Pencarian

Pendekar Asmara Tangan Iblis 4

Pendekar Asmara Tangan Iblis Karya Lovely Dear Bagian 4


Dari arah Hulu di lihatnya sebuah kapal yang sedang mendekat dan lewat di atasnya. Dia teringat kapal-kapal kemarin yang hanya berisi mayat-mayat
beku, maka sambil melepaskan pengerahan tenaga pelindungnya, tubuhnya
melesat tinggi keluar dari air dan langsung mendarat di tengah-tengah
geladak kapal. Tapi yang dia heran karena kapal itu nampak sepi, tetapi tercium ada bau
makanan yang harum keluar dari dalam. Perut Han Sian berkeruyukan
tatkala diciumnya bau makanan yang harum tanda makanan itu pasti lezat.
Segera Han Sian berteriak lantang sambil merangkapkan tangan di depan
dada, Wahai pemilik kapal yang budiman, maafkan kelancangan Cahye
yang naik ke kapal ini tanpa di undang! Jika diijinkan, biarlah Cahye
membayar seberapa harga makanan yang ada sebagai pengganjal perut
ini "Baru habis suaranya, tiba-tiba keluar seorang anak kecil dari dalam
perahu menghampirinya.
Apa benar tuan adalah In Kong (Tuan Penolong) dari Siocia kami" Kalau
benar, maka Siocia meminta tuan berganti pakaian yang telah disediakan di dalam dan kalau tuan tidak keberatan, Siocia kami mengundang tuan untuk
santap pagi bersama ditemani arak Ong Chiu yang nikmat !
Eh, adik kecil, siapa Siocia kalian " Tanya Han Sian dengan sedikit ragu
dan bingung. Nanti tuan akan bertemu langsung, maaf Siocia hanya bilang kalau baju
yang disediakan cocok dengan tuan, maka berarti tuanlah sang penolong itu, tapi kalau tidak cocok, maka tuan dipersilahkan segera meninggalkan kapal ini!Selesai berkata, anak itu lalu mempersilahkan Han Sian yang masih
penuh keheranan itu mengikuti masuk.
Sambil melangkah masuk, pikiran Han Sian tidak tenang, Akhh ! Persetan
siapa Siocia itu! Yang penting makan dulu!
Berpikir demikian Han Sian lalu melangkah dengan lenggang dalam kamar
yang cukup luas dan rapi lalu berganti pakaian.
Ternyata pakaian yang di sediakan memang cocok sehingga dia nampak
gagah sekali. Segera dia, melangkah keluar dari kamar ke ruang tamu.
Saat Han Sian memasuki pintu, nampak dua orang pelayan menyambutnya
dengan tubuh membungkuk. Dalam ruangan itu tampak sebuah meja yang
diatur dengan berbagai masakan khas yang lezat-lezat.
Sementara di sudut sebelah sana tampak seorang gadis yang duduk sambil
membelakangi pintu masuk. Kaki Han Sian bergerak melangkah, tapi baru
saja lima langkah, tiba-tiba firasatnya tidak enak, ingatannya bekerja cepat dan dalam sekejab, dia telah membalikkan tubuh menghadap ke arah dua
pelayan tersebut yang mengikutinya dari belakang.Benar dugaannya,
hasilnya memang dia tidak dapat berkata apa-apa lagi selain berdiri kaku
ditotok oleh dua tangan yang lembut.
Heran sekali! Bukannya Han Sian tidak tahu akan ditotok dan bukannya Han Sian tidak
sanggup menghindari totokan ke dua pelayan tersebut, tapi yang membuat
dia pasrah saja ditotok ialah karena dia melihat wajah kedua pelayan yang sudah terangkat itu bukan lain adalah Ji Hong dan Hong Lian adanya.
Kedua gadis itu sambil tertawa senang lalu memegang tangan Han Sian di
kanan kiri dan menyeretnya mendekati meja.
Akhh ! In Kong yang baik! Mengapa mau cepat-cepat pergi" Bukankah In
Kong sangat kelaparan" Mari ! Mari makan dulu baru bicara ...! Hi hi hi !
Gadis yang duduk itu membuka suara, merdu sekali, dan Han Sian yang
masih diseret dengan tubuh membelakangi meja segera menggerutu, Aduuh
! Mati aku ...!Siapa lagi pemilik suara itu kalau buka Cu In Lan adanya.
TAPAK BERANTAI PEMUSNAH RAGA SESAT
Jauh di dasar Lembah Bangkai, sesosok tubuh yang penuh luka-luka
sedang bersandar pada sebuah batu di mulut sebuah goa. Sudah lima belas
hari dia di kejar-kejar oleh para pemburu hadiah untuk di bunuh, karena
kepalanya dihargai 1000 tael emas. Entah siapa yang memberi harga itu
tiada seorang pun yang jelas. Namun apa pun itu, nanti urusan belakangan, yang penting sang buruan tidak boleh lolos.
Pemuda itu bukan lain adalah Tee Sun Lai. Tubuhnya sudah tidak
bertenaga lagi. Ilmunya sudah musnah tanpa bekas. Yang ada dalam
hatinya sekarang adalah dendam. Hanya untuk alasan inilah dia bertahan
hidup.Tee Sun Lai tidak sadar ada sepasang mata aneh yang sedang
menatapnya dengan penuh selidik. Tak lama kemudian seseorang kakek tua
bongkok telah berdiri dihadapannya.
Anak muda, aku melihat awan kelam di dahimu, kau penuh derita dan
dendam, benarkah dugaanku bahwa kau baru saja mengalami peristiwa
yang menyedihkan dalam hidupmu"
Tee Sun Lai menatap orang itu, Huh, apakah kau juga sama seperti orang-
orang yang mengejar-ngejarku itu, yang menginginkan nyawaku" Kalau
sudah tahu untuk apa kau bertanya lagi
Bagus ! Aku suka yang seperti ini! Hatimu penuh dendam dan ingin
membunuh lawanmu sebanyak-banyaknya" Jika dalam setengah tahun kau
dapat menguasai Tapak Berantai Pemusnah Raga Sesat ", maka kau akan
jadi seorang jagoan tanpa tanding yang sukar dikalahkan ...! Mulai sekarang kau ikutlah aku!"
"Aku tidak mau! Kalau ilmu kepandaianmu tidak dapat dipakai menghadapi keenam keluarga besar di dunia persilatan, untuk apa aku belajar darimu!
Hanya membuang-buang waktuku saja!" Bentak Sun Lai dengan ngototnya.
"Heh ! Apa itu" Ilmu ini adalah warisan Iblis Tapak Dewa, salah satu dari Su Kwi Sian yang menjagoi dunia Kang Ouw empat ratus tahun silam! Dan kau
katakan ini tidak berguna" Kalau kau tidak mau, lebih baik kau mati saja!
Bagaimana ?"
Kembali kakek itu berkata dengan tatapan tajam mengerikan ke arah Tee
Sun Lai. Tee Sun lai juga tahu diri, segera dia bertelut dengan dahi sampai ke tanah,
"Baik ! Teecu bersedia, tapi bagaimana dengan ilmu Teecu yang hilang?"
"Huh, kalau tenagamu sudah kembali, masakkan kau tidak bisa mengingat lagi ilmu-ilmumu yang lampau dan melatihnya kembali" Dengan adanya Tiat
Kin Sin Kang (Tenaga Sakti Pelentur Baja) dan pengoperan tenaga dariku,
kau akan dapat memperoleh kembali tenagamu yang hilang itu!"
Sambil berkata demikian, kakek bongkok itu langsung duduk bersila dan
menempelkan tangan ke perut dan ubun-ubun Tee Sun Lai.
Munculnya Utusan Kanan dan Kiri Istana Neraka Hitam
Hari menjelang pagi. Suasana di hutan barat pinggir telaga See-Ouw
tampak sepi. Namun kali ini bukanlah sepi karena keadaan alam, tapi sepi
karana adanya sebelas orang yang saling berhadapan sebagai lawan. Enam
di antaranya adalah ke-enam Lama utusan dari Dhalai Lama di tibet yang
mempunyai misi mencari pewaris Kui Sian I Sin Kang.
Di depan mereka berdiri kelima lawannya. Yang pertama seorang pria tinggi besar bermata satu namun memiliki kuku tangan kiri yang panjang,
sepanjang dua cun dan tampak mengerikan sekali, dia di kenal sebagai Duta utusan Kanan Istana Neraka Hitam, julukannya Swat Tok Kui (Iblis Racun
Salju). Kedua adalah seorang wanita berambut putih yang cantik, di kenal
sebagai Utusan Kiri yang berjuluk Lui Ci Kui Sian Li (Dewi Iblis Berjari petir), sedangkan ke tiga lainnya adalah panglima Timur, Selatan dan Utara dari
Istana Neraka Hitam tersebut.
HemmmDengar Argapa, Kalau kalian masih terus menentang kehendak
agung Dewa Iblis Es-Api, maka tak ada ampun lagi, Dhalai Lama-pun
terpaksa akan kami hancurkan Sahut Swat Tok Kui dengan suara
mengkereng. Argapa Lama, orang tertua sekaligus suheng dari para Lama itu menyahut:
Omitohud, sampai kapanpun kebenaran tidak akan tertindas selama masih
ada orang-orang yang rela berjuang demi hal ituada maksud apakah kalian
menghadang kami"
Kami mencium rencana kalian untuk membentuk kekuatan di tanah sentral
ini, dan ini tidak boleh di biarkan Kembali Swat Tok Kui menyahut dengan
mata mendelik. Omitohud, kami hanya menjalankan perintah untuk mencari seseorang, dan
itu tidak ada sangkut-pautnya dengan membentuk kekuatan apapun
Baik, kalian boleh pergi, tapi serahkan dulu kitab I Kin Hiat Hip Kang pada kami
Maaf, kami tidak bisa memberikannya, karena
Keras kepala, Kalau begitu matilahHiaaattt! Di ringi bentakan ringan, Tubuh Swat Tok Kui melesat dengan kecepatan yang sukar di lukiskan. Dengan
telapak tangan terbuka dia menghantam ke arah kepala lawan.
Serangannya ini sederhana saja, namun membawa perbawa tenaga dingin
menyesakkan nafas yang amat dahsyat.
Omitohud, Swat tok Hiat ciang (Telapak Darah Racun Salju) yang keji
serentak Lama pertama itu menarik tangan kanannyanya kebelakang seperti
mengambil sesuatu, kemudian secepat itu juga jari-jarinya di pukulkan ke
depan dengan jurus Jari Budha Meledakkan Gunung dan di lain saat
DAAAARRRRR.Aarghh. Argapa Lama terlempar sambil memuntahkan
darah segar. Ke lima saudara seperguruannya menjerit dan segera bergerak
mengelilinginya utuk mencegah serangan susulan lawan.
Huahahahaha, kepandaian seperti ini mau melawan Istana Neraka Hitam"
Kalian sungguh bermimpi Sahut Swat Tok Kui dengan pongah di kuti
dengusan mengejek dari kelempat rekannya.
Para Lama tersebut tidak banyak bicara, melainkan dalam sekejap mereka
telah membentuk barisan yang di sebut Perisai Budha Rulai. Melihat ini,
Swat Tok Kui segera menghentikan tertawanya dan memberi kode ke empat
kawannya untuk menyerbu.
Mereka tak berani ayal, karena mereka tahu keampuhan barisan ini yang
bisa menggempur lawan sekuat apapun juga. Pertarungan berlangsung
dengan seru dan memakan lebih dari duaratus jurus.
Tapi, tampaknya walaupun ke enam Lama itu memiliki barisan yang kuat
namun tetap saja ke lima orang lawan para Lama tersebut mulai di atas
angin. Ini di sebabkan luka Argapa Lama yang lebih memperparah
kondisinya dan karena pertarungan yang cukup lama tersebut menguras
tenaganya. Swat Tok Kui dan Lui Ci Kui Sian Li mulai mengadakan tekanan-
tekanan dengan pukulan-pukulan tenaga dalam mereka yang berhawa
panas dan dingin.
Memasuki jurus ke duaratus sepulluh, pecahlah barisan Perisai Budha Rulai itu ketika dada Argapa Lama terhantam sengatan Jari Petir dari Lui Ci Kui Sian Li. Dia muntah darah dan terlempar keluar dari barisan tanpa dapat di cegah lagi.
Suheng.! Dengan seruan kuatir, ke lima Lama lainnya saling memberi kode
dan mengelilingi memberi bantuan tenaga dalam untuk menyembuhkan luka
Suheng mereka tersebut.
Hahahahahaterimalah kematian kalian Terdengar Suara Swat Tok Kui yang
menggelegar, di iringi tubuhnya dan tubuh Lui Ci Kui Sian Li yang melesat ke depan sambil melepaskan pukulan beruntun ke arah keenam Lama
tersebut. Dalam kondisi yang sangat kritis tersebut, ternyata para Lama itu tidak
hanya menunggu kematian dengan pasrah. Serentak mereka berlima
meloncat ke depan Argapa Lama. Satu orang menghadap Argapa sambil
membelakangi para penyerangnya sedangkan ke empat rekannya, berdua-
dua sejajar di kanan-kiri, dan dengan tangan saling menempel di pungung,
mereka menyatukan tenaga menyambut hentakan tenaga lawan yang
dahsyat tersebut.
Heeaaaaaahhhh! Dhuaaaaaaaarrrrr!......Blammmm..Blaaammmm!
SIAL Maki Lui Ci Kui Sian Li Kita tertipu, Kejaaar!
Ternyata saat bentrokan tenaga yang terjadi, keempat orang Lama tersebut
berkorban dengan menampung tenaga lawan yang terus di salurkan ke
orang ke lima. Dengan adanya kelimpahan tenaga dalam di tubuhnya, dia
memaksakan kekuatan untuk melemparkan suheng mereka sekuatnya ke
arah sungai yang mengalir. Namun akibatnya fatal sekali, ke lima orang
yang tergempur tenaga mereka itu langsung jatuh pingsan dalam keadaan
yang menggenaskan sehingga sulit untuk di sembuhkan.
Tubuh Argapa Lama yang terluka parah itu melayang dengan cepat sekali.
Dalam sekejap saja sudah jauh melewati pinggir hutan dan langsung
tercebur ke dalam sungai.
Sementara itu, setelah memerintahkan ke tiga panglima untuk mencegat
dari arah lain, Utusan Kanan dan Kiri melesat cepat mengejar ke arah
melayangnya tubuh Argapa Lama dan mereka segera tiba di pinggir sungai,
namun mereka tidak melihat bayangan Argapa Lama. Mereka menjadi
marah dan memaki-maki.
Saat itu dua ekor kuda berlari cepat melewati pinggir sungai. Arahnya tepat ke arah mereka berdua dan bahkan hampir menabrak mereka.
Bentrokan Pertama Dengan Para Dewa
Awaassss! Sahut salah seorang penunggang kuda itu mengingatkan
dengan suara khawatir dan segera menarik kekang kudanya sehingga kuda
itu meringkik kesakitan
BAGERO, Kau cari mati rupanya! Bukan main marahnya Swat Tok Kui.
Sambi membentak tangannya di arahkan menghantam kepala kuda itu yang
langsung hancur dan mati berkelojotan.
Heiii mengapa kau telengas sekali"... Seru penunggang kuda itu yang
langsung melesat ke atas dan turun ke tanah dengan muka merah karena
marah. Sementara itu Lui Ci Kui Sian Li juga tak mau ketinggalan. Tangannya di
angkat dengan jari-jari menegang hendak di pukulkan ke arah kuda yang
satunya lagi. Tapi perbuatannya itu sempat di duga oleh sang pemilik kuda yang telah melihat akibat terhadap kuda kawannya.
Dalam sekejap pula dia menahan kekang kudanya dengan tangan kiri,
sementara tangan kanannya tiba-tiba keluar selarik sinar pedang tajam dari Ilmu Toa Hong Kiam Sut yang mengarah ke telapak tangan Lui Ci Kui Sian
Li yang sedang terbuka itu.
Lui Ci Kui Sian Li yang tidak menduga lawan berani memapaki pukulannya,
terkejut tapi tidak sempat menarik pulang serangannya. Segera saja dia
lanjutkan. Ci i it.Cusss Aiii khh.." Lui Ci Kui Sian Li tergentak mundur sambil menahan sakit tangannya.
Pemuda itu segera melayang turun dari kudanya dan berdiri di samping
rekannya yang tampak marah itu. Ternyata mereka adalah dua orang muda
yang gagah, mereka bukan lain adalah Khu Hee Liong dan Kiang Po Chun
adanya. Heh, siapa kalian" Bentak Lui Ci Kui Sian Li dengan marah. Namun dia
tidak berani sembarangan menyerang saat di rasakannya kekuatan lawan
tidak berada di sebelah bawahnya.
Huh, aku yang mau bertanya siapa kalian" Mengapa begitu telengas
membunuh tungganganku yang tak bersalah pada kalian" Khu Hee Liong
menyahut dengan nada yang tidak senang.
Anak kurang ajar, ada kepandaian apa kamu sehingga aku harus menjawab
pertanyaanmu"
Ooohhh, jadi kamu ini bapak kurang ajar, yaa" Bagus-bagus, aku tidak
perlu repot-repot mencari
Setan, matilah kau Sshooosss! Tiba-tiba serangkum hawa yang luar biasa
dinginnya berhembus ke arah Khu Hee Liong.
Pemuda ini hanya mendengus pendek saja, di ikuti tangannya yang
bergerak memapaki dengan mendorongkan tangannya ke depan
menyambut serangan lawan dengan pengerahan Bu Kek Kang Sin Kang
tingkat ke-tujuh.
Maka terjadi pertarungan yang dahsyat antara ke dua orang ini. Ini
membuat mata kedua Iblis itu terbuka lebar bahwa lawan yang mereka
hadapi ini bukanlah lawan sembarangan.
Sementara itu Lui Ci Kui Sian Li juga tidak mau kalah, segera merengsek
pemuda yang satunya lagi, tapi akhirnya dia kecele, karena lawan yang di
hadapi ini ternyata tak kalah tangguh juga.
Pertarungan berlangsung sampai limapuluh jurus dengan dahsyat. Semua
ilmu-ilmu iblis mereka di kerahkan pada tingkat yang paling tinggi yang di layani oleh Hee Liong dengan Bu kek kang sin kang tingkat ke delapan dan
oleh Po Chun dengan Giok Ceng Sin Kangnya dengan enteng sehingga
lawan mereka tetap tidak ungkulan memenangkan kedua orang muda
tersebut. Hal ini membuat kedua iblis tersebut penasaran. Hingga akhirnya, mereka saling lirik dan memberi kode
Cukup dulu anak muda, lain kali kita akan selesaikan perhitungan ini
Berkata demikian, kedua iblis melemparkan benda bulat di atas tanah yang
segera mengeluarkan asap tebal, di lain saat mereka telah kabur dari tempat tersebut.
Khu Hee Liong dan Kiang Po Chun hanya menggeleng kepala saja. Mereka
tidak mengejar karena merasa tidak punya permusuhan. Segera mereka
melanjutkan perjalanan mereka. Dalam hutan mereka menemukan kelima
orang yang sekarat dan berusaha menolong mereka tapi luka dalam mereka
terlalu parah. Sebelum mereka mati, kedua pemuda ini mendapatkan berita
yang luar biasa mengenai kemunculan Istana Neraka Hitam itu sehingga
kedua orang muda ini menyesal telah melepaskan ke dua lawan mereka
tadi. Di atas perahu pesiar di tengah danau
Sian Koko, sekarang apa keputusanmuberitahukanlah pada kami" Kami
sudah siap menerimanya" Terdengar suara merdu dari Hong Lian yang
mengusik lamunan Han Sian. Saat dia membalikkan tubuhnya, tampak
ketiga gadis yang amat cantik telah berdiri di hadapannya
Eh, keputusan apa"... Tanya Han Sian seperti orang linglung.
Yakeputusan kamu , bodoh! Siapa yang akan kau pilih dari antara kami"
Sahut Jie Hong sambil cemberut, tapi wajahnya berona merah kemalu-
maluan. Tapibukankah" Bukankah" Han Sian sedikit gagap menanggapinya.
Benar kata Jie Hong cici, kau harus memilih dan pilihanmu harus adil tanpa menyakiti salah satu di antara kami, jelas" Suara lembut In Lan menimpali dengan perlahan sambil menatap Han Sian.
Iya, iyatapi bukankah kalian sudahsudah"
Sudah apa" Huh, ngomong aja gak genahbagaimana bisa memutuskan"
Hong Lian memotong sambil tertawa manis.
Eh, maksudku, bukankah kalian bertiga menentukan dan
memutuskannya"... Han Sian menatap tajam mereka bertiga yang kelihatan
bingung dan saling pandang.


Pendekar Asmara Tangan Iblis Karya Lovely Dear di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Cuma! Cuma apa"... Sahut In Lan curiga sambil wajahnya mengamati wajah
pemuda di depan mereka yang tiba-tiba berubah cengar-cengir .
Mmmm, akh..aku hanya takut dan bingung bagaimana caranya memeluk
kalian bertiga sekaligus, sedang tanganku hanya duahahahah Sambil
mengucapkan kata terakhir itu tubuhnya sudah melayang ke menuju ke
pinggir sungai.
AhhSian-Koko, kau nakal, menggoda kami seperti ituawas ya! Tubuh Jie
Hong turut melayang mengejar Han Sian yang di ikuti oleh Hong Lian dan In Lan yang tersipu-sipu. Mereka tidak komplain, karena pada dasarnya hati
merekapun sudah saling menerima satu dengan yang lainnya dengan rela.
(Inilah anehnya dunia cinta)
Tubuh Han Sian melesat lebih cepat. Dia tidak lagi memperhatikan ke tiga
gadis yang mengejarnya itu. Perhatiannya tertuju pada sesosok tubuh
berpakaian Lama yang mengapung di pinggir sungai.
Sekali menutul di atas permukaan air dia menyambar tubuh tersebut dan
membaringkannya di pinggir sungai. Di lihatnya nafas Lama tersebut
kempas-kempis. Segera tangannya bergerak menotok ke delapan belas
jalan darah penting di tubuhnya. Tak lama kemudian orang itu sadar dan
berbicara, tapi suaranya lemah sehingga Han Sian terpaksa harus
mendekatkan telinganya.
Sementara Han Sian mencoba mendengarkan suara Lama tersebut, Ketiga
gadis itu sudah tiba di dekat mereka. Hong Lian yang mengetahui tentang
ilmu pengobatan segera memeriksa Lama tersebut. Namun diapun akhirnya
menggeleng kepalanya.
Dia sudah tak tertolong Sian-koko. Tenaganya terbalik dan hampir semua
urat nadinya rusak berat. Kalaupun bisa sembuh dia akan cacat seumur
hidup. Kecuali kalau kita bisa mendapatkan Jamur Inti Es, tapi itupun
mustahil karena jamur tersebut hanya muncul 100 tahun sekali di puncak
himalaya. Atau kalau kalau kau rela menggunakan hawa tenaga Hui Im
Hong Sin Kang, dan ini membutuhkan waktu 7 hari. Hong Lian menatap
pemuda itu dengan penuh selidik.
Hemm, lakukan Lian-moi, aku akan membantunya
Tunggu dulu orang muda! Kau tidak akan berbuat apapun. Lama itu adalah
buruan kami, tinggalkan dia di situ Tiba-tiba terdengar suara mengkereng.
Han Sian membalikkan tubuh diikuti Jie Hong, In Lan dan Hong Lian.
Tampak di hadapan mereka tiga orang bertopeng iblis yang mengerikan.
Segera Han Sian mengenal ketiga orang tersebut sebagai rekan dari
Panglima Barat yang dia bunuh kemarin.
Oh, kiranya kalianHemmnn, tadinya aku masih ragu apakah orang yang
akan ku tolong ini orang baik atau jahat, tapi setelah melihat siapa yang sedang memburunya, rasanya ku tak perlu tanya lagisudah pasti dia orang
baik Kata Han Sian dengan senyum sinis memandang ke tiga orang itu.
Heh, orang muda, siapa kau" Rasanya kita baru kenal dan kau sesumbar di
depan kami"
Akhh, aku tak perlu banyak bertanya karena kemarin baru saja ku kirim
Panglima barat kalian bersama ke tiga binatang peliharaannya bertemu
Giam-lo-ongdan , ku dengar dia sekarang sedang menunggu kalian di sana"
Manusia lancang, bosan hidup BUNUH! dan tangkap ke tiga gadis itu hidup-
hidup Salah satu dari mereka yang berpakaian biru itu membentak dan
serentak mereka bertiga menyerang.
Eh, Iblis-iblis busuk, kalian sungguh tidak memandang sebelah mata pada
kami, baiklah , mari biar nonamu ini beri pelajaran kecil In Lan yang tak tahan melihat ke pongahan mereka segera memapaki serangan Panglima
Timur. Sementara itu Hong Lian dan Jie Hong yang hendak bergerak maju segera
di tahan oleh Han Sian. "Kita jangan buang banyak waktu meladeni mereka"
Habis berkata begitu, tubuhya melesat menyambut ke arah panglima
Selatan dan Utara.
Malang bagi kedua panglima itu. Berharap memetik kemenangan cepat, tapi
justru menjadi malapetaka, karena saat itu juga Han Sian telah memainkan
jurus pertama dari Ilmu Seribu Iblis Pemusnah..
Kedua orang itu hanya merasakan tubuh mereka hilang keseimbangan dan
di lain saat, mereka terlempar dengan mulut mengeluarkan darah. Ternyata
mereka telah terluka dalam yang parah sekali.
Jie Hong dan Hong Lian yang melihat ini bersorak kegirangan dan memuji.
Sementara itu In Lan-pun tidak membuang waktu lama-lama. Walaupun
tenaga dalamnya seimbang dengan Panglima Timur itu, tapi kecepatan
tubuhnya ternyata dua kali lebih cepat dari lawan. Dengan mengerahkan
Tenaga Inti Petir Murni dan jurus Ban Hud Ciang yang di kombinasikan
dengan kecepatannya, maka Panglima Timur yang telah patah semangatnya
melihat kedua temannya kalah damam dua gebrakan saja, tak kuat bertahan
lama dan akhirnya terpukul telak di dadanya. Diapun terlempar sambil
memuntahkan darah segar.
Pewaris I Kin Hiat Hip Kang yang tanpa tanding
Dalam sebuah guha batu yang tertutup, tujuh hari berlalu dengan sangat
cepat. Dengan keampuhan Hui Im Hong Sin Kang, Argapa Lama akhirnya
dapat di sembuhkan. Hari itu kekuatannya sudah kembali sekitar 80 persen
dan proses penyembuhan sudah di hentikan.
Setelah bermeditasi selama setengah hari, kekuatan Han Sian sudah pulih
kembali. Bahkan dia merasa seperti desakan suatu tenaga yang berputar-
putar mengendalikan tenaganya bergerak keseluruh tubuh dan memperkuat
tenaganya dua kali lipat.
Argapa Lama duduk di hadapannya sambil menjura dalam.
; Omitohud, terima kasih sicu sudah menyelamatkan nyawa tua ini. Budi baik
sicu sungguh tak dapak pinceng balas di kemudian hari.
Sudahlah, locianpwe! Itu hanya kebetulan kami lewat di pinggir sungai dan sempat mengusir para bajingan itu Han Sian membalas sambil tersenyum
Akh, melihat tenaga dalam sicu yang sangat kuat sekali, pinceng yakin sicu bukan tokoh sembarangankalau boleh sudilah sicu memperkenalhan diri.
Pinceng sendiri adalah Argapa Lama, salah satu pengikut dari Dhalai Lama
ti tibet Akh, jangan terlalu membesarkan, kepandaian cakar bebek seperti itu
apalah artinya" Bukankah hanya akan membuat malu saja" Namaku Han
Sian tepat saat itu Hong Lian, In Lan dan Jie Hong memasuki guha itu.
Melihat basa-basi itu, segera In Lan menyahut
Dia adalah Pendekar Asmara Tangan Iblis
Heh! Seruan terkejut ini keluar dari mulut Argapa Lama. Dia terkejut karena ternyata orang di hadapannya inilah yang selama ini dia cari-cari.
Segera dia menjura lebih dalam lagi. Omitohud, terima kasih Thian yang
agung, akhirnya hamba berhasil Sahutnya.
Ehapa maksud locianpwe Han Sian balik bertanya dengan wajah bingung.
Sebelum saya menjelaskan, saya ingin terlebih dahulu menunjukkan
sesuatu pada sicu, Tolong sicu pelajari dan ikuti petunjuknya Setelah
berkata demikian Argapa Lama merogoh di bali jubahnya dan mengeluarkan
sebuah kain tua segi empat. Kain itu nampak tua sekali dan kusam namun
kuat. Kain itu lalu di serahkan pada Han Sian.
Han Sian terkejut saat dia membentangkan kain itu. Tulisan-tulisan kecil di atasnya sama dengan huruf-huruf dalam ke empat kitab pusaka yang dia
pelajari selama dua tahun di Puncak Tebing Langit.
Apakah sicu bisa membacanya" Tanya Argapa dengan suara menyelidik.
Tentu saja, tulisan ini sama dengan kitab-kitab yang pernah ku pelajari"
Tampak cahaya kegirangan di wajah Han Sian. Segera dia tenggelam dalam
huruf-huruf di atas kain itu hampir satu jam. Melihat ini Argapa Lama lalu mengundurkan diri dari ruangan itu sambil memberi kode pada yang lain
untuk mengikutinya.
Setibanya di luar. Jie Hong yang penasaran bertanya:
Eh, locianpwe, kitab apakah itu"
Nona, itu adalah kitab I Kin Hiap Hip Keng (Pelentur Otot Pembalik Darah) yang merupakan ilmu tertinggi di tibet. Ilmu itu merupakan pengembangan
dari Ilmu Pelentur Otot dari Siauw Lim Pai. Bertahun-tahun kitab ini
tersembunyi, hanya di wariskan pada Dhalai Lama saja ataupun pewaris Kiu
Sian I Sin Kang dan Hui Im Hong Sin Kang. Jika saja Han sicu itu dapat
menguasainya dengan sempurna, maka tidak ada halangan lagi untuk
menaklukkan ilmu-ilmu dari Iblis Es-Api maupun Iblis-iblis lainnya yang mulai bermunculan sekarang. Setelah berkata demikian, Argapa Lama termenung.
Satu hari satu malam Han Sian di dalam guha. Hong Lian yang khawatir
hendak membawa makanan, tapi di cegah oleh Argapa Lama. Akhirnya saat
semua orang dalam keadaan khawatir, tiba-tiba tanah di sekitar mereka
bergetar di ikuti bunyi ledakan keras dan guha itu runtuh menutupi mulut
guha. Akhh, Sian Koko" Terdengar teriakan khawatir dari ketiga gadis itu yang
memburu ke arah guha yang sedang runtuh tersebut, di ikuti oleh Argapa
Lama, tapi mereka terlambat karena mulut guha itu sudah keburu runtuh
dulu sehingga mereka tidak bisa masuk ke dalam. Segera mereka berempat
menggunakan kepandaian mereka untuk menyingkirkan batu-batu tersebut,
saat itu terdengar lagi suara gempa yang kuat di ikuti suara yang lembut di telinga mereka.
Mundurlah kalian, aku tidak apa-apa" Mereka berempat segera bernafas
lega dan menjauh dari tempat itu. Sesat kemudian terdengar suara ledakan
yang melontarkan semua batu-batu ke segala penjuru. Namun hebatnya
semua batu-batu itu langsung jadi debu dan hilang di tiup angin setelah
terlontar sejauh dua tombak
Dari balik kepulan debu itu muncul sesosok tubuh yang melayang keluar
tanpa menginjak tanah. Tubuhnya di kelilingi cahaya keemasan dan
keperakan yang saling berbelit dengan perbawa yang luar biasa sekali.
Bagaikan dewa yang turun dari khayangan.
Argapa Lama yang menyaksikan ini terbeliak kaget dan segera
menjatuhkan diri berlutut dengan kepala tertunduk.
Omitohud, tak salah lagi kaulah Kwi Sian Hok Cu (Si Penakluk Dewa dan
Iblis) yang di sebutkan oleh sang Dhalai Lamamulai saat ini pinceng akan
melayanimu seumur hidup
Han Sian terkejut melihat Argapa Lama yang berlutut di hadapannya itu.
Sesaat dia mengendurkan tenaganya dan kembali seperti sedia kala. Dia
melangkah mendekat dan membangunkan Lama itu.
Bangunlah Argapa Locianpwekita orang sendiri.
Han sicu, sejak Dhalai Lama menerawang dan memprediksikan akan
peristiwa besar yang akan terjadi di dunia persilatan ini, kami telah di ikat sumpah bahwa kami akan menanggalkan pantangan membunuh kami dan
mengabdi kepada Kwi Sian Hok Cu serta berjuang sampai titik darah
penghabisan untuk mengamankan dunia dari cengkraman iblis.Kalau Han
sicu tidak mau menerima hamba, maka tidak ada pilihan lain bagi hamba
selain mati Argapa masih terus berlutut.
Akhirnya setelah menarik nafas panjang dan menatap ke tiga gadis di
depannya, Han Sian mengiakan, barulah Argapa Lama berdiri.
Hemm, Argapa Locianpwe, apakah yang sebenarnya terjadi
padakumengapa aku begitu mudah menguasai ilmu itu" Han Sian bertanya
dengan heran. I Kin Hiat Hip Keng hanya terdiri dari empat tingkatan saja. Dhalai Lama
sendiri yang sudah sedemikian sakti saja tetap tidak mampu menguasai
sepenuhnya sampai habis tingkat ke dua dari ilmu tersebut. Menurut beliau, hanya orang yang sudah menguasai Kiu Sian I Sin Kang dan Hui Im Hong
Sin Kang saja yang akan mampu menguasai ilmu ini.
Menarik nafas sejenak kemudian dia lenjutkan: secara teori, hasil tertinggi dari pelentur otot pemutar darah ini adalah menggabungkan dan mengolah
sembilan macam unsur tenaga yang ada di alam ini untuk menjadi kekuatan
tanpa tanding yang dahsyat, dan kesembilan unsur itu sudah ada dalam ilmu Kiu Sian I Sin kang dan bila di lengkapi dengan Hui Im Hong Sin Kang yang berdaya menetralkan segala hambatan yang mungkin di hasilkan dari
perpaduan tenaga-tenaga tersebut, maka akan di capai hasil yang
maksimum Hem, apakah tidak ada cara lain untuk melatih ilmu ini" Hong Lian
menimpali dengan amat tertarik sekali.
Ada satu cara, yaitu melatih dan mempelajari sembilan macam ilmu yang
memiliki unsur-unsur tenaga yang di butuhkan...Tapi ini sangat sulit sekali dan dalam kurun empat ratus tahun terakhir ini tidak ada seorangpun yang
sanggup menguasainya selain pencipta ilmu itu sendiri.
Wah, Sian-koko, kau beruntung sekali bisa mendapatkan ilmu itu Suara ini
keluar dari mulut Jie Hong yang langsung mendekati pemuda itu dan
merangkul lehernya sambil tersenyum.
Melihat ini, Argapa tertunduk dan segera mohon diri dari tempat itu. Dia
mengerti dengan orang muda, dan dia tidak mau mengganggu. Segera dia
mencari tempat yang tenang dan melanjutkan proses penyembuhan dirinya.
Tee Sun Lai: Penguasa Istana Lembah Bangkai
Tiga bulan berikutnya, nama Istana Neraka Hitam lenyap tanpa jejak tapi
bukan berarti tidak ada. Mereka justru semakin gencar mengadakan
gerakan. Langkah pertama yang mereka lakukan ialah menaklukkan sang
Dhalai Lama di tibet. Untuk hal ini sang Iblis Es-Api sendiri yang turun
tangan sehingga sang Dhalai Lama di kalahkan setelah bertarung hampir
duaratus jurus. Para Lama yang menentang langsung di bunuh, sedang
yang masih hidup di jadikan kacung.
Gerakan selanjutnya yang mereka buat ialah menaklukkan 32 perkumpulan
di luar tembok besar termasuk Thian Te San Pai (perkumpulan Gunung
Langit dan Bumi) yang di pimpin Thian Yang Lama dan Tee Im Lama.
Selama itu pula Han Sian, Jie Hong, Hong Lian, In Lan dan Argapa Lama
menghilang tanpa jejak. Rupanya Han Sian telah mendengar keterangan
Argapa mengenai gerakan Istana Neraka Hitam ini. Para utusan Kanan dan
Kiri serta para panglima saja bukanlah tokoh-tokoh yang tertinggi
kepandaiannya. Di atas mereka ternyata masih ada lagi tingkatan Delapan
Iblis yang kepandaiannya lebih tinggi setingkat dari utusan kanan dan Kiri.
Dengan persetujuan Han Sian, ketiga dara yang sakti itu mengumpulkan
kurang lebih 100 orang bekas tokoh-tokoh persilatan yang sudah takluk
untuk memperdalam ilmu mereka di atas puncak Tebing Langit.
Sementara itu, setelah sebulan lebih memberi petunjuk kepada Jie Hong,
Hong Lian dan In Lan cara memperdalam ilmu mereka dengan I Kin Hiap
Hip Kang sampai tingkat ke-dua, Han Sian lalu meninggalkan Tebing Langit
bersama Argapa Lama. Tujuan Han Sian ialah pegunungan Kun Lun San.
Sementara Argapa Lama kembali ke Tibat untuk mengumpulkan rekan-
rekannya yang lolos dari kehancuran.
Heaaaaaaahhhhhh.. DHUAAAAAARRRR.
Wuuuutttt BLAMMMM.BLAMMMM..
Suatu suara yang nyaring dan riuh terdengar di kejauhan. Jauh di dasar
Lembah Bangkai, seorang pemuda bertelanjang dada sedang bertarung
bersama seorang kakek Bongkok.
Siapa lagi itu kalau bukan Tee Sun Lai. Rupanya setelah mendapatkan
pengoperan tenaga dalam dari si kakek bongkok dan melatih Tenaga
Pelentur Baja yang dahsyat, pemuda itu sembuh total, dan bahkan telah
mendapatkan kembali kekuatannya. Bahkan pemuda itu telah berhasil pula
melatih kembali kedua ilmunya yang lama sehingga hanya dalam waktu
singkat dia sudah menguasai Ilmu Tapak Berantai Pemusnah Raga Sesat
sampai tingkat yang tertinggi.
Pertarungan tersebut berlangsung duaratus jurus dengan serunya. Dalam
limapuluh jurus berikutnya tampaklah tanda-tanda kemenangan yang pasti
mulai di raih oleh Tee Sun Lai. Rupanya faktor usia tua mempengaruhi
kakek bongkok itu. Di tambah lagi selama ini dia telah menyalurkan
tenaganya pada pemuda tersebut.
Memasuki jurus ke duaratus empat puluh satu, dalam suatu adu tenaga,
pemuda itu menekan sang kakek sampai tubuhnya melesak ke dalam tanah
sampai di lutut.
Sudah, Cukup muridkuaku tak dapat bertahan lagi!
Baik suhu, kita sama-sama menarik tenaga dalam kita Kata Sun Lai
mantap, namun dengan mulut yang menyeringai. Sambil berteriak nyaring
kedua-duanya menarik tenaga mereka bersamaan. Namun tiba-tiba Han
Sian yang ada dalam posisi di atas menendang dua kali ke arah bahu kakek
bongkok tersebut sehingga hancur.
Kaupengkhianat!... Kakek itu menjerit sambil memandang ke arah Sun lai,
Sementara Sun Lai tidak peduli. Segera dia melompat ke atas dan
tangannya menekan ubun-ubun kepala si kakek dan di lain saat tenaga yang
amat dahsyat meneroboh melalui tangannya dengan cepat tanpa dapat di
cegah oleh kakek tersebut.
Hanya dalam sekejap saja seluruh tenaga kakek itu tersedot habis. Sun Lai melepaskan tangannya dan sambil berjungkir balik tubuhnya turun perlahan
di atas sebuah batu kemudian dia bersamadi mengolah tenaga yang baru
saja dia serap.
Sepeminuman teh kemudian dia membuka matanya dan tertawa keras.
Hahahahahahahahahaa..sekarang tak ada lagi yang akan menghalangiku,
tidak engkau Han Sian, dan tidak juga Enam Dewa...sekarang tiba waktunya
kebangkitan dari Iblis Lembah Bangkai.
Sementara itu secara perlahan, namun pasti! Di sekitar pemuda itu
bermunculan bayangan-bayangan orang yang makin banyak. Setelah di
amati, ada sekitar lima ratus orang lebih.
Sun Lai tidak mengenal siapa mereka. Tubuhnya kembali siap siaga untuk
bertempur ketika Lima orang yang tampaknya menjadi pemimpin di antara
mereka, serentak menjatuhkan diri berlutut di hadapannya.
Kami Lima Setan Bangkai, penguasa Lima Unsur, siap menerima perintah
Ketua.! Apa maksud kalian"


Pendekar Asmara Tangan Iblis Karya Lovely Dear di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sudah lama kami menanti kesempatan untuk jaya kembali di dunia hek-to,
tapi ketua ;lama terlalu tua sehingga kami hanya bersabar. Sekarang setelah beliau wafat, kami akan mendukung segala keinginan ketua muda" Jawab
orang yang paling tengah. Di lain saat mereka mulai memperkenalkan diri
mereka. Hal ini membuat Tee Sun Lai terkejut sekaligus girang. Tanpa di
duga sama sekali dia mendapat pasukan yang tangguh untuk menjalankan
ambisinya. Sementara peristiwa itu terjadi, tanpa di sadari oleh Sun Lai, dua pasang mata berkilat sedang memandang dari kejauhan.
Pemilik sepasang mata itu bukan tokoh sembarangan. Penampilan mereka
berbeda dengan orang Han pada umumnya. Seperti orang Persia. Yang
satu pemuda dengan wajahnya menyiratkan kekerasan hati dan kehendak
yang tidak mudah goyah. Sementara yang seorang lagi seorang gadis yang
amat cantik seperti bidadari.
Mereka berdua berdiri jauh di balik pepohonan sambil menahan pancaran
tenaga mereka sehingga tak terdeteksi. Terjadilah percakapan singkat.
Toako, apa sudah waktunya kita menyerang mereka" Suara gadis itu lirih
namun lembut. Belum, adikku. Ku lihat ilmu Telapak Berantai Pemusnah Raga Sesatnya
tidak banyak selisihnya dengan Tapak Berantai Lima Pemusnah Raga kita
berdua. Mungkin tidak mudah menaklukkannya dalam waktu singkat, dan
lagi dia masih memiliki banyak pengikutkita mengawasi saja dulu Sahut
pemuda itu tenang.
Oh, ya guru sudah memprediksikan gejala kebangkitan para tokoh-tokoh
iblis yang akan mengacaukan dunia persilatan, dan menurut guru, kita harus membantu orang yang berjuluk kwi Sian Hok Cu. Bagaimana caranya kita
mencarinya"
Kalau memang orang itu kunci penenti bagi masalah dunia persilatan ini,
kita pasti akan menemukannya. Mari kita pergi Dan dalam sekejap saja
mereka sudah lenyap dari tempat itu.
Fitnah Bagi Sang Penakluk
Puncak tebing langit berdiri dengan megahnya. Tidak sembarang manusia
dapat naik ke sana. Tapi hari itu lain. Di hadapan seratus penghuni tebing itu, tampak enam orang yang sedang berdiri dengan penuh kemarahan.
Siapa lagi kalau bukan enam dewa. Tapi keadaan mereka sungguh tidak
bersahabat. Di belakang mereka tampak para ketua dari tujuh partai besar.
Mereka menuntut Han Sian untuk mempertanggung jawabkan
perbuatannya. Tapi perbuatan apa"
Saat itu Jie Hong dan Hong Lian sedang turun tidak berada di tempat.
Sehingga hanya In Lan yang menyambut ke enam dewa tersebut.
Akhh, lama tak bertemu, tak di sangka nona Cu berada di sini" Kiang Po
Chun menyapa In Lan dengan lembut.
Ya, selamat berjumpa lagi saudara Kiang dan saudara yang lainada apaka
gerangan yang meringankan langkah kalian untuk datangke sini" In Lan
membalas dengan lembut sehingga membuat mereka hampir terpesona
oleh kecantikan dara itu.
Maaf, kalau pertanyaan saya tidak sopan, nona Cu ada hubungan apakah
nona dengan saudara Han Sian" Suma hong Sin bertanya dengan suara
datar penuh curiga.
Akhh, maafkan kami yang tidak memberi tahu para sahabat mengenai
keberadaan kami In Lan membalas dengan muka merah sambil tersipu-sipu,
kemudian dia lanjutkan: ada banyak peristiwa yang terjadi dan masih
sementara kami selidiki sehingga kurang berkomunikasi dengan para ho han
sekalian Hemmm, tahukah nona di mana adanya saudara Han Sian sekarang dan
apa yang dia sedang lakukan" Kembali Hong Sin bertanya tanpa
memperhatikan perkataan In Lan. Hatinya sunggu panas sekali hingga
suaranya mulai agak keras.
Melihat gelagat jelek, In Lan bangkit berdiri dan menyahut: Maaf
sebenarnya apakah maksud kedatangan para saudara ke tempat ini, aku
tidak mengerti"
Maaf, nonasangat menyesal atas peristiwa yang terjadi belakangan ini
tentang keberadaan saudara Han Sian. Silahkan nona baca ini Thio Tay Lee
menyodorkan sebuah surat ke arah In Lan.
In Lan menyambut dan segera membukanya, dia segera mengenal tulisan
tangan Han Sian. Tapi wajahnya membersitkan kekagetan yang luar biasa
saat membaca isi surat trsebut yang berbunyi:
Sobatku Tay Lee, maafkan karena kelancanganku yang sudah terlanjur
mendekati adikmu, tapi aku akan bertanggung jawab, mengingat
persahabatan kita sudilah engkau mengijinkannya. Jika engkau setuju,
datanglah ke Puncak Tebing Langit, Han Sian
Dengan amarah di tekan kembali Tay Lee melanjutkan: Tadinya ku pikir tak
ada alasan untuk menolaknya, ternyata bukan hanya adikku yang menjadi
korbanya. Bahkan telah tersiar kabar kabar tentang Pendekar Asmara
Tangan iblis yang mengadakan pemerkosaan di mana-mana dan untuk ini
banyak yang menjadi saksi hidup Termasuk beberapa putri beberapa
perguruan besar...dan ini adalah pelecehan terhadap keluarga kami.
Bohong! Engkau memfitnahSian-koko tak mungkin melakukan hal itu, aku
tidak percaya! Kalau ini maksud kedatangan kalian, maaf, kami tak berani
menjamu lebih lama Seru gadis ini dengan wajah manis, tapi hatinya sudah
marah sekali. Eh, Lan-moi, ada apakah" wah rupanya kita kedatangan tamu Suatu suara
lembut lain tiba-tiba terdengan dan dalam sekejap Jie Hong dan Hong Lian
sudah berada dalam ruangan tersebut.
Hong cicie, Lian-cicie, mereka datang untuk menghukum Sian Koko yang
katanya sudah memperkosa banya orang
Tidak mungkin, kalian memfitnahapakah kalian ada bukti" Sahut Jie Hong
dengan penuh selidik.
Nona, tuduhan ini jelas dan kami tidak mengada-ada. Buktianya adalah
salah satu murid kesayangan kami yang telah menjadi korban dan ada di
sini, mengapa nona masih mau menyembunyikan manusia sesat itu" Ceng-
Sim Tojin, ketua Kun Lun Pai menyahut dengan ketusnya.
Hong Lian meredam kemarahannya dan berkata dengan suara perlahan:
Maaf, para sahabatkami bukan ingin melindungi siapapun, tapi berita yang
kalian bawa ini sungguh mengejutkan bagi kami. Kami belum dapat berbuat
apa-apa, sebelum kami menyelidikinyaharap beri kami waktu tujuh hari
Semua orang melihat ke arah enam dewa untuk meminta pertimbangan.
Akhirnya Lu Sim Hay bertanya pada Hong Lian:
Maaf nona, kalaupun kami memberi waktu, tapi nanti apa yang bisa jadi
pegangan kami bahwa
Hemm, apa saudara Lu tidak percaya pada kami"
Bukannya tidak percaya, tapi saudara Han Sian itu sangat lihai.." Sahut
Ceng Sim Tojin.
Baiklah begini saja, kalau saudara Lu mampu mendesak adik In Lan dalam
sepuluh jurus, maka kami akan menarik janji kami
Baik, aku terima Kata sim Hay dengan setengah ragu
In Lan segera berjalan ke tengah ruangan sambil memasang kuda-kuda
sejajar menanti Sim Hay yang memandangnya dengan tajam. Dia terkejut,
karena bekas kaki gadis itu timbul setinggi satu inchi dari lantai.
Silahkan, saurara Lujangan sungkan, ini hanya uji coba, bukan"
Maaf, mendahului Tubuh Lu Sim Hay berkelebat dengan sangat cepat
sambil mengerahkan Pek In Hoat Sut yang segera di tahan oleh In Lan
dengan Ban Hud Ciangnya. Lima jurus pertama berlalu dengan sangat cepat
dan membuat mata para penonton terlolong kaget.
Mereka mengetahui berapa tinggi kepandaian Lu Sim Hay ini, tapi gadis itu ternyata mampu melayani dengan sama kuat.
Melihat hal ini Sim Hay, segera menambahkan tenaganya dan melahyani
dengan sungguh-sungguh. Namun In Lan yang sekarang bukanlagi In Lan
beberapa bulan yang lalu. Setelah mendapat petunjuk dari Han Sian dengan
penguasaan I kin hiat hip kang tingkat dua telah mematangkan ilmunya
sehingga menjadi beberapa kali lebih dahsyat. Hal yang sama juga di alami oleh Jie Hong, Hong Lian dan Argapa Lama.
Lewat sepuluh jurus, meskipun mulai tampak Lu Sim Hay bergerak di atas
angin, tapi belumlah mampu mendesak In Lan.
Cukup! Sepuluh jurus sudah selesai maafkan kami tidak mengantar jie
Hong segera melompat ke tengah menghalangi di antara kedua orang yang
bertarung itu. Mereka semua saling pandang. Akhirnya Khu Hee Liong mewakili rekan-
rekannya mohon diri, dan mereka berlalu dari tempat itu.
Beberapa saat kemudian, ketiga gadis itupun meninggalkan Tebing Langit
untuk mencari Han Sian.
Kemanakah Han Sian selama dua bulan terakhir ini". Sesungguhnya
setelah dia mencium adanya gerakan-gerakan mencurigakan dari para kaum
sesat, termasuk adanya tokoh-tokoh sakti yang terpendam di sekitar
pegunungan Himalaya yang bergabung dengan Iblis Es Api, hatinya tidak
tenang saat memikirkan keselamatan dunia kang-ouw. Bahkan yang lebih
mengejutkan lagi adalah munculnya gerakan pasukan iblis Lembah Bangkai
yang merejalela.
Perjalanannya menjelajahi wilayah Kun-Lun-San akhirnya tidak sia-sia
karena dia juga bertemu banyak tokoh-tokoh aneh yang sudah lama hilang
dari dunia kang-ouw, bahkan ada juga yang tidak perna menunjukkan diri
mereka. Setelah meminta pertolongan mereka, Han Sian lalu kembali ke
daratan tengah.
Muslihat Sang Musuh Bebuyutan
Saat Han Sian Kembali, pergerakan Istana Neraka Hitam sudah mulai
menunjukkan dirinya secara berterang. Dua belas perguruan sudah di
hancurkan rata dengan tanah dan semakin bergerak secara meluas.
Sementara Istana Lembah Bangkaipun sudah bergerak dari arah yang
berlawanan. Hanya saja tiada yang tahu siapa pemimpinnya yang di
kabarkan sangat sakti itu.
Di sisi lain Han Sian justru kurang mendapatkan dukungan dari para
pendekar berkaitan dengan isu-isu yang terjadi atas dirinya yang di kabarkan menjadi pemerkosa para gadis. Dan ini membuat hubungannya dengan
keenam dewa kurang baik.
Saat itulah muncul berita yang menggegerkan yaitu mekarnya Jamur Inti Es
yang tumbuh 100 tahun sekali, yang kabarnya sanggup membangkitkan
orang mati sekalipun dan bahkan melipat gandakan tenaga dalam
seseorang ahli silat sampai sepuluh kali lipat.. Ini berita aneh, dan tidak tahu siapa yang menyebarkannya. Yang jelas bahwa siapa saja yang merasa
berkepandaian boleh datang ke puncak Awan Es untuk coba
mendapatkannya.
Walaupun pergerakan para iblis-iblis sesat itu sangat gencar dan susah
untuk di bendung dalam sekejap, namun berita mengenai adanya Jamur Inti
Es itu akhirnya memecah juga konsentrasi mereka. Iblis Es-Api membawa
serta delapan iblisnya untuk menyambangi Puncak Awan Es. Sementara itu
Istana Lembah Bangkai-pun tak ketinggalan mengirimkan ke-lima setan
Bangkainya yang sakti.
Dalam perjalanan menuju ke Puncak Awan Es, tampak tiga bayangan
berkelebat dengan cepat ke arah puncak. Mereka bukan lain adalah Jie
Hong, Hong Lian dan In Lan. Sejak peristiwa kunjungan Enam Dewa ke
Puncak Tebing Langit, ketiga dara ini menyebar untuk mencari kabar
tentang kekasih mereka itu, tapi Han Sian seperti hilang di telan bumi.
Sampai mereka mendengar kabar tentang adanya Jamur Inti Es. Tanpa ragu
mereka segera menuju ke sana. Mereka pikir pasti akan bisa di temukan
jejak kekasih mereka di sana.
Sementara mereka melewati salah satu lereng yang terjal, mereka di
kejutkan dengan suara keluhan dan rintihan wanita. Mereka saling pandang, dan dengan tanpa suara mereka menuju ke arah sumber suara tersebut.
Betapa terkejutnya ketika mereka melihat bayangan sesosok pria yang baru
saja habis memperkosa dua orang wanita muda. Pria itu tepat
membelakangi mereka sehingga mereka tidak dapat mengenal wajahnya.
Segera In Lan, Hong Lian dan Jie Hong melentingkan tubuh mereka ke arah
orang itu. Bangsat cabul, sampah masyarakat, rasakan hajaran nonamu ini! Segera
tangan In Lan memukul dengan Pukulan Inti Petir Murninya yang dahsyat.
Tanpa melihat, orang itu mengangkat tangannya menangkis.
Dhaaarrrrr! Ups In Lan tergentak ke belakang, sementra kaki orang itu
melesak ke tanah sedalam dua senti. Segera orang itu membalikkan tubuh
SIAN-KOKO" Wajah ketiga gadis itu terbeliak kaget hampir tak percaya
dengan pandangan mata mereka sendiri.
Eh, Hong-moi, Lian-moi dan Lan-moi" Mengapa kalian di
sini"...Aakhhhmaafkan aku! Berkata demikian, tubuh Han Sian berkelebat
dan lenyap dari tempat itu.
Sunyi: perasaan galaukecewadan sakit hati! Itulah yang di rasakan ketiga
gadis ini sekarang. Ternyata orang yang mereka sayang dan puja, tidak
seperti yang mereka sangka. Selama ini mereka tidak percaya dengan isu-
isu yang menyebar, tapi ternyata sekarang mereka melihat dengan mata
kepala sendiri. Dan korbannya masih ada di depan mereka, sudah menjadi
mayat. Mereka bertiga tidak dapat mengatakan apa-apa. Semua larut dengan
perasaan masing-masing. Mereka menyadari kebodohan mereka yang
ternyata menyerahkan diri pada orang yang salah. Tanpa berbicara
sedikitpun, mereka menguburkan ke dua mayat itu kemudian melanjutkan
perjalanan. Tak lama setelah mereka berlalu dari tempat itu, tubuh Han Sian yang
tadinya sudah melarikan diri muncul dari balik sebuah pohon yang lebat.
Matanya berkilat memancarkan sinar licik. Bibirnya tersenyum menyeringai
seperti orang yang kesenangan. Dia tertawa gembira dan berkata perlahan:
HahahahaHan Sian, entah di mana engkau, tapi selamat menikmati
permainanku ini Sekejap kemudian tubuh Han Sian gadungan itu-pun
berkelebat lenyap dari tempat itu.
Pagi itu, Puncak Seribu pedang tampak ramai sekali. Golongan yang
datang secara otomatis terbagi dalam tiga bagian.
Sebelah utara adalah rombongan Istana Neraka Hitam yang berjumlah
sekitar seratus orang lebih. Tampak di antara mereka wajah-wajah yang
aneh. Ada Empat orang dari Delapan Iblis dan juga tokoh-tokoh yang
terpendam di sekitar pegunungan Himalaya yang berhasil di rekrut oleh Iblis Es Api. Tapi Iblis Es Api sendiri tidak nampak.
Golongan ke dua di sebelah Selatan adalah rombongan Istana Lembah
Bangkai yang di pimpin langsung oleh ketua mereka yang duduk di dalam
tandu tertutup. Tampak juga banyak tokoh-tokoh sakti golongan hek-to yang bergabung dengan mereka. Jumlah mereka hampir sama dengan Istana
Neraka Hitam, yaitu sekitar seratus orang lebih. Rupanya kedua rombongan
ini juga ternyata tidak mengerahkan semua anak buah mereka, karena
hanya memang orang-orang yang berkepandaian cukup saja yang boleh
naik ke Puncak Seribu Pedang ini.
Rombongan ketiga di sebelah Barat adalah para pendekar, para ciangbunjin
perguruan-perguruan besar yang di dampingi oleh Enam Dewa. Jumlah
mereka ada sekitar Limapuluhan orang.
Sementara mereka menunggu, matahari telah masuk di ufuk barat. Tiba-
tiba mereka di kejutkan oleh kepulan asap dan suara ledakan yang dahsyat
dari puncak bukit. Di susul berkelebatnya dua bayangan berpakaian Hitam
dan putih yang saling serang dengan dahsyat.
Di susul kemudian oleh empat bayangan yang ternyata adalah empat orang
tua berusia sekitar limapuluh tahunan.
Tapi keempat orang tua itu hanya diam saja di empat penjuru sambil
mengamati dua orang yang sedang bertarung itu.
Bayangan Hitam dan putih itu bertarung sangat dahsyat sampai tidak dapat
di lihat. Hanya orang-orang yang sudah berilmu tinggi saja yang masih dapat melihat mereka.
Setelah di amati sekejap, tampak empat bayangan itu kemudian meluruk
deras dengan mengerahkan ilmu-ilmu sakti mereka menggempur ke arah
bayangan berpakaian putih tersebut. Serangan gabungan mereka hebat,
sampai enam dewa-pun berdecak kagum. Tapi hebatnya, bayangan
berpakaian putih itu sama sekali tidak terlihat terdesak bahkan terlihat
tubuhnya terpecah jadi lima bagian dan menghadapi kelima orang itu
dengan hawa pedang yang tak kalah dahsyatnya.
Bu tek Chit Kiam Ciang AkhhSian-koko..! Tanpa sadar In Lan berseru
tertahan. Jamur Inti Es di tangan orang berpakaian putih iturebut! Tiba-tiba terdengar suara yang entah dari mana, tapi siapapun itu, hakikatnya tak seorangpun
peduli, karena suara itu yang mereka perhatikan.
Belum habis suara itu, sosok bayangan dari dalam tandu sudah melesat
keatas sambil menyerang dengan Tapak Berantai Pemusnah Raga Sesat.
Seketika itu juga terdengan ledakan yang dahsyat ketika benturan enam
tenaga dalam yang kuat terjadi. Para ahli silat yang kurang kuat tenaganya terkena pancaran tenaga langsung mati seketika, tapi yang cukup kuat bisa bertahan.
Saat itu jarak pertarungan sudah terpisah. Keenam orang itu sudah turun ke tanah, tepat di tengah-tengah lapangan. Tampaklah wajah mereka. Bagi ke
Enam Dewa, dan para tokoh golongan putih, wajah Han Sian sudah mereka
kenal. Begitu juga keempat orang kakek itu yang mereka kenal sebagai
empat orang dari delapan iblis. Tapi yang seorang lagi mereka tidak kenal.
Dia seorang pemuda tampan tapi lebih mirip seperti wanita. Matanya
bercahaya kemerahan sedangkan rambut kepalanya ada dua warna, yaitu
merah dan putih.


Pendekar Asmara Tangan Iblis Karya Lovely Dear di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Selagi semua orang bertanya-tanya, dari rombongan Istana Neraka Hitam
segera bertelut dan berseru dengan suara nyaring:
Munculnya Wajah Iblis Es Api
HORMAT KAMI PADA JUNJUNGAN AGUNG
Eh, jadi diakah Iblis Es Api yang menggetarkan itu?" Yang Sim Hoat berseru dengan suara mengejek, ternyata tidak ada apa-apanya
Huh, berani kau menghina junjungan kami, mampuslah Tiba-tiba dua orang
di antara Delapan Iblis memotong ejekan Sim Hoat sambil kemudian
menyerangnya dengan hebat.
Hahsegala Delapan iblis juga mau unjuk gigi di depanku, Rasakan Bu Tek
Cin Keng-ku Sim Hoat bergerak cepat sambil mengerahkan ilmu andalannya
dan entah bagaimana, kedua iblis itu merasakan pukulan mereka membalik
dan di lain saat mereka telah terpukul mundur lima tindak kebelakang sambil menahan dada mereka yang terasa sesak nafas, sedangkan pemuda itu
tetap berdiri tegap dengan tangan di belakang.
Perhatian semua orang kini tertuju pada Han Sian yang ada di tengah-
tengah. Semua mata melihat di tangannya memegang sebuah Kain
transparan yang membungkus Jamur Inti Es tersebut.
HahahaHan Sian Sekarang terbukalah kedokmu selama ini. Kau mengaku
pendekar golongan lurus, tapi nyatanyakau tidak lebih dari seorang
pemerkosa dan seorang yang berambisi Tee Sun Lai tertawa. Sementara itu
Jie Hong, Hong Lian dan In Lan mendengar ini dengan hati sakit, tapi
mereka tak mampu berkata apa-apa.
Hemm, Selamat bertemu lagi Sun Lai! Ku kira kau sudah mati, ternyata kau
makin majuOoo, kiranya kau ketua bangkai-bangkai mayat hidup
memuakkan inihahaha, selamat, selamatkemajuanmu sungguh sepadan.."
Tadinya Han Sian terkejut melihat kemunculan musuh bebuyutannya ini
yang sudah lebih sakti lagi. Namun segera dia maklum dan balas mengejek.
Setelah itu matanya di arahkan pada lawan yang satunya lagi.
Tak ku sangka, momok Iblis Es Api yang menakutkan itu ternyata masih
sangat muda. Hah, tampaknya, semua tokoh-tokoh tua memang harus
maklum bahwa waktu berjaya mereka sudah habis, salut....salut
Hehehe, benar sekali, rupanya kau berpandangan jauh ke depan wahai
pemuda tampan, Kalau saja kita berdua bisa menyatukan kekuatan, dengan
adanya Jamur Inti Es tersebutkita akan menjadi Raja dan Ratu yang tanpa
tanding sejagatbagaimana" Apa tawaranku menarik" Tiba-tiba Iblis Es Api
mengeluarkan suara dan balik bertanya sambil tubuhnya berputar dan
tangannya bergerak ke arah wajahnya sendiri.
Saat dia berhenti berputar, semua orang terbeliak kaget. Di hadapan
mereka kini muncul seorang wanita yang cantik sekali, tidak kalah dengan
Jie Hong bertiga. Ternyata, iblis Es Api yang menakutkan itu adalah seorang wanita cantik.
Hahaha, luar biasa, tak dinyana ternyata dedengkot sesat ini adalah
seorang wanita!Eh, Iblis Es Api, mengapa tawaranmu tidak kau berikan
padaku sajaapa kau mau juga di madu oleh lelaki buaya ini bersama dengan
ketiga gadis cantik itu" Tee Sun Lai berseru mengejek sambil tangannya
menunjuk ke arah Jie Hong, Hong Lian dan In Lan.
Tidak mungkin!!!.... Sebuah bayangan berkelebat pesat. Jelaskan, apakah
kau mau mengatakan bahwa Nona Jie Hong dan Hong Lian juga adalah
kekasih buaya darat ini" Seketika itu juga Yang Sim Hoat sudah berada di
hadapan Tee Sun Lai sambil tangannya menunjuk pada Han Sian dengan
muka merah. Melihat hal ini semua orang maklum, bahwa pemuda ini ada hati pada salah
seorang dari dua gadis tersebut.
Heh, aku saja orang luar tahu itu dengan pasti, mengapa engkau justru
tidak tahu dasar bodoh! Kembali Sun Lai menyahut sambil mengejek.
Wajah, Sim Hay jadi pucat, segera dia menghadap Han Sian dengan muda
merah. Selama ini aku menghormatimu, tapi kau mmenipu para gadis yang tidak
tahu apa-apa itu, akh salahku tidak menjaga adikku sehingga ternoda
olehmu...saat ini biar aku mwakili adikku memberi hajaran padamu Berkata
demikian tangan Sim Hay bergetar dan di lain saat dia sudah menyerang
dengan pengerahan Bu tek Cin Keng tingka tertingginya.
Han Sian tak punya waktu menjelaskan. Melihat lawan sudah menyerang
dengan dahsyat, diapun menyambut dengan memutar tubuhnya seperti
gasing sambil melindungi dirinya denan Kiu Sian I Sin Kang.
Kau salah paham, maafaku tak mau melawanmu
Perlahan dulu saudara Yang, aku juga punya perhitungan dengan dia atas
apa yang terjadi dengan adikku Suara Thio Tay Lee menyeruak dan berdiri
di antara mereka berdua.
Saudara Han Sian, bagaimana dengan pertanggung-jawabanmu terhadap
adikku yang kau nodai sebulan yang lalu"... Suara Tay Lee mengkereng
tajam. Sobat, Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan, tapi aku pasti akan
menyelidiki masalah ini setelah urusan di sini selesai Han Sian melihat
gelagat tidak baik di pihaknya, berbicara dengan lembut.
Hah, kau berbuat, dan sekarang mau mengelak" Siapa yang tahu kalau kau
nanti akan menghilang lagi...bahkan ketiga nona itupun sudah melihat bukti perbuatanmu, walau aku dari golongan sesat, ternyata masih lebih baik
darimu... Suara ini dari Tee Sun Lai yang tersenyum menyeringai.
Semua orang tidak berkomentar. Sebagian mengiyakan tapi sebagian lagi
bertanya-tanya. Saat itu suatu suara tiba-tiba bertanya padanya:
"Hemm, dari mana kau tahu kalau kami sudah melihat bukti, dan bukti yang bagaimanakah itu" In Lan bertanya dengan penuh selidik. Dia menemukan
kejanggalan di sini.
Sekejap orang lain tidak mengerti, tapi Sun Lai segera sadar bahwa dia
telah kelepasan bicara.
Maaf nona Cuaku melihat bahwa kalian tidak membantah semua tuduhan
terhadapnya, jadi aku menyimpulkan demikian..apakah aku salah"...
Suaranya berubah lembut dan meyakinkan sambil menentang tatapan In
Lan sehingga akhirnya In Lan bungkam.
Cukup, pembicaraan kalian, aku belum selesai dengan pemuda tampan
penakluk wanita ini...dan kau Raja bangkai, kau belumlah sepadan
denganku...huh, siapa sudi dengan bangkai sepertimu... Tiba-tiba Iblis Es Api menyelutuk kesal.
Baik-baik aku mau lihat apa yang kau bisa perbuat terhadapnya
sendirian...Silahkan jiwi berdua juga menyelesaikan perhitungan kalian Tee Sun Lai menyahut sambil tertawa, dan setelah berkata pada Sim Hoat serta
Tay Lee, tubuhnya melesat ke arah tandunya dan duduk dengan tenang di
situ. Saat itu Sim Hoat kembali siap melancarkan serangan pada Han Sian, tapi
kemudian Tay Lee mendahuluinya.
Aku sobatmu, tapi kalau kau tidak mau bertanggung jawab pada adikku, kita bukan lagi sahabat...Aku juga tak mau mengambil keuntungan dari situasi
ini, tapi kalau kau bisa menaha tiga kali seranganku, aku akan menunda
perhitungan ini di kemudian hari.
Tubuhnya langsung melesat sambil mengerahkan jurus Kian Kun Tay Lo
Kwi Cong-nya. Suatu arus yang amat kuat berpusingan seperti badai susul-
menyusul menghantam Han Sian. Namun belum lagi Han Sian bergerak
tiba-tiba satu bayangan hitam dari samping melesat menyambut serangan
itu Dengan hawa Es & Api yang tak kalah dahsyatnya.
DhuaaarrDarrrDarrrr Tiga kali benturan terjadi dan kedua-duanya terdorong mundur tiga langkah ke belakang. Ternyata Iblis Es Api yang telah maju
menangkis pukulan dahsyat tersebut. Tampak dia berdiri di samping Han
Sian dengan bibir tersenyum penuh arti.
Melihat ini Tay Lee makin murka.Huh, kau mau bersembunyi di balik wanita
sesat" Bagus aku tidak sungkan lagi sahut Tay Lee dengan penuh
kemarahan, segera tangann ya di tarik ke depan dada dengan arah
berlawanan. Itulah rapalan sakti Kian Kun tay lo I im yang dan siap untuk menyerang kembali.
Sementara Itu Han Sian dan yang lain-lain terkejut karena peristiwa ini.
Hihihipemuda tampan, sekarang mari kita saling bantu menghadapi para
pecundang ini Jangan Kuatir aku akan membantumu. Serang! Tanpa
menanti jawaban Han Sian, Iblis Es Api bersiut nyaring dan langsung
menyerang Lu Sim Hay yang menyambutnya dengan tak kalah hebatnya
sehingga terjadi pertarungan tingkat tinggi yang dahsyat. Sementara itu
pasukan Istana Neraka Hitam juga segera bergerak menyerang para tokoh-
tokoh golongan putih yang ada.
Sementara itu dari dalam tandu Tee Sun Lai memperhitungkan untung
ruginya. Kalau melawan Enam Dewa, pasukannya belum tentu menang.
Tapi kalau bisa mempunyai sekutu Iblis Es Api yang sejalan dengannya,
akan lebih aman. Maka sambil tertawa-tawa diapun memberi aba-aba pada
pasukannya untuk menyerang para pendekar. Sementara dia sendiri
bergabung dengan Thio Tay lee Menggempur Han Sian dengan Hebat.
Sekali tepuk, dua lalat.
Sinar Sakti Mata Pedang
Pertarungan serupun terjadi. Delapan Iblis berpencar menghadapi Suma
Hong Sin dan para Ciangbunjin lainnya. Demikian juga Lima Setan Bangkai
yang menyerbu para pendekar dan juga Jie Hong bertiga. Dalam waktu
singkat saja, berjatuhanlah banyak korban yang mati menggenaskan
Menghadapi serangan yang dahsyat dari Tay Lee, Han Sian coba untuk
tidak melawan. I kin Hiat hip kangnya di kerahkan untuk membendung
tekanan dan daya gempur Kian kun tay lo i im yang yang dasyat. Namun
setelah bertarung sekian lama, nampak bahwa Han Sian tidak terdesak
sedikitpun. Saat itu Khu hee Liong juga ikut maju menghadapi Han Sian
dengan Bu kek kang sin kang-nya yang dahsyat sehingga mau tidak mau
Han Sian harus mengalami pengeroyokan dua ilmu maha sakti yang belum
pernah ada tandingannya selama ini.
Tak punya pilihan lain, saat melihat situasi yang berbahaya, tiba-tiba Han Sian meloncat ke atas sambil mengeluarkan suara melengking nyaring.
HENTIKAN...! Suara itu dahsyat sekali sampai menggetarkan seisi jantung.
Sementara tatapan matanya bersinar-sinar menotok sana-sini dengan cara
yang aneh dan menakjupkan. Di sebut aneh karena pada hakikatnya, baru
sekarang terjadi hal seperti itu. Dari matanya memancar kekuatan yang
aneh yang melumpuhkan orang-orang dalam jarak duapuluh meter.
Akibatnya, ketiga lawannya dan termasuk Iblis Es Api, jadi kaku dan lemas kehilangan tenaga..
Itulah salah satu ilmu gaib dewa yang di kuasai Han Sian yang dia pelajari dari salah satu kitab di Tebing Langit. Ilmu tersebut adalah Sinar Sakti Mata Pedang yang dahsyat. Selama hidupnya ini kali pertama dia menggunakan
ilmu tersebut. Sebenarnya ilmu ini sangat dahsyat dan memiliki dua fungsi penyerangan yang berbeda. Pertama, saat ilmu itu di kerahkan, maka
siapapun dalam radius duapuluh meter akan terhenti gerakannya dan tidak
bisa bergerak seperti olang tertotok. ke dua selarik sinar dari matanya itu dapat menembus baja apapun bahkan tenaga ilmu kebal bagaimanapun
saktinya. Han Sian mengerahkan bagian yang pertamanya. Hanya saja saat di
pakai,rata-rata kepada tokoh-tokoh yang berkepandaian tinggi sekali, maka efeknya tidak lama. Dua menit kemudian mereka telah bergerak bebas lagi.
Hebathebatilmu Sinar Sakti Mata Pedang yang hebat. Akhh..tak ku duga di
dunia ini ternyata ada juga yang menguasai ilmu dewa itu, untung di tujukan pada semua orang, kalu hanya satu orang saja, pastilah sudah hancur lebur Suara ini di keluarkan oleh seorang aneh yang tiba-tiba muncul di tempat itu.
Entah dari mana datangnya, di tempat itu tiba-tiba muncul seratus orang
lebih yang di pimpin oleh Argapa Lama. Mereka segera membentuk barisan
setengah lingkaran di belakang Han Sian. Di samping itu ada juga sekitar
sepuluh orang yang sudah tua, namun tampang mereka aneh-aneh. Mereka
adalah tokoh-tokoh tersembunyi yang di undang oleh Han Sian dari tengah-
tengah pegunungan Kun Lun San.
Suasana kembali tenang. Iblis Es Api tiba-tiba menarik dirinya menjauh.
Melihat kedatangan orang-orang ini yang rata-rata berkepandaian tinggi, dia tidak berharap ada kesempatan lagi memanfaatkan situasi.
Dengarlah, cu-wi sekalian. Aku tidak tahu apa yang terjadi selama ini. Tapi aku bukanlah orang yang tidak bertanggung jawab terhadap segala
perbuatan yang akhir-akhir ini terjadi di dunia kang-ouw. Dan apa yang di tuduhkan padaku selama ini adalah tidak benar Han Sian berkata dengan
suara lantang. HemmSaudara Han Sian, kami juga tidak ingin penyelesaian dengan
pertumpahan darah. Kalau memang kau tidak bersalah, buktikan Khu Hee
Liong menyahut dengan tenang.
Kamilah bukti bahwa Kwi Sian Hok Cu (Si Penakluk Dewa & Iblis) tidak
berbohong Sahut kakek aneh tadi.
KWI SIAN HOK CU"...siapa itu" Iblis Es Api menyahut dengan penasaran
saat mendengar nama yang mentereng seperti itu.
Kakek itu menunjuk dengan jarinya: Dialah Kwi Sian HokCu!. Selama dua
bulan ini sampai dua minggu lalu. dia mengembara di pegunungan Kun Lun
San dan Wu Yi San yang luas untuk mengundang kami datang ke tempat ini,
jadi kami yakin bahwa dia tidak mungkin berada di dua tempat dalam waktu
bersamaan bukan
Semua orang terkejut. Kalau memang demikian, berarti mereka salah, lalu
siapa yang menyamar sebagai Han Sian selama ini.
Bohong, aku melihat dengan mata sendiri, orang ini datang ke tempat kami
sebagai tamu yang kami terima dengan hormat, tapi dia kemudian menodai
cucu murid perguruan kami...apa kau mau mengatakan kalau aku salah
lihat" Yang menyahut dengan suara marah kaml ini adalah ketua Kong
Thong Pai, Pek Lek Cin-Jin.
Suasana kembali jadi panas, tapi saat itu suatu suara yang merdu seorang
wanita dan keras terdengar:
Benar, anda tidak salah lihat, tapi Han-koko juga tidak salah, dan kami
saksinya Saat itu berkelebat dua bayangan yang tiba-tiba saja sudah berada di dekat Han Sian. Kehadiran mereka membuat heran semua orang
Putri YashaPangeran Yomlie Suara Han Sian berbisik.
Siapa kalian"... Tanya Tee Sun Lai penuh curiga.
Saya adalah Pangeran Yomlie dan ini adikku Putri Yasha, dari kerajaan
Persia. Kami menjamin bahwa saudara Han Sian tidak melakukan apa yang
kalian tuduhkan Sahut pemuda yang bernama Pangeran Yomlie itu tenang
Hah, bagaimana kami percaya kalau kalian tidak merugikan kami dengan
kesaksian palsu kalian... Kali ini Kim-Sim Tojin, ketua Hoa San Pai yang
angkat suara. Gadis yang mengaku bernama Putri Yasha itu menghadap pada Pek Lek
Cin-Jin. Kemudian bertanya: Maaf Pek Lek Cin-Jin. Siangbunjin, bolehkah
kami mengetahui, kapan peristiwa perkosaan terhadap cucu muridmu itu
terjadi" Hemm..kira-kira delapan hari yang lalu. Apa maksudmu nona" bertanya lagi
Pek Lek Cin-Jin dengan pandangan curiga.
Ada dua alasan mengapa ku berani jamin bukan dia pelakunya...Pertama:
selama dua minggu terakhir ini dia ada sangat dekat bersama ku dan tidak
pernah terpisah sedetikpun.... Kata gadis itu mantap tanpa memperdulikan
tatapan tidak percaya dari Jie Hong bertiga yang memandang Han Sian
dengan tak berkedip meminta penjelasan.
Hehehe...apa saja yang kalian lakukan"... Suara tertawa Swat Tok kwi
terdengar mengejak, tapi belum habis suaranya tiba-tiba tubuh Putri Yasha berkelebat lenyap dari pandangan dan di lain saat terdengar suara teriakan Swat Tok kwi yang telah di tampar pecah bibirnya..
Semua orang berseru kaget melihat kelihaian dara ini. Swat Tok kwi bukan
orang sembarangan, tapi dalam sekali gebrak di bikin pecah bibirnya.
Apa nonamu ini harus mengatakan kepadamu apa saja yang di lakukan dua
orang yang bermesraan, haa..." Sahut Putri Yasha ketus. Sambil menatap
semua orang. Han Sian sendiri kaget, bukan kaget melihat kepandaian nona itu, karena
hakikatnya dia sudah tahu nkelihaian orang. Tapi keberanian nona ini
mengakui sesuatu yang harusnya memalukan bagi seorang gadis muda
seperti dia. Tapi dia diam saja dan terus menyaksikan.
Kedua: karena aku tahu siapa pemfitnah itu...
Penipu! Muslihat apa lagi yang mau kau lakukan"...hati-hati kau bicara atau aku takkan mengampunimu! Tiba-tiba Tee Sun Lai menyahut dengan marah
sambil maju mendekati Putri Yasha dengan sikap mengancam..
Han Sian hendak bergerak, tapi dia di dahului oleh Pangeran Yomlie: Kau
mau apa"...
Saat itu Putri Yasha mengedipkan mata pada pada Argapa Lama. Serentak
seratus orang yang di latih di tebing langit bergerak membuat barisan
mengelilingi dia, kakaknya Han Sian dan juga Tee Sun Lai.
Cuwi sekalian, orang inilah pelaku pemerkosaan yang sebenarnya... Putri
Yasha berteriak lantang sambil menunjuk ke arah Sun Lai.
Hemmm...biar ku beri pelajaran atas kelancanganmu menuduh
sembarangan... Tee Sun Lai bergerak cepat memukul dengan kedua
tangannya. Dia tidak berani setengah-setengah karena dia lihat gerakan
dara tadi sangat hebat. Hampir setara dengan kepandaiannya.
Tapi baru saja dia hendak menyerang, Pangeran Yomlie sudah
menghadangnya: mari, aku mau coba Tapak Berantai Pemusnah Raga
Sesat-mu dengan Tapak Berantai Lima Pemusnah Raga-ku. Maka terjadilah
pertarungan yang seru antara kedua orang itu. Semua mata yang
memandang terbelalak saat melihat kehebatan kedua ilmu yang di adu ini.
Bahkan enam Dewa-pun terkejut karena ilmu-ilmu ini tidak berada di sebelah bawah kepandaian mereka.
Para anak buah Istana Lembah Bangkai hendak maju membantu ketua
mereka, tapi mereka di halang oleh pasukan yang di pimpin Argapa Lama.
Perlahan Putri Yasha berbisik pada Han Sian: Kanda Sian, pertarungan ini
akan lama, tapi kalau kau dapat menaklukkannya dengan ilmu mata
pedangmu, kita bisa dapatkan bukti pada tubuhnya. Takutnya bila lebih lama dia keburu menghancurkan bukti...! Setelah itu Putri cantik ini berjalah
perlahan dengan kepala tertunduk ke arah Jie Hong, Hong Lian dan In Lan
yang menatapnya dengan pandangan kurang senang. Tapi menghadapi
tatapan seperti itu, gadis ini tidak peduli, setelah dekat dia kemudian
membungkuk memberi hormat dalam-dalam dan maju berbisik di telinga
mereka. Entah apa yang di bisikinya, tapi tak lama kemudian wajah ketiga
gadis itu berobah dan mata mereka bertiga di arahkan kepada Tee Sun Lai.
Saat itu pertarungan sudah mencapai tingkat yang tinggi sekali. Ilmu


Pendekar Asmara Tangan Iblis Karya Lovely Dear di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka sudah di kerahkan sampai hampir tahap pamungkas. Han Sian
segera berseru: Saudara Yomlie, biarkan aku menangkapnya, kita masih
perlu bukti..."!
Silahkan Saudara Han Sian, ku serahkan pecundang menyedihkan ini
padamu Pangeran Yomlie segera mundur ke belakang sambil berputaran
seperti gasing untuk melepaskan diri dari medan pertempuran berbahaya itu.
Akhir dari pertarungan sejati; Kwi Sian Hok Cu VS Iblis Es Api
Saat itu tubuh Han Sian melayang memasuki arena yang dahsyat itu.
Karena saat itu Tee Sun Lai sedang mengerahkan tahap puncak Ilmu Tapak
Berantai Pemusnah Raga Sesat tingkat ke-limanya. Han Sian-pun tidak
main-main. Segera dia kerahkan Kiu Sian I sin kang dan Hui Im Hong sin
kang untuk menyambut serangan itu.
Di sekeliling tubuhnya tercipta sembilan putaran tenaga bergelombang yang saling mengisi untuk menghancurkan putaran tenaga lawan sehingga
kekuatan lawan mereda. Kemudian dengan menunjuk lurus ke depan, dari
ke dua bola mata Han Sian keluar kilatan kecil yang amat kuat dan langsung menjebol pertahanan Sun Lai. Saat itu juga tubuh Tee Sun Lai diam tak
bergerak. Melihat ini segera Pangeran Yomlie memburu kearah Tee Sun lai dan
merobek jubahnya. Dari balik jubah itu jatu sesuatu benda. Segera
Pangeran Yomlie menendang benda itu ke arah Thio Tay Lee yang segera
menyambutnya. Setelah di perhatikan, ternyata itu adalah sebuah topeng yang mirip sekali dengan wajah Han Sian.
Hampir tak percaya Tay Lee melihatnya. Tapi tangannya bergetar
memegang benda tersebut.
Apakah itu saudara tay Lee" Lu Sim Hay segera mendekat untuk melihat,
dan diapun terkejut melihat akan benda ini.
Saat semua orang terdiam, Tee Sun Lai sudah dapat bergerak kembali.
Sekali gerak tubuhnya sudah melayang menuju ke arah anak buahnya.
Bangsat cabul, hendak lari ke mana kau" Kali ini kami takkan melepasmu
kedua kalinya. Segera Thio Tay Lee dan Lu Sim Hay mengejar ke arah Tee
Sun Lai. Dalam sekejap mereka di halangi oleh pasukan Intana Lembah
Bangkai. Tapi itu tidak bertahan lama karena dalam kemarahan mereka,
para anak buah ini hanya seperti tikus-tikus tak berguna. Namun Tee Sun
Lai sudah lenyap dari tempat itu.
Dengan gemas Thio Tay Lee kembali ke hadapan Han Sian. Saudara Han
Sian, maafkan kekeliruanku..terima kasih atas kemurahanmu. Urusan di sini ku serahkan padamu. Han Sian mengangguk dan Tay Lee-pun berkelebat
lenyap dari situ.
Saudara Han Sian, akupun minta maaf atas sikapku. Kau sungguh
beruntung. Semoga ke empat gadis itu bisa bahagia di sampingmu,
permisi..." Dalam sekejap tubuhnyapun lenyap mengejar Tee Sun Lai.
Han Sian menatap mereka dengan tenang. Kemudian dia menyapu semua
orang yang ada di situ. Mereka semua terdiam tanpa dapat berbuat apa-apa.
Saat tatapannya sampai pada ke tiga kekasihnya, tatapan itu berubah
lembut. Perlahan dia mendekati mereka
Hong-moi, Lian-moi dan Lan moiapa kalian juga tidak percaya padaku"
Suaranya lembut meminta kepastian mereka.
Ketiga gadis itu balas menatap, dan In Lan maju ke depan
menghampirinyasambil menitikkan airmata.
Sian-koko, jawablah dengan jujur, apakah benar kau tidak mengkhianati
kami yang memujamu
Demi thian, Lan-moi, aku tidak pernah melakukan hal itu Balas Han Sian
lembut. Kalau begitu aku percaya padamu Sahut In Lan perlahan.
Jie Hong dan Hong Lian saling tatap dan kemudian mendekati Han Sian.
Han Sian menatap mereka dengan lembut.
Sian-koko, kami juga percaya padamu
Huh, apakalian kira kami datang hanya untuk menonton drama sentimentil
seperti ini"
Tiba-tiba suatu suara keras menyelutuk. Satu bayangan orang yang
berjubah hitam tampak berdiri di tengah lapangan tersebut. Perbawa
tenaganya sangat luar biasa sekali. Penampilannya mirip dengan tampang
Iblis Es Api yang telah berubah menjadi wanita cantik tadi, hanya jubahnya berwarna hitam.
Kongkong...akhirnya kau datang juga...." Gadis cantik yang sejak tadi
mengaku Iblis Es Api itu tiba-tiba berseru gembira dan berlari mendekati
kakeknya. Wajah pria ini tampak welas asih. Sekilas pandang, tak seorangpun yang
menduga kalau dialah Iblis Es Api yang sebenarnya. Para bawahannya
segera berlutut sekali lagi dan berseru: Hormat kami pada yang Mulia Iblis Es Api.
Kakek tua ini mengangkat tangannya sehingga semua orang terdiam.
Kongkong, pemuda tampan ini sangat sakti sekali, tolong taklukkan dia
untukku..."
Suara gadis itu lantang tapi penuh permohonan pada kakeknya itu.
Hemm, orang muda...apa kau sudah dengar keinginan cucuku"...aku akan
membebaskanmu jika kau dapat bertahan sepuluh jurus dariku" Kakek itu
berkata dengan suara datar. Tapi tiba-tiba semua orang di sekitarnya
merasakan tekanan hawa pekat yang menyesakkan dada.
Apakah kau Iblis Es Api yang sesungguhnya" Han Sian bertanya dengan
tenang tanpa terpancing emosi. Dalam sekejap dia sudah berada di
hadapan kakek itu. Saat dia mengerahkan tenaganya hawa pekat
menyesakkan itu lenyap.
Hahahahaha...hebat sekali...mari kita bermain-main sebentar anak muda.
Ku dengar kau menguasai Ilmu Seribu Iblis Pemusnah. Mari aku ingin
mencobanya. Maaf, kita tidak bermusuhan, lagi pula aku tidak mempunyai keuntungan
apa-apa kalau mengadu nyawa denganmu...permisi" Han Sian berseru
tenang sambil bersiap membalikkan tubuh.
Heh, apa maksudmu, apa kau kira aku ini orang yang suka langgar janji"
Kalau kau menang, kau dapat cucuku...." Bantak kakek itu gusar.
Baiklah, kita saling serang dalam tiga jurus, kalau kau dapat
mengalahkanku, aku akan menikahi cucumu, tapi kalau tidak, kau dan
semua keturunanmu harus meninggalkan tionggoan ini dan jangan kembali
dalam limaratus tahun kedepan, berani"
Kakek itu melengak sejenak kemudian barulah dia menjawab: Kau
menantangku, baik aku berjanji, selama aku masih hidup tak seorangpun
yang boleh melanggar sumpah ini, mari kita mulai"
Han Sian bersiaga penuh. Dalam sekejap dia telah bersiap-siap
melancarkan Jurus ke lima dari ilmu Seribu Iblis Pemusnah, yang bernama
Ribuan Iblis Membelenggu Dewa Langit". Tangannya bergerak berputaran dengan cepat sekali, dalam sekejap di sekililingnya keluar awan hitam yang kuat yang mengejar ke arah kakek itu. Ilmu ini nampak sederhana, tapi awan hitam itu sanggup memakan habis tenaga lawan sampai tidak tersisa
sedikitpun. Hayaaa...ini Ilmu Iblis Pemusnah tulen Kakek itu terkejut dan segera
memutarkan tangannya bagai kitiran berlawanan sambil tubuhnya melayang
ke atas. Dari kanan-kiri tubuhnya keluar api dan es yang amat panas
mendesak ke arah awan hitam itu.
Sampai lama kedua kekuatan itu saling mendesak, hingga akhirnya
keduanya tergentak mundur kebelakang tiga tindak. Dari kepala mereka
tampak uap putih dan peluh sebesar biji jagung.
Giliranku...! Belum sempat Han Sian memasang kuda-kuda, kakek itu sudah
menyusul dengan serangannya. Kedua tangannya di pukulkan ke depan
dengan perlahan. Sembilan bagian tenaganya di kerahkan. Tampak lambat
saja dan sederhana, tapi tak ayal tibanya ternyata sangat cepat sekali. Han Sian merasakan tekanan yang amat berat yang melumpuhkan semangat
serta semua tenaga dalammya dan juga mengurung semua jalan keluarnya.
Han Sian terkejut melihat serangan ini. Dalam sekejap saja jurus terakhir dari Ilmu Seribu Iblis Pemusnah, yaitu Jurus Dewa Iblis Menyegel Dewa,
Memutar Langit. Tiba-tiba dari tubuhnya keluar ledakan tenaga yang dahsyat sekali dan akibatnya, seluruh serangan Iblis Es Api terpental balik dan
lenyap tak berbekas. Sementara itu Iblis Es Api sendiri telah jatuh terduduk dengan mulut meneteskan darah segar.
Akhh, kau hebat sekali anak muda. Tak di sangka puluhan tahun berlatih,
tetap tak ada gunanya di hadapan seorang muda seperti kau...kau pewaris
para dewa sejati Kakek itu berkata dengan kagum tapi air mukanya juga
menunjukkan kesedihan yang dalam.
Han Sian terharu, otomatis dalam hatinya dia menghargai akan jiwa kakek
ini. Masih ada satu jurus lagi, apakah locianpwe masih mau terus" Kata Han Sian sambil menyebut Locianpwe (orang tua gagah)
Kakek itu tak bersuara, tapi tiba-tiba wajahnya berubah bersinar-sinar
gembira. Baik, satu jurus lagi...aku masih punya seribu pukulan dalam
sekejap...puaskan hatiku anak muda! Tiba-tiba tubuhnya melesat ke atas.
Kedua tangan di angkat ke atas seperti menarik sesuatu dan semua orang
merasa udara di sekeliling mereka berhenti mengalir. Dari balik tubuh Iblis itu tampak cahaya kemerahan yang mengerikan.
Melihat akan ini Han Sian tertegun sejenak tapi tubuhnya langsung
mengerahkan I kin Hiat Hip Kang yang di padukan dengan Hui Im Hong sin
kang dan Kiu Sian I sin Kang. Dalam sekejap pula cahaya keperakan dan
keemasan meliputi tubuhnya yang segera melesat ke atas menyambut
serangan kakek itu. Tidak terjadi ledakan apapun. Tapi semua orang terkejut ketika tiba-tiba di udara terlihat fenomena yang ajaib. Langit seolah-olah di tutupi oleh ribuan bayangan kemerahan yang bertarung denga ribuan
bayangan keperakan & keemasan yang sangat cepat sekali.
Pemandangan luar biasa ini hanya sekejap saja, hanya dua menit, tapi
dalam dua menit itu para jago-jago tingkat tinggi melongo menyaksikannya.
Mereka seolah-olah menonton peragaan berbagai jenis variasi ilmu silat
yang dahsyat saling serang, saling menindih dan berlalu dengan kecepatan
yang hampir mendekati tingkat kemustahilan sama sekali.
Tiba-tiba keduanya telah berdiam di tengah lapangan. .Tubuh Han Sian
masih melayang dua jengkal dari atas tanah dengan baju bagian atas
hancur, tapi tubuhnya di selimuti cahaya keemasan dan keperakan.
Sedangkan Iblis Es Api tersebut tegak di atas tanah dengan tubuh di lingkupi cahaya kemerahan yang memudar. Setalah di amati, walaupun jubahnya
tidak kurang suat apapun namun dari sela-sela bibirnya nampak menetes
darah segar. Dia terluka dalam yang cukup parah sekali.
Kongkong! Gadis yang menjadi cucunya itu menjerit sambil menghambur
mendekati dan memeluk kakeknya,sementara matanya memendang marah
pada Han Sian. Han Sian jadi tidak enak. Segera dia hendak menghibur, tapi kakek itu
sudah mengangkat tangan kanannya dan berseru:
Aku kalah, namun aku puas! Kau hebat anak mudadi atas dunia ini, di mana
saja Kwi Sian Hok Cu berada,maka seluruh penghuni Istana Neraka Hitam
akan tunduk dan tidak akan menyentuhnya sedikitpun Sehabis itu dia
membalikkan badan dan berlalu dari situ. Tapi aneh, cucunya justru berjalan ke depan Han Sian dan bertelut dengan kaki satu di tekuk ke depan
Eh, nonaapa maksudmu" Han Sian bertanya dengan heran. Saat itulah
terdengar suara menggeme daki kakek Iblis Es Api:
Kwi Sian Hok Cu, Istana Neraka Hitam adalah simbol yang mempersatukan
semua dedengkot kaum hitam di seluruh bagian barat dan Selatan.. Hari Ini kau menaklukkan kami dengan kemenangan mutlak karena ilmu silatmu
memang lebih tinggi maka kami tunduk padamu, sebagai bukti bahwa kami
tidak akan terjun ke dalam dunia persilatan ini selama limaratus tahun ke depan maka cucuku akan melayanimu seumur hidupnya. Dia bernama Putri
Mayaterserah hendakmu akan kau jadikan apa dia, tapi kalau kau pulangkan
dia, dia tidak akan mendapat tempat di antara kami ataupun di atas dunia
ini.Selamat tinggal. Suara itupun lenyap tanpa bekas. Semua orang hanya
saling pandang sambil menatap Han Sian dan Putri Maya. Tidak ada yang
berani komplain sedikitpun.
Suasana Puncak Awan Es kembali tenang. Semua orang telah mohon diri
setelah menyelesaikan semua kesalahpahaman. Enam Dewa telah mohon
diri dari Han Sian sambil mengucapkan selamat. Walau beberapa di antara
mereka tampak kecewa hantinya sehubungan dengan beberapa gadis yang
mereka puja. Tapi melihat situasi yang ada, mereka hanya memendamnya
saja. Hanya tersisa Han Sian, Pangeran Yomlie, kelima gadis yang diam dan Argapa serta ke seratus orang pasukan khususnya.
Pangeran Yomlie memohon diri untuk pulang ke Persia.
Kanda Yomliemohon sampaikan pada ayahanda dan ibunda bahwa ananda
akan menyambangi mereka Putri Yasha berkata pada kakaknya.
Adikku, kalau ini adalah keputusanmukanda akan mendukungnya. Asalkan
kau bahagia Pangeran Yomlie berpaling pada Han Sian dan berkata:
Saudara Han, aku titipkan adikku. Jika kau hendak meminta restu orang
kami kau harus pergi ke Jepang, karana mereka telah pindah ke sana untuk
mengasingkan dirinamun engkau tidak boleh datang ke sana sebagai orang
biasa, karena dalam tradisi kekaisaran kami,tidak layak orang dari kalangan yang bukan kaum kerajaan memiliki istri lebih dari satu Pangeran Yomlie
memandang pada Putri yasha. Semua orang terdiam, dan Putri Yasha
menundukkan kepala dengan sedih.
Melihat suasana ini, entah darimana datangnya ide itu, tiba-tiba Argapa
Lama berseru dengan lantang: Jangan khawatir pangeran, tolong sampaikan
saja bahwa Argapa, Panglima Besar Istana Tebing Langit akan
mengantarkan undangan khusus dari Pangeran Han Sian si Pendekar
Asmara Tangan Iblis, Penakluk Dewa & Iblis dan Sang Penguasa Istana
Tebing Langit, untuk memohon restu dalam waktu dekat ini.
Setelah itu Argapa memberi tanda dengan mengangkat tangan, dan
serentak ke-seratus orang pasukan khususnya berlutut sambil berseru
denga suara nyaring:
Panjang umur bagi Pangeran Han Sian, Pendekar Asmara Tangan Iblis,
Penakluk Dewa & Iblis dan Sang Penguasa Istana Tebing Langit!
Melihat ini semua orang tertawa dan tersenyum sambil melihat kepada Han
Sian. Eh, ini ni, akhmana bisa beginiHong moi"... Han Sian tergagap dan
memandang pada Jie Hong. Yang di tatap hanya tersenyum saja, dan
setelah mengedipkan mata pada keempat gadis lainnya, dia berkata berkata
sambil tersenyum simpul.
Pangeran sungguh beruntung, semoga panjang umur dan besikap adil serta
tidak menelantarkan para gadis bodoh seperti kami
Han Sian tertegun, wajahnya jadi merah. Sesaat kemudian dia menarik
Pangeran Yomlie agak menjauh dan berbisik dengan panik:
Eh, pangeranku tahu kau adalah ahlinya, tolonglah aku, beri tahu aku
bagaimana caranya mengatasi singa-singa betina ini"
Wah..wah..wah, terus terang saja ku hanya memiliki pengalaman dengan
kelinci-kelinci liar diistana, tapi tidak pernah dengan singa-singa betinajadi aku sunggu prihatin karena tidak dapat membantuSampai jumpa lagi!
Pangeran Yomlie tertawa-tawa di lain saat tubuhnya sudah melayang di
kejauhan, meninggalkan Han Sian yang terlolong bengong dengan tatapan
kosong. Sementara itu Argapa dan yang lain-lainnya segera mengundurkan diri.
Sehingga tertinggal Han Sian yang bingung memandangi kelima gadis cantik
yang sedang tersenyum-senyum manis di hadapannya ini seperti orang
bodoh, tidak tahu mau buat apa.
Sampai lama Han Sian terdiam. Kelima gadis itupun hanya saling menatap
dan terdiam reribu bahasa. Tapi lama-kelamaan terbersit senyum simpul di
bibir Han Sian. Perlahan tangannya bergerak dan kedua gadis yang berdiri
paling dekat dengannya, yaitu Putri Yasha dan Putri Maya terbetot ke dalam pelukannya dan di lain saat dia sudah menciumi mereka berdua tanpa malu-malu di hadapan yang lainnya yang hanya memandang tertawa sambil
mendekat. TAMAT Penelitian Rahasia 1 Perkampungan Misterius Seri Pendekar Cinta 4 Karya Tabib Gila Pendekar Panji Sakti 25
^