Pencarian

Indigo 2

Indigo Karya Rezanyonyo Bagian 2


akhirnya gue pun membawa nenek ke rumah sakit tapi setelah muter muter kota makassar nyari rumah sakit yang kosong gak ada akhirnya terpaksa nenek gue rawat sendiri dirumah.
Gue : "neeek lain kali nenek hati hati, kamar mandi itu kan licin"
Nenek : "iya za, kamu baik baik ya jaga perusahaan almarhumah mamahmu tapi suatu saat kalo gak mampu gak apa apa jual aja"
Gue : "iya nek, nenek cepet sembuh ya tuh mamah sedih liat nenek sakit" Nenek *senyum*
Gue pun berlalu dari hadapan nenek menuju kamar untuk segera menelfon dhila yang sempet marah gara gara gue jalan sama egi tadi.
tuuuut tuuuut tuuut Dhila : "halo" jawabnya ketus Gue : "halo assalamualaikum yaang" Dhila : "waalaikumsalam"
Gue : "kamu marah ?" tanya gue singkat Dhila : "gak" jawabnya ketus
Gue : "ya udah aku minta maaf yaang" tiba tiba terdengar suara tangis terisak di telfon itu
Gue : "yaang kamu sama siapa di apartemen ?" Dhila : "sendiri, kenapa ?" masih jutek Gue : "oh ya udah gak apa apa" bales gue ketus
Dhila : "tuhkan kamu mah gitu aku ngambek bukannya dimanjain malah dimarahin" jawabnya manja Gue : "hahahaha aku becanda yaang, eh yaang tadi kamu nangis ?"
Dhila : "gak yaang, kenapa gitu ?" tanyanya polos
Gue : "aku denger ada yang nangis makanya aku tanya gitu yaang" Dhila : "ah kamu mah jangan nakut nakutin aku dong, aduh mana aku sendirian lagi" Gue : " kamu gak sendirian kok nanti aku temenin"
Dhila : "gimana caranya ?"
Gue : "ada deeeeh"
selesai telfonan dengan kekasih gue, gue langsung bergegas tidur karena perasaan gue amat sangat gak enak waktu itu.
keesokan harinya kondisi nenek drop dan gue gak bisa berbuat apa apa akhirnya tepat jam 12.00 WITA nenek gue menghembuskan nafas terakhirnya dan memberikan beberapa penglihatannya sama gue.
Nenek : "zaaaa semakin besar nanti kemampuan kamu akan semakin bertambah dengan cara yang beda beda, kamu akan banyak teman gak seperti sekarang. kamu dengan pacarmu akan berpisah untuk sementara waktu tapi suatu saat kalian akan kembali lagi dan kalian menikah. raka, suatu saat nanti dia akan besar dan sukses di negeri orang dia juga akan bisa "melihat" sama seperti kamu za"
setelah itu nafas nenek berhenti dan gue cuma bisa meratapi kepergian nenek
kebencian Melissa : "udah lanjutin aja dulu kisah kalian aku pengen tau sejauh mana dia bersandiwara" ujarnya sinis menatap dhila
bayangan wajah melissa selalu tergambar jelas sejak mendapat bayangan itu, benci sudah pasti seolah gue ini bukan manusia yang layak untuk mendapatkan kasih sayang yang tulus dari seorang kekasih
sudah dipastikan gue amat sangat membencinya walaupun dia salah satu sahabat kesayangan dhila dan sudah pasti akan selalu dibela oleh dhila benar saja akhirnya suatu waktu dia marah karena gue menyudutkannya untuk menjauhi melissa
Gue : "yaang wajar aku marah, aku gak pernah sama sekali menyakiti dia tapi kenapa dia begitu sama aku. seolah aku emang ada niat nyakitin kamu. jujur, konyol emang kita saling mencinta tapi gak pernah tatap muka sama sekali walaupun begitu bukan berarti dia bisa menjudge aku seperti itu, dia gak suka karena dia yang suka sama aku tapi aku malah jadian sama kamu " ya itu salah dia, dia gak bisa mengambil hati aku dan membuatnya nyaman seperti yang kamu lakukan. kamu yang buat aku tau caranya mencinta walaupun dengan cara yang gak sempurna, kamu yang buat aku tau rasanya dicintai. jadi apapun alasannya aku cuma mohon satu sama kamu, jauhi dia atau aku yang akan pergi ?"
Dhila : "jangan gitu, dia sahabat aku yang paling baik. dia ada disaat aku butuh dan dia ada sebelum kamu ada, jadi jangan buat aku memilih"
akhirnya gue tutup telfon itu dengan sejuta kebencian yang melekat kepada sahabat dhila, melissa. dia mengompor ngompori semua teman teman dekat dhila untuk merecoki hubungan gue dengan dhila. bermacam asumsi tentang gue pun mulai bermunculan sehingga gue membiarkan egi dan siska hadir lagi kedalam hidup gue, meski bukan sebagai kekasih gue tapi mereka cukup menjadi pendengar dan penengah yang baik
Egi :') hari itu gak seperti biasanya gue menanggapi dhila dengan ketus hingga beberapa kali gue denger suaranya parau seperti hendak menangis
Dhila : "kamu kenapa sih " jutek banget sama aku " kamu mau jalan sama si gatel itu " ya udah sana pergi !" ucapnya dengan parau
Gue : "aku gak mood"
Dhila : "maaf ya tuan aku selalu bikin kamu marah, aku gak tau caranya buat buat kamu seneng aku selalu buat kamu marah dan kecewa sama aku" jawabnya hingga membuat gue lebih milih mengalah
Gue : "gak yaang, aku tau kok kalo kamu sayang sama aku cuma kamu gak tau gimana caranya menyampaikannya sama aku biar gak terkesan alay, aku ngerti kok yaang " Dhila : "hehehehe darimana kamu tau itu ?"
Gue : "hati kamu yang bicara yaang, walau gak terucap tapi aku bisa mendengarnya" Dhila : "aaaaaaaaaaa terima kasih tweety garangku kamu sweet sekali muuuuaaah"
lagi asik berbincang melepas kerinduan tiba tiba, rian datang tergepoh gepoh dengan wajah penuh emosi. gue pun terpaksa izin sama dhila untuk mematikan telfonnya karena ada tamu.
Rian : "za lu tau dimana egi ?" dengan suara yang agak meninggi dan kasar Gue : "lah kenapa lu nanya sama gue " kan lu tunangannya masa iya dia nginep dirumah gue " lu ada ada aja" jawab gue sekenanya
Rian : "terakhir kata joni dia ketemuan sama lu" jawabnya dengan emosi
Gue : "terakhir kapan " kalo terakhirnya seminggu yang lalu emang iya dia ketemu sama gue. dia cuma mau ngundang gue ke acara lu berdua, lu tanya aja evy sama putra kalo gak percaya !" jawab gue kesal
tiba tiba gambaran itu muncul mendadak membuat emosi gue meledak ledak dan gue berteriak, meneriakkan sebuah nama yang membuat rian, evy dan putra terperanjat
Gue : "JONIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII" teriakan gue membuat putra dan evy yang sedang memadu kasih terperanjat dan langsung menghampiri gue
Rian : "kenapa si joni za ?"
Putra : "kenapa lu za " mabok cimol ?"
Evy : "iya kak ada apaan sih " ngaget ngagetin aja !"
Gue : "mending lu semua satronin si naura adiknya si joni, lu tanya deh dimana si joni berada, cepetan !"
gue, rian, evy sama putra langsung bergegas ke tempat joni, disana kita berempat disambut dengan senyum kecut naura yang terlihat setengah panik
Gue : "dimana joni ra ?" tanya gue berusaha lembut Naura : "gak tau bang" jawabnya singkat
Gue : "ra tolong jangan bohong, joni dimana dan egi gak kenapa kenapa kan ?" wajahnya terperanjat lalu dia memeluk gue kemudian dia menangis tanpa sebab mewakilkan ketakutannya Naura : "kak joni dikamarnya sama kak egi dari 3 hari yang lalu aku denger keributan dari dalam sana, kemudian kemarin aku gak pernah denger lagi suara kak egi mohon ampun sama bang joni, aku takut bang" ucapnya lirih
tanpa babibu lagi rian menerobos pintu masuk dan langsung mendobrak pintu kamar joni, dalam sekali tubrukan langsung terbuka kamarnya dan dia pun berteriak memanggil gue dengan histeris
Rian : "zaaaa sini zaaaaaa" gue pun melepaskan pelukan naura dan bergegas masuk ke dalam dan ternyata gue liat egi terbujur kaku di dalam kamar joni sedangkan joni sedang menangis terisak di sampingnya
Gue : "lu apain egi jon ?" tanya gue dengan emosi yang meluap luap sedangkan rian sudah menghadiahkan suatu hadiah ke mukanya.
Hari itu egi pergi dengan luka lebam parah diwajahnya, dan ternyata joni yang sudah lama memendam perasaan kepada egi tak mampu lagi membendung kekecewaannya karena egi tak memilihnya dan jangan ditanya lagi kemana joni sekarang, dia sudah mendapatkan balasannya dengan cara yang layak
sedikit cerita dari egi mungkin banyak yang bertanya, kenapa bisa joni melakukan hal seburuk itu kepada saya kalo memang dia mencintai saya sebegitu hebatnya "
waktu itu kondisi fisik saya lemah, tapi emosi saya kepadanya gak terbendung lagi. dimana dia berusaha untuk menteror reza dan rian, kedua pria hebat yang saya sayangi
saya juga yang salah karena memancing emosinya dengan mengatai dia tidak lebih hebat dibanding rico, reza dan rian yang berhasil menakhlukan hati saya, dia tak lebih hanya sekedar sahabat yang baik dan pendengar yang setia untuk saya
begitu juga dhila, mantan kekasih reza yang kini mungkin membenci reza karena kesalahan saya, saya yang ganggu dia tiap hari masuk ke dalam mimpinya dengan berwujudkan seorang putra (maafkan saya dhila ) yang mengaku sebagai reza, dan saya yang membuat dhila berpraduga buruk terhadap reza. dan ketika saya masih hidup pun sering membuat dhila dan reza berantem karena ulah saya. setelah saya tau akan seperti ini. saya menyesal karena begitu hebat cintanya reza hingga dia mampu bercerita seperti ini demi mengingat sosok dhila padahal kondisinya sangat tidak memungkinkan.
saya pergi dengan cara yang tidak layak mungkin karena kehendak-NYA tapi saya berpesan kepada kalian yang masih bisa bernafas, jangan sekali kali melakukan hal yang buruk seperti joni. dan jangan kalian berfikir pendek ketika kalian merasakan kesedihan, karena hasilnya kalian akan seperti saya dan teman teman saya yang sekarang bernasib sama dengan saya.
tidak enak meninggal dengan penuh rasa bersalah, kuntilanak dan pocong adalah contohnya dibalik wajah mereka yang amat sangat menyeramkan, mereka menyimpan kepedihan yang mendalam akibat sesuatu dari masa hidupnya
teman teman sekalian, terima kasih telah membaca cerita ini, saya harap kalian selalu berusaha bertanya kepada pemilik cerita ini sehingga membantu dia untuk sembuh dan bertemu dengan kekasih idamannya
sekian salam kenal egi berkhayal menikah iang itu adalah pemakaman egi, gue harus rela kehilangan salah satu sosok lagi yang pernah mengisi hari gue dengan warna tapi gue beruntung dipertemukan dengan sosok dhila yang bisa ngerti keadaan gue walau hanya sebentar
Dhila : "udah tuanku kamu jangan sedih biarin dia tenang di alam sana" ujarnya lembut Gue : "sedih yaang, kenapa dia harus meninggal dengan cara seperti itu" jawab gue dengan terbata bata
Dhila : "itu namanya takdir sayangku, kamu gak bisa nyalahin takdir, sama halnya dengan aku. kalo takdir aku belum bisa ketemu sama kamu ya aku gak bisa menyalahkannya" ucapnya menenangkan gue
Gue : "iya ya yaang, ya udah deh aku gak akan sedih lagi, makasih ya nona kamu selalu bisa menenangkan aku"
Dhila : "sama sama tuan, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk kamu, oh iya si raka gendut keponakan kesayangan aku lagi apa ?"
Gue : "dia lagi makan yaang, makan nasi padang favorit dia itu aja sampe nambah bangkrut deh aku"
Dhila : "hahahaha lucu banget sih dia yaang, berasa pengen banget aku cubit pipinya hihihihi" Gue : "yaang aku pengen nikah" tiba tiba terlintas fikiran gue seperti itu yang membuat gue gusar dan membuat dhila dengan semangat membahasnya
Dhila : "SAMAAAAAAAAAAAAAA" teriaknya dengan semangat Gue : "kira kira gimana ya yaang nanti kalo kita udah nikah ?"
Dhila : "gak tau yaang hahahaha mungkin aku bakalan jauh lebih bahagia daripada sebelumnya karena selalu sama kamu tuan kesayangan aku"
Gue : "hehehehe gombal kamu"
Dhila : "biarin yang penting sama kamu tuan muaaah" jawabnya dengan semangat
walaupun sedih kehilangan egi, rasanya gue masih merasa beruntung karena memiliki dhila yang seperhatian itu sama gue dan gak bisa dipungkiri bahwa raka, keponakan kesayangan gue pun terlanjur jatuh hati dengan tante kesayangannya itu
naskah semakin hari keberadaan melissa semakin berpengaruh di kehidupan dhila, seolah gue ini memang orang jahat yang pengen manfaatin dhila
hidup gue hancur, perusahaan keluarga gue diambil alih oleh om dhika. dia adalah salah satu orang kepercayaan ayah dan mamah gue ketika mereka masih hidup dan gue jatuh miskin. pertengkaran demi pertengkaran semakin sering terjadi
saking keselnya gue mulai berani merokok dan berani minum minuman keras walau cuma setenggak tapi karena permainan dhila dengan melissa yang sangat halus akhirnya gue nurut aja untuk menuruti kemauan dhila menjauh dari kehidupan malam itu
Dhila : "kamu kenapa sih jadi begini tuan ?" tanyanya dengan isak tangis Gue : *diem*
Dhila : "kamu udah gak sayang sama aku ?" Gue : "apaan sih ?"
Dhila : "aku pengen tuan aku yang dulu lagi yang gak ngerokok, kamu tau kan papah gak suka sama perokok ?"
Gue : "maaf" Dhila : "tuhkan kamu mah begitu kalo aku bilangin malah ngambek, dasar tambeng !" Gue : "*ngakak* tambeng itu bukannya yang buat perlombaan ya yaang ?" Dhila : "itu tambang sayangku, ih paling bisa deh kamu ngalihin aku kalo aku lagi ngambek" Gue : "iya iya aku janji yaang aku gak akan begitu lagi, demi kamu demi kita ya sayangku" Dhila : "hihihihi sweetnya tuan aku, muaaaaah"
awalnya semua pertengkaran selalu bisa gue handle meskipun bayangan yang muncul tentang persekongkolan mereka tapi gue tau dan gue yakin dhila gak sejahat apa yang ada dalam bayangan gue
akibat bunuh diri semakin hari kondisi badan gue semakin drop cuma gue gak pernah berani bilang karena yang gue takutin adalah selain kena omelan yang sangat cetar membahana dari dhila, gue juga gak mau bikin dia sedih karena tau tuan kesayangannya ini sakit dan berjuang untuk sekedar bertatap muka dengan dia
dan semakin gue tenggelam dalam dunia malam semakin banyak makhluk yang jelek jelek mendekat sama gue
hingga suatu hari gue merasa gue diikutin satu sosok dengan tali tambang yang menjerat lehernya ternyata dia rizski, pemuda yang tadi sore baru aja dikebumikan jasadnya karena ditemukan sudah tak bernyawa dikamarnya dengan leher tercekik tali tambang
Rizski : "baaang toloooong" suaranya tercekat oleh tali tambang yang berada di lehernya Gue : *nengok kanan kiri depan belakang, lanjutin jalan*
kemudian gue liat ada sosok bayangan yang menurut gue gak biasa ada dibelakang gue, kemudian gue nengok lagi tapi ternyata gak ada apa apa. hal itu terjadi sampai 3 kali, yang ketiga nampaklah sosoknya dihadapan gue
Gue : "astagfirullah ki, apa yang kamu lakukan ?" dengan ekspresi kaget Rizski : "toloong bang tolong" jawabnya lirih
Gue : "apa yang mesti saya lakukan ki " saya gak ngerti apa apa" jawab gue ngeles Rizski : "gak usah takut bang, saya cuma mau minta tolong sama abang, leher saya sakit didalam juga pengap sekali bang"
Gue : "ya mau gimana lagi ki, kamu udah memilih mengakhiri hidup kamu secepat ini, padahal usia kamu baru 18 tahun. saya juga amat menyesalkan tindakan bodoh kamu itu" jawab gue dengan antusias
Rizski : "saya juga menyesal bang, ternyata mati itu tidak seenak dan sebebas yang saya fikirkan" ujarnya lirih
Gue : "ya udah duduk di pos deh biar enak ngobrolnya, kamu berdiri dan terbang udah biasa tapi saya yang masih manusia sengklek bisa bisa kamu ajak berdiri berjam jam"
dalam hitungan menit gue dengan rizski udah pindah ke tempat yang lebih enak dan nyaman buat dengerin keluh kesahnya. gue pun mulai membuka obrolan.
Gue : "coba ceritain sama saya ki, apa yang membuat kamu terbebani dan membuat kamu lebih milih mengakhiri hidup kamu dibanding menyelesaikan masalah kamu ?"
Rizski : "saya terbebani hutang ibu saya bang, saya juga merasa malu" wajahnya tertunduk sendu Gue : "itu kan ibu kamu yang punya masalah kenapa kamu yang harus ambil pusing ?" Rizski : "jadi begini bang, saya kan udah kerja nah uang gaji saya itu saya pakai untuk kredit motor. sejak 3 bulan yang lalu saya nitip uang angsuran kredit itu sama ibu saya, ternyata gak dibayarin sama ibu saya hingga akhirnya motor saya di tarik lagi sama pihak dealer. padahal saya udah sayang sekali sama motor itu dan saya dapatkan itu dari hasil jerih payah saya sendiri bukan hasil meminta kepada kedua orang tua atau saudara saudara saya"
Gue : "hanya karena masalah itu " kamu fikir dengan kematian akan mempermudah kamu " menghilangkan segala masalah kamu ?"
Rizski : "iya bang, itulah makanya saya menyesal tapi sekarang saya udah agak merasa lega bang. saya bisa cerita semua masalah saya walaupun dimensi kita berbeda ternyata ada orang yang masih bisa bantuin saya walau hanya sekedar dengar cerita saya"
Gue : *senyum* Rizski : "Saya pamit dulu bang, lain kali saya mau cerita lebih banyak lagi sama abang, semoga abang gak keberatan" pintanya
Gue : "insya allah saya gak keberatan asal datangnya jangan kayak tadi, saya kaget" Rizski : "iya bang, terima kasih"
Rizski pun menghilang dari pandangan gue
ngekost ditempat yang angker
hari hari selanjutnya gue jalanin dengan extra sabar dimana gue harus kehilangan rumah peninggalan nenek beserta aset asetnya karena dhika, kacung ayah dan mamah dulu yang terobsesi jadi OKB
akhirnya membawa gue ke sebuah kosan yang gak jauh dari kediaman gue, terkenal angker dan sepi penghuni cuma orang yang punya duit pas pasan yang memberanikan dirinya buat tinggal di kosan itu, termasuk gue. ketika gue, raka, evy dan putra hendak masuk ke dalam kosan tiba tiba pintu kosan terbuka sendiri
Raka : "om itu siapa ?" tanyanya kaget
Gue : "dia bakalan tinggal sama kita ka, kamu gak usah takut"
Raka : "kasian ya om, matanya berdarah darah gitu, bawa ke rumah sakit aja om" jawabnya polos Putra : "udah raka masuk sana baca bismillah dulu biar gak ganggu dia" sahut putra dengan tegang Raka : "apaan sih orang dia minta tolong supaya om eza mau nolongin dia"
Gue : "ya udah iya ntar gue tolongin, wujudinnya yang bagusan dikit kasian keponakan gue masih kecil belum terbiasa dengan wujud yang aneh aneh" sahut gue dengan nada agak sedikit emosi
dan ketika gue, putra, raka dan evy melangkahkan kaki akan masuk ke dalam kontrakan tiba tiba evy menjerit keras dan seketika meraung tak sadarkan diri
Putra : "jangan masuk ke badan dia, dia fisiknya lemah, KELUAAAAR !" teriak putra Evy : "toloooong sayaaaaa" rintihnya
Raka : "tante evy kenapa om " kok ada 2 ?" tanyanya polos
Gue pun menghampiri evy dan memegang kepalanya, pas tepat diatas ubun ubunnya.
Gue : "mau lu apa " lu siapa ?" tanya gue ketus
Evy : "saya tinggal disini, setahun yang lalu saya meninggal disini saya dibunuh temen saya, saya minta tolong beritahu orangtua saya biar saya tenang"
Gue : "kenapa bisa dibunuh " dan orangtua kamu dimana ?"
Evy : "saya dulu dibunuh sama teman saya sendiri bersama teman temannya dikarenakan dia cemburu, saya pacaran dengan yudha, orangtua saya tinggal dipengkolan sana tolong beritahu mereka supaya mereka berhenti mengharapkan saya kembali ke rumah, saya di kubur disana, dekat sumur yang dibelakang"
Gue : "oke oke nama kamu siapa " boleh saya minta sesuatu ?"
Evy : "saya nita, apapun itu jika kamu bisa menolong saya agar saya bisa pulang ke alam saya" Gue : "oke, saya minta kamu gak mengganggu kami dengan cara apapun begitu juga dengan makhluk apapun yang ada disini yang daritadi merhatiin kita, saya gak suka" Evy : "iya" jawabnya sambil mengangguk secara perlahan
Gue : "oke sekarang saya minta kamu keluar dari tubuh ini dan besok saya akan datangi keluarga kamu supaya jasadmu juga dimakamkan secara layak disini"
akhirnya makhluk itu pun pergi tinggallah evy yang sedang kejang kejang karena penyakit jantungnya kumat
Welcome Back Natasha :) etelah itu, nita beristirahat dengan tenang karena bisa dimakamkan secara layak. namun tidak dengan kehidupan gue makin banyak makhluk yang berdatangan secara tak kasat mata dan meminta bahkan hanya untuk sekedar mengganggu gue
So this is me swallowing my pride standing in front of you, saying I'm sorry for that night and I go back to December all the time
handphone gue berteriak teriak minta diangkat gue cek ternyata dhila telfon gue secepat kilat gue menyambar HP dan menyapanya
Gue : "assalamualaikum nona" sapa gue lembut Dhila : "waalaikumsalam tuan, kamu lagi apa ?"
Gue : "aku lagi mau makan nih yaang sama si gendut, kamu udah makan ?" Dhila : "udah dong hehehehe yaang aku kangen pengen dinyanyiin kamu" pintanya manja Gue : "WHAAAAAAT " gak ah yaang aku lagi gak mood nyanyi" jawab gue sambil membelalakan mata
Dhila : "ayo dong tuan aku pengen dinyanyiin sama kamu" serunya
Akhirnya gue pasrah dengan permintaan dhila, gue menyanyikan lagu favoritnya dia Tulus teman hidup tanpa sadar gue denger ada suara perempuan yang ikut bersenandung dibelakang gue. gue sempet diem dan mencoba memperjelas suara siapa dibelakang gue.
Dhila : "aaah tuan kamu so sweet sekali, aku jadi iri sama kamu. aku pengen bisa nyanyi" jawabnya sedih
Gue : *diem* Dhila : "TUAAAAAAAAAAN JANGAN DIEM AJA IH" rengeknya manja membuyarkan lamunan gue
Gue : "eh iya sayang nanti aku telfon lagi ya, sebentar sebentar ada sesuatu soalnya bentaran doang yaang"
belum sempet dhila menjawab permintaan gue, gue pun segera menutup telfonnya gue masih dengar suara itu dengan samar samar, tapi tiba tiba gue merasakan sentuhan tangan yang dingin dibagian tengkuk gue dan gue yakin kalo ada "makhluk lain" yang berada dideket gue. ketika gue membalikkan badan gue, gue liat sosok yang lagi telfonan sama gue tadi, dhila. sontak gue kaget bercampur marah
Gue : "siapa lu " gak usah bohongin gue !" bentak gue Natasha : "hahahahaha ini aku reza" jawabnya Gue : "siapa ?" sambil melotot ke arahnya Natasha : "tutup mata kamu !"
Gue pun menuruti apa katanya, setelah 5 menit kemudian ketika gue membuka mata gue liat dia adalah Natasha.
Gue : "ya Tuhaaaaan Natasha !" jerit gue tertahan keadaan
Natasha : "maaf ya za, aku tau dia yang ada difikiran kamu makanya aku berubah seperti dia dengan sekuat tenaga hihihihi" jawabnya
Gue : "emang masih punya tenaga ya " hahahaha aku rindu padamu sha" Natasha : "aku juga rindu kamu hihihihi gak nyangka kamu sudah sebesar ini, liat kumis dan jenggotmu seperti kepala sekolah di SMP dulu" jawabnya sambil tertawa Gue : "HAHAHAHAHA SIALAN KAU" kami pun tertawa
Ternyata dia kembali lagi ke kehidupan gue, dan banyak memberi warna karena dia yang mampu meredam kerinduan gue kepada kekasih tercinta gue
Astral Projection 1 emenjak kedatangan natasha hidup gue lumayan berarti lagi, dimana makhluk makhluk jelek gak bakalan bisa lagi ganggu gue dan ini saatnya gue harus jujur sama dhila tentang keadaan gue yang gila ini walaupun gue tau dia bakalan mundur teratur tapi itu udah resiko
Dhila : "assalamualaikum tuan ada apa tuan kesayangan aku " aku baru pulang kuliah" Gue : "waalaikumsalam nona hehehehe gak ada apa apa kok cuma pengen denger suara kamu aja"
Dhila : "eh yaang masa tadi dikampus pada ngeledekin aku katanya aku kayak anak kecil" rengeknya manja
Gue : "hahahaha emang kamu masih anak kecil sayangku, apa yang tumbuh coba dari kamu hah " hahahaha" jawab gue sambil tertawa terbahak bahak
Dhila : "huh kamu mah bukannya nenangin aku malah ngeledekin aku juga" serunya kesal Gue : "becanda sayangku, nanti malem aku temenin ya yaang ?"
Dhila : "kamu mau kesini " are you serious ?" jawabnya antusias
Gue : "iya, tiba tiba aku inget pesen nenek yaang kalo kangen kamu aku astral projection aja. kalo kamu ngerasa ada sesuatu yang deket kamu, kamu gak usah takut, itu aku" jawab gue was was takut responnya mengerikan
Dhila : "kamu bisa begitu " gimana caranya ?"
Gue : "ada deh hehehehe ya udah aku mandi dulu ya yaang si gendut minta anterin ke warung nasi padang depan, biasa dia lagi kecanduan nasi padang "
Dhila : "aaaaaaaaaa dia menyebalkan, sombong banget sama aku, ya udah sana mandi dulu sayangku. aku gak sabar ntar malem hehehehe muaaaah"
Gue : "hahahaha muaaaah assalamualaikum nona" Dhila : "waalaikumsalam tuan"
tuuut tuuut tuuut telfon langsung ditutup oleh dhila
senja telah berganti menjadi malam, waktu itu menunjukkan pukul 22.00 WITA yang berarti disana sudah sekitar jam 21.00 WIB karena waktu makassar dan jakarta beda 1 jam gue bergegas ambil wudhu dan memusatkan fikiran gue untuk astral projection yaitu perjalanan astral (gaib) roh gue ke tempat kekasih gue berada, grogol maka dalam hitungan menit raga gue keluar dari jasad gue dan segera menuju bandara gue mengikuti proses perjalanan yang panjang walaupun itu adalah perjalanan astral sampe akhirnya gue sampe didepan sebuah apartemen yang alamatnya pernah dhila kasih ke gue. kemudian gue naik ke lantai 8 dengan menggunakan tangga darurat yang kebayang capeknya seperti apa
sesampainya disebuah kamar bertuliskan huruf F maka gue langsung membuka pintu itu, dengan mudah gue membukanya dan menemukan dhila sedang sibuk dengan tugas tugas kuliahnya. gue duduk disebelahnya dan dengan seksama memperhatikan wajah kekasih gue yang sedang antusias mengerjakan tugas tugasnya. perlahan gue coba menyentuh rambutnya dan dia merasakan hal itu dia pun mencoba berkomunikasi sama gue
Dhila : "Tuan kamu jangan iseng aku lagi ngerjain tugas yang besok aku kumpulin" serunya pelan gue hanya tersenyum dan sekarang gue duduk dibelakang dia dan mencoba memeluknya dari belakang dan itu berhasil
Dhila : "Tuaaaan kamu bikin aku merinding dan ngantuk !" serunya dengan wajah merah padam karena malu
Akhirnya dhila menyerah karena dia tau gue gak suka kalo dia begadang dan dalam hitungan menit gue kembali ke makassar dengan bantuan si natasha yang membawa gue secepat kilat berada dihadapan raga gue yang sedang terlihat tertidur. setelah masuk ke dalam badan gue, gue denger suara telfon berdering kemudian gue angkat telfon itu ternyata dhila
Dhila : "assalamualaikum Tuan" suaranya agak terdengar parau
Gue : "waalaikumsalam nona, kenapa " tumben malem malem gini kamu telfon aku ?" jawab gue untuk memastikan keadaan
Dhila : "kamu ih iseng banget, aku mau ngerjain tugas dibikin ngantuk"
Gue : "hahahahaha ini udah jam berapa sayangku " perjanjian kan kamu gak akan begadang, kan tau kalo aku gak suka kamu begadang. aku benci kamu ngebo disaat aku kangen kamu hahahahaha" jawab gue seenaknya
Dhila : "ah tuhkan kamu mah curang, kamu boleh begadang tapi aku gak, aku udah kepalang tanggung ngantuk, tugas aku gimana ini ?" tanyanya kebingungan
Gue : "ya udah sini aku yang kerjain, presentasi psioriasis kan " kirim aku email kamu aku kerjain besok kamu tinggal presentasi aja" jawab gue dengan entengnya
Dhila : "emang kamu bisa " kamu anak hukum loh yaang ?" Gue : "gak yakin sama aku " ya udah"
Dhila : "iya deh iya tuan kesayangan aku nih suka ngambek kalo kepengenannya gak diturutin, ya udah aku kirim dulu bahan bahannya via email terus aku bobo cantik deh hehehehe" Gue : "ya udah siap nona cepetan kirim terus kamu bobo jam 3 juga udah selesai hehehehe" Dhila : "siap Tuan ya udah aku kirim dulu ya, selamat malam tuanku muaaah assalamualaikum" Gue : "selamat malam nona waalaikumsalam"
Beberapa menit kemudian dhila sms gue bahwa emailnya udah dikirim
Dhila : Udah aku kirim ya Tuan, miss you
Gue pun bergegas membuka email dan begadang mengerjakan tugas presentasi yang dhila percayakan ke gue
goodbye raka Akhirnya tiba waktunya gue beranjak dari Makassar meninggalkan kenangan tentang semuanya disini nenek, egi dan the power ranger gue harus pergi ke Cirebon karena disana ada keluarga sahabat mendiang ayah gue, om uman namanya gue pengen minta bantuan kepada beliau mengenai permasalahan yang gue hadapi sekarang ini yakni perusahaan gue yang diambil alih oleh kacungnya ayah dan gue gak dikasih kesempatan sedikitpun buat mengambil hak hak gue termasuk dokumen dokumen penting seperti ijazah dan transkrip nilai gue
Sekitar pukul 07.00 WITA gue udah nangkring di bandara bersama putra dan evy dengan penerbangan menuju Cirebon dan di waktu yang sama radit dan raka akan terbang juga ke Jakarta untuk kemudian berangkat ke belanda dan perpisahan itu memang harus terjadi
Raka : om nanti disana ada nasi padang "
Gue : Tanya deh sama om bule, kan om belum pernah ikut om bule ke negaranya jawab gue sambil tersenyum pahit
Raka : om om disana ada nasi padang gak om " Tanya raka dengan polosnya sambil menarik narik sweater yang dipakai oleh radit
Radit : jangankan nasi padang, nasi apa aja juga ada kok raka jawab radit sambil nahan tawa Gue : hati hati dit dia suka nagih
Putra : iya persis omnya gak bisa lupa hahahaha jawab putra
Akhirnya disitu gue dan kawan kawan tertawa terbahak bahak hanya karena pertanyaan konyol dari raka
Setelah itu kita pun berpisah dengan tanpa tetesan airmata yang meski pahit emang harus dijalani
Kemudian gue, putra dan evy langsung bergegas menuju ke dalam pesawat yang tanpa disadari gue meneteskan darah dari hidung gue yang membuat temen temen gue curiga dengan kondisi gue yang kadang sering tiba tiba mengeluarkan darah seperti ini
Evy : ka lu gak apa apa " tanyanya panik
Gue : gak apa apa vy paling gue cuma stress doang kok jawab gue Evy : ntar sampe Cirebon lu periksa ya kak gue takut lu kenapa kenapa pintanya Gue : gampang vy, udah lu tenang aja jawab gue menenangkannya
Putra : lu mah tenang tenang juga suka kabur mulu kalo waktu hari H nya nepatin janji lu za Gue : kali ini janji deh gue jawab gue meyakinkannya
Evy : kalo boong liat aja kak, gue aduin ke si dhilong lu ancamnya Gue : iya iya bawel, ngancem mulu jawab gue memberengut Setelah percakapan itu gue, evy dan putra saling diam selama perjalanan ke Cirebon karena sebenernya dari kita bertiga gak ada yang berani dengan ketinggian
Diagnosa dan Syifa etelah kejadian dalam pesawat itu akhirnya gue tau bahwa gue mengidap suatu penyakit yang sebenarnya mematikan cuma gue bersyukur karena penyakit itu sudah terlebih dahulu terdeteksi sebelum semakin parah gue mengidap 2 penyakit sekaligus yang bener bener mengancam nyawa gue radang selaput otak serta leukeumia stadium 2 tapi yang bikin bahagia masih bisa sembuh
Setelah kejadian itu gue jadi rutin ke dokter buat sekedar memeriksakan kondisi fisik gue yang menanggung beban penyakit ini walaupun harus gue hadapi sendirian, tapi gue yakin kesembuhan gue adalah kado terindah buat kekasih gue walaupun gue sendiri mendapatkan bayangan tentang kematian gue
Gue : apakah saya ini masih bisa sembuh dokter " Tanya gue dengan pesimis Dokter : masih kalo masih ada kemauan yang kuat dari dalam diri anda mas, saya sarankan sih mas untuk berobat ke singapura karena disana tekhnologinya lebih maju daripada di Indonesia jawabnya dengan ramah
Gue : kira kira apa ya yang menyebabkan saya terkena penyakit ini, sekaligus 2 lagi Dokter : ada banyak hal sih yang bisa menyebabkan terjangkit penyakit berat seperti ini, kalo anda pernah atau sering berpergian ke luar negeri tanpa vaksinasi terlebih dahulu kemungkinan anda terserang lewat virus atau bakteri yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui udara yang anda hirup jawab dokter itu dengan antusias
Gue : beberapa waktu yang lalu emang saya pernah berkunjung ke Malaysia dan Bangkok untuk menjadi tour guide kawan saya dan emang saya gak vaksinasi dulu karena gak ada pemberitahuan apa apa juga dari pihak manapun
Dokter : ya kalo gitu kemungkinan besar ya memang berasal dari virus dan mudah mudahan sih bukan berasal dari bakteri Neisseria Meningitidis (meningococcus)
Gue : emang kalo bakteri itu kenapa dokter "
Dokter : bakteri tersebut amat sangat ganas dan bisa menyebabkan kematian jawabnya sambil menghela nafas
Tiba tiba punggung gue merasakan dingin seperti disentuh oleh yang memang sudah tidak memiliki kehidupan. Dan ketika gue melihat ke belakang ada sesosok wanita bertubuh berlumuran darah segar yang mengalir dari dahinya yang mencoba untuk berinteraksi dengan gue
Syifa : jangan takut mas, tolong beritahu dia kalo aku sudah meninggal. Aku pasiennya di UGD yang dia telantarkan hanya karena tidak ada yang mau memberikanku jaminan kehidupan. Aku pasien tabrak lari yang baru saja kemarin malam masuk UGD dan aku hanya mendapatkan suntikan tanpa dapatkan pertolongan lain padahal yang kubutuhkan adalah darah, tolong beritahu keluargaku di jl. Riau namaku Syifa katanya sendu
Gue pun menganggukan kepala tanda menyetujui permintaan wanita itu
Gue : dok korban tabrak lari kemarin malam masuk UGD sudah meninggal dunia barusan, tolong beritahu keluarganya di Jl. Riau supaya beliau mendapatkan tempat istirahat yang layak Dokter : loh darimana anda tau bahwa kemarin ada korban tabrak lari " anda penabraknya atau gimana " Tanya dokter keheranan
Gue : maaf dok bukan saya niat menyombongkan diri, namun memang dari kecil saya bisa berinteraksi dengan yang tak kasat mata. Saya tadi di beri pesan seperti itu oleh beliau dan amat sangat disayangkan bahwa beliau sebenarnya membutuhkan darah bukan suntikan saja jawab gue sambil tersenyum
Dokter : loh tapi pihak manapun gak tau dimana alamatnya, dia masuk rumah sakit ini diantar oleh kerumunan orang dan tanpa jaminan serta tanpa identitas jawab dokter itu keheranan Gue : bawa aja jenazahnya ke jalan itu terus tanya rumah syifa, mungkin sudah santer berita ketidakpulangan syifa ke rumah pada malam itu
Akhirnya si dokterpun menyetujui apa yang gue sarankan dan jenazah syifa mendapatkan tempat beristirahat yang layak
si manja dan si tukang tidur
I'm so glad you made time to see me& How's life" Tell me, how's your family"... I haven't seen them in a while
suara dering handphone gue mengalun indah melantunkan Back To December Taylor Swift dan ketika gue menghampiri handphone yang sedang terbujur kaku di tempat tidur gue liat namanya Nona ah sudahlah itu pasti dhila, kekasih gue
Gue : assalamualaikum nona
Dhila : waalaikumsalam tuan hehehehe kamu sedang apa " jawabnya manja Gue : aku lagi tiduran aja, ada apa "
Dhila : aku kangen, tapi telfon balik
Gue : oke oke aku telfon balik ya udah kamu matiin dulu telfonnya dong jawab gue sambil cengengesan
Dhila : oke sayangku muaaaah assalamualaikum Gue : waalaikumsalam
Setelah itu gue langsung bergegas menelfon balik dia karena gue tau dia butuh imun dari gue. Suatu istilah yang kita sepakati untuk mengungkapkan sedang butuh melepas rindu
Gue : assalamualaikum Dhila : waalaikumsalam hehehehe yaaaaang aku kangen kamu ! teriaknya manja Gue : hahahaha apa sih yaang kamu tuh " ngaget ngagetin aku aja deh dikirain minta di telfon balik tuh ada apa
Dhila : jadi gak boleh " ya udah deh jawabnya b"te
Gue : hahahaha boleh sayangku, siapa tadi yang kangen siapa " anaknya siapa yang kangen aku "
Dhila : anaknya pak nana nih kangen sama kamu anaknya pak nunu hihihihi Gue : oooh anaknya pak nana yang mana ya " anaknya yang pertama yang kedua atau yang ketiga "
Dhila : ini nih anaknya yang kedua yang cantik dan imut ini hehehehe kamu mah pengennya dikangenin sama si dede aja jawabnya b"te
Gue : hahahaha becanda ah kamu mah pundungan jawab gue meledeknya Dhila : yaang yaang aku mau cerita yaaang
Gue : mau cerita apa "
JREEEEEENG& .. tiba tiba bayangan itu muncul sesosok makhluk yang tidak memiliki kehidupan berada tepat di depan kekasih gue
Dhila : tadikan di lab test gitu, kasih nafas buatan masa aku diketawain sama kiki sama jongky yaang ungkapnya manja
Gue : loooh kenapa diketawain "
Dhila : iya kan test gitu kasih pertolongan pertama sama yang pingsan gimana caranya nah itu ada manekin kalo kita lolos lampunya ijo nah aku merah terus, ya udah aku diketawain sama si kiki sama si jongky
Gue : masalahnya apa yaang "
Dhila : katanya gini, lu tuh du buset deh kayaknya emang belum pernah ciuman kali ya masa ngasih nafas buatan aja lampunya merah terus. Yang bener woooy gitu katanya, aku kan malu Gue : hahahahaha terus kamunya gimana "
Dhila : ya akunya ngambek aku cuma bilang temennya itu dibantuin kek lagi kebingungan gini bukannya malah dibully eh mereka malah ngetawain aku
Gue : ya udah udah sabar hahahaha eh kamu tadi di lab test bedah juga gak " Dhila : iya yang tadi bedah gitu tentang reproduksi pria ah gak ngerti lagi deh aku bener bener di bully hari ini
Gue : jas lab langsung kamu cuci " kamu mandi "
Dhila : gak yaang tadi pulang jam 3 langsung ketiduran begitu bangun eh kangen kamu ya udah aku telfon kamu deh
Gue : ya udah rendam dulu sana jasnya besok kamu cuci, kamu sebelum tidur cuci muka dulu Dhila : emang kenapa yaang "
Gue : gak apa apa sih cuma nyuruh aja, setau aku sih adabnya begitu kalo udah urusan sama mayat
Dhila : oh oke deh tuan abis ini aku langsung cuci muka deh
Setelah itu percakapan berakhir karena gue ketiduran dan begitu bangun handphone gue di bomber dengan omelan omelan manja yang butuh imun kangen dari gue tapi malah gue tinggal tidur
sentuhan itu Siang itu tiba tiba gue pengen ngelamun dan entah kenapa yang gue lamunkan adalah sosok yang mengikuti kekasih gue semenjak test bedah di kampusnya itu tanpa sadar gue menulis sesuatu mungkin bisa di sebut mantra kali ya di buku catetan gue yang gue kasih nama si bambang
Setelah gue sadar gue bingung karena gue sama sekali gak ngerti apa yang ada dalam tulisan itu karena berbahasa jawa kuno (kejawen mungkin ). Dan tiba tiba gue mendengar suara paraunya nenek gue berada tepat di telinga gue
Nenek : itu untuk kamu za
Gue : maksudnya nek " tanya gue keheranan
Nenek : selama ini kan kamu sering kangen sama dia, coba aja kamu baca itu tangan kamu tempelin ke apa aja yang mau kamu bayangin itu dia. Disana dia bakalan ngerasain sentuhan sentuhan tangan kamu za
Gue : termasuk guling nek " ah bohong nih aku gak percaya Nenek : coba aja, itu kakekmu yang menuliskannya untuk kamu Gue : terus apa bedanya sama yang biasa aku lakuin ke dia "
Nenek : bedanya yang kamu ucap itu hanya sugesti tapi emang masuk ke dia, kalo astral projection kamu repot ke tempatnya dulu kalo ini sambil telfonan juga bisa za
Akhirnya gue menyerah dan nekat akan melakukannya pada saat gue telfonan sama dia malam ini dan ketika waktunya itu tiba dia emang bener bener merasakan sentuhan sentuhan tangan gue
Dhila : yaang kamu mah bener bener deh ih Gue : apaan sih yaang "
Dhila : jangan pegang pegang rambut aku, merinding ! bentaknya manja Gue : hahahaha apaan sih yaang orang aku diem aja juga Dhila : gak usah bodong ! aku tau ini perbuatan kamu ! jawabnya
Gue : hahahaha iya iya maaf aku cuma iseng doang kok sayangku, janji deh ntar tidurnya aku peluk deh jawab gue
Dhila : yaang jangan taruh tangan kamu di perut aku, engap tau ! teriaknya Gue : kamu kenapa sih yaang " sensi amat kayak kulit ketek ! jawab gue b"te Dhila : ya abisnya udah tau aku lagi PMS kamunya iseng begitu, mana engap tangan kamu di perut aku nemplok begitu
Gue : ya udah iya gak gak lagi deh aku begitu deh, maaf maaf
Dhila : maaf maaf tapi masih aja iseng sekarang punggung aku diusap usap, kamu ih nyebelin Gue : ya udah deh maaf aku salah terus hari ini, maaf udah ganggu kamu, MAAF ! seru gue sambil menutup telfonnya
Tak lama kemudian handphone gue bordering tanda ada sms masuk Dhila : Tuan maafin aku ya, akunya lagi PMS jadi marah marah sama kamu gitu Gue : Iya gak apa apa udah biasa
Dhila : Maaf ya Tuan aku selalu bikin kamu b"te, sekali lagi maaf


Indigo Karya Rezanyonyo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gue : Gak apa apa kok yaang, maafin aku yang selalu isengin kamu. Ya udah kamu bobo dan jangan maksain begadang ya sayangku
Dhila : Ya udah iya, tapi kamu janji harus kasih tau aku darimana kamu bisa begitu " Gue : Oke besok aku certain, ya udah sana bobo
Dhila : Dadah Tuan kesayangan aku, jangan lupa besok mesti ceritain ke aku Gue : iya bawel
Malem itu gue lewati dengan rasa kepuasan karena ketidak percayaan gue sudah terbayar dengan lunas dengan apa yang gue lakuin padanya malam itu
kena santet numpang ngelanjutin cerita ya TSnya lg kemo dan dia nitip updatean nihh minta di
posting Sebulan lamanya gue berada di Cirebon numpang hidup sama orang yang sebenernya gak gue kenal mungkin mereka memang dekat sama mendiang ayah dan mamah gue tapi gak dengan gue , kondisi badan gue makin lama makin drop entah kenapa gue merasa ada sesuatu yang ganjil dengan badan gue. Selain dari penyakit yang gue derita ya ada yang lain lagi yang hinggap di badan gue
Karena rasa kepenasaran gue, akhirnya gue telfon putra yang lagi ngurusin kerjaannya di Bogor buat sekedar nemenin gue selama gue ada di Cirebon
Gue : hallo, assalamualaikum put ! seru gue
Putra : waalaikumsalam za, ada apa " tumben banget lu telfon gue " tanyanya penasaran Gue : bisa gak lu kesini malem ini atau besok gitu " badan gue kerasa gak enak banget ini Putra : ke Cirebon " lu kenapa " tanyanya agak sedikit panik
Gue : gue ngerasa ada yang aneh sama badan gue, gak kayak biasanya put lu kesini ya back up gue " pinta gue dengan agak sedikit memelas
Putra : ya udah malem ini gue berangkat, mungkin besok pagi udah sampe, masih di rumah om uman kan lu " tanyanya dengan antusias
Gue : iya gue masih disini, thanks ya put
Putra : yo bro santai aja, ya udah gue siap siapin dulu ya baju baju gue, assalamualaikum Gue : waalaikumsalam
Tuuut & .. tuuuut & .. tuuuut& .. telfon pun terputus
Malam itu gue akhiri dengan perasaan yang gelisah sampe gue rasa gue gak tidur malem itu Keesokan harinya gue dibangunin oleh sosok berbadan besar yang ternyata itu putra Putra : za bangun za serunya sambil menggoyang goyangkan badan gue Gue : iya iya gue bangun jawab gue sambil mengguliat malas Putra : lu abis darimana sih, badan lu rapuh begini " tanyanya dengan antusias Gue : gue lu tanya darimana " gue tau jalan sini aja gak, gimana bisa gue kemana mana ! seru gue
Putra : coba lu berbalik deh, gue pengen tau ada apa sama lu
Gue pun membalikkan badan gue yang kering kerontang nan rapuh ini dari hadapan putra , putra terperanjat karena ada sesuatu yang masuk ke dalam badan gue dan gue gak bisa deteksi itu
Putra : gila lu, masa lu gak ngerasa kalo ada yang jailin lu " tanyanya dengan nada agak meninggi Gue : jailin gue gimana put "
Putra : ngirim sesuatu ke badan lu, gila lu untung aja lu bisa ngerasain kalo ada yang aneh sama badan lu, kalo gak bisa mati sekarang lu ! bentaknya
Gue : apaan sih put " tanya gue panik dicampur penasaran
Putra bergumam sendiri sambil memegang bagian tubuh gue yang emang udah beberapa hari ini kerasa sakitnya luar biasa, seperti ada sesuatu yang menusuk nusuk badan gue. Tiba tiba tubuh gue merasa terdorong dengan luar biasa kencangnya dan yang gue rasa, gue mual ! Ya akhirnya gue muntah, memuntahkan darah, silet, serabut kelapa, paku payung sama sejenis paku juga cuma berwarna keemasan , 2 jam tubuh gue dibersihkan sama putra dan udah mulai agak enakan dari sebelumnya. Gue pun penasaran bertanya sama putra
Gue : gila, ini darimana put barang barang begitu masuk ke badan gue "
Putra : hahahaha lu sih sering ngelamunin si dhila jadi lu gak sadar kalo lu dikirimin benda benda begituan
Gue : iya sih gue emang lagi kefikiran banget sama dia, ya sikap dia makin aneh belakangan ini sama gue ya udah deh gue begini keserang sama yang entah berantah darimana begini Putra : iya hahahaha ini sih gak jauh dari orang yang pengen nyingkirin lu dari kapan tau, cuma selama disana lu kan di back up gue sama radit ditambah makhluk makhluk yang biasanya menyambangi lu makanya gak kena kena, pas lu gak ada yang back up ya lu kena sampe separah ini jawabnya dengan antusias
Akhirnya setelah itu gue dimandiin secara supra sama si putra untuk menetralisir badan gue yang emang lagi lemah buat kena serangan serangan secara gaib
perubahan :') Setelah kejadian itu gue lebih memilih berdiam diri dan menjauh dari sahabat-sahabat gue yang sebenernya udah banyak bantu gue
Terlebih karena emang dhila gak terlalu suka sama putra karena dianggap dukun padahal putra bukan dukun, tapi dia cuma memanfaatkan kelebihannya aja kok gak lebih
Hari demi hari gue jadi gak bisa kontrol ucapan gue ke dhila gue semakin membuka diri gue yang tadinya gue sembunyiin kemampuan gue dan akhirnya gue perlahan jujur yang padahal itu membuat dia makin lama makin menjauh dari gue
Gue : halo assalamualaikum nona sapa gue dengan kekasih gue yang diseberang sana Dhila : waalaikumsalam jawabnya singkat tapi dengan nada manja
Gue : lagi apa yaang " kamu udah makan "
Dhila : lagi makan hehehehe dan ini udah yg ketiga kalinya aku makan yaang, aku gembul kamunya kurus jawabnya agak sedikit merengek
Gue : ya udah kamu makan yang banyak ya " aku pengen pacar kesayangan aku tetep gemuk hahahaha jawab gue bikin dia agak kesel dan mungkin cemberut kali ya
Dhila : kamu mah ih ! kamu kapan makan "
Gue : kapan ya " hahahaha aku lagi gak bisa makan yaang, perutku lagi sakit rengek gue Dhila : kamu kenapa ih " tanyanya panik
Gue : gak apa apa yaang, cuma mungkin perut aku ada yg luka karena kemaren aku baru ada masalah jawab gue dengan gontai membuka permasalahan baru
Dhila : masalah apa yaang "
Gue : hah " gak yaang, gak apa apa gue pun panik karena baru sadar kalo gue hampir keceplosan tadi
Dhila : apa gak " satu& dua& dia pun mulai menghitung buat ngegertak gue Gue : oke oke aku cerita tapi aku minta kamu jangan langsung berubah sama aku, janji " Dhila : iya aku janji tuaaaan jawabnya
Akhirnya mau gak mau gue mulai menceritakan satu per satu duduk perkara permasalahan gue selama ini, sampe terakhir kemaren gue kena santet dan tak dinyana tak disangka dia ngerespon dengan respon terburuk menurut gue dan dari situ awalnya pula petaka perpisahan gue sama dia, makin lama hubungan gue makin renggang sama dia karena dia gak bisa nerima gue yang berbeda dengan orang orang lain
astral projection part 2 Meskipun pada kenyataannya hubungan gue dengan kekasih tercinta gue sedang renggang gue tetep yakin dia itu bener bener orang yang patut di perjuangin sampe mamah berkali kali repot repot dateng ke mimpinya hanya untuk meyakinkan kalo gue ini walaupun beda gak pernah pengen nunjukin diri karena gue gak mau bikin dia takut
Akhirnya gue mutusin malem itu buat kembali astral projection atau biasa gue sebut AP
Gue fokusin niat gue buat supaya dia nelfon gue dan biasa lagi kayak kemaren kemaren Cukup lama gue stuck dengan keadaan gue, gue gak bisa fokus sama sekali sampe akhirnya mamah nyamperin gue dan nyemangatin gue
Mamah : za, ayok semangat ! jangan takut, kamu harus bisa buktiin, kamu itu istimewa bukannya gila atau psycho ! ujar mamah nyemangatin gue yang udah hamper putus asa dan mau nangis
Jujur ya walaupun gue udah setua ini, gue masih suka nangis kalo galau dan gue masih suka ngerengek kayak anak kecil
Gue : tapi mah& belum sempet gue potong ucapan mamah, mamah udah menyela gue Mamah : jangan ngebantah ! mamah bakalan bantuin kamu kalo emang kamu yakin dia pilihan terakhir kamu ! ayah juga pasti bantuin kamu ! ucap mamah dengan nada agak sedikit meninggi
Tiba tiba ayah nongol dari balik tembok dan memotong obrolan gue dengan mamah sembari menyemangati gue yang emang udah hamper putus asa
Ayah : ayok anak laki laki ayah gak boleh cengeng ! usaha ! ujarnya
Akhirnya dengan bantuan ayah dan mamah gue berhasil fokus melakukan astral projection yang kedua dan parahnya lagi gue berjalan kaki ke grogol begitu nyampe depan apartemennya gue sempet ketemu dengan dua satpam yang menyebalkan yang sering diceritakan putra kalo dia lagi gue tugasin jadi kurir buat nganter kado ke pacar kesayangan gue
Gue iseng gue sentil aja tuh kuping satpam yang lagi pada tidur sampe mereka berdua kebangun karena kaget dan gue anteng aja naik ke lantai 8 dimana pacar gue tinggal
Gue naik ke satu persatu tangga dan mulai kerasa capeknya setibanya disana, gue liat pacar gue lagi sibuk nulis sesuatu ternyata dia lagi nulis puisi puisi buat gue yang ditarohnya disebuah toples kaca
Gue inisiatif buat kejutan dengan menyentuhnya supaya dia tau keberadaan gue tapi ternyata, tiba tiba hpnya berdering karena ada chatt masuk, setelah gue perhatiin ternyata mereka lagi sayang sayangan
Gue cuma bisa mengelus dada dan pulang, kemudian nangis dipelukan mamah
kebakaran Bukannya gue gak tau kalo hal itu bakalan terjadi tapi gue udah sekuat mungkin ngeyakinin diri gue sendiri kalo dia itu yang terbaik buat gue gue fikir dia akan nerima gue apa adanya, ternyata gak
Perlahan tapi pasti gue jadi terbiasa memendam semuanya sendiri termasuk penderitaan yang gue alami
Tiba tiba handphone nokince yang gue pegang berbunyi ini hape gue pinjem dari putra karena gue emang lagi gak megang duit saat itu jadi bunyinya cuma tinunit tinunit
Tinunit& tinunit& tinunit& tinunit&
Gue : halo assalamualaikum sapa gue dan ternyata suara wanita diseberang sana dengan menggunakan aksen Makassar yang sepertinya gue kenal
Dinda : waalaikumsalam daeng, apa kareba " (waalaikum salam abang, apa kabar " jawabnya Gue : baji baji ki, nai anne ki " (kabarku baik, siapa ini ") mencoba menerka nerka suaranya Dinda : daeng nai dinda ki, pake bahasa Indonesia ajalah daeng, aku punya kabar untukmu serunya
Gue : hahahaha dinda, gimana kabarmu disana " suami sehat " ada kabar apa " tanyaku Dinda : Alhamdulillah daeng, suami lagi sibuk cari info tentang om dhika kemana aja kalo ngilang dan ternyata si om sering pesta narkoba dirumahmu ! serunya
Gue pun geram dan merasa pengen nonjok muka si dhika yang gak tau diri ini
Dinda : jangan marah dulu daeng, kita cari informasi lebih lanjut dulu barulah kita lapor sama polisi Gue : ya udah atur aja din, aku mau cari makan dulu ya tiba tiba perutku laper denger soal si b*jingan itu, assalamualaikum
Tuuut& tuuut& tuuuut telfon pun gue matiin
Pas banget gue beres makan di warung nasi goreng favorit gue, handphone gue kembali berdering. Kali ini gak langsung gue jawab karena mood gue lagi gak bagus. 3 kali dinda nelfon gue dan gue cuma tatap layar hape dengan wajah yang dingin
Dinda : daeng angkat telfonku penting !
Belum sempet gue bales sms itu hape gue udah kembali berdering dan kembali gue denger suara sayu nan cempreng itu, dinda tapi dengan nada yang super duper panik.
Dinda : assalamualaikum daeng
Gue : waalaikumsalam din, ada apa " Tanya gue sekenanya
Dinda : rumahmu bang rumahmu& jawabnya dengan terbata bata sambil menunjukan kepanikan yang luar biasa yang membuat gue juga ikutan panik
Gue : kenapa rumahku din kenapa " seruku agak sedikit berteriak agar dinda lekas memberitahu apa yang dimaksudkannya
Dinda : rumahmu kebakaran
Berasa kesambar petir mendengar hal itu dan akhirnya tanpa gue sadari gue menjatuhkan hape dan hape itu porak poranda karena jatuh menyentuh aspal
kena santet part 2 eolah penderitaan gue ini belum mau berakhir tiba tiba tubuh gue merasa panas dan gue ngerasa ada sesuatu yang mau masuk ke dalam tubuh gue, bukan satu tapi banyak
Sedikit catatan santet polong itu santet yang terkenal di kota Makassar, santet ini bukan santet biasa. Kalo biasanya santet itu ngirimin benda tapi yang ini beda, ngirim jin mau puluhan bahkan ribuan ke badan gue. Dan efeknya kapan aja gue bisa hilang kendali alias kesurupan Hari itu ada putra, evy dan ivan salah satu temen gue yang gue bisa andelin untuk sekarang ini dan tiba tiba aja gue hilang kesadaran yang tentunya aja bikin semuanya kaget gue meraung raung dan berteriak layaknya orang gila
Dan itu bukan cuma sekali tapi berulang ulang, sampe sekitar 2 jam baru akhirnya gue sadar dengan bantuan putra yang susah payah menetralisir tubuh gue yang rapuh ini
Dan akhirnya mau gak mau, gue menceritakan apa yang sebenernya terjadi belakangan ini sehingga dengan mudahnya gue kena serangan demi serangan secara gaib itu tadi
Gue : iya sebenernya gue malu nyeritain ini semua, cuma ya gimana lagi " kalian semua sahabat terbaik gue yang paling mau denger keluh kesah gue selama ini. Gue terancam putus sama dhila,and you know " dia udah punya cowok lain yang mungkin lebih baik dari gue ucap gue memulai pembicaraan
Evy : hal sekecil itu bikin lu serapuh ini kak "
Gue : mungkin menurut kalian sepele, tapi ini masalah hati dan emang bakalan susah nyari penggantinya dengan semua candanya tawanya sedihnya perhatiannya ke gue, dan gue rasa gue gak bakalan nemuin lagi hal itu
Putra : hahahaha dasar cengeng lu ! baru gitu aja lu mewek begini " kemana aja lu " dia emang gak setia dari awal sama lu, dia emang mau MANFAATIN lu doang dan karena disuruh melissa untuk bersandiwara !
Evy : udah kak, ngapain sih lu masih mikirin dia toh dia udah jahatin lu sampe sebegininya Gue : dan satuhal yang kalian mesti tau, rumah gue di Makassar kebakaran dan semua dokumen gue ada disana, gue gak tau mesti ngapain lagi dan mungkin gue kena santet polong yang asal lu tau, gue bisa mati karena makhluk makhluk yang ada di badan gue ini
Mereka semua melongo mendengar perkataan gue dan dalam waktu hitungan detik gue udah kehilangan kendali lagi atas badan gue makhluk makhluk itu enggan berpaling dari badan gue yang udah rapuh ini mereka terus bergantian masuk dan meraung raung sampe putra kewalahan menghadapinya
PUTUS Waktu lambat laun terus bergulir dan ya gue harus nerima kenyataan, gue harus menyudahi semuanya, bukan gue tapi dia
Siang itu 19 april 2014 gue lagi gendong anak bayi bukan anak gue tapi anak temennya putra yang putra titipin lagi ke gue
Dulu gue seorang gamers dan kalo gue begadang pasti karena gue lagi asik maen games sambil ngaskus, bukan ngupdate cerita kayak sekarang
Siang itu terasa panas ditambah panas dengan rengekan seorang bayi ditangan gue dan tiba tiba ada sms masuk dari dhila yang bikin gue panas, gondok dll
(karena gue masih lupa dengan percakapan tersebut maka gue skip dulu)
Setelah si anak tadi tertidur gue pun langsung ikutan tidur karena sakit badan dan leher gue mulai keram mungkin karena efek begadang dan penyakit mengerikan yang gue idap 2 sekaligus
Selang beberapa jam gue terbangun dan langsung sibuk nyari hp, niatnya mau sms pacar dan ternyata ketika gue buka hp ZONK ! gue udah jomblo dan gue tanpa babibu langsung nangis sampe akhirnya dari egi sampe nenek dateng buat nenangin gue Gue : ngapain kalian kesini "
Egi : za, cerita sini sama aku " tawar egi mencoba menghibur gue yang sedang lara ini Gue : gak ! gue gak apa apa !
Egi : kamu bisa bohong sama oranglain, tapi gak ke kita za jawabnya lembut Mamah : mamah udah tau ternyata semuanya terbukti kan, kamu bakalan dicampakin gitu aja " Mamah bukannya nenangin gue, malah bikin gue semakin kalut pada waktu itu. Semakin gue paksain untuk berfikir semakin kalut gue hingga akhirnya sesuatu yang hangat meluncur indah dari hidung gue, gue mimisan
Dan akhirnya gue jatuh pingsan karena gue gak sanggup lagi nahan beban sendirian pemberi harapan palsu
Setelah hari itu gue merasa kehidupan gue makin suram gue mulai konsumsi obat obatan dan sering balapan liar dari mulai dextro sampe inex udah pernah singgah di mulut gue Hingga akhirnya gue menemukan tempat dimana gue bisa konsultasi masalah supra sekaligus asmara dan kejiwaan gue
Gue diketemukan dengan om black yang sampe saat ini, gue anggap sebagai guru gue yang banyak mengajari gue tentang hidup dan agama
Tinuuut& tinuuut& . Tinuuut& tinuuuut
Tiba tiba hape gue berdering dan gue liat itu dhila hubungi gue, dengan segera gue menjawab telfonnya
Gue : halo assalamualaikum
Dhila : waalaikumsalam, lagi apa nyo " Gue : lagi tiduran aja, lagi apa "
Dhila : sama hehehehe tiba tiba kangen kamu nyo Gue : ya ya ya gue juga kangen lu dul
Dhila : dul " Gue : ya bedul, kamu aja manggil gue nyo gak tau itu artinya apaan " Dhila : jangan panggil gitu, aku gak suka ! nyo itu nyonyo, babah nyonyo hehehehe Gue : ya udah deh iya iya
Dhila : nyo, jangan pake gue lu aku gak mau
Gue : oke oke, aku juga kangen kamu tapi ya mau di gimanain lagi "
Gue denger suaranya agak tertahan entah karena pengen nangis atau kebelet boker
Gue : jangan nangis ah, kan kita masih bisa telfonan kan " Dhila : iya, ya udah nyo kamu bobo sana aku gak mau kamu sakit nanti Tuuut & tuuut & tuuut telfon pun ditutup
Akhirnya setiap hari walau gue gak ada status apapun sama dia, gue wajib lapor sama dia kemana dan sama siapa dan itu membuat semuanya geram termasuk egi
gabung forsup ak saat gue ditinggal dhila akhirnya gue milih gabung sama anak anak forsup Disini gue jadi tau banyak hal tentang yang gue alami dan apa yang sebenarnya dhila dkk sembunyikan dari gue
Suatu hari salah satu sesepuh di forsup nawarin gue untuk melakukan mediumisasi (pemanggilan energi yang kemudian energi yang hadir dimasukkan ke salah satu kawan di forsup)
Om black : "siap za untuk mediumisasi mantan kamu itu ?" tanyanya menggoda gue Gue : "ane sih siap siap aja puh, ane pengen tau dengan siapa dia sayang sayangan selain ane ?" jawab gue dengan semangatnya
Ritual pemanggilan pun dimulai gue yang tadinya ngantuk jadi semangat 45 liat perubahan gerak gerik korban mediumisasi ini
Bayangin seorang laki laki tulen dimasukin energi seorang wanita manja kayak dhila
Om black : "ini dhila ?" tanyanya kepada si korban mediumisasi dia.pun menganggukkan kepala Om black : "kalo ini dhila coba buka matanya, liat ini eza bukan ?" pancingnya
Lelaki itu membuka matanya dan kemudian melihat gue yang duduk dihadapannya dengan wajah memelas, lalu dia menganggukkan kepala.
Om black : "kamu masih sayang sama reza ?" Dhila : *angguk angguk*
Om black : "mau ketemu eza gak ?" Dhila : *angguk angguk*
Gue pun menyela pembicaraan om black dengan dhila
Gue : "la, kamu punya pacar selain aku ?" Dhila : *geleng geleng*
Gue : "aku minta kejujuran kamu, kalo emang kamu udah punya pacar dari awal kamu sama aku, buat apa kamu pertahanin aku ?"
Dhila : *diem* Gue : "jujur, kamu wanita paling munafik yang pernah aku kenal !"
Seketika tubuh lelaki yang sedang menjadi mediator itu melemah, pertanda sesi mediumisasi ini harus segera disudahi
Akhirnya om black mengembalikan kembali energi dhila ke dalam tubuhnya dan mediator itu pun segera disadarkan
sia sia :') Hari itu tanggal 27 juni 2014 tepatnya sehari sebelum bulan puasa tiba gue janjian ketemuan sama dhila di Bogor. Tepatnya ditempat om black
Awalnya telfonan biasa aja, dia pun menaruh harapan bahwa bisa ketemu sama gue bahkan sempat menyisipkan ciuman mesra via handphone padahal waktu itu gue gak ada status apapun sama dia
Gue : dul, jadi ketemu hari ini " Tanya gue penasaran
Dhila : iya nyo, aku otw ke tempat mpok jah dulu ya nyo jemput mpok jah " jawabnya dengan semangat
Gue : mpok jah " siapa itu " Tanya gue penasaran
Dhila : itu temen aku tapi dia gak satu fakultas, dia sefakultas sama ninda, gak apa apa kan nyo kalo aku dateng sama dia "
Gue : ya udah gak apa apa dul
Dhila : ih jangan panggil dul nyo, tapi aku jadi dateng sorean soalnya kan mpok jah di slipi dan oh ya satu lagi awas ya kalo kamu suka sama mpok jah "
Gue : iya iya maaf, hah " emang kenapa mpok jah "
Dhila : ya kan mpok jah cantik banget takutnya ntar kamu malah naksir dia nyo jawabnya manja
Gue : oh ya udah iya tenang aja, mudah mudahan sih gak naksir dia kalo naksir ya udah jadi takdir hahahaha sahut gue sambil ketawa ngakak
Dhila : ih kamu mah menel jawabnya
Gue : hahahaha becanda yeeeh tapi aku mohon datangnya agak cepetan ya, soalnya aku gak mau mbak novi sampe tau pertemuan kita ini pinta gue
Dhila : kamu mah lebih mentingin mbak novi daripada aku ! bentaknya
Gue : gak gitu, kan kamu tau selama aku sakit mbak novi yang ngurus aku dan pas tau dia suka sama aku ya harusnya aku ngehargain perasaan dia dong
Dhila : ya udah gak usah jadi deh kalo gitu bentaknya ngambek
Tuuut& tuuut& tuuut& telfon pun diputusnya Gue pun kembali menelfonnya
Gue : halo assalamualaikum Dhila : waalaikumsalam
Gue : ya udah iya jadi, aku usahain mbak novi gak dateng sebelum kamu datang, udah ah jangan ngambek
Dhila : bener ya " Gue : iya janji
Dhila : yeees, muaaaaaah dadah b*nin*
Mbak novi adalah seorang perawat yang ditugaskan oleh radit untuk menjaga gue, dia dengan sukarela merawat gue tapi ternyata dia jatuh cinta sama gue dan itu diakui oleh mbak novi sendiri
Ternyata dugaan gue bener, dhila datang lebih lambat dari mbak novi dan akhirnya mbak novi menarik paksa gue untuk pulang ke villa tempat dimana biasa gue beristirahat dan beberapa kali melayangkan pukulan ke gue. Villa itu disewa radit dan putra untuk tempat gue bernaung selama gue dalam perawatan mbak novi
Dhila datang ke tempat om black dengan penuh murka karena ketiadaan gue disitu dia datang sambil teriak teriak kayak orang gila dan putra pun jadi sasaran kemarahannya, hampir aja putra ditabrak dhila dan jatuh dari motor waktu mau jemput dhila dan menahan dia untuk pulang ke Jakarta karena waktu itu waktu menunjukan pukul 02.00 WIB pagi
Bangkit dari tidur yang panjang
Setelah sampai di villa, bukan saja disitu penderitaan gue berakhir ternyata gue masih harus merasakan hantaman hantaman keras dari tangan mbak novi menghujam badan gue
Darah gak berhenti mengalir dari hidung dan pelipis gue yang luka ditambah kaki gue yang sedang dalam perawatan pun kena imbasnya dan gue hanya bisa mengerang kesakitan
Mbak novi ngamuk sengamuk ngamuknya sama gue dia yang tadinya manis dan lembut sikapnya menjadi sosok monster yang menakutkan
Mbak novi : salahku apa mas sama kamu " bentaknya
Gue : kamu gak salah mbak, aku yang salah jawabku dengan terbata bata Mbak novi : kenapa kamu janjian sama mantanmu dibelakangku " bentaknya lagi Gue : aku cuma mau nyelesaiin semuanya mbak, aku cuma gak pengen lagi ada hutang antara aku sama dia, aku sadar aku banyak janji sama dia mbak jawab gue
Mbak novi : kenapa harus janjian dibelakang aku mas " bentaknya
Gue : gak maksud gitu mbak, aku juga takut kamunya marah dan benci sama dia kalo tau dia nyuruh aku ketemuan sama dia jawab gue dengan mata yang berkaca kaca nahan sakit Mbak novi : kamu tuh lagi sakit mas, masih aja mentingin dia ditaruh dimana sih otak sama hati kamu "
Dengan sekali pukulan gue pun langsung tergeletak dan gak pernah bangun lagi selama 2 bulan, penyakit gue semakin parah dan kondisi gue amat sangat mengenaskan
Gue dibawa ke rumah sakit elit di Singapore dan menjalani pengobatan intensif selama 2 bulan disana, bahkan radit pun datang dan menemani gue disaat masa masa kritis gue Dua bulan pun berlalu, gue tersadar dari tidur yang panjang dan ngerasa gue gak punya tulang belulang selang disana sini kabel terus bunyi bunyian khas peralatan rumah sakit begitu Cumiakkan telinga gue
Sekilas gue sempet melihat beberapa sosok yang sebenarnya gak asing lagi buat gue, tapi gue gak bisa inget siapa mereka
Setelah kondisi gue membaik, radit membawa gue pulang ke Indonesia dan gue pun memulai lembaran baru dengan melupakan semua, bukan karena emang gue yang menginginkannya tapi karena kondisi gue yang amat sangat gak memungkinkan untuk mengingat semuanya dengan waktu yang cepat
Cibul dibalik senja akhirnya nyampe juga di ending cerita
terima kasih pada seluruh pembaca setia indigo part I
agak sulit untuk mengungkapkan sosoknya namun sebait tulisan ini mungkin bisa menggambarkan sebagian besar tentangnya
setelah sekian lama mengalami pedih putus cinta akhirnya gue lebih memilih untuk menyendiri dulu, dan rasanya lucu juga kalo kisah hidup gue yang mengenaskan ini gue tumpahkan kedalam sebuah novel
akhirnya dengan sisa sisa ingatan yang masih ada, gue buka situs yang dulu sering banget gue pantau
gue buka laptop yang selama ini nemenin gue, dengan setia menulis semua cerita tentang kehidupan gue dan gue mulai menulis disebuah situs ternama tentang hidup gue yang gue kasih judul INDIGO di kaskus.co.id
gue selalu menulis setiap detail aktivitas gue dan gue ceritakan di situs tersebut dan setelah itu gue buka pertemanan gue di situs f*cebook
tiba tiba ada satu permintaan pertemanan dari sesosok wanita dengan nama senja setelah gue approve gak lama kemudian dia ngechat gue
Senja : Salam kenal gan, aku pembaca setia trit agan Dan yang pasti ingin juga berteman dgn agan
sapanya di message inbox gue
Gue : ya salam kenal juga ya
Senja : Makasih udah d aprove d tunggu kelanjutannya ya gan Btw apa kabar sama raka " Udah umur berapa dya sekarang " Hehehehe Sori yah kepo
Gue : sama sama sist lagi dalam proses alhamdulillah kabarnya selalu baik walau dia betah di negeri penjajah umurnya menginjak 6 tahun iya gak apa apa sist
Senja : Dy dsana sama siapa gan " Agan dsana juga " Btw udah kimpoi belom nih ama dhila Gue : sama radit sist ane sih masih ada di indonesia kok, baru pulang juga sih belum sist
percakapan pun makin memanjang dikali lebar ditambah luas (alah apasih ) hingga akhirnya tercetuslah emot yang bikin dia salah tingkah dan katanya jadi suka teriak teriak gara gara tingkah gue
seminggu berlalu, akhirnya gue putusin untuk moveon dari sosok dhila yang selama ini terlalu menyiksa dengan segala bayangan bayangan manis tapi menyakitkan
gue jadian pas ditanggal 7, 3 hari sebelum failed anniv gue sama dhila
entah kenapa gue pengen banget ngirimin dia seonggok boneka berjenis sapi dengan pita warna pink yang akhirnya kita sepakati bernama "cibul" yang menjadi anak semata wayang gue bersama "rumah baru" yang bikin gue nyaman sampe saat ini yang setiap bangun tidur selalu memanggil gue dengan sebutan ayah
mungkin terdengar gila, cowok berusia 25 tahun dan berpenampilan sangar dengan kumis dan jenggot yang bertengger di wajah gue yang flat ini hobby berbicara dengan boneka. namun itu kenyataannya, gue lebih nyaman seperti itu daripada pacaran yang aneh aneh hingga akhirnya menghadirkan anak bayi beneran
THE END This Is SENJA. Yes & . This Me berkhayal menikah siang itu adalah pemakaman egi, gue harus rela kehilangan salah satu sosok lagi yang pernah mengisi hari gue dengan warna tapi gue beruntung dipertemukan dengan sosok dhila yang bisa ngerti keadaan gue walau hanya sebentar
Dhila : "udah tuanku kamu jangan sedih biarin dia tenang di alam sana" ujarnya lembut Gue : "sedih yaang, kenapa dia harus meninggal dengan cara seperti itu" jawab gue dengan terbata bata
Dhila : "itu namanya takdir sayangku, kamu gak bisa nyalahin takdir, sama halnya dengan aku. kalo takdir aku belum bisa ketemu sama kamu ya aku gak bisa menyalahkannya" ucapnya menenangkan gue
Gue : "iya ya yaang, ya udah deh aku gak akan sedih lagi, makasih ya nona kamu selalu bisa menenangkan aku"
Dhila : "sama sama tuan, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk kamu, oh iya si raka gendut keponakan kesayangan aku lagi apa ?"
Gue : "dia lagi makan yaang, makan nasi padang favorit dia itu aja sampe nambah bangkrut deh aku"
Dhila : "hahahaha lucu banget sih dia yaang, berasa pengen banget aku cubit pipinya hihihihi" Gue : "yaang aku pengen nikah" tiba tiba terlintas fikiran gue seperti itu yang membuat gue gusar dan membuat dhila dengan semangat membahasnya
Dhila : "SAMAAAAAAAAAAAAAA" teriaknya dengan semangat Gue : "kira kira gimana ya yaang nanti kalo kita udah nikah ?"
Dhila : "gak tau yaang hahahaha mungkin aku bakalan jauh lebih bahagia daripada sebelumnya karena selalu sama kamu tuan kesayangan aku"
Gue : "hehehehe gombal kamu"
Dhila : "biarin yang penting sama kamu tuan muaaah" jawabnya dengan semangat
walaupun sedih kehilangan egi, rasanya gue masih merasa beruntung karena memiliki dhila yang seperhatian itu sama gue dan gak bisa dipungkiri bahwa raka, keponakan kesayangan gue pun terlanjur jatuh hati dengan tante kesayangannya itu
Dear Love 1 Raja Petir 05 Dedemit Selaksa Nyawa Cumbuan Menjelang Ajal 2
^