Pencarian

Payung Sengkala 2

Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 2


sreeeeeeet. . .sreeeeeet....ber-puluh2 lembar senjata
rahasia Kiem chee Piauw dengan memancarkan cahaya kebiru2an
meluncur kemuka mengurung seluruh tubuhnya.
siorang tua kurus itu jadi terperanjat, badannya buru2
meloncat naik ketengah udara dan melayang keatas atap.
sraeeet...weeeeet.... ber-puluh2 lembar senjata Kiem chee
Piauw tersebut langsung menghajar tembok keras2.
"SUNGGUH berbahaya...." seru orang tua kurus itu
tertahan. Badannya melayang kembali keatas tanah.
setelah diperhitungkan sebentar suasana disana akhirnya
ia meraba keatas sejilid kitab yang paling besar. Tiba2. ....
segulung angin dingin meluncur datang langsung
menghajar benaknya, serangan tersebut membawa hawa
dingin yang menggidikkan hati.
Dengan ter-gesa ia putar badan sambil mempersiapkaa
diri, tapi sebentar kemudian sudah menjerit tertahan.
"Aduuuuah celaka. . ."
Pada wakta itulah dari antara rak buku mendadak
muncul sebuah tangan hitam yang besar bagaikan kipas
menghajar datang. setiap jari tangannya besar bagaikan
cawan, pada telapak serta ujung jarinya penuh bertaburan
duri2 baja yang tajamnya luar biasa mecengkeram kaki
siorang tua itu.
Agaknya sikakek tua itu adalah seorang jago kenamaan
dari Bu-lim, melihat dari belakang muncul desiran angin
dingin yang tidak diketahui berasal darimana, dalam hati
mengerti inilah yang dinamakan siasat serang kanan suara
disebelah kiri,
Ketika ia menoleh untuk kedua kalinya tangan raksasa
itu sudah tiba disisi kaki kirinya.
Dalam keadaan kritis, buru2 kaki kirinya digetarkan,
dengan jurus Thio Hwie Pian Che atau Thio Hwie
mengobrak abrik pasukan ia meloloskan diri dari datangnya
serangan. siapa nyana ketika itulah segulung angin serangan
laksana kilat kembali menyambar datang.
sebelum kaki kiri siorang tua itu melepaskan diri dari
atas lantai, dari dinding sebelah kanan kembali muncul
sebuah lengan raksasa yang langsung melancarkan
cengkeraman laksana sambaran kilat,
sekalipun ia memiliki kepandaian silat yang luar biasa.
dalam keadaan seperti ini tidak berhasil juga
menghindarkan diri dari datangnya ketiga buah serangan
aneh itu. Dalam keadaan terperanjat, pikiran cerdik berkelebat
dalam benaknya, ia langsung menekan kearah tangan
raksasa yang meluncur datang dari balik rak buku itu.
Menggunakan tenaga pantulan kaki kanannya menjejak
tanah dan sekali lagi berkelebat ketengah udara.
"sreeeet...." dengan menimbulkan suara yang sangat
keras kaki kanan orang tua itu kena tersambar sehingga
celananya robek kedasar paha pun kena tergurat serentetan
luka yang amat panjang.
Menanti tubuhnya telah mencapai jendela, kedua buah
tangan raksasa itu pun lenyap dari pandangan-
"sungguh lihai...." diam2 teriak orang tua itu.
Tanpa memeriksa keadaan lukanya lagi ia balik kedepan
rak buku dan berpikir keras untuk mencari jalan keluar.
Mendadak sinar matanya terbentur dengan sejilid kitab
yang tertebal diantara tumpukan buku itu. ditariknya
perlahan sedang ia sendiri buru2 mengudurkan diri
kebelakang. Ruk buku per-lahan2 bergeser keatas dan muncullah
sebuah pintu rahasia.
Intan permata memancarkan cahayanya menyilaukan
mata membuat orang merasa hatinya ber-debar2 keras.
Tapi agaknya ia sama sekali tidak tertarik oleh intan
permata itu, sepasang matanya dengan tajam
memperhatikan seluruh isi ruangan dan akhirnya berhenti
diatas peti besar yang memancarkan cahaya ke-emas2an itu
sepintas lalu rasa girang berkelebat diatas wajahnya.
"Mungkin dalam peti ini. . ." gumamnya seorang diri
"Jikalau aku Cioe Ci Kang membiarkan kalian hidup2
meninggalkan perkampungan Toa Loo san-cung. . ." tiba2
dari luar halaman berkumandang datang suara bentakan
keras. Baru saja perkataan diucapkan setengah jalan telah
diputuskan oleh datangnya serangan angin pukulan desiran
angin tajam men-deru2 serasa membetot hati semua orang.
Siorang tua itu tidak ada waktu unluk memerjksa
keadaan peti itu lagi, sambil mengepit benda tersebut ia
berkelebat keluar dari ruang rahasia, menutup kembali rak
buku ketempat semula dan berkelebat lewat dari jendela
sebelah belakang.
Pada waktu itu suasana dalam perkampungan Toa Loo
san-cung amat kacau, dipelbagai tempat api berkobar sangat
besar, sedangkan suara bentrakan senjata tajam serta
bentakan bentakan keras berkumandang memenuhi empat
penjuru. Agaknya siorang tua kurus itu sangat paham dengan
daerah sekitarsana, ia sengaja memilih tempat sunyi yang
jarang dilalui orang untuk meninggalkan perkampungan
Toa Loo san cung dan berangkat menuju kearah sebelah
barat. siapa sangka kucing menubruk tikus, ada anjing
menunggu dibelakang. pada waktu itu seorang siucay
berdandan tidak karuan dengan baju yang kumal dan kotor
mengintai terus jejak siorang tua itu dalam jarak sepuluh
tombak. sembari mengintai terdengar sang siucay bergumam tiada
hentinya: "Kau sipencuri sakti "ciat Cuang sin Tau" Pek Lie
Gong menggunakan kesempatan sewaktu perkampungan
Toa Loo san-cung kacau balau berjalan keluar dengan
membawa sebuah peti besar yang memancarkan cahaya keemas2an.
jelas berisikan barang pusaka. sebaliknya aku sin
so Cuang Yen- sudah peras otak habis2an untuk
mendapatkan pusaka ini bahkan keselamatan pak jie yang
menyelundup masuk kedalam perkampungan pun masih
belum diketahui. kau siorang tua tidak bakal semudah ini
memperoleh hasil diair keruh. . ."
Kurang lebih setengah jam kemudian siorang tua itu
sudah memasuki sebuah bukit dan menuju kesebuah rumah
gubuk ditengah hutan. dari ruangan rumah itu secara
samar2 memancarkan cahaya lampu yang redup,
sebelum sipencuri sakti itu membuka pintu pekarangan,
pintu rumah sudah terbuka dan muncul selembar wajah
yang amat cantik melongok keluar. "Tia kau sudah kembali
barang apa yang kau bawa itu?" terdengar ia menegur.
sipencuri sakti langsung menerobos masuk kedalam
ruangan dan menutup kembali pintunya rapat2.
sambil meletakkan peti besar yang memancarkan cahaya
ke-emas2an itu sang pencuri sakti tertawa tergelak.
"siang jie coba kauterka barang apakah yang terdapat
didalam peti tersebut?"
"Hmmm tidak akan lebih emas perak intan permata"
"Haaaaaa...haaaaa. . .haaaa...dugaanmu kali ini salah
besar." seru sang pencuri sakti sambil mengelus jenggot
kambingnya. "siangjie. aku sebagai sipencuri sakti yang telah
menggemparkan seluruh dunia kangouw, belum pernah
merasa bingung dan pusing karena emas perak intan
permata. karena itu penghidupan kita tetep miskin dengan
makanan yang kasar pakaian yang kasar. tapi perjalanan
ayahmu keperkampungan Toa Loo san-cung kali ini telah
menempuh suatu perjalanan yang sangat berbahaya sekali."
Waktu itu si sin so Cuang Yen- sang Hong Tie yang
bersembunyi diluar jendela diam2 merasa kagum, banyak
orang Bu-lim yang membenci diri sipencuri sakti. tidak
dinyana sebenarnya siorang tua ini adalah seorang pencuri
budiman yang patut dikagumi.
Tapi satu ingatan lain kembali berkelebat didalam
benaknya, kawan karibnya Siauw Yauw sianseng telah
menemui bencana. jikalau tidak memperoleh payung
sangkala ini maka dendamnya tak akan terbalas. karena
urusan inilah ia tidak sayang2nya mencari salah dengan
orang2 Toa Loo san cung. diam2 membinasakan Cioe It
Tong dan memerintahkan Lam Kong Pak menyelundup
masuk kedalam perkampungan tersebut.
siapa nyana usahanya ini sia2 belaka, pusaka tersebut
kena didahului oleh sipencuri sakti.
Pada waktu itu terdengar sang gadis kembali berkata^
"Tia sebenarnya benda apakah yang terdapat dalam peti
ini?" "siang-jle. itulah semacam benda berharga" kembali
sipencuri sakti menunjukkan senyuman misteriusnya.
"Pusaka apa ?"
"Pusaka hidup aku sedang merasa risau karena kau
kawin tidak punya barang pesangon-tapi setelah memiliki
pusaka ini kitapun tak usah merisaukannya kembali."
Pada waktu itu sin so Cuang Yen- yang berada diluar
jendela sudah ambil keputusan dihatinya.
"Demi membalas dendam berdarah kawanku, terpaksa
satu kali ini aku harus berbuat sebagai manusia rendah"
pikirnya. Ia lantas tertawa lantang dan berseru keras.
"Eeeei...orang tua she Pek Li kau keluarlah sebentar. aku
orang she sang punya urusan yang hendak dirundingkan
dengan dirimu."
Mendengar suara seseorang muncul secara tiba2 dari luar
jendela, Pek Lie Gong ayah beranak merasakan hatinya
tergetar. si pencuri sakti itu segera matikan lampu lentera
sehingga suasana dalam ruangan gelap gulita.
"siang-jie, hati2 menjaga peti ini. Tia akan keluar
sebentar" bisik sipencuri sakti lirih.
Habis berkata ia langsung meluncur keluar dari rumah.
sesampainya diluar rumah dan melihat siapa kah orang
yang berdiri disana, untuk kedua kalinya sipencuri sakti
merasakan hatinya tergetar keras.
"Aku kira siapa tidak tahunya si pentolan tiga manusia
miskin sin so Cuang Yen- sang Hong Tie. Eeeeei...kau
sisetan miskin selamanya berbuat jujur dan mulia kenapa
malam ini mengintai diri loohu terus menerus. . ." apa
maksudmu?"
"orang tua she-Pek Lie. kau kenal dengen siauw Yauw
siansang ?"
"Loohu hanya tahu dia berwatak jujur, kepandajannya
diantara kepandaian tiga manusia miskin empat manusia
kaya, sedang dalam soal hubungan sih tidak ada sama
sekali." sin so Cuang Yen merandek, lau sambungnya lagi:
"Kedatangan aku orang she-sang malam ini adalah ingin
menanyakan satu urusan kepadamu."
"setan miskin, sudah tidak usah bolak balik lagi bicaralah
terus terang tanpa tedeng aling2 kecuali barang yang ada
dalam peti serta batok kepala loohu mungkin tak ada
barang lain lagi yang kau arah, bukan begitu ?"
sipencuri sakti merasa sangat bersedih hati tapi urusan
sudah jadi begini tidak bicarapun tidak sanggup, dengan
nada serius ujarnya kemudian
"Kedatangan aku orang she-sang memang bertujuan atas
barang yang berada dalam peti itu."
Hampir2 saja si pencuri sakti meloncat saking kagetnya.
"sang Hong Tie" teriaknya keras. "Jika kau bisa
menangkan loohu, maka barang yang berada dalam peti
sudah tentu jadi milikmu, jikalau tidak. . .heeeee... heceeee.
. ." "Pencuri tua kau jangan gelisah dulu" buru2 si sin so
Cuang Yen ulapkan tangannya.
"Dahulu aku orang she-sang sama sekali tidak kenal
dengan watakmu, tapi setelah mendengar pembicaraanmu
pada malam ini dengan putrimu. aku baru merasa kagum
atas kebersihan hatimu."
"setan miskin- ada baiknya kau jangan menggunakan
permainan macam begini untuk menghadapi lohu."
"Coba kau dengarkan dulu karena ingin membalas
dendam kawanku yang dibunuh orang, aku orang she-sang
bagaimanapun juga harus mendapatkan payung sangkala
itu, terus terang aku beritahu padamu. siauw Cung cu Cioe
It Tong dari perkampungan Toa Loo san-cung adalah mati
ditanganku. setelah itu aku telah menyuruh murid kawanku
itu untuk menyaru sebagai gundik dari Cioe It Tong
menyelundup masuk kedalam perkampungan, kini jejaknya
tidak diketahui sedang Payung sangkala itupun berhasil
terjatuh ketanganmu, kedatangan aku orang she-sang pada
hari ini sama sekali bukan bermaksud untuk merebut, tapi
ingin ajak kau berunding mungkinkah untuk sementara
waktu boleh aku pinjam."
"Tutup mulut" teriak sipencuri sakti sambil tertawa
dingin tiada hentinya. "sang Hong Tie kau hanya tahu
untuk membalaskan dendam berdarah kawanmu, tahukah
kau apa maksud loohu berusaha keras untuk mendapatkan
barang pusaka ini?"
"Bukankah kau ingin mempelajari ilmu yang tertera
diatas payung sangkala tersebut untuk digunakan merajai
seluruh dunia persilatan?"
"jikalau aku punya maksud jahat yang tidak senonoh ini
sejak dahulu sudah mati dan dikubur diatas tanah. selama
hidup lohu selalu suka berpesiar pantang cari kekayaan,
asalkan sehari tiga suap nasi sudah cukup."
"Jikalau memang begitu tiada halangan bukan jika
payung sangkala tersebut kau pinjamkan beberapa waktu
untuk aku orang she sang" bukan saja tindakanmu ini akan
membuat aku merasa sangat berterima kasih sekali. bahkan
siauw Yauw sianseng Lee Ih Beng yang ada dialam
bakapun merasa sangat berterima kasih kepadamu
bukankah perbuatan ini sangat mulia sekali ?"
"Tunggu sebentar, perkataan loohu belum selesai
diucapkan- walaupun loohu tidak punya maksud untuk
merajai seluruh dunia kangouw tapi orang lain tetap tak


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan melepaskan diriku "
"siapa?"
"Pentolan dari empat manusia kaya, Cioe Kang itu cungcu
dari perkumpulan Toa Loo san-cung "
"Kau sipencuri tua jangan sembarangan ambil
menuduh," tiba2 sin so Cuang Yen tertawa dingin tiada
hentinya. "Antara kau dengan dirinya sama sekali tidak
terikat hati bagaikan air sumur tidak mengganggu air
sungai. jikalau mengatakan ia tidak suka melepaskan
dirimu. maka sekalipun mati aku orang she-sang juga tak
akan percaya,"
"Hmmm apa yang kau ketahui?" seru sipencuri sakti
sambil tertawa dinginpula.
"Batok kepalaku sudah ia gadaikan kepada pegadaian
Bu-lim"^ "Apa gunanya ia menggadaikan batok kepalamu?" tanya
sin so Cuang Yen melengak,
"Heeeeee. . .heeeee. . .hereee. . .bukankah karena ia takut
aku mengganggu payung sangkalanya."
"Berapa besar ia gadaikan kepalamu?"
"satu laksa lima ribu tahil"
"Tidak kusangka batok kepala kau sipencuri tua bisa laku
sebegitu besarnya."
"Ia tidak suka melepaskan diri sudah tentu aku harus
turun tangan terlebih dahulu aku harus melatih ilmuku
sehingga benar2 berhasil percaya si majikan pegadaian Bulim
tak bakal bisa meng-utik2 loohu setelah kepandaian
tersebut berhasil aku miliki."
sin so Cuang Yen merasa serba susah, sebenarnya dia
adalah seorarg lelaki sejati tapi demi berhasil membalas
dendam sakit hati kawan karibnya ia tak bisa berpeluk
tangan sampai disitu saja.
Apa lagi karena urusan ini ia sudah mulai mencari siasat
susun rencana satu tahun yang lalu, jikalau harus pergi
dengan tangan hampa bukankah sama saja usahanya sia2
belaka. Ia mengerti watak sipencuri tua itu keras jikalau tidak
berhasil menundukkan hatinya jangan harap bisa berhasil
mendapatkan barang tersebut.
Berpikir sampai disitu dengan suara berat segera
ujarnya^ "Aku mengincar barang pusaka ini terlebih
dahulu, jika kau tidak suka menjual muka kepadaku.
terpaksa aku orang she-sang harus menyalahkan dirimu."
" Jadi kau hendak merebut dengan kekerasan?"
"sedikitpun tidak salah. walaupun tindakan aku ini rada
tidak cemerlang. tapi demi terbalasnya dendam kawan
karibku terpaksa aku harus menggunakan cara ini."
Walaupun sipencuri sakti tahu bahwa dia bukan
tandingan, tapi sudah tentu iapun tidak ingin barang pusaka
yang baru saja diperoleh diserahkan kepada orang lain
dengan begitu saja. apabila batok kepalanya sudah
digadaikan- jikalau dalam waktu singkat tak berhasil
melatih serangkaian ilmu silat yang lihay ia pasti akan
menemui ajalnya ditangan simajikan pegadaian Bu-lim.
"sang Hong Tie" bentaknya kemudian keras. "selama ini
loohu selalu menghormati dirimu sebagai seorang lelaki
sejati, tapi bukan berarti aku takut kepadamu. jika kau tidak
ingin memperdulikan kedudukan sendiri maka terpaksa
loohu pun harus adu jiwa denganmu."
Begitu ucapan selesai diucapkan ilmu pukulan san Tiem
Cap sam sin- yang selama ini diandalkanpun dilancarkan
keluar dengan gerakan yang maha dahsyat,
sipencuri sakti bisa angkat namanya sejajar dengan nama
tiga manusia miskin, sudah tentu bukan manusia
sembarangan- terutama sekali ketiga belas jurus ilmu
pukulan sambaran petirnya kebanyakan merupakan jurus2
serangan yang mengutamakan kelincahan badan membuat
orang susah menduga arah yang sebetulnya.
Tapi si sin so Cung Yen- sang Hong Tie yang bisa angkat
namanya diatas kedua orang manusia miskin lainnya dan
sedikit dibawah empat manusia kaya, sudah tentu tak akan
anggap sipencuri tua dalam hatinya.
Pada saat ini dia sama sekali tidak berkelit maupun
menghindar, dengan ilmu telapak Lian Tiong sam Yen- ia
sambut datangnya serangan2 tersebut.
"Braaak. . , braaak...braaak." beruntun terjadi tiga kali
bentrokan keras yang memekikan telinga, seketika itu juga
sipencuri tua kena tergetar mundur sebanyak tiga langkah
kebelakang. ia merasa pukulan pihak lawan semakin
dahsyat diras akan dalam badan. menanti serangan ketiga
Meluncur datang, agaknya tenaga lweekang pun bartambah
satu kali lipat
"Hingga kini aku orang she sang ingin mengutarakan lagi
bahwa maksudku sama sekali tidak membawa maksud
jahat. jikalau kau kuka meminjamkan payung sangkala
tersebut untuk sementara waktu. maka aku orang she
sang..." "Rubuhkan dulu loohu baru barang kau bawa pergi."
potong sipencuri sakti diiringi suara bentakan keras,
tubuhnya sekali lagi menubruk kearah depan.
Kedua orang itupun segera terjadi suatu pertarungan
sengit diluar pekarangan, walaupun kepandaian silat yang
dimiliki sang Hong Tie jauh lebih tinggi satu tingkat dari
pada kepandaian Pek Lie Gong tapi untuk menguasai
dirinya dalam waktu singkat masih bukan termasuk suatu
pekerjaan yang gampang.
Apa lagi gerak gerik sipencuri tua itu sangat gesit dan
lincah, ia mengerti tenaga lweekangnya tidak memadai
pihak lawan. maka dari itu selama dalam pertarungan ini
selalu menggunakan gerakan2 yang gesit untuk meloloskan
diri dari setiap ancaman bahaya maut.
Pek Lie siang yang waktu itu berada dalam rumah
merasa sangat gelisah sekali. ia tahu kalau ayahnya bukan
tandingan dari sin su Cuang Yen- cepat atau lambat
akhirnya bakal menderita kalah juga.
satu pikiran segera berkelebat dalam benaknya. "Kenapa
aku tidak membuka peti ini untuk menyembunyikan dahulu
barang pusaka yang ada didalamnya, kemudian baru keluar
membantu Tia?" pikirnya dihati.
setelah ambil keputusan iapun menggerakkan tangannya
memutuskan gembokan emas pada peti tersebut.
Pada saat ini hatinya merasa amat tegang ia percaya isi
dari peti ini tentu barang pusaka, kalau tidak si sin so Cuang
Yen tak akan menggunakan kekerasan untuk merampasnya.
DENGAN sangat ber-hati2 ia membuka penutup peti.
Pada saat itulah dari dalam peti melayang keluar sesosok
bayangan besar yang langsung melancarkan satu pukulan
dahsyat kearah Pek Lie siang sewaktu tubuhnya masih
berada ditengah udara.
Pek Lie siang sama sekali tidak menduga kalau isi peti
itu adalah seorang manusia, dalam keadaan tidak bersiap
sedia ia mendengus berat. dadanya kena terhantam satu kali
sehingga tubuhnya mencelat sejauh satu kaki kemudian
roboh menggeletak keatas tanah,
Lam Kong Pak yang bersembunyi dalam peti hampir
mendekati satu jam, walaupun di dasar peti ada lubang
untuk pernapasan, tapi lama kelamaan merasa sumpek
juga. saking kesalnya hampir saja dadanya mau meledak.
apa lagi teringat dendam perguruan belum terbalas ia sudah
kena disiksa. hawa gusar semakin memuncak lagi dalam
benaknya. Karena itu tanpa melihatjelas lagi siapa kah orang itu ia
langsung melancarkan satu serangan mematikan.
sudah tentu ia tahu orang yang membuka peti itu pasti
bukan cioe Cien cien, karena sewaktu berada dalam
perkampungan Toa Loo san-cung. sekeluarnya gadis shecioe
itu dari ruangan ia telah bergebrak melawan orang dan
peti ini kena dibawa pergi oleh seseorang.
Apalagi pembicaraan antara si pencuri sakti serta
puterinya setelah tiba dirumah gubuk itupun secara lapat2
dapat didengar Lam Kong Pak. hal ini semakin meyakinkan
hatinya bila orang2 itu bukannya orang2 dari
perkampungan Toa Loo san-cung.
setelah serangan yang pertama berhasil pukul mencelat
badan Pek Lie siang sejauh satu tombak, hawa amarahnya
belum sirep. badannya menubruk kembali kedepan sekali
lagi melancarkan satu pukulan dahsyat kearah pundak gadis
tersebut. Kembali suara dengusan berat bergema keluar, tubuh
Pek Lie sang bagaikan tumpukan tanah lumpur ambruk
kebawah, darah segar muncrat membasahi lantai dan gadis
itu sendiri jatuh tidak sadarkan diri
Pada saat itulah Lam Kong Pak baru berhasil melihat
jelas wajah Pek Lie siang, rasa menyesal muncul dari dasar
hatinya. sekali lagi ia berjalan mendekati gadis tersebut dan
memperhatikan lebih teliti lagi. dilihatnya badan gadis itu
kecil mungil dengan alis indah. kecantikan wajahnya tidak
berada dibawah kecantikan wajah cioe cien cien-
Tapi sewaktu teringat pembicaraan ayah beranak tadi,
agaknya seperti merekalah yang mencuri peti ini dari
perkampungan Toa Loo san-cung kembali ia mendengus
dingin" Ayah harimau anak tentu harimau. inilah hasil yang
harus dipetik karena keserakahan kalian-"
Ia putar badan langsung berjalan keluar dari ruangan
tersebut. Mendadak tubuh Pek Lie siang rada gerak
kemudian merintih perlahan-
Lam Kong Pak menoleh, dilihatnya gadis itu sedang
membuka matanya dengan wajah menahan kesakitan yang
hebat. keadaannya sangat mengenaskan sekali.
Ia jadi tertegun, secara lapat2 ia merasa gadis ini tidak
mirip seorang manusia yang jelek kelakuannya,
Tapi karena penghidupannya diatas gunung sejak kecil.
terpeliharalah watak dingin dan kaku pada diripemuda
tersebut, walaupun melihat gadis itu merintih sedikit rasa
iba pun tak tampak diatas wajahnja.
Ia gemas Pek Lie siang ayah beranak banyak urusan
sehingga merusak rencara besarnya. kembali ia mendengus
dingin lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut. Tiba2 Pek
Lie siang mendesis dan sekali lagi muntahkan darah segar.
"siiii. . .siapa....siapa kau ?"
"Lam Kong Pak"
"see. . .secara. . .baaa. . .bagaimana kau.., bisa..., bisa
sembunyikan dalam pee...peti itu ?"
"Ini urusan pribadiku, lebih baik kau jangan ikut
campur." Dengan pandangan mendelong gadis she Pek Lie itu
memperhatikan wajah Lam Kong pak kemudian menghela
napas panjang, "siii.., .silahkan...kau , , . kau menambahi
aku...deeee...dengan sebuah pukulan lagi,"
Mengapa?" "Baaa . , bagaimana pun..siauw..siauw-moay taak..tak
bisa hidup..laa..lagi." kata Pek Lie siang dengan air mata
mengucur keluar membasahi pipinya. "siauw..siauw-moay
bisa mati diii. . .ditanganmu... jauh. . lebih nyaman."
"Cayhe sama sekali tiada ikatan dendam dengan dirimu,
maaf permintaanmu itu tak dapat kupenuhi" seru pemuda
tersebut dengan hati tergetar keras.
"KoKo. . .bimbinglah aku...engkohku yang baik. . .baa. .
.bangunkan diriku" kembali Pek siang merengek.
"Hmmm siapa yang sudi jadi engkohmu"
Walaupun nadanya ketus, tetapi setelah melukai seorang
dara cantik yang tidak memberikan perlawanan sang hati
pun merasa rada menyesal, sehingga akhirnya ia menurut
juga untuk bimbing gadis itu bangun terduduk.
Luka dalam yang diderita Pek Li siang amatparah,
dengan badan lemah gemulai ia jatuhkan diri kedalam
pelukan Lam Kong Pak.
"Aduuuuh kali ini rada repot...." diam2 pikir pemuda itu
sambil kerutkan alisnya.
Dari dalam saku ia ambil keluar sebutir pil lantas
dijejalkan kedalam mulut gadis she Pek Lie itu
setelah menelan pil tadi. Pek Lie siang pun membuka
matanya kembali memperhatikana wajah Lam Kong Pak
yang tampan, kembali serunya dengan nada manja "siauwmoay,..
siauw moay bii. . bisa mati dalam pe. . .pelukan
koko . .sudah cukup mem. . .membuat hatiku
bangga...koko..kau... kau. . .bersembunyi dalam peti
itu...tenn..tentu saang , . .sangat menderita bukan"
Menghadapi sikap Nyolu yang ditunjukkan gadis
tersebut kepadanya, semakin membuat Lam Kong Pak jadi
menyesal. Waktu itu bukan saja gadis tersebut sudah dipukul
sampai menderita luka dalam tanpa menggerutu, sebaliknya
setiap saat turut memikirkan keselamatannya, kendati
watak Lam Kong Pak ketus dan dingin pun ia masih
merupakan seorang manusia yang terdiri dari darah dan
daging, sudah tentu hatipun ikut merasa terharu. Tapi ia
tidak ingin menunjukkan keterharuannya itu.
"oooouwww . , .sudah tentu sangat menderita" sahutnya
dingin. "Koko...kau..kau pergilah" kembali Pek Lie siang berseru
sembari melingkarkan tangannya ketubuh pemuda itu dan
me-raba2 dada Lam Kong Pak.
"siauw-moay bernama Pek Lie siang, kau bisa ingat terus
nama siauw-moay hatiku sudah Cukup merasa puas"
Lam Kong Pak bungkam dalam seribu bahasa,
pikirannya mulai kalut dan kacau oleh berbagai persoalan.
"Koko cepatlah pergi" kembali gadis she Pek Lie itu
mendesak. Lam Kong Pak adalah seorang pemuda berwatak keras,
suruh ia pergi justru ia sengaja tidak mau pergi.
"Kenapa aku harus pergi?" baiik tanyanya ketus.
"Koko..siauw-moay...siauw-moay tahu kau adalah
seorang pemuda berwatak ketus, walaupun siauw-moay
tidak tahu asal usulmu tapi aku percaya kau adalah seorang
lelaki sejati tapi diatas wajahmu kelihatan sangat murung
mungkin ada suatu urusan yang maha berat mengganjal


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dihatimu."
Begitu mendengar ucapan ini langsung Lam Kong Pak
santrap jadi marah. ia lupa kalau Pek Lie siang yang ada
dalam pelukannya sedang menderita luka dalam yang amat
parah kontan tangannya dorong kemuka melemparkan
gadis tadi keatas tanah.
Tanpa mendengus atau menjerit lagi, Pek Lie siang
roboh tidak sadarkan diri Tapi sejenak kemudian pemuda
she Lam Kong ini merasakan jantungnya berdebar keras. ia
berjalan mendekati gadis itu lantas menjejalkan sebutir pil
lagi kedalam mulutnya. selagi ia siap membimbing dia
bangun, tiba2 satu ingatan berkelebat dalam benaknya.
"Asal usulku tidak jelas dendam sakit hati gurukupun
belum terbalas mana boleh terjirat oleh api asmara, Heeei
biarlah ia berbaring saja disana" pikirnya dihati.
setelah ambil keputusan iapun melirik sekejap kearah
gadis tersebut kemudian berlalu darisana dengan langkah
lebar. "Koko jangan lewat sana ada orang mau rampas
dirimu." "Ada orang mau merampas diriku?" tak kuasa Lam
Kong Pak rada tertegun dibuatnya. .
Dengan paksakan diri Pek Lie siang coba meronta
bangun, sambil bersandar diatas dinding kembali serunya
terputus "Aaa..ada. , . ada seorang jagoan lihay sedang bergebrak
mati2an melawan ayahku kesemuanya ini karena kau."
Jikalau waktu itu Lam Kong Pak menanyakan siapa kah
yang hendak merampas dirinya mungkin urusan tak bakal
terjadi semakin membesar dan Lam Kong pak pun tak bakal
mengalami berbagai macam kejadian aneh lainnya lagi.
sewaktu Lam Kong Pak berdiri tertegun- tiba2 dari luar
halaman berkumandang suara bentrokan keras disusul
suara jeritan ngeri seorang bergema datang.
Tak kuasa lagi Pek Lie siang menjerit kaget.
"Ceeee. . .cepat bersem.., .bersembunyi dalam pee....peti,
jagoan lihay ini sa...sangat lihay sampai ayahkupun bukan
tandingannya cepat."
"Aku tidak takut"
"Uuuuwoooo" tidak tahan Pek Lie siang muntah darah
segar, serunya lebih lanjut dengan suara yang lemas "Jika
kau tidak suka mendengarkan perkataan siauw-moay aku
segera akan bunuh diri dihadapanmu...."
sekali lagi Lam Kong Pak merasa terperanjat, ia melihat
seluruh dada Pek Lie siang sudah basah kuyup oleh darah
segar. wajahnya pucat pasi bagaikan majat. sembari kertak
gigi ia paksakan diri bangun berdiri lantas menatapkan
kepalanya keatas tembok.
"Jangan berbuat demikian" teriak Lam Kong Pak sangat
kaget dengan cepat ia berkelebat kedepan mencengkeram
pundaknya, "Baiklah. aku suka mengikuti perkataanmu." sambil
membopong Peti besar ia letakkan benda itu keatas
pembaringan. Waktu itu dari tempat luaran kembali berkumandang
datang suara dengusan berat disusul munculnya suara
sipencuri sakti "Kepandaianku tidak memadahi
kepandaianmu, banyak bicarapun percuma saja. barang itu
ada dalam rumah. kau pergi dan ambillah sendiri tapi loohu
peringatkan dirimu, jika kau berani mengganggu puteriku,
sekalipun jadi setan loohu tak akan melepaskan kau"
Terdengar seseorang mendengus dingin lantas berjalan
masuk kedalam ruangan rumah itu.
Lam Kong Pak tidak ingin mengingkari permintaan Pek
Lie siang, ia tahu gadis tersebut bermaksud baik kepadanya
apalagi orang itu pun memiliki kepandaian silat yang sangat
lihay, ia tidak berani menempuh bahaya mencari gara2
secara gegabah.
Tanpa berpikir panjang lagi, pemuda itu membuka
penutup peti lantas menerobos masuk kedalam.
sewaktu orang tadi sedang melangkah masuk kedalam
ruangan itulah. dari luar halaman berkumandang datang
beberapa kali suara bentakan yang amat keras disusul suara
bentakan seorang gadis: "Eeeei. . .pencuri tua, kau sudah
mencuri keluar sebuah peti dari perkampungan Toa Loo
san-cung kami?"
suara gadis itu amat keras, sekalipun Lam Kong Pak
yang berada dalam peti pun bisa mendengarnya dengan
sangat jelas . Tak kuasa lagi hatinya terasa bergetar keras, karena ia
dapat mengenali suara itu berasal dari cioe cien ciensewaktu
ia siap berteriak, tahu2 peti tadi sudah kena
terkunci lantas dikempit seseorang dan dibawa lari melalui
jendela belakang.
Lam Kong Pak tahu orang yang mengempit peti tersebut
saat ini bukan lain adalah simanusia yang melukai ayah Pek
Lie siang, hanya ia tak tahu kawan atau musuhkah orang
itu. karenanya selama ini mulutnya tetap membungkam
dalam seribu bahasa.
"Tidak kusangka aku harus merasakan siksaan lagi
didalam peti sialan ini" pikirnya dihati,
Dengan mengempit peti tersebut orang itu berlari sangat
cepat, secara lapat2 pemuda she- Lam Kong dapat
merasakan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki oraag ini
jauh berada diatas kepandaian dari ayah si Pek Lie siang,
KURANG lebih setengah jam kemudian agaknya
mereka sudah memasuki sebuah gunung yang lebat dan
sunyi, secara samar2 pemuda kita yang ada dalam peti
dapat menangkap suara desiran pohon siong tertiup angin-
Tiba2 serentetan suara tertawa aneh berkumandang
menjulang ketengah angkasa disusul suara jengekan dingin
memecahkan kesunyian.
"HEEEEE...heeee. . .heeeeee tidak kusangka rejeki, aku
Hiat so Cay sin- atau sidewa harta bertangan telengas tidak
jelek. malam ini kembali menemui suatu jual beli yang
sangat menarik hati...."
orang yang mengempit peti tadi agaknya dibuat tergetar
seluruh tubuhnya sehabis mendengar jengekan tersebut,
badannya kontan berhenti.
"Hmmm Walaupun nama besar saudara tercantum
diantara 'Empat manusia kaya' tapi aku orang she-sang
masih belum pandang kau dalam hati" sahutnya ketus.
Lam Kong Pak yang dengar nada suara orang ini, sang
hatipun ikut tergetar. pikirnya: "Bukankah nada suara ini
berasal dari si 'sin so Cuang Yen' sang Loo-cianpwee ?"
"Heeeee. . .heee. . .heeee. . sudah tentu." Kembali suara
seram dari Hiat so Cay sin berkumandang memenuhi
seluruh angkasa.
"Dengan andalkan nama besar sin so Cuang Yen- sudah
tentu kau orang she sang tak bakal takuti siapapun juga.
Cuma. . .heee. . heeeee. . .kaupun harus tahu selamanya
aku Hiat so Cay sin belum pernah melakukan jual beli
dengan sia2"
"Apa yang kau inginkan ?"
"Dengan membawa sebuah peti yang memancarkan
cahaya ke-emas2an melakukan perjalanan ter-buru2. jelas
benda yang berada dalam peti itu adalah semacam benda
berharga yang tak ternilai harganya. jikalau kau orang tahu
diri ada baiknya perlihatkan sejenak benda apa yang ada
dalam peti itu. jikalau barang berharga biasa saja. aku si
Cay sin-ya tak bakal tertarik"
"Kau dugaaku orang she-sang bisa mengabulkan
permintaanmu itu?" Teriak sin so Cuang Yen teramat gusar.
"Heeeee. .heee. . .heee. . .sekali pun tidak setuju juga
harus setuju"
"Apa yang kau andalkan ?"
"Aku akan mengandalkan Hiat so Cay sin, merek
emasku ini "
"Hmnm sedikit permainan cakar ayammu belum tentu
betul2 sangat lihay"
Hiat so Cay sin kembali tertawa seram.
"Lihay atau tidak bukankah akan kau ketahui sendiri
selelah dicoba" eeei, manusia she-sang letakkan peti itu
keatas tanah. bagaimana kalau kita lemaskan otot2 serta
tulang2 kita yang sudah mulai kaku?"
"Soal itu sih tidak perlu Aku orang she-sang masih bisa
bergebrak sambil mengempit peti ini bukankah sama saja."
"Heeee. . .heeee. . .heeee...manusia she-sang jangan
terlalu pandang tinggi kepandaianmu sendiri pertarungan
ini bukan main2 belaka Hmmm coba kau tengok kurang
lebih lima tombak dibelakangmu adalah mulut gunung
berapi. heeeeee. . .perduli seberapa berharganya barang
yang berada dalam peti itu tetap termasuk barang
sampingan,jangan disebabkan sedikit benda tadi harus
mengorbankan selembar jiwa tuamu. wooouw...tak
berharga, tak berharga."
sin so Cuang Yen membentak keras, ia tahu setelah
berjumpa dengan iblis tua macam begini banyak bicara pun
tak guna. Karena itu tanpa banyak cincong lagi ber-turut2 ia
melancarkan beberapa jurus serangan Lian Tiong sam Yendengan
kecepatan laksana sambaran kilat.
"Braaaaaakk...." diiringi suara bentrokan keras, tubuh sin
so Cuang Yen terpukul mundur dua Langkah kebelakang.
"Heeeee. . .heee...manusia she-sang, lebih baik jangan
tak tahu diri."
sekali lagi sin so Cuang Yen membentak keras, tubuhnya
menubruk maju kedepan dan dengan cepat diantara mereka
berdua melangsungkan suatu pertarungan yang maha
sengit. Waktu itu Lam Kong Pek yang berada dalam peti mulai
merasa menyesal dan memaki diri sendiri mengapa tidak
berteriak sejak tadi.
Ia tahu nama besar Hiat so Cay sin- tertera diantara
deretan empat manusia kaya tenaga dalam yang dimiliki
sedikit berada dibawah kepandaian dari Cioe Ci Kang itu
Cung-cu dari perkampungan Toa Loo san-cung serta kedua
orang jago muda lihay dari Benteng "Hwie Him Poo."
Apa lagi saat ini sin so Cuang Yen harus bergebrak.
sambil mengempit sebuah peti yang berat, kepandaiannya
semakin berada satu tingkat dibawah orang2 itu.
Kendati begitu dalam keadaan seperti ini Lam Kang
Pakpun tidak berani buka suara ia takut karena suaranya
bakal memecahkan perhatian Sang Lo-cianpwee dan kena
diringkus oleh Hiat so Cay Sin
Ratusan jurus berlalu dengan cepatnya, makin lama Sin
So cuang Yen terdesak semakin kebelakang dan Lam Kong
Pak yang berada dalam peti pun secara lapat2 mulai merasa
kepanasan asap tebal mulai menerobos masuk kedalam
ruangan peti melalui lubang2 kecil didasar peti tersebut.
Tiba2 angin pukulan men-deru2, diiringi suara bentakan
keras beruntun Hiat So cay Sin melancarkan tiga buah
serangan dahsyat kemuka.
Sin So cuang Yen sebagai seorang jago yang
kepandaiannya sedikit berada dibawah kepandaian pihak
lawan, setelah bergebrak ratusan jurus melawan si percuri
sakti itu, lantas harus melakukan perjalanan jauh sambil
mengempit peti berat, hawa murninya sudah banyak
berkurang. Walaupun saat ini iapun tahu situasinya jauh lebih
banyak bahaya daripada beruntung tapi ia tidak rela
menyerahkan barang pusaka Bu-lim itu kepada orang lain-
Dengan kumpulkan seluruh tenaga Iweekang yang
dimilikinya sekali lagi ia melancarkan satu pukulan dengan
jurus "cuang Yen ci Ti atau mahasiswa Lulus Ujian jurus
terakhir dari ilmu telapak "Lian Tiong Sam Yen"."
Braaaaak. . . Bluuuum. . . Beruntun Hiat So cay Sin kena
dipukul mundur tiga langkah lebar sedangkan Sin So cuang
Yen sempoyongan sejauh tujuh, delapan langkah lebih,
Hiat So cay Sin tertawa seram, laksana sambaran kilat ia
mendesak maju lebih kedepan.
"Bagaimana?" jengeknya keras. Satu tombak
dibelakangmu adalah mulut gunung berapi, apakah kau. . .
." "Aku orang she-sang akan adu jiwa dengan kau."
mendadak sin so Cuang Yen membentak keras.
Kembali satu pertarungan sengit berkobar disisi mulut
gunung berapi dengan nekatnya sang Hong Tie hendak
mengadu jiwa sedang sidewa harta bertangan telengas pun
tidak berani bersikap gegabah.
Lam Kong-pak yang berada dalam peti mulai merasa
cemas, keringat mengucur keluar membasahi seluruh
tubuhnya, ia merasa kepanasan terkurung dalam suatu
ruangan demikian sempitnya.
Beberapa kali pemuda ini ada maksud teriak tapi
akhirnya ditahan juga maksud hatinya itu, ia tahu asalkan
sang Cia npwe mendengar suara teriakannya maka ia pasti
tertegun dan bakal menemui bencana di tangan pihak
lawan- Mendadak. .... "Braaaaak " diiringi suara hantaman keras. Lam Kong
Pak merasakan badannya seperti terbang ditengah awang2,
jelas peti tersebut kena dipukul lepas oleh Hiat so Cay sin.
Dua rentetan suara jeritan kaget berkumandang
memenuhi angkasa, Lam Kong Pak merasakan daya
luncuran dari peti tersebut tidak lemah setelah
bergelindingan beberapa kali akhirnya berhenti,
Bersamaan itu pula hawa kobaran api sangat panas
membuat badannya kering susah bernapas. keringat
mengucur keluar hampir membasahi seluruh tubuhnya.
Ia tidak berani berayal lagi. mendadak teriaknya keras-
"Sang cianpwee Sang Cianpwee aku adalah Lam Kong Pak,
aku adalah Lam Kong Pak "
"Aaaah "
suara jeritan kaget kembali berkumandang memenuhi
angkasa, tapi sin so Cuang Yen sama sekali tidak
mendengar jelas siapa nama yang diteriakkan itu, karena
dimana peti tersebut berada pada saat ini sangat dekat sekali
dengan mulut gunung berapi, hawa panas yang berkobar
membuat orang susah mendekati tempat itu.
Tapi sin so Cuang Yen masih sempat mendengar jelas


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

teriakan 'sang Loocianpwee' beberapa patah kata ia merasa
nada suara orang itu sangat dikenal. "suara yang berada
dalam peti itu?" bentaknya keras.
Lam Kong Pak yang berada dalam peti mulai merasa
tidak tahan terhadap hawa panas yang menyerang datang
semakin menghebat, segera sahutnya keras- "Boanpwee
adalah Lam Kong Pak"^
Mendengar disebutnya nama itu seluruh tubuh sin so
Cuang Yen tergetar sangat keras, tanpa perduli hawa panas
yang menyengat badan lagi ia menubruk kearah sisi mulut
gunung berapi itu
Dengan watak Hiat so cay sin yang kejam dan telengas,
setelah mengetahui isi peti tersebut bukan pusaka
melainkan manusia, ia tidak mau kerja tanggung2 lagi,
diiringi tertawa seram yang mendirikan bulu roma dari
tempat kejauhan kembali mengirim satu pukulan dahsyat
kearah muka. Bersamaan dengan menyambar datangnya segulung
angin pukulan dahsyat, suara bentakan nyaring
berkumandang pula memecahkan kesunyian. "Bajingan tua
kau berani. . . ."
Walaupun Lam Kong Pak dapat menangkap suara
bentakan tadi sepertinya berasal dari Cioe Cien Cien, tapi
waktu sudah terlambat tenaga pukulan yang maha dahsyat
dari Hiat so Cay sin sudah menghajar datang.
Pemuda kita cuma merasakan sang peti bergetar keras
melayang jatuh kebawah.
Begitu peti tadi mencelat lebih ketengah,jilatan api segera
membakar benda itu dengan dahsyatnya, tapi berhubung
daya luncur peti tadi kebawah sangat tinggi maka oleh
hawa tekanan yang besar kobaran api tadi kontan tertiup
padam. Hawa panas pun berkurang dan akhirnya Lam Kong Pak
merasa hawa segar mulai menyelimuti seluruh bagian peti
tadi. "Byuuuur. . ." suara air serta gadis2 muda berkumandang
datang diikuti getaran keras dan masuknya air kedalam peti
melalui celah lubang kecil.
Lam Kong Pak jadi sangat kaget, dengan sekuat tenaga
didorongnya penutup peti siapa nyana usahanya tidak
mendatangkan hasil, sedang air pun sudah mulai memenuhi
seluruh ruangan peti.
Dengan demikian ia tak dapat mendengar suara diluar
lagi dan lama kelamaan ia bakal mati kesesakan napas.
Mendadak peti itu diangkat keluar dari dalam air diiringi
suara tawaan merdu serta pembicaraan beberapa orang
gadis dengan gembira. Terdengar salah satu diantara gadis2
itu berkata : "Ayoh kita buka dan kita lihat barang apa yang berada
dalam peti ini "
"Aaaah jangan, lebih baik kita angkat dan serahkan
kepada sian-cu "
"Tapi lihat dulu baru diserahkan kepada sian-cu
bukankah sama saja?" ujar gadis pertama lagi,
untuk beberapa saat suara2 dengan barbagai macam
pendapat bergema sangat ramainya.
"Jika kalian tidak barani buka, biarlah aku yang buka."
mendadak gadis pertama itu berseru.
Waktu itu kebetulan Lam Kong Pak sedang kerahkan
seluruh tenaganya mendorong keatas.
"Kraaaak" penutup peti terpental lebar2 disusul
badannya mencelat ketengah angkasa lalu mengirim satu
pukulan kebawah.
Dua kali jeritan kaget berkumandang memenuhi
angkasa, dua orang gadis telanjang yang menerjang paling
dekat sudah terkena hajaran sehingga sepasang teteknya
yang montok kena terpukul hancur, darah segar muncrat
keluar bercampur dengan air sungai.
Waktu itu Lam Kong Pak baru bisa melihat jelas
keadaan disekeliling tempat itu. Kiranya ia berada disebuah
tebing terjal, diatas tebing tadi adalah mulut gunung berapi,
disisi tebing merupakan sebuah sungai kecil yang melingkar
jauh keujung tebing.
DISISI sungai terdapat sebuah perkampungan yang
sangat aneh, pagoda, loteng maupun bangunan rumahnya
terbuat dari semacam bahan yang berwarna putih bersih
bagaikan susu. Begitu Lam Kong Pak membinasakan dua orang gadis
telanjang bulat tadi, beberapa orang gadis telanjang lainnya
jadi gempar. suara teriakan2 keras bergema saling susul
menyusul. Sedang hawa murni pemuda kita begitu buyar.badan pun
meluncur turun lagi kedalam sungai.
seketika itu juga ber-puluh2 orang gadis cantik yang
telanjang bulat sehingga kelihatan bukit venusnya yang
tinggi menonjol serta lekukan badan bagian bawahnya yang
menggairahkan ber-sama2 mengerubut datang dari empat
penjuru. Lam Kong Pak kapan pernah menemui pemandangan
indah semacam ini?" tubuh sang gadis yang begitu bersih,
begitu montok dan menggairahkan terkampar begitu jelas
didepan mata apalagi sepuluh orang gadis telanjang
sekaligus berada disana, bagaimana pun pemuda kita
merasakan juga jantungnya berdebar keras.
Dengan air muka merah jengah pikir pemuda she- Lam
Kong ini diam2: "Mungkin gadis ini adalah perempuan
siluman yang tidak tahu malu, kalau tidak mengapa mereka
pada telanjang bulat dialam terbuka."
"Aaaaah "
Tak kuasa lagi ia menjerit tertahan, karena ia temukan
seluruh badan sang gadis yang telanjang bulat tadi penuh
dengan bulu2 putih sepanjang satu coen, oleh sebab diatas
badan mereka ada airnya maka bulu2 putih tadi susah
ditemukan dalam sekali pandang.
Dengan penemuan ini maka Lam Kong-pak pun
semakin yakin dugaannya bila ia sudah berjumpa dengan
perempuan siluman, diiringi suara bentakan keras dengan
jurus 'Hang sauw Lak Hoo' atau Menyapu runtuh Enam
benteng dari ilmu Thian suo so menghajar kemuka,
Ber-puluh2 gadis itu sama sekali tidak menyangka
pemuda yang berada dihadapannya bila melancarkan
serangan secara mendadak. diiringi suara jeritan kaget
kembali dua orang mengeletak mati.
Dua kali Lam Kong Pak turun tangan membinasakan
empat orang gadis telanjang kontan menimbulkan rasa
gusar bagi gadis2 lainnya, ada diantara mereka meloncat
dari ketinggian beberapa tombak langsung menubruk
kebawah dan ada pula yang menyelam dalam air untuk
menggencet pemuda kita .
Dengan adanya serangan ini urusan jadi semakin serius,
apalagi harus bergebrak dalam air semakin tidak leluasa lagi
baginya. Mula2 ia mengirim dua serangan dulu ketengah udara,
lalu siap menghadapi serangan dari bawah, siapa nyana
ketika itulah celananya tiba2 ditarik orang membuat
pakaian bagian bawahnya jadi tertarik robek kelihatanlah
kejantanannya. Gadis2 telanjang itu pada menjerit kaget ber-puluh2
pasang mata ber-sama2 dialih ketubuh bagian bawah dari
Lam Kong dan memandang kejantanan pemuda itu dengan
terpesona. Lam Kong Pak yang tubuhnya berada ditengah udara
melihat sikap gadis2 itu begitu tidak tahu malu, hawa
gusarnya semakin memuncak lagi.
Padahal ia mana tahu kalau gadis2 ini sudah jauh
terpisah dari pergaulan dunia. sejak dilahirkan belum
pernah berjumpa dengan lawan jenisnya.
Hawa membunuh berkobar memenuhi seluruh wajah,
melihat peti besar tadi kebetulan sedang terbawa arus
menuju kearah depan ketiga orang gadis itu, dengan sekuat
tenaga ia melancarkan satu serangan dahsyat kedepan.
Walaupun peti itu terbuat dari bahan papan yang bagus,
tapi disebabkan baru saja terjatuh ratusan tombak dari atas
mulut gunung berapi, saat ini sudah pada mengendur.
sudah tentu tak bakal kuat menahan satu serangan
dahsyat dari jagoan lihay lagi.
"Kraaaaak. . . ." hancuran papan beterbangan keempat
penjuru disusul berkumandang datangnya tiga kali jeritan
ngeri. Ketiga orang gadis canlik yang sedang memandang
Kejantanan- pemuda itu dengan terpesona sama sekali tidak
menyangka akan datangnya serangan begitu dahsyat, untuk
menghindar tidak sempat lagi.
Padahal jika berada dalam keadaan biasa perduli siapa
pun diantara gadis itu sudah cukup membuat pemuda kita
jadi kerepotan-
Ketika Lam Kong Pak melayang turun lagi keatas air
dan melihat kematian ketiga gadis itu dalam keadaan
mengerikan, hatinya mulai merasa tidak tega.
Waktu itu berdiri tertegun itulah, kakinya terasa
mengejang dan tahu2 sudah dicengkeram orang disusul
jalan darah Jong sian Hia-nya jadi kaku. seluruh kekuatan
lenyap dan badan pun roboh kedalam air.
Ia tahu secara beruntun ia telah melukai enam tujuh
orang perempuan siluman setelah ditangkap susah baginya
untuk meloloskan diri dari kematian.
Diikuti badannya diseret naik ketepi sungai lalu dibawa
lari kearah perkampungan berwarna putih bersih itu
"Braaak" badannya dibanting keatas tanah membuat
pemuda she- Lam Kong tersadar kembali dari lamunannya,
Ketika ia membuka mata kembali, hatinya mulai diliputi
rasa kaget serta tercengang yang bukan alang kepalang.
Tampak seluruh bangunan rumah itu terbuat dari batuan
warna putih salju. seluruh perabot berwarna putih bersih
pula bahkan sampai kain seprei. horden maupun kelambu
juga berwarna putih.
" Lapor sian-cu, perkampungan kita telah kedatangan
seorang mata2, harap sian- cu menjatuhi hukuman"
Laporan itu begitu diutarakan, dari balik ruangan
berkumandang datang suara langkah kaki yang ringan dan
diiringi suara ting tang ting tang yang ramai dari gelang
yang beraduan- WALAUPUN Lam Kong Pak tak dapat bergerak tapi
kesadarannya sama sekali belum hilang, ia segera alihkan
sinar matanya kearah berasalnya suara langkah kaki tadi.
Dari balik horden muncul dua orang gadis cantik berbulu
putih yang memakai pakaian model keraton dengan
berjalan berdampingan-
Tiba2 mereka memancar kedua belah samping sembari
menyingkap horden itu semakin lebar, lalu disusul muncul
kembali seorang gadis berpakaian keratan warna putih yang
memakai kain kerudung pada wajahnya dengan gerak-gerik
yang mengiurkan-
Bau harum yang sangat aneh msnyiar keluar secara
lapat2 membuat orang terasa jadi mabok. .
Walaupun Lam Kong Pak tidak tahu bagaimanakah raut
muka gadis itu, tapi ditinjau dari lekukan badannya yang
mengiurkan serta tingkah lakunya yang amat
mempesonakan cukup dapat kita raba bila dia adalah
seorang gadis yang amat cantik.
Gadis telanjang berbulu putih yang menyeret pemuda
she- Lam Kong masuk kedalam ruangan tadi segera
memberi hormat kepada gadis berkerudung itu ujarnya
"Lapor siancu mata2 ini sudah membinasakan lima orang
Cap sah Moay perkampungan kita"
Lalu diceritakannya secara bagaimana ia temukan ada
peti yang jatuh dari atas mulut gunug berapi lalu muncul
Lam Kong Pak yang beruntun membinasakan beberapa
orang anggota mereka.
Dengan mulut mambungkam gadis berkerudung itu
memperhatikan Lam Kong Pak beberapa saat, akhirnya
kepada sigadis telanjang berbulu putih itu ujarnya. "Pergilah
disini sudah tak ada urusanmu lagi"
sepeninggalnya gadis itu kembali dara berkerudung itu
berkata lagi "Bebaskan jalan darahnya"
Nada suara gadis ini merdu bagaikan genta membuat
hati orang terpesona, tapi dibalik nada yang merdu
memancarkan daya pengaruh yang sangat besar.
"orang ini masuk kedalam perkampungan kita melalui
mulut gunung berapi, bahkan beruntun membinasakan lima
orang diantara Cap sah Moay pelindung hukum kita. jelas
kepandaian silatnya sangat lihay. siancu." seru kedua orang
dayang itu berbareng sehabis mendengar perintah dari
Cungcunya. "sudah, tidak usah banyak cerewet, kalian suka
mendengarkan perkataanku tidak?"
Kedua orang dayang itu tidak berani banyak bicara lagi,
salah satu diantara mereka segera maju kedepan sambil
mengirim satu tendangan kearah jalan darah sang pemuda
yang tertotok. Begitu tersentuh ujung kaki, jalan darah terbebas dan
Lam Kong Pakpun segera meloncat bangun.
" Kalian berdua boleh mengundurkan diri?" ujar sidara
berkerudung lagi. kepada kedua orang dayangnya.
Kedua orang gadis berbulu putih itu melirik sekejap
kearah Lin Kong pak akhirnya mereka ber-sama2
mengundurkan diri dari sana.
Walaupun Lam Kong Pak tidak berhasil melihat wajah
asli dari gadis ini, tapi secara lapat2 ia merasa dara tersebut
mempunyai suatu daya pengaruh serta kewibawaan yang
tinggi, bila dibandingkan dengan cioe Cien Cian serta Pek
Lie siang jauh sangat berbeda.
"Dengan cara yang tidak fair saudara menyelundup
masuk kedalam perkampungan kami bahkan
membinasakan pula lima orang diantara Cap sah Moay
pelindung hukum. sebenarnya apa maksudmu ?" tanya dara
berkerudung itu.
Lam Kong Pak yang celananya ditarik robek sehingga
alat bagian bawahnya kelihatan jelas tertera didepan mata
gadis itu sejak semula sudah merasa tidak puas. mendengar


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

perkataan tadi kontan saja tertawa dingin, tidak hentinya.
"Heeeeee. . . .heeee. . .heeee. . . .Kolong langit ini adalah
kolong langit milik manusia, kemanapun aku boleh pergi
sesuka hatiku sedang mengenai kalian perempuan2 konyol.
tidak lebih adalah lonte2 tidak tahu malu. sekalipun
dibunuh juga tidak usah disayangkan"
"setelah kau bunuh empat, lima orang gadis anggota
perkampurgan kami, apakah dalam hatimu sedikitpun tidak
menyesal?"
Dara berkerudung itu sama sekali tidak gusar mendengar
makian2 kotor dari pemuda she- Lam Kong ia cuma berdiri
tenang ditempat semula dan sedikit pun tidak bergerak.
"Bilamana ada kesempatan, cayhe masih ingin
membunuh lagi beberapa orang diantara mereka " teriak
Lam Kong Pak kaok2.
"Kau berasal dari perguruan mana?"
"Tak ada perguruan "
"Tentunya ada suhu bukan" nah siapakah gurumu ?"
"Siauw Yauw sianseng, Lu Ih Beng "
" Nona mu belum pernah mendengar jagoan yang
bergelar siauw Yauw sianseng, mungkin pengetahuanku
memang cetek "
"Heeee. . .heeeee. . .heeeee. . .bagi seorang gadis yang
seluruh tubuhnya dipenuhi dengan bulu putih sudah tentu
belum pernah melihat kolong- langit" ejek pemuda itu
sembari tertawa dingin.
"Jadi kau anggap nonamu sama pula dengan mereka ?"
"sekalipun berbeda juga tak akan terpaut terlalu jauh "
"Kau ingin periksa badanku?"
"Cuh lebih baik tak kuperiksa"
"Dapat membinasakan empat, lima orang pelindung
hukum perkampungan kami nonamu menduga tentu kau
masih ada sedikit simpanan." seru dara berkerudung itu
dengan nada dingin. "Coba kau perlihatkan sedikit
kepandaianmu agar aku tinjau apakah kau berhak untuk
melihat wajah aslinya nonamu"
"Tidak perlu tidak perlu bagaimana pun juga cayhe tiada
berminat untuk melihat wajah aslimu"
"Demikian saja aku akan tetap berdiri disini dan kau
boleh melancarkan tiga buah serangan, bila aku tidak
bergerak dari tempat itu maka terhitung kau yang kalah,
kau harus jadi budakku selama hidup. . . ."
"Jika kau sampai bergerak?"
"Anggap aku yang kalah dan segera akan kuhantar kau
keluar dari perkampungan ini."
"Baik cuma bilamana kau sampai terluka ditanganku
jangan salahkan diriku lagi"
"Tunggu sebentar watakmu betul2 beranggasan susah
menahan diri. . . kau sudah lupa memikirkan satu persoalan
lagi jika dalam pukulan pertama dan kedua aku sedikit
bergerak sedang dalam pukulan yang ketiga kau malah
terpental balik, lalu bagaimana."
"Aaaah mustahil. mana mungkin terjadi peristiwa
macam begini" jika kau tak tahan seranganku yang pertama
dan kedua, mana mungkin dalam serangan yang ketiga aku
malah yang terpukul pental?"
Dara berkerudung itu tertawa cekikikan nada suaranya
merdu mempesonakan membuat orang merasa ketagihan
bagaikan minum sebelas air setelah menahan siksaan haus
selama tiga hari.
" Nona mu mengatakan pengetahuanmu sangat cetek
kau tidak puas. tahukah kau bahwa ilmu kepandaian
nonamu terhitung paling jempolan dalam Bulim ?"
Lam Kong Pak tertawa dingin tiada hentinya.
"Heeeee. . . .heeeeee. . . .heeee. . . kepandaian ngibulmu
baru terhitung paling jempolan, entah dari golongan
manakah ilmu silatmu itu ?"
"Mo san sam sih atau tiga jurus ilmu payung iblis."
"Apa ?"
jantung Lam Kong pak benar2 tergetar keras, hampir
saja ia tidak mempercayai telinga sendiri.
"Tiga jurus payung iblis?"
Kembali Lam Kong Pak mundur selangkah kebelakang.
"Kau maksudkan ilmu silat yang tertera dalam Payung
sangkala?" serunya tertahan-
"sedikitpun tidak salah. kecuali ketiga jurus ilmu payung
iblis tersebut siapa yang berani mengatakan ilmu yang
paling jempolan dalam seluruh Bu-lim ?"
"Eeeei. . . ada baiknya kau jangan mengibul terus
menerus menurut apa yang cayhe ketahui Payung sangkala
sudah terjatuh ditangan cioe Ci Kang itu cung cu dari
perkampungan Toa Loo sancung. Hmmmm secara
bigaimana kau bisa paham kepandaian silat yang termuat
dalam payung sangkala itu?"
"Kau melihat dengan mata kepala sendiri?" tanya dara
berkerudung itu agak tertegun-
" Walau pun cayhe tidak melihat dengan mata kepala
sendiri, tapi perkataan dari puteri kesayangan Toa Loo san
cungcu tak mungkin bohong"
"Kau kenal dengan puterinya?"
"sedikitpun tidak salah "
"Ia tentu sangat cantik bukan ?"
"Hhmmmm boleh dikata demikian- atau paling sedikit
seluruh badannya tak bakal tumbuh bulu putih sebegitu
banyak dan lebatnya."
"oooow." tak tahan lagi dara berkerudung itu tertawa
cekikikkan saking kegelian-"Kau benar2 menarik hati. tidak
aneh kalau puteri dari Cungcu perkampungan Toa Loo
sancung bisa jatuh cinta kepadamu"
"Bagaimana kau bisa tahu kalau ia jatuh cinta kepadaku
?" "jika ia tidak jatuh cinta kepadamu, secara bagaimana
gadis itu begitu rela untuk menceritakan rahasia besar
ayahnya kepadamu terutama sekali mengenai Payung
sengkala itu"
"Hmmm soal ini adalah urusan pribadiku, harap kau
jangan ikut campur "
"Baiklah kita tak mau membicarakan persoalan ini lagi.
jikalau badanku bergerak. dalam menerima pukulan
pertama serta keduamu sedang dalam pukulan yang ketiga
berhasil mendesak dirimu, apa yang hendak kau lakukan ?"
"Bagus sekali, kita tentukan saja seri "
"Jika aku kalah urusan bisa diselesaikan dengan mudah
dan sebera kuhantar kau keluar dari perkampungan ini" ujar
dara berkerudung iiu setelah termenung sejenak. "Dan
semisalnya kau yang kalah ini pun mudah diselesaikan,
selama hidup kau menjadi budakku, justru bila seri urusan
rada susah dibereskan" Tak kuasa Lam Kong Pak rada
melengak dibuatnya.
"Jikalau sampai seri ini menandakan bahwa
kepandaianmu belum berada diatas kepandaian cayhe,
walaupun tidak terhitung kalah tidak dapat pula dicatat
sebagai suatu kemenangan- hantarkan saja cayhe
meninggalkan perkampungan ini"
"Heeei apa yang kau ketahui" nonamu pernah
bersumpah barang siapa lelaki yang bisa bergebrak
seimbang dengan nonamu maka. . . ."
" Kenapa?"
" Lebih baik tak kukatakan saat ini, bagaimana pun juga
menurut dugaan nonamu ilmu silat yang kau miliki tak
mungkin bisa seimbang dengan kepandaian nonamu"
"Hmmm jangan terlalu menyombongkan diri, kau sudah
baik berdiri?" teriak Lam- Kong Pak sambil mendengus.
"sudah siap. sekarang kau boleh mulai turun tangan"
Dengan kerahkan seluruh tenaga Iweekang yang
dimilikinya kearah tangan, pemuda she- Lam Kong siap
melancarkan serangan-Mendadak ia membuyarkan kembali
tenaga murninya.
"Walaupun cayhe adalah manusia yang tidak becus dari
kalangan Bu-lim. cayhe tidak ingin turun tangan melukai
seorang gadis yang sama sekali belum melakukan
persiapan-" katanya.
"Kau anggap dengan andalkan sedikit ilmu silat cakar
ayammu sudah bisa melukai nonamu"
"Kurang ajar, lihat serangan" Lim Kong Pak tak bisa
menahan rasa gusar dihatinya lagi ia membentak keras.
Dengan kumpulkan hawa murni enam bagian dan
menggunakan ilmu pukulan senjata langit perjaka tadi
melancarkan satu pukulan dahsyat kedepan-
Angin pukulan men-deru2, dengan tajam menyambar
lewat dari sisi tubuh dara berkerudung itu tapi ia sama
sekali tak bergerak dari tempat semula.
Lam Kong Pak jadi sangat terperanjat diam2 pikirnya
"Apakah ia sungguh2 bisa menggunaka ketiga jurus ilmu
payung iblis ?"
sekali lagi ia melancarkan satu pukulan senjata langit
dengan kumpulkan tenaga murni seculuh bagian. segulung
hawa khie-kang yang maha dahsyat laksana ombak besar
ditengah samudra menggulung datang mengejar jalan darah
'Tong Hiat' pada pinggang gadis tersebut.
Ilmu pukulan senjata langit ini jauh berbeda dengan
kepandaian2 lain, pada hawa pukulan lainnya angin
serangan akan membentuk bagaikan kipas sedangkan dalam
ilmu pukulan senjata langit ini dari menyebar angin
pukulan jadi mengumpul di titik yang sama dengan
sendirinya kekuatanpun bertambah beberapa kali lipat.
Dara berkerudung itu berseru tertahan badannya berkelebat
dua langkah kesamping.
Gerakan untuk menghindar pun luar biasa anehnya,
tampak badannya kaku bagaikan mayat dan sama sekali tak
berkutik hanya saja tahu2 ia sudah berganti tempat. Lam
Kong Pak tertawa dingin tiadanya.
"Heeeee. . .heeee. . . .heeee. . . ilmu meringankan
tubuhnya sih bagus, cuma sayang berbau ilmu sesat.
sekarang terima seranganku yang ketiga."
Angin pukulan kedua belum habis menyambar lewat,
jurus terakhir dari ilmu pukulan senjata langit 'Nu To Thian
suo' atau nyambit ganas senjata langit sudah muncrat
keluar. Jurus ini merupakan hasil penyelidikan serta latihan dari
siauw Yauw sianseng selama puluhan tahun, kekuatannya
luar biasa bahkan secara samar2 membawa suara deruan
yang memekikkan telinga, suara tertawa dingin yang
diperdengarkan Lam Kong Pak belum habis, tubuh dara
berkerudung yang berdiri tak berderak itu tiba2 ber-liuk2
bagaikan ular air diikuti pemuda kita mendengus keras
tubuhnya terdorong mundur dua langkah lebar kebelakang.
Dasar wataknya yang keras kepala, walaupun ia merasa
tidak kuat menahan daya hantaman pihak lawan yang kuat
tapi dengan paksakan diri dipertahankan juga, ia tidak ingin
dirinya menderita kalah sehingga selama hidup harus
menjadi budaknya.
sambil kertak gigi ia menahan diri terhadap datangnya
tenaga tekanan yang maha besar dari arah depan, akhirnya
pemuda ini berhasil mempertahankan diri
Tapi dengan peristiwa ini isi perut pun jadi bergolak. tak
tahan lagi darah segar saling berdesakan mengalir keluar.
sekali lagi pemuda she-Lam Kong ini mempertahankan
diri, mentah2 ia telan kembali darah segar yang siap
menyembur keluar itu
Lam Kong Pak merasakan hatinya tergetar keras. ia
sama sekali tidak menyangka dalam serangan yang kedua
walaupun berhasil mendesak mundur lawannya sehingga
harus menghindar, tapi dalam serangan ketiga dirinya pun
kena didesak mundur dua langkah lebar bahkan isi perutnya
terluka parah. Mendadak terdengar dara berkerudung itu menangis tersedu2
sambil menutupi wajahnya ia lari masuk kedalam
kamarnya dan menangis terisak.
Tindakan yang aneh ini sudah tentu membuat Lam
Kong pak kebingungan setengah mati.
"Aaaah. . . gadis ini benar2 mau menang sendiri" diam2
pikirannya dihati. "Apa perlunya dia menangis begitu
sedih" kan dia tidak sampai menderita kalah" apakah ia
inginkan aku Lam Kong pak benar2 menderita kekalahan
total baru merasa puas" perempuan-perempuan memang
wanita merupakan makhluk yang paling aneh. . . .."
ooo = = ooo = = ooo
SUARA isakan tangis dalam ruangan belakang terdengar
makin lama semakin deras, nadanya amat menyedihkan
membuat setiap orang ikut merasa berduka dan pilu hati.
Dasarnya Lam Mong Pak memang seorang lelaki
berwajah dingin tapi berperasaan halus oleh suara isakan
tangis yang memilukan itu, hatipun ikut merasa sedih.
setelah ragu2 sejenak. akhirnya diiringi suara helaan
napas panjang ia menyingkap horden berjalan masuk
kedalam ruangan.
"Nona, kau sama sekali tidak menderita kalah. kita
berkesudahan seri. apa yang kau tangisi ?"
"Kau masuklah" seru dara berkerudung itu sambil
tengkurep diatas ranjang.
Lam Kong Pak menurut dan bertindak masuk kedalam
kamar, kembali ia menghela napas panjang.
"Berkesudahan seri pun kau merasa begitu sedih."
katanya perlahan. "cayhe sebagai seorang lelaki sejati
ternyata tak berhasil merebut diatas angin apakah hatiku
tidak merasa kecewa?"
Mendadak dara berkerudung itu meloncat bangun dari
atas pembaringan.
"Kau tahu apa" justru kesudahan seri ini bagi nonamu
jauh lebih parah daripada derita kalah"
"Iiiiihhh" Lam Kong Pak menjerit tertahan sepasang
matanya terbelalak lebar2 sedangkan mulutnya melongo.
Kiranya kerudung yang dikenakan gadis itu pada saat ini
sudah terlepas. tampaklah selembar raut muka yang cantik
jelita sangat mempesonakan hati. hidungnya mancung
bibirnya kecil mungil berwarna merah merekah matanya
yang bulat sayu sangat menarik hati setiap orang.
Apalagi wajahnya yang penuh dengan air mata pipinya
yang merah dadu bagaikan buah pear.


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aaaaah kiranya wajahmu tak berbulu" terdengar Lam
Kong Pak bergumam seorang diri
Mendadak ia teringat akan perkataan gadis tersebut
'Kesudahan ini jauh lebih parah daripada menderta kalah'
tak tertahan lagi tanyanya "Apa maksud perkataanku ini?"
"Bukankah tadi pernah kukatakan, nonamu pernah
bersumpah dihadapan Thian- bahwa barang siapa lelaki
pertama yang bisa bergebrak seimbang dengan nonamu.
maka nonamu. . . ."
Bicara sampai disini tak tahan lagi merah padam
selembar wajahnya, dengan menekan rasa jengah ia
menunduk dan melengos kesamping.
"Ayoh teruskan apa yang kau inginkan?" seru Lam Kong
Pak tidak paham maksudnya.
Dengan penuh kemanjaan gadis cantik itu goyangkan
badannya yang padat berisi. "Maka. . .maka. . . nona. . .
.nonamu. . . .aaaah kau jahat, aku tak mau tahu"
"Eeeeei. . . .kalau kau tak mau tahu yaa sudahlah
mengapa mengatakan pula aku jahat?" pikir pemuda itu
dengan hati melengak.
"Aku pernah bersumpah dihadapan Thian" kembali dara
cantik itu berkata dengan nada sedih. "Barang siapa yang
pertama kali gebrak seimbang dengan diriku, maka dia. .
.dia. . aaaa. . . .adalah adalah suamiku. . . ."
Kata2 terakhir diucapkan sangat lembut bagaikan suara
nyamuk. hampir2 ia sendiri pun tak dapat mendengar jelas.
seluruh tubuh Lam Kong Pak tergetar keras, badannya
mundur beberapa langkah kebelakang.
"Hal ini mana boleh jadi" aku tak bisa menyetujui
permintaanmu ini"
"Kenapa?" tiba2 gadis itu mendongak.
"Karena aku sudah punya. . . ."
"siapa " ?"
"Cioe Cien cien puteri dari Cungcu perkampungan Toa
Loosan-cung. ia berkata hendak menanti kedatanganku
kalau tidak selama hidup tak bakal kawin lagi"
"Jika aku pun hendak menanti diriku dan kalau kau tak
suka maka selama hidup aku tak akan kawin?"
"Tidak bisa jadi"
"Apa kau tega melihat aku jadi perawan tua dan tidak
kawin seumur hidup?" potong gadis itu tiba2.
"soal ini adalah urusanmu sendiri, sama sekali tiada
sangkut pautnya dengan diri cayhe"
Melihat keketusan pemuda. akhirnya dara manis itu
menghela napas panjang. "Bila kau menyetujui
permintaanku ini maka sekarang juga akan kuturunkan
ilmu payung iblis itu kepadamu sehingga sejak kini kau
bakal jadi jagoan Bu-lim nomor wahid dan berhasil
mengejutkan semua orang, dalam pertemuan para jago
digunung Ming-san kemudian hari. . ."
"Cayhe tidak ingin mempesoleh ilmu payung iblis itu
dengan menggunakan cara ini, lebih baik mulai sekarang
matikan saja keinginanmu ini"
"Adakah kecantikanku tidak bisa memadai Cioe Cien
cien" benarkah sedikitpun kau tidak suka kepadaku?"
kembali sidara cantik itu berseru dengan air mata mengucur
keluar membasahi pipinya .
Lam Kong Pak ada maksud menyangkal tapi secara tiba2
suatu ingatan berkelebat dalam benaknya.
"Tidak salah" sahutnya kemudian dengan tegas. "Cayhe
sama sekali tidak suka dirimu"
Gadis itu kelihatan tertegun- sekilas senyuman dingin
berkelebat lewat diatas wajahya. jelas ia sudah melihat sikap
Lam Kong Pak lain dimulut lain dihati,
Dengan kecepatan laksana kilat ia lancarkan serangan
menotok roboh pemuda kita. Diikuti dengan menggunakan
sim-hoat perguruannya menyalurkan hawa murni sendiri
kedalam tubuh pemuda she- Lam Kong bahkan menulis
pula sepucuk surat dan masukkan kedalam saku pemuda
itu. setelah semuanya selesai gadis itu memerintahkan
dayangnya menghantar Kong pak keluar dari
perkampungan melalui sebuah terowongan yang terletak
sangat rahasia disisi tebing itu dan membebaskan jalan
darahnya yang tertotok.
Per-lahan2 Lam Kong Pak tersadar dari pingsannya, ia
merasa apa yang dialami barusan bagaikan suatu impian
indah belaka. secara lapat2 ia merasa dalam impiannya hawa murni
yang ada dalam tubuh seperti memperoleh bimbingan dari
segulung hawa murni aneh yang menyusup dari luar
mengelilingi seluruh tubuhnya hingga mencapai loteng
tingkat tiga belas bahkan dalam pada itu seluruh tubuhnya
terasa sangat sakit.
sepasang matanya per-lahan2 memperhatikan sejenak
gua kuno yang ada disekeiilingnya kemudian menjerit
tertahan dan meloncat bangun. ia teringat kembali akan
bidadari yang ditemuinya dalam perkampungan misterius
itu. sewaktu ia mengungkap persoalan kawin dan kena
ditolak olehnya, gadis itu segera turun tangan menotok
jalan darahnya kemudian segalanya samar2 bagaikan
berada dalam impian.
Teringat persoalan itu diam2 Lam Kong Pak mengertak
gigi kencang2, langkahnya mulai bergerak menuju keluar
atau secara mendadak tangannya meraba sesuatu dalam
sakunya. Ia segera mengambil benda tadi yang bukan lain adalah
sepucuk surat warna merah yang diatas surat tadi
tertuliskan beberapa buah kata "Ditujukan untuk kekasihku
Pak-Lang."
Ia rada melengak, diambilnya keluar isi surat itu
kemudian dibaca isinya lambat2:
"siauw moay Coe Li Yap mempunyai asal-usul yang
sangat menderita, sejak kecil kehilangan orang tua yang
terbunuh oleh musuh pusaka keluarga Payung sengkala
kena dirampas pula pada waktu itu.
Didalam Payung Seng kala semuanya berisi sembilan
jurus ilmu silat maha sakti yang disebut 'Mo san Kioe si -
siauw- moay beruntung hanya memperoleh tiga jurus saja
diantara kesembilan jurus ilmu silat itu. Menurut berita
yang diperoleh katanya keenam jurus lainnya masing2
diperoleh dua orang yang berbeda sehingga terciptalah
suatu kepandaian silat yang maha hebat.
Payung sengkala merupakan pusaka Bulim yang
didambakan setiap jago, bukan saja didalam payung itu
termuat sembilan jurus sakti, Payung sengkala itu sendiri
dapat digunakan sebagai senjata aneh dan merupakan suatu
senjata yang tiada tandingan,
-setelah Pak-lang membaca surat ini, pelajarilah ketiga
jurus ilmu 'Mo san sam . tersebut yang siauw- moay
lampirkan bersama surat ini, lalu ikutlah pertemuan para
digunung Mang san sih tersebut.
-Dengan andalkan ketiga jurus aneh ini tidak susah bagi
Pak-lang untuk angkat nama disamping secara diam2
menyelidiki musuh pembunuh orang tuaku. sewaktu siauwmoay
berusia dua belas tahun, oleh Tia siauw- moay
dibawa kedalam perkampungan itu dan bergaul dengan
gadis berbulu putih disamping mempelajari ilmu silat
sebagai pembela keselamatan sendiri. Penghidupan siauwmoay
selanjutnya sejak kini sudah kutitipkan kepada Paklang,
semoga saja kau tidak me-nyia2kan pengharapanku.
-Disamping itu aku hadiahkan pakaian untuk menutupi
asal-usulmu serta sebuah payung kelelawar. barang siapa
yang membawa payung kelelawar pula seperti apa yang kau
bawa maka sekalipun ia bukan orang yang membinasakan
orang tuaku. tentu mempunyai hubungan yang erat dengan
dendam berdarah ini.
-Semoga kau bisa bekerja cermat dan berhasil mencapai
sukses seperti yang diharapkan. sedang kawan karib ayahku
bernama oei Ci Hu dengan gelar wu Im Tui Gwat atau
siawan gelap pengejar rembulan tolong sekalian kau cari
jejaknya. bila kau berhasil menemui empek oei maka
dendam berdarah ini bisa diselesaikan. -Rasa cintaku susah
dilukiskan dengan kertas nan pendek. kita sudahi
pembicaraan ini sampai disini. Dari adikmu : cioe Li Yap".
Dibelakang kertas surat itu semuanya berisikan sim-hoat
untuk berlatih ilmu silat serta rahasia mempelajari ilmu
payung iblis, Lam Kong Pak tertawa getir, kembali ia membuka
sebuah bungkusan kecil yang diletakkan disisinya, dalam
buntalan tadi berisikan seperangkat pakaian yang sangat
aneh sekali yaitu sebuah baju yang menutupi hampir
selurah tubuhnya serta sebuah topi berbentuk aneh.
Disamping itu terdapat pula sebuah payung berbentuk
kelelawar yang berwarna hijau sebesar jempol, kecil indah
menarik, otaknya dengan cepat berputar memikirkan persoalan
ini, ia berpendapat apabila ilmu silat tersebut benar2 ia latih
maka ini berarti dia sudah menyetujui pula perkawinannya
dengan gadis itu.
Tapi teringat pula akan cinta kasih yang diperlihatkan
cioe Cien cien kepadanya, terasa susah dicabut kembali
walau dengan apa pun juga.
setelah mengambil keputusan surat tadi dilipat lantas
dimasukkan kedalam saku dan siap meninggalkan tempat
itu. secara mendadak ia temukan beberapa baris tulisan kecil
dipojokan surat tadi
"Jikalau Pak-lang tidak suka berlatih ilmu payung iblis
ini bukan saja dendam berdarah orang tuaku akan
tenggelam didasar lautan bahkan seluruh Bu-lim tak bakal
memperoleh hari yang tenang, Pak-lang kau harus punya
sifat pendekar yang suka membela sebala keadilan- dan
jangan terlalu egois mementingkan diri sendiri"
sekali lagi Lam Kong Pak merasakan seluruh tubuhnya
tergetar keras ia pun tahu bila ia mengambil keputusan ini
hanya disebabkan oleb karena diri cioe cien cien, bila
dibicarakan lebih mendalam lagi memang tindakannya ini
terlalu egois mementingkan diri sendiri berpikiran picik dan
bukan watak seorang enghiong hoohan-
Ia tidak ingin banyak bicara lagi. kertas surat itu
dibentangkan kembali untuk dipelajari dengan seksama.
Dasar bakatnya sangat bagus dan ditambah pula ada
kemauan yang keras, setelah membuang waktu tiga hari
tiga malam, seluruh jurus dan ilmu payung iblis tadi
berhasil dipahami dan mulai menyetir hawa murninya
kejalan yang benar.
Kini ia sendiri pun tidak tahu bila dalam waktu tiga hari
yang singkat kependaiannya sudah jauh melebihi
kepandaian seorang jago Bu-lim yang bagaimana lihainya
pun- Atau lebih tegasnya lagi, setelah ia pelajari ilmu payung
iblis ini maka baik ilmu silat maupun tenaga Iweekangnya
sudah memperoleh kemajuan sepuluh kali lipat dari
kepandaiannya sebelum mempelajari ilmu sakti itu.
Kendati begitu hatinya masih penuh diliputi kecurigaan
karena jelas ia tahu Payung sangkala masih berada ditangan
cioe Ci Kang itu cung-cu dari perkampungan Toa Loo sancung.
Dengan kepandaian yang dimiliki Cioe Ci-Kang jika
ingin bermusuhan dengan orang tua Coe Li Yap rasanya
tidak mungkin terjadi apalagi merebut Payung sangkala
tangan mereka semakin tidak mungkin lagi.
Dengan demikian, terhadap keahlian ketiga jurus ilmu
"Mo san Tam sih" ini pemuda kita masih menaruh rasa
curiga yang menebal.
setelah keluar dari gua, diam2 hawa murninya
disalurkan mengelilingi seluruh tubuh, telapak tangan perlahan2
diangkat lantas dibabat keatas sebuah batuan cadas
kurang lebih tiga tombak dihadapannya.
"craaaaat. . . ." ditengah suara desiran tajam, angin tajam
menyambar lewat. batu cadas tadi tetap utuh seperti
sediakala hanya saja sebuah pohon besar yang berada
dibelakang batu cadas tadi kontan terhajar putus jadi dua
bagian dan roboh keatas tanah dengan menimbulkan suara
yang amat keras.
"Aaaaah " tak kuasa lagi Lam Kong pak menjerit
tertahan- "sungguh suatu kejadian yang sangat aneh. batuan
cadas itu kenapa tidak putus sebaliknya pohon besar yang
berada kurang lebih tiga tombak dibelakang batuan cadas
tadi terputus jadi dua bagian. . . .?"
sinar matanya dialihkan keatas batuan cadas tadi, untuk
kedua kalinya ia menjerit tertahan- seluruh tubuh terasa
gemetar sangat keras.
Kiranya ditengah keliling batuan cadas tadi tertera
sebuah garis putih yang amat lembut sehingga hampir2
susah dibedakan-
Ia mundur kembali lima langkah kebelakang kemudian
mendorong perlahan kearah depan batuan cadas yang
berada diatas mencelat ketengah udara sejauh tiga tombak
sedang batuan bagian bawah hancur berantakan bagaikan
kapur. suara ledakan keras berkumandang memekakkan
telinga. Lam Kong Pak rada tertegun sejenak. kemudian tertawa
kegirangan- saat ini ia baru percaya bila Coe Li Yap sama
sekali tidak sedang menipu dirinya, jelas ilmu sakti payung
iblis tersebut benar2 merupakan suatu ilmu sakti yang maha
luar biasa, dan tidak malu disebut ilmu tunggal yang
menjagoi seluruh dunia persilatansaking
girangnya ia lari secepat kilat bagaikan terbang
ditengah udara, sekali loncat mencapai lima belas enam
belas tombak jauhnya bahkan setiap kali hawa murni
digunakan sampai puncaknya sang tubuh masih berhasil
melayang sejauh tiga, lima tombak lagi.
Rasa girang yang menyelimuti hati sang pemuda pada
saat ini susah dilukiskan lagi, tanpa perduli arah mana yang
sedang dituju ia berkelebat terus kedepan-
Entah sudah berjalan seberapa jauh, haripun sudah
menjelang senja. dari tempat kejauhan kurang lebih
setengah li diatas bukit kecil bayangan manusia ber-jejal2an,


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

secara lapat2 dapat ditangkap sebuah panggung Loei-cay
didirikan orang disana dan waktu itu sedang ada dua orang
melangsungkan suatu tertarungan yang maha sengit.
Lam Kong Pak yang telah memperoleh ilmu sakti jadi
lebih kegirangan lagi terutama sekali dalam waktu itu ia
sedang memikul dendam berdarah dua keluarga, berada
dalam suatu penemuan para jago macam begini justru
merupakan suatu kesempatan yang sangat baik baginya
untuk menyelidiki keadaan musuh besarnya.
Dengan cepat ia mencari sebuah tempat yang
tersembunyi untuk menukar pakaian aneh, kemudian
bersantap pula sedikit rangsum yang disediakan coe Li Yap
setelah itu baru berkelebat keatas puncak melalui jalan
gunung yang ada. Dalam bebeberapa kali loncatan saja ia
sudah tiba diatas puncak itu.
Terlihat olehnya puncak jadi luasnya kurang lebih ada
ratusan tombak, tanahnya sangat datar dengan tebing2
curam berada tiga bagian- ditengah lapangan berdiri sebuah
panggung dua orang sedang melangsungkan suatu
pertempuran yang maha sengit.
salah satu diantaranya adalah kakek tua berperawakan
kecil kurus sedang lawannya seorang nenek tua
berperawakan tinggi besar dengan bibir tebal sinar matanya
nakal dan wajah berpupur tebal persis seperti pantat
monyet. Diatas pilar panggung tergantung pula sebuah papan
dengan beberapa tulisan besar yang kira2 berbnyi:
"Pertemuan Bulim untuk menentukan urutan delapan
jago paling top"
Tiga bagian disekeliling panggung dengan dibatasi oleh
tali dibagi jadi sembilan bagian kelompok tempat
kedudukan diantaranya terdapat tiga manusia miskin,
empat manusia kaya dan seorang pemilik pegadaian Bulim.
Dan diluar rombongan itu terdapat pula sebagian
lapangan yang lebih luas diperuntukkan bagi jago2 Bu-lim
diluar Tiga manusia miskin empat manusia kaya dan
seorang pemilik pegadaian Bu-lim yang ingin mencoba
ilmunya melawan jago2 lihay lain-
Jumlah jago2 yang hadir dalam golongan terakhir ini
jauh lebih banyak daripada golongan yang lain, bila
dijumlah semua jago yang hadir mungkin berada diantara
ratusan orang banyaknya.
sinar mata Lam Kong Pak dengan tajam menyapu
sekejap kesekeliling tempat itu ia menemukan kursi yang
diperuntukkan buat "sin so Cuang Yen- masih kosong,
hatinya tanpa terasa jadi sedih.
"Apa mungkin sang Loocianpwee sudah kena dicelakai
oleh Hiat so Cay sin?" pikirnya dihati.
Ketika ia alihkan sinar matanya kearah rombongan
empat manusia kaya, terlihat olehnya sipemimpin dari
Empat manusia kaya Cioe Ci Kang dengan didampingi oleh
kedua orang hujinnya serta Cioe Cien cien cioe ih boen
duduk disisi panggung dan saat itu sedang pusatkan seluruh
perhatiannya keatas panggung.
Dibawah rombongan orang2 perkampungan Toa Loo
san cung adalah empat orang muda yang segera dikenal
kembali oleh Lam Kong Pak sebagai pemain2 musik yang
pernah menyelundup dan mengacau kedalam
perkampungan Toa Loosan-cung tempo dulu. sigadis cantik
pemain sandiwara serta sang pemuda yang bermain sebagai
Loe Poh itu. Disampingnya berdiri dua orang lelaki kasar berusia
pertengahan, mereka adalah lelaki yang bermain sebagai
Kauw Ci Thian serta Kiem Chee Pauw.
Bila ditinjau dari kedudukan mereka jelas sepasang
pemuda pemudi itu bukan lain adalah dua orang anggota
"Empat manusia Kaya".
Dibawah sepasang pemuda pemudi itu adalah "Hiat so
Cay sin Go sing, dari suhunya tempo dulu pemuda she-
Lam Kong pernah mendengar keterangan mengenai raut
mukanya oleh sebab itu setelah berjumpa dengan manusia
ini diam2 ia kertak giginya sembari berpikir
"Jikalau sang cianpwee benar2 menemui ajalnya
ditangan iblis tua ini, aku Lam Kong Pak pasti akan
menuntut ganti rugi sebesar sepuluh kali lipat."
Tempat yang diperuntukan si majikan pegadaian Bu-lim
pun masih kosong, sedang dibawah tempat duduk sin so
Cuang Yen- duduk seorang gadis cantik, gadis ini bukan
lain adalah Pek Li siang yang kena dilukai berulang kali
oleh Lam Kong Pak.
Waktu itulah pemuda kita baru tahu jika si kakek kurus
yang sedang melangsungkan pertarungan diatas panggung
bukan lain adalah sipencuri sakti, atau dengan perkataan
lain orang yang mencuri peti dari dalam perkampungan Toa
Loo san-cung. selagi ia berpikir keras untuk mengingat-ingat siapakah
perempuan yang sedang melangsungkan pertarungan sengit
melawan sipencuri sakti diatas panggung, mendadak
terdengar olehnya seseorang sedang berkata
"chiet Cia Kua Pu atau siperempuan janda kawin tujuh
kali Phoa Coen benar2 luar biasa, ternyata ia bisa
bertanding seimbang melawan sipencuri sakti."
Terhadap diri Pek Li siang, pemuda she- Lam Kong
merasa amat menyesal, melihat ia duduk seorang diri
disana dengan sikap amat cemas dan gelisah diam2 iapun
ikut merasa kasihan juga.
Waktu itu permainan 'chiet Cia Kua Pu' atau si
perempuan janda kawin tujuh kali sudah mencapai pada
puncaknya. tiba2 ia membentak keras sepasang tangannya
direntangkan kedepan diiringi suara desiran tajam
kesepuluh jari tangannya langsung mengancam wajah serta
dada bagian depan dari sipencuri sakti.
Melihat datangnya serangang sedahsyat itu Lam Kong
Pak pun merasakan badannya tergetar keras, kiranya ia
menemukan jari tangannya yang kurus dan tajam bagaikan
cakar burung itu mendadak memanjang satu depa lebih dari
keadaan semula kemudian mulai melancarkan serangan
dengan ilmu sakti andalannya 'Lok Ing cia'
Jari2 tangannya sudah pada direndam dalam racun
semua, asalkan kena terbabat maka daya kerja racun akan
menghebat. si pencuri tua itu tidak berani berlaku gegabah. ia segera
keluarkan ketiga buah jurus terakhir dari san Tian cap sah
sih-nya untuk mempertahankan diri
"Sreeeeet.. . ." Sebagaian pakaian pada pundak sipencuri
tua itu kena tersapu robek oleh sambaran jari2 tangan tadi
sehingga robek sepanjang setengah depa. dalam keadaan
singat berbahaya sipencuri tua itu masih sempat menolong
jiwanya dengan keluarkan dua jurus terakhir dari ketiga
belas ilmu pukulan berantainya.
Siperempuan janda kawin tujuh kali tidak berani
memunahkan datangnya serangan tersebut dengan keras
lawan keras dengan jurus "Peng Poh cing Im atau langkah
datar mengambang diawan tubuhnya mencelat satu tombak
lebih ketengah udara.
Pertarungan ini sungguh luar biasa, siapa pun tidak ingin
menunjukkan kelemahannya dihadapan pihak lawan atau
bila tidak berbuat demikian maka nama mereka akan
dicoret dari deretan delapan jagoan paling top dalam dunia
persilatan- Sipencuri tua mendengus dingin, bagaikan cacing dalam
perut ia mengikuti terus kemana perempuan janda itu pergi
lalu dengan jurus lincah yang paling diandaikan olehnya
yakni jurus "Wie cau ci Liad atau Sarang buaya mencuri
telur ia menyambar tubuh bagian bawah dari perempuan
tua itu. "Breeeeet " diiringi suara robekan pakaian, celana
perempuan janda kawin tujuh kali kena disambar hingga
robek dan kelihatan pahanya yang putih tapi sudah loyo itu.
Para penonton tersorak-sorai meledakkan suara hening
yang mencekam, diiringi suara gerutu "Sialan" dari
sipencuri sakti ia meloncat mundur satu tombak
kebelakang. Pek Li siang yang melihat ayahnya berhasil merebut
kemenangan dalam pertarungan kali ini wajahnya kelihatan
sangat kegirangan- kendati begitu merah padam juga
selembar pipanya.
siperempuan janda kawin tujuh kali yang celananya kena
ditarik robek sehingga kelihatan pahanya yang putih dan
sudah kendor itu kontan jadi marah2, tidak disangka
olehnya karena ingin cari nama yang lebih tinggi dari
kedudukan yang terbuncit dari tiga manusia miskin, siapa
nyana saat ini malah kena dibikin malu oleh sipencuri tua
itu. Tiba2 suara pujian kepada yang Kuasa berkumandang
memenuhi angkasa. Boe Liang so Hud, diikuti suara
bertalunya Boh Ih bergema datang, seorang hweesio serta
Tosu berusia enam puluh tahunan yang duduk dipanggang
sebelah kiri bangun berdiri.
setelah berdiri, si hweesio tua itu buka suara dan berkata
dengan suara yang lantang: "Didalam pertarungan ini sicu
berdua sama2 tak ada yang menang dan tak ada ya kalah,
masing2 pihak mempunyai keampuhan tersendiri, sekali
pun pertandingan ini dilanjutkan terus juga percuma saja,
oleh karena itu kami sebagai saksi mengambil keputusan
kalau urusan kedudukan kalian masih tetap sesuai dengan
yang terdahulu,"
Bibir siperempuan janda kawin tujuh kali kontan
merekah besar sehingga hampir sebuah kepalan tangan pun
bisa dijejalkan kedalam.
"Heeeee. . . .heeeeee. . . .heeee. . . .Eeei keledai gundul,
kau tidak becus jadi saksi dan juri. aku lihat lebih baik
kalian cepat grinding pulang keganung Go-bie san" serunya
sambil tertawa dingin-
"Hasil pertandingan kali ini berkesudahan seri kenapa
aku harus tetap berada dalam deretan yang terakhir seperti
dulu?" Setelah mendengar pembicaraan sihweesio serta sitosu
itu Lam Keng Pak pun baru tahu jika mereka bukan lain
adalah Liong Ceng dari Go-bie-san serta Hauw-to dari
Thian san. Walaupun kedudukan kedua orang jago lihay ini tidak
berada dibawah empat manusia kaya tapi berhubung
mereka sangat jarang berkelana dalam bulim maka nama
besarnya tidak sampai melebihi kecemerlangan nama tiga
manusja miskin empat manusia aneh.
Boe Liang so Hud" kembali Hauw Too jien berseru
memuji. "Menurut penglihatan pinto, walaupun kalian
berdua sama2 jatuh kecundang satu kali, tapi kerugian yang
diderita Phoa sieu jauh lebih besar, bila diatur urutannya
jelas kau harus berada dibawah kedudukan sipencuri sakti
Pek Li Gong Loo-sicu"
siperempuan janda kawin tujuh kali semakin gusar lagi
sehingga susah ditahan-
"Eeeei hidung kerbau, coba kau terangkan dibagian
mana Loo-nio sudah menderita kerugian besar?"
"Bertarung melawan jago lihay, yang diutamakan
menjaga tempat2 bahaya jangan sampai diserang musuh,
jalan darah Cian cing serta Tiong coe walaupun merupakan
jalan darah kematian tapi jalan darah Tiong Khek Hiat jauh
lebih penting daripada jalan darah lainnya terutama sekali
kau sebagai wanita, jalan darah ini sudah sepatutnya dijaga
paling utama, kini celana Phoa sicu kena tersambar robek
ini cukup membuktikan bahwa. ."
siperempuan janda kawin tujuh kali segera membentak
keras, selagi ia siap melancarkan serangan mendadak dari
rombongan penonton melayang keluar sesosok bayangan
manusia langsung menyambar kehadapan perempuan itu,
orang ini berusia setengah baya, wajahnya gagah dan
badannya kekar, setelah menjura kearah kedua orang wasit
ujarnya "Cayhe adalah seorang lelaki yang belum lulus
ujian ilmu silat, saat ini ingin sekali melakukan perbuatan
kedudukan yang terakhir dari tiga manuka miskin dengan
siperempuan janda kawin tujuh kali ini"
Lam Kong Pak tak berhasil melihat suatu keistimewaan
dalam ilmu silat yang dimiliki orang ini, tak terasa ia ikut
mengucurkan keringat dingin juga menguatirkan
keselamatannya, demikian halnya pula dengan para
penonton, rata2 pada memandang keatas panggung dengan
wajah kurang percaya.
PEREMPUAN Janda kawin tujuh kali yang kena
dibabat robek celananya sama sekali tidak pikirkan urusan
itu dihati seraya tertawa seram ujarnya: "Hanya
mengandalkan beberapa kerat tulang-tulang lemas dari kau
bangsat cilik juga ingin rebut nama dengan Loo-nio?"
"Bicara dimulut tiada bukti, bila ingin tahu kita coba2
saja diatas ilmu silat" seru lelaki berusia setengah baya itu
sambil tertawa dingin-
"omintohud sicu harap suka melaporkan nama dan
perguruanmu" teriak Liong Ceng lantang.
"Lak Gwat soat atau salju Bulan keenam Tong Hwie,
ciangbunjin angkatan ketiga dari perguruan Tong-bun, su
Tzuan" semua penonton maupun hadirin yang ada diatas
panggung serta dibawah panggung jadi gempar dibuatnya,
perguruan Tong bun dikeresidenan su Tzuan menjagoi
dunia persilatan dengan senjata rahasianya, walaupun
nama mereka tidak tercantum dalam deretan delapan
jagoan paling top tapi nama besar perguruan keluarga Tong
sudah menggemparkan dunia persilatan.
Apalagi Lak Goat soat Tong Hwie paham berbagai
macam senjata rahasia yang ada dalam kolong langit,
dalam membengkok atau mengangguk ia bisa melancarkan
berbagai macam senjata dalam arah yang berlawanan, oleh
karena itu perasaan pandang rendah yang semula
ditunjukkan para hadirin kiri lenyap tak berbekas bagaikan
awan tertiup angin-
"Tok Tok Tok." tiga kali suara ketukan Bok Hi.
menggetarkan hati setiap hadirin membubung tinggi
keangkasa, sipencuri sakti mengundurkan diri dari


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

panggung kembali ketempat duduknya, suasana dalam
kalangan berubah sunyi senyap jantung Lam Kong Pak pun
ikut berdetak keras.
SEJAK orang itu mengumumkan dirinya sebagai
Ciangbunjien angkatan ke tiga dari berguruan keluarga
Tong, su Tsuan be-ratus2 jago Bulim yang hadir disana tak
berani memandang enteng dirinya lagi,
Karena dalam perbuatan gelar diantara deretan jago
paling top tiada larangan untuk menggunakan senjata
rahasia dalam waktu bertanding.
"Tok Tok Tok" suara ketukan Bok Hi membetot hati,
menggunakan kesempatan itu pencuri sakti mengundurkan
diri dari panggung dan suasana dalam kalangan berubah
jadi senyap. "omintohud harap phoa sicu bertanding sesuai dengan
peraturan pasang lentera" seru Liong Ceng lantang.
Ribuan mata penonton mengiringi suara Liong Ceng
yang menggetarkan telinga dialihkan keatas panggung.
Tanpak puluhan orang hwesio serta tosu cilik dengan
lincah dan gesit berkelebat naik keatas panggung.
seketika itu juga seluruh angkasa bermandikan cahaya
lampu yang membuat suasana jadi terang benderang.
sinar mata Lam Kong Pak per-laban2 menyapu sekejap
kearah tempat yang diduduki Cioe Ci Kang sekalian, waktu
itu Cioe Cien cien bersandar dalam pelukan ibunya. wajah
gadis itu kelihatan rada kurus. alisnya melentik dengan
mata yang sayu, ia berada dalam keadaan ter-mangu2.
Kebetulan waktu itu Cioe Ci Kang sedang melirik kearah
sepasang muda mudi dari benteng Hwie Him Poo yang
duduk ditempat kedua dengan pandangan seram.
sepasang muda mudi itu hanya tertawa hambar, agaknya
mereka tidak memandarg cioe Ci Kang suami istri.
Mendadak terdengar suara bentakan keras bagaikan
lolongan srigala bergema memenuhi angkasa, sembari
membuka diri teriak siperempuan janda kawin tujuh kali
"Tong Hwie Loo-nio beri kesempatan kepadamu untuk
turun tangan terlebih dahulu"-
"Lak Gwat soat" Tong Hwie mendengus dingin, tidak
sungkan2 lagi dengan ilmu pukulan Ku Lang Cian- atau
ombak genderang menyerbu perempuan janda kawin tujuh
kali dengan ganas.
siperempuar janda itu tidak berkelit maupun
menghindar, kedua ujung bajunya saling dikebut kemuka
sehingga menimbulkan suara desiran tajam kuku 'Lok Ing
Kia' sepanjang beberapa senti dengan tajam meluncur
kemuka, sepuluh gulung desiran angin tajam menembusi
angkasa langsung mengancam jalan darah 'siauy Hay Hiat'
ditubuh Tong Hwie.
Tong Hwie tidak berani menyambut datangnya serangan
tersebut dengan keras lawan keras. sembari buyarkan
kepalan ia menyingkir selangkah kesamping.
Dengan jurus 'To Ca Yang Liuw' atau Menanam Pohon
Yang-liuw kepalan kirinya menjotos jalan darah 'Cansim
Hiat' Dibawah ketiak perempuan janda kawin tujuh kali.
Perempuan itu kontan majukan kaki kirinya kemuka,
badan melengkung bagaikan busur, jari2 'Lok Ing Cia'
langsung mengancam badan lawan,
sisalju bulan Keenam Tong Hwie jadi terperanjat, saat
inilah ia baru tahu kedelapan jago top dari dunia persilatan
tak seorang pun mudah diganggu gugat. bila cuma andalkan
kepalan dan tendangan jelas kepandaiannja masih terpaut
sangat jauh. siperempuan janda kawin tujuh kali sebagai seorang jago
kawakan yang matang di dalam pengalaman, sudah tentu
tahu juga kelihayan senjata beracun Tong Hwie, karena itu
sebelum turun tangan tadi ia sudah bulatkan tekad hendak
menguasai lawan terlebih dulu kemudian dengan racun
lawan racun kalahkan pihak lawan-
Pikiran tersebut dengan cepat berkelebat lewat, selagi
Tong Hwie kerutkan alis siap menubruk kemuka,
mendadak. "sreeeet sreeeet sreeet" kelima buah jari tangan yang
tajam dan berwarna biru itu tahu2 terlepas dari ujung jari
bagaikan kilat meluncur keluar.
serangan ini bukan saja ada diluar dugaan Lak Gwat soat
Tong Hwie, bahkan para jago yang termasuk 'Delapan jago
top' serta ratusan hadirin pun pada berubah wajah.
"Lak Gwat soat Tong Hwie tidak malu disebut kakek
moyangnya senjata rahasia, ia lebih rela menderita luka
dibawah serangan kepalan lawan dari pada terluka oleh
serangan senjata rahasia "Hwie Huang Kia" itu.
Mulutnya dipentang lebar2. lima buah bulatan bola
berapi sebesar buah toh laksana petir meluncur kemuka.
diiringi ia membuat gerakan2 seperti mengangguk.
bongkokkan pinggang, angkat kaki dan macam2 lagi dalam
waktu singkat, "sreeet sreect sreeet sreeeet" suara berdentingan
memekikkan telinga, lima gulung jari Hwie Huang Kia"
terbentur dengan kelima butir bola berapi 'si sim Hiat Jioe'
kontan terpental dan meluncur balik ketempat semula.
Air muka siperempuan janda kawin tujuh kali berubah
sangat hebat, tanpa perduli luncuran senjata rahasia laksana
air bah yang melanda datang ia melancarkan tiga buah
tendangan kilat 'Kauw Hunsam Tui atau tendangan
pembetot sukma mengarah lambung lawan-
Braaaaks benturan keras meledak disusul dengusan berat
bergema memenuhi angkasa, jalan darah Tan Tian Hiat
dari sisalju bulan Keenam Tong Hwie kena terhajar,
badannya mencelat sejauh dua tombak dan roboh disisi
panggung, kepalanya terkulai kebawah darah segar muncrat
dari mulutnya. sedang siperempuan Janda kawin tujuh kali sendiri pun
tidak memperoleh keuntungan dari serangannya itu, dengan
ter-huyung2 ia mundur tujuh delapan langkah kebelakang.
pundak. dada bagian depan telinga serta tulang2nya terhajar
empat lima macam senjata rahasia.
Diantaranya terdapat piauw Cau Ke Pauw Jarum 'Hong
wie Ciam, Peluru Wu Kiem suo serta duri Leng Ci yang
paling parah lagi adalah paha kirinya yang tertancap sebuah
piauw "ci Piauw" seberat satu kali.
Darah segar mengucur keluar mengikuti celananya
menetes diatas papan panggung, ia menjerit ngeri tubuhnya
mundur sempoyongan-
Hampir seluruh perhatian para hadirin terhisap oleh
pertarungan yang ganas dan kejam ini. kecuali jeritan2
kaget tak kedengaran seorang pun yang bertepuk tangan
atau bersorak sorai. suasana dalam kalangan penuh diliputi
kemas gulan serta keheningan-
Dari bawah panggung ketika itu melayang datang dua
sosok bayangan manusia. setibanya diatas panggung,
siorang pemuda langsung lari kesisi Lak Gwat soat Tong
Hwie, menjejalkan sebutir pil kedalam mulutnya dan
mengempit sang badan meloncat turunsedang
sigadis genit sambil mengempit pinggang
perempuan janda kawin tujuh kali laksana kilat mencabut
keluar piauw 'Yen ci Piauw' yang besarnya luar biasa dari
pahanya. Alis perempuan janda itu berkerut rapat,
wajahnya pucat pasti bagaikan mayat. Ketika Lam Kong
Pak ikut mengalihkan sinar matanya, hatipun ikut tergetar
keras. Kiranya Yen ci Piauw yang berada ditangan gadis
tersebut saat ini bukan saja besarnya sangat luar biasa,
pembuatannya antik dan sangat beracun sekali. cukup
melihat ketiga gumpal kulit daging yang masih berpelepotan
darah pada ujung piauw yang bercabang tiga sudah
membuat hati orang bergidik.
siperempuan janda kawin tujuh kali mendengus berat,
wajahnya sangat mengenaskan-
Gerakan tangan gadis itu sangat cepat, dalam sekejap
mata ia sudah cabuti seluruh senjata rahasia yang
memenuhi badan perempuan janda itu.
Lama kelamaan 'chiet Kia Kau Pu' atau perempuan
janda ini tak bisa mempertahankan diri lagi. wajahnya yang
berpupur tebal makin berkerut sehingga menyeramkan
bagaikan setan-
WAKTU ITU sipendeta Liong ceng telah
mengumumkan hasil Pertandingan, "karena kedua belah
pihak sama2 menderita luka maka urutan nama untuk
sementara masih dipertahankan seperti keadaan semula".
sigadis genit yang sedang siap membimbing Perempuan
janda kawin tujuh kali turun dari panggung. tiba2
mendengar si 'Lak Gwat soat' Tong Hwie berseru berat,
"Kau sudah terkena tiga macam rahasia beracunku, bila
tidak cepat maka dalam tiga jam kemudian kulitmu bakal
membusuk dan akhirnya mati. ambillah obat pemunahnya."
Ia keluarkan sebungkus obat pemunah, dilemparkan
kearah Perempuan janda tujuh kali Phoa Coen-
"Chiat Kia Kua Pu" adalah seorang kenamaan dalamBulim,
sekalipun ia terkena senjata rahasia keluarga Tong
harus dipunahkan dengan obat pemunah dari keluarga
Tong pula tapi ia tidak ingin menerima pemberian tersebut,
ujung bajunya dikebut keluar bungkusan obat pemunah
berwarna merah tadi langsung tergulung melayang
keangkasa. "Heeeeee. . .heeeeee. . .heeee. . . . bila kau ingin cari mati
sendiri, jangan salahkan cayhe berbuat kejam lagi" seru si
salju bulan keenam Tong Hwie sembari tertawa dingin tiada
hentinya. "Kau anggap sedikit racunmu bisa menyusahkan Loonio"
Hmmm jangan mimpi siang hari bolong. Ang-jie ayoh
kita pergi. . . ." Bentak perempuan itu keras-
Habis berkata dengan dibimbing gadis cabul tadi. tanpa
menoleh lagi ia ngeloyor pergi dari sana.
Lak Gwat soat sendiri pun merasa tidak punya muka
untuk berada disana lebih lama. setelah meronta dari
cekalan pemuda tersebut. dengan sempoyongan ia pun
berlalu. Bubuk obat berwarna merah itu mengikuti tiupan angin
tersebar memenuhi angkasa dan berserakan diatas papan
panggung lalu mengikuti celah2 lubang berhamburan
ketanah. Suatu pertarungan sengit antara mati dan hidup pun
selesai dengan demikian saja. para hadirin mulai saling
berbisik membicarakan pertarungan yang baru saja
berlangsung itu.
setelah suara Bok Hi ber-talu2, toosu Hauw-to per-lahan2
bangkit berdiri. ujarnya lantang "sin so Cuang Yen- sang
Hong Tie harap munculkan diri untuk mengadu kepandaian
melawan si pencuri sakti Pek Li Gong dalam menentukan
urutan kesatu dan kedua dalam urutan tiga manusia
miskin"- Toosu Hauw-to berteriak sampai tiga kali, tapi dari arah
tempat duduk 'sin so cuang Yen- sang Hong Tie' masih
tetap kosong melompong, sedangkan sipencuri sakti sendiri
telah berdiri dan celingukan keempat penjuru.
Lam Kong Pak mulai berpikir keras setelah melihat
suhunya belum juga munculkan diri "Haruskah aku
munculkan diri untuk mewakili beliau?"
"Bu-liang-so-hud" kembali Hauw-to berseru "Jikalau
sang thay-hiap belum juga hadir maka pinto segera akan
membatalkan hak kedudukannya,"
"Tahan- . . ." Mendadak suara bentakan keras bergema
memekikkan telinga.
segumpal awan hitam melayang turun keatas panggung
membuat suasana disekeliling tempat itu jadi gaduh.
Pada waktu itu, bukan saja kedua orang wasit jadi
terperanjat, sekalipun empat manusia kaya pun pada
bersentak kaget. dengan ter-mangu2 mereka alihkan
pandangannya kearah simanusia aneh berbaju dan celana
hitam dengan perlihatkan sepasang matanya saja.
setelah siorang aneh itu berdiri diatas panggung,
sepasang matanya yang tajam menyapu keempat penjuru.
kursi Majikan pegadaian Bu-lim masih kosong melompong
sedang Hiat so Cay sin tertawa seram, jelas ia tidak
memandang sebelah mata pun terhadap orang itu.
sepasang muda mudi dari benteng Hwie HimPoo pun
saling bertukar pandangan lalu melototi manusia aneh tadi
tak kerkedip. Sikap Cioe ci Kang itu Cungcu dari perkampungan Toa
Loo san-cung aras2an, wajahnya menunjukkan sikap
menghina sedang Cioe eien Cien disisinya serta putri dari si
pencuri sakti Pek Li siang pada memandang kearah
manusia aneh itu dengan rasa kejut.
orang aneh itu merangkap sepasang kepalannya,
kepalanya menjura kepada ke dua orang wasit, kemudian
ujarnya "Maaf, aku orang she-sang datang terlambat satu
langkah sehingga mengharuskan cuwi sekalian menanti
agak lama sekarang silahkan Pek Lie hong naik kepanggung
untuk memberi pengajaran"
Ia berusaha keras untuk menekan suaranya serendah
mungkin, tapi nada ke-kanak2annya tak bakal berhasil
mengelabuhi para jago yang hadir disana.
"Pinto berani memastikan sicu sama sekali bukan ,sin so
Cuang Yen sang sicu entah apa sebabnya sicu menyaru
nama sang sicu?" seru pendeta Liong ceng sembari perlahan2
bangun berdiri "Kau sebagai wasit tidak usah menaruh curiga, dengan
kedudukan aku orang she-sang yang rendah tak mungkin
ada yang sudi memalsukan diriku."
"Menurut apa yang loohu ketahui" Teriak si pencuri sakti
Pek Lie Gong dengan suara keras. "selama hidup sang
Hong Tie berani berbuat berani bertanggung jawab,
selamanya tidak pernah sembunyikan asal usul sendiri.
Bilamana mengatakan ia datang menghadiri pertemuan ini
dengan menutupi wajah asli sendiri, kendati mati loohu tak
akan percaya"
"Mau percaya atau tidak itu urusanmu sendiri, aku orang
she-sang tiada kepentingan untuk memaksa kau percaya"
Pada saat itu si pendeta Liong ceng serta si loo-su
HouwTo sedang bertukar pendapat dengan nada rendah,


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lalu berbareng bangkit dan menoleh kearah keempat
manusia kaya sembari ujarnya lantang
"Peraturan dalam menghadiri pertemuan ini adalah
disusun oleh sicu sekalian bersama kami sebagai wasit.
satu2nya peraturan yang tertinggal justeru tiada larangan
bagi mereka yang hadir dengan menutupi wajah asli sendiri,
harap cuwi sekalian suka ambil Keputusan dalam soal ini"
SUASANA dalam kalangan sunyi senyap bagi para
hadirin yang khusus datang menonton keramaian sudah
tentu mengharapkan acara yang disuguhkan semakin seru
semakin menarik hati, tapi bagi keempat manusia kaya
diam2 rada merasa risau.
Rata2 mereka mempunyai cara berpikir yang sama.
mengakui dirinya berarti bisa melihat ilmu silatnya berasal
dari aliran mana bila menolak maka suatu kesempatan yang
sangat baik untuk membongkar asal usulnya bakal lenyap.
Apalagi orang ini datang dengan menyamar nama sang
Hong Tie, bagaimanapun juga kepandaian silatnya tak
bakal lebih lihay daripada sin so Cuang Yen sendiri.
setelah menimbang enteng beratnya, mereka merasa jauh
lebih baik membiarkan orang itu ikut dalam pertarungan
kali ini, apalagi pertarungan yang bakal berlangsung pun
sipencuri sakti Pek Lie Gong yang harus maju terlebih
dahulu, mereka bisa mendayung perahu mengikuti arah
tiupan angin- Pentolan dari keempat manusia kaya, Cioe Ci Kang itu
cungcu dari perkampungan Toa Loo san- cung setelah
menimbang untung ruginga lantas berseru dengan suara
lantang "Aku setuju memberi kesempatan baginya untuk
ikut terjun dalam pertemuan ini."
"Pihak benteng kamipun setuju" seru sepasang muda
mudi dari benteng Hwie Him Poo pula,
"Kalau begitu silahkan Pek Lie sicu naik keatas
panggung" Teriak sitoosu Hauw To keras.
sipencuri sakti angkat bahu lalu melayang naik keatas
panggung, sepasang mata keranya dengan tajam melotot
lebar2. "Bocah cilik. siapakah kau" apakah. . . ."
"Pek Li-heng, silahkan bersiap sedia." sela orang aneh itu
cepat. Pek Lie Gong sebagai seorang jagoan yang
berpengalaman sangat luas kini Pek Lie merasa yakin orang
ini bukan sin so Cuang Yen- sang Hong Tie, karenanya
makin dipikir ia semakin gemas dan mendongkol,
Sebaliknya pemuda she- Lam Kong itu sendiri juga tahu
Pek Lie Gong jadi orang jujur dan bersifat kependekaran,
memandang pula diatas wajah Pek Lie siang ia telah
mengambil keputusan dalam hatinya. Asalkan kepandaian
silatnya berhasil menangkan separuh jurus dan pertahankan
kedudukan sin so Cuang Yen pada puncak top diantara
ketiga manusia miskin, ia tak akan membikin malu pencuri
sakti ini. "Pek Lie-heng, bersiaplah. . . ." Laksana sembaran petir
ia melancarkan tiga buah serangan babatan yang gencar.
Begitu serangan tersebut meluncur keluar baik yang ada
diatas panggung mau cun yang ada dibawah panggung pada
Pendekar Wanita Penyebar Bunga 3 Laron Pengisap Darah Karya Huang Yin Peristiwa Bulu Merak 1
^