Pencarian

Badai Dunia Persilatan 10

Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID Bagian 10



akibat luka kecil berubah jadi makin membesar, ujarnya sambil mengalihkan bahan pembicaraan kesoal yang

lain.

Agaknya Kok Han Siang pua secara tiba-tiba telah teringat akan satu persoalan yang maha berat ia

berpaling memandang tajam wajah Tiong It Hauw.

Mengapa selama ini kau selalu menutupi wajahmu dengan kerudung hitam? apakah wajahmu tumbuh

sangat jelek sehingga tidak sedap dipandang orang??.

Mendapat pertanyaan itu seluruh tubuh Tiong It Hauw tergetar keras.

Apakah hujien ingin melihat wajah sebenarnya dari hamba?.

Kalau diatas wajahmu ada suatu cacad yang tidak ingin diperlihatkan kepada orang lain lebih baik tak

usah saja setelah aku melihatnya kemungkinan akan ikut merasa sedih.

Tiong It Hauw mendongak segera tertawa terbahak-bahak.

Haaa... haaa... haaa... dikolong langit tak ada orang yang kupandang tinggi karena itu hamba tidak

ingin menjumpai dirinya dengan wajah asli...

Mendadak ia angkat tangannya dan melepaskan kerudung hitam yang selama ini menutupi terus

wajahnya.

Ketika Tiong It Hauw melepaskan kerudung hitam diatas wajahnya mendadak Kok Han Siang

melengos kesamping.

Kau tak perlu melepaskan kerudung hitam yang menutupi wajahmu aku tidak ingin melihat serunya.

Kenapa?

Di kolong langit kecuali Toakoku yang telah mati kau merupakan orang pertama yang bicara paling

banyak dengan diriku aku tidak ingin melihat cacad diatas wajahmu setelah melihat hal itu kemungkinan

besar hatiku bisa ikut merasa sedih.

Tiong It Hauw tertawa ringan.

Hujien harap kau suka berpaling dan melihat wajahku kecuali orang tuaku serta guruku boleh dihitung

kau merupkan orang pertama yang bisa melihat wajah asliku.

Perlahan-lahan Kok Han Siang berpaling dan alihkan sinar matanya keatas wajah Tiong It Hauw.

Sewaktu sinar matanya terbentur dengan wajah orang itu mendadak jantungnya terasa berdebar keras

dibawah hembusan angin malam yang mengibarkan rambut napasnya kelihatan agak terburu jelas ia sedang

merasa tegang pada saat itu.

Di dalam pandangannya wajah Tiong It Hauw tentu ada suatu cacad yang amat besar sehingga karena

itu setiap hari ia mengenakan kain kerudung hitam untuk menutupi wajahnya kalau ia bukan kehilangan

sebuah matanya tentu kehilangan sebuah telinga atau diatas wajahnya timbul bengkak-bengkak besar atau

mungkin juga ia berwajah bopeng.

Sejak semula hatinya telah mempersispkan diri untuk melihat selembar wajah yang jelek susah dilihat

ia berusaha untuk menenangkan hatinya atau tertawa hambar dan menghiburnya dengan beberapa patah

kata...

Siapa nyana urusan terjadi diluar dugaan ternyata Tiong It Hauw adalah seorang pemuda yang

memiliki panca indra sempurna wajahya halus tampan dan menarik hati.293 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hal ini membuat ia merasa sedikit diluar dugaan Kok Han Siang tak dapat menahan diri dan berseru

tertahan. Setelah tertegun beberapa saat lamanya mendadak ia tertawa merdu.

Oooouw.....! Kiranya kau memiliki wajah yang sangat tampan! kenapa setiap hari kau tutupi wajahmu

dengan kain kerudung hitam?? bukankah kau tidak cacad sama sekali???.

Tiong It Hauw pun tertawa.

Aku mengenakan kain kerudung hitam diatas wajahku dikarenakan aku tidak ingin merjumpai orang

lain dengan wajah asliku namun sekarang perbuatanku ini akan mendatangkan kegunaan yang sangat besar.

Apa kegunaan itu??.

Tiong It Hauw termenung sebentar kemudian jawabnya : Jago-jago Bu-lim diseluruh jagad tak

seorang pun yang pernah menjumpai wajah asliku semisalnya aku buang kain kerudung hitam itu dan

berkelana dalam dunia persilatan maka tak akan seorang manusiapun yang mengenal diriku lagi...

Oooow sekarang aku paham apa maksudmu dikemudian hari apabila kita melakukan perjalanan

bersam-sama orang lain tak akan mengenali siapakah dirimu.

Hujien... seluruh tubuh Tiong It Hauw tergetar keras.

Ucapan selanjutnya tak bisa diutarakan lagi dan serasa menyumbat dalam tenggorokannya seluruh

wajah berubah merah padam dan beberapa saat lamanya tak sanggup mengucapkan sepatah kata.

Kembali Kok Han Siang tersenyum.

Eeeei... kenapa kau? kenapa tidak kau lanjutkan ucapanmu.

Hamba tidak berani meneruskan.

Kenapa?.

Kalau sampai menyinggung perasaan hujien bukankah akan berabe?.

Tidak mengapa katakanlah terus terang sekalipun memaki diriku akupun tak akan marah,

Kalau hujien memberi ijin kepada cayhe untuk mendampingi dirimu selema hidup cayhe segera akan

melepaskan kain berkerudung hitam ini dan selama hidup tak akan mengenakan kembali.

Bukankah kau sering mendampingi diriku seru Kok Han Siang agak tertegun.

Mendadak ia merasa ucapan selanjutnya tak mudah diutarakan karena itu ia membungkam dan

tertawa.

Sejak pertama kali Tiong It Hauw berjumpa dengan Kok Han Siang ia telah tertarik oleh kecantikan

wajahnya ia rela bertekuk lutut dengan Hu Pak Leng bahkan menunjukkan semangat jantannya guna

memperoleh kepercayaan dari Hu Pak Leng tidak lain ingin lebih mendekati perempuan cantik ini. Kini

setelah berada berhadap-hadapan dengan perempuan yang diidamkan selama ini bahkan disuatu pegunungan

yang sunyi tak tampak sesosok bayangan manusia pun ia tak bisa mengendalikan hawa napsu yang bergolak

dalam dadanya.

Mendadak ia maju kedepan dan mencekal pergelangan kiri Kok Han Siang erat-erat.

Namun setelah ia cekal tangan halus tersebut mendadak terasa olehnya bahwa tindakan ini terlalu

kasar seketika ia lepaskan kembali cekalannya dan mundur dua langkah kebelakang kepala tertunduk rendah-

rendah dan tidak berani memandang Kok Han Siang barang sekejappun.

Di dalam pandangannya tindakan kasar ini pasti akan menimbulkan hawa gusar dalam dada Kok Han

Siang serta memaki dirinya dengan beberapa patah kata pedas atau bahkan telapak tangan serta kakinya akan

melayang memerseni beberapa tabokan keatas badannya.294 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Namun ternyata urusan kembali terjadi diluar dugaan Kok Han Siang sama sekali tidak memaki atau

memerseni tabokan kearahnya.

Tampak perempuan itu perlahan-lahan mendongak memandang bintang yang bertaburan diatas udara

lalu bergumam tentang diri.

Aku hendak balaskan dendam sakit hati toako aku hendak membunuh habis seluruh pembunuh

suamiku aku hendak menggunakan seratus lembar bahkan selaksa lembar jiwa manusia untuk mengiringi

kematian toako.

Tetapi sebentar kemudian suatu ingatan berkelebat dalam benaknya. Ia teringat akan kepandaian silat

toakonya yang sangat lihay dan begitu gagah namun terluka dan akhirnya mati ditangan orang lain

sebaliknya ia sama sekali tidak memiliki kepandaian lihay mana mungkin bisa balaskan dendam tersebut.

Terasa olehnya untuk balaskan dendam sakit hati ini sangat tipis sekali berpikir akan hal itu ia tak bisa

menahan rasa sedih dalam hatinya lagi ia segera menangis tersedu-sedu.

Tong It Hauw yang berdiri disamping dan selama ini masih merasa kikuk melihat ia bergumam

seorang diri lantas menangis tersedu-sedu hatinya jadi tercengang.

Terhadap perempuan ini ia menaruh rasa hormat jeri dan sayang setelah melakukan tindakan gegabah

barusan ia tidak berani banyak bicara lagi.

Namun lama kelamaan suara tangisan itu makin menjadi makin lama semakin menyedihkan karena

takut tangisan ini akan melukai badannya tak tertahan lagi ia maju kedepan dengan langkah lebar.

Hujien hiburnya dengan suara lirih malam semakin kelam hawa terasa sangat dingin apalagi angin

gunung berhembus deras hujien hati-hati dengan keselamatanmu.....

Mendadak Kok Han Siang berpaling sambil masih menangis ujarnya.

Toako telah mati aku hidup seorang diri dikolong langitpun tidak ada kegembiraan lebih baik cepat-

cepat mati saja menyusul toako hidup sebagai suami istri matipun harus satu liang...

Mendergar perkataan itu timbul suatu perasaan kecut dalam hati Tiong It Hauw ia mendehem ringan

dan menyambung kata-katanya lebih jauh.

Apa maksud ucapanmu ini hujien jangan terlalu sedih sehingga merusak kesehatan badan bukankah

kau masih harus balaskan dendam sakit hati atas kematian Bengcu?.

Kepandain silat kita tak bisa melindungi kepandaian Toako siapa yang bisa balaskan dendam tersebut?

seru Kok Han Siang sambil mengusap air mata yang membasahi wajahnya.

Untuk balaskan dendam sakit hati Bengcu walaupun membutuhkan suatu kepandaian silat yaag sangat

lihay namun ilmu silat bukan satu-satunya jalan yang bisa ditempuh haruslah diketahui partai Siauw lim serta

partai Bu-tong merupakan dua partai ilmu silat terbesar dalam dunia persilatan pada saat ini orang yang bita

melawan kekuatan kedua partai ini ada berapa banyak? jikalau hendak balaskan dendam sakit hati Bengcu

kita barus berusaha untuk menempuh jalan lain aku rasa kalau kita kukuh hendak mengandalkan kepandaian

silat untuk membasmi jago-jago kedua partai tersebut mungkin cita-cita ini tak akan terwujud selama hidup.

ooooOoooo

16

KOK HAN SIANG mendongak memandang cahaya bintang yang bertaburan di angkasa setelah

termenung beberapa saat lamanya mendadak ia berkata.295 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aku hendak balaskan dendam sakit hati toako selama aku masih hidup tak akan kulupakan cita-citaku

ini sekalipun niatku ini tak akan terwujud selama ini namun aku berusaha sekuat tenaga sekalipun harus

hancur lebur aku tak akan merasa sayang.

Beberapa patah kata ini diutarakan begitu tegas dan bersemangat sepatah demi sepatah diucapkan

dengan keras.

Tiong It Hauw menghela napas panjang bibirnya bergerak seperti mau mengucapkan sesuatu namun

dengan cepat dibatalkan kembali.

Sepasang biji mata Kok Han Siang berputar diatas wajahpun terlintas suatu kekukuhan hatinya

perlahan-lahan ia berpaling memandang wajah Tiong It Hauw tanyanya dingin.

Mengapa kau menghela napas panjang? apakah kau merasa ketakutan?...

Perduli dapatkah kita balaskan dendam sakit hati dari Bengcu hamba rela sepanjang hidup mengiringi

dan menanti perintah dari hujien sekalipun harus korbankan jiwa hamba rela.

Kenapa kau rela membantu diriku? apakah dikarenakan wajahku sangat cantik? mendadak wajah Kok

Han Siang yang dingin kaku terlintas suatu senyuman manis.

Perempuan yang kecantikan wajah melebihi siapapun ini mulai terjadi perubahan bahkan berubah

sangat mengejutkan perduli pembicaraan watak semuanya menimbulkan kekuatan untuk menguasahi orang

lain.

Ia mulai membuang jauh sifatnya yang lemah lembut ia tidak ingin diatur oleh nasib rasa cinta kasih

yang tebal menimbulkan dendam kesumat sedamam lautan hatinya membuat ia jadi keras hati.

Bukan saja ia ingin menguasahi diri sendiri bahkan ia mulai menguasahi orang lain ia mulai

menentang nasibnya perubahan ini mungkin ia sendiripun masih belum merasakan...

Mimpipun Tiong It Hauw tidak pernah menyangka ia bisa mengajukan pertanyaan tersebut seketika ia

jadi tertegun.

Tentang soal ini... tentang soal ini...

Jangan tentang soal ini itu terus terang katakan dengan berani setelah aku bertanya kepadamu

sekalipun kau menjawab salahpun tidak mengapa.

Agaknya ia merasa belum puas dengan ucapan itu dengan cepat sambungnya lebih jauh.

Tapi kau harus memberi jawaban sejujurnya jawaban yang keluar dari lubuk hatimu kau tak boleh

membohongi diriku.

Selesai berkata sepasang matanya yang jeli melototi wajah Tiong It Hauw tak berkedip diatas

wajahpun terlintas suatu perasaan cemas.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Ia mulai menguji diri sendiri ia ingin tahu dengan andalkan kecantikan alaminya mungkinkah bisa

menguasahi orang lain untuk jual jiwa kepadanya.

Dari sikap yang suci bersih dan polos ia mulai berubah jadi keji dan jahat agaknya ia mulai merasa

kecantikan wajah yang dimiliki adalah satu-satunya kekuatan yang ia miliki namun ia belum tahu sampai

dimanakah kekuatan tersebut dan ia gunakan Tiong It Hauw sebagai orang pertama dari kelinci

percobaannya.

Di bawah desakan serta sorotan mata yang begitu tajam tanpa terasa Tiong It Hauw telah

menundukkan kepalanya rendah-rendah.

Pada mulanya ia merasa dirinya hanya merupakan pelindung dari perempuan tersebut namun setelah

sinar matanya terbentur dengan sinar mata perempuan itu mendadak ia jadi ketakutan ia merasa sinar mata

Kok Han Siang mendatangkan suatu kekuatan yang sangat besar membuat ia takluk dan menyerah.296 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Setelab terengah-engah beberapa saat jawabnya : Hamba tidak berani menipu.....

Terasa kata-kata selanjutnya serasa tersumbat didalam tenggorokan kata-kata selanjutnya tak sanggup

diutarakan keluar.

JILID 16

KOK HAN SIANG segera tersenyum setelah melihat kejadian itu.

Jadi sejak dulu kau telah terpesona dan tergila-gila oleh kecantikan wajahku bukankah begitu?

tanyanya lirih.

Tiong It Hauw termenung beberapa saat lamanya kemudian mengangguk.

Kecantikan wajah hujien tiada tandingan dikolong langit orang yang dibikin tergiur oleh kecanntikan

wajah hujien bukan hamba seorang saja!.

Benarkah ucapanau itu?

Kenyataan benar-benar demikian setiap patah kata kuutarakan sejujur hati.

Aaaai.... kalau benar-benar demikian hal ini lebih bagus lagi seru Kok Han Siang sambil

menghembuskan napas panjang.

Mendengar jawaban yang aneh ini Tiong It Hauw jadi tertegun.

Apanya yang baik? tanyanya melengak.

Kok Han Siang hanya tersenyum.

Sekarang kau masih merasa lelah? tanyanya halus.

Tidak lelah hujien ada urusan apa?.

Mari kita naik keatas puncak untuk mengubur jenasah toako.

Sembari berkata selangkah demi selangkah ia merangkak naik keatas.

Setelah rasa mengantuk serta lelahnya lenyap semangat maupun kekuatan badan pulih kembail

sekalipun begitu setelah merangkak naik sejauh puluhan tombak ia merasa badannya tidak sanggup

melanjutkan usaha tersebut napas terengah-engah dan kaki jadi lemas semua.

Buru-buru Tiong It Hauw mengejar kesisinya.

Hujien perlukah hamba membimbing dirimu? tanyanya.

Kok Han Siang tersenyum dan berpaling perlahan-lahan ia letakkan tangannya keatas pundak Tiong It

Hauw.

Aku benar-benar merasa lelah sahutnya halus untuk berjalanpun sudah tak sanggup lagi lebih baik kau

bopong saja aku naik keatas.

Tiong It Hauw kaget bagaikan mendapat lotre nomor satu ia berdiri termangu-mangu tapi dengan

cepat ia berseru kegirangan.

Hujien maafkan aku... aku berlaku kurang ajar!.

Dengan cepat ia peluk pinggang Kok Han Siang yang ramping dan menggendongnya penuh mesra

setelah itu salurkan ilmu meringankan tubuhnya berlari naik keatas puncak.297 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Agaknya ia ada maksud mempamerkan ilmu meringankan tubuhnya yang dimilikinya, tangan dan kaki

dengan lincah bagaikan kera berkelebat naik keatas dalam sekejap mata ia telah mendaki sejauh ratusan

tombak tingginya.

Melihat kehebatan itu Kok Han Siang tertawa dan memuji.

Oooooouw... kehebatan ilmu meringankan tubuhmu kecuali toakoku boleh dihitung kau merupakan

manusia pertama yang paling lihay.

Aaaakh! hujien terlalu memuji.

Setibanya diatas puncak Tiong It Hauw meletakkan badan Kok Han Siang keatas tanah dan

perempuan itupun dengan langkah lambat berjalan kesisi Hu Pak Leng bertutut dan berdoa dengan nada lirih.

Sukma toako ada diatas semoga membantu aku balaskan dendam sakit hati ini.

Tiba-tiba suatu perasaan malu menjalar dalam wajahnya ia tertunduk rendah-rendah sedang dalam hati

berpikir.

Jenasah Toakoku baru saja mendingin tapi aku telah biarkan orang lain memeluk tutuhku bagaimana

mungkin aku punya muka menjumpai Toako lagi...

Namun pikiran ini hanya berkelebat sebentar saja dalam benaknya dan segera tersapu lenyap oleh

kobaran dendam yang berkobar dalam dadanya.

Dengan langkah lebar Tiong It Hauw pun berjalan mendekat berlutut dan menjalankan tiga kali

penghormatan besar terhadap jenasah Hu Pak Leng walaupun ia tidak mengucapkan sepatah katapun namun

dalam hati kecilnya benar-benar merasa kagum dan menghormat enghiong hoohan berjiwa besar ini.

Ia merasa suatu perasaan tidak tenang meliputi seluruh benak karena itu dengan meminjam

penghormatan besar ini ia ingin mengurangi sedikit perasaan tidak enak tersebut.

Sementara itu terdengar Kok Han Siang dengan suara halus namun lirih sedang berkata.

Kau boponglah jenasah Toakoku kedalam liang dan kuburlah dengan lapisan salju tersebut kubur

makin tebal makin baik.

Walaupun suara tersebut lemah lembut menawan hati tetapi diantara nada suara tersebut terkandung

suatu kekuatan yang mengandupg nada memerintah.

Perlahan-lahan Tiong It Hauw bangun berdiri melepaskan golok tipisnya dan mulai menggali lapisan

salju sebanyak-banyaknya!

Dengan kesempurnaan tenaga lweekang yang dimiliki ditambah pula mendapat bantuan golok yang

tajam dalam sekejap mata sudah terkumpul lapisan salju yang sangat banyak.

Tiong It Hauw tiba-tiba Kok Han Siang berseru sambil menghela napas panjang.

Suara panggilan itu amat halus merdu dan menawan hati Tiong It Hauw segera putar badan dan

berjalan menghampiri dengan langkah lebar.

Hujien ada perintah apa?

Kalau kita kubur jenasah Toako disini entah badannya bisa rusak tidak?.

Tentang soal ini sukar dikatakan selama hidup hamba masih belum mempunyai pengalaman tentang

soal ini...

Ia berhenti sebentar kemudian ujarnya lebih lanjut.

Namun tempat ini dinginnya luar biasa sepanjang tahun dilapisi oleh salju yang tebal menurut keadaan

umum mungkin jenasah Hu Pak Leng tak akan jadi rusak.298 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kalau begitu kuburlah disana, kata Kok Han Siang setelah termenung sejenak. Semoga saja Thian

melindungi badannya jangan sampai rusak.

Tiba-tiba suaranya berubah jadi sangat lirih dan halus sehingga tak terdengar apa yang diucapkan

selanjutnya.

Tiong It Hauw segera meletakkan golok tipisnya keatas permukaan salju membopong jenasah Hu Pak

Leng dan dimasukan kedalam liang tersebut sewaktu ia hendak menutupi liang itu dengan timbunan salju

mendadak terdengar Kok Han Siang berseru.

Tunggu sebentar aku ingin turun dan melihat toako untuk penghabisan kalinya!.

Perlahan-lahan ia berjalan mendekat meloncat masuk kedalam liang dan berseru sedih.

Oooouw! toako...

Ia segera menubruk badannya memeluk beberapa saat lalu membereskan pakaiannya yang dikenakan

suaminya almarhum.

Ketika jari tangannya membentur diatas dadanya mendadak ia temukan sesuatu segera diambilnya

benda bulat itu yang ternyata merupakan sebutir permata sebesar kelereng.

Di atas permata itu terukir beberapa lukisan hanya sayang malam sangat gelap sehingsa susah

memandang jelas ukiran apakah itu.

Diam-diam hatinya lantas berpikir.

Toako tidak meninggalkan benda kenangan apapun kepadaku permata ini sangat indah baik aku

simpan saja dalam saku sehingga dikemudian hari kalau aku merindukan dirinya bisa mengambil benda ini

sebagai kenangan.

Karena berpikir demikin ia lantas masukkan permata itu kedalam saku membereskan pakaian yang

dikenakan Hu Pak Leng dan meloncat keluar dari liang kubur tersebut.

Sekarang boleh aku timbun liang tersebut dengan salju tanya Tiong It Hauw kemudian.

Ehmmm! timbunlah!.

Tiong It Hauw segera bekerja keras memasukkan lapisan salju itu kedalam liang tidak selang beberapa

saat kemudian liang tersebut telah tertutup oleh lapisan saiju.

Coba kau ambil pohon siong pendek itu dan alihkan kemari kata Kok Han Siang selanjutnya sambil

menuding sebatang pohon siong pendek tumbuh beberapa tombak dari situ.

Tiong It Hauw pungut kembali goloknya dari atas tanah dan tertawa.

Waaah! kalau tak ada golok tajam yang bisa membacok putus besi ini ditengah daerah salju yang

demikian kerasnya sekalipun hamba memiliki kepandaian silat lebih lihaypun akan sulit untuk memindahkan

pohon siong tersebut kemari.

Dengan langkah lebih ia segera berjalan kesana dengan andalkan kekuatan goloknya ia cabut keluar

pohon siong tersebut seakar-akarnya dan dibopong kemari.

Melihat hal tersebut Kok Han Siang tersenyum.

Sekarang tanamlah disisi liang kubur dimana jenasah Toakoku disimpan dikemudian hari kalau aku

hendak memindahkan jenasahnya dengan mudah akan menemukan tempat tersebut.

Tiong It Hauw tidak buka suara ia menggerakkan goloknya dengan cepat membuat liang lalu

menanam pohon siong tadi disisi liang kubur Hu Pak Leng.299 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Walaupun kepandaian silatnya sangat lihay namun harus bekerja banyak urusan dalam keadaan dingin

dan lapar tak urung ia dibikin kecapaian juga napasnya mulai terdengar terengah-engah.

Menanti ia telah selesai nanam pohon siong itu dengan langkah lambat Kok Han Siang baru berjalan

mendekat sepasang matanya berputar jeli lalu ujarnya sambil tertawa.

Kau sudah bekerja keras apakah merasa sedikit lelah?

Walaupun merasa sedikit capai tapi tidak mengapa sahut Tiong It Hauw sambil menghembuskan

napas panjang dan tertawa setelah beristirahat sebentar kekuatan akan pulih kembali seperti sedia kala

tempat ini sangat dingin membekukan badan. Hujien tak boleh berdiam disini terlalu lama.....

Ia tahu perempuan ini tidak memiliki dasar tenaga dalam yang sempurna dalam keadaan hawa yang

demikian dingin ia tak akan bertahan terlalu lama.

Mendengar ucapan itu sekali lagi Kok Han Siang tersenyum.

Sewaktu aku naik kemari sambil membopong Toako sedikitpun tidak terasa dingin dibadan sekarang

aku memang ada sedikit merasa kedinginan mari kita turun kebawah.

Selesai berkata ia berjalan lebih dahulu menuju kebawah. Dengan cepat Tiong It Hauw mengejar

kesisinya.

Hujien perlukah hamba menggendong dirimu lagi? tanyanya lirih Kok Han Siang berpaling dan

tertawa lalu mengangguk.

Pada hari-hari biasa perempuan ini berhati suci walaupun kecantikan wajahnya tiada tandingan dan

senyumannya menawan hati sekalipun semua orang terpesona oleh senyuman tersebut kebanyakan orang

tidak berani menunjukkaa napsu jahat kepadanya semua orang kecantikan wajahnya amat menawan dan

begitu suci...

Tetapi kesucian tersebut dalam sekejap mata telah lenyap tertutup oleh kobaran hawa dendam yang


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


mecengkeram benaknya senyuman yang barusan dilontarkan kearah Tiong It Hauw mendatangkan suatu

pengaruh yang luar biasa membuat napsu birahi pemuda itu berkobar.

Tiong It Hauw seketika dibikin terpesona seluruh perhatianya terhisap oleh senyuman manis itu tiba-

tiba dengan sekuat tenaga menubruk kedepan dan memeluk pinggang Kok Han Siang erat-erat.

Gerakannya yang timbul karena kobaran napsu birahi ini bukan saja dilakukan dengan kecepatan luar

biasa bahkan sangat buas dan bernapsu sedikitpun tiada meninggalkan rasa kasihan atau sayang.

Kok Han Siang yang pinggangnya kena dipeluk kencang-kencang segera menjerit kesakitan.

Aduuuh... eeee... perlahan sedikit hati-hati jangan memeluk pinggangku sampai putus.

Agaknya Tiong It Hauw segera tersadar kembali dan mengetahui gerakannya barusan sangat kasar

buru-buru ia lepaskan pelukannya sambil tertawa penuh perasaan minta maaf!

Hamba bersalah dan patut dihukum mati apakah hujien marah?

Kalau aku marah takkan kubiarkan kau memeluk diriku ujar Kok Han Siang sambil tertawa kau telah

menguburkan jenasah toako memindahkan pula pohon siong itu kesisi kuburan kau tentu merasa sangat lelah

memeluk diriku sejenak tentu akan mendatangkan rasa hangat dihatimu, bukan begitu?

Aaaaai hujien apakah kau menaruh kasihan kepadaku? tiba-tiba Tiong It Hauw menghela napas

panjang.

Kenapa?. Kok Han Siang tersenyum. Apakah kau tidak ingin menerima rasa kasihanku?

Mendadak Tiong It Hauw menundukkan kepalanya dan sekuat tenaga mencium bibir perempuan

cantik tersebut kemudian ujarnya.300 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Selama hidup cayhe dikolong langit selamanya tidak suka menerima belas kasihan dari orang lain

kalau ucapan malam ini diutarakan dari mulut orang lain aku pasti akan hancur leburkan badannya saat ini

juga.

Walaupun watak Kok Han Siang lambat mulai berubah menuju jalan sesat namun selama hidup belum

pernah ia menjumpai peristiwa seperti ini seketika ia dibikin tertegun setelah merasa bibirnya dicium orang

lain.

Reaksi pertama yang berkobar dalam dadanya adalah kobaran hawa amarah telapak tangannya tanpa

terasa telah melayang memerseni sebuah tamparan keras keatas pipi Tiong It Hauw.

Plaaaak! Tamparan yang keras ini seketika membuat pipi Tiong It Hauw sembab membengkak serta

meninggalkan lima buah bekas telapak tangan.

Sekalipun begitu mulut luka pada telapak Kok Han Siang pun seketika pecah kembali darah segar

mengucur keluar membasahi permukaan.

Agaknya Tiong It Hauw pun merasa dirinya telah salah berbuat ia segera merdongak tertawa terbahak-

bahak.

Apabila hujien merasa sebuah tamparan cukup untuk menghilangkan rasa jengkel dalam hatimu

hamba rela menerima beberapa kali tamparammu lagi...

Lepaskan diriku! teriak Kok Han Siang keras-keras.

Dengan sekuat tenaga ia meronta coba melepaskan diri dari pelukan lelaki she Tiong ini.

Namun kekuatan Tiong It Hauw sangat besar walaupun dengan sekuat tenaga ia meronta namun tak

berhasil juga melepaskan diri. Rasa sedih segera menyerang dalam benak tak kuasa lagi ia jatuhkan diri

keatas pundak Tiong It Hauw dan menangis tersedu-sedu.

Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba ini sungguh berada diluar dugaan Tiong It Hauw seketika ia

dibikin tidak tenteram dan bingung apa yang harus diperbuat pada saat ini.

Setelah termenung beberapa saat mendadak teringat olehnya tempat itu sangat dingin tak boleh di

diami terlalu lama segera dipeluknya badan perempuan itu dan lari turun dari puncak.

Agaknya Kok Han Siang sedang diliputi oleh kesedihan yang memuncak ia hanya menangis tersedu-

sedu terhadap badannya yang dibawa lari Tiong It Hauw ia tidak menggubris juga tidak bertanya.

Berturut-turut Tiong It Hauw membawa Kok Han Siang turun dari puncak tersebut setelah

menemukan suatu tempat terlindung dari hembusan angin ia baru letakkan perempuan itu keatas tanah.

Hujien kau tak usah menangis lagi hiburnya lirih tingkah laku hamba terlalu kasar hamba rela

menerima hukuman.

Perlahan-lahan Kok Han Siang mengusap air mata dengan ujung bajunya lalu menghela napas

panjang.

Perbuatan ini bukan kesalahan kau seorang kalau aku tidak biarkan diriku kau peluk peristiwa inipun

tak akan sampai terjadi katanya.

Tiba-tiba Tiong It Hauw mendongak tertawa terbahak-bahak.

Sejak semula hamba telah tergiur oleh kecantikan wajah hujien cayhe sadar dalam kehidupanku

selanjutnya tak mungkin bisa menarik diri lagi...

Kau jangan panggil demikian padaku tukas Kok Han Siang.

Tiong It Hauw melengak dan berhenti tertawa.

Lalu sebutan-sebutan apa yang harus kugunakan untuk membahasahi hujien.....301 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Tiba-tiba ia berhenti dan berganti nada.

Cayhe harus membasahi apa kepadamu??.

Kok Han Siang menghela napas sedih.

Toakoku adalah seorang enghiong hoohan, seorang manusia berjiwa besar. Sebelum jenasahnya

mendingin aku telah menghianati dirinya, aku sudah tidak punya muka untuk mengaku sebagai isterinya lagi,

kau tetap memanggil diriku sebagai hujien bagaimana mungkin aku bisa menerimanya.....

Ia merandek sejenak lalu terusnya.

Kau panggil namaku saja Hu hujien telah mati hatinya telah ikut binasa dan terkubur disisi jenasah

toakonya yang tertinggal saat ini hanya sesosok mayat hidup yang tiada berperasaan dan tiada berpikiran.

Tiong It Hauw mendongak memandang angkasa lalu menghembuskan napas panjang ia membungkam

dalam seribu bahasa.

Tiong It Hauw tiba-tiba Kok Han Siang tertawa tergelak..... Tahukah kau apa sebabnya aku masih

ingin hidup dikolong langit? apa sebabnya aku mau jadi sesosok mayat hidup tak berpikiran dan tak

berperasaan? menangung siksaan berlaksa-laksa lebih hebat dari suatu kematian?.

Tentang soal ini cayhe tak dapat menebaknya.

Aku tetap mempertahankan rongga badanku ini tidak lain demi membalaskan dendam kematian

suamiku aku hendak menggunakan cara yang paling rendah sekalipun untuk membinasakan orang yang telah

mencelakai toakoku.

Kekuatan Siauw lim si serta Bu-tong pay sangat besar susah untuk menemukan kekuatan yang bisa

menandingi kekuatan kedua partai tersebut apalagi kau adalah seorang perempuan lemah aku rasa bukan

suatu pekerjaan yang gampang.

Sekalipun harapanku ini tipis namun akan kuusahakan sekuat mungkin dan semampu mungkin.

Seandainya kau memiliki maksud ini, menurut pandanganku kau jangan bubarkan dulu kekuatan yang

ada dalam lembah Mie Cong Kok sebagian besar merupakan manusia-manusia tak berguna, tiba-tiba Kok

Han Siang berkata dengan suara lirih. Aku hendak memilih beberapa diantaranya yang memiliki ilmu silat

lihay sisanya hendak kububarkan saja.

Aku rasa manusia-manusia ini binal susah ditaklukkan untuk menggunakan mereka bukan suatu

pekerjaan gampang.

Soal itu, aku takkan mengurus! kini kau telah mengetahui maksud tujuanku, entah maukah kau

membantu usahaku ini?

Tiong It Hauw termenung sebentar kemudian mengangguk.

Aku rela berbakti dan mendampingi dirimu sampai mati.

Benarkah perkataanmu itu?? seru Kok Han Siang dengan alis berkerut.

Cayhe berwatak sombong dan ringgi hati kecuali guruku dikolong langit tak seorang manusiapun patut

mendapat pujianku.....

Lain apa sebabnya kau tela membantu Toaka untuk merebut kursi Liok-lim Bengcu?

Demi hujien!

Waktu itu toakoku masih hidup dan kitapun belum pernah saling berkenalan mana mungkin hal ini

bisa terjadi? seru perempuan ini tercengang.

Dalam pertemuan pertama kali aku telah tergiur oleh kecantikan wajahmu.302 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aaaai... seandainya toakoku tidak mati apakah kau berani berbuat demikian kepadaku?.

Hu Bengcu adalah seorang lelaki sejati seorang manusia berjiwa besar dan mengutamakan kesetiaan

kebajikan dan keadilan setelah cayhe bergaul beberapa saat deagan dirinya timbul rasa hormat dan kagum

terhadap dirinya.

Ia merandek sejenak lalu terusnya.

Walaupun dia adalah seorang manusia patut di hormati patut dikagumi namun suruh cayhe rela

berbakti dan jual nyawa buat dirinya hal ini merupakan suatu kejadian yang tidak mungkin.

Aaaai... sekarang aku paham sudah kau bicara pulang pergi tidak lebih dikarenakan diriku bukankah

kau suka mendengarkan perintah Toako dan berbakti kepadanya disebabkan driku?.

Sedikitpun tidak salah selama hidup cayhe belum pernah tergiur atau terpesona oleh kecantikan

perempuan. Siapa sangka setelah berjumpa dengan dirimu ternyata imamku goyah dan susah mengendalikan

diri lagi.

Apakah kau sungguh-sungguh bersikap baik kepadaku? tiba-tiba air muka Kok Han Siang berubah

serius.

Rasa cinta kasihku sedalam samudra dan takkan padam sekalipun telah menjadi mayat.

Tahukah kau apakah akupun suka kepadamu?

Tentang soal ini hamba tak berani ambil kesimpulan secara sembarangan.

Kau menaruh cinta kasih yang murni kepadaku, aku tidak ingin membohongi dirimu lagi. Terus terang

kukatakan rasa cinta kasihku yang murni telah ikut terkubur bersam-sama jenasah Toako selama hidupku

kali ini tak akan kucintai lagi orang lain.

Mendadak Tiong It Hauw menghela napas panjang dengan sedih ujarnya.

Apakah kau tidak menaruh rasa curiga dan sayang kepadaku barang sedikitpun??

Seumpama aku tidak menaruh rasa sayang cinta kepadamu, sekarang akupun tidak akan sudi

mengucapkan beberapa patah kata..... jawab Kok Han Siang serius.

Ia mendongak memandang bintang yang bertaburan dilangit, kemudian dengan sedih terusnya.

Gouw Lan Ci Li walaupun dalam setahun hanya bisa bejumpa sekali saja namun sepanjang masa

seratus tahun seribu tahun selalu kekal dan abadi pertemuan mereka tiada putusnya sedang Toako sia telah

berpisah dengan aku untuk selamanya dunia roh dan dunia manusia terpisah sangat jauh sekali sampai kapan

aku baru bisa saling berjumpa muka lagi dengan dirinya...

Agaknya Tiong It Hauw telah dipengaruhi oleh rasa cinta Kok Han Siang terhadap suaminya ia ikut

merasa terharu dan iba, setelah menghela napas panjang ujarnya.

Hu Bengcu bisa memperoleh seorang istri yaug cantik dan begitu setia walaupun sudah berada di alam

baka iapun seharusnya mati dengan mata meram seandainya akupun bisa mendapat cinta kasih seperti apa

yang kau utarakan terhadap suamimu sekalipun badan harus hancur lebur aku tidak akan merasa menyesal.

Kok Han Siang tertawa pedih.

Mengingat kau telah menguburkan jenasah Toakoku aku tidak ingin membohongi dirimu ayo cepatlah

bangun tentang budi kebaikanmu suka mengubur jenasah toakoku dikemudian hari pasti akan kubalas!

Perlahan-lahan ia putar badan dan berlalu lambat-lambat.

Tiong It Hauw menghela napas panjang melihat perempuan itu berlalu dengan cepat ia mengejar

kedepan.303 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kau hendak pergi kemana?? tegurnya.

Pergi mencari seseorang.

Siapa yang kau cari??

Mencari mereka-mereka yang bisa membantu aku untuk balaskan sakit hati toako!

Mencari jago yang bisa balaskan sakit hati toakomu?? seru Tiong It Hauw keras-keras. Haaa... haaa...

menurut apa yang kuketahui dikolong langit dewasa ini tidak bakal ada manusia yang bisa menangkan para

jago-jago lihay dari partai Siauw lim serta Bu-tong.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Ia merandek sejenak kemudian terusnya lagi.

Sekalipun ada orang-orang ini suka mengasingkan diri dari pergaulan manusia mereka tidak suka

menampakkan diri kolong langit demikian luasnya kau seorang gadis yang sama sekali tidak memiliki

pengalaman dunia persilatan barang sedikitpun juga kau hendak pergi kemana menemukan mereka-mereka

itu?.

Aku sudah paham dan mengerti harus pergi kemana mencari manusia-manusia seperti itu tentang hal

ini kau tidak perlu merasa kuatir.

Mendadak Tiong It Hauw maju beberapa langkah kedepan menghadang jalan pergi perempaan itu,

serunya.

Kau hendak berangkat sekarang juga?

Apa yang harus kutunggu lagi?

Perjalananmu selanjutnya penuh dengan rintangan serta mara bahaya seumpama aku tadik menemani

dirimu pergi mungkin untuk melewati gunung inipun kau tidak sanggup.

Mendengar ucapan itu Kok Han Siang tertawa.

Seorang pemuda dan seorang perempuan berkelana bersama-sama dalam dunia persilatan aku takut

orang lain akan menganggap kita sebagai sepasang kekasih yang sedang dimabok cinta... katanya.

Justru karena hal itu aku bisa membanggakan karena bisa memperoleh kekasih seorang gadis yang

cantik jelita melebihi bidadari.

Namun keadaanku bertambah runyam orang lain akan menganggap aku sebagai kekasihmu dengan

sendirinya mereka akan sungkan-sungkan mendekati diriku lalu kalau sampai terjadi begini kau suruh aku

pergi kemana mencari jago-jago lihay yang bisa digunakan kepandaiannya untuk menuntut balas atas

kematian Toakoku?

Seketika itu juga Tiong It Hauw dibikin tertegun sehabis mendengar perkataan yang diluar dugaan ini

lama sekali ia berdiri termangu-mangu.

Dengan cara apa kau herdak pergi menemukan manusia-manusia tersebut?... akhirnya ia bertanya.

Perduli siapapun asalkan ia dapat membalaskan dendam sakit hati toakoku maka aku hendak

menyerahkan tubuhku kepada orang itu.

Apa? teriak Tiong It Hauw tertegun disangkanya telinga sendiri telah dihinggapi penyakit parah.

Kok Han Siang tertawa merdu.

Hatiku! perasaanku telah mengikuti Toako terkubur diatas puncak gunung, rasanya cintaku sudah

membeku aku sudah hidup tanpa disertai rasa cinta lagi.304 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sekarang yang kau lihat dengan mata kepalamu bukan lain hanyalah sesosok tubuh kosong sesosok

tubuh tanpa roh tanpa jiwa dan tanpa perasaan, aku sudah tidak mengenal apa yang dinamakan cinta asmara

lagi aku tidak lebih hanya sesosok mayat hidup.

Air muka Tiong It Hauw seketika ini juga berubah hebat mendadak tangannya bergerak kedepan

mencengkeram pergelangan tangan Kok Han Siang lalu dengan sekuat tenaga ditariknya kebelakang.

Kontan tubuh Kok Han Siang berputar keras sehingga ujung bajunya menderu-deru keras tertiup

angin.

Keadaan Kok Han Siang sama sekali berubah agaknya ia jauh lebih berani menghadapi kaum lelaki

rasa malunya sudah lenyap sama sekali walaupun tarikan dari Tiong It Hauw barusan sangat keras sehingga

hampir saja tubuhnya jatuh terjengkang namun wajahnya sama sekali tidak kelihatan memancarkan rasa

takut.

Setelah menarik dua tiga putaran agaknya rasa gusar yang berkobar dalam hati Tiong It Hauw sudah

jauh berkurang ia lepaskan cekalannya pada pergelangan Kok Han Siang dan tertawa dingin tiada hentinya.

Kau hendak jadi lonte? jadi sundal! baik! itu terserah pada kemauanmu sendiri mungkin memang

jiwamu jiwa seorang lonte busuk teriaknya saking tak dapat menahan rasa dongkol didalam hati.

Tiba-tiba Kok Han Siang tersenyum manis lambat-lambat ia berjalan kedepan dan menarik Tiong It

Hauw kedalam pelukannya lalu dengan halus dan lembut ia berkata.

Barusan asal kau lepaskan cekalamu maka niscaya badanku akan terbanting keatas tanah dan hancur

berantakan.

Tiong It Hauw segera merasakan badan seorang gadis yang empuk hangat dan halus bersandar dalam

dadanya senyuman manis laksana mekarnya bunga mawar menghiasi seluruh wajah perempuan cantik itu

gesekan kulit menimbulkan rangsangan napsu yang berkobar-kobar seketika itu pula pikirannya jadi goncang

rasa cinta yang sudah lama terpendam dalam dadanya kontan tak terkendalikan lagi bagaikan rombongan

binatang liar dengan ganas mempengaruhi seluruh benak lelaki itu.

Terdengar ia menghela napas panjang sepasang lengannya dipentang lebar-lebar kemudian balas

memeluk tubuh Kok Han Siang erat-erat dari sepasang matanya tak kuasa titik-titik air mata jatuh berlinang

ujarnya dengan nada lirih.

Hamba rela tunduk dibawah gaunmu dan sepanjang masa jadi budak asalkan saja aku bisa selalu

berada disampingmu dan mendengarkan perintahmu.

Kau sungguh-sungguh ingin mengikuti diriku? tanya Kok Han Siang sambil meronta dan melepaskan

diri dari pelukan.

Seluruh tubuh Tiong It Hauw tergetar keras dadanya bagaikan digodam dengan martil berat suarapun

kedengaran rada gemetar.

Semoga saja perintahku dapat dikabulkan.....

Kok Han Siang tersenyum, ujarnya.

Pada saat ini aku sedang mencari pembantu yang bisa balaskan dendam sakit hati toakoku perduli

orang itu tua atau muda, ganteng atau jelek, asalkan dia bisa balaskan dendam kematian toakoku maka aku

hendak menyerahkan diriku sebagai istri ataupun gundiknya. Seumpama kau hendak mengikuti diriku

sepanjang masa dan sewaktu aku harus kawin dengan orang lain apakah hatimu tidak merasa sedih?

Aaaaii...! selama ini kau selalu bersikap baik kepadaku karena itu aku baru menasehati dirimu dengan

banyak perkataan, seandainya dalam hatiku tidak menaruh rasa cinta kepadamu, kau mengerti bukan?

Walaupun maksud baikmu bisa kuterima dihati tapi cinta kasihku padamu tiada putusnya sekali

berpisah dengan kau satu ada di timur yang lain ada di barat siksaan pada waktu itu tentu susah ditahan

olehku rasa rinduku kepadamu tentu berlipat-lipat ganda.....305 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hatiku sudah mati, cinta kasihku sudah padam saat ini diriku tidak lebih hanya sesosok mayat berjalan

belaka, apakah kau hanya suka, hanya cinta akan kecantikan wajahku? Kata Kok Han Siang sambil tertawa.

Dengan sedih Tiong It Hauw menghela napas panjang.

Arak tidak memabokkan manusialah yang mencari mabok perempuan tidak mempesonakan

manusialah yang terpesona terima kasih atas segala nasehatmu yang bermaksud baik tetapi aku sadar bahwa

aku sudah tak dapat melepaskan diri lagi dari masalah ini.

Melihat kekerasan hati pemuda itu Kok Han Siang menghela napas panjang.

Aaaaai..... kalau memang kau sendiri yang ingin cari penderitaan aku tak bisa berbuat apa-apa lagi.

Demikian saja! ujar Tiong It Hauw setelah tundukkan kepala berpikir beberapa saat lamanya sebelum

kau berhasil menemukan orang yang dapat membalaskan dendam kematian Hu Bengcu untuk sementara

waktu cayhe akan mengiringi dirimu, pertama dengan ambil kesempatan ini aku bisa menikmati kecantikan

wajahmu, kedua akupun akan bertindak sebagai pengawal pribadimu untuk sementara waktu.

Mendengar tawaran itu Kok Han Siang pun berpikir sebentar untuk kemudian ia mengangguk.

Baiklah!

Pipinya yang halus dan menawan hati itu segera digeserkan kedepan.

Ketika pipi tadi menempel diatas pipi Tiong It Hauw lelaki itu seketika juga merasakan golakan darah

dalam rongga dadanya berdetak semakin keras napsu birahi berkobar memuncak di seluruh badan tak kuasa

lagi ia pentang tangannya lebar-lebar kemudian memeluk tubuh Kok Han Siang dengan penuh bernapsu.

Ketika Kok Han Siang melihat sepasang matanya merah membara wajahnya panas seperti disengat api

ia terkesiap segera tegurnya keras-keras.

Tiong It Hauw! apa yang hendak kau lakukan?.

Kau sudah tiada bermaksud untuk menjaga kesucianmu terhadap Bengcu maka hamba ingin.....

Sebelum ia menyelesaikan kata-katanya mendadak terdengar suara gelak tertawa yang amat nyaring

berkumandang datang memotong ucapan yang belum selesai itu.

Haaa... haaa... haaa... apa yang ingin kau lakukan? ayo cepat lepaskan Ensoku!.

Dengan sebat Tiong It Hauw berpaling tampak Moay Siauw Beng sambil mencekal pedang

mustikanya selangkah demi selangkah berjalan mendekat dibelakang bocah itu mengikuti Yu Ih Lok, Biauw

Siok Lan serta Ban Ing Soat.

Ban Ing Soat yang melihat Tiong It Hauw berbuat kurangajar terhadap diri Kok Han Siang hatinya

amat gusar diam-diam ia merogoh kedalam sakunya mengambil keluar sebatang senjata rahasia perak.

Ketika Tiong It Hauw melihat munculnya beberapa orang itu ia terkesiap buru-buru pelukannya dilepaskan

dan segera meloncat mundur dari sisi perempuan tersebut.

Walaupun kain kerudung hatinya telah dilepaskan namun dandanan pakaiannya sama sekali tidak

berubah di tengah malam butapun susah melihat jelas bagaimanakah raut mukanya sekilas pandang dalam

keadaan tergesa-gesa semua orang dapat mengetahui kalau orang itu adalah Tiong It Hauw namun siapapun

tak berhasil jelas bagaimanakah raut muka yang sebenarnya.

Menanti ia telah. melepaskan Kok Han Siang dari dalam pelukan Ban Ing Soat membentak keras

tangannya segera diayun kedepan melancarkan sebatang senjata rahasia kemuka.

Serentetan cahaya keperak-perakan dengan disertai desiran angin tajam segera menebusi angkasa

berkelebat kedepan.306 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Untuk melepaskan golok lemasnya yang tergantung dipinggang sudah tidak sempat lagi Tiong It

Hauw segera ayunkan telapaknya menghantam kearah senjata rahasia tersebut.

Segulung angin pukulan yang maha kuat dengan cepat menggulung keluar. Senjata rahasia Bin Ing

Soat begitu termakan oleh tumpukan hawa pukulan tersebut seketika menceng kesamping dan berkelebat

lewat dari sisi tubuhnya.

Sementara itu Moay Siauw Beng dengan pedang terhunus telah berjalan kesisi Tiong It Hauw sambil

menuding lelaki tua dengan ujung pedangnya ia berseru.

Ayo cepat loloskan senjata tajammu!

Tiong It Hauw pernah punya pengalaman sewaktu bergebrak melawan bocah ini, ia tahu ilmu pedang

yang dimiliki bocah she Moay ini sudah mencapai titik kesempurnaan, seumpama ia harus melawan dengan

tangan kosong maka kesempatan untuk merebut kemenangan tipis sekali.

Karena itu tanpa pikir panjang lagi golok lemasnya segera dicabut keluar jawabnya dengan nada

dingin.

Lebih baik malam ini kita bisa bergebrak sampai salah satu diantara kita berhasil menentukan menang

kalah.

Bagus sekali! Teriak Moay Siauw Beng sambil tertawa.

Pedangnya segera berkelebat kedepan melancarkan sebuah tusukan dengan gerakan Thian Wuay Lay

Im atau luar langit mega mendekat.

Tiong It Hauw membentak keras goloknya dengan melintang menyapu keatas. Traaang! golok dan

pedang saling berbentrokan keras menimbulkan percikan bunga-bunga api pedang mustika ditangan Moay

Siauw Beng seketika terpapas putus sebesar setengah depa, Ban Ing Soat yang ada disi kalangan merasa

amat berci dan mendendam terhadap Tiong It Hauw karena sikapnya yang kurang ajar atas diri Kok Han

Siang iapun tahu ilmu silat lelaki itu sangat lihay karena takut Moay Siauw Beng menderita rugi dalam soal

senjata tajam dengan cepat pedang mustika yang tersoren dipunggungnya dilepaskan.

Cepat terima senjataku ini! teriaknya keras-keras.

Dalam pada itu Moay Siauw Beng telah tertawa terbahak-bahak.

Haaa... haaa... golokmu itu lumayan juga! serunya memuji. Potong pedang yang ada tangannya segera

dihantamkan kedepan menghajar pedang mustika yang dilempar oleh Ban Ing Soat barusan sehingga senjata

itu menceng kearah Tiong It Hauw.

Dengan tenaga sambitan Ban Ing Soat ditambah pula dengan tenaga babatan Moay Siauw Beng

barusan gerakan daya luncur pedang itupun bertambah berlipat ganda.

Golok tipis Tiong It Hauw segera diayun kedepan memukul rontok pedang yang menerjang

kearahnya, sementara siap berebut menyerang kedepan mendadak Moay Siauw Beng ayun pergelangan


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


tangannya sisa pedang yang ada dalam genggaman dengan digunakan sebagai senjata rahasia di sambit

kedepan.

Tindakannya menggunakan potongan pedang mustika sebagai senjata rahasia jauh diluar Tiong It

Hauw, ia kelihatan jadi tertegun dibuatnya setelah berhasil memukul rontok kutungan pedang itu bentaknya

dingin.

Bocah cilik yang tak tahu tingginya langit tebalnya bumi, dan hendak melawan pedang mustikaku

dengan tangan kosong?

Waaah... kalau harus begitu akulah yang bakal menderita kerugian besar, jawab Moay Siauw Beng

sambil tersenyum.307 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Tangan kanannya diayun kedepan tiba-tiba serentetan cahaya hitam menyapu keluar dari arah

pinggangnya entah sejak kapan ia telah melepaskan semacam senjata lagi dari tubuhnya.

Ketika Bang Ing Soat melihat bocah itu menyampok pergi pedangnya yang ia lemparkan kedepan

dalam hati merasa sangat dongkol, diam-diam makinya.

Hmmm! manusia yang tidak tahu diri.....

Tetapi sekilas kemudian ia melihat ditangan bocah itu telah bertambah dengan sebuah senjata aneh

sepanjang delapan sembilan depa berwarna hitam pekat dengan sebesar jari tangan dan bentuknya mirip

cambuk lemas dalam hati baru merasa geli pikirnya.

Oooouw... ternyata dalam saku bocah ini masih menggembol senjata aneh lainnya memang dasar

akulah yang suka mencari banyak urusan!

Sementara itu sambil menggerakkan goloknya berebut menyerang Tiong It Hauw memperhatikan pula

apa yang ia gunakan.

Tampak olehnya senjata tersebut lunak dan halus seperti serat namun tidak mirip pula cambuk lemas

terbuat dari bahan emas bahkan senjata itu agaknya tidak takut dengan ketajaman golok mustikanya setiap

serangan disambut dengan keras lawan keras gerakannya lincah dan sebentar bergerak ke sisi sebentar

pindah kesana dengan perubahan yang luar biasa baiknya sungguh hebat sekali.

Kok Han Siang yang ada disisi kalangan dengan sepasang mata terbelalak besar-besar memperhatikan

pertarungan antara kedua orang itu mulutnya tetap membungkam sementara seluruh perhatiannya telah

dicurahkan kedalam kalangan untuk melihat siapakah yang bakal unggul dalam pertarungan ini.

Dengan langkah ringan Biauw Siok Lan berjalan mendekati Kok Han Siang lalu bisiknya lirih.

Hujien kenapa kau tidak cegah perkelahian antara mereka berdua? kalau diantara mereka berdua saling

bergebrak terus menerus maka salah satu diantaranya tentu akan terluka atau bahkan menemui ajalnya?.

Siapa sangka Kok Han Siang hanya mandah tersenyum belaka jawabnya.

Aku ingin melihat mereka bertarung sampai salah satu diantaranya menang akan kulihat kepandaian

siapakah diantara mereka berdua yang jauh lebih lihay.

Oleh ucapan tersebut Biauw Siok Lan kontan dibikin tertegun.

Ilmu silat mereka berdua seimbang segera ujarnya! perduli siapapun diantara mereka menang pihak

yang lainpun tidak bakal bisa menarik keuntungan dari kemenangan tersebut.

Kalau begitu kita bicara lagi setelah diantara mereka berhasil ditentukan siapa menang siapa kalah

tukas Kok Han Siang sambil tertawa dalam jawabannya kali ini ia berpalingpun tidak.

Dalam pada itu pertarungan antara Tiong It Hauw melawan Moay Siauw Beng telah mencapai puncak

ketegangan.

Masing-masing pihak telah mengeluarkan seluruh tenaganya untuk saling beradu cahaya golok Tiong

It Hauw dengan menciptakan serentetan cahaya putih mengurung seluruh tubuh Moay Siauw Beng dalam

lingkaran kepungan.

Namun cambuk lemas Moay Siauw Beng yang sangat aneh itu beterbangan kian kemari sebentar

berputar kekanan sebentar meluncur kekiri penjagaan serta pertahanannya amat ketat sekali.

Kendati permainan ilmu golok Tiong It Hauw amat ketat telengas dan ganas serangannya dahsyat dan

bertubi-tubi Moay Siauw Beng sama sekali tidak kelihatan menunjukkan tanda-tanda menderita kalah.

Pertarungan ini berjalan dengan serunya bahkan boleh dikata suatu pertarungan memperebutkan antara

mati dan hidup namun apa sebenarnya yang mereka perebutkan? setiap orang merasa bimbang dan tak

mengerti.308 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Setiap hadirin yang menonton jalannya pertarungan dari sisi kalangan mempunyai perasaan hati yang

berbeda Kok Han Siang berharap dan melihat siapakah diantara mereka berdua yang berhasil menentukan

menang kalah dan kepandaian siapakah yang jauh lebih hebat.

Sebaliknya Ban Ing Soat sangat berharap Tiong It Hauw cepat-cepat menderita kekalahan total atau

bahkan terluka dan binasa ditangan Moay Siauw Beng si bocah berandal tersebut.

Sedangkan Yu Ih Lok telah terjerumus dalam ketegangan seluruh perhatiannya dipusatkan kedalam

kalangan untuk melihat jurus-jurus serangan yang digunakan kedua orang itu dalam usahanya saling

merobohkan pihak lawannya saking kesemsemnya ia sampai lupa untuk melerai perkelahian itu.

Biauw Siok Lan cerdik dan paling matang pikirannya diantara beberapa orang itu secara lapat-lapat ia

dapat menangkap bahwasanya pertarungan mati-matian ini penuh diliputi oleh kedengkian keirian serta rasa

cemburu yang berkobar-kobar.

Terutama sekali tindakan Tiong It Hauw yang sudi melepaskan kain kerudung hitamnya kejadian ini

menunjukkan keluarbiasaan atau dengan perkataan lain dalam waktu beberapa saat berselang antara dia

dengan Kok Han Siang telah melakukan suatu perbuatan.....

Kok Han Siang yang selama ini ramah tamah serta penuh welas kasih secara tiba-tiba berubah ganas

keji dan tidak berperikemanusiaan menghadapi suatu pertarungan mati-matian, antara kawan sendiri bukan

saja ia harya duduk menonton harimau bertarung, bahkan ia ingin melihat salah satu bahkan kedua-duanya

mengucurkan darah demi memperebutkan dirinya apa sebenarnya yang sedang ia pikirkan sukar diduga...

Di tengah pertarungan yang berjalan amat sengit itu mendadak Tiong It Hauw membentak keras.

Lepas tangan!

Permainan ilmu goloknya diperkencang. Sreeeet! Sreeet! Sreeet! berturut-turut ia mengirim tiga buah

babatan berantai.

Sedikitpun tidak salah Moay Siauw Beng benar-benar kena didesak mundur dua langkah kebelakang

oleh babatan berantai yang amat ganas tersebut, pundak kanan serta kaki kirinya masing-masing sudah

terkena sebuah bacokan golok darah segar mengucur keluar membasahi seluruh tubuhnya.

Bocah yang berusia muda dan berwajah bersih ini agaknya pada dasar memiliki watak ganas keji dan

telengas ketika darah segar mengucur keluar dari kedua mulut lukanya melirik sekejap atau membesut darah

itupun tidak, dengan pusatkan seluruh perhatiannya ia berdiri tegak sepasang mata melotot bulat-bulat dan

dipusatkan ketubuh Tiong It Hauw agaknya hawa murni sedang disalurkan mengelilingi seluruh tubuh dan

coba menahan kobaran api amarah yang sedang bergolak didalam dada...

Heeee... heeee... suatu ilmu golok yang amat bagus terdengar ia menjengek sambil tertawa dingin.

Mendadak sepasang pergelangannya digetar keras cambuk lemas yang ada ditangan disapu kedepan

seketika itu juga Tiong It Hauw jatuh terjengkang keatas tanah.

Walaupun Tiong It Hauw jatuh terjengkang keatas tanah tetapi ia belum dapat melihat jelas juga

gerakan apa yang digunakan Moay Siauw Beng berusaha hatinya jadi kaget dan terkesiap pikirnya.

Entah dari mana datangnya bocah ini?? bukan saja ilmu pedangnya memiliki kesempurnaan yang

memuncak bahkan tenaga dalam yang dimilikinya melebihi keberhasilan menurut usianya senjata aneh

macam cambuk bukan, cambuk ini bukan saja jurus serangannya aneh perubahannya sukar diduga

kelihatannya siapa yang bakal menderita kalah pada ini hari sukar diduga mulai sekarang aku harus berhati-

hati!.

Hawa murni segera disalurkan dari pusar mengelilingi seluruh badan golok mustikanya digetarkan

kebawah untuk melindungi tubuh bagian bawah karena ia takut Moay Siauw Beng kembali melancarkan

sebuah jurus serangan yang aneh sehingga membuat ia jatuh terjungkal keatas tanah.

Pada saat itulah mendadak Kok Han Siang maju kedepan dan berdiri diantara mereka berdua ujarnya.309 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sudah! sudahlah, kalian tak usah melanjutkan pertarungan ini ayo cepat simpan kembali semua senjata

tajam kalian.

Mendengar teguran itu baik Tiong It Hauw maupun Moay Siauw Beng sama-sama berpaling dan

memandang sekejap kearah Kok Han Siang, kemudian senjata tajam yang ada ditanganpun disimpan

kembali.

Menanti senjata tajam mereka berdua sudah disimpan kembali Kok Han Siang baru berpaling kearah

Moay Siauw Beng dan berkata sambil tertawa.

Dia berhasil menusuk badanmu dua kali sementara kaupun berhasil menjungkir balikkan dirinya kalau

di hitung-hitung dalam pertarungan kali ini siapapun tidak berhasil merebut kemenangan dan siapapun tidak

berhasil dikalahkan.

Moay Siauw Beng tersenyum ia bungkam tidak berbicara sebaliknya malah duduk bersila keatas

tanah, dari dalam sakunya ambil keluar sebungkus bubuk obat luka luar dan membalut sendiri mulut-mulut

luka itu kemudian baru pejamkan mata mengatur pernapasan.

Walaupun wataknya kaku dan keras kepala berhubung darah segar yang mengalir keluar terlalu

banyak lama kelamaan kekuatan badannya tak sanggup juga untuk menahan diri.

Mendadak dari pinggangnya Tiong It Hauw ambil keluar kain kerudung hitamnya dan segera

dikenakan di wajah, kemudian putar badan berlalu.

Melihat lelaki itu hendak berlalu Yu Ih Lok segera berteriak keras.

Tiong-heng harap tunggu sebentar Siauw-te ada urusan penting yang hendak disampaikan kepadamu.

Namun Tiong It Hauw tidak berpaling sambil meneruskan langkahnya ia berkata.

Yu-heng harap kau suka mengingat-ingat akan keganasan serta kebesaran jiwa Bengcu kami dan baik

menjaga keselamatan hujien.

Perpisahan kita pada hari ini mungkin bisa bertemu kembali dikemudian hari...

Menanti ia menyelesaikan kata-kata itu tubuhnya sudah berada empat lima tombak jauhnya dari

kalangan.

Di tengah malam buta secara lapat-lapat hanya kelihatan sesosok bayangan hitam kian menjauh dari

situ.

Sekilas waktu yang amat singkat itu mendadak Kok Han Siang merasa tidak seharusnya membiarkan

orang itu berlalu tiba-tiba ia membentak keras.

Tiong It Hauw cepat berhenti.

Bayangan hitam yang tinggal setitik noda itu benar-benar berhenti kemudian disusul suara sahutan

dari tempat kejauhan.

Hujien kau ada urusan apa lagi?.

Aku ada perkataan yang hendak kuutarakan kepadamu! teriak Kok Han Siang.

Sambil berseru lambat-lambat ia berjalan kedepan.

Ban Ing Soat yang selama ini selalu menguatirkan keselamatan bibinya melihat Kok Han Siang berlalu

buru-buru ia pungut kembali pedang mustikanya dari atas tanah dan memburu kedepan.

Tetapi sewaktu Kok Han Siang mendengar ada suara langkah manusia mengikuti dari belakang

tubuhnya tiba-tiba ia berpaling dan menukas.

Berhenti! jangan kau ikuti diriku.310 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Mendengar teguran tersebut Ban Ing Soat tertegun terpaksa ia menghentikan langkahnya.

Tiba-tiba Kok Han Siang mempercepat langkah kakinya menuju kesisi Tiong It Hauw tangannya

dengan halus melepaskan kain kerudung hitam yang menutupi wajahnya perlahan-lahan pejam mata dan

menghantarkan bibirnya yang kecil mungil serta berwarna merah merekah itu kedepan.

Benarkah kau hendak berlalu dari sisiku? tanyanya halus.

Ada si bocah cilik serta Yu Ih Lok yang melindungimu aku rasa tempat ini sudah tidak membutuhkan

tenagaku lagi.

Mendengar ucapan itu Kok Han Siang segera tersenyum manis ujarnya :

Bocah itu tidak lebih baru berusia tiga empat belas tahunan ia belum tahu kesopanan dan situasi dunia

persilatan buat apa karena urusan anak kecil kau harus memisahkan diri?.

Dengan penuh kemesraan ia menghantarkan bibirnya yang kecil itu kedepan dan mencium bibir Tiong

It Hauw dengan kehangatan setelah itu sambungnya.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Sekarang kau masih ingin pergi?.

Mencium bau gadis itu yang merangsang napsu Tiong It Hauw serasa dibuat mabok dan terbuai oleh

api asmara seketika ia menghela napas panjang dan menggeleng.

Aku tidak akan pergi lagi.

Dalam pada itu Yu Ih Lok, Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat telah menyusul datang semua.

Perawakan Kok Han Siang yang kecil mungil di tambah harus berdiri sejajar dengan Tiong It Hauw

hal ini boleh dikata seluruh badannya telah tertutup oleh kekekaran badan lelaki tersebut dengan sendirinya

perbuatan sang gadis mencium Tiong It Hauw pun tertutup sama sekali.

Dengan langkah lebar Yu Ih Lok berjalan maju kedepan setelah menjura ujarnya.

Tiong-heng harap kau suka memandang wajah Bengcu kita yang telah tiada untuk suka melepaskan

kejadian ini hari dan tidak menyusahkan hujien lagi.

Ia merandek sejenak uatuk menghela napas panjang kemudian sambungnya lebih jauh.

Huo Yen Ga mengandung maksud-maksud tidak beres ia sudah lama mengincar kedudukan kursi

Bengcu apabila Tiong-heng tetap bergabung dengan kita hal ini sedikit banyak akan memaksa dia berpikir

panjang sebelum melakukan sesuatu tindakan, atau paling sedikit tidak berani turun tangan secara gegabah

terhadap kita orang dengan demikian kitapun tidak usah mandah menerima perintah mereka.

Jikalau demikian adanya baiklah Siauw-te ambil keputusan untuk tetap berada disini, kata Tiong It

Hauw sambil tersenyum.

ooooOoooo

19

MENDENGAR keputusan yang diambil begitu cepat Yu Ih Lok malahan dibikin tertegun dan

setengah harian lamanya ia tak sanggup mengucapkan sepatah katapun juga pikirnya dalam hati.

Selamanya orang ini berwatak tinggi hati dan sombong setiap perkataannya tak pernah diubah kembali

kenapa ini hari ia begitu penurut padahal aku baru saja buka suara untuk menasehati dirinya semula aku311 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

mengira harus banyak menggunakan waktu dan perkataan untuk paksa menahan dirinya tidak disangka

urusan berhasil dengan begitu gampang dan tanpa membuang banyak waktu.

Sepasang biji mata Kok Han Siang yang indah mengerling sekejap kearah beberapa orang lalu sambil

tertawa ujaraya.

Mari kita cepat-cepat kembali kedalam lembah.

Biauw Siok Lan yang selama ini memperhatikan gerak gerik gadis tersebut pada saat ini dapat melihat

air muka Kok Han Siang penuh dihiasi dengan senyuman manis bahkan seakan-akan sama sekali tidak

tercermin rasa sedih dan berduka akan kehilangan suami yang tercinta ia jadi keheranan setengah mati hanya

saja sebagai seorang bawahan ia merasa tidak enak untuk bertanya lebih jauh karena itu ia tetap

membungkam dalam seribu bahasa.

Dengan dipimpin Kok Han Siang mereka berjalan kembali kedalam lembah sepanjang perjalanan

antara Biauw Siok Lan, Ban Ing Soat, Yu Ih Lok serta Tiong It Hauw tak seorangpun yang buka suara.

Berjalan beberapa saat mendadak Kok Han Siang berhenti dan balik kehadapan Moay Siauw Beng

yang pada waktu itu masih duduk bersila diatas tanah.

Eeeei... kau sudah selesai mengatur pernapasan tegurnya.

Mendengar teguran itu Moay Siauw Beng segera meloncat bangun jawabnya sambil tertawa.

Sejak tadi aku sudah sehat kembali.

Sinar matanya perlahan-lahan dialihkan kearah Tiong It Hauw lalu jengeknya dingin.

Hey bukankah kau bilang mau pergi dari sini, kenapa masih belum pergi juga?? kalau kita selalu

berada jadi satu pada suatu hari mungkin akan melangsungkan suatu pertarungan antara mati dan hidup.

Setiap saat akan kulayani permintaanmu! seru Tiong It Hauw sengaja berjalan kesisi Moay Siauw

Beng dan bertanya dengan penuh perhatian.

Darah mengalir dari mulut luka perlukah aku membalutkan luka-lukamu itu.

Sepasang biji mata Moay Siauw Beng mengerling sejenak kearah Ban Ing Soat kemudian jawabnya

singkat.

Tidak perlu!

Selesai bicara ia melengos dan berdiri disisi Kok Han Siang.

Ketanggor batunya merah padam selembar wajah Ban Ing Soat dengan tersipu-sipu ia tundukkan

kepalanya rendah-rendah.

Walaupun usia Moay Siauw Beng masih kecil namun Ban Ing Soat sendiripun merupakan seorang

gadis remaja yang berusia delapan sembilan tahunan dihadapan umum ia ketanggor batunya dalam hati

merasa malu dan gusar diam-diam makinya dalam hati.

Anak jadah! Hmmm! kau tak tahu diri hati-hati kau dikemudian hari pasti akan kubalas sakit hati ini.

Biauw Siok Lan mengerti betapa malunya Ban Ing Soat yang ketanggor batunya dihadapan umum ia

segera maju kedepan menarik pergelangan gadis itu dan ditarik kesisinya.

Tahukah kau dimana jenasah Bengcu dikubur? tanyanya lirih.

Tidak tahu! mari kita tanyakan pada bibi.

Biauw Siok Lan pada mulanya ada maksud memencarkan perhatian Ban Ing Soat kereaa ia takut

dalam keadaan gusar gadis itu bisa turun tangan menghantam diri Moay Siauw Beng.312 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Karena itu sambil tertawa ia segera menggeleng katanya.

Mungkin berada didepan sana nanti saja seandainya tidak melihat baru kita bertanya lagi pada hujien.

Ban Ing Soat tidak banyak bicara lagi ketika ia meadongak tampak Kok Han Siang serta Tiong It

Hauw sekalian telah berada dua tiga tombak jauhnya dari mereka ia segera menghela napas ringan ujarnya

pada diri Biauw Siok Lan dengan suara berbisik.

Enci Lan bibiku rada berubah!

Tidak salah hujien memang rada berubah!

Ban Ing Soat tertawa sedih katanya.

Kini paman Hu sudah meninggal dunia akupun tidak bearti lagi untuk tetap berdiam dalam lembah

Mie Cong Kok nanti setelah kita kembali kedalam lembab aku akan segera membereskan pakaianku.

Mendengar perkataan tersebut Biauw Siok Lan kelihatan rada tertegun dari nada ucapan sang gadis

yang baru saja menginjak kedewasaan ini ia dapat menangkap suatu kerisauan yang hebat dalam hati gadis

tersebut dalam hati lantas pikirnya.

Mungkinkah si nona kecil yang baru saja menanjak kedewasaan inipun menaruh rasa cinta terhadap

diri Hu Pak Leng??.

Walaupun dalam hati merasa amat terkejut bercampur tercengang namun diluaran ia menunjukan

perasaan tenang seperti tak pernah terjadi sesuatu hal pun sambil tersenyum tanyanya.

Kau hendak pergi kemana?? Aaaai... dunia persilatan penuh dengan mara bahaya kau seorang gadis

muda yang sama sekali tak berpengalaman mana bisa melakukan perjalanan seorang diri dalam dunia

kangouw???

Ban Ing Soat memperlambat langkahnya sehingga jarak antara mereka dengan Kok Han Siang terpaut

semakin jauh suara ucapanpun makin lama semakin rendah dan datar kembali ujarnya dengan nada sedih.

Ayahku mati ditangan Ci Yang Toojien dari partai Bu-tong karena sebatang kara aku lantas mengikuti

paman Hu pada mulanya aku ada maksud hendak balaskan dendam kematian ayahku. Namun sekarang

harapanku telah punah sama sekali sebelum jenasah paman Hu mendingin dalam lembah Mie Cong Kok

telah terjadi kekalutan yang demikian hebatnya. Apa gunanya aku tetap berdiam di sini? bukan saja tak dapat

kubalaskan dendam kematian ayahku murgkin diriku bakal terseret pula oleh kekacauan tersebut...

Sewaktu pertama kali aku tiba dilembah Mie Cong Kok. Ketika itu aku sudah dapat melihat

bahwasanya markas besar dari para jago Liok-lim dari kolong langit ini dalam kenyataan tidak lebih hanya

sebuah poci yang sudah retak, keretakan tersebut dengan paksa masih bisa dipertahankan karena hal ini

mengandalkan kecerdikan pengetahuan kewibawaan serta kepandaian silat Hu Pak Leng yang tinggi dan

sempurna dengan wataknya yang keras tapi bijaksana serta kebesaran jiwanya bilamana keadaan

berlangsung, beberapa saat kemudian dibawah bimbingan yang cermat tidak sukar lembah Mie Cong Kok

menjadi markas besar dari kaum Liok-lim dari seluruh kolong langit yang terbesar dan terkuat sayang sekali

Thian tidak memberikan usia panjang kepadanya sebelum fondasi dari lembah Mie Cong Kok jadi kukuh ia

sudah menemui ajalnya. Tidak aneh kalau nona masih berusia kecil tetapi dapat menebak keadaan yang

sebenarnya telah terjadi. Akupun menduga didalam tiga lima hara kemudian dalam lembah Mie Cong Kok

tentu terjadi suatu perubahan besar bahkan kemungkinan akan terjadi pertempuran diantara kawan sendiri...

Tiba-tiba Ban Ing Soat mengucurkan air mata setelah menghela napas panjang ujarnya.

Kenapa Thian tidak membiarkan paman Hu hidup beberapa tahun lagi dikolong langit.

Apakah kau suka kepadanya?? tanya Biauw Siok Lan dengan nada lirih.

Ban Ing Soat terperanjat merah padam selembar wajahnya yang kecil mungil itu dengan cepat ia

berpaling sinar matanya dialihkan kearah Biauw Siok Lan dan memandangnya dengan air muka sangat aneh.313 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kau tak usah malu! ujar Biauw Siok Lan kembali sambil tersenyum. Tidak aneh kalau setiap gadis

suka kepadanya karena sikapnya yang begitu gagah jiwa yang begitu besar serta tindakan yang demikian

bijaksana.

Seakan-akan seluruh rahasia hatinya diketahui orang lain rasa malu segera menyerang seluruh benak

Ban Ing Soat setelah berseru tertahan ia jatuhkan diri kedalam pelukan Biauw Siok Lan menangis tersedu-

sedu.

Sekalipun dengan sekuat tenaga ia berusaha suara tangisannya yang sampai kedengaran orang namun

ia gagal menguasai diri isak tangisnya segera berkumandang hingga ketempat kejauhan.

Ketika suara isak tangis itu menggema masuk kedalam telinga Kok Han Siang mendadak ia berhenti.

Ketika ia berpaling bayangan tubuh Ban Ing Soat serta Biauw Siok Lan tidak kelihatan sama sekali.

Pada waktu itulah mendadak Moay Siauw Beng tersenyum dan berseru :

Aaaakh... si budak gede baru menangis.

Sekalipun usianya masih kecil namun tindak-tanduk maupun gerak-geriknya meniru gaya orang telah

berusia lanjut menurut nada ucapan tadi seakan-akan usianya lebih tua dari pada gadis itu.

Hmmm! siapa yang suruh kau banyak bicara. Tegur Kok Han Siang seraya berpaling sekejap

kearahnya.

Moay Siauw Beng yang binal dan susah dikuasai agaknya menaruh rasa hormat yang tak terhingga

kepada diri Kok Han Siang kena ditegur ia tetap bungkam dalam seribu bahasa bahkan ia malahan tersenyum

hambar!

Lambat-lambat Kok Han Siang alihkan sinar matanya kearahnya kemudian perintahnya.

Yu-heng coba kau kesana dan sambutlah kedatangan mereka suruh mereka cepat-cepat kembali. Kalau

ada persoalan kita bicarakan lagi setelah tiba di lembah Mie Cong Kok.

Yu Ih Lok segera mendadak mendengar dirinya dibahasai Yu-heng oleh Kok Han Siang hatinya

terperanjat ia tahu apakah dirinya merasa kaget atau kegirangan setelah termangu-mangu beberapa saat ia

baru menjawab : Hamba terima perintah!.

Wajahnya yang cantik serta suaranya yang menawan hati seolah-olah mempunyai suatu daya kekuatan

yang dapat memaksa setiap orang yang tak sanggup memberi perlawanan barang siapa pun setelah

berbentrokan dengan biji mata yang bening dan menarik hati itu seketika terpesona dan terpengaruh.

Dengan gerakan cepat Yu Ih Lok bergerak kedepan dalam waktu singkat ia sudah tiba dihadapan

kedua orang itu.

Hujien mengundang kalian berdua cepat-cepat melakukan perjalanan menyampaikan perintah

sekalipun ada urusan penting yang hendak dibicarakan kata hujien untuk sementara waktu harap kalian

bersabar sebentar setelah tiba di lembah Mie Cong Kok barulah persoalan tersebut dibicarakan lagi.

Biauw Siok Lan segera tersenyum, katanya.

Soat Moay-moay teringat kembali akan peristiwa sedih yang telah menimpa dirinya kemudian teringat

pula akan kematian dari Bengcu kita oleh karena itu ia tak dapat menahan rasa sedih yang bergolak dalam

dadanya sehingga tak kuasa lagi ia menangis tersedu-sedu kau jangan salah paham kami tidak menjumpai

sesuatu persoalan.

Mendengar perkataan itu Yu Ih Lok pun teringat kembali pada peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi

pada masa silam apabila bukan Hu Pak Leng membawa para jago Liok-lim mengunjungi selat Ban Gwat

Shia sehingga memancing datangnya rombongan toosu dari Bu-tong pay. Ban Ing Soat tidak akan

mengalami nasib sejelek ini kalau dipikir-pikir tanggung jawab tersebut sebenarnya berada dipundak Hu Pak


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Leng...314 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Namun sekarang Hu Pak Leng sudah mati tidak aneh kalau ia tak dapat menahan rasa sedih yang

bergelora dalam dadanya dan menangis tersedu-sedu.

Segera ia menghela napas panjang! ujarnya :

Ayahmu telah melepaskan budi yang amat besar terhadap kami orang-orang lembah Mie Cong Kok

sekalipun dewasa ini Hu Bengcu sudah meninggal dunia namun aku percaya hujien tidak akan merugikan

diri nona.

Benar! Soat Moay-moay kau tak usah menangis lagi jangan membiarkan hujien terlalu lama

menantikan kedatangan kita sambung Biauw Siok Lan!

Sebenarnya Ban Ing Soat berbuat demikian karena rahasia hatinya telah kena dibongkar oleb Biauw

Siok Lan berhubung beberapa saat lamanya ia tersipu-sipu maka ia lantas menubruk ke dalam pelukannya

dengan maksud meminjam kesempatan tersebut menghilangkan rasa malu yang menyerang hatinya.

Siapa sangka Biauw Siok Lan mengungkap pula akan persoalan Hu Pak Leng membuat ia teringat

pula akan kematian Hu Pak Leng yang mengerikan teringat pula betapa cintanya dia kepada lelaki tersebut

semasa ia masih hidup ia tak berani mengutarakan cinta kasihnya dan kini ia sudah mati rasa cintanya

sepanjang masa tak dapat disampaikan lagi teringat sampai disitu ia malah benar-benar sedih dan menangis

tersedu-sedu.

Kini ia mendengar pula Yu Ih Lok mengungkap kembali soal kematian ayahnya yang mengerikan

hatinya semakin sedih bagaikan diiris-iris dengan pisau tajam seketika rasa sedih bergelora dalam benaknya.

Walaupun diluaran mengatakan aku tidak akan menangis namun air mata mengucur bagaikan hujan

deras membasahi seluruh wajahnya.

Melihat Ban Ing Soat menangis dengan begitu sedihnya Yu Ih Lok pun tanpa terasa ikut bersedih pula

ia menghela napas panjang.

Melihat semua orang diliputi kesedihan sepasang alis Biauw Siok Lan melentik tiba-tiba ia menepuk

pundak gadis itu dan berseru.

Sudahlah kau jangan menangis lagi mari kita berangkat!

Tidak tunggu jawaban lagi ia tarik tangannya dan berlalu dari situ.

Tubuh Ban Ing Soat rada gemetar tapi ia benar-benar menghentikan isak tangisnya dan mengikuti

disisi Biauw Siok Lan meneruskan perjalanan kedepan.

Melihat munculnya kedua orang itu Kok Han Siang menyambut dengan ujung baju ia menghapus air

mata dipipi Ban Ing Soat tanyanya.

Soat cie apakah hatimu sangat berduka?

Ban Ing Soat pura-pura tidak mendengar ia tetap membungkam dalam seribu bahasa.

Karena tidak mendengar jawaban Kok Han Siang rada merandek sejenak lalu ujarnya lagi.

Urusan sudah jadi begini apa gunanya kita menangis sekarang akupun tidak menangis lagi.

Dengan perasaan cinta dan sayang yang luar biasa ia berusaha menghibur hati gadis cilik itu namun

Ban Ing Soat tidak sudi memandang sekejap pun kearahnya.

Soat cie mengapa kau tak mau mengubris diriku apakah rasa sedih yang luar biasa menyerang dirimu

kau tak mau berbicara tanya Kok Han Siang keheranan.

Ban Ing Soat tetap membungkam dalam seribu bahasa melirik sekejap pun tidak.

Sekali Kok Han Siang tertegun gumannya.315 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aaaah... benar! tentu kau pusing karena menangis terus sehingga sampai akupun tak kau kenal.

Setelah berguman beberapa patah kata ia meneruskan pejalanannya menuju lembah Mie Cong Kok.

Di mulut lembah telah berbaris banyak jago menyambut kedatangannya jago-jago itu sebagian besar

merupakan anak buah Tiong It Hauw serta jago-jago Liok-lim dari daerah Kiang pak.

Kok Han Siang sama sekali tidak memperhatikan siapa saja yang menyambut kedatangannya dibawah

perlindungan Yu Ih Lok, Moay Siauw Beng serta Tiong It Hauw sekalian segera kembali ketempat

pemondokan.

Sementara itu fajar telah menyingsing Tiong It Hauw kenakan kembali kain kerudung hitamnya untuk

menutupi wajahnya seperti sedia kala.

Dalam waktu beberapa saat ini si Loo Hu It Shu Huo Yen Ga entah sedang mempersiapkan apa sejak

mereka masuk kedalam lembah sampai saat ini dia serta Leng Lam Jie Khie tidak kelihatan munculkan diri.

Sewaktu Kok Han Sang tiba didepan pintu pagar tiba-tiba timbul keraguan dalam hatinya ia merasa

tidak seharusnya membiarkan Tiong It Hauw sekalian ikut masuk kedalam sebab tempat itu adalah pondokan

pribadinya.

Setelah termenung beberapa saat lamanya mendadak ia berpaling dengan wajah dingin perintahnya.

Tiong It Hauw cepat kumpulkan semua jago yang ada dalam lembah untuk menantikan kedatangan

diruang Ci Ih Tong.

Hujien! seru Tiong It Hauw setelah tertegun sejenak dewasa ini situasinya kurang jelas bagaimana

kalau hamba pergi melakukan penyelidikan terlebih dahulu?.

Tidak usah menggubris dia lagi kumpulkan jago-jago yang ada sebanyak mungkin berapa yang bisa di

kumpulkan suruh mereka datang keruang Ci Ih Tong!

Hujien tidak perlu menempuh bahaya biarlah hamba melakukan persiapan lebih dahulu baru

mengundang hujien.

Ucapan Tiong, Hu bengcu sedikitpun tidak salah bisik Biauw Siok Lan pula dari samping hujien

jangan terlalu keras kepala dan ingin mengikuti kemauan sendiri.

Justru aku takut sebelum persiapan kita sempurna orang lain sudah mendahului kita bergerak lebih

dahulu kata Kok Han Siang sambil tertawa.

Mendengar ucapan itu Tiong It Hauw tertegun segera pikirnya.

Eeeei... aneh sekali dalam waktu sesingkat pikirannya bisa begitu kritis sekali...

Ia lantas menyahut! Hamba akan segera mengumpulkan para jago yang ada dalam lembab ini harap

hujien beristirahat sebentar.

Ia putar badan dan buru-buru berlalu.

Menanti Tiong It Hauw sudah berlalu Kok Han Siang baru alihkan sinar matanya kearah Moay Siauw

Beng katanya sambil tersenyum.

Kau juga didepan pintu barang siapapun yang hendak menjumpai diriku harus melaporkan diri lebih

dahulu.

Bagus sekali teriak Moay Siauw Beng sambil tertawa seumpama ada orang yang tidak mau

mendengarkan perkataanku akan kujagal orang-orang itu.

Jagal mereka dan bawa batok kepala mereka datang menjumpai diriku.

Akan kuingat selalu enso boleh beristirahat dengan hati lega.316 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dengan langkah lebar Kok Han Siang segera berjalan masuk kedalam.

Biauw Siok Lan, Ban Ing Soat pun dengan kencang mengikuti dari belakang mendadak Moay Siauw

Beng membentak keras pedang mustika yang tersoren pada punggungnya segera dicabut keluar.

Berhenti! Apa yang hendak kau kerjakan? seru Biauw Siok Lan tertegun.

Apakah kalian tidak mendengar apa yang diperintahkan ensoku barusan? perduli siapapun yang

hendak menjumpai dirinya harus melaporkan diri lebih dahulu kepadaku.

Mendengar ucapan itu air muka Biauw Siok Lan berubah hebat tegurnya.

Usiamu belum besar permainan setannya sungguh banyak sekali.

Ada apa? kaiau kau merasa tidak puas boleh saja coba-coba menerjang masuk kedalam buktikan

sendiri dapatkah aku menghalangi perjalananmu?

Hmm! kau hendak paksa aku benar-benar mencoba, ilmu silatmu?.

Di kolong langit dewasa ini aku hanya suka mendengarkan perkataan dari tiga orang saja, kecuali tiga

orang ini aku tidak akan tunduk dan takluk kepada siapapun.

Siapa saja diantara ketiga orang yang kau maksudkan itu?.

Pertama adalah suhu yang memberi pelajaran ilmu silat kepadaku memelihara diriku kedua adalah Hu

Bengcu yang telah mati dan yang ketiga adalah...

Tiba-tiba ia tutup mulut dan berherti berbicara.

Siapakah orang ketiga?.

Moay Siauw Beng mendongak tertawa terbahak-bahak.

Haaa... haaa... haaa... sebenarnya aku tidak ingin beritahu kepadamu namun kalau kau ingin sekali

mengetahuinya baiklah tiada halangan kuberitahukan kepadamu juga orang ketiga ini bukan lain adalah

ensoku yang memberi perintah kepadaku barusan.

Hmm! perkataan orang tuamupun kau tidak menuruti?? dengus Biauw Siok Lan dingin.

Orang tuaku sudah lama mati bagaimanakah raut mukanya aku tidak pernah menjumpai tentu saja aku

tak usah mendengarkan perkataannya.

Selama kedua orang ini cekcok dengan ramainya Ban Ing Soat berdiri disana dengan mulut

membungkam seakan-akan ia tidak pernah tahu kalau di hadapannya sedang terjadi cekcok.

Mendadak terdengar suara merdu dari Kok Han Siang berkumandang datang dari tempat kejauhan.

Mereka berdua adalah orang yang paling akrab dengan diriku masuk keluar mereka tak usah kau

halangi.

Pedang mustika Moay Siauw Beng yang dilintangkan didepan pintu segera ditarik kembali.

Hujien ada perintah kalian berdua silahkan masuk katanya.

Biauw Siok Lan dengan cepat menarik tangan Ban Ing Soat dengan langkah lebar masuk kedalam

ruangan sementara hatinya keheranan pikirnya.

Tindakan Moay Siauw Beng yang menghadang perjalanan kami seharusnya sudah diketahui oleh Kok

Han Siang mengapa tak dicegah...

Sementara ia masih berpikir tubuhnya sudah berada didalam ruangan.317 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ketika ia berpaling tampak olehnya Kok Han Siang telah melepaskan pakaiannya sehingga tinggal

pakaian dalam yang amat tipis sekali duduk diatas pembaringan ketika itu ia lagi menggapai kearah mereka

berdua sambil berkata :

Kalian cepat masuk kedalam aku ada persoalan hendak dibicarakan dengan kalian berdua.

Oleh perbuatan Kok Han Siang yang begitu berani dan tak tahu main Biauw Siok Lan dibikin

termangu-mangu beberapa saat lamanya setelah menghembuskan napas panjang lambat-lambat ia berjalan

mendekat.

Hujien! kau ada urusan apa? tanyanya.

Air muka Kok Han Siang berubah hebat setelah menghela napas panjang ujarnya.

JILID 17

ADA satu persoalan ingin kumohonkan bantuan dari kalian berdua entah maukah kalian berdua

menyanggupinya.

Biauw Siok Lan tidak menjawab tiba-tiba ia putar badan dan melancarkan dua kali pukulan keatas

tubuh Ban Ing Soat.

Eeeei... apa yang sedaag kau lakukan? tanya Kok Han Siang keheranan ketika melihat perbuatan

perempuan itu.

Biauw Siok Lan membungkam dengan wajah tenang ia pelototi diri Ban Ing Soat tak berkedip meranti

gadis itu sudah menghembuskan napas panjang- panjang ia baru tarik kembali ketegangan pada wajahnya

dan menjawab sambil tertawa.

Sekarang hujien boleh mulai berbicara.

Sementara itu setelah menghembuskan napas panjang dengan sinar mata bimbaag Ban Ing Soat

memandang sekejap kearah Biauw Siok Lan.

Kita sudah berada dirumah? tanyanya lirih.

Benar kita sudah berada dirumah... Dengan cepat Kok Han Siang menjawab.

Mendengar suara dari Hu hujien Ban Ing Soat segera berpaling namun dengan cepat ia berseru

tertahan dan menyembunyikan diri kebelakang Biauw Siok Lan.

Kiranya ia menemukan bahasanya Kok Han Siang hanya memakai kotang serta celana dalam yang

tipis sekali sehingga tangan serta kakinya yang putih halus tertera sangat jelas didepan mata.

Bagaimanapun jusa Ban Ing Soat adalah seorang nona berusia belasan tahun pada masa itu tidak ada


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


peraturan seorang gadis memperlihatkan badannya dihadapan umum sekalipun berada dihadapan kaum

wanita sendiri.

Tindakan Kok Han Siang yang melepaskan pakaian sehingga hampir seluruh tubuhnya kelihatan ini

tentu saja amat mengejutkan dan membuat orang yang melihat jadi terheran-heran.

Terdengar Kok Han Siang menghela napas panjang dan berkata.

Setelah kau melihat keadaanku seperti ini dalam hati kecil kalian tentu merasa bukan bahwa

perbuatanku ini sangat terhina.

Tentang soal ini sih hamba tidak berani berpikiran demikian namun ditinjau dari keadaan hujien pada

saat ini kemudian memanggil pula kami masuk kedalam aku pikir kau hendak memiliki suatu maksud tujuan

bukan? sahut Biauw Siok Lan tenang.318 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Enci Lan benar-benar sangat cerdik Kok Han Siang mengangguk hanya sekali tebak saja kau sudah

tahu sedikitpun tidak salah aku mengundang kalian berdua datang kemari tidak lain hanya minta kalian

bertindak sebagai saksiku.....

Perlahan-lahan sinar matanya dialihkan kearah Ban Ing Soat ujarnya lagi dengan suara sedih.

Soat jie setelah kau melihat keadaanku pada saat ini dalam hati kecilmu tentu timbul perasaan muak

dan benci kepadaku bukan?.

Raut muka Ban Ing Soat yang berbentuk bulat telur dihiasi dengan warna merah jengah ia menjawab.

Soat jie adalah seorang boanpwe urusan yang ku ketahui tidak banyak aku tidak berani sembarangan

menuduh kepada angkatan yang lebih tua...

Ia berpikir beberapa saat lamanya seakan-akan dirasanya ucapan tersebut belum seesai maka dengan

nada dingin sambungnya lebih lanjut.

Bagaimanapun paman Hu sudah meninggal dunia dikolong langit sudah tak ada orang yang bisa

mengurusi dirimu lagi.

Kok Han Siang tertawa sedih.

Semasa paman Hu-mu hidup dikolong langit aku belum pernah melihat dia orang melakukan

pekerjaan yang melanggar ketertiban umum ataupun perikemanusiaan namun sekarang ia sudah mati bahkan

mati dalam keadaan begitu mengenaskan.

Ketika mendengar perempuan itu mengungkap soal Hu Pak Leng mendadak dari dasar hati Ban Ing

Soat timbul kobaran hawa amarah yang sukar dibendung kontan ia mendengus dingin.

Hmmm! seandainya paman Hu tidak mati kaupun tidak akan berani berbuat demikian hina demikian

terkutuk.

Tetapi dengan cepat ia sadar bahwa ucapannya terlalu berat kata-kata selanjutnya ditelan kembali.

Terhadap makian dari Ban Ing Soat barusan Kok Han Siang sama sekali tidak menaruh hawa gusar

sebaliknya ia malah tertawa hambar katanya.

Aku sudah melakukan suatu perbuatan yang terhina dan terkutuk tidak aneh kalau kau merasa amat

benci terhadap diriku....

Mendadak wajahnya berubah serius lalu sambungnya.

Tetapi kau harus tahu aku hendak membalaskan dendam sakit hati paman Hu-mu sedangkan aku

hanya seorang perempuan lemah kecuali menggunakan kecantikan wajahku aku masih punya cara apa lagi

untuk menuntut balas buat kematiannya? apalagi musuh-musuh besarnya sebagian besar merupakan jago-

jago lihay kelas wahid dalam kolong langit pada saat ini.....

Ban Ing Soat adalah seorang gadis yang baru saja menginjak kedewasaan banyak persoalan yang

belum ia pahami mendengar ucapan tersebut timbullah perasaan keheranan dalam hatinya.

Apa gunanya kecantikan? ia menukas kalau kau tidak belajar ilmu silat dan tak bisa mengalahkan

orang lain selama hidup jangan harap bisa membalaskan dendam sakit hati ini.

Biauw Siok Lan yang berdiri disamping kalangan segera tertawa ujarnya.

Kelembutan bisa mengalahkan kekerasan kecantikan wajah hujien bisa menundukkan banyak jago

lihay tanpa ia belajar ilmu silat sendiri pasti ada orang lain yang rela menjual nyawa buat dirinya.

Oooouw..... dengan setengah paham setengah tidak Ban Ing Soat mengiakan ia tidak bertanya lebih

lanjut.

Tiba-tiba Kok Han Siang mengucurkan air mata sambil menahan isak tangis ujarnya.319 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Jenasah toako belum mendingin aku sudah menyeleweng dari jalannya seorang istri serta dia yang

berada di alam baka tentu merasa sangat bersedih hati tetapi teringat akan kematiannya yang mengerikan

timbul semangat dalam hati untuk menuntut balas sakit hati ini selama beberapa tahun aku tak bisa

melahirkan seorang putra buat dirinya, memelihara dirinya sampai besar dan membalaskan dendam ayahnya.

Terpaksa aku harus bekerja sendiri untuk menuntut balas atas dendam tersebut. Tugas seberat ini mana bisa

kupikul seorang diri padahal aku hanya seorang perempuan lemah.

Sembari menangis sembari berkata suaranya lunak dan halus menimbulkan rasa sedih di hati Biauw

Siok Lan serta Ban Ing Soat tak bisa menahan diri lagi air mata jatuh bercucuran membasahi seluruh

wajahnya.

Sekonyong-konyong dari luar kamar berkumandang datang suara langkah manusia dengan sebat

Biauw Siok Lan meloncat kedepan dan menutup pintu kamar yang terbuka lebar.

Siapa tanyanya.

Aku! suara dari Moay Siauw Beng berkumandang datang dari luar kamar Enso apakah kau didalam.

Ada urusan apa?? tanya Kok Han Siang dengan cepat membesut air mata yang masih membasahi

wajahnya.

Ada seorang lelaki berusia pertengahan hendak menjumpai hujien.

Suruh ia tunggu sebentar nanti baru disuruh masuk! Sayang untuk selamanya ia tak akan bisa masuk

lagi.

Untuk beberapa saat lamanya Kok Han Siang tidak dapat menangkap maksud dari ucapan itu dengan

keheranan segera tanyanya.

Kenapa??

Haaa... haaa... karena ia sudah kubunuh mati jawab Moay Siauw Beng sambil tertawa terbahak-bahak.

Siapakah namanya??

Ia tidak beritahukan namanya kepadaku aku minta ia suka menunggu sebentar diluar pintu agar aku

masuk kedalam memberi laporan lebih dahulu tetapi paksa juga untuk menerobos masuk karena itu aku

lantas sekali tebas memenggal batok kepalanya apakah enso mau melihatnya??.

Sekarang aku ada urusan tak bisa keluar berjumpa dengan dirimu gantungkan saja batok kepala

tersebut didepan pintu ruangan.

Siauw-te turut perintah!.

Suara langkah kaki Moay Siauw Beng makin lama semakin menjauh dan akhirnya tidak kedengaran

lagi suaranya.

Untuk membalaskan dendam sakit hati toakoku aku telah ambil keputusan untuk menggunakan

tubuhku yang kosong dan mirip mayat hidup ini untuk mencabut seribu lembar jiwa manusia guna menebus

kematian toakoku sekalipun begitu hatiku hanya dimiliki oleh toako seorang..... ujar Kok Han Siang lebih

lanjut.

Biauw Siok Lan mengheta napas panjang-panjang katanya.

Hu Bengcu gagah perkasa dan berjiwa besar kematiannya meninggalkan kesan yang mendalam di hati

setiap orang.

Mendadak Kok Han Siang berteriak dan menubruk kedalam pelukan Biauw Siok Lan untuk kemudian

menangis tersedu-sedu serunya.320 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aku mengira hanya aku seorang saja yang memahami keadaan toako siapa sangka cara berpikir

encipun seperti diriku sukma toako ada dialam baka tentu akan berterima kasih atas budi enci ini.

Biauw Siok Lan dibikin terharu oleh ucapan ini ia mengheta napas sedih.

Hujien berjiwa besar dan berwelas kasih kalau aku tidak mengutarakan rahasia hatiku selama ini

sungguh membuat hatiku tidak tenteram.....

Adikku kau hendak mengatakan soal apa?? tanya Kok Han Siang tertegun Biauw Siok Lan tertawa

sedih.

Terus terang saja hujien aku... aku...

Setelah baberapa waktu lamanya sering bergaul dengan Kok Han Siang serta Ban Ing Soat sifat

binalnya sudah banyak berkurang perbuatan Hu Pak Leng yang membuat ia melepaskan kejahatan kembali

kejalan yang benar memberikan suatu kesan yang mendalam dalarn hatinya ia merasa peristiwa yang telah

terjadi pada masa lampau bagaikan sebuah impian belaka sifatnya berubah semakin tenang dan halus.

Tidak aneh kalau ia merasa malu dan tersipu-sipu sewaktu hendak mengutarakan rahasia hatinya.

Melihat perempuan itu secara tiba membungkam dan tundukkan kepalanya rendah-rendah pikiran Kok

Han Siang rada sedikit bergerak ujarnya sambil tertawa. Apakah enci sangat suka kepada toakoku itu?.

Sebelum Hu Pak Leng meninggal ia tidak suka menggunakan pikirannya untuk berpikir dan semuanya

menurut kemauan dari suaminya belaka tetapi sejak lelaki itu mati ia mulai menganalisa dan memikirkan

kembali peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi masa silam.

Dasarnya ia memang seorang gadis cerdik hanya ia tidak mau berpikir menggunakan otaknya saja

sekali ia mulai menggunakan pikirannya maka setiap persoalan dapat ditanggapinya dengan tepat dan

sempurna.

Mendengar ucapan itu Biauw Siok Lan menghela napas panjang kepalanya ditundukkan semakin

rendah lagi.

Tidak salah! jawabnya! dunia sangat luas dan dimanapun aku bisa mendapatkan diri untuk menjalani

suatu hidup baru namun aku telah mengikuti dia datang kemari kendati sejak semula sudah ku duga bahwa

aku akan terjerumus dalam suatu masalah yang menyulitkan namun aku nekad juga ikuti dia datang kemari...

Aaaai... sayang sekali toako sudah mati ujar Kok Han Siang sambil menghela napas seumpama toako

masih hidup dikoloog langit aku tentu akan minta dia suka menerima diri cici...

Menerima diriku sebagai gundiknya?.

Kenapa harus dibedakan antara istri dan gundik aku serta toako sudah kawin banyak tahun tetapi tak

berhasil juga aku melahirkan seorang putra bagi dirinya. Aaaai... beberapa kali aku menasehati dirinya agar

mengawini perempuan lain lagi untuk menyambung keturunannya tetapi setiap kali tawaranku ini ditolaknya

mentah-mentah.....

Ketika untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Hu Bengcu detik itu juga aku sudah tertarik oleh

kegagahan kejantanan serta kebesaran jiwanya dari tertarik timbul simpatik dan akhirnya rasa cinta tak

terbendungkan lagi... sambung Biauw Siok Lan lebih lanjut.

Sementara itu Ban Ing Soiat dengan sepasang mata terbelalak lebar-lebar ia mernperhatikan diri Biauw

Siok Lan tak berkedip agaknya ia sudah dibikin terpesona oleh perkataan itu.

Terdengar Biauw Siok Lan menghela napas panjang ujarnya kembali.

Sejak kecil aku sudah dibawa Im So It Mo masuk kedalam gunung dan menurunkan ilmu silat

kepadaku pada usia enam belas tahun perawanku direbut oleh iblis tersebut dengan paksa untuk kemudian

jual nyawa bagi dirinya setiap kali berkelana dalam dunia kangouw pengetahuanku mendapat banyak321 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

kemajuan entah beberapa banyak jago ganteng yang telah kutemui tetapi selama itu tak seorangpun yang

tertarik.

Entah apa sebabnya sewaktu aku berjumpa dengan Hu Bengcu hati kecilku telah terpukul oleh

kejantanan serta kegagahannya perbuatanku mengikuti dia datang kemari terus terang saja mengandung

maksud tertentu tetapi setelah aku berjumpa dengan hujien barulah timbul kesesalan dalam hatiku baik

kesucian maupun kecantikan wajahnya aku bukan tandingan dari hujien keadaan kita bagaikan sinar

rembulan dengan sinar kunang-kunang karena putus asa aku lantas hapuskan pikiran tersebut dari dalam

hati...

Kok Han Siang tertawa.

Toako bisa mendapat cinta kasih seorang gadis macam kau kalau ia tahu tentu merasa amat bangga

sekali... katanya.

Mendadak terdengar suara Moay Siauw Beng berkumandang kembali kedalam ruangan.

Kembali aku membunuh dua orang apakah batok kepala mereka diletakkan jadi satu dengan batok

kepala tadi?.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Kok Han Siang ada pikiran dalam benaknya tanpa mendengar jelas apa yang sedang dikatakan bocah

itu ia menyahut sekenanya.

Letakkan saja disana!.

Suara gelak tertawa Moay Siauw Beng berkumandang memenuhi angkasa lalu terdengar ia berguman

seorang diri.

Serambi tersebut panjangnya tidak lebih satu tombak kelihatannya sebelum siang hari nanti batok

kepala orang-orang itu akan memenuhi tempat ini.

Kok Han Siang sedang berbicara serius dengan Biauw Siok Lan mereka berdua tidak terlalu

memperhatikan apa yang sedang dikatakan bocah tersebut sedangkan Ban Ing Soat yang sedang

mendengarkan dengan terpesona tiba-tiba melihat mereka tidak meneruskan kata-katanya tak tertahan segera

menimbrung dari samping.

Bibi katanya kau hendak suruh kami jadi saksi sebenarnya ingin kami menjadi saksi tentang soal

apa???

Aku hendak menceritakan rahasia hatiku kepada kalian semua ujar Kok Han Siang setelah menghela

napas sedih. Aku mohon kalian suka memaklumi diriku kemudian akan kutitipkan satu persoalan kepada

kalian berdua!

Hujien ada urusan apa silakan diutarakan saja begitu sungkan-sungkan terhadap kami membuat berdua

tidak kuat menerimanya.

Sejak aku berkenalan dengan toako belum pernah terpikir olehku kalau suatu waktu ia bakal

meninggalkan dirimu untuk selamanya ia sayang kepadaku cinta kepadaku dalam menghadapi persoalan

apapun tak pernah ia melarang diriku sampai sekarang aku masih tidak percaya kalau ia betul-betul sudah

meninggalkan aku untuk selamanya.

Titik-titik air mata jatuh berlinang membasahi wajahnya suara ucapanpun makin lama semakin rendah

dan semakin pedih sambil menahan isak tangis terusnya.

Namun dengan mata kepala sendiri aku telah melihat jenasahnya melihat sendiri secara bagaimana ia

mati dibunuh orang dengan mempertaruhkan jiwanya ia berusaha menolong mereka tetapi tanpa perasaan

sedikitpun mereka telah mencabut jiwanya.

Bicara sampai disitu air mata jatuh berlinang semakin deras lagi.322 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ban Ing Soat yang ikut mendengarkan disamping tiba-tiba merasakan perasaan sedih bercampur gusar

bergelora dalam dadanya dengan suara keras ia segera berseru.

Mereka memaksa ayahku sampai menemui ajalnya kemudian membinasakan pula paman Hu kedua

buah peristiwa menyedihkan ini aku lihat dengan mata kepala sendiri bibi mau balas dendam akupun akan

balas dendam...

Rasa sedih meliputi seluruh wajahnya titik-titik air mata jatuh berlinang...

Perlahan-lahan Kok Han Siang berjalan menghampiri dirinya sambil membelai rambut Ban Ing Soat

dengan tangannya yang putih halus katanya.

Soat jie kau pun merasa bukan kalau paman Hu-mu adalah seorang manusia baik-baik.

Dengan wajah penuh air mata Ban Ing Soat mengangguk.

Paman Hu bukan saja seorang manusia baik bahkan dia seorang manusia jantan dalam hati aku.

Gadis ini merupakan gadis remaja yang baru saja mekar sifat kekanak-kanakannya belum hilang

karena bicara begitu semangat maka tak kuasa lagi rahasia hatinya ikut terbongkar rasa cinta dan kagum

yang selama ini selalu tersembunyi dalam hatinya tanpa terasa telah dilontarkan keluar.

Namun setelah berbicara sampai tengah jalan mendadak rasa malu dalam hatinya sehingga tak kuasa

lagi ia membungkam.

Kok Han Siang kelihatan tertegun dibuatnya dengan cepat ia tertanya.

Bagaimana perasaan hatimu? kenapa tidak kau teruskan?.

Ban Ing Soat mengedipkan sepasang matanya yang besar dan bulat itu dua titik air mata jatuh

berlinang setelah mendehem ringan barulah ia menjawab.

Aku merasa amat kagum terhadap diri paman Hu.

Aaaai... sungguh tidak kusangka ada begitu banyak orang yang mengagumi toakoku kata Kok Han

Siang sambil tertawa bangga agaknya aku jauh lebih beruntung daripada kalian semua.

Ia mendongak keatas memandang langit-langit rumah bibirnya tersungging suatu senyuman manis

agaknya ia sedang terkenang kembali peristiwa yang lampau dimana mereka berdau menjalani penghidupan

yang paling senang dan paling babagia.

Melihat keadaan itu Biauw Siok Lan menghela napas rinsan ujarnya.

Walaupun Hu Bengcu sudah mati namun kegagahan kejantanan keadilan serta kebijaksanaannya

masih tertinggal didunia kesemuanya masih meninggalkan kesan dan hormat dihati setiap orang.

Ucapan cici sedikitpun tidak salah walaupun dia sudah mati namun tetap masih hidup dalam hatiku

setiap kali aku pejamkan mata maka aku segera merasa seakan-akan ia berdiri disisiku.

Mengenang dan mengaguminya saja apa gunanya kita harus membalaskan dendam sakit hati ini teriak

Ban Ing Soat dengan penuh semangat.

Tidak salah aku harus balaskan dendam sakit hati toako ini tetapi ilmu silat yang kita miliki masih

tertinggal sangat jauh dari kepandaian lawan secara bagaimana kita baru dapat balaskan sakit hati ini?.

Waaah... soal ini memang sangat sulit sekali seru Ban Ing Soat tertegun dibuatnya! Aaai... anggota

partai Siauw lim serta partai Bu-tong amat banyak sekali, sekalipun terhitung seluruh anggota lembah Mie

Cong Kok suka membalaskan dendam paman Hu pun belum tentu bisa menangkan pihak lawan.

Maka dari itu kita harus mencari akal.....

Akal bagaimana maksudmu??323 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sambil membenahi rambutnya yang kusut serta memandang kakinya yang putih mulus tiba-tiba Kok

Han Siang bertanya.

Soat jie coba kau lihat badan bibimu indah menarik tidak???

Sangat menarik sekali kecantikan wajahnya tiada tandingan dikolong langit jawab Ban Ing Soat

sambil mengangguk tiada hentinya.

Kok Han Siang menghela napas panjang.

Semasa toako masih hidup dikolong langit tidak pernah memperhatikan kecantikanku sendiri kini

toako sudah mati aku baru teringat akan kecantikanku.....

Berhasilkah kita membalaskan dendam paman Hu harus mengandalkan ilmu silat apa sangkut pautnya

dengan soal kecantikan?? tanya Ban Ing Soat keheranan agaknya ia masih belum mengerti juga akan

maksudnya.

Aaaaa! budak bodoh Thian telah menciptakan diriku dengan selembar wajah yang cantik serta

lekukan-lekukan badan yang indah aku hendak menggunakan kelebihanku ini untuk balaskan dendam sakit

hati toako.

Dengan setengah mengerti setengeh tidak Ban Ing Soat menggangguk.

Aaaah... tiba-tiba ia menghela napas dan berkata lebih jauh.

Oooouw benar bukankah kau hendak kawin dengan siapa saja yang dapat balaskan dendam sakit hati

paman Hu.

Tidak, bukan demikian Kok Han Siang menggeleng anggota Siauw lim si serta Bu-tong pay amat

banyak sekali setiap anggotanya memiliki kepandaian yang amat lihay sekalipun seseorang memiliki ilmu

silat lihaypun tidak mungkin bisa membasmi habis semua anggota dari kedua partai tersebut.

Lalu apa yang harus kita lakukan?.

Aku hendak menggunakan kecantikan wajahku serta kepadatan tubuhku untuk memancing banyak

orang suka jual nyawa buat diriku.

Aaaai... apakah hujien sudah ambil keputusan untuk berbuat demikian? tanya Biauw Siok Lan.

Kecuali berbuat demikian aku tidak berhasil mendapatkan cara lain lagi yang rasanya lebih sempurna

untuk balaskan dendam toako.

Hujien harap kau berpikir tiga kali sebelum bertindak keputusan ini sangat luar biasa sekali.

Mendadak air muka Kok Han Siang berubah jadi amat serius katanya.

Aku sudah berpikir berulang kali sebelum ambil keputusan menurut perasaanku aku rela berbuat apa

saja asalkan dendam toako bisa terbalas..... ia merandek sejenak kemudian tambahnya.

Aku mohon kalian bedua suka mengabulkan satu permintaanku.

Silahkan hujien utarakan.

Persoalan ini tidak terlalu berat yaitu menyangkut soal bocah yang kupelihara tersebut. Aku hendak

balaskan dendam toako sejak ini mungkin akan hidup ditengah gelombang besar yang setiap saat

membahayakan jiwaku, aku tidak ada waktu lagi untuk mendidik dan memelihara dirinya, karena itu aku

hendak titipkan bocah tersebut kepada kalian agar kalian suka memeliharanya hingga menginjak

kedewasaan.

Kalau hujien memang sudah ambil keputusan untuk berbuat demikian dan apabila membutuhkan

bantuanku..... keadaan dunia persilatan amat berbahaya sedangkan hujien sama sekali tak berpengalaman

bagaimana bisa menghadapinya...324 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ada Tiong It Hauw serta Moay Siauw Beng yang membantu diriku, aku rasa sudah lebih dari cukup

tukas Kok Han Siang cepat. Aku hendak berkelana dan menyambangi seluruh jago Bu-lim yang ada di

kolong langit dewasa ini...

Tiong It Hauw serta Moay Siauw Beng hanya bisa menjadi pengawal pribadi hujien ujar Biauw Siok

Lan sambil tertawa. Untuk menyusun rencana aku pikir kecerdikan mereka tak bisa memadainya. Kecantikan

wajah hujien tiada tandingan dikolong langit namun kaupun harus tahu kecuali kecantikan wajah masih

harus mempunyai satu cara suatu siasat dan suatu kepandaian untuk pasang jerat dan memancing mereka

masuk perangkap...

Ia termenung sebentar kemudian sambungnya lebih jauh.

Haruslah diketahui seseorang untuk memiliki ilmu silat yang maha dahsyat dia harus memiliki bakat

alam yang bagus da sempurna : Orang ini kalau bukan manusia, tentulah seorang manusia tinggi hati yang

berjiwa dingin. Sekalipun hujien memiliki kecantikan wajah yang mempesonakan serta menggiurkan setiap

insan tetapi kalau tak tahu bagaimana cara menggunakannya maka kau akan menemui kegagalan dalam

memaksa mereka tunduk seratus persen dibawah telapak kakimu dan rela berbakti sepanjang masa...

Kok Han Siang yang mendengar uraian itu kontan berdiri termangu-mangu lama sekali ia baru

berseru.

Aaaah! kiranya untuk melakukan perbuatan inipun masih membutuhkan banyak kepandaian serta

kecerdikan...

Semasa aku masih kecil dan berkelana dalam dunia persilatan berpuluh-pulu ribu manusia sudah

kutemui pelbagai raut wajah manusia dikolong langit sudah kujumpai kalau kau bisa bertindak mengikuti

situasi tindakanmu baru akan berhasil mengumpulkan jago-jago lihay di kolong langit untuk kita gunakan.

Seumpama hujien sudah pastikan diri bertindak dengan mengandalkan kecantikan wajahmu maka kau harus

membutuhkan pula susunan rencana dariku aku akan populerkan dulu kecantikanmu di kolong langit setelah

itu baru bekerja dengan pinjam nama besar tersebut, kata Biauw Siok Lan sambil tertawa.

Kok Han Siang menghela napas panjang katanya.

Ternyata dalam masalah ini masih terdapat hal-hal yang begitu merepotkan waaaah! kalau begitu aku

harus mohon bantuan dari cici!.

Aku akan menyusunkan satu rencana bagus untuk mempopulerkan dulu nama harum hujien.

Mendadak wajah Kok Han Siang berubah serius titik-titik air mata jatuh berlinang ujarnya dengan

nada sedih.

Kalau begitu aku harus merepotkan moay-moay.

Sebelum Biauw Siok Lan sempat menjawab mendadak terdengar suara Moay Siauw Beng

berkumandang kembali dari luar ruangan.

Manusia she Tiong itu hendak berjumpa dengan enso bolehkah dia masuk kedalam???

Cepat suruh dia masuk kedalam seru Kok Han Siang seraya buru-buru mengenakan pakaian.

Moay Siauw Beng mengiakan dan segera berlalu.

Ketika Kok Han Siang muncul dari kamarnya Tiong It Hauw yang mengenakan kain kerudung hitam

telah berdiri diluar pintu ruangan dengan sikap menghormat.

Sinar matanya segera beralih kedepan tiba-tiba hatinya terkesiap sebab ia menemukan banyaknya


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


batok kepala manusia tersusun sangat rapi diatas serambi darah segar membasahi seluruh lantai.

Dengan cepat ia berpaling kearah Moay Siauw Beng dan menegur.

Hey apakah orang-orang ini mati ditanganmu semua?325 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sedikitpun tidak salah jawab Moay Siauw Beng tertawa terbahak-bahak dengan kerasnya. Seluruhnya

berjumlah dua belas orang serambi ini belum lagi diperuhi dengan batok kepala mereka.

Aaaaaai...! apakah orang-orang ini hendak berjumpa dengan diriku semua?

Benar sewaktu mereka tiba disini tanpa bicara ba atau bu segera menerjang masuk kedalam aku suruh

mereka berhenti tapi mereka malah turun tangan terhadap diriku... kata Moay Siauw Beng sambil tertawa.

Tiong It Hauw menyapu sekejap batok kepala manusia yang berserakan diatas lantai lalu ujarnya.

Mereka semuanya adalah anak buahnya Huo Yen Ga mungkin orang-orang ini datang kemari dengan

membawa maksud jelek pembunuhan ini dilakukan tepat sekali.

Ayo cepat singkirkan batok itu semua begitu banyak batok kepala berserakan disini... hiii... sungguh

membuat orang meresa takut.

Moay Siauw Beng tersenyum tanpa banyak bicara lagi kakinya melancarkan sebuah tendangan kearah

sebutir batok kepala yang berada disebelah kanan batok kepala kontan mencelat keangkasa dan meluncur

keluar lima enam tombak jauhnya.

Tampak sepasang kakinya bekerja cepat satu demi satu saling menyusul dalam sekejap mata dua belas

butir batok kepala secara beruntun telah melayang keangkasa dan saling bertumbukan dengan kerasnya

percikan darah bagaikan hujan gerimis tersebar keempat penjuru.

Dengan wajah penuh kegirangan dan dihiasi senyuman Moay Siauw Beng mendongak keatas

menonton pemandangan yang amat mengerikan itu.

Kedua belas butir batok kepala itu setelah saling bertumbukan diangkasa segera mencelat dan tersebar

diluar halaman.

Tiong It Hauw yang menonton jalannya pertunjukkan dari samping kalangan diam-diam merasa

terperanjat pikirnya.

Usia bocah ini masih muda namun ilmu silat yang dipelajarinya merupakan ilmu silat tingkat keatas

kehebatannya dikemudian hari sungguh luar biasa sekali walaupun dalam sekejap mata menendang dua belas


Kemelut Di Cakrabuana Karya Merdeka Gelang Perasa Serial Tujuh Senjata 4 Roro Centil 22 Tujuh Mahluk Kerdil
^