Pencarian

Pendekar Gurun Neraka 8

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara Bagian 8


Semuanya berputar dan Bu Kong terhuyung-huyung hampir jatuh.

Tentu saja Pek Hong terkejut, apalagi ketika m elihat betapa empat ekor monyet besar mengeluarkan pekik608 marah dan menyerang pemuda itu, gadis ini terkesiap kaget.

"Uhh.....!"

Pek Hong berseru tertahan dan tubuhnya berkelebat.

Kaki tangannya bergerak cepat dan sekali pukul, empat ekor monyet itu menjerit dan roboh terkapar dengan tulang kaki patah-patah ! Saking gemas dan marah, gadis ini mulai bersikap keras dan sekarang ia tidak menanti sampai binatang- binatang itu menyerang, melainkan dialah yang menerjang monyet-monyet ini.

Sebentar SAJA, puluhan ekor monyet itu menjerit kesakitan dan tubuh mereka dilontar-lontarkan ke udara dan terbanting di atas tanah berdebukan.

Bu Kong terkejut mendengar pekik monyet-monyet ini dan dia m enahan napas, mengumpulkan kekuatannya untuk memandang jelas apa yang sebenarnya sedang terjadi di tempat itu dan siapakah w anita muda yang menolongnya ini.

Dan begitu pemuda ini melihat gadis itu, mulutnya m engelu arkan teriakan tertahan.

"Hong -moi, ah, kaukah ini.......?"

Dan wajah B u Kong tampak pucat.609 Walaupun kepalanya berdenyut-denyut, namun sekarang dia dapat melihat j el as apa yang sedang terjadi di sekelilingnya itu dan Bu Kong terkejut sekali.

Bagaimana gadis ini tahu-tahu berada di sini? Dan tempat apakah ini? Mengapa banyak terdapat monyet - monyet liarnya? Dan, ehh.....! Bukankah dia berada di gedung Cheng gan Sian-jin? Dimana sekarang iblis tua berhati keji bersama murid perempuannya itu? Semua pertanyaan ini bertubi-tubi memenuhi pikirannya dan pemuda itu menjadi bingung dan rasa pusing semakin menghebat.

"Hong-moi, aduhh.......kepalaku pusing......dan monyet-monyet ini.....ahh, mengapa kita kemari......?"

Bu Kong mengeluh dan langkahnya terhuyung -huyung, akhirnya roboh menelungkup.

Monyet yang dihalau oleh gadis itu kocar -kacir, akan tetapi tiba-tiba binatang-binatang i n i menjerit kegirangan dan menyerbu ke arah pemuda yang ambruk di atas tanah itu! Tentu saja kejadian ini membuat Pek Hong kaget setengah mati.

Dan pada detik yang amat gawat itulah gadis ini tiba-tiba teringat akan sesuatu.

Dia mengeluarkan seruan "ah-uhh"

Seperti orang gagu dan tangan kanannya mengambil sesuatu di balik baju.

Lalu,610 sekali tubuhnya melayang, tangan kanannya telah mengebutkan sebuah bungkusan kain berwarna hijau ke arah monyet-monyet itu.

Akibatnya sungguh mengherankan.

Dari dalam bungkusan ini berhamburanlah bubuk-bubuk putih yang berbau harum dan amat keras, mirip arak Hang cou dicampur dupa peh-in soat yang amat terkenal dari kota Se-bun, dan.....

puluhan monyet yang tersiram bubuk ini dan mengendus baunya, tiba-tiba bercecowetan perlahan lalu roboh di atas tanah seperti kena bius ! Hal ini menggembirakan hati nona itu dan diapun segera mengebut-ngebutkan bubukan putih ini ke arah ribuan ekor monyet itu.

Dan sungguh ajaib, bubuk putih ini begitu tercium oleh monyet-monyet itu, seketika binatang-binatang ini mengeluh aneh dan lumpuh, roboh satu-persatu di atas tanah dan jatuh tertidur ! Sebentar saja, dibantu tiupan angin pegunungan, bubuk pemberian Phoa-lojin ini telah membius seribu ekor lebih monyet-monyet yang tadi mengerubut gadis itu dan Hek-ma ! Kejadian ini berlangsung beberapa kejap dan monyet - monyet lain yang berada di belakang, memekik611 ketakutan dan mereka itu lari pontang-panting kembali ke dinding bukit sebelah sana.

Pek Hong menarik napas lega.

Karena tadi terkejut dan merasa ngeri dengan datangnya ribuan ekor monyet itu, dia melupakan bungkusan kain hijau yang diberikan oleh kakek Phoa kepadanya.

Waktu di kelenteng tua Phoa-lojin memang telah memberitahunya bahwa kalau dia tiba di Ang bhok-san, mungkin anak buah Si Dewa Monyet yang pertama-tama akan menyambutnya.

Hanya yang dia kurang paham, disangkanya bahwa "anak buah"

Yang diartikan oleh kakek itu adalah pelayan atau sebangsanya.

Sama sekali dia tidak menduga bahwa yang dimaksudkan oleh Phoa-lojin ternyata adalah monyet-monyet menggelikan itu! Kalau tahu begini, bagaimana dia tidak akan merasa jijik? Dan itulah sebabnya mengapa kakek Phoa lalu membekalinya dengan bungkusan kain berwarna hijau.

Katanya jika dia kewalahan menghadapi anak bu ah Si Dew a M onyet, harap keluarkan bungkusan ini dan kebutkan ke arah mereka, pasti akan jatuh kelenger.

Betul saja, setelah dia mengeluarkan bungkus an itu, anak buah Kauw-sian ini memang benar-benar dapat612 dilumpuhkan.

Kini dia bebas dari gangguan monyet- monyet kurang ajar itu dan He k-ma meringkik sambil mengibas-ngibaskan ekornya.

Keadaan menjadi sunyi kembali seperti sedia kala, akan tetapi seribu ekor monyet yang malang-melintang di situ membuat gadis ini merasa geli dan mengkirik.

Melihat betapa Bu K on g rebah menelungkup dan di sekitarnya penuh dengan monyet-monyet yang terbius, dengan hati-hati gadis ini lalu menghampiri untuk menolong.

Akan tetapi, baru tiga langkah dia berjalan, mendadak terdengar pekik monyet yang menggetarkan hati.

Pek Hong terkejut dan ketika dia menengok, tampaklah dari atas bukit itu meluncur sesosok bayangan yang luar biasa cepatnya.

Mengejutkan sekali gerakan bayangan ini.

Tubuhnya seakan-akan terbang menukik dan setelah sampai di atas dinding sebelah sana, bayangannya lenyap terhalang.

Akan tetapi, lenyapnya bayangan yang belum diketahui apa sebenarnya itu hanya sekejap saja.613 Pek Hong tahu-tahu telah melihat kembali bayangan ini yang muncul tiba-tiba dari balik dinding dimana monyet-monyet tadi melarikan diri.

Dan gadis itu terkejut.

Belum sempat dia mengejapkan mata, bayangan in i telah meluncur secepat terbang dan berhenti mendadak di depannya seperti rem pakem.

Seorang kakek pendek mengerikan memandang gadis ini dengan sepasang matanya yang bulat kecil bersinar-sinar, melotot penuh kemarahan.

Mukanya lonjong kecil seperti monyet, hidungnya bagian tengah melesak ke dalam, mulutnya agak lebar dan kedua pundaknya berbulu.

Sungguh manusia monyet yang tidak ada cacad celan ya! "Uhh.......! "

Gadis itu berseru kaget dan mukanya berobah, otomatis ia melompat mundur dan sepasang matanya terbelalak ngeri.

Belum pernah selama hidupnya dia menyaksikan wajah seperti ini.

Tubuhnya memang manusia tulen, akan tetapi mukanya muka monyet asli ! Siapa tidak akan meremang bulu tengkuknya614

"Kerrrr, hieehhhh....! Siapa mencelakai anak-anak buahku, hah?"

Kakek mengerikan ini memekik m ar ah dan jeritannya mirip monyet murka.

Dia memandang Pek Hong dan kedua kakinya mencak-mencak seperti monyet menari, sikapnya lucu dan kalau dilihat dari jauh persis lagak seorang badut.

Namun gadis itu sama sekali tidak dapat tertawa karena dia masih terkesiap menyaksikan bentuk wajah Si Dewa Monyet itu.

Tepat dugaannya, Kauw sian ternyata sesuai dengan julukannya.

Mukanya seperti monyet bahkan tindak-tanduknya juga persis monyet.615 Dan dia harus menemui manusia macam ini untuk minta pertolongan ! Mungkinkah berhasil ? "Hiehhh, gadis muda bertangan ganas.

Kau punya mulut untuk menjawab tidak? Atau barangkali kau ingin kupaksa? Hayo cepat mengaku siapa yang mencelakai anak-anak buahku, kerrr...!"

Kakek ini membentak dan memekik-mekik, kakinya maju mundur tak bisa diam seakan-akan hendak menyerang orang dan kedua tangannya diulur ke depan untuk m engancam .

Menghadapi orang begini, apa yang harus dikatakan? P ek Hong tidak menjawab dan sebagai gan tinya dia menggeleng dengan mata terbelalak.

Nasehat P hoa loj in agar dia menutup mulut tidak berbicara di depan kakek aneh ini dijalankannya.

Maka kini hatinya mulai tenang meskipun jantungnya masih berdegup kencang.

Melihat sikapnya, Dewa Monyet ini amat buas seperti binatang liar dan sepasang matanya yang bulat kecil bersinar-sinar seperti monyet itu berputaran.

"Hehh, kenapa menggeleng? Tidak bisa bicara, ya? Kau bisu, ya? Bagaimana kau gagu? Apa ada orang yang mencelakaimu? E hh, nona cantik, kalau begitu sayang sekali. Tentu tidak ada laki-laki yang m au mengawinimu. Siapa suka beristerikan gadis bisu? Ha hah he -heh, tidak ada orang suka.......tidak ada orang suka...! Akan tetapi anak buahku tentu suka ! Ya....ya....616 anak-anak buahku banyak yang su ka. B ukankah tadi m er eka telah m enyam butm u dengan gem bir a? Ha- ha, bagus sekal i.... bagus sekal i! S ungguh ber untung tem patku kedatangan gadis m anis seper tim u ini, nona. Dan aku akan m em ilihkan pasangan yang pa ling ca kap untukm u. Hee, S iau j i, hayo ke s ini dan tem ui calon ister im u ini, ha - h a- hehheh! "

K akek sinting itu ter kekeh -kekeh dan t angannya m engapai ke belakang.

Dar i balik dinding sana m uncul seekor m onyet besar ber bulu coklat m uda.

B inatang ini ber j alan m engham pir i dengan per laha n, langkahnya takut -ta kut dan dia m em an - dang P ek Hong dengan s ikap j er ih, tangan kir inya m enyer et sobekan kain dan seketik a gadis itu m enj adi m er ah m ukanya dan dia m em andang m onyet besar ini dengan sinar m ata ber api.

K ir anya itul ah r obekan kain cel ananya y ang tadi dij am br et oleh m onyet yang dipanggil S iau -j i ini! T entu saj a P ek Hong m enj adi m ar ah akan tetapi S i Dew a M onyet tida k m em per dulikannya bahkan ketaw anya sem akin ker as dan ter pingkal -ping kal.

"Heh -h e h- heh, S iau -j i, apa kau betul-betul telah j atuh cinta kepada calon ister im u ini, hah? Wahh, bagus, pilihanm u pandai dan tepat sek ali, cocok617 dan kau patut ber syukur kepada sang m aha dew a kita ! "

S i Dew a M onyet ter kekeh -kekeh lalu m enoleh ke ar ah gadis itu, m enyam bung dengan suar a gir ang.

"Nona cantik bukank ah kaupun akan m ener im a pinangan S iau -j i ini? Lihat, di a telah m em baw a em as kaw innya yang istim ew a! "

A kan tetapi P ek Hong m endelik ke ar ah kake k ini dan kepalany a m enggeleng tegas.

K auw -sian ter kej ut, seketika suar a ketaw anya sir ap dan m ukanya ber obah bengis.

Dia m em andang gadis itu dengan m uka ke lam dan bol a m atany a yang kecil itu ber putar an l iar .

P ek Hong m enj adi nger i dan tak ter asa di a la lu m undur setindak.

"K er r r! K a u ber ani m enolak pinangan anak m ur idku, nona? "

Dew a M onyet i ni t iba-tiba m em bentak m ar ah dan m elom pat, ger akannya cepat bukan m ain dan tahu -tahu tel ah m elej it seper ti ikan ter bang dan ber ada di depan P ek Hong dengan sikap m enganc am .

"A pa yang kau andalk an, heh? B er ani kau m em bantah per intahku? K au telah m embuat ona r di sini dan sudah bagus aku tida k m engusutnya lebih j auh. M engingat kau ad alah g adis gagu seper ti anakku dulu yang tew as di tangan m a n u s ia j ahat, aku suka m engam punim u dan bahkan618 m encar ikan j odoh yang sepadan untukm u. K enapa kau ber ani m enolaknya? "

B entakan ini ker as sek ali dan m em eka kkan telinga, seper ti suar a genta dipukul. P ek Hong sem akin ter kej ut sedang kan S iau -j i yang m elihat betapa ka kek itu m ar ah -m ar ah kepada "calon ister inya"

Ini, m elom pat m aj u dan ber cecow etan per lahan, m em egang uj ung baj u m aj ik annya seakan -ak an hendak m encegah kakek itu m ener j ang gadis ini.

T entu saj a pem andangan ini m em buat P ek Hong m er asa m endongkol dan gem as, j uga m ar ah sekali.

K ur ang aj ar betul m onyet itu, ter ang - ter angan m enyatakan "c inta"

Kepadanya dengan car a m elindunginy a.

Ha tinya m enj adi sebal dan kalau tida k m engingat keadaan B u K ong yang m enelungkup di atas tanah itu, tentu dia tidak m au banyak bicar a dan sudah m ener j ang kakek ber m uka m onyet ini.

K ar ena dia ber pur a -pur a sebagai nona bisu, m aka gadis inipun lalu m engelu ar kan suar a "ah -ah -u h - uh"

Dan m engger ak -ger akkan j ar i tangan m em ber i bahasa isyar at. Dia m enuding -nuding dir i sendir i, lalu m enunj uk ke ar ah Y ap -goansw e yang m enggeletak di tanah, m engatakan bahw a619 dia tida k b isa m ener im a "pinangan"

Ini k ar ena dia telah ter ikat j odoh dengan pem uda itu, dan m aksud kedatangannya kem ar i adalah untuk m inta obat kepada kake k itu. S i Dew a M onyet ter tegun dan sepasang m a tanya yang tadi ber putar liar itu tiba -tiba ber henti.

"O , kaum aksudkan bahw a dia itu adalah suam im u? Jadi kau su dah m enikah? K enapa bentuk tubuhm u m asih seper ti gadis? A pakah kalian ini pengantin bar u? A tau j angan -j angan kau hendak m em bohongi aku, nona cili k? Ha yo j aw ab yang betul sem ua per tanyaanku ini, ka lau tidak, tentu aku tidak m au sudah dihina or ang dan sem ua per buatanm u har i ini har us kaubayar lunas! "

K em bali P ek Hong m engeluar kan suar a "A h -ah - u h - uh"

Dan m engger ak -ger akkan j ar i tangannya, kepalanya j uga m engangguk -angguk m enyatakan bahw a apa yang dika takan oleh kake k itu benar belaka dan di a tida k m em bohong.

"Jadi dia betul -betul suam im u, bukan pa car mu ?"

S i Dew a M onyet mem belalak dan air m ukanya tam pak kecew a.

P ek Hong mengangguk m engiakan dan mukanya m enj adi m er ah padam .

K eadaan m e maksa dia,620 m aka apa boleh buat.

K a lau pem uda itu t idak pingsan dan m endengar se m uanya ini, entah apa yang akan dialam in ya.

A k an tetapi kar ena dia m em ang m encinta pem uda itu, untuk apa lagi m alu -m alu? M aka anggukan kepa lanya i tupun tegas dan sungguh-sungguh.
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


"Wahh, Siau-ji, kau m em ang sial! "

Kakek itu m engeluh dan mukanya seper ti or ang m enangis, akan tetapi tib a-tib a kem bali sepasang matanya berkilat aneh.

Walaupun otaknya tida k sebat, akan tetapi kakek inipun bukan orang bodoh yang gampang dikelabuhi orang.

Dia masih ragu-ragu dan tidak percaya penuh, maka tiba-tiba kakek ini memandang gadis itu dan membentak.

"Kau bohong!"

Pek Hong terkejut dan seketika dia meloncat kaget. Bentakan kakek gila ini mengguntur dan Siau -ji yang berada di belakangnya sampai memekik dan mencelat lima langkah. Dengan bahasa isyarat gadis ini bertanya.

"Apa maksudmu? Kenapa kau bilang aku bohong?"621 Dan kakek itu dengan mata mendelik lalu menjawab.

"Kau tidak bicara jujur. Sikapmu penuh kebimbangan, matamu berkedip-kedip licik mencari akal ! Hayo betul tidak kata-kataku ini ?"

Akan tetapi tentu saja Pek Hong menyangkal. Kepalanya digelengkan berkali-kali dan jari-jari tangannyapun bergerak-gerak memberi jawaban.

"Tidak, tidak betul apa yang kaukatakan ini. Dia memang suamiku, kenapa aku harus bimbang dan ragu - ragu mengakui suami sendiri?"

"Hemm, kalau begitu coba kaubuktikan !"

Kakek ini masih membentak penasaran dan Pek Hong berobah mukanya.

Suruh buktikan gimana? Kalau tidak-tidak yang diminta kakek ini, misalnya saja.....

misalnya saja.......

Sampai di sini muka Pek Hong menjadi semerah kepiting direbus dan dia memandang kakek itu dengan mata terbelalak.

Kalau kakek itu menyuruhnya yang tidak pantas, sikap apa yang harus diambilnya ? Belum habis dia berpikir, Dewa Monyet yang berwatak aneh ini lalu berkata.

"Kalau engkau betul-betul tidak berdusta, sekarang coba buktikan semua pengakuanmu itu. Hayo cium suamimu itu sekarang juga!"622 Pek Hong seperti disengat kalajengking dan alisnya yang lentik panjang itu terangkat. Walaupun sedikit banyak sudah menduga bahwa orang akan memerintahkan dia seperti ini, akan tetapi tak urung mukanya menjadi merah juga dan sejenak dia berdiri mematung. Tiba-tiba terdengar kakek ini tertawa keras.

"Ha-hah heh-heh, terlihat belangmu sekarang, kancil betina! Kau tidak segera mengerjakan apa yang kuperintahkan, ini berarti kau telah membongkar kebohonganmu sendiri. Ha-ha, Siau-ji, nasibmu masih mujur, nona ini belum ada yang punya !"

Kauw-sian terkekeh-kekeh gembira dan Siau-ji yang tadi tampak mewek-mewek itu juga melonjak-lonjak sambil memekik kegirangan.

Agaknya monyet ini mengerti semua percakapan itu dan kini sobekan kain celana Pek Hong yang berada di tangannya itu dicium - cium di dekat hidungnya dan matanya memandang gadis itu dengan mulut menyungging senyum kemenangan.

"Ha, kau memang harus menjadi milikku, nona cantik !"

Demikian monyet ini seakan-akan bicara. Pek Hong menjadi pucat mukanya dan dia menggigit bibirnya. Dengan bahasa isyarat dia membantah,623

"Bukannya aku berdusta, akan tetapi permintaanmu itu sungguh keterlaluan. Masa kemesraan suami isteri harus dipertunjukkan di hadapan orang lain?"

Akan tetapi Si Dewa Monyet tidak perduli, kakek ini menari-nari dan mulutnya terkekeh sambil berkata.

"Kau bohong, kau tidak berani, kau telah mendustai kami ! Hanya kalau kau dapat membuktikan permintaanku sajalah maka aku akan percaya. Dan kalau engkau tidak mengaku-aku dan dia betul-betul suamimu, mengapa harus malu? Mencium suami sendiri baik di dalam kamar maupun di hadapan orang lain bukan hal memalukan. Kenapa bingung? Kalau kau tidak mau itulah karena dia bukan suamimu! Ha -hah heh-heh, S ia u - ji masih beruntung.......Siau-ji masih beruntung dan sebentar lagi aku akan punya mantu cantik sebagai pengganti puteriku......!"

Kakek itu terkekeh-kekeh dan Pek Hong melihat betapa monyet yang dipanggil Siau-ji itu berkedip-kedip kepadanya seakan hendak bermain mata.

Melihat monyet ini seketika Pek Hong menjadi muak.

Dia mendelik penuh kemarahan kepada monyet itu, lalu tiba-tiba memutar tubuh menghampiri Bu Kong yang menggeletak di atas tanah.

Tekadnya telah bulat, daripada dia harus tersiksa lebih lama dengan sikap gila-gilaan Si Dewa Monyet lebih baik dia membuktikan624 kepada kakek itu dengan jalan mencium Yap-goanswe.

Bukankah pemuda itu kembali jatuh pingsan? Akan tetapi, begitu dia berlutut di samping jenderal muda ini, Pek Hong melihat betapa pemuda sedang memandang kepadanya dengan mata terbelalak lebar! Tentu saja gadis ini terkejut bukan main dan mukanya yang tadi pucat itu seketika menjadi merah padam.

Dari kerongkongannya keluar keluhan ter tahan dan gadis ini terisak.

Kiranya Bu Kong tidak pingsan, hanya roboh di atas tanah begitu saja karena kalau dia berdiri, denyut di kepalanya terasa menghebat dan semua percakapan tadi didengarnya dengan jelas.

Tentu saja pemuda inipun merasa terkejut dan heran.

Kenapa nona itu menjadi gagu dan tidak mampu ber suara? Apa yang terjadi? Dan dimanakah mereka sekarang ini? "Hong-moi......"

Suara Bu Kong terdengar gemetar.

"Apa-apaan ini? Siapakah kakek itu? Mengapa ada syarat gila-gilaan begini? Kau kenapakah dan mengapa kau berpura-pura gagu begini? Aku yakin kau sedang melakukan sandiwara, akan tetapi untuk siapakah? Dan di mana Cheng-gan Sian-jin si iblis tua berhati keji ber- sama muridnya itu?"

Akan tetapi Pek Hong tidak menjawab dan isaknya semakin keras.

Dia hendak membuktikan omongannya625 kepada kakek bermuka monyet itu, yaitu menc ium pemuda ini.

Akan tetapi itupun kalau pemuda ini pingsan.

Sekarang, dalam keadaan sadar begini bagaimana dia mampu melaksanakan niatnya itu? Saking bingung dan malu, nona inipun lalu menangis terisak-isak dan menutupi mukanya.

( B e r s a m b u n g j i l i d X I .

) Pendekar Gurun Neraka ? Batara

Jilid 10626627 PENDEKAR GURUN NERAKA Karya BATARA

Jilid 11 B U K O NG ter henyak, sem ua per tanyaannya tadi sam a sekal i tida k digubr is.

B er m acam per asaan m engaduk hatinya dan m el ihat betapa g adis itu m enangis sedem ikian sedihnya digoda k akek ber m uka m onyet, dia m er asa kasihan dan ter har u ter hadap m ur id T a Bhok Hw esio ini, sebali knya m er asa m ar ah kepada si kakek sinting yang m asih m enar i-nar i sam bil ter kekeh gem bir a itu.

Dengan m enger askan hatinya pem uda ini lalu bangkit duduk, m em andang S i Dew a M o nyet untuk m engingat -ingat siap akah ger angan k akek yang belum dikenalnya itu.

M eskipun denyut di kepalanya sem ak in m enghebat, akan tetapi dengan kem auannya yang ku at ser ta keker asan628 h atinya y ang luar bias a, B u K ong ber hasil m enahan segala der ita ini.

M ula-m ula keti ka m atany a m enyapu seke liling, m ur id M alaikat G ur un Ner aka ini ter kej ut m enyaksikan r atusan ekor m onyet y ang m alang - m elintang di se kitar nya.

Jel as bin atang - binatang itu ter biu s dan kini ngor ok dengan ber bagai sikap.

A da yang tang annya sedang m enj am bak r am but kepala tem annya, lalu ad a pula yang kakiny a m enum pang di atas m ulut seekor m onyet lain dengan sikap seenaknya .

S em uanya pulas dengan car a yang tidak w aj ar dan r ata -r ata m eng gelikan hati si apapun j uga yang m em andang kej adian yang am at ganj il ini.

Lalu ketika sepasang m atany a m endongak ke bukit ter j al ber dinding cur am itu, tam paklah olehnya pohon -pohon gundul ber kulit m er ah yang ber dir i tegak di atas sana.

M el ihat dua kenyataan ini, seket ika B u K ong ter sentak hatinya.

A ng -bhok-san (B ukit K ayu M er ah) ! Dem ikian desisny a di da lam hati.

K ar ena sekar ang sudah dapat m enduga dim ana dia ber ada, m aklum lah pem uda ini bahw a k akek gila yang m enar i -nar i ber sam a seekor m onyet besar ber bulu c oklat m uda itu tentu lah K auw sian629 atau S i Dew a M onyet yang per nah didengar nam anya beber apa tahun yang l alu itu.

Hanya k ar ena kakek aneh ini telah lam a t idak tur un ke dunia r am ai m aka nam anyapun sekar ang j ar ang -j ar ang disebut or ang.

S ungguh tidak disangkanya s am a sekali bahw a pada har i ini m ur id T a B hok Hw esio itu m em baw anya m enem ui S i Dew a M onyet yang t idak w ar as ot akny a.

Dan lebih cela ka lagi, m enur ut pendengar annya tadi, P ek Hong hendak m inta kan obat untuknya kepada kakek ini ! T entu saj a kenyat aan ini m em buat B u K ong ter kej ut.

Walaupun dia tel ah m endengar nam a S i Dew a M onyet yang dikabar kan or ang tinggal di A ng -bhok-san, akan tet api sam a sekal i dia t idak m endengar or ang m enyebut -nyebut kakek itu sebagai ahli oba t.

A pakah gad is ini tid ak kel ir u m encar i or ang ? A pakah P ek Hong tidak salah dengar ? S aking kaget dan her annya, sej enak pem uda ini ter tegun.

S edianya dia henda k m em aki ka kek g ila itu untuk m enghibur P ek Hong dan m engaj ak gadis itu per gi dar i tem pat ini.

A kan tetapi setelah dia t ahu tentan g hal ini, B u K ong m enj adi bingung.630 Jelas gadis itu ber usaha m enolongnya m ati - m atian.

D ia t idak m enger ti bagaim ana kah dar a ini m am pu m em baw anya dar i gedung Cheng gan S ian j in.

S ekilas di a ter ingat kepada suhunya yang m uncul secar a tiba -tib a di da lam kam ar besar itu, dan ingatan ini m em buat m uka B u K ong ber obah.

T atapan m ata suhunya yang ding in m enusuk ser ta w aj ah yang m em besi dar i or ang tua itu m em buat j antung pem uda ini ter asa keder dan gelisah.

B agaim ana dia ber hasi l lolos dar i taw anan m usuh? Ditolong suh unya? M ungkin begitulah.

A kan tetapi bagaim an a gadis in i tahu -tahu telah m em baw anya kem ar i ? Dim anakah gur unya sekar ang? A pakah gur unya y ang m enyur uh P ek Hong ke tem pat ini ? M er asakan pandangan suhunya di kam ar besar yang penuh ancam an itu m em buat pem uda ini m er asa sangsi.

S ikap dan w atak gur unya dia telah kenal dengan baik.

M a ka tatap an m ata yang am at dingin ser ta w aj ah yang m em besi dar i gur u nya itu cukup m engisyar at kan su atu bah aya bagi dir inya.

K alau suhunya m enolongnya ter lepas dar i tangan m usuh, m ust ahil gur unya itu m au m elepaskan dia dar i hukum an.631 S ikap dar i or ang tua itu te lah m em buat pem uda ini m aklum bahw a gur unya tentu telah m engetahui dan m endengar sem ua per istiw a - per istiw a j ahanam yang d ilontar kan or ang kepadanya.

D an sekal i or ang tua itu telah m encar inya, tida k m ungkin dia ak an ber hasil lolos dan kej ar an suhunya yang am at s akti itu.

T er getar hati B u K ong m em bayangkan ancam an ini, dan kem ar ahannya kepad a biang kelad i si pem buat gar a -gar a m er asuk ke tulang sum sum .

K alau suhunya sudah m ar ah seper t i itu, d ia t idak ber ani m em bayangkan apa kir anya y ang akan dilakuk an or ang tua yang ker as hati itu kepadanya.

M aka adalah suatu keanehan luar biasa kalau tahu -tahu m ur id T a B hok Hw esio ini dapat m eloloskan dir inya dar i tangan M ala ikat G ur un Ner aka.

A pakah yang sesungguhnya ter j adi? S eger a B u K ong m em andang gadis canti k in i yang m engguguk di depannya sam bil m enutupi m ukanya.

B etapa m em ilukan dan m enghar ukan tangis itu.

K edua pundakny a ber guncang - guncang, air m at a m eleleh di sela -sela j ar inya yang halus r unci ng.632 S ej enak pem uda yang gagah per kasa ini m endelong.

Ingatannya m eluncur sepesat panah m engenangkan sem ua per tem uan per tam a m er eka dulu.

B etapa gadis ini dat ang ber sam a suhunya yang pendek ber kepala gundul itu ke kem ahnya.

B etapa T a B hok Hw esio datang m ene m uinya untuk m em ber ikan bantuannya kepada pasukan Y ueh yang dipim pinnya.

B er kat adanya dua or ang gur u dan m ur id inilah m aka kem enangan -kem enangan y ang dicapa inya lebih m udah dir aih.

S atu -per satu pasukan m usuh digem pur m undur sam pai akhir nya per tem pur an p u n cak ter j adi diantar a m er eka ket ika pasukan Y ueh telah ber hadapan langsung dengan pasukan induk dar i K er aj aan Wu yang dipim pin oleh Wu - sam -tai-ciang kun yang dibantu banya k or ang - or ang pandai itu.

Dan di da lam hubungan sehar i -har i dengan gadis inilah ter j ali n keakr aban di kedua belah pihak.

P ek Hong m em ang gadis cantik yang lincah j enaka.

Dalam beber apa j am saj a sem enj ak per tem uan per tam a m er eka, gadis itu sudah tidak m alu -m alu lag i dan ber gaul dengan si kap ter buka, bebas dan gem bir a.633 B u K ong adalah seor ang p em uda yang j ar ang sekali ber gaul dengan dar a -dar a c antik.

M aka tidaklah m engher ankan j ika per kenalan dengan gadis lin cah dan lih ai m ur id T a B hok Hw esio ini benar -benar m em buat dia m er asa gem bir a sek ali.

Watak yang polos dan j uj ur dar i dar a ini m em bu at dia ter pikat, dan seandain ya saj a dia be lum ber tem u dengan S iu Li, agakny a t idak m ustahil kalau di a j atuh cinta kepada gad is ini.

S ayang, hatinya telah ter isi oleh w aj ah j elita gadis puj aannya.

M ana dia dapat m em buka dir i ? P ada w aktu itu pem uda ini m asih be l um m engetahui bahw a ke kasihny a itu ter nyata m er upakan seor ang pengkhianat, puter i m usuh besar pasukan Y ueh yang sengaj a ditanam sebagai m ata -m ata oleh pihak law an.

S em ua per istiw a ini satu -per satu ter bayang di kelopak m atany a.

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Diapun bukanl ah seor ang yang buta per asaan, m aka pem uda inipun tahu betapa m ur id T a B hok Hw esio yang te lah ban yak m em bantunya itu diam -diam j atuh cinta kepadanya.

A kan tetap i, k ar ena pada w a ktu itu dia sendir i telah m em punyai calon sebagai tem an hidup, bagaim ana m ungkin d ia har us m ene r im a ulur an cinta kas ih gadis ini?634 T ak ter asa dia m er asa m enyesal sekal i.

B udi gadis itu ter hadap dir inya sudah cukup bes ar , ber kali - kali telah m enolongnya dar i ber bagai kesukar an.

Nam un apa yang dapat dia lakukan untuk m em balas kebaikan or ang? Dan sekar an g untuk m enolongnya dar i r acun yang m enger am di tubuhnya, lagi - lagi g adis itu tel ah ber kor ban tanpa m enghir aukan dir i sendir i.

Jer ih payahny a t idak keci l, m al ah kalau dibandingkan dengan per tolongan -per tolongan yang lalu, ag aknya pengor banan ka li ini t idak kalah besar nya.

M ungkin bahkan lebih hebat lagi kar ena sekar ang yang d iancam adalah m ar tabatnya sebagai gadis ba ik - bai k.

T er ingat betapa untuk m enolongnya dar a itu telah m engakui dir i sendir i sebaga i ister i di depan S i Dew a M onyet yang ber w atak konyol in i , j antung B u K ong ber detak dan m ukanya m enj adi m er ah.

P em uda ini m aklum betapa dengan kata -kata itu gadis ini dapat ter ancam hinaan or ang.

K alau kebetulan ada or ang luar yang tahu bahw a apa yang dikata kannya tad i adalah suatu kebohongan besar , bukankah gad is itu a kan dir endahkan or ang dan diej ek sebagai gadis yang t idak tahu m alu?635 A ncam an ini tidak ka lah besar nya dengan ancam an senj ata pedang ataupun golok.

Dan bekas j ender al m uda yang telah ber kali -k ali m ener im a ke baikan gadis itu, m ana bisa ber diam dir i m em biar kan hal ini ter j adi? Dia h ar us m em ber i m uka kepada dar a itu, dan sa tu -satunya j alan yang dapat dia l akuk an pada sa at itu agaknya j uga ikut - ikutan ber bohong, m em benar kan pengakuan P ek Hongbahw a gadis ini m em ang betul adalah ister inya dan dia adalah sang suam i ! M eskipun B u K ong m er asa ber at dan ter tekan per asaannya, akan tetapi dem i m enolong gadis itu keluar dar i ancam an hina an ini dia h ar us m am pu m enindas sem ua kecanggungannya.

P ada saat itu, S i Dew a M onyet yang m enar i -nar i gem bir a ber sam a S i au -j i sedang ber kata kepada m onyetnya ini.

"

Ha -ha, S iau -j i, n asibm u sungguh m uj ur .

S usah payah m encar i ister i, tida k tahunya m alah bakal is ter im u itu sendir i yang datang kem ar i.

B ukankah ini yang dinam a kan per ibahasa 'pucuk dicint a ulam tiba?? Ha -h a-h e h -h eh, m alam ini j uga kit a har us r ayak an per nikahanm u secar a besar -besar an di atas bukit.

G adis cantik itu m asih single, dan kaupun per j aka tulen, bu kankah ini cocok sekal i ? "636 Dengan sikap m enggelikan kakek itu lalu m em egang kedua tangan S iau -j i dan m enar i b e r putar an sam bil ter kekeh gel i.

P ek Hong t idak ber ani m enj alankan per intahnya, dan ha l itu hanya ber ar ti bahw a apa yang te lah di kata kannya tadi adal ah bohong bela ka.

M a ka sudah sepantasnya k alau gad is itu dihu kum .

T entu saj a hukum annya adal ah dia yang m em utu sk an.

A kan tetapi m eng ingat b ahw a gadis itu gagu t idak dapat ber bicar a, dan ha l ini m engingat dia kepada puter inya yang tew as di tangan penj ahat, m aka hukum an kej i yang sedianya hendak dia ber ikan diganti "

Anuger ah"

Istim ew a, y akni m engaw inkan nona itu de ngan anak m ur idnya yang paling c akap ini.

B ukankah m aksudnya ini bagus sekal i? A palagi kedua belah p ihak agakny a sudah sam a -sam a setuj u.

S iau -j i ber cecow etan r iang sedangkan "calon ister inya"

M enangis di depan san a.

Dan j uster u inilah yang am at m enggem bir a kan hati S i Dew a M onyet.

K alau dia m elihat gadis i tu tidak m enangis, tentu dia akan tur un tangan m em bunuhnya.

Hanya gadis bai k -bai k saj alah yang har us m engeluar kan air m ata kal au ditaw ar i kaw in k ar ena air m at a y ang di keluar kannya itu sebenar nya adalah a ir m ata "

Kebahagiaan ".637 Dasar m anusia gila, m aka j alan pikir annyapun j uga tidak w ar as.

S em enj ak puter inya diculi k dan dibunuh or ang, kakek ini m em ang ter ganggu otaknya dan belas an tahun hidup dengan car a yang tidak nor m al.

S epak ter j angnya m em ang tidak seha t, tam pa k gil a -gila an.

A k an tetapi satu w atak baik yang tida k lenyap di d alam dir inya, yakni tida k su ka m engganggu or ang lain.

Hanya kalau or ang l ain datang m engganggunya saj alah m aka kakek ini a kan m em bal as.

Juga ter hadap kaum w anita, ka kek ini t idak suk a s ew enang - w enang.

P er nah beber apa w aktu yang la lu DEWAM onyet ini tur un gunung, m endatangi sebuah dusun di k aki P egunungan T a pie -san.

M aksudnya ada lah untuk m encar i anak -anak gad is yang belum ber suam i untuk dij odohkan dengan beber apa or ang anak m ur idnya yan g disayang.

DIAsudah bosan m elihat betapa ana k buahny a sel alu m el ahir kan j enis m onyet m elulu.

K akek ini ingin sesuatu y ang lain, yang aneh dan belum ada.

Dia ber pikir bahw a apabi la seor ang anak buahnya kaw in dengan seor ang gadis, tentu anaknya akan istim ew a bentuknya.

M onyet bu kan ak an tetapi m anusia penuh j uga bu kan.

D an m ahlu k aneh638 yang akan d atang ini lah yang kelak dapat diser ahi untuk m em im pin "r akyat "n ya i tu! A kan tetapi, dasar m anusia gila, m ana ada gadis yang sudi dikaw ink an dengan m onyetnya? Dusun itu m alah geger dan p ar a penduduknya m engam uk, kakek ini diker oyok dan dihuj ani senj ata taj am .

S i Dew a M onyet m er asa m ar ah dan m endongkol, lalu m enghaj ar o r ang -or ang itu.

K ar ena m ar ah m aksud baiknya ditentang or ang, kakek ini lalu m er obohkan para p e n d u d u k d u su n itu dan m enculik lim a dar a -dar a tanggung dibaw a ke markasnya.

Lim a or ang gadis dusun itu m enangis sepanj ang j alan dan m er onta -r onta, dan ket ika m er ek a sam pai di puncak A ng -bhok-san, gadis -gadis dusun ini m alah r oboh pingsan sak ing j ij ik dan nger inya dir ubung m onyet -m onyet besar kecil yang ber cecow etan sam bil m encolek s ana -sini itu! Nam un kakek ini tida k putus asa.

S etelah gadis - gadis itu sadar kem bali, diapun lalu m em buj uk m er e ka.

Dikata kannya bahw a apabila m er eka m au, kela k m er eka akan diang kat sebagai ibu sur i dan puter a m er eka kela k dij adi kan "puter a639 m ahkota" ! A kan te tapi sem ua buj ukan ini tidak m em pan dan lim a or ang gadis itu m enolak, bahkan ket i ka ana k-anak buahnya dengan s ikap tidak sabar an la lu m elom pat m aj u m em eluk dar a - dar a itu, lim a or ang gadis inipun akhir nya j atuh pingsan lagi.

Hal ini ter j adi ber ulang -ulang sehingga kake k itu m enj adi gem as dan penasar an sek ali.

K ar ena gadis -gadis itu t ida k m au m ener im a m aksud baiknya, dengan m endongkol diapun lalu m em baw a lim a or ang gadis dusun ini tur un gunung dan m engembalikan m er eka ke r um ah m asing -m asing.

"K alian bangsa m anusia m em ang som bong - sombong dan tidak tahu dir i! "

Dem iki an om elnya dengan m uka g elap.

"A pak ah kal ian tida k ingat siapa nenek m oyang kal ian dahulu adalah m onyet -m onyet pula? Ciss, setelah m enj adi sem pur na lalu m em belakangi leluhur dan m er endahkan bangsa m onyet. M anusia m em ang m akhluk t idak kenal budi, sem oga ka lian d ikutuk oleh K auw -ce -thian (r aj a m oayet d alam cer ita S un G o K ong) dunia akhir at! "640 Dem ikianlah, dengan m ar ah -m ar ah ka kek inipun lalu kem bali ke A ng -bhok-san dengan m uka ur ing - ur ingan. S udah lam a dia m em endam hasr at ingin m em bopong cucu j enis "unggul". Dan satu - satunya j alan ia lah m engaw inkan sa lah satu anak buahnya dengan m anusia. Hany a dar i per kaw inan inilah a kan m uncul j enis bar u dan m enur ut keper cayaannya, s i r aj a m onyet K auw -ce -thian pasti akan m enj elm a di da lam tubuh j abang bayi itu. T idak tahunya, sam pai sek ar angpun belum ada yang m au d ikaw in kan. B angsa m anusia ter nyata bangsa yang betul -betul som bong, angkuh dan m enganggap dir i sendir i sebag ai m a khluk ter tinggi di dunia. T idak m au ber dir i "sam a tinggi"

Dengan bangs a la in, bahk an m er eka itu sangat m er endahkan m ahluk -m ahluk lain, tidak ingat betapa bangsa m onyet ad alah leluhur m er eka! B ukankah kalau dihitung -hitung m onyet ada lah nenek m oyang m anusia se kar ang? B agaim ana m anusia bisa m elupakan dan m enghina leluhur nya sendir i? S ungguh m anusia m ahluk m enyebalkan! Dem i kian m enur ut pendapat k akek itu.

Dia ada lah pem uj a K auw -ce -thian, m aka tidaklah m engher ankan j ikal au ter hadap bangsa641 m onyet kake k ini m enghar gai lebih dar i sepantasnya.

B ahkan m enur ut pikir annya, m anusia lebih r endah satu tingkat dibandingkan bangsa m onyet kar ena m ahluk itul ah y ang m ula - m ula m uncul di bum i sebelum m anusia m enj adi sem pur na uj udnya! S em ua pikir an yang m alang m elintang tidak kar uan inilah y ang m enyebabkan dia ter asing dar i per gaulan.

Dan siapa sudi ber sahabat dengan kakek gil a sem ac am ini? A palagi si D ew a M onyet sendir i lebih suka ber gaul dengan m onyet - m onyet itu yang dianggap j auh lebih m enyenangkan dar ipada m anusia yang penuh a kal busuk dan tipu m uslihat.

B u K ong yang m endengar ucapan kakek ini ter hadap si m onyet besar ber bulu coklat yang dipanggil S i au -j i dan y ang hendak dij odohkan kepada P ek Hong, tentu saj a m er asa m ar ah dan m endongkol sekali.

K akek itu benar -benar kur ang ajar dan tidak w ar as ota knya.

S ikapny a ter lalu am at m er endahkan or ang.

M asa gadis c antik seper ti ini hendak d inikah kan dengan see k or m onyet?642 M aka sebelum S i Dew a M onyet sendir i tam bah m elantur , pem uda ini l alu m em bentak sam bil m elom pat ber dir i.

"K auw -sian, ber ani kau om ong seenak per utm u sendir i? S iapa bilang gadi s ini m asih single? Dia adalah ister i ku, sekali l agi kau m engeluar kan k ata-kat a tidak patut, j angan saiahkan aku k alau kepalam u kupec ahkan! "

S i Dew a M onyet tam pak ter kej ut dan m enge - luar kan j er it ker as, se ketik a suar a taw anya ter henti.

Dia m em utar tubuh, m em andang pem uda itu dengan m atanya yang bulat kecil kem er ahan, sej enak ter belalak dan tam pak ter kej ut, akan tet api kem udian seger a m u kanya ber obah dan kakek in i m em ekik.

"K er r r! A nak m uda ber m ulut besar ber nyali naga! Dalam keadaanm u yang sudah sepay ah ini m asih ber ani m engancam a ku? Hooo, ka lau t idak ingat bahw a sebentar lag i kau akan m asuk kubur , tentu kau ak an kubi kin m at i tida k hiduppun t idak! "

Kakek ini m em bentak dan sekal i kak inya ber ger ak, tiba -tiba tubuhnya telah m elay ang ke depan.

P ek Hong j uga ter kej ut m endengar kata -kata pem uda itu, m ulutnya m engeluar kan ser uan ter t ahan dan seketika dia m enghentikan643 tangisnya.

K edua tangannya ditur unkan dan dengan m ata basah gadis ini m elihat betap a B u K ong m elangkah m aj u m enyongsong kakek sinting itu dengan kak i ter huyung -huyung.

"A pa kau bil ang, ka kek setan? S iapa y ang akan m ati? K au ataukah aku? A gakny a hal ini m asih har us kita bukti kan dulu. Di a adal ah ister iku dan kau tidak boleh m er am pasnya begitu saj a. Lalui dulu m ayatku bar u k au boleh ber buat sesuka hatim u ! "

Begitu habis m engucapkan kata - katanya in i, B u K ong tiba -tiba m enubr u k ke depan dengan kecepatan k ilat.

"Wehhh....! "

K auw -sian ter kej ut, sam a sekali tidak m enyangka bahw a pem uda yang dil ihatnya sudah kem asuk an r acun j aha t in i ter nyata m asih mampu m elan car kan ser angan hebat.

Dar i angin kesiur nya saj a S i Dew a M onyet tam pak te r kej ut setengah m ati dan ber ter iak her an.

A kan tetapi kar ena pem uda itu d alam keadaan sakit, m ana b isa m enghadapi kakek sint ing in i? S ekali m ulutnya m engeluar kan suar a m engej ek, segesit ker a S i Dew a M onyet m elom pat ke sam ping dan tanpa m em balas B u K ong dib uatnya r oboh ter sungkur m encium tanah !644

"Ha ha-h e h -heh, ana k m uda ber otak udang, apa kubilang tadi? T anpa m enyer ang seka lipun kau pasti ak an m am pus. Dan k alau engk au nekat, tenaga sa ktim u akan m enghantam dir i sendir i dan dinding ususm u akan pecah ber antaka n! T idak tahu dar i m ana k au bisa m enelan r acun J it -coa- tok (R acun T uj uh Ular ) yang am at gan as in i? K alau saj a engkau tidak i kut -ikutan ber dusta, aga knya m asih suka a ku m enolongm u. T api kau telah m elanggar dosa, m ana sudi aku m em bantum u? Hanya ka lau engkau m enyangkal pengaku anm u tadi bar u aku m au m engam punim u. Ha yo, tar ik kem bali om onganm u.....! "

K ir anya di d alam h atinya diam -diam ka kek gila ini ter pengar uh j uga oleh kata -kat a B u K ong tadi.

S ebagaim ana dika takan, ka kek ini t idak suka m engam bil w anita yang su dah m enj adi ister i or ang, m aka tentu saj a pengakuan pem uda itu m engej utkan hatinya.

Dia sudah m er asa gir ang m endapatkan calon m antu seper ti gadis ini, kar ena tentu kela k an aknya istim ew a se kali .

A kan tetapi, kal au betul gadis itu ister i dar i pem uda yang su dah ham pir m ati ini, bagaim ana dia dapat tidur tenter am ? T entu per buatannya ini akan dihukum oleh K auw - ce -thian, R aj a m onyet itu pem benci kej ahatan,645 paling tidak suka melihat sikap sew enang - w enang dar i or ang lain.

Itulah seb abnya m engapa kakek in ipun tidak suk a mengganggu or ang.

M enur ut keper cayaannya, mengganggu or ang lain tida k a kan diber kahi o leh K auw -ce-thian, dan sekali r aj a monyet itu m ar ah, tentu dia tidak akan diber i tam bahan ilham untuk i lm u -ilm unya.

B u K ong yang r oboh ter sungkur , ter kej ut sekali m endengar kata -kata k akek itu.

A pa yang diucapkan S i Dew a M onyet ini ter nyata benar belaka.

B egitu dia m enger ahkan tenaga m em ukul, tiba-tiba saj a per utnya ter asa sakit dan nyer i, seper ti dir obek dar i dalam .

A gaknya kal au dia nekat, dinding ususnya a kan peca h ber antakan ter pukul balik oleh ten aga lw eekangny a.

S ungguh hal ini m em buat B u K ong m er asa kaget sekali.

K ir anya kakek itu betul -betul ahl i obat yang am at liha i.

S ekali pandang sudah tahu bahw a dia dicekoki r acun Jit - co a-tok yang ber sar ang di dalam per utn ya.

P er nah dia m endengar tentang keganasan r acun ini, yang konon beker j a secar a lam bat selam a tuj uh har i penuh.

Dan pada har i kedelapan, bila yang ber sangkutan tida k m endapatkan obatnya646 yang tepat, a kan tew as dengan tubuh m enger ikan kar ena ur at -ur at dar ahn ya pecah dan dar i sem ua lubang akan keluar dar ah dengan tuj uh w ar na ! Dia tidak tahu apak ah r acun yang dim inum kan itu benar r acun Jit coa -to k.

A kan tetapi, m endengar ucapan S i Dew a M onyet yang tepat ini, m au tak m au dia agaknya har us per caya j uga dan seket ika kem ar ahan m enggelegak d i kepalany a.

B etapa kej i dan j ahatnya Cheng -gan S ian -j in ! S ebelum dia m enghancur kan ka kek iblis itu, m asa dia har us m ati ter lebih dahulu? Dengan m enger askan hatinya pem uda ini lalu m elom pat bangun.

Waj ahnya berw ar na hitam keungu -unguan, tam pak m enger ikan sekal i dan m atanya m er ah buas ket ika m em andang k akek gila itu s am pai P ek Hong sendir i m enj er it ter tahan.
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


"K auw -sian, per duli aku m ati atau tid ak tetap kau tidak boleh m engganggu gadis itu. S ekali kau m enghinanya, aku akan m enyer angm u m ati - m atian dan ka lau aku tew as, r ohku akan m engej ar - ngej ar m u sam pai ke liang kubur ! "

S i Dew a M onyet ter belalak, tak ter as a dia m enj adi nger i j uga m endengar ancam an ini dan647 kakiny a m undur setindak.

"K au..... .pem uda dogol, m engapa hendak ber laku nek at? Dia bukan ister im u dan k aupun bukan suam iny a, m engapa m ati-m atian ber bohong di depanku? "

S ej enak dua pasang m at a ber adu pandang, lalu B u K ong m engalihkan p andangannya kepada m ur id T a B hok Hw esio ini.

Dia ham pir m ati, r acun j ahat sudah m enger am sela m a beber apa har i.

Dan m elihat sik ap per m usuhan kakek ini kepadanya, agaknya tidak ada har apan baginya untuk hidup.

B er kali-kali P ek Hong m enolongnya dar i ber m acam kesulitan dan belum per nah dia m em ber ikan sesuatu im bal an j asa yang m em uaskan dan ber ar ti bag i gadis itu.

M aka sekar anglah saatn ya di a har us m em ber ikan sesuatu yang m engesankan.

Dia m engeluar kan j engekan dar i hidung.

"Huh, siapa ber bohong kepadam u? K au per caya atau tidak tentang penga kuan k am i, ter ser ah. P er setan dengan keper cayaanm u itu! "

S i Dew a M onyet naik p itam , dia m endelik dan ham pir saj a m engger akkan tangannya m em ukul, akan tetapi ber adu pandang dengan sepasang m ata yang m encor ong kem er ahan itu, dia m em batalkan niatnya dan m endengus.

P em uda648 ini ber j alan saj a sudah ter huyung -huyung akan r obo h, tanpa dia ser ang sebentar lagi tentu m ati sendir i, buat apa m elay ani ana k m uda itu? Y ang m em buat dia m endongkol adalah dusta m er eka, ter ang m er eka bukan suam i ister i, m engapa har us m engaku -aku dem ikian? "He, nona gagu! "

Tiba -t iba kake k ini ber paling dan ber ter iak ke ar ah P ek Hong.

"Coba kau j aw ab yang betul. A pakah pem uda ini betul -betul suamimu? K al au benar har ap anggukkan kepala akan tetapi k alau tida k cukup gelengkan kepalam u. Jik a engkau gadis yang baik dan t idak tahu m alu, tentu engkau a kan m enj aw ab dengan jujur ! Hayo, bagaim ana j aw abm u? "

M uka P ek Hong m enj adi m er ah sek ali d an dia m elir ik ke ar ah B u K ong. K ebetulan pada saat itupun pem uda ini sedang m em andangnya dan sebelum gadis ini m enj aw ab, B u K ong telah m endahuluinya sam bil ter taw a getir .

"K auw -sian, kau sungguh ter lalu. Dia m em ang ister iku, kenapa har us diulang -ulang lagi? "649 K akek itu tam pak gem as.

"T utup m ulutm u, aku tidak tan ya kepad am u! Di dunia in i lebih ban yak laki-l aki y ang tidak tahu m alu dar ipada k aum per em puan ! "

Bentaknya sam bil m elotot .

"K alau dia m em ang ister im u, kenapa kusur uh cium suam i sendir i tidak m au? Ia bohong, dan k aupun pendusta besar ! "

M elihat ka kek itu m enc ak -m encak m ar ah, pem uda ini tib a -tiba ter taw a ber gelak.

"Hong - m oi, kem ar ilah ! "

Ser unya dengan suar a ser ak.

"K au adalah ister iku yang baik, m eskipun sebentar lagi aku m ati, a kan tetapi tida k nanti aku ak an m engecew akan dir im u. K esinil ah, aku hendak m em ber ikan sesuatu....."

P ek Hong yang sudah dar i tadi m er asa gelisah dan tidak kar uan hatinya, m elangk ah m aj u dengan kaki gem e tar .

Di a tida k tahu apa yang hendak dibicar akan oleh pem uda itu.

A kan tetapi m elihat keadaan or ang semakin gaw at, ia cepat m engham pir i.

Diam -diam gadis ini m er asa m ar ah sekali kepada S i Dew a M onyet.

Hanya kar ena sem ata -m ata m em atuhi pesan P hoa loj in saj alah m aka dia m andah m endengar sem ua kata - kata yang m enyakitkan dar i k akek yang tidak w ar as ota knya650 ini.

Ia telah m engam bil keputusan, bahw a j ika pem uda itu tida k ter tolong, d ia akan m engadu j iw a dengan ka kek m onyet ini dan m engobr ak - abr ik sar angnya! S etelah nona itu m endekat, dengan langkah ter huyung pem uda ini m enyam but.

Denyut di kepalanya m enghantam ber talu -talu, tubuhnya gem etar , kaki ta ngannya m enggigil.

P ada saat itu dia sudah m ir ip or ang m abok, s emua per istiw a yang akhir -akh ir ini dialam i ber kelebat silih ber ganti.

P er tam a -tam a ter ingatlah olehnya akan kekasih sendir i yang ber khianat, lalu f itnah kej i yang melekat di tubuhnya, kem udian per j um paannya kem bali dengan keponakan Lie -tha ikam yang sam a seka li t idak disangk a -sangkan ya i tu.

B ahkan yang lebih hebat l agi, ter nyata Lie Lan adalah m ur id Cheng -gan S ian-jin yang m encekoki r acun Jit co a-tok ! K eadaannya sungguh m engenaskan, j uga penuh penasar an.

S em uanya ini m em buat hatinya sak it bukan m ain.

K alau kekasih sendir i sudah ber khianat, kalau nam anya sudah dir usak or ang seper ti itu, dan kalau suhunya sendir i j uga sudah m encar inya,651 apalagi yang har us dipi kir kan? P er utnya ber golak, nyer i dan pe dih seper ti ditusuk pisau dar i dalam , keadaann ya sudah m encapa i t itik bahaya dan dia tidak m em punyai har apan lagi.

A pa yang har us dicem ask an ? Dia t idak takut m ati.

K alau T uhan m enghendaki dia har us m ati dengan c ar a dem ikian, m em baw a sakit hati y ang tak te r lam pias kan, biar lah dia ter im a.

A kan tetapi gadis m ur id T a B hok Hw esio inilah yang m em buat B u K ong m er asa gelis ah dan cem as.

Dia m er asa ber dosa ter hadap gadis ini dan penyesalan besar m enghim pit batinnya.

Dia tahu betapa besar dan m ur ninya cinta kasih P ek Hong ter hadap dir inya.

D an sekar ang dengan m ati-m atian gadis itu telah ber usaha m enolongnya dar i r enggutan m aut.

S ehar usnya, m elihat kenyat aan dan m engingat per istiw a - per istiw a pahit tentang hubungan cint a ka sihnya dengan puter i P anglim a O k itu, di a har us bisa m em bebaskan dir i dar i S iu L i y ang telah m engkhianatinya dan m ener im a ulur an cinta kasih m ur id hw esio T ibet ini.

A kan tetapi entah m engapa, m eskipun dia m ar ah dan benci sekal i ter hadap S iu Li yang telah m em per m ainkannya, tetap saj a cinta kasih nya652 yan g ter tanam dal am - dalam d i hat inya ter hadap gadis itu tidak dapat dicabut begitu saj a.

Hat inya m em ang sakit, r obek dan ber dar ah oleh semua per buatan kekasihnya itu.

Nam un dia sendir i toh tidak m am pu m engusir bayangan S iu Li dar i lubuk hatinya.

Dan sekar ang , dalam saat ter akhir ini dia m elihat betapa dia har us m enyi a -nyia kan cinta ka sih P ek Hong.

M eskipun m ulutnya m em ber i m uka, akan tetapi hatinya ter tutup r apat.

Dia tidak m am pu m em bukanya dan inil ah yang m em buat B u K ong m er asa m enyesal dan ber dosa sekal i.

A kan tetapi, pem uda ini telah ber tekad untuk m elakukan sesu atu bagi gadis itu, sesuatu yang dapat dikenang dan dir asa kan se lam a hidup.

S ebentar lagi m aut a kan m enj em putnya dan sebelum aj al, dia hendak m el indungi nam a b aik dar a itu dar i ej ekan or ang.

M aka be gitu gad is ini m endekatiny a, cepat d ia m enyam bar lengan P ek Hong dan m enar ik gadis itu di belak ang tubuhnya.

K em udian dengan m uka m engej ek B u K ong la lu m enghadapi S i Dew a M onyet sam bil ber kata.

"K auw -sian, ister iku ini adalah w anit a ter hor m at, m ana m ungkin engkau dapat m enyur uhnya m elakukan per buatan yang653 tidak sop an? Dia m enangis kar ena m elihat aku ber ada di am bang m aut, dan i a tida k sudi m enj alankan per intahm u adalah kar ena ia j uster u se or ang w anita yang tahu susil a ! N ah, apa m aum u? K alau engkau ingin se kedar bukti dar iku, lihat l a h ... .. .. !"

S elesai m engucapkan kata - katan ya ini, t iba -tiba B u K ong m er aih pinggang m ur id T a Bhok Hw esio itu dan dengan lem but m engecup kening si dar a.

"Nah, sudah per cayak ah engkau, ka kek s inting ? "

B u K ong m engej ek S i Dew a M onye t yang ter kesim a m enyaks ikan hal ini.

K akek itu m elihat betapa gadis cantik itu diam s aj a keti ka dic ium , bahkan m ukan ya m enj adi m er ah lalu kem bali ter isak-isak sedih dan m enyem bunyi kan m u kanya di dada pem uda ini.

Jel as, dil ihat begini saj a ter ang bahw a apa yang dika takan oleh m er eka adalah benar .

Nam un, per asaannya yang t aj am m em bisiki k akek ini bahw a apa yang telah dilaku kan m uda -m udi itu tida k sungguh -sungguh.

T er dapat kecanggungan dan ker aguan diant ar a m asing - m asing pihak.

M es kipun bukti yang dim int a te lah dipenuhi, tetap saj a ka kek y ang m au m enang sendir i ini m er asa tidak puas.654

"K alian.....kepar at sem uanya! K a lian bohong, kalian or ang -or ang m uda yang tidak tahu m alu. Dan kau, pem uda yang m au m am pus, ter nyata kaupun ber m uka tebal ! C ihh, m ana bisa kau m engelabuhi or ang tua seper ti dir iku ini? A ku belum per caya kali an tidak j uj ur , kalian cur ang ! "

Kakek itu m encak -m enca k dengan m ata m endelik, sedangkan S iau - j i sendir i yang ber ada di dekat S i Dew a M onyet j uga m engeluar kan cecow etan m ar ah. A gaknya m ony et inipun j uga bisa dihinggapi per asaan "

Cem bur u", buktinya, ket ika dia m elihat P ek Hong di cium pem uda itu, ker a ini tam pak ber ingas d an m engam ang -am angkan tinj unya yang kec il kepad a B u K ong! T entu saj a pem uda ini naik dar ah.

K alau saj a kepalanya tid ak ber denyut denyut seper ti itu, kalau saj a per utnya tid ak ter asa sa kit dan nyer i seper ti dir obek -r obek dar i dalam , tentu tanpa banyak ca kap lagi dia sudah m ener j ang kakek gila ini.

A kan tetapi, d ia m asih m encoba m enahan dir i.

M akian S i Dew a M onyet yang tepat m e ngenai sasar annya in i m em buat m ukanya ter asa pedas.

B egitulah banyak or ang telah m engecam nya.

P em u da m uka tebal al ias pem uda tida k t ahu m alu ! B ukankah ini cocok sekali dengan keadaannya sekar ang yang dikab ar kan or ang m ela kukan655 per j inaan dan per buatan ti dak senonoh lainnya lagi? "Hem m , kalau begi tu apa m aum u, ka kek setan? "

B u K ong m em bentak dengan sinar m ata ber api.

K em ar ahan yang m em enuhi dadanya m em buat kepalanya sem ak in hebat dihantam denyut nadi yang ber talu -talu, m at anya ber kunang -kunang akan tetapi sekuat tenaga di a m asih m encoba ber tahan.

"A ku m enghendaki saksi ! Y a, aku m enghendaki saksi untuk m enguatkan pengakuan k alian ber dua. T idak boleh kalian m engada -ada di sini untuk m em bohongi lohu. B ukank ah bis a saj a setiap or ang sal ing m engaku sebagai sua m i ister i kalau m er ek a ter golong m anusia - m anusia tidak tahu m alu? Dan ka lian tidak boleh ber m ain -m ain di depan lohu. S udah banyak aku ditipu or ang dan sudah kenyang aku akan t ipu m uslihat busuk m er eka. K alian cur ang, lohu tid ak ter im a, h ar us ada sa ksi di s ini. K alau tidak, j angan h ar ap k alian dapat kabur setelah m em buat onar di A ng -bhok- san ! "

K akek itu m encak -m enca k dan sepas ang m atanya tam pak buas, agaknya s iap m enyer ang dua or ang m uda-m udi ini.656 B u K ong m enj adi m ar ah sekali.

"K auw -sian, kau tahu bahw a di sini t idak ada or ang lain yang dapat dij adikan s aksi ! B agaim ana kau m inta kam i m em anggil seseor ang untuk m enj adi sa ksi? "

Pem uda ini m em bentak gusar .

"A ha, itulah salahm u sendir i ! "

Kake k itu m enj aw ab seenaknya.

"Lohu tidak per duli k alian bisa atau tidak m endapat kan saks i. K alau bisa, itulah nasib sia l lohu, a kan tet api k alau t idak, itulah bukti kebohongan ka lian. K enapa w aktu datang ke sin i tida k m em baw a tem an? M asalah kalian bis a m em enuhi ataukah tidak in ilah bukan ur usan lohu lagi, heh - h e h-heh...."

K akek itu ter taw a -taw a m engej ek dan m u ka nya tam pak gem bir a.

A gaknya dia m er asa ber ada di atas angin, m a ka sem ua kem endongkolan hat i nya hendak dia tum pahkan kepada m ur id M ala ikat G ur un Ner aka ini.

G ar a -gar a pem uda itulah m aka m aksud hatinya ter tunda -tunda.

K al au t idak, bukankah sej a k tad i di a dapat m em baw a gadis itu ke puncak? K ar ena si pem uda m engaku sebagai sang suam i sedangkan si gadis sendir i m engaku sebagai ister i inilah m ak a ter paksa dia ber debat m ulut dahulu.657 B u K ong m enj adi naik pitam .

"K epar at, kau set an tua yang cur ang! "

M ak inya penuh kem ar ahan.

"Dan k au pem uda m uka teba l ! "

Kake k itu m em balas sam bil ter kekeh -ke keh.

"Jadi k au tetap tidak per caya kepada pengakuan kam i? "

"M em angnya k alian bisa m engelabui lohu? He -he, anak muda, tua - tua lohu ini sudah ban ya k m akan garam penghidupan. M ana bisa ka lian be rdusta di depan lohu? A ku m enghendaki saksi, sek ar ang j uga. K alau engkau dapat m em enuhinya, biar lah lohu ter im a kal ah. Ha - h ah -h e h -heh......! "

Jelas inilah "

Vonis"

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

S i hakim gi la.

T er ang di tem pat yang sunyi itu tidak ada m anusia l agi selain mereka ber tiga.

Dan S i Dew a M onyet m enghendaki pada saat itu j uga.

B ukankah dia sengaj a m enggencet m uda-mudi ini untuk m encar i kem enangan dir i sendir i ? B agaim ana tidak m em buat or ang meluap kemarahannya?658 A kan te tapi sungguh aneh bin aj aib! S ebelum B u K ong berteriak gusar , tiba -tiba ter dengar bentakan ha lus seor ang w ani ta.

"Hem m , Dew a monyet yang tak tahu diri, ber ani kau m enghina Y ap -goansw e? K alau kau ber ker as kepala menghendaki saksi, akulah saksiny a.....! M e r eka ber d ua betul suam i ister i, ber ani kau t idak percaya kepada om onganku? "

S uar a ini m er du dan n yar ing, tinggi m elengking, dikeluarkan di tem pat sesunyi itu dapat didengar sam pai belasan l ie j auhnya.

S i Dew a M onyet ter kej ut, m ukanya ber obah dan seketika d ia m em utar tubuh memandang ke asal suar a.

M ulutnya sudah siap untu k m elontar kan c aci - m aki, ak an tetapi begitu m elih at wanita yang ber dir i anggun di atas batu kar ang di tepi tebing itu seketi ka w aj ah kakek ini ber obah pucat dan tubuhnya m enggigil.

"S iocia......! "

Kake k itu ber ser u kaget dan cepat m aj u ber lutut, sikapnya t iba -tiba tam pak ketakutan dan sem ua kegar angannya lenyap.

Dengan tubuh gem etar ka kek ini m em bentur -659 bentur kan dahinya di at as tanah ber batu sam pai kulit j idatny a lecet.

P er istiw a ini benar -benar luar biasa seka li.

S i Dew a M onyet yang tadinya n am pak gal ak itu begitu ber j um pa dengan w anita ber pakai an putih di atas batu kar ang ini t iba -tiba saj a ber obah seper ti tikus yang ber tem u dengan seekor kucing.660 B u K ong dan P ek Hong j uga ter kej ut sekali m endengar bentakan m er du itu.

M er eka ser asa m engenal suar a ini, m aka ham pir ber bar eng keduanya seger a m enoleh dan....

dua or ang ini ber ter iak kaget seper ti disam bar petir ! "S iu Li.....! "

Sa king k agetnya m el ihat gad is di atas batu kar ang itu, P ek Ho ng m em ekik d an seket ika sikap pur a -pur anya sebagai gadis g agu buyar ber antakan.

M em ang, siapakah yang t idak a kan ter kej ut setengah m ati m enyaksikan kehadir an yang am at tiba-tiba dar i puter i P anglim a O k atau ke kasih dar i Y ap B u K ong ini? A palagi gadis itu d atang sebagai saksi dan m em benar kan pengakuan m er eka bahw a m er eka betul suam i ister i! S iapa yang tidak ter ke jut? B u K ong sendir i seper ti m elihat setan di siang bolong.

M ukanya pucat tak ber dar ah, m atanya ter belalak t anpa ber kedip dan pem uda ini seakan -ak an tel ah ber ubah m enj adi p atung batu.

R asa kaget yang am at sangat m engguncang hatinya d an bek as j ender al m uda itu ber dir i ter kesim a.661 A da per asaan gir ang, cem as, m ar ah, m alu dan se - bagainya lagi yang ber cam pur aduk tidak kar uan.

K alau saj a kehadir an S iu Li tida k di saa t seper ti itu, di m ana dia ber sam a P ek Hong tel ah saling m engaku di hadapan S i Dew a M onyet sebagai suam i ister i, aga knya kekaget an pem uda ini t idak akan separ ah itu.

A kan tetapi, j uster u dalam keadaan seper ti inilah S iu Li m uncul ! B agaim ana di a tid ak a kan ter kej ut sekali? M endengar P ek Hong m enyebut nam anya gadis di atas batu kar ang i tu m enoleh dan senyum pahit m em bayangi w aj ahnya, B u K ong m elihat betapa m eskipun gadis itu ter senyum , nam un w aj ah j elita ini penuh diselim uti m endung gelap, sepasang m atany a sa yu dan r edup, dan b ibir yang basah itu agak d itar ik seakan sedang m er asakan suatu kenyer ian batin yang am at hebat .

"

A di k Hong, ter im a kasih bahw a k au m asih suka m engenalku.

S ungguh aku m er asa m enyesal sekali bahw a kedatanganku sedi kit ter lam ba t.

K alau tidak, bu kankah suam im u itu dapat secepatnya d itolong? R acun Jit -co a-tok m em ang ganas, sekar ang em pat diantar a tuj uh r acun telah662 beker j a, kalau kita tida k cepat ber ger ak, bukankah nyaw an ya suk ar diper tahankan lag i? "

Dem ikian gadis ini ber kat a per l ahan, la lu tiba - tiba dia m enoleh ke ar ah S i Dew a M onyet, dengan suar a bengis m em bentak.

"K auw -sian, ber ani kau ber sikap kur ang aj ar ter hadap Y ap - goansw e suam i ister i? Hayo bantu m er eka dan cepat siapkan bahan -b ahan obat y ang diper lukan ! "

S ikap yang diperlihatkan gadis ini terhadap SIDew a M onyet sungguh am at berlawanan dengan sikapnya ter hadap P ek Hong.

T er hadap kake k ini gadis itu seakan -a kan m enganggap S i Dew a M onyet sebagai pel ayannya, dan anehny a, kakek itu sendir i ter nyata tidak berani banyak om ong.

Hanya kar ena m er asa penasar an dan ter kej ut m elihat betapa gadis yang tadi ber pur a -pur a gagu itu ternyata dapat ber bicar a, kake k ini m em pr otes.

"A kan tetapi, sioci a, m er eka ini.... ....m er eka ini tukang bohong! B uat apa kita menolongnya?663 B iar kan saj a m er eka m ener im a hukuman. Lohu hendak ditipunya mentah-mentah, m er eka ber dua ini bukan or ang bai k -baik dan...."

"T utup m ulutm u! "

Tiba -tiba S iu L i m em bentak dengan sinar m ata ber api.

"B er ani kau m em bantah sem ua per intahku? B eginikah subo m engaj ar adat kepadam u? A ku tidak butuh alasanmu yang ti ada gunanya i tu. S ekar ang, cepat baw a Yap goansw e ke atas dan obati d ia sebelum ter lam bat ! "

M elihat betapa gadis cant ik ini m ar ah seka li, S i Dew a M onyet m enguncup dan tubuhnya gem etar ker as. Cepat ka kek itu m enj atuhkan dir i ber lutut dan dengan m uka pucat ber kata.

"A m pun siocia..... am punkan lohu yang kelepasan bicar a. K alau siocia m enghendaki dem iki an, mana lohu ber ani m em bantah lagi? Har ap sioc ia t idak m elapor kan kecer ew etan lohu kepada tha i-siang, dan untuk ini biar lah lohu seger a m em baw a pem uda itu ke puncak... ."

Dengan ter gopoh -gopoh kakek yang ketakutan ini lalu m engham pir i B u K ong, m aksudnya hendak m em baw a pem uda itu ke atas bu kit untuk d iobati.664 Dia sudah tidak ber ani banyak c ing -con g lagi m elihat m ur id M o - i T hai-houw itu m ar ah kepadanya.

K al au sam pai gadis in i m elapor kepada tha i -sian (sebutan ter hadap M o -i T hai- houw ), kakek itu t idak ber ani m em bayangkan hukum an apa yang b akal diter im anya.

Nenek itu ter kenal kej am dan telengas, m em bu nuh or ang lain seper ti m em bunuh sem ut saj a.

A pa yang diper lihat kan kakek ini sungguh m engher ankan.

M engapa dia tam pak ketakutan dan j er ih ter hadap M o -i T hai-how ? M em ang ada ter selip r ahasia di sini m engapa sebabnya k akek ber m uka m onyet itu pal ing ta kut ter hadap M o -i T hai-houw yang m enj adi subo (gur u) dar i gadis ber pakaian putih ini.

Dulu belasan tahun yang lalu, keti ka K auw sian ini m asih m uda, kakek itu per nah m elaku kan sebuah dosa ter hadap M o -i T hai-houw .

Pada waktu itu usia kakek ini kur ang lebih ham pir em pat puluh tahun.

Dan konon m enur ut k ata or ang, usia sekian bagi kaum lela ki ada lah "p anas -panasn ya"

Gair ah ber ahi yang kem bali ber gej olak.

O r ang sekar ang bil ang bahw a itu adalah m asa "puber kedua".

E ntah benar entah tida k, yang j elas si Dew a M onyet ini p ada suatu har i ber tem u665 dengan M o -i T hai-houw yang pada w aktu itu j uga m asih m er upakan w anita m uda yang cantik j elita.

P er j um paannya dim ulai keti ka ka kek ini sedang m engaso di atas sebatang pohon r aksasa yang r indang daunnya d alam sebuah hutan.

Dan tak j auh dar i pohon ini, sebuah telaga keci l yang j er nih air nya m engalir di situ.

Dem ikian beningnya air ini sehingga da sar telaga tam pak dengan nyata.

Dihem bus angin sem i lir y ang dem ik ian lem but dan sepoi -sepoi basah, Dew a M onyet yang tadi duduk m elenggut di atas dahan i tu akhir nya j atuh ter tidur .

B er apa lam a dia pulas ka kek itu t idak tahu.

Y ang j elas, tiba - tiba telinganya yang taj am ini m endengar suar a air ber kecipak.

Tentu saj a k akek itu ter kej ut dan dia m engir a bahw a ada u lar yang sedang ber enang di telaga kecil itu.

Cepat dia m em buka m ata dan apa yang dilihatnya? S eor ang bidadar i sedang m andi telanj ang bulat di dalam air yang am at j er nih itu.666 S edem ikian j er nihnya air telaga ini sehingga segala sesuatunya tam pak dengan dem ikian j elas! B agaim ana ka kek itu t idak m encelos hat inya m elihat pem andangan yang luar biasa in i? Jantungnya ser asa ber henti ber detik, j akunnya naik tur un dan tanpa dia sadar i l agi, sepasang m atanya m elotot tak ber kedip seper ti ikan em as.

Dasar lelaki .

S ej elek -j eleknya m uka ka kek ini toh dia buka n golongan bet ina.

M ana hatin ya t idak dag -dig -dug sej ak sem ula? M aka pem andangan yang am at lang ka ini benar -benar tidak dilew atkannya begitu saj a.

Nam un sungguh sial, saking asyi knya m engintai kakek itu sam pa i tidak m enyadar i betapa dar i baw ah pohon m er ayap nai k sebar isan sem ut m er ah.

S em ut ini besar -besar , sungutnya p anj ang dan sikapnya buas.

B ar isan sem ut m er ah ini mem - baw a seekor bangkai ce cak yang telah ker ing.

Ir ing -ir ingan sem ut ber api ini m enuju ke atas pohon, dan yang m er eka tuj u ada lah m ar kas pusat ber upa sebuah lubang dim ana sem ut -sem ut667 itu biasan ya m eny im pan bahan m akanan cadangan.

Dan cela kanya, j uster u lubang tem pat pasu kan sem ut m er ah ini ber ada di baw ah kaki S i Dew a M onyet.

K akek itu tidak tahu betapa kak i nya m enutup lubang yang m er upa kan m ar kas pusat binatang - binatang keci l ini, m aka tidakl ah aneh kalau sem ut -sem ut ber api itu m enj adi m ar ah kepada pengganggu ini dan m er eka l alu m enyer bu kakek itu habis - hab isan! M ula-m ula sem ut yang d i depan sendir i m enggigit ibu j ar i kakek ini.

A k an t etapi, kar ena yang m enggigit bar u seekor dan kake k itu sendir i sedang asyik m elahap pem andangan indah di baw ah sana, m a ka kake k in i sea kan t idak m er asakan apa - apa.

D ia hanya sedi kit ber j engit dan dengan gem as tangannya m em encet m am pus sem ut kur ang aj ar itu .

A kan tetapi, kake k ini tida k tahu betapa setelah seekor sem ut dipij atnya m am pus, sem ut -sem ut yang l ain te lah m er ubung selur uh ka kiny a dan bagaikan per aj ur it -per aj ur it ber ani m ati, r atusan sem ut be rapi itu m enggigit sana -sini sehingga S i Dew a M onyet ber te r iak kesakit an.668 Inilah kes alahanny a per tam a.

S aking asyi knya m engintai gr atis, kakek ini sudah ter lam bat untuk m engetahui bahw a dir inya sudah d iser ang bar isan sem ut m er ah yang banya k j um lahnya.

K ar ena kaget dan kesa kitan, ka kek itu m enj er it dan m enggar uk s ana m em encet s ini m em bunuh sem ut -sem ut ber api ini.

Dan hal ini m em buat w anita m uda yang sedang m andi di dalam telaga kecil itu ter kej ut bukan m ain.

Cepat w anita in i m endongak dan seket ika m ulutnya ber ter iak kaget.

M elihat betapa seor ang laki -la ki kur ang aj ar telah m engintainya secar a cum a -cum a sam bil nongkr ong di atas pohon, w anita itu m eluap kem ar ahanny a.

S ekali m elengking tubuhnya yang tel anj ang bulat itu m elom pat dar i dalam air ! S i Dew a M onyet ter pesona dan m ulutnya celangap, sej enak dia m eiupakan ser an gan sem ut -sem ut mer ah itu.

P em andangan ini ter lam pau luar biasa b aginya dan kar ena lengah, kake k itu har us m em bayar m ahal.

B elasan ekor sem ut secar a ser entak m em asuki pipa celananya dan m ener obos ke atas.

A khir nya, setelah ber hasil m enem ukan yang m er eka ca r i, sem ut - sem ut ini m enggigit dan kontan ka kek itu m enj er it nger i.669 Dan pada saat itu, w anita cantik y ang sebenar nya bukan lain ad alah M o -i T hai-houw adany a, telah m elayang ke atas pohon dan seka li t angannya ber ger ak, angin pukulan yang am at dahsyat m enghan tam S i Dew a M onyet.

K akek itu ter kesiap, tanpa m enghir aukan bar angnya diser bu sem ut ganas, cepat dia m um bul lebih tinggi.

Dia selam at dar i ser angan m aut itu, ak an tetapi dahan y ang tadi d ibuatnya nongkr ong patah dan r oboh ber der ak sam bil m engeluar kan suar a hir uk pikuk.

T entu saj a kakek ini ter cekat.

S aking bingung dan paniknya, d ia lupa bahw a pada s aat itu dia sedang ber ada di udar a.

Disangkan ya bahw a dia ber ada di atas tanah m aka begitu tubuhnya tur un kem bali, langsung dia hendak m em asang kuda - kuda.

S ial d angkal an! B ar u saj a dia m encoba m enggeser kaki untuk m em buat bhesi, t ahu -tahu......

"bless"

Tubuhnya ter us m er osot tur un ke baw ah tanpa am pun! "Hai iii... ..? ! ? "

Kakek ini ber ser u kaget nam un sem uanya sudah ter lam bat. K ar ena t idak m enyangka -nyangk a a kan kej adian begini, kontan670 tubuh kakek i tu ter banting di atas tanah ker as dengan pantat ter lebih dahulu.

"B lukk.....! A duhhh......! "

Ka kek ini m enj er it kesakit an dan sak ing ker asnya d ia j atuh, dia t idak dapat m elom pat bangun dengan seketika.

T ulang ekor nya ber te m u dengan tanah ker as dan kontan pandangan m atanya gelap.

K eada an sungguh r unyam baginya, pantat ter asa n yer i dan sem ut - sem ut ber api yang tadi m em asuki celananya itu ter nyata agakny a ker asan se kali di dalam .

B uktinya, m er eka ini ter us m enggigit sana -sini d an tidak m au keluar .

T entu saj a kakek ini kelabak an, apalag i M o -i T hai-houw yang sudah m ar ah sekali itu j uga sudah m ener j ang tiba.
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


"Heii, n yonya ....eh, nona, per lahan dulu....! A ku tidak sengaj a, aku tidak ber salah! E iittt......! "

Kakek itu ber kaok-k aok seper ti kam bing kebakar an j enggot dan dengan gugup m encoba ber gulingan m enghindar kan dir i.

"T idak ber sal ah apan ya? T ida k sengaj a apa ny a? Jelas m at am u m elotot seper ti ikan em as m asih ber ani bilang tidak ber dosa kepada nonam u, y a? K epar at j ahan am , kau laki -i aki yang pantas671 m am pus......! "

W anita m uda ini m em ekik m ar ah seper ti seekor har im au betina dan m enghaj ar kakek itu.

K ar ena kepandaian M o -i T hai-houw m em ang j auh lebih tinggi dar ipada k akek ini, akhir nya S i Dew a M onyet har us m engakui keunggula n lawan.

T ubuhnya babak -belur dan kulit m ukanya pecah - pecah ditam par or ang.

B ar u kakek ini benar - benar m er asa kaget bukan m ain.

S am a sekali d ia tida k m engir a bahwa w anita m uda yang tubuhny a aduha i itu ter nyata sedem ikian hebat kepandaiann ya! K alau tahu b egini, m ana ber ani dia tadi m engintai si bidadar i yang ganas in i ? M aka seger a t im bul pi kir annya untu k k abur .

Law an ter lam pau kuat baginya, dan j alan paling am an sem entar a ini adalah m enj alankan j ur us "langkah kak i ser ibu"

A lias m er at! B egitu ber pikir , begi tu ka kek ini m enger j akannya. K etika w anita m uda itu kem bal i m enyer ang dahsyat, t iba -tiba dia ber ter iak.

"Hei,672 nona...ular ...ular telaga m enem pel di dadam u....! "

T er iakan ini dila kukan dengan am at tib a - tiba dan m im ik m uka kakek itupun j uga tam pak sungguh - su ngguh.

M o -i T hai- houw ter kej ut dan tanpa ter asa m enj er it kecil, seketika ser angannya m er andek setengah j alan.

Cepat w anita ini m em andang dadanya sendir i d an......

se ketik a itu j uga w aj ahnya m enj adi m er ah padam .

K ir anya kem ar ahan yang kelew at sangat te lah m em buat dir inya lupa untuk m enutupi tubuhnya.

Dengan telanj ang bulat begitu saj a d ia m enyer ang or ang m ati-m atian! "Ihh.....! "

W anita ini m em eki k ter tahan dan sek ali tubuhnya ber kelebat, ia lenyap d i ba lik ker im bunan sem ak belu kar .

D i s ituiah dia tadi m eletakkan pak aianny a, m aka cepat sek ali seper ti m aling ta kut konang an, w anita ini m engenakan pakaian seb isanya.

K ar ena ter lalu ter gesa -gesa, baj unya di a pa kai secar a ter balik dan dengan m odel aneh ini M o -i T hai-houw seger a m elom pat keluar untuk m ener uskan per hitungannya dengan si ka kek la knat.

T api sayang S i Dew a M onyet sudah kabur dar i tem pat itu.

T entu saj a w anita ini m enj adi gem as673 dan m ar ah.

S ekali kakinya m enotol tanah, tubuhnya m elayang ke puncak sebatang pohon yang paling tinggi dan dar i tem pat inilah ia m elayangkan pandang ke segal a penj ur u.

Dan.....

itu dia! Dengan ha ti ber ang w anita ini m elihat betapa laki - lak i yang tadi m enginta inya secar a kur ang aj ar itu sedang lar i ter bir it -bir it di sebelah bar at.

G inkang M o -i T hai- houw m em ang luar biasa.

T anpa tur un lagi di atas tanah, w anit a ini l alu m engej ar ka kek itu dengan car a ter bang di atas pucuk pucuk pohon yang tinggi m enj ulang itu! G er akannya sungguh m enta kj ubkan.

K al au s aj a di tem pat itu kebetulan ada or ang lain yang m elihat kej adian in i, tentu dia ak an m engir a bahw a yang dilihatnya m elay ang -lay ang secepat bur ung besar dan m eloncat -loncat dar i pohon yang s atu ke pohon yang lain itu buk anlah m anusia n am un sebangsa silum an.

S ilum an r im ba! M em ang luar biasa w anita ini, j uga akal yang digunakannya m enunj uk kan kecer dikan ota knya.

K alau dia m engej ar di atas tanah, kem ungkinan j ej ak S i Dew a M onyet dapat lenyap dengan j alan m enyelinap di sem ak -sem ak beluk ar .

T api dengan674 pengej ar an dar i atas pohon ini m em buat pandangannya ke depan am at leluas a dan taj am .

M ana ka kek itu m am pu lolos dar i uber annya? Jar ak m er eka sem akin dekat saj a dan ketik a S i Dew a M onyet ham pir m enar ik napas lega, tiba - tiba dar i udar a m enyam bar tur un sesosok bayangan disusul benta kan ny ar ing.

"M onyet bur uk, ke m ana k au hendak l ar i ? "

S ungguh seaka n ter bang sem angat ka kek ini.

S am a sekali tida k di kir anya bahw a w anit a c antik itu sedem ikian lihain ya.

K alau sudah begini, apa lagi yang d apat di ker j akannya? S atu -satunya j alan ialah ne kat m elaw an! "S ilum an betina, siapa ta kut padam u? K alau engkau m em aksak u m a ka a kupun tidak akan segan -segan lagi ter hadapm u.

Lihat ser angan.....! "

Di m ulut m engeluar kan ter iakan gar ang akan tetapi di da lam hati sebenar nya ka kek ini sudah ham pir r oboh pingsan.

T adi dia ber kali -k ali m ener im a tam par an w anita itu tanpa dia sem pat m engelak.

G er akan w anita canti k ini ter am at675 cepat, bar u dia m engger akkan pundak untuk m engangkat lengannya m enangkis, tahu -tahu pukulan or ang telah tiba ter lebih dahulu.

B agaim ana kakek ini tid ak m enj adi gentar ? Dan sesungguhnya tingkat kepanda iannya j uga m asih j auh di baw ah kepandai an M o -i T hai-houw .

A palagi w anita ini sedang dil anda kej engkelan dan m ur ung kar ena ditinggal per gi oleh kekasih puj aan hatinya.

M aka ber tem u dengan m anusia m uka m onyet yang telah m engintainya ket ika dia sedang as yik m andi adala h m er upakan j alan keluar b agi sem ua kem ar ahannya.

Dia tidak m au m em ber i am pun, akan tetap i M o - i T hai- houw pun j uga t idak seger a m em bunuh kakek ini.

Di a hendak m enghaj ar laki - laki ini sam pai setengah m ati bar u ur usan gam pang untuk m enur unkan tangan kej am .

Itulah sebabny a m esk ipun ka kek ini m enyer ang lebih dulu, sam bil m enj engek hina M o -i T hai- houw tidak m engelak.

S er angan or ang di a kelit sedikit tanpa sus ah dan kedua kak inya sudah m enggeser ke depan dua tinda k.

T angan kir iny a ber ger ak, dan yang kanan m enyusu l sedetik kem udian.

K alau yang k ir i m enem peleng pelipis676 kakek itu, adalah yang kan an m enepuk per lahan di pangkal tenggor okan.

"P lak -nguuk kkk! "

S uar a kedua ini keluar dar i m ulut S i Dew a M onyet seper ti ker a ter j epit, tubuhnya ter putar em pat kali dan akhir nya r oboh ter lem par ketik a sebuah kaki m enendang tem pur ung lututnya.

"A duhh..... am pun nona..... tobaattt.... .. m ati aku ! "

Ka kek itu m enj er it nger i dan takut disusul ser angan ber ikutnya, dia lalu m enggelundung per gi.

Nam un sem ua ger akannya ini sia -sia belaka.

K em anapun dia m enghindar , kesitu j uga M o- i T hai-houw m engej ar nya sam bil m elancar kan pukulan pukulan ker as.

"K au telah ber sikap kur ang aj ar ter hadap dir iku, m ana aku m au m engam punim u? M ati di tangan M o- i T hai-houw bukanlah kem ati an yang j elek, kenapa kau ber ter iak -ter ia k? T er im alah ini........pl akk! D an r asakan yang ini. .....plok k! "

Dem ikian ber kal i -kal i ka kek i tu dihaj ar j atuh bangun.

A khir nya S i Dew a M onyet ini m er intih panj ang.

T ubuhnya bengkak -bengkak, m u kanya bengap dan ber dar ah, m em buat w aj ahnya yang sudah j elek itu sem akin m enger ikan.

Dan kakek ini m engeluar kan ser uan ter tahan ket ika677 m endengar siapa ger angan w anita c antik ber tangan ganas itu.

K ir anya M o -i T hai-houw ! T entu saj a kej utnya buk an m ain dan k akek ini ham pir putus asa.

A kan tetapi tiba -tiba m elintas sesuatu di otaknya.

Waj ah yang sudah pucat itu m endadak ber sinar ter ang.

S ebelum M o -i T hai- houw m enam bahi pukulannya, k akek i tu ber ser u ker as.

"T hai -houw , tahan.. ....tahan dulu! "

Dan bagaikan m endapat sem angat bar u, di a l alu m e - lom pat bangun denga n am at sigap.

"A pa yang hendak kauk atakan? "

W anita ini m em bentak, nam un pukulannya ditunda j uga dan ia m em andang kakek itu dengan sinar m ata yang m em buat bulu tengkuk law annya m er em ang.

"A ku....ehh.....hendak om ong sedik it.....ehh..... har ap engkau tidak m ar ah.... ."

M elihat or ang bicar a gagap begini M o -i T hai- houw m enj adi tidak sabar lagi. S epasang m a tanya m endelik dan kem bali d ia m enghar dik.

"M au om ong lekas om ong, m em angnya kau tidak punya lidah? Ha yo cepat, sebelum nyaw a m onyetm u kukir im ke a khir at! "678 T ub uh kakek ini m enggigil dan dengan suar a ter bata -bata diapun lalu m enj aw ab.

"T hai -houw , bukankah or ang m enj unj ung nam am u seba gai seor ang lihiap (pendekar w anita) yang selalu ber sikap adil dan j uj ur ? T api kenapa ter hadap aku kau ber tindak tida k adi l begini. ....? "

"T idak adil apan ya? M em angnya kau tidak punya dosa kepadaku? "

"A kan tetap i..... akan tetapi sem ua kela kuanku itu tidak kusengaj a. A ku sudah lam a ber ada di atas pohon. K alau aku bar u datang, m asa telingam u yang taj am tidak dapat m enangkap ger akan kak i ku? A dalah salahm u m aka engkau tidak m eneliti du lu keada an sekit ar dan....."

"K epar at, ber ani k au m al ah m enya lah -nya lahkan aku? "

Benta kan ini m em otong uc apan kakek itu dan Dew a M onyet pucat m ukany a.

"E h, tidak.... tida k begitu m aksudku ! A ku hendak bilang bahw a aku ter lebih dulu ber ada di sana dan kar ena m endengar ke cipak air , kukir a ada ular m enyeber ang di tengah telaga. A ku lantas ter bangun dan kar ena ter kej ut, aku tidak dapat m enj aga sepasang m atak u y ang m elotot k agum679 ini. S iapa sur uh nona m em il iki tubuh seindah itu dan.... ehh, m aaf..... m aaf....."

Kar ena kaget m en - dengar om ongan sendir i yang m eloncat begitu saj a, kakek in i m undur -m undur ketakutan dengan kaki gem etar .

M uka M o - i T hai-houw m enj adi m e r ah.

M eskipun r asa m alu m engusik ha tinya, ak an tet api puj ian kakek itu m em buat kem ar ahannya agak dingin.

Nam un tentu saj a hal ini buk an ber ar ti dia m au m engam puni or ang.

"Hm m , baik aku ter im a a lasanm u ini. T api kenapa kau bilang aku tid ak adi l? A pakah kala u kubunuh m am pus laki - laki kotor seper tim u in i ter lalu m ur ah? A tau m ungkin kau m int a ag ar m atam u itu kucolok keluar ? B egitukah....? "

M o -i T hai-houw m elangkah m aj u dan S i Dew a M onyet cepat m enggoyang -goyang tangannya.

"T idak.... t idak....tahan dulu! E ngkau tidak adil, T hai-houw , dan aku ber ani sum pah! "

"T idak adil dalam hal apa? "

M o -i T hai-houw m em bentak dengan pandangan bengis.680 Dan Dew a M onyet yang j er ih setengah m ati itu lalu m enj aw ab cepat.

"K au tidak adil kalau m em bunuhku. A ku tidak m engam bil apa -apam u, tidak m encur i bar angm u, kenapa har us dibunuh? K alau kau m er asa dir ugikan adal ah kar ena aku secar a tida k sengaj a telah m elihat... ....m elihat tubuhm u yang m ulus. Nah, kalau aku ber hutang dalam hal ini, bukank ah m em bayar nyapun j uga har us setim pal.....? "

"M aksudm u.....? "

M at a w anita m uda ini ber sinar - sinar .

"M aksudku......m aksudku begini.. ....."

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dengan cepat kake k itupun lalu m encopoti sem ua pakaianny a dan sej enak kem udian diapun telah ber dir i bugil di depan M o - i T hai-houw , per sis penar i str iptease di panggung ter buka! "S etan......! "

W anita ini m engum pat j engah dan mukanya m elengos m er ah.

S am a sekali tidak disangkanya b ahw a lak i -la ki itu a kan melakukan per buatan ini.

Dan siapa y ang sudi m e m a n d a n g tubuhnya? Ia bah kan m er asa m ua k nam un j uga tidak m am pu be r buat sesuatu.681 M eskipun konyol car a or ang, akan t e t a p i kata- katanya tadi m asuk akal juga.

K akek i t u telah m em bayar lunas hutangnya secar a adil.

M a u apa lagi? Hanya bedanya, ka lau l aki-laki ku ra n g ajar ini telah m elahap tubuhnya dengan p a n d a n g a n kelapar an, adal ah dia yang sama seka li tida k sudi m em andang tubuh lak i l aki itu.

Dan hal ini bukanlah kesal ahan S i Dew a M onyet.

"B agaim ana....... bagaim ana T hai -houw ..... .? B ukankah tubuhku j uga cukup si ipp......? "

"S ip apanya? S ip hidungm u itu ! "

W a n i t a ini m em benta k akan tetap i suar anya sudah tidak segalak t adi.

"S iapa su ka m em andang tubuh seper ti tengkorak begini? Hayo cepat ke n a ka n pakaianm u itu. K alau t idak, aku benar -benar tidak akan m engam punim u lagi !"

K akek itu tam pak gir ang dan dengan w a j a h gem bir a dia lalu m engenakan kem bali pakaianny a.

K ir anya akaln ya in i j itu seka li, akan tetapi yang am at dis ayangk an, m engapa bar u tim bul setelah badannya baba k bundas?682 B ukankah ka lau sej ak sem ula dia m enggunakan akalny a ini tubuhnya tidak akan d ihaj ar or ang? Nam un m elihat per obahan in i saj a d ia sudah m enj adi gir ang.

K ata -kata w anita i tu sudah lunak, dan har apan hidup bag inya ter buka kem bali .

Dan setelah m er eka kem bali ber hadapan, M o -i T hai- houw benar -benar tidak m em bunuh kakek ini.

Nam un, sebagai "bunga"nya ia m engh ukum k akek itu untuk m elayani segala keper luannya selam a lim a tahun.

S i Dew a M onyet dij adi kan j ongos! T entu saj a kakek ini m endongkol sekali.

T api apa yang dapat dil akuk annya? M a ka dengan m enyengir pahit diapun m em atuhi saj a or ang punya per intah.

Dan sel am a lim a t ahun ini k akek itu m engalam i ber m acam per istiw a yang sungguh -sungguh tidak dapat dilupa kannya.

M o- i T hai-houw ter nyata m er upakan w anita galak dan s angat cer ew et sekali .

B angun tidur ha - r us disediakan air hangat yang suam -suam kuku.

T er lalu dingin t idak m au dan kal au ter lalu panas m alah disir am k an kepada tubuhnya! S ungguh celaka.

Dan sepatunya h ar us tiap pagi di a lap, pir ing -pir ing kotor har us dia yang m encuci dan dalam hal m akan saj a w anita itu cer ew etnya683 bukan m ain.

A dakal anya bil ang ter lalu asin, di lain saat bilang kur ang cabe dan di saat lain lagi bilang ter lalu banya k ku ah sehingga seper ti m inum air di pecom ber an! S em uanya ser ba susah, sem uanya ser ba m em buat kheki.

S aking tak tahan k akek ini pada suatu m alam m encoba untuk k abur .

A kan tetapi bar u saj a dia tiba di luar pintu, bayangan M o -i T hai- houw telah ber dir i di baw ah sebatang pohon, m endelik dengan sinar m engancam kepadany a! A pa lagi yang ber ani dila kukann ya? P aling -paling kem bali ngeloyor ke kam ar dan pur a-pura ngor ok seper ti ayam biang kete m u elang.

P endeknya, kakek ini benar - benar "d igencet"

O leh M o -i T hai- houw habis -habisan. S udah si kapnya cer ew et j uga selam a lim a tahun itu sepeser pun w anita ini tidak per nah keluar duit! S em uanya diur us "pelayanny a"

Yang lugu ini.

Uang habis? Cur i saj a di r um ah seor ang har taw an! P akaian sudah kum al? Cur i saj a d i toko cita seor ang j ur agan kain! M o- i T hai-houw benar -benar seper ti r atu tanpa m ahkota.

S em uanya m inta gam pang d an enak.684 B agaim ana Dew a M onyet ini tid ak "m akan ati "? Dan yang amat m engganggu per asaan laki-la ki ini adalah nafsu ber ahinya.

S em enj ak per tam a kali m enyaksikan tubuh m ulus M o - i T hai-houw di telaga kec il itu, j antung kakek ini selalu ber debar - debar .

P ada suatu har i m er eka tiba di sebuah kota.

T idak begitu besar kota ini, a kan tetapi segala se suatunya cu kup leng kap.

R um ah -r um ah m akan ada, losm en -losm en besar kec il j uga ad a.

B ahkan, seper ti j uga kota -kota lainnya, kota inipun m em punyai sebuah "r um ah kem bang"

Yang m enyim pan bunga -bunga indah di dalam ny a.

M o- i T hai-houw ter nyata pa ling l am a tingga l di kota ini.

K ake k itu tida k tahu apa yang sedang diker j akan w anita itu, ak an tetapi yang j elas adalah bahw a dia m em punyai kesem patan bagus pula di tem pat ini.

K etika pada suatu h ar i M o -i T hai houw m enyur uhnya ber belanj a cita di toko ka in, k akek inipun l alu m em per gunakan kesem patan itu untuk m endatangi s i r um ah kem bang ali as s ar ang pelacur ! Di tem pat inilah di a "j aj an"

Dan akhir nya kecantol sekuntum kem bang har um yang ter pikat685 oleh duitnya y ang banya k.

T entu saj a pelacur itu tidak m engetahui bahw a uang ya ng diper oleh kakek in i didapat dar i m encur i di sebuah r um ah gedung har taw an yang tadi siang dibeli k ainnya itu! B egitulah.

M ain punya m ain akhir nya kakek ini j atuh cinta kepada pelacur itu y ang dianggapnya cukup "asoo y", t idak kal ah dengan M o -i T hai- houw yang galak! Dan dar i hubungan in i tanpa dapat m er eka cegah tiba -tiba si w anit a bunting! S ungguh kej adian ini ada lah per istiw a yang agak luar biasa.

Jar ang ada pel acur yang dapat ham il digauli oleh kaum hidung belang.

A kan tetapi nyatanya keada an y ang m enim p a dua insan ini m em ang begitu.

T entu saj a si w anita kel abakan.

A kan tetapi S i Dew a M onyet m alah ber gem bir a.

K ebetulan bahw a pada w aktu itu hukum an yang diber ikan oleh M o -i T hai-houw ham pir habis.

S ebentar lagi dia bebas dan secar a kebetulan pula dia akan p unya anak! S iapa tidak akan g ir ang? M aka beber apa bulan kem udianpun lahir lah ana k per em puan yang dikandung si bekas pel acur .

M alang, k ar ena kehabisan dar ah m a ka w ani ta in i m eninggal.

S i686 Dew a M onyet ker epotan m engasuh anak per em puannya yang kec il.

A kan tet a pi dengan per tolongan ibu -ibu dusun yang j uga sedang m enyusui anakn ya, d apatlah um ur anak per em puan kakek itu diper panj ang.

S etahun, dua tahun, sem uanya ber j alan dengan cepat.

S i Dew a M onyet m ulai kecut hat inya m elihat sesuatu yang tidak ber es pada anaknya ini.

Dan setelah ditunggu sam pai lim a tahun, har apan kakek itu habis.

K enapa? K ar ena anak per em puannya ini tidak bis a bicar a.

G agu! O o, sialan! A gakny a k ar ena ibunya dulu se or ang pelacur m aka tubuhnya m engandung peny akit kotor .

Dan kini a kibat dar i peny akit kotor nya itu m enim pa anak m er eka sendir i yang t idak ber dosa! Dan lebih celaka lagi, ketika anak per em puan itu m enj elang r em aj a, datang seger om boian per am pok yang m engganggu ketenangan hidup ayah dan anak ini.

S i kepala r am pok hendak m em per kosa a nak per em puan itu dan ter j adi per kelahian sengit.

Dan di dalam per tem pur an itulah m aka anak tunggal k akek ini tew as.

M em ang betul akhir nya par a per am pok itupun dapat dibinasakan sem ua, akan tetapi ka lau ana knya sendir i j uga m enj adi687 kor ban, lalu apa gunanya bag i ka kek in i? S em enj ak itu j uga pikir an S i Dew a M onyet tidak kar uan.

Ur at syar afnya ter guncang dan akhir nya j adilah dia m anusia setengah gila.

R um ahnya ditinggal d an k akek ini la lu m er antau dan akhir nya ber tem pat di A ng -bhok-san ber sam a m onyet -m onyet ya ng banya k ter dapat di situ.

Dem ikianlah sedikit keter angan m engapa k akek ini am at takut dan j er ih ter hadap M o -i T hai- houw .

Dia sudah kenyang m ener im a ha l -hal pahit dar i w anita itu, m aka diapun selalu ber hati -hati agar tidak m em buat m ar ah M o -i T hai-houw .

K ar ena lam a tak tur un gunung, kake k ini t idak tahu betapa M o -i T hai-houw sebenar nya sudah m eninggal.

M elihat ka kek itu hendak m em anggul Y ap - goansw e, m ula - m ula P ek Hong m er asa w as -w as dan kur ang per caya.

A pa lagi kar ena yang m enyur uh kakek itu adalah S iu Li.

G adis ini adalah m usuh, bagaim ana dia bisa m em per cayai sem ua om ongannya? Y ap B u K ong sendir i sudah r oboh pingsan, tak dapat ia tan yai pendapatnya.

P er tem uan m endadak dengan puter i P anglim a O k dar i K er aj aan Wu itu m em buat pem uda ini kaget sekali.

A palagi ke a daannya j uga gaw at k ar ena688 r acun Jit - coa- tok tel ah m ulai beker j a.

B agaim ana dia tahan? S em entar a P ek Hong r agu -r agu, S iu Li m elayang tur un dar i atas batu kar ang dan ber kata kepada gadis ini dengan su ar a lir ih.

"A di k Hong, sem uanya sudah ter j adi dan tidak pe r lu kita bingung. K auw - sian telah kuper intahkan untuk m enolong.....suam im u itu d an kut anggung dia akan sem buh. K a lian m em ang pasangan yang ser asi dan sem oga dapat hidup ber bahagia. S elam at tinggal.....! "

B egitu selesai m engucapkan kata - kat anya, gadis ini lalu m em bali kkan tubuh dan m eloncat per gi.

S ej enak P ek Hong ter tegun bingung.

Y ap - goansw e sudah dibaw a S i Dew a M onyet yang ter bang ke atas punca k dengan kecep atan lu ar biasa.

S ebenar nya dia ingin m engi kuti kake k itu secepatnya agar m engetahui apak ah betul -b etul S i Dew a M onyet ber usaha m engobati B u K ong.

A kan tetapi, per j um paannya secar a tiba -tiba dengan S iu Li inipun j uga m er upakan suatu kebetulan baginya.

Dia sedang m encar i -car i gadis ini un tuk dim intai per tanggungan j aw abnya, dan sekar ang secar a tak senga j a dia m enem ukannya.689 M aka tentu saj a P ek Hong tida k m au m elepaskan kesem patan bagus itu.

"E h, tunggu dulu....! "

Gadis itu m em bentak.

"Jangan lar i sebelum sem uanya ber es! "

S iu Li m enghentikan lang kahnya, m em utar tubuh per lahan - lahan dan P ek Hong ter kej ut m e lihat betapa sepasang m ata g adis ini basah.

"A pa yang hendak kaukata kan, adik Hong? A pa yang belum ber es.....? "

Dengan m enahan isa k gad is itu ber tanya.

"K au....kau....gadis silum an, ak al apa yang sedang kauj alankan in i? K aukir a aku per caya begitu saj a aka n sem ua t ipu m uslihatm u yang busuk ini? Cihh, pur a - pur a melakukan per buatan baik tapi di dalam ny a ter sem bunyi m aksud kotor ! K au tidak boleh per gi dar i s ini dan sem ua per hitungan di antar a kita har us seger a diber eskan ! "

"P er hitungan di antar a kit a? A pa m a k sudm u, Hongm oi ? "

S iu Li ter belala k m atany a.

"Hem m , j angan ber pur a -pur a tidak tahu! "

P ek Hong m em bentak.

"K ela kuanm u yang cur ang690 ketika ber ada di kem ah pasu kan Y ueh cukup untuk m em buat siap apun tur un tangan m enghukum m u. K au silum an betina yang banyak akal, pur a-pur a m em bantu Y ap -goansw e padahal m enyelundup sebagai m ata -m ata Wu -sam -tai ciangkun. B er ani kau m eny angkal ini? Dan kau....kau m em per m ainkan per asaan pem uda itu secar a kej i, m em buat pem uda itu ham pir gila dan ini sem ua m asih d itam bah dengan kej ahatan - kej ahatan yang di lakuk an oleh ay ahm u ter hadap Y ap -goansw e! K alian ayah ber anak sem uanya m anusia busuk, gudang penyim pan sam pah kotor yang am at m enj ij ikkan ! "
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


T ubuh S iu Li m enggigil, sedeti k sinar m a tanya m engeluar kan sinar ber api ketik a m endengar ucapan P ek Hong yang per tam a, ak an tetapi setelah gadis itu m elanj utkan dengan k alim at - kalim at ber ikutnya, puter i O k ciangkun ini m enge luar kan keluhan ter tahan.

B adannya lim bung dan dengan suar a ter sendat -sendat gadis ini m er intih.

"A dik Hong, j angan k atak an itu. ...... j angan katak an itu...... aku m em ang ber dosa kepadanya, akan tetap i sem uanya atas per intah or ang tua. A duh, Hong -m oi, j angan m engor ek -ngor ek sem ua kelakuan ku dulu.... aku m enyesa l..... aku691 m enyesal seka li dan itu lah sebabn ya m engapa aku r ela m e lepaskan dia kepadam u. A di k Hong, biar kan aku per gi, aku tidak akan m engganggu kalian, bahk an aku ak an ber usaha m enebus sem ua dosa -dosaku ter hadap Y ap -goansw e. Jangan m enikam per asaanku dengan kata - kata m enusuk lagi, Hong -m oi, kar ena sesungguhnya selam a in ipun aku m ender ita sek ali. K au t idak tahu sem ua per asaanku sela m a ini.....

"

Dan gadis itu tiba - tib a m enangis dengan air m ata ber cucur an.

"Hem m , bisa j uga engkau m enangis, ya? S ungguh tidak kukir a,"

P ek Hong m engej ek dengan sen yum sinis kar ena m ana ia m au per caya kepada tangis gadis ini? M ur id m endiang M o -i T hai-houw itu adalah ibli s betina yang bany ak ak al, m aka t idak m engher ankan j ikalau air m ata yang di keluar kan kali ini hanya m er upakan air m ata bua ya! S iu Li tidak m enghir aukan ej ekan ini bahk an gadis itu lalu m enangis ter sedu -sedu.

S esungguhnyalah apa yang di kata kannya tadi benar bela ka.

B e tapa sem enj ak m elaksana kan per intah ayahny a, di dalam hati gadi s ini sebenar nya sudah ter dapat per asaan m enentang.

A palagi setelah kisah cintanya dengan j ender al m uda itu, ha ti gad is ini tidak kar uan r asa.

Di satu piha k dia har us692 ber bakti ter hadap or ang tua, akan tetapi di pihak lain dia m engkhianati c inta kas ih yang ter j alin diantar a dir inya dengan Y ap B u K ong.

P ek Hong m engir a bahw a cinta kasih yang diper lihatkan S iu Li kep ada Jender al M uda Y ap itu adalah cint a kas ih m ur ahan.

G adis ini tid ak tahu betapa sem enj ak per tengkar annya dengan K ui Lun yang m engat akan cinta ka sih S iu Li seper ti cinta m onyet, di dalam hati puter i P anglim a O k ini telah ter dapat suatu te kad untuk m enunj u kkan kepada or ang lain, ter utam a sekali kepada kaka knya itu, bahw a cinta ka sihnya ter hadap Y ap -goansw e bukanlah c inta kasih b iasa saj a, bukan sekedar cint a m onyet! Itulah sebabnya di dalam j ilid ter akhir dalam cer ita "Hancur nya S ebuah K er aj aan", gadis ini telah ber ani m a ti m enentang keputusan or ang tuanya yang henda k m em bunuh B u K ong.

Dengan tidak m engenal takut ter hadap setan m aupun iblis, gadis in i ter ang -ter angan ber balik sikap, m enentang or ang tua sendir i.

B ahkan hebatnya, didengar telinga par a pasukan y ang r ibuan j um lahnya, puter i O k -c iangkun ini ter ang - ter angan m enyatakan cinta kasihny a ter hadap Y ap -goansw e !693 Dan sem enj ak saat itul ah, m elihat betapa ayahnya ber tem an dengan or ang -or ang j ahat seper ti A ng -i Lo -m o dan la in -lain, di dalam hati gadis ini tim bul r asa tida k suk anya.

A pa lagi setelah subonya tew as, hati gadis ini m enj adi taw ar .

Ia m elihat bahw a ay ahnya tid ak segan - segan untuk m elakukan tipu m uslihat busuk apapun untuk m enj atuhkan law an, dan sem ua sikap ayahnya a khir -akhir ini tel ah diket ahuinya d engan baik.

T entu saj a per asaan gadis in i am at tertekan sekali.

B at innya ter pukul d an kekecew a an yang am at sangat m em buat ia m ar ah se kali ter hadap ayahnya itu.

A kan tetap i, pada j am an itu kata - kata "hauw " (bakti) am at d itakut i gener asi m uda.

Itulah sebabnya gadis ini la lu tida k bis a ber kutik sam a sekali.

D an p uncak dar i kem ar ahan ser ta kekecew aannya t iba keti ka ia m engetahui betapa ayahnya ser ta dua or ang P anglim a Wu yang lain ber sekongkol dengan m ur id m endiang A ng -i Lo-mo untuk menjatuhkan fitnah busuk terhadap kekasihnya! Pouw Kwi (yaitu murid Ang-I Lo-mo itu), lalu menyamar sebagai Yap- goanswe dan menjatuhkan fitnah keji dengan jalan melakukan694 perjinaan di istana Yueh bersama Bwee Li yang menganggap pemuda ini sebagai Bu Kong.

Akal muslihat yang amat culas ini benar-benar membuat Siu Li seketika sadar betapa ayahnya bukanlah orang yang baik.

Ayahnya ternyata jahat sekali, dan gadis ini benar-benar kecewa bukan main.

Sambil menangis tersedu-sedu, gadis itu lalu meninggalkan gedung ayahnya dan berdiam di Lembah Bambu Kuning bersama kakaknya yang diam-diam juga merasa kecewa terhadap sepak terjang ayahnya ini.

Memang betul Mo-I Thai-houw bukan orang yang tidak kejam.

Akan tetapi mendiang nenek itu selalu menanamkan rasa kegagahan dan pantang sekali melakukan perbuatan-perbuatan curang dan pengecut.

Didikan ini tentu saja amat berlawanan dengan watak ayah mereka, dan demikianlah, dua orang muda-mudi itu lalu meninggalkan gedung ayah mereka dan tidak mau membantu orang tua mereka lagi.

Apalagi ketika mereka ini mengetahui kehadiran Cheng-gan Sian-jin bersama murid perempuannya itu, dua orang muda ini menjadi semakin prihatin sekali.

Dan Siu Li melihat betapa Yap-goanswe sebenarnya berada di pihak yang benar.

Hal ini m em buat r asa sesal dan ber dosanya ter hadap pem uda itu sem akin besar saj a.

B atinnya ter him pit sek ali dan ke kecew aan dem i kekecew aan yang dia lam inya m em buat gadis cantik ini m enj adi d ingin ter hadap sem ua per soalan.695 Hanya sa tu keinginanny a yang tida k dapat dihapus, yakni keinginan untu k suatu ket ika membayar sem ua dosa -dosanya ter hadap Y ap B u K ong.

T er ingat kepada pem uda yang gagah per kasa itu se lalu S iu Li m enangi s sedih.

Cinta kasihnya sem akin m endalam d an ia m er asa betapa ia m em bikin susah y ang tidak sed ikit ter hadap pem uda itu.

Nam un, apa yang d apat d ilaku kannya? P er istiw a - per istiw a dahulu tentu m em buat beka s j ende r al m uda itu m em bencinya.

Ia tidak ber ani m enghadapi hal ini.

B ukan kar ena takut menghadapi kem ar ahan pem uda itu, m el ainkan takut akan bay angan dosa yang telah dilakuk annya.

Itulah sebabnya ket ik a d iketahuiny a bahw a m ur id T a B hok Hw esio ini ter nyata m encinta i B u K ong, dengan penuh kesadar an dan ikhlas yang besar gadis itu r ela m engundur kan dir i.

Dia or ang hina, m ana sanggup disej aj ar kan dengan Y ap -goansw e yang gagah per kasa itu? M ur id T a B hok Hw es io inilah y ang m em ang ser asi m enj adi ister i pem uda itu.696 Dem ikianlah, dih im pit r asa salah y ang tiada habisnya, g adis ini r ela m enghancur kan dir i sendir i dan m endengar sem ua kata -kata P ek Hong yang am at taj am itu, dia sam a sekal i tid ak m ar ah.

B u kankah m em an g begitu kenyataannya? S em ua or ang telah m encapnya sebagai gadis yang tidak tahu m alu, apa lagi bagi Y ap -goansw e sendir i, tentu lebih hebat m akiann ya.

S iu Li m asih m enangis ter sedu -sedu ketika P ek Hong tiba -t iba ber tany a kepadanya.

"E h, enci yang m anis, kau t adi bi lang bahw a kau m er asa m enyesal seka li. T ida k tahu, apakah kat a -kat am u itu benar ataukah han ya basa -b asi saj a? "

G adis ini m engangkat m ukanya yang pucat, dengan suar a gem etar balik ber tanya.

"A dik Hong, apa m aksudm u? A pakah kau tida k per caya akan apa yang telah kuucapkan? R asa penyesalanku ter hadap Y ap -goansw e setinggi gunung sedalam lautan, m asa aku ber pur a - pur a.....? "

"Hem , begitukah ? "

P ek Hong m engej ek.

"K alau betul kata - katam u ini, kenapa kau t idak m enghukum sem ua kesalahan -kesa lahanm u? "697 S iu Li ter belala k, tam pa k ter kej ut dan a ir m atanya seket ika ber henti m engalir . Dia m elihat sesuatu yang m enyer am kan di ba lik kat a -kat a itu, sesuatu yang belum d ipaham inya ak an tetapi sudah dir asakanny a.

"A pa.. ...apa m a ksudm u, adik Hong? B ukankah aku sudah cukup t er hukum dengan penyesalan dan dosa -dos a yang kuper buat ? "

"Hm m , siapa tahu is i hatim u di dal am ? S iapa dapat per caya begitu saj a apakah engkau ini betul-betul m enyesal ter hadap sem ua dosa - dosam u ataukah tidak? Itu per asaan hati m anusia, tida k ter lihat dan t id ak d apat d ij adikan bukti yang m antap! "

"Lalu.....m a ksudm u? "

Tubuh S iu Li m ulai gem etar dan dia m em andang gadis itu dengan sinar m ata taj am .

"O r ang ber salah har us dihukum , ini sudah kodr at alam . S iapa m enyingkir ber ar ti dia seor ang pengecut! S udah lam a ak u m encar im u, O k siocia dan bar u pada har i ini kit a ber tem u. K au sendir i sudah ter ang -ter angan m engakui kesalah anm u ter hadap Y ap - goansw e, ini sungguh bagus. T er nyata kaupun cukup j antan, hal yang sam a sekali agak di luar duga anku. A k an tetapi,698 pengakuan be gitu saj a be lum cukup, enci yang m anis, m asih har us disusui dengan hukum an nyata. K au m em baw a pedang, bukan? Nah, keluar kan pedangm u itu. S edianya a ku hendak m em ber i hukum an penggal leher , akan tetapi kar ena kau cukup j uj ur , biar lah kaukutungi saj a lengan kir im u itu! "

"A hhh......! "

S iu Li ber ser u kaget dan gadis ini m elangkah m undur , w aj ahnya ber obah seket ika.

"K w an P ek Hong, sungguh tidak kuny ana bahw a pengor banan hatiku belum cukup besar . K au khaw atir pem uda itu kur ebut kem bal i, buk an? Dengan m elihat tubu hku yang cacad, tentu kau m engir a Y ap -goansw e akan j ij ik kepadaku. B aiklah kit a sam a -sam a lihat s aj a nanti. K au m enghendaki hu kum an nyata dar iku? B aik, seger a kulakuk an. A k an tetapi ingat lah, m ur id T a B hok Hw esio, bahw a apa yang ku lakuk an ini sem ata - m ata sebagai penebusan dosa ku ter hadap Y ap - goansw e, bukan kepada dir im u. Dan a ku bukan seor ang pengecut.......! "

B egitu habis m engucapkan kata -kat anya ini, dengan kem ar ahan m em uncak S iu Li m engger akkan tangan kanannya secepat kil at dan tahu -tahu sebatang pedang ber sinar kehij auan m endesing di udar a.

P ek Hong ber siap -siap699 kar ena dia m engir a bahw a gadis itu tentu akan m enyer angnya, m aka iapun sudah m er aba r antai per aknya di pinggang untu k m enghadapi ter j angan puter i P anglim a O k yang m er upakan m ur id M o -i T hai-h ouw ini.

Pedang Siluman Darah 6 Geger Kitab Inti Setan Harpa Karya Khu Lung Makam Bunga Mawar Karya Opa
^