Pencarian

Walet Emas Perak 10

Walet Emas Perak Karya Khu Lung Bagian 10


kemana " Kelangit aku mengejarnya sorga tingkat ketujuh,
keair aku udak dia sampai istana naga, bila kutemukan dia
Siang It bin jelas tidak akan berpeluk tangan sebelum
melabraknya sampai titik darah penghabisan."
Pak koat terloroh2, suaranya maju lebih dekat puluhan
tombak pula, katanya : "'Kentut, kentut, bila tua bangka
krempeng itu sudah berniat minggat membawa barang itu
memangnya kau bisa mencarinya, delapan puluh prosen aku
berani bertaruh dia tidak di gunung ini lagi."
Ling Ji ping menduga barang yang dikatakan dibawa
minggat Lam jan pasti adalah gembok emas yang diberikan
kepada dirinya oleh Lam jan, kini kedua gembong iblis ini
sedang menuju kearah sini, bila dirinya kepergok mereka
salah2 dirinya bisa celaka ditangan kedua gembong iblis ini.
542 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Demi mempertahankan gembok emas itu, sigap sekali Ling
Ji-ping melompat turun ke sana, serta ber-lari2 menyusuri
ngarai yang curam disebelah kiri, kebetulan diujung pengkolan
ngarai sana adalah se lokan kering sedalam satu tombak lebih,
tanpa pikir segera dia melompat turun kebawah.
Baru saja kakinya menyentuh dasar selokan suara It-ci-sin-
mo sudah berkumandang di pinggir hutan diatas ngarai itu:
"Kau imam tua ini selamanya memang terburu nafsu apa yang
kuduga justeru terbalik dengan rekaan mu, yakin tua bangka
kerempeng itu pasti masih ada di gunung ini. Bila lagi kau
menguduknya kelain tempat, apa tidak terjebak oleh akal
muslihatnya. Dan lagi kau kan tahu di tempat lain benda itu
tidak akan ada gunanya."
Loroh tawa Pak-koat kumandang dibawah garai sebelah
sana: "Baiklah, anggaplah ocehanmu masuk diakal, mari
duduk, kita rundingkan lagi lebih terperinci."
Hasrat Ling Ji-ping hendak ngacir lewat selokan panjang
ber-Iiku2 ini tapi mendengar kedua gembong iblis tua ini
hendak berunding segera dia batalkan niatnya, dengan hati2
dia mencari tempat sembunyi di balik semak2 serta
menongolkan kepalannya mencuri lihat kearah ngarai bawah
sana. Tampak It ci sin mo duduk membelakangi dirinya
istirahat, Pak koat duduk didepannya jarak kedua orang kira2
satu tombak. Mata Pak-koat yang tinggal satu itu tampak mendorong
seperti lampu batery, muka nya yang kuning emas tampak
mengkilap di timpah cahaya bulan, kepalanya menengadah
keatas seperti sedang merenungkan sesuatu.
Bernapas pun Ling Ji-ping tidak berani keras2, dia maklum
betapa hebat Kungfu ke dua gembong iblis ini, jangan kata
bergerak, dengus napas agak berat sedikitpun bisa konangan
oleh mereka. Waktu di T hian su tong dulu, nenek Hu yong dan
Yon ji yang kebetulan sembunyi dipunggung wuwungan
konangan, kalau dirinya waktu itu tidak mengerahkan Liok
543 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meh sin kang menahan napas, tapi juga hanya dapat
mengelabui kedua gembong iblis ini, jejaknya ternyata
diketahui oleh Lam jan Seng T hian hoat, hal ini baru diketahui
setelah pembicaraan terakhir bersama Yong ji tempo hari.
Oleh karena itu kali ini Ling Ji ping ber tindak hati2 sekali,
kebetulan angin gunung menghembus agak kencang, cemara
terhembus bergontai mengeluarkan suara yang cukup bising
laksana gelombang badai dilautan, maka legalah hati Ling Ji-
ping. Setelah duduk tenang beberapa saat lamanya, akhirnya Pak
koat membuka kesunyian. "Lo-siang, sungguh tak pernah
berpikir oleh ku bahwa Seng loji bisa melakukan perbuatan
yang memalukan ini, bikin ludes nama baik Lam-jan belaka."
"Hahaha, memangnya siapa bilang tidak. Bukan saja dia
sendiri yang malu, kita ber dua pun ikut dibuat malu olehnya,
betul tidak?" "He, Lo-siang," tiba2 Pak koat menurunkan pandangannya
kemuka It-ci-sin-mo, "Coba kau terka, kenapa Seng-loji
sampai berbuat demikian?"
"Soal sepele," ujar It-ci-sin-mo sambil angkat kedua
pundaknya, "mau mengangkangi sendiri Thian-tiok-sam-po
itu. " Pak koat ternyata ter-loroh2 geli, mata tunggalnya
mencorong semakin terang, serunya, "Justeru dalam hal ini
pendapatku berbeda dengan rekannya."
"Maksudmu tujuannya bukan ingin memiliki Thian tiok sam
po?" "Sekarang aku sudah paham."
"Paham apa?" "Orang lain mungkin tidak tahu, memang nya kau tua
bangka macammu ini tidak tahu tentang latar belakangnya"
544 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terus terang, tulang tua bangka itu sebetulnya sekeras kita
berdua yang masih belum mampus juga, bila demi Sam po dia
harus mendapat malu, yakin dia tidak akan sudi melakukan."
"Apakah benda itu direbut orang, tak sempat memberi tahu
kita, dia mengejar seorang diri?"
"Tidak, bukan demikian."
It-ci-sin-mo garuk2 kepalanya yang tidak gatal sambil
berpikir, katanya kemudian, "Atau dia sudah mampus dikerjain
orang?" "Bukan, juga bukan begitu."
"Haha, ini bukan, itu tidak, sudahlah aku tidak mau main
tebak lagi." "Yakin kau tidak akan bisa menerkanya." ucap Pak-koat
dengan bangga, loroh tawanya setajam bor besi yang
melobangi papan besi tebal. Ling Ji-ping merasa kupingnya
pekak. Setelah puas tertawa, terdengar Pak koat berkata pula:
"Apakah kau masih ingat kejadian ma lam dimana kita bertiga
mengeroyok Uo Tang-hoat tempo hari ?"
"Ingat, tentu ingat lalu apa hubungannya dengan
minggatnya dia?" "Sudah tentu ada sangkut pautnya." kembali Pak-koat ter-
loroh2 senang, " yang kumaksud bukan Uo Tang-hoat atau
Seng loji, tapi pemuda bragajul dikala kita tiba disana saat itu
dia kan lagi bergerak dengan Uo Tang-hoat"
Tersirap darah Ling Ji-ping, pikirnya "Pak-koat memang
lihay, ternyata otaknya mampu menarik kesimpulan yang
tepat melibatkan diriku dalam persoalan ini."
"Bagaimana bakat anak muda itu?"
545 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bakatnya teramat bagus, seorang calon jago silat yang
paling jempolan." "Kiranya kau sudah tahu ?"
"Memangnya omonganmu ini bukan kentut melulu."
"Jadi Seng-loji melihat tidak akan bakat nya yang bagus itu
?" "Sudah jelas kita bertiga tahu sama tahu."
"Itu betul." ujar Pak-koat mendadak sambil berdiri; lalu
mondar mandir sambil menggendong tangan, katanya pula:
"Tapi ada satu hal yang tidak atau belum kau ketahui."
It-ci-sin-mo tertawa kering, serunya: "Kentut, kentut busuk.
Segala sesuatu yang terjadi dibawah mataku, soal apa pula
yang bisa mengelabui aku."
"Busuk, busuk sekali. Iman picak, picak, coba kau katakan
soal apa yang tidak kuketahui ?"
Pak-koat tertawa kering dua kali, lalu dia mondar mandir
pula sambil menggendongi tangan, mendadak dia membalik
badan menghadap kearah It-ci-sin mo, katanya: "Sorot mata
Seng-loji kelihatan amat mengagumi dan ketarik pada bocah
berbakat itu, masa kau tidak tahu ?"
"Ya.ini......" "Betul tidak. Kukira hal ini tidak kau perhatikan. Hehe,
dikala kita tumplek seluruh perhatian untuk menghadapi Uo-
Tang-hoat si keparat bangka itu, Seng-loji diam2 beri
kesempatan dan kisikan supaya bocah itu lekas meninggaIkan
tempat itu." "Maksud Seng-loji penujui bocah yang berbakat itu,
mungkin telah menerimanya sebagai ahli warisnya, maka dia
serahkan benda itu kepada bocah atau muridnya itu."
546 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kemungkinan besar," Pek koat mondar mandir pula,
sembari bicara kepalanya tertunduk. Diam2 Ling Ji ping heran
dan tidak habis mengerti, analisa Pak koat ternyata sembilan
puluh persen mengenai sasaran, agaknya daya upaya dan
usaha Lam jan selama ini bakal menghadapi kesulitan.
"Tidak betul," suara ini menghentak lamunan Ling Ji ping,
dilihatnya It ci sin mo yang berperawakan tinggi besar itupun
telah berdiri, meski dia berdiri membelakangi Ling Ji ping, tapi
dapat diduga bahwa It ci s in mo lah yang berseru tidak betul
itu, tapi sorot matanya tentu menyalaterang, terakhir
suaranya terdengar murka. "Seng loji ternyata begitu bodoh,
umpama betul dia penujui anak kemaren itu, memangnya
boleh dia serahkan benda yang besar artinya itu kepada bocah
itu begitu saja?" "Itukah alasannya" Pak koat menegas.
"Memangnya Seng loji tidak tahu, betapa banyak jago2 silat
kosen yang sekarang sedang mengincar barang itu. Seorang
bocah hijau memangnya mampu mempertahankan benda
penting itu." "Ya alasanmu ini boleh dipaksakan untuk diterima."
"Dan lagi hanya mengandal benda itu siapapun takkan
mampu masuk ke Cui hwe-kok. Apa lagi selama beberapa hari
ini, mulut Cui hwe-kok dijaga oleh jago2 kosen yang tidak
terhitung jumlahnya, bila bocah itu kesana umpama Seng-loji
membantunya secara diam diam juga btetap tidak akan
berhasil." "Hal ini memang kenyataan."
"Jadi kau imam picak juga mengetahui bahwa analisaku
benar." "Tidak, aku tetap bertahan pada pendapat ku sendiri."
"Kenapa?" 547 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau tahu siapa sebenarnya bocah itu?"
"Tidak tahu." "Lalu dari mana kau tahu bahwa bukan mustahil bocah itu
dilindungi jago2 kosen yang tersembunyi?"
"Ya, aku tidak tahu."
"Dua pusaka yang lain orang lain mungkin tidak mudah
mengambilnya, tapi bagaimana kalau kau dan aku?"
It-ci-sin-mo ter-bahak2. "Memangnya perlu di katakan
pula." "Lalu bagaimana bila Seng loji?"
"Pasti diapun cukup mampu."
"Nah, kan mudah dimengerti?" Pak koat membuka kedua
tangannya. "Sepak terjang Seng loji sudah kau ketahui,
sesuatu yang sudah ingin dia lakukan, sampai matipun dia
tidak akan terhenti, sebelum usahanya tercapai."
Sontak It ci sin mo berjingkrak gusar oleh hasutan ini,
serunya murka. "Seng loji memang keparat busuk, imam
picak, lalu bagai mana sebaiknya?"
"Maka menurut hematku, dari pada susah2 mencari yang
tua, lebih baik kita cari yang kecil saja."
"Betul," teriak It ci s in mo dengan tepuk tangan, "mari kita
cari bocah itu." Bergetar jantung Ling Ji ping, gembong2 lblis yang laknat
itu adalah musuh2 tangguh, semua bertujuan membekuk
dirinya, Jelas setiap langkahnya di Ceng seng san selanjutnya bakal
menghadapi duri2 tajam yang membahayakan,
548 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Imam picak," tiba2 didengarnya It-ci sin mo berkata,
"Apakah perbuatan Seng loji ini tidak ingkar janji dan tidak
setia kawan" Kelak pasti dihina dan dibuat malu, betul tidak?"
"Siapa bilang tidak?" mendelik mata tunggal Pak koat, "tapi
tua bangka itu pasti juga punya alasannya sendiri."
"Alasan apa?" "Dalam kalangan Bulim, apakah kebesaran nama Lim jan
pak koat dan lt cisin mo tidak disegani?"
"Memangnya perlu dikatakan lagi?"
"Apakah kita terhitung tokoh kaum pendekar?"
"He, ini....wah.....sebal. Pendekar kentut selamanya aku
orang she Siang bertindak menurut kemauanku sendiri,
memangnya siapa berani mengurus diriku?"
"Tua bangka krempeng itu mengutus seorang pendekar,
membantunya memperoleh ketiga pusaka pula, coba katakan
orang akan memaki atau memuji dia" Kala itu tua bangka
krempeng pasti mengoceh apa itu sudah bosan dan muak
dalam golongan Sia-mo-gwa-to segala. Dikatakan demi
menegakkan keadilan kaum rimba persilatan, dia rela
kehilangan kepercayaan pribadinya" Coba apa yang bisa kau
lakukan?" It-ci-sin-mo berjingkrak pula oleh hasutan ini, teriaknya :
"Betul iman picak, dalam hal melacak ini aku memang tidak
secerdik kau." Pak koat tertawa temberang, katanya : "Setelah merebut
ketiga pusaka itu, muridnya itu pasti mempelajari ilmu yang
ada didalamnya, maka murid Seng loji itu, pertama akan
mencari siapa ?" "Darimana aku tahu?"
"Baiklah kuberitahu, kaulah orang pertama yang akan
diluruknya." 549 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bergetar tubuh It-ci s in mo, katanya: "Bukankah dia yang
ingkar janji dan menjilat ludah sendiri, kenapa masih berani
cari perkara dengan kita?"
Pak koat terIoroh2, katanya." Setelah dia melakukan
kesalahan terhadap kita berdua, apa dia tidak takut kita
mengeroyoknya?" "He, tepat, betul."


Walet Emas Perak Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Takut tidak bila kita membeber perbuatan nya yang
rendah dan hina di hadapan umum?"
"Sedikitpun tidak salah,"
"Oleh karena itu, Seng loji pasti menyuruh muridnya
menyikat kita berdua, malah orang pertama yang hendak
disikatnya adalah kau."
Mendadak It ci sin mo ter-kial2, pohon cemara sampai
tergetar berhamburan daun nya, suaranya bergema diatas
pegunungan. Bukan saja genderang kupingnya terasa hampir
pecah, Ling Ji ping rasakan dadanya sesak oleh darah yang
mendidih, lekas dia kerahkan Liok meh sin kang, baru dia
tidak terpengaruh terlalu parah.
-oooo0dw0ooo- Jilid ke 16 NAMUN bukan kepalang rasa kaget hatinya. "Lihay benar
iblis laknat ini, Lwekang nya kira2 sejajar dengan Kui-tiap-sin."
Didengarnya It-ci-sin-mo berkata : "Imam picak, tadi aku
memuji kau dan mengaku kalah seurat, tapi sekarang kembali
aku harus maki kau imam picak ini memang setingkat lebih
rendah dari aku." Pak-koat menyeringai sinis, jengeknya: "Kau punya teori
apa untuk menyanggah analisaku."
550 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini bukan sanggahan atau bantahan." ujar It-ci-sin-mo.
"nah ingin aku tanya, berapa usia bocah itu?"
"Kira2 sudah likuran tahun."
"Itu benar, pelajaran Kungfu memang mengutamakan ilmu
tingkat tinggi atau jurus tungal yang tiada taranya, namun
dasarnya masih dalam masa pemupukan, betapapun besar
dan kekarnya sebuah pohon, bila dia tumbuh dipermukaan
bumi, akarnya tidak terbenam kokoh didalam bumi, siapapun
pasti mampu mendorongnya tumbang, betul tidak?"
"Betul juga." "Maka itu kenapa aku harus takut menghadapinya?"
"Kapan aku bilang kau takut?"
"Lalu apa maksudmu iman picak?"
"Selama bocah itu masih hidup, kelak merupakan bibit
bencana, kita harus babat rumput sampai ke-akar2nya."
"Lha," tiba2 It-ci-si-mo seperti teringat satu pertanyaan,
"kenapa dia mencariku lebih dulu, tidak mencari kau?"
"Jangan lupa, kaulah yang menyerahkan barang itu kepada
tua bangka kerempeng itu. Jadi kaulah yang ditipu, bukan
aku." "Jadi kau iman picak ini mau bilang, aku lah yang harus
pertanggung jawab dalam persoalan ini?"
"Memangnya aku harus yang bertanggung jawab?"
Kembali It-ci-sin-mo tertawa besar, katanya." Baiklah aku
yang tanggung jawab. Memites bocah cilik masa perlu pakai
tenaga besar. Tua bangka krempeng itupun mampu aku
menjagalnya. Hayo berangkat, kita cari mereka."
Ling-Ji-ping jadi paham, pikirnya. "Pak-koat ternyata lebih
culas dan picik, jelas hasutannya bertujuan mengadu domba
551 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lam-jam melawan It-ci-sin-mo, dengan tujuan memungut
keuntungan dari kedua orang yang saling cakar ini."
Terdengar Pak-koat tertawa menyeringai, katanya. "Itu
betul, kalau tidak, umpama betul ada orang memaki Seng-loji
bukan manusia, orangpun bisa mentertawakan kau Siang-It-
bin lebih goblok dari seekor kerbau."
It-ci-sin-mo menggerutu murka oleh hasutan Pak-koat,
walau Ling-Ji-ping tidak melihat wajahnya, tapi dia bisa
membayangkan wajah orang yang mendelik dan dilapisi nafsu
membunuh desisnya sambil mengepal tinju.
"Kalau aku tidak mampu membunuh Seng Loji, aku sumpah
tidak akan jadi manusia."
Sudah jelas bagi Ling-Ji-ping akan persoalannya, wajah
Pak-koat tampak tersenyum licik, ini lebih menambah
keyakinan bahwa dugaannya pasti tidak meleset.
"Kemana harus mencarinya?"
"Sudah tentu ke Cui-hwe-kok."
"Kau memang pintar."
"Hayo berangkat."
"Marilah." Kedua gembong iblis ini sudah bergaya hendak meninggalkan tempat itu, tapi kedua nya tiba2 menghentikan
aksinya, sekilas saling pandang lalu seperti mendengar penuh
perhatian. Sudah tentu Ling-Ji-ping tidak tahu apa yang tengah
mereka dengarkan, kecuali deru angin dan suara cemara yang
bergontai, dia tidak mendengar suara lain.
"Iman picak," ujar It-ci-sin-mo, "suara apakah itu?"
"Ada seorang memanggil2."
552 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Seperti suara perempuan."
"Siapa bilang bukan."
Tergerak hati Ling-Ji-ping. Pikirnya : "Celaka, pasti Yong-ji
sedang mencariku, Lwekang kedua gembong iblis ini teramat
tangguh, ternyata mereka bisa mendengar lebih jauh."
Hanya beberapa kejap kemudian dari kejauhan nan gelap
ini berkumandang teriakan Yong-yong yang nyaring. "Ping-
koko, dimanakah kau" Yong-ji mencari kau." Suaranya panik
sedih juga mulai serak, agaknya setelah mencari ubek2an
setengah harian tidak berhasil menemukan Ling-Ji-ping,
saking gugup Yong-ji telah menangis, maka ditengah
kegelapan dia masih berusaha.
Hati Ji-ping haru dan pilu, sayang dia tidak boleh bersuara,
maka jangan harap dia bisa keluar memapak kedatangan
Yong-yong maklum sedikit gerakan yang mencurigakan jejak
dirinya bakal konangan oleh kedua gembong iblis ini, bukan
saja jiwa sendiri mungkin Yong-yong ikut mati di tangan
kedua gembong iblis. Maka harapan satu2nya ialah Yong-yong
tidak menuju kearah ngarai ini, tapi suara Yong-yong jelas
lebih dekat, sekejap saja, dia berada diluar hutan cemara.
Terdengar Pak-koat tertawa riang katanya; "Nona sudah
datang." It-ci-sin-mo berkata : "O, kiranya genduk cilik yang jelita,"
"Ping-koko," suara Yong-yong tinggal puluhan tombak lagi,
sambil sesenggukan mulut nya menggerundel. "Kau sudah
pulang belum, sudah sehari Y ong-ji mencarimu."
Tampak bayangan putih berkelebat, sesosok tubuh ramping
semampai telah berada dipinggir hutan. Ling-Ji-ping seperti
disiram air dingin, batinnya: "Celaka duabelas, inilah di
namakan kambing masuk kemulut macan. Tadi kalau aku
memapak kearah sana, pasti tidak kepergok dengan kedua
gembong iblis ini." Tapi menyesalpun tidak berguna,
553 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
segalanya sudah terlambat, terpaksa diam dia kerahkan
tenaga, bila kedua gembong iblis bertindak terhadap Yong-
yong, terpaksa dia akan melabraknya dengan nekad.
Bagai dua ekor serigala yang kelaparan, pandangan mereka
sedemikian rakusnya seperti berhadapan dengan seekor
kelinci gemuk. Begitu Yong-ji keluar dari hutan, Ling-Ji-ping pun telah
melihatnya, langkahnya tampak limbung, seperti seharian dia
ber-lari2 tanpa mengenal lelah, kini sudah kehabisan bensin
dan hampir tidak kuat bertahan lagi. Tapi waktu dia angkat
kepala dan pandangannya bentrok dengan kedua iblis yang
berdiri di bawah ngarai ini, tubuhnya bergoncang keras,
sambil menjerit panik dia menyurut mundur beberapa
langkah. It-ci-sin-mo ter-bahak2, katanya: "Iman picak, kau sudah
mengenalnya tidak?" "Kenal, kenal. Lho, kenapa nenek reyot itu tidak kelihatan?"
"Genduk cilik, kemarilah kau, siapa yang kau cari?"
Agaknya Yong-ji ketakutan, namun sekuat nya dia
menenangkan diri, setelah berhenti sejenak baru dia
menjawab : "Aku mencari Ping-koko."
"Siapakah Ping-kokomu itu?" tanya Pak-Koat.
Karuan Ling-Ji-ping gelisah setengah mati, pikirnya :
"Celaka tiga belas, Yong-ji mana tahu sedang berhadapan
dengan kedua gembong laknat yang berunding hendak
mencari diriku, kalau dia menerangkan indentitas diriku, kedua
gembong iblis ini pasti akan membekuknya."
Didengarnya Yong-ji telah menjawab dengan suara jenaka:
"Ping-koko bernama Ling-Ji-ping, apa kalian pernah
melihatnya?" 554 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Meringkik bulu kuduk Ling Ji-ping, jantungnya seperti
hendak mencotot keluar, ke dua tangan sudah menekan batu
dipinggir selokan, bila kedua gembong iblis itu bertindak dia
akan menerjang keluar melabraknya.
Tak nyana setelah Yong-ji menyebut namanya, kedua
gembong iblis ini ternyata tetap tenang, seperti tidak pernah
dengar namanya, malah didengarnya It-ci-sin-mo berpaling
kepada Pak-koat dan tanya: "Iman picak siapa itu Ling-Ji-
ping?" Bagai kilat, sinar mata tunggal Pak-koat katanya setelah
terkekeh: "Yang dicarinya tentu anak muda yang belum
ternama, mana aku bisa mengenalnya."
Lega perasaan Ling-Ji-ping, sambil menunduk dia seka
keringat diatas jidatnya dengan lengan baju, hampir saja dia
tertawa saking tak kuat menahan geli, batinnya : "Kiranya
kedua gembong iblis ini belum tahu namaku meski dua kali
kami pernah berhadapan, sia2 aku bersitegang leher."
Waktu Ling-Ji-ping mengintip dilihatnya Yong-ji sedang
mengerling tajam, rasa kejut nya tadi sudah hilang, mendadak
dia me langkah dua tindak sambil tertawa manis, tanyanya:
"Yang benar, saja. Kalian pernah melihat Ping-koko?"
Diam2 Ling-Ji-ping membatin: "Yong-yong pasti tahu
bahwa dia berhadapan dengan kedua gembong iblis, lari jelas
tidak mungkin, maka dia memeras otak mencari akal, maka
sikapnya dibuat wajar seperti tidak terjadi apa2, apalagi kedua
gembong iblis ini biasanya teramat jumawa, tingkat
kedudukan mereka di Bulim juga amat tinggi, jelas mereka
takkan turun tangan terhadap gadis kecil yang baru keluar
kandang." "Genduk ayu," ujar It ci-sin-mo, "apakah Ping-kokomu itu
pandai main silat?" 555 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yong-ji angkat mukanya, wajahnya nan mekar bagai
kembang semerbak dan semarak cantiknya bukan main,
katanya : "Sudah tentu pandai. Kungfunya malah hebat sekali.
Banyak orang yang bukan tandingannya."
"Genduk ayu, kau tahu siapa kami?" tanya Pak-koat
menyeringai. Yong ji membelalakkan mata, katanya setelah ber-kedip2.
"He, bukankah kalian pernah berada di Thian su tong malam
itu?" Menyinggung Thian su tong, perasaan Ling-Ji-ping menjadi
tegang pula, pikirnya." Bisa celaka kali ini. Kalau Yong-ji
mengaku sebagai cucu Lam-jan, kedua iblis ini pasti tidak
memberi ampun kepadanya."
"Genduk ayu," ujar It-ci-sin-mo tertawa lebar, "pandangan
mu memang tajam." "Sebetulnya otakku tumpul," ujar Yong-ji, "tapi nama besar
Cianpwe amat terkenal di Bulim, orang yang tidak pernah
melihatmu, sekali berhadapan pasti segera mengenal kalian,
pada hal aku pernah melihat sekali, sudah tentu aku kenal
kalian." Karena diumpak kedua gembong iblis jadi senang, yang
satu bergelak hahaha, yang lain terloloh hehehe. Keduanya
amat bangga dan puas. It-ci-sin-mo berkata dengan tertawa.
"Mulut mungil yang cerewet, genduk ayu coba katakan
siapa kami sebenarnya ?"
Yong-ji ulur jari2 tangannya, dengan ujung jarinya di tuding
It-ci-sin-mo, katanya semerdu kicau kenari : "Kau adalah
Siang locianpwe." Lalu dirinya beralih menuding Pak-koat,
"dan kau adalah Liok locianpwe, betul tidak?"
556 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hehehe, bagus, bagus." Pak-koat ter-loroh2, "Setelah kau
tahu siapa kami, jawab pertanyaanku apakah kami mampu
menandingi Ping-kokomu?"
"O, soal berkelahi?" ujar Yong-yong mengerling tajam. "Itu
tergantung dalam bidang apa?"
Kedua gembong iblis tampak melenggong, wajah yang
semula berseri seketika kuncup dan bersungut gusar.
Hati Ling-Ji-ping jadi tegang.
Terdengar Pak-koat berkata: "Coba kau jelaskan."
Yong ji seperti tidak tahu bahwa kedua gembong iblis ini
kurang senang, sikapnya tetap tersenyum manis,
"Tentang Lwekang, Ping-koko jelas bukan tandingan
Cianpwe berdua." Tak tahan It-ci-sin-mo bertanya, "Memangnya Ping-kokomu
memiliki jurus tunggal yang tiada bandingan dikolong langit
ini?" Yong-yong geleng2, katanya." Lwekang sebagai pupuk
dasar, jurus sebagai permainan betapapun lihay permainan
tipunya, bila Lwekangnya masih cetek perbawanya juga
demikian saja, dalam hal ini Ping-koko jelas tetap bukan
tandingan kalian." "Uraian tepat, genduk pintar, lalu apa maksud perkataanmu
tadi?" "Maksudku Ping koko memiliki dua jenis Kungfu lain yang
Cianpwe berdua tak pernah mempelajarinya. Mungkin
mendengar nama nya pun belum pernah?"
It-ci-sin-mo melongo. Pak-koat mendengus gusar." Genduk
cerewet, coba katakan, dia pandai dua jenis ilmu apa?"
Yong-yong memang sedang membual, sesaat dia jadi
bungkam oleh pertanyaan Pak-koat. Tapi dia cukup tabah,
557

Walet Emas Perak Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
katanya dengan tertawa." Ping-koko pernah berpesan supaya
aku tidak membocorkan rahasia itu."
"Kau sudah kebacut mulut, apapun harus kau jelaskan,
jangan kau menentang kehendakku." demikian ancam Pak-
koat. Yong-ji mengkeret mundur dengan takut2, dengan
bersungut dia berkata: "Waduh galaknya, aku emoh jelaskan,
memangnya kau setua ini berani memukulku."
Pak-koat berludah jengkel dan gegetun, memang sebagai
angkatan tua seperti dia mana mungkin turun tangan
terhadap gadis cilik yang jelita ini. Setelah terkekeh kering dua
kali suaranya jauh lebih kalem. "Asal kau jelaskan, aku tidak
akan bikin perkara padamu."
"Apa Cianpwe ingin tahu betul?"
"Lekas kau katakan saja, memang ada ilmu hebat dalam
dunia ini yang belum pernah kami pelajari, tapi namanya pasti
juga pernah mendengarnya."
Tiba2 Yong-yong menarik muka dan berkata dengan serius.
"Ping-koko mahir menggunakan Tin-thian-hong, dia pandai
pula ilmu silat yang dinamakan Ci-i-ci-sian, apa Cianpwe
pernah mendengarnya ?"
Terangkat alis Pak-koat, katanya menoleh arah It-ci-sin-mo,
"Lo siang, Tin-thian-ciang adalah ilmu tunggal kebanggaan
Seng-loji, tapi T in-thian-hong belum pernah dengar."
"Dalam aliran Hud ada sejenis ilmu yang dinamakan Say-
cu-hong, apa yang dibuat heran dengan ilmu ini " Tidak lebih
hanya memusatkan hawa murni dan menyalurkan dari
kerongkongan." "Lalu Ci-i-ci-sian ilmu apa " Apa kau pernah dengar ?"
Hal inipun tak terjawab oleh It-ci-sin-mo setelah
menggaruk kepala sekian lamanya, dia berkata "Ci-i-ci-sian
558 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
adalah ajaran Nabi Khongcu tentang filsafat kehidupan, belum
pernah ada ilmu silat dengan nama itu."
Pak-koat berpaling mengawasi Yong-ji, bentaknya: "Anak
bawang yang baru terjun dikalangan Kangouw pun pasti
pernah mendengar ilmu Say-cu-hong, Tin-thian-hong yang
kau katakan ini mungkin hanyalah inkarnasi dari ilmu yang
sama hanya namanya saja di rubah, apa pula yang dibuat
heran" Umpama Ping-koko mu sudah mempelajarinya
latihannya pasti masih terbatas, yakin tarapnya pasti masih
cetek." Memangnya Yong-ji hanya mengada2 dia kehabisan akal
untuk mendebatnya, dengan tertawa dia berkata. "Lalu ilmu
Ci-i-ci-sian, apa Cianpwe juga paham?"
"Coba kau jelaskan ilmu macam apakah itu?" tanya Pak-
koat, "betapa hebat dan bagaimana perbawanya, siapa pula
yang mengajarkan kepada Ping-kokomu?"
Dalam hati Ling-Ji-ping amat geli, batinnya." Kau hanya
membual saja, coba saja bagaimana kau akan memberi
keterangan pula." Yong-ji kalem dan tertawa manis, bersikap sungguh2,
katanya." Ajaran Ci-i-ci-sian adalah ciptaan seorang cikal bakal
yang amat disegani dan dihormati oleh seluruh manusia
didunia ini, beliaulah yang mengajar kepada Ping-koko."
"Cikal bakal?" Pak-koat melengak, "dalam Bulim jaman
sekarang, kapan pernah muncul cikal bakal segala?"
"Siapa namanya aku tidak tahu, kudengar Ping-koko
memberi tahu kepadaku."
"Ilmu silat macam apakah itu?" tanya Pak-koat terkekeh.
Jelalan mata Yong-ji, katanya tertawa. "Kungfu yang hebat
dan menakjubkan." "Menakjubkan bagaimana?"
559 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akupun sukar menceritakan. Pendek kata hebat sekali."
"Genduk ayu, sehebat apa dan bagaimana menakjubkan,
coba jelaskan?" desak Pak-koat sambil menarik muka.
Berputar bola mata Yong-ji, katanya pula dengan tertawa
lebar: "Sukar untuk menggambarkan secara terperinci, tapi
aku tahu Kung fu itu amat mujijat, sakti mandraguna, Ah, ya,
Cianpwe tentunya tahu ada seorang berjuluk Kui-tiap-sin ?"
Pak-koat melengak, tanyanya. "Maksudmu Kui-tiap-sin Ling
Jong?" Dengan rasa tegang It-ci-sin-mo juga bertanya. "Apa dia
juga digunung ini ?"
"Benar," ujar Yong-ji tertawa semekar kembang,
"bagaimana ilmu silat Kui-tiap-sin, tentunya Cianpwe sudah
tahu bukan ?" Kedua gembong iblis saling pandang dengan sorot mata
aneh, Pak-koat pula yang bersuara. "Kami kira2 setanding
sama dia, hehe, kenapa?"
Lebar mulut Yong-ji waktu tertawa katanya. "Apakah Ping-
koko mampu mengalahkan Cianpwe aku tidak tahu" Tapi aku
jelas mengetahui, suatu kali pernah Ping-koko memukul jatuh
kampak di tangan Kui-tiap-sin."
Kedua iblis saling pandang pula. It-ci-sin-mo heran dan
kaget, tanyanya." Apa betul omonganmu?"
Mendadak Pak-koat mendongak sambil ter-loroh2, katanya." Genduk cilik, berani kau membual didepan kami
berdua" Betapa hebat dan tinggi Kungfu Kui-tiap-sin Ling
Jong, permainan kampaknya itu hebat luar biasa, dalam Bulim
apa Pameo yang memuji kampak setan bergerak, malaikat
dewapun terkejut, dahulu sepuluh jago top di Tiong-goan
pernah bergabung mengeroyoknya, paling hanya mendesaknya jatuh ke Hek-cui tam, kejadian sudah dua puluh
tahun yang lampau bila dia masih hidup, betapa jauh dan
560 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tinggi kemajuan ilmu silat yang dicapainya selama ini, mana
mungkin Ping-kokomu itu bisa menandingi dia?"
"Kalau cianpwe tidak percaya ya sudah, kapan waktu boleh
kalian langsung tanya kepada Kui-tiap-sin, apakah dalam hal
ini aku membual?" sikap Yong-ji serius, karuan kedua iblis ini
jadi ragu2 dan setengah percaya.
"Iman picak." kata It-ci-sin-mo, "kalau tua bangka itu betul
digunung ini, urusan agak berabe."
"Kabarnya setan tua itu memang tidak mati setelah
kecemplung ke rawa air hitam, kalau betul dia muncul
mendadak di Ceng-seng san ini, Lo-siang, coba kau terka,
apakah kedatangannya bukan karena ketiga pusaka itu.
"Thian-tiok sam-mo sudah bukan rahasia lagi, betapa
banyak jago2 silat yang datang ingin merebutnya, bila betul
diapun diatas gunung, kecuali karena hal ini, memangnya dia
mau jauh2 keliaran disini?"
"Lo-siang, lalu bagaimana baiknya?" tanya Pak-koat.
"Kita berdua me lawannya boleh tidak usah takut. Kalau
hal ini benar2 terjadi, tugas kita jadi tambah berat."
Dengan suara jenaka Yong-ji bertanya: "Jadi cianpwe
berdua harus mengeroyok Kui-tiap-sin baru dapat menandinginya ?" Karena gentar oleh kedatangan Kui-tiap-sin yang
mendadak diatas gunung, kedua iblis ini jadi lupa bahwa ada
Yong-yong disamping mereka, apalagi mereka anggap
seorang gadis cilik, hakikatnya tidak perlu dibuat kuatir, maka
mereka bicara tanpa tedeng aling2, sudah tentu tidak pernah
mereka sangka bahwa Yong-ji bakal mengajukan pertanyaan
itu, karuan mereka melenggong sekian lama.
Akhirnya Pak-koat mendengus marah. "Sembarang omong,
siapa bilang kami harus mengeroyoknya baru bisa
mengalahkan dia?" 561 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yong-yong tertawa, katanya dengan berani: "Siang-
locianpwe, apa kau tidak membual" Baru saja aku mendengar
dengan jelas, kau sendiri yang mengatakan demikian, dua
orang mengeroyoknya tidak takut terhadapnya?"
Hampir Ling-Ji-ping tidak kuat menahan rasa gelinya,
sungguh tak pernah terbayang dalam benaknya bahwa gadis
jelita ini ternyata bermulut tajam, pertanyaan sambil lalu ini
secara tidak langsung seperti memaki kedua iblis itu.
Ternyata It-ci-sin-mo ikut marah, dia mengakui tapi juga
malu menyangkal, akhirnya membentak gusar: "Genduk apek,
kau memang cerewet."
"Kenapa aku cerewet. Bukankah kau sendiri yang bilang"
Malu, didepan anak kecil kau masih mungkir pada perkataan
yang diucapkan sendiri."
Keruan It-ci-sin-mo meringis, mukanya merah, sambil
membentak lengan kanannya bergerak. "Genduk goblok ingin
mampus ya?" Yong-ji tidak takut, bibirnya malah mencebir, katanya :
"Alah galaknya, apakah kuatir aku menyiarkan berita bahwa
kalian berdua mengeroyok Kui-tiap-sin, maka mulutku harus di
sumbat ?" Tangan lt-ci-sin-mo yang sudah terangkat diturunkan pula,
bentuknya: "Mulutmu memang tajam, baiklah, aku tidak
membunuhmu, tapi kau harus diberi hajaran."
Dengan jarinya Yong-ji meng-garis2 kedua pipinya,
serunya. "Malu, malu, orang tua menganiaya anak kecil, laki2
memukul perempuan, aku tidak takut, hayo pukul, Asal kau
tidak takut pada Ping-kokoku." sambil bicara dia masih
memapak maju. Karuan Ling-Ji-ping kaget. "Besar betul nyalimu bila kedua
iblis ini marah, mereka bisa turun tangan cukup dengan
sebuah selentikan jari saja, jiwamu pasti melayang."
562 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tak tahunya It-ci-sin-mo tertegun malah dan tak bergerak
lagi, agaknya dia ragu2 oleh olok2 Yong-ji. Maklum betapa
kedudukan It-ci-sin-mo di Bulim, nama tenar dan disegani,
kalau dia sampai hati turun tangan kepada gadis jelita kecil ini,
mustahil kalau tidak ditertawakan kaum persilatan sedunia.
Maka dengan tertawa akhirnya dia berkata: "Baiklah genduk
brengsek, sekarang aku takkan memukulmu, kapan aku
bertemu kau dengan Ping-kokomu, baru aku membuat
perhitungan." "Urusan gampang diselesaikan," ujar Pak-Koat, "mari kita
bekuk saja cewek brengsek ini, yakin Ping-kokonya itu pasti
meluruk datang, waktu itu, hehe, aku jadi gatal untuk
menjajal kedua ilmunya itu."
"Celaka, bila Yong-ji digondol pergi kedua Iblis ini,
bagaimana aku harus bertindak" Terpaksa aku harus
berhadapan dengan mereka?"
Setelah berpikir tak nyana It-ci-sin-mo berkata sambil
mengerut kening: "Haha, bukankah cara itu merupakan
pemerasan" Aku jadi risi kalau pergi harus membawa anak2."
Mendelik mata tunggal Pak-koat, akhirnya dia berkata
gusar: "Kalau demikian, genduk brengsek yang suka usil buat apa
dilayani" Punahkan saja ilmu silatnya."
Serasa pecah nyali Ling-Ji-ping, dikala jantungnya
berdegup dan otak belum sampai berpikir, Pak-koat sudah
mengekeh, tidak kelihatan dia bergerak, mendadak tubuhnya
meluruk maju kesamping Yong-ji jari2 tangan kanan
terpentang terus mencengkeram kepudak kiri Y ong-ji.
Kejadian cepat sekali, tampak Yong-ji tahu2 berkelebat
seenteng kabut tiba2 tubuhnya melayang pergi dari sudut
yang tidak terjaga, selicin belut yang tiba2 membelesot dari
bawah kelima jari Pak-koat, sudah tentu cengkeraman Pak-
koat mengenai tempat kosong.
563 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu mencengkeram tempat kosong, Pak-koat bersuara
heran, dengan heran dia mengawasi Yong-ji yang sedang
melayang enteng dan baru saja hinggap ditanah beberapa
tombak jauhnya, serunya : "Gerak tubuh apakah itu."
Seperti gumpalan mega tahu2 bayangan putih mengambang tiba pula didepannya. Dengan tawanya yang
mekar Yong-ji berkata: "Gerakan biasa saja, namanya Hu-hun-sin-hoat."
Bahwa Pak-koat kaget menyaksikan gerakannya, Yong-ji
justeru bilang biasa saja.
"Hu-hun-sin-hoat ?" tiba2 Pak-koat menghardik, "Hu-yong-
hong kalian mana mampu mempelajari ilmu tunggal itu ?"
"Kapan aku mengatakan ini ilmu Hu-yong-hong kita ?"
"Lalu siapa yang ajarkan kepada kau?"
"Seorang Locianpe berpakaian putih."
"Laki atau perempuan?"
"Sudah tentu perempuan. Eh, apa kau kenal dia?"
"Siapa namanya?"
"Entahlah, aku tidak diberitahu."
"Dimana dia mengajarkan gerakan tubuh ini kepada kau?"
Ternyata Yong-ji cukup tabah, dengan jarinya dia
menuding dimana kedua gembong Iblis tadi berdiri, katanya.
"Ditempat dimana kalian sekarang berdiri."
"Kapan?" "Sore tadi." "Apa betul?" "Buat apa aku ngapusi kalian" Begitu bertemu dengan aku,
dia merasa berjodoh dan amat sayang padaku. Dia bilang


Walet Emas Perak Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

564 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang yang berada digunung ini banyak yang jahat, orang bisa
menganiaya kau, maka dia lantas ajarkan gerakan tubuh itu
kepadaku." Lenyap rasa gusar Pak-koat, katanya ter-loroh2: "Genduk
ayu, aku tadi hanya menjajal sampai di mana latihanmu,
memang betul, ada gerakan tubuh seperti yang kau katakan,
sekarang siapapun takkan berani mengusik kau."
"Apa benar" Kaupun takkan mengusikku bukan ?"
It-ci-sin-mo tertawa gelak2, serunya: "Iman picak, sia2 kau
hidup setua ini, ada kalanya juga kau kena dikibuli, Lik-ing-
sian-cu Ki-Coh-khim mana mungkin berada digunung ini?"
Ling Ji-ping me longo, pikirnya, "jadi perempuan baju putih
itu adalah Ing-sian?" tapi terasa pula tidak benar.
Konon Siang sian suka berpakaian khusus, Sin-yan senang
berpakaian ungu, sementara Ing-sian suka mengenakan
warna hijau pupus, tapi perempuan itu berpakaian serba
putih" Pikiran Pak-koat seperti Ling-Ji-ping, timbul rasa curiganya,
tiba2 dia menghardik: "Tidak Benar, Salah. Ing-sian Ki-Coh-
khim kapan pernah berpakaian putih, dia semayan di Lik-ing-
nia di Ong-gu-san, mana bisa lari ke gunung ini, jelas genduk
brengsek ini membual."
"Siapa ngapusi kau?" Y ong-ji merengut, "terserah kau mau
percaya?" Pak-koat ragu2, kalau bilang tidak percaya padahal dia
yakin pandangannya pasti tidak keliru, gerak tubuh yang
dipamerkan genduk ayu tadi memang betul adalah Hu-hun
sin-hoat yang hanya dimiliki oleh Lik-ing siancu. Kedua
gembong iblis ini suka malang melintang, tiada yang pernah
ditakuti, tapi bila berhadapan dengan Ing-yan-siang-sian yang
terkenal jelita di Bulim, kepala mereka jadi pusing.
565 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
It-ci-sin-mo menggeram sekali, kedua sorot atanya seperti
mengalir, katanya gelak2: ''Iman picak, akhirnya kau tahu rasa
takut juga terhadap orang?"
"Aku takut pada siapa?" Semprot Pak-koat mendelik gusar.
"Kalau tidak gentar, kenapa melihat cewek cilik ini bisa
mengembangkan Hu-hun sin hoat kau lantas kelihatan takut?"
Amarah Pek-koat seperti dibakar, serunya ter-loroh2." Lo-
siang, Lik-ing siancu jangan kau samakan dengan Sin-yan Li
Ngo. Jangan kau salah mencari lawan."
It-ci-sin-mo naik pitam, serunya. "Apa maksudmu?"
"Maksud apa?" jengak Pak-koat, "memangnya siapa yang
tidak tahu akan peristiwa di T hian tay san dahulu itu."
Lucu sikap It-ci-sin-mo, tapi otot mukanya kelihatan
merongkol, bentaknya. "Kau kira aku takut terhadap
perempuan itu" Haha, bila urusan disini selesai, segera juga
akan ku luruk kesarangnya."
"Siang locianpwe," seru Yong-ji, "ada kejadian apakah di
Thian tay san dulu?"
"Genduk brengsek, tak usah tanya." dengus Pak-koat.
"Tidak, aku justeru suka mendengar cerita Bulim masa lalu.
Em, Ing-yan-siang-sian yang legendaris itu pernah juga aku
mendengarnya, mereka adalah Cianpwe kaum hawa yang
teramat lihay dan tersohor, apakah Siang-locianpwe dulu
pernah melawan Sin-yan-siok-ngo?"
"Hehe, kau genduk cilik ini ternyata cerdik juga."
"Aku berani bertaruh, pasti Siang-locianpwe yang menang."
"Memang hebat, waktu di T hian-su-tong malam itu, dengan
mataku sendiri kusaksikan kepandaian Siang-locianpwe yang
hebat, hanya menuding dari kejauhan, Jik hoat ling-koan Cau
Hoa hong sudah terjungkir mampus dengan dada bolong,
566 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sungguh mengerikan. Kukira Sin-yan-siok-ngo pasti kau
kalahkan." Pak koat terloroh sinis, tapi tidak bersuara.
Membesi hijau wajah It-ci-sin-mo, bentaknya: "Apa yang
kau tertawakan?" Mendelik mata tunggal Pak-koat, "memangnya aku tidak
boleh tertawa, Siang-ie-bin jangan kira genduk ini memuji dan
mengagulkan dirimu lantas kau anggap dirimu jempolan,
orang lain jeri padamu, aku Liok Ji-hwi justeru ingin
melabrakmu, hehehehe."
Maka kedua orang ini saling tatap dengan mata mendelik,
seperti dua jago yang siap labrak ditengah arena.
"Mumpung keduanya bentrok," demikian batin Ling Ji-ping,
"Yong-ji pasti punya kesempatan untuk melarikan diri."
Terdengar It-ci-sin-mo berkata: "Orang she Liu. memangnya kau tidak pernah kalah" Matamu yang picak satu
itu memang tumbuh sejak dilahirkan?"
"Memangnya kau hanya punya satu jari itu karena kau
potong sendiri?" Sungguh menggelikan kedua gembong iblis ini sama2
saling korek kejengkelan masing2, karuan suasana menjadi
tegang. Yong-ji tertawa cekikikan serunya: "Cian-pwe berdua tidak
usah ribut, Liu-locianpwe, aku terka Liang-locianpwe pasti
menang, betul tidak?"
Semula Pak-koat diam saja, kini melihat It-ci-sin-mo
melotot padanya, dia tidak perlu takut lagi, segera dia
melompat mundur dua tombok baru bersuara: "Genduk ayu,
justeru karena dia tidak mampu mengalahkan orang, karena
penasaran tidak terlampias, maka dia ingin menyeretku
supaya terlanjur basah jadi terkaanmu meleset."
567 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kentut busuk."
"Memangnya salah omonganku?" Pak-koat menyeringai,
"jangan kau kira aku tidak tahu peristiwa di Thian-tay-san
dulu" Menipu genduk ayu ini s ih boleh saja."
"Maksudku, kapan aku menyeret kau kedalam pertikaian
ini?" Pak koat menyeringai pula, jengeknya "Jelas kau tahu
bahwa genduk ini mungkin punya hubungan baik dengan Lik-
ing sian cu, kenapa kau sendiri tidak berani turun tangan Lo-
siang, akal busukmu yang rendah ini jangan kau pamer
dihadapanku, kemana maksud tujuanmu kau kira gampang
menipuku. Aku justeru tak mau terjebak."
Maksud It-ci-sin-mo semula memang demikian, dahulu dia
pernah di kalahkan oleh Sin-yan-siok-ngo dengan Hwi hong ci,
selama puluhan tahun dia amat dendam dan penasaran. Pak-
koat orangnya nyentrik sekali dirinya dengan boroknya ini, kini
melihat gadis jelita ini pandai menggunakan Hu-hun-sin-hoat
kepandaian milik Lik-ing-sian-cu, umpama bukan muridnya
pasti juga punya hubungan erat. Lik-ing-sian-cu memang
bukan Sin-yan-siok-ngo, tapi kedua orang ini seperti saudara
sekandung, dwi tunggal yang tak tergoyahkan dalam
menghadapi setiap persoalan, kebetulan Pak-koat mau jual
lagak, mumpung ada kesempatan maka dia membakar
dengan hasutannya, supaya dia pun bermusuhan dengan Lik-
ing-sian-cu, kelak bila Lik-ing-sian-cu menuntut balas biar
iman pijak she Liu ini dikalahkan, itu berarti dirinya punya
alasan untuk balas mencemooh kepadanya.
Diluar dugaan akal bulusnya ini ternyata diketahui dan
dibongkar oleh Pak-koat, karuan dia jadi meringis risi dan
serba runyam. Mukanya yang pucat kelihatan merah lalu
menghijau, bibirnya bergerak tapi tak mampu bicara.
Kalau kedua gembong iblis ini saling labrak dan cakar2an,
Ling-Ji-ping malah senang, sekaligus membuatnya memahami
568 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
satu hal: "Kiranya kedua gembong laknat yang suka jual lagak
ini juga jeri terhadap Ing-yan-siang-sian, yakin Yong-ji malam
ini tak akan mengalami bahaya," maka legalah hatinya.
Betul juga, kedua gembong iblis itu masih terus saling
pelotot, suasana jadi beku, tapi siapapun tiada yang mau
turun tangan lebih dulu. Sang waktu seperti semut merambat,
disana Yong-ji malah memetik kembang lalu dirangkainya
untuk bermain, mulutnya masih ber-nyanyi2 kecil lagi, entah
lagu apa yang didendangkan, yang jelas wajahnya tampak
berseri riang, se-akan2 ketegangan yang merangsang hati
kedua gembong iblis itu tiada sangkut pautnya dengan dirinya.
Lama juga kedua orang ini saling pelotot akhirnya It-ci-sin-
mo bergelak tawa, katanya memecah kesunyian: "Imam
picak, hanya karena urusan kecil buat apa kita harus
bertengkar, kukira sekarang belum tiba saatnya?"
"Syukurlah kalau kau tahu." jengek Pak-koat.
"Mulai sekarang, seharusnya kita kerja sama secara baik.
Uo Tong-hoat, Ling Jong ke dua bangkotan yang tidak mau
mampus itu, bicara terus terang, seorang diri aku masih bukan
tandingannya, kau iman picak ini juga bukan lawannya yang
setimpal, mereka tidak akan membebaskan aku, yakin pasti
juga mencari perkara terhadapmu. Oleh karena itu, hahaha,
bila kami setia sekata, keadaan tentu berbeda, keadaan jelas
menguntungkan kedua belah pihak."
"Kau masih ada Ing-yan-siang-sian, kenapa tidak kau
libatkan mereka?" "Hahaha, ya, ya. Cuma untuk menghadapi cewek2 itu,
kalau satu lawan satu Siang-it-bin yakin masih sukar
ditentukan siapa kalah dan menang, selama beberapa tahun
ini mungkin Kungfu mereka ada kemajuan, tapi Siang-It-bin
kapan pernah nganggur hahaha, maka itu, bila kau imam
picak mau kerja sama kita pasti dipihak yang unggul."
569 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itulah sebab utama kenapa kau ingin menyeret aku
kedalam lumpur?" It-ci-sin-mo tertawa kikuk, katanya : "Lo-liu, buat apa kita
masih bicaraan soal ini" Apakah tujuan bergabung hidup
berpecah kita mampus masih juga belum kau pahami?"
"Lalu bagaimana dengan genduk ayu ini?"
Berputar biji mata It-ci-sin-mo, sinar dingin tampak
mengalir dimatanya, katanya dengan tertawa kering,
"bagaimana menurut pendapatmu."
Mata tunggal Pak-koat menatap kearah Yong-ji, agak lama
matanya jelilatan naik turun seperti mengukur atau menilai
sesuatu. Harapan Ling-Ji-ping supaya kedua gembong iblis ini baku
hantam sendiri, sehingga Yong-ji punya kesempatan
melarikan diri, tak nyana setelah mereka adu mulut beberapa
kejap, mega yang semula sudah mendung mendadak seperti
ditiup angin lalu, suasana kembali menjadi terang, jelas ini
tidak menguntungkan pula. Jarak Pak-koat dengan Yong-ji
kira2 ada beberapa tombak bila Pak-koat mendadak turun
tangan, umpama dirinya coba menolongnya jelas tidak
keburu. Yong-ji masih memetik kembang dengan riangnya sambil
ber-nyanyi2, akhirnya dia angkat sekuntum kembang serta
berkata. "Liu locianpwe, apa kau mau berhantam lagi?"
Dari samping It-ci-sin-mo tertawa lebar, katanya. "Setelah
kita bereskan genduk cilik ini, kita bisa lekas berangkat, justru
nanti lambat setelah direbut orang lain."
"Betul," ujar Pak-koat, "akalmu bagus sekali."
"Makanya, lebih baik kita lekas berangkat jikalau kau takut
aku menyeretmu keair keruh, biarlah aku yang bereskan dia,
aku toh sudah bermusuhan dengan Ing-yan-siang-sian apa
570 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bedanya permusuhan diperdalam!" T iba2 matanya mencorong
terang, kakinyapun melangkah maju.
Tersirap darah Ling-Ji-ping, baru saja dia hendak
menghardik sambil menubruk keluar, belum lagi mulutnya
bersuara, mendadak di lihatnya Pak-koat berkelebat maju
menghadang ditengah mereka, katanya terkekeh ke arah It-ci-
sin-mo: "Apa yang hendak kau lakukan?"
It-ci-sin-mo menyurut selangkah, katanya: "Lho, imam
picak kenapa kau!" "Kularang kau melukainya."
Bukan saja It-ci-sin-mo melenggong, Ling-ji-ping pun ikut
melongo, dia tidak tahu akal busuk apa pula yang sedang
dirangkai oleh Pak-koat. "Lo liu," tiba2 It-ci-sin-mo tertawa, "aku sudah mengerti."
"Kau ngerti apa?"
"Melihat cewek ini sangat ayu jelita, kau menaksirnya dan
ingin ber-main2 dengan dia."
"Cuh." It-ci-sin-mo berludah, bentaknya: "cewek cilik ini
berbakat dan bertulang bagus seorang tunas persilatan yang
diharapkan setiap kaum Bulim, kalau dia belajar dengan nenek
reyot saja apakah tidak sayang, maka, hehehe."
Lega hati Ling-Ji-ping. "O, kiranya demikian," demikian
batinnya. Dalam hati diam2 dia tertawa geli. "Yong-ji mana
sudi punya guru macam tampangmu, mimpi disiang hari
bolong." Wajahnya kelihatan welas asih, namun hati It-ci-sin-
mo hakikatnya busuk dan jahat, selama beberapa hari ini
karena harus menemukan jejak Lam jan, kedua orang ini
sudah lahirnya akur, padahal batin bertentangan, masing2
menjalankan akal dan mengatur muslihat, bila dinilai
keseluruhan, dia jauh lebih culas, licik dari Pak- koat. Tadi dia
menganjurkan Pak-koat menyikat Ling-Ji-ping, maksudnya
supaya lawan bebuyutnya ini bentrok dengan Lam-jan;
571 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah tentu Pak-koat tahu arah tujuannya, tapi dia pura2
bodoh saja, yang benar dia pun punya pertarungannya
sendiri. Mendengar Pak-koat hendak memungut Yong-ji
sebagai murid, maka jelaslah persoalannya, pikirnya.
"Bededah, Imam picak keparat, bila kau angkat genduk ini
sebagai murid, tujuanmu jelas hendak ber-muka2 terhadap
Siang-sian bukankah secara

Walet Emas Perak Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak langsung hendak menentang aku ?" Meski sudah mengerti, tapi lahirnya dia
tenang saja, katanya tertawa besar.
Bagai aliran listrik tatapan mata Pak-koa desisnya,
"Lociang, jangan kau lain dimulut beda dihati, bagaimana,
watakku. Kau kan sudah tahu, perduli genduk itu mau tidak
setelah aku kebacut bicara, persoalan yakin pasti jadi, maka
kularang kau melukainya meski seujung rambutnya, kalau
tidak, yah apa boleh buat."
"Sudah tentu, tapi aku kira delapan prosen dia tidak sudi."
"Genduk ayu," seru Pak-koat membalik dan mengawasi
Yong-ji yang berdiri melongo, "kau sudah dengar pembicaraanku?" "Mendengar soal apa?" tanya Yong-ji.
"Mulai sekarang kau kuangkat jadi muridku."
Lekas Yong-ji menggoyang kedua tangannya, serunya,
gugup. "Tidak, tidak mau, aku emoh jadi Nikoh."
Pak-koat naik pitam, serunya: "Siapa bilang kau harus jadi
Nikoh" Aku berjubah iman hanya untuk memenuhi selera saja,
pertama aku tidak menduduki kelenteng, tidak pernah baca
mantera, jadi bukan Tosu tulen, tidak pernah makan
vegetaris, maka aku angkat kau sebagai murid hanya akan
mengajarkan Kungfu kepadamu."
"Wah, lebih tidak mungkin" Tidak bisa janji?" teriak, Yong-
ji. 572 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa tidak bisa?" Bentak Pak-koat gusar.
"Tosu atau Hwesio hidupnya jauh dari ke duniawi, seorang
biarawan yang patuh akan ajaran agama harus berhati bajik,
bijaksana dan cinta kasih terhadap sesama manusia. Menolong
yang lemah menasehati yang jahat, jarang ada manusia jahat
jadi iman, bila kau Liu-locianpwe seorang T osu tulen, bila aku
tidak disuruh jadi Tosu perempuan mungkin aku mau terima,
tapi kau se-hari2 mengenakan jubah iman, mengaku terus
terang bukan seorang Tosu tulen, maka dapatlah di nilai sepak
terjangmu biasa tentu tidak karuan, celaka adalah bila kelak
aku dimaki orang, katanya aku keliru mengambil guru."
"Genduk keparat, berani kau memaki aku?" Pak-koat
berjingkrak murka. "Betul, genduk cilik semuda ini, ternyata otaknya cerdik
juga." Pak-koat menggeram sekali, matanya melotot kepada It-ci-
sin-mo, sekarang tak sempat dia ajak perang mulut padanya,
segera dia berpaling dengan wajah beringas, katanya: "Sekali
bicara aku orang tua tidak menjilat ludahku sendiri, apapun
yang terjadi kau sudah pasti kuambil murid."
"Baiklah, boleh kita janjikan lebih dulu bila dalam tiga
gebrak kau mampu menangkap aku, segera aku sembah kau
sebagai guru." Sungguh mimpipun Pak-koat tidak pernah sangka Yong-ji
bakal mengajukan syarat, dia tahu Hu-hun-sin-hoat bila sudah
bergerak, tubuh akan seenteng mega dan melayang seperti
tidak punya bobot, untuk menangkapnya memang bukan soal
gampang. Tapi dirinya sudah kebacut omong mau
mengangkatnya jadi murid, bila menangkapnya saja tidak
mampu, memangnya dia setimpal jadi gurunya" Apa lagi
urusan terjadi dihadapan It-ci-sin-mo demi gengsi betapapun
dia tidak mau dibuat malu, sekilas mata tunggalnya
573 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengerling. Otaknya yang cerdik sudah memperoleh akal
katanya: Baiklah, kuterima syaratmu."
Kedua lengan bajunya dikebutkan, segera dia hendak
menubruk. Lekas Yong-ji goyang kedua tangannya pula, serunya
"Eeeh, nanti dulu, belum selesai aku bicara."
"Lekas katakan." desak Pak-koat.
"Bila tiga gebrak kau tidak mampu menangkap aku,
bagaimana?" Dari samping It-ci-sin-mo bersuara sumbang, "Sepantasnya
imam picak yang berbalik berguru kepada kau, itu baru adil."
Pak-koat menggeram tanpa membuat reaksi. "Tidak, tidak
mau," Yong-ji goyang tangan pula, "sekarang aku belum setimpal
terima murid, tapi aku masih ada syarat yang lain."
Pak koat tahu It-ci-sin-mo akan senang dirinya malu dan
terjungkal habis2an, tapi dasar kukuh dan keras kepala dia
justru penasaran dan tidak mau ngalah, bila Yong-ji tidak
diberi kesempatan mengajukan syaratnya, itu memang kurang
adil, hal ini akan selalu menjadi bahan cercah dan cemoohan
It-ci-sin-mo kepadanya. Apalagi dalam pikirannya, Hu-hun-sin-
hoat yang dipelajari Y ong-ji meski ringan dan gesit, ini kosong
sukar diraba, tapi usianya kecil dilihatnya masih cetek, betapa
sih taraf kepandaiannya" Dalam hati dia sudah merangkai cara
untuk menangkap Y ong-ji. Maka dengan terkekeh dia berkata:
"Baik, baik, coba katakan, kau mengajukan syarat apa?"
"Apa betul" Baiklah Siang-locianpwa kau jadi saksikan."
"Boleh, aku jadi saksi. Bila imam picak ingkar janji, aku
akan siarkan kepada khalayak ramai, supaya dia malu
berhadapan dengan orang."
574 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Saking gemas gigi Pak-koat sampai berkerutuk, jengeknya:
"Siang It-bin, urusan kita tidak akan beres sampai disini."
"Bila berkelahi selalu akan kulayani, kita kan musuh
bebuyutan, kapan kau menantangku selalu kulayani."
"Baiklah, dengarkan syaratku," seru Yong ji.
"Lekas katakan." desak Pak koat tak sabar.
"Syaratku gampang saja, kapan aku bertemu dengan Ping-
koko, kularang kau melabraknya, dan lagi bila ada kau, jangan
kau biarkan orang lain mencari perkara kepadanya."
Pak-koat melengak, tanyanya: "Bukankah Ping-kokomu itu
Kungfunya sudah hebat?"
"Siapa bilang tidak, karena dia meyakinkan dua jenis
Kungfu paling top, setiap gerakannya pasti melukai orang,
maka aku tidak suka dia menanam banyak permusuhan di
Bulim, yang benar kapan dia pernah takut berhadapan dengan
musuhnya." Ling-Ji-ping ingin tertawa terpingkel2 tapi sekuatnya dia
tahan rasa gelinya, pikirnya: "Sejak kapan Yong ji belajar
sebinal ini?" Pak-koat berpikir. "Tiga gebrak yakin aku bisa menangkapnya, apa susahnya aku terima syaratnya itu." Maka
dia berkata. "Baiklah, Kuterima."
"Janjimu dapat dipercaya."
"Selama hidup, kapan Liu Ji hui pernah ingkar janji."
"Baiklah, sekarang boleh mulai."
Hati Pak koat sudah jengkel, dongkol dan gemas, namun
dia tahan emosinya supaya amarah tidak merangsang
benaknya, jelas dia tidak berani lena dan pandang remeh
urusan ini, mendadak dia maju selangkah sembil pentang
kedua tangan, entah dia menggunakan gerakan apa, tiba2
575 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pandangan serasa kabur, se-olah2 dari empat penjuru ada
puluhan bayangan cakar tangan berbareng meluruk kepada
Yong ji. Itulah ilmu ciptaan baru Pak koat selama puluhan tahun
terakhir yang dinamakan Si-mi-jiau tujuannya untuk melawan
It-ci-sin-mo dan Lam-jan bila memperebutkan gembok emas.
Urusan sekarang sudah terlanjur sejauh ini, maka dihadapan
It-ci-sin-mo dia tidak punya pantangan lagi. Jenis ilmu yang
dipelajarinya ini, kelihatannya seperti ada bayangan cakar
tangan diempat penjuru, yang benar setiap bayangan itu isi
kosong tidak menentu, orang akan kabur pandangannya
sehingga sukar diraba serangan yang sesungguhnya datang
dari mana. Begitu Si-mi-jiau dilancarkan, sekilas tampak It-ci-sin-mo
melonggong, tokoh setaraf dia ternyata juga heran karena
tidak pernah tahu ilmu cakar macam apa sebetulnya.
Paling kaget adalah Ling Ji ping.
Sudah tentu dia tidak sempat mencegah, untung Pak-koat
tidak akan me lukai Yong-ji, paling hanya akan angkat guru,
maka hatinya banyak lega, dengan membelalakkan mata
diam2 dia saksikan dari tempat persembunyiannya tanpa
berani bersuara. Tampak ditengah bayangan cakar laksana gugusan gunung
itu, bayangan putih Yong-ji berlompatan kekanan, menyelinap
kekiri lalu me lejit keatas serta merunduk kedepan.
Langkahnya aneh, gerakannya lucu, jelas kelihatan dia
kekanan, tiba2 berada di kiri, kejap lain sudah menerjang
kedepan, akhirnya seperti segumpal mega yang bergulung di
dera angin puyuh, ditengah nyaring tawanya, tubuhnya sudah
melesat kedepan. It-ci-sin-mo berteriak memuji lebih dulu: "Gerakan bagus."
Bukan main senang hati Ling Ji ping namun dia mendekap
mulut supaya tidak bersuara.
576 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bahwa Si mi liok hap yang dilancarkan ternyata tak berhasil
mencengkeram sasarannya bukan kepalang kejut Pak-koat,
sambil menggerung jubahnya tiba2 melembung, kebetulan
bayangan Yong-ji menguncup memperjelas gerak tubuhnya,
menyeringai Pak koat segera menubruk pula sambil berteriak:
"Awas genduk ayu, lihatlah jurus seranganku ini."
Kali ini hanya tangan kanan saja yang di julurkan pelan2,
kelihatannya lambat tapi baru saja langkah Yong-ji terhenti
dan bergeser kekiri, tangan kiri Pak-koat tiba2 sudah
mencengkeram secepat kilat.
Jurus ini dinamakan Hoat-sing-jiu, yang isi seperti kosong,
yang kosong bagaikan berisi, jurus ini diciptakan khusus untuk
menghadapi gerakan tubuh yang mengambang dan lincah
serta bergontai tidak menentu, kecuali depan, kiri kanan dan
belakang pasti sukar meloloskan diri.
Anehnya Yong-ji justeru seperti tahu dan sudah menyelami
di mana letak isi kosong permainan Hoat-sing-jiu itu, kaki yang
digeser kekiri tiba2 ditarik balik, mendadak dia melangkah
maju dua tindak, mulutnya cekikikan sambil berkata: "Permisi,
tolong kasih jalan." begitu tangannya terayun naik, mendadak
bayangan berkelebat, secara lincah tiba2 dia menyelinap pergi
dari bawah ketiak kiri Pak-koat.
Sudah tentu Pak-koat tidak pernah menduga bahwa gadis
cilik itu berani mendesak maju kemukanya, padahal ke dua
tangannya berjaga ditiga arah, hanya arah depan saja yang
tidak terjaga sama sekali, maka jurus kedua ini tetap tidak
berhasil menangkap Yong-yong.
"Bagus sekali," teriak It-ci-sin-mo sambil keplok tangan.
Dua jurus tetap tidak mampu menangkap lawan, sudah
kejut dan gusar hati Pak-koat mendadak dia membalik badan,
begitu cepat hingga Ling-Ji-ping tidak sempat melihat
gerakannya, secepat kilat seperti harimau mengamuk kedua
577 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangannya bekerja berbareng mencengkeram kepunggung
Yong-ji. Jurus ini sungguh amat dahsyat, keji dan lihay, cepatnya
laksana kilat menyambar. Saking kaget dan khawatir Ling-Ji-
ping sampai lupa diri, teriaknya: "Awas Yong-ji," secepat kilat
diapun menubruk dari tempat persembunyiannya.
Didengarnya Yong-yong berteriak riang: "Ping-koko,
ternyata kaupun disini." mulut bicara kaki kiri menginjak
kesamping, bagai segumpal asap putih, hanya terpaut semili,
tahu2 tubuhnya melesat lewat dari ujung jari Pak-koat
menyongsong kearah Ling-Ji-ping
Lekas Ling-Ji-ping menghentikan luncuran tubuhnya,
langsung dia genggam lengan Yong-yong, katanya. "Yong-ji,
hebat betul gerakan tubuhmu."
"Ping-koko, aku yang menang." Teriak Yong-yong
berjingkrak senang. Begitu Ling-Ji-ping muncul, It-ci-sin-mo lantas mengenalinya, katanya dengan tertawa besar: "Kau bocah ini
ternyata sembunyi di sini, aku memang hendak mencarimu,"
sekali gerak tahu2 tubuhnya sudah menyelinap maju
setombak disamping mereka.
Kapan Pak-koat pernah menduga tiga jurus pertandingan
dirinya bakal kalah, dirinya ternyata kecundang oleh cewek
kecil, karuan bukan main rasa kaget dan gusarnya, sembari
meraung tak kalah cepat dari gerakan It-ci-sin-mo dia pentang
kedua lengannya mencengkeram datang pula.
Yong-ji menggandeng Ling-Ji-ping sama2 menjejak kaki
melompat menyingkir setombak lebih, Yong-ji berteriak: "Eh,
Liu locianpwe tiga jurus sudah usai, he, memangnya kau mau
menjilat ludahmu sendiri?"
Mendengar teriakan ini baru Pak-koat sadar, maka dia
ngerem gerakan tubuhnya tapi tampang mukanya yang tua
578 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keriputan tampak berkerut menahan gejolak perasaan yang
campur aduk, sorot matanya yang satu biji memancarkan
nafsu liar, ingin rasanya sekali kremus dia telan bulat2 kedua
bocah keparat ini.

Walet Emas Perak Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dengan tertawa Yong-ji berkata: "Cianpwe berdua
bukankah ingin melihat Ping-kokoku" Nah inilah dia."
It-ci-sin-mo tertawa, katanya: "Aku sudah mengenalnya."
"Kiranya kau bocah ini," jengek Pak-koat, "genduk keparat
ini membual tentang dirimu hehe, kebetulan ma lah
menghemat tenaga, kami tidak susah2 mencarimu."
Sesuai wataknya Ling-Ji-ping menjengek dingin: "Sebelum
ini aku belum pernah kenal dengan cianpwe, kapan aku
pernah kenal dengan cianpwe, kapan aku pernah berbuat
salah, kenapa kalian mencariku."
"Kukira kau sendiri sudah, tahu apa maksud kami, anak
muda." ujar It-ci-sin-mo tertawa.
"Aku justeru tidak paham," ujar Ling Ji-Ping ketus.
"Lekas serahkan barang itu, aku segan turun tangan," ujar
Pak-koat. "He," Yong-yong berteriak, "Liu-locianpwe ini kan Ping-
koko, tadi kau sudah kalah, ku larang kau bergebrak dengan
Ping-koko." Karuan Pak koat menyengir bingung, tadi dirinya memang
sudah berjanji, dalam Bulim paling mengutamakan kepercayaan dan harga diri, mana dia mau kehilangan muka"
Akhnya dia berpaling kepada It-ci-sin-mo dengan mimik apa
boleh buat. It-ci-sin-mo berteriak: "Dia kalah, tapi aku tidak kalah.
Haha, kalau barang tidak kau serahkan jangan harap kau bisa
hidup." 579 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siang locianpwe," seru Yong-ji, "kau hendak cari perkara
pada Ping koko?" "Cari perkara" Memangnya bocah ini setimpal, kalau tidak
tunduk pada perintahku sekali ulur tangan, kutamatkan
jiwanya." Yong-ji lantas menoleh kepada Pak-koat: "Liu locianpwe,
ucapanmu setelah kau kalah masih berlaku tidak?"
"Sudah tentu berlaku."
"Tadi aku juga bilang bila ada orang lain yang hendak cari
perkara pada Ping-koko, bila kau hadir lalu apa yang harus
kau lakukan?" Pak koat tertegun, katanya kemudian: "Kau ingin supaya
aku mencegah dia turun tangan."
"Betul. Sekarang Siang locianpwe berperkara kepada Ping-
koko." "Wah, tobat....."
"Tobat apa. Bila kau boleh ingkar janji s ilahkan pergi saja,
padahal Ping-koko tidak takut, dua jenis Kungfu yang
dipelajarinya, kalian tiada yang mampu nandingi" Cuma tadi
Liu-locianpwe sudah putus janji,
maka aku hanya memperingatkan saja, supaya kau tidak kehilangan muka
dihadapan angkatan muda, lebih celaka bila dicemoh oleh
kaum persilatan." Wajah tua Pak-koat seketika merah padam seperti jantung
babi yang baru disembelih. Padahal amarahnya sudah
memuncak, namun tak bisa banyak omong, mendadak dia
menggadruk kaki kanan, "Blum" debu mengepul, tanah
dibawah kakinya melesak sekaki dalamnya. Akhirnya dia
menoleh kearah It-ci-sin-mo: "Lo-siang, hari ini boleh
bebaskan bocah ini, yang terang dia kan tak mampu lari jauh."
580 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mana boleh" Masa segampang ini melepas dia pergi" Y ang
tahu bahwa kau imam picak yang kalah, yang tidak tahu dikira
Siang-It-bin sudah dikalahkan oleh ilmu Ci-i-ci-sian, tidak ada
kompromi." It-ci-sin-mo memang sengaja hendak mempersulit Pak-
koat, malah kata2nya juga mengandung duri. Memangnya
sudah marah dan tak terlampias penasarannya, maka
amarahnya dia tujukan kepada It-ci-sin-mo: "betul Liu-Ji-hwi
memang sudah kalah, bukan saja aku harus mengaku kalah,
akupun harus menepati janji, maka jangan harap kau bisa
melabrak bocah ini, kecuali kau bisa mengalalahkan aku?"
It-ci-sin-mo tidak-kira bahwa Pak-koat menangkapi
sikapnya dengan serius, katanya tertawa: "Lo-liu, kenapa kau
bersikap sekukuh ini?"
"Banyak omong melulu, mau berhantam mari kulayani,
kalau tidak, hayo sekarang kita pergi."
Ling-Ji-ping tetap siaga, bila perlu dia sudah bertekad
mengadu jiwa, kini me lihat gelagatnya kedua iblis ini tidak
akan turun tangan pada dirinya, diam2 dia memuji kecerdikan
Yong-yong yang bukan saja mempermainkan kedua gembong
iblis secara tidak langsung diapun telah menurunkan pamor
mereka, sehingga petaka yang mengancam jiwanya dapat
dihindari. Tapi dengan tawa angkuh dia berkata: "Bila kalian
mau berkelahi tetap kulayani."
Liar dan buas sorot mata Pak-koat, lama dia tatap wajah
Ling-Ji-ping dan Yong-yong, katanya kemudian : "Malam ini
aku dipaksa menepati janji, tapi hanya sekali ini tiada
terkecuali untuk lain kali, hehehe, bila ketemu lagi, kalian akan
tahu betapa lihay diriku," habis bicara kedua gembong iblis itu
tahu berkelebat pergi entah kemana.
"Sungguh berbahaya." diam2 Ling-Ji-ping bersyukur dalam
hati. 581 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ping-koko," ujar Yong-yong mengelus dada, " sudah sehari
aku mencarimu, kau kemana?"
"Aku tahu Yong-yong, siang tadi kau ketemu Ku-tiap-sin,
bagaimana kau bisa lolos?"
"Kui-tiap-sin memang lebih liehay dan sukar dilayani dari
kedua gembong iblis ini, dia mendesak aku cari siapa" Aku
tahu dia kenal kau, maka tak berani kusinggung namamu,
maka aku menipunya."
"Apa dia percaya?"
"Sudah tentu tidak," ujar Y ong-yong menarik Ji-ping duduk
diatas batu, "karena tidak berhasil menipunya, beberapa kali
ingin aku mencari kesempatan melarikan diri, tak usah Hu-
hun-sin-hoat yang kukembangkan juga tidak berguna lagi,
selalu dia mengadang didepanku."
"Hah," kejut hati Ling-Ji-ping, taraf kepandaian Kui-tiap-sin
memang setingkat lebih unggul diatas kedua gembong iblis
tadi," demikian batinnya, lalu "akhirnya?"
"Akhirnya diapun tanya gerakan apa yang kukembangkan,
aku masih ingat kau pernah memberi bahwa Cianpwe baju
putih itu kenal baik dengan dia, maka aku tak berani jelaskan,
terpaksa aku membual sejadinya."
"Kau membual bagaimana?"
"Kukatakan gerakan tubuh itu dinamakan... dinamakan...
ah, dinamakan gerakan sembunyi anjing."
Tak tertahan Ling-Ji-ping tertawa geli, serunya: "Yong-
yong, ternyata kau begini binal, Kui-tiap-sin pasti marah2."
"Kenapa tidak?" Ujar Yong-yong tertawa cekikikan sambil
membetulkan rambutnya, "segera dia meraung gusar,
kampaknya terayun menakut2i aku."
Ling-Ji-ping kaget, serunya : "Kau bisa menghindar?"
582 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak mampu. Ayunan kampaknya yang perlahan itu
ternyata menimbulkan gelombang angin kencang yang
menderu hebat kearahku, aku diterjangnya pontang-panting
sampai kehilangan bobot sehingga tak mampu kembangkan
gerakan lagi. "Kau terluka?" "Tidak. " "Lalu bagaimana kau lolos dari marabahaya?"
"Entahlah. Waktu aku sempoyongan, tubuhku seperti
ditindih benda ribuan kati, mendadak sesosok bayangan
berkelebat, tahu2 tubuhku seperti dijinjing keluar dari tindihan
berat itu dan melayang jauh puluhan tombak!"
"Pasti Locianpwe baju putih yang menolongmu."
"Bukan, bukan," bola mata Yong-ji laksana kerlip bintang
ditempat gelap, katanya tertawa. "Coba terka?"
"Mungkin seorang gadis baju ungu?"
"Bukan, eh, siapa maksudmu?"
Ling-Ji-ping tertawa, dia pegang tangan kanan Yong yong,
"dia adalah majikan sepasang burung seriti yang pernah
kuceritakan kepadamu."
"Justru bukan dia. Siapa pingin ditolong dia." jengek Yong-
yong. "Kalau begitu, aku tidak bisa menerka."
"Seorang perempuan berbaju hitam dengan cadar muka
sari hijau." "Berpakaian hitam bercadar hijau?" Ling-Ji-ping mendesis,
"siapa dia." "Mana aku tahu?" ucap Yong-yong, "setelah menolongku,
dia tidak membawaku pergi, tapi berdiri menjublek
583 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ditempatnya." Setelah merandek, Yong-yong melanjutkan,
"Ping-koko coba katakan apakah tidak aneh" Begitu melihat
perempuan baju hitam, Kui-tiap-sin ternyata ketakutan seperti
tikus melihat kucing, segera dia mundur dan berdiri tegak
meluruskan kedua tangan angkat kepalapun tidak berani."
Tergerak pikiran Ling-Ji-ping, tanyanya: "Mereka bicara
tidak?" "Ya, Kui-tiap-sin menyebut perempuan baju hitam itu Seng
bo." Diam2 Ling-Ji-ping berpikir: "Dugaanku ternyata benar,"
tanyanya: "Akhirnya apa pula yang mereka bicarakan?"
"Hanya sekali Kui-tiap-sin memanggilnya, perempuan baju
hitam segera menggoyang tangan kepadanya, di susul
tangannya mengulap keluar, tanpa bercuit Kui-tiap-sin segera
tinggal pergi setelah menjura padanya."
Gugup Ling-Ji-ping dibuatnya, tanyanya: "Lalu bagaimana?"
"Eh, Ping-koko, kelihatannya kau jadi tegang sendiri?"
"Yong-ji, lekas ceritakan, apa yang dikatakan perempuan
bercadar itu kepadamu?"
Yong-ji geleng kepala, katanya: "Dia tidak bicara apa2
terhadapku. Setelah Kui-tiap-sin pergi, tiba2 diapun berkelebat
dan menghilang dari hadapanku." Sampai disini tiba2 dia
mengedip mata. "Oh, ya, diwaktu bayangannya berkelebat itu,
aku seperti mendengar dia menghela napas rawan."
"Kau mendengar jelas " Tidak salah?"
"Ping-koko, kenapa kau memandangku, begini rupa?"
Ling Ji-ping menghela napas, pandangannya lengang jauh
kedepan, mulutnya menggumam: "Aku tahu sekarang, kiranya
memang begitulah kejadiannya."
"Ping-koko, kau tahu apa ?"
584 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yong-yong, sekarang kau tak usah banyak tanya, kelak
kau akan tahu sendiri. Setelah dia pergi, kau lantas kemari
mencariku?" "Betul, Ping-koko, kau belum menjelaskan kemana saja kau
selama ini?" Maka Ling-Ji-ping ceritakan kejadian yang dialaminya tadi
siang, namun pengalaman romannya dengan Liok-cu didalam
gua tidak diceritakan. Kaget dan girang Yong-ji, katanya: "Ping-koko, Jiong-liong-
pit-kip itu pasti mencatat banyak ilmu mujijat yang tiada
taranya." "Setelah terang tanah nanti, kita cari suatu tempat yang
tersembunyi untuk memeriksanya bersama, kalau benar
mencatat ajaran Kungfu lihay, kita boleh mempelajarinya
bersama." Yong-ji berjingkrak sambil memeluk lengan Ling-Ji-ping,
serunya: "Ping-koko. Kau baik sekali."
Tengah mereka bicara dari dalam hutan tiba2 didengarnya
suara teplak teplok yang ramai, kedengarannya ada dua orang
sudah berjalan didalam hutan. Sekilas mereka melengak, lalu
bangkit bersama dan berkelebat masuk kerumpun semak2
pohon. Maka terdengar seorang sudah berteriak didalam hutan:
"Hai, setan arak, aku sudah tak mampu lari lagi."
Terdengar pula seorang lain berceloteh: "Gila, tidak lari
memangnya kau bisa selamat, setan keparat itu amat lihay."
Ling-Ji-ping melengak, pikirnya: " Bukankah mereka Cui
tian ji ceng dari Go bi?"
Didengarnya Padri gila sedang berteriak: "Setan arak, lekas
kau bacakan mantra untuk mengusir setan keparat itu."
585 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak bisa, mantra hanya bisa mengusir setan kroco, setan
keparat jahat seperti itu mana bisa diusir hanya dengan
mantra melulu?" Kini Y ong-yong juga sudah tahu bahwa yang datang adalah
padri gila yang tidak pakai celana waktu berada di Thian su
tong malam itu, seketika mukanya merah, jantungnya ber-
debar2, desisnya perlahan: "Dua padri keparat yang harus
mampus. Kebetulan, mumpung ketemu disini, biar nanti
kuhajar mereka." Sembari bicara dia sudah berdiri hendak
melompat keluar. Lekas Ling Ji ping menariknya, katanya perlahan: "Yong-
yong, jangan marah, Cui thian ji ceng dua padri gila dan
pemabuk dari kalangan lurus, orangnya baik, dua tokoh silat
yang kerjanya keluntang-keluntung. Kejadian malam itu
umpamanya, maksud ke dua padri itu adalah membantu kau
dan nenekmu meloloskan diri."
"Bantu kami meloloskan diri?" Yong-yong menegas tak
mengerti. "Betul, kalau mereka tidak bermain sandiwara, kau dan
nenekmu lalu menghajar mereka, kalau tidak It-ci-sin-mo dan
Pak-koat serta Lam Jan mana mau membiarkan kalian pergi
begitu saja" Memangnya kau lupa bagaimana kematian Jik


Walet Emas Perak Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hoat ling hoa Cau hong itu?"
"Tapi kenapa dia.... " Y ong-ji tetap jengkel, "Sebagai gadis
remaja sudah tentu tak berani buka mulut sembarangan,
hanya wajahnya yang semakin merah jengah.
Ling-Ji-ping tertawa geli, katanya: "Kalau dia tidak berbuat
demikian, kalian mana bisa dibuat marah" Kedua gembong
iblis besar itu mana mati tergelak tertawa dan lupa merintangi
kalian pergi" Memang betul Y ong-ji maksud mereka baik."
Tengah mereka ber-bisik2 itu, tampak dua bayangan
berkelebat Cui-tian-ji-ceng sudah tampak keluar dari dalam
hutan. Seorang melangkah sempoyongan mirip orang mabuk
586 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ke arah tempat sembunyian mereka berdua. T erdengar Padri
gila yang dibelakang mengoceh pula: "Setan arak, marilah kita
cari tempat untuk sembunyi, aku padri gila ini paling takut
berhadapan dengan setan perempuan."
"Betul," teriak setan arak, "mari kita cari tempat sembunyi
lebih dulu." Belum habis padri gila bicara, dari dalam hutan
berkumandang pekik seram dan desis menggiriskan seperti
ada setan yang mendatangi, segulung angin dingin tiba2
menerpa dari belakang kedua padri. Ling-Ji-ping berdua yang
sembunyi di-semak2 ikut merasa kedinginan.
Saking seram Yong-ji sampai mepet Ling-Ji-ping dan
bergidik perlahan: "Ping-koko, apa betul ada setan?"
Belum lagi Ling-Ji-ping bersuara, terdengar Padri gila yang
berada di belakang sudah menjerit, "Haya," tubuhnya terus
menerobos kedepan, kepalanya yang gundul langsung
menerobos semak tapi seluruh tubuhnya masih berada diluar
semak rumput. Padri gila seketika berjingkrak, teriaknya "Gila disitu mana
bisa sembunyi!" Tak nyana Padri gila menjawab lucu. "Bisa saja. Cukup asal
aku tidak melihat setan gentayangan itu beres."
Belum lagi celoteh kedua padri jenaka itu terhenti,
bayangan putih berkelebat dari balik pepohonan, tampak
enam bayangan setan melayang enteng dari dalam hutan.
Paling depan adalah dua setan serba putih dengan topi
panjang lancip diatas kepalanya, tangan memegang kipas
bundar besar, mukanya yang pucat kaku seperti dilumuri
kapur, tampangnya seram menakutkan. Dibelakang kedua
setan putih adalah enam setan perempuan rambut panjang
awut2an menutup muka. Gerak gerik mereka tak pernah
berhenti gentayangan mirip setan yang mengambang tidak
menyentuh tanah. 587 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekilas padri gila me lirik kebelakang seketika diapun
menjerit kaget, "Haya," kakinya kesandung batu sehingga
tubuhnya tersungkur kedepan hampir jatuh, namun tubuhnya
malah menyelinap kebelakang batu besar tapi mulut justeru
ber-kaok2. "Lekas kalian tangkap Hwesio gila, jangan mengudak aku,
kan dia yang menggoda kalian."
Padri gila yang kepalanya tersembunyi di semak rumput
segera balas berkaok. "Setan arak, pendeknya aku sudah
sembunyi, mereka kan tidak melihatku, pasti kau yang
ditangkap lebih dulu."
Gerak gerik kedua Hwesio jenaka memang lucu
menggelikan, di tengah kaok2 sandiwara mereka, tak tertahan
Yong-yong cekikikan geli, namun lekas dia mendekap mulut
sendiri, padahal bayangan setan telah bermunculan dari dalam
hutan, rasa takut juga sudah dilupakan juga. Sudah tentu
Ling-Ji-ping juga ingin tertawa ter-pingkal2 tapi dia masih bisa
menahan diri. "Lucu sekali Ping-koko," ucap Yong-yong lirih sambil
mesem2. "Jangan banyak gerak Yong-ji. Saksikan lebih lanjut, tonton
lebih baik dan lucu masih dibelakangi"
Loroh tawa dingin yang bernada sumbang berkumandang
dari sana, lekas mereka angkat kepala, tampak kedua setan
laki-laki serba putih itu tengah menggerakkan kipas bundar,
pakaian putih yang kedodoran me lambai tertiup angin, pelan2
mereka menghampiri Cui-lian-ji-ceng. Keenam setan perempuan di belakang mereka pun ikut maju pelan2. Begitu
keenam setan perempuan bergerak, angin dingin seketika
berhamburan pula, Y ong-ji kembali bergidik kedinginan, seri
wajahnya seketika kuncup.
588 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan takut2 Yong-ji mendekap lengan Ling-Ji-ping,
katanya lirih: "Ping-koko, apa betul mereka setan
sungguhan?" "Jadi mereka adalah laki perempuan dari Som-lo-tian itu?"
"Benar, para keparat inilah, Yong-ji nanti kalau ada
kesempatan, kita perlu hajar mereka juga."
"Aku....aku takut setan."
0oodwoo0 Karya : Khu Lung Saduran : Gan KH
Sumber DJVU : Manise & Paulustjing
Editor : Paulustjing dan Dewi KZ
Ebook by : Dewi KZ Tiraikasih website http://kangzusi.com/ http://kang-zusi.info/
http://tiraikasih.co.cc/ http://cerita-silat.co.cc/
Jilid ke 17 "Kenapa takut, mereka bukan setan sungguhan, mereka
juga manusia biasa."
"Manusia" Kenapa harus berdandan seperti setan?"
"Karena mereka adalah anggota Yu-ling-kau."
"Anggota Yu-ling-kau?" Tiba2 Yong-ji seperti teringat,
"Benar nenek pernah bilang, orang2 itu tidak boleh diganggu."
Ling-Ji-ping menyeringai dingin, katanya: "Jaman sekarang
sudah merupakan dunia setan yang benar, tampang orang
yang seram melebihi setan justru tidak perlu dibuat takut.
589 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yang harus ditakuti justru manusia tulen yang berhati setan,
sekali kau lena, mungkin kau bisa terjeblos dalam muslihat
mereka." Seperti tahu bola mata Yong-ji ber-kedip2, ingin dia tanya,
tiba2 didengarnya Hwesio gila sudah berkaok pula dari
semak2 sana: "Aku tidak disini, jangan kalian kemari mencari
aku." Tak tertahan Yong-yong cekikikan lagi, waktu dia menoleh
kesana, dilihatnya kedua setan laki2 itu sudah berdiri kira2
satu tombak diluar semak2 dimana Hwesio gila mendekam
sambil menyembunyikan kepalanya di dalam semak2 rumput.
Kipas bergerak perlahan, mengawasi pantat padri gila yang
menonjol diluar semak2 rumput, mulutnya menyeringai dingin.
Waktu menoleh kearah setan arak disana, padahal musuh
hanya beberapa kaki didepannya, tapi setan arak itu justru
memeluk buli2 arak sambil menggelendot disebuah batu besar
dan menggeros (paulustjing: baca "menggorok") se-keras2nya.
Tanpa dicari siapa-pun akan tahu bahwa dibelakang batu ada
orang sembunyi. Cu-tian-ji-ceng melarikan diri dari pengejaran musuh,
namun cara yang mereka gunakan justru amat lucu dan lebih
menggelikan dari pemain lawak yang tersohor di dunia ini.
Meski hati merasa geli, namun dalam hati Ling-Ji-ping
merasa kuatir pula akan keselamatan kedua padri ugal2an ini.
Pikirnya, "Kalian padri ugal2an
ini memang terlalu meremehkan orang2 Yu-ling-kau, setan laki perempuan yang
kalian hadapi ini memiliki kungfu yang cukup diandalkan, bila
kedua setan laki2 itu turun tangan, betapapun tinggi ilmu
silatmu, apalagi kepala selulup disemak rumput lagi,
bagaimana kau bisa menyelamatkan diri."
Tiba2 didengarnya setan laki2 disebelah kiri berkata
menyeringai. "Hwesio gundul, kami sudah tahu siapa kalian!
Jangan kira dengan bertindak ugal2an begini, kalian bisa lolos
590 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pengejaran kami. Lebih baik kalian menyerah saja, kalau tidak,
heheh, jangan salahkan bila kam i bertindak keji pada kau."
Hwesio gila yang kepalanya disembunyikan didalam semak
rumput berteriak. "He, apa kalian sudah melihat diriku?"
"Bagus, lucu sekali," ujar setan laki2 sebelah kanan,
"Kepala gundul bersembunyi, pantat bundar justeru menongol
keluar. Hwesio keparat, cara sembunyi macam apa ini?"
Hwesio gila yang menyusupkan kepalanya didalam semak
rumput tiba2 menjerit kaget, kaki tangan bekerja tubuhnya
terus menerobos kesemak rumput, seakan baru sekarang dia
sadar tubuhnya tadi belum tersembunyi juga. Namun semak
rumput di situ ternyata tidak lebat, rumputnya pendek
kemanapun dia menyelinap tubuhnya tetap kelihatan, setelah
me-runduk2 seperti anjing mencari tikus sekian lamanya, dia
berkaok pula: "Setan arak, celaka aku ini, jejakku sudah
konangan." Terdengar Padri pemabukan seperti mengigau dalam
mimpi: "Kebacut mabuk kepayang tidur pulas lebih sedap,
biarlah seorang diri kau menuju keakhirat." Habis mengigau
dia menggeliat terus membalik tubuh, kepalanya malah
disembunyikan dibawah ketiak sambil menggeros makin keras.
"Tampak tidak lekas bangun, jangan salah kan kalau aku
bertindak keji padamu," demikian ancam setan sebelah kiri.
Setan disebelah kanan juga ter-kial2, katanya: "Hwesio gila
semangatnya kau ingin mampus begini saja ?"
Tampak oleh Y ong-ji, Hwesio gila itu mendekam di semak2
sana, kedua kakinya tertutup rapat oleh jubahnya yang
gondrong, hanya pantatnya saja yang menonjol keatas tidak
bergerak tanpa bersuara lagi, se-olah2 tidak mendengar
peringatan kedua setan. Padahal kedua setan itu sudah
melangkah maju sambil menggerakkan kipas, jarak sedemikian dekat sekali jamah juga bisa tercapai, karuan hati
Yong-yong ikut gelisah, lekas dia berbisik dipinggir telinga
591 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ling-Ji-ping, "Celaka, kali ini Hwesio gila pasti tamat
riwayatnya." Sejak tadi Ling-Ji-ping mengawasi Hwes io yang mendekam
disemak2 rumput itu, kini dia tertawa geli, sahutnya: "Yong-
yong, tak usah kuatir, lucu sekali."
"Apanya yang lucu?" tanya Yong-yong.
"Tunggu saja dan saksikan, nanti kau akan tahu."
Lekas Yong-yong menoleh kesana dan memperhatikan
dengan seksama, kedua setan itu sudah dua kaki dibelakang
Hwesio gila, sementara itu setan2 perempuan yang
dibelakang itu pun juga merubung maju berjajar setengah
lingkar. Jelas mereka siap bertindak bila Hwesio gila
mengadakan perlawanan. Meski jaraknya sudah dekat tapi
kedua setan itu tidak berani sembarang turun tangan, mereka
tahu Hwesio gila bukan jago silat sembarangan, tampak kedua
setan ini melangkah minggir kekanan kiri satu langkah, jadi
sekarang mereka berdiri dikiri kanan Hwesio gila tetap
mendekam itu. Setan sebelah kiri memberi kedipan mata
kepada setan sebelah kanan, maka kipas ditangan setan
sebelah kanan diangkat pelan2, berbareng kelima jari
tangannya yang berkuku runcing panjang ditekuk bagai cakar
sambil mengerahkan tenaga, dua jurus serangan sudah siap
dilancarkan bersama. Setan sebelah kiri juga menegakkan kipas
dan melintangkan telapak tangan, bola mata mereka yang
memancar hijau menatap tajam kepada Hwesio gila yang
mendekam tak bergerak. Yong-yong saksikan semua adegan ini dengan jelas
mengawasi gerak-gerak Hwesio gila, sementara setan diselah
kanan yang akan turun tangan.
Jantung Yong-yong seperti hampir me lonjak keluar,
sebelum ini dia amat membenci kedua Hwesio brutal ini, tapi
setelah dijelaskan oleh Ling-Ji-ping, baru dia tahu bahwa
592 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kedua Hweshio ini bukan orang jahat, maka sekarang dia
merasa kuatir akan keselamatan mereka.
Tiba2 jubah setan sebelah kanan melembung seperti balon,
secepat kilat kipas bundar ditangan kirinya membelah turun.
Melihat Hwesio gila tetap mendekam tidak bergerak seperti
tidak tahu jiwanya terancam, tanpa sadar Yong-yong menjerit
ngeri, untung orang2 Yu-ling-kau itu tumplek seluruh
perhatiannya kepada Hweshio gila, angin-menghembus
kencang sehingga cemara bergoyang mengeluarkan deru yang
ramai, maka jeritan Yong-yong tidak terdengar oleh mereka.
Ditengah jeritan ngeri Yong-yong itulah, tampak kipas
bundar yang membelah turun ke bawah itu hanya bergerak
beberapa senti sebelum menyentuh tubuh korbannya
mendadak didorong kedepan, sebaliknya tangan kanan
mencengkeram mendahului kebawah.
Gerak perubahan yang tidak terduga ini sungguh
berlangsung amat cepat, keras, keji dan tujuannya jahat, jelas
tipu berganda di lancarkan untuk menjaga bila Hwesio gila
mendadak mengembangkan permainan aneh yang merugikan,
maka gerakan kipas hanya pancingan saja, cengkraman jari2
tangannya itu merupakan serangan berisi yang mematikan.
Kipas didorong kedepan untuk menjaga perlawanan Hwesio
gila, padahal cengkeraman jari tangan itu bukan saja cepat
dan ganas, betapapun tinggi kemampuanmu dalam keadaan
kepepet begini, yakin dia takkan bisa meluputkan diri dari
cengkeraman maut itu.

Walet Emas Perak Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Hampir bersamaan dikala Yong-ji melengos karena tidak
tega menyaksikan Hwesio gila menjadi korban, terdengar
suara barang patah disusul jeritan kesakitan yang menyayat
hati. Semula Yong-ji kira Hwesio gila yang menjerit kesakitan,
maka dia bertanya sambil menyembunyikan mukanya:
"Apakah Hwesio gila mampus ?"
Belum habis dia bicara, didengarnya pula suara benturan
keras, disusul kesiur angin dingin menyambar kian kemari,
593 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pekik setan menjadikan suasana hutan sunyi ini menjadi ribut,
agaknya kegaduhan telah terjadi disana.
Maka didengarnya Ling-Ji-ping berkata: "Yong-yong,
sayang adegan yang paling mengasyikkan tidak kau saksikan."
"Adegan mengasyikkan apa?" tanya Yong-yong melenggong sambil menoleh kedepan pula, tampak kipas
bundar yaug dipegang oleh setan yang turun tangan tadi
terkapar di tanah, tangan kanan memegang tangan kiri dan
tersentak mundur setombak lebih, mukanya yang pucat itu
berubah hijau, tampang yang memang jelek semakin buruk
lagi, keringat sebesar kacang tampak ber-ketes2 dijidatnya,
jelas dia menahan sakit luar biasa.
Sementara itu setan yang satu lagi jari2nya memegang
secomot kain jubah, kedua biji matanya jelilatan menyapu
pandang sekelilingnya. Demikian pula setan2 perempuan itu
pun berlompatan keempat penjuru seperti mencari apa2.
Yong-ji bersuara heran, tanyanya: "Apa yang terjadi ?"
Ling-Ji-ping tertawa katanya,: "Mencengkeram batu sampai
jari2 tangan patah."
"Mencengkeram batu" Lalu mana Hwesio gila?"
"Lihatlah siapa itu ?"
Yong-yong angkat kepala memandang kearah yang
dituding. Aneh, dibawah penerangan bulan, tampak Hwesio
gila sedang duduk ungkang2 diatas dahan pohon, mulutnya
terbuka lebar dengan mata memicing geli. Entah kapan tahu2
dia sudah sembunyi diatas pohon, hanya kepalanya saja yang
menongol keluar dari rimbunnya daun pohon, dari bawah jelas
tidak kelihatan, kebetulan Ling-Jing-ping dan Yong-yong jauh
puluhan tombak dari sini ternyata dapat menyaksikan dengan
jelas. Pada saat itulah Hwesio pemabukan yang menggeros
dipinggir batu besar mendadak berjingkrak kaget terus
594 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membalik duduk seolah olah baru sekarang dia teringat akan
keselamatan Hwesio gila, kontan dia menjerit sambil
meraung2: "Aduh Hoat-suteku sungguh mengerikan kematianmu." Begitu Hwesio pemabukan ber-kaok2, setan2 perempuan
itu segera berlompatan maju mengepung Hwesio pemabukan.
Demikian pula setan laki2 yang mencomot jubah Hwesio itu
melempar gombal ditangannya terus melompat ke sana,
melihat hanya Hwesio pemabokan yang dihadapi, segera dia
menyeringai seram. "Semula ingin kubereskan yang gila lebih
dulu, baru akan mengganyang yang mabuk, hehehe, siapa
kira, ternyata dia pandai main komedi."
Dengan muka meringis Hwesio pemabukan merangkak
berdiri, tanyanya dengan badan sempoyongan. "Apakah
Suteku sudah tercengkeram mati oleh kalian?"
"Apa bedanya kalau kau mati lebih dulu." jengek setan
laki2. Sekilas bola matanya mengerling, mendadak Hwesio
pemabukan, angkat langkah seribu, mulutnya berkaok. "Tidak
bisa. Aku hwesio gundul masih belum mau mati," tampak
langkahnya gentayangan mirip orang mabuk.
Sudah tentu setan laki2 tidak berpeluk tangan, sambil
menggentak keras seperti bayangan setan, dia mengudak
kencang, kipas besi ditangannya mengebas sekali kebatok
kepala si Hwesio yang gundul.
"Aduh, dingin sekali," teriak Hwesio pemabukan, tampak
tubuhnya bergidik sambil mengkeret, kakinya limbung tahu2
sudah membelok kearah lain.
Kebetulan disebelah kiri ada setan perempuan sedang
memekik seram sambil pentang jari2 tangannya yang berkuku
tajam dan panjang, seakan Hwesio pemabukan hendak
menubruk kedalam pelukannya, sekali mengebas dua jalur
angin dingin sekaligus menyampuk tiba pula dari kiri kanan.
595 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hwesio pemabukan menjerit pula, teriaknya: "Hweshio
gundul ini paling takut setan perempuan," begitu lengan baju
jubahnya di sendal turun naik, tahu2 tubuhnya sudah
membelok arah menerjang kejurusan lain.
Tubrukan setan perempuan disebelah kanan lebih cepat,
dibawah keremangan cahaya rembulan tampak bayangan
putih berkelebatan dan kelima jari2nya yang berkuku panjang
itu telah mencengkeram kearah Hwesto pemabukan.
Setan lakipun sudah menyusul tiba, kipas nya langsung
membelah batok Hwesio pemabukan, sementara kelima
jarinya mencengkram lambung. Kali ini boleh dikata Hwesio
pemabukan terancam bahaya dari berbagai arah, jelas dia
sukar mempertahankan diri dan takkan mampu meloloskan
diri, tampak langkahnya yang sempoyongan itu seperti hampir
ambruk saja entah bagaimana dia bergerak, hanya sekali
berkelebat tahu2 secara tepat tubuhnya sudah melesat
beberapa tombak jauhnya. Semula Y ong-yong menyaksikan dengan pandangan kabur,
menguatirkan keselamatan nya pula, tapi akhirnya matanya
terbeliak dan berkata heran. "Gerakan apakah itu" Kenapa
begitu hebat dan lucu?"
"Yong-yong, itulah gerak tubuh yang dinamakan Tian to
kian kun cui pat sian, gerakannya yang gila2an itu jelas tidak
lebih asor dari Hu-hun sin hoat yang kau pelajari."
Begitu lolos dari sergapan dua setan, tahu2 Hwesio
pemabukan telah ditubruk pula oleh tiga setan perempuan
yang lain, enam lengan baju mereka memang seperti
mengepung dan mencegat jalan larinya.
Cepat sekali, setan laki dan perempuan tadi pun telah
menubruk tiba pula, tampak bayangan putih berseliweran,
mendadak empat setan perempuan seperti bergandeng
tangan, sehingga kepungan dibuat semakin ketat dan
menyempit. Hwesio pemabukan dikepung dan dikurung
596 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan ber-putar2, pekik setan bersahutan, sehingga
bayangan bertambah seperti belasan banyaknya.
Sudah beberapa kali Hwesio pemabukan menerjang keluar,
namun tidak berhasil membobol kepungan, saking gugup
akhirnya dia ikut ber-putar2 dan ber-kaok2. "Hong sute,
celaka tiga belas, sekarang aku tak mampu lagi. Hayolah
tunjukkan kemujijatanmu. Kalau tidak Hwesio mabuk bisa
modar, lalu siapa kelak yang membacakan mantra bila kau
mampus?" Setan laki yang berada diluar kurungan mendadak
terloroh2 katanya: "Hwesio keparat, terang kau sudah
terkepung didalam Kiu-yu-kui-tin, jangan harap kau bisa
meloloskan dirimu." Baru saja habis bicara mendadak Hwesio pemabukan
menjerit pula sambil mengeluh." Aduh dinginnya." Tampak
langkahnya sempoyongan seperti kesandung tiba2 dia
tersungkur kedepan terus mendekam tidak bergerak lagi.
Saking kaget Yong-yong menjerit perlahan, katanya." Ping-
koko, lekas kita keluar."
"Jangan terburu nafsu Yong-yong," ujar Ling-Ji-ping kalem.
Setan laki2 ter-kial2 puas, katanya. "Kukira berapa sih
kemampuanmu kiranya juga begini saja, akhirnya tidak
mampu melawan Hoat kut ling ping ham tok, hanya sekejap
ini sudah roboh tak berkutik."
"Ping-koko," tanya Yong-yong, "apa yang dinamakan Hoat
kut ham ping" Apa kau tahu?"
"Itulah sejenis ilmu aneh yang lihay dari Yu-ling-kau,
pukulan angin dan tenaga yang dilancarkan orang2 Yu-ling-
kau semuanya mengeluarkan hawa dingin, sehingga kaki dan
tangan lawannya membeku dan tak mampu melawan lagi."
"Wah, lalu bagaimana?" kata Yong-yong kuatir.
597 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ling Ji-ping mandah tertawa saja, katanya "Kukira Hwesio
itu sedang mempermainkan mereka."
Dalam pada itu setan laki yang putus pergelangan
tangannyapun sudah memburu kemari. Setan laki yang lain
segera memberi pesan kepada empat setan perempuan:
"Duduki posisi kalian, biar aku periksa apakah Hwesio itu
betul2 terkena Ham-ping-ling-tok."
Keempat setan perempuan segera menghentikan gerakannya, masing2 berkelebat lalu menduduki satu sudut
sejauh satu tombak. Sambil menggerung gusar setan laki yang putus tulang
pergelangannya mengayun lengan kanannya, dari ujung
kelima jarinya seketika menyambar lima jalur hawa putih
menerjang ketubuh Hwesio pemabukan yang masih
mendekam ditanah. Jelas karena tangannya itu putus maka
dendam ini akan dia lampiaskan kepada Hwesio pemabukan.
Kelima jalur uap putih telah mengenai tubuh Hwesio
pemabukan, tampak tubuhnya bergeming sedikit lalu tak
bergerak pula. Maka setan laki yang putus pergelangan tangannya tertawa
dingin katanya : "Lotoa, aku yakin Hwesio ini sudah mampus,
sayang Hwesio gila tadi berhasil meloloskan diri."
Tapi setan laki yang lain tetap tidak berani bertindak
gegabah, cukup lama diawasinya Hwesio pemabukan yang
telah mendekam tidak bergerak itu, sahutnya kemudian :
"Nanti dulu, kedua Hwesio dugal ini terkenal licik, aku kuatir
dia sedang mempermainkan kita."
Setan yang putus tangannya menjengek hina, katanya:
"Memangnya dia tahan terkena Hoat kut ham ping jiau yang
kulancarkan tadi. Yakin jiwanya sudah melayang."
Sudah tentu Yong-yong semakin kuatir, katanya "Apa
betul" Ping-koko."
598 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mau tidak mau Ling-Ji-ping juga goyah keyakinannya, dia
sendiri pernah merasakan kelihayan Hoat kut ham ping jiau di
Thian-su tong malam itu, padahal dirinya sudah mengerahkan
Liok meh sin kang dan sempat berkelit pula, namun rasa
dingin sudah merasuk ketulang, hampir saja hawa dingin
beracun menyerang jantung. Tadi dia saksikan pula kelima
jalur uap putih serangan setan tangan putus mengenai tubuh
Hwesio pemabukan, apalagi serangan dilancarkan dengan
amarah berkobar, jelas kekuatannya luar biasa. Betapapun
tinggi ilmu Hwesio pemabukan, setelah terserang dengan telak
mana kuat dia bertahan"
Tapi dikala dia menoleh kearah sana pula diam2 hatinya
sudah lega dan mengerti apa yang bakal terjadi.
Setan laki yang pergelangannya putus menyobek jubahnya
bagian bawah untuk menggantung tangannya didepan dada,
memang lalu dengan menggereget serta jari2 tangan kanan
terkembang dia mendekat kearah Hwesio pemabukan. Jelas
dia teramat benci dan dendam meski tadi sudah berhasil
dengan serangan kelima jarinya, tapi karena pelajaran
pertama tadi, sedikit lena pergelangan tangan putus, maka
kali ini dia tidak berani gegabah lagi.
Setan laki itupun ikut maju, dua setan dengan empat biji
matanya menatap tajam tak berkesiap, bila Hwesio
pemabukan bergerak, tanpa ampun mereka akan menyerang
dengan jurus mematikan. Karena Yong-yong yang sembunyi dibelakang batu mulai
tegang pula, tanpa merasa dia menengadah memandang
kearah Hwesio gila yang tetap ungkang2 diatas pohon. Tak
kira begitu dia angkat kepala, kebetulan dilihatnya Hwesio
gila tengah menyeringai sambil melelet lidah kepadanya.
Kontan merah muka Yong-yong, lekas dia melengos dan
berbisik dipinggir telinga Ling-Ji-ping. "Ping koko, Hwesio gila
itu memang kurang ajar, dia berani menggodaku. Dia duduk di
atas sejak tadi, sudah melihat kami disini, mula aku masih
599 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kuatir tapi melihat dia tetap duduk ungkang2 tidak ambil
perhatian akan nasib temannya maka akupun yakin Hwesio
pemabukan tidak akan mengalami bahaya apa2."
Kini jarak kedua setan tinggal lima kaki lagi dibelakang
Hwesio pemabukan, kedua setan itu menghentikan langkahnya bersama, sekilas mereka saling pandang. Setan
yang tangannya putus tiba2 melangkah maju dua tindak,
tampak pakaiannya tersingkap, tiba2 dia ayun sebelah kakinya
menendang. Dikala pakaian setan tersingkap dan melayangkan kakinya,
mendadak Hwesio pemabukan yang mendekam ditanah
menegakkan tubuhnya. "Ser, ser," berbareng dua jalur rantai
putih melesat kearah kedua setan laki2. Dua jalur rantai putih
itu kelihatan sebesar ibu jari saja, namun daya luncurannya
ternyata mendesis keras. Jarak sedemikian dekat pula,
kejadian teramat mendadak, untung kedua setan laki sudah


Walet Emas Perak Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

siaga sebelumnya, telapak tangannya bergerak bersama,
berbareng menjejak kaki mencelat mundur. Diluar tahu
mereka kedua jalur rantai putih itu adalah panah arak, begitu
tertangkis kipas seketika buyar dan menciprat ke-mana2
menjadi butiran beratus banyak yang melesat kesegala
jurusan. Maka kedua setan itu menjerit bersama, tampak bayangan
mereka sungsang sumbel mencelat lebih jauh pula, jelas
mereka terluka oleh cipratan arak.
Empat setan perempuan yang menduduki posisi diempat
penjuru juga memekik bersama terus menubruk sambil
menarikan lengan baju mereka, hujan anak panah sekaligus
tersirap lenyap kedalam lengan baju mereka. Jelas kelihatan
Hwesio pemabukan bakal terkepung pula didalam barisan
setan mereka. Tapi terdengar Hwesio pemabukan bergelak,
langkahnya tetap sempoyongan, gentayangan kekiri mendadak tersaruk kekanan, hanya sekejab saja dia sudah
berkelebat dari kepungan keempat setan perempuan.
600 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bila keempat setan perempuan menubruk balik pula,
Hwesio pemabukan angkat buli2 besar ditangannya terus
menyapu mereka, maka menyeburlah hujan arak seperti
bintik2 bintang yang ber-kunang2 berhambur, sudah tentu
keempat setan perempuan menjerit kaget, seperti berlomba
saja mereka memekik sambil berlompatan menyingkir.
Hwesio pemabukan berdiri setengah membungkuk sambil
tertawa besar, serunya menggape keatas pohon."Hai, gila,
sudah saatnya kau turun."
Hwesio gila diatas pohon tertawa hahahihi sahutnya:
"Tidak, aku takut setan."
"Jangan takut, tak usah takut. Kan ada aku."
"Setan arak, apa mereka tidak akan menangkapku?"
Setan pemabukan bergelak tertawa, dengan tangan dia
tepuk buli2 seraya berkata. "Ada buli2 mestikaku ini, buat apa
kau takut?" "Tetap tidak mau, aku tidak pakai celana semua lantaran
gara2 kau pemabukan ini, aku kau tipu untuk menukar celana
dengan arak, sehingga aku malu berhadapan dengan orang."
Mendengar Hwesio gila tidak pakai celana lagi, karuan
panas dan merah muka Yong-yong, seketika dia berludah
sebal. Didengarnya Hwesio gila berkaok pula: "Setan arak,
tolonglah kau bantu aku, lemparkan jubah bututmu kepadaku,
supaya orang tidak berludah terhadapku."
Hwesio pemabukan ter-bahak2, pelan2 dia membalik dan
berkata kepada para setan yang berdiri beberapa tombak di
sana. "Kalian masih tidak kapok dan lekas pergi, bila si gila
turun kebawah, tanggung kalian akan mendapat hajaran
setimpal. Pulanglah dan tolong sampaikan kepada Im-siucay,
katakan aku Hwesio gundul ini yang mengatakan suatu ketika
aku pasti akan mencarinya."
601 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hwesio gila lantas gembar gembor diatas pohon. "Tidak,
jangan biarkan mereka pergi."
Sudah tentu para setan melengak, setan laki yang putus
pergelangan tangannya berteriak. "Kau kenal Kaucu kami?"
"Kenal, kenal." ujar Hwesio arak, "Justeru karena itu, maka
malam ini sengaja aku mengampuni jiwa kalian."
Kembali Hwesio gila ber-kaok2 diatas pohon: "Setan arak.
Apa benar kau hendak membiarkan mereka pergi?"
"Gila, memangnya kau tidak rikuh menghajat anak buah
Im-siucay ?" "Salah mereka, kenapa semalam suntuk mengejar aku."
"Bercuit lagi, biar kulucuti sekalian jubah yang butut itu,
coba apa kau berani turun dari pohon?" demikian ancam
Hwesio arak. Sudah tentu Hwesio gila jadi gugup, teriaknya: "Baiklah,
terserah kepadamu saja."
Maka Hwesio arak lantas menoleh ke sana pula, katanya.
"Hwesio ada pesan beberapa patah kata tolong sampaikan
kepada Im-siucay. Janganlah terlalu kemaruk harta dan diburu
emosi, segala sesuatu didunia ini hanya berdasarkan jodoh,
tidak boleh dipaksa."
Semula kedua setan laki sudah nekad mau adu jiwa, tetapi
mendengar kedua Hwesio ini kenal Kaucu mereka, maka
diduga dulu mereka adalah teman baik, maka segera mereka
pergi dari situ. Yong-yong berkata : "Ping-koko, kau bilang kedua Hwesio
ini orang baik?" "Cui-tian-ji-ceng diagulkan sebagai kaum pendekar di
Bulim, yakin mereka adalah orang baik."
602 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Memangnya kau tak dengar, dia kenal baik dengan Yu-ling
kaucu?" "Mungkin dulu mereka teman baik, apa kau tidak dengar
dia menasehatinya." "Yu-ling Kaucu kiranya seorang Siaucay juga pandai
Kungfu?" "Kenapa tidak boleh pandai Kungfu" Tidak sedikit kaum
persilatan yang punya ilmu sastra juga."
"Kau tahu riwayat hidupnya?"
"Tidak tahu, Yong-yong."
"Aku si Hwesio ini tahu. Kenapa kau tidak tanya padaku?"
Karuan Ling-Ji-ping berdua kaget, waktu menoleh ternyata
Cui-tian-ji-ceng dari Gobi ini sudah berdiri didepan batu
tempat mereka sembunyi, Hwesio gila sudah ganti
mengenakan jubah Hwesio pemabukan.
Sambil menarik Yong-yong, Ling Ji-ping berdiri, katanya
sambil menjura: "Cayhe Ling-Ji-ping sungguh senang dapat
berkenalan dengan Taysu berdua."
"Hahaha, kami ini dua Hwesio busuk, tidak bisa mantra tak
pernah sembahyang, mana berani disebut "Taysu" segala,
kalau saudara Ling sudah berteman dengan kami, boleh kau
tetap panggil kami setan arak dan panggil dia si gila, kami
tetap memangilmu Lote, bagaimana ?"
Tahu bahwa kedua Hwesio ini orang aneh yang
berkepandaian tinggi, berjiwa nyentrik lagi, maka dia tidak
berkukuh pendapat, katanya: "Baiklah Cayhe menerima
perintah, mau tanya kenapa kalian bisa datang kemari."
"Mencari kau." ujar Hwesio arak.
"Mencari aku?" Ling Ji-ping merasa heran.
"Ya, marilah duduk, jangan bicara dengan berdiri saja."
603 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Si-gila menyeringai lucu kepada Y ong-yong katanya." Nona
cilik, apa kau baik?"
Merah muka Yong-yong, dia hanya melerok saja tanpa
bersuara, agaknya dia masih jengkel dan gregeten pada
Hwesio brutal ini. Si gila malah tertawa gelak2, katanya. "Jangan marah, tak
usah jengkel, memang demikianlah watak aku si Hwesio,
hahaha......." "Gila," semprot Hwesio arak." jangan dugal saja, mari
bicarakan urusan penting."
"Setan arak, ada soal apa boleh kau bicarakan sendiri, aku
mau tidur saja." langsung dia menjatuhkan diri lekas sekali dia
sudah menggeros. Hwesio arak tertawa gelak2, dia tidak hiraukan temannya,
katanya kepada Ling-Ji-ping." Lote, silahkan duduk."
Ling-Ji-ping dan Yong-yong lantas duduk ditanah
berumput. Sekilas Hwesio arak melirik kearah Yong-yong, sikapnya
mendadak serius, katanya." Lote, tahukah kau telah terjadi
suatu peristiwa besar?"
Melihat sikap orang, Ling-Ji-ping duga urusan pasti luar
biasa, maka dia tanya. "Terjadi peristiwa besar apa?"
Hwesio arak menghela napas, katanya: "Seorang korban
tergantung pula diatas maklumat kematian."
Bergetar hati Ling-Ji-ping, matanya bercahaya menatap
wajah Hwesio arak. Hwesio ini jauh2 mencari dirinya teramat
penting, kini didengarnya seorang korban tergantung pula
diatas maklumat kematian, secara langsung, dia lantas
teringat pada apa yang diucapkan Kui-tiap-sin, bahwa sudah
ada delapan jago kosen yang dulu pernah mengeroyoknya
telah dibunuhnya, yang masih hidup tinggal gurunya yang
604 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berbudi Te sat sin Thong Bu-kong dan It kiam king hun Hoan
Bu-hwi, mungkin..... Sesaat lamanya dia jadi melongo tak bisa
bicara. Melihat Ling-Ji-ping melongo seperti orang linglung, lekas
Yong-ji tarik lengannya, serunya kuatir: "Ping-koko, kenapa
kau?" Ling-Ji-ping seperti tidak merasa apa2, sepasang matanya
gemerlap memancingkan cahaya beribawa, wajah Hwesio
arak ditatapnya lekat2. Hwesio arak membuka tutup buli2nya serta meneguknya
sekali, katanya kemudian tertawa bingar sambil menyeka
mulut: "Lote, kenapa sih kau ini?"
Tegang perasaan Ling-Ji-ping, tanyanya gugup. "Siapakah
korban yang digantung di atas maklumat kematian?"
Hwesio arak meliriknya, "Yang jelas bukan kau, juga bukan
aku si gundul ini, kenapa gugup?"
"Lalu" Apakah si korban ada hubungannya dengan aku?"
"Kalau tiada hubungan buat apa aku kemari mencari kau?"
Melonjak pula jantung Ling-Ji-ping, sorot matanya tajam,
keringat tampak berketes di jidatnya, tanyanya keras. "Lekas
katakan Taysu, siapakah dia?"
Kalau Ji-ping gelisah setengah mati, sikap Hwesio arak
justru adem ayem, pelan2 dia menenggak pula tiga teguk
araknya, baru menoleh kearah Ling-Ji-ping dan tanya kalem.
"Kau ingin tahu?"
"Bukankah Taysu bilang ada sangkut pautnya dengan
Cayhe?" Hwesio arak menepekur seperti memikirkan sesuatu,
kebetulan dia menghembuskan napas panjang, bau arak
kebetulan tepat menyembur kearah Yong-ji.
605 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lekas Yong-ji melengos sambil mengerut kening, cepat dia
dekap hidung dan mulutnya dengan sapu tangan, batinnya,
"Hwesio ini menyebalkan, satu pertanyaan kenapa harus
diputar kayun sampai Ping-koko gelisah begitu rupa?" Maka
dia menyeletak, "Siapakah dia sebenarnya" Kenapa tidak lekas
jelaskan?" Maka Hwesio arak bergelak tawa sambil berkata. "Te-sat-
sin-Thong-Bu-kong." Bagai disambar geledek kepala Ling-Ji-ping mendengar
perkataan ini, seketika dia berjingkrak berdiri dengan mata
merah berapi dan gigi gemertak, serunya: "Apa betul?"
"Aku ini memang orang beribadah yang tidak mematuhi
aturan, tapi selamanya tidak pernah membual," ucap Hwesio
arak. Gemetar sekujur badan Ling-Ji-ping, kaki menjadi lemas
dan hampir tak kuat dia berdiri lagi. Maklum, Ling-Ji-ping
adalah anak sebatangkara, sejak kecil diasuh, dididik dan
dibesarkan oleh Te-sat-sin-Thong-Bu-kong, diajari ilmu silat
pula, lahirnya saja hubungan mereka sebagai guru dan murid,
hakimnya tak ubahnya seperti ayah dan anak.
Watak Ling-Ji-ping memang dingin kaku, mengembara di
Kangouw selalu bertangan gagah tiada musuh yang pernah
diampuni, maka ia dijuluki Tok-hu, dipanggil Cui-hun-jiu pula.
Soalnya sejak kecil dia tidak pernah mengecap kebahagiaan
rumah tangga, tak pernah mendapat cinta ayah bunda, tidak
pernah merasakan kebahagiaan keluarga. Betapapun Te-sat-
sin adalah laki2, meski dia dididik secara keras, tekun dan
bersiplin keras, apalagi waktu itu Te-sat-sin Thong Bu-kong
termasuk salah satu dari sepuluh jago top di T ion goan, maka
dia sering meninggalkan tempat kediamannya, entah tiga
bulan atau setahun, sehingga Ling-Ji-ping lebih banyak hidup
seorang diri ditempat pengasingan gurunya. Dia tumbuh
dewasa dalam suasana kesepian, adalah logis kalau jiwanya
nyentrik, tapi terhadap Te-sat-sin dia menghormati dan segan,
606 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
guru dipandangnya seperti orang tua sendiri. Kini mendengar
berita dukanya, betapi hatinya takkan hancur dan luluh.
Lekas Yong ji berdiri memapahnya, katanya: "Ping-koko,
kenapa kau?" Mendadak Ling-Ji-ping mendongak dan pecahlah gelak
tawanya yang menggiriskan, nada tawanya sedih memilukan.
Mendadak dia menggentak lengan kanan, karena tidak
menduga Yong-ji terpental setombak lebih seraya menjerit
kaget, untung dia pernah meyakinkan Hwi-sik-loh ing-sin-hoat,
begitu mengembangkan kedua tangan, tubuhnya terapung
datar, secara lincah dia menguasai diri serta melayang turun
Bentrok Rimba Persilatan 7 Golok Halilintar Karya Khu Lung Perguruan Sejati 10
^