Pencarian

Putera Sang Naga Langit 4

Kisah Flarion Putera Sang Naga Langit Karya Junaidi Halim Bagian 4


Pertama, WolfGod, The Master. Makhluk ini adalah pemimpin besar atau bisa disebut sebagai ketua dari seluruh Bangsa Manusia Serigala. Ia memiliki kemampuan untuk memanggil kekuatan bulan dan menjadikan tubuhnya dapat memantulkan sihir maupun senjata apapun. Kekuatannya menjadi ratusan kali lipat saat bulan purnama. Yang paling mengerikan dari Manusia Serigala ini adalah gigitannya yang beracun. Mangsa yang terkena racun itu akan berubah menjadi manusia serigala dalam waktu beberapa hari setelah racun itu mencapai jantung.
Kedua, WolfLady, The Mother. The Mother adalah julukan yang tepat diberikan karena Makhluk ini dapat mengeluarkan ribuan serigala dari dalam mulutnya. Jumlah serigala yang dapat dikeluarkan adalah sejumlah korban yang telah dibunuhnya. Oleh karena itu WolfLady akan semakin bertambah kuat setiap kali membunuh lawan.
Ketiga, WolfHowl, The Howler. Dinamakan WolfHowl karena semenjak kecil memiliki kelebihan pada lolongan nya yang mematikan. Lolongan The Howler mengandung kekuatan sihir yang menyebabkan kesakitan bahkan kematian bagi setiap lawannya.
Keempat, WolfHaunt, The Cerberus. Makhluk ini tewas dalam pertarungan melawan Flarion. Memiliki kemampuan membelah diri menjadi 3 dan tidak dapat mati kecuali ketiga dirinya dibunuh secara bersamaan.
Kelima, WolfHunt, The Triple Lycan. Makhluk ini dapat menyamar menjadi 3 manusia kembar dan jika dipersatukan akan menjadi serigala raksasa dengan 6 lengan, 6 kaki dan 3 kepala.
Keenam, WolfSpirit, The Ghost. Manusia Serigala ini konon dapat membuat ilusi yang mengacaukan serangan lawan bahkan dapat membuat lawannya meninggal dalam keadaan mimpi buruk. WolfSpirit sangat suka memakai jurusnya untuk memikat anak kecil dan menyantapnya untuk menambah kekuatan jurusnya.
Itulah ke-6 Jenderal yang memimpin Pasukan Bangsa Serigala sebagaimana yang diceritakan WolfHunt kepada Fleric. Ia juga menambahkan beberapa informasi tambahan mengenai beberapa Troll gunung yang berhasil dibujuk untuk menjadi Pasukan Kegelapan namun kebanyakan Troll adalah makhluk besar yang tidak berotak sehingga diragukan kesetiaannya. Mereka hanya dapat dijadikan pembawa beban dan senjata berat seperti layaknya seekor kuda.
Namun yang paling ditakuti adalah keberadaan Para Wizard yang dipimpin Zork. Wizard kini memang tidak lagi dianggap sebuah bangsa karena jumlahnya yang semakin sedikit tetapi ilmu hitamnya sangat kuat dan mematikan. Seorang Zork sudah cukup untuk mengacaukan seribu pasukan manusia dengan mantera sihirnya.
WolfHunt pun berhenti berlari. Ia menyembunyikan dirinya di balik semak ? semak belukar hutan yang lebat. Ia bermaksud sembunyi dan beristirahat sejenak. Namun tak lama kemudian tubuh WolfHunt mulai gemetar dengan hebat. Ia merasakan arit Sang Dewa Kematian sudah ada di depan matanya. Suara desis mantera terdengar. Dari dalam kegelapan hutan muncul sebuah lambang ?mata emas? yang menghantam WolfHunt. Jeritan WolfHunt pun terdengar kencang. Kemudian kembali hening. WolfHunt tewas dengan tubuh tercabik ? cabik dan semua tulangnya patah dengan tidak wajar. Itulah akhir dari WolfHunt, The Triple Lycan.
Bab 62. Serangan Balasan Bangsa Peri
Hujan turun dengan derasnya. Malam begitu gelap tanpa bulan. Hanya cahaya obor yang menerangi barisan tempur Prajurit Peri yang terus melangkah maju di bawah komando langsung Raja mereka, Fleric dengan pedang rembulannya yang bersinar dingin. Flarion berjalan di tepi kanan pasukan sementara Gnorr berjalan di tepi kiri pasukan. Mereka berencana akan melakukan serangan kilat sebelum pagi tiba karena Pasukan Serangga tidak dapat bertarung setelah matahari terbit. Gerakan barisan itu berhenti tiba ? tiba. Camp Tempur Pasukan Kegelapan sudah dekat di depan mata mereka.
?Semoga mereka tidak terlambat datang,? bisik Fleric kepada Flarion yang mendekat dengan langkah ringan seperti angin, tanpa suara. Fleric menganggukkan kepalanya. Flarion dapat melihat kegelisahan di wajah Fleric karena pertempuran ini adalah pertempuran penentuan nasib Bangsa Peri. Ribuan Peri Hutan maupun Peri Langit berbaris di kegelapan malam untuk menyosong pertempuran besar. Jumlah inilah yang tersisa dari Pertempuran WhiteStone yang telah mengorbankan ribuan Peri yang gagah berani. Jika pertempuran malam ini mereka kembali kalah maka Bangsa Peri dapat dipastikan mendekati kemusnahan. Yang tersisa di persembunyian bawah tanah Bangsa Serangga hanyalah wanita dan anak ? anak. Dalam zaman yang kejam ini, Bangsa yang tidak memiliki perlindungan akan mudah dihancurkan bangsa lain. Fleric sebagai Raja Peri mempertaruhkan kelangsungan hidup bangsanya dalam pertempuran ini. Kegentaran memenuhi hatinya.
Waktunya telah tiba. Fleric tidak dapat menunggu lagi. Menyerang sekarang atau tidak sama sekali. Maka aba ? aba pun diayunkan oleh tangan Fleric. Ribuan Peri membalas aba ? aba itu dengan meluncurkan ribuan panah api ke atas Camp Pasukan Kegelapan. Malam berubah menjadi terang benderang. Kesunyian telah pecah oleh teriakan amarah dan kematian. Pasukan Kegelapan yang tidak waspada menjadi kacau balau berusaha memadamkan api yang tiba ? tiba saja menyelimuti mereka. Pasukan Peri tidak berhenti dengan satu serangan. Anak panah terus diluncurkan tanpa henti. Namun tak lama kemudian, Pasukan Kegelapan mulai menyusun formasi tempur dan Para Jenderalnya keluar untuk menghentikan kekacauan dalam barisan pertahanan mereka. Pasukan Kegelapan yang jumlahnya mencapai 3 kali lipat Pasukan Peri segera bersiap untuk membalas serangan.
Mistyx menyerang terlebih dahulu dengan menyemburkan kabut beracun sehingga menyulitkan Para Peri untuk menembakkan anak panah. Sementara dari balik kabut Pasukan Kegelapan membalas menembakkan anak panah ke arah Pasukan Peri. Pasukan Peri yang berada di depan barisan segera melindungi dengan perisai besar namun beberapa Peri tetap tewas oleh anak - anak panah yang berhasil melewati perisai. Lalu derap langkah Pasukan Kegelapan terdengar begitu keras semakin mendekat. Sepertinya mereka berusaha melakukan pertempuran jarak dekat yang lebih menguntungkan bagi mereka.
Pasukan Peri melangkah mundur dan terus mundur untuk membuat jarak tembak juga menghindari pertempuran jarak dekat. Para Peri lebih menguasai teknik memanah dibanding bangsa manapun di dunia. Oleh karena itu sebisa mungkin mereka bergantung pada kelebihan ini. Tapi Pasukan Kegelapan bergerak cepat dan maju dalam formasi rapat sementara Mistyx yang ditunggangi pemanah hitam Bangsa Goblin, Brakar terus menyebarkan teror dari atas. Mistyx berterbangan di langit kelam sambil menyemburkan kabut beracun sementara Brakar yang menungganginya memanahi Para Peri yang memakai perisai dari atas. Pasukan Peri menjadi sulit untuk dapat bertahan karena harus melindungi diri dari serangan dua arah, dari atas dan depan.
Gnorr segera mengambil tindakan dengan melemparkan Kapak Terbangnya ke arah Mistyx tetapi Sang Naga tersebut dengan mudah menghindar dengan terbang lebih tinggi lagi. Tapi sesosok tubuh berkelebat dari atas pohon, melompat dan menginjak Kapak terbang Gnorr. Flarion dengan kelincahan yang luar biasa menjadikan Kapak Gnorr sebagai pijakan untuk dapat menyamai ketinggian terbang Mistyx. ?Iron Fist!? Teriak Flarion sambil mengayunkan tinju dengan segenap kekuatannya. Mystix yang tidak mengira akan serangan kejutan itu tidak sempat menghindar. Wajahnya ditinju dengan telak oleh tinju cahaya Flarion dan seketika itu juga ia kehilangan keseimbangan kemudian melayang jatuh. Namun ekornya segera membelit Flarion dan membawanya ikut jatuh menuju sebuah jurang yang menganga. Brakar yang melihat situasi buruk segera melompat ke bawah dan jatuh di antara pepohonan. Fleric segera menuju ke arah Brakar untuk menghabisinya.
Brakar yang terluka berat di kakinya sama sekali tidak berdaya ketika melihat Fleric datang sambil menghunus Pedang Rembulannya. Fleric berjalan pelan dengan waspada sambil mengayunkan pedang untuk memenggal leher Brakar. Tetapi Brakar hanya berpura ? pura pasrah dan lemah. Tanpa terduga ia mengambil sebilah pisau dan menusuk Fleric. Namun pisau itu hanya menembus udara kosong. Bayangan! Brakar menjadi begitu panik ketika mengetahui kelicikannya digagalkan oleh jurus bayangan Fleric. Ia segera mengambil busur dan anak panahnya. Dari balik sebuah pohon muncullah Fleric. Bukan hanya satu tetapi belasan Fleric yang berlari bersamaan ke arah Brakar. Brakar segera meluncurkan 5 anak panah sekaligus namun semuanya hanya menembus bayangan dan sebelum ia sempat menembak untuk kedua kalinya, pedang rembulan telah menembus tubuhnya.
Fleric segera menyarungkan pedangnya dan bergegas kembali ke arah pasukannya. Namun teriakan panik Pasukan Kegelapan membuat wajah Fleric ceria. ?Mereka telah datang!? Seru Fleric sambil tersenyum. Yang dimaksud Fleric tentu saja Pasukan Serangga. Ia melihat perangkap yang dipasangnya telah berhasil. Pasukan Peri terus mundur dan membawa Pasukan Kegelapan menuju padang rumput di dekat Pegunungan WhiteStone. Di padang rumput itulah Ribuan Pasukan Serangga bersembunyi di dalam tanah. Ketika Pasukan Kegelapan menginjak tanah tersebut maka Pasukan Serangga segera menyerang dengan menarik mereka ke dalam tanah. Siapa yang dapat mengalahkan Pasukan Serangga di liangnya sendiri" Maka tanpa usaha keras Pasukan Serangga dapat dengan mudah menghabisi seluruh Pasukan Kegelapan yang terjebak masuk ke dalam tanah. Sisa ? sisa Pasukan Kegelapan hanya mencapai 5% yang berhasil menghindari jebakan namun nasib mereka pun tidak lebih baik. Pasukan Peri yang mengambil langkah mundur segera membentuk formasi melingkar dan mengurung mereka. Anak panah peri segera menghabisi nyawa mereka semua. Malam itu tak satu pun Pasukan Kegelapan yang dibiarkan hidup.
Bab 63. Bangkitnya Putera Sang Naga Langit
Sang Naga jatuh dengan bunyi dentuman keras seperti sebongkah meteor besar menghantam bumi. Namun ia masih dapat bangkit walau kulitnya yang sekeras baja itu penuh dengan luka. Mistyx memandang lawannya dengan mata penuh kebencian. Flarion yang dilindungi oleh Faith Armor tetap merasakan tubuhnya sakit luar biasa. Tanpa Faith Armor sudah pasti tubuh manusia manapun akan hancur berkeping ? keping setelah jatuh seperti ini. Flarion berusaha untuk bangkit dengan tegak. Ia berusaha menyembunyikan rasa sakit dan takutnya di hadapan Mistyx, The Fog Terror.
Geraman besar pun memulai pertarungan hidup dan mati kedua makhluk ini. Mistyx menyerang lebih dahulu dahulu dengan menyemburkan kabut beracun ke wajah Flarion. Flarion segera merasa tercekik dan mengeluarkan Phoenix Flare dari tangan kanannya. Api sepanas neraka memaksa Mistyx untuk mundur dan menjauh. Flarion mengambil kesempatan untuk bernafas dan mengumpulkan kekuatan. Sedetik kemudian Flarion sudah melompati api dan menerjang Mistyx dengan tinjunya secara beruntun. Iron Fist menghajar dengan kecepatan cahaya ke sekujur tubuh Mistyx dan membuat Sang Naga terdorong keras menghantam dinding jurang. Batu ? batu besar pun berjatuhan menimpa Sang Naga. Tapi belum sempat Flarion memulihkan tenaga, Mistyx sudah keluar dari timbunan batu dan balas menyerang Flarion dengan cakarnya yang tajam.
Kini Flarion yang terlempar ke udara dan jatuh menghantam batu ? batu besar di belakangnya. Tubuhnya terasa perih terutama di bagian dada yang terkena serangan cakar Mistyx. Melihat lawannya tidak berdaya, Mistyx segera menyerang kembali. Namun saat Mistyx melayang ke angkasa, tiba ? tiba tanah di bawahnya bergemuruh hebat dan seekor kelabang besar muncul dari dalamnya. Kelabang itu nampak sangat gusar akibat keributan yang ditimbulkan oleh pertarungan keduanya. Ia segera menyemburkan bisa beracun dari mulutnya ke arah Mistyx. Mistyx, The Fog Terror langsung roboh begitu terkena bisa kelabang yang ukurannya 3 kali lipat ukuran tubuhnya. Walau kulit naga keras bagai baja namun bisa kelabang itu sangat ganas dan mampu meresap masuk lewat pori ? pori apalagi Mistyx telah terluka sebelumnya akibat jatuh saat bertarung melawan Flarion. Luka ? luka di tubuhnya semakin memudahkan racun untuk masuk dan bereaksi.
Flarion terkejut setengah mati melihat makhluk mengerikan yang muncul di hadapannya. Jika dilihat dari ukurannya yang sungguh besar, maka dapat diperkirakan kelabang itu telah berumur ribuan atau mungkin jutaan tahun. Tentu saja, racun yang dihasilkan oleh makhluk ini juga sangat mematikan. Mistyx yang mempunyai kulit tebal saja langsung roboh dan tak berdaya. Mulut Mistyx mulai mengeluarkan busa tanda bahwa ia telah keracunan sangat hebat. Kelabang itu pun mulai mendekati Mistyx yang pingsan dan mulai menggulungnya. Seperti riwayat Mistyx akan segera berakhir.
?Phoenix Flare!? Flarion berseru dan api segera menyembur dari tangannya. Api yang panas mengejutkan kelabang itu dan memaksanya untuk menjauhi Mistyx. Sang Kelabang menjadi semakin marah dan kedua mata kecilnya memandang Flarion dengan tajam. Ia pun menyemburkan racun. Flarion segera mengayunkan tinju cahayanya dengan harapan dapat mengeliminasi serangan racun kelabang. Tetapi yang terjadi tidak seperti yang diharapkan. Cahaya tidak dapat menghentikan laju racun untuk menyiram seluruh tubuh Flarion dengan telak. Untunglah Faith Armor dapat mengurangi efek racun itu sehingga Flarion tidak langsung meleleh seperti hal nya batu ? batu besar di sekitarnya. Sebelum racun itu sempat masuk ke dalam pori ? pori, Flarion segera membakar tubuhnya sendiri dengan Phoenix Flarenya. Memang Api dapat menghilangkan racun tetapi energi yang dikeluarkan juga sangat banyak. Flarion langsung merasa lelah yang luar biasa setelah melakukan hal itu.
Kelabang yang melihat mangsanya tidak berhasil dikalahkan dengan racun kembali menyerang dengan taring dan mulutnya. Karena ukuran tubuh Flarion yang jauh lebih kecil, Sang Kelabang bermaksud untuk langsung menelannya bulat ? bulat. Tetapi ternyata itu adalah pilihan yang salah. Flarion segera melompat ke atas kepala Sang Kelabang dan segera berlari menyusuri tubuhnya dari kepala menuju ekornya. Flarion bergerak begitu lincah seperti halnya seekor semut berlari di tubuh seekor gajah. Hal ini membuat Sang Kelabang menjadi sulit untuk mengetahui keberadaan sang lawan yang kecil dan lincah apalagi untuk menyerangnya.
Flarion mengambil kesempatan baik itu untuk melompat ke sela ? sela dinding dan bersembunyi di sana. Sang Kelabang pun kehilangan mangsanya yang kecil namun ia bergerak kembali menuju mangsanya yang lebih besar yaitu Mistyx yang masih tak bisa bergerak. Ia mulai mengarahkan sungutnya ke arah leher Sang Naga. Flarion melihat semua itu dengan gelisah walau ia tahu benar Mistyx adalah musuhnya namun jika melihatnya harus mati dengan cara seperti ini sungguh menyedihkan. Maka Flarion pun nekat untuk membela musuhnya itu. Ia maju dan langsung memeluk Mistyx. Secara otomatis Faith Armor langsung bersinar terang dan membentuk perisai yang membentengi mereka berdua. Sengatan Sang Kelabang seperti membentur dinding baja. Sengatan tidak berhasil maka racun pun kembali disemburkan. Faith Armor terus bertahan namun cahayanya mulai redup dan saat itulah Mistyx tersadar. Ia menyadari apa yang sedang terjadi dan hatinya hancur bukan main karena harus melihat musuhnya sedang mempertaruhkan nyawa untuk melindunginya. Suatu ingatan akan masa lampau membuat darahnya berdesir hebat.
Entah bagaimana, tiba ? tiba Mistyx meraung hebat. Tubuhnya yang hitam dan mengerikan tiba ? tiba merekah. Cahaya kuning keemasan memancar dari dalam tubuhnya. Cahaya yang bahkan jauh lebih kuat dari cahaya Faith Armor. Cahaya yang hanya pernah dilihat dan dirasakan oleh makhluk ? makhluk di zaman ? zaman kuno. Cahaya Sang Naga Langit. Mistyx yang merupakan anak kandung dari Agair, Sang Naga Langit sendiri memancarkan kekuatan sang ayah yang terpendam. Sang Kelabang langsung menciut ketika melihat mangsanya yang sudah hampir mati tiba ?tiba bangkit menjadi seekor Naga yang legendaris dengan kekuatan mengerikan. Flarion yang kehabisan tenaga langsung roboh dan pingsan. Mistyx menggeser tubuh Flarion dengan hati ? hati ke samping sebelum memandang kepada Kelabang yang gemetar ketakutan.
Mistyx segera membentangkan sayapnya dan mengayunkan kuat ? kuat. Angin badai pun terjadi dan langsung mencabik ? cabik tubuh Sang Kelabang. Sia ? sia saja Sang Kelabang berusaha bertahan maka ia pun memberanikan diri untuk balas menyerang dengan taring dan racunnya. Tapi semuanya itu tidak lagi berguna di hadapan Mistyx yang ?baru? ini. Racun bahkan tidak dapat menyentuh kulitnya karena terhalang oleh cahaya yang tebal. Sengatan taring Kelabang pun patah dan hancur berkeping ? keping seperti sedang menggigit baja berlapis emas seratus lapis tebalnya. Dan angin badai pun segera memotong ? motong tubuh Sang Kelabang menjadi ribuan keping dan menerbangkannya ke mana ? mana.
Mistyx terengah ? engah setelah pertarungan itu. Cahaya di tubuhnya pun padam kembali. Ia kembali menjadi Mistyx yang hitam dan buruk rupa. Ia melihat ke arah Flarion sebentar sebelum akhirnya Mistyx, The Fog Terror pun roboh karena kehabisan tenaga.
Bab 64. Dosa dan Cinta Sang Ayah
Mistyx terbangun dan menemukan tubuhnya telah diobati seadanya. Ia melihat Flarion tengah sibuk membubuhkan obat di tubuhnya yang terluka. Ia menggeram ringan dan berusaha bergerak sedikit.
?Jangan terlalu banyak bergerak!? Seru Flarion,? Beberapa tulang rusukmu retak akibat jatuh dan kau keracunan hebat. Jika kau banyak bergerak maka nyawamu akan segera berakhir.?
?Mengapa kau melakukan ini kpada musuhmu, Flarion"? Tanya Mistyx,? Kenapa ada manusia yang berbeda sepertimu di dunia ini" Mengapa kau tidak langsung menghabisi aku dan setidaknya membiarkan aku dihabisi oleh binatang itu"?
?Entahlah,? Flarion menjawab sambil tersenyum kepada Mistyx,? Aku juga tidak tahu. Tapi rasanya tidak benar jika aku membiarkan kau menjadi mangsa dan mati dengan begitu mengenaskan. Jika kau memang harus mati maka sudah selayaknya kau mati dalam pertarungan seperti seorang ksatria bukan sebagai makanan. Lagipula pada akhirnya kau yang menyelamatkan kita berdua, bukan" Syukurlah pada saat kita bertarung kau tidak berubah seperti tadi.?
Mistyx tertawa. ?Namun ingat! Kita masih ada pertarungan yang harus diselesaikan. Setelah sembuh, aku akan mengalahkanmu dengan kekuatanku itu,? Kata Mistyx sambil tersenyum. Hatinya terasa bahagia. Sesuatu yang sudah lama tidak dirasakan olehnya. Suatu perasaan bahwa ia dicintai, dihargai dan diperhatikan. Ia melihat Flarion dengan pandangan suram,? Flarion, seperti apakah ayahmu"?
Flarion terkejut mendengar pertanyaan Mistyx. Ia menunduk sedih,? Aku tidak pernah tahu siapa ayahku. Sejak kecil aku telah yatim piatu dan dibesarkan seorang pengemis. Hidup sebagai pencuri hingga nasib mempertemukan aku dengan seorang nyonya muda yang baik hati dan menunjukkan apa itu cinta. Itulah sebabnya mengapa saat ini aku berjuang mati ? matian untuk melindungi setiap orang yang aku cintai dan dunia ini dengan melawan Pasukan Kegelapan.?
Mistyx pun menunduk sedih. ?Nasibku juga sama. Ayahku adalah Agair, Sang Naga langit. Satu dari lima Naga Penguasa Unsur dan merupakan Naga yang paling kuat. Namun sungguh disayangkan aku terlahir cacat dan buruk rupa sehingga ayahku demi mempertahankan kehormatannya, membuang aku begitu saja. Demi membalas dendam atas sakit hati ini, aku bergabung dengan Lord of Darkness dan berhasil membunuh ayahku. Seandainya saja ayahku mencintai aku sedikit saja mungkin kami dapat hidup lebih bahagia.?
?Mistyx, apakah kau benar ? benar telah membunuh Sang Naga Langit" Bukankah Agair adalah Naga yang paling perkasa" Konon Kekuatannya sangat besar sehingga hanya Holy Light dan Lord of Darkness sendiri yang dapat mengalahkannya. Jika memang kau dapat mengalahkan dia maka kekuatanmu sungguh luar biasa,? Kata Flarion tercengang.
Namun kata ? kata Flarion bagai pedang yang menusuk hati Mistyx. Ia tidak pernah memikirkan peristiwa itu sebelumnya. Dendam yang terbalaskan tidak dapat menghilangkan benci di hatinya. Mistyx telah menutup hati nya terhadap peristiwa itu. Namun kata ? kata Flarion kembali membuka semua ingatannya akan sebuah kebenaran. Kebenaran yang tidak pernah ia mau akui bahwa Agair, Sang ayah mencintai dirinya. Ingatan yang mengerikan menghunjam hati Mistyx.
Zaman Ancient War. Mistyx harus berhadapan dengan ayahnya sendiri dalam pertarungan hidup dan mati. Mistyx bersumpah pada hari itu, salah satu di antara mereka harus ada yang mati. Maka ia pun menyerang tanpa belas kasihan. Semburan kabut beracun, cakar dan taring Mistyx terus menghujam ke arah Agair, Sang Naga Langit. Tetapi kekuatan mereka yang tercipta memang berbeda jauh. Agair adalah Naga terkuat yang sempurna sementara Mistyx hanyalah naga muda yang cacat. Kemampuan Mistyx sama sekali jauh di bawah Agair. Jangan kan membunuh sang Naga Langit, mendekatinya saja Mistyx sama sekali tidak bisa. Hingga akhirnya ia sendiri kehabisan tenaga dan terluka berat akibat usahanya mendekati Sang naga Langit yang memiliki kepak sayap sekuat angin topan. Mistyx pun jatuh ke bawah.
Walau Agair sendiri yang telah membuang Mistyx karena rasa malu tetapi di dalam hati ia mencintai anaknya tersebut. Melihat Mistyx jatuh mebangkitkan rasa cintanya yang paling dalam. Maka ia pun mengejar sang anak dan memberikan energi kepadanya untuk segera pulih dan dapat kembali terbang. Mistyx pun bersinar terang dan segera pulih, tersadar dari pingsannya. Namun sungguh celaka. Tanpa menyadari bahwa Sang ayah tengah berusaha menyelamatkan dirinya, Mistyx malah menyangka dirinya tengah diserang. Ia pun memakai seluruh tenaga yang diberikan Sang Naga Langit untuk menyerang kembali. Sang Naga Langit pun terluka berat namun ia tetap mentransfer seluruh energi yang tersisa agar Mistyx dapat pulih dan tidak jatuh terhempas ke bawah.
Setelah menyerang berkali ? kali dengan kekuatan ?pinjaman? dari sang ayah, barulah Mistyx menyadari apa yang sedang terjadi. Tapi semua sudah terlambat. Sang ayah telah tewas dan ia hidup hanya karena cinta ayahnya. Mistyx menyesal dan semakin benci kepada dunia ini. Sebenarnya ia membenci dirinya sendiri tetapi ia tidak sanggup menanggung penyesalan itu. Maka Ia pun mulai kembali memusatkan kebencian kepada sang ayah agar penyesalan itu hilang. Mistyx terus berusaha menutupi kebenaran bahwa ia pernah dicintai. Mystix terus setia membela Lord of Darkness agar ia semakin yakin dirinya tidak bersalah karena membunuh ayah yang mencintainya. Ia terus menyalahkan ayahnya agar ia merasa pantas membalaskan dendam dengan membunuh ayahnya. Tapi perkataan Flarion membangkitkan ingatan dan hati nuraninya bahwa sebenarnya ia telah bersalah. Diam ? diam Mistyx menangis di dalam hatinya.
Agair, Sang Naga Langit melakukan kesalahan besar dengan membuang anaknya sendiri dan melahirkan sebuah dendam. Tapi ia mengakhiri hidupnya dengan sebuah tindakan kasih dan tanpa penyesalan walau harus mati untuk menebus kesalahannya. Mistyx memulai hidupnya dengan sebuah dendam dan menhabiskan seluruh hidupnya untuk melampiaskan benci demi menutup penyesalannya. Tapi sebuah cinta sederhana dari seorang musuh menyadarkan hatinya. Ia masih memiliki sebuah kesempatan agar tidak mati dalam penyesalan. Penyesalan bahwa sebenarnya ia hanya dipakai sebagai alat oleh Lord of Darkness untuk membunuh ayahnya sendiri.
Bab 65. Persahabatan Antara Dua Musuh
Flarion menggunakan teleport untuk membawa Mistyx dan dirinya sendiri ke atas, keluar dari jurang yang mengerikan itu. Mistyx yang sudah hampir pulih dengan segera membawa Flarion terbang di punggungnya menuju ke Allastar. Mereka harus bergegas ke sana karena pertempuran yang dashyat akan segera terjadi. Karena orb Kuning berada di tangan Raja Goran yang bijaksana, penguasa Kerajaan Allastar dan juga pemimpin besar Bangsa Manusia saat ini. Setelah Kehancuran Kerajaan Quarasia dan pecahnya Kerajaan Amroth di selatan, dapat dikatakan Allastar menjadi satu ? satunya kerajaan besar umat manusia. Jika Kerajaan ini jatuh maka Bangsa manusia akan terpecah ? pecah tanpa kesatuan dan musnah pada akhirnya seperti yang diharapkan oleh Pasukan Kegelapan. Itulah mengapa Puluhan ribu Pasukan Kegelapan yang terdiri dari Tengkorak, Kelalawar Vampir, dan Goblin sedang bersiap mengadakan penyerangan besar ? besaran.
?Mengapa kau mau membantuku menuju Allastar, Mistyx"? Tanya Flarion sambil setengah berteriak karena suaranya terhalang deru angin yang menerpa keras akibat ia sedang berada di punggung Mistyx yang sedang melaju dengan kecepatan penuh.
?Membantumu" Siapa bilang aku mau membantumu"? Mistyx balas bertanya,? Aku menuju Allastar untuk mencegah Pasukan Kegelapan mengambil Orb kuning yang adalah peninggalan ayahku. Aku tidak mau peninggalan ayahku satu ? satunya dipakai untuk kebangkitan dari Lord of Darkness. Aku membantu diriku sendiri, Flarion bukan untuk siapapun.?
Flarion tersenyum. Ia tidak menyangka sebuah tindakan kasih bahkan kepada lawan sekalipun akan melahirkan sebuah persahabatan baru. Flarion berharap Fleric dan pasukan perinya juga Bangsa Serangga bergegas menyusul mereka ke Allastar. Dibutuhkan Persekutuan pasukan yang kuat untuk dapat menyelamatkan Kerajaan Allastar dari kehancuran. Hal yang paling ditakuti Flarion adalah konon Garanox sendiri berada di medan tempur untuk menghancurkan Allastar.
?Hei, apa itu"? Tanya Flarion keheranan ketika melihat seekor burung besar terbang mendekat,? Tidak mungkin! Bukankah itu Rajawali milik Hawkins yang telah tewas dalam pertempuran mempertahankan WhiteStone" Aku melihat sendiri dengan jelas bahwa Gnorr yang membunuhnya ketika dia masih menjadi bagian dari Pasukan Kegelapan. Bagaimana mungkin dia masih hidup"?
?Apa kau yakin itu adalah Rajawali Hawkins, Flarion"? Tanya Mistyx ragu.
?Tentu saja, sudah bertahun ? tahun kami bersahabat. Bahkan setahun penuh, aku hidup bersama ? sama dengan Hawkins dan Rajawalinya. Aku bahkan dapat mengenalinya dengan mata tertutup sekalipun. Tak kusangka dia masih hidup. Senang sekali bisa bertemu lagi dengan Rajawali,? Kata Flarion dengan bahagia.
?Tapi Flarion, masalahnya Rajawali kenalanmu itu mengambil aba ? aba untuk menyerang kita,? Kata Mistyx dengan cemas,? Apa mungkin dia tidak melihatmu dan masih menganggap aku sebagai lawan"?
Dugaan Mistyx menjadi kenyataan. Rajawali menyerang dengan kecepatan dan kekuatan penuh. Paruhnya langsung mengincar mata Mistyx dan cakarnya berusaha merobek kepala Sang Naga. Mistyx menghindar dan tak bisa membalas serangan karena menyadari bahwa dia adalah teman dari Flarion. Flarion berseru dan berteriak kepada Rajawali untuk menghentikan serangan namun Rajawali tidak peduli bahkan dia juga berusaha membunuh Flarion juga. Namun yang paling mengejutkan entah darimana Hawkins sudah muncul di atas rajawali dengan sikap mengancam. Flarion tidak dapat mempercayai hal ini.
Bab 66. Dark Soul Magic ?Apa yang terjadi"? Teriak Flarion tidak percaya,? Kita baru saja diserang oleh orang-orang yang sudah meninggal"?
?Ini pasti perbuatan Garanox! Konon aku dengar dia dapat menguasai dan mengendalikan tubuh lawan yang telah meninggal untuk menjadi budaknya. Jurus ini dinamakan Dark Soul Magic karena memakai kekuatan gelap dan kebencian jiwa si pemakai untuk memperbudak tubuh orang lain. Namun sihir kegelapan ini membutuhkan energi yang cukup banyak dan hanya dapat dipakai untuk lawan yang dibenci si pemilik sihir dan telah meninggal. Oleh karena itu Garanox tidak dapat memakainya terlalu sering untuk setiap mayat. Dia hanya memilih orang?orang tertentu saja yang cukup kuat agar energinya tidak menjadi sia-sia,? Kata Mistyx berusaha menjelaskan sambil terus berusaha menghindar dari kejaran Rajawali dan Hawkins.
?Hadapi mereka, Mistyx! Sepertinya mereka harus mati untuk kedua kalinya,? Kata Flarion kepada Mistyx yang memandangnya dengan tatapan tidak percaya.
?Tapi mereka kan sahabatmu sendiri yang dikendalikan oleh Garanox" Apa kau benar-benar tega untuk menghabisi mereka semua"? Tanya Mistyx.
?Salah! Mereka bukan sahabatku! Mereka sekarang hanya sekedar mayat hidup yang dijadikan mainan oleh Garanox. Agar roh Hawkins tenang, aku akan menghentikan Garanox mempermainkan tubuhnya. Ayo maju, Mistyx!? Seru Flarion.
Maka benturan keras pun terjadi. Mistyx segera menyemburkan kabut beracun dan menghantam tubuh Rajawali dengan keras. Pada saat yang bersamaan Flarion menghantamkan tinjunya ke arah Hawkins. Hawkins dan Rajawali yang terkejut mendapat serangan balasan tidak sempat menghindar dan hanya dapat mundur menghindari kabut beracun Mistyx dan tinju cahaya Flarion. Namun tak lama kemudian Rajawali menghentakkan sayapnya dan menimbulkan angin yang menghembuskan asap beracun itu. Tapi Flarion sudah tidak berada di atas Mistyx. Hawkins melihat ke atas dan Flarion telah menyemburkan Phoenix Flare nya. Hawkins terbakar hebat dan menjerit kuat-kuat. Ia terus berpegangan pada Rajawali yang mulai ikut terbakar. Namun Rajawali menjadi marah dan menghentakkan punggung nya sambil melakukan akrobat di udara. Hawkins pun jatuh ke tanah. Flarion semakin yakin bahwa Rajawali dan Hawkins yang di hadapannya adalah palsu. Rajawali yang asli tidak mungkin dengan sengaja menjatuhkan Hawkins yang terbakar untuk keselamatan dirinya sendiri.
?Ayo, Mistyx! Apalagi yang kau tunggu, kejar dan hajar Rajawali palsu itu!? Teriak Flarion menyemangati Mistyx. Untuk menjawab seruan Flarion, Mistyx mengerahkan seluruh kecepatan terbangnya untuk mengejar Rajawali yang memilih melarikan diri. Flarion mengayunkan tinju cahayanya untuk melumpuhkan Rajawali. Namun Rajawali masih dapat menghindar. Namun pukulan kedua menyerempet sayap kanannya. Terbang Rajawali semakin melambat dan akhirnya pukulan ketiga menghantam telak tubuhnya. Rajawali menjerit kesakitan. Ia berbalik untuk mengadakan perlawanan terakhir namun Mistyx sudah menyeburkan kabut beracun ke hadapannya. Rajawali tidak dapat bergerak dan sebuah pukulan lagi dari Flarion langsung merobohkannya. Rajawali pun jatuh dari langit.
Seorang gadis cantik menangis. Dari balik daun?daun pohon hutan yang lebat ia melihat dari kejauhan bagaimana Hawkins terbakar dan jatuh hingga tewas. Ia juga melihat bagaimana Rajawali juga tewas di tangan Flarion. Hatinya pedih luar biasa. Nama gadis itu adalah Merry dan Lyrian sedang memegangi bahunya agar ia tetap tabah. Mereka berdua menyaksikan suatu pertempuran yang sangat tragis, yang bahkan tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Flarion bekerja sama dengan Pasukan Kegelapan Mistyx dan baru saja membunuh kakak Merry tanpa ragu sedikit pun. ?Flarion telah berkhianat kepada kita!? Pikir Merry penuh dengan dendam.
Bab 67. Perangkap Memecah Belah
Merry dan Lyrian berhasil melarikan diri dari kepungan musuh di kerajaan Quarasia yang tenggelam di dasar danau. Mereka berhasil melarikan diri berkat kekuatan jiwa Unicorn Asthar yang masih tersisa. Akhirnya Merry, Lyrian beserta Puteri Uriel berhasil melarikan diri dengan menunggang Jiwa Unicorn Asthar dan dibawa ke sebuah hutan. Tak lama kemudian Jiwa Unicorn itu pun pudar meninggalkan Uriel yang terus menangisi kekasihnya yang telah hilang.
Merry dan Lyrian akhirnya sepakat untuk pergi meninggalkan Uriel. Bukan karena mereka tidak setia kawan atau tidak kasihan melihat keadaan Sang Puteri yang sedang bersedih, tetapi tujuan Merry dan Lyrian menempuh perjalanan jauh adalah untuk bertempur melawan Pasukan Kegelapan yang saat ini sedang bersiap menggempur Allastar. Mereka tidak mau melibatkan Uriel lebih jauh dalam pertempuran yang beresiko hidup?mati ini. Oleh karena itu mereka harus secepatnya pergi dari tempat ini dan berpisah dengan Sang Puteri.
Kedua wanita cantik ini memulai kembali perjalanan mereka menuju Allastar. Mereka harus segera tiba sebelum Pasukan Kegelapan menyerang. Setidaknya misi mereka adalah memperingatkan agar Orb Kuning yang berada di tangan Bangsa Manusia di Allastar tidak jatuh ke tangan Pasukan Kegelapan sambil menunggu informasi lebih lanjut dari Flarion dan yang lainnya mengenai apa sebenarnya Orb itu.
Mereka berdua menyamar sebagai penduduk yang tinggal di tepi hutan sambil memikirkan cara untuk dapat menerobos Pasukan Kegelapan yang saat ini sedang berbaris rapat menuju Kerajaan Allastar. Perkiraan mereka sekitar 2 hari lagi maka serangan akan segera dimulai. Oleh karena itu mereka memilih untuk berjalan dengan hati?hati agar identitas mereka tidak diketahui oleh musuh.
Namun entah dari mana tiba?tiba muncul seorang buruk rupa yang meluncurkan kutukan mematikan ke arah Lyrian. Untunglah Merry dengan sigap mendorong Lyrian sehingga kutukan itu meleset. Lyrian segera mengenali makhluk itu sebagai Wizzard dan namanya pasti adalah Zork karena dia adalah Wizzard terakhir yang masih hidup setelah ke-4 saudara yang lainnya dibunuh oleh Jeff, The WestSword dari Allastar. Tujuan Zork berada di sini pastilah ingin membantu Pasukan Kegelapan memusnahkan Allastar untuk membalas dendam saudara?saudaranya. Merry segera membalas serangan Zork dengan memanahnya. Zork luput dari serangan itu dan melarikan diri.
Merry dan Lyrian pun terlibat dalam pengejaran yang sengit karena mereka harus membunuh Zork agar identitas mereka dapat terus dirahasiakan. Jika penyamaran mereka sampai terbongkar maka memasuki Allastar akan menjadi semakin sulit. Merry belari dengan cepat dan lincah. Sebagai seorang Penjaga Hutan, mengejar Zork bukanlah suatu hal yang sulit. Merry berhasil memperkecil jarak dengan Zork sementar Lyrian tertinggal jauh di belakang. Namun sialnya, Merry lupa bahwa Zork adalah Wizzard yang ahli sihir. Maka mantera pun terucap. Keadaan di sekitar Merry langsung gelap gulita dan ia menjadi sulit bergerak. Ketika Merry sadar, ia sudah berada di balik daun?daun pohon yang rindang di atas sebuah pohon. Lyrian sedang berusaha ikut naik dan melihat apa yang sedang dilakukannya di sana. Merry sendiri tidak tahu bagaimana ia bisa berada di sini hingga terdengar suara pekik Rajawali. Mereka pun mengadahkan kepalanya ke atas langit.
Merry dan Lyrian tidak dapat mempercayai penglihatan mereka. Flarion sedang menunggangi Naga Mistyx yang adalah Jenderal besar dari Pasukan Kegelapan. Namun yang paling mengejutkan bagi Merry, lawan tempur Flarion adalah kakaknya sendiri yaitu Hawkins dan Rajawalinya yang entah bagaimana dapat hidup kembali. Merry ingin berteriak menghentikan pertempuran itu tetapi suaranya tertahan ketika ia melihat Hawkins jatuh dalam keadaan terbakar dan tak lama kemudian Rajawali pun tumbang akibat pukulan Flarion.
Hawkins dan Rajawali adalah satu-satunya keluarga Merry yang tersisa di dunia ini. Menyaksikan keduanya terbunuh sungguh menyakitkan apalagi sang pembunuh adalah orang yang sebenarnya sangat dicintai Merry. Hal ini menyebabkan seorang penjaga hutan setegar dirinya pun menjadi seorang wanita biasa yang menangis tersedu-sedu. Ia segera turun dari pohon dan berlari entah kemana. Percuma saja Lyrian berteriak memanggil Merry untuk berhenti berlari dan menunggu dirinya yang sedang berusaha turun dari pohon. Akhirnya kedua gadis itu pun lenyap di balik bayang?bayang hutan.
Di balik bayangan sebuah pohon besar, Zork tersenyum dengan jahatnya. Rencananya untuk memancing Merry ke tempat ini telah berhasil. Rencana yang sempurna untuk memecah belah lawan telah dimulai. ?Garanox, kau berhutang besar padaku kali ini,? bisik Zork yang kemudian disusul dengan tawa yang mengerikan. Tantangan untuk Flarion bukan hanya berasal dari Pasukan Kegelapan sekarang tetapi juga dari teman-temannya sendiri. Kadang tantangan seperti inilah yang paling menyulitkan.
Bab 68. Haman, The NorthSword
Lyrian terengah-engah berusaha menyamai kecepatan lari Merry. Ia mengejar Merry hingga ke tepi hutan dan dari kejauhan Lyrian melihat Merry berdiri mematung. ?Merry! Tunggu aku!? Teriak Lyrian. Merry diam tidak bergerak dan matanya memberi kode agar Lyrian tidak mendekat. Lyrian terhentak dan langsung menghentikan langkahnya, namun sudah terlambat. Sebuah jaring besar segera terbentang di atasnya dan menyergapnya. Di sekelilingnya segera muncul beberapa orang yang turun dari atas pohon dan menempelkan pedang di leher Merry maupun Lyrian.
?Lihat! Apa yang kita dapatkan kali ini!? Seru seorang manusia barbar yang besar,? Dua orang mata-mata yang dikirim Pasukan Kegelapan untuk kita. Tapi sayang sekali, aku Haman, The NorthSword tidak sebodoh itu. Ayo, prajurit, segera bawa mereka ke dalam istana untuk disiksa dan dihukum mati!? Orang yang berkata-kata itu bertubuh besar namun tidak menggunakan pakaian baja seperti prajurit-prajuritnya. Ia hanya memakai sebuah sabuk kulit yang menghiasi dadanya untuk menyarungkan pedang baja yang 2 kali lebih besar dari pedang biasa. Selebihnya ia hanya menggunakan celana panjang kulit dan sepatu yang tebal. Merry dan Lyrian hampir tidak percaya bahwa pria besar di hadapan mereka adalah 1 dari 4 Jenderal besar penjaga Benteng Allastar yang terkenal, Haman The NorthSword. Ia adalah rekan Jeff, The WestSword. Haman ditugaskan untuk menjaga Gerbang Utara. Akhirnya Merry dan Lyrian tiba juga di hadapan Raja Allastar namun tidak dalam kondisi seperti yang mereka harapkan. Allastar dalam situasi yang sangat buruk yang diliputi dengan ketegangan dan ketakutan. Bagaimana tidak, jika di pintu rumahmu telah berbaris 10,000 lebih pasukan Goblin dan Tengkorak yang sedang bersiap untuk menyerang dan melumat apa saja. Belum lagi Pasukan Manusia Serigala dan Vampir yang akan menyusul. Total Pasukan Kegelapan mungkin akan mencapai 15,000 lebih prajurit bersenjata lengkap. Sungguh kekuatan yang mengerikan. Beberapa serangan kecil telah terjadi di sekeliling Allastar di mana banyak sekali prajurit yang melakukan patroli dibunuh dengan ganas untuk menunjukkan betapa seriusnya peperangan ini. Maka tidak heran jika Haman sendiri yang harus turun tangan untuk ikut berpratoli. Tidak heran juga Haman dan pasukannya mencurigai setiap orang asing di wilayahnya tersebut. Maka dapat dikatakan Merry dan Lyrian tidak berada dalam situasi yang tepat untuk tertangkap dan dianggap sebagai mata?mata.
Haman membawa Merry dan Lyrian ke hadapan Raja dan Ratu Allastar. Di sebelah Raja Goran dan Ratu Marin, berdiri 2 ksatria yang merupakan Jenderal penjaga gerbang Timur, Lung The EastSword dan Jenderal penjaga gerbang Selatan, Senestar The SouthSword. Mereka berdua menatap heran kepada Merry dan Lyrian sementara Sang Raja bertanya,? Siapa mereka, Haman ksatriaku yang berani"?
?Mereka mata-mata, Tuanku yang Mulia. Hamba mohon agar yang Mulia segera menjatuhkan hukuman mati kepada mereka dengan segera agar tidak mendatangkan bencana di kemudian hari,? Jawab Haman.
?Mengapa kau meminta izin kepadaku" Bukankah kau sudah memiliki Pedang Utara yang memiliki wewenang penuh untuk menghukum mati seseorang"? Tanya Sang Raja kembali dengan heran.
?Maaf yang Mulia. Hanya saja kedua penjahat ini minta dipertemukan dengan yang Mulia. Mereka ingin menyampaikan sesuatu yang penting. Namun menurut hamba ini hanya alasan yang dibuat-buat untuk menyebabkan kekacauan. Mohon turunkan perintah untuk membunuh kedua mata-mata ini segera, yang Mulia,? Jawab Haman kembali dengan tidak sabar.
?Haman, kau tidak juga berubah, selalu tergesa-gesa dan tidak berpikir panjang. Pada saat-saat seperti ini informasi sepserti apapun sangat dibutuhkan. Kita jangan sampai bertindak gegabah,? Kata Sang Raja dengan tenang lalu memandang Merry dan Lyrian,? Katakan informasi apa yang ingin kau sampaikan kepada kami"?
Merry mengangkat kepalanya dan menjawab,? Yang Mulia, kami ini pembawa pesan dan bukan mata-mata. Berminggu-minggu kami menempuh perjalanan dari WhiteStone hingga ke Allastar dengan penuh perjuangan. Percayalah, kita berada di pihak yang sama.?
Raja hanya mengganggukkan kepalanya dan kembali berkata,? Biar waktu yang akan menjawab di pihak mana kau sebenarnya berada. Tidak lama lagi perang akan segera pecah. Kita akan melihat di sisi mana kau akan bertarung. Tapi saat ini katakan kepada kami informasi apa yang ingin kau sampaikan kepadaku.?
Merry mendesah dan berkata,? Orb Kuning! Tujuan Garanox dan pasukannya menyerang Allastar adalah untuk merebut Orb Kuning dari tanganmu, yang mulia.?
Haman langsung menyelak,? Hanya itu" Dasar penjahat, pandai sekali kau berkata-kata dengan memberi kami informasi murahan. Semua orang di Allastar tahu bahwa Pasukan Kegelapan sedang berencana untuk mengumpulkan orb-orb di dunia walau tidak ada yang tahu untuk apa semuanya itu.?
Merry langsung membalas dengan nada kesal kepada Haman,? Teman-teman kami dalam perjalanan ke Ancient Temple untuk mencari tahu hal itu. Tapi ada sesuatu yang lebih penting dan menyangkut hidup-matinya Kerajaan Allastar ini.?
Lyrian langsung meneruskan kata-kata Merry,? Ada seorang pengkhianat di antara 3 Jenderal besar Penjaga Gerbang Allastar yang berniat membunuh Raja dan mengambil Orb nya secara diam-diam.? Suasana pun langsung berubah menjadi hening dan mencekam. Ke -3 Jenderal saling berpandangan satu-sama lain.
Bab 69. Musuh Dalam Selimut
Dalam rapat Dewan Peri di WhiteStone sekitar 2 minggu yang lalu, Pasukan Kegelapan telah diketahui sedang berupaya mengumpulkan orb-orb di dunia. Namun tidak ada yang mengetahui tujuan sebenarnya maupun bagaimana menggunakan kekuatan dari orb-orb pusaka tersebut. Mereka hanya dapat menduga bahwa tujuan akhir Garanox pastilah berhubungan dengan kebebasan Sang Master Lord of Darkness yang pada awalnya memang sudah menjadi obsesi terbesar Garanox. Namun ada 1 berita lagi yang mengejutkan ketika Gnorr yang pada awalnya adalah salah satu pemimpin Pasukan Kegelapan namun akhirnya memilih untuk berpihak kepada kebenaran berkata bahwa Allastar akan jatuh dari dalam. Gnorr mengetahui berita rahasia yang bahkan dirahasiakan antar Jenderal Pasukan Kegelapan sendiri yaitu adanya seorang pengkhianat di antara Jenderal Allastar namun sayang Gnorr tidak tahu siapa yang dimaksud. Oleh karena itu Dewan memutuskan untuk memecah 2 tim. Tim pertama yang terdiri dari Flarion, Fleric dan Gnorr pergi mencari Ancient Temple untuk memecahkan rahasia dari orb. Tim kedua, Merry dan Lyrian bergerak menuju Allastar untuk memperingatkan Kerajaan Manusia ini terhadap serangan dari dalam.
Sang Raja berusaha untuk tetap tenang namun hatinya tetap saja resah dan jantungnya berdegup dengan keras. Kemarahan Haman langsung meledak. ?Dasar pembohong! Kalian berdua pasti utusan musuh yang sengaja menciptakan kecurigaan di antara kami! Kubunuh kalian!? Seru Haman sambil mencabut Pedang besarnya.
?Hentikan!? Seru Sang Raja,? Sarungkan pedangmu, Haman! Apa kau sudah tidak menghormati rajamu lagi sehingga berani membunuh seorang utusan"? Mendengar hardikan Sang Raja Haman tidak berani bertindak lebih jauh. Ia hanya menggigit bibirnya dan tubuhnya gemetar karena kesal.
Senestar tersenyum kepada Merry dan Lyrian. Di antara ke-4 Jenderal Penjaga Gerbang Allastar, Senestar The SouthSword adalah satu-satunya wanita yang terkenal baik hati dan ramah. Sifatnya sangat jauh bertolak belakang dengan Haman yang kasar dan pemarah. Sementara Lung The EastSword seorang pemuda yang tampan dan dingin. Ekspresinya kaku dan tidak mudah menunjukkan emosi. Jeff, The WestSword adalah yang paling bijaksana dan tangguh dalam pertempuran. Namun sungguh disayangkan, Jeff hilang terseret badai api dalam pertarungan di Venetta melawan Manusia Serigala.
?Apakah sumbermu dapat dipercaya, saudara-saudara dari jauh"? Tanya Senestar dengan sopan. Tutur katanya ramah seperti seorang puteri yang membuat setiap orang merasa dekat dengan dirinya. ?Di Allastar hanya ada 4 Jenderal Penjaga Gerbang dan kami semua adalah teman baik satu sama lain. Sudah belasan tahun kami menjadi rekan dan bersahabat, saling mengenal satu sama lain. Rasanya sulit mempercayai jika satu di antara kami ternyata adalah pengkhianat. Lagipula setelah hilangnya Jeff, kami hanya bertiga sekarang. Jika satu di antaranya adalah pengkhianat, Allastar akan bernasib tragis,? Senestar meneruskan kata-katanya.
?Kami berdua dapat menjamin kebenaran berita ini, Yang Mulia. Tidak ada salahnya jika kita bersikap waspada, bukan"? Jawab Merry.
?Yang Mulia! Jangan dengarkan kata?kata orang asing pembohong ini. Aku, Haman selalu setia kepada Yang Mulia dan saya yakin demikian juga dengan Senestar dan Lung. Aku akan memotong kedua lidah penjahat ini!? Seru Haman dengan tidak sabar.
?Hei! Mengapa kau selalu memojokkan kami" Jangan-jangan kau lah si pengkhianat itu! Apa kau berniat membunuh saksi"? Lyrian membalas kata-kata Haman.
?Kurang ajar, kubunuh kau, penyihir busuk!? Seru Haman.
?Cukup! Hentikan itu! Aku sendiri yang akan mengusut masalah ini!? Seru sang Raja dengan marah. Wibawa kebesaran sang Raja langsung terpancar hingga Haman yang bertubuh besar sekalipun langsung mengerut seperti seekor tikus di hadapan singa. Haman bahakn tidak berani memandang wajah agung Sang Raja. Senestar tersenyum manis sementara Lung tetap tenang tanpa bereaksi sedikitpun. Sang Raja pun kembali berkata-kata dengan tenang,? Senestar, tolong antarkan kedua tamu ini ke kamar untuk beristirahat. Semua Jenderal harap hadir di tempat ini 1 jam kemudian. Kita akan membicarakan hal ini kembali.?
Bab 70. Tertangkap Basah ?Pasti Haman!? Seru Lyrian kepada Merry yang baru saja merebahkan dirinya di atas sebuah pembaringan bulu angsa yang indah,? Sejak aku pertama kali melihat wajahnya, aku sudah tidak menyukainya. Dia selalu berusaha meyakinkan raja bahwa kita pembohong dan menutupi perbuatan jahatnya. Kita harus bertindak, Merry. Waktunya sudah tidak banyak lagi.?
Merry mengabil posisi duduk di tepi pembaringan dan menatap Lyrian,? Aku masih belum tahu siapa yang merupakan pengkhianat, Lyrian. Pikiranku masih buntu sejak mengetahui Flarion telah membunuh kakakku. Aku bahkan tidak tahu bisa mempercayai siapa lagi.? Merry menundukkan wajahnya. Hatinya masih terlalu sakit dan ia tidak tahu arus berbuat apa.
?Untuk masalah itu akan kita pecahkan nanti. Yang penting sekarang kita harus mencegah pembunuhan Raja dan melindungi Orb kuning. Aku ada ide. Bagaimana kalau kita melindungi raja secara diam-diam dan begitu si pelaku beraksi, kita dapat menangkap basah dia. Ayo, kita ke balai utama. Di sana Raja akan segera memulai rapat, bukan"? Ajak Lyrian kepada Merry.
Maka Lyrian pun menarik tangan Merry sambil berlari kecil. Ketika berada di depan pintu balai utama di mana Raja Goran dan Ratu Marin bertahta, tergeletak beberapa prajurit dalam keadaan telah membujur kaku. Lyrian langsung menjerit dan Merry menerjang masuk. ?Celaka! Kita terlambat!? Merry berseru panik melihat raja dan ratu telah tewas dengan luka tusukan. Tidak ada yang menyangka bahwa aksi pembunuhan Sang Raja dilakukan begitu cepat. Namun malang sekali, jeritan Lyrian mengundang seluruh penghuni istana untuk bergegas datang ke balai utama dan melihat mereka berdua sedang berada di sisi Raja yang telah dibunuh.
?Pembunuh!? Teriak para prajurit Allastar yang panik dan yang lebih sial lagi Haman segera datang sambil membawa pedang besarnya. Dengan matanya yang membesar Haman melihat Merry dan Lyrian berada di sisi raja dan ratu yang bersimbah darah. Sambil menggeram marah, ia mengangkat pedang raksasanya dan mengayunkan ke arah mereka berdua.
?Awas serangan!? Seru Merry yang dengan sigap menghindar. Lyrian hampir saja tertebas pedang tersebut namun untung saja ia sempat menjatuhkan diri. Lyrian segera merapal mantera dan cahaya hijau pun keluar dari tangannya,? Root Cast!? Sebuah sulur raksasa membelit Haman dengan erat dan membuatnya tidak bisa bergerak. Namun tidak untuk waktu yang lama.
?Giant Power!? Seru Haman dan tiba-tiba saja tubuh Haman bersinar terang. Sulur-sulur itu pun dipatahkan dengan mudah. Bukan hanya itu, semua anak panah yang diluncurkan Merry ke arah kaki maupun lengan Haman patah begitu saja saat menghantam tubuh Haman. Tubuhnya menjadi keras seperti baja. Haman kembali mengangkat pedangnya dan menghantamkan ke lantai sambil berseru,? Giant Quake!? Seketika itu juga lantai bergetar hebat dan tanpa tahu apa yang terjadi Merry dan Lyrian langsung terdorong ke atas lalu kembali jatuh menghantam lantai. Sedetik kemudian, keduanya memuntahkan darah segar. Sepertinya Haman mengalirkan energi besar melalui lantai dan menghantam keduanya dari jarak jauh.
Haman segera mendekat untuk melancarkan serangan jarak dekat. Ia langsung menebaskan pedangnya ke atas tubuh Merry. Lyrian segera meluncurkan kilat untuk menghalangi Haman namun kilat sekalipun tidak terasa oleh Haman yang sepertinya telah berubah menjadi Raksasa dengan kulit dari baja. Merry segera menghindar sehingga sasaran itu meleset dan menghantam lantai namun serangan itu sangat kuat sehingga lantai pun ambruk ke bawah. Merry yang sempat menghindar namun tidak sempat menjauh, ikut ambruk ke dalam tanah. Ia terjepit di antara puing-puing lantai yang hancur lebur. Merry tidak dapat menghindar lagi kini.
Pedang Raksasa itu pun diayunkan di atas kepala Merry. Lyrian berteriak ketakutan namun tiba-tiba sebuah pedang lain muncul dan menangkis serangan Haman atas Lyrian. Namun yang mengejutkan adalah pedang itu bergerak sendiri sementara penggunanya hanya berdiri tenang dari kejauhan dengan sikap dingin. Lung, The EastSword datang untuk menyelamatkan Merry. ?Mereka bukan pelaku pembunuhan itu. Pelakunya telah membuka Gerbang Selatan dan membiarkan Pasukan Kegelapan untuk masuk sementara sebagian besar prajurit tengah sibuk menyergap pembunuh palsu di sini,? Kata Lung dengan tenang.
Haman langsung menjadi panik,? Apa katamu" Tidak ada yang bisa membuka Pintu Gerbang Selatan karena kuncinya dipegang oleh Senestar. Mana mungkin si pengkhianat dapat mengalahkan Senestar tanpa menimbulkan keributan.?
Lyrian langsung berteriak,? Dasar Bodoh! Senestar itulah pengkhianatnya!?
Kisah Flarion : Putera Sang Naga Langit
Bab 71. Pertempuran di Gerbang Selatan
Tak ada seorang manusia pun di Allastar yang akan mengira bahwa Benteng Selatan, salah satu dari 4 Benteng terkokoh di dunia pada akhirnya jatuh, bukan karena serangan dari luar tetapi karena Jenderal besar Senestar yang berkhianat dengan membiarkan Pasukan Kegelapan untuk masuk ke dalam Istana Allastar. Tak ada satu manusia pun yang menyangka akan melihat Jenderal Penjaga Gerbang akan saling bertarung hingga mati. Pengkhianatan telah menghancurkn Allastar, bukan hanya karena tewasnya Sang Raja dan masuknya Pasukan Kegelapan dengan mudah tapi juga mulai menggerogoti keyakinan dan semangat tempur para prajurit. Banyak di antara mereka yang lari ketakutan dan meninggalkan pos ? pos mereka di selatan. Jika keadaan seperti ini berlanjut maka kejatuhan Allastar telah dapat dipastikan.
?Mengapa kau lakukan ini, Senestar!? Jerit Haman ketika melihat Senestar berdiri di depan barisan musuh. Orb kuning yang berada di singgasana Raja telah hilang dan dipastikan Senestar telah mengambil dan menyerahkan kepada Pasukan Kegelapan. Haman menjadi sangat marah,? Katakan padaku! Mengapa kau sampai begitu tega melakukan ini, Senestar"?
Senestar tertawa. Sungguh tidak disangka, Senestar yang terkenal paling ramah dan baik hati di antara Jenderal lainnya adalah seorang pengkhianat yang kejam. ?Aku sudah lelah, Haman. Lelah untuk bersikap manis dan ramah. Apa yang aku dapat selama pengabdian puluhan tahun" Apa yang pernah diberikan Goran kepadaku sejak ia menduduki tahta"? Tanya Senestar sinis,? Aku tidak akan pernah mendapatkan apa yang aku mau jika raja bodoh itu tetap berada di tahtanya. Jadi apa salahnya aku berkhianat karena Pasukan Kegelapan menjanjikan kekuasaan dan posisi sebagai raja atas segala manusia" Aku akan memiliki kekayaan yang tidak terbatas.?
Haman langsung mencabut pedangnya dan menyerang Senestar. Tapi Senestar juga tidak lemah, ia segera mencabut pedangnya. Sebuah pedang panjang seperti anggar segera muncul dan memunculkan ratusan bayangan pedang. Bayangan itu membuat Haman tidak bisa bergerak maju tanpa tertebas oleh pedang Senestar yang telah berubah menjadi ratusan buah. ?SwordWave!? Seru Senestar dan ratusan pedang itu pun mengepung Haman dengan rapat. Haman yang menggunakan kekuatan ?Giant Power? memampukan tubuhnya menjadi sekuat baja sehingga tidak terluka oleh sayatan pedang. Namun tubuh sekeras baja pun lama kelamaan akan terluka jika ratusan sayatan berulang kali menggesek keras tubuhnya.
?Giant Quake!? Seru Haman sambil menghantam tanah dengan kekuatan penuh. Maka tanah pun merekah dan menelan Senestar maupun Pasukan Kegelapan yang berada di sekitar nya, Mereka yang kurang cepat bergerak sudah dapat dipastikan tewas karena terjepit oleh batu ? batuan di tanah, namun tidak begitu dengan Senestar yang telah mengetahui semua jurus Haman. Ia dengan mudah dapat menghidar tepat pada waktunya dengan melompat ke udara. Dan pada saat itulah Long keluar dari dalam istana. Haman melihat suatu kesempatan baik.
?Long cabut pedangmu dan bantu aku!? Seru Haman sambil melompat maju. Ia langsung menyergap Senestar dari belakang dan memeluknya dengan erat. Haman memusatkan seluruh kekuatan ?Giant Power? ke tangannya untuk memeluk Senestar sehingga wanita itu tidak dapat lari. Sia ? sia saja Senestar yang dengan panik berusaha melepaskan diri dengan berbagai cara bahkan dengan berusaha memotong tangan Haman dengan pedangnya. Tangan Haman sudah berubah menjadi baja yang puluhan kali lebih kuat dari biasanya karena semua kekuatannya terpusat di sana. ?Long, apa lagi yang tunggu! Cepat habisi pengkhianat ini!? Teriak Haman tidak sabar.
Long tampak berpikir keras lalu memusatkan energi pada pedangnya. Pedang Long pun terangkat dengan sendirinya dan bergetar lalu melesat ke arah Senestar dan Haman. Pedang itu pun menebas dan memenggal. Sebuah kepala jatuh ke tanah yang kemudian disusul dengan tubuhnya. Kepala Haman telah terpisah dari tubuhnya.
Tak jauh dari tempat itu, Lyrian tiba dan menutup mulutnya. Merry berjalan terpincang ? pincang di belakangnya karena kakinya terluka akibat terjepit lantai saat bertempur melawan Haman. Kedua wanita cantik itu pun terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Dugaan mereka salah. Pengkhianat di Allastar bukan hanya seorang tetapi 2 orang. Long ternyata juga adalah seorang pengkhianat.
Bab 72. Teruslah Bertahan, Allastar
Bertempur tanpa semangat adalah hal yang sia ? sia. Allastar sudah dapat dikatakan kalah bahkan sebelum bertempur. Prajurit ? prajurit nya langsung kocar ? kacir tanpa adanya pemimpin. Sang Raja dan Jenderal yang setia telah tewas semuanya. Jenderal yang tersisa semuanya adalah pengkhianat. Harapan apa yang dimiliki oleh Prajurit Allastar. Mereka sudah menjadi anak ayam yang ditinggalkan induknya. Saling berlarian dan bersembunyi, membiarkan sepuluh ribu Pasukan Kegelapan masuk dengan bebasnya tanpa halangan.
?Root Cast!? Seru Lyrian dan sulur ? sulur hijau muncul dari tanah dan menahan laju Pasukan Kegelapan untuk sementara. Merry segera meluncurkan anak panahnya dan langsung menghabisi beberapa Goblin. ?Thunder Cast!? Lyrian kembali berseru untuk mengeluarkan halilintar yang segera menghanguskan beberapa Vampir yang menyerang dari atas. Beberapa prajurit yang paling berani akhirnya membantu kedua pahlawan wanita ini dengan panah dan tombak panjang. Namun jumlah mereka sudah terlalu sedikit untuk dapat bertahan lama. Sebuah pedang tiba ? tiba meluncur secepat kilat. Lyrian segera menyambar Merry untuk berlutut. Beberapa Prajurit yang terlambat untuk menghindar segera kehilangan kepalanya. Rupanya Long dan Senestar sudah siap untuk beraksi lagi. Merry dan Lyrian semakin sulit mempertahankan diri.
?Flying Star!? Seru Long, menyerang untuk kedua kalinya. Kali ini Pedang Long terbang bukan dalam garis lurus namun berkelok ? kelok sambil berputar ? putar di langit. Arah pedangnya sulit diduga. Maka teriakan kematian prajurit ? prajurit di sekitarnya pun terdengar. ?Thunder Cast!? Seru Lyrian sambil melontarkan halilintar ke arah pedang tersebut. Namun pedang itu seperti memiliki mata dan dapat menghindar secepat kilat dan kembali mengarah ke arah Lyrian. Untunglah Merry dengan sigap menolong Lyrian dengan menangkis pedang itu dengan pedangnya sendiri. Arah pedang terbang Long pun meleset dari leher Lyrian. Namun bahaya lain telah mengintai. Senestar dengan gerakan sigap segera meluncurkan serangan ?Sword Wave? nya. Ribuan bayangan pedang langsung mengepung Lyrian dan Merry.
?Stone Cast!? Seru Lyrian dan seketika itu juga puluhan bayangan pedang berubah menjadi batu dan hancur dengan sendirinya menjadi debu. Hal ini membuat Merry dan Lyrian dapat menghindar sementara waktu. Lyrian kembali meluncurkan ?Stone Cast? ke arah Senestar secara langsung tetapi Senestar segera membentuk bayangan pedang yang menghalangi kutukan itu. Hanya bayangan pedangnya yang berubah menjadi batu namun dirinya tersembunyi dengan aman di balik bayangan tersebut. Serangan Sword Wave pun kembali dimulai. Kali ini ribuan bayangan pedang itu meluncur dengan gerakan menusuk ke depan. Lyrian dan Merry segera menjatuhkan diri. Merry berusaha menangkis sebanyak mungkin bayangan pedang Senestar tetapi belasan pedang berhasil menggores kulit Merry dan Lyrian sehingga terluka cukup parah. Belasan Prajurit yang tidak sempat menghindar ikut tertikam oleh bayangan pedang Senestar itu. Melihat lawannya telah terdesak maka Long pun ikut maju menyerang.
Merry dan Lyrian sudah tidak memiliki celah untuk menghindar. Bayangan pedang Senestar telah melukai mereka dengan cukup telak. Belum lagi mereka sempat menghindar, pedang Long sudah di depan mata dan meluncur dengan kecepatan penuh. Keduanya sudah dipastikan akan meninggal seketika dengan kepala terpenggal namun sebuah pedang lain menangkis pedang Long dengan keras sehingga terlontar jauh ke belakang. Lalu sebuah jubah lapuk disibakkan sehingga menutupi pandangan Senestar. Bayangan pedang Senestar menyerang secara membabi buta namun hanya menusuk udara kosong. Orang asing yang menangkis pedang Long dan menyibakkan jubah lapuknya telah membawa Merry dan Lyrian menghindar ke samping. Orang asing itu pun berdiri dengan gagah sambil mengayunkn pedangnya. ?Sonic Blast!? Serunya dan sambaran pedang berkekuatan dashyat menyerang Long maupun Senestar secara bersamaan, memaksa mereka untuk mundur dan menghindar.
Long dan Senestar hanya dapat melotot melihat manusia yang berdiri di hadapan mereka. ?Jeff The WestSword!? Seru mereka secara bersamaan,? Bagaimana mungkin kau masih bisa hidup"?
Bab 73. Pedang Barat Betempur Kembali
Jeff tidak menjawab pertanyaan Senestar dan Long. Ia menatap keduanya dengan tenang dan agak heran. ?Mengapa kalian membunuhi orang ? orang ini"? Tanya Jeff,? Bukankah kita adalah sesama manusia" Mengapa kau membantu Pasukan mengerikan di belakangmu untuk menyerang manusia"?
Long dan Senestar menatap Jeff dengan heran. Jeff bersikap seakan ? akan tidak mengenali mereka berdua. Namun sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mencari tahu perilaku dari Si Pedang Barat. Mereka harus segera merebut Kerajaan Allastar secepat mungkin agar rencana Garanox dapat dijalankan dengan sempurna.
?Lihat Seranganku, Jeff! Matilah kau! Sword Wave!? Senestar berseru dan menyerang Jeff dengan ganas. Bayangan pedang bermunculan di mana ? mana dan siap memotong seluruh tubuh Jeff menjadi kecil ? kecil. Namun Jeff tampak begitu tenang dan berwibawa. Ia segera meluncurkan serangan Sonic Blast ke beberapa arah sekaligus dan membuka ruang kosong untuk dapat dilaluinya. Lalu ia pun bergerak dan melompat dengan gesit menghindari seluruh bayangan dengan kecepatan ?sonic? nya. Senestar terkejut melihat kecepatan Jeff yang telah meningkat jauh, puluhan kali semenjak mereka terakhir kali berlatih bersama. Senestar sama sekali tidak pernah mengira ada manusia yang bisa menghindari serangan jurus pedangnya seperti ini.
?Terima ini, Jeff!? Long pun berseru,? Flying Star!? Pedang Long pun melesat terbang lurus ke arah Jeff. Pedang Barat di tangan Jeff kembali menangkis serangan Long dan melontarkannya kembali. Sebelum Long sempat mengendalikan pedang terbangnya kembali, Jeff segera memperkecil jaraknya dengan Senestar dan langsung menebaskan pedangnya dengan ?Sonic Blast?. Senestar dapat menangkis serangan Jeff namun Sonic Blast diarahkan dari 8 penjuru mata angin sekaligus ke arah Senestar sehingga walaupun dapat ditangkis bayangan pedang, Senestar tetap saja terlontar jauh ke belakang dan menghantam dinding. Pasukan Kegelapan yang tepat berada di belakang dan samping Senestar langsung tercabik ? cabik Sonic Blast dari Jeff.
Melihat temannya dilontarkan begitu saja, Long langsung mengamuk. Ia kembali memfokuskan diri pada pedangnya. Pedang Long melayang dengan sendirinya di udara dengan gerakan tak beraturan namun secepat kilat. Tak ada yang dapat membaca arah gerakan pedang Long sehingga menjadikan pedang itu sangat berbahaya untuk dihadapi secara langsung. Walaupun Jeff memiliki kecepatan ?sonic? yang memampukan ia dapat bergerak sepuluh kali kecepatan manusia biasa namun pedang Long terus dapat memburunya seperti seekor singa yang mengejar mangsa. Jeff pun berlari menuju ke arah Long. Pasukan Kegelapan yang berusaha menghalangi Jeff langsung tertebas oleh Sonic Blast tanpa ampun. Long menjadi gentar juga menghadapi kedashyatan Jeff, The WestSword.
Pedang Long terbang dari belakang dan mengincar leher Jeff. Jeff pun memutar lehernya sedikit dan pedang itu hanya dapat menyerempet lehernya. Pedang itu berbalik namun Jeff dapat menangkis dan mendorongnya sejauh mungkin. Pedang itu terlontar jauh ke atas namun kembali menyerang. Jeff menghindar namun pedang Long akhirnya berhasil menggores kaki Jeff hingga berdarah. Namun luka itu sama sekali tidak mengurangi laju Jeff menuju ke arah Long berada. Jarak mereka berdua semakin lama semakin dekat. Long semakin gemetar dan langsung memusatkan konsentrasi pada pedangnya untuk menusuk dari belakang Jeff dengan kecepatan penuh. Jeff masih berada 10 meter di depan Long, sementara Pedang Long sudah meluncur mendekati punggung Jeff. Jeff mengayunkan pedangnya dan menggunakan Sonic Blast tapi semua orang tahu jarak nya masih terlalu jauh sehingga Sonic Blast tidak mungkin dapat mencapai Long. Namun sungguh di luar perkiraan, Jeff menggunakan Sonic Blast bukan ke arah Long tetapi ke tanah dan menjadikannya energi tolakan untuk melompat ke atas secepat kilat. Pedang Long yang pada mulanya mengincar punggung Jeff, kini meluncur secepat kilat ke arah dada Long sendiri. Long terkejut dan tidak sempat menghentikan laju pedangnya. Darah pun tersembur dan Long berteriak kesakitan. Ia tertusuk oleh pedang terbangnya sendiri hingga tewas.
Jeff melihat Senestar yang perlahan mulai bangkit kembali dengan tatapan ngeri melihat bagaimana Long tewas oleh pedangnya sendiri. Jeff hanya tersenyum tanpa rasa takut sedikit pun menyaksikan sepuluh ribu Pasukan Kegelapan menggeram marah dan mulai beranjak maju. Jeff berteriak,? Ayo, maju saudara ? saudaraku!? dan semua mata menatap tak percaya apa yang terjadi setelah itu.
Bab 74. Bangsa Manusia Kerdil yang Terlupakan
Di dunia ini segala sesuatu yang kecil dan lemah selalu dianggap tidak berarti, yang pada akhirnya ada untuk selalu dilupakan. Tetapi tidak ada satu pun makhluk yang diciptakan tanpa memiliki makna. Demikian juga Bangsa Manusia Kerdil yang tingginya hanya selutut manusia biasa. Begitu Jeff berteriak maka dari balik awan turunlah ribuan Pasukan Manusia Kerdil yang melayang menggunakan kain yang dibentangkan seperti parasut. Menggunakan kelebihan tubuh mereka yang ringan dan kecil, Para Manusia Kerdil ini dapat menunggangi angin dan mengendalikan parasutnya dengan baik sambil memanahi Pasukan Kegelapan. Panah yang dimaksudkan di sini adalah sebuah jarum panjang berukuran 10 -15 centimeter namun akan menjadi sangat berbahaya jika ujungnya diolesi racun khas Manusia Kerdil. Panah Manusia Kerdil ini menjadi semakin mematikan karena ukurannya yang kecil dan tipis sehingga sulit ditangkis oleh pedang dan dapat menembus sela ? sela baju baja. Pasukan Kegelapan menjadi kalang kabut seperti seekor beruang yang menghadapi sekerumunan lebah.
Begitu Bangsa Manusia Kerdil menjejakkan kakinya ke tanah, mereka mengganti senjatanya dengan tombak panjang yang berukuran 30 ? 40 centimeter. Panjangnya cukup untuk menusuk perut dan jantung dari manusia biasa. Walau jumlah manusia kerdil lebih sedikit namun karena ukuran tubuh mereka yang kecil, mereka dapat bergerak lincah. Pasukan Kegelapan seperti berhadapan dengan hantu kecil yang berkeliaran di sela ? sela kaki mereka. Pasukan Kegelapan tidak dapat melihat musuhnya dengan jelas di antara debu ? debu tanah yang mengepul apalagi melancarkan serangan. Manusia Kerdil sangat pandai beradaptasi dengan alam. Mereka sengaja menjejakkan kaki kuat ? kuat sehingga debu tanah di sekitar mereka terangkat dan menghalangi penglihatan musuh. Satu ? persatu Para Goblin dan Tengkorak roboh tak berdaya. Hanya Bangsa Vampir yang masih aman karena mereka dapat terbang ke angkasa.
Senestar mendelik marah. Tubuhnya gemetar dan rasa takutnya timbul. Pasukan Kegelapan yang berada di atas angin kini mulai jatuh. Bukan oleh kekuatan manusia yang perkasa namun oleh bangsa yang tidak pernah diperhitungkan sebagai suatu bangsa sebelumnya oleh dunia, yaitu Bangsa Manusia Kerdil. Puncaknya adalah saat prajurit ? prajurit Bangsa Manusia yang wajahnya memerah karena malu melihat Bangsanya dibela oleh manusia kerdil yang hanya seukuran lutut mereka. Maka ribuan prajurit yang pada mulanya melarikan diri kini berbalik menyerang Pasukan Kegelapan. Prajurit Manusia memfokuskan diri dengan menyerang Bangsa Vampir dengan anak ? anak panah. Jeff pun tidak mau ketinggalan. Ia segera ikut terjun dengan melakukan serangan jarak dekat kepada Pasukan Goblin dan Tengkorak yang kebingungan. Merry dan Lyrian juga tidak tinggal diam dan bersatu dengan Pasukan Manusia untuk menyerang Bangsa Vampir yang berterbangan di angkasa. Semangat mereka berhasil dipulihkan dan kemenangan telah di depan mata. Bangsa yang kecil telah membawa perubahan besar dalam peperangan ini.
Senestar telah kehilangan akal. Ia bermaksud membantu Pasukan Kegelapan dengan ?Sword Wave? nya tetapi melihat lawannya adalah manusia berukuran kecil yang tengah bertarung di sela ? sela kaki Pasukan Kegelapan sendiri maka mustahil baginya dapat menggunakan serangan massal seperti ?Sword Wave?. Jika Sword Wave digunakan maka perbandingan tewasnya Pasukan Kegelapan dibanding Manusia Kerdil adalah 10: 1. Hal ini berarti Senestar akan lebih banyak membunuh pasukannya sendiri dibanding manusia kerdil itu. Tapi jika ia melakukan serangan jarak dekat tanpa ?Sword Wave?, ia akan berhadapan dengan Jeff. Mustahil Senestar menang dari Si Pedang Barat tanpa jurus andalannya sementara Sonic Blast Jeff paling tepat digunakan untuk serangan jarak dekat. Senestar tidak tahu pilihan mana yang harus diambil. Ia pada akhirnya memilih untuk melarikan diri. Senestar berkhianat untuk dirinya sendiri maka tidak heran jika ia memilih untuk menyelamatkan dirinya sendiri saat keadaan mulai berbalik. Seorang pengkhianat tidak memiliki kehormatan dan kesetiaan untuk bertarung.
Merry dan Lyrian yang melihat Senestar berencana melarikan diri, tidak membiarkan hal itu. Kedua wanita itu pun mengejar Senestar. Lyrian berlari lebih cepat daripada Merry karena luka di kaki Merry belum sembuh. Lama ? kelamaan jarak di antara mereka berdua terpisah semakin jauh. Senestar sengaja berlari lebih jauh lagi karena dia mempunyai rencana untuk menghadapi kedua wanita itu. Sebuah rencana licik. Menghadapi satu orang pasti jauh lebih mudah daripada menghadapi dua orang sekaligus. Senestar bermaksud menghadapi Lyrian terlebih dahulu baru kemudian membunuh Merry. Perbedaan jarak di antara kedua gadis ini sangat menguntungkan Senestar.
?Sword Wave!? Seru Senestar yang tiba ? tiba berbalik. Lyrian yang terkejut segera menjatuhkan diri ke samping tetapi bahunya terkena sabetan bayangan pedang dengan cukup parah. ?Thunder Cast!? Lyrian membalas secepat mungkin tapi meleset. Serangan Lyrian yang dilakukan terburu ? buru dapat dihindari dengan mudah oleh lawannya. Senestar dalam sekejap sudah di berada depan Lyrian dan nyawa sang gadis penyihir telah di ujung tanduk karena Sword Wave sudah siap dilakukan untuk kedua kalinya. Kali ini tidak ada waktu bagi Lyrian untuk menghindar lagi.
Bab 75. Matinya Sang Pengkhianat
Lyrian memejamkan mata dan menunggu nyawanya melayang. Tetapi ketika ia membuka matanya, Lyrian sudah berada di dalam pelukan seorang pria di mana tubuh mereka berdua bersinar terang oleh Faith Armor. Flarion telah memeluknya dan menyelamatkan Lyrian dari jurus mematikan Senestar. Faith Armor melindungi mereka berdua sehingga bayangan pedang dari ?Sword Wave? sama sekali tidak dapat menyentuh Flarion dan Lyrian. Hal ini sungguh di luar dugaan dari Senestar. Ia pun segera berbalik dan kembali berlari.
Mata Senestar berbinar ? binar melihat Mystix di hadapannya. Ia berpikir nyawanya masih dapat diselamatkan dengan bantuan Mistyx. Senestar segera berteriak memohon pertolongan kepada Mistyx. Mistyx memandangnya sekilas dan bertanya,? The Yellow Orb! Serahkan The Yellow Orb kepadaku!? Seru Mistyx.
Senestar pun menjawab,? Apa maksudmu, Naga bodoh! Orb itu sudah kuserahkan kepada Garanox! Sekarang, ayo kita pergi dari sini!? Mistyx pun menggeram marah dan menyemburkan kabut racun ke hadapan Senestar. Sungguh sial bagi Senestar. Ia tidak pernah menyangka ia akan terbunuh oleh Naga yang dianggapnya sebagai teman. Pengkhianat tewas oleh pengkhianatan. Mistyx pun segera menghabisi Senestar yang tidak berdaya dengan cakar Naganya.
Lyrian segera menatap Flarion dengan tatapan curiga. Ia mencoba untuk menjauh namun Flarion yang menduga ada sesuatu yang tidak beres segera menangkap lengannya dan berkata,? Ada Apa, Lyrian" Tak biasanya kau menghindar dariku seperti ini"?
Lyrian menjadi bimbang. Jika Flarion benar ? benar pengkhianat dengan membunuh Hawkins dan rajawalinya lalu mengapa ia menyelamatkan dirinya. Namun misteri kebangkitan Rajawali juga sebuah misteri sama halnya kebangkitan Jeff dari kematian. Lalu kenapa Flarion bisa bersama dengan Naga menyeramkan Mistyx, The Fog Terror" Mata Lyrian melirik ke arah Mistyx yang diam dengan tenang dan Flarion tersenyum melihat lirikan mata Lyrian. Flarion pun mulai menceritakan kisah kematian Hawkins dan persahabatan barunya dengan Mistyx.
Mistyx pun membuka suaranya. ?Kau pasti seorang penyihir, Seorang Mage yang muda dan menarik,? Kata Mistyx kepada Lyrian,?Jika benar maka Dark Soul Magic pasti tidak asing bagimu, bukan"? Lyrian terkejut mendengar ilmu sihir itu. ?Yah, Sihir tingkat tinggi yang hanya dapat dikuasai oleh Penguasa Kegelapan. Banyak yang menyangka sihir itu telah musnah bersama jatuhnya Lord of Darkness namun siapa yang menyangka Garanox dapat menguasainya, sihir yang mampu mengendalikan tubuh lawan yang telah mati. Ia sekarang sudah jauh lebih dashyat dari penyihir manapun yang pernah tercatat dalam sejarah dunia. Kekuatannya sudah semakin sempurna.?
?Jadi Hawkins dan Rajawali telah dimanterai dengan jurus ini"? Tanya Lyrian.
?Sepertinya begitu,? Jawab Mistyx,? Karena mereka meyerang kami terlebih dahulu dan kurasa Flarion mengambil langkah yang tepat untuk membunuh mereka.?
?Mereka bukan Hawkins, Lyrian. Hanya iblis yang menguasai tubuh Hawkins. Hawkins yang asli telah mati dan tidak mungkin hidup kembali. Tidak ada satu pun orang mati yang dapat bangkit kembali kecuali jika dia adalah Yang Maha Kuasa dengan kekuatan tak terbatas,? Kata Flarion.
?Tapi tadi aku bertemu dengan Jeff, The WestSword. Demikianlah mereka semua menyebut nama pahlawan yang menyelamatkan kami semua dalam pertempuran di gerbang selatan Allastar. Tapi bukankah kau bilang ayah angkatmu itu telah mati karena terbawa Topan Api"? Tanya Lyrian heran.
Mendengar itu, Flarion juga tak kalah herannya. Maka ia segera menarik Lyrian untuk menuju Gerbang Selatan. Flarion tidak sabar bertemu dan melihat Jeff dengan mata kepalanya sendiri. Namun Lyrian menariknya sedikit dan memeluknya tiba ? tiba sambil berbisik mesra,? Flarion, aku rindu padamu.? Wajah Flarion langsung merah membara seperti sedang mengeluarkan energi Phoenix.
Sebuah langkah kaki terdengar lemah dan berhenti. Sebuah busur direnggangkan dengan anak panah yang siap ditembakkan. Merry dengan tatapan mata penuh amarah, kecemburuan dan dendam menatap Flarion dan Lyrian. ?Matilah kalian semua, Pengkhianat!? Jerit Merry.
Bab 76. Sandera Garanox ?Merry, Jangan!? Jerit Lyrian berusaha menandingi jeritan Merry. Namun anak panah sudah dilontarkan dan menuju Flarion. Untunglah Faith Armor segera menyelimuti Flarion sehingga anak panah itu pun patah menjadi dua setelah membentur dada Flarion. Merry yang semakin marah segera mencabut pedangnya dan maju menyerang Flarion. Lyrian yang panik segera maju menghalangi. Sebenarnya Flarion dapat dengan mudah mematahkan serangan Merry dengan Faith Armornya tetapi Lyrian malah menghalangi dengan maju ke depan Merry.
?Flarion segera berteriak,? Lyrian, Jangan!? tapi semuanya sudah terlambat. Merry yang sudah dibutakan oleh dendam dan cemburu segera menebaskan pedangnya tanpa memandang kawan atau lawan yang berdiri di hadapannya. Lyrian pun menjerit dan memegangi pangkal lengannya. Lengan kanan Lyrian terpotong oleh pedang Merry. Semburan darah Sang Penyihir muda ini segera mengembalikan kesadararan Merry. Ia panik menyadari bahwa ia baru saja memotong tangan sahabatnya sendiri. Merry pun menangis dan menjatuhkan pedangnya. Ia menutup telinga dan memejamkan matanya, tidak sanggup melihat dan mendegar rintihan Lyrian yang roboh di depan matanya. Merry pun memilih untuk melarikan diri.
?Merry, tunggu!? Flarion berseru kepada Merry namun tangannya tidak lepas dari memegangi Lyrian yang mulai panik karena bersimbah darah yang deras mengalir dari lengan kanannya. Flarion merobek sedikit pakaiannya dan digunakan sebagai kain untuk membalut Lyrian dan menghentikan pendarahan. Perhatian Mistyx juga terfokus kepada keadaan Lyrian sehingga tidak memperhatikan Merry yang terus berlari entah kemana.
Kegelapan menyelimuti Merry. Ia tidak memperdulikan sakit dan perihnya luka di kakinya. Hatinya jauh lebih perih menyaksikan pembunuh kakaknya adalah orang yang paling dicintainya namun di depan matanya sendiri Merry melihat Flarion sedang memeluk mesra sahabatnya. Perasaan dendam, tertolak dan cemburu menimbulkan kebencian yang luar biasa dari alam bawah sadarnya. Yang paling menyakitkan bagi Merry kini adalah hati nuraninya sendiri yang terus menuduhnya penjahat karena telah memotong lengan dari sahabatnya. Hati nurani Merry terus menyiksa dan menyakitinya. Merry berusaha mengusir rasa bersalahnya namun perasaan itu terus muncul dan muncul lagi. Akhirnya Merry pun berhenti berlari dan berteriak,? Aku tidak bersalah! Flarion dan Lyrian yang telah mengkhianati aku! Aku hanya membalas perbuatan mereka!? Merry pun menangis karena walau bagaimana pun hatinya tetap tidak menjadi lebih tenang sedikit pun.
?Gadis cantik menangis sendirian! Sungguh kasihan,? Kata seorang wanita tua dengan suara yang serak. Merry segera mengangkat wajahnya dan melihat seorang wanita buruk rupa dengan tongkat hitam di tangannya. Dengan melihat sekilas, Merry segera menyadari bahwa wanita tua yang berdiri di hadapannya itu adalah seorang penyihir. Maka Merry pun langsung mengambil sikap waspada.
?Siapa kau"? Tanya Merry dengan nada mengancam.
Namun Si wanita tua itu sama sekali tidak menunjukkan wajah takut bahkan dengan tenang ia menjawab,? Namaku Garanox.?
Merry terkejut dan secepat kilat memanah si penyihir namun semua senjata Merry berubah menjadi api seketika dan langsung ikut melahap tubuh Merry. Merry segera melepaskan semua senjata dan bergulingan di lantai agar tubuhnya tidak hangus. Ia berhasil memadamkan api di sekujur tubuhnya tetapi sebelum ia sempat bangkit, Garanox telah meluncurkan cahaya putih dan dengan telak mengenai dada Merry. Merry berteriak kesakitan dan langsung jatuh pingsan.
Garanox mengetukkan tongkatnya ke tanah dan dari tanah muncul sebuah makhluk raksasa berwarna hijau. ?Knaurk, The Sea Genie, bawa gadis ini ke istanaku. Lalu bawalah armada tempur yang kusiapkan untuk berperang. Kita akan segera mengguncang lautan dan merebut orb Bangsa Mermaid selagi mereka semua sibuk bertempur di sini,? Kata Garanox. Knaurk pun patuh dengan menggendong Merry di pundaknya.
Knaurk memandang Garanox dan bertanya,? Mengapa yang mulia tidak membunuh gadis ini"?
Garanox memandang Knaurk dengan tatapan sangat tajam,? Karena Sang Pengawas membutuhkannya sebagai sandera. Aku hanya menjalankan perintah dan demikian juga dengan kau, hanya menjalankan perintah dariku tanpa banyak bertanya.? Garanox pun membuat sebuah portal dari tongkatnya dan mereka pun menghilang dengan teleport.
Flarion dan Mistyx yang membawa Lyrian di punggungnya tiba di tempat asal suara jeritan Merry namun mereka tidak menemukan siapa ? siapa. Merry telah lenyap tanpa jejak. Namun Mistyx dapat mengenali bau Garanox di tempat itu. Flarion pun menyadari bahwa Merry berada dalam bahaya besar.
Bab 77. Selamat Datang Kembali, Jeff
Seribu Pasukan Kegelapan telah roboh tak berdaya baik Goblin, Tengkorak maupun Vampir. Tak ada satu pun dari mereka yang sanggup menghadapi serbuan Jeff dan Bangsa Manusia Kerdilnya yang belum lagi ditambah semangat prajurit Bangsa Manusia yang membara. Sisa Pasukan Kegelapan yang berjumlah sekitar sembilan ribuan itu pun memilih mundur dan melarikan diri. Bangsa Manusia Kerdil dan Bangsa Manusia bersama ? sama mengejar Pasukan Kegelapan yang jumlah nyajauh lebih banyak itu. Namun lama kelamaan Manusia Kerdil tertinggal jauh di belakang karena kaki mereka yang kecil tidak dapat menyamai langkah kaki Pasukan Kegelapan yang berlari seperti kesetanan. Hanya Prajurit Manusia yang terus mengejar mereka dan dipimpinoleh Jeff, The West Sword. Namun setelah Pasukan Kegelapan keluar dari Gerbang Selatan, Jeff segera menghentikan pengejaran. Sebagian besar prajurit keheranan dengan hal ini dan seorang kaptennya bertanya kepada Jeff,? Sir Jeff, mengapa tidak diteruskan. Mereka telah kalah perang dan jika kita dapat mengejarnya maka semua Pasukan Kegelapan itu akan dapat dimusnahkan.?
Jeff berbalik dan memandang kapten tersebut lalu berkata,? Pertama, aku tidak tahu siapa yang kau sebut dengan Jeff. Kedua, mereka mundur terlalu cepat. Aneh rasanya jika pasukan yang terdiri dari sepuluh ribu pasukan hanya memiliki 2 pemimpin yang begitu mudah untuk dikalahkan dan begitu cepat mundur. Padahal dari yang aku dengar tentang Pasukan Kegelapan mereka memiliki banyak Jenderal besar dari berbagai bangsa. Mengapa mereka tidak dikerahkan untuk memimpin pasukan ini" Perasaanku mengatakan bahwa mereka hanya umpan. Rencana sebenarnya sedang dijalankan, entah apa dan dimana. Jadi sebaiknya kita kembali ke Istana kalian dan menghimpun kekuatan kembali.?
Para Prajurit Manusia dan kaptennya hanya dapat menyetujui pendapat Jeff dan mengikutinya kembali ke dalam Benteng. Seluruh Prajurit Manusia bersorak sorai penuh kemenangan dan menyorakkan nama Jeff, The West Sword. Namun lama kelamaan sorak ? sorai nama Jeff terhenti karena mereka mendengar sorakan lain yang berasal dari Manusia Kerdil. ?Hidup Ach Ho Moloch!? Seru Bangsa Manusia Kerdil dan Jeff menanggapinya dengan lambaian dan rasa hormat. Para Prajurit Manusia pun berpandangan satu sama lain. Apakah benar orang yang berada di hadapan mereka bernama Ach Ho Moloch dan bukan Jeff, The West Sword, pahlawan yang hilang dalam pertempuran. Mereka semua menjadi heran.
Pemimpin Manusia Kerdil dan Dewan Bangsa Manusia duduk bersama. Selain itu Flarion dan Jeff pun hadir di ruangan tersebut. Ach Hargonei, pemimpin suku Bangsa Manusia Kerdil pun memulai kisah ditemukannya Jeff di suku mereka yang terasing.
Bangsa Manusia Kerdil memiliki usia yang hampir sama tua nya dengan Bangsa Manusia. Hanya saja mereka dilahirkan dengan sedikit berbeda yaitu ukuran tubuh yang jauh lebih kecil. Ukuran tubuh yang kecil, seukuran lutut manusia, membuat Bangsa ini sangat sulit mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hewan buas dan monster seringkali memakan banyak korban di antara mereka. Ketika zaman masih muda, Bangsa Manusia seringkali menjadi sekutu yang membela mereka karena kedekatan relasi nenek moyang mereka. Namun ketika zaman ? zaman berlalu, manusia mulai lupa akan persahabatan nenek moyang mereka dengan bangsa ini dan mulai mengabaikannya. Bangsa Manusia Kerdil pun tersisih dan mulai punah karena tantangan alam. Tetapi Yang Maha Kuasa memang adil. Tantangan yang tidak sampai membunuh tentu akan memberi kekuatan dan bangsa Manusia Kerdil bertahan dengan membuat benteng ? benteng persembunyian di hutan ? hutan paling dalam. Mereka menjadikan tanah, batu dan pohon besar sebagai tempat persembunyian. Mereka terlatih untuk berjalan tanpa suara, bersatu dengan alam dan mengusahakan diri mereka tidak pernah terlihat oleh Bangsa lain, apalagi setelah jatuhnya Zaman Guardian. Itulah sebabnya Bangsa Manusia Kerdil pun terlupakan, tidak lagi diingat oleh dunia ini. Itu yang menjadikan mereka dapat bertahan hingga kini sampai Jeff tiba di hadapan mereka.
Ach Ho Moloch. Ini adalah kata ? kata kuno Bangsa Manusia Kerdil yang berarti ?Si Besar yang bercahaya?. Julukan ini diberikan Bangsa Manusia Kerdil kepada Guardian Manusia yang bernama Faith karena ia memiliki armor yang bersinar seterang cahaya matahari. Faith adalah Guardian manusia terbaik bagi Bangsa Manusia Kerdil karena prinsipnya akan kesamaan derajat. Selama hidupnya Faith telah banyak berjasa dan menjaga Manusia Kerdil sehingga mereka sangat menghormatinya. Namun entah kenapa Faith terbunuh suatu hari dan nasib Bangsa ini pun terancam tanpa pahlawannya itu. Namun mereka tetap menyimpan keyakinan akan datang Ach Ho Moloch yang lain dari langit.
Berbulan ? bulan yang lalu, impian Bangsa Manusia Kerdil selama ratusan tahun pun terpenuhi. Seorang Manusia Besar bersinar seperti matahari jatuh dari langit tepat di hadapan Bangsa ini. Manusia ini terluka sangat berat dan seluruh tubuhnya sedang dibungkus oleh api. Bangsa Manusia Kerdil pun segera menolongnya dan merawat luka ? lukanya selama puluhn hari. Namun ketika sadar Manusia Besar itu sama sekali tidak berdaya bahkan berbicara pun ia tidak bisa. Sepertinya ia tidak ingat darimana ia berasal dan siapa dirinya. Hingga pada suatu hari, sekawanan singa ganas menyerang Bangsa Manusia Kerdil dan sesuatu yang luar biasa pun terjadi. Entah sadar atau tidak, Manusia Besar itu tiba ? tiba bangkit dan meneriakkan ?Sonic Blast?. 7 singa besar mati seketika dan sisanya langsung lari karena adanya energi dashyat yang keluar dari tubuh si Manusia Besar. Sejak saat itulah ia disebut dengan Ach Ho Moloch yang menjadi pahlawan Manusia Kerdil dan mengajari bangsa itu cara menyusun startegi tempur.
Flarion meneteskan air mata ketika melihat ayah angkatnya masih hidup. Sungguh hidup itu penuh dengna keajaiban. Jeff yang terbawa Topan Api dapat selamat dan tetap hidup atas pertolongan Bangsa Manusia Kerdil. Walau Sang Ayah kehilangan ingatan masa lalu namun mendapat kesempatan bertemu dengan Jeff kembali adalah suatu mukjizat yang tidak pernah diimpikannya.
Setelah Ach Hargonei selesai bercerita maka Dewan manusia pun menceritakan siapa sebenarnya Jeff kepada Bangsa Manusia Kerdil dan tentu saja untuk Jeff sendiri. Selain itu mereka juga menceritakan tentang peperangan besar yang terjadi di dunia maupun yang menimpa Allastar. Hingga akhirnya Bangsa Manusia Kerdil menyatakan bahwa mereka juga berpapasan dengan Pasukan Peri yang sedang berjalan menuju utara, ke arah lautan.
?Kerajaan Mermaid. Fleric dan yang lainnya sedang menuju kerajaan Mermaid. Tetapi kenapa" Bukankah seharusnya mereka membantu Allastar"? Tanya Flarion dengan heran.
Bab 78. Pertempuran di Atlantis
?Siapkan Pasukan! Maju Pasukan Peri!? Teriak Fleric memerintahkan pasukannya menyerang. Pertempuran besar di tepi pantai pun terjadi antara Pasukan Peri dan Pasukan Kegelapan yang sedang sibuk berusaha menjatuhkan Atlantis, Kota bawah laut yang menjadi istana Bangsa Mermaid. Kemunculan Bangsa Peri membuat konsentrasi kekuatan Pasukan Kegelapan yang sedang gencar menyerang Bangsa Mermaid menjadi terpecah. Pasukan Kegelapan kini harus berhadapan dengan Pasukan Peri yang dipimpin Fleric dan Gnorr. Sementara Flivia, The Healer dan Trexien bersembunyi di belakang barisan karena pada dasarnya mereka bukan ksatria yang pandai bertempur. Lalu di manakah Pasukan Serangga" Bukankah seharusnya mereka membantu Pasukan Peri"
Sehari sebelum pertempuran. Pasukan Peri di bawah pimpinan Fleric sedang menuju ke Allastar untuk menjelang pertempuran besar di sana. Konon ada 10,000 pasukan Garanox yang siap menggempur Kota Bangsa Manusia tersebut. Oleh Karena itu Pasukan Peri dan Serangga pun bergegas menuju ke Allastar untuk memberi bala bantuan. Namun rencana mereka berubah ketika mereka menemukan seorang wanita bernama Uriel di tepi hutan. Dari wanita inilah diketahui bahwa ada ribuan Pasukan Kegelapan yang tidak bersiaga di Allastar melainkan bergerak menuju ke arah utara. Gnorr yang sudah mengetahui adanya pengkhianatan di Allastar sudah dapat mengira bahwa orb kuning milik Bangsa Manusia akan jatuh ke tangan musuh dengan mudah namun mereka masih dapat memenangkan perang di Allastar jika Pasukan Peri tiba tepat waktu. Tetapi mengapa Pasukan Kegelapan memilih mundur dan bergerak ke utara"
Fleric dan yang lainnya segera berdiskusi dan mereka dapat mengambil sebuah kesimpulan penting. Ini adalah taktik yang disebut: pengalih perhatian. Garanox sengaja mengerahkan pasukan besar di Allastar untuk menarik semua sekutu manusia untuk datang ke sana. Namun pada saat musuh teralih ke Allastar, Garanox melakukan serangan sebenarnya ke utara untuk merebut The Blue Orb (orb biru) milik Bangsa Mermaid di Atlantis. Itulah sebabnya Pasukan Peri dan Serangga mengubah arah mereka dan mengejar Pasukan Kegelapan ke utara. Ketika mereka tiba, perang besar telah dimulai. Lima Belas ribu Pasukan Kegelapan yang dipimpin lima Jenderal sedang menggempur habis Bangsa Mermaid baik dari darat maupun Lautan.
Kota Atlantis yang terletak di dasar laut sekitar 5 mil dari garis tepi pantai memang tidak memiliki benteng?benteng kokoh seperti WhiteStone maupun Allastar karena lautan di sekelilingnya telah menjadi sebuah benteng yang sukar ditembus oleh Bangsa lain yang tidak mampu bernafas di dalam air. Apalagi Ribuan Prajurit Mermaid selalu berjaga?jaga di sekeliling Kota Atlantis dan tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang dapat menandingi Bangsa Mermaid yang bersirip dalam melakukan pertempuran di dalam lautan. Mereka dapat berenang dengan cepat dan mudah seperti makhluk lainnya jika beralri di darat. Itulah sebabnya Bangsa Mermaid tidak pernah mengalami kesulitan jika menghadapi serangan dari luar hingga saat Pasukan Kegelapan Garanox memulai serangannya ke Atlantis.
Pasukan Garanox yang menyerang Atlantis dibekali dengan peralatan sihir gelembung udara yang dikenakan di kepala mereka. Hal ini membuat pemakainya dapat bernafas di dalam air untuk sementara waktu. Selain itu mereka juga memakai peralatan tempur yang terbuat dari bahan yang sangat ringan dan membuat pemakainya dapat berenang lebih cepat. Hal inilah yang membuat benteng alam Atlantis yang berupa lautan itu menjadi kehilangan fungsinya karena para penyerang bisa bernafas di dalam air. Walau prajurit Atlantis lebih menguasai medan pertempuran tetapi mereka kalah jumlah dengan telak sehingga Kota Atlantis hanya tinggal menunggu kejatuhannya. Namun harapan muncul ketika Bangsa Peri menampakkan dirinya di tepi pantai dan mulai menyerang dari belakang. Serangan itu cukup membantu mengalihkan sedikit kekuatan serang Pasukan Kegelapan namun sayang Pasukan Peri tidak dibekali peralatan untuk dapat menyelam sehingga mereka hanya dapat bertempur di tepi pantai. Sementara Pasukan Kegelapan telah memusatkan kekuatan penuh di kota Atlantis.
?Bertahan! Semua terus bertahan!? Teriak Heiron Raja dari Atlantis. Raja gagah perkasa itu bertarung dengan gagah berani di depan Benteng Atlantis yang sudah hampir jatuh. Ia dibantu oleh putra tunggalnya yang tidak kalah hebat dengan ayahnya, bernama Leinor. Mereka bertarung dan memberi semangat kepada Bangsa Mermaid untuk terus bertahan. Namun kejatuhan pun telah tiba. Sang Raja tiba?tiba menjerit ketika sebuah Trisula menembus jantungnya dan Cephril tersenyum penuh kemenangan menatap lawannya yang roboh. Cephril yang merupakan keturunan campuran Mermaid?Manusia telah berhasil membunuh Sang Raja. Pangeran Leinor segera berenang menarik ayahnya mundur dari medan tempur. Ia sekilas memandang Cephril, wanita yang dicintainya namun kini telah membunuh ayahnya. Hati Leinor pun remuk tak terkira.
Bab 79. Pertolongan dari Dasar Laut
Jatuhnya Sang Raja membuat pertahanan Atlantis mengendur dan akhirnya Benteng pun jatuh sudah. Pasukan Kegelapan dengan mudah menerobos masuk dan mulai membantai Pasukan Mermaid. Namun pertarungan belum selesai. Gempa bumi dashyat tiba?tiba saja terjadi di atas tanah Atlantis dan lubang?lubang terowongan pun bermunculan. Ribuan Serangga menampakkan diri dan membantu pertahanan Bangsa Mermaid. Itulah sebabnya Bangsa Serangga tidak muncul bersama Bangsa Peri. Mereka membuat terowongan yang menghubungkan daratan dengan dasar laut di bawah Kota Atlantis. Memanfaatkan Kota Atlantis yang diselubungi kubah gaib yang membuat air tidak dapat masuk, Bangsa Serangga dapat menahan serangan Pasukan Kegelapan. Bangsa Serangga tidak dapat bertarung di dalam air. Mereka tidak dapat berenang menuju Atlantis tapi mereka dapat membuat terowongan di bawah laut.
Pasukan Kegelapan pun menjadi panik. Mereka tidak menyangka Pasukan Serangga akan muncul sementara di darat sudah ada pemanah?pemanah Bangsa Peri yang siap menembakkan anak panah begitu mereka muncul dari dalam laut. Namun Para Jenderal Pasukan Kegelapan tidak menyerah. Mereka pun memecah pasukan untuk memperoleh kemenangan. Cephril The Haunt Mermaid, Knaurk The Sea Genie dan Misstriss The Soul Hunter terus menyerang Atlantis sementara Kullnor The Hellstar dan Madon The Ice Bone kembali ke darat untuk menghadapi Bangsa Peri. Maka dalam waktu singkat, pertarungan pun kembali dimulai. RedTail The Poison Spike, Agarach The Thousand Sting dan Kong yang merupakan Jenderal Bangsa Serangga berhadapan dengan 3 Jenderal Pasukan Kegelapan.
Knaurk segera meraung dan puluhan hujan halilintar pun menghantam ke arah Kong tetapi Redtail segera menghantamkan ekor kalajengkingnya ke tanah di depan Kong. Tanah itu pun bergetar dan naik ke atas sehingga menjadi tembok pelindung yang menghalangi serangan halilintar Knaurk. Agarach pun segera maju bertindak dan menyemburkan ribuan jarum beracun dari tubuhnya ke arah musuh?musuhnya. Cephril yang mampu bergerak gesit dapat menghindar namun Knaurk dan Misstriss terpaksa menerima tusukan jarum?jarum racun tersebut. RedTail langsung melancarkan serangan ekornya yang mematikan ke arah Cephril. Ekor Redtail tiba?tiba memanjang seperti cemeti dan langsung menusuk ke arah jantung Cephril. Knaurk yang menyadari Cephril dalam bahaya segera maju dan menghalangi serangan Redtail dengan tubuhnya. Knaurk pun tertusuk telak di perutnya namun tidak langsung tewas. Knaurk melontarkan sebuah halilintar besar dari telapak tangannya mengahntam Agarach. Sengatan halilintar berhasil melukai Agarach namun tidak parah karena kulit Agarach The Thousand Sting sangat tebal dan terlindung oleh ribuan jarum sekuat baja. Knaurk pun berusaha mundur dari medan tempur.
Redtail tidak membiarkan musuhnya melarikan diri. Ia segera menyemburkan cairan beracun dari ekornya ke arah Knaurk tetapi Cephril segera menghalangi dengan membuat gelombang air sihir dari trisulanya. Semburan racun tertahan oleh semburan air dan keduanya musnah. Namun Cephril tidak menyadari bahaya lain. Tiba?tiba sebuah tombak panjang dilontarkan dan menembus ekor Mermaidnya (Nb: Bangsa Mermaid tidak memiliki kaki tetapi ekor ikan seperti halnya seekor putri duyung). Cephril pun jatuh dan melihat Pangeran Leinor kembali ke medan tempur dengan memakai mahkota di kepalanya. Matanya memancarkan duka yang mendalam. Leinor telah menggantikan ayahnya, Heiron sebagai Raja Atlantis. Sang Raja Heiron telah wafat.
Melihat situasi dalam bahaya Misstriss The Soul Hunter pun mengeluarkan jurus sihirnya. ?The Crying Soul,? Serunya dan tiba?tiba muncul ribuan roh penasaran yang menangis. Tangisan itu menimbulkan getaran suara yang menyiksa jiwa lawannya. Kong yang melihat situasi menjadi gawat segera maju dan menyergap Misstriss. Kong berhasil menusuk Misstriss dengan pedangnya namun tak disangka itu adalah kesalahan fatal. Pedang dan tangannya terhisap ke dalam tubuh Misstriss dan semakin lama semakin dalam. Kong baru menyadari bahwa Misstriss sedang berusaha menghisap jiwanya dan menjadikannya roh penasaran.
Pada Saat Kritis itulah muncul jaring laba?laba yang dalam sekejap memenuhi medan pertempuran. Jaring laba?laba itu mampu meredam kekuatan suara tangisan roh dari Misstriss. Karena Misstriss terkejut dan kehilangan konsentrasi, Kong berhasil melepaskan diri dan menarik tangannya kembali dari dalam tubuh makhluk menyeramkan itu. Belum sempat merapal mantera lebih jauh, ribuan jarum beracun berhamburan. Agarach berusaha menolong Kong. Misstriss yang mengamuk segera merapal mantera namun sebelum ia berhasil menyelesaikan manteranya, Seekor Laba?laba besar telah memenggal kepalanya. Arachea, The Web Master, Sang Ratu dari Bangsa Serangga pun telah turun dalam pertempuran.
Bab 80. Cinta Rahasia Sang Pangeran
Leinor berlari mengejar Cephril dan Knaurk yang terluka hingga ke dalam balairung istana. Para prajurit Mermaid sedang sibuk menghadang Pasukan Kegelapan di benteng sehingga keadaan dalam istana Mermaid menjadi begitu sepi. Knaurk yang luka parah dan keracunan tidak dapat berlari jauh demikian juga dengan Cephril yang telah terluka kakinya. Maka tidak sulit bagi Leinor untuk dapat segera menyusul mereka dan menahan pelarian dari keduanya.
?Kau tidak bisa lari lagi, Mermaid pengkhianat!? Seru Leinor kepada Cephril,? Aku akan menghukum mati seorang pengkhianat Bangsa Mermaid hari ini juga!?
Cephril memandang Leinor dengan tatapan kebencian yang amat dalam dan balas menjawab,? Pengkhianat" Bukankah kau yang telah berkhianat kepadaku terlebih dahulu, Pangeran Leinor! Tapi sepertinya sekarang sudah sepantasnya aku memanggilmu Raja Leinor yang mulia.? Cephril tersenyum mengejek.
Leinor terdiam. Ia teringat akan masa?masa lampau, sekitar 100 tahun yang lalu, ketika ia dan Cephril masih kecil. Cephril dilahirkan oleh Mermaid wanita bernama Cephnie, Ksatria Mermaid dari hasil percintaannya dengan seorang Ksatria Bangsa Manusia Mithrail. Memiliki darah campuran adalah kutukan pada masa?masa itu karena memasuki Zaman Guardian End, di mana ada kecurigaan dan kebencian antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Termasuk di antaranya perang dingin antara Bangsa Manusia dan Mermaid. Cephril terjepit di antara perselisihan itu.
Meski memiliki kekuatan dan daya tahan di atas air maupun di dalam air dibanding Mermaid lainnya karena memiliki darah campuran, Cephril tetap dikucilkan oleh lingkungannya. Ia hidup hanya berdua dengan ibunya sampai suatu ketika Sang ayah melakukan tindakan nekat dengan masuk ke Atlantis secara diam?diam karena rindu keluarganya. Ia tertangkap dan dihukum mati di depan mata Cephril dan ibunya. Tak lama kemudian Sang Ibu meninggal karena sakit meninggalkan Cephril sendirian. Hari?demi hari dilalui Cephril kecil dengan pengucilan, ejekan dan kerap dipukuli oleh mermaid lainnya hingga datangnya sang penyelamat, Leinor, Pangeran Atlantis.
Leinor yang membenci ketidak adilan datang untuk membela Cephril ketika diganggu Mermaid lain. Cephril dan Leinor pun menjadi sahabat namun Leinor tetap menyembunyikan identitasnya karena ia tahu hal ini akan menjadi masalah besar jika sampai ada yang tahu bahwa Pangeran Atlantis bergaul dengan Mermaid berdarah campuran yang dianggap sebagai anak terkutuk pada masa itu. Rahasia Leinor pun berubah menjadi bencana ketika mereka berdua beranjak dewasa dan saling mencintai. Leinor yang di mabuk asmara lupa akan statusnya dan berjanji akan menikahi Cephril. Bagi Cephril, ini adalah mukjizat dan impian indah yang dinantikan sejak kecil untuk dapat hidup normal bersama orang yang dicintainya.
Namun seperti yang dapat diduga akhir cerita cinta keduanya berakhir tragis. Raja Heiron, ayah dari Leinor mengamuk luar biasa ketika tahu anaknya berniat menikahi Cephril. Ia langsung memerintahkan pasukannya untuk memburu dan menghukum mati Cephril. Leinor tidak berdaya mencegah kehendak sang ayah. Hati Cephril hancur lebur ketika melihat mimpi indahnya berakhir tragis. Selain tidak dapat hidup bersama kekasihnya malah diburu oleh Pasukan Kerajaan dan hidup sebagai pelarian. Cephril pun terpaksa melawan setiap ia berhadapan dengan Pasukan Kerajaan. Dengan kekautan warisan Sang Ayah maupun Sang Ibu, tidak sulit bagi Cephril untuk berulangkali meloloskan diri. Hingga tak lama kemudian ia menjadi buronan Kerajaan Mermaid yang dianggap paling berbahaya.
Dalam suatu pertempuran Cephril melihat Leinor ada bersama?sama dengan Pasukan Kerajaan yang mengepungnya. Leinor meminta Cephril untuk menyerahkan diri dan ia akan meminta pengampunan kepada Raja agar ia tidak dihukum mati. Sebaliknya Cephril meminta Leinor untuk hidup bersamanya dan meninggalkan kerajaan. Tapi Leinor menolak dengan alasan ia harus menggantikan Sang ayah sebagai raja suatu saat nanti. Leinor berjanji, ia akanmenikahi Cephril ketika naik tahta dan pada saat itu tidak ada yang dapat menghalangi mereka lagi. Cephril terdiam namun pada saat itulah sebuah tombak dilemparkan dan menusuk dadanya. Cephril menangis sambil menahan sakit karena ia tidak pernah menyangka bahwa Leinor tega mengkhianati dirinya. Namun pada saat kritis itulah tiba?tiba muncul Jin Laut yang besar bernama Knaurk. Ia segera mengeluarkan hujan halilintar dan melarikan Cephril.
Leinor mengamuk luar biasa dan ia memenggal kepala Jenderal yang berani melukai kekasihnya. Ia pun menghabiskan waktu berbulan?bulan mengarungi lautan untuk mencari Cephril. Hati Leinor tidak kalah hancur ketika mengetahui Cephril lenyap dan bertahun?tahun kemudian muncul kembali sebagai Ksatria Pasukan Kegelapan bersama dengan Knaurk. Ia muncul dengan kebencian yang amat sangat kepada Bangsa Mermaid sementara Leinor tetap harus berdiri membela bangsanya. Dua kekasih berada dalam dua kubu yang berlawanan. Knaurk pun sebenarnya jatuh cinta kepada Cephril namun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Cinta dan kebencian pun mewarnai kisah kehidupan ketiga makhluk ini.
Kisah Flarion : Putera Sang Naga Langit
Bab 81. Pertarungan di Tepi Pantai
?Panah!? Seru Fleric dan panah ? panah peri pun berhamburan ke arah Pasukan Kegelapan yang baru saja keluar dari dalam air. Pasukan Kegelapan tidak sempat mempersenjatai diri mereka dengan perisai ataupun panah karena sebelumnya di dalam pertempuran dalam air anak panah tidak berguna dan perisai menjadi beban yang berat.jika dipergunakan di dalam air. Pasukan Kegelapan sama sekali tidak menyangka mereka akan dipaksa untuk bertarung melawan Bangsa Peri di darat. Namun semangat Pasukan Kegelapan untuk membantai Para Peri sama sekali tidak berkurang karena mareka dipimpin oleh Dua Jenderal Tengkorak yang sangat kuat, Kullnor The Hellstar dan Madon The Ice Bone.
Darah Fleric berdesir kencang melihat kehadiran The Hellstar karena setiap peri pasti tahu reputasi kekuatan dari makhluk yang satu ini, yang salah satunya adalah membunuh Albrick, Sang Pahlawan Guardian Bangsa Peri. Tubuh Fleric gemetar antara takut dan marah melihat musuh besar Bangsa Peri muncul di hadapannya. Maka tanpa ragu Fleric segera mencabut Pedang Rembulannya dan menyerang maju ke arah Kullnor The Hellstar. Melihat sahabatnya maju maka Gnorr pun tidak tinggal diam, ia segera melontarkan Kapak Terbangnya ke arah Madon The Ice Bone.
Seperti biasa, Fleric menggunakan jurus Ice Crashernya dan berusaha membekukan Kullnor namun Fleric menjadi terkejut sendiri ketika melihat ledakan es yang seharusnya membekukan Kullnor sama sekali tidak berguna. Tubuh Kullnor sepanas api neraka sehingga jurus es Fleric dapat dengan mudah dihadapi. Gnorr pun mengalami kesulitan yang sama, Kapak Terbangnya tiba ? tiba saja melambat di udara dan dapat dengan mudah dihindari oleh Madon bahkan dengan cepat Madon mampu melancarkan serangan balik dengan melemparkan es dari tulang ? tulangnya yang menonjol. Gerakan Gnorr menjadi semakin lambat dan tubuhnya menggigil serasa membeku ketika berada di dekat Madon. Gnorr pun sudah kehabisan akal karena kekuatan fisiknya tidak berguna jika tidak dapat menghantam lawan dengan tepat. Di sisi lain, Fleric pun mati ? matian menghindar serangan pedang Kullnor yang panas luar biasa sementara aura dingin Pedang Rembulan yang mampu memperlambat gerakan lawan tidak berdaya di hadapan api neraka Kullnor.
Tubuh Fleric sudah penuh dengan luka bakar sementara tubuh Kullnor tidak terluka sama sekali karena aura es pedang Rembulan dapat dihindari oleh tubuhnya yang selalu mengeluarkan api yang panas. Fleric mulai berkeringat dingin. Kesempatan untuk menang bagi Raja Peri sudah tertutup. Kullnor pun tersenyum dan tiba ? tiba menghilang. Fleric terkejut dan segera bertindak cepat dengan membuat bayangan dirinya. Sepersekian detik kemudian bayangan itu sudah pun lenyap ditusuk oleh pedang api dari belakang oleh Kullnor yang tidak terlihat oleh mata. Fleric menyadari bahaya yang tidak terlihat oleh karena itu ia segera memperbanyak bayangannya sebanyak mungkin dengan harapan dapat membingungkan Kullnor. Sepertinya itu adalah strategi yang bagus untuk membuat penyerang yang tidak terlihat menjadi frustasi karena tidak tahu siapa yang harus diserang di antara begitu banyak bayangan. Namun Kullnor berbeda. Melihat lawannya jadi begitu banyak Kullnor menampakkan diri dan menggunakan jurus ledakan apinya. Dalam waktu singkat api menyembur dashyat dan membakar Fleric beserta semua bayangannya seketika itu juga. Fleric setengah mati berusaha memadamkan api di sekujur tubuhnya. Kullnor segera maju menyerang dan hendak memenggal kepala Fleric namun untunglah Fleric segera menyadari bahaya dan menangkis dengan pedangnya. Fleric terdorong mundur hingga menabrak Gnorr yang sudah hampir mati membeku hingga ke tulang ? tulangnya. Mereka berdua tahu bahwa kekalahan sudah ada di depan mata.
Bab 82. Bertukar Posisi Kullnor segera maju dan menyemburkan apinya ke arah mereka berdua. Tanpa disangka Gnorr langsung maju dan menghalangi api itu dengan tubuhnya. ?Gnorr! Tidak!? Fleric berteriak panik melihat tubuh temannya dibakar hidup ? hidup. Tapi sungguh ajaib! Gnorr bukannya kesakitan dan hangus melainkan malah terbebas dari kebekuan yang menyelimutinya dan mampu melemparkan kapaknya secara bebas ke arah Kullnor. Kullnor yang tidak menyangka akan mendapat serangan balik tidak dapat menghindar. Ia terluka telak di dadanya oleh pukulan Kapak yang luar biasa kuat dari Gnorr. Melihat temannya terluka, Madon pun tidak tinggal diam. Ia segera membantu dengan serangan es dari tulang ? tulangnya. Kali ini giliran Fleric yang maju dengan jurus Ice Crasher. Es beradu dengan es dan kedua jurus itu pun saling menghancurkan di udara. Akhirnya Fleric dan Gnorr masih memiliki harapan untuk menang jika mereka bertukar posisi tempur.
Kullnor merasakan tulang dada tengkoraknya retak. Api sepanas neraka di tubuhnya tidak berpengaruh terhadap Gnorr yang masih kedinginan karena tulang ? tulangnya membeku akibat jurus Madon, bahkan sepertinya Gnorr semakin cepat pulih ketika berada di dekat Kullnor. Maka pilihan satu ? satunya Kullnor menggunakan jurus menghilang dan menyerang dari belakang. Tetapi Gnorr yang sudah mengetahui jurus yang satu ini tidak tinggal diam. Gnorr tahu Kullnor berada di dekatnya dalam keadaan tidak terlihat tapi bukan berarti tidak dapat dijatuhkan. Gnorr segera menghantam tanah dengan kapaknya dan menimbulkan getaran keras seperti gempa bumi. Kullnor yang tidak sempat menjaga keseimbangan terjatuh dan sebelum ia sempat bangkit, Gnorr sudah menghantam tubuhnya untuk yang kedua kalinya. Gnorr menginjak kepala Kullnor dengan kakinya dan mengarahkan kapak ke leher Kullnor. Kali ini walaupun Kullnor dapat menghilang tetapi tebasan kapak Gnorr tidak akan meleset.
Madon berteriak histeris menyaksikan kepala Kullnor terlepas dari tubuhnya dan ia juga menjadi semakin panik menyaksikan lawannya membelah diri menjadi belasan Fleric. Tanpa bantuan Kullnor, hilang sudah harapan Madon untuk dapat menyerang Fleric yang sesungguhnya dan bukan bayangan. Apalagi Gnorr yang sudah hampir pulih dari jurus pembeku tulangnya kini mulai berjalan mendekati dirinya. Madon pun menjatuhkan diri menyerah. Pasukan Kegelapan yang melihat pemimpinnya menyerah segera ikut menjatuhkan diri dan kehilangan harapan untuk bertempur lebih jauh. Para Peri pun bersoran penuh kemenangan.
Di saat kemenangan ada di depan mata, pada saat itulah bahaya yang sebenarnya mengancam. Madon yang sedang berlutut tiba ? tiba melompat ke arah punggung Gnorr dan menggunakan jurus rahasianya, Jurus Penguasa Tulang. Madon bermaksud menguasai tubuh Gnorr dengan mengendalikan tulang ? tulangnya. Perlahan ? lahan Tulang Madon yang kebiruan menyusup masuk ke dalam tubuh Gnorr dan menjadi satu dengan tulang ? tulang Gnorr. Fleric berteriak panik dan ketakutan tanpa dapat berbuat apa ? apa. Ia tidak menyerang musuh yang sedang menempel erat dengan temannya itu karena Fleric tidak mau melukai Gnorr.
Gnorr hampir berhasil dikuasai oleh Madon. Tiba ? tiba saja tangan kanan Gnorr bergerak di luar kemauan tubuhnya sendiri dan melemparkan kapak terbang ke arah Fleric. Fleric segera menghindari serangan tersebut tetapi Gnorr yang kakinya juga telah berhasil dikuasai berlari mendekati Fleric dan menghantamkan tinjunya ke dada Fleric. Fleric langsung terjatuh dan memuntahkan darah. ?Tusuk aku, Fleric! Ayo bangun dan tusuk aku!? Teriak Gnorr. Fleric segera menghindar ketika kaki Gnorr bermaksud menginjaknya. Ia ragu dan memegang pedang Rembulannya erat ? erat. Gnorr mengayunkan kapaknya dan Fleric segera menangkis serangan itu sekuat tenaga sambil berseru,? Ice Crasher!? Gnorr beserta Madon pun membeku untuk sementara.
Pedang Darah Bunga Iblis 13 Kesatria Berandalan Karya Ma Seng Kong Sepasang Pedang Iblis 6
^