu dilakukannya tanpa susah payah.
Saat terjadi perang Yamamah, perang kaum Muslimin menghadapi Musailamah Al Kazab, Abbad melihat bahaya yang sangat besar. Namun, ia tidak gentar. Ia mengerahkan segala kemampuannya untuk membela Islam. Sebelum perang Yamamah dimulai, Abbad bermimpi melihat pintu langit terbuka, lalu tertutup kembali. Mimpi itu pun diartikan bahwa dalam perang itu ia akan mati syahid.
Ketika perang berlangsung, Abbad memberikan semangat kepada kaum Muslimin, Hai golongan Anshar! Pecahkan sarung pedang kalian dan tunjukkan keistimewaanmu dari golongan yang lain!
Mereka lalu menyerbu taman maut, yakni taman yang digunakan Musailamah Al Kadzab sebagai benteng pertahanan. Mereka berjuang hingga ahkirnya mati syahid. Maka benarlah tafsir mimpi yang pernah dialaminya.
Abbad bin Bisyir selalu mendapatkan cahaya Allah SWT karena perjuangan dan pembelaannya terhadap Islam yang sangat besar.
Melapangkan Air, Menyembuhkan Bisul
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
A bu Abdillah (seorang syeikh yang ahli dalam
ilmu agama) suatu ketika memiliki bisul di wajahnya. Penyakit itu telah dideritanya selama setahun. Berbagai obat sudah dicoba untuk menyembuhkannya. Namun, penyakit bisul itu tak kunjung sembuh.
Pada hari Jumat, Abu Abdillah menghadiri majelis Ustaz Imam Abu Utsman Ash-Shabuni. Ia lalu meminta sang ustaz untuk mendoakan kesembuhan penyakitnya. Maka Ia pun berdoa dan diamini oleh orang banyak.
Berbuat baik untuk kepentingan masyarakat banyak dapat menjadi sarana mendapatkan pertolongan dari Allah Swt.
Pada hari jumat selanjutnya, ia menerima surat dari seorang wanita. Dalam suratnya, wanita itu menceritakan bahwa sekembalinya dari majelis, ia mendoakan agar Abu Abdillah dapat sembuh dari penyakitnya. Lalu, pada malam harinya ia bermimpi bertemu dengn Rasulullah. Dalam mimpinya itu Rasulullah seolah-olah bersabda, Beritahukan pada Abu Abdillah agar melapangkan air bagi kaum Muslimin.
Lalu sang syekh menyampaikan surat wanita itu pada Abu Abdillah. Abu Abdillah pun segera memerintahkan orang untuk membuat sebuah galian di depan rumahnya. Setelah selesai, ia meminta galian itu diisi air dan kerikil. Setelah selesai, ia mengundang kaum Muslimin untuk mengambil air atau minum darinya.
Sungguh menakjubkan! Setelah kaum Muslimin mengambil air dari tempat galiannya, tidak sampai seminggu bisul di wajah Abu Abdillah menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.
Telur dan Jarum Jahit Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
S uatu hari, iblis datang ke rumah Nabi Idris
dengan maksud mengujinya. Iblis pun kemudian mengetuk pintu sambil memanggil nama Nabi Idris as. Pintu pun terbuka dan tampaklah Nabi Idris dihadapan Iblis.
Lalu Iblis mengajukan pertanyaan kepada Idris, Bisakah Allah memasukkan dunia ke dalam telur" Maka Nabi Idris masuk ke dalam rumah dan membawa sebuah jarum jahit.
Tingkat keimanan yang tinggi akan menyelamatkan manusia dari tipu daya iblis.
Di hadapan Iblis, Nabi Idris kemudian berbicara sambil menutup salah satu matanya. Sementara itu, mata satunya lagi melihat ke arah lubang jarum yang dipegangnya, Jangankan telur ke dalam lubang jarum ini saja, Allah sanggup memasukkan dunia beserta isinya.
Iblis sangat terkejut, ia tak mampu berkata apa-apa lagi. Dengan langkah gontai, akhirnya iblis pergi membawa kegagalannya. Namun, iblis tidak patah arang. Ia mencari mangsa yang lain. Ia akan terus menggoda manusia agar imannya goyah.
November Minggu Pertama Mudah Menghafal Al-Quran Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan) Akibat Mengeluh
S eorang ahli Al-Quran bernama Abu Abdullah
bin Harun at-Tastari berkata bahwa untuk menjadi ahli Al-Quran bukanlah hal yang mudah. Semua diperolehnya dengan usaha yang keras. Dahulu ia rajin belajar dan menghafal Al-Quran karena memiliki keinginan untuk hafal dan ahli dalam Al-Quran. Namun, ia selalu mengalami kendala. Setiapkali ia hafal pada batas tertentu, ia selalu lupa seolah-olah belum pernah mengafal ayat-ayat itu.
Ia merasa kecewa dan gelisah. Namun, ia tidak berputus asa. Ia mencoba dan mencoba lagi. Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, ia belum juga menguasai hafalannya. Akhirnya, ia merenung untuk mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapinya.
Akhirnya, ia mendapatkan jalan keluar. Ia lalu pergi haji. Di Masjidil Haram ia memegang kain kelambu Ka bah seraya berdoa, Ya Allah, Aku mohon Kau memberikan karunia dan petunjuk-Mu agar aku mudah menghafal Al-Quran dan menguasai ilmunya. Doa itu dilakukannya dengan khusyu .
Setelah selesai melaksanakan ibadah haji, ia lalu kembali ke Basrah. Begitu sampai di Basrah, ia
Melakukan sesuatu dengan diiringi doa yang khusyu akan mendatangkan kemudahan dari Allah Swt.
segera memulai hafalannya. Betapa terkejutnya Abu Abdullah ketika merasa bahwa kini ia sangat mudah menghafal Al-Quran. Ia pun sangat bersemangat untuk menghafal dan menghafal lagi. Subhaanallah, dalam waktu enam bulan akhirnya ia mampu menghafal semua isi Al-Quran.
D iriwayatkan dari Umar al-Hammal, suatu
saat ia berkata, Maaf, maaf. Kata-kata itu terdengar oleh orang-banyak. Mereka lalu bertanya pada Umar, Hai Umar, apa arti doa tersebut"
Umar lalu menceritakan asal mula ia mengatakan kata itu.
Suatu hari aku membawa kiriman tepung. Lalu aku beristirahat sejenak untuk melepaskan lelah. Kelelahan yang aku rasakan sangat kuat sehingga aku sempat mengeluh, Ya Allah, seandainya Engkau beri aku dua buah potong roti setiap hari tanpa bersusah payah, tentu aku merasa senang.
Banyak mengeluh dapat mendatangkan keburukan dalam hidup.


Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rabu (Fiqih) Pentingnya Memerhatikan Jemaah Shalat
Di depan sebuah rumah yang tidak jauh dari tempaku, tiba-tiba ada dua orang laki-laki yang bertengkar hebat. Keduanya tidak ada yang mau mengalah. Bahkan, salah seorang dari laki-laki itu berniat memukul salah seorang lainnya. Namun naas, pukulan itu mengenai kepalaku hingga berdarah.
Tak lama kemudian, pemilik rumah datang menangkap mereka. Namun karena ia melihatku berlumuran darah, ia juga membawaku karena menduga aku terlibat dalam pertengkaran itu. Aku akhirnya dipenjara. Selama di penjara, pelayan penjara memberiku dua potong roti gratis setiap hari.
Pada suatu malam aku bermimpi. Dalam mimpiku itu aku mendengar suara seseorang berkata padaku, Bukankah kamu pernah meminta dua potong roti setiap hari tanpa susah payah" Kini kamu telah mendapatkannya. Meskipun kamu tidak pernah meminta maaf.
Aku lalu terbangun. Aku sangat terkejut dengan mimpiku semalam, rupanya itu adalah peringatan bagiku. Lalu aku mengatakan, Maaf, maaf. Tak lama kemudian, terdengar seseorang mengetuk pintu penjara. Orang itu lalu berkata, Mana yang namanya Umar"
Akhirnya, mereka mengeluarkan Aku dari penjara.
S uatu ketika seorang laki-laki datang ke sebuah
masjid sambil membawa dua ekor unta untuk menyiran bunga. Ia kemudian meninggalkan untanya itu untuk melaksanakan shalat Isya. Kebetulan ia melihat Mu adz bin Jabal sedang mengimami shalat. Laki-laki itu kemudian bergabung dengan jamaah Mu adz. Namun ketika Mu adz membaca surat Al-Baqarah dalam shalatnya, laki-laki itu segera memisahkan diri dari jamaah Mu adz. Ia lalu mengerjakan shalat sendiri secara ringkas.
Ketika selesai shalat, orang-orang yang berada di masjid memberitahu Mu adz tentang apa yang dilakukan oleh laki-laki itu. Mu adz kemudian berkata, Sesungguhnya dia itu orang munafik.
Kecaman Mu adz akhirnya sampai ke telinga lakilaki pemilik dua unta itu. Ia kemudian menghadap Rasulullah, Ya Rasulullah, semalam Mu adz menjadi imam shalat Isya, lalu saya ikut berjamaah dengannya. Namun ketika ia membacakan surat Al- Baqarah, saya memisahkan diri dari jemaah. Saya memilih shalat sendiri. Karena kami adalah orangorang yang bekerja, kami menyiram tanaman kami dengan unta-unta penyiram kami. Tapi, Mu adz mengecam aku sebagai orang munafik.
Nabi kemudian memanggil Mu adz dan bersabda (tiga kali), Wahai Mu adz, apakah engkau tukang membawa bencana" Alangkah baiknya kalau kamu membaca Sabbihisma Rabbikal A la (QS. Al- Alaa , Wasy-Syamsyi wa Dhuhaaha (QS. Asy- Syams), Wallaili idzaa Yaghsyaa (QS. Al-Lail), sebab di belakangmu ada orangtua, ada yang lemah, dan ada orang yang mempunyai keperluan.
Akhirnya, Mu adz menyadari kekeliruannya. Sejak itu ia selalu memerhatikan jemaahnya jika ia menjadi imam dalam shalat.
Imam yang baik harus memerhatikan jemaah shalat.
Abu Sufyan bin Harits (Menjadi Pembela Islam Setelah Bertaubat)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Balasan bagi Amalan Riya Kamis (Akhlak) D alam suatu peperangan, Abu Laits bersama
Abdul Malik bin Marwan bertemu dengan seseorang yang selalu bangun malam. Ia bahkan tidak tidur malam kecuali hanya sebentar. Orang itu ternyata seorang sahabat Nabi saw, yang kemudian bercerita bahwa ada seseorang yang bertanya, Ya Rasulullah, dengan apakah untuk mencapai keselamatan di akhirat kelak"
Nabi menjawab, Janganlah menipu Allah. Nabi kembali ditanya, Bagaimana menipu Allah itu"
Maka Rasulullah menjawab, Yaitu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah, namun bukan karena Allah. Dan berhati-hatilah kamu dari riya (menyombongkan diri), karena itu syirik terhadap Allah. Pada hari Kiamat, orang yang berbuat riya akan dipanggil dengan empat nama, yaitu hai kafir, hai orang lancang, hai
Riya dapat menghilangkan pahala amal kita. Oleh karena itu, jauhilah sikap riya .
penipu, dan hai orang yang rugi. Pahala dan amalmu hilang semua dan tidak ada bagian bagimu kini. Dan mintalah pahalamu dari orang yang kamu berbuat untuk mereka, wahai penipu.
Kemelut Di Majapahit 21 Jaka Sembung 16 Kemelut Di Pulau Aru Kisah Sang Budha Dan Para Muridnya 5
^