Pencarian

Pendekar Gurun Neraka 9

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara Bagian 9


A kan tetapi, sungguh am at di luar dugaan.

G adis cantik itu ter nyata benar -benar m enepati j anj inya, m em bacokkan pedangnya ke lengan kir i sendir i! P ada saat itu, ber sam aan dengan700 kej adian ini, d ar i j auh sesosok ba yangan ber baj u kuning ber kelebat data ng sam bi l ber ter iak.

"Li- m oi, j angaannn......! ! "

Nam un sem uanya ter lam bat. Dengan kecepatan kilat pedang ber sinar hij au yang diger ak kan oleh m ur id M o -i T hai-houw ini telah m enabas lengan kir i sebatas siku. T er dengar suar a "cr akk.. .! "

Dan lengan gadis itu b untung seket ika! (Bersambung

Jilid ke XII) Pendekar Gurun Neraka ? Batara

Jilid 11701702 PENDEKAR GURUN NERAKA Karya BATARA

Jilid 12

"

A I IH H .....! "

P ek Hong m engeluar kan ser uan ter tahan dan gadis ini m elom pat m undur dengan m uka ber obah.

A pa yang disa ksik annya in i benar - benar m engej utkan hatinya dan tak ter asa i a m e - m andang dengan m ata ter belalak, per asaannya ter getar hebat.

S am a sekali ia tidak m enyangka bahw a S iu Li ak an ber sungguh -sungguh m enepati u capannya itu, d an hal in i m em buat ia ter tegun.

S em entar a itu, bayangan kuning yang tadi ber ter iak dar i kej auhan, sudah m eluncur tiba.

Dia adalah seor ang pem uda likur an t ahun, sepasang m atanya taj am ber pengar uh dan s ikapnya ser ius, sebatang pedang tam pak di bal ik punggungnya.

S ekali l ihat siapapun akan tahu bahw a pemuda703 yang bar u datang ini buk an pem uda sem bar angan karena dia bukan lain ada lah m ur id per tam a M o -i T hai-houw alias k akak kandung S iu Li sendir i! B egitu m elihat keadaan adi knya ini, K ui Lun terkejut bukan m ain.

S ej enak pem uda ini ter belalak dan ber dir i m em atung, lalu ber ter iak m enyer am kan dan m enubr uk ke depan dengan m uka pucat.

"Li- m oi, kau gi la? M engapa kau la kukan ini? S iapa yang menyuruhmu ? S iapa... ....? "

P em uda itu m engger ung hebat dan tak dapa t m enguasai dir inya lagi, m engguncang -guncang tubuh adiknya dengan m at a melotot.

A kan tetapi S iu Li sam a sek ali t idak menj aw ab, hanya bibir nya saj a yang ber ger ak - ger ak per lahan seper ti or ang hendak ber kata sesuatu nam un tidak s anggup disam pai kan.

A kh ir nya gadis ini m engeluh per lahan, tubuhnya lim bung d an r oboh pingsan di dalam pelu kan k aka knya.

Cepat K ui Lun m er angkul adiknya ini, lalu tangannya m enotok tuj uh hiat -to penting di704 pangkal lengan untuk m enghentikan dar ah yang m asih m engucur der as itu.

S em uanya ini dilakuk an dengan m uka pucat dan tubuh agak m enggigil kar ena per istiw a yang di alam iny a ini benar -benar m engguncang batinnya.

S etelah itu, dia lalu m er obek baj u sen dir i dan dengan tangan g em etar m em balut le ngan kir i yang buntung itu.

"Li -m oi, m eng apa kau m elakukan per buatan gila ini ? M engapa....... .? A duh, adikku, kau benar -benar ter lalu sek ali. K enapa tidak m enunggu sebentar ser uanku tadi....? "

Dem ikianlah, dengan ber bisik -bis ik dan air m ata ber cucur an pem uda ini m em balut luka adi k nya, m em bar ingkannya di atas r um put lunak dan m enangis ter isak -isa k.

K esedihan yang diper lihatkan oleh K ui Lun ter hadap adiknya ini m em ang t idak m engher ankan.

S ej ak kecil m er eka hidup ber sam a dan belum per nah pem uda ini m engalam i kehancur an hati seper ti sekar ang.

A diknya itu m em ang kadang -kadang ber w atak bengal, ser ing tidak m enghir aukan nasehat -nasehat yang diber ikan.

B er apa kali sudah m er eka selalu ber tengkar , akan tetapi toh m er eka sel alu dapat705 hidup r ukun.

Hal ini disebabkan kar ena kasih sayangnya ter hadap S iu Li am at besar seka li.

A palagi kar ena sej ak kec il m er eka sudah j auh dar i or ang tua sendir i, m aka ik atan cinta kasih sebagai kaka k ber adik di antar a m er eka sem akin er at.

M er eka saling m em butuhkan hibur an, kasih sayang dan la in -lainny a l agi yang tid ak m er eka per oleh dar i or ang tua.

Dan sem enj ak subo m er eka tew as, dua or ang kakak ber adik ini tidak per nah ber pisah lagi.

T entu saj a diantar a m er eka sudah tidak ter dapat r ahasia segala y ang per lu disem bunyikan.

M aka pem uda inipun t ahu betapa batin adi knya akh ir - akhir ini ter tekan hebat sem enj ak per kenalannya dengan Y ap -goansw e.

B agi dia sendir i, m a salah penyelundupannya dahulu di pa sukan Y ueh bukanlah apa - apa.

B ukank ah biasa s aj a bagi dua pihak yang sedang ber tem p ur kalau kem asukan m ata-m ata dar i piha k law an? A pa yang per lu diper soalkan? K alau Y ap - goansw e sam pai kebobolan, itulah sal ahnya sendir i! K enapa dia begitu bodoh sehingga kem asukan m ata-m ata?706 M aka untuk m asal ah "pengkhian atan"

Begini K ui Lun sam a sek ali tid ak am bil pus ing. P er setan dengan sem uanya itu. A kan tetap i lain b agi S iu Li. G adis ini telah ter j er at asm ar a ber sam a j ende r al m uda itu, m aka tentu saj a ia tidak bisa m ain "per setan"

Seper ti kak aknya .

P er tem uannya dengan Y ap -goansw e untuk per tam a kalin ya d ulu di padang p asir itu telah m eninggalkan kesan - kesan indah di da lam hati, bagaim ana di a tida k ter tindih m enghadapi hal sem acam ini? S esungguhnyal ah, sej ak per kenalannya per tam a di tepi padang gur un itu S iu Li benar -benar telah j atuh hati ter hadap m ur id M alaikat G ur un Ner aka ini.

B elum per nah hatinya ter guncang seper ti itu, be lum per nah per asaannya m enj adi tida k kar uan seper ti pada per j um paan per tam a itu.

S em uanya ini telah m eninggalkan kesan -kesan m endalam di sanubar i, bagaim ana dapat dihilangkan beg itu saj a? M aka tida klah aneh kalau hati g adis itu m enj adi r isau seka li m elihat keadaan dir inya yang am at bur uk.

Di satu pihak dia har us m enj alankan sias at a yah untuk m er obohkan j en der al m uda itu, di pihak la in hati nur aninya ber ontak.707 Dia tahu bahw a ayahnya l ic ik dan cur ang, sebaliknya Y ap -goansw e dem iki an j uj ur dan gagah per kasa.

K enyataan ini sem a kin m em buat S iu Li m er asa kagum ter hadap j ender al m uda itu dan sem akin t idak m enyetuj ui per buatan - per buatan ayahnya.

Nam un, kar ena sem uany a itu ter j adi dalam per ang antar dua ker aj aan, m ana bisa ur usan pr ibadi dim asukk an? Dem ikianlah, konfli k -konfli k bat inpun ber kecam uklah di dalam hat inya sam pai akhir nya S iu Li tidak tahan lag i m elihat per buatan kotor ayah nya yang m em fitnah Y ap - goansw e dan m eninggal kan ay ahnya den gan hat i hancur .

G adis ini m er asa betap a dosan ya ter hadap pem uda itu sem akin ber tum puk.

K alau saj a ia tidak j atuh hati, m ungkin dir inya t idak akan diger ogoti per asaan ber salah separ ah ini.

A kan tetapi celak anya, j uster u kian har i per asaan cintanya ter hadap j ender al m uda itu kian m enghebat.

M em bayangkan betapa kekasihnya dilakuk an sekej i itu oleh ayahn ya, hati S iu Li m enj er it.

Ingin dia m elom pat keluar dan ber lar i m encar i pem uda itu, m encer itakan sem ua per buatan ayahnya y ang cur ang, akan tetapi setiap kal i i tu pul a ka kakn ya m uncul m encegah.708

"Ini adalah ur usan ker aj aan, adikku, siasat dalam peper angan. M eskipun ayah kita cur ang dan sikapnya tidak ter puj i, akan tetapi dia tetap ayah kita. A pa kah eng kau hendak m em bongkar r ahasia ayah sendir i kepada or ang lain? "

"A kan tet api, Lun -ko, Y ap -goansw e bagiku bukan or ang lain. Dia kekasih ku, dia or ang yang kucinta ! M asa aku tega m em biar kan dia m ender ita seper ti itu? "

"Hm m , cinta apa? "

K ui Lun m endengus.

"K au belum tahu ar ti sesungguhnya dar i cinta, Li -m oi, m aka ter us -te r ang saj a a ku m er agukan kata - katam u itu. M em ang benar Y ap - goansw e ter fitnah oleh siasat dar i K er aj aan Wu, akan tetapi bu kan kah ini m em ang r esikonya dalam setiap peper angan? Dia pucuk pim pinan dalam pasukan, ter lalu tangguh untuk dir obohkan. M aka satu -satu nya j a lan pa ling -paling m eiancar kan siasat begitu.... ..."

"B iar pun siasat itu l icik dan t idak t ahu m alu? "

S iu Li naik d ar ah.

"A hh, m asalah l icik atau t idak tahu m a lu ini adalah pendapat or ang la in. B uat apa dihir aukan? "

K ui Lun acuh t ak a cuh.709 T entu saj a S i u Li m ar ah sekali.

"Lun -ko! "

Gadis ini m em bentak.

"K au aga knya am at m em benci Y ap - goansw e. A da apa sih? K esalahan dan dosa apa yang diper buat oleh pem uda itu kepadam u? "

K ui Lun m em utar tubuh, m enoleh dan m em andang adiknya dengan pandangan taj am , lalu dengan suar a dingin dia m enj aw ab.

"A ku m em ang amat m em bencinya, Li -m oi, dan kesalahanny a ter lalu besar . M em ang bukan ter hadap dir iku ke salahannya itu di lakuk an, akan tetapi toh s am a s aja. A ku t idak suka kepada pem uda som bong itu, aku mem ang m embencinya ! "

"K ar e na apa? "

"K ar ena dia ber ani m encintaim u ! "

"A hh, m engapa har us m enyalahkan d ia? O r ang j atuh cinta adal ah j am ak, kenap a m esti m enyalahkan Y ap -goansw e? K al au engkau m enyalahkan dia h ar us pula ber ani m enyalahkan aku, Lun -ko! "710

"Hem , m engapa m esti begi tu ? "

K ui Lun m eng - ej ek.

"K ar ena akupun m encintainy a ! "

"P huihh.......! Cinta m onyet gadis belasan tahun m ana bisa diper caya . T idak. L i -m oi, kau t idak tahu apa -apa tentang cinta. C inta tida k akan m em baw a kesengsar aan begini. K alau kau j atuh cinta kepada seseor ang, m estinya bukan kepada m usuh. S ekar ang, gar a gar a dir im u m engaku j atuh cinta ter hadap j ender al m uda itu, kau h ar us m elaw an or ang tua sendir i ! M ana bisa d ibilang cinta ka lau begitu ? "

K ata-kata pem uda ini m em buat w aj ah gadis itu m enj adi m er ah sek ali. Di a pa ling seng it kalau or ang bilang cintany a "

Cinta m onyet ". Dan kini kaka knya m enyinggung -nyinggung l agi hal itu. M aka dengan suar a ny ar ing ia lalu m em ben tak.

"Lun -ko, ber ani kau m engataiku seper ti in i? B er ani kau m enyebutku sebagai cinta m onyet se gala? Hem m , b aikl ah, l ihat saj a nant i, apakah betul-betul cintaku itu cinta m onyet! K au m anusia tid ak ber per asaan begini, b agaim ana dapat m er asakan cinta m ur ni ? M usuh atau bukan, dia adal ah m anusia seper ti kita j uga.711 Her ankah kal au m anu sia j atuh cinta k epada m anusia lainny a? Cinta m em ang m em butuhkan pengor banan, dim ana anehnya ha l ini ? A ku sudah ber kor ban per asaan dem i or ang yang kucintai, m aka pengor banan lainpun yang lebih besar aku sanggup m ener im anya ! "

Inilah kat a -kat a ter akhir adi knya i tu beber apa w aktu yang lalu.

Dan K ui Lun y ang tida k m au banyak ber debat dengan adiknya ini, lalu m ening - galkan gad is itu yang m enangis seor ang dir i.

Dia m em ang tidak setuj u ad iknya itu j atuh cinta ke - pada Y ap - goansw e.

E ntah m engapa, ada per asa an tida k su kanya kepada m ur id M alai kat G ur un Ner aka itu.

A da sesuatu yang tida k disenangin ya.

D ia sendir i se - dang ber usaha m encar i -car i apakah ger angan sesuatu itu, nam un belum j uga di a ber hasil m enem ukannya.

Dan sekar ang, bar u beberapa har i sem enj ak per tengkar an m er eka itu, tahu -t ahu adi knya telah m engor bankan lengan kir i sendir i untuk m enebus dosanya ter hadap Y ap -goansw e !712 K ui Lun benar -benar m ar ah sekali dan kebenciannya kepada j ender al m uda itu m em uncak, seketika d ia m elom pat bangun, kedua tangannya dikepal dan pem uda ini la lu ber ter iak.

"Y ap -goansw e, kaukah yang m enyur uh adikku m enabas lengan ini? K alau benar , hayo tunj ukkan dir im u, aku hendak m enuntut balas ! "

Dia ber ter iak -ter iak seper ti or ang kalap, akan tetapi m ana B u K ong ada di tem pat itu? B iar pun dia ber ter iak sam pai te nggor okannya pec ah j uga tidak m ungkin or ang yang ditantang akan m uncul.

P ek Hong yang sem enj ak tadi t idak m engeluar kan suar a kar ena m asih ter tegun m elihat per istiw a S iu Li ini, tiba -tiba m eiom pat m aj u.

"S audar a K ui Lun, per cum a kau ber ter iak -ter iak, or ang yang kau car i tida k ada di s ini. Dan lagi buk an Y ap - goansw e yang m enyur uh adikm u itu m engutungi lengannya......

"

K ui Lun m em utar tubuh, seakan -akan bar u ter ingat olehnya bahw a di situ m asih ter dapat m ur id T a B hok Hw esio ini. Dia m em ang m engenal gadis itu seperti j uga gadis itu m engenalnya. Maka dengan suar a ber at diapun ber tanya.713

"A pa m aksudm u, nona? K enapa Y ap -goansw e tidak ber ada di sini? K alau dia tidak ada, m ustahil adikku b isa begin i. H anya per j um paannya dengan pem uda kepar at itulah m aka adikku selalu ter him pit batinnya, kalau tida k, m asa tanpa sebab ia m em buntungi lengan sendir i ? "

Pek Hong m enj adi panas hatinya m endengar B u K ong dim aki sebagai "pem uda kepar at".

"Hm m , sepatutnya eng kaulah yang kepar at, m anusia she O k, buk annya Y ap -goansw e! K enapa kau m em akinya ? "
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Gadis ini m em bentak. K ui Lun ter belala k, matanya tak ber kedip.

"A pa katam u? A ku yang kepar at bukannya j ender al yang som bong itu? Huh, bi ar kum aki ser ibu k ali engkau m au apa, nona? Dia m em ang kepar at j ahanam ! Nah, dengar kau? Dia kepar at j ahanam yang hendak kubunuh ! "

G adis ini m enj adi m ar ah sekali. Dengan m ata ber api dia m elom pat ke depan dan j ar i telunj uknya yang r uncing halus itu m enuding.

"O r ang she O k, kau tidak ingat dosa sendir i ? B er ani kau ber m ulut besar hendak m em bunuh714 Y ap -goansw e ? Cihh, kalau dia benar -benar ada di sini, kutanggung d ilaw an dengan sebuah j ar inya saj a kau masih belum nem pil ! M ana bisa kau m em bunuhnya ? Dasar m anusia tidak tahu m alu, mengancam orangpada saat orang yang diancam sedang tidak beradadi sini. Perbuatangagah macam apa ini ?"

Kui Lun juga naik darah diejek begini, dengan muka gelap dan mata mendelik dia lalu balas membentak.

"Eh, setan betina, kau agaknya penjilat Yap-goanswe, ya ? Aha, pantas saja kalau begitu. Rupanya kau telah diberi upah oleh pemudaitu. Dan upah apa yang selalu diberikan seorang pemuda pemogoran seperti Yap-goanswe itu terhadap seorang gadis ? Tentu peluk cium dan perbuatan-perbuatan tidak tahu malu lainnya! Cihh, kau marah? Hee, mukamu merah, tentu kata-kataku mengenai sasaran. Kenapa harus naik pitam?"

Memang wajah gadis itu sudah merah sekali karena ucapan yang dikeluarkan oleh pemuda ini amat menusuk perasaannya.

Rahasia perjinaan Yan-goanswe memang sudah tersebar luas.

maka tidak heran kalau Kui Lun mampu melontarkan hinaan itu.

Akan tetapi, yang membuat kemarahan Pek Hong meledak adalah karena justeru pembuat gara-gara semua fitnah keji ini adalah Wusam-tai-ciangkun, ayah dari pemuda itu sendiri.

Dan sekarang dengan seenaknya saja pemuda ini memaki-maki Yap-goanswe sebagai pemuda tidak tahu malu! "Kaulah jahanam tidak tahu malu !"

Pek Hong m em bentak sengit dan "sr ing", r antai per ak di pinggangnya telah dilolos keluar .

"O r ang she O k, per buatan ayahm u yang m em fitnah Y ap goansw e m ustah il t idak diketahui o lehm u. Dan sekar ang kau ber a ni715 m em aki-m aki Y ap -goansw e seakan -a kan kau t idak m engetahui sem ua kebusukan ayahm u. Dosa begini saj a m asa tidak adil ka lau ditebus dengan kepalam u yang penuh ul at -ulat kotor itu? Nah, ter im alah kem atianm u dan ketahuilah pula sebelum kau m enghadap G iam -lo-o ng bahw a yang m enyur uh adikm u tadi adalah aku sendir i ! "

B egitu habis m engucapkan kat a -kat anya in i, tiba - tiba gadis itu m elengk ing tinggi dan tubuhnya m ener j ang pem uda itu.

R antai per ak di t angannya ber ger ak naik tur un seper ti naga putih, m elenggang -lenggo k dua kal i di udar a lalu tiba - tiba m enghantam dengan sabetan m i r ing.

G er akannya cepat dan kuat, apalagi didor ong oleh kem ar ahan yang m eluap m em buat tenaganya besar sekali.

Inilah j ur us yang dinam akan N aga P utih M ener obos G ua, sebuah ser angan lihai dar i il m u si lat c am buk yang diganti dengan senj ata r antai per ak.

K ui Lun ter kej ut, bukan m enyaks ikan d atangnya ser angan ganas ini, m el ainkan ter kej ut m endengar kata -kat a gad is i tu.

A hh, b agaim ana r ahasia ayahnya bis a ter bongkar ? Sungguh dia kaget bukan m ain d i da l am hatin ya dan dia m elir ik ke ar ah S iu Li yang r ebah di atas r um put.716 A pakah adiknya in i yang m em ber itahukan kepada law an? Celak a.

k alau benar dem ikian, adikny a itu pantas dihaj ar ! B ukankah kalau diketahui m usuh sem ua r ahasia selam a ini ba kal ter bongkar ha bis - habisan? S am pai di m an akah m ur id T a B hok Hw esio ini m engetahui r ahasia itu? Hah, gadis ini benar - benar m usuh yang ber bahaya seka li.

Dia h ar us secepatnya m em bunuh sebelum or ang lain m en - dengar om ongannya.

Dia har us m enutup m ulut gadis ini untuk selam any a .

M aka, begitu ser angan law an tib a secepat k ilat K ui Lun m encabut pedangnya dan m enangkis.

"T r angg......! "

B unga api ber pij ar dan r anta i per ak di t angan P ek Hong ter pental.

G adis ini ter cekat dan ham pir dia m engeluar kan ser uan kaget.

T elapak tangannya ter asa pedas dan panas, ini m em buktikan bahw a d a l a m hal tenaga lw eekang ia m as ih ka lah.

T entu saj a P ek Hong ter kej ut, m aka sam bil ber ter iak nyar ing gadis ini la lu m enger ahkan ginkangnya yang disebut Coan -goa t hui (T er bang M ener j ang B ulan), dan se ger a tubuhnya beter bangan seper ti bur ung w alet m enyam bar -nyam bar .717 Dengan m engandalkan gin kangnya yang tinggi itu, P ek Hong ter nyata ber hasi l m enutup kelem ahannya dal am hal tenaga.

T ubuhnya naik tur un di udar a seper ti kepinis m encar i m angsa, dan r antai per a k di tangannya tidak per nah ber henti ber ger ak..

M aka ter j adilah per tandingan yang cukup ser u di tem pat sunyi ini.

Dua or ang m ur id dar i tokoh - tokoh besar ber tem pur , tentu saj a m enar ik untuk ditonton.

S ayang, tem pat yang sepi ini sam a sekali tida k ada or angn ya selain m er eka sendir i.

P er kelahian sengit yang ter j adipun j uga paling - paling hany a di saksi kan oleh pohon -pohon dan sem ak belukar yang ber ker esekan seak an or ang ber bisik-bisik.

K ui Lun yang sudah m engam bil keputusan untuk m elenyapkan dar a ini agar r ahasi a a yahnya t idak bocor , m enger ahkan sem ua kepandaiannya.

Diam -diam dia ter kej ut j uga.

Dulu, beber apa bulan yang lalu, per nah j uga dia ber tem pur m elaw an gadis ini, ak an tetapi w a ktu itu per tem pur an m ereka kur ang ser ius.

Hal ini telah dicer itakan dalam "Hancu r nya S ebuah K er aj aan"

J ilid tiga kar ena pada w a ktu itu kedatangan P ek Hong m enem pur K ui Lun adalah untuk m enolong718 S iu Li yang dikir anya ber tem u dengan penj ahat m uda.

P ada per tandingan m er eka yang ber j alan dalam beber apa gebr akan itu, K ui Lun m em ang tahu b ahw a law annya ini am at lihai seka li.

A pa lagi setelah dia m engetahui bahw a gadis itu adalah m ur id T a B hok Hw esio yang am at sakti dar i T ibet, m aka tentu SAJA dia t idak ber ani m em andang r endah.

S ekar ang, dalam per tandingan yang kedua kal inya ini, K ui Lun yang ber niat m em bunuh gadis itu tidak m au m ain sungkan lagi.

S am bil m engeluar kan bentakan ker as t iba -tiba tangan kir inya d iputar ter us didor ongkan ke depan.

S er angkum haw a dingin m ener j ang keluar dan tam pak sinar keper akan gem er dep m enyilaukan m ata.

Inilah puku lan j ar ak j auh yang m engandalkan tenaga lw eek ang.

M o -i T hai-houw m enam akannya G in - kong j iu (P ukulan S inar P er ak).

P ek Hong ter kej ut m elihat ser angan tiba -tib a ini.

Ia m aklum b ahw a dalam hal tenag a lw eekang ia m asih kalah seusap, m ak a tentu saj a ia tidak b er ani m ener im anya secar a langsung.

Ha kik atnya gadis ini m em ang j er i kal au ber adu tenaga, m aka719 j alan satu -sa tunya adalah m engelit ke sam ping dan dar i sini dia m enam par dengan pukulan m em utar .

"P lakk! Ihh.....! "

P ek Hong ber ter iak kaget.

B etul b ahw a pu kulan G in -kong - j iu ber hasil di kelit ke sam ping, n am un begitu tangannya m enghantam lengan kir i LAWAN, seketik a haw a dingin yang luar b iasa m em buat j ar i tangannya m enggigil ka ku seper ti dir endam es! T entu saj a gadis ini ter kej ut buk an m ain.

P ada saat i tu, dal am ke adaan j ar i tangan lum puh sedetik, K ui Lun ter taw a dingin d an ka ki k anannya tiba-tiba m enendang lutut P ek Hong ber bar eng tangan kir inya m em balik untu k m encengker am tangan gadis itu.

S er angan ini sungguh ber bahaya bagi m ur id T a B hok Hw esio ini.

R anta i per aknya y ang tadi m enyam bar leher law an, ditangkis pedang ber sinar bir u sehingga ter pental ke atas, sem entar a pedang K ui Lun sendir i ter us m eluncur m em babat leher si gad is.

B al asan ser angan yang720 am at di luar dugaan ini sedikit banyak m em buat P ek Hong te r kesiap j uga.

A kan tetapi dar a ini ter nyata benar -benar tidak per cum a dididik oleh seor ang tokoh besar m acam T a B hok Hw esio yang sakti itu.

B egitu r antainya ter pental, tiba -tiba P ek Hong m elengking ny ar ing dan m enger ahkan tenaga.

R antai per ak yang tadi lem as seper ti r uyung itu m endadak kaku seper ti toya baj a! Dan pada detik itu j uga, senj ata yang telah ber obah k aku ini d ar i at as tib a -tiba m eliuk ke baw ah, m enghantam t angan k ir i law an yang hendak m encengker am lengannya disusul ger akan m er endahkan kepal a untu k m enghindar i babatan pedang ke ar ah kepalany a ! "S ingg -dess -br ett......! "

T iga gebr akan in i ter j adi dengan am at cepatnya.

P edang K ui Lun luput m enyam bar kepala kar ena gadis itu secepat ki lat telah m er endahkan kepalanya, a kan tetap i sebag ai g antinya r am but P ek Hong ter babat uj ungnya.

Ini di pihak si gadis.

S edangkan di piha k K ui Lun sendir i, k ar ena diapun tidak m enyang ka bahw a P ek Hong akan m enghantam lengan kir inya yang siap m enceng - ker am , m aka pem uda inipun t idak m am pu m engelak dan dengan tela k t angan kir inya721 ter pukul r antai law an yang m enj adi ker as seper ti sebatang toya itu.

"A duhhh ! "

K ui Lun ber ter iak dan otom atis cengker am annya gagal.

P em uda ini kesa kitan dan m enj adi m ar ah sekali.

Hantam an r antai baj a itu diisi dengan tenaga lw eekang, m ak a hebatnya ten tu saj a bukan kepalang.

K alau buk an pem uda ini y ang m ener im a, aga knya seketi ka itu j uga tulang lengannya akan r em uk dan hancur ber antakan.

Untunglah, ber kat tenaga G in -kong - j iu yang m a sih d ilancar k an, m ak a ser angan ini tidak sam pai m em buat lengan K ui Lun p atah.

S em entar a itu, ham pir ber sam aan dengan han - tam an r antai per ak, tendangan K ui Lun m engenai lutut P ek Hong.

"T ak....."

Tida k begitu ker as tendangan ini, akan tetapi tetap saj a gad is itu r oboh ber lutut.

Karena tadi K ui Lun kesakitan dihantam senj ata law an, m aka tenaga yang diker ahkan ke kak inya sudah j auh ber kur ang.

Itulah sebabnya m engapa P ek Hong t idak sam pai ter kilir tem pur ung lututnya dan gadis ini hanya ter kena totokan yang tidak begitu tepat ar ahnya.722 A kan tetapi m eskipun dem ik ian tetap saj a P ek Hon g ter kej ut.

Dia ber ser u per lahan dan begitu tubuhnya r oboh ber lutut di depan law an, r antainya diputar m enyer ang pem uda itu agar tidak m el anj utkan pukulannya sem entar a tubuhnya sendir i sudah cepat ber gulingan m enj auh.

"B agus....."

K ui Lun berseru m endongkol dan dia m elom pat m undur . K esem patan ini diper gunakan oleh P ek Hong untuk m elom pat bangun dan dengan m uka m er ah gadis ini m endeliki pem uda itu.

"K au......kepar at, ber ani k au m em babat r am butku ? "

P ek Hong ber ter iak gusar dengan m ata ber api - api.

"Hm m , bukan hanya r am butm u yang akan kupotong, nona, m elainkan kepalam u. K au ter lalu banyak m engetahui r ahasi a or ang lain, bagaim ana a ku tega m em biar kan kau hidup l agi di dunia ini? Dar ipada kau nanti dicelak ai or ang lain, lebih ba ik kuant ar kau kepada G iam -lo ong saj a,"

K ui Lun ter senyum dingin.723 P ek Hong m ar ah sekali dan ia siap m ener j ang lagi.

"B agus, kalau begitu kau sudah m engakui tipu m uslihat or ang tuam u yang busuk itu ? "

Bentaknya nyar ing.

"Muslihat busuk apa? "

Pem uda itu m enj engek.

"

Dalam setiappeper angan tidak ada m uslihat busuk segala. Y ang ada hanyalah kecer dikan ota k m asi ng- m asing. S iapa cer dik dialah yang m enang, m engapa her an? "

"S etan.......! "

P ek Hong m em ekik dan dengan kemarahan meluap gadis ini lalu m ener j ang ke dep an.

M eskipun dalam geb r akan ter akh ir tadi j elas ia kalah sedi kit, nam un dem i m em bela B u Kong mana gadis itu m er asa takut kepada m usuh? Apalagi ter hadap puter a O k -ciangkun yang ter ang -ter angan telah m engakui per buatan or ang tuanya itu, gadis ini m enj adi m ar ah sekal i.

K a lau begitu betul kata - kata r am alan yang diucapk an oleh P hoa -loj in dulu, dan Y ap -goansw e m em ang ter fitnah oleh per buatan Wu -sam -tai-ciang kun.

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Hany a yang belum ia ketahui, siap akah or ang keem pat disebut sebagai seor ang pem uda yang pandai sihir itu? Akan tetapi, bar u saj a P ek Hong m elom pat ke depan, tiba-tiba ter dengar ser uan nyar ing.

"A dik Hong, tahan.....! "

DanS iu Li tiba -tib a melompatbangun dengan724 tubuh gem etar .

Kiranya gadis ini siuman kem bali dar i pingsannya dan k ini dengan langkah ter huyung - huyung m engham pir i dua or ang yang ber tem pur itu.

T er paksa P ek Hong m enar ik ser anganny a dan menanti apa yang hendak dika takan oleh gadis itu.

Apakah S iu Li hendak m enger oyoknya? Agaknya tidak m ungkin.

G adis ini payah keadaannya, tubuhnya m enggigil seper ti or ang kena dem am dan luka yang m asih bar u itu tentu am at m engganggunya.

M asa akan nekat m aj u segala? A kan tetapi kalau begitu kehendaknya, iapun tidak gentar .

B oleh, boleh m er eka m aj u sekalian, d iapun tida k takut.

M aka dengan kepala di kedikk an gadis ini m em andang dua or ang m usuhnya itu ber gantian.

A kan tetapi ter nyat a S iu Li s am a sek ali t idak m enyer angnya.

G adis ini m engham pir i ka kak nya, lalu dengan su ar a lir ih ber bisi k -bisi k di telinga pem uda itu.

"Hahh.....? ! "

K ui Lun tam pa k ter kej ut dan mukanya ber obah.

"K au gi la, Li-m oi? K au gila? "725 pemuda ini m elotot ke ar ah adi knya n am un S iu Li tiba-tiba sudah am br uk dan pingsan di pelukan kakaknya. P ek Hong tida k m enger ti m engapa tiba -t iba saj a kem bali S iu Li roboh pingsan. Dan iapun tidak tahu apa yang tadi dibis ik -bis ikk an oleh gadis itu kepada kakaknya. Y ang ia lihat sekar ang adalah bahwa K ui Lun m endadak tam pak gugup sek ali dan begitu adiknya tak sadar kan dir i, pem uda ini lalu m em anggulnya dan tanpa m enoleh kepada P ek Hong, K ui Lun m elom pat secepat ter bang m ening galkan te m pat itu dengan m uk a pucat.

"Heii, ib lis kec il ! K enapa lar i ? T unggu du lu......! "

P ek Hong yang penasar an m elih at sem uanya ini hendak lom pat m engej ar , akan tetapi tiba -tiba m atanya m em bentur sesuatu di atas tanah.

Itulah tanah ber um put yang tadi diper gun akan K ui Lun untuk m em bar ingkan adi knya.

Dan se kar ang, di atas tanah itu ter dapat cor etan hur uf yang ti dak begitu besar dan sebuah cincin kec il yang gem er lapan.

K ar ena per hatiannya ter tar ik ke sini, cepat Pek Hong m enahan lang kah dan m enuj u ketem pat itu.726 T er nyata m em ang betul.

cor etan kalim at itu dibuat oleh S iu Li y ang ber bunyi.

Jangan buang-buang waktu lagi, cepat naik ke atas dan bantu dia segera, bawa cincin ini dan tunjukkan pada Kauw-sian, maka diapun tidak akan banyak cerewet lagi.

Semoga bahagia! Inilah bunyi kalim a t itu dan P ek Hong se ket ika sadar bahw a Y ap -goansw e telah dibaw a si kakek m onyet ke at as punca k.

M em ang betul, ia h ar us m enolong B u K ong dan m em bantu S i Dew a M onyet.

K alau tida k, ke adaan bek as j ender al m u - da itu bisa ber bahaya sek ali.

S eketi ka ia m er asa gelisah dan m el ihat sebuah cincin m enggeleta k di sam ping cor etan hur uf -hur uf ini, P ek Hong lalu m em ungut benda ini dan tanpa b anyak bicar a lagi iapun lalu ter bang ke puncak bu kit m enyusul K auw -sian yang sudah duluan m em baw a pasiennya.

S em uanya seger a dilupakan dan satu -satunya ingatan ad alah m enolong Y ap goansw e.

Dan gadis inipun j uga tidak m au tahu lagi apa sih yang tadi dibisikk an S iu Li kep ada ka kakn ya itu?727 S ebenar nya j aw aban tentang ini sed er hana saj a.

T adi, ketik a S iu Li m engham pir i kaka knya, gadis ini ber bisik per lahan.

"Lun-ko, kar ena tidak m enyangka kedat anganm u, aku ter lanj ur m enelan S iau -h u n- tan (P il P em buyar S ukm a). K au tahu sendir i, beker j anya obat ini am at cepat, ter lam bat sedikit t entu sukm aku benar -benar akan buyar . Nah, ter ser ah padam u, hendak cekcok dulu dengan m ur id T a B hok Hw esio itu ataukah hendak seger a m enolong dir iku."

K ui Lun yang m endengar keter angan ini tentu saj a kaget setengah m ati.

Itulah sebabnya m engapa P ek Hong m el ihat m uka pem uda ini ber obah seketika d an m elotot ke ar ah adi knya ser ta m em aki adikny a itu sebag ai or ang gila .

S iau -h u n- tan adalah obat yang am at ker as sekali, m em ang cocok kal au dipakai untuk m aksud - m aksud bunuh dir i.

Dan obat penaw ar nya ber ada di Lem ba h B am bu K uning.

M ana K ui Lun m au m em buang -buang w aktu lagi? Nyaw a adi k nya j auh lebih penting dar ipada segala ur usan lain ! M aka begitu adiknya r oboh pingsan, pem uda ini seger a m em baw anya per gi dan ber lar i seper ti ter bang m enuj u ke Lem bah B am bu K uning.

S am a728 sekali K ui Lun tidak m engir a seuj ung r am butpun bahw a adiknya itu telah m em bohonginya ! S iu Li m em ang mem bohongi kakaknya ini.

Di a tahu bahw a kalau per tem pur an itu tidak dicegah, P ek Hong bukanlah law an k aka knya yang l ihai.

M eskipun per tandingan akan ber j alan lam a sekali, nam un akh ir nya P ek Hong tentu d i baw ah angin.

K alau gadis itu sam pai celak a, bukankah Y ap -goansw e akan m enuntut balas ter hadap kaka knya ? Ia tidak m au ha l ini ter j adi.

K esalahan m er eka ter hadap j ender ai m uda itu sudah cukup banyak, tid ak per lu ditam bah l agi.

A palagi B u K ong sendir i sedang ker acunan dan pem uda itu har us secepatnya ditolong, untuk apa per tem pur an itu dilanj utkan ? Dengan a kal begini, otom atis kedua pih ak akan ber henti dengan sendir inya k ar ena m asing -m asing saling m em punyai k epentingan yang per lu did ahulukan.

K ui Lun per lu m encar ikan ob at penaw ar adi knya, sedangkan P ek Hong dapat naik ke puncak untuk m enyusul Y ap -goansw e.

Dem ikianlah, dengan sed ikit ak al bikinan begini, S iu Li telah m em isah dua or ang itu tanp a susah729 payah dan sekar ang kak aknya y ang m engir a ia pingsan itu ber lar i -l ar i ke Lem bah B am bu K uning untuk m enolongnya.

*** Dew a M onyet yang ter gopoh -gopoh m em baw a pasiennya, dengan cepat telah tiba di atas bukit.

T ubuh kakek ini benar -benar gesit seper ti ker a, lom patan - lom patannya di atas batu kar ang di dinding tebing itu sam a sekal i tida k m engalam i kesukar an sedikitpun j uga.

A palag i dia telah ser ing naik tur un bukit, tentu saj a per j alanan sem acam ini tida k ada ar tinya bagi ka kek itu biar pun dia m em anggul seor an g pem uda yang cukup ber at.

Lain haln ya dengan P ek Hong sendir i.

G adis ini tidak secepat penghuni atau tuan r um ahnya itu, kar ena m engenai tonj olan -tonj olan batu kar ang yang har us diinj ak per lu dicar inya dahulu.

Dinding ini am at tinggi dan ter j al sek ali, j ug a dipandang dar i baw ah lic in ber kil auan.

M a ka P ek Hong har us ber hati -hati.730 A kan tetapi dengan m elihat j ej ak kaki S i Dew a M onyet di a tas t anah, dap at j uga P ek Hong tiba di puncak dan gad is ini sej enak ter cengang.

T er nyata puncak A ng bhok -san ini m er upakan tanah datar y ang luasny a sek itar ser ibu li per segi.

S ekelilingnya penuh pohon -pohon gundul ber kulit m er ah, ker ing dan m em bayangkan suasana tandus.

A kan tetapi anehnya, di sel a -sela pepohonan itu, tam pak r um put -r um put hij au dan tanam an - tanam an per du.

M elihat baunya, m eskipun P ek Hong bukan seor ang ahl i obat, nam un gadis ini m aklum bahw a tanam an per du dan r um put r um put itu ter nyata adalah obat - obatan yang senga ja ditanam S i Dew a M onyet di tem pat kediam annya ini.

Dan di tengah - tengah hutan kecil itu, ber dir i sebuah pondok m er ah yang tida k begitu bes ar .

War na m er ah dar i pondok ini bukannya cat r um ah m elainkan as li begitu kar ena banngunan pondok itu ter buat dari A ng -bhok (P ohon M er ah).

S em entara gadis ini m em andang sekitar sam bil m encar i-car i, tiba -tiba dar i ar ah pondok ter dengar ter iakan Dew a m onyet.731

"Heii, nona ci lik, ehh......n yonya m uda, cepat kesini, j angan m elenggong saj a di situ! S uam im u per lu dibantu dua or ang, lohu h ar us m em a s a k obat ! "

P ek Hong ter sentak dan sekej ap m ukanya ter asa panas.

O r ang m em anggilnya "nyony a m uda", bagaim ana dia t idak m er asa j engah? A kan tetapi ter ingat akan nasib pem uda itu m em buat P ek Hong m elenyapkan r asa m aluny a dan cepa t dia ber lar i ke pondok m er ah itu.

S am pai di depan pintu dia m endengar K auw -sian m engom el.

"S ungguh aneh, suam i sakit ber at datang saj a m asih ter lam bat. I ster i m acam apa ini? Huhh....! "

Dan keti ka gadis itu sudah m elangkah m asuk, kake k ini tidak m elanj utkan kata-k atanya dan tutup m ulut dengan m uka cem ber ut.

"A pa k atam u, lo cianpw e? "

P ek Hong ber tany a dan kini dia m em anggil ka kek itu dengan sebutan "locianpw e" (or ang golongan tua) kar ena m au tak m au ia har us ber sikap m anis ter hadap sang penolong ini.

K akek itu m enoleh, sekej ap celinguk an kesana - sini dan tidak m enj aw ab.

M elihat S iu Li tidak732 ber ada ber sam a, k akek ini t am pak ter her an.

"M ana sioc ia? "

Tan yanya.

"Dia sudah per gi.

"

"A hh, betulkah? "

K akek in i tiba -t iba nam pak gir ang dan sepasang m atanya ber sinar aneh. P ek Hong tidak m enger ti m engapa sikap kakek itu tam pak gem bir a dan sam bil m enganggukkan kepala dia m enj aw ab.

"B etul, ia sudah pulang kem bali. M engapa, loc ianpw e? "

"T idak apa -apa, han ya lohu agakn ya ter paksa .."

Dew a M onyet m enghentikan ucapanny a dan m enyer ingai, m em andang gadis itu dar i atas ke baw ah dan tiba -tiba ter kekeh -ke keh.

"A gaknya lohu ter paksa tidak dapat m enolong suam im u ini, h e h -h e h-heh! "

Tentu saja P ek Hong ter kej ut. S eketika m ukanya ber obah dan tanpa ter asa g adis ini m engelu arkan ser uan ter tahan.

"A hh, kenapa begitu? "

D an tangan kanannya ter angk at, m endekap m ulutnya sendir i yang ham pir saj a m engeluar kan m aki an ter hadap S i Dew a M onyet.733 K akek itu m as ih ter kekeh -ke keh, ak an tetapi ketika secar a tidak sengaj a m at anya m em andang cincin di j ar i m anis P ek Hong, sekonyong -konyong ketaw anya ber henti sam a seka li dan ka kek ini tam pak ter kej ut.

"E hh .ohh, tidak........ bukan........ buk an begitu m aksud lohu! Lohu hendak m engatakan bahw a j ika per tolongan lohu ini tida k ber hasil, lohu agaknya ter paksa tid ak m am pu ber buat lebih j auh. Har ap nyonya m uda tida k sa lah paham , sungguh m ati lohu tida k ad a pi kir an j el ek, sungguh m ati...! "

Dan dengan ter gopoh -gopoh kakek ini la lu ber lar i kian kem ar i di r uangan kam ar itu m engum pulkan d aun -daun obat.

S ej enak P ek Hong ter tegun.

S ikap kake k gil a itu betul-betul tida k w ar as.

T adi m enyer ingai iblis dan sekar ang m unduk-m unduk ketakutan.

A da apa ger angan? T er ingat betapa tadi ka kek itu m em an - dang cincin di j ar inya dengan m ata ter belalak, tahulah gadis itu bahw a y ang ditakut i oleh Dew a M onyet ini agakn ya c incin y ang dipaka inya itu.

Hem m , r upanya senj ata am puh untuk m enundukkan kake k ini adal ah cinc in itu.

Cincin apakah ini sehingga S i Dew a M onyet tam pak j er ih dan gentar j ika m em andangnya? A kan tetapi P ek Hong tidak m er enungkannya leb ih j auh.

S etelah734 ia tahu h al in i, dapat lah i a sek ar ang m em per gunakan kekuasaannya unt uk m enekan kakek itu.

T er ingat betapa kakek itu ham pir saj a m ain gila, P ek Hong m endengus.

"
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


He, set an tua, kau tadi ada pik ir an busuk, ya? A w as, sek ali lagi kau ber sikap tidak w aj ar , aku akan m elapor kan sem ua sepak ter j angm u ini kepada r atu! "

O m ongan P ek H ong ini diucapkan sekenanya saj a.

M elihat bentuk cinc in, sek ali lihat gadis itu m enger ti bahw a pem ilik benda ini adalah seor ang w anita.

Dan kal au kake k itu takut -ta kut ter hadap w anita yang tida k di ketahuinya itu, bu kankah kekuasaan w anita pem ilik cinc in in i sam a ha lnya dengan seor ang r atu? S am a sekali ia tidak m engir a bahw a kata - ka tanya itu j uster u tepat m engenai sasar an kar ena pem ili k cinc in yang m em buat S i Dew a M onyet j er ih ini adal ah M o -i T hai-houw atau S ang R atu B er baj u Iblis! Jadi ancam annya itu m alah tepat se kali.

T entu saj a S i Dew a M onyet puc at ketakutan.

"A h, nyonya m uda j angan m ain -m ain. M ana lohu ber ani m ain gila? T idak.......tida k ada pikir an busuk lohu selain hendak m enyel am atkan suam im u itu. Har ap n yonya m uda t idak735 m elapor kan kesal ahan lo h u ter h adap thai - siang! "

"B aik, akan tetapi kau har us bisa m enolong j iw anya. J ika tidak, hm m , tahu sendir i.....

"

P ek Hong m engancam dan sekar ang dia tida k lagi m em anggil locianpw e tapi m enyebutnya setan tua. Dan anehnya ka kek itu m alah tam pa knya lebih senang dipanggil begitu dar ipada disebut locianpw e.

"T entu..... tentu, nyonya m uda. B iar lah nyaw a lohu yang m enj adi tar uhan,"

K auw -sian m enj aw a b ter bata -bata dan gadis itu m enar ik napas lega.

"A kan tetapi..... ."

T iba-tiba k akek itu m enghentik an k alim atny a dan P ek Hong sudah m endelik, m engir a bahw a k akek ini lagi -lag i hendak m ain gila. T api cepat k akek itu lalu m enyam bung.

"A kan tetapi kuhar ap huj in (nyonya) j uga m em bantu agar cepat selesai ."

"Hem m , kalau i tu yang kau kehendaki, boleh saj a. M em angnya kenapa m esti takut -takut? K au ada akal busuk lagi, ya? "736

"

A h , tidak... .. tidak ad a! "

S i Dew a M onyet cepat m en ggelengkan kepalanya dan dem ikianlah dua or ang ini lalu m ulai be ker j a.

K akek itu sudah m em asang kual i dar i tanah liat, m engisi air la lu m enj er angnya di atas api.

S em entar a itu, sam bil m enunggu air m endidih, kakek in i lar i kesan a kem ar i dengan sikap ce katan m engam bil r am uan obat -obatan.

S etiap com ot sana am bil sini hidungnya se lalu m engendus seper ti anj ing pelacak, tangannya m enakar dan m enim bang daun -daun dan ak ar -akar obat tiada hentinya.

M ula-m ula P ek Hong m engaw asi sem ua ger ak - ger ik or ang dengan per asaan tegang dan ser ingkali ia m enengok ke ar ah B u K ong ber bar ing.

P em uda itu telentang di atas dipan, m ukanya pucat sem u hij au dan kuning j ingga, napasnya ham pir tid ak ter dengar .

Hanya dadanya yang m engem bung per lahan dan ber at itu saj alah yang m em buktikan bahw a j ender ai m uda itu m asih ber napas.

Dipandang sepintas lalu dar i kej auhan, keadaan pem uda ini tiada ubahnya dengan m ayat belak a.737

"Huj in, tolong am bilkan t abung bir u di atas r um ah ! "

Tiba -tiba kakek m onyet ber ter iak dan gadis itu ter kej ut.

"A pa? "

P ek Hong ter belalak.

"D i at as r um ah? A tas yang m ana, buk ankah r um ahm u ini t idak ber tingkat? "

"A h, huj in tidak tahu. Itu, langit - langit r um ah kan j uga bisa disebut atas? N ah, har ap huj in ke belakang, m asuk saj a dar i lubang penutup at as di poj ok kir i, lalu am bil tabung bam bu ber cat bir u. Har ap hati -hati, j angan sal ah am bil kar ena di situ ada tiga buah t abung yang bentukn ya sam a.

"

"A pa catny a j uga sam a? "

"T idak, yang s atu ber cat hij au tua dan y ang lain ungu."

"B aik,"

P ek Hong m enj aw ab dan cepat dia m enyelinap ke belakang r um ah.

Di sini ia m encar i-car i lubang penutup atap yang ka tanya ber ada di poj ok k ir i, dan betul saj a, gad is itu m elihat sebuah penutup yang ter buat dar i kayu tipis m er ah sem acam tr iplex di poj ok sana.738 S ekali lom pat, tubuhnya m elay ang ke ata s dan tutup lubang atap itu dising kir kannya .

T ubuh nya ter us m ener obos dan akhir nya ber ada di langit - langit r um ah.

S uasana gelap, diam -diam P ek Hong m endongkol sekali.

T iga buah tabung itu kalau dilihat dar i tem pat gelap begini m ana bisa dibedakan? Y ang satu ungu, yang lain bir u dan yang satunya lagi hij au tu a.

M ana or ang tahu m ana yang bir u d an m ana yang ungu atau hij au tua? Di atas langit -langit r um ah739 ini m em an g betul ber j aj ar tiga buah t abung bam bu, dan kar ena tidak kelihatan m ana yang bir u dan yang ungu atau hij au segala m acam , m aka dengan gem as P ek Hong m engam bil sem uanya itu.

Dia m elom pat kem bali ke baw ah dan bar u setelah ber ada di tem pat ter ang begini ketig a m ac am bar ang itu dapat d ibedakan.

T er nyata yang bir u adalah tabung yang di tengah, m aka dua yang lain la lu dilem par kan P ek Hong ke tem pat nya sem ula.

K em udian dengan cepat dia keluar m enem ui kakek itu dan m enyer ahkan bar ang yang dim inta.

"T er im a kasih, h uj in, peker j aanm u cepat se kali,"

SI Dew a M onyet ter senyum .

"S ekar ang, kar ena obat m ulai m endidih dan lohu har us m engaduk ter us, tolong huj in buka baj u suam im u itu. Lohu hendak m elihat kead aannya.

"

P ek Hong ter tegun dan r as a panas m em enuhi m ukanya.

T api, k ar ena kakek itu telah m enganggap m er eka sebagai suam i -ister i, m aka dengan m enger askan hati i apun m engham pir i pem bar ingan.

S ej enak ia ter m angu, j antungnya ber detak kencang.

Nam un setelah ia ber hasil m enenangkan hati, dengan j ar i t angan sed ikit gem etar P ek H ong lalu m er aba kancing baj u B u740 K ong dan per lahan - lahan m em buka pa kaian pem uda itu.

S elam anya gadis ini be lum per nah m elakukan hal begini, j adi t idak her an j ika tiba -t iba m u ka nya ber sem u dadu ketika m elihat dada yang bidang dan tam pak ku at itu.

S ek ilas ia m elir i k ke ar ah wajah B u K ong seakan khaw atir kalau pem uda itu m elihat per buatannya, tapi pem uda itu sam a sekali t idak ber ger ak.

K ulit m ukan ya pucat kehij auan dan di pelipis kir inya ter dapat segar is cahaya m er ah j ingga.

T entu saj a r asa likat nona itu leny ap seket ika.

M elihat keadaan B u K ong yang dem ikian m engenaskan, kem bali h atinya gelisah.

P ada saat itu tiba -tiba si k akek m onyet kem bali ber ser u.

"Huj in, tolong kem ar i sebentar . O bat ini h ar us ter us kuaduk, tidak boleh kut inggalk an. M aka tolong buka tabung bir u itu dan tuangkan isinya ke dalam ku ali ! "

P ek Hong m enoleh dan gadis ini m aj u m engam bil tabung yang ditar uh di sam ping ku ali obat. Dia sudah hendak m em buka tutup ta bung ket ika tiba - tiba S i Dew a M onyet ber ter iak.

"Hee, j angan ter gesa -gesa, nanti m er e ka m eloncat ! "741

"E hh, m eloncat? S iapa yang m eloncat? "

Gadis itu ter kej ut dan m ukanya ber obah.

Dengan sin ar m ata taj am ia m enatap ka kek itu dan ta k ter asa tabung yang dipegangnya itu ter lepas.

Ucapan S i kakek m onyet m em buat i a seak an dipagut ul ar .

M elihat na ga-nag anya agakn ya isi tabung itu bar ang hidup! K alau tida k, m asa dikat akan "m eloncat"

Seg ala? Dew a M onyet tidak seger a m enj aw ab, dia ter kekeh dan t angannya ber ger ak, m enyam bar tabung bir u yang ter lepas d ar i tangan gadis itu.

"A hh, huj in tida k tahu. Inil ah tem an - tem anku yang paling setia selam a ini. K alau saj a tida k atas per intah huj in, m ana lohu m au m em ber ikan m er eka kepada setiap or ang? Hem m , sebenar nya lohu m er asa sayang j uga, t api dem i suam i huj in yang saki t par ah, biar lah lohu ber kor ban."

S am pai di sin i w aj ah kakek itu tam pak m ur ung, nam un hanya sekej ap s aj a kar ena seger a s ikapnya kem bali seper ti biasa .

"

Huj in, pegang lagi, t aati per intah lohu,"

Ka kek itu m enyer ahkan tabung di tangannya dan tiba -tiba P ek Hong m er asakan betapa di dalam tabung ini ada ben da ber ger ak - ger ak.

G adis ini m engkir ik, m em andang S i Dew a M onyet dengan r agu -r agu, akan tetapi sam bil742 ter taw a kakek itu m enyusupkan tabung bir u di telapak tangannya.

"Jangan khawatir, asal lohu ber ada di sini, tem an lohu tidak a kan merugikan orang lain.

"

K a kek itu ber kata sam bil menyeringai.

"Nah, sekarang huj in balikk an tabung itu, kepalanya di baw ah.....ya.... ya begitu. La lu pencet tutup atas, hitung dar i satu sam pai t iga. N ah, m ulai..."

Dem ikianlah, sam bi l m em ber ikan petunj uk kepada gad is itu, k akek ini tiba-t iba m engaduk obat di dal am kua li itu dengan cepat sehingga a ir yang m endidih i tu ber buih.

P ek Hong m engangkat tabung seper ti yang diper intahkan S i Dew a M onyet, diam -diam m er asa tegang hatinya.

Dan m ulailah kake k i tu ber ser u.

"S atu..... dua...... tiga......hei ! "

B er sam a dengan ter iakan ter akhir itu ter dengar suar a "kli k -klik-klik"

Tiga ka li disusul suar a m endesis dan m enciap m acam cecak. Dar i tutup tabung bagian baw ah tib a -tiba m eluncur tur un tiga ekor binat ang, yang per tam a adalah see kor kadal, kedua seekor tokek dan y ang ter akhir adalah seekor kel abang!743

"P lung -plung -plung! "

Kar ena dit ar uh di at as kuali yang sedang digodok, tentu saj a tiga ekor binatang itu langsung nyem plung ke dalam air obat dan ter dengar si tokek m enj er it ker as m em ekakkan telinga.

T iga ekor binatang itu m eloncat - loncat di atas air m endidih dan j elas m er eka tam p ak kesakit an sek ali.

Nam un s i k akek m onyet tidak per duli, m ulutnya ber siul per lahan seper ti seor ang ibu hendak m eninabobokkan bayinya sem entar a tangan k anan y ang m em egang744 adukan ter us beker j a, m em utar air obat yang ber buih itu ber sam a tiga ekor binatang te r sebut.

P ek Hong ter belalak dengan w aj ah pucat, ter kesiap m elihat bahw a isi tabung bir u ini ter nyata adalah binatang -bin atang m enj ij ikkan itu.

Dan tadi ia telah m engem pit "kur ungan"

Ini di baw ah ketia knya! K alau s aj a salah see kor diantar anya lolos, bu kanka h d ia ak an digigit m am pus? M elihat w ar na -w ar na kul it t iga e kor binatang itu y ang sem uanya ber w ar na bir u, m aklum lah gad is in i bahw a sem ua binat ang itu m er upakan binatang -binatang y ang am at ber bisa.

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dan sekar ang tiga m ahluk ber bisa itu dij adikan obat untuk B u K ong! A pakah kake k ini tida k m ain gila? P ada saat itu tiba-tiba ter dengar suar a "ngungg......."

Yang panj ang dan dar i dalam tabung m enyelinap seekor kum bang ber sayap bir u. T entu saj a P ek Hong yang m asih m em egang tabung itu ter kej ut sekali.

"A ihh.......! "

Gadis ini ber ter iak ter tahan dan tabung yang ada di tangannya itu seket ika dilem par j auh.745

"P r ang! "tabung pecah dan sekonyong konyong kem bali dar i da lam benda itu ter dengar suar a "ngungg"

Seper ti yang per tam a, dan t iba -tiba kem bali seekor kum bang ter bang kelua r.

P ucat m uka P ek Hong m enyaksikan ini sem ua.

T adi dia m engir a bahw a tabung itu sudah habis, tidak ada isinya.

S iapa sangka, tahu -tahu di da lam nya m asih ter sisa dua ekor kum bang ber acun! "K au "

Bar u saj a ia ber ter iak hendak m em aki S i Dew a M onyet, tiba -tiba S i Dew a M onyet sendir i tam pak ter kej ut dan ber ser u.

"Hee, kenapa tabung itu dibuang? Wah celaka, m er eka keluar sem ua. Huj in, tolong ganti kan a ku m engaduk obat ini, biar aku m enangk ap kem bal i binatang - binatang itu. Cep at, sebelum m er eka m e r at keluar .....! "

S ikap yang gugup dan w aj ah y ang ber obah dar i kakek in i m em buat P ek Hong m enghilangkan cur iganya. D an sini tahulah dia bahw a r upanya kakek itu tidak sedang ber m ain g ila akan tetapi sungguh -sungguh tidak sengaj a.

"K enapa kau tidak m em ber i t ahu bahw a di dalam tabung m asih ada isinya? "

Gad is in i m elotot m ar ah.746

"A ihh, salah ku..... sa lahku sem ua, tad i lohu lupa m em ber i tahu bahw a begitu tiga ekor binatang per tam a keluar , huj in sehar usnya m enekan sam ping tabung sebelah kir i sehingga lubang yang t adi ter buka untu k lolos itu ter tutup kem bali. S iapa kir a, k ar ena lohu lupa m em ber i tahu huj in m aka sekar ang dua ekor kum bangku lar i. Huj in, cepa t ke sini, aduk obat ini dengan gencar . B iar lohu yang m e nangkap m er eka sebelum kabur ! "

Dengan m uka ber sungut P ek Hong cepat m engham pir i kakek itu dan m ener im a adukan obat, sedangkan Dew a M onyet sendir i sudah cepat m eloncat dan duduk di atas tanah.

G adis ini m elihat betapa kakek itu m engeluar kan m adu dar i dalam botol kecil, la lu m engoleskannya di atas telapa k tang an, kem udian ber siul tinggi r endah secar a ber ir am a.

A neh.

Dua e kor kum bang ber acun yang tadi ter bang ber putar an di atas kam ar , m endadak m endengung ker as dan tib a -tiba dua e kor binatang ini m em balik, m enubr uk ke ar ah s i k akek m onyet.

R upanya pangg ilan ser ta m adu d i tel apak tangan kakek itu lah yang m em anggil pulang dua ekor kum bang ini dan begitu m er eka m elekat di atas m adu, S i Dew a M onyet m enangkapnya747 dengan cepat dan ber tur ut -tur ut dia m enggulung dua ekor binatang itu di d alam lengan b aj unya.

A kan tetapi ba r u s aj a k akek ini m enangkap binatang pelihar aann ya, t iba -tiba P ek Hong m enj er it kaget.

S i Dew a M onyet ter kej ut dan m enoleh, dan tam pakl ah apa ger angan yang m em buat gadis itu ber ter iak.

K ir anya kar ena tadi m elihat ka kek itu ber aksi m enangkap sepasang kum ban g, gadis ini ber henti m engaduk satu putar an.

K ej adian ini hanya sedetik saj a, akan tetapi toh cukup m em baw a per obahan.

T iga m acam bina tang y ang digodok ber sam a di dalam air m endidih itu sebenar nya belum m ati, m er eka m asih ber keloj otan dan m eloncat - loncat lem ah.

T er utam a si tokek.

B inatang ini yang p aling besar dan pa ling kuat.

M aka begitu aduk an ber henti satu putar an, tiba - tiba binatang ini m enj er it ker as dan sekuat tenaga dia m eloncat.

K ar ena tidak ada penghalang, tokek ini dapat m elom pat m elew ati bibir kuali dan langsung j atuh di at as k aki P ek Hong !748 T entu saj a gadis itu kaget bukan m a in.

S e ketika ia m er asa j antungny a ber henti ber denyut dan m ukanya sepucat m ayat .

Di a m enj er it dan pada saat itul ah si k akek m onyet m enoleh.

T okek besar ini sedang kesakit an, tubuhnya m elepuh kar ena digodok air m endidih, m aka tentu saj a begitu j atuh di lantai seger a dia m enggigit dengan buas.

"K auw -sian, tolong.....! "

P ek Hong m enj er it nger i dan ia m engipatkan ka ki sekuat tenaga.

A kan tetapi sungguh cel aka.

T okek yang sudah m a r ah ini ter nyata tida k dapat dilem par kan.

S ekali dia m enggigit m aka dia tida k m au sudah kal au belum m encium dar ah.

Dan kar ena gad is itu m engenakan sepatu kulit, toke k ini m enggigit seker asnya dan tubuhnya m elekat di situ seper ti lintah.

K onon m enur ut kab ar , j ika ada geledek m enggelegar saj alah m aka binat ang ini m au m elepaskan gigitann ya ter hadap kor ban.

Untunglah pada saa t yang ber bahaya ini t iba -tiba si Dew a M onyet m encelat d ar i tem patnya dan m ulutnya m engeluar kan benta kan m enggeledek.

S i tokek ter kej ut, m engir a bahw a ada halilintar ber bunyi, m aka sedetik dia m elepaskan749 gigitannya dan pada w aktu y ang tepat inilah kakek m onyet itu m enangkap leher nya.

"Hayo kem bali, ana k m anis, j angan bi kin kaget huj in ! "

Dew a M onyet ber ser u per lahan dan cepat sekali t angan nya ber ger ak m elem par kan toke k ini ke dalam ku ali.

"P lungg..."

Binat ang ini m enj er it par au di dalam air m endidih, m eloncat -lonc at dengan ker as nam un si k akek m onyet tel ah m engaduk air itu dengan gencar .

Dengan car a adukan seper ti ini, tentu saj a tokek itu i kut ter putar dan tidak ada kesem patan baginy a untuk m elolosk an dir i.

Itulah sebabnya m engapa tad i k akek ini m enyur uh agar adukan diputar gencar .

M aksudnya adal ah agar binatang -binatang itu tidak m am pu keluar kar ena hanyut dal am putar an kuat.

S em entar a itu P ek Hong ter engah -engah, m ukanya puc at dan gadis ini m em andang ke ar ah kuali ob at dengan m at a ter belala k.

B etapa ber bahayanya kej adian tadi, sed ikit ter lam bat tentu ia akan ter gigit binatang m enger ikan i tu.

"K auw -sian, ter im a.....ter im a kasih atas per tolo nganm u....."

Gadis ini ber kata setelah dia750 m enelan ludahnya satu kali, dan suar anya ter dengar agak gem etar .

M em ang gadis itu m er asa nger i sekali.

B ay angkan saj a, seekor tokek ber kulit bir u dan am at ber acun telah m enggigit sepatunya.

Coba ka kinya te lanj ang, bukankah tokek itu a kan m enggigit kak inya? Dan m em bayangkan betapa binatang itu m elekat kuat di atas ka kinya benar -benar m em buat m ur id T a B hok Hw esio yang biasan ya tab ah ini m enj adi ber gidik ser am .

A kan tetapi si kakek m onyet han ya ter kekeh saj a.

"Huj in kenapa sungkan? "

Katany a per lahan.

"B iar tidak huj in m int a se kalipun lohu tid ak ber ani m em biar kan huj in celaka, apalagi cel aka di tangan tem an -tem anku yang naka l ini. M em angnya thai -siang su ka m em ber i am pun kepada lohu k alau ha l itu ter j adi? "

P ek Hong ter di am , ter ingat akan cinc in di j ar i kanannya, hal ini m em buat per asaanny a tenang kem bali dan dia tida k m au banyak bi car a lagi, khaw atir diketaw ai k akek itu k alau suar anya m asih m enggigil.

Dem ikianlah, setel ah S i Dew a M onyet m eng aduk kuali obat yang a ir nya m e ndidih itu dengan putar an gencar , tiga ekor binat ang ber acun yang751 tadi m eloncat -lon cat itu tida k dapat ber kutik lagi.

S i kada l m engeluar kan suar a m encicit seper ti anak tikus ter j epit, lalu akhir nya diam m engam bang ter gulung buih air di dalam kuali.

B egitu pula halnya dengan si kelabang d an tokek tadi, dua ekor binatang inipun ber keloj otan lem ah dan a khir nya ter diam ten ang, tanda m er eka telah m ati ter godok air panas itu.

"Huj in, tolong am bilkan pir ing kem bang, cepat, sebelum daging tiga ekor binat ang ini hancur ,"

Si kakek m onyet tib a -tiba ber ser u dan P ek Hong yang sej ak t adi m enya kskan or ang punya ker j a, ter sentak dan cepat m engham pir i r ak pir ing di sudut dalam , m engam bil pir ing kem bang seper ti yang dim inta k akek itu.

"Dan sek ar ang har ap huj in j aga daging aj a ib ini, lohu hendak m eliha t kead aan suam im u.

"

K akek itu m eniup padam api tungku dan bangkit ber dir i.

"E nh, bagaim ana dengan air obat ini, K auw -sian? "

"B iar kan saj a, huj in, tunggu sam pai dingin. Y ang penting kau keluar kan dulu tiga ekor bina tang itu dan letakkan d i pir ing kem bang. A w as, hati hati, r acun di tubuhnya m asih ganas. Lebih baik pakai752 sum pit lohu yang tadi kuper gunakan untuk m engaduk m er eka."

"B aik,"

G adis itu m enj aw ab nam un sikapnya agak j er ih.

Dengan hati -hati ia m enyum pit keluar tiga ekor kadal, tokek d an kelabang itu, m enar uhnya di atas pir ing kem bang.

A neh, begitu m enyentuh dasar pir ing, tiba -tib a ter dengar suar a "cess "

Dan asap bir u m enguap keluar .

T entu s aj a P ek Hong ter kej ut dar i hidungnya m encium bau am is yang ker as m em uakkan.

Cepat gadis ini m enj auhkan m uk anya dan dengan hati - hati dia m eletak kan pir ing yang ber isi t iga m acam binatang itu dengan per ut m ual.

Henda k di apakan daging binatang -b inatang ini? D an tad i k akek itu m engatakannya sebag ai "d aging aj aib" .

S am a sekali P ek Hong tida k m engir a bahw a ucapan yang dikeluar k an oleh S i Dew a M onyet ini sesungguhnya m em ang benar begitu.

G adis ini tidak t ahu betapa kad al bir u itu ad alah sej enis binatang y ang am at langk a did apat.

Um ur nya sudah ser atus tahun dan kulitnya yang kebir uan itu m enandakan usia binatang ter sebut.

K onon m enur ut cer ita or ang kang -ouw , kadal m acam begini hanya bis a didapat di d aer ah753 dingin, ter utam a di liang tikus di P egunungan Him alay a.

Itupu n tidak m udah dan am at ber bahaya.

B inatang ini dapat m enyem bur , dan uap sem bur annya itulah yang sanggup m em bunuh setiap m anusia tidak lebih d alam j angk a w aktu lim a m enit! Itulah sebabnya tida k sem bar ang or ang dapat m enangkap kadal y ang am at ganas ini.

N am u n, di sam ping ber acun dan am at ber bahay a, konon binatang itu dapat dij adik an r am uan obat penaw ar segala bisa, kecuali r acun dar i tuj uh ular kem bang yang oleh or ang kang -ouw disebut Jit - coa-tok.

E ntah dar im ana kakek sinting itu m em per olehnya, sukar untuk di ketahui.

Y ang j elas, kar ena j er ih m elihat cinc in tanda kua sa dar i M o- i T hai-houw yang ditakutinya itu, ka kek ini sekar ang telah m engor bankan kadal ber acunnya, bahkan m asih dit am bah dengan seekor kelabang dan seekor tokek.

M em ang tidak ada seor angpun yang m engetahui bahw a sebenar nya kakek y ang tida k w ar as otaknya in i adalah seor ang ahl i r acun yang am at lihai.

Hanya segel intir saj a or ang kang -ouw yang754 m engetahuinya dan itupun j ar ang yang datang ke A ng bhok- san.

Dan seka li pandang dalam per tem uannya dengan d u a or ang itu kake k ini tahu bahw a B u K ong diser ang r acun Jit - coa-tok.

S ungguh m atanya yang aw as itu patut dipuj i.
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Dan kar ena Dew a M onyet ini m aklum bahw a dengan seekor kadal saj a kur ang m eya kink an, m ak a se kar ang kakek itu m enam bah r am uan obatnya dengan seeko r kelabang dan seekor toke k.

S em ua binatang ini diper olehnya dar i P egunungan H im alay a dan sudah lamam enj adi sahabatn ya.

M aka tidak lah her an kal au diam -diam dia m er ingis m elihat betapa bar ang yang dim ilikinya selam a ber tahun -tahun itu har us diber ikan kepad a or ang lain secar a per cum a.

K alau saj a dia tidak m elih at cin cin tanda kuas a itu, tentu dia tidak a kan sudi m em bantu dua or ang ini, apa lagi m ur id M o -i-T hai-houw sendir i telah m eninggalkan tem pat itu.

A pa yang ditakutinya? T api, ka kek ini tida k ber ani m ain gila.

M o -i T hai- houw benar -benar silum an betina.

Wanita ibl is itu dapat m uncul sew aktu - w aktu, m aka inilah y ang m em buat Dew a M onyet ber hati -hati.

K alau saj a kake k itu tahu bahw a755 or ang yang dita kutinya ini sudah l am a m eninggal, tentu keadaan dua or ang itu a k an ter bal ik ser atus delapanpuluh der aj at.

Dem ikianlah, setelah m enggodok daun d an ak ar - akar an yang m asih dicam pur dengan sar inya tiga ekor binatang ber acun, obat yang dibuat k akek itupun selesai.

A pi tungku sudah dipadam kan, m aka selang beber apa m enit kem u dian obat itu dapat dim inum kan.

S ekar ang setelah dia m enyer ahkan "dag ing aj aib"

Kepada sang "huj in", kake k ini m engham pir i B u K ong yang m enggeletak di atas dip an. Jar i tangannya yang panj ang dan kur us itu m er aba - r aba dada, ketuk san a ketuk s ini ditul ang ig a dan tiba-tiba k akek ini ber ter iak.

"Hee, pem uda ini sudah per nah ditoto k or ang! Huj in, siapa kah yang m ela kukan per tolongan per tam a bagi suam im u itu? "

G adis itu m enoleh dan sepasang m atanya ber sinar .

Ia m elihat w aj ah si Dew a M onyet penuh keher anan, diam -d iam P ek Hong m er asa kagum j uga.

Dengan tepat kakek itu m engetahui bahw a Y ap goansw e per nah ditolong or ang y aitu dengan756 cara totokan -totokan di depan tubuh, benar - benar kakek in i bukan or ang sem bar angan.

M aka dengan suar a per lahan dia m enj aw ab.

"M em ang betu l, dan yang m enolong adalah gur u - nya sendir i....."

"A h, hebat kalau begitu ! "

Kakek in i ber ser u.

"K ulihat totokan y ang dila kukan m engandung tenaga Y ang, sungguh tepat untuk per tolongan per tam a bagi suam im u in i. Jika tida k tentu r acun Jit-coa-to k sudah m em a suki j antungnya dan biar pun ada dew a m enolong j uga tidak kebur u lagi ! "

Dew a M onyet tam pak ter cengang her an dan P ek Hong m enanti per tany aan or ang.

Dia menduga bahw a kake k itu tentu a kan m enany akan siapa ger angan gur u pem uda itu, nam un ia kecelik.

T er nyata kake k itu di am saj a, sik apnya acuh tak acuh.

Dia sedang m em andang pas iennya dengan penuh per hatian lalu tiba -tiba m em bali k kan tubuh B u K ong, ditelungkupkan di atas dip an.

P ek Hong ham pir saj a m engeluar kan j er it ter tahan ketika m enyaks ikan apa y ang dilih at nya.757 T er nyata tidak seper ti bagian depan tubuh yang putih ber sih, adal ah di belak ang punggung ini tubuh pem uda itu gosong tuj uh w ar na sehingga per sis w ar na pelangi.

A da bir u, m er ah, hij au, kuning dan sebagainy a, sem uanya tuj uh w ar na ! "A ihh....! "

K auw -sian ber ser u her an.

"S ung guh hebat pem uda ini, d ia m as ih dapat ber tahan dan sem ua r acun ber kum pul di belakang punggungnya. Nyata tenag a dalam ny a benar - benar luar biasa sekal i ! Huj in..."

Kake k itu m enoleh ke ar ah P ek Hong.

"coba seger a car i tali yang kuat, lo hu m em er lukannya....."

G adis itu m engangguk dan cepat m encar i t ali yang dim aksud. K ebetulan di bela kang kam ar ter - dapat segulung ta li sebesar ibu j ar i, m aka diam bilnya t ali ini dan diber ik annya kepada k akek itu.

"Wah, suam im u ini benar -benar hebat sek ali, huj in, sungguh ber untung kau m enj adi ister inya! "

Kakek itu ber kata l agi sam bil m enggeleng - gelengkan kepa la penuh kekagum an.

"S elain kena r acun Jit - coa tok, j uga aga knya sebelum ini dia m inum obat per angsang. A neh, sudah punya ister i begini m engapa suam im u itu m inum obat per angsang segala? "758 P ek Hong ter kej ut.

"A pa? O bat per angsang ? "

Gadis I N I ter belalak.

"Y a,"

K akek itu m engangguk.

"S uam im u ini per nah M I N U M obat per angsang. Lihat, baw ah pusar nya ada bekas m er ah m em anj ang, r upanya sej enis ar ak obat yang am at hebat da ya r angsangnya. ...."

Kakek ini l alu m enying kap sedi kit pa kaian pem uda itu ke baw ah nam un P ek Hong seger a m elengos. P ipinya m enj adi m er ah bukan m ain dan per asaan j engah m em buatnya kikuk.

"E hh, kenapa m em alingkan m uka? B ukankah ini adalah su am im u sendir i? "

S i Dew a M onyet m enegur dan m atanya m em andang cur iga. K em bali gadis itu ter kej ut dan sej enak dia m enj adi gugup. T api, sekali otakny a beker j a iapun sudah m endapatkan ak al untuk m enghilangkan kecur igaan kake k ini.

"K auw -sian, dia m em ang per nah dicekoki ar ak oleh seor ang ibl is betin a da lam ke adaan tak sadar . Itulah sebabny a m aka dia.... dia t iba -tiba ber sikap ka sar kepad aku. T er ingat kej adian ini hatiku sa kit sek ali, m ak a aku seg an m em an dang. S am a sekali aku tidak m engir a bahw a ar ak yang dim inu m kannya itu ad alah ar ak per angsang.759 Hem m , kalau tahu begini tentu aku akan m engadu j iw a dengan silum an betina itu! "

K akek itu tidak m em ber i kom entar dan kecur igaannya len yap.

K alau benar begitu, tentu saj a nyonya in i sak it hati d iper lakukan kasar oleh suam inya.

D an dar i j alur m er ah di baw ah pus ar itu kakek ini m endapatk an kenyataan bahw a ar ak per angsang yang dim inum oleh pem uda itu benar - benar m em iliki pengar uh m em abok kan yang lu ar biasa.

"S ungguh her an, siapa iblis betina yang kaum aksudkan itu dan apa kah s uam im u ini dir acun oleh w anita itu pul a? "

"B enar , tapi yang m em ber ikan r acun tentu gur unya, bukan silum an betina itu,"

Gadis ini m enj aw ab dan sekar ang tahul ah dia apa sebabnya B u K ong tidur sepem bar ingan dengan mur id Cheng -gan S ian -j in dan ter lih at oleh M a la ikat G ur un Ner aka.

P antas saj a ka lau begitu, dan dua or ang m usuh ini benar -benar j ahat sekali, kej am dan tida k tahu m alu, ter utam a T ok -sim S ian -li itu.

"Hem m ....."

P ek Hong m engepal tinj unya dan m ukanya m enj adi m er ah. S iap a tid ak m ar ah760 m em bayangkan m ur id per em puan Cheng -gan S ian -j in itu m em per m ainkan pem uda ini? M aka sam bil m endesis gadis ini lalu ber kata.

"T ok -sim S ian -li, tunggulah kau. S uatu har i aku tentu akan m engor ek j antungm u yang busuk itu! "

Dew a M onyet tadin ya ber sik ap tida k per dulian, tetapi ket i ka m endengar nam a T ok -sim S ian -li kakek itu t am paknya ter tar ik.

"T ok -sim S ian -li? "

Katanya her an.

"S iapa kah w anita ini, huj in? K enapa lohu belum per nah dengar j ulukanny a? A gaknya tokoh itu seor ang y ang bar u saj a m uncul di dunia kang -ouw ."

P ek Hong m engang guk.

"B enar , dia m em ang bar u m uncul, akan tetapi gur unya bukan or ang bar u lagi bagi dunia kang -ouw kar ena dia adalah pentolan yang pal ing j ahat di dunia ini! "

"E hh, siapak ah k alau begi tu? M ungkin lohu kenal."

"K au tentu m engenalny a, K auw -sian, k ar ena tigap uluh tahun yang lam pau ib lis ini te lah m em - buat keonar an besar ."761 K akek itu t am pak ter cengang dan t iba -tiba m atanya ber sinar aneh.

"T igapuluh tahun yang lalu? A pakah di a adal ah..........

"

"B etul,"

P ek Hong m em otong.

"Dia bukan lain adalah Cheng -gan S ian -j in ! "

"A ahh......! "

K akek i tu ber ser u ter tahan dan tam pak ter kej ut.

"Cheng -gan S ian -j in? J adi tua bangka j ahanam itu yang m em bik in susah suam im u ini, huj in? B agaim ana m ungk in? B ukankah ibl is i tu sudah lam a t idak m enam pakkan dir i setelah keka lahannya di tangan m anusia ber kedok m ister ius? "

"Itulah dugaan yang ke lir u. S ilum an tua itu t idak m am pus, hanya ber sem bunyi di suatu tem pat. S etelah sekar ang m er asa am an kar ena m usuhnya j uga tidak ter dengar lagi nam anya di dunia kang - ouw , m aka dia m uncul l agi dan kem bali m e lakukan kej ahat an - kej ahatan ter kutuk ."

"A hh..... hm m .... begituk ah? "

K akek ini ter m enung dan tiba -tiba m ukanya m enj adi ber ingas, m atanya m elotot dan m endada k k akek ini m em ekik.

"Cheng - gan S ian -j in bangsat tua, aw as kau, lohu hendak m encar im u untuk m enuntut balas! P er hitungan lam a har us762 dilunaskan d an sebelum m elihat kau ter buj ur m enj adi m ayat, m ana aku m au m am pus ter lebih dahulu ? "

P ek Hong t idak ter kej ut m endengar kata - kata ini kar ena sebagai datuk sesat, tentu saj a Cheng -gan S ian -j in m em iliki banya k m usuh .

Hanya yang dia tidak m enger ti adalah per m usuhan apa kah yang ter dapat diantar a dua or ang ini? "K auw -sian, k aupun kir any a j uga m em usuhi iblis itu? A h, sungguh kebetulan se kali.

K ita ber dir i di satu pihak dan aga knya kita dapat saling m em bantu..."

"T idak, huj in, ini ur usan pr ibad i lohu. S akit hati ini hendak lohu balas kan seor ang dir i d an apapun yang ter j adi, as al lohu sudah m enuntut b alas m aka ak an legal ah per asaanku."

"Hem m , j angan kau som bong. S eor ang dir i m ana kau m am pu? "

"M em ang lohu tid ak m am pu, ak an tetapi dibantu dengan anak buahku pasuk an m onyet ini m asa tidak a kan ber hasil ? "763 P ek Hong ter kej ut dan seger a dia sadar . T iba -tiba ter lintas suatu p ikir an b aik di ot aknya . B enar , dengan pasukan m onyet yang banya k j um lahnya itu m ustahil Cheng - gan S ian -j in t ida k dapat dibuat kew alahan? Dan, ka lau kela k Y ap -goansw e dibantu oleh kake k in i m em buat kegaduhan di pihak m usuh, bu kankah Wu -sam -tai- ciangkun akan kel abakan? P ikir an ini m em buat hatinya gir ang dan senyum m anis ter sem bul di m ulutny a.

"B enar j uga, kenapa a ku m elupa kan pasukanm u itu? "

P ek Hong ber kata dengan m ata ber sinar -sinar .

"Dengan be - gini, r upanya iblis itu m au nga cir j uga t idak gam pang. B aikl ah, w al aupun ki ta sebenar nya satu golongan, akan tetapi biar lah kita ber ger ak sendir i-sendir i. S ekar ang yang pe nting adalah pengobatan... suam iku in i, K auw -sian."

K akek i tu m engangguk dan tanp a ban yak bicar a dia lalu m engham pir i pem bar ingan.

S eger a dia beker j a cepat, setelah m er aba tubuh di s ana -sini, lalu ka kek ini m elom pat ke atas sebuah bel andar r um ah.

T ali yang dipegangnya d iik atkan di sini, kem udian sam bil m em baw a uj ung satunya, Dew a M onyet ini m eloncat tur un.764 P ek Hong m elihat sem ua peker j aan or ang dan dengan her an dia m elihat betapa ka kek itu lalu m engikat kedua k aki Y ap goansw e, m enyer etnya sam pai di baw a h belandar tadi l alu m enar ik uj ung tali per lahan -lahan sehingg a tubuh pem uda ini ter gantung di udar a! "Hee kenapa or ang sakit m a lah digantung? A pa - apaan ini? "

Gadi s itu tak tahan dan ber ser u dengan m ata ter belalak. Nam un Dew a M onyet tidak per duli.

"Huj in, har ap j angan banyak ber tanya. K ar ena kulihat totokan di depan tubuh sudah dilakukan or ang la in, m aka lohu hendak m elanj utkan totokan d i bagian belakang. R acun ter tahan di punggungnya, dan ini hendak lohu buyar kan dulu. B ar u setelah itu dia kita m inum i ob at penaw ar bisa. Car a yang hendak lohu per gunakan ini m em per singkat w aktu dan begitu selesai, seger a dia a kan m untahkan sem ua isi per utnya yang kotor . O leh sebab itu har ap huj in singkir kan j auh - j auh m angko k obat itu dar i sini."

M endengar keter angan ini gadis itu lalu tidak banyak ber tanya lagi dan seger a ia m enyingkir kan m angkok obat dan benda -benda lain yang agak ber dekatan dengan tubuh kakek itu.765 Lalu S i Dew a M onyet kem bali ber kata.

"Dan kalau lohu m em er lukan sesuatu har ap huj in tolong ker j akan."

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"B aik, aku siap m em bantum u,"

P ek Hong m engangguk dan gadis ini m em andang sem ua tindak-tanduk kakek itu dengan penuh per hatian.

M ulailah se kar ang Dew a M onyet be ker j a.

S etelah tubuh pasiennya digantung ter balik dengan k aki di atas kepala di baw ah begini, ka kek itu lal u duduk ber sila di belakang s i sak it.

K edua m ata nya dipej am kan dan ka kek ini l alu m encur ahkan segenap per hatiannya kepada titik m anunggal.

Itu lah titik pusat di m ana seseor ang sedang m encoba untuk m em bangkitkan haw a lw eekang.

S em ua orang per silatan m enge r ti tentang hal ini, m aka P ek Hong j uga t idak m engganggu.

P er lahan - lahan m uka kake k itu m ulai berobah, w ar na m er ah m enj alar i selur uh m ukanya, lengannya, tubuhnya dan sekuj ur badan.

Inilah tanda dar i bangk itnya haw a lw eekang yang ter kontr ol dan tampaklah tubuh Dew a M onyet m ulai m enggigil seper ti or ang kedinginan.766 S em akin lam a tubuh k akek itu sem akin gem etar ker as dan setelah kead aan macam ini ber j alan kur ang lebih lim a m enit lamanya, tiba-tiba k akek itu m em buka m at anya dan m engeluar kan bentakan nyar ing.

"Hai ittt... ! "

M ulut m engger ung tubuh m eloncat, dan j ar i tanganpun tidak tinggal diam .

B egitu m em bentak kakek ini sud ah m engger akkan dua j ar i telunj uk dan j ar i tengah m elakukan totokan di j alan dar ah T hai yang -hiat.

Jalan dar ah ini m em punyai tiga cabang ur at halus, m aka begitu m enyentuh j alan dar ah T hai -yang h iat in i, kakek itupun langsung m enotok tiga cabang j alan dar ah ini.

"T uk-tuk-tuk-tuk k! "

E m pat kali ber tur ut - tur ut kakek ini m enotok dengan ger akan secepat kilat, lalu ket ika tubuhnya m eluncur tur un, totokan per tam a di bagian inipun r am pung.

Nam un, bar u saj a pantatnya m enyentuh l antai, t iba -tiba kem bali Dew a M onyet m em bentak nyar ing d an tubuhnya m encelat ke atas, kal i in i m enotok j alan dar ah Y ong -gi-hiat yang m em punyai enam cabang j alan dar ah ke cil di sisi kir i dan k anan.767 Dan begitu toto kan d i j alan dar ah Y ong -gi-hiat ini selesai, kem bal i ka kek itu m engger ung dan m enotok j alan dar ah lain.

B er tur ut -tur ut dia m elancar kan totokan di sem bilan belas j alan dar ah pusat yang m asih ditam bah dengan totokan di delapan puluh sem bilan j al an dar ah halus.

T otal j ender al peker j aan yang dilakukan oleh kakek in i ber j um lah ser atus delapan buah j alan dar ah! T entu saj a m em akan tenaga yang tidak sedi kit.

S ebentar saj a m uka yang m er ah itu se m akin m er ah dan ker ingat m em basahi tubuh k akek ini.

A kan tetapi Dew a M onyet aga knya t idak m engenal lelah.

S ebelum peker j aannya selesai, dia sam a se kali tidak m au ber henti dan setelah totokan di ser atus delapan buah j alan dar ah itu r am pung, tubuhnya nglim pr uk di at as l antai dengan nap as ngos -ngosan ! "Huj in, tolong am bil kan tabung m er ah di k am ar obatku.

Cepat, lohu payah sekal i,"

Kakek itu ber kata dengan ter engah -engah.

P ek Hong m engiakan dan dengan cepat m em asuki kam ar obat.

S etelah m encar i -car i sej enak, akhir nya dia m elihat tabung m e r ah yang dim aksud.

K ar ena tadi sudah ada "pengalam an"768 tentang isi dar i tabung bir u, m aka dengan tangan agak m enggigil gadis ini m enduga -duga apa pula ger angan isi dar ipada tabung m er ah ini.

Dan P ek Hong sem akin m engkir ik keti ka t iba -tiba tabung yang dipega ngnya i tu ber ger ak -ger ak dan ter dengar suar a m encicit lem ah di d alam benda ini! S ungguh kalau bisa ia ing in m elepaskan tabung itu sa king gel inya.

Nam un k ar ena dia har us m enolong kakek itu, m aka dengan m enahan r asa ser am dia cepat ber lar i keluar dan m enyer ahkan tabung ini.

Lebih cepa t ber ada di tangan kakek itu baginya sungguh j auh lebih baik.

S i kake k m onyet m em buka m atanya yang kuyu dan begitu m ener im a tabung ini, ser entak m atanya yang t adi r edup seper ti or ang hendak tidur saking lelahny a itu tiba -t iba ber sinar gem bir a.

"T er im a kasih, huj in. Inilah obatku yang paling m uj ar ab. S etiap kali lohu m er asa kec apaian, m aka isi dar i tabung inilah yang dapat m engem balikan tenaga lohu, heh -h e h- heh,"

Kake k itu ter taw a dan "cr et"

Dia m em buka tutup t abung.

A pa yang kelua r ? T idak ada, A kan tetapi m eskipun tidak ada yang m eloncat seper ti tokek dan lain -769 lainnya t adi, tetap s aj a Pek Hong ber ter iak ter tahan dan seketi ka gad is ini hendak m untah - m untah saking j ij iknya .

T er nyata di dalam tabung m er ah ini penuh dengan cindil (anak ti kus y ang bar u ber um ur be - ber apa har i dan m asih m er ah) ! K er uan gadis itu ter belalak dan "huaak k", tanpa dapa t dicegah lagi m ulutnya tum pah -tum pah keti ka dia m elihat betapa sam bil ter kekeh -kekeh ka kek itu m engam bil seekor cindil ini d an m enelannya begitu saj a seper ti or ang m akan kueh bis kuit! "Ha-h a-ha, huj in j angan m em andang lohu ! "

Dew a M onyet ter taw a geli.

"K a lau huj in m em andang, tentu saj a tidak tahan. Hem m , kaum w anita sebenar nya kur ang dapat m enghar gai daging begini. T ahukah huj in bahw a m akanan hidu p ini dapat m em buat or ang um ur panj ang? Heh -h e h - heh......."

K akek itu ter kekeh - kekeh nam un P ek Hong sudah cepat m enj auhi kakek ini dengan hati m en - dongkol bukan m ain.

K al au saj a ka kek i tu bukan m er upakan bintang penolong B u K ong, tentu setidak-tida knya ia ak an m enghaj ar or ang yang telah m em buat dia tum pah -tum pah seper ti itu.770 A kan tetapi syukur lah, setelah m enelan lim a ekor anak ti kus yang m asih ba yi in i, ka kek itu sudah m enutup tabung dan m enyim pannya di balik baj unya yang longgar .

A gakny a ucapanny a tadi m e m ang betul, kar ena begitu selesai menyantap m akanan ni km at tadi, ka kek ini sudah ber dir i dengan tubuh segar .

Dia m engusap ujung bibir nya yang sed ikit ter noda dar ah, ter taw a -taw a kecil d an tampak puas se kali.

S em entar a itu, Y ap -goansw e yang telah ditotok se banyak ser atus delapan buah j a lan dar ah ini ter nyata m engalam i per obahan.

M uka yang tadi pucat kehij auan ser ta ber cam pur w ar na j ingga itu sekar ang per lahan -lahan ber sem u m er ah dan tubuhnyapun m ulai ber ger ak -ger ak di tiang gantungan itu.

K eadaannya ini sung guh m ir ip seekor j engker ik yang sedang dij antur oleh tuannya, m enggelikan nam un j uga m enyedihk an.

A kan tetapi, dem i selam a tnya j iw a or ang yang dicinta tentu saj a P ek Hong tida k bany ak pusing.

P er obahan yang ter j adi ini sudah di lihatny a dan diam -diam ia m er asa gir ang bukan m ain.771

"K auw -sian, dia... d ia m ulai ber ger ak sadar ,"

Gadis itu ber bisik d an m ukanya m enj adi tegang. Dew a M onyet yang j uga sud ah m elihat p e rubahan ini m engangguk.

"H ar ap huj in tenang -tenang saj a. T otokan lohu agakn ya telah m em buyar kan kum pulan r acun y ang m enger am di punggung dan sekar ang r acun -r acun yang am at ber bahaya itu m engalir di perutnya. S ebentar lagi dia akan m untah -m untah dan sekar ang j alan paling baik bagi huj in adalah m em asak ang -sio - bak (daging dim as ak angsio at a u digor eng dengan diber i saus) untuk suam im u itu."

"A pa? "

P ek Hong ter kej ut.

"M asak ang -sio -ba k? M em angnya di tem patm u ini ada per sediaan daging, K auw -sian? "

K akek itu ter taw a.

"K enapa tida k? B ukan kah tiga ekor binatang d i at as pir ing kem bang itu lebih d ar i cukup untuk m em buat a ng-s io -bak? Huj in har us m em buang segala r asa j ij ik kal au ingin m elihat suam i sendir i selam at. Nah, ter ser ah apakah huj in m au m em asa knya atau kah t idak lohu tidak am bi l pusing."772 M ata yang indah itu ter belalak m em andang S i Dew a M onyet, lalu m elir ik ke ar ah pir ing kem - bang. S ej enak gadis ini ter tegun, sam a sekali tidak m engir a bahw a tiga ekor kadal, kelabang dan tokek itu hendak dij adi kan m asa kan ang -sio - bak. B ar u m elihat binatang -bin atang ini saj a dia sudah geli dan j ij ik, belum l agi menyentuhnya ! Dan sekarang per intah kakek itu aga knya t idak dapat dibantah lagi. P ek Hong m enger askan hati dan tanpa banyak cakap lagi di apun lalu m engham pir i pir ing kem bang dan m engerj akan per m intaan kakek itu. T er ingat betapa tiga ekor binatang ini adalah m ahluk-m ahluk ber bisa, diam-diam hatinya kebat -kebit tid ak kar uan. Nam un ter dengar kakek itu ber kata.

"Huj in tid ak usah khaw atir . P ir ing kem bang itu telah m enola k sem ua r acun y ang ada di tubuh m er eka, j adi dipegang dengan tanganpun j uga tidak apa ."

"O , begitu? B aiklah.

"

Hanya ini saj a yang kelu ar dar i m ulut si nona dan iapun sudah m engam bil773 seekor dem i seekor tig a m ahlu k m enj ij ikk an itu dengan cepat.

P antas saj a ketika tadi dileta kkan di atas pir ing seger a ter dengar suar a "cess", kir anya p ir ing inipun buk an pir ing sem bar angan.

A gaknya pir ing anti bis a yang dapat m enaw ar kan sem ua j enis r acun.

M em bayangkan bahw a kakek itu dapat m em il iki ber m acam -m acam bar ang begini sungguh m em buat or ang her an bukan m ain.

Dar i m ana saj akah S i Dew a M onyet m em per oleh benda -benda itu? A kan tetapi P ek Hong tidak m au m er enungkan per tanyaan ini lebih j auh.

Y ang penting sek ar ang adalah menjalankan peker j aan i ni, m em buat ang -sio -bak dari daging kad al, kelabang dan tokek ! S ungguh ini m er upakan per istiw a langka, karena m ana di dunia ini ter dapat m asakan ang-sio -bak dengan daging tiga ekor binatang begituan? (Bersambung

Jilid ke XIII) Pendekar Gurun Neraka?

Jilid 12774 Pendekar Gurun Neraka ? Batara

Jilid 12775 PENDEKAR GURUN NERAKA Karya BATARA

Jilid 13 D E Ml K l A N LAH , tanpa banyak bicar a lagi gad is itu lalu m enyalak an per apian dan m engerj akan peker j aannya dengan cepat .

M esk ipun m ula -m ula tengkuknya agak m er inding ket ika m em egang tubuh tiga ekor binatang itu, akan te tapi setelah ia m engupas kulitnya sehingga tam pak dagingnya yang putih ber sih, lenyaplah per asaan j ij iknya.

Dalam keadaan seper ti itu daging tig a ekor binatang inipun tida k banya k bedanya dengan daging kelinc i atau ul ar .

S em entar a itu di lain tem pat, Dew a M onyet sedang m em andang penuh per hatian ke ar ah pasiennya yang m ulai ber ger ak -ger ak di tali gantungan.

S epasang m ata kakek ini t ak per nah ber kedip, w a j ahnya agak tegang nam un sin ar m atanya ber ser i gem bir a.776 S eper ti j uga tabib -tabib l ain, kake k inipun m em iliki w ata k yang tidak j auh ber beda, yakni akan m er asa gem bir a dan bangga apabila pasien yang diobatin ya d apat sem buh.

D an aga knya bekas j ender al m uda it upun j uga m enunj ukkan tanda-tanda yang m enggir angkan hati in i.

P ek Hong sendir i yang be ker j a di per apian j uga tam pak tegang.

S am bil m em asa k ang -s io -bak gadis ini selalu m enengok keada an B u K ong dengan penuh har apan.

Dua or ang ini m em andang tanpa m engeluar k an suar a dan m at a m er ekapun ham pir j ar ang ber kej ap.

A khir nya, setelah m enunggu sam pai lim a m enit lam anya, guncangan ta li di at as belandar sem akin kuat.

M er eka m elihat betapa tubuh Y ap -goansw e m engej ang dan m er onta, lalu ter dengar pem uda itu m engeluar kan ke luhan per lahan dan m em buka m atanya.

B er bar eng dengan sadar nya pem uda ini, tiba -tib a per ut pem uda itupun m enggelogok, suar anya seper ti kaw ah ber api di dalam per ut gunung.

"Uhh......"

Pem uda itu m enger ang, m ulutnya m enyer ingai dan sepas ang m atany a ber putar l i ar .

K eadaannya dengan kepala di baw ah dan k aki di atas itu m em buat pem uda ini m er asa seakan777 ber dir i di aw ang -aw ang, bum i ber putar dan tem pat pij akannyapun j uga ter asa tid ak tetap, selalu ber goyang -goyang.

"Y ap -koko......! "

P ek Hong yang t idak tahan lagi lalu bangki t ber dir i dan ber ser u, m aksudnya hendak m endekati pem uda itu. Nam un, sebelum gadis ini m elangkah m aj u, tiba -tiba Dew a M onyet ber ter iak m em per ingatkan.

"Huj in, j angan dekati dulu! S ebentar lagi dia akan m em untahkan sem ua r acun yang ber kum pul di d alam per utnya. S edikit saj a kau kecipr atan lohu tidak ber ani m enj am in apak ah dapat m enyelam atkan dir im u dar i cengker am an G iam - lo-ong (m aut) ! Cepat m undur dan ur us m asakan buat suam im u itu........! "

T er iakan ini m em buat m ur id T a B hok Hw esio itu ter kej ut dan w aj ahnya ber obah.

S ej enak gadis ini ter tegun, tidak j adi m elangkah m aj u dan akhir nya dengan m uka pucat P ek Hong m undur lagi dan tidak ber ani m elanggar lar angan kake k itu.

Dan bar u saj a ser uan Dew a M onyet selesai diucapkan, suar a m enggelogok di per ut B u K ong ter dengar sem akin m enghebat.

P em uda itu m er intih dan m enggeliat -geliat, tubuhnya778 m enggelepar , w aj ahnya penuh ker ingat dan tam paknya m ender ita se kal i.

P er utnya m elil it dan sakit buk an m ain, ususnya se akan -a kan dir antas dar i dalam , nyer i dan ta k ter ta hankan.

"A duh, Hong - m oi...... aughh...... per utku.......per utku sakit sekal i, ohhh....... kenapa begini.......? K epala ku pusing, bum i ber putar an......panas.....panas......aku haus........ haus.... ... aduhh.......! "779 B er sam a dengan pekik ter akhir ini tib a -tiba tubuh pem uda itu m engej ang kaku d an sepasang m atanya m endeli k, tam pa k kes akit an sek ali dan.....

"hu aak k! "
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Dar i dalam per utnya kelu ar cair an hitam yang ter lontar m em basahi l antai kam ar .

S ungguh m engej utkan.

B egitu m untahan pem u da ini j atuh di atas lant a i, tiba -t iba tam pa k kepulan asap hitam sem u kehij au an m em enuhi lantai kam ar .

T entu saj a penglihatan ini m em buat P ek Hong kaget sekal i.

D ar i sini saj a t ahulah gad is itu bahw a r acun yang ter m inum oleh m ur id M ala ikat G ur un Ner aka itu benar -benar r acun yang a m at ganas ! "O hh......! "

P ek Hong ter belal ak nger i dan gadis ini m endekap m ulutnya dengan m uka ber obah, sem entar a B u K ong sendir i ter us m untah -m untah dengan am at hebatnya.

Dan pem uda itu t am pak m ender ita sek ali.

T ubuhnya m er onta -r onta dan per utnya m enggelo gok tiada henti.

Isi per utnya dikur as habis -habisan.

Cair an h itam dar i r acun J it -coa- tok ter us dim untahkan dan ter siar bau am is yaug am at busuk m em enuhi kam ar .780 Ham pir saj a P ek Hong j uga ikut m untah -m untah m elihat sem uanya ini.

Nam un dengan m enger askan hati gadis itu dap at m enahan r asa m ual dan bau busu k ya ag m er angsang hidung dan akhir nya, setelah belasan kal i B u K ong m untah - m untah, cair an yang d ikeluar kan dar i dalam per ut nya sudah tidak ad a lagi.

Dua ka li m untahan ter akhir adalah cair an kekuning - kuningan yang tid ak ber bau busuk seper ti cair an hitam tadi, dan ini m enandakan bahw a sisa -sisa r acun yang m enger am di per ut pem uda itu sudah habis dim untahk an.

Dew a M onyet m engangguk -angguk.

"B agus, selesai sudah. ......ha - ha ha, pengobatan lohu tidak sia - sia. Chen g -gan S ian -j in, k alau saj a engkau tahu bahw a m usuhm u ini ber hasil lohu selam atkan dar i ceng ker am an G iam -lo-ong, tentu m atam u akan m elotot seper ti ikan em as. Heh - h e h -heh......! "

K akek itu ter ke keh dengan m uka gem bir a dan tiba-tiba w ata k m onyetnya tim bul.

S ak ing gir ang dan senangnya m elihat keber hasilan us ahanya dalam m enolong pem uda itu, kakek ini tiba -tiba m eloncat dan......m enar i -nar i seper ti ker a!781

"K er r ! Lohu ber hasil.....! Heh -heh, lohu ber - hasil.....! "

Dew a M onyet ber ter iak - ter iak dan P ek Hong yang m asih dicek am ketegang an m au tak m au m er asa geli m elihat tindak -tanduk kakek itu.

M eskipun kakek m onyet ini agak m enj ij ikkan dan m em buat dia m er asa m uak setiap ka li ter ingat betapa ka kek itu te lah m enelan m entah -m entah lim a ekor ana k tikus yang m as ih m er ah, akan tetapi dia toh m er upakan bintang penolong Y ap - goansw e.

M aka, m elihat ulah kakek sinting itu P ek Hong tida k bany ak ber kom entar dan gadis ini hanya m em andang dengan m ata disipu kan.

A khir nya, k akek itu ber henti m enar i dan t iba -tiba m enggaplok kep alanya sendir i.

"Uw ahh, peker j aan belum selesai baga im ana boleh ber senang -senang? E hh, huj in, kenapa engkau tidak m enegur lohu yang kesetanan? Lihat, suam im u pingsan di atas sana d an tam pak lem as kehabisan ten aga. K enapa engkau diam s aj a? Hayo am bilk an m an gko k obat dan siapk an ang - sio - baknya! "

K akek itu ber ser u gembir a dan tubuhnya m eloncat ke atas belandar , tangan kanannya ber ger ak m enyabet tali gantungan. T er dengar suar a "w ut"

Ketika angin pukulan ka kek ini782 m enyam bar d a n tiba-tiba tali yang dibaco k denga n sisi telapa k tangan m ir ing itu putus m enj adi dua.

Dan ber sam aan dengan putusnya tali ini, tubuh pem uda itupun ter pelanting ke baw ah.

N am un sebelum tubuh B u K ong j atuh di atas lantai, tangan kir i Dew a M onyet ber ger ak cepat dan sekali sam bar saj a kake k itu telah m em baw a tubuh pasiennya yang pingsan m elom pat di sebelah sana, m enyeber angi cair an hit am ber bau busuk yang m em enuhi lantai d i tengah k am ar .

K em udian dengan m ulut ter kekeh -kekeh kakek ini m em bar ingkan pem uda itu d i at as dip an dan setelah m engur ut sej enak di bag ian dad a untuk m elonggar kan per napasan B u K ong, kakek ini m ener im a m angkok obat yang disodor kan P ek Hong kepadanya .

"Hayo m inum , anak m uda. J angan sungkan - sungkan dan habiskan saj a, heh -heh....! "

K akek itu ter kekeh dan dia seper ti bi car a dengan or ang yang sadar saj a, padahal pem uda itu m asih pingsan dan m em ej am kan m atanya tanpa ber ger ak.783 O leh sebab itu, kakek ini la lu m em buka m ulut pasiennya dan dengan pak sa di a m enuang kan obat di dal am m angkok ke dal am mulut Bu Kong.

Seteguk demi seteguk dia m em inum kan obat itu dan benar saja, begitu isi m angkok habis dituangkan, selang beberapa jenak kemudian pemuda itu sadar dan membuka m atanya.

"Ha-ha, apa lohu bilang tadi kepada hujin? Obat ini amat mustajab sekali d an biar pun agak menjijikkan, namun obat adalah obat ! Sekali diminumkan pasti penyakit akan hilang ketakutan. Nah, hujin percaya tidak? Heh-heh- heh......"

Kakek itu tertawa gembira dan kembali menari sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Pek Hong tidak mengerti apakah kepala kakek itu banyak kutunya ataukah tidak sehingga suka main garuk kepala, akan tetapi gadis ini tidak memperdulikan hal itu.784 Dia terlampau gembira melihat kenyataan betapa Yap-goanswe sudah sembuh kembali.

Wajah yang tadi pucat dan berwarna pelangi itu sekarang sudah tampak merah sehat dan sepasang mata bekas j ender al muda itupun kini juga sudah mencorong hidup seperti biasanya.

"Y ap-koko....."

Gadis ini melangkah maju dan dia tidak sanggup melanjutkan seruannya kar ena ia merasa betapa tenggorokannya tercekik.

Kegembiraan serta kehar uan besar membuat isakn ya naik dan sepasang matanya berkaca-k aca.

B etapa dengan susah -payah dia m em baw a pem uda ini ke A ng -bhok-san, betapa ber m acam - m acam per cobaan har us dia lalui.

M aka, her ankah kita ka lau m elihat gadis itu ber gem bir a dan ter har u? G em bir a kar ena ber hasil m enolong kekasihny a dar i cengker am an elm aut dan ter har u kar e na m enyaksi kan sem ua pender itaan yang dialam i pem uda itu?785 K ar ena sekar ang r ahasia yang m enyelim uti dir i pem uda ini sudah sebagian besar d iket ahuinya, m aka P ek Hong tidak dapat m enahan dir i lagi.

S am bil m engeluh gadis itu m enubr uk dan ber lutut di tepi pem bar ingan, m enangis ter isak -is ak.

T er ingatlah m ur id T a B hok Hw esio ini a kan sem ua fitnah kej i yang di lontar kan m usuh kepada pem uda itu.

B eta pa Wu -sam -tai ciangkun m elakukan per buatan yang am at pengecut dan tidak tahu m a lu.

B etapa bekas j ender al m uda itu didesas -desuskan or ang akan per j inaannya dengan B w ee Li dan w anit a -w anita canti k la innya.

Dan.....betapa di a sendir i telah ber m aksud untuk m em bunuh pe muda ini ter dor ong api kem ar ahan ser ta kebenciannya ter hadap Y ap -goansw e m endengar ber ita -ber ita di luar an yang am at m enusuk per asaannya itu! S ekar ang, setelah dia m ula i dapat m enyingkap tabir r ahasia ini, gadis i tu m alah m er asa ter pukul.

B etapa d ia ham pir saj a m elaku kan dosa tak ber am pun kepada pem uda yang sam a se kali tak ber salah ini.

B etapa dia ham pir saj a ter j erum us ke dalam pi kir an j ahat ter hadap m ur id M ala ikat G ur un Ner aka yang ter tim pa fitnah kej i in i !786 S iapa yang t idak akan m er asa ber salah ? S iapa yang tida k akan ter tekan bat innya ? Itulah sebabnya m engapa P ek Hong lalu ter isak -isak di tepi pem bar ingan sam bil m enutupi m u kanya kar ena dia m er asa nger i m em bayangk an kej adian - kej adian di m asa m endatang yang ham pir -ham pir saj a dilakukann ya.

K alau saj a tida k ada P hoa -loj in yang m ener angkan sem ua per istiw a in i, kalau saj a kakek dar i P ulau Cem ar a itu tidak m uncul diantar a m e r eka, ahh....

nger i dia m em bayangkan akibatny a! B etul nasihat suhunya dahulu yang per nah ber kata.

"

Hong -j i, j angan k au m enger uhk an pikir anm u dengan kesim pulan -kes im pulan yang tidak m em punyai bukti selengkapnya.

A pa yang kaulihat dan kaudengar sek ar ang ini tentang dir i Y ap -goansw e belum lah j elas secar a keselur uhan.

K ar ena, bukankah dar i pihak yang ber sangkutan sendir i engkau belum m endengar keter angannya? Nah, ber hati -hatilah m ur idku, sebab pada um um nya ber ita bur ung yang ditiupkan or ang kepada kita ter lebih nyar ing dibandingkan kenyataanny a.

Ingatl ah ini ! "

Dem ikianlah nas ihat suhunya dahulu y ang kini ter ngiang kem bali di telinganya .

Dan ter nyata kata-k ata or ang tu a itu m em ang tepat.

T iupan787 m ulut or ang lain m em ang tidak boleh dij adikan pegangan untuk m enentukan sesuatu sik ap.

S alah benar or ang lain tidak tahu secar a keselur uhan kar ena di dalam set iap per soalan ter kandung dan ter sem bu nyi r ahasia -r ahasia yang pe lik.

S em entar a itu, m elihat betapa gadis ini m enangis ter isak -isak d i tepi pem bar ingan sedangkan si K a k e k ber m uka m onyet m alah m enar i-nar i sambil ter kekeh seper ti or ang gila, B u K ong sej enak m er asa bengong dan m em andang sem uanya itu dengan m ata ter belal ak.

K esadar an pem uda ini sudah pulih seper ti sedia kala, m a ka dia dap at m engingat sem ua kej adian yang dialam in ya.

Di a tahu betapa m ur id T a B hok Hw esio itu telah m em baw anya kem ar i untuk m enolongnya dar i bahaya ker acunan.

Dan ketika dia m encoba untuk m enar ik napas d alam -dalam , dia m er asa betapa kesehatanny a benar -benar juga sudah pulih.

T idak ada lagi r as a sesa k di dada kalau dia m encoba m enar ik napas panjang, dan tidak ada lagi pul a rasa nyer i yang m enusuk di ulu hatiny a.788 T en tu saj a pem uda ini m er asa gir ang.

Dia sudah ter bebas dar i r acun j ahat yang diminumkan Cheng gan S ian - j in kepadanya.

Dan Dew a M onyet itulah yang m enolongnya.

M a ka kalau sekarang dia m elihat ka kek itu m enar i -nar i di tengah r uangan, dia t idakl ah ter lalu m er as a her an.

T abib m ana pun k alau ber hasil m enyem buhkan pasiennya pasti j uga akan m er asakan kegem bir aan itu.

Hany a bedany a, m er eka tentu saj a tidak ak an m enar i m onyet seper ti kakek yang agaknya t idak ber es ota knya in i ! M aka am at lah m engher ankan kal au sek ar an g m elihat P ek Hong m enangis ter isak -is ak d i situ.

A da apakah? M engapa gadis cantik ini tam pak ber duka? A pakah Dew a M onyet kem bali m enghina gadis itu? T er ingatlah pem uda ini ket ika P ek Hong per tam a kali ber j um pa dengan kakek itu.

B etapa ter j adi keganj ilan -keganj ilan diantar a m er eka, betapa ham pir saj a terj adi bentr okan sengit diantar a dua or ang ini.

Untunglah, pada s aat -sa at y ang am at gaw at itu m uncul seseor ang yang ber hasil m enundukkan kebinal an Dew a M onyet yang entah m engapa tam pak keta kutan da n j er ih ter hadap or ang yang bar u datang itu.789 Dan or ang yang dim aksudk an ini buk an lain adalah S iu Li, gadis j elita puter i O k -ciangkun yang tidak dapat d ilupak annya itu! S am pai di sini ingatannya t iba -tiba j antung B u Kong ber debar ker as.

Dia m em andang sekel iling tem pat itu m encar i -car i, nam un bayangan S iu Li sam a sekal i tida k kel ihatan.

K em anakah gadis itu? P er gi m eninggalkan m er eka? A gaknya begitulah.

Dan m uka B u K ong segera menjadi merah ketika dia teringat betapa pengakuan dirinya sebagai suami murid Ta Bhok Hwesio ini didengar oleh Siu Li.

Bahkan hebatnya, gadis itupun menyatakan diri menjadi saksi atas ucapannya itu untuk menundukkan Dewa Monyet agar suka mengobatinya sampai sembuh! Perlahan-lahan warna merah di wajah pemuda ini menjalar sampai ke telinganya.

Dia merasa betapa da merupakan seorang pemuda yang berw atak r e ndah, hina dan tidak tahu malu.

Hanya untuk mendapatkan pertolongan orang lain ter- hadap diri pribadi dia sampai tidak segan-segan melakukan perbuatan yang memalukan itu.

Akan tetapi, benarkah demikian? Tidak! Pemuda ini mengepal tinju.

Dia melakukan semuanya hanya untuk menjaga muka Pek Hong dari hinaan orang.

Gadis yang telah mati-matian menolongnya ini telah mengakui diri sebagai790 isterinya di depan Dewa Monyet.

Dan hal itupun dilakukan Pek Hong karena desakan kakek monyet ini ! Jadi, siapakah yang bersalah? Dewa Monyet itulah ! Kakek sinting yang tidak tahu malu itulah yang menjepit keadaan mereka menjadi begini ! Akan tetapi kakek monyet ini pulalah yang telah membebaskannya dari cengkeraman racun Cheng- gan Sian-jin.

Tanpa kakek ini, agaknya dia telah rebah menjadi sesosok mayat yang tidak ada harganya lagi ! K alau sudah begini siapa kah y ang ber salah? S eum pam a Dew a M onyet ber salah, kakek itu telah m enebusnya dengan pengobatan yang d iber ikannya hingga ber hasil.

Di a telah sem buh ber kat per tolongan kakek itu.

K alau toh ada per hitungan hutang - piutang, sem ua sisa -sisa pinj am an diantar a m er eka sudah im pas.

M au apa lagi? S am pai di s ini B u K ong ter tegun bingung.

S em ula dia m em andang dengan s inar m ata ber api -api kepada kake k itu, hendak m elom pat dan m ener j ang setan tua yang m em buat keadaannya ser ba r unyam itu.

Nam un, ketik a diingatnya bahw a kake k in i m em ang or ang yang tid ak w ar as, har uskah dia m enyer ang or ang seper ti itu?791 B ayangkan s aj a, dia y ang di kenal or ang sebagai Y ap -goansw e yang gagah per kasa dar i K er aj aan Y ueh, hendak m enyer ang or ang gila ! K alau ha l itu ter j adi, bukankah hanya ak an m enj adi buah ter taw aan or ang lain bel aka? K al au hal ini dilakuk annya, ya itu m enyer ang or ang gila, lalu b u kankah dir iny a sendir i j uga pantas dicap sebagai or ang gila ? O r ang w ar as m enyer ang or ang gila, inilah kej adian yang betu l -betul gil a! Dan di a ter nyata ham pir saj a kej angkitan peny akit "gil a"

Dar i kakek s inting ini. Ce laka! T ida k. Dia t idak boleh ikut -ikutan m enj adi gila. P er istiw a akh ir - akhir ini saj a sudah cu kup m em buat dia ham pir gila, m asa ditam bah oleh sedik it ul ah dar i or ang "gila"

Dia lalu har us betul -betul m enj adi gila? T iba-tiba pem uda itu ter taw a ber gelak, suar anya ker as ber gem ur uh sehingga Dew a M onyet yang m asih ter kekeh itu ter kej ut, dan otom atis menghentikan j ogetnya.

P ek Hong sendir i yang tadi m enangis j uga seket ika sir ap tanpa suar a dan gadis ini m engangkat m ukanya dengan kaget.

"Ha-ha ha, or ang w ar as m enyer ang or ang gila, bukankah ini kej adi an y ang am at gila sek ali ? Dew a m onyet, bagaim ana m enur ut pendapatm u792 tentang hal ini? T idak tepat kah k ata -k ataku itu ? "

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

B u K ong m elom pat bangun dar i atas pem bar ingan sam bil ber tanya kepad a ka kek itu.

P em uda ini m ulutnya saj a yang ketaw a akan tetapi w aj ahny a m er ingis.

S ungguh sukar untuk m enduga keadaannya.

E ntah dia sedang ber gir ang m engingat ketaw anya itu ataukah dia sedang ber duka kalau m elihat w aj ahnya yang m er ingis seper ti or ang kebingungan ini.

S ej enak bola m ata yang bulat dar i ka kek itu ber putar , tanda dia ter cengang dan ter her an - her an oleh sikap yang luar bi asa dar i p asiennya ini.

Dia tidak m enger ti apa sebenar nya yang ter kandung di ba lik per tanyaan itu, n am un kar ena per tanyaan tentang "gila "

Ini diaj ukan kepada or ang gila pula, m ak a j aw abannya j uga gila-gila an.

"Heh -h e h- heh, lohu agak bingung oleh per tanyaanm u ini, or ang m uda. A k an tetapi, kalau ad a or ang sehat m enyer ang or ang gila, m em ang boleh dikatakan bahw a ini suatu kej adian yang benar - benar gila! M enur ut lohu, sehar usnya or ang gila lah y ang m estinya m enyer ang or ang sehat kar ena or ang -or ang sehat itu biasanya hanya sehat lah ir nya tapi gila793 batinnya. S eper ti huj in in i m isa lnya, ia m em ang sehat tapi dal am nya g ila. Coba lih at, suam i sudah sem buh tapi dia m enangis. S uam i sedang s akit dia j uga m enangis. Lalu kalau sem ua per istiw a dihadapi dengan tangis m elulu, bukankah j elas bahw a huj in ini or ang g ila? In i tida k co cok, salah besar sekali! Leb ih bai k contoh saj a lohu. Lihat, per nahkah lohu m enangis? T ida k, lohu tida k m au m elakukan kegila an i ni k ar ena sesungguhnya lohu bukan or ang gila. Dan dar ipada or ang -or ang sehat yang sebenar nya gi la ini dibiar kan ber keliar an di m uka bum i, bukan kah lebih b aik dibunuh saj a oleh or ang -or ang gila yang sehat batinnya? Ha -h a-h e h- heh, ini lah pendap at lohu tentan g or ang gila, anak m uda, ker r r ......hiehh.....hiehh.....ker r ! "

Dew a M onyet ter kekeh dan m elom pat -lom pat sam bil m enepuk pant atnya, tam pak kegir angan setelah "ber khotbah"

Tentang or ang gila yang selam a ini m enj adi pegangannya! T entu saj a yang paling naik dar ah adalah P ek Hong. Y ap -goansw e yang ber tanya tapi m a lah dia yang dij adikan sasar an j aw aban! S iapa tidak naik pitam ?794

"K epar at! T ua bangka tidak tahu m alu, ber ani kau m encaci m aki seper ti itu di depanku? Haii it...! "

Gadis ini ber ter iak m ar ah dan tubuh n ya m elesat ke depan sepesat anak panah dan tangan kanannya m enam par m uka kakek itu.

S er angan ini kuat lag i cepat sekal i, dan Dew a m onyet yang tidak m engenal kel ihaian m ur id T a B hok Hw esio itu, sam a sekali tida k m engir a bah w a P ek Hong akan m elancar k an ser an gan yang sehebat ini.795 M aka tanpa sem pat m engela k lag i pipi kir inya m enj adi sasar an law an.

Dewa Arak 30 Dalam Cengkeraman Biang Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Mimi Elektrik Karya Zara Zettira Zr
^