Pencarian

Sebelum Aku Pergi 3

Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark Bagian 3


tanah keluarga Kaplan itu. Tapi ia kcliru. Dan
akhirnya kita memperoleh desain hasil rancangan
lan Maxwell. Beberapa mitl'aku pernah bekerja dengan lan sebelum ini. Mengikuti usul mereka. aku
menghubunginya."
Peter mencondongkan tubuhnya lalu menarik kain
penutup yang ada di atas meja itu dan memperlihatkan model bangunan dengan tampak muka bergaya
[msrnmrlrn'n-art devo.
"lan datang kemari dua minggu yang lalu. Aku
ajak dia ke kawasan proyek dan kujelaskan masalahnya. lni ide sementara untuk memberikan hayangan visinya dalam mengembangkan kompleks menara
yang kita inginkan tanpa tanah keluarga Kaplan
yang sekarang menjadi milik Adam Caulil'l'. Aku telah menyampaikan pada Adam minggu lain bahwa
kita sudah memiliki rencana alternatif."
"Cauliff tahu kita tidak setuju dengan usul yang
ia ajukan?" tanya Little.
"Ya. ia tahu. Ia memulai kantornya sendiri dengan
harapan kita tidak akan bisa melakukannya tanpa dirinya. tapi ia keliru. Aku bertemu dengan istrinyaatau jandanya?kemarin. Aku mengatakan bahwa
aku perlu bertemu dengannya untuk urusan bisnis
minggu depan. Nanti akan kujelaskan bahwa kita tidak membutuhkan tanahnya?atau untuk jelasnya
kita sebut saja tanah keluarga Kaplantapi kita
160 akan membayar sesuai dengan harga pasaran yang
berlaku kalau ia berniat menjualnya."
"Lalu kalau ia setuju..." ujar Curtis Little.
"Kalau ia setuju dengan penawaran kita, lan
Maxwell akan mendesain bangunan itu dengan menara di tempat yang kita harapkan. Kalau tidak, seperti yang sudah kujelaskan pada Adam. menaranya
akan berdiri di bagian belakang gedung, yang juga
bagus. kalau tidak mau dibilang sama bagusnya."
"Apakah Adam Cauliff akan bersedia melepaskan
tanah keluarga Kaplan itu untuk harga pasaran yang
berlaku?" tanya .Iqhn Hilmer.
Peter Lang tersenyum. "Tentu saja. Adam memiliki ego yang besar serta Opini yang tidak realistis
mengenai potensi dirinya. baik sebagai arsitek maupun usahawan. tapi ia bukan orang bodoh ltu [idak
berarti ia benar?benar senang dengan penawaranku
untuk mengambil alih tanah keluarga Kaplan itu dengan keuntungan ala kadarnya. Tapi aku masih sempat mengusulkan. kalau ia tidak mau menerima penawaran itu. sebaiknya ia menyumbangkan tanah itu
pada dewan kota untuk dijadikan taman." la tersenyum sinis menanggapi leluconnya sendiri.
Curtis Little sedang mengamati maket itu. "Peter,
kau him menempatkan menara itu di bagian belakang
gedung, tapi dengan begitu kau akan mengurangi nilai estetikanya. begitu juga ruang yang berpeluang
unluk disewakan. Aku tidak yakin kita akan menanamkan uang kalau memang begitu situasinya."
Peter Lang tersenyum. "Tentu saja tidak. Tapi
Adam Cauliff tidak tahu itu. la cuma pendatang dari
kota kecil yang ingin ikut berperan dalam liga besar
161 yang memang bukan kelasnya. Percayalah padaku,
ia pasti akan menjual tanah itu pada kita?dengan
harga yang kita temukan."
John Hilmer, yang baru menduduki jabatan sebagai wakil direktur yang menangani soal penjajakan
modal dan investasi untuk Overland Bank, telah
memperoleh posisinya itu melalui perjuangan yang
tidak mudah. Sewaktu mengawasi Peter Lang yang
duduk di seberangnya, dan teringat perjalanan hidupnya sendiri. dari dalam dirinya tumbuh perasaan
tidak suka pada lelaki ini.
Sebuah kecelakaan ringan telah menyelamatkan
Lang dari kematian dalam peledakan fatal yang terjadi pada kapal Cauliff. Tapi saat membicarakan lelaki yang malang itu, tak sedikit pun Lang mengekspresikan penyesalannya mengenai nasib Adam
Cauliff dan ketiga brang lain yang mati saat berlayar
dengan kapal itu.
Lang rupanya masih marah karena Adam Cauliff
berhasil mengalahkannya dalam merebut tanah keluarga Kaplan, ujar Hilmer dalam hati. Ia berhasil membuat Cauliff percaya bahwa ia bisa mendapatkan
dana untuk meneruskan proyeknya tanpa tanah
Kaplan itu. Dan sekarang setelah laki-laki itu meninggal, ia menikmati kemenangannya karena merasa
yakin ia akan mendapatkan tanah keluarga Kaplan
itu sesuai harga yang ditemukannya. Ia bukan pria
simpatik, bahkan dalam bisnis yang keras ini.
Sewaktu Hilmer berdiri untuk meninggalkan
ruangan itu, hal lain melintas dalam pikirannya. Putranya, yang menduduki posisi pertahanan dalam tim
rugbi di college, saat akhir permainan biasa datang
162 dengan kondisi fisik yang jauh lebih bumk dibandingkan dengan Peter Lang. yang mobilnya ditabrak
Uuk Iruiler.
29 SAMBl'l membawa sandwich purxrrmm' hangat dan
wadah?wadah kopi yang masih mengepul. Jack
Sclafani dan George Brennan masuk ke ruang kerja
Jack sepulangnya dari Misa. Mereka makan tanpa
banyak bicara. masing?masing tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Kemudian, secara bersamaan, mereka menjejalkan
lembaran alumunium foil, serbet kertas. dan acar bawang putih yang tidak dimakan ke kantong plastik.
dan melemparkannya ke tempat sampah. Saat menghir'up sisa kopi mereka. pandangan mereka bertemu.
"Bagaimana kesanmu tentang janda Ryan?" tanya
Jack Brennan.
"la takut. Cemas mengenai sesuatu. la kabur seperti kelinci yang tertangkap basah di kebun kol pak
tani begitu ia melihat kita."
"Apa yang membuatnya begitu ketakutan?"
"Apa pun itu, rupanya ia merasa perlu untuk mengeluarkannya."
Brennan tersenyum. "Perasaan bersalah orang Katolik? Kebutuhan untuk mengaku?"
Mereka berdua adalah penganut agama Katolik,
dan sejak lama mereka sepakat bahwa siapa pun
163 yang dibesarkan secara Katolik pasti terbiasa mengaku dosa dan minta pengampunan. Secara bergurau
mereka mengakui bahwa kadang?kadang itu memang
memudahkan pekerjaan mereka.
Saat berada di luar gereja, Jack Sclal'ani berada
lebih dekat dengan Lisa Ryan daripada partnernya.
sewaktu wanita itu melayangkan pandangannya melewati Nell MaeDermott dan melihat ia berjalan
menghampiri. Ia tampak panik waktu itu, ujar Jack
Sclafani dalam hati. Aku melihat ketakutan di matanya. Aku ingin tahu apa yang ia katakan waktu
itu?atau, lebih tepat, yung akan ia [(makan?pada
MacDermott kalau saja ia tidak keburu melihat kami.
"Sebaiknya kita menemuinya," usulnya lirih. "Ia tahu
sesuatu yang membuatnya cemas, dan ia tidak tahu
harus berbuat apa."
"Menurutmu ia memiliki sesuatu yang dapat membuktikan bahwa suaminya memang menyebabkan peledakan itu?" tanya Brennan.
"Ia memiliki bukti suatu hal. Tapi masih terlalu
dini untuk menduganya. Sudah terima kabar dari lnterpol mengenai Kaplan?"
Brennan meraih pesawat telepon. "Aku akan
menghubungi mereka di bawah untuk memastikan
apakah ada yang masuk selama aku pergi."
Nadi Jack Sclafani berdenyut lebih cepat melihat
ketegangan yang tiba?tiba terlihat di wajah Brennan
setelah ia menanyakan respons pihak Interpol. Ia
memperoleh sesuatu. batin Sclafani. ,
Brennan mengakhiri pembicaraan kemudian mengembalikan gagang telepon di tempatnya. "Seperti
dugaan kita, Kaplan memiliki catatan kejahatan di
164 Australia yang hampir sepanjang Barrier Reef. Kebanyakan pelanggaran?pelanggaran ringan?kecuali
satu yang membuatnya masuk tahanan selama selahun. Coba dengar ini: ia tertangkap basah membawa
bahan peledak di bagasi mobilnya. Ia bekerja di perusahaan perubuhan gedung waktu itu dan telah mencuri bahan peledak dari proyeknya. Untungnya keburu
ketahuan. Tapi sayangnya, mereka tidak berhasil
mengungkapkan apa yang ingin ia lakukan dengan
benda-benda itu. Mereka menduga ia dibayar seseorang untuk meledakkan sesuatu, tapi mereka tidak
pernah dapat membuktikannya."
Brennan berdiri. "Kurasa sudah waktunya menjenguk Kaplan lagi, bukan?"
"Dengan surat perintah penggeledahan?"
"Tentu saja. Dengan cataMn kejahatan serta sikap
tidak sukanya pada Adam Cauliff, aku yakin hakim
akan mendukung kita. Kita bisa mendapatkan surat
perintah itu nanti sore."
"Aku masih ingin berbicara dengan Lisa Ryan,"
ujar Jack Sclafani. "Sekalipun aku melihat Kaplan
dengan sebatang dinamit di tangannya, instingku
mengatakan bahwa yang mengganggu pikiran wanita
itu merupakan kunci peristiwa yang terjadi pada malam itu."
30 OLD woons MANOR hanya beberapa blok dari sibuknya Route 287 di Westchester County, di bagian
165 utara New York City. Tapi begitu Nell membelok
ke jalan panjang yang menuju rumah perawatan itu.
panoramanya berubah drastis. Kesan pemukiman daerah pinggiran menghilang. Bangunan megah dari
batu bata di hadapannya bisa jadi sebuah rumah
peristirahatan sebrang tuan tanah kaya di Inggris.
Ketika kakeknya masih menjadi anggota Kongres,
Nell sering menemaninya dalam misi?misi pencarian
fakta. Saat mendampinginya, ia memperoleh bayangan
mengenai keadaan di rumah?rumah perawatan itu;
dari fasilitas?fasilitas yang seharusnya ditutup, yang
sederhana tapi memiliki hubungan cukup baik dengan
rumah sakit kecil. hingga l'asilitas?fasilitas yang terorganisasi baik, dengan perencanaan saksama?bahkan mewah.
Saat memarkir mobil. masuk ke dalam dan disambut oleh petugas dalam ruang tamu berperabot
mahal, kesannya semakin mantap bahwa tempat ini
adalah fasilitas perawatan yang terbaik dan termewah.
Seorang wanita menarik berusia sekitar enam puluhan mengantar Nell ke lift dan menemaninya ke
lantai dua.
la memperkenalkan diri sebagai Georgina
Matthews. "Aku bekerja sebagai relawan di sini selama beberapa sore dalam seminggu." ujarnya. "Mrs.
Johnson menempati suite nomor 216. Kematian putrinya merupakan guncangan yang berai baginya.
Kami semua mencoba membantunya sebisa kami,
tapi sebaiknya kuingatkan Anda?ia sedang sangat
emosional, dan marah pada seluruh dunia."
Oke, jadi kami senasib sepenanggungan. batin
Nell.
166 Mereka keluar dari lift di lantai dua, kemudian
menelusuri lorong berkarpet yang nyaman. Mereka
berpapasan dengan beberapa orang tua yang berjalan
dengan penopang atau dengan kursi roda Georgina
MattheWs memberikan senyum atau sepatah-dua patah
kata pada mereka masing?masing.
Dengan mata terlatih, Nell mencatat fakta bahwa
mereka semua tampak dirawat baik dan berpenampilan rapi. "Berapa perbandingan jumlah perawat
dan penghuni rumah perawatan ini'?" tanyanya
"Pertanyaan yang bagus," sahut Matthews. "Dua
perawat untuk setiap tiga penghuni. Tentu saja. itu
termasuk mantri "dan ahli terapi." la berhenti melangkah. "lni apartemen Mrs. Johnson. Ia sedang
menunggu Anda." la mengetuk pintu, kemudian
membukanya.
Rhoda Johnson sedang beristirahat di kursi panjang, matanya tertutup, kakinya diletakkan di atas
kursi kecil, selimut tipis menutupi tubuhnya. Penampilan fisiknya sempat membuat Nell tercengang.
Ia tampak seperti berusia menjelang delapan puluhan,
berbahu lebar dengan rambut lebat.
Untuk sesaat Nell terkejut melihat perbedaan yang
kontras antara ibu dan anak. Winifred bertubuh kecil
dan kurus. Rambutnya lurus bertekstur hah Tadinya
Nell mengira ia mirip ibunya. Tapi jelas terlihat
bahwa Rhoda Johnson tidak berasal dari cetakan
yang sama.
Wanita itu membuka mata saat mereka memasuki
ruangan itu. Pandangannya tertuju pada Nell. "Mereka
mengatakan padaku bahwa Anda akan datang Kurasa
seharusnya aku merasa beruntung."
167 "Mrs. Johnson." Georgina Matthews menegurnya.
Rhoda Johnson tidak menghiraukannya. "Keadaan
Winifred sudah baik sewaktu bekerja di Walters and
Arsdale selama sekian tahun. Mereka bahkan menaikkan gajinya cukup besar sehingga ia bisa memindahkanku kemari. Aku tidak suka tin *gal di rumah perawatan yang sebelum ini. Sudah berulang
kali aku mengatakan padanya untuk tetap bekerja di
sana dan jangan ikut suami Anda saat membuka
perusahaannya sendiri, tapi ia tidak mau mendengar.
Well. aku benar. kan?"
"Aku betul?betul menyesal mengenai Winifred."
ujar Nell. "Aku tahu ini juga sulit sekali bagi Anda.
Tapi aku ingin memastikan apakah aku bisa membantu Anda entah dengan cara apa." Ia dapat merasakan lirikan Mrs. Matthews. Tentunya ia tahu tenlang Adam, batin Nell. hanya tidak terlintas hubungan
Winifred denganku saat aku menelepon.
Dalam gerakan yang penuh simpati, Georgina
Matthews menyentuh lengan Nell. "Aku tidak menyadari itu," gumamnya. "Aku akan meninggalkan
Anda berdua untuk berbincahg-bincang." la berpaling
_pada Rhoda Johnson. "Baik-baik. ya?"
' Nell menunggu sampai pintu ditutup di belakangnya. "Mrs. Johnson, aku mengerti betapa sedih dan
cemasnya Anda saat ini. Aku juga merasakannya.
Karena itu aku ingin bertemu dengan Anda."
la menarik sebuah kursi dan secara spontan mencium Rhoda Johnson di pipinya. "Kalau Anda merasa
terganggu. aku akan pergi. Aku mengerti," ujarnya.
"Aku rasa ini bukan salah Anda." Nada Mrs.
Johnson sudah tidak sengit lagi. "Tapi mengapa suami
168 Anda terus mendesak Winifred untuk meninggalkan
pekel'jaannya'! Kenapa ia tidak memulai perusahaannya dulu, melihat apakah semuanya dapat berjalan lancar? Winifred sudah memiliki pekerjaan yang bagus
dan pemasukan yang baik dan tunjangan sosial yang
memadai. Apakah ia memikirkan uku saat mempertaruhkan itu dan kemudian melepaskannya untuk bekerja pada suami Anda? Tidak, ia tidak melakukan itu."
"Mungkin ia memiliki polis asuransi yang dapat
menutup biaya perawatan Anda di sini," usul Nell.
"Kalaupun memilikinya. ia tidak pernah mengatakannya padaku. Winifred memang bisa amat tertutup.
Dari mana aku tahu mengenai asuransi itu?"
"Apakah Winifred memilik kotak deposit?"
"Apa yang ia masukkan ke situ?"
Nell tersenyum. "Di mana ia biasanya menyimpan
berkas?berkas pribadinya?"
"Di meia tulis di apartemennya. kri'r'asa. Apartemen yang bagus pula. Kami tinggal di sana sejak ia
duduk di taman kanak?kanak. Aku masih akan berada
di sana sekarang kalau bukan karena penyakit rematik
ini. Aku jadi cacat gara?gara ini."
"Mungkin kita bisa mengatur salah seorang tetangga agar memeriksa meja tulis itu bagi Anda dan
mengirimkan berkas?berkasnya kemari."
"Aku tidak mau ada tetangga yang mencampuri
urusanku."
"Oke. apakah Anda memiliki pengacara?" tanya
Nell.
"Untuk apa aku membutuhkan pengacara?" Rhoda
Johnson menatap Nell dengan serius. "Kakek Anda
adalah Cornelius MacDermott, bukan?"
169 "Betul."
"la orang baik. salah satu di antara beberapa gelintir politisi jujur di negeri ini."
"Terima kasih."
"Kalau aku membiarkan Anda masuk ke apanemen itu untuk mencari berkas?berkas yang perlu,
apakah ia bersedia menemani Anda?"
"Kalau aku memintanya, ia pasti mau. Yat"
"Ketika Winifred masih bayi dan kami masih
tinggal di wilayahnya, kami memilih dia. Suamiku
menganggap ia hebat sekali."


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rhoda Johnson mulai terisak. "Aku akan merindukan Winifred," ujarnya. "la baik sekali. Ia tidak
layak mati. la hanya kurang tegas?itulah masalahnya. Gadis yang malang Selalu berusaha menyenangkan hati semua orang. Seperti aku, ia tidak pernah dihargai orang. Ia telah bekerja keras untuk perusahaan itu."Setidaknya, akhirnya mereka memberi
kenaikan gaji yang pantas."
Mungkin, ujar Nell dalam hati. Tapi mungkin
juga tidak. "Aku yakin kakekku akan mau menemaniku ke apartemen Anda dan kalau ada sesuatu
yang lain yang Anda ingin kami bawakan untuk
Anda, kami akan mengupayakannya."
Rhoda Johnson merogoh saku baju hangatnya
untuk mengambil saputangan. Saat mengawasinya,
Nell menyadari untuk pertama kali bahwa jari?jari
Mrs. Johnson nyaris tidak dapat digunakan gara?gara
rematik yang dideritanya. "Ada beberapa foto yang
dibingkai," ujarnya. "Bawalah itu juga. Oh. apakah
Anda dapat mencari medali?medali renang Winifred"?
Ia memenangkan semua penghargaan saat tumbuh
170' dewasa. Seorang pelatih pernah mengatakan andai
kata ia terus menekuni itu, ia mungkin bisa menjadi
seorang Esther Williams. Tapi dengan penyakit ini
menggerogoti diriku. dan ayahnya sudah tiada. sulit
bagiku untuk membiarkannya berkeliling ke seluruh
pelosok negeri, bukan?"
3] SETELAH Bonnie %Wilson berlalu, Gert mulai memikirkan bagaimana caranya untuk menyampaikan kepada Nell apa yang baru ia dengar. Bagaimana ia
dapat menceritakan pada Nell bahwa Adam berusaha
menghubunginya?iGert yakin yang dikatakan
Bonnie Wilson kepadanya memang benar. Ia tahu
Nell tidak akan mempercayainya. Ia menolak untuk
menerima kenyataan bahwa beberapa Orang memang
memiliki kemampuan batin, batin Gert. kemampuan
yang dapat mereka gunakan untuk menolong orang
lain. Selain itu ia juga takut dengan kemungkinan
bahwa ia sendiri memiliki bakat itu. Dan itu tidak
aneh sebetulnya. mengingat cara Cornelius menanggapi "imajinasi yang mengawang?awang" ini.
Mala Gert berkaca?kaca saat teringat bagaimana
Nell yang ketika itu berusia sepuluh tahun terisak
dalam pelukannya. "Bibi Gert, Mummy dan Daddy.
benar?benar datang untuk pamit. Bibi kan tahu bagaimana Daddy senang mengusap?usap rambutku?
Aku sedang istirahat. lalu dia datang dan melakukan
171 itu. Dan setelah itu Mommy mencium aku. Aku merasakan ciumannya. Aku mulai menangis. Aku tahu
mereka sudah tidak ada. Aku tahu itu. Tapi Grandpa
bilang itu tidak mungkin terjadi. Dia bilang itu hanya imajinasikuf'
Aku pernah bertanya pada Cornelius bagaimana
ia dapat menjelaskan fakta bahwa Nell mengalami
itu semua tepat pada waktu pesawat yang ditumpangi
kedua orangtuanya itu menghilang dari layar radar,
ujar Gert dalam hati. Aku pernah menanyakan bagaimana ia begitu yakin Nell hanya membayangkan
kunjungan kedua orangtuanya itu. Jawabannya adalah
bahwa aku sering mencekoki pikiran Nell dengan
hal?hal yang tidak masuk akal.
Selain itu, pikir Gen, bahkan sebelum kejadian
yang mengenaskan itu, Nell sudah tahu lebih dahulu
ketika Madeline, neneknya. meninggal. Ia baru empat
tahun waktu itu, tapi aku ada di sana ketika ia berlari?lari menuruni tangga. Nell begitu senang karena
"Grammy" mampir ke kamarnya malam itu, dan
menurutnya itu berarti Grammy sudah pulang dari
rumah sakit. Tapi, tentu saja, Cornelius menganggapnya hanya mimpi.
Aku tidak akan berani menyampaikan padanya
apa yang dikamkan Bonnie Wilson padaku, putusnya.
Entah Nell akan menghubungi Bonnie atau tidak,
aku akan membuatnya berjanji untuk tidak membicarakan soal itu dengan Mac, ujarnya pada dirinya
sendiri.
Pada pukul delapan malam itu, ia menelepon
Nell. la disambut pesawat penerima pesan yang aktif setelah deringan ketiga. Rupanya ia sedang tidak
172 ingin diganggu malam ini, batin Gert. Ia mencoba
tidak terdengar waswas saat ia meninggalkan pesan.
"Nell, aku cuma ingin tahu keadaanmu," ia memulai.
Kemudian, setelah ragu?ragu sebentar, ia berkata
dengan cepat, "Nell, aku belul-betul perlu berbicara
denganmu. A-aku..y"
la mendengar pesawat di ujung lain diangkat.
"Bibi Gen. aku di sini. Ada yang tidak beres?"
Dari suaranya yang parau, Gert dapat merasakan
Nell baru menangis. la membuang segala keraguannya. "Nell. ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu. Bonnie Wilson, seorang cenayang yang juga
temanku, datang menemuiku tadi. Ia biasa menghubungkan mereka yang sudah pindah ke alam lain
dengan orang?orang yang mereka kasihi di dunia.
"Nell, aku bisa memperkenalkanmu pada mereka
yang sungguh?sungguh percaya padanya. Ia bukan
cenayang gadungan, aku yakin itu. Sewaktu Bonnie
kemari tadi, ia mengatakan kepadaku bahwa Adam
telah menghubunginya dan ingin berbicara denganmu.
Nell, bagaimana kalau aku mengajakmu menemuinya?"
Kata?katanya meluncur dengan cepat, khawatir
Nell akan menutup pesawat atau ia sendiri kehilangan
keberaniannya dan berubah pikiran mengenai niatnya
untuk menceritakan pada keponakannya tentang kunjungan Bonnie.
"Gert, aku tidak percaya pada hal?hal seperti
itu," ujar Nell dengan lirih. "Kau tahu itu. Aku tahu
ini amat berarti bagimu, tapi bagiku tidak. Jadi aku
mohon, jangan singgung?singgung soal itu lagi?terutama kalau ada hubungannya dengan Adam."
173 Gert menggerenyitkan wajahnya mendengar bunyi
ceklik saat Nell menutup pesawatnya. Ia merasa terdorong untuk menghubungi Nell lagi dan meminta
maaf karena mengganggunya, dan pada waktu yang
kurang tepat.
Yang tidak diketahui Gert adalah ketika Nell
mengakhiri pembicaraan mereka, tubuhnya gemetar
dilanda r'asa takut dan cemas.
Aku pernah menyaksikan Bonnie Wilson dalam
acara TV yang menghebohkan itu tahun lalu. batin
Nell, saat mereka mengundang pemirsa untuk berpartisipasi dan mengetes kemampuan batin beberapa
praktisi Kecuali kalau itu cuma permainan. wanita
itu memang benar-benar berbakat. Nell ingat satu
episode waktu Bonnie mendemonstrasikan kemampuannya pada wanita yang bertanya soal suaminya
yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
"Anda sedang menantikan kedatangannya waktu
itu di restoran tempat ia melamar Anda." ujarnya
ketika itu. "Anda akan merayakan ulang tahun perkawinan Anda yang kelima. Ia ingin Anda tahu
bahwa ia mencintai Anda dan bahwa ia sudah tenang,
meskipun ia merasa sekian banyak tahun yang ia
harapkan akan ia habiskan bersama Anda dirampas
darinya."
Ya Tuhan, ujar Nell dalam hati, mungkinkah
Adam memzmg sedang berusaha menghubungiku?
Aku tahu Mac tidak akan suka kalau aku membicarakan soal ini, tapi aku percaya bahwa mereka yang
sudah tiada masih memiliki tempat di dalam kehidupan kita. Aku tahu Mom dan Dad sungguh?sungguh datang berpamitan saat mereka meninggal, dan
174 aku tahu mereka ada bersamaku. membimbingku ke
tempat yang lebih aman waktu aku hampir' tenggelam
di Hawaii. Kenapa. kalau begitu, tidak mungkin
bagi Adam untuk mencoba menghubungi aku sekarang? Dan mengapa ia menghubungi orang lain, bukannya langsung padaku seperti yang pernah dilakukan oleh Mom dan Dad, serta Grammy?
Nell menatap teleponnya, sambil bergumul dalam
hatinya untuk menahan dorongan untuk menelepon
Gert dan mengakui betapa bimbang ia saat itu.
32 SEWAKTU Dan Minor pulang setelah lari rutinnya di
Central Park, perasaan kurang enak menggantikan
antusiasme yang sebelumnya ia rasakan. Ia mengaku
bahwa sebetulnya sia?sia saja berharap ia akan melihat ibunya, Quinny. sebutan Lilly Brown untuknya,
sedang duduk?duduk di bangku taman, atau bahwa
Lilly akan menelepnnnya suatu hari dan mengatakan.
"Ia ada di sini. di tempat penampungan."
Tapi mandi cukup lama rupanya berhasil memulihkan semangatnya. la mengenakan celana panjang,
kemeja santai, dan sepatu kasual. lalu menuju lemari
es. Ia masih belum memutuskan di mana ia akan
makan malam, tapi ia tahu segelas chardrmnay dengan keju dan biskuit pasti lumayan.
la duduk di sofa dalam ruang duduk yang lengang
dan berlangit-langit tinggi, dan memutuskan bahwa
175 setelah tiga setengah bulan tempat itu akhirnya mulai
nyaman. Mengapa aku lebih betah tinggal di ("mula
di Manhattan ini daripada di Cathedral Parkway di
Washington"? tanyanya pada dirinya sendiri. meskipun
ia mengetahui jawabannya.
Bagian gen yang kuperoleh dari Quinny, kurasa.
Ibunya lahir di Manhattan. dan menurut Lilly Brown.
New York City adalah "tempat favoritnya di dunia
ini", meski kedua orangtuanya kemudian kembali ke
Maryland sewaktu ia berusia sekitar dua belas tahun.
Berapa banyak yang sebetulnya aku ingat tentang
dirinya, dan berapa banyak yang aku tahu dari yang
pernah kudengar? Dan hertanya?tanya.
Ia tahu ayahnya jatuh cinta lagi pada wanita lain
ketika ia masih berusia tiga tahun, karena itu ia tidak memiliki kenangan apa?apa mengenai hidup
bersama ayahnya. Satu?satunya hal positif yang dapal kukatakan tentang? Dad yang baik itu_ batin
Dan. adalah bahwa ia sama sekali tidak memperjuangkan hak untuk mengasuhku setelah Mem
menghilang. '
Ia tahu kakek-neneknya membenci ayahnya. meski
mereka cukup berhati?hati untuk tidak memperlihatkannya pada Dan waktu ia masih kecil. "Sayangnya, banyak perkawinan yang akhirnya retak,
Dan." kilah mereka. "Dan pihak yang tidak menginginkan perpecahan itu biasanya akan sangat terluka. Setelah beberapa waktu, mereka akan dapat
mengatasi rasa sakit itu. Pada waktunya. aku yakin.
ibumu akan dapat mengatasi perceraiannya. tapi ia
tidak akan dapat mengatasi apa yang terjadi atas
dirimu."
176 Mengapa aku berpikir bahwa setelah sekian lama
ibuku dan aku masih dapat menjalin hubungan? tanya Dan.
Tapi itu mungkin, batinnya. Aku yakin iru mungA
kin. Detektif swasta yang mereka sewa untuk mencari
ibunya setelah mereka melihatnya sekilas di tayangan dokumenter televisi itu memang berhasil mendapat
sedikit informasi. "la bekerja sebagai relawan untuk
merawat orang?orang tua." ujar si detektif waktu itu.
"dan sepertinya ia bekerja dengan baik, Tapi begitu
semangat hidupnya turun, ia mulai minum?minum
lagi, dan kembali ke jalanan."
Si detektif berhasil menemui pekerja sosial yang
menurut laporan pemah berbincang?hincang cukup
lama dengan Quinny. Kini. sambil menyesap anggurnya, Dan teringat kembali sesuatu yang diucapkan
oleh si pekerja sosial. "Aku sempat bertanya pada
Quinny apa yang paling ia inginkan dalam hidup
ini. Ia menatapku untuk beberapa lama, kemudian
berbisik. 'ngmnpunun.'"
Kata itu menggema dalam benaknya.
Terdengar dering telepon. Dan menghampiri telepon untuk melihat siapa yang menghubunginya.
Alisnya naik begitu melihat di Caller ID bahwa telepon itu berasal dari Penny Maynard, perancang
mode yang tinggal di lantai empat bangunan itu.
Mereka pernah mengobrol beberapa kali di lift. Wanita itu hampir sebaya dengannya dan boleh dibilang
menarik. Tadinya ia terdorong untuk mengajaknya
kencan, tapi kemudian memutuskan ia tidak ingin
menjalin hubungan dekat dengan orang yamg akan ia
tclnui secara teratur di lift.
177 Ia memutuskan untuk membiarkan teleponnya me,
nerima pesan.
Lampu menyala. "Dan," ujar Penny dalam suara
mantap. "Aku tahu kau ada di rumah. Beberapa
penghuni gedung ini sedang mampir di tempatku.
dan kami semua sependapat sudah waktunya kita
mengenal lebih baik dokser anak kita. Jadi naiklah
dan bergabung dengan kami. Kau tidak perlu tinggal
lebih lama dari dua puluh menit, kecuali kau memutuskan untuk ikut menikmati pasta buatanku."
Di latar belakang, Dan dapat mendengar suara
orang yang sedang berbicara. Tiba?tiba tersentuh
menanggapi prospek bertemu dengan orang lain. ia
mengangkat pesawatnya, "Dengan senang hati aku
akan datang," ujamya. _
Ia merasa santai mendapati mereka yang berkumpul di tempat Penny adalah orang?orang yang
menyenangkan, dan ia merasa terhibur. Ia tinggal
untuk ikut menikmati pasta dan kembali ke apartemennya sendin' tepat pada waktunya untuk mengikuti
siaran berita pukul sepuluh. Suatu tayangan singkat
meliput upacara Misa yang diadakan untuk Adam
Cauliff, arsitek yang terbunuh dalam kecelakaan kapal
di pelabuhan New York.
Rosanna Scotto dari Fox News melaporkan, "Ledakan yang menewaskan Cauliff beserta tiga orang
lain masih terus dalam proses penyelidikan. Mantan
Anggota Kongres Cornelius MacDermott tampak
mendampingi janda Adam Cauliff, cucunya, keluar
dari gereja. Rumor semakin gencar menyatakan bahwa Nell MacDermott mungkin 'akan mencalonkan
diri untuk menduduki kursi yang pernah diduduki
[78 kakeknya selama hampir lima puluh tahun, mengingat
Bob Gnrman, yang memegang jabatan itu saat ini,
mungkin akan mengundurkan diri dari kehidupan
politik."
Ada gambar jarak dekat Nell di layar. Mata Dan
Minor melebar?wajahnya tidak asing. Sebentar, ujar
Dan pada dirinya. Aku pernah bertemu dengannya
sekitar empat atau lima tahun yang lalu. Di sebuah
resepxi di Gedung Putih. Ia sedang bersama kakeknya. dan aku menemani putri Anggota Kongres
Dade. _
Dan ingat ia(dan Nell MacDermott sempat mengobrol selama beberapa menit dan mendapati bahwa
mereka ternyata sama?sama lulusan Georgetown. Sulit
rasanya untuk percaya bahwa sejak pertemuan yang
kebetulan itu, Nell sudah menikah, menjadi janda.
dan sekarang mungkin akan mulai meniti karier politiknya sendiri.
Kamera masih terarah ke wajah Nell. Garis wajahnya tegang dan matanya yang penuh kepedihan
betul-hetul kontras dengan wanita muda segar dan
penuh senyum yang ada dalam ingatan Dan.
Aku akan mengirim kartu padanya. ujar Dan dalam hati. Ia mungkin tidak ingat aku sama sekali,
tapi aku tetap akan melakukannya. Ia tampak begitu
terpukul. Adam Cauliff tentunya pria yang amat istimewa, batin Dan.
179 33 ' WINIFRED JOHNS(;N selama ini tinggal di sebuah gedung yang terletak di sudut Amsterdam Avenue dan
Eighty?tirst Street. Pada pukul sepuluh Jumat pagi
itu, Nell bertemu kakeknya di lobi gedung ilu.
"Kemegahan yang sudah memudar. Mac," ujarnya
begitu kakeknya tiba.


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mac melayangkan pandangan ke seputar lobi itu,
yang jelas pernah melewati masa?masa yang lebih
baik. Lantai marmernya kusam. lampunya remangremang. Perabotannya terdiri atas dua kursi sofa
yang sudah usang.
"Ibu Winifred sudah menelepon pengelola gedung
ini tadi pagi untuk menyampaikan bahwa kita akan
kemari," ujar Nell begitu seorang teknisi yang sepertinya juga berfungsi sebagai penjaga pintu mengajak mereka menuju satu?satunya lift yang ada di sana.
"Nell, sebaiknya kita tidak kemari." ujar Cornelius
MacDermott saat lift meluncur ke lantai lima. "Aku
tidak tahu persis ke mana arah penyelidikan pihak
kejaksaan itu akan berlanjut. tapi kalau Winifred ter
! 83 E-Booh by syuuqy_c|rr
libat atau tahu sesuatu mengenai kasus penyuapan
itu, atau kalau..." Ia tidak meneruskan kalimatnya.
"Jangan mulai dengan menyinggung soal Adam
terlibat dalam kasus penyuapan atau penipuan itu,
Mac." potong Nell dalam nada sengit.
"Aku tidak akan menyinggung apa-apa kecuali
fakta bahwa kalau pihak kepolisian berhasil mendapat
surat perintah untuk menggeledah tempat ini, akan
kurang baik dampaknya kalau kita pemah mendahului
mereka." '
"Mac, uku mohon." Nell mencoba mengenda?
likan nada suaranya. "Aku cuma ingin mencoba
membantu. Aku hanya ingin melihat apakah Winifred
meninggalkan sesuatu untuk menjamin situasi keuangan ibunya; aku mencari semacam polis asuransi
atau entah apa. Mrs. Johnson benar?benar khawatir
ia harus meninggalkan rumah perawatan Old Woods
Manori Ia senang di sana. la memang bukan orang
yang simpatik, tapi jelas menderita karena penyakit
rematiknya. Kalau aku kesakitan seperti itu sepanjang
waktu, kurasa aku pun tidak akan bersikap ramah."
"Apa hubungan antara bersikap ramah dengan
kita masuk apartemen Winifred?" tanya Mac saat
mereka keluar dari lift. "Ayolah. Nell. Kita kan selalu terbuka terhadap satu sama lain. Kau bukan
pramuka yang akan melakukan tindakan amal.. Kalau
isu penyuapan Walters and Arsdale itu memang benar. kan tentu berharap dapat menemukan sesuatu
yang menghubungkan Winifred dengan kasus itu
dan membersihkan nama Adam."
Mereka menyusuri lorong yang suram. "Winifred
menempati apartemen SE," ujar Nell. la merogoh
184 tasnya untuk mengeluarkan kunci?kunci yang diserahkan Mrs. Johnson kepadanya.
' "Kunci dobel dan kunci pengaman." gumam Mae.
"Seorang profesional bisa membongkarnya dengan
pembuka kaleng."
Saat Nell membuka pintu, ia tampak ragu sesaat,
lalu ia masuk ke dalam. Winifred masih di sini satu
minggu yang lalu. batinnya. namun apartemen ini
sudah terkesan seperti ditinggalkan. tidak dihuni.
Mereka berdir sebentar di selasar. membiasakan
diri sebelum menjajaki apanemen itu lebih jauh. Di
atas meja di sebelah kiri pintu terdapat vas berisi
bunga?bunga yang sudah layu. Jenis rangkaian yang
biasa dijual di toko palen. Ruang duduk terletak
persis di depan mereka, panjang, sempit. dan suram
dengan karpet gaya Persia yang sudah memudar.
sofa merah usang dengan kursi yang senada, piann
sederhana, dan meja rak.
Sehelai taplak berenda menutupi meja itu. Di
atasnya berderet rapi foto yang dibingkai dan sepasang lampu yang serasi dengan .kap berumbai. Kesannya begitu kuno sehingga membuat Nell teringat
t'ilm-film dengan latar belakang era Victoria.
la menghampiri meja itu untuk mengamati fotofotonya. Kebanyakan memperlihatkan sosok Winifred
muda dalam pakaian renang menerima berbagai
penghargaan. Dalam foto yang lebih baru. Winifred
dalam usia dua puluh tahunan. kurus, tersenyum polos dan penuh antusias. "Ini tentu foto?foto yang diinginkan oleh ibunya," ungkap Nell pada Mac. "Aku
akan membawanya nanti begitu kita keluar."
Nell kembali ke selasar dan melayangkan pan
185 dangannya ke dapur, yang terletak di sebelah kiri.
Kakeknya mengikuti dari belakang. Di kamar tidur
yang lebih besar di ujung lorong terdapat tempat tidur untuk dua orang, Sebuah lemari dan peti pakaian.
Bahan ehmille yang terhampar di atas tempat tidur
itu mengingatkan Nell pada milik neneknya ketika
ia masih kecili
la menuju ruangan di sebelahnya, yang dipakai
oleh Winifred sebagai kamar kerjanya. Memenuhi
ulangan yang sempit itu terlihat ada kursi sofa, pesawat televisi, keranjang majalah. dan meja komputer.
Dua deret rak buku di atas meja dan sejumlah
medali yang dibingkai tergantung di atas kursi sofa
dan menambahkan kesan sempit. Suasana apartemen
ini begitu menekan, batinnya. Winifred melewatkan
hampir seluruh hidupnya di sini, dan aku berani bertaruh, kecuali yang ada di ruangan ini. ia tidak pernah mengubah apa pun di apartemen ini sejak ibunya
pindah ke rumah perawatan.
"Nell. kalau sudah cukup melihat?lihat. kuusulkan
kau segera mencoba menemukan apa yang kaucan',
supaya kita bisa keluar dari sini."
Nell tahu, nada suara Mac yang tegang adalah
isyarat bahwa kakeknya merasa khawatir. la mengakui dalam hatinya bahwa memang tidak terlintas
dalam dirinya bahwa kunjungannya ke apartemen
Winifred mungkin akan mengundang salah pengertian
pihak kejaksaan. tapi setelah kakeknya menyinggung
soal itu, ia juga mulai waswas.
"Kau benar. Mac," ujarnya. "Sori." la menghampiri meja di mangan itu, kemudian. sambil merasa
kurang enak, ia membuka laci tengah.
186 Rasanya seperti menyingkap dunia lain. Laci itu
penuh dengan potongan kertas dari berbagai macam
ukuran. mulai dari carikan kertas yang dapat ditempel
sampai berkas?berkas cetak biru. Di atas setiap lema
baran itu. dalam tulisan tangan maupun cetakan. dalam huruf besar?besar ataupun yang terlalu kecil untuk bisa dibaca. Winifred menuliskan empat kata:
WlNlFRED MENCINTAI HARRY REYNOLDS.
34 :.
MANAJER salon tempat Lisa Ryan bekerja menganjurkannya untuk mengambil cuti selama seminggu penuh. Katanya, "Kau butuh waktu untuk dirimu sendiri, Manis, supaya kan bisa memulai proses pemulihanmu."
"Proses pemulihan," gerutu Lisa dalam hati saat
ia melihat tumpukan pakaian di atas tempat tidur.
ltu kata?kata paling bodoh yang pernah diucapkan.
la teringat bagaimana sinisnya Jimmy setiap kali
mendengar kata?kata itu diucapkan oleh salah seorang
pembaca berita saat membawakan liputan kecelakaan
pesawat terbang atau gempa bumi.
"Pihak keluarga korban berhasil dihubungi,
jenazah?jenazahnya belum ditemukan tapi si sok tahu
yang menggenggam mikrofon di tangannya itu sudah
membicarakan proses pemulihan," komentar Jimmy,
sambil menggeleng?gelengkan kepalanya dengan sebal.
187 Ada yang pernah berkata bahwa akan membantu
kalau ia bekerja. menyibukkan din'nya. Salah satu
aktivitas yang dianjurkan adalah mengosongkan
lemari dan laei?laei pakaian Jimmy. Jadi inilah yang
akhirnya ia lakukan. menyortir pakaian Jimmy dan
memasukkannya ke kotak?kotak untuk dibawa pergi.
Lebih baik digunakan oleh orang yang membutuhkan
daripada berjamur di lemari seperti milik Grandpa,
batinnya.
Neneknya menyimpan semua yang dimiliki kakeknya, hampir seperti menciptakan tempat pribadi
baginya. Sebagai seorang bocah ia ingat melihat setelan jas dan jas panjang kakeknya tergantung dengan
rapi di samping gaun?gaun neneknya.
Aku tidak membutuhkan pakaian Jimmy untuk
mengingatkanku padanya. ujar Lisa pada dirinya
sendiri saat melipat kemeja santai yang diberikan
anak?anak pada Jimmy pada han' Natal yang lalutak sedetik pun terlewatkan tanpa aku memikirkan
dirinya.
"Ubah rulinitasmu," saran sang pengarah acara
pada upacara pemakaman. "Jangan duduk di tempat
yang sama di meja makan. Ubah letak perabotan di
kamar tidurmu. Kau akan tercengang melihat ha1?ha1
yang sepele itu dapat membantumu melewati tahun
pertama setelah kehilangan ini."
Setelah selesai mengosongkan isi lemari pakaian
Jimmy. ia akan memindahkan lemari itu ke kamar
anak laki?laki. Ia sudah memindahkan maket rumah
impian mereka ke ruang keluarga. Ia tidak tahan
melihat benda itu setiap kali ia merebahkan diri di
tempat tidur yang selama ini ia tiduri bersama Jimmy.
188 Ia melirik jam dan terkejut begitu menyadari sudah pukul tiga lewat seperempat, yang berarti anakanaknya akan tiba di rumah dua puluh menit lagi. Ia
tidak ingin ,mereka melihatnya menyortir barang?barang ayah mereka.
Uang itu?tiba?tiba ia ingat.
Sudah seharian ia berhasil melupakannya. Kemarin. setelah upacara Misa yang diadakan untuk
Adam Cauliff. saat melihat kedua polisi itu keluar
dari gereja, ia merasa yakin mereka ingin berbicara
dengannya. Kalau saja mereka tahu tentang uang
itu, batinnya. Atau katakanlah mereka mencurigai
sesuatu, kemudian mengupayakan surat perintah penggeledahan dan menemukan uang itu di sini. Dan ka?
lau mereka menganggap aku tahu dari mana Jimmy
memperolehnya. mereka akan menahan aku. Lalu
apa yang akan kulakukan setelah itu?
Ia hampir tidak dapat mengatasi rasa cemas yang
mulai menggerogoti pikirannya itu. Aku tidak tahu
harus melakukan apa. batinnya. Ya Tuhan, aku tidak
tahu uku harus berbuat apa.
Dering bel pintu yang tiba?tiba membuyarkan keheningan rumah itu. Tersentak, Lisa menjatuhkan
kemeja dalam genggamannya, lalu bergegas ke bawah. ltu pasti Brenda. ujarnya dalam hati untuk menenangkan diri. la tadi mengatakan akan mampir.
Tapi bahkan sebelum membuka pintu ia yakin
bahwa bukan Brenda yang akan ia temui berdiri di
muka pintunya, melainkan salah satu dari dua detektif
ltu. *** 189 Jack Selafani merasa tersentuh saat melihat mata
sembap serta kulit wajah janda _Iimmy Ryan yang
kemerahan. Sepertinya ia habis menangis sepanjang
hari. batinnya. Ini tentu pukulan yang berat baginya.
Selain itu. di usianya yang tiga puluh tiga ia terlalu
muda untuk membesarkan tiga anak sendirian.
Jack bertemu dengannya pertama kali ketika ia
datang bersama Brennan untuk menyampaikan bahwa
jasad suaminya secara positif diidentifikasi?atau lebih tepaL bagian-bagian dari jasad suaminya. ia mengoreksi diri sendiri?dan ia yakin wanita ini mengenalinya di luar gedung gereja setelah Misa untuk
Cauliff.
"Detektif Jack Selafani lagi. Mrs. Ryan. Masih
ingat padaku? Aku ingin berbicara dengan Anda sebentar, kalau tidak keberatan."
Saat ia menatap "wajah Lisa. terlihat ketakutan
menggantikan ekspresi sedih di wajahnya. Ini tidak
akan sulit, batin Jack. Apa pun yang mengganggu
pikiran wanita ini akan segera keluar.
"Bolehkah aku masuk?" tanya Jack sopan..
Lisa Ryan seolah terpaku, tidak dapat berbicara
ataupun bergerak. Akhirnya ia berbisik, "Ya. Tentu
saja. Silakan." '
Ampuni aku, ya Bapa. karena aku telah berdosa
batin Jack saat mengikuti Lisa masuk ke dalam rumah.
Mereka duduk berhadapan dengan kaku di ruang
keluarga yang kecil tapi menyenangkan. Jack mengamati dengan saksama foto keluarga berbingkai yang
tergantung di atas sofa.
"ltu tentunya diambil pada saat?saat yang lebih
190 menyenangkan," komentarnya. "Jimmy tampak memiliki dunia dalam genggamannya, seorang ayah
dan suami yang bangga."
Kata?kata itu berhasil memancing respons yang
diharapkan. Sementara air mata mulai menggenangi
mata Lisa Ryan, sebagian ketegangan di wajahnya
mulai cair.
"Kami memang pernah mengalami saat?saat seperti
itu," uiar Lisa dalam suara yang hampir tak terdengar.
"Oh, Anda tentu tahu maksudku. Kami hidup dari
hari gajian yang satu ke yang lain seperti kebanyakan
orang dalam posisi kami. tapi itu tidak apa?apa.
Kami senang, (lan kami juga punya rencana. Dan
impian."
la menunjuk ke atas meja. "ltu maket rumah
yang akan dibangun Jimmy untuk kami kelak."
Jack berdiri dan mengamatinya dengan lebih cermat. "Bagus. bagus sekali. Apakah aku boleh memanggilmu Lisa?"
"Ya. tentu saja."
"Lisa, reaksi pertamamu begitu mendengar Jimmy
tewas adalah menanyakan apakah ia telah bunuh
diri. ltu berarti ada sesuatu yang tidak beres dalam
hidupnya, tapi apa? Perasaanku mengatakan itu bukan
sesuatu yang menyangkut hubungan kalian berdua."
"Memang bukan." '
"Apakah ia khawatir soal kesehatannya?"
"Jimmy tidak pernah sakit. Kami biasa berseloroh
bahwa sia?sia saja sebetulnya membayar premi asuransi untuk orang seperti dirinya."
"Kalau bukan masalah rumah tangga, dan bukan
kesehatan, maka biasanya soal keilangan," ujar Jack.
. 191
Bingu. batinnya begitu melihat Lisa Ryan mengepalkan tangannya.
"Bukan hal yang aneh sebuah keluarga memiliki
setumpuk rekening. Kau membayar sesuatu yang
kauperlukan dengan kartu kredit. Kau yakin dapat
melunasinya dalam beberapa bulan. tapi tiha?tiba
kau butuh ban baru untuk mobil atau genting baru
untuk rumah atau salah satu anak perlu ke dokter
gigi." la menghela napas. "Aku juga punya keluarga;
aku seorang ayah. itulah yang terjadi."
"Kami tidak pernah menunggak rekening," ujar
Lisa membela diri. "Setidaknya sampai Jimmy kehilangan pekerjaannya. Kau tahu mengapa ia sampai kehilangan pekerjaan?" tantangnya. "Karena ia jujur dan
berpikiran bersih. dan karena ia kecewa kontraktor
yang mempekerjakannya ternyata menggunakan bahanbahan di bawah standar untuk proyek yang sedang
mereka kerjakan. Oh ya, memang ada kontraktor?kontraktor licik seperti itu. Memang begitulah kenyataannya
dalam industri konstruksi, tapi menurut Jimmy, ini
membahayakan keselamatan orang lain. '
"Yah, demi mempertahankan prinsipnya itu ia tidak hanya dipecat. tapi juga tlikuz'ilkan." ungkap
Lisa. "sehingga ia tidak bisa bekerja di mana?mana
lagi. Pada saat im kami mulai menghadapi masalah
keuangan."
Hati?hati. ujar Lisa mengingatkan dirinya sendiri.
Kau mulai bicara terlalu banyak. Tapi pengertian


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang terpancar dari mata Detektif Sclat'ani membuatnya ingin membuka diri. Baru seminggu, batinnya. tapi ia sudah merasa perlu membahas ini semua
dengan orang dewasa.
192 "Berapa lama Jimmy menganggur, Lisa?"
"Hampir dua tahun. ()h, ia mendapat proyekpreyek kecil di sana-sini, yang tidak kena pajak.
tapi bukan sesuatu untuk jangka panjang dengan
upah yang memadai. Ia dikenal bermulut besar, dan
mereka menghukumnya."
"la tentu lega sekali waktu itu, saat menerima
panggilan dari kantor Adam Gauliff. Bagaimana
Jimmy menghubunginya? Cauliff baru memulai kantornya sendiri."
"Jimmy menghubungi setnua orang." ungkap Lisa.
"Adam Cauliff ngelihat surat lamarannya secara kebetulan. la menyuruh asistennya untuk meneruskan
itu pada Sam Krause. lalu Krause menerima Jimmy."
'l'iba?tiba. sesuatu melintas dalam kepala Lisa.
Tentu saja, pikimya. itulah yang terjadi. Jimmy pernah mengungkapkan bahwa Krause terkenal sangat
lieik. Saat bekerja untuk Krause mungkin ia terpaksa
menutup mata atau kehilangan pekerjaannya.
"Sepeninya ada sesuatu yang amat mengganggu
pikiran Jimmy meski ia sudah memiliki pekerjaan,"
pancing Sclafani. "Tentunya demikian kalau kau
_menduga ia akan bunuh diri. Kurasa kau tahu sesuatu,
Lisa. Bagaimana kalau kau membicarakan soal itu
dengan aku? Mungkin ada sesuatu yang Jimmy ingin
kita tahu. mengingat ia sudah tidak ada di sini lagi
sekarang untuk mengungkapkannya sendiri."
itu yang sebetulnya terjadi, ujar Lisa dalam hati.
nyaris tak menangkap ucapan si detektif. Pasti itu.
Jimmy melihat sesuatu di proyek Krause yang salah.
la dihadapkan pada pilihan untuk diberhentikan atau
dibayar untuk menutup mata dan telinga. Ia merasa tie
193 dak memiliki pilihan, tapi ia juga tahu, begitu ia menerima uang panas itu. ia sudah dibeli oleh mereka.
"Jimmy seorang lelaki yang baik dan jujur," ujar
Lisa memulai.
Sclafani mengangguk ke arah potret keluarga itu.
"Aku bisa melihatnya." sahutnya.
Nah, ini dia, batin Sclafani. ia akan mengatakannya sekarang. '
"Tempo hari. setelah upacara pemakaman itu..."
Lisa memulai, namun suaranya menghilang begitu
mendengar suara pintu dapur dibuka. disusul suara
langkah kaki anak?anak yang berlarian masuk ke rumah.
"Mom, kami sudah piliang," seru Kelly.
"Aku di sini." Lisa melompat berdiri, tiba?liba
dikejutkan oleh gagasan ia hampir saia memberitahu
polisi bahwa di lantai bawah mereka tersembunyi
bungkusan yang hanya cocok disebut "uang kotor".
Aku harus menyingkirkannya. batin Lisa. Tindakanku benar saat aku berusaha berbicara dengan
Nell MacDermott kemarin. Aku merasa bisa mempercayainya. Mungkin dia bisa membantuku mengembalikan uang itu pada entah siapa di perusahaan
Krause. Biar bagaimanapun. suami Nell-lah yang
mengirim Jimmy pada Krause.
Anak?anaknya mengerumuninya, berjinjit untuk
menciumnya. Lisa menatap Jack Sclafani. "Jimmy
bangga sekali dengan ketiga anak ini," ujar Lisa,
nada suaranya terdengar tegar. "Dan mereka bangga
sekali pada ayah mereka. Seperti aku katakan tadi,
Jimmy Ryan seorang lelaki yang baik dan jujur."
194 35 "JADI Winifred punya pacar?"
"Aku tidak sangka," ujar Nell pada kakeknya.
Mereka berada di taksi dalam perjalanan pulang dari
apartemen Winifred. "Aku suka meledek Adam dengan mengatakan Winifred tergila?gila padanya."
"Winifred tergila?gila padanya seperti wanita tergila?gila pada Beatles atau Elvis Presley," sahut
Cornelius MaeDermott dengan masam. "Adam membujuk?bujuknya "sehingga ia mau meninggalkan
Walters and Arsdale untuk ikut bersamanya saat
Adam membuka usaha sendiri."
"Mac!"
"Sori." sahut Mac buru?buru.. "Maksudku, Adam
kan jauh lebih muda daripada dia, dan punya istri
yang cantik. Bagaimanapun, Winifred tidak lugu. Jelas secara emosional ia terlibat dengan?atau setidake
nya tergila?gila pada?seseorang yang bernama Harry
Reynolds."
"Aku heran kenapa laki?laki ini tidak muncul?"
ujar Nell. "Kesannya Winifred menghilang begitu
saja dari muka bumi. Menurut ibunya. tak seorang
pun berusaha menghubunginya kecuali pengelola gedung, yang menelepon untuk mengatakan kecuali ia
punya rencana untuk kembali ke apartemen itu, lakilaki itu berharap ia akan mengakhiri sewanya. Dengan kata lain, sebaiknya ia tidak membuat rencana
untuk mengoper sewanya."
"Aku masih menganggap kita keliru pergi ke
195 tempat itu. Terutama karena temyam ia tidak menyimpan berkas?berkas pribadi di sana," ujar Mac.
"Sehamsnya kau ke kantornya dulu."
"Mau, aku pergi ke apartemen Winifred untuk
memenuhi permintaan ibunya."
Bungkusan berisi fottyfoto yang dikumpulkan Nell
berada di pangkuannya. Cornelius MauDermott melirik bungkusan itu. "Kau mau aku menyuruh Liz
mengirimkannya ke mmah perawatan itu lewat pos?"
Nell berpikir sejenak. Aku bisa mengunjungi Mrs.
Johnson lagi, batinnya, meski tidak dalam waktu dekat. "Oke, biar Liz yang mengirimnya," putusnya.
"Aku akan menelepon Mrs. Johnson untuk mengatakan bahwa kiriman itu sudah dalam perjalanan.
Dan bahwa kita akan mencari berkas?herkas yang
ditinggalkan Winifred di kantornya."
Laju taksi itu melambat di muka gedung apartemen Nell. la merasakan lengan Mac di pundaknya.
"Aku di sini untukmu," ujar kakeknya pelan sambil
merangkulnya dengan lembut.
"Aku tahu itu, Mac."
"Kalau kau butuh berbicara, angkat teleponmu,
siang atau malam. Jangan lupa?aku juga pernah
melewati masa?masa berkabung."
Ya, memang, batin Nell. Istrimu, satu?satunya
putramu, menantumu?semua dipanggil begitu tibatiba. Tak seorang pun perlu menjelaskan padamu
tentang saat?saat berkabung.
Saat ia berpaling, Carlo sedang membukakan pintu
taksi baginya. Kemudian ia mendengar suara Mac.
"Nell, ada satu hal lagi."
Nadanya terdengar kurang yakin, yang tidak se?
196 perti dirinya. Kakinya sudah melangkah keluar taksi,
tapi Nell menoleh ke arahnya dan menunggu.
"Nell, kalian membayarkan pajak penghasilan secara terpisah. bukan?"
Nell baru hendak meluapkan amarah pada kakeknya saat melihat kecemasan yang sangat membayang di wajahnya. Dengan sedih ia menyadari
bahwa seiring berjalannya waktu Mae mulai menampakkan usianya.
la teringat saat akan menikah dengan Adam,
Mac pemah mengingatkannya untuk membayar pajak
penghasilan secara terpisah. "Nell," ujar kakeknya
waktu itu, "kau hemiat membina karier sebagai pejabat pemerintahan. ltu berani kau akan dikelililingi
bajingan?bajingan yang akan siap menerkammu begitu
kau melakukan sesuatu yang salah. Kau tidak boleh
memberikan peluang itu. Biar Adam membayar pajak
penghasilannya sendiri. Mungkin saja secara tidak
sengaja ia menulis sesuatu yang kemudian dapat
mempersulitmu. Bayarlah pajakmu secara terpisah,
sesederhana mungkin. Jangan main akal?akalan."
"Tidak. Mac. aku membayar pajakku secara terpisah," sahut Nell dengan tegang. "Jangan khawatir."
Ia baru akan keluar. tapi kemudian menoleh kembali.
"Tapi katakan secara jujur padaku. Apakah kau tahu
sesuatu?dengar baik?baik?maksudku benar-benar
tahu sesuatu yang dapat membuktikan Adam telah
melakukan sesuatu yang tidak seharusnya?"
"Tidak," ujar Mau dengan sedikit enggan, sambil
menggeleng.
"Kalau begitu, cuma rumor ditambah dengan penyangkalan pihak Walters and Arsdale, dan instingmu
197 yang terkenal itu yang membuatmu begitu yakin
Adam terlibat sesuatu dalam kasus yang sedang diselidiki oleh pihak kejaksaan itu?"
Mac mengangguk
"Mac, aku tahu kau berusaha melindungi aku.
dan aku rasa seharusnya aku mencintaimu untuk itu,
tapi..."
"Aku tidak merasa terlalu kaucintai saat ini, Nell."
Nell berhasil menyunggingkan senyuman. "Terus
terang, memang tidak; tapi sekali lagi, kau keliru. Pereayalah, dua?duanya benar." Dengan pandangan minta
maaf pada Carlo, Nell akhirnya keluar dari taksi itu.
Saat berada di dalam lift menuju apartemennya yang
nyaman, Nell sudah membuat keputusan.
Ia masih belum memahami kemampuannya psikisnya untuk menelaah kejadian?kejadian tertentu. Ia
juga masih belum mengerti atau menerima?ide
bahwa seorang perantara dapat. berhubungan dengan
mereka yang sudah meninggal. Tapi kalau Bonnie
Wilson menyatakan ia pernah dihubungi Adam. Nell
tahu ia harus menjajaki kebenarannya.
Aku harus melakukannya, ujarnya pada dirinya
sendiri. Kalau bukan untukku sendiri, maka demi
Ada. 36 SETIAP hari sejak meledaknya Cornelia Il, tim pelacak Coast Guard melanjutkan proses pencarian yang
membosankan untuk menemukan sisa-sisa kapal serta
198 para penumpangnya, dan mencoba mengumpulkan
sebanyak mungkin puing yang berserakan. Pada hari
Jumat sore. untuk pertama kalinya setelah empat
hari, mereka mendapatkan temuan yang cukup berani.
Di sekitar Verrazano Bridge, sepotong papan berukuran satu meter terayun?ayttn di permukaan air
menuju tepian. Serpihan kemeja santai berwarna biru
dengan pecahan tulang manusia tersangkut pada celah
pecahan papan itu.
Hasil yang mengenaskan itu mengungkapkan pada
tim pelacak bahwa mereka telah menemukan sisa jasad salah satu korban. Sekretaris Sam Krause diminm
memberikan deskkipsi apa yang dikenakan atasannya
saat meninggalkan kantor untuk menghadiri pertemuan itu. Dengan yakin si sekretaris menyamkan ia
memakai kemeja santai tangan panjang berwarna
biru dan celana panjang khaki.
George Brennan menerima kabar penemuan itu
saat akan meninggalkan kantornya untuk menemui
Jack Sclafani di 405 East Fourteenth Stncet. Di dalam sakunya ia mengantongi surat perintah yang
memberi mereka iLin untuk menggeledah rumah kediaman Ada Kaplan, yang putranya, Jed. kini telah
menjadi tersangka dalam kasus peledakan itu.
Mereka bertemu di lobi. tempat Brennan memberikan masukan pada Jack mengenai perkembangan
terbaru. Ia berkata, "Kau tahu. Jack, siapa pun yang
melakukan ini menggunakan bahan yang cukup banyak untuk meledakkan setengah kapal penumpang
besar. Hari Jumat lalu memang hari yang bagus untuk berlayar. Dan' yang kudengar, ada banyak perahu
yang memenuhi perairan itu waktu itu. Untung saja
199 kebanyakan sudah dalam perjalanan kembali ke dermaga saat kapal Cauliff meledak. Pasti akan banyak
korban jatuh kalau ada yang kebetulan cukup dekat."
"Menurutmu bom itu diledakkan oleh remote
mmm! atau timer? Siapa pun pelakunya, ia hartts
hetul?betttl cermat waktu memasangnya."
"Memang harus cermat kalau ia punya pengalaman dengan bahan peledak seperti Jed Kaplan atau
orang itu beruntung sekali kalau ternyata amatir.
Kalau tidak, ia bisa meledakkan diri sendiri saat
menyatukan komponen?komponen bom itu."
Ada Kaplan yang kebingungan menangis karena malu
membayangkan apa yang akan dikatakan para tetangga sementara apartemen empat kamarnya digele<
dah jengkal demi jengkal. Putranya, Jed, duduk di
meja di pojok ruang makan dengan ekspresi muak.
Rupanya ia tidak khawatir, batin Jack. Kalaupun
ia pelaku peledakan itu. ia tidak menyimpan apa-apa
yang dapat dijadikan bukti.
Namun mereka berhasil mendapatkan sesuatusekantong mariyuana di dalam tas bepergian dalam
lemari pakaian. "Ayolah, kalian tahu itu barang
lama," protes Jed. "Aku bahkan belum pernah melihatnya. Lagi pula, sudah lima tahun aku tidak ke
New York."
"ltu betul," protes Ada Kaplan. "Aku yang meletakkan tas?ms lamanya di lemari pakaian itu. Siapa
tahu ia membutuhkannya lagi kelak, tapi sejak pulang
ia belum menyentuh tas?tas itu sama sekali. Aku berani bersumpah untuk itu."
200 "Maaf, Mrs. Kaplan," ujar Brennan padanya. "Dan
aku juga menyesal sekali untukmu. Jed, tapi jumlahnya sudah cukup untuk menahanmu dengan tuduhan memiliki obat?obatan terlarang dengan maksud
untuk diperjualbelikan."
Tiga jam kemudian. Sclafani dan Brennan meninggalkan Jed yang sekarang meringkuk di tahanan. "Ibunya
pasti akan segera membayarkan uang jaminan, tapi
setidaknya hakim setuju untuk mencabut paspornya,"
ujar Brennan. Nadanya tidak gembira.
"Tentunya ia sudah belajar saat tertangkap basah
di Australia dengan bahan peledak di kendaraannya,"
ujar Sclafani. "Benar?benar tidak ada apa pun di dalam apartemen itu yang dapat menghubungkannya
dengan apa yang terjadi di atas kapal itu."
Mereka melangkah ke mobil mereka. "Kau memperoleh sesuatu dari kunjungan ke Lisa Ryan?" tanya
Brennan.
"Sayangnya tidak. Tapi aku yakin ia hampir mengungkapkan sesuatu saat anak?anaknya pulang dari
sekolah." Jack menggeleng saat mengeluarkan kunci
mobilnya. "Aku berani sumpah, dua menit lagi maka
aku akan mendengar apa pun yang diketahuinya itu.
Aku bahkan sempat mengobrol dengan anak?anaknya."
"Kau minum susu dan makan kue dengan mereka'!"
"Kemudian minum kopi dengan Lisa Ryan setelah
mereka keluar. Percayalah padaku, aku sudah berusaha. la cuma tidak menerima kata?kata "percayalah
padaku' lagi."
201 [kg "Kenapa ia bungkam?"
."Sulit diduga." ujar Sulafani, "tapi menurutku karena ia tidak ingin mengungkapkan sesuatu yang.
kalau sampai dibeberkan. akan merusak kenangan
anak-anaknya tentang Jimmy Ryan." .
"Kau tahu. menurutku kau benar. Oke, sampai
besok. Mudah?mudahan semua akan lebih lancar
nanti."
Sebelum sampai di kendaraan mereka, telepon
seluler George Brennan berdering dan mengabarkan
bahwa ditemttkan agenda saku wanita terdampar di
dekat Verrazano Bridge. di tempat yang sama mereka
menemukan potongan kayu dan serpihan kemeja itu.
Di dalamnya mereka menemukan kattu kredit
dan SIM milik Winifred Johnson.
"Mereka bilang agenda itu tidak menampakkan bekas terbakar sama sekali," ujar Brennan saat mematikan telepon selulernya. "Aneh sekali. Mungkin benda
itu langsung terlempar ke atas. lalu jatuh ke air."
"Atau sama sekali tidak di atas kapal saat bom
itu meledak," usul Sclafani setelah termenung sejenak.


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

37 NELL melewatkan sore itu membalas kartu?kartu
ucapan simpati yang menggunung di mejanya sepanjang minggu itu. pada saat ia selesai. waktu menunjukkan hampir pukul lima. Aku harus keluar sebentar,
batinnya. Sudah seminggu aku tidak berolahraga.
la mengganti pakaiannya dengan celana pendek
202 dan T?ahirr. memasukkan kartu kredit dan lembaran
sepuluh dolar ke dalam sakunya, kemudian mulai
lari menempuh jarak tiga blok ke Central Park. Di
Seventy?seeond Street ia berbelok masuk taman dan
mulai berlari ke arah selatan. Biasanya aku lari tiga
atau empat kali dalam seminggu, batinnya. Bagaimana
aku membiarkan din'ku berhenti melakukannya?
Saat sedikit demi sedikit menyesuaikan diri kembali ke rutinitas lamanya dan menikmati perasaan
bebas yang ia dapatkan dari aktivitas di udara terbuka
itu. Nell teringat kartu?kartu ucapan belasungkawa
yang diterimanya.
"Kau kelihatan begitu bahagia bersama Adam..."
"Kami menyesal sekali mengenai tragedi yang
menimpa Anda"
"Kami di sini untukmu..."
Kenapa aku tidak memperoleh satu surat pun
yang menyatakan bahwa Adam adalah lelaki yang
menyenangkan. dan orang akan kehilangan dirinya?
Kenapa perasaanku begitu kelu? Kenapa aku tidak
bisa menangis?
Nell mempercepat larinya namun tidak dapat
mengenyahkan pertanyaan itu dari benaknya. Di mana
aku pemah membaca bahwa kau tidak dapat lan"
dari pikiranmu sendiri? tanyanya dalam hati.
Dan Minor mengitari Central Park South kemudian
memasuki taman itu kembali. dan mulai lari ke arah
utara. Hari yang sempurna untuk lari, batinnya. Matahari sore bersinar hangaL semilir angin terasa menyegarkan. Taman itu dipenuhi orang yang joging, main
203 sepatu roda, atau sekadar berjalan kaki. Hampir semua bangku ditempati orang yang menikmati suasana
atau asyik membaca.
Dan merasakan sengatan pedih saat melewati
bangku yang diduduki oleh seorang wanita muda
gelandangan yang mengenakan sehelai gaun tipis.
Tak seorang pun duduk di sebelahnya, batinnya
sambil melihat kumpulan kantong plastik di dekat
kakinya.
Seperti itukah Quinny melewatkan hampir seluruh
hidupnya? pikirnya. Apakah ia juga dijauhi atau tidak dipedulikan orang?
Rasanya aneh, lebih mudah baginya untuk memikirkan ibunya sebagai "Quinny." "Mom" adalah
sosok lain?Mom adalah wanita cantik berambut
warna gelap dengan pelukan hangat, yang selalu
memanggilnya Dannylboy.
la juga seorang wanita yang mulai minum?minum
setelah aku tidur, batinnya. Kadang?kadang aku bangun dan membawa turun sehelai selimut untuk menutupi tubuhnya setelah ia tidak sadarkan diri.
Saat berlari, sekelebat ia melihat seorang wanita
bertubuh tinggi dengan rambut berwarna kastanye
lewat dan' arah yang berlawanan.
Aku kenal dia, batinnya.
Itu adalah reaksi spontan, semacam sensasi yang
akan dialami orang saat sesuatu tiha-tiba memicu
memorinya. Dan berhenti berlari kemudian berpaling.
Tapi siapa dia, dan apa yang membuatku mengingatnya?
Ia tahu ia baru melihat wajah itu dalam dua puluh empat jam ini.
204 Tentu mju. batinnya. ltu Nell MaeDermott. Aku
melihatnya dalam siaran berita pukul sepuluh tadi
malam. Ada gambar dirinya di luar gereja setelah
Misa untuk almarhum suaminya.
Suatu dorongan yang tak dimengerti membuat
Dan berbalik dan berlari kembali ke arah Central
Park South, mengikuti Nell MacDermott dengan rambut berwarna kastanye yang melambai?lambai.
Saat mendekati Broadway, Nell memperlambat larinya. Coliseum Books terlemk di persimpangan sudut
Broadway dan Fifty-seventh Street. Saat meninggalkan apartemennya. ia membawa uang dan kartu krcdit kalau?kalau memutuskan untuk mampir di sana
dalam perjalanan pulang. Kini saatnya untuk menentukan.
Ia mengambil keputusan. Kalau aku akan menemui Bonnie Wilson dan menanggapi pernyataan bahwa ia telah dihubungi Adam, maka aku perlu tahu
mengenai fenomena dunia kebatinan itu, ujarnya
pada diri sendiri. Aku tahu Mac akan menertawakan
ide itu dan mengatakan hanya wanita?wanim tua sinting dan eksentrik?maksudnya Bibi Gert, tentu
saja?yang akan menanggapi "omong kosong" cenayang. Terus terang, hanya karena Mau aku menolak
usul Gert. Tapi kalau yang dilakukan Bonnie Wilson
di televisi itu benar, mungkin ia hetul?hetul bisa
mengadakan kontak dengan Adam. Setidaknya, kalau
aku akan menemuinya, aku ingin berada dalam keadaan siap. Aku ingin tahu apa yang kuharapkan
dan kutanyakan.
205 Dan mengikuti Nell menyusuri Broadway sampai ia
menghilang ke dalam toko buku. Tidak tahu harus
berbuat apa, ia berdiri di tepi jalan sambil melihat
lihat etalase, pura?pura tertarik melihat apa yang dipajang. Apakah ia harus mengikutinya ke dalam? Ia
tidak membawa uang sepeser pun. jadi tidak mungkin
ia berlagak hendak belanja. Selain itu. ia lari Cukup
kencang sebelum melihatnya, dan ia tahu ia kelihatan
butuh mandi dan ganti pakaian. Sama sekali tidak
cocok untuk belanja. '
la menarik bagian bawah baju kausnya untuk
menyeka keringat'dari dahinya. Mungkin ada baiknya
aku menulis kartu untuknya, ujarnya dalam hati.
Tapi aku ingin berbicara dengannya sekarang.
Nomor teleponnya mungkin tidak terdaftar, dan pada
saat?saat sekarang ini pasti sudah terlalu banyak surat yang harus dibalas. Aku akan masuk, putusnya.
Melalui jendela etalase ia menangkap sekilas bayangan Nell MacDermott berjalan di antara rak?rak
buku. Kemudian, dengan perasaan lega sekaligus
gugup, ia melihatnya melangkah menuju meja kasir.
Begitu keluar dari toko, Nell mengambil dua
langkah panjang ke ujung jalan dan melambaikan
tangannya untuk memanggil taksi.
Sekarang atau tidak sama sekali. ujar Dan pada
dirinya. Kemudian ia beraksi.
"Nell."
Nell berhenti melangkah. Sang pelari bertubuh
tinggi berambut pasir dalam kaus lengan panjang ini
rasanya tidak asing. -
206 "Dan Minor. Nell. Kita pemah bertemu di Gedung
Putih. Beberapa tahun yang lalu."
Mereka sama?sama tersenyum. "Harus kauakui
bahwa kalimat itu mengalahkan kalimat "Bukankah
kita pernah bertemu?" ujar Dan, kemudian cepatcepat menambahkan, "Kau bersama kakekmu waktu
itu. Aku tamu Anggota Kongres Dade."
Aku yakin aku mengenalnya. ujar Nell dalam
hati saat mengawasi wajah yang simpatik itu. Kemudian semua terlintas kembali. "0 ya. aku ingat. Kau
seorang dokter," ujarnya, "ahli bedah anak. Kau lulusan Georgetown."
"Benar." Sekarang apa yang harus aku katakan?
tanya Dan dalam hati. Ia melihat senyuman spontan
itu menghilang dari bibir Nell MacDermott. "Aku
cuma ingin mengatakan padamu bahwa aku menyesal
sekali mendengar kematian suamimu," ujarnya cepat.
"Terima kasih."
"Miss, Anda masih ingin naik taksi ini atau tidak?" Taksi yang dipanggil Nell rupanya sudah menunggu.
"Ya, sebentar." Nell mengulurkan tangannya. "Terima kasih untuk berhenti dan menyapaku, Dan. Senang sekali melihatmu lagi."
Dan masih berdiri sambil mengawasi saat taksi
itu melesat cepat meninggalkan Broadway, lalu membelok ke arah timur di Fifty?seventh Street. Bagaimana cara meminta seorang wanita yang baru menjanda selama satu minggu persis apakah ia mau pergi makan malam"! ia bertanya?tanya sendiri.
207 38 PADA hari Sabtu sore, Bcn Tucker dibawa ke ruang
praktek Dr. Megan Crowley, seorang ahli psikologi
anak di Philadelphia.
la duduk sendirian di kamar tunggu sementara
ibunya masuk ke ruangan_lain untuk berbicara dengan
duktemya. Ia tahu ia juga harus berbicara dengan
dokter itu nanti, tapi ia tidak ingin, karena ia pasti
akan ditanyai mengenai mimpinya. Itu bukan sesuatu
yang ingin ia bicarakan.
la rrrengalaminya hampir setiap malam sekarang.
dan kadang?kadang bahkan di waktu siang ia yakin
ular itu akan ada di balik tikungan jalan. siap menyerangnya. '
Mom dan Dad sudah mencoba mengatakan padanya bahwa yang ia lihat itu sebetulnya tidak ada.
dan bahwa ia sedang bingung. Mereka bilang, memang sulit sekali bagi seorang anak untuk melihat
peristiwa peledakan yang begitu dahsyat dan mengakibatkan orang mati. Mereka mengatakan dokter itu
dapat membantunya untuk mengatasinya.
Tapi mereka tidak mengerti?masalahnya bukan
peledakan itu. Tapi ular itu.
Dad berkata, kalau Ben ingat hari di New York
itu, ia harus memikirkan kunjungan mereka ke Patung
Liberty. Ia harus membayangkan kembali betapa senangnya mereka saat menaiki semua anak tangga
itu. dan juga panorama yang mereka nikmati dari
kepala patung.
208 Ben mencoba melakukan itu semua. Ia bahkan
mengingat cerita Dad yang membosankan bagaimana
kakek buyutnya ikut mengumpulkan uang agar Patung Liberty itu bisa berdiri di tempatnya sekarang.
Ia membayangkan semua Orang yang datang dari
negara?negara lain, berlayar melewati patung itu sambil menengadahkan wajah mereka dengan antusias
karena akhirnya tiba di Amerika. Ia sudah'melakukan
itu semua. tapi pereuma?ia belum juga dapat menghapus bayangan ular itu.
Pintu terbuka dan ibunya keluar dengan seorang
wanita lain. 4
"Hai, Ren," sapa wanita itu. "Aku Dr. Megan."
Ia masih muda, tidak seperti Dr. Peterson. dokternya yang benar?benar sudah tua.
"Dr. Megan ingin berbicara denganmu sekarang,
Benjy," ujar ibunya.
"Mom ikut dengan aku?" tanya Ben yang mulai
merasa cemas.
"Tidak. aku akan menunggu di sini. Tapi jangan
khawatir. Kau tidak apa-apa. Sebentar lagi kau akan
kembali lagi bersamaku, lalu kita akan jajan sesuatu."
Ben menatap si dokter. Ia tahu bahwa ia harus
ikut dengannya. Tapi aku tidak mau berbicara tentang
ular itu. janjinya pada diri sendiri.
Namun Dr. Megan rnengejutkannya. Sepertinya
ia tidak ingin membicarakan soal ular itu. Ia bertanya
tentang sekolah, _dan Ben mengatakan ia duduk di
kelas tiga. Lalu dokter itu benanya tentang olahraga,
dan Ben menjawab ia paling suka gulat. dan ia bercerita tempo hari ia memenangkan pertandingan karcna berhasil mcmiting lawannya dalam tiga puluh
209 detik. Setelah itu mereka berbincang?bincang tentang
pelajaran musik dan ia mengatakan ia tahu ia kurang
latihan. dan ia bercerita bahwa ia baru saja menemukan lagu yang bagus sewaktu memutar kasetnya
hari ini.
Mereka berbicara tentang banyak hal, tapi wanita
itu tidak sekali pun bertanya soal ular itu. Ia cuma
bilang ingin bertemu lagi dengannya pada hari Senin.
"Dr. Megan baik," ujar Ben pada ibunya saat
mereka turun dengan lift. "Kim bisa pergi beli es
krim sekarang?"
2 Sabtu dan Minggu,
17 dan 18 Juni
39 5 4 NELL menghabiskan Jumat malam itu membaca bukubuku tentang fenomena dunia kebatinan, yang ia
beli sore itu setelah herjoging di taman.
Menjelang Sabtu sore ia sudah membaca seluruh
bagian buku yang membahas aspek?aspek fenomena
yang ingin ia ketahui. Apa yang kupercaya mengenai
ini semua? pikirnya saat membaca. dan kemudian
membaca ulang beberapa bagian.
Aku tahu persis saat Gram, Mom, dan Dad rneninggal, ujarnya dalam hati, dan aku tahu ketika
berada di Hawaii, Mom dan Dad mendnrongku terus
berenang saat aku nyaris menyerah?ini adalah pengalamanku dengan fenomena dunia kebatinan.
Nell memperhatikan, dalam beberapa buku penulis
menyinggung soal "aura". Pada hari terakhir itu, hatinnya, hari terjadinya peristiwa peledakan itu, aku
melihat Winifred dan melihat sesuatu yang gelap
menyelubunginya. Menurut yang telah kubaca, aku
melihat auranya. Kegelapan, menurut buku?buku ini,
adalah simbol kematian.
2 l 3
httpzllhunq-ohi.blogspot.com!
Nell ingat waktu ia melihat Bonnie Wilson di televisi. Benar?benar menakjubkan cara Bonnie Wilson
berbicara pada tamunya mengenai situasi pada saat
kematian suaminya, batinnya.
Mereka yang skeptis mengatakan, orang?orang
yang-mengaku memiliki kemampuan supranatural ini
sekadar main tebak berdasarkan informasi yang mereka peroleh secara cerdik saat menyiasati si korban.
Yah, aku harus mengaku aku memang skeptis. ujar
Nell pada dirinya, tapi aku juga harus mengaku kalau Bonnie Wilson ternyata penipu. ia berhasil mengakali aku. '
Apakah mereka yang menyatakan punya kemampuan untuk berhubungan dengan yang sudah tiada
hanya main tebak? tanyanya pada diri sendiri. Brrnnie
Wilson tidak mungkin hanya sekadar main tebak
mengenai segala yahg ia katakan pada itu wanita
pada hari Nell menyaksikan penampilannya di televisi. Tapi bagaimana dengan sinkronitas? batin Nell.
ltu istilah yang mereka gunakan saat kau memikirkan seseorang dan satu menit kemudian orang itu
meneleponrnu. Seperti orang mengirim fax, dan yang
lain menerimanya. Mereka sinkron.
Tapi perlu jalan panjang untuk menjelaskan hubungannya dengan fenomena yang ia saksikan di
TV. Mungkin para praktisi kebatinan yang menyata?
kan dapat berhubungan dengan orang mati memang
berfungsi sebagai mesin fax bagi mereka yang datang
berkonsultasi, putus Nell. .
Oh, Adam, kenapa aku harus mengatakan padamu kau tidak usah pulang hari itu? erangnya. Kalau tidak mengatakannya. apakah aku akan lebih
2l4 mampu menerima kenyataan bahwa kau telah pergi?
Tapi kalaupun salah pengertian itu tidak terjadi
di antara kita, kematianmu tetap meninggalkan banyak pertanyaan yang tak terjawab. Siapa yang melakukan ini padamu, Adam? Dan apa alasannya?
Kupikir Winifred yang malang itu jatuh cinta padamu. tapi sekarang aku tahu ada orang lain dalam
.kehidupannya. Aku bersyukur mengetahuinya. dan
kuharap ia tahu aninya dicintai.
Mac begitu khawatir namamu akan dikaitkan dalam kasus penyuapan dan penipuan yang melibatkan
Walters and Arsdale itu. Meski itu mungkin terjadi
saat kau masih di sana, adilkah mereka menimpakan
semua kesalahan padamu sekarang, saat kau tidak
ada lagi di sini untuk membela diri?
Kau bekerja untuk Walters and Arsdale lebih


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dari dua tahun, namun tak seorang pun pimpinan
perusahaan itu datang pada upacara Misa. Aku tahu
mereka marah padamu karena kau membeli properti
keluarga Kaplan dan setelah itu meninggalkan mereka
untuk memulai bisnis sendiri. Tapi bukankah itu
cuma ambisi jika dilihat dari sudut pandangmu?
Aku dibesarkan dengan anggapan bahwa ambisi adalah hal yang positif, batin Nell.
Apakah pelaku peledakan kapaltnu itu orang yang
ingin agar kau disingkirkan? Apakah kau memang
sasarannya? Ataukah Sam Krause? Atau mungkin
Winifred"? Janda .limmy Ryan hendak mengatakan
sesuatu padaku setelah Misa itu, tapi sesuatu membuatnya buru-buru pergi. Apakah ia akan mengungkapkan padaku sesuatu tentang pertemuan di kapal itu
2l5 yang seharusnya kuketahui? Apakah Jimmy Ryan tahu
sesuatu dan mungkin dapat menjadi ancaman bagi
seseorang? Apakah mungkin dialah sasarannya?
Pada pagi terakhir itu, Adam sempat mengatakan ada tiga gradasi. kejujuran dalam bisnis konstruksi. Apa sebetulnya maksudnya"? tanya Nell dalam
hati.
Hampir sepanjang Sabtu malam itu Nell tidak
dapat memejamkan mata. Aku merasa seolah setiap
saat Adam akan masuk, batinnya. Akhirnya ia terlelap, tapi terjaga lagi pada pukul enam. Pagi bulan
Juni yang indah. la mandi dan berpakaian. lalu herangkat ke Misa pukul tujuh.
"Mudah-mudahan arwah Adam serta arwah?arwah
mereka yang percaya beristirahat dalam damai..."
Doanya sama seperti minggu sebelumnya. Dan masih
akan sama untuk sekian hari Minggu mendatang. Ia
harus menemukan jawaban penjelasan mengenai semua yang telah terjadi.
Tapi kalau Adam masih mencoba menghubungiku,
pikir Nell, pasti ada alasan mengapa ia tidak dapat
beristirahat dengan tenang.
la ingat beberapa ajaran Gereja. The Cure of
Ars, yang merupakan santo pelindung para imam,
memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kehidupan di alam baka. Padre Pio seorang paranormal.
Aku tidak tahu apa yang harus kuyakini. batin
Nell.
Dalam perjalanan pulang dari Misa, ia berhenti
sebentar untuk membeli haga]. Masih hangat dari
oven. Aku mencintai New York di Minggu pagi, pikirnya saat berjalan menyusuri Lexington Avenue.
2|b Di pagi seperti ini, suasananya seperti di kota kecil
yang baru bangun. Jalanan kosong dan tenang.
Bagian daerah Manhattan ini tadinya adalah distrik
pemilihan Mac, wilayahnya. Apakah kelak ini juga
akan menjadi wilayahlal? tanyanya dengan jantung
berdegup lebih cepat.
Tanpa Adam, tak akan ada yang menahannya dalam upaya pencalonan.
la membenci kenyataan bahwa, untuk sesaat, ia
merasa sedikit lega setelah menyadari bahwa setidaknya masalah itu sekarang tidak ada lagi.
40 PETER LANG melewatkan akhir minggunya sendirian
di Southampton, setelah menampik sejumlah undangan dan' kawan?kawannya untuk bergabung dalam
permainan golf, pesta cocktail, atau makan malam.
Seluruh energi dan pikirannya terkonsentrasi pada
situasi yang ia hadapi dalam pendanaan proyek
Vandenneer, serta kebutuhan mendesaknya untuk
menyakinkan Nell MacDermott agar menjual pmperti
yang dibeli suaminya dan' Kaplan.
Tidak pernah terlintas dalam diriku adanya kemungkinan untuk meyakinkan pihak Dewan Kota
4 mengubah status gedung Vandermeen batinnya sambil
menyesali diri karena kurang cermat dalam memperhitungkan hal itu. Kemudian. ketika peluang itu
muncul, semua sudah terlambat?Cauliff berhasil
mendahuluinya mendekati Ada Kaplan.
217 Tanpa properti Kaplan itu, kompleks yang akan
mereka bangun masih lumayan, meskipun tidak ada
istimewanya. Namun dengan lahan Kaplan itu ia
bisa menjadi sumber kekuatan di balik kreasi sebuah
mahakarya arsitektur, penambahan kemegahan untuk
kaki langit Manhattan.
Ia belum pernah mencantumkan nama Lang pada
salah satu bangunannya. Ia sedang menunggu. tahu
bahwa pada akhirnya ia akan menemukan kombinasi
yang sempurna antara lokasi dan desain yang pantas
untuk menyandang nama keluarganya. Hasilnya akan
berupa bangunan yang berdiri sebagai monumen pengenang ketiga generasi keluarga Lang.
Seperti yang ia cemaskan. saat menghubungi Adam
Cauliff dengan penawaran untuk membeli properti
Kaplan darinya, Cagliff menyatakan bahwa sampai
mati pun ia tidak akan menjual tanah itu. dan itulah
yang memaksanya menjalin kemitraan tersebut.
Yah, rupanya Adam keburu mati. batin Peter dengan puas.
Dan sekarang ia harus menemukan cara terbaik untuk menghadapi janda Cauliff dan meyakinkan wanita
itu agar mau menjual properti itu padanya. Ia sudah
belajar cukup banyak mengenai wanita itu untuk tahu
bahwa setidaknya untuk sementara waktu ia tidak
akan dapat dibujuk untuk menjual tanah itu dengan
alasan keuangan?sepeninya ia cukup mandiri secara
finansial, tidak tergantung pada almarhum suaminya.
Namun Peter memiliki kartu truf yang masih dapat ia
mainkan untuk meraih kemenangannya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Cornelius
218 MacDermott sangat kecewa cucunya tidak mencalonkan diri untuk menggantikan kedudukannya di
Kongres saat ia mengundurkan diri dua tahun yang
lalu.
Ia memiliki segalanya. putus Peter Lang pada
Minggu sore itu saat menelusuri jalan setapak yang
diapit semak berbunga dan' rumah sendiri menuju
laut. Sayang sekali ia tidak mencalonkan diri waktu
itu. batinnya. German ternyata betul-betul tidak becus,
dan kalau laki?laki itu mengundurkan diri, Nell
MacDermott harus bekerja keras untuk memulihkan
kepercayaan para pemilih yang kecewa atas hasil
yang ia capai selama ini.
Namun Nell MacDermott amat mirip kakeknya,
dan seperti si kakek, ia juga memiliki pengetahuan
luas dalam bidang politik. Ia juga cukup cerdas untuk tahu bahwa aku dapat melakukan banyak hal
untuk mendukungnya dalam pemilihan itu, dan bahwa
akan menguntungkan baginya kalau aku berada di
pihaknya. Bukan hanya dapat memberikan] dukungan?
ku, kurasa begitu pihak pengadilan mulai mengalihkan perhatian] mereka pada kegiatan apa pun yang
melibatkan Adam. ia akan mengemis padaku untuk
menjadi saksi karakter suaminya.
Peter Lang menjatuhkan handuk yang dibawanya,
kemudian dengan langkah?langkah panjang dan mantap bergegas menyongsong ombak, lalu menceburkan
diri ke perairan Samudra Atlantik.
Airnya luar biasa dingin, tapi setelah beberapa
meter tubuhnya mulai menyesuaikan diri. Saat mengayuh lengannya dengan cepat dan sigap, Lang teringat
perjanjiannya yang gagal dengan maut, dan ber
219 tanya?tanya apakah Adam Cauliff masih hidup dan
menyadari apa yang terjadi saat air menenggelamkannya sesaat setelah kapal itu meledak.
41 BONNIE WILSON sudah mengatakan pada Gert untuk
menghubunginya kapan saja begitu Nell MacDermott
memutuskan ingin berkonsultasi. la mengerti bahwa
kalaupun Nell ingin bertemu dengannya, ia mungkin
masih ragu. Sebagai kolumnis surat kabar yang populer dan banyak mendapatkan sorotan, ketahuan berkonsultasi pada cenayang akan berdampak pada pu?
blisitas yang lebih dan' yang ia harapkan. Selain itu
juga beredar isu mengenai kemungkinan pencalonannya sebagai anggota kongres*pihak pers memang
selalu mencari peluang untuk mendiskreditkan calon,
akibatnya, selentingan mengenai kunjungannya ke
paranormal seperti Bonnie mungkin bisa digunakan
untuk menjatuhkannya kelak.
Media massa telah meneerea Hillary Clinton karena memakai cenayang dalam upaya untuk menghubungi Eleanor Roosevelt, sedangkan Nancy Reagan
dikritik habis?habisan karena berkonsultasi pada seorang ahli astrologi.
Tapi pada hari Minggu malam sekitar pukul sepuluh, Bonnie menerima telepon dari Gen MacDermott seperti yang ia harapkan. "Nell ingin bertemu denganmu," ujar Gert dalam suara rendah.
220 "Ada sesuatu yang tidak beres, Gert. Aku tidak
perlu menjadi paranormal untuk menangkap ketegangan dalam suaramu."
"Oh, aku khawatir kakakku betul?betul marah paA
daku. la mengajak Nell dan aku makan tadi, dan tak
sengaja aku menyebutkan sempat berbincang?bincang
denganmu, dan bahkan mengungkapkan sedikit mengenai apa yang kausampaikan padaku. Kemudian
ia marah dan melarang Nell untuk menemuimu."
"Yang berarti bahwa Nell akan berusaha menemui
aku."
"Mungkin ia sudah punya niat untuk itu," sahut
Gert. "meski aku tidak dapat mengatakan apakah ia
yakin. Tapi sekarang ia betuI?hetul ingin menemuimu,
dan ia ingin secepat mungkin."
"Oke, ( lert. Katakan padanya untuk datang kemari
besok pukul tiga."
221 Senin, 19 Juhi
42 SALON tutup hari ini; biasanya memang selalu tutup
pada hari Senin. Di satu pihak. Lisa Ryan merasa
berterima kasih untuk hari ekstra ilu: ia jadi punya
sedikit waktu untuk menyiapkan diri secara emosional
untuk kembali menghadapi kehidupan ini. Di pihak
lain, ia berharap bisa bekerja kembali. Ia cemas
menghadapi minggu pertama itu. saat semua pelanggan tetapnya akan mengekspresikan simpati mereka
dan setelah itu berharap mendengar-cen'ta detail tentang peledakan yang merenggut nyawa Jimmy itu.
Banyak yang datang ke rumah duka. Yang lain
mengirim bunga atau kartu-kartu ucapan simpati.
Namun Lisa tahu bahwa sensasi kejadian itu sudah hampir mereda, setidaknya untuk semua orang,
kecuali dirinya. Saat ini, kebanyakan pelanggannya
sudah sibuk dengan rutinitas kehidupan mereka sendiri, hanya sepintas menyadari kehilangan yang sedang dialami Lisa. Mungkin untuk sesaat mereka
bersyukur masih boleh mengharapkan suara kendaraan
suaminya memasuki jalur mobil di waktu malam.
225 E-Booh by syuuqy_urr
Tapi, tak lama lagi, itu pun akan menjadi hal yang
rutin. Oh, mereka semua kasihan padanya, dengan
tulus, tapi juga bersyukur karena bukan mereka
yang harus menerima ucapan simpati itu.
Lisa juga pernah merasakan hal yang sama. tahun
lalu, ketika suami dari salah seorang pelanggannya
tewas dalam kecelakaan lalu lintas.
Ia sempat membicarakan hal itu dengan Jimmy
tempo hari. Aku tidak akan pernah melupakan apa
yang ia katakan, ujar Lisa dalam hati. "Lissy, kita
semua sedikit?banyak percaya pada takhyul. Kita
merasa kalau sesuatu yang mengerikan terjadi pada
seseorang, dewa?dewa akan puas, sehingga untuk
sementara mereka tidak mengganggu kila."
Menjelang pukul sembilan ia selesai membereskan
rumah. Memang masih banyak kartu ucapan yang
harus dijawab, namun Lisa merasa ia belum siap
melakukannya sekarang.
Begitu banyak kenalan lama yang sudah meninggalkan daerah itu menulis kartu untuk menyatakan keterkejutan serta kesedihan] mereka. Salah satu
kartu favoritnya berasal dari orang yang tumbuh dewasa bersama dirinya dan Jimmy, dan sekarang telah menjadi tokoh di studio film di Hollywood.
"Aku ingat Jimmy ketika kita masih duduk di
kelas tujuh" tulisnya. "Kita pernah mendapat tugas
IPA, yang aku tahu sekarang diberikan oleh guru
hanya untuk membuat repot seluruh keluarga. Malam
sebelum tugas itu harus diserahkan. aku masih belum
menyelesaikan apa yang harus kukerjakan, tapi seperti
226 biasa Jimmy sudah merampungkan semua dan dengan
senang hati menolong aku. Ia datang untuk membantuku membangun jembatan dari Lego dan setelah
itu menulis uraian mengapa jembatan itu dibangun
dengan kemiringan tertentu. Ia memang pria yang
luar biasa."
Dan aku hampir menyerahkan reputasinya yang
bagus itu pada petugas polisi. ujar Lisa pada dirinya,
begitu teringat kunjungan Detektif Selafani hari Jumat
lalu. Tapi membungkam soal uang itu ternyata tidak
memecahkan masalah?ia masih_harus mengembalikannya. Ia sangat yakin Jimmy tidak menerima uang
itu dengan senang hati; ia tahu tanpa keraguan bahwa suaminya menerimanya dengan terpaksa. Tidak
ada penjelasan] lain. Jimmy pasti dihadapkan pada
pilihan kehilangan pekerjaannya atau menutup mata
dan telinga dari sesuatu yang tidak beres di proyek
itu. Kemudian ia dipaksa menerima uang yang tidak
ia inginkan?dengan itu mereka mengendalikan dirinya.
Meski tidak mengenal Nell MacDermott, Lisa
merasa ia dapat mempercayainya. Ia juga menganggap Nell tahu sesuatu mengenai proyek yang sedang
dikerjakan Jimmy. Bagaimanapun, seseorang dari perusahaan suami Nell?lah yang menghubungi Jimmy
untuk diwawancara tempo hari, dan setelah itu meneruskan berkas?berkasnya pada Sam Krause
Construction. Yang tadinya tampak sebagai sesuatu
yang baik, berakhir dengan kematian Jimmy.
Entah bagaimana, uang di dalam kotak itu ada
hubungannya dengan ini semua. Dan meski mcmbu?
tuhkannya?untuk membayar rekening?rekening dan
227 memastikan ada makanan di meja _makanvia tahu
ia tak akan pernah menggunakan satu sen pun.
Uang itu telah ternoda oleh darah Jimmy.
Pada pukul sepuluh, Lisa mencoba menelepon Nell
MacDermott. Ia tahu Nell tinggal di Manhattan, di
suatu tempat di East Side, di Seventies. Tapi nomor
teleponnya rupanya tidak terdaftar.
Kemudian Lisa ingat ia pernah membaca di koran
bahwa kakek Nell, mantan Anggota Kongres
Comelius MacDennotl, kini memiliki perusahaan konsultasi. Setelah mendapat nomornya dari bagian informasi, ia memutuskan untuk mencoba menelepon;
mungkin seseorang dapat, dan bersedia., membantunya
menghubungi Nell.
Hampir seketikafia berbicara wanita bersuara
menyenangkan yang menyatakan diri sebagai Liz
Hanley, asisten mantan Anggota Kongres MacDermott.
Tanpa bertele?tele. Lisa berkata, "Namaku Lisa
Ryan. Aku janda Jimmy Ryan. Aku hams berbicara
dengan Nell MacDermott."
Liz Hanley menanyakan apakah ia bisa menunggu
sebentar. Dua menit kemudian Liz berkata, "Kalau
Anda bisa langsung menelepon, Anda dapat meng?
hubungi Nell di 212555?6784. la menantikan telepon
Anda."


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lisa mengucapkan terima kasih, mengakhiri pembicaraan, kemudian langsung memutar nomor yang
diberikan. Telepon diangkat pada deringan pertama.
Lima menit setelah itu, pada pukul sepuluh lewat
228 dua puluh, Lisa Ryan berada dalam perjalanan untuk
menemui Nell MacDermott. yang juga menjanda
akibat peristiwa peledakan kapal itu.
43 SEIAMA tiga puluh delapan tahun hidupnya, Jed
Kaplan cukup sering bermasalah dengan yang berwenang sehingga tahu kalau dirinya sedang diawasi.
la punya semacam indra keenam yang dapat merasakan kalau ia dibuntuti.
Aku dapat mencium bau polisi dari jarak dua
mil. pikirnya dengan getir hari Senin pagi itu, saat
membanting pintu apartemen dan mulai berjalan ke
pusat kota. Aku harap kau memakai sepatu yang
nyaman. Kita akan menempuh perjalanan jauh yang
mengasyikkan.
Jed ingin pergi dari New ank. Ia tidak tahan tinggal bersama ibunya lebih lama lagi. Begitu bangun
sejam yang lalu, punggungnya hampir tidak dapat digerakkan di atas kasur sofa yang reyot itu. Kemudian
ia pergi ke dapur untuk minum kopi dan mendapati
ibunya sedang duduk. menangis terisak?isak.
"Ayahmu sehmusnya berusia delapan puluh han"
ini," ujarnya terbata-bata. "Kalau ia masih hidup,
aku tentu sedang menyiapkan pesta untuknya. Tapi
kenyataannya, aku di sini, sendirian, menyembunyikan
diri, malu ketemu tetangga?tetanggaku."
Jed sudah mencoba menghapus kecernasannya
dengan menekankan sekali lagi bahwa ia tidak ber
229 salah. Namun ia tidak berhasil membungkamnya.
Ibunya masih terus merepet.
"Ingat film tua yang dibintangi oleh Edward G.
Robinson, kan?" ujar ibunya. "Begitu istrinya meninggal, yang ia wariskan pada putra mereka hanya
kursi makan bayinya. la mengatakan. satu-satunya
saat membahagiakan yang ia peroleh dari putranya
adalah ketika ia masih duduk di situ."
Kemudian ibunya mengacungkan tinjunya ke arahnya. "Aku bisa bilang hal yang sama mengenai dirimu, Jed. Polahmu benar?benar memalukan] aku. Kau
mempermalukan kenangan akan ayahmu."
la telah menerima segala yang dapat diterimanya,
kemudian cepat?cepat keluar dan' apartemen itu, dari
perasaan klaustmfobia yang membuatnya tak berdaya.
la harus pergi, tapi untuk itu ia membutuhkan paspor.
Polisi tahu. dakwaan alas pemilikan ganja yang mereka temukan di tasnya tidak akan mendapat tanggapan
dan pengadilan. Karena itulah mereka menahan paspornya, hanya untuk memastikan ia tidak ke mana?mana.
Aku tidak pernah mengakui ganja itu milikku,
batin Ied, sambil mengucapkan selamat pada dirinya
sendiri. Aku jujur waktu mengatakan aku tidak pernah menyentuh tas itu selama lima tahun.
Tapi bahkan setelah dakwaan itu ditarik. ia masih
belum terlepas dari incaran mereka. Mereka pasti
akan mencari dalih untuk menghalanginya pergi.
Masalahnya adalah. balin Jed saat malnpir minum
kopi di sebuah kedai di Broadway, satu?satunya masukan yang (luput aku berikan kepada mereka juga
dapat mereka gunakan untuk mengaitkanku dengan
peristiwa peledakan itu.
< 230
44 "MAAF aku terlambat," ujar Lisa Ryan pada Nell
saat dipersilakan masuk ke apartemen itu. "Seharusnya aku tahu aku tidak akan bisa menemukan tempat
parkir. Akhirnya aku memarkir mobilku di gedung
parkir."
la berharap suaranya tidak terdengar senewen
dan bingung seperti yang sebenarnya ia rasakan.
Lalu lintas Manhattan memang selalu membuat hatinya ciut, dan terpaksa membawa mobilnya ke gedung
parkir?yang ternyata begitu mahal: ongkos minimalnya dua puluh lima dolar?ia kesal dan agak bingung.
Dua puluh lima dolar adalah jumlah yang lumayan
besar bagi Lisa, hampir sebanyak tip yang ia terima
untuk merawat kuku lima hingga delapan orang.
Uang sebanyak itu d" "akan hanya untuk menyingkirkan mobil berusia sepuluh tahun itu dari jalan. Kalau tidak begitu penting baginya untuk bertemu Nell MacDermott. ia pasti sudah kembali ke
Queens.
Saat meninggalkan gedung parkir dan berjalan ke
bangunan apartemen itu ia merasakan air mata frustrasi mulai membasahi matanya, sehingga ia terpaksa
berhenti sebentar untuk mengambil saputangan. la
tidak mau menjadi tontonan di jalanan Manhattan
itu. Sebelum ini. Lisa selalu merasa tampil baik saat
mengenakan setelan celana panjang him tuanya, tapi
23] begitu melihat wanita yang berdiri di hadapannya. ia
tahu pakaiannya itu pasti tampak seperti barang
obralan dibandingkan dengan celana panjang cokelat
muda dan blus berwarna krem yang dikenakan Nell
MacDermott.
Fnto?fntonya ternyata tidak menampilkan kecantikan yang sebenarnya. batin Lisa. la begitu cantik.
Dan ia tampak jauh lebih baik hari ini daripada ketika aku melihatnya setelah upacara Misa unluk suaminya.
Nell MacDermott menyambut kedatangannya dengan ramah dan hangat. Ia langsung mengatakan
pada Lisa untuk memanggilnya Nell, dan secara instingtif Lisa merasa bahwa Nell dapat dipercaya, sesuatu yang amat berani baginya saat ini.
Ada suatu hal yang juga amat melegakan?Nell
MacDermott memiliki sesuatu yang memancarkan
rasa percaya diri yang tinggi. Saat Lisa mengawasi
Nell, perasaannya mengatakan bahwa sejak kecil
Nell sudah terbiasa tinggal' di tempat yang menyenangkan seperti ini.
Saat mengikuti Nell masuk ke ruang duduk. Lisa
teringat Jimmy, dan bagaimana ia biasa meledeknya
karena sering melihat?lihat majalah-majalah desain
interior. Lisa teringat waktu yang ia lewatkan untuk
membayangkan rumah impian mereka. Kadang?kadang ia membayangkannya dalam dekorasi formal.
lengkap dengan perabotan antik dan karpet?karpet
Persia. Di waktu lain ia membayangkannya dengan
gaya rumah peristirahatan Inggris, dan sekali?sekali
bahkan dalam gaya ur! dam atau modern, meskipun
ia tahu gaya itu tidak akan terwujud karena Jimmy
232 tidak menyukainya. Dengan sedih ia ingat ia biasa
berkata pada suaminya bahwa begitu anak?anak sudah
besar. ia ingin kembali ke bangku kuliah untuk
mendalami bidang desain interior. Peluang itu tidak
akan pernah terwujud sekarang.
"Rumahmu indah sekali," ujarnya lirih. sambil
melayangkan pandangan ke seputar ruang yang bergaya eklektik namun tampak serasi itu.
"Terima kasih. Aku sangat menyukainya," sahut
Nell hampir sendu. "Ibu dan ayahku sering bepergian.
Mereka menekuni bidang antropologi. Mereka membawa pulang benda?benda langka dari seluruh penjuru
dunia. Tambahkan beberapa sol'a dan kursi yang
nyaman. maka semua akan tampak menyatu. Aku
bisa litengalakan padamu bahwa tempat ini sungguhsungguh menjadi tempatku berlabuh selama satu
minggu terakhir ini."
Saat mengatakannya. Nell MacDermott mengamati
tamunya. Mukcup tidak dapat menyembunyikan mata
Lisa Ryan yang sembap, dan kulit wajahnya masih
menampakkan bercak-bereak bekas menangis. Perasaannya mengatakan, tidak perlu banyak usaha untuk
membobol bendungan air mata Lisa.
"Aku membuat kopi," ujarnya. "Kau mau?"
Beberapa menit kemudian, mereka duduk berhadapan di meja dapur. Lisa tahu, dialah yang harus
memecahkan keheningan di antara mereka saat itu.
Aku yang meminta untuk datang menemuinya, baa
tinnya, jadi aku yang harus mulai. Tapi dari mana?
batinnya.
Setelah menarik napas dalam?dalam. ia memulai.
"Nell. suamiku sempat tidak memiliki pekerjaan se
233 lama hampir dua tahun. Ia melamar bekerja di kantor
suamimu. dan tahu?tahu diterima oleh Sam Krause.
rekanan bisnis suamimu."
"Aku rasa Sam Krause lebih seorang relasi bisnis
daripada rekanan," ujar Nell. "Adam menangani sejumlah proyek dengan beberapa orang, tapi ia tidak
benar?benar menganggap satu pun di antara mereka
sebagai rekanan. Ketika Adam bekerja untuk Walters
and Arsdale, ia menjadi arsitek yang bertugas menangani pemugaran dari beberapa gedung, dan Sam
Krause adalah salah satu kontraktornya. Kemudian
Adam membuka kantor sendiri dan merencanakan
untuk bekerja sama dengan Krause dalam proyek
Vandermeer."
"Aku tahu. Tadinya Jimmy memugar rumah-rumah
apartemen tua, tapi belum lama ini ia mengungkapkan
padaku bahwa mereka'ingin memulai pekerjaan besar,
apartemen menara, katanya, dan bahwa ia akan menjadi mandomya."
Lisa terdiam sebentar. Ketika memulai lagi ia
hanya mengucapkan. "Nell," kemudian suaranya
menghilang. Selang beberapa saat. tiba?tiba ia berkata,
"Nell, Jimmy pernah kehilangan pekerjaan beberapa
tahun yang lalu karena ia laki?laki yang jujur dan
mengungkapkan soal penggunaan material di bawah
standar dalam proyek yang ditanganinya waktu itu.
Ia dikucilkan, dan untuk waktu lama tidak memiliki
pekerjaan. Jadi ketika ia mendapat panggilan untuk
bekerja pada Sam Krause. ia senang sekali. Tapi,
setelah mengingat?ingat aku menyadari, begitu ia
mulai bekerja pada Sam Krause. ada sesuatu yang
terjadi. Aku sangat mencintai Jimmy dan juga amat
234 dekat dengannya. aku tidak bisa melakukan apa?apa,
tapi aku bisa melihat?ia berubah, nyaris seketika."
"Apa yang kaumaksud dengan 'berubah'?" tanya
Nell dengan hatichati.
"la tidak bisa tidur. Kehilangan selera makannya.
Seakan?akan ia ada di dunia lain."
"Menurutmu_ mengapa begitu?"
Lisa Ryan meletakkan cangkir kemudian menatap
wanita yang duduk di hadapannya. "Kurasa Jimmy
dipaksa menutup mata waktu melihat sesuatu yang
tidak beres di tempat kerjanya. la sendiri tidak akan
pernah melakukan sesuatu yang tidak semestinya,
tapi ia sedang begitu terpukul. sehingga kalau harus
memilih antara kehilangan pekerjaan lagi atau cuma
menutup mata, kurasa ia akan memilih yang terakhir.
Tapi tentu saja itu keputusan yang keliru, terutama
baginya. Jimmy terlalu baik untuk dapat berdamai
dengan dirinya sendiri. Aku yakin itulah yang terjadi,
dan itu membuatnya begitu resah."
"Apakah Jimmy pernah membicarakan hal ini
denganmu, Lisa?"
"Tidak," sahut Lisa kurang yakin. Ketika ia membuka mulut kembali. ia berbicara dengan cepat dan
gugup. "Nell, aku memang tidak mengenalmu, tapi
aku harus mengungkapkannya pada seseorang, jadi
aku mempercayaimu. Aku menemukan uang tersembunyi dalam ruang kerja Jimmy di lantai bawah
rumah kami. Kurasa itu uang yang diberikan padanya
untuk menutup mulut. Melihat cara uang disimpan,
aku tahu ia tidak pernah menyentuhnya barang sepeser pun. Tapi memang begitulah dia; ia jujur se
235 hingga tahu bahwa ia tidak akan pernah menggunakan uang itu."
"Berapa jumlahnya?"
Suara Lisa menjadi lirih. "Lima puluh ribu dolar,"
bisiknya.
Lima puluh ribu dolar! Jimmy Ryan rupanya terlibat dalam sesuatu yang besar. batin Nell. Apakah
Adam sudah menduga atau tahu mengenai hal itu?
tanyanya dalam hati. ltukah sebabnya Ryan diundang
ke pertemuan di atas kapal itu?
"Aku ingin mengembalikan uang itu," ujar Lisa.
"Dan aku ingin melakukannya dengan diam?diam.
Bahkan kalaupun Jimmy akan kehilangan pekerjaan
lagi, seharusnya ia tidak menerimanya, tapi seperti
kukatakan tadi, ia tahu. ltu sebabnya dalam beberapa
bulan terakhir ini, walaupun ia memiliki pekerjaan,
ia merasa sangat tertekan. la tidak dapat memperbaikinya sekarang, tapi aku masih dapat melakukannya untuk Jimmy. Uang itu pasti berasal dari seseorang di Krause Construction. Aku merasa harus
mengembalikannya pada mereka. Karena itulah aku
datang menemuimu."
Dengan mengumpulkan keberanian yang ternyata
lebih dari yang disadarinya, Lisa mencondongkan
tubuh dan mengulurkan tangan untuk meraih tangan
wanita yang duduk di hadapannya. "Nell, sewaktu
Jimmy melamar pekerjaan di kantor suamimu, mereka
tidak bertemu secara pribadi?aku yakin itu. Kemudian, tak lama setelah suamimu menghubungkan
Jimmy dengan Sam Krause, sesuatu terjadi, sesuatu
yang tidak beres. Aku tidak tahu apa itu, tapi kurasa
ada kaitannya dengan apa pun yang dikerjakan Jimmy
236 bersama suamimu. Kau harus mencari tahu apa itu
dan setelah itu membantuku menemukan cara untuk
memperbaiki apa yang salah."
45 Gumas BRENNAN dan Jack Selat'ani samaasama hadir
ketika Robert Walters, mitra senior Walters and
Arsdale Design Associates, didampingi oleh pengacara perusahaannya, tiba di kantor Asisten Jaksa
Distrik Cal Thompson. Thompson adalah anggota
staf kejaksaan yang bertugas menangani penyelidikan
kasus penyuapan dan penipuan itu.
Semua yang hadir tahu bahwa Walters ada di
sana berdasarkan kesepakatan "Kebal untuk Sehari",
yang memberikan kepadanya jaminan imunitas terbatas untuk apa pun yang ia ungkapkan dalam pertemuan itu.
Pengacaranya sudah mengeluarkan pernyataan pm
forma pada pihak pers, "Walters and Arsdale besena
pimpinannya menyangkal telah melakukan pelanggaran dan merasa yakin mereka tidak akan dituntut atas
dakwaan terlibat dalam kegiatan kriminal."
Di balik sikapnya yang arogan dan tak acuh,
tampak di mata Brennan dan Sclafani bahwa Robert
Walters sebetulnya merasa resah dan khawatir. Tingkah lakunya terkesan terlalu tepat, terlalu sempurna,
sehingga lebih berupa akting yang telah disiapkan
dengan baik.
Aku juga akan merasa resah, batin Brennan. Pe
237 mimpin sekitar dua puluh lima perusahaan seperti
milik Walters telah mengajukan permohonan keringanan hukuman, memilih cara termudah untuk lolos dari proses investigasi ini. Ia tahu bahwa sebagai
akibatnya, paling?paling hanya akan disentil tangannya, kemudian bebas setelah membayar denda. Hebat.
Kau hanya perlu membayar satu juta dolar sementara
perusahaanmu beromzet setengah miliar. Kadang?kadang, kalau pihak kejaksaan benar?benar memiliki
cukup bukti, beberapa di antara mereka dikenai hukuman pelayanan sosial. Dalam beberapa kasus, ada
yang terpaksa menjalani hukuman kurungan untuk
beberapa bulan. Tapi setelah itu mereka bebas?dan
coba tebak? Siklus yang sama akan berulang kembali.
Masalahnya sebenamya sederhana, ujarnya pada


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diri sendiri. Para pengembang ini sudah memiliki
semacam kesepakatan bersama mengenai siapa yang
mendapatkan peluang. Penawaran terendah masih
dalam proses negosiasi, namun si arsitek atau perencana sudah menerimanya?dan mendapat kompensasi
sebagai imbalan. Kemudian muncul proyek besar
berikutnya, dan bingo!??sekarang giliran pengembang
berikutnya memasukkan penawaran terendah. Begitulah prosedurnya. Semua sudah diatur, dan dilakukan
dengan begitu halus.
Meskipun usaha itu tampaknya sia?sia, Brennan tetap mengejar kasus?kasus seperti ini. Kalau kita bisa
membuat bos?bos besar ini resah, perusahaan?perusahaan yang lebih kecil setidaknya akan memperoleh
peluang mendapatkan proyek yang lebih baik, batin
Brennan. Namun kadang?kadang ia juga bertanyatanya sendiri apakah sikapnya itu tidak terlalu optimis.
Tongkat Sakti Berbulu Domba Karya Mike Simons Pendekar Rajawali Sakti 176 Bidadari Penakluk Roro Centil 03 Rahasia Kitab Ular
^