Pencarian

Pedang Medali Naga 16

Pedang Medali Naga Karya Batara Bagian 16


Kui Lin yang sudah melompat keluar kemah membuat Kun
Houw tertegun dan menjublak memandang gadis itu,
mengawasi punggungnya. Tapi setelah Kui Lin lenyap dan
pelayan muncul membawakan minumannya akhirnya Kun
Houw menahan napas daa duduk termangu.
(Oo-dwkz-mch-orgstrs-oO)
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siang itu tak ada sesuatu yang istimewa. Pasukan besar
masih tetap berjaga-jaga, bergantian setelah semalam mereka
dibuat kalut oleh serangan para pemberontak, yang hampir
saja membebaskan tawanan. Dan Kun Houw yang juga enak-
enak di kemahnya sendiri tidak mendapat gangguan. Tapi,
ketika senja mulai datang dan malam merayap menghampiri
mereka tiba-tiba pasukan itu tampak gelisah.
Kun Houw mendengar aba-aba diberikan setiap komandan,
menyuruh anak buah mereka berjaga-jaga dengan kesiapsiagaan penuh. Dan ketika malam semakin larut dan
sebagian pasukan ada yang tidur tiba-tiba kekacauan mulai
datang. Sebuah kemah terbakar, tak diketahui dari mana api
berasal. Dan sementara orang sibuk memadamkan api ini tiba-
tiba kemah yang lain juga terbakar. Tak tanggung-tanggung.
Hampir duapuluh buah! Dan Kun Houw yang tertegun di luar
kemahnya mendadak mendengar teriakan di belakangnya.
"Tawanan lolos..... tawanan lolos....!"
Kun Houw terkejut. Dia melihat banyak orang berlari-lari ke
sebelah barat, melihat lima bayangan berlompatan di antara
api yang berkobar, dikejar dan menangkis hujan senjata para
prajurit. Dan ketika dia bengong melihat semuanya itu tiba-
tiba Kui Lin muncul.
"Keparat, kau bantu kami, Houw-twako. Para pemberontak
menyerang dengan cara gerilyal"
Kon Houw menahan napas. Dia melihat bayangan Siang
mo-jibin juga keluar dari kemahnya, membeatak-bentak. Dan
Kui Hoa yang muncul me lihat keributan itu tiba-tiba berteriak
memberi abaaba.
"Ma-ciangbu, jangan semuanya mencari tawanan. Sebagian
memadamkan api!" dan gadis yang tampak terkejut dengan
muka merah itu berkelebat di sampingnya. "Saudara Kun
Houw, tolong tangkap orang-orang itu. Tawanan lolos....!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kun Houw mengangguk. Dia sudah melompat ke tempat
yang gaduh itu, melihat bayangan seorang gadis mengamuk di
tengah-tengah ratusan prajurit, tampak gagah dan hebat
bukan main, menerjang dan melempar-lemparkan lawan bagai
orang melemparlemparkan boneka. Dan sementara dia
menerobos menuju tengah tengah keributan maka di sebelah
kanannya juga tampak seorang hwesio membabatkan tongkat
mengamuk di antara duaratus prajurit yang mengepungnya.
Itulah Bu Wi Hosiang!
Kun Houw tertegun. Dia melihat ketua Bu tong itu
menggerakkan tongkat dengan ganas sekali, tak kalah ganas
dan hebat dengan gadis di sebelah kiri. Dan sementara dia
bengong memandang dua orang itu maka di tempat lain tiba-
tiba juga tampak tiga pertempuran yang tak kalah dahsyat.
Tiga orang mengamuk di sebelah utara. Tiga orang laki-laki,
yang dua bersenjata sedang yang terakhir tidak. Tepi justeru
yang terakhir ini yang membuat pasukan jatub bangun dan
berteriak-teriak, terbanting dan menjeritjerit membuat gaduh
suasana. Dan Kun Houw yang tertarik pada pertempuran ini
tiba-tiba melihat untuk datang ke tempat itu!
Namun pasukan terlampau banyak. Kun Houw terhalang
oleh tigaratus lebih prajurit yang ribut-ribut itu, harus
menguak dan berlompatan di atas kepala mereka. Dan ketika
dengan susah payah dia tiba di tempat ini tahu-tahu
pertempuran telah bergeser jauh di sebelah timur.
Kun Houw harus mengulang pekerjaannya. Dia terpaksa
mendorong dan tidak jarang melempar prajurit yang
mengganggu, yang berteriak-teriak di depannya tapi tak mau
maju. Takut. Dan ketika dia mendekati pertempuran yang
sudah bergeser dari tempatnya semula itu maka Kun Houw
melihat jelas siapa laki-laki yang hebat ini. Dan Kun Houw
tertegun. Dia me lihat seorang pemuda gagah perkasa mengamuk di
tempat itu, menangkis semua senjata dengan tangan kosong.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pemuda tinggi besar yang bukan lain adalah pemuda yang
dulu menolongnya dari keroyokan So-beng dan Mu Ba.
Pemuda yang baru kali ini diketahuinya sebagai Sin Hong! Dan
Kun Houw yang tentu saja terkejut bukan ma in seketika
bengong dan membelalakkan matanya. Dia sungguh tak
mengira bahwa pemuda tinggi basar yang dulu menolongnya
di kuil rusak itu adalah Sin Hong, murid si Naga Bongkok.
Putera Pendekar Gurun Neraka, jadi adiknya sendiri lain ibu.
Dan Kun Houw yang mendelong oleh kenyataan ini tiba-tiba
menggigil dan mengeluh.
Celaka, kenapa baru dia ketahui bahwa pemuda tinggi
besar yang menolongnya itu adalah Sin Hong. Dan kini dia
harus berhadapan dengan pemuda itu. Orang yang jelek-jelek
pernah melepas budi padanya. Adiknya sendiri satu ayah lain
ibu ! Dan Kun Houw yang gemetar oleh kenyataan ini
mendadak menjadi pusing.
Dia berada dalam kedudukan yang benar-benar tidak enak
sekali. Merasa betapa ramalan Phoa-lojin tepat adanya. Dan
Kun Houw yang menggigil dengan mata terpejam tiba-tiba
kembali ingin menangis. Kenapa dia demikian sial" Dosa
apakah yang telah diperbuatnya hingga bertubi-tubi dia masuk
dalam nasib yang sial" Getah dari perbuatan perbuatan
ibunyakah"
Kun Houw merintih. Dia merasa kenyerian yang sangat
menghunjam jantungnya. Pedih dan seakan disayat-sayat.
Tapi mendengar suara orang berteriak dan lima prajurit
terbanting roboh tiba-tiba Kun Houw membuka mata dan
menjadi beringas. Dia melihat Sin Hong membentak di tengah-
tengah kepungan, melempar dan mendorong puluhan orang
yang menghujaninya dengan senjata. Pukulan sinkangnya
membuat lawan gentar dan menjerit jerit. Dan ketika lagi-lagi
tujuh orang terbanting dengan tulang patah-patah mendadak
Kun Houw menyambar ke depan melewati kepala banyak
orang. http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sin Hong, akulah lawanmu.....!"
Kepungan menjadi buyar. Para prajurit menyibak dan
otomatis melompat mundur mengenal Kun Houw yang siang
tadi menghadap Kui Hoa niocu, yang kini dikenal sebagai
utusan Ok-ciangkun. Pemuda yang diam-diam dikatakan
sangat lihai karena pewaris tunggal diri si jago pedang Bu
tiong-kiam Kun Sing. Dan semua prajurit yang bersorak dan
melompat memberi ruangan lalu melihat dua orang psmuda
itu sudah saling berhadapan dan siap berlaga bagai dua ekor
singa yang akan bcrtarung.
Pemuda tinggi besar ini terkejut. Dia memang Sin Hong
adanya, seorang diantara lima tawanan yang menyerahkan
diri, yang kini lolos dan membobol kepungan dengan
kepandaiannya yang hebat. Dan melihat Kun Houw
membentak dan melayang turun menghadapinya tiba-tiba Sin
Hong mundur dan tersentak kaget.
"Ceng Liong-ko (kakak Ceng Liong)...!"
Kun Houw mendesis. Dia sekarang tahu bahwa adiknya
satu ayah ini telah tahu hubungan mereka. Bahwa mereka
bersaudara. Tapi mendengar Sin Hong menyebutnya Ceng
Liong tiba-tiba Kun Houw menggeram dan membentak, "Aku
Kun Houw, Sin Hong. Bukan Ceng Liong...!"
"Tapi ayah telah me lihat bekas luka di lengan kirimu itu,
Liongko. Kau adalah putera ayah yang selama ini dicari-cari!"
"Tidak, aku tak kenal itu semuanya, Sin Hong. Aku adalah
Kun Houw dan murid sekaligus anak angkat Bu-tiong-kiam
Kun Seng, ayah sekaligus guruku!"
Sin Hong membelalak. "Liong-ko...."
Tapi Kun Houw mendamprat gusar, "Aku tak sudi
mempergunakan nama itu, Sin Hong. Kau masih tuli tak
menndengar kata-kataku?" lalu, tak mau banyak cakap karena
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
percakapan hanya akan membuatnya sakit belaka tiba-tiba
Kun Houw menerjang ke depan. "Sin Hong, menyerahlah....!"
Sin Hong mendesis. Dia melihat kakaknya itu menggigit
bibir, menerjang dengan lengan membacok ke depan, dahsyat
dengan pukulan Tangan Pedang, mendesak dan menyambar
lehernya tak mau banyak bicara lagi. Dan Sin Hong yang
terbelalak oleh serangan ini tiba-tiba mengerahkan sinkang
sambil berteriak, "Liong-ko, eh... Houw-ko, jangan menbantu
musuh, dukk....!" dan keduanya yang tiba-tiba terpental
membuat Sin Hong tarkejut bukan main dan berjungkir balik
mematahkan benturan dahsyat itu, kaget bahwa Kun Houw
bersungguh-sungguh menyerangnya. Dan ketika melompat
bangun dan melihat Kun Houw menggerung dan kembali
menyerang mendadak Sin Hong menggigit bibir dan menjadi
marah. "Houw-ko, kau tersesat. Kau tertipu!"
Namun Kun Houw menutup telinga. Dia sudah menerjang
dan mengerahkan Kiam-ciang-nya, bertubi-tubi membacok
dan menusuk dengan kedua lengan menyambar-nyambar, silih
berganti hingga membuat Sin Hong terdesak, kewalahan dan
bingung menghadapi kakaknya ini. Tapi ketika tekanan kian
berat dan para prajurit yang menonton bersorak-sorak tiba-
tiba Sin Hong membentak marah dan mulai balas menyerang.
Dia tidak hanya sekedar menangkis, mulai melancarkan pula
pukulan-pukulan dahsyat untuk menahan lawannya ini. Dan
begitu Sin Hong me lengking dan mainkan Sin-liong-hoatnya
(Silat Naga Sakti) tiba-tiba dua orang muda itu terlibat
pertarungan sengit yarg membuat para penonton mundur.
Sekarang asyiklah semua orang menonton pertandingan ini.
Mereka melihat dua pemuda itu sama-sama cepat, masing-
masing bergerak dengan sama lincah dan pukul-memukul
dengan sama hebat. Dan ketika masing-masing mulai
mengeluarkan tenaga saktinya dan dua pukulan sedang
berbenturan di udara tiba-tiba saja bumi bergetar dan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
beberapa penonton yang terlalu dekat jaraknya mencelat
terlempar. 'Mundur.... mundur.... beri mereka ruang yang luas!"
seorang komendan berteriak-teriak, menyuruh anak buahnya
mundur agar tak keserempet angin pukulan dahsyat itu. Dan
ketika semua orang terbelalak dan tak bersorak-sorak lagi
maka Sin Hong dan Kun Houw telah lenyap berputar-putar,
mempercepat gerakan mereka dan terpaksa mengerahkan
gin-kang, ilmu meringankan tubuh. Dan begitu keduanya
saling menjentik dan mengadu kepandaian tibatiba saja
kegaduhan di tempat ini terhenti karena semua orang
celangap menonton.
Dan memang hebat pertandingan itu. Kun Houw penasaran
bahwa Tangan Pedargnya belum merobohkan lawan, melihat
lawan mainkan ilmu silat pertahanan yang kokoh di samping
balas menyerang pula, meliuk-liuk begai naga menari,
menerkam dan mematuk bagai seekor naga sakti yang sedang
marah. Dan ketika berkali-kali keduanya terpental oleh
pukulan yang beradu Kun Houw lalu mengerahkan Jing-liong
Sin-kangnya yang didapat dari Bu-beng Sian-su!
"Sin Hong, kau akan kurobohkan.....!"
Sin Hong terkejut. Dia merasa Kun Houw merobah gerakan,
mendororg dan mengibas dengan lengan yang tidak lagi
mendesing-desing melainku meniup bagai angin gunung,
lembut namun kuat bukan main, menghantam dan tiba-tiba
menderu setelah dekat jaraknya. Dan Sin Hong yang tentu
saja mengerutkan kening me lihat perobahan ini segera tahu
apa yang dilakukan Kun Houw. Tahu bahwa lawan
mempergunakan Jing-liong Sin kang, sinkang Menghimpun
Seribu Naga itu. Dan marah melihat Kun Houw mendesaknya
dengan ilmu yang dahsyat itu terpaksa Sin Hong memekik
dan..... mempergunakan Jing-liong Sin-kangnya pula.
"Houw-ko, kau terlalu. Plak-dess ...!" dan Sin Hong yang
sudah menangkis serangan kakaknya itu tiba tiba sama
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mencelat dan terlempar tergulingan, mengeluh dan membuat
semua orang terbelalak melihat benturan dahsyat itu, merasa
tanah bergetar hebat dan beberapa di antaranya terjungkal
roboh! Tapi keduanya yang sudah kembali melenting dan
serang menyerang dengan marah akhirnya membuat
penonton terpaku dan melongo bagai orang bingung.
Mereka melihat keduanya itu mempergunakan ilmu yang
sama. Mirip tak ada bedanya sima sekali. Dan ketika benturan-
benturan dahsyat kembali membuat tanah berguncang dan
aigin panas mulai menderu tiba-tiba saja para penonton panik
dan melompat menjauh. Mereka merasa terbakar, muka
mereka panas. Dan ketika dua pemuda itu melengking dan
memperhebat serangan tiba-tiba saja tak seorangpun di
antara penonton yang berani mendekati, mereka menyingkir,
pucat melihat pertandingan dahsyat itu. Dan ketika Sin Hong
dan Kun Houw sama-sama membentak dan melompat ke
depan tiba-tiba kembali benturan keras tak dapat dielakkan.
"Blang!"
Kun Houw dan Sin Hong terpental di udara. Mereka sama-
sama mengeluh, mencelat dan berjungkir balik dengan napas
sesak. Dan ketika keduanya melayang turun maka tampaklah
keduanya melelehkan darah di sudut mulut mereka.
"Ah, kita sama-sama terluka, Houw-ko!"
Namun Kun Houw tak perduli. Dia mengguncang dan
mengusap bibirnya itu, mendesis dan ingat bahwa mereka


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sama-sama memiliki
warisan Bu-beng Sian-su. Dan membentak tak memperdulikan diri lagi tiba-tiba Kun Houw
menerjang lawanya itu.
"Sin Hong, kau menyerahlah kalau ingin pertardingan
berhenti ..!"
Namun Sin Hong terang menolak. Dia tak mau mengikuti
perintah ini, maka melihat lawan menyerang dan menubruknya dengan pukulan dahsyat tiba-tiba Sin Hong
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggigit bibir dan ...... berkelit menghindari. Lalu, melompat
jauh dan berteriak penuh kecewa tiba-tiba Sin Hong
menghajar pasukan di sebelah kiri, yang sejak tadi menonton
dan terkejut melihat serangan ini. Dan begitu mereka menjerit
dan roboh tunggang-langgang segera Sin Hong melewati
mereka dan berputar-putar mencari jalan keluar.
"Houw ko, kau tersesat. Kau membantu iblis-iblis
berbahaya....!"
Kun Houw meradang. Dia marah nelihat Sin Hong
melarikan diri, berputar-putar dan menyeruak di antara
kepungan yang tebal. Dan ketika pemuda itu melompat-
lompat dan bingung menghadapi lawan tiba-tiba di sebelah
timur terdengar pekik dan jerit kesakitan. Sekelompok orang
menyerbu, rombongan kaum pendekar. Dan Kun Houw yang
terbelalak menghentikan langkahnya mendadak melihat So-
beng dan teman-temannya muncul.
"Kun Houw, kejar lawanmu itu. Pendekar Gurun Neraka
datang ...!"
Kun Houw tersentak. Dia berdesir me lihat tiga bayangan
melindungi Sin Hong, bayangan dari seorang laki-laki gagah
disertai dua perempuan cantik, wanita-wanita setengah baya
yang mengamuk menerobos jalan darah, hebat dan nggegirisi
sekali. Dan Kun Houw yang tertegun melihat semuanya itu
tiba-tiba dihantam sebuah tangan kuat yang menepuk
pundaknya. "Bocah, jangan mendelong saja. Hayo bantu kami kalau
kau benar-benar tunduk pada Ok-ciangkun!"
Kun Houw terkejut. Dia melihat Ang-kwi membentaknya,
melotot dan menepuk pundaknya melampiaskan kemendongkolan. Dan Kun Houw yang gusar oleh perbuatan
kakek ini tiba-tiba melayang dan balas menampar kakek itu.
"Ang-kwi, kau tua bangka keparat!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ang kwi terbelalak. Dia marah melihat Kun Houw
menyerang, maka terkekeh dan menggerakkan lengannya dia
pun langsung menangkis lengan Kun Houw mempergunakan
Ang-see-kang nya ( Tenaga Pasir Merah ),
"Dukk!" Ang-kwi terpental. Dia terdorong dan kaget oleh
sinkang lawan. Tapi memekik dan mau membalas tiba-tiba Kui
Hoa muncul. "Ang-kwi, jangan bertengkar sendiri. Kejar mereka yang
lolos....!"
Ang-kwi mendelik. Dia kecewa, tapi mendengus meninggalkan Kun Houw terpaksa dia menerima perintah ini.
Dan Kun Houw yang juga melompat meninggalkan Kui Hoa
lalu mengejar Sin Hong yang masih harus berlompatan
mencari jalan keluar, melihat kepungan semakin tebal dan
menyulitkan gerakannya. Dan karena rombongan pendekar
menyerbu mengacau barisan maka Kun Houw kebingungan
mendekati tempat itu. Tak dapat mengikuti karena mereka
berpindah-pindah. Dan ketika dia membentak agar pasukan
minggir tiba-tiba Kun Houw tersesat di pertempuran lain
antara Bi Lan dan para pengepungnya!
"Tikus-tikus busuk, kalian tak dapat menangkap aku!"
Kun Houw tertegun. Dia melihat Bi Lan menggerakkan kaki
tangannya, menghajar pasukan hingga berteriak-teriak. Tapi
ketika dia hendak melompat maju dan menghadapi gadis ini
tiba-tiba Kui Lin muncul dengan bentakannya yang nyaring,
"Siluman betina, kau tak dapat lolos....!" dan Kui Lin yang
membabatkan pedangnya ke leher lawan tiba-tiba dikelit Bi
Lan yang meloncat tinggi. Lalu menukik turun dan
menggerakkan tangannya tahu-tahu Bi Lan telah menampar
pedang di tangan lawannya itu.
"Plak!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kui Lin terhuyung. Ia membentak dan menerjang lagi, dan
Pekkwi yang muncul di tempat itu membantu Kui Lin tiba-tiba
membuat Bi Lan terkejut, mencabut pedang dan berteriak
membabat lawan. Dan begitu pertempuran menjadi kalut
sekonyong-konyong ibunya muncul membantu Bi Lan.
"Bi Lan, lari ke barat. Pergunakan taktik tikus melompat-
lompat. ...!"
Bi Lan girang. Dia berseru keras melihat kedatangan ibunya
itu, bantuan yang membuat dia gembira Dan memekik
mementalkan pedang Kui Lin tiba-tiba Bi Lan membentak
dan..... berjungkir balik melarikan diri, menuju ke barat seperti
teriakan ibunya itu, melompat-lompat di antara kepala
pasukan yang dijadikan "jembatan". Dan ketika dia melakukan
salto belasan kali di udara tiba-tiba saja gadis ini telah jauh
meninggalkan lawan.
"Kejar. Tangkap gadis itu..!" Kui Lin marah, berteriak dan
mengejar mendahului lawan, mengerahkan ginkang den
berjungkir balik pula seperti Bi Lan, melewati kepala anak
buahnya untuk menangkap Bi Lan. Tapi Bi Lan yang
berputaran di antara pengejarnya melompat-lompat lagi,
mempergunakan kegaduhan sebagai tameng menyelamatkan
diri. Dan ketika Kui Lin mengejarnya ke tempat itu maka
diapun sudah melenting jauh ke tempat lain. Main kucing-
kucingan! Kui Lin marah. Kun Houw melihat gadis itu terus melakukan
pengejaran, dan karena merasa Bi Lan sudah diurusi Kui Lin
diapun mencari musuh lain karena Ceng Bi juga sudah
melompat meninggalkan Pek kwi, yang menjerit dan marah
mengejar nyonya ini. Dan ketika Kun Houw mencari-cari,
tahu-tahu dia melihat amukan Bu Wi Hosiang.
"Keledai gundul, kau mampuslah....!"
Kun Houw terbelalak. Dia melihat sepuluh orang perwira
mengeroyok ketua Bu-tong pai yang tampaknya dianggap
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lawan yang paling ringan. Tapi ketika Bu Wi Hosiang
menguakkan tongkat dan menyerampang semua senjata tiba-
tiba sepuluh orang perwira itu roboh dengan senjata patah-
patah. "Tikus-tikus busuk, kalian pergilah. Pinceng tak mau
membunuh!"
Tapi sepuluh perwira ini sudah me lompat bangun kembali.
Mereka marah dan mercabut senjata baru, menerjang dan
menusuk ketua Bu-tong itu dengan tombak dan pedang. Tapi
ketika tombak dan pedang patah bertemu tubuh hwesio ini
seketika para pengeroyoknya ini gentar. Dan sebuah
bayangan tiba-tiba menyambar turun.
"Kerbau-kerbau dungu, mundur. .!"
Sepuluh perwira itu kaget. Mereka melihat sebuah
bayangan merah meluncur menghantam ketua Bu-tong ini,
dan Bu Wi Hosiang yang tentu saja menangkis dengan
tongkatnya tiba tiba berseru keras.
"Krask!" hwesio itu terkejut. Dia melihat tongkat di
tangannya hancur, dan melihat siapa tang datang tiba-tiba
hwesio ini berteriak kaget, "So-beng".!"
Iblis Penagih Jiwa itu terbahak. Dia menyipitkan mata di
depan ketua Bu-tong ini, dan tertawa dengan sikap dingin Iblis
Penagih Jiwa itu memutar-mutar kedua lengannya. "Ya, aku,
Bu Wi Hosiang. Kau ingat ancamanku sepuluh tahun yang
lalu?" Ketua Bu-tong ini menggigol. Dia terbelalak memandang
lawan, teringat ancaman Iblis Penagih Jiwa itu yang ingin
membunuhnya. Sepuluh tahun lewat. Tapi membentak dan
menggoyang tangannya hwesio tirggi besar ini berseru. "So
beng pinceng tak takut ancamanmu sepuluh tahun yang lalu.
Pinceng akan membekukmu untuk diserahkan pada kaum
pendekar!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ha-ha, kau dapat melakukan perbuatan itu, keledai
gundul" Terlalu pongah. Justeru aku yang malam ini akan
merobohkanmu untuk menepati janji. Bersiaplah!" dan So-
beng yang merendahkan tubuhnya tiba-tiba mendorong ke
depan dengan pukulan pertama, menghantam dada ketua Bu-
tong itu deagan telapak tangan kirinya. Dan Bu Wi Hosiang
yang menggerakkan ujung bajunya menangkis sekonyong-
konyong membentak dan merendahkan tubuhnya pula.
"Plak!" ujung lengan baju hwesio itu meledak di udara,
bertemu pukulan lawan yang dahsyat. Dan ketika hwesio ini
terdorong dua langkah tiba-tiba So-beng tertawa dan melejit
ke depan. "Keledai gundul, kau tak dapat mengalahkan aku!"
Bu Wi Hosiang terkesiap. Benturan pertama tadi
menunjukkan kehebatan lawan dengan tenaga sin-kangnya,
menggetarkan tubuhnja. Dan sementara dia membelalakkan
mata maka Iblis Penagih Jiwa itu telah berkelebatan
mengelilingi dengan pukulanpukulan dahsyat, menampar dan
mengibas dengan kecepatan luar biasa. Dan Bu Wi Hosiang
yang tentu saja tak mau mandah dipukul tiba-tiba memekik
dan berputaran pula mengimbangi lawannya itu, menangkis
dan membuat ujung jubahnya kaku bagai toya, pengganti
tongkat. Dan begitu dia membentak dan melayani lawannya
ini maka pertandingan hebat itupun tak dapat dihindari.
Bu Wi Hosiang mainkan kedua ujung lengan bajunya itu
dengan gerakan-gerakan Bu tong Tung-hoat (Silat Tongkat
Dari Bu tong), menyambar dan menangkis serangan lawan
dengan ujung bajunya, berkali-kali meledak dan sama-sama
terpental. Tapi ketika lawan mulai melancarkan pukulan
beruap merah tiba-tiba hwesio ini terkejut. Apalagi ketika uap
merah yang tersedot hidungnya itu berbau am is, mengandung
racun. Dan Bu Wi Hosiang yang membelalakkan matanya
dengan kening dikerutkan ini tiba-tiba teringat akan sesuatu,
berteriak kaget.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ang-in-tok-ciang (Pukulan Beracun Awan Merah) ...!"
So-beng tertawa bergelak. "Kau mengenal pukulanku,
koledai gundul" Bagus, kalau begitu tak pejcuma kau
menduduki jabatan seorang ketua partai!" dan So-beng yang
tertawa dengan suara menyeramkan mendadak memperhebat
serangannya dan melengking tinggi. Kedua lengannya
menampar dan mendorong, mengeluarkan asap yang semakin
pekat. Dan ketika satu saat Bu Wi Hosiang harus menangkis
kembali mendadak pula ujung lengan baju hwesio itu hancur
bertemu Ang in-tok-ciang.
"Kres!"
Bu Wi Hosiang terpekik. Dia terhuyung dengan muka kaget,
melihat lawan kembali menyerang dengan tangan kiri. Dan
gugup melihat pukulan itu lagi-lagi ketua Bu tong ini
menggerakkan ujung lengan baju satunya. Tapi celaka, ujung
lengan baju ini pun hancur. Dan sementara dia terdorong tiba-
tiba lawan berkelebat memutar kakinya.
"Dess....!" Bu Wi Hosiang mengeluh tertahan. Kali ini dia
mencelat, terlempar bergulingan. dan So beng yang terkekeh
menggerakkan kakinya tahu-tahu mengejar dengan tamparan
ke kepala. "Keledai gundul, malam ini kematianmu tiba!"
Bu Wi Hosiang terbelalak. Dia membentak dan melompat
bangun, melihat lawan mengancam keselamatan jiwanya. Dan
marah oleh kejaran lawan sekonyong-konyong hwesio ini
mengeluarkan ilmu simpanannya, Bu-tong-hok-san (Membidik
Gunung Bu-tong) disertai pekik mirip singa meraung. Dan
begitu kedua lengannya bergerak menyambut maka
bertemulah dua pukulan dahtyat itu di udara.
"Dess! So-beng mencelat tiga tombak. Iblis Penagih Jiwa itu
terpental, berseru keras terkejut oleh tangkisan lawan. Dan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ketika Bu Wi Hosiang berkelebat ke depan ganti mengejarnya
tahu-tahu sebuah pukulan mengenai pinggang kirinya.
"'Plak!" So-beng tak sempat mengelak. Dia terlempar dan
kembali bergulingan, dan ketika lawan mengejar dan kembali
menghantamnya maka dua kali berturut-turut Iblis Penagih
Jiwa ini terpelanting dan berteriak kaget, mengeluh oleh
pukulan Bu-tong hok-san yang benar-benar dahsyat itu, antep
dan membuat napasnya "ampeg" (sesak). Tapi So-beng yang
dapat meloncat bangun dan terhuyung memandang lawan
membuat Bu Wi Hosiang tertegun, kaget bahwa lawan
rupanya memiliki kekebalan yang hebat. Karena pukulannya
tadi dapat memukul roboh sebuah batu sebesar bukit! Dan
heran serta terkesiap oleh kehebatan lawannya ini tiba-tiba
So-bang membalas dan menepuk kedua tangannya.


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bu Wi Hosiang, aku juga belum mengeluarkan semua
kepandaianku. Sekarang lihatlah. Haitt....l" dan Iblis Penagih
Jiwa yang berkelebat dengan tangan didorong ke depan itu
tiba-tiba memekik dengan bentakan mengguntur, menghantam leher Bu Wi Hosiang dengan pukulan aneh,
mencuit bagai desis seekor naga, seluruh lengannya merah
marong dan mengeluarkan hawa yang luar biasa panas. Dan
Kun Houw yang melihat pukulan itu tiba-tiba berseru kaget,
tanpa sadar, "Tok-hwe-ji (Hawa Api Beracun)....!"
Bu Wi Hosiang juga mencelos. Dia mendengar nama
pukulan mujijat itu dari beberapa orang yang pernah
mengenalnya, belum bertemu langsung dan tak pernah
berhadapan sendiri. Tapi me lihat betapa pukulan itu
menyambar lehernya dan hawa panas mendahului menerjang
dia pun terkejut juga dan berusaha mengelak. Tapi hawa
panas itu memburunya, mengejar bagai lidah seekor naga.
Dan ketika pukulan sudah dekat dan dia tak dapat
menghindari lagi terpaksa dengan gentar namun marah
hwesio Butong ini menangkis.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bress'" dan Bu Wi Hosiang berteriak. Dia merasa masuk
dalam sebuah bara api yang panas bukan main, lehernya
terbakar dan pakaian yang dikenakan langsung hangus. Dan
Bu Wi Hosiang yang tentu saja kaget bukan main sudah
membanting tubuh bergulingan, menjerit dan pucat melihat
kehebatan Tok-hwe ji itu. Dan ketika dia melompat bangun
dan menggigil memandang lawannya itu, tiba-tiba ketua Bu-
tong ini muntah darah dan terhuyung.
"Ha ha, kau tak dapat menyelamatkan diri, keledai gundul.
Pukulan Tok-hwe jiku telah merusakkan jaringan otot di
lehermu. Kau tak dapat menoleh ke kiri atau ke kanan!"
Bu Wi Hosiang terbelalak. Dia benar-benar tak dapat
menggerakkan lehernva. kaku tak mau diputar ke kiri atau ke
kanan. Jadi satu arah ke depan saja. Persis celeng (babi
hutan)! Dan Bu W i Hosiang yang mengeluh dengan mata
merah langsung memaki, "Kau keji, So-beng. Kau benar-benar
iblis !" dan meraung bagai s inga lapar ketua Bu tong ini sudah
menerjang maju dengan penuh kemarahan. Dia membabi-
buta menyerang lawan, menujukan semua pukulannyva ke
depan. Tapi ketika lawan mengelak ke kiri atau kanan dan
belakang tiba-tiba saja ketua Butong ini kehilangan lawannya.
Dia tak dapat memutar leher, dan ketika kembali So-beng
menghantamnya dari belakang maka hwesio ini pun
mengaduh dan terpental roboh. Dia nekat, bangun dan
kembali menyerang, Tapi begitu lawan berkelit dan
melancarkan pukulan dari samping maka hwesio ini pun
menjerit dan roboh terjengkang, muntahkan darah. Dan ketika
So-beng terbahak dan mencabut cakar bajanya tahu-tahu
dada hwesio tinggi besar itu telah disambar hancur dan
terkuak oleh senjata maut itu.
"Crakkl"
Bu Wi Hosiang terguling roboh. Dia tewas seketika, jantung
dan paru-parunya sobek. Dan Kun Houw yang menonton dari
jauh hampir saja membentak dan menerjang lblis Penagih
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jiwa itu, tak tahan melihat kekejamannya. Tapi seorang tosu
yang berkelebat mendahuluinya sudah melakukan bentakan
dengan pedang menusuk mata.
"So-beng, kau iblis keji"!"
Iblis Penagih Jiwa itu terbelalak. Dia melihat Thian Kong
Cinjin muncul, menyerang matanya dengan kecepatan kilat.
Tapi mendengus dan melempar kepala ke belakang tahu-tahu
pedang lewat di s isinya dan membalik menikam dadanya.
"Takk!"
Thian Kong Cinjin terkejut. Dia sudah dapat menusuk
lawannya itu, tapi pedang yang mental bertemu dada lawan
ternyata tak sanggup melukai dan kini menyerang dirinya
sendiri, membalik bertemu kekebalan So-beng yang aneh. Dan
Thian Kong Cinjin yang tentu saja terkejut dan berteriak ke
belakang sudah berjungkir balik dengan muka pucat.
"Hoat-lek-kim-ciong-ko...!"
So-bang terbahak. "Kau tahu ilmu kekebalanku, T hian Kong
Cinjin" Bagus, tak s ia-sia kau mati di tanganku pula!" dan So-
beng yang berkelebat menggerakkan lengannya tahu-tahu
mendorong dengan pukulan Tok hwe ji itu, menyerang T hian
Kong Cinjin yang bergulingan. Tapi ketua Kong-thong yang
melihat kedahsyatan ilmu ini mengelak, me loncat jauh dan
melakukan salto dua kali. Lalu membentak dan melayang
turun diapun sudah menggerakkan pedangnya menusuk ubun-
ubun lawan. "Plak-dess!"
Thian Kong Cinjin tertangkis. Dia terpental, memekik dan
marah dengan mata melotot. Tapi ketua Kong-thong yang
gagah perkasa ini sudah melengking dan memutar pedangnya
kembali. Dengan hebat dan cepat dia melakukan tusukan dan
tikaman, gencar mainkan ilmu silatnya Kong-thong Kiam-sut
(Silat Pedang Kong-thong). Dan begitu pedang berkelebatan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyambar-nyambar maka Kun Houw melihat dua orang itu
bertanding mengadu kepandaian. So-beng menunjukkan
kekebalannya yang luar biasa itu, Toat-lek-kim-Ciong-ko, ilmu
kebal yang berbau ilmu hitam. Tangguh dan berkali-kali
mementalkan pedang di tangan Thian Kong Cinjin. Dan ketika
So-beng membalas dengan pukulan Tokhwe jinya yang ganas
itu akhirnya Thian Kong Cinjin kewalahan dan harus
berlompatan ke sana ke mari. Terdesak, mulai pucat tapi tidak
menunjukkan rasa takut sedikitpun juga. Gagah mengagumkan! Dan ketika tosu ini mulai keteter dan Tok-hwe
ji mendesaknya dengan ganas tiba-tiba empat orang muncul
membantu tosu ini. Empat orang pendekar yang tak dikenal
Kun Houw, empat laki-laki gagah yang mempergunakan golok
dan pedang. Dan begitu Thian Kong Cinjin dibantu tiba-tiba
saja ketua Kong-Thong ini dapat melepaskan diri dan menyeka
keringatnya. "Su-wi taihiap (empat pendekar terhormat), terima kasih,
tapi hati-hati menghadapi Iblis Penagih Jiwa ini. Jangan
bentrok langsung dengan pukulan Tok hwe-jinya!"
So-beng tertawa bergelak. Dia tak keder oleh bantuan baru
itu, menyambut dan menerima tusukan pedang dan golok,
kembali mendemonstrasikan Toat-lek-kim-ciong-konyayaiag
hebat itu. Dan ketika empat senjata mental bertemu tubuhnya
tiba-tiba lengan kirinya mengibas dengan pukulan Tok-hwe-ji.
"Thian Kang Cinjin, kau benar-benar jantan. Empat orang
sahabatmu ini solider sekali."
Thian Kong Cinjin berteriak. Dia memperingatkan temannya
agar tak menangkis, tapi seorang di antaranya yang
memegang golok memekik terlambat, disambar senjatanya
dan terpaksa menangkis. Dan begitu golok bertemu angin
pukulan Tek-hwe ji tiba-tiba golok itu mencelat dan hangus
terbakar. "Aih-plak!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang ini bergulingan. Tok-hwe-ji mengejar, tapi Thian
Kong Cinjin yang sudah menggerakkan pedangnya membantu,
berkelebat menusuk mata Setan Penagih Jiwa itu. Dan So-
beng yang menarik serangannya segera tertawa dan
menangkis pedang di tangan ketua Kong-thong itu. Daa begitu
pedang terpental segera tiga orang lain maju menyerang
membantu Thian Kong Cinjin yang harus mengelak dan
membanting tubuhnya.
Begitulah. So beng lalu dikeroyok, dan Iblis Penagih Jiwa
yang dikerubut lima orang ini lalu mendapat serangan gencar
yang tiada habis-habisnya, menusuk dan menekan dengan
gerakan cepat dan kuat. Tapi melihat Iblis Penagih Jiwa ini
benar-benar kebal dan tak dapat dilukai kecuali bagian
matanya akhirnya T hian Kong Cinjin memberi aba-aba.
"Cu-wi enghiong (pendekar sekalian), serang saja kedua
matanya. Jangan di lain tempat!"
So beng marah. Sekarang dia mendapat tusukan atau
tikaman di kedua matanya itu, bertubi-tubi dan gencar sekali.
Dia geram bahwa ketua Kong-thong ini yang memberi aba-aba
mendadak Sobeng menggereng dan berkelebatan ke sana sini.
Dia mengelak semua serangan itu, lalu ketika sebuah golok
dan pedang kembali menyambar tahu-tahu dia mencengkeram
dan membetot dua senjata itu.
"Krek-krekk!"
Dua pemilik senjata berteriak keras. Mereka melihat golok
dan pedang di tangan patah diremas Iblis Penagih Jiwa itu,
dan Sobeng yang langsung menyambit kutungan golok dan
pedang ini ke dada pemiliknya tiba-tiba disambut pekik ngeri
ketika dua orang pendekar itu roboh terpelanting, tembus
dadanya oleh patahan golok yang menancap dalam. Dan
sementara Thian Kong Cinjin dan dua temannya yang lain
berseru kaget maka Iblis Penagih Jiwa ini telah memutar kaki
menendang mereka.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Des-des-plak!"
Jilid 24 JILID: XXIV THIAN KONG ClNJIN dan dua temannya terlempar. Mereka
terkejut dan bergulingan menjauh, tapi melompat bangun dan
menyerang kembali mereka menusuk mata Iblis Penagih jiwa
itu, membentak marah melihat lawan membunuh dua teman
mereka. Namun So-beng yang merendahkan tubuh mengelak
sudah menerima tiga tusukan itu dengan telapak tangannya,
menolak dan berseru keras. Lalu sementara lawan terdorong
tiba-tiba dia mencabut cakar
bajanya itu dan membabat mereka.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Awas ..!" Thian Kong Cinjin kaget, memekik memperingatkan dua temannya. Tapi dua orang pendekar
yang masih terhuyung ini tak mampu mengelak, terkejut
melihat cakar baja di tangan Iblis Penagih Jiwa itu menyambar
mereka. Dan begitu terbelalak dengan muka pucat tahu-tahu
senjata maut ini mengenai leher mereka tanpa ampun lagi.
"Crak-augh.....!"
Thian Kong Cinjin memejamkan mata. Dia melihat betapa
ganas Iblis Penagih Jiwa ini, kejam dan tak kenal ampun. Tapi
membentak dan marah melihat dua temannya roboh kembali
tiba-tiba ketua Kong-thong ini melengking dan memutar
pedangnya dengan hebat, menyerang dengan nekat dan
menusukkan pedang bertubi-tubi, sekenanya. Tapi karera
Hoat-lek-kim-ciong-ko me lindungi lawannya ini dan pedang
selalu mental bertemu So-beng akhirnya ketua Kong-thong ini
mengeluh dan ganti terdesak.
Dia tak dapat menyerang kedua mata lawan. Maklum, So-
beng selala mengelak dan melindungi kedua matanya itu
dengan baik, menangkis atau kadang-kadang miringkan
kepala untuk menghindar. Dan karena pedang selalu mental
mengenai bagianbagian lain tubuh lawannya akhirnya tosu ini
bingung dan gugup juga. Dan dia mulai mendapat pukulan.
So-beng masih melancarkan Tok-hwe ji dengan tangan kirinya
itu. sementara tangan yang lain menggerakkan cakar baja
menangkis atau balas menyerang. Dan karena So-beng
memang jauh lebih hebat dan Thian Kong Cinjin harus
mengakui itu maka beberapa saat kemudian ketua Kong-thong
ini mulai terluka. Cakar baja mulai mencabik-cabik tubuhnya,
dan ketika satu saat pedangnya terlepas menangkis senjata di
tangan lawan tiba-tiba So-beng terbahak menyerang lawan
yang sudah tak berdaya itu.
"Thian Kong Cinjin, susullah arwah teman-temanmu!"
Thian Kong Cinjin terbelalak. Dia melihat cakar baja
menyambar dengan kecepatan kilat, tak dapat dielakkan lagi.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan tosu yang mengeluh dengan muka gemetar itu akhirnya
berteriak ketika senjata maut ini menghunjam di dadanya,
tembus dan menghancurkan segala isinya hingga dia roboh
terjengkang. Dan begitu ketua Kong-thong ini tewas maka
Kun Houw yang sejak tadi terkesima oleh pertandingan itu
tiba-tiba sadar dan tak bisa menahan diri lagi.
"So-beng, kau kejam...!"
Kun Houw berkelebat ke depan. Dia sudah mengayun
lengannya dengan gerakan Kiam-ciang (T angan Pedang),
membacok dan menghantam tengkuk Iblis Penagih Jiwa itu
dengan penuh kemarahan. Tapi So-beng yang memutar tubuh
terkejut oleh bentakan ini sudah menggerakkan senjata
menangkis serangan Kun Houw.
"Plak!" dan keduanya sama-sama terdorong mundur. Kun
Houw mendelik, beringas memandang lawan. Teringat
kematian gurunya, lupa akan perjanjiannya dengan Ok-
ciaugkun! Dan melihat lawan menangkis Kiam-ciangnya tiba-
tiba dia mencabut Pedang Medali Naganya dan berseru
melengking, "So beng, bayar hutang jiwa guruku ....!" dan
Kun Houw yang melompat dengan pedang diputar tahu-tahu
menusuk tenggorokan Iblis Penagih Jiwa ini dengan dahsyat,
menerjang dengan jurus-jurus terampuh dari ilmu s ilatnya Bu-
tiong Kiam-sut. Dan begitu membentak serta memutar


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pedangnya maka So-beng segera berteriak-teriak melompat
ke sana-sini. "Kun Houw, kita teman. Bukan musuh...."
Namun Kun Houw lupa segala-galanya. Dia terbakar oleh
kekejaman Iblis Penagih Jiwa itu, teringat kematian gurunya
sendiri yang cukup mengenaskan sepuluh tahun yang lalu.
Dan So-beng yang sebentar saja didesak hebat dengan
berlompatan ke sana ke mari akhirnya tak dapat mengelak
tanpa membalas. Iblis Penagih Jiwa ini terpaksa menggeram,
dan ketika satu saat pedang di tangan Kun Houw menyambar
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ulu hatinya maka membentak keras dia menggerakkan cakar
bajanya itu, menangkis.
"Crang!"
So-beng terbelalak. Dia lupa bahwa pedang di tangan Kun
Houw adalah pedang yang ampuh. Pedang Medali Naga yang
memliki ketajaman luar biasa. Maka begitu menangkis dan
merasa senjatanya ringan tiba-tiba Iblis Penagih Jiwa ini
terkejut ketika melihat ujung senjatanya putus di babat, hilang
cakar bajanya yang berbentuk lima jari buatan itu. tinggal
gagangnya saja yang mirip tongkat! Dan sementara dia
menbelalakkan mata tiba-tiba saja pedang itu membalik dan
menyambar pinggangnya.
"Aih...!" Iblis Penagih Jiwa ini membanting tubuh
bergulingan. Dia tak berani mengandalkan kekebalan Hoat lek
kim-ciang-konya itu. Gentar. Dan ketika dia melompat bangun
dengan mata melotot maka Kun Houw kembali mengejar
dengan tusukan pedangnya itu, bertubi-tubi, susul-menyusul
bagai hujan yang tak pernah habis. Dan ketika satu babatan
tak dapat dia hindari dengan cepat maka terbuktilah bahwa
Hoat-lek-kim cong konya itu tak mampu menoahan ketajaman
Pedang Medali Naga, sobek mengeluarkan darah.
"Bret!"
So-beng mencelos. Dia kembali me lihat pedang di tangan
pemuda ini menukik, diiringi lengking Kun. Houw yang
gembira melhat darah. Dan berjungkir balik menyelamatkan
diri terpaksa Iblis Penagih Jiwa ini berkaok-kaok.
"Kun Houw, keparat kau. Kita teman, bukan musuh....!"
Namun Kun Houw tak perduli. Dia sudah mengejar lawan
dengan nafsu membunuh yang besar, membentak dan
menusuk dada lawan dengan jurus Bianglala Menari. Dan
ketika kembali Iblis Penagih Jiwa itu harus melempar tubuh
bergulingan maka saat itulah terdengar bentakan Siang-mo ji-
bin yang menangkis pedang Kun Houw.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kun Houw, Kui Hoa-niocu tertangkap. Tahan pedangmu....!"
Kun Houw terkejut. Dia otomatis menahan serangan, kaget
dan terbelalak mendengar seruan ini. Dan So-beng yang
sudah menyeka peluhnya dengan mata berapi-api tiba-tiba
membentak pemuda itu, "Kun Houw, jahanam kau. Awas ku
laporkan pada Okciangkun."
Siang-mo ji-bin juga marah. "Terlalu kau. bocah. Kenapa
menyerang teman sendiri" Lihat, puteri Panglima Ok itu
tertangkap. Kau dapat dihukum Ok-ciangkun dengan
perbuatanmu ini!" dan Siang-mo-ji-bin yang memandang So-
beng lalu berseru. "Kedok setan, mari kita ke depan. Kui Hoi-
niocu ditangkap Pendekar Gurun Neraka!" dan dua kakek iblis
yang sudah berkelebat meninggalkan tempat itu lalu disusul
Iblis Penagih Jiwa ini yang sekali lagi mendelik pada Kun
Houw. "Hati-hati, suhengku akan menghukummu, berat sekali,
Kun Houw. Aku minta supaya kepalamu dipancung!"
Kun Houw menekan gejolak rasanya. Dia sadar dan
termangu oleh kemarahannya tadi, tak enak dan merasa salah
juga, tak menepati janji. Tapi mendengar Kui Hoa tertangkap
dan pertempuran sudah berhenti diapun meloncat dan
berkelebat menyusul tiga iblis di depan tadi. Dan Kun Houw
tertegun. Dia melihat Kui Hoa di tangan Pendekar Gurun Neraka,
lumpuh tertotok. Dan semua orang yang mengepung
rombongan kecil ini mendengar Pendekar Gurun Neraka
berseru, "Ma ciangbu, bagaimana keputusan kalian" Apakah
pertempuran ini ingin dilanjutkan?"
Ma-ciangbu, perwira yang dekat dengan Kui Hoa-niocu itu
terbelalak. Dia tak sanggup bicara, menoleh sana-sini untuk
mencari Kui Lin. Karena gadis itulah yang menjadi wakil Kui
Hoa niocu sebelum dirinya. Tapi Pendekar Gurun Neraka yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertepuk tangan memberi isyarat tiba-tiba menyuruh isterinya
nomor dua muncul. Dan Ma-ciangbu bengong. Dia melihat Kui
Lin tertangkap pula di tangan isteri Pendekar Gurun Neraka,
mendelik namun tak mampu bersuara. Dan So-beng yang
muncul bersama Siang-mo jibin tiba tiba membuat perwira ini
girang dan dapat melepaskan kesulitannya.
"Hu-ciangkun, dua keponakanmu tertangkap....!"
So beng mengangguk. Dia sudah tahu itu, melihat dari
jauh. Dan mereka bertiga yang sudah berhadapan dengan
mata melotot melihat Ceng Bi mengangkat puteri Panglima Ok
itu. "So beng, kami ingin menukar kebebasan kami dengean
dua orang gadis ini. Bagaimana pendapatmu?"
So-beng mendengus-dengus. "Tentu saja boleh, hujin.
Serahkan dia dan kalian pergilah"
"Hm.....!" Pendekar Gurun Neraka tersenyum mengejek.
"Kami tak dapat melakukannya begitu saja, lblis Penagih Jiwa.
Kalau ingin dua orang gadis ini selamat sebaiknya buka
kepungan dan minggirlah. Biarkan kami pergi.....!"
So-beng ragu-ragu. Dia memandang licik rombongan
musuhnya itu, tapi mengangguk dan tertawa dingin dia
menoleh pada perwira she Ma. "Ciangbu. buka pasukan dan
suruh mereka minggir Biarkan mereka lewat!"
Mi-ciangbu mengangguk. Dia menyuruh orang-orangnya
memberi jalan dan begitu pasukan besar ini membelah diri
maka terdapatlah lorong panjang untuk rombongan Pendekar
Gurun Neraka. "Hujin, silahkan lewat. Lepaskan sekarang dua orang
keponakanku itu!"
"Hm!" Pendekar Gurun Neraka kembali tertawa mengejek.
"Kami masih dalam kepungan Iblis Penagih Jiwa. Mana bisa
aku melepaskan dua orang keponakanmu itu" Biarkan kami
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lewat dan berada seratus meter di ujung pasukan. Setelah itu
dua orang keponakanmu bebas dan kami lepaskan!"
So-beng terpaksa mengikuti. Dia memberi jalan, dan ketika
Pendekar Gurun Neraka memberi isyarat agar rombongannya
keluar maka bertemulah pandangannya dengan Kun Houw,
yang baru saja datang. Dan Kun Houw yang juga beradu
pandang dengan ayahnya itu tiba tiba berdetak melihat Sin
Hong malompat ke depan.
"Houw-ko (kakak Houw), sadarkah kau akan apa yang
kaulakukan ini" Tahukah kau bahwa perbuatanmu ini adalah
perbuatan sesat?"
"Cerewet!" Kun Houw membentak. "Kau tak perlu
menggurui aku, Sin Hong. Aku tahu akan apa yang aku
lakukan!" "Kalau begitu kau semakin tersesat, Houw-ko. Kau....."
"Dia persis ibunyal" Ceng Bi tiba-tiba melengking,
memotong ucapan Sin Hong. Dan belum Sin Hong
mengeluarkan suara maka Ceng Bi yang terkenal galak ini
sudah membentak.
"Kun Houw, kau tak tahu ma lu membantu orang-orang
jahat ini. Tapi karena ibumu adalah manusia iblis maka tak
heran kalau kau menjadi iblis!" dan menyambar puteranya
keluar dari kepungan Ceng Bi sudah memutus percakapan Sin
Hong dan Kun Houw, ketus dan menampar muka Kun Houw
yang menjadi merah padam. Tapi Pendekar Gurun Neraka
yang tersenyum pahit mencoba melunakkan kata-kata
isterinya. "Kau tak dapat keuntungan bergaul dengan orang-orang
macam ini, Kun Houw. Aku akan menantimu di Ta-pie san
kalau kau sadar!"
Kun Houw terpukul. Dia melihat satu-persatu rombongan
Pendekar Gurun Neraka keluar dari kepungan, rata-rata
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memandang tak senang padanya, membawa pula mayat Thian
Kong Cinjin dan Bu W i Hosiang serta orang-orang lain yang
tewas. Dan ketika Pendekar Gurun Neraka melompat paling
akhir di belakang barisan itu akhirnya Kui Hoa dan adiknya
dibebaskan, seratus meter sesuai perjanjian. Dan begitu
Pendekar Gurun Neraka mengajak rombongannya pergi maka
mereka pun lenyap di balik kegelapan malam meninggalkan
ribuan orang yang bengong tak dapat berbuat apa-apa ini.
*** Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Kun Houw telah
dipanggil Ok-ciangkun. Dia melihat panglima itu duduk dengan
muka merah, tampak berang. Dan Kun Houw yang maklum
akan apa yang dihadapinya itu sudah menghadap panglima ini
dengan pura-pura bodoh, mendengar panglima itu membentaknya kasar, "Kun Houw, apa yang kaulakukan
semalam?" Kun Houw menenangkan hati. "Apa maksudmu, ciangkun"
Kelakuan yang mana?"
Panglima itu menggebrak meja. "Kau menyerang adik
seperguruanku, Kun Houw. Kau mengingkari janjimu sendiri
hingga dua puteriku tertangkap!"
Kun Houw terdiam.
"Apa jawabanmu sekarang" Masihkah kamu pura-pura tak
tahu?" Kun Houw menarik napas. "Maaf, semalam aku khilaf,
ciangkun. Aku lupa pada keadaanku saat itu."
"Dan kau ndombleng saja, Kun Houw. Kau menonton saja
pertempuran orang-orang lain. Kau tidak bergerak atau
menghalangi orang-orang yang dipimpin Pendekar Gurun
Neraka itu!"
Kun Houw mengerutkan kening. "Ini tidak benar, ciungkun.
Semalam aku juga menghadapi orang orang itu."
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siapa?"
"Sin Hong."
"Dan siapa lagi?"
Kun Houw diam. Dia tak dapat menjawab karena yang
dihadapi memang baru putecra Pendekar Gurun Neraka itu.
Dan Okciangkun yang kembali menggebrak meja marah-
marah sudah membentak pemuda ini, "Kun Houw, aku ingin
kau melakukan sesuatu untuk menebus dosamu ini. Sekarang
apa jawabanmu tentang kesetiaanmu kepadaku" Masihkah
janji pertaruhan itu kau pegang teguh?"
Kun Houw mengangkat kepala. "Aku tetap memegangnya
selama perjanjian itu masih berlaku, ciangkun. Dan apapun
hukuman yang ingin kau berikan padaku maka aku akan
menerimanya."
"Bagus, kalau begitu hari ini juga aku memerintahkan
padamu untuk menangkap Pendekar Gurun Neraka. Kun
Houw. Hidup atau mati!"
Kun Houw terkejut.
"Kau tak sanggup" Kau takut?"
Kun Houw tiba-tiba marah. "Aku tidak takut, ciangkun. T api
berhasil atau tidak terus terang tak dapat aku menjanjikannya!"
"Tak perduli. Kalau kau tidak dapat menangkap Pendekar
Gurun Neraka maka kuanggap pekerjaanmu setengah-
setengah, Kun Houw. Kau sengaja membantu musuh kalau tak
berhasil!"
Kun Houw panas. "Tapi menangkap Pendekar Gurun
Neraka tak semudah menangkap pencuri, ciangkun. Kau
sendiri tahu dan tak boleh memastikannya demikian!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah. itu alasanmu. Kun Houw. Betapapun kau harus dapat
menangkap pendekar itu hidup atau mati. Kalau tidak,
kuanggap janjimu kosong belaka!"
Kun Houw terbelalak. Dia menjadi marah oleh kata-kata
panglima ini. tapi Kui Hoa muncul di tempat itu tiba-tiba
berseru "Ayah, kau tak adil. Tak mungkin saudara Kun Houw
harus menghadapi pendekar itu seorang diri!"
Panglima Ok terkejut. Kun Houw juga kaget. Dan mereka
berdua yang tertegun melihat gadis ini kembali mendengar Kui
Hoa berkata, membela Kun Houw, "Sebaiknya kita membuka
mata melihat kenyataan ini, ayah. Bahwa Pendekar Gurun
Neraka tak mungkin dihadapi dengan cara seperti itu, seorang
diri. Kun Houw harus dibantu!!'
Panglima Ok terbelalak. "Maksudmu"
"Maksudku Kun Houw harus ditemani seorang atau lebih
untuk menjalankan perintahmu itu, ayah. Kalau tidak sama
halnya kau membunuh pemuda ini lewat musuh-musuh yang
kuat!" "Kui Hoa!" Panglima Ok membentak, bangkit berdiri. "Kau


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hendak mengatakan bahwa ayahmu sengaja mengumpankan
Kun Houw untuk dibunuh" Kau menuduh aku memakai tangan
orang lain untuk melenyapkan pemuda ini?"
"Tidak." Kui Hoa menggelengkan kepalanya tegas. "Aku
tidak menuduhmu begitu, ayah. Melainkan kukatakan di sini
bahwa menyuruh Kun Houw seorang diri menghadapi
Pendekar Gurun Neraka adalah tidak mungkin. Apalagi di
sekeliling pendekar itu masih banyak terdapat anak isterinya
yang lihai-lihai!" dan Kui Lin yang juga tiba-tiba muncul
memasuki ruangan itu menimbrung.
"Benar, apa yang dikatakan enci Hoa memang tidak salah,
ayah. Sebaiknya Kun Houw ditemani seorang atau lebih untuk
melaksanakan tugasnya itu!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Panglima Ok terhenyak. Dia melotot memandang dua orang
puterinya itu, tapi Kun Houw yang tersinggung dan tersentuh
harga dirinya tiba-tiba menggelengkan kepala. "Tidak,
semuanya itu tak perlu bagiku, Ok-siocia. Aku tak biasa
merengek minta bantuan pada orang lain. Biarlah tugas ini
kulaksanakan seorang diri dan tak perlu kalian ikut campur!"
Kui Hoa terbelalak. "Jangan sombong, Kun Houw. Pendekar
Gurun Neraka orang yang amat lihai dan hebat!"
"Aku tahu. Tapi tak perlu mengasihani aku, nona. Aku
sanggup dan siap menjalankan tugas ini!" dan tak mau Kui
Hoa membantah omongannya, tiba-tiba Kun Houw menghadapi panglima itu. "Okciangkun, aku siap menebus
kesalahanku. Perkenankan aku pergi." dan Kun Houw yang
mengangguk memberi hormat sekonyongkonyong memutar
tubuhnya dan berkelebat keluar!
Kui Hoa tertegun. Kui Lin juga terbelalak, tapi Kui Hoa yang
lompat mengejar berseru, "Kun Houw, tunggu ..!" dan Kun
Kouw yang sudah dilompati kepalanya itu tiba-tiba berhenti
dan mengerutkan keningnya. "Ada apa, nona?"
Kui Hoa menggigil "Aku menyarankan sekali lagi usulku
tadi, Kun Houw. Jangan sombong dan buang semua
keangkuhanmu itu!"
Kun Houw menjengek. "Itu urusanku sendiri, nona.
Sombong atau tidak sombong tak perlu kau nasihati' dan Kun
Houw yang mendorong lengannya ke depan tiba-tiba
berkelebat di samping puteri Ok-ciangkun ini, keluar tak
menghiraukan gadis baju hijau itu. Dan Kui Hoa yang mau
menyusul tiba-tiba mendengar bentakan ayahnya.
"Kui Hoa, jangan bersikap tak tahu malu!" Ok ciangkun
tahutahu telah mencekal lengin puterinya ini, marah dan
menahan lompatan Kui Hoa. Dan Km Hoa yang terbelalak
memandang ayahnya itu tiba-tiba menangis.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ayah, kau mau membunuh Kun Houw. Kau sengaja
mengumpankan pemuda itu pada musuh!"
Ok-ciangkun melotot. Dia menampar puterinya, membuat
Kui Hoa terpelanting dan bangun dengan kaki menggigil. Dan
Kui Lin yang juga menyusul menolong encinya lalu
menghadapi ayahnya itu dengan dada dibusungkan. "Ayah,
apa yang dikata enci Hoa memang benar. Kenapa kau
menamparnya?"
Ok-ciangkun terbelalak. "Siapa yang mengumpankan Kun
Houw pada musuh" Kalian tahu apa tentang pemuda itu?" dan
mendesis mengepal tinjunya panglima ini berkata, "Kun Houw
adalah keturunan Pendekar Gurun Neraka itu, Lin-ji. Tak
mungkin Pendekar Gurun Neraka membunuh puteranya
sendiri. Dia anak Tok-sim Sian-li yang tewas bunuh diri!"
Kui Lin tertegun. "Tok-siin Sian-li?"
"Ya, kaukira apa, Lin-ji" Bukankah semalam kalian dengar
sendiri isteri Pendekar Gurun Neraka memaki anak itu" Dia
memang anak si iblis wanita Tok-sim Sian-li, hasil hubungan
gelapnya dengan Pendekar Gurun Neraka!"
"Aah....!" dan Kui Lin serta Kui Hoa yang terbelalak
mendengar ini tiba-tiba saling pandang dengan alis
dikerutkan, teringat bentakan Ceng Bi yang memaki pemuda
itu. T api teringat akan Ceng Liong mereka menjadi heran.
"Tapi bukankah Ceng Liong yang menjadi putera iblis
betina itu, ayah?"
"Hm, Ceng Liong bukan putera iblis betina itu, Hoa-ji. Dia
adalah keturunan Pouw Kwi, teman ayahmu yang dulu
menjadi murid Angi-Lo-mo."
"Dan ibunya?"
"Kalian mendengar nama Bwee Li, bukan?"
"Ya" http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dialah ibunya. Selir Yue Chang itu telah menukar Ceng
Liong dan Kun Houw ketika masih bayi!"
"Ah, kalau begitu Kun Houw adalah Ceng Liong, ayah" Dan
Ceng Liong sendiri, siapa dia?"
"Kun Houw memang Ceng Liong, Hoa-ji. Sedang Ceng
Liong adalah Hua Kiat, Pouw Hun Kiat karena dia adalah
keturunan Pouw Kwi."
Kui Lin dan kakaknya terhenyak. Mereka baru tahu itu tapi
sang ayah yang tak mau banyak bicara lagi sudah melompat
ke dalam dengan muka gelap, masih marah. Dan Kui Hoa
yang terbelalak memandang kepergian Kun Houw tiba-tiba
berbisik pada adiknya, "Lin-moi', aku akan menyusul Kun
Houw. Aku akan menemani dia dari jauh ..!"
Kui Lin terkejut. "Kau mau pergi, enci?"
"Ya, aku tak enak membiarkan Kun Houw menghadapi
musuh sendirian, Lin moi. Aku harus membantu kalau ada
apa-apa!" dan Kui Hoa yang siap me loncat tiba-tiba ditahan
adiknya yang terisak gemetar.
"Enci Hoa, kau tak ingat diriku lagi" Kau mengejar pemuda
yang telah menjatuhkan hatimu itu?"
Kui Hoa terkejut. "Aku, eh.... aku hanya mengkhawatirkan
Kun Houw, Lin-moi. Aku merasa ayah keterlaluan dengan
membiarkan pemuda itu bekerja seorang diri!"
"Dan untuk itu kau tak segan-segan meninggalkan aku,
enci" Kaukira aku dapat hidup sendiri tanpa kau?"
"Ah, apa maumu. Lin-moi?"
"Aku mengikutimu pula, enci. Aku tak mau kaubiarkan
sendiri!" "Tapi ayah...."
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak perluki berpura-pura, enci. Kau tahu ayah tak mungkin
menghukum kita. Paling-paling dia marah dan menegur kita
kalau kita melakukan kesalahan. Aku ikut!"
Kui Hoa tertegun.
"Atau kalau benar-benar kau mengkhawatirkan Kun Houw
boleh kita menukar diri, enci. Aku yang akan mengikuti
pemuda itu dan kau di rumah!"
"Tidak!" Kui Hoa menggeleng cepat-cepat. "Aku tak mau
menukar pekerjaan ini, Lin-moi. Kalau kau mau ikut baiklah,
kita berangkat sekarang!" dan Kui Hoa yang melengos
menyembunyikan matanya yang basah tiba-tiba menarik
adiknya melompat pergi.
Kui Lin terharu. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi di
dalam hati kakaknya itu, betapa Kui Hoa mencintai dan ingin
selalu berdekatan dengan Kun Houw. Cemas bahwa Kun Houw
harus mencari Pendekar Gurun Neraka, menangkapnya hidup
atau mati. Hal yang sesungguhnya sukar dilakukan dan terlalu
berat bagi Kun Houw. Maka melihat kakaknya menangis dan
diam-diam menggigit bibir akhirnya Kui Lin menjadi gemas
pada murid Bu tiong-kiam itu. Apakah Kui Houw laki-laki tak
kenal perasaan orang" Apakah pemuda itu jaga tak keuali budi
dan tak tahu diri" Hm, awas kau bocah. Kui Lin mengepal
tinjunya. Kalau sampai ada apa-apa menimpa encinya ini ia
akan mencari Kun Houw dan membuat perhitungan! Dan Kui
Lin yang terharu oleh pengorbanan encinya ini lalu mengikuti
kakaknya tanpa banyak cakap lagi.
Sementara di depan, Kun Houw yang sudah jauh
meninggalkau kota raja juga berlari cepat mengerahkan
ginkangnya. Dia langsung ke Ta-pie-san, karena di sanalah
Pendekar Gurun Neraka tinggal. Tapi merasa diikuti seseorang
Kun Houw mengerutkan keningnya dan berhenti di luar hutan,
menunggu. http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Namun aneh. Orang yang disangka mengikutinya tak
muncul juga, dan mengira perasaannya yang keliru Kun Houw
lalu nelanjutkan perjalanannya kembali dan berlari cepat. Tapi
lagi-lagi seseorang dirasa mengikutinya. Kun Houw mendengar suara-suara dibelakang, dan ketika dia menjadi
penasaran dan ingin tahu akhirnya Kun Houw memasuki hutan
dan melayang naik di atas sebuah pohon yang tinggi. Dan Kun
Houw tertegun. Dia melihat Kui Hoa dan Kui Lin berkelebat di
luar hutan, menyembunyikan diri mengikuti langkahnya. Dan
Kun Houw yang berdebar melihat bayangan dua gadis itu tiba-
tiba merjadi marah dan tidak senang. Maka, begitu keduanya
memasuki hutan dan berindip-indap mencari dirinya tiba-tiba
Kun Houw melayang turun dan membentak mereka.
"Apa yang kalian cari, Ok-siocia?" Kui Hoa dan adiknya
terkejut. Mereka tersentak kaget, gelagapan. Tapi Kui Lin yang
mendahului bicara sudah menjawab. "Kami ingin membantumu, Houw-twako. Enci Hoa tak sampai hati
membiarkan kau bekerja seorang diri!"
"Hm," Kun Houw merah mukanya. "Siapa suruh kalian
membantuku" Dan siapa pula yang parlu dibantu" Aku tak
butuh bantuan, nona Sebaiknya kalian pulang saja dan
kembaii ke kota raja!"
Kui Lin dan kakaknya tertampar, mereka malu, tapi Kui Lin
yang marah oleh kata-kata Kun Houw sudah membentak.
"Sombong, kau tak mengukur kekuatanmu sendiri, Houw
twako! Mana mungkin kau mengalahkan Pendekar Gurun
Neraka seorang diri" Melawan kami berdua-pun belum tentu
kau menang. Tak perlu tekebur dan pongah di hadapan kami!"
Kun Houw terkejut. Dia terbelalak mendengar ucapan Kui
Lin ini dan Kui Hoa yang juga terkesiap oleh kata-kata adiknya
buru-buru maju ke depan. "Maaf, kami ingin membantumu
setulus hati, Houwtwako. Tapi kalau kau tak suka baiklah,
kami tak akan membantumu. Tapi Pendekar Gurun Neraka
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bukan musuhmu seorang melainkan musuh kami juga, karena
kami ingin membalas kekalahan di Wu-kian!"
Kun Houw mengerutkan alis. Dia beradu pandang dengan
gadis baju hijau ini, tergetar melihat Kui Hoa berkaca-kaca,
rupanya terpukul oleh pernyataannya yang kasar tadi. Tapi Kui
Lin yang rupanya marah terlanjur naik pitam.
"Tak perlu sungkan, enci. Kalau Kun Houw merasa gagah
biarlah dia mengadu kepandaian dulu dengan kita. Coba lihat,
mampukah dia mengalahkan kita untuk batu ujian apakah dia
sanggup menghadapi Pendekar Gurun Neraka. Srat..,. !" dan
Kui Lin yang sudah mencabut pedangnya tiba-tiba mendorong
encinya menantang Kun Houw. "Orang she Yap, majulah. Mari
kita main-main sebentar!"
Kun Houw terkejut. "Orang she Yap?"
"Ya, bukankah kau bershe Yap, manusia sombong" Kami
telah tahu siapa kau dan tak perlu cerewet lagi!"
Kun Houw tertegur. Sekelika dia gemetar, dan Kui Lin yang
memutar-mutar pedang dengan mata berapi-api tiba-tiba
membuatnya. sesak napas dan marah. Tapi Kui Hoa yang
terbelalak memandang ediknya tiba-tiba membentak dan
merampas pedang. "Lin-moi, jangan kurang ajar....!"
Kui Lin mengelak. Dia tak mau pedangnya direbut, dan
marah memandang encinya dia justeru berkata, setengah
berteriak, "T ak perlu membela pemuda macam ini, cici. Dia tak
berjantung dan tak kenal budi!"
"Tidak!" Kui Hoa pucat. "Tahan mulutmu, Lin-moi. Jangan
memaki-maki atau... kutampar mulutmu nanti!"
Kui Lin terbelalak. "Kau mau menamparku, cici" Kau,
ah....!" dan Kui Lin yang membanting kakinya semakin marah
tiba-tiba memaki Kun Houw tak percaya pada kata-kata
encinya. "Kun Houw, kau laki-laki siluman. Kau tak tahu
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
disayang enciku dan tak kenal budi. Kau tak berjantung
dan....." "Plok-plak!" Kui Lin tiba-tiba roboh terlempar. Kui Hoa te lah
menamparnya keras sekali, marah dan malu mendengar
adiknya berteriak-teriak. Dan Kui Lin yang terbelalak seakan
tak percaya tiba-tiba melompat bangun dan..... menangis.
"Cici, kau.. kau benar-benar menamparku?"
Kui Hoa tertegun. Sekarang dia menyesal dan sadar akan
apa yang dilakukannya kepada Kui Lin, terisak dan melompat
memeluk adiknya. Tapi Kui Lin yang mengibaskan lengan
mengelak sudah memandang Kun Houw dengan penuh
kemarahan. Melihat betapa cinta telah membuat encinya bagai
orang kehilangan akal, berani menamparnya padahal seumur
hidup belum pernah encinya itu berbuat seperti itu! Maka
melotot dengan jari menuding ke depan Kui Lin sudah bicara,
"Lihat, buka mata dan perasaanmu baik-beik Yap Kun Houw.
Tidakkah kau lihat enciku telah menamparku sedemikian rupa"
Kau telah menjatuhkan hatinya tapi tak bertanggung jawab.
Kau patut dibunuh. Kau tak tahu akan cinta kasih orang
hingga saudara sendiri dilupakan. Hatt ...!" dan Kui Lin yang


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menerjang dengan pedang di tangan tahu-tahu menusuk
tenggorokan Kun Houw dengan ganas sekali.
Kun Houw terkejut. Dia juga tertegun oleh perbuatan Kui
Hoa yang menampar adiknya tadi, perbuatan yang membuat
dia terbelalak dan kaget. Maka mendengar Kui Lin
melampiaskan semua kemarahan dan memakinya bagai orang
yang tak punya perasaan dan cinta kasih tiba-tiba Kun Houw
menggigit bibirnya dan malu setengah marah. Dan melihat Kui
Hoa terbelalak memandangnya pula, mukanya merah dan
pucat berganti-ganti. Tapi melihat Kui Lin telah menyerangnya
dengan tusukan maut tibatiba Kun Houw membentak dan
menangkis. "Plak!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kui Lin memekik. Ia terdorong oleh pukulan itu, menjerit
dan semakin marah. Dan begitu melompat maju dan
melengking tinggi tiba-tiba iapun menyerang kembali dengan
pedang diputar cepat, menusuk dan menikam serta
membacok bertubi-tubi. Dan ketika Kun Houw harus
berlompatan menghindari tiba-tiba saja Kun Houw telah
didesak tak dapat membalas.
Kuu Houw bingung. Dia tak dapat berpikir harus bersikap
bagaimana saat itu. Apa yang akan dilakukannya kepada Kui
Lin, mencabut pedang atau berlompatan saja ke sana ke mari
menghindari semua serangan lawan. Tapi ketika serangan Kui
Lin semakin gencar dan beberapa kali dia tergores mata
pedang akhirnya Kun Houw menggigit bibir dan membentak
marah. "Ok-siocia, tahan pedangmu. Jangan membuat aku marah!"
Kui Lin melengking meneruskan serangannya. "Apa
perduliku kau marah, Kun Houw" Kalau mau marah silahkan
marah. Aku tak perduli, bret ...!" dan pedang Kui Lin yang
kembali mengenai lengan Kun Houw akhirnya membuat Kun
Houw benar-benar tak dapat menahan diri. Dia melempar
tubuh bergulingan ketika gadis itu menyerangnya dengan
tusukan cepat, hampir saja menggores dadanya. Dan ketika
pedang mengejar dan dia melompat bangun maka saat itulah
Kun Houw mengerahkan Kiam-ciangnya.
"Plak!"
Pedang Kui Lin kali ini tergetar hebat. Kui Lin terkejut,
merasa lengannya kesemutan. Tapi gadis yang nekat dengan
serangannya itu masih juga membalik dan membacok
pinggang Kun Houw. Dan Kun Houw yang tentu saja tak mau
dilukai sudah mengeerakkan Kiam-ciangnya dengan lebih
kuat. Dan begitu pedang tertampar untuk kedua kalinya maka
tiba-tiba saja pedang di tangan Kui Lin terlepas dan mencelat
dari pegangannya.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Trang-aih!"
Kui Lin menjerit. Dia marah dan gusar me lihat pedangnya
terlepas dari tangan. Tapi membentak dan menggerakkan kaki
tangan menyerang dia masih nekat melancarkan pukulan-
pukulan tangan kosong ke arah Kun Houw, tak perduli pada
keselamatan diri sendiri. Dan ketika Kun Houw membalas dan
satu tepukan mengenai pundak gadis itu maka Kui Lin
terlempar dan roboh terpelanting.
Tapi aneh sekali. Kui Lin seakan tak merasa tepukan di
pundaknya itu, bangun kembali dan menyerang semakin
kalap. Dan ketika untuk kedua kalinya Kun Houw menampar
dan gadis itu terbanting lebih keras maka untuk kedua kalinya
itu pula Kui Lin melompat bangun seakan tak merasa apa-apa.
Kebal. Rupanya memiliki perlindungan diri yang istimewa. Dan
Kun Houw yang teringat pada ayah gadis ini yang juga
memiliki kekebalan aneh segera teringat akan Hiat-lek kim-
ciong ko yang luar biasa itu, yang tak mempan senjata tajam.
kecuali Pedang Medali Naga! Dan Kun Houw yang tentu saja
mengerutkan alis me lihat kekebalan gadis itu segera menjadi
bingung untuk menentukan sikap. Haruskah dia mencabut
pedang" Melukai dan mungkin mencelakai gadis ini" Tidak.
Kun Houw tak dapat melakukannya dan karena dia bingung
melayani Kui Lin akhirnya Kun Houw mendapat satu
tendangan keras yang membuat dia terkejut. Kun Houw
terlempar, dan ketika Kui Lin yang kalap menyerangnya
kembali dengan pukulan bersinar putih (Gin kong jiu) tiba-tiba
Kun Houw mencelat dan terbanting muntahkan darah !
"Dess!"
Kui Lin terbelalak. Sekarang ia menghentikan serangannya,
dan Kui Hoa yang menjerit dan berkelebat ke depan tahu-tahu
menolong Kun Houw dengan seruan gemetar, "Houw-ko, kau
terluka?" Kui Lin tertegun. Ia melihat kakaknya itu sudah
mengeluarkan saputangan, mengusap darah di mulut Kun
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Houw dengan jari-jari menggigil, terisak dan membangunkan
Kun Houw dengan muka pucat. Dan Kun Houw sendiri yang
tertegun melihat pertolongan ini tiba-tiba tergetar dan
mengeluh me lihat pandang mata Kui Hoa yang demikian
penuh getaran mujijat, tak kuat dan memejamkan mata oleh
cahaya cinta kasih yang tak dapat disembunyikan lagi oleh
gadis itu, pandangan yang didorong oleh rasa cemas dan
kaget. Dan ketika Kui Hoa mengusap pula keringat di mukanya
tibatiba Kui Lin melengking dan memutar tubuh meninggalkan
mereka berdua. "Enci, Kun Houw bukan manusia baik-baik. Dia tak
berjantung dan tak berperasaan....!"
Kui Hoa menggigit bibir. Dia sekarang melepaskan Kun
Houw, mengambil sebutir obat dan memasukkannya ke mulut
Kun Houw. Dan gugup melihat Kun Houw memandang semua
perbuatannya tiba-tiba Kui Hoa memutar tubuh dan terisak
menyusul adiknya. "Houw-ko, kau pergiIah. Kami tak akan
membuntuti!"
Kun Houw bengong. Dia melihat bibir yaag pucat itu
tampaknya mau banyak bicara, bergerak-gerak tapi akhirnya
digigit kuat-kuat. Dan mendengar Kui Lin memakinya sebagai
manusia tak berjantung dan tak berperasaan tiba-tiba Kun
Houw terpukul dan mengejar gadis ini.
"Hoa-moi, tunggu...!" dan Kun Houw yang sudah melewati
kepala Kui Hoa tahu-tahu menghadang dengan tubuh
bergoyang, memandang gadis itu denpan kening berkerut-
kerut. Lalu tak tahan oleh semuanya itu Kun Houw sudah
berkata serak, "Kau..... kau boleh ikut. Hoa-moi Aku tak
melarang kalau kalian bersungguhsungguh... .!"
Kui Hoa terhenyak. Dia tertegun, tapi menggeleng kepala
tibatiba gadis ini melompat meninggalkan Kun Houw, air
matanya bercucuran. Tidak.... tidak. Houw-ko. Kami tak mau
ikut kalau kau sekedar terpaksa!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kun Houw terkejut. "T idak, aku tidak merasa terpaksa, Hoa
moi. Aku bahkan girang kau suka menyertai perjalananku.
Aku. ah...." dan Kun Houw yang terpaksa mengejar Kui Hoa
tiba-tiba menangkap dan mencengkeram gadis itu, menekan
kedua pundaknya dengan kuat namun lembut. Lalu gugup dan
menggigil memandang Kui Hoa pemuda ini sudah merintih
dengan suara gemetar, "Hoa-moi, kau maafkanlah semua
kekasaranku. Aku.... aku tidak bersungguh-suugguh untuk
menyakiti perasaan orang yang kucinta...!"
Kui Hoa tersentak, membelalakkan matanya. "Apa.. . apa,
Houw-ko?" "Aku... aku .." Kun Houw menangis. "Aku sengaja menekan
semua perasaanku kepadamu, Hoa-moi. Aku tak ingin kalau
cintaku hanya membuatmu sengsara seumur hidup. Aku,
ah....!' dan Kun Houw yang melepaskan diri memeluk
sebatang pohon tiba-tiba mengguguk dengan pundak
berguncang-guncang, tak kuat lagi untuk meneruskan kata-
katanya itu. Teringat bahwa dia banyak menyimpan dendam
dan api permusuhan kepada orang-orang jahat, termasuk So-
beng, paman gadis itu! Dan Kui Hoa yang tertegun oleh tangis
Kun Houw yang demikian menyayat tiba-tiba menghampiri
dan ikut menangis pula.
"Houw-ko, apa sebenarnya yang kau maksud";
Kun Houw mengguguk. "Permusuhan yang mungkin
melibatkan kita dalam hubungan yang tidak menyenangkan,
Hoa-moi. Bahwa aku mempunyai banyak musuh yang telah
membunuh guruku!"
"Hm, dan termasuk di antaranya adalah pamanku itu,
Houwko?" "Ya, dan banyak orang-orang lainnya lagi, Hoa-moi. Betapa
aku terlibat dendam dan sakit hati yang harus kubalas!" dan
Kun Houw yang kembali terhimpit oleh segala-kekecewaan itu
lalu menangis dengan suara ditahan-tahan, menggigit bibirnya
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sampai pecah berdarah. Dan Kui Hoa yang menghela napas
melihat keadaan itu tiba-tiba mengusap air mata Kun Houw
dengan air mata bercucuran pula.
"Houw ko ..", suara Kui Hoa gemetar. "Haruskah persoalan
dengan orang lain kau libatkan kepadaku pula" Haruskah cinta
dikalahkan untuk segelintir perbuatan orang-orang tak
bertanggung jawab?"
Kun Houw terbelalak "Maksudmu?"
Kui Hoa menahan isak. "Aku minta kau memisahkan dua
kejadian ini Houw-ko. Bahwa c inta tak seharusnya kau kaitkan
dengan perbuatan orang lain. Biarpun So-beng adalah
pamanku sendiri!"
"Ah, kau..."
"Ya, aku tak akan membela orang yang salah, Houw-ko.
Kalau pamanku berdosa tentu kelak dia akan menerima
hukumannya. Tak perlu mengikutsertakan aku. Aku bukan
dia!" "Tapi So-beng adalah pamanmu, Hoa-moi. Mana mungkin
kau diam saja" Bukankah...."
"Sudahlah, aku ingin kita menyerahkan smuanya ini pada
Yang Maha Kuasa, Houw-ko. Bukankah kejahatan pasti akan
menemui hukumannya di saat terakhir" Dan aku percaya itu.
Pamanku tentu menemui hukumannya kalau dia bersalah!"
"Tapi bagainaana kalau hukuman itu lewat tanganku Hoa
moi" Bukankah kau akan membalas?"
Kui Hoa menggoyang kepalama, pucat. "Tidak, aku tak
percaya hal itu, Houw-ko Dan kalaupun terjadi mungkin akan
membiarkannya karena dia telah membunuh gurumu!" dan
Kui Hoa yang tiba-tiba menangis di pelukan Kun Houw lalu
berbisik, "Houw ko. bagaimana kalau seandainya kesalahan
pamanku itu kau ampuni" Bukankah ini tak akan merusak
hubungan kita?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kun Houw tertegun. Dia te lah mendengar jawaban Kui Hoa
yang tak akan membalas padanya bila Iblis Penagih Jiwa itu
berhasil dia bunuh. Satu jawaban yang dinilai berani dan
radikal. Semata agar cinta di antara mereka tetap bertahan,
terjalin utuh. Dan Kun Houw yang balik ditanya bagaimana
kalau dia mengampuni Iblis Penagih Jiwa itu tiba-tiba
mengeluh dan menutupi mukanya dengan bingung.
"Bagaimana Houw-ko" Kau tak dapat melakukannya?"
Kun Houw membuka mata. "Aku tak tahu ..... aku belum
dapat menjawabnya, Hoa-moi. Tapi mungkin saja tidak!"
"Kenapa?"
"Karena dia terlalu kejam, Hoa-moi. Dia keji dan telengas
sekali menghadapi orang lain!"
Kui Hoa terisak. "Aku tahu. Aku memang mendengar sepak
terjang pamanku yang ganas itu, Houw-ko. Tapi kudengar
kabar bahwa perbuatannya itupun dikarenakan dendam yang
setinggi langit. Dendam yang selama ini katanya belum
terlampiaskan dan membuatnya semakin menjadi-jadi!"
Kun Houw terbelalak "Siapa yang bilang?"
"Ayah"
"Persoalan apa" Dendam kepada siapa?"
"Tak begitu jelas. Houw-ko. Tapi katanya terutama pada
ayahmu itu, Pendekar Gurun Neraka. Dan juga akibat
cemburu!" "Apa, cemburu?"
"Ya, begitu kudengar sepintas, Houw-ko. Tapi cemburu
kepada siapa dan apa pula yang dimaksudkannya itu aku tak
tahu!" Kun Houw mendelong. Dia tiba-tiba teringat kata-kata Hok
Sim Cinjin, itu ketua Tee-kong-bio yang dulu membunuh diri
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saking takutnya pada Iblis Penagih Jiwa ini, sepuluh tahun
liwat saat dia menanyakan alamat Pendekar Gurun Neraka.
Dan Hok Sim Cinjin yang juga menyatakan Iblis Penagih Jiwa
itu menaruh dendam kesumat pada seseorang tiba-tiba
membuat dia ingin tahu lebih lanjut tentang iblis yang selalu
mengenakan kedok ini. Siapa dia" Bagaimana rupanya"
"Hoa-moi" Kun Houw akhirnya bertanya. "Siapa sebenarnya
pamanmu itu" Apakah dia adik kandung ayahmu"'
"Tidak. Ayah tak mempunyai adik laki-laki Houw-ko. So-
beng adalah sute ayah dari hubungan kakak beradik
seperguruan."
"Dan kau pernah melihat wajahnya?"
Kui Hoa menggeleng.
"Lalu kau tak curiga akan keanehan pamanmu ini?"
"Hm." Kui Hoa akhirnya menarik napas. "Aku dan Kui Lin
memang menaruh perasaan curiga, Houw-ko. Tapi tak ada
kesempatan untuk bertanya tentang itu jadi aku tak tahu.
Kenapakah?"
"Tidak, tak apa-apa. Hanya aku.." Kun Houw menghentikan
kata-katanya, mendengar jerit Kui Lin di kejauhan sana. Dan
terkejut merarik lengan Kui Hoa tiba-tiba Kun Houw berseru,
'"Hoamoi, adikmu...!" dan Kun Houw yang terbang
mcnyambar Kui Hoa tahu-tahu melejit dan berkelebat ke
timur, menuju ke asal suara dari mana Kui Lin merjerit. Dan
begitu tiba di tempat ini sekonyongkonyong keduanya
tertegun. "Lin-moi..!" Kui Hoa memekik, melihat Kui Lin dikepung
ratusan ular yang mendesis-desis, naik turun dan saling


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendahului menyerbu gadis itu. Dan Kui Hoa yang marah
tiba-tiba mencabut pedangnya dan meloncat ke depan
menikam ular-ular ini.
"Lin-moi, lompat ke atas. Tarik ujung pohon itu ..!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Namun Kui Lin menggigil. Dia tak dapat bergerak, berdiri
kaku dengan muka pucat. Dan Kun Houw yang melihat gadis
itu terbelalak memandang ratusan ular ini tiba-tiba sadar
bahwa Kui Lin tertotok. Maka berjungkir balik membantu Kui
Hoa tiba-tiba Kun Houw berseru keras menyambar pohon di
atas kepala Kui Lin. Lalu membentak dan membebaskan gadis
ini dari totokan yang membuatnya kaku, sekonyong-konyong
Kun Houw sudah mencengkeram dan melempar gadis itu pada
kakaknya. "Hoa-moi, tangkap....!"
Kui Hoa menyambut. Dia melihat adiknya bergerak kembali,
berjungkir balik di udara akibat lemparan Kun Houw. Dan
begitu Kui Lin ditangkap kakaknya maka gadis ini berteriak
marah dan menginjak-injak hancur belasan ular yang
mendekati dirinya.
"Enci Hoa, seseorang menyerangku secara gelap. Dia
mengerahkan ular-ular ini!"
Kui Hoa terkejut. Dia melihat Kun Houw sudah berjungkir
balik keluar dari kepungan yang tampaknya sepele ini, jijik dan
ngeri memandang tubuh yang bulat-bulat panjang itu, yang
merayap dan masih mengejar mereka. Dan marah bahwa di
antaranya berani mendekat dan membuka mulut, tiba tiba Kui
Hoa menggerakkan pedangnya membacok ular-ular itu.
"Tas tass!' darah menyemprot keluar. Kui Hoa membabat
tujuh ekor ular yang tampaknya berbisa, melihat yang lain
mundur dan menegakkan kepala, mendesis-desis, rupanya tak
kuat melihat teman mereka terbunuh. Dan Kun Houw yang
mendengar seruan Kui Lin tadi sudah bertanya,
"Siapa yang menyerangmu secara gelap, adik Lin" Di maina
orangnya?"
Kui Lm taik menjawab. Dia rupanya masih marah pada Kun
Houw, tapi kaetika kakaknya bertanya diapun melompat ke
barat. http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku lak tahu enci. Tapi bayangannya menunjukkan
seorang pemuda Kusangka dia...!" Kui Lin melengos ke arah
Kun Houw, tak berterima kasih bahwa pemuda itu telah
menyelamatkannya. Dan Kui Hoa yang tertegun oleh sikap
adiknya ini tiba tiba menyentuh lengan Kun Houw.
"Maaf, Kui Lin memang kurang ajar. Houw ko. Biarlah
kutegur dia nanti!" dan Kui Hoa yang ganti menyambar lengan
Kun Houw tahu-tahu mengajak pemuda itu mengejar adiknya.
Tapi tak ada apa-apa di tempat baru itu. Kui Lin hanya
memutar mutar dan mencari-cari orang yang menyerangnya
tadi, bayangan seorang pemuda, memekik dan memaki
kalang-kabut tapi karena tak ada siapapun kecuali mereka
bertiga akhirnya Kui Hoa mendekati adiknya ini."
"Lin-moi, kita pergi. Tak ada siapa pun di tempat ini."
"Tapi aku penasaran, enci. Aku mendengar dia tadi tertawa
dan mengejekku dari jauh...!"
"Tapi sekarang tak ada siaps pun, Lin moi. Hanya kita
bertiga yang ada di tempat ini."
"Baiklah," dan Kui Lin yang cemberut memandang encinya
bertanya, "Kita pulang ke kotaraja?"
"Tidak," Kui Hoa melirik Kun Houw. "Kita pergi bersama
Houw ko, Lin moi. Dia mengijinkan kita mencari musuh
bersama." *Hm. kalau terpaksa untuk apa. enci" sebaiknya pulang
saja ke kota raja dan biarkan dia sendiri."
Kun Houw melangkah maju, tersenyum pahit. "Lin-moi, aku
tidak merasa terpaksa untuk mengajak kalian. Aku tidak
mengijinkan, justru meminta!"
Kui Lin masih mendongkol. Dia kurang percaya, tapi setelah
encinya membujuk halus barulah gadis ini mau dan berangkat
bertiga. Mula-mula diam, tak banyak bicara. Tapi setelah
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melihat Kun Houw bersikap baik padanya dan encinya juga
mendapat perlakuan "istimewa" barulah Kui Lin percaya dan
mulai tertawa. Dia melihat Kun Houw tak bersikap dingin lagi pada encinya
itu. Hal yang membuat dia girang. Dan ketika mereka berdua
sering mencuri pandang akhirnya Kui Lin malah menggoda.
Perjalanan menjadi riang, dan begitu mereka tertawa-tawa
maka perjalanan itu seolah tamasya saja. Bukan perjalanan
untuk mencari musuh!
*** Siang itu mereka tiba di Ta-pie-san. Kun Houw tiba-tiba
mengerutkan kening, berdebar dan melupakan gurauan
sepanjang jalan, menghentikan percakapan. Dan Kui Lin yang
juga tiba-tiba tegang menarik pembicaraannya dari hal-hal
yang tidak perlu.
"Houw-ko, bagaimana sekarang?"
"Kita terus ke atas, Lin-moi. Atau kalian tunggu saja aku di
bawah." "Tidak." Kui Hoa menggeleng. "Kita datang bersama,
Houw-ko. Sebiknya bersama pula kita ke atas. Mari!"
Tapi Kui Lin yang mempunyai pikiran sendiri tiba-tiba
berkata, "Enci Hoa, sebaiknya aku mendaki dulu ke atas.
Kalian meuyusul belakangan. Aku ingin melihat apakah di
depan aman atau tidak!" dan tidak meminta persetujuan dua
orang temannya tahu-tahu Kai Lin berkelebat dan mendaki
gunung. "Lin-moi....!"
Tapi Kui Lin yang terus mengerahkan gin-kangnya sudah
berlari cepat tak perduli. Ia hanya memberi isyarat agar
encinya menunggu, dan begitu tubuhnya lenyap di atas Kui
Hoa pun menjadi gelisah.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Houw-ko, mari kita susul!'
Kun Houw mengangguk. Dia juga kurang setuju akan
tindakan Kui Lin itu, tapi ketika mereka tiba di atas tiba-tiba
mereka tertegun. Ada dua jalur yarg menyimpang diatas sini.
Satu ke kiri sedang lainnya ke kanan. Ke mana Kui Lin pergi"
Ke kanankah" Atau ke kiri"
Kun Houw bingung. "Sialan, ke mana kira-kira adikmu
mengambil jalan, Hoa-moi?"
Kui Hoa juga bingung. "Tak tahu, Houw-ko. Tapi coba-coba
kita mengambil jalan ke kanan itu. Mari...!" dan Kui Hoa yang
sudah menyambar lengan Kun Houw lalu mengajak pemuda
itu mengambil arah secara untung-untungan.
Tapi bayangan Kui Lin tak nampak. Mereka sudah berada di
pinggang gunung ketika mencari cari. Dan karena puncak
sudah dekat dan Kui Lin tentu juga ke sana akhirnya Kun
Houw meneruskan perjalanan menenangkan pikiran Kui Hoa.
"Adikmu tentu ke atas juga, Hoa-moi. Sebaiknya tak perlu
khawatir berlebih-lebihan."
"Ya." Kui Hoa mengangguk. "Tapi kuanggap ia ceroboh,
Houwko. Bagaimana kalau ia tersesat?"
"Ah, betapapun ia bukan anak kecil. Hoa-moi. Kalaupun
tersesat tentu ia dapat keluar dengan selamat. Adikmu
memiliki kepandaian cukup."
Kui Hoa tenang Ia dapat menerima kata-kata itu, dan
mereka berdua yang mendaki ke atas akhirnya meneruskan
perjalanan dengan tidak banyak khawatir. Tapi, benarkah Kui
Lin mengambil jalan yang mereka lalui" Ternyata tidak.
Karena kalau Kui Hoa mengambil jalan sebelah kanan adalah
Kui Lin mengambil jalan sebelah kiri! Gadis ini juga bingung
ketika melihat dua jalan di persimpangan itu. Tapi karena
menganggap keduanya tentu menuju puncak, maka ia pun
sembrono saja dengan mengambil jalan sesukanya, jalan di
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebelah kiri yang memang mendaki dan terus ke atas. Tapi
ketika Kui Lin tersesat menghadapi jalan buntu karena di
depannya adalah sebuah jurang yang menganga lebar
mendadak gadis ini tertegun, menaksir tak mungkin ia
melompati jurang selebar itu. Dan sementara dia tertegun
bingung tiba-tiba dilihatnya seorang pemuda tiduran di bawah
sebating pohon. Seorang pemuda yang menutupi mukanya
dengan saputangan putih.
"Hei...!" Kui Lin menghampiri, "Kemanakah jalan menuju
puncak?" Pemuda di depan dam saja. Dia rupanya tertidur benar,
terbuai ke alam mimpi. Dan Kui Lin yang mendongkol kembali
membentak dengan suara lebih keras, "Hei, mana jalan
menuju puncak?"
Pemuda itu menguap. Dia rupanya bangun, terbukti
menggerakkan badan. Tapi gerakan yang langsung diteruskan
memutar pinggang ini ternyata hanya merobah posisinya
untuk tidur lebih enak, melingkar bagai ular! Dan Kui Lin yang
tak tahan tibatiba menendang pantat orang merasa
dipermainkan. "Hei, bangun dulu. Aku bertanya padamu.....!"
Pemuda itu mencelat. Seketika dia geragapan, menubruk
pohon dan terlepas saputangannya, membuka mata lebar-
lebar. Dan begitu melompat bangun memandang Kui Lin tiba-
tiba Kui Lin terkejut dan berseru tertahan.
"Kau....?"
Kui Lin tiba-tiba mencabut pedangnya. Dia melihat pemuda
itu bukan lain adalah Sin Hong, putera pendekar Gurun
Neraka! Dan Kui Lin yang membentak keras tahu-tahu
menerjang dengan penuh kemarahan, menikam leher
lawannya itu. "Siluman jahat, terimalah kematianmu.....!"
Sin Hong tertawa. Dia memang pura-pura tidur tadi, tahu
bahwa Kui Lin bertanya dan mengira dia terbuai mimpi,
terkejut dan heran bagainana puteri Ok-ciangkun ini dapat
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
datang ke tempatnya. Seorang diri! Dan me lihat pedang
menusuk lehernya dengan ganas diapun mengejek dengan
mulut mencibir.
"Ok-siocia, selamat datang. Tapi kedatanganmu kurang
ajar, plak....!" dan Sin Hong yang sudah menangkis pedang
Kui Lin membuat pedang mental dan Kui Lin memekik, marah
dan kembali menyerang dengan tusukan dan bacokan. Tapi
Sin Hong yang sudah berlompatan ke sana ke mari mengejek
gadis ini dengan tawanya yang menyakitkan, mengelak semua
serangan gadis itu hingga Kui Lin naik pitam. Dan ketika Sin
Hong terkekeh dan semua serangan pedangnya luput tiba-tiba
Kui Lin membentak dan mengayunkan pukulan Gin-kong-
jiunya dengan tangan kiri.
"Ha-ha. boleh kau keluarkan semua kepandaianmu, nona.
Tambah lagi dengan Toh-hwe-ji yang kabarnya dimiliki
pamanmu itu!"
Kui Lin melengking. Dia terus menyerang dan menjadi
kalap, berkelebat cepat mengerahkan ginkangnya pula. Dan
ketika Ginkong jiu membantu permainan pedangnya tiba-tiba
Sin Hong dapat didesak dan mundur-mundur, memuji
kehebatan ilmu silatnya tapi belum sekalipun juga terkena
pukulannya! Dan Kui Lin yang tentu saja marah tiba-tiba
girang ketika melihat lawan mundur-mundur di belakang
jurang, agaknya lupa bahwa di belakang sana tak ada terapat
berpijak. Dan ketika satu saat Sin Hong melompat jauh
menghindari tusukan pedangnya sekonyong-konyong pemuda
itu terjeblos ke bawah dan... jatuh di dalam jurang.
"Hei....!"
Kui Lia bersorak. Dia melihat Sin Hong terjungkal, berteriak
dan terguling ke bawah, menggapaikan lengan terbelalak
kepadanya. Tapi Kui Lin yang tentu saja tak sudi menolong
sudah melihat Sin Hong lenyap meluncur ke bawah,
mendengar seruan keras di dulam jurang dan tak melihat lagi
bayangan pemuda itu, menganggap lawan tewas dengan cara
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
konyol. Tapi ketika Kui Lin menyimpan pedang dan siap
membalikkan tubuh tiba-tiba terdengar suara ketawa dan...
Sin Hong muncul di bibir jurang, merayap bagai seekor cecak.
Dan begitu melenting dengan melempar kaki ke belakang
mirip seekor kalajengking tahu-tahu Sin Hong telah berada di
depannya tak kurang suatu apa.
"Aih, kau kejam, nona. Melihat orang terjungkal kenapa
diam saja" Kau kira jurang ini tak dalam?"
Kui Lin tertegun. Dia tak mengira kalau lawannya itu dapat
keluar dengan cara demikian mudah. Sadar bahwa putera
Pendekar Gurun Neraka ini memang lihai, hebat sekali. Dan
kaget serta sadar Sin Hong mempermainkan dirinya, tiba-tiba
Kui Lin memekik dan kembali menyerang, mencabut
pedangnya. "Orang she Yap, kau benar-benar siluman, singg...!"
Sin Hong tertawa. Dia memang telah mempergunakan
ilmunya merayap di dinding itu, ilmu yang membuat
telapaknya lekat di dinding jurang, ilmu cecak. Dan melihat
Kui Lin menyerang kembali dengan marah-marah diapun
mengelak dan berlompatan ke sanasini.
"Ok-siocia, sebaiknya kau menyerah saja. Ingat, dulupun
kau telah kutangkap!"
Kui Lin memekik. Dia menjadi gusar dan malu oleh kata-
kata ini, ejekan yang membuat dia seumur hidup tak dapat
melupakan kejadian itu, karena sesungguhnya Sin Hong inilah
yang dulu merobohkannya di Wu-kian, tertawan bersama
kakakaya yang tertangkap oleh Pendekar Gurun Neraka, yang
cerdik menawan mereka berdua! Dan Kui Lin yang tentu saja
marah oleh ucapan Sin Hong sudah menyerang ganas dengan
tusukan pedang maupun pukulan Gin-kong-jiu-nya.
Tapi Sin Hong terlampau lihai. Pemuda ini dalah putera
Pendekar Gurun Neraka yang terkenal, juga murid si Naga
Bongkok yang hebat. Ditambah lagi dengan sinkang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mujijatnya yang didapat dari Bu-beng Sian-su, yang membuat
dorongannya selalu mementalkan pedang Kui Lin, bahkan
menolak balik Gin-kong-jiu yang dilancarkan gadis itu. Maka


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ketika bertubi-tubi serangan Kui Lin luput semua, mendadak
Kui Lin melakukan jurus Melontar Pedang Menghantam Bukit,
menimpukkan pedangnya sementara dengan tangan kosong
dia menghantam sekuat tenaga mendorong dada Sin Hong,
melakukan pukulan Gin-kong-jiu sekuat tenaga. Dan Sin Hong
yang tentu saja terbelalak oleh serangan ini segera
mengerahkan sinkangnya dan balas mendorong.
"Plak-dess"!"
Pedang Kui Lin runtuh. Senjata yang ditimpukkan ke dada
lawannya itu bertemu kulit yang atos, tak mampu melukai Sin
Hong dan jatuh sia-sia. Sementara pukulan Kui Lin yang
dilakukan dengan kedua tangan didorong ke depan bertemu
hawa pukulan Sin Hong yang jauh lebih kuat, menolak balik
dan langsung menghantam Kui Lin sendiri. Dan Kui Lin yang
tentu saja kaget oleh pukulannya yang membalik ini tiba-tiba
meloncat tinggi dan berjungkir balik di udara, menghindari
pukulannya sendiri yang ganti menghantam tanah, meledak
dan menumbangkan sebatang pohon di belakangnya. Tapi Kui
Lin yang terpekik memandang ke bawah tiba-tiba tersirap
darahnya dan kaget bukan main, melihat bahwa dia melayang
turun bukan di atas tanah melainkan di jurang yang
menganga itu, terlampau jauh berjungkir balik. Dan Kui Lin
yang mencelos dengan muka pucat tiba-tiba tanpa sadar
menjerit pada Sin Hoag! "Sin Hong, tolong....!"
Sin Hong terkejut. Dia melihat Kui Lin terlampau ke tengah,
jauh di bibir jurang. Dan Sin Hong yang tiba-tiba tidak berpikir
panjang lagi sudah membertak dan melesat ke depan.
Gerakannya bagai setan terbang, atau burung garuda
menyambar. Dan begitu berjumpalitan mengayun tubuh tahu-
tahu Sin Hong telah mendahului terjun dan berada di bawah
Kui Ln, yang juga meluncur ke bawah, terbelalak memandang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sin Hong yang sudah menangkap kakinya. Dan begitu
membentak serta meneruskan ayunannya Sin Hong melompat
berjungkir balik menuju seberang.
Tapi celaka, Kui Lin yang tertangkap itu memberi beban
tambahan pada Sin Hong, menjadikan gerakannya kurang
lincah dan berat, hampir mencapai jurang sebelah sana
namun gagal, kurang setombak. Dan mereka berdua yang
kembali meluncur dan terjeblos ke bawah sudah membuat Kui
Lin terpelik dan kembali menjerit.
"Sin Hong....!"
Namun Sin Hong bersikap tenang. Dia benar-benar lihai
dan patut menjadi putera Pendekar Gurun Neraka yang hebat,
tak gugup dan sejenak terbelalak oleh kegagalannya tadi,
melihat betapa mereka meluncur ke bawah dengan cepat.
Tapi Sin Hong yang melihat sebatang akar terjulur panjang
tiba-tiba menyambar akar ini dengan cepat. Tangannya yang
kuat dan kokoh sudah meraih dengan sigap, tersentak dan
membuat keduanya terguncang di udara, tiba-tiba berherti,
tertahan oleh sulur di dinding jurang ini. Dan begitu Sin Hong
membentak dan mengayun tubuhnya tahu-tahu mereka pun
sudah hinggap di dinding jurang itu, di tengah-tengah, cukup
dalam, melepas sulur dan melekat seperti cecak.
"Plak!"
Kui Lin tertegun. Dia kagum bukan main oleh kehebatan
putera Pendekar Gurun Neraka ini, terlongong dan sejanak
bersyukur bahwa mereka selamat, ngeri memandang ke
bawah ke dalam jurang yang demikian tinggi, duduk dipundak
Sin Hong dengan perasaan tergetar. Tapi begitu ingat Sin
Hong adalah musuh tibatiba Kui Lin membentak dan
mencengkeram rambut lawannya ini dengan sikap marah. "Sin
Hong, jiwamu sekarang ada di tanganku. Apa katamu
sekarang, manusia sombong?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sin Hong tertawa. "Aku tidak berkata apa-apa, nona. Tapi
bilakah kau keluar sendiri" Punyakah kau ilmu merayap seperti
yang ku miliki?"
Kui Lin tertegun. "Keparat, Kau mengancamku, Sin Hong?"
"Eh."
Sin liong kembali tertawa. "Siapa yang mengancammu, nona" Bukankah sekarang ini justeru kau
yang mengancamku" lihat, jarimu telah menyentuh ubun-ubun
kepalaku. Sekali totok tentu aku mampus!"
"Dan kau tak takut mampus?"
"Wah!" Sin Hong tertawa lebar. "Untuk apa takut mampus,
nona" Apalagi mampus disertai gadis cantik, tentu nikmat!"
"Setan....!" Kui Lin memekik. "Kau kurang ajar, Sin Hong.
Kau tak tahu aturan. Kau, ah .." dan Kui Lin yang menampar
Sin Hong tahu-tahu disambut teriakan kecil ketika Sin Hong
melepaskan tangannya, melorot di dinding jurang itu, siap
meluncur ke bawah. Tapi Sin Hong yang sengaja main-main
sudah melekatkan kembali dua telapaknya di dinding jurang,
tertawa melihat Kui Lin pucat.
"Bagaimana, nona" Kau masih mau memukulku lagi" Awas,
aku tak tanggung kalau peganganku lepas. Kau tentu
menyusul arwahku kalau aku jatuh!"
Kui Lin gemetar. Dia terpaksa berpegangan erat-erat di
pundak Sin Hong, kakinya dingin membuat Sin Hong tertawa
di dalam hati. Dan Kui Lin yang menggigil dengan muka pucat
sudah berkata, "Tidak ... tidak, Sin Hong, Aku tak akan
memukulmu lagi. Ayo naiklah!"
"Wah, aku seperti kuda tunggangan, nona" Dan nanti kau
akan membunuhku pula?"
Kui Lin gugup. "Tidak, eh.., sudahlah. Cepat naik, Sin Hong.
Aku ngeri. Aku.... aku tidak akan mambunubmu!"
"Kau janji?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, aku jinji!"
"Dan hanya itu saja janjimu?"
Kui Lin terbelalak. "Apa lagi yang kau minta?"
Sin Hong tertawa. "Aku minta upah untuk pekerjaan ini,
nona. Hitung-hitung sebagai pengganti tanganku yang pegal-
pegal." "Kau minta berapa" Seribu tail" Duaribu tail?"
"Wah, untuk apa uang, nona" Aku minta yang lain. Aku tak
butuh uang!"
Kui Lin tertegun. "Kalau begitu apa?"
Sin Hong menahan senyumnya. "Tak dapat kusebutkan di
sini. nona. Nanti saja kalau kita tiba di atas. Kau mau?"
Kui Lin terdesak, merasa kalah posisi. "Baiklah, kau cukup
cerewet, Sin Hong. Sekarang naiklah dan cepat keluarkan aku
dari sini!" Kui Lin menggigit bibir, diam-diam marah dan
gemas pada Sin Hong yang diketahuinya sengaja menggodanya. Dan Sio Hong yang tertawa penuh
kemenangan akhirnya mengangguk.
"Bagus, kalau begitu berpeganglah erat-erat pada kedua
pundakku, nona. Awas kita mulai!" dan Sin Hong yang
merayap ke atas akhirnya mulai "berjalan" seperti cecak
menepuk dan setiap kali me lekatkan telapaknya pada dinding
jurang. Dan ketika perlahan namun pasti pemuda ini merayap
naik maka Kui Lin terbelalak dan diam-diam kagum bukan
main, mengakui kehebatan pemuda itu yang tak dapat
dilakukannya. Dan ketika beberapa saat kemudian mulut
jurang mulai terlihat tiba-tiba Kui Lin mengeluh girang dan
berteriak, "Kita hampir sampai...!"
Namun Sin Hong mendadak berhenti. Dia nembuat Kui Lin
terkejut dan heran, menghentikan seruannya dan memandang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemuda itu. Dan Kui Lin. yang marah tiba-tiba menegur, "Ada
apa, Sin Hong Kenapa berhenti?"
Sin Hon tertawa. "Aku capek, nona. Ingin beristirahat
sebentar."
"Bohong! Napasmu tidak ngos-ngosan, Sin Hong, kenapa
menipu?" "Wah, kau memperhatikan jalan napasku" Kau mendengar
pula kedua lenganku yang menjerit-jerit kelelahan?"
"Jangan main-main. Aku tahu kau berpura pura saja, Sin
Hong. Ayo lekas naik agar kita segera sampai!"
"Hm, dan kemudian kau membunuhku di atas sana"
Bagaimana kalau kau tidak menepati janji?"
"Keparat!" Kui Lin marah. "Kaukira aku manusia yang suka
menjilat ludah sendiri, Sin Hong" Kau tak percaya padaku?"
Kui Lin sudah siap menampar, merah pipinya dan mangar-
mangar memandang Sin Hong. Dan Sin Hong yang melihat
gerakan tangan itu tiba-tiba menggoda dan sengaja melorot
turun. "Hei....!" Kui Lin terpekik, kaget oleh gerakan ini. Tapi Sin
Hong yang sudah melekatkan tangannya kembali sudah
tertawa memauaskan hati.
"Tanganku kaget melihat kau siap menampar lagi, nona.
Kalau kau main-main atau sengaja menakuti aku lagi jangan
salahkan kalau kita merosot ke tempat semula!"
"Tidak... !" Kui Lin gemetar. "Jangan lakukan itu, Sin Hong.
Cepat naik dan angkatlah aku ke atas. Mulut jurang tinggal
sepuluh tombak lagi!"
"Dan kau tak akan merobah janjimu?"
"Tidak. Aku tak akan menarik janjiku, Sin Hong. Kalau tidak
percaya boleh kau lempar aku ke dalam jurang!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan Sin Hong yang tertawa mendengar ini akhirnya
mengangguk dan merayap kembali. Tapi tidak seperti tadi, kali
ini Sin Hong ayal-ayalan dan sengaja memperlambat jalannya
perdakian. Ingin mengguncang perasaan lawan dan membuat
Kui Lin menahan-nahan kemarahan, sengaja menggoda dan
membuat Kui Lin menangis. Marah dan juga gemas. Dan
ketika beberapa saat kemudian bibir jurang sudah mereka
gapai dan keduanya melompat keluar maka yang pertama kali
dilakukan Kui Lin adalah... menggaplok pemuda ini.
"Sin Hong, kau pemuda kurang ajar. Sengaja main-main
untuk menggodaku berlama-lama..... plak-plak!"
Sin Hong terpelanting. Dia terbelalak dan"
>>Halaman 56 " 57 enggak ada>>
pedang dengan tangan telanjang. Dan ketika beberapa saat
kemudian Kui Lin didesak mundur-mundur dan terjepit oleh
pukulan Sin Hong yang banyak menggunakan tenaga saktinya
tiba-tiba pedang di tangan Kui Lin mencelat, terlepas oleh
pukulan Sin Hong yang kuat. Dan ketika Sin Hong menendang
gadis itu mengenai lututnya tiba-tiba, Kui Lin mendeprok dan
mengeluh roboh!
"Aduh...!"
Sin Hong tertawa. Dia langsung membuat gadis itu tak
berdaya dengan totokannya, melihat Kui Lin melotot dan
memaki. Tapi begitu rebah dan tak berkutik lagi di atas tanah
segera Sin Hong menghampirinya dan memungut pedang Kui
Lin. "Bagaimana, nona" Sekarang kau betul-betul menyerah?"
"Menyerah hidungmu. Sin Hong. Kau licik dan curang
menotok lututku!"
"Wah, kalau tidak begitu mana mungkin kau roboh nona"
Kau sendiri yang minta kurobohkan, dan sekarang setelah
roboh masih juga mengomel. Terlalu!" Sin Hong yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyimpan pedang Kui Lin sudah mengikat gadis ini dengan
akar pohon, tertawa dan mendongkol juga me lihat lawan
memakinya curang. Dan tak perduli serta gemas pada Kui Lin
yang rupanya tak mau kalah tiba-tiba Sin Hong menyeru
dan.... menarik tawanannya itu.
"Ok-siocia, kau patut dihukum. Sekarang kau harus
menghadap ayah ibuku dengan cara begini. Biar disangka babi
guling!" Kui Lin marah-marah. Dia tentu saja terhina dan marah
bukan main, dan ketika Sin Hong menariknya di tanah berbatu
tiba tiba Kui Lin menjerit "Sin Hong, kau pemuda tak tahu
sopan, bajuku robekrobek. Keparat kau!"
Sin Hong berhenti. Dia melihat pakaian Kui Lin memang
robekrobek, memperlihatkan kulit tubuhnya yang putih halus,
tidak terluka karena Kui Lin memiliki Hoat-tek-kim-cong ko.
Tapi Sin Hong yang menyeringai lebar sudah tertawa dan....
kembali menyeret Kui Lin.
"Salahmu, nona. Kenapa memasuki tempat ini tanpa ijin"
Kau memang harus dihukum, dan inilah hukumannya!"
Kui Lin mencak-mencak. Ia melihat Sin Hong tak perduli.
memaki kalang kabut, dan ketika Sin Hong membawanya ke
tempat yang penuh onak dan duri hingga bajunya robek
sampai di pundak tiba-tiba Kui Lin menangis dan memaki Sin
Hong sebagai manusia cabul, sengaja membuatnya begitu
agar dapat menonton tubuh wanita. Dan Sin Hong yang
berhenti merdadak tiba-tiba memutar tubuhnya, terbelalak
marah. "Apa cabul" Kau memakiku seperti itu?"
"Ya. kau pemuda cabul. Sin Hong. Kau sengaja membuatku
seperti ini agar mata keranjangmu dapat melahap tubuh
wanita! Kau laki-laki hina kau pemuda yang diam-diam
menyimpan pikiran kotor. Kau..."
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Plak."' Sin Hong tiba-tiba menampar Kui Lin. Dia marah
dan tersinggung sekali oleh kata-kata gadis itu, hampir
meremas mulut yang tajam dan menyengat ini. Tapi melihat
Kui Lin terguling dan matanya membentur tubuh yang
setengah telanjang dari pundak ke bawah tiba-tiba Sin Hong


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tertegun dan bengong, melihat Kui Lin menangis dan memaki-
makinya kembali. Dan ketika Kui Lin memaki matanya yang
disebut "mata iblis" kerena me lotot memandang pundaknya
tiba-tiba Sin Hong terkejut dan sadar, melengos dsn cepat
memutar tubuh, melepas bajunya. Dan begitu melempar
tanpa menoleh tahu-tahu baju itu telah menakup di pundak
Kui Lin. melindungi tubuhnya yang setengah telanjang.
"Nona, aku bukan manusia cabul. Kau lihat sekarang
buktinya!"
Kui Lin tertegun. Dia melihat baju Sin Hong telah menutup
tubuhnya, melihat Sin Hong bertelanjang dada dan berdiri
membelakanginya, melihat punggung yang kokoh dan tampak
tegap itu ganti terkejut. Dan sementara dia terbelalak tahu-
tahu Sin Hong telah melempar talinya dan menyambar
tubuhnya,dipanggul di atas pundak.
"Kau masih menolak?"
Kui Lin diam. "Nah, kalau begitu jangan serewel lagi. Aku akan
melemparmu kedalam jurang kalau kau memakiku sebagai
pemuda cabul!" dan Sin Hong yang tidak banyak cakap lagi
memanggul tawanannya lalu meloncat dan terbang ke puncak
membawa Kui Lin, membiarkan bajunya di pundak gadis itu
sementara dia sendiri bertelanjang dada. Dan karena Kui Lin
diletakkan di punggung dan pinggul gadis itu dipeluk Sin Hong
maka Kui Lin menggigit bibir harus "mencium" punggung
pemuda ini, punggung yang berkeringat namun harum! Dan
Kui Lin yang sebentar saja mengeluh di dalam hati tiba-tiba
menangis dan jengah bukan main.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seumur hidup, baru kali itu dia "dipanggul" seorang
pemuda. Bahkan bersentuhan langsung dengan punggung
seorang laki-laki, punggung yang telanjang namun entah
kenapa membawa debaran aneh di hatinya. Punggung yang
kokoh dan membuat dia tertarik. Dan ketika Sin Hong
membawanya sambil melompat-lompat tibatiba saja Kui Lin
terbuai perasaan yang bermacam-macam serta mengherankan. Mula-mula dia ingin marah, meronta dan
mengamuk di punggung ini. Tapi setelah Sin Hong tak
menunjukkan kekurangajaran apapun dan cara memeluk
tubuhnya juga dilakukan secara sopan oleh Sin Hong tiba-tiba
saja Kui Lin merasa nikmat dan justeru "angler" (keenakan),
meram-melek dan lupa pada tangisnya, berdebar memandang
punggung yang berkilat oleh keringat itu, punggung yaug
bersih, punggung yang dirasa berbau harum. Dan Kui Lin yang
baru kali itu mencium "bau" laki-laki tibatiba saja mengeluh
dan terguncang oleh asmara. Luar biasa sekali.
Kui Lin tak tahu apa yang terjadi. Namun ketika jantungnya
berdenyut kencang dan punggung Sin Hong selalu terbayang
di matanya tiba-tiba Kui Lin menggigit bibir dan jengah bukan
main. Malu pada diri sendiri. Malu pada naluri kewanitaannya
yang bekerja otomatis. Dan Ketika Sin Hong tiba di puncak
dan pemuda itu melompati pagar halaman rumah tiba-tiba dua
saruan meluncur berbareng.
"Lin-moi.....!"
"Ayah!"
Kui Lin tertegun. Ia melihat encinya dan Kun Houw telah
berada di tempat itu, berdiri berhadapan dengan tiga orang
wanita cantik dan seorang laki-laki gagah perkasa, yang bukan
lain adalah Pendekar Gurun Neraka bersama dua isterinya dan
Bi Lan, yang terbelalak memandangnya karena dipanggul Sin
Hong. Dan Sin Hong yang cepat menurunkan gadis ini dan
terkejut memandang Kun Houw sudah buru-buru menghampiri
dan tampak girang.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Houw-ko, kau sudah sadar" Kau datang untuk memenuhi
permintaan ayah?"
Kun Houw mengerutkan keningnya tak menjawab. Dia baru
saja tiba di tempat itu bersama Kui Hoa, disambut Pendekar
Gurun Neraka dan dua isterinya, serta Bi Lan yang muncul
terakhir. Dan pertanyaan Sin Hong yang menyangka dia
datang karena sudah tidak membantu Ok-ciangkun membuatnya gelap dan tidak segera menjawab. Dan Bi Lan
yang melengking mendahului mengejutkan kakaknya.
"Kun Houw ke sini untuk menangkap ayah Hong-ko. Dia
masih tersesat dan memusuhi kita!"
Sin Hong terkejut. "Benarkah, Houw-ko?"
Pendekar Gurun Neraka tiba-tiba menyambut maju. "Apa
yang dikata adikmu benar, Sin Hong. Kun Houw datang untuk
menangkap aku."
"Terlalu!" Sin Hong menjadi marah. "Kau tak sadar akan
kesesatanmu ini, Houw-ko" Kau datang untuk menangkap
ayah" Ah, kau memang........"
Jilid 25 http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
JILID XXV "DIA memang iblis!" Ceng Bi tiba-tiba melengking,
memotong kalimat Sin Hong dan mengejutkan semua orang.
Dan belum Sin Hong mencegah ibunya maka wanita ini telah
melompat ke depan dengan muka merah padam. "Kun Houw,
beri tahu kepada kami apa kesalahan suamiku kepadamu.
Dulu kau datang dengan tudingan suamiku membunuh ibumu.
Sekarang, setelah kau tahu duduk persoalan sebenarnya
apalagi yang kau maui" Benarkah suamiku membunuh ibumu"
Kalau tidak, alasan apalagi yang kau bawa untuk memusuhi
suamiku" Dosa apakah yang dia perbuat kepadamu hingga
kau menusuhi ayah kandung sendiri?"
Kun Houw pucat. Dia terbelalak oleh berondongan yang
berapi-api dan isteri nomor dua Pendekar Gurun Neraka itu,
ibu tiri, putri Ciok thouw Taihiap Souw Ki Beng yang terkenal
galak dan keras, psrsis mendiang ayahnya yang baru tewas
ditangan Hun Kiat itu. Dan Kun Houw yang tentu saja tak
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dapat menjawab pertanyaan ini seketika mcnjublak dengan
muka tertampar.
Benar. Kesalahan apalagi yang dilakukan Pendekar Gurun
Neraka secara pribadi kepadanya" Bukankah justeru dia yang
melakukan kesalahan berulang-ulang" Pertama, dulu dia
menuduh dan membenci pendekar ini karena disangka
membunuh ibunya, ibu angkat yang dulu disangka ibu
kandung. Yakni Bwee Li yang ternyata bekas selir raja muda
Yung chang itu. Jadi dia salah alamat dan seharusnya minta
maaf. Tapi, belum dia me lakukan itu tahu-tahu dia terlibat
dalam kesalahan kedua. Menghadapi pendekar ini sebagai
musuh ketika mereka bertemu di Wu-kian, ketika pertempuran
berkobar hingga Bu Wi Hosiang dan Thian Kong Cinjin tewas.
Lalu, belum juga dia menebus semuanya itu sekarang untuk
ketiga kalinya dia datang untuk menangkap Pendekar Gurun
Neraka. Padahal, secara pribadi pendekar itu tak mempunyai
kesalahan sedikiipun juga. Tak ada urusan hingga harus
dikejar-kejar secara pribadi! Jadi bagaimana dia harus
menjawab ibu Sin Hong yang marah itu" Dan apa pula yang
harus dijawabnya"
Kun Houw terpukul. Sesungguhnya dia memang terjebak
dalam nasib yang amat buruk. Kesialan yang membawa dia
pada buntut yang panjang. Gara-gara pertempuran dengan
Ok-ciangkun dulu. Pertaruhannya yang gagal! Dan Kun Houw
yang tertegun tak dapat menjawab tiba-tiba merasa hatinya
sakit bukan main. Pedih dan ingin menangis. Tapi Kun Houw
yang gemetar menahan diri memejamkan mata. menggigit
bibir kuat-kuat. Tak mau memberi tahu apa yang
sesungguhnya menyebabkan dia memusuhi ayahnya serdiri.
Tak mau memberi tahu bahwa sesungguhnya dia sendiri
terjebak oleh Ok ciangkun. Dimana sebagai seorang jantan dia
harus menepati janjinya, membantu panglima itu. Setahun!
Dan Kun Houw yang tiba-tiba berkeringat mukanya mendadak
kelu tak dapat menjawab.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi Kui Hoa melangkah maju. Dia tahu apa yang
menyulitkan pemuda ini, maklum bahwa Kun Houw diremas-
remas perasaannya dan hancur menghadapi berondongan
Ceng Bi. Maka mengedikkan kepala membela kekasihnya dia
berkata, "Kun Houw datang bukan untuk pribadi, hujin Tapi
sebagai utusan ayahku yang datang mewakili urusan kerajaan.
Ini urusan pemberontak, bukan perorangan!"
"Hm, dan kenapa Kun Houw harus membantu ayahmu"
Bukankah karena kesesatannya berpikir?" Ceng Bi menjengek.
"Kelompokmu adalah kelompok manusia-manusia busuk,
bocah-ingusan. Tak perlu membela Kun Houw kalau dia
bersalah!"
Kui Hoa marah. "Kun Houw membantu bukan karena
kesesatannya berpikir, hujin. Justeru menunjukkan kegagahannya sebagai seorang jantan. Dia kalah bertaruh dan
karena itu menepati janji taruhannya!"
Ceng Bi melengah. Tapi Pendekar Gurun Neraka yang
mendahului bertanya mengerutkan keningnya, "Janji taruhan
tentang apa, nona" Apa maksudmu?"
Kui Hoa ganti menjengek. "Kun Houw kalah bertaruh
dengan ayahku, Pendekar Gurun Neraka. Mereka mengadakan
pertandingan dimana yang kalah harus tunduk pada yang
menang. Dan Kun Houw kalah. Maka dia menepati janjinya
dan membantu karena tak mau menjilat kata-kata sendiri"
Pendekar Gurun Neraka tertegun. Dia dan semua orang
yang ada di s itu terbelalak. Dan Pendekar Gurun Neraka yang
menghela napas diam-diam memaki panglima she Ok itu.
Maklum telah terjadi sesuatu yang telah diatur. Bahwa ada
semacam rencana dari panglima itu yang memang sejak
mudanya telah memusuhi dirinya. Tapi tersenyum dan
mengangguk-angguk pendekar ini memandang Kun Houw,
melihat bahwa kegagahan pemuda ini telah "diperalat" Ok-
ciangkur, yang cerdik dan memang berbahaya. Dan prihatin
memandang puteranya dari mendiang iblis betina Tok-sim
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pedang Asmara 8 Pendekar Remaja Karya Kho Ping Hoo Panji Sakti ( Jit Goat Seng Sim Ki) 7
^