Pencarian

Rajawali Sakti Langit Selatan 19

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 19


Yo Him dan Phang Kui In menghentikan langkah kaki
mereka, dan telah melompat mundur dua langkah waktu
orang tersebut telah berada didekat mereka, terlalu dekat sekali, hanya terpisah sejengkal tangan saja. Hal itu disebabkan wajah orang tersebut sangat aneh, yaitu wajahnya mirip dengan seekor lutung, dan tubuhnya kurus kering agak membunguk. Cara berpakaiannya sebagai perwira Mongolia.
"Kalian berdua rupanya mata-mata dari kerajaan Song !"
kata orang tersebut dengan suara yang bengis, "Hemmm, ditempat ini ada aku Mongolinggo jangan harap engkau
seenaknya keluar masuk ditempat kami ! Untuk masuk ke dalam memang mudah, tetapi untuk berlalu, hemm, hemm, jangan harap engkau bisa angkat kaki dari tempat ini....!" dan membarengi dengan perkataannya itu, orang bertubuh kurus bungkuk dan bermuka seperti lutung itu telah mengebutkan tangan kanannya, yang kurus dan jari tangannya lancip-lancip.
Tetapi angin yang meluncur keluar dari tangan kurus itu bukan main hebatnya, menderu-deru keras sekali.
Yo Him dan Phang Kui In waktu itu telah menduga bahwa orang tersebut tentu memiliki kepandaian yang tinggi, karena tubuhnya tadi telah bergerak begitu ringan sekali, dan waktu kedua kakinya menginjak tanah, tidak menimbulkan suara, hal itu membuktikan bahwa ginkang orang itu memang tinggi.
Tetapi belum lagi mereka tahu apa-apa dan waktu mereka melihat tangan Molinggo telah digerakkan akan mengebut kearah mereka angin dari telapak tangan Molinggo telah mendesir kuat sekali, menghantam mereka dengan dahsyat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him dan Phang Kui In mengeluarkan suara tertawa
dingin, tahu-tahu tubuh mereka telah bergerak cepat sekali, untuk menerjang kearah Molinggo. Dengan demikian,
Molmggo telah diserarg berbareng oleh Yo Him dan Phang Kui In.
Yo Him telah melancarkan totokan-totokan dengan
mempergunakan ilmu totokan It yang-cie, yang pernah
diperolehnya dari It Teng Taisu.
Diserang dengan ilmu menotok It Yang Cie tersebut, telah membuat Molinggo jadi kelabakan, karena ilmu totokan jari tunggal tersebut, merupakan ilmu yang benar-benar ampuh.
Walaupun hanya menyerang dan menotok dengan
mempergunakan jari telunjuk saja, namun dari jari telunjuk itu justru telah mengeluarkan kekuatan tenaga sinkang yang sangat dahsyat dan bisa menghancurkan batu maupun besi, terlebih lagi tubuh manusia. Selain akan tertotok, juga akan membuat bagian anggota tubuh yang tertotok akan menjadi hancur karenanya. Dengan demikian, Molinggo, yang rupanya memiliki pengalaman sangat luas, telah bisa melihat bahwa It Yang Cie bukanlah ilmu yang sembarangan.
Phang Kui In juga telah melancarkan pukulan yang benubi-tubi dan gencar sekali, setiap seranganaya selalu membawa angin pukulan yang benar benar sangat kuat. Dengan
demikian, telah membuat Molinggo dikurung dari dua jurusan, oleh Yo Him dan Phang Kui In.
Tetapi Molinggo sama sekali tidak merasa jeri, karena ia memang memiliki kepandaian yang tinggi. Karena itu,
beberapa kali ia telah berusaha untuk mengelakan serangan serangan yang dilancarkan Yo Him dan Phang Ku In,
membarengi dengan mana iapun balas menyerang dengan
ilmu gulatnya yang dia latih cukup mahir.
Yo Him dan Phang Kui In walaupun masing-masing
mempergunakan kepandaiannya yang hebat, namun mereka
tidak berani sembarangan terlalu mendesak lawannya, karena
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka melihat, sekali saja mereka melakukan serangan yang gagal, niscaya diri mereka sendiri yang akan menjadi korban dari akhli gulat tersebut. Dengan demikian, telah membuat mereka jadi bersiap sedia dari setiap uluran tangan dan cengkeraman tangan Molinggo.
Maka dari itu, walaupun dikurung oleh Yo Him dan Phang Kui ln berdua, tokh kenyataannya Molinggo masih dapat melayaninya dengan baik. Dan setiap serangan ilmu gulatnya itu, memiliki keampuhan yang tidak bisa dibuat main2.
Beberapa kali tangan Yo Him maupun Phang Kui In hampir kena dicekalnya, namun disebabkan Yo Him dan Phang Kui In bergerak sangat gesit mereka selalu bisa meloloskan diri.
Semakin lama Molinggo rupanya semakin gusar, dia juga penasaran sekali. Beberapa kali ia memperhebat cengkeraman tangannya. Dan begitu juga, kedua kakinya telah bermain ikut menendang, menggaet, mengangkat dan juga berbagai tipu gulat lainnya.
Diwaktu ketiga orang ini terlibat dalam pertempuran yang cukup panjang, tiba2 tampat dari arah kegelapan di sebelah kann, berkelebat sesosok tubuh yang tinggi besar, diiringioleh suara bentakan mengguntur: "Siapa yang membuat
kegaduhan di malam buta rata ini !?"
Yo Him dan Phang Kui Inr jadi tercekat hati mereka, karena di saat itu justeru Phang Kui In dan Yo Him telah
mengenalinya bahwa orang yang baru datang itu tidak lain dari Tiat To Hoat ong.
Tiat To Hoat ong sendiri, begitu tiba di tempat tersebut, telah melibat Yo Him dan Phang Kui in, maka segera ia tertawa bergelak-gelak .
"Oho, rupanya kalian ....!" katanya dengan suara yang keras parau. "Bagus bagus.. ... ! "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan belum lagi suaranya itu habis, tubuhnya yang tinggi besar itu telah melompat menerjang kearah Yo Him dan
Phang Kui In. Gerakan Tiat To Hoat ong sangat cepat sekali, ia telah mengibaskan tangannya dua kali, dan telapak tangannya mendera angin Iwekang yang sangat kuat sekali, tubuh Yo Him dan juga Phang Kui In seperti diterjang angin topan yang sedang mengamuk.
Diwaktu itulah tubuh kedua orang tersebut telah terlempar ketengah udara.
Dengan mengeluarkan suara tertahan, Yo Him dan Phang
Kui In terbanting diatas tanah, keras sekali.
Hebat cara menyerang Tiat To Hoat ong, karena sekali saja ia menggerakkan tangannya, ia telah berhasil membuat Yo Him dan Phang Kui In terpental.
Sedangkan Molinggo ketika mengetahui siapa yang datang, cepat2 memberi hormat, sambil katanya melapor "Hoat-ong, kedua orang ini menyerbu ke daerah kita.,.,.mereka harus ditangkap !"
Tiat To Hoat ong menganggukkan kepalanya, malah
sahutnya : "Ya aku kenal mereka ang seorang puteranya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, itu sibuntung tengik yang terlalu bertingkah dan yang seorang ini lagi adalah kawannya ...!"
Dan tanpa menantikan selesai perkataannya itu, segera Tiat To Hoat-ong menjejakan kakinya tubuhnya telah meloncat dengan gerakan yang sangat ringan sekali, dimana ia telah menjulurkan kedua tangannya bermaksud menekuk Yo Him
dan Phang Km In. Waktu itu sesungguhnya mata dari Yo Him dan Phang Kui In masih berkunang-kunang maka ketika mereka hendak
brrdiri dan melihat datangnya serangan Tiat To Hoat ong mereka cepat-cepat mengelakkan diri namun gerakan mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak secepat gerakan Tiat To Hoat ong, tidak ampun lagi tubuh mereka kena dicekuk.
Begitu pundak mereka masing-masing kena dicengkeram
Tiat To Hoat ong, mereka seperti mati kutu, dan tidak bisa bergerak lagi.
Tiat To Hoat ong telah mengeluarkan suara tertawa yang sangat keras sekali. Dan ia telah mengangkat tubuh Yo Him dan Phang Kui In dengan gerakan yang kuat sekali, kemudian membantingnya diatas tanah, lalu kaki kanannya
dipergunakan menendang jalan darah "Lung-cie hiat" ditubuh Yo Him, dan juga jalan darah ''Liang-siang-hiat" pada tubuh Phang Kui In.
Seketika tubuh Phang Kui In dan Yo Him jadi kaku dan
tidak bisa bergerak, malah mereka menderita kesakitan yang cukup hebat.
Tetapi baik Yo Him maupun Phang Kui In sama sekali tidak merintih, mereka berdiam diri menahan sakit dan butir-butir keringat saja yang mengucur keluar dari sekujur tubuh mereka.
Tiat To Hoat ong telah mementang matanya lebar-lebar
dan mengawasinya dengan pandangan mata yang tajam
sekali. Kemudian pendeta Mongolia tersebut telah membentak
: "Kalian rupanya tengah memata-matai kami, bukan "
Hemmm, hemmm. baiklah, sekarang aku akan meninggalkan tanda mata pada tubuh kalian !"
Sehabis berkata begitu, Tiat To Hoat ong melirik kepada Monlinggo. ia telah berkata perlahan : "Buka pakaian mereka
!" Molinggo menurut dengan segera, dan ia telah membuka
pakaian Yo Him dan Phang Kui In.
Diwaktu itulah, Tiat To Hoat ong telah mengeluarkan golok hitamnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hemmmm, nanti setelah aku beri tanda mata pada tubuh kalian, barulah waktu itu kalian akan membebaskan untuk kembali ketempat kalian. Bersiap-siaplah...,!" dan sehabis berkata, begitu ia telah menggerakkan goloknya, akan
menggores perut Phang Kui In, dimana mata golok tersebut telah digerakkan berulang kali. menggerat beberapa huruf.
Phang Kui In merasakan perutnya sangat, pedih, tetapi ia tidak merintih, Namun belum lagi Tiat To Hoat ong
menyelesaikan tulisannya tersebut, dimana dia
mempergunakan goloknya menulis kata- kata menantang
ditubuh Phang Kui In dan darah juga telah bercucuran dari tubuh yang tergores golok hitam tersebut, mendadak sekali terdengar suara seseorang yang tertawa jenaka.
"Heh heh heh,"kata sosok tubuh yang baru datang
itu."Sungguh permainan yang tidak sedap dilihat...!"
Tiat To Hoat ong segera menoleh, dan dia melihatnya
bahwa orang tersebut tidak lain dari Ciu Pek Thong.
Muka Tiat To Hoat ong jadi berobah merah padam, karena segera dia teringat betapa beberapa saat yang lalu Ciu Pek Thong telah mencabuti kumis dan jenggotnya, yang kini tumbuh tidak rata.
"Kau. ..?" bentak Tiat To Hoat ong dengan murka. Dan
tanpa mengeluarkan sepatrah perkataan lagi, tahu2 tubuhnya telah melompat ketengah udara, golok hitamnya tersebut telah berkelebat menyambar kearah Ciu Pek Thong, Rupanya Tiat To Hoat ong karena terlalu murka telah menerjang dan sekalian melancarkan bacokan yang begitu cepat kepada Ciu Pek Thong. Sakit hatinya teringat betapa kumis dan
jenggotnya telah dipereteli oleh situa berandalan ini.
Tetapi Ciu Pek Thong memiliki ginkang yang tinggi luar biasa, situa berandalan tersebut telah mengeluarkan suara haha hehe yang tidak hentinya, beruntun telah mengelakkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diri dari empat bacokan golok Tiat To Hoat-ong. sambil berkelit dia juga menggerakkan tangan kanannya.
"Wuttt..!" telapak tangan kanannya itu telah melayang akan menampar.
Tiat To Hoat-ong yang bermaksud mengelakkan tamparan
itu jadi terkejut, karena disaat itulah Ciu Pek Thong membatalkan tamparan tangan kanannya, yang rupanya
hanya merupakan serangan ancamannya, tahu-tahu tangan kirinya telah bergerak cepat sekali menghantam kearah pundak Tiat To Hoat-ong.
Pendeta Mongolia tersebut, yang kaget bukan main, cepat-cepat menghindar lagi.
Namun terlambat. Keras sekali, pundaknya telah kena di hantam oleh Ciu Pek Thong.
Tubuh Tiat To Hoat-ong jadi terhuyung-huyung dan akan rubuh.
Tiat To Hoat-ong gusar dan penasaran bukan main, untuk membela diri dan melindungi tubuhnya dari serangan Ciu Pek Thong berikutnya, ia telah memutar golok hitamnya dengan cepat, sehingga tubuhnya terbungkus oleh gulungan cahaya hitam golok pusakanya yang melindungi dirinya dari
serangan2 Ciu Pek Thong. Tetapi Ciu Pek Thong memang memiliki kepandaian yang
telah mencapai pancak kesempurnaan, dimana selama tahun-tahun belakanpan ini situa berandalan tidak pernah jemu melatih diri terus menerus. Selain gingkangnya yang telah sempurna sehingga ia bisa bergerak ringan seperti terbang, juga sinkangnya telah mencapai kesempurnaan yang
menakjubkan sekali. Melihat Tiat To Hoat ong memutar golok hitamnya tersebut seperti itu, maka tampak Ciu Pek Thong sambil tertawa keras
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah memutar kedua tangannya, dimana kedua tangannya itu seperti juga mengiringi berputarnya golok hitam tersebut.
Dengan demikian, segera juga terlihat betapa golok hitam Tiat To Hoat ong seperti diikat terus oleh kedua tangan Ciu Pek Thong. Malah beberapa saat kemudian, Ciu Pek Thong
berkata: "Lepas !" jari telunjuknya telah menyentil dengan kuat sekali.
Dan seketika itu juga golok hitam ditangan Tiat To Hoat ong telah bertempur dan terlepas dari cekalannya. Luar biasa kuatnya tenaga sentilan jari telunjuk Ciu Pek Thong, sehingga begitu dia menyentil, segera golok tersebut terpental dan telapak tangan Tiat To Hoat-ong terasa pedih sekali.
Tiat To Hoat ong kaget bukan main, dia masih sempat
melirik betapa golok hitamnya itu telah menancap diatas tanah.
Ciu Pek Thong tidak berdiam sampai disitu saja, karena Molinggo sambil sambil mengeluarkan bentakan bengis telah menerjang maju! Manusia yang mukanya seperti lutung
tersebut telah melancarkan cengkeraman dengan ilmu
gulatnya. Hampir saja Ciu Pek Thong kena dicengkeram pada bagian punggungnya.
Ciu Pek Thong telah memiringkan pundaknya, dan tanpa
menoleh ia mengibaskan tangannya kebelakang. Tangannya saling bentur dengan tangan Molinggo yang kurus kering itu dan berjari lancip-lancip.
Tidak ampun lagi, segera tubuh Molinggo terlempar keras dan melayang ditengah udara. Tetapi sebagian seorang akhli gulat yang memang benar-benar mahir, dengan sendirinya waktu tubuhnya terbanting, Molinggo dengan cepat sekali telah menggelinding dengan cara gulatnya.
Dengan begitu, ia tidak perlu sampai patah tulang pada anggota tubuhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ciu Pek Thong tertawa keras sekali, tubuhnya melayang kedekat Tiat To Hoat ong.
Tiat To Hoat ong melihat Ciu Pek Thong mendatangi,
tampa membuang waktu lagi, ia telah melompat untuk
menerjang kearah lawannya tersebut.
Ciu Pek Thong tertawa mengejek dan kemudian
menggerakkan tangan kanannya menghantam lagi kepada
Tiat To Hoat ong. Waktu itu Tiat To Hoat ong telah mengerahkan sebagian besar dari kekuatan tenaga dalamnya, maka waktu tangan mereka saling bentur, seketika itu juga tubuh Hiat To Hoat ong tergoncang terhuyung, beberapa langkah ke belakang.
Sedangkan Ciu Pek Thong merasakan tubuhnya seperti
diterjang oleh sesuatu kekuatan yang dahsyat, namun ia tidak sampai terhuyung, hanya tubuhnya tergoyang-goyang saja.
Kembali Ciu Pek Thong telah menyerang pula dengan
telapak tangannya. ,,Plakkk, plakkk!" dua kali Ciu Pek Thong berhasil
menempiling muka Tiat To Hoat ong.
Rupanya, Tiat To Hoat ong yang belum bisa menguasai
kuda2 kedua kakinya, ketika menerima tamparan tangan Ciu Pek Thong, berusaha untuk mengelakkan diri, namun
kenyataannya dia terlambat, sehingga wajahnya itu menjadi sesaran dari tempilingan Tiat To Hoat ong.
Dengan meraung mengeluarkan suara seruan yang
mengandung kemarahan, tampak Tiat To Hoat-ong dengan
kalap telah melompat melancarkan tubrukan untuk merangsek Ciu Pek Thong.
Tetapi Ciu Pek Thong dapat menghindar dengan mudah
tubrukan dari Tiat To Hoat-ong, dan sambil menghindar, kaki kanannya telah menendang punggung lawannya sehingga
tidak ampun lagi Tiat To Hoat ong terjerunuk, dan hidungnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah mencium tanah. Dari hidungnya seketika mengucur darah segar, yang membuat muka Tiat To Hoat-ongi jadi berlepotan darah dan tambah menyeramkan.
Dengan kalap, dia telah melompat untuk menerjang lagi dia telah mengulurkan kedua tanganya untuk mencengkeram
tubuh Ciu Pek Thong. Tetapi memang situa berandalan jenaka itu merupakan
seorang tokoh persilatan yang benar-benar gemar berguyon, maka setelah menghindarkan diri beberapa kali dari tubrukan Tiat To Hoat ong, tiba-tiba ia telah melompat tinggi ketengah udara.
Sambil melambung tinggi seperti itu kedua tangan Ciu Pek Thong telah menghantam dengan kuat sekali.
"Bukkk,. ..!" tubuh Tiat To Hoat ong berhasil dihantamnya kembali.
Sepeti juga sebuah bola yang menggelinding, maka
seketika itu juga tubuh Tiat To Hoat ong telah menggelundung diatas tanah.
Dan dalam keadaan demikian, pandangan mata Tiat To
Hoat ong juga telah berkunang-kunang, tampaknya Tiat To Hoat ong tidak bisa mempertahankan diri lagi, karena begitu dia bangkit untuk berdiri, justru dia telah memuntahkan darah segar.
Darah yang dimuntahkannya itu cukup banyak, dan
bergenang diatas tanah. Muka pendeta Mongolia tersebut telah pucat pias.
Molinggo yang melihat Tiat To Hoat Ong terluka berat
seperti itu, dengan nekad dia telah melancarkan gempuran dengan kedua telapak tangannya.
Kepandaian Tiat To Hoat ong sesungguhnya jauh lebih
hebat dan juga liehay melebihi Moliggo, tetapi justru Tiat To Hoat ong tidak bisa menyerang Ciu Pek Thong, maka sekarang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
apalagi Molinggo. Begitu dia menyerang, segera dia
menghantam tempat kosong, dengan cepat sekali Ciu Pek Thong dapat menghindarkan diri dari pukulan yang
dilancarkan Molinggo. Dengan penasaran Molinggo beberapa kali telah
melancarkan cengkeraman dan pukulan lagi.
Namun selalu gagal. Dan setelah lima kali menghantam dan mengulurkan
tangannya untuk mencengkeram, namun selalu mengenai
tempat kosong, akhirnya Molinggo sudah tidak bisa menguasai keseimbangan tubuhnya waktu tangan kanan Ciu Pek Thong dengan cepat telah menghantam tepat sekali perutnya,
menyusul mana, diwaktu tubuh Molinggo terbungkuk-
bungkuk, Ciu Pek Thong menghantam punggung lawannya,
maka seketika itu juga tubuh Molinggo telah terjerunuk, mukanya menghantam tanah dan dia pingsan seketika itu juga
! Tiat To Hoat-ong masih mengerang berusaha untuk.
bangun, dan di waktu itulah, segera terlihat pendeta tersebut menggerakkan tangan kanannya.
Tahu-tahu tiga cercah sinar kuning telah menyambar
kearah Ciu Pek Thong. Samberan ketiga sinar kuning tersebut bukan main
cepatnya, mengeluarkan suara mendengung yang sangat
keras sekali, menunjukkan bahwa tenaga menimpuk dari Tiat To Hoat-ong masih kuat sekali.
Segera terlibat ketiga sinar kuning itu yang menyambar tiga bagian dari anggota tubuh Ciu Pek Thong, yaitu dada, perut dan paha dari situa berandalan tersebut telah dekat sekali pada sasarannya.
Tetapi Ciu Pek Thong malah tertawa tawa, dan dengan
mudah ia telah menangkap senjata rahasia yang dilontarkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oleh Tiat To Hoat-ong, yang terdiri dari tiga buah mata uang logam yang terbuat dari emas.
Ciu Pek Triong sambil menimang - nimang uang logam
tersebut, telah berkata. "Aha, aku memperoleh uang ! Tetapi aku tidak membutuhkannya ! Nih, aku kembalikan "..!" dan selelah bertata begitu, justru Ciu Pek Thong telah
menggerakkan tangannya, maka ketiga mata uang logam
tersebut telah menyambar cepat sekali kepada Tiat To Hoat ong.
Namun menyambarnya ketiga mata uang logam emas
tersebut kuat sekali melebihi tenaga menimpuk yang dilakukan oleh Tiat To Hoat ong.
Melihat menyambarnya ketiga senjatanya yang seperti akan memakan majikan sendiri, Tiat To Hoat-ong jadi
mengeluarkan suara teriakan kaget dan berkuatir, mati-matian dengan sisa tenaga yang ada padanya ia menggelinding pergi menjauhi diri.
Ketiga mata uang logam tersebut telah menyambar tempat kosong, namun segera menancap masuk kedalam tanah, dan tidak tampak lagi.
Hebat cara menimpuk Ciu Pek Thong, dia menimpuk seperti perlahan sekali, namun hebat kesudahannya, dimana mata uang tersebut telah amblas dan lenyap kedalam tanah.
Tanpa memperdulikan Tiat To Hoat ong, Ciu Pek Thong
menghampiri Yo Him dan Phang Kui In.
Ia telah menggendong kedua orang itu, dia mengempitnya dengan kedua tangannya, kemudian dengan mengeluarkan
suara yang nyaring sekali, ia telah menjejakkan kakinya, tubuhnya telah berlari dengan cepat meninggalkan tempat itu.
Dalam waktu sekejap mata saja, ia telah lenyap dari
pandangan mata Tiat To Hoat ong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba2 dari kejauhan terdengar suara ramai2, rupanya
keributan di tempat tersebut telah didengar oleh para penjaga ditempat tersebut, yang segera berdatangan sambil berteriak-teriak: "Tangkap penjahat! Tangkap penjahat !" tapi mereka mana bisa menangkap Ciu Pek Thong.
Tiat To Hoat ong yang gusar bukan main, begitu berdiri ia telah menggerakkan tangan kanannya tahu-tahu ia telah menghantam kepala salah seorang tentara Mongolia tersebut.
"Bukkk..!" kepala tentara itu telah pecah berantakan, dan polohnya telah mengalir keluar bercampur darah, tanpa sempat mengeluarkan suara gerengan lagi, tubuhnya telah terkulai di saat itu juga. Rupanya Tiat To Hoat Ong
melampiaskan kemarahan kemendongkolan hatinya dengan
mempergunakan pukulan yang kuat seperti itu, sehingga sekali hantam kepala orang tersebut telah pecah berantakan dan terbinasa.
Dengan menggumam perlahan Tiat To Hoat-ong telah
ngeloyor pergi meninggalkan tempat tersebut, untuk
memberikan laporan kepada Kublai Khan.
==oo0dw0oo== CIU PEK THONG ternyata kelika mengetahui Yo Him dan
Pang Kui In menerima perintah Yo Ko untuk pergi menyelidiki keadaan digaris depan, segera menyatakan keinginannya pada Yo Ko, untuk pergi kegaris depan, guna melihat-lihat keadaan di sana.
Yo Ko memberikan ijinnya. Dan itulah sebabnya Ciu Pek Thong bisa tiba tepat disaat Phang Kui In dan Yo Him hampir saja celaka ditangannya Tiat To Hoat ong.
Dengan munculnya Ciu Pek Thong, maka jiwa Yo Him dan
Phang Kui In bisa diselamatkan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitulah, telah membawa Yo Him dan Phang Kui In ke
Siangyang, Ciu Pek Thong menceritakan apa yang telah terjadi dan menimpah diri dari kedua orang ini pada Yo Ko dan para orang orang gagah lainnya.
Gulungan surat yang ada disakunya Yo Him ternyata
merupakan surat-surat penting dari rencana pihak Mongolia yang merencanakan kapan dan bagaimana mereka akan
menerobos penjagaan di Siangyang.
Rupanya keempat perwira yang tengah tertidur di tangsi mereka, dan juga telah dicuri surat-surat pentingnya tersebut, merupakan perwira-perwira yang akan memimpin
penyerangan pembukaan. Dengan berhasilnya Yo Him memperoleh surat-surat
penting itu maka pihak tentara kerajaan Song berhasil menyusun kekuatan yang jauh lebih sempurna dimana bagian-bagian yang merupakan tempat-tempat yang lemah dan
menjadi inceran dari pasukan tentara Mongolia yang akan menyerbu masuk, telah ditempatkan pasukan tentara Song yang lebih banyak jumlahnya.
Begnu juga Yo Ko bersama Kwee Ceng, It Teng Taisu dan orang-orang gagah lainnya, telah mempersiapkan segala keperluan untuk kekuatan mereka, dimana pihak tentara kerajaan Song telah dikerahkan dua ratus lie dari Siangyang.
Kwee Ceng juga menganjurkan agar tentara laskar dari
penduduk pria Siangyang yang telah dilatih, hanya menjaga didalam kota Siang-yang. Mereka akan dikerahkan jika
pasukan prajurit Song kekurangan tenaga, dimana mereka merupakan tenaga cadangan belaka.
Begitulah, dengan berhasilnya Yo Him memperoleh
sebagian dari rahasia rencana pihak Mongolia tersebut, dengan demikian pihak tentara Song bisa menutupi
kelemahan-kelemahan dipihak mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah mengatur segala yang perlu, Yo Ko dan Kwee Ceng beristirahat.
Namun menjelang tengah malam, Yo Ko terbangun dari
tidurnya karena mendengar suara ribut-ribut. Dengan ringan tampak Yo Ko telah melompat dari pembaringannya, dan
melewati jendela kamar ia telah melompat keatas genting.
Bangunan dimana Yo Ko beristirahat, terdiri dari gedung bertingkat dua, dan diatas genting dari tingkat kedua itu tampak beberapa sosok bayangan yang tengah berkelebat-kelebat bertempur.
Yo Ko telah datang dengan cepat, dan segera ia melihat Kwee Ceng dan juga It Teng Taisu, tengah bertenpur dengan empat orang yang berpakaian sebagai orang Han, namun
wajah mereka lebih mirip orang Mongolia.
Dengari demikian, Yo Ko segera/ menyadari bahwa
keempat orang tersebut tentunya merupakan empat orang mata-mata dari pihak Mongolia.
Usia keempat orang itu rata-rata telah enam puluh tahun, wajah mereka juga bengis sekali, dengan kumis dan jenggot yang kasar disamping itu hidung mereka juga mancung dan bibir mereka dower. waktu itu kesmpat orang tersebut tengah berusaha menghadapi serangan Kwee Ceng dan It Teng
Taisu. dimana mereka tampaknya kelabakan dan sibuk sekali berkelit kesana-kemari.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gerakan mereka cukup gesit, tetapi menghadapi dua orang tokoh sakti yang sangat tinggi kepandaiannya seperti It Teng Taisu dan Kwee Ceng, keempat orang itu benar-benar tidak berdaya untuk balas menyerang, mereka hanya bisa berkelit kesana kemari saja.
Dengan begitu, segera terlihat, tidak lama lagi tentu keempat orang tersebut akan bisa dirubuhkan It Teng Taisu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko mengerutkan alisnya waktu melihat bertempur
keempat orang terebut, ia memperhatikan ilmu silat yang dipergunakan oleh empat orang itu. Walaupun tidak
sesempurna ilmu silat It Teng Taisu dan juga Kwee Ceng, namun kenyataannya keempat orang tersebut memiliki
kepandaian yang cukup tinggi dan bukan sembarangan.
"Siapakah mereka?" berpikir Yo Ko di dalam hati. "Ternyata pihak Mongolia memiliki cukup banyak jago-jago yang memiliki kepandaian tinggi . . . . "
Waktu itu It Teng Taisu mulai menggerakkan tangan
kanannya, menyerang dengan ilmu lt Yang Cie-nya,
gerakannya perlahan, tetapi dari jari telunjuk It Teng Taisu seperti juga mengalir suaru kekuatan yang mirip aliran listrik, yang menyambar-nyambar, membuat lawannya merasakan
sekujur tubuhnya seperti terkurung oleh selapis kekuatan yang dahsyat tanpa bisa dilihatnya, memperlambat setiap gerakan dari mereka.
Keempat orang tersebut sesungguhnya memang
merupakan jago-jago yang sangat terkenal di Mongolia, mereka memiliki kepandian yang berimbang dengan Tiat To Hoat ong. Malah menurut akhli-akhli silat di Mongolia mungkin kepandaian keempat orang ini menangi seurat dari Tiat To Hoat ong. Cuma saja disebabkan keempat orang tersebut jarang sekali menampakkan diri, dan lebih banyak hidup mengasingkan diri di sebuah tempat, yang sunyi jauh dari keramaian, dengan demikian, membuat mereka kurang
terkenal dibandingkan dengan Tiat To Hoat ong.
Terlebih lagi sekarang mereka telah turun tangan berempat sekaligus, menggabungkan kepandaian mereka untuk
menghadapi It Teng Taisu dan Kwee Ceng dengan serentak, itulah sebabnya, walaupun sangat tangguh, namun kenyataan Kwee Ceng dan It Teng Taisu tidak bisa cepat2 merubuhkan mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Keempat orang tersebut masing2 bernama Cieluna, Cieluni, Cieluka dan Cieluti, keempat orang tersebut telah diundang langsung oleh Kublai Khan. untuk membantu pasukan
Mongolia dalam rangka menyerbu kedaratan Tionggoan.
Sesungguhnya, keempat jago Mongolia tersebut hendak
menolak, namun setelah Kublai Khan membujuk mereka
dengan panjang lebar, akhirnya keempat orang tersebut menerima undangan Kublai Khan, untuk membantu pihak
Mongolia menghadapi jago-jago daratan Tiong-goan.
Karena terjadinya peristiwa Yo Him dan Phang Kui In yang berhasil mencuri surat rahasia dari rencana penyerbuan mereka, dengan begitu Khublai telah mengutus keempat
orang tersebut untuk pergi ke Siangyang, guna menyelusup dan menyelidiki kekuatan lawan.
Cieluna, Cieluka. Cieluti dan Cieluni, telah berangkat dan dengan mudah mereka telah berhasil menyelusup masuk ke kota Siangyang, melewati penjagaan kota tersebut, Mereka memang memiliki kepandaian yang tinggi, dengan mudah
mereka berkeliaran dikota Siangyang pada malam itu. Apa lagi mereka telah menyamar dengan memakai pakaian orang Han.
Namun tanpa disengaja mereka justru telah berlari-lari diatas genteng dari kamar It Teng Taisu, yang waktu itu tengah bercakap-cakap dergan Kwee Ceng, walaupun hari lelah larut malam.
Sebagai seorang yang lelah memiliki kepandaian sempurna dan pendengaran yang sangat tajam, It Teng Taisu dan Kwee Ceng segera mendengar suara langkah kaki dari keempat orang jago Mongolia itu dimana walaupun mereka berempat memiliki ginkang yang tinggi, tokh It Teng Taisu dan Kwee Ceng tetap berhasil mendengar suara langkah kaki mereka.
Dengan ringan It Teng Taisu dan Kwee Ceng melompat
keluar dari kamar mereka dan menghadang jalan larinya keempat orang Mongolia itu. Dengan begitu mereka jadi bertempur.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi setelah bertempur sekian lama, ternyata kepandaian It Teng Taisu dan Kwee Ceng memang benar-benar sangat tinggi, walaupun keempat orang itu telah memberikan
perlawanan yang mati-matian dan bersungguh-sungguh,
namun lambat laun mereka terdesak juga.
Semakin lama keempat orang itu semakin terdesak dan
akhirnya mereka memberikan tanda dengan saling berseru satu dengan yang lainnya menggunakan bahasa mereka,
dimana mereka saling memberitahukan jurus apa yang akan digunakan untuk mengepung It Teng Taisu dan Kwee Ceng.
Itulah sebanya Yo Ko mendengar suara ribut-ribut tersebut.
It Teng Taisu dan Kwee Ceng waktu melihat kedatangan Yo Ko. telah mengeluarkan suara yang girang, malah Kwee Ceng telah berkata."'Yojie, cepat bekuk keempat orang ini, mereka mata-mata Mongolia".!
Yo Ko tidak menyahuti, tetapi tubuhnya dengan gesit telah melompat ketengah gelanggang pertempuran itu, sambil
lengan bajunya yang kanan telah mengebut akan menerpah tangan Cieluna.
Gerakan yang dilakukan Yo Ko sangat cepat sekali, dan juga sinkang yang tersalurkan itu luar biasa dahsyatnya, sehingga membuat Cieluna yang menerima serangan seperti itu, terpaksa harus menangkis dengan mengerahkan sebagian besar tenaga dalamnya.
Namun tidak urung tubuh Cieluna telah terhuyung, dan
kemudian kakinya tergelincir waktu menginjak tepian genting, dan ia terjerembab, meluncur jatuh dari atas genting itu. Dan saat itu Cieluka, Ciekti dan Cieluni telah mengeluarkan suara seruan marah waktu melihat Cieluna telah tergelincir jatuh dari atas genting, ketiga orang ini mengeluarkan suaru teriakan nyaring, serentak mereka meluruk melancarkan pukulan telapak tangaanya masing-masing.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketiga jago Mongolia ini menjagoi dunia persilatan Mongolia dengan ilmu andalan mereka yang diberi nama ''Pukulan Telapak Tangan Biruang Putih", sekarang menghadapi Yo Ko, It Teng Taisu dan juga Kwee Ceng. Mereka telah
mempergunakan ilmu pukulan telapak tangan yang mereka andalkan tersebut.
Yo Ko yang begitu menerjang maju telah berhasil
merubuhkan Cieluna, telah memperlihatkan bahwa
kepandaiannya memang sangat tinggi sekali dan kini
menerima terjangan dari Cieluka dan Cieluti, dimana kedua orang Mongolia ini telah melancarkan serangan-serangan yang beruntun kepadanya, ia menghadapinya dengan tenang.
Sedangkan Cielani tengah menyerang It Teng Taisu, dan waktu itu pendeta dari Tailie tersebut telah menggerakkan tangan kanannya memunahkn serangan Cieluna dengan It
yang cienya. Segera terlihat, betapa tubuh Cirluni telah bergoyanggoyang seperti juga diterjang oleh suatu kekuatan yang tidak tampak, namun dahsyat sekali. Dengan demikian tampak
jelas, bahwa tenaga It yang-cie yang dipergunakan oleh It Teng Taisu sangat luar biasa, karena pendeta tua tersebut telah mempergunakan sembilan bagian tenaga dalamnya. Dan dengan bersuara " wutttt.....!" segera tampak tubuh Cieluni telah terpental dan seperti Cieluna tadi, seketika itu juga tubuhnya meluncur jatuh.
Cieluka dan Cieluti yang tengah bertempur dengan Yo Ko, juga bukannya menghadapi lawan yang ringan, karena dua kali mereka melancarkan serangan, namun Yo Ko berhasil berkelit. Dan setelah itu tampak Yo Ko telah mengebutkan lengan bajunya menghantam dada Cieluka.
Dengan mengeluarkan suara jeritan yang sangat nyaring, tubuh Cieluka telah terlempar ketengah udara dan kemudian jatuh terbanting keatas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berbeda dengan Cieluna dan Cieluni yang tidak terluka didalam, justru Cieluka ini telah terhantam begitu kuat oleh serangan Yo Ko, sehingga ia terluka didalam yang cukup berat.
Cieluti yang waktu itu masih ingin melancarkan serangan nekad kepada Yo Ko, telah dihantam oleh Kwee Ceng, yang menghantam dengan tangan kanannya.
Tampak telapak tangan Kwee Ceng yang berisi tenaga
lwekang sebanyak tujuh bagian bergerak secepat kilat, Cieluti yang bermaksud akan menangkis sudah tidak keburu lagi, tubuhnya segera ambruk menghantam genting, sehingga
beberapa genting pecah berantakan. dan tubuhnya meluncur turun.
Cieluna dan Cieluni telah melompat memeriksa keadaan
Cieluka dan Cieluti. Mereka melibat kedua saudara mereka tersebut terluka didalam .
"Asap mengepul...'" teriak Cieluka dengan suara yang cukup nyaring kepada Cieluna dan Cieluni, maksudnya
meminta kepada dua saudaranya yang belum terluka itu
melarikan diri. Cieluna dan Cieluni tanpa banyak bicara, telah
menggendong tubuh Cieluka dan Cieluti. Mereka memang
bermaksud akan melarikan diri.
Tetapi baru beberapa kali lompatan, diwaktu itulah Yo Ko telah melompat kearah Cieluna sambil bentaknya: "Berhenti!"
Dan Yo Ko juga bukan hanya membentak begitu saja, ia telah mengerahkan tangan kirinya, menghantam kearah punggung dari Cieluna.
Pukulan yang dilakukan oleh Yo Ko membawa sambaran
angin yang menderu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka Cieluna tidak berani memandang remeh, terpaksa ia menghentikan larinya dengan berjongkok ia telah menekuk tangan kanannya, menyodok kearah perut Yo Ko.
Cieluna bergerak cukup gesit, selain dia berkelit dari pukulan Yo Ko dengan sodokan siku tangannya, membalas nyerang kepada Yo Ko.
Yo Ko mendengus perlahan, tangan kirinja yang mengenai tempat kosong itu diputar, dia tidak menarik pulang, hanya diturunkan, . dan menghantam lagi dengan tepat pada
punggung Cieluka yang berada dalam gendongan Celuna.
"Dukkk?" pukulan itu hinggap keras sekali, Cieluka telah mengeluarkan suara jeritan. Dan pukulan tersebut juga membuat tubuh Cieluna jadi terhuyung mundur beberapa
langkah. Dengan begitu, hampir saja dia bersama. Cieluka rubuh terbanting.
Yo Ko telah tertawa dingin, dia berkata: "Apa maksud
kalian menyelusup kemari" Cepat serahkan diri!"
Cieluka telah mengatur jalan pernapasannya, ia
mengerahkan seluruh tenaganya, dan melirik kesekitar tempat itu. Ia melihatnya betapa ditempat tersebut telah berkumpul banyak sckali jaro-jago persilatan.
Ciu Pek Thong sendiri yang terbangun, dari tidurnya waktu mendengar suara ribut-ribut telah keluar dan melompat keatas genting. Waktu itu kebetulan Cieluni tengah berlari ingin meninggalkan tempat tersebut dergan membawa Cieluti.
Disaat itulah Ciu Pek Thong sambil tertawa jenaka telah berkata dengan suara yang dingin: "Hemm, hemmm, mau kemana kau?" Sambil berkata begitu, tangan kanan Ciu Pek Thong cepat sekali terulur akan mencengkeram punggung Cieluni.
Cieluni mana mau membiarkan punggungnya kena
dicengkeram seperti itu. Cepat-cepat ia .melompat kesamping kiri lalu melompat lagi ke wuwungan gentirg yang lainnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Ciu Pek Thong telah melompat mengejarnya, dan
dalam waktu yang singkat ia telah berhasil berada didekat Cieluni. Dengan cepat ia mempergunakan tangan kanannya menghantam lagi.
Pukulan yang dipergunakan oleh Ciu Pek Thong bernama
"Lutung Menggaruk pinggul"', dan diwaktu itulah ia telah menghantam kedekat pinggang Cieluni.
Hantaman yang dilancarkan oleh Ciu Pek Thong itu memiliki tenaga lwekang yang sangat kuat sekali, dan menyambar dengan dahsyat, sehingga membuat Cieluni jadi tidak bisa mengelakkan lagi menghantam tepat sekali pada pinggulnya, membuat dia mengeluarkan suara pekikan yang nyaring,
bersama-sama dengan Cieluni, ia telah meluncur jatuh
kebawah, terbanting diatas tanah.
Belum sempat dia merangkak untuk bangun kembali ia
diserang lagi oleh Ciu Pek Thong yang tiba didekatnya dengan cepat sekali, malah Ciu Pek Thong sambil menyerang, kaki kanannya juga menendang. Cieluni mau mengelakkan diri, tetapi terlambat, jalan darah Go sie hiat-nya telah kena ditotok tepat sekali, tubuhnya segera terjungkel rubuh .
Cieluti yang berada dalam gendongannya juga telah
terlepas dan terbanting. Diwaktu itulah tampak Cieluni berusaha untuk
menggerakkan kedua tangan dan kakinya, namun dia
merasakan kedua tangan dan kakinya kaku tidak bisa
digerakan, sehingga ia jadi mengeluh berputus asa.
Sedangkan Cieluti yang menggelinding jatuh dari
gendongan Cieluni, berusaha merangkak bangun ia telah terluka di dalam sebagian tenaga dalamnya telah punah.
Tetapi diwaktu itu, sebelum Cieluti sempat untuk berdiri, Ciu Pek Thong sambil mengelurkan suara tertawa yang nyaring, telah menotok lagi tepat mengenai pada jalan darah Sunglie
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hiat-nya, maka tidak ampun lagi tubuh Cieluti telah terkulai rubuh tidak bisa bergerak pula.
Cui Pek Thong tertawa bergelak-gelak dengan suara yang sangat nyaring sekali.
Dalam keadaan seperti itu segera terlihat Yo Ko telah tiba di bawah juga telah berhasil merubuhkan Cieluna yang juga ditotoknya.
Seketika itu datang belasan tentara kerajaan Sung, yang menjaga tempat tersebut dan segera membawa keempat
orang mata-mata Mongolia itu untuk dipenjarakan guna nanti diperiksa dikorek keterangan dari mulut mereka.
Para orang gagah yang berpihak pada kerajaan Song
tersebut dibawah pimpinan Yo Ko, segera mengadakan
perundingan. Mereka membicarakan hal yang penting, dalam rfangka menghadapi serbuan dari tentara Mongolia, yang mereka duga tentu tidak akan lama lagi terjadi. Ancaman serbuan dari tentara Mongolia itu memang sangat berbahaya, karena waktu itu kerajaan Song tengah dalam keadaan lemah.
Kaisar mereka gemar berfoya-foya dan berpelesiran, karena itu negri tidak dapat diaturnya dengan baik. Disamping itu, Yo Ko juga memiliki kekuatan tentara yang tidak begitu besar, hanya disebabkan memperoleh bantuan para orang orang
gagah yang umumnya mencintai negeri dan memiliki
kepandaian sangat tinggi, maka Yo Ko masih memiliki harapan akan dapat menghadapi ancaman serbuan dari tentara
Mongolia. Sedangkan Kublai Khan telah berhasil menghimpun
kekuatan yang luar biasa besarnya, karena selama enam belas tahun Kublai Khan memang telah berusaha memupuk
kekuatan. untuk kembali menyerang dan menaklukan
Tionggoan. Ketidak seimbang kekuatan tersebutlah yang membuat
para orang-orang gagah yang mencintai negri tersebut,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dibawah pimpinaa Yo Ko, harus mencari jalan yang sebaik-baiknya, kelak jika sampai tentara Mongolia tersebut
menyerbu ke daerah Tionggoan, mereka bisa menghadapinya sebaik mungkin.
==oo0dw0oo== RUPANYA saat-saat yang dikuatirkan oleh Yo Ko dan para orang-orang gagah lainnya yang mencintai negeri itu, telah tiba juga, karena pasukan tentara Mongolia dibawah pimpinan Kublai Khan telah menyerbu dengan kekuatan yang
berlimpah-limpah. Selama tiga bulan lamanya, tentara Song yang dintu oleh para orang-orang gagah tersebut mengadakan perlawanan, namun akhirnya mereka tidak berhsil melindungi kota
Siangyang tersebut yang mulai bobol oleh terobosan pasukan lawan.
Dua pintu kota Gu-moy dan Cie Khu telah berhasil direbut oleh tentara Mongolia. Dan hanya enam pintu Siangyang yng masih diduduki oleh tentara Song.
Kublai Khan yang memimpin penyerbuan tersebut telah
mengadakan penyerbuan yang benar-benar hebat, pasukan Mongolia bagaikan gelombang laut yang sudah tidak
terbendung lagi, telah menyerbu terus-menerus siang dan malam, berusaha merebut Siangyang.
Begitu juga, terpisah beberapa lie dari Siangyang, Kublai Khan telah mendirikan sebuah perbentengan darurat. Tanpa mengurangi kekuatan tentaranya yang melakuKan penyerbuan itu, Kublai Khan telah mempersiapkan perbentengan itu selama dua bulan, dan begitu perbentengan darurat tersebut selesai, seluruh inti kekuatan dari pasukan tentara Mongolia ditempatkan disitu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Penyerbuan dari pasukan tentara Mongolia tersebut dibagi tiga jurusan. Yaitu sayap kanan dipimpin oleh beberapa orang keponakan Kublai Khan, sedangkan sayap kiri telah dipimpin oleh beberapa orang jenderalnya, dan barisan tengah, yang merupakan barisan inti dan pendobrak, dipimpin sendiri oleh Kublai Khan, dimana ia juga didampingi oleh jago jagonya selain para panglimanya Tiat To Hoat ong selalu mendampingi Khan-nya tersebut. Disamping Tiat To Hoat ong masih
terdapat belasan orang jago-jago yang memiliki kepandaian tinggi sekali.
Peperangan yang terjadi dan tergah bergolak di Siangyang tersebut, merupakan peperargan yang kalut sekali, karena., tentara kera jaan Song berulang kali telah berhasil dipukul mundur dan pecah berantakan pertahanannya.
Sedangkan pasukan tertara Mongolia yang melakukan
penyerbuan dengan besar-besaran, dan bagaikan gelombang laut yang tidak terbendung itu, siang dan malam menggempur terus kota Siangyang, dengan tidak memperdulikan korban jiwa yang berjatuhan sangat banyak sekali.
Rupanya memang Kublai Khan telah bertekad, bahwa
penyerbuan kali ini harus berhasil. Karena dia telah
mempersiapkan segalanya selama enam belas tahun, ia telah mengaturnya dengan seksama dan teliti sekali. Maka dari itu, bagaikan tidak ada habis-habisnya tentara Mongolia tersebut bagaikan semut terus maju membanjiri Siangyang. Jatuh atau tidaknya Siangyang, memang terletak dari kekuatan yang dihimpunnya. Karena kegagalan Mangu waktu melakukan
penyerbuan ke Siangyang tersebut, merupakan pelajaran pahit buat Kublai Khan. Dan selama enam belas tahun ia
mempelajari sebab musabab dari kegagalan tersebut.
Itulah sebabnya Kublai Khan telah berhasil meneliti dengan sebaik-baiknya cara yang paling ampuh unruk dapat merebut Siang-yang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi disebabkan tentara kerajaan Song tersebut yang bertahan di Siangyang dibantu oleh para orang gagah yang memiliki kepandaian umumnya tinggi disamping itu juga mereka umumnya memiliki kecerdasan dan kepandaian
mengatur posisi dan kedudukan mereka. membuat Kublai
Khan tidak bisa begitu mudah saja merebut Siang-yang.
Jika saja tentara Song tersebut tidak memperoleh
dukungan dan bantuan dari para orang-orang gagah pencinta negeri tersebut, jelas mungkin hanya dalam satu atau dua bulan saja Siangyang akan jatuh ketangan Mongolia.
Namun Kublai Khan tidak turun semangatnya waktu melihat betapa tentaranya diwaktu tiga bulan lebih masih belum bisa menundukkan pihak lawan. Walaupun mereka telah
mengadakan penyerbuan besar-besaran, tokh kenyataan
Siangyang belum berhasil dijatuhkan mereka.
Jatuh atau tidaknya kerajaan Song oleh serbuan- serbuan tentara Mongolia itu memang tergantung dari jatuh atau tidaknya kota Siangyang tersebut.
Jika Siangyang berhasil direbut oleh Kublai Khan, niscaya kerajaan Song akan porak-poranda direbut oleh Kublai Khan.
Tetapi ketika telah lewat sebulan lagi; waktu memauki bulan kelima, telah tiga buah pintu kota Siangyang yang terjatuh ditangan pasukan Kublai Khan, yaitu pintu sebelah timur, tenggara dan barat.
Dengan berhasilnya Kublai Khan merebut lima pintu kota.
posisi dari tentara kerajaan Song telah terpojokkan dan dengan demikian, pertahanan mereka semakin melemah
juga.dan diwaktu itulah Kublai Khan telah memperhebat terjangan dan serbuannya.
Yo Ko dan para orang-orang gagah yang membantu tentara kerajaan Song tersebut, mulai melihat bahwa mereka tidak mungkin bisa bertahan lebih lama lagi. Paling tidak hanya satu bulan lagi. Siangyang akan terjatuh ketangan musuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hal itu disebabkan kerena tentara kerajaan Song semakin berkurang jumlahnya, jika semula meliputi 100.000 tentara, kini hanya tertinggal tidak lebih dari 20.000 prajurit saja.
Dan juga para laskar, yaitu tentara cadangan yang terdiri dari penduduk pria Siangyang tersebut, telah banyak yang berjatuhan sebagai korban. Terlebih lagi pasukan tentara laskar dan tentara kerajaan Song tersebut telah menurun sekali semangat tempurnya sebab melihat telah banyak kawan-kawan mereka yang berguguran di tangan musuh.
Untuk membangkitkan semangat bertempur dari para
tentara yang telah kehilangan semangat juang itu, Yo Ko dan para orang-orang gagah lainnya telah turun ke medan laga dan memimpin langsung tentara Song itu.
Tetapi sejak kematian jenderal Kiang Cu Gie dimana
jenderal tersebut telah terpanah musuh waktu memimpin pertempuran di pintu barat, maka tentara kerajaan Song sudah kacau balau. Terlebih lagi, walaupun Kwee Ceng, Yo Ko dan orang-orang gagah lainnya yang mencinta negeri tersebut memiliki kepandaian sangat tinggi dan kecerdikan dalam mengatur posisi kedudukan mereka, tokh mereka bukan
termasuk orang peperangan, dengan demikian, dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
demikian mereka telah diliputi kepanikan waktu melihat pertahanannya mulai berantakan.
Dengan demikian, Yo Ko dan It Teng Taisu bersarra
dengan para orang2 gagah lain-nya, sering mengadakan
perundingan siang dan malam, untuk mengadakan
perembukan mengatasi persoalan tersebut.
Mengingat akan jumlah kekuatan mereka yang semakin
menyusut, akhirnya mereka membentuk barisan berani-mati.
dimana mereka telah menyusunnya terdiri dari sisa para tentara kerajaan Song yang ada dan juga para orang2 gagah yang memiliki kepandaian cukup tinggi.
Tetapi pasukan berani mati tersebut hanya berhasil
membobolkan penyerbuan tentara Kublai Khan sebanyak dua kali tetapi korban yang jatuh pada pihak pasukan berani mati tersebut juga banyak sekali jumlahnya.
Dergan begitu, akhirnya waktu selama lima hari siang dan malam Kublai Khan mengerahkan seluruh kekuatan
pasukannya melancarkan serangan yang paling hebat,
Siangyang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Banyak tentara Mongolia yang telah berhasil menyerbu masuk kedalam
Siangyang. menyebar api, membakar apa saja, gedung dan bangunan yang termakan api menimbulkan kepanikan bagi para laskar dan wanita2 dikota tersebut.
Akhirnya Siangyang berhasil direbut oleh Kublai Khan.
Didalam sejarah memang tercatat, enam belas tahun sejak kegagalan Mangu merebut Siangyang, maka Kublai Khan
berhasil munguasai Siangyang dan kemudian merebut dan menundukan kerajaan Song tersebut.
Sedangkan para orang-orang gagah yang tidak berhasil
untuk bantu melindungi Siangyang akhirnya telah terpencar dalam kekacauan yang terjadi di medan peperangan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kekalutan yang terjadi karena terjatuhnya Siangyang
ketangan Kublai Khan, telah membuat orang-orang gagah itu tercerai berai dan kemudian mereka baru bisa bertemu setelah peperangan usai.
Yo Ko, Siauw Liong Lie, Yo Him, Ciu Pek Thong, dan It Teng Tiatsu, berada dalam satu rombongan. Sedangkan Kwee Ceng, Oey Yong, Phang Kui In, dan beberapa tokoh persilatan lainnya, tergabung dalam satu rombongan pula . Dan begitu juga masih terdapat banyak para pendekar rimba persilatan lainnya yang tergabung dalam rombongan lainnya.
Sedangkan sisa dari tentara kerajaan Song, telah bercerai-berai dan mereka tidak mengetahui harus kemana. Terlebih lagi empat bulan kemudian, kerajaan Song telah runtuh dan seluruh daratan Tionggoan telah terjatuh kedalam tangan Kublai Khan, yang berkuasa penuh didaratan Tionggoan. dan juga diwaktu itulah Kublai Khan telah mengatur
pemerintahannya dengan tangan besi selama tiga bulan, barulah negeri menjadi aman kembali.
==oo0dw0oo== SETELAH lewat satu tahun, Yo Ko dan beberapa orang-
orang gagah lainnya, berhasil bertemu satu dengan yang lainnya. Tetapi mereka sangat berduka dengan jatuhnya Siangyang dan berkuasanya Kublai Khau, bangsa asing di tanah air mereka.
Setelah berunding, mereka memutuskan untuk berkumpul
di Tho Hoa To, untuk memberitahukan juga perkembangan yang terjadi pada tocu Tho Hoa To tersebut.
Yo Ko disamping itu juga mendidik Yo Him dengan segala ilmu yang ada padanya; begitu pula Siauw Liong Lie dan tokoh-tokoh persilatan lainnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ciu Pek Thong memang dasar berandalan dan nakal, ia
selalu bermain dengan Yo Him. Tetapi Yo Him memperoleh suatu keuntungan juga dari pergaulannya yang akrab dengan Ciu Pek Thong, karena diwaktu itu justru Ciu Pek Thong telah mewarisi seluruh kepandaian yang dimilikinya kepada Yo Him.
Ciu Pek Thong walaupun berandalan dan juga jenaka, ia merupakan seorang yang berpikiran panjang. Ia telah berpikir usianya mulai lanjut dan mungkin dalam beberapa tahun mendatang ia akan masuk lobang kubur. Itulah sebabnya, karena ia tidak memiliki seorang muridpun juga ia telah mewarisi seluruh kepandaiapnya kepada Yo Him.
Dengan menerima warisan dari berbagai tokoh sakti yang menurunkan, berbagai ilmu yang hebat2; dengan demikian Yo Him benar-benar telah tertempa menjadi seorang yang
memiliki kepandaian sangat tinggi sekali. Bahkan akhir2 ini Yo Him merupakan seorang jago muda yang memiliki kepandaian jarang ada tandingannya.
Yo Him juga telah diberikan nasihat nasehat oleh para orang-orang gagah tersebut, agar ia mempergunakan
kepandaiannya itu untuk kebaikan, dimana harus membela pihak yang lemah dan benar dari tindasan sikuat namun jahat.
Oey Yok Su. tocu dari Tho Hoa To tersebut, yang memang memiliki perangai aneh sekali, telah merasa sayang pada Yo Him. Dia menyukai pemuda tersebut. Memang Oey Tocu
tersebut memiliki seorang putri, yaitu Oey Yong. yang telah diwarisi seluruh kepandaiannya, namun Oey Yong tetap
seorang wanita. Sekarang . dihari tuanya. ia tidak memiliki orang yang cocok untuk mewarisi seluruh kepandaiannya.
Memang dulu Oey Yong Su pernah menerima beberapa
orang murid, seperti Bwee Tiauw Hong, Ko Seng Hong dan lain lainnya, tetapi akibat perbuatan Bwee Tiauw Hong yang telah mencuri kitab Kin Im Cin Keng membuat Oey Yok Su mengumbar kemarahannya dengan menghajar patah kaki dari seluruh muridnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka sejak saat itu, hanya Oey Yong dan cucu-cucunya, yaitu Kwee Hu dan Kwee Siang, yang telah menerima
sebagian dari ilmunya. Tetapi mereka umumnya tidak
menerima seluruh kepandaiannya.
Disebabkan itu pula, akhirnya Oey Yok Su telah
memutuskan, untuk mewariskan seluruh kepandaiannya
kepada Yo Him. Maksud hatinya itu telah disampaikan kepada Yo Ko dan orang2 gagah yang, berada di pulau Tho Hoa To tersebut.
Semuanya menyambut hasrat dari tokoh persilatan yang
memiliki kepandaian luar biasa itu dengan hati yang girang sekali.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Begitulah, upacara pengangkatan guru dan murid telah
dipersiapkan. Dengan bersembahyang, Oey Yok Su telah
diangkat menjadi guru oleh Yo Him, dan sejak saat itulah Yo Him menerima didikan langsung dari Oey Yok Su, dimana seluruh kepandaian Oey Yok Su telah diturunkan kepada pemuda tersebut.
Karena Yo Him telah memiliki kepandaian yang tinggi dari berbagai aliran, maka ia tidak memperoleh kesulitan waktu menerima pelajaran ilmu silat dari Oey Yok Su. Tetapi walau pun demikian, masih memakan waktu dua tahun.
Selama itu, telah banyak para orang2 gagah yang pamitan kepada Oey Tosu. mereka ingin kembali ketempat mereka masing2.
Yo Ko dan Siauw Liong Lie juga telah kembali ketempat pengasingan mereka, dengan hanya, didampingi Siauw Goat Lan, putri angkat Siauw Liong Lie dan Yo Ko.
Kwee Ceng dan Oey Yong telah berdiam sebulan lagi
lamanya dipalau Tho Hoa To dan akhirnya mereka pun
kembali ketempat kediaman mereka, meninggalkan pulau
tersebut. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him akhirnya hanya ditemani oleh Ciu Pek Thong
selama ia menuntut ilmu pada Oey Yok Su.
Dengan adanya Ciu Pek Thong, hati Oey Yok Su agak
terhibur juga. Karena dalam melewati hari tua-nya itu. ia sempat bergembira bermain catur dengan Loo Boan Tong.
Terlebih lagi waktu Loo Boan Tong, situa jenaka tersebut, yang mulai lenyap keberandalannya disaat hari-hari tuanya tersebut, menyatakan bahwa ia ingin melewati hari tuanya dengan tenang mendampingi Oey Yok Su dipulau Tho Hoa To tersebut.
Oey Yok Su segera meluluskan permintaan Ciu Pek Thong, yang meminta diijinkan untuk selanjutnya berdiam di pulau tersebut.
,,Loo Boan Tong, ternyata sikap jenakamu masih belum
juga lenyap...!" kata Oey Yok Su sambil tertawa."Engkau tentu tidak akan betah berdiam ditempat sunyi seperti ini. Kukira ada baiknya engkau memikirkannya dua kali. Untuk aku, memang dengan sepasang tangan terbuka mengijinkan
engkau untuk menetap di pulau Tho Hoa To ini, tetapi engkau sendiri, apakah engkau akan sanggup selanjutnya melewati hari tuamu di pulau yang sepi ini?"
Ciu Pek Thong tertawa. "Oey Losu, untuk persoalan ini, kukira sebelum aku
meminta ijin darimu, aku telah memikirkannya masak-masak, dan juga memang aku pun telah berkeputusan tetap, untuk melewati hari-hari tuaku dalam mendampingimu setiap hari bermain catur sambil minum arak. Bukankah hal itu
merupakan kejadian yang menggembirakan sekali?"
Oey Yok Su tersenyum lebar, ia mengangguk.
"Baiklah, sukur jika memang engkau bermasud hendak
menemani aku melewati hari-hari tua ditempat sunyi ini. Coba jika dulu engkau mengatakan untuk menetap di pulau Tho
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hoa To ini, tentu engkau akan kukurung lagi di dalam goa dekat kuburan isteriku"."
Kedua tokoh persilatan yng masing-masing memang telah lanjut sekali
Memang dengan adanya Ciu Pek Thong ditempat tersebut
Oey Yok Su, Si tua yang sesat dan memiliki perangai yang aneh sekali tidak perlu merasa kesunyian lagi"
==oo0dw0oo== TELAH dua tahun Yo Him menuntut ilmu pada Oey Yok Su, dan akhirnya seluruh kepandaian Oey Yok Su telah berhasil diwarisinya dengan baik. Sebagai seorang pemuda yang
menerima pelajaran ilmu silat dari berbagai aliran, dan juga dari tokoh2 persilatan yang tangguh disamping itu sebagai putra dari Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Siauw Liong Lie yang memiliki kepandaian luar biasa tingginya, Yo Him memang merupakan seorang pemuda yang beruntung sekali, dimana ia kini telah menjadi seorang pendekar muda yang mungkin tidak ada duanya.
Yo Him juga rajin sekali melatih diri. dan dia telah berhasil merampungkan seluruh pelajaran yang diberikan oleh Oey Yok Su. Setelah lewat satu bulan lagi, Oey Yok Su memerintahkan Yo Him untuk mengembara, meninggalkan Tho Hoa To..
''Engkau masih muda usia," kata Oey Yok Su waktu Yo Him menyatakan keberatan guna melaksanakan perintah gurunya tersebut. "Dan engkau masih memiliki masa depan yang
panjang... disamping itu, engkau juga perlu sekali untuk mencari pengalaman, memperdalam kepandaianmu"..
Kepandaian-kepandaian yang engkau telah terima, semua itu merupakan ilmu nomor wahid, tetapi tanpa pengalaman dan latihan-latihan jangan harap engkau bisa memperoleh
kesempurnaan?".!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akhirnya Yo Him tidak bisa menolak juga perintah dari gurunya tersebut.
Waktu tiga hari kemudian ia akan berangkat meninggalkan Tho Hoa To, Yo Him telah berpelukan dan bertangisan dengan Ciu Pek Thong.
Begitu juga Ciu Pek Thong, situa berandalan yang mulai alim tersebut, ia telah berkata dalam sesenggukannya:
"Adikku".engkau harus baik-baik membawa diri... dan jika memang engkau memiliki kesempatan dan waktu luang,
sering-sering engkau menengoki Toako dan suhumu?""
Yo Him mengangguk. "Adikku berjanji. Toako...!" kata Yo Him kemudian.
Begitulah, dengan diantar oleh Ciu Pek Thong dan Oey Yok Su, maka Yo Him telah mempergunakan sebuah perahu untuk belayar mengarungi lautan. Pulau Tho Hoa To akhirnya telah semakin jauh ditinggalkannya dan akhirnya lenyap dari pandangan matanya.
Yo Him telah mengembara keberbagai kota di daratan
Tionggoan. Diapun mengunjungi tempat-tempat yang indah, dimana ia telah pesiar sambil mengunjungi ahli2 silat ternama, untuk menghunjuk hormatnya.
Tetapi yang membuat Yo Him tidak puas hatinya, dia
melihat betapa banyak sekali rakyat jelata yang hidup dalam kemelaratan. Itulah akibat yang ditinggalkan oleh peperangan, dengan demikian membuat Yo Him jadi tidak puas
menyaksikan semua itu, dan dia berusaha untuk mencari kekayaan dari para hartawan jahat untuk dibagikan kepada rakyat jelata yang hidup dalam kemiskinan tersebut.
Dengan perbuatannya itu, telah membuat nama Yo Him
semakin terkenal, dimana Sin Tiauw Thian Lam sangat ditakuti oleh para hartawannya, tetapi sangat dimuliakan dan
disanjung oleh rakyat jelata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan ada satu lagi yang membuat Yo Him tidak puas. Sejak Kublai Khan menguasai daerah Tionggoan, yang terkenal sebagai kerajaan Boan-ciu, maka seluruh rakyat didaratan Tionggoan telah diwajibkan mengepang rambutnya, yang
dikuntir panjang. Memang pertama kali peraturan tersebut dikeluarkan
banyak rakyat Tionggoan yang menentangnya, karena mereka tidak mau mengikuti cara menghias rambut mereka dengan cara orang2 Boan-ciu. Namun Kublai Khan mengeluarkan
peraturannya tersebut dengan tangan besi, dimana jika terdapat orang yang tidak mematuhinya, segera ditangkap dan dihukum pancung kepala, dengan demikian, akhirnya semua orang-orang yang semula menentang peraturan
tersebut, terpaksa mereka menuruti dan mematuhinya.
Begitulah, sejak itu kebiasaan mengkuncir rambut, yang dikepang panjang, dijalin seperti taucang, telah menjadi kewajiban untuk setiap pria didaratan Tionggoan.
Tetapi Yo Him sendiri tidak mau mengkepang rambutnya ia telah memakai pengikat kepala, dimana rambutnya tetap dikonde. Di samping itu, Yo Him juga telah melakukan banyak sekali perbuatan2 mulia dan diatas keadilan; sehingga nama Sin Tiauw Thian Lam Yo Him semakin terkenal saja. Terlebih lagi memang kepandaian Yo Him yang luar biasa tingginya, dan selama itu belum juga pernah menemui tandingnya.
Sampai disini selesailah kisah "Sin Tiauw Thian Lam", dan untuk selanjutnya para pembaca dapat mengikuti lanjutan cerita ini dalam kisah "BIRUANG SALJU".
TAMAT SEBAGAI kelanjutan dari kisah Sin Tiauw Thian Lam yang telah tamat, maka ikutilah cerita "Biruang Salju", dimana akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diceritakan berbagai peristiwa pengalaman Yo Him, dan jago2
rimba persilatan dijamannya tahun2 pertama berkuasanya kerajaan Boanciu, yang menjajah daratan Tionggoan,
Disamping akan muncul banyak sekali tokoh2 persilatan yang memiliki ilmu mujijat, juga didalam kisah ini akan ditemui bermacam-macam peristiwa aneh, jenaka dan percintaan yang halus.
TAMAT Kitab Pusaka 16 Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung Iblis Dan Bidadari 2
^