Pencarian

Pedang Medali Naga 21

Pedang Medali Naga Karya Batara Bagian 21


binatang yang lengkap tapi dalam bentuk "mini". Dan Shi Shih
yang minta sebuah permintaan lagi untuk menghilangkan
dukanya itu mengharap isinya beserta tamannya yang luas
itum harus dibangun sehebat hebatnya, indah dan paling
cantik di dunia. Memiliki seribu kamar yang cukup untuk
menampung seluruh penduduk kota raja. Dan Kaisar yang
tentu saja kelabakan oleh permintaan yang ganjil ini jadi
kalang kabut dan repot.
Tapi Kaisar kembali menunjukkan bukti cintanya yang
hebat. Menurut taksiran istana baru itu menelan biaya sejuta
tail emas. Jumlah yang tidak sedikit dan dapat dibayangkan
betapa besarnya. Karena kas istana sendiri waktu itu hanya
menyimpan sekitar separoh dari taksiran biaya itu. Maka
melihat kekurangan untuk membangun istana selirnya tercinta
akhirnya Kaisar memutuskan menaikkan pajak dan menimpakan kekurangan biaya itu pada rakyat, atas
keputusan bersama yang dipimpin Po-taijin.
"Hamba kira rakyat kita mampu menunjang kurangnya
biaya ini Sri Baginda. Karena kita telah memiliki rakyat yang
makmur dan hidup sejahtera," begitu Po-taijin mulai berucap,
memberi tahu Sri Baginda bahwa rakyat mereka kuat dan
kaya. Tak jadi apa dengan naikkan sedikit pajak. Dan Kaisar
yang tentu saja percaya omongan menterinya, langsung
mengangguk dan mengira begitu. Melihat bahwa sebagian
besar menterinya, kalau tak mau dikata semua, tak ada yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hidup kekurangan dan serba cukup. Maka mengukur baju
rakyat dengan baju para menterinya ini Kaisar mengangguk
dan setuju untuk mendapat dana dari rakyat kecilnya itu. T ak
tahu betapa diam-diam rakyat marah-marah dan mencak-
mencak dibuatnya gusar dan banyak diantaranya tak setuju
pada rencana membangun istana baru ini. Yang amat luas tapi
menghabiskan dana! Tapi rakyat kecil yang tak dapat berbuat
dan selamanya terpojok sebagai kaum yang tak berdaya
akhirnya menurut saja dan "menyumbang" seperti apa yang
diinginkan Kaisar, membayar pajak dalam jumlah yang lebih
tinggi.Dan ketika biaya terkumpul dan tiga bulan kemudian
istana itu mulai dibangun maka terjadilah kerja keras yang
kembali dilimpahkan pada orang-orang kecil ini.
Kaum cerdik pandai diundang. Ahli-ahli bangunan
dikumpulkan. Dan ketika enam bulan kemudian istana itu
berdiri dengan megah di lereng gunung Lin-yen-san akhirnya
istana vang mnghabiskan biaya besar ini dinamai "Kwan-wa-
kung . Artinya, Istana Si Cantik. Karena istana itu memang
benar-benar cantik dan luar biasa sekali. Baik besarnya
maupun indahnya. Mampu menampung seluruh penduduk
kota raja dengan seribu kamarnya yang besar-besar itu.
Belum tamannya yang menghabiskan tanah kosong sekitar
seratus hektar dengan gunung gunungan di sana-sini Ditata
nyeni dengan rumput-rumput hijau menyegarkan mata. Dan
ketika istana itu berdiri dan Kaisar membawa selirnya ke sini
barulah saat itu Shi Shih mau melayani laki laki tua ini satelah
membuat Sri Baginda "berpuasa" sembilan bulan lebih !
"Ah, kau terlalu. Shi Shih. Kenapa demikian lama masa
berkabungmu itu" Tak tahukah kau betapa rindu dan
dendamku padamu?" begitu Kaisar mengomel, menegur
selirnya ini yang sekian Iama membuat dia kehausan. Haus
akan belai sayang dan permainan cinta selirnya itu yang
membuat dia mabok luar dalam. Tapi Shi Shih yang tersenyum
tenang mengusap dada laki-laki tua ini.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sri Baginda, paduka mempunyai banyak selir. Ratusan
jumlahnya. Masa perkabungan hamba membuat paduka
menderta" Bukankah paduka dapat lari dari pelukan selir yang
satu ke pelukan selir yang lain?"
"Ah," Kaisar balas mengusap paha selir ini. "Mereka tak
seperti kau, Shi Shih. Mereka tak sepandai kau melayani aku.
Selir-selir itu goblok. Mereka hanya menang penampilan tapi
goblok dalam permainan di atas ranjangl"
Shi Shih tersenyum. "Paduka berolok-olok?"
"Siapa berolok olok?" Kaisar gemas. "Aku bicara
sebenarnya, Shi Shih. Mereka tak seperti kau yang pardai luar
dalam!" Shi Shih akhirnya tertawa, geli mendengar omongan Kaisar
ini. Dan Kaisar yang memeluk dan mendekapnya sayang
akhirnya minta selirnya itu memijit-mijit, isyarat pertama
sebelum semuanya dimulai. Dan Shi Shih yang tentu saja tahu
akan arti permintaan ini lalu membelai dan melayani Kaisar,
Menina-bobok laki-laki tua itu dengan suaranya yang halus
merdu, menambah pula dengan sentuhan cinta yang
membuat Kaisar mulai mengerang Dan ketika segalanya siap
dan Kaisar mencium selirnya itu akhirnya Shi Shih di gulingkan
dan roboh dalam pelukan Kaisar ini.
Untuk pertama kalinya sejak sembilan bulan Shi Shih
memberi jatah. Dan Kaisar yang tentu saja mabok dan tergila-
gila oleh layanan selirnya itu akhirnya tiga hari berturut-turut
tak mau ke luar kamar. Tenggelam dalam madu berahi yang
membuat Kaisar lupa segala. Dan ketika hari ke empat Sri
Baginda turun dari pembaringannya tiba-tiba seorang
pengawal muncul dengan sikap ketakutan, bingung dan
gugup. "Sri Baginda, Ok-ciangkun datang menghadap. Ada berita
penting dari kota raja!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kaisar terkejut. T iga hari ini dia memang memberi perintah
kepada semua pembantunya agar tak mengganggu "bulan
madunya" itu. Bahkan memberi waktu seminggu agar semua
menteri dan penasihat istana tak ada yang datang ke istana
Kwan-wa kung. Tak mau ketenangannya bersama selir
tercinta itu diganggu. Maka mendengar Ok-ciangkun
menghadap dan panglima itu datang mengganggunya tiba-
tiba Kaisar tak senang dan mengerutkan alisnya. Tapi karena
panglima itu adalah orang penting baginya dan seluruh
angkatan perang berada di tampuk pimpinan panglima ini
akhirnya Kaisar menyuruh panglimanya itu maju menghadap.
Dan Ok-ciangkun datang dengan muka pucat.
"Ampun, hamba membawa berita tak menyenangkan Sri
Baginda. Di kota raja timbul pemberontakan!"
"Apa?" Kaisar terkejut. "Siapa yang memberontak,
ciangkun. Siapa jahanam itu?"
Panglima Ok menjatuhkan diri berlutut, melirik Shi Shih
yang duduk di sebelah kiri junjungannya. Dan Kaisar yang
terbelilak melihat panglima ini tak segera menjawab lalu
bangkit berdiri dengan muka merah "Ciangkun, siapa
pemberontak itu" Dan bagaimana bisa berada di kota raja?"
Panglima ini menggigil. "Kun Houw, Sri Baginda. Pasukan
cadangan yang dipimpin bocah itu!"
"Apa. Kun Houw" Bocah yang kuberi kedudukan itu" Kaisar
kaget bukan main melihat panglimanya mengangguk dan
kembali melirik selirnya. Dan Shi Shih yang pura-pura kaget
dan ikut berobah mukanya tiba-tiba bangkit berdiri
membentak panglima ini.
"Ok-ciangkun, jangan main-main kau. Kun Houw adalah
orang kepercayaanku!'
Ok Ciangkun memandang dingin. "Ya, hamba tahu, sri
paduka selir. Tapi hamba tidak memfitnah atau melempar
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
omongan kosong bahwa pemuda itu yang memberontak
bersama pasukannya!"
Jilid 31 "AH!" kaisar pucat. "Bagaimana itu bisa terjadi, ciangkun"
Bagaimana anak itu mengadakan pemberontakan di kotaraja?"
dan Ok-Ciangkun yang menceritakan kejadian ini dari awal
akhirnya bercerita menerangkan apa yang sesungguhnya
terjadi. Dan untuk mengetahui cerita ini dengan lengkap mari
kita lihat apa yang terjadi diistana.
" O "
Seperti kita ketahui, pengabdian Kun Houw pada selir
tercinta itu sekarang lain dengan beberapa waktu yang lalu.
Pemuda ini terkesan hebat oleh kenyataan di dalam kamar
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang dilihat antara selir itu dengan Fan - ciangkun. Terharu
bukan main oleh pengorbanan yang dinilainya luar biasa itu,
memberikan kekasih kepada orang lain.
Demi perjuangan. Dan karena Kun Houw sedari waktu itu
juga merasakan arti cinta dan bagaimana rasanya mempunyai
kekasih maka apa yang dilihat didalam kamar selir itu antara
Fan - Ciangkun dengan Shi Shih dianggapnya hebat sekali.
Dia sendiri agaknya tak sanggup berkorban seperti itu.
Jangankan memberikan kekasih, baru me lihat Kui Hoa
diganggu Hun Kiat saja dia sudah marah bukan main dan
hendak membunuh pemuda itu. Maka, termangu dan kagum
bukan main kepada Shi Shih dan Fan Li, diam-diam Kun Hoiw
merasa malu hati. Malu terhadap diri sendiri. Malu bahwa dia
belum memberikan apapun pada orang orang gagah itu.
Melihat sudah sepatutnya dia membantu Yueh menghancurkan Wu. Dan karena Shi Shih telah memberinya
kedudukan lewat Sri baginda dan pasukan cadangan siap
dibentuk, maka berdua bersama selir itu Kun Houw mulai
mengadakan gerakan bawah tanah.
Dan disinilah Kun Houw kagum bukan main. Dia melihat
selir itu berhasil mempengaruhi sebagian besar pembantu-
pembantu kaisar. kecuali Ok Ciangkun. Mengikat menteri-
menteri istana dengan bersikap royal memberi hadiah, baik
kedudukan maupun harta. Dan karena manusia memang
lemah terhadap hal-hal yang berbau duniawi, maka dengan
begini mau tak mau akhirnya menteri-menteri itu menjadi
hamba Shi Shih. apa lagi Shi Shih adalah orang yang amat
disayang kaisar. Semua kata-katanya diturut dan hampir tak
ada yang ditolak. Dan Shi Shih yang berhasil menggaet begini
banyak menteri akhirnya menyuruh menteri-menteri itu korup.
Menyeluruh!! Kun Houw tertegun. Dia melihat selir itu terang-terangan
memberi perintah pada menteri-menteri yang menjadi kaki
tangannya ini untuk me lakukan korup besar-besaran.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menggendutkan perut sendiri, menindas rakyat kecil. Dan
karena perbuatan korup ini memang atas suruhan selir ini dan
semua rahasia itu diketahui sang selir, otomatis semua
menteri tunduk dan taat kepada selir ini.
Shi Shih memberi kesenangan kepada mereka. Menimbun
harta dan kegembiraan hidup sepanjang hari. Siapa tak mau
dah menolak rejeki itu" Ah... terlalu sayang. Terlalu bodoh itu!
Dan semua menteri yang korup atas suruhan selir ini akhirnya
menurut saja apa yang diperintahkan selir itu. Termasuk
menghianati kaisar dan diam-diam menyeludupkan orang-
orang Ho-han hwe ke dalam pasukan cadangan!
Nah, itulah. Shi shih mulai "menyetir" mereka. Para menteri
korup yang tak peduli lagi akan keselamatan istana mulai
disuruh ini-itu menyiapkan gagasan-gagasna besar yagn
disusun selir ini. Memperkenalkan Kun Houw sebagai orang
kepercayaannya setelah Po-taijin. Dan karena lama-kelamaan
kedudukan Kun Houw sterus menanjak dan Shi Shih
menunjukkan perhatiannya yang demikian besar kepada
pemuda ini, akhirnya Po-Taijin malah menjadi orang
kepercayaannya kedua setelah Kun Houw. Terbalik!
Tapi Po T aijin tak sakit hati. Dia tahu kelebihan Kun Houw.
Orang yang pernah menjadi pembantu Ok Ciangkun dan
menyelamatkan kaisar. Hal yang termasuk jasa besar terhadap
negara. Dan kedudukan Kun Houw yang kian kuat berkat
pengaruh Shi Shih akhirnya disegani menteri-menteri korup itu
yag melihat Kun Houw sering mewakili sang selir dalam
urusan-urusan penting. Termasuk mengatur ini-itu menjalankan roda pemerintahan. Hal yang sebetulnya sudah
"menyeleweng" dari kedudukan Kun Houw sebagai kepala
pasukan cadangan! Tapi karena Kun Houw adalah orang
kepercayaan Shi Shih sedangkan selir itu adalah orang
kesayangan kaisar maka tak ada yang berani mengganggu
pemuda ini, kecuali... Hun Kiat dan guru-gurunya itu termasuk
Sam-hek Bi-khwi yang diam-diam iri oleh keberuntungan Kun
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Houw. Maka ketika suatu hari Kun Houw memeriksa
pasukannya yang diam-diam mulai "diselundupi" orang-orang
Ho han-hwe mendadak Hun Kiat muncul mengejutkan pemuda
ini. "Hei, siapa itu, Kun Houw" Bukankah dia si Golok Kilat
Kwee Cin.?"
Kun Houw terkejut. Dia baru berbisik-bisik menghadapi dua
orang laki-laki yang baru datang, seorang diantaranya adalah
laki-laki kurus berkumis panjang, yakin si Golok K ilat K wee Cin
yang dituding Hun Kiat itu. Orang yang dulu pernah dilihat
Hun Kiat di puncak Beng-san, yakni ketika terjadi ribut-ribut
disana atas kematian Ciok Thouw Taihiap. Dan Kun Houw
yang tentu saja terbelalak melihat datangnya Hun Kiat, tiba-
tiba bangkit mendorong mejanya menghadapi pemuda itu,
kaget dan marah.
"Hun Kiat, ini bukan wilayahmu. Sebaiknya kau kembali
ketempatmu sendiri dan tak perlu berbuat onar."


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ha..ha..." Hun Kiat mengejek "Aku datang justeru karena
aku melihat laki-laki ini Kun Houw. Dia tampaknya si Golok
Kilat Kwee Cin!" lalu menghampiri laki-laki ini dengan sikap
mengancam, Hun Kiat membentak.
"Kau si Golok Kilat, bukan?"
Kwee Cin terang tak mengaku."Tidak, aku..."
Kun Houw mendahului, "Dia anggauta pasukan cadangan.
Hun Kiat. Dia Lao Kim yang datang diantar saudaranya!"
"Bohong!" Hun Kiat tiba-tiba membentak. "Dia adalah si
Golok Kilat." dan sementara orang tertegun oleh bentakannya
tahu-tahu pemuda ini berkelebat mencengkram laki-laki itu,
langsung meremas tenggorokannya dengan serangan yang
mematikan. Dan Kwee Cin yang tentu saja kaget langsung
melempar diri mencabut goloknya.
"Swing..!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kwee Cin terguling-guling. Dia selamat dan melompat
bangun dengan mata mendelik. Dan Hun Kiat yang tertawa
melihat orang mencabut golok tiba-tiba memandang Kun
Houw dan mengancam dengan ketawanya yang serak.
"Kun Houw, kau tampaknya memasukkan mata-mata.
Orang ini jelas si Golok Kilat!"
Kun Houw tertegun. Dia mau menjawab, tapi Hun Kiat yang
bersiul nyaring tiba-tiba disambut dua bayangan yang
melompat masuk. Dan begitu Kun Houw melihat siapa yang
datang tiba-tiba pemuda ini menggigil dan pucat mukanya.
Melihat Mayat Hidup dan Mu Ba ada disitu, berdiri disamping
Hun Kiat dengan mata jelalatan.
Dan ketika Hun Kiat tertawa dan Mu Ba bertanya apa
maksudnya pemuda itu memanggilnya maka Hun Kiat sudah
menuding s i Golok Kilat Kwee Cin.
"Suhu, siapa orang ini menurut pendapatmu?"
Mu Ba terbelalak. Dia mengingat-ingat, tapi Mayat Hidup
yang lebih dulu mengenal, tiba-tiba terkekeh dan batuk-batuk.
"Wah, dia s i Golok K ilat K wee Cin. Ada apa tikus busuk ini ada
disini?" Mu Ba ingat. "Benar. dia si Golok Kilat itu. Ada apa datang
kesini?" Dan Hun Kiat yang tertawa menjawab lalu
memandang gurunya itu.
"Kun Houw memasukkannya sebagai pasukan cadangan,
suhu. Rupanya diam-diam ada yang tidak beres yang
dilakukan Kun Houw."
"Wah.. Penghianatan?"
"Begitu agaknya!" Hun Kiat mengejek. "Karena itu kita
geledah tempat ini, suhu. Bawa dan tangkap si Golok Kilat
itu." http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kun Houw marah."Hun Kiat, ini bukan wilayahmu untuk
mengambil keputusan. Jangan coba-coba membuat onar atau
ribut." "Kau mau apa?" Hun Kiat menantang. "Ini bukti kerjamu
yang tidak beres, Kun Houw. aku mau melaporkannya pada sri
baginda dan Ok-ciangkun."
Kun Houw me lompat maju. "Kau tak dapat membawanya
begitu saja Hun Kiat. Lao Kim adalah orangku yang tidak
dapat dibawa-bawa begitu saja. Kau sebaiknya panggil Ok-
ciangkun itu kemari atau bawa surat perintah penangkapan!"
Kun Houw bingung, marah tapi juga khawatir rahasianya bakal
terbongkar. Dibongkar si iblis busuk ini. Pemuda yang
sesungguhnya menjadi musuh besarnya! Tapi Hun Kiat yang
tertawa mengejek, tiba-tiba maju menyambutnya dan
menyuruh dua orang suhunya itu menangkap si Golok K ilat.
"Suhu, bawa saja si Golok Kilat itu. Anggap saja perintahku
adalah suara kaisar!"
Mu Ba dan Mayat Hidup tertawa. Mereka melihat Kun Houw
siap dihadapi muridnya itu. Hun Kiat yang kini memiliki
kepandaian tinggi berkat sinkang Ciok thouw taihiap.
Kepandaian yang teru terang mereka akui lebih tinggi dari
mereka. Terutama sinkang Hun Kiat yang hebat luar biasa itu
Warisan Ciok thouw taihiap. Dan begitu keduanya mendengar
Hun Kiat bicara seperti seorang kaisar, tiba-tiba keduanya
menubruk dan menangkap si Golok K ilat itu.
"Orang she Kwee, kau mengaku saja terang-terangan. tak
perlu menyamar!"
Kwee Cin terkejut, dia melihat posisi Kun Houw dan dirinya
berada dalam bahaya, marah dan gentar pula Hun Kiat yang
menangkapnya basah itu, mengenali dirinya sebagai Golok
Kilat anggota Ho han hwe. Tapi Kun Houw yang tak
membiarkan dua iblis itu membekuk Kwee Cin tiba-tiba
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membentak dan mendorong lawannya, berkelebat maju
mengerahkan Jing-liong sin kangnya.
"Mu Ba. pergi kau.. jangan kurang ajar..!"
Tapi Hun Kiat juga tak tinggal diam. Pemuda ini sudah
memasang kewaspadaan melihat gerak-gerik Kun Houw. Maka
begitu lawannya itu menghantam suhunya, tahu-tahu diapun
berkelebat menghantam punggung Kun Houw dengan pukulan
Pek Hong Ciang. ilmu yang dipelajarinya dari mendiang Ciok
thouw taihiap. "Kun Houw, kau yang kurang ajar. Rupanya kau sengaja
menyembunyikan pengkhianat.!"
Kun Houw terpental, Dia sedang menyerang Mu Ba dan
Mayat Hidup yang saat itu menubruk Kwee Cin, mencelat dan
bergulingan oleh pukulan curang Hun Kiat! Tapi Mayat Hidup
dan Mu Ba yang juga terdorong oleh angin pukulan Jing long-
kang terhuyung dan marah membelalakan matanya, maju
kembali dan ragu memandang Kun Houw. tapi Hun Kiat yang
mengejar dan menghadang Kun Houw sudah berteriak pada
dua orang gurunya itu.
"Suhu, tangkap saja Lao Kim gadungan itu. Dia si Golok
Kilat. aku yakin!"
Mu Ba dan rekannya bergerak. Mereka tenang setelah Hun
Kiat menghadang Kun Hou, dan keduanya yang tertawa
melompat kedepan tiba-tiba kembali menubruk K wee Cin yang
menggigil memegang goloknya itu, mengacuh dan maklum
bahaya maut sedang mengancam dirinya. Bahkan mungkin
juga Kun Houw. Maka melihat dua iblis itu menyerangnya dan
tampak bernafsu menyerang nya dna tampak bernafsu
menangkap dirinya, tiba-tiba si Golok Kilat meraung dan
memapak dengan putaran goloknya.
"Mayat Hidup, kalian menghina komandanku... sing-sing..!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mayat Hidup terkekeh. Dia geli me lihat si Golok Kilat
mencoba menyerangnya, perbuatan yang dianggapnya lucu
dan tolol. Maka mencengkeram dan menyentik jarinya
mengerahkan Coan kut-ci (Jari Penusuk Tulang) tiba-tiba iblis
tinggi kurus ini menyambut golok lawan dengan kuku
hitamnya itu, kuku yang kotor namun keras seperti baja. Dan
begitu golok bertemu kuku jarinya tiba-tiba golok patah dan
putus menjadi dua!
"Pletak!"
Si Golok Kilat terkejut. Dia memang tahu kesaktian
lawannya ini. Maklum kepandaian sendiri tak mungkin dipakai
menghadapai Mayat Hidup. Tapi meliaht golok patah dalam
segebrakan saja, mau tak mau dia berteriak dan kaget juga.
Dan saat itu Mayat Hidup menusukkan telunjuknya, terkekeh
dingin, menyambar tenggorokannya dengan kecepatan kilat.
dan belum dia tahu apa yang terjadi, tahu-tahu tubuhnya
terbanting roboh tertotok jari Mayat Hidup ini.
"Bruk!"
Golok Kilat tak berdaya diatas lantai. Dia mendelik
memandang lawan, marah bukan main. Tapi ketiak Mayat
Hidup menyambar tubuhnya untuk dilempar kearah Mu Ba
yang saat itu terbahak menyeramkan mendadak teman
dibelakangnya yang bukan lain Kam Ek adanya, Si Tombak
Pendek, sekonyong-konyong membentak mengayun granat
tangan. "Kun Houw, keluar...!"
Mu Ba dan teman-temannya terkejut. Mereka melihat orang
tak dikenal itu menyambit dua granat tangan, satu kearah
Golok Kilat dan satunya kepunggung Mayat Hidup. dua
serangan yang tak diduga yang amat berbahaya sekali.
Dahsyat mengejutkan. Tapi Mayat Hidup yang dapat mengelak
dan menangkap granat tangan yang disambitkan kepunggungnya itu tiba-tiba melengking, melompat keluar dan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ganti me lempar balik granat tangan itu ke arah si Tombak
Pendek. Dan begitu granat meledak menghantam sasarannya tiba-
tiba ruangan itu ambruk dan berantakan.
"Blaar!!"
Kun Houw dan semua orang meloncat keluar. Mereka
berjungkir balik menyelamatkan diri, jauh diluar. Dan ketika
ruangan itu roboh dan Mu Ba mengumpat caci ternyata dua
orang yang tertinggal didalam itu hancur menerima ledakan.
Tak dikenali lagi wujudnya karena pecah menjadi beberapa
potong. Dan Kun Houw yang mengigil menahan marah tiba-
tiba tertegun dan pucat memandang ke dalam, kereruntuhan
bangunan itu karena dia tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Bahwa Tombak Pendek ingin menyelamatkan mereka
semua dengan jalan membunuh diri, membunuh pula s i Golok
Kilat hingga hancur lebur. Tak mungkin diteliti mayatnya
karena wujudnya sudah tak keruan lagi. jadi semacam
pasukan Berani Mati! Dan Kun Houw yang terbelalak melihat
kejadian itu tiba-tiba menggeram dan marah kepada Hun Kiat,
merasa tak ada bukti lagi yang dapat dituntut lawannya itu!
"Hun Kiat, kau binatang keparat. Kau membunuh dua orang
anggauta pasukan cadangan-ku!"
Hun Kiat tertegun. Dia juga tak mengira bahwa teman
Golok Kilat yang tak dikenal itu me lakukan tindakan bunuh
diri. Menyambit teman sendiri dengan granat tangan hingga
akibatnya Golok Kilat tewas. Jadi dia tak dapat menuduh Kun
Houw lagi sebagai orang yang memasukkan pengkhianat! Dan
melihat Kun Houw melompat maju membentaknya marah tiba
tiba Hun Kiat mundur dan jadi bingung.
"Hm, anak buahmu itu yang keparat, Kun Houw. Golok K ilat
rupanya tikus busuk yang sengaja menyelamatkan dirimu!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jahanam, kau menuduh dan melanggar batas kewenanganmu, Hun Kiat. Kini aku menuntut pertanggungjawabanmu atas kematian dua orang anak
buahku!" Kun Houw menggetarkan lengan, maklum bahwa
kedudukannya kini sudah di atas angin karena lawan tak
mungkin menuduhnya lagi, kehilangan bukti. Dan Hun Kiat
yang memandang bingung tiba - tiba marah dan maklum ada
semacam "permainan" diantara Kun Houw dengan Golok Kilat
dan temannya itu. Maka, menjengek melompat mundur tiba-
tiba Hun Kiat mengibas lengan dan memberi isyarat guru-
gurunya. "Suhu, Kun Houw rupanya memelihara anjing busuk.
Sekarang kita tangkap saja dia daa serahkan pada Ok-
ciangkun!"
"Ha-ha, betul, Kiat-ji. Rupanya kita tertipu oleh dua orang
itu. Golok Kilat dan temannya menyelamatkan Kun Houw
dengan kematiannya itu!"
Kun Houw marah. "Kau masih menuduhku juga. Mu Ba"
Kau punya bukti-bukti dengan hinaanmu ini?"
Mu Ba melotot. "Tak perlu bukti lagi, Kun Houw. Kematian
mereka jelas melindungi dirimu. Mereka jelas Golok Kilat dan
entah siapa lagi!"
"Hm, aku akan merobek mulutmu untuk fitnah yang
terlampau kotor ini. Mu Ba. Kau ternyata sama dengan
muridmu. Menuduh tanpa bukti.. .!" dan Kun Houw yang
membentak berkelebat ke depan tiba - tiba menghantam
muka lawan dengan pukulan Jing-liong Sin-kangnya
"Dukk!"
Mu Ba mencelat terlempar. Dia menangkis tapi kalah kuat
oleh sinkang Kun Houw yang luar biasa, warisan Bu beng
Sian-su yang dipelajari pemuda ini di gua bawah jurang,
berteriak dan terguling-guling melompat bangun. Dan Kun
Houw yang mengejar melampiaskan kemarahannya segera
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membentak dan melepas serangan lagi, susul menyusul
hingga Mu Ba berkaok-kaok, jatuh bangun dan memaki-maki
pemuda itu. Namun Kun Houw yang mengejar dan siap
membuunuh lawan, tiba-tiba mendengar bentakan Hun Kiat
dan Mayat Hidup yang maju berbareng.
"Kun Houw, lepaskan guruku. Ku bunuh kau..!"
Kun Houw membalik. Dia melihet Hun Kiat melepas pukulan
ke punggungnya, kembali berbuat curang untuk menolong
gurunya, disusul Mayat Hidup yang menusukkan Jari Perusak
Tulangnya ke dada, dua serangan bebareng yang cukup
berbahaya dan ganas. Dan Kun Houw yang mengelak
merendahkan tubuh tiba-tiba menerima pukulan Hun Kiat
yang dinilai paling berbahaya.
"Dess!" dan dua orang pemuda itu sama tergetar,
terhuyung dua langkah dan sama-sama melotot satu sama
lain. Dan Mu Ba yang tertolong me lompat bangun tiba-tiba


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menggereng mencabut tengkorak bayinya.
"Hun Kiat, bunuh bocah ini. Kun Houw sengaja menyimpan
mata mata.. wurr!" dan tengkorak bayi yang menyambar
dengan kecepatan kilat itu tahu-tahu menghantam kepala Kun
Houw dengan hebat sekali. Namun Kun Houw menghindar,
membungkuk dan membiarkan tengkorak itu lewat diatas
kepalanya. Tapi Mayat Hidup dan Hun Kiat yang mengangguk
dan marha pada pemuda ini sudah membantu dari kiri-kanan,
menyerang dan mengeroyok Kun Houw dengan bentakan
tinggi. Dan ketika Mayat Hidup menggerakkan tongkat dan
mainkan Coan-kut-ci dengan tangan kiri sementara Hun Kiat
menyambar dengan pukulan Pek-hong-ciangnya tiba-tiba Kun
Hoiw menerima dua gebukan tongkat dan tengkorak yang
mengenai pinggangnya.
"Plak-dess!"
Kun Houw terlempar. dia membentak dan marah melompat
bangun, tak terluka karena telah melindungi diri dengan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sinkangnya. Tapi melihat Mu Ba dan dua temannya mengejar
dan dua senjata kembali menyerangnya ganas, sementara
Hun Kiat menghantam dengan pukulan sinkang, terpkasa Kun
Hoiw mencabut Pedang Medali Naganya dan menerima tiga
serangan beruntun itu.
"Plak-cring-dess!"
Mu Ba dan Mayat Hidup berteriak. Mereka kaget melihat
sinar kebiruan berkeredep menyilaukan mata, terbelalak
melihat Kun Houw mencabut pedangnya yang ampuh itu. Dan
ketika tongkat terbabat sementara tengkorak bayi putus
disambar Pedang Medali Naga, akhirnya dua orang iblis tua ini
melempar tubuh bergulingan dengan muka pucat, melompat
bangun melihat Kun Houw berdiri gagah dengan mata berkilat
memandang mereka bertiga tanpa berkedip, gentar dan ciut
nyalinya setelah dalam segebrak saja Kun Houw membuat
mereka tunggang langgang! Dan Hun Kiat yang tertegun
melihat kehebatan Kun Houw akhirnya didorong dua irang
gurunya yang bersembunyi dibelakang punggung.
"Kiat Ji, maju hadapi lawanmu itu. Biar kami mengeroyok
dibelakangnya...!"
Hun Kiat terkejut, dia merasa malu melihat sikap dua orang
gurunya ini, yang dinilai pengecut dan terang-terangan
menunjukkan sikap gentar. Maka mendengus dan mengerotokkan jarinya tiba-tiba Hun Kiat me lompat maju
menyuruh gurunya minggir.
"Kun Houw, majulah. Biar kita bertanding satu lawan satu!"
Kun Houw terbelalak, dia marah dan benci seklai pada
murid Mayat Hidup ini, anak yang di pungutnya dan dipelihara
ibunya, tapi yang membunuh ibunya ya itu. Hal yang
membuat dia ingin membalas sakit hati dan menelan lawan
bulat-bulat. Tapi belum dia memenuhi tantangan dan
mengangguk dengan mata berapi-api mendadak Ok-ciangkun
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
muncul bersama pembantu-pembantunya yang lain, Sam-hek
Bi-kwi dan Siang-an ji bin itu.
"Hun Kiat, Kun Houw, kenapa kalian mau bertempur dan
membuat ribut lagi" apa yang terjadi disini dan siapa yang
meledakkan gedung?"
Hun Kiat memutar tubuh. Bentakan Ok-ciangkun cukup
berwibawa, mengejutkan mereka semua dan otomatis
menghentikan pertempuran.
Dan Hun Kiat yang garang melihat munculnya panglima ini
lalu berseru menuding Kun Houw.
"Dia memasukkan mata-mata ciangkun. Kun Houw
berkhianat dengan menyembunyikan dua orang musuh
dipasukan cadangan!"
Ok-ciangkun terkejut. "Betulkah, Kun Houw?"
"Tidak!" Kun Houw terang tidak mengaku. "Aku tidak
memasukkan mata-mata ciangkun. Hun Kiat menfitnah dan
sengaja mencari onar denganku!"
"Hm, bagaimana ini?" Ok-ciangkun marah. "Siapa yang
bohong diantara kalian?"
Hun Kiat tertawa mengejek, "Terang yang bohong adalah
Kun Houw, ciangkun. Kalau tidak percaya, boleh tanya dua
orang guruku ini!"
"Benar!" Sin-thouw liong Mu Ba menggeram marah. "Kami
melihat Kun Houw memasukkan mata-mata ciangkun. Golok
kilat dan temannya yang entah siapa bersembunyi ditempat
ini!" "Ya!" Mayat hidup juga menyambung, terkekeh terbatuk-
batuk. "Kun Houw memang menyembunyikan musuh
ciangkun. Sebaiknya geledah asja tempat ini dah bawa dia
menghadap kaisar!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ok-ciangkun mengerutkan kening, mulai termakan omongan-omongan
ini. "Benarkah Kun Houw" Kau memasukkan Golok
Kilat dan temannya ke dalam
pasukanmu?"
Kun Houw tenang. Dia sekarang banyak "ketularan"
kepandaian Shi Shih, banyak belajar dari selir itu akan
berbagai kecerdikan. Termasuk mengelabuhi dan mempercayakan orang. Maka mendengar Hun Kiat dan guru-
gurunya menyudutkan dia dengan pernyataan-pernyataan
yang berbahaya, Kun Houw tidak takut dan bahkan tertawa
mengejek. Melihat lawan tak mempunyai bukti-bukti lagi,
setelah Golok Kilat dan Kam Ek membunuh diri, hancur lebihr
didalam gedung. Maka menggeleng menghadapi panglima ini
Kun Houw menolak.
"Ciangkun, kau tahu sendiri bagaimana hubunganku
dengan iblis-iblis busuk ini. Hun Kiat dan guru-gurunya selalu
memusuhiku. Anehkah kalau mereka mencari perkara dengan
mengadakan fitnah atau semacamnya untuk menjatuhkan
aku" Aku tidak percaya boleh saja periksa diriku. Tadi kau
menyuruh mereka memanggil dirimu, agar dapat melihat siapa
orang yang dikata Golok Kilat yang tak ku kenal itu. Tapi
karena Hun Kiat menyerang dan tak tahu aturan menangkap
orangku, akibatnya orangku tewas didalam gedung."
Ok-ciangkun tertegun. "Benarkah Hun Kiat?"
Hun K iat marah, "Mereka tewas karena mereka membunuh
diri ciangkun. Golok Kilat dan temannya itu sengaja
menyelamatkan Kun Houw agar tak dapat dilacak jejaknya!"
"Hmm!" Kun Houw mengejek, "Mereka tewas karena ji-
suhumu (guru nomor dua) melempar balik granat tangan itu
Hun Kiat. Kalau tidak tentu saja mereka tidak akan binasa!"
"Tapi mereka sengaja bunuh diri. Mereka mau menghilangkan jejak dengan meledakkan senjata peledak itu!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hun Kiat gusar, melotot pada Kun Houw. Tapi Kun Houw yang
mengejek dengan suara dingin itu menangkis.
"Boleh jadi. Tapi kalau gurumu tak me lempar balik granat
tangan itu kearah anak buahku tentu anak buahku itu masih
hidup, Hun Kiat. Dan karena mereka tewas gara-gara kalian
maka sekarang aku menuntut pertanggungjawaban kalian
untuk terbunuhnya dua orang pasukanku itu!"
Hun Kiat pucat. Dia jadi marah diserang balik begini, dan
Ok-ciangkun yang memandang ji-suhunya tiba-tiba bertanya,
"Mayat Hidup, benarkah kau menyambit balik granat tangan
kepada anak buah Kun Houw?"
"Benar!" Mayat Hidup bingung. "Tapi itu kulakukan karena
anak buah Kun Houw me lemparkan granat tangannya ke
punggungku, ciangkun. Kalau tidak tentu saja juga tidak!"
"Dan itu dilakukan anak buahku karena kalian hendak
menangkapnya sewenang-wenang. Mayat Hidup, kalian sudah
kuberi tahu bahwa perbuatan kalian ini me langgar aturan.
Tapi kalian nekat. Tak mau memanggil Ok-ciangkun atau
membawa surat penangkapan dari kaisar!" Kun Houw
menjebak, betapapun menang diatas angin karena perbuatan
Mayat Hidup dan teman-temannya itu memang melanggar
aturan, tak melalui prosedur yang benar dan melanggar batas
kewenangan. Dan Ok-ciangkun yang dapat menerima ini tiba-
tiba memandang marah ke arah Hun Kiat dan guru-gurunya
itu. "Hun Kiat, benarkah kalian menangkap tanpa surat
perintah" Benarkah Kun Houw telah memberi tahu itu dan
kalian tak menghiraukannya?"
Hun Kiat tak menjawab, tertegun .
"Benarkah Hun Kiat" Kau tak menghiraukan ini semua dan
melanggar aturan?" Ok-ciangkun kembali mengulang pertanyaannya, mulai membentak dan marah pada pemuda
itu. Dan Hun Kiat yang mendongkol dan melotot pada Kun
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Houw akhirnya mengangguk dan berkelebat pergi meninggalkan semua orang.
"Betul, tapi Kun Houw itu bocah siluman ciangkun. Dia
menyelamatkan diri dibalik kentut busuk!"
Kun Houw tersenyum penuh kemenangan. Dia melihat Hun
Kiat meninggalkan mereka dengan perasaan marah, menuduh
balik jadi tertuduh. Dan Mayat Hidup serta Mu Ba yang
mendelik padanya tapi takut ditinggal sendirian akhirnya
mengejar pemuda itu sambil berseru kepada Ok-ciangkun. "Ok
Ciangkun, apa yang dikatakan muridku memang benar, Kun
Houw berlindung dibalik kentut busuk, menyembunyikan
mata-mata. Kau harus berhati-hati menghadapinya."
Ok-ciangkun gusar. Dia merasa dipermainkan orang-orang
ini, setengah ragu setengah percaya. Tapi karena dia tahu
permusuhan yang terjadi antara Kun Houw dengan Hun Kiat
akhirnya Ok-ciangkun menganggap Hun Kiat memang mencari
gara-gara saja. Menganggap peristiwa itu selesai dan tak
mengambil langkah lebih lanjut. Tapi karena Hun Kiat masih
penasaran dan selalu menggosokkan dihari-hari yang lain
dengan menceritakan bahwa Kun Houw benar-benar
menyimpan mata-mata akhirnya panglima yang maenjadi
mentri pertahanan mulai guncang.
Sebenarnya dia tak melihat Kun Houw sebagai orang yang
berbahaya. Artinya dia telah membuktikan sendiri bahwa
pemuda itu bermusuhan dengan ayah kandungya. Jadi tidak
mungkin memasukkan Golok Kila atau orang-orang lain yang
notabene adalah orang-orang Ho-han hwe, Setidaknya
simpatisan Ho han hwe yang dipimpin Pendekar Gurun Neraka
karena pemuda itu bermusuhan dengan pendekar besar itu.
Dia membuktikan sendiri betapa Kun Houw siap terluka parah
melawan pendekar itu. Pertempuran yang dijalani, pertempuran yang amat hebat dan sungguh-sungguh dan
berada dengan dengan maut. Tapi karena Hun Kiat dan guru-
gurunya juga bersungguh-sungguh menceritakan bahwa
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemuda itu menyembunyikan mata-mata, akhirnya panglima
ini mulai curiga, was-was dan mengamat-amati gerak-gerik
Kun Houw, diam diam memperhatikan sepak terjang pemuda
itu dan menyuruh orang-orangnya ikut mengamati. Dan ketika
satu hari dia melihat bayangan memasuki kamar pemuda ini
tiba-tiba Ok-ciangkun terkejyt dan membelalakkan matanya.
Dia me lihat sebuah bayangan memasuki kamar Kun Houw
bagai bayangan setan. Tak diketahui siapa tapi cepat dikejar
dan diintai. Tapi ketika dia tak melihat apa-apa dan Kun Houw
tidur di atas pembaringannya tiba-tiba panglima ini tertegun
mengucek mata. Salahkah penglihatannya tadi" Atau dia
melihat bayangan hantu di malam gelap"
Ok-ciangkun jadi penasaran. Dia mengintai dan mengamati
lagi. diam-diam mengawasi kamar Kun Houw pada malam-
malam yang lain. Dan ketika bayangan itu kembali muncul dan
benar benar dilihat di kamar Kun Houw akhirnya panglima ini
berkelebat dan menyuruh orang orangnya mengepung, yakin
kali itu bayangan ini akan tertangkap basah. Tapi begitu dia
mendobrak kamar Kun Houw dan pemuda itu dilihatnya
terkejut di atas pembaringan, mendadak panglima ini bingung
den kembali bengong dibuatnya.
Dia tak melihat apa-apa. Kamar itu kosong. Dan Kun Houw


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang tentu saja marah oleh terjangan pintu kamar yang
dilakukan panglima ini akhirnya menegur Ok-ciangkun dan
merasa terganggu. Tak tenang pada tindak-tanduk panglima
itu yang membangunkan orang tidur. Dan Ok-ciangkun yang
tentu saja bengong dengan muka merah akhirnya melompat
pergi dan minta maaf pada Kun Houw. Yang anehnya, sejak
saat itu bayangan yang sering muncul di kamar Kun Houw tak
terlihat lagi pada malam-malam berikut. Rupanya berhati-hati
atau takut bahwa bayangannya telah diketahui. Atau tercium
jejaknya dan karena itu tak berani lagi datang. Dan Ok
ciangkun yang tentu saja bingung dan menongkol akhirnya
mulai percaya dan curiga bahwa tampaknya Kun Houw
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyimpan sesuatu yang tidak beres. Bahwa pemuda itu
agaknya main gila dengan seseorang, entah siapa bayangan
tak tertangkap yang selalu lolos ketika dia datang. Hal yang
diam diam membuat panglima ini tergetar dan terkejut sekali
karena dia maklum bahwa bayangan itu adalah orang lihai
yang memiliki kesaktian luar biasa. Mungkin lebih tinggi
darinya. Dan ketika hari demi hari berlalu begitu saja dan
sebulan lewat sejak peristiwa itu mendadak Ok ciangkun
dibuat kaget ketika suatu hari Kun Houw melabrak Mayat
Hidup! Hal ini di ketahui panglima itu agak terlambat. Artinya, dia
mengetahui itu ketika menjelang pagi dia mendengar suara
ribut-ribut dibelakang rumahnya, mendengar teriakan ngerti
Mayat Hidup yang roboh terlempar. Dan ketika dia datang ke
belakang dan melihat apa yang terjadi, ternyata Kun Houw
telah dikepung banyak orang.
Apa yang terjadi" Kiranya pembalasan dendam Kun Houw.
Sepert kita ketahui, Kun Houw menaruh sakit hati besar
pada Mayat Hidup dan teman-temannya itu. Bahwa dendam
setinggi langit membakar dada pemuda itu atas kematian guru
dan ibunya. Tapi karena dia teringat pernjanjiannya dengan ok
ciangkun selama setahun maka Kun Houw menahan-nahan
semua dendam kebenciannya, dia bersabar menunggu
waktunya dan sambil mengigit bibir sendiri melihat musuhnya
tanpa daya. Tapi ketika malam itu dia duduk-duduk diluar dan
termenung memandang rembulan, mendadak Kun Houw
dibuat terkejut ketika bayangan rembulan yang baru muncul
disapu awan itu membentuk bayangan ibunya.
Kun Houw tertegun, dia mendongak keatas melihat bulan
berubah bentuk menjadi jelas, menjadi seraut wajah seorang
wanita. Wanita yang cantik dengan rambut riap-riapan, mata
sayu dan memandangnya penuh tuntutan. Wanita yang
dikenal sebagai ibunya, Tok-sim sian-li! Dan Kun Houw yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terkejut memandang ini tiba-tiba mendengar suara seakan
dari alam mimpi.
"Kun Houw, apa yang kau lakukan kepadaku" Kenapa kau
bersahabat dengan ayahmu itu" Ah, aku ingin kau membunuh
ayahmu itu, Kun Houw. Bukan malah bersekutu dan
bersahabat dengannya. Kau mengingkari janji. Kau menipu
ibumu...!" dan Kun Houw yang bengong oleh suara tanpa rupa
ini mendadak melihat bayangan ibunya di rembulan sana
menangis, bercucuran air mata dan memandang marah
padanya. Dan Kun Houw yang tertegun melihat ini semua
tiba-tiba mendengar suara, itu lagi, "Kun Houw, aku ingin
ayahmu menemani aku ini. Alam baka terlampau panas
bagiku. Aku tersiksa, aku ingin ayahmu ikut...!"
Kun Houw menggigit. Dia memang melihat janjinya itu,
teringat ikrarnya di saat ibunya menghembuskan napas
terakhir. Hal yang membuat dia ngeri dan selalu mengeluh.
Tersiksa dari merasa tekanan batin menghimpit dadanya,
melihat bahwa ayahnya itu sebenarnya adalah seorang
pendekar sejati. Tak patut dimusuhi. Apalagi harus dibunuh
untuk menemani ibunya itu di alam baka! Dan Kun Houw yang
tiba - tiba menangis menggigit bibir mendadak menjatuhkan
diri berlutut menghadap rembulan itu.
"ibu, ampunkan aku. Aku belum dapat memenuhi
permintaanmu itu!"
Aneh sekali. Bayangan bulan yang berobah bentuk sebagai
Tok-sim Sian-li itu mendengus, dan ketika Kun Houw
menangis dia malah mencaci-maki. "Kun Houw, aku tak
perduli kau bisa atau tidak. Yang penting aku menuntut
janjimu, Kau harus membunuh ayahmu itu untuk menemaniku
di s ini...!"
"Tidak!" Kun Houw menutup mukanya. "Aku tak dapat
melakukannya itu ibu. Aku... aku tak dapat memusuhi ayah
kandungku sendiri...!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau begitu kukutuk kau. Kun Houw. Kau akan gagal
dalam setiap percintaanmu kalau kau tak memenuhi janjimu!"
dan, meledak seolah petir tiba-tiba bayangan rembulan di atas
sana berbalik lagi seperti semula, lenyap bayangan Tok-sim
Sian-li yang gusar itu. T erganti seperti biasa sebagai rembulan
yang kuning keemasan, bersih dari noda mega. Tampak
tersenyum memandang Kun Houw, Tapi Kun Houw yang
melihat senyum itu sebagai senyum kutukan tiba tiba
menangis tersedu-sedu.
"Ibu. kau kejam... kau... kau..."
Kun Houw roboh terguling. Dia pingsan untuk beberapa
saat. Dan ketika bulan tepat berada di puncak kepala dan Kun
Houw sadar dari pukulan batinnya mendadak bulan yang tadi
seperti bayangan ibunya itu berganti wujud sebagai gurunya.
Bu-tiong-kiam Kun Seng!
"Kun Houw..." Kun Houw kembali tertegun. "Ini adalah
masa yang bagus untuk membalas kejahatan iblis-iblis itu.
Kenapa kau mendelong saja di situ" Hayo berdiri, anak baik.
Cari dan balas kematian gurumu ini!"
Kun Houw terkejut. Dia melihat arah rembulan, teringat
bahwa saat itu genap satu tahun dia melepas janjinya pada
Ok-ciangkun. Berarti lewat tengah malam dia sudah terbebas
dari ikatan sumpahnya itu. Tak perlu tunduk pada Ok ciangkun
dan boleh membalas dendam! Dan Kun Houw yang bangkit
berdiri dengan kaki menggigil tiba-tiba mendesis menjatuhkan
diri berlutut menghadap rembulan.
"Suhu, teecu (aku) bersumpah untuk membalas dendam
kematianmu. Percayalah, malam ini juga teecu akan mencari
dan membunuh mereka!" dan, seperti tadi ketika bayangan
bulan berubah bentuk tiba-tiba kali inipun bayangan Bu-tiong-
kiam Kun Seng itu lenyap terganti wajah bulan yang bulat
bundar. http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kun Houw seakan di alam mimpi. Dia bangkit berdiri
terhuyung mengepalkan tinjunya, menatap bulan yang
kembali tersenyum padanya. Senyum yang bagi Kun Houw
mengiris dan membuat dia menggigit bibir. Dan begitu dua
suara gaib itu lenyap mengiang di telinganya tiba-tiba Kun
Houw mencabut pedang menghadap ke istana Ok-ciangkun.
"Mayat Hidup, aku pertama kali akan mendatangimu.
Bersiaplah kau!" Kun Houw berkelebat, menggerakkan kakinya
menuju belakang gedung panglima Ok di mana Mayat Hidup
tinggal, sebentar saja melompat meninggalkan tembok
kamarnya. Dan ketika tengah malam lewat dan waktu
perjanjian Kun Houw habis tiba-tiba Kun Houw mendobrak
jendela kamar Mayat Hidup yang saat itu baru saja memeluk
seorang wanita tak dikenal.
"Mayat Hidup, keluarlah. Aku akin membunuhmu...!"
Mayat Hidup kaget. Dia baru saja terkekeh bersama
seorang dayang istana, menyambar dan mengajak dayang ini
memenuhi nafsunya, tak menyangka Kun Houw menantang
dan memasuki kamarnya. Lagi enak-enaknya "indehoy". Maka
melihat Kun Houw membentak dan Pedang Medali Naga
dicabut pemuda itu dan Kun Houw tampak beringas tiba-tiba
Mayat Hidup berteriak keras melempar dayang yang ada di
pelukannya, mengira Kun Houw langsung menyerangnya dan
karena itu mempergunakan daya yang telanjang bulat itu
menangkis Kun Houw.
Dan Kun Houw yang tintu saja marah oleh kelicikan
lawannya ini tiba-tiba mendengus dan mengelak, menerima
dayang itu dengan tangan kirinya, langsung mendorong dan
membuat dayang itu menjerit diluar pintu kamar, roboh
terguling-guling, bangun dan kembali jatuh seperti melihat
setan disiang bolong, kaget dan terkencing-kencing. Dan
Mayat Hidup yang melompat dari atas pembaringannya
menyambar tongkat, tiba-tiba berseru keras menerobos
genteng, tak dapat melalui jendela karena pemuda itu ada di
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dekat sana. Tapi Kun Houw yang menyusul dengan bentakan
tinggi akhirnya mengikuti jejak lawan menerobos genteng.
"Mayat Hidup, tak guna kau lari...!"
Mayat Hidup gentar. Dia melihat Kun Houw berjungkir balik
diatas kepalanya melampaui dirinya dan kini berdiri
menghadapinya dengan mata berapi, ganas dan menyeramkan sekali. Dan Mayat Hidup yang terkejut pura-
pura tidak tahu, tiba-tiba menekan rasa kagetnya dengan
pertanyaan parau. "Kun Houw apa yang kau maui" Kau
sinting?" Kun Houw tersenyum dingin. "Kau tak perlu berpura-pura,
Mayat Hidup. Aku datang untuk menagih jiwa guruku. Juga
ibuku!" "Ah." Mayat Hidup terbeliak, batuk-batuk "Kau tak dapat
memusuhiku, Kun Houw. Kau terikat perjanjianmu dengan Ok-
ciangkun, Kita adalah kawan!"
"Hm!" Kun Houw menjengek. "Malam ini perjanjianku habis
waktunya, Mayat Hidup. Ingat berapa lama aku berjanji
dengan panglima itu, Lihat arah rembulan!"
Mayat Hidup terkejut. Dia melihat rupa rembulan, melihat
artinya, mengingat-ingat. Dan ketika dia ingat bahwa posisi
rembulan saat itu persis dengan posisinya setahun yang lalu
tiba-tiba iblis tinggi kurus ini tersedak dan batuk-batuk.
"Kun Houw, ini.... eh, ini bukan waktunya kita bercanda.
Kau harus bertemu dengan Ok-ciangkun dulu bila ingin
membereskan perhitungan lama!"
"Hm, kau ingin mencari bantuan, iblis tua" Kau takut
menghadapiku?" Kun Houw mengejek, membuat Mayat Hidup
mengeluarkan suara aneh dari hidungnya karena ejekan itu
tepat sekali mengenai sasarannya, membuat dia marah tapi
juga gentar. Takut di samping malu. Tapi Mayat Hidup yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersinggung perasaannya tiba-tiba membentak dan mengayun
tongkatnya. "Kun Houw. aku. tidak takut menghadapi pedangmu. Kau
boleh coba coba kalau berani.... Wuuut!" dan tongkat yang
menyambar mendahului tahu-tahu menyerang Kun Houw
dengan kemplangan dari bawah ke atas, bilang tidak takut
tapi mendahului menyerang. Dan Kun Houw yang mendengus
oleh sikap lawannya ini tiba-tiba menggerakkan tangan kiri
menampar dengan Jing-liong sinkangnya itu.
"Plak!"
Mayat Hidup tergetar. Iblis tinggi kurus ini terdorong,
hampir terpental tapi membentak menyerang kembali,
menusukkan tongkat dan tangan kiri tiba-tiba menyusul
dengan pukulan Coan-kut ci (Jari Penusuk Tulang). Tapi Kun
Houw yang menambah sinkangnya memapak serangan
tongkat, tiba-tiba berkelebat membalas lawan dengan bacokan
pedangnya, membuat Mayat Hidup terpekik dan menarik
tongkat, secepat kilat melempart tubuh bergulingan ketika
Pedang Medali Naga menyambar dirinya. Dan ketika dia
melompat bangun dan mengeluarkan maki-makian kotor, tiba-
tiba iblis ini melengking mengayun tongkatnya, berkelebat
mengelilingi Kun Houw mengadu kecepatam, ganas bertubi-
tubi menyerang lawan. Dan Kun Houw yang mendengus
melindungi dirinya akhirnya mainkan Bu Tong Kiam sut
menghadapi musuh besarnya.
Dan terjadilah pertandingan di malam sepi itu. Mayat Hidup
berusaha mendepak dan mendahului, berkali-kali menggerakkan tongkat dan menusuk dengan Jari Penusuk
Tulangnya itu. Tapi ketika Kun Houw memutar pedang dan
pemuda itu berani menerima Coan-kut-cinya dengan tubuh
terbuka, akhirnya Mayat Hidup terkejut dan terpekik melihat
kehebatan sinkang lawannya ini. Betapa Kun Houw memiliki
kekebalan luar biasa dengan Jing-liong Sin-kangnya itu,
membuat jarinya mental dan sering tertekuk, ganti dia merasa
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kesakitan dan merasa jari seakan patah-patah. Dan ketika
pedang mulai bergulung-gulung menyambar tongkatnya tiba-
tiba untuk pertama kalinya tongkat di tangan Mayat Hidup ini
terbabat. "Cratt"
Mayat Hidup mengeluh. Sebenarnya dia sudah berusaha
menghindar bentrokan langsung itu, tahu tongkatnya tak
mungkin menandingi keampuhan Pedang Medali Naga. Tapi
karena Kun Houw selalu menempatkan dirinya pada posisi
yang sulit akibat permainan pedang yang luar biasa, akhirnya
mau tak mau tongkat itu terpaksa bertemu dengan pedang
yang luar biasa tajam itu. Dan akibatnya tongkatnya buntung,
putus dibabat. Dan ketika Kun Houw membentak dan kembali
menyerargnya dan balas menyambar-nyambar mengelilingi
dirinya akhirnya Mayat Hidup berkaok dan pucat mukanya,
sebentar saja bermandi keringat dan dua kali menerima
bacokan pedang. Satu di pangkal lengan sedang lainnya di
tulang belikat. Dan ketika pertempuran berjalan tak seimbang


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

karena bagaimana pun kepandaian Kun Houw memang lebih
tinggi daripada iblis tinggi kurus itu akhirnya pedang
menyambar tenggorokan Mayat Hidup diringi bentakan tinggi.
"Mayat Hidup terimalah kematianmu...!"
Mayat Hidup terbelalak. Dia tak melihat jalan lain untuk
mengelak sudah tak keburu lagi. Maka tongkat yang kembali
terpaksa digerakkan menangkis Pedang Medali Naga, akhirnya
bertemu dan putus di atas pergelangan tangannya.
"Crak-aih!" Mayat Hidup membanting tubuh bergulingan.
Dia sempat sejenak menahan luncuran pedang itu, sedetik
saja Karena pedang yang kembali menyambar menuju
tenggorokannya tak memberinya ampun dan tiba tiba sudah
menyentuh kulit lehernya. Dan Mayat Hidup yang menjadi
nekat dan terbang semangatnya tiba-tiba meraup belasan
senjata rahasianya, logam bergerigi yang dulu mergenai Bu
tong-kiam Kun Seng, senjata senjata gelap yang mengandung
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
racun jahat. Dan begitu dia membentak dan mengayun
belasan amginya (senjata gelap) itu tahu-tahu Kun Houw
diserang untuk mati bersama.
"Kun Houw, kaupun mampuslah.."
Kun Houw terbelalak. Dia sedikit terkejut bagaimanapun
tahu bahwa lawannya ini adalah iblis yang tak dapat
dipercaya. Suka melakukan kecurangan di saat tak terduga.
Maka melihat belasan logam menyambar mukanya dan Mayat
Hidup membentak untuk mati bersama tiba-tiba Kun Houw
mengejek dan menurunkan pedangnya, menangkis sekaligus
merendahkan kepala mengelak serangan logam yang
terpental, melanjutkan tusukan dan melakukan jurus Bu-tiong-
boan-seng (Bintang Bertaburan Dalam Kabut), jurus ke tiga
dari silat pedangnya Bu-tiong Kiam-Sut. Dan begitu logam
terpental sementara pedang mencuat bagai bintang
bertaburan yang menyilaukan mata, tahu-tahu leher Mayat
Hidup terbabat setengah lingkaran.
"Cret!"
Mayat Hidup menjerit. Luka lehernya cukup lebar,
menganga sedalam satu inci. Dan Mayat Hidup yang roboh
melempar tongkatnya tiba-tiba terbelalak melihat pedang
masih mengejarnya dengan tikaman ke dada, cepat sekali
disusul tawa Kun Houw yang siap "mengantar" iblis ini ke
dasar neraka. Dan Mayat Hidup yang tentu saja tersirap
darahnya tiba-tiba berteriak memanggil muridnya.
"Kiat-ji, tolong...!"
Tapi pedang masih menyambarnya juga. Mayat Hidap tak
dapat berkelit lagi, pucat mukanya dan kaget bukan main. Dan
ketika pedang tak dapat dia hindarkan dan Mayat Hidup
mengeluh kesakitan tahu-tahu pedang menembus dada
kanannya tanpa ampun lagi.
"Crep!" Mayat Hidup menggelepar. Dia sekarang roboh
menyemprotkan luka segar, terbanting dan terguling-guling.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan ketika dia mendesis menahan paru-parunya yang sobek
tahu-tahu Kun Houw telah menginjak dadanya itu membentak
dingin. "Mayat Hidup, serahkan medali yang kau rampas dulu.
Cepat....."
Mayat Hidup mengeluh. Dia baru tahu bahwa Kun Houw
tidak segera membunuhnya karena urusan medali itu. Benda
yang dulu dia rampas ketika Kun Houw masih bersama Bu-
tiong-kiam Kun Seng yakni ketika mereka bertempur di Bukit
Pedang bersama teman-teman lainnya, mengeroyok jago
pedang itu hingga bukit hancur diledakkan Bu-tiong-kiam. Dan
Mayat Hidup yang tiba tiba terkekeh menahan nyeri mendadak
mengejek Kun Houw dengan kata-katanya yang parau.
"Kun Houw. kau tak akan dapat menemukan benda itu.
Medali itu telah kubuang...!"
"Bohong!" Kun Houw terkejut. "Kau menipuku, iblis tua.
Kalau begitu biar rasakan ini sampai kau mengaku dengan
betul, cret!" dan Kun Houw yang kembali menguak bekas luka
di dada Mayat Hidup tiba-tiba membuat lawannya ini menjerit
dan meronta kesakitan. Pedih dan perih mendapat siksaan itu.
Dan ketika dia berkaok-kaok dan tidak mengaku juga dan Kun
Houw menusuk-nusukkan ujung pedangnya ke tubuh iblis ini
akhirnya Mayat Hidup tak tahan dan mengaku juga.
"Kun Houw, kau bocah jahanam. Keparat kau..... medali itu
ada di kantung bajuku... aduhh....!"
Kun Houw menginjak dadanya. Dia membuat lawan
menjerit ketika luka yang masih menganga terkuak, membuat
Mayat Hidup meronta dan berkelojotan. Dan ketika Kun Houw
merogoh dan mengambil medali yang memang benar ada di
kantung baju iblis itu tiba-tiba Kun Houw, melepas injakannya
dan tertawa aneh, memandang lawan yang tak berdaya di
atas tanah itu dengan pandangan beringas.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mayat Hidup, kini ajalmu tiba. Kau berhutang dua jiwa
kepadaku. Sekarang terimalah kematianmu.... sing! pedang
Kun Houw menyambar, berkelebat ke arah leher lawannya
dengan kecepatan menggiriskan. tak ragu ragu lagi
membunuh lawannya itu. Tapi teriakan Mayat Hidup yang
menggema di malam sunyi ternyata berhasil mendatangkan
teman-temannya.
Karena persis pedang Kun Houw menyambar leher iblis tua itu tahu-tahu dua bayangan
berkelebat membentak Kun Houw.
"Kun Houw, lepaskan guruku....!"
Kun Houw terkejut. Dia mendengar angin berkesiur dahsyat
menghantam punggungnya, disusul bunyi mendengung dari
sambaran tengkorak yang diiringi gerengan Mu Ba ke
belakang kepalanya, hebat dan ganas sekali. Dan Kun Houw
yang kaget sejenak oleh bokongan ini tiba tiba membungkuk
menendang Mayat Hidup, tak jadi membacok leher lawannya
karena secepat kilat dia menangkis serangan berbahaya itu
dengan tubuh Mayat Hidup, melempar diri bergulingan
sementara Mayat Hidup dipakai untuk menyambut serangan
itu, mencelat di udara, terpekik dan kaget bukan main melihat
dia diumpan menghadapi tengkorak Mu Ba dan pukulan
sinkang Hun Hiat. Dan karena semuanya berjalan cepat dan
Hun Kiat maupun Mu Ba tak menyangka kejadian itu maka
tanpa ampun lagi Mayat Hidup menerima dua serangan ini.
"Plak-dess!"
Mayat Hidup menjerit. Iblis tinggi kurus ini terlempar bagai
layang-lnyang putus, ambruk dan mengeluh perlahan untuk
kemudian tidak bergerak lagi, terluka parah oleh dua pukulan
yang mengenai tubuhnya itu. Dan Hun Kiat serta Mu Ba yang
bengong oleh kejadian ini tiba-tiba membentak dan marah
bukan main kepada Kun Houw.
"Kun Houw. kau jahanam keparat!" Hun Kiat sadar lebih
dulu, memutar tubuh dan menerjang Kun Honw dengan
pukulan Pek-hong-ciangnya, berkelebat dan menyerang Kun
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Houw dengan mata melotot. Dan Mu Ba yang juga sadar dari
kagetnya dan menggerakkan tengkorak dengan geraman
pendek sudah menerjang pula dengan penuh kemarahan.
Tapi Kun Houw tertawa mengejek, mengelak dan melompat
jauh menghindari serangan dua orang lawannya itu,
menyimpan medali naga yang kini diperolehnya dari tangan si
Mayat Hidup. Yakin bahwa iblis tinggi kurus itu tak akan hidup
lebih lama lagi sampai besok.
Terlalu berat menerima lukanya. Luka luar dan luka dalam,
paru-paru sobek hingga tak mungkin disembuhkan lagi. Dan
Kun Houw yang melihat dua orang lawan menyerang
membabi buta lalu berkelebatan memutar pedangnya,
melindungi diri dan mainkan Bu tiong Kiam-sut menghadapi
serangan lawan, menggerakkan tangan kirinya pula
menangkis pukulan Hun Kiat dengan Jing liong ciangnya. Dan
begitu tiga orang ini bergerak saling sambar akhirnya
pertempuran seru tak dapat dihindarkan lagi.
Namun Kun Houw memang benar-benar lihai. Dulu
dikeroyok bertiga satu dengan Mayat Hidup dia mampu
bertahan. Nyaris seimbang kalau Hun Kiat mengandalkan Pek-
hong ciangnya saja, bergerak mengelilingi lawan dan sama-
sama mengandalkan kepandaian sendiri. Tapi setelah
beberapa jurus kemudian Mu Bi berteriak karena tali
tengkoraknya putus dibabat akhirnya Hun Kiat melengking dan
mengeluarkan Soat-hong ciangnya (Pukulan Angin Puyuh),
ilmu baru yang dahsyat bukan main dari mendiang Ciok-thouw
taihiap yang bentrok dengan cucu-cucunya sendiri!
"Suhu, minggir. Kau serang saja bagian belakang...!"
Mi Ba terkejut. Dia mendengar muridnya itu berteriak
dengan pekik yang membuat udara tergetar, melihat Hun Kiat
mulai mengibas dan mendorong-dorong kedua tangan
menghantam ke depan. Dahsyat hingga dia terhuyung dan
hampir roboh, terbelalak me lihat muridnya itu mengeluarkan
sinkang yang diperoleh dari mendiang Pendekar Kepala Batu,
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sinkang yang dua disedot Hun Kiat di puncak Beng san! Dan
Mu Ba yang cepat minggir dengan membanting tubuh ke kiri
akhirnya melihat pukulan muridnya itu menghantam Kun
Houw. "Dess!"
Kun Houw mencelat. Dia juga terkejut me lihat Hun Kiat
merobah gerakannya, tidak lagi mainkan Pek hong ciang (Silat
Angin Putih) melainkan mengeluarkan Soan-hoan-ciang,
pukulan atau Kibasan Angin Puyuh itu. Dan Kun Houw yang
mencelat terlempar oleh sinkang lawan yang luar biasa
akhirnya roboh terguling-guling menumbuk dinding. Dan saat
itu Hun Kiat mengejar, kembali melontar pukulan dahsyatnya
itu ke kepala Kun Houw dan tampaknya beringas benar.
Namun Kun Houw yang melompat bangun menggerakkan
pedang tiba-tiba memapak dan menyambut pukulan luar biasa
itu dengan bentakan tinggi.
"Plak!" Kun Houw heran. Dia melihat angin pukulan lawan
mampu menahan pedangnya, terbelalak dan melihat Hun Kiat
menambah sinkangnya dengan dorongan ke dua, melancarkan
pukulan dengan tangan kanan. Merasa betapa hebat dan luar
biasa sekali pukulan lawannya itu. Seakan dia berhadapan
sendiri dengan Ciok thouw Taihiap yang hidup dalam bentuk
Hun Kiat! Dan Kun Houw yang tertegun melihat serangan ke
dua, tiba-tiba menjadi marah dan secepat kilat menyimpan
pedangnya, ingin mengadu sinkang. Dan begitu dia
membentak dan mundur selangkah merendahkan tubuh tahu-
tahu Kun Houw telah menyambut dorongan lawan dengan
dorongan pula, mengerahkan Jiu-liong Sin-kang dengan lutut
setengah jongkok.
"Dess ....!"
Hebat benar pertemuan dua tenaga ini. Mu Ba yang berada
lima tombak dibelakang mereka tiba tiba terjengkang,
terpeleset kakinya karena tanah yang di injak bergetar seakan
terlanda gempa, membuat iblis itu terkejut dan berjungkir
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
balik melayang ke atas pohon, tak berani menginjak tanah
karena takut roboh! Dan Mu Ba yang melihat dua pemuda itu
sama tertahan dan melotot lebar tiba tiba melihat keduanya
menggigil dan melekat tangannya menjadi satu.
Baik Kun Houw maupun Hun Kiat ternyata sama-sama
mengerahkan sinkang, masing-masing mendorong dan
berusaha mengelakkan yang lain. Tapi Jing-liong Sin-kang
yang rupanya lebih kuat tiba-tiba menekuk telapak Hun Kiat,
membuat pemuda itu mendelik dengan muka bercucuran
keringat, sedetik tiba-tiba tergeser kakinya dan bertahan
sekuat tenaga. Dan ketika Kun Houw mendengus dan
mengempos semangatnya berseru keras tiba-tiba Hun Kiat
mengeluh terdorong setindak.
"Bless!"
Mu Ba terbelalak. Dia melihat kaki muridnya amblas di
dalam tanah, hampir bersamaan dengan Kun Houw yang juga
melesak sedikit, terus menekan dan menggencet Hun Kiat
dengan Jing-liong Sin-kangnya itu Dan ketika Hun Kiat merasa
terhimpit dan pucat mempertahankan diri tiba-tiba telapak
tangannya tertekuk ke dalam dan kaget membelalakkan mata,
melotot pada gurunya yang bengong di atas pohon.
"Suhu, bokong dia dari belakang- Hantam kepalanya.....!"
Mu Ba terkejut. Sekarang dia sadar bahwa Kun Houw
menyimpan pedangnya, hal yang amat di takuti iblis tinggi
besar ini karena pedang di tangan Kun Houw terlalu ampuh.
Maka melihat Hun Kiat membentak dan kembali tedotong
karena harus mengeluarkan suara itu tiba-tiba iblis ini
mengambil tengkoraknya itu yang putus tanpa tali, melayang
turun dan langsung memekik menyambitkan senjatanya,
menghantam kepala Kun Houw yang saat itu tak dapat
mengelak karena beradu tenaga dengan Hun K iat. Dan begitu
tengkorak menyambar kepala tiba tiba Mu Ba terbelalak
melihat Kun Hauw melekat tak dapat melepaskan diri
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bocah, kini kematianmu tiba....!"
Mu Ba merasa yakin. Dia pasti bahwa tengkoraknya itu
akan meledak begitu mengenai kepala lawan, bakal
menghamburkan otak dan darah karena Kun Houw tak dapat
melindungi diri harus memusatkan perhatiannya pada adu
sinkang dengan Hun Kiat. Tapi Mu Ba yang tak mengira
sesuatu yang di luar dugaan, tiba-tiba menjerit. terbelalak
karena tengkoraknya itu bertemu tenaga tak kelihatan yang
melindungi Kun Houw, setombak dari pusat pertandingan,
mental dan kembali ke tangannya hampir mengenai
hidungnya. Dan Mu Ba yang penasaran serta kaget tiba-tiba
membentak dan mencoba lagi, menghantamkan tengkoraknya
itu ke kepala Kun Houw. Tapi ketika empat kali berturut-turut
gagal dan tengkorak selalu membalik akhirnya iblis ini
menggereng penuh murka, melihat muridnya semakin


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terdesak dan terdorong mundur pucat bukan main dan mulai
mengeluh, marah kepada-nya. Dan Mu Ba yang meraung
geram tiba-tiba melontar tengkorak bayinya itu ke punggung
Kun Houw. persis ketika Siang-mo ji bin dan Sam-hek Bi-kwi
muncul, tak tahu apa yang harus di lakukan untuk menolong
muridnya itu. Dan begitu senjata terlepas dan menyambar
belakang Kun Houw tiba-tiba Siang-mo ji-bin berteriak
padanya, "Mu Ba, jangan...!"
Namun terlambat. Tengkorak itu telah dilepaskan dari
tangannya, menyambar Kun Houw yang tak dapat "ditembus"
tubuhnya karena terlindung hawa yang aneh, sakti dan
mujijat. Dan begitu seruan diluncurkan dan senjata
menyambar ke depan tahu-tahu tengkorak bayi ini me ledak
menghamburkan pelor - pelor beracunnya itu.
"Blaarr!"
Mu Ba terpekik. Dia melihat tengkoraknya itu ternyata
mental seperti tadi tak dapat menyentuh Kun Houw. Dan pelor
pelor beracun yang berhamburan ke segala penjuru tiba tiba
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyerang mukanya sendiri dan Siang mo ji bin serta orang
yang lain, Sam-hek bi kwi yang baru muncul itu yang terpaksa
melompat menghindar dan memaki-maki Sin-thouw-liong Mu
Ba yang dianggap ceroboh. Mundur dan mengebut runtuh
semua pelor yang masih menyambar mereka. Dan Hun Kiat
yang saat itu mengeluh dan me lesat kakinya tiba-tiba
mencelat terlempar menumbuk pohon, tak kuat menahan
dorongan Jing-liong-Sin-kang.
"Bress!"
Hun Kiat melontarkan darah segar. Pemuda ini me lompat
bangun mengusap bibirnya yang melelehkan darah merah,
gemetar dan pucat memandang Kun Houw yang memiliki
sinkang luar biasa itu, tenaga sakti yang ternyata lebih unggul
dari tenaga saktinya sendiri. Seakan tak percaya bahwa
tenaga sakti yang dimiliki Kun Houw. Hal yang sukar
dipercaya! Dan sementara Hun Kiat terbelalak dan orang-
orang lain mengepung pemuda itu tiba-tiba Ok-ciangkun
muncul membentak mereka,
"Mu Ba, apa yang terjadi?"
Mu Ba terkejut. Dia sedang tertegun oleh kesudahan adu
sinkang itu, me lotot dan kaget melihat sinkang Ciok-thouw
Taihiap- masih kalah seusap oleh sinkang yang dimiliki Kun
Houw ini. Berarti mendiang Pendekar Kepala Batu itu kalah
lihai dibanding Kun Houw. Hal yang luar biasa dan sulit
dipercaya. Maka mendengar Ok-ciangkun membentak dan Kun
Houw terhuyung menghadapi mereka akhirnya iblis tinggi
besar ini berseru gemetar. "Kun Houw mencelakai Mayat
Hidup. ciangkun. Dia menyerang dan melukai sahabatku itu."
Ok ciangkun sudah me lihat, Dia mengerutkan kening
melihat keadaan Mayat Hidup yang parah, berat luka-lukanya,
tak mungkin ditolong lagi. Dan menghadapi Kun Houw yang
dikepung ditengah lingkaran panglima ini menggeram.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kun Houw, apa yang kau lakukan ini" Kenapa kau hendak
membunuh Mayat Hidup?"
Kun Houw tertawa mengejek. "Aku bukan hanya hendak
membunuh Mayat Hidup saja, ciangkun. Melainkan semua
musuh ku yang ada disini."
"Hm.. kau tidak ingat janjimu kepadaku" Kau hendak
menjilat ludah sendiri?"
Kun Houw menunjuk bulan. "Ciangkun, tolong kau lihat
berapa lama batas perjanjianku itu. Bukankah tepat setahun
aku terikat padamu" Nah, sekarang aku bebas ciangkun. Aku
hendak berbuat sesukaku membalas dendam kematian guru
dan ibuku!"
"Kun Houw!" Panglima Ok membentak, kaget dan marah.
"Bukankah kau berada di istana" Bukankah saat ini kalian
semua adalah orang-orang sendiri yang tak seharusnya
bermusuhan satu sama lainnya?"
"Hm.." Kun Houw mengeluarkan suara dari hidung. "Itu
memang benar. ciangkun. Tapi ini adalah urusan pribadi. Aku
ingin menyelesaikannya diluar urusan istana. Apalagi ikatan
janjiku telah habis kepadamu!"
Ok ciangkun terbelalak. Dia sekarang ingat bahwa Kun
Houw telah menyelesaikan batas waktu sumpahnya. Genap
setahun. Jadi benar tak perlu tunduk lagi padanya. Tapi
melihat Kun Houw me lakukan itu dikompleks istana tiba-tiba
panglima ini mendelik dan marah bukan main.
Melihat bahwa Kun Houw merupakan ancaman baru yang
akan merongrongnya. Diam diam lupa akan batas perjanjian
itu karena kesibukannya sehari-hari. Maka melihat Kun Houw
"membelot" dan pemuda itu mengambil putusan diantara dua
kemungkinan. Membiarkan Kun Houw merajalela atau
membunuh pemuda itu. Tapi ingat bahwa Kun Houw sekarang
mempunyai "Backing" berupa selir kaisar yang paling ditakuti,
mendadak panglima ini tertegun dan bingung dibuatnya.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena membunuh Kun Houw bakal membawa persoalan baru
baginya, berhadapan dengan Shi Shih yang tentu akan
mempengaruhi sri baginda, melihat Kun Houw merupakan
orang kepercayan selir itu. Salah-salah bisa membuat dia
bermusuhan sendiri dengan kaisar! Dan Ok ciangkun yang
bingung ditempat tiba-tiba tertegun dan melihat bahwa Kun
Houw sekarang bukanlah Kun Houw yang dulu.Bahwa pemuda
ini mempunyai kedudukan kuat dibawah selir. Bahwa pemuda
ini juga mempunyai pasukan yang berkekuatan seribu orang!
Dan ok ciangkun yang melotot mengepal tinju tiba-tiba
bingung untuk mengambil putusan yang bagaimana.
Tapi Hun Kiat terhuyung maju. "Ciangkun, Kun Houw telah
membuat onar ditempatmu. Kenapa diam saja tak mengambil
tindakan" Apakah kau hendak melindunginya?"
Ok ciangkun terkejut, Dia sedang menimbang-nimbang apa
yang harus dilakukan, membiarkan Kun Houw atau
menangkap pemuda itu. Tapi belum dia menjawab, tiba-tiba
Mayat Hidup yang menggeletak diatas tanah tiba-tiba
merintih, sadar dari pingsannya. Dan Hun Kiat yang terpaksa
melompat mendekati gurunya itu, menggelepar dalam sekarat.
"Kun Houw kau bocah siluman. Kenapa kau tak
membunuhku sekali bacok saja" Ayo bunuh aku, bocah...
jangan biarkan aku sekarat begini...Augh!" Mayat hidup
menggeliat, memaki-maki Kun Houw karena rasa sakit yang
sangat menusuk dadanya, membuat dia menjerit dan merintih
berkepanjangan,. Dan ketika Hun Kiat memegang tubuhnya
dan menyangka itu adalah Kun Houw tiba-tiba iblis ini
menggerakkan jarinya mencengkram tangan pemuda itu.
"Kun Houw, kau harus mati bersamaku...!"
Hun Kiat terkejut, dia me lihat gurunya mencengkram
tembus kulit lengannya, menyalurkan racun yang ada di kuku
jari suhunya itu, mengenal keganasan gurunya yang salah
mengira dia adalah Kun Houw. Dan Hun Kiat yang terkejut
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membelalakan mata, tiba-tiba mendesis, "Suhu, ini adalah
aku. Kun Houw masih disana!"
"Ah.. kau Kiat-ji" Kalau begitu, bunuh saja aku.. aku tak
kuat...!" Mayat Hidup terkejut ganti kecewa dan mengorok
bagai babi disembelih. Dan ketika Mayat Hidup menggeliat dan
meronta-ronta dalam skratul mautnya tiba-tiba Hun Kiat
mengangkat lengannya mengigit bibir. Dan begitu dia berseru
perlahan menurunkan lengannya tahu-tahu pemuda ini
menepuk kepala gurunya dengan sikap mengerikan.
"Suhu, sebaiknya kau mati saja..plak!!"
Semua orang terbelalak. Mereka melihat Hun Kat
melakukan apa yang diminta ji-suhunya itu, menepuk kepala
gurunya yang seketika remuk dan pecah didalam. Dan begitu
Mayat Hidup mengeluh dan terkapar roboh, tahu-tahu iblis ini
pun tewas "diberesi" muridnya itu.
Mu Ba dan semua orang tertegun. Mereka melihat Hun K iat
memiliki perasaan yang dingin sekali, tega dan mampu
melakukan hal-hal yang orang lain mungkin tak mampu
melakukannya. Memberesi nyawa gurunya dan bangkit
dengan sikap tenang, membiarkan Mayat Hidup terkapar
diatas tanah, tak perduli lagi. Dan Hun Kiat yang menghadapi
ok ciangkun dengan pertanyaan yang sama memandang
panglima itu. "Ciangkun... bagaimana tindakan mu sekarang menghadapi
Kun Houw" apakah kau mau membiarkannya saja memusuhi
kami?" Mu Ba juga menggereng, merasa panglima itu akan
membela mereka. "Tak mungkin. Ok ciangkun pasti
membantu kita, Kiat-ji. Dan lagi bocah itu masih harus
diselidiki sebagai mata-mata musuh!"
Ok-ciangkun teringat. Dia kembali dibuat tertegun oleh
kata-kata Mu Ba ini, yang dapat bersikap biasa melihat
muridnya membunuh Mayat Hidup. Sama sekali tak menyesal
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan rupanya justru menumpahkan semua kemarahan pada
Kun Houw. Dan ok ciangkun yang berada di persimpangan
jalan tiba-tiba mengambil putusan nekat bahwa dia ahrus
membunuh Kun Houw. Bahwa pemuda itu akan melaksanakan
janjinya membalas dendam. Berarti akan mencari pula So-
Beng, adik seperguruannya itu. Dan merasa Kun Houw lebih
banyak merugikan daripada menguntungkan. akhirnya
panglima ini menggeram marah melompat mundur.
"Kun Houw, kau memang bersalah. Sekarang pilih satu dari
dua keputusanku, menyerah atau melawan kami!"
Kun Houw terkejut. Dia tak menyangka panglima itu berani
mengambil putusan secepat itu. Berarti tak menghiraukan
"backing" yang ada dibelakangnya lagi. Berarti dia
menghadapi bahaya dan siap bertarung mati-matian. Dan Kun
Houw yang maklum akan apa yang menajdi sebab panglima
itu lebih memberati Mu Ba dan teman-temannya dibanding
dirinya, tiba-tiba tertawa megnejek dan mencabut panah
apinya. hal yang sudah disiapkan untuk keperluan sewaktu-
waktu. Dan begitu dia melepas panah apinya ini yang meledak
dima lam yang gelap, tiba-tiba Kun Houw juga sudah
mencabut pedangnya menggetarkan
semua urat-urat syarafnya. "Ciangkun, aku tak mau menyerah seperti kerbau. Aku s iap
memilih putusan ke dua."
Ok ciangkun terbelalak. Dia bukan terkejut oleh sikap Kun
Houw yang sudah diduganya ini, melihat pemuda itu memilih
melawan daripada menyerah. Hal yang sudah dia ketahui
karena Kun Houw memang pemberani. Tapi melihat Kun
Houw melepaskan panah api yang cepat ditangkap sebagai
isyarat yagn entah kemana, tiba-tiba panglima ini membentak
dan terkejut sekali.
"Kun Houw, kau benar menyimpan mata-mata?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kun Houw tak menjawab. dia tertawa dingin melihat
panglima itu melotot, bersikap acuh dan membiarkan orang
mereka-mereka sendiri. Dan Ok ciangkun yang gusar memberi
tanda tiba-tiba menggeram menyuruh pembantunya maju.
"Ji-bin, tangkap dan robohkan pemuda itu. Kun Houw
rupanya betul berkhianat!"
Siang-mo Ji-bin mengangguk. Mereka juga terkejut melihat
Kun Houw melepaskan panah api. Hal yang ditangkap sebagai
isyarat rahasia yang tak mereka ketahui. Maka mendengar ok
ciangkun memerintah dan Kun Houw juga sudah bersiap,
mendadak dua orang iblis kembar ini memekik dan
melancarkan pukulan pasir beracunnya.
"Kun Houw, kau rupanya pemuda busuk!"
Ang-kwi dan Pek-kwi sudah menyerang. Mereka langsung
berkelebat menampar dengan Ang see-ciang (Tangan Pasir
Merah) dan Pek see-ciang (Tangan Pasir Putih) itu, marah dan
menerjang Kun Houw dengan pukulan beracun. Tapi Kun
Houw yang mengelak menyambarkan pedangnya menyambut
dua orang lawannya ini dan melompat berputar, mengegos
dan tiba-tiba membalik dengan ayunan kaki yang bergerak
setengah lingkaran, membacok dan juga menendang. Dan
Siang-mo ji-bin yang terkejut marah tiba-tiba meliuk dan
memberi tanda akan bahaya pedang ditangan Kun Houw,
maklum akan kehebatan Pedang Medali Naga yang luar biasa
tajam. Tapi Kun Houw yang bergerak cepat mendahului
mereka tahu-tahu memapas buntung ujung lengan baju lawan
yang dipakai memukul.
"Bret..bret..!!"
Siang-mo Ji-bin terpekik. Mereka berjungkir balik melihat
pedang mengejar, mendengung berkelebat menyilaukan mata.
Dan ketika Kun Houw membentak melepas serangan beruntun
tahu-tahu pemuda ini lenyap dibungkus gulungan pedangnya
yang mulai mainkan Bu-tiong Kiam-sut itu, menyambar-
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nyambar kian kemari membentuk kabut yang kian melebar,
sebentar kemudian membungkus pula bayangan Siang-mo Ji-
bin yang kaget setengah mati. Dan Panglima Ok ciangkun
yang melihat dua pembantunya itu kewalahan menerima
serangan tiba-tiba menyuruh yang lain maju, tak sabar untuk
melihat Kun Houw mendesak mereka.
"Bi-kwi, Mu Ba maju kalian. Tangkap dan robohkan Kun
Houw." Sam-hek Bi-kwi dan Mu Ba mengangguk. Mereka sudah
menerjang menerobos gulungan pedang menolong Siang-mo
Ji-bin arga keluar dari cahaya pedang yang membungkus
mereka. Dan Hun Kiat yang girang melihat Kun Houw
dikeroyok tiba-tiba juga menerjang dengan pukulan
sinkangnya. "Bagus, aku juga ingin secepatnya memberesi lawanku ini,
ciangkun. Sekarang tak mungkin dia dapat lolos!"
Hun Kiat menyerang, mulai membokong dan mengeluarkan
Soan-hoan ciangnya yang paling hebat itu, diam-diam


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

penasaran dan tak habis pikir dari mana Kun Houw
mendapatkan sinkang yang luar biasa itu, mampu mengatasi
sinkang Ciok-thouw taihiap yang sudah dilatih puluhan tahun.
Dan Kun Houw yang sebentar saja sibuk melayani keroyokan
lawan tiba-tiba melengking dan memutar pedangnya dalam
gulungan yang lebih cepat.
"ok-ciangkun, kau tak tahu malu. Sebaiknya kau ikut pula
maju membantu teman-temanmu."
Ok ciangkun tak menjawab. Dia menonton permainan
pedang yang hebat itu, diam-diam kagum dan tergetar
melihat kehebatan Kun Houw. Teringat pertempurannya
sendiri yang nyaris kalah setelah Kun Houw mempergunakan
Pedang Medali Naga. Pedang yang ampuh dan membuat
orang merinding melihat perbawa pedang pusaka itu. Dan
ketika Kun Houw berkelebat dan mulai me lengking-lengking
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membentak marah akhirnya pertandingan berjalan seru
dengan jumlah yang tak seimbang. Satu lawan tujuh!
Namun Kun Houw memang hebat. Dia memutar pedangnya
rapat sekali, membungkus dan terpaksa menggulung diri
sendiri dengan perma inan pedang yang luar biasa. Percuma
menyerang karena menyerang yang satu maka yang lain akan
membokong, jadi terpaksa bersilat mempertahankan diri
sendiri, karena tujuh orang lawannya itu bukanlah manusia-
manusia bodoh yang tak tahu mempergunakan kesempatan.
Tentu akan berbuat curang begitu dia lengah. Dan Kun Houw
yang membentak memutar pedangnya akhirnya lenyap dalam
bayangan pedang yang luar biasa rapat, tak dapat menyerang
tapi tak dapat pula diserang. Padahal satu lawan tujuh! Dan
Mu Ba serta teman-temannya yang marah bukan main tentu
saja bingung dan kaget disamping kagum, melihat betapa Kun
Houw mahir sekali ma inkan Bu-Tiong Kiam-sut itu, Silat
PEdang dalam Kabut. Pedang yang benar-benar tak terlihat
kabut yang melebar dan membungkus tuannya sendiri. Tak
berani membentur bayangan kabut itu karena semjata
maupun tubuh tentu terpapas buntung, tak kuat menghadapi
Pedang Medali Naga yang ada ditangan pemuda itu. Dan Mu
Ba serta teman-temannya yang tentu saja bingung
menghadapi pertandingan ini akhirnya hanya berseliweran di
luar saja mencari lowongan.
Dan Ok-ciangkun marah. Dia melihat tujuh pembantunya
itu tak dapat menyerang, masing-masing berseliweran
mengelilingi Kun Houw seolah Kun Houw adalah kuda lumping
yang menarik untuk ditonton. Mencari kesempatan dalam
kesempitan. Tak berani membentur kabut pedang yang tentu
saja akan mencelakakan mereka sendiri. Dan Ok Ciangkun
yang juga bingung melihat jalannya pertandingan akhirnya
mengepal tinju membanting kakinya.
"Mu Ba. korbankan seorang diantara kalian, terjang
pemuda itu.!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Namun Mu Ba dan teman-temannya mengerutkan alis.
Memang cara itu adalah cara yang terbaik. Artinya, jika
seoarang diantara mereka berani mengorbankan diri
menerjangn gulungan pedang tentu sebuah lowongan akan
terbuka. Kun Houw tentu akan memecah kabut pedangnya ini
untuk melakukan serangan. Jadi mereka dapat pula
menyerang pemuda itu disaat Kun Houw "Membuka" diri.
Tapi, siapa yang mau berkorban seperti yang diteriakkan Ok-
ciangkun itu" Siapa berani menyerahkan jiwa kalau hanya
untuk sebuah serangan maka diri sendiri dijadikan tumbal"
Terang tak ada yang mau, Dan Mu Ba serta teman-temannya
yang kembali berseliweran mengelilingi Kun Houw akhirnya
tak ada yagn mau melakukan permintaan itu.
Dan Ok ciangkun mengerotkan gigi, Dia marah melihat
pembantu-pembantunya tak ada yang menggubris kata-
katanya. Maklum bahwa setiap orang tak mungkin mau
mengambil tindakan yang terlalu berbahaya itu. Dan Mu Ba
yang teringat sesuatu tiba-tiba malah berteriak kepadanya
"Ciangkun, mana So-beng" Suruh dia datang ke mari. Mungkin
dia mau mengerjakan perintahmu itu."
Ok Ciangkun menggeram. Dia mendengar yang lain tiba-
tiba juga mendukung permintaan Mu Ba itu, masing-masing
menyuruh agar Iblis Penagih Jiwa itu dipanggil. Dan belum dia
menjawab atau memaki pembantu-pembantunya
ini mendadak kebakaran besar terjadi disamping gedungnya,
mendengar suara gaduh dan ribut-ribut disebelah sana. Dan
Ok ciangkun yang terbelalak dengan muka kaget tiba-tiba
melihat dua bayangan berkelebat menyerang Siang mo ji bin.
"Kun Houw, iblis-iblis ini memang tak tahu malu. Jangan
takut, kami datang membantu....!" dan dua bayangan yang
menerjang sepasang iblis kembar itu dengan pukulan sinkang
yang dahsyat tiba-tiba membuat Pek-Kwi dan Ang-kwi
terkejut, berteriak kaget dan langsung menangkis meninggalkan Kun Houw, terpental dan terguling-guling
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertemu tenaga yang luar biasa kuat melempar tubuh mereka.
Dan ketika Siang-mo ji bin melompat bangun melotot marah
maka dua bayangan lain yang baru tiba-tiba juga muncul dan
menyerang Sam hek-bi-kwi bertiga.
"Kun Houw, benar kata temanku itu. Jangan takut, kami
akan membasmi iblis-iblis yang curang ini...wut plak!" dan
Sam-hek bi kwi yang menjerit terpental akhirnya terguling-
guling seperti yang dialam i Siang mo ji bin itu. Dan karena
empat lawan sudah terlempar melepas dirinya tiba-tiba Kun
Houw me lengking menggerakkan pedang, menusuk dan
membacok. Dan begitu dia membentak menyerang tiga lawan
yang lain tahu-tahu Bi Gwat dan Mu Ba serta Hun Kiat
mendapat serangan cepat yang menukik bagai petir
memebelah angkasa.
"Plak cring..bret!"
Bi Gwat dan Mu Ba menjerit. Mereka terlempar dan terluka
oleh sambaran Pedang Medali Naga. membanting tubuh
bergulingan karena tengkorak dan gelang ditangan Mu Ba dan
Bi Gwat hancur dan putus dibabat pedang, kaget bukan main
melihat sinar kebiruan tahu-tahu menyambar pundak mereka,
menggores panjang sampai ke dada. Hampir saja menikam
jantung!. Dan Mu Ba serta Bi Gwat yang terguling-guling menjauhkan
diri akhirnya melompat bangun dengan wajah pucat, melihat
Hun Kiat menangkis dan juga terpental kaget oleh sambaran
pedang ditangan Kun Houw. Dan ketika mereka tertegun oleh
gebrak yang mengejutkan ini, tahu-tahu bayangan lain muncul
ditempat itu bagaikan setan-setan dibalik kubur, semuanya
memakai kedok hingga Ok-ciangkun dan teman-temannya tak
dapat mengenal, menyerbu dan membantu Kun Houw
menerjang pembantu-pembantu panglima itu hingga Ok-
ciangkun mendelik gusar. Dan sementara mereka semua
terbelalak kaget, tahu-tahu kebakaran terjadi dimana-mana
ditempat tinggal panglima itu.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Keparat, kau mengumpulkan penghianat-pengkhianat Kun
Houw. Kau kiranya benar musuh dalam selimut!" Ok Ciangkun
marah, membentak Kun Houw yang saati oti tersenyum
melihat teman-temannya datang, orang-orang berkedok yang
menyerang Siang-mo-ji-bin dan teman-temannya itu. Dan Kun
Houw yang tertawa mengejek melihat kemarahan Ok-
ciangkun tiba-tiba mendengar teriakan Kui Lin yang
mendatangi tempat itu.
"Ayah, tolong.. Enci Hoa diculik orang..!"
Jilid 32 OK-ciangkun terkejut. Dia sedang bingung saat itu, mau
melihat kebakaran ataukah menangkap Kun Houw. Tapi begitu
mendengar anaknya di culik tiba tiba panglima ini berkelebat
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ke dalam meninggalkan Kun Houw, menyuruh pembantu
pembantunya menangkap Kun Houw dan teman-temannya
yang datang itu. Dan ketika kebakaran menjadi besar dan
timbul di mana-mana membuat gaduh akhirnya pagi yang
buta itu berobah menjadi keributan menggemparkan yang
membuat istana guncang, tak tahu apa sebenarnya yang
terjadi karena kerabat kaisar masih lelap dalam tidurnya,
melompat bangun mendengar teriakan menyayat di sana sini.
Dan ketika teriakan kebakaran berobah menjadi pemberontakan akhirnya istana kalut dan kacau di sana-sini.
melihat pasukan besar meluruk membabat pengawal, maju
memasuki istana dan berderap bagai ribuan gajah yang
membuat panik. Dan ketika genta dipukul menyambut bahaya akhirnya kota
raja menjadi geger dan kalang kabut. Melihat empat pintu
gerbang didobrak hancur memasukkan ribuan bala tentara
yang menyerang sambil bersorak-sorak, maju menyerbu
memasuki tengah kota. Sebentar saja penduduk gempar dan
berteriak-teriak. menambah kacaunya semua keadaan yang
sudah tak keruan. Dan ketika suasana mencapai puncaknya
dan pasukan penyerbu yang berjumlah besar ini menyerang
ke dalam tiba-tiba saja dari dalam istana muncul pasukan-
pasukan serupa yang bersorak-sorai menyerbu pengawal.
Ributlah keadaan.. Suasana menjadi semrawut, tumpang
tindih tak keruan di pagi buta. Menggugah mengejutkan yang
enak-enak tidur. Dan Ok ciangkun yang jadi bingung oleh
perobahan besar besaran ini akhirnya mencak-mencak
mengatur pasukannya, menyambut pasukan musuh yang kian
dekat memasuki istana. T ak jadi mencari Kui Hoa yang diculik
orang! Dan Hun Kiat yang juga dipanggil memimpin
pasukannya akhirnya ditarik meninggalkan Kun Houw, geger
sendiri sendiri melupakan urusan pribadi. Tapi Kun Houw yang
juga memimpin pasukan cadangannya yang sebenarnya telah
di-ganti oleh orang-orang Ho-han-hwe menyambut pasukan
Hun Kiat yang tentu saja kaget dan marah, mendelik bahwa
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kun Houw benar-benar berkhianat, menyerbu pasukannya
yang berjumlah seribu orang itu. Baru tahu bahwa panah api
yang dilepas Kun Houw sebenarnya merupakan isyarat untuk
menyerbu besar-besaran, meluruk istana. Dan Kun Houw
serta Hun Kiat yang akhirnya bertemu dalam pertempuran di
luar istana akhirnya berhadapan satu lawan satu!
"Kun Houw kau anjing hina-dina. Kau penghianat mata
mata" Kun Houw tertawa mengejek. "Tak perlu menyebut siapa
pengkhianat, Hun K iat.. Kaulah yang sebenarnya pengkhianat.
Kau membalas budi ibuku dengan racun pembunuhan!"
"Keparat!" Hun Kiat yang menerjang melancarkan pukulan
lalu membentak menghantam dada Kun Houw. langsung
mengeluarkan Soan-hoan ciangnya itu. Ilmu yang paling baik
dimilikinya Tapi Kun Houw yang menyelak sambil menangkis
tiba tiba memutar lengan mendorong dengan Jing liong Sin-
kangnya. "Dukk!" dan Hun Kiat terdorong mundur, masih kalah
seusap oleh Jing-liong Sin-kang lawan yang lebih kuat sedikit,
membuat Hun Kiat mendelik dan marah bukan main. Dan
ketika Kun Houw menjejak dan pasukan dua belah pihak
bersorak memberi semangat akhirnya Huo Kiat mencabt
pedang mainkan Cui-mo Kiam-sut (Silat Pedang Pengejar Iblis)
yakni ilmu pedang yang diwarisinya dari Pendekar Kepala Batu
yang dulu tak menyangka pemuda ini bakal mengkhianatinya,
memutar pedang menerjang Kun Houw, sebentar kemudian
lenyap dalam gulungan pedang dan mencari kelemahan Kun
Houw. Dan Kun Houw yang tentu saja mendengus
mengeluarkan Pedang Medali Naganya akhirnya membentak
dan melayani lawannya itu.
Maka terjadilah pertandingan dahsyat diantara dua orang
pemuda ini. Hun Kiat mengganti-ganti permainan ilmu
silatnya, menyelang-nyeling dengan semua ilmu yang
dimiliknya. Baik dari Mu Ba maupun Mayat Hidup, digabung
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pula dengan ilmu silat yang diwarisinya dari mendiang Ciok-
thouw-ciang itu. Dan karena Hun Kiat memang pandai
mencampur aduk ilmu-ilmu silat ini akhirnya Kun Houw
tertegun jgua melihat tingkah lawan. Tampak edan-edanan
namun mengandung tipu muslihat luar biasa, berobah menjadi
licik dan ganas ditangan pemuda itu yang suka kelicikan dan
curang. Dan ketika Hun Kiat menggerakkan pula tangan
kirinya dengan pukulan-pukulan jarak jauh akhirnya Kun Houw
berhati-hati pula melayani lawannya ini. Melihat lawannya itu
sering merobah-robah serangan tanpa diduga, baik dengan
pedangnya maupun pukulan jarak jauhnya. Tapi karena Kun
Houw memiliki Pedang Medali Naga yang tak berani disambut
lawan dan Hun Kiat selalu mengelak untuk beradu senjata
akhirnya pertandingan menjadi rama i dan makan waktu cukup
lama. Sebenarnya, ditinjau dari kemurnian ilmu silat masing-
masing jelas Kun Houw lebih unggul. Begitu pula tenaga
saktinya. Maklum, pemuda ini mewarisinya dari Bu-beng Sian-
su, kakek dewa yang tak ada tandingannya itu, menang
seusap dibanding tenaga sakti lawan. Tapi karena Hun Kiat
menang cerdik dalam mencampur aduk ilmu silat dari tiga
macam guru yang berbeda dan pada dasarnya pemuda itu
juga memang licik, maka pertandingan mereka jadi


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berimbang. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Untuk beberapa saat tak ada yang
mendesak maupun didesak. tapi setelah pertempuran ini
mendekati seratus jurus dan Kun Houw mulai mengenak gaya
permainan lawan akhirnya Hun kiat mengakui kelihaian
lawannya itu dan mulai mengumpat caci. Apalagi ketika Kun
Houw mengeluarkan ilmu silat pedangnya, Bu-tiong kiam-sut
yang ada tujuh jurus itu yang baru diwarisi secara mahir oleh
Kun Houw sebanyak enam jurus saja. Dan ketika Kun Houw
mulai memekik melancarkan ilmu silat intinya ini mendadak
lawan di buat terkejut ketika Kun Houw mulai melakukan jurus
Heng hun-po-Ohnya itu, Awan Berarak Hujan Mencurah.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hun Kiat, kau tak dapat mengalahkan aku... !"
Hun Kiat terkejut. Dia melihat Kun Houw merobah gerakan,
memutar pedang menusuk langit, sebentar kemudian pecah
menjudi awan yang berarak dalam bentuk gelembung keci1
kecil, hebat dan luar biasa sekali membungkus tubuh Kun
Houw. Dan ketika Kun Houw melengking dan mengibas
pedangnya dari atas ke bawah kemudian melanjutkannya
dengan gerak silang yang luar biasa cepat dari kiri ke kanan
tiba tiba bayangan awan itu pecah berhamburan menjadi
bayangan pedang yang meluncur bagai hujan dicurahkan.
"Aih......!"
Hun Kiat kaget bukan main. Dia melihat dirinya sudah
dikurung hujan pedang itu, tak dapat keluar. Dan karena satu
satunya jalan terpaksa menangkis dan memutar pedangnya
pula maka Hun Kiat terpaksa melakukan ini dan untuk
pertama kalinya mengadu senjata,
"Trang-trang-trang!"
Dan Hun Kiat melotot. Dia melihat pedangnya putus
menjadi tiga bagian. Bagian terbawah adalah yang kini
dicekalnya itu, tinggal beberapa sentimeter saja. Dan ketika
Kun Houw membentak dan kembali mencuatkan pedangnya
bagai bintang bertaburan dan menyambar tenggorokannya
dalam jurus ke tiga yang dinamakan Bu tiong boan seng
(Bintang Bertaburan Dalam Kabut) akhirnya Hun Kiat berteriak
menimpuk pedang buntungnya itu.
"Crak!" dan pedang itupun putus berkeping-keping. Hun
Kiat melempar tubuh bergulingan, melompat bangun dan
pucat mukanya melihat kehebatan lawannya ini. Tapi Kun
Houw yaug mengejar dengan jurus ke empat dan ke lima
akhirnya membuat Hun Kiat putus asa dan hampir tak dapat
lolos lagi. "Hun Kiat. inilah kematianmu yang paling buruk.
Terimalah!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hun Kiat mencoba berkelit. Dia mulai lelah oleh kejaran
Kun Houw yang bertubi-tubi, yang kini me lancarkan jurus
yang disebut Jing kiam-sia ciok (Seribu Pedang Memanah
Batu) dan Hui kiam cui long (Pedang Terbang Mengejar
Naga), dua jurus serangan yang bagi Hun Kiat tak mungkin
dielakkan lagi karena dia sudah tidak bersenjata lagi dan tidak
memiliki pegangan, percuma melindungi diri dengan sinkang
Karena Pedang Medali Naga pasti mampu menembus
kekebalannya itu. Dan ketika benar kelihatannya sia-sia belaka
dan pedang menyambar dalam gerak menyilang akhirnya Hun
Kiat mengeluh ketika pundak dan pangkal lehernya terluka.
"Bret-bret!"
Hun Kiat terlempar bergulingan. Baju berikut kulit
dagingpun terobek mengetuarkan darah, kembali melihat Kun
Houw mengejar dalam jurus ke enam. Sin-liong-hoan-eng
(Naga Sakti Mengukir bayangan), jurus yang tak mungkin lagi
dielakkan karena Hun Kiat telah lelah dan putus asa. Tapi
tepat serengan ini dilakukan dan Hun Hiat siap menyerahkan
diri mendadak tiga bayangan berkelebat menahan Kun Houw
dengan teriakan nyaringnya.
"Kun Houw, tahan. Iblis muda itu kamilah yang berhak
membunuhnya. !" dan ketika Kun Houw tertegun menahan
serangannya tahu tahu Han Ki dan Han Bu serta Hok Lian
muncul bersamaan dangan mata berapi api, menangkis
pedangnya dengan senjata ditangan yang seketika itu juga
buntung dan mencelat terlempar, bagaimanapun kalah ampuh
oleh pedang keramat di tangan pemuda ini. Dan ketika Han Ki
dan Han Bu serta Hok Lian terhuyung mundur maka saat
itulah Hun Kiat yang merasa mendapatkan kembali nyawanya
yang hampir hilang mendadak melompat bangun melarikan
diri, berkelebat menyusup di balik pasukannya yang sejak tadi
tertegun memandang pertempuran, tak menyangka dua cucu
Ciok thouw Taihiap itu datang bersama, masih disusul pula
oleh bayangan Hok Lian yang tentu ingin membalas dendam
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena dia telah memperkosa gadis itu. Dan Kun Houw serta
tiga orang temannya yang marah tiba tiba mengejar dan
memaki pemuda itu.
"Hun Kiat, jahanam kau........!"
Hun Kiat menyuruh pasukannya menyambut. Dia sendiri
cepat melempar granat tangan melindungi diri, menyelinap
dan sebentar kemudian berlompatan di antara pertempuran
yang kacau-balau, meledakkan granat tangan itu yang
mengeluarkan asap tebal. Dan Kun Houw yang tentu saja
teralang oleh kelicikan lawan akhirnya memekik melompat
mundur, terhalang pandangannya oleh asap hitam yang
bergulung-gulung itu, diserbu pasukan Hun Kiat yang tentu
saja segera disambut dengan marah. Sekali gerak membuat
lima orang terpental dan menjerit kesakitan. Dan ketika Kun
Houw menyuruh pasukannya maju menghadapi pasukan Hun
Kiat akhirnya dia meninggalkan tempat itu untuk mencari
lawannya yang melarikan diri, terpaksa mengamuk di tengah-
tengah pertempuran besar untuk mengejar lawannya. Tapi
Hun Kiat yang cerdik dan licik ternyata telah menghilang di
balik kekacauan itu, kabur meninggalkan pasukannya. Melihat
betapa istana porak-poranda dengan para pengawalnya yang
roboh bergelimpangan di mana-mana. Banjir darah. Dan
ketika pertempuran berjalan dua jam lebih dengan keunggulan
di pihak penyerang akhirnya istana berhasil direbut, sementara
Ok ciangkun dan para pembantunya menyelamatkan diri. Tak
mungkin bertahan lagi menghadapi lawan yang demikian kuat
dengan pasukan yang amat besar. Melakukan serangan dalam
saat yang benar-benar tak terduga. Disulut oleh Kun Houw
yang memulai semuanya itu. Dan Ok-ciangkun yang tentu saja
marah marah akhirnya melarikan diri menghadap kaisar, jauh
di bukit Lin yen san di mana saat itu sedang bersenang-
senang dengan selirnya tercinta, Shi Shih.
---ooooo0dwkz0ooooo--
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Demikianlah." Ok-ciangkun mengakhiri ceritanya. "Hamba
terpaksa mundur, sri baginda. Dan karena semua kejadian ini
diawali oleh Kun Houw yang mengkhianati paduka maka
menyesal sekali hamba peringatkan bahwa selir ini rupanya
perlu diperiksa pula demi keselamatan paduka. Kun Houw
adalah orang kepercayaannya. Hamba khawatir jangan jangan
selir paduka ini terlibat bersama pemuda itu!"
Kaisar tertegun. Tadinya dia mendengar semua cerita
panglimanya itu dengan mata berapi-api. merah padam
dibakar kemarahan yang tak terlukiskan besarnya. Murka
sekali. Tapi setelah Ok-ciangkun menghentikan ceritanya dan
tiba-tiba menyebut Shi Shih, mendadak raja yang sudah tua
ini pucat. "Ok - ciangkun," kaisar gemetar suaranya "Adakah bukti
bahwa selirku ini berkhianat" Adakah bukti bahwa Shi Shih
mengatur semuanya itu bersama Kun Houw?"
"Hamba belum mendapatkan buktinya, baginda. Tapi
karena Kun Houw adalah orang kepercayaan selir paduka
maka sebaiknya paduka selidiki selir paduka itu. Hamba hanya
meminta paduka memeriksa selir paduka itu. Kalau perlu
hamba sanggup memaksanya untuk mengaku!"
Kaisar menggigil. "Shi Shih benarkah kau menerima
kecurigaan Ok-ciangkun ini" Benarkah kau menerima
tantangannya?"
Shi Shih tertegun. Dia juga mendengarkan semua cerita
panglima itu dari awal sampai akhir. Sering mengeluarkan
seruan tertahan di tengah cerita, berkali-kali mengepal tinju
dan tampak marah mendengar semuanya itu. Maka
mendengar kaisar bertanya padanya dan Ok-ciangkun
memandangnya curiga mendadak selir ini bangkit berdiri
menangis dengan air mata bercucuran.
"Sri baginda, hamba bukan hanya berani diperiksa menteri
paduka ini untuk menyelidiki keterlibatan hamba. Tapi
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sanggup dibunuh bila kecurigaan itu benar! Tapi bagaimana
jika panglima paduka tak dapat membuktikannya, sri baginda"
Beranikah Ok ciangkun memikul semua tanggung jawabnya
karena ini adalah menyangkut nama baik dan kebersihan
hamba" Ingat, kecurigaan tanpa bukti bukanlah hal yang tidak
mengandung resiko, sri baginda. Karena hamba selama ini
selalu bersama paduka dan tak pernah meninggalkan paduka
untuk berhubungan dengan siapapun!"
Kaisar tertegun. Panglima Ok juga terhenyak, melihat sikap
yang penuh keyakinan dari selir cantik itu. Tapi karena Ok-
ciangkin sudah menanam kecurigaannya dan Kun Houw
adalah orang kepercayaan selir itu maka panglima yang sudah
dibakar kemarahan dan sakit ini mengangguk. Dia bukanlah
Wu taijin atau Pangeran Kim umpamanya, orang orang yang
memiliki kekuasaan tapi bukan kepandaian. Ragu dan harus
berpikir seribu kali menghadapi selir cerdik ini. Maka begitu
Shi Shih bertanya apakah dia sanggup memikul segala
tanggung jawabnya bila kecurigaan itu tak benar, akhirnya
panglima ini menjadi gagah melepas pedangnya.
"Sri baginda, ini adalah soal kesetiaan dan harga diri.
Karena selir paduka menerima tantangan hamba biarlah
hamba bersumpah untuk membuktikan semuanya itu. Bila
kecurigaan hamba tak benar dan selir padaka tak bersalah
biarlah Saat itu juga hamba membunuh diri di hadapan
paduka!," dan melukai ibu jari sebagai sumpah. Akhirnya
panglima ini memasukkan pedang dan berkelebat keluar,
dipandang kaisar dan Shi Shih yang sama-sama terbelalak
melihat janji panglima itu. Betapa Ok ciangkun akan
membuktikan dugaannya dan sanggup memikul dosa bila Shi
Shih tak berdiri di belakang Kun Houw. Dan Shi Shih yang
tentu saja terisak menangis akhirnya memutar tubuh tersedu-
sedu memasuki kamarnya sadar dan mulai takut bahwa
panglima itu bukanlah orang biasa. Bahwa Ok-ciangkun adalah
laki laki yang memiliki kepandaian tinggi dan banyak dibantu
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang orang lihai. Dan Shi Shih yang menutup pintu kamarnya
akhirnya mengguguk dihampiri kaisar.
"Shi Shih, benarkah apa yang dikatakan Ok-ciangkun itu"
Benarkah kau membantu Kun Hauw di balik layar?"
"Tidak......tidak......!" Shi Shih tersedu-sedu. "Ok ciangkun
hanya memfitnah hamba belaka. sri baginda. Ok-ciangkun
dibakar kemarahan dan benci kepada hamba karena Kun
Houw menyerang pasukannya!"
"Hmm, dan kau benar-benar tak terlibat?"
"Boleh paduka bunuh hamba sekarang, sri baginda. Atau
biar hamba membunuh diri saja di depan paduka!" dan Shi
Shih yang melompat turun mengambil pedang tiba-tiba
menusuk dadanya sendiri dengan pedang itu, disambut seruan
kaget sri baginda yang cepat menampar selirnya, jatuh
terguling dan melihat Shi Shih tersedu sedu di atas lantai. Dan
Shi Shih yang mengguguk dipandang kaisar akhirnya
bersumpah dulu.
"Sri baginda, sumpah demi langit dan bumi biarlah hamba
mati bersama jika paduka ditangkap musuh. Hamba tak akan
mengkhianati paduka. Paduka adalah suami hamba" dan
kaisar yang memeluk dan kembali tergetar oleh sumpah
selirnya yang menunjukan sesetiaan ini akhirnya menjadi
bingung dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Percaya pada
panglimanya itu ataukah pada selirnya yang berjanji sehidup
semati ini. Sumpah yang diucapkan Shi Shih dengan penuh
kesungguhan dan tidak berpura-pura. Dan sri baginda yang
tertegun memeluk selirnya, akhirnya meneteskan dua butir air
mata disertai keluhan lirih.
"Shi Shih, kenapa cobaan selalu menghantui kita" Benarkah
kau akan setia kepadaku?"
"Demi langit dan bumi, sri baginda. Demi semua arwah
leluhur hamba!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aah.....!" kaisar terkejut, tak ragu-ragu lagi. Dan ketika Shi
Shih menggigit pecah ibu jarinya sendiri untuk bukti
sumpahnya itu tiba-tiba Kaisar tertegun dan melihat bahwa
selirnya ini menandingi sumpah Ok ciangkun. Bahwa masing
masing telah menunjukkan kesungguhan sikapnya dengan
cara yang sama keras. Dan kaisar yang bengong menarik
napas akhirnya menyerahkan pada waktu s iapa yang akhirnya
benar. Ok ciangkun ataukah selirnya itu!
---ooooo0dwkz0ooooo---
Malam itu, mengumpulkan semua pembantunya diistana
Kwan-wa kang, panglima Ok duduk dengan muka merah
padam. Sehari itu dia tak menunjukkan sikap gembiranya,
Seram dan sungguh-sungguh. Dan ketika pembicaraannya
mulai beranjak dari pertempuran dikota raja yang berakhir
dengan kekalahan mereka akhirnya penglima ini mulai bicara
tentang selir junjungannya.
"Bi Kwi, bagaimana pendapatmu tentang Shi Shih itu"
Dapatkah kalian membuktikan bahwa selir ini membantu Kun
Houw?" Bi Kwi menggeleng, "Aku tak tahu ciangkun. Tapi kukira
dugaanmu ini tak meleset jauh. Kita berbeda tempat, mana ku


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tahu gerak-gerik Kun Houw dibelakang selir itu?"
Mu Ba bangkit berdiri "Aku percaya itu, ciangkun. Tapi
sebaiknya kita seret saja selir itu kemari. Kita paksa dia untuk
mengaku daripada susah-susah mencari bukti!"
Ok-ciangkun menggeleng, "Tak mungkin, Sri Baginda akan
marah-marah kepada kita. Mu Ba. Kita baru melempar
kecurigaan, bukan menangkap buktinya dan tak dapat
sembarangan sebelum semuanya terbuka."
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi Kun Houw jelas orang kepercayaan selir itu,
ciangkun. Bukankah ini cukup dijadikan alasan untuk menyeret
selir itu?"
"Hm, selir itu berada bersama kaisar ketika Kun Houw
berkhianat, Mu Ba. Mana mungkin menuduhnya begitu saja
kalau selir ini juga tak tahu" Kaisar membuktikan dia tak
berhubungan dengan siapapun. Jadi sulit kalau kita
menangkapnya begitu saja!".
"Jadi bagaimana kehendakmua?"
"Kita menyusup ke kota raja Mu Ba. Aku akan memanggil
adikku So-beng untuk membekuk Kun Houw."
"Hmm...." semua mata tiba-tiba membeliak. "Kemana saja
sutemu itu ciangkun" Kenapa dia tak kelihatan ketika istana
diserang?"
"Aku menyuruhnya keluar kota. Ada urusan penting yang
harus dilakukan suteku itu." Ok ciangkun menjawab. "Tapi
nanti dia kembali, Mu Ba. Karena itu bersiap-siaplah kalian
untuk berangkat bersama suteku itu."
Dan ketika malam semakin laurt dan rencana yang sudah
disiapkan panglima ini diatur masak-masak, akhirnya benar
juga malam itu So-beng muncul. Tapi Ok-ciangkun tak ada.
Dan Mu Ba yang bangkit berdiri menyambut Iblis Penagih Jiwa
ini langsung menegur dengan suara penuh kecewa, "So-beng.
kau tak ada di waktu kami perlu bantuanmu. Ke mana saja
kau keluyuran" Tak tahukah rekanku tewas dibunuh Kun
Houw?" Iblis Penagih Jiwa ini mendengus, mengeluarkan suara
aneh di balik kedoknya. "Aku tahu, Mu Ba. Tapi aku juga ada
keperluan waktu itu, Suhengku menyuruh ke Kui-yang. Ada
sesuatu yang harus kuselidiki di sana!"
"Dan mana sekarang suhengmu itu" Mana Ok ciangkun?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Suhengku menghadap kaisar, Mu Ba. Aku mendapat
perintah untuk menggantikannya memimpin kalian. Ayo kita
berangkat!" dan So-beng yang mengebutkan lengan baju
berkelebat keluar tiba tiba mengajak yang lain mengikuti
jejaknya. Mu Ba tak dapat bertanya lagi. Dia melihat semua orang
sudah mengikuti Iblis Penagih Jiwa itu keluar dari istana
Kwan-wa kung menuruni bukit menuju ke kota raja. T api baru
mereka melangkah beberapa tindak sekonyong-konyong di
luar tembok sana terdengar jeritan seorang gadis yang
memecah keheningan malam
"Hun Kiat, lepaskan aku...... lepaskan aku, jahanam!"
So beng dan teman-temannya tertegun. Mereka mendengar suara itu adalah suara Kui Lin, puteri ke dua dari
panglima Ok. Dan So beng yang mendadak berkilat matanya
tahu tahu memutar tubuhnya menuju asal suara ini,
menggeram diikuti yang lain dengan mata terbelalak. Dan
ketika mereka tiba di tempat itu dan melihat apa yang terjadi
ternyata Kui Lin meronta-ronta di pegangan Hun Kiat yang
tertawa-tawa menangkap gadis itu.
So beng tiba-tiba melejit. Iblis Penagih Jiwa ini membentak,
memukul Hun Kiat agar melepaskan gadis itu. Dan Hun Kiat
yang tentu saja kaget melihat bayangan berkelebat menampar
lengannya seketika menangkis dan melepaskan Kui Lin.
"Dukk!"
Hun Kiat terkejut. Dia terdorong mundur dan terbelalak
melihat siapa yang datang, melihat Siang mo ji bin dan lain-
lain ada di situ. Melihat Iblis Penagih Jiwa itu mendelik penuh
kemarahan memandangnya. Dan Kui Lin yang tersedu-sedu
menubruk pamannya akhirnya menceritakan kekurang ajaran
Hun Kiat. "Paman, Hun Kiat menggangguku. Dia hendak......
hendak......"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Iblis Penagih Jiwa mendorong mundur keponakannya ini.
Dia menggereng dan marah bukan main pada murid Sin-
thouw-liong Mu Ba itu, dan membentak dengan mata berapi
dia memandang pemuda ini. "Hun Kiat, apa yang hendak kau
lakukan pada keponakanku" Berani kau mengganggu dan
menghinanya?"
Hun Kiat menyeringai menggeleng kepalanya. "Tidak, aku
tidak mengganggu keponakanmu, So-beng. Kui Lin mau
melarikan diri dari istana dan karena itu kutangkap!"
So-beng terbelalak, ganti memandang gadis ini. "Kau mau
keluar dan istana, Lin-ji" Bukankah ayahmu sudah
melarangmu untuk tidak pergi ke mana mana?"
Kui Lin menangis. "Aku ingin mencari enci Hoa, paman. Aku
keluar tapi diganggu pemuda ini. Dia tidak sekedar
mengajakku masuk tapi juga berkurang ajar mengganggu
diriku!" "Hmm!" So beng marah pada kedua-duanya. "Kau tak
seharusnya mengganggu keponakanku, Hun K iat. T api Kui Lin
juga tak seharusnya ke luar dari istana! Kalian sama - sama
melanggar peraturan. Hayo masuk...." dan So-beng yang
membentak menyuruh Kui Lin masuk akhirnya memandang
Hun Kiat dengan mata berkilat.
"Hun Kiat, kau tak perlu mengganggu Kui Lin atau siapapun
dari puteri suhengku. Sekarang kau ikut aku!"
"Ke mana?"
Mu Ba melompat maju. "Ke kota raja, Kiat ji. Jangan
membuat onar di sini!" dan Mu Ba yang pucat memandang
muridnya itu berbisuk perlahan. "Kiat ji. jangan kau bermain
api. Ok-ciangkun bisa marah kalau mengetahui perbuatanmu
ini!" Hun Kiat tersenyum mengejek. Dia merasa sayang
meninggalkan Kui Lin, tapi melihat gadis itu masuk ke dalam
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akhirnya pemuda ini tertawa dan menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, aku ikut kalian, suhu. Tapi apa yang harus kita
lakukan di sana" Siapa yang kita cari?"
"Kun Houw!" gurunya menjawab. "Kita mendapat perintah
Ok-ciangkun untuk menangkap pemuda ini, Kiat-ji. Karena itu
bantu kami dan jangan membantah lagi!"
Hun Kiat tertegun. "Kun Houw?" namun ketika gurunya
mengangguk dan So-beng memandangnya dengan tajam
akhirnya Hun Kiat menyeringai dan menekan debaran
jantungnya mendengar disebutnya nama ini. Gentar dan kecut
membayangkan pemuda yang luar biasa itu. Melihat semua
orang diam-diam juga memiliki perasaan yang sama seperti
dia rasakan. Masih teringat betapa lihainya murid Bu-tiong-
kiam itu. Baik ilmu pedangnya maupun sinkangnya. Hal yang
diam-diam membuat Hun Kiat tak habis pikir dari mana
lawannya itu dapat memiliki tenaga sakti sedemikian hebat.
Sama seperti yang dipunyai Sin Hong. Tapi karena kali ini ada
So beng di situ dan semua orang mengharap Iblis Penagih
Jiwa ini dapat mengatasi lawan, akhirnya Hun Kiat
mengiyakan dan tidak banyak cakap lagi. Melihat Iblis Penagih
Jiwa itu memberi tanda dan mulai menuruni bukit,
meneruskan perjalanan setelah terganggu sejenak oleh ulah
murid Sin-thouw liong Mu Ba ini. Dan begitu semua orang
bergerak mengikuti Iblis Penagih Jiwa ini maka rombongan
kecil itupun menuju ke kota raja untuk mencari Kun Houw!
Namun rupanya pekerjaan ini bukan pekerjaan mudah.
Kota raja sekarang dijaga ketat oleh ribuan pasukan yang
mengelilingi semua sudut. Berjaga-jaga. Masih belum
diketahui siapa sebenarnya mereka itu. Artinya pasukan dari
mana dan siapa pemimpinnya. Maklum waktu terjadi
penyerbuan yang di lakukan di ma lam yang gelap itu
tampaknya orang orang ini adalah pasukan yang liar. Belum
jelas benar atribut mereka itu. Tapi setelah So-beng dan
rombongannya berhasil menyelinap ke dalam istana dan
Jodoh Si Mata Keranjang 1 Riwayat Lie Bouw Pek Karya Wang Du Lu Bagus Sajiwo 3
^