Pencarian

Rajawali Sakti Langit Selatan 18

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 18


Hal itu bukan mengejutkan Yo Ko saja bahkan Siauw Liong Lie dan Yo Him juga jadi terkejut. Mereka mengetahui bahwa Yo Ko merupakan tokoh sakti yang sulit dicari tandingannya lagi dimana-mana. Tetapi orang Monggolia itu, yang mengaku bernama Ciu Tie Tamtai, dengan hanya mengebut perlahan saja telah bisa menggugurkan kuda-kuda kaki Yo Ko, sudah merupakan kejadian yang langka dan jarang terjadi.
Yo Ko sendiri telah berobah mukanya, dia berkata dengan dingin : "Hebat ! Rupanya engkau memang memiliki sedikit kepandaian, sehingga berani membrutal didaratan Tionggoan
....!" dan setelah berkata begitu, tampak Yo Ko telah menggerakkan lengan tunggalnya, dia mengebut sama seperti halnya orang itu, dimana Ciu Tie Tamtai merasakan
gelombang angin mendorong dia sangat kuat.
Tetapi orang Monggol ini telah tertawa bergelak gelak, dia merangkapkan kedua tangannya, dan tubuhnya tidak
bergeming sedikitpun juga, dia malah menerima serangan Yo Ko dengan kekerasan.
Tubuh Yo Ko kembali tergoncang, walau pun tidak sampai mundur seperti tadi.
Hal itu lelah membuktikan bahwa ketuatan lwekang orang Mongolia itu tidak berada dibawah Yo Ko, kemungkinan
berada diatasnya. Siauw Liong Lie cepat2, bersiap sedia untuk membantu
suaminya jika Yo Ko terdesak oleh Ciu Tie Tamtai.
Tetapi Yo Ko setelah tubuhnya terguncang, mengeluarkan suara tertawa . tahu2 tubuhnya bergerak cepat sekali, dia telah melompat sambil mengayunkan tangan kirinya itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melancarkan serangan dengan jurus "Naga keluar dari liang,"
untuk menghajar bahu Ciu Tie Tamtai.
Tetapi Ciu Tie Tamtai tidak bergeser sedikitpun. dari tempat berdirinya.
Melihat datangnya serangan Yo Ko, justru dia berdiri tegak, dan dia menyambuti serangan itu dengan mengangkat tangan kirinya menangkis dengan kekerasan.
"Bukkk....!" kali ini bukan Yo Ko yang terhuyung, tetapi justru Ciu Tie Tamtai yang telah tergoncang dari tempat berdirinya dan mundur tiga langkah. Belum dia sempat untuk berdiri tetap, Yo Ko telah menerjang lagi dengan dua jurus serangan yaitu "Naga merebut mutiara", dibarengi dengan jurus "Naga Mengibas ekor" Tangan kirinya menyambar akan mencengkeram dada lawan, sedangkan tangan kanannya
yang buntung, hanya mempergunakan lengan bajunya saja untuk mengebut keatas kepada Ciu Tie Tamtai.
Kebutan lengan baju tangan kanan Yo Ko yang kosong itu bukan gerakan yang sembarangan karena pada kain lengan baju itu telah diselubungi oleh kekuatan lwekang yang hebat sekali, sehingga lengan baju itu telah berubah keras seperti baja.
Maka jika lengan baju kanan Yo Ko berhasil mengenai
kepala Ciu Tie Tamtai jangan harap dia bisa selamat, batu saja akan hancur bila terserang lengan baju kanan dari Yo Ko.
Ciu Tie Tamtai juga tampaknya terkejut menyaksikan
serangan Yo Ko itu. Tadi ia menduga Yo Ko tentu berada disebelah bawah
kepandaiannya. Dia merupakan guru dari Kim Lun Hoat ong dan Tiat To Hoat ong. yang semula sudah tidak mau
mencampuri urusan duniawi lagi, dimana dia hidup menyendiri disebuah daerah yang sepi sekali ditanah Mongolia dan disebut sebagai "Manusia Sakti Tanpa Ujud", karena
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepandaiannya yang telah mencapai tarap yang sangat tinggi sekali.
Bisa dibayangkan, jika Kim Lun Hoat ong (yang telah binasa didalam Sin Tiauw Hiap Lu) dan Tiat To Hoat ong sudah begitu tinggi dan sulit untuk dihadapi, apalagi guru dari kedua pendeta itu.
Manusia sakti tanpa Ujud Ciu Tie Tamtai itu memang
memiliki adat yang aneh, Kedua muridnya itu menjadi
pendeta, tetapi dia sendiri tidak terikat oleh segala sesuatu apapun juga, dimana yang dia senangi pasti akan
dikeluarkannya. Tetapi karena dia memang sudah tidak pernah muncul
didalam pergaulan masyarakat ramai, dengan sedirinya
namanya akhirnya dilupakan orang.
Hanya selelah Kim Lun Hoat-ong binasa dan Tiat To Hoat ong telah mengirim berita itu kepada. Kublai Khan, Khan yang baru ini telah mengutus orang mengundang Manusia sakti Tanpa Ujud ini untuk datang menghadap ke istana, dan
memberitahukan kematian Kim Lun Hoat Ong sambil
memberikan kata-kata yang 'membakar' yang membuat
Manusia Sakti Tanpa Ujud Ciu Tie Tamtai diliputi kemarahan dan meminta kepada Khan yang agung itu agar memberikan perintah kepadanya untuk mengacak-acak daratan Tionggoan.
Kublai Kban memang jauh lebih cerdik dari Mangu (kaisar Mongolia yang mati tertimpuk batu oleh Yo Ko), dan dia telah memberi printah dan kekuasaan kepada Ciu Tie Tamtai,
dimana Ciu Tie Tamtai diberikan kekuasaan untuk mengatur seluruh orang orang Mongolia yang berada didaratan
Tionggoan yang berhasil menyusup, agar dihimpun dan
dipimpinnya. Dengan kekuasaan besar tiada taranya itu Ciu Tie Tamtai jadi terbangun semangatnya dia jadi ingin melihatnya berapa banyak jago2 yang ada didaratan Tionggoan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berangkatlah dia kedaratan Tionggoan, dan bertemu
dengan Tiat To Hoat ong, yang kebetulan waktu itu tengah melarikan diri dari Hoa san.
Mendengar keterangan dari Tiat To Hoat ong, yang juga menambah nambahkan bumbu pada ceritanya, telah membuat sang guru semakin bergelora semangatnya untuk bertemu dengan jago jago daratan Tionggoan.
Kebetulan hari ini justru dia melihat Turkichi salah seorang anak buahnya tengah disiksa oleh Yo Ko dan dia sudah bisa menerkanya orang yang lengan tangan kanannya buntung itu tentunya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko yang sangat terkenal itu.
Sekarang dia telah merasakan hebatnya tenaga dalam Yo Ko, diam2 dia jadi terkejut, tetapi dia tidak mau.
memperlihatkan suara tertawa dingin, katanya tawar: "Bagus!
Bagus! Rupanya engkau memang memiliki kepandaian yang lumayan dan layak menjadi lawanku...!" dan setelah berkata begitu, dengan cepat Ciu Tie Tamtai mengeluarkan suara erangan perlahan, dan kemudian dia mengeluarkan tangan kananrya, dari mana telah meluncur angin serangan yang kuat sekali, dibarengi dengan itu tangan kirinya juga telah bergerak akan mencengkeram batok kepala Yo Ko.
Dua serangan yang berlainan arah itu tetapi datangnya serentak cukup mengejutkan Yo Ko.
Dengan gesit Yo Ko mengelakkan diri dari terjangan itu, dengan gerakan "Naga mengibas Ekor," tampak tangan kirinya telah menyampok kearah kepala Ciu Tie Tamtai lagi.
Terpaksa Ciu Tie Tamtii melompat mundur untuk
mengelakkan diri dan batalkan kedua serangannya.
Ciu Tie Tamtai jadi semakin penasaran, dia mengeluarkan suara erangan lagi, dan melancarkan serangan yang lebih kuat dari tadi, bahkan dengan gerakan seperti jurus didaratan Tionggoan yang biasanya dinamakan: "Memandang Rembulan Dari Loteng" dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pandangan mata, tampak Ciu Tie Tamtai telah melancarkan serangan-serangan yang memiliki kekuatan bisa
menghancurkan besi atau batu gunung.
Tetapi Yo Ko mana mau membiarkan dirinya diserang terus terusan. Cepat-cepat dia menggeser kaki kirinya, ditekuk sedikit dan dia mempergunakan gerakan "Naga Melingkari Tiang", dimana dia telah membebaskan diri dari serangan lawannya dan juga balas menyerang jurus jurus "Naga Melompat Diawan", disusul dengan jurus-jurus "Naga Mengeluarkan Lidah", kedua jurus itu telah meluncur dahsyat sekali menghantam lawannya.
Ciu Tie Tamtai memang yakin bahwa dirinya seorang sakti yang sudah tidak ada tandingannya, maka walaupun dia
melihat serangan Yo Ko hebat sekali, dia tidak berusaha berkelit, hanya dia menyambut dengan kekekerasan.
Waktu tangan Yo Ka yang kiri membentur tangan
lawannya, Ciu Tie Tamtai jadi terkejut sekali, dia sampai mengeluarkan suara seruan tertahan karena heran.
Tangan atau serangan Yo Ko lunak tidak mengandung
kekuatan apapun juga, sehingga waktu tangan Ciu Tie Tamtai beradu dengan tangan Yo Ko, dia seperti menggempur
tumpukan kapas. lenyaplah kekuatan tenaga serangannya.
Dan diwaktu dia tengah terheran heran tahu tahu
bergelombang keluar dan telapak tangan kiri Yo Ko. Kekuatan angin yang benar-benar dahsyat menerjang kepada Ciu Tie Tamtai.
Memang kedua orang yang kali ini saling mengadu
kepandaian dan kekuatan, merupakan dua orang tokoh
persilatan yang masing masing merupakan jago tersakti dari dua negeri. Jika yang seorang merupakan super sakti dari daratan Tionggoan, sedangkan yang seorangnya lagi
merupakan jago sakti tidak terkalahkan dari Mongolia.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka pertempuran mereka berdua kali ini seperti juga
sepasang naga yang saling menerjang memperebutkan
mustika. Mereka bertempur dengan gerakan gerakan yang semakin lama semakin cepat.
Yo Him sendiri yang menyaksikan pertempuran itu sampai berkunang kunang matanya, karena dia melibat ayahnya dan Ciu Tie Tamtai bertempur bergerak-gerak dengan cepat sekali, tubuh mereka seperti juga dua sosok tubuh yang merupakan gumpalan warna baju saja.
Saat itu, tiba-tiba Siauw Liong Lie telah membentak : "Mau lari kemana kau dan tubuh Siauw Liong Lie telah melompat cepat sekali, dengan gerakan "Walet Menerjang Air" dia telah meluncur menghantam punggung Turkichi.
Rupanya, disaat semua orang tengah tercurah perhatiannya pada pertempuran yang terjadi antara Yo Ko dengan Ciu Tie Tiamtai, kesempatan itu dipergunakan oleh Turkichi sebaik baiknya. Mula mula dia menggeser kedudukan kakinya,
setelah dua tombak lebih, dia membalikan tubuhnya untuk melarikan diri dari tempat tersebut.
Tetapi sayangnya, biarpun Siauw Liong Lie tengah
mcmperhatikan suaminya yang bertempur dahsyat dengan Ciu Tie Tamtai, tokh pendekar wanita ini tetap memasang mata kepada Turkichi.
Turkichi merasakan dari arah belakangnya yelah
menyambar kuat sekali angin serangan maka dia memutar tubuhnya untuk menangkis karena kalau dia meneruskan
larinya, niscaya dia akan terhajar punggungnya oleh serangan yang kuat dari Siauw Liong Lie.
Siauw Liong Lie te!ah mempergunakan juru."WaIet
Menerjang Air", dan pukulan yang dipergunakan itu mengandung kekuatan lwekang yang akan mematikan jika
mengenai sasarannya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Diantara berkesiuran angin serangan itu, nampak tangan Turkichi telah menangkis serangan Siauw Liong Lie. Karena Turkichi menangkisnya dengan tergesa-gesa, maka ia tidak menggunakan seluruh tenaga lwekangnya. Begitu tangannya saling bentur, tubuh Turkichi terpental dua tombak lebih dan bergulingan di atas tanah.
Siauw Liong Lie melompat dan meluncur lagi dan
melancarkan serangan kepada Turkichi. Tetapi tiba-tiba dari arah samping meluncur sebutir batu yang akan menghantam pinggang pendekar wanita itu.
Batu kerikil itu meluncur bukan dengan tenaga yang ringan, karena batu itu telah menimbulkan suara yang berkesiuran keras sekali.
Siauw Liong Lie kaget dan cepat cepat membatalkan
maksudnya untuk melancarkan gempuran kepada Turkichi, dia telah rnemutar tanganya dan menyambut batu itu dengan kedua jari tangannya.
Kemudian dari arah samping dari mana tadi datangnya
batu itu, tampak melompati keluar sesosok tubuh, seorang pendeta Mongolia.
"Kau?" kata Siauw Liong Lie dengan kemarahan yang seketika meluap. "Kebetulan! sekali, justru kami memang tengah mencari-cari kau....!"
Pendeta yang baru datang itu telah mengeluarkan suara tertawa bergelak gelak dia tak lain dari Tiat To Hoat-ong.
"Guru, mereka inilah yang telah membinasakan Kim Lun
dan juga telah merubuhkan aku. Mereka juga yang
mengatakan bahwa] Manusia Sakti Tanpa Ujud Ciu Tie Tamtai merupakan manusia tahu yang tidak punya guna.....!"
ternyata Tiat To Hoat-ong yang cerdik itu telah
mempergunakan kesempatan ini untuk membakar gurunya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ciu Tie Tamtai mengeluarkan suara gerengan keras. Dia makin marah sekali kepada Yo ko serangannya jadi jauh lebih kuat lagi.
Yo Ko agak kewalahan menerima serangan2 yang
dilakukan oleh lawannya yang tangguh ini. Kepandaiannya memang mungkin berimbang tetapi ada suatu yang
dimenangkan diatas kepandaian Yo Ko, yaitu Ciu Tie Tamtai memiliki latihan lwekang yang kuat dan sempurna dicampur dengan tenaga yoga, sehingga kekuatannya menjadi lebih hebat.
Diserang bertubi tubi dengan disertai tenaga lwekang yang jauh lebih kuat dari semula, Yo Ko jadi sibuk juga. Berulang kali dia harus mengelakkan diri dan memperhatikan cara lawannya itu melancarkan serangan, karena Yo Ko ingin mencari kelemahan lawannya. Siauw Liong sendiri tidak mau memberi kesempatan kepada Tiat To Hoat ong. waktu
pendeta itu tengah berkata-kata kepada gurunya, justru Siauw Liong Lie telah menyerang pendeta itu dengan
mempergunakan jurus 'Awan Menutup matahari," tangan kanannya meluncur dengan setengah ditekuk, dia telah
meluncurkan tangan kirinya untuk mencengkeram perut
lawannya. Tiat To Hoat Hong tidak jeri, dia malah mengeluarkan suara tertawa mengejek:
Melihat datangnya serangan tangan kanan Siauw Liong Lie yang setengah tertekuk begitu, dia telah mendekkan diri dan perutnya dikempiskan, sehingga jarak antara tangan Siauw Liong Lie dengan perutnya jadi terpisah, sedangkan tangan kiri pendeta itu telah bergerak; melancarkan serangan yang memiliki kekuatan tidak kalah dibandingkan dengan serangan Siauw Liong Lie.
Siauw Liong Lie penasaran sekali melihat lawannya,
berhasil mengelakkan diri dari serangannya itu, dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengeluarkan suara bentakan dan tangan kirinya telah
mengulangi serangannya. Kali ini Tiat To Hoat ong tidak bisa mengelakkan diri, sehingga dia harus menangkis dengan tangan kanannya,
kedua tenaga saling bentur dengan kuat sekali menimbulkan suara menggelegar keras dan menulikan pendengaran, karena selain Siauw Liong Lie mempergunakan kekuatan tenaga yang sangat hebat, juga Tiat To Hoat-ong dalam menangkisnya telah mempergunakan lwekangnya sebanyak sembilan bagian.
Turkichi yang melihat munculnya Tiat To Hoat ong, jadi girang. Jika tadi dia ingin melarikan diri, karena dia belum begitu yakin bahwa Ciu Tie Tamtai akan memperoleh
kemenangan melawan Yo Ko. Tetapi sekarang disaat Siauw Liong Lie tengah dilibat oleh Tiat To Hoat-ong, Turkichi jadi besar hatinya. Dia tidak bermaksud untuk melarikan diri lagi, melainkan dia telah berdiri menyaksikan jalannya pertempuran diantara dua pasang jago-jago yang memiliki kepandaian sempurna itu.
Yo Him juga telah melihat, betapa kedua pasang orang
yang tengah bertempur itu merupakan pertempuran dari
tokoh-tokoh kelas tinggi yang sulit dicari bandingannya.
Tangannya jadi gatal juga, dia melirik ke arah Turkichi kemudian dengan cepat dia melompat mendekati Turkichi sambil katanya "Mari kita juga main."
Dan Yo Him bukan hanya sekedar berkata saja, karena dia telah menyerang dengan jurus'' Naga keluar dari liang,"
disusul lagi dengan gerakan "Naga merangsang maju memasuki liang," dia telah melancarkan serangan saling susul dengan dahsyat sekali, karena memang Yo Him memiliki
keistimewaan dimana dia bisa menggabungkan tenaga Yang dan Im (panas dan dingin) menjadi satu, dia hanya kurang latihan, tetapi kekuatan lwekangnya telah mencapai taraf yang cukup tinggi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tuikichi melihat usia Yo Him yang masih muda, dia tidak memandang sebelah mata. Dia menduga, anak semuda ini
mana bisa memiliki kepanlaian yang tinggi" Maka waktu melihat datangnya dua jurus serangan yang saling susul oleh Yo Him, Turkishi telah mengerahkaa kekuatan lwekangnya dan menangkisnya.
"Bukkkkkk !" memang Turkichi berhasil menangkisnya, tetapi tubuhnya segera terlempar melayang ditengah udara dan terbanting ditanah terus pingsan tidak sadarkah diri dengan mulut dan hidung mengeluarkan darah segar !
TIAT TO HOAT ONG yang melihat apa yang dialami oleh
Turkichi jadi terkejut, ia mengeluarkan suara meraung dan mempergunakan kedua telapak tangannya untuk menghantam kepada Siauw Liong Lie, Gerakan yang dilakukannya itu merupakan serangan yang bisa mematikan, karena pendeta tersebut telah mempergunakan sembilan bagian dari kekuatan tenaga lwekang yang dimilikinya. Dan membarengi waktu Sianw Liong Lie berkelit dari samberan tangannya, tampak pendeta Mongolia tersebut telah menggerakkan tangan
kanannya, dimana tahu-tahu dia telah mencabut goloknya yang bsrwarna hitam itu, secerah sinar hitam berkelebat menyambar kearah batang leher Siauw Liong Lie.
Bacokan yang dilakukan oleh Tiat To Hong dengan golok pusakanya tersebut merupakan bacokan yang memiliki
gerakan aneh sekali. karena goloknya itu berkelebat kelebat kesana kemari dengan sasaran yang sulit diduga.
Walaupun tampaknya mata golok pusaka tersebut
menyambar kearah leher Siauw Liong Lie, namun ia
sebenarnya hendak menebas batang leher Siauw Liong Lie, karena waktu terpisah empat dim dari sasarannya Tiat To Hoat-ong telah menggetarkan tangan kanannya itu golok hitam tersebut bagaikan kilat cepatnya tahu tabu telah membacok menurun, mulai dari dada kearah paha.
-oo0dw0oo- Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid : 31 SIAUW LIONG LIE jadi terkejut, karena semula ia menduga bacokan itu hanya menuju kebatang lehernya dan ia
bermaksud berkelit sambil membalas melontarkan pukulan telapak tangannya. Tetapi melihat perobahan pada cara membacok pendeta Mongolia tersebut, membuat Siauw Liong Lie dalam waktu hanya beberapa detik tersebut harus
merobah gerakannya. Dengan mcnjejakan kedua kakinya,
tubuhnya melambung ketengah udara dengan ringan, dan ia mempergunakan kedua telapak tangannya untuk menghantam kepala Tiat To Hoat ong. Karena lawan yang tengah dihadapi tersebut merupakan tokoh Mongolia yang memiliki kekosenan yang tengah, dengan sendirinya Siauw Liong Lie dalam
memukul tersebut berlaku tidak sungkan2 lagi.
Tiat To Hoat ong melihat bacokannya yang aneh itu gagal, cepat cepat hendak menarik pulang goloknya, tetapi baru saja dia memiringkan tubuhnya menghindar dari pukulan telapak tangan Siauw Liong Lie dan hendak menarik pulang goloknya, diwaktu itulah tangan kiri Siauw Liong Lie menyambar
menurun, tahu tahu telah menjepit tepian punggung golok dari Tiat To Hoat-ong.
Jepitan jari tangan Siauw Liong Lie pada golok Tiat To Hoat-ong tersebut bukan sekedar jepitan biasa, karena melebihi kekuatan japit besi. Tiat To Hoat-ong juga merasakan goloknya itu tidak bisa digerakan, walaupun ia telah menarik pulang dengan mengerahkan tenaga lwekangnya.
Kedua orang ini jadi saling tarik. Siauw Liong Lie menjepit golok lawannya dengan mempergunakan tenaga sinkangnya, sehingga, golok itu tidak bisa bergeming. Sedangkan Tiat To Hoat-ong bermaksud hendak menarik pulang goloknya
melepaskan jepitan jari tangan Siauw Liong Lie. Dengan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
demikian, kedua tokoh persilatan yang masing2 memiliki kepandaian dan sinkang yang tinggi tersebut, telah saling memusatkan dan mempergunakan tenaga lwekang mereka
guna saling menarik, agar dapat menguasai lawannya.
Siauw Liong Lie mendengus dingin tahu tahu nyonya Yo Ko tersebut telah menjejakkan kakinya pula, tubuhnya melompat ringan sekali ketengah udara dengan jari tangan menjepit golok lawannya. Dan tangan kirinya digerakan menghantam kebatok kepala Tiat To Hoat ong.
Itulah hantaman yang hebat sekali. Goloknya tengah dijepit oleh jari tangan Siauw Liong Lie, sehingga Tiat To Hoat ong tidak bisa berkelit dengan leluasa, apa lagi pukulan telapak tangan kiri Siauw Liong Lie menyambar begitu kuat dan juga sangat cepat. Tetapi sebagai seorang ahli silat, yang memiliki kepandaian sangat tinggi, dengan sendirinya Tiat To Hoat ong tidak mau menyerah begitu saja. Ia pun tidak mau
melepaskan golok hitamnya tersebut dia memusatkan
kekuatan tenaga yoga-nya pada batok kepalanya untuk
membuat kepalanya itu keras melebihi besi, kemudian dingin mengeluarkan suara erangan keras, tanpa menantikan
datangnya serangan yang dilakukan Siauw Liong Lie, ia telah menundukan kepalanya dan menyundul kearah perut dari Yo Hujin tersebut.
Apa yang dilakukan oleh Tiat To Hoat ong tersebut
merupakan perbuatan yang nekad, karena ia seperti juga ingin binasa bersama. Dengan demikian, terlihat, ia sama sekali tidak memperhatikan pukulan telapak tangan kiri Siauw Liong Lie yang bisa mematikannya, yang terpenting baginya iapun bisa menyeruduk perut dari nyonya Yo tersebut, agar dapat merusak isi perut nyonya tersebut.
Siauw Liong Lie terperanjat, karena ia menyadari tidak ada keuntungan buatnya jika mereka terbinasa bersama. Tanpa menanti serudukan Tiat To Hoat ong tiba, nyonya Yo tersebut telah melepaskan jepitan jari tangannya pada golok lawannya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan membatalkan pukulan telapak tangan kirinya, tubuhnya terjumpalitan kebelakang, berpoksay sampai tiga tombak jauhnya.
Tiat To Hoat ong juga telah menghentikan serudukan
kepalanya waktu melihat Siauw Liong Lie melepaskan jepitan jari tangan pada goloknya itu dan niembatalkan pukulan telapak tangan kirinya, Namun disebabkan tadi Tiat To Hoat ong telah menyeruduk dengan kekuatan yang penuh,
tubuhnya terhuyung juga, tidak bisa ia berdiri tetap dan rnenghentikan serudukannya itu tiba-tiba begitu.
Siauw Liong Lie tidak mau membuang-buang waktu lagi,
ketika melihat Tiat To Hoat ong belum bisa berdiri tetap, ia telah menjejakan kakinya, disaat kakinya itu meluncur turun akan menginjak tanah, ia menotol dengan keras. tubuhnya melambung lagi ketengah udara, meluncur kebelakang Tiat To Hoat ong. Berbareng dengan gerakannya itu, ia menghantam lagi dengan kuat kearah punggung Tiat To Hoat ong.
Pendeta Mongolia itu waktu merasakan sambaran angin
yang berkesiuran keras sekali dibelakang punggungnya, memaksa ia harus mengelakkan diri lagi, waktu itu kuda-kuda kedua kakinya belum bisa diperbaiki dan tubuhnya tengah terhuyung, maka jalan satu-satunya menyelamatkan dirinya adalah melompat maju kedepan hampir satu tombak, sambil berbuat begitu dia memutar tubuhnya dan mempergunakan goloknya menabas ke belakang, maka selarik cahaya hitam telah meluncur kearah perut Siauw Liong Lie.
Hal itu memaksa Siauw Liong Lie batal meneruskan
pukulannya. Mempergunakan kesempatan yang banya beberapa detik
itu tampak Tiat To Hoat ong telah cepat-cepat memperbaiki kedudukan kuda-kuda kedua kakinya, ia telah mengerahkan lwekangnya pada kedua kakinya, memutar tubuhnya
menghadapi Siauw Liong Lie lagi dengan golok hitam tercekal
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ditangan kanannya siap untuk melakukan bacokan dan
tabasan pula. Diam-diam Tiat To Hoat ong berpikir keras, karena ia
melibat bahwa kepandaian yang dimiliki Siauw Liong Lie telah mengalami banyak kemajuan, dimana kini tenaga sin-kangnya seperti lebih kuat dibandingkan dulu dengan demikian telah membuat Tiat To Hoal ong tidak bisa meremehkannya dan dia harus berlaku waspada sekali. Kalau sekali saja terkena gempuran telapak tangan Siauw Liong Lie tentu ia bisa cidera berat ataupun terbinasa. Petempurannya dengan Siauw Liong Lie bukanlah pertempuran main-main, karena ia memang
seperti tangah mempertaruhkan jiwanya.
Siauw Liong Lie sendiri melihat Tiat To Hoat-ong juga telah memperoleh kemajuan yang banyak sekali dimana selain ilmu goloknya yang memang memiliki gerakan yang aneh, pun
kekuatan lwekang yang dimiliki pendeta Mongolia tersebut terlebih lagi dicampur dengan ilmu yoganya membuat Tiat To Hoat-ong merupakan lawan yang tangguh sekali. Dengan
demikian Siauw Liong Lie harus berpikir keras jalan dan cara untuk merubuhkan pendeta tersebut.
Setelah menarik napas dalam-dalam, dan memusatkan
kekuatan tenaga dalamnya pada kedua telapak tangannya Siauw Liong Lie menjejakkan kakinya dan berturut-turut melontarkan pukulan yang mengandung kekuatan yang bisa mematikan.
Begitulah. kedua orang tersebut terlibat kembali dalam pertempuran yang semakin lama semakin seru.
Walaupun Tiat To Moat ong mempergunakan senjata tajam pusakanya, yaitu golok hitam itu, dan Siauw Liong Lie hanya bertangan kosong. namun keduanya seperti juga seekor naga dan seekor singa betina yang tengah bertarung dengan hebat sekali. Keduanya tidak mengenal mundur, malah telah
mengeluarkan seluruh kepandaian yang mereka miliki.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko yang telah bertarung dengan Ciu Tie Tamtai juga berlangsung dengan seru. Karena keduanya tengah saling memusatkan kesaktian dan kekuatan mereka, guna saling tindih.
Sebagai seorang pendekar silat yang diakui oleh jago2
Tionggoan, sebagai jago nomor wahid Yo Ko memang
memiliki kepandaian yang sempurna sekali. Hanya ia
memperoleh kesulitan, yaitu Cui Tie Tamtai sering
mempergunakan ilmu Yoganya, sehingga tubuhnya itu jadi kecil seperti belut, dan setiap kali pukulan dari Yo Ko mengenai tubuh dari Ciu Tie Tamtai tersebut, selalu molejit tidak berhasil menghantam dengan tepat. Dengan demikian berulang kali Yo Ko gagal dengan serangannya.
Kepandaian silat dari Ciu Tie Tamtai juga luar biasa
tingginya, boleh dibilang tidak berada di sebelah bawah dari kepandaian silat yang dimiliki Yo Ko. Maka dari itu, mereka telah terlibat dalam pertarungan yang kian lama kian
menentukan mati hidupnya mereka. Keduanya semakin lama telah mempergunakan sinkang mereka semakin kuat, malah Yo Ko sendiri telah mempergunakan sinkangnya delapan
bagian. Seumur hidupnya, jarang sekali Yo Ko mempergunakan
sinkangnya sampai begitu besar, karena jika ia tidak sedang berhadapan dengan lawan yang benar2 tangguh seperti Ciu Tie Tamtai tentu ia tidak mau mempergunakan sinkang begitu besar.
Perlu diketahui, bahwa seseorang ahli silat yang telah sempurna tenaga sinkangnya. jika ia mempergunakan
sinkangnya berlebihan dan mengeluarkannya terlampau
banyak, mengempos dengan diiringi oleh napsu yang berkobar dihatinya, akan merusak dirinya, dan juga akhirnya ia akan kehabisan tenaga. Jika pertempuran itu bisa dimenangkan olehnya, tokh akhirnya ia akan kehabisan tenaga dalamnya, dan berarti ia membutuhkan tiga tahun untuk memulihkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
semangat murninya tersebut. Dengan demikian jarang sekail ada seorang pendekar persilatan yang mempergunakan
seluruh dari sinkangnya. Dan Yo Ko mempergunakan sampai delapan bagian sinkang yang dimilikinya itu karena ia dalam keadaan terpaksa, dimana lawannya memang benar benar
tangguh sekali. Yo Him yang menyaksikan pertandingan itu dari luar
gelanggang, melihat betapa butir butir keringat memenuhi wajah dan tubuh ayahnya tersebut. Dan juga Ciu Tie Tamtai telah basah oleh keringat yang membanjir keluar membasahi tubuhnya.
Diam-diam Yo Him jadi menguatirkan keselamatan
ayahnya, karena ia melihat bahwa kepandaian yang dimiliki Ciu Tie Tamtai memang merupakan kepandaian yang telah sempurna dan tidak berada disebelah bawah dari ke pandaian Yo Ko. Dengan demikian, pertempuran yang tengah
berlangsung antara Yo Ko dengan Ciu Tie Tamtai merupakan pertempuran untuk menentukan mati hidup mereka.
Sedangkan pertempuran antaia Siauw Liong Lie dengan
Tiat To Hoat ong juga merupakan pertempuran yang
mendebarkan hati Yo Him. Untuk maju membantui kedua
orang tuanya itu jelas Yo Him belum memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu. Dengan demikian, ia hanya bisa menyaksikan saja dengan hati berkuatir dan mata yang
terpentang lebar-lebar. Semakin lama Yo Ko menggerakkan tangan tunggalrya itu semakin perlahan. Sekali2 lengan baju kanannya yang kosong itu juga berkibaran dengan kuat sekali, memancarkan
sinkangnya yang benar-benar tangguh, terkadang lengan baju tangan kanannya yang kosong itu sebentar lemas dan tidak lama kemudian berubah keras, sering mengancam akan
melibat pergelengan tangan dari lawannya.
Aneh pula cara bertempur dari Ciu Tie Tamtai, karena ia berulang kali belakangan ini mempergunakan cara yang benar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
benar mengherankan, yaitu kedua targannya ditepuk kedalam, kesepuluh jari tangannya dipentang seperti juga sikap seekor kera, kedua kakinya juga sering ditekuk, sehingga ia
berjongkok rendah sekali, dan ia memiringkan tubuhnya kekiri dan kekanan berulang kali.
Tetapi hebat adalah angin sinkang pukulan yang dilakukan oleh Ciu Tie Tamtai, karena berkesiuran dengan kuat sekali menerjang bagian-bagian yang mematikan ditubuh Yo Ko.
Tidak jarang pula Ciu Tie Tamtai melompat berjungkir balik dengan tangan kirinya ia menahan tubuhnya, dengan kepala dibawah dan kedua kaki menjulang keatas langit, dan tangan kanannya telah digerakan meluncur berulang kali
menghantam bagian penjagaan di bawah tubuh Yo Ko.
Cara Yoga yang dipergunakan oleh Ciu Tie Tamtai, yang dicampur dengan ilmu silat yang tinggi sekali, merupakan cara yang benar-benar sangat tangguh. Membuat Yo Ko berulang kali terdesak mundur dengan cara berkelahi orang tersebut.
Sesungguhnya Yo Ko hendak menghadapi cara bertempur
lawannya itu dengan mempergunakan ilmu Ha-mo-kang, yaitu ilmu Kodok, yang telah diperoleh dari Auwyang Hong, namun kenyataannya Yo Ko masih belum melakukannya, karena ia ingin melihat dulu kelemahan dari lawannya yang belum berhasil ditemukannya, sehingga ia menunda niatnya tersebut.
Dia terus juga melayani dengan tangan tunggalnya sambil berurang kali mengelakkan diri. Dan selama itu ia pun memperhatikan benar2 cara bertempur dari Ciu Tie Tamtai, untuk mencari kelemahan lawannya tersebut.
Tetapi desakan yang dilancarkan oleh Ciu Tie Tamtai
datang ber tubi2 dan cara bertempurnya juga semakin aneh sekali. Sehingga suatu kali, Yo Ko terpaksa melompat
melambung ketengah udara berjumpalitan mengelakan diri dari terjangan kekuatan tenaga lwekang yang melancarkan pada pukulan kedua telapak tangan Ciu Tie Tamtai. yang menerjang seperti seekor harimau garang dan ganas sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sambil berjumpalitan ditengah udara, Yo Ko telah
menyabut dengan lengan baju lagian yang kosong, ia
menghantam kearah kepala dari Ciu Tie Tamtai, dimana
lengan bajunya tersebut birobah keras seperti baja,
menimbulkan angin yang berkesiuran kuat sekali. Jika saja lengan baju tersebut berhasil menghantam tepat kepala dari Ciu Tie Tamtai, niscaya kepala lawannya itu akan terpukul pecah, karena jangankan kepala manusia , sedangkan batu gunung yang besar sekalipun, jika terkena hantaman lengan baju yang telah disaluri oleh kekuatan sinkang yang memang sangat dahsyat tersebut, tentu akan hancur menjadi tepung!
Ciu Tie Tamsai yang waktu itu sesungguhnya hendak
membarengi melontarkan serangan pula, jadi terkejut melihat ancaman yang tengah menuju kearah dirinya itu. Beberapa kali ia telah mengeluarkan suara seruan sambil berkelit, namun lengan baju Yo Ko seperti juga memiliki mata, kemana saja Ciu Tie Tamtai mengelak, maka lengan baju itu telah menyambar dengan cepat dan kuat sekali.
Ciu Tie Tamtai akhirnya tidak bisa mengelit lebih jauh lagi, waktu lengan baju itu menyambar terus dengan cepat kebatok kepalanya. sedangkan tangan kiri Yo Ko juga telah
menghantam dengan kuat sekali kedadanya, maka terpaksa Ciu Tie Tamtai telah mengeluarkan suara raungan yang keras sekali, dan balas menyerang. Ia bukan menangkis dengan mempergunakan kekerasan, karena justru dengan
menghantam begitu ia memaksa Yo Ko untuk menarik pulang serangannya, karena jika tidak mereka tentu akan terbinasa bersama, dimana memang mereka berdua memiliki kekuatan sinkang yang berimbang dan ilmu yang sama tingginya.
Tetapi Yo Ko sebagai jago silat yang memang telah
sempurna sekali ilmunya dan memiliki banyak pengalaman, tidak mau begitu saja mundur, melihat kenekadan lawannya.
Tiba2 tubuhnya telah terjungkir balik, dengan tangan kirinya ia telah menghantam kearah dada lawannya, tubuhnya meluncur
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terus turun, tahu2 kepalanya membentur tanah, dan tubuh Sin Tiauw Taihiap tersebut telah berputar dengan cepat sekali seperti gangsing.
Dan dengan berputar begitu, lengan bajunya yang kanan, yang kosong itu, telah berputar seperti titiran, dan
membentuk sebuah lingkaran yang cukup luas, dimana ruang lingkup untuk menyingkirkan diri dari Ciu Tie Tamtai jadi sempit sekali, kemana saja ia berkelit maka kesitu pula lengan baju Yo Ko menyambar dengan kuat dan bisa mematikan.
Bukan main mendongkol dan murkanya Ciu Tie Tamtai,
sampai tubuhnya gemetaran dan ia berulang kali
mengeluarkan suara seruah yang nyaring sekali. Dengan nekad ia juga telah memutar kedua tangannya seperti juga tangannya itu telah berobah menjadi puluhan pasang tangan.
yang melindungi sekujur tubuhnya. Gerakan yang
dilakukannya itu merupakan jurus membela diri, yaitu
melindungi tubuhnya dengan sinkangnya sehingga terjangan tenaga gempuran yang dilancarkan oleh Yo Ko terbentur dan tidak bisa menerobos pertahanan dari Ciu Tie Tamtai.
Jurus demi jurus telah lewat lagi cepat sekali, dimana kedua tokoh persilatan yang masing-masing memiliki
kepandaian sangar tinggi itu, akhirnya terlibat dalam suatu pertempuran yang menentukan sekali, karena dilihat dari cara bertempur mereka, jelas salah seorang diantara mereka akan jatuh sebagai korban.
Yo Him yang menyaksikan jalannya pertempuran antara Yo Ko dengan Ciu Tie Tamtai, dan juga Siauw Liong Lie dengan Tiat To Hoat ong tersebut, semakin lama jadi semakin kuatir, karena ia melihatnya jika saja kedua orang tuanya itu berlaku lambat atau lengah sedikit saja, tentu akan celaka ditangan lawan-lawan mereka.
Siauw Liong Lie sendiri mulai tidak sabar, karena beberapa kali ia telah mulai menyerang dengan ilmu2 simpanannya.
Setiap serangan dari kepalan maupun telapak tangannya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
temua itu mengandung tenaga maut yang bisa mematikan, Dengan demikian membuat Tiat To Hoat ong semakin lama semakin sibuk untuk menghadapinya, dimana tampak ia
semakin terdesak. Telah belasan jurus lagi yang dilewati mereka, dan masing masing telah mempergunakan lwekang mereka pada tingkat yang tertinggi.
Bertempur dengan mempergunakan sinkang sesungguhnya
merupakan pertempuran yang bisa membawa celaka untuk
orang yang bersangkutan. Karena cara bertempur dari para akhli silat yang telah mahir lwekangnya, tentu sekali hantam bisa membinasakan lawannya hanya mengandalkan angin
serangan. Berbeda dengan mempergunakan senjata tajam, mungkin hanya terluka. Tetapi justru dengan lwekang, sekali lambat mengelakkan diri, berarti akan merusak bagian dalam tubuh. Lawan dari orang yang bertempur dengan
mempergunakan lwekang pun harus dapat mengendalikan diri dalam hal menggerakan lwekang membendung desakan dari tenaga menyerang lawan, karena jika tidak, ia bisa dirusak oleh kekuatan lwekang sendiri, dimana akan bisa membuatnya lumpuh saja kalau lwekang itu seperti senjata makan majikan.
Hal itu juga seperti diketahui dengan baik oleh Siauw Liong Lie maupun Tiat To Hoat ong. Maka walaupun Siauw Liong Lie telah mendesaknya begitu kuat dengan lwekang dan juga ilmu simpanannya, Tiat To Hoat ong hanya membatasi diri dengan berkelit dan membendung tenaga serangan lawannya. Sejauh itu ia belum sedia untuk menghadapi dengan keras dilawan keras, karena ia kuatir k'alau kalau begitu ia mempergunakan lwekangnya, tenaga dalamnya itu belum bisa memadai
kekuatan lawannya. Itulah sebabnya, selama itu ia hanya memperhatikan cara Siauw Liong Lie melancarkan gempuran2
kepadanya. Setelah lewat lagi sepuluh jurus, barulah Tiat To Hoat ong mengeluarkan suara bentakan keras sambil
mempergunakan kedua tangannya yang dirangkapkan dan
telah mendorong kuat sekali,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Liong Lie merasakan angin gempuran yang
menyambar kuat sekali kepadanya, tenaga serangannya pada saat itu seperti tertolak balik kepadanya, dan juga dadanya dirasakan seperti tertekan oleh suatu kekuatan yang membuat napasnya menjadi sesak. Segera ia mengebutkan tangan
kanannya, berusaha untuk membuyarkan tenaga menekan
dari lawannya. Tiat To Hoat ong tidak membuang-buang waktu lagi, ia
mengeluarkan suara bentakan beberapa kali dibarengi dengan kedua tangannya menghantam berulang kali, seperti juga angin serangannya itu telah berkesiuran dengan hebat
menerjang Siauw Liong Lie.
Tubuh Siauw Liong Lie terhuyung sampai satu tombak
lebih, ia merasakan betapa kuda2 kedua kakinya seperti tergempur. Dan bersamaan dengan itu, sudah tidak ada jalan lain untuk Siauw Liong Lie menyingkirkan diri, ia
mengeluarkan suara teriakan nyaring dan menghantam
dengan kedua tangannya. Tanpa saling sentuh tangan mereka masing-masing, kedua kekuatan Siauw Liong Lie dan Tiat To Hoat ong telah saling bentur dengan keras sekali,
menggelegar seperti juga memekakkan anak telinga yang bagaikan mendengar suara petir yang meledak di tepi telinga mereka.
Tiat To Hoat ong tampak tergoncang tubuhnya, sampai ia mundur beberapa langkah kebelakang dengan wajah yang
pucat dan juga napasnya yang memburu keras. Matanya
terpentang lebar-lebar, dan ia berdiri ditempatnya sambil berusaha mengatur pernapasannya, karena ia merasakan
betapa seluruh isi tubuhnya bagaikan tergoncang dan ter-aduk2. Dan Siauw Liong Lie telah terhuyung dua langkah, tetapi nyonya Yo tersebut membawa sikap yang tenang,
dalam waktu yang singkat ia telah berhasil meluruskan pernapasannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat Tiat To Hoat ong yang masih berdiri ditempat
tersebut berdiam diri saja, dengan wajah yang pucat seperti itu, ia tidak mau membuang buang waktu lagi, cepat bukan main, tubuhnya telah meloncat melayang ditengah udara menerjang Tiat To Hoat ong. Gerakan yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie yang sangat cepat sekali, dan juga tenaga serangan dari kedua telapak tangannya itu sangat kuat, menyambar kearah dada Tiat To Hoat ong.
Pendeta Mongolia tersebut kaget bukan main, semangatnya seperti terbang meninggalkan raganya waktu melihat cara menyerang Siauw Liong Lie seperti itu. Namun karena ia terdesak demikian rupa, ia sudah tidak memiliki pilihan lain lagi, hanya mempergunakan golok hitamnya tersebut
dikibaskan kepada lawannya dengan gerakan membacok
melintang, dan membarengi dengan itu tangan kirinya juga telah menghantam lagi dengan seluruh sisa tenaga yang ada padanya.
Rupanya cara membela diri dari Tiat To Hoat ong benar2
merupakan pembelaan diri yang sangat kuat sekali, memaksa Siauw Liong Lie harus membatalkan serangannya itu, Karena jika ia meneruskan, tenaga tangan kiri dari Tiat To Hoat ong itu bisa dihadapinya, namun bahayanya adalah golok hitam pusaka dari pendeta Mongolia tersebut, yang mungkin bisa merobek perutnya.
Dengan cepat Siauw Liong Lie mengerahkan sinkangnya,
memberati tubuhnya seribu kati, dan tubuhnya itu meluncur turun dengan demikian tebasan golok dari pendeta Mongolia tersebut telah mengenai tempat kosong. Dan bersamaan
dengan itu, ia juga cepat sekali menekuk kedua kakinya, dalam keadaan posisi tubuh yang jauh lebih rendah dari Tiat To Hoat ong, ia mengerakkan tangan kanannya menghantam keatas.
Angin gempuran terdengar berkesiuran kuat sekali, dan diwaktu itu pula tubuh Tiai To Hoat ong sudah tidak berhasil
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lolos dari gempuran tersebut, bagian pinggangnya terhantam telak sekali.
Suara jeritan keras dari Tiat To Hoat ong terdengar
menggema ditempat tersebut, tubuhnya juga terlontarkan dengan kuat sekali ketengah udara, dimana tubuhnya
meluncur akan terbanting ditanah.
Namun Tiat To Hoat ong sebagai seorang koksu negara
yang memiliki kepandaian sangat tinggi, merupakan seorang yang pandai menguasai keadaan dengan cepat, waktu
tubuhnya tengah meluncur akan terbanting seperti itu, ia telah menyedot hawa udara dengan cara yoga, dan tubuhnya waktu terbanting, ia berguling dengan mempergunakan cara jago gulat, sehingga tubuhnya waktu menyentuh tanah ia
bergelinding beberapa kali sejauh satu tombak lebih dan kemudian mencelat melompat bangun kembali.
Siauw Liong Lie girang melihat kali ini serangannya telah berhasil mengenai tepat pada sasarannya, dan ia telah menyusul kepada pendeta Mongolia itu, dan kembali
melancarkan gempuran. Sama sekali ia tidak mau memberikan kesempatan bernapas kepada pendeta tersebut.
Tetapi Tiat To Hoat ong yang telah melihat bahwa dirinya bukan tandingan dari nyonya Yo tersebut, terlebih lagi disebabkan tubuhnya telah tergempur oleh serangan Siauw Liong Lie tadi, sehingga ia terluka di dalam dan tenaga sinkangnya tergempur, membuat ia cepat-cepat menjauhi diri, tidak bersedia melayani gempuran yang dilancarkan Siauw Liong Lie.
Namun Siauw Liong Lie sama sekali tidak mau memberikan kesempatan kepada Tiat To Hoat ong, dengan cepat ia
mengulangi lagi gempurannya. Dan jurus demi jurus telah dilewatkan dalam kedalam demikian Tiat To Ho at ong telah terdesak hebat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiat To Hoat ong jadi terdesak terus menerus, dan akan membuat Tiat To Hoat ong bercelaka, kalau saja ia terlambat mengelakkan diri dari gempuran Siauw Liong Lie, karena satu kali saja ia terkena serangan itu, niscaya akan membuat Tiat To Hoat ong terluka didalam, yang akan membawa kecelakaan yang tidak kecil buat Tiat To Hoat ong senditi.
Tetapi untuk menghadapi gempuran Siauw Liong Lie
dengan kekerasan, ia pun belum bisa, karena tenaga
sinkangnya belum pulih. Jalan satu-satunya buat Tiat To Hoat ong hanyalah mengelakkan diri berulang kali, dan beruntun ia telah melompat kesana kemari degan gerakan yang gesit sekali.
Siauw Liong Lie nendesak terus, sejurus demi sejurus
serangannya semakin kuat, dan tenaga sinkang yarg
dipergunakannya juga semakin kuat. Dengan demikian, segera juga tampak napas Tiat To Hoat ong semakin sulit, dimana ia merasakan dadanya seperti tertindih oleh sesuatu kekuatan yang ratusan kali. Jika saat itu ia masih bisa berkelit kesana kemari, itulah di sebabkan ia memang seorang akhli silat yang memiliki lwekang yang sempurna. Dengan demikian, dalam keadaan terluka didalam, ia masih bisa untuk mengeluarkan sisa tenaganya untuk menyelamatkan dirinya dari setiap serangan yang dilancarkan oleh Siauw Liong Lie.
Tetapi Tiat To Hoat ong juga menyadarinya bahwa ia tidak bisa bertindak begitu terus menerus, diapun bagaimana ia harus dapat mengatasi lawannya ini. Yang terlalu
mendesaknya terus menerus. Segera terlihat Tiat To Hoat ong telah menggerakkan golok hitamnya, dan bersamaan dengan itu dengan disertai suara teriakan mengguntur, segera mendorong dengan telapak tangan kirinya dan tubuhnya
melompat menerjang Siauw Liong Lie, ia telah mengulurkan kedua tangannya, merangkulnya dengan cepat kearah
pinggang Siauw Liong Lie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Melihat cara orang melancarkan serangan seperti itu, Siauw Liong Lie menyadari bahwa Tiat To Hoat Ong tengah nekad, ia mengeluarkan suara tertawa dingin, dan menepuk kearah kepala Tiat To Hoat ong. Pukulan telapak tangan ini bukan main-main, karena jika kepala Tiat To Hoat ong kena ditepuk oleh telapak tangan Siauw Liong Lie, tentu akan membuat kepala Tiat To Hoat ong terhajar hancur.
Tiat To Hoat ong rupanya sama sekali sudah tidak
memperdulikan serangan Siauw Liong Lie, ia tidak menangkis tepukan tangan Siauw Liong Lie melainkan serangannya
pinggang Siauw Liong Lie kena dipeluknya dan golok hitamnya cepat sekali telah menempel pada pakaian Siauw Liong Lie.
Sedangkan tangan Siauw Liong Le juga telah tiba didekat kepala dari Tiat To Hoat ong, hanya terpisah bebetapa dim saja, Dengan demikian, keduanya terancam bahaya kematian.
Jika memang Siauw Liong Lie meneruskan tepukan telapak tangannya itu, kepala Tiat To Hoat ong tidak akan hajar pecah dan binasa, tetapi juga Siauw Liong Lie tidak akan lolos dari kematian juga. Dengan dipeluknya pinggangnya, maka Siauw Liong Lie tidak mungkin mengelakkan diri dari golok pusaka Tiat To Hoat ong, berarti mereka juga akan binasa bersama sama.
Siauw Liong L?e tercekat hatinya, ia kaget bukan main.
Tentu saja Siauw Liong Lie tidak mau binasa dengan pendeta Mongolia tersebut, karena itu tidak bersedia untuk mati dengan cara begitu konyol. Ia membatalkan tepukkan
tangannya pada kepala pendeta tersebut, mengempiskan
perutnya dan cepat bukan main, tahu2 tangan kirinya
menyentil golok hitam Tiat To Hoat ong. dan membarengi itu tangan kanannya mendorong kuat sekali.
Tubuh Tiat To Hoat ong terhuyung mundur beberapa
langkah. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dau kesempatan seperti iiu dipergunakan Siauw Liong Lie untuk melompat menjauhi diri. Mereka jadi terpisah tiga tombak lebih.
Kedua orang ini saling mengawasi, dan kesempatan itu
dipergunakan Tiat To Hoat ong untuk mengatur jalan
pernapasannya. Ber-angsur2 ia berhasil mengatur pernapasannya menjadi lurus kembali. Sedangkan matanya tetap mengawasi tajam kepada Siauw Liong Lie, dimana ia menantikan serangan berikutnya dari Siauw Liong Lie.
Siauw Liong Lie juga tidak segera melancarkan
serangannya lagi, ia hanya berdiri diam, dan melirik kepada suaminya yang tengah berhadapan dengan Ciu Tie Tamtai.
Dengan demikian, ia melihat betapa Yo Ko dan Ciu Tie Tamtai seperti juga tengah bertempur mengadu jiwa, dari kepala kedua orang itu seperti mengepul uap yang tipis naik tinggi sekali, keringat telah memenuhi wajah dan tubuh mereka. Dan juga, disaat itu, sepasang kaki mereka masing2 telah melesak masuk kedalam tanah, kurang lebih lima dim.
Melihat hal itu, Siauw Liong Lie jadi terkejut. Pertempuran antara Yo Ko dengan Ciu Tie Tamtai merupakan pertempuran yang menentukan sekali antara mati dan hidup, karena
mereka tengah mempergunakan lwekang yang tertinggi yang mereka miliki, Sekali saja mereka tergempur, disaat itu juga akan terbinasa tanpa ampun lagi.
Dengan begitu, Siauw Liong Lie akhirnya berdiri diam saja mengawasi dengan bersiap sedia untuk membantui Yo Ko, jika sualu saat kelak suaminya mengalami ancaman bahaya dari lawannya.
Ciu Tie Tamtai sendiri mulai merasakan tekanan tekanan dari tenaga lwekang Yo Ko. Karena itu ia telah beberapa kali sesungguhnya berusaha untuk dapat memisahkan diri dari lawannya tersebut. Tetapi karena mereka lelah terlibat dalam
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pertarungan mengadu kekuatan tenaga dalam yang dahsyat, dengan sendirinya tidak mudah buat Ciu Tie Tamtai
memisahkan diri dari lawannya.
Yo Ko maupun Ciu Tie Tamtai telah terlibat dalam
pertempuran yang memaksa mereka semakin lama harus
mengeluarkah seluruh kekuatan lwekang yang mereka miliki.
Dengan demikian, akhirnya keduanya telah mencapai batas kemampuan yang tertinggi yang mereka miliki, dimana tubuh mereka tergetar dan juga tangan mereka masing2 telah
bergerak semakin lambat. Diwaktu itu tampak tubuh kedua orang ini juga seperti sering terhuyung bagaikan hendak rubuh terguling, bergoyang kesana kemari.
Siauw Liong Lie telah melihat bahwa kekuatan lwekang Ciu Tie Tamrai tidak berada di sebelah bawah suaminya, maka ia telah mendekati kedua orang yang tengah saling
mengerahkan kekuatan sinkang mereka. Matanya telah
mengawasi tajam, dan jika saja Yo Ko telah tidak kuat menghadapi lawannya itu, ia akan menyelak untuk
menghadapi Ciu Tie Tamtai.
Siauw Liong Lie telah mempersiapkan tenaga sinkang pada telapak tangannya.
Terapi waktu itu Siauw Liong Lie tidak bisa segera turun tangan, karena jika ia menyelak dalam keadaan Yo Ko dan Ciu Tie Tamtai tengah terlibat dalam mengadu kekuatan sin-kang tingkat tinggi, jelas akan membahayakan Yo Ko juga. Karena begitu ada kekuatan pihak ketiga yang menyelak ditengah tengah mereka, tentu dua kekuatan tenaga sinkang dari Ciu Tie Tamtai dan juga Yo Ko akan tergoncang dan boleh jadi kedua orang tersebut yang akan tergempur sendiri oleh tenaga lwekang mereka masing-masing.
Dan belum berarti bahwa Siauw Liong Lie sendiri terlolos dari bahaya karena diwaktu itu boleh jadi mereka tidak sanggup menerima gencetan dari dua kekuatan tenaga
lwekang dri dua orang itu, yang memiliki lwekang kuat sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan sendirinya, jika Siauw Liong Lie melakukan suatu kesalahan kecil saja dalam menyelak diantara dua kekuatan raksasa tersebut, niscaya akan membuat ia terluka-dalam juga.
Maka dari itu Siauw Liong Lie hanya berdiri diam
menantikan perkembangan selanjutnya saja, ia berwaspada mengawasi suaminya.
Ciu Tie Tamtai juga tidak luput dari tekanan Yo Ko, semakin lama samakin terdesak dan merasakan kedua kakinya mulai bergoyang-goyang, dimana suatu saat tentu kedua kakinya tersebut akan menjadi lemah dan kuda-kuda pertahanan
kakinya akan tergempur. Ia mengerahkan kekuatan
lwekangnya sambil otaknya bekerja kesana. kemari mencari jalan untuk dapat menundukkan lawannya itu.
Ketegangan yang diliputi tempat tersebut semakin terasa, dan Siauw Liong Lie sendiri merasakan hatinya berdebar keras.
Yo Him telah menghampiri ibunya, dan berdiri disisi ibunya tersebut.
Sedangkan Tiat To Hoat Ong sendiri telah berdiam diri saja, ia mengawasi saja pertempuran yang tengah berlangsung antara Yo Ko dengan Ciu Tie Tamtai. sambil iapun
memusatkan lwekangnya; berusaha untuk menyembuhkan
luka dipinggangnya akibat gempuran Siauw Liong Lie tadi.
Dalam keadaan seperti itu, dimana sekitar tempat tersebut hanya terdengar suara menderu dari angin serangan antara Yo Ko dengan Ciu Tie Tamtai, maka diwaktu itulah terdengar suara orang tertawa panjang sekali, suara tertawa tersebut terdengar jauh dan samar2, tetapi cepat sekali telah terdengar jelas dan juga diwaktu itu sesosok tubuh telah tiba ditempai tersebut.
,,Loo Boao Tong...!" berseru Siauw Liong Lie girang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ternyata orang yang baru datang sambil mengeluarkan
suara tertawa itu tidak lain Ciu pek Thong, situa berandalan yang jenaka itu.
Yo Him telah menyambut kedatangan orang tua jenaka itu, ia memberi hormat.
"Aku tidak menyangka bahwa disini terjadi suatu
pertemuan yang akan menggembirakan. Hai, hai, pertunjukan yang menarik hati... pertunjukan yang menarik hati "..!"
berseru Ciu Pek Thong sambil tertawa keras lagi, dan
mengusap-usap jenggotnya, "Yo Hujin, sudah lamakah kalian disini?"
Siauw Liong Lie menunjuk kepada Yo Ko dan Cin Tie
Tamtai, yang tengah terlibat dalam mengadu kekuatan tenaga lwekang.
Kami ingin membereskan mereka dulu!" kata Siauw Liong Lie sambil kemudian melirik kepada Tiat To Haot ong.
Sedangkan pendeta Mongolia tersebut, ketika melihat
munculnya Ciu Pek Thong. jadi mengeluh. Karena situa
berandalan tersebut merupakan seorang jago yang memiliki ilmu silat tidak berada disebelah bawah kepandaian Yo Ko dan Siauw Liong Lie. Dengan munculnya situa berandalan
tersebut, berarti ia bersama Ciu Tie Tamtai dan Turkichi, akan memperoleh kesulitan yang tidak kecil.
Waktu itulah tampak Ciu Pek Thong telah berkata kepada Tiat To Hoat ong.
"Inilah kesempatan yang baik sekali untuk kita saling mengadu ilmu....! "kita akan main-main sampai sepuas hati...!" katanya sambil tertawa keras, dan membarengi dengan itu, tampak tubuhnya telah melompat kedepan Tiat To Hoat-ong.
Tiat To Hoat-ong waktu itu telah tergempur pinggangnya oleh serangan tangan Siauw Liong Lie dengan demikian jalan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pernapasannya belum pulih seluruhnya. Dan tentu saja
sekarang ia ditantang demikian rupa oleh Ciu Pek Thong, dimana tentunya pertempuran di antara mereka tidak mungkin dielakan, dengan sendirinya akan membuat dirinya yang menderita kerugian.
Namun sebelum dia mengambil keputusan dan menyahuti
perkataan Ciu Pek Thoag, di waktu itulah Ciu Pek Thong telah melompat dan menggerakan tangannya akan menarik jenggot Tiat To Hoat-ong.
Gerakan yang dilakukan situa berandalan yang jenaka ini gesit sekali, dimana ia menggerakan tangannya itu secepat kilat.
Tiat To Hoat-ong telah mengelakan tangan orang dengan memiringkan kepalanya, dan golok hitamnya telah digerakkan menyilang.
Tabasan golok itu memang berbahaya menuju kearah dada Ciu Pek Thong, namun kenyataannya Ciu Pek Thong dengan diiringi tertawanya, telah menyentil golok tersebut, sehingga golok itu tergetar keras. Dan tangan Ciu Pek Thong yang satunya tetap diulurkan untuk mencabut jenggot dari pendeta Mongolia tersebut.
Tiat To Hoat-ong gusar bukan main, ia mengeluarkan suara seruan nyaring, dan bersamaan dengan itu, ia menendang dengan kaki kanannya.
Tetapi Ciu Pek Thong benar-benar gesit, ia berhasil
menghindarkan diri dari tendangan orang, sedangkan
tangannya masih juga diulurkan akan mencabut jenggot Tiat To Hoat-ong.
Pendeta Mongolia itu jadi kewalahan juga, karena ia
melihat bahwa ia tidak mungkin menghindarkan diri dari serangan Ciu Pek Thong kali ini. Dan baru saja ia ingin mengelakkan diri dari jambretan tangan Ciu Pek Thong, diwaktu itulah situa berandalan tersebut telah menaikkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedikit tangannya, tahu tahu bukannya menarik jenggot Tiat To Hoat mg, justru dia telah memilin kumisnya Tiat To Hoatong dan kemudian menariknya.
Seketika Tiat To Hoat ong merasakan kesakitan bukan
main, pedih sekali, sampai ia mengeluarkan air mata, Ia telah meraung dengan suara yang keras dan seperti kalap tampak golok hitamnya itu telah berkelebat-kelebat menyambar kearah Ciu Pek Thong.
Menerima serangan seperti itu, Ciu Pek Tbong malah
tertawa haha, hehe, dimana ia telah melompat kesana kemari dengan, gerakan yang cepat dan gesit. Malah dalam suatu kesempatan, kaki kanannya telah mendupak pinggul dari pendeta Mongolia tersebut.
"Bukkkkkk,,.....!" tubuh Tiat To Hoat ong telah terhuyung terjerunuk hampir saja pendeta Mongolia tersebut
terjerembab. Untung saja Tiat To Hoat ong cepat cepat menguasai kuda-kuda kedua kakinya, sehingga ia bisa mempertahankan
tubuhnya tidak sampai terjerunuk.
Tetapi Ciu Pek Thong memang dasarnya seorang
berandalan dan jenaka, melihat keadaan lawannya seperti itu.
timbul kegembiraan untuk mempermainkan Tiat To Hoat ong.
Sambil tertawa-tawa, tampak tubuhnya telah melompat
dengan ringan sekali, kedua tangannya telah digerakkan dengan berbareng, tetapi justru cara menyerang itu berbeda satu dengan yang lain, yaitu tangan kirinya mempergunakan jurus "Sitolol mengangsurkan Arak," kemudian tangan kanannya dilancarkan, dengan jurus "Anjing Kurap Menggaruk Pantat". Dua gerakan jenaka tersebut merupakan jurus silat yang dimiliki keampuhan luar biasa. Memang dari nama jurus2
tersebut seperti juga jurus silat main2an yang tidak berarti, sesungguhnya dibalik dari nama jurus2 tersebut yang jenaka, terdapat kekuatan tenaga lwekang yang sangat dahsyat,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena jurus tersebut disertai oleh sinkang yang kuat, tidak mungkin bisa dipunahkan oleh sembarangan jago silat.
Tiat To Hoat ong sendiri heran melihat cara menyerang Ciu Pek Thong seperti itu, karena itu ia merandek sejenak mengawasi, baru pertama kali ini ia menyaksikan cara
menyerang Ciu Pek Thong seperti itu karena dulu waktu mereka pernah bertempur, Ciu Pek Thong justru tidak
mempergunakan ilmunya tersebut.
Tetapi Tiat To Hoat-ong juga tidak bisa terlalu lama
berdiam begitu, karena kedua tangan Ciu Pek Thong telah menyambar dekat sekali.
Dengan cepat Tiat To Hoat ong menggerakkan golok
hitamnya berulang kali, dibolang-balingkan kesekujur
tubuhnya, melindungi bagian tubuh yang terpenting.
Namun Ciu Pek Thong benar-benar lihay dan gesit sekali, melihat golok hitam lawannya diputar seperti itu, ia telah menarik pulang tangannya, dan tahu-tahu dengan gerakan tubuh seperti orang yang terjerunuk ke depan, seperti menubruk kearah golok Tiat to Hoat-ong, cepat sekali ia telah menggerakkan kedua tangannya lagi. Diwaktu itu ia telah menarik pula kumis dari pendeta tersebut.
Tiat To Hoat-ong mengeluarkan suara jerit kesakitan pula.
Segera terlihat betapa ia melompat dan berjingkrakan tidak keruan dengan diliputi kemarahan yang sangat. Pendeta Mongolia itupun mencaci maki dengan suara yang keras, mengandung kemendongkolan dan penasaran.
Ciu Pek Thong malah tertawa keras, mentertawai sikap dan kelakuan dari lawannya itu.
Disaat itu terlihat Siauw Liong Lie tersenyum menyaksikan Ciu Pek Thong tengah mempermainkan Tiat To Hoat ong.
Yo Him sendiri telah ber-tepuk2 tangan karena ia gembira sekali dan puas melihat Tiat To Hoat ong yang jenaka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersebut. Ia bahkan telah berseru-seru menganjurkan Loo Boan Tong mempermainkan terus Tiat To Hoat ong.
Ciu Pek Thong juga telah memperdengarkan suara tertawa yang keras "Aku akan membuat dia mati perlahan lahan!"
serunya itu dibarengi dengan gerakan tubuhnya yang
berkelebat kesana kemari.
Tiat To Hoat ong benar2 kewalahan menghadapi Ciu Pek
Thong, kerena justru waktu itu ia tengah terluka didalam. Jika saja tadi ia belum banyak terlalu menggunakan tenaga
sinkangnya, tentu ia bisa melayani berimbang diri si
berandalan jenaka ini. Tetapi karena dia telah tergempur oleh serangan Siauw Liong Lie, membuat tenaga dalamnya jadi berkuras maka ia bargerak tidak begitu leluasa.
Diwaktu itulah, Ciu Pek Thong tanpa membuang-buang
waktu, telah bergerak kesana kemari dan setiap kali ada kesempatan, ia telah mengulurkan tangannya untuk mencabut kumis atau jenggot dari Tiat To Hoat ong.
Berulang kali Tiat To Hoat-ong harus berjingkrak-jingkrak karena marah dan mendongkol, namun tetap saja ia tidak memiliki kesempatan untuk memberikan perlawatan pada Ciu Pek Thong.
Ciu Pek Thong sendiri tampaknya tidak puas dengan hasil yang telah diperolehnya, ia mempermainkan terus lawannya, membuat Tiat To Hoat-ong semakin lama semakin kalap.
"Jika aku tidak mengaju jiwa dengan kau, aku tidak akan menginjakkan kaki pula didaratan Tionggoan... !" berteriak Tiat To Hoat-ong karena murka yang meluap.
Ciu Pek Thong malah tertawa.
"Baik, baik, mari kau mengadu jiwa, aku akan melayaninya sebaik mungkin....!" menyahuti Ciu Pek Thong. "Awas kumismu....!" dan membarengi dengan perkataannya itu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan kanan Ciu Pek Thong telah bergerak lagi, dia telah menarik kumis pendeta Mongolia tersebut.
Tiat To Hoat ong berusaha mengelakan diri, tetapi ia gagal kumisnya kcmbali ditarik oleh Ciu Pek Tbone, sehingga ia merasa pedih dan sakit bukan main dan ia menjerit jerit dengan murka.
Ciu Pek Thong berjingkrak-jingkrakan sambil bertepuk
tangan. Tampaknya situa berandalan ini merasa puas telah bisa mempermainkan koksu negara Mongolia itu.
"Engkau harus hati-hati menjaga kumis dan jengrotmu.
karena sekarang aku bukan hanya menaiik, tetapi aku akan mencabutnya, biar engkau menjadi pendeta yang kelimis...!"
Dan sehabisnya berkata begitu, tubuh Ciu Pek Thong telah bergerak lagi dengan gesit dan tangan kanannya telah
menyambar kumis Tiat To Hoat-ong. Gerakan yang
dilakukannya itu sangat cepat, biarpun Tiat To Hoat-ong telah berusaha untuk mengelakan diri, menyelamatkan kumisnya dari tangan Ciu Pek Thong tokh dia gagal. Malah lima atau enam helai kumisnya lelah kena ditarik copot, sehingga ia merasa kesakitan bukan main dan berteriak, teriak kalap.
Ciu Pek Thong tidak memperdulikan kemarahan lawannya, ia terus juga menggodai pendeta Mongolia tersebut dengan berulang kali mencabuti kumis dan jenggot dari Tiat To Hoat ong, sehingga kini kumis dan jenggot Tiat To Hoat-ong sudah tidak rata lagi, karena telah cukup banyak yang ditarik copot oleh siberandalan jenaka itu dengan demikian kumis dan jenggotnya jadi malang melintang, seperti kumis kucing, dan jenggotnya sepeiti juga jenggot duri yang kaku dan hanya beberapa helai saja.
Bukan main mendongkol dan murkanya Tiat To Hoat ong.
sampai dia mencaci maki kakek moyangnya Ciu Pek Thong dengan kata kata yang kotor.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Ciu Pek Thong tetap dengan sikapnya yang jenaka itu, karena itu berulang kali ia sambil tertawa-tawa dengan suara yang keras, iapun telah melompat kesana lemari masih mencabuti kumis dan jengiot Tiat To Hoat ong.
Sesungguhnya pendeta Mongolia tersebut dalam kalapnya telah menggerakkan golok hitamnya untuk menyerang, namun selalu gagal. Semakin keras amarahnya, semakin


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sembarangan gerakan goloknya tersebut, sehingga akhirnya ia berusaha menenangkan diri dan berkelit kesana kemari saja dari serangan Ciu Pek Thong.
Bersamaan dengan itu, tampak Yo Ko dengan Ciu Tie
Tamtai yang tengah saling mengukur kekuatan, mulai
mencapai titik yang menemukan.
Karena dari tubuh mereka yang mengeluarkan uap itu dan tergetar, telah tersalurkan seluruh kekuatan sinkang yang mereka miliki. Dengan demikian, segera terlihat, bahwa mereka benar-benar telah mencapai tingkat mengadu jiwa.
Ciu Tie Tamtai sendiri menyadarinya, bahwa ia tidak boleh lengah sedikit pun juga.
Yo Ko serdiri telah mengerahkan seluruh kekuatan yang ada padanya, selain tangan kirinya yang bergerak lambat namun memiliki kekuatan sinkang tangguh sekali, juga lengan baju kanannya telah bergerak gerak terus, bagaikan seekor naga yang berusaha membelit lawannya.
Gangguan dari lengan baju sebelah kanan Yo Ko tersebut yang membuat perhatian Ciu Tie Tamtai sering terpecahkan.
Lwekang Yo Ko memang lebih kuat seurat dibandingkan Ciu Tie Tamtai. Jika Ciu-Tie Tamtai lebih unggul dalam hal kekedotan tubuhnya yang dibantu oleh latihan tenaga
Yoganya, justru untuk tenaga sinkang sejati Yo Ko menang sedikit. Dimana ia merupakan seorang tokoh persilatan daratan Tionggoan yang nomor wahid disaat ini. Seperti diketahui, waktu lengan kanan Yo Ko dibacok kutung oleh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kwee Hu, maka sejak saat itulah Yo-Ko telah melatih tangan kirinya dengan golok pusakanya ditepi laut, melatih diri dengan gelombang laut, dengan petunjuk petunjuk dari Sin Tiauw, burung rajawali sakti yang menjadi sahabatnya.
Dan diwaktu itu pula Yo Ko telah berhasil menciptakan semacam tenaga lwekang yaog benar-benar tangguh. Terlebih lagi sekarang, setelah berselang puluhan tahun, dengan demikian lwekang yang dimiliki Yo Ko telah mencapai puncak kesempurnaannya.
Walaupun ia hanya memiliki tangan kiri saja, tokh kekuatan lwekangnya itu tidak berkurang manfaatnya. Dan juga lengan baju sebelah kanan itu tidak kurang berbahayanya
dibandingkan dengan tangan biasa.
Itulah sebabnya, walaupun dinegerinya Ciu Tie Tamtai
merupakan jago yang terpandai dan memiliki ilmu yang tinggi sekali, namun disebabkan sekarang ini ia harus berhadapan dengan Yo Ko yang memiliki kepandaian sangat tinggi dan -
tidak berada disebelah bawah dari kepandaiannya, maka ia jadi tidak bisa berbuat banyak.
Yo Ko juga telah melihat, bahwa mereka tidak mungkin
memisahkan diri pula, dan mereka tentu akan terluka
bersama, atau juga binasa bersama. Dan pertempuran mereka kali ini merupakan pertempuran mengadu jiwa.
Siauw Liong Lie mulai berkuatir menyaksikan keadaan
sudah berlangsung demikian dengan begitu, ia sudah tidak bisa berayal dan berdiam diri saja. Ia melompat dan sudah berdiri ditengah tengah sisi dari kedua orang tersebut.
Dengan memusatkan seluruh kekuatan lwekangnya, tiba2
Siauw Liong Lie telah mengebutkan kedua tangannya, dan diwaktu itu terdengar suara menggeleger yang keras sekali.
Tubuh Yo Ko dan Ciu Tie Tamtai terpental berjumpalitan.
Tenaga mereka yang tengah saling dorong itu, dan kemudian dihantam oleh kekuatan Siauw Liong Lie yang menerjang dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tengah, membuat mereka seperti juga dihantam oleh sesuatu yang sangat kuat luar biasa. Dengan demikian, segera terlihat betapa keduanya telah terjungkir balik beberapa kali ditengah udara.
Siauw liong Lie berhasil memisahkan kedua orang tersebut tetapi tidak urung ia pun merasakan napasnya jadi sesak. Dia berdiri diam ditempatnya beberapa saat lamanya mengatur jalan pernapasannya tersebut sehingga akhirnya ia berhasil memulihkan semangat dan tenaga dalamnya.
Selangkan Yo Ko waktu tubuhnya terpental ketengah
udara, telah berusaha untuk mengatur tubuhnya sehingga jatuh dengan kedua kaki lebih dulu. Tetapi karena tadi ia terpental begitu keras, dengan sendirinya ia terhuyung beberapa langkah kebelakang.
Muka Yo Ko agak pucat, dan juga napasnya memburu. Ia
menyadari dengan dipisahkan begitu oleh istrinya, jelas Siauw Liong Lie telah menyelamatkan jiwanya dan juga jiwa Ciu Tie Tamtai.
Ciu Tie Tamtai juga tenaga dalamnya tadi tergempur hebat, maka waktu tubuhnya terpental dan meluncur jatuh, ia jatuh dengan duduk numprah, untuk sejenak lamanya ia tidak bisa bangkit: Napasnya memburu keras, segera ia memusatkan seluruh latihan sinkangnya dicampur juga dengan aturan napas dari Yoga, dengan demikian ia bisa cepat sekali memulihkan semangatnya.
Begitu merasa kesegaran tubuhnya pulih tampak Ciu Tie Tamtai telah melompat berdiri lagi, sambil memperdengarkan suara tertawanya yang keras.
"Aku tidak menyangka bahwa hari ini aku akan dapat berhadapan dengan lawan yang seimbang dengan
kepandaianku, sehingga aku bisa main-main dengan sepuas hati, Sungguh memuaskan sekali! Sungguh memaskan sekali!
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Memang telah kulihat, bahwa Sin Tiauw Taihiap bukan
bernama kosong belaka......!"
Yo Ko juga telah menengadahkan kepalanya dan tertawa
ber-gelak2 panjang sekali suara tertawanya itu. sehingga seperti juga sambung menyambung terus menerus dan
bergema disekitar tempat itu.
Setelah puas tertawa, Yo Ko berkata dengan suara yarg nyaring: "Terima kasih atas pujianmu ! Tetapi kita akan segera meneruskan permainan kita yang tertunda tadi.., !"dan setelah berkata begitu, ia mengebutkan tangan bajunya yang sebelah kanan, dari mana telah menyambar kekuatan yang dahsyat sekali menerjang kearah Ciu Tie Tamtai.
Sebagai seorang akhli silat yang memiliki kepandaian tinggi sekali, dengan bertempur tadi, Ciu Tie Tamtai menyadari bahwa mereka berdua, memang merupakan lawan yang
berimbang, dan jika meneruskan pertempuran mereka ini, mereka bisa rusak dua-duanya.
Tetapi karena melihat Yo Ko telah melancarkan
serangannya kembali seperti itu, dimana gempuran tersebut tidak bisa dibuat main-main, Ciu Tie Tamtai telah
mengeluarkan suara bentakan yang nyaring sekali, dan
menyusul kedua telapak tangannya telah didorong dengan kuat sekali. Dari kedua telapak tangannya itu telah meluncur keluar angin gempuran yang tidak kalah hebatnya dengan kekuatan dari tenaga serangan Yo Ko.
Dua kekuatan tenaga lwekang yang hebat itu telah saling bentur.
"Bukkk...:!" pasir dan debu telah beterbangan keatas.
Tubuh Ciu Tie Tamtai terhuyung mundur beberapa
langkah, Yo Ko sendiri terpental melayang ketengah udara, dan kemudian meluncur turun dengan kedua kaki hinggap terlebih dulu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Diwaktu itu Siauw Liong Lie telah melompat kedepan Ciu Tie Tamtai, ia berkata nyaring: "Aku hendak minta petunjuk sambil tangan kanannya bergerak akan mencengkeram kearah jalan darah "Lung tie biat" didekat tulang belikat Ciu Tie Tamtai.
Gerakan yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie selain cepat juga bisa mematikan. Jalan darah "Lung tie hiat" tersebut merupakan jalan darah terpenting, kalau sampai jalan darah itu kena dicengkeram, tentu akan membuat orang yang
bersangkutan seketika menjadi lumpuh dan tenaga dalamnya menjadi buyar.
Ciu Tie Tamtai yang melihat cara menyerang Siauw Liong Lie, mana mau membiarkan dirinya dicengkeram begitu"
Dengan cepat ia telah mengeluarkan suara bentakkan yang sangat keras sekali, dan kemudian menangkis dengan tangan kirinya.
Tangan Siauw Liong Lie dan tangan Ciu Tie Tamtai telah saling bentur, dan seketika itu juga terlihat betapa tubuh kedua orang tersebut terpental beberapa tombak, Tetapi Siauw Liong Lie masih kumpul tenaganya, maka begitu dia bisa berdiri tetapi segera dia melompat melancarkan serangan lagi kepada Ciu Tie Tamtai.
Berbeda dengan Ciu Tie Tamtai yang tadi telah kehabisan tenaga karena ia telah bertempur mati-matian dengan Yo Ko, maka ia tidak memiliki kekuatan tenaga yang sepenuhnya lagi.
Begitu tubuhnya terhuyung ia tidak bisa segera
mengendalikan dirinya, dan disaat itu justru serangan Siauw Liong Lie telah menyambar kejalan darah ,.Bun-kie hiat" nya.
Tiada jalan lain lagi buat Ciu Tie Tamtai, dengan terpaksa ia menangkis lagi.
Ketika dua kekuatan saling bentur, seketika Ciu Tie Tamtai telah terpental keras dan kemudian dia ambruk ditanah tidak bisa berdiri, dari mulutnya telah memuntahkan darah segar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sedangkan Siauw Liong Lie yang melihat keadaan lawannya sudah demikian rupa tidak mau memberikan kesempatan lagi, dengan cepat dan ringan, tubuhnya telah melompat dan
melancarkan serangan-serangan yang kuat sekali. Dimana ia telah menggerakkan kedua tangannya saling susul.
Kepandaian yang dimiliki Siauw Liong Lie tidak berada disebelah bawah dari kepandaian Yo Ko, dengan sendirinya, sekarang dia melancarkan serangan yang beruntun dan
mempergunakan ilmu simpanannya, jelas telah membuat Ciu Tie Tamtai jadi kelabakan bukan main.
Mati-matian tampak Ciu Tie Tamtai telah berusaha
mengelakan diri. Dia menyadarinya, kalau saja dia menangkis dengan mempergunakan kekerasan, maka diwaktu itulah
dirinya akan celaka sendirinya, karena, justru kekuatan tenaga lwekangnya itu tengah buyar dan tidak bisa dipergunakannya secara penuh.
,,Habislah aku kali ini...!" berpikir Ciu Tie Tamtai dan ia berusaha untuk mengelakkan diri dengan bergulingan diatas tanah.
Serangan Siauw Liong Lie jatuh ditempat kosong, dan baru saja ia hendak menyusul dengan serangan berikutnya,
diwaktu itulah terlihat betapa nyonya Yo tersebut merasakan napasnya sesak, dan kepalanya menjadi pusing Siauw Liong Lie kaget sendirinya, dia mengempos semangatnya dan
menyalurkan kebagian Tan-tiannya, tetapi matanya malah jadi berkunang-kunang.
Dengan mengeluarkan suara keluhan perlahan, tubuh
Siauw Liong Lie jadi terhuyung seperti akan rubuh. Namun Siauw Liong Lie masih berusaha mengerahkan tenaga
sinkangnya untuk menguasai tubuhnya yang tengah
terhuyung itu, agar tidak sampai terjerambab.
Rupanya Siauw Liong Lie tidak berhasil dengan usahanya tersebut, dengan mengeluarkan suara keluhan lagi, tubuhnya telah terguling rebah ditanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko yang melihat hal itu segera melompat kedekat
istrinya, memeriksa keadaannya. Begitu juga Yo Him. telah melompat dengan cepat, dimana ia telah ikut memeriksa keadaan ibunya.-
Sepasang mata, Siauw Liong Lie terpejamkan rapat-rapat, dan kemudian napasnya tersendat sendat, tampaknya sesak dan sulit sekali baginya untuk bernapas dengan lancar.
Yo Ko bingung bukan main, ia merasakan denyutan nadi
istrinya itu tidak beraturan Dan dalam keadaan seperti itu, rupanya jalan pernapasan Siauw Liong Lie telah mengalami sesuatu yang tidak benar.
Hanya saja yang membingungkan, justru tadi Siauw Liong Lie segar, bugar dan mendadak ia bisa "penyakit" seperti ini, yang aneh dan mendadak sekali terjadinya.
Ciu Pek Thong yang tengah mempermainkan Tiat To Hoat
ong telah menoleh juga waktu mendengar Yo Him
mengeluarkan seruan kaget. Ia cepat cepat meninggalkan Tiat To Hoat-ong dan memburu mendekati Yo Ko. Waktu melihat keadaan Siauw Liong Lie seperti itu, situa berandalan tersebut telah berjingkrak sambil mengeluarkan suara seruan tertahan.
"Apa yang terjadi pada diri Yo Hujin ?" tanya Ciu Pek Thong dengan suara kaget.
"Entahlah... akupun tidak mengetahuinya. Ciu Toako...
mendadak sekali... tiba tiba ia terguling dan seperti pingsan....!"
Ciu Tie Tamtai waktu itu tengah duduk bersila melancarkan jalan pernapasannya, dan setelah lewat beberapa saat
lamanya, ia melompat berdiri sambil berkata ; "Aha. akhirnya aku akan berhasil membinasakan kalian semua".!" Dan Ciu Tie Tamtai telah tertawa terbahak-bahak dengan suara yang keras, wajahnya memancarkan kepuasan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko gusar bukan main, ia melompat kedekat Ciu Tie
Tamtai. "Akal licik apa yang telah kau pergunakan untuk mencelakai isteriku?" bentak Yo Ko.
"Hemmm, aku baru mempergunakan salah satu dari ketiga bubuk pusaka yang kumiliki" menyahuti Ciu Tie Tamtai dengan suara yang nyaring, wajahnya tidak memperlihatkan perasaan jeri sedikitpun juga. "Itu baru kupergunakan bubuk "Capsah Hun" (Tiga Belas Arwah), istrimu didalam waktu dua hari akan terus menerus dengan keadaan itu, yaitu pingsan tidak sadarkan diri, selewatnya itu, ia tidak akan bernapas lagi..!"
Dan setelah berkata begitur Ciu Tie Tamtai mengeluarkan suara tertawa yang bergelak gelak keras sekali.
Muka Yo Ko merah padam karena murka. Ia menjejakkan
kakinya, tangan kirinya telah menyambar akan menghantan Ciu Tie Tamtai.
Namun Ciu Tie Tamtai telah bersiap siaga sejak tadi,
melihat datangnya gempuran dari Yo Ko, ia berkelit dengan cepat.
Tetapi Yo Ko waktu melihat gempuran tangan kirinya
tersebut tidak berhasil mengenai sasarannya, ia tidak segera berhenti, berbareng lengan bajunya yang sebelah kanan yang kosong itu telah bergerak akan melibat batang leher Ciu Tie Tamtai.
Gerakan yang dilakukan oleh Yo Ko sangat gesit dan cepat sekali, karena waktu itu Tiu Tie Tarniui belum lagi bisa berdiri tetap, karena baru saja mengelakan dari dari serangan tangan kirinya Yo Ko dan serangan tangan baju sebelah kanan itu telah menyambar dekat sekali kelehernya, akan melibat.
Dan lengan baju sebelah kanan dari Yo Ko tersebut
bukanlah merupakan tangan baju biasa, karena pada tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
baju yang kosong tersebut berisikan tenaga sinkang yang kuat sekali
Dengan demikian, Ciu Tie Tamtai tidak berani berayal, sambil mengeluarkan suara serak-kan marah, ia melompat kebelakang lagi beberapa tindak dan membarengi dengan itu, jari telunjuk tangan kanannya telah menyentil dan Yo Ko segera membaui sesuatu yang tidak sedap.
Rupanya memang Ciu Tie Tamtai telah rnempergunakan
sejenis racun yang hebat daya kerjanya. Ia tadi begitu terdesak oleh Siauw Liong Lie. sehingga dalam keadaan antara mati dan hidup ia telah mempergunakan racun "Capsah hun,"
yaitu racun tiga belas arwah. Bubuk racun itu terlalu halus, dan jika tidak diperhatikan benar benar, maka tidak akan terlihat oleh mata manusia biasa. Itulah sebabnya, karena racun yang disebunyikan pada kuku tangan Ciu Tie Tamtai tersebut, telah tercium oleh Siauw Liong Lie, nyonya Yo tersebut telah terjungkal rubuh dengan keaadannya yang menguatirkan sekali.
Kini Yo Ko mencium hal yang aneh terkejut, tidak berayal lagi, ia menutup pernapasannya.
Tetapi karena ia telah mencium sedikit hawa racun
tersebut, tidak urung Yo Ko merasakan kepalanya agak
pening. Namun Sin Tiauw Taihiap telah memusatkan tenaga lwekangnya, dan kemudian ia mengatur jalan pernapasannya mendesak hawa kotor tersebut untuk keluar dari pori pori kulitnya.
Yo Ko juga tidak tinggal diam, melihat Ciu Tie Tamtai tengah melompat mundur menjauhi diri, ia telah menjejakkan kakinya tubuhnya mencelat dengan cepat sekali, tangan dirinya kembali melancarkan gempuran kepada Ciu Tie
Tamtai. Ciu Tie Tamtai waktu itu merasa girang semula ia menduga bahwa serangan racunnya itu berhasil. Namun kenyataannya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko tidak berhasil dicelakainya. Demikian ia telah
mengeluarkan seruan kaget disaat tenaga gempuran Yo Ko telah tiba didekatnya. Apa lagi Yo Ko juga bukan menyerang dengan satu jurus saja, dimana tangan bajunya yang sebelah kanan telah digerakkan juga maka Ciu Tie Tamtai telah diserang dari dua jurusan, dari tangan kirinya mengalir kekuatan lwekang yang keras dan kuat, yang bisa
menghancurkan batu gunung yang berukuran besar juga dari lengan baju Yo Ko yang sebelah kanan itu telah, meluncur kekuatan lwekang yang dikombinasikan antara tenaga Im dan Yang, yaitu tenaga lunak dan tenaga keras.
Dengan demikian, segera juga tubuh Ciu Tie Tamtai jadi terhuyung huyung mundur agak gugup, karena ia merasakan desakan tenaga dalam Yo Ko yang merangseknya. Mati-matian Ciu Tie Tamtai telah memusatkan singkangnya untuk menangkis tetapi usahanya itu gagal.
Dalam gusarnya Yo Ko telah mempergunakan ilmu
simpanannya yang paling hebat, yaitu ilmu gabungan antara lt Yang Cie dengan ilmu pukulan telapak tangan tunggal. Yo Ko juga menyerang degan mengerahkan sembilan bagian tenaga lwekangnya.
Tidak ampun lagi tubuh Cin Tie Tamtai yang terkena
gempuran itu melayang ketengah udara seperti layang layang yang putus talinya dan kemudian tubuhnya telah ambruk terbanting diatas tanah . Walaupun tidak sampai pingsan, tetapi Ciu Tie Tamtai juga tidak bisa segera bangkit dari rebahnya, ia pun mengerang-erang, karena ada tiga tulang rusuk yang telah patah akibat gempuran Yo Ko .
Ciu-pek Thong bersorak dengan suara yang nyaring :
"Bagus. . . ! Bagus. . .. ! " dan ia melompat mendekati Ciu Tie Tamtai, segera ia menggerakan kaki kanannya untuk
menendang. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuh Ciu Tie Tamtai telah berhasil di tendangnya
melambung ketengah udara, sehingga tubuh Ciu Tie Tamtai kembali meluncur terbanting diatas tanah dengan keras.
Dengan mengeluarkan suara jeritan kesakitan tubuh Ciu Tie Tamtai jadi meringkuk diatas tanah, ia tidak bisa untuk bangkit berdiri , bergerak saja sulit. Ciu Pek Thong telah melangkah mendekati dan ia menggerakkan kakinya pula, cepat bukan main , kakinya menendang lagi.
Seketika, tubuh Ciu Tie Tamtai tertendang pula, dan ketika terbanting diatas tanah, seketika ia menjadi pingsan tidak sadarkan diri.
Ye Ko melompat kedekat tubuh Ciu Tie Tamtai, dan ia
berjongkok merogoh saku orang untuk mencari obat penawar racun.
Dari dalam saku Ciu Tie Tamtai di jumpainya beberapa
macam barang dan juga uang yang tidak begitu banyak, dan diwaktu itu, ia juga melihat tiga macam botol yang berukuran kecil, terbuat dari beling berwarna hijau.
Segera Yo Ko membuka tutup botol yang satunya
mendekati mulut botol kehidungnya dan menciumnya.
Setelah menciumi ketika botol tersebut bergantian,
akhirnya Yo Ko memilih botol yang satunya, yang dibawa kedekat Siauw Liong Lie, ia menuang isi botol tersebut, yang merupakan bubuk halus, kemudian memasukan kedalam
mulut Siauw Liong Lie. Dengan bantuan air ludah, akhirnya obat bubuk tersebut tertelan.
Tetapi bola mata Siauw Liong Lie masih terbalik dan
napasnya juga menyesak, namun wajahnya tidak sepucat tadi, Dengan penuh kekuatiran Yo Ko dan Ciu Pek Thong juga Yo Him telah mengawasi Siauw Liong Lie, dan berangsur-angsur
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
muka Siauw Liong Lie merah kembali, dan juga bola matanya telah putih seperti biasa.
Setelah napas Siauw Liong Lie tidak tersendat sendat lagi, ia bangun untuk duduk, dengan dibantu oleh Yo Ko.
"Mana... mana manusia jahat itu ?" tanya Siauw Liong Lie begitu ia membuka suara, "Aku... aku telah dicelakainya dengan semacam racun jahat olehnya ..!"
Yo Ko menoleh, ia melihat Ciu Tie Tam tai menggeletak ditanah masih pingsan tidak sadarkan diri. Tetapi diwaktu itu Yo Ko, dan juga kemudian Ciu Pek Thong serta Yo Him, jadi mengeluarkan seruan tertahan, karena Tiat To Hoat-ong dan Turkichi, telah tidak berada ditempat tersebut.
"Mereka telah melarikan diri disaat kita tidak
memperhatikan..!" kata Ciu Pek Thong mendongkol.
Yo Ko menghela napas. "Biarlah nanti juga kita akan bertemu lagi dengan
mereka...!" katanya.
Setelah Siauw Liong Lie bisa berdiri, waktu itu Yo Ko telah menghampiri Ciu Tie Tamtai. Ia telah menotok beberapa jalan darah dari Ciu Tie Tamtai, dan kemudian menendang jalan darah "Ma-liong" yang terletak didekat punggung, seketika Ciu Tie Tamtai tersadar dari pingsannya Namun ia hanya bisa membuka matanya, tanpa bisa menggerakkan tubuhnya, dari mulutnya terdengar suara rintihan yang perlahan sekali.
Beberapa kali Ciu Tie Tamtai menggerakkan kaki dan
tangannya, namun selalu gagal.
Waktu itu Yo Ko telah berkata dengan suara yang dingin:"
Engkau harus bicara yang sebenarnya dan menjawab
pertanyaan2 ku dengan jujur. Sekali saja engkau berdusta, hemm, hemm aku tidak akan memberi ampun lagi ke padamu.
.!" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mata Ciu Tie Tamtai telah memandang Yo Ko dengan sinar yang tajam, kemudian dengan suara seperti mengerang, ia berkata perlahan: "Apa yarg hendak kau tanyakan?"
"Berapa jauh tentara Mongolia telah menyelusup masuk
kedaratan Tionggoan" tanya Yo Ko kemudian sambil mengawasi tajam pada Ciu Tie Tamtai.
Cm Tie Tamtai tidak segera menjawab, dia berdiam diri sesaat lamanya.
"Katakan yang sebenarnya... berapa kekuatan tentara
Mongolia yang akan menyerbu kedaratan Tionggoan, dan
berapa banyak jago yang dikerahkan. Dan juga ceritakan kepadaku, sudah berapa jauh tentara Mongolia merencanakan penyerbuannya kekota Siayang.., !"
Ciu Tie Tamtai menghela napas, Ia telah terjatuh ditangan musuhnya, dan juga dalam keadaan tertotok, sehingga ia tidak berdaya apa-apa maka setelah berdiam lagi beberapa lama, ia berkata dingin : "Jika engkau hendak membinasakan aku, bunuhlah..... aku tidak akan bicara, Tetapi yang pasti, akan banyak sekali jago jago Mongolia yang turun kedaratan Tionggoan untuk melampiaskan sakit hatiku ini...!"
Mendengar perkataan Ciu Tie Tamtai, seketika Yo Ko
tertawa dingin. "Hemmmmm......katanya dengan tawar. "Jika demikian aku terpaksa harus mengorek keterangan dari mulutmu dengan mempergunakan caraku.....!"
-oo0dw0oo- Jilid 32 WAKTU itu, Siauw Liong Lie dan Ciu Pek Thong telah
melangkah kedekat YoKo. Siauw Liong Lie berkata, perlahan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia tentu mengetahui jelas tentang pasukan tentara Mongolia yang akan menyerbu masuk kedaratan Tionggoan, jangan
dibinasakan dulu, terlebih baik kita mengorek keterangannya dulu dari mulut dia...!"
Dan setelah berkata begitu, Siauw Liong Lie berjongkok didekat Ciu Tie Tamtai.
"Apakah benar benar engkau tidak mau bicara secara baik baik" "tanya Siauw Liong Lie.
"Hemmm, engkau hendak membunuhku!" kata Ciu Tie
Tamtai dengan suara yang nyaring mengandung marah dan penasan. "Tetapi jangan kalian harap bisa mcmperoleh suatu keterangan dari mulutku...!"
Siauw Liong Lie mendengus, kemudian tertawa dingin,
tangan kirinya segera bekerja menotok beberapa jalan darah ditubuh Ciu Tie Tamtai.
Memang buru-buru Ciu Tie Tamtai tidak merasakan apa
apa atas totokan tersebut- teta pi lewat sejenak lamanya, seketika tubuhnya terasa kejang kejang dan juga disekujur tubuhnya seperti juga dijalani oleh ribuan semut.
Dan yang menyiksa lagi dirinya, ia merasakan pada siku dan sambungan tulang-tulangnya tetasa ngilu sekali, seperti juga ditusuk-tusuk oleh besi yang tajam, menimbulkan
perasaan nyeri dan sakit bukan main.
Selelah bertahan beberapa lamanya, akhirnya Ciu Tie
Tamtai telah mengerang dengan suara yang menyayatkan.
Siauw Liong Lie tertawa dingin, katanya, "Jika engkau tetap tidak mau bicara, aku akan menotok jalan darah "Pai-cie hiat"
mu.... Aku mau lihat, apakah setelah itu engkau mau bicara yang benar atau tidak". !"
Muka Ciu Tie Tamtai ketika mendengar akan ditotok
jalanan darah "Pai cie-hiatnya berobah jadi pucat pias, ia menggidik ngeri sebab ia mengetahui apa artinya jika saja
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jalan darah"Pai cie-hiat" nya kena ditotok oleh Siauw Liong Lie.
Pai cie hiat merupakan jalan darah yang terletak antara persimpangan jalan darah " Ku lung hiat ', dan jalan darah "Tu lie hiat ", kedua jalan darah yang terletak antara pinggang dan pinggul, jika saja jalan darah Pai cie hiat kena ditotok oleh lawan, niscaya korban totokan tersebut akan menderita kesakitan selama empat puluh hari empat puluh malam, dan tenaga dalamnya buyar kepandaian silatnya punah. Dengan demikian, seumur hidup dia akan menjadi bercacat .
Maka hebat ancaman yang diberikan oleh Siauw Liong Lie, karena jika sampai jalan darah Pai cie hiat-nya ditotok tidak ada ampunnya lagi ia akan menjadi manusia bercacat.
Sebagai seorang yang telah memiliki kepandaian tinggi, buat Ciu Tie Tamtai kematian bukanlah merupakan hal yang perlu ditakuti. Tetapi justru yang membuat dia kuatir kalau kalau ia menjadi manusia yang lemah: Karena itu. takutnya jadi berkecamuk didalam hatinya.
Melihat muka Ciu Tie Tamtai berobah pucat pias seketika Siauw Liong Lie memperdengarkan suara tertawa dingin, katanya:" Hemm engkau tentu tidak mau jika jalan darah "Pai cie hiat" ditubuhmu ditotok olehku, bukan?"
Akhirnya Ciu Tle Tamtai telah menghela napas dengan
sikap berputus asa. "Baiklah," katanya kemudian. "Jika memang begitu, berarti aku sudah tidak bisa mengatakan apa-apa...!"
"Ternyata engkau seorang yang bijaksana bisa melihat
selatan..." kata Siauw Liong Lie girang." Nah. sekarang katakanlah, rencana apa yang telah disusun oleh Khan-mu?"
"Hemm, untuk menceritakan semua itu sangat panjang dan tidak akan habis satu harian...!"wajahnya Ciu Tie
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tamtai."Tetapi sekarang yang penting, kalian harus membebaskan aku dari totokan kalian...!''
"Hemm, tentu saja kami akan membebaskan seluruh
rencana yang disusun oleh Khan kalian...!" menjawab Siauw Liong Lie sambil tertawa dingin.
"Tetapi bagaimana aku bisa menceritakan segalanya jika aku dalam keadaan tertotok seperti ini?" kata Ciu Tie Tamtai gusar.
"Bukankah engkau bercerita dengan mulutmu ?" tanya Siauw Liong Lie. "Dengan rebah disitu saja, tentu engkau bisa menceritakan segalanya....!"
Habis daya Ciu Tie Tamtai, akhirnya ia menceritakan juga rencana dari Kublai Khan, dimana Khan nya tersebut akan menyerbu Siangyang, untuk merebut daratan Tionggoan.
Begitu juga rahasia kekuatan dari angkatan perangnya
Kublai Khan telah diceritakannya dengan lengkap, berikut berapa banyak orang-orang gagah yang pandai ilmu silat bergabung didalamnya.
Setelah mendengar selesai cerita Ciu Tie Tamtai, Siauw Liong Lie membebaskan totokannya. Pada waktu itu Ciu Tie Tamtai telah letih bukan main, tenaganya seperti telah habis, dan ia ngeloyor pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa mengucapkan sepatah kata pun juga.
Sedangkan Yo Ko bersama Siauw Liong Lie, Yo Him dan Ciu Pek Thong kembali ke rumah penginapan, setelah beristirahat satu malaman, akhirnya mereka melanjutkan perjalanannya ke Siangyang.
Waktu mereka tiba di Sianyang, ternyata kota tersebut, kota terdepan untuk pertahanan dari tentara Song
menghadapi pasukan Mongolia yang akan menyerbu masuk
kedaratan Tionggoan, tampak kesibukan para laskar dan tentara Song yang tengah bersiap siap mengadakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penjagaan. Begitu pula para penduduk Siangyang yang telah ikut membantu pera tentara kerajaan Song tersebut sibuk dengan berbagai pekerjaan mereka. Yang pria sibuk melatih mempergunakan tombak dan berbagai senjata tajam lainnya, sedangkan yang wanita sibuk untuk memasak para tentara kerajaan Song tersebut.
Di Siangyang, akhirnya Yo Ko berkumpul dengan It Teng Taisu, dan para orang2 gagah lainnya, termasuk Phang Kui In.
Sebagai seorang tokoh sakti yang memiliki nama sangat terkenal dan dihormati, Yo Ko telah diangkat untuk memimpin mereka dalam hal menyusun kekuatan, membantu pihak
tentara kerajaan Song menghadapi ancaman serangan tentara Mongolia.
Yo Ko juga tidak menolak jabatan yang diberikan
kepadanya. Karena ancamau serangan tentara Mongolia yang akan
menyerbu kedaratan Tionggoan tampaknya tidak akan lama lagi, maka Yo Ko dan orang-orang gagah lainnya telah
berusaha untuk menghimpun kekuatan guna kelak
dipergunakan membantu para tentara kerajaan Song
menghadapi pasukan kerajaan Mongolia.
Kwee Ceng dan Oey Yong juga telah datang ke Siangyang.
Dan mereka saat itu telah berusia lanjut, tetapi semangat dan kegagahan mereka masih menyala-nyala.
Enam belas tahun yang telah lalu Kwee Ceng lah yang
memimpin para orang-orang gagah bantu mempertahankam


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Siangyang dari serangan orang-orang Mongolia, maka kini iapun banyak bantu memberikan petunjuknya.
Sesungguhnya telah beberapa kali Yo Ko meminta pada
Kwee Ceng agar mau menjabat kedudukan sebagai pemimpin para orang gagah di Siangyang untuk menghimpm kekuatan, sebab menurut Yo Ko, Kwee Ceng tentunya lebih
berpengalaman dari dia. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Kwee Ceng telah menolaknya. Dan dengan demikian Yo Ko yang tetap menjadi pemimpin dari para orang orang gagah tersebut.
Sedangkan Phang Kui In dan orang-orang gagah yang
bekerja keras siang dan malam untuk melatih para penduduk pria kota Siangyang, agar mereka bisa mengerti ilmu perang ataupun ilmu mempergunakan senjata tajam, telah berhasil menghimpun cukup banyak laskar rakyat tersebut. Hampir tiga ribu orang pria dari penduduk kota Siangyang tersebut yang telah berhasil dilatih mereka, sehingga memiliki kepandaian mempergunakan senjata tajam yang mengagumkan.
Yo Ko selama itu telah menyebar beberapa orang-orang
panjai untuk menyelidiki keadaan diperbatasan, untuk mencari tahu sampai berapa jauh gerakan yang telah dilakukan oleh tentara Mongolia.
Dalam keadaan seperti itu, dimana negara tengah
terancam bahaya perang, maka seluruh penduduk Siangyang siang dan malam telah mempersiapkan diri untuk dapat
berbuat sekuat dan semampu mereka membantu para tentara kerajaan Song.
Rupanya pihak Mongolia juga telah menyebar orang
orangnya yang memiliki kepandaian silat yang lumayan
tingginya, unttk menyelusup kedalam Siangyang, guna
melakukan penyelidikan. Tetapi karena ketatnya Yo Ko dan kawan-kawannya
melakukan penjagaan, dengan demikian akhirnya mereka
berhasil' menangkap empat orang Mongolia yang telah
menyelusup ke dalam kota Siangyang, memata-matai mereka.
Dari mulut para mata-mata Mongolia tersebut Yo Ko berhasil mengorek keterangan yang mereka perlukan.
Dengan demikian bertambah banyak pula keterangan
keterarangan yang bisa dikumpulkan oleh pihak tentara Song.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kwee Ceng pernah suatu kali menganjurkan Yo Ko agar
mengirim beberapa orang sahabat mereka pergi melakukan penyelidikan digaris depan, guna mengawasi gerak-gerik tentara musuh.
Maka Yo Ko telah mengutus Yo Him dan Phang Kui In.
untuk menyelidiki keadaan digaris depan. Yo Him yang
menerima perintah tersebut dari ayahnya, jagi girang bukan main, Begitu pula Phang Kui In, ia jadi begitu semangat. Pada malam harinya, keduanya telah meninggalkan Siangyang.
Untuk mencapai perbatasan, mereka memerlukan waktu
dua hari perjalanan. Dan mereka tiba digaris depan waktu hari menjelang magrib. Dlwaktu itulah, Yo Him dan Phang Kui In telah mencari rumah penduduk, untuk menginap.
Setelah beristirahat satu harian, mereka telah menyelidiki, keadaan garis depan tersebut. Pekerjaan menyelidiki, yang mereka lakukan tersebut tidak begitu sulit, karena memang mereka memiliki kepandaian yang cukup tinggi Dan juga tentara Mongolia yang bertemu dengan kedua orang ini.
hanya menduga babwa mereka adalah rakyat jelata bangsa Han yang bertempat tinggal disekitar tempat tersebut. Yo Him dan Phang Kui In memang berpakaian sederhana dan sengaja mengotori muka mereka dengan debu .Disamping itu mereka pun membawa masing-masing sebatang kampak. Sepintas
lalu, mereka memang merupakan penduduk perbatasan
tersebut, yang kebanyakan menuntut penghidupan sebagai penebang pohon.
Tetapi waktu malam telah menyelimuti daerah perbatasan tersebut, Yo Him dan Phang Kui telah menyelusup kedaerah yang dikuast oleh tentara Mongolia. Mereka memiliki gingkang yaag tinggi, dengan mudah mereka berhasil melewatkan
penjagaan dari tentara Mongolia tersebut. Dengan demikian mereka bisa melaksanakan tugas mereka dengan baik, Dan juga Yo Him bersama Phang Kui In telah menyelidiki berapa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kekuatan pasukan kuda dari tentara Mongolia tersebut, disamping kekuatan dari pasukan panah musuh.
Seperti diketahui bahwa tentara Mongolia ahkli sekali dalam hal menunggang kuda, dan juga mereka terkenal akan
keampuhan dan ketangguhan pasukan panahnya. Dengan
demikian, kedua macam pasukan tersebut yang paling
diandalkan sekali oleh Khan Mongolia.
Terlebih lagi sekarang Kublai Khan telah melihat kegagalan, yang diderita oleh kakaknya, yaitu Mangu (Hiang Cong), dengan mendirinya pelajaran pahit itu Kublai Khan bertindak lebih hati-hati.
Selama enam belas tahun lamanya, ia telah melatih
tentaranya sebaik mungkin, di-mana ia meningkatkan
keterampilan dari pasukan perangnya.
Memang Kublai Khan berhasil dengan baik, dimana
angkatan perang Mongolia waktu itu telah bertambah besar dan kuat. Dan selama enam belas tahun ini, Kublai Khas telah mengumpulkan banyak sedikit data data mengenai kelemahan pihak kerajaan Song. Dan setelah ia merasa tiba di waktunya, kini ia mulai menyerbu kembali ke daratan Tionggoan. guna menaklukkan, kerajaan tersebut, meraih daratan Tionggoan yang ingin dikuasai.
Yo Him dan Phang Kui In yang tiba di tangsi terdepan dari pasukan muka Kublai Kban tersebut, melibat bahwa pasukan tentara Mongolia yang diam digaris depan tersebut berjumlah lebih dari 7000 orang.
Penjagaan digaris tangsi depan tersebut kuat sekali, dan juga diantara tangsi yang memenuhi tempat tersebut,
terdapat sebuah tenda yang indah menarik, berukiran besar sekali. Dibangun dengan tiang2 kayu dan balok yang
berukuran-besar, mirip dengan sebuah bangunan gedung
yang besar. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hawa udara pada waktu itu panas sekali, Yo Him dan
Phang Kui In telah bersembunyi disebelah kanan dari tenda besar tersebut. Mereka menduga, tentunya tenda tersebut merupakan tenda dari komandan pasukan tentara Mongolia yang berada digaiis depan tersebut.
Tetapi waktu Yo Him dan Phang Kui In tengah berjongkok ditempat itu, tiba-tiba ada yang membentak: "Siapa disitu ?"
suaranya kasar dan keras.
Yo Him dan Phang Kui In terkejut, tetapi cepat sekali mereka bisa menguasai diri, waktu mereka melirik dilihatnya dua orang berpakaian sebagai tentara Mongolia tengah
mendatangi kearah mereka.
Yo Him mengedipkan matarya kepada Phang Kui In lalu
tanpa mengucapkan sepatah perkataan juga tubuhnya telah melompat cepat sekali. Gerakan tubuhnya begitu ringan, melayang menyambar salah seorang dari kedua tentara
Mongolia tersebut. Gerakan yang dilakukan Yo Him sesungguhnya sangat
cepat ia yakin akan berhasil mencekal lengan tentara Mongolia yang seorang itu, yang akan dibantingnya.
Tetapi kesudahannya justru lain sama sekali karena
diwaktu orang Mongolia tersebut dengan mudah dapat
mengelakkan diri. Melihat ini Yo Him jadi mengeluarkan seruan heran, namun ia tidak menarik pulang tangannya, melainkan terus juga ia melanjutkan cengkeramnya itu kearah dada lawan, yang
waktu itu telah melompat kesamping kanan.
Tetapi sekali lagi orang Mongolia tersebut berhasil
mengelakan diri. Phang Kui In yang melihat dua kali Yo Him tidak berhasil mencekal badannya, segera menjejakan kakinya, tubuhnya seperti seekor burung rajawali menyambar kelinci telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melayang dengan gesit sekali, menghantami kearah kepala dari tentara Mongolia yang seorang lagi .
Phang Kui In juga tidak berlaku segan-segan untuk
menurunkan tangan keras, dimana pada telapak tangannya itu telah dikerahkan tenaga lwekangnya, sehingga jika ia berhasil memukul tentara Mcngolia yang seorang itu, tentu orang tersebut akan terbinasa.
Hal ini dilakukan oleh Phang Kui ln karena ia kuatir jika mereka berlaku- lamban tentu kedua orang tersebut akan menimbulkan suara berisik dan kelak akan menyebabkan
tentara Mongolia yang lainnya berdatangan.
Tetapi Phang Kui In memukul angin, karena tentara
Mongolia yang seorang itupun telah berhasil mengelakan diri dari pukulan orang she Phang tersebut .
Maka tentara Mongolia yang seorang ini telah mengulurkan tangannya dengan cepat sekali in telah mencengkeram kearah dada Phang Kui In, dan ia juga telah menarik dengan kuat sekali, maksudnya hendak membanting Phang Kui In. Dan itulah cara gulat yang memang dimiliki mahir sekali oleh tentra Mongolia tersebut.
Seperti diketahui bahwa rakyat Mongolia gemar sekali
melatih ilmu gulat, dan hampir setiap pria Mongolia juga menguasai ilmu gulat tersebut.
Phang Kui In yang merasakan baju dibagian dadanya telah dicekal oleh tangan lawannya, terkejut dan mengeluarkan suara seruan keras, dan waktu tubuhnya akan ditarik dan dibanting cepat bukan main, nampak Phang Kui In
menggerakkan kaki kanannya menendang, maka cepat sekali mengenai pundak dari lawannya.
Seketika tentara Mongolia yang seorang tersebut
mengeluarkan suara keluhnya yang perlahan, tubuhnya telah terhuyung dan tangannya terasa semper tidak bertenaga lagi, sehingga cekalannya pada pakaian Phang Kui In jadi terlepas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him sendiri yatg melihat dua kali ia menyerang, dua kali ia menemui kegagalan, dengan demikian membuat ia
penasaran. Ia mengetahui bahwa tentara Mongolia yang
diserangnya itu memang memiliki ilmu dan kepandaian gulat yang cukup tinggi, disamping itu juga tentara Mongolia tersebut memiliki ginkang atau ilmu meringankan tubuh yang cukup gesit, sehingga dua kali ia melancarkan pukulan dan cengkeraman, tentara Mongolia tersebut bisa mengelakkan diri.
Maka serangan, tidak berlaku lambat lagi, cepat luar biasa, tangan kirinya digerakan akan menghantam muka orang,
sedangkan tangan kanannya meluncur akan menotok.
Tentara Mongolia, tersebut melihat betapa tangan kiri Yo Him menyambar kearah mukanya, maka ia telah
mengeluarkan suara seruan kaget dan melompat mundur.
Tetapi begitu dia bergerak, segera jari tangan kanan dari Yo Him telah singgah dijalan darah Lung cie hiat nya, maka tidak ampun lagi tubuhnya telah terjungkel rubuh, karena diwaktu itu ia merasakan betapa seluruh tenaganya telah lenyap.
Yo Him setelah membereskan lawannya! yang seorang ini.
segera melompat lagi kepada tentara Mongolia yang seorang itu, yang tangannya telah semper akibat tendangan kaki Phang Kui In.
Tanpa mengucapkan sepatah perkataan, tampak tangan
kanan Yo Him telah bergerak, dan ia menotok jalan darah Ciang-kie hiat" dari tentara Mongolia yang seorang itu tampa ampun lagi tubuh tentara Mongolia yang seorang itupun terjungkal rubuh, dan tidak bisa berkutik kembali.
Phang Kui In dan Yo Him cepat menyelinap kebagian lain dari tenda tersebut. Dan mereka telah menyelinap masuk kebagian dalamnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ternyata didalam tenda tersebut, yang terbagi dalam tiga ruangan, terjaga kuat sekali. Didalam tenda itu tampak belasan tentara Mongolia yang melakukan penjagaan, tetapi sebagian dari mereka telah ada yng meringkuk diatas tanah belasan kulit kerbau, tengah tertidur nyenyak. Yang tertinggal yang masih melakukan penjagaan hanya lima orang penjaga belaka.
Yo Him dan Phang Kui In saling pandang sejenak, lalu
keduanya telah mengangguk. Kemudian dengan serentak,
keduanya telah melompat kepada kelima penjaga tersebut.
Dengan gesit mereka telah mengerakkan tangan dan kaki mereka dengan begitu tidak bersuara lagi, kelima penjaga yang tengah lengah dan terkantuk-kantuk tersebut, telah rubuh terguling, rebah tidak bisa berkutik lagi karena mereka telah tertotok.
Phang Kui In dan Yo Him telah melompat memasuki
ruangan yang lainnya, yang terhalang oleh selapis kulit yang lebar.
Disitu mereka melihat empat orang Mongolia yang
bertubuh tinggi besar, dan berpakaian lain dengan para penjaga tadi, mungkin para perwira Mongolia, tengah tertidur nyenyak.
Dengan perlahan dan langkah kaki yang tidak menimbulkan suara, Yo Him telah menghampiri keempat perwira Mongolia tersebut, kemudian menotoki merela, sehingga waktu,
keempat orang itu terbangun, mereka tidak bisa bergerak lagi.
Karena jalan darah mereka telah tertotok.
Yo Him bekerja cepat, bersama Phang. Kui ln dia
menggeledah tubuh keempat perwira Mongolia tersebut. Yo Him dan Phang Kui In berhasil memperoleh beberapa gulung surat, yang tanpa dilihat lagi telah mereka masukkan ke dalam saku masing-masing. Mereka yakin, tentunya gulungan surat tersebut merupakan rencana yang tertulis dan tersusun buat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
para perwira tersebut melakukan penyerbuannya ke
Siangyang. Kemudian Yo Him dan Phang Kui In melakukan
penyelidikan dibeberapa tempat lainnya.
Tetapi waktu mereka hendak berlalu dari tempat itu, tiba2
berkelebat sesosok tubuh, yang gerakannya begitu ringan dan juga membentak dengan suara yang dalam : "Tahan....!"
Pendekar Bunga Merah 3 Han Bu Kong Karya Tak Diketahui Pendekar Pedang Sakti 17
^