Pencarian

Rajawali Sakti Langit Selatan 4

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 4


Sewaktu ingin bersemedhi untuk memulihkan kesegaran
tubuhnya, It Teng Taisu telah berpikir bahwa Tiat To Hoat-ong pasti akan mempergunakan kesempatan itu untuk melarikan Siauw Liong Lie dan Sin Tiauw, namun It Teng benar2 tidak berdaya, karena tubuhnya dalam keadaan yang lemah sekali, mengantuk terpergaruh oleh uap racun yang dilepaskan oleh Tiat To Hoat-ong.
Semula It Teng Taisu bermaksud menotok beberapa orang yang tidur terpengaruh uap beracun itu, untuk menyadari mereka. Tetapi karena mengingat akan keselamatan Siauw Liong Lie dan Sin Tiauw yang jauh lebih penting, maka It Teng Taisu dengan mempergunakan ilmu lari cepatnya, telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengejar keluar kota untuk merampas dan menolong Siauw Liong Lie dari tangan Tiat To Hoat-ong,
Untung saja kota tersebut hanya memiliki satu pintu,
sehingga It Teng Taisu dapat segera mengejar dengan
mengambil jurusan yang pasti diambil oleh Tiat To Hoat-ong juga, yaitu kearah barat.
Tetapi waktu berada diluar pintu kota, disaat itulah It Teng tertegun sejenak, karena dia tidak mengetahui lagi harus mengejar kemana. Jika dia mengambil kearah kiri, berarti dia akan tiba dikota Phiang sie-kwan, tetapi jika dia mengambil arah kanan, tentu akan tiba dikota Tiang-lu-kwan.
Kedua kota itu masing2 terpisah dari tempat tersebut
ribuan lie jauhnya, dan It Teng Taisu tidak mengetahui, entah arah mana yang diambil oleh Tiat To Hoat-ong, apakah
sipendeta Mongolia itu akan melarikan diri ke Tiang-lu-kwan atau mengambil arah kekota Phiang-sie-kwan.
Dalam keadaan terdesak oleh waktu seperti itu, dan
mengingat pula akan keselamatan Siauw Liong Lie, yang dilihatnya tengah berisi. It-Teng Taisu tidak bisa ragu2, akhirnya untung2 an dia telah mengambil arah kekota Tiang-lu-kwan.
Dengan mempergunakan ilmu larinya yang telah sempurna sekali, tubuh It Teng Taisu ber-kelebat2 secepat kilat berusaha mengejar lawan nya. tetapi setelah melalui seratus lie lebih dia masih tetap tidak melihat bayangan Tiat To Hoat ong.
"Apakah aku salah mengambil arah mengejarnya?" berpikir It Teng Taisu ragu2.
Tetapi untuk kembali mengambil arah yang satunya, tentu telah membuang waktu terlalu banyak dan belum tentu Tiat To Hoat-ong mengambil arah yang satu itu. Maka karena merasa terlanjur, It Teng Taisu bermaksud untuk mencapai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dulu kota Tiang lu-kwan, untuk melihatnya apakah Tiat To Hoat-ong mengambil arah kota tersebut.
Juga It Teng Taisu menyadari, dengan membawa bebannya seekor barung rajawali dan seorang wanita, jelas keadaan Tiat To Hoat-ong akan menarik perhatian orang banyak, dan dia bisa ber-tanya2 kepada penduduk, apakah mereka melihat pendeta yang membawa rajawali dan seorang wanita.
Dengan mengempos semangatnya, It Teng Taisu telah
meneruskan pengejarannya, tubuhnya cepat sekali ber lari2
bagaikan bayangan yang terlihat hanyalah gumpalan putih saja......
000O000 Yo Ko dan Ciu Pek Thong penasaran sekali karena
walaupun mereka telah melakukan pengejaran dengan cepat sekali, tokh Tiat To Hoat-ong tetap saja belum terlihat bayangannya.
Kekuatiran Yo Ko semakin hebat, dia kuatir kalau2 isterinya dicelakai oleh pendeta Mongolia itu.
Sesungguhnya Yo Ko telah menduga bahwa Tiat To Hoat-
ong tentu akan berusaha mencari tempat persembunyian yang aman, sehingga kelak dapat mempergunakan Siauw Liong Lie sebagai alat perisainya, untuk keselamatannya. Hanya saja, yang belum dimengerti oleh Yo Ko sesungguhnya apa maksud dari To Hoat ong ber keliaran didaratan Tionggoan "
Setelah ber-lari2 bersama Ciu Pek Thong kurang lebih
sejauh lima ratus lie dan belum melihat sipendeta Mongolia, Yo Ko jadi putus asa.
"Akhh Liongjie, kita ternyata harus berpisah pula......
dan......dan kau tengah mengandung anak kita----!'
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggumam Yo Ko dengan suara mengandung nada
perasaan, marah, kuatir dar kecewa.
Ciu Pek Thong yang Jenaka, waktu melihat Kesedihan yang hebat dari Yo Ko, cepat2 tertawa.
"Yo Hiante, kau tidak perlu terlalu kuatir seperti itu, Yo Hujin memiliki kepandaian yang tinggi dan tidak berada disebelah bawahmu, tidak mungkin dia dicelakai dengan mudah oleh pendeta itu . . . !"
Yo Ko mengangguk, wajahnya tetap muram.
"Tetapi Ciu Toako....... menurut keterangan yang diberikan Cu Kun Hong Siangkong, bahwa pendeta itu telah berhasil menawan Liongjie dan Tiauwheng ....!
Ciu Pek Thong jadi tertegun, dan dia jadi tidak bisa
mengatakan apa2 lagi. Bukankah dengan telah tertawannya Siauw Liong Lie dan Sin Tiauw, berarti keduanya berada dalam ancaman bahaya besar ditangan Tiat To Hoat-ong "
Waktu itu mereka telah berada diperbatasan kota Suan
liang-kwan sebuah kota kecil yang penduduknya hanya lima ratus kepala keluarga,
Yo Ko dan Ciu Pek Thong memasuki kota kecil itu.
kemudian memasuki sebuah rumah makan.
Ciu Pek Thong memesan beberapa macam sayur dan lima
kati arak. Tetapi Yo Ko tidak memiliki selera untuk menikmati semua itu, dia hanya duduk termenung menguatirkan
keselamatan isterinya dan Sin Tiauw.
Ciu Pek Thong telah dahar dengan lahap nya karena
hampir sehari suntuk dia belum makan dan perutnya lapar sekali.
"Ciu Toako," kata Yo ko waktu melihat Ciu Pek Thong telah selesai dengan santapannya "Kita hanya memiliki satu hari lagi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk mencari Liong-jie, karena lusa kita sudah harus berada di Hoa-san, sebab It Teng Taisu dan yang lainnya pasti telah berkumpul disana!"
Ciu Pek T hong mengangguk cepat.
"Benar, dan kita bisa meminta bantuan mereka untuk ikut mencari Yo Hujin! katanya. Yo Ko menghela napas.
kini mereka belum berhasil mencari Tiat To Hoat-ong, yang seperti telah menghilang, lenyap seperti tertelan bumi bersama Siauw Liong Lie dan Sin Tiauw.
Jelas jika besok lusa, sipendeta sudah semakin jauh
melarikan diri, dengan sendirinya tidak mudah untuk
mencarinya lagi. Yo Ko yakin bahwa isterinya memiliki kepandaian yang
tinggi. Namun yang mengherankannya, mengapa Siauw Liong Lie bisa tertawan oleh Tiat To Hoat ong" Dan begitu halnya dengan Sin Tiauw, mengapa bisa di tawan oleh pendeta dari Mongolia.
Yo Ko mengetahui bahwa kepandaian Siauw Liong Lie tidak berada disebelah bawah dari Tiat To Hoat ong karena Yo Ko telah bergebrak satu dua jurus dengan pendeta itu telah berhasil menjajagi ilmunya pendeta tersebut.
"Jelas sipendeta mempergunakan akal licik" berseru Yo Ko tiba2 sambil memukul meja, sehingga menimbulkan suara yang keras sekali.
Ciu Pek Thong melihat kegusaran dan kedukaan Yo Ko,
telah menghela napas. "Yo Hiante, mari kita lanjutkan pengejaran kita, mungkin sipendeta masih belum begitu jauh dari tempat ini!" ajak Ciu Pek Thong.
Yo Ko menggelengkan kepalanya perlahan, diapun telah
menghela napas. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Walaupun kita mengejar lagi, jelas usaha kita tidak akan berhasil. Kita telah
ber-tanya2 kepada penduduk disepanjang jalan yang kita lalui, tetapi tidak seorangpun yang pernah melihat sipendeta Mongolia. Hal itu membuktikan bahwa sipendeta tidak
mengambil arah tempat ini, karena dengan membawa
Tiauwheng dan Liongjie, se-tidak2nya sipendeta akan
menarik perhatian orang2 yang melihatnya. sangat mustahil tidak seorangpun melihatnya jika dia benar2 telah mengambil jalan ini !"
"Benar !" Ciu Pek Thong membenarkan pikiran Yo Ko itu.
"Apakah dia harus mengejar nya kearah lain ?"
"Dengan me raba2 dan men duga2 saja, jelas kita akan semakin kehilangan jejak....... " kata Yo Ko. "Dan satu2nya yang terbaik, kita kembali ke Hoa San, untuk
merundingkannya dengan It Teng Taisu dan yang lain !?"
Ciu Pek Thong menyetujui saran Yo Ko, setelah membayar harga makanan, mereka segera kembali ke Hoa San....
Hoa san tetap tenang dan sunyi. Ditempat itu belum
terlihat muncul seorang jagopun juga, waktu Yo Ko dan Ciu Pek Thong tiba dikedua kuburan Auwyang Hong dan Ang Cit Kong yang telah kosong itu, Kwee Ceng, It Teng Taisu mau pun yang lainnya belum tampak.
Dengan kedukaan yang menyesakkan dadanya, Yo Ko telah duduk dibatu yang terdapat disamping kuburan Auwyang
Hong. Ciu Pek Thong sibuk mengawasi sekitar tempat itu, kakek jenaka itu, walaupun dalam keadaan seperti itu, ternyata tidak bisa berdiam diri, dia sibuk sekali jalan kesana kemari, tampaknya jika tidak bergerak atau berjalan, kaki nya menjadi gatal.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ada saja yang diperhatikan oleh Ciu Pek Thong, sampai akhirnya ketika dia tengah memandang kearah selatan dari gunung tersebut, yang menghadap kesebuah lembah, muka Ciu Pek Thong jadi berobah.
"Ada orang datang !" katanya dengan wajah girang, karena dia melihat sesosok tubuh bayangan berkelebat-kelebat dari kaki lembah itu menuju keatas, menghampiri kearah tempat di mana mereka berada.
Yo Ko telah melompat cepat sekali dan memperhatikan
sosok tubuh itu. Tetapi waktu mereka telah melihat tegas, mereka jadi kaget dan heran sendirinya.
Orang yang tengah mendatangi itu bukan salah seorang dari sahabat2 mereka. Orang itu ternyata seorang wanita setengah baya, bermuka cantik dan tubuhnya ramping,
mengenakan baju berwarna merah mudi. angkin kuning dan rambutnya disanggul cucup tinggi. Ditangan kanan nya
tampak menggendong seorang anak lelaki berusia empat atau lima tahun, yang duduk tenang2 walaupun siwanita berlari cepat dan gesit sekali, "Siapa dia?" tanya Ciu Pek Thong,
"Apa maksudnya datang kemari?" Yo Ko juga heran, dia tidak bisa menjawab karena Yo Ko pun tidak mengenal orang itu.
Tidak berselang lama, karena Wanita itu berlari dengan gesit sekali, telah tiba dihadapan Yo Ko dan Ciu Pek Thong berada.
Namun wanita setengah baya, yang masih terlihat sisa2
kecantikan wajahnya itu. seperti tidak mengacuhkan Yo Ko dan Ciu Pek Thong yang hanya diliriknya saja. Wanita itu membawa anak lelaki yang berada dalam rangkulannya itu menghampiri kedua kuburan Ang Cit Kong dan Auwyang
Hong. Namun waktu melihat kedua kuburan itu telah kosong
dengan tanah yang berserakan, wanita setengah baya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tersebut mengeluarkan seruan tertahan, mukanya seketika menjadi pucat dan dia berdiri mematung.
"Ma, apa yang terjadi ?" tanya anak lelaki itu dengan suara yang nyaring, rupanya dia heran melihat Wanita itu, yang dipanggilnya Ma (ibu) berdiri mematung begitu.
"Diam Phu-jie ! Ada orang jahat yang mengganggu
ayahmu" menyahuti wanita setengah baya itu dengan suara yang mengambang.
Yo Ko dan Ciu Pek Thong hanya mengawasi saja kelakuan Wanita setengah baya itu dengan anak lelaki kecilnya itu.
Yo Ko dan Loo Hoan Tong menjadi heran, karena kini jelas bahwa wanita itu ingin menyambangi kuburan Auwyang Hong dan Ang Cit Kong, Siapakah wanita itu " Masih ada hubungan apakah antara wanita itu dengan kedua orang yang telah meninggal itu" Apakah dia kerabatnya Auwyang Hong " Atau memang wanita setengah baya itu sanak familinya Ang Cit Kong " Yo Ko sama sekali tidak mengetahuinya.
lama juga wanita itu mengawasi kedua kuburan yang telah kosong itu, dan sianak lelaki kecil dalam gendongannya, seperti juga mengerti akan perintah ibunya, selanjutnya diapun hanya berdiam saja tidak bersuara, Selang sejenak lagi, wanita itu berjongkok memeriksa kuburan Auwyang Hong yang telah kosong itu tanpa mengacuhkan kuburan Ang Cit Kong.
Melihat ini, menunjukkan bahwa wanita tersebut memiliki hubungan dengan Auwyang Hong, tetapi pernah apakah
wanita setengah baya itu dan sianak lelaki kecil itu, dengan Auwyang Hong.
Tadi wanita setengah baya itu me-nyebut2 ayah, apakah wanita setengah baya itu maksudkan Auwyang Hong ayah
sianak lelaki kecil itu " Bukankah Auwyang Hong hanya memiliki seorang anak, yaitu Auwyang KongCu, yang telah meninggal " Dan juga, bukankah Auwyang Hong telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meninggal banyak tahun" Tidak mungkin anak lelaki kecil yang baru berusia kurang tebih lima tahun itu adalah puteranya Auwyang Hong; Lalu siapa mereka itu "
Belum lagi Yo Ko dan Ciu Pek Thong bisa memecahkan
teka-teki yang membingungkan seperti itu, justru wanita setengah baya itu telah menoleh dan berdiri menghadapi Yo Ko dan Ciu Pek Thong.
Tangan kanannya masih menggendong sianak lelaki kecil itu, tetapi matanya menatap Yo Ko dan Ciu Pek Thong
bergantian dengan memancar kan sinar yang sangat tajam sekali.
"Hanya kalian berdua yang berada ditempat ini" kata Wanita setengah baya itu dengan suara yang menyeramkan sekali, bengis dan mengandung hawa pembunuhan.
"Dan aku, Cek Tian berani memastikan bahwa kalianlah
yang telah merusak kuburan itu..."
Yo Ko cepat2 merangkapkan tangannya menjura. Namun
berbeda dengan Yo Ko justru Ciu Pek Thong jadi gusar bukan main ditatap begitu rupa oleh nyonya setengah baya tersebut dan juga kata2nya itu telah membuat Ciu Pek Thong
mendongkol sekali. "Ehhh, nyonya!" katanya dengan suara nyaring. "Jangan seenaknya saja engkau menuduh orang! Kamipun bisa saja menuduhmu yang telah merusak dan membongkar kuburan
itu! Apa kah dengan beradanya kami disini engkau bisa menuduh yang tidak2" Aku Loo Boan Thong juga bisa
menuduh engkau yang melakukannya, karena bukankah
engkaupun berada disini?"
Muka wanita itu jadi berobah hebat waktu mendengar
sikakek tua berjenggot panjang itu menyebut dirinya sebagai Loo Boan Thong, bahkan mungkin karena terkejutnya dia telah mundur dua langkah, memperhatikan Ciu Pek Thong dengan sorot mata yang jauh lebih tajam dan juga sering
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
beralih mengawasi Yo Ko, terutama tangan kanan Yo Ko yang telah buntung itu, dimana lengan bajunya terjuntai kosong lemas tidak ada isinya itu ... .
"Hemm, engkau Loo Boan Tong Ciu Pek Thong " Bagus !
Dengan demikian, semakin kuatlah dugaanku bahwa kuburan suamiku itu dirusak oleh kalian ! Dan melihat tangan
sibuntung itu, mau kuduga bahwa dialah Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, yang menurut cerita orang dialah pendekar nomor satu dibawah jagad ini . . - ! Benarkah itu ?"
"Hujin (nyonya). aku yang rendah Yo Ko tidak berani
menerima pujian seberat itu, sedang kan itu hanya gurauan dari sahabat2ku saja...!" kata Yo Ko dengan suara yang sabar, sedangkan dihatinya Yo Ko tengah diliputi tanda tanya besar yang tidak terjawab mengenai diri nyonya Ini. "Jika memang Hujin tidak keberatan, boleh kah kami mengetahui she dan nama Hujin yang mulia. Dan . . . masih pernah apakah antara Hujin dengan Auwyang Yaya ?"
Yo Ko membahasakan Auwyang Hong dengai sebutan
Auwyang Yaya (ayah she Auwyang), karena Yo Ko anak
angkatnya Auwyang Hong di muka orang2 gagah Yo Ko
menyebut Auwyang Hong dengan sebutan Auwyang Peehu
(paman Auwyang), tetapi karena melihat wanita yang
setengah baya ini seperti memiliki hubungan sesuatu dengan Auwyang Hong, sengaja Yo Ko menyebutnya dengan Auwyang Yaya. Muka wanita itu berobah.
"Auwyang Yaya " Jadi kau ingin maksudkan See Tok adalah kakekmu ?" tegurnya dingin dan bengis. .. "Bukan kakek, tetapi ayahku ".
"Mengapa kau menyebutnya dengan panggilan Yaya
(engkong) " Engkau ingin mempermainkan aku ?"
"Mana berani Yo Ko main2 dengan Hujin "' Aku bicara yang sesungguhnya, walaupun Kang-thia (ayah angkat) ku itu senang mengambil aku sebagai anak angkatnya namun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
peradatannya tidak disenangi, sehingga dia menganjurkan agar aku tidak memanggilrya dengan Kang-thia, melainkan Yaya, Bahkan di-saat2 menjelang tutup usianya, Auwyang Kang-thia telah meminta kepadaku agar memanggilnya atau menyebutnya kelak dengan sebutan Peehu (paman) saja,, karena menurut Kang-thia, bakti atau tidak sama semua hanya tergantung didalam hati, bukan merupakan bahasa panggilan yang merupakan topeng belaka..."
Telah diceritakan dalam Sin Tiauw Hiap Lu, disaat Auwyang Hong dan Ang Cit Kong ber tempur, yang akhirnya
menyebabkan mereka meninggal.
Disaat itu Yo Ko yang mendampingi kedua tokoh persilatan itu.
Muka wanita itu telah berobah hebat. Dia telah mendengus dingin.
"Lalu siapa yang telah merusak makamnya" bentaknya dengan suara yang tetap bengis.
"Justru kamipun belum mengetahuinya..." menyahuti Yo Ko. "Akupun tengah menyelidiki untuk membekuk penjahat yang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya itu."
Cek Thian, nyonya itu, telah menghela napas.
"Engko Hong! engko Hong! ternyata sampai didalam
tanahpun engkau tidak bisa beristirahat dengan tenang dan selalu dimusuhi ......
Akhhh, nasibmu benar2 harus dikasihani!"
Melihat wanita yang mengaku bernama Cek Thian itu ber kata2 dengan suara yang mengandung kedukaan,
kekecewaan, perasaan mencinta yang luar biasa dalamnya, Yo Ko tadi teringat lagi kepada isterinya yang baru saja lenyap tertawan lawan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanpa merasa menitik butir2 air mata kedukaan, seperti diketahui Yo Ko memiliki perasaan yang lembut sekali, selembut awan, dan keras sekeras baja.
Tentu saja Ciu Pek Thong pun kelabakan melihat kedua
orang yang tengah berduka itu, sehingga Loo Boan Tong telah memandang Yo Ko dan Cek Thian ber-ganti2an.
"Hai. hai, mengapa kalian sama2 menangis"! tegurnya, karena dia melihat Cek Thian, nyonyas itu. menitikkan air mata juga.
Disaat itulah. Cek Thian telah menyusut air matanya,
kemudian dia telah berkata kepada anak lelaki kecil yang berada digendongannya. "Phujie (anak Phu), kuburan ayahmu telah dirusak orang, turunlah, ibu ingin menghajar penjahat dulu."
Anak lelaki itu seperti mengerti, dia telah mengiyakan dan melompat turun dari tangan ibunya.
Yang membuat Yo Ko dan Ciu Pek Thong jadi terkejut
adalah gerakan anak lelaki itu.
Usia anak itu baru lima tahun, tetapi tubuhnya telah
melompat turun dari tangan ibunya bagaikan segumpal kapas yang ringan sekali, ke dua kakinya Waktu menyentuh tanah, tidak menimbulkan suara sedikitpun. Hal itu tentu saja membuktikan bahwa anak lelaki itu telah memiliki ilmu meringankan tubuh yang cukup tinggi, walaupun tentu saja diimbangi dengan bentuk tubuhnya yang kecil dan berat tubuhnya yang ringan.
Begitu turun, anak lelaki itu telah jongkok dan men cari2
semut yang ada diatas permukaan tanah, untuk lekas-lekas dipermainkankannya, seperti juga tidak mengacuhkan
keadaan sekitarnya, tidak mau menperdulikan Yo Ko, Ciu Pek Thong dan Cek Thian, ibunya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wanita setengah baya itu telah berdiri tegak dengan wajah yang muram memandang kearah Yo Ko dan Ciu Pek Thong.
"Hemmm, engkau mengakui secara sembarangan bahwa
Auwyang Hong adalah ayah angkatmu, tetapi aku ingin
mengetahui, apakah kau berani mempertanggung jawabkan kelancangan mu itu " Apakah kau menduga bahwa aku tidak mengetahui semua yang pernah dilakukan Engko Hong
semasa hidupnya ?" Yo Ko berusaha bersikap tenang dan sabar, walaupun
nyonya itu tidak hentinya me-maki2 dia seperti itu. Tetapi belum lagi dia menjawab Loo Boan Tong telah melompat
kedepannya menghadapi Cek Thian.
"Wanita busuk seperti kau ini apa gunanya diajak bicara, karena engkau selalu bicara tidak keruan " bentak Ciu Pek Thong. "Jika engkau tidak mempercayai perkataan Yo Hiante lalu siapa lagi yang ingin kau percayai ?"
"Aku hanya percaya mata dan diriku sendiri !" menyahuti Cek Thian. "Seperti hari ini, aku melihat sendiri kuburan Engko Hong telah dibongkar seseorang, telah dirusak. Dan membuat arwah Engko Hong tentunya tidak tenang ! Hemmm, Hemmm, tetapi walaupun bagaimana tetap saja aku tidak bisa
melepaskan dugaan bahwa kalian yang telah merusak kedua kuburan itu !"
Dan setelah berkata begita, tahu2 sinyonya berjongkok dengan gerakan yang sangat gesit sekali, diapun
memperdengarkan suara krokkkk, kroookkk ! lalu mendorong kedepan kedua tangannya, kearah Yo Ko dan Ciu Pek Thong !
"Ha-mo-kang teriak Yo Ko dan Ciu Pek Thong terkejut
bukan main. Yo Ko merasakan samberan angin serangan yang dahsyat
luar biasa, walaupun dia terpisah beberapa tombak, tetapi angin serangan dari Ha mo-kang yang dilancarkan oleh
nyonya itu menyesakan napasnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepat dia telah melompat tinggi sekali untuk
menghindarkan serangan itu, sedang kan Ciu Pek Thong telah melompat kesamping.
Karena tidak mengenai sasaran, maka angin serangan
tersebut menghantam sebungkah batu gunung, dengan
mengeluarkan suara benturan keras batu itu hancur remuk menjadi tumpukan abu.
Yo Ko dan Ciu Pek Thong disamping heran juga jadi
menggidik. Yo Ko menjadi heran melihat wanita setengah baya itu
menguasai ilmu tunggal Auwyang Hong demikian hebatnya, mungkin jika ingin di perbandingkan tidak berada disebelah bawahnya Auwyang Hong sendiri.
Siapakah wanita setengah tua itu " Tidak mungkin dia isteri Auwyang Hong, karena Auwyang Hong telah meninggal
puluhan tahun yang lalu. Saat itu, Cek Thian ketika melihat serangannya gagal
karena berhasil dihindarkan oleh Yo Ko dan Ciu Pek Thong, jadi semakin gusar.
Dengan gerakan yang aneh, dia menggeser sedikit
kedudukan kakinya, dimana dia masih dalam posisi berjongkok seperti itu, tahu2 kedua tangannya telah didorong pula kearah Yo Ko dan, Ciu Pek Thong.
bahkan dari mulutnya telah mengeluarkan suara "Krokkk, krokkkk!" berulang kali.
Yang mengejutkan lagi, justru kali ini Cek Thian
melancarkan serangan dengan Ha-mo kang nya itu bukan
dengan kedua tangan sekaligus, melainkan tangan kanannya mendorong kearah Yo Ko. sedangkan tangan kirinya
mendorong ke arah Ciu Pek Thong.
Dengan sendirinya, hal ini telah membuat Yo Ko dan Ciu Pek Thoag kagum bukan main, karena tenaga serangan itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sama kuatnya seperti serangan pertama, walaupun sepasang tangan itu dipisahkan.
Tetapi kali ini, Yo Ko tidak berkelit lagi dia tetap berdiri ditempatnya. Dengan mempergunakan pukulan Kie An Cie Bie atau Mengangkat Meja sampai di Alis, tepat sekali Yo Ko mengibas dengan lengan tangan kanannya yang kosong itu.
Lengan jubah yang lemas itu menimbulkan tenaga kibasan yang luar biasa kuatnya, karena Yo Ko telah mengerahkan empat bagian tenaga dalamnya.
Dua kekuatan tenaga raksasa saling bentur lalu dengan menerbitkan suara benturan keras keadaan disekitar tempat itu jadi tergetar.
Tetapi Yo Ko kembali terkejut, sebab tubuh Cek Thian sama sekali tidak bergeming. Dan Yo Ko merasakan tenaga
pertahanan dari Ha mo kang yang dimiliki Cek Thian kuat sekali.
Sedangkan serangan tangan kiri Cek Thian kepada Ciu Pek Thong telah dikelit oleh kakek tua jenaka itu. Namun Ciu Pek Thong pun tidak tinggal diam, dia menganggap nyonya ini keterlaluan sekali.
Dengan cepat Loo Boan Thong melancarkan serangan
membalas dengan telapak tangannya kearah pundak Cek
Thian. Tetapi Cek Thian dengan gerakan yang aneh pula, dengan masih berjongkok pula, tahu2 melejit kesamping, dia telah berpindah tempat. Dan tahu2 kedua telapak tangannya mendorong kearah Ciu Pek Thong.
Itulah ilmu Ha-mo-kang tingkat kesembilan serangan yang sangat hebat sekali. Dan Yo Ko yang pernah memperoleh pelajaran ilmu Ha mo kang dari Auwyang Hong mengetahui hebatnya serangan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepat dia telah menjejakan kakinya tangannya
mendorong tubuh Ciu Pek Thong sambil meneriakinya: "Ciu Toako mundur...."
Yo Ko melakukan hal itu karena dia menyadari jika Ciu Pek Thong menyambuti, tentu se-tidak2nya Loo Boan Tong akan terluka didalam karena tenaga gempuran Ha-mo-kang tingkat ke sembilan tersebut memiliki dua macam kekuatan "keras"
dan "lunak". Yang keras untuk menghantam dan menggempur tenaga lawan yang mengunakan tenaga lawan yang keras.
Dan kini yang luar biasa, justeru Cek Thian telah mempergunakan sekali gus kedua macam kekuatan itu.
Yo Ko mengenal sifat Ciu Pek Thong yang selalu tidak
pernah mengenal takut penasaran, maka Loo Boan Tong pasti akan melancarkan tangkisannya. Itulah yang membuat Yo Ko ber-kuatir, kalau Ciu Pek Thong tidak dapat bertahan dari gelombang hebat yang memiliki dua macam kekuatan.
Ciu Pek Thong melihat Yo Ko mendorongnya dan meminta dia menyingkir, jadi tertegun. Tetapi dia tidak mau mengalah terhadap Cek Thian, sedangkan serangan wanita itu
menyambar datang akan mengenai dirinya, Tetapi Yo Ko yang mendorongnya dengan disertai lwekang yang telah
diperhitungkan, membuat tubuh Ciu Pek Thong bergoyang dan terhuyung kesamping, sedangkan lengan kanannya yang kosong itu telah dikibaskan menghantam kearah tenaga
serangan Ha-mo-kang Cek Thian.
Benturan yang terjadi diantara kekuatan Cek Thian dengan Yo Ko tidak menimbulkan suara apa2.
Tetapi sesungguhnya benturan kekuatan tenaga itu
menghadang seekor gajah, maka gajah itu akan binasa
dengan tubuh yang hancur.
Dan jika saat itu benturan tersebut tidak mengeluarkan suara benturan yang keras, hal itu memperlihatkan bahwa


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
disaat itu Yo Ko berhasil menindih kekuatan Ha-mo-kang yang dilancarkan oleh Cek Thian.
Kenyataan seperti itu tentu saja membuat Cek Thian gusar sekali, dia merasakan tenaga-nya seperti tenggelam kedalam lautan.
Dengan mengeluarkan seruan keras, dia tidak menarik
pulang tenaga serangannya, hanya dengan mengibaskan
kesamping, lalu mendorong lagi, serangan pertama itu telah dibantu oleh dorongan tenaga kedua. Maka bisa dibayangkan serangan yang kali ini dilancarkan oleh Cek Thian.
Yo Ko terkejut sekali, dia mengeluarkan seruan tertahan.
Saat itu dia baru saja mendorong Ciu Pek Thong, se-tidak2nya dia telah memecahkan perhatian dan tenaga dalamnya,
membuat dia tidak sepenuhnya dapat menangkis serangan itu.
Dan kini serangan kedua telah tiba, mendorong tenaga
serangan pertama yang belum lenyap keseluruhannya,
membuat Yo Ko terancam bahaya yang tidak kecil.
Tetapi diwaktu kecil Yo Ko pernah memperoleh didikan
Auwyang Hong, bahkan kini yang tengah dihadapinya adalah sesuatu ilmu terhebat dari Auwyang Hong sendiri, yang dilancarkan oleh Cek Thian.
Dalam keadaan yang terdesak begitu maka Yo Ko tidak
menjadi gugup. Dengan cepat sekali dia telah menggerakkan pinggangnya, tahu2 sepasang kakinya telah terangkat dan kepalanya langsung menempel ditanah, dia jadi berdiri di atas kepalanya dan kedua kakinya itu tergantung ditengah udara.
Lalu dengan tubuh yang berputar seperti gasing tahu2
tangan Yo Ko meluncur kedepan kearah Cek Thian, menangkis serangan yang di lancarkan oleh wanita setengah baya itu.
Bukan main dahsyatnya tangkisan yang dilakukan oleh Yo Ko, karena disamping Yo Ko juga mempergunakan ilmu Ha-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mo-kang, juga dia memiliki lwekang yang sudah mencapai puncak kesempurnaan, yang sulit untuk diukur lagi.
Angin tangkisan yang dilakukannya begitu halus, tetapi memiliki tenaga menolak yang dahsyat sekali.
Dengan mengeluarkan seruan kaget, Cek, Thian tahu2
telah terpental, tubuhnya terapung ke tengah udara.
Nyonya setengah baya itu berusaha berjumpalitan ditengah udara, tetapi usahanya itu gagal.
Hal itu disebabkan tenaga menolak yang ke luar dari
telapak tangan tunggal yang kiri dari Yo Ko telah
menghantamnya kuat sekali, kare na disamping tenaga dalam Yo Ko sendiri, juga tenaga serangan Cek Thian telah terbalik meng hantam majikannya. Tanpa ampun, tubuh Cek Thian
rubuh bergulingan diatas tanah.
Yo Ko telah melompat berdiri dengan kedua kakinya pula, dia telah menghampiri Cek Thian yang duduk bersila ditanah, karena wanita setengah baya itu tidak bisa cepat2 berdiri, tubuhnya dirasakan kaku sebagian akibat gempuran yang diterimanya dari Yo Ko.
"Hujin, maafkan aku terpaksa menurunkan tangan agak
keras. Apakah kau terluka ?" tanyanya halus.
Nyonya setengah baya itu mendelik, tetapi kemudian
menundukkan kepalanya. Beberapa butir air mata telah
menitik turun ketanah, merembes kedalam tanah, lenyap.
Tetapi tidak terdengar suara tangisan nyonya setengah baya itu, tampaknya dia menitikan air mata dengan kedukaan yang sangat. Yo Ko melihat nyonya setengah baya menangis, jadi ikut berduka. Dia bisa membayangkan, betapa penasaran nyo nya itu, karena justeru disaat dia memperguna kan Ha-mo-kang, ilmu yang sangat sakti ini, malah telah dirubuhkan oleh ilmu serupa itu pula . . .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko telah mengulurkan tangannya untuk merabah nadi
ditangan sinyonya setengah baya, tetapi belum lagi berhasil memegang pergelangan tangan Cek Thian, tangannya telah dikibaskan sehingga Yo Ko mundur.
"Kurang ajar......kau telah merubuhkan aku sekarang kau ingin berbuat kurang ajar menghinaku pula, heh ?" bentak nyonya setengah baya itu dengan suara yang bengis.
JILID 7 Yo Ko jadi terkejut, cepat2 dia menjura memberi hormat.
"Mana berani aku melakukan perbuatan kurang ajar kepada hujin" katanya cepat. "Tadi... aku hanya bermaksud untuk memberikan bantuan jikalau hujin terluka didalam".
Nyonya itu telah mendengus dingin, dia kemudian menoleh kepada kuburan Auwyang Hong yang telah dibongkar
seseorang dan kosong itu. tatapan matanya mendelong dan nanar seperti tidak mengandung perasaan kasihan kepada nyonya tersebut, baru saja dia ingin mengeluarkan kata2
hiburan, menyenangkan hati nyonya itu. Cek Thian telah melompat berdiri.
Namun, tubuhnya masih ber-goyang2 seperti akan rubuh
dan disaat itu Phujie telah menghampiri ibunya.
,.Ma, kenapa kau "' tanya anak lelaki itu dengan suara kuatir. "Apakah kau dihina sibuntung itu ?" Kata2 yang terakhir itu ditujukan untuk Yo Ko, diapun telah mengawasi Yo Ko dengan mata mendelik.
Tentu saja Yo Ko dan Ciu Pek Thong jadi mendongkol
bukan main, tetapi mereka tidak bisa marah kepada anak kecil itu.
"Mari kita pergi, Phujie, nanti kita cari penjahat yang telah menghina ayahmu......!. Urusan ini harus diselesaikan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penasaran ayahmu harus dibereskan ..!" dan nyonya setengah umur itu telah berlalu sambil menuntun tangan anak lelaki itu, memutar tubuhnya dan melangkah dengan tubuh yang ber-goyang2 seperti akan rubuh.
Yo Ko jadi mengawasi dengan pandangan mata tertegun,
dia juga menghela napas berulang kali.
Yo Ko pun mengetahui bahwa nyonya itu tentu telah
terluka didalam akibat menerima gempurannya, namun
nyatanya nyonya itu keras hati dan angkuh, tidak mau dia menerima budi Yo Ko, sehingga dia menolak maksud baik Yo Ko yang ingin membantunya dengan mempergunakan
lwekang untuk memulihkan kesehatannya...
,,Dia hebat sekali kepandaiannya, dan juga ilmu yang
digunakannya sama dengan yang pernah digunakan Tee Tok semasa hidupnya---! Siapakah dia sebenarnya " Bukankah Tee Tok telah mampus cukup lama ?" Berkata Ciu Pek Thong sambil geleng2 kepalanya.
"Entah siapa nyonya dan anak itu ! Keadaan mereka luar biasa sekati ! Menilai kepandaian yang dimilikinya, dia pasti bukan orang sembarangan, lebih2 dia memiliki kepandaian turunan dari keluarga Auwyang, jelas dia masih memiliki hubungan yang rapat dengan ayah angkat ku. Tetapi siapakah dia " Mengapa aku belum pernah bertemu " Dan mengapa disaat dia mengetahui bahwa aku Yo Ko, segera sikapnya begitu garang dan melancarkan serangan2nya yang
mematikan tanpa mengenal kasihan?"
Tetapi semua tanda-tanya itu hanya sempat bersarang
dihati Yo Ko dan Ciu Pek Thong, karena mereka berdua tidak berhasil menjawabnya.
Sedangkan saat itu, udara mulai panas dan terik, karena cahaya matahari semakin panas dan hari sudah menjelang lohor.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko dan Ciu Pek Thong menantikan kedatangan It Teng Taisu dan jago2 lainnya yang menjadi sahabat mereka
dikuburan Auwyang Hong dan Ang Cit Kong, yang telah
kosong...! 000O000 IT TENG TAISU yang telah ber-lari2 sekian lama, akhirnya berhasil mencapai kota Tiang Lu-kwan. Waktu itu hari sudah mendekati fajar dan sudah banyak penduduk kota yang
terbangun dari tidurnya dan bersiap2 untuk berangkat ke tempat pekerjaan mereka.
Namun It Teng Taisu tidak berbasil mencari Tiat To Hoat ong, Bahkan ketika It TengTaisu menanyakannya kepada
beberapa orang penduduk, tidak ada seorangpun yang
mengetahuinya, Akhirnya, dengan putus asa It Teng Taisu telah memasuki sebuah rumah makan, dia memesan dua kati air teh, dan menangsal perut dengan bakpauw tanpa isi.
Disaat It Teng Taisu tengah menghirup air tehnya, disaat itulah dia mendengar suara orang berkata; "Engko ceng, kita mengasoh disini saja dulu, besok baru kita lanjutkan pula perjalanan kita. Kukira masih belum terlambat untuk
mencapai Hoa San tepat pada waktunya.."
Tentu saja It Teng Taisu girang luar biasa karena dia mengenali bahwa suara itu adalah suara sinyonya nakal Oey Yong. Kwee Hujin. Dan dengan sebutan "Engko Ceng" itu, jelas Oey Yong tengah ber cakap2 dengan Kwee Ceng.
Benar juga dugaan It Teng Taisu, dari luar melangkah
masuk Oey Yong dan Kwee Ceng.
Kedua orang tersebut juga kaget bercampur girang waktu melihat It Teng Taisu. Mereka telah cepat2 menghampiri dan memberi hormat, yang cepat2 dibalas oleh It Teng Taisu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Taisu, apakah keadaanmu selama ini baik2 saja?" tanya Oey Yong sambil tersenyum. "Tampaknya taisu sekarang agak gemuk sedikit di bandingkan dengan tiga tahun yang lalu....!"
"Siancai ! Itulah berkat berkah Sang Buddha !" kata It Teng Taisu sambil tersenyum lebar. "Tetapi, ai, ai, sungguh memang aku si tua It Teng tidak diijinkan untuk hidup tenteram menganut penghidupan yang tenang damai. Akhir2 ini telah muncul urusan besar yang memaksa aku harus
mencampurinya pula....!"
Dan setelah berkata begitu, It Teng Taisu menghela napas sambil mengawasi Kwee Ceng dan Oey Yong bergantian. Lalu katanya : "Dan kalian berdua, sesungguhnya ingin pergi ke mana,?"
Kwee Ceng dan Oey Yong memperlihatkan sikap seperti
keheranan, mereka saling pandang, dan Kwee Ceng yang
tidak pandai berkata2, hanya berdiam diri dengan
memandangi It Teng Taisu saja, tetapi Oey Yong telah
menyahuti ; "Bukankah Taisu yang telah mengundang kami agar segera datang ke Hoa San ?"
It Teng Taisu menatap tertegun mendengar pertanyaan
Oey Yong, kemudian menepuk lututnya perlahan.
"Akhhh, inilah aneh ! Aneh sekali !" kata It Teng Taisu.
Oey Yong cerdik luar biasa segera menyadari bahwa
didalam persoalan ini pasti terdapat sesuatu yaag agak luar biasa.
"Apakah Taisu tidak merasa pernah mengirim surat kepada kami ?" tanya Oey Yong tidak bisa menahan sabar.
Hweshio tua dari selatan itu telah meng-geleng2kan
kepalanya, "Inilah urusan yang aneh sekali !" kata It Teng Taisu.
"Siauwceng belum pernah mengirim surat kepada siapapun selama tiga tahun terakhir ini, bahkan sebulan yang lalu Lolap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menerima sepucuk surat dari Oey Loshia yang meminta agar Lolap mau datang ke Hoa San untuk menyelesaikan suatu urusan yang cukup penting. "
"Akhh ?" Oey Yong mengeluarkan seruan kaget mendengar nama ayahnya, Oey Yok Su di-sebut2. Jadi . . . surat yang kami terima itu ditulis oleh siapa . . . ?"
"Maksudmu surat yang diterima oleh kalian itu ditanda tangani oleh Lolap ?" tanya It Teng Taisu.
Oey Yong mengangguk Kwee Ceng mengiyakan.
"Aneh sekali ! Lolap tidak merasa pernah mengirim surat kepada kalian ! Jika kalian menerima sepucuk surat Lolap tentunya kalian bisa mengenali huruf2 itu ditulis oleh lolap atau bukan?"
"Justru kami telah memperhatikan dengan Cermat huruf2
itu, satu hurufpun surat itu tidak mendatangkan kecurigaan, bahkan kami mengenali tulisan Taisu----!"
It Teng Taisu menyebut kebesaran Sang" Buddha beberapa kali, sedangkan Kwee Ceng telah mengeluarkan sepucuk surat lalu diberikan kepada It Teng Taisu.
Sipendeta tua dari Selatan itu telah menyambuti dan
membaca surat itu, lalu memperhatikan huruf2 yang terdapat dikertas itu.
It Teng Taisu jadi memandang bengong surat tersebut,
karena justru dia mengenali huruf2 diatas kertas itu adalah hasil tulisannya, tidak ada perbedaannya.
Tetapi yang lebih aneh lagi justru dia tidak pernah menulis surat seperti itu. Tanda tangannya pun sama serta tidak ada bedanya baik garis nya, maupun tekukan2 huruf itu.
"Luar biasa! Siapa yang telah sedemikian liehay
memalsukan surat dengan Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memakai nama lolap ?" menggerutu sipendeta dari
Selatan. "Jadi surat itu memang bukan ditulis Oleh Taisu?" tanya Oey Yong menegasi.
It Teng Taisu menggeleng perlahan, dan dia memandang
keluar jendela "Inilah aneh surat ini bukan ditulis Olehku tetapi ada seseorang yang telah menjual namaku dan memalsukan
huruf2 yang begitu sama dengan tulisanku.. ! Luar biasa sekali, siapakah orangnya itu?"
Oey Yong dan Kwee Ceng jadi tertegun dan mengawasi
sipendeta dengan tatapan mata mengandung tanda tanya,
"Lolap pun menerima sepucuk surat yang. bunyinya hampir serupa dengan ini. tetapi ditulis oleh ayahmu, Kwee hujin..."
kata It Teng Taisu. Dan Lam Ceng telah merogoh sakunya, mengeluarkan
sepucuk surat, yang diangsurkan kepada Kwee Ceng, dan Oey Yong ikut membacanya.
Bunyi surat itu hampir mirip dengan surat yang diterima oleh Kwee Ceng dan Oey Yong, hanya saja huruf2 surat itu ditulis oleh Oey Yok Su.
Oey Yong dan Kwee Ceng kenal dengan baik tulisan Oey
Loshia, maka dari itu tidak mengherankan jika mereka menjadi kaget dan heran. "Apakah mungkin ayah yang sengaja telah bergurau ?" berpikir Kwee Hujin.
Tetapi Oey Yong mengetahui benar tabiat ayahnya, Oey
loshia. sisesat tua, tidak mungkin Oey Yok Su bergurai dengan cara demikian.
Huruf2 surat itu ditulis oleh Oey Loshia bukan ?" tanya It Teng Tai-su setelah melihat Oey Yong dan Kwee Ceng selesai membaca surat itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar ........tetapi' suara Oey Yong jadi tidak lancar.
Dia sesungguhnya sangat cerdik, (seperti didalam Sia
Tiauw Enghiong, Sin Tiauw Hiap Lu, telah diceritakan
kecerdikan Oey Yong yang selalu berhasil memecahkan
berbagai persoalan yang berat bagaimanapun), tetapi
menghadapi persoalan tersebut, tidak dapat Oey Yong segera memutuskan karena menyangkut urusan ayahnya.
"Tetapi kenapa?" tanya Kwee Ceng yang melihat isterinya seperti ragu2.
"Aku yakin surat ini bukan ditulis oleh ayah!" kata Oey Yong kemudian. ,,Coba kau lihat Engko Ceng , apakah surat ini sesungguhnya ditulis oleh ayah?"
Kwee Ceng yang polos telah mengangguk.
"Jika dilihat dari huruf2nya memang tulisan ayah..!"
katanya. "Akhh....." Oey Yong mengeluh jengkel. "Justru huruf2
menyerupai tulisan ayah. tetapi aku yakin bahwa surat ini bukan ditulis oleh ayah! Hanya saja orang yang membuat surat ini hebat sekali, dia bisa memalsukan huruf2 ayah dengan baik sekali, tanpa ada sedikitpun yang salah...!"
"Aneh sekali ... apakah kau mau mengartikan bahwa surat itu surat palsu?"' tanya Kwee Ceng. Oey Yong menganguk.
"Ya, menurut Lolap juga demikian. Setelah melihat surat kalian, yang merupakan surat palsu, yang menjual nama Lolap, berarti ada sekelompok orang yang bermaksud untuk mempermainkan kita !"
"Benar !' mengangguk Oey Yong cepat. "Jika kita
memperbandingkan dengan peristiwa yang kita alami ini, Taisu, tentunya kedua surat ini ditulis oleh tangan yang sama, hanya yang satu menjual nama Taisu, sedangkan yang lainnya menjual nama ayah !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi, apa maksud orang itu dengan perbuatannya ini ?"
tanya It Teng Taisu sambil mengerutkan alisnya. "Dan apa maksudnya dengan perkataannya bahwa di Hoa-san baru
akan di jelaskan duduk persoalan dari peristiwa yang besar dan penting itu ?"
Oey Yong tidak bisa menjawab dia tampak seperti berpikir keras. Sampai akhirnya dia menepuk meja.
"Aku tahu !" kata Oey Yong kemudian.
Tetapi nyonya Kwee itu tidak meneruskan pertanyaannya, sehingga Kwe Ceng jadi tidak sabar dan bertanya : "Tahu apa
?" "Tentu ada seseorang yang tengah mempersiapkan suatu
perangkap untuk menjerat golongan kita, yang khususnya ditujukan kepada Ngo Ciat .. !"
"Hemm", Kwee Ceng telah mendengus. "Tetapi dengan diundangnya kita ke Hoa-san, walaupun disana telah dipasang jebakan yang hebat sekali, dengan jala langit dan jala bumi, apakah Ngo Ciat akan jeri ?"
Benar Ngo Ciat tidak jeri, tetapi orang yang sengaja
memalsukan nama ayah dan It Teng Taisu, jelas telah
memperhitungkan segalanya. Orang itu tentu telah
mengetahui siapa Ngo Ciat dan betapa sempurna
kepandaiannya yang jelas akan diperhitungkannya dengan masak Tetapi disamping itu, tentunya orang tersebut telah memiliki kepandaian yang hebat, telah memasang perangkap dan telah diperhitungkannya dengan masak, sehingga dia tidak jeri untuk memancing Ngo Ciat. Jika dugaanku ini benar, tertunya Kojie dan Siauw Liong Lie akan diundang pula.
Entah undangan itu dengan menjual nama siapa . . . ?"
It Teng Taisu mengerutkan sepasang alisnya dan dia
merasakan bahwa urusan yang tengah mereka hadapi itu
bukanlah urusan yang bisa diremehkan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Untuk sementara, ketiga orang tersebut ber diam diri, karena masing2 tenggelam dalam pikirannya masing2.
Sedangkan It Teng Taisu sekali2 meneguk tehnya per
lahan2. Tiba2 Oey Yong telah berkata lagi; "Engko Ceng, apakah kau sudah bisa menduga siapa yang melakukan ?" Kwee Ceng menggeleng.
"Dan kau sudah mengetahuinya ?" tanya sisuami sambil mengawasi Oey Yong dengan penuh tanda tanya. Oey Yong mengangguk.
"Tetapi aku belum berani memastikan secara
keseluruhannya ---!" menyahuti Oey Yong
"Siapa?" tanya It Teng Taisu dan Kwe Ceng hampir Serentak.
"Nanti akan kujelaskan sekarang lebih baik kita
memperhatikan dulu kedua surat ini, mencari persamaan diantara huruf2 itu ........!"
Dan tanpa menantikan persetujuan kedua orang itu. Oey Yong telah membeber kedua surat tersebut dipermukaan meja.
Dengan tekun, Oey Yong telah meneliti kedua pucuk surat itu. It Teng Taisu hanya mengawasi saja, sedangkan Kwee Ceng ikut memandangi surat itu, tetapi pikirannya yang polos serta sederhana tidak bekerja seperti yang dikehendakinya; dia tidak menemui sesuatu persamaan dari kedua surat itu, yang bisa membuktikan bahwa penulis kedua sarat itu hanya satu orang;
Tetapi berbeda dengan Oey Yong, sejak kecil nyonya ini Cerdik luar biasa disamping sangat nakal. Diapun telah memperhatikan dengan penuh ketekunan sekali, dan akhirnya setelah memperhatikan selama seperminum teh, tiba2 Oey Yong menepuk pinggir meja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku telah menemuinya!" serunya girang.
Kwee Ceng dan It Teng Taisu mengawasinya menunggu
keterangan dari Oey Yong.
Tetapi Oey Yong telah menundukkan kepalanya pula, dia masih terus meneliti kedua surat tersebut.
Tentu saja Kwee Ceng dan It Teng Taisu jadi tidak sabar, mereka jadi tegang sendirinya.
Bahkan Kwee Ceng yang sudah tidak berhasil menahan hati maupun perasasaan ingin tahunya, telah bertanya; "Yong-jie kau telah menemui apa?"
"Tunggu dulu..." menyahuti Oey Yong tanpa menoleh dan terus juga mengawasi kedua surat itu. Sampai akhirnya dia menghela napas dengan lega dan duduk lurus.
"Nah kini coba kalian lihat, setiap huruf "She" (persoalan) terdapat persamaan yang tidak bisa dilenyapkan, walaupun huruf "She" yang satu memakai garis coretan huruf It Teng Taisu, sedangkan "She" lainnya memakai coretan gaya tulisan ayah.
Kwee Ceng dan It Teng Taisu segera mengawasi. Tetapi
setelah mengawasi sekian lama. mereka tidak bisa melihat adanya persamaan di antara kedua huruf itu.
It Teng Taisu hanya mengerutkan alisnya sambil berdiam diri saja. Tetapi tidak demikian dengan Kwee Ceng.
"Dibagian mananya yang bersamaan?" tanyanya kemudian.
Oey Yong tertawa, sambil mengulurkan tangannya untuk
menunjuk. Ternyata yang ditunjuk oleh Oey Yong adalah garis
lekukkan kedua dari huruf "She" tersebut. Kwee Ceng memperhatikannya dengan seksama dan akhirnya dapat juga dilihatnya persamaan yang dimaksud oleh Oey Yong, yaitu se-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tiap sudutnya membulat dengan ditengahnya terdapat sebuah titik kecil.
"Akhhh!" Kwee Ceng mengeluarkan seruan perlahan.
"Ternyata kedua surat itu memang di tulis oleh tangan yang sama."
It Terg Taisu menghela napas.
Persoalan ini yang kita hadapi bukan persoalan yang
mudah, pasti didalam persoalan ini terselip urusan yang luar biasa," katanya. ,,Untuk memperoleh kepastian. kita harus cepat2 pergi ke Hoa San untuk melihat apa sesungguh nya yang terjadi! Dan baru2 ini Lolap baru saja mengalami suatu peristiwa yang cukup meng herankan ....!"
Dan It Teng Taisu lalu menceritakan pengalamannya yang telah bertemu dengan Tiat To Hoat ong, telah bertempur dengannya, dan telah mengetahui pula bahwa tawanan Tiat To Hoat ong tidak lain dari Siauw Liong Lie, isteri Yo Ko. dan juga Sin Tiauw. Oey Yong dan Kwee Ceng jadi gusar, kumis Kwee Ceng seperti berdiri.
"Akhhh. mereka ternyata telah mengirm orangnya untuk
membuat huru hara dan onar lagi di Tionggoan!"
menggumam Kwee Ceng perlahan; yang dimaksudkannya
dengan "meraka," adalah bangsa Mongolia.
Oey Yong seperti berpikir keras, akhirnya dia telah memukul perlahan ujung meja. Pasti peristiwa penculikan Siauw Liong Lie dengan surat ini ada hubungannya.
"Mari kita cepat cepat berangkat, mungkin kita bisa
memperoleh jawabannya di Hoa San!"
Kwee Ceng dan It Teng Taisu menyetujui usul Oey Yong, mereka segera berangkat meninggalkan Tiang-lu-kwan
melakukan perjalanan cepat menuju Hoa San.
Hoa San tidak jauh lagi dari Tiang- lu-kwan, setelah
melakukan perjalanan satu hari satu malam tibalah It Teng
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Taisu bertiga dikaki gunung itu. Waktu itu langit mulai gelap karena malam akan segera menjelang datang. Tetapi ketiga orang gagah tersebut melakukan perjalanan mereka dengan cepat mendaki gunung itu.
Ketika mereka tiba didekat kuburan Auwyang Hong dan
Ang Cit Kong, disaat itu It Teng Taisu telah mendengar suara berkeresek yang perlahan, waktu pendeta tua tersebut
menoleh, tampak dua sosok tubuh berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.
Oey Yong dan Kwee Ceng juga telah melihat kedua sosok tubuh itu, dan mereka bertiga jadi girang sekali.
"Yo Ko !" berseru Oey Yong girang. "Dan kau Loo Boan Tong ?"
Memang kedua orang itu tidak lain dari Yo Ko dan Ciu Pek Thong. Keduanya juga girang bertemu dengan ketiga orang gagah ini, mereka telah maju memberi salam kepada It Teng Taisu bertiga.
"Kami memang tengah menantikan Taisu," kata Yo Ko kemudian. "Hanya sayang, telah terjadi peristiwa yang kurang menggembirakan didiri kami .... Liongjie telah dicelakai oleh seseorang !"
Yo Ko segera menceritakan pengalamannya, sehingga
menambah perasaan heran ketiga orang itu. Begitu pula Yo Ko dan Ciu Pek Thong yang tambah heran waktu It Teng Taisu menjelaskan bahwa surat undangan yang diterima Yo Ko
bikan ditulis olehnya. Dan Oey Yong juga membantu
membenarkan keterangan It Teng Taisu.
"Lalu siapa yang menulis surat itu" tanya Yo Ko seperti kepada dirinya sendiri "Apakah dalam persoalan ini terselip urusan yang luar biasa ?"
"Siancai" It Teng Taisu telah memuji kebesaran Buddha.
"Jika kita men duga2, urusan itu memang masih gelap, tetapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kita tunggu saja peristiwa apa yang akan muncul, bukankah besok adalah hari yang dijanjikan.
Yang lainnya setuju. Dan It Teng Taisu, Oey Yong dan
Kwee Ceng jadi gusar sekali waktu melihat betapa kuburan Auwyang Hong dan Ang Cit Kong telah dibongkar orang.
Kumis It Teng Taisu yang telah memutih itu jadi ber-gerak2, pendeta tua ini menjadi murka, berulang kali dia menyebut
"Omitohud" perlahan sekali.
Malam itu dilewati orang2 gagah ini dengan hati jengkel diliputi kegelisahan juga, dan mereka tidak banyak ber cakap2. Hanya mereka bertekad, jika saja mereka berhasil mengetahui orang yang membongkar kuburan itu, tentu


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka akan memberikan hajaran keras kepadanya.
Semuanya memiliki dugaan yang hampir sama, yaitu
dugaan bahwa didalam persoalan ini pasti ada sangkut
pautnya dengan Tiat To Hoat ong.
It Teng Taisu juga telah menceritakan pengalamannya
bertemu dengan Tiat To Hoat ong sehingga Yo Ko gusar
bercampur kuatir. Gusar kepada pendeta yang liehay itu, berkuatir terhadap keselamatan isteri dan Sin Tiauwnya.
Malam itu lewat dengan cepat, dan keesokan harinya,
mereka diliputi ketegangan, karena hari inilah dimana persoalan tersebut akan terjawab
Yo Ko dan Ciu Pek Thong sering memandang kebawah
gunung, tetapi semuanya sepi dan tidak terlihat seorang manusiapun juga. Suasana begitu lenggang. Dan Yo Ko jadi bertambah ber kuatir, kalau hari ini urusan tidak terjawab, dan orang yang sengaja mengundang mereka, atau tepatnya
memancing mereka, untuk datang ke-Hoa San itu tidak
memperlihatkan diri, berarti kian terlambat saja dia ditinggal Tiat To Hoat-ong. ,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yang dikuatirkan Yo Ko justru kalau Tiat To Hoat-ong
membawa Siauw Liong Lie ke Mongolia ! sin Tiauw Tai Hiap ini telah bertekad bulat, walaupun
keujung langit sekalipun, dia akan mengejar pendeta
Mongolia itu.. .. Mendekati lohor masih tidak terjadi sesuatu, dan orang2
gagah tersebut mulai tidak sabar. Terlebih Ciu Pek Thong yang sudah tidak bisa duduk diam.
sebentar2 dia telah mengawasi kearah lobang kuburan
kosongnya Auwyang Hong dan Ang Cit Kong.
Semua pengalaman yang telah dialami oleh orang2 gagah itu diliputi tanda tanya dan belum bisa terjawab, keanehan dari peristiwa yang mereka alami itu benar2 membuat mereka tidak mengetahui sesungguhnya urusan apa yang akan terjadi.
Sedangkan Kwee Ceng dan Oey Yong memiliki urusan
tersendiri pula, pengalaman yang cukup mengherankan.
Waktu mereka berada di Kamsiok dalam perjalanan menuju ke Hoa San untuk memenuhi undangan "surat" yang dikirim It Teng Taisu itu, justru mereka telah bertemu seorang lelaki tua kurus seperti gala yang tubuh nya selalu ber-goyang2 jika tengah berjalan
Orang itu mengenakan pakaian yang sederhana, tetapi
matanya yang seperti mata tikus itu menmancarkan sinar yang tajam, sehingga menimbulkan kecurigaan Oey Yong.
Dan justeru disaat Oey Yong dan Kwee-Ceng berada
dikamar penginapannya, mereka baru mengetahui bahwa
barang mereka didalam kamar telah lenyap! Keruan saja Oey Yong dan Kwee Ceng gusar. Mereka segera keluar dari kamar mereka, dan melihat lelaki kurus jangkung itu, yang mereka curigai sebagai pencurinya, tengah melangkah akan pergi.
Kwee Ceng dan Oey Yong meneriakinya agar dia
menghentikan langkahnya, tetapi malah orang itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mempercepat larinya, sehingga pasangan suami isteri itu cepat2 mengejarnya. Yang luar biasa, ilmu meringankan tubuh orang itu sempurna sekali, walaupun Kwee Ceng dan Oey Yong telah mengejarnya terus, namun mereka tidak berhasil menyandaknya, bahkan akhirnya mereka telah kehilangan jejak.
Yo Ko dan yang lainnya waktu mendengar cerita
pengalaman Kwee Ceng dan Oey Yong jadi tambah heran, mereka tidak bisa men duga2 siapa orang yang kurus
jangkung itu, karena waktu Oey Yong menggambarkan bentuk muka orang itu, dan potongan tubuhnya, mereka merasakan bahwa orang tersebut bukan orang daratan Tionggoan !.
Disaat mereka tengah ber cakap2 seperti itu, tiba2 dari kejauhan terdengar suara siulan yang nyaring, melengking tinggi sekali, kemudian disusul dengan Suara Seruling yang terdengar dibawa oleh desiran angin.
Muka Yo Ko dan yang lainnya jadi berobah, mereka cepat2
bersiap, bahkan Ciu Pek Thong telah memandang kebawah gunung:
Suara seruling dan siulan itu hebat sekali! karena
mengandung tenaga dalam yang telah sempurna,
Dan hebat pula ilmu meringankan tubuh dari orang yang mengeluarkan suara siulan dan suara seruling itu, karena tidak lama kemudian begitu suara siulan dan seruling itu berhenti, sudah terlihat orangnya, dan dengan beberapa kali lompatan, tahu2 telah berdiri diatas reruntuhan bongpai Auwyang Hong dan Ang Cit Kong, dua orang yang berpakaian yang aneh sekali! Yang satu memiliki Wajah yang hitam seperti pantat kuali, tubuhnya gemuk pendek, dengan matanya yang
mencilak memandang sekelilingnya sambil tidak hentinya memperdengarkan suara tertawa yang tidak sedap didengar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia berpakaian aneh sekali hanya memakai baju bulu Tiauw yang pendek, sebatas lututnya rambutnya juga digelung tinggi.
Keadaan orang itu memang sudah agak luar biasa, tetapi yang lebih luar biasa lagi adalah yang seorangnya lagi, yang ditangan kanannya meng-gerak2kan seruling pendek bercagak dua Orang ini bertubuh tinggi, kulitnya putih, matanya sipit seperti mata elang giginya tonggos dan telinganya lebar.
Pakaiannya sama dengan kawannya terbuat dari bulu
Tiauw yang berwarna putih, diapun tengah mengeluarkan tertawa sambil menyapu orang gagah dihadapannya dengan tatapan mata yang tajam sekali.
It Teng Taisu telah maju dua langlah, dan merangkapkan kedua tangannya,
Ujarnya, "Siancai, Siancai, Siancai, siapakah jiewie berdua?"
Kedua orang itu tidak segera menyahuti, hanya sihitam pendek itu telah menggerakkan kaki kanannya, dia telah menghentakkan kesisi batu bongpai yang diinjaknya, tanpa mengeluarkan suara, sisa batu bongpai itu tahu2 meluruk menjadi abu. Sedangkan sihitam pendek telah melompat
berdiri diatas tanah datar.
Yo Ko dan yang lainnya terkejut, dengan perbuatannya itu sipendek hitam telah memperlihatkan bahwa tenaga dalamnya sempurna sekali.
Sedangkan sijangkung putih telah tertawa terkekeh,
kemudian dengan suara yang sumbang seperti suara
menyalaknya serigala dia telah berkata dengan nada
Tionggoan yang kaku sekali, "Kami biasa disebut Hek Pek Siangsat (Sepasang Penjahat Hitam dan Putih)"
"Kami datang dari Persia, telah lama kami mendengar dan tertarik atas nama besar jago2 daratan Tionggoan......!"
setelah berkata begitu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sambil menatap tajam kearah lengan Yo Ko yang kanan,
yang buntung dan hanya lengan jubahnya yang ber-goyang2
terhembus angin. Pek Siangsat (Iblis Putih) itu telah melanjutkan
perkataannya yang semakin tidak enak didengar: "Dan,
engkau tentunya Sin Tiauw Taihiap, bukan ?".
Yo Ko tertawa dingin, tidak senang dia melihat sikap orang itu. Terlebih lagi dia tengah marah melihat Hek Pek ini tadi berdiri dikedua sisa bongpay dari Auwyang Hong dan Ang Cit Kong.
"Tepat" menyahuti Yo Ko. ,ada keperluan apakah jiewie datang kemari ?".
"Untuk mengambil kepalanya Ngo Ciat (lima jago) !"
menyahuti sipendek hitam mewakili si Putih.
"Benar, untuk membawa pulang lima batok kepala Ngo Ciat
!" menambahkan si Putih, menimpali perkataan si Hitam.
Ciu Pek Thong berjingkrak karena gusar sekali.
"Baik ! Baik ! Akulah salah seorang diantara Ngo Ciat itu !
Mari, mari kita coba2 siapa yang tinggi dan siapa yang rendah
!". Dan sambil berkata begitu, Ciu Pek Thong ber-siap2 untuk bertempur. Tetapi si Putih dan si Hitam itu membawa sikap acuh tak acuh.
sedikitpun dia tidak memandang sebelah mata ke pada Ciu Pek Thong.
"Hemmm, sabar, tidak akan terlambat jika kini kepalamu itu kami titipkan dulu dilehermu !" kata si Putih dengan suara dingin. Kemudian dia juga telah menoleh kepada It Teng Taisu sambil katanya lagi : "Dan kau pendeta, tentunya kau yang disebut Lam Ceng ( pendeta dari Selatan ) si It Teng kepala gundul, bukan ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar," menyahuti It Teng Taisu dengan sabar, walaupun hatinya mendongkol sekali melihat sikap kurang ajar dari kedua orang aneh itu.
"Dan kalian tentunya Kwee Ceng dan Oey Yong, bukan ?"
tanya si Putih sambil memandang tajam kepada Kwee Ceng dan isterinya. Kwee Ceng hanya mendengus "Hemmm !" saja, tetapi Oey Yong yang tengah gusar telah menyahuti : "Benar, memang kami Kwee Ceng dan Oey Yong Hanya sayangnya, kami tidak memiliki rejeki yang sebaik kalian untuk menjadi kodok hitam dan bangau putih !"
Si Putih tertawa mengejek, sedikitpun dia tidak melayani ejekan Oey Yong, hanya dengan matanya yang memancarkan sinar yang tajam dia telah berkata lagi. "Kami telah banyak mendengar, bahwa Kaisar Mangu dibinasakan oleh Sin Tiauw Taihiap, maka kami tertarik sekali untuk melihat berapa tinggi sesungguhnya kepandaian pendekar besar itu !"
Yo Ko tidak dapat menahan sabar lagi. tahu-tahu dia telah menjejakkan kakinya, tubuh nya telah melompat dan tangan kiri tunggalnya tahu2 mengibas dengan cepat sekali.
Gerakannya itu luar biasa cepatnya, dia bermaksud akan menotok jalan darah Pek-kut-hiat dibahu si Putih.
Tetapi aneh sekali, si Putih sama sekali tidak mengelakkan serangan itu, dia hanya menanti disaat tangan Yo Ko hampir tiba disasaran, dia mengulurkan tangan kanannya, tahu2 dia telah menangkis serangan itu, dan yang luar biasa justru tubuh Yo Ko terhuyung mundur dua langkah! Kuat sekali tenaga menangkis dari si Putih.
Yo Ko mengeluarkan seruan tertahan, jago2 yang lainnya juga mengeluarkan seruan kaget ketika memperoleh
kenyataan bahwa lwekang si Putih itu telah demikian
sempurna. Serangan yang dilancarkan oleh Yo Ko tadi bukanlah
serangan yang ringan, sebagai pendekar besar, walaupun Yo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ko tampaknya menggerakkan tangan kirinya dengan ringan, namun tenaga serangannya itu meliputi ribuan kati. Maka luar biasa sekali si Putih menangkisnya begitu mudah, bahkan berhasil mendorong tubuh Yo Ko terhuyung dua langkah.
"Sabar, untuk mengadu kepandaian tidak perlu sekarang, nanti juga belum terlambat", berkata si Putih, sedangkan si Hitam pendek itu tertawa terkekeh, menertawai Yo Ko yang terhuyung mundur dua langkah itu. "Kami berdua telah
menerima perintah untuk mengukur kepandaian dari pendekar daratan Tionggoan, maka siapa yang akan maju lebih dulu untuk menghadapi kami ?"
Mata Ciu Pek Thong jadi bersinar tajam, dia murka sekali, kumis dan jenggotnya Sampai ber-gerak2 menahan
kemarahan yang bergolak di hati nya.
Dengan mengeluarkan teriakan nyaring, tahu-tahu Ciu Pek Thong telah menerjang maju.
dia memendekkan tubuhnya, kedua tangannya diulurkan,
yang satu akan mencengkeram pergelangan si Putih,
sedangkan tangan kirinya akan menghantam dada sijangkung itu.
Tetapi memang luar biasa, dengan menggerakkan perlahan tubuhnya yang dimiringkan kekanan, maka serangan Ciu Pek Thong telah berhasil dikelit oleh si Putih.
"Engkau tidak sabar, jenggot !" kata si Putih sambil mengejek.
Tetapi dia tidak bisa meneruskan perkataan nya, karena Ciu Pek Thong yang telah gusar itu dengan cepat telah
menggerakkan kepalanya, jenggotnya yang panjang itu telah menyambar kearah dada lawannya. Ciu Pek Thong tadi waktu melihat serangannya dapat dielakkan lawan-nya, telah
penasaran sekali, dia telah mengerah kan lwekang ke
jenggotnya, dan dengan disertai lwekang yang sempurna,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
serangan jenggotnya itu bukanlah serangan yang
sembarangan. Si Putih juga kaget melihat cara menyerang Ciu Pek Thong, tidak bisa dia main main lagi.
dengan merangkapkan kedua tangannya, tahu2 dia telah
mengayunkan kedua tangannya yang dirangkapkan itu
menjepit jenggot Ciu Pek Thong.
Memang luar biasa, lwekang yang dimiliki si Putih hebat sekali, jenggot Ciu Pek Thong tidak berdaya sama sekali.
Bahkan situa nakal itu jadi sibuk sekali jenggotnya dijepit seperti itu, berarti dia tidak bisa menariknya pula.
Dengan murka dia telah membarengi dengan tangan
kanannya menghajar keleher lawannya sehingga si Putih terpaksa memiringkan kepala nya, tetapi jepitan kedua tangannya itu tidak di lepaskan.
Yo Ko melompat untuk menghantam punggung si Putih,
tetapi dia dipapak oleh si Hitam yang melompat sambil mengibaskan tangan kiri nya.
"Ternyata jago2 Tionggoan hanya pandai mengeroyok saja
! berseru si Hitam. Atas kibasan tangan si Hitam, serangan Yo Ko jadi
terhalang dan tidak dapat dia melanjutkan serangannya kepada si Putih, terlebih lagi si Hitam juga telah melancarkan serangan dengan gencar.
Saat itu, si Hitam sambil melancarkan serangan yang bertubi2 kepada Yo Ko. telah mengeluarkan suara siulan yang panjang dan tinggi nadanya, dari arah bawah gunung itu telah terlihat belasan bayangan yang tengah ber-lari2 mendaki keatas. Dilihat dari gerakan belasan orang itu jelas mereka terdiri dari orang2 pandai. karena mereka dapat berlari dengan gesit sekali, didalam waktu yang singkat sekali mereka telah berada dekat dengan tempat tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
It Teng Taisu dan yang lainnya jadi terkejut, begitu juga Oey Yong yang jadi mengerutkan alisnya. Mereka melihat, bahwa orang2 yang tengah mendatangi itu bukanlah lawan yang ringan.
Sambil tetap melancarkan serangan2 yang hebat kepada Yo Ko, si Hitam telah mengeluarkan suara tertawa yang nyaring.
"Nanti kita dapat menentukan apakah jago jago dari Persia yang lebih tinggi atau memang orang2 Tionggoan yang lebih rendah," katanya kemudian.
Hek Pek Siangsat itu merupakan sepasang pendekar dari Persia. Dinegerinya mereka merupakan jago nomor satu dan selalu membawa sikap yang ugal2an.
Mereka memiliki latihan tenaga Yoga yang dicampur
dengan ilmu Barat, yang telah dilatihnya dengan sempurna sekali. Keduanya memang memiliki adat yang aneh disamping sikap mereka yang angin2an itu, keduanya tidak boleh
mendengar ada seseorang yang memiliki kepandaian yang tinggi dan sempurna, sebab mereka pasti akan datang untuk menguji kepandaiannya.
Dinegerinya mereka sudah tidak ada tandingannya dan
disegani oleh ahli2 silat disana ! Dan disaat seperti itulah, mereka ternyata telah dimanfaatkan oleh pihak Mongolia, dimana keduanya telah ditarik berdiri dipihak Mongol, Kublai Khan memang terkenal sebagai pemimpin Mongolia yang cerdik sekali.
Kecerdikan Kublai memang melebihi Mangu maupun
Jenghis Khan, kakeknya. Itulah sebab nya, pemimpin besar Mongol tersebut berhasil menguasai jago2 dari Arab, Persia, Nepal, India dan beberapa negara lainnya, yang semua
bekerja untuk kepentingannya.
Yo Ko yang penasaran dan dalam keadaan gusar, tahu2
telah menggerakkan tangan kirinya itu dengan gerakan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
secepat kilat, dia telah menyentil dengan kuat
mempergunakan Tan Cie Sin Tong, dia menyerang jalan darah Wie kian hiat nya si Hitam.
Tetapi si Hitam sama sekali tidak berkelit, dia membiarkan serangan Yo Ko, hanya tangannya yang pendek itu telah mengincer mata Yo Ko.
Keruan saja Yo Ko jadi kaget, dia kaget karena justru lawannya tidak berusaha berkelit dari totokannya yang begitu hebat:
"Tukkkk" terdengar suara yang nyaring, disusul oleh suara
"Bukkkkl" lalu tampak tumbuh Yo Ko terhuyung diiringi suara tertawa si Hitam.
Ternyata waktu jari tangan kiri Yo Ku menyentuh tepat jalan darah lawannya, serangan itu tidak memberikan hasil sedikitpun juga, karena si Hitam pendek itu ternyata memiliki ilmu kebal, yang tubuhnya tidak bisa dilukai sekalipun oleh senjata tajam. Sedangkan Yo Ko yang terkejut menyaksikan serangannya yang gagal, jadi lebih kaget lagi melihat datangnya serangan si Hitam yang mengincar matanya.
Tentu saja dia jadi mengeluarkan seruan kaget dan cepat2
menggerakkan lengan baju kanan nya yang kosong itu, yang dikibaskannya me-nyampok tangan si Hitam.
Namun tak urung panggungnya telah kena dihantam telak oleh si Hitam sehingga tubuh Yo Ko jadi terhuyung.
Saat itu belasan sosok tubuh itu telah tiba ditempat
tersebut. It Teng Taisu dan yang lainnya segera dapat melihat jelas, mereka tidak lain dari belasan orang pendeta Lhama yang semua nya memiliki tubuh tegap dan tinggi besar
dengan muka yang garang. Lhama itu yang memakai jubah merah merupakan
pendeta2 Budha yang berpusat di Lha-sa, dan mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merupakan penghuni dari Istana Potala yang dipimpin oleh seorang Budha Hidup.
Umumnya pendeta2 Lhama dari Lhasa itu terkenal karena memiliki ilmu yang tinggi dan sempurna serta aneh2
Seperti diketahui, bahwa Tat Mo Couwsu pendiri Siauw Lim Sie dan pencipta dari Kiu lm Cin Keng dan Kiu Yang Cin Keng berasal dari India, dan juga Ilmu itu telah diolah dari ilmu yang berasal dari India, namun setelah tiba didaratan Tionggoan, lewat ribuan tahun ilmu itu telah diolah dan menjadi ilmu tenaga dalam yang tersendiri.
Tetapi di Lhasa, di mana pendeta Buddha dari istana Potala itu, umumnya mempelajari ilmu silat yang sejati dari ilmu silat India dan mereka umumnya mengkhususkan diri mempelajari ilmu silat tanpa ingin mencampuri urusan duniawi, tidak mengherankan jika pendeta2 Buddha di Lhasa itu memiliki kepandaian yang sempurna sekali. Namun di sebab kan
mereka membatasi diri tidak ingin mencampuri urusan
duniawi, dengan sendirinya mereka menempuh kehidupan dan penghidupan dengan cara2 seperti setengah dewa.
Inilah yang telah mengherankan It Teng Taisu dan yang lainnya, karena melihat Lhama itu bisa muncul ditempat ini, bahkan dalam jumlah yang demikian banyak.
Entah urusan hebat yang bagaimana akan terjadi nanti sedangkan Oey Yong juga jadi mengerutkan alisnya dengan berkuatir.
Jika dilihat yang muncul kini merupakan jago2 luar yang memiliki kepandaian yang tinggi, tentu saja nanti masih ada jago2 lainnya yang akan menyusul datang. Dan Oey Yong juga menyadarinya ancaman yang ada itu tidaklah kecil. Nyonya Kwee jadi berwaspada.
Jumlah Lhama yang datang itu lima belas orang, mereka tiba untuk kemudian berdiri di dekat kuburan Auwyang Hong dan Ang Cit Kong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan berbaris rapi, mereka tidak mengeluarkan sepatah perkataanpun juga.
"Bagus!" berseru si putih sambil melompat mundur melepaskan jepitan tangannya di jenggot Ciu Pek Thong Sedangkan si Hitam juga telah malah melompat berdiri
disamping si Putih, si Hitam tidak melayani Yo Ko lagi.
Ber kobar2 amarahnya Ciu Pek Thong dan Yo Ko tetapi
merekapun telah melihat hadir nya kelima belas pendeta Lhama tersebut yang mereka lihat tidak berkepandaian
rendah. It Teng Taisu telah merangkapkan tangannya tanyanya
dengan sabar : "Apa maksud kalian datang dinegerinya ini?"
Apakah kalian diutus oleh Buddha Hidup?" Kelima belas Lhama itu tetap berdiam diri tidak memberikan jawaban atas pertanyaan It Teng Taisu. Hanya si Putih yang telah
menyahuti dengan suara yang nyaring; "Apakah jika Buddha Hidup yang perintah mereka datang itu, kalian akan
menjamu?" tegurnya. Muka It Teng Taisu jadi muram, dia melihat kekurang
ajaran si Putih semakin men jadi2.
"Baiklah, kini jelaskan yang terang, apa sesungguhnya yang kalian kehendaki?" katanya lagi sabar.
"Kami menghendaki batok kepala Ngo Ciat!" menyahuti si Putih. "Tadi kami sudah menjelaskan, dan kami kira urusan telah terang". "Siancai. siancai, sayangnya yang hadir hanya Sie Ciat (empat jago), sayang seorang diantara Ngo Ciat belum hadir..." kata It Teng Taisu sambil tetap
memperlihatkan sikap yang sabar.
Si Putih telah tertawa seperti suara menyalaknya serigala, dia bilang; "Kini yang hadir disini Lam Ceng, Pak Hiap. See Kong dan Tiong pin Tong Ciu Pek Thong! Dari Ngo Ciat yang kurangnya itu pasti Tong Shia Oey Yok Su, bukan?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar!" mengangguk It Teng Taisu.
"Tidak lama lagi, pasti Tong Shia tiba disini." kata si Putih sambil tetap tertawa. tidak sedap didengar.
Oey Yong dan lainnya setengah percaya setengah tidak.
Tong Shia telah hidup mengasing kan diri dipulau Tho Hoa To, dan tidak ber maksud untuk meninggalkan pulau itu pula.
Tetapi merekapun berpikir, suatu kemungkinan juga bahwa Oey Yok Su akan datang, karena seperti juga halnya mereka, yang telah dipancing dengan sepucuk surat palsu ...!
Sebetulnya, dengan beradanya Ngo Ciat di Hoa San, mereka tidak perlu takut terhadap siapapun juga. Namun kenyataan yang ada, Siauw Liong Lie yang kepandaiannya tidak berada disebelah bawah Yo Ko ternyata telah tertawan oleh Tiat To Hoat ong itulah kenyataan yang terlampau pahit sekali.
"Apakah Tiat To Hoat-ong termasuk dalam rombongan
kalian?" tanya Yo Ko yang teringgat kepada pendeta Mongolia yang telah menawan isteri dan Sin tiauwnya.
"Tidak salah! Hanya Hoat ong tengah memiliki urusannya sendiri, maka untuk mengambil lima batok kepala Ngo Ciat diserahkan kepada kami!" menyahuti si Putih dengan sikap yang kurang ajar.
Habislah kesabaran Yo Ko, dengan mengeluarkan seruan
mengguntur, dia telah menjejak kan kakinya, tubuhnya telah melompat dengan ringan, dan tangan kirinya melancarkan serangan dengan mempergunakan jurus2 yang luar biasa
dahsyatnya. Salah satu jurus yang dipergunakannya adalah Giok Lie Kun-hoat ( pukulan Bidadari ).
Seperti diketahui Giok Lie Kiam Hoat merupakan ilmu
pedang yang luar biasa, dan selama mengasingkan diri
dilembah Siauw Hong, Yo Ko maupun Siauw Liong Lie telah menciptakan ilmu pukulan yang diberi nama Giok Lie Kun Hoat, yang hebat luar biasa, Setiap kali melatih ilmu tersebut,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko ditemani oleh Sin tiauw, burung rajawali yang memiliki kekuatan luar biasa itu.
Serangan yang dilancarkan Yo Ko dahsyat sekali, hal ini dapat dirasakan oleh si Putih.
Tetapi Pek-sat tersebut tidak takut, begitu juga sikapnya tetap tenang, dia telah menyambuti serangan Yo Ko.
Sin Tiauw Taihiap telah mengerahkan enam bagian dari
tenaga dalamnya dan setiap seranngannya selain mengincar bagian2 yang mematikan ditubuh lawan, juga angin
serangannya menderu keras.
Tetapi setiap Serangan itu berhasil dielakkan oleh si Putih, bahkan berulang kali seruling pendek bercagak dua yang tercekal ditangan nya si Putih itu ber gerak2 hebat sekali, beberapa kali hampir menotok jalan darah penting di tubuh Yo Ko.
Hek-sat, siiblis Hitam itu, telah mengeluarkan suara siulan nyaring, kemudian dia berkata mengejek, "Hari ini kita akan jadi jagal yang menerima upah mahal Hahahaha Ngo Ciat yang di-bangga2kan itu ternyata hanya memiliki nama kosong.
Kwee Ceng yang memiliki sifat pendiam dan polos, sudah tidak bisa menahan kesabarannya lagi. Dengan mengatakan.
"Jaga serangan, Kwee Ceng telah melompat melancarkan
serangan ke arah si hitam.
Bisa dibayangkan betapa hebatnya tenaga serangan yang dilancarkan Kwee Ceng, karena sebagai pendekar yang
memiliki nama menggetarkan rimba persilatan dan juga dia dalam keadaan gusar sekali, maka tenaga serangan yang dipergunakannya sangat hebat.
Tenaga hantamannya itu terlalu hebat, sehingga si hitam yang merasakan tenaga serang itu mendatangkan kesiuran angin yang dahsyat sekali, dia tidak berani menyambuti, dengan cepat dia berkelit kesamping.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Kwee Ceng tidak mau melepaskan musuhnya itu,
dengan lincah sekali dia menyusuli serangan lainnya.
Beberapa kali si hitam mengelakkan serangan tersebut, dan beruntun Kwee Ceng menyusuli dengan serangan2
berikutnya. Dalam saat seperti itu, si Putih mengeluarkan teriakan dengan perkataan yang asing sekali untuk Kwee Ceng, Yo Ko dan yang lainnya.
Atas teriakannya itu, maka kelima belas Lhama yang sejak tadi berdiam diri dengan berbaris itu, telah bergerak, mengambil posisi dengan bentuk lingkaran mengurung Yo Ko, Kwe Ceng, It Teng Taisu, Oey Yong dan Ciu Pek Thong.
Kelima jago luar biasa dari Tionggoan tersebut telah
dikepung rapat, dan Lhama itu telah maju per-lahan2 dengan sikap mengancam.
Yo Ko dan yang lainnya berbareng telah mengeluarkan
suara teriakan yang mengguntur dan dengan cepat sekali mereka juga bergerak untuk menghadapi kepungan itu.
Si Hitam dan si Putih juga telah ikut mengepung jago2 itu.
Mereka rupanya ingin mempergunakan jumlah banyak untuk memperoleh kemenangan.
Yo Ko mempergunakan waktu disaat mereka belum
dikepung rapat, telah menggerakkan tangan kirinya dibantu oleh kibasan lengan baju nya yang kosong itu. Berulang kali dia telah menyerang kearah lawan2nya yang mendekat.
Tetapi kelima belas Lhama itu mengambil cara bertempur yang aneh sekali, mereka hanya mengepung belaka dengan rapat, tetapi mereka tidak membalas setiap serangan, yang selalu hanya dikelit atau dielakkan.
Beberapa kali hantaman tangan kiri Yo Ko mengenai tubuh beberapa orang Lhama itu, tetapi serangannya itu seperti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengenai tubuh ber minyak, sehingga pukulan Yo Ko melejit dan tidak memberikan hasil apa2.
Tentu saja Yo Ko jadi semakin penasaran dan dengan
mengeluarkan seruan yang nyaring, suatu kali Yo Ko telah melompat ketengah udara, sambil melompat begitu,
tangannya diulurkan untuk menangkap lengan salah seorang Lhama yang terdekat dengannya.
Namun Lhama itu berhasil berkelit dari cengkeramannya, dan dia telah melompat mundur, sedang Lhama yang lainnya tahu2 telah melancarkan serangan kearah punggung Yo Ko, sehingga memaksa Yo Ko menarik pulang serangannya yang sedang mendesak Lhama yang satu itu.
Keadaan seperti itu terjadi berulang kali.
It Teng Taisu yang diserang oleh beberapa orang lhama juga telah mempergunakan It Yang Cie untuk menghadapinya, dan walaupun ilmu itu hebat luar biasa tetap saja seperti tidak memberikan hasil apa2, sehingga membuat It Teng Taisu jadi kaget sekali, sebab Lhama2 itu seperti dapat bergerak secepat angin dan tubuh mereka seperti kebal atas serangan apapun juga.
Si Hitam dan si Putih telah berulang kali mengeluarkan suara ejekannya. dan disaat itu beberapa kali mereka
mengeluarkan kata2 yang tidak dimengerti Oleh jago2
daratan Tionggoan itu, Kelima belas Lhama itu setiap kali menyahuti dengan
perkataan yang sama seperti yan diucapkan oleh Hek Pek Siangsat dan yang sangat mengherankan sekali justeru kelima belas Lhama itu semakin lama melancarkan kepungan mereka semakin hebat, dan merekapun mulai membalas menyerang.
Yo Ko dan yang lainnya jadi teikejut sekali, karena mereka merasakan kelima belas Lhama itupun telah memiliki


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kepandaian yang tidak rendah, di samping lwekang mereka yang menakjubkan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suatu kali, disaat Yo Ko tengah mendesak seorang Lhama yang berada terdekat dengannya, dengan mempergunakan
jurus "Mencengkeram Hati" tangan kirinya diulurkan akan mencengkeram dada Lhama itu, disaat itulah dengan cepat sekali dua orang Lhama telah menghantam kan telapak
tangannya tanpa menimbulkan suara kearah punggung Yo Ko.
Karena serangan itu datangnya dengan sangat tiba2 sekali, juga serangan itu tidak menimbulkan suara angin serangan, tahu2 bahu Yo Ko telah berhasil digempur hebat oleh tangan kedua Lhama itu.
Yo Ko mengeluarkan seruan nyaring, tubuhnya ter-huyung2
seperti akan rubuh. Dan disaat tubuhnya terhuyung seperti itu si Putih tampak melompat menubruknya melancarkan
serangan yang hebat sekali kearahr jalan darah dipinggang Yo Ko.
Kuda2 kedua kaki Yo Ko saat itu tengah tergempur. dia belum berhasil untuk berdiri tetap, dan membarengi dengan keadaannya yang berbahaya, serangan si Putih telah
menyambar datang. Yang diserang si Putih justru jalan dari Tiong-tie-hiat dipinggang jalan yang merupaki jalan darah yang mematikan.
Yo Ko mengeluarkan seruan tertahan, dia mengibas dengan lengan baju kanannya itu.
Namun tenaga serangan dari si Putih hebat luar biasa
walaupun lengan baju kanan Yo Ko berhasil melibatnya, tangan si Putih terus juga meluncur, walaupun tenaga
serangannya jadi agak berkurang.
Tepat sekali jalan darah Tiong-tie-hiat di pinggang Yo Ko kena dihantam, sehingga tubuh pendekar Rajawali Sakti itu terhuyung dan kemudian rubuh ditanah. Namun Yo Ko cepat sekali melompat berdiri.
Namun, It Teng Taisu dan yang lainnya jadi kaget sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Belum pernah terjadi Yo Ko mengalami peristiwa seperti itu, karena jago2 itu telah mengetahui betapa sempurnanya kepandaian Yo ko.
Dengan berhasilnya si Putih menghantam tubuh Yo Ko,
walaupun Yo Ko akhirnya dengan cepat dapat berdiri pula tentu saja hal itu telah memperlihatkan bahwa si Putih telah memiliki, kepandaian yang sukar diukur tingginya.
Yo Ko berdiri dengan muka yang pucat ke hijau2an, dia murka sekali.
Dengan tidak memperdulikan lagi suatu apa, dia telah
bergerak cepat sekali, Gerakannya seperti kilat, tahu2
tubuhnya telah menubruk si Putin, dan telapak tangan kiri Yo Ko telah menghantam dengan tepat sekali dada si Putih.
Tadi waktu si Putih melihat Yo Ko berhasil dirubuhkan, dia girang sekali, tetapi perasaan girangnya itu hanya sebentar, karena tahu2 dia telah diserang dengan hebat oleh Yo Ko.
Mati2 an dia berusaha mengelak, namun gagal. Akhir nya dia terpaksa menangkis.
Belum lagi tangkisannya itu dilancarkan, tahu2 tubuhnya telah dipukul terpental oleh Yo Ko, dada si Putih berhasil digempur oleh telapak tangan kiri Yo Ko.
Dengan mengeluarkan suara jeritan menyayatkan, tubuh si Putih melayang ditengah udara ambruk ditanah dengan keras.
Beberapa orang Lhama berbareng telah melancarkan
serangan kepada Yo Ko, untuk mencegah Yo Ko melancarkan serangan lebih jauh kepada si Putih.
Dengan adanya serangan2 dari beberapa orang Lhama itu, telah membuat Yo Ko batal mendesak si Putih lebih jauh.
Sedangkan si Putih telah bangun berdiri dengan muka yang pucat, tubuhnya masih ber-goyang2 seperti akan rubuh
kembali. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Uaahh !" tahu2 si Putih telah memuntah kan darah segar, mukanya semakin pucat.
Si Hitam yang melihat keadaan si Putih jadi kaget sekali.
Dia telah melompat kesamping si Putih. "Toako, kenapa kau ?" tanyanya dengan mengandung kekuatiran yang sangat.
"Tidak apa apa......Cepat kau bantui mereka......" kata si Putih. Yang dimaksudnya dengan perkataan 'mereka' oleh si Putih, adalah ke lima belas Lhama itu.
Si Hitam bimbang sejenak, tetapi kemudian dia
mengangguk. Tangannya tahu2 telah merabah pinggangnya, dan dia telah mengeluarkan sebatang pisau kecil, seperti badik, kemudian dengan gerakan tubuh yang cepat sekali, dia melompat masuk kedalam gelanggang lagi.
Sambil memutar badiknya itu, dia juga mengeluarkan
bentakan2 gusar dan nekad. Serangan badiknya itu dahsyat luar biasa, dan juga serangan yang dilancarkannya itu mengandung tenaga serangan yang mematikan.
Yang lebih luar biasa lagi justru badik itu merupakan barang mustika yang tajam sekali.
Yo Ko melihat lawannya ini berlaku nekad seperti itu, dia melayaninya dengan cepat., dua orang Lhama yang berada didekatnya tahu2 telah ditendangnya, sehingga mereka ter guling ditanah, kemudian dengan cepat sekali tangan kirinya diulurkan mencengkeram jubah salah seorang Lhama yang berada dikirinya, dan melemparkannya, sehingga Lhama itu terbanting ditanah dengan keras.
Tanpa membuang waktu lagi, Yo Ko telah melompat kearah si Hitam yang tengah melancarkan serangan badiknya kearah It Teng Taisu.
Lam Ceng sesungguhnya tidak jeri menghadapi serangan2
seperti itu, tetapi dia selalu gagal menyerang Lhama lhama yang memiliki ilmu yang aneh2 dan luar biasa, yang selalu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membuat serangannya tidak berhasil mengenai sasarannya dengan tepat, karena selalu melejit.
Dan kini dia pun diserang hebat ber-tubi2 oleh si hitam, yang mempergunakan badik mustika itu, yang dapat
memotong emas dan baja. Maka walaupun lwekang It Teng Taisu telah sempurna dan dia tidak takuti lagi senjata tajam, namun terhadap badik mustika yang tajam luar biasa itu tidak bisa dipermainkannya. Dengan sendirinya, It Teng Taisu saat itu agak terdesak oleh serangan badik tersebut.
Namun, untung saja saat itu Yo Ko telah menghantam telak sekali punggung si Hitam, sehingga si Hitam yang tubuhnya pendek itu bergulingan ditanah bagaikan sebuah bola dengan mengeluarkan suara jeritan keras.
Yo Ko terus mengamuk dengan cepat. Serangan2 yang
dilancarkannya juga luar biasa.
Sedangkan Oey Yong telah turun tangan juga dia telah
memotes sebatang cabang pohon yang dipergunakan sebagai pengganti tongkat Tauw-kauw-pang. Dia mempergunakan
ilmu tongkatnya Ang Cit Kong untuk melabrak Lhama
tersebut. Kwee Ceng juga tengah melancarkan serangan ber tubi2
kepada lawannya. Namun seperti halnya It Teng Taisu setiap serangannya selalu jatuh ditempat kosong jika kepalan tangannya atau totokannya yang mengandung tenaga serangan yang hebat itu berhasil mengenai sasarannya, tetapi itupun telah gagal kembali, disebabkan melejitnya kepalan tangan atau jari tangannya ter sebut, karena tubuh lhama-lhama itu seperti mengandung minyak dan licin sekali bagaikan tubuh belut.
Sebagai seorang yang pendiam, dan juga selalu rajin
melatih ilmu silatnya sehingga mencapai puncak
kesempurnaannya, seharusnya Kwee Ceng dapat menghadapi lhama-lhama itu. Hanya saja, disebabkan dia telah menduga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa lhama-lhama itu memiliki kepandaian yang luar biasa, sehingga dia melancarkan serangan2nya dengan keras.
Sesungguhnya kepandaian kelima belas orang lhama itu
tidak berada di sebelah atas dari kelima jago Tionggoan itu, merekapun belum memiliki lwekang yang sempurna, hanya saja mereka memang meyakinkan semacam ilmu kebal, yang berasal dari India, yaitu semacam ilmu yang mirip ilmu Yoga.
Maka dari itu, mereka selalu berhasil menghindar dari serangan dahsyat lawannya.
Si Putih yang berdiri diam saja, merasakan dadanya sakit dan napasnya sesak.
Waktu dia menarik napas dalam, dia merasakan diulu
hatinya seperti tertusuk jarum. Seketika itu juga dia menyadari bahwa dirinya telah terluka.
Maka si Putih telah berpikir untuk meninggalkan tempat tersebut.
"Menyingkir" tiba2 dia berteriak nyaring, disusul dengan beberapa patah perkataan asing yang tidak dimengerti oleh jago2 Tionggoan tersebut.
Dengan serentak kelima belas Lhama Itu telah melompat mundur dalam bentuk barisan pula, begitu pula halnya dengan si Hitam yang telah menggelinding meninggalkan gelanggang pertempuran.
Ciu Pek Thong mana mau membiarkan lawan2nya itu
angkat kaki begitu saja. Sejak tadi Ciu Pek Thong telah bertempur dengan hati yang panas sekali.
Terlebih lagi setiap serangannya selalu melejit tidak mengenai sasarannya, membuat dia jadi tambah penasaran.
Melihat lawannya itu melompat mundur, dengan cepat
sekali Ciu Pek Thong telah menghajarnya, sambil mengejar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diapun telah menggerak gerakkan kedua tangannya. Luar biasa caranya itu, dari kedua telapak tangannya meluncur ke luar angin serangan yang dahsyat sekali, dan dengan disusul oleh dua kali suara "buk !" tampak dua sosok tubuh dari dua orang Lhama itu telah bergulingan ditanah.
Tetapi kedua Lhama itu dengan cepat dapat bangkit berdiri kembali. Disaat itu kelima belas orang Lhama itu telah melompat lebih jauh pula dengan diikuti oleh si Hitam dan si Putih.
Gerakan mereka cepat sekali, dalam waktu yang singkat mereka telah melompat puluhan tombak.
Yo Ko den Ciu pek Thong bermaksud mengejar tetapi It
Teng Taisu telah meneriakinya "Biarkan mereka pergi !"
Saat itu, Ciu Pek Thong rupanya masih penasaran, dia
berjongkok mengambil sebutir batu, kemudian dia telah menimpuk kuat sekali kearah salah seorang Lhama yang lari paling belakang. Batu itu menyambar dan menghantam jitu punggung Lhama itu, membuatnya terguling.
Tetapi Lhama itu bangkit dengan cepat sambil melarikan diri menyusul kawan2nya.
Dalam waktu yang singkat, mereka telah turun gunung dan tidak terlihat bayangannya lagi.
It Teng Taisu telah menghela napas dengan wajah yang
muram. Diapun telah berkata; "Lo lap tidak menyangka bahwa telah berdatangan banyak sekali jago dari luar. jika dilihat demikian badai dan topan akan melanda Tionggoan kembali... !"
"Tampaknya Kublai Khan memang bermaksud untuk
menerobos masuk kedaratan Tionggoan pula, kini dia telah mengumpulkan demikian banyak jago2 dari berbagai bangsa, tampaknya tidak mudah bagi kita untuk mengatasinya terlebih lagi pembesar Song umumnya gentong nasi semuanya!"
berkata Oey Yong. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
It Teng Taisu mengangguk, kemudian kata nya dengan
sabar. "Persoalan itu bisa kita bicarakan nanti, dan sekarang yang terpenting kita harus mencari Yo Hujin! Pendeta
Mongolia itu harus kita tangkap dan membebaskan Yo Hujin dari tangannya!"
Yo Ko juga teringat akan isteri dan Sin-tiauwnya,
mendengar perkataan It Teng Taisu, dia sangat berterima kasih dan bersyukur.
Sedangkan jago2 yang lainnya telah menyetujuinya.
"Tunggu dulu.....!" kata Ciu Pek Thong tiba2, waktu It Teng Taisu mengajak mereka berlalu. '
"Ada apa lagi, Loo Boan Tong?" tanya Oey Yong sambil tertawa; karena nyonya Kwee tersebut teringat beberapa pengalaman lucunya dengan kakek jenaka ini.
"Bukankah tadi "Sikapur Putih itu mengatakan bahwa Oey Loshia akan datang kemari juga?" tanyanya.
JILID 8 SEMUANYA jadi tersadar dan menoleh kepada It Teng
untuk meminta pertimbangan pendeta yang bijaksana ini.
"Kita tinggalkan tanda saja" kata It Teng Taisu kemudian.
Begitulah, Oey Yong segera meninggalkan tanda serta
beberapa huruf dibatang pohon sehingga kelak jika Oey Yok Su benar datang di-tempat tersebut, dia akan mengetahui dimana mereka ini berada.
Kelima orang gagah tersebut telah turun dari Hoa-san, mereka selain bermaksud mencari Tiat To Hoat-ong untuk membebaskan Siauw Liong Lie dan Sintiauw, juga mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ingin menyelidiki siapa yang telah membongkar kuburan Auwyang Hong dan Ang Cit Kong.
Dugaan mereka jatuh kepada Hek Pek Siangsat, karena
kedua iblis dari Persia itu tampaknya tidak berkepandaian lemah. Tetapi nyatanya kedua iblis dari Persia itu tidak me nyinggung2 persoalan kuburan itu......!
Yo Ko berlima dengan It Teng Taisu, Ciu Pek Thong, Oey Yong dan Kwee Ceng telah mengelilingi sekitar daerah
Hoasan, kemudian mengambil jalan kearah Utara, tetapi jejak Tiat To Hoat ong tetap saja tidak berhasil dijumpai mereka......
Kerena dugaan mereka, bahwa Tiat To Hoat-ong pasti
bersembunyi disuatu tempat karena pendeta Mongolia itu tidak mungkin pulang ke Mongolia. Kedatangan Tiat To Hoatong ke Tiong-goan jelas untuk menyelesaikan suatu urusan, menjalankan perintah Kublai Khan. Itulah sebab nya Yo Ko dan kawan2nya tidak berpikir untuk menyusul sipendeta ke Mongolia, hanya berusaha untuk menyelidiki jejak sipendeta didaratan Tionggoan.. .........
Tetapi diluar tahu dari Yo Ko dan kawan2 nya itu, justeru Tiat To Hoat-ong telah mengambil jalan kejurusan Gan bun kwan tembok besar didaerah perbatasan.
pendeta itu sengaja menyingkir ketapal batas untuk
menghindarkan diri dari kejaran It Teng Taisu dan Yo Ko, Tiat To Hoat-ong telah merasakan betapa tangguhnya Yo Ko dan It Teng Taisu. Maka dari itu, walaupun bagaimana tidak mau dia ber keliaran disekitar Hoa San. juga dia tidak mau sementara waktu itu memperlihatkan diri, karena dari Kublai Khan justeru sipendeta telah menerima perintah rahasia yang sangat penting sekali.
Ketika tiba dikakl gunung Kun Lun, Tiat To Hoat-ong
beristirahat sejenak, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Walaupun dia tetap membawa Siauw Liong Lie dan
Sintiauw sebagai tawanannya, tetapi dia dapat bergerak leluasa. Disekitar tempat dimana dia berada sepi sekali, tidak terlihat seorang manusiapun juga.
Disaat itupun Tiat To Hoat ong memang sengaja memilih jalan yang sepi dan mengambil jalan dihutan, sehingga kecil kemungkinan dia akan bertemu dengan manusia lainnya.
Untuk mencegah Siauw Liong Lie memperoleh
kesadarannya kembali, yang nanti bisa merepotkan dia karena wanita ini hebat sekali ke pandaiannya, maka telah beberapa kali Tiat To Hoat-ong menyemprotkan tabung gasnya,
sehingga sinyonya Yo ini tetap berada dalam keadaan tidur.
Dan begitu pula terhadap Sintiauw yang selalu disemprot dengan tabung gasnya itu.
Gas dalam tabung itu adalah semacam gas yang bisa
menyebabkan orang tertidur nyenyak. Dan Tiat To Hoat ong memperolehnya dari Kublai-Khan, yang memang sengaja
menghadiahkan kepada sipendeta karena Kublai Khan yang cerdik itu mengetahui besarnya faedah tabung gas tersebut untuk Tiat To Hoat-ong dalam menghadapi jago2 daratan Tionggoan yang umumnya memiliki kepandaian yang
sempurna. Kublai Khan memperoleh tabung gas itu dari seorang jago Eropa, seperti diketahui kakek Kublai Khan, yaitu Temuchin (Jenghis Khan) telah menyebarkan kekuasaannya jauh sampai kedaratan Eropa, dan telah memiliki beberapa orang pengawal orang Eropa, yang menjadi jago2 andalannya. Maka tidak mengherankan jika Kublai Khan memiliki tabung yang hebat seperti itu.
Karena telah mengetahui dan menyaksikan kematian Kim
Lun Hoat Ong yang akhirnya tertambus dalam kobaran api, maka Kublai Khan yakin, jika Tiat To Hoat-ong hanya
mengandalkan kepandaian silatnya saja untuk menghadapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jago2 daratan Tionggoan, niscaya Tiat To Hoat ong akan menghadapi bahaya yang tidak kecil.
Dengan memiliki tabung gas hebat itu, tentu saja Tiat To Hoat-Ong telah berhasil mengecap hasilnya, seperti halnya Siauw Liong Lie dan Sintiauw yang telah berhasil ditangkapnya itu...
Setelah melakukan perjalanan selama bebarapa hari. dan juga selalu melakukan perjalanan dimalam hari, Tiat To Hoatong menjadi letih sekali.
Tetapi kini dengan beradanya dia dikaki gunung Kun Lun itu, berarti dia bisa mengasoh dengan tenang. Tidak mungkin It Teng Taisu dan yang lainnya akan menyusul
ketempat tersebut. Kun Lun merupakan gunung yang cukup tinggi, yang
terletak diperbatasan. Dan juga Kun Lun merupakan gunung yang memiliki
banyak sekali lembah dan jurang yang dalam, tempat2nya yang masih liar belum pernah dikunjungi orang.
Walaupun digunung Kun Lun tersebut terdapat sebuah
perguruan yang bernama Kun Lun San dan juga memiliki
murid yang cukup banyak, namun kenyataannya ilmu pedang Kun Lun Pai tersebut masih kalah terkenal dengan Ngo Cin Kauw.
Setelah meletakkan Siauw Liong Lie dan Sintiauw, dibawah sebatang pohon, Tiat To Hoat ong kembali menyemprotkan gas dari tabungnya kepada Siauw Liong Lie dan Sintiauw, kemudian dengan hati lapang dia telah merebahkan tubuhnya ditumpukan rumput, untuk beristirahat.
Siuran angin yang sejuk, akhirnya telah membuat Tiat To Hoat-ong, tertidur nyenyak.
Siauw Liong Lie yang menggeletak dibawah batang pohon itu sesungguhnya sudah tidak dalam keadaan tertidur. Karena
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diluar tahunya Tiat To Hoat-ong, sejak kemarin siang dia telah tersadar dari pengaruh gas tersebut, namun Siauw Liong Lie pura2 tetap tertidur. Waktu si pendeta Mongolia ingin menyemprotkan gas tabungnya sebelum dia tertidur nyenyak, Siauw Liong Lie menahan napasnya, mengerahkan
lwekangnya, Sehingga gas tidurnya itu sama sekali sudah tidak mempengaruhinya lagi.
Kini dia tertawan oleh Tiat To Hoat-ong hal itu bukan disebabkan karena dia kalah ilmu dengan sipendeta, tetapi hanya disebabkan sipendeta telah melakukan perbuatan
rendah dengan mengandalkan pengaruh gas tabungnya itu.
Maka kini, setelah dia tersadar dan terlepas dari pengaruh gas tersebut, Siauw Liong Lie tetap rebah tanpa bergeming, matanya tetap dipicingkan.
Dan diam2 diapun telah mengintai, melihat Tiat To Hoatong telah tertidur nyenyak.
Walaupun mengetahui sipendeta telah tertidur, Siauw Liong Lie tidak berani melakukan gerakan yang ceroboh. Sedikit saja ada suara berkeresek, tentu bisa membangunkan si pendeta dari tidurnya.
Diam2 Siauw Liong Lie mengempos semangatnya, dia
mengerahkan tenaga dalamnya dikedua tangannya, kemudian dengan memusatkan seluruh tenaga dalamnya, dia
menghentak perlahan, maka putuslah tali yang mengikat tangan nya. Tetapi Siauw Liong Lie belum berani bergerak dari tempatnya, dia diam sejenak memperhatikan sipendeta.
Tiat To Hoat-ong tetap tertidur nyenyak maka legalah hati Siauw Liong Lie.
Per-lahan2 Siauw Liong Lie membuka ikatan tali dikakinya.
Setelah itu nyonya Yo menotok beberapa jalan darahnya, untuk melancarkan peredaran darahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan hati2 sekali Siauw Liong Lie telah berdiri, lalu menghampiri Sin Tiauw.
Dibukanya ikatan burung itu rajawali sakti tersebut. Tetapi celakanya, karena walaupun bagaimana cerdiknya, Sintiauw tetap saja seekor burung, dia tetap saja berada dalam pengaruh obat tidur dari gas tabung Tiat To Hoat-ong. Tadi sebelum tidur sipendeta telah menyemprot kan lagi gas tabungnya itu sehingga Sin Tiauw masih akan tidur nyenyak selama satu hari satu malam.
Setelah membuka ikatan tali dikedua kaki Sin Tiauw, ikatan dikedua sayap burung itu dan membuka juga ikatan diparuh burung tersebut, maka Siauw Liong Lie menghampiri Tiat To Hoat ong, karena dia bermaksud untuk menotok sipendeta Mongolia tersebut.
Pengalaman dia sebagai tawanan sipenrteia telah membuat nyonya Yo jadi gusar sekali bercampur malu, maka kini dia ingin menghajar pendeta itu.
Dengan hati2 dan perlahan2 Siauw Liong Lie melangkah
mendekati Tiat To Hoat ong.
Tetapi disaaat jarak mereka terpisah tiga tombak lebih, sipendeta telah menggeliat.
Siauw Liong Lie menghentikan langkah kakinya, dia telah memperhatikannya. Tetapi sipendeta tidak bangun dari
tidurnya- Dengan lebih hati2 lagi, Siauw Liong Lie menghampiri lebih dekat.
Tetapi, disaat nyonya Yo sudah mendekati kurang lebih satu tombak dan kemudian menggerakan tangan kanannya
siap. untuk menotok jalan darah Tai-hiat-hiat sipendeta itu dari ke jauhan terdengar suara lengkingan nyaring sekali, suara itu yang seperti suara erangan binatang buas.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena suara lengkingan nyaring itu. yang seperti suara erangan binatang buas bercampur dengan suara pekik dari seseorang yang suaranya parau. Tiat To Hoat-ong terbangun dari tidurnya dengan terkejut.
Dia cepat2 melompat berdiri sambil menggosok matanya.
Yang lebih mengejutkan lagi, dia merasakan sambaran angin serangan yang dingin sekali kearah ulu hatinya.
Sipendeta telah mengempos semangatnya ke dadanya itu, yaitu kebagian yang akan terserang. Totokan yang dilancarkan oleh Siauw Liong Lie jadi melejit.
Dan sipendeta telah membuka matanya, dia jadi tambah
kaget dan heran, karena dihadapan nya berdiri Siauw Liong Lie.
"Kau---?" sipendeta seperti tidak percaya akan pandangan matanya,
Siauw Liong Lie tertawa dingin.
"Manusia rendah !" katanya dengan tawar. "Dengan mempergunakan akal busuk kau bisa memperoleh
kemenangan ! Tetapi hari ini nyonya besarmu tidak akan melepaskan kau begitu saja!".
Tiat To Hoat-ong telah mengawasi sekelilingnya, dia tidak melihat siapapun juga selain sinyonya Yo. Hanya samar2 dia masih mendengar suara lengkingan itu, suara lengkingan yang aneh.
"Aha" tertawa sipendeta. "Ternyata kau telah berhasil membebaskan diri dari pengaruh gas tabungku! Baik, baik !
Mari kita bertempur lagi !".
Sambil berkata begitu, sipendeta telah membarengi dengan mengibaskan lengan jubahnya yang besar itu. Serangkum angin serangan yang keras luar biasa menerjang kearah Siauw Liong Lie, Siauw Liong Lie tidak takut, dia telah menyambuti serangan itu dengan tangkisan tangannya, diapun telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengerahkan lwekangnya, maka tenaga serangan si Pendeta seperti menghantam tumpukan kapas. Tenaga menyerangnya itu telah lenyap.
Siauw Liong Lie bukan hanya menangkis, karena dengan
cepat sekali dia mengeluarkan suara seruan yang nyaring dan kemudian melancar kan pukulan pula dengan tangan kirinya, dengan mempergunakan jurus serangan "Seribu Bunga", hebat bukan main cara menyerangnya.
Tiat To Hoat-ong mengerutkan alisnya.
Pendeta ini menyadari bahwa nyonya Yo memiliki
kepandaian yang hebat, dan tidak berada disebelah bawah kepandaiannya sendiri.
Karena itu Tiat To Hoat-ong tidak ingin bertempur lama2, karena diapun teringat akan suara lengkingan aneh yang telah didengarnya tadi,
Sipendeta curiga kalau2 suara lengkingan aneh itu adalah suara dari orang2 yang menjadi sahabatnya si nyonya liehay ini, jelas kalau memang dugaannya itu benar, sipendeta akan menghadapi kesulitan yang tidak kecil.
Dengan cepat dia merogoh sakunya untuk mengeluarkan
tabung gasnya. Namun kali ini Siauw Liong Lie yang telah mengetahui
bahayanya tabung gas sipendeta, dengan cepat sekali
mendesak sipendeta dengan keras dan gencar sekali,
membuat pendeta itu tidak berhasil untuk merogoh sakunya, karena dia sibuk sekali harus menangkis dan juga
mengelakkan serangan Yo Hujin.
Sedangkan Siauw Liong Lie sambil melancarkan serangan ber-tubi2 dengan tipu2nya yang liehay sekali, diapun telah memutar otak untuk mencari jalan guna merubuhkan pendeta tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Disaat itulah, dia telah teringat sesuatu maka sengaja Siauw Liong Lie berteriak : "Kojie, Ciu Toako, lekas kalian datang kemari !".
Suara Siauw Liong Lie terdengar nyaring dan menggema, karena dia ber-kata2 dengan suara yang disertai tenaga lweekangnya.
Semangat Tiat To Hoat-ong terasa terbang meninggalkan raganya.
Dia mengetahui bahwa yang disebut Kojie itu pasti Yo Ko.
suaminya sinyonya. Dan juga yang dipanggil Ciu Toako, tentunya Ciu Pek Thong.
Kedua orang itu hebat dan liehay sekali, jika mereka datang dan bertiga dengan sinyonya! melancarkan serangan
kepadanya, bukankah si-pendeta akan menghadapi bahaya besar "
Yang membuat sipendeta jadi kaget dan mempercayai
teriakan Yo Hujin ini karena di saat itu dari tempat yang jauh kembali terdengar suara lengkingan yang aneh itu lagi.
Maka tanpa berpikir dua kali lagi, Tiat To Hoat ong telah merangsek melancarkan serangan yang hebat luar biasa
kepada Siauw Liong-Lie, dia sekaligus telah melancarkan tiga serangan yang saling rangkai merangkai.
Siauw Liong Lie merasakan menyambar-angin yang luar
biasa kuatnya, sehingga nyonya Yo ini jadi kaget sekali, dia melompat mundur"
dengan sikap agak tergesa. Karena gerakannya itu,
kedudukan perutnya jadi berobah, membuat kandungannya tergoncang.
Seketika Siauw Liong Lie merasakan perut nya menjadi
sakit karena bayi didalam perutnya bergerak, dan juga disaat itu pinggangnya dirasakan sakit sekali, menyebabkan Siauw
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liong Lie jadi mengeluh sendirinya dan tubuhnya ter-huyung2
seperti mau jatuh. Tiat To Hoat-ong melihat keadaan sinyonya dia menjadi kesenangan.
Cepat2 dia melompat untuk menangkapnya. Tetapi disaat tubuhnya baru bergerak, disaat itulah dia telah mendengar suara lengkingan yang aneh, yang terdengarnya nyaring sekali, menunjukkan bahwa orang yang mengeluarkan suara lengkingan aneh itu telah berada ditempat tersebut.
Karena sejak semula Tiat To Hoat-ong menduga bahwa
orang yang mengeluarkan suara lengkingan itu adalah Yo Ko dan Ciu Pek Thong, hal ini telah membuat sipendeta telah merasa ngeri sendirinya.
Tidak sempat dia berpikir untuk mempergunakan tabung
gasnya, dia telah melompat dan menggerakan tangan
kanannya menghantam Siauw Liong Lie dengan pukulan yang kuat sekali.
Tanpa ampun lagi tubuh Siauw Liong Lie telah terpental tiga tombak lebih,, ambruk diatas tanah dengan mengeluarkan suara rintihan dan dia telah tidak sadarkan diri.
Sedangkan Tiat To Hoat-ong setelah berhasil dengan
pukulannya tersebut, telah cepat2 menjejakkan kakinya, tubuhnya telah melompat dan telah meninggalkan tempat tersebut.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gerakan yang dilakukannya itu sangat gesit sekali, dalam sekejap mata saja dia telah lenyap dari pandangan mata.
Suara lengkingan aneh itu terdengar semakin dekat,
kemudian dari balik gerombolan pohon muncul yang
melompat keluar, ternyata sosok tubuh itu adalah seekor macan tutul.
Menyusul dengan melompatnya macan tutul itu, tampak
sesosok tubuh lainnya, yang tinggi besar itu, adalah tubuh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang manusia, yang berpakaian compang camping.
Mukanya dipenuhi oleh jenggot dan kumis yang panjang, serta rambutnya juga terurai dibahunya. Matanya bersinar tajam mengawasi kearah Siauw Liong Lie yang rebah diam tidak bergerak. Sedangkan macan tutul itu telah melangkah
mendekati Siauw Liong Lie, mencium dan menjilati dengan mempergunakan lidahnya yang panjang.
Dia mengeluarkan suara erangan perlahan, sedangkan
manusia bertubuh tinggi besar, yang tampaknya berpotongan seperti manusia hutan itu, telah mengeluarkan suara
lengkingan yang nyaring. Suara lengkingan yang nyaring dan parau itulah yang tadi telah didengar Siauw Liong Lie maupun sipendeta Tiat To Hoat ong.....
Dengan langkah satu2 manusia bertubuh tinggi besar yang keadaannya luar biasa itu telah mendekati Siauw Liong Lie dia memeriksa ke adaan sinyonya.
Tiba2 wajahnya jadi berobah waktu dia memperoleh
kenyataan sinyonya terluka hebat akibat pukulan dahsyat Tiat To Hoat-ong, dan juga yang lebih mengejutkan justru Siauw Liong Lie dilihatnya tengah dalam keadaan mengandung.
Laron Pengisap Darah 6 Bende Mataram Karya Herman Pratikto Tokoh Besar 6
^