Pencarian

Kisah Teladan Islam 3

Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah Bagian 3


Demikianlah Salamah menghabiskan hidupnya untuk berjuang membela Islam hingga Rasulullah wafat.
Pada tahun 74 H, Salamah merasa rindu kota Madinah. Ia lalu berangkat mengunjungi kota Madinah. Setelah dua hari tinggal di Madinah, pada hari ke tiga ia meninggal dunia.
D alam suatu riwayat diceritakan bahwa salah
seorang sahabat Rasulullah diberi kepala kambing. Orang itu lalu berkata dalam hati, Mungkin orang lain lebih membutuhkan kepala kambing ini daripada aku.
Lalu orang ini teringat sahabatnya yang menurutnya memerlukan kepala kambing itu. Maka ia segera mengirimkan kepala kambing itu padanya.
Ketika temannya menerima kepala kambing itu, ia berpikir bahwa ada orang lain lebih membutuhkan daripadanya. Maka ia teringat seorang teman yang menurutnya hidup kekurangan dan layak menerimanya. Maka ia pun segera mengirimkan kepala kambing itu padanya.
Demikianlah kepala kambing itu berpindahpindah dari satu rumah ke rumah yang lain (hingga tujuh rumah).
Akhirnya, kepala kambing itu kembali kepada sahabat pertama yang menerima kepala kambing itu.
Berkaitan dengan peristiwa itu, turunlah QS. Al- Hasyr (59): 9:
Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin). Mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orangorang Muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Ayat tersebut melukiskan bahwa setiap umat Islam selalu memperhatikan nasib sesamanya.
Kita wajib memperhatikan nasib saudara sesama muslim. Maka jangan segan-segan untuk segera memberikan bantuan pada mereka jika kita mampu.
Mendewakan Penampilan Luar
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
S ewaktu kecil, al Mutanabbi pernah berjalan-
jalan sambil membawa uang lima dirham. Ia mengelilingi sebuah pasar di kota Baghdad. Ketika melihat sebuah kedai buah, ia menghentikan langkahnya. Matanya tertuju pada lima buah semangka yang ranum. Ia pun ingin membeli semangka itu. Ia segera mendekati si penjual buah dan bertanya padanya, Berapa harga semangka ini, Pak"
Sepuluh dirham, jawab si penjual.
Al Mutanabbi mencoba menawar, Bagaimana kalau lima dirham"
Aku tidak akan memberikannya, jawab si penjual.
Tak jauh dari kedai buah itu ada sebuah penginapan. Tiba-tiba, keluarlah seorang saudagar dari penginapan itu. Penjual buah itu segera berjalan mengampirinya seraya menawarkan semangka, Tuan, belilah semangka ini! Aku akan mengantarkannya sampai ke rumah Anda. Berapa harganya" tanya si saudagar. Lima dirham, kata si penjual.
Saudagar itu menawar harga semangka, Bagaimana kalau dua dirham"
Penjual itu menjawab, Baiklah, saya akan mengantarnya ke rumah Anda.
Al Mutanabbi segera mendekati si penjual, Pak, kenapa Anda menjual buah itu lebih murah" Padahal, tadi saya harga tawarkan lima dirham.
Penjual itu berkata, Diamlah, anak kecil. Saudagar itu orang yang kaya.
Al-Mutanabbi terdiam. Ia kini mengerti, banyak di antara manusia memandang orang dari penampilannya. Mereka akan bersikap baik pada orang yang terlihat kaya. Sebaliknya, mereka menganggap remeh orang yang terlihat miskin dan berpenampilan sederhana.
Sesungguhnya, penampilan luar seseorang tidak menjamin bahwa hatinya mulia.
Juni Minggu Pertama Surat Tiada Bandingnya Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Tobatnya Sang Penyanyi Surat Al-Falaq dan An-Naas adalah surat yang pendek jumlah ayatnya. Namun, bagi yang membacanya akan mendapatkan banyak keutamaan.
U qbah bin Amr ra meriwayatkan, suatu ketika
ia berjalan bersama Rasulullah di antara Juhfah dan Abwa . Kedua tempat itu terkenal antara jalan Makkah dan Madinah. Tiba-tiba datang angin kencang. Kegelapan pun menyelimuti keduanya. Rasulullah berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan.
Saat itu Rasulullah membaca Qul audzu birabbil falaq sampai selesai (Surat Al-Falaq). Selain itu, membaca Qul audzu birabbinnas sampai selesai (Surat An-Naas).
Setelah berdoa, Rasulullah bersabda, Hai Uqbah, mintalah perlindungan Allah dengan membaca dua surat tersebut. Tiada orang yang meminta perlindungan yang setara dengan kedua surat itu.
Pada waktu yang lain, Uqbah pernah mendengar Rasulullah saw membaca dua surat itu saat mengimami shalat.
Rasulullah saw bersabda, Wahai Uqbah, sesungguhnya engkau tidak membaca satu surat yang lebih dicintai oleh Allah dan lebih diterima di sisi-Nya. Terkecuali Qul audzu birabbil falaq sampai selesai (Surat Al-Falaq). Jika mampu, janganlah engkau meninggalkannya dalam shalat.
P ada suatu hari, Abdullah bin Mas ud ra sedang
berjalan-jalan di kota Kufah. Di tengah perjalanan, ia bertemu sekelompok orang fasiq (orang yang suka berbuat kerusakan). Mereka sedang berkumpul sambil minum arak. Mereka sangat menikmati perbuatan yang dilarang oleh Allah itu. Bahkan, mereka sampai terlena karena diiringi oleh nyanyian-nyanyian. Salah satu penyanyi yang hadir dalam pesta itu bernama Zadan. Ia memainkan rebana sambil bernyanyi dengan suaranya yang merdu.
Ketika mendengar suara Zadan, Abdullah berkata, Alangkah bagusnya jika suara merdu penyanyi ini digunakan untuk membaca Al-Quran.
Adakalanya kesadaran seseorang untuk bertobat muncul setelah bertemu dengan orang alim.
Rabu (Fiqih) Doa Ahli Zuhud Tak lama kemudian, Abdullah meninggalkan tempat itu.
Rupanya, Zadan mendengar ucapan Abdullah. Ia sangat terkesan dengan kalimat itu. Ia lalu bertanya pada orang yang hadir, siapa sebenarnya laki-laki itu. Lalu mereka mengatakan bahwa ia adalah Abdullah Ibnu Mas ud. Ia adalah salah seorang sahabat Nabi saw yang ahli ilmu Al-Quran.
Setelah mendengar penjelasan itu, Zadan membanting rebananya. Ia segera berlari mengejar Abdullah bin Mas ud. Begitu bertemu dengan Abdullah, ia mengikat lehernya dengan sapu tangan sambil menangis. Abdullah bin Ma ud lalu memeluk Zadan. Keduanya lalu sama-sama menangis karena rasa haru. Abdullah lalu bertanya pada Zadan, Kenapa kamu menangis"
Sambil terisak, Zadan menjawab, Bagaimana saya tidak akan sayang pada orang yang disayangi oleh Allah.
Zadan lalu menyatakan dirinya akan bertobat. Maka Abdullah pun menuntunnya. Setelah bertobat, Zadan menimba ilmu dari Abdullah bin Mas ud tentang ilmu Al-Quran. Dengan ketekunan dan kesungguhannya, Zadan pun menguasai ilmu Al-Quran. Bahkan, ia akhirnya menjadi orang alim yang banyak meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Mas ud ra.
A lkisah, seorang pemabuk ingin berpesta
di rumahnya. Ia mengundang beberapa temannya. Ia menyuruh budaknya membeli buahbuahan sebagai hidangan. Ia pun memberikan uang empat dirham. Budak itu lalu segera pergi berbelanja.
Di tengah perjalanan, ia bertemu Manshur bin Ammar. Ia adalah seorang ahli zuhud. Manshur lalu berkata, Siapa yang mau memberi empat dirham padaku, aku akan memanjatkan empat doa padanya.
Melihat keadaan Manshur, budak itu merasa simpati. Lalu, tanpa ragu ia memberikan uang empat dirham yang dibawanya pada Manshur. Setelah menerima uang itu, Manshur berkata, Doa apa yang kau inginkan"
Budak itu lalu menjawab, Pertama, aku memiliki seorang tuan yang kejam, aku ingin lepas darinya. Kedua, semoga Allah memberikan ganti uang empat dirham itu. Ketiga, semoga Allah memberi tobat pada tuanku. Keempat, semoga Allah memberikan ampunan padaku, pada tuanku, padamu, dan pada teman-teman.
Manshur lalu memanjatkan doa pada Allah. Sementara, budak itu kembali pada tuannya tanpa membawa apapun. Oleh karena itu, tuannya sangat marah. Budak itu lalu menceritakan pertemuannya dengan Manshur. Lalu tuannya menanyakan doa apa yang ia minta.
Pertama, saya minta didoakan agar terbebas dari Tuan.
Aku membebaskanmu, kata tuannya Kedua, saya minta agar Allah mengembalikan uang empat dirham, kata budak.
Ini, aku berikan empat dirham untukmu, ucap tuannya.
Ketiga, saya minta agar Allah memberi tobat pada Tuan.
Tuan itu lalu membanting araknya sambil berkata, Aku bertobat.
Keempat, saya memohon agar Allah mengampuni saya, Tuan, Manshur, dan temanteman, kata budak.
Kalau hal itu, hanya Allah yang mampu melakukannya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Seseorang dapat menyadari kesalahannya
karena doa yang dipanjatkan oleh ahli zuhud.
Mush ab bin Umair (Utusan Rasulullah yang Membanggakan)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Orang Kaya Baru yang kikir
Kamis (Akhlak) T sa labah bin Hathib al-Anshari adalah seorang
Muslim yang miskin. Namun, ia rajin beribadah di masjid. Setelah lama hidup dalam kemiskinan, ia menemui Rasulullah. Ia minta didoakan agar Allah memberikan harta yang melimpah.
Rasulullah akhirnya memenuhi permintaanya. Doa Rasulullah saw terkabul. Tsa labah pun memiliki beberapa ekor kambing. Hari demi hari, kambingkambingnya bertambah banyak. Tsa labah menjadi kaya raya.
Namun sejak menjadi orang kaya, Tsa labah hanya pergi ke masjid saat shalat Zuhur dan Ashar. Ia sangat sibuk dengan hewan ternaknya.
Setelah menerima ayat yang berkaitan dengan zakat, Rasulullah mengutus dua orang untuk mengambil zakat dari Tsa labah. Namun, ia menolak memberikan zakat. Utusan tersebut kembali menemui Rasulullah. Rasulullah saw bersabda, Celakalah Tsa labah!
Sepeninggal Rasulullah saw, Tsa labah datang menemui Abu Bakar untuk menyerahkan zakatnya. Namun, Abu Bakar menolaknya. Demikian juga pada masa Khalifah Umar bin Khattab hingga Usman bin Affan. Dan pada hari-hari tertolak zakatnya, Tsa labah meninggal dunia.
M ush ab bin Umair adalah salah seorang
sahabat Nabi saw. Ia terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Ia pun selalu dimanjakan oleh orang tuanya. Ia dikenal sangat cerdas dan berkepribadian baik.
Suatu hari ia mendengar kabar tentang Nabi Muhammad yang mendapat gelar al-Amin. Kepribadian Nabi Muhammad telah menarik hatinya. Ia pun bertekad ingin masuk Islam. Akhirnya, keinginannya terwujud.
Ketika masuk Islam, ia banyak mendapatkan
Mush ab adalah utusan pertama Rasul yang mampu
mencapai kemuliaan. Ia gugur sebagai syuhada setelah berjuang di jalan Allah SWT.
banyak tantangan. Semua dapat dihadapinya dengan mudah. Namun larangan ibundanya menjadi tantangan terberat. Ibundanya mengancam akan mengusir Mush ab dan tidak menganggapnya sebagai anak lagi jika ia tetap masuk Islam. Namun, Mush ab tetap dalam pendiriannya. Ia tetap memilih Islam dan hidup sederhana. Bahkan, ia akan terus berjuang bersama Nabi Muhammad.
Suatu ketika, Rasulullah memberinya tugas untuk menjadi utusan Rasul ke Madinah. Mush ab
Ketika mendapatkan nikmat dari Allah SWT, jangan lupa bersyukur dengan cara berzakat.
Tubuh Tidak Terbakar Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
diutus untuk mengajarkan seluk beluk agama kepada orang-orang Anshar. Orang Anshar itu telah beriman dan berjanji kepada Allah dan Rasul. Mush ab kemudian mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Saat perang Uhud, Mush ab bergabung di dalamnya. Ketika barisan kaum Muslimin terceraiberai, ia bertahan di kedudukannya. Lalu datanglah seorang musuh berkuda, Ibnu Qumaiah namanya. Ia berhasil melukai Mush ab, tapi Mush ab terus berusaha mempertahankan bendera Islam. Namun akhirnya, Ibnu Qumaiah mengalahkannya hingga Mush ab pun gugur. Bendera Islam pun terjatuh. Mush ab meninggal sebagai syuhada.
D ikisahkan, ada seorang suami yang kikir. Ia
bersumpah akan menceraikan istrinya jika sang istri menyedekahkan hartanya.
Pada suatu hari, seorang pengemis datang ke rumah orang yang kikir itu. Tak lama kemudian, istri si kikir membukakan pintu. Lalu pengemis itu berkata padanya, Wahai penghuni rumah, dengan kebenaran Allah, berilah aku sesuatu.
Lalu istri si kikir memberinya tiga potong roti. Rupanya, hal itu diketahui oleh suaminya. Lakilaki kikir itu sangat marah. Dengan penuh amarah, ia berkata pada istrinya, Bukankah aku telah melarangmu untuk bersedekah pada siapa pun"
Aku memberi karena Allah Swt, jawab istrinya.
Mendengar jawaban istrinya, si kikir tambah marah. Ia kemudian berjalan ke arah perapian dan menyalakan apinya. Ia berkata pada istrinya, Kalau begitu lemparkan dirimu dalam perapian itu karena Allah Swt.
Lalu istrinya berdiri untuk mengambil pakaian terbaiknya. Namun suaminya buru-buru mencegahnya, Tinggalkan pakaian itu!
Kekasih Allah SWT akan senantiasa mendapatkan perlindungan dan keistimewaan yang tidak diberikan pada orang lain.
Aku akan berhias untuk Allah, kekasihku, jawab istrinya. Setelah itu, istri si kikir segera melemparkan dirinya dalam perapian. Si kikir segera menutup perapian itu. Ia lalu pergi meninggalkan istrinya dengan hati yang masih dongkol.
Tiga hari kemudian, si kikir pulang ke rumahnya. Ia lalu membuka perapian. Ia menduga tubuh istrinya telah habis terbakar dan menjadi abu. Tapi betapa terkejutnya si kikir, ia melihat istrinya yang berada dalam perapian itu masih segar bugar. Ia benarbenar merasa heran.
Ketika keheranan si kikir belum terjawab, tibatiba ia mendengar sebuah bisikan, Engkau tidak tahu bahwa api itu tidak membakar kekasih Kami. Si kikir sangat terkejut. Ia tahu bahwa suara itu adalah dari Allah. Kini ia mengerti kenapa tubuh istrinya tidak dapat terbakar dalam api.
N abi Sulaiman dikenal dapat berbicara dengan
binatang. Suatu hari, ia sedang berjalanjalan dan bertemu seekor semut kecil. Semut itu membawa sebutir buah kurma. Nabi Sulaman lalu bertanya pada semut itu, Hai semut kecil, untuk apa kamu membawa sebutir buah kurma itu"
Semut itu menjawab, Kurma ini adalah pemberian Allah Swt untuk persediaan makan saya selama setahun.
Kemarilah, hai semut! kata Nabi Sulaiman. Semut itu pun mendekat kepada Nabi Sulaiman. Setelah dekat, Nabi Sulaiman lalu berkata, Hai semut, aku akan membelah buah kurma ini menjadi dua potong. Separuhnya akan aku bawa, separuhnya lagi untuk persediaanmu selama setahun. Aku akan lihat apakah kamu dapat bertahan hidup dengan separuh buah kurma.
Belajarlah dari semut cerdas yang memahami bahwa kita tidak boleh bergantung pada manusia. Kita harus bergantung pada Allah SWTSwt sebagai Sang Pemberi Rezeki.
Nabi Sulaiman lalu mengambil sebuah botol. Ia lalu berkata, Sekarang, masuklah kamu ke dalam botol ini dengan membawa separuh buah kurma yang aku berikan.
Semut itu lalu menuruti perintah Nabi Sulaiman. Ia masuk ke dalam botol. Nabi Sulaiman lalu meninggalkannya. Setelah waktu berjalan selama setahun, Nabi Sulaiman merasa penasaran dengan keadaan semut kecil. Apakah ia dapat bertahan hidup hanya dengan separuh buah kurma" Nabi Sulaiman lalu pergi ke tempat semut kecil. Dan betapa takjubnya ia ketika melihat semut itu masih hidup dan dalam keadaan segar. Sementara itu, sepotong buah kurma masih tersisa. Ia lalu bertanya pada semut kecil, Bagaimana kamu bisa bertahan hidup hanya dengan separuh buah kurma" Padahal, biasanya kamu memerlukan satu butir buah kurma untuk setahun"
Semut itu lalu menjawab, Saya banyak berpuasa dan hanya mengisap sedikit airnya. Biasanya Allah memberikan sebutir kurma untuk makanan saya selama setahun. Lalu Anda mengambilnya sebagian. Maka saya takut tahun depan Allah tidak memberikan kurma lagi pada saya. Karena saya tahu, Anda bukanlah sang Pemberi Rezeki.
Semut Cerdas Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Minggu Kedua Orang-Orang Miskin yang Beruntung
Senin (Al-Quran/ Hadits) D iriwayatkan dari Abu Sa id Al-Khudry ra, suatu
ketika ia duduk bersama sekelompok orang Muhajir yang lemah. Yaitu mereka yang tidak memiliki cukup kain untuk menutupi anggota badannya. Bahkan, sebagian mereka melindungi dirinya di belakang yang lain. Sementara itu, seorang Qari sedang membaca Al-Quran untuk mereka. Tibatiba, Rasululllah datang di sisi mereka. Kedatangan Rasulullah saw membuat Qari menghentikan bacaannya.
Mendengarkan Al-Quran adalah
amalan yang tidak sulit untuk dilakukan. Siapa yang melakukannya, akan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw.
Rasulullah saw memberi salam, lalu bertanya pada mereka, Apa yang sedang kalian lakukan"
Kami sedang mendengarkan bacaan Al- Quran, jawab mereka.
Beliau kemudian bersabda, Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan di kalangan umatku sekumpulan manusia yang aku diperintah agar sabar duduk bersama mereka.
Rasulullah kemudian duduk di tengah-tengah mereka. Beliau lalu memberi isyarat agar mereka duduk melingkar dan menghadap ke arah beliau. Tak lama kemudian, Rasulullah saw bersabda, Wahai orang Muhajir yang miskin, berita gembira bagi kalian dengan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Dan kalian akan memasuki surga lebih dahulu daripada orang-orang kaya dengan perbedaan setengah hari. Setengah hari itu sama dengan lima ratus tahun.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Malu kepada Allah SWT P ada zaman dahulu ada seorang manusia yang
meyakini bahwa Allah itu Esa. Sesungguhnya, ia telah bertauhid kepada Allah. Namun, sepanjang hidupnya ia tidak pernah melakukan amal baik selain sikap tauhidnya itu. Kondisi itu terus terjadi hingga ia meninggal dunia. Sebelum meningal dunia, ia berwasiat kepada keluarganya, Jika aku mati, bakar dan hancurkan diriku. Lalu, taburkan abunya sebagian di daratan dan sebagian lagi di lautan pada saat angin kencang.
Keluarganya melaksanakan apa yang diwasiatkan. Mereka lalu membakar tubuh laki-laki
Bertauhid kepada Allah SWT dan adanya rasa malu yang dimiliki seseorang dapat mengantarkannya untuk mendapat ampunan dari Allah Swt.
itu dan menaburkan abunya. Sebagai di darat dan sebagian di laut pada saat angin kencang. Abu itu pun beterbangan diterpa angin kencang.
Allah kemudian berfirman pada angin, Hai angin, kemarikanlah apa yang telah kamu ambil.
Tiba-tiba, ruh laki-laki itu telah berada di sisi Allah. Lalu Allah bertanya padanya, Apa yang membebanimu sehingga kau berwasiat pada keluargamu seperti itu"
Laki-laki itu lalu menjawab, Karena hamba malu pada-Mu, Ya Allah. Sepanjang hidup, hamba tidak pernah berbuat amal kebaikan. Maka hamba merasa tidak pantas menghadap-Mu.
Lalu Allah berfirman, Baiklah, Aku akan mengampunimu karena kau telah bertauhid dan memiliki rasa malu yang telah kau tunjukkan pada- Ku.
Akhirnya, laki-laki yang selama hidupnya belum pernah melakukan amal kebaikan, namun bertauhid kepada Allah dan memiliki rasa malu yang besar pada Allah, mendapatkan ampunan dari-Nya.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Mengenakan Sepatu Ketika Shalat
S uatu hari, Rasulullah saw menjadi imam shalat.
Saat itu beliau shalat sambil mengenakan sepatu. Tak lama kemudian, beliau membuka sepatunya. Ketika para makmum melihat Rasulullah membuka sepatunya, mereka pun akhirnya melakukan hal yang sama.
Ketika selesai shalat, Rasulullah saw bertanya pada para makmum, Kenapa kalian membuka sepatu kalian"
Para makmum lalu menjawab, Karena kami melihat Tuan membuka sepatu. Maka kami melakukan hal yang sama.
Rasulullah saw lalu bersabda, Jibril datang padaku dan mengabarkan bahwa dalam sepatuku ada kotoran. Maka apabila kamu datang ke masjid,
Memasak Batu Kamis (Akhlak) Shalat dengan mengenakan alas kaki atau sepatu yang tidak terkena najis diperbolehkan dalam Islam.
hendaklah kamu balikkan sepatumu. Lalu, lihatlah apakah ada pada telapaknya suatu kotoran. Jika ada, sapulah dan gosoklah dia dengan tanah. Kemudian, shalatlah dengan memakainya.
S ebagai seorang Amirul Mukminin, Umar bin
Khattab memiliki kebiasaan berkeliling. Ia melihat kondisi rakyatnya secara langsung. Suatu ketika, beliau sampai di dusun terpencil. Sayupsayup Umar mendengar suara tangisan anak. Umar segera mencari asal suara tangisan tersebut. Suara itu berasal dari dalam gubuk sederhana. Gubuk itu terbuat dari bambu yang berlubang di sana sini.
Dari luar gubuk, Umar melihat seorang ibu sedang berdiri di depan tungku. Tangannya tampak mengaduk-aduk isi panci. Sementara di sebelahnya tampak anak kecil yang sedang menangis. Sambil mengaduk isi panci, si ibu berkata pada anaknya, Diamlah nak, sebentar lagi masak. Kamu tidur dulu saja, ya. Nanti kalau sudak masak, ibu kasih
Pemimpin yang benar-benar bertanggungjawab terhadap rakyat harus mengutamakan kebutuhan rakyatnya, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
tahu. Mendengar perkataan ibunya, tangis anak itu mereda, dan ia tertidur. Namun, sebentar kemudian ia terbangun dan menangis lagi. Si ibu menenangkannya sambil mengaduk-aduk isi panci. Kejadian ganjil tersebut terjadi berulang-ulang.
Umar pun mengetuk pintu gubuk itu. Kemudian, si ibu membuka pintu. Ia tampak terkejut karena pada tengah malam adatamu datang ke gubuknya. Lalu, ia bertanya, Maaf Tuan, ada maksud apa Tuan datang ke gubuk saya"
Kebetulan saya lewat sini dan mendengar tangisan anak ibu. Saya juga melihat ibu memasak, tapi kenapa lama sekali dan tak juga matang" tanya Umar.
Anak saya kelaparan. Tapi saya tidak memiliki makanan sedikit pun. Saya pun menghiburnya dengan memasak batu agar ia mengira saya sedang memasak makanan, kata si ibu.
Mendengar kata-kata si ibu tersebut, Umar menangis. Ia pun segera pamit dan kembali ke rumahnya. Ia mengambil sekarung gandum dan malam itu juga ia memberikannya pada si ibu anak tadi.
Hamzah telah membuktikan pengorbanan hidupnya untuk Islam hingga ia menjadi syuhada yang mulia.
Hamzah bin Abdul Mutthalib (Singa Allah yang Gugur sebagai Syahid)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
H amzah bin Abdul Mutthalib adalah salah
seorang sahabat Nabi. Ia juga salah satu paman Nabi yang paling muda. Sebelumnya Hamzah tidak memeluk Islam. Namun, ada suatu peristiwa yang kemudian mengantarkannya masuk Islam.
Pada suatu hari, Hamzah pulang dari perburuan. Tiba-tiba, di tengah jalan ia bertemu dengan seorang perempuan. Perempuan itu becerita bahwa saat Muhammad sedang duduk di dekat gunung Shafa, tiba-tiba Abu Jahal datang. Ia mencaci maki Nabi, bahkan melemparinya dengan pasir dan kotoran binatang. Abu Jahal juga menangkap dan membanting Muhammad hingga jatuh.
Mendengar hal itu, Hamzah sangat marah pada Abu Jahal. Ia kemudian pergi mencari Abu Jahal. Begitu menemukan Abu Jahal, ia segera mencabut anak panahnya dan meletakkannya di kepala Abu Jahal. Abu Jahal sangat ketakutan. Kepala Abu Jahal akhirnya terluka parah.
Tak lama kemudian, Hamzah segera menemui Nabi dan menyatakan kebimbangan hatinya yang ingin memeluk Islam. Maka Nabi pun menyambut gembira niat dari pamannya itu. Hamzah kemudian masuk Islam.
Dengan Islamnya Hamzah, Nabi mendapatkan kekuatan yang sangat besar. Hamzah seolah-olah menjadi benteng dan perisai serta menjadi daya tarik bagi kabilah Arab. Nabi kemudian memberikan panji-panji untuk pertama kalinya pada Hamzah saat perang Badar. Keberanian Hamzah sangat luar biasa hingga ia mendapat gelar singa Allah . Setelah lama berjuang membela Islam, ia akhirnya gugur sebagai syuhada yang mulia.
Tangisan Sebuah Batu Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
S uatu ketika, Nabi saw melewati sebuah batu
besar. Batu besar itu terlihat aneh. Batu itu mengeluarkan air yang banyak. Nabi lalu bertanya pada batu itu, Kenapa kamu mengeluarkan air yang begitu banyak"
Atas izin Allah, batu itu dapat berbicara, Sejak aku mendengar firman Allah, ... dan kayu bakarnya (neraka) adalah manusia dan batu (QS. al-Baqarah(2): 24), aku terus menangis karena takut pada-Nya.
Hari demi hari batu itu terus memohon agar ia diberikan keselamatan dari api neraka. Karena permohonannya yang sangat sungguh-sungguh, Allah pun akhirnya mengabulkan permohonannya. Allah menyelamatkannya.
Beberapa lama kemudian, Nabi saw yang pernah melihat batu besar menangis itu lewat
Manusia harus belajar dari kisah batu yang memiliki rasa takut terhadap siksa neraka. Sehingga manusia itu dapat memperbaiki
sikapnya untuk taat menjalankan perintah Allah SWT agar terhindar dari siksaan-Nya.
kembali di dekatnya. Sang Nabi merasa heran ketika melihat batu besar itu masih saja menangis. Beliau lalu bertanya pada batu besar, Kenapa kamu terus menangis dalam waktu lama"
Batu besar itu kemudian menjawab, Dulu aku menangis karena takut. Kini aku menangis karena bersyukur dan bahagia.
Sang Nabi kini mengerti bahwa permohonan batu itu telah dikabulkan oleh Allah. Batu itu diselamatkan oleh Allah dari neraka. Dan kini, ia tengah menangis bahagia karena itu.
Surga Paling Tinggi Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
U mat nabi-nabi terdahulu, sebelum Nabi
Muhammad, dikenal memiliki umur panjang. Di antaranya adalah umat Nabi Musa. Pada masa Nabi Musa as berdakwah, ada seorang laki-laki yang telah beribadah selama 350 tahun. Ketika laki-laki ini bertemu dengan Nabi Musa, ia bertanya, Hai Nabi Musa, aku telah beribadah kepada Allah Swt selama 350 tahun. Tolong tanyakan pada-Nya, di manakah Dia akan menempatkan aku nanti"
Nabi Musa lalu bermunajat kepada Allah Swt. Ia lalu menyampaikan apa yang ditanyakan lakilaki itu, Ya Allah, ahli ibadah itu menanyakan di manakah ia akan Kau tempatkan nanti. Sementara, ia telah beribadah selama 350 tahun"
Allah Swt kemudian menjawab, Hai Musa, katakan padanya bahwa Aku akan menempatkannya di dasar neraka-Ku.
Nabi Musa lalu menyampaikan apa yang dikatakan oleh Allah Swt. Betapa terkejutnya ahli ibadah itu. Ia lalu kembali ke rumahnya dengan perasaan sedih. Dalam kesedihannya, ia berkata dalam hati, Aku telah beribadah selama 350 tahun. Tapi, nanti akan di tempatkan di dasar neraka. Bagaimana dengan saudara-saudaraku yang baru beribadah 200 tahun atau 300 tahun" Mereka sudah meninggal dunia, lalu di mana mereka akan ditempatkan"
Keesokan harinya, ahli ibadah itu menemui Nabi Musa. Ia lalu memintanya untuk menyampaikan pada Allah Swt bahwa ia rela dimasukkan ke dasar neraka. Namun, ia memiliki satu permintaan setelah masuk neraka. Ia ingin tubuhnya dijadikan sebesarbesarnya agar dapat menutupi neraka. Dengan begitu, tidak ada lagi orang lain yang akan masuk ke neraka.
Nabi Musa lalu menyampaikan permintaan orang itu pada Allah Swt. Allah lalu berkata, Hai Musa, katakan padanya bahwa aku akan meletakkannya di surga-Ku yang paling tinggi.
Nabi Musa lalu memberitahukan apa yang dikatakan oleh Allah Swt. Ahli ibadah itu sangat bersyukur kepada-Nya.
Tingkat keimanan dan ibadah yang tinggi dari seseorang, di antaranya, terlihat dari kepeduliannya terhadap nasib saudarasaudaranya.
Minggu Ketiga Bahaya Mencari Popularitas Bagi Para Qari
Senin (Al-Quran/ Hadits) A bu Hurairah pernah diberitahu oleh Rasulullah saw, pada hari kiamat nanti Allah akan turun menemui para hamba- Nya untuk mengadili mereka. Semua orang pada saat itu menunggu panggilan satu per satu.
Orang yang pertama kali dipanggil adalah Hafiz atau Qari (penghafal dan pembaca) Al-Quran. Selanjutnya, orang yang meninggal dalam jihad fi sabiilillah dan orang yang banyak hartanya.
Lalu Allah bertanya pada Qari , Apa yang sudah engkau amalkan dari hal-hal yang sudah engkau ketahui"
Saya membaca Al-Quran siang dan malam, jawab Qari .
Hendaknya para pembaca Al-Quran selalu meluruskan niat mengharap rida Allah SWT. Bukan untuk takabur.
Mendengar jawaban Qari , Allah menyanggahnya, Bohong, engkau!
Lalu Allah berfirman kepadanya, Engkau membaca Al-Quran hanya karena ingin disebut Qari . Dan sebutan itu sudah engkau peroleh.
Mengenai Qari yang mencari popularitas, dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, Mintalah perlindungan kalian kepada Allah dari jubb al Hazan. Para sahabat lalu bertanya, Wahai Rasulullah, apakah jubb al Hazan itu"
Rasulullah saw lalu menjawab, Sebuah lembah di neraka Jahannam. Setiap hari Jahannam minta perlindungan dari lembah itu sebanyak empat ratus kali. Lembah ini diperuntukkan bagi pembaca Al- Quran yang mencari popularitas.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Allah SWT Melihat Apa yang Ada di Hati Kita D iceritakan bahwa pada zaman dahulu para
penyembah berhala memiliki kebiasaan yang bodoh. Mereka menyembelih binatang ternak untuk dipersembahkan pada Tuhan mereka, yaitu Latta, Uzza, dan Manan.
Setelah binatang itu disembelih, mereka membawa sebagian dagingnya untuk dihidangkan pada Tuhannya. Mereka juga membawa darah binatang korban itu untuk dipercikkan ke tempat para berhala itu. Sebagian dari mereka juga memercikkan darah binatang korban itu ke arah Ka bah. Mereka melakukan perbuatan itu karena mengharap rida dari sembahan mereka.
Para sahabat Rasulullah kesal melihat penyembah berhala itu memercikkan darah ke arah Ka bah. Mereka lalu menemui Rasulullah saw dan berkata, Kami lebih patut mengerjakan hal itu (memercikkan darah binatang sembahan ke Ka bah).
Maka turunlah QS Al-Hajj(22):37 berikut. Daging-daging unta dan darahnya itu sekalikali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Ibadah karena Allah SWT
Niat baik dan ikhlas adalah hal penting yang harus kita miliki. Dengan begitu, kita akan mendapatkan pahala dari Allah.
ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Ayat tersebut menegaskan bahwa bukan daging dan darah binatang kurban yang menyebabkan rida Allah diberikan. Tapi, niat yang tulus dan ikhlas serta ketakwaan dalam hati yang menyertai penyembelihan binatang kurban itu. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, Sesungguhnya Allah tidak melihat (memperhatikan) rupa-rupamu dan hartahartamu, tetapi isi hatimulah yang diperhatikan dan dicatat.
S eorang Ulama meriwayatkan bahwa Rasulullah
saw berkata, Ketika kiamat tiba, suatu kaum akan keluar dari kuburnya dengan menaiki kendaraan menuju padang Mahsyar. Kendaraan itu bersayap dan berwarna hijau. Ketika sampai di
Orang yang hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah Swt akan mendapatkan kasih sayang dan keistimewaan kelak pada hari kiamat.
padang surga, salah seorang malaikat mendekat ke arah orang-orang yang menaiki kendaraan itu lalu bertanya, Umat siapakah kalian"
Kami adalah umat Muhammad, jawab mereka.
Apakah kalian sudah dihisab" tanya Malaikat. Kami tidak dihisab, jawab mereka.
Lalu Malaikat kembali bertanya, Apa amalan kalian sudah ditimbang"
Tidak, jawab mereka. Apakah kalian telah membaca catatan amalan kalian" tanya Malaikat
Tidak, jawab mereka Lalu Malaikat memerintahkan mereka untuk kembali agar mereka dihisab dulu. Namun mereka menolak dan berkata, Kami adalah orang fakir yang tidak punya apapun. Jika kami memiliki sesuatu, tentu kami dapat berbuat adil atau zalim. Kami hidup semata-mata hanya beribadah kepada Allah. Allah memanggil kami dan kami memenuhi panggilan-Nya.
Kemudian terdengar seruan Allah, Benar apa yang dikatakan hamba-Ku ini. Orang-orang yang berbuat baik tidak berhak untuk ditahan. Sedangkan Aku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Seorang Wanita dan Anjing Kamis (Akhlak) Kita akan mendapatkan kedudukan yang mulia
di sisi Allah SWT jika mau menolong makhluk Allah SWT lainnya.
S eorang wanita tampak berjalan terseok-seok
karena sangat lapar dan haus. Sebenarnya, ia adalah wanita tunasusila. Setelah berjalan cukup jauh, ia menemukan sebuah sumur tua. Ia menghampiri sumur itu. Lalu dengan susah payah ia mengulurkan sepatunya yang diikat dengan sebuah tali ke dalam sumur. Sepatu tersebut pun terisi seteguk air. Ia kemudian bermaksud minum air itu karena sudah tak mampu menahan haus.
Namun saat ia hendak minum, tiba-tiba datang seekor anjing yang tampak kehausan menarik-narik tali yang diikat ke sepatu. Anjing seolah-olah berkata bahwa ia ingin minum. Melihat kondisi anjing tersebut, waita itu merasa iba. Ia lalu memberikan airnya kepada anjing tersebut.
Tak berapa lama, tubuh wanita yang menahan lapar dan haus itu melemah dan gemetar. Akhirnya ia tidak bisa bertahan hidup dan meninggal.
Sepeninggal wanita itu, malaikat Azab dan Rahmat berselisih pendapat tentang kedudukan si wanita. Apakah ia akan dimasukkan ke surga atau neraka. Akhirnya, keduanya bertanya kepada Allah.
Tiba-tiba datang Malaikat Ridwan dan ikut berdoa, Ya Allah, wanita tnasusila itu memang tidak baik. Namun ia menjadi seperti itu bukan sengaja. Ia terpaksa melakukan untuk menyambung hidupnya. Sementara ia telah mengorbankan hidupnya untuk seekor anjing. Ia rela kehausan hingga meninggal demi menolong seekor anjing. Maka ia layak untuk masuk surga.
Kemudian Allah menjawab doa malaikat Ridwan, Kau benar. Wanita ini telah mengorbankan hidupnya demi kelangsungan hidup makhluk-Ku yang lain, yaitu seekor anjing. Dengan amalan dan pengorbanan itu, dosa-dosanya tertebus. Ia layak masuk surga.
Akhlak Saudara Perempuan Gubernur
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Thalhah bin Ubaidillah (Pahlawan Perang Uhud)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
S ebelum masuk Islam, Thalhah bin Ubaidillah
bertemu dengan seorang pndeta di kota Busroh. Pendeta tersebut mengatakan bahwa seorang yang shaleh akan menjadi nabi. Untuk itu, Thalhah menemui Abu Bakar. Ia menceritakan tentang apa yang telah didengarnya dari pendeta itu.
Setelah Muhammad menjadi Rasul, ia pun menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah. Sejak saat itu, ia berjuang bersama Rasulullah. Ia selalu mengikuti peperangan bersama Rasulullah. Terkecuali perang Badar. Saat itu Rasul mengutusnya bersama Sa id bin Zaid untuk suatu kepentingan keluar kota Madinah. Ia sangat berduka tidak dapat ikut perang Badar. Maka ketika terjadi perang Uhud, Thalhah bertekad turut di dalamnya. Dalam perang itu ia begitu gigih melindungi Rasul yang saat itu terluka. Padahal, dia sendiri terluka. Terdapat tujuh puluh luka di tubuh Thalhah. Seusai peperangan, Thalhah mendapat gelar Pahlawan perang Uhud dari Rasulullah.
Pengorbanan dan pembelaan Thalhah terhadap Islam dan Rasulullah saw dalam perang Uhud menempatkannya sebagai orang mulia.
Begitulah Thalhah. Di setiap medan pertempuran ia selalu berada di barisan terdepan. Ia hanya mencari keridhaan Allah dan membela bendera Rasul-Nya. Selain berani, Thalhah juga dikenal sebagai seorang dermawan. rasul pun tak segan memberinya gelar Thalhah si Dermawan. Pada akhir hayatnya, Thalhah gugur sebagai syuhada. Ia mati syahid di jalan Allah Swt.
S uatu ketika, Imam Ahmad bin Hambal
didatangi seorang wanita shalihah yang hendak meminta petuah. Wanita itu lalu berkata, Sesungguhnya, saya ini wanita miskin. Saya tidak memiliki lampu untuk menerangi rumah saya. Siang hari saya mengurus keluarga, sementara malam harinya saya merajut benang, terutama ketika terang bulan. Suatu malam, saat bulan tak bersinar, rombongan pasukan pemerintah lewat di depan rumah. Mereka berjalan beriringan sambil membawa
Kehati-hatian seseorang dalam masalah halal haram menunjukkan ketinggian akhlak yang dimiliki orang tersebut.
Lepas dari Jerat Hukum Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
lampu-lampu yang banyak dan terang benderang. Sebagian mereka ada yang berdiri lama di dekat rumah saya. Lalu kesempatan itu saya pergunakan untuk memintal beberapa lembar kapas. Yang ingin saya tanyakan, apakah benang yang saya pintal itu halal atau tidak"


Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Imam Ahmad merasa kagum dengan akhlak wanita ini. Beliau lalu bertanya, Siapakah Anda ini" Akhlak Anda begitu menakjubkan. Pada saat orang lain tidak peduli dengan halal-haram, Anda malah sangat peduli.
Perempuan itu lalu menjawab, Saya adalah saudara perempuan Basyar al Hafi.
Imam Ahmad tersentak kaget. Beliau lalu menitikkan air mata. Basyar al Hafi adalah seorang gubernur yang shaleh. Untuk beberapa saat, Imam Ahmad berdoa untuk sang gubernur.
Tak lama kemudian, beliau menjawab pertanyaan wanita itu, Sesungguhnya, kain cadar yang menutupi wajah Anda adalah lebih baik daripada serban-serban kami. Sesungguhnya pula, kami semua tidak patut jika dibandingkan dengan para orangtua yang telah mendahului kita. Sedangkan engkau demikian tinggi rasa takwa dan takutnya pada Allah Swt. Maka tidaklah halal bagi Anda uang hasil penjualan kain tersebut.
R uba i bin Khurrasy termasuk golongan tabi i
(generasi kedua setelah Rasulullah saw). Ruba i adalh orang yang jujur dan dipercaya. Selama hidunya, ia tidak pernah berdusta. Ia pun sangat dihormati orang, termasuk Al Hajjaj.
Al Hajjaj adalah seorang gubernur yang dikenal bertangan besi. Suatu saat, kedua putra Ruba i bin Khurrasy memberontak pada pemerintahan gubernur Al Hajjaj. Al Hajjaj lalu memerintahkan pengawalnya agar menangkap kedua putra Ruba i tersebut.
Kejujuran seringkali menjadi penolong manusia dari suatu masalah.
Maka dimulailah perburuan terhadap kedua orang itu. Saat itu, seseorang berkata pada Al Hajjaj, Tuanku, kedua pemberontak itu adalah putra dari Ruba i bin Khrurrasy yang dikenal sangat jujur. Tuan tak perlu repot memburunya. Tanyakan saja pada ayahnya, pasti ia akan memberitahu keberadaan putranya.
Al Hajjaj merasa penasaran. Ia ingin membuktikan kebenaran perkataan orang itu. Maka ia segera mengirimkan pengawalnya datang ke rumah Ruba i bin Khrurrasy. Pengawal itu lalu berkata, Hai Ruba i, dimana kedua putramu"
Ruba i bin Khrurrasy lalu menjawab, Mereka ada di dalam rumah.
Aparat lalu memeriksa rumah Ruba i bin Khrurrasy. Kedua putra Ruba i bin Khrurrasy ditemukan. Lalu pengawal membawa mereka ke hadapan Al Hajjaj. Ruba i bin Khrurrasy mengikuti pengawal itu.
Setelah mereka berkumpul, Al Hajjaj berkata pada Ruba i bin Khrurrasy, Hai Ruba i, aku memaafkan anakmu karena sikap jujur yang kau miliki.
Maka, kedua putra Ruba i bin Khrurrasy itu dibebaskan dari hukuman.
Minggu Keempat Selasa (Akidah/ Keimanan)
Syahid di Jalan Allah SWT
Perisai Api Neraka Senin (Al-Quran/ Hadits) S uatu ketika, Rasulullah berkumpul dengan
kaum Muslimin. Beliau lalu bersabda pada mereka, Siapkan perisaimu!
Siapkan perisai dari api neraka
berupa bacaan yang sesuai sabda Rasulullah saw. Hal itu baik untuk dilakukan.
D iriwayatkan dari sahabat Syaddad ibn al Hadi
ra bahwa ada seorang Badui datang menemui Rasulullah saw. Ia lalu memutuskan untuk masuk Islam. Suatu hari, ia berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah, saya ingin ikut hijrah bersamamu. Maka Rasulullah memerintahkan sahabatnya untuk membantu niat si Badui.
Ketika terjadi perang Khandaq, si Badui ikut berperang. Ia mengerahkan segenap kemampuannya untuk melawan musuh. Demikian juga dengan umat Islam. Dengan usaha yang maksimal, akhirnya umat Islam meraih kemenangan. Mereka pun akhirnya mendapat banyak harta ghanimah (rampasan perang).
Kaum Muslimin terkejut mendengar perintah beliau. Mereka lalu bertanya pada Rasulullah, Apakah ada musuh, Ya Rasul"
Tidak, tapi perisai dari api neraka, jawab Rasulullah.
Kaum Muslimin kembali tersentak kaget. Mereka kembali bertanya pada beliau, Ya Rasul, apa perisai dari api neraka itu"
Rasulullah lalu menjawab, Perisai itu adalah membaca subhaanallah (Maha suci Allah), wal hamdulillah (Dan segala puji bagi Allah), Walaa ilaaha illallah (Dan tiada Tuhan selain Allah), Wallahu akbar (dan Allah Maha Besar), Walaa haula walaa quwwata illa billahil aliyyil aziim (Dan tidak ada daya, tidak ada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung).
Bacaan itu akan datang pada hari kiamat mendahului dan menghindarkan kita dari api neraka. Bahkan, bacaan itu akan menyelamatkan kita.
Sejak itu, kaum Muslimin kemudian berusaha untuk mengamalkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw.
Syahid di jalan Allah SWT adalah dambaan setiap muslim yang memiliki tingkat keimanan yang tinggi.
Rasulullah lalu membagikan harta ghanimah itu pada umat Islam yang ikut berperang, termasuk si Badui. Namun saat Rasulullah membagikan harta ghanimah padanya, ia berkata, Ya Rasulullah, aku ikut berperang bukan untuk mendapatkan harta ghanimah. Tapi, aku ingin tenggorokanku tertancap panah dalam perang sehingga aku dapat mati syahid.
Rasulullah lalu berkata, Kalau demikian, tepatilah janjimu maka Allah akan menepati janji- Nya.
Ketika terjadi peperangan lagi, si Badui ikut berperang lagi. Ia bertekad untuk mewujudkan janjinya. Akhirnya, si Badui mendapatkan apa yang diinginkannya. Dalam perang tersebut, tenggorokannya tertancap anak panah hingga menyebabkan ia mati dalam keadaan syahid.
Para sahabat lalu membawa jenazahnya ke hadapan Rasulullah. Beliau lalu berkata, Dia telah jujur menepati janjinya. Maka Allah pun menepati janji-Nya. Ia telah mati syahid.
Rasulullah lalu mengkafani si Badui dengan jubahnya. Kemudian, beliau melakukan shalat jenazah. Beliau pun berdoa untuknya, Ya Allah, ini adalah hamba-Mu yang berhijrah di jalan-Mu. Lalu ia meninggal sebagai syuhada. Aku akan menjadi saksi terhadap hal itu. (HR. An-Nasa i)
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Menjaga Diri dari Syubhat
U mar bin Khattab dikenal sangat menjaga diri
dari hal yang syubhat. Syubhat adalah sesuatu yang hukumnya masih samar. Apakah halal atau haram.
Suatu hari, beliau mendapatkan minyak dalam bejana yang besar dari Syam. Minyak itu lalu dibagikan kepada rakyatnya. Putra Umar yang masih kecil ada di tempat itu. Setiap kali minyak dalam satu bejana itu habis dibagikan, putra Umar memasukkan tangannya ke dalam bejana itu. Ia lalu mengusapkan tangannya yang basah dengan minyak ke rambutnya.
Umar tidak suka melihat kebiasaan anaknya tersebut. Ia lalu berkata padanya, Rupanya, kamu suka pada minyak kaum Muslimin.
Umar lalu menuntun anaknya menuju ke tempat tukang cukur. Rambut anaknya tersebut lalu dicukur dengan rapi. Umar lalu berkata pada anaknya, Anakku, itu lebih baik bagimu daripada menggunakan minyak kaum Muslimin untuk meminyaki rambutmu.
Tingkat keimanan Umar yang tinggi menjadikannya sangat berhati-hati dengan sesuatu yang syubhat.
Menghormati Orang Tua Kamis (Akhlak) P ara sahabat Nabi dikenal sangat mengutamakan
shalat berjamaah. Hal ini karena orang yang shalat berjamaah akan memperoleh pahala 27 derajat dibandingkan shalat sendirian.
Suatu ketika, Ali bin Abi Thalib berjalan tergesagesa menuju masjid untuk menjalankan shalat Subuh. Di tengah jalan, beliau memelankan langkahnya karena melihat seorang nenek tua Nasrani. Nenek itu berjalan sambil membawa tongkat dan lampu penerang. Ali memang sangat mengormati orang tua. Beliau tidak ingin mendahului langkah orang tua itu sebagai penghormatan kepadanya.
Setelah berjalan lama, akhirnya Ali sampai di masjid. Ia segera menyusul shalat Rasulullah yang saat itu menjadi imam. Ketika itu Rasulullah sedang rukuk.
Menghormati orang yang lebih tua merupakan akhlak mulia yang sangat dicintai oleh Allah Swt. Siapa yang melakukannya akan selalu mendapatkan pertolongan dari-Nya.
Namun, Ali merasa heran ketika rukuk Rasulullah dilakukan dalam waktu sangat lama. Rasul seolah menunggunya agar dapat mengikuti shalat berjamaah.
Setelah shalat selesai, Ali bertanya pada Rasulullah, Ya Rasulullah, kenapa Anda rukuk lama sekali, tidak seperti biasanya"
Rasulullah lalu menjawab, Ketika aku sedang rukuk dan hendak i tidal, tiba-tiba aku merasakan malaikat Jibril seperti menahan rukukku dalam waktu yang lama. Setelah agak lama, baru aku bisa I tidal.
Ali lalu bercerita pada Rasulullah tentang apa yang dialaminya dalam perjalanan menuju masjid. Tampaknya, Allah mengisyaratkan pada Rasulullah untuk memperlama rukuknya agar Ali dapat mengikuti shalat berjamaah.
Ja far bin Abi Thalib (Pejuang Islam yang Mirip Rasulullah saw)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
J a far adalah sahabat Nabi saw yang gagah,
tampan, dan warna kulitnya bercahaya. Selain itu, ia memiliki sifat rendah hati, sopan, dan lemah lembut. Jasmani dan perangainya mirip dengan Rasulullah.
Ja far dan istrinya yang bernama Amma binti Umais mengalami kekurangan dan penderitaan dalam hidupnya. Dengan keberanian dan ketabahan, mereka tidak berpikir kapan penderitaan itu akan berakhir.
Ketika Rasul memilih sahabatnya yang akan hijrah ke Habsyi (Ethiopia), suami istri itu mengajukan diri dan tinggal di sana beberapa tahun. Selama di Habsyi, Ja far tampil sebagai juru bicara yang hebat dan sopan.
Ketika terjadi perang Muktah, Ja far tidak melewatkan kesempatan istimewa itu. Ia kemudian memohon pada Rasul agar dapat mengambil bagian dalam perang tersebut. Ia tahu bahwa perang ini bukanlah hal yang enteng dan main-main. Namun, tekadnya untuk memperjuangkan Islam sangat kuat. Ja far termasuk di antara tiga serangkai yang diangkat Rasul menjadi panglima pasukan dalam perang Muktah ini.
Perang Muktah terjadi sangat dahsyat. Pada saat itu, jumlah pasukan Romawi 200.000 orang. Tapi hal itu tidak membuat Ja far gentar. Sewaktu panji-panji pasukan hampir terjatuh dari tangan Zaid bin Haritsah, dengan cepat Ja far meraihnya. Ia kemudian berjuang sampai titik darah penghabisan mempertahankan Islam. Akhirnya, ia gugur sebagai syuhada.
Ja far memiliki kepribadian yang patut diteladani. Ia telah berjuang membela Islam sampai titik darah penghabisan dan tidak pernah mengeluh dalam penderitaan.
Merdeka karena Sepotong Roti
Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
S uatu waktu Abdullah bin Umar ra melihat
sepotong roti terbuang. Ia merasa sangat sayang jika roti itu tidak termakan dan terbuang sia-sia. Maka ia segera memanggil budaknya. Lalu, ia berkata padanya, Ambillah sepotong roti itu dan bersihkan kotorannya!
Baik, jawab si budak. Ia segera memungut roti itu dan membersihkannya.
Ketika Maghrib tiba, Ibnu Umar akan berbuka puasa. Ia lalu menemui budaknya seraya berkata, Mana sepotong roti yang telah kau bersihkan" Sudah saya makan, tuan, jawab si budak. Abdullah bin Umar lalu berkata pada budaknya, Keluarlah engkau sebagai orang yang merdeka!
Apa yang saya dengar ini benar" Tuan memerdekakan saya" tanya si budak pada tuannya.
Ya, kau tidak salah dengar, jawab Abdullah bin Umar.
Budak itu lalu bertanya, Kenapa Tuan memerdekakan saya"
Abdullah lalu menjawab, Sebab saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, Siapa yang mendapat sepotong roti lalu diangkat dan dimakannya, maka belum sampai ke dalam perutnya melainkan Allah telah mengampunkan dosa baginya. Dan saya tidak suka memperbudak orang yang telah diampunkan Allah Swt.
Budak itu lalu mengucapkan terima kasih pada tuannya. Hari itu ia mendapatkan pelajaran berharga. Betapa ia tidak sengaja melakukan suatu perbuatan yang mungkin bagi sebagian orang adalah hal sepele. Namun, ternyata malah mendatangkan keberuntungan baginya. Ia kini menjadi orang yang merdeka.
Jangan abaikan hal sepele.
Karena siapa tahu hal tersebut akan mendatangkan keberuntungan.
Dermawan Mendatangkan Pertolongan
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
S uatu saat, seorang dermawan bernama
Muhammad bin Al-Munkadir dari Bani Taim bin Murrah pergi berhaji. Sebelum berangkat, dia bersedekah kepada orang-orang. Semua barang miliknya habis. Barang yang tersisa hanyalah baju yang dia pakai. Dia pun berangkat haji bersama kawan-kawannya.
Dalam perjalanan, dia singgah di telaga air. Saat itu, datanglah wakilnya dalam rombongan itu dan berkata, Kita tidak punya apa-apa, hanya tersisa uang satu dirham. Mengetahui hal itu, Muhammad meneriakkan bacaan talbiyyah
Sikap dermawan akan mudah mendatangkan pertolongan dari Allah Swt.
(Labbaikallaahumma labbaik, laa syariika laka Labbaikallaahumma labbaik. Innal hamda wa nikmata laka, wa mulka laa syariika laka (Aku menyambut panggilan-Mu, aku menyambut panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi- Mu, aku menyambut panggilan-Mu. Segala puji dan segala nikmat bagi-Mu, juga sekalian kekuasaan. Tiada sekutu bagimu).
Bacaan itu diikuti oleh semua kawan-kawannya. Bahkan orang-orang yang sama-sama singgah di telaga itu. Di antara orang-orang itu ada Muhammad bin Hisyam.
Setelah mendengar suara talbiyah menggema, Muhammad bin Hisyam berkata, Demi Allah, aku yakin di sekitar telaga ini ada Muhammad bin Al- Munkadir. Cobalah kalian lihat. Ternyata memang benar. Muhammad bin Al-Munkadir ada di situ. Kemudian Muhammad bin Hisyam berkata, Aku kira dia tidak mempunyai uang. Bawalah uang sebanyak 4.000 dirham ini kepadanya.
Juli Minggu Pertama Teguran Allah Melalui Al-Quran Senin (Al-Quran/ Hadits)
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Nabi Musa Ingin Melihat Allah SWT
P ada suatu hari, Nabi saw membaca Al-Quran
dan menyampaikan dakwahnya dengan wajah berseri-seri. Tiba-tiba datang seorang buta bernama Abdullah bin Suraikh bin malik bin Rabi ah al-Fihri. Ia hendak bertemu Nabi saw. Ia benar-benar tulus ingin mengetahui ajaran Islam lebih dalam. Namun, Nabi tidak menghiraukannya dan memalingkan wajahnya kepada para pemuka Qurays.
Dengan adanya peristiwa itu, Allah menurunkan QS. Abasa (80): 1-11:
Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya" Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
Surat Abasa (80) ayat 1-11 mengajarkan agar umat Islam menghormati dan melayani orang yang datang dengan baik.
sedangkan ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan.
Ayat tersebut adalah sebagai teguran Allah kepada Nabi saw. Sejak itu, beliau selalu berseri-seri dan menghormati siapa pun yang datang.
S uatu ketika Nabi Musa ingin melihat Allah. Ia
lalu berdoa memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh .
Allah lalu meminta kepada Nabi Musa untuk melihat sebuah bukit. Jika bukit itu masih tegak, ia dapat melihat Allah. Namun jika bukit itu hancur, Nabi Musa tidak dapat melihat-Nya. Tiba-tiba bukit di hadapan Nabi Musa hancur lebur. Nabi Musa jatuh pingsan.
Manusia tidak mungkin dapat melihat Allah SWT
karena keterbatasan penglihatan atau mata yang dimilikinya.
Rabu (Fiqih) Shalat dalam Keadaan Mabuk
Setelah sadar dari pingsannya, Nabi Musa bertasbih (mengucapkan subhaanallah) dan bertahmid (mengucapkan alhamdulillah), serta memohon ampun kepada Allah Swt. Allah lalu memberi kitab Taurat kepada Nabi Musa. Kitab itulah yang akan menjadi pedoman hidup beribadah kepada Allah bagi Nabi Musa dan kaumnya.
membaca ayat-ayat dalam surat al Kafirun, Ali mengucapkannya dengan keliru, Qul Yaa ayyuhal kaafiruun, laa a budu maa ta buduun, wa nahnu na budu ma ta buduun (Katakanlah Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kami akan menyembah apa yang kamu sembah).
Berkenaan dengan peristiwa itu, turunlah QS An-Nisa (4): 43:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. (Jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, Terkecuali sekadar berlalu hingga
kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah
kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Ayat tersebut menegaskan larangan umat Islam melakukan shalat dalam keadaan mabuk.
Shalat dalam keadaan mabuk bisa mengacaukan bacaan seseorang ketika shalat. Jadinya, shalat tidaklah khusyu .
D alam suatu riwayat diceritakan bahwa dulu
minuman khamer belum diharamkan. Kala itu, Abdurrahman bin Auf pernah mengundang makan Ali bin Abi Thalib dan kawan-kawannya. Mereka pun datang memenuhi undangan itu. Abdurrahman lalu memberikan hidangan berupa khamer atau arak.
Para tamu itu pun menikmati hidangan yang disediakan hingga akhirnya kesadaran mereka terganggu. Ketika tiba waktu shalat, orangorang menyuruh Ali untuk menjadi imam. Ketika
Sa id bin Amir (Orang Hebat yang Sederhana)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Senda Gurau Rasulullah saw
Kamis (Akhlak) S uatu hari Ummu Aiman datang kepada
Rasulullah saw. Ia berkata pada beliau, Ya Rasul, suami saya meminta kedatangan Tuan"
Nabi lalu bertanya, Siapakah dia" Apakah dia bermata yang ada putihnya"
Ummu Aiman terkejut mendengar pertanyaan Rasulullah. Ia lalu menjawab, Tidak, di matanya tidak ada putihnya.
Rasulullah Saw bersabda, Tentu di matanya ada putihnya.
Ummu Aiman menyanggahnya. Dengan nada serius ia pun berkata Demi Allah, tidak. Di matanya tidak ada putihnya.
Rasulullah lalu bersabda, Tidak ada dari seorang pun, melainkan di matanya mesti ada putihnya.
Sesudah itu barulah Ummu Aiman mengerti bahwa yang dikatakan Rasulullah adalah senda gurau semata.
Rasulullah juga pernah bergurau, tapi senda gurau beliau adalah senda gurau yang benar.
S a id menganut Islam tidak lama sebelum
pembebasan Khaibar. Sejak masuk Islam, ia membaktikan dirinya untuk Islam. Ia adalah sahabat Rasulullah yang utama walaupun namanya tak seharum sahabat yang lainnya. Namun ketakwaannya sangatlah menonjol. Ia tidak pernah ketinggalan dalam berjihad bersama Rasulullah saw.
Ketika Umar bin Khattab menjadi khalifah, ia pernah memecat Mu awiyah dari jabatannya sebagai kepala daerah di Syiria. Ia lalu berusaha mencari penggantinya. Lalu ia menunjuk Sa id bin Amr sebagai walikota Homs. Sa id berusaha menolak tawaran itu. Namun Umar berusaha meyakinkannya bahwa itu adalah amanah yang diberikan untuknya. Akhirnya, Sa id menerimanya.
Kehebatan yang dimiliki Sa id digunakan untuk menjalankan ketaatannya
pada Allah SWT dan Rasul-Nya. Karena itu, ia mendapatkan keutamaan.
Katak Bertasbih Selama 60 Tahun Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
Sa id dan keluarga lalu berangkat ke Homs. Kala itu Homs digambarkan sebagai Kufah kedua. Hal ini karena seringnya terjadi pembangkangan dan pendurhakaan penduduk terhadap pembesar yang memegang kekuasaan. Namun, ketika Homs di bawah kepemimpinan Sa id, hati para panduduknya dibukakan oleh Allah sehingga mereka cinta dan taat kepada-Nya.
Sebagai seorang penguasa, Sa id memiliki penghasilan berupa gaji. Namun, ia mengambil sekadarnya untuk keperluan ia dan istrinya. Selebihnya, ia bagikan kepada keluarga yang membutuhkan.
Demikianlah Sa id menjalani kehidupannya. Ia penuh ketaatan dan kesalehan hingga mengembuskan nafasnya yang terakhir pada tahun 20 Hijriyah.
P ada suatu ketika, Nabi Daud as pergi ke
daerah pesisir untuk beribadah. Setelah genap setahun beribadah, ia lalu berdoa, Ya Allah, saya telah beribadah padamu selama setahun hingga punggung saya bongkok. Air mata saya pun kering. Tapi saya belum tahu bagaimana nasib saya.
Allah lalu menyuruh katak untuk menjawab doa Nabi Daud as, Hai Katak, jawablah doa Daud. Baik, Ya Allah, kata katak.
Katak itu lalu menemui Nabi Daud as dan berkata padanya, Hai Nabi Daud utusan Allah, apakah Anda hendak mengungkit-ungkit pada Allah tentang amalan ibadah yang dilakukan selama setahun" Demi Allah, aku selama 60 tahun selalu bertasbih (membaca Subhaanallah) dan bertahmid (membaca Alhamdulillah) kepada Allah di hutan ini. Sementara persendianku tetap gemetar karena takut kepada Allah.
Nabi Daud as terkejut mendengar perkataan katak itu. Ia lalu menangis dan menyesal karena telah ujub (sombong diri) dengan apa yang telah dilakukannya. Ia lalu memohon ampun atas perbuatannya itu dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Belajarlah dari katak yang telah bertasbih dan bertahmid kepada Allah SWT selama 60 tahun. Ia tetap rendah hati. Sementara kita seringkali baru beribadah sebentar, namun sudah bersikap ujub (sombong diri).
Berusaha Lebih Baik dari Meminta-Minta
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
A nas bin Malik mengisahkan bahwa suatu hari
seorang laki-laki datang ke tempat Rasulullah. Ia lalu mengatakan maksud kedatangannya pada beliau, Ya Rasulullah, saya dan keluarga tidak memiliki sesuatu pun untuk makan.
Rasulullah lalu bertanya padanya, Apakah tidak ada sesuatu pun di rumahmu"
Laki-laki itu menjawab, Saya hanya memiliki sebuah tikar yang sudah robek Kami duduk dan tidur di atasnya. Bahkan, menjadikan sebagiannya sebagai selimut. Saya juga memiliki sebuah bejana untuk makan, minum, dan mencuci kepala.
Rasulullah lalu berkata padanya, Bawalah keduanya kemari.
Laki-laki itu lalu pulang ke rumahnya. Tak lama kemudian, ia membawa tikar dan bejana miliknya. Rasulullah lalu berkata pada orang yang hadir, Siapakah yang mau membeli barang-barang ini" Lalu ada orang yang menawarnya satu dirham.
Rasulullah lalu berkata, Adakah yang mau melebihinya"
Rasulullah sangat menganjurkan umatnya agar melakukan suatu usaha dan menghindari meminta-minta pada orang lain.
Lalu ada orang yang membelinya dua dirham. Beliau segera memberikan uang dua dirham pada laki-laki itu sambil berkata, Ambillah satu dirham untuk makan keluargamu. Lalu satu dirham lagi belikanlah sebuah kapak dan bawa kemari.
Laki-laki itu segera membeli kapak dan membawanya pada Rasulullah. Lalu beliau berkata padanya, Pergilah mencari kayu dengan kapak ini, lalu juallah kayu itu. Jangan datang ke sini selama 15 hari.
Maka laki-laki itu melaksanakan apa yang dikatakan oleh Rasulullah. Akhirnya, ia mendapatkan uang 10 dirham dari hasil penjualan kayu. Uang itu dapat untuk membeli makanan dan pakaian keluarganya. Ia lalu memberitahukan hal ini kepada Rasulullah. Beliau lalu bersabda, Tidakkah ini lebih baik bagimu" Daripada bila kamu datang pada hari kiamat sedangkan minta-mintamu akan berupa titik hitam di wajah. Bahkan, tidak dapat dihapus kecuali oleh api neraka.
Minggu Kedua Dimerdekakan dari Api Neraka
Senin (Al-Quran/ Hadits) A bu Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Muhammad bin Sirin. Dikatakan bahwa suatu hari ia masuk ke sebuah masjid di Bashrah. Di dalam masjid tersebut ia melihat Aswad bin Sarie dikerumuni orang yang sedang mendengarkan pengajiannya. Sementara di sudut masjid banyak orang sedang membahas ilmu Fiqih.
Ia lalu melaksanakan shalat tahiyyatul masjid. Ketika selesai shalat, ia berpikir akan bergabung dengan salah satu dari dua perkumpulan itu. Namun, ia bingung menentukan perkumpulan mana yang hendak dipilihnya.
Abu Laits berkata dalam hati, Jika aku memilih bergabung dengan majelis zikir, jika para pendengarnya mendapatkan rahmat dari Allah, aku juga akan mendapatkannya. Namun jika aku bergabung dengan perkumpulan yang membicarakan ilmu fiqih, aku akan mendapatkan ilmu yang selama ini belum aku ketahui.
Menuntut ilmu, terutama ilmu agama, memiliki nilai yang sangat besar di hadapan Allah SWT.
Abu Laits kebingungan. Ia akhirnya tak mampu menentukan pilihannya. Lalu, ia keluar dan meninggalkan masjid tersebut.
Malam harinya, Abu laits bermimpi didatangi seseorang yang berkata, Andaikata kau duduk bersama ahli fiqih, niscaya kamu mendapatkan Jibril duduk bersama mereka.
Rasulullah saw bersabda, Siapa yang ingin melihat seseorang dimerdekakan oleh Allah dari neraka, lihatlah para murid atau pelajar agama. Maka demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tiada pelajar yang hilir mudik ke pintu orang alim, melainkan Allah menulis untuknya bagi tiap huruf yang dipelajari. Dan tiap langkah sama dengan ibadah satu tahun. Untuk tiap langkah satu kota di surga. Tiap ia berjalan dimintakan ampun oleh bumi. Dan tiap pagi dan sore tetap diampunkan dosanya dan disaksikan oleh Malaikat. Bahkan mereka berkata, Mereka inilah yang dimerdekakan oleh Allah dari api neraka.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Penjualan Khamer
Selasa (Akidah/ Keimanan) Pahala Niat
D alam sebuah hadits disebutkan bahwa segala
sesuatu bergantung pada niat. Jika niat manusia baik, malaikat akan mencatatnya sebagai amal kebaikan. Namun jika berniat buruk, malaikat akan menunda mencatatnya hingga ia melaksanakan niat buruknya tersebut. Jika seseorang yang tadinya berniat buruk , tapi tidak jadi melaksanakan niatnya itu, malaikat pun tidak jadi mencatat niat buruknya itu.
Dikisahkan suatu ketika kaum Bani Israel dilanda kelaparan. Salah seorang ahli ibadah dari Bani Isra el prihatin dengan kondisi itu. Ia lalu berjalan ke luar rumah sambil memikirkan jalan keluar yang dapat menolong Bani Israel.
Di tengah perjalanannya, ia melihat sebuah anak bukit pasir. Karena keimanannya yang kuat, ia sangat mengagumi kebesaran Allah itu. Tibatiba ia berkata dalam hati, Andaikan aku menjadi tepung sebesar anak bukit pasir itu, aku akan dapat mengenyangkan Bani Israi el dari kelaparan yang menimpa mereka.
Ketika mendengar niat ahli ibadah itu, Allah lalu menurunkan wahyu pada Nabi dari kaum Bani Isra el, Sampaikan pada si Fulan bahwa Aku menetapkan
Allah SWT akan memberikan pahala pada setiap orang yang berniat baik.
untuknya pahala, andaikan ia bersedekah senilai anak bukit pasir itu.
Sang Nabi lalu menyampaikan apa yang diwahyukan Allah padanya. Ahli ibadah itu sangat bersyukur kepada Allah. Meskipun belum menemukan jalan keluar dari masalah Bani Israel, niat baiknya itu telah mendapat rida dari Allah.
A bdurrahman bin Wa lah bertanya kepada
Ibnu Abbas, Hai Ibnu Abbas, bagaimana pendapatmu tentang penjualan Khamer"
Ibnu Abbas lalu menjelaskan bahwa dahulu Rasulullah saw memiliki kawan dari suku Tsaqif dan Daus. Ketika tiba hari Fathu Makkah, mereka membawakan hadiah untuk Rasulullah saw berupa khamer.
Rasulullah saw lalu bersabda, Ya Fulan, apakah Anda tidak mengetahui bahwa Allah telah mengharamkannya"
Penjualan khamer dilarang oleh Allah SWT dan hukum meminumnya haram.
Celaka karena Serakah Kamis (Akhlak) Maka orang itu menoleh pada budaknya sambil berkata, Pergilah dan juallah minuman khamer itu!
Maka budak itu pun bersiap melaksanakan perintah tuannya. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah yang mengaharamkan untuk meminumnya. Dia pula yang mengharamkan penjualannya.
Akhirnya, tuan budak itu memerintahkan budaknya untuk tidak menjual khamer. Khamer itu lalu dituang di atas pasir.
D ahulu Nabi Isa pernah mengadakan perjalanan
dengan seorang laki-laki serakah. Nabi Isa pun menyuruhnya membelikan tiga buah roti. Laki-laki itu memakan sepotong roti, namun tidak mengakuinya.
Pada kesempatan lain, di sebuah desa mereka menemukan tiga batang emas. Nabi Isa berkata, Satu emas untukku, satu untukmu, dan satu lagi untuk orang yang telah makan roti yang hilang.
Laki-laki itu dengan cepat berkata pada Nabi Isa, Berarti, roti itu untuk saya karena sayalah yang sebenarnya telah memakan roti itu.
Nabi Isa lalu menyerahkan tiga batang emas pada laki-laki itu. Beliau lalu meninggalkannya. Tak beberapa lama, datanglah perampok. Perampok pun akan membagi tiga batang emas itu. Namun, mereka merasa lapar. Lalu salah seorang dari perampok itu disuruh temannya untuk membeli roti. Di dalam hati perampok tersebut, ia berniat akan memberikan racun pada roti yang dibelinya. Hal tersebut tentu agar kedua temannya celaka. Sementara itu, kedua teman perampok tersebut bersiap menghabisinya ketika ia kembali.
Kedua perampok itu pun lalu menghabisi temannya. Tak lama kemudian, mereka menyantap roti yang telah dibubuhi racun oleh temannya yang telah meninggal itu. Keduanya lalu terkapar tak lama
Sementara itu, Nabi isa yang kembali ke tempat itu merasa terkejut melihat empat orang mati memperebutkan tiga
Keserakahan akan selalu membawa
setelah memakan roti itu.
batang emas. bencana dan kerugian bagi pelakunya.
Abdullah bin Mas ud (Sahabat Bersuara Merdu yang Dianugerahi Banyak
keistimewaan) Jumat (Kisah Para Sahabat)
Sama-Sama Masuk Surga Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
A bdullah bin Mas ud termasuk golongan orang
yang pertama masuk Islam. Dulu ia termasuk orang yang miskin. Namun, ia dianugerahi tekad baja yang dapat menundukkan musuh Islam. Ia pun turut serta dalam mengubah sejarah Islam.
Akhirnya, ia menjadi seorang tokoh terkemuka dalam sejarah kemanusiaan. Ia menjadi seorang Faqih atau ahli hukum Islam umat Islam. Ia pun menjadi tulang punggung para penghafal Al-Quran. Rasulullah sendiri sangat menyukai bacaan Al-Quran Abdullah bin Mas ud. Suaranya sangat merdu saat melafazkan ayat-ayat Al-Quran
Selain ahli dalam ilmu fiqih dan Al Quran, Abdullah bin Mas ud juga memiliki keshalihan dan ketakwaan yang tinggi. Karena keistimewaan dan kelebihan itulah, Abdullah bin Mas ud juga memiliki kedudukan istimewa di hadapan Rasulullah saw.
Abdullah bin Mas ud memiliki tingkat keimanan, ketakwaan, serta ilmu yang tinggi
sehingga memiliki kedudukan mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya.
D alam kitab Durratun Nasihin, dikisahkan bahwa
ada dua orang sahabat karib yang meninggal dunia. Salah seorang dari mereka adalah orang yang saleh.Ketika meninggal dunia ia menjalani hisab dengan mudah. Ia memiliki banyak amalan saleh. Ia pun segera dipersilakan masuk surga oleh malaikat Ridwan.
Ketika ia melangkah menuju surga, tiba-tiba ia mendengar sebuah suara, Sahabatku, atas nama persahabatan kita, selamatkan aku dari api neraka.
Laki-laki itu terkejut mendengar suara itu. Ia lalu menoleh ke arah sumber suara itu. Ia lalu melihat sahabat karibnya semasa di dunia sedang diseret menuju neraka. Laki-laki ini merasa prihatin dengan nasib sahabatnya. Ia lalu berkata pada malaikat Ridwan, Tolong bawa saya ke neraka.
Malaikat Ridwan kaget. Ia lalu berkata, Tidak mungkin aku membawamu ke neraka. Amalan kebaikanmu lebih banyak. Kau layak masuk surga.
Keduanya lalu bersitegang mempertahankan pendapatnya. Akhirnya, keduanya mendengar sebuah suara, Malaikat Ridwan, Aku tahu apa yang ada dalam hati hamba-Ku itu. Tanyakan padanya kenapa ia ingin masuk neraka"
Bergaul dengan orang saleh dapat memberikan kebaikan pada kita.
Laki-Laki Muhajirin yang Pemaaf
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Setelah ditanyakan, laki-laki itu berkata, Aku melihat sahabatku diseret menuju neraka. Aku tak tega melihatnya. Aku ingin menyelamatkannya meskipun aku sadar, aku tak mungkin menyelamatkannnya.Lebih baik aku masuk ke neraka agar dapat bersamanya.
Malaikat Ridwan merasa terharu mendengarnya. Tak lama kemudian terdengar suara, Wahai hamba-Ku, sepanjang hidupmu kau telah menghabiskan waktu untuk taat dan beribadah kepada-Ku. Kini karena sahabatmu, kau rela masuk neraka bersamanya. Maka, Aku akan hadiahkan dia untukmu. Masuklah ke surga bersama sahabatmu itu.
Akhirnya, kedua orang itu masuk surga setelah sahabatnya mendapatkan ampunan dari Allah. Hal ini berkat ketulusan sahabatnya yang saleh. Demikianlah salah satu manfaat bergaul dengan orang yang saleh.
A bu Laits meriwayatkan bahwa suatu hari
ada seorang sahabat Muhajirin. Ia memiliki kepentingan untuk bertemu Rasulullah. Ia lalu datang menemui beliau dan menyampaikan keperluannya itu.
Saat itu, Rasulullah sedang berada di Bath haa untuk mengatur tentara. Beliau biasa berkeliling pada waktu malam dan kembali pada waktu subuh untuk menunaikan shalat. Namun, hari itu Rasulullah tertahan hingga kembali pada pagi hari.
Ketika Rasulullah akan menghela untanya, tibatiba laki-laki Muhajirin itu memegang kendali unta beliau sambil berkata, Ya Rasul, aku mempunyai suatu keperluan dengan Anda.
Rasululah yang sedang tergesa-gesa berkata padanya, Lepaskanlah kendali itu, keperluanmu akan tercapai. Namun, orang itu tetap memegang kendali beliau. Karena terburu-buru, terpaksa beliau memecut
Sungguh besar keuntungan yang akan diberikan Allah SWT pada orang teraniaya. Demikian juga bagi orang yang menganiaya, akan mendapatkan balasan yang besar dari Allah SWT.
orang itu. Beliau lalu segera menuju masjid untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah.
Setelah selesai melaksanakan shalat, beliau menghadap ke arah para jamaah seraya berkata, Siapakah orang yang telah aku pukul tadi" Hendaklah ia berdiri!
Setelah beliau mengulang-ulang pertanyaannya, laki-laki Muhajirin itu berdiri di hadapan Rasulullah. Beliau segera memberi pecut padanya seraya berkata, Pecutlah aku seperti yang telah aku lakukan padamu!
Laki-laki itu menjawab, A uzubillah, saya tidak akan memecut seorang Nabi.
Rasulullah lalu berkata, Ambillah ini dan pecutlah aku.
A uzubillah, saya tak akan memukul seorang Nabi, jawab laki-laki itu.
Rasulullah lalu berkata, Tidak boleh tidak kamu harus memecutku.
Laki-laki itu segera membuang pecutnya sambil berkata, Saya telah memaafkanmu, Ya Rasulullah.
Rasulullah lalu bersabda, Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Jangan ada seorang menganiaya seorang mukmin, melainkan pasti Allah akan membalas kepadanya pada hari kiamat. Sesungguhnya, orang yang teraniaya akan beruntung pada hari kiamat.
Minggu Ketiga Kecintaan pada Surat Al-Ikhlas
Senin (Al-Quran/ Hadits) S alah seorang sahabat Anshar selalu menjadi
imam dalam shalat. Namun ada hal yang mengganjal di hati para sahabat Anshar yang lain yang menjadi makmumnya. Ia selalu membaca Qulhuwallahu Ahad sampai selesai (setelah membaca surat al Fatihah). Kemudian pada rakaat berikutnya, ia kembali membaca Qulhuwallahu Ahad sampai selesai. Lalu, ia menyambungnya dengan surat yang lain. Hal ini dilakukannya di setiap rakaat shalat.
Para sahabat Anshar berkata, Kenapa kamu tidak membaca Qulhuwallahu Ahad sampai selesai saja" Kenapa juga kamu menyambungnya dengan surat lain" Kamu pun tidak menggantinya dengan surat yang lain"
Laki-laki itu lalu menjawab pertanyaan makmumnya, Aku tidak akan meninggalkan bacaan Qulhuwallahu Ahad sampai selesai. Jika kalian masih ingin aku menjadi imam kalian, aku akan tetap membacanya. Namun jika kalian tidak, aku akan pergi dari sini. Tapi para jamaah tahu bahwa ia memang layak menjadi imam. Karena hingga kini belum ada yang lebih layak darinya.
Kecintaan seseorang terhadap surat-surat dalam Al-Quran dapat mengantarkannya ke surga.
Ketika Rasulullah datang menemui mereka, beliau bertanya pada laki-laki yang menjadi imam, Hai Fulan, apa yang sebenarnya menghalangimu untuk memenuhi permintaan para sahabatmu" Dan apa yang mendorongmu sehingga kamu selalu membaca Qulhuwallahu Ahad sampai selesai dalam setiap rakaat shalat"


Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Laki-laki itu kemudian menjawab, Karena saya menyukai surat itu.
Rasulullah kemudian bersabda, Hai Fulan, kecintaanmu pada surat itu akan membuatmu masuk surga.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Kubur, Persinggahan Pertama Menuju Akhirat
S uatu hari Usman bin Affan berdiri di atas
sebuah kubur. Tak lama kemudian, ia terlihat menangis. Seseorang pun bertanya padanya, Kamu tidak menangis ketika menceritakan tentang surga dan neraka. Namun, kenapa kamu menangis di atas kubur ini"
Selamatnya seseorang dari siksa Usman menjawab bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, Kubur itu adalah persinggahan pertama menuju akhirat. Apabila seseorang selamat dari pos pertama, tentu pos berikutnya lebih mudah dilalui. Apabila seseorang tidak selamat dari pos pertama, pos berikutnya tentu akan lebih berat.
Akhirnya, laki-laki itumengerti kenapa Usman bin Affan menangis ketika berada di atas kubur tersebut.
kubur ditentukan oleh banyaknya amalan baik yang telah dilakukan selama di dunia.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Shalat Menjadi Penyelamat
K etika Ali bin Abi Thalib bertugas mengendalikan
daerah Yaman, ia pernah mengirimkan sebutir emas kepada Rasulullah. Rasulullah lalu mengadakan sebuah pertemuan yang dihadiri oleh para sahabat dan umat Islam lainnya.
Dalam pertemuan itu, Rasulullah saw membagikan sebutir emas pemberian Ali kepada empat orang laki-laki, yaitu Uyainah ibn Mihshan, Aqra ibn Habits, Zaki al-Khail, dan Al qamah ibn Ulatsah. Beliau menilai mereka layak menerimanya.
Saat pembagian, seorang laki-laki datang dan memmrotes perbuatan Rasulullah saw. Ia berkata, Wahai Rasulullah, berbaktilah Tuan pada Allah Swt.
Beliau lalu berkata, Celakalah engkau. Bukankah aku ini seorang yang lebih patut bertakwa kepada Allah Swt dari seluruh penduduk bumi"
Mendengar jawaban Rasulullah, laki-laki itu segera meninggalkan tempat pertemuan. Tak lama, Khalid bin Walid berkata pada Rasulullah saw, Wahai Rasul, apakah tidak lebih baik jika kau izinkan saya menghukum laki-laki itu"
Beliau lalu menjawab, Jangan! Barangkali ia termasuk orang yang mengerjakan shalat.
Khalid lalu berkata, Tapi, banyak orang yang shalat menyebut sesuatu yang tidak baik dalam jiwanya"
Rasulullah saw berkata, Aku tidak diperintahkan menyelidiki batin manusia. Juga tidak diperintahkan membelah perut manusia itu.
Khalid akhirnya terdiam. Ia mengerti apa yang dimaksud Rasulullah saw.
Dengan shalat, Allah akan menyelamatkan setiap hamba-Nya dari hukuman.
Nasihat Seorang Pelayan Kamis (Akhlak) P ada Hari Raya Idul Fitri, sebagian umat Islam
terbiasa mengenakan pakaian baru. Sebenarnya, hal ini bukanlah suatu kewajiban. Karena yang dianjurkan Islam adalah umatnya mengenakan pakaian terbaiknya, yakni yang bersih dan suci. Namun, sebagian mereka ingin memberikan yang terbaik untuk Islam dengan cara menyisihkan sebagian uang untuk membeli pakaian baru. Hal itu juga sebagai penghormatan terhadap hari raya Islam.
Saat hari raya tiba, anak perempuan Amirul mukminin Umar bin Abdul Aziz
Kedudukan manusia akan semakin mulia di sisi Allah
SWT jika mau menerima nasihat orang lain. Bahkan tanpa memandang status orang yang menasihatinya.
datang menemui ayahnya. Ia mengadu padanya, Ayah, semua orang mengenakan pakaian baru pada saat hari raya. Aku juga sangat ingin mengenakannya. Berikanlah aku uang untuk membeli pakaian baru.
Melihat anaknya yang meminta dengan penuh harap, Umar merasa tak tega menolaknya. Ia lalu memanggil pelayannya, lalu berkata padanya, Pelayan, berikan gaji bulan depanku, sekarang. Aku ingin memakainya untuk membeli baju putriku.
Pelayan itu tidak segera menjalankan perintah tuannya. Ia tidak beranjak dari tempatnya. Ia hanya terdiam sambil memandang sang Amirul Mukminin, Umar bin Abdul Aziz. Umar lalu bertanya padanya, Ada apa denganmu" Kenapa kamu diam"
Wahai Amirul Mukminin, Anda ingin mengambil gaji bulan depan Anda" Apakah anda dapat menjamin bahwa Anda akan tetap hidup hingga bulan ini" tanya si Pelayan.
Umar terdiam. Ia seperti tersadar terhadap perbuatannya. Umar lalu berkata, Terima kasih atas nasihatmu, pelayan. Kau benar. Aku tidak dapat menjamin diriku akan tetap hidup hingga bulan ini.
Umar pun berbicara pada putrinya, Anakku, urungkanlah keinginanmu untuk memiliki pakaian baru. Apa kamu mau mengenakan pakaian baru, sementara ayah masuk neraka"
Putri Umar pun akhirnya memahami bahwa ayahnya tidak membelikan pakaian untuk bukan karena pelit. Namun ia sangat menjaga amanat yang diberikan padanya. Juga karena ia takut melanggar ketentuan Allah Swt.
Khubaib bin Adi (Pahlawan yang Syahid di Tiang Salib)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
K hubaib bin Adi sangat dikenal di Madinah. Ia
termasuk sahabat Anshar. Ia seorang yang jujur, bertakwa, dan berhati mulia. Seorang penyair bernama Hassan bin Tsabit menggambarkan kepribadian Khubaib sebagai seorang pahlawan. Ia seorang yang lapang dada, namun tegas dan keras dalam masalah kebenaran.
Suatu hari, Rasulullah saw bermaksud hendak menyelidiki orang-orang Qurays. Hendak mencari tahu kemana tujuan gerakan mereka. Beliau lalu mengutus beberapa sahabat untuk mengadakan penyelidikan. Salah satu sahabat yang terpilih adalah Khubaib. Dalam penyelidikan itu, Khubaib dan Zaid terkena serangan musuh. Ia diiikat dengan tali. Paa sahabat yang lain berusaha melepaskan ikatan itu. Namun, mereka tidak berhasil.
Keteguhan hati Khubaib dalam mempertahankan imannya berbuah derajat mulia di sisi Allah SWT.
Dalam kondisi seperti itu, Khubaib menyerahkan hidupnya pada Allah. Ia mencoba bersikap tenang. Juga tetap teguh pada imannya.
Kaum musyrikin menawarkan sesuatu pada Khubaib. Mereka akan membebaskannya jika mau meninggalkan Rasulullah saw dan Tuhannya. Namun, Khubaib menolaknya. Penolakan itu membuat orang-orang musyrik marah. Ketika mereka gagal membujuk Khubaib, mereka putus asa. Mereka lalu menyeret Khubaib untuk dihukum.
Sebelum dihukum, Khubaib meminta izin untuk melakukan shalat dua rakaat. Ia lalu berdoa kepada Allah. Setelah selesai, kaum musyrikin menyiapkan hukuman untuk Khubaib.
Kalung Laknat Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
D alam suatu riwayat disebut bahwa pada hari
kiamat akan ada iblis. Ia diperintah untuk duduk di atas kursi yang terbuat dari api. Iblis memakai kalung laknat di lehernya. Lalu Allah berkata pada Malaikat Zabaniyah, Hai Malaikat Zabaniyah, masukkan iblis itu ke neraka!
Baik, Ya Allah. Hamba akan melaksanakannya, jawab Malaikat Zabaniyah. Ia lalu menyeret iblis untuk ke neraka. Namun, menemui kesulitan.
Lalu Allah memanggil Jibril, Hai Jibril, tarik iblis dari kursinya. Lalu lemparkan dia ke neraka!
Baik, Ya Allah. Hamba akan melaksanakanya, jawab Malaikat jibril. Maka, Malaikat Jibril bersama seribu malaikat segera menarik iblis untuk dilemparkan ke neraka. Namun, lagi-lagi mereka tidak mampu melaksanakan tugasnya.
Lalu Allah memanggil malaikat Israfil, Hai Israfil, laksanakanlah tugas seperti yang aku berikan pada Malaikat Zabaniyah dan Jibril.
Baik, Ya Allah, hamba akan melaksanakan tugas itu, jawab Malaikat Israfil. Malaikat Israfil lalu mengerahkan segenap kekuatannya untu melaksanakan tugas itu. Namun, ia gagal juga.
Terakhir, Allah memanggil Malaikat Izrail, Izrail, Aku telah mengutus Malaikat Zabaniyah, Jibril, dan Israfil untuk menarik dan melemparkan iblis ke neraka. Tapi, mereka semua gagal. Sekarang, cobalah melaksanakan tugas itu.
Baiklah, ya Allah, hamba akan mencobanya, jawab Malaikat Izrail. Malaikat Izrail bersama dengan delapan ribu malaikat yang lain berjuang untuk melaksanakan tugas dari Allah. Namun, akhirnya mereka gagal juga.
Allah Swt lalu berfirman, Meskipun para malaikat bersatu, mereka tidak akan mampu memindahkan iblis. Selama kalung laknat itu melingkar di lehernya.
Kalung laknat yang diciptakan
Allah SWT untuk iblis memang sangat luar biasa. Hal ini membuktikan bahwa ciptaan Allah SWT S itu sangat WT menakjubkan.
Jalan Kekuasaan Iblis Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
P ada suatu ketika, Nabi Musa as sedang duduk.
Tiba-tiba, datang iblis dengan memakai songkok.
Ketika mendekati Nabi Musa, Iblis lalu membuka topinya. Nabi Musa lalu bertanya padanya, Siapakah kamu"
Aku Iblis, jawab Iblis. Hati-hati dengan sifat bangga diri, merasa banyak amal, dan lupa akan dosa. Ketiga hal itulah yang menjadi pintu masuknya kekuasaan Iblis pada diri kita.
Apa maksud kedatanganmu ke sini" tanya Nabi Musa.
Memberi salam padamu. Karena kedudukanmu mulia di sisi Allah Swt, jawab Iblis.
Nabi Musa lalu bertanya pada Iblis, Lalu, topi apa yang kau bawa itu"
Iblis lalu menjawab, Topi ini untuk mencuri dan menawan hati anak Adam.
Nabi Musa lalu bertanya, Dosa apakah yang jika dilakukan anak Adam, kamu dapat menguasainya"
Iblis lalu menjawab, Jika ia bangga diri, merasa banyak amal, dan lupa akan dosanya. Maka di situ aku berkuasa padanya.
Minggu Keempat Peristiwa Hudaibiyah Senin (Al-Quran/ Hadits) Selasa (Akidah/ Keimanan)
Kemuliaan Orang yang Bertobat
P sahabat pergi ke Makkah untuk menunaikan
umrah. Mereka membawa hewan kurban untuk dikurbankan. Ketika sampai di Hudaibiyah, mereka dicegat oleh orang-orang musyrik Makkah.
Kemudian, dibuatlah perjanjian bahwa kaum Muslimin harus menunaikan umrah pada tahun berikutnya. Maka pada bulan Dzulqaidah tahun berikutnya, Rasulullah saw dan para sahabat pergi ke Makkah dan tinggal selama tiga minggu di sana.
Kaum musyrikin merasa bangga dapat menggagalkan maksud Rasulullah saw berumrah pada tahun lalu. Allah Swt pun membalasnya dengan mengabulkan keinginan Rasulullah saw dan para sahabat untuk umrah pada tahun berikutnya. Saat itulah turun surat Al-Baqarah (2) ayat 194: Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishash. Oleh sebab itu, barang siapa yang menyerang kamu, seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
ada bulan Dzulqaidah, Rasulullah saw dan para
Balasan yang baik akan selalu
diberikan Allah SWT pada kaum Muslimin, selama mereka memiliki keyakinan yang teguh pada-Nya.
D ikisahkan, ada seorang laki-laki yang durhaka
dan berkelakuan buruk. Ia adalah Uthbah al- Ghulam. Sehari-hari ia suka mabuk dan berbuat keji. Suatu ketika, ia masuk dalam majelis Hasan al- Bashri. Saat itu sedang dibahas tafsir QS. Al-Hadid (57): 16, Belumkah datang waktunya bagi orangorang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.... .
Hasan al-Bashri memberi nasihat yang menyentuh hati. Orang-orang yang hadir banyak yang menangis. Tiba-tiba, Uthbah berdiri dan mengajukan pertanyaan, Wahai orang mukmin yang paling bertakwa, apakah Allah akan menerima tobat orang sepertiku"
Al Hasan lalu menjawab, Ya. Allah akan menerima tobatmu.
Ketika mendengar jawaban itu, wajah Utbah menjadi pucat. Ia lalu menjerit, kemudian pingsan. Ketika sadar, ia kembali bertanya pada Hasan al- Bashri, Tuan, apa benar Allah akan menerima tobat saya"
Ya, kata al-Bashri. Uthbah kemudian menengadahkan tangan. Ia berdoa pada Allah sebanyak tiga kali. Dalam doa
Orang-orang yang mau bertobat akan mendapatkan kemuliaan dari Allah Swt.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Khusyu Beribadah
pertamanya ia berkata, Ya Allah, jika Kau menerima tobatku, muliakan diriku dengan pemahaman. Juga hafalan setiap ilmu AlQuran yang aku dengar.
Dalam doa kedua ia berkata, Ya Allah, muliakanlah aku dengan suara yang indah. Sehingga setiap orang yang mendengar bacaanku, hatinya akan menjadi lembut.
Dalam doa yang ketiga ia berkata, Ya Allah, muliakanlah aku dengan rezeki yang halal. Lalu berikan aku rezeki yang tak disangka-sangka.
Allah kemudian mengabulkan semua doa Utbah, pemahaman dan hapalannya semakin hari semakin bertambah. Apabila ada orang yang mendengarnya membaca Al Quran, orang itu akan bertaubat selain di rumahnya selalu ada semangkok kuah dan roti yang tidak diketahui siapa yang telah meletakkannya. Semua itu terjadi setiap hari hingga ia meninggal dunia.
O tandanya, ketika shalat mereka tidak terganggu
kondisi di sekitarnya. rang-orang saleh selalu mementingkan kekhusyu an ketika beribadah. Salah satu Alkisah, ketika Ya qub al Qari sedang shalat, tibatiba seseorang mencuri sorbannya. Pencuri itu lalu membawa sorban Ya qub kepada kawan-kawannya. Mereka sangat terkejut ketika mengetahui bahwa sorban yang telah dicuri itu adalah milik Ya qub al Qari Ia adalah seorang ahli ibadah yang doanya sangat mustajab.
Mereka lalu memberikan nasihat pada pencuri itu, Hai, kembalikan sorban itu. Jika tidak, kamu akan terkena doa Ya qub yang mustajab.
Mendengar nasihat itu, si pencuri merasa takut. Ia khawatir Ya qub akan mendoakan sesuatu yang buruk pada dirinya. Ia pun segera kembali ke tempat Ya qub. Saat itu, Ya qub belum selesai sembahyang.
Ketika Ya qub selesai shalat, pencuri itu berkata, Saya mohon maaf karena telah mengambil sorban Anda. Sekarang, saya kembalikan sorban ini.
Ya qub lalu berkata, Aku tidak merasa kalau sorbanku diambil dan dikembalikan.
Pencuri itu lalu menceritakan kejadian pencurian sorban itu. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengembalikannya.
Khusyu dalam ibadah menjadi ukuran ketinggian tingkat ibadah seseorang.
Kemuliaan Sikap Rasulullah
Kamis (Akhlak) S uatu hari seorang Badui datang menemui
Rasulullah. Ia bermaksud meminta sesuatu. Lalu Rasulullah memberikan sesuatu padanya sambil berkata, Aku berbuat baik padamu.
Namun, orang Badui itu tidak berterima kasih sama sekali. Ia malah berkata, Pemberian Anda ini kurang bagus.
Rasulullah hanya tersenyum melihat tingkah laku orang Badui tersebut. Sementara sahabat yang saat itu berada di dekat beliau menjadi kesal. Mereka ingin memarahi orang Badui tersebut. Tapi Rasul menahannya sambil memberikan isyarat agar mereka menahan kemarahannya.
Kemudian, Rasulullah pulang ke rumah. Tak lama kemudian, beliau membawa sesuatu. Lalu,
Sikap menahan marah akan memunculkan simpati bagi orang lain dan dapat menjadi sarana untuk berdakwah.
beliau memberikannya pada orang Badui tersebut sambil berkata, Aku berbuat baik padamu.
Orang Badui itu lalu berkata pada beliau, Terima kasih tuan, semoga Tuhan memberikan balasan yang lebih baik pada Anda, keluarga, dan kerabat Anda.
Keesokan harinya, Rasulullah menemui para sahabatnya. Beliau memberikan nasihat, Jika kemarin kalian menanggapi sikap orang Badui dengan kemarahan, orang tersebut akan masuk neraka. Maka lihatlah, bagaimana aku membinanya. Sehingga ia akhirnya dapat berterima kasih.
Orang Badui itu terkesan dengan sikap Rasulullah. Akhirnya, orang Badui itu pun masuk Islam.
Al Barra bin Malik (Syuhada Bersemboyan Allah dan Surga )
Jumat (Kisah Para Sahabat)
A l Barra bin Malik mengabdikan hidupnya hanya
kepada Allah. Sama dengan saudaranya, Anas bin Malik. Al Barra termasuk golongan terkemuka dan terhormat. Ia menjalani hidupnya dengan semboyan Allah dan surga .
Sejak masuk Islam, Al Barra tak pernah ketinggalan dalam setiap peperangan. Hal yang ia cari bukanlah kemenangan. Namun, ia ingin mati dalam keadaan syahid. Itu adalah cita-cita terbesarnya.
Dalam salah satu peperangan di Irak, orang-orang Persi menggunakan cara yang licik. Mereka menggunakan pengait yang diikatkan ke ujung rantai. bahkan, rantai tesebut telah dipanaskan dengan api.
Saat itu al Barra bersama Anas bin Malik berperang merebut salah satu benteng orang-orang Persi. Tiba-tiba tubuh Anas kena rantai besi panas orang Persi. Al Barra berusaha m e n y e l a m a t k a n saudaranya itu. Bahkan, tangannya ikut terbakar. Namun, ia tetap berusaha untuk berjuang. Akhirnya, Al Barra mati syahid dalam pertempuran itu.
Cita-cita Al Barra untuk menjadi seorang syuhada tidak diperoleh dengan mudah. Perjuangannya sangat berat dan penuh risiko.
Semut yang Tegar Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
D ahulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin
raja Raja Timur Gurgan. Ia dikenal sangat tegar dalam menghadapi berbagai musibah. Hal ini menjadikannya sukses dalam memimpin kerajaan. Para musuhnya merasa sulit untuk menghancurkannya. Mereka merasa tidak ada celah untuk mengalahkannya.
Suatu ketika, seseorang bertanya pada sang raja, Hai Raja, apa yang membuat Anda sangat tegar dalam menghadapi musibah"
Sang raja lalu berkata, Dalam suatu pertempuran, aku pernah lari dari musuh dan bersembunyi di suatu tempat. Di sana aku melihat seekor semut sedang membawa sebutir gandum. Beratnya lebih besar dari tubuh si semut. Ia pum menuju ke sebuah dinding. Tidak mudah baginya
Kita dapat mengambil pelajaran yang berharga dari makhluk lain ciptaan Allah SWT.
membawa gandum itu. Gandum itu lebih dari 67 kali jatuh. Namun, semut itu tidak berputus asa. Ia tetap meneruskan usahanya. Akhirnya, ia pun berhasil membawa gandum itu ke atas dinding.
Peristiwa itu telah menyadarkanku. Lalu aku berpikir, Seekor semut saja tidak berputus asa dalam usahanya. Meskipun telah 67 kali mengalami kegagalan. Lalu, kenapa aku berputus asa dan tidak dapat tegar dalam menghadapi musibah" Pertanyaan demi pertanyaan muncul menyadarkanku.Akhinya, aku bangkit dari keterpurukan. Aku pun mulai menyusun kekuatan. Setelah siap, aku menghadapi musuh hingga dapat memimpin kerajaan ini.
Orang yang bertanya itu akhirnya mengerti. Apa rahasia Raja Timur Gurgan dalam menghadapi musibah.
Manusia Berhati Batu Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
D i kalangan pemuka kafir Qurays, ada seorang
laki-laki yang dikenal jago bergulat. Laki-laki itu bernama Rukanah bin Abdu Yazid. Pada suatu hari, ia bertemu Rasulullah. Beliau menantang Rukanah bergulat dengan syarat jika Rukanah kalah, ia mengikuti beliau.
Akhirnya, Rukanah menerima tantangan Rasulullah. Keduanya lalu bergulat. Rasulullah dapat mengalahkan Rukanah. Dengan cepat, Rukanah bangkit lagi dan menentang Rasulullah. Rasulullah pun kembali mengalahkannya.
Keengganan manusia untuk beriman pada Allah Swt, salah satunya, disebabkan oleh sikap sombong yang dimilikinya.
Rasulullah lalu menunjukkan sesuatu yang menakjubkan pada Rukanah. Beliau menyuruh sebuah pohon datang menghadapnya. Tak lama kemudian, beliau menyuruhnya kembali ke tempatnya semula.
Rukanah sangat takjub dengan kemampuan Rasulullah. Namun, Rukanah tetap bersikap sombong dan tidak mau masuk Islam. Ia pun segera kembali pada kaumnya dan bercerita tentang peristiwa yang dialaminya. Ia mengabarkan bahwa Rasulullah memiliki sihir yang sangat hebat.
Agustus Minggu Pertama Sarang Laba-Laba Penyelamat
Senin (Al-Quran/ Hadits) Allah pun memberitahukan rencana jahat itu padanya. Nabi lalu memanggil Ali bin Abi Thalib dan menyuruhnya menempati tempat tidur beliau. Pagi harinya, kafir Qurays menyerbu kamar Nabi saw. Mereka terkejut ketika yang mereka dapati adalah Ali, bukan Nabi Muhammad.
Lalu, mereka mengejar Nabi saw dan Abu Bakar sampai ke gua Tsur. Ketika sampai di depan gua, mereka melihat sarang laba-laba yang banyak. Mereka menyangka bahwa tidak mungkin Nabi saw dan Abu Bakar masuk ke dalamnya. Jika mereka masuk, pasti sarang laba-laba itu akan rusak.
S uatu ketika, kaum kafir Qurays merencanakan
sesuatu yang jahat untuk Nabi Muhammad.
Kisah tersebut ada di dalam QS Al-Anfaal (8):30:
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
Akhirnya, kafir Qurays gagal menangkap Nabi saw.
Sarang laba-laba yang telah menyelamatkan Nabi saw dan Abu Bakar dari kafir Qurays merupakan bukti Allah SWT Maha Pemberi Keamanan.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Kekuatan Hanya Milik Allah SWT
A mr bin Abu as-Saraya mengatakan bahwa ia
pernah ikut bertempur di wilayah Romawi. Ia berjuang dengan mengerahkan segenap kemampuannya melawan kaum kafir. Pertempuran itu sangat melelahkan. Begitu ada waktu untuk beristirahat, Amr memanfaatkannya dengan baik. Ia tidur untuk mengembalikan kekuatannya.
Namun ketika ia sedang tertidur pulas, tiba-tiba seorang kafir Romawi membangunkannya seraya berkata dengan kasar, Hai Amr, mana yang kamu pilih, adu pedang, adu tombak, atau bergulat"
Amr yang terbangun mendadak itu sangat terkejut. Lalu ia berkata pada orang kafir itu, Aku tidak memiliki kekuatan untuk adu pedang, adu tombak, atau bergulat.
Sebesar apapun kekuatan yang dimiliki manusia, ia tidak akan mampu melawan kekuatan dari Allah Swt.
Orang kafir itu merasa kesal. Ia lalu membanting tubuh Amr dengan kasar.
Amr lalu menengadahkan tangannya ke langit, Ya Allah, aku bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah selain Engkau. Dan tiada daya dan kekuatan selain Engkau yang menetapkan. Engkau melihat keadaan hambamu ini. Maka lepaskanlah hamba-Mu ini.
Tak lama kemudian, Amr jatuh pingsan. Ketika tersadar, ia melihat orang kafir itu telah terkapar di sampingnya. Amr lalu bersyukur pada Allah karena telah mengabulkan permintaannya. Juga telah menyelamatkannya dari orang kafir itu.
Rabu (Fiqih) Haji bagi Anak Kecil S uatu hari Rasulullah Saw bertemu dengan
sebuah rombongan di daerah Rauha. Rupanya mereka sedang melaksanakan haji. Rasulullah Saw lalu bertanya kepada mereka, Siapakah kalian" Mereka menjawab, Orang-orang Islam. Rombongan itu penasaran pada orang yang bertanya kepada mereka. Mereka lalu balik bertanya kepada Rasulullah Saw, Siapakah engkau"
Rasulullah Saw lalu menjawab, Saya adalah utusan Allah.
Orang-orang dalam rombongan itu terkejut sekaligus merasa senang bertemu dengan utusan Allah. Lalu salah seorang perempuan mengangkat anaknya yang masih kecil seraya berkata, Apakah anak kecil ini termasuk berhaji juga seperti kita, Ya Rasul"
Rasulullah lalu menjawab, Ya. Tapi pahalanya untuk kamu.
Perempuan itu merasa senang karena ia mendapatkan penjelasan tentang posisi haji anaknya yang masih kecil itu.
Seorang anak kecil yang berhaji pahalanya diberikan pada orangtuanya (orang yang menghajikan). Hal ini karena anak kecil belum wajib melaksanakan haji.
Riya Penggugur Pahala Kamis (Akhlak) Jaga diri dari sifat riya atau pamer karena hal tersebut dapat menjadi penggugur pahala.
S eorang abid (ahli ibadah) membaca Al-Quran
surat Thaha pada waktu subuh. Selesai membaca, ia tertidur. Dalam tidurnya dia bermimpi melihat seorang laki-laki turun dari langit membawa kitab Al-Quran.
Laki-laki itu datang memperlihatkan setiap kalimat surat Thaha yang dicatatkan sepuluh kebajikan sebagai pahala bacaannya. Namun, ia merasa heran ketika melihat catatan satu kalimat yang pernah dibacanya hilang. Si Abid lalu bertanya pada laki-laki itu.
Laki-laki itu pun menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena saat membaca kalimat itu, seorang hamba Allah melewati jalan di depan rumahnya. Lalu si Abid meninggikan suara bacaannya supaya didengar oleh hamba Allah itu. Sebenarnya, kalimat yang dibacanya telah dicatatkan pahalanya. Namun ketika si Abid riya atau pamer, seketika itu pula ada suara yang menyeru dari arah Arasy, Padamkan catatan itu dan gugurkan pahala untuk kalimat itu.
Imran bin Hushain (Ahli Ibadah yang Mengagumkan)
Jumat (Kisah Para Sahabat)
Keimanan Imran bin Hushain yang sangat mengagumkan telah mengantarkannya pada kedudukan mulia di sisi Allah SWT. Ia menjadi ahli surga.
I mran Bin Hushain ra adalah orang yang shaleh,
jujur, serta sungguh-sungguh mencintai Allah. Meskipun ia telah mendapatkan petunjuk yang banyak dari Allah, ia sering menangis karena takut kepada-Nya. Dalam masalah ibadah, ia tak pernah mau diganggu oleh apapun. Ia akan menghabiskan waktunya untuk beribadah.
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Imran bin Hushain pernah pergi ke Bashrah. Ia mengajari dan membimbing penduduk di sana tentang agama. Ia pun melaksanakan tugas itu dengan baik.
Saat terjadi perselisihan antara Ali dan Muawiyah, Imran bin Hushain tidak memihak satupun dari keduanya. Ia meneriakkan pada umat Islam agar tidak ikut campur dalam perselisihan tersebut. Juga agar membela dan mempertahankan ajaran Islam dengan baik.
Itulah kehidupan Imran bin Hushain. Hidupnya banyak diisi dengan ibadah kepada Allah. Ketinggian imannya akhirnya mendapakan ujian. Ia mengidap suatu penyakit selama 30 tahun. Namun, ia menghadapinya dengan sabar. Bahkan, ia tak pernah berhenti melaksanakan ibadahnya.
Ketika para sahabat datang menjenguk dan menghiburnya, Imran bin Hushain berkata, Sesungguhnya barang yang paling kusukai adalah apa yang paling disukai Allah.
Ketika hendak meninggal, ia berwasiat pada kerabat dan para sahabat. Ia ingin agar setelah pemakamannya mereka mengadakan jamuan. Ini memang terkesan aneh. Namun sesungguhnya bagi orang yang memiliki ketinggian iman, kematian bukanlah akhir segalanya. Saat kematian itulah sebenarnya ruhnya sedang diarak ke surga.
S eorang laki-laki dari Arasi menjual untanya
kepada Abu Jahal. Namun, Abu Jahal menangguhkan pembayarannya. Ia berjanji akan membayarnya beberapa hari kemudian.
Setelah beberapa hari, laki-laki itu menagih janji pembayaran unta pada Abu Jahal. Namun, Abu Jahal selalu berkelit dan hanya berjanji.
Laki-laki dari Arasi itu menjadi kesal. Ia lalu meminta bantuan sekelompok pemimpin Qurays untuk menagih uang pada Abu Jahal.
Para pemimpin Qurays itu bermaksud mempermainkan laki-laki itu. Mereka menyuruhnya
Tanda-tanda kebesaran Allah SWT mampu membuat Abu Jahal ketakutan dan menuruti permintaan Rasulullah saw.
Ketakutan Abu Jahal Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
meminta bantuan pada Rasulullah. Mereka pun bermaksud mempermalukan Rasulullah agar membantu menagih uang pada Abu Jahal. Dengan begitu, Abu Jahal akan memarahi Rasulullah.
Laki-laki dari Arasi itu percaya begitu saja. Ia segera meminta bantuan Rasulullah. Rasululullah pun lalu mengajak laki-laki itu pergi menemui Abu Jahal. Saat Abu Jahal pun membuka pintu rumahnya. Wajahnya tampak pucat pasi ketika melihat kedatangan Rasulullah. Akhirnya, Abu Jahal mau membayar utangnya pada ali-laki itu.
Yang Bersyukur dan tidak Bersyukur
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
S uatu ketika seorang miskin datang kepada
Nabi Musa. Ia mengajukan suatu permintaan, Hai Nabi Allah, tolong mintakan kepada Allah agar aku menjadi orang yang kaya. Sepanjang hidupku aku miskin. Aku sudah bosan dengan kondisi miskin dan serba kekurangan seperti ini.
Nabi Musa tersenyum pada orang miskin itu. Beliau kemudian berkata padanya, Perbanyaklah bersyukur kepada Allah.
Si miskin berkata, Bagaimana aku akan bersyukur pada Allah" Aku hidup serba kekurangan seperti ini.
Si Miskin kemudian meninggalkan Nabi Musa dengan perasaan kecewa. Ia berpikir Nabi Musa tidak mau membantu menyelesaikan masalahnya.
Pada kesempatan lain, Nabi musa didatangi oleh seseorang yang berpenampilan rapi. Dari pakaian yang dikenakannya tampak bahwa ia berasal dari golongan orang kaya. Ia kemudian berkata, Hai Nabi Allah, saya minta tolong Anda berdoa kepada Allah agar saya menjadi orang miskin.
Mendengar permintaan itu, Nabi Musa tersenyum. Beliau merasa kagum dengan sikap orang ini. Nabi Musa ingin mengujinya. Ia lalu beliau berkata, Kalau begitu, kamu jangan bersyukur kepada Allah.
Si kaya terkejut mendengar kata-kata Nabi Musa. Ia kemudian berkata pada Nabi Musa, Bagaimana saya bisa tidak bersyukur kepada Allah, sementara Allah telah banyak memberikan kenikmatan pada saya.
Tak lama kemudian, si kaya kembali ke rumahnya. Sementara Nabi Musa meneruskan dakwahnya.
Beberapa hari kemudian, terdengar kabar bahwa si kaya yang selalu bersyukur kepada Allah itu menjadi semakin kaya. Ia memang pandai bersyukur. Ia selalu menggunakan nikmat pancaindra yang diberikan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya. Ia pun menggunakan kekayaannya untuk membantu yang tidak mampu.
Sementara itu kon-disi si miskin yang tak mau bersyukur kepada Allah sangat memprihatinkan. Semakin hari ia semakin
miskin. Allah mengambil banyak nikmat-Nya. Ia tidak memiliki apapun.
Allah SWT akan menambah nikmat orang yang bersyukur. Sebaliknya, akan memberi azab bagi orang yang mengingkari nikmat-Nya.
Minggu Kedua Larangan Bergunjing Senin (Al-Quran/ Hadits) Menggunjing (ghibah) Beberapa lama kemudian, mereka berkata pada Salman, Pergilah pada Rasulullah untuk meminta lauk pauk!
Salman pun menemui Rasulullah dan menyampaikan pesan mereka. Beliau lalu bersabda, Beritahukan kepada mereka bahwa mereka telah makan lauk pauk.
Salman lalu kembali ke perkemahannya dan menyampaikan sabda Rasulullah. Mereka sangat terkejut. Mereka benar-benar belum memakan lauk pauk. Lalu Salman meminta mereka untuk menghadap Rasulullah. Maka mereka pergi menemui beliau.
Rasulullah saw lalu bersabda, Kalian telah memakan daging saudara kalian ketika kalian berghibah (menggunjingkan) Salman waktu ia tertidur.
Selanjutnya, turunlah QS. Al Hujurat (49): 12 sebagai berikut.
S uatu ketika, Salman al Farisi bepergian
bersama para sahabat. Di antaranya Umar bin Khattab. Di tengah perjalanan, mereka beristirahat dan berkemah. Salman tertidur mendengkur. Sementara para sahabat sibuk memasak. Lalu beberapa sahabat berkata, Apa maksud hamba ini. Ia hanya mau datang ke kemah dan makan saat telah siap.
adalah perbuatan yang dilarang oleh Islam. Hendaklah kita menjahuinya.
Selasa (Akidah/ Keimanan)
Pemuda Pembuat Onar Allah SWT akan memberikan ampunan kepada orang yang telah berbuat dosa jika ia mau bertaubat.
A bu Amr al-Bikandy adalah seorang sufi. Suatu
hari ia melewati sebuah jalan dan bertemu dengan sekelompok orang. Mereka sedang mengusir seorang pemuda yang sering membuat keributan. Karena perbuatan pemuda itu membuat resah masyarakat marah.
Di antara kerumunan orang tampak seorang wanita. Ia sedang menangis. Wanita itu adalah ibu dari si pemuda pembuat onar. Melihat kesedihan wanita itu, Abu Amr merasa kasihan. Ia lalu berkata pada orang-orang, Tolong maafkan pemuda ini. Biarkan dia pergi. Jika ia mengulangi perbuatannya, lakukan apa yang kalian kehendaki.
Baiklah, kata orang-orang itu. Mereka lalu membebaskan si pemuda. Mereka sangat percaya dan menghormati Abu Amr. Abu Amr lalu meninggalkan tempat itu.
Setelah beberapa hari berlalu, Abu Amr melewati rumah si pemuda. Ia terkejut mendengar suara ibu si pemuda menangis sedih. Abu Amr menduga si pemuda telah mengulangi perbuatannya. Oleh karena itu, masyarakat kembali menghukumnya. Abu Amr lalu mengetuk pintu rumah itu. Setelah ibu si pemuda membukakan pintu, Abu Amr bertanya, Apa yang telah terjadi dengan anakmu"
Wanita itu lalu menjawab, Dia telah meninggal dunia.
Aku turut berduka. Lalu bagaimana keadaannya menjelang wafat" tanya Abu Amr.
Wanita itu menjawab, Ia berpesan agar aku tidak memberitahukan berita kematiannya. Juga memintaku agar memasukkan cincin bertuliskan bismillah ke dalam kuburnya. Setelah itu, ia meminta agar aku berdoa agar Allah memberikan syafaat (pertolongan) dan ampunan padanya. Maka aku pun melaksanakan semua wasiatnya. Sepulang dari pemakamannya, aku mendengar suara anakku, Pergilah, Bu! Aku telah hadir di hadapan Allah Yang Maha Pemurah.
Abu Amr kini mengerti kenapa wanita itu menangis. Ia sangat terharu dengan kondisi anaknya. Rupanya, anaknya telah mendapatkan ampunan dari Allah karena bertaubat sebelum meninggal. Bahkan, sebelum doa dari ibunya dikabulkan.
Rabu (Fiqih/ Ibadah) Keutamaan Haji Akhlak Memesona Seorang Hamba Sahaya
Kamis (Akhlak) Melaksanakan haji dengan penuh keikhlasan akan mendatangkan banyak berkah.
A bu Laits Assamarqandi meriwayatkan bahwa
suatu hari Rasulullah saw beserta para sahabat berada di Mina. Tiba-tiba datang rombongan dari Yaman. Lalu mereka bertanya pada Rasulullah, Ya Rasul, beritahukan kepada kami tentang keutamaan haji"
Rasululullah pun mejawab, Baiklah. Setiap orang yang berniat haji atau umrah akan diampuni dosanya. Saat melangkahkah kaki, berguguran dosa-dosa dari badannya. Bagaikan gugurnya daun kering dari pohon.


Kisah Teladan Islam Karya Ariany Syurfah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Jika ia sampai di Madinah, memberi salam, lalu berjabat tangan denganku, tangannya dijabat oleh malaikat. Lalu jika ia telah sampai di Dhul Hulaifah lalu mandi sunnah ihram, Allah mensucikannya dari semua dosa. Kemudian jika ia memakai pakaian baru untuk Ihram, Allah akan memberinya hasanah (kebaikan).
Jika ia mengucapkan labbaika Allahumma labbaik (aku datang memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu), ia langsung dijawab oleh Allah, Labbaika wasa daika asma u kalaamaka wa andhuru ilaika (Aku mendengar katakatamu dan melihat padamu.)
Apabila telah sampai di Makkah, lalu Thawaf dan sa i di antara Shafa dan Marwa, Allah akan melimpahkan kebaikan baginya.
Lalu jika wuquf di Arafah dan ada gemuruh suara doa, Allah membanggakannya kepada Malaikat dan berfirman, Hai Malaikat dan penduduk langit, tidaklah kamu melihat hamba-Ku yang datang dari semua penjuru dalam keadaan terurai dan berdebu" Mereka telah mengorbankan harta dan tenaga. Maka demi kemuliaan dan kemurahan-Ku, Aku akan maafkan orang-orang yang berdosa. Juga melepaskan mereka dari dosa sebagaimana anak bayi baru lahir dari perut ibunya.
Demikian pula jika mereka telah melempar jumrah, mencukur rambut, lalu thawaf ifadah (ziarah). Akan ada seruan dari bawah arsy, Kembalilah kamu. Sudah diampunkan semua dosamu, lalu perbaruilah amal perbuatanmu.
Salah satu tanda seseorang memiliki tingkat iman yang tinggi adalah pancaran akhlak memesona yang dimilikinya.
Amr bin Ash (Pahlawan Pembebas Mesir) Jumat (Kisah Para Sahabat)
S uatu hari, Umar bin Ubaidullah bin Ma mar
sedang berjalan. Ia melewati seorang laki-laki yang sedang makan di sebuah kebun. Di depannya ada seekor anjing. Setiap makan satu suap, ia selalu melemparkan satu suapan pula pada anjing tersebut.
Umar merasa heran dan bertanya kepada lakilaki itu. Laki-laki itu menjawab, Aku malu kepada Allah yang melihatku. Sementara itu, aku menguasai makanan itu dan dia tidak makan.
Umar merasa kagum. Ia lalu bertanya, Siapakah yang dimaksud dengan dia " Laki-laki itu menjawab bahwa dia adalah hamba sahaya milik keluarga di Bani Ashim.
Umar lalu mendatangi keluarga dari Bani Ashim. Umar membeli hamba sahaya itu sekaligus membeli kebunnya. Ia lalu menemui laki-laki itu lagi dan berkata bahwa ia telah memerdekakannya. Bahkan, ia memberikan kebun yang dibelinya untuknya.
Laki-laki itu berkata, Segala puji bagi Allah dan terima kasih bagi orang yang memerdekakanku. Saksikanlah bahwa kebun ini adalah wakaf kepada fakir miskin di Madinah.
Umar terkejut, ia tidak menyangka bahwa kebun yang ia hadiahkan justru diwakafkan (diberikan) untuk fakir miskin di Madinah.
Jasa Amr Bin Ash membebaskan Mesir dari cengkeraman Romawi layak diabadikan dalam lembaran sejarah Islam.
A mr Bin Ash memeluk Islam bersama Khalid
bin Walid. Tidak lama sebelum dibebaskannya kota Makkah. Amr bin Ash adalah seorang yang berpikiran tajam, cepat tanggap, dan berpandangan jauh ke depan. Di samping itu, ia adalah orang yang sangat berani dan berkemauan keras.
Kelebihan Amr bin Ash membuat Umar merasa kagum. Oleh karena itu, ia dikirim oleh Umar ke Syiria untuk bertempur melawan tentara Romawi. Dalam pertempuaran itu, Amr bin Ash memperoleh kemenangan. Kemenangan Amr membuat pemimpin Romawi meninggalkan tentaranya. Ia pun melarikan diri ke Mesir.
Suatu ketika, Amr bin Ash diundang oleh komandan benteng untuk berunding. Padahal, sang komandan itu telah menyuruh anak buahnya untuk mencelakian Amr. Yaitu menggulingkan sebuah batu besar ke atas kepala Amr Bin Ash saat berunding.
Amr pun berangkat tanpa menaruh curiga sedikit pun. Setelah berunding, ia merasa ada hal yang mencurigakan. Maka dengan gerakan amat cepat, Amr berhasil menghindarkan diri dari batu besar yang dipasang oleh musuhnya. Begitulah kelihaian yang dimiliki oleh Amr Bin Ash.
Dengan perjuangan yang hebat, akhirnya Amr Bin Ash dapat membebaskan Mesir dari cengkeraman Romawi. Ia akhirnya diangkat menjadi gubernur Mesir. Sejak itu hari-harinya dihabiskan untuk menjalankan amanah sebagai gubernur.
Pada tahun ke 43 Hijrah, Amr Bin Ash wafat di Mesir. Saat itu ia masih menjabat gubernur Mesir. Di pangkuan bumi Mesir itulah ia diperkenalkan Islam. Di bumi mesir pula ia mendirikan majelisnya untuk mengajar, mengadili, dan mengendalikan pemerintahnya. Dan di bumi Mesir pula Amr Bin Ash akhirnya meninggal dunia.
Kuda Mati Hidup Lagi Sabtu (Kisah-Kisah Menakjubkan)
S eorang pemuda bernama Nauf memiliki
cita-cita untuk selalu berdakwah. Ia ingin mengislamkan seluruh negeri yang diperintah Raja Faris.
Saat melihat anak-anak sedang bermain dadu, Nauf ikut bermain. Bahkan, ia pun menang. Kemenangannya ini rupanya membuat anak perdana menteri mengaguminya. Ia lalu mengajaknya ke rumahnya. Sang perdana menteri menanyakan siapakah Nauf. Nauf lalu menjelaskan bahwa ia diutus Nabi Isa untuk berdakwah mengislamkan perdana menteri, raja, dan seluruh rakyat.
Diam-diam perdana menteri masuk Islam. Suatu hari, perdana menteri mengatakan Raja Faris
Keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT dapat menjadi sarana untuk berdakwah.
dilanda kesedihan karena kuda kesayangannya mati. Nauf lalu menawarkan bantuannya menghidupkan kuda itu.
Maka dimulailah rencana Nauf. Ia kemudian memegang salah satu kaki kuda sambil membaca La Ilaaha Illallah (Tiada Tuhan Selain Allah). Tibatiba kaki kuda bergerak. Lalu Nauf meminta raja, permaisuri, dan ayahnya mengikuti caranya. Akhirnya, kaki kuda itu dapat bergerak semuanya. Kuda itu pun hidup kembali.
Raja, keluarga, dan rakyat akhirnya masuk Islam. Nauf bersyukur karena cita-citanya untuk mengislamkan seluruh negeri telah tercapai.
Keputusan Allah SWT yang Terbaik
Ahad (Kisah Teladan Lainnya)
Hong Lui Bun 19 Wiro Sableng 145 Lentera Iblis Samurai Pengembara 7 1
^