Pencarian

Badai Dunia Persilatan 9

Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID Bagian 9



selat senjata tajam berkilauan memenuhi angkasa diiringi bentakan keras mereka menerjang kemuka.

Hong Cioe yang melihat rencana bagusnya menemui kegagalan total walaupun dalam hati merasa

amat gusar namun setelah dilihatnya suasana sangat kalut dan untuk beberapa saat tak dapat dikuasahi ia

segera sadar bilamana pertarungan ini di langsungkan lebih lama akan mendatangkan kerugian bagi

pihaknya.

Ia segera bursuit nyaring dan berseru.

Swie-heng, Wu-heng pertarungan massal ini tidak bisa ditolong lagi lebih baik kita cepat-cepat

berlalu.

Sebagai seorang manusia berwatak licik dan banyak pengalaman setelah melihat gelagat tidak

menguntungkan dirinya ia tidak ingin bertahan lebih jauh. Badannya segera mencelat tiga tombak keangkasa

dan berlalu dari situ.

Swie Han, Wu Tuo sama-sama mengirim sebuah babatan keluar angin pukulan menderu-deru

memaksa Thian Sian Thaysu yang bergebrak dengan membawa luka terdesak miring kesamping.

Ambil kesempatan itulab kedua orang itu terjang keluar dari kalangan dan melayang pergi.260 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Si api beracun Seng Jiang pun membentak keras ia kirim dua babatan dahsyat memaksa dua orang

murid Siauw lim si mundur kebelakang dan segera meloncat keluar dari kalangan dan melarikan diri

mengikuti dibelakang kedua orang rekannya.

Menghadapi situasi demikian kalut dan kacau si Loo Hu It Shu Huo Yen Ga tak dapat berkutik apa-

apa ia menyingkir kesamping memberi jalan keluar bagi pentolan iblis-iblis itu untuk mengundurkan diri.

Gerakan tubuh beberapa orang itu sangat cepat dalam sekejap mata mereka telah lenyap tak berbekas

tinggal Moay Siauw Beng seorang masih terjerumus dalam suatu pertarungan yang sengit melawan Tiong It

Hauw.

Thian Ih Thaysu angkat muka memandang sekejap kearah Huo Yen Ga tiba-tiba ia gerakkan toyanya

melancarkan serangan.

Para padri Siauw lim si melihat Thian Ih Thaysu telah turun tangan mereka pun sama-sama gerakkan

senjata meluruk kedepan.

Sute jangan... mendadak terdengar Thian Sian Thaysu berseru.

Namun karena ia merderita luka parah sementara harus mengepos napas untuk melakukan pertarungan

sengit kekuatan badannya sudah tak dapat tahan lebih lama lagi begitu berseru hawa murni seketika buyar

dan ia roboh keatas tanah.

Sementara itu dari tengah kalangan mendadak terdengar suara dengusan berat serta suara tertawa

dingin bergema memenuhi angkasa Tiong It Hauw yang sedang melangsungkan pertarungan sengit melawan

Moay Siauw Beng mendadak berpisah dan saling mengundurkan diri kebelakang.

Tampak pundak kiri Moay Siauw Beng terluka darah segar mengucur dengan derasnya sedangkan

paha kanan Tiong It Hauw robek dan darah segar pun mengucur keluar bagaikan sumber air mata.

Kiranya kedua orang itu sama-sama menderita luka.

Tiong It Hauw berhasil menebas pundak kiri Moay Siauw Beng dengan goloknya sedang Moay Siauw

Beng berhasil menusuk kaki Tiong It Hauw.

Huo-heng bisik Yu Ih Lok kemudian kepada Huo Yen Ga setelah meninjau situasi disekeliling tempat

itu harap kau ambil pucuk pimpinan memerintahkan seluruh anak buah kita untuk mundur dan jangan

bentrok dengan pihak Siauw lim serta Bu-tong pay.

Eeeeei... apa sebenarnya yang telah terjadi? Siauw-te makin lihat makin jadi kebingungan.

Saat ini bukan waktu yang tepat untuk bicara nanti setelah urusan selesai kita baru bercakap-cakap

kembali.

Orang she Yu itu segera meloncat kesisi Tiong It Hauw dan menambahkan.

Tiong-heng bagaimana keadaan lukamu?.

Aaaakh... cuma sedikit belaka tidak terlalu parah Tiong It Hauw tertawa dan menggeleng Yu-heng

cepat periksa bagaimana keadaan dari Bengcu.

Dalam pada itu setelah Thian Sian Thaysu membentak keras mencegah anak buahnya saling bergebrak

para padri dari Siauw lim si sama menarik diri dan berdiri tenang ditengah lembah.

Peraturan Perguruan Sauw lim si amat keras dan ketat para hweesio-hweesio itupun mempunyai

disiplin yang ketat kendati berada ditengah mara bahaya mereka tetap berdiri tenang tak seorangpun yang

kelihatan gugup atau kacau.

Yu Ih Lok berpaling memandang sekejap kearah Moay Siauw Beng lalu serunya :261 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Saudara cilik badanmu penuh dengan berlumuran dengan noda darah serta luka kulit, kinipun berada

didalam kepungan musuh lebih baik jangan menerjang secara gegabah dengan berbuat begini mungkin kau

masih dapat menyelamatkan jiwamu.

Menengok kearah Yu Ih Lok pun tidak Moay Siauw Beng meletakkan pedangnya diatas tanah lalu

duduk bersila mengatur pernapasan untuk menyembuhkan lukanya ia biarkan mulut lukanya merekah

biarkan darah segar tetap mengalir namun ia tetap tenang seolah-olah terhadap hweesio yang mengepung

disekeliling tempat itu sama sekali tidak melihat.

Dengan sepasang alis berkerut Yu Ih Lok berjalan didalam lembah dengan langkah lebar para hweesio

Siauw lim si yang berbaris didalam lembah tidak ada yang turun tangan menghadang namun merekapun tak

ada maksud untuk memberi jalan.

Melihat kejadian itu Yu Ih Lok segera mendehem sembari menjura ujarnya :

Cuwi Thaysu harap kalian suka memberi jalan buat diriku lewat.....

Biarkan dia lewat tukas Thian Ih Thaysu dengan suara keras.

Para hweesio pihak Siauw lim si dengan cepat menyingkir ke kedua belah samping dan membuka satu

jalan lewat.

Dengan gerakan cepat Yu Ih Lok segera masuk menerobos kedalam lembah. Sementara itu api yang

berkobar dalam lembab sebagian besar telah padam saat ini tinggal percikan api kecil belaka.

Haruslah diketahui dalam lembah gunung ini tak ada tumbuhan yang tumbuh disana lembah tersebut

adalah lembah yang gersang kecuali ranting, alang-alang serta obat peledak yang telah dipersiapkan Hong

Cioe sekalian terlebih dulu tak ada benda lain yang bisa digunakan sebagai bahan pembakar.

Maka dari itu sewaktu api berkobar tadi segera menjilat bahan-bahan kering yang tersedia dengan

ganasnya tetapi setelah bahan-bahan pembakar musnah dengan gunanya tetapi setelah bahan-bahan

pembakar musnah dengan cepat kobaran api itu padam kembali.

Suara tangisan yang serak dan lirih berkumandang datang mengikuti hembusan angin gunung

walaupun suara itu tidak keras namun membuat orang ikut merasa sedih.

Telah berada ditepi jurang kehancuran bagaikan dikolong langit sudah tak ada persoalan apapun

membuat ia betah hidup lebih lanjut.

Seketika Yu Ih Lok merasakan langkah kakinya makin lama makin bertambah berat ia merasa hatinya

seolah-olah telah dibebani dengan sebuah beban seberat ribuan kati.

Dengan membawa perasaan hati berat lambat-lambat ia melangkah kedepan ketika sinar matanya

dialihkan kedepan tampaklah Kok Han Siang sedang duduk bersandar diatas sebuah batu gunung sambil

menggendong tubuh seorang lelaki yang berperawakan tinggi besar sepasang matanya terpejam rapat air

mata mengucur keluar bagaikan sumber air mata meleleh membasahi pipinya rintihan serta isak tangis yang

berkumandang keluar dari bibirnya yang kecil mungil.

Biauw Siok Lan serta Ban Ih Soat berjaga-jaga di kedua belah sisinya mungkin mereka berduapun

terpengaruh oleh kesedihan yang terpancar keluar dari isak tangis Kok Han Siang pipi mereka berdua penuh

dengan lelehan air mata.

Melihat kejadian itu Yu Ih Lok menghela napas panjang pikirnya.

Mereka berdua kenapa tidak menghibur dirinya? apakah mereka hendak biarkan dia menangis

setengah mati?.....

Mendadak ia percepat langkah kakinya maju ke depan.262 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Terasa suara isak tangis itu tiada hentinya mendengung disisi telinga semakin dekat ia berjalan ke sisi

Kok Han Siang kesedihan terasa semakin memuncak sehingga akhirnya air mata tanpa terasa ikut meleleh

membasahi wajahnya maksud hendak menghibur Kok Han Siang seketika terlupakan sama sekali.

Wajah yang cantik jelita saat ini telah tertutup oleh kabut kesedihan namun yang terutama memberi

pengaruh tebal adalah suara isak tangis yang sangat menyedihkan itu membuat orang lain seolah-olah berada

ditepi saat kiamat saja.

Terdengar suara isak tangis tadi makin lama semakin lemah makin lama semakin lirih dan akhirnya

tak kedengaran sedikit suarapun :

Yu Ih Lok mengusut air mata tiba-tiba pikirannya tersadar kembali buru-buru serunya cemas.

Hujien! hujien.....

Kiranya saking sedihnya sehingga kelewat batas Kok Han Siang telah jatuh tidak sadarkan diri.

Dengan seruan ini Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat pun seketika tersadar kembali dari kesedihan

mereka sama-sama berseru kaget dan berteriak :

Hujien.....

Sambil berlutut kedua orang gadis ini memayang bangun tubuh Kok Han Siang.

Sekalipun perempuan cantik lakana bidadari ini jatuh tidak sadarkan diri tetapi tangannya masih erat-

erat membopong jenasah Hu Pak Leng yang mulai mendingin.

Sementara itu suara langkah kaki yang gaduh dan ramai berkumandang datang Tiong It Hauw, Huo

Yen Ga serta para jago dari lembah Mie Cong Kok sama-sama merubung datang.

Wajah Tiong It Hauw yang berkerudung hitam kelihatan tergetar keras jelas sedih dan berduka oleh

perubahan diluar dugaan ini hanya saja orang lain tak dapat melihat bagaimanakah perubahan wajahnya saat

ini.

Sedangkan Huo Yen Ga kedengaran menghela napas berat.

Aaaaai! apakah Bengcu masih bisa ketolongan?.

Perlahan-lahan Biok Siok Lan angkat muka dan menjawab dengan nada sedih.

Bengcu menderita luka parah didua tempat kematian jenasahnya telah mendingin sejak tadi.

Mendengar berita itu Huo Yen Ga angkat muka memandang awan putih yang melayang diangkasa

kemudian tanyanya kembali dengan berat :

Bengcu terluka ditangan siapa?.

Entahlah aku tidak melihat sendiri tak berani sembarangan menuduh :

Hmm! kalau bukan para hweesio dari Siauw lim si tentu toosu-toosu dari Bu-tong pay sela Tiong It

Hauw.

Tidak mungkin timbrung Yu Ih Lok luka-luka diatas tubuh Bengcu semuanya merupakan luka

tertusuk pedang para hweesio Siauw lim tidak pernah menggunakan pedang.

Segulung angin gunung bertiup lewat dengan kencangnya mengibarkan ujung pakaian para jago di

samping itu menyadarkan pula Kok Han Siang yang jatuh tak sadarkan diri.

Tampak ia membuka kembali sepasang matanya lambat-lambat memandang kearah para jago dengan

wajah kebingungan kemudian menjerit keras membopong jenasah Hu Pak Leng dan lari kearah depan.263 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aaaaai..... Yu Ih Lok menghela napas panjang ia segera berpaling kearah Biauw Siok Lan dan Ban Ing

Soat sembari memesan.

Saking sedihnya kelewat batas kesadarannya agak terganggu cepat kalian berdua mengejar dari

belakang jangan biarkan dia ambil keputusan pendek.

Dengan sepasang mata dihadang air mata Ban Ing Soat mengangguk ia segera lari mengeja.

Sedangkan Biauw Siok Lan dengan suara lirih berpesan kepada Yu Ih Lok :

Kini Bengcu telah wafat. Hujien pun seorang perempuan lemah yang tak bisa memegang pucuk

pimpinan Bengcu apalagi lembah Mie Cong Kok hanya merupakan dasar permulaan belaka banyak urusan

sedang dan harus digarap kesemua ini tak mungkin dikerjakan dengan kekuatan hujien harap kalian beberapa

orang suka berunding dan cepatlah ambil keputusan.....

Soal ini nona Biauw tak usah banyak bicara lagi tugas Tiong It Hauw seraya ulapkan tangannya.

Kecuali Bengcu seorang yang bernyali besar serta berpengetahuan luas dapat memimpin para jago

Liok-lim dari seluruh kolong jagad dalam dunia persilatan saat ini tak mungkin bisa muncul orang kedua

cepat kau pergi mengurus hujien urusan ini tak perlu kau kuatirkan!


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Biauw Siok Lan tidak membantah lagi ia segera meloncat ketengah angkasa dan melayang pergi dari

situ.

Pada saat ini orang-orang Siauw lim serta Bu-tong masih berada diluar lembah kata Huo Yen Ga

sepeninggalnya perempuan tersebut musuh tangguh ada didepan mata rasanya bukan waktu yang tepat buat

kita untuk membicarakan soal pengganti Bengcu menurut penglihatanku lebih baik kita pulang dulu ke

lembah Mie Cong Kok kemudian baru di bicarakan lagi.

Ciangbujien dari partai Siauw lim maupun partai Bu-tong agaknya telah menderita luka parah kata Yu

Ih Lok memberikan pendapatnya rasa permusuhan kedua partai tersebut kepada kitapun tidak begitu berat

menurut pendapat cayhe kalau bisa bersabar-sabarlah sedapat mungkin kalau bisa tak usah bergebrak

melawan mereka jauh lebih baik lagi.

Hmm! orang-orang dari kedua partai sudah bergebrak sangat lama saat ini kebanyakan mereka sudah

lemah dan kemungkinan besar tiada sisa tenaga untuk bergebrak melawan kita lagi kalau Yu-heng

menganggap mereka talah melenyapkan rasa permusuhan dengan kita. Heeee..... apakah ucapanmu itu tidak

terlalu keminter?

Yu Ih Lok kontan mengerutkan alisnya namun ia tidak banyak bicara dengan langkah lebar segera

berjalan kearah luar lembah.

ooooOoooo

14

TIBA-TIBA terdengar Tiong It Hauw tertawa dingin sambil berkata :

Menurut pendapat Siauw-te lebih baik sementara waktu kita jangan mencari gara-gara dengan jago-

jago kedua partai tersebut!

Tidak menanti jawaban dari Loo Hu It Shu ia segera meloncat kedepan dengan kesempurnaan ilmu

meringankan tubuhnya dalam dua tiga kali loncatan ia telah tiba dimulut lembah.264 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Di sana terlihat sepuluh orang hweesio Siauw lim si berdiri berjejer dengan senjata terhunus

menghalangi jalan pergi mereka Kok Han Siang, Biauw Siok Lan, Ban Ing Soat serta Yu Ih Lok sekalian

tertahan semua disitu.

Kok Han Siang agaknya sudah tak dapat menahan diri dibawah bimbingan Biauw Siok Lan serta Ban

Ing Soat ia berdiri sambil pejamkan sepasang matanya wajah yang cantik penuh dibasahi dengan roda air

mata.

Tiong It Hauw yang melihat kejadian itu mendadak segulung hawa gusar yang susah ditahan

menerjang kebenaknya ia lepaskan kunci pada pinggangnya meloloskan golok tipis dan berjalan kedepan

dengan langkah lebar.

Tiong-heng jangan gegabah seru Yu Ih Lok dengan nada lirih.

Iapun segera meloncat kedepan mengejar dari belakangnya.

Merasa datangnya dua orang musuh para hweesio Siauw lim si yang berdiri berjejer ditengah jalan

mendadak mulai bergerak diantara berkelebatnya cahaya senjata dalam sekejap mata tersusunlah sebuah

barisan aneh.

Walaupun Tiong It Hauw belum pernah menjumpai barisan Loo Han Tin dari pihak Siauw lim namun

sudah mendengar kehebatan serta kepopulerannya sejak beberapa ratus berselang bahkan belum pernah

seorangpun berhasil lolos dari dalam barisan tersebut.

Kini melihat barisan Loo Han Tin telah dipersiapkan ia jadi terkesiap pikirnya.

Kalau ditinjau dari situasi pada saat ini aku rasa suatu akhir yang baik tak mungkin berhasil didapat.

Ketika ia berpaling kebelakang Huo Yen Ga dengan membawa para jago Liok-lim telah tiba disitu.

Buru-buru Yu Ih Lok maju kedepan menghadang dihadapan Tiong It Hauw kepada hweesio tersebut

sembari menjura ujarnya :

Cuwi thaysu menghadang jalan lewat dari lembah ini entah membawa maklud apa??

Dengan wajah serius para hweesio tersebut membungkam tak seorangpun meaggubris perkataan

tersebut.

Melihat ucapannya tidak digubris Tiong It Hauw naik darah tegurnya dengan suara dingin :

Aku lihat suatu pertarungan sengit tak akan terhindar lagi Yu-heng kau tak usah banyak bicara lagi

dengan mereka.

Sebelum ia ambil suatu tindakan mendadak terdengar suara seruan berat dan rendah berkumandang

datang dari tempat kejauhan.

Kalian cepat manyingkir dan beri jalan lewat buat mereka.

Suara tersebut kedengaran hanya secara lapat-lapat saja namun dengan cepat para hweesio tersebut

telah menyingkir kesamping dan membuka scbuah jalan lewat buat rombongan jago Liok-lim bahkan senjata

yang terhunuspun diturunkan kembali ketanah.

Perubahan diluar dugaan ini membuat Yu Ih Lok serta Tiong It Hauw jadi kebingungan setengah mati

setelah tertegun beberapa saat lamanya Tiong It Hauw baru berkata lirih.

Harap Yu-heng berjalan dipaling depan biarlah Siauw-te berjalan dibelakang melindungi keselamatan

hujien.

Kemudian ia berpaling menjura dan berkata lebih lanjut.

Silahkan hujien segera berangkat.265 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aaaai... ia kedah lewat batas saat ini kembali jatuh tidak sadarkan diri jawab Biauw Siok Lan dengan

nada sedih.

Tiong It Hauw segera berjalan mendekat dengan langkah lebar serunya lirih.

Kesempatan baik susah didapat lagi kita tak bisa buang waktu lebih lama disini nona tiada halangan

kau kerahkan hawa murni menotok beberapa buah jalan darah pentingnya coba kita lihat apakah bisa tersadar

kembali dari pingsannya.

Dengan wajah sedih Biauw Siok Lan mengangguk diam-diam hawa murninya disalurkan mengelilingi

seluruh badan kemudian telepak tangannya ditempelkan keatas jalan darah Ming Bun Hiat pada punggurg

Kok Han Siang dan didorong kedepan ringan-ringan.

Tampak badan Kok Han Siang agak mematul kedepan lalu perlahan-lahan membuka matanya kembali

menyapu sekejap para hweesio mendadak dengan langkah lebar ia berjalan kedepan.

Tiong It Hauw segera meloncat kedepan berebut didepan Kok Han Siang katanya lirih.

Hujien badanmu tidak sehat harap serahkan jenasah Bengcu kepada cahye biar aku yang

menggendongnya??.

Bagaikan takut Tiong It Hauw hendak merebut jenasah dalam pelukannya saja mendadak Kok Han

Siang putar badan seraya menggeleng.

Tidak biar aku menggendongnya sendiri!

Tanpa banyak bicara lagi ia segera berjalan lebih dahulu kearah depan.

Tiong It Hauw tidak banyak bicara lagi bersama-sama Yu lh Lok, Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat

melindungi dikedua belah sisinya, bersama-sama keluar dari lembah itu diikuti Loo Hu It Shu bersama

seluruh jago lihay lembah Mie Cong Kok.

Aaakh! Hu-suheng telah putus nyawa mendadak terdengar suara seorang kanak-kanak yang nyaring

berkumandang datang.

Moay Siauw Beng sambil memanggul kembali pedang mustikanya segera bangun berdiri dan

mengejar para jago lainnya.

Satelah bergebrak melawan Tiong It Hauw tadi dan terluka selama ini ia duduk bersila mengatur

pernapasan diatas tanah walaupun para hweesio dari Siauw lim si masih mengingat dendam terbunuhnya

saudara perguruan mereka namun melihat dia hanya seorang bocah lagi pula seluruh badannya belepotan

darah maka sementara ini masih mengatur pernapasan tak seorang anak murid Siauw lim si pun yang turun

tangan terhadapnya.

Kini setelah ia bangun berdiri dan hendak berlalu seketika muncullah seorang hweesio menghadang

jalan perginya.

Berhenti bentak hweesio itu dengan nada berat. Hmmm! kau masih ingin pergi???.

Moay Siauw Beng tersenyum.

Kenapa aku tak boleh pergi????.

Pedangnya laksana kilat menusuk kedepan.

Terasa berkuntum-kuntum bunga dengan memancarkan cahaya tajam mendesak hweesio memaksa ia

harus menyingkir kesamping.

Para hweesio tahu ilmu pedangnya amat ganas dan telengas tak boleh dipandang enteng melihat ia

turun tangan mereka semua segera pusatkan perhatian bersiap-siap.266 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Tiba-tiba seorang hweesio yang ada disebelah kiri menggerakkan toyanya dengan jurus Hang Sauw

Ong Kiem atau menyapu hancur selaksa tentara ia babat kaki bocah tersebut.

Bukannya mundur Moay Siauw Beng malah maju kedepan tiba-tiba ia meloncat kedepan dan

menubruk kemuka dengan kelincahan yang luar biasa pedangnya rnenyapu kiri menusuk kanan dalam

sekejap mata melancarkan tiga buah serangan berantai memaksa mundur beberapa orang hweesio

penghalang jalan dan terjang keluar dari kepungan lari kehadapan Kok Han Siang.

Setelah memandang sekejap jenasah Hu Pak Leng is menggeleng seraya mengeluh.

Aaaakh! tidak tertolong lagi.

Tiong It Hauw karena takut secara tiba-tiba bocah she Moay itu turun tangan melukai Kok Han Siang

begitu ia selesai bicara mendadak melancarkan sebuah serangan kedepan.

Cepat menyingkir bentaknya keras.

Dengan tangan kanan mencekal pedang tanpa berpaling lagi Moay Siauw Beng gerakkan tangan

kirinya menyambut serangan Tiong It Hauw itu dengan keras lawan keras.

Tiong It Hauw seketika merasa hatinya tergetar keras kudu-kudanya tergempur dan tanpa terasa telah

mundur tiga langkah kebelakang.

Sebaliknya Moay Siauw Beng sendiripun dipukul mundur lima langkah kebelakang oleh getaran

pukulan Tiong It Hauw.

Dalam sekejap mata itulah empat orang hweesio Siauw lim si telah maju kedepan membentuk sebuah

kepungan mengurung Moay Siauw Beng ditengah kalangan.

Tahan, mendadak Kok Han Siang membentak keras dengan alis berkerut.

Perempuan ini memiliki kecantikan yang luar biasa setelah mengumbar hawa amarah sikapnya jadi

amat mengerikan.

Mendengar bentakan itu para hweesio sama-sama berpaling kearahnya tanpa terasa mereka sama-sama

berhenti.

Moay Siauw Beng tersenyum ia berjalan kesisi Kok Han Siang dan berkata.

Aku dengan Hu Bengcu adalah suheng-te kalau begitu akupun harus memanggil kau sebagai Enso.

Kok Han Siang memandang sekejap kearahnya kemudian tanpa meggubris lagi melanjutkan

perjalanannya kedepan.

Thian Ih Thaysu melihat anak murid perguruannya kena digertak oleh sebuah bentakan seorang gadis

dalam hati merasa sangat gusar namun dihadapan umum iapun merasa tidak enak untuk menegur anak

muridnya itu.

Sambil gerakan toya ia menyambut sendiri kedatangan rombongan itu dan menghadang jalan pergi

Kok Han Siang.

Kau hendak membuat apa?? bentak Kok Han Siang sangat murka sepasang matanya melotot bulat-

bulat ayo cepat menyingkir kesamping!

Dalam keadaan gusar wajah cantik menunjukkan suatu sikap yang amat berwibawa. Thian Ih Thaysu

memandang beberapa kejap kearahnya kemudian tanpa terasa telah mundur dua langkah kebelakang.

Haruslah dikecantikan wajah Kok Han Siang susah dicarikan tandingannya dikolong langit dalam

keadaan biasa cukup satu senyuman manisnya bisa membuat orang tergiur dan lupa daratan.

Mendengar bentakan tersebut Thian Ih Thaysu segera merasa ada suatu kekuatan yang tak dapat

melawan mempengaruhi benaknya tanpa terasa lagi, mundur kebelakang.267 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Namun dia adalah seorang padri lihay imamnya sangat kuat setelah mundur dua langkah kebelakang

mendadak ia merasa keadaan sedikit tidak beres badannya kembali maju dua langkah kedepan ujarnya :

Loolap tidak ingin bergebrak dengan anak gadis tiada halangan hujien memilih seorang jago lihay dari


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


lembah kalian untuk menghadapi diriku asalkan bisa menangkan toya loolap ini loolap segera akan

menyingkir memberi jalan...

Ia rnerandek sejenak kemudian ujarnya kembali.

Atau hujien perintahkan seluruh anak buahmu terjang keluar dari lembah kedua cara ini boleh hujien

pilih sendiri.

Kok Han Siang tertegun ia bingung apa yang harus dijawab dalam keadaan seperti ini.

Sebelum ia ambil suatu tindakan Tiong It Hauw telah menjura.

Hujien harap segera mengundurkan diri kebelakang hamba rela bergebrak mati-matian melawan orang

ini.

Selama hidup aku paling suka berkelahi tiba-tiba Moay Siauw Beng menimbrung sembari ayunkan

pedang mustikanya lebih baik aku saja yang bergebrak melawan hweesio tua ini.

Sembari ayunkan pedanya ia menerjang kedepan.

Mendadak terdengar suara teguran berat berkumandang datang.

Sute! cepat menyingkir jangan menghalangi mereka lagi!.

Suara itu muncul dari mulut Sian Thaysu hongtiang partai Siauw lim mendengar suara tersebut buru-

buru Thian Ih Thaysu mengundurkan diri kebelakang.

Hujien silahkan berlalu serunya seraya ulapkan tangan. Namun bocah ini harus tetap tinggal karena ia

sudah banyak melukai anak murid kuil kami.

Hmmm! sengaja aku hendak bawa serta dirinya. Tukas Kok Han Siang setelah memandang sekejap

kearah Moay Siauw Beng. Kalian telah melukai suamiku apakah ini tidak terhitung jiwa manusia?.

Kontan air muka Thian Ih Thaysu berubah hebat.

Sikap ketus serta keras kepala dari hujien membuat loolap jadi serba susah serunya.

Dari tempat kejauhan kembali berkumandang datang suara helaan napas panjang dari Thian Sian

Thaysu.

Lepaskan mereka semua! katanya.

Thian Ih Thaysu tidak tahu Hu Pak Leng telah mengorbankan jiwanya demi menolong seluruh

anggota Siauw lim serta Bu-tong pay iapun tidak tahu Ciangbun suhengnya merasa amat menyesal telah

melukai Hu Pak Leng dengan ilmu jari sakti Kiem Kong Ci namun peraturan Siauw lim si amat ketat

walaupun ia menyebut Thian Sian Thaysu sebagai suheng-te untuk melanggar perintah tentu saja tidak

berani.

Oleh sebab itu kendati dalam hati tidak rela diluaran tidak berani banyak bicara dengan mulut

bungkam ia mengundurkan diri kesamping.

Anak murid Bu-tong pay melihat para hweesio Siauw lim tidak mau menghalangi jalan pergi musuh

mereka segera membentuk barisan Ngo Heng Kiem Tin menghadang jalan pergi Kok Han Siang sekalian.

Melihat barisan Yu Ih Lok termenung sebentar kemudian kepada Tiong Ih Hauw bisiknya lirih.

Antara pihak Bu-tong pay dengan kita lembab Mie Cong Kok selamanya terikat rasa curiga dan

dendam untuk melewati rintangan ini rasanya tidak begitu mudah.268 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Barisan Ngo Heng Kiem Tin dari partai Bu-tong walaupun tersohor didunia persilatan kata Tiong It

Hauw.

Namun Siauw-te tidak percaya mereka benar-benar dapat menghadang jalan pergi kita orang yang

perlu kita pertimbangkan saat ini adalah keadaan Bengcu hujien yang kehilangan kesadaran kita harus

mencari dulu satu cara agar ia bisa menjadi tenang kembali kemudian kita baru bergebrak melawan mereka

dengan hati tenang...

Yu Ih Lok tertegun diam-diam pikirnya.

Kecantikan wajah hujien tiada tandingan dikolong langit aku rasa orang ini sudah menaruh hati

kepadanya kalau Bengcu masih ada dikolong langit sih tidak mengapa kini tidak beruntung ia mati minta

perernpuan secantik ini memimpin para jago Liok-lim yang sudah terbiasa melakukan kejahatan mungkin

bukan suatu pekerjaan yang gampang kemungkinan sekali kecantikannya akan menjadi bibit bencana dan

menimbulkan suatu pertarungan saling bunuh membunuh yang mengerikan.

Melihat lama sekali ia tidak menjawab Tiong It Hauw kembali menyambung kata-katanya.

Maksud Siauw-te lebih baik kita menasehati hujien agar berada dibarisan belakang hanya saja saat ini

ia sedang bersedih hati karena kematian Bengcu pikirnya sedikit tidak tenang aku takut ia tak mau

mendengarkan nasehat kita.

Cayhe telah dapat menangkap maksud ucapan Tiong-heng.

Orang she Yu ini lantas berpaling tampak olehnya Kok Han Siang berdiri tegak disana dengan wajah

memancarkan cahaya sangat aneh sepasang mata yang jeli memancarkan napsu membunuh serta hawa gusar

sedangkan alisnya berkerut menunjukkan kesedihan yang luar biasa dari bermacam ragam perubahan air

muka itu bisa ditarik kesimpulan bilamana hatinya sedang bergolak tiada hentinya.

Cahaya sang surya yang muncul diantara celah bukit disebelah barat menyorot wajahnya yang cantik

perduli bagaimana sedih juga gusarnya gadis ini sebagian besar telah ditutup dengan wajahnya yang cantik

menarik hati.

Untuk pertama kali ini Yu Ih Lok benar-benar memperhatikan wajah sang Bengcu hujien tanpa terasa

ia tertegun diam-diam pikirnya :

Benarkah dikolong langit ada perempuan secantik ini?? sayang pada saat ini ia sedang bersedih hati

kalau seandainya ia tertawa maka akan lebih menarik tidak aneh manusia sesombong dan sejumawa Tiong It

Hauw bisa ditundukkan juga oleh kecantikan wajahnya.

Mendadak ia merasa ia tak dapat menahan diri buru-buru ia tarik napas panjang dan berpaling.

Sinar matanya kembali terbentur dengan para anak murid partai Bu-tong ia menemukan sinar mata

semua orang pada mendelong dan berdiri tak berkutik hal ini menunjukan bahwa murid Sam Ong Koan yang

telah menjauhkan diri dari keduniawianpun kena dipengaruhi oleh kecantikan wajah Kok Han Siang.

Tampak Kok Han Siang sambil membopong jenasah Hu Pak Leng dengan langkah lebar berjalan

masuk kedalam barisan Ngo Heng Kiem Tin.

Ia tidak membentak atau meminta orang-orang itu menyingkir namun dengan keindahan serta kejelian

matanya memandang toosu itu para murid Bu-tong pay tanpa terasa sudah mengundurkan diri kebelakang

dan membuka satu jalan buat perempuan itu lewat.

Asalkan pada saat ini ada seorang toojien yang melancarkan sebuah tusukanpun tanpa mengandalkan

perubahan barisan Ngo Heng Kiem Tin segera akan melukai Kok Han Siang dibawah tusukannya.

Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok yang melihat kejadian itu jadi ketar ketir dibuatnya namun mereka tak

berani buka suara mencegah atau turun tangan melindungi keselamatannya karena saat ini Kok Han Siang

telah ditengah barisan pedang perduli bagaimana cepatnya gerakan tubuh seseorang tak akan berhasil

menghalangi gerak tusukan pedang toojien tersebut.269 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dengan langkah lenggak-lenggok Kok Han Siang melanjutkan langkahnya kedepan dimana ia tiba

para toosu mundur kebelakang memberi sebuah jalan buatnya lewat. Dalam sekejap mata ia sudah melewati

barisan pedang dan meneruskan perjalanannya kedepan.

Bayangan tubuh yang indah meninggalkan perasaan duka dihati orang langkahnya amat lambat

seolah-olah sama sekali tidak tahu kalau ia baru saja lolos dari suatu kematian.

Dengan sepasang mata tergenang air muka Biauw Siok Lan memperhatikan bayangan tubuh Kok Han

Siang menjauh ia memandang terus tanpa berkedip hingga bayangan tersebut lenyap dibalik tikungan.

Kemudian perlahan-lahan ia menghembuskan napas panjang dan berkata :

Aaaaai... Hujien berubah banyak.

Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok setelah melihat perempuan itu berhasil meloloskan diri hatipun bisa

lega kembali sekarang sinar matanya dialihkan kearah barisan Ngo Heng Kiem Tin dari Bu-tong pay dan

diperhatikan dengan cermat.

Enci Lan mana mungkia hujien berubah? tanya Ban Ing Soat tiba-tiba sambil berpaling.

Biauw Siok Lan tertawa sedih.

Ia telah berubah jadi kukuh dan keras hati. Aaaai...! perubahan drastis kali ini benar-benar merupakan

suatu pukulan yang berat bagi dirinya!.

Kenapa toojien-toojien itu tidak turun tangan menghalangi perjalanannya? mereka mengatur berisan

pedang bukankah bermaksud menghalangi jalan pergi kita??.

Wajahnya terlalu cantik menawan hati membuat orang tidak tega untuk turun tangan menghadapi

dirinya.

Dengan mulut membungkam Ban Ing Soat mengganguk.

Terdengar Tiong It Hauw tertawa tergelak.

Haaa... haaa... Yu-heng barisan pedang Ngo Heng Kiem Tin dari partai Bu-tong telah tersohor

diseluruh kolong langit kehebatannya menandingi barisan Loo Han Tin dari Siauw lim si bagaimana kalau

kita berdua mencoba barisan ini terlebih dulu disamping membuktikan apakah yang disiarkan dalam Bu-lim

benar atau tidak??.

Sebelum Yu Ih Lok menjawab Moay Siauw Beng telah menimbrung dari samping.

Bagaimana kalau akupun terhitung satu bagian?.

Walaupun usianya masih sangat muda tetapi ilmu silatnya amat lihay Tiong It Hauw yang pernah

bergebrak melawan dirinya tentu saja tahu bagaimana keanehan serta kelihayan ilmu sulat bocah ini.

Segera ia menggangguk.

Baiklah terhitung kau ikut ambil satu bagian.

Yu Ih Lok jadi orang berhati-hati dan tidak memandang enteng semua urusan ujarnya lambat-lambat.

Kita bertiga hendak menerobos barisan pedang dari Bu-tong pay dapatkah berhasil tak usah kita

bicarakan soal itu narnun bagaimanapun juga kita harus memberi bisikan dulu kepada Huo-heng.

Tiong It Hauw segera berpaling kebelakang. Tampak olehnya ketika itu Huo Yen Ga sedang berbicara

lirih dengan para jago lembab Mie Cong Kok hanya karena suaranya amat rendah tak terdengar apa yang

sedang ia bicarakan pada saat itu dengan cepat ia menggeleng.270 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Orarg ini berwatak licik dan banyak akal katanya perlahan. Sudah lama ia mengandung niat untuk

merebut kursi Bengcu namun ia menaruh rasa jeri terhadap Bengcu maka beberapa saat yang lalu tidak

berani melakukan suatu gerak-gerik.

Kini Hu Bengcu telah wafat Siauw-te sudah jadi paku didepan matanya kalau sampai aku berunding

dengan dirinya bukankah sama arti berkomplotan dengan harimau cukup kita tinjau dari jago-jago yang ia

bawa kebanyakan adalah jago Liok-lim di sekisar Kanglam dapat kita tarik kesimpulan apa maksud

sebenarnya kita tak usah gubris dia lagi kita selesaikan pekerjaan kita sendiri.

Tanpa menanti jawaban lagi ia segera meloncat lebih dahulu kedepan menerjang masuk kedalam

barisan Ngo Heng Kiem Tin.

Eeeei... tunggu aku sebentar seru Moay Siauw Beng sambil tertawa mau terjang kedalam barisan kita

harus turun tangan berbareng dengan demikian kita bisa saling bantu membantu.

Yu Ih Lok ada maksud menghalang tetapi tidak sempat lagi kedua orang itu laksana kilat telah

menerjang masuk kedalam barisan pedang diam-diam ia hanya bisa menghela napas panjang.

Kepada Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat lantias pesannya.

Nona berdua lebih baik menanti saja di luar barisan.

Walaupun aku tidak memiliki kepandaian silat lihay sela Biauw Siok Lan dengan wajah serius namun

masih bisa memberi bantuan buat kalian bertiga silahkan.....

Akupun ingin ikut tukas Ban Ing Soat cepat, ayahku mati karena dipaksa oleh orang-orang Bu-tong

pay dendam sakit hati sedalam lautan aku menuntutnya.

Melihat bagaimanakah sikap kedua orang gadis ini Yu Ih Lok tahu mencegah lebih lanjutpun percuma

terpaksa ia menyanggupi.

Baiklah namun setelah kalian berdua masuk kedalam barisan lebih baik bertahan bersama-sama cayhe

dengan demikian kita bisa saling bantu membantu saling tolong menolong.

Kita turut perintah.

Aaaai... bibi dengan membawa pikiran yang kalut tela berlalu ujar Ban Ing Soat tiba-tiba sungguh

membuat orang merasa lega hati mari kita cepat-cepat mengejarnya.

Mengungkap soal Kok Han Siang, Yu Ih Lokpun segera merasakan keseriusan urusan ini tangan

kanannya dengan cepat berputar meloloskan senjata pit dari punggungnya sedang tangan kiri melepaskan

gembrengan tembaga dan dipukulnya bertalu-talu.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Harap kalian berdua mengikuti dibelakarg cayhe terjang masuk kedalam barisan pesannya.

Dengan langkah lebar ia berjalan maju kedepan.

Sementara itu Tiong It Hauw serta Moay Siauw Beng telah menerjang masuk kedalam barisan.

Barisan pedang Ngo Heng Kiem Tin telah tersohor dikolong langit jago-jago Hek-to maupun Pak-to

dalam dunia persilatan sebagian besar mengetahui bagaimana dahsyatnya pertahanan serta daya kepung

barisan ini oleh sebab itu setelah mereka berdua masuk kedalam barisan Tiong It Hauw segera

menggerakkan golok ditangan kanannya serta kepalan ditangan kirinya siap melancarkan serangan.

Moay Siauw Beng sendiripun segera melenyapkan sikap kebanyolan serta kenakalannya dengan

mencurahkan seluruh perhatian keatas pedang ia gerakkan senjata tersebut kedepan ujung pedang bergetar

keras menciptakan berbintik-bintik cahaya hijau namun ia masih bersabar.

Gerakan kedua orang itu masuk kedalam pedang dilakukan dengan kecepatan laksana kilat namun

setelah berada didalam barisan gerakannya berubah makin lambat selangkah demi selangkah mereka271 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

mengerakkan badannya kemuka sepasang mata berputar kesekeliling kalangan memperhatikan perubahan

dari barisan tersebut.

Karena gerak-gerik kedua orang ini sangat lambat memaksa barisan pedang Ngo Heng Kiem Tin tak

dapat berubah dengan cepat tampak lima bilah pedang bersama-sama ditandingkan kearah kedua orang itu

sedang posisi kakipun perlahan-lahan ikut bergeser.

Mendadak seorang toojien yang berada ditengah menggoyangkan pedangnya kekiri kekanan cahaya

tajam berkilauan secara berpisah menusuk tubuh kedua orang itu.

Dengan menggunakan jurus Tan Hong Liauw Im atau burung hong mengolah mega. Moay Siauw

Beng gerakkan pedangnya laksana kilat menghantam keatas pedang toojien tersebut orang ini walaupun

berusia sangat muda namun kecerdikannya melebihi orang lain bahkan pendidikan perguruan terkenal pula

walaupun belum pernah ia jumpai barisan pedang Ngo Heng Kiem Tin dari partai Bu-tong tetapi sering kali

ia mendengar suhunya membicarakan perubahan dari barisaa ini.

Ia tahu asalkan dalam satu gerakan berhasil menguasahi orang yang menggerakan barisan tersebut

akan sukar memperlihatkan pengaruhnya oleh karena itu setiap masuk kedalam barisan ia siapkan seluruh

perhatiannya dalam serangan dan menunggu peluang baik untuk turun tangan.

Walaupun perhitungannya tidak salah tetapi toojien memperkuat barisan ini kebanyakan merupakan

jago lihay yang sudah lama berlatih dalam perguruan Bu-tong pay gerakan pedangnya setelah menotok

kedepan segera ditarik kembali.

Oleh karena menanti Moay Siauw Beng menangkis serangan lawan pedang toojien telah berubah arah

mengancarn Tiong It Hauw.

Ketika tusukan Moay Siauw Beng menemui sasaran kosong barisan Ngo Heng Kiem Tin pun segera

bergerak.

Tampak cahaya tajam menggulung tiada hentinya serentetan cahaya pedang menusuk datang dari arah

depan.

Moay Siauw Beng dengan sebat membongkok meloloskan diri dari sambaran pedang arah depan

tanganya dibalik kebelakang dengan jurus Hua Hun Im Yang atau menggurat pisah Im dan Yang menangkis

datangnya serangan bokongan dari belakang punggung.

Dua orang toojien yang barusan menyerang Moay Siauw Beng melihat serangan menemui sasaran

kosong badannya segera menerjang kedepan sepasang pedang bergerak berbareng menyerang Tiong It

Hauw.

Manusia berkerudung she Liong segera membentak keras ia mengirim sebuah pukulan telapak

menahan datangaya serangan sang toojien dari depan golok tipisnya dengan jurus Hong Kie Im Yong atau

angin menderu mega membumbung menciptakan selapis bayangan golok mengunci datangnya serangan

pedang dari dua arah.

Menanti ia siap gerakkan goloknya berebut menyerang mendadak dari belakang punggung kembali

meluncur datang sebuah tusukan gencar.

Pada mulanya kedua orang itu bermaksud menggunakan gerakan yang tercepat berusaha menahan

perubahan barisan lawas siapa sangka setelah bergebrak mereka jadi kecele apa yang diduga semula

semuanya meleset ia hanya merasa perputaran pedang lawan bagaikan roda posisi menguntungkan telah

tertutup sama sekali.

Dalam keadaan terdesak Tiong It Hauw harus menangkis datangnya serangan berantai lawan di

samping mematikan perubahan jurus dari permainan pedang tersebut ia bermaksud mencari lubang

kelemahan dari gerakan-gerakan lawan kemudian berusaha merebut kembali posisi yang menguntungkan

dan mendesak masuk kepojokan.272 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Tetapi bayangan pedang memenuhi seluruh angkas dan muncul dari empat penjuru jangan dikata

melihat perubahan lawan cukup untuk mempertahankan diripun terasa amat berat dan repot.

Pada mulanya T'iong It Hauw serta Moay Siauw Beng masih bisa melayani serangan lawan dan saling

bantu membantu tapi setelah lewat puluhan jurus dimana barisan Ngo Heng Kiem Tin telah menekan

kehebatannya mereka berdua terasa terkurung didalam lapisan bayangan pedang yeng tebal dan rapat sedikit

teledor pasti akan terluka oleh tusukan pedang lawan yang datang dari empat perjuru.

Dalam keadaan seperti ini jangan dibilang saling tolong-menolong kesempatan akan pecah

perhatianpun tak ada lagi.

Sementara itu Yu Ih Lok, Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat sekalian telah tiba diluar barisan Ngo

Heng Kiem Tin tapi setelah melihat hawa pedang membumbung tinggi keangkasa cahaya tajam laksana

gunurg mereka jadi bingung harus turun tangan dari mana mereka hanya bisa berdiri diluar barisan sambil

memandang mendelong kearah cahaya tersebut.

Huo Yen Ga dengan membawa para jago lembah Mie Cong Kok pun telah tiba' disitu senjata tajam

telah diloloskan dari sarung siap turun tangan namun berhubung perubahan barisan pedang itu dilakukan

sangat cepat maka dipandang dari luar hanya tampak selapis cahaya putih berputar tiada hentinya sekalipun

para jago ada maksud turun tanganpun tidak mengerti harus turun tangan dari mana.

Tiong It Hauw serta Moay Siauw Beng kembali mempertahankan dari sebanyak tujuh delapan belas

gebrakan dengan susah payah mereka mulai dipaksa kalut dan kelabakan oleh terjangan serta pertahanan

barisan lawan yang rapat!

Bagaimana kritis serta bahayanya kedua orang itu terkurung dalam barisan Yu Ih Lok serta Huo Yen

Ga yang ada diluar barisan tak dapat melihat jelas oleh sebab itu sekalipun Tiong It Hauw serta Moay Siauw

Beng telah dipaksa berada dalam keadaan bahaya dan keringat dingin mengucur keluar tiada hentinya. Yu Ih

Lok berdua masih tetap tak berkutik sembari diam-diam memeriksa perubahan barisan pedang itu.

Dalam saat-saat kritis dan mereka berdua hampir tak dapat menahan diri itulah mendadak terdengar

suara bentakan nyaring berkumandang memecahkan kesunyian disusul cahaya putih sirap dan barisan

Ngo Heng Kiem Tin seketika berhenti.

Sambil mengusap peluh yang membasahi keningnya Tiong It Hauw angkat muka memandang

kedepan tampak olehnya lima orang toojien berusia setengah baya dengan pedang dilintangkan didepan dada

masing-masing menyingkir kesamping membuka sebuah jalan lewat.

Cuwi silahkan berlalu katanya lirih.

Walaupun barusan melakukan suatu pertarungan sengit air muka beberapa orang toojien ini tetap

tenang tidak berubah wajahnya tenang tapi serius.

Terhadap ucapan toojien ini agaknya Tiong It Hauw tidak mau percaya begitu saja serunya tertegun.

Apa??

Cuwi silahkan berlalu sahut toojien yang ada di sebelah timur sambil ulapkan pedangnya.

Moay Siauw Beng gerakkan tangan kiri mengusap kering keringat yang mengucur membasahi

jidatnya sambil tersenyum ia berkata.

Sebentar lagi kami akan menderita kalah kenapa kalian tidak lanjutkan serangan tersebut? tidak

sampai sepuluh jurus lagi kami berdua kalau tidak mati paling sedikit akan terluka parah.

Toojien yang barusan bicara itu termenung beberapa saat lamanya.

Perintah dari suhu kami tak boleh dibangkang silahkan cuwi segera berlalu serunya kemudian.273 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ia segera menekan pedangnya kebawah dan mengundurkan diri kebelakang disusul oleh empat orang

toojien lainnya.

Ketika Tiong It Hauw berpaling kearah lain tertampak olehnya Ci Yang Tootiang dibawah

perlindungan empat orang toojien sedang bersadar ditepi dinding bukit sepasang matanya terpejam rapat

wajahnya kucel dan layu jelas ia sedang menderita luka dalam yang sangat parah. Tiong It Hauw serta para

jago dari lembah Mie Cong Kok rata-rata tidak tahu Thian Sian Thaysu serta Ci Yang Tootiang telah terluka

parah diam-diam mereka keheranan mungkin Ci Yang Tootiang datang kemari dengan membawa sakit.

Tiba-tiba terdengar Moay Siauw Beng tertawa terkekeh-kekeh. Jarum sakti Sam Ciat Sin Ciam dari

guruku dibuat dengan campuran sepuluh macam bahan berbisa perduli seseorang memiliki tenaga lweekang

bagaimana sempurnapun asal terkena sebatang saja pasti akan menemui ajalnya.

Beberapa patah kata merupakan apa yang diketahui oleh para toosu dari Bu-tong pay oleh sebab itu

mereka semua segera pusatkan perhatian untuk mendengarnya.

Siapa sangka Moay Siauw Beng si bocah nakal hanya bicara sampai ditengah jalan kemudian

membungkam kembali dari dalam saku ia ambil keluar sapu tangan untuk mengusap keringat yang

membasahi jidatnya serta noda darah dimulut lukanya hal ini membuat para toosu yang ingin tahu duduknya

perkata jadi cemas dan gelisah tiada hentinya namun mereka tidak enak untuk mendesak.

Setelah membersihkan noda darah diatas mulut luka Moay Siauw Beng melepaskan sapu tangan itu

keatas tanah sembari ayunkan pedangnya ia berkata lebih lanjut :

Kalian toosu-toosu tua hidung kerbau apabila ingin menolong jiwa Ci Yang Tootiang segera

lemparkan senjata ketangan kalian keatas tanah.

Ia sendiri berpakaian toosu namun memaki orang lain sebagai toosu-toosu tua hidung kerbau hal ini

membuat Ban Ing Soat serta para jago lembah Mie Cong Kok jadi kegelian setengah mati dalam hatinya.

Air muka para toosu itu berubah hebat berpuluh-puluh pasang sinar mata penuh kegusaran bersama-

sama dialihkan kearah Moay Siauw Beng.

Bagaimana? terdengar Moay Siauw Beng membentak keras seraya mengayunkan pedangnya kalau

kalian tidak puas mari kita bergebrak satu lawan satu untuk membuktikan siapa lebih unggul diantara kita.

Setelah merasakan bagaimana dahsyatnya barisan pedang Ngo Heng Kiem Tin ia tidak berani menjajal

untuk kedua kalinya lagi maka sengaja menggunakan kata-kata tajam hendak memanasi hati mereka dan

menantang toosu-toosu itu untuk bergebrak satu lawan satu.

Traaaang... entah siapa yang mulai dahulu mendadak terdengar suara pedang dilemparkan keatas

tanah.

Seorang berbuat demikian para toosu lainpun memberikan reaksinya. Traang... traang... trang... suara

nyaring bergema tiada hentinya para anak murid Bu-tong pay sama-sama melemparkan senjata tajam mereka

keatas tanah.

Moay Siauw Beng tersenyum sambil menggerakkan pedangnya ia berpaling kearah Yu Ih Lok

sekalian sembari berkata.

Nah sekarang Cuwi silahkan berlalu.

Stt! coba kau lihat nyali bocah ini sungguh luar biasa bisik Tiong It Hauw kepada Yu Ih Lok ia benar-

benar tidak takut mati bahkan manusia kecil pikirannya tajam ia tentu sudah memiliki cara untuk meloloskan

diri mari kita pergi lebih dahulu.

Tanpa menunggu jawaban lagi ia segera berjalan terlebih dahulu kedepan.274 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Yu Ih Lok, Biauw Siok Lan, Ban Ing Soat, Huo Yen Ga serta seluruh jago dari lembah Mie Cong Kok

segera berantai berjalan lewat diantara anak murid Bu-tong pay dalam sekejap mata tinggal Moay Siauw

Beng seorang diri tetap berdiri tak berkutik dari tempat semula.

Moay Siauw Beng berdiri tak berkutik hingga para jago dari lembah Mie Cong Kok telah menghilang

dibalik bukit kemudian dari dalam sakunya baru mengambil keluar sebutir pil dan berkata :

Pil ini dapat menyembuhkan luka racun dari Sam Cin Sin Ciam tersebut.

Berpuluh-puluh pasang tangan bersama-sama diangsurkan kedepan hendak menerima pil tersebut dari

tangan Moay Siauw Beng.

Namun bocah cilik ini hanya tersenyum mendadak ia berjongkok meletakkan diatas batu cadas


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


dihadapannya kemudian secara tiba ia mengepos napas badannya membumbung tinggi keangkasa dengan

melewati dari atas kepala toosu ini badannya berkelebat kearah depan.

Anak murid Bu-tong pay tak berkutik sedang sinar mata bersama-sama dialihkan kearah pil yang ada

diatas batu itu.

Butiran pil berwarna putih tadi hanya sebesar kacang kedelai.

Walaupun berpuluh-puluh pasang mata ditunjukan keatas pil berwarna putih itu namun tak seorang

pun yang maju mengambil karena siapa yang mengambil pil tersebut berarti dia pula yang bertanggung

jawab untuk memberikan pil tadi kedalam mulut Ci Yang Tootiang.

Moay Siauw Beng adalah seorang bocah kukoay dan licik kepandaian silatnya amat keji sehingga

meninggalkan suatu pandangan yang sangat jelek dihati para jago siapapun tidak berani memastikan apabila

pil itu benar-benar merupakan pemunah ataukah pil beracun.

Semisalnya pil ini bukan obat pemunah maka siapa yang berikan pil tadi kepada Ci Yang Tootiang dia

harus memikul dosa sebagai pembunuh Ciangbujien dosa tersebut merupakan dosa yang paling memalukan

didalam dunia persilatan sepanjang masa akan dicap orang sebagai manusia terkutuk manusia tidak berbudi.

Tiba-tiba terdengar suara helaan napas panjang berkumandang dari arah sebelah timur kemudian

muncul seorang toosu mendekati pil tadi dan mengambilnya dari atas tanah.

Sewaktu tangannya menjemput pil pemunah tersebut ada saat itu bersamaan tanganya mencekal

sebilah pedang yang terlelak diatas tanah wajahnya serius dan alisnya rnenunjukkan kebulatan tekadnya

dengan langkah lebar mendekati Ci Yang Tootiang.

Toosu itu berusia lima puluh tahunan jenggot hitamnya terurai kebawah sepanjang dada ia memakai

sebuah jubah toosu warna abu-abu yang longgar dengan tangan kanan mencekal pedang tangan kiri

diletakkan sejajar dada diatas telapak terletak pil warna putih itu.

Setiap langkah kakinya berat laksana membawa beban beribu-ribu kati jelas pikirannya sedang

bergolak hanya beberapa puluh langkah saja ia telah menghabiskan waktu seperminum teh untuk mencapai

tujuan.

Berpuluh-puluh pasang mata dengan penuh rasa terkejut dan harapan bersama-sama ditujukan keatas

pil pemunah warna putih itu air muka setiap orang berubah serius dan beralih mengikuti gerakan tubuh toosu

tadi mendekati Ci Yang Tootiang.

Cahaya sang surya menyorot dari balik bukit sebelah barat sinar kemerah-merahan menyorot diatas

wajahnya yang keren dan penuh dengan keringat dingin sebesar kedelai.

Akhirnya ia berhenti didepan gurunya menghembuskan napas panjang dan ulurkan tangannya

kedepan.

Suhu! serunya berat. Silahkan menelan pemunah racun ini.275 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Orang yang hadir dalam kalangan saat ini siapapun tidak dapat memastikan apakah pil ini adalah pil

pemunah ataukah obat racun namun setelah mendengar ucapan barusan hati siapapun lega agaknya dengan

ucapan ini seolah-olah bisa membuat obat racunpun berubah jadi obat pemunah.

Perlahan-lahan Ci Yang Tootiang membuka matanya memandang sekejap kearah toosu itu lalu dengan

cepat dipejam kembali.

Mereka semua telah pergi? tanyanya lemah.

Perintah dari suhu tecu sekalian tak berani membangkang kami telah melepaskan mereka semua.

Wajah Ci Yang Tootiang sama sekali tidak berubah seakan-akan ia sama sekali tidak mendengar apa

yang sedang dikatakan oleh toosu tersebut.

Melihat keadaan itu para toosu sama-sama terkesiap.

Suhu teriak mereka hampir berbareng.

Seruan ini amat sedih lagi berat namun setiap patah kata diucapkan dengan tegas dan nyata sehingga

mendatangkan rasa bergidik bagi yang mendengar.

Kembali Ci Yang Tootiang menggerakkan matanya memandang sekejap kearah toosu lalu lambat-

lambat dipejamkan kembali.

Air muka sang tootiang yang membawa pil itu berubah semakin serius ia melemparkan pedang di

tangan kanannya keatas tanah dan mencengkeram pundak Ciangbujiennya.

Tecu Cing It telah mendapatkan sebutir pil dari seorang musuh katanya dengan nada lirih dan berat.

Entah pil racun atau pemunah tecu tak dapat membedakannya tapi saat ini keadaan luka suhu amat parah

tecu akan menggunakan pil ini untuk menyembuhkan luka suhu. Seandainya pil ini bukan pemunah tecu rela

untuk bunuh diri untuk menebus dosa tersebut.

Kata-kata ini diucapkan dengan nada serius dan berat membuat para toosu yang mendengar tanpa

terasa melelehkan air mata.

Cing It Tootiang menyapu sekejap wajah rekan-rekannya lalu berkata :

Cuwi suheng-te siapakah diantara kalian yang merasa tidak setuju aku menggunakan pil ini untuk

menyembuhkan suhu? harap segera maju bicara.

Sinar mata para toosu Bu-tong sama-sama dialihkan kearah Cing It Tootiang namun tak seorang pun

yang buka suara.

Perlahan-lahan Cing It Tootiang menghela napas panjang.

Luka suhu amat parah dan waktu tak bisa diperpanjang lagi jikalau Cuwi suheng-te tidak menampik

akupun akan segera ambil keputusan.

Tiba-tiba ia pertinggi suaranya dan berseru.

Suhu... suhu...!.

JILID 15

TERHADAP teriakan itu Ci Yang Tootiang sama sekali tidak berkutik bahkan kelopak matapun tidak

nampak bergerak.

Cing It Tootiang kembali kerutkan dahinya mendadak ia menggerakkan tangan kanannya mengangkat

kepala Ci Yang Tootiang keatas jari tengah jari telunjuk dengan kerahkan tenaga membentang mulut

Ciangbujiennya dengan paksa sementara itu pil yang ada ditelapak kirinya segera dijejalkan ke dalam mulut.276 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Terdengar suara helaan napas panjang berkumandang dari empat penjuru para toosu sama-sama

menundukkan kepalanya.

Sewaktu Cing It Tootiang memasukkan pil tadi kedalam mulut Cianbujiennya walaupun air muka

menunjukkan keteguhan serta kebulatan tekad namun setelah Ci Yang Tootiang menelan pil tadi kedalam

perut sikapnya seketika berubah jadi sangat tegang.

Sepasang mata terbelalak lebar-lebar memandang wajah Ci Yang Tootiang tak berkedip badannya

agak gemetar dan mulut membungkam dalam seribu bahasa.

Haruslah diketahui dosa membinasakan seorang guru merupakan kesalahan terberat dalam dunia

persilatan walaupun Cing It Tootiang berbuat demikian demi menolong selembar jiwa gurunya tetapi

seandainya pil tersebut sebaliknya malah merenggut selembar jiwa Ci Yang Tootiang maka Cing It pun tak

akan terlepas dari dosa tersebut.

Sebenarnya perbuatan ini merupakan suatu jalan menempuh bahaya yang sangat menakutkan karena

keadaan Ci Yang Tootiang telah mencapai saat kritis semisalnya tidak diberi obat ini maka ia tak akan

bertahan lebih lama lagi.

Seperminum teh berlalu bagaikan rangkaian siput Ci Yang Tootiang sama sekali tidak menunjukkan

reaksi apapun ia tetap bersandar pada dinding bukit dengan sepasang mata terpejam rapat.

Waktu yang singkat ini bila dibicarakan dalam pandangan Cing It Tootiang rasanya jauh lebih lama

dari empat puluh tahun usianya keringat sebesar kacang kedelai mengucur keluar tiada hentinya bagaikan

sumber mata air.

Sang surya telah lenyap dibalik gunung sorotan cahaya kemerah-merahan yang melintas celah

bukitpun ikut lenyap tak berbekas. Angin gunung bertiup kencang mengibarkan ujung baju. Tetapi air muka

perasaan para toosu Bu-tong pay penuh diliputi ketenangan keheningan makin memuncak puluhan pasang

sinar mata bersama-sama dialihkan kearah wajah Ci Yang Tootiang.

Tampak napas Ciangbujien dari Bu-tong pay ini makin lama semakin lemah bagaikan gelapnya malam

semakin kelam saat paling kritis telah tiba dan jiwanya telah berada diambang maut.

Air muka Cing It Tootiang dari pucat berubah hijau membesi tiba-tiba ia pungut kembali pedang yang

diatas tanah dan berkata dengan nada sedih :

Cuwi suheng-te jangan lupa balaskan dendam suhu. Dia orang tua terluka oleh jarum sakti Sam Ciat

Sin Ciam dari Hong Cioe dan kehilangan nyawa ditangan bocah cilik itu.....

Tiba-tiba ia angkat pedangnya menggorok lehernya sendiri.

Dari antara para toosu terdengar dua bentakan keras berkumandang memenuhi angkasa dua pasang

telapak laksana kilat menyambar kearah depan satu menyambar kearah pergelangan Cing It yang mencekal

pedang sedang yang lain menyapu pedang ditangan toosu tersebut.

Agaknya Cing It Tootiang sudah ambil keputusan untuk mati gerakannya cepat melebihi sambaran

kilat tampak cahaya tajam berkelebat lewat disusul menyemburnya darah segar kedepan.

Menanti kedua belah tangan itu menempel di ujung baju Cing It Tootiang batok kepala toosu tersebut

telah terlempar tiga depa ketengah udara mengikuti semburan darah segar laksana pancuran.

Para toosu sama-sama menjerit kaget air mata mengucur keluar dengan derasnya.

Sementara suasana jadi kacau balau tiba-tiba Ci Yang Tootiang mcmbuka sepasang matanya.

Entah siapakah diantara mereka yang menemukan kejadian itu melihat Ci Yang Tootiang sadar

kembali ia segera berseru lirih.

Suhu...277 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Para jago bersama-sama alihkan sinar matanya kearah Ci Yang Tootiang jeritan terkejut helaan napas

panjang serta sapaan nyaring bersahut-sahutan memecahkan kesunyian.

Waktu hanya terpaut sedetik namun yang mati tak bisa hidup lagi manusia dan roh haluspun harus

berpisah dengan dunia yang berbeda.

Sinar mata Ci Yang Tootiang dialihkan sekejap kearah Cing It Tootiang sikapnya menunjukan

tercengang dan keheranan agaknya ia merasa bingung dan tidak mengerti atas kemauannya.

Dengan mata mendelong mulut membungkam ia pandang toosu tak berkepala itu lama sekali.

Barusan saja Ci Yang Tootiang tersadar dari pingsannya kesadaranpun belum pulih sepenuhnya tak

seorangpun ingin memberitahukan berita sedih ini kepadanya setiap anak murid Bu-tong pay pada

membungkam dalam seribu bahasa.

Dari tempat kejauhan bergema datang suara pujian kepada sang Buddha Thian It Thaysu dengan

memimpin para padri Siauw lim si bersama-sama jalan mendekat.

Thian Sian Thaysu sementara itu sudah bisa berjalan sendiri dibawah perlindungan empat orang murid

Siauw lim ia berjalan dipaling belakang.

Huan Giok Koen dengan menenteng pedang serta wajah penuh kesedihan berjalan dibelakang Thiam

Sian Thaysu pemuda ini tiada hentinya menggunakan ujung baju mengusap air mata yang jatuh menetes.

Dua orang lelaki berpakaian singsat dengan menggotong jenasah Huan Tong San berjalan

dibelakangnya.

Mendadak Ci Yang Tootiang bangun berdiri dan berseru lirih.

Bereskan jenasah mereka kita segera berangkat.

Senja telah lewat malam hari menjelang datang angin datang menderu para toosu Bu-tong pay dengan

jalan beriring berlalu didalam lembah tersebut tak kedengaran seorangpun yang buka suara tak kedengaran

sedikit suara isak tangispun suasana amat hening tapi penuh diliputi keseriusan.

ooooOoooo

15

BEBERAPA li diluar lembah gunung tersebut terdapat pula sebuah iring-iringan yang tidak kalah

panjangnya dengan iringan toosu-toosu dari Bu-tong pay serta para hweesio dari Siauw lim si tersebut.

Orang yang berjalan dipaling depan membopong sesosok jenasah air rnata jatuh berlinang dengan

derasnya meleleh diatas pipi dan membasahi mayat dalam bopongannya kesedihan yang meliputi orang itu

telah mencapai puncak membuat ia jadi shock.

Dibelakang orang itu mengikuti Biauw Siok Lan dengan memakai baju putih gaun putih serta Ban Ing

Soat yang berkuncir dua sekunturn bunga warna putih menghiasi rambutnya.

Dibelakang kedua orang gadis ini adalah Yu Ih Lok, Tiong It Hauw, Huo Yen Ga serta para jago dari

lembah Mie Cong Kok suara langkah kaki menderap memecahkan kesunyian yang mencekam.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Walaupun langkah kaki rombongan ini sangat berat namun apa yang dipikir dalam hati masing-masing

berbeda.

Huo Yen Ga sedang memikirkan secara bagaimana ia bisa merebut kursi Liok lirn Bengcu dengan

lancar setelah kematian Hu Pak Leng ia merasa dari antara para jago Liok-lim yang ada saat ini hanya Tiong278 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

It Hauw seorang memiliki kepandaian seimbang dengan dirinya ia sedaag mencari siasat sedang menyusun

rencana bagaimana melenyapkan orang ini atau menyingkirkan dirinya.

Karena itu tahu asal usul Tiong It Hauw tidak disingkirkan maka ia akan menghalangi niatnya atau

mungkin mengobarkan pemberontakan terhadap dirinya.

Di antara para jago lembah Mie Cong Kok walaupun ada banyak yang memiliki kepandaian silat

terbatas tapi apa pula yang memiliki ilmu silat lumayan. Di antara mereka hanya Tiong It Hauw seorang

memiliki anak buah hampir seimbang dengan kekuatannya... ia pikir bolak-balik urusan ini tetapi belum

berhasil juga mengambil suatu keputusan.

Ketika ia mendongak dan memandang kedepan tampak Tiong It Hauw sedang berjalan dengan kepala

tertunduk agaknya iapun sedang memikirkan suatu persoalan yang memberatkan hatinya.

Tampak terasa timbul kewaspadaan dalam hati orang Huo ini pikirnya dalam hati.

Saat ini aku sedang peras otak mencari jalan bagaimana caranya menghadapi dirinya aku rasa saat ini

iapun sedang mencari akal bagaimana cara menghadapi diriku agaknya perebutan kursi Bengcu kali ini harus

melalui suatu pertarungan sengit terlebih dahulu...

Padahal dalam kenyataan Tiong It Hauw bukan sedang memikirkan soal kursi Bengcu ia sedang

memikirkan persoalan lain.

Cuaca makin lama semakin kelam akhirnya para jago telah tiba diluar lembah Mie Cong Kok.

Tiba-tiba Kok Han Siang berhenti putar badan dan menyapu sekejap para jago Liok-lim yang berada

dibelakangnya.

Kalian pulanglah terlebih dahulu! serunya lirih ia sendiri segera berjalan kedepan mengambil sebuah

jalan kecil disisi mulut lembah tersebut.

Hujien aku ingin ikuti dirimu! seru Biauw Siok Lan tiba-tiba dengan suara lirih.

Kok Han Siang berhenti berpaling dan memandang sekejap kearah Biauw Siok Lan kemudian

mengangguk dan melanjutkan langkahnya kedepan.

Bibi akupun ingin ikuti dirimu seru Ban Ing Soat cepat.

Sekali lagi Kok Han Siang berpaling.

Aku hendak pergi mengubur pamanmu buat apa kalian ikut semua? katanya sedih.

Aku hendak bersembahyang didepan kuburan paman.

Kok Han Siang tidak dapat berbuat apa-apa terpaksa ia mengangguk.

Baiklah!.

Hujien! Tiong It Hauw maju kedepan dengan langkah lebar peti mati untuk mengubur Bengcu belum

disiapkan lebih baik kita kembali dulu ke lembah Mie Cong Kok setelah peti mati dipersiapkan.

Tidak usah! belum habis ia bicara Kok Han Siang telah menukas sambil menggeleng kalau ia

dimasukkan kedalam peti mati lain kali bukankah aku tak bisa menjumpai dirinya lagi? tidak perlu... tidak

perlu dimasukkan kedalam peti mati.

Ia putar badan dan segera berlalu.

Tiong It Hauw jadi tertegun segera bisiknya kepada Yu Ih Lok.

Kesadaran hujien belum pulih seperti sedia kala kalau dibiarkan ia melakukan perjalanan seorang diri

seandainya menjumpai keadaan mara bahaya bagaimana baiknya? mari secara diam-diam kita lindungi

keselamatannya.279 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Baik! Yu Ih Lok mengangguk.

Demikianlah mereka berduapun segera berlalu membuntuti ketiga orang gadis itu dari kejauhan.

Melibat Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok ikut berlalu mengikuti Kok Han Siang tiba-tiba Huo Yen Ga

merasa hatinya sedikit bergerak pikirnya.

Sekarang Bengcu telah meninggal kenapa aku tidak kembali dulu ke lembah Mie Cong Kok sambil

mengatur persiapan.

Tanpa banyak bicara lagi ia segera membawa para jago kembali ke lembah Mie Cong Kok.

Kita tinggalkan dulu Huo Yen Ga yang sedang mempersiapkan diri di lembah Mie Cong Kok mari

kita ikuti Kok Han Siang yang berlari melalui jalan kecil dengan menggendong jenasah Hu Pak Leng ia lari

terus menuju kepuncak bukit yang tinggi.

Melihat jalan usus kamping itu makin lama semakin sempit makin lama semakin curam dan gerakan

Kok Han Siang yang bergerak keatas makin lama limbung seolah-olah hendak jatuh beberepa kali Ban Ing

Soat ada maksud maju membantu namun setiap kali kena dicegah oleh Biauw Siok Lan.

Malam hari semakin gelap angin gunung bertiup menderu-deru makin lama semakin santar membuat

pegunungan yang sunyi itu semakin hening dan mendatangkan rasa sedih dihati.

Jalan pegunungan makin keatas makin curam bukit itupun makin lama semakin bahaya ditambah lagi

malam gelap gulita susah membedakan jalan kecil sekali salah langkah niscaya akan menemui ajalnya jatuh

kedalam jurang.

Walaupun Biauw Siok Lan belum lama bergaul dengan Kok Han Siang namun ia amat cerdik lagi

cermat dalam penebaannya selama ini ia tahu sangat jelas sampai taraf manakah kepandaian silat yang

dimiliki Kok Han Siang untuk melalui pegunungan yang begitu tinggi dan curam ditengah malam buta

sambil membopong sesosok jenasah yang tinggi besar bukan suatu pekerjaan yang sangat mudah.

Namun entah darimana datangnya tenaga ternyata ia bisa mendaki setinggi ratusan tombak tanpa

berhenti atau beristirahat sejenakpun.

Selama ini Ban Ing Soat selalu membentangkan sepasang matanya bulat-bulat memperhatikan

bayangan punggungnya Kok Han Siang ia bersiap sedia asalkan perempuan itu terjatuh kedalam jurang

segera turun tangan memberi pertolongan.

Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok yang ada dibelakang mereka berduapun sejak semula telah

mempersiapkan gerakan pertolongan mereka berdua dengan mengikuti dibelakang bayangan punggung Kok

Han Siang dengan memisah jari kedua belah samping membuntuti terus keatas.

Kurang lebih dua tombak dibelakang Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok mengikuti pula sesosok

bayangan manusia gerakan orang itu amat ringan berhati-hati dan sama sekali tidak menimbulkan sedikit

suarapun.

Orang itu bukan lain adalah Moay Siauw Beng sang bocah yang memiliki kepandaian ilmu silat sangat

lihay.

Sementara mereka melanjutkan terus perjalanan kedepan mendadak tubuh Kok Han Siang tergelincir

dan menggelinding jatuh kesamping.

Biauw Siok Lan terperanjat dengan cepat ia meloncat kedepan sambil menempuh bahaya tubuhnya

melayang kedinding tebing.

Siapa nyana badan Kok Han Siang setelah tergelincir sejauh dua tiga depa mendadak berhenti agaknya

ia telah berhasil mencengkeram seutas rotan badannya setelah bergantung beberapa saat ia merangkak naik

kembali keatas.

Menanti Biauw Siok Lan tiba disisi tubuhnya ia lolos dari mara bahaya.280 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ketika perempuan ini rnenengok kearah Bengcu hujien tersebut tampak olehnya air mukanya tenang

sedikitpun tidak menunjukkan perasaan jeri seolah-olah terhadap peristiwa yang barusan terjadi sama sekali

tidak menganggap sebagai suatu persoalan.

Diam-diam Biauw Siok Lan menghembuskan napas panjang tanyanya lirih.

Hujien apakah kau terluka?.

Tidak! Kok Han Siang menggeleng.

Melihat sikap perempuan itu sangat hambar diam-diam Biauw Siok Lan berpikir dalam hatinya.

Agaknya ia sudah tidak pikirkan mati hidupnya dalam hati walaupun menjumpai kejadian mengerikan

yang hampir-hampir meremukkan badannya ia sama sekali tidak jeri atau berubah wajah.

Sementara itu nampak Kok Han Siang dengan penuh kasih sayang dan seksama sedang membalik-

balikkan jenasah Hu Pak Leng yang ada dalam pelukannya kemudian menghela napas panjang.

Aaaai... untung sekali tidak sampai melukai toako! gumamnya lirih.

Beberapa patah kata ini diutarakan sangat leluasa dan biasa seolah-olah orang yang berada dalam

pelukannya adalah seorang manusia hidup saja.

Hujien! kau sudah melakukan parjalanan sangat jauh aku rasa badanmu tentu sangat letih bisik Biauw

Siok Lan lirih. Bagaimana kalau aku wakili hujien membopong beberapa saat???.

Aaaakh! tidak perlu dikemudian hari aku tak bakal mendapat kesempatan untuk memeluknya lagi

malam ini aku hendak memeluknya semalaman tanpa melepaskan dirinya barang sejenakpun.

Biauw Siok Lan mengerti apa yang diutarakan saat ini sama seperti apa yang ia pikirkan dalam hati.

Menasehati dirinya jauhpun percuma karena itu ia lantas membungkam.

Ketika ia mendongak kembali kedepan jarak dengan puncak bukit tersebut tinggal dua puluh tombak

dengan semangat berkobar mendadak Kok Han Siang percepat langkah kakinya tidak selang beberapa saat ia

telah berlari ke puncak bukit tersebut.

Diam-diam Biauw Siok Lan menghela napas panjang pikirnya.

Bukit karang securam dan selurus ini sekalipun aku tak akan bisa mendakinya keatas dengan demikian

cepat apalagi harus membopong sesosok mayat entah darimana ia dapatkan tenaga sebesar itu.

Ia segera mengepos napas dan mengejar kearah depan.

Tempat itu merupakan bukit tertinggi diantara rentetan pegunungan lainnya luas puncak bukit itu tidak

lebih hanya tiga empat tombak bahkan batu cadas menjulang tinggi keangkasa tak ada tanah seluas tiga

depapun merupakan tanah datar entah apa sebabnya Kok Han Siang ternyata mendaki keatas bukit tersebut.

Ketika Kok Han Siang tiba diatas puncak tersebut ia sudah kelelahan setengah mati sehingga tak dapat

menahan diri lagi sambil memeluk jenasah Hu Pak Leng erat-erat ia tertidur dengan bersandar pada batu

cadas.

Angin gunung bertiup menderu-deru membuat orang susah berdiri tegak Biauw Siok Lan menoleh

kekiri berpaling kanan tidak berhasil menemukan suatu tempat yang bisa mendatangkan perhatian seseorang

ia merasa diatas puncak ini tak sesuatupun bisa di ambil dan ia tak mengerti apakah alasannya Kok Han

Siang mendaki bukit tersebut.

Akhirnya ia menghela napas panjang dan berpikir.

Kalau dilihat kejadian ini kesadarannya benar-benar belum pulih kembali.281 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Mendadak terdengar suara langkah kaki berkumandang dari belakang ketika ia berpaling tampak Ban

Ing Soat, Tiong It Hauw, Yu Ih Lok serta Moay Siauw Beng secara beruntun telah tiba diatas puncak

tersebut.

Sinar mata Ban Ing Soat dengan cepat menyapu sekeliling tempat itu sewaktu tidak menemukan Kok

Han Siang ada disitu ia jadi gugup setengah mati.

Bibiku telah pergi kemana? tanyanya cemas.

Ia kecapaian saat ini sedang beristirahat dibawah batu cadas sebelah sana.

Buru-buru Ban Ing Soat lari kedepan tampak olehnya Kok Han Siang duduk bersadar pada sebuah

batu cadas sambil memeluk jenasah Hu Pak Leng erat-erat napasnya teratur ia sudah tertidur pulas.

Angin gunung menghembus datang mengibarkan ujung baju melihat derasnya angin Ban Ing Soat

kerutkan dahi pikirnya.

Angin gunung yang berhembus ditempat ini amat keras dan kuat kalau ia tertidur disini tanpa pakaian

tebal bukankah nanti bakal jatuh sakit??.

Karena berpikir demikian tangannya lantas diulur kearah pundak kiri Kok Han Siang bermaksud

membangunkan dirinya.

Jangan ganggu dirinya! mendadak terdengar suara teguran rendah dan berat berkumandang datang dari

arah belakang.

Sambil menarik kembali tangannya Ban Ing Soat berpaling kebelakang tampak Tiong It Hauw dengan

berkerudung hitam pada wajahnya telah berdiri dibelakang tubuhnya.

Ia jadi tidak puas merasa dirinya ditegur serunya kurang senang.

Eeeei... apa maksudmu menegur diriku? angin gunung yang berhembus ditempat ini sangat deras


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


mana boleh biarkan ia tertidur pulas disini.

Tiong It Hauw yang selamanya berwatak sombong serta tinggi hati mendadak pada saat ini berubah

jadi sangat halus dan kalem.

Terdengar ia menghela napas panjang dan berkata.

Kalau ia tidak merasa mengantuk dan kelelahan setengah mati mana mungkin bisa tertidur nyenyak

diatas puncak dengan hembusan angin gunuag sedemikian derasnya?

Sembari berkata ia lepaskan jubah panjangnya dan diselimutkan badan Kok Han Siang.

Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat yang melihat kejadian ini jadi tertegun agaknya gadis she Ban

merasa tidak leluasa melihat kejadian itu ia ada maksud menegur dengan beberapa patah kata tajam.

Namun maksudnya ini kena dicegah oleh jawilan Biauw Siok Lan yang ada disisinya karena itu ia

lantas batalkan niatnya.

Haruslah diketahui hubungan antara lelaki dan perempuan pada masa itu sangat ketat dan dipisahkan

oleh adat yang keras dan terkenal disiplin tindakanmu dari Tiong It Hauw ini boleh dikata sangat berani dan

melebihi batas-batas kesopanan.

Bahkan Yu Ih Lok pun agaknya merasa tindakkan ini tidak seharusnya dilakukan lelaki berkerudung

hitam itu namun iapun merasa tidak enak untuk buka suara menegur buru-buru ia melengos dan pura-pura

tidak melihat.

Dengan sikap tenang seolah-olah tidak pernah terjadi suatu kejadian apapun ujar Tiong It hauw.

Tertidur dalam keadaan ngantuk serta lelah yang melebihi batas aku rasa ia tak akan bangun dalam

beberapa saat singkat tiada halangan mengambil kesempatan ini kitapun beristirahat diatas puncak ini sambil282 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

mengumpulkan kembali tenaga disamping menanti hujien sampai sadar, puncak bukit ini kecuali terdiri dari

batu-batu karang yang tajam dan gersang sebatang rumput liarpun tidak nampak tumbuh disini kata Yu Ih

Lok kemudian. Kalau bukan kesadaran hujien belum pulih seperti sekian kalau siauw-te benar-benar tak bisa

mengerti apa alasannya ia mendatangi puncak bukit gersang ini??

Lalu bagaimana menurut pendapat Yu-heng? tukas Tiong It Hauw.

Hujien berada dalam keadaan pikiran tidak sadar kita tidak seharusnya mengikuti apa kemauannya

menurut pendapat siauw-te lebih baik kita totok dulu jalan darahnya kemudian kirim ia kembali ke lembah

Mie Cong Kok untuk beristirahat beberapa hari terlebih dahulu.

Sebelum Tiong lt Hauw sempat berbicara Biauw Siok Lan telah keburu menjawab katanya.

Walaupun pendapat Yu sianseng amat sempurna dan benar namun aku tidak berani menyetujui begitu

saja.

Mendengar jawaban itu Yu Ih Lok segera tersenyum.

Kau memuji pendapatku sempurna dan benar tetapi tidak berani menyetujui begitu saja lalu apa

maksudmu???.

Pendapat Yu sianseng sesuai dengan keadaan sesuai dengan kebiasaan tentu saja aku harus memuji

sebagai pendapat yang sempurna dan benar.

Nona Biauw lebih baik kau bicarakan secara blak-blakan seru Yu Ih Lok sembari menggeleng. Kau

bicara dengan berputar-putar kayun membuat cayhe makin mendengar makin kebingungan.

Kecantikan hujien tiada tandingan dikolong langit dan jarang ditemui didunia persilatan sifatnya halus

mulia dan peramah terhadap siapapun...

Soal ini sejak semula kami sudah tahu! tukas Tiong It Hauw. Tak perlu nona Biauw puji lagi.

Biauw Siok Lan tertawa hambar terusnya.

Berkat pertolongan Hu Bengcu aku berhasil mengikuti disisi hujien selama ini. Menurut analisaku

dalam waktu singkat Hu Bengcu bisa memiliki semangat jantan watak mulia serta bersifat bijak kesemuanya

dikarenakan mendapat bimbingan serta nasehat dari hujien. Ia berwatak halus dan penuh perasaan membuat

berlaku malu dengan perbuatan sendiri ia jadi sadar dan timbul perasaan menyesal atas perbuatan keji yang

pernah ia lakukan masa silam. Sejak Bengcu berkenalan dengan hujien. Bengcu tidak pernah melakukan

sebuah pekerjaan yang merugikan orang lagi atau membunuh orang manusia baikpun oleh karena itu Bengcu

dalam pandangan hujien adalah seorang manusia baik yang betuI-betul baik. Hu Bengcu ada maksud

membuat pahala menebus dosa ia ingin mengandalkan kepandaian silatnya untuk berbuat amal bagi khalayak

ramai kalau dikatakan kesemuanya ini berkat bimbingan yang baik dari hujien siapa sangka..... Aaaai!

sungguh sayang Thian tidak memberi usia panjang buat Bengcu sebelum ia menyelesaikan cita-citanya harus

menemui ajal ditangan orang lain pukulan yang demikian berat ini telah menimpa diri Hu hujien yang polos

dan perasa.

Beberapa patah kata yang diutarakan barusan membuat Tiong It Hauw serta Yu Ih Lok mengangguk

tiada hentinya Ban Ing Soat makin serius lagi dengan mata terbelalak ia pusatkan seluruh perhatian untuk

mendengarkan.

Terdengar Biauw Siok Lan menghembuskan napas panjang setelah berhenti sejenak terusnya.

Dia cantik lemah lembut sama sekali tidak punya rencana bahkan kelihatan lemah dan mendatangkan

rasa kasih buat yang melihat, padahal dalam kenyataan dia adalah seorang perempuan cerdik hanya saja

semalam ini semua urusan ia manut pada usul Bengcu maka kita susah menemukan keistimewaan ini

seandainya rasa sedih membuat wataknya berubah kemungkinan besar dunia persilatan akan dikacau tidak

keruan tangannya yang halus bakal menciptakan banjir darah suasana tenang Bu-lim akan berantakan.....283 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Yu Ih Lok rnengerutkan dahi mendengar sampai disitu ia tak dapat menahan sabar lagi segera

tukasnya.

Dia adalah seorang perempuan berwatak halus mulia dan perasa terhadap ulat dan semutpun menaruh

rasa sayang mana mungkin.....

Justru kerena pada hari-hari biasa ia berwatak halus mulia dan perasa satu kali wataknya berubah

maka seluruh jago Bu-lim yang ada dikolong langit bakal menjadi sasaran dalam melampiasnya rasa

dendamnya.....

Pendapat dari nona Biauw apakah tidak sedikit keterlaluan? menurut pendapat cayhe bersikap begini

karena mengalami pukulan terlalu berat setelah beristirahat sepuluh hari atau setengah bulan tentu akan pulih

kembali seperti sedia kala, sekarang yang jadi persoalan kemana ia selanjutnya kemana ia hendak tinggal

melanjutkan sisa hidupnya? aku merasa tidak mengerti dan tidak berhasil mendapatkan cara yang tepat Hu

Bengcu bersemangat jantan bernyali besar dan berpengetahuan luas kalau dibicarakan dari jago yang ada

dalam lembah Mie Cong Kok aku rasa susah untuk menemukan orang yang cocok sebagai pengganti

kedudukan Bengcu ini.

Entah Huo Yen Ga dapatkah memikul tugas berat ini tiba-tiba Tiong It Hauw menimbrung.

Huo Yen Ga serta Tiong-heng merupakan jago lihay dari suatu daerah namun kalian kekurangan

watak kegagahan keberanian macam Hu Bengcu maap siauw-te bicara blak-blakan dengan bakat kalian

berdua untuk menjagoi suatu daerah tertentu masih bisa untuk merajai seluruh kalangan Liok-lim aku takut

masih belum mampu.

Mendengar perkataan tersebut Tiong It Hauw segera mendongak tertawa terbahak-bahak.

Siauw-te pun menyadari kepandaian silat kecerdasan kegagahan keberanian maupun pengetahuanku

masih terpaut sangat jauh apabila dibandingkan deagan Hu Bengcu, namun kalau dibandingkan dengan Huo

Yen Ga siauw-te merasa tidak kalah barang sedikitpun kalau kursi Bengcu ini harus diberikan kepadanya

siauw-te sedikit banyak merasa kurang rela.

Bila dibicarakan dari situasi saat ini kekuatan dari Tiong-heng serta Huo-heng boleh dikata seimbang

pejabat Bengcu selanjutnya tentu harus di pilih dari antara kalian berdua namun kalau kalian sama-sama

tidak mau mengalah sehingga menimbulkan pertarungan seru maka keadaannya sama arti sama-sama hancur

sekalipun Tiong-heng tidak mengungkap siauw-te pun akan memihak dirimu dengan setia untuk mencari

suatu cara yang lebih baik terpaksa untuk sementara kita usulkan saja agar hujien yang menggantikan

kedudukan Bengcu mungkin dengan demikian kita bisa mengurangi suatu kancah pergolakan yang tak perlu.

Haaa... haaa... aku rasa tak perlu untuk sementara saja kata Tiong It Hauw sambil tertawa. Biarlah

selanjutnya hujien yang duduk sebagai pucuk pimpinan!

Walaupun Tiong-heng ada maksud melindungi hujien dan mengusulkan ia sebagai pengganti Bengcu

belum tentu Huo Yen Ga suka menyetujui usulmu.

Moay Siauw Beng yang berdiri dipinggir dan selama ini hanya mendengar saja pada saat ini tiba-tiba

menimbrung.

Kalau Huo Yen Ga bermaksud mengacau kita bunuh saja dia biar beres.

Yu Ih Lok pernah menjumpai kepandaian silatnya ia tahu sekalipun orang ini kelihatan masih seorang

bocah namun kepandaian silatnya sangat lihay manusianya kecil pikiran besar bahkan tidak jeri mati

manusia macam begini tak boleh sembarangan dicari gara-gara karena itu ia lantas tersenyum.

Jago Liok-lim dari daerah sekitar Kang lam serta Ling lam kebanyakan menurut perintah dari Huo

Yen Ga walaupun membinasakan seorang Huo Yen Ga tidak susah namun secara bagaimana kita hendak

membasmi anak buah serta komplotannya.

Aaaakh! sedikitpun tidak salah seru Moay Siauw Beng sambil membelalakkan matanya anak buah

Huo Yen Ga semuanya ada beberapa orang?.284 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Mungkin hampir separuh dari anggota Liok lim yang ada di lembah Mie Cong Kok kita.

Kalau begitu kenapa sih harus susah-susah kita bunuh saja separuh jago Liok-lim akhirnya kau tinggal

separuh yang pro kita? kenapa tidak kita bereskan saja Huo Yen Ga beserta komplotannya daripada

meninggalkan bibit bencana dikemudian hari?

Walaupun usia orang masih kecil tetapi apa yang dikatakannya amat keji dan tegas tidak malu disebut

kekejian seorang lelaki.

Seketika Yu Ih Lok mengerutkan dahinya.

Siauw heng-te kau anggap Huo Yen Ga adalah seorang manusia yang mudah dihadapi.

Baiklah tukas Moay Siauw Beng kemudian sambil tersenyum. Kita tunggu saja sampai enso bangun

lebih dahulu nanti kita tanya padanya perlukah orang she Huo itu dibunuh atau tidak seandainya enso suruh

bunuh akan kubunuh dihadapan kalian.

Walaupun Yu Ih Lok merasa tidak puas atas sesumbar kesombongan bocah ini namun ia tahu watak

anak ini berangasan sepatah dua patah kata tidak cocok kemungkinan besar akan berkobar suatu pertarungan

yang menyangkut jiwa seseorang karena itu ia tidak mengubris dirinya lagi dan segera bepaling kearah Tiong

It Hauw.

Tiong-heng! ujarnya lirih walaupun Huo Yen Ga jadi orang sombong dan tinggi hati tetapi ia menaruh

rasa kagum dan takluk terhadap Hu Bengcu almarhum seandainya kita bisa menggunakan kebajikan

menghadapi dirinya ada kemungkinan ia suka melindungi hujien siapa tahu bukan?.

Tiong It Hauw mendongak dan tertawa tergelak.

Orang pertama yang paling ditakuti Huo Yen Ga dalam rebutan ini adalah aku kalau aku rela mengaku

kalah dan takluk dibawah lututnya paling sedikit ia bisa menghilangkan rasa mangkel dalam dadanya kalau

ia mau menyetujui masih tidak mengapa kalau tidak mau terima dan benar-benar mengajak aku bergebrak

kekuatan kita belum tentu lebih lemah dari kekuatannya namun tak bisa lebih kuat pula dari kekuatan orang

lain pertarungan yang bakal terjadi adalah suatu pertarungan adu tenaga yang sangat mengerikan perduli

siapa menang siapa kalah masing-masing pihak akan menderita kerugian yang sangat besar.

Aaaai... pada saat ini lembah Mie Cong Kok pusat pergerakan kita tidak lebih baru dibangun pada

dasarnya belaka kata Yu Ih Lok sambil menghela napas panjang dengan matinya Bengcu dasar kekuatan

semakin lemah kalau kita tak bisa bersatu padu lagi lebih baik cepat-cepat dibubarkan saja.

Kau anggap keadaan seperti ini masih bisa dipertahankan lebih lanjuti? haaa... haaa... sekalipun Huo

Yen Ga setuju agar hujien yang pegang pucuk pimpinan sabagai Liok-lim Bengcu keadaan tenang inipun

sementara hanya bisa bertahan setengah sampai satu bulan terus terang kukatakan kecuali Hu Bengcu

seorang yang memiliki nyali serta pengetahuan sangat luas serta kekuatan yang luar biasa siapapun jangan

harap bisa mempertahankan keadaan tersebut.

Lembah Mie Cong Kok pusat pergerakan kita kalau sudah tak sanggup mempertahankan diri dari

serbuan Siauw lim si serta Bu-tong pay dan bukan tempat indah laksana nirwana apa perlunya diperebutkan

lagi menurut pandanganku lebih baik kita sudahi sampai disitu saja tukas Moay Siauw Beng kembali.

Tiong It Hauw mengangguk.

Urusan ini tak mungkin kita putusi sendiri aku lihat kita bicarakan lagi setelah hujien bangun nanti!.

Ketika ia berpaling tampak olehnya sementara itu dengan air mata jatuh berlinang Kok Han Siang

sedang bergumam seorang diri.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Toako tunggulah aku disana. Tunggulah aku setelah selesai membalas dendam segera menyusul

dirimu.285 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Oleh sebab pikirannya sedang kacau tanpa ia sadari dalam tidurpun ia mengigau tanpa melupakan

dendam sakit hati atas kematian Hu Pak Leng.

Biauw Siok Lan serta Ban Ing Soat secara berpisah duduk dikedua belah sisinya mereka berdua

setelah merangkak dan mendaki bukit beberapa saat lamanya kini pada letih tanpa terasa telah tertidur.

Entah berapa saat lewat dengan cepatnya sewaktu Tiong It Hauw selesai mengatur pernapasan dan

terjaga mendadak ia menemukan Kok Han Siang telah lenyap dari sana hatinya terperanjat buru-buru ia

bangun serta menengok empat penjuru.

Luas puncak bukit ini hanya beberapa tombak saja dengan ketajaman mata Tiong It Hauw sekali pun

berada ditengah malam buta ia dapat membedakan benda yang ada disekeliling tempat itu.

Ia telah memeriksa setiap lekukan bukit berbatu tetapi tidak ditemukan juga bayangan tubuh dari Kok

Han Siang hatinya mulai gelisah pikirnya.

Keadaan bukit karang ini sangat curam dan bahaya ia seorang diri menggendong seorang mayat entah

telah pergi kemana?.

Walaupun hatinya sangat gelisah namun Tiong It Hauw tidak ingin membangun orang lain.

Angin malam bertiup lewat bintang telah waktu menunjukkan hampir mendekati kentongan ketiga.

Malam itu adalah suatu malam tak berbulan di angkasa raya hanya tampak beberapa butir bintang

berkedip-kedip memancarkan cahaya yang redup dan lemah.

Tiong It Hauw dengan termangu-mangu berdiri diatas puncak sinar mata berputar memeriksa keadaan

empat penjuru tampak olehnya suasaaa amat sunyi tak nampak sesuatu gerak gerik apapun bayangan Kok

Han Siang bagaikan lenyap tertelan kesunyian malam.

Makin lama hatinya semakin cemas sehingga ia berpikir dalam hati.

Ditengah gunung demikian luas dan tiada ujung pangkal empat penjuru merupakan jalan bisa

ditembusi entah ia telah pergi kemana? bagaimana mungkin aku bisa menemukan dirinya?.....

Ia menghela napas panjang gumamnya dengan suara lirih.

Aku harus membangunkan mereka kita harus berpisah dengan mengambil suata arah yang berbeda

kemudian menjanjikan suatu tanda untuk berhubungan satu sama yang lain asal siapa saja diantara kita

berhasil menemui hujien ia harus segera menghubungi kami....

Segala ia ada maksud membangunkan Yu Ih Lok terdengar mendadak suara batu saling bertumbukan

berkumandang dari tempat kejauhan.

Suara berkumanding lama sekali dengan ketajaman pendengaran Tiong It Hauw dapat ditentukan

apabila suara itu berasal dari sebutir batu gunung yang menggelinding jatuh kebawah puncak kemudian

menumbuk batu cadas dipunggung bukit.

Di tinjau dari kerasnya suara benturan itu agaknya batu tersebut tidak kecil bahkan ditengah malam

buta dapat terdengar suaranya sangat nyaring lagi memandang.....

Batu gunung ini tentu disepak Kok Han Siang tanpa sengaja pikir Tiong It Hauw dalam hatinya.

Ia segera enjotkan badan berkelebat menuju kearah mana berasalnya suara tersebut.

Gerakan tubuhnya sangat cepat ditambah pikirannya sedang menguatirkan keselamatannya Kok Han

Siang. Larinya semakin cepat lagi dalam sekejap mata telah berada diatas puncak seberang.

Sementara itu suara gelindingan batu telah lenyap didasar bukit suasana pulih kembali dalam

keheningan dan kesunyian.286 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Walaupun Tiong It Hauw memiliki ilmu meringankan tubuh yang sempurna namun setelah berlari

kencang beberapa saat lamanya ia mulai merasa napasnya terengah-engah ia berhenti sebentar dipunggung

bukit tampak sesosok bayangan manusia sedang bergerak keatas dengan sangat lambat hatinya seketika

tergetar keras.

Bukankah dia adalah Kok Han Siang? pikirnya dalam hati. Di tengah malam buta begini kalau bukan

dia yang sedang mendaki gunung siapa lagi yang kesudian mendaki bukit gersang ini.

Berpikir sampai disitu badannya laksana anak panah terlepas dari busur segera meluncur keatas.

Agaknya ia sangat takut mengejutkan diri Kok Han Siang menanti tubuhnya hampir mendekati

perempuan tersebut mendadak ia perlambat langkah kakinya.

Di bawah sorotan sinar bintang yang redup tampak nyata orang sedang mendaki bukit itu bukan lain

adatah Kok Han Siang yang sedang ia cari.

Sebelum menjumpai Kok Han Siang hatinya cemas tidak keruan kepingin sekali segera menemukan

perempuan tersebut sekarang telah menjumpai Kok Han Siang mendadak ia jadi takut bilamana gerak-

geriknya yang mencurigakan diketahui olehnya ia jadi gelisah dan takut munculkan diri untuk menjumpai

dirinya.

Ketika Kok Han Siang tiba diatas puncak bukit itu ia berhenti seraya mengusap keringat yang

membasahi jidatnya kemudian menunduk memandang jenasah Hu Pak Leng yang ada dalam pondongan.

Toako kita hampir tiba pada tempst tujuan gumamnya lirih.

Setelah mencium jenasah tersebut beberapa kali ia melanjutkan kembali perjalanannya kedepan.

Melihat kejedian itu Tiong It Hauw tercengang pikirnya.

Ia melakukan perjalanan melalui sebuah bukit melewati bukit yang lain entah tempat mana yang

sedang ia tuju...

Ketika ia mendongak keatas tampaklah sebuah bukit yang amat tinggi menjulang jauh dibelakang

bukit tersebut diatas gunung itu penuh dilapisi dengan jauh dibelakang bukit tersebut diatas gunung..

Puncak bukit ini bukan saja amat tinggi menembus awan bahkan berlapisan salju yaag tebal dengan

ilmu meringankan tubuhku yang cukup sempurnapun susah untuk mendaki bukit tersebut apalagi ilmu

silatnya jauh dibawah kepandaianku terutama sekali ia harus menggendong jenasah dari Hu Bengcu. Apa

maksudnya mendaki keatas puncak bersalju?

Walaupun dalam hati merasa keheranan namun ia tak ada keberanian untuk menegur Kok Han Siang

terpaksa diam-diam ia menguntit dibelakang sembari diam-diam melindungi dirinya.

Hawa murni disalurkan mengeliling badan seandainya Kok Han Siang tergelincir ia segera akan turun

tangan memberi pertolongan.

Dugaan sedikitpun tidak salah setelah melewati puncak tersebut Kok Han Siang melanjutkan

dakiannya menuju bukit bersalju tersebut.

Ketinggian bukit ini jauh melebihi ketinggian bukit-bukit lain luas puncak ada tiga puluh li dan tiada

bukit lain yang lebih tinggi dari bukit bersalju ini.

Entah darimana datangnya tenaga sebesar itu sambil membopong jenasah Hu Pak Leng Kok Han

Siang selangkah demi selangkah mendaki terus keatas, itu penuh dilapisi dengan salju yang tebal tak terasa ia

jadi terperanjat kembali pikirnya.

Ketika hampir mendekati puncak langkahnya semakin sukar dan payah salju melapisi seluruh

permukaan dan membeku bagaikan batu membuat permukaan jadi licin susah dilalui dalam keadaan seperti

itu Kok Han Siang merobek pakaian sendiri untuk mengikat jenasah Hu Pak Leng diatas punggungnya

setelah itu dengan bantuan sepasang tangan ia merangkak naik keatas.287 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Tiong It Hauw mulai takut perempuan itu tergelincir jatuh kebawah terutama sekali setelah meninjau

keadaan yang begitu bahaya dari bukit tersebut ia mengepos napas melayang tiga empat depa kebelakang

Kok Han Siang siap turun tangan setiap saat.

Tampak Kok Han Siang menggerakkan sepasang telapaknya yang putih bersih menghajar hancur salju

yang ada diatas batu karang kemudian mencekal batu itu sebagai pegangan merangkak naik ke atas demikian

seterusnya diulangi sampai beberapa kali.

Tiong It Hauw yang melihat kejadian itu timbul rasa kasihan didalam hati pikirnya!

Kiranya ia merangkak naik dengan cara begini untung sekali terpikir olehnya cara seperti ini.

Belum habis ia termenung mendadak terdengar suara keluhan lirih berkumandang memecahkan

kesunyian kemudian suasana hening kembali.

Menanti Tiong It Hauw alihkan sinar mata mendadak ia temukan diatas lapisan salju diatas batu

karang ternoda darah merah yang dengan cepat membeku terteralah sebuah bekas telapak tangan warna

merah.

Jelas telapak Kok Han Siang telah robek oleh goseran tajam batu karang sehingga terluka dan

mengucur darah segar.

Rasa sakit yang diderita tentu luar biasa disamping harus menahan rasa sakit telapak ia pun harus

sekuat tenaga pula menghancurkan lapisan salju diatas batu namun ia gertak gigi dan sedikitpun tidak

merintih.

Tiong It Hauw merasa amat berduka perlahan-lahan ia menghela napas panjang.

Tak disangka seorang perempuan yang begitu lemah ternyata memiliki semangat yang berkobar serta

keteguhan hati yang patut dipuji.

Sementara ia sedang termenung Kok Han Siang telah tiba diatas puncak dan berpaling kebelakang.

Laksana kilat Tiong It Hauw menyembunyikan dibalik karang menghindarkan diri dari pertemuan

dengan perempuan tersebut.

Dari atas puncak terdengar suara seruan Kok Han Siang yang menyaring berkumandang datang.

Oooouw...! Puncak ini benar-benar amat tinggi.

Ucapan selanjutnya tak kedengaran lagi agaknya ia telah meninggalkan tempat tersebut.

Tiong It Hauw segera meloncat keatas puncak bukit sunyi senyap tak kelihatan sesosok bayangan

manusiapun bayangan Kok Han Siang pun ikut lenyap tak berbekas.

Ia jadi cemas hawa murni segera disalurkan mengelilingi badan dan meloncat naik keatas puncak.

Segulung angin dingin menghembus lewat membuat Tiong It Hauw bergidik dan bulu roma pada

bangun berdiri rasa dingin diatas puncak tersebut sangat luar biasa jauh berbeda dengan kehangatan dikaki

bukit tersebut hawa dingin seketika membuat pikirannya tersadar kembali dan semangat makin berkobar-

kobar.

Dengan cepat ia berpaling keempat penjuru namun bayangan Kok Han Siang lenyap tak berbekas

yang tertampak hanya dataran salju nan putih ia pun tidak berani berteriak memanggil hatinya sangat gelisah.

Tiba-tiba...

Suara benturan salju yang amat ringan berkumandang datang suara tersebut amat lirih dan halus

semisalnya Tiong It Hauw tidak memiliki ilmu silat lihay niscaya tak akan berhasil menangkap suara

tersebut.288 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Dengan seksama ia segera mencari disekeliling tempat itu dibalik sebuah bukit karang ia temukan Kok

Han Siang sedang berlutut diatas permukaan salju sepasang tangannya tiada henti menggali permukaan

tersebut.

Ia tidak membawa senjata tajam sepasang tangannya yang robek terluka tiada hentinya menggali

permukaan salju rasa sakit saat itu bisa diduga tentu luar biasa sekali terutama hawa dingin yang sangat

menusuk tulang membuat jari-jari tangan kaku galianpun makin lama makin lemah.

Melihat pasangan tangan perempuan itu sudah hancur dan keadaan mengerikan lama kelamaan Tiong

It Hauw tak bisa menahan diri lagi.

Dengan lagkah lebar ia berjalan kesisi Kok Han Siang dan menegur.

Hujien apa gunanya kau menggali permukaan salju ini?!

Pada mulanya Kok Han Siang agak tertegun diikuti ia lantas tersenyum, aku hendak membangun

sebuah rumah baru disini!.

Aaaakh... kiranya ia sama sekali tidak menaruh rasa gusar atas munculnya diriku secara tiba-tiba pikir

Tiong It Hauw dalam hati kecilnya tahu begini seharusnya sejak tadi aku munculkan diri.....

Di dalam hati ia pikir begitu diluar ia segera berkata :

Hujien apakah kau hendak menggunakan salju ini untuk membangun sebuah rumah?.

Ehmm! aku hendak meletakkan Toako didalam bangunan rumah tersebut dari salju ini sewaktu-waktu

kalau aku rindu kepadanya setiap saat bisa datang kemari untuk menengok.

Walaupun dalam hati Tiong It Hauw merasa geli namun ia tak berani tunjukkan perasaan tersebut

diluaran dengan nada serius ujarnya kembali.

Sepasang tangan hujien telah robek dan terluka seharusnya kau beristirahat sejenak urusan menggali

saiju biarlah hamba kerjakan mewakili hujien.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Baiklah akupan merasa sedikit lelah.

Tiong It Hauw segera melepaskan golok tipis dari pinggangnya dan mulai menggali permukaan salju

dengan kesempurnaan tenaga lweekang yang dimiliki ditambah pula mendapat bantuan senjata tajam dalam

sekejap mata telah tergali sebuah liang yang sangat besar.

Ketika ia berpaling kebelakang tampak olehnya Kok Han Siang duduk bersandar pada sebuah batu

kararg sepasang mata terpejam rapat seolah-olah telah tertidur pulas.

Hujien... hujien... seru Tiong It Hauw beberapa kali namun tak kedengaran sahutan dari Kok Han

Siang.

Lama kelamaan timbul rara curiga dalam hatinya dengan langkah lebar ia berjalan menghampiri

perempuan tersebut dan memberanikan diri memegang keningnya.

Seketika ia merasa bagaikan memegang batuan salju saja dinginnya luar biasa hatinya terperanjat.

Kiranya setelah semangat perempuan itu buyar terhembus pula oleh angin dingin seluruh tubuh Kok

Han Siang telah jadi kaku.

Tiong It Hauw angkat muka tarik napas panjang setelah menenangkan hati yang bergolak ia meraba

dada perempuan itu terasa jantung masih berdetak dengan sangat lemah.

Mamandang pula wajah nan cantik dari perempuan yang dirindukan siang malam suatu perasaan aneh

tiba-tiba muncul didasar lubuknya golakan itu makin lama makin berkobar sehingga tak tertahan tapi ia

menunduk serta mencium bibir sang perempuan yang telah mendingin itu.289 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Walaupun ia tahu Kok Han Siang saat ini hilang kesadarannya karena kedinginan dan sekalipun ia

cium bibirnya berlaksa-laksa kalipun ia tak bakal merasa namun karena rasa hormat pada hari-hari biasa

yang melebihi segala setelah mencium ia merasa salah rasa manyesal meliputi seluruh benaknya.

Lama kelamaan dari menyesal ia jadi malu sendiri tangannya kontan bergerak cepat menggaplok pipi

sendiri berulang kali.

Walaupun ia sedang menghukum diri sendiri gaplokannya sangat keras membuat pipi jadi sembab

amat sakit pikiran yang hampir dikuasahi napsunya seketika tersadar kembali.

Pada saat ini napasnya kempas-kempis hampir mati aku rasa cepat-cepat cari akal untuk menolong

jiwanya pikir lelaki berkerudung ini dalam hati.

Tanpa menggubris tata kesopanan lagi ia bopong badan Kok Han Siang dan buru-buru meloncat turun

kebawah.

Ilmu silatnya sangat lihay ditambah lagi berada dalam keadaan gelisah gerakan tubuhnya sangat cepat.

Dalam sekejap mata ia telah tiba dibawah puncak mencari suatu tempat terlindung dari angin dan

meletakkan Kok Han Siang keatas tanah hawa murni disalurkan mengelilingi seluruh badan kemudian

menguruti seluruh badan perempuan itu.

Di atas puncak hawa dinginnya luar biasa sebaliknya dibawah puncak hawa terasa sangat hangat tubuh

Kok Han Siang pun belum lama membeku setelah diurut beberapa saat perlahan-lahan ia tersadar kembali.

Terdengar ia menghembus napas panjang dan membuka kembali sepasang matanya.

Ketika sinar mata Tiong It Hauw terbentur dengan sinar mata yang sayu namun jeli itu dengan

ketakutan ia segera mundur kebelakang.

Hujien! serunya cemas. Harap memaafkan hamba telah berlaku kurang ajar...

Siapa nyana Kok Han Siang tersenyum sedikitpun tiada maksud mengumbar hawa amarah.

Hatimu merasa ketakutan? tukasnya.

Tiong It Hauw tertegun.

Hujien badanmu membeku.

Tak usah dibicarakan lagi kau membopong aku karena hendak menolong jiwaku aku tak akan

menyalahkan dirimu apa perlunya kau merasa ketakutan?...

Hujien berpandangan luas melebihi samudra hamba merasa sangat berterima kasih.

Kok Han Siang segera tertawa cekikikan.

Apakah kau tidak merasa lucu dengan ucapanmu ini? kau telah menolong selembar jiwaku seharusnya

aku yang ucapkan terima kasih kepadamu kenapa malah kau yang berterima kasih kepadaku?.

Tentang soal ini.

Kok Han Siang bangun duduk dan menuding sebuah batu cadas disisinya ujarnya kemudian :

Kemarilah dan duduk disini aku ada perkataan hendak disampaikan kepadamu.

Dengan sangat hormat Tiong It Hauw maju ke depan dan duduk disisi perernpuan itu.

Hujien ada petunjuk apa??.

Tiba-tiba Kok Han Siang mengucurkan air mata setelah menghela napas sedih tanyanya :

Toakoku seorang manusia baik atau manusia jahat ??.290 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Watak tingkah laku kegagahan keberanian serta pengetahuan Hu Bengcu tiada tandingan dikolong

langit ia memiliki semangat dan tujuan untuk menolong umat manusia di kolong langit tidak takut

mengorbankan diri menempuh semua mara bahaya bersikap mulai kepada orang lain dan mengutamakan

kebajikan serta keadilan dikolong langit tak ada manusia lain bisa menandingi dirinya.

Mendadak Kok Han Siang menangis tersedu-sedu sembari menangis ujarnya lagi.

Namun ia sudah mati tak pernah kulihat ia bunuh seorang manusiapun berbuat suatu pekerjaan

jahatpun tapi kenapa Thian tidak mengijinkan ia hidup lebih lama dikolong langit?

Suara tangisannya makin lama makin menjadi mernbuat orang yang mendengar ikut jadi sedih dan

berduka.

Seketika Tiong It Hauw dibikin kelabakan dan kebingungan ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan

untuk mencegah tangisan tersebut setelah tertegun beberapa saat barulah hiburnya.

Bengcu telah wafat sekalipun hujien menangis teruspun percuma kita harus berusaha membalaskan

dendam sakit hati ini.

Mendadak Kok Han Siang berhenti menangis perlahan-lahan mendongak memandang bintang yang

bertaburan diangkasa mulutnya membungkam pikiran melamun entah kemana...

Tiong It Hauw yang ada disisinya diam-diam memperhatikan terus perubahan wajahnya ia melihat

perempuan itu sebentar kerutkan dahi sebentar kebingungan bagaikan seseorang terapung-apung ditengah

samudra jelas ia sedang memikirkan suatu persoalan yang sangat besar dan membuat ia jadi murung.

Kurang lebih sepertanak nasi kemudian terdengar ia berkata kembali dengan nada tegas.

Perkataanmu sedikitpun tidak salah aku harus berusaha untuk balaskan dendam sakit hati Toako, aku

hendak membinasakan seluruh orang yang melukai Toako aku hendak melihat dengan mata kepala sendiri

mereka mati ditanganku dan aku tahu siapakah yang telah mencelakai diri Toako.

Beberapa patah kata ini semuanya dipancar keluar dari mulutnya dengan gunakan seluruh tenaga yang

ia miliki membuat orang yang mendengar jadi kaget.

Tiong It Hauw sendiripun terkesiap oleh perkataan tersebut ujarnya eepat!

Persoalan membalas dendam sakit hati Bengcu bukan berhasil dalam satu atau setengah tahun. Harap

hujien baik-baik menjaga kesehatan badan sehingga bisa menyusun rencana dikemudian hari.

Mendadak Kok Han Siang berpaling sambil memandang kerudung hitam diatas wajah Tiong It Hauw

tajam-tajam tawanya.

Di dalam lembah Mie Cong Kok kita siapakah yang bisa membalaskan dendam Bengcu.

Pertanyaan ini datangnya sangat mendadak lama sekali Tiong It Hauw termenung.

Tentang soal ini sukar dibicarakan.

Asal... kau bisakah?.

Kalau andalkan ilmu silat hamba mengerti kekuatanku tak bisa balaskan dendam Bengcu.

Aaaai! benar secara mendadak Kok Han Siang seperti menyadari akan sesuatu dengan kepandaian

selihay toakoku pun tak bisa menangkan hweesio-hweesio serta toosu-toosu itu kepandaian silat yang kau

miliki tak dapat menangkan toako tentu saja tak bisa menangkan mereka-mereka itu.

Tiong It Hauw menghela napas panjang.

Walaupun hamba tak bisa menangkan orang-orang dari partai Siauw lim serta Bu-tong pay namun aku

pun tahu tak gampang mencari beberapa orang di antara jago-jago Liok-lim yang bisa menangkan orang-

orang dari kedua partai tersebut.291 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Huo Yen Ga dapatkah membalaskan dendam ini.

Dasar watak Tiong It Hauw sangat sombong dan tinggi hati beberapa kali ia dipanasi oleh ucapan Kok

Han Siang seketika mengobarkan semangat ingin menangnya.

Mendengar pertanyaan itu ia segera tertawa dingin jawabnya.

Ilmu silat yang dimiliki Huo Yen Ga belum tentu bisa menangkan hamba kalau hujien tidak percaya

hamba rela mengadakan suatu pertarungan mati-matian melawan dirinya dihadapan seluruh jago dari lembah

Mie Coog Kok.

Aaaai! kalau begitu didalam lembah Mie Cong Kok kita terhitung kepandaian silat paling lihay.

Walaupun hamba tidak dapat menangkan jago-jago lihay dari Siauw lim serta Bu-tong pay namun aku

percaya dalam lembah Mie Cong Kok kita kecuali Hu Bengcu seorang tak ada orang lain yang bisa membuat

hamba merasa takluk.

Mendadak Kok Han Siang bangun berdiri.

Maukah kau bantu aku balaskan dendam sakit hati toako? tanyanya halus. Perintah dari hujien tak

akan kutampik sekalipun harus korbankan selembar jiwaku.

Kok Han Siang menarik napas panjang-panjang dan tertawa.

Asalkan kau benar-benar membantu aku untuk balaskan dendam sakit hati Toako aku tak akan

membuat kau jadi rugi, katanya lirih. Dalam keadaan seperti ini Tiong It Hauw tidak tahu haruskah ia merasa

girang atau sedih setelah lama sekali tertegun ia baru berkata.

Hamba bisa mengiringi hujien sekalipun seluruh tubuhku harus hancur hamba juga rela.

Sudah tak usah dikatakan lagi tukas Kok Han Siang sambil tertawa. Aku tahu selama ini kau bersikap

baik terhadapku bukankah begitu.

Kecantikan wajah hujien tiada tandingan dikolong langit jikalau cayhe bukannya tertarik oleh

kecantikan hujien yang luar biasa selama hidup aku tak akan tunduk dibawah lutut orang lain.

Sepasang mata Kok Han Siang berputar dalam sekejap mata itulah agaknya ia merasa kecantikan

wajahnya bisa mendatangkan suatu pengaruh besar bagi orang lain.

Benarkah wajahku sangat cantik seperti apa yang kau katakan? tanyanya.

Kecantikan hujien tiada tandingan dikolong langit hamba tidak pintar dalam berbicara sehingga sukar

untuk mengutarkan apa yang terkandung dalam hatiku kalau tidak ingin sekali kugunakan bermacam-macam

cara untuk menunjukkan betapa cantiknya wajah hujien.

Kok Han Siang mengangkat telapak tangannya yang penuh dengan luka untuk membereskan

rambutnya yang terurai ujarnya kembali.

Selama ini belum pernah kuperhatikan kecantikan wajahku sendiri apakah kecantikan wajah benar-

benar bisa membuat orang lain terpengaruh.

Beberapa patah perkataan ini seolah-olah diucapkan untuk diri sendiri seperti pula sedang bertanya

kepada orang lain sinar mata memancarkan cahaya kebingungan dan kosong bagaikan secara tiba-tiba ia

baru menemukan apabila kecantikan wajahnya bisa membuat orang laki tergila-gila dan rela tunduk dibawah

kakinya...

Terdengar Tiong It Hauw menghela napas panjang.

Hujien apa yang sedang kau pikirkan?? tanyanya lirih.

Aku sedang berpikir kecantikan wajah seseorang kecuali bisa digunakan untuk mengagumkan orang

lain entah masih adakah kegunaan lain?292 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Tiong It Hauw membungkam dalam seribu bahasa perlahan-lahan ia mundur dua langkah kebelakang.

Hujien luka ditanganmu sangat berat dan seharusnya diobati lebih dahulu sehingga jangan sampai


Pendekar Rajawali Sakti 92 Kucing Pendekar Naga Putih 37 Keturunan Datuk Gema Di Ufuk Timur Karya Putu Prana
^