Pencarian

Sebelum Aku Pergi 4

Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark Bagian 4


238 "Ini jenis industri yang disalahmengerti oleh komite resmi," ujar Walters.
"Yang ingin dikatakan oleh klienku adalah"
potong pengacara Walters.
Proses interogasi ini akhirnya sampai pada topik
yang ingin didengar oleh George Brennan dan Jack
Sclafani. "Mr. Walters, apakah mendiang Adam
Cauliff bekerja untuk perusahaan Anda?"
Oh, ia" tidak suka nama itu, batin Sclafani begitu
melihat wajah Robert Walters memerah karena marah.
"Adam Cauliff pernah bekerja pada kami selama
sekitar dua setengah tahun," sahut Walters. Suaranya
ketus dan dingin. seakan topik itu membuatnya muak.
"Sebagai apa Mr. Cauliff bekerja untuk Walters
and Arsdale?"
"la tnulai sebagai staf arsitek. Kemudian ia mendapat tugas untuk menangani proyek?proyek yang
kami kategorikan sebagai rekonstruksi dan renovasi
kelas menengah."
"Apa yang Anda maksud dengan kelas menengaji?"
""Proyek?proyek dengan omzet kurang dari seratus
juta dolar."
"Apakah hasil pekerjaannya memuaskan?"
"Bisa dibilang begitu."
"Anda mengatakan Cauliff pernah bekerja untuk
Anda selama lebih dari dua tahun. Mengapa ia meninggalkan perusahaan Anda?"
"Untuk memulai usahanya sendiri." Robert
Walters tersenyum dingin. "Adam Cauliff amat memperhatikan detail dan sangat praktis. Kami kadangkadang berhadapan dengan arsitek yang tidak mau
239 menerima kenyataan bahwa ruang perkantoran disewa
per meter persegi. Meski mereka tahu pertimbangan
itu sangat penting?kadang?kadang malah amat menentukan?mereka membuat rancangan yang tidak
hemat tempat, seperti lorong-lorong ekstra lebar,
yang kalau dikalikan dengan tiga puluh atau empat
puluh lantai. secara dramatis akan mengurangi luas
ruang yang dapat memberi pemasukan."
"Kalau begitu Adam Cauliff tentunya aset yang
berharga, orang yang tidak melakukan kesalahan seperti itu.",
"la memang efisien. la merampungkan semua tugas yang diberikan kepadanya. Dan ia cepat belajar.
la cukup cerdik untuk membeli properti yang terletak
di sebelah bangunan Vandermecr, yang ketika itu
masih berstatus landmark. Ketika statusnya berubah.
nilai tanah Kaplan yang dimilikinya menjadi tidak
ternilai."
"Bangunan itu terbakar, bukan?" tanya Asisten
Jaksa.
"Ya, memang. Tapi sesudah statusnya berubah.
Bahkan kalaupun tidak terbakar, bangunan itu juga
akan diruntuhkan. Peter Lang membeli tanah itu dan
memulai rencana untuk mendirikan kompleks apartemen dan perkantoran."
Walters tersenyum muram. "Adam Cauliff mengira
Lang akan menginginkan tanah Kaplan miliknya itu
sehingga Lang akan menerima desain Cauliff untuk
pruyeknya. Tapi, nyatanya tidak begitu. Kalau Adam
masih bekerja untuk kami dan membiarkan arsitek?
arsitek kami yang berbakat bekerja sama dengannya,
ia akan memiliki peluang untuk menanganinya."
240 "Artinya perusahaan Anda akan mendapatkan pekerjaan itu?"
"Artinya suatu tim arsitek yang memiliki visi
dan sudah sering menerima penghargaan, yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan terciptanya
bangunan yang sesuai dengan desain kota, akan bekerja bersamanya. Desain Cauliff tidak orisinal. Para
inveslnr tidak akan tertarik. dan setahuku Lang juga
sudah mengatakan itu padanya.
"Cauliff sedang menghadapi dilema. Ia akan terpaksa menjual tanah Kaplan itu pada Lang dengan
harga yang sudah ditawarkan kepadanya. Kalau tidak.
untuk melepas ketergantungannya pada Cauliff, Lang
mungkin akan membangun proyek yang tidak terlalu
ambisius. Kalau itu sampai terjadi, lokasi tanah
Kaplan akan menjadi amat tidak menguntungkan
Jadi seperti kalian lihat, Cauliff berada dalam posisi
serbasulit."
"Anda tidak prihatin melihat situasi Adam Cauliff.
bukan. Mr. Walters?" tanya Jaksa.
"Aku memberi pekerjaan pada Adam Cauliff ka<
rena persahabatanku dengan mantan Anggota Kongres
Cornelius MacDermott. kakek istrinya. Cauliff menunjukkan rasa terima kasihnya padaku dengan meninggalkan perusahaan dan mengajak bersamanya
Winifred Johnson, yang telah bekerja sebagai asistenku selama dua puluh dua tahun dan menjadi tangan kananku. Apakah aku prihatin ia meninggal?
Ya, sebagai sesama manusia. aku menyesal ia meninggal. la suami Nell MacDermott, yang aku kenal
sejak lahir. Nell seorang wanita muda yang luar biasa, dan aku menyesali apa yang harus ia alami."
241 '
Pintu kantor itu terbuka. kemudian Joe Mayes,
seorang asisten jaksa, masuk. Dari ekspresi wajahnya,
Brennan dan Sclafani bisa melihat bahwa sesuatu
yang serius telah terjadi.
"Mr. Walters," tanya Mayes tiba?tiba, "apakah
perusahaan Anda sedang menginspeksi sebuah gedung
perkantoran di Lexington dan Forty?seventh, yang
Anda renovasi beberapa tahun yang lalu?"
_"Ya. tadi pagi kami menerima pemberitahuan
bahwa beberapa batu bata di bagian muka gedung
sepertinya longgar. Kami langsung mengirim tim
inspeksi ke sana."
"Aku khawatir kondisi batu bata itu lebih daripada
sekadar longgar, Mr. Walters. Seluruh bagian muka
gedung itu roboh ke jalan tadi pagi. Tiga pejalan
kaki terluka serius, satu di antaranya dalam keadaan
kritis."
George Brennan melihat wajah merah Robert
Walters berubah menjadi" pucat. Apakah itu karena
penggunaan bahan-bahan bangunan di bawah standar?
tanyanya dalam hati. Atau mungkin pengerjaan yang
teledor? Kalau begitu. kantong siapa yang sudah dipertebal untuk menutupi hal ini?
46 TEPAT pada pukul tiga sore itu, Nell menekan bel
pintu apartemen Bonnie Wilson di Seventy-third
Street dan West End Avenue. Mendengar lamatlamat suara langkah kaki di balik pintu itu. terlintas
' 242
dalam benaknya untuk lari ke lift, mumpung masih
ada waktu.
Demi Tuhan, apa yang sebenarnya kulakukan di
sini? tanyanya pada diri sendiri. Mac memang benar.
Semua omongan mengenai cenayang serta pesanpesan dari orang yang sudah mati tidak lebih dari
omong kosong, dan akan betul?betul konyol untuk
menempatkan diriku sebagai bahan tertawaan kalau
tersebar bahwa aku pernah terpancing dengan hal
seperti ini.
Pintu tbrbuka.
"Nell, masuklah."
Kesan pertama yang diperoleh Nell adalah Bonnie
Wilson lebih menarik dibandingkan saat ia muncul
di televisi. Rambutnya yang hitam pekat kontras dengan kulit wajahnya yang seperti porselen. Matanya
besar dan kelabu, dibingkai oleh bulu mata lebat.
Kedua wanita itu hampir sama tinggi, namun Bonnie
lebih ramping, nyaris ke kurus.
Senyumnya seolah meminta maaf. "Ini sesuatu
yang sama sekali baru bagiku," ujarnya saat ia
menggiring Nell dari selasar. menelusuri lorong menuju ruang kerja yang kecil. "Memang kadang-kadang
terjadi, saat aku sedang menghubungi seseorang di
alam lain, ada orang lain yang juga ingin menghuf
bungiku. Tapi kali ini situasinya lain sama sekali."
Ia menunjuk sebuah kursi, "Duduklah, Nell. Ketahuilah, bahwa kalau setelah berbincang?bincang
selama beberapa menit kau memutuskan untuk berdiri
dan pergi dari sini. aku tidak akan tersinggung. Dari
yang telah diungkapkan oleh bibimu. aku tahu aku
243 tidak nyaman dengan konsep mengadakan kontak
dengan mereka yang sudah meninggal."
"Terus terang, aku mungkin akan berdiri nanti,
dan aku senang kau siap untuk itu," ujar Nell kaku.
"Namun, dari apa yang disampaikan Bibi Gert padaku, aku merasa harus kemari. Dalam hidupku sendiri, aku pernah beberapa kali mengalami sesuatu
yang mungkin boleh disebut pengalaman dengan dunia kebatinan. Gert mungkin pernah menceritakannya
padamu."
"Sebenarnya belum. Selama beberapa tahun terakhir aku bertemu dengannya di pertemuan Asosiasi
Paranormal kami, dan aku hadir sekali dalam acara
kumpuI?kumpul di apartemennya, tapi kami tidak
pernah berdiskusi tentangmu."
"Bonnie. aku merasa bahwa sebaiknya aku bersikap terbuka padamu." ujar Nell. "Secara sederhana
aku tidak bisa menerima konsep bahwa kau mampu
melakukan hal?hal yang kesannya seperti mengangkat
telepon untuk menghubungi seseorang yang sudah
mati. Aku juga tidak dapat menerima bahwa seseorang di "alam lain', sebutannya dalam buku?buku
yang sudah kubaca, mengangkat pesawat telepon
untuk menghubungimu."
Bonnie Wilson tersenyum. "Aku menghargai keterbukaanmu. Namun demikian, aku dan semua orang
di dunia yang juga memiliki kemampuan kebatinan
ini?untuk suatu alasan yang tidak kita ketahuiAternyata terpilih untuk menjadi penghubung antara mereka yang telah berada di alam lain dengan orangorang yang mereka kasihi di sini. Biasanya seseorang
datang kepadaku dalam keadaan amat berduka dan
244 ingin mencoba menghubungi mereka yang sudah
mendahuluinya.
"Tapi kadang?kadang, meski jarang terjadi, prosesnya terbalik. Contohnya, suatu hari ketika sedang
membantu seorang suami yang telah meninggal untuk
meneruskan pesan kepada istrinya, aku dihubungi
seorang anak muda bernama Jackie yang tewas dalam
kecelakaan mobil. Aku tidak mengerti bagaimana
aku dapat membantunya. Kemudian, kurang dari
satu minggu setelah peristiwa itu, aku menerima telepon dari seorang wanita yang tidak aku kenal sebelumnya."
Nell melihat mata Bonnie Wilson menjadi lebih
gelap saat ia berbicara. "Wanita itu melihatku di lelevisi dan ingin bertemu secara pribadi denganku.
Rupanya putranya, Jack, meninggal dalam kewlakaan
mobil. Ternyata ia adalah ibu si anak muda yang
pernah berbicara denganku."
"Tapi hampir tak ada faktor kebetulan dengan
keberadaanku di sini. Kau kan kenal Gert," protes
Nell. "Kemudian koran?koran penuh dengan berita
mengenai peledakan di kapal itu. dan hampir setiap
artikel menyebutkan Adam adalah suami cucu
Cornelius MacDermott."
"Justru itulah alasan mengapa aku merasa harus
menemui Gert, saat Adam mengontak aku, memberitahukan namanya serta menanyakan Nell."
Nell berdiri. "Bonnie, maafkan aku, tapi aku bukan orang yang percaya. Aku khawatir aku telah
menyita waktumu terlalu banyak. Aku harus pergi
sekarang."
"Kau tidak menyia?nyiakan waktuku jika kau
245 bersedia memberiku kesempatan untuk memastikan
apakah Adam masih ingin menyampaikan pesan padamu."
Dengan enggan Nell duduk kembali. Kurasa setidaknya aku harus memberi kesempatan ilir padanya,
batinnya.
Menit demi menit berlalu. Mata Bonnie terpejam,
meletakkan pipi di telapak tangannya. Kemudian
tiba?tiba ia memiringkan kepala seakan mencoba
menangkap suara seseorang atau sesuatu. Selang beberapa waktu ia menurunkan tangannya, membuka
matanya lalu menamp Nell lurus di mata.
"Adam ada di sini," ujarnya dalam nada rendah.
Meskipun tidak percaya, Nell merasa bulu romanya berdiri. Gunakan akal sehatmu, ujarnya dalam
hati, mengingatkan diri. Ini hanya omong kosong. Ia
mencoba membuat suaranya terdengar tegas dan tenang. "Kau bisa melihatnya?"
"Dengan mata hatiku. la menatapmu dengan ekspresi yang mengungkapkan cintanya yang mendalam,
Nell. Ia sedang tersenyum padamu. Ia mengatakan
bahwa tentu saja kau tidak akan percaya ia hadir di
sini. Asalmu dari Missouri."
Nell terkesiap. "Asalku dari Missouri" adalah
ungkapan bercanda Nell setiap kali Adam berusaha
meyakinkannya bahwa ia bisa belajar menikmati
berlayar dengan perahu.
"Apakah itu menggugah sesuatu dalam dirimu,
Nell?" tanya Bonnie Wilson.
Nell menggangguk.
"Adam ingin meminta maaf padamu, Nell. Aku
menangkap darinya bahwa kalian berdua bertengkar
246 saat terakhir kali kalian bersama?sama sebelum ia
meninggalkan dunia ini."
Aku tidak bercerita pada siapa?siapa bahwa kami
bertengkar, ujar Nell dalam hati. Tidak kepada siapa
pun. "Adam mengatakan pertengkaran itu adalah kesalahannya. Perasaanku mengatakan sepertinya kau
ingin melakukan sesuatu dan ketika itu ia mencoba
mempersulitmu."
Nell merasakan air matanya menggenang.
Bonnie Wilson duduk diam tidak bergerak. "Aku
mulai kehilanganf kontak. Tapi Adam belum ingin
pergi. Nell, aku melihat bunga mawar putih di atas
kepalamu. ltu tanda kasih sayangnya padamu."
Nell hampir tidak mempercayai ucapannya ketika
ia menjawab, "Katakan padanya bahwa aku juga
mencintainya Katakan padanya, aku menyesal sekalikami sampai bertengkar waktu itu."
"Sekarang aku bisa melihatnya lebih jelas lagi.
Kelihatannya ia senang sekali. Nell. Tapi ia bilang
ia ingin kau memulai lembar kehidupan yang baru
Apakah ada sesuatu yang akan menyita seluruh konsentrasi dan waktumu?"
Kampanye itu, batin Nell.
Bonnie tidak menunggu sampai ia menjawab.
"Ya, aku mengerti," gumamnya. "la mengatakan.
'Bilang pada Nell untuk menyumbangkan semua pakaianku.' Aku melihat sebuah ruangan. dengan rakrak dan wadah"
"Biasanya aku memberikan pakaian?pakaian kami
pada toko loak di sebelah gereja di dekat rumah
247 kami," ujar Nell. "Tempat itu memang mempunyai
ruangan seperti yang baru saja kaudeskripsikan."
"Adam bilang. sebaiknya kaulakukan itu sekarang
juga. Dengan menolong orang lain atas namanya.
kau membantunya mencapai tahapan spiritual yang
lebih tinggi. Dan dia bilang bahwa kau harus berdoa
baginya. Ingat dia dalam doa?doamu, katanya. tapi
juga relakan dia pergi."
Bonnie terdiam sebentar, matanya menatap lurus
ke depan tapi sepertinya tidak terfokus pada apa


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pun. "la mulai- meninggalkan kita," ujarnya pelan.
"Tahan dia!" seru Nell. "Seseorang telah meledakkan kapalnya. Tanyakan padanya apakah ia tahu
pelakunya."
Bonnie menunggu. "Kurasa ia tidak akan mengungkapkan itu pada kita, Nell. ltu berani ia memang
tidak tahu, atau ia sudah memaafkan si pelaku dan
tidak ingin kau menyimpan dendam."
Selang beberapa saat Bonnie menggeleng, kemudian menatap Nell langsung di matanya. "la sudah
pergi." ujarnya sambil tersenyum. Kemudian tibatiba ia mencengkeram dadanya. "Tidak. sebentar.
yang dipikirkan Adam sampai padaku. Apakah nama
"Peter" berarti bagimu?"
Peter Lang. batin Nell. "Ya," jawabnya pelan.
"Nell, darah menetes-netes di sekeliling orang
ini. Aku tidak yakin apakah itu berarti orang bernama
Peter ini pelakunya. Namun aku yakin Adam sedang
mencoba memperingatkanmu mengenai sesuatu yang
berhubungan dengan dirinya. Ia memintamu waspada
terhadap Peter. dan berhati?hati..."
248 47 PADA hari Senin sore. Dan Minor tiba di rumah dan
menelnukan pesan yang ditinggalkan Lilly Brown di
mesin penjawab teleponnya. Tapi setelah memutarnya kembali, ternyata isinya tidak seperti yang ia
harapkan.
Suara Lilly terdengar cemas, dan bicaranya cepat.
"l)r. Dan," mulainya, "'Aku sudah berlanya sana?sini
soal Quinny. la punya banyak teman. tapi tak seorang
pun pernah melihat atau mendengar sesuatu tentang
dirinya selama beberapa bulan. Ada yang tidak beres.
Kadang?kadang ia bergabung dalam grup yang tinggal
di East Fourth Street, dalam bangunan tua yang menyewakan tempat. Mereka bertanya apakah mungkin
ia sakit dan mendekam di salah satu rumah sakit entah di mana. Kadang?kadang kalau Quinny sedang
kumat depresinya, selama berhari?hari ia tidak mau
bicara atau makan."
Apakah aku akan menemukannya di tempat seperti
itu? balin Dan dengan hati ciut. Mendekam di rumah
sakit jiwa?atau mungkin lebih parah lagi? Musim
dingin yang lalu betul?betul dingin di New York.
Mungkin ia tidak sempat meninggalkan kota ini musim gugur yang lalu? Kalau Quinny sedang mengalami depresi berat waktu itu dan tidak sempat berlindung di rumah penampungan, apa pun bisa terjadi
atas dirinya.
Apa yang membuatku begitu yakin aku akan menemukannya? batinnya, untuk pertama kali betul?be
249 tul tidak tahu harus melakukan apa. Namun upaya
pencariannya belum berakhir, ujarnya. Hanya saja,
aku tidak dapat lagi sekadar duduk dan menunggu
sampai ia muncul dengan sendirinya. Besok aku
akan mulai mengecek rumah sakit. Ia memaksa diri
untuk menerima kenyataan bahwa ia juga harus memeriksa badan yang memiliki daftar orang?orang
meninggal yang tidak dikenal.
Lilly sudah berbicara dengan tunawisma yang
menempati bangunan?bangunan telantar di sekitar
East Fourth Street. Akhir minggu yang akan datang
aku akan mengitari daerah itu dan mencoba berbicara
sendiri dengan salah satu di antara mereka, putusnya.
Masih ada sesuatu yang sebetulnya dapat ia lakukan. Lilly sudah mendeskripsikan tampang Quinny
sekarang. Wanita itu mengatakah rambutnya sudah
kelabu dan panjang hingga ke pundak. "Ia lebih kurus dari foto tua milik Anda itu." ujar Lilly tempo
hari. "Tulang pipinya menonjol. Masih terlihat bahwa
ia dulu cantik sekali ketika masih muda."
Ada tempat untuk mengolah proses penuaan melalui komputer, entah apa istilahnya batin Dan. Setahuku mereka dapat melakukannya di kantor polisi.
Dan memutuskan sudah tiba waktunya untuk secara aktif melakukan pencarian terhadap Quinny.
atau. bahkan kalau hasilnya ternyata tidak menyenangkan, untuk mencari tahu apa yang telah terjadi
atas- dirinya
Saat Dan mengganti pakaiannya dengan celana
pendek dan kaus lengan panjang untuk bersiap?siap
joging di taman, ia berharap ia cukup beruntung untuk bisa bertemu Nell MacDermott lagi.
250 Kemungkinan itu membantunya meredakan kecemasan tentang Quinny yang semakin menjadi-jadi.
Aku bisa menjadi seperti ini demi dirinya. batinnya.
Aku .mngguh-sungguh berharap dapat mengatakan
itu padanya, ujarnya dalam hati.
48 CORNELIUS MACDFRMOTT mendapat kunjungan pada
hari Senin sore itu dari Tom Shea, ketua partai untuk wilayah New York City. Ia datang karena ingin
memastikan keputusan pencalonan Nell untuk jabatan
kongres yang dikosongkan oleh Bob Gorman.
"Aku tidak perlu menekankan padamu bahwa ini
juga tahun pemilihan presiden, Mac," ujar Shea.
"Calon yang kuat untuk kedudukan ini akan menentukan besarnya jumlah suara yang kita butuhkan untuk menempatkan orang kita di Gedung Putih. Kau
sosok legendaris untuk distrik ini. Kehadiranmu di
sisi Nell selama masa kampanye akan menjadi pengingat bagi para pemilih atas apa yang pernah kaulakukan bagi mereka."
"Kau pernah mendengar nasihat yang biasa rnereka berikan kepada ibu calon pengantin laki?laki
sebelum upacara pernikahan?" sergah Mae. "Pakailah
baju warna krem dan tutup mulutmu." ltulah yang
akan aku lakukan saat Nell mencalonkan diri. Ia
cerdas, berpenampilan baik, sigap. tapi tahu tuntutan
posisi ini dan mampu melakukannya dengan baik,
lebih dari siapa pun yang kukenal. Di atas itu se
25l mua, ia peduli pada rakyat. Itulah sebabnya ia harus
mencalonkan diri. ltulah sebabnya orang harus memilihnya?bukan karena aku dianggap semacam legenda."
Liz Hanley berada di ruangan itu bersama mereka.
membuat catalan. Ya Tuhan, ia sensitif sekali hari
ini! batinnya. Namun Liz mengerti alasannya. Mae
menceritakan pada Liv. tentang kekhawatirannya mengenai keadaan emosi Nell, dan ia betul?betul cemas
kunjungan Nell ke paranormal entah bagaimana akan
diketahui orang, kemudian dibocorkan ke pers.
"Sudahlah. Mac, kau tahu maksudku," ujar Tom
Shea sabar. "Orang jatuh hati pada Nell begitu melihat fotonya ketika berusia sepuluh tahun, mencoba
menghapus air matamu di upacara Misa untuk kedua
orangtuanya. la tumbuh dewasa di bawah sorotan
publik. Kita bisa menunda pengumuman itu sampai
acara resepsi makan malam tanggal 30 nanti, tapi
kita harus pasti bahwa dampak kematian suaminya
tidak terlalu berat baginya untuk berkampanye."
"Tidak ada yang terlalu berat bagi Nell," sahut
Mac ketus. "la sangat profesional."
Tapi setelah Shea pergi, topeng keras Mac itu
luntur. "Liz, aku rnarah?rnarah pada Nell tadi malam
begitu tahu ia akan pergi menemui paranormal itu.
Tolong telepon dia dan bantu aku mendamaikan
kami. Katakan padanya, aku ingin pergi makan malam bersamanya."
"Diberkatilah mereka yang membawa damai," ujar
Lizidatar. "Karena mereka akan disebut anak?anak
Tuhan."
"Kau pernah mengatakan itu padaku."
252 "ltu karena aku pernah melakukannya. Di mana
kau ingin bertemu?"
"Di Neary's. Pukul setengah delapan. Kau juga
ikut, oke?"
50 PADA jam yang telah ditentukan, Nell duduk di
meja pojok, menyesap anggur dan menikmati roti
sewaktu kakeknya dan Liz tiba di Neary's yang terletak di East Fifty?seventh Street.
Melihat ekspresi tercengang kakeknya, dengan ringan ia berkata, "Cuma meniru permainanmu, Mac.
Atur perjanjian untuk bertemu pada pukul tujuh lewat tiga puluh. Muncul pada pukul tujuh lewat lima
belas. Kemudian katakan pada yang kauundang bahwa ia datang terlambat, sehingga ia akan merasa rikuh."
"Sayang sekali hanya itu yang kaupelajan' dariku,"
sahut Mac ketus sambil mengambil tempat di sebelahnya.
Nell mengecup pipinya. Ketika meneleponnya sebelum ini, Liz berkata, "Nell, aku tidak perlu memberitahu kebiasaan Mac. Ia memang selalu berbicara
apa adanya. la betuI?betul sedih karena ia tahu apa
arti kematian Adam bagimu. Ia tidak tahan melihatmu
berduka. Apa pun akan ia lakukan untukmu. Demi
Tuhan, ia bahkan bersedia menggantikan Adam di
atas kapal itu agar kau terhindar dari kepedihan ini."
Mendengar kata?kata Liz, Nell merasa malu pada
253 dirinya sendiri. Ya. mereka memang sering berbeda
pandangan. namun Mac adalah batu karangnya, selalu
ada di sana. selalu siap membantu saat ia membutuhkan. Ia tidak bisa terus-ter'usan_marah padanya.
"Hai, Grandpa_" ujar Nell.
Jari?jari mereka saling mengait. "Masih gadisku
yang paling istimewa, Nell?"
"Tentu saja"
Liz mengambil tempat di seberang mereka. "Bagaimana kalau aku pergi sementara kalian berdamai?"
"'Jangan. Hidangan istimewa malam ini adalah
steak yang diiris?iris. favoritmu. Juga lavoritku."
Nell tersenyum pada Li]. kemudian menggerakkan
kepala ke arah kakeknya. "Tentu saja. hanya Tuhan
yang tahu apa yang diinginkan tokoh legendaris
ini. "Kalau begitu, aku akan tinggal. Tapi bisakah
kita berbincang?bincang soal cuaca atau tim Yankees
sampai aku sempat menghabiskan makanan?"
"Kita coba saja," sahut Cornelius dan Cornelia
MacDermott serentak, kemudian mereka tersenyum.
Tapi tanpa bisa dihindarkan, sambil menikmati shrimp
cocktail mereka mulai membicarakan pemilihan itu.
"Tidak pemah berakhir sampai benar?benar berakhir.
Nell." ujar Mac. "Dalam tahun pemilihan. New
York, sebagai kota maupun negara bagian, memang
sulit diprediksi. Karena itulah setiap distrik kongresional sangat menentukan. Para pemilih yang man<
tap mendukung seorang calon dapat mempengaruhi
banyak orang untuk melakukan hal yang sama. Dan
kau calon yang berpotensi untuk itu."
"Kau betul?betul yakin?" tanya Nell.
254 "Ya," sahut Mac. "Aku tidak akan melakukan
semua ini hampir seluruh hidupku kalau tidak yakin.
Biarkan kami menempatkan namamu dalam daftar
pencalonan itu dan kau akan lihat sendiri."
"Kau tahu, rasanya aku akan melakukannya. Mac.
Hanya beri waktu beberapa hari lagi untuk memantapkan hatiku."
Dengan selesainya topik pemilihan itu untuk sementara, Nell tahu topik apa yang menunggu.
"Kau menemui paranormal itu?"
"Ya."
"Kau sempat berbicara dengan Yesus Kristus dan
Bunda Maria?" '
, "Mac," Liz mengingatkan.
Ia tidak bisa menahan diri, batin Nell, mengingatkan dirinya. Dengan hati?hati ia menyusun kata?kata,
"Ya, betul Mac. aku memang ke sana. Wanita itu mengatakan bahwa Adam menyesal ia sempat menentang
keputusanku untuk melakukan apa yang ingin kulakukan. Aku yakin, tentu saja, bahwa yang dimaksud
adalah keputusanku untuk terjun ke politik. Ia mengatakan bahwa Adam ingin aku terus melanjutkan kehidupanku dan berdoa baginya. la menyampaikan padaku
bahwa Adam menyuruhku menyumbangkan semua
pakaiannya untuk menolong orang lain."
"Kalau memang itu yang kaudengar, itu memang
advis yang bagus."
"Aku bisa bilang bahwa isinya tidak jauh berbeda
dengan apa yang akan dikatakan Monsignor Duncan
kalau aku meminta advis darinya. Bedanya adalah."
tambahnya sambil memberikan tekanan, "Brmnie
Wilson mendengarnya langsung dari Adam. "
255 Nell menyadari baik kakeknya maupun Liz menatapnya lekat?lekat. "Aku tahu itu kedengaran tidak
masuk akal," ujarnya, "tapi ketika sedang bersamanya, aku mempercayainya, sepenuhnya."
"Kau masih percaya sekarang?"
"Aku mempercayai advisnya. Tapi Mac. masih
ada satu hal lagi. Nama Peter Lang muncul. Sekali
lagi, aku tidak tahu harus berpikir bagaimana, tapi
kalau aku mempercayai ucapan Bonnie Wilson,
Adam?yang sudah berada di alam lain. begitu istilah
mereka?sedang mencoba memperingatkanku soal
Lang." '
"Nell. demi Tuhan! Kau menanggapi ini semua
dengan terlalu serius."
"Aku tahu. Tapi Adaln dan Peter Lang sulung bckerja sama mengembangkan properti di Twenty?eighth
Street. Adam mendesain bangunan yang akan didirikan di sana. Peter meneleponku tadi sore. Ia mengatakan ada urusan penting yang perlu ia diskusikan denganku. Ia akan datang menemuiku besok pagi."
"Begini." ujar Mae, "Lang tidak akan mencapai
posisinya sekarang tanpa sedikit manipulasi, karena
itu ia memang bukan malaikat. Aku akan meminta
orang mengendus-endus di sana?sini." Ia terdiam sebentar. menimbang?nimbang apakah ia akan mengangkat satu persoalan lagi selagi mereka makan. Kemudian ia mengambil keputusan. "Tapi ia bukan
satu?satunya subjek yang perlu kita khawatirkan saat
ini. Nell, kau tentu sudah mendengar bangunan yang
runtuh di Lexington Avenue tadi sore?"
"Ya, aku masih sempat mengikuti siaran berita
pukul enam."
256 "Jadi masih ada satu masalah lagi, Nell. Persis
sebelum meninggalkan kantor tadi sore.. aku menerima telepon dari Bnb Walters. Ternyata Sam Krause
adalah kontraktor yang melaksanakan pengerjaan gedung di Lexington Avenue itu. Sedangkan Adam
adalah arsitek Walters and Arsdale yang mendesain
renovasinya pada waktu itu. Kalau kita langsung
pada permasalahannya?seperti yang sering kandengar. misalnya penggunaan bahan-bahan di bawah
standar?maka dapat dipastikan bahwa Adam?lah
yang seharusnya tahu mengenai hal itu. Sejumlah
orang yang kebetulan lewat telah terluka dalam peristiwa itu_ satu masih dalam keadaan kritis dan
mungkin akan meninggal." Ia terdiam sebentar. "Yang
ingin kukatakan adalah nama Adam mungkin akan
muncul dalam penyelidikan tindak kriminal yang
lain lagi."
Mae melihat amarah mulai terpancar dari mata
cucunya. "Nell," ujar Mae. nadanya nyaris memohon.
"aku harus mengingatkanmu tentang semua ini. Memang tidak mudah bagiku. Aku cuma tidak ingin
kau terluka."
Nell teringat apa yang terjadi sebelum ini. saat
Bonnie Wilson berkomunikasi dengan Adam: lu menumpmu dengan ekspresi yang nmngunglmpkml cintunya yang mendalam... ia juga mengatakan... ia ,m(lzrli memaafkan .si pelaku...
"Mae, aku ingin tahu secara mendetail semua
yang mereka katakan tentang suamiku. karena meski
itu akan menghancurkan hatiku, aku harus tahu apa
yang sebenarnya terjadi. Seseorang telah meletakkan
bom di kapal itu dan merenggut nyawa Adam. Aku
257 bersumpah: entah bagaimana caranya, aku akan mencari tahu siapa pelakunya, dan begitu kutemukan
orang itu akan berharap ia sudah terbakar di neraka.
Sedangkan mengenai Walters dan Arsdale, aku akan
menggugat mereka untuk setiap sen yang mereka
miliki kalau mereka terus mencoba mengkambinghitamkan Adam untuk semua tindak penyelewengan
dan kesalahan yang telah mereka lakukan. Dan lain
kali kau berbicara dengan sobat?sobatmu itu, katakan
itu pada mereka." _


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dalam keheningan yang menyusul kemudian, Liz
Hanley berdeham, lalu dengan nada rendah ia berkata. "Steak?nya sudah datang. Bisakah kita mendis4
kusikan hal lain, tentang daftar pemain Yankees.
mungkin?"
258 Selasa, 20 Juni
51 SEMFNTARA sopirnya mengemudikan mobil melalui
lalu lintas pagi Madison Avenue yang menyiksa,
Peter Lang yang sedang mudah marah membayangkan kembali pendekatan yang akan ia gunakan dalam
mengajukan penawaran pada Nell MacDermott untuk
pembelian properti almarhum suaminya. Perasaannya
mengatakan ia harus melakukan penjajakan dengan
hati?hati, karena saat menelepon untuk membuat janji
ia mendeteksi nada kurang senang dalam suara wanita
itu. Aneh. sepertinya ia cukup ramah ketika aku bertemu dengannya tninggu lalu, batinnya. Nell sempat
menyatakan bahwa Adam amat antusias menghadapi
prospek akan menangani proyek itu, dan betapa
bangga ia akan desainnya.
Kalau Cauliff memang belum menceritakan bahwa
ia batal menangani proyek itu. tentunya tidak akan
ada gunanya menyampaikan soal itu pada istrinya
sekarang, kilah Lang. Aku akan menawarkan harga
yang lebih baik daripada nilai pasar, putusnya; dengan
211 !
httpzllhunu-ohi.blogspot.coml
begitu ia tidak akan memiliki alasan untuk tidak
menerimanya. Namun, saat mempertimbangkan peluang yang dimilikinya, terlintas dalam pikirannya
bahwa ia tidak begitu yakin pada rasionalisasinya
itu. lnstingnya mengatakan pertemuan ini tidak akan
berakhir dengan begitu baik. .
Mobilnya merayap dengan kecepatan siput. la
melirik arlojinya; pukul sepuluh lewat sepuluh. Ia
meneondongkan tubuh, kemudian menepuk pundak
sopirnya. "Apa kau punya alasan khusus untuk terus
berada di jalur ini?" gerutunya dengan sengit.
Saat membukakan pintu bagi Peter Lang, mau tidak
mau Nell bertanya?tanya seberapa parah kecelakaan
yang dialaminya tempo hari, sehingga ia membatalkan
kehadirannya dalam pertemuan yang fatal di atas
kapal Adam ilu. Kurang dari seminggu sejak bertemu
dengan lakiAlaki ini, namun ia tidak bisa lagi melihat
bekas-bekas memar di wajahnya. Bahkan bibirnya,
yang ketika itu bengkak, sudah pulih sama sekali.
Urban. Tampan. Apik. Tokoh real estat? yang
berhasil. Itulah kata-kata yang biasa digunakan untuk
mendeskripsikan Lang dalam kolom?kolom gosip.
Darah mmeles-nelex di sekeliling (mmg ini...
Adam sedang mencoba mt'mperingutkummt. Kalakata cenayang itu tiba?tiba melintas di benaknya.
Lang mencium pipinya. "Aku banyak memikirkanmu, Nell. Bagaimana keadaanmu?"
"Kurasa sebaik yang dapat kauharapkan," sahut
Nell dingin.
"Kau memang kelihatan baik?baik saja," ujar Peter
262 sambil menggenggam kedua tangan Nell. la tersenyum simpatik. "Aku merasa aneh mengatakan initapi kenyataannya memang begitu."
"Tidak ada yang lebih penting daripada tampil
sebaik?baiknya, bukan, Peter?" sahut Nell sambil
melepaskan tangannya dan mempersilakan Peter masuk ke ruang duduk.
"Oh, aku selalu menganggapmu wanita tegar yang
selalu menjaga penampilan." la melayangkan pandangan ke sekelilingnya. "Apartemen ini betul-betul
bagus. Nell. Sudah berapa lama kau memilikinya?"
"Sebelas tahun." Jawaban otomatis?ia memang
banyak memikirkan waktu belakangan ini. Usiaku
dua puluh satu tahun ketika membeli tempat ini. batin Nell. Aku mempunyai pemasukan dari dana perwalian Mom, dan dari uang asuransi Mom dan Dad.
Aku telah tinggal bersama Mae semasa sekolah. tapi
begitu lulus, aku ingin sedikit kebebasan. Mae berhasil membujukku untuk mengelola kantomya di
New York, dan aku baru akan memulai kuliah malam di Fordham Law. Tadinya Mac mencoba menghalangiku untuk membeli apartemen ini, tapi akhirnya
ia setuju aku beruntung mendapatkannya.
"Sebelas tahun yang lalu. ya?" ujar Lang. "Situasi
pasar real estate New York sedang lesu?lesunya ketika itu. Aku yakin nilainya sekarang sedikitnya tiga
kali dari harga yang kaubayar."
"Apartemen ini tidak dijual."
Lang dapat menangkap nada dingin dalam suaranya dan merasa Nell tidak berniat melayani basabasinya.
263 "Nell, Adam dan aku sedang menjajaki proyek
bersama?sama," Peter memulai.
"Aku tahu itu."
Seberapa banyak yang ia ketahui? tanya Lang
dalam hati sambil terdiam sejenak. Ia memutuskan
untuk mencoba. "Sebagaimana kau tentu tahu, Adam
membuat desain kompleks menara yang akan kami
bangun."
"Ya, ia antusias sekali dengan proyek itu," ujar
Nell datar.
"Kami puas dengan konsep yang diajukan Adam.
Ia memang arsitek yang kreatif dan inovatif. Kami
akan sangat kehilangan dirinya. Sayangnya, mengingat ia sudah tidak ada lagi di antara kita. aku khawatir kami terpaksa memulai lagi segalanya dari
awal. Seorang arsitek lain akan menampilkan konsep
yang ia miliki."
"Aku bisa mengerti itu"
Jadi Adam belum menceritakan apa?apa padanya.
batin Lang dengan penuh kemenangan. la menatap
Nell yang duduk di seberangnya dengan kepala tertunduk. Mungkin ia keliru saat merasakan nada kurang suka dalarn suaranya. Mungkin Nell masih
emosional.
"Sebagaimana aku yakin kau tahu, bulan Agustus
lalu Adam membeli bangunan dan tanah di kota
dari Mrs. Kaplan, yang ia bayar sedikit di bawah
satu juta dolar. Letaknya persis bersebelahan dengan
tanah yang sudah kubeli. dan ia ajukan sebagai bagian modal dalam kontrak pembangunan yang akan
kami laksanakan. Nilai properti itu sejak minggu
lalu adalah delapan ratus ribu dolar tapi aku bersedia
264 menawarkan tiga juga dolar padamu. Kurasa kau sependapat bahwa itu berarti pengembalian investasi
yang sangat menguntungkan hanya dalam waktu sepuluh bulan."
Untuk sesaat, Nell mempelajari eskpresi wajah
lelaki yang duduk di depannya itu. "Kenapa kau
mau membayar begitu banyak?" tanyanya.
"Karena dengan begitu, kami akan memiliki peluang memberi penampilan yang lebih impresif pada
bangunan itu. Kami akan dapat melakukan penambahan-penambahan dari segi estetikanya, misalnya
dengan menambah 'jalur melingkar dan taman yang
lebih asri, yang tentu akan meningkatkan nilai investasi itu Aku bisa menambahkan begitu kompleks
menara itu berdiri, keberadaannya akan begitu mendominasi sehingga propertimu, seandainya masih kaupertahankan, akan kehilangan nilainya yang seka?
rang"
Kau bohong, batin Nell. la ingat Adam pernah
mengatakan sesuatu mengenai nilai tanah Kaplan
bagi Lang kalau ia memang akan membangun kompleks yang ia rencanakan. "Aku akan mempertimbangkannya," ujar Nell sambil tersenyum keeil.
Lang membalas senyumnya. "Tentu. Aku mengerti. Jelas bahwa kau ingin mendiskusikannya ter.lebih dahulu dengan kakekmu." la terdiam sebentar,
kemudian menambahkan, "Nell, mungkin ini tidak
pantas kukatakan, tapi aku ingin kau menganggapku
sebagai teman dan kau bisa terbuka padaku. Sebagaimana yang tentu kauketahui, ada banyak rumor
yang beredar seputar dirimu belakangan ini."
"Begitu? Rumor apa?"
265 "Rumor yang aku dengar. dan kuharap benar.
adalah bahwa kau berencana mencalonkan diri untuk
kursi Kongres yang pernah diduduki kakekmu."
Nell berdiri, menandakan bahwa pertemuan mcreka sudah berakhir. "Aku tidak pernah membahas
rumor, Peter," ujamya tanpa ekspresi.
"Berarti kuli kau akan melakukan itu, kau akan
menentukan sendiri waktunya." Lang juga ikut herdiri. Sebelum Nell sempat mencegahnya, laki?laki
itu sudah meraih tangannya. "Nell, aku cuma ingin
kau tahu bahwa kau mendapat dukungan sepenuhnya
dariku. dengan cara apa pun."
"Terima kasih," ujar Nell sambil menarik tangannya. Dan kau memang bebal seperti palu, batinnya. _
Pintu baru saja tertutup di belakang Lang ketika
teleponnya berdering. Detektif Jack Sclafani meminta
persetujuan Nell agar ia dan partnernya. Detektif
Brennan, boleh memasuki kantor Adam. dan diizin.
kan memeriksa isi lemari arsip dan meja tulis
Winifred Johnson.
"Sebetulnya kami bisa meminta surat izin penggeledahan," ujar Sclafani menjelaskan. "tapi akan lebih sederhana dengan cara ini."
"Aku tidak keberatan. Aku akan menemui Anda
berdua di sana," ujar Nell padanya. Dengan hati?hati
ia menambahkan, "Sebaiknya aku mengatakan bahwa
untuk memenuhi permintaan ibunya, aku pergi ke
apartemen Winifred dan memeriksa isi meja tulisnya.
Ibunya memintaku mencari polis asuransi atau segala
informasi keuangan yang dapat menunjukkan langkahlangkah apa yang pernah diambil Winifred untuk
266 ;menjamin masa depan ibunya. Karena tidak berhasil
menemukan sesuatu di sana, aku sudah merencanakan
untuk melihat apakah ia meninggalkan berkas?berkas
pribadinya di kantor."
Kedua detektif itu tiba di Twcnty?scventh Street beberapa menit sebelum Nell. Mereka berdiri di muka
bangunan kantor itu dan mengamati maket di etalasenya.
"Mewah sekali," komentar Sclafani. "Kau harus
punya banyak uang untuk memimpikan sesuatu seperti ini."
"Kalau Walters benar dengan apa yang ia katakan
kemarin." sahut George Brennan, "maket ini memang
tampak lebih hebat untuk kita daripada untuk mereka
yang mengerti tentang arsitektur. Menurutnya, desain
itu ditolak."
Nell baru keluar dari taksi dan sudah berada di
belakang kedua detektif itu hingga sempat menangkap
ucapan Brennan.
"Apa?" tanyanya. "Anda bilang mereka menolak
desain Adam?"
Sclafani dan Brennan berbalik. Melihat ekspresi
terkejut Nell, Sclafani baru menyadari Ncll sama sekali tidak tahu bahwa suaminya sudah tidak dilibatkan
lagi dalam proyek itu. Sudah berapa lama Cauliff
sendiri tahu mengenai itu? tanyanya dalam hati.
"Mr. Walters hadir di kantor kejaksaan kemarin,
Ms. MacDermott," ujarnya. "Dan itu yang ia katakan
kepada kami."
Ekspresi di wajah Ncll menguras. "Aku tidak
267 !: akan mempercayai apa pun yang dikatakan oleh Mr.
Walters." Lalu Nell memutar tubuhnya. melangkah
ke pintu gedung, dan menekan bel untuk memanggil
si pengelola. "Aku tidak punya kuncinya." ujarnya
pendek, "dan Adam tentunya membawa kunci itu
bersamanya sewaktu naik kapal."
la menunggu sambil memunggungi kedua lelaki
itu, menqoba menenangkan diri. Kalau yang mereka
katakan mengenai desain Adam itu benar. mengapa
Peter Lang berbohong padaku kurang dari sejam
yang lalu? pikirnya. Karena itukah suaminya begitu
sibuk dengan pikirannya sendiri, begitu tegang selama
beberapa minggu terakhir itu? Seharusnya ia menceritakannya padaku. Mungkin aku bisa membantunya, batinnya. Aku pasti bisa mengerti kekecewaannya.
Si pengelola, seorang lelaki bertubuh besar yang
berusia sekitar enam puluhan, muncul dan membuka
kan pintu bagi mereka. Ia menyatakan silnpati pada
Nell dan mengatakan bahwa ada beberapa orang
yang bertanya tentang kantor itu. Apakah Nell akan
menjualnya sekarang"? ia bertanya.
Jack Selafani melihat dalam ekspresi wajah partnernya bahwa George Brennan memiliki kesan yang
sama tentang ruangan kantor Adam Cauliff: berperabotan cukup baik. meski tempatnya Iulnayan kecil.
Pada intinya tempat itu terdiri atas bagian penerima
tamu dan dua ruang kerja pribadi, yang satu lebih
luas, yang lain sangat kecil. Suasananya sama sekali
tidak mengundang dan tidak menampilkan segi kreativitas mereka yang bekerja di sini. Satu?satunya
gambar yang tergantung di tembok ruang tamu adalah
268 sketsa salah satu proyek, yang juga tampak kurang
meyakinkan.
"Berapa banyak orang yang bekerja untuk suami
Anda?" tanya Sclafani.
"'Hanya Winifred yang bekerja di sini bersamanya.
Pada 'Iaman sekarang, hampir seluruh pekerjaan arsitek bisa dikerjakan dengan komputer, sehingga kalau akan memulai usaha sendiri, kau tidak membutuhkan dana yang terlalu besar. Adam dapat meneruskan beberapa segmen pengerjaan proyeknya pada
orang lain, seperti kepada insinyur sipil."
"Jadi kantornya ditutup sejak..." Brennan tampak
ragu sebentar. "Sejak kecelakaan itu?"
"Ya."
Nell menyadari ia telah berupaya keras selama
sepuluh hari ini untuk terdengar tenang dan menguasai din'. Well, .ve/(arung persneling sudah hergerak ke posisi [(an?pemikiran itu terus berkecamuk
di kepalanya sepanjang malam, sewaktu lagi?Iagi ia
berbaring gelisah di tempat tidurnya sampai pagi.
Menampilkan kesan tenang semakin lama menjadi
semakin sulit.
Apa yang akan dipikirkan kedua detektif ini begitu mereka tahu tentang tantangan.yang diajukan
Lisa Ryan padanya? pikirnya. Karena, secara praktis.
memang itulah adanya?suatu tantangan: Cari tuhu
di mana dan kenapa seseorang sampai membuat
suamiku menerima lima puluh ribu dolar untuk
menutup mulut. dll" hamu uku menentukan mm mztuk memperbaiki apa yang .vu/uh. Bagaimana aku
akan mulai melakukannya? tanyanya pada diri sendiri.
Bagaimana pendapat kedua detektif yang praktis
269 dan tidak suka omong kosong ini mengenai Bonnie
Wilson? pikirnya. Satu jam setelah kembali dalam
suasana normal rumahku sendiri, aku mulai meraguA
kan semua yang ia katakan padaku, termasuk bahwa
ia telah berbicara dengan Adam. Kurasa ia bisa
membaca pikiranku, putus Nell. Di pihak lain, aku
tidak sedang memikirkan soal "Asalku dari Missouri"
saat Bonnie menggunakan ungkapan itu. Dan aku tidak bercerita pada siapa?siapa bahwa Adam dan aku
sempat bertengkar.
Lalu bagaimana dengan runtuhnya bagian muka
bangunan di Lexington Avenue itu? Apakah mereka
dapat menyalahkan Adam entah dengan cara apa?
Ada banyak hal yang patut dipertanyakan, begitu
banyak kemungkinan yang menimbulkan konflik dalam dirinya. Ia perlu waktu untuk berpikir. untuk
menyortir ini semua. Saat ini ia tidak tahu harus
berpaling ke mana.
Tiba?tiba ia menyadari kedua detektif itu sedang
mengawasinya dengan ekspresi rasa ingin tahu sekaligus khawatir. "Sori," ujarnya. "Aku melamun, rupanya. Berada di sini ternyata lebih sulit daripada
yang kusangka."
Ia tidak tahu, tentu saja, bahwa di balik ekspresi


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

penuh pengertian dan simpati yang mereka tampilkan,
baik Brennan maupun Sclafani yakin. bahwa seperti
Lisa Ryan, Nell MacDermott tahu sesuatu yang tidak berani ia ungkapkan pada mereka.
Laci meja tulis Winifred ternyata terkunci, namun
George Brennan mengeluarkan sereneeng kunci, dan
satu di antaranya ternyata cucuk. "Dompetnya ditemukan," ujar Brennan pada Nell, "dan ini ada di
270 dalamnya. Anehnya, dompet itu bisa dibilang tidak
terbakar sama sekali [tulah yang menakjubkan dan'
peristiwa?peristiwa peledakan seperti ini."
"Banyak hal menakjubkan terjadi selama sepuluh
hari terakhir ini," ujar Nell. "Termasuk upaya Walters
dan Arsdale untuk menyatakan bahwa hal?hal tidak
lazim yang kalian temukan di perusahaan mereka
seharusnya ditimpakan pada suamiku. Tadi pagi aku
berbicara dengan akuntan Adam. la menyakinkanku
bahwa tidak ada apa pun dalam kegiatannya yang
menimbulkan kecurigaan."
Aku harap begitu, batin George Brennan. Karena
pasti ada orang di Walters and Arsdale yang bersekongkol dengan Sam Krause Construction, sehubungan dengan penggunaan bahan bangunan di bawah
standar saat mengerjakan gedung yang runtuh kemarin itu. Kalau hal?hal seperti ini terjadi, biasanya
bukan sekadar kekeliruan?seseorang pasti tahu dan
menerima uang suap.
"Aku tidak ingin menahan Anda lama?lama,"
ujar Brennan pada Nell. "Bagaimana kalau kita memeriksa meja tulis Ms. Johnson sebentar, dan setelah
itu kita semua bisa keluar dari sini."
Hanya dibutuhkan beberapa menit untuk tahu
bahwa tidak ada apa-apa di sana. "Persis laci meja
tulisnya di rumah," ujar Nelly "Cuma rekening?rekening, bon, dan memo. kecuali di sini kita menemukan amplop berisi polis asuransi serta kontrak
makam ayahnya."
Dua laci teratas lemari arsip persis di sebelah
meja tulis itu berisi map-map. Laci terbawah memuat
dus?dus berisi kertas fotokopi dan mesin cetak kum
271 puter. lembaran kertas sampul cokelat yang tebal.
dan beberapa gulung tali.
Jack Sclat'ani memeriksa sekilas isi map?map ituy
"SuratAsurat lama." ujarnya. Ia membalik?balik buku
alamat Winifred. "Anda keberatan kalau kami meminjam ini?" tanyanya pada Nell.'
"Tidak. Tentu saja tidak. Mungkin itu nanti juga
diberikan kepada ibunya."
Ada perbedaan dengan meja tulis di rumahnya.
batin Nell?di sini tidak ada sesuatu tentang Harry
Reynolds. Siapa laki?laki itu"! Mungkin ia membantu
Winifred membiayai ibunya di rumah perawatan yang
mahal itu.
"Ms. MacDermott, kunci kotak deposito ini ditelnukan di dalam dompet Ms. Johnson." Sambil mengatakan itu, George Brennan mengeluarkan sebuah
kunci dari amplop manila kecil dan meletakkannya
di atas meja tulis Winifred. "Ada nomernya, 332.
Tahukah Anda. apakah kunci ini berasal dari kantor
ini, atau milik Ms. Johnson?"
Nell memeriksa kunci itu. "Aku tidak tahu. Kalaupun ini kunci kantor, aku tidak tahu?menahu. Sudah bertahun?tahun aku punya kutak deposito sendiri,
dan sejauh aku tahu, Adam tidak punya, baik untuk
keperluan pribadi maupun bisnis. Tidakkah Anda
dapat membawanya ke-bank untuk mencari tahu?"
Brennan menggeleng. "Sayangnya semua kunci
kotak deposito sama bentuknya. dan nama banknya
tidak tertera di atasnya. Keluaran yang lebih baru
bahkan tidak mencantumkan nomor. Kita hanya bisa
melacak asalnya dengan menemukan bank yang mengeluarkannya, dan untuk itu akan butuh waktu."
272 "Kedengarannya seperti mencari jarum di antara
tumpukan ierami."
"Memang bisa dibilang begitu. Ms. MacDermott.
Tapi kemungkinannya kunci itu berasal dari bank
yang berada dalam radius sepuluh blok dari entah
apartemen Winifred Johnson atau bangunan ini."
"Begitu." ujar Nell kemudian ia terdiam sebentar.
Tampangnya ragu?ragu sejenak. "Eh, aku tidak tahu
apakah ini cukup relevan atau tidak. tapi Winifred
rupanya sedang terlibat dengan seorang pria bernama
Harry Reynolds."
"Dari mana Anda tahu?" tanya Brennan cepat.
"Ketika aku memeriksa meja tulis di apartemennya. sebuah laci penuh berisi kertas dari segala macam jenis. mulai dari gambar cetak biru. sampai ke
bagian belakang amplop dan kertas tisu. Di atas setiap lembaran itu ia menulis 'Winifred mencintai
Harry Reynolds." Kesanku ketika melihatnya adalah
itu ditulis oleh gadis berusia lima belas tahun yang
sedang tergila?gila pada seseorang."
"Bagiku, lebih seperti obsesi daripada orang yang
sedang jatuh cinta." ujar Brennan. "Dari yang kutangkap sejauh ini. Winifred Johnson adalah Wanita
pendiam yang tinggal bersama ibunya halnpir seumur
hidupnya sampai si ibu dibawa ke rumah perawatan."
"Itu betul."
"Tidak sulit ditebak bahwa ia juga tipe wanita
yang akan mabuk kepayang pada laki?laki yang salah." la mengangkat alis. "Kita akan lacak siapa
Harry Reynolds." Dengan dorongan yang mantap,
Brennan menutup laci lemari arsip itu. "Ms.
MacDermott, kami sudah hampir selesai di sini dan
273 setelah itu kami akan pergi minum kopi. Bagaimana
kalau Anda bergabung dengan kami?"
Nell ragu sesaae kemudian memutuskan untuk
menerima ajakan itu. Entah mengapa ia tidak ingin
ditinggal sendirian di kantor itu. Saat berada di dalam taksi menuju kemari, ia berpikir ia akan menggunakan kesempatan ini untuk memeriksa meja tulis
Adam. tapi saat melayangkan pandangan ke sekelilingnya, ia tahu ini bukan waktu yang tepat. la belum dapat menerima kenyataan bahwa Adam sudah
tiada. Dan entah mengapa. ia masih bingung dengan
kunjungannya ke Bonnie Wilson.
Sudah berapa lama Adam tahu mereka tidak menerima hasil rancangannya untuk Vandermeer Tower?
tanyanya pada diri sendiri. Ia masih ingat betapa yakinnya Adam saat pertama kali mengungkapkan hal
itu padanya. Ia mengatakan bahwa Peter Lang datang
menemuinya, dan bahwa Lang telah membeli tanah
Vandermeer dan ingin membeli tanah Kaplan. Adam
menceritakan bahwa ia akan menjual tanah itu padanya, tapi hanya dengan satu syarat. yaitu ia menjadi
arsiteknya. "Para investor Lang sudah menunjukku
untuk menyiapkan reneana serta modelnya," ujamya
ketika itu.
Aku masih sempat bertanya waktu itu apa yang
akan terjadi kalau mereka tidak menerima desainnya.
Aku ingat persis apa yang ia katakan: Tanah Kuplan
amat penting urtr'nyu untuk kompleks yang ingin dibungbm Lang. Mereka akan menerimanya.
"Terima kasih. Ya, aku ingin minum kopi," ujar
Nell. "Aku ingin menceritakan pada kalian hasil
pertemuanku dengan Peter Lang tadi pagi. Setelah
274 selesai, kalian akan mengerti?dan mungkin sependapat denganku bahwa laki?laki itu bukan hanya
pembohong, tapi juga manipulator, dan bahwa jelas
ia pihak yang diuntungkan dengan kematian suamiku."
52 SEPERTI eueunya. Cornelius MacDermott juga tidak
bisa tidur malam itu. Pada hari Selasa ia tidak muna
cul di kantemya sampai hampir siang, dan ketika
akhirnya datang, Li7. Hanley terkejut melihat wajah
nya yang biasanya segar, berubah pucat seperti orang
yang sedang sakit.
Mac segera menjelaskan mengapa ia tampak begitu tertekan. Meski Mae memberi alasan yang masuk
akal bagaimana cucunya akan tercemar nama baiknya
dalam proses pencalonan diri kelak, tapi kecemasan
Liz akan kondisi kesehatan Mae?Iah yang membuat
Liz yakin bahwa sebaiknya ia menuruti rencana
Mac untuk membuktikan pada Nell bahwa cenayang
top bernama Bonnie Wilson itu tidak lebih dari seorang penipu.
"Buat perjanjian dengannya," perintah Mae. "Pakai
nama adikmu, siapa tahu Gert pernah menyebut namamu di depan wanita itu. Aku tidak percaya padanya, dan aku ingin mendengar laporanmu secara
rinci. seperti apa dia sebetulnya." Nada suaranya tegang, sama sekali tidak seperti biasa.
"Kalau aku meneleponnya dari sini dan ia me
275 makai Caller lD. ia akan langsung tahu siapa aku,"
ujar Liz.
"Bagus. Adikmu tinggal di Beekman Place, bukan?"
"Ya."
"Pergilah ke sana sekarang dan telepon wanita
itu dari sana. lni penting sekali."
Liz kembali ke kantor pada pukul tiga.
"Aku, dcngan identitasku sebagai Mnira Callahan,
akan menemui Bonnie Wilson besok pada pukul
tiga siang," lapomya.
"Bagus. Nah, kalau kau sampai bercerita pada
Nell atau Gert..."
"Mae, kau tidak serius akan memperingatkanku
untuk tidak membocorkan yang sedang kulakukan
ini. bukan?"
"Kurasa tidak." sahut Mac sedikit rikuh. "Trims,
Liz. Aku tahu aku dapat mengandalkan dirimu."
53 LrsA RYAN kembali bekerja di salon pada hari Selasa.
la bertahan menghadapi respons rekan kerja dan
klien?kliennya?kombinasi antara simpati yang tulus
dan rasa ingin tahu mengenai detail?detail peristiwa
peledakan yang telah meminta nyawa Jimmy.
Ia tiba di rumah pada pukul enam dan menemukan sobatnya. Brenda Curren, di dapur. Aroma sedap
ayam panggang memenuhi ruangan. Mcja sudah di
276 tata untuk enam orang. sedang suami Brenda, Ed,
sedang membantu Charley menyelesaikan tugas membaca.
"Kau memang luar biasa," gumam Lisa.
"Sudahlah," sahut Brenda cepat. "Kami pikir kau
butuh ditemani sesudah hari pertama bekerja."
"ltu betul." Lisa menuju kamar mandi dan memerciki wajahnya dengan air. Kau belum menangis
sehari ini, ujarnya pada dirinya dengan tegas. Jangan
mulai sekarang.
Selagi makan malam. Ed Curren menyinggung
soal perkakas pertukangan di ruang kerja Jimmy.
"Lisa, aku tidak tahu banyak mengenai apa yang dikerjakan Jimmy di bawah. tapi aku tahu ia memiliki
banyak peralatan canggih. Kurasa sebaiknya kau segera menjualnya. Kalau tidak, nilainya akan merosot
cepat."
Ia mulai memotong ayam. "Kalau kau mau, aku
bersedia memeriksa ruang kerja Jimmy dan menyortir
apa?apa yang ada di sana."
"Tidak!" seru Lisa. Kemudian. ketika melihat
ekspresi wajah sahabat dan anak?anaknya saat menatapnya, ia baru menyadari betapa sengit reaksinya
menanggapi tawaran baik itu.
"Maafkan aku," ujar Lisa, "tapi ide untuk menjual
barang?barang Jimmy membuatku merasa ia benarbenar tidak akan kembali. Sepertinya aku masih belum siap menghadapi kenyataan itu sekarang."
Ia melihat bayangan kesedihan di wajah anakanaknya dan mencoba untuk mclucu. "Kalian bisa
bayangkan kalau Daddy tiba?tiba pulang dan mendapati ruang kerjanya kosong?"
277 Namun kemudian, setelah pasangan Currens pulang dan anak?anaknya sudah tidur, ia menyelinap
ke bawah, membuka lemari kabinet, kemudian menatap kotak berisi uang itu. Persis bom waktu, batinnya; aku harus segera menyingkirkannya dari sini!
54 DAN MINOR mengatur kembali jadwal Selasa sorenya
agar memiliki waktu untuk pergi ke Biru Orangorang Hilang di One Police Plaza, markas besar
NYPD?New York Police Department?yang terletak
di pusat kota.
Namun ia tidak membutuhkan waktu lama untuk
menyadari betapa tipis harapannya untuk mendapat
informasi mengenai Quinny.
Detektif yang melayaninya cukup simpatik, namun
membeberkan fakta?fakta dengan meyakinkan dan
realistis "Aku menyesal sekali, Dr. Minnrv tapi Anda
tidak tahu apakah ibu Anda memang ada di New
York saat Anda mulai melakukan pencarian. Anda
bahkan tidak yakin apakah ia memang "hilang"Anda hanya tahu bahwa sejauh ini Anda belum berhasil menemukannya. Tahukah Anda jumlah orang
yang dilaporkan hilang di kota ini setiap tahun?"
Dan meninggalkan tempat itu dan pulang naik
taksi dengan putus asa. Peluangnya yang terbaik,
putusnya, adalah mengitari daerah sekitar East Fourth
Street.
Ia tidak yakin bagaimana persisnya ia akan meng
278 adakan kontak dengan kelompok?kelumpuk tuna wisma yang menempati gedung?gedung yang sudah ditinggalkan itu. Aku tidak mungkin menyelonong
masuk begitu saja untuk menemui mereka, batinnya.
Kurasa aku harus mencoba mendekati siapa pun
yang aku lihat berada di luar, dan aku akan menye?
butkan nama Quinny, menunggu reaksi mereka.
Memperlihatkan foto tua toh telah membuahkan hasil dengan Lilly, batinnya, dan itu sedikit membesarkan hatinya. Dan setidaknya aku tahu nama panggilannya.
la mengganti pakaian dengan setelan olahraga tipis dan sepatu karet. Saat akan meninggalkan bangunan apartemen, ia berpapasan dengan Penny Maynard
yang baru masuk.
"Minum?minum pukul tujuh. di tempatku?" sapa
wanita itu sambil melontarkan senyum mengundang.
Penny Maynard memang simpatik. dan ia amat
senang ketika berada di apartemennya beberapa malam yang lalu bersama beberapa tetangga untuk
minum?minum dan makan pasta. Namun tanpa berpikir dua kali, Dan menyatakan ia sudah memiliki
rencana untuk malam itu. Aku tidak mau terjebak
dalam pula tertentu dengan orang yang tinggal begitu
dekat, ujamya pada diri sendiri sambil berjalan cepat
ke arah kota.
Saat mulai mempercepat larinya, wajah Nell
MacDermott terlintas di benaknya?makin seting terjadi setelah penemuan mereka di taman itu. Nomor
teleponnya tidak terdaftar dalam buku telepon; ia
tahu karena sudah mengeceknya. Tapi nama biro
konsultasi kakeknya ada di dalam daftar itu. dan
279 pernah terlintas dalam pikirannya untuk mencoba
menghubungi Nell melalui seseorang di sana.
Aku bisa menelepon biro itu dan minta nomor
Nell pada MacDermott. batin Dan. Atau mungkin
akan lebih baik untuk datang saja ke sana dan menemui laki?laki itu. Aku pvrrm/t bertemu dengannya
sekali, di acara resepsi di Gedung Putih itu. Setidaknya ia akan melihat aku tidak berniat jahat.
Gagasan bertemu lagi dengan Nell MacDermott
membuat semangat Dan meningkat selama dua jam
berikut saat ia menelusuri blok demi blok seputar
daerah East Fourth Street. dalam upaya mencari informasi mengenai Quinny.
la membekali diri dengan setumpuk kartu nama.
yang ia bagi?hagikan kepada hampir semua orang
yang ia sapa. "Lima puluh dolar untuk siapa saja yang
bisa memberi petunjuk mengenai dirinya," janjinya.
Akhirnya, pada pukul tujuh ia menyerah, naik taksi
menuju Central Park, dan mulai joging. Di Seventysecond Street ia berpapasan lagi dengan Nell.
55 SETELAH meninggalkan Nell MacDermott, Jack


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sclafani dan George Brennan langsung menuju markas. Sesuai kesepakatan yang tidak diucapkan, mereka
menunggu sampai berada kembali di kantor mereka
sebelum memulai diskusi mengenai apa yang telah
diungkapkan Nell.
Jack duduk di belakang meja dan mengetuk?nge
280 tuk lengan kursinya. "Pada dasarnya MacDermott
menyatakan bahwa ia mengira Lang memiliki kaitan
dengan peristiwa peledakan kapal itu. Tapi kalau
menilik Lang, ceritanya mengenai kecelakaan lalu
lintas itu sepertinya cukup meyakinkan.
"Scingatku, Lang menyatakan ia sedang menggunakan telepon selulernya dan matanya silau oleh cahaya matahari. Kendaraannya bertabrakan dengan
truk trailer. Dan ketika kita menemuinya, wajahnya
memang kelihatan memar tidak keruan."
"Mungkin, rapi sebetulnya dialah yang menabrak
truk itu. Bukan sebaliknya," ujar Brennan. "Mungkin
saja ia sengaja melakukan itu._ Setidaknya. Nell
MacDermott telah mengajukan beberapa pertanyaan
yang menarik." la mengeluarkan blnknotnya dan
mulai membuat catatan. "Ini ada sesuatu yang kukira
cukup relevan untuk dipertimbangkan: Bangunan seperti apa yang sebetulnya ingin didirikan Lang di
atas properti Vandermeer itu, dan seberapa penting
tanah Kaplan baginya kalau ia ingin mewujudkan
tujuannya? Pertanyaan itu mengarah ke suatu motif."
"Tambahkan dengan ini," ujar Sclafani. "Kapan
persisnya Lang mengatakan pada Cauliff bahwa de<
sainnya ditolak?"
"Yang membawa kita ke pertanyaanku berikut
ini. Jack. Kenapa Cauliff tidak menceritakan pada
istrinya bahwa Lang telah menolaknya? Bukankah
itu sesuatu yang normal, kalau hubungan mereka
dekat?"
"Berbicara tentang dekat?menurutmu apa yang
terjadi dengan teman pria Winifred, Harry Reynolds?"
tanya Sclafani.
281 "Aku ingin memberi subjek lain," ujar Brennan.
"Coba kita lacak hubungan antara Lang dan sobat
kita, Jed Kaplan."
Selafani mengangguk, menggeser kursinya ke belakang, berdiri. kemudian menuju jendela. "Hari yang
bagus," celetuknya. "Istriku punya ide bahwa akan
menyenangkan sekali kalau kami pergi berakhir minggu di rumah orangtuanya di Cape May. Tapi entah
mengapa, kurasa itu tidak akan terlaksana dalam
waktu dekat."
"Sepertinya tidak," timpal Brennan.
"Mengingat kita sedang sibuk aku masih punya
satu nama untuk ditambahkan pada daftar itu."
"Aku bisa tebak: Adam Cauliff."
"Tepat sekali. Kaplan benci padanya. Mantan
atasannya, Robert Walters, benci padanya. Lang menolak desainnya. Tampaknya ia bukan sosok paling
populer di kota ini. Aku jadi mempenanyakan siapa
lagi yang mungkin akan senang kalau kapalnya tidak kembali ke marina."
"Oke. Mari bekerja," ujar Brennan. "Aku akan
memulai dengan menelepon beberapa orang soal
Cauliff."
Beberapa jam kemudian. Brennan melongokkan
kepala ke ruang kerja Sclafani. "Aku mendapat masukan dari orang yang kuhubungi di North Dakota.
Bagi mantan atasannya, Cauliff populer seperti semut
di acara piknik gereja. Sepertinya ini akan mengarah
ke suatu tempat."
282 56 SAAT mereka joging bersama?sama melintasi jalan
setapak di Central Park, Nell merasakan sesuatu
yang menyenangkan ketika Dan Minor berlari di sisinya. Dari dalam diri lelaki itu sepertinya terpancar
kehangatan. kekuatan yang terlihat dari garis rahangnya, dari cara bergeraknya yang penuh disiplin,
dari caranya memegang lengan Nell saat ia hampir
tersungkur. dan caranya mengulurkan tangan untuk
membantu Nell menemukan keseimbangan kembali.
Mereka berlari ke arah utara hingga ke reservoir,
lalu mengitarinya hingga mereka tiba di East Side
dari Seventy?second Street.
Sambil terengah?engah, Nell berhenti. "Biasanya
aku berhenti di sini," ujarnya.
Setelah penemuan tak disengaja itu. Dan tidak
berniat membiarkan Nell pergi dengan begitu saja
sebelum ia tahu tempat tinggal Nell dan nomor teleponnya. "Aku akan menemanimu pulang," ujarnya
spontan.
Dalam perjalanan. sambil lalu ia berkata. "Aku
tidak tahu. Nell, tapi aku mulai lapar. Dan aku juga
tahu tampangku akan lebih pantas setelah mandi dan
berganti pakaian. Maukah kau mempertimbangkan
untuk makan bersamaku sekitar satu jam lagi?"
"Ehm, aku rasa..."
Dan segera memotongnya. "Kau sudah punya
rencana?" '
"Tidak."
283 "Jangan lupa?aku seorang dokter. Biarpun tidak
lapar, kau harus makan."
Setelah beberapa menit membujuknya. mereka
akhirnya berpisah, dan berjanji untuk bertemu lagi
di [] Tinello di West Fifty?sixth Street. "Sebaiknya
kita bertemu satu setengah jam lagi," usul Nell.
"Kecuali semua lampu lalu lintas berubah hijau saat
kau hendak lewat."
Sebelumnya, sesudah pulang dari kunjungannya ke
kantor Adam, Nell melewatkan beberapa jam menyortir dan melipat pakaian?pakaian Adam. Kini tempat tidur dan kursi?kursi di kamar tidur tamu itu penuh dengan tumpukan kaus kaki dan dasi, celana
pendek dan baju kaus dalam. Ia juga sudah memindahkan setelan jas. celana panjang, dan jaket?jaketnya
ke lemari pakaian di situ.
Pekerjaan yang tidak terlalu penting, ujarnya pada
dirinya sendiri saat bolak?balik membawa gantungan
pakaian. Tapi begitu mulai mengeluarkan barangbarang Adam dari kamar tidur utama, ia ingin menuntaskan pekerjaannya.
Ketika lemari pakaian telah kosong, ia meminta
orang-nrang dari bagian kebersihan gedung mengangkutnya ke ruang penyimpanan di bawah. Kemudian ia mengatur ulang letak perabntan di kamar tidurnya kembali seperti saat ia belum menikah.
Kini, ketika kembali dari taman dan bergegas
masuk ke kamar tidur tempat ia mulai melepaskan
celana pendek dan T-shirt?nya, Nell menyadari
ruangan itu sepeni mendapatkan kembali kehangat
284 an lamanya?ia kembali merasakan ketenangan di
sana.
Kurasa, setiap kali melihat lemari Adam dan
membukanya, lalu melihat pakaian?pakaiannya, membuat aku teringat cara ia meninggal?begitu tiba?tiba,
tanpa kesempatan mengucapkan selama tinggal. Selain
itu aku juga diingatkan pada saat-saat akhir yang menegangkan sebelum ia keluar dati rumah, dan meninggalkan kehidupanku untuk selama?lamanya.
Kini. setelah semua itu sudah tidak ada di sana,
setidaknya ia tahu bahwa begitu pulang dari makan
malam nanti, pada akhirnya ia akan bisa tidur lelap.
Setelah eepat?ccpat mandi, ia memeriksa lemarinya
yang kini tampak lebih lega, dan memutuskan untuk
mengenakan setelan celana panjang biru yang terbuat
dari sutra, yang ia beli tahun lalu tapi ia lupakan. la
menemukannya kembali saat mengatur isi lemari itu
dan ingat ia menyukainya saat mencobanya pertama
kali.
Tapi yang lebih bagus lagi adalah kenyataan
bahwa setelan ini tidak memiliki hubungan apa pun
dengan Adam, yang selalu memperhatikan segala
yang ia kenakan.
Dan Minor sedang menantikannya di meja saat Nell
tiba di ll Tinello. Namun ia sedang begitu tenggelam
dalam pikirannya sendiri, sehingga tidak melihat
Nell sampai sudah berada persis di depannya. Seolah
ia sedang khawatir mengenai sesuatu, batin Nell.
tapi begitu maitre d" menarik kursi baginya. Dan
langsung melompat berdiri dan tersenyum.
285 "Rupanya semua lampu lalu lintas berubah hijau
waktu kau lewat." ujar Nell.
"Hampir semua. Kau kelihatan cantik sekali, Nell.
Terima kasih mau menemani aku. Aku khawatir aku
telah memaksamu untuk mengatakan ya. Memang
begitulah masalah dokter. Kami mengharapkan orang
melakukan apa yang kami katakan pada mereka."
"Kau tidak memaksaku. Aku senang kau membujukku untuk keluar, dan terus terang, aku memang
lapar."
Nyatanya memang begitu. Semerbak amma masakan Italia memenuhi restoran itu, dan saat Nell
melayangkan pandangan ke sekelilingnya, ia menyadari aroma itu berasal dari hidangan pasta yang sedang disajikan seorang pelayan untuk meja di sebelah
mereka. Ia menoleh pada Dan dan tenawa. "Aku
hampir saja menunjuk dan mengatakan, 'Aku mau
itu.""
Saat menikmati segelas anggur mereka mendapati
bahwa mereka mempunyai teman yang sama?sama
mereka kenal di Washington. Saat menikmati
proxcz'utm dan melon mereka berdiskusi tentang pemilihan presiden yang akan datang dan menyadari
mereka punya pilihan yang sama?sama kuat. Ketika
hidangan pasta disajikan, Dan menceritakan tentang
keputusannya pindah ke New York. serta alasan di
belakangnya.
"Rumah sakit itu akan menjadi pusat pelayanan
korban luka bakar anak. dan karena itu adalah spesialisasiku. ini kesempatan yang baik bagiku untuk
membantu mewujudkannya."
Ia juga mengungkapkan upayanya mencari ibunya.
286 "Maksudmu ia menghilang begitu saja dari kehidupanmu?!" tanya Nell keheranan.
"la sedang mengalami depresi klinis berat waktu
itu. Ia menjadi alkoholik dan merasa akan lebih baik
bagiku kalau tinggal bersama kakek?nenekku." Untuk
sesaat ia terdiam. "Ceritanya panjang sekali." ujarnya.
"Kelak. kalau kau tettarik, mungkin akan kuceritakan
padamu seluruh kisahnya. Masalahnya, ibuku semakin
hari semakin tua. Hanya Tuhan yang tahu betapa tubuhnya telah ditelantarkan selama ini. Pindah ke
New York memungkinkanku melakukan sendiri pencarian itu. Sesaat aku mengira sudah mendapat petunjuk mengenai keberadaannya. tapi sekarang kehilangan jejak dan tak seorang pun pernah melihatnya sejak musim gugur lalu."
"Apakah menurutmu ia ingin kau menemukannya,
Dan?"
"la pergi karena menyalahkan diri untuk suatu
kecelakaan yang hampir menewaskan aku. Aku ingin
menunjukkan padanya bahwa akibat kecelakaan itu
ternyata tidak seburuk itu, dan malah terbukti menjadi
pengalaman yang amat berharga bagiku."
Ia menceritakan saat pergi ke Biro Orang?orang
Hilang, dan menambahkan. "Aku tidak yakin mereka
bisa melakukan sesuatu."
"Mungkin Mac bisa melakukan sesuatu," ujar
Nell. "la cukup memiliki pengaruh. dan aku tahu
mereka akan melakukan pelacakan begitu ia menghubungi beberapa orang. Aku akan berbicara padanya,
tapi kurasa sebaiknya kau mampir sendiri sebentar
di kantornya. Aku akan memberikan kartu namanya
padamu."
287 Ketika dcmitm'sc disajikan. Dan berkata, "Nell.
aku sudah membuat kupingmu murah karena mendengarku membicarakan diri sendiri. Katakan saja
kau tidak ingin membicarakannya, dan kita akan
mengganti topik. Tapi aku merasa harus bertanya:
Bagaimana sz'benumyu semua ini untukmu?"
"Keadaan sebenarnya untukku?" Nell memasukkan irisan lemon ke dalam cangkir kopi espressonya.
"Aku tidak tahu bagaimana harus menjawab itu.
Kau tahu. saat seseorang meninggal dan kau tidak
melihat jenazah, peti, serta iring?in'ngannya menuju
pemakaman. akan terasa ada sesuatu yang kurang
mengenai kematian itu sendiri. Sepertinya orang itu
masih ada, entah di mana, meski kau tahu bahwa ia
sudah tiada. Seperti itulah perasaanku. dan sementara
itu aku masih terus dihantui ketidakpastian. Aku tcrus mengatakan pada diriku, "Adam sudah tiada.
Adam sudah tiada," tapi sepertinya kata?kata itu tidak ada artinya"
"Apakah kau juga merasakan hal itu ketika kehilangan kedua omngtuamu?"
"Tidak, aku tahu mereka memang sudah meninggal waktu itu. Bedanya adalah mereka meninggal
dalam kecelakaan. Sedangkan Adam tidak?aku yakin
itu. Coba pikir. Empat orang mati di atas kapal itu.
Seseorang ingin menyingkirkan salah satu di antara
mereka, atau mungkin keempat?empatnya, siapa tahu?
Orang itu masih berkeliaran bebas. menikmati hidup.
mungkin sedang makan malam saat ini, persis seperti
kita sekarang." Nell terdiam, mengamati kedua tangannya kemudian mengangkat wajahnya kembali.
"Dan, aku akan mencari tahu siapa orang ini?dan aku
288 melakukannya tidak hanya untuk diriku sendiri. Lisa
Ryan. seorang wanita muda dengan tiga anak. juga
membutuhkan jawaban. Suaminya adalah salah satu di
antara empat orang yang mati di atas kapal itu."
"Kau tentu sadar, Nell, orang yang dengan begitu
dingin mencabut empat nyawa. pastilah orang yang
sangat berbahaya."
Di hadapan Dan, Nell MacDermott tiba-tiba menggetenyit. matanya melebar mengekspresikan rasa panik.
|)an langsung cemas. "Nell, ada apa?"
Nell menggelengkan kepala. "Tidak ada apa?apa,"
sahutnya, berusaha meyakinkan diri sendiri dwi juga
Dan. "Pasti ada apa?apa, Nell. Ada apa?"
Untuk sesaat Nell merasakan apa yang ia rasakan
di saat?saat yang menakutkan itu, sewaktu ia hanyut
oleh arus balik. Ia merasa teljebak dan harus beijiuang
untuk menghirup udara. Tapi kali ini bukannya berusaha berenang, ia harus berjuang untuk membuka
sebuah pintu. Bukannya merasakan air'yang dingin,
ia merasakan panas. Panas yang membakar??serta
kesadaran bahwa ia akan menghadapi maut.
289 Rabu, 21 Juni
57 "TANAH Vandermeer hanya salah satu di antara sekian banyak properti yang pengembangannya ditangwti oleh Lang Enterprises," ujar Peter Lang dingin.
Jelas ia tidak senang dengan kunjungan Detektif
.Iaek Sclafani dan Detektif George Brennan pada
hari Rabu pagi itu ke kantornya di lantai paling atas
Avenue of the Americas nomor l200.
"Contohnya," lanjutnya dengan nada merendahkan,
"bangunan ini adalah milik kami. Aku bisa mengajak
Anda keliling Manhattan untuk memberi wawasan
berapa banyak properti milik kami, di samping yang
kami kembangkan sebagai pelaksana. Tapi sebelum


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kita membuang?buang waktu, aku perlu bertanya,
gentlemen, apa sebenarnya maksud Anda?"
Yang ingin kami tekankan, Sobat, batin Sclafani,
adalah bahwa kau semakin lama semakin mendekati
sosok tersangka utama dalam empat tindak pembunuhan, jadi sebaiknya jangan bertingkah di depan
kami.
"Mr. Lang, kami mengerti Anda sibuk sekali,"
293 E-Booh by :yquqy_urr
ujar George Brennan tenang. "Tapi aku yakin Anda
juga tahu kami perlu mengajukan beberapa penanya-an. Anda pergi menemui Nell MacDermott kemarin, bukan?"
Lang menaikkan alis. "Ya, memang. Kenapa?"
Ia tidak suka hal itu diungkit, batin Sclafani.
Sampai sejauh ini, ia masih tenang dan amat yakin
pada dirinya. Namun semua uang yang dimilikinya,
wajah tampan, serta latar belakangnya tidak akan
berarti apa?apa begitu kita berhasil mengaitkannya
dengan tindak pembunuhan itu, dan ia menyadari
itu. "Apa maksud Anda mengunjungi Ms. MacDermott?"
"Hanya untuk urusan bisnis," sahut Lang sambil
menatap arlojinya. ""Tuan?tuan, aku khawatir Anda
harus membiarkanku pergi. Aku harus segera menghadiri pertemuan."
"Anda sedang dalam pertemuan, Mr. Lang." Nada
suara Brennan sedingin baja. "Ketika kami berbicara
dengan Anda sekitar sepuluh hari yang lalu. Anda
menyatakan bahwa Anda dan Adam Cauliff sedang
mendiskusikan kerja sama. dan ia akan menjadi atsiteknya." _
"Memang betul."
"Dapatkah Anda jelaskan kerja sama macam apa
itu?"
"Kurasa aku sudah menjelaskannya kepada Anda
dalam pertemuan kita sebelumnya. Adam Cauliff
dan aku masing?masing memiliki tanah di Twentyeight Street yang letaknya bersebelahan. Waktu itu
kami sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk
294 menyatukannya dan membangun kompleks apartemen
dan perkantoran."
"Mr. Cauliff yang akan menjadi arsitek proyek
ini?"
"Adam Cauliff memang diminta mengajukan desainnya untuk keperluan itu."
"Kapan Anda menolak desainnya, Mr. Lang?"
"Aku tidak mengatakan aku menolaknya. Aku
akan mengatakan bahwa itu masih harus dipikirkan
lagi."
"Tapi bukan itu yang Anda katakan pada istrinya,
bukan?"
Peter Lang berdiri. "Aku sudah mencoba bersabar.
Kurasa upayaku sia-sia dan tidak mungkin berbicara
dengan Anda secara baik?baik. Aku tidak menyukai
nada dan sikap Anda. Kalau ini masih harus berlanjut. aku harus menyatakan bahwa aku harus memanggil pengacaraku."
"Mr. Lang, satu pertanyaan lagi." ujar Detektif
Sclafani. "Anda telah mengajukan penawaran sepihak
untuk tanah Vandermeer setelah gedung di atasnya
dialihkan dari statusnya sebagai landmark, bukan?"
"Dewan Knta sangat menginginkan pmpertiku
yang lain. Kami melakukan tukar guling Dewan
Kota beruntung dalam hal ini."
"Sedikit lagi. Kalau Anda tidak mengontrak Adam
Cauliff sebagai arsitek untuk proyek Anda ini, apakah
ia masih akan menjual propertinya pada Anda?"
"Akan bodoh sekali kalau ia tidak menjualnya
pada kami. Tapi, tentu saja, ia meninggal sebelum
terjadi transaksi apa?apa."
"Dan aku berasumsi, itulah alasan kunjungan
295 Anda ke rumah jandanya. Kalau Nell MacDermott
menolak untuk menjual properti itu pada Anda?"
"Itu, tentu saja, adalah keputusannya sendiri."
Peter Lang berdiri. "Tuan?tuan. Anda harus memaafkan aku. Kalau masih ada yang perlu Anda tanyakan.
silakan hubungi pengacarakuf' lang menekan tombol
interkom. "Mr. Brennan dan Mr. Selafani akan meninggalkan tempat ini," ujarnya pada sekretarisnya.
"Tolong antar mereka ke lift." '
58 Gear MA("DERMOTT menelepon Nell pada pagi hari
Rabu. "Apakah kau ada di rumah?" tanyanya. "Aku
baru membuat crumb cake pagi ini, dan aku tahu ini
kue favoritmu."
Nell sedang berada di belakang meja tulisnya
"Dari dulu sampai sekarang, Bibi Gert. Tentu?datang saja kemari."
"Eh. kalau kau terlalu sibuk..."
"Aku sedang mengerjakan kolumku. tapi sudah
hampir selesai."
"Aku akan tiba di sana sekitar pukul sebelas."
"Aku akan memastikan ketelku bersiul."
Pada pukul sebelas kurang seperempat, Nell mematikan komputernya. Kolomnya halnpir jadi, putusnya, namun ia ingin meninggalkannya sebentar
sebelum memberikan polesan terakhir.
Aku menikmati pekerjaan itu selama dua tahun
296 terakhir ini, batinnya sambil mengisi ketel. Tapi sekarang sudah waktunya berjalan maju lagi.
Meskipun sebenarnya bergerak kembali merupakan
kata yang lebih tepat. akunya saat meraih poci tehnya. Kembali ke dunia yang sudah biasa ia jalani.
kampanye. malam pemilihan?kemudian Capitol Hill,
dengan asumsi ia menang. tentu saja. Juga kembali
ke jam?jam panjang dan bolak-balik antara
Manhattan?Washingtnn.
Setidaknya aku tahu apa yang akan kuhadapi
kalau aku menang. batinnya. Orang?orang seperti
Bob German tidak bisa menerimanya. Atau mungkin
yang dikatakan Mac benar. German hanya menggunakan posisi ini sebagai batu loncatan menuju tempat
yang lebih tinggi...
Persis pukul sebelas, penjaga pintu gedung menelepon
untuk menyampaikan bahwa Ms. MacDermott sedang
tnenuju ke atas. Mac telah melatih Gert dan aku untuk tepat waktu, ujar Nell pada dirinya. Tapi Adam
selalu datang terlambat. Sesuatu yang selalu membuat
Mac kesal.
Nell merasa tidak loyal mengingat itu.
"Kau kelihatan lebih baik." adalah ucapan pertama
Gert saat mencium Nell. Ia membawa kaleng kue.
"Aku tidur nyenyak semalam untuk pertama kalinya
dalam dua minggu." ujar Nell. "ltu membantu."
"Ya, memang," sahut Gert setuju. "Aku mencoba
meneleponmu tadi malam, tapi kau sedang keluar.
Bonnie Wilson menelepon untuk menanyakan keadaanmu."
297 "Baik sekali dia." Nell menerima kue itu dari bi<
binya. "Ayo kita minum teh."
Saat mencicipi teh. Nell melihat tangan Gert sedikit gemetar, yang sebetulnya tidak aneh bagi orang
seusianya, batin Nell. Tapi, ya Tuhan, aku tidak
ingin terjadi sesuatu baik atas dirinya maupun Mac.
la ingat yang dikatakan Dan Minor sewaktu mereka makan malam, "Kalau saja aku memiliki saudara. Aku mungkin tidak akan pernah menemukan
ibuku, dan begitu kakek?nenekku meninggal, habislah
keluargaku." Kemudian ia menambahkan. "Aku tidak
memasukkan ayahku dalam hitungan. Sayangnya. ia
tidak berarti dalam kehidupanku. Kami sudah lama
tidak berhubungan." Kemudian ia tersenyum. "Tentu
saja aku masih punya seorang ibu tiri yang cantik
sekali_ dan dua mantan ibu tiri."
Ia membuat catatan dalam hati untuk menelepon
Mac dan memberitahu bahwa Dan akan menghubunginya.
Tepat pada pukul "30. Gert berdiri. "Aku harus
pergi sekarang. Nell, ada satu hal lagi. Kapan pun
kau merasa sedih dan butuh teman. kau tahu siapa
yang bisa kautelepon."
Nell memeluknyaz "Kau."
"Betul. Dan dengar kuharap kau tidak menunda
keputusanmu untuk menyumbangkan semua pakaian
Adam. Bonnie menganggap itu penting."
"Aku sudah mulai membereskan barang?barangnya."
"Kau butuh bantuan?"
"Tidak juga. Pengelola gedung akan menyediakan
kardus untukku. Aku akan memuat semuanya ke
298 mobil untuk diangkut pada hari Sabtu pagi. Mereka
masih menerima sumbangan pada hari Sabtu kan?"
"ltu betul. Dan pada hari Sabtu biasanya aku di
situ. Giliranku untuk mengecek apa yang sudah
kami peroleh."
Sebuah gereja kecil di First Avenue dan Eightyfifth Street mengelola toko lnak tempat Gert bekerja
sebagai relawan, dan di mana Nell biasa menyerahkan
pakaian yang tidak ia pakai lagi. Mereka hanya menerima yang mereka sebut "layak pakai" untuk dijual
lagi dengan harga serendah mungkin.
Nell teringat bagaimana ia, pada hari Sabtu sebelum Thanksgiving, membongkar seluruh isi lemarinya untuk mengumpulkan barang?barang yang tidak
ia pakai lagi, dan setelah itu memaksa Adam melakukan hal yang sama. Sesudahnya mereka mengemasi
semua barang itu untuk diantar ke toko loak.
Setelah itu, merasa enak karena telah melakukan
sesuatu yang baik, mereka pergi makan siang di restoran Thai baru yang terletak di Second dan Eightyiirst. Selagi makan Adam mengakui betapa beratnya
baginya untuk memberikan kepada orang lain pakaian
yang masih dapat dipakai. Ia mengatakan itu merupakan sesuatu yang diturunkan oleh ibunya, yang tidak pernah bisa melepaskan apa pun dengan alasan
"untuk saat?saat susah".
"Kurasa aku memang mirip ibuku dalam hal itu."
ujarnya waktu itu. "Kalau kau tidak memaksaku, batang?barang itu akan terus di situ sampai gantungannya patah."
Bagi Nell itu bukan kenangan yang menyenangkan mengenai Adam.
299 59 DALAM satu gerakan, Liz Hanley mengetuk dan
membuka pintu ruang kerja pribadi Cornelius
MacDermott. "Aku pergi sekarang," ujarnya.
"Aku batu akan mengingatkanmu untuk segera
berangkat. Sudah pukul |4.30."
"Dan aku harus berada di sana pada pukul tiga."
"Begini, Liz, aku merasa bersalah memintamu
melakukan ini, tapi memang perlu dilakukan."
"Mac, kalau perempuan itu sampai menyihirku,
itu salahmu."
"Langsung kemari begitu kau selesai dengannya."
"Atau kalau ia selesai denganku."
Liz memberikan alamat apartemen Bonnie Wilson di
West Side kepada sopir taksi. kemudian menyandarkan tubuh sambil mencoba meredakan ketegangannya
Masalahnya adalah, ia mengaku, ia sendiri sebetulnya pemaya memang ada orang yang memiliki
kemampuan kebatinan atau entah apa namanya. Ia
pernah membahasnya dengan Mae, dan, sebagaimana
biasa. laki?laki itu mempunyai jawaban sendiri.
"Ibuku tidak menganggap dirinya memiliki kemampuan kebatinan, namun ia betul?betul yakin ia
dapat membaca pertandavpertanda yang berhubungan
dengan dunia kebatinan." ujar Mac waktu itu. "Tiga
ketukan di pintu persis di tengah malam, atau foto
yang jatuh dan' dinding, atau seekor burung dara
300 terbang masuk lewat jendela, maka ia akan langsung
mengeluarkan rosario. la bersikeras hal?hal itu merupakan pertanda datangnya kematian." la terdiam
sebentar, jelas?jelas menikmati inonnlngnya.
"Kemudian, kalau enam bulan setelah itu ia menerima sepucuk surat dari tempat asalnya yang mengabarkan bahwa bibinya yang sudah berusia sembilan puluh delapan tahun meninggal, ia akan berkata
pada ayahku."Nah, Patrick, bukankah sudah kukatakan padamu ketika aku mendengar tiga ketukan di
tengah malam itu bahwa kita akan mendapat kabar
buruk'!"'
Me mermng meyakinkan, dan bisa membuat
apa yang ia ungkapkan terdengar menggelikan, batin
Liz. Tapi ada ratusan kasus yang menyatakan saat
seseorang meninggal, mereka masih mengunjungi
orang?orang yang meteka-cintai untuk mengucapkan
selamat tinggal. Beberapa tahun yang lalu ada cerita
di Reader's Digest tentang Arthur Godfrey, seorang
bintang TV lama. Ketika masih muda di sebuah kapal Angkatan Laut semasa Perang Dunia IL ia bermimpi ayahnya berdiri di kaki dipan yang ditidurinya.
Keesokan harinya ia mendengar ayahnya telah meninggal persis pada waktu yang sama. Aku akan
mencari artikel itu dan memperlihatkannya pada Mae.
janji Liz pada dirinya sendiri. Siapa tahu ia akan
mempercayai Arthur Godfrey.
Bukan berarti itu relevan, akunya sementara taksi
yarig ditumpanginya menepi. Mac pasti akan menemukan salah satu cara untuk menepis apa pun yang
akan kukatakan.
Reaksi pertamanya begitu bertemu Bonnie Wilson
ternyata sama seperti yang dideskripsikan Nell waktu
mereka makan malam di Neaiy's. Bonnie adalah
wanita yang amat menarik, lebih muda dari perkiraan
Liz. Namun. suasana apartemennya tidak seperti yang
ia bayangkan. Ruang masuknya yang suram jauh
berbeda dengan keceriaan sore bulan Juni di luar.
"AC?nya sedang direparasi," ujar Bonnie meminta
maaf. "dan satu?satunya cara untuk menjaga apartea
men ini tidak terlalu panas adalah dengan memastikan
cahaya matahari tidak masuk. Bangunan seperti ini
memiliki ruangan?ruangan besar yang menyenangkan.
tapi usianya sudah tua sekali. dan mulai menunjukkan
tanda?tandanya."
Liz baru akan mengatakan bahwa ia sendiri tinggal di apartemen serupa di York Avenue saat teringat
bahwa ia telah membuat perjanjian sebagai Mnira
Callahan dari Beekman Place. Aku memang bukan
tukang bohong yang andal. pikirnya dengan gugup.
dan di usianya yang hampir enam puluh satu tahun,
sudah terlambat untuk mulai mempelajari seni itu.
Dengan patuh ia mengikuti Bonnie Wilson menempuh jarak pendek dari selasar ke kamar kerja
yang terletak di sebelah kanan lorong yang panjang.
"Bagaimana kalau Anda duduk di sofa?" usul
Bonnie. "Dengan begitu aku bisa mendekatkan kursiku. Aku ingin menggenggam tangan Anda sebentar."
Dengan perasaan semakin tegang, Liz duduk.
Bonnie Wilson menutup matanya. "Anda memakai
302 cincin kawin. tapi perasaanku mengatakan Anda sudah menjanda untuk waktu yang lama. Benarkah itu?"
"Ya." Ya Tuhan, apakah ia .vmigguh-sungguh dapat mengetahuinya secepat itu? batin Liz.
"Anda baru melewatkan peringatan yang sebenarnya sangat istimewa. Aku melihat angka empat
puluh. Anda merasa sentimental selama beberapa
minggu terakhir ini karena seharusnya Anda mera?
yakan ulang tahun pernikahan Anda yang keempat
puluh. Anda menikah di bulan Juni."
Tercengang. Liz hanya bisa mengangguk.
"Aku mendengar nama 'Sean'. Apakah ada seorang Sean dalam keluarga Anda? Kurasa itu bukan
suami Anda. Sepertinya lebih seperti adik. adik yang
jauh lebih muda." Bonnie Wilson menaikkan tangannya ke dekat telinganya. "Aku merasakan kepedihan
di sini," gumamnya. "Kurasa itu berarti Sean meninggal dalam kecelakaan. Ia berada di dalam mobil, bukan?"


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sean baru tujuh belas tahun ketika itu," ujar
Liz, suaranya bergetar penuh emosi. "la ngebut, dan
mobilnya kehilangan kendali. Tengkoraknya retak."
"la berada di sisi lain, bersama suami Anda serta
semua anggota keluarga Anda yang sudah tiada. Ia
ingin Anda tahu bahwa mereka semua menitipkan
salam sayang kepada Anda. Masih lama Anda ditakdirkan untuk bersama mereka. Namun itu tidak berarti
kita tidak dikelilingi oleh mereka yang kita cintai,
' atau bahwa mereka tidak menjadi pemandu spiritual
kita sementara kita masih di sini. Berdainailah dengan
hati Anda, karena kenyataannya memang begitu."
Beberapa waktu kemudian, nyaris seperti mimpi.
303 Liz! Hanley mengikuti Bonnie menelusuri kembali
lorong yang temaram itu. Sebuah meja dengan cermin
di atasnya bersandar di sisi lain tembok yang menuju
selasar. Sebuah piring perak di atas meja itu berfungsi
sebagai wadah kartu nama Bonnie. Liz berhenti litelangkah dan mengulurkan tangan untuk mengambil
sebuah. Tiba?tiba daralmya seolah membeku. dan sesaat ia berdiri terpaku di tempatnya. Ia sedang melihat
ke cermin, tapi ada wajah lain di sana, persis di helakang bayangannya sendiri, menatap dirinya. Tapi
itu hanya bayangan. tentu saja. yang kabur kemudian
menghilang sebelum ia menyadari apa yang terjadi.
Tapi dalam perjalanan kembali ke kantor. dengan
bingung dan terguncang Liz mengakui bahwa secara
positif ia telah melihat bayangan wajah Adam Caulill
di cermin itu.
Sama positifnya pula ia memutuskan bahwa ia ti?
dak akan pemah menyinggung penampakan itu pada
siapa pun.
60 BEN TUCKER mengalami mimpi buruk lagi pada hari
Senin dan Selasa malam, meskipun kini tidak begitu
menakutkan lagi. Sejak ia menggambar kapal yang
meledak itu. serta ia dan Dr. Megan membicarakan
setiap anak yang pasti akan takut dan cemas setelah
melihat kejadian yang begitu mengerikan, ia mulai
merasa lebih enak.
Ia bahkan tidak merasa terganggu bahwa dengan
304 datang kemari hari ini berani ia akan terlambat untuk pertandingan Liga Kecil?nya??padahal mereka
tim terbaik kedua dalaln liga mereka. Dan ketika
memasuki ruang praktek Dr. Megan. ia mengatakan
itu padanya.
"Hei. kau membuatku senang, Benjy," ujar Dr.
Megan. "Kau mau menggambar lagi untukku hari
ini?"
Kali ini ia mendapati hal itu lebih mudah, karena
ular itu sekarang tidak tampak terlalu menakutkan.
Malahan Ben menyadari bahwa "ular" itu ternyata
tidak tampak seperti ular. Di dalam mimpinya tadi
malam dan juga pada malam sebelumnya, ia tidak
begitu takut lagi. sehingga ia dapat melihat makhluk
itu lebih jelas.
Saat menggambar. ia begitu berkonsentrasi hingga
menggigit lidahnya. 'l'erkejut karena merasakan sensasi yang kurang menyenangkan itu. ia berkata pada
Dr. Megan, "Mom selalu menertawakanku kalau itu
terjadi."
"Ia menertawakantnu kalau apa. Ben?"
"Kalau aku menggigit lidahku. Dia bilang ayahnya
juga selalu melakukan itu kalau ia sedang berkonsentrasi penuh."
"Menyenangkan sekali kalau kau mirip kakekmu.
Teruslah berkonsentrasi."
Tangan Ben bergerak membuat goresan?goresan
yang cepat dan mantap. Ia senang menggambar dan
hasilnya selalu bagus. Ia sangat bangga karenanya.
Ia tidak seperti beberapa anak di kelasnya yang
suka membuat lelucon atas segala sesuatu, dan selalu
menggambar hal?hal konyol, bukannya mencoba
305 membuat sesuatu tampak seperti sungguhan. Menurutnya mereka benar?benar payah.
la bersyukur Drs Megan ada di tempat lain,
sibuk menulis, dan sama sekali tidak memperhatikannya. Rasanya jauh lebih mudah begini.
la selesai menggambar, kemudian meletakkan
pena. Sambil bersandar ia mengamati hasil karyanya.
Menurutnya cukup baik, meskipun yang ia gambar
sedikit mengejutkannya. Ia bisa melihat bahwa 'ular'
itu ternyata bukan ular sama sekali. Hanya saja kesannya seperti itu sewaktu ledakan itu terjadi. Ia begitu bingung saat itu, karena segalanya tampak begitu
menakutkan.
Ternyata yang ia lihat bukan ular yang sedang
melesat cepat dari kapal itu. Kelihatannya lebih seperti orang yang mengenakan pakaian hitam ketat
yang mengilat dan memakai masker sedang menggenggam sesuatu yang tampak seperti agenda saku
wanita.
6] DI tempat kerjanya pada hari Rabu sore, Lisa Ryan
menerima telepon dari Mrs. Evans. guru pembimbing
Kelly. "Ia sangat berduka karena kehilangan ayah<
nya," ujar Evans. "'I'iba?tiba ia menangis di kelas
hari ini."
Dengan hati remuk redam, Lisa menjawab, "Tapi
dari mereka bertiga, aku mengira dialah yang paling
tegar. Di rumah sepertinya ia baik?baik saja."
306 "Aku sudah mencoba berbicara dengannya. tapi
ia tidak mau banyak bicara" ujar Mrs. Evans. "Namun demikian, ia matang sekali untuk anak berusia
sepuluh tahun. Perasaanku mengatakan ia mencoba
melindungi Anda, Mrs. Ryan."
Sama sekali bukan lugas Kelly untuk melindungiku, batin Lisa dengan sedih. Akulah yang seharusnya
melindungi dia. Aku begitu tenggelam dalam kesedihanku, dan aku begitu khawatir mengenai uang
sialan itu. Yah. aku harus melakukan sesuatu sebelum
satu hari berlalu lagi.
Ia merogoh tas, menemukan nomor yang dicarinya, kemudian menuju telepon umum. Setelah itu
sementara kliennya secara demonstratif melirik are
lojinya. ia bergegas ke kantor atasannya untuk mengatakan bahwa ia terpaksa membatalkan dua janjinya
yang terakhir.
Saat atasannya memprotes, dengan tegas ia berkata, "Ada urusan yang harus kuselesaikan malam
ini. dan ini sangat penting. Tapi sebelum melakukannya. aku harus menyiapkan makan malam untuk
anak?anakku."
"Lisa. kami sudah memberimu cuti seminggu untuk menyelesaikan urusan?urusanmu. Jangan jadikan
kebiasaan."
Bergegas ia kembali ke tempat tugasnya, lalu melontarkan senyum minta maaf pada kliennya. "Aku
minta maaf. Aku baru menerima telepon dari sekolah.
Salah satu anakku tiba?tiba menangis di kelas."
"Kasihan sekali. Tapi Lisa. bisakah kau menuntaskan ini dulu? Aku sendiri juga punya banyak pekerjaan."
307 Morgan Curren akan datang menjaga anak?anak pada
jam tujuh. Pada pukul [7.30 makan malam di meja
makan. Ia telah mengikuti nasihat pengelola pemakaman dengan memindahkan letak kursi makan. Ka?
rena mereka hanya berempat sekarang, ia melepaskan
daun meja lipat dari tengah?tengah meja sehingga
bentuknya sekarang bundar lagi. Dulunya memang
begitu sampai Charley tidak muat lagi di kursi tingginya. Dengan terenyuh, ia mengenang saat acara
pindah ke kursi "anak besar" itu menjadi peristiwa
besar bagi mereka.
Dengan perasaan yang lebih tertuju pada kepedihan anak-anaknya, ia melihat ekspresi bingung di
wajah Kyle, kesedihan yang terpendam di mata
Kelly, dan ia mengerti mengapa Charley keeil diam
saja.
"Bagaimana sekolah hari ini?" tanyanya. mencoba
agar suaranya terdengar ringan, tanpa mengarah pada
satu anak.
"Oke?oke saja," sahut Kyle tegang. "lbu tahu
acara menginap yang akan diadakan anak?anak akhir
minggu depan?" '
Hati Lisa mencelos. Acara yang dimaksud Kyle
adalah acara ayah?dan?anak ke Greenwood Lake.
"Ya. kenapa?" tanyanya.
"Aku tahu ayah Bobby akan menelepon untuk
mengatakan bahwa ia ingin sekali mengajakku bersama dia dan Bobby. tapi aku tidak ingin pergi. Kumohon, Mom, jangan paksa aku."
Lisa ingin menangis. Kyle akan menjadi satu-sa
308 tunya anak tanpa ayah dalam acara itu. "Memang tidak akan begitu asyik untukmu," ia mengakui. "Aku
akan bilang pada ayah Bobby bahwa kan lebih suka
melewatkannya kali ini."
Ia ingat nasihat lain dari si pengelola pemakaman
itu. "Berikan pada anak?anak sesuatu untuk dinantinantikan." Yah, berkat Brenda Curren, ia dapat mewujudkan itu.
"Kabar bagus," ujarnya dengan lebih gembira.
"Keluarga Curren akan menyewa rumah yang lebih
besar di Breezy Point tahun ini karena mereka ingin
kita tinggal bersama mereka setiap akhir minggu. Dan
apakah kalian sudah siap mendengar bagian yang
paling asyik? Rumah itu terletak persis di tepi laut!"
"Wow, Mom! Hebat sekali," seru Charley antusias.
Charley si tikus air, batin Lisa. Hatinya senang
melihat senyuman yang membuat wajah Charley
berbinar. .
"Itu bagus sekali. Mom." Kyle, yang kini tidak
tampak begitu tegang. mpanya juga senang.
Lisa mengalihkan pandangan ke Kelly. la sepertinya tidak peduli dengan kabar itu; sepertinya ia
tak mendengarkan sama sekali. Hidangan pasta di
piring di hadapannya nyaris tak tersentuh.
Bukan saat yang tepat untuk menekannya. Lisa
tahu itu. Kelly membutuhkan lebih banyak waktu
untuk dapat menerima kehilangan ini. Selain itu, ini
juga bukan waktu untuk menyelesaikannya, karena
Lisa tahu ia harus membereskan meja, menyuruh
anak?anak mengerjakan PR mereka. dan berada di
Manhattan pada pukul 19.30.
309 "Kyle," ujarnya, "begitu selesai makan, aku mau
kau membantuku membawa beberapa bungkusan dari
ruang kerja Daddy di bawah. Barang?barang itu milik seseorang di tempat Daddy bekerja. dan aku
akan mengantarnya ke seorang wanita yang akan
mencoba mencari tahu kepada siapa semua itu harus
dikembalikan."
62 SETELAH meninggalkan rumah sakit pada hari Rabu
sore, Dan Minor langsung pergi ke kantor Cornelius
MacDermott. Sewaktu menelepon untuk membuat
perjanjian. ia menyadari Nell sudah berbicara dengan
kakeknya, sehingga teleponnya memang sudah diharapkan.
MacDermott menyapanya dengan ramah. "Kau
dan Nell sama?sama lulusan Georgetown, aku dengar."
"Ya, meskipun aku sudah mendahuluinya sekitar
enam atau tujuh tahun."
"Kau suka tinggal di New York?"
"Kedua nenekku lahir di sini, sedangkan ibuku
dibesarkan di Manhattan dan pernah tinggal di sini
sampai usianya sekitar dua belas tahun. Kemudian
mereka pindah ke D.C. Aku selalu merasa bahwa
secara genetik, satu kakiku berpijak di sini dan satu
lagi di Washington."
"Aku juga begitu," sahut MacDermott. "Aku lahir
di rumah ini, dan di masa itu, tempat ini bukan dae
3l0 tah hunian yang mewah. Malah. waktu itu adalah
orang bergurau bahwa kau bisa mabuk hanya karena
menghirup uap yang keluar dari tempat pembuatan
bir Jacob Rupert."
Dan tersenyum. "Lebih helnat daripada membeli
kemasan enam kaleng."
"Tapi pada akhirnya kurang memuaskan."
Saat berbincang?bincang, Cornelius MacDermott
mendapati ia amat menyukai Dr. Dan Minor. Untung
ia tidak mirip ayahnya, batinnya. Selama bertahuntahun, ia sering bertemu dengan ayah Dan di berbagai
acara di Washington dan ia menganggapnya sombong
dan membosankan. Dan jelas?jelas bukan tipe seperti
itu. Orang lain akan melupakan ibu yang telah menelantarkan dirinya, terutama kalau orang itu gelandangan pemabuk. Tapi anak muda ini ingin mencari
ibunya dan membantunya. Tipe anak muda yang
aku sukai. batin MacDermott.
"Aku akan lihat apakah aku bisa mempengaruhi
para birokrat supaya melakukan pelacakan serius untuk menemukan Quinny, seperti sebutannya" ujarnya.
"Kau bilang. terakhir kali ia terlihat di sekitar
Tompkins Square, dalam bulan September, sekitar
sembilan bulan yang lalu?"
"Ya, meski teman?temannya di sana mengatakan
ia mungkin sedang di luar kota," Dan menjelaskan.
"Dari sedikit informasi yang berhasil kudapatkan, ia
sedang dalam keadaan amat tertekan ketika terlihat
terakhir kalinya. dan setiap kali itu terjadi, biasanya
ia tidak ingin berada di antara orang?orang. Ia akan
mencari tempat untuk dirinya sendiri, kemudian meringkuk di dalamnya."
3Il Dengan setiap patah kata yang ia ucapkan, Dan
semakin yakin bahwa ibunya sudah meninggal. "Kalau ia masih hidup. aku ingin merawatnya. tapi aku
sadar ia mungkin sudah tiada." ujarnya kepada
Cornelius. "Kalau memang demikian, dan kalau ia
dikuburkan di pemakaman umum, aku ingin memindahkannya ke pemakaman keluarga kanti di
Maryland. Apa pun hasilnya, kakek?nenekku akhirnya
akan merasa tenang begitu tahu bahwa Quinny tidak
menggelandang lagi di jalanan. dalam keadaan sakit
dan mungkin tidak waras." la terdiam. "Dan aku
juga akan merasa tenang," akunya.
"Kau punya fotonya?" tanya Cornelius.
Dan membuka dompet dan mengeluarkan foto
yang selalu dibawanya ke mana?mana. la menyerahkan foto itu pada kakek Nell.
Saat Cornelius MacDermott mengamati foto itu,
ia merasa tenggorokannya tercekat. Cinta yang terekam antara si wanita muda yang cantik dengan anak
kecil dalam pelukannya itu seakan terpancar keluar
dari foto hitam?putih usang itu. Mereka berdua diterpa
angin, wajah saling menempel, lengan?lengan si bocah kecil melingkar erat di sekeliling leher wanita
itu. "Aku juga punya fotonya yang diambil dari film
dokumenter tentang tunawisma, yang ditayangkan
PBS sekitar tujuh tahun yang lalu. Aku sudah memproses gambarnya melalui komputer agar tampak lebih tua. kemudian teknisinya membuat penyesuaian
untuk memenuhi deskripsi penampilannya musim panas lalu, yang diberikan oleh temannya."
MacDermott tahu bahwa ibu Dan berusia sekitar
312 enam puluh tahun. DI dalam foto itu. wanita kurus
dengan rambut uhanan yang tergerai sampai ke pundak itu tampak seperti berusia delapan puluh. "Kita
akan membuat kopinya unluk disebar di seluruh


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kota," janjinya. "Dan aku akan menggerakkan orangorang yang tidak punya pekerjaan lain itu untuk memeriksa arsiparsip yang ada untuk melnastikan apakah ada seorang wanita tak dikenal yang memenuhi
deskripsi ini dikubur di pemakaman umum setelah
bulan September."
Dan berdiri. "Sebaiknya aku pergi sekarang. Aku
sudah menyita banyak waktu Anda. Aku sangat berterima kasih untuk itu."
MacDermott melambaikan tangan untuk memintanya duduk. '"Teman-temanku memanggilku Mae. Begini. sekarang jam setengah enam. berarti waktunya
untuk minum. Kau mau apa?"
Liz Hanley melangkah masuk ruangan tanpa diundang sementara kedua lelaki itu menikmati dry
munini dalam suasana akrab. Keduanya langsung
melihat Liz tampak amat terguncang.
"Aku mampir ke rumah sepulang dari apartemen
Bonnie Wilson." ujarnya dengan sangat lirih. "'Aku
agak terguncang."
MacDermott langsung berdiri. "Kenapa kau. Liz?
Kau pucat sekali!"
Dart sudah berdiri. "Aku seorang dokter." ujarnya.
Li'l. menggeleng, kemudian duduk di kursi. "Aku
tidak apa?apa. Mac. tuangkan segelas anggur untukku.
Itu akan membantu. Aku cuma... Mac. kau tahu aku
berangkat ke sana sebagai orang yang skeptis, tapi
313 aku harus mengatakan padamu bahwa ia telah mem<
buatku berubah pikiran. Bonnie Wilson bukan penipu.
Aku yakin ia paranormal sungguhan?berarti kalau
ia memperingatkan Nell mengenai Peter Lang, sebaiknya Nell menanggapinya dengan serius."
63 SETELAH Gert meninggalkan apartemennya, Nell kembali ke meja tulisnya untuk membaca ulang kolom
yang telah ia tulis sebelumnya untuk .Inumal edisi
Jumat. sebuah artikel mengenai masa kampanye yang
ramai dan berkepanjangan yang menjadi jiwa kegiatan
petnilihan presiden di Amerika.
Kolomnya yang berikut?dan. kalau semua berjalan sesuai rencana, yang terakhir?akan menjadi
ucapan perpisahan darinya dan sekaligus juga pemberitahuannya mengenai niat untuk secara langsung
menjajaki suasana katnpanye yang seru itu dengan
mencalonkan diri untuk kursi yang pernah diduduki
kakeknya di Kongres.
Aku telah membuat keputusan itu dua minggu
lalu. batin Nell saat mengedit tulisannya. namun sepertinya baru sekarang semua kebimbangan. keraguan,
dan kecemasan itu berakhir. Terdorong oleh Mac,
sejak dulu ia tahu bahwa ia memang menginginkan
jabatan itu, namun untuk waktu lama ia sempat memendam rasa bimbang dan cemas.
Apakah semua perasaan negatif itu bersumber
314 dari Adam? tanyanya pada diri sendiri. Saat duduk
di ruang keijanya, ia ingat sekian banyak diskusi
mereka mengenai peluangnya untuk meraih posisi
itu. Aku hanya tidak mengerti apa yang membuatnya
berubah pikiran, batinnya. Ketika kami baru menikah
tiga tahun yang lalu, ia bersemangat sekali mendukung ideku untuk menggantikan kedudukan Mac.
Tapi kemudian semangat itu tidak hanya mereda,
tapi ia terang?terangan menentangnya. Apa alasan
perubahan sikap yang radikal itu?
Pertanyaan mengganggu yang menjadi relevan
baginya sejak kematian suaminya. Adakah sesuatu
di dalam kehidupan Adam yang membuatnya cemas
menghadapi kemungkinan kami akan memperoleh
sorotan publik? Nell berdiri dan mulai berjalan gelisah di apartemennya. la berhenti sebentar di dekat
rak buku yang mengapit perapian di ruang duduk.
Adam punya kebiasaan mengeluarkan sebuah buk'u
yang belum pernah dibacanya, membuka?bukanya
sebentar, kemudian mengelnbalikannya dengan asal
Pendekar Gila 33 Keris Naga Sakti Pendekar Pulau Neraka 35 Pewaris Keris Naga Emas Pedang Amarah Serial Pendekar Sejati Karya Wen Rue An
^