Pencarian

Payung Sengkala 10

Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 10


berharap Lam-kong Pak bisa tunjukkan kehebatannya yang
mengejutkan semua orang.
Dibelakang Pemilik pegadean Bu-lim, Sun Han Siang
berdiri Liuw Hauw Siang serta adiknya Liuw Hwie Yan,
karena mereka berdua tahu akan kesalahan yang pernah
dilakukan mendiang ayahnya, maka timbullah rasa
menyesal dan malu dihati mereka berdua terhadap Lamkong
Pak serta ibunya, karena itu dengan suka rela mereka
bersedia mengawal keselamatan Sun Han Siang.
Diatas batu besar yang bertuliskan Tanpa nama, tiada
orang yang hadir, dibelakang batupun tak nampak manusia
Per-lahan2 Lam-kong Pak membuka matanya dan
melirik kearah kawanan jago yang berada dipihak
perkumpulan Liok Mao Pang tampak si ciang ooh berdarah
Yu chenpun hadir disana, waktu itu ia sedang mengerling
kearahnya dengan sinar mata penuh rasa Cinta.
Peristiwa seram yang terjadi dalam markas besar Liok
Mao Pang mengubah pandangan Lam-kong Pak terhadap
gadis itu, meski tidak sampai disiksa dengan alat siksa aneh,
namun kesediaan gadis tersebut untuk menyelamatkan
jiwanya dari ancaman selalu teringat dalam hati, tak kuasa
lagi ia mengangguk kearah Yu chen.
Waktu itu beberapa orang gadis sedang mengawasi
dirinya berbareng, melihat sianak muda itu mengangguk
kearah Yu chen sedang diatas wajah gadis itu menunjukkan
perasaan jengah, malu dan girang. Mereka jadi Cemburu
dan iri, tak kuasa lagi dengusan dingin menggema
memecahkan kesunyian-
Tiba2 terjadi kegaduhan, sipadri Naga dan Toosu
Harimau selangkah demi selangkah masuki kalangan,
setelah bendiri dibawah batu besar yang berada ditengah
mereka berseru lantang:
"Pendekar tanpa nama belum kelihatan hadir. sedang
waktu untuk dibukanya pertemuan puncak ini telah tiba.
maka kami putuskan untuk segera membuka pertemuan ini
dengan resmi"
Kedudukan Liong ceng sipadri naga serta Hauw-Too si
Toosu Harimau walaupun lebih tinggi dari pada empat
manusia kaya, namun kalau dibandingkan dengan kelima
orang tokoh Sakti yang akan bertanding Saat ini, mereka
masih kalah Setingkat. namun begitu mereka terpilih juga
Sebagai Saksi, hal ini dikarenakan mereka berdua Sama
Sekali tiada maksud untuk ikut memperebutkan nama besar
maupun kedudukan- maka Semua orang memandang
hormat kepada kedua orang ini.
Terdengar padri Naga berseru dengan Suara lantang:
"pertemuan puncak para jago Bu-lim mengutamakan
kebersihan serta tata sopan dalam bertanding, cu-wi
sekalian yang hadir saat ini kebanyakan adalah para tokoh
sakti yang berilmu lihay dan berotak Cerdas, kami berharap
cu-wi semua dapat lebih utamakan umum dari kepentingan
pribadi sehingga bisa menciptakan kebiasaan saling
menghormat dan saling menghargai "
la merandek sejenak. kemudian sambungnya lebih jauh:
"Pertemuan puncak ini diselenggarakan atas sponsor ketua
umum dari perkumpulan Liok Mao Pang, saudara ketua
Liok Mao Pang berharap Loolap serta Hauw Too suka
bertindak sebagai saksi, untuk itu kami berdua ucapkan
terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada kami.
Peraturan dari pertemuan kali ini adalah bersifat
tantangan bebas, namun dibatasi hanya dalam dua kali
gebrakan saja, atau dengan perkataan lain seseorang hanya
bisa menantang musuh dua kali.
Kami berharap jangan sampai ada darah yang mengalir
bagi mereka yang dua kali bertarung dua kali menang dia
akan diangkat sebagai Bu-lim BengCu "
"Menurut peraturan pertemuan puncak kali ini,
tantangan dimulai dari mereka yang berkedudukan paling
buncit" sambung Toosu Harimau dengan suara lantang.
"Tetapi berhubung pendekar tanpa nama tidak hadir, maka
kami berharap Pemilik Pegadaian Bu-lim Sunsicu untuk
turun tangan lebih dahulu. namun pertarungan ini dibatas
hanya lima ratus jurus belaka "
Per-lahan2 Sun Han Siang bangun berdiri dan berkelebat
naik keatas batu cadas yang ada ditengah kalangan, meski
rambutnya mulai beruban namun wajahnya masih
kelihatan cantik, sepintas lalu seakan2 masih berupa
seorang wanita berusia tiga puluh tahunan, kemunculannya
segera disambut dengan pujian kagum para hadirin.
Sepasang biji mata Sun Han Siang yang jeli mengerling
sekejap keempat penjuru, dalam prasangka para hadirjn
lawan yang ditantang kali ini pastilah Thay Pei Liong In si
Naga Pengasingan atau Liok Mao Pangcu siapa nyana
kejadian berada diluar dugaan. dengan suara berat ia
berseru: "Aku situa ingin mohon beberapa jurus petunjuk dari
pemimpin Delapan Manusia aneh, Lam-kong Pak "
Ucapan ini seketika menggemparkan seluruh kalangan,
Lam-kong pak sendiripun dibikin tertegun.
Tapi ia segera mengerti akan maksud ibunya sementara
kawanan jago lainnya pun diam2 lantas mengangguk.
Mereka tahu maksud hati perempuan ini. yaitu ingin
mengangkat nama Lam-kong Pak serta bantu usaha
putranya untuk merebut kedudukan Bu-lim Bengcu.
Lam-kong Pak segera enjot badan berkelebat keatas batu.
setelah itu menjura dalam2 kearah Sun Han Siang.
Liok Mao pangcu serta si Naga Pengasingan tertawa
dingin tiada hentinya menyaksikan kejadian itu, terdengar
sinaga Pengasingan mengejek sinis:
"Pertandingan pertama ini pasti akan berlalu dengan
lancar, sejak dulu tahu begini, aku situa pun akan
mendaftarkan pula nama siauw-li dalam pertemuan ini "
"Sekarang pun masih belum terlambat" balas Sun Han
Siang sambil tertawa dingin. "Kalau kau tidak puas,
pertarungan kali ini akan kuberikan kepadamu "
"Kalau kau situa ingin menantang, tidak akan kucari
putramu. yang hendak kucari adalah kau perempuan yang
tak tahu malu"
"Tujuan dari pertemuan ini adalah mengadu kepandaian,
harap Coe sicu bertindak mengikuti peraturan dari
pertemuan puncak ini " seru Padri naga dengan suara
lantang. "Sun sicu hendak menantang pemimpin delapan
manusia aneh, tindakannya tidak melanggar peraturan
pertemuan puncak ini, seandainya Coe sicu hendak turun
tangan, seharusnya kau tunggu dalam giliran berikutnya "
Si Naga pengasingan tertawa dingin tiada hentinya, ia
membungkam. "Ayoh putraku, mulailah turun tangan" seru Sun Han
Siang. "Tak usah ragu2 dan takut, seranglah dengan
segenap kepandaianmu, didalam lima ratus jurus belum
tentu kau bisa menangkan diriku "
Walaupun Lam-kong Pak tidak ingin bergebrak melawan
ibunya, namun iapun tak bisa menolak tantangan tersebut,
terpaksa ia turun tangan dan bergebrak sengit melawan Sun
Han Siang. Kedua orang itu sama2 menguasai ilmu sakti Thian Mo
San, begitu turun tangan Lam-kong Pak segera
mengeluarkan ilmu telapak Sam Hoo It ciang Hoat.
Karena tenaga lweekangnya amat sempurna, ia percaya
bisa mempertahankan diri tidak sampai kalah, setelah ilmu
telapak Sam Hoo It ciang Hoat habis digunakan, ia mulai
mengeluarkan ilmu sakti Thian Mo SanLima
ratus jurus dengan Cepat sudah lewat kedua orang
itu sama2 tidak menang atau pun kalah, Sun Han Siang
sadar putranya tidak ingin menangkan dia, usahanya
selama ini menemui kegagalan total.
Sebab pertarungan ini tak bisa dikatakan dimenangkan
Lam-kong Pak. sedangkan Lam-kong Pak pun tidak ingin
sengaja mengalah, disinilah letak kebesaran jiwa pemuda
itu. Si Naga Pengasingan Coe Hong Hong segera melayang
naik keatas panggung begitu pertarungan babak pertama
selesai. "Pertarungan antara Sun sicu dengan putranya, berakhir
seri." seru sipadri Naga lantang. "Tolong tanya Coe sicu
hendak menantang siapa?"
"Sun Han Siang "
Lam-kong Pak segera melayang turun dari atas panggung
dan kembali keatas batu cadas sendiri,
"Sun Han Siang " teriak si Naga pengasingan dengan
penuh dendam. "Kau adalah perempuan terkutuk.
perempuan racun- bukan saja kau telah membunuh
suamimu sendiri bahkan turun tangan keji pula terhadap
Loo-Nio, setelah merampas kitab pusakaku merampas pula
suamiku " "Hmmm tidak tahu malu" balas Sun Han Siang sambil
tertawa dingin. "Hubungan antara lelaki dan wanita tak bisa
digunakan kekerasan, meskipun kau kenal Lam-kong Liuw
lebih dahulu dari aku, tetapi kau sudah bergaul dengan Sian
Yen Ping, apakah kau pun dirampas oleh Sian Yen Ping."
Coe Hong Hong dibikin membungkam, ia tak sanggup
mengucapkan sepatah katapun.
"Sedangkan mengenai kitab pusaka payung Sengkala,
ilmu tersebut bukan kepandaian yang diciptakan
keluargamu" sambung Sun Han Siang lebih lanjut. "Dan
kitab itupun bukan milikmu seorang pada waktu itupun-jien
sama sekali tidak turun tangan melukai kalian suami isteri
berdua " "omong kosong " hardik Coe Hong Hong, "Dengan
membawa luka yang sangat parah aku situa terjeblos masuk
kedalam mulut naga bertanduk tunggal, sedangkan Sian en
Ping pun lenyap tak berbekas. Hmmm perempuan rendah,
kau masih ingin mungkir?"
Sun Han Siang tertawa dingin. "Teringat sewaktu aku
hendak mencuri kitab pusaka tersebut, kebetulan Sian Yen
Ping tak ada dirumah, kemudian setelah kitab pusaka tadi
terjatuh ketanganku, aku baru temukan bahwa ia sedang
bertarung melawan seorang manusia berkerudung, pada
waktu itu aku sudah mendapatkan barang yang kucari
maka aku tidak melihat jelas siapakah orang itu. kalau kau
hendak mencari orang yang bertanggung jawab dalam
peristiwa itu maka manusia berkerudung itulah musuh
besarmu yang sesungguhnya. aku percaya dialah yang
menghantam dirimu sehingga masuk kedalam mulut naga
bertanduk tunggal."
Coe Hong Hong tak mau percaya atas ucapan tadi, ia
membentak gusar. telapaknya berkelebat melancarkan
sebuah serangan hebat dengan jurus-sakti ilmu payung
sangkala. Sun Han Siang tak mau tunjukkan kelemahan, iapun
keluarkan ilmu saktinya dengan segenap tenaga, dua orang
tokoh sakti yang sama2 berpengalaman inipun segera
melangsungkan suatu pertarungan sengit.
Tampak dua sosok bayangan manusia berkelebat kesana
kemari ditengah mengembangnya dua gulung Cahaya
merah berbentuk payung.
Ditengah bentrokan2 dasyat yang menimbulkan getaran
keras, batu pasir beterbangan memenuhi angkasa, ketika
dua ratus jurus telah berlalu, batu cadas yang semula
tingginya tujuh delapan depa, kini sudah berkurang satu
depa lebih, Ketika empat ratus jurus telah berlalu, pasir serta batu
yang terpukul hancur dari batu cadas tadi beterbangan
keangkasa makin tebal, seluruh hadirin sebagian besar jadi
putih dan kotor oleh percikan pasir serta debu tersebut.
Ketika jurus keempat ratus lima puluh telah lewat, kedua
orang itu sama2 membentak keras, dengan segenap tenaga
mereka saling menyerang.
"Braaaak. . .braaaak. . . . ditengah bentrokan keras. batu
cadas itu semakin terkikis dan makin lama semakin rendah.
Tiba2 terdengar suara ledakan yang gegap gempita
menggetarkan seluruh permukaan tanah, bubuk batu
menggulung keangkasa dengan hebatnya, seluruh batuan
cadas itu mencelat satu depa tingginya membuat tubuh
kedua orang itu terpental sejauh tiga tombak dan berdiri
diujung kalangan, dan Kembali pertarungan ini berakir
dengan seri. Saat ini hanya Lam-kong Pak serta Coe Li Yap yang
merasa kegirangan, mereka sama2 berharap kedua orang itu
berakhir dengan seri, sebab menurut dugaan orang mudamudi
itu, kedua belah pihak sama2 tidak terikat dendam
sakit hati yang mendalam, kemungkinan besar orang yang
membokong orang tua Coe Li Yap adalah orang lain,
Sementara itu terdengar Coe Hong Hong membentak
keras, ia siap melancarkan serangan berikutnya.
"Coe-sicu, harap tunggu sebentar." seru padri naga.
"Lima ratus jurus telah lewat, apabila antara mereka berdua
masih ada urusan dendam pribadi. silahkan diselesaikan
diluar pertemuan ini. Sun sicu secara beruntun telah
menyambut dua babak pertarungan, sekarang sudah
waktunya bagi dia untuk turun panggung "
Sun Han Siang melayang balik keatas batu besar,
sedangkan Coe Hong Hong sambil gertak gigi menatapnya
tajam2. "Liok mao Pangcu. harap naik keatas panggung " tiba2 ia
membentak keras.
Potongan badan Liok- mao Pangcu amat aneh sekali,
rambutnya yang hijau digulung menutupi kepala, wajah
dan tengkuknya sehingga terbentuklah sebuah batok kepala
yang luar biasa besarnya, ia dapat memandang orang lain
sedangkan orang lain sulit untuk melihat bagaimanakah
wajah sebenarnya.
Per-lahan2 ia bangun berdiri dan melayang naik keatas
panggung. kedua orang itu segera saling berhadapan sambil
mengawasi musuh tak berkedip. se-akan2 mereka sedang
termenung dan menantikan sesuatu.
Tiba2 Coe Hong Hong buka suara menegur: "Aku tahu
siapakah anda "


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Mau tahu juga boleh tak tahu juga tak mengapa.
pokoknya aku tidak pernah merugikan dirimu "
"Apa sebabnya kau berdandan macam begini ?"
"Itu urusan pribadiku, maaf kalau tak dapat kuutarakan
kepadamu."
"Kalau begitu, dalam peristiwa yang terjadi masa itu
kaupun turut ambil bagian dalam mengincar kitab pusaka
payung sengkala ?"
"Mustika dunia persilatan- siapapun ingin mendapatkan
" "sebenarnya siapakah kau?"
"Bukankah tadi kau sudah, sudah berkata bahwa kau
telah tahu siapakah aku ?" jengek ketua dari perkumpulan
bulu hijau ini sambil tertawa seram.
"Lihat serangan "
Coe Hong Hong segera membentak keras telapaknya
berputar melancarkan sebuah babatan kedepan.
ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang itu tidak
menghindar ataupun berkelit, dengan telapak tangan
sebelah ia terima datangnya serangan tersebut.
"Plaaaaak. ..." sepasang telapak segera menempel jadi
satu dan tak dapat terlepas lagi.
Menyaksikan kehebatan lawan, Coe Hong Hong merasa
amat terperanjat.
"Ilmu silat apakah ini?" pikirnya dalam hati, "Dua orang
berdiri dengan selisih jarak satu tombak kenapa telapakku
bisa terhisap oleh tenaganya" bahkan daya hisap yang
muncul dari dalam telapaknya begitu besar sehingga sulit
ditahan ?" Coe Hong Hong kembali membentak keras,
dengan segenap tenaga ia melakukan perontaan-
"Plaaaak. . . . kembali terjadi ledakan keras, namun
kedua orang itupun segera berpisah satu sama lainnya.
Meski demikian, karena Coe Hong Hong terlalu besar
mengerahkan tenaganya, ia terdesak mundur sejauh satu
tombak lebih lima enam, hampir2 saja badannya jatuh
terjengkang dari atas panggung.
sorak sorai bergelelar membelah bumi, anak buah Liok
Mao Pang sama berseru memberi semangat ketuanya.
Disorak dan diejek oleh banyak orang, Coe Hong Hong
naik pitam. ia menubruk kedepan, dengan jurus kesembilan
dari ilmu Payung Sengkala ia salurkan seluruh tenaga yang
dimilikinya dan kambali melancarkan serangan-
Seketika itu juga angin topan men-deru2 menyapu
seluruh bendayang ada diatas bumi, batu besar segera
hancur jadi bubur dan tergulung lenyap mengikuti desiran
tajam telapaknya, tidak sampai dua ratus jurus diatas
panggung tersebut telah bertambah dengan sebuah liang
sedalam dua depa. sedang disekitar panggung itu terlapis
bubuk putih bagaikan bunga saiju.
Bubuk batu beterbangan tiada hentinya ditengah udara,
panggung batu tadi pun makin lama semakin menipis,
ketika tiga ratus jurus sudah lewat, panggung tersebut sudah
lebih rendah separuh badan-
"Coe Hong hong " seru ketua perkumpulan Liok Mao
Pang secara tiba2 dengan suara berat. "Kau bukan
tandingan loohu, cepatlah turun dari atas panggung ini "
Tentu saja Coe Hong Hong tidak sudi perlihatkan
kelemahannya, dengan kerahkan segenap tenaga yang
dimilikinya ia menyerang terus dengan amat gencar.
"Setan tua " terlak Coe Hong Hong dengan penuh
kebencian. "Meskipun jurus2 seranganmu aneh, tetapi
dalam pandangan aku situa, jurus serangan dari ilmu sakti
payung sengkala jauh lebih hebat. heee. . .heeee. . .kau
berani tidak mengaku?"
"Tadi sudah pun Pangcu katakan, siapa yang tidak ingin
mendapatkan ilmu sakti dari dunia persilatan itu, apakah
kau tidak merasa terlalu banyak persoalanku yang kau
campuri ?"
Berbarengan dengan ucapan itu, sebuah bertrokan keras
telah terjadi. ditengah suara ledakan dahsyat yang
memekikkan telinga tubuh Coe Hong Hong terdorong
mundur sejauh tiga tombak. untung badannya tertahan oleh
liang yang muncul diatas punggung, kalau tidak niscaya ia
sudah terlempar keluar dari tempat itu.
"Coe sicu, kepandaianmu masih kalah setingkat kalau
dibandingkan dengan kepandaian Liok Mao Pangcu" seru
padri Naga segera dengan suara lantang.
"harap anda segera mengundurkan diri dan beristirahat,
sedang Pangcu boleh menantang orang lain lagi "
"Pemimpin delapan manusia aneh, ayoh naik keatas
panggung" tantang sang ketua dari perkumpulan Bulu Hijau
itu segera. Lam kong Pak melayang naik keatas panggung, yang
dalam kenyataan sudah tidak menyerupai sebuah panggung
lagi melainkan sebuah liang. kedua orang itu berdiri berhadap2an
dalam liang tersebut, yang terlihat dari luar hanya
sebatas dada mereka. "silahkan " seru Lam-kong Pak.
"Sebagai pemimpin dari delapan manusia aneh kau tentu
memiliki kepandaian silat yang hebat sekali." kata Liok
Mao Pangcu. "Seandainya kau bisa menerima dua puluh
jurus serangan dari loohu, maka seketika itu juga loohu
bubarkan perkumpulan Liok Mao Pang dan segera
mengundurkan diri dari dunia persilatan."
begitu ucapan tersebut diutarakan, para penonton jadi
gempar. seluruh perhatian segera dicurahkan ketengah
kalangan. Sebab Siapapun tahu pertarungan Sengit yang
Sulit ditemui Sepanjang jaman-
Sebaliknya dari kalangan Pek-to. para jago sama2
terperanjat. mereka sadar sang ketua dari perkumpulan
Liok Mao Pang berani bicara sesumbar, tentu saja bukan
gertak sambal belaka, terutama sekali Sun Han Siang ia
merasa kuatir bagi keselamatan putranya.
Disamping itu beberapa orang gadis yang mencintai
sianak muda itu pun merasa jantungnya berdebar keras,
mereka amat tidak tenteram.
Sang surya telah condong kesebelah barat dan lenyap
dibalik bukit, angin musim rontok berhembus sepoi2,
malam haripun menjelang tiba.
Se-konyong2 dari tempat kejauhan berkumandang
datang suara keras yang memekikan telinga, suara itu
bagaikan baja yang saling bertumbukan, mula2 suara tadi
masih berada beberapa li jauhnya dari kalangan, tetapi
dalam sekejap mata sudah berada setengah li belaka, bisa
dibayangkan betapa cepatnya gerakan orang itu.
Semua orang segera alihkan sinar matanya kearah
berasalnya suara tadi, tampaklah seorang manusia tembaga
dengan luruskan badan sedang meluncur datang, suasana
seketika jadi gempar. semua orang dengan sinar mata
tercengang memandang kearah makhluk aneh itu.
Kiranya suara keras yang memekikkan telinga tadi
berasal dari gesekan baja diantara sendi2 tembaga tersebut.
Sun Han Siang meloncat bangun, Lam kong Pakpun
melayang keluar dari liang sedangkan Liok Mao Pang
Pangcu serta Thay Pei Liong- in pusatkan seluruh
perhatiannya keatas manusia tembaga tadi, mereka tak
berkedip barang sekejappun.
Dengan gerakan yang amat cepat manusia tembaga itu
melayang masuk kedalam kalangan, dengan badan lurus ia
berjalan menuju kearah ketua dari perkumpulan Bulu
Hijau. kurang lebih dua tombak dihadapannya ia berhenti
dan ujarnya kepada sipadri naga:
"Kong-Cin Jien (saksi) aku orang mendaftarkan diri
sebagai manusia tanpa nama, kini datang rada terlambat,
harap anda suka memberi maaf!"
Baik si Padri Naga maupun si Toosu Harimau sama2
jadi tertegun, simanusia tanpa nama itu mendaftarkan diri
ikut serta dalam pertemuan tersebut hanya dengan
mengirimkan secarik surat kepada mereka berdua, siapa
pun tidak tahu siapakah yang menamakan diri sebagai
manusia tak bernama itu. maka dari itu siapa pun tidak
menyangka simanusia tanpa nama itu bukan lain adalah
simanusia tembaga.
Walaupun begitu sang pangcu dari perkumpulan Liok
Mao Pang, Thay Pei Liong In, Lam-kong Pak serta ibunya
sekalian mengerti jelas, simanusia tembaga itu kalau bukan
Siauw Yauw Sianseng" Loe It Beng, tentulah si Hong-Loei
khek Lam-kong Liuw.
Mengetahui keadaan suara tak ada yang lebih jelas dari
sang istri, Sun Han Siang tahu jelas sampai pada taraf
manakah ilmu silat yang dimiliki Lam-kong Liuw, sijago
angin dan geledek itu.
Paling banter ia hanya setaraf dengan Empat manusia
Kaya, kalau dibandingkan dengan empat tokoh sakti yang
hadir dalam pertemuan puncak kali ini, tak seorang pun
yang lebih rendah dari kepandaiannya.
DENGAN suara lantang si Padri Naga segera berseru:
"oooouw. . . .kiranya anda adalah sicu tanpa nama, Loolap
mengusulkan agar sicu suka melepaskan pakaian tembaga
itu sehingga semua hadirin dapat menyaksikan
bagaimanakah raut wajah anda "
"Tidak perlu " tolak manusia tembaga itu, "Liok Mao
Pang Pangcu boleh menutupi wajahnya dengan rambut
hijau tersebut, aku orang pun boleh juga menutupi tubuhku
dengan pakaian tembaga. aku rasa perbuatanku ini tidak
sampai melanggar peraturan pertandingan yang
diselenggarakan hari ini, bukankah begitu ?"
"Tentu saja, tentu saja Silahkan sicu naik kepanggung "
"Tadi Liok Mao Pangcu telah mengucapkan kata2
sesumbar, dimana dikatakan dalam dua puluh jurus ia
dapat mengalahkan pemimpin dari delapan manusia aneh
Lam-kong Pak, sungguh besar bacotnya. jelas ia sudah
pandang rendah semua enghiong yang ada dikolong langit.
Pun-jien berani terima tantangannya itu dan ingin kucoba
sampai dimanakah kepandaian yahg ia miliki" kata si
manusia tembaga kembali.
Sipadri naga saling bertukar pandangan sekejap dengan
si tosu harimau, kemudian mengangguk. "Boleh saja, entah
kalian berdua pun ingin membatasi pertempuran ini dalam
dua puluh jurus?"
"Tentu saja cuma dua puluh jurus "
Diam2 Sun Han Siang merasa amat cemas bercampur
gelisah, tetapi ia tidak berani memastikan manusia dibalik
baju tembapa tersebut sebenarnya. "Hong Loei-Khek" Lamkong
Liuw atau bukan, walaupun hatinya cemas namun ia
merasa tidak leluasa untuk buka mulut menegur.
Dalam pada itu Thay Pei Liong In sinaga pengasingan
pun merasa sangat gelisah sejak lenyapnya salah satu
diantara dua manusia tembaga tersebut, Si Naga
Pengasingan telah menggunakan siasat licik untuk menyaru
salah satu manusia tembaga itu dengan mayat maksudnya
ia hendak mendapatkan ilmu Tong Bin Hut Goan Thay
Hoat dari Liok- Mao Pangcu.
Siapa sangka ketua dari perkumpulan Bulu Hijaupun
bukan manusia bodoh, ia makan siasat tersebut dengan
membalas pakai siasat lain, sehingga akhirnya mereka
berdua tak ada yang mendapat keuntungan, sementara
manusia tembaga itu berhasil meloloskan diri.
Kecuali sinaga pengasingan, siapapun tidak tahu
siapakah manusia tembaga yang berhasil meloloskan diri
itu. Dalam pada itu Liok Mao Pang Pangcu telah tertawa terkekeh2.
"Lihat serangan " tiba2 membentak.
Manusia tembaga itu menggerakkan telapaknya
menyambut datangnya serangan tersebut. . .Braaaak. . . .
ditengah bentrokan keras yang memekikkan telinga. seluruh
permukaan bergetar keras, masing2 orang mundur
selangkah kebelakang.
Braaak Braaak Braaak beruntun kembali mereka berdua
tiga kali, mengakibatkan kedua orang itu sama2 tergetar
mundur pula tiga langkah lebar.
Diam2 ketua dari perkumpulan Liok-Mao Pang ini
merasa terperanjat juga , sadar betapa sempurnanya tenaga
lweekang yang dimiliki orang itu, meski ia terlindung oleh
lapisan tembaga, namun kelebihan tersebut sebenarnya
memang tidak berperanan seberapa besar.
Pertarungan berjalan dengan serunya, suara bentrokan
keras berkumandang tiada hentinya memekikkan telinga,
Walaupun gerak gerik manusia tembaga itu lamban tetapi
jurus serangan yang dilancarkan Liok Mao Pang Pangcu
bisa dipunahkan dengan gampang sekali.
Setelah pertarungan berjalan belasan jurus Liok Mao
Pang Pangcu semakin bersemangat lagi, jurus2 ampuh
dikeluarkan semua membuat si manusia tembaga itu
tergetar mundur sejauh satu tombak.
Dengan demikian pertarunganpun dilanjutkan diluar
liang, para hadirin yang menyaksikan pertarungan dari
empat penjuru pun bisa menonton lebih jelas lagi.
Agaknya simanusia itu sudah terdesak dibawah angin,
serangannya kena dipunahkan semua oleh pihak lawan,
bukan begitu saja iapun mulai terdesak mundur kebelakang.
"Jurus kesembilan belas "
"Braaaak. . . ." tubuh simanusia tembaga itu terpental
sejauh satu tombak lebih, sun Han Siang serta Lam kong
Pak sama2 meloncat bangun, sikap mereka kelihatan tegang
sekali, meski demikian tak seorang pun berani turun tangan
menghalangi mereka. "Jurus kedua puluh. ..." kembali Liok
Mao Pang Pangcu membentak keras.
Ucapan terakhir meluncur keluar, angin puyuh telah
men-deru2 bagaikan ambruknya bukit thay-san sebuah
serangan yang maha dahsyat telah menyapu keluar.
Disaat yang amat kritis itulah, tiba2 terdengar suara
bentakan keras berkumandang datang: "Tahan"
Dengan cepat Liok Mao Pang Pangcu tarik kembali
serangannya dan meloncat mundur kebelakang, semua
orang angkat kepala dan alihkan sinar matanya kearah
berasalnya bentakan tadi, namun dengan cepat seruan kaget
berkumandang memenuhi angkasa.
Kurang lebjh sepuluh tombak dari kalangan. terlihatlah
seorang manusia tembaga dengan langkah lebar berjalan
mendekat.

Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aaaah. . . kembali seorang manusia tembaga" serupara
hadirin dengan nada tercengang.
MANUSIA tembaga itu selangkah demi selangkah
berjalan masuk kedalam kalangan dan berhenti dihadapan
Liok Mao pang Pangcu, dengan bertambahnya seorang
lawan, mak aposisi saat inipun berubah jadi segi tiga.
"Siapakah sicu?" tegur sipadri Naga dengan suara
lantang. "Dapatkah menyebutkan nama anda ?"
"Pun-jien adalah manusia tak bernama, kedatangan yang
terlambat dalam menghadiri pertemuan ini harap suka
dimaafkan "
Kembali seorang tak bernama. seluruh kalangan jadi
gempar, namun begitu Lam Kong Pak dan ibunya yakin
kedua orang manusia tembaga ini kemungkinan besar
adalah siauw Yauw sianseng serta Hong- Loei Khek.
Sipadri naga serta sitoosu harimau sama2 berdiri
tertegun, mereka jadi serba salah, dua orang manusia tanpa
nama muncul bersamaan waktunya, mereka tak tahu nama
yang palsu dan nama yang asli.
"Kalian berdua sama2 memakai baju tembaga, entah
Manakah diantara kalian berdua adalah simanusia tanpa
nama yang sebenarnya ?" tegur sipadri naga.
"Pun-jien datang lebih dahulu, tentu saja akulah yang asli
" ujar simanusia tembaga pertama.
"Pun-jienlah yang asli" jawab simanusia tembaga kedua.
"Manusia tanpa nama ikut mendaftarkan diri dalam
pertemuan ini, tujuannya tidak lain unluk mencari nama
serta kedudukan, aku tidak bakal kalah ditangan Liok mao-
Pangcu " "Apakah anda merasa lebih hebat dari kepandaianku ?"
seru simanusia tembaga pertama.
"Lebih hebat atau tidak. asal dicoba segera akan terbukti"
Dalam pada itu sipadri naga telah berunding sebentar
dengan si Toosu harimau, kemudian terdengar Liong ceng
berseru: "Kami sebagai saksi merasa tidak berani ambil keputusan
sendiri, maka kami ingin minta pendapat saudara sekalian,
apakah mengijinkan dia ikut serta dalam pertandingan ini
atau tidak ?"
Lom-kong Pak serta ibunya diam-ambil perhitungan,
sebelum mereka sempat menyatakan sesuatu, para
penonton yang haus akan segala tontonan telah berteriak
lebih dulu: "Beri ijin kepadanya untuk ikut serta."
"Baik, baiklah. kalau memang kalian semua setuju, maka
kami sebagai saksi akan memberi ijin kepada sicu ini untuk
turut serta dalam pertarungan ini. Nah. silahkan mulai
turun tangan "
Setelah mendapat ijin, simanusia tembaga kedua segera
berseru: "Pun-jien pun ingin bertarung dengan batas dua puluh
jurus, lihat serangan "
"Braaaak. . . ." sebuah serangan telah dilepaskan
menimbulkan suara bentrokan keras, masing2 pihak sama2
mundur selangkah kebelakang.
Mula2 Liok Mao Pangcu masih ragu2 untuk turun
tangan, serangannya tidak menggunakan tenaga penuh,
tetapi setelah lewat sepuluh jurus, diam2 tenaganya telah
ditambah sebesar tiga bagian.
Braaak Braaak. . . Braaaak. . . . suara bentrokan nyaring
berkumandang tiada hentinya, jurus serangan yang
dilancarkan simanusia tembaga ini aneh sekali, namun jauh
berbeda dengan jurus serangan yang digunakan manusia
tembaga yang pertama.
Lima belas jurus telah lewat dengan cepatnya Liok Mao
Pang Pangcu membentak keras, angin pukulan men-deru2
bagaikan hembusan taupan, seluruh tubuh simanusia
tembaga itu segera terkurung ketat,
Tiba2 simanusia tembaga itu mengeluarkan jurus Kie
Hwee Liauw Thian, atau Angkat obor Membakar langit.
Braak. . ditengah bentrokan keras, permukaan tanah
kembali muncul sebuah liang yang dalamnya mencapai dua
depa lebih. Diikuti serangan dari Liok Mao Pang Pangcu kian lama
kian menghebat, katika jurus kedelapan belas telah lewat,
manusia tembaga itu sudah terdesak mundur sejauh lima
langkah lebar. Liok-mao-pang Pangcu tertawa seram, dua jurus terakhir
secara beruntun dilancarkan berbareng.
Langit jadi gelap. angin taupan men-deru2 membuat
manusia susah membuka mata, agaknya kepandaian
simanusia tembaga itu masih kalah satu tingkat, pada jurus
yang kesembilan belas ia sudab terdesak mundur sejauh
lima langkah lebar, dimana jurus ke dua puluh tahu2 telah
menyusul datang.
Seluruh kalangan jadi membuka, keadaan tercekam oleh
ketegangan. Lam-kong Pak serta Sun Han Siang merasakan
jantungnya berdebar keras. hampir2 saja terasa copot dari
tempatnya. Ditengah suasana yang amat kritis itulah kembali
terdengar suara gesekan baja berkumandang, dengan hati
terkesiap semua orang berpaling tampakiah dari luar
kalangan telah muncul kembali seorang manusia tembaga
langsung menuju kedalam kalangan-
Kali ini semua jagoan yang hadir didalam kalangan jadi
tertegun, terutama sekali mereka yang tahu duduknya
perkara semula mereka mengira manusia tembaga pertama
serta manusia tembaga kedua pastilah Siauw-Yauw
sianseng serta Hong Loei-Khek, sebab sisanya kecuali Hiat
Chiu-Cay Sin yang telah mati, Lam-hay-Cioe-Khek sekalian
jago2 lihay telah munculkan diri kembali dalam kalangan-
Diantara beberapa orang itu Liok Mao Pang Pangculah
yang paling kaget, ia segera panggil menghadap kedua
orang pelindung hukumnya Suma ing serta Sisetan
Gantung Hidup Gouw Kioe,
"Kecuali dua orang manusia tembaga yang dirampas
orang, apakah pernah terjadi hilangnya baju tembaga dari
dalam gudang?" ia menegur.
"Lapor Pangcu, pakaian tembaga memang telah hilang
satu stel dicuri orang " jawab si setan gantung hidup,
"Ehmmm kalian boleh segera mengundurkan diri " Sang
Pangcu ulapkan tangannya, ia lantas berpaling kearah
simanusia tembaga itu dan menegur dengan suara berat:
"Apa maksud anda mencuri pakaian tembaga dari
perkumpulan kami?" Simanusia tembaga ketiga mendongak
dan tertawa terbahak2.
"Haaaa. . . .haaaa. . . .disini ada tiga orang manusia
tembaga, darimana kau berani memastikan kalau pakaian
tembaga itu cayhe-lah yang curi?"
Ucapan ini menmbuat Liok mao-pang Pangcu jadi
bungkam dalam seribu bahasa, ia tak bisa berkutik lagi.
Simanusia tembaga ketiga segera berpaling kearah
siPadri Naga sambil berseru:
"Pun-jien manusia tak bernama, harap anda suka
memberi ijin bagiku untuk adu kepandaian melawan Liok
Mao Pang Pangcu"
Sipadri naga mengerti semua orang tidak akan menolak.
maka ia mengangguk. "Pun-jien bertindak sebagai saksi
memberi ijin bagimu untuk melakukan pertarungan"
Manusia tembaga ketiga segera menubruk kehadapan
Liok Mao Pang Pangcu sambil mendekat serunya:
"Batas dua puluh jurus aku rasa terlalu banyak, Pun-jien
rela membuktikan kau sebanyak sepuluh jurus "
Ucapan ini kontan membuat seluruh kalangan jadi
gempar. Semua orang sadar ketiga orang manusia tembaga ini
pasti memiliki ilmu silat yang sangat lihay. sebab ditinjau
dari keadaan bukit yang terjal dan terpencil jangan dikata
memakai baju tembaga sekalipun manusia biasapun sudah
amat sulit untuk mencapai kesana.
Siapa nyana mereka bertiga bisa tiba disitu dengan
memakai baju tembaga yang berat, hal ini membuktikan
bahwa mereka pasti lihay.
Liok Mao Pangcu pun seorang manusia berkepandaian
lihay, waktu ini ia tidak jeri barang sedikitpun, sebab
sesudah bertarung melawan simanusia tembaga pertama
serta simanusia tembaga kedua, ia sadar bahwa kepandaian
mereka berdua masih kalah setingkat kalau dibandingkan
dengan dirinya. ia menduga sekalipun simanusia tembaga
ketiga lihay, kehebatannya pun tidak sampai luar biasa.
la segera tertawa dingin: "Sepuluh jurus terlalu banyak.
pun pangcu rela membatasi pertarungan ini hanya delapan
jurus" "Aaaah. . . delapanjurus masih terlalu banyak.
bagaimana kalau kita rubah jadi lima jurus saja?"
"Empat jurus adalah angka genap. dalam pertemuan
puncak yang diadakan ini hari kita harus bikin suatu hasil
yang menguntungkan- bagaimana menurut pendapat anda?"
"Pepatah kuno mengatakan: Perbuatan tidak akan lebih
dari tiga, bagaimana kalau kita ganti hanya tiga jurus saja?"
Ucapan ini kontan membuat sang ketua dari
perkumpulan Liok Mao Pang jadi tertegun. "Siapakah
anda" berani benar bicara begitu sesumbar?" serunya.
"Pun-jien bukan bicara sesumbar. dalam kenyataan
cukup setengah juruspun sudah banyak bagi diriku." sahut
si manusia tembaga ketiga sambil tertawa.
"Hanya saja, aku tahu bahwa kebanyakan saudara2
kangouw yang hadir ketempat ini adalah ingin
menyaksikan suatu tontonan besar, tentu saja aku tidak
akan membiarkan mereka datang dengan hati gembira,
pulang dengan wajah kecewa bukankah begitu?"
Ketika merasakan dalam adu berbicara Liok Mao Pang
Panpcu merasa terdesak dibawah angin terus, ia jadi naik
pitam. Terpaksa pertarungan harus diakhiri dalam beradu
kepandaian silat.
Ia mendengus dingin.
"Lihat serangan- . . ." tiba2 bentaknya.
Bersamaan dengan selesainya ucapan tersebut segulung
angin taupan yang ma ha dahsyat menggulung kearah
depan diikuti beberapa jeritan ngeri yang menyayatkan hati
bergema memecahkan kesunyian, kiranya beberapa orang
yang memiliki kepandaian silat rada cetek kena tersambar
oleh angin puyuh tersebut sehingga terpental jatuh dari atas
tebing Lok Hun Poo dan mati binasa.
Datangnya serangan teramat cepat, si manusia tembaga
itu agaknya dibikin gelagapan tubuhnya terdesak mundur
satu langkah ke belakang.
Suasana dalam kalangan kontanjadi gempar, sorak sorai
bergema memenuhi angkasa.
"Braaak. . ." sekali lagi simanusia tembaga itu terdesak
mundur dua langkah kebelakang.
Terdengar Liok-Mao Pang Pangcu mendongak tertawa
tar-bahak2, jengeknya:
"Jurus ini bernama Boen Seng Kauw Cau" atau Bintang
kejora Tinggi tergantung, ayoh roboh kau. . . ."
"Braaaak " Seluruh permukaan bergetar keras, ditengah
gulungan angin taupan yang menggulung seluruh
permukaan tebing Lok Hun-Poo, tampak sebuah payung
raksasa yang memancarkan cahaya merah darah berkelebat
lenyap dari balik reruntuhan dari batu.
Suara gemuruh yang memekikkan telinga berkumandang
memenuhi angkasa, suara itu makin lama semakin menjauh
sehingga akhirnya lenyap dari pendengaran.
Menanti reruntuhan batuan telah sirap. dalam kalangan
kembali berkumandang suara jeritan kaget yang saling susul
menyusul, ternyata dalam sekejap mata itulah, tiga manusia
tembaga serta Liok Mao Pang Pangcu telah lenyap tak
berbekas. Jelas dalam jurus yang terakhir sang ketua dari
perkumpulan Bulu Hijau tidak berhasil mendapatkan
keuntungan yang diharapkan, sementara itu payung raksasa
berwarna merah darah yang munculkan diripun tidak lain
adalah Payung yang pernah muncul beberapa hari
berselang, jelas benda itu milik simanusia tembaga ketiga.
Payung raksasa berwarna merah itu pastilah senjata
mustika dunia persilatan yang diinginkan olen siapapun,
Payung Sangkala. sungguh tak dinyana tak diduga
kehebatannya benar2 luar biasa.
Seluruh hadirin yang ada disekitar kalangan telah
berubah putih oleh hancuran batu cadas, menyaksikan
keadaan yang lucu mereka saling berpandangan sambil
tertawa. Tiba2. . . .si Naga Pengasingan Thay-Pei Liong In
meloncat bangun, teriaknya lantang:
"Sun Han Siang sekaranglah saatnya bagi kita untuk
melangsungkan pertarungan kalau bukan kau yang binasa
akulah yang mati sebelum salah satu roboh, pertarungan ini
tidak akan berakhir."
"Baik Hmmm. . . .kau kira aku takut?"
Kedua orang jago perempuan itu sama meloncat masuk
kedalam kalangan, pertarungan pun segera akan
dilangsungkan- Tetapi sipadri naga serta si Tosu Harimau yang berada
disisi kalangan segera mencegah.
"Pertemuan telah berakhir sampai disini, sicu berdua
harap suka bersabar dan mengakhiri sengketa ini sampai
disini saja. . . .harap kalian suka memandang wajah loolap
dan menuruti nasebat kami "
"Hmmm tidak segampang itu. ..." teriak Coe Hong
Hong. Tanpa banyak bicara lagi telapak tangannya segera
berkelebat melancarkan sebuah serangan dahsyat kedepan-
Sun Han siang tak mau unjukkan kelemahannya, iapun
sambut datangnya serangan itu dengan keras lawan keras,
pertarungan sengit segera berkobar.
Dalam pada itu Coe Li Yap melirik sekejap kearah
Lamkong Pak. ia bermaksud memberi kisikan kepada
sianak muda itu agar ia turun tangan menghalangi
pertarungan ini, namun Lamkong Pak tidak berkutik sebab
ia sendiripun tidak tahu perselisihan apakah yang pernah


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terjadi antara mereka berdua pada masa yang silam"
Mendadak si Ciang ooh berdarah memisahkan diri dari
rombongan, ketika ia sedang berjalan menuju kearah Lamkong
Pak, tiba2 Suma Ing yang ada disisinya membentak:
"Yu Chen, kau hendak pergi kemana " pun Hu-hoat
mendapat perintah dari pangcu untuk mengawasi gerak
gerikmu " Si Ciang ooh berdarah tertawa dingin-
"Setelah melepaskan diri dari perkumpulan Liok Mao
Pang, nonamu tidak ingin berbalik lagi. kau mau apa ?"
serunya. "Akan kutangkap dirimu dan seret pulang kemarkas"
"Hmmm aku rasa tidak segampang itu."
Suma Ing jadi amat gusar, ia segera meloncat bangun
siap melancarkan serangan untuk menangkap balik gadis
tersebut. Lam-kong Pak segera meloncat bangun dan berdiri tegak
di-tengah2 antara kedua orang itu.
"Suma Ing, kau masih belum mau sadar?" tegurnya.
"Menyadari apa ?" jengek suma Ing sambil tertawa
seram. "Aku lihat kaulah yang harus cepat2 menyadari
akan keadaan dirimu "
Lam-kong Pak mendengus dingin, ia tidak menggubris
sianak muda itu lagi, kepada Si Ciang ooh berdarah
pesannya: "Enci Yu, cepatlah mengundurkan diri ke sisi Loo Liang
Jen sana "
"Yu Chen kau berani berkhianat?" teriak Suma Ing.
Si Ciang-ooh berdarah tidak menggubris ancaman
tersebut. dengan badan tegak ia putar badan dan berlalu,
hatinya benar2 merasa amat gembira terutama sekali
mendapat perhatian dari Lam-kong Pak dihadapan
beberapa orang gadis lainnya. bagaikan bidadari turun dari
kahyangan dengan langkah menggiurkan ia berjalan kesisi
Loo Liang Jen. Suma Ing jadi ragu2 untuk turun tangan setelah
meninjau situasi yang terbentang didepan mata, dimana
wakil ketuanya tidak hadir, meski jumlah anak buahnya
sangat banyak, ia sadar untuk merebut kemenangan bagi
merupakan suatu tanda tanya besar baginya. apa lagi Coe
Li Yap sudah mengkhianati perkumpulan Liok Mao Pang,
seumpama mereka ibu dan anak berdiri dipihak Lam-kong
Pak. bukankah posisinya akan semakin runyam " Setelah
berpikir bolak balik akhirnya ia mendengus dingin.
"Ayoh kita berlalu " serunya.
"Pergi?" jengek Lam-kong Pak sambil tertawa dingin.
"Suma Ing kau adalah binatang terkutuk yang lebih rendah
dari seekor anjing hina, buat apa manusia macam kau
diberikan hidup dalam kolong langit" kau hanya akan
mengotori jagad belaka"
Suma Ing berseru tertahan, cambuk lemas berkepala
naganya segera dicabut keluar. ia sadar ia seorang diri
masih bukan tandingan dari Lam-kong Pak, maka ketika
merasakan keadaan amat kritis ia lantas membentak keras:
"Saudara2 sekalian ayoh maju serentak "
kawanan jago dari perkumpulan Liok Mao Pang segera
maju serentak melakukan serangan besar2an. para jago dari
golongan Putih yang berdiri disebelah sini pun segera maju
menyambut datangnya serangan, pertarungan seru pun
berkobar dengan dahsatnya.
Dengan cambuk lemas nya suma Ing bergerak kesana
kemari melancarkan serangan dengan jurus ketujuh dari
ilmu payung sengkala.
Lam-kong Pak merasa amal benci terhadap pemuda ini,
terutama sekali ketika teringat akan alat siksa Kaki keledai
yang hendak ditujukan buat ibunya, ia benar2 membenci
hingga kepingin melumat hancur tubuhnya, telapak kiri
segera bergerak melancarkan sebuah serangan- sedangkan
tangan kanannya mencengkeram kearah gagang cambuk.
Serangan tersebut dengan cepat bersarang ditubuh lawan
membuat tubuh Suma ing tergetar keras dan mundur tiga
langkah kebelakang, namun ia bersikap keras
mempertahankan cambuknya.
"Suma Ing " teriak Lam-kong Pak keras. "Meskipun
kelima jari kirimu sudah dipatahkan semua, kau masih
belum juga sadar bahkan menggunakan telapakmu yang
buntung untuk melakukan kejahatan kembali. ini hari
terpaksa akan kukutungi seluruh lenganmu. . . ."
"Pak-jie. lepaskan dia. berilah kesempatan terakhir
baginya untuk merubah cara hidupnya " cegah Sun Han
Sian Bicara sampai disitu, perempuan itu berpaling kearah
Suma Ing dan berseru kembali:
"Lain kali kalau sampai berjumpa dengan dirimu,
hati2lah bertindak. Nah. sekarang kau boleh pergi"
"Sun Han Siang, kau anggap aku takut kepadamu?"
teriak Suma Ing kalap.
Sisetan gantung hidup Gouw Kioe yang ada disisinya
buru2 menarik pemuda itu seraya berbisik:
"Suma Hu Hoat, tidak menguntungkan bagi kita untuk
melakukan pertarungan melawan mereka. ayoh cepat kita
pergi " Dengan pandangan penuh kebencian Suma Ing melotot
sekejap kearah Lam-kong Pak serta ibunya, kemudian
mengikuti anak buahnya berlalu dari sana.
Sementara itu Coe Li Yap telah berhasil mencegah Coe
Hong Hong untuk mengumbar hawa amarahnya lebih jauh,
terdengar sinaga pengasingan berseru: "Lam kong Pak. kau
kemarilah "
"Ada perkataan utarakan saja dari apa perlunya aku
datang kesitu "
"Bagaimana keputusanmu tentang puteriku ini ?"
"Putraku tidak bakal sudi mengawini putrimu, lebih baik
matikan saja niatmu itu" teriak Sun Han Siang.
Ucapan ini sangat menyinggung perasaan Coe Hong
Hong, ia naik pitam dan segera menubruk kembali ke arah
Sun Han Siang. "lbu. lebib baik kita berlalu untuk sementara waktu."
buru2 Coe Li Yap menarik tubuhnya. "Aku rasa ia tidak
akan meninggalkan diriku begitu saja "
Selesai berkata, merekapun segera berlalu dari sana.
Dalam pada itu si ciang-ooh berdarah Yu chen telah
datang menghampiri Lam-kong Pak, sianak muda itu segera
menggandeng tangannya dan memperkenalkan kepada diri
Sun Han Siang. katanya:
"lbu. dialah enci Yu kumaksudkan "
Tindakan ini menggirangkan hati sipemilik pegadaian
Bu-lim dan menjengkelkan dua orang lainnya, mereka
adalah Si Tiauw-san tangan beracun Liuw Hwie Yan serta
Pek-li Siang. "Ayah. coba kau lihat perbuatannya" seru Pek-li siang
kepada Pek-li Gong sambil mencibirkan bibirnya.
"siang-jie. kita orang she Pek-li tak boleh menderita
kerugian, mari kita maju kesitu dan kita perhitungkan
dengan keparat Cilik itu "
"Ayah, tentang soal ini. . . . ."
"Hubunganmu dengan dirinya sudah sah dan terang2an,
semua umat Bu-lim telah mengetahui hubungan kalian,
apanya yang malu " Ayoh kita kesana "
Pek-li Siang yang menyakslkan sikap mesra antara Lamkong
Pak dengan Yu chenpun dibuat panas hatinya karena
Cemburu, ia segera menghampiri sianak muda itu seraya
berseru: "Lam-kong Pak kau. . .kau. . . ."
Lam-kong Pak sadar, ia sudah membuat Pek-li Siang
penasaran, ia malu terhadap gadis ini ketika terbayang
kembali bagaimana ia tinggalkan nona tersebut seorang diri.
buru2 serunya: "Adik Siang siauw-heng telah berbuat salah kepadamu.
mari2 perkenalkan. dia adalah ibuku "
Dipihak lain dua bersaudara she Lluw mengerti bahwa
mereka tidak mungkin bisa perbaiki hubungannya dengan
Lam-kong Pak lagi, dengan hati sedih kedua orang itu
diam2 berlalu. Setelah semuanya telah dibikin beres. Pek-li Gong lantas
berseru kepada siang Hong Tie: "Ayoh berangkat, kita
harus bikin jelas duduknya perkara yang menyangkut tiga
orang manusia tembaga itu"
Dalam pada itu dalam kalangan tinggal Lam-kong Pak.
Sun Han Siang. Yu chen, Pek-li siang, Hay Thian Siang cho
serta Loo Liang Jen-
Dua manusia jelek dari Hay Thian segera maju memberi
hormat kepada Sun Han Siang dan mohon diri, mereka
berlalu mengikuti Pek-li Gong serta Siang Hong Tie.
Tentu saja Sun Han siang mengabulkan permintaan
mereka. perempuan ini benar2 merasa kegirangan, tangan
kiri ia menggandeng si ciang-ooh berdarah Yu chen
ditangan kanan menggandeng Pek-li Siang, sebentar
memandang kekiri sebentar lagi memandang kekanan,
akhirnya sambil tertawa ujarnya:
"Pak-jie, sungguh tajam penglihatanmu. mama suka
dengan mereka berdua "
Ucapan ini melegakan hati kedua orang gadis itu, dengan
malu2 mereka tundukkan kepala dan berseru: "Bibi. . . ."
Sipadri Naga serta si Toosu Harimau yang bertindak
sebagai saksi hidup, pada saat itu sudah pergi entah
kemana. suasana diatas tebing pun jadi sunyi senyap.
"Ayoh kita segera berangkat." kata Sun Han siang
kemudian- "Didalam waktu singkat kita harus mencari balik
kedua orang manusia tembaga itu, entah dua diantara tiga
manusia tembaga yang munculkan diri tadi mana yang
ayahmu dan mana adalah gurumu ?"
"Menurut dugaanku, kemungkinan sekali dua orang
manusia tembaga yang muncul dahulu adalah ayah serta
suhu." sahut Lam-kong Pak. "Sedangkan si manusia
tembaga ketiga, kemungkinan besar adalah manusia sakti
yang memiliki payung Sengkala benda mustika dunia
persilatan itu "
Demikianlah mereka berlima segera menuruni tebing
Lok-Hun Poo, waktu itu kentongan ke tiga telah lewat.
"Agaknya Liok-Mao-Pang Pangcu kenal dengan sinaga
pengasingan Thay Pei Liong In. sebenarnya siapakah dia ?"
tanya Lam-kong Pak ditengah perjalanan-
"Tempo dulu, ketika aku masih berada dalam markas
besar perkumpulan Liok Mao Pang pernah menyakslkan
sendiri wajah sebenarnya, ia ganteng dan mempunyai
wajah yang sempurna "
"Tidak lama kemudian persoalan ini bakal tersingkap
sendiri" jawab Sun Han Siang.
"Yang kukuatirkan justru adalah keselamatan ayahmu.
kalau simanusia tembaga yang berhasil dihidupkan kembali
oleh ilmu Tong-bin Hun Goan Thay hoat" dari ketua
perkumpulan Liok Mao Pang kemudian berhasil melarikan
diri itu adalah dia. maka kejadian ini menggembirakan
sekali." "Aku rasa si manusia tembaga itulah ayah "
"Dewasa ini, diantara para tokoh sakti yang berada
dalam dunia persilatan, kepandaian ketua perkumpulan
Bulu Hijaulah paling lihay. ditinjau dari keadaan yang
terbentang saat ini, rasanya cuma simanusia yang memiliki
senjata mustika Payung Sengkala itu saja yang dapat
melangsungkan pertarungan melawan dirinya "
"lbu. cepat lihat" tiba2 Lam-kong Pak teriak sambil
menuding kearah sebuah pagoda kecil yang berada puluhan
tombak dihadapan mereka.
Sun Han Siang segera alihkan sinar matanya kearah
mana, tampaklah kurang lebih belasan tombak dihadapan
mereka bertumpuk-tumpuk mayat2 manusia yang dibentuk
jadi sebuah pagoda, tingginya mencapai tiga tombak lebih,
keadaan mayat tersebut telah hancur dan mengerikan
sekali, darah segar menggenangi permukaan tanah.
Mayat2 itu disusun dengan sangat teratur, pada mayat
yang berada dipaling atas tergantunglah sebuah Pagoda
Mayat. Menyakslkan betapa ngerinya mayat2 tersebut, Yu chen
serta Pek Li Siang segera melengos, sedangkan Loo Liang
Jen, Lam-kong Pak serta Sun Han Siang menghampiri
pagoda mayat itu, ketika mayat itu diperiksa satu persatu,
ternyata tak seorang mayat pun yang mereka kenal.
"Entah hasil karya gembong iblis dari mana"
perbuatannya benar2 keji dan biadab. apa artinya
menjadikan pagoda mayat ditempat itu?" kata Lam-kong
Pak. "Hmmm Permainan ini tidak lebih hanya satu
permainan membunuh ayam menakuti monyet, aku rasa
kemungkinan besar hasil perbuatan dari Liok-mao Pang
Pangcu, pokoknya selama dipihak perkumpulan itu masih
bercokol manusia2 seperti Suma ing serta si daging lima
warna binatang2 pembuat kejahatan, maka perbuatan
seperti apapun pasti akan dilakukan oleh sang ketua dari
perkumpulan Bulu Hijau "
Tiba2 Lam Kong Pak teringat akan sesuatu, serunya:
"lbu. tempo dulu sewaktu kau terkurung dalam markas
besar Liok-Mao Pang, pangcu mereka pernah memaksa kau
untuk memenuhi permintaannya. sebenarnya apa tujuan
orang itu?"
"Dipandang dari luaran ia paksa aku untuk menyerah
kepada perkumpulan Liok-Mao Pang, bahkan mengatakan
pula bahwa ia hendak menurunkan daging lima warna
sebagai Hu-hoat dan serahkan jabatan wakil ketua tersebut
kepadaku, padahal akupun mengerti gembong iblis tersebut
sebenarnya bukan lain adalah tujuan sipemabok tidak
berada di arak "
Dari ucapan itu Lam-kong Pak segera mengerti apa yang
dimaksudkan Sun Han siang iapun lalu mendengus,
Mendadak. ... .
Sreeet Sreeet. . . .criiing criiiig. ... dari balik pagoda
mayat berdesir keluar puluhan desiran tajam yang langsung
mengancam tempat2 bahaya ditubuh Lam-kong Pak. Han
Siang serta Loo Liang Jen. "cepat mundur " seru Sun Han


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Siang. Berbareng waktunya dengan Lam-kong Pak ia
melancarkan sebuah serangan kearah depan.
"Braaaak. . .Braaaaak. . ." darah muncrat keempat
penjuru, pagoda mayat hancur berantakan, dari balik
pagoda tadi meluncurlah keluar sesosok bayangan manusia
langsung melarikan diri dari tempat itu.
"Aaaaaah. dia adalah siJago Arak dari Lam-hay, It Boen
Kao adanya " Seru Sun Han Siang kaget.
Empat orang muda itu sama2 tertegun. mereka pun
dapat menyaksikan seseorang dengan menggembol cupu2
pada punggungnya sedang melarikan dari situ. "cepat kejar
" seru Lam-kong Pak.
"Tak usah dikejar lagi " Sun Han Siang segera mencegah.
"Dari perbuatan ini bisa diketahui bahwa pagoda mayat
adalah termasuk siasat keji dari pihak perkumpulan Liok
Mao pang yang khusus ditujukan kepada pihak kita, kalau
kurang ber-hati2 niscaya kita bakal tertipu "
"Bukankah senjata rahasia yang mereka gunakan adalah
senjata rahasia dari Salju Bulan keenam Tong Hwie ?"
"Tidak salah, senjata rahasia ini memang miliknya, tetapi
aku yakin Tong Hwie tidak akan menggabungkan diri
dengan pihak perkumpulan Liok Mao Pang."
"Anakku, tentu kau masih ingat bukan ketika berada
dipuncak Beng Gwat Heng di gunung Thay San, dimana
kita saling memperebutkan kitab pusaka Payung Sengkala
?" "Waktu itu sipemilik pegadaian Bu-limpun melakukan
bokongan dengan menggunakan senjata rahasia dari Salju
bulan keenam Tong Hwie untuk memancing pertarungan
saling bunuh membunuh antara pelbagai golongan?"
"Aku masih ingat, pada waktu itu Tong Hwee sama
sekali tidak mengaku kalau senjata rahasia tersebut ia yang
lancarkan "
"Masih ada lagi senjata garpu Bu Bo Li Hun cha yang
membokong Cioe ci Kang suami istri " semua senjata
rahasia itu adalah hasil curian dari Suma Ing untuk bikin
gara2 dari tengah "
"oooouw kiranya siasat satu batu dapat dua barang,
pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang benar2 termasuk
manusia paling jahat dikolong langit pada dewasa ini "
"Nah. itulah dia. maka kita harus ber-hati2"
Selama satu hari satu malam kelima orang itu berputar
kesana kemari diatas gunung Hut-louw-san. namun
bayangan dari ketiga orang manusia tembaga itu tidak
nampak juga . Akhirnya Sun Han Siang berkata:
"Lebih baik kita memisahkan diri jadi dua rombongan
dan melakukan pencarian selama lima hari disekitar kota
Lok-Yang, Lima hari kemudian kita saling bertemu kembali
diloteng cuang Yen Loo yang ada dikota tersebut nah
sekarang berangkat menunaikan tugasnya masing2. selamat
tinggal sampai jumpa lagi dalam waktu dan tempat yang
sudah ditentukan "
Merekapun lantas berpisah, Yu chen serta Pek-li siang
berlalu mengikuti Sun Han Siang, sedangkan Loo Liang Jen
mengikuti Lam-kong Pak berlalu dengan ambil arah
berlawanan. Pencarian terhadap ketiga orang manusia tembaga itu
pun segera dilangsungkan.
Lima Hari lewat dengan Cepatnya, pencarian yang
dilakukan Lam-kong Pak beserta Loo Liang Jen menemui
kegagalan total, mereka segera berangkat ke kota Lok Yang
dan mendatangi loteng cuang Yen Loo.
Waktu itu siang hari belum tiba, tetamu yang bersantap
dalam rumah makan itupun tidak banyak. mereka berdua
segera mencari tempat duduk dekat jendela. mula2 Loo
Liang Jen menghabiskan dulu seratus biji bak-pao setelah
itu mereka berdua baru menanti sambil minum arak.
Serentetan suara langkah kaki berkumandang datang,
djsusul munculnya dua orang dari balik loteng, mereka
adalah Thay Pek Liong In sinaga pengasingan serta Coe Li
Yap Lam-kong Pak melirik sekejap kearah mereka berdua.
kemudian buru2 melengos dan membisikpada Loo Liang
Jen agar iapun jangan berpaling.
Namun Coe Li Yap telah menyaksikan kesemuanya itu,
menjumpai mereka berdua pura-pura berlagak pilon hatinya
jadi mangkel berCampur mendongkol. dalam pada itu
seorang pelayan telah menghampiri mereka sambil
bertanya: "Tolong tanya kalian hendak pesan sayur serta
arak apa?"
"Arak wangi apa saja yang kalian sediakan ?"
"Rumah makan kami termasuk rumah makan nomor
satu diseluruh kota Lok Yang, arak dari segala penjuru
dunia tersedia pada rumah makan kami. Eh mm "
Dari sakunya ia ambil keluar lima buah botol kecil.
setiap botol berisikan pelbagai arak wangi yang berbeda
warnanya, ada yang merah, ada yang berwarna hijau, ada
yang kuning dan ada yang putih, ujarnya:
"Ini adalah arak Mao Tay, ini arak Hoa Tiauw, ini
adalah arak Hun Cioe, ini adalah arak Li ouw Hong, ini
adalah arak Pekkan dari Shoa-tang. ini adalah. . . ."
"Sediakan dua kati arak mao Thay. . . .serta empat
macam sayur " tukas Coe Hong Hong segera.
Tidak lama kemudian pelayan itu sudah balik sambil
membawa dua kati arak Mao Thay, serunya:
"Silahkan kalian berdua minum arak lebih dahulu, sayur
akan segera dihidangkan"
Coe Hong Hong memenuhi Cawannya dan sekali teguk
menghabiskan isinya, sedangkan Coe Li Yap tidak biasa
minum arak. sulit baginya untuk mencicipi arak tersebut.
"Nona sekalipun tidak biasa minum arak. cicipi
sedikitpun tiada salahnya" kata pelayan itu.
"Arak ini adalah arak terkenal diseluruh kolong langit,
hanya rumah makan kami saja yang tersedia"
"Yap-jie, cicipilah sedikit. aku rasa tidak akan terlalu
mempengaruhi dirimu." ujar Coe Hong Hong pula sambil
angkat cawan araknya.
Coe Li Yap tidak biasa minum arak. berada dalam
keadan murung ia ingin lenyapkan rasa kesal tersebut
dengan pengaruh arak. sambil pejamkan matanya ia segera
teguk habis isi cawan tersebut.
Pelayan itupun sambil tertawa segera turun dari atas
loteng. "Sauw-ya aduuuh. . . .kepalaku terasa rada pusing " tiba2
Loo Liang Jen mengeluh. Lam-kong Pak mengira ia sudah
terlalu banyak minum, segera ujarnya: "Sudahlah jangan
minum lagi, daya kerja arak Pekkan Cioe memang terlalu
besar " "Aaaah tidak mungkin, aku Loo tua bukan saja punya
takaran yang hebat dalam bersantap. takaran minum
arakpun hebat sekali, kendati menghabiskan juga lima kati
arak Pekkan Cioe pun tidak akan gemilang, tetapi
keadaanpada ini hari rada a. . .aneh. . ."
Begitu selesai kata2 itu. ia lantas jatuhkan diri diatas
meja dan tak berkutik lagi.
Menyaksikan kejadian itu Lam-kong Pak tertegun. pada
saat itulah Coe Li Yap pun mengeluh sambil pegang kepala
sendiri: "lbu aku sudah mabok. . .aduuuuh. . . .kepalaku. .
.kepalaku pusing sekali. . . ." Bicara sampai disitu iapun
jatuh tak berkutik diatas meja.
Coe Hong Hong segera sadar, ada sesuatu yang tidak
beres menimpa mereka, ia mendengus dingin.
"Bajingan keparat, kau pun berani main gila diatas
kepalaku. . . . ."
Badannya mulai gontai dan tidak tahan, hawa murninya
akan dikerahkan untuk memaksa daya Kerja arak tersebut
memancar keluar dari tubuh namun terlambat iapun roboh
tak berkutik diatas meja.
Sekarang Lam-kong Pak baru paham, dalam arak
tersebut pastilah sudah dicampuri dengan obat pemabok.
Sementara ia sendiri sama sekali tidak keracunan sebab
beruntun ia sudah menemui kejadian aneh terutama sekali
cairan dalam nyali naga bertanduk tunggaL merupakan
cairan penawar racun yang paling mustajab. Iapun jatuh
tidak sadarkan diri.
Dari mulut loteng segera muncul kembali pelayan tua
itu. sambil tertawa seram ia berseru:
"Loohu sijago arak dari Lam-hay menguasai seluruh
jenis arak yang ada dikolong langit. Hmmm- Hmmm. .
.meskipun kalian lebih lihaypun, jangan harap bisa lolos
dari cengkeraman loohu "
Beruntun ia bertepuk tangan tiga kali, dari balik loteng
segera muncul kembali seseorang ketika Lam-kong Pak
melirik kearah orang itu maka ia segera kenali orang itu
sabagai Suma Ing.
Tampak sianak muda itu berjalan mendekati Coe Hong
Hong, serunya: "Yang tua dijagal saja sedang yang muda
tinggalkan ditempat pun hu-hoat masih membutuhkan
kehangatan badannya "
"Hu-hoat, sungguh tajam penglihatanmu, nona Cilik ini
memang termasuk gadis Cantik dikolong langit dewasa ini,"
seru Lam-Hay Cioe-Khek.
Suma Ing membentak keras. ia berjalan mendekati Lamkong
Pak lalu sambil tertawa seram ujarnya:
"Dia adalah satu musuh besarku yang paling kubenci, It
Boen Kao coba kau ceritakan sebuah akal buatpun Hu-hoat,
dengan cara apakah kita siksa bajingan ini sehingga benar2
menderita?"
Sijago arak dari Lam-hay perlihatkan beberapa kali
perubahan mimik yang jelek, setelah berpikir sebentar,
jawabnya^ "Terhadap seorang lelaki yang romantis, menyiksa
badannya tidak termasuk suatu penyiksaan yang hebat, aku
rasa apabila kita bisa menyiksa batinnya, itulah baru suatu
cara penyiksaan yang luar biasa "
"Apakah dikolong langit terdapat cara menyiksa yang
sama sekali tidak melukai badannya ?"
"Tidak salah, kadang kala orang2 Bu-lim memandang
suatu kematian seperti pulang kerumah, tetapi terhadap
'cinta' sulit untuk menghindarinya, seperti Lam-kong Pak
seorang pemuda yang sangat nomantis, baginya siksaan
yang paling hebat adalah bilamana kita tangkap beberapa
orang gadis kekasihnya kemudian diperkosa dihadapan
mukanya " "Aaaah. . . It Boen Kao, Caramu ini luar biasa sekali."
puji Suma Ing sambil menepuk pundaknya. "Aku bisa
usahakan kata2 yang manis dihadapan pangcu nanti agar
kau dapat diberi kedudukan sebagai seorang Thancu "
It Boen Kao tertawa seram.
"Semua penghuni dari rumah makan ini, telah loohu
robohkan semua, sekarang beberapa orang yang membuat
sayur didapur bukan lain adalah para petugas dapur dari
perkumpulan kita, nanti apabila Sun Han Siang telah tiba,
kita robohkan mereka dengan cara yang sama. kau
mendapatkan yang muda sedang aku minta yang tua "
Mendengar ucapan itu Seluruh tubuh Lam-kong Pak
tergetar keras. segera pikirnya:
"Bajingan tua ini benar2 ada maksud mengincar ibuku,
yang paling menjengkelkan lagi adalah Suma ing. bukannya
menegur malah memuji. . .mereka adalah manusia2
terkutuk "
"Berapa lama daya tahan obat pemabokmu itu?"
terdengar Suma Ing bertanya kembali.
"Paling sedikit dua jam "
"Baiklah. mari kita gusur mereka kebawah loteng "
Sementara It Boen Kao hendak turun tangan, tiba2
didepan loteng sudah bertambah dengan tiga orang. mereka
bukan lain adalah Sun Han Siang, Yu chen serta Pek-li
siang. Melihat kehadiran ketiga orang itu, dengan hati
terperanjat kedua orang bajingan itu sama2 mundur
selangkah kebelakang, tetapi dengan cepat Suma Ing telah
tertawa seram. "Hmmmm. . . kalau cuma kalian bertiga pun sauw-ya
tidak akan pikirkan dalam hati. lagipula. . . ."
Ia melayang kesisi Lam-kong Pak. telapaknya segera
ditempelkan diatas jalan da rah Leng Thay Hiat. ancamnya:
"Sun Han Siang. kau lebih beratkan putramu atau
menantumu ?"
Pada saat itu sijago arak dari Lam Hay pun telah
berkelebat kesamping Thay Pei Liong In dan menempelkan
telapak tangannya diatas jalan darah Leng Thay-hiat
ditubuh mereka berdua.
Sun Han Siang terperanjat, ia tahu Suma ing sudah
kehilangan peri kemanusiaannya, kemungkinan besar ia
benar2 membinasakan diri Lam-kong Pak.
"Anjing bajingan kau hendak berbuat apa?" bentak si
ciang-ooh berdarah Yu chen-
"Tiga orang menantu diganti dengan seorang putra, kau
mau tidak?" jengek Suma Ing sambil tertawa seram. Pek-li
siang tertawa dingin.
"Bagaimana cara pertukaran ini?"
"Kalian bertiga ikuti aku pergi dari sini, maka kuampuni
selembar jiwanya"
"Bisa dipercayakah ucapanmu itu ?" herdik ciang-ooh
berdarah. "Mau percaya atau tidak silahkan dicoba sendiri "
"Baiklah. asalkan kausuka melepaskan Lam-kong Pak
maka aku akan pergi mengikuti dirimu " akhirnya Yu chen
memberikan persetujuannya.
"chen-jie. tunggu sebentar." sela Sun Han siang dengan
suara berat, "Perkataan dari binatang ini tak bisa dipercaya
" "Aku tidak ada waktu untuk adu lidah dengan kalian,
mau atau tidak ayoh cepat diputuskan " hardik Suma Ing.
Saking gusarnya seluruh tubuh Sun Han Siang gemetar
keras, ia cuma punya seorang putra yang dipandangnya
lebih berharga daripada nyawa sendiri, sedangkan terhadap


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dua orang calon menantunya pun ia merasa amat senang
terus terang saja ia merasa tidak tega membiarkan mereka
pergi mengikuti Suna Ing.
"Pek bo, inilah takdir" kata pek-li siang dengan suara
sedih. "Asal ia mau melepaskan engkoh Pak, sekalipun mati
Siang-jle juga rela "
"Heeee. . .heeee. . . heeee. . .sang menantu sudah
sanggup, bagaimana dengan kau ?" jengek Suma Ing
kembali sambil tertawa seram.
"Aku si tua tak dapat mengorbankan kalian dengan sia2
hanya karena persoalan putra ku" kata Sun Han Siang
dengan suara berat. "Suma Ing, apakah kau tidak punya
perikemanusiaan barang sedikitpun juga " biarpun kau tidak
memandang diatas wajah Pak-jie, seharusnya kau ingat
bagaimana aku situa memelihara dirimu dari kecil hingga
menginjak jadi dewasa, sekalipun kau membenci diriku
tidak seharusnya melupakan ayahmu sendiri."
"Tutup mulut, tak usah mengucapkan kata- kata yang
tidak berharga itu lagi "
Saking gusarnya seluruh tubuh Sun Han siang gemetar
keras, wajahnya berubah pucat pias bagaikan mayat. dua
titik air mata tanpa terasa mengucur keluar membasahi
pipinya. "Anjing keparat, kalau kau sudah tiada peri
kemanusiaan. ayoh cepatlah turun tangan" teriaknya.
"Hmmm. . .kau yang bicara sendiri, lain kali jangan
salahkan diriku. aku akan segera turun tangan"
"Tunggu sebentar " seru Pek-li Siang serta Yu chen
hampir berbareng. mereka sama2 maju kedepan.
"Suma Ing, kami berdua akan berangkat mengikuti
dirimu, nah. cepatlah lepaskan dia "
Tiba2 dari balik loteng berkumandang suara langkah
orang yang amat berat, begitu berat langkah kaki orang itu
hingga menggetarkan seluruh ruangan loteng tersebut.
Ketika semua orang berpaling, seruan kaget segera
berkumandang saling susul menyusul.
Pada saat ini untung masih siang, seandainya terjadi
pada malam hari maka semua orang tentu mengira tamu
yang hadir barusan adalah setan.
Orang itu memakai jubah longgar berwarna hijau yang
menutupi dari atas hingga kebawah, bahkan sepasang
kakipun tertutup rapat, kepalanya dibungkus dengan kain
hitam dan cuma kelihatan sepasang matanya belaka yang
memancarkan sinar tajam
Kedua ujung bajunya panjang hampir mencapai
permukaan tanah, ketika tiba diatas loteng ia segera
berhenti dan menegur dengan suara serak:
"Suma Ing, malaikat elmaut sudah menggapai
kearahmu, tahukah kau bahwa saat ini jiwamu sudah
berada ditangan Lam-kong Pak" Loohu nasehati dirimu.
sekarang bertobat dan melepaskan kejahatan kembali
kejalan yang benar belum terlambat bagimu "
"Siapa kau ?" hardik Suma Ing.
"Loohu adalah Malaikat elmaut yang sengaja datang
untuk menangkap dirimu "
Pada saat ini keadaan Suma Ing sudah amat lemah sekali
meski diluaran ia masih main gertak. kembali ia tertawa
dingin, "Sekalipun Siauw-ya harus matipun berharga, akan
kutangkap dirinya sebagai penggiring dalam perjalananku
nanti " ancamnya.
Simalaikat elmaut tersenyum dingin. "Lam-kong Pak.
belum juga kau turun tangan menangkap dirinya. ..."
Belum habis ia berkata, laksana sambaran kilat Lamkong
Pak telah turun tangan mencengkeram urat nadi Suma
Ing. Perubahan yang terjadi secara mendadak ini membuat
Sun Han Siang sekalian jadi berdiri menjublek. saking
girangnya yang keliwat batas mereka sampai tak dapat
mengucapkan sepatah katapun.
"Lam-kong Pak. loohu berharap agar kau suka memberi
satu kali kesempatan lagi kepadanya untuk merubah
tingkah lakunya yang jelek" kata si malaikat elmaut.
"Maksud tujuan cianpwee memang mulia sayang moral
bajingan ini sudah terlalu bejat. kita tak bisa melepaskan
dirinya lagi "
"Tentu saja kita tak dapat melepaskan dirinya besitu saja.
loohu tentu saja punya cara untuk menguasai gerakannya "
Sementara itu sepasang biji mata sijago arak dari Lamhay
berputar kesana kemari mencari kesempatan untuk
melarikan diri.
Melihat tingkah lakunya Malaikat Elmaut segera berseru:
"It Boen Kao. selama ini kau bergerak dengan memakai
merek kalangan lurus, siapa sangka perbuatanmu benar2
mengerikan dan tidak kenal peri kemanusiaan. loohu akan
sekalian membereskan dirimu "
It Boen Kao sadar tak mungkin baginya bisa lolos dari
tempat itu dalam keadaan selamat, ia lalu mengancam:
"Kalau kau tidak suka melepaskan diriku Coe Hong
Hong serta putrinya pun akan kubunuh mati "
"oooouw silahkan, silahkan- kebetulan sekali kalau
memang ingin kau bunuh mereka berdua, dari pada nanti
aku harus kerepotan sendiri. memangnya mereka ada
permusuhan dengan diriku " sahut simalaikat elmaut tenang
saja. Air muka It Boen Kao kontan berubah hebat.
Si Malaikat elmaut bergerak kilat, ujung bajunya di kebas
kedepan, tubuh sijago arak dari Lam-hay ini seketika roboh
keatas tanah, urat nadinya tahu2 sudah kena dicengkeram.
Betapa dahsyatnya ilmu silat yang dimiliki orang ini.
membuat semua orang jadi terkesiap. siapapun tidak tahu
siapakah sebenarnya si Malaikat Elmaut ini "
"Lam-kong Pak, bawa kemari sikeparat cilik itu "
perintah sang malaikat elmaut.
"Seandainya cianpwee hendak melepaskan dirinya, maka
Boanpwee tidak dapat memenuhi harapan tersebut"
"Kau salah besar, terhadap manusia keji macam ini
terlalu enak kalau diberi kematian yang utuh, pun-Sin
punya suatu cara yang bagus sekali, agar ia merasakan
siksaan batin dalam kolong langit ini, agar ia bisa bertobat
dan melepaskan jalan kejahatan kembali kejalan yang benar
" "Pak-jie " ujar Sun Han Siang. "Kalau memang tokoh
lihay ini ada cara untuk menundukkan bajingan itu, turuti
saja permintaannya "
Lam-kong Pak segera menarik Suma Ing untuk digusur
kehadapan si Malaikat El maut.
Dari dalam sakunya simalaikat elmaut segera ambil
keluar dua buah borgol yang memancarkan cahaya
keemasan, lalu salah satu diantaranya dijepitkan kearah
tulang Pie Pa Kut diatas tubuh Lam-hay Cioe Khek.
Diikuti borgol kedua dijepitkan pula ke arah tulang Pie
Pa Kut dari Suma ing.
Borgol tersebut bentuknya lebih kasar daripada borgol
biasa, entah dibuat dari apa. diantara dua borgol tersebut
disambung oleh sebuah rantai yang panjangnya dua depa
dan memancarkan cahaya keemasan-
"Hanya mengandalkan kedua borgol tersebut serta seutas
rantai apakah bisa menundukkan perbuatan mereka?" tanya
Lam-kong Pak kurang percaya.
"Tidak salah, borgol serta rantai ini dibuat dari lima
macam sari emas yang dicampur dengan batu Kiem Kong
sak, sekali pun memakai golok mustika ataupun pedang
mustika juga tidak akan mampu mematahkannya. apa
lagipun-sin sudah menyumbat jalan darah cian-cing-hiat
mereka, asalkan sedikit menggunakan tenaga maka mereka
akan merasakan kesakitan yang luar biasa, aku rasa mereka
tidak akan berani berbuat jahat lagi."
Lam-kong Pak serta Sun Han Siang merasa kurang
leluasa untuk menyatakan tidak setuju, merekapun lantas
membungkam. Dalam pada itu si Malaikat elmaut telah menepuk kedua
orang bajingan itu seraya berseru: "Ayoh enyah dari sini
kesempatan ini merupakan kesempatan terakhir buat kalian
untuk bertobat "
Kedua orang itu dengan keadaan mengenaskan segera
lari turun dari atas loteng dan melarikan diri.
Sepeninggalnya kedua orang itu. si Malaikat elmaut
berjalan menghampiri Coe Hong Hong dan putrinya, dalam
dua kali tabokan ia telah menyadarkan kedua orang itu.
"Mengenang mutiara air mata bercucuran hati gemas
mengapa tak berjumpa sebelum menikah, jodoh yang
terkutuk ini telah berakhir, janganlah mencari kekesalan
buat diri sendiri. ..." seru malaikat elmaut.
Selesai berkata ia enjot badan melayang keluar dari
jendela dan lenyap dari pandangan.
Sun Han Siang serta Coe Hong Hong sama2 berseru
kaget: "Aaaaah. . . .simanusia tembaga "
Untuk mengejar tidak sempat lagi. terpaksa mereka
berdiri mendelong sambil bertukar pandangan sekejap.
Tiba2 Coe Hong Hong mendengus. "Perempuan rendah,
tentu kaulah yang bikin permainan busuk dalam arakku ini
"^ "Salah " sela Lam-kong Pak dengan suara berat. "orang
yang mencampuri arak kalian dengan obat pemabok adalah
Suma Ing serta sijago arak dari Lam-hay It Boen Kao.
pelayan yang melayani kalian tadi bukan lain adalah hasil
penyaruan dari It Boen Kao."
Coe Hong Kong tetap tak mau percaya, terpaksa si ciangooh
berdarah menceritakan duduknya perkara.
Terdengar Sun Han Siang berkata: "Seandainya bukan
Pak-jie yang berhasil menangkap Suma Ing, Hmmm kalian
berdua sudah. . . ."
"Hmmm aku si tua sudi menerima kebaikan
putramu,tidak akan rela menerima kebaikan dari kau
siperempuan rendah " teriak Coe Hong Hong.
"lbu sudah jangan bertengkar." seru Coe Li Yap dengan
suara keras. "Putrimu yang tergencet ditengah jadi serba
salah " "Bagaimana baru tidak menyulitkan dirimu ?"
Coe Li Yap tidak menjawab, ia melirik sekejap kearah
Lam-kong Pak sedangkan sianak muda itupun melirik
sekejap kearahnya.
"Adik Pak" bisik si ciang ooh berdarah, "Sana hampiri
dirinya dan hibur hatinya yang sedang sedih "
"Pak-jie" kembali Sun Han Siang menimbrung. "Kalau
kau merasa kurang banyak aku pun tidak bisa menghalangi
maksudmu "
Ucapan ini sangat menyinggung perasaan Coe Hong
Hong, ia lantas berteriak keras:
"Putriku sudah mengikat janji lebih dahulu dengan
dirinya, banyakpun tidak bisa jadi lagi pula putriku yang
pertama2 mengikat hubungan lebih dahulu dengan dirinya"
Ucapan ini begitu diutarakan, Coe Li Yap jadi jengah.
dengan wajah merah padam ia jatuhkan diri kedalam
pelukan ibunya.
"Aaaaah. . .ibu. . ." serunya lirih.
"Nona Coe yang terhormat" seru Lam-kong Pak
kemudian. "Seandainya kau pandang diriku, nah. silahkan
datang kemari"
Air muka Coe Li Yap berubah hebat. suatu penghinaan
hawa gusar segera meluap memenuhi benak gadis itu.
"Sungguh besar ucapanmu. kau anggap dikolong langit
cuma ada kau seorang lelaki saja ?" teriaknya.
"Mula2 bukankah kau sendiri yang menyatakan hendak
memutuskan hubungan ini, bahkan begitu tegas sewaktu
kau ucapkan kata2 tersebut."
"Hmmm. Cayhe bertindak tidak lebih hanya karena ingin
melindungi nama baikmu belaka."
"Adik Pak. mana boleh kau ucapkan perkataan semacam
itu ?" tegur Yu chen.
"Hmmm. sepasang biji mata orang lain tumbuh diatas
batok kepala, apakah kau suruh aku Lam-kong Pak
merengek2 dan merendahkan diri?"
Coe Hong Hong yang selama ini membungkam. saat ini
pun tak dapat menahan hawa gusarnya. ia berseru: "Kalian
ibu dan anak bukan manusia, sekalipun selama hidup
puteriku tidak kawinpun tidak akan kujodohkan dengan
keparat cilik itu "
Habis berkata ia tarik tangan Coe Li Yap dan diajak
berlalu dari ruangan itu.
"Adik Pak. bukankah aku menegur dirimu. tidak
sepantasnya kau ucapkan kata2 sekasar dan seketus itu
terhadap seorang gadis " tegur Yu chen kembali.
Lam-kong Pak tidak menjawab, ia bungkam seribu
bahasa. Suasana jadi hening dan sunyi senyap. . . .
Akhirnya Sun Han Siang buka suara lebih dahulu
memecahkan kesunyian tersebut. katanya:
"orang yang menamakan diri si Malaikat Elmaut tadi
bukan lain adalah salah satu di antara tiga manusia
tembaga, entah siapakah dia ?"
"Tidak salah" Lam-kong Pak membenarkan, "Sewaktu
berjalan tadi ia perdengarkan suara ketukan yang nyaring,
sayang pada waktu itu aku tidak ambil perhatian "
"Kalau ditinjau dari beberapa baris perkataannya yang
ditujukan kepada Coe Hong Hong, kemungkinan besar dia
adalah ayahmu. . . ."
Lam-kong Pak terkesiap.
"Apakah ayahku benar2 pernah terjadi suatu affair
dengan dia. . . ."
"Aaaaai. . . .dari beberapa bait sair yang ia ucapkan,
seharusnya kau paham sendiri bukan?"
Padahal sejak semula Lam-kong Pak telah menduga.
antara ayahnya serta si Naga Pengasingan tentu pernah
terjadi hubungan Cinta yang tidak semestinya, hanya ia tak
tahu perselisihan apakah yang telah terikat antara dia
dengan ibunya "
"Sekarang Liok Mao Pang pangcupun tidak mau
lepaskan ketiga orang manusia tembaga tersebut, kita harus
segera menemukannya kembali" akhirnya sianak muda itu


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berkata. "Kecuali menemukan ketiga orang itu, kitapun harus
berusaha untuk mendapatkan senjata Payung Sengkala
tersebut, seandainya kau bisa miliki senjata mustika tersebut
maka tidak sulit bagimu untuk menyapu kawanan iblis dan
meratakan perkumpulan Liok Mao Pang dari muka bumi "
Sun Han Siang merandek sejenak. kemudian
sambungnya: "Ayoh berangkat, kita berpisah kembali jadi
dua rombongan, aku akan membawa Siang-jle seorang,
sedang kalian bertiga jadi satu rombongan, tiga hari
kemudian kita berjumpa muka diatas jembatan Lok Yang
pada kentongan ketiga "
selesai berkata ia lantas berlalu bersama Pek-li Siang.
Sepeninggalnya nyonya itu, terdengar Loo Liang Jen
mengeluh kembali "Aduuuh. . .payah, aku belum makan
kenyang." "Tinggalkan uang diatas meja dibawa sana tersedia
banyak makanan, kau pergilah sendiri " kata Yu chen-
"sekalian bebaskan jalan darah pemilik rumah makan serta
pelayan-pelayannya dari pengaruh totokan "
Lam-kong Pak serta Yu chen menanti ditempat luar,
tidak lama kemudian Loo Liang Jen telah muncul sambil
membawa sebuah kantongan besar, demikianlah sambil
bersantap mereka bertiga melanjutkan perjalanannya
menuju kegunung Bong-san.
Rembulan muncul lambat2 diufuk timur, saat itu
kentongan ketiga sudah lewat, Lam-kong Pak melanjutkan
perjalanan sambil bergandengan tangan dengan Yu chen,
hubungan mereka tampak mesra sekali.
Cinta memang datangnya cepat dan sukar dibendung,
mereka berdua akhirnya duduk diatas tanah sambil
memadu cinta, sedangkan Loo Liang Jen pun mengerti
keadaan, ia menjauhi sepasang muda mudi itu dan duduk
menanti sambil makan daging ayam panggangnya yang
dibawa. "Adik Pak. aku merasa sangat bahagia." bisik Yu chen
sambil bersandar dalam pelukan Lam-kong Pak. "Se-akan2
aku sedang berbaring ditengah mega. . .aku. .aku. . .merasa
amat gembira. . . ."
"Akupun demikian juga , enci chen, kau pastilah seorang
istri yang baik. seorang istri yang setia"
"Mungkin enci terlalu cinta kepadamu. maka sewaktu
bertemu untuk pertama kalinya dalam benteng Hwee Him
Poo, pada waktu itu juga enci tidak memikirkan kepada
siapapun, aku rela menempuh bahaya maut dan melakukan
perbuatan yang mengkhianati perkumpulan Liok Mao
Pang." "Enci chen kau masih ingat ketika waktu itu aku
menaruh salah paham kepadamu?" sebenarnya apa yang
telah terjadi ?"
"Sebenarnya persoalan ini ingin kuterangkan kepadamu
sejak semula" Bisik Yu chen. "Hanya sayang selama ini tak
ada kesempatan- kesemuanya ini tidak lain adalah
permainan busuk dari Siauw-Hong pelayan dari Liuw Hwie
Yan- sebelum kejadian itu Liuw Hwie Yan sendiri sama
sekali tidak tahu "
"Eeeei. . .mengapa siauw-hong berbuat demikian ?"
"Tidak lain ia ingin menjodohkan slocianya dengan
dirimu masih ingatkah sewaktu kau hendak naik ketempat
tidur malam itu" bukankan Siauw Hong memberi secawan
air teh kepadamu dan memaksa kau untuk minum air
tersebut sampai habis " nah. penyakitnya justru terletak
pada air teh yang kau minum itu "
"Tidak salah aku masih ingat sebenarnya waktu itu aku
tidak ingin minum, tetapi siauw-Hong bilang setelah banyak
makan2an yang berlemak lebih baik minum air teh tersebut
siapa sangka kepalaku jadi pening tujuh keliling. sungguh
mati ketika itu aku sama sekali tidak menyangka kalau
kejadian ini adalah hasil permainan setan dirinya "
"Setelah kau jatuh tidak sadarkan diri, maka dayang itu
menggendong dirimu dan dibawa masuk kedalam kamar
Liuw Hwie Yan-" Ujar Yu chen lebih lanjut.
"Waktu itu Liuw Hwie Yen sendiripun merasa amat
kaget, bahkan menegur Siauw Hong mengapa berbuat
demikian" setelah Siauw-Hong menerangkan bahwa ia ada
maksud menjodohkan mereka berdua lantas tutup pintu dan
berlalu." "Lalu. . .lalu apa yang ia lakukan?" tanya Lam-kong Pak
tergagap. wajahnya berubah merah jengah.
"Berdiri pada pihak perempuan, aku merasa simpatik
perempuan- aku merasa simpatik terhadap dirinya. sebab
aku tahu betapa cintanya gadis itu kepadamu. setelah
berpikir dan ragu2 setengah harian lamanya. akhirnya ia
ambil keputussn."
"Apa keputusannya ?"
"Masa kau masih belum tahu" ia bermaksud memberikan
benda yang dianggap paling berharga bagi seorang gadis
kepada dirimu "
Diam2 Lam-kong Pak merasa hatinya amat sedih, ia
pernah menerima budi dari Liuw Hwie Yan- dan
merasakan bahwa dia adalah seorang gadis yang baik.
Tetapi ia merasa tidak terlalu baik dan kurang simpatik
apabila ia menggunakan cara tersebut untuk mendapatkan
seorang lelaki.
"Pada saat itulah aku lantas menegur dari luar jendela"
sambung Yu chen kembali. "Aku maki dia sebagai seorang
perempuan yang tidak tahu malu, dengan cepat ia meloncat
keluar dari jendela, ambil kesempatan itulah aku menolong
dirimu. sungguh tak nyana sama sekali kau malah anggap
diriku. . . ."
Lam-kong Pak tidak membiarkan gadis itu meneruskan
kata2nya, bibirnya segera ditempelkan keatas bibir Yu chen
yang kecil mungil dan menciumnya penuh kemesrahan.
"Sudahlah tak usah bicara lagi, Enci chen seandainya
kau adalah dia apakah kaupun ..."
- - oo ooo oo - -
"HMMM " tiba2 suara dengusan dingin berkumandang
dari sisi mereka. Lam-kong Pak berdua dengan cepat
berpisah dan alihkan sinar matanya kearah mana
berasalnya suara tersebut.
Tampak Cioe Cien Cien serta Cioe Hujien dengan
pandangan yang sangat dingin telah muncul dihadapan
mereka. "Lam-kong Pak " bentak Cioe Hujien penuh kegusaran-
"Setelah ada yang baru. apakah kau telah melupakan yang
lama?" "Manusia tiada beda antara yang baru dan yang lama,
tetapi Cayhe tidak bakal sudi menerima putri musuh
besarku sebagai kekasih" menjawab Lam-kong Pak lantang.
"Kau benar2 tidak mau ?"
"sekali kukatakan tidak mau selamanya. tidak mau "
"Lam-kong Pak, kau. . .kau. . . ." seru Cioe Cien Cien
Cengan air mata jatuh berlinang.
"Plaaaak. . . ." tidak ampun lagi sebuah tamparan
bersarang telak diatas wajah sianak muda itu.
"Cioe Cien Cien. kalau kau ingin tampar diriku. ayoh
cepat tamparlah" teriak Lam-kong Pak sambil menahan
rasa sakit dipipinya. "Kecuali malam ini, kau tiada
kesempatan lagi untuk berbuat demikian"
"Lam-kong Pak, beranikah kau menerima tantanganku
untuk berduel dalam lembah sana?" tantang Nyonya Cioe.
"lbu. . .kau. . jangan. . . ."
"Kau tak usah turut Campur, bagaimana pun juga ia tak
bakal maul dirimu lagi ibumu tak bisa lepaskan dirinya
begitu saja"
"lbu kalau kau hendak mencelakai jiwanya, aku. . .aku
hendak. . . ."
"Kau hendak apa" apakah kau sudah lupa bagaimanakah
kematian ayahmu " Hmm ia dapat membinasakan ayahmu
dengan cara yang demikian keji, demikian ganasnya. apa
kau anggap ia masih mencintaimu " apakah kau masih
dianggap olehnya?"
Cioe Cien Cien membungkam dalam seribu bahasa
walaupun ia sadar ayahnya yang salah. iapun merasa tidak
sepantasnya Lam-kong Pak turun tangan membinasakan
ayahnya dengan cara yang begitu kejam.
"Lam-kong Pak berani tidak kau terima tantanganku ?"
kembali Nyonya Cioe membentak.
"lbu. . . ." teriak Cioe Cien Cien.
Belum habis ia menjerit, Cioe Hujien telah turun tangan
menotok jalan darahnya.
"Bangsat kalau kau berani, ayoh ikuti diriku " jengeknya
sambil tertawa dingin-
Tanpa berpaling lagi sambil mengepit tubuh Cioe Cien
Cien Nyonya Cioe itu bergerak menuju kelembah gunung
"Hmmm kau anggap aku takut kepadamu ?" teriak Lamkong
Pak, ia merasa amat tersinggung.
"Adik Pak. sudahlah. . .tak usah marah-marah." Cegah si
Ciang-ooh berdarah. "Terhadap seorang perempuan kau
harus mengalah, berbuat demikian bukanlah suatu
pekerjaan yang memalukan apalagi Cioe Cien Cien masih
bersikap baik kepadamu "
Pada saat ini Lam-kong Pak sudah menyadari betapa
ramah dan besar jiwanya Yu Chen, bukan saja ia tidak
Cemburu seperti gadis2 lain bahkan ia bisa menyadari
keadaan lawan tanpa terasa ia semakin mencintai gadis ini.
Tiba2 terdengar suara tantangan dari Cioe Hujien
berkumandang datang lagi dari dalam lembah:
"Lam-kong Pak, kalau kau bukan cucu kura2 ayoh
datang kemari "
Lama kelamaan Lam-kong Pak tak dapat menahan diri
lagi. ia segera berkelebat menuju kelembah gunung itu
diikuti Yu Chen serta Loo Liang Jen dari belakang
Setibanya didasar lembah. sianak muda itu berdiri
tertegun. kiranya diatas permukaan menggeletak puluhan
sosok mayat manusia, mereka menggeletak malang
melintang seakan-akan belum lama dibunuh orang.
Mereka bertiga segera melayang ketengah mayat2 itu,
tegur Lam-kong Pak dengan suara berat:
"orang2 ini mati ditanganmu semua ?"
Mendadak sinar matanya berhenti diatas wajah sesosok
mayat yang menggeletak diatas tanah itu, hatinya tergetar
keras sebab ia kenali mayat itu sebagai Pat Pit Loei Kong
atau sidewa Guntur Berlengan delapan Si Put Sioe dari
perkumpulan Liok Mao Pang.
Ketika ia melanjutkan sapuannya ia semakin terperanjat
sehingga tanpa terasa menjerit tertahan, kiranya mayat2
yang menggeletak diatas tanah kebanyakan adalah tokoh2
sakti dari perkumpulan Liok-Mao Pang, antara lain terdapat
si Hek Teng Tui Hun- atau Lampu hitam pengejar Sukma
Leng cing Cioe. Boe Siang To atau Golok tanpa tandingan
Hong Gwan, "Thiat Sauw-co" atau si sapu baja Kiem Kioe
serta Thiat Pan-Teng atau si bangku besi Auw Put Kay
sekalian- Bahkan sisetan gantung hidup Gouw Chiet serta wakil
ketua si Daging Lima Warna oei Hun pun berada
diantaranya. Lam-kong Pak tidak percaya kalau Cioe Hujien memiliki
kepandaian selihay itu sehingga bisa membinasakan begitu
banyak tokoh-tokoh sakti. kecuali jagoan yang mempunyai
payung Sengkala. maka hanya si Naga Pengasingan serta
ibunya yang mampu berbuat demikian-
Sementara Lam-kong Pak masih merasa terkejut
bercampur curiga, mendadak gelak tertawa aneh
berkumandang dari delapan penjuru, mayat2 yang semula
menggeletak malang melintang diatas tanah bersama2
meloncat bangun dan mengurung mereka rapat-rapat.
"Cioe Hujien. inilah rencana yang telah kau siapkan
sejak semula?" jengek Lam Kong Pak dingin.
"Tidak salah" Sahut Cioe Hujien sambil tertawa seram.
"Sebenarnya aku situa ingin membereskan persoalan
tersebut diantara kita sendiri, siapa sangka kau bajingan
cilik berjiwa binatang, kau tega meninggalkan putriku.
maka terpaksa. . . .heee. . .heeee. . . .aku menggabungkan
diri dengan perkumpulan Liok-Mao pang "
"Haaaa. . .haaaa. . .haaaa. . . .kau anggap setelah
mempersiapkan jago dalam jumlah banyak lantas bisa
mengapa-apakan diriku?" teriak Lam-kong Pak sambil
tertawa ter-babak2.
"Hmmm " aku rasa kau tidak bakal bisa lolos dari
keadaan hidup " pada saat itulah si Daging Lima warna pun
sambil tertawa aneh berseru:
"Pangcu telah turunkan perintah, ini hari kau keperat
cilik harus ditangkap. baik dalam keadaan hidup maupun
mati" Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar puluhan jago
ber-sama2 menerjang kedepan.
"Enci Chen, kau harus ber-hati2 " pesan sianak muda itu
kepada ciang ooh berdarah.
Dalam pada itu ia telah melancarkan sebuah babatan
kearah sidaging lima warna, ditengah bentrokan dahsyat
tubuh sidaging lima warna tergetar mundur lima langkah
lebar. Dipihak lain Loo Liang Jen pun mulai beraksi, bagaikan
sebuah pagoda tinggi ia maju membabat, dua orang
gembong iblis yang berada didekatnya segera terlempar
sejauh tujuh delapan langkah kebelakang.
Yu Chen pun bukan pelita yang kekurangan minyak.
kecuali sidaging lima warna serta sisetan gantung hidup tak
seorangpun diantara sisanya adalah tandingan gadis ini.
Dalam sekejap mata pasir debu beterbangan memenuhi
angkasa, sambil mengempit tubuh Cioe Cien Cien nyonya
Cioe pun ikut menyerang dengan sigenap tenaga kearah
Lam-kong Pak. ilmu yang digunakan adalah Tong Thian
Pauw-Hang sedang arah yang dituju adalah tempat2
bahaya. Walaupun anggota perkumpalan Liok mao Pang
berjumlah banyak, namun tak seorang pun diantara mereka
bisa berbuat sesuatu atas diri Lam-kong Pak yang memeliki
kepandaian lihay, dia seorang diri menghadapi empat orang


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

musuh, dalam pertahanan tetap ada penyerangan lihaynya
luar biasa. Sedangkan Loo Liang Jen serta Yu Chen pun bertahan
dengan segenap tenaga, untuk sementara mereka masih bisa
mempertahankan diri.
Selama ini memandang diatas wajah Cioe Cien Cien,
Lam-kong Pak tidak menyerang diri Cioe Hujien dengan
segenap tenaga. ia hanya paksa perempuan itu terdesak
mundur belaka, siapa sangka nyonya Cioe sudah terlanjur
membenci sianak muda ini hingga merasuk ketulang
sumsum. serangan yang dilancarkan makin lama semakin
ganas. Terutama sekali tenaga dalam dari sidaging lima Warna
serta sisetan gantung hidup yang sempurna, apabila Lamkong
Pak tidak turun tangan bersungguh2, niscaya ia bakal
menderita kerugian besar.
Sambil membentak keras ia segesa mengeluarkan ilmu
payung Sengkala jurus kedelapan, tampaklah serentetan
cahaya merah berbentuk payung membentang dan
mengurung diatas batok kepala si daging Lima Warna,
diikuti dengusan berat dari wakil pangcu Perkumpulan
Liok-Mao-Pang ini, dengan sempoyongan badannya
mundur lima enam langkah kebelakang dan muntah darah
segar. Lam-kong Pak putar badan sambil melancarkan sebuah
serangan kembali, Cioe Hujien menjerit ngeri. badannya
terpental sejauh tiga tombak dari kalangan dan menggeletak
tidak berkutik diatas tanah.
Melihat rekannya unjuk kesetiaan, semangat Loo Liang
Jen berkobar. Braaak beruntun ia melancarkan dua
serangan berantai membuat sisapu besi Kiem Kioe dan
Golok tanpa tandingan Hong Goan terpental sejauh dua
tombak dan roboh tak berkutik.
Melihat rekannya rontok. lampu hitam Pengejar sUkma
membentak keras, sepasang tangannya diayan berbareng.
puluhan bUah lampu lentera berwarna hitam segera
meluncur kedepan mengurung seluruh tubuh Lam-kong
Pak. "Adik Pak, hati2." tertak Yu chen-
Lam-kong Pak tertawa dingin, sekali lagi ia
mengeluarkan jurus kedelapan dari ilmu Payung Sengkala.
Braak ditengah bentrokan dahsyat puluhan buah lampu
lentera berwarna hitam itu hancur ber-keping2 dan rontok
keatas tanah, silampu hitam pengejar sUkma sendiri
terpental sejauh satu tombak lebih dari kalangan-
"Tahan " tiba2 terdengar suara bentakan dahsyat
menggema membelah angkasa,
Tampak Liok-mao Pang Pangcu tahu2 sudah berdiri
kurang lebih tiga tombak disisi kalangan-
Kawanan iblis itu segera mengundurkan diri dan berdiri
disisi ketuanya.
"Lam-kong Pak " terlak ketua perkumpulan Liok Mao
Pang kemudian- "Pertarungan kita sewaktu berada dalam
pertemuan puncak telah dikacaukan oleh hadirnya tiga
manusia tembaga. malam ini bulan bersinar terang, angin
malampun berhembus sepoi2, mari kita langsungkan
kembali suatu pertarungan"
"TiDAK salah. kaupun memang seharusnya mengakhiri
pertarungan bagi kawanan kurcacimu. bicara terus terang.
dalam perkumpulan Liok Mao Pang kecuali kau seorang.
lainnya hanya gentong nasi belaka. tak tahan terhadap
sebuah pukulanpun "
"Sungguh besar bacotmu" seru ketua perkumpulan Liok
Mao Pang sambil tertawa seram. "Asal kau bisa menerima
tiga puluh jurus serangan dari pun pangcu, maka mulai
detik ini pun pangcu akan menghindar setiap kali berjumpa
dengan kau. tapi kalau kau tidak sanggup menghadapinya.
maka disinilah tempat kuburmu "
Lam-kong Pak mendengus dingin, ia serahkan Yu chen
kepada Loo Liang Jen dan berpesan agar mereka siap sedia,
kemudian baru sahutnya:
"Kalau andai ingin bergebrak secara adil, silahkan
turunkan perintah dan undurkan kurcaci2 itu sejauh
sepuluh tombak dari tepi kalangan ini "
"Suruh dia mengundurkan diri sejauh sepuluh tombak
masih terialu bahaya bagi keselamatan jiwanya" kata Liok
Mao Pang Pangcu. "Pun pangcu akan perintahkan mereka
untuk meninggalkan lembah ini demi adil serta
mencerminkan kebesaran jiwaku " la lantas berpaling dan
teriaknya keras2:
"Kalian segera mengundurkan diri dari lembah ini dan
cepat pulang kemarkas "
"Pangcu meskipun ilmu silat yang kau miliki dahsyat dan
sudah menggetarkan delapan penjuru, tidak sepantasnya
kalau kau bertindak gegabah " kata si daging Lima warna
memperingatkan.
"Tutup bacotmu " hardik sang ketua dari perkumpulan
Bulu Hijau keras2. "Satu kali lagi ka upentang bacotpunpangcu
segera musnahkan dirimu dari muka bumi "
Si Daging Lima warna bergidik, dengan memimpin anak
buahnya segera mengundurkan diri dari lembah tersebut,
berikut Cioe Hujien pun ikut berlalu dari sana.
"Nah sekarang kita boleh mulai bergebrak " seru Lamkong
Pak sepeninggalnya orang2 itu.
Jurus pertama dari ilmu sakti Payung Sengkala segera
dilancarkan kedepan.
Bluuum " kedua orang itu sama2 mundur satu langkah
kebelakang, diikuti bentrokan2 nyaring saling susul
berkumandang diseluruh angkasa memantul keempat
penjuru. dua puluh jurus kemudian Lam-kong Pak telah
dipaksa mundur tiga langkah kebelakang, diam2 ia merasa
amat terperanjat.
Ia merasa bahwa ilmu silat yang digunakan gembong
iblis tersebut rada mirip2 dengan ilmu sakti Thian Mo Sannamun
tidak seluruhnya sama. lagi pula tenaga dalam yang
ia miliki amat sempurna, kalau dibandingkan dengan
dirinya maka ia masih selisih satu tingkat.
"Tunggu sebentar " tiba2 sang ketua dan perkumpulan
Liok Mao Pang menarik kembali serangannya. "Eeeei. .
.keparat cilik sebenarnya kau lebih suka nona cilik yang
mana si?" "Ini urusan pribadiku tak usah kau ikut campur " jawab
Lam-kong Pak ketus setelah tertegun sejenak.
"Keparat cilik, tak usah keras kepala katakan saja terus
terang sebab hal ini ada kebaikannya bagimu "
"Kalau aku tidak suka bicara, kau ingin berbuat apa?"
"Menurut Kau. bagaimana dengan Coe Li Yap ?"
"Sudah kukatakan, persoalan ini tak usah dicampuri
olehmu. Lihat serangan "
"Bluuuum. . . ." ditengah bentrokan dahsyat yang
memekikkan telinga, sang ketua dari perkumpulan Liok
Mao Pang terdesak mundur satu langkah kebelakang. Tak
urung kejadian ini membuat ia naik pitam. teriaknya penuh
amarah: "Keparat cilik. Memangnya kau cari mati?"
Jurus aneh berhamburan diangkasa, deruan angin puyuh
men-deru2 menyapu permukaan Bluuum. . . kembali terjadi
bentrokan dahsyat, kali ini Lam-kong Pak terdesak mundur
tiga langkah lebar, hatinya jadi terkesiap. pikirnya:
"Sungguh lihay gembong iblis jni. . . .aku harus her hati2
dalam menghadapi dirinya."
Sementara ia siap melancarkan serangan dengan segenap
tenaga tiba2 terdengar suara gemuruh rantai yang amat
memekikkan telinga berkumandang datang,
Kedua orang itu sama2 tarik kembali serangannya dan
menengok kearah mana berasalnya suara gemuruh tadi,
tampaklah Suma Ing serta sijago arak dari Lam-hay It Boen
Kao berlari datang, diatas tulang Pie-Pa Kut mereka
membelenggu sebuah borgol yang memancarkan cahaya
merah, wajah mereka sayu, pakaiannya compang camping,
terutama sekali kain kerudung diatas wajah Suma Ing yang
telah terlepas, waktu itu tampak wajahnya yang jelek dan
menyeramkan. Menyaksikan keadaan mereka, seluruh tubuh Liok Mao
Pang Pangcu bergetar keras. "Suma Ing, mengapa kalian
berubah jadi begini mengenaskan?" segera tegurnya.
Suma Ing serta It Boen Kao sama2 menjura kepada
ketuanya, kemudian menjawab: "Pun IHoe-hoat kena
dibokong oleh Lam-kong Pak dan sekarang telah dikuasai
oleh seorang manusia tembaga."
Laporan ini membangkitkan hawa amarah dalam hati
Liok Mao Pang Pangcu dengan langkah lebar ia jalan
kehadapan Suma Ing. setelah itu makinya:
"Manusia yang tak berguna. kewibawaan perkumpulan
kita sudah kalian hancurkan."
"Duuuk. . . Duuuukkk. . ." dua tendangan kilat membuat
tubuh kedua orang itu mencelat sejauh tiga tombak lebih,
bantingan yang keras membuat kedua orang sampah
masyarakat itu terlentang diatas tanah dengan kertak gigi
menahan sakit, wajah mereka penuh dengan pasir dan
debu, dari tulang Pie Pa Kutnya mengucurkan darah segar.
Menyaksikan kejadian ini Lam-kong Pak tertegun. ia tak
menyangka begitu kejam dan sadis sikap gembong iblis ini
terhadap anak buahnya, ia lantas berpikir:
"Inilah akhir yang paling bagus bagi mereka- mereka
yang bermaksud melakukan perbuatan sesat"
Setelah menghajar anak buahnya, sang pangcu dari
perkumpulan Liok Mao Pang itu putar badan danjalan
menghampiri Lam-kong Pak, kembali ia menghardik: "Pun
Pangcu akan ringkus sekalian dirimu kemudian diborgol
jadi satu dengan mereka "
"Heeeee. . .heeee. . .heeee. . .hal ini harus ditinjau dulu,
mampukah kau berbuat demikian?" jengek Lam-kong Pak
sambil tertawa dingin.
Liok Mao Pang Pangcu tertawa seram, lambat2 ia maju
kedepan- Lam-kong Pak segera salurkan segenap tenaga
dalamnya keseluruh tubuh, ia telah bersiap sedia melakukan
pertarungan mati2an-
Mendadak disaat yang kritis itulah, serentetan suara yang
sangat lembut berkumandang datang dan menerobos
kedalam lubang telinganya:
"Bocah cilik, apabila nanti terjadi sapuan angin puyuh
yang melanda tempat ini, segeralah ambil mustika dunia
persilatan yang ada didalam manusia tembaga dan
gunakanlah."
Lam-kong Pak tertegun, ia berpaling keempat penjuru.
namun tak sesosok bayangan manusia pun tampak disana.
sementara itu sang ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang
itu sudah angkat telapaknya keatas dada siap melancarkan
serangan- Mendadak angin puyuh melanda seluruh lembah dengan
dahsyatnya, debu pasir beterbangan memenuhi angkasa
diikuti suara keras bergema diudara. sesosok manusia
tembaga telah jatuh menggeletak disisi tubuh sianak muda
itu. Dalam keadaan seperti ini Lam-kong Pak tidak berpikir
panjang lagi. ia segera berkelebat kesisi tubuh manusia
tembaga itu membuka kulit tembaga dan sebuah senjata
berbentuk payung yang panjangnya empat depa telah
berada ditangannya. "Aaaaah. . . Payung Sengkala. . . ."
Jerit ketua dari perkumpulan Liok mao Pang itu dengan
suara kaget, badannya segera bergerak kedepan menubruk
kearah Lam-kong Pak. telapak menyambar pemuda siap
merampas benda mustika dari dunia persilatan itu.
Lam Kong Pak tidak tahu bagaimana caranya
menggunakan benda mustika tersebut dalam keadaan
terdesak suatu akal muncul dalam benaknya, seperti
menggunakan payung dengan cepat ia pentang senjata
payung tersebut.
"Bluuumm - - " Payung gengkala terpentang lebar, beribu2
rentetan cahaya merah yang sangat menyilaukan
mata memancar keluar keempat penjuru.
Dengan ketakutan sang ketua dari perkumpulan Liok
Mao Pang meloncat mundur sejauh satu tombak lebih
kebelakang, sementara itu badan Lam Kong Pak se-akan2
jadi ringan melebihi bulu, ia terbawa ketengah udara oleh
payung sengkala tersebut hingga mencapai tiga puluh
tombak lebih. Peristiwa yang terjadi diluar dugaan ini mengejutkan
hatinya. sianak muda ini jadi ter-mangu2.
Tetapi segera ia teringat akan kejadian dalam markas
besar perkumpulan Liok Mao-Pang tempo dulu.
Waktu itu siempunya senjata mustika tersebut pernah
meluncur turun dari ketinggian ratusan tombak dengan
andalkan payung mustika tersebut, seandainya ia tidak
membawa Payung Sengkala, siapa yang berani meloncati
tebing yang tingginya mencapai ratusan tombak itu "
Per-lahan2 payung mustika itu melayang turun keatas
permukaan, keadaan Lam-kong Pak ketika itu laksana
malaikat turun dari kahyangan, gagah dan penuh wibawa
terbungkus dibalik cahaya mustika yang menyilaukan mata.
Baru saja sianak muda itu menginjak permukaan tanah.
Liok Mao Pang Pangcu telah membentak keras. dengan
segenap tenaga ia melancarkan sebuah pukulan kedepan,
hawa pukulan dahsyat dan sempurna sekali bagaikan
ambruknya gunung Thay-san.
Lam-kong Pak sadar pihak lawan telah melancarkan
serangan dengan kerahkan segenap tenaga.
"Bruuuuk. . . ." ia lantas menutup kembali payung
mestika itu, dengan gunakan jurus kesembilan dari ilmu
"Thian Mo San- ia songsong datangnya angin pukulan itu.
Seketika itu juga gemuruh keras yang aneh
berkumandang memenuhi seluruh angkasa cahaya merah
memancar keseluruh lembah dan meneranginya bagaikan
siang hari belaka diikuti teriakan keras dari Liok mao Pang
pangcu dengan sempoyongan badannya meloncat mundur
sejauh tigatombak. rambut hijaunya awut2an- keadaannya
mengenaskan sekali. Sebaliknya Lam-kong Pak sendiri pun
tergetar mundur sejauh satu tombak lebih.
Rasa girang yang meliputi hati sianak muda ini susah
dilukiskan dengan kata2 akhirnya mustika dunia persilatan
Payung Sengkala berhasil didapatkan juga .


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sejak itu ia hendak malang melintang diseluruh kolong
langit, membinasakan manusia sesat seluruh iblis yang suka
bikin onar. Pasir debu rontok kembali keatas tanah, suasana dalam
lembah sunyi senyap tak kedengaran sedikit suara pun,
seluruh sinar mata ditujukan kearah Payung mustika itu
dan dipandangnya dengan sinar mata mendelong.
Lam-kong Pak mendongak tertawa ter-bahak2, ia siap
maju kembali kedepan- namun tanpa mengucapkan sepatah
katapun sang pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang
telah putar badan ngeloyor pergi.
Menanti Lam Kong Pak berpaling pula kelain arah.
tampaklah Suma Ing serta It Boen Kao entah sejak kapan
telah melarikan diri dari situ.
Lam-kong Pak tertawa semakin keras suaranya
menggema untuk kemudian memantul keseluruh penjuru
lembah. Tiba2 terdengar jeritan kaget dari si ciang ooh Berdarah
Yu chen, disusul dara itu berteriak keras. "Adik Pak. Cepat
berpaling."
Lam-kong Pak putar kepala, hatinya langsung bergetar
keras. Kiranya manusia tembaga yang terbanting jatuh
ditengah kalangan tadi entah dengan menggunakan gerakan
apa tahu2 sudah berdiri dibelakangnya, waktu itu laksana
kilat ia sedang menyambar gagang Payung Sengkala
tersebut. Sianak muda ini buru2 kerahkan segenap tenaganya
untuk menarik, namun tak bergeming barang sedikitpun
juga , sinar matanya segera menyapu kedepan diikuti ia
berseru kaget. Pada waktu itulah ia temukan bahwasanya diatas gagang
payung sengkala tersebut terdapat sebuah Ukiran Kelelawar
Hijau. Ia segera teringat ketika untuk pertama kalinya
meninggalkan Coe li Yap. dalam Sakunya menemukan
secarik surat yang berbunyi:
"bersama surat ini aku hadiahkan seperangkat pakaian
serta sebuah kelelawar hijau, barang siapa yang membawa
kelelawar hijau yang sama, meskipun bukan orang yang
mencelakai orang tuaku. ia pasti ada hubungannya dengan
dendam berdarah ini. .."
Teringat akan hal tersebut. sianak muda ini siap ajukan
Pertanyaan. siapa nama simanusia tembaga itu sudah
menarik dengan segenap tenaga, tahu2 Payung Sengkala
tersebut sudah kena dirampas.
Tampak badannya meluncur dua puluh tombak lebih
dari tempat semula dan melarikan diri dari situ.
Lam kong Pak segera membentak keras dan mengejar
dari belakang, sekali berkelebat iapun mencapai dua puluh
tombak jauhnya, sepasang telapak segera bergerak
mencengkeram punggung simanusia tembaga itu.
Pada saat ini bukan saja ia hendak merampas payung
sengkala itu. iapun ingin melihat siapa kah manusia
tembaga tersebut. . .
Siapa sangka manusia tembaga itu telah membentangkan
payung sengkala tersebut. Bluuum. . . ia melayang
keangkasa. dalam beberapa kali kelebatan saja segera
lenyap dari penglihatan.
Lam Kong Pak jadi gemas dan men-depak2kan kakinya
keatas tanah berulang kali, setelah mustika berada
ditangannya, karena gegabah kembali pusaka itu dirampas
orang. tetapi ia percaya manusia tembaga ini kemungkinan
besar adalah orang yang muncul sebanyak dua kali dengan
membawa payung sengkala dan mengundurkan kawanan
iblis. orang itu munculkan diri berulang kali setiap kali
mendatangkan keuntungan bagi pihak golongan putih,
tetapi apa sebabnya ia tak berani munculkan diri dengan
wajah sebenarnya" apakah ia benar2 adalah musuh besar
dari Coe Li Yap "
Berpikir sampai disitu. tanpa sadar ia terbayang kembali
akan wajah Coe Li Yap yang romantis, hatinya terasa amat
sedih. "Adik Pak.. . ." Terdengar Si ciang ooh berdarah berseru
sambil berjalan mendekat, ia Cekal tangannya erat2 dan
ujarnya lebih jauh:
"Kau tak usah bersedih hati berulang kali orang ini
muncul disaat yang kritis dan selamatkan kita. aku rasa dia
Ksatria Negeri Salju 1 Bentrok Rimba Persilatan Karya Khu Lung Pendekar Jembel 15
^