Pengelana Rimba Persilatan 7
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi Bagian 7
"Ya tuan." Xie-shen dan Nie-sha-yin-hoa sambil tertawa menjawab.
0-0-0 Dua orang tua kampung, masing-masing menuntun seekor keledai
kecil, di punggung keledai menunggang dua orang wanita kampung,
masing-masing membawa dua bungkusan besar, dengan santainya
berjalan menuju utara. Di sekitar daerah ini, keledai kecil adalah alat lalu lintas yang paling aman untuk para wanita kampung, tapi harus ada orang yang
menuntunnya, supaya jika keledai mengamuk bisa
mengendalikannya. Siapa pun tidak akan memperhatikan orang kampung dan wanita
kampung berjalan menunggang keledai, karena mereka adalah orang
yang tingggal di sekitar kampung ini. Orang-orang yang bepergian
dengan menunggang kuda, biasanya tuan besar yang orangnya tegap
dengan kudanya, dan menjadi perhatian orang.
Keledai kecil berjalan pelan-pelan ke depan, orang kampung
dan wanita kampung itu tidak memperhatikan keadaan di
sekelilingnya mereka melewati Lin-jia-gou.
Pos peristirahatan perusahaan angkutan di penginapan
Yue-lai dan di sebelahnya, orang-orang sedang sibuk.
Kereta besar dari perusahaan angkutan Tai-an dari Shan-xi masih
ada di tempatnya, tonggak untuk mengikat kuda di penginapan masih
ada sepuluh lebih kuda yang ditinggalkan tamu penginapan, tapi pintu gerbang penginapannya telah ditutup, hanya tinggal pintu pinggir
untuk keluar masuk orang.
Anggota keamanan kampung yang datang dari kampung sebelah,
sedang merundingkan cara penyelesaiannya, semua mengeluarkan
pendapat. Sepasang Pedang Langit Selatan dan kawan-kawannya,
delapan orang telah tiba beberapa saat yang lalu, mereka sedang
bertanya-tanya pada pelayan penginapan.
Para anggota keamanan kampung tidak berani menyulitkan para
pendekar yang membawa pedang, mereka hanya menambahkan
sedikit pendapatnya, tidak berani menanyakan pada mereka apa cara
mereka ini melanggar hukum atau tidak.
Para penjahat yang datang menangkap orang, memang adalah
para pesilatnya benteng Zhang-feng. Ketua benteng Xi Zhang-feng
adalah orang yang berkedudukan tinggi yang sangat berkuasa di
daerah Shan-xi, orang-orang di daerah siapa pun tidak berani
melawannya. Di benteng itu orangorangnya banyak sekali,
orang-orang Lin-jia-gou tidak akan tahu, orang yang memerintahkan
penangkapan kali ini, sebenarnya tuan yang mana di dalam benteng
itu" Tidak ada mayat dan saksi yang tertinggal, siapa yang berani
menunjuk orang yang melakukannya siapa"
Bagaimana pemerintah bisa melaksanakan hukum
menangkap orang" Para anggota keamanan kampung sedang merasa
kesulitan, tidak tahu harus berbuat bagaimana.
Dua ekor keledai kecil itu telah melewati penginapan Yuelai,
mereka telah melihat dengan jelas bayangan delapan lakilaki dan
wanita penunggang kuda. "Apa ada yang kenal pada orang-orang itu?" Salah satu wanita muda penunggang keledai kecil bertanya dengan menggunakan suara
yang hanya bisa didengar oleh orang tua kampung yang menuntun
keledai kecil. "Aku kenal dengan yang tiga wanita itu." Kata orang tua kampung sambil berjalan, "yang memakai baju kuning adalah Phoenix Mas You Jin-feng, yang baju putih adalah Phoenix Giok Shen Yu-feng, yang
baju hijau adalah Phoenix Pembalik Langit Gao Tian-feng, tiga dari tujuh wanita terhebat dunia persilatan."
"Yang memakai baju biru itu adalah Shi-tu Yu-yao, putri tunggalnya ketua perumahan Wu-ling Shi-tu-sheng." Kata wanita tua kampung yang berada diatas punggung keledai, "Hm! Suatu hari nanti, aku Hoa Yu-ji akan menghapus nama mereka, dengan kemampuan sekecil ini,
berani membanggakan diri menyebut tujuh wanita hebat dunia
persilatan, sungguh itu hanya mengangkat diri sendiri saja."
"Mereka tidak akan sebodoh itu mengusik dirimu, buat apa kau
mencari musuh?" Orang tua kampung dengan niat baik membujuk,
"kami Sepasang Bintang Perak walau julukannya kurang bagus, tapi tidak akan membuat kesalahan hingga jatuh ke tangan mereka,
mereka bukan ancaman bagi kita, makanya, kita juga tidak akan
sembarangan mengusik mereka."
"Tidak mengusik mereka juga pasti akan terusik, kau mengerti tidak"
Bodoh!" Hoa Yu-ji yang menyamar sebagai wanita tua kampung tertawa memaki, "justru karena sebutan kita kurang bagus, maka suatu hari nanti pasti akan terjadi pertarungan dengan mereka, dari pada di
kemudian hari mereka mencari kita, lebih baik kita sendiri mencari menantang mereka, itu akan lebih membanggakan."
"Kau berbaik hatilah dulu, nona besar." Kata Niu Lang-xing dengan nada aneh, "paling sedikit sebelum kita tiba di benteng Zhang-feng, menjauhlah dari mereka, betul tidak" Aku tahu kau sanggup melawan
mereka, tapi aku dengan Zhi Nu-xing tidak berani melawan mereka."
"Kau jangan menggembosi orang."
"Baik, tidak bicara, tidak bicara." Niu Lang-xing tertawa pahit,
"secepatnya kita harus merubah penyamaran, segera tiba di
benteng Zhang-feng melakukan pekerjaan, dengan cara berjalan
pelan-pelan begini, sungguh membuat orang kesal."
0-0-0 "Buat apa terburu-buru" Kau dengan Zhi Nu-xing telah membuat
rencana memancing keluar orang-orangnya benteng Zhang-feng,
orang-orangku akan membuat mereka sibuk di gunung Zhong-tiao,
dalam waktu singkat mereka tidak akan bisa meninggalkan lawannya.
Hingga kita dengan santainya bisa memindahkan semua benda
berharga di dalam bentengnya, lalu kembali di tengah jalan bereskan mereka, aku sedikit pun tidak terburu-buru."
0oo0 Bab 14 Keledai kecil terkenal karena bandelnya, jika dia senang berjalan
ya jalan, jika tidak senang memukul dia sampai mati pun dia tidak
akan mau jalan. Dua orang penuntun keledai itu adalah ahlinya, dua ekor
keledai kecil itu menurut saja dituntunnya, jalannya juga mantap
sekali. Dari depan datang empat orang pejalan kaki, seorang berjalan di
depan sedang tiga lainnya di belakang, jarak yang di depan dengan
yang di belakang kira-kira dua zhang, orang tidak bisa menilai keempat orang ini apakah satu rombongan atau tidak.
Sewaktu Hoa-fei-hoa (Bunga Bukan Bunga) empat orang berada di
Lin-jia-gou, saat sedang terjadi peristiwa mereka sedang tidak berada disana, mereka sama sekali tidak tahu ada tamu siapa saja di dalam penginapan itu, tentu saja lebihlebih tidak tahu di penginapan seberang ada siapa saja"
Ketika melihat Fu Ke-wei dengan tiga temannya dari
belakang berjalan ke depan, tentu saja tidak tahu dua
diantaranya adalah korban dari penginapan Yue-lai.
Tentu saja Fu Ke-wei juga tidak kenal Hoa-fei-hoa yang sedang
menyamar. Tapi dia adalah orang dunia persilatan yang lincah, bermata tajam, juga punya daya ingat tinggi, sekali saja melihat dia sudah dapat
mencari dan mengingat satu ciri yang paling khusus dari semua ciri khusus, sekali melihat tidak akan lupa.
Ini adalah syarat yang harus dimiliki oleh seorang
persilatan------peneliti yang tajam.
Wanita tua kampung yang berada di atas punggung keledai itu,
sepasang matanya tidak seperti tubuhnya, walau sengaja menyipitkan mata seperti lesu, tapi wajahnya tampak cerah penampilannya tampak bersemangat, mata yang disipitkan jadi jelas membocorkan rahasianya.
Dari nona cantik berusia dua puluhan, tiba-tiba berubah jadi
nenek berusia lima-enam puluh tahun, tapi sepasang mata yang
bersinar, tidak bisa mengelabui mata Fu Ke-wei yang tajam.
Tentu saja kecuali matanya, masih ada ciri lain yang dapat
diketahuinya. Seperti bentuk hidungnya dilihat dari samping, hidungnya telah
digambar beberapa kerutan, tapi bentuknya tidak berubah, seorang
ahli jika memperhatikan ini akan bisa membedakannya.
Fu Ke-wei yang berjalan di sisi jalan, sesaat berniat
mempermainkannya, maka pada wanita tua kampung yang
berada di punggung keledai memberi senyum.
Begitu dia tertawa terbukalah rahasianya, empat orang itu semua
jadi waspada pada dia. Hoa-fei-hoa yang tengah lewat, mata yang disipitkan tibatiba
membuka. "Tahan dia!" Hoa-fei-hoa membalikan kepala menunjuk pada Fu Ke-wei, menyuruh dua orang teman yang ada dibelakang
bertindak. Teriakannya telah membuka penyamarannya.
Orang tua kampung yang menuntun keledai di belakang,
melepaskan tali yang dipegangnya, sekelebat mendekat,
tangannya diulurkan, menggunakan jurus Cakar Elang mencoba
menangkap pergelangan tangan, jari tangan yang kurus kuning
mencengkram laksana kilat.
Fu Ke-wei tiba-tiba mundur ke sisi jalan dua zhang lebih,
menghilang dari cengkeraman lawannya, lalu muncul kembali,
tampaknya ketika menghilang dan muncul kembali, seperti tidak ada
perbedaan waktu saking cepatnya, dalam jarak dua zhang dia seperti tidak bergerak.
Ouw Yu-zhen tiga orang yang mengikuti dari belakang,
bersamaan berhenti di pinggir jalan.
"Iiih...!" Empat orang itu terkejut, bersamaan waktu berteriak
terkejut! "Sialan!" teriak Fu Ke-wei dengan nada aneh, "di siang hari bolong begini, apa kau ingin merampok" padahal dandananmu tidak seperti
perampok!" "Aku tidak percaya!" teriak orang tua kampung
menenangkan diri. Dia kembali datang menerjang, kecepatannya bertambah satu kali
lipat, cakar yang diulurkan tenaganya juga bertambah satu kali lipat, kali ini cakarnya menyerang wajah dengan keji, sekarang niatnya jadi melukai orang bukan menangkap orang lagi.
Tapi sekali lagi cakarnya kembali gagal, Fu Ke-wei kembali muncul
di sisi jalan. "Hey! Cakarmu sungguh lihay!"
Dia membalikan kepala berteriak pada orang tua kampung yang
serangannya gagal, sedangkan orang yang menyerangnya masih
belum keburu membalikan tubuh, berdiri bengong di tempatnya, "kau sisakan saja untuk menggaruk punggungnya Niu Lang-xing! Aku sih
tidak mau digaruk." Dari samping muncul Hoa-fei-hoa yang menyamar menjadi
seorang wanita tua kampung, sepasang matanya bersinar dingin.
"Kau bicara apa?" bentak Hoa-fei-hoa.
"He he he! Kau kan sudah tahu aku bicara apa, betul tidak?"
"Betul sekali......"
Hoa-fei-hoa maju dengan dua jarinya menunjuk dada,
menotok jalan darah Qi-kan, di bagian bawah kakinya
menendang selangkangan. Dia menyerang dari atas dan bawah,
begitu suaranya terdengar jurusnya sudah tiba, sungguh seperti
geledek, cepat, keji, sangat menakutkan.
Dengan kecepatannya, Hoa-fei-hoa tampak sangat percaya diri,
dia menyerang saat lawan tidak siap, dia memperkirakan serangannya akan membuat lawannya roboh.
Di luar dugaan Fu Ke-wei kali ini tidak lagi menghindar,
tangannya bergerak kedua arah, ke atas memukul pergelangan
tangan yang datang menotok, ke bawah menangkis kaki yang
menendang selangkangan. Terdengar suara keras beradunya kedua tenaga, Hoa-feihoa
terdorong mundur sejauh delapan che.
Seorang pelayan wanita yang menyamar wanita tua kampung,
terbang meninggalkan punggung keledai dan menyerang dari
atas, sepasang cakarnya dibuka turun dari langit, laksana elang
marah menangkap kelinci. "Pergi kau!" Fu Ke-wei membentak, tubuhnya sedikit bergerak, sebelah
tangannya menangkap tangan kanan pelayan wanita itu, lalu
dilemparnya keluar. Pelayan wanita itu sekali lagi berteriak, kaki dan tangannya
bergerak tidak menentu, dia terlempar ke sisi jalan.
Niu Lang-xing yang menyamar seorang tua kampung cepat maju,
sambil menggigit gigi sebelah telapaknya menyerang, mencoba
memukul pada dada Fu Ke-wei, tenaga dalamnya seperti air bah
menerjang. Fu Ke-wei tidak menangkis, dia melayang mundur satu zhang
lebih, sambil tertawa keras langsung lari ke dalam hutan.
Hoa-fei-hoa yang kembali datang menerkam, hampir saja jarinya
mengenai Niu Lang-xing yang ada dihadapannya, Niu Lang-xing
terkejut sampai mengeluarkan keringat dingin.
Tenaga jari Hoa-fei-hoa bisa melukai orang dari jarak satu zhang
tujuh delapan che, sangat menakutkan.
"Jangan sampai dia lolos."
Hoa-fei-hoa cepat berteriak, setelah melihat Ouw Yu-zhen
bertiga di sisi jalan seperti gemetar ketakutan, dia lalu lari mengejar.
"Nona, bawa pedang......"
Pelayan wanita yang menyamar wanita tua kampung cepatcepat
berteriak, mengambil pedang yang ada didalam bungkusan di atas
punggung keledai. Sepasang Bintang Perak sangat gelisah, mereka tidak ada waktu
mengambil pedangnya, mereka bersama-sama langsung lari mengejar,
sedang bayangan punggung Hoa-feihoa sudah berada jauh tiga puluh
langkah lebih, kecepatannya sulit dibayangkan.
Satu-satu nya cara adalah membunuh orang untuk membungkam
mulut, bagaimana tidak terburu-buru mengikuti mengejar"
Mereka sudah tidak ada pilihan lain. Pelayan wanita itu
menuntun dua ekor keledai, juga cepat-cepat mengikuti
mengejar. "Ternyata dua orang ini adalah sumber mala petaka, yang
membuat aku hampir saja terbunuh di kuil dewa tanah, ayo kita
cepat pergi membantu!" Xie-shen berteriak pelan.
"Tunggu!" Ouw Yu-zhen mengulur tangan menarik lengan baju dia, "Tuan sengaja memancing mereka pergi, pasti ada maksudnya, kita pelan-pelan saja mengikuti."
"Melihat tampang tuan muda yang jujur, siapa yang
menyangka begitu nakal, sungguh tidak mirip sekali." Kata
Nie-sha-yin-hoa tertawa. Semua orang segera melintas gunung mengikuti.
Ilmu meringankan tubuh ketiga orang ini hebat-hebat, tapi
Hoa-fei-hoa lebih hebat lagi, dia bergerak seperti angin kencang
yang cepat sekali. . Tapi dibandingkan gerakan Fu Ke Wei, mereka tetap saja masih
kalah, begitu mengejar masuk ke dalam hutan, di depan sudah tidak
terlihat ada benda yang bergerak, hutannya kosong dan tenang,
orangnya telah menghilang!
Hoa-fei-hoa jadi bengong, tidak tahu harus mengejar ke arah
mana" "Sudah, tidak bisa dikejar lagi nona Hoa." Niu Lang-xing tiba dengan nafas terengah-engah, dengan hati sedikit gentar dia berkata, "bocah ini seperti setan, gerakan tubuhnya tidak menentu, setiap saat dia bisa melepaskan diri dari kita, dapat terkejar juga kita tidak dapat berbuat apa apa, meski kita berempat maju bersama juga tidak dapat
mengalahkan dia, lepaskan saja!"
"Bagaimana bisa tidak dikejar?" kata Hoa-fei-hoa masih penasaran,
"jika dia menyebarkan berita, rencana kita pergi ke benteng
Zhang-feng menagih hutang pasti akan gagal total, kita harus
membunuh untuk menutup mulutnya."
"Tapi......" "Tidak ada tapi, kita bagi ke beberapa arah, masuk kehutan
mencarinya." Zhi Nu-xing sudah sampai, tidak lama pelayan wanita Hoafei-hoa
juga tiba dengan menuntun dua ekor keledai kecil, empat orang itu
membagi diri mencari ke dalam hutan.
Jika orang yang dikejar berniat melarikan diri, mungkin sudah
lari sejauh sepuluh li lebih.
Begitu empat orang itu keluar dari hutan, di depannya ada lapangan rumput seluas satu li lebih, tertanam banyak rumpun pohon pendek, Fu Ke-wei sedang berdiri dengan santainya di lapangan rumput tujuh
delapan zhang dari hutan, di tangannya memegang satu tongkat kayu
sepanjang empat che. "Kemarilah! menghadapi orang yang akan mengeroyok di sana
kurang menguntungkan." Teriak Fu Ke-wei pada Hoa-feihoa yang
pertama muncul, "kuakui kalian ini hebat, tapi aku tidak bisa terima, disini aku akan menemani kalian bermain dua-tiga hari, cukup untuk menunggu Satu Pedang Dunia ketua benteng Xi kembali melakukan
perhitungan dengan kalian."
Empat orang itu pelan-pelan maju, berdiri berdampingan di depan
Fu Ke-wei, sepertinya tidak berniat mengepung dan mengeroyok dia.
"Siapa kau?" tanya Hoa-fei-hoa dengan nada dalam, dia tidak terburu buru lagi.
"Kenapa kau perdulikan siapa aku" Aku kan tidak mengganggu
kalian!" suara dia besar sekali, "aku berjalan tidak mengganggu orang, malah Kalian seperti kesurupan, tanpa alasan menyerang
mau merampok, lebih galak dari pada perampok. Aneh! Kalian
seperti timbul kesenangan jadi seperti anjing gila, sembarangan
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menggigit orang!" "Jangan main-main di depanku!" Hoa-fei-hoa berteriak marah,
"kau kenal kami, tahu asal-usul kami, aku ingin tahu asal usulmu."
"Tidak perlu menanyakan asal-usul, bagaimana pun di antara kita tidak ada dendam atau permusuhan, paling baik seperti air sumur tidak mengganggu air sungai, aku tidak akan perdulikan perlakuan kurang ajar kalian terhadap aku." Katakata dia masuk akal, wajah yang ingin meredakan masalah tampak jelas, tapi di dalam perkataannya sangat
keras, "jika kalian tidak mau berhenti, akibatnya tanggung sendiri."
Hoa-fei-hoa adalah orang yang ternama di dunia persilatan, situasi seperti ini, juga tidak mengizinkan dia untuk mundur.
"Kau tahu Satu Pedang Dunia?" Hoa-fei-hoa penasaran, terus mencari akal untuk bisa membuat dia bicara.
"Orang yang berkelana di dunia persilatan, siapa yang tidak tahu Satu Pedang Dunia?" katanya dengan enteng, "benteng Zhang-feng dibangun oleh si tua brengsek itu, di pedalaman pegunungan Li-liang, dia sering membawa anak buahnya keluar dari benteng untuk
berlagak, diam-diam menjadi perampok, dan merampok hartawan di
berbagai tempat, sampai pemerintah juga harus sedikit mengalah
pada dia!" "Mendengar nada pembicaraanmu, sepertinya sedikit pun tidak
menghormat pada dia."
"Kenapa aku harus menaruh hormat pada dia" Aku seorang
persilatan biasa, tidak perlu berhubungan dengan orang besar ini."
"Kau asal bicara saja, jelas kau adalah mata-matanya
benteng Zhang-feng yang hebat, kau tidak mati......"
Belum habis suaranya terdengar, satu sinar kilat terbang keluar
dari tangan kiri Hoa Bu Hoa.
Sepasang Bintang Perak dan pelayannya, sepertinya sudah ada
janji diam-diam dengan Hoa Bu Hoa, bersamaan waktu juga
melepaskan senjata gelapnya, semua senjata itu mengarah ke Fu
Ke-wei yang hanya berjarak dua zhang, siulan senjata gelap yang
membelah angin bagi orang yang mendengar hatinya jadi dingin.
Mereka semua adalah pesilat tinggi diantara pesilat tinggi, ilmu
silatnya sangat hebat, senjata gelap yang digunakan pasti lebih keji, lebih menakutkan.
Tubuh Fu Ke-wei berkelebat sekali, mendadak menghilang.
Empat orang itu mengikuti senjata gelapnya ikut maju
menerjang, tapi sesaat masih terlambat, empat macam senjata
gelap tebang sejauh sepuluh zhang lebih, begitu tenaga
lemparannya habis lalu jatuh ke dalam rumput, orang yang ikut di
belakangnya, jadi menerjang tempat kosong.
"Ha ha ha ha......"
Sebuah tawa keras terdengar dari depan sisi hutan di belakang
tubuh mereka, bayangan orang muncul, berkelebat sekali lagi, lalu
kembali menghilang. Empat orang itu tidak sempat memungut kembali senjata
gelapnya, masing-masing menggunakan ilmu meringankan tubuh
yang hebat sekuat tenaga mengejar.
Setelah mengejar setengah harian, hanya terlihat bayangan orang
yang mendadak muncul mendadak menghilang, selalu tidak terkejar,
terakhir bayangan itu hilang di dalam hutan.
"Sudah, jangan di kejar lagi! Orang ini sengaja mempermainkan kita, perjalanan kita ke benteng Zhang-feng, akan mendapat banyak
kesulitan." Hoa-fei-hoa terpaksa menyerah, dengan putus asa
menghentikan langkahnya. "Mungkin dia bukan orangnya benteng Zhang-feng." Zhi Nu-xing berkata, "penjahat keji yang berlindung di benteng Zhang-feng, tidak akan sembarangan keluar benteng. Anak buah kepercayaannya ketua
benteng Xi memang adalah pesilat tinggi yang amat lihay, tapi pasti tidak ada yang sehebat orang ini. Nona Hoa, aku berani pastikan,
perjalanan kita ke benteng Zhang-feng, orang ini bukan ancaman.''
Di belakang empat orang itu mendadak terdengar suara yang
mengejek: "Aku memang bukan orang benteng Zhang-feng, hanya wanita
yang paling cantik di dunia persilatan ini yang menuduh aku anak
buahnya benteng Zhang-feng......"
"Kau pantas mati......"
Hoa-fei-hoa mendadak membalikan tubuh, terdengar suara keluarnya
pedang, tubuh dan pedang menjadi satu mendadak menyerang dengan
cepat, hawa pedang yang menusuk tulang mendadak muncul, dia telah
mengerahkan seluruh kekuatannya, dia ingin saat lawan tidak siap,
melakukan satu serangan mematikan.
"Hemm..." Fu Ke-wei membentak, tongkat kayunya diayunkan, kecepatannya membuat orang tidak bisa melihat, buug... satu suara
miring mengenai badan pedang, tapi kulit kayu itu sedikitpun tidak rusak.
Hoa-fei-hoa melayang miring delapan che, dia terkejut
sekali! Pedangnya dipukul keluar oleh tongkat kayu, getarannya sangat
kuat sekali, walau bukan seorang ahli, dia tahu tenaga dalam kedua belah pihak berbeda jauh, tenaga aneh yang keluar dari tongkat
kayu, sedikit pun tidak terpengaruh oleh hawa pedang.
Fu Ke-wei melangkah satu langkah kesamping, dia juga di dalam
hati merasa terkejut. Dalam pukulannya tadi dia telah menyalurkan tenaga dalamnya,
dalam perkiraannya dia bisa memukul lepas pedang dari tangan
lawannya, malah bisa memukul patah pedangnya, tapi di luar dugaan
dua perkiraan ini satu pun tidak terjadi.
"Tampaknya aku telah salah menilai ilmu silatmu. Tidak aneh di dalam situasi dunia yang bergolak, pesilat tinggi yang memenuhi dunia
persilatan, kau bisa dengan leluasa bertindak, dengan lancarnya
mendapatkan posisi yang baik, kau sudah punya kedudukan di dunia
persilatan, apakah kau bisa sebagai seorang pesilat tinggi ternama, bertarung dengan aku satu lawan satu?" kata Fu Ke-wei dengan serius.
"Ini......" "Ha ha ha ha......apa ingin mengeroyok" disini ada kami bertiga, jadi empat lawan empat, kita bermain-main bersama." Dari dalam hutan melangkah keluar Xie-shen dan Ouw Yuzhen, Nie-sha-yin-hoa,
"Hoa-fei-hoa, jujur saja aku katakan, kalian masih belum pantas bermain pedang di hadapan majikan kami, hematlah tenaga kalian!
Aku katakan sebuah nasihat yang tidak enak didengar, jika kalian
pergi ke benteng Zhang-feng pasti tidak akan bisa hidup, di bawah
perintah Satu Pedang Dunia, mereka tidak akan bertarung satu lawan satu dengan kalian, dia akan menggunakan tembok manusia
menindih mati kalian. Kalian bermain kucing menangkap tikus dengan dia, tidak tahu telah berapa banyak mengorbankan nyawa tidak
berdosa, majikan kami seharusnya menyembelih kalian, supaya tidak
mengorbankan i iyawa yang tidak berdosa lainnya."
Tentu saja di dalam hati Xie-shen mengerti, Fu Ke-wei tidak bisa,
juga tidak mungkin menyembelih empat orang ini, mengatakan kesal
adalah satu hal, berkata aturan satu hal lainnya.
Orang benteng Zhang-feng dengan keji membunuh orang tidak
berdosa, tidak seharusnya empat orang ini yang bertanggungjawab.
Di dunia ini melakukan hal apa saja, selalu tidak bisa
terhindar akan melibatkan orang lain, mana bisa dosanya
dijatuhkan pada kelompok Hoa-fei-hoa"
Walau Xie-shen bertiga adalah orang ternama di dunia persilatan,
tapi terhadap tiga orang ini kelompok Hoa-fei-hoa hanya mendengar
nama tidak pernah bertemu muka, sehingga, tidak bisa melihat
asal-usul orang yang datang ini.
Tapi dari kata-katanya Xie-shen tadi, mereka mengerti satu hal, Fu Ke-wei adalah majikannya tiga orang ini.
"Ternyata kau punya teman, kau memancing kami datang kesini,
apa maksudnya?" "Aku dengan tegas menolak tuduhan tanpa alasan itu." Fe Ke Wei tertawa, "kalian terlebih dulu mempermainkan aku, karena aku takut di jalan raya akan menggegerkan masyarakat, baru aku lari kesini
membicarakan dengan kalian. Nona, kita tidak ada permusuhan atau
dendam, sedikit salah paham ini, diakhiri saja ok?"
"Kau dengan sengaja mempermainkan aku, aku bersumpah salah
satu dari kita harus mati, ambil pedangmu, kita bertarung siapa yang hidup atau mati?"
Pedang Hoa-fei-hoa mulai mendengung tidak biasa.
Nie-sha-yin-hoa melangkah maju, mencabut pedang dan
diberikan pada Fu Ke-wei.
"Tuan, jangan terlalu mempermalukan dia." Kata Nie-shayin-hoa dengan pelan.
"Baiklah! Aku mau lihat seluruh kemampuanmu." Kata Fu Ke-wei membuang tongkat kayu dan menerima pedang, "aku mau lihat kau wanita ternama yang menggemparkan dunia persilatan ini, sebenarnya mengandalkan apa sampai bisa mendapat kedudukan dan nama seperti
sekarang ini." Dia pelan menggetarkan pedang, pedangnya samar-samar
mengeluarkan suara dengungan.
Terkenalnya Hoa-fei-hoa lebih lambat satu tahun dari pada Fu
Ke-wei, kedua belah pihak baru kali ini bertemu muka, namun
Hoa-fei-hoa tidak tahu asal-usul lawannya, malah mengira dia adalah anak muda yang baru turun gunung"
"Aku pasti akan menyembelihmu." Kata Hoa-fei-hoa dengan
galaknya, lalu dia mengangkat pedang pelan-pelan mendesak maju.
"Tapi aku tidak ada selera menyembelihmu, kau juga tidak bisa menyembelih aku." Dia dengan wajah berkelakar merubah posisinya, pedangnya tidak diangkat, "aku tahu senjata rahasiamu sangat lihay, tapi kali ini kau paling bagus jangan berharap dengan senjata
rahasiamu, karena kau tidak akan ada kesempatan menggunakannya,
sekali membagi konsentrasi, maka kau akan mati, terima ini!"
Begitu teriakan keluar dari mulutnya, pedangnya mendadak
berobah menjadi sebuah sinar, tanpa takut masuk menyerang dengan
dahsyatnya. Hoa-fei-hoa telah mengeluarkan seluruh kemampuannya,
dengan jurus Awan Menutup Kabut Mengunci dia menangkis
serangan pedang, segera balik menyerang dengan menggunakan
jurus Wanita Penenun Meluncurkan Sekoci.
"Traang traang......"
Terdengar serentetan suara logam beradu, jurus pedang kedua belah
pihak terlalu cepat, tidak terhindarkan beradunya senjata, mereka
sama-sama berniat dengan tenaga dalam yang tinggi, menepis pedang
lawan supaya dapat balas menyerang, melancarkan serangan
mematikan. Setelah kedua belah pihak masing-masing telah menyerang seratus
kali lebih, ketangguhan Hoa-fei-hoa mulai menurun dengan drastis, dia tidak kuat lagi menahan serangan Fu Kewei yang bertubi-tubi, dia hanya dapat dengan cepat merubah posisi, menghindar bentrokan langsung,
karena setiap sekali menangkis, akan timbul keadaan yang
membahayakan. Sekarang Fu Ke-wei bergerak dengan menempel dia, segera
saja serangannya sudah mengendalikan keadaan.
"Kau masih belum cukup tangguh." Fu Ke-wei sambil menyerang cepat sambil berteriak, "bergeraklah lebih cepat lagi, jangan salah gerak, hati-hati jangan sampai terjerat jatuh oleh rumput. Mmm! Tangkisannya bagus, sayang tidak bisa menggunakan kesempatan ini balas
menyerang.." Hoa-fei-hoa melayang di seluruh lapangan, dengan
terengah-engah sekuatnya bertahan.
Pedangnya sudah tidak bisa dikendalikan, tidak bisa mengikuti
keinginannya, tidak dapat menahan kecepatan serangannya Fu
Ke-wei, dia hanya melihat sinar yang tidak terhitung banyaknya
datang menyerang, kecuali mundur menghindar sedikit pun tidak
mampu balik menyerang. "Traang traang traang......"
Suara logam beradu semakin keras, pertahanan Hoa-feihoa
sudah terdesak pada akhir pertahanan.
Dalam kecepatan dia kalah, dalam jurus pedang kalah, tenaga
dalam mengendalikan pedang juga kalah, ini adalah pertarungan
yang tidak ada harapan. Dia terpikir kata-kata Xie-shen:
Bermain permainan kucing menangkap tikus.
Sedikit pun tidak salah, Fu Ke-wei adalah kucing pintar,
mempermainkan dia, tikus.
Kata-kata Fu Ke-wei tidak salah, dia sama sekali tidak ada
kesempatan menggunakan senjata rahasia untuk membantu. Asalkan
dia telat sedikit saja menangkis, atau mundur telat satu langkah, sinar pedang lawan akan masuk menusuk dirinya, hawa pedang yang
mendesak tubuhnya memaksa tenaga dalam perlindungan dirinya
menjadi buyar, hawa murninya bergelombang seperti akan tumpah,
mana bisa perhatiannya dibagi mencari kesempatan melepaskan
senjata rahasia" Sepasang Bintang Perak dan pelayan wanita menyaksikan sejauh
sembilan zhang, terbengong mengucurkan keringan dingin, terkejut dan ketakutan oleh teriakan senang Fu Ke-wei, walau Xie-shen dan
kawan-kawan tidak menghalangi, mereka juga hilang keberanian ikut
bertarung. Akhirnya terdengar buum... satu suara diiringi getaran keras, Fu
Ke-wei dengan entengnya mundur tiga zhang lebih.
Guntur dan angin ribut mendadak lenyap. Hoa-fei-hoa berdiri
ditempatnya dengan terengah-engah.
"Kehebatanmu masih kurang." Kata Fu Ke-wei dengan tenang,
"mungkin kau bisa bertarung imbang dengan Satu Pedang Dunia, tapi anak buah dia terlalu banyak, pendeta dao Tai-yi dari gunung
Zhong-tiao saja, kau mungkin tidak bisa melewatinya, Kekuatan
tenaga dalamnya jika telah bisa mengendalikan pedang dan
menyerang, kesempatan kau bisa menang tidak akan lebih dari
setengah, lebih baik jangan pergi ke benteng Zhang-feng, kalian...."
"Kau......kau siapa?" tanya Hoa-fei-hoa dengan nada dalam.
"Jangan tanya aku siapa."
"Aku ingin tahu." Hoa-fei-hoa memaksa.
"Seorang yang tidak ada hubungannya."
"Jurus pedang kau ti......tidak ada anehnya....."
"Itu karena aku tidak ingin melukaimu."
"Aku pernah bertarung dengan Pedang Dewa sebanyak
seratus jurus, tetap bisa menyerang dan menghindar."
"Bagus, tidak aneh kau punya nama besar seperti hari ini." Fu Ke-wei tertawa, "ilmu silat Pedang Dewa, malah lebih tinggi dari pada sepuluh pesilat hebat terbesar di dunia persilatan generasi terdahulu, dia adalah orang baik, teladannya para aliran putih. Jika kau orang yang tidak bisa diampuni dari sepuluh tindak kejahatan, dia tidak akan izinkan kau bertahan sampai seratus jurus. Aku.....juga tidak akan selesai setelah kau mengucurkan keringat. Kalian pergilah!"
Dia membalikan tubuh berjalan menuju Nie-sha-yin-hoa,
kelakuannya bersahabat. "Kau......kau siapa sebenarnya?" Hoa-fei-hoa penasaran.
"Aku telah beritahu, seseorang yang tidak ada
hubungannya." Tanpa membalikan kepala, dia memberikan pedang pada
Nie-sha-yin-hoa. "Aku akan mencarimu, membalas penghinaanmu pada ku hari
ini......" "Ha ha ha...! Aku tunggu kau di dunia persilatan."
"Lalu kenapa kau tidak menyebutkan nama" Bagaimana
caranya aku bisa mencari kau, pengecut yang tidak berani
menyebut namanya?" kata Hoa-fei-hoa telah menggunakan cara
membuat marah. "Ha ha ha! Itu adalah kesulitanmu sendiri, bukan urusan aku.
Ha ha ha......" Dalam tawanya yang panjang, tubuhnya berkelebat, seperti kilat,
sekejap telah menghilang di hutan yang ada di depannya, Xie-shen
dan kawan-kawan juga berkelebat masuk ke dalam hutan lalu
menghilang. "Alur Sinar Menghilangkan Bayangan!" teriak Niu Lang-xing terkejut.
"Jangan sombong." Hoa-fei-hoa berteriak,
"aku akan menemukan kau. Kau......" tapi di dalam hati dia mengerti, bisa menemukannya juga lalu bisa apa"
Akibatnya, akan sama dengan hari ini kembali masuk dalam
permainan kucing pintar mempermainkan tikus.
Biasanya dia sangat membanggakan jurus pedangnya, selama
lima-enam tahun dia jarang menemui lawan, makanya dia tidak takut
pada ketua benteng Zhang-feng, meski Satu Pedang Dunia adalah salah satu dari sembilan jago pedang terbesar di dunia persilatan masa kini.
Tiga puluh tahun yang lalu, saat orang-orang persilatan
mengakui sepuluh pesilat hebat terbesar dunia persilatan, mereka
adalah simbol orang dunia persilatan. Sepuluh orang ini ada yang
dari aliran putih ada yang dari aliran hitam, orang-orang persilatan dengan ilmu silatnya masing masing untuk menentukan urutan
tinggi rendahnya, dan sekarang mereka telah mengundurkan diri
dari dunia persilatan. Karena Hoa-fei-hoa bisa bertahan sampai seratus jurus dari
Pedang Dewa yang termasuk sepuluh pesilat hebat terbesar generasi
sebelumnya, tentu saja dia mengira ilmu pedangnya tidak lebih jelek dari pada sepuluh pesilat terbesar itu.
Tapi hari ini, dia seperti baru bangun dari mimpi.
Anak muda ini, hanya menggunakan jurus pedang yang biasa,
bisa mendesak dia hingga tidak bisa balas menyerang, sampai
menghindar saja juga sulit.
Tapi anak muda berkata, mungkin dia akan seimbang
bertarung dengan Satu Pedang Dunia.
Satu Pedang Dunia hanya salah satu dari sembilan jago
pedang terbesar masa kini, dibandingkan dengan sepuluh pesilat
terbesar generasi sebelumnya masih jauh kehebatannya.
Nama sembilan jago pedang terbesar, sebenarnya hanyalah julukan
kosong yang dalam kutipan setengah dibesarbesarkan, di dunia
persilatan banyak sekali orang yang ilmu pedangnya hebat, hanya karena sembilan orang ini sering terdengar diluaran dibandingkan orang lain, suka pamer dan banyak pengekornya, makanya namanya jadi tersiar,
orang yang benar-benar ilmu pedangnya lebih tinggi dari sembilan jagi pedang terbesar tidak tahu masih ada berapa banyak lagi.
Ilmu pedangnya Hoa-fei-hoa juga lebih tinggi dari pada
sembilang jago pedang terbesar, paling tidak menurut perkiraan
dia lebih tinggi dari pada mereka, makanya dia berani melawan
Satu Pedang Dunia. Ketika Pedang Dewa yang ternama menyerang, dia bisa
bertahan sampai seratus jurus lebih.
Satu Pedang Dunia mana bisa dibandingkan dengan
Pedang Dewa" Makanya, dia merasa yakin dapat melawan Satu Pedang Dunia.
Orang muda itu mengatakan dia hanya bisa mengimbangi Satu
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pedang Dunia, jika itu benar, maka dia akan kerepotan, di benteng
Zhang-feng yang pesilat hebatnya banyak sekali!
Pendeta dao dari Zhong-tiao dan Dewa Dingin adalah
beberapa di antaranya. Dia menatap dengan bengong ke arah hutan tempat
menghilangnya Fu Ke-wei, didalam hati penuh dengan
perasaan menyerah. "Bocah ini benar-benar sulit dibayangkan." kata Niu Langxing dengan kecewa, "jika dia berniat mengambil nyawa kita, kita tidak mungkin bisa hidup sampai sekarang. Di dunia persilatan bisa
muncul seorang pendatang baru yang begitu hebat, hanya langit
yang tahu dia muncul dari mana?"
"Sudahlah! Jika dunia persilatan tiada generasi, dunia persilatan tidak berhenti, hari apa yang tidak ada orang baru di dunia?" kata Wanita Penenun, nadanya tampak tidak bisa berbuat apa-apa,
"untungnya dia bukan anak buahnya benteng Zhang-feng, jika
tidak......" "Hey! apakah kalian masih berani pergi ke benteng Zhangfeng?" kata Hoa-fei-hoa sambil berjalan menuju hutan, "orang brengsek ini telah mempermainkan kita, tidak tahu apa tujuannya, tapi bisa dipastikan dia bukanlah orangnya benteng Zhang-feng, dia tidak akan mengganggu
rencana kita." "Tapi harus dipikirkan lagi." Keluh Wanita Penenun mengikuti, "jika kita tidak pergi, bagaimana menghadapi sanak famili di alam sana
yang mengharapkan kita membalaskan dendam mereka?"
"Ku pikir, kita tetap harus pergi!" kata Niu Lang-xing
dengan nada dalam. "Apa dilakukan menurut rencana semula?" tanya Hoa-feihoa.
"Tapi tidak mengambil harta pusakanya."
"Maksudmu......"
"Di sekitar benteng kita sembelih orang-orang benteng mereka, setelah itu kita pergi. Si anjing Xi Wen-xin tentu akan membawa banyak anak buahnya mengejar dan tidak akan berhasil, si anjing tua Xi pasti marah sekali dan lalu akan turun tangan sendiri, asalkan dia keluar, maka kita ada kesempatan menggunakan siasat membunuhnya."
"Hmm...! Baik, ayo kita cepat pergi mencari kesempatan." Kata Hoa-fei-hoa dengan gembira, "hanya saja kalau tidak
mengosongkan gudang harta dia, sungguh mengecewakan sekali, si
perampok ini duduk mendapat upeti, keluar merampas dan
merampok, seharusnya mendapat hukum karma, keluarganya
hancur, harta bendanya habis baru itu menurut aturan langit."
"Nona besar, sekarang mana pantas kita membicarakan hukum
alam?" Niu Lang-xing tertawa pahit, "kami suami istri keluar gunung lebih lama sepuluh tahun dari padamu, ada berapa hal
yang menurut hukum alam" julukanmu lebih jelek dari pada kami!
Jalanlah! Sudah waktunya berangkat."
Fu Ke-wei berempat sebenarnya tidak pergi jauh, tanpa
diketahui mereka muncul dari samping.
"Keberaniannya sungguh patut dipuji." katanya sambil menatap ke empat bayangan orang yang semakin menjauh, pada Xie-shen
dan kawan-kawan berkata lagi, "mereka tidak jadi memindahkan
gudang hartanya, tapi kita bisa."
Empat orang saling tertawa, dengan langkah enteng,
berjalan menuju Lin-jia-gou.
Begitu melangkah masuk ke tempat penginapan Yue-lai, sorot
mata Xie-shen pertama-tama melihat pada kuda tunggangannya.
"Kuda tungganganku masih ada, para bajingan itu tidak
membawanya, sungguh bagus!" kata Xie-shen dengan senang.
"Aku datang menumpang kereta keledai, bungkusan bajuku
ditinggalkan di ruang makan penginapan, seharusnya tidak hilang."
Kata Nie-sha-yin-hoa. Pelayan yang berdiri di pintu samping, begitu melihat
mereka wajahnya tampak cerah.
"Langit melindungi!" teriak pelayan dengan gembira, "akhirnya ada tamu yang kembali dengan selamat, terimakasih langit terima kasih
bumi." Orang-orang di penginapan Yung-an di seberang jalan,
mendengar suara itu pada keluar melihat.
Dua orang itu tidak perduli keramaian yang terjadi, mereka
berjalan terus menuju pintu samping.
Fu Ke-wei dan Ouw Yu-zhen menunggu diluar.
"Tuan, dimana tamu yang lainnya?" Pelayan penginapan
mendekat dan bertanya penuh perhatian.
"Telah dibunuh semua, dan dikuburkan oleh orang yang baik hati di depan kuil Dewa Bumi di bukit sebelah timur laut, hanya kami
berdua yang selamat." Kata Xie-shen keras, "kami ingin mengambil kembali kuda tunggangan dan bungkusan baju, tidak ada
masalahkan?" "Tamu yang lain telah mati dibunuh?" Pelayan penginapan
terkejut wajahnya berubah.
"Betul, malah digantung di atas pohon dan dipukuli sampai mati.
Orang-orang benteng Zhang-l tidak akan menerimanya, kalian cepat lapor polisi."
"Ini......" Xie-shen dan Nie-sha-yin-hoa membawa bungkusan
bajunya mengikuti Fu Ke-wei dan Ouw Yu-zhen berjalan
menuju penginapan Yung-an.
"Tuan, sungguh maaf sekali, kamar kami telah penuh......" kata pelayan dengan gelisah sambil menggosok tangan tertawa.
"Pelayan, mereka adalah temanku, kami ada dua kamar, mereka
bisa tidur bersama kami satu malam saja!" kata Fu Kewei tertawa.
"Terima kasih tuan muda telah mempermudah." Kata
pelayan dengan lega. Setelah selesai mendaftar, empat orang itu masing-masing masuk
kekamar. Fu Ke-wei membalikan tubuh menutup pintu kamar, tidak sengaja
mengangkat kepala melirik, dari kamar tamu diseberang keluar dua
orang tamu sedang jalan menuju ruang makan, sorot mata Fu Ke-wei
jadi berubah. Empat orang itu setelah selesai mandi, mereka keluar kamar
berjalan menuju ruang makan untuk makan malam.
"Jika diruang makan ada orang bertanya peristiwanya kalian
ditolong, jangan bicarakan peristiwa aku bertarung dengan Sepasang Pedang Langit Selatan," Kata Fu Ke-wei pelan sesaat sebelum masuk ke ruang makan, dia berpesan pada Xie-shen dan Nie-sha-yin-hoa.
Dua orang ini mengerti dan menganggukan kepala.
Sudah hampir jam tujuh, tamu yang makan malam
kebanyakan sudah puas mengisi perut dan kembali ke
kamarnya masing-masing untuk istirahat, di dalam ruang
makan hanya tinggal dua meja dan empat tamu sedang makan.
Empat orang itu duduk dimeja dekat sisi jendela, memesan
makanan. "Hey! saudara Tu." Di meja sebelah terdengar suara yang nyaring berkata, "kau tadi di seberang jalan berkata, di antara tamu penginapan Yue-lai yang ditangkap orang-orangnya benteng Zhang-feng, ada kau
dan Nie-sha-yin-hoa" Ha ha ha......"
Xie-shen membalikan kepala melihat, tampak seorang
sastrawan tampan berbaju biru, usianya sekitar dua puluh
enam-tujuh sedang tertawa menengadahkan kepala!
"Kau tertawa apa?" tanya Xie-shen dengan melotot.
"Kebesaran namamu Xie-shen dengan Satu Pedang Dunia
setingkat, Nie-sha-yin-hoa juga tidak lebih rendah dari pada dia.
Hari ini, semua malah kalah oleh sekelompok orang bawahan
benteng Zhang-feng, bagaimana aku tidak harus ketawa?"
"Shan-xi adalah daerah kekuasaannya si marga Xi, anak buahnya banyak sekali, aku Xie-shen mengaku kalah, tapi aku akan menunggu dia di dunia persilatan." Kata Xie-shen dengan menggigit gigi, "kecuali dia selanjutnya tinggal didalam benteng selamanya tidak berani keluar."
"Menunggu dia mati tua di dalam benteng, kau tidak akan bisa
membalas dendam." Sorot mata sastrawan berbaju biru melihat pada Fu Ke-wei dan Ouw Yu-zhen, "mari kita bekerja sama saja! Datangi benteng Zhang-feng dan cari dia, menunggu dia mati tua di dalam
benteng, baru pergi mencarinya itu akan terlambat." "Kau......"
"Kami punya masalah yang harus diperhitungkan dengan dia."
"Kau ini......"
"Aku marga Gao, seharusnya kau sudah tahu nama
Seruling Damai bukan" Aku datang bersama dia."
Sastrawan setengah baya menunjuk pada orang setengah baya
yang berwajah dingin yang duduk satu meja dengan dia.
Seruling Damai yang berwajah dingin dengan acuhnya
mengangkat tangan kanan menggoyangkan dua kali, maksudnya
telah menyapa. Xie-shen yang sedang menahan marah, melihat munculnya
Seruling Damai, amarahnya jadi mereda.
Seruling Damai Xiao Tai-ping termasuk satu diantara tiga orang
besar seruling dunia, namanya sedikit lebih tinggi dari dia, dulu dia pernah bertemu sekali, jadi rada kenal.
"Kalian hanya berdua?" Xie-shen tertawa dingin, "Satu Pedang Dunia tidak akan melayani lawan yang datang menantang
dengan bertarung adil."
"Aku tahu, makanya aku datang membawa banyak orang." Sastrawan marga Gao tertawa, "hanya saja kami jalan duluan, kekuatannya kurang sedikit dari pada benteng Zhang-feng, jika ditambah kau dan
Nie-sha-yin-hoa, pasti akan bertambah kuat dan tidak perlu takut lagi pada dia! Kami harap kalian berminat."
"Aku tidak berminat," kata Nie-sha-yin-hoa dingin, "anggap saja aku takut!"
"Aku pikir aku lebih baik dengan temanku menunggu dia di dunia persilatan, itu akan lebih aman." Xie-shen menunjuk pada Fu Ke-wei.
"Saudara ini, kau juga orang yang selamat dari
pembunuhan itu?" Sastrawan marga Gao bertanya sambil tertawa, tapi sepasang
matanya berputar-putar diatas tubuh Ouw Yu-zhen dan
Nie-sha-yin-hoa. "Bukan." Fu Ke-wei menggeleng kepala.
"Jika bukan, lalu kenapa kau dengan saudara tua Tu
mereka......" "Temanku adalah korban, aku ada kewajiban membalaskan
dendam untuk dia." Fu Ke-wei menyela kata-kata sastrawan marga Gao.
"Ooo! Cukup setia kawan. Siapa marga kau?"
"Marga Fu." "Bisa bertemu itu adalah jodoh, setelah bertemu semua adalah
teman, kenapa tidak kemari duduk satu meja" Biar aku yang traktir."
Sastrawan marga Gao jelas berniat berteman dengan dia, tingkahnya
tulus dan sopan, "di dunia ini semua orang adalah saudara, saudara Fu, satu-satunya cara membalas adalah datang ketempat-nya, gigi
dibalas gigi, menunggu di dunia persilatan, itu adalah cara yang paling buruk."
"Aku tidak melakukan pekerjaan di luar kemampuanku." Fu Ke-wei menggelengkan kepala, "kau ada kemampuan membalas, aku tidak
ada..." "Kalau begitu bergabung saja bersamaku."
"Apa untungnya?"
"Bergabung denganku, akan kuberikan kau......"
"Apa memberikan aku jabatan raja?" katanya menyindir, "kau lihat tampangku, walau memakai mantel naga juga tidak seperti raja."
Di sebelah kanan muncul bayangan orang, t iga orang wanita
penunggang kuda berturut-turut masuk ke ruangan, menarik sorot
mata semua orang yang ada di ruang makan, lebih-lebih buat
sastrawan marga Gao matanya tampak bersinar.
Wanita penunggang kuda yang memimpin, penampilannya kalem,
wajahnya ramah, tampak sangat anggun, seperti penampilan seorang
tuan putri. Usianya duapuluh tahun lebih, wajahnya cantik, apa lagi matanya yang jernih bersinar, mempunyai daya tarik yang sangat kuat.
Pakaian yang dikenakan menonjolkan lekuk tubuh yang seksi.Wajah yang anggun bersahabat seperti dewi, membuat orang ingin melakukan dosa.
Wanita penunggang kuda ini termasuk wanita semacam ini.
Kebanyakan laki-laki, mungkin akan melihat dia seperti dewi, tapi
di dalam mata seorang ahli, malah akan melihat dia sebagai wanita
macam lainnya. Wanita yang menunggang kuda kedua dan ketiga, melihat
pakaian dan model rambutnya, jelas adalah pelayannya.
"Kau!" Wanita penunggang kuda kedua berteriak aneh, mendadak
melewati sisi majikannya, sekali berkelebat, sudah tiba di depan
meja Fu Ke-wei. Entah bagaimana tiba-tiba tubuh Fu Ke-wei berkelebat,
tahu-tahu dia sudah meninggalkan tempat duduknya, tiba di depan
meja sastrawan marga Gao.
"Kau berani lari?"
Wanita penunggang kuda kedua berteriak, tangannya siap
diulurkan. Wajah Nie-sha-yin-hoa berubah, saat akan bergerak, tapi tepat
waktunya ditahan oleh Ouw Yu-zhen.
"Jangan khawatir." Kata Ouw Yu-zhen pelan, dia sudah mengenal tiga orang wanita ini, "tuan sedang mempermainkan mereka."
"Sialan!" teriak Fu Ke-wei dengan tingkah lucu, "kurasa, hari ini rupanya aku telah mengganggu dewa Tai-xui, celaka..! Terus
menerus dihina orang, kenapa nasibku begitu sial?"
Wanita penunggang kuda yang menjadi memimpin juga sudah
tiba, wajahnya tampak merah.
"Ku sangka kau sudah mati di dalam parit!" Wanita penunggang kuda yang jadi pemimpinnya menunjuk Fu Kewei, angkuh seperti seorang
ratu, "aku telah mencari kau satu tahun penuh, baru hari ini aku bisa menemukannya, aku tidak percaya kali ini kau bisa lolos, kau telah lolos sekali, tapi tidak akan bisa lolos seumur hidup."
Dua orang pelayan wanita sudah berdiri di kedua sisi mengepung
Fu Ke-wei, tampaknya ingin sekali menyerang. 0-0-0
Bab 15 "Saudar Fu, kenapa kau ini?" sastrawan marga Gao tertawa sambil berdiri, "kenapa kau bisa membuat marah nona Liu" Sungguh pantas dihukum?"
"Ooo...! Kau kenal aku?"
Pemimpin penunggang kuda itu merasa aneh, memandang
sastrawan marga Gao. "Nona Liu namanya termasuk dalam Dua Walet dari tujuh wanita
terhebat di dunia persilatan, yaitu, Satu Ying, (Ying = burung yang warna bulunya indah.) Dua Walet, Empat Phoenix, selama tiga tahun
ini di dunia persilatan pedang pusaka Bai-hong mu tidak ada
tandingannya, Hui-feng-liu-yuedao (pisau angin menerbangkan daun
pohon Liu) lebih menakutkan dari pada kartu undangan raja neraka,
Di dunia persilatan kau seperti dewi naga, tidak ada orang yang tahu anda sebenarnya, Ling-yun-yan (Walet awan dingin.) Liu Feiyan yang namanya menggemparkan dunia persilatan."
Wajah Sastrawan Gao tampan, begitu mulutnya memuji, tentu
saja sangat menarik hati setiap wanita.
Tidak terkecuali Ling-yun-yan Liu Fei-yan, wajahnya yang cantik
tampak gembira. Tapi Xie-shen dan kawan-kawannya setelah mendengar
didalam hati ingin muntah, seluruh tubuhnya timbul bintikbintik
seperti kedinginan. "Kau ini adalah......"
"Aku Gao Yun-fei......"
"Mmm! Aku pernah dengar nama ini." Ling-yun-yan tidak lagi bersikap seperti ratu yang angkuh, "kau tentu Yu-shu-xiushi satu diantara tiga sastrawan persilatan (Yu-shu = Pohon giok, Xiu Shi =
satu gelar tingkat sastrawan.) anda sudah berkelana di dunia
persilatan selama lima tahun, sedang aku baru tiga tahun, mana
berani menyombongkan diri telah menggemparkan dunia persilatan?"
Ling-yun-yan berkata merendah, tapi tampangnya tampak ada rasa
bangga, "jika dia temanmu, kau tanyalah dia! nanti aku akan
mempertimbangkannya."
"Aku akan menegakan keadilan untuk nona."
"Bagus sekali."
Di dalam hati Fu Ke-wei memaki, 'Dua orang ini katakatanya
menggelikan dan lucu, mengira telah menaklukan aku."
Akhirnya dia tahu sastrawan yang berpura pura sopan ini, adalah
Yu-shu-xiu-shi yang ternama.
Walau baru pertama kali bertemu, tapi Fu Ke-wei tahu asalusul
orang ini sudah sejak tiga-empat tahun lalu, dia juga tahu latar
belakang orang yang misterius ini.
Berbicara tentang dunia persilatan, orang harus mengenal betul
keadaan dan situasi dunia persilatan, baru dapat melewati dengan
lancar, tanpa ada rintangan.
Wajah Yu-shu-xiu-shi segera berubah, seperti wajah majikan
yang berkuasa, alisnya diangkat, tertawa dingin pada Fu Ke-wei!
Jika Xie-shen belum mendapat pesan dari Fu Ke-wei, lalu
menceritakan kejadian tentang pertolongannya pada Yu-shuxiu-shi,
tingkahnya Yu-shu-xiu-shi mungkin tidak akan sedingin ini.
Tiga sastrawan dunia persilatan dengan tujuh wanita terhebat
namanya sejajar, ilmu silatnya masing-masing tidak berbeda jauh, jika bertanding satu lawan satu entah siapa yang lebih unggul, kalau satu lawan tiga itu hal yang tidak mungkin.
Ketika Fu Ke-wei berada di depan kuil Dewa Bumi, bertarung
melawan tiga orang wanita terhebat ditambah dengan Shi-tu Yu-yao
yang ilmu silatnya tidak lebih rendah dari mereka, empat orang itu bersatu padu melawan dia, tapi empat orang itu tidak bisa berbuat
apa-apa padanya. "Katakan, sebenarnya apa yang terjadi?" Yu-shu-xiu-shi
berlagak seperti majikan menegur pelayan, jari tangan yang
diulurkan hampir saja mengenai hidung Fu Ke-wei, "jangan
berbohong, kau harus bertanggungjawab."
Xie-shen mendadak bangkit, karena marah. Tapi tangan Ouw
Yu-zhen bergerak cepat, matanya yang tajam melihat reaksi Xie-shen, dia lansung menangkap tangan Xie-shen, lima jari telah mengerahkan tenaga, memaksa dia duduk kembali.
"Jangan gelisah." Kata Ouw Yu-zhen pelan, "tuan telah mengetahui dua orang itu bermaksud tertentu, sengaja purapura
ketakutan." Xie-shen adalah angkatan tua dunia persilatan, begitu diberi
petunjuk dia langsung mengerti, di dalam hati segera timbul
pertanyaan. Seruling Damai adalah angkatan tua yang terkenal, nama dan
ilmu silatnya lebih tinggi dari pada tiga sastrawan dunia persilatan, kenapa tingkahnya seperti seorang pelayan" Sepertinya rela
menghormati Yu-shu-xiu-shi sebagai majikan" Sungguh membuat
orang bingung. Xie-shen tidak emosi lagi, dengan tenang dia menonton.
Fu Ke-wei melirik pada Yu-shu-xiu-shi, wajahnya mengendur.
Dia tidak ingin marah, karena waktunya belum tiba.
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Dari pada aku yang mengatakannya lebih baik dia yang
mengatakan, jika tidak kau akan mengira itu hanya kata-kata
sepihak." Wajahnya tampak seperti tidak dapat berbuat apaapa.
"Aku ingin kau yang mengatakannya!" teriak Yu-shu-xiu-shi marah.
"Jika aku tidak......"
"Jika kau tidak mengatakannya, aku akan gunakan cara ampuh
membuat kau bicara."
Wajah dan perkataan Yu-shu-xiu-shi sangat keras, wajah
memaksanya tampak dengan jelas.
"Baik, baik, aku katakan." Fu Ke-wei menampakan wajah
ketakutan, "tahun lalu di Yang Zhou, temanku tanpa sengaja, telah membuat marah nona Liu, nona Liu lalu memukul dia hingga babak
belur, sampai harus mencari giginya kemanamana, aku hanya
menggunakan serangan ringan, mengambil pergi anting dia,
begitulah kejadiannya. Nona Liu, maukah aku ceritakan dengan jelas kejadian saat itu?"
"Kutunggu kau mengatakannya, menunggu kau mengatakan
kata-katamu yang menghina aku." Kata Ling-yunyan dengan wajah merah, "baru aku beralasan tepat menghukummu. Kau yang harus
mati, cepat sekali melarikan diri, kali ini coba kau melarikan diri lagi biar aku lihat?"
"Kau orang yang murahan, berani mengatakan kata-kata jahil,
cocok kalau gigi anjingmu dipukul hancur." Kata Yu-shuxiu-shi dengan marah, "dimana antingnya nona Liu?"
"Sudah diberikan pada pelacur di rumah Zhi-hong!"
"Kau harus mati ini......"
Yu-shu-xiu-shi mengayunkan sebuah tamparan yang ganas.
"Pergi kau, sialan!"
Fu Ke-wei tidak bisa menahan diri lagi, sambil merebahkan diri ke
belakang sebelah kakinya dengan enteng menendang, membuat
meja makan menjadi terbalik dan sayurnya berhamburan.
Yu-shu-xiu-shi tidak mengukur dirinya, dengan sombong
menyerang, tiga wanita yang mengurung menjadi lengah, jadi
memberi kesempatan bagus untuk Fu Ke-wei meloloskan diri.
Kejadiannya begitu mendadak, siapa pun tidak ada yang
mengira dia bisa bergerak sehebat ini.
Semua orang melihat dia menjatuhkan diri ke belakang
menghindar serangan telapak tangan, tapi tidak memperhatikan
masakan dan piring mangkuk di atas meja, sekejap lebih dulu
terbang. Kasihan Yu-shu-xiu-shi, dia sedikit pun tidak ada persiapan,
perubahannya juga terlalu cepat, mana ada kesempatan menghindar"
Alat makan, masakan air kuah, mangkuk piring mengenai tubuhnya
hancur berantakan, kepalanya dipenuhi oleh masakan dan kuah,
membuat matanya menjadi kabur tubuh kepanasan, tampak
menderita sekali. Meja makannya malah terbang ke samping, menuju kearah Liu
Fei-yan yang berada di sebelah kiri depan, tapi tidak ada alat makan dan masakan yang terbang, meja makan yang besar dengan mudah
dihindari. Meja makan dan alat makan, di lempar dengan ke dua arah yang
berbeda, hanya seorang pakar yang memperhatikan dengan teliti
baru dapat melihat keanehannya.
Di dalam ruang makan itu lampunya sedikit, sinarnya jadi
terbatas, dalam sekejap sinar lampu bergoyang-goyang, bayangan
orang jadi kacau. Seruling Damai yang melihat dari samping, sekelebat sudah
sampai, lima jari tangan kanannya dibuka menekan ke bawah
mencoba menangkap orang. Tapi cengkeramannya menangkap tempat kosong, di lantai tidak
ada Fu Ke-wei yang terbaring.
"Aku akan mengupas kulitmu!" Yu-shu-xiu-shi berteriak keras, mundur dua langkah, segera membersihkan kuah sayur di wajahnya,
minyak kuah yang masuk ke mata sungguh tidak enak rasanya, dia
marah sekali tapi tidak bisa bergerak menyerang.
"Ih...!" Seruling Damai berteriak terkejut, "bocah ini menakutkan, seperti setan saja menghilangnya."
Empat buah rak pasangan lilin sudah padam dua buah,
sinarnya jadi lebih gelap lagi.
"Itu adalah ilmu meringankan tubuh Liu-guang-dun-xing (Sinar
menyorot menyembunyikan bentuk)," kata Liu Fei-yan yang mundur ke-samping dengan kesal, "cepatnya tidak terbayang, tahun lalu dibawah mata orang banyak didalam ruang makan, dia menggunakan
jurus ini melarikan diri, kali ini aku juga tetap tidak bisa menahan dia."
Seruling Damai segera berlari keluar pintu, tapi tidak ada orang,
bayangan setan pun tidak ada.
Pelayan rumah makan kembali menyalakan lilin, tapi wajah yang
hadir tidak begitu normal.
Di dalam hati Xie-shen dan kawan-kawannya mengerti, mereka
tidak merasa aneh. Di kuil Dewa Bumi tempat peristiwa pembunuhan
besar-besaran, tiga wanita hebat dari tujuh wanita terhebat dunia
persilatan dan Shi-tu Yu-yao, bersatu menyerang di siang hari bolong, Fu Ke-wei tetap bisa menghindarkan kepungan pedang, menghilang
sepuluh zhang lebih, di malam hari untuk meloloskan diri tentu lebih mudah seratus kali lipat.
'Dia pasti keturunan atau muridnya Xie-dao-zi-zun (Aliran sesat
paling terhormat.) Tian-luo-fei-mo (Jaring langit setan terbang)."
dari generasi sebelumnya, tidak salah lagi.' Teriak Xie-shen di dalam hati.
Perbuatan Tian-luo-fei-mo sebenarnya tidak benar-benar sesat atau
jahat, hanya saja dia seorang aneh yang hebat, yang hanya tanya benar atau salah, tidak membicarakan hubungan, meraja lela di dunia
persilatan empat puluh tahun lebih, menurut kabar tidak pernah
menemui tandingan. Terhadap penguasa di berbagai tempat, dia sangat benci, asalkan
dia mendapatkan satu alasan ketidak adilan, maka dia akan bertindak menghancurkannya.
Orang yang sering melakukan kejahatan, tidak sedikit yang
menaruh dendam dan ketakutan, menganggap dia paku di dalam
mata, semua sepakat menyebut dia Setan Sesat, siang malam terus
menyelidiki, agar bisa membunuhnya.
Orang aneh yang bertindak semacam ini, di dunia persilatan
jumlahnya banyak sekali, setiap generasi tentu muncul seorang yang menonjol, malah ada beberapa yang sangat hebat malah dihormati
dengan sebutan pendekar, pendekar adalah wakil dari penegak
kebenaran. Tapi tidak ada orang yang dengan rela menyebut dia seorang
pendekar, karena dia terlalu banyak membunuh.
Tiga puluh tahun lalu, ketika Xie-shen berjalan di pegunungan
Xian-ning, dia menyaksikan Tian-luo-fei-mo menggunakan jurus pedang Tian-luo, dalam waktu singkat telah menghabisi Lima Setan Keji dari gunung Ming yang merupakan pesilat hebat di dunia persilatan yang
mendengar namanya saja sudah ketakutan.
Dan yang digunakan oleh Fu Ke-wei di kuil Dewa Bumi adalah
jurus pedang Tian-luo, makanya dia memastikan Fu Ke-wei pasti
ada hubungan-nya dengan Tian-luo-fei-mo.
Jalan raya gelap gulita, tidak ada orang.
Beberapa bintang bertebar di langit malam, di lapangan liar yang
luas kadang terdengar lolongan anjing liar, membuat orang berdiri
bulu kuduknya. Di atas jalan raya di Shan-xi, berjalan di malam hari sangatlah
berbahaya, perampok dan penjahat banyak sekali berkeliaran, setiap saat para pejalan kaki bisa mengalami hal yang tidak terduga, maka untuk keselamatan, para pejalan biasanya menginap dulu di
penginapan, supaya saat berangkat besok mereka bisa berjalan
bersama-sama, perampok-perampok kecil tidak akan berani
menempuh bahaya melakukan perampokan.
Suara kaki kuda yang berlari cepat, menimbulkan lolongan anjing
dari kampung yang jauh. Penunggang kudanya pasti keberaniannya melebihi orang biasa,
sendirian menuju selatan.
Seratus langkah dari kejauhan, sudah tampak ada satu
bayangan hitam yang tinggi besar berdiri di sisi kanan jalan, diam tidak bergerak seperti roh.
Penunggang kuda itu sangat waspada, terhadap bayangan hitam
yang tidak jelas berdiri menunggu, dia meningkatkan kewaspadaan"
Sambil melarikan kuda, dia memeriksa pedangnya, juga dengan
reflek memeriksa kantongnya.
Setelah semua dipersiapkan, saat mendekat lari kudanya
diperlambat. Bayangan hitam yang berdiri menunggu di sisi jalan, sedikit pun
tidak pernah bergerak. "Siapa itu?" Mendekat hingga sepuluh langkah, kudanya dihentikan,
penunggang kuda dengan penuh waspada bertanya.
"Orang yang menunggumu." Bayangan hitam dingin itu
menjawab. "Orang yang menunggu aku" Apakah kita saling kenal?"
"Bukankah sekarang telah kenal?"
"Kau dari aliran mana?"
"Tidak lama lagi kau akan tahu sendiri."
"Apa tujuanmu menghadang jalan?"
"Aku ingin tahu beberapa hal."
"Jika aku tidak mau mengatakannya?"
"Kau akan mengatakannya." Bayangan hitam itu tertawa dingin,
"dengan caraku yang khusus, hingga hal buruk delapan belas
keturunan, kau akan menceritakan dengan jelas."
"Jika kau berani bicara besar begitu, kenapa tidak berani
menyebutkan sebutanmu?" teriak penunggang kuda lebih
meningkatkan kewaspadaan.
"Tidak lama lagi kau akan tahu sendiri."
"Kau, mampuslah!" Penunggang kuda meng ayunkan tangan
besarnya. Jarak kedua belah pihak tidak sampai dua zhang, senjata gelap
yang dilepaskan dari tangannya langsung tiba, dalam kegelapan
malam sulit bisa melihat dengan jelas bentuknya senjata gelap itu.
Penunggang kuda memastikan tidak akan gagal
serangannya. Bayangan hitam yang menunggu itu, tangan kirinya
mengebut didepan tubuh dengan perlahan, dengan tepat sekali
menjepit sebilah pisau daun Liu yang tiba didepan dadanya, dia
tetap berdiri seperti semula.
Penunggang kuda itu terkejut, tangan kirinya kembali
diayunkan. Hanya terlihat bayangan hitam berkelibat menghilang,
sekejap kembali muncul ditempat semula.
"Kukembalikan!" teriaknya seperti geledek.
Penunggang kuda itu berteriak, lalu jatuh dari pelana kuda, buug...
satu suara mencapai tanah, dan mengeluarkan suara rintihan
kesakitan. "Kau tidak akan mati." Bayangan hitam pelan-pelan menghampiri,
"pisau daun Liu hanya menancap miring dibahu kirimu saja."
Penunggang kuda itu ketakutan sekali, lawan bukan saja bisa
menerima senjata gelapnya, juga dalam keadaan begitu bisa dengan
tepat melemparkan pisau terbang mengenai jalan darah-nya, ilmu
silat mereka sungguh jaraknya terlalu jauh.
"Kau...kau ini sebenar...sebenarnya dari a... aliran mana..." kata penunggang kuda lemah. "Aku marga Fu." Kata bayangan hitam, "aku khusus datang
menunggumu." "Kenapa menunggu......menungguku?" "Karena kau adalah orang yang mengantarkan berita." "Aku......" Kepalanya terkena satu pukulan, segera jatuh pingsan. Hampir tengah malam,
lampu didalam ruangan penginapan
Yung-an tidak seperti biasanya terang benderang.
Liu Fei-yan dengan Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai
sedang berbincang sambil makan malam, tapi tidak ada pelayan
penginapan yang melayani.
Kedua belah pihak sepakat menjalin kerja sama, kedua belah
pihak sama-sama merasakan pertemuannya agak terlambat.
"Nona Liu datang dari selatan?" Yu-shu-xiu-shi mulai bicara pada pokok masalahnya, "aku juga sama, siap pergi ke benteng Zhang-feng karena ada sedikit urusan."
"Aku datang kemari karena sedang mengejar tiga orang yang
mencurigakan." Liu Fei-yan sedikitpun tidak menyembunyikan
maksud kedatangannya, "satu bulan yang lalu, ada tiga orang
bertopeng, malam-malam masuk ke rumah suami bibiku, merampas
dengan paksa sepasang patung giok singa, dan juga dengan pedang
melukai adik misanku. Salah-satunya memakai baju pendeta dao, aku
mengejar mengikuti jejaknya, hingga sampai di daerah Shanxi, lalu
kehilangan jejaknya, kampung yang ada di depan, aku mendengar
berita orang-orang benteng Zhang-feng melakukan kejahatan di
tempat ini, makanya aku datang kesini melihat-lihat. Benteng
Zhang-feng berada jauh seratus li lebih, mana mungkin di tempat ini menyamar menjadi perampok, tapi tidak diduga malah ternyata benar
adanya." "Orang-orang benteng Zhang Fung melakukan kejahatan di tempat ini, sebenarnya bukan hal yang aneh." Yu-shu-xiu-shi tertawa,
"Shan-xi adalah daerah mereka, mereka punya hak menjaga
wilayahnya, mereka menangkap beberapa orang dan menghukum
mati, itu tidaklah berlebihan, apa tujuan terjun di dunia persilatan dengan senjata berlumuran darah" Jujur saja semua demi nama dan
keuntungan dua kata ini, kekuasaan adalah bersatunya nama dan
keuntungan, demi mendapatkan dan melindungi kekuasaan,
mengorbankan beberapa orang, itu sudah jamak."
"Memang benar, dia memang berhak menjaga wilayahnya." Liu Fei-yan juga wanita kuat yang mencari kekuasaan.
"Nona Liu kenapa tidak berjalan bersamaku saja, kekuasaan
benteng Zhang-feng mencakup seluruh daerah Shan-xi, mereka
mungkin bisa memberikan kabar keberadaan tiga perampok yang
malam-malam merampok rumah suami bibimu itu, dan setelah aku
menyelesaikan urusannya, aku berharap bisa membantumu, harap
kau jangan menolak bantuan aku, boleh kan?"
"Kalau begitu aku ucapkan terima kasih!" Liu Fei-yan tertawa manis, di bawah sinar lilin terlihat sikapnya lebih genit, "orangku sedikit, sungguh sulit mengejarnya, dengan ada kau yang
membantu itu sangat menguntungkan sekali, semoga saja bisa
cepat berhasil menangkap tiga perampok itu."
"Harap saja begitu. Ooo ya! terhadap si marga Fu, kau tahu berapa banyak?"
"Tahun lalu dia menyebut dirinya Fu-xian."
"Julukannya?" "Tidak ada orang yang tahu, juga tidak ada orang yang tahu
asal-usulnya, aku dengan dia hanya bertemu sekali di restoran di
Yang-zhou, selanjutnya aku mencari tahu kemanamana, tapi tidak
berhasil mendapatkan berita tentang dia."
"Tahun lalu dia menyebut Fu-xian, hari ini menyebut Fu-jiu, nama orang ini mungkin sering berubah, pasti bukan orang ternama.''
Yu-shu-xiu-shi menampakan kesombongannya, "orang kecil semacam ini hanya mengambil untung dari pertarungan kacau, mana ada
asal-usul hebat dan kemampuan yang hebat, lain kali jangan bertemu lagi dengan aku......"
Pintu penginapan yang tadinya telah ditutup, entah kapan
mendadak telah terbuka, palang pintunya juga patah sendiri tanpa
bersuara. Setelah pintu terbuka terdengar, Fu Ke-wei muncul diluar pintu.
"Jangan kata lain kali, urusan kita kali ini juga belum selesai!" Fu Ke-wei melangkah masuk, menggunakan kaki menutup pintu, sepertinya dia telah mendengar dengan jelas perbincangan mereka, wajahnya tampak tertawa penuh arti, sambil membungkukan pinggang dia mengambil sebuah kursi dan mematahkan satu kaki kursi itu, "kau si bajingan ini di depan wanita cantik mengangkat diri sebagai pahlawan, menganggap diri sebagai
pelindung bunga, dengan sombong berani menantang aku, tanpa malu
mengatakan aku hidup hanya mengandalkan pertarungan kacau. Baik,
malam ini kita selesaikan masalahnya, supaya kau tidak ada kesempatan lain kali, lain kali aku tidak ingin membasahi kepala anjingmu dengan masakan dan kuah sayur lagi."
Sifat Yu-shu-xiu-shi sangat sombong, mana bisa dia menerima
kata-kata yang bersifat meng-hina ini" Apa lagi terpikir saat makan malam kepalanya telah terkena oleh masakan dan kuah sayur,
membuat dia jadi tambah berang.
Sekali berteriak keras, Yu-shu-xiu-shi mencabut pedang dan
maju menerjang. Kaki kursinya Fu Ke-wei pertama-tama menyapu dulu kekiri dan
kekanan, membuat meja dan kursi panjang yang ada di dekatnya,
telah disapu sejauh dua zhang lebih, sehingga ada ruang bergerak
yang cukup leluasa. Panjang kaki kursi hanya satu che lebih, digunakan untuk
melawan pedang, sungguh tidak seimbang.
Saat Yu-shu-xiu-shi maju menyerang, pedangnya telah keluar dari
sarungnya, dengan jurus pedang Luan-sa-xing-luo (Jaring bintang
mengacak serabutan), ingin mencincang tubuh Fu Ke-wei.
Bertarung di hadapan wanita cantik, tentu saja dia akan
mengerahkan segala kehebatan dan kekuatan, di atas pedangnya
keluar angin dan geledek, dahsyatnya serangan sangat
menakutkan. "Ting ting trang trang......"
Suara aneh yang keluar dari sentuhan kaki kursi dengan pedang
berturut-turut terdengar, suara dengungan pedang jelas terdengar.
Setiap pukulan kaki kursi dengan tepat memukul badan pedang,
Yu-shu-xiu-shi sama sekali tidak ada kesempatan menggunakan mata
pedang untuk memotong kaki kursi, meski serangannya dahsyat, tapi
sulit untuk bisa maju selangkah lagi, puluhan serangan pedang yang seperti hujan deras itu, semua telah ditangkis keluar oleh kaki kursi, semua hanya menghabiskan tenaga tanpa hasil, lama-lama
semangatnya semakin menurun.
Fu Ke-wei sedikit pun tidak mundur, datang satu pedang menyerang
menangkis satu pedang, sepasang kaki bergerak dengan lincah dalam
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
radius tiga che, kaki kursi walau pendek, tapi serangan baliknya tanpa halangan bisa masuk, muncul didepan Yu-shu-xiu-shi, membuat
Yu-shu-xiu-shi terpaksa menarik pedang melindungi dirinya, hawa yang sangat kuat diatas pedang, terhadap kaki kursi yang terbuat dari kayu sedikit pun tidak ada kekuatan untuk merusaknya.
Seruling Damai yang menyaksikan dari samping, wajahnya
berubah, dia mengulurkan tangan melepas kantong seruling yang ada
di-pinggangnya. "Seruling Damai Xiao Tai-ping, jika serulingmu berani keluar
dari kantongnya, aku pasti membuatmu mencoba merasakan
meledaknya Geledek Bunga Perak di dalam tubuhmu!" tiba-tiba
terdengar suara genit dari belakang.
Suaranya memang genit menarik, tapi nadanya malah
membuat orang merasa dingin menakutkan.
Ilmu silat Nie-sha-yin-hoa, hanya termasuk dalam kelas satu,
tapi jika orang persilatan mendengar Geledek Bunga Peraknya
wajahnya pasti ketakutan.
Geledek Bunga Perak terbuat dari logam berbentuk kuncup bunga,
lalu disepuh warna perak, besarnya hanya sebesar telur merpati, saat dilepas menggunakan tenaga dalam, asal mengenai tubuh manusia,
lima daun bunganya segera meletus secara otomatis, dan masuk ke
dalam tubuh, sakitnya bisa membuat orang pingsan. Walau tidak
mengenai tubuh, juga dapat menggunakan tenaga dalam
mengendalikan jarak meletusnya, sama-sama bisa melukai musuh.
Tangan Seruling Damai yang sedang melepaskan kantongnya
jadi terhenti, pelan-pelan dia membalikan tubuh.
Entah kapan, Nie-sha-yin-hoa dan Ouw Yu-zhen
berdampingan muncul didepan pintu.
Dibelakang mereka berdua berdiri Xie-shen dengan wajah penuh
hawa pembunuhan, tangan kanan Nie-sha-yin-hoa sedang
memegang sebuah Bunga Perak yang bersinar perak, wajah
cantiknya tampak dingin sekali.
"Apa maksudmu?" tanya Seruling Damai dingin.
"Kata-kata ini harus aku yang tanyakan padamu baru betul."
Nie-sha-yin-hoa tertawa dingin, "dengan kaki kursi yang terbuat dari kayu melawan pedang pusaka, itu sudah satu pertarungan yang
sangat tidak adil, kau malah tidak memandang kedudukanmu
sebagai seorang angkatan tua, berniat mengeroyok lawannya, apa
kau tidak takut ditertawakan oleh teman-teman dunia persilatan?"
"Kau siapanya bocah ini?"
"Aku pelayan wanitanya," Kata Nie-sha-yin-hoa tawar.
*Pelayahl?"Seruling Damai mengira dirinya salah dengar.
Nie-sha-yin-hoa yang namanya menggemparkan dunia persilatan,
malah jadi pelayan orang, sungguh diluar dugaan! Dia melihat pada
Ouw Yu-zhen, "kalau-kau" Aku sangat asing, apakah juga...."
'Tidak salah, aku juga pelayannya." Ouw Yu-zhen nadanya dingin seperti es, "kau tidak kenal aku, tapi aku kenal kau, kau bersifat licik, sering menggunakan racun di dalam seruling diam-diam menyerang
orang, barusan kau telah berniat diamdiam menyerang majikanku.
Jika bukan kakak Chao menghalangi terlebih dahulu, kau sekarang
sudah menjadi mayat hidup. Karena aku juga ahlinya diam-diam
menyerang orang, caramu yang kaku dibandingkan dengan aku masih
terlalu jauh." Seruling Damai mendengarnya, di dalam hati merasa marah, tapi
diam-diam terkejut juga, bengong melihat dua orang wanita cantik yang ada di depan ini. Mereka mengetahui asal-usulnya, tapi dia sama sekali asing terhadapnya, dalam hal kemahiran mengetahui lawan terlebih dulu sudah kalah satu langkah.
"Aku tidak satu pandangan dengan kalian, di kemudian hari baru kita bicarakan lagi." Dia dengan perasaan kalah mundur teratur, kembali melihat ke arena pertempuran.
Pedang Yu-shu-xiu-shi, saat ini sudah tidak bisa menyerang, kaki kursinya Fu Ke-wei berputar putar di depan perut dan dadanya Yu-shu-xiu-shi, maju mundur cepat laksana kilat, memaksa Yu-shu-xiu-shi berlari berputar di seluruh ruangan, pedangnya tertahan di lingkaran luar tidak bisa merebut posisi tengah, mungkin setelah terpukul oleh kaki kursi beberapa kali, dia tidak berani menangkis dengan keras lagi, seperti gila dia berlari berputaran, ingin meloloskan diri dari kejaran kaki kursi, tampaknya sudah tidak akan bertahan lama lagi!
Akhirnya Yu-shu-xiu-shi tidak dapat meloloskan diri dari
tonjokan di dadanya, buug... kaki kursi menonjok di dada
kanannya, membuat dirinya mundur dua langkah, jaraknya
menjadi renggang. Karena jarak sudah renggang, maka pedang nya bisa ditarik
merebut posisi tengah, tapi sayang dia terlambat selangkah lagi,
buug... lengan kanannya terpukul, pedangnya kembali terdorong
keluar. Yu-shu-xiu-shi merasakan lengan kanannya sakit sekali,
pedang terdorong keluar, sakitnya membuat dia berteriak
langkahnya menjadi kacau.
Kaki kursi berkelebat lagi, buug... kali ini sebuah suara
mengenai bahu kirinya, terasa bahu kirinya seperti akan pecah,
tangan kanannya jadi tidak bisa digerakan.
Fu Ke-wei mengangkat tangan kirinya, mencengkram
dadanya, gerakannya sangat kasar sekali.
Seruling Damai ingin maju membantu, tapi tidak berani
sembarangan bergerak, dia tidak lupa peringatannya dari Nie-
sha-yin-hoa dan Ouw Yu-zhen.
"Lepaskan dia!" Liu Fei-yan berteriak menggetarkan telinga, "jika tidak, kau harus mati duluan."
Fu Ke-wei membalikan kepala melihat pada Liu Fei-yan, sorot
matanya tertuju pada Pisau Daun Liu di tangan kanannya.
"Kau ingin menggunakan permainan itu menyerang aku?" Fu
Ke-wei tertawa mengolok. "Itu pasti, kecuali kau melepaskan dia."
Suara Liu Fei-yan tampak nekat.
"Paling baik kau simpan kembali pisau itu." Kata Fu Ke-wei tertawa, "terus terang ku beritahu, aku adalah ahlinya ahli
menggunakan senjata rahasia, asal kau melemparkan pisau terbang
itu, yang kena pisau pasti bukan aku, tapi dirimu, kecuali kau
diam-diam menyerang."
"Aku sama sekali tidak percaya."
"Paling baik kau percaya." Kata Fu Ke-wei tertawa tawar, "apa kau tahu Tangan Seribu Wei-yang?"
"Kalau tahu lalu kenapa?"
"Dia termasuk seorang ahli senjata gelap yang terhebat di dunia persilatan, aku pernah membiarkan dia menyerang dulu dua kali
senjata rahasianya, lalu aku menyerang balik dan telah memutuskan
setengah daun telinga kirinya." Fu Ke-wei tertawa, "dibandingkan dengan Tangan Seribu Wei-yang, kau lebih lihay berapa banyak"
Satu kali lipat atau dua kali lipat?"
Ilmu melepaskan senjata rahasia Liu Fei-yan mana bisa
dibandingkan dengan Tangan Seribu Wei-yang"
"Kau bukan sedang membual kan?"
"Membual atau tidak, di kemudian hari kau akan tahu sendiri." Fu Ke-wei lalu mendorong Yu-shu-xiu-shi satu zhang lebih, dengan tertawa mengejek berkata, "tidak terpikir olehmu bukan! Di depan wanita kau menyombongkan diri sebagai pahlawan, hasilnya malah wanita yang
menolongmu, kau sungguh beruntung, lain kali di depanku, kau harus berlaku lebih sopan sedikit."
Sepasang tangan Yu-shu-xiu-shi masih belum bisa digerakan, dia
sangat malu sekali, sampai detik ini, dia masih belum tahu kenapa
pedangnya tidak bisa mengalahkan kaki kursi, kenapa dia selalu dalam keadaan bertahan dari serangan lawannya.
Gerakan Fu Ke-wei sedikit pun tidak menunjukan kehebatan
seorang pesilat tinggi, menggunakan kaki kursi juga tidak ada
anehnya, sedikit pun tidak ada jurus yang mengejutkan dan hawa
serangan yang super, kenapa pedangnya selalu tidak bisa berbuat
apa-apa" "Malam ini arena disini terlalu kecil, tidak dapat bergerak
bebas." Yu-shu-xiu-shi berteriak, "lain kali, aku pasti
membunuhmu, pasti!" Dia memaksa mencari alasan menutupi malunya, orang yang
tidak dapat menerima kekalahan begitu lah tingkahnya, Ilmu
silatnya kalah, situasinya tidak boleh kalah.
"Kalau begitu kau harus berlatih keras, jangan hanya bicara tapi harus ada isinya." Fu Ke-wei mulutnya tetap tidak memberi kesempatan, "orang yang seperti kau, seharian hanya berusaha mencari nama, sering
menggunakan siasat licik diam-diam menyerang orang, mana ada waktu berlatih keras" Makanya kau tidak akan bisa membunuhku."
"Kau jangan hanya bisa bersilat lidah, urusan kau dan aku masih belum selesai!" Liu Fei-yan telah menyimpan kembali pisau Daun Liu nya, melangkah maju mendekat, "kali aku akan menatap terus, aku tidak percaya kau benar-benar dalam sekejap bisa menghilang begitu saja."
"Baik, baik, aku sudah menyerah padamu." Fu Ke-wei
membuang kaki kursi, "sebenarnya di dalam hati kau tentu
mengerti, masalah tahun lalu di Yang-zhou kesalahan tidak
berada di pihakku, yang harus minta tanggung jawab seharusnya
aku, waktu itu penampilanmu sangat gagah, dan terhormat,
seorang nona cantik, dengan sorot mata tajam kau menatap aku
seorang laki-laki tampan dan muda, itu menghilangkan
pandangan seorang wanita baik-baik, bagaimana orang-orang
akan mengatakannya?"
Banyak wanita yang mengaku dirinya wanita baik-baik, paling benci
pada laki-laki pintar dan mulutnya sangat enteng, diluar menyatakan mengalah, tidak perduli nama baik, tapi setiap kali berkata selalu melukai harga diri orang, membuat orang ya cinta ya benci.
"Aku akan memukul sampai hancur kepala anjingmu." Umpat Liu Fei-yan marah sekali, wanita tentu saja tidak bisa mengumpat
dengan kata-kata yang amat kasar, dengan marahnya dia
menerjang maju. Fu Ke-wei cepat berkelebat, begitu sampai di depan meja makan
tempat dua orang bersantap, dia mengambil teko teh, wajahnya
tampak tersenyum mengejek.
"Aku bertaruh, kau pasti akan berubah jadi ayam yang jatuh ke dalam air." Dia membuka tutup teko dan membuang airnya sedikit, "jika air teh ini tumpah di atas tubuhmu, pasti ada tontonan yang sangat menarik, tidak percaya, coba kau mendekat?"
Liu Fei-yan benar-benar tidak berani mendekat lagi, pakaian yang
dipakai dia adalah yang terbuat dari kain sutra, jika teh panas tumpah di atas tubuhnya, maka tubuh dia akan terlihat nyata, bukankah akan memalukan sekali"
"Kau......kau..kau......" Dia tidak bisa tertawa, menangis juga tidak bisa, saking marah hingga wajah menjadi merah, "kau sungguh seorang brengsek, mana ada tampang seorang pesilat tinggi dunia
persilatan" Hal seperti ini kau juga bisa melakukannya!"
"Sudahlah, nona besar Liu, masing-masing sudah tidak ada
permusuhan dan tidak ada dendam, masalah perselisihan sekecil ini
tidak perlu hingga harus kau mati aku hidup, betul tidak" Seseorang yang ingin berkuasa di dunia persilatan, jika memperhitungkan
masalah kecil-kecil, tidak akan mendapat sukses besar." Dia tidak tertawa mengejek lagi, nadanya sekarang tulus, "perselisihan kecil sudah lewat ya sudahlah, tidak perlu diperpanjang tidak ada
ujungnya. Nona besar seperti kau yang secantik dewi ini, jalan
kemana pun pasti ada orang yang bicara iseng, jika setiap hal
diperdulikan, kau akan repot seharian mengurusi masalah kecil hingga babak belur, malah bisa menganggap orang di seluruh dunia adalah
musuh, kau akan susah menjalani hidup! untuk masalah di Yangzhou
aku menyatakan minta maaf, sudah cukup kan?"
Kelakuannya tampak tulus, tapi dalam perkataannya tetap
tampak nada menyindir. Hati wanita memang sempit dan sensitif, Liu Fei-yan juga tidak
terkecuali, "Hemm..!" sekali lagi dengan marah, dia pergi meninggalkan tempat itu sambil menengadahkan kepala,
membusungkan dada. Yu-shu-xiu-shi tidak bisa menahan rasa malu, dia sudah pergi
terlebih dulu bersama Seruling Damai.
Saat ini, bos penginapan muncul di pintu ruangan.
"Bos, aku telah merusakkan alatmu berdagang, maaf! Akan ku
ganti semua kerugianmu. Mereka telah makan minum dengan
kenyang, malah aku makan malam pun belum, aku sudah sangat lapar
sekali lho! Tolong siapkan makanan dan arak untuk mengisi perut,
terima kasih!" Bos penginapan menahan tawanya, dia menyuruh pelayan pergi
kedapur, pertama-tama menyiapkan dulu dua teko teh,
menumpahkannya untuk Xie-shen dan kawan-kawannya.
"Tuan, kejadian kali ini telah membuka pandanganku." Bos penginapan tertawa, "Aku dulu juga pernah berkelana di dunia
persilatan, telah bertemu dengan banyak sekali pesilat tinggi yang ternama, tapi tidak pernah melihat dengan satu kaki kursi yang
terbuat dari kayu, dapat menahan serangan dahsyat seorang pesilat
tinggi. Apakah kau tahu asal-usulnya Yu-shu-xiu-shi itu?"
"Tidak hanya tahu asal-usulnya, aku juga tahu dasarnya." Fu Ke-wei menganggukan kepala, mendadak dia bertanya, "ternyata
bos orang dari dunia persilatan juga, maafkan kami tidak mengenal
kau, maaf siapakah tetua ini?"
"Apa tetua segala." Bos penginapan tertawa pahit, "aku marga Shang nama Xiang, sebutan dahulu......"
"Ah! Kiranya Sipoa Besi saudara Nan" Kenapa kau bisa berubah
jadi begini, kurus seperti kera tua yang kering?" Xieshen berteriak terkejut.
"Saudara Tu, panjang ceritanya." Bos penginapan tertawa pahit,
"sepuluh tahun yang lalu, di Ling-nan aku bertemu musuh besarku, Biksu Setan Fei-fei, setelah bertarung matimatian lima ratus jurus lebih, walau berhasil membunuh dia, tapi aku juga telah terkena oleh telapak
beracunnya, sehingga saluran hati ku jadi terluka. Selanjutnya aku jadi mengundurkan diri dari dunia persilatan, dan di tempat kecil ini membuka penginapan untuk mencari makan."
Saat Fu Ke-wei, Ouw Yu-zhen dan Nie-sha-yin-hoa turun gunung,
Sipoa Besi telah mengundurkan diri, makanya tidak pernah dengar
nama dia, jika Xie-shen mengenal dia, pasti dia itu adalah seorang pesilat ternama dulunya.
Seorang pesilat tinggi yang terluka saluran hatinya,
kemampuannya akan merosot ketingkat pesilat kelas ketiga, tidak
aneh dia sembunyi di tempat kecil ini melewatkan hari tuanya.
"Saudara kecil tadi mengatakan tahu asal-usulnya Yu-shuxiu-shi?"
bos penginapan kembali kepembicaraan semula, sepertinya tidak
ingin membicarakan masalahnya sendiri.
"Benar." Fu Ke-wei menganggukan kepala, "Dia adalah murid tertua Yu-nei-yi-zun (Satu semesta terhormat.), Hoa Yifeng, yang
telah berhasil melatih Delapan Belas Pedang Angin Ribut, jurus
pedang Hoa Yi-feng, dibandingkan dengan adik seperguruannya
Sastrawan baju putih Zhou Xing-jian yang tadi siang muncul di depan kuil Dewa Tanah, jauh lebih tinggi, tadi ketika bertarung, sayang
sekali hatinya Yu-shu-xiu-shi kurang tenang dan terlalu terburu-buru, begitu menyerang dia ingin segera meraih kemenangan, hingga aku
mendapat kesempatan menyerang, membuat dia tidak bisa
mengembangkan inti sari jurus pedangnya, kekalahannya membuat
dia penasaran, tidak aneh dia tidak mau mengaku kalah."
"Masa...! Saudara kecil, mata tuaku ini belum buta, tadi sore hari di ruang makan kau menggunakan ilmu menghilangkan jejak, sampai
aku yang menonton di samping juga tidak bisa melihat dengan jelas, bagaimana caramu menghilang." Bos penginapan tertawa, "apa kalian tahu di dalam ruang parkir di seberang jalan, ada tujuh delapan orang misterius sembunyi, sepertinya ada hubungannya dengan Yushu-xiu-shi itu."
"Aku tahu." Kata Fu Ke-wei pelan, "mereka itu adalah anak buahnya Yu-shu-xiu-shi, di belakang mereka masih ada sekelompok besar orang, di antaranya ada orang yang membuat kontak dengan orangnya benteng
Zhang-feng, mungkin mereka telah bekerja sama. Ketua Benteng Xi diamdiam sudah keluar dari bentengnya, saat ini mungkin sudah bertemu
dengan anaknya, mereka mencari Sepasang Bintang Perak, tidak lama lagi mungkin akan kembali, dan berkumpul dengan Yu-shu-xiu-shi, dan pergi ke benteng Zhang-feng bertamu."
"Si brengsek ini sungguh licik." Xie-shen menggigit gigi pelan mengumpat, "sore hari tadi dia terus menerus meminta kami
bersama-sama dia pergi ke benteng Zhang-feng......"
"Kalau begitu kau dan Nie-sha-yin-hoa, pasti akan mati sekali lagi, karena kalian adalah saksi hidup benteng Zhangfeng yang
menangkap dan membunuh orang." Kata Bos penginapan tawa
dingin. "Jahat sekali si anjing itu!" kata Xie-shen dengan menggigit gigi,
"tuan, apakah kita malam ini harus pergi untuk menghindar mereka?"
"Tidak bisa dihindarkan, hari ini bisa menghindar, tidak dapat menghindar selanjutnya." Dalam mata Fu Ke-wei tampak sorot
dingin. "Mereka akan terus mengejar dengan ketat, tidak akan
berhenti sebelum berhasil!"
"Dua orang ini tidak perlu mengejar."
"Ooo! Maksud tuan adalah......"
"Kau seharusnya tahu perkumpulan Cun-qiu."
"Perkumpulan Cun-qiu yang kantornya berada di Zhenjiang?"
wajah Xie-shen berubah, "ketua perkumpulannya Shen-li-jin-gang (Raksasa bertenaga dewa)." Liu Shi-jie, lima tahun lalu begitu muncul perkumpulan Cun-qiu langsung menguasai sebagian besar
dunia persilatan. Perkumpulan itu melakukan perbuatan yang tidak
ilegal, anggotanya cepat bertambah banyak, sampai orang-orang
dari aliran hitam pun menjadi khawatir......"
"Aku punya seorang teman adalah kenalan lama dari salah
seorang anggota perkumpulan tersebut, menurut penuturannya,
perkumpulan Cun-qiu diam-diam juga bekerja sebagai pembunuh
bayaran, harganya sangat murah hingga banyak merampas
pelanggan tiga perkumpulan pembunuh bayaran terbesar."
Nie-sha-yin-hoa memotong perkataannya: "Maksud
perkataan tuan, dua orang ini adalah..."
"Perkumpulan itu punya tiga orang wakil ketua, dua orang wakil ketua kedua-duanya adalah orang yang ternama di dunia persilatan, hanya wakil ketua ketiga tidak diketahui orang. Yu-shu-xiu-shi itulah wakil ketua ketiga yang misterius, kedudukan Seruling Damai lebih rendah, dia adalah kepala bagian kantor cabang luar Bing-he." Fu Ke-wei dengan suara yang sangat perlahan berkata, mata macannya sering melirik kearah pintu yang setengah tertutup, "kantor cabang Bing-he adalah organisasi yang khusus mengurus bagian luar, pesilat tinggi yang datang kali ini semua dari kantor cabang itu."
"Tuan, aku percaya kau tidak akan sembarangan bicara." Kata Xie-shen sedikit malu, "Perkumpulan Cun-qiu adalah satu organisasi yang setengah terbuka, aku sungguh tidak pernah mendengar di
perkumpulan ini ada dua orang ini."
"Setengah terbuka, maka setengahnya lagi adalah rahasia. Dua orang ini khusus bertanggung jawab atas gerakan rahasia, peristiwa yang
terjadi di berbagai tempat, siapa pun tidak akan terpikir ada
hubungannya dengan perkumpulan itu. Hemm...! Coba kau pikir, tadi
sore aku pergi justru melakukan satu hal, sebenarnya ada hal apa yang ingin dibuktikan?"
"Ini......" "Tuan apakah pergi menyelidik gerakan mereka?" tanya Ouw Yu-zhen tertawa.
"Tidak salah." Fu Ke-wei menganggukan kepala, "beberapa tamu yang menginap di penginapan di seberang jalan, sebenarnya adalah
orang yang bersiap diam-diam membantu dan mengantarkan berita,
dan berita yang telah disampaikan adalah mengenai masalah ada
orang yang masih hidup dalam penangkapan orang yang di lakukan
oleh benteng Zhangfeng."
"Aduh!" teriak Nie-sha-yin-hoa terkejut, "apa melapor pada orangnya benteng Zhang-feng?"
"Sedikit pun tidak salah, makanya Yu-shu-xiu-shi membujuk kalian mengantarkan sendiri kepala kalian ke benteng Zhangfeng. Aku telah menguburkan orang yang pengantar suratnya, sekarang paling sedikit kita punya waktu satu dua hari."
"Mereka pergi ke benteng Zhang-feng, ada tujuan apa?"
"Nanti aku baru beritahukan."
Fu Ke-wei sudah berhasil menyelidiki maksud tujuan Yushu-xiu-shi
pergi ke benteng Zhang-feng, yang ada hubungannya dengan tujuan
dia, karena bos penginapan ada disana, dia tidak leluasa
mengatakannya, "jujur aku katakan pada kalian, saat perkumpulan Cun-qiu muncul, aku telah mengawasi mereka, terhadap asal-usul
mereka, aku lebih tahu dibandingkan orang lain, karena itu aku
diam-diam bersiap diri, waspada pada mereka, cepat atau lambat
akan terjadi perselisihan yang tidak bisa dihindarkan. Berita yang aku dapat, ada beberapa telah dibuktikan dari orang pengantar berita.
Kalian hati-hati......"
Api lilin bergoyang-goyang, gordin bergoyang pintu
bersuara, orangnya telah menghilang.
"Gerakan saudara kecil ini sungguh seperti setan." kata bos penginapan yang berdiri bulu kuduknya, "saudara Tu, kau melihat dengan jelas bagaimana cara dia pergi?"
"Tidak." Walau Xie-shen sudah tahu Fu Ke-wei punya kemampuan hebat ini,
tetap saja bulu di wajah dan di tangan pada berdiri.
Nie-sha-yin-hoa juga ada perasaan yang sama, wajahnya
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tampak aneh. Hanya Ouw Yu-zhen wajahnya tenang, seperti tidak terjadi
apa-apa. "Aku dengar kampung disekitar Lin-jia-gou, sering ada hantu."
Xie-shen dengan berkelakar menenangkan diri, "pasti membuka
penginapan gelap, mereka sering melakukan kejahatan merampas
harta orang, makanya hantu penasaran mengejar orang itu. He he he!
Sialan! apa tidak menggunakan daging manusia membuat masakan!
Padahal waktu makan malam aku makannya banyak!"
"Sialan! Aku hanya seorang diri, seorang makan kenyang seluruh keluarga kenyang, tidak ada niat untuk jadi ternama, hidup ku santai dan lancar, buat apa membuka penginapan gelap?"
"Xie-shen tua, kau jangan bicara kata kata yang
menyebalkan itu, baik tidak?" Nie-sha-yin-hoa berteriak.
"Baik baik, nona besar, aku tidak mengatakan, tidak
mengatakan." Ouw Yu-zhen sepertinya tidak mendengar mereka sedang
berbincang apa, sepasang matanya menatap pada pintu.
Di luar pintu memang ada orang yang sedang mencuri dengar,
tadi sewaktu Fu Ke-wei masuk, hanya menggunakan kaki menutup
pintunya, menempel di celah pintu mencuri dengar sangat mudah
sekali, orang di dalam ruangan tidak mungkin bisa mengetahui di
luar pintu ada orang yang mencuri dengar.
Orang yang mencuri dengar sangat waspada, sekali pintu
bergerak langsung terbang pergi, cepatnya sangat mengejutkan
orang, sungguh seperti sinar kilat.
Tapi Fu Ke-wei lebih cepat lagi, di dalam gelapnya malam jarak
dekat pun sulit melihat bentuknya.
Bayangan abu-abu yang berperawakan kecil, dalam sekejap telah
berlari sejauh seratus langkah lebih, meninggalkan jalan raya masuk ke tanah liar, bayangannya samar-samar masih terlihat.
Sesudah sampai di luar kota yang tumbuh dengan subur rumput
dan pohon, tidak akan ada orang yang mengejar lagi! Di siang hari
bolong, bertemu hutan jangan masuk, apalagi dalam gelapnya
malam siapa yang berani melanggar pantangan mengejar masuk ke
dalam hutan" Mungkin di dalam hati bayangan abu-abu merasa gembira, hingga
dalam larinya dia membalikan kepala melihat kebelakang.
Tidak di sangka, tiba-tiba ada bayangan hitam datang
menutup. Dia ingin membalikan tubuh mempertahankan diri tapi sudah
tidak keburu, seluruh refleknya tidak bisa mengikuti keinginannya, ssst... terdengar suara leher di cekik, kemudian bagian bawah
pinggangnya di peluk, lalu jatuh ke atas rerumputan dan di tekan
dengan kuat, dia ingin berguling balik menyerang tapi tenaganya
sudah tidak ada. "Bagus, ternyata seorang wanita." Fu Ke-wei melepaskan tangannya, meloncat berdiri, "kau benar-benar tidak mau sudah" Sebel. Jangan membuat aku marah, nona Hoa! Aku ini bukan Budha yang maha
penyayang dan maha pengasih, tapi adalah laki-laki yang aneh dan
sesat." Di bawah sinar bintang, dia mengenali wanita ini adalah
Hoa-fei-hoa, Hoa Yu-ji. Tubuh wanita biasanya kalah oleh tubuh laki-laki, bertemu
dengan laki-laki yang tinggi besar terasa akan menjadi lebih pendek setengah, sehingga kebanyakan wanita berlatih senjata gelap yang
kecil untuk melindungi diri, sebisanya menghindari pertarungan jarak dekat dengan laki-laki.
Senjata gelapnya Hoa-fei-hoa, adalah sebuah jarum gepeng yang
tidak perlu diberi pita sutra untuk menstabilkan arah, panjangnya lima cun, karena itu geraknya sangat cepat, dengan mata telanjang sulit dilihat dengan jelas, makanya disebut Jarum Dewa Tanpa Bayangan.
Jika dilemparkan dengan menggunakan Wu-tian-shen-gang
(Langit besar dewa kuat) dari ilmu aliran mistik, bisa memecahkan
pertahanan tenaga dalam, seperti menembus kapas busuk, di dunia
persilatan nama Hoa Yu-ji membuat orang sangat ketakutan,
beberapa orang yang menyebut dirinya pakar senjata gelap yang
ternama, tapi terhadap Jarum Dewa Tanpa Bayangan mereka
sebisanya menghindar. "Kau......kau yang tidak tahu aturan ini...sungguh menyebalkan!"
Hoa Yu-ji meloncat berdiri, mengusap-usap tenggorokan yang
barusan di cekik dengan kuat, dia berteriak malu, mungkin tidak
tahan ditindih oleh laki-laki di atas tanah, "Jurus pertarungan tidak tahu malu apa yang kau gunakan?"
"Aku memang orang kecil, tentu saja yang digunakan adalah
jurus perkelahian orang kampung!" Fu Ke-wei juga diam-diam
merasa lucu. Mungkin Hoa-fei-hoa seumur hidup baru pertama kali ditindih
seorang laki-laki seperti ini, di dalam hati timbul satu perasaan yang aneh.
"Siapa kau sebenarnya?" Hoa-fei-hoa dengan wajah penuh
pertanyaan, "Kau membawa satu laki-laki dan dua wanita, tiga orang pengikut muncul di daerah Shan-xi, pasti bukan tanpa alasan, aku
ingin tahu tujuanmu sebenarnya."
"Nona Hoa, sekarang ini aku tidak bisa memberitahu, di kemudian hari kau akan mengerti, tapi aku bisa memberi satu kepastian
padamu, aku bukan musuhmu. Cukup tidak?"
"Maksudmu adalah......"
"Apa pun aku tidak akan mengatakannya. Dengar
nasihatku! Kalian lebih baik jangan pergi
ke benteng Zhang-feng, jika tidak......"
"Jika tidak bagaimana?"
"Ketua benteng Zhang-feng ketua Xi ayah dan anak adalah orang yang doyan wanita, dan kau adalah wanita cantik yang sangat cantik, jika tertangkap oleh mereka, akibatnya kau pikirlah sendiri." Kata Fu Ke-wei dengan tulus, "Dan juga gerakan kalian, akan mempengaruhi
gerakanku." "Ooo! Apakah kau juga akan pergi ke benteng Zhangfeng?"
"Aku tidak pernah mengatakan akan pergi ke benteng
Zhang-feng." "Tapi maksud dalam perkataanmu sangat jelas, jika di tambah
empat pedang kami bagaimana?"
"Ooh langit! Bagaimana aku berani pergi bersama dengan bunga
yang begini galak, yang paling cantik di dunia persilatan ini" Aku ini kan bukan orang gila, sudahlah! Sampai jumpa, bunga yang galak."
Tubuhnya mendadak mundur menjauh. "Dia......sebenarnya dia
orang macam apa?" Hoa-fei-hoa berguman sendiri. 0-0-0
"Siapa dia?" tanyaXie-shen pelan.
"Hoa-fei-hoa." Kata Fu Ke-wei.
"Ooo! Dia tidak menggunakan Jarum Dewa Tanpa
Bayangan menghadapimu?"
"Tidak." "Bukankah mereka telah berjalan menuju utara" Kenapa masih
muncul disini?" tanya Xie-shen tidak mengerti.
"Wanita setan ini banyak siasatnya, siapa yang tahu dia sedang melakukan apa?" Fu Ke-wei menggelengkan kepala, "mungkin dia sengaja membuat orang bingung, atau di dalam kegelapan ingin
menunggu saatnya ketua muda Xi pulang, menggunakan siasat
menyembelih dia dulu, lalu pergi ke benteng Zhang-feng minta
pertanggung jawaban dari Satu Pedang Dunia Xi Zhang-feng."
"Tuan, kukira seharusnya kita menarik dia, bagaimana pun tujuan kita sama, ditambah tenaga mereka, kekuatan kita akan semakin
kuat, aku pikir dia juga akan dengan gembira bekerja sama dengan
kita." Nie-sha-yin-hoa mengusulkan.
"Wanita galak itu adalah wanita kuat, sombong dan percaya diri, setelah bekerja sama, apakah dia mau mendengar pengaturan kita"
Sampai saatnya aneh jika tidak berbalik wajah jadi musuh!" Fu Ke-wei dengan tegas menolak usulan bekerja sama.
"Aku pikir keadaannya tidak akan jadi begitu." Ouw Yuzhen tertawa, "sifat bisa berubah menurut keadaan, walau dia pernah dipermainkan oleh tuan, amarahnya sulit mereda, tapi dia bisa tahu keadaan dirinya sendiri, tahu ilmu silatnya dibandingkan dengan tuan, jaraknya terlalu jauh. Dan juga, aku telah melihat dia tidak saja tidak benci pada tuan, di dalam hati malah sebaliknya suka pada tuan."
"Jangan sembarang bicara, kau bukan dia, bagaimana bisa tahu
pikirannya" Bikin kacau saja!"
"Karena aku adalah wanita." Ouw Yu-zhen tertawa, "hanya wanita baru bisa mengerti hati wanita, jika tuan tidak percaya, kau bisa
tanyakan pada kakak Chao, dengar apa kata dia."
"Pendapat aku sama dengan adik Fu." Kata Nie-sha-yin-hoa tertawa, "wanita memang mahluk yang sulit diduga, jelas-jelas di dalam hati suka, tapi mulutnya berkata tidak, apalagi wanita yang
sifatnya keras seperti Hoa-fei-hoa, tentu juga demikian. Sebenarnya wanita yang wajahnya semakin keras, di dalam hatinya semakin
lemah, wajah yang keras untuk menutupi hatinya yang lemah."
"Kalian semakin bicara semakin melantur, apa dia telah
memberi kalian keuntungan, hingga membantu dia bicara." Kata
Fu Ke-wei tertawa pahit, "setelah aku keluar, bos penginapan
Shang membicarakan apa saja dengan kalian?"
"Kebanyakan membicarakan tuan." Ouw Yu-zhen tertawa,
"mula-mula dia menanyakan asal-usul tuan dan sebutannya,
kenyataannya kami pun tidak tahu! Sehingga, kami semua
sembarangan menebaknya."
"Kalian mengharapkan siapa aku ini?"
"Siapa tuan itu tidaklah penting." Kata Nie-sha-yin-hoa dengan tulus,
"kami dengan rela mengikuti kau, sebab sangat bangga dengan
perbuatanmu, walau kau adalah seorang baik yang banyak melakukan
kejahatan yang tidak bisa diampuni, juga pasti tidak akan menyesal."
"Terima kasih atas kepercayaan kalian." Kata Fu Ke-wei juga dengan tulus.
"Ooh betul! Bos penginapan Shang tadi telah memberitahu kami, ada satu jalan kecil yang tersembunyi bisa langsung sampai ke
gunung Li-liang, hanya saja perjalanannya lebih jauh tiga empat hari."
Kata Ouw Yu-zhen. "Tidak disangka dia orang yang perhatian, bisa mengetahui kita akan pergi ke benteng Zhang-feng, bagaimana pun jahe lebih tua lebih pedas!"
Fu Ke-wei berkata, "waktunya sudah tidak pagi lagi, mari kita istirahat!
Besok kita harus bangun pagi-pagi melanjutkan perjalanan!"
Ayam pagi berkokok melihat langit, ini adalah kata-kata mutiara
untuk orang yang bepergian jauh, pagi-pagi berangkat berjalan
supaya tidak terhambat di jalan, dan tidak mendapat tempat untuk
menginap. Di depan penginapan Yung-an, pelayan dengan hangatnya
membantu tamu menyiapkan kuda.
Fu Ke-wei dan kawan-kawannya, empat orang saat fajar
menyiapkan kuda melanjutkan perjalanan.
Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai yang berada di sisi lain,
mengawasi persiapan pelayan, di samping diam menonton, sorot
matanya sering melotot dengan galak pada Fu Ke-wei.
Ling-yun-yan tiga orang wanita, juga sering mengawasi
gerakan masing-masing pihak.
Seruling Damai tidak berani menantang Fu Ke-wei, jadi
mencari Xie-shen. "Saudara Tu, kau sungguh telah memutuskan tidak pergi dengan
kami?" Seruling Damai bertanya pada Xie-shen yang sedang
mengikat bungkusan pada pedal kuda.
"Betul, aku takut." Jawab Xie-shen dingin, di dalam hatinya benci sekali.
"Bukankah kau akan berjalan ke utara mencari teman?"
"Bagaimana nanti saja." Xie-shen menunjuk pada Fu Kewei, "Aku akan mengikuti saudara kecil Fu dan kawan-kawan berjalan ke
selatan, meninggalkan tempat kacau ini dulu, selanjutnya
bagaimana, lihat nanti saja."
"Jika aku memaksa kau ikut kami......"
"Lebih baik jangan." Xie-shen tangannya memegang pegangan golok, "kau mungkin masih belum tahu sekarang ini aku adalah
pelayannya saudara kecil Fu, kau harus tanya dia dulu, apakah dia
mengizinkan tidak?" "He he he! Tentu saja aku tidak mengizinkannya." Fu Kewei tertawa aneh, "aku sangat memperhatikan masalah yang merugikan aku, demi memperebutkan satu sen uang, juga tidak akan segan-segan bertarung merebut kembali keadilan. Orang baik dihina orang, kuda baik
ditunggangi orang, hari ini jika aku mengaku kalah, dan direbut satu sen uang oleh orang, dan tidak mempermasalahkannya, lain kali pasti
bungkusan baju pun habis direbut orang. He marga Xiao, apakah kau
akan melawan kehendakku?"
"Aku sekarang sedang sibuk melakukan perjalanan keutara, tidak ada waktu bermasalah denganmu." Seruling Damai warna wajahnya berubah-rubah, akhirnya mengeluh sekali, "tidak lama lagi, kita akan bertemu di dunia persilatan."
"Bagus sekali, aku percaya kau tidak akan menunggu lama."
"Benar, aku pasti bisa menemukanmu." kata Seruling Damai menggigit gigi, dengan Yu-shu-xiu-shi dia naik ke atas pelana kuda.
Ling-yun-yan bertiga juga siap naik ke atas pelana kuda
melanjutkan perjalanan, Yu-shu-xiu-shi sudah berjalan duluan
dengan cepat menuju ke utara.
Penunggang kuda yang menginap di penginapan, saat
berangkat hanya ada enam orang. Ling-yun-yan menunggu
Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai pergi menjauh, akhirnya tidak
tahan dia berjalan menuju kearah Fu Ke-wei.
Dua orang pelayan setia dia, tampak bersemangat ingin
bertarung. "Perselisihan di antara kita, nanti kita perhitungkan di kemudian hari." Wajah Liu Fei-yan tidak tampak rasa marah yang jelas, tapi ada wajah senyum yang mengandung niat jahat, "kau katakan, kau ini sebenarnya Fu-xian atau Fu-jiu?"
"Orang kecil semacam aku ini, sering harus melarikan diri dari mala petaka, mengganti nama adalah satu cara yang sering digunakan oleh orang dunia persilatan, pahlawan yang mempunyai puluhan nama palsu banyak sekali! Buat apa kau perdulikan nama Fu-xian atau Fu-jiu?"
berhadapan dengan wanita cantik yang seksi, kata-kata Fu Ke-wei
santai tingkahnya tenang.
Seseorang yang tidak punya keinginan terhadap orang atau
sesuatu, berbicara santai itu adalah hal yang normal sekali, tidak menjilat orang, mana bisa mengharapkan mendapatkan keuntungan
dari orang" "La......lalu di kemudian hari bagaimana aku bisa
mencarimu?" "Itu adalah kesulitanmu sendiri, bukan urusan aku. Nona besar Liu, kau paling bagus berpikir dulu dengan tenang, sebenarnya siapa yang menagih hutang, baru bertindak, itu juga tidak terlambat, hanya
sepihak menyatakan sebagai penagih hutang, walau kau dapat
mencari aku, kau juga hanya mendapat kegembiraan yang kosong
saja." "Bagaimana pun kau tidak bisa menolak hutang, kau lebih hebat dari pada Yu-shu-xiu-shi, sampai Seruling Damai juga harus
terus-menerus menahan diri tidak mau menempuh bahaya
bertarung denganmu, di seluruh dunia persilatan, orang yang sukses sepertimu ini tidak banyak."
"Pujian yang berlebihan, aku merasa tersanjung."
"Jangan senang dulu." Liu Fei-yan tidak tahan dengan
tingkahnya, dia merasa akan marah lagi, "Yang aneh kau malah
tidak mendapatkan julukan dari semua orang, kau sebenarnya
berkelana di dunia persilatan, tujuannya apa" Apakah hanya
menginginkan keuntungan saja tidak mau punya nama yang
terkenal" Atau ada tujuan lain yang tidak diketahui orang?"
"Nona besar Liu, aku sudah mengerti kau menanyakan timur
tujuannya barat. Jika aku sudah mempunyai sebutan yang diketahui
oleh semua orang, kau jadi bisa dengan mudahnya mencari aku,
para pengawal bunga yang menyembah di bawah rokmu itu, akan
seperti anjing pemburu......"
"Kau pantas mati!" Liu Fei-yan kembali terusik lagi! Dalam teriakannya dengari marah mendadak mengangkat tangan kiri.
Satu sinar tipis membelah udara, datang menyerang cepat
laksana kilat. Fu Ke-wei mengangkat tangannya, pecut kudanya pelan
menangkis. Traang..... sebilah pisau daun Liu jatuh ke tanah.
"Sungguh lihay!" Fu Ke-wei menggelengkan kepala tertawa pahit,
"kau wanita baik-baik yang anggun, tidak terduga sangat
membahayakan, sedikit-sedikit menggunakan kepandaian menyerang
aku, langit yang tahu kau telah melukai berapa banyak orang yang tidak berdosa. Kau pergilah! Aku tidak ingin melihatmu lagi."
"Aku ini penagih hutang, aku ada hak menggunakan segala cara
menagih hutang." Ling-yun-yan dari malu menjadi marah, tapi di dalam hati juga merasa terkejut, "sekarang aku sedang ada urusan, tidak menagih dulu padamu, kita bicarakan di lain hari, ingat baik-baik, aku pasti akan menemukan kau lagi."
"Paling bagus kau jangan bertemu denganku lagi, jika tidak kau akan mendapat malu besar. Semua masalah hanya ada sekali tidak
boleh terus menerus, kesabaranku ada batasnya."
Jika diteruskan pertengkarannya, Liu Fei-yan merasa tidak akan
bisa mengejar Yu-shu-xiu-shi, maka dengan kesal dia kembali ke
kudanya, dengan marah dia naik kuda pergi, sebelum berangkat
masih dia masih melotot Fu Ke-wei sekali, sorot matanya sangat
tajam. "Tuan, kau harus waspada pada wanita kecil yang keji ini."
Xie-shen tidak bisa tenang, "selanjutnya setiap saat dia bisa diam-diam menyerang tuan, seharusnya sekali bekerja tuan
mengamankan selamanya."
"Sebenarnya sifat dia tidak terlalu jahat, jika tidak, mana
mungkin aku dengan mudahnya melepas dirinya?" Fu Ke-wei
tertawa pahit. "Tapi terhadap tuan malah jahatnya sangat menakutkan." Kata Xie-shen marah.
"Dia adalah ular berbisa yang mempunyai kulit yang indah,
sekuntum bunga opium yang menarik orang, setan yang memakai
baju dewi, selanjutnya bagaimana kau bisa menahan dia?"
"Dia wanita yang pintar dan cantik dan sombong, percaya dirinya bukanlah akhlak yang terlalu jelek, kau tenang saja, dia tidak akan bisa melukai aku."
"Dia tidak perlu melukai kau dengan tangan dia sendiri, tuan."
"Jangan bicarakan masalah dia lagi, ayo cepat kita
berangkat!" "Dia akan mendapatkan backing yang sangat kuat, tuan!
sungguh seharusnya tuan jangan melepaskan dia."
"Dia bukan mendapatkan backing yang kuat, tapi kupu kupu
kecil menerjang api, mencari kesulitan sendiri."
Fu Ke-wei juga naik ke atas kuda, "jalanlah! Menuju
selatan." Sepuluh li lebih dari kejauhan Lin-jia-gou, di sebelah kanan jalan tampak ada satu jalan kecil.
"Ikut aku." Xie-shen mempercepat kuda melewati masuk ke jalan kecil, "Sipoa Besi khusus berpesan, melalui jalan ini walau lebih jauh beberapa hari, tapi pasti aman dan tersembunyi."
"Paling bagus tiga empat hari, biarkan mereka tiba lebih dahulu, dengan santai dan bergembira saling berkenalan, supaya kita
mudah memancing ikan di air keruh." Fu Ke-wei sepertinya sudah ada rencana, tidak terburu-buru menempuh jalan.
Gunung Li-liang adalah nama keseluruhan gunung, gunung itu
bukitnya banyak, juga punya nama sendiri-sendiri.
Benteng Zhang-feng di dirikan di lereng sebelah barat gunung
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Li-liang, menghadap ke sungai Dong-chuan, sungainya lebar tapi
airnya sedikit, di bagian yang dekat dengan benteng ada jurang yang sangat dalam yang menjadi pertahanan alam, air mengalir ke arah
barat menyatu dengan sungai Bei-chuan.
Tembok benteng Zhang-feng dibangun dengan bata hijau besar,
tingginya dua setengah zhang, menggunakan tali memanjat juga
harus setengah harian waktunya.
Tembok benteng yang tinggi ini bisa menahan serangan
tentara, tapi tidak bisa menghalangi pesilat tinggi dunia persilatan.
Tapi bagi pesilat tinggi dunia persilatan walau bisa melewatinya,
mungkin tidak bisa keluar lagi, jika ada tiga-lima puluh orang pesilat tinggi menyusup masuk, yang dapat keluar hidup-hidup paling hanya
beberapa orang saja. Begitu benteng ditutup ke empat pintunya, orang yang masuk
pasti seperti macan masuk perangkap, begitu hari terang, seperti
menangkap kura-kura di dalam gentong.
Beberapa hari lalu, orang benteng Zhang-feng telah mengetahui
ada orang yang menyusup, hingga terjadi dua kali pertempuran.
Orang yang menusup jumlahnya tidak banyak, masuk dengan
terburu-buru dua kali, dan gagal meloloskan diri, tapi telah
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, sebelas orang mati, hingga menimbulkan kepanikan.
Orang yang menyusup ke dalam benteng, selalu tidak bisa
mendekat ke gudang pusaka bawah tanah yang berada di pusat
benteng, karena penjagaannya paling ketat.
Sekarang pengawal yang ditugaskan mengawasi dari
gunung-gunung, juga telah ditambah hingga tiga kali lipat.
Mereka bersembunyi di dalam hutan di punggung gunung sejauh
sepuluh li di sebelah utara benteng, melalui celah daun-daun mereka bisa melihat ke bawah, benteng Zhangfeng yang megah tampak
dengan jelas berada di bawahnya, ratusan rumah yang ada di
dalamnya ditata dengan rapih, sepertinya di dalam strategi besar ada strategi kecil, dengan gudang pusaka bawah tanah sebagai pusatnya, melebar ke empat penjuru. Di lingkaran luar, ada sungai pelindung
bentengyang airnya didatangkan dari air sungai Dong-chuan,
lebarnya ada tujuh delapan zhang, dalam sampai tidak terlihat
dasar-nya, sulit jika ingin menyeberanginya.
Satu-satunya jalan keluar masuk, adalah jembatan besar dari
kayu di depan gerbang benteng selebar tiga zhang yang bisa ditarik sebagian.
Begitu ditarik bagian tengah papan jembatannya, maka jalan
keluar masuk akan terputus, biasanya hal itu dilakukan malam hari.
Hoa-fei-hoa, Hoa Yu-ji telah menyamar sebagai seorang wanita
kampung, pelayan wanita dan Sepasang Bintang Perak juga telah
menyamar jadi sepasang suami istri orang kampung.
"Sungguh kacau sekali!" kata Hoa-fei-hoa dengan kecewa,
"berturut-turut telah menyiksa mati sebelas orang, tapi malah satu orang pun tidak ada yang tahu posisi alat jebakan di dalam gudang pusaka bawah tanah, sampai lingkaran luar pun tidak bisa mendekatinya,
bagaimana bisa masuk kedalam gudang pusaka bawah tanah?"
"Malam ini kita harus bisa mendekatinya." Kata pelayan wanita dia, "menurut jadwal perjalanan, ketua benteng Xi seharusnya
sudah pergi ke Tai-yuan mengunjungi temannya, dan dalam dua
hari ini akan kembali."
"Nona Hoa, kejadian ini tidak akan terulang ketiga kalinya, lebih baik batalkan saja!" Niu Lang-xing tampak mengkhawatirkan sekali,
"jika ditunda lagi, rencana kita menjebak si anjing tua Xi dalam perjalanan pulang juga akan gagal, sekali dia masuk ke dalam
benteng, kesempatan membunuh dia juga akan hilang. Malam ini
jika kita menempuh bahaya masuk ke dalam, masuk mudah,
keluarnya yang akan sulit, kewaspadaan mereka telah ditingkatkan
berlipat ganda." "Aku tidak rela masuk ke tempat harta karun, kembali dengan
tangan kosong." Kata Hoa-fei-hoa dengan kesal, "Malam ini jika gagal, kita meloloskan diri juga masih keburu. Jika perlu, membakar membuat kekacauan......"
"Tidak mungkin." Kata Zhi Nu-xing, "bentengnya semua dibangun dengan bata hijau besar, dan setiap loteng ada tembok
anti apinya, benda yang dapat digunakan untuk membakar tidak
banyak, dan kita tidak mungkin membawa rumput kering masuk ke
dalam. Walau bisa membakar satu dua rumah, juga tidak akan
menjadi mala petaka, tidak mungkin menjadi kacau, sinar api
malah bisa membocorkan gerakan kita, lebih banyak ruginya dari
pada untungnya." Yang dikatakan oleh Sepasang Bintang Perak adalah
kenyataannya, bagaimana Hoa-fei-hoa bisa tidak bisa, harus
percaya" "Baiklah! Malam ini terakhir kali kita masuk, tidak perduli berhasil atau gagal, kita harus keluar dari daerah pegunungan ini, di tengah perjalanan kita akan mengubur si anjing tua Xi." Hoa-fei-hoa akhirnya memutuskan, melakukan penyelidikan terakihr kalinya, "aneh! Disini bisa melihatnya dengan jelas, satu persatu rumah, lotengnya juga
Golok Naga Kembar 3 Misteri Rumah Berdarah Karya Tjan I D Kisah Para Pendekar Pulau Es 8
"Ya tuan." Xie-shen dan Nie-sha-yin-hoa sambil tertawa menjawab.
0-0-0 Dua orang tua kampung, masing-masing menuntun seekor keledai
kecil, di punggung keledai menunggang dua orang wanita kampung,
masing-masing membawa dua bungkusan besar, dengan santainya
berjalan menuju utara. Di sekitar daerah ini, keledai kecil adalah alat lalu lintas yang paling aman untuk para wanita kampung, tapi harus ada orang yang
menuntunnya, supaya jika keledai mengamuk bisa
mengendalikannya. Siapa pun tidak akan memperhatikan orang kampung dan wanita
kampung berjalan menunggang keledai, karena mereka adalah orang
yang tingggal di sekitar kampung ini. Orang-orang yang bepergian
dengan menunggang kuda, biasanya tuan besar yang orangnya tegap
dengan kudanya, dan menjadi perhatian orang.
Keledai kecil berjalan pelan-pelan ke depan, orang kampung
dan wanita kampung itu tidak memperhatikan keadaan di
sekelilingnya mereka melewati Lin-jia-gou.
Pos peristirahatan perusahaan angkutan di penginapan
Yue-lai dan di sebelahnya, orang-orang sedang sibuk.
Kereta besar dari perusahaan angkutan Tai-an dari Shan-xi masih
ada di tempatnya, tonggak untuk mengikat kuda di penginapan masih
ada sepuluh lebih kuda yang ditinggalkan tamu penginapan, tapi pintu gerbang penginapannya telah ditutup, hanya tinggal pintu pinggir
untuk keluar masuk orang.
Anggota keamanan kampung yang datang dari kampung sebelah,
sedang merundingkan cara penyelesaiannya, semua mengeluarkan
pendapat. Sepasang Pedang Langit Selatan dan kawan-kawannya,
delapan orang telah tiba beberapa saat yang lalu, mereka sedang
bertanya-tanya pada pelayan penginapan.
Para anggota keamanan kampung tidak berani menyulitkan para
pendekar yang membawa pedang, mereka hanya menambahkan
sedikit pendapatnya, tidak berani menanyakan pada mereka apa cara
mereka ini melanggar hukum atau tidak.
Para penjahat yang datang menangkap orang, memang adalah
para pesilatnya benteng Zhang-feng. Ketua benteng Xi Zhang-feng
adalah orang yang berkedudukan tinggi yang sangat berkuasa di
daerah Shan-xi, orang-orang di daerah siapa pun tidak berani
melawannya. Di benteng itu orangorangnya banyak sekali,
orang-orang Lin-jia-gou tidak akan tahu, orang yang memerintahkan
penangkapan kali ini, sebenarnya tuan yang mana di dalam benteng
itu" Tidak ada mayat dan saksi yang tertinggal, siapa yang berani
menunjuk orang yang melakukannya siapa"
Bagaimana pemerintah bisa melaksanakan hukum
menangkap orang" Para anggota keamanan kampung sedang merasa
kesulitan, tidak tahu harus berbuat bagaimana.
Dua ekor keledai kecil itu telah melewati penginapan Yuelai,
mereka telah melihat dengan jelas bayangan delapan lakilaki dan
wanita penunggang kuda. "Apa ada yang kenal pada orang-orang itu?" Salah satu wanita muda penunggang keledai kecil bertanya dengan menggunakan suara
yang hanya bisa didengar oleh orang tua kampung yang menuntun
keledai kecil. "Aku kenal dengan yang tiga wanita itu." Kata orang tua kampung sambil berjalan, "yang memakai baju kuning adalah Phoenix Mas You Jin-feng, yang baju putih adalah Phoenix Giok Shen Yu-feng, yang
baju hijau adalah Phoenix Pembalik Langit Gao Tian-feng, tiga dari tujuh wanita terhebat dunia persilatan."
"Yang memakai baju biru itu adalah Shi-tu Yu-yao, putri tunggalnya ketua perumahan Wu-ling Shi-tu-sheng." Kata wanita tua kampung yang berada diatas punggung keledai, "Hm! Suatu hari nanti, aku Hoa Yu-ji akan menghapus nama mereka, dengan kemampuan sekecil ini,
berani membanggakan diri menyebut tujuh wanita hebat dunia
persilatan, sungguh itu hanya mengangkat diri sendiri saja."
"Mereka tidak akan sebodoh itu mengusik dirimu, buat apa kau
mencari musuh?" Orang tua kampung dengan niat baik membujuk,
"kami Sepasang Bintang Perak walau julukannya kurang bagus, tapi tidak akan membuat kesalahan hingga jatuh ke tangan mereka,
mereka bukan ancaman bagi kita, makanya, kita juga tidak akan
sembarangan mengusik mereka."
"Tidak mengusik mereka juga pasti akan terusik, kau mengerti tidak"
Bodoh!" Hoa Yu-ji yang menyamar sebagai wanita tua kampung tertawa memaki, "justru karena sebutan kita kurang bagus, maka suatu hari nanti pasti akan terjadi pertarungan dengan mereka, dari pada di
kemudian hari mereka mencari kita, lebih baik kita sendiri mencari menantang mereka, itu akan lebih membanggakan."
"Kau berbaik hatilah dulu, nona besar." Kata Niu Lang-xing dengan nada aneh, "paling sedikit sebelum kita tiba di benteng Zhang-feng, menjauhlah dari mereka, betul tidak" Aku tahu kau sanggup melawan
mereka, tapi aku dengan Zhi Nu-xing tidak berani melawan mereka."
"Kau jangan menggembosi orang."
"Baik, tidak bicara, tidak bicara." Niu Lang-xing tertawa pahit,
"secepatnya kita harus merubah penyamaran, segera tiba di
benteng Zhang-feng melakukan pekerjaan, dengan cara berjalan
pelan-pelan begini, sungguh membuat orang kesal."
0-0-0 "Buat apa terburu-buru" Kau dengan Zhi Nu-xing telah membuat
rencana memancing keluar orang-orangnya benteng Zhang-feng,
orang-orangku akan membuat mereka sibuk di gunung Zhong-tiao,
dalam waktu singkat mereka tidak akan bisa meninggalkan lawannya.
Hingga kita dengan santainya bisa memindahkan semua benda
berharga di dalam bentengnya, lalu kembali di tengah jalan bereskan mereka, aku sedikit pun tidak terburu-buru."
0oo0 Bab 14 Keledai kecil terkenal karena bandelnya, jika dia senang berjalan
ya jalan, jika tidak senang memukul dia sampai mati pun dia tidak
akan mau jalan. Dua orang penuntun keledai itu adalah ahlinya, dua ekor
keledai kecil itu menurut saja dituntunnya, jalannya juga mantap
sekali. Dari depan datang empat orang pejalan kaki, seorang berjalan di
depan sedang tiga lainnya di belakang, jarak yang di depan dengan
yang di belakang kira-kira dua zhang, orang tidak bisa menilai keempat orang ini apakah satu rombongan atau tidak.
Sewaktu Hoa-fei-hoa (Bunga Bukan Bunga) empat orang berada di
Lin-jia-gou, saat sedang terjadi peristiwa mereka sedang tidak berada disana, mereka sama sekali tidak tahu ada tamu siapa saja di dalam penginapan itu, tentu saja lebihlebih tidak tahu di penginapan seberang ada siapa saja"
Ketika melihat Fu Ke-wei dengan tiga temannya dari
belakang berjalan ke depan, tentu saja tidak tahu dua
diantaranya adalah korban dari penginapan Yue-lai.
Tentu saja Fu Ke-wei juga tidak kenal Hoa-fei-hoa yang sedang
menyamar. Tapi dia adalah orang dunia persilatan yang lincah, bermata tajam, juga punya daya ingat tinggi, sekali saja melihat dia sudah dapat
mencari dan mengingat satu ciri yang paling khusus dari semua ciri khusus, sekali melihat tidak akan lupa.
Ini adalah syarat yang harus dimiliki oleh seorang
persilatan------peneliti yang tajam.
Wanita tua kampung yang berada di atas punggung keledai itu,
sepasang matanya tidak seperti tubuhnya, walau sengaja menyipitkan mata seperti lesu, tapi wajahnya tampak cerah penampilannya tampak bersemangat, mata yang disipitkan jadi jelas membocorkan rahasianya.
Dari nona cantik berusia dua puluhan, tiba-tiba berubah jadi
nenek berusia lima-enam puluh tahun, tapi sepasang mata yang
bersinar, tidak bisa mengelabui mata Fu Ke-wei yang tajam.
Tentu saja kecuali matanya, masih ada ciri lain yang dapat
diketahuinya. Seperti bentuk hidungnya dilihat dari samping, hidungnya telah
digambar beberapa kerutan, tapi bentuknya tidak berubah, seorang
ahli jika memperhatikan ini akan bisa membedakannya.
Fu Ke-wei yang berjalan di sisi jalan, sesaat berniat
mempermainkannya, maka pada wanita tua kampung yang
berada di punggung keledai memberi senyum.
Begitu dia tertawa terbukalah rahasianya, empat orang itu semua
jadi waspada pada dia. Hoa-fei-hoa yang tengah lewat, mata yang disipitkan tibatiba
membuka. "Tahan dia!" Hoa-fei-hoa membalikan kepala menunjuk pada Fu Ke-wei, menyuruh dua orang teman yang ada dibelakang
bertindak. Teriakannya telah membuka penyamarannya.
Orang tua kampung yang menuntun keledai di belakang,
melepaskan tali yang dipegangnya, sekelebat mendekat,
tangannya diulurkan, menggunakan jurus Cakar Elang mencoba
menangkap pergelangan tangan, jari tangan yang kurus kuning
mencengkram laksana kilat.
Fu Ke-wei tiba-tiba mundur ke sisi jalan dua zhang lebih,
menghilang dari cengkeraman lawannya, lalu muncul kembali,
tampaknya ketika menghilang dan muncul kembali, seperti tidak ada
perbedaan waktu saking cepatnya, dalam jarak dua zhang dia seperti tidak bergerak.
Ouw Yu-zhen tiga orang yang mengikuti dari belakang,
bersamaan berhenti di pinggir jalan.
"Iiih...!" Empat orang itu terkejut, bersamaan waktu berteriak
terkejut! "Sialan!" teriak Fu Ke-wei dengan nada aneh, "di siang hari bolong begini, apa kau ingin merampok" padahal dandananmu tidak seperti
perampok!" "Aku tidak percaya!" teriak orang tua kampung
menenangkan diri. Dia kembali datang menerjang, kecepatannya bertambah satu kali
lipat, cakar yang diulurkan tenaganya juga bertambah satu kali lipat, kali ini cakarnya menyerang wajah dengan keji, sekarang niatnya jadi melukai orang bukan menangkap orang lagi.
Tapi sekali lagi cakarnya kembali gagal, Fu Ke-wei kembali muncul
di sisi jalan. "Hey! Cakarmu sungguh lihay!"
Dia membalikan kepala berteriak pada orang tua kampung yang
serangannya gagal, sedangkan orang yang menyerangnya masih
belum keburu membalikan tubuh, berdiri bengong di tempatnya, "kau sisakan saja untuk menggaruk punggungnya Niu Lang-xing! Aku sih
tidak mau digaruk." Dari samping muncul Hoa-fei-hoa yang menyamar menjadi
seorang wanita tua kampung, sepasang matanya bersinar dingin.
"Kau bicara apa?" bentak Hoa-fei-hoa.
"He he he! Kau kan sudah tahu aku bicara apa, betul tidak?"
"Betul sekali......"
Hoa-fei-hoa maju dengan dua jarinya menunjuk dada,
menotok jalan darah Qi-kan, di bagian bawah kakinya
menendang selangkangan. Dia menyerang dari atas dan bawah,
begitu suaranya terdengar jurusnya sudah tiba, sungguh seperti
geledek, cepat, keji, sangat menakutkan.
Dengan kecepatannya, Hoa-fei-hoa tampak sangat percaya diri,
dia menyerang saat lawan tidak siap, dia memperkirakan serangannya akan membuat lawannya roboh.
Di luar dugaan Fu Ke-wei kali ini tidak lagi menghindar,
tangannya bergerak kedua arah, ke atas memukul pergelangan
tangan yang datang menotok, ke bawah menangkis kaki yang
menendang selangkangan. Terdengar suara keras beradunya kedua tenaga, Hoa-feihoa
terdorong mundur sejauh delapan che.
Seorang pelayan wanita yang menyamar wanita tua kampung,
terbang meninggalkan punggung keledai dan menyerang dari
atas, sepasang cakarnya dibuka turun dari langit, laksana elang
marah menangkap kelinci. "Pergi kau!" Fu Ke-wei membentak, tubuhnya sedikit bergerak, sebelah
tangannya menangkap tangan kanan pelayan wanita itu, lalu
dilemparnya keluar. Pelayan wanita itu sekali lagi berteriak, kaki dan tangannya
bergerak tidak menentu, dia terlempar ke sisi jalan.
Niu Lang-xing yang menyamar seorang tua kampung cepat maju,
sambil menggigit gigi sebelah telapaknya menyerang, mencoba
memukul pada dada Fu Ke-wei, tenaga dalamnya seperti air bah
menerjang. Fu Ke-wei tidak menangkis, dia melayang mundur satu zhang
lebih, sambil tertawa keras langsung lari ke dalam hutan.
Hoa-fei-hoa yang kembali datang menerkam, hampir saja jarinya
mengenai Niu Lang-xing yang ada dihadapannya, Niu Lang-xing
terkejut sampai mengeluarkan keringat dingin.
Tenaga jari Hoa-fei-hoa bisa melukai orang dari jarak satu zhang
tujuh delapan che, sangat menakutkan.
"Jangan sampai dia lolos."
Hoa-fei-hoa cepat berteriak, setelah melihat Ouw Yu-zhen
bertiga di sisi jalan seperti gemetar ketakutan, dia lalu lari mengejar.
"Nona, bawa pedang......"
Pelayan wanita yang menyamar wanita tua kampung cepatcepat
berteriak, mengambil pedang yang ada didalam bungkusan di atas
punggung keledai. Sepasang Bintang Perak sangat gelisah, mereka tidak ada waktu
mengambil pedangnya, mereka bersama-sama langsung lari mengejar,
sedang bayangan punggung Hoa-feihoa sudah berada jauh tiga puluh
langkah lebih, kecepatannya sulit dibayangkan.
Satu-satu nya cara adalah membunuh orang untuk membungkam
mulut, bagaimana tidak terburu-buru mengikuti mengejar"
Mereka sudah tidak ada pilihan lain. Pelayan wanita itu
menuntun dua ekor keledai, juga cepat-cepat mengikuti
mengejar. "Ternyata dua orang ini adalah sumber mala petaka, yang
membuat aku hampir saja terbunuh di kuil dewa tanah, ayo kita
cepat pergi membantu!" Xie-shen berteriak pelan.
"Tunggu!" Ouw Yu-zhen mengulur tangan menarik lengan baju dia, "Tuan sengaja memancing mereka pergi, pasti ada maksudnya, kita pelan-pelan saja mengikuti."
"Melihat tampang tuan muda yang jujur, siapa yang
menyangka begitu nakal, sungguh tidak mirip sekali." Kata
Nie-sha-yin-hoa tertawa. Semua orang segera melintas gunung mengikuti.
Ilmu meringankan tubuh ketiga orang ini hebat-hebat, tapi
Hoa-fei-hoa lebih hebat lagi, dia bergerak seperti angin kencang
yang cepat sekali. . Tapi dibandingkan gerakan Fu Ke Wei, mereka tetap saja masih
kalah, begitu mengejar masuk ke dalam hutan, di depan sudah tidak
terlihat ada benda yang bergerak, hutannya kosong dan tenang,
orangnya telah menghilang!
Hoa-fei-hoa jadi bengong, tidak tahu harus mengejar ke arah
mana" "Sudah, tidak bisa dikejar lagi nona Hoa." Niu Lang-xing tiba dengan nafas terengah-engah, dengan hati sedikit gentar dia berkata, "bocah ini seperti setan, gerakan tubuhnya tidak menentu, setiap saat dia bisa melepaskan diri dari kita, dapat terkejar juga kita tidak dapat berbuat apa apa, meski kita berempat maju bersama juga tidak dapat
mengalahkan dia, lepaskan saja!"
"Bagaimana bisa tidak dikejar?" kata Hoa-fei-hoa masih penasaran,
"jika dia menyebarkan berita, rencana kita pergi ke benteng
Zhang-feng menagih hutang pasti akan gagal total, kita harus
membunuh untuk menutup mulutnya."
"Tapi......" "Tidak ada tapi, kita bagi ke beberapa arah, masuk kehutan
mencarinya." Zhi Nu-xing sudah sampai, tidak lama pelayan wanita Hoafei-hoa
juga tiba dengan menuntun dua ekor keledai kecil, empat orang itu
membagi diri mencari ke dalam hutan.
Jika orang yang dikejar berniat melarikan diri, mungkin sudah
lari sejauh sepuluh li lebih.
Begitu empat orang itu keluar dari hutan, di depannya ada lapangan rumput seluas satu li lebih, tertanam banyak rumpun pohon pendek, Fu Ke-wei sedang berdiri dengan santainya di lapangan rumput tujuh
delapan zhang dari hutan, di tangannya memegang satu tongkat kayu
sepanjang empat che. "Kemarilah! menghadapi orang yang akan mengeroyok di sana
kurang menguntungkan." Teriak Fu Ke-wei pada Hoa-feihoa yang
pertama muncul, "kuakui kalian ini hebat, tapi aku tidak bisa terima, disini aku akan menemani kalian bermain dua-tiga hari, cukup untuk menunggu Satu Pedang Dunia ketua benteng Xi kembali melakukan
perhitungan dengan kalian."
Empat orang itu pelan-pelan maju, berdiri berdampingan di depan
Fu Ke-wei, sepertinya tidak berniat mengepung dan mengeroyok dia.
"Siapa kau?" tanya Hoa-fei-hoa dengan nada dalam, dia tidak terburu buru lagi.
"Kenapa kau perdulikan siapa aku" Aku kan tidak mengganggu
kalian!" suara dia besar sekali, "aku berjalan tidak mengganggu orang, malah Kalian seperti kesurupan, tanpa alasan menyerang
mau merampok, lebih galak dari pada perampok. Aneh! Kalian
seperti timbul kesenangan jadi seperti anjing gila, sembarangan
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menggigit orang!" "Jangan main-main di depanku!" Hoa-fei-hoa berteriak marah,
"kau kenal kami, tahu asal-usul kami, aku ingin tahu asal usulmu."
"Tidak perlu menanyakan asal-usul, bagaimana pun di antara kita tidak ada dendam atau permusuhan, paling baik seperti air sumur tidak mengganggu air sungai, aku tidak akan perdulikan perlakuan kurang ajar kalian terhadap aku." Katakata dia masuk akal, wajah yang ingin meredakan masalah tampak jelas, tapi di dalam perkataannya sangat
keras, "jika kalian tidak mau berhenti, akibatnya tanggung sendiri."
Hoa-fei-hoa adalah orang yang ternama di dunia persilatan, situasi seperti ini, juga tidak mengizinkan dia untuk mundur.
"Kau tahu Satu Pedang Dunia?" Hoa-fei-hoa penasaran, terus mencari akal untuk bisa membuat dia bicara.
"Orang yang berkelana di dunia persilatan, siapa yang tidak tahu Satu Pedang Dunia?" katanya dengan enteng, "benteng Zhang-feng dibangun oleh si tua brengsek itu, di pedalaman pegunungan Li-liang, dia sering membawa anak buahnya keluar dari benteng untuk
berlagak, diam-diam menjadi perampok, dan merampok hartawan di
berbagai tempat, sampai pemerintah juga harus sedikit mengalah
pada dia!" "Mendengar nada pembicaraanmu, sepertinya sedikit pun tidak
menghormat pada dia."
"Kenapa aku harus menaruh hormat pada dia" Aku seorang
persilatan biasa, tidak perlu berhubungan dengan orang besar ini."
"Kau asal bicara saja, jelas kau adalah mata-matanya
benteng Zhang-feng yang hebat, kau tidak mati......"
Belum habis suaranya terdengar, satu sinar kilat terbang keluar
dari tangan kiri Hoa Bu Hoa.
Sepasang Bintang Perak dan pelayannya, sepertinya sudah ada
janji diam-diam dengan Hoa Bu Hoa, bersamaan waktu juga
melepaskan senjata gelapnya, semua senjata itu mengarah ke Fu
Ke-wei yang hanya berjarak dua zhang, siulan senjata gelap yang
membelah angin bagi orang yang mendengar hatinya jadi dingin.
Mereka semua adalah pesilat tinggi diantara pesilat tinggi, ilmu
silatnya sangat hebat, senjata gelap yang digunakan pasti lebih keji, lebih menakutkan.
Tubuh Fu Ke-wei berkelebat sekali, mendadak menghilang.
Empat orang itu mengikuti senjata gelapnya ikut maju
menerjang, tapi sesaat masih terlambat, empat macam senjata
gelap tebang sejauh sepuluh zhang lebih, begitu tenaga
lemparannya habis lalu jatuh ke dalam rumput, orang yang ikut di
belakangnya, jadi menerjang tempat kosong.
"Ha ha ha ha......"
Sebuah tawa keras terdengar dari depan sisi hutan di belakang
tubuh mereka, bayangan orang muncul, berkelebat sekali lagi, lalu
kembali menghilang. Empat orang itu tidak sempat memungut kembali senjata
gelapnya, masing-masing menggunakan ilmu meringankan tubuh
yang hebat sekuat tenaga mengejar.
Setelah mengejar setengah harian, hanya terlihat bayangan orang
yang mendadak muncul mendadak menghilang, selalu tidak terkejar,
terakhir bayangan itu hilang di dalam hutan.
"Sudah, jangan di kejar lagi! Orang ini sengaja mempermainkan kita, perjalanan kita ke benteng Zhang-feng, akan mendapat banyak
kesulitan." Hoa-fei-hoa terpaksa menyerah, dengan putus asa
menghentikan langkahnya. "Mungkin dia bukan orangnya benteng Zhang-feng." Zhi Nu-xing berkata, "penjahat keji yang berlindung di benteng Zhang-feng, tidak akan sembarangan keluar benteng. Anak buah kepercayaannya ketua
benteng Xi memang adalah pesilat tinggi yang amat lihay, tapi pasti tidak ada yang sehebat orang ini. Nona Hoa, aku berani pastikan,
perjalanan kita ke benteng Zhang-feng, orang ini bukan ancaman.''
Di belakang empat orang itu mendadak terdengar suara yang
mengejek: "Aku memang bukan orang benteng Zhang-feng, hanya wanita
yang paling cantik di dunia persilatan ini yang menuduh aku anak
buahnya benteng Zhang-feng......"
"Kau pantas mati......"
Hoa-fei-hoa mendadak membalikan tubuh, terdengar suara keluarnya
pedang, tubuh dan pedang menjadi satu mendadak menyerang dengan
cepat, hawa pedang yang menusuk tulang mendadak muncul, dia telah
mengerahkan seluruh kekuatannya, dia ingin saat lawan tidak siap,
melakukan satu serangan mematikan.
"Hemm..." Fu Ke-wei membentak, tongkat kayunya diayunkan, kecepatannya membuat orang tidak bisa melihat, buug... satu suara
miring mengenai badan pedang, tapi kulit kayu itu sedikitpun tidak rusak.
Hoa-fei-hoa melayang miring delapan che, dia terkejut
sekali! Pedangnya dipukul keluar oleh tongkat kayu, getarannya sangat
kuat sekali, walau bukan seorang ahli, dia tahu tenaga dalam kedua belah pihak berbeda jauh, tenaga aneh yang keluar dari tongkat
kayu, sedikit pun tidak terpengaruh oleh hawa pedang.
Fu Ke-wei melangkah satu langkah kesamping, dia juga di dalam
hati merasa terkejut. Dalam pukulannya tadi dia telah menyalurkan tenaga dalamnya,
dalam perkiraannya dia bisa memukul lepas pedang dari tangan
lawannya, malah bisa memukul patah pedangnya, tapi di luar dugaan
dua perkiraan ini satu pun tidak terjadi.
"Tampaknya aku telah salah menilai ilmu silatmu. Tidak aneh di dalam situasi dunia yang bergolak, pesilat tinggi yang memenuhi dunia
persilatan, kau bisa dengan leluasa bertindak, dengan lancarnya
mendapatkan posisi yang baik, kau sudah punya kedudukan di dunia
persilatan, apakah kau bisa sebagai seorang pesilat tinggi ternama, bertarung dengan aku satu lawan satu?" kata Fu Ke-wei dengan serius.
"Ini......" "Ha ha ha ha......apa ingin mengeroyok" disini ada kami bertiga, jadi empat lawan empat, kita bermain-main bersama." Dari dalam hutan melangkah keluar Xie-shen dan Ouw Yuzhen, Nie-sha-yin-hoa,
"Hoa-fei-hoa, jujur saja aku katakan, kalian masih belum pantas bermain pedang di hadapan majikan kami, hematlah tenaga kalian!
Aku katakan sebuah nasihat yang tidak enak didengar, jika kalian
pergi ke benteng Zhang-feng pasti tidak akan bisa hidup, di bawah
perintah Satu Pedang Dunia, mereka tidak akan bertarung satu lawan satu dengan kalian, dia akan menggunakan tembok manusia
menindih mati kalian. Kalian bermain kucing menangkap tikus dengan dia, tidak tahu telah berapa banyak mengorbankan nyawa tidak
berdosa, majikan kami seharusnya menyembelih kalian, supaya tidak
mengorbankan i iyawa yang tidak berdosa lainnya."
Tentu saja di dalam hati Xie-shen mengerti, Fu Ke-wei tidak bisa,
juga tidak mungkin menyembelih empat orang ini, mengatakan kesal
adalah satu hal, berkata aturan satu hal lainnya.
Orang benteng Zhang-feng dengan keji membunuh orang tidak
berdosa, tidak seharusnya empat orang ini yang bertanggungjawab.
Di dunia ini melakukan hal apa saja, selalu tidak bisa
terhindar akan melibatkan orang lain, mana bisa dosanya
dijatuhkan pada kelompok Hoa-fei-hoa"
Walau Xie-shen bertiga adalah orang ternama di dunia persilatan,
tapi terhadap tiga orang ini kelompok Hoa-fei-hoa hanya mendengar
nama tidak pernah bertemu muka, sehingga, tidak bisa melihat
asal-usul orang yang datang ini.
Tapi dari kata-katanya Xie-shen tadi, mereka mengerti satu hal, Fu Ke-wei adalah majikannya tiga orang ini.
"Ternyata kau punya teman, kau memancing kami datang kesini,
apa maksudnya?" "Aku dengan tegas menolak tuduhan tanpa alasan itu." Fe Ke Wei tertawa, "kalian terlebih dulu mempermainkan aku, karena aku takut di jalan raya akan menggegerkan masyarakat, baru aku lari kesini
membicarakan dengan kalian. Nona, kita tidak ada permusuhan atau
dendam, sedikit salah paham ini, diakhiri saja ok?"
"Kau dengan sengaja mempermainkan aku, aku bersumpah salah
satu dari kita harus mati, ambil pedangmu, kita bertarung siapa yang hidup atau mati?"
Pedang Hoa-fei-hoa mulai mendengung tidak biasa.
Nie-sha-yin-hoa melangkah maju, mencabut pedang dan
diberikan pada Fu Ke-wei.
"Tuan, jangan terlalu mempermalukan dia." Kata Nie-shayin-hoa dengan pelan.
"Baiklah! Aku mau lihat seluruh kemampuanmu." Kata Fu Ke-wei membuang tongkat kayu dan menerima pedang, "aku mau lihat kau wanita ternama yang menggemparkan dunia persilatan ini, sebenarnya mengandalkan apa sampai bisa mendapat kedudukan dan nama seperti
sekarang ini." Dia pelan menggetarkan pedang, pedangnya samar-samar
mengeluarkan suara dengungan.
Terkenalnya Hoa-fei-hoa lebih lambat satu tahun dari pada Fu
Ke-wei, kedua belah pihak baru kali ini bertemu muka, namun
Hoa-fei-hoa tidak tahu asal-usul lawannya, malah mengira dia adalah anak muda yang baru turun gunung"
"Aku pasti akan menyembelihmu." Kata Hoa-fei-hoa dengan
galaknya, lalu dia mengangkat pedang pelan-pelan mendesak maju.
"Tapi aku tidak ada selera menyembelihmu, kau juga tidak bisa menyembelih aku." Dia dengan wajah berkelakar merubah posisinya, pedangnya tidak diangkat, "aku tahu senjata rahasiamu sangat lihay, tapi kali ini kau paling bagus jangan berharap dengan senjata
rahasiamu, karena kau tidak akan ada kesempatan menggunakannya,
sekali membagi konsentrasi, maka kau akan mati, terima ini!"
Begitu teriakan keluar dari mulutnya, pedangnya mendadak
berobah menjadi sebuah sinar, tanpa takut masuk menyerang dengan
dahsyatnya. Hoa-fei-hoa telah mengeluarkan seluruh kemampuannya,
dengan jurus Awan Menutup Kabut Mengunci dia menangkis
serangan pedang, segera balik menyerang dengan menggunakan
jurus Wanita Penenun Meluncurkan Sekoci.
"Traang traang......"
Terdengar serentetan suara logam beradu, jurus pedang kedua belah
pihak terlalu cepat, tidak terhindarkan beradunya senjata, mereka
sama-sama berniat dengan tenaga dalam yang tinggi, menepis pedang
lawan supaya dapat balas menyerang, melancarkan serangan
mematikan. Setelah kedua belah pihak masing-masing telah menyerang seratus
kali lebih, ketangguhan Hoa-fei-hoa mulai menurun dengan drastis, dia tidak kuat lagi menahan serangan Fu Kewei yang bertubi-tubi, dia hanya dapat dengan cepat merubah posisi, menghindar bentrokan langsung,
karena setiap sekali menangkis, akan timbul keadaan yang
membahayakan. Sekarang Fu Ke-wei bergerak dengan menempel dia, segera
saja serangannya sudah mengendalikan keadaan.
"Kau masih belum cukup tangguh." Fu Ke-wei sambil menyerang cepat sambil berteriak, "bergeraklah lebih cepat lagi, jangan salah gerak, hati-hati jangan sampai terjerat jatuh oleh rumput. Mmm! Tangkisannya bagus, sayang tidak bisa menggunakan kesempatan ini balas
menyerang.." Hoa-fei-hoa melayang di seluruh lapangan, dengan
terengah-engah sekuatnya bertahan.
Pedangnya sudah tidak bisa dikendalikan, tidak bisa mengikuti
keinginannya, tidak dapat menahan kecepatan serangannya Fu
Ke-wei, dia hanya melihat sinar yang tidak terhitung banyaknya
datang menyerang, kecuali mundur menghindar sedikit pun tidak
mampu balik menyerang. "Traang traang traang......"
Suara logam beradu semakin keras, pertahanan Hoa-feihoa
sudah terdesak pada akhir pertahanan.
Dalam kecepatan dia kalah, dalam jurus pedang kalah, tenaga
dalam mengendalikan pedang juga kalah, ini adalah pertarungan
yang tidak ada harapan. Dia terpikir kata-kata Xie-shen:
Bermain permainan kucing menangkap tikus.
Sedikit pun tidak salah, Fu Ke-wei adalah kucing pintar,
mempermainkan dia, tikus.
Kata-kata Fu Ke-wei tidak salah, dia sama sekali tidak ada
kesempatan menggunakan senjata rahasia untuk membantu. Asalkan
dia telat sedikit saja menangkis, atau mundur telat satu langkah, sinar pedang lawan akan masuk menusuk dirinya, hawa pedang yang
mendesak tubuhnya memaksa tenaga dalam perlindungan dirinya
menjadi buyar, hawa murninya bergelombang seperti akan tumpah,
mana bisa perhatiannya dibagi mencari kesempatan melepaskan
senjata rahasia" Sepasang Bintang Perak dan pelayan wanita menyaksikan sejauh
sembilan zhang, terbengong mengucurkan keringan dingin, terkejut dan ketakutan oleh teriakan senang Fu Ke-wei, walau Xie-shen dan
kawan-kawan tidak menghalangi, mereka juga hilang keberanian ikut
bertarung. Akhirnya terdengar buum... satu suara diiringi getaran keras, Fu
Ke-wei dengan entengnya mundur tiga zhang lebih.
Guntur dan angin ribut mendadak lenyap. Hoa-fei-hoa berdiri
ditempatnya dengan terengah-engah.
"Kehebatanmu masih kurang." Kata Fu Ke-wei dengan tenang,
"mungkin kau bisa bertarung imbang dengan Satu Pedang Dunia, tapi anak buah dia terlalu banyak, pendeta dao Tai-yi dari gunung
Zhong-tiao saja, kau mungkin tidak bisa melewatinya, Kekuatan
tenaga dalamnya jika telah bisa mengendalikan pedang dan
menyerang, kesempatan kau bisa menang tidak akan lebih dari
setengah, lebih baik jangan pergi ke benteng Zhang-feng, kalian...."
"Kau......kau siapa?" tanya Hoa-fei-hoa dengan nada dalam.
"Jangan tanya aku siapa."
"Aku ingin tahu." Hoa-fei-hoa memaksa.
"Seorang yang tidak ada hubungannya."
"Jurus pedang kau ti......tidak ada anehnya....."
"Itu karena aku tidak ingin melukaimu."
"Aku pernah bertarung dengan Pedang Dewa sebanyak
seratus jurus, tetap bisa menyerang dan menghindar."
"Bagus, tidak aneh kau punya nama besar seperti hari ini." Fu Ke-wei tertawa, "ilmu silat Pedang Dewa, malah lebih tinggi dari pada sepuluh pesilat hebat terbesar di dunia persilatan generasi terdahulu, dia adalah orang baik, teladannya para aliran putih. Jika kau orang yang tidak bisa diampuni dari sepuluh tindak kejahatan, dia tidak akan izinkan kau bertahan sampai seratus jurus. Aku.....juga tidak akan selesai setelah kau mengucurkan keringat. Kalian pergilah!"
Dia membalikan tubuh berjalan menuju Nie-sha-yin-hoa,
kelakuannya bersahabat. "Kau......kau siapa sebenarnya?" Hoa-fei-hoa penasaran.
"Aku telah beritahu, seseorang yang tidak ada
hubungannya." Tanpa membalikan kepala, dia memberikan pedang pada
Nie-sha-yin-hoa. "Aku akan mencarimu, membalas penghinaanmu pada ku hari
ini......" "Ha ha ha...! Aku tunggu kau di dunia persilatan."
"Lalu kenapa kau tidak menyebutkan nama" Bagaimana
caranya aku bisa mencari kau, pengecut yang tidak berani
menyebut namanya?" kata Hoa-fei-hoa telah menggunakan cara
membuat marah. "Ha ha ha! Itu adalah kesulitanmu sendiri, bukan urusan aku.
Ha ha ha......" Dalam tawanya yang panjang, tubuhnya berkelebat, seperti kilat,
sekejap telah menghilang di hutan yang ada di depannya, Xie-shen
dan kawan-kawan juga berkelebat masuk ke dalam hutan lalu
menghilang. "Alur Sinar Menghilangkan Bayangan!" teriak Niu Lang-xing terkejut.
"Jangan sombong." Hoa-fei-hoa berteriak,
"aku akan menemukan kau. Kau......" tapi di dalam hati dia mengerti, bisa menemukannya juga lalu bisa apa"
Akibatnya, akan sama dengan hari ini kembali masuk dalam
permainan kucing pintar mempermainkan tikus.
Biasanya dia sangat membanggakan jurus pedangnya, selama
lima-enam tahun dia jarang menemui lawan, makanya dia tidak takut
pada ketua benteng Zhang-feng, meski Satu Pedang Dunia adalah salah satu dari sembilan jago pedang terbesar di dunia persilatan masa kini.
Tiga puluh tahun yang lalu, saat orang-orang persilatan
mengakui sepuluh pesilat hebat terbesar dunia persilatan, mereka
adalah simbol orang dunia persilatan. Sepuluh orang ini ada yang
dari aliran putih ada yang dari aliran hitam, orang-orang persilatan dengan ilmu silatnya masing masing untuk menentukan urutan
tinggi rendahnya, dan sekarang mereka telah mengundurkan diri
dari dunia persilatan. Karena Hoa-fei-hoa bisa bertahan sampai seratus jurus dari
Pedang Dewa yang termasuk sepuluh pesilat hebat terbesar generasi
sebelumnya, tentu saja dia mengira ilmu pedangnya tidak lebih jelek dari pada sepuluh pesilat terbesar itu.
Tapi hari ini, dia seperti baru bangun dari mimpi.
Anak muda ini, hanya menggunakan jurus pedang yang biasa,
bisa mendesak dia hingga tidak bisa balas menyerang, sampai
menghindar saja juga sulit.
Tapi anak muda berkata, mungkin dia akan seimbang
bertarung dengan Satu Pedang Dunia.
Satu Pedang Dunia hanya salah satu dari sembilan jago
pedang terbesar masa kini, dibandingkan dengan sepuluh pesilat
terbesar generasi sebelumnya masih jauh kehebatannya.
Nama sembilan jago pedang terbesar, sebenarnya hanyalah julukan
kosong yang dalam kutipan setengah dibesarbesarkan, di dunia
persilatan banyak sekali orang yang ilmu pedangnya hebat, hanya karena sembilan orang ini sering terdengar diluaran dibandingkan orang lain, suka pamer dan banyak pengekornya, makanya namanya jadi tersiar,
orang yang benar-benar ilmu pedangnya lebih tinggi dari sembilan jagi pedang terbesar tidak tahu masih ada berapa banyak lagi.
Ilmu pedangnya Hoa-fei-hoa juga lebih tinggi dari pada
sembilang jago pedang terbesar, paling tidak menurut perkiraan
dia lebih tinggi dari pada mereka, makanya dia berani melawan
Satu Pedang Dunia. Ketika Pedang Dewa yang ternama menyerang, dia bisa
bertahan sampai seratus jurus lebih.
Satu Pedang Dunia mana bisa dibandingkan dengan
Pedang Dewa" Makanya, dia merasa yakin dapat melawan Satu Pedang Dunia.
Orang muda itu mengatakan dia hanya bisa mengimbangi Satu
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pedang Dunia, jika itu benar, maka dia akan kerepotan, di benteng
Zhang-feng yang pesilat hebatnya banyak sekali!
Pendeta dao dari Zhong-tiao dan Dewa Dingin adalah
beberapa di antaranya. Dia menatap dengan bengong ke arah hutan tempat
menghilangnya Fu Ke-wei, didalam hati penuh dengan
perasaan menyerah. "Bocah ini benar-benar sulit dibayangkan." kata Niu Langxing dengan kecewa, "jika dia berniat mengambil nyawa kita, kita tidak mungkin bisa hidup sampai sekarang. Di dunia persilatan bisa
muncul seorang pendatang baru yang begitu hebat, hanya langit
yang tahu dia muncul dari mana?"
"Sudahlah! Jika dunia persilatan tiada generasi, dunia persilatan tidak berhenti, hari apa yang tidak ada orang baru di dunia?" kata Wanita Penenun, nadanya tampak tidak bisa berbuat apa-apa,
"untungnya dia bukan anak buahnya benteng Zhang-feng, jika
tidak......" "Hey! apakah kalian masih berani pergi ke benteng Zhangfeng?" kata Hoa-fei-hoa sambil berjalan menuju hutan, "orang brengsek ini telah mempermainkan kita, tidak tahu apa tujuannya, tapi bisa dipastikan dia bukanlah orangnya benteng Zhang-feng, dia tidak akan mengganggu
rencana kita." "Tapi harus dipikirkan lagi." Keluh Wanita Penenun mengikuti, "jika kita tidak pergi, bagaimana menghadapi sanak famili di alam sana
yang mengharapkan kita membalaskan dendam mereka?"
"Ku pikir, kita tetap harus pergi!" kata Niu Lang-xing
dengan nada dalam. "Apa dilakukan menurut rencana semula?" tanya Hoa-feihoa.
"Tapi tidak mengambil harta pusakanya."
"Maksudmu......"
"Di sekitar benteng kita sembelih orang-orang benteng mereka, setelah itu kita pergi. Si anjing Xi Wen-xin tentu akan membawa banyak anak buahnya mengejar dan tidak akan berhasil, si anjing tua Xi pasti marah sekali dan lalu akan turun tangan sendiri, asalkan dia keluar, maka kita ada kesempatan menggunakan siasat membunuhnya."
"Hmm...! Baik, ayo kita cepat pergi mencari kesempatan." Kata Hoa-fei-hoa dengan gembira, "hanya saja kalau tidak
mengosongkan gudang harta dia, sungguh mengecewakan sekali, si
perampok ini duduk mendapat upeti, keluar merampas dan
merampok, seharusnya mendapat hukum karma, keluarganya
hancur, harta bendanya habis baru itu menurut aturan langit."
"Nona besar, sekarang mana pantas kita membicarakan hukum
alam?" Niu Lang-xing tertawa pahit, "kami suami istri keluar gunung lebih lama sepuluh tahun dari padamu, ada berapa hal
yang menurut hukum alam" julukanmu lebih jelek dari pada kami!
Jalanlah! Sudah waktunya berangkat."
Fu Ke-wei berempat sebenarnya tidak pergi jauh, tanpa
diketahui mereka muncul dari samping.
"Keberaniannya sungguh patut dipuji." katanya sambil menatap ke empat bayangan orang yang semakin menjauh, pada Xie-shen
dan kawan-kawan berkata lagi, "mereka tidak jadi memindahkan
gudang hartanya, tapi kita bisa."
Empat orang saling tertawa, dengan langkah enteng,
berjalan menuju Lin-jia-gou.
Begitu melangkah masuk ke tempat penginapan Yue-lai, sorot
mata Xie-shen pertama-tama melihat pada kuda tunggangannya.
"Kuda tungganganku masih ada, para bajingan itu tidak
membawanya, sungguh bagus!" kata Xie-shen dengan senang.
"Aku datang menumpang kereta keledai, bungkusan bajuku
ditinggalkan di ruang makan penginapan, seharusnya tidak hilang."
Kata Nie-sha-yin-hoa. Pelayan yang berdiri di pintu samping, begitu melihat
mereka wajahnya tampak cerah.
"Langit melindungi!" teriak pelayan dengan gembira, "akhirnya ada tamu yang kembali dengan selamat, terimakasih langit terima kasih
bumi." Orang-orang di penginapan Yung-an di seberang jalan,
mendengar suara itu pada keluar melihat.
Dua orang itu tidak perduli keramaian yang terjadi, mereka
berjalan terus menuju pintu samping.
Fu Ke-wei dan Ouw Yu-zhen menunggu diluar.
"Tuan, dimana tamu yang lainnya?" Pelayan penginapan
mendekat dan bertanya penuh perhatian.
"Telah dibunuh semua, dan dikuburkan oleh orang yang baik hati di depan kuil Dewa Bumi di bukit sebelah timur laut, hanya kami
berdua yang selamat." Kata Xie-shen keras, "kami ingin mengambil kembali kuda tunggangan dan bungkusan baju, tidak ada
masalahkan?" "Tamu yang lain telah mati dibunuh?" Pelayan penginapan
terkejut wajahnya berubah.
"Betul, malah digantung di atas pohon dan dipukuli sampai mati.
Orang-orang benteng Zhang-l
"Ini......" Xie-shen dan Nie-sha-yin-hoa membawa bungkusan
bajunya mengikuti Fu Ke-wei dan Ouw Yu-zhen berjalan
menuju penginapan Yung-an.
"Tuan, sungguh maaf sekali, kamar kami telah penuh......" kata pelayan dengan gelisah sambil menggosok tangan tertawa.
"Pelayan, mereka adalah temanku, kami ada dua kamar, mereka
bisa tidur bersama kami satu malam saja!" kata Fu Kewei tertawa.
"Terima kasih tuan muda telah mempermudah." Kata
pelayan dengan lega. Setelah selesai mendaftar, empat orang itu masing-masing masuk
kekamar. Fu Ke-wei membalikan tubuh menutup pintu kamar, tidak sengaja
mengangkat kepala melirik, dari kamar tamu diseberang keluar dua
orang tamu sedang jalan menuju ruang makan, sorot mata Fu Ke-wei
jadi berubah. Empat orang itu setelah selesai mandi, mereka keluar kamar
berjalan menuju ruang makan untuk makan malam.
"Jika diruang makan ada orang bertanya peristiwanya kalian
ditolong, jangan bicarakan peristiwa aku bertarung dengan Sepasang Pedang Langit Selatan," Kata Fu Ke-wei pelan sesaat sebelum masuk ke ruang makan, dia berpesan pada Xie-shen dan Nie-sha-yin-hoa.
Dua orang ini mengerti dan menganggukan kepala.
Sudah hampir jam tujuh, tamu yang makan malam
kebanyakan sudah puas mengisi perut dan kembali ke
kamarnya masing-masing untuk istirahat, di dalam ruang
makan hanya tinggal dua meja dan empat tamu sedang makan.
Empat orang itu duduk dimeja dekat sisi jendela, memesan
makanan. "Hey! saudara Tu." Di meja sebelah terdengar suara yang nyaring berkata, "kau tadi di seberang jalan berkata, di antara tamu penginapan Yue-lai yang ditangkap orang-orangnya benteng Zhang-feng, ada kau
dan Nie-sha-yin-hoa" Ha ha ha......"
Xie-shen membalikan kepala melihat, tampak seorang
sastrawan tampan berbaju biru, usianya sekitar dua puluh
enam-tujuh sedang tertawa menengadahkan kepala!
"Kau tertawa apa?" tanya Xie-shen dengan melotot.
"Kebesaran namamu Xie-shen dengan Satu Pedang Dunia
setingkat, Nie-sha-yin-hoa juga tidak lebih rendah dari pada dia.
Hari ini, semua malah kalah oleh sekelompok orang bawahan
benteng Zhang-feng, bagaimana aku tidak harus ketawa?"
"Shan-xi adalah daerah kekuasaannya si marga Xi, anak buahnya banyak sekali, aku Xie-shen mengaku kalah, tapi aku akan menunggu dia di dunia persilatan." Kata Xie-shen dengan menggigit gigi, "kecuali dia selanjutnya tinggal didalam benteng selamanya tidak berani keluar."
"Menunggu dia mati tua di dalam benteng, kau tidak akan bisa
membalas dendam." Sorot mata sastrawan berbaju biru melihat pada Fu Ke-wei dan Ouw Yu-zhen, "mari kita bekerja sama saja! Datangi benteng Zhang-feng dan cari dia, menunggu dia mati tua di dalam
benteng, baru pergi mencarinya itu akan terlambat." "Kau......"
"Kami punya masalah yang harus diperhitungkan dengan dia."
"Kau ini......"
"Aku marga Gao, seharusnya kau sudah tahu nama
Seruling Damai bukan" Aku datang bersama dia."
Sastrawan setengah baya menunjuk pada orang setengah baya
yang berwajah dingin yang duduk satu meja dengan dia.
Seruling Damai yang berwajah dingin dengan acuhnya
mengangkat tangan kanan menggoyangkan dua kali, maksudnya
telah menyapa. Xie-shen yang sedang menahan marah, melihat munculnya
Seruling Damai, amarahnya jadi mereda.
Seruling Damai Xiao Tai-ping termasuk satu diantara tiga orang
besar seruling dunia, namanya sedikit lebih tinggi dari dia, dulu dia pernah bertemu sekali, jadi rada kenal.
"Kalian hanya berdua?" Xie-shen tertawa dingin, "Satu Pedang Dunia tidak akan melayani lawan yang datang menantang
dengan bertarung adil."
"Aku tahu, makanya aku datang membawa banyak orang." Sastrawan marga Gao tertawa, "hanya saja kami jalan duluan, kekuatannya kurang sedikit dari pada benteng Zhang-feng, jika ditambah kau dan
Nie-sha-yin-hoa, pasti akan bertambah kuat dan tidak perlu takut lagi pada dia! Kami harap kalian berminat."
"Aku tidak berminat," kata Nie-sha-yin-hoa dingin, "anggap saja aku takut!"
"Aku pikir aku lebih baik dengan temanku menunggu dia di dunia persilatan, itu akan lebih aman." Xie-shen menunjuk pada Fu Ke-wei.
"Saudara ini, kau juga orang yang selamat dari
pembunuhan itu?" Sastrawan marga Gao bertanya sambil tertawa, tapi sepasang
matanya berputar-putar diatas tubuh Ouw Yu-zhen dan
Nie-sha-yin-hoa. "Bukan." Fu Ke-wei menggeleng kepala.
"Jika bukan, lalu kenapa kau dengan saudara tua Tu
mereka......" "Temanku adalah korban, aku ada kewajiban membalaskan
dendam untuk dia." Fu Ke-wei menyela kata-kata sastrawan marga Gao.
"Ooo! Cukup setia kawan. Siapa marga kau?"
"Marga Fu." "Bisa bertemu itu adalah jodoh, setelah bertemu semua adalah
teman, kenapa tidak kemari duduk satu meja" Biar aku yang traktir."
Sastrawan marga Gao jelas berniat berteman dengan dia, tingkahnya
tulus dan sopan, "di dunia ini semua orang adalah saudara, saudara Fu, satu-satunya cara membalas adalah datang ketempat-nya, gigi
dibalas gigi, menunggu di dunia persilatan, itu adalah cara yang paling buruk."
"Aku tidak melakukan pekerjaan di luar kemampuanku." Fu Ke-wei menggelengkan kepala, "kau ada kemampuan membalas, aku tidak
ada..." "Kalau begitu bergabung saja bersamaku."
"Apa untungnya?"
"Bergabung denganku, akan kuberikan kau......"
"Apa memberikan aku jabatan raja?" katanya menyindir, "kau lihat tampangku, walau memakai mantel naga juga tidak seperti raja."
Di sebelah kanan muncul bayangan orang, t iga orang wanita
penunggang kuda berturut-turut masuk ke ruangan, menarik sorot
mata semua orang yang ada di ruang makan, lebih-lebih buat
sastrawan marga Gao matanya tampak bersinar.
Wanita penunggang kuda yang memimpin, penampilannya kalem,
wajahnya ramah, tampak sangat anggun, seperti penampilan seorang
tuan putri. Usianya duapuluh tahun lebih, wajahnya cantik, apa lagi matanya yang jernih bersinar, mempunyai daya tarik yang sangat kuat.
Pakaian yang dikenakan menonjolkan lekuk tubuh yang seksi.Wajah yang anggun bersahabat seperti dewi, membuat orang ingin melakukan dosa.
Wanita penunggang kuda ini termasuk wanita semacam ini.
Kebanyakan laki-laki, mungkin akan melihat dia seperti dewi, tapi
di dalam mata seorang ahli, malah akan melihat dia sebagai wanita
macam lainnya. Wanita yang menunggang kuda kedua dan ketiga, melihat
pakaian dan model rambutnya, jelas adalah pelayannya.
"Kau!" Wanita penunggang kuda kedua berteriak aneh, mendadak
melewati sisi majikannya, sekali berkelebat, sudah tiba di depan
meja Fu Ke-wei. Entah bagaimana tiba-tiba tubuh Fu Ke-wei berkelebat,
tahu-tahu dia sudah meninggalkan tempat duduknya, tiba di depan
meja sastrawan marga Gao.
"Kau berani lari?"
Wanita penunggang kuda kedua berteriak, tangannya siap
diulurkan. Wajah Nie-sha-yin-hoa berubah, saat akan bergerak, tapi tepat
waktunya ditahan oleh Ouw Yu-zhen.
"Jangan khawatir." Kata Ouw Yu-zhen pelan, dia sudah mengenal tiga orang wanita ini, "tuan sedang mempermainkan mereka."
"Sialan!" teriak Fu Ke-wei dengan tingkah lucu, "kurasa, hari ini rupanya aku telah mengganggu dewa Tai-xui, celaka..! Terus
menerus dihina orang, kenapa nasibku begitu sial?"
Wanita penunggang kuda yang menjadi memimpin juga sudah
tiba, wajahnya tampak merah.
"Ku sangka kau sudah mati di dalam parit!" Wanita penunggang kuda yang jadi pemimpinnya menunjuk Fu Kewei, angkuh seperti seorang
ratu, "aku telah mencari kau satu tahun penuh, baru hari ini aku bisa menemukannya, aku tidak percaya kali ini kau bisa lolos, kau telah lolos sekali, tapi tidak akan bisa lolos seumur hidup."
Dua orang pelayan wanita sudah berdiri di kedua sisi mengepung
Fu Ke-wei, tampaknya ingin sekali menyerang. 0-0-0
Bab 15 "Saudar Fu, kenapa kau ini?" sastrawan marga Gao tertawa sambil berdiri, "kenapa kau bisa membuat marah nona Liu" Sungguh pantas dihukum?"
"Ooo...! Kau kenal aku?"
Pemimpin penunggang kuda itu merasa aneh, memandang
sastrawan marga Gao. "Nona Liu namanya termasuk dalam Dua Walet dari tujuh wanita
terhebat di dunia persilatan, yaitu, Satu Ying, (Ying = burung yang warna bulunya indah.) Dua Walet, Empat Phoenix, selama tiga tahun
ini di dunia persilatan pedang pusaka Bai-hong mu tidak ada
tandingannya, Hui-feng-liu-yuedao (pisau angin menerbangkan daun
pohon Liu) lebih menakutkan dari pada kartu undangan raja neraka,
Di dunia persilatan kau seperti dewi naga, tidak ada orang yang tahu anda sebenarnya, Ling-yun-yan (Walet awan dingin.) Liu Feiyan yang namanya menggemparkan dunia persilatan."
Wajah Sastrawan Gao tampan, begitu mulutnya memuji, tentu
saja sangat menarik hati setiap wanita.
Tidak terkecuali Ling-yun-yan Liu Fei-yan, wajahnya yang cantik
tampak gembira. Tapi Xie-shen dan kawan-kawannya setelah mendengar
didalam hati ingin muntah, seluruh tubuhnya timbul bintikbintik
seperti kedinginan. "Kau ini adalah......"
"Aku Gao Yun-fei......"
"Mmm! Aku pernah dengar nama ini." Ling-yun-yan tidak lagi bersikap seperti ratu yang angkuh, "kau tentu Yu-shu-xiushi satu diantara tiga sastrawan persilatan (Yu-shu = Pohon giok, Xiu Shi =
satu gelar tingkat sastrawan.) anda sudah berkelana di dunia
persilatan selama lima tahun, sedang aku baru tiga tahun, mana
berani menyombongkan diri telah menggemparkan dunia persilatan?"
Ling-yun-yan berkata merendah, tapi tampangnya tampak ada rasa
bangga, "jika dia temanmu, kau tanyalah dia! nanti aku akan
mempertimbangkannya."
"Aku akan menegakan keadilan untuk nona."
"Bagus sekali."
Di dalam hati Fu Ke-wei memaki, 'Dua orang ini katakatanya
menggelikan dan lucu, mengira telah menaklukan aku."
Akhirnya dia tahu sastrawan yang berpura pura sopan ini, adalah
Yu-shu-xiu-shi yang ternama.
Walau baru pertama kali bertemu, tapi Fu Ke-wei tahu asalusul
orang ini sudah sejak tiga-empat tahun lalu, dia juga tahu latar
belakang orang yang misterius ini.
Berbicara tentang dunia persilatan, orang harus mengenal betul
keadaan dan situasi dunia persilatan, baru dapat melewati dengan
lancar, tanpa ada rintangan.
Wajah Yu-shu-xiu-shi segera berubah, seperti wajah majikan
yang berkuasa, alisnya diangkat, tertawa dingin pada Fu Ke-wei!
Jika Xie-shen belum mendapat pesan dari Fu Ke-wei, lalu
menceritakan kejadian tentang pertolongannya pada Yu-shuxiu-shi,
tingkahnya Yu-shu-xiu-shi mungkin tidak akan sedingin ini.
Tiga sastrawan dunia persilatan dengan tujuh wanita terhebat
namanya sejajar, ilmu silatnya masing-masing tidak berbeda jauh, jika bertanding satu lawan satu entah siapa yang lebih unggul, kalau satu lawan tiga itu hal yang tidak mungkin.
Ketika Fu Ke-wei berada di depan kuil Dewa Bumi, bertarung
melawan tiga orang wanita terhebat ditambah dengan Shi-tu Yu-yao
yang ilmu silatnya tidak lebih rendah dari mereka, empat orang itu bersatu padu melawan dia, tapi empat orang itu tidak bisa berbuat
apa-apa padanya. "Katakan, sebenarnya apa yang terjadi?" Yu-shu-xiu-shi
berlagak seperti majikan menegur pelayan, jari tangan yang
diulurkan hampir saja mengenai hidung Fu Ke-wei, "jangan
berbohong, kau harus bertanggungjawab."
Xie-shen mendadak bangkit, karena marah. Tapi tangan Ouw
Yu-zhen bergerak cepat, matanya yang tajam melihat reaksi Xie-shen, dia lansung menangkap tangan Xie-shen, lima jari telah mengerahkan tenaga, memaksa dia duduk kembali.
"Jangan gelisah." Kata Ouw Yu-zhen pelan, "tuan telah mengetahui dua orang itu bermaksud tertentu, sengaja purapura
ketakutan." Xie-shen adalah angkatan tua dunia persilatan, begitu diberi
petunjuk dia langsung mengerti, di dalam hati segera timbul
pertanyaan. Seruling Damai adalah angkatan tua yang terkenal, nama dan
ilmu silatnya lebih tinggi dari pada tiga sastrawan dunia persilatan, kenapa tingkahnya seperti seorang pelayan" Sepertinya rela
menghormati Yu-shu-xiu-shi sebagai majikan" Sungguh membuat
orang bingung. Xie-shen tidak emosi lagi, dengan tenang dia menonton.
Fu Ke-wei melirik pada Yu-shu-xiu-shi, wajahnya mengendur.
Dia tidak ingin marah, karena waktunya belum tiba.
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Dari pada aku yang mengatakannya lebih baik dia yang
mengatakan, jika tidak kau akan mengira itu hanya kata-kata
sepihak." Wajahnya tampak seperti tidak dapat berbuat apaapa.
"Aku ingin kau yang mengatakannya!" teriak Yu-shu-xiu-shi marah.
"Jika aku tidak......"
"Jika kau tidak mengatakannya, aku akan gunakan cara ampuh
membuat kau bicara."
Wajah dan perkataan Yu-shu-xiu-shi sangat keras, wajah
memaksanya tampak dengan jelas.
"Baik, baik, aku katakan." Fu Ke-wei menampakan wajah
ketakutan, "tahun lalu di Yang Zhou, temanku tanpa sengaja, telah membuat marah nona Liu, nona Liu lalu memukul dia hingga babak
belur, sampai harus mencari giginya kemanamana, aku hanya
menggunakan serangan ringan, mengambil pergi anting dia,
begitulah kejadiannya. Nona Liu, maukah aku ceritakan dengan jelas kejadian saat itu?"
"Kutunggu kau mengatakannya, menunggu kau mengatakan
kata-katamu yang menghina aku." Kata Ling-yunyan dengan wajah merah, "baru aku beralasan tepat menghukummu. Kau yang harus
mati, cepat sekali melarikan diri, kali ini coba kau melarikan diri lagi biar aku lihat?"
"Kau orang yang murahan, berani mengatakan kata-kata jahil,
cocok kalau gigi anjingmu dipukul hancur." Kata Yu-shuxiu-shi dengan marah, "dimana antingnya nona Liu?"
"Sudah diberikan pada pelacur di rumah Zhi-hong!"
"Kau harus mati ini......"
Yu-shu-xiu-shi mengayunkan sebuah tamparan yang ganas.
"Pergi kau, sialan!"
Fu Ke-wei tidak bisa menahan diri lagi, sambil merebahkan diri ke
belakang sebelah kakinya dengan enteng menendang, membuat
meja makan menjadi terbalik dan sayurnya berhamburan.
Yu-shu-xiu-shi tidak mengukur dirinya, dengan sombong
menyerang, tiga wanita yang mengurung menjadi lengah, jadi
memberi kesempatan bagus untuk Fu Ke-wei meloloskan diri.
Kejadiannya begitu mendadak, siapa pun tidak ada yang
mengira dia bisa bergerak sehebat ini.
Semua orang melihat dia menjatuhkan diri ke belakang
menghindar serangan telapak tangan, tapi tidak memperhatikan
masakan dan piring mangkuk di atas meja, sekejap lebih dulu
terbang. Kasihan Yu-shu-xiu-shi, dia sedikit pun tidak ada persiapan,
perubahannya juga terlalu cepat, mana ada kesempatan menghindar"
Alat makan, masakan air kuah, mangkuk piring mengenai tubuhnya
hancur berantakan, kepalanya dipenuhi oleh masakan dan kuah,
membuat matanya menjadi kabur tubuh kepanasan, tampak
menderita sekali. Meja makannya malah terbang ke samping, menuju kearah Liu
Fei-yan yang berada di sebelah kiri depan, tapi tidak ada alat makan dan masakan yang terbang, meja makan yang besar dengan mudah
dihindari. Meja makan dan alat makan, di lempar dengan ke dua arah yang
berbeda, hanya seorang pakar yang memperhatikan dengan teliti
baru dapat melihat keanehannya.
Di dalam ruang makan itu lampunya sedikit, sinarnya jadi
terbatas, dalam sekejap sinar lampu bergoyang-goyang, bayangan
orang jadi kacau. Seruling Damai yang melihat dari samping, sekelebat sudah
sampai, lima jari tangan kanannya dibuka menekan ke bawah
mencoba menangkap orang. Tapi cengkeramannya menangkap tempat kosong, di lantai tidak
ada Fu Ke-wei yang terbaring.
"Aku akan mengupas kulitmu!" Yu-shu-xiu-shi berteriak keras, mundur dua langkah, segera membersihkan kuah sayur di wajahnya,
minyak kuah yang masuk ke mata sungguh tidak enak rasanya, dia
marah sekali tapi tidak bisa bergerak menyerang.
"Ih...!" Seruling Damai berteriak terkejut, "bocah ini menakutkan, seperti setan saja menghilangnya."
Empat buah rak pasangan lilin sudah padam dua buah,
sinarnya jadi lebih gelap lagi.
"Itu adalah ilmu meringankan tubuh Liu-guang-dun-xing (Sinar
menyorot menyembunyikan bentuk)," kata Liu Fei-yan yang mundur ke-samping dengan kesal, "cepatnya tidak terbayang, tahun lalu dibawah mata orang banyak didalam ruang makan, dia menggunakan
jurus ini melarikan diri, kali ini aku juga tetap tidak bisa menahan dia."
Seruling Damai segera berlari keluar pintu, tapi tidak ada orang,
bayangan setan pun tidak ada.
Pelayan rumah makan kembali menyalakan lilin, tapi wajah yang
hadir tidak begitu normal.
Di dalam hati Xie-shen dan kawan-kawannya mengerti, mereka
tidak merasa aneh. Di kuil Dewa Bumi tempat peristiwa pembunuhan
besar-besaran, tiga wanita hebat dari tujuh wanita terhebat dunia
persilatan dan Shi-tu Yu-yao, bersatu menyerang di siang hari bolong, Fu Ke-wei tetap bisa menghindarkan kepungan pedang, menghilang
sepuluh zhang lebih, di malam hari untuk meloloskan diri tentu lebih mudah seratus kali lipat.
'Dia pasti keturunan atau muridnya Xie-dao-zi-zun (Aliran sesat
paling terhormat.) Tian-luo-fei-mo (Jaring langit setan terbang)."
dari generasi sebelumnya, tidak salah lagi.' Teriak Xie-shen di dalam hati.
Perbuatan Tian-luo-fei-mo sebenarnya tidak benar-benar sesat atau
jahat, hanya saja dia seorang aneh yang hebat, yang hanya tanya benar atau salah, tidak membicarakan hubungan, meraja lela di dunia
persilatan empat puluh tahun lebih, menurut kabar tidak pernah
menemui tandingan. Terhadap penguasa di berbagai tempat, dia sangat benci, asalkan
dia mendapatkan satu alasan ketidak adilan, maka dia akan bertindak menghancurkannya.
Orang yang sering melakukan kejahatan, tidak sedikit yang
menaruh dendam dan ketakutan, menganggap dia paku di dalam
mata, semua sepakat menyebut dia Setan Sesat, siang malam terus
menyelidiki, agar bisa membunuhnya.
Orang aneh yang bertindak semacam ini, di dunia persilatan
jumlahnya banyak sekali, setiap generasi tentu muncul seorang yang menonjol, malah ada beberapa yang sangat hebat malah dihormati
dengan sebutan pendekar, pendekar adalah wakil dari penegak
kebenaran. Tapi tidak ada orang yang dengan rela menyebut dia seorang
pendekar, karena dia terlalu banyak membunuh.
Tiga puluh tahun lalu, ketika Xie-shen berjalan di pegunungan
Xian-ning, dia menyaksikan Tian-luo-fei-mo menggunakan jurus pedang Tian-luo, dalam waktu singkat telah menghabisi Lima Setan Keji dari gunung Ming yang merupakan pesilat hebat di dunia persilatan yang
mendengar namanya saja sudah ketakutan.
Dan yang digunakan oleh Fu Ke-wei di kuil Dewa Bumi adalah
jurus pedang Tian-luo, makanya dia memastikan Fu Ke-wei pasti
ada hubungan-nya dengan Tian-luo-fei-mo.
Jalan raya gelap gulita, tidak ada orang.
Beberapa bintang bertebar di langit malam, di lapangan liar yang
luas kadang terdengar lolongan anjing liar, membuat orang berdiri
bulu kuduknya. Di atas jalan raya di Shan-xi, berjalan di malam hari sangatlah
berbahaya, perampok dan penjahat banyak sekali berkeliaran, setiap saat para pejalan kaki bisa mengalami hal yang tidak terduga, maka untuk keselamatan, para pejalan biasanya menginap dulu di
penginapan, supaya saat berangkat besok mereka bisa berjalan
bersama-sama, perampok-perampok kecil tidak akan berani
menempuh bahaya melakukan perampokan.
Suara kaki kuda yang berlari cepat, menimbulkan lolongan anjing
dari kampung yang jauh. Penunggang kudanya pasti keberaniannya melebihi orang biasa,
sendirian menuju selatan.
Seratus langkah dari kejauhan, sudah tampak ada satu
bayangan hitam yang tinggi besar berdiri di sisi kanan jalan, diam tidak bergerak seperti roh.
Penunggang kuda itu sangat waspada, terhadap bayangan hitam
yang tidak jelas berdiri menunggu, dia meningkatkan kewaspadaan"
Sambil melarikan kuda, dia memeriksa pedangnya, juga dengan
reflek memeriksa kantongnya.
Setelah semua dipersiapkan, saat mendekat lari kudanya
diperlambat. Bayangan hitam yang berdiri menunggu di sisi jalan, sedikit pun
tidak pernah bergerak. "Siapa itu?" Mendekat hingga sepuluh langkah, kudanya dihentikan,
penunggang kuda dengan penuh waspada bertanya.
"Orang yang menunggumu." Bayangan hitam dingin itu
menjawab. "Orang yang menunggu aku" Apakah kita saling kenal?"
"Bukankah sekarang telah kenal?"
"Kau dari aliran mana?"
"Tidak lama lagi kau akan tahu sendiri."
"Apa tujuanmu menghadang jalan?"
"Aku ingin tahu beberapa hal."
"Jika aku tidak mau mengatakannya?"
"Kau akan mengatakannya." Bayangan hitam itu tertawa dingin,
"dengan caraku yang khusus, hingga hal buruk delapan belas
keturunan, kau akan menceritakan dengan jelas."
"Jika kau berani bicara besar begitu, kenapa tidak berani
menyebutkan sebutanmu?" teriak penunggang kuda lebih
meningkatkan kewaspadaan.
"Tidak lama lagi kau akan tahu sendiri."
"Kau, mampuslah!" Penunggang kuda meng ayunkan tangan
besarnya. Jarak kedua belah pihak tidak sampai dua zhang, senjata gelap
yang dilepaskan dari tangannya langsung tiba, dalam kegelapan
malam sulit bisa melihat dengan jelas bentuknya senjata gelap itu.
Penunggang kuda memastikan tidak akan gagal
serangannya. Bayangan hitam yang menunggu itu, tangan kirinya
mengebut didepan tubuh dengan perlahan, dengan tepat sekali
menjepit sebilah pisau daun Liu yang tiba didepan dadanya, dia
tetap berdiri seperti semula.
Penunggang kuda itu terkejut, tangan kirinya kembali
diayunkan. Hanya terlihat bayangan hitam berkelibat menghilang,
sekejap kembali muncul ditempat semula.
"Kukembalikan!" teriaknya seperti geledek.
Penunggang kuda itu berteriak, lalu jatuh dari pelana kuda, buug...
satu suara mencapai tanah, dan mengeluarkan suara rintihan
kesakitan. "Kau tidak akan mati." Bayangan hitam pelan-pelan menghampiri,
"pisau daun Liu hanya menancap miring dibahu kirimu saja."
Penunggang kuda itu ketakutan sekali, lawan bukan saja bisa
menerima senjata gelapnya, juga dalam keadaan begitu bisa dengan
tepat melemparkan pisau terbang mengenai jalan darah-nya, ilmu
silat mereka sungguh jaraknya terlalu jauh.
"Kau...kau ini sebenar...sebenarnya dari a... aliran mana..." kata penunggang kuda lemah. "Aku marga Fu." Kata bayangan hitam, "aku khusus datang
menunggumu." "Kenapa menunggu......menungguku?" "Karena kau adalah orang yang mengantarkan berita." "Aku......" Kepalanya terkena satu pukulan, segera jatuh pingsan. Hampir tengah malam,
lampu didalam ruangan penginapan
Yung-an tidak seperti biasanya terang benderang.
Liu Fei-yan dengan Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai
sedang berbincang sambil makan malam, tapi tidak ada pelayan
penginapan yang melayani.
Kedua belah pihak sepakat menjalin kerja sama, kedua belah
pihak sama-sama merasakan pertemuannya agak terlambat.
"Nona Liu datang dari selatan?" Yu-shu-xiu-shi mulai bicara pada pokok masalahnya, "aku juga sama, siap pergi ke benteng Zhang-feng karena ada sedikit urusan."
"Aku datang kemari karena sedang mengejar tiga orang yang
mencurigakan." Liu Fei-yan sedikitpun tidak menyembunyikan
maksud kedatangannya, "satu bulan yang lalu, ada tiga orang
bertopeng, malam-malam masuk ke rumah suami bibiku, merampas
dengan paksa sepasang patung giok singa, dan juga dengan pedang
melukai adik misanku. Salah-satunya memakai baju pendeta dao, aku
mengejar mengikuti jejaknya, hingga sampai di daerah Shanxi, lalu
kehilangan jejaknya, kampung yang ada di depan, aku mendengar
berita orang-orang benteng Zhang-feng melakukan kejahatan di
tempat ini, makanya aku datang kesini melihat-lihat. Benteng
Zhang-feng berada jauh seratus li lebih, mana mungkin di tempat ini menyamar menjadi perampok, tapi tidak diduga malah ternyata benar
adanya." "Orang-orang benteng Zhang Fung melakukan kejahatan di tempat ini, sebenarnya bukan hal yang aneh." Yu-shu-xiu-shi tertawa,
"Shan-xi adalah daerah mereka, mereka punya hak menjaga
wilayahnya, mereka menangkap beberapa orang dan menghukum
mati, itu tidaklah berlebihan, apa tujuan terjun di dunia persilatan dengan senjata berlumuran darah" Jujur saja semua demi nama dan
keuntungan dua kata ini, kekuasaan adalah bersatunya nama dan
keuntungan, demi mendapatkan dan melindungi kekuasaan,
mengorbankan beberapa orang, itu sudah jamak."
"Memang benar, dia memang berhak menjaga wilayahnya." Liu Fei-yan juga wanita kuat yang mencari kekuasaan.
"Nona Liu kenapa tidak berjalan bersamaku saja, kekuasaan
benteng Zhang-feng mencakup seluruh daerah Shan-xi, mereka
mungkin bisa memberikan kabar keberadaan tiga perampok yang
malam-malam merampok rumah suami bibimu itu, dan setelah aku
menyelesaikan urusannya, aku berharap bisa membantumu, harap
kau jangan menolak bantuan aku, boleh kan?"
"Kalau begitu aku ucapkan terima kasih!" Liu Fei-yan tertawa manis, di bawah sinar lilin terlihat sikapnya lebih genit, "orangku sedikit, sungguh sulit mengejarnya, dengan ada kau yang
membantu itu sangat menguntungkan sekali, semoga saja bisa
cepat berhasil menangkap tiga perampok itu."
"Harap saja begitu. Ooo ya! terhadap si marga Fu, kau tahu berapa banyak?"
"Tahun lalu dia menyebut dirinya Fu-xian."
"Julukannya?" "Tidak ada orang yang tahu, juga tidak ada orang yang tahu
asal-usulnya, aku dengan dia hanya bertemu sekali di restoran di
Yang-zhou, selanjutnya aku mencari tahu kemanamana, tapi tidak
berhasil mendapatkan berita tentang dia."
"Tahun lalu dia menyebut Fu-xian, hari ini menyebut Fu-jiu, nama orang ini mungkin sering berubah, pasti bukan orang ternama.''
Yu-shu-xiu-shi menampakan kesombongannya, "orang kecil semacam ini hanya mengambil untung dari pertarungan kacau, mana ada
asal-usul hebat dan kemampuan yang hebat, lain kali jangan bertemu lagi dengan aku......"
Pintu penginapan yang tadinya telah ditutup, entah kapan
mendadak telah terbuka, palang pintunya juga patah sendiri tanpa
bersuara. Setelah pintu terbuka terdengar, Fu Ke-wei muncul diluar pintu.
"Jangan kata lain kali, urusan kita kali ini juga belum selesai!" Fu Ke-wei melangkah masuk, menggunakan kaki menutup pintu, sepertinya dia telah mendengar dengan jelas perbincangan mereka, wajahnya tampak tertawa penuh arti, sambil membungkukan pinggang dia mengambil sebuah kursi dan mematahkan satu kaki kursi itu, "kau si bajingan ini di depan wanita cantik mengangkat diri sebagai pahlawan, menganggap diri sebagai
pelindung bunga, dengan sombong berani menantang aku, tanpa malu
mengatakan aku hidup hanya mengandalkan pertarungan kacau. Baik,
malam ini kita selesaikan masalahnya, supaya kau tidak ada kesempatan lain kali, lain kali aku tidak ingin membasahi kepala anjingmu dengan masakan dan kuah sayur lagi."
Sifat Yu-shu-xiu-shi sangat sombong, mana bisa dia menerima
kata-kata yang bersifat meng-hina ini" Apa lagi terpikir saat makan malam kepalanya telah terkena oleh masakan dan kuah sayur,
membuat dia jadi tambah berang.
Sekali berteriak keras, Yu-shu-xiu-shi mencabut pedang dan
maju menerjang. Kaki kursinya Fu Ke-wei pertama-tama menyapu dulu kekiri dan
kekanan, membuat meja dan kursi panjang yang ada di dekatnya,
telah disapu sejauh dua zhang lebih, sehingga ada ruang bergerak
yang cukup leluasa. Panjang kaki kursi hanya satu che lebih, digunakan untuk
melawan pedang, sungguh tidak seimbang.
Saat Yu-shu-xiu-shi maju menyerang, pedangnya telah keluar dari
sarungnya, dengan jurus pedang Luan-sa-xing-luo (Jaring bintang
mengacak serabutan), ingin mencincang tubuh Fu Ke-wei.
Bertarung di hadapan wanita cantik, tentu saja dia akan
mengerahkan segala kehebatan dan kekuatan, di atas pedangnya
keluar angin dan geledek, dahsyatnya serangan sangat
menakutkan. "Ting ting trang trang......"
Suara aneh yang keluar dari sentuhan kaki kursi dengan pedang
berturut-turut terdengar, suara dengungan pedang jelas terdengar.
Setiap pukulan kaki kursi dengan tepat memukul badan pedang,
Yu-shu-xiu-shi sama sekali tidak ada kesempatan menggunakan mata
pedang untuk memotong kaki kursi, meski serangannya dahsyat, tapi
sulit untuk bisa maju selangkah lagi, puluhan serangan pedang yang seperti hujan deras itu, semua telah ditangkis keluar oleh kaki kursi, semua hanya menghabiskan tenaga tanpa hasil, lama-lama
semangatnya semakin menurun.
Fu Ke-wei sedikit pun tidak mundur, datang satu pedang menyerang
menangkis satu pedang, sepasang kaki bergerak dengan lincah dalam
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
radius tiga che, kaki kursi walau pendek, tapi serangan baliknya tanpa halangan bisa masuk, muncul didepan Yu-shu-xiu-shi, membuat
Yu-shu-xiu-shi terpaksa menarik pedang melindungi dirinya, hawa yang sangat kuat diatas pedang, terhadap kaki kursi yang terbuat dari kayu sedikit pun tidak ada kekuatan untuk merusaknya.
Seruling Damai yang menyaksikan dari samping, wajahnya
berubah, dia mengulurkan tangan melepas kantong seruling yang ada
di-pinggangnya. "Seruling Damai Xiao Tai-ping, jika serulingmu berani keluar
dari kantongnya, aku pasti membuatmu mencoba merasakan
meledaknya Geledek Bunga Perak di dalam tubuhmu!" tiba-tiba
terdengar suara genit dari belakang.
Suaranya memang genit menarik, tapi nadanya malah
membuat orang merasa dingin menakutkan.
Ilmu silat Nie-sha-yin-hoa, hanya termasuk dalam kelas satu,
tapi jika orang persilatan mendengar Geledek Bunga Peraknya
wajahnya pasti ketakutan.
Geledek Bunga Perak terbuat dari logam berbentuk kuncup bunga,
lalu disepuh warna perak, besarnya hanya sebesar telur merpati, saat dilepas menggunakan tenaga dalam, asal mengenai tubuh manusia,
lima daun bunganya segera meletus secara otomatis, dan masuk ke
dalam tubuh, sakitnya bisa membuat orang pingsan. Walau tidak
mengenai tubuh, juga dapat menggunakan tenaga dalam
mengendalikan jarak meletusnya, sama-sama bisa melukai musuh.
Tangan Seruling Damai yang sedang melepaskan kantongnya
jadi terhenti, pelan-pelan dia membalikan tubuh.
Entah kapan, Nie-sha-yin-hoa dan Ouw Yu-zhen
berdampingan muncul didepan pintu.
Dibelakang mereka berdua berdiri Xie-shen dengan wajah penuh
hawa pembunuhan, tangan kanan Nie-sha-yin-hoa sedang
memegang sebuah Bunga Perak yang bersinar perak, wajah
cantiknya tampak dingin sekali.
"Apa maksudmu?" tanya Seruling Damai dingin.
"Kata-kata ini harus aku yang tanyakan padamu baru betul."
Nie-sha-yin-hoa tertawa dingin, "dengan kaki kursi yang terbuat dari kayu melawan pedang pusaka, itu sudah satu pertarungan yang
sangat tidak adil, kau malah tidak memandang kedudukanmu
sebagai seorang angkatan tua, berniat mengeroyok lawannya, apa
kau tidak takut ditertawakan oleh teman-teman dunia persilatan?"
"Kau siapanya bocah ini?"
"Aku pelayan wanitanya," Kata Nie-sha-yin-hoa tawar.
*Pelayahl?"Seruling Damai mengira dirinya salah dengar.
Nie-sha-yin-hoa yang namanya menggemparkan dunia persilatan,
malah jadi pelayan orang, sungguh diluar dugaan! Dia melihat pada
Ouw Yu-zhen, "kalau-kau" Aku sangat asing, apakah juga...."
'Tidak salah, aku juga pelayannya." Ouw Yu-zhen nadanya dingin seperti es, "kau tidak kenal aku, tapi aku kenal kau, kau bersifat licik, sering menggunakan racun di dalam seruling diam-diam menyerang
orang, barusan kau telah berniat diamdiam menyerang majikanku.
Jika bukan kakak Chao menghalangi terlebih dahulu, kau sekarang
sudah menjadi mayat hidup. Karena aku juga ahlinya diam-diam
menyerang orang, caramu yang kaku dibandingkan dengan aku masih
terlalu jauh." Seruling Damai mendengarnya, di dalam hati merasa marah, tapi
diam-diam terkejut juga, bengong melihat dua orang wanita cantik yang ada di depan ini. Mereka mengetahui asal-usulnya, tapi dia sama sekali asing terhadapnya, dalam hal kemahiran mengetahui lawan terlebih dulu sudah kalah satu langkah.
"Aku tidak satu pandangan dengan kalian, di kemudian hari baru kita bicarakan lagi." Dia dengan perasaan kalah mundur teratur, kembali melihat ke arena pertempuran.
Pedang Yu-shu-xiu-shi, saat ini sudah tidak bisa menyerang, kaki kursinya Fu Ke-wei berputar putar di depan perut dan dadanya Yu-shu-xiu-shi, maju mundur cepat laksana kilat, memaksa Yu-shu-xiu-shi berlari berputar di seluruh ruangan, pedangnya tertahan di lingkaran luar tidak bisa merebut posisi tengah, mungkin setelah terpukul oleh kaki kursi beberapa kali, dia tidak berani menangkis dengan keras lagi, seperti gila dia berlari berputaran, ingin meloloskan diri dari kejaran kaki kursi, tampaknya sudah tidak akan bertahan lama lagi!
Akhirnya Yu-shu-xiu-shi tidak dapat meloloskan diri dari
tonjokan di dadanya, buug... kaki kursi menonjok di dada
kanannya, membuat dirinya mundur dua langkah, jaraknya
menjadi renggang. Karena jarak sudah renggang, maka pedang nya bisa ditarik
merebut posisi tengah, tapi sayang dia terlambat selangkah lagi,
buug... lengan kanannya terpukul, pedangnya kembali terdorong
keluar. Yu-shu-xiu-shi merasakan lengan kanannya sakit sekali,
pedang terdorong keluar, sakitnya membuat dia berteriak
langkahnya menjadi kacau.
Kaki kursi berkelebat lagi, buug... kali ini sebuah suara
mengenai bahu kirinya, terasa bahu kirinya seperti akan pecah,
tangan kanannya jadi tidak bisa digerakan.
Fu Ke-wei mengangkat tangan kirinya, mencengkram
dadanya, gerakannya sangat kasar sekali.
Seruling Damai ingin maju membantu, tapi tidak berani
sembarangan bergerak, dia tidak lupa peringatannya dari Nie-
sha-yin-hoa dan Ouw Yu-zhen.
"Lepaskan dia!" Liu Fei-yan berteriak menggetarkan telinga, "jika tidak, kau harus mati duluan."
Fu Ke-wei membalikan kepala melihat pada Liu Fei-yan, sorot
matanya tertuju pada Pisau Daun Liu di tangan kanannya.
"Kau ingin menggunakan permainan itu menyerang aku?" Fu
Ke-wei tertawa mengolok. "Itu pasti, kecuali kau melepaskan dia."
Suara Liu Fei-yan tampak nekat.
"Paling baik kau simpan kembali pisau itu." Kata Fu Ke-wei tertawa, "terus terang ku beritahu, aku adalah ahlinya ahli
menggunakan senjata rahasia, asal kau melemparkan pisau terbang
itu, yang kena pisau pasti bukan aku, tapi dirimu, kecuali kau
diam-diam menyerang."
"Aku sama sekali tidak percaya."
"Paling baik kau percaya." Kata Fu Ke-wei tertawa tawar, "apa kau tahu Tangan Seribu Wei-yang?"
"Kalau tahu lalu kenapa?"
"Dia termasuk seorang ahli senjata gelap yang terhebat di dunia persilatan, aku pernah membiarkan dia menyerang dulu dua kali
senjata rahasianya, lalu aku menyerang balik dan telah memutuskan
setengah daun telinga kirinya." Fu Ke-wei tertawa, "dibandingkan dengan Tangan Seribu Wei-yang, kau lebih lihay berapa banyak"
Satu kali lipat atau dua kali lipat?"
Ilmu melepaskan senjata rahasia Liu Fei-yan mana bisa
dibandingkan dengan Tangan Seribu Wei-yang"
"Kau bukan sedang membual kan?"
"Membual atau tidak, di kemudian hari kau akan tahu sendiri." Fu Ke-wei lalu mendorong Yu-shu-xiu-shi satu zhang lebih, dengan tertawa mengejek berkata, "tidak terpikir olehmu bukan! Di depan wanita kau menyombongkan diri sebagai pahlawan, hasilnya malah wanita yang
menolongmu, kau sungguh beruntung, lain kali di depanku, kau harus berlaku lebih sopan sedikit."
Sepasang tangan Yu-shu-xiu-shi masih belum bisa digerakan, dia
sangat malu sekali, sampai detik ini, dia masih belum tahu kenapa
pedangnya tidak bisa mengalahkan kaki kursi, kenapa dia selalu dalam keadaan bertahan dari serangan lawannya.
Gerakan Fu Ke-wei sedikit pun tidak menunjukan kehebatan
seorang pesilat tinggi, menggunakan kaki kursi juga tidak ada
anehnya, sedikit pun tidak ada jurus yang mengejutkan dan hawa
serangan yang super, kenapa pedangnya selalu tidak bisa berbuat
apa-apa" "Malam ini arena disini terlalu kecil, tidak dapat bergerak
bebas." Yu-shu-xiu-shi berteriak, "lain kali, aku pasti
membunuhmu, pasti!" Dia memaksa mencari alasan menutupi malunya, orang yang
tidak dapat menerima kekalahan begitu lah tingkahnya, Ilmu
silatnya kalah, situasinya tidak boleh kalah.
"Kalau begitu kau harus berlatih keras, jangan hanya bicara tapi harus ada isinya." Fu Ke-wei mulutnya tetap tidak memberi kesempatan, "orang yang seperti kau, seharian hanya berusaha mencari nama, sering
menggunakan siasat licik diam-diam menyerang orang, mana ada waktu berlatih keras" Makanya kau tidak akan bisa membunuhku."
"Kau jangan hanya bisa bersilat lidah, urusan kau dan aku masih belum selesai!" Liu Fei-yan telah menyimpan kembali pisau Daun Liu nya, melangkah maju mendekat, "kali aku akan menatap terus, aku tidak percaya kau benar-benar dalam sekejap bisa menghilang begitu saja."
"Baik, baik, aku sudah menyerah padamu." Fu Ke-wei
membuang kaki kursi, "sebenarnya di dalam hati kau tentu
mengerti, masalah tahun lalu di Yang-zhou kesalahan tidak
berada di pihakku, yang harus minta tanggung jawab seharusnya
aku, waktu itu penampilanmu sangat gagah, dan terhormat,
seorang nona cantik, dengan sorot mata tajam kau menatap aku
seorang laki-laki tampan dan muda, itu menghilangkan
pandangan seorang wanita baik-baik, bagaimana orang-orang
akan mengatakannya?"
Banyak wanita yang mengaku dirinya wanita baik-baik, paling benci
pada laki-laki pintar dan mulutnya sangat enteng, diluar menyatakan mengalah, tidak perduli nama baik, tapi setiap kali berkata selalu melukai harga diri orang, membuat orang ya cinta ya benci.
"Aku akan memukul sampai hancur kepala anjingmu." Umpat Liu Fei-yan marah sekali, wanita tentu saja tidak bisa mengumpat
dengan kata-kata yang amat kasar, dengan marahnya dia
menerjang maju. Fu Ke-wei cepat berkelebat, begitu sampai di depan meja makan
tempat dua orang bersantap, dia mengambil teko teh, wajahnya
tampak tersenyum mengejek.
"Aku bertaruh, kau pasti akan berubah jadi ayam yang jatuh ke dalam air." Dia membuka tutup teko dan membuang airnya sedikit, "jika air teh ini tumpah di atas tubuhmu, pasti ada tontonan yang sangat menarik, tidak percaya, coba kau mendekat?"
Liu Fei-yan benar-benar tidak berani mendekat lagi, pakaian yang
dipakai dia adalah yang terbuat dari kain sutra, jika teh panas tumpah di atas tubuhnya, maka tubuh dia akan terlihat nyata, bukankah akan memalukan sekali"
"Kau......kau..kau......" Dia tidak bisa tertawa, menangis juga tidak bisa, saking marah hingga wajah menjadi merah, "kau sungguh seorang brengsek, mana ada tampang seorang pesilat tinggi dunia
persilatan" Hal seperti ini kau juga bisa melakukannya!"
"Sudahlah, nona besar Liu, masing-masing sudah tidak ada
permusuhan dan tidak ada dendam, masalah perselisihan sekecil ini
tidak perlu hingga harus kau mati aku hidup, betul tidak" Seseorang yang ingin berkuasa di dunia persilatan, jika memperhitungkan
masalah kecil-kecil, tidak akan mendapat sukses besar." Dia tidak tertawa mengejek lagi, nadanya sekarang tulus, "perselisihan kecil sudah lewat ya sudahlah, tidak perlu diperpanjang tidak ada
ujungnya. Nona besar seperti kau yang secantik dewi ini, jalan
kemana pun pasti ada orang yang bicara iseng, jika setiap hal
diperdulikan, kau akan repot seharian mengurusi masalah kecil hingga babak belur, malah bisa menganggap orang di seluruh dunia adalah
musuh, kau akan susah menjalani hidup! untuk masalah di Yangzhou
aku menyatakan minta maaf, sudah cukup kan?"
Kelakuannya tampak tulus, tapi dalam perkataannya tetap
tampak nada menyindir. Hati wanita memang sempit dan sensitif, Liu Fei-yan juga tidak
terkecuali, "Hemm..!" sekali lagi dengan marah, dia pergi meninggalkan tempat itu sambil menengadahkan kepala,
membusungkan dada. Yu-shu-xiu-shi tidak bisa menahan rasa malu, dia sudah pergi
terlebih dulu bersama Seruling Damai.
Saat ini, bos penginapan muncul di pintu ruangan.
"Bos, aku telah merusakkan alatmu berdagang, maaf! Akan ku
ganti semua kerugianmu. Mereka telah makan minum dengan
kenyang, malah aku makan malam pun belum, aku sudah sangat lapar
sekali lho! Tolong siapkan makanan dan arak untuk mengisi perut,
terima kasih!" Bos penginapan menahan tawanya, dia menyuruh pelayan pergi
kedapur, pertama-tama menyiapkan dulu dua teko teh,
menumpahkannya untuk Xie-shen dan kawan-kawannya.
"Tuan, kejadian kali ini telah membuka pandanganku." Bos penginapan tertawa, "Aku dulu juga pernah berkelana di dunia
persilatan, telah bertemu dengan banyak sekali pesilat tinggi yang ternama, tapi tidak pernah melihat dengan satu kaki kursi yang
terbuat dari kayu, dapat menahan serangan dahsyat seorang pesilat
tinggi. Apakah kau tahu asal-usulnya Yu-shu-xiu-shi itu?"
"Tidak hanya tahu asal-usulnya, aku juga tahu dasarnya." Fu Ke-wei menganggukan kepala, mendadak dia bertanya, "ternyata
bos orang dari dunia persilatan juga, maafkan kami tidak mengenal
kau, maaf siapakah tetua ini?"
"Apa tetua segala." Bos penginapan tertawa pahit, "aku marga Shang nama Xiang, sebutan dahulu......"
"Ah! Kiranya Sipoa Besi saudara Nan" Kenapa kau bisa berubah
jadi begini, kurus seperti kera tua yang kering?" Xieshen berteriak terkejut.
"Saudara Tu, panjang ceritanya." Bos penginapan tertawa pahit,
"sepuluh tahun yang lalu, di Ling-nan aku bertemu musuh besarku, Biksu Setan Fei-fei, setelah bertarung matimatian lima ratus jurus lebih, walau berhasil membunuh dia, tapi aku juga telah terkena oleh telapak
beracunnya, sehingga saluran hati ku jadi terluka. Selanjutnya aku jadi mengundurkan diri dari dunia persilatan, dan di tempat kecil ini membuka penginapan untuk mencari makan."
Saat Fu Ke-wei, Ouw Yu-zhen dan Nie-sha-yin-hoa turun gunung,
Sipoa Besi telah mengundurkan diri, makanya tidak pernah dengar
nama dia, jika Xie-shen mengenal dia, pasti dia itu adalah seorang pesilat ternama dulunya.
Seorang pesilat tinggi yang terluka saluran hatinya,
kemampuannya akan merosot ketingkat pesilat kelas ketiga, tidak
aneh dia sembunyi di tempat kecil ini melewatkan hari tuanya.
"Saudara kecil tadi mengatakan tahu asal-usulnya Yu-shuxiu-shi?"
bos penginapan kembali kepembicaraan semula, sepertinya tidak
ingin membicarakan masalahnya sendiri.
"Benar." Fu Ke-wei menganggukan kepala, "Dia adalah murid tertua Yu-nei-yi-zun (Satu semesta terhormat.), Hoa Yifeng, yang
telah berhasil melatih Delapan Belas Pedang Angin Ribut, jurus
pedang Hoa Yi-feng, dibandingkan dengan adik seperguruannya
Sastrawan baju putih Zhou Xing-jian yang tadi siang muncul di depan kuil Dewa Tanah, jauh lebih tinggi, tadi ketika bertarung, sayang
sekali hatinya Yu-shu-xiu-shi kurang tenang dan terlalu terburu-buru, begitu menyerang dia ingin segera meraih kemenangan, hingga aku
mendapat kesempatan menyerang, membuat dia tidak bisa
mengembangkan inti sari jurus pedangnya, kekalahannya membuat
dia penasaran, tidak aneh dia tidak mau mengaku kalah."
"Masa...! Saudara kecil, mata tuaku ini belum buta, tadi sore hari di ruang makan kau menggunakan ilmu menghilangkan jejak, sampai
aku yang menonton di samping juga tidak bisa melihat dengan jelas, bagaimana caramu menghilang." Bos penginapan tertawa, "apa kalian tahu di dalam ruang parkir di seberang jalan, ada tujuh delapan orang misterius sembunyi, sepertinya ada hubungannya dengan Yushu-xiu-shi itu."
"Aku tahu." Kata Fu Ke-wei pelan, "mereka itu adalah anak buahnya Yu-shu-xiu-shi, di belakang mereka masih ada sekelompok besar orang, di antaranya ada orang yang membuat kontak dengan orangnya benteng
Zhang-feng, mungkin mereka telah bekerja sama. Ketua Benteng Xi diamdiam sudah keluar dari bentengnya, saat ini mungkin sudah bertemu
dengan anaknya, mereka mencari Sepasang Bintang Perak, tidak lama lagi mungkin akan kembali, dan berkumpul dengan Yu-shu-xiu-shi, dan pergi ke benteng Zhang-feng bertamu."
"Si brengsek ini sungguh licik." Xie-shen menggigit gigi pelan mengumpat, "sore hari tadi dia terus menerus meminta kami
bersama-sama dia pergi ke benteng Zhang-feng......"
"Kalau begitu kau dan Nie-sha-yin-hoa, pasti akan mati sekali lagi, karena kalian adalah saksi hidup benteng Zhangfeng yang
menangkap dan membunuh orang." Kata Bos penginapan tawa
dingin. "Jahat sekali si anjing itu!" kata Xie-shen dengan menggigit gigi,
"tuan, apakah kita malam ini harus pergi untuk menghindar mereka?"
"Tidak bisa dihindarkan, hari ini bisa menghindar, tidak dapat menghindar selanjutnya." Dalam mata Fu Ke-wei tampak sorot
dingin. "Mereka akan terus mengejar dengan ketat, tidak akan
berhenti sebelum berhasil!"
"Dua orang ini tidak perlu mengejar."
"Ooo! Maksud tuan adalah......"
"Kau seharusnya tahu perkumpulan Cun-qiu."
"Perkumpulan Cun-qiu yang kantornya berada di Zhenjiang?"
wajah Xie-shen berubah, "ketua perkumpulannya Shen-li-jin-gang (Raksasa bertenaga dewa)." Liu Shi-jie, lima tahun lalu begitu muncul perkumpulan Cun-qiu langsung menguasai sebagian besar
dunia persilatan. Perkumpulan itu melakukan perbuatan yang tidak
ilegal, anggotanya cepat bertambah banyak, sampai orang-orang
dari aliran hitam pun menjadi khawatir......"
"Aku punya seorang teman adalah kenalan lama dari salah
seorang anggota perkumpulan tersebut, menurut penuturannya,
perkumpulan Cun-qiu diam-diam juga bekerja sebagai pembunuh
bayaran, harganya sangat murah hingga banyak merampas
pelanggan tiga perkumpulan pembunuh bayaran terbesar."
Nie-sha-yin-hoa memotong perkataannya: "Maksud
perkataan tuan, dua orang ini adalah..."
"Perkumpulan itu punya tiga orang wakil ketua, dua orang wakil ketua kedua-duanya adalah orang yang ternama di dunia persilatan, hanya wakil ketua ketiga tidak diketahui orang. Yu-shu-xiu-shi itulah wakil ketua ketiga yang misterius, kedudukan Seruling Damai lebih rendah, dia adalah kepala bagian kantor cabang luar Bing-he." Fu Ke-wei dengan suara yang sangat perlahan berkata, mata macannya sering melirik kearah pintu yang setengah tertutup, "kantor cabang Bing-he adalah organisasi yang khusus mengurus bagian luar, pesilat tinggi yang datang kali ini semua dari kantor cabang itu."
"Tuan, aku percaya kau tidak akan sembarangan bicara." Kata Xie-shen sedikit malu, "Perkumpulan Cun-qiu adalah satu organisasi yang setengah terbuka, aku sungguh tidak pernah mendengar di
perkumpulan ini ada dua orang ini."
"Setengah terbuka, maka setengahnya lagi adalah rahasia. Dua orang ini khusus bertanggung jawab atas gerakan rahasia, peristiwa yang
terjadi di berbagai tempat, siapa pun tidak akan terpikir ada
hubungannya dengan perkumpulan itu. Hemm...! Coba kau pikir, tadi
sore aku pergi justru melakukan satu hal, sebenarnya ada hal apa yang ingin dibuktikan?"
"Ini......" "Tuan apakah pergi menyelidik gerakan mereka?" tanya Ouw Yu-zhen tertawa.
"Tidak salah." Fu Ke-wei menganggukan kepala, "beberapa tamu yang menginap di penginapan di seberang jalan, sebenarnya adalah
orang yang bersiap diam-diam membantu dan mengantarkan berita,
dan berita yang telah disampaikan adalah mengenai masalah ada
orang yang masih hidup dalam penangkapan orang yang di lakukan
oleh benteng Zhangfeng."
"Aduh!" teriak Nie-sha-yin-hoa terkejut, "apa melapor pada orangnya benteng Zhang-feng?"
"Sedikit pun tidak salah, makanya Yu-shu-xiu-shi membujuk kalian mengantarkan sendiri kepala kalian ke benteng Zhangfeng. Aku telah menguburkan orang yang pengantar suratnya, sekarang paling sedikit kita punya waktu satu dua hari."
"Mereka pergi ke benteng Zhang-feng, ada tujuan apa?"
"Nanti aku baru beritahukan."
Fu Ke-wei sudah berhasil menyelidiki maksud tujuan Yushu-xiu-shi
pergi ke benteng Zhang-feng, yang ada hubungannya dengan tujuan
dia, karena bos penginapan ada disana, dia tidak leluasa
mengatakannya, "jujur aku katakan pada kalian, saat perkumpulan Cun-qiu muncul, aku telah mengawasi mereka, terhadap asal-usul
mereka, aku lebih tahu dibandingkan orang lain, karena itu aku
diam-diam bersiap diri, waspada pada mereka, cepat atau lambat
akan terjadi perselisihan yang tidak bisa dihindarkan. Berita yang aku dapat, ada beberapa telah dibuktikan dari orang pengantar berita.
Kalian hati-hati......"
Api lilin bergoyang-goyang, gordin bergoyang pintu
bersuara, orangnya telah menghilang.
"Gerakan saudara kecil ini sungguh seperti setan." kata bos penginapan yang berdiri bulu kuduknya, "saudara Tu, kau melihat dengan jelas bagaimana cara dia pergi?"
"Tidak." Walau Xie-shen sudah tahu Fu Ke-wei punya kemampuan hebat ini,
tetap saja bulu di wajah dan di tangan pada berdiri.
Nie-sha-yin-hoa juga ada perasaan yang sama, wajahnya
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tampak aneh. Hanya Ouw Yu-zhen wajahnya tenang, seperti tidak terjadi
apa-apa. "Aku dengar kampung disekitar Lin-jia-gou, sering ada hantu."
Xie-shen dengan berkelakar menenangkan diri, "pasti membuka
penginapan gelap, mereka sering melakukan kejahatan merampas
harta orang, makanya hantu penasaran mengejar orang itu. He he he!
Sialan! apa tidak menggunakan daging manusia membuat masakan!
Padahal waktu makan malam aku makannya banyak!"
"Sialan! Aku hanya seorang diri, seorang makan kenyang seluruh keluarga kenyang, tidak ada niat untuk jadi ternama, hidup ku santai dan lancar, buat apa membuka penginapan gelap?"
"Xie-shen tua, kau jangan bicara kata kata yang
menyebalkan itu, baik tidak?" Nie-sha-yin-hoa berteriak.
"Baik baik, nona besar, aku tidak mengatakan, tidak
mengatakan." Ouw Yu-zhen sepertinya tidak mendengar mereka sedang
berbincang apa, sepasang matanya menatap pada pintu.
Di luar pintu memang ada orang yang sedang mencuri dengar,
tadi sewaktu Fu Ke-wei masuk, hanya menggunakan kaki menutup
pintunya, menempel di celah pintu mencuri dengar sangat mudah
sekali, orang di dalam ruangan tidak mungkin bisa mengetahui di
luar pintu ada orang yang mencuri dengar.
Orang yang mencuri dengar sangat waspada, sekali pintu
bergerak langsung terbang pergi, cepatnya sangat mengejutkan
orang, sungguh seperti sinar kilat.
Tapi Fu Ke-wei lebih cepat lagi, di dalam gelapnya malam jarak
dekat pun sulit melihat bentuknya.
Bayangan abu-abu yang berperawakan kecil, dalam sekejap telah
berlari sejauh seratus langkah lebih, meninggalkan jalan raya masuk ke tanah liar, bayangannya samar-samar masih terlihat.
Sesudah sampai di luar kota yang tumbuh dengan subur rumput
dan pohon, tidak akan ada orang yang mengejar lagi! Di siang hari
bolong, bertemu hutan jangan masuk, apalagi dalam gelapnya
malam siapa yang berani melanggar pantangan mengejar masuk ke
dalam hutan" Mungkin di dalam hati bayangan abu-abu merasa gembira, hingga
dalam larinya dia membalikan kepala melihat kebelakang.
Tidak di sangka, tiba-tiba ada bayangan hitam datang
menutup. Dia ingin membalikan tubuh mempertahankan diri tapi sudah
tidak keburu, seluruh refleknya tidak bisa mengikuti keinginannya, ssst... terdengar suara leher di cekik, kemudian bagian bawah
pinggangnya di peluk, lalu jatuh ke atas rerumputan dan di tekan
dengan kuat, dia ingin berguling balik menyerang tapi tenaganya
sudah tidak ada. "Bagus, ternyata seorang wanita." Fu Ke-wei melepaskan tangannya, meloncat berdiri, "kau benar-benar tidak mau sudah" Sebel. Jangan membuat aku marah, nona Hoa! Aku ini bukan Budha yang maha
penyayang dan maha pengasih, tapi adalah laki-laki yang aneh dan
sesat." Di bawah sinar bintang, dia mengenali wanita ini adalah
Hoa-fei-hoa, Hoa Yu-ji. Tubuh wanita biasanya kalah oleh tubuh laki-laki, bertemu
dengan laki-laki yang tinggi besar terasa akan menjadi lebih pendek setengah, sehingga kebanyakan wanita berlatih senjata gelap yang
kecil untuk melindungi diri, sebisanya menghindari pertarungan jarak dekat dengan laki-laki.
Senjata gelapnya Hoa-fei-hoa, adalah sebuah jarum gepeng yang
tidak perlu diberi pita sutra untuk menstabilkan arah, panjangnya lima cun, karena itu geraknya sangat cepat, dengan mata telanjang sulit dilihat dengan jelas, makanya disebut Jarum Dewa Tanpa Bayangan.
Jika dilemparkan dengan menggunakan Wu-tian-shen-gang
(Langit besar dewa kuat) dari ilmu aliran mistik, bisa memecahkan
pertahanan tenaga dalam, seperti menembus kapas busuk, di dunia
persilatan nama Hoa Yu-ji membuat orang sangat ketakutan,
beberapa orang yang menyebut dirinya pakar senjata gelap yang
ternama, tapi terhadap Jarum Dewa Tanpa Bayangan mereka
sebisanya menghindar. "Kau......kau yang tidak tahu aturan ini...sungguh menyebalkan!"
Hoa Yu-ji meloncat berdiri, mengusap-usap tenggorokan yang
barusan di cekik dengan kuat, dia berteriak malu, mungkin tidak
tahan ditindih oleh laki-laki di atas tanah, "Jurus pertarungan tidak tahu malu apa yang kau gunakan?"
"Aku memang orang kecil, tentu saja yang digunakan adalah
jurus perkelahian orang kampung!" Fu Ke-wei juga diam-diam
merasa lucu. Mungkin Hoa-fei-hoa seumur hidup baru pertama kali ditindih
seorang laki-laki seperti ini, di dalam hati timbul satu perasaan yang aneh.
"Siapa kau sebenarnya?" Hoa-fei-hoa dengan wajah penuh
pertanyaan, "Kau membawa satu laki-laki dan dua wanita, tiga orang pengikut muncul di daerah Shan-xi, pasti bukan tanpa alasan, aku
ingin tahu tujuanmu sebenarnya."
"Nona Hoa, sekarang ini aku tidak bisa memberitahu, di kemudian hari kau akan mengerti, tapi aku bisa memberi satu kepastian
padamu, aku bukan musuhmu. Cukup tidak?"
"Maksudmu adalah......"
"Apa pun aku tidak akan mengatakannya. Dengar
nasihatku! Kalian lebih baik jangan pergi
ke benteng Zhang-feng, jika tidak......"
"Jika tidak bagaimana?"
"Ketua benteng Zhang-feng ketua Xi ayah dan anak adalah orang yang doyan wanita, dan kau adalah wanita cantik yang sangat cantik, jika tertangkap oleh mereka, akibatnya kau pikirlah sendiri." Kata Fu Ke-wei dengan tulus, "Dan juga gerakan kalian, akan mempengaruhi
gerakanku." "Ooo! Apakah kau juga akan pergi ke benteng Zhangfeng?"
"Aku tidak pernah mengatakan akan pergi ke benteng
Zhang-feng." "Tapi maksud dalam perkataanmu sangat jelas, jika di tambah
empat pedang kami bagaimana?"
"Ooh langit! Bagaimana aku berani pergi bersama dengan bunga
yang begini galak, yang paling cantik di dunia persilatan ini" Aku ini kan bukan orang gila, sudahlah! Sampai jumpa, bunga yang galak."
Tubuhnya mendadak mundur menjauh. "Dia......sebenarnya dia
orang macam apa?" Hoa-fei-hoa berguman sendiri. 0-0-0
"Siapa dia?" tanyaXie-shen pelan.
"Hoa-fei-hoa." Kata Fu Ke-wei.
"Ooo! Dia tidak menggunakan Jarum Dewa Tanpa
Bayangan menghadapimu?"
"Tidak." "Bukankah mereka telah berjalan menuju utara" Kenapa masih
muncul disini?" tanya Xie-shen tidak mengerti.
"Wanita setan ini banyak siasatnya, siapa yang tahu dia sedang melakukan apa?" Fu Ke-wei menggelengkan kepala, "mungkin dia sengaja membuat orang bingung, atau di dalam kegelapan ingin
menunggu saatnya ketua muda Xi pulang, menggunakan siasat
menyembelih dia dulu, lalu pergi ke benteng Zhang-feng minta
pertanggung jawaban dari Satu Pedang Dunia Xi Zhang-feng."
"Tuan, kukira seharusnya kita menarik dia, bagaimana pun tujuan kita sama, ditambah tenaga mereka, kekuatan kita akan semakin
kuat, aku pikir dia juga akan dengan gembira bekerja sama dengan
kita." Nie-sha-yin-hoa mengusulkan.
"Wanita galak itu adalah wanita kuat, sombong dan percaya diri, setelah bekerja sama, apakah dia mau mendengar pengaturan kita"
Sampai saatnya aneh jika tidak berbalik wajah jadi musuh!" Fu Ke-wei dengan tegas menolak usulan bekerja sama.
"Aku pikir keadaannya tidak akan jadi begitu." Ouw Yuzhen tertawa, "sifat bisa berubah menurut keadaan, walau dia pernah dipermainkan oleh tuan, amarahnya sulit mereda, tapi dia bisa tahu keadaan dirinya sendiri, tahu ilmu silatnya dibandingkan dengan tuan, jaraknya terlalu jauh. Dan juga, aku telah melihat dia tidak saja tidak benci pada tuan, di dalam hati malah sebaliknya suka pada tuan."
"Jangan sembarang bicara, kau bukan dia, bagaimana bisa tahu
pikirannya" Bikin kacau saja!"
"Karena aku adalah wanita." Ouw Yu-zhen tertawa, "hanya wanita baru bisa mengerti hati wanita, jika tuan tidak percaya, kau bisa
tanyakan pada kakak Chao, dengar apa kata dia."
"Pendapat aku sama dengan adik Fu." Kata Nie-sha-yin-hoa tertawa, "wanita memang mahluk yang sulit diduga, jelas-jelas di dalam hati suka, tapi mulutnya berkata tidak, apalagi wanita yang
sifatnya keras seperti Hoa-fei-hoa, tentu juga demikian. Sebenarnya wanita yang wajahnya semakin keras, di dalam hatinya semakin
lemah, wajah yang keras untuk menutupi hatinya yang lemah."
"Kalian semakin bicara semakin melantur, apa dia telah
memberi kalian keuntungan, hingga membantu dia bicara." Kata
Fu Ke-wei tertawa pahit, "setelah aku keluar, bos penginapan
Shang membicarakan apa saja dengan kalian?"
"Kebanyakan membicarakan tuan." Ouw Yu-zhen tertawa,
"mula-mula dia menanyakan asal-usul tuan dan sebutannya,
kenyataannya kami pun tidak tahu! Sehingga, kami semua
sembarangan menebaknya."
"Kalian mengharapkan siapa aku ini?"
"Siapa tuan itu tidaklah penting." Kata Nie-sha-yin-hoa dengan tulus,
"kami dengan rela mengikuti kau, sebab sangat bangga dengan
perbuatanmu, walau kau adalah seorang baik yang banyak melakukan
kejahatan yang tidak bisa diampuni, juga pasti tidak akan menyesal."
"Terima kasih atas kepercayaan kalian." Kata Fu Ke-wei juga dengan tulus.
"Ooh betul! Bos penginapan Shang tadi telah memberitahu kami, ada satu jalan kecil yang tersembunyi bisa langsung sampai ke
gunung Li-liang, hanya saja perjalanannya lebih jauh tiga empat hari."
Kata Ouw Yu-zhen. "Tidak disangka dia orang yang perhatian, bisa mengetahui kita akan pergi ke benteng Zhang-feng, bagaimana pun jahe lebih tua lebih pedas!"
Fu Ke-wei berkata, "waktunya sudah tidak pagi lagi, mari kita istirahat!
Besok kita harus bangun pagi-pagi melanjutkan perjalanan!"
Ayam pagi berkokok melihat langit, ini adalah kata-kata mutiara
untuk orang yang bepergian jauh, pagi-pagi berangkat berjalan
supaya tidak terhambat di jalan, dan tidak mendapat tempat untuk
menginap. Di depan penginapan Yung-an, pelayan dengan hangatnya
membantu tamu menyiapkan kuda.
Fu Ke-wei dan kawan-kawannya, empat orang saat fajar
menyiapkan kuda melanjutkan perjalanan.
Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai yang berada di sisi lain,
mengawasi persiapan pelayan, di samping diam menonton, sorot
matanya sering melotot dengan galak pada Fu Ke-wei.
Ling-yun-yan tiga orang wanita, juga sering mengawasi
gerakan masing-masing pihak.
Seruling Damai tidak berani menantang Fu Ke-wei, jadi
mencari Xie-shen. "Saudara Tu, kau sungguh telah memutuskan tidak pergi dengan
kami?" Seruling Damai bertanya pada Xie-shen yang sedang
mengikat bungkusan pada pedal kuda.
"Betul, aku takut." Jawab Xie-shen dingin, di dalam hatinya benci sekali.
"Bukankah kau akan berjalan ke utara mencari teman?"
"Bagaimana nanti saja." Xie-shen menunjuk pada Fu Kewei, "Aku akan mengikuti saudara kecil Fu dan kawan-kawan berjalan ke
selatan, meninggalkan tempat kacau ini dulu, selanjutnya
bagaimana, lihat nanti saja."
"Jika aku memaksa kau ikut kami......"
"Lebih baik jangan." Xie-shen tangannya memegang pegangan golok, "kau mungkin masih belum tahu sekarang ini aku adalah
pelayannya saudara kecil Fu, kau harus tanya dia dulu, apakah dia
mengizinkan tidak?" "He he he! Tentu saja aku tidak mengizinkannya." Fu Kewei tertawa aneh, "aku sangat memperhatikan masalah yang merugikan aku, demi memperebutkan satu sen uang, juga tidak akan segan-segan bertarung merebut kembali keadilan. Orang baik dihina orang, kuda baik
ditunggangi orang, hari ini jika aku mengaku kalah, dan direbut satu sen uang oleh orang, dan tidak mempermasalahkannya, lain kali pasti
bungkusan baju pun habis direbut orang. He marga Xiao, apakah kau
akan melawan kehendakku?"
"Aku sekarang sedang sibuk melakukan perjalanan keutara, tidak ada waktu bermasalah denganmu." Seruling Damai warna wajahnya berubah-rubah, akhirnya mengeluh sekali, "tidak lama lagi, kita akan bertemu di dunia persilatan."
"Bagus sekali, aku percaya kau tidak akan menunggu lama."
"Benar, aku pasti bisa menemukanmu." kata Seruling Damai menggigit gigi, dengan Yu-shu-xiu-shi dia naik ke atas pelana kuda.
Ling-yun-yan bertiga juga siap naik ke atas pelana kuda
melanjutkan perjalanan, Yu-shu-xiu-shi sudah berjalan duluan
dengan cepat menuju ke utara.
Penunggang kuda yang menginap di penginapan, saat
berangkat hanya ada enam orang. Ling-yun-yan menunggu
Yu-shu-xiu-shi dan Seruling Damai pergi menjauh, akhirnya tidak
tahan dia berjalan menuju kearah Fu Ke-wei.
Dua orang pelayan setia dia, tampak bersemangat ingin
bertarung. "Perselisihan di antara kita, nanti kita perhitungkan di kemudian hari." Wajah Liu Fei-yan tidak tampak rasa marah yang jelas, tapi ada wajah senyum yang mengandung niat jahat, "kau katakan, kau ini sebenarnya Fu-xian atau Fu-jiu?"
"Orang kecil semacam aku ini, sering harus melarikan diri dari mala petaka, mengganti nama adalah satu cara yang sering digunakan oleh orang dunia persilatan, pahlawan yang mempunyai puluhan nama palsu banyak sekali! Buat apa kau perdulikan nama Fu-xian atau Fu-jiu?"
berhadapan dengan wanita cantik yang seksi, kata-kata Fu Ke-wei
santai tingkahnya tenang.
Seseorang yang tidak punya keinginan terhadap orang atau
sesuatu, berbicara santai itu adalah hal yang normal sekali, tidak menjilat orang, mana bisa mengharapkan mendapatkan keuntungan
dari orang" "La......lalu di kemudian hari bagaimana aku bisa
mencarimu?" "Itu adalah kesulitanmu sendiri, bukan urusan aku. Nona besar Liu, kau paling bagus berpikir dulu dengan tenang, sebenarnya siapa yang menagih hutang, baru bertindak, itu juga tidak terlambat, hanya
sepihak menyatakan sebagai penagih hutang, walau kau dapat
mencari aku, kau juga hanya mendapat kegembiraan yang kosong
saja." "Bagaimana pun kau tidak bisa menolak hutang, kau lebih hebat dari pada Yu-shu-xiu-shi, sampai Seruling Damai juga harus
terus-menerus menahan diri tidak mau menempuh bahaya
bertarung denganmu, di seluruh dunia persilatan, orang yang sukses sepertimu ini tidak banyak."
"Pujian yang berlebihan, aku merasa tersanjung."
"Jangan senang dulu." Liu Fei-yan tidak tahan dengan
tingkahnya, dia merasa akan marah lagi, "Yang aneh kau malah
tidak mendapatkan julukan dari semua orang, kau sebenarnya
berkelana di dunia persilatan, tujuannya apa" Apakah hanya
menginginkan keuntungan saja tidak mau punya nama yang
terkenal" Atau ada tujuan lain yang tidak diketahui orang?"
"Nona besar Liu, aku sudah mengerti kau menanyakan timur
tujuannya barat. Jika aku sudah mempunyai sebutan yang diketahui
oleh semua orang, kau jadi bisa dengan mudahnya mencari aku,
para pengawal bunga yang menyembah di bawah rokmu itu, akan
seperti anjing pemburu......"
"Kau pantas mati!" Liu Fei-yan kembali terusik lagi! Dalam teriakannya dengari marah mendadak mengangkat tangan kiri.
Satu sinar tipis membelah udara, datang menyerang cepat
laksana kilat. Fu Ke-wei mengangkat tangannya, pecut kudanya pelan
menangkis. Traang..... sebilah pisau daun Liu jatuh ke tanah.
"Sungguh lihay!" Fu Ke-wei menggelengkan kepala tertawa pahit,
"kau wanita baik-baik yang anggun, tidak terduga sangat
membahayakan, sedikit-sedikit menggunakan kepandaian menyerang
aku, langit yang tahu kau telah melukai berapa banyak orang yang tidak berdosa. Kau pergilah! Aku tidak ingin melihatmu lagi."
"Aku ini penagih hutang, aku ada hak menggunakan segala cara
menagih hutang." Ling-yun-yan dari malu menjadi marah, tapi di dalam hati juga merasa terkejut, "sekarang aku sedang ada urusan, tidak menagih dulu padamu, kita bicarakan di lain hari, ingat baik-baik, aku pasti akan menemukan kau lagi."
"Paling bagus kau jangan bertemu denganku lagi, jika tidak kau akan mendapat malu besar. Semua masalah hanya ada sekali tidak
boleh terus menerus, kesabaranku ada batasnya."
Jika diteruskan pertengkarannya, Liu Fei-yan merasa tidak akan
bisa mengejar Yu-shu-xiu-shi, maka dengan kesal dia kembali ke
kudanya, dengan marah dia naik kuda pergi, sebelum berangkat
masih dia masih melotot Fu Ke-wei sekali, sorot matanya sangat
tajam. "Tuan, kau harus waspada pada wanita kecil yang keji ini."
Xie-shen tidak bisa tenang, "selanjutnya setiap saat dia bisa diam-diam menyerang tuan, seharusnya sekali bekerja tuan
mengamankan selamanya."
"Sebenarnya sifat dia tidak terlalu jahat, jika tidak, mana
mungkin aku dengan mudahnya melepas dirinya?" Fu Ke-wei
tertawa pahit. "Tapi terhadap tuan malah jahatnya sangat menakutkan." Kata Xie-shen marah.
"Dia adalah ular berbisa yang mempunyai kulit yang indah,
sekuntum bunga opium yang menarik orang, setan yang memakai
baju dewi, selanjutnya bagaimana kau bisa menahan dia?"
"Dia wanita yang pintar dan cantik dan sombong, percaya dirinya bukanlah akhlak yang terlalu jelek, kau tenang saja, dia tidak akan bisa melukai aku."
"Dia tidak perlu melukai kau dengan tangan dia sendiri, tuan."
"Jangan bicarakan masalah dia lagi, ayo cepat kita
berangkat!" "Dia akan mendapatkan backing yang sangat kuat, tuan!
sungguh seharusnya tuan jangan melepaskan dia."
"Dia bukan mendapatkan backing yang kuat, tapi kupu kupu
kecil menerjang api, mencari kesulitan sendiri."
Fu Ke-wei juga naik ke atas kuda, "jalanlah! Menuju
selatan." Sepuluh li lebih dari kejauhan Lin-jia-gou, di sebelah kanan jalan tampak ada satu jalan kecil.
"Ikut aku." Xie-shen mempercepat kuda melewati masuk ke jalan kecil, "Sipoa Besi khusus berpesan, melalui jalan ini walau lebih jauh beberapa hari, tapi pasti aman dan tersembunyi."
"Paling bagus tiga empat hari, biarkan mereka tiba lebih dahulu, dengan santai dan bergembira saling berkenalan, supaya kita
mudah memancing ikan di air keruh." Fu Ke-wei sepertinya sudah ada rencana, tidak terburu-buru menempuh jalan.
Gunung Li-liang adalah nama keseluruhan gunung, gunung itu
bukitnya banyak, juga punya nama sendiri-sendiri.
Benteng Zhang-feng di dirikan di lereng sebelah barat gunung
Pengelana Rimba Persilatan Karya Huang Yi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Li-liang, menghadap ke sungai Dong-chuan, sungainya lebar tapi
airnya sedikit, di bagian yang dekat dengan benteng ada jurang yang sangat dalam yang menjadi pertahanan alam, air mengalir ke arah
barat menyatu dengan sungai Bei-chuan.
Tembok benteng Zhang-feng dibangun dengan bata hijau besar,
tingginya dua setengah zhang, menggunakan tali memanjat juga
harus setengah harian waktunya.
Tembok benteng yang tinggi ini bisa menahan serangan
tentara, tapi tidak bisa menghalangi pesilat tinggi dunia persilatan.
Tapi bagi pesilat tinggi dunia persilatan walau bisa melewatinya,
mungkin tidak bisa keluar lagi, jika ada tiga-lima puluh orang pesilat tinggi menyusup masuk, yang dapat keluar hidup-hidup paling hanya
beberapa orang saja. Begitu benteng ditutup ke empat pintunya, orang yang masuk
pasti seperti macan masuk perangkap, begitu hari terang, seperti
menangkap kura-kura di dalam gentong.
Beberapa hari lalu, orang benteng Zhang-feng telah mengetahui
ada orang yang menyusup, hingga terjadi dua kali pertempuran.
Orang yang menusup jumlahnya tidak banyak, masuk dengan
terburu-buru dua kali, dan gagal meloloskan diri, tapi telah
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, sebelas orang mati, hingga menimbulkan kepanikan.
Orang yang menyusup ke dalam benteng, selalu tidak bisa
mendekat ke gudang pusaka bawah tanah yang berada di pusat
benteng, karena penjagaannya paling ketat.
Sekarang pengawal yang ditugaskan mengawasi dari
gunung-gunung, juga telah ditambah hingga tiga kali lipat.
Mereka bersembunyi di dalam hutan di punggung gunung sejauh
sepuluh li di sebelah utara benteng, melalui celah daun-daun mereka bisa melihat ke bawah, benteng Zhangfeng yang megah tampak
dengan jelas berada di bawahnya, ratusan rumah yang ada di
dalamnya ditata dengan rapih, sepertinya di dalam strategi besar ada strategi kecil, dengan gudang pusaka bawah tanah sebagai pusatnya, melebar ke empat penjuru. Di lingkaran luar, ada sungai pelindung
bentengyang airnya didatangkan dari air sungai Dong-chuan,
lebarnya ada tujuh delapan zhang, dalam sampai tidak terlihat
dasar-nya, sulit jika ingin menyeberanginya.
Satu-satunya jalan keluar masuk, adalah jembatan besar dari
kayu di depan gerbang benteng selebar tiga zhang yang bisa ditarik sebagian.
Begitu ditarik bagian tengah papan jembatannya, maka jalan
keluar masuk akan terputus, biasanya hal itu dilakukan malam hari.
Hoa-fei-hoa, Hoa Yu-ji telah menyamar sebagai seorang wanita
kampung, pelayan wanita dan Sepasang Bintang Perak juga telah
menyamar jadi sepasang suami istri orang kampung.
"Sungguh kacau sekali!" kata Hoa-fei-hoa dengan kecewa,
"berturut-turut telah menyiksa mati sebelas orang, tapi malah satu orang pun tidak ada yang tahu posisi alat jebakan di dalam gudang pusaka bawah tanah, sampai lingkaran luar pun tidak bisa mendekatinya,
bagaimana bisa masuk kedalam gudang pusaka bawah tanah?"
"Malam ini kita harus bisa mendekatinya." Kata pelayan wanita dia, "menurut jadwal perjalanan, ketua benteng Xi seharusnya
sudah pergi ke Tai-yuan mengunjungi temannya, dan dalam dua
hari ini akan kembali."
"Nona Hoa, kejadian ini tidak akan terulang ketiga kalinya, lebih baik batalkan saja!" Niu Lang-xing tampak mengkhawatirkan sekali,
"jika ditunda lagi, rencana kita menjebak si anjing tua Xi dalam perjalanan pulang juga akan gagal, sekali dia masuk ke dalam
benteng, kesempatan membunuh dia juga akan hilang. Malam ini
jika kita menempuh bahaya masuk ke dalam, masuk mudah,
keluarnya yang akan sulit, kewaspadaan mereka telah ditingkatkan
berlipat ganda." "Aku tidak rela masuk ke tempat harta karun, kembali dengan
tangan kosong." Kata Hoa-fei-hoa dengan kesal, "Malam ini jika gagal, kita meloloskan diri juga masih keburu. Jika perlu, membakar membuat kekacauan......"
"Tidak mungkin." Kata Zhi Nu-xing, "bentengnya semua dibangun dengan bata hijau besar, dan setiap loteng ada tembok
anti apinya, benda yang dapat digunakan untuk membakar tidak
banyak, dan kita tidak mungkin membawa rumput kering masuk ke
dalam. Walau bisa membakar satu dua rumah, juga tidak akan
menjadi mala petaka, tidak mungkin menjadi kacau, sinar api
malah bisa membocorkan gerakan kita, lebih banyak ruginya dari
pada untungnya." Yang dikatakan oleh Sepasang Bintang Perak adalah
kenyataannya, bagaimana Hoa-fei-hoa bisa tidak bisa, harus
percaya" "Baiklah! Malam ini terakhir kali kita masuk, tidak perduli berhasil atau gagal, kita harus keluar dari daerah pegunungan ini, di tengah perjalanan kita akan mengubur si anjing tua Xi." Hoa-fei-hoa akhirnya memutuskan, melakukan penyelidikan terakihr kalinya, "aneh! Disini bisa melihatnya dengan jelas, satu persatu rumah, lotengnya juga
Golok Naga Kembar 3 Misteri Rumah Berdarah Karya Tjan I D Kisah Para Pendekar Pulau Es 8