Pencarian

Anna Karenina Jilid 2 7

Anna Karenina Jilid 2 Karya Leo Tolstol Bagian 7


Darya Aleksandrovna merasa heran mendengarkan betapa tenang Vronskii mengemukakan kebenaran dirinya di rumah sendiri, di depan meja makan itu. Teringat olehnya betapa Levin, yang jalan pi kirannya bertentangan samasekali, sangat man tap mengemukakan pendapatnya di rumah sendiri, di depan meja makan. Tapi ia sangat menyayangi Levin. Karena itu ia memihak Levin.
"Jadi, kami bisa mengandalkan kedatangan Anda dalam sidang yang akan datang, Pangeran?" kata Sviyazhskii. "Tapi kita perlu berangkat lebih dini agar sebelum jam delapan kita sudah sampai di sana. Boleh saya mendapat kehormatan Anda untuk tinggal bersama saya?"
"Kalau aku, aku agak setuju dengan iparmu itu," kata Anna. "Cuma tidak persis seperti dia," tambahnya sambil tersenyum. "Aku khawatir waktu terakhir ini terlalu banyak kewajiban kemasyarakatan kita. Seperti dulu jumlah pegawai yang begitu ban yak, sehingga untuk tiap urusan perlu seorang pegawai, begitulah sekarang dengan pekerja kemasyarakatan. Aleksei baru enam bulan d i sini, tapi sudah menjadi anggota barangkali lima-enam macam lembaga kemasyarakatansebagai pelindung, hakim anggota dewan perwakilan, anggota juri,
LEOTOLSTOI anggota entah komisi apa untuk kuda. Du train que cela va,71 seluruh waktunya habis. Dan aku khawatir, banyaknya urusan itu cuma formalitas. Anda sendiri anggota berapa tempat, Nikolai Ivanich?" katanya kepada Sviyazhskii. "Agaknya lebih dari sepuluh?"
Anna bicara dengan berkelakar, tapi dari nada bicaranya terasa adanya kemarahan. Darya Aleksandrovna melihat hal itu, karena ia memerhatikan Anna dan Vronskii dengan saksama. Ia juga melihat bahwa di tengah-tengah percakapan itu wajah Vronskii seketika menunjukkan ekspresi serius dan terus saja demikian. Melihat hal itu, dan melihat Nona Pangeran Varvara dengan tergesa-gesa langsung mengubah pembicaraan dan mulai bicara tentang para kenalannya di Petersburg, dan mengingat babwa tadi di kebun Vronskii bicara tentang kegiatannya secara janggal, mengertilah Dolly bahwa kegiatan kemasyarakatan Vronskii itu ada kaitannya dengan pertengkaran pribadi antara Anna dan Vrosnkii.
Makan siang, jenis-jenis anggur, tata meja, semua itu memang amat baik, tapi itu hanya seperti yang biasa dilihat Darya Aleksandrovna dalam acara makan siang atau acara di bar, yang kini tak biasa lag i ia kunjungi, dan selalu berciri impersonal dan tegang; karena itu, di hari biasa dan dalam kelompok kecil seperti itu, semua itu menimbulkan kesan tak menyenangkan baginya.
Sesudah makan siang orang duduk-duduk di teras. Kemudian mulai main tenis lapangan rumput. Para pemain terbagi dalam dua kelompok; mereka menempatkan diri di kedua sisi net yang direntangkan pada tiang-tiang keemasan, di atas lapangan kroketyang telah diratakan dan dipadatkan dengan baik. Darya Aleksandrovna mencoba ma in, tapi lama ia tak mengerti cara bermainnya. Dan ketika akhirnya mengerti, i a sudah lelah sehingga terpaksa duduk dengan Nona Pangeran Varvara dan hanya memerhatikan orangorang bermain. Tushkevich, pasangan mainnya, juga berhenti main, tapi yang lain-lain terns bermain sampai lama. Sviyazbskii dan Vronskii bermain amat baik dan dengan sunggub-sunggub. Dengan tajam mereka mengawasi bola yang diarahkan kepada mereka, tidak tergesa tapi juga tidak berlambat. Dengan cekatan mereka berlari
71 Du train que cela va (Pr): Gara-gara cara hidup seperti ini.
311 312 ANNA KAR"N!NA mendekati bola, menantikan saat melompat sambil memukul bola dengan raket, dengan tepat dan benar, melewati net. Veslovskii bermain lebih buruk daripada yang lain. la terlalu bersemangat, tapi dengan sikap riang yang diperlihatkannya ia bisa menggairahkan para pemain yang lain. Tawa dan teriakannya tak henti-hentinya terdengar. Dengan izin para perempuan ia melepas jasnya, sepert i lelaki lain; tubuhnya yang besar i ndah tersalut kemeja lengan putih, wajahnya yang kemerahan, dan geraknya yang aktif menggores dalam kenangan.
Ketika Darya Aleksandrovna berbaring untuk tidur malam itu, begitu memejamkan mata, terbayang olehnya Vasenka Veslovskii yang sedang beraksi di lapangan kroket.
Sewaktu permainan berlangsung Darya Aleksandrovna merasa kurang gembira. Ia tak suka dengan hubungan main-main antara Vasenka Veslovskii dan Anna, dan ia tak suka melihat ketidakwajaran tingkah-laku orang dewasa sewaktu mereka, tanpa anakanak, bermain permainan anak-anak. Tapi agar tak mengecewakan orang lain dan untuk menghabiskan waktu, sesudah berist irahat i a pun kembali main dan pura-pura senang dengan permainan itu. Sepanjang hari ia merasa sedang bermain di atas panggung sandiwara bersama para aktor yang lebih baik daripada d irinya, dan permainannya yang buruk merusak segalanya.
la datang dengan maksud tinggal selama dua hari, kalau keadaan cocok untuknya. Tapi petang itu juga, di tengah permainan, ia memutuskan untuk pulang esok harinya. Kesibukan ibu rumahtangga yang penuh siksa, yang di perjalanan sempat ia benci, sekarang, sesudah satu lamanya ia habiskan tanpa kesibukan tersebut, tergambar di matanya dalam bentuk yang lain dan menariknariknya.
Sesudah minum teh di petang hari, be pan-sampan di malam hari, dan seorang diri masuk ke kamar, melepas pakaian dan duduk merapikan rambutnya yang berantakan, Darya Aleksandrovna pun merasa sangat lega.
la bahkan merasa tak senang memikirkan bahwa Anna sebentar lagi akan datang menemuinya. la ingin tinggal sendiri dengan pikiran-pikirannya.
LEOTOLSTOI XXIII Dolly sudah siap membaringkan ketika Anna masuk ke kamar menemuinya dengan mengenakan pakaian tidur.
Sepanjang hari beberapa kali Anna mulai bicara tentang hal-hal yang akrab, tapi setiap kali, sesudah mengucapkan beberapa patah kata, ia berhenti. "Nanti saja kalau sudah sendirian kita bicarakan. Banyak sekali yang hendak kubicarakan denganmu," katanya.
Sekarang mereka berdua sudah sendirian, tapi Anna tetap tak tahu apa yang hendak ia bicarakan. Ia duduk di dekat jendela sambil menatap Dolly dan meraba-raba dalam ingatannya semua bahan pembicaraan akrab yang ia rasakan tak terhitungjumlahnya, tapi tak satu pun yang bisa ia temukan sekarang. Ia merasa waktu itu semua sudah ia kemukakan.
"Lalu, apa kabar Kitty?" katanya sambil menarik napas dalam, dan dengan nada bersalah menatap Dolly. "Coba katakan yang benar padaku, Dolly, apa dia tak marah padaku?"
"Marah" Tidak," Darya Aleksandrovna tersenyum. "Tapi membenci, mendendam?"
"Ah, tidak! Tapi kamu tahu, itu tak bisa dimaafkan." "Ya, ya," kata Anna sambil membalikkan badan dan memandang ke arah jendela yang terbuka. "Ta pi aku tak bersalah. Dan siapa yang bersalah" Apa artinya salah" Apa dikira yang terjadi bisa lain daripada itu" Coba, apa pendapatmu" Mungkinkah kamu ini bukan istri Stiva ?"
"Betul, aku tak tahu. Tapi coba katakan kepadaku .... " "Ya, ya, tapi kita belum selesai bicara tentang Kitty. Apa dia bahagia" n orang baik, kata orang."
"Dikatakan baik saja tak cukup. Aku tak kenal orang yang lebi h baik daripada dia."
"O, alangkah senang hatiku! Aku senang sekali! Karena dia lebih daripada baik," ulangnya.
Dolly tersenyum. "Tapi coba ceritakan kepadaku tentang dirimu sendiri. Kita berdua mesti banyak cerita. Dan aku sudah bicara dengan .... " Dolly tak tahu bagaimana menyebut orang itu. Ia merasa kikuk
313 314 ANNA KAR"N!NA akan menyebutnya Pangeran atau Aleksei Kirillovich.
"Dengan Aleksei," kata Anna. " tahu kalian sudah bicara. Tapi aku ingin tanya langsung kepadamu, apa pendapatmu tentang diriku, tentang hidupku?"
"Bagaimana aku bisa mengatakan semuanya sekaligus" Betul, tak bisa aku mengatakan."
"Tapi bagaimanapun, cobalah katakan padaku .... Kamu melihat hidupku. Tapijangan kamu lupa, kamu melihat kami di musim panas; kamu datang, dan kami tak sendiri .... Kami datang kemari awal musim semi, hidup betul-betul cuma berdua, dan hidup demikian pula, dan lebih baik daripada ini aku tak bisa mengharapkan. Tapi bayangkan, aku hidup sendiri tanpa dia, sendiri saja, dan itu akan .... Aku bisa meli hat dengan jelas bahwa ini akan sering terulang, yaitu separuh waktu ia tak ada d i rumah," katanya sambil bangkit dan kemudian duduk lebih dekat dengan Dolly.
"Tentu saja," i a menukas Dolly yang hendak mengemukakan keberatan. "Tentu saja aku tak akan menahannya dengan kekerasan. Dan aku pun tak menahan dia sekarang. Sebentar lagi pacuan kuda akan diadakan, kuda-kudanya akan ikut, dan ia akan pergi. senang sekali. Tapi cobalah pikirkan diriku, bayangkan kedudukanku ini... Ah, tapi apa guna membicarakan itu!" i a tersenyum. "Jadi apa yang ia bicarakan denganmu?"
"Dia bicara tentang hal yang aku sendiri ingin membicarakannya, dan aku senang bisa menjadi juru bicaranya: tentang apakah tak ada kemungkinan dan apakah tidak mungkin ... ," Darya Aleksandrovna tergagap, "membetulkan atau memperbaiki kedudukanmu .... Kamu mestinya tahu bagaimana pandanganku.... Tapi bagaimanapun, kalau mungkin, kamu perlu kawin .... "
"Jadi, cerai?" kata Anna. "Tahu tidak, satua perempuan yang datang kepadaku dari Petersburg adalah Betsy 1\rerskaya" Kamu kenal dia, kan" Au fond c'est la femme la plus depravee qui existe.72 Ia berhubungan dengan Tushkevich, dan dengan cara yang paling menjijikkan menipu suaminya. Dan ia bilang padaku, ia tak
72 Au fond c'est la femme la plus depravee qui existe (Pr): Pad a hakikatnya dia perempuan yang paling cabul.
LEOTOLSTOI mau kenal denganku selama kedudukanku belum tetap. Jangan kamu sangka aku membandingkan . .. . Aku kenal kamu, Sayang. Tapi tanpa kukehendaki, aku teringat .... Ya, jadi apa yang ia katakan padamu?" ulangnya.
"Ia bilang dirinya menderita demi kamu dan diri sendiri. Barangkali kamu akan bilang itu egoistis, tapi itu egoistis yang benar dan mulia! la ingin, pertama, mengesahkan status anaknya, dan menjadi suamimu, memiliki hak atas dirimu."
"Istri macam apa pula dalam kedudukanku sekarang ini" Budak, ya, barangkali bisa disebut budak, itulah," tukas Anna murung.
"Ta pi yang pen ting, yang ia kehendaki adalah ... supaya kamu tak menderita."
"ltu tak mungkin! Percaya tidak?"
"Dan yang paling benar, i a ingin agar anak-anakmu punya nama."
"Anak-anak yang mana?" kata Anna tanpa menatap Dolly, dan sambil memicingkan mata.
"Anie, dan lain-lain yang bakal lahir .... "
"0, tentang itu ia barangkali bisa merasa tenang; aku tak akan punya anak lagi."
"Bagaimana kamu bisa bilang tak akan ... ?" "Tak akan, sebab aku tak menghendaki."
Walaupun sedang resah, tetap saja Anna tersenyum karena melihat ekspresi ingin tahu, heran, dan ngeri di wajah Dolly. "Dokter bilang begitu sesudah sakitku dulu itu .... "
"Tak mungkin!" kata Dolly sambil membuka lebar-lebar. Bag inya, kata-kata Anna itu merupakan salah satu penemuan yang akibat serta konsekuensinya amat besar, sehingga pertama-tama hanya bisa dirasakan, tak mungkin dibayangkan, tapi akan terpaksa banyak dipikirkan.
Penemuan tiba-tiba itu, yang memberinya ke jelasan tentang keluarga-keluarga yang sebelumnya menjadi teka-teki baginya, yaitu keluarga-keluarga yang hanya punya seorang atau dua orang
315 316 ANNA KAR"N!NA anak saja, kini memenuhi kepalanya dengan aneka ragam pi kiran, gambaran, dan perasaan yang saling bertentangan, sehingga ia tak bisa mengatakan apa-apa dan hanya menatap Anna dengan heran disertai mata terbelalak. Itu pula yang pernah ia pikirkan dalam perjalanan, tapi sekarang, sesudah tahu bahwa hal itu bisa terjadi, ia pun merasa nger i. Ia merasa, itu adalah keputusan yang sangat sederhana untuk persoalan yang sangat rumit.
"N'est ce pas immoral?"73 hanya itu yang ia katakan, sesudah terdiam.
"Kenapa" Jangan lupa, aku harus memilih satu dari dua: mengandung, artinya jatuh sakit, atau menjadi sahabat dan teman suami, yang bagaimanapun adalah suamiku," kata Anna yang dengan sengaja memakai nada tak acuh dan tak sungguh-sungguh.
"Ya, ya, ya, ya," kata Darya Aleksandrovna, yang sementara itu mendengar alasan-alasan serupa dalam dirinya, tapi dengan alasanalasan itu ia tak bisa menemukan kemantapan yang lebih teguh di bandingkan kemantapan yang sebelumnya ada pada dia.
"Bagimu, bagi orang lain," kata Anna seakan menebak isi pikiran Dolly, "barangkali masih ada keraguan; tapi bagiku .... Kamu mesti tahu, aku ini bukan istri; ia memang mencintaiku sepanjang i a masih menc intaiku. Lalu, dengan apa kubalas cintanya" Dengan ini." Ia menjulurkan tangannya yang putih ke depan perut. Dengan kecepatan Juarbiasa, seperti terjadi di saat-saat gelisah, maka pikiran dan kenangan pun bertimbun dalam kepala Darya Aleksandrovna. " ," demikian pikirnya, "tak pernah mencoba menarik Stiva ke dalam diriku; ia tinggalkan aku dan ia dapatkan orangorang lain, dan orang pertama yang diajaknya berselingkuh tak bisa pula menahan dia dengan cara tetap cantik dan riang. Lalu Stiva membuangnya dan mengambil yang lain lagi. Dengan cara i Anna memikat dan menahan Pangeran Vronskii" Kalau kecantikan yang dicari Vronskii, ia pasti dapat menemukan riasan dan lagak-lagu yang jaub lebib memikat dan riang. Betapapun putib tangan Anna, betapapun indah tangan yang terbuka itu, betapapun indah tubuhnya yang montok, dan betapapun cantik wajahnya yang menggairahkan
13 N'est ce pas immaral" (Pr): Apa itu tidak amoral"
LEOTOLSTOI dan rambutnya yang hitam, Vronskii akan menemukan yang lebih baik, seperti halnya suamiku yang memuakkan, menyedihkan, dan simpatik itu."
Dolly tak memberikan jawaban apa-apa, dan hanya menarik napas. Anna melihat tarikan napas yang mengungkapkan sikap tak setuju itu, dan ia pun melanjutkan pembicaraannya. Ia masih punya banyak alasan yang sangat kuat, sehingga tak mungkin samasekali meruntuhkan alasan-alasan tersebut.
"Kamu bilang itu tak baik" Tapi dalam hal ini kita mesti mempertimbangkannya," sambungnya. "Kamu melupakan kedudukanku. Bagaimana mungkin aku mengharapkan anak-anak yang lain" Aku tidak bicara soal sakitnya; aku tak takut penderitaan macam itu. Tapi coba pik irkan, akan jadi apa anak-anakku itu" Anak-anak malang yang akan menggunakan nama yang asi ng baginya. Barn dari kelahirannya saja mereka sudah terpaksa malu terhadap ibunya, ayahnya, dan terhadap kelahirannya sendiri."
"Yajustru karena itu diperlukan perceraian."
Ta pi Anna tak lagi mendengarkan Dolly. Ia ingin mengungkapkan sampai selesai alasan-alasan yang memang sudah dipakainya untuk meyakinkan dirinya sendir i itu.
"Buat apa aku diberi akal kalau aku tak menggunakannya untuk tidak melahirkan ke dunia ini anak-anak yang malang?"
Ia menatap Dolly, tapi belum lagi Dolly sempat menjawab, ia sudah melanjutkan:
"Dengan begitu aku akan selalu merasa bersalah di hadapan anak-anak yang malang itu," katanya. "Kalau mereka itu tak ada, setidak-tidaknya mereka tidak akan malang, sedangkan kalau mereka malang, aku sendiri yang dalam hal ini bersalah."
Alasan-alasan itu pula yang disimpulkan Darya Aleksandrovna untuk dirinya; tapi sekarang ia mendengarkan, dan tak bisa memahami alasan-alasan itu. "Bagaimana mungkin bersalah di hadapan makhluk-makhluk yang tidak ada?" pikirnya. Dan tibatiba terpi kir olehnya: mungk inkah, misalnya, lebih baik bagi Grisha tersayang, sekiranya anak itu tak pernah dilahirkan" Dan terasalah olehnya hal itu beg itu biadab, beg itu aneh, sehingga terpaksa ia menggeleng-gelengkan kepala untuk membuyarkan pusaran pikiran-
317 318 ANNA KAR"N!NA pikiran gila yang berputar-putar itu.
"Tidak, aku tak tahu, tapi ini tak baik," hanya itu yang ia katakan dengan wajah menunjukkan rasa mual.
"Ya, tapi kamu jangan lupa siapa kamu, dan siapa aku .... Selain itu," tambah Anna, sekalipun ia merasa punya banyak alasan, sedangkan Dolly, sebaliknya, tak banyak, seakan pada akhimya ia toh menyadari bahwa keadaan itu tak baik, "kamu jangan lupa yang terpenting, bahwa sekarang aku tidak dalam keadaan sama dengan kamu. Persoalan yang kamu hadapi adalah: apakah kamu berkeinginan punya lebih banyak anak, sedangkan yang kuhadapi: apakah aku berkeinginan punya anak. Di antara keduanya ada perbedaan besar. Kamu mesti paham, dalam keadaanku seperti sekarang ini tak bisa aku mengharapkan anak.
Darya Aleksandrovna tak menga jukan keberatan. Sekonyongkonyong ia merasa dirinya jadi beg itu jauh dari Anna, di antara keduanya ada persoalan yang membuat mereka tak bakal sejalan sampai kapanpun, dan lebih baik mereka tak berbicara tentang persoalan itu.
XXIV "Kalau begitu, lebih perlu lag i bagimu membereskan kedudukan itu, kalau mungkin," kata Dolly.
"Ya, kalau mungkin," kata Anna dengan suara tiba-tiba jadi lain samasekali, lirih dan sedih.
"Apa perceraian tak mungkin" Aku dengar suamimu setu ju." "Dolly! Aku tak ingin bicara soal itu."
"Baiklah, tak akan kita bicarakan," kata Darya Aleksandrovna cepat melihat ekspresi derita di wajah Anna. "Cuma, aku lihat, pandangan matamu terlalu murung."
"Aku" Samasekali tidak. Aku sangat gembi ra dan puas. Kamu Jihat sendiri, je f ais des passions. 74 Veslovskii. ... "
"Ya, terus-terang, aku tak suka dengan t ingkah Veslovskii itu," kata Darya Aleksandrovna dengan maksud mengubah pembicaraan.
14 le fais des passions (Pr): Aku punya daya hidup.
LEOTOLSTOI "Ah, samasekali tidak. Itu cuma menggelitik Aleksei, tak lebih daripada itu; tapi dia itu anak dan sepenuhnya ada dalam tanganku; yakinlah, aku bisa mengendalikan dia semauku. Dia itu sama saja dengan anakmu Grisha .... Dolly!" tiba-tiba ia mengubah pembicaraan, "kamu bilang pandangan mataku murung. Kamu ini tak mengerti. Keadaanku ini sungguh mengerikan. Dan aku berusaha tidak melihatnya samasekali."
"Tapi menurut pendapatku, perlu. Kamu perlu me n apa yang bisa kamu lakukan."
"Tapi apa yang bisa kulakukan" Tak ada. Kamu bilang, kawin dengan Aleksei, dan tak usah aku memikirkan dia. Aku tak memikirkannya! !" ulangnya, lalu wajahnya jadi merah. Ia berdiri, menegakkan dadanya, menarik napas panjang, dan mulai berjalan mondar-mandir dengan langkah r ingan sepanjang ruangan, dan sesekali berhenti. Tak ada satu hari a tau satu jam pun aku tak berpikir dan mencela diri sendiri,justru karena aku berpikir ... karena pikiranpikiran itu bisa membuatku gila," ulangnya. "Kalau aku memikirkan hal ini, aku tak bisa tidur lagi tanpa morfin. Tapi baiklah. Kita akan membicarakan hal ini dengan tenang. Orang bilang padaku: cerai. Pe a, dia tak bakal memberikan. Di a sekarang dalam pengaruh Nyonya Pangeran Lidiya Ivanovna."
Sambil menegakkan di kursinya, Darya Aleksandrovna dengan wajah menunjukkan derita dan keprihatinan mengikuti Anna yang berjalan mondar-mandir.
"H d icoba," katanya lirih.
"Taruhlah kucoba. Apa itu artinya?" katanya, agaknya mengungkapkan pikiran yang sudah seribu kali ditimbang-timbang dan
lkan. "Itu berarti aku yang membencinya, namun mengaku bersalah di hadapannya-walaupun aku menganggap dia berhati besar-akulah yang harus menghinakan diri dengan menulis kepada dia .... Ya, taruhlah aku berusaha, akan melakukan hal itu. Satu di antara dua: aku akan mendapat balasan yang menghinakan atau mendapat persetujuan. Baiklah, aku mendapat persetujuan .... " Anna waktu itu berada di ujung ruangan terjauh dan berhenti di sana mempermainkan gorden jendela. "Misalnya aku mendapat persetujuan, tapi a ... anakku" Mereka toh tak bakal menyerahkan
319 320 ANNA KAR"NINA anakku padaku" Anak itu akan dibesarkan dalam suasana kebenc ian terhadapku, di rumah ayahnya yang kutinggalkan. Kamu mestinya paham, aku bar mencintai kedua makhuk itu, Seryozha dan Aleksei, sama-sama, lebih daripada diriku sendiri."
Ia berjalan ke tengab ruangan dan berbenti di depan Dolly sambil mengbimpit dada dengan kedua belah tangannya. Dalam pakaian tidur putib itu tampak tubuhnya yang amat besar dan Iebar. Ia menekurkan kepala, dan sambil mengerenyitkan alis, dengan mata berse r i ia menatap Dolly yang kecil, kurus, dan mengenaskan, mengenakan blus yang penub t isikan, mengenakan topi malam, dan menggeletar tububnya karena gelisab.
"Cuma dua makhluk itu yang kuc intai, dan yang satu menolak yang lain. Tak bisa aku menyatukan mereka, padahal satu ha! itu saja yang kubutuhkan. Kalau itu tak ada, apa boleh buat. Ya, apa boleh buat. Entah dengan cara bagaimana, semua ini akan berakhir. Karena itu aku tak bisa, dan tak suka bicara tentang dia. Jadi jangan cela aku, jangan aku dalam hal apapun. Kamu dengan segala kesuc ianmu tak bakal bisa memahami segalanya ini, memahami apa yang kuderita ini."
Ia mendekat, duduk di samping Dolly, menatap wajah dan memegang tangannya dengan wajah bersalah.
"Apa pendapatmu" Apa pendapatmu tentang diriku" Jangan membenciku. Tak perlu kau benci aku. Aku betul-betul tak bahagia. Kalau ada orang tak bahagia, itulah aku," ucapnya seraya membelakangi Dolly, lalu mulai menangis.
Sesudah tinggal sendiri, Dolly pun berdoa kepada Tuhan dan membaringkan diri di ranjang. Sela g i berbicara dengan Anna tadi, dengan segenap jiwanya i a merasa kasihan kepadaAnna; ta pi sekarang ia tak bisa memaksa diri untuk memikirkan Anna. Kenangan tentang rumah dan anak-anak muncul dalam bayangannya dengan daya pikat khusus yang baru. Maka dunianya sendiri kini tampak begitu berharga dan manis, sehingga ia samasekali tak berniat melewatkan sehari pun lagi di luar dunianya itu, dan i a pun memutuskan untuk segera pulang besok.
Sementara itu Anna kembali ke kamar kerjanya sendiri, mengambil gelas anggur dan menuangkan ke dalamnya beberapa
LEOTOLSTOI tetes obat yang sebagian besar berupa morfin. Dimi numnya obat itu, lalu ia duduk beberapa waktu tanpa bergerak, dan dengan perasaan tenang dan riang masuk ke kamar tidur.
Ketika ia masuk ke kamar tidur, Vronskii dengan saksama menatapnya. Vronskii mencari jejak-jejak percakapan yang dia tahu pasti telah berlangsung antara Anna dan Dolly, karena begitu lama Anna tinggal di kamar Dolly. Tapi di wajah Anna-yang bergairah namun ditahan dan menyembunyikan sesuatu-ia tak menemukan apa-apa selain kecantikannya, yang sekalipun sudah terbiasa baginya, namun masih tetap memikat. Anna sadar akan kecantikannya itu, dan ia berharap berpengaruh terhadap Vronskii. Vronskii tak mau bertanya kepadanya tentang apa yang telah mereka percakapkan, ia berharap Anna sendiri yang mengatakannya. Tapi Anna hanya mengatakan: "Aku gembira bahwa kamu suka Dolly."
"Aku kan sudah lama kenal dia. Dia agaknya sangat baik, mais excessivement terre-a-terre. 75 Ta pi bagaimanapun aku suka dia."
Dipegangnya tangan Anna, dan ditatapnya mata Anna dengan nada bertanya.
Anna salah mengartikan tatapan itu, dan ia pun tersenyum kepada Vronskii.
Esok harinya, sekalipun ditahan oleh tuan dan nyonya rumah, tetap saja Darya Aleksandrovna bersiap pulang. Kusir Levin, yang mengenakan baju kaftan usang dan topi mirip topi tukang pos, dengan murung tapi mantap mengeluarkan kereta yang berspatbor tambalan dan ditarik kuda yang aneka warna bulunya ke portik yang berdinding dan bertabur pasir.
Perpisahan Darya Aleksandrovna dengan Nona Pangeran Varvara dan para lelaki itu berlangsung sangat dingin. Sesudah sehari tinggal di rumah itu, baik dia maupun tuan dan nyonya rumah merasa jelas bahwa mereka saling tak cocok, dan lebih baik mereka tak saling berdekatan. Hanya Anna yang merasa sedih. Ia
" Mais excessivement terre-a-terre (Pr): T a pi terlalu prosais.
321 322 ANNA KAR"NINA tahu sekarang bahwa dengan perginya Dolly tak ada Iagi orang yang akan mengusik perasaan-perasaan yang telah muncul dalam dirinya selama kedatangan Dolly. Membangkitkan perasaan-perasaan itu terasa sakit olehnya; tapi bagaimanapun, ia tahu bahwa perasaan itu adalah bagian terbaik jiwanya dan bahwa bagian jiwanya itu dengan cepat tumbuh oleh gaya hidup yang ditempuhnya sekarang.
Sampai di tengah Iadang Darya Aleksandrovna beroleh perasaan lega yang menyenangkan, dan inginlah i a bertanya kepada orangorang lain bagaimana perasaan mereka selama tinggal di rumah Vronskii, tapi tiba-tiba Filipp sendiri sudah mulai bicara:
"Kaya sih kaya, tapi kasih haver cuma tiga kantong. Begitu ayam berkokok langsung habis sampai butir terakhir. Apa art inya tiga kantong" Cuma buat makan ringan. Sekarang harga haver cuma empatpuluh lima kopek di rumah penginapan. Kalau kita terima tamu, berapapun diperlukan, kita kasih."
"Tuannya memang kikir," kata klerek kantor membenarkan. "Tapi kamu suka kuda-kudanya, kan?" kata Dolly. "Bicara soal kuda, memang. Makannya baik. Tapi saya rasa, saya bisa bosan juga tinggal di sana, Darya Aleksandrovna, tak tahulah bagaimana dengan Nyonya," katanya sambil menolehkan wajahnya yang tampan ramah kepada Dolly.
"Saya juga merasa begitu. Tapi bagaimana, kita bisa sampai sebelum petang?"
"Harns bisa." Sesampai di rumah dan melihat semua sehat-walafiat dan simpatik, Darya Aleksandrovna pun dengan sangat bergairah bercerita tentang perjalanannya, tentang bagaimana ia diterima dengan baik, tentang kemewahan dan selera hidup keluarga Vronskii yang baik, tentang acara-acara menarik yang mereka adakan, tapi orang lain tak diberi kesempatan mengemukakan keberatan.
"Kita perlu mengenal Anna dan Vronskii-sekarang aku sudah lebih mengenal Vronskii-supaya kita bisa mengerti betapa simpatik dan menyentuh sikap mereka," demikian katanya sekarang dengan sikap betul-betul jujur, lupa akan perasaan tak puas dan kikuk tak keruan yang dialaminya di sana.
LEOTOLSTOI xxv Vronskii dan Anna menghabiskan seluruh waktu musim panas dan sebagian musim gugur di desa dengan cara yang sama, tanpa mengambil suatu langkah untuk memperoleh perceraian. Mereka telah memutuskan bersama untuk tidak pergi ke mana-mana; tapi makin lama mereka hidup sendirian, terutama di musim gugur dan tan pa tamu pula, makin mereka merasa tak tahan dengan kehidupan itu dan terpaksa harus mengubahnya.
Agaknya kehidupan mereka sudah sedemikian rupa, sehingga tak mungkin mengharapkan yang lebih baik daripada itu; ada kecukupan, ada kesehatan, ada anak, dan masing-masing mereka punya kegiatan sendiri. Tanpa tamu pun Anna terus menjaga penampilannya dan sibuk dengan bacaan-membaca buku-buku roman, buku-buku sastra serius yang sedang mode waktu itu. Ia memesan semua buku yang mendapat resensi baik di koran-koran dan majalahmajalah luar negeri yang diterimanya, dan ia membaca buku-buku itu dengan minat besar terhadap isinya, suatu hal yang hanya terjadi bila ia menyendiri. Selain itu, semua hal yang ditekuni Vronskii ia pelajari lewat buku-buku dan majalah-majalah khusus, sehingga seringkali Vronskii mengajukan kepadanya pertanyaan-pertanyaan tentang pertanian, arsitektur, bahkan kadang-kadang tentang petemakan kuda dan olahraga. Vronskii kagum dengan pengetahuan dan ingatan Anna; semula ia ragu-ragu dan minta penegasan dari dia; tapi kemudian Anna menemukan apa yang ditanyakan Vronskii dalam buku-buku itu, dan menunjukkan kepadanya.
Pemba an rumahsakit itu juga membuat sibuk Anna. Ia bukan hanya membantu, tapi dalam banyak hal mengatur dan memikirkannya pula. Tapi urusan Anna yang utama, baga imanapun, adalah dirinya sendiri-dirinya sendiri, sejauh Vronskii masih menghargainya, sejauh ia bisa mengimbali Vronskii atas apa yang sudah diberikan lelaki itu. Vronskii menghargai keinginan Anna untuk menyenangkan dan mengabdi kepada dia, yang kini merupakan satu-satunya tujuan hidup Anna; sementara itu ia tak senang dengan jaring-jaring cinta yang hendak digunakan Anna untuk mengikatnya. Makin banyak w berlalu, makin sering ia melihat dirinya terjerat
323 324 ANNA KAR"NINA jaring itu, dan makin besar keinginannya, bukan untuk meloloslan
dari jaring itu, untuk mencoba apakah jaring-jaring itu tak menghalangi kebebasannya. Kalau bukan karena keinginan bebas yang makin keras atau keinginan untuk tidak bertengkar tiap kali ia hendak per g i ke kota guna menghadiri sidang atau menonton pacuan, Vronskii barangkali sudah cukup puas dengan kehidupannya. Peranan yang dipilihnya, yaitu sebagai pemilik tanah kaya (dari para pemilik tanah kaya itulah terbentuk inti aristokrasi Rusia), bukan hanya amat sesuai dengan seleranya, ta pi juga memberinya kepuasan yang makin meningkat, sesudah lewat waktu setengah tahun terakhir itu. Dan urusan yang dihadapinya pun berjalan amat baik, makin lama makin mengasyikkan dan menarik dirinya. Sekalipun besar jumlah uang yang harus ia keluarkan untuk rumahsakit, mesin, sapi, dan banyak lagi lainnya yang dipesannya dari Swiss, ia merasa yakin bahwa d irinya bukan menghabiskan, melainkan menambah kekayaan. Mengenai keuntungan yang diperoleh dari penjualan hutan, gandum, wol, sewa tanah, Vronskii bersikap keras seperti batuapi dan bisa bersikukuh pada harga yang ia tetapkan. Dalam hal pertanian besar, dalam hal tanah milik dan harta milik lain, ia berpegang pada cara yang paling sederhana dan paling tak berisiko, sedangkan untuk urusan tetek-bengek rumahtangga ia bersikap sangat hemat dan penuh perhitungan. Sekalipun orang Jerman yang licik cekatan itu mendorong dia membeli bermacam-macam barang, ia tak mau menyerah begitu saja. Biasanya orang Jerman itu awalnya menyampaikan perkiraan yang jauh lebih mahal, tapi sesudah dipertimbangkan, Vronskii bisa membelinya dengan harga lebih murah, dan dengan demikian memperoleh keuntungan. Vronskii mendengarkan kata-kata pengatur rumahtangga itu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada dia dan setuju dengan dia hanya apabila yang dipesan atau dibuat itu merupakan barang paling barn dan belum dikenal di Rusia dan bisa menimbulkan kekaguman. Selain itu, ia hanya mau membuat pengeluaran besar bila ada uang lebih, dan dalam membuat pengeluaran itu ia menghitung segala rinciannya dan bersikeras agar dengan uang itu ia mendapat barang yang paling baik. Jadi, dar i cara ia menangani urusannya jelaslah bahwa ia bukan menghabiskan, melainkan sebaliknya, menambah
LEOTOLSTOI milik. Bulan Oktober berlangsung pemilihan bangsawan di Kashin, tempat tanah milik Vronskii, Sviyazhskii, Koznishov, Oblonskii, dan sebagian kecil tanah milik Levin berada.
Pemilihan itu menarik minat umum karena bermacam-macam hal dan karena tokoh-tokoh yang ambil bagian di dalamnya. Orang banyak bicara tentang pemilihan itu, dan orang pun bersiap menghadapinya. Orang Moskwa, Petersburg, dan orang luar negeri yang biasanya tak pernah hadir kini datang ke tempat pemilihan tersebut.
Vronskii sudah lama berjanji kepada Sviyazhskii untuk datang ke tempatnya.
Menjelang pemilihan, Sviyazhskii yang sudah sering berkunjung ke Vozdvizhenskoye singgah ke tempat Vronskii.
Satu hari sebelumnya antara Vronskii dan Anna hampir terjadi pertengkaran karena perjalanan yang akan dilangsungkan itu. Itu terjadi di hari musim gugur yang paling membosankan dan paling berat di desa. Karena itu Vronskii, yang sudah siap bertengkar, menyampaikan kepada Anna maksudnya untuk pergi dengan airmuka kereng dan dingin, suatu sikap yang tak pernah ia perlihatkan kepada Anna. Tapi alangkah herannya dia melihat Anna mendengarkan pemberitahuannya dengan sangat tenang dan hanya bertanya kapan ia kembali. Vronskii menatap Anna dengan saksama, tak bisa mengert i sikap tenangnya itu. Mendapat tatapan itu Anna tersenyum. Vronskii mengenal kemampuan Anna untuk menyembunyikan perasaannya, dan ia pun tahu bahwa hal itu hanya bisa terjadi bila Anna bertekad melakukan sesuatu tanpa memberitahukan rencanarencananya kepada dia. Ia takut akan kemungkinan itu. Tapi karena ingin menghindari pertengkaran, ia pun hanya bisa berpura-pura dan sebagian memercayai apa yang ingin dipercayainya secara tulus, yaitu adanya akal sehat Anna.
"Kuharap kamu tak akan bosan?"
"Jangan khawatir," kata Anna. "Kemarin kuterima satu peti buku dari Gautier. Tidak, aku tak akan bosan."
"Kalau dia ingin bersikap demikian, terserahlah," pikir Vronskii. "Kalau tidak, hal itu pula yang terjadi."
325 326 ANNA KAR"NINA Dan begitulah, tanpa mendesak Anna untuk bicara terus-terang, pergilah ia ke pemilihan. Itulah untuk pertama kali sejak mereka hidup bersama ia berpisah dengan Anna tanpa bicara sampai tuntas XXVI Bulan September Levin pindah ke Moskwa untuk kelahiran anak Kitty. Sudah sebulan penub ia bidup tanpa urusan di Moskwa, ketika Sergei lvanovicb yang punya tanab milik di gubernia Kashin dan telah ambil bagian besar dalam urusan pemilihan yang akan berlangsung itu bersiap pergi ke daerah pemilihan. Ia mengajak saudaranya itu, yang kebetulan pula punya hak pilih untuk uyezd Seleznevskii. Selain itu, di Kashin, Levin punya urusan sangat penting, yaitu urusan perwalian dan penerimaan uang hipotek untuk saudaranya yang tinggal di luar negeri.
Sebetulnya Levin masih ragu-ragu, tapi Kitty melihat betapa Levin merasa bosan di Moskwa. Karena itu ia nasihatkan untuk pergi, dan tanpa sepengetahuan Levin ia memesan untuknya seragam bangsawan seharga delapanpulub rubel. Dan uang delapanpulub rube) itulah yang menjadi alasan utama bagi Levin untuk pergi. Pergilah ia ke Kasbin.
Sudab enam bari Levin berada di Kashin; tiap bari ia mendatangi pertemuan dan sibuk dengan urusan saudara perempuannya yang belum juga beroleh penyelesaian. Para pemimpin bangsawan semua sibuk dengan pemilihan, dan tak bisa menyelesaikan urusan paling sederhana yang tergantung pada perwalian itu. Urusan yang lain, penerimaan uang hipotek, pun mendapat rintangan. Setelah berhasil melewati banyak rintangan dengan menyingkirkan larangan pembayaran, dan uang siap dibayarkan, notaris yang dengan senang hati ingin memberikan pelayanan tak bisa menyerahkan bon, karena masih diperlukan tandatangan direktur, sedangkan direktur waktu
LEOTOLSTOI itu mengikuti sidang tanpa memberi kuasa kepada seorang pun wakilnya. Semua kesulitan itu, jalan mondar-mandir dari tempat yang satu ke tempat yang lain, percakapan dengan orang-orang yang baik hati dan bisa memahami kedudukan pemohon (yang tak menyenangkan), namun tak bisa membantunya itu-semua ketegangan yang tak mendatangkan basil apapun itu, menimbulkan pada Levin perasaan tersiksa, serupa perasaan tanpa daya yang mengecewakan seperti biasa kita peroleh dalam mimpi, ketika kita ingin mengerahkan tenaga fisik. Ia sering merasakan hal itu selagi berbicara dengan penasihat hukumnya yang sangat baik. Penasihat hukum itu agaknya telah melakukan semua yang bisa ia lakukan, dan sudah mengerahkan segala kemampuan otaknya untuk melepaskan Levin dari kesulitan. "Nab, cobalah itu," demikian berulangkali i a katakan, "datanglah Anda ke sini dan ke situ," dan penasihat bukum itu pun sudah menyusun rencana lengkap untuk mengatasi halangan pokok terhadap semua itu. Tapi seketika itu pula ia pun menambahkan: "Anda akan mengalami kesulitan; tapi cobalah." Dan Levin pun mencoba, dengan jalan kaki atau berkendaraan. Semua orang menunjukkan sikap baik dan ramab, namun ternyata apa yang bendak diatasi nya akhirnya muncul lagi merintangi jalannya. Yang sangat meng akan adalah karena Levin tak mengerti samasekali dengan siapa ia mesti be an, dan siapa yang sesungguhnya menarik keuntungan dari kemacetan urusannya itu. Agaknya tak seorang pun mengetahuinya, penasihat hukum pun tidak. Sekiranya Levin tahu, seperti ia tahu bahwa untuk memesan karcis keretaapi orang barns antre dan tak boleh dengan cara lain, barangkali ia tak akan merasa jengkel dan kecewa; tapi mengbadapi rintanganrintangan ini, tak seorang pun bisa memberikan penjelasan kepadanya untuk apa rintangan-rintangan itu ada"
Tapi Levin sudah banyak berubah semenjak ia kawin; sekarang ia jadi orang yang sabar, dan kalau ia tak mengert i kenapa semua itu demikian adanya, ia pun mengatakan kepada dirinya bahwa karena ia tak menguasai selurub permasalahannya. Maka tak mungkin pula ia memberikan penilaian, karena rupanya memang demikian seharusnya, dan ia pun berusaha untuk tidak bingung. Sekarang, selama ia hadir dalam pemilihan dan ikut serta pula
327 328 ANNA KAR"NINA di dalamnya, ia berusaha untuk tidak mencela, tidak bertengkar, dan sebisa n mencoba memahami persoalan yang dengan amat sungguh-sungguh dan tekun ditangani orang-orang yang menurutnya jujur, baik, dan terhormat itu. Semenjak ia kawin, di depan mata Levin terbuka segi-segi yang sangat baru dan serius, segi-segi yang dulu karena sikapnya yang tak sungguh-sungguh tampak tak ada artinya, dan karena itu dalam perkara pemilihan itu ia pun punya pendapatnya sendiri dan mencari maknanya yang serius.
Sergei Ivanovich menjelaskan kepadanya faedah dan makna perubahan sosial yang diduga akan terjadi dalam pemilihan itu. Pemimpin dewan gubernia, menurut hukum, bertangawab atas berbagai urusan kemasyarakatan yang penting, seperti dewan perwalian (yaitu dewan yang sekarang membuat Levin menderita), dewan pengawas keuangan milik kaum bangsawan yang besar jumlahnya, sekolah gimnasium putra, putri, dan militer, pendidikan rakyat menurut cara baru, dan akhirnya zemstvo. Pemimpin d gubernia, Snetkov, adalah seorang dari aliran bangsawan lama yang telah berhasil menumpuk kekayaan sangat besar. Ia orang yang baik dan tulus, tapi samasekali tak mengert i tuntutan zaman baru. Dalam segala hal ia memihak kaum bang n; dan dengan terangterangan ia menentang penyebarluasan pendidikan rakyat dan memberikan ciri partisan pada zemstvo yang seharusnya merupakan lembaga sangat penting. Karena itu i a perlu diganti dengan menempatkan orang yang masih segar, modern, praktis, dan bisa mengikuti zaman, dan bisa memimpin perusahaan kaum bangsawan sedemikian rupa sehingga bisa menarik segala keuntungan yang bisa d iperoleh. Keuntungan itu diperoleh dari hak-hak yang diberikan kepada kaum bangsawan bukan sebagai kaum bangsawan, melainkan sebagai unsur zemstvo. Di gubernia Kashin yang selalu lebih maju daripada gubernia lainnya, sekarang terkumpul amat banyak kekuatan, sehingga hal yang bisa diselesaikan di sini sebagaimana mestinya bisa menjadi contoh bagi semua gubernia lain, bagi seluruh Rusia. Karena itu, semua persoalan ini punya arti penting. Pemimpin yang seharusnya menggantikan Snetkov adalah Sviyazhskii, atau lebih baik lagi Nevedovksii, bekas profesor universitas, orang yang luarbiasa hebat dan sahabat karib Sergei Ivanovich.
LEOTOLSTOI Rapat dibuka oleh gubemur, yang mengucapkan pidato di hadapan para bangsawan agar mereka memilih para pejabat bukan atas dasar yang berat sebelah, melainkan berdasarkan prestasi dan demi kepentingan tanahair. Ia berharap agar kaum bangsawan yang mulia di wilayah Kashin, seperti dalam pemilihan sebelumnya, secara suci menunaikan kewajiban dan membukt ikan benarnya kepercayaan agung yang diberikan tsar.
Selesai mengucapkan pidato gubernur keluar dar i ruangan, kemudian kaum bangsawan dengan riuh dan sibuk, bahkan sebagian dengan bergairah, mengikuti dari belakang dan mengelilinginya, ketika ia mengenakan mantel bulu dan dengan ramah bercakapcakap dengan pemimpin dewan gubemia. Levin yang ingin tahu segalanya dan tak melewatkan apapun yang dilihatnya, berdiri di tengah kelompok orang-orang tersebut, dan ia mendengar gubemur mengatakan: "Tolong sampaikan kepada Maria Ivanovna bahwa istri saya menyesal tak bisa datang, karena sekarang mesti per g i ke yayasan." Dan sesudah itu para bangsawan dengan riang mengambil mantel dan semua berangkat ke gereja.
Di gere ja, bersama semua yang lain, Levin mengangkat tangan dan mengulang kata-kata pendeta kepala, bersumpah dengan katakata yang paling menakutkan untuk melaksanakan semua yang menjadi harapan gubemur. Kebaktian gereja selalu punya pengaruh besar terhadap Levin, dan ketika ia mengucapkan kata-kata: "Saya cium salib," dan menoleh ke arah himpunan orang muda dan tua yang mengulang-ulang hal yang sama, ia pun merasa hat inya tersentuh.
Hari kedua dan ketiga pembicaraan berkisar pada masalah keuangan kaum bangsawan dan sekolah gimnasium, yang menurut Sergei Ivanovich samasekali tak penting. Karena itu Levin yang punya urusan sendiri tak mengikutinya. Hari keempat di meja gubemur dilakukan pengecekan keuangan gubernia. Dan di sinilah untuk pertama kali terjadi bentrokan antara partai yang baru dan yang lama. Komisi yang bertugas mengaudit jumlah itu melaporkan kepada rapat bahwa jumlah uang itu beres. Pemimpin dewan gubernia berdiri, mengucapkan terimakasih kepada kaum bangsawan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya sambil mencucurkan airmata. Kaum bangsawan dengan riuh mengelu-
329 330 ANNA KAR"NINA elukan dan menjabat tangannya. Tapi waktu itu seorang bangsawan darl partai Sergei Ivanovich mengatakan, ia mendengar bahwa komisi tidak mengaudit jumlah itu, dan menganggap tindakan itu sebagai penghinaan terhadap pemimpin dewan gubernia. Seorang anggota komisi dengan asal saja membenarkan hal itu. Maka ketika seorang tuan yang berbadan kecil, yang tampak masih sangat muda tapi sangat tajam kata-katanya, mulai mengemukakan pendapatnya, bahwa pemimpin barangkali lebih baik memberikan laporan mengenai jumlah itu, dan mengatakan bahwa kebijakan anggota komisi yang berlebihan tak memberikan kepuasan moril kepadanya. Maka anggota komisi pun menarik kembali laporannya sendiri. Sergei lvanovich pun secara logis membuktikan bahwa mereka perlu memutuskan apakah rekening itu sudah diaudit atau belum, dan dengan rinci ia juga mengembangkan persoalannya. Seorang darl partai lawan yang banyak bicara mengemukakan keberatan kepada Sergei Ivanovich. Kemudian Sviyazhskii bicara lagi, disusul tuan yang tajam kata-katanya tadi. Perdebatan berjalan lama dan tak juga mencapai kesimpulan. Levin heran mengapa orang begitu lama berdebat tentang hal itu, terutama karena ketika ia bertanya kepada Sergei Ivanovich apakah menurut dugaannya uang itu telah disalahgunakan, Sergei Ivanovich menjawab:
"O, tidak! Dia orang yang jujur. Tapi manajemen keluarga patriarkat lama yang dipakainya untuk menangani urusan bangsawan ini mesti dihentikan."
Harl kelima dilangsungkan pemilihan pemimpin dewan uyezd. Waktu itu cuaca cukup buruk di beberapa uyezd. Di uyezd Seleznevskii Sviyazhskii terpilih dengan bulat tanpa pemungutan suara, dan makan siang pun dilangsungkan di rumahnya.
XX VII Harl keenam ditetapkan sebagai hari pemilihan untuk d gubernia. Ruangan besar dan kecil dipenuhi kaum bangsawan yang mengenakan bermacam pakaian seragam. Banyak di antaranya datang ke tempat itu khusus pada hari itu. Para kenalan yang lama tak saling jumpa kini bertemu di ruangan-ruangan itu, ada yang dari Krim, ada
LEOTOLSTOI yang dari Petersburg, dan ada pula yang dari luar negeri. Di dekat meja gubernur, di bawah potret baginda, berlangsung perdebatan.
Kaum bangsawan berkelompok-kelompok membentuk kubu sendiri, baik di dalam ruangan besar maupun di dalam ruangan kecil. Dari pandangan mata mereka yang menyimpan sikap bermusuhan dan sikap curiga, dari percakapan mereka yang ti ba-tiba berhenti ketika orang yang tak dikenal mendekat, dan dari cara beberapa orang di antaranya per g i ke koridor yang jauh sambil berbisikbisik, tampak benar bahwa tiap pihak menyimpan rahasia yang harus disembunyikan dari pihak lain. D ilihat dari keadaan lua , kaum bangsawan itu bisa dikelompokkan secara tajam. Mereka terdiri atas dua kelompok: yang lama dan yang baru. Sebagian besar yang lama mengenakan pakaian seragam bangsawan lama yang berkancing, menyandang pedang, dan mengenakan topi, atau mengenakan pakaian seragam senior khusus armada, kavaleri dan infanteri. Pakaian seragam bangsawan lama itu dijahit dengan model lama, menggunakan kerutan di bahu; pakaian seragam itu tampak kecil, pendek di pinggang dan sempit, sehingga seakan pemakainya mencuat dari dalam pakaian itu. Adapun para bangsawan baru mengenakan pakaian seragam terbuka, dengan pinggang sempit dan bahu lebar, mengenakan rompi putih atau berseragam dengan kerah hitam dan tanda jasa yang di jahit oleh Kementerian Kehakiman. Dalam kelompok bangsawan baru itu termasuk pula mereka yang berseragam istana, yang di sana-sini menghiasi himpunan orang banyak itu.
Tapi pengelompokan orang muda dan orang tua itu tak sejalan dengan pengelompokan kepartaian. Beberapa orang dari bangsawan muda, menurut pengamatan Levin, menjadi anggota lama, dan sebaliknya, beberapa bangsawan pali ng tua sedang berbisikbisik dengan Sviyazhskii, dan dia agaknya pendukung bergairah partai baru.
Levin berdiri di ruangan kecil tempat orang merokok dan makan makanan kecil di dekat kelompok orang-orangnya sendiri sambil mendengarkan apa yang dipercakapkan orang banyak, dan dengan sia-sia mengerahkan kekuatan akalnya untuk memahami apa yang mereka bicarakan. Sergei Ivanovich menjadi pusat perhatian orang-
331 332 ANNA KAR"NINA orang yang mengerumuninya. Ia sekarang sedang mendengarkan kata-kata Sviyazhskii dan Khlyustov, pemimpin dewan uyezd lain yang menjadi anggota partai mereka pula. Khlyustov tak setujusebagai wakil uyezdnya-menemui Snetkov untuk mencalonkan kembali, sedangkan Sviyazhskii membujuk dia untuk melakukan hal itu, dan Sergei Ivanovich membenarkan usul itu. Levin tak mengerti, kenapa partai oposisi mesti meminta pencalonan kembali pemimpin dewan yang justru hendak mereka gantikan lewat pemungutan suara.
Stepan Arkadyich yang barn saja selesai makan kecil dan minum anggur , datang mendekati mereka dengan seragam ajudan dalam sambil mengusap mulutnya dengan saputangan kain batist yang tepinya bergaris-garis.
"Kita memantapkan posisi," katanya sambil meratakan kedua cambangnya, "Serge i Ivanovich!"
Dan sesudah mendengar-dengarkan percakapan orang-orang itu, ia pun membenarkan pendapat Sviyazhskii.
"Cukup satu uyezd saja, dan Sviyazhskii akan jadi oposisi," katanya, yang bisa dimengert i oleh semuanya, kecuali Levin.
"Bagaimana, Kostya, mulai bisa menikmati, ya?" tambahnya kepada Levin, lalu menggandeng tangannya. Levin dengan senang hati bisa menikmati jika ia mengerti apa yang sedang terjadi. Ia menjauhkan dir i beberapa langkah dari orang-orang yang sedang berbicara itu, dan menyampaikan kepada Stepan Arkadyich apa yang tak dimengertinya, yaitu kenapa mereka mesti meminta pemimpin dewan gubernia mencalonkan diri kembali.
"O sancta simplicitas!'?" Stepan Arkadyich, lalu dengan singkat dan jelas menerangkan persoalannya kepada Levin.
Sekiranya, seperti dalam pemilihan-pemilihan lalu semua uyezd meminta pemimpin lama dewan gubernia mencalonkan diri kembali, ia akan dipilih tanpa pemungutan suara. Pemungutan suara kiranya tak diperlukan. Sekarang delapan uyezd setuju memintanya; kalau dua uyezd menolak, maka Snetkov mungkin menolak pemungutan suara. Dengan demikian partai lama bisa memilih orang lain dari
16 0 sancta simplicitas! (Lt): 0 kesederhanaan yang suci!
LEOTOLSTOI orang-orangnya, dan ini akan membuat seluruh perhitungan mereka meleset. Tapi kalau hanya uyezd Sviyazhskii yang tak meminta, Snetkov akan mencalonkan diri lagi. Ia bahkan akan terpilih, dan dengan jumlah suara besar, sehingga partai oposisi akan terkecoh; kalau mereka mengajukan calon kita, mereka akan memberikan suara besar kepadanya.
Levin sudah mengerti, tapi belum begitu jelas, karena itu ia ingin mengajukan beberapa pe an, tapi tiba-tiba semua orang mulai bicara, ribut dan bergerak ke ruangan besar.
"Ada apa" Apa" Siapa" Wakil" Untuksiapa" Apa" Ditolak" Bukan wakil" Flerov tak diterima" Lalu, bagaimana kalau dia diadili" Kalau beg itu, tak seorang pun diterima. Ini ke ji. Ini hukum!" terdengar oleh Levin dari segala penjuru; bersama semua orang lain yang dengan tergesa menuju ke suatu tempat dan dengan rasa khawatir janganjangan melewatkan sesuatu, ia pun menuju ke ruangan besar, dan di sana, di tengah himpitan kaum bangsawan, ia mendekati meja gubernur; di dekat meja itu pemimpin dewan gubernia, Sviyazhskii, dan lain-lain pimpinan partai sedang memperdebatkan sesuatu dengan sibuk.
XXVIII Levin berdiri cukup jauh dari sana. Seorang bangsawan yang bernapas seperti orang mendengkur berat berdiri di dekatnya, dan seorang bangsawan lain yang terus menggeretakkan sol sepatunya menghalangi dia mendengarkan. Dari jauh ia hanya bisa mendengar suara pemimpin dewan, kemudian suara melengking dari tuan yang ta jam kata-katanya, lalu suara Sviyazhskii. Menurut penangkapannya, mereka berdebat mengenai makna pasal undang-undang dan kata-kata: berada dalam pengusutan.
Orang banyak menyisi h untuk memberikan jalan kepada Sergei Ivanovich yang waktu itu datang mendekat ke meja. Sesudah mendengarkan pidato tuan yang tajam kata-katanya itu sampai selesai, Sergei lvanovich mengatakan bahwa menurut pendapatnya, seyogianya orang berpegang pada pasal undang-undang, dan ia pun minta kepada sekretaris untuk mencari pasal tersebut. Dalam pasal
333 334 ANNA KAR"N!NA itu dinyatakan bahwa apabila terjadi perbedaan pendapat maka harus dilakukan pemungutan suara.
Sergei Ivanovich membacakan pasal itu dan mulai menjelaskan artinya, tapi pada saat itu pula ia ditukas oleh seorang tuan tanah yang berbadan tinggi, gemuk, agak bangkok, dengan kumis bersemir, dan mengenakan seragam sempit dengan kerah tegak mengganjal leher. Ia mendekat ke meja, dan sesudah menggebrak meja dengan cincinnya, ia berteriak keras:
"Pemungutan suara! Mana kotak pemilihan" Tak ada gunanya bicara! Mana kotak itu?"
Tapi waktu itu tiba-tiba beberapa orang bicara sek , dan bangsawan yang tinggi bercincin itu makin lama makin keras teriakannya dan makin bertambah marah. Namun orang tak mungk in lagi mengerti apa yang ia katakan.
Sebetulnya ia hanya menyatakan apa yang telah diusulkan Sergei Ivanovich; tapi agaknya ia membenc i Sergei Ivanovich bersama seluruh partainya, dan rasa benci itu menular pada seluruh partainya dan menimbulkan kemarahan yang sama pada anggota partainya, walaupun lebih sopan sifatnya. Terdengarlah teriakan-teriakan, dan untuk sesaat semuanya bercampur jadi satu, sehingga pemimpi n dewan gubemia terpaksa minta hadirin mematuhi tata tertib.
"Pemungutan suara, pemungutan suara! Tiap bangs tahu artinya pemungutan suara. Kita ini mengucurkan darah .... Kepercayaan tsar .... Tak usah didengar pemimpin dewan, dia bukan pengatur rumahtangga .... Ya, bukan itu soalnya .... Maaf, mana bolabola itu! Menjijikkan sekali!" terdengar teriakan-teriakan marah yang amat riuh dari segala penjuru. Pandangan mata dan wajah orang tampak lebih marah lagi, dan lebih hebat lagi kata-kata mereka. Mereka mengungkapkan rasa benci yang tak terdamaikan. Levin samasekali tak mengerti apa yang sedang terjadi, dan ia merasa heran kenapa hanya untuk menetapkan apakah akan melakukan pemungutan suara atau tidak mengenai kasus Flerov itu orang demikian bemafsu. Seperti kemudian dijelaskan Sergei Ivanovich kepadanya, i a lupa akan logika bahwa demi kepentingan umum perlu menyingkirkan pemimpin dewan gubemia; dan untuk menyingkirkan pemimpin itu diperlukan mayoritas suara; untuk
LEOTOLSTOI memperoleh mayoritas suara, Flerov harus mendapat hak suara; sedangkan untuk mengakui Flerov sebagai orang yang memenuhi syarat, diperlukan penjelasan tentang bagaimana menafsirkan pasal undang-undang itu.
"Satu suara saja bisa menentukan seluruh perkara. Karena itu kita mesti serius dan konsekuen kalau kita ingin mengabd i kepada kepentingan umum," tutup Sergei Ivanovich.
Tapi Levin sudah melupakan keterangan itu, dan ia merasa sangat tak senang melihat orang-orang baik yang dihormatinya itu berada dalam keadaan yang begitu tak menyenangkan dan dalam semangat yang begitu buruk Untuk melepaskan diri dari perasaan tertekan, ia pun keluar tanpa menanti berakhirnya perdebatan, dan masuk ke ruangan di mana tak ada siapa-siapa selain para pesuruh di dekat bufet. Melihat para pesuruh yang sibuk menyeka barang pecah-belah dan meletak-letakkan piring dan gelas anggur itu, dan melihat wajah mereka yang tenang bersemangat, Levin pun segera memperoleh perasaan lega, seakan persis dari dalam kamar yang pengap ia keluar menyongsong udara yang bersih. Mulailah ia berjalan mondar-mandir, dan dengan perasaan riang menatap para pesuruh. Ia sangat senang melihat bagaimana seorang pesuruh yang sudah beruban cambangnya mengajar pesuruh-pesuruh muda cara melipat serbet, dengan sikap merendahkan pesuruh-pesuruh muda yang telah mengolok-oloknya itu. Baru saja ia mau bicara dengan pesuruh itu, sekretaris dewan perwakilan bangsawan, orang tua yang punya keistimewaan mengenal semua bangsawan di seluruh gubernia dengan namanya, sudah menarik perhatiannya.
"Maaf, Konstantin Dmitrich," katanya kepada Levin. "Abang Tuan mencari Tuan. Pemungutan suara sedang dilakukan."
Levin masuk ke ruangan, menerima sebuah bola putih, lalu i a mendekat ke meja mengikuti Sergei Ivanovich. D i dekat meja berdiri Sviyazhskii dengan wajah mengandung makna dan ironi, sambil menggenggam jenggotnya dan mencium jenggot itu. Sergei Ivanovich memasukkan tangan ke dalam peti, meletakkan bolanya entah di bagian mana, lalu berhenti di samping dengan memberikan tempat kepada Levin. Levin mendekat, tapi ia samasekali lupa apa yang harus dilakukannya, dan dengan bingung ia bertanya kepada
335 336 ANNA KAR"N!NA Sergei Ivanovich: "Masukkan ke mana?" Ia bertanya dengan suara lir ih, karena di dekat situ orang-orang sedang bicara; ia mengharap pertanyaan itu tak didengar orang. Tapi orang-orang yang sedang bicara itu tiba-tiba berhenti bicara, dan pertanyaannya yang tak pada tempatnya itu ternyata mereka dengar. Sergei Ivanovich mengerutkan kening.
"Itu sesuai keyakinan masing-masing," katanya kereng. Beberapa orang tersenyum. Wajah Levin memerah, lalu dengan cepat memasukkan tangannya ke bawah kain dan meletakkan bola itu ke kanan, karena bola itu berada dalam tangan kanan. Sesudah meletakkan bola, barulah ia ter ingat bahwa ia perlu memasukkan juga tangan kirinya, maka ia masukkan juga tangan kiri itu, walaupun sudah terlambat, dan dengan sikap lebih bingung lagi ia lekas-lekas pergi ke barisan yang pali ng belakang.
"Selatus duapuluh enam suala plol Sembilanpuluh delapan suala kontla!" terdengar suara sekretaris yang tak bisa mengucapkan bunyi 'r'. Kemudian terdengar suara ketawa; di dalam peti temyata ditemukan juga sebuah kancing dan dua biji kacang. Flerov dipersilakan memberikan suara, dan partai yang baru pun menang.
Tapi partai lama tak menganggap dirinya sudah kalah. Levin mendengar Snetkov diminta mencalonkan diri, dan ia melihat kaum bangsawan mengerumuni pemimpin dewan gubernia yang waktu itu sedang mengatakan sesuatu. Levin mendekat. Menjawab pertanyaan kaum bangsawan, Snetkov bicara ten tang kepercayaan yang diberikan kaum bangsawan dan kec intaan orang kepadanya, yang menurutnya tidak setimpal, karena jasa yang telah i a berikan hanyalah berupa kesetiaan kepada kaum bangsawan yang telah i a abdi selama duabelas tahun belakangan i ni. Berulang kali ia mengatakan: "Saya telah mengabdi dengan seluruh kemampuan saya dengan kesetiaan dan kebenaran yang saya punyai; saya menghargai dan berterimakasih pada ... , " tapi tiba-tiba ia terhenti, tercekik oleh airmatanya, dan keluarlah ia cepat-cepat dari ruangan. Tak jelas apakah airmata itu keluar karena ia menyadari adanya ketidakadilan yang ditujukan orang kepadanya, atau karena cintanya kepada kaum bangsawan, ataukah karena tegangnya keadaan yang memojokkan dirinya ketika itu, saat dirinya dikerumuni musuh-musuhnya. Apapun sebabnya,
LEOTOLSTOI perasaannya itu terpantul pada seluruh dewan, sehingga sebagian besar kaurn bangsawan merasa terharu, dan Levin pun terpukau oleh rasa simpati kepada Snetkov.
Di tengah pintu, pimpinan dewan gubernia itu bertumbukan dengan Levin.
"Maafkan, maafkan," katanya, seolah kepada orang yang tak dikenalnya; tapi begitu ia mengenali Levin, ia pun tersenyum malumalu. Levin melihat orang itu hendak mengatakan sesuatu, tapi tak bisa karena terlalu bingung. Ekspresi wajah dan seluruh tubuhnya yang mengenakan pakaian seragam berhiaskan bintang-bintang, dengan pantalon putib berenda-renda, danjalannya yang tergesa itu, mengingatkan Levin kepada binatang buruan yang tabu nasibnya sudah ditentukan. Ekspresi wajah pemimpin dewan itu dirasakan Levin sangat menyentuh, karena barn kemarin ia mengunjungi dia di rumah untuk urusan perwalian, dan Levin melihat dia dalam segala kebesaran sebagai orang berkeluarga yang baik. Rurnahnya besar, dengan meja-kursi warisan keluarga lama; para pesuruhnya tua dan bormat, tidak perlente, bahkan agak kumub, agaknya bekas-bekas petani hamba yang selalu akan bersama tuannya; istrinya gemuk dan baik hati, mengenakan topi berenda dan memakai selendang leher gaya Turki, yang waktu itu sedang menimang cucunya yang lucu (anak perempuan sang anak perempuannya); anak lelakinya yang sudah remaja, pelajar gimnasiurn kelas enam, waktu itu pulang dari gimnasium, menyapa sang ayah dengan mencium tangannya yang besar; tambahan pula tutur kata dan gerak-gerik tuan rumah sendiri lembut dan mengesankan-semua itu kemarin menimbulkan dalam
Levin rasa hormat dan simpati yang tak di buat-buat. Sekarang orang tua itu tampak oleh Levin sangat menyentuh dan mengenaskan, sehingga ingin ia mengatakan sesuatu yang menyenangkan batinya. "Jadi Anda akan kembalijadi pemimpin kami," katanya. "Barangkali tidak," kata pemimpin itu sambil menoleh ke sekitar dengan gugup. "Saya sudah lelah, sudab tua. Ada yang lebih pantas dan lebih muda daripada saya; biarlah mereka bekerja." Dan pemimpin itu pun menghilang lewat pintu samping. Tibalah kini saat yang paling khidmat, karena pemungutan suara akan dimulai. Para pemimpin kedua partai menghitung-hitung
337 338 ANNA KAR"N!NA denganjarinya bola-bola putih dan hitam.
Perdebatan tentang Flerov telah memberikan kepada partai barn bukan hanya satu bola untuk Flerov, melainkan juga keuntungan waktu, sehingga mereka bisa menarik t iga orang bangsawan lagi, yang menurut peraturan partai yang lama tak boleh ambil bagian dalam pemilihan. Tiga orang bangsawan yang punya kelemahan dalam minuman keras telah diberi minum sampai mabuk oleh kaki-tangan Snetkov, yang salah seorang bahkan dicur i pakaian seragamnya.
Mengetahui hal ini, selama berlangsungnya perdebatan tentang Flerov, partai barn mengirim orang-orangnya dengan kereta sewa untuk memberikan seragam kepada bangsawan yang seorang itu, dan membawa dua dari tiga orang pendukung yang telah diber i minum itu ke sidang.
"Dua bisa di bawa, sudah disiram air," kata tuan tanah yang telah pergi menjemput bangsawan itu sambil mendekati Sviyazhskii. "Tidak apa, bisa dipakai."
"Apa tak terlalu mabuk, dan apa tak bakal jatuh?" tanya Sviyazhskii sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Tidak, ia boleh juga. Cuma, jangan lagi ia d ikasih minum di sini .... Saya sudah bilang sama tukang bar, iajangan dikasih minum, apapun alasannya."
XXIX Ruangan sempit tempat orang merokok dan makan makanan kecil itu penuh dengan kaum bangsawan. Kegelisahan makin bertambah, dan keresahan tampak di wajah semua orang. Yang terutama sangat bingung adalah para pemimpin partai yang telah tahu selukbeluk pemilihan, dan tahu hitungan seluruh bola. Mereka adalah penyelenggara pertarungan yang bakal terjadi itu. Sedangkan lainnya, seperti prajurit menjelang pertempuran, walaupun masih mencari hiburan tetap waspada. Sebagian dari mereka makan makanan kecil sambil berdiri atau duduk menghadap meja; sebagian lagi berjalan mondar-mandir sambil merokok papiros menyusuri ruangan yang panjang itu dan bercakap-cakap dengan teman-teman yang lama tak dilihatnya.
LEOTOLSTOI Levin tak ingin makan, dan ia tak merokok; menyatukan dengan orang-orangnya sendiri, dengan Sergei Ivanovich, Stepan Arkadyich, Sviyazhskii, dan dengan lain-lainnya ia tak hendak, karena di tengah mereka yang sedang bercakap-cakap dengan sibuknya itu terdapat Vronskii yang mengenakan seragam kesatuan berkuda. Kemarin Levin telah melihat dia juga dalam pemilihan, dan i a berusaha betul menghindarinya, karena ia tak ingin bertemu dengannya. Maka ia pun mendekat ke jendela dan duduk sambil menatap kelompok-kelompok orang serta mendengarkan apa yang dipercakapkan orang di sekitamya. Ia merasa sedih, justru karena menurut penglihatannya mereka semua itu penuh semangat, sibuk, dan bergerak, dan hanya dia sendiri dan seorang yang sudab sangat tua dan tak bergigi, yang mengenakan seragam angkatan laut, berkomat-kamit dengan bibimya, duduk di dekatnya, dan tak menunjukkan minat apa-apa dan tak punya urusan apapun.
"Betul-betul bajingan! Saya sudah bilang, dia membantah. Tentu saja, tak bisa dia mengumpulkan dalam tiga tahun," kata seorang tuan tanab yang badannya tidak tinggi dan agak bongkok dengan tegas. Rambutnya yang berminyak menggelantung di atas kerab seragamnya, dan dengan sepatu bot masih baru dan agaknya khusus dipakai untuk pem itu, ia mengetuk-ngetuk lantai dengan keras. Tuan tanah itu melontarkan pandangan tak puas kepada Levin, kemudian mem ka n badan dengan tajam.
"Ya, ini permainan kotor, mau dikatakan apa lagi," ujar seorang tuan tanah yang berbadan kecil dengan suara tinggi.
Sesudah itu satu rombongan tuan tanab yang mengerumuni seorangjenderal yang gemuk dengan buru-buru menghampiri Levin. Para tuan tanah itu agaknya mencari tempat untuk berembuk yang tak bisa didengarkan orang.
"Berani-beraninya dia bilang menyuruh mencuri celananya! Saya kira dia sudah menggadaikan celana itu buat minum. Muak saya dengan gelar pangerannya itu. Awas kalau dia berani bicara; ini permainan lag i!"
"Tapi maaf! Mereka itu mendasarkan pada pasal undangundang," kata orang dalam kelompok yang lain. "Dan istrinya tentu sudah terdaftar sebagai bangsawan."
339 340 ANNA KAR"N!NA "Persetan dengan pasal undang-undang itu! Betul ini! Ini gunanya ada kaum bangsawan kan" Mesti percaya kepada mereka." "Yang Mulia, silakan, fine champagne."
Kelompok lain berjalan tepat di belakang seorang bangsawan yang sedang meneriakkan sesuatu dengan keras; ia adalah seorang dari tiga orang yang telah dibikin mabuk.
"Saya selalu nasihatkan kepada Maria Semyonovna supaya menyewakan tanahnya, sebab ia tak bakal pernah mendapat keuntungan dari dia," kata tuan tanah yang beruban kumisnya, mengenakan seragam kolonel markas besar golongan tua, dengan suara yang enak didengar. Dia adalah tuan tanah yang pernah dijumpai Levin di rumah Sviyazhskii. Seketika itu pula ia mengenalinya. Tuan tanah itu juga menoleh kepada Levin, dan mereka pun bertukar salam.
"Senang bertemu Anda. Tentu saja saya ingat sekali. Tahun lalu di rumah Nikolai Ivanovich, pemimpin dewan."
"Lalu bagaimana kabar pertanian Anda?" tanya Levin. "Masih seperti itu juga, rugi," jawab tuan tanah sambil berhenti di dekat Levin, tersenyum dengan senyum pasrah, tapi dengan tenang dan yakin, seolah memang demikianlah seharusnya. "Lalu bagaimana ceritanya sampai Anda masuk gubernia kami ini?" tanyanya. Untuk ikut coup d'etat?"n katanya mantap, tapi ucapan Prancisnya jelek sekali. "Seluruh Rusia ada di sini; ada ajudan dalam, semuanya, kecuali para menteri." la menunjuk seorang yang menonjol, Stepan Arkadyich, yang mengenakan pantalon putih dan seragam ajudan dalam, yang waktu itu sedang berjalan dengan seorang jenderal.
"Harus saya akui, saya tak mengerti arti pemilihan dewan bangsawan ini," kata Levin.
Tuan tanah itu menatapnya.
"Apa pula yang mesti dimengerti di sini" Tak ada artinya samasekali. Satu lembaga yang sudah ambruk, tapi terus saja melakukan kegiatan dengan kekuatan alamiahnya sendiri. Lihat saja pakaian seragam mereka, yang sudah bicara sendiri bahwa ini adalah kumpulan magistrat, birokrat permanen, dan lain-lain, dan bukan kaum bangsawan."
" d'etot (Pr): Perebutan kekuasaan.
LEOTOLSTOI "Kalau beg itu, kenapa Anda kemari?" tanya Levin. "Kebiasaan, itu satu. Lalu kita perlu memelihara hubungan. Semacam kewajiban moril. Kemudian, kalau boleh terus-terang, ada kepentingan pribadi. Menantu saya ingin mencalonkan diri sebagai anggota tetap; mereka ini bukan orang-orang kaya, karena itu perlu mendapat dukungan saya. Lalu kenapa tuan-tuan macam itu datang ke sini?" katanya sambil menunjuk yang kata-katanya tajam, yang waktu itu sedang berbicara di belakang meja gubernur. "Itu bangsawan angkatan barn."
"Barn sih barn. Tapi itu bukan bangsawan. Mereka itu petani, sedangkan kita ini tuan tanah. Sebagai bangsawan, mereka itu cuma bunuh diri."
"Tapi Anda sendiri bilang, ini lembaga yang ketinggalan zaman." "Ketinggalan sih ketinggalan, tapi kita tetap mesti menghormati juga. Ambil contoh Snetkov .... Baik atau tidak, kita ini sudah tumbuh seribu tahun. Kalau Anda hendak membuka kebun di depan rumah, dan di situ tumbuh pohon yang seratus tahun umu ... , Anda perlu merencanakan. Biarpun pohon itu bopeng tua, Anda tak bakal menebangnya cuma buat bikin petak bunga. Anda akan bikin petak bunga itu mengelilingi pohon tadi. Pohon macam itu tak bisa tumbuh dalam setahun," katanya hat i-hati, lalu seketika itu mengubah pembicaraan. "Lalu, bagaimana dengan pertanian Anda?" "Tak begitu baik. Barangkali cuma menghasilkan lima persen." "Ya, tapi Anda tak menghitung kerja Anda sendiri. Kan Anda sendiri punya harga" Sekarang saya mau bicara tentang d i r i sendiri. Sebelum bertani, saya dari dinas militer menerima tigaribu. Sekarang saya kerja lebih banyak daripada di militer, tapi seperti Anda, saya menerima lima persen, itu pun dengan kata mudah-mudahan. Sementara itu kerja kita sendiri tak dihitung."
"Kalau begitu, kenapa Anda lakukan bila rngi melulu?" "Ya begitulah, cuma karena kebiasaan! Apa pendapat Anda sendiri" Kebiasaan, kita tahu, begitulah memang seharusnya. Sekarang saya tambahkan," sambung tuan tanah sambil bertelekan pada jendela dan terns bicara. "Anak lelaki saya tak punya minat samasekali pada pertanian. Rupanya maujadi sarjana. Jadi tak akan ada yang melanjutkan. Tapi kita juga tetap bertani. Sekarang pun kebun sudah ditanami."
341

Anna Karenina Jilid 2 Karya Leo Tolstol di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

342 ANNA KAR"N!NA "Ya, ya," kata Levin. "Semua itu betul sekali. Saya sendiri selalu merasa tak ada perhitungan yang sebenamya dalam pertanian saya, cuma sekadar berbuat.... Kita cuma merasakan adanya kewajiban berbuat sesuatu terhadap tanah."
"Sekarang begini," sambung tuan tanah. "Tetangga saya yang jad i pedagang itu pernah berkunjung kepada saya. Kami berdua menengok tanah pertanian dan kebun. 'Tidak, Stepan Vasilyich, semuanya baik di tempat Anda, cuma kebunnya terlantar', begitu katanya. Begitulah, katanya semuanya baik. 'Menurut saya, pohon lipa itu bisa dipotong. Diambil waktu getahnya sudah naik. Kan seluruhnya ada seribu pohon, dan dari tiap batang bisa dapat dua kulit kayu yang bagus. Sekarang ini kulit kayu ada harganya; di samping itu Anda dapat kayu pohon lipa itu.'"
"Dan dengan uang itu barangkali dia bisa memborong temak atau tanah dengan harga murah, lalu menyewakannya kepada para petani," tutup Levin sambil tersenyum; agaknya bukan hanya sekali itu ia men jumpai perhitungan seperti itu. "Dia bisa menumpuk kekayaan, sedangkan Anda dan saya-sekadar mempertahankan yang ada, dan bisa mewariskannya kepada anak-anak, sudah untung." "Saya dengar Anda sudah kawin," tanya tuan tanah. "Ya," jawab Levin puas bercampur bangga. "Ya, ini memang agak aneh," sambungnya. "Kita hidup tanpa perhitungan, seperti sudah ditakdirkan, persis perawan pura zaman dulu, menjaga nyala api suc i entah apa.''
Tuan tanah menyeringai dengan kumis put ihnya. "Ada lagi dari kita, ambil misalnya sobat k ita Nikolai Ivanich, atau Pangeran Vronski i yang sekarang diam di sini, yang mau menjalankan pertanian sebagai industri; tapi selama ini mereka cuma menghabiskan modal."
"Tapi kenapa kita tak lakukan seperti para pedagang itu" Kenapa kita tak menebang pohon di kebun kita untuk diambil kulitnya?" kata Levin, kembali kepada gagasan yang memesonanya itu.
"Itulah, seperti Anda katakan tadi, untuk menjaga nyala api suci. Kalau tak begitu, bukan urusan bangsawan namanya. Urusan kita kaum bangsawan ini bukan di sini letaknya, dalam pemilihan, tapi di sana, di sarangnya sendiri. Dia pun punya naluri kelasnya sendiri,
LEOTOLSTOI tentang apa yang mesti dilakukan dan apa yang tidak. Para petani beg itu juga; saya lihat mereka itu begitu. Petan i yang baik berusaha menyewa tanah sebanyak mungkin. Betapapun jeleknya tanah itu, dia bajak terus. Juga tanpa perhitungan. Betul-betul rugi melulu."
"Ya, begitu jugalah dengan kita," kata Levin. "Senang sekali bertemu dengan Anda," tambahnya ketika dilihatnya Sviyazhskii mendekatinya.
"Kami baru pertama kali jumpa sejak di tempat Anda dulu itu," kata tanah. "Dan mengobrol."
"Dan memaki keadaan yang baru ini?" kata Sivyazhskii sambil tersenyum.
"Tentu saja." "Melampiaskan unek-unek."
xxx Sviyazhskii menggandeng tangan Levin, lalu pergi dengan dia menemui orang-orang sendiri.
Sekarang tak mungkin lagi Levin meng indar dari Vronskii. Vronskii berdiri bersama Stepan Arkadyich dan Sergei Ivanovich, dan langsung menatap Levin yang sedang mendekat.
"Senang bertemu dengan Anda. Kalau tak salah, pernah saya mendapat kehormatan bertemu... di kediaman Nyonya Pang er an Shcherbatskaya," katanya sambil mengulurkan tangan kepada Levin.
"Ya, saya ingat sekali pertemuan kita dulu itu," kata Levin, lalu wajahnya pun merah padam dan langsung menoleh dan bicara dengan saudaranya.
Sambil tersenyum sedikit Vronskii meneruskan percakapan dengan Sviyazhskii, agaknya tak ada keinginan d ia untuk bicara dengan Levin; tapi sementara bicara dengan saudaranya, Levin terus-menerus menoleh ke arah Vronskii sambil memikir-mikirkan apa yang kiranya bisa menjadi bahan pembicaraan dengan dia untuk menghapus sikap kasarnya.
"Apa masalahnya sekarang?" tanya Levin sambil menoleh kepada Sviyazhskii dan Vronskii.
343 344 ANNA KAR"NINA "Snetkov. Dia mesti menolak atau menyetujui mencalonkan diri," jawab Sviyazhskii.
"Lalu, setuju atau tidak?"
"Justru itu soalnya, tidak ini dan tidak itu," kata Vronskii. "Tapi kalau dia menolak, siapa yang akan mencalonkan diri?" tanya Levin sambil menoleh kepada Vronskii.
"Siapa saja," kata Sviyazhskii.
"Anda sendiri bersedia?" tanya Levin.
"Selain saya," kata Sviyazhskii tersipu, sambil melontarkan pandangan takut ke arah tuan yang tajam kata-katanya, yang waktu itu berdiri di dekat situ bersama Sergei Ivanovich.
"Lalu siapa" Nevedovskii?" kata Levin yang merasa dirinya terlibat.
Tapi itu Iebih buruk Iagi. Nevedovskii dan Sviyazhskii justru calonnya.
"O, kalau saya, samasekali jangan," jawab tuan yang tajam katakatanya.
D ia itulah yang bernama Nevedovskii. Sviyazhskii memperkenalkan Levin dengannya.
"Ja d i kamu i kutjuga?" kata StepanArkadyich sambil mengerling kepada Vronskii. "Memang ini semacam pacuan. Kita bisa taruhan."
"Ya, memang bikin orang mau ikut," kata Vronskii. "Dan, sekali dimulai, mesti diteruskan. Perjuangan!" katanya sambil mengerutkan kening dan mengatupkan rahangnya yang kokoh.
"Betul-betul cakap Sviyazhskii itu! Segalanya ada padanya." "Memang," kata Vronskii asal saja.
Menyusul diam, dan waktu itulah Vronskii menatap Levin (memang orang mesti menatap sesuatu), menatap kakinya, seragamnya, kemudian wajahnya, dan ketika dilihatnya mata Levin yang murung tertuju kepada dirinya, ia pun mengatakan, sekadar mengatakan sesuatu:
"Tapi bagaimana mungkin Anda yang tinggal di desa tak menjadi magistrat" Anda tidak mengenakan seragam mag istrat."
"Sebab menurut saya, magistrat adalah lembaga yang bodoh," jawab Levin m g; memang selama itu ia menan t i kesempatan untuk bicara dengan Vronskii, untuk menghapus sikap kas a saat
LEOTOLSTOI pertama berjumpa. "Saya sendiri tidak berpikir demikian, sebaliknya," kata Vronskii heran, tapi tenang.
"Itu cuma permainan," tukas Levin. Para magistrat itu tidak kita butuhkan. Delapan tahun saya tak pernah ada urusan. Dan sekali ada urusan, keputusannya salah. Magistrat terdekat dari rumah saya berjarak empatpuluh werst. Untuk urusan yang memerlukan biaya dua rube) saya mesti kirim kuasa saya, dan biayanya limabelas."
Lalu ia bercerita, seorang petani telah mencuri tepung milik seorang tukang kilang, tapi ketika tukang kilang mengatakan hal itu kepada si petani, dia mengajukan gugatan fitnah. Semua itu tidak pada tempatnya dan bodoh. Selagi bercerita itu ikut merasakannya.
"O, sungguh orang itu eksentrik!" kata Stepan Arkadyich disertai senyum selicin minyak buah badam. "Tapi marilah sekarang kita ke sana, agaknya sudah waktunya pemungutan suara .... " Dan bubarlah mereka.
"Sungguh aku tak mengerti," kata Sergei Ivanovich melihat tingkah kikuk saudaranya, "aku tak mengerti, bagaimana bisa kamu benar-benar tak punya sopan-santun politik. Inilah yang memang tak dipunyai orang Rusia. Pemimpin dewan gubemia itu lawan kita, tapi kamu jadi ami cochon7B dengannya, dan kamu memintanya mencalonkan diri. Sedangkan Pangeran Vronskii... memang tak bakal aku menjadikannya sahabat; dia mengundang makan siang, dan aku tak akan datang; tapi dia itu orang kita, jadi buat apa kamu menganggapnya musuh" Lalu, kamu tanya Nevedovksii, apakah dia akan mencalonkan diri. Oh, cara seperti ini tidak kena."
"Ah, aku tak mengerti semua ini. Dan lagi semua ini omongkosong belaka," jawab Levin murung.
"Kamu bilang semua ini omong-kosong, tapi begitu kamu mulai ikut, kamu bikin kacau semuanya."
Levin terdiam, dan mereka semua masuk ke ruangan besar. Meskipun melihat suasana waktu itu pemimpin dewan gubemia merasa bahwa terhadap dirinya dipasang perangkap, dan meskipun
78 Ami on (Pr): Teman main.
345 346 ANNA KAR"N!NA tak semua orang memintanya, tetap saja i a memutuskan untuk mencalonkan . Semua orang dalam ruangan , dan sekretaris dengan suara lantang mengumumkan bahwa Kapten Pengawal Berkuda Mikhail Stepanovich Snetkov mencalonkan diri sebagai pemimpin dewan gubemia.
Para pemimpin uyezd membawa piring berisi bola-bola kecil dari meja masing-masing ke meja gubemur, dan pemilihan pun mulai.
"Masukkan ke kanan," bisik Stepan Arkadyich kepada Levin keti ka Levin bersama saudaranya menyusul sang pemimpin mendekat ke meja. Tapi kini Levin lupa rencana yang tadi telah di jelaskan kepadanya, dan ia khawatir jangan-jangan Stepan Arkadyich keliru ketika mengatakan "ke kanan" itu. Bukankah Snetkov itu musuh" Ketika mendekati kotak pemilihan, ia menggenggam bola dengan tangan kanan, tapi karena disangkanya itu keliru, sesudah berada di depan kotak ia pindahkan bola ke kiri, dan agaknya ia akan memasukkan bola itu ke . Petugas yang berdiri dekat di kotak itu, yang melihat gerakan siku Levin, sudah tahu ke mana diletakkan bola itu, dan ia pun mengerutkan keningnya. Tak perlu ia melatih diri dalam keta jaman pandangan.
Seluruh ruangan diam, dan terdengarlah laporan basil penghitungan bola. Kemudian suara yang terdengar satu-satunya itu mengumumkan jumlah suara pro dan suara kontra.
Pemimpin terpilih dengan suara mayoritas terbanyak. Orang pun mulai r ibut, dan dengan segera bergerak ke pintu. Snetkov masuk, dan kaum bangsawan mengerumuninya untuk mengucapkan selamat.
"Jadi sekarang sudah selesai?" tanya Levin kepada Sergei Ivanovich.
"Ini barn mulai," kata Sviyazhskii tersenyum menggant ikan Sergei Ivanovich. "Calon pemimpin bisa memperoleh lebih banyak bola."
Levin, sekali lagi, sudah lupa hal itu samasekali. Ia hanya ingat bahwa di sini sedang terjadi sesuatu yang rawan, tapi ia bosan mengingat apa macam kerawanan itu. Ia merasa tertekan dan ingin men inggalkan orang banyak itu.
Karena tak seorang pun mencurahkan perhatian kepadanya,
LEOTOLSTOI dan agaknya tak seorang pun membutuhkannya, diam-diam ia pun pergi ke ruangan kecil tempat orang makan penganan kecil; dan melihat kembali para pesuruh di situ ia pun merasa lega. Pesuruh tua menawarkan makanan kepadanya, dan Levin setuju. Sesudah makan daging i ga dengan buncis dan bicara dengan pesuruh itu tentang tuan-tuan yang sebelumnya ada di situ, Levin pun pergi ke beranda. Ia tak ingin masuk k e ruangan yang baginya tak menyenangkan itu.
Beranda itu penuh perempuan berpakaian meriah yang membu ka n badan ke arah langkan, dan berusaha tak melewatkan sepatah kata pun apa yang dikatakan orang di bawah. D i dekat para perempuan itu berdi r i atau duduk para pengacara yang perlente, demikian pula guru-guru gimnasium yang berkacamata dan para perwira. Di mana-mana orang bicara tentang pemilihan, tentang gusarnya sang pemimpin, dan alangkah baik perdebatan yang telah berlangsung; dari satu kelompok Levin mendengar pujian terhadap saudaranya. Seorang perempuan mengatakan kepada seorang pengacara:
"Saya senang sekali dengar Koznishov itu! Kelaparan tidak apa, asal mendengar dia bicara. Bukan main! Semua jelas, dan bisa didengar! Nah, di pengadilan Anda tak ada orang yang bisa bicara seperti itu. Cuma seorang, Me idel, itu pun jauh dari fasih."
Levin menemukan tempat kosong di langkan, lalu ikut membu ka n badan dan mulai menatap dan mendengarkan.
Semua bangsawan duduk di belakang sekatan-sekatan kecil, menurut uyezd masing-masing. Di tengah ruangan berdiri satu orang berseragam, yang dengan suara melengking keras mengumumkan:
"Kapten Kavaleri Yegenii Ivanovich Apukhtin dicalonkan sebagai pemimpin dewan bangsawan gubemi a!"
Menyusul diam, lalu terdengar suara tua lemah: "Saya tolak!"
"Penasihat Dalam, Pyotr Petrovich Bol, dicalonkan," kembali suara tadi mulai.
"Saya tolak!" bergema suara muda melengking.
Kembali terdengar usulan seperti tadi, dan kembali terdengar "saya tolak". Demikian berlangsung kira-kira satu jam. Levin melihat dan mendengarkan sambil bertelekan pada langkan. Mula-mula
347 348 ANNA KAR"N!NA ia heran dan ingin mengerti apa art i semua itu; kemudian setelah yakin bahwa tak mungkin ia mengerti semua itu, mulailah ia merasa bosan. Tapi teringat olehnya keresahan dan kegusaran yang disaksikannya di wajah semua orang, ia pun jadi sedih; lalu ia putuskan untuk pergi turun. Melewati koridor di belakang beranda i a bertemu dengan pelajar gimnasium bermata basah yang murung, yang waktu itu sedang berjalan mondar-mandir. Sedangkan d i tangga ia bertemu dengan dua orang: seorang perempuan yang berlari cepat dengan sepatu hak tinggi dan seorang jaksa.
"Saya sudah bilang, t idak akan terlambat," kata jaksa sewaktu Levin menyisih untuk memberikan jalan kepada perempuan itu.
Levin sudah berada di tangga keluar dan sudah mengambil nomor mantel dari kantong rompinya ketika sekretaris memergokinya. "Konstantin Dmitrich, saya silakan, sekarang pemungutan suara."
Yang dicalonkan memegang pimpinan adalah Nevedovskii, yang tadi menolak keras.
Levin mendekati pintu ruangan, tapi pintu itu terkunci. Sekretaris mengetuk, pintu terbuka, dan dua orang tuan tanah yang merah wajahnya menyelinap keluar menyongsong Levin.
"Saya tak tahan lagi," kata seorang dari dua tuan yang merah wajahnya itu.
Di belakang tuan tanah itu tampak wajah pemimpin d gubernia.
Wajah itu tampak begitu mengerikan oleh rasa putusasa dan takut.
"Sudah saya bilang, jangan ada yang boleh keluar!" teriaknya kepada penjaga pintu.
"Saya yang memasukkan, Yang Mulia."
"Ya Tuhan!" dan sesudah menarik napas berat, pemimpin dewan gubernia pun dengan lelah berlari ke sana kemari, dan sambil menundukkan kepala pergi ke meja besar lewat tengah ruangan.
Seperti sudah diperhitungkan orang, akhirnya tampuk pimpinan beralih kepada Nevedovskii, dan begitulah ia menjadi pemimpin dewan gubernia. Banyak orang merasa gembira, banyak orang merasa puas, senang, banyak orang merasa girang, tapi banyak juga yang tak puas dan tak senang. Mantan pemimpin dewan
LEOTOLSTOI gubemia terlihat putusasa, dan itu tak bisa ia sembunyikan. Ke Nevedovskii keluar dari ruangan, orang banyak mengerumuninya dan dengan riang mengikutinya, seperti pada hari pertama mereka mengikuti gubemur yang telah membuka pemilihan, dan seperti mereka mengikuti Snetkov ketika ia terpilih.
XXXI Pemimpin dewan gubernia yang baru terpilih, beserta banyak orang dari baru yang memperoleh kemenangan, hari itu makan siang di kediaman Vronskii.
Vronskii datang ke pemilihan karena ia merasa bosan tinggal di desa dan perlu menunjukkan haknya atas kebebasan kepada Anna, dan untuk membalas jasa Sviyazhskii atas segala usaha yang telah ia lakukan bag i Vronskii dalam pemilihan zemstvo dulu, tapi terlebih untuk memenuhi dengan sebaik-baiknya tugas-tugas dalam kedudukannya sebagai bangsawan dan pemilik tanah pertanian yang telah dipilihnya sendiri. Tapi i a samasekali tak menduga bahwa urusan pemilihan telah begitu menyibukkan dia, dan telah begitu melibatkan kepentingannya, namun ia bisa menyelesaikannya dengan amat baik. Di kalangan kaum bangsawan ia merupakan orang yang baru samasekali, tapi agaknya ia telah memperoleh sukses, dan tidak keliru kalau ia menilai bahwa i a telah punya pengaruh di kalangan kaum bangsawan. Pengaruh itu diperoleh karena kekayaan dan kebangsawanannya; juga karena rumahnya yang indah di kota, yang disewanya dari kenalan lamanya, Shirkov, yang memegang jabatan urusan keuangan dan pendiri bank yang maju di Kashin; juga karena juru masaknya yang mahir, yang diambilnya dari desa; juga karena pe atannya dengan gubernur, yang pernah menjadi temannya dan kini menjadi sahabat yang ia lindungi; tapi lebih daripada semua itu, adalah karena sikapnya yang sederhana dan sama terhadap semua orang, yang dengan segera bisa memaksa kebanyakan kaum bangsawan untuk mengubah pandangannya yang keliru bahwa ia angkuh. Ia sendiri merasa, t iap bangsawan yang diajaknya berkenalan telah menjadi pendukungnya, kecuali orang gila yang telah mengawini Kitty Shcherbatskii dan a propos
349 350 ANNA KARENINA de bottes,79 dengan kemarahan luarbiasa, menumpahkan kepada dia segala macam kebodohan yang samasekali tak pada tempatnya. Ia melihat dengan amat jelas, dan orang lain pun mengakui, bahwa sukses Nevdovskii itu banyak ditentukan oleh dirinya. Dan sekarang, sewaktu menghadapi meja di kediamannya sendiri untuk merayakan terpilihnya Nevedovskii, ia pun ikut merasa menang karena sukes orang yang terpilih itu. Pemilihan itu sendiri amat mengesankan baginya, sehingga i a berencana kalau dalam tiga tahun mendatang sudah kawin dengan Anna, ia sendiri akan mencalonkan diri, yah, seperti setelah joki memenangkan hadiah pacuan lantas ingin memacu kudanya sendiri.
Adapun sekarang, yang dirayakan adalah kemenangan si joki. Vronskii duduk di bagian kepala meja; di sebelah kanannya duduk gubernur yang masih muda, jenderal pengawal tsar. Bagi semua yang hadir, orang itu adalah pemilik gubernia, yang dengan khidmat telah membuka pemilihan, mengucapkan pidato dan menimbulkan rasa hormat dan bersikap merendahkan diri di hadapan banyak orang, begitu menurut penglihatan Vronskii, sedangkan bagi Vronskii sendiri dia hanyalah Maslov Katka-begitulah julukannya di Korps Page-yang bisa tersipu-sipu di hadapannya, dan terhadap dia Vronskii mencoba mettre a son aise.80 Di sebelah kirinya duduk Nevedovskii dengan wajahnya yang muda, teguh, dan terkesan tajam kata-katanya. Terhadap dia Vronskii bersikap biasa dan hormat.
Sviyazhskii menerima kegagalannya dengan riang. Baginya, peristiwa itu bahkan bukan merupakan kegagalan, melainkan-seperti i a katakan sendiri sambil mengangkat gelas kepada Nevedovsk ii: kita tak mungkin mendapatkan wakil aliran baru yang lebih baik daripada dia, aliran baru yang harus mendukung kaum bangsawan. Karena itu, demikian dikatakannya, semua orang yang jujur harus berdiri di pihak sukses yang telah dicapai sekarang ini dan ikut merayakannya.
Stepan Arkadyich juga merasa senang karena telah melewatkan waktu dengan gembira dan karena semua orang merasa puas.
79 A de bottes (Pr): Tanpa alasan apapun. 80 Me a son aise (Pr): Membuatnya merasa leluasa.
LEOTOLSTOI Sambil menikmati makan si ang yang mewah, orang berbicara tentang berbagai peristiwa dalam pemilihan. Sviyazhskii dengan lucu bercerita tentang pidato mantan pemimpin dewan yang berurai airmata, dan kepada Nevdovskii ia tujukan kata-katanya bahwa Yang Mulia terpaksa akan melakukan audit atas jumlah uang itu dengan cara yang lebih canggih daripada sekadar dengan a irmata. Seorang bang n lain yang lucu bercerita, pelayan-pelayan berkaos kaki panjang telah dipesan untuk bal yang akan diadakan oleh mantan pemimpin dewan gubernia, tapi sekarang terpaksa pelayan-pelayan itu dikirim pulang kalau pemimpin dewan gubernia yang baru tak mengizinkan bal menggunakan pelayan-pelayan berkaos kaki panjang.
Tak hent i-hentinya selama makan siang itu orang menyebut Nevedovskii dengan "pemimpin dewan gubemia kita" dan "Yang Mulia".
Semua itu diucapkan dengan rasa puas, seperti waktu seorang perempuan muda disebut "Madame" ditambah dengan nama suaminya. Nevedovskii pura-pura tak acuh dan bahkan membenc i sebutan itu, tapi tampak sekali ia merasa senang dan mampu mengendalikan diri agar tidak mengungkapkan keg irangan yang tak patut untuk lingkungan liberal baru bagi semua yang hadir itu.
Di tengah acara makan siang itu dikirimkan beberapa telegram kepada orang-orang yang punya kepentingan dengan jalannya pemilihan. Dan Stepan Arkadyich yang sangat gembira juga mengirimkan telegram kepada Darya Aleksandrovna yang isinya demikian: "Nevedovskii terpilih dengan mayor itas duabelas bola. Kuucapkan selamat. Sebarkan berita ini." Ia mendiktekan isi telegramnya itu keras-keras, dan ia katakan: "Kita perlu gembirakan hati mereka." Adapun Darya Aleksandrovna menerima telegram itu dengan tarikan napas bernada menyayangkan uang yang terpakai untuk mengirimnya, dan mengertilah ia bahwa suaminya mengirimkan telegram itu d i akhir makan siang. Ia tahu kelemahan Stiva, yakni mengakhiri makan siang dengan "faire jouer le telegraphe". 81 " " Faire jouer le te/egraphe (Pr): Menyalahgunakan telegram.
351 352 ANNA KAR"N!NA Dengan makanan nikmat, dengan anggur yang bukan dari pedagang anggur Rusi a melainkan langsung dari luar negeri, semua terasa mulia, sederhana, dan gembira. Kelompok duapuluh orang itu oleh Sviyazhskii dipilih dari para aktivis baru liberal yang pendapatnya bulat, cakap, dan berpendidikan. Mereka bersulang, juga setengah berkelakar, untuk pemimpin dewan gubemi a yang baru, untuk gubernur, untuk d irektur bank, dan untuk " rumah kita yang baik".
Vronskii merasa puas. Ia samasekali tak menduga bahwa akan ada nada sebaik itu di daerah pedalaman.
D i akhir makan siang keadaan lebih gembira lagi. Gubemur minta kepada Vronskii untuk menghadiri konser "demi saudarasaudara kita orang Serbia", diusahakan oleh istrinya yang ingin berkenalan dengan dia.
"D i sana akan ada bal, dan kamu akan lihat si cantik kita. Betulbetul luarbiasa."
"Not in my line," jawab Vronskii yang senang dengan ucapan Ing, tapi tersenyum juga dan berjanji akan datang.
Menjelang meninggalkan meja, ketika semua orang sudah mulai merokok, pelayan dalam Vronskii mendatangi dia membawa surat di atas baki.
"Dar i Vozdvizhenskoye dengan pos khusus," kata pelayan dengan nada berarti.
"Mengherankan bahwa dia amat mirip dengan teman pembela Sventitskii," kata seorang di antara para tamu dalam bahasa Prancis, tentang pelayan dalam itu, sementara Vronskii membaca surat sambil mengerutkan kening.
Surat itu dari Anna. Belum lag i membaca ia sudah tahu isinya. Karena menurut dugaannya pemilihan akan selesai dalam Hrna hari, ia pun berjanji akan pulang hari Jumat. Sekarang hari Sabtu, maka ia tahu bahwa isi surat adalah celaan bahwa ia tidak pulang pada waktunya. Surat yang ia kirimkan kemarin petang agaknya belum sampai.
Isi surat sama dengan yang i a duga, tapi bentuknya samasekali di luar dugaannya dan sangat tak menyenangkan hatinya. "Anie sakit keras, dan dokter mengatakan Varvara bukannya membantu,
LEOTOLSTOI tapi mengganggu. Aku menunggumu sudah tiga hari; kemarin dan sekarang rim surat untuk mengetahui di mana kamu berada dan apa yang terjadi" Aku sendiri ta din y a ingin pergi, ta pi takjadi, karena tahu itu tak akan menyenangkan kamu. Berilah jawaban, biarpun sedikit, supaya aku tahu apa yang mesti kulakukan."
Anak itu sakit, tapi Anna send iri berkeinginan pergi. Anak itu sakit, tapi nadanya begitu bermusuhan.
Kontradiksi antara acara hura-hura tanpa dosa dan cinta berat dan murung yang mesti dihadapinya itu sungguh memukul Vronskii. Tapi ia memang harus pergi, dan begitulah, malam hari itu ia pun pulang dengan kereta pertama.
XX XII Karena menurutnya pertengkaran terns berulang tiap kali Vronskii akan pergi, dan hanya akan membuat dingin dan bukannya mendekatkan Vronskii kepada dirinya, maka Anna pun memutuskan untuk mengerahkan kekuatan dirinya agar bisa dengan tenang menanggung perpisahan dengan Vronskii menjelang keberangkatannya ke pemilihan. Tapi tatapan mata Vronskii yang dingin dan kereng, sewaktu ia datang untuk memberitahukan keberangkatannya ia rasakan menyinggung perasaan, sehingga belum lagi Vronskii pergi, ketenangan hatinya sudah terganggu.
Setelah tinggal sendiri dan memikirkan tatapan mata Vronskii yang mengungkapkan haknya atas kebebasan itu, seperti biasa Anna sampai pada kesimpulan yang satu itu, pada kesadaran tentang terhinanya dia. "Ia punya hak untuk pergi kapan dan ke mana ia mau. Bukan hanya pergi, tapi juga meninggalkan aku. Ia punya semua hak, sedangkan aku tak punya samasekali. Tapi biarpun ia tahu hal itu, tidak seharusnya i a melakukannya. Tapi apakah yang telah ia lakukan" ... la menatapku dengan wajah dingin dan kereng. Tentu saja tatapan seperti itu sukar ditebak, dan tak mudah diraba, tapi hal sepert i itu dulu tak ada, dan tatapan itu punya banyak ," pikir Anna. "Tatapan itu menunjukkan bahwa ia mulai mendingin."
Tapi biarpun ia merasa yakin bahwa Vronskii mulai mendingin, baga imanapun, ia tak bisa melakukan sesuatu, dan tak boleh ia
353 354 ANNA KAR"N!NA mengubah sikapnya terhadap Vronskii. Hanya dengan sikap seperti dulu, hanya dengan cinta dan sikap memikat i a bisa mempertahankan Vronskii. Dan seperti waktu-waktu sebelumnya, hanya dengan pekerjaan di siang hari dan morfin di malam hari ia bisa menindas pikiran-pikiran yang mengerikan tentang apa yang terjadi bila Vronskii berhenti mencintainya. Memang masih ada satu cara lagi, yaitu bukan mempe nnya, melainkan mendekatinya dengan suasana sedemikian rupa, sehingga Vronskii tak meninggalkannya. Cara itu adalah dengan perceraian dan perkawinan. Dan mulailah ia ingin melakukan hal itu, dan me kan untuk segera menyetujuinya, begitu Vronskii atau Stiva mulai membicarakan hal itu dengan dia. Dengan pikiran-pikiran itulah ia menghabiskan waktu lima hari tanpa Vronskii, lima hari yang justru harus dihabiskan Vronskii di luar rumah.
Jalan-jalan, percakapan dengan Nona Pangeran Varvara, kunjungan ke rumahsakit, dan yang penting lagi membaca, yakni membaca bukuyangterus berganti, merupakan pekerjaannyaselama waktu itu. Tapi pada hari keenam, ketika kusir pulang tan pa Vronskii, maka ia pun sudah tak punya kekuatan lagi untuk menindas pikirannya tentang Vronskii dan tentang apa yang sedang dilakukan Vronskii di sana. Justru pada waktu itulah anaknya jatuh sakit. Ia mulai sering datang menjenguk anak itu, tapi hal itu tak juga menghibur hatinya, terlebih karena penyakit anak itu tak berbahaya. Bagaimanapun ia berusaha, ia tak bisa mencintai anak itu, sedangkan berpurapura mencintai ia tak bisa. Menjelang malam hari, sesudah t inggal sendirian, ia merasa begitu ngeri memikirkan Vronskii, sehingga ia pun memutuskan untuk pergi ke kota, tapi sesudah dipikirkannya baik-baik, akhimya ia menulis surat kontradiktifyang telah diterima Vronskii itu, dan tanpa membacanya lagi ia kirimkan surat itu dengan pos khusus. Pagi berikutnya ia menerima surat Vronskii, dan ia menyesal telah mengirimkan surat. Dengan penuh perasaan ngeri ia menanti terulangnya tatapan mata kereng yang dilontarkan Vronskii kepadanya ketika berangkat, terutama bila nanti Vronskii tahu bahwa sakitnya sang anak tak begitu keras. Tapi bagaimanapun ia merasa senang juga telah menulis surat itu. Sekarang i a sudah mengakui dalam hati bahwa Vronskii merasa tak senang dengan dia,
LEOTOLSTOI bahwa hanya dengan perasaan menyesal saja Vronskii melemparkan kebebasan untuk kembali kepadanya. Sekalipun demikian senang juga ia tahu bahwa Vronskii akan datang menemui nya. Biarlah Vronskii merasa tak senang terhadap dirinya, asalkan ia datang kepadanya, agar ia bisa melihat dia dan mengetahui tiap geraknya.
Duduklah ia di dalam kamar tamu di dekat lampu, memegang buku baru karangan Taine dan membaca sambil mendengardengarkan bunyi angin di pekarangan dan dari detik ke detik menantikan datangnya kendaraan. Beberapa kal i ia seolah merasa mendengar bunyi roda kereta, tapi ternyata i a keliru; akhirnya terdengarlah bunyi itu-bukan hanya bunyi roda-roda kereta, melainkan juga suara tertahan kusir dan suara rendah di pintumasuk yang tertutup. Bahkan Nona Pangeran Varvara, yang waktu itu sedang main bakulan, membenarkan semuanya; maka dengan wajah memerah Anna pun berdiri, tapi ia bukannya pergi ke bawah seperti dua kali dilakukannya sebelum itu, melainkan berhenti di tempat. Tiba-tiba ia merasa malu karena telah berbohong, tapi terlebih ia merasa ngeri menghadapi penerimaan Vronskii. Perasaan terhina sudah lewat; kini ia hanya merasa takut menghadapi ekspresi tak puas di wajah Vronskii. Teringatlah olehnya bahwa anak perempuannya sudah sehat selama dua hari itu. Ia bahkan jadi merasa kesal karena anaknya sembuh dari sakit justru pada waktu surat itu dikirimkan. Kemudian teringatlah ia kepada Vronskii, teringat keseluruhan dirinya, lengkap dengan kedua tangan dan matanya. Terdengar olehnya suara Vronskii. Dan dengan melupakan segalanya berlarilah ia menemui dia.
"Bagaimana keadaan Anie?" tanya Vronskii takut-takut dari bawah sambil memandang Anna yang berlari menyongsongnya.
Vronskii duduk di kursi, dan seorang pesuruh menarik sepatu hangat dari kakinya.
"Tak apa-apa, sudah baik."
"Dan kamu sendiri?" tanyanya lagi sambil mengguncangkan badan.
Ia rangkum tangan Vronskii dengan kedua tangannya dan ia ulurkan ke pinggangnya, sementara matanya tak henti menatap Vronskii.
355 356 ANNA KAR"N!NA "Nab, aku senang sekali," kata Vronskii sambil menatap Anna dingin, menatap rambutnya, gaunnya, yang ia tahu dipakai khusus untuknya.
Semua itu menyenangkan hatinya, tapi sudah berapa hal itu menyenangkan hatinya" Dan ekspresi wajah kereng membatu pun tampak di wajahnya, suatu ekspresi yang amat ditakuti Anna.
"Yah, aku senang sekali. Dan kamu sendiri sehat?" kata Vronskii sesudah menghapus jenggotnya yang basah dengan saputangan dan mencium tangan Anna.
"Biarlah," pikir Anna, "asalkan dia ada di sini; kalau dia ada di sini, tak bisa dia, dan tak berani dia tidak mencintaiku."
Petang itu berlalu dengan senang dan gembira, disertai Nona Pangeran Varvara yang waktu itu mengeluh kepada Vrosnkii bahwa selama Vronskii pergi Anna telah minum morfin.
"Apa daya" Aku tak bisa tidur .... Pikiran ini mengganggu. W dia ada, tak pernab aku minum. Hampir tak pernah."
Vronskii bercerita tentang jalannya pemilihan, dan Anna menanggapinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang telah membuat Vronskii gembira, yaitu sukses yang telah dicapainya. Anna menceritakan semua yang menarik perhatian Vronskii di rumah. Dan pengetahuan Anna dalam hal ini memang sangat menggembirakan.
Tapi larut malam, ketika mereka berdua sudah sendirian dan Anna merasa telah mampu kembali menguasai Vronskii sepenuhnya, Anna ingin mengbapus kesan berat yang terkandung dalam pandangan Vronskii akibat surat itu. Ia katakan:
"Coba katakan terus-terang, kamu kesal menerima surat itu, ya" Kamu tak percaya isi suratku, ya?"
Begitu selesai mengatakan itu, mengertilab Anna bahwa Vronskii tak bisa lagi memaafkannya, sekalipun sikap Vronskii terhadap dia sangat mencinta.
"Ya," kata Vronskii. "Surat itu begitu aneh. Anie sakit, tapi kamu sendiri mau pergi."
"Semua itu memang benar." "Dan aku juga tak meragukan itu."
"Tidak, kamu meragukannya. Kamu tak puas, aku li hat."
LEOTOLSTOI "Sedikit pun tidak. Memang benar aku tak puas, karena seolah kamu tak hendak mengakui bahwa ada kewajiban .... " "Kewajiban pergi ke konser .... "
"Tak usahlah kita bicara," kata Vronskii. "Kenapa mesti tak bicara?" tanya Anna.
"Aku cuma hendak mengatakan bahwa kadang-kadang kita menemui urusan yang perlu sekali dan tak disangka-sangka. Seperti sekarang ini, aku mesti pergi ke Moskwa untuk urusan rumah ... Ah, Anna, kenapa kamu begitu cepat tersinggung" Apa kamu tak melihat bahwa tanpa kamu tak bisa aku hidup?"
"Kalau begitu," kata Anna tiba-tiba dengan suara berubah nada, "berarti sekarang kamu bosan dengan hidup ini.. .. Ya, kamu datang cuma buat sehari, lalu pergi lag i, seperti banyak dilakukan kaum lelaki .... "
"Anna, ini kejam. Aku siap menyerahkan seluruh hidupku .... " Tapi Anna sudah mendengarkannya lagi.
"Kalau kamu pergi ke Moskwa, aku ikut. Aku tak akan tinggal di sini. Salah satu: kita harus berpi sah atau hidup bersama."
"Kan kamu sendiri tahu, itu satu-satunya keinginanku" Tapi tuk "t "
Ull I U .... "Perlu perceraian" Aku akan menulis padanya. Aku lihat, memang tak bisa aku hidup begini.. .. Ta pi aku ikut dengan kamu ke Moskwa."
"Kamu seperti mengancamku. Tak ada yang lebih kuharapkan daripada untuk tak berpisah denganmu," kata Vronskii tersenyum.
Tapi ketika ia mengucapkan kata-kata mesra itu, di matanya memancar tatapan dingin penuh dendam seorang yang sedang diuber-uber dan dil ecut amarah.
Anna melihat tatapan itu, dan menebak maknanya dengan tepat sekali.
"Kalau beg itu, ini berarti bencana!" kata tatapan mata Vronskii. Kesan itu hanya selintas, tapi Anna sudah tak sangup melepaskannya lagi.
Anna menulis surat kepada sang suami berisi permintaan cerai, dan pada akhir bulan November, bersama Vronskii, ia pindah ke Moskwa, sesudah berpisah dengan Nona Pangeran Varvara yang
357 358 ANNA KAR"NINA waktu itu harus pergi ke Petersburg. Sambil terns menant i jawaban dari Aleksei Aleksandrovich dan perceraian yang akan menyusul, sekarang mereka hidup bersama seperti suarni-istri.
BAGIAN KETUJUH Tiga bulan sudah suami-istri Levin tinggal di Moskwa. Sudah lewat jangka waktu yang menurut hitungan orang yang mengerti dan paling bisa dipercaya bahwa Kitty seharusnya sudah melahirkan; tapi Kitty masih membawa kandungannya, dan samasekali tak ada tanda-tanda bahwa sekarang sudah lebih dekat saatnya dibandingkan dua bulan yang lalu. Baik dokter, bidan, Dolly, ibunya, maupun terutama Levin sudah tak bisa lagi tanpa perasaan ngeri memikirkan peristiwa yang bakal terjadi itu, dan mereka pun sudah mulai merasa tak sabar dan gelisah; hanya Kitty seorang merasa betul-betul tenang dan bahagia.
Sekarang dengan jelas ia bisa merasakan lahirnya rasa cinta baru terhadap anak yang bakal dilahirkan, yang sebagian sudah terasa sebagai bayi sesungguhnya, dan dengan perasaan nikmat ia pun sering menimbang-nimbang perasaannya itu. Anak i tu sekarang sudah tak sepenuhnya jadi bagian dari dirinya, melainkan kadangkadang sudah menempuh hidupnya sendiri yang bebas dari dia. Seringlah karena itu ia merasa nyeri, tapi bersamaan dengan itu ia pun ingin ketawa oleh kegembiraan baru yang aneh.
Semua orang yang dic intainya ada bersama dia. Sikap mereka terhadapnya amat baik dan perhatian mereka begitu penuh, dan semua itu ia rasakan amat menyenangkan, sehingga sekiranya ia tak tahu dan tak merasa bahwa ha! itu akan segera berakhir, tak ingin kiranya ia mengharapkan hal yang lebih baik dan lebi h menyenangkan dalam hidup ini. Hanya satu saja yang merusak seleranya dalam hidup ini, yakni bahwa suaminya kini bukan lagi suami yang ia cintai dan pernah tinggal di desa dulu.
Ia mencintai sifat suaminya yang tenang, mesra, dan ramah sepert i di desa dulu. Sekarang, di kota, suaminya tampak senantiasa tak tenang dan dalam keadaan siaga, seakan takutjangan-jangan ada orang yang akan menghinanya, dan terutama menghina istrinya. Di desa dulu agaknya ia sudah kenal kedudukan dirinya, sehingga tak
362 ANNA KAR"NINA pemah ia tergesa pergi ke sesuatu tempat dan tak pernah i a tidak sedang mengerjakan sesuatu. Tapi di kota ini ia terus saja terburuburu, jangan-jangan ada yang terpaksa ia lewatkan, dan di sini tak ada yang ia kerjakan. Ia pun kasihan kepada suaminya itu. Untuk orang lain, ia tahu, suaminya tak tampak mengenaskan; sebaliknya, kalau di tengah orang banyak ia menatap suaminya, seperti kadang orang menatap orang yang dicintainya sambil membayangkan dia sebagai orang yang lain samasekali, yaitu untuk menangkap kesan yang ditimbulkan oleh orang yang dicintainya itu kepada orang lain, maka tampaklah olehnya, dan ini kadang disertai rasa takut atas rasa cemburunya sendiri, bahwa suaminya itu bukan hanya tak mengenaskan, melainkan sangat memikat karena sopan-santunnya, karena keramahannya yang agak ketinggalan zaman dan sifat malumalunya terhadap perempuan, karena tubuhnya yang kuat, dan karena wajahnya yang menurut pendapatnya sangat ekspresif itu. Tapi ia menatap suaminya itu bukan dari luar, melainkan dari dalam; ia melihat, di kota ini Levin bukan suaminya sebagaimana adanya; tapi tanpa itu tak bakal ia bisa mengerti keadaannya. Kadangkadang dalam hati ia mencela suaminya karena tak mampu tinggal d i kota; tapi kadang-kadang pula ia sadar bahwa memang sukar bagi suaminya menata hidupnya di sini agar bisa memuaskan sang istri.
Yah, memang, apakah yang harus diperbuat sang suami" la tak suka main . Tak suka pergi ke klub malam. Bergaul dengan lelaki seperti Oblonskii, ia sudah tahu sekarang, apa artinya ... min um minuman keras, dan sesudah minum pergi ke suatu tempat. Tanpa perasaan ngeri tak bisa ia membayangkan ke mana perginya orangorang lelaki tersebut dalam waktu-waktu seperti itu. Bergaul dengan kalangan bangsawan" Tapi i a tahu, untuk itu harus diperoleh rasa puas dalam bergaul erat dengan perempuan muda, sedangkan ia tak menginginkan ha! itu. Tinggal di rumah saja bersama dia, bersama ibunya dan saudara-saudaranya" Betapapun menyenangkan dan menggembirakan percakapan-percakapan yang oleh Pangeran Tua dinamakan "Alini-Nad ini" itu, ia tahu bahwa semua itu tentu membosankan suaminya. Lalu apa lag i yang bisa dilakukan suaminya" Melanjutkan menulis buku" la memang mencoba melakukannya, dan semula ia memang sering pergi ke perpustakaan
LEOTOLSTOI untulc mencari kutipan-kutipan dan keterangan-keterangan untuk bukunya; tapi seperti dikatakan sang suami kepadanya, makin lama i a tak melakukan sesuatu, makin sedikit waktunya tersisa. Selain itu, sang suami mengeluh kepadanya bahwa di sini dia terlalu banyak bicara ten tang bukunya itu, dan karena itu semua pikirannya menjadi kacau dan ia kehilangan minat terhadap penulisan buku itu.
Benteng Digital 2 U Karya Donna Rosamayna Bajingan Dari Susukan 2
^