Pencarian

Rajawali Sakti Langit Selatan 7

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 7


Tetapi si pengemis tua itu telah mendengus dengan mata tetap terpancar bengis,
"Hemm ....tidak akan semudah itu meminta maaf atas
dosamu," kacanya dengan dingin "Engkau seenaknya menghajar dua murid Kaypang setelah mereka babak belur kau tinggalkan begitu saja! Kini disaat tempat
persembunyianmu diketahui olehku, justeru kau pura2 alim dengan menanyakan cara bagaimana untuk meminta maaf.
Sungguh kau keledai gundul yang tidak tahu malu !"'
dan setelah berkata begitu dengan cepat sekali dengan gerakan yang sukar diikuti pandangan mata dia telah
mengulurkan tangannya mencekal batang leher sipendeta.
Sambil mengulurkan tanggannya, dia juga berkata lantang
"mari kita keluar !".
Dengan maksud mencengkeram baju si Pendeta tentu saja si pengemis bermaksud untuk menarik dan menyeret si
hweshio keluar dari ruangan rumah makan itu. Dia merupakan salah seorang anggota Kaypang yang membawa karung lima lembar, berarti dia menduduki tingkat kelima, dan tingkat kelima dalam urutan kaypang sudah merupakan tokoh
diperkumpulan tersebut. Hanya lima tingkat dibawah Pangcu atau Ketua Kaypang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak mengherankan jika pengemis ini juga memiliki
kepandaian yang tinggi sekali. Tetapi sihweshio juga tak mau berdiam diri saja untuk dibuat malu oleh pengemis itu. Maka dia telah mengelakkan dengan memiringkan sedikit kepalanya, dia sama sekali tidak bangun dari duduknya.
Tentu saja hal itu membuat Yo Him terikejut sekali, karena tidak keruan juntrungannya sipengemis main serang begitu macam.
Melihat cengkeramannya gagal, dengan penasaran sekali sipengemis telah mergibaskan tangannya, maksudnya akan menghantam muka si hweshio.
tetapi dengan tenang sekali sihweshio telah mendorong dengan tangan kanannya, sambil katanya : "Mari kita bicara diluar saja"
Dan setelah berkata begitu, disaat tubuh si pengemis
terhuyung oleh dorongan tangannya, maka In Lap Siansu telah bangkit dari duduknya, dia melangkah keluar dari ruangan rumah makan itu.
Yo Him mengetahui maksud dari sihweshio yaitu sipendeta ingin bertanding diluar saja, mengelakkan kerusakan dirumah makan itu.
Tentu saja Yo Him jadi kagum sekali atas sikap hweshio itu, dia telah berdiam diri dan telah bersikap sabar hanyalah untuk menghindarkan pertandingan yang tidak karuan, yang bisa merusak ruangan rumah makan tersebut.
Sedangkan sipengemis tua telah mengikuti melangkah
keluar dengan langkah lebar dan muka yang menyeramkan sekali.
Yo Him juga telah cepat bangun berdiri dia ingin melihat apa sesungguhnya yang ingin dilakukan oieh sipengemis.
Ketika si hweshio telah melangkah keluar, disaat, itu rupanya si pengemis sudah tidak dapat menahan sabar lagi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan cepat dia telah menggerakkan tangan kanannya, dia ingin mencengkeram bahu si hweshio.
Tetapi In Lap Siansu memang memiliki Kepandaian yang
cukup tinggi, merasakan sambaran angin serangan dari arah belakangnya, dia telah melangkah maju sambil
membungkukkan tubuhnya maka serangan itu telah mengenai tempat kosong.
Disaat pengemis tua itu lewat menyambar tempat kosong kesempatan itu telah dibarengi oleh si hweshio dengan mengibaskan lengan jubahnya kebelakang, sehingga serangan itu yang mengandung tenaga dalam sangat kuat telah
mendorong tubuh sipengemis dengan kuat sekali, sehingga tubuh pengemis itu terhuyung karena dia sama sekali tidak menduga bahwa dirinya akan diserang begitu rupa.
Tetapi pengemis tua tersebut juga memiliki kepandaian cukup tinggi, tadi dia sampai terserang terhuyung begitu karena dia tidak menyangka si hweshio akan mengambil sikap seperti itu dan juga memang dia tidak ber waspada, sehingga dia telah terdorong.
Tetapi sekarang ketika si hweshio telah melancarkan
serangan berikutnya lagi yang mengandung tenaga serangan yang kuat sekali, maka sipengemis berhasil menangkis atau mengelakkannya dengan gerakan yang cepat sekali.
Begitulah dalam waktu yang sangat singkat sekali, kedua orang ini telah saling serang menyerang dan telah melewati belasan jurus.
Ternyata kepandaian si hweshio ataupun kepandaian
sipengemis memang berimbang.
Bahkan sipengemis yang tengah gusar itu, telah
melancarkan serangan lebih sering dan lebih gencar
dibandingkan dengan si hweshio yang lebih banyak mengelak dan melompat mundur menjauhkan diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tentu saja sikap sihwesio membuat sipengemis tambah
penasaran sekali. Dia telah berusaha memperhebat serangan2nya, setiap
serangannya tentu mengandung kekuatan tenaga yang bisa mematikan. Sihweshio semakin lama jadi semakin kewalahan melihat bahwa lawannya menyerang dia dengan nekad seperti itu,
Maka dari itu cepat2 sihweshio telah memutar kedua
tangannya dengan cepat sekali, dia telah melindungi dirinya dengan kedua tangannya itu dengan rapat sekali.
Sehingga sipengemis tambah mendongkol saja.
"Sreeet!" tahu2 ditangannya telah tercekal sebatang pedang pendek yang menyerupai badik.
Dengan mempergunakan senjatanya sipengemis
melancarkan serangan dengan gencar.
Dengan adanya serangan senjata tajam seperti itu, maka sihweshio juga tidak bisa main tangkis saja dengan tangan kosong, bisa2 tangannya kelak terluka oleh serangan senjata lawan.
Segera diapun telah merobah cara bersilatnya, dia main pukul dengan mempergunakan kedua telapak tangannya,
gerakannya itu bukan main cepat dan dahsyatnya, tenaga pukulannya juga gencar, sehingga membendung sipengemis untuk melancarkan serangan lebih jauh.
Dari itu sipengemis juga menjadi kalap lagi, karena dia tidak bisa memperoleh hasil apa2 walaupun dia sudah
mempergunakan senjata tajamnya.
Dengan mengeluarkan suara seruan yang sangat keras
sekali, tahu2 kedua tangan sipengemis telah bergerak, tangan kanannya yang mencekal pisau pendeknya itu menyambar
dengan cara menyimpang dari samping, sedangkan tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kirinya telah menghantam dengan telapak tangannya seperti juga dia ingin menghantam batok kepala si hweshio, yang ingin dipukulnya hancur.
Serangan itu telah memaksa si hweshio melompat mundur untuk mengelakkan diri.
Tetapi sipengemis tampaknya memang sengaja
melancarkan serangan tersebut untuk memancing. karena itu tidak mengherankan jika serangan yang dilancarkannya itu mengincar bagian yang berbahaya, tetapi cepat ditarik pulang dan kemudian dia melancarkan serangan yang sesungguhnya mengincar bagian yang mematikan, yaitu tepat dijurusan ulu hati, dimana mata pedang pendeknya itu telah menyambar secepat kilat.
Tetapi In Lap Siansu juga memiliki kegesitan. Dia memang terkejut waktu melihat mata pedang pendek itu telah
mengincar ulu hatinya, tetapi dia tidak menjadi gugup, de ngan cepat sekali dia menggeser tubuhrya dan
menghantamkan telapak kanannya.
Namun serangan telapak tangan kanan si-hweshio telah
disambut dengan tangkisan telapak tangan kiri sipengemis, sedangkan, pedang pendek itu telah meluncur terus dengan cepat, sehingga kulit dada sihweshio berhasil dilukai darahnya mengucur, sehingga tubuh In Lap Siansu terhuyung dan akan rubuh.
Pengemis itu juga tidak lolos dari akibat serangan telapak tangan si hweshio, karena dengan cepat sekali tenaga dalam yang kuat dari pendeta itu menggempur bagian dalam
tubuhnya, membuat pengemis itu telah terhuyung mundur.
JILID 12 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cepat luar biasa pengemis yang nekad itu telah melompat, dia mempergunakan kesempatan disaat si pendeta tengah terhuyung itu untuk menghajar kepalanya.
Tentu saja Yo Him jadi kaget sekali, dia melihat In Lap Siansu seperti sudah tidak bisa berdiri tetap dan dengan sendirinya sulit bagi dia untuk dapat menangkis serangan sipengemis.
Sipengemis girang melihat serangan yang dilancarkannya kali ini akan berhasil mengenai sasarannya, dan dia telah berseru keras sekali sambil mengempos semangatnya
menambah tenaga serangan.
Mati2an In Lap Siansu mengangkat tangannya menangkis.
Suara benturan keras terdengar, tetapi tubuh In Lap Siansu terhuyung kemudian terguling diatas tanah.
Sedangkan sipengemis hanya terhuyung sedikit, dia sudah bersiap untuk melancarkan serangan lagi.
"Tahan !" tiba2 Yo Him yang melihat keadaan sihweshio sudah tidak bisa menahan diri.
Sipengemis jadi merandek, dia menoleh dengan penasaran.
Waktu melihat yang menahannya adalah seorang anak kecil yang tadi bersama sihweshio, dia jadi tambah gusar.
"Setan cilik" bentaknya. "Engkau juga ingin turut campur ?"
sambil membentak begitu dia telah melangkah menghampiri Yo Him.
"Apakah kau tidak malu menganiaya orang yang sudah
tidak berdaya seperti Taisu itu ?" bentak Yo Him mendongkol sekali.
Pengemis tua itu tertawa dingin.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun juga, dia telah
melangkah mendekati Yo Him, diayunkan tangannya, dan
"plaakk !" muka Yo Him telah. ditempilingnya dengan keras,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sehingga anak itu berputar seperti gangsing, pipinya bengkak dan dia rubuh bergulingan ditanah.
Bukan main gusarnya Yo Him, tetapi diapun jadi takut
melihat pengemis tua itu demikian ganas.
Namun memikirkan keselamatan In Lap Siansu yang baik
hati itu, Yo Him jadi melupakan sakitnya dan telah cepat2
merangkak berdiri. "Walaupun kau membunuh mati diriku, tetap aku tidak
ijinkan kau membunuh Taisu itu!" teriak Yo Him.
Sipengemis tertegun, tetapi kemudian dia tertawa.
"Hebat ! Hebat !" katanya. "Jadi kau ingin mati juga membela pendeta busuk itu " Hemm, bagus ! Aku akan
menuruti keinginanmu, sebelum menghajar mampus pendeta itu, lebih dulu aku akan mengirimkan kau ke Giam-lo-ong !".
Dan setelah berkata begitu kembali tangan dan kakinya bergerak, maka terdengar suara gedebak-gedebuk dimana tubuh Yo Him dihajar pulang pergi sehingga tubuh sianak she Yo ini seperti sebuah bola yang meng-gelinding2 diatas tanah.
Semula Yo Him tidak mengeluarkan jeritan, dia berusaha menahan perasaan sakit itu.
Tetapi waktu melihat darah yang mulai mengucur dan
membasahi salju, tentu saja sianak she Yo ini mulai ketakutan. Namun Yo Him menggeretekkan giginya, dia telah berusaha menahan serangan sipengemis tua itu." Waktu kepalan tangan sipengemis menghantam lagi, maka disaat itulah Yo Him tidak bisa menahan perasaan sakitnya, dia merasakan mata nya jadi brr-kunang2 gelap dan matanya juga gelap disamping itupun kepalanya pusing, tanpa ampun lagi tubuhnya bergulingan ditanah dengan disertai jeritannya yang menyayatkan hati.
Tubuh In Lap Siansu jadi gemetaran keras menahan
kemarahan yang sangat. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia telah melompat berdiri sambil berseru; "Binatang, mengapa kau menyiksa anak kecil " Sungguh tidak tahu malu
!". Sipengemis tua itu telah tertawa ber-gelak2 dengan suara yang keras sekali, dia telah berkata kemudian ;
"Hem...engkaupun telah menghina murid Kaypang yang masih kecil-kecil....bakankah sama saja ?".
Muka In Lap Siansu jadi berobah merah padam.
"Baik, mari kita adu jiwa ! Anak itu tidak salah apa-apa, urusan ini tidak ada sangkut paut dengannya, kau tidak bisa mengganggunya, karena semua perbuatanku adalah tanggung jawabku !".'
"Kaypang bukan perkumpulan yang mudah diperhina !
Kami tidak pernah menghina orang lain, tetapi kamipun tidak mau dihina...!".
Dan setelah berkata begitu dengan cepat dan angkuh sekali dia menghampiri sihweshio, dengan diiringi oleh suara bentakannya yang sangat keras, dia telah melancarkan
serangan dengan ganasnya.
Tenaga serangan yang dilancarkannya hebat sekali,
sehingga angin serangan itu men-deru2.
Sesungguhnya In Lap Siansu merasakan tubuhnya semakin lemah saja, disamping itu juga dia merasakan luka didalam tubuhnya cukup parah.
Maka dari itu dengan cepat sekali dia telah mengempos semangatnya, mati-matian dia menyambuti serangan
sipengemis tua itu. Tetapi dia tidak sanggup membendung kekuatan tenaga
menyerang dari pengemis tua itu.
Tubuh sipendeta telah terpental keras sekali, dan ambruk diatas tanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hebat kesudahan dari pukulan sipengemis karena
sihweshio hanya merintih ditanah tidak bisa segera bangkit kembali seperti semula.
Walaupun In Lap Siansu beberapa kali telah berusaha
untuk bangkit namun dia gagal, karena matanya gelap dan berkunang-kunang, tenaganya seperti telah lenyap...
Dalam keadaan seperti inilah dengan cepat sekali
sipengemis tua telah melompat maju, untuk melancarkan serangan terakhir kepada sihweshio.
Yo Him yang baru saja merangkak bangun dengan kepala
yang masih pusing, jadi kaget melihat serangan sipengemis terhadap In Lap Siansu.
Dia berseru kaget sambil memutar otak untuk menolongi jiwa pendeta itu.
"jangan mencelakai Taisu itu !" membentak Yo Him dengan suara yang keras sekali.
Tetapi sipengemis tidak mengacuhkan,
"Jika kau bisa menolongi pendeta ini, tolongilah !"
mengejek sipengemis sambil tangannya tetap meluncur turun akan menghantam dada si pendeta itu yang tengah dalam keadaan rebah.
Tentu saja Yo Him jadi putus asa, karena walaupun hatinya ingin sekali menolongi pendeta itu, tetapi apa daya dia memang tidak memiliki
kesanggupan apa apa. Maka akhirnya dalam putus asanya itu, dia telah berseru sekenanya ;
"Jika kau membinasakan Taisu itu, jiwamu tidak akan
kuampuni !" dan seruannya itu keras sekali mengandung kemarahan dan penasaran yang bukan main.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sipengemis itu menjadi kaget sendirinya, dia merandek dan menahan tangannya yang tengah meluncur itu.
Setelah merandek sejenak dan tertegun segera dia tersadar dari herannya dan menjadi gusar sekali.
"ha ha ha" dia tertawa tergelak dengan suara
menyeramkan sekali. Setan kecil seperti dirimu berani menggertak Souw Cie Kay seperti diriku begitu rupa.
"hmm, aku tidak mau tahu siapa engkau, tetapi jika kau mencelakai Taisu itu, jiwamu tidak akan lolos dari kematian !"
kata Yo Him yang jadi nekad. Karena sudah tidak ada jalan lain, dia sengaja bicara besar seperti itu untuk memancing kemarahan sipengemis untuk mengulur waktu saja, dengan harapan In Lap Siansu dapat berdiri dan tenaganya pulih kembali.
Tetapi sipengemis yang tengah marah itu rupanya sudah tidak bisa menahan diri, dia telah mengeluarkan suara bentakan bengis, tubuhnya telah melompat dan dengan cepat sekali dia mengulurkan tangannya mencengkeram bahu Yo Him mengangkat tubuh anak itu ketengah udara.
Yo Him meringis kesakitan, dia merasakan tulang bahunya seperti juga akan copot dan terlepas, menimbulkan perasaan sakit yang luar biasa.
Dengan keras pengemis tua Souw Cie Kay menggoncang-
goncangkan tubuh Yo Him dengan penasaran sekali.
"Manusia kerdil seperti engkau ini ingin membinasakan diriku, heh " Ingin membunuh aku ?" bentaknya dengan bengis dan penasaran sekali.
Yo Him tidak bisa menyahuti, karena dia merasakan tulang bahunya sakit luar biasa.
Dengan penuh kemarahan Souw Cie Kay telah mengangkat
Yo Him keatas, maksudnya ingin membantingnya, sekali banting tentu binasalah anak kecil itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Habislah jiwaku !" mengeluh Yo Him di dalam hatinya
dengan penasaran. Si pendeta In Lap Siansu juga telah melihat peristiwa tersebut, tetapi dia tengah terluka berat maka tidak dapat melakukan apa-apa untuk menolongi Yo Him.
Sihweshio hanya mengeluh saja.
Saat itu tangan pengemis tua Souw Cie Kay telah
mengangkat Yo Him tinggi sekali dan baru saja dia ingin membantingnya, tiba-tiba dari saku Yo Him jatuh semacam benda.
Benda itu menimbulkan suara nyaring dan berkilauan
kuning. Waktu melihat benda itu mata Souw Cie Kay jadi
terpentang lebar lebar dia telah mengawasi tertegun kearah benda itu dengan sepasang tangannya yang mengangkat
tubuh Yo Him itu tetap ditengah udara.
Setelah berselang sejenak, dia menurunkan tubuh Yo Him sambil disertai bentakannya. "Setan kecil, dimana kau mencuri Kimpay itu ?"
Suara bentakan itu mengguntur dan bengis sekali,
sedangkan tangan yang satunya itu telah diulurkan untuk mengambil Kimpay yang terjatuh ditanah.
"Jika kau menyentuh Kimpay itu, jiwamu sulit untuk
dilindungi lagi !" bentak Yo Him dengan suara yang nyaring.
Souw Cie Kay kaget, dia menarik pulang tangannya yang tadi diulurkannya itu.
Untuk sejenak dia telah berdiri ragu-ragu.
Namun akhirnya dia telah bertanya. "Kau telah mencuri Kimpay itu, bukan ?".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hemmm, apakah aku memiliki potongan sebagai pencuri
?" bentak Yo Him berani sekali, dan melihat Kimpay itu hatinya jadi girang bukan main. Tadi dia lupa kepada Kimpay tersebut, coba kalau tidak, siang-siang urusan In Lap Siansu sudah dapat diselesaikan.
"Jadi....jadi kau ingin maksudkan bahwa Kim pay itu
milikmu ?" tanya sipengemis dengan suara yang tergagap dan tidak lancar, tetapi sinar matanya itu yang masih tetap bengis memperlihatkan bahwa dia tidak mempercayai perkataan Yo Him. Namun untuk menuduh bahwa Yo Him yang mencuri
Kimpay itu juga merupakan urusan yang tidak mungkin,
karena pemilik Kim pay tersebut seorang tokoh hebat didalam Kay pang, tidak mungkin Kimpaynya itu dapat dicuri seorang anak sebesar Yo Him.
"Kimpay itu milik kakak angkatku...aku telah
dihadiahkannya....!" kata Yo Him dengan suara yang lantang sekali.
"Hemm..." Souw Cie Kay telah mendengus dengan suara yang dingin. Dia tidak percaya pemilik Kimpay yang sangat terkenal sebagai tokoh didalam Kaypang mau mengangkat adik kepada anak sebesar Yo Him. "Siapa nama kakak
angkatmu itu ?". Sebetulnya Souw Cie Kay telah mengetahui nama orang
yang menjadi pemilik.Kimpay itu, namun sengaja dia
memancing begitu karena jika memang Yo Him dapat
menyebutkannya, berarti memang benar sianak ini tidak berdusta, tetapi kalau Yo Him tidak bisa menyebutkan nama tokoh Kaypang itu, tentu Yo Him telah berbohong.
Yo Him telah tertawa dingin, dia membungkukkan
tubuhnya mengambil Kimpay itu.
Diangkatnya Kimpay itu tinggi2, kemudian bentaknya
dengan suara yang lantang. "Apakah engkau masih tidak mau berlutut melihat Kim pay ini ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Muka pengemis itu jadi pucat, tetapi dia masih ragu-ragu karena tidak mengetahui siapa anak kecil ini.
Sedangkan orang-orang yang menyaksikan di tepi jalan
akan peristiwa tersebut juga jadi heran. Mereka umumnya mengetahui siapa Souw Cie Kay, yaitu raja pengemis dikota ini.
Tetapi kali ini berhadapan dengan seorang anak kecil
sebesar Yo Him, tampaknya raja pengemis yang terkenal bertangan besi dan juga gagah itu jadi begitu ragu-ragu.
Sedangkan In Lap Siansu juga jadi heran sekali melihat pengemis itu dan sikap Yo Him, sehingga dia hanya
mengawasi saja. "Sebutkan dulu siapa nama kakak angkatmu itu.kata Souw Cie Kay dengan suara ragu2.
"Hemm, tidak kusangka bahwa perkataan Wie Tocu tidak
tepat ! Wie Tocu mengatakan, siapa saja anggota Kaypang jika melihat Kimpay ini tentu akan menghormatinya ! Hemm, sungguh benda tidak punya guna !" menggerutu Yo Him dan dia telah mengangkat Kimpay itu untuk di bantingnya.
Mendengar disebutnya nama "Wie Tocu", lemaslah kedua lutut Souw Cie Kay, pucat pula mukanya dan menggigili tubuhnya, gemetaran keras. Dia telah menjatuhkan diri berlutut dihadapan Yo Him sambil mengangguk-anggukkan kepalanya dengan keras, sehingga keningnya itu telah
menghantam tanah dengan keras.
"Tecu (murid) memang sungguh kurang ajar tidak cepat-
cepat menyambut kedatangan Kim pay !" berseru Souw Cie Kay bsrulang kali, dia juga membahasakan dirinya dengan sebutan murid. "Sungguh dosa yang sangat besar ! Sungguh dosa yang tidak terampuni lagi....!".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia mengatakan dosa yang sangat besar dan dosa tidak
terampuni lagi, dimaksudkan olehnya ialah dirinya tidak bisa memperoleh pengampunan lagi.
Bahkan tadi dia tidak mau cepat-cepat menyambut Kimpay, sehingga Kimpay itu hampir saja dibanting Yo Him. Jika memang tadi Kimpay itu sampai dibanting Yo Him, walaupun dia memiliki sepuluh jiwa, tentu dia harus mati sepuluh kali !
Maka kini bukan main ketakutannya, karena jika sampai perbuatannya itu diceritakan Yo Him kepada Wie Tocu, bukan saja kedudukannya sebagai ketua cabang dari perkumpulan Kaypang akan terlepas dari tangannya, dimana dia akan dipecat, juga dirinya akan disidang dan menerima hukuman yang berat, jika tidak kematian tentu sedikitnya hukuman yang bisa membuat dia bercacad.
Dan sambil berlutut begitu, Souw Cie Kay juga telah
menangis ketakutan sekali.
Tentu saja semua orang yang menyaksikan jadi heran
bukan main. Lebih-lebih In Lap Siansu.
Semuanya jadi memandang bengong saja.
"Hemm, tadi kulihat engkau bersikap begitu garang, dan menyamakan jiwa manusia seperti jiwa kacoa !" kata Yo Him kemudian. "Apakah kau anggap bahwa dirimu sudah berkuasa penuh didalam dunia ini ?".
Murid memang sugguh picik dan tidak memiliki pendidikan, mohon kongcu mengampuni !. memang murid sangat
berdosa, dosa yang tidak terampun lagi !" dan sambil berkata begitu. Tahu-tahu dia telah mengayunkan tangannya
menempilingi mukanya sendiri, sehingga terdengar suara ketepak ketepok berulang kali.
Song Cie Kay menghantam mukanya sendiri bukan sekedar memukul tetapi dia menempiling dengan mengerahkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seluruh tenaganya, maka dari itu tidak mengherankan setiap kali telapak tangannya itu hinggap dimukanya, maka seketika itu juga giginya copot, sepuluh kali dia memukul, maka sepuluh gigi yang telah copot dan jatuh diatas salju.
Dengan mengambil gigi-giginya yang telah copot itu dia mengacungkan dengan mempergunakan kedua tangannya
kepada Yo Him, sikapnya ketakutan dan menghormat sekali.
"Murid menerima salah dan sangat berdosa, dengan
menghadiahkan gigi ini mungkin Kongcu bersedia
mengampuni jiwaku !" kata sipengemis.
Dengan perkataannya itu dia sesungguhnya ingin meminta Yo Him agar tidak menceritakan urusan itu kepada Wie Tocu.
Sedangkan Yo Him telah memasukkan Kimpay kedalam
sakunya, dia telah mengibaskan tangannya, katanya juga;
"Kini jika kau bisa memberikan obat yang mujarab dan
menyembuhkan luka In Lap Siansu, maka jiwamu
kuampuni...!". "Terima kasih kongcu ! Terima kasih kongcu !" kata pengemis itu sambil memanggut-manggutkan kepalanya
berulang kali tidak hentinya."


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kemudian dia menepuk tangannya, dari sudut-sudut jalan tampak muncul beberapa orang pengemis.
Mereka segera dibisiki oleh Souw Cie Kay, maka seketika itu juga pengemis-pengemis itu berlarian.
Didalam waktu yang sangat singkat, mereka telah
membawa bungkusan obat dan peralatan untuk menggodok
obat itu. Souw Cie Kay yang telah memasak sendiri obat itu,
kemudian dia telah memberikan kepada In Lap Siansu dengan sikap menghormat sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
In Lap Siansu yang sejak tadi diliputi perasaan heran dan bingung telah berdiam diri saja.
Dia menerima obat itu dan meminumnya.
Memang pendeta itu meresakan napasnya agak lapang dan sesak didadanya mulai lega.
Dia menghela napas, "Terima kasih...!" katanya kepada Souw Cie Kay. dengan sikap yang canggung.
"Tidak berani aku yang rendah menerima ucapan terima
kasih dari Taisu, sungguh, aku sirendah ini harus menerima hukuman dari Taisu ! Dalam dua hari Taisu akan sembuh, maka disaat itu aku sirendah melaksanakan hukuman potong tangan atau potong kaki"
Mendengar perkataan Souw Cie Kay, muka in Lap Siansu
jadi berubah. "Mengapa harus begitu ?" tanyanya heran.
"Aku sirendah tidak memiliki mata melanggar Taisu, telah melakukan Kesalahan besar, maka dari itu aku hanya
menantikan hukuman Taisu!"
"Jika memang engkau telah menyadari bahwa apa yang
telah kau lakukan itu salah dan bertobat untuk apa engkau menjalani hukuman pula ?" tanya sipendeta.
"Oh terima kasih Taisu !" kata sipengemis tua Souw Cie Kay dengan girang. "Taisu telah memberikan kelonggaran
kepadaku sirendah". Kemudian dia melambaikan tangannya memanggil seorang
pengemis kecil, dia mengambil golok yang diacungkan
kepadanya. In Lap Siansu hanya mengawasi, karena dia sama sekali tidak mengerti apa yang ingin dilakukan oleh pengemis itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi, dengan tidak terduga, sipengemis telah
mengacungkan goloknya, menggerakkan membacok lututnya sendiri.
Tentu saja In Lap Siansu jadi kaget setengah mati, dia ingin mengulurkan tangannya untuk menolongi lutut
sipengemis tua itu.. Tetapi karena dia memang dalam keadaan terluka dan.
belum sembuh, gerakannya jadi lambat dan apa yang ingin dilakukannya itu tidak kesampaian.
Tanpa mengeluarkan jeritan bahkan dengan mulut masih
tersenyum dan berulang kali mengucapkan terima kasih, lutut kiri dari sipengemis tua itu telah tertabas putus oleh goloknya sendiri, darah juga segera mengucur.
Tanpa memperlihatkan perasaan sakit, sipengemis telah melambaikan tangannya, seorang pengemis kecil telah
membawakan kain pembalut.
Luka dilututnya itu telah dibalutnya.
Kemudian dengan cepat dia telah berlutut lagi, menyatakan terima kasih kepada In Lap Taisu.
Lalu dengan dipayang oleh beberapa orang pengemis, dia menghadapi Yo Him, katanya. "Kongcu, aku telah berterima kasih kongcu mau mengampuni jiwaku si Souw rendah ini, tetapi untuk ini, walaupun kongcu memerintahkan aku harus terjun dilautan api, tidak nantinya aku menolak, karena budi kongcu tidak mungkin terbalas dengan jiwaku saja...!".
Melihat demikian patuhnya orang-orang Kay pang, yang
demikian ketakutan jika melakukan suatu kesalahan, bukan main perasaan kagum di hati Yo Him.
Dia hanya merasa menyesal mengapa Souw Cie Kay harus
membuntungi kakinya sendiri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him sama sekali tidak mengetahuinya, bahwa
sesungguhnya memang sudah menjadi peraturan didalam
Kaypang, setiap anggota yang melakukan suatu perbuatan salah, tentu harus menerima hukuman yang berat.
Dan jika memang orang itu diampuni, tentu orang tersebut tidak akan tenang, maka dengan melakukan perbuatan seperti yang dilakukan Souw Cie Kay, barulah hatinya menjadi
tenang. Itupun dia masih berterima kasih bahwa jiwanya telah diampuni oleh Yo Him...!
Setelah itu dengan dipayang oleh pengemis-pengemis
lainnya, Souw Cie Kay berlalu meninggalkan tempat itu.
In Lap Siansu menghela napas berulang kali, dia jadi
menyesal bukan main atas terjadinya urusan seperti ini.
Berulang kali dia telah menggeleng-geleng kan kepalanya sambil mengucapkan kebesaran sang Buddha.
Saat itu Yo Him telah menghampiri In Lap Siansu.
"Bagaimana Taisu, apakah lukamu tidak membahayakan ?"
tanya Yo Him dengan suara yang ramah,
Sihweshio berusaha tersenyum.
"Untung saja ada kau, adik kecil !" katanya dengan suara yang bersyukur, "kalau tidak tentu aku telah binasa !".
"Tetapi semua itu terjadi hanya disebab kan oleh suatu kesalahan pengertian belaka !" kata Yo Him. "Dan celakanya justru aku tidak ingat sejak siang-siang bahwa aku memiliki hadiah kimpay dari Wie Tocu.coba kalau memang semula aku mengeluarkannya, tidak sampai Taisu harus menderita luka seperti ini....!".
"Sudahlah !" kata In Lap Siansu. "Tetapi siapakah Wie Tocu yang kau katakan itu ?".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him menggeleng. "Akupun tidak tahu !" katanya. "Kami hanya bertemu secara kebetulan dan Wie Tocu mengajak aku untuk angkat saudara, sehingga untuk selanjutnya aku memanggil Wie Tocu dengan sebutan Wie Toako, sedangkan dia memanggil aku Yo Hiante ! Hemm, sebagai kenang-kenangan, di hadiahkannya kepadaku sebuah kimpay ini...!".
Kemudian Yo Him menceritakan pengalamannya itu,
dimana dia telah bertemu dengan Wie Tocu.
Bukan main kagumnya In Lap Siansu. "Siancai ! Siancai !
Rupanya bukan hanya Lolap yang melihat bahwa kau adil kecil adalah seorang yang luar biasa !" kata sipendeta. Lihatlah, sampai Wie Tocu bersedia mengangkat kau sebagai adiknya dan menghadiahkan lencana kebesarannya itu, yang
menunjukkan kekuasaan yang sangat besar di kalangan
pengemis !" Yo Him cepat-cepat mengeluarkan kata-kata merendah.
Sedangkan In Lap Siansu telah berdiam diri termenung
seperti ada yang dipikirkan. Sedangkan orang-orang yang tadi ramai menyaksikan perkelahian telah bubar.
"Apa yang tengah Taisu pikirkan tanya Yo Him kemudian waktu melihat sikap pendeta itu.
"Tidak ada apa-apa yang kupikirkan... hanya saja,
sangatlah memalukan jika aku menyampai kan isi hatiku !"
kata sihweshio. "Mengapa begitu ?" tanya Yo Him jadi heran sekali.
"Karena justru disaat ini aku tengah memikirkan untuk, mengajakmu mengangkat saudara..." kata sihweshio kemudian.
"Hah ?" tanya sianak she Yo terkejut-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nah, tadi Lolap telah mengatakan, betapa memalukan
sekali urusan tersebut, jika sampai adik kecil menolaknya.!"
kata In Lap Siansu. Yo Him kemudian tertawa. "Justru aku yang Kaget mendengar orang sehebat Taisu
bersedia angkat saudara denganku !" Kata Yo Him. "Apa kebisaanku ?".
"Wie Tocu merasa bersyukur memiliki adik seperti kau, maka terlebih aku !" kata In Lap siansu.
Sedangkan saat itu Yo Him telah mengangguk.
"Baiklah Taisu, mari kita angkat saudara kepada langit dan bumi " kata Yo Him.
Dan setelah berkata begitu Yo Him telah berlutut sambil menyoja, dan begitu pula In Lap Siansu telah berlutut juga.
Dengan disaksikan oleh langit dan bumi mereka telah angkat saudara.
Masing2 mengeluarkan sumpahnya.
"Karena usiaku lebih muda dari Wie Tocu maka kau bisa memanggil aku sebagai Jieko (kakak kedua) saja !" kata sipendeta dengan sabar.
"Dan kau Hiante. engkau menjadi Samte adik ketiga.. !"
Yo Him girang sekali, dan dia juga telah berkata, "urusan yang menggembirakan ini harus cepat2 diberitahukan kepada Toako !"
"Benar !". "Hanya saja, belum tentu kita bisa bertemu pula !''.
"Mengapa begitu ?".
"Karena justru aku ingin berkelana dulu, merantau seorang diri".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ahhhh, Samte, kita berkelana berdua saja!" saran sipendeta.
"Jika memang Jiko tidak memiliki urusan apa2, apa
salahnya " Bukankah lebih menggembirakan ?" menyahuti Yo Him.
Maka dengan gembira mereka telah memasuki rumah
makan itu lagi. Mereka makan dan minum sepuasnya, seperti juga tengah merayakan hari pengangkatan saudara itu.
Rupanya, yang satu kecil dan yang seorang nya tua
bangka, namun diantara mereka terdapat kecocokan yang serasi sekali.
Mereka berdua telah ber-cakap2 dengan asyik sekali
sampai lupa waktu. Disaat hari telah larut malam, barulah mereka memesan sebuah kamar dan tidur sepembaringan !
Keesokan paginya barulah mereka melanjutkan perjalanan lagi.
DENGAN adanya In Lap Siansu sebagai kawan
seperjalanannya, maka Yo Him dapat melakukan perjalanan dengan gembira, karena ada kawan yang bisa diajak bercakap2.
Selama dua bulan mereka telah menjelajahi puluhan
kampung dan belasan kota.
Selama itu pula In Lap Siansu telah melihatnya bahwa Yo Him sama sekali tidak mengerti ilmu silat.
Tentu saja pendeta ini jadi heran.
Begitulah pada suatu hari, disaat mereka berada dikamar penginapan yang terletak dikota kecil Fang-cia-kwan, disaat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mana In Lap Siansu akan mulai menceritakan keadaan
didalam rimba persilatan seperti hari2 yang lalu, pendeta itu sengaja telah bertanya kepada Yo Him ;
"Samte, menurut penglihatan Jiekomu, tampaknya kau
sama sekali tidak tertarik untuk mempelajari ilmu
silat...Benarkah itu ?".
Yo Him mengangguk. "Untuk mendengar pengalaman2 Jieko .mengenai rimba
persilatan, aku tertarik sekali...tetapi untuk mempelajari ilmu silat, itulah urusan lain...aku sama sekali tidak tertarik".
"Kenapa "' tanya In Lap. Siansu tertarik. Yo Him
menceritakan pengalamannya yang pernah menyaksikan
tanpa sengaja, dimana pendeta2 dari Kun Lun Pai yang telah dibinasakan oleh empat orang Mongolia. Ratusan orang gagah dan imam2 dari Kun Lun Sie itu semuanya mengerti ilmu silat, tetapi mereka telah terbunuh dengan cara yang begitu
mengenaskan sekali. In Lap Siansu juga terkejut mendengar peristiwa hebat yang telah menimpa imam-imam Kun Lun Pai.
Se-tidak2nya urusan itu baru didengarnya, dan dia heran sekali pendeta2 Kun Lun Pay yang lihay2 itu, bahkan.Ma Liang Cinjin. yang berada diatas kepandaiannya, bisa dibinasakan oleh pendeta, Mongolia bersama ketiga kawannya itu.
"Siapakah orang2 Mongolia yang hebat2 itu ?" tanya In Lap Siansu dengan heran sekali.
"Entahlah, aku pun tidak mengetahuinya ! Hanya sejak saat itulah aku jadi berpikir bahwa seseorang yang mempelajari ilmu silat, tentu akan menghadapi bahaya yang tidak kecil disetiap saat"
"Tetapi salah, Samte pandanganmu itu i Justru disebabkan ilmu silat mereka kurang sempurna, maka imam2 Kun Lun Pai dan orang2 gagah itu telah dibinasakan olen orang2 Mongol
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu ! Coba mereka memiliki kepandaian yang sempurna,
bukankah mereka akan berhasil membinasakan keempat
orang Mongol jahanam itu...!" Yo Him menggeleng perlahan.
"Tetapi aku sama sekali tidak tertarik untuk mempelajari ilmu silat..." katanya.
"Jika memang demikian, akupun tidak ingin memaksanya"
kata sipendeta. Dan mulailah In Lap Siansu menceritakan perihal keadaan Kangouw.
Ber-macam2 cerita yang dikisahkannya, dan memang Yo
Him juga tertarik benar akan cerita ceritanya itu.
Terlebih lagi jika In Lap Siansu tengah menceritakan sepak terjang orang2 gagah didalam rimba persilatan, yang
umumnya membela pihak yang lemah dan memberantas
sikuat jahat. "Memang jika didalam kalangan Kang-ouw terdapat banyak orang2 gagah, tentu kejahatan semakin sedikit !" kata Yo Him setelah mendengar cerita sipendeta.
In Lap Siansu tertawa. "Samte, itulah sebabnya Jiekomu ini memaksa engkau
untuk mempelajari ilmu silat ! Sekali lagi Jiekomu rewel menganjurkan kau mempelajari ilmu silat, agar kelak kau bisa menjadi salah seorang hohan dan enghiong untuk
memberantas sijahat ! Dengan demikian, bukankah engkau akan membantu berlaksa manusia yang ber sengsara ?".
Yo Him tersenyum sambil menggeleng.
"Sudah kukatakan Jieko, bahwa aku tidak tertarik untuk mempelajari ilmu silat "Tetapi aku pernah mempelajari ilmu olah raga untuk menyehatkan tubuh.....!".
"Ilmu menyehatkan tubuh " Apakah itu ?" tanya In Lap Siansu tertarik.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan Yo Him telah turun dari pembaringan, dia meng
gerak2kan tangan dan kakinya.
Gerakannya perlahan, dan lembut sekali, tetapi gerakan2
tangan dan kaki Yo Him yang seperti anak2 yang tengah main petak itu justru telah membuat mata In Lap Siansu jadi terpentang lebar2.
Dia memandangi Yo Him dengan mulut yang terpentang
lebar dan muka pucat disamping juga matanya tetap ter buka besar2.
Yo Him telah menyelesaikan latihannya, dan ketika melihat keadaan kakak angkatnya yang kedua itu dia jadi kaget bukan main.
"jieko, kenapa kau ?" tanya Yo Him kemudian sambil
menepuk bahu kakak angkatnya itu.
"Kau . kau...?" suara In Lap Siansu tidak lancar.
Tentu saja Yo Him tambah heran.
"Jieko !" panggilnya lebih keras.
In Lap Siansu menghela napas, dia menyebut kebesaran
sang Buddha berulang kali.
Kemudian dengan sikap yang luar biasa, In Lap Siansu
telah berkata. "Samte, bicaralah terus terang, siapakah engkau
sesungguhnya ?" tanya In Lap Siansu.
Yo Him jadi tertegun, tapi kemudian tertawa.
"Akhh, Jieko kau ini benar2 aneh !" kata Yo Him kemudian.
"bukan aneh, bukan aneh" kata In Lap siansu dengan suara ber-sungguh2
"telah berbulan bulan engkau berhasil menyembunyikan
kepandaian kelas satu dari mataku !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kepandaian Kelas satu ?" tanya Yo Him dengan nada
kaget dan heran. "Apa maksudmu Jieko?" sipendeta menghela napas.
"Pantas saja kau tidak mau mempelajari ilmu silat lain yang tidak ada artinya, ternyata engkau telah memiliki ilmu mujijat yang luar biasa sekali ! sungguh hebat !, sungguh hebat !, kepandaian yang kumiliki tidak ada seperseratusnya! Dengan hanya memutar jari telunjukmu saja, engkau bisa
membinasakan aku !. Pantas saja Wie Tocu begitu bersyukur memiliki adik angkat seperti kau ! Tetapi aku., aku mana pantas menjadi kakak angkatmu !".
Dan kembali hweshio itu telah berulang kali me-nyebut2
kebesaran sang Budha. Yo Him jadi bingung sekali melihat sikap sihweshio,
akhirnya dia telah bertanya dengan memperlihatkan sikap yang ber-sungguh2."
"Jieko, mari kita bicara yang sesungguhnya, jangan kau membuat adikmu menjadi bingung tidak keruan !" kata Yo Him. "Sesungguhnya apa maksudmu itu ?".
"Kau ternyata memiliki kepandaian yang hebat sekali, Yo Samte ! Kau telah menipu kakakmu ini, kau tidak mau
memberitahukan kepadaku bahwa kau memiliki ilmu yang luar biasa, sehingga aku selamanya menganggap kau tidak
memiliki kepandaian apa2".
"Aku memang sesungguhnya tidak memiliki kepandaian
apa2...dan juga belum pernah mempelajari ilmu silat !" kata Yo Him ber-sungguh.2.
"Akhh, engkau masih berkata begitu, adikku ?" tanya In Lap Siansu dengan suara agak keras. "Tadi jurus2 dari ilmu pedang nomor satu tiada taranya dijagad ini, yaitu Giok Lie Kiamhoat dan ilmu pukulan dari Kiu Im Cin Keng telah kau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mainkan dengan baik " Bukankah ilmu itu merupakan ilmu2
silat nomor satu yang tiada taranya dikolong langit ini ?"
Yo Him jadi tertegun. "Apa maksudmu Jieko ?" tanyanya.
"Kau masih pura2 tidak mengerti > atau engkau
menganggap Jiekomu terlalu tolol sehingga kau bisa
perbodohi terus menerus ?"
"Tetapi aku sungguh2 tidak mengerti ilmu silat apa-apa !".
In Lap Siansu tersenyum, katanya sabar "Kau memang luar biasa Samte ! Baiklah ! Kalau memang kau keberatan untuk menceritakan asal usul dirimu, mungkin ada sesuatu yang sulit kau jelaskan, Jiekomu juga tidak akan mendesak terus. Tetapi yang terpenting, kau mengakui bukan bahwa kau memiliki ilmu tanpa tandingan dibawah langit ini ?"
" Ilmu apa ?" " Kiu Im Cin Keng dan Giok Lie Kiam Hoat !"
"Akh " " Benar-benar Yo Him binggung sekali Akhir nya setelah
berpikir sejenak, karena diapun cerdas maka dia bisa
menduga-duga mengapa kakak angkatnya itu bersikap
demikian. "Apakah ilmu yang tadi kuperlihatkan " Ya itu ilmu olah raga untuk menyehatkan tubuh !" tanya Yo Him akhirnya.
"Sungguh luar biasa ! Ilmu sehebat itu yang tiada duanya dikolong langit ini kau sebut sebagai ilmu menyehatkan tubuh
!". "Sungguh Jieko, aku mempelajari ilmu itu justru dari seekor rajawali !".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hah ?" muka In Lap Siansu jadi berobah pucat, kemudian dengan suara perlahan dia telah menggumam. "Benar, Benar, dugaanku!..benar dia....!".
Yo Him jadi heran dan penasaran.
"Jieko,. kau jangan bersikap begitu, karena selain
membingungkan juga diliputi teka-teki ! Tidak bisakah kau bicara terus terang ?".
Sipendeta telah mengawasi Yo Him dengan sorot mata
dalam-dalam, kemudian dengan tiba-tiba sekali dia "menepuk lututnya keras-keras.
"Engkau she Yo, bukan ?" tanyanya cepat.
"Benar, kau sudah mengetahuinya sejak beberapa bulan"
yang lalu, Jieko !" menyahuti Yo Him.
Dan dengan tidak terduga In Lap Siansu telah bangkit berdiri, dia telah merangkapkan sepasang tangannya, dia telah membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
"Samte, terimalah hormat dari Jiekomu, dan apakah Sin Tiauw Taihiap baik-baik saja ?" tanya In Lap Siansu dengan suara menghormat sekali.
"Sin Tiauw Taihiap " Siapa dia ?" tanya Yo Him akhirnya bertambah bingung, dia juga jadi sibuk untuk menghindar dari penghormatan pendeta itu.
"Yo Samte, kau jangan begitu !" kata In Lap Siansu.
"Jangan kau memungkiri terus bahwa kau adalah puteranya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Liehiap Siauw Liong Lie !".
"Akhh !" mata Yo Him terpentang lebar2.
Sihweshio melihat Yo Him dalam keadaan tertegun dan
heran seperti itu, dan kembali In Lap Siansu tambah heran juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah benar-benar engkau tidak mengenal siapa Sin
Tiauw Taihiap dan Siauw Liong Lie Liehiap, sepasang
pendekar besar di jaman ini ?" tanyanya bersungguh-sungguh.
Yo Him menggeleng. "Mendengarnya saja baru kali ini...!" menyahuti Yo Him.
"Engkau she Yo, juga memiliki kepandaian. Kiu Im Cin Keng dan Giok Lie Kiam Hoat, ilmu2 yang dimiliki Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Liehiap Siauw Liong Lie....maka heranlah jika engkau mengatakan antara dirimu tidak ada hubungannya dengan mereka...?"' Penasaran sekali suara sihweshio, dia berkatapun sambil mengawasi tajam sekali kepada Yo Him.
Yo Him jadi mengerutkan sepasang alisnya dalam-dalam, dia heran bukan main mendengar In Lap Siansu, si Jieko itu, berkeras bahwa dia ada hubungan dengan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Siauw Liong Lie.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sedangkan kedua orang itu memang tidak di kenalnya,
mendengar namanya saja baru kali ini.
Tetapi sebagai seorang anak yang cerdas, mengingat
bahwa dia sejak bayi dirawat oleh seekor burung rajawali, yang juga tampaknya cerdik serta sakti sekali, maka mungkin juga antara Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dengan rajawali sakti (Sin Tiauw) yang merawatnya itu ada hubungannya. Atau boleh jadi juga dirinya memiliki hubungan yang erat dengan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Siauw Liong Lie. bukankah diapun she Yo "
Karena berpikir begitu, maka Yo Him jadi tertarik sekali menghadapi persoalan seperti ini.
Segera juga dia menanyakan kepada In Lap Siansu,
siapakah sesungguhnya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko itu " Dan siapa pula Siauw Liong lie.
In Lap Siansu setelah berdiam sejenak, segera
menceritakan sepak terjang Yo Ko, pendekar nomor satu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dijaman ini. Bagaimana Yo Ko telah membela yang lemah dari tindasan sikuat jahat, bagaimana Yo Ko juga telah membantu pemerintahan Song untuk mengusir pasukan perang tentara Mongolia dengan membinasakan Kaisar Mangu.
Mendengar semua itu, Yo Him. jadi merasa kagum kepada pendekar besar itu.
Walaupun dia belum pernah melihat bagaimana rupa dari pendekar Sin Tiauw Taihiap Yo Ko itu, namun dia
membayangkannya dari bayang2 yang digambarkan oleh In Lap Siansu, seorang pendekar gagah yang bermuka tampan memiliki tangan tunggal, yaitu tangan kirinya, dengan seekor burung rajawali saktinya....Dan juga mengenai kegagahan Siauw Liong Lie dengan Giok Lie Kiam Hoatnya membuat Yo Him benar2 menaruh hormat akan sifat kesatrianya pendekar wanita itu.
"Seperti kau lihat, mereka itu memiliki kepandaian yang sempurna sekali, maka mereka dapat melakukan pekerjaan besar. Tetapi jika mereka memiliki pendirian seperti kau yang tidak ingin mempelajari ilmu silat, bagaimana mereka bisa melakukan pekerjaan besar seperti itu ?" kata In Lap Siansu mengakhiri ceritanya.
Yo Him jadi duduk terpekur ditempatnya, dia tengah
membayangkan kegagahan Yo Ko dan Siauw Liong Lie.
Betapa kagumnya dia mendengar juga perihal kegagahan
Oey Yok Su, Kwee Ceng dan Oey Yong. Begitu pula dia kagum mendengar kehebatan kepandaian Loo Boan Tong.
Banyak orang2 gagah dimasa itu yang diceritakan oleh In Lap Siansu, termasuk juga See Tok, Pak Kay, yaitu Ang Cit Kong, dan yang lainnya lagi.
"dan jika melihat she yang kau pergunakan, yaitu she Yo juga, dan ilmu yang kau perlihatkan tadi adalah ilmu simpanan dari kedua pendekar besar itu, yaitu Sin Tiauw Taihiap Yo Ko
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan Siauw Liong Lie, maka aku yakin kau memiliki hubungan yang erat dengan mereka... !"
Yo Him hanya berdiam diri saja, sedangkan pikirannya
tengah bekerja dengan keras.
Akhirnya Yo Him menceritakan kepada In Lap Siansu, justru dia berkelana seperti sekarang ini adalah untuk menyelidiki asal usulnya. Karena itu dia tidak mengetahui siapa dirinya yang sesungguhnya. Siapa ayahnya dan siapa ibunya ! sejak kecil dia hanya dirawat oleh Sin Tiauw itu yang akhirnya telah lenyap didekat jurang tidak pernah muncul kembali.
Mendengar cerita Yo Him, sepasang alis In Lap siansu
mengerut. Setelah mengucapkan beberapa kali kebesaran sang
Budha, akhirnya In Lap Siansu berkata.
Akhir2 ini memang Jiekomu sering mendengar bahwa
diselatan telah muncul beberapa orang jago yang hebat2, menurut keterangan sementara orang yang telah kembali dari sana, menyatakan orang2 yang memiliki jiwa kesatria itu tidak lain dari Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, Oey Yong, Kwee Ceng, It Teng Taisu. Hanya saja yang membuat Lolap kurang
mempercayai keterangan itu, justru tidak di-sebut2nya Siauw Liong Lie".
"Dimana ada Yo Ko, tentu ada isterinya, yaitu Siauw Liong Lie. Maka dari itu, aneh sekali jika hanya ada Yo Ko. Sampai Lolap juga ingin menduga apakah orang itu ingin menjual nama Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, untuk malang melintang
didunia persilatan ?".
"Apakah Jieko telah pergi keselatan untuk menyelidikinya ?"
tanya Yo Him tertarik. "Semula memang Lolap bermaksud pergi ke sana, tetapi
setelah Lolap berpikir-pikir secara masak2, percuma saja.
Karena kepandaian yang dimiliki Lolap sangat rendah sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jika memang benar orang2 gagah itu Yo Ko adanya bersama Kwee Ceng, Oey Yong dan It Teng Taisu ataupun Ciu Pek Thong, tentu Jiekomu tidak akan mengalami suatu ancaman bahaya apa2, tetapi jika mereka hanya menjual nama Sin Tiauw Taihiap untuk kepentingan diri pribadi mereka sendiri, dan mereka merupakan penjahat2 murahan, bukankah lolap akan menghadapi bahaya yang tidak kecil ", jelas lolap tidak akan dapat mempertahankan diri membiarkan orang merusak nama baik Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan lainnya, tetapi untuk melawan mereka juga tidak akan sanggup, sebab menurut cerita orang2 yang pernah melihat mereka bertempur,
kepandaian orang itu luar biasa sekali, dan sulit untuk diukur.... !"
Yo Him menghela napas panjang.
"bagaimana kalau kita pergi keselatan untuk melihat benar atau tidaknya berita itu ?" tanya Yo Him kemudian mamajukan sarannya.
Sihweshio bimbang sejenak, tetapi kemudian dia telah
mengangguk. "Jika memang Samte bermaksud begitu maka Jiekomu
hanya menurut saja" kata sihweshio. Hanya, Samte belum menjelaskan, sesungguhnya ada hubungan apakah antara
Samte dengan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Siauw Liong Lie
?". "Apa yang telah adikmu jelaskan, semuanya itu tidak
dusta...!" kata Yo Him "Nanti jika memang orang2 gagah yang berada di selatan itu benar2 terdapat Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, kita boleh menanyakannya, mungkin pendekar besar itu jauh lebih tahu mengenai keadaan diriku, yang kebetulan she Yo juga dan dirawat oleh seekor burung rajawali ! Hanya yang hampir tidak masuk dalam pikiran, justru aku dibesarkan di Utara, sedangkan saat sekarang mereka berkumpul diselatan, itulah tempat yang sangat berlainan satu dengan yang lainnya
!". Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
In Lap Siansu juga telah menghela napas.
"Didalam dunia memang sering terjadi urusan yang aneh dan hampir tidak bisa dibayangkan atau tidak bisa masuk dalam akal sehat ! Kita lihat saja nanti, mudah2an asal usul dirimu, Samte, akan dapat diketahui dengan jelas !".
Yo Him akhirnya teringat kepada beberapa macam barang yang disimpannya, dimana barang-barang itu adalah
pemberian rajawali sebelum hari terakhir kematiannya itu.
Semula Yo Him bermaksud untuk memperlihatkan benda2
itu, namun akhirnya dia membatalkan. Walaupun In Lap
Siansu telah mengangkat saudara dengannya, tetapi jika urusan keturunannya belum jelas, mengapa dia harus
memperlihatkan barang2 itu " Dia bermaksud baru
memperlihatkannya nanti kepada Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, yang kebetulan sekali juga she Yo pula.
Begitulah, mereka telah memutuskan untuk berangkat
menuju kearah selatan... KALANGAN jago2 rimba persilatan. umum nya memang
sering merantau untuk mencari pengalaman dan juga pesiar di-tempat2 yang indah.
Begitu juga dengan In Lap Siansu. Pendeta ini adalah seorang pendeta perantauan yang gemar sekali berkelana dari kota yang satu kekota yang lainnya.
Kini dia melakukan perjalanan bersama Yo Him, maka itu hatinya jadi gembira sekali disaat mereka telah tiba didaerah selatan tersebut.
Tujuan mereka adalah Kanglam, dimana tempat tersebut
terkenal akan keindahannya, terkenal akan kecantikan
gadis2nya, terkenal juga sebagai tempat yang seringkali dikunjungi pujangga dan penyair.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bahkan Kanglam pernah menjadi tempat dan daerah
kekuasaan Kanglam Citkoay, guru2nya Kwee Ceng, dimana ketujuh Manusia Aneh itu adalah keturunan dari daerah tersebut,
Disamping Kanglam Cit-koay! Kanglam memang merupakan
tempat yang banyak sekali di datangi pendekar2 silat kelas utama, yang akhirnya memilih tempat tersebut sebagai
kampung halaman mereka. Pemandangan yang ada disekitar daerah Kang lam indah
sekali, walaupun musim dingin mulai tiba. Salju yang turun ringan dan tipis2 itu ternyata menimbulkan pemandangan yang sejuk dengan warnanya yang putih cemerlang.
Betapa sucinya salju2 itu, yang putih bagaikan putihnya kapas dan lembut selembut sutera...
Yo Him tidak hentinya memuji akan keindahan daerah
selatan tersebut, terlebih lagi ketika mereka tiba dimuka kampung Liang-kuang cung, sebuah daerah pinggiran dikota Kanglam tersebut.
Pohon2 yang mulai gundul itu tidak menyebabkan rusaknya keindahan didaerah Kanglam.
Gadis-gadisnya yang terkenal dengan kulitnya yang halus lembut dengan sikap dan gerak gerik mereka yang menawan, telah terkenal sekali.
In Lap Siansu telah mengatakan kepada Yo Him "Jika saja kita berhasil menemui jago jago itu, dan mereka memang Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan pendekar-pendekar lainnya, maka Lolap telah puas, ,mati dapat dengan mata yang meram. Sulit sekali untuk menjumpai mereka...bertemu saja sulit sekali".
Yo Him girang bukan main, sebagai seorang anak berusia delapan tahun, tetap saja Yo Him masih sering memiliki sifat kekanak-kanakan, karena walaupun bagaimana dia masih
gemar bermain dan bersenang-senang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka disaat In Lap Siansu mengajaknya untuk bermain-
main perahu, Yo Him segera menyetujuinya.
Dengan menyewa sebuah perahu, mereka telah berlayar
perlahan-lahan di sungai-sungai yang banyak terdapat di sekitar daerah Kanglam Harus diketahui, jika didarat orang mempergunakan kuda sebagai binatang pengangkut maka
justru perahu merupakan alat pengangkutan penting sebagai kendaraan air...maka dari itu, tidak mengherankan setiap sungai selalu penuh oleh perahu yang hilir mudik.
Sambil meneguk teh mereka yang hangat, In Lap Siansu
dan Yo Him menikmati keindahan disekitar sungai dimana perahu mereka berlayar.
Sedangkan dipinggir tepi sungai itu, tampak pohon2
Yangliu yang mulai gundul dan sebagian tertutup oleh lapisan salju.
Saat itu Yo Him tiba-tiba menunjuk kearah depannya.
"Jieko...kau lihat !".
In Lap Siansu telah menoleh dan dia melihat dua buah
perahu tengah saling kejar.
Mereka masih terpisah dalam jarak yang cukup jauh, tetapi In Lap Siansu telah cepat-cepat mengayuh perahunya ketepi, karena dia kuatir kalau-kalau nanti perahunya ditabrak oleh kedua perahu yang tengah saling kejar itu.
Kedua perahu itu memang tengah saling kejar dengan
cepat, dan ketika kedua perahu itu meluncur semakin dekat, In Lap Siansu dan Yo Him mulai mendengar suara bentakan-bentakan yang keras dan bengis sekali.
"Siangkoan Linlie !, Hentikan perahumu ! Jika tidak kalian jangan menganggap aku keterlaluan !" teriak seorang lelaki bercambang berewok kasar diperahu yang lainnya yang
mengejar. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi perahui yang didepan tetap saja meluncur dengan cepat sekali tanpa memperdulikan ancaman dan teriakan orang bermuka kasar itu.
Rupanya orang yang berewok kasar itu sudah habis sabar, dari dalam perahunya dia telah mengeluarkan sebuah jangkar besi yang tampaknya beratnya seribu kati lebih. Tetapi jangkar besi itu telah diangkatnya dengan mudah dan ringan sekali, tampaknya lelaki berewok itu sama sekali tidak mengeluarkan tenaga untuk mengangkat jangkar besi
tersebut. Hal itu telah membuktikan bahwa tenaga yang dimiliki
orang berewok itu sangat besar dan luar biasa sekali, menyebabkan In Lap Siansu jadi kagurn bukan main.
"Hebat orang itu, jangkar besi seribu kati lebih dapat diangkatnya dengan begitu mudah dan ringan !" bisik ln Lap Siansu kepada Yo Him.
Yo Him hanya mengangguk sambil mengawasi terus.
"Tampaknya akan terjadi perkelahian ! Rupanya mereka
saling kejar mengejar bukan tengah bermain perahu, tetapi untuk saling bertempur!" kata Yo Him kemudian.
"Benar !" mengangguk In Lap; "Tampaknya orang yang berada diperahu didepan itu tidak mau melayaninya, atau memang kepandaiannya masih berada dibawah kepandaian
orang berewok itu. Maka dia bermaksud melarikan diri, menjauhkan perahunya dari perahu siberewok itu".
Yo Him mengangguk. "Tetapi tidak lama lagi tentu akan dapat dikejar !" bisik In Lap lagi.
Yo Him melihat perahu yang kedua itu telah meluncur
semakin mendekati perahu yang pertama itu. Rupanya orang yang menggerakkan penggayuh perahu kedua itu sangat kuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali, setiap kayu penggayuh itu digerakkan, perahu seperti terbang meluncur dipermukaan air.
Sedangkan orang yang berada diperahu pertama itu, yang tengah dikejar, tampaknya telah menjadi gugup sekali, dia sampai memperdengar kan seruan tertahan.
Saai itu jarak perahu Yo Him dengan perahu yang tengah dikejar oleh lelaki berewok itu sudah makin dekat jaraknya, dan Yo Him mau pun In Lap Siansu sudah dapat melihat jelas wajah orang yang mendiami perahu pertama itu.
Ternyata didalam perahu itu terdapat tiga orang. Seorang lelaki berusia setengah baya, kurang lebih berusia lima puluh tahun, tengah menggerakkan penggayuh perahunya dengan tergesa dan cepat2 sekali, mukanya pucat, jenggotnya yang pendek sebagian telah putih. Dua orang lainnya yang berada diperahu itu dua orang wanita. Seorang wanita yang berusia empat puluh tahun lebih dan gadis kecil berusia sebelas dua belas tahun,
Sigadis kecil itulah yang berdiri di buritan perahu sambil sebentar2 menoleh kebelakang sambil berseru "Musuh telah datang dekat...musuh telah dekat...!"
Tentu saja teriakan sigadis cilik itu telah membuat silelaki setengah baya itu jadi semakin gugup.
"Walaupun bagaimana kita harus dapat meloloskan diri dari kejaran mereka!" kata wanita berusia empat puluhan itu, yang rupanya menjadi ibu sigadis kecil itu, mukanya juga pucat, tubuhnya tampak sering menggigil, matanya liar ketakutan bukan main.
Sigadis kecil itu telah berteriak lagi. "Mereka telah mempergunakan jangkar besi, yang siap untuk ditimpukkan kearah perahu kita...cepat ayah cepat ayah, kita harus berusaha menjauhi, kalau jangkar besi itu menimpah perahu kita,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
celakalah kita...!".
Sambil ber-teriak2 begitu, sigadis cilik itu tampaknya gugup sekali.
Sedangkan lelaki berusia lima puluhan, yang memelihara jenggot pendek yang sebagian telah putih itu, semakin cepat dan kuat menggayuh perahunya.
Dan ibu sigadis cilik itu juga telah membantui menggayuh.
Tampaknya mereka bertiga memang tengah ketakutan
sekali, keringat tampak menitik dari kening silelaki dan wanita tua itu, sedangkan si gadis cilik masih terus ber-teriak2
memberitahukan keadaan dan perkembangan musuh..!
Yo Him yang melihat ketiga orang itu dalam ketakutan, dan juga melihat silelaki berewok yang mengejar dibelakang itu memegang jangkar besi,
mengancam akan menimpuk, dia jadi merasa kasihan dan iba kepada ketiga buronan itu.
In Lap juga telah mengerutkan sepasang alis nya.
"lni urusan dunia Kang-ouw, kita tidak boleh
mencampuri...!" Bisik In Lap Siansu kepada Yo Him. disaat dia melihat Yo Him menoleh kepadanya, seperti ingin membuka mulut menganjurkan agar In Lap Siansu menolongi ketiga orang itu.
"Tetapi mereka terancam, Jieko, jika saja jangkar besi itu menimpah perahu mereka, niscaya mereka akan terbalik dan terluka.....!".
,,Akhh, kau belum mengerti peraturan dunia Kang-ouw,
Samte, didalam rimba persilatan selalu terdapat urusan yang berbelit. Semula, pihak yang kita duga jahat, bisa menjadi pihak yang benar dan baik, sedangkan pihak yang semula kita duga baik, malah kenyataannya lain seperti ular beracun!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi ketiga orang itu, sigadis kecil dengan kedua orang ibu dan ayahnya, tentunya bukan orang jahat ! Kau harus menolongi mereka, Jieko !".
In Lap Siansu tidak menyahuti, dia hanya mengawasi
dalam2 dan tajam sekali kepada kedua perahu yang tengah saling kejar itu dan telah berada dekat sekali dengan perahu mereka.
"Siangkoan Lin Lie !" terdengar lelaki berewok itu telah berteriak lagi dengan suara yang bengis sekali. "Jika memang kau tetap tidak mau menghentikan perahu kalian, lihatlah, kami akan segera melempar...!".
Sambil berteriak begitu, si berewok telah meng-gerak2kan jangkarnya.
"Celaka !" mengeluh lelaki tua yang sedang mengayuh perahunya. "Kita akan kelebuh !".
"Ya, inilah hebat !" berseru wanita disampingnya. Muka mereka pucat.
Sedangkan sigadis cilik yang berdiri diburitan telah berseru lantang. "Ayah, ibu Lihat mereka sudah ber-siap2 untuk melontarkan jangkar besi itu !".
Suaranya tetap keras, tetapi didalam nadanya tergetar, menunjukkan bahwa gadis kecil ini dalam keadaan panik dan ketakutan.
Lelaki dan wanita yang menjadi ibu sigadis. kecil itu telah mengayuh semakin cepat saja.
Tetapi walaupun bagaimana perahunya itu tidak berhasil menjauhi perahu pengejarnya.
Bahkan ketika perahu sigadis cilik itu berjajar dengan perahu Yo Him dan In Lap Siansu justru disaat itu pula lelaki berewok itu telah melontarkan jangkarnya kearah perahu sigadis cilik.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suara menderu dari beratnya jangkar itu melayang
ditengah udara menyeramkan sekali.
Sigadis cilik mengeluarkan suara seruan tertahan,
sedangkan lelaki tua dan wanita setengah baya itu putus asa dengan muka mereka yang pucat.
"Celaka !" berseru In Lap Siansu. "Kita pun akan bercelaka
! Jika jangkar itu menghantam perahu mereka, berarti akan menimbulkan gelombang hebat dan akan menyebabkan
perahu kitapun akan terbalik atau ikut terhajar remuk oleh jangkar itu !".
Yo Him jadi kaget, dia memasang mata tajam2, dilihatnya jangkar telah menyambar datang dan hanya terpisah
beberapa tombak lagi saja.
Hati Yo Him jadi tercekat, namun disaat itu juga In Lap Siansu telah mengempos seluruh tenaganya dikedua
pundaknya, dia telah melompat berdiri diujung perahunya, diapun mengangkat kedua tangannya, kemudian ber-siap2
dengan kuda2 kedua kakinya untuk menyambuti jangkar yang berat itu.
"Wutt...!" jangkar besi itu telah berhasil diterima oleh In Lap Siansu dengan mempergunakan kedua tangannya.
Tubuh In Lap Siansu tergetar keras, dan kakinya agak
gemetar. Ujung perahu juga agak tertekan dan masuk kedalam
permukaan air. Inilah celaka ! Jika sampai terlambat untuk mengimbangi keseimbangan
yang ada, niscaya perahu In Lap Siansu akan terbalik!
Untung saja lelaki tua yang tadinya sudah berputus asa, yang tadi mengayuh perahunya gadis cilik itu, ketika melihat ada seorang hweshio yang telah menolonginya menyambuti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jangkar besi itu dan melihat ujung perahu dimana kedua kaki sihweshio berpijak itu agak melesak kedalam air dan ujung yang satunya terangkat, tanpa mengucapkan sepatah
perkataan dia telah melompat keujung yang satunya dan berdiri disitu dengan mengerahkan kekuatan kaki seribu kati.
Dengan cara demikian, perahu In Lap Siansu bisa
diselamatkan. Dengan cepat In Lap Siansu mengerahkan tenaganya, dia memusatkan dikedua lengannya lalu disertai oleh suara seruan, ini kukembalikan kepadamu!", Jangkar itu telah didorongnya keras sekali, kembali meluncur, ketuannya !
Dengan mudah lelaki berewok itu telah menyambuti
jangkar itu Dangan muka yang merah padam dia telah mengawasi In
Lap Siansu. "Keledai gundul !" bentak siberewok dengan suara yang bengis. siapa kau " Mengapa kau demikian usil mencampuri urusan kami " Apakah, kau tidak mengenal peraturan
Kangouw sehingga berani mencampuri urusan ?"
Ditegur begitu, In Lap Siantu telah merangkapkan kedua tangannya, dia telah menjura sambil berkata. "Maafkan, bukan maksud Lolap ingin membantui orang yang tidak Lolap kenal, tetapi justru jangkar itu telah mengancam keselamatan perahu dan Lolap sendiri. Maka terpaksa Lolap harus menyambuti !
Siapakah siecu, mengapa harus mempergunakan kekerasan kepada ketiga orang itu ?".
Muka siberewok telah berobah tidak sedap dilihat, dia telah yakin bahwa hweshio yang tengah dihadapinya ini adalah seorang beribadat yang memiliki kepandaian yang tinggi dan tidak boleh dibuat main2.
Maka sebelum dia ber-kata2, siberewok telah mengibaskan tangannya, dari arah belakang perahunya muncul enam lelaki
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang umumnya memiliki muka bengis dan tubuh yang tinggi dan tegap. Mereka masing2 mencekal sebatang golok.
Disaat itu In Lap Siansu jadi terkejut.
Dia melihat setiap dada dari keenam lelaki itu terdapat sebuah sulaman naga yang berukuran kecil, maka dia telah berseru ; "Akhh, kira nya kalian dari Pek Liong Kauw !"
"Tepat !" mengangguk siberewok. "Rupanya Taisu
mengetahui juga Pek Liong Kauw (perkumpulan naga putih) kami ".
"memang telah lama lolap mendengar nama besar Pek
Liong Kauw, dan telah lama pula Lolap merasa kagum akan sepak terjang Pek Liong Kauw yang merupakan gerakan
enghiong dan hohan (orang2 gagah) ..! Tetapi sekarang, mengapa justru kini Lolap bisa menyaksikan peristiwa yang tidak begitu enak dilihat ?"
Siberewok itu ternyata cerdik dan telinganya tipis, dia mengetahui bahwa dirinya tengah disindir oleh sipendeta, tetapi karena hweshio itu bicara mempergunakan aturan yang dengan sendirinya siberewok juga tidak bisa main labrak.
"Baiklah, Taisu mungkin belum mengetahui urusan yang
sesungguhnya !, Ayah dan anak itu, berikut wanita siluman itu, telah mencuri kitab pusaka kami !"
"Akh ?" terkejut In Lap Siansu. Jika memang dalam urusan curi mencuri, itu adalah urusan kedua belah pihak.
Pihak yang pertama adalah pihak yang mencuri, dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, sedangkan pihak kedua adalah pihak yang dicuri, jika memang dia memiliki kepandaian yang tinggi, tentu dia akan melakukan
pengejaran, tetapi jika kurang tinggi kepandaiannya tentu akan meminta bantuan sahabat 2 dari rimba persilatan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka dari itu didalam rimba persilatan juga telah terdapat peraturan yang tidak tertulis, bahwa urusan dendam, urusan pencurian, ataupun urusan membalas sakit hati, tidak boleh di campuri oleh pihak luar.
Tetapi tidak jarang pula, didalam urusan2 seperti itu.
terselip urusan penasaran !
Namun kini, sipendeta mendengar bahwa si gadis cilik
bertiga dengan ayah dan ibunya itu telah mencuri kitab pusaka dari pihak Pek Liong Kauw, sudah tentu In Lap Siansu tidak bisa untuk mencampurinya, karena walaupun bagaimana tidak bisa dia membawa adat untuk mencampuri terus, setidak2nya dia yang akan bentrok dengan pihak Pek Liong Kauw. sedangkan sipencuri dengan mudah akan angkat kaki.
"Bohong !" teriak sigadis cilik dengan suara yang lantang waktu dilihatnya sipendeta yang menjadi tuan penolong mereka itu: ragu2. ..Kami tidak mencuri apa2...hanya mereka yang telah menuduh secara sembrono dan tidak2 !".
Benar2 membingungkan jika urusan seperti itu ingin
dicampurinya, maka In Lap Siansu yang memang mengerti peraturan Kang-ouw, telah cepat2 merangkapkan tangannya.
"Silahkan kalian urus sendiri...Lolap tidak bisa
mencampurinya..." Dan setelah berkata begitu, dia mengayuh perahunya,
maksudnya untuk melanjutkan perjalanan nya. Sedangkan Yo Him jadi kaget.
"Jieko...mengapa kau hanya menolong setengah2 ?"
tanyanya. In Lap Siansu telah meng-geleng2kan kepalanya.
"Kita jangan mencampuri ! Itulah terbaik!" katanya kemudian.
"Mengapa "' tanya Yo Him penasaran. : "Karena urusan didalam kalangan Kang-ouw sangat banyak sangkut kaitnya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak mudah kita berpihak kepada salah satu pihak, karena belum tentu pilihan kita itu benar !".
"Hemm, tetapi bagaimana nasib ketiga orang itu "
Sedangkan siberewok yang tampaknya jahat itu bertujuh !".
"Biarlah mereka selesaikan urusan curi mencuri itu !
Bukankah Samte telah mendengarnya, dari pihak gadis cilik itu telah membantah, sedangkan dari. pihak Pek Liong Kauw telah menuduh mereka, sehingga kita tidak mengetahui, pasti harus berdiri di pihak mana, Jika kita mesti bantui sigadis kecil itu, berarti kita membela pihak pencuri, tetapi jika kita berdiri dipihak Pek Liong Kauw, tahu2 tuduhan mereka kosong,
bukankah kita kesalahan tangan ?"
Yo Him jadi bingung, apalagi dia melihat gadis cilik itu bersama dengan ayah ibunya tengah memandang kearah
mereka dengan sorot mata meminta untuk ditolong.
Karena dalam keadaan terdesak seperti itu Yo Him tidak bisa berpikir lama2, dia jadi ne kad, akhirnya dengan cepat disaat perahu In Lap Siansu akan menjauh, dan ujung perahu saling berdekatan satu dengan yang lainnya, Yo Him telah melompat keperahu gadis cilik itu.
,,Yo Samte ! Apa yang ingin kau lakukan " teriak In Lap Siansu kaget.
Tetapi Yo Him sudah tidak melayani lagi Jiekonya itu, dia telah berdiri diujung perahu sambil bertolak pinggang menghadapi perahunya siberewok.
"Kalian bertujuh, sedangkan mereka hanya bertiga
disamping itu juga mereka adalah seorang gadis yang masih kecil, selain itu juga yang seorangnya telah berusia lanjut dan seorang lagi wanita lemah, Apa yang kalian inginkan tegur Yo Him dengan suara yang lantang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semula waktu melihat Yo Him menegurnya dengan suara
seperti itu, siberewok jadi tertegun. Tetapi sesaat kemudian dia telah tertawa ber gelak2.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Katakan kepada mereka, yang terpenting mereka
mengembalikan kitab pusaka kami, maka jiwa kacoa mereka itu akan kami ampuni !"
"Kami tidak pernah mencuri barang kalian!" teriak gadis cilik itu dengan gusar
"Hemm, bukan kalian " Lalu siapa ?" tanya siberewok
dengan gusar sekali. "Jika kalian terus juga menuduh kami. lalu apa yang ingin kami katakan ?" tanya silelaki tua itu.
Walaupun bagaimana memang dia menyadari diri mereka
bertiga sulit sekali untuk meloloskan diri dari kepungan dan kejaran orang2 Pek Liong Kauw tersebut.
Sedangkan In Lap Siansu sudah tidak memperdulikan
urusan mereka. Disamping itu Yo Him masih terlampau kecil dan tentunya belum memiliki kepandaian apa2.
Maka dari itu lenyaplah harapan mereka dan juga mereka jadi berputus asa.
JILID 13 SAAT itu Yo Him telah berkata dengan suara yang tenang sekali.
"Baiklah. Bisakah kalian membuktikan bahwa mereka
bertiga telah mencuri pusaka kalian itu ?" tanyanya dengan yang dingin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Muka siberewok jadi berobah tidak senang, mereka yang juga telah mengeluarkan suara bentakan gusar.
"Hemm. kau setan kecil, apa maksudmu ikut mencampuri
urusan kami "Apalah kau ingin ikut mampus juga! "
Ditegur begitu, Yo Him bukannya takut malah telah tertawa dingin.
"Untuk mati memang mudah, untuk hidup juga belum
tentu. Tetapi bagi seorang manusia harus dapat membedakan, mana perbuatan buruk dan mana perbuatan baik ?".
Muka si berewok jadi berobah semakin tidak sedap dilihat.
"Jadi kau ingin mengatakan bahwa dirimu bisa
membedakan mana yang baik dan mana perbuatan yang
buruk, bukan ?" tanyanya mengejek.
"Sama sekali aku tidak berani mengucapkan perkataan
seperti itu !" kata Yo Him dengan suara tidak kalah dinginnya, karena diapun tengah mendongkol bukan main. "Tetapi yang jelas kini kalian telah mempergunakan jumlah banyak untuk menindas jumlah yang sedikit !"
"Siancai! Siancai !!" berkata In Lap Siansu, yang mengucapkan kebesaran sang Buddha beberapa kali. Rupanya si Jieko ini merasa disindir, dia juga mengakui kebenaran atas perkataan Samtenya itu. Maka dari itu dia telah merobah pikirannya.
"Apa yang dikatakan oleh Samteku itu memang benar .'"
kata pendeta itu kemudian. "Apakah kalian tidak bisa
mengerti, bahwa ketiga orang itu adalah pihak yang lemah "
Mana mungkin mereka melakukan pencurian, sedangkan
mereka bertiga hanya merupakan manusia lemah Lolap bukan hendak berpihak kemana seperti apa yang tadi telah
dikatakan oleh Samteku itu, bahwa kita harus pandai
membedakan, yang mana perbuatan baik dan yang mana
perbuatan buruk !". Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukk !" tahu2 tangan siberewok telah menghantam ujung perahunya sendiri, sampai mengeluarkan suara benturan yang keras sekali.
"Kurang ajar !" bentaknya dengan suara yang berteriak keras. "Rupanya kalian juga memang sengaja ingin
mempermainkan Toaya kalian heh ?".
"Mana berani " Mana berani ?" berkata In Lap Siansu dengan cepat.
Disaat itulah dengan cepat sekali siberewok telah
memberikan isyarat kepada keenam orang kawannya.
Dengan masing2 ditangan tercekal sebatang golok, wajah keenam orang bertubuh tinggi besar itu sangat mengerikan sekali.
Mereka telah melompat kearah In Lap Siansu sebanyak tiga orang, sedangkan kekapalnya sikakek bersama anak gadisnya yang masih kecil itu, sebanyak tiga orang lagi.
Siberewok masih berdiri diujung perahunya dengan sikap yang angkuh sekali. berulang kali dia telah memperdengarkan suara tertawa dingin mengejeknya.
"Serang !" perintah siberewok. "Perlihatkan kepada mereka, siapa sesungguhnya Pek Liong Kauw !".
Keenam orang yang menyeramkan sekali itu telah
mematuhi perintah itu. Dengan mengeluarkan suara bentakan yang sangat
menyeramkan, mereka telah menubruk melancarkan serangan dengan hebat sekali, menabas dengan golok masing2.
Sedangkan In Lap Siansu yang melihat ketiga orang
pengeroyoknya itu melancarkan serangan dengan golok
masing2, jadi mendongkol bukan main.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan mengucapkan beberapa kali kebesaran Sang
Buddha, tampak In Lap Siansu telah menggerakkan sepasang tangannya.
Dengan gerakan yang manis sekali, pendeta itu telah
berhasil merebut ketiga batang golok dari ketiga lawannya itu.
Dengan segera In Lap Siansu telah membuang ketiga
batang golok itu kesungai.
Sedangkan ketiga orang pengeroyoknya disaimping kaget, juga jadi gusar dan penasaran sekali.
Dengan mengeluarkan suara teriakan yang mengandung
hawa pembunuhan, tampak mereka menubruk.
Tetapi ln Lap Siansu telah menggerakkan sepasang tangan dan sepasang kakinya.
Maka tanpa ampun lagi ketiga orang itu terpukul dan
tertendang, dan mereka telah tercebur kedalam sungai.
Hebat sekali cara In Lap Siansu melancarkan serangannya itu, sehingga semuanya itu ber-langsung tidak lebih dari beberapa detik saja.
Didalam pihak sigadis kecil bersama dengan ayah ibunya dan Yo Him, mengalami ancaman bahaya dari ketiga orangnya si berewok.
Sedangkan Yo Him tidak mengerti ilmu silat, ayah sigadis cilik tampaknya sangat lelah sekali, karena hampir seharian penuh dia telah mengayuh perahunya keras2 dan kuat2,
sedangkan istrinya hanya merupakan wanita tua yang lemah dan putrinya yang masih kecil itu, hanya memiliki kepandaian tidak seberapa.
Maka dengan mudah ketiga orang itu mengayunkan
goloknya untuk menabas kepala lelaki tua dan ketiga orang lainnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
In Lap Siansu yang menyaksikan itu, jadi mengeluarkan seruan gusar.
Dengan menjejakkan kakinya, tubuhnya segera melambung tinggi ketengah udara.
Disaat tubuhnya tengah melayang itulah, diatelah
mengibaskan kedua lengan jubahnya yang besar yang
memancarkan kekuatan tenaga dalam yang dahsyat.
Maka tanpa ampun lagi ketiga orang bertubuh tinggi besar itu seperti dihajar oleh suatu yang hebat sekali, yang tidak dapat dilihat oleh mata.
Dengan mengeluarkan suara jeritan yang mengenaskan
sekali, tampak ketiga orang itu telah tercebur kedalam sungai, dan juga air sungai telah menjadi merah, karena dari mulut mereka masing2 telah memuntahkan darah segar. Rupanya kibasan lengan jubah dari sipeadeta yang begitu kuat, telah menggempur hebat sekali bagian dalam tubuhnya, sehingga mereka terluka di dalam.
Walaupun tidak sampai mati jika memang mereka tertolong tentunya mereka bertiga akan menjadi cacad seumur hidup.
Rupanya dalam keadaan kaget dan gusar, In Lap Siansu
jadi lupa, dia telah menurunkan tangan yang keras sehingga ketiga orang itu menderita hebat sekali.
Yo Him yang menyaksikan itu jadi bergidik sendirinya, karena dia melihat air sungai telah tercampur dengan darah yang merah . . .
Sedangkan dihati Kecilnya Yo Him juga ber pikir, jika In Lap Siansu tidak merubuhkan mereka, kemungkinan juga ketiga orang itu tanpa mengenal kasihan akan nKmhmatakan mereka berempat, yaitu Yo Him, sigadis kecil itu, kedua orang yang menjadi ayah ibu sigadis kecil itu.
maka dari itu Yo Him jadi berdiam diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Muka siberewok jadi berobah pucat. tubuhnya tergetar
karena dia diliputi kemarahan yang sangat hebat, jenggot dan kumis kasarnya itu seperti berdiri semuanya, kaku seperti kawat duri.
Dengan mengeluarkan suara ledakan yang mengguntur,
tampak tubuhnya telah melompat ke arah perahunya sigadis kecil. Dan sambil melompat begitu, tangannya juga telah mencabut keluar sepasang Siangpiannya, yaitu sepasang cambuknya.
Gerakan dari siberewok memperlihatkan bahwa dia sangat hebat ilmu meringankan tubuhnya, dan juga tentunya memiliki kepandaian yang tidak bisa diremehkan.
Belum lagi sepasang kakinya itu menginjak lantai perahu sepasang tangannya itu telah digerakkan, dia telah
mencambuk kearah In Lap Siansu kiri dan kanan, dari atas kepala dan perut.
Tentu saja In Lap Siansu tidak berani memandang rendah lawannya.
Disamping itu juga dia melihat angin cambukan itu kuat sekali, mata cambuk yang lemas itu tajam bukan main, karena diujungnya disertai oleh tenaga dalamnya dahsyat sekali.
Kalau memang sipendeta itu berkelit dengan cara
melompat niscaya Yo Him yang berada didekatnya yang akan menjadi korban cambukkan itu.
Maka sengaja Lo Lap Siansu tidak mau berkelit dari
cambukan tersebut, dia hanya menantikan ketika hampir tiba pada sasarannya, sipendeta telah mengunakan kedua
tangannya, dia telah mencekal ujung kedua cambuk itu.
disertai oleh pengerahan tenaga dalam yang dahsyat sekali, dan juga membentak nyaring. "Pergilah !"
Sambil membentak begitu, tampak In Lap Siansu telah
menghentak kuat ujung cambuk itu, Maka seperti juga disaluri
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oleh tenaga dalam yang kuat sekali, ujng yang satunya lagi dari cambuk itu. yang dicekal oleh siberewok itu telah terangkat, dan tubuh siberewok jadi terpental ketengah udara.
Tetapi siberewok memang hebat sekali. Maka dari itu
walaupun tubuhnya dilemparkan oleh lawannya dengan
mempergunakan tenaga dalam yang dahsyat sekali, dia tidak menjadi gugup, bahkan dia telah berjumpalitan ditengah udara dan telah mengeluarkan suara siulan. Sedikitpun juga dia tidak menjadi gugup.
Di saat itulah dengan serentak ia telah menggerakkan
kedua cambuknya itu, dia telah melancarkan serangan lagi dengan cepat sekali.
"Tarrr, Tarrr," dua kali suara cambukan itu terdengar memenuhi sekitar tempat itu.
Dari suara cambukan itu dapat diduga bahwa kekuatan
mencambuk yang dilancarkannya Itu memang sangat hebat sekali.
Maka tidak mengherankan jika In Lap Siansu tidak berani menyambuti dengan cekalan tangannya lagi.
Dengan cepat sekali In Lap Siansu telah menyambar
pinggang Yo Him, dia telah membawa sianak she Yo yang menjadi Samte nya itu, untuk melompat kesamping.
Ujung kedua cambuk itu telah menghantam tepi perahu
tersebut. "Tarrrrkkkk I" terdengar suara yang keras sekali, dan tepi perahu itu telah sempal.
Maka bisa dibayangkan betapa dahsyat tenaga sambaran
ujung perahu itu. Disaat itu tubuh siberewok tengah meluncur turun, dia melihat bahwa serangannya telah gagal mengenai sasarannya dengan tepat. Maka dia telah menghentak tangannya. ujung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kedua cambuk itu bagaikan memiliki mata telah menyambar lagi kepada In Lap Siansu.
Hebat sekali cara menyambar dari ujung ke dua cambuk
itu, karena ujung kedua cambuk itu telah menyambar dari kedua jurusan.
Tenaga cambuk itu juga bukan main kuatnya, disamping itu kedua ujung cambuk itu juga telah mengincar bagian tubuh yang mematikan dibadan In Lap Siansu.
Diam2 ln Lap Siansu jadi terkejut juga, karena kini dia telah melihatnya bahwa ilmu cambuk dari siberewok memang bukan ilmu cambuk biasa.
Siangpian yang berada ditangan siberewok ber gerak2
terus menerus saling susul.
Didalam waktu yang sangat singkat sekali, belasan jurus telah lewat.
Kemudian tampak serangan cambuk dari siberewok telah
menyambar lagi dengan kecepatan yang bukan main
dahsyatnya. Sambil mengeluarkan suara teriakan mengguntur, tampak In Lap Siansu telah mengibaskan tangan kanannya.
"Bukkkk !" tampak dada dari siberewok itu telah terhajar jitu sekali oleh telapak tangan In Lap Siansu.
Tetapi In Lap Siansu juga sama sekali tidak lolos dari serangan cambuk itu.
Karena bahu kirinya telah terhajar jitu oleh ujung cambuk, sehingga baju sipendeta telah robek, berikut kulit bahunya yang mengucurkan darah dengan deras.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Disaat itu Yo Him juga tidak tinggal diam dia meronta melepaskan diri dari pelukan sipendeta, dia telah menyingkir kesamping silelaki tua yang menjadi ayah sigadis cilik itu.
Hal ini dilakukan oleh Yo Him karena dia sengaja tidak mau menjadi beban dari In Lap Siansu, agar pendeta Itu dapat melayani siberewok dengan leluasa.
Dan siberewok yang terserang dadanya, telah
memuntahkan darah segar, tubuhnya telah tercebur kesungai.
Tetapi rupanya dia sangat kuat sekali, kerena dengan cepat luar biasa dia telah dapat melompat pula naik keatas perahunya sigadis kecil itu.
Dia bukan hanya melompat saja sambil menggerakkan
kedua cambuknya itu dengan cepat sekali diapun telah
melancarkan serangan yang ber-tubi2.
In Lap Siansu terpaksa melayaninya dengan kegesitan dan kekuatan tenaga dalam yang ada padanya, karena terlambat sedikit saja, niscaya tubuhnya akan robek oleh samberan ujung cambuk.
Yo Him yang menyaksikan kehebatan kepandaian
siberewok yang demikian tinggi, jadi berdiri tertegun dan tegang bukan main karena dia berkuatir sekali akan
keselamatan diri In Lap Siansu. Tetapi dia hanya bisa menyaksikan sajabetapa serangan2 yang saling susul diantara In Lap Siansu dan siberewok itu sekali, angin serangan itu me nyambar2 silih berganti tiada hentinya.
Dalam Waktu yang sangat singkat sekali, sebentar saja telah puluhan jurus yang lewat.
Tampaknya semakin lama siberewok jadi tambah
penasaran, dia melancarkan serangan makin hebat saja.
Sedangkan In Lap Siansu jadi harus ber sungguh2 melayani serangan lawannya itu jika memang dia tidak ingin celaka ditangan lawannya itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Saat itu perahu sigadis cilik ini telah ber goyang2 karena bergeraknya In Lap Siansu dan siberewok yang semakin lama jadi semakin cepat dan juga tubuh kedua orang yang tengah bertempur itu hanya menyerupai bayangan belaka yang tidak bisa dilihat lagi dengan jelas bentuk dan rupanya...
Itulah karena sempurnanya ilmu meringankan tubuh yang mereka miliki.
Tetapi laki2 tua dan wanita setengah baya yang menjadi orang tua Sigadis cilik itu. tampak makin lama jadi bertambah gelisah saja, walaupun mereka melihat bahwa In Lap Siansu memiliki kepandaian yang cukup tinggi, tetapi wajah mereka tetap pucat dan tubuhnya sering mengigil, tampaknya mereka tengah ketakutan.
Yo Him heran melihat sikap mereka. Diapun melihat kedua orang tua gadis cilik itu memandang kearah tempat yang jauh, diujung sungai sebelah seberangnya.
Kenapa, lojinkee?" tanya Yo Him akhirnya, karena dia tidak bisa menahan perasaan ingin tahunya.
Musuh akan segera datang dalam jumlah yang banyak !"
menjelaskan lelaki tua itu.
"Mereka umumnya merupakan jago2 yang jauh lebih hebat dari siberewok ini . . . !"
Yo Him kaget sekali. "Benarkah itu ?" tanyanya dengan suara yang gugup juga.
"Akhh, mereka pasti tidak akan melepas kan jiwa tuaku!"
kata lelaki tua tersebut.
"Sesungguhnya apa yang terjadi ?" tanya Yo Him,
"Mengapa mereka memusuhi lojinkee sekeluarga?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hemm, mereka manusia2 jahat yang mengakui diri
mereka sebagai pendekar gagah budiman... sesungguhnya hati mereka jahat dan berbisa sekali !"
"Apakah mereka sering membunuh orang?" tanya Yo Him yang masih kurang begitu memahami urusan didalam rimba persilatan.
"Bukan." menyahuti orang tua itu. "Kalau hanya membunuh saja. itu urusan biasa! Tetapi justeru mereka itu telah bersekutu dan bekerja sama dengan pihak Mongolia untuk menjual negara,"
"Akhhh!" betapa terkejutnya Yo Him. dia sampai
memandang kearah orang tua itu dengan mata yang
terpentang lebar2 "Benar!" mengangguk orang tua itu. "Dan mereka itu manusia-manusia yang tak tahu malu!"
Karena rahasia mereka, itu kuketahui, maka mereka
bermaksud membinasakan diriku agar mereka bisa menutup rahasia. !"
Setelah berkata begitu, orang tua itu menghela napas
berulang kali. Tampaknya dia berduka bukan main, dan wajahnya juga
murung sekali. In Lap Siansu yang tengah bertempur hebat dengan
siberewok semakin lama jadi semakin seru saja melancarkan serangan2nya karena keduanya telah mengeluarkan seluruh ilmu simpanan mereka.
Angin serangan kedua orang yang tengah bertempur ini
luar biasa kuatnya, menyebabkan perahu itu bergoyang-
goyang, juga memaksa keempat orang yang menyaksikan,
yaitu Yo Him, sigadis kecil dan kedua orang tuanya itu terpaksa mundur kebelakang beberapa langkah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rupanya apa yang dikuatirkan oleh orang tua itu benar adanya.
Karena tidak lama kemudian dari kejauhan tampak sebuah kapal berukuran cukup besar telah mendatangi dengan cepat sekali, air sungai seperti dibelah dan juga telah membuat perahu dimana Yo Him dan yang lainnya berada itu ber
goyang2 semakin keras. "Ihhh!" berseru orang tua Sigadis kecil itu dengan muka yang bertambah pucat.
Diatas tiang dari kapal tersebut, tampak berkibar sebuah bendera merah, yang tersulam seekor naga berwarna
putih...itulah kapalnya Pek Liong Kauw, yang tengah
mendatangi ke tempat siorang tua yang menjadi ayah dari sigadis kecil itu berada...
Melihat ini Yo Him jadi tambah berkuatir dia juga menyesal mengapa dia tidak memiliki kepandaian sehingga dia tidak bisa membantu In Lap Siansu Untuk menghadapi musuh.
Sedangkan siberewok telah melihat kedatangan kapal yang cukup besar itu, wajahnya jadi ber-seri2 terang dan juga tampaknya dia terbangun semangatnya, karena dengan cepat dia telah merobah cara bertempurnya, di mana dia
menggerakan sepasang cambuknya semakin cepat saja.
Berbeda dengan siberewok. maka In Lap Siansu jadi
terkejut melihat lawannya memperoleh bala bantuan
sebanyak itu. Karena terkejut tentu saja perhatiannya terpecah dan dia jadi terdesak.
Saat itu kapal yang berukuran besar itu telah semakin dekat. Diatas ujung kapal itu berdiri puluhan orang dengan sikap dan pakaian yang gagah mentereng.
Dimuka sekali tampak seorang lelaki tua kurus dengan
jenggotnya yang panjang dan matanya yang sipit seperti mata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tikus, telah menyaksikan jalannya pertempuran antara
siberewok dan In Lap siansu.
" T A H A N ! " tiba2 orang tua kurus diujung perahu itu telah membentak dengan suaranya yang sangat keras sekali.
Siberewok telah menghentikan serangan cambuknya, dia
telah melompat mundur. Begitu pula In Lap siansu telah berhenti melancarkan serangan dia telah memandang kearah kapal besar itu.
"Hemm, kukira siapa, tidak tahunya In Lap Siansu yang ikut mengacaukan urusan !" berkata lelaki tua berjenggot itu dengan suara yang dingin. "Mari ! Mari ! silahkan ! Kami mengundang kalian pindah kekapal kami !"
Orang tua yang bertubuh kurus dan bermata Sipit itu me nyebut2 mengundang kekapal, sesungguhnya dia ingin
mengartikan bahwa orang itu akan ditawan olehnya. Jika In Lap Siansu dan yang lainnya membandel, barulah dia akan turun tangan untuk membekuknya dengan kekerasan.
In Lap Siansu menyadari bahaya yang tengah mengancam
dirinya, disamping itu In Lap Siansu juga telah
memperhitungkan dirinya tidak mungkin melawan rombongan Pek Liong Kauw itu hanya berseorang diri. Maka akhirnya dia mengambil keputusan untuk mengalah saja dulu, nanti dia baru akan memikirkan untuk mencari jalan meloloskan diri.
Dia menoleh dan mengedipkan mata kepada kedua orang
tuanya sigadis cilik, yang juga mengerti maksudnya.
Siberewok telah beberapa kali memperdengarkan suara
tertawa mengejek. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi In Lap Siansu tidak melayani sikap orang itu, dia hanya merangkapkan sepasang tangannya menjura kepada
lelaki tua kurus berjenggot itu ;
"Bukankah Lolap tengah berhadapan dengan Song Lu
Wuan ?" tanyanya. "Pendekar besar untuk jaman ini ?"?"
Kakek tua berjenggot panjang itu tertawa mengejek
dengan muka yang berobah merah.
Dia memang Song Lu Wuan, tetapi sengaja In Lap Siansu menambahkannya dengan perkataan "Pendekar besar untuk jaman ini" sehingga merupakan ejekan untuk silelaki she Song itu, yang telah datang dengan rombongannya yang berjumlah besar, walaupun hanya uutuk menangkap beberapa orang
saja. "Tepat ! Sama sekali tidak salah !" kata Song Lu Wuan.
"Dan silahkan....!"
Segera diturunkan tangga tambang, dan In Lap Siansu
telah naik terlebih dahulu, kemudian Yo Him, lalu sigadis kecil itu, menyusul kedua orang tuanya dan baru siberewok.
Waktu berada diatas kapal itu, In Lap Siansu baru melihat bahwa diatas kapal itu berkumpul lebih dari seratus orang.
Sehingga lenyaplah harapannya untuk dapat meloloskan diri dari tangan orang she Song tersebut.
Terlebih lagi In Lap Siansu melihat diantara seratus orang lebih orang2 itu, terdapat yang berpakaian sebagai guru silat, dengan sendirinya mereka jelas memiliki kepandaian yang tinggi sekali.
Sedangkan Song Lu Wuan telah mengundang In Lap Siansu dan yarg lainnya memasuki sebuah kamar dikapal itu, dan masing2 mengambil tempat duduk.
Orang she Song tersebut telah mengisyaratkan dengan
tangannya, maka beberapa orang pelayan telah datang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyediakan arak dan barang makanan. Hanya dalam sekejap mata saja diatas meja itu telah penuh oleh barang hidang"an.
"Mari silahkan makan ..... tidak ada apa-apa yang dapat kami suguhkan. tetapi sekedarpelenyap haus den lapar !"
kata orang she Song itu. In Lap siansu tidak segan-segan lagi, dia memang telah bertempur dalam waktu yang cukup lama dan telah
mempergunakan tenaga yang sangat besar, maka dia telah mulai makan dan minum dengan lahap sekali.
Yo Him juga telah melahap makanannya. Hanya sigadis
kecil dan kedua orang tuanya yang berdiam diri saja.
"Siangkoan Lin Lie. mengapa kalian tidak makan " Dan kau Siang koan Hujin, mengapa tidak dahar " dan nona siangkoan, bukankah kau sudah lapar ?" akhh sayang jika makanan ini dibiarkan dingin !" berkata orang she Song itu sambil tertawa.
Tetapi lelaki tua Siangkoan Lin Lie beserta isterinya maupun puterinya yang masih kecil itu telah berdiam dir saja.
Mereka tidak menyahut sepatah perkataanpun juga.
Song Lu Wuan juga tidak melayani mereka lagi, hanya
sambil mengunyah, dia tertawa dan berkata kepada In Lap Siansu.
"Sudah lama aku orang she Song mendengar kegagahan In Lap Taisu, dan sungguh beruntung bahwa hari ini aku Orang she Song bisa bertemu dengan Taisu... !" katanya.
"Akupun begitu, telah lama aku kagum mendengar nama
besar dari Song Taihiap hanya tidak ada kesempatan untuk kita saling bertemu, Maka dihari ini kita bisa saling bertemu, bukankah itu merupakan suatu kejadian yang sangat
menggembirakan sekali ?"
Dan setelah berkata begitu, In Lap Siansu telah mengunyah terus makanannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him heran juga. Biasanya In Lap Siansu tidak makan barang berjiwa, dia hanya makan sayur2an belaka. Tetapi kali ini In Lap Siansu telah memakan makanan berjiwa, bahkan dengan lahap sekali, hal ini sangat membingungkan Yo Him.
"Rupanya Jieko memang tidak pantangan !" berpikir Yo Him kemudian.
Saat ini Seng Lu Wu n telah melirik kearah Yo Him, dia memperhatikan sejenak, kemudian katanya sambil disertai tertawanya, "Sungguh hebat engko kecil ini, siapakah dia, Taisu " tampaknya dia memiliki bakat dan tulang yang baik sekali.
"Dia adikku ! Samte, Inilah Song Lu Wuan Taihiap yang sangat terkenal sekali didaerah Selatan" memperkenalkan In Lap siansu.
Tentu saja orang she Song itu jadi kaget bukan main
mendengar bahwa Yo Him yang baru berusia belum sampai sepuluh tahun itu adalah adik ketiga dari In Lap Siansu.
"Apakah diapun memiliki ilmu silat?" berpikir orang she Song itu didalam hatinya. Tetapi tidak mungkin, Tidak mungkin !, walaupun dia belajar ilmu silat semenjak didalam kandungan ibunya, tidak nantinya dia bisa memiliki
kepandaian yang berarti apa2 !"
"Siapakah namanya"' tanya orang she Song itu sesaat
kemudian setelah meneguk Araknya.
"Samteku she Yo dan bernama Him.. .!" menjelaskan In Lap Siansu.
"Ihhh !" tiba2 muka Song Lu Wuan berubah hebat,
sumpitnya yang tengah dibawa kemulutnya jadi tergantung ditengah udara. "Siauw Kiesu (pendekar muda) ini she Yo "
Masih ada hubungan apakah dengan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko
?" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu menyebut perkataan "sintiauw taihiap Yo Ko", suara Song Lu Wuan tergetar.
"Dialah anaknya ... !" menyahuti In Lap Siansu
sembarangan. "Hah ?" kaget bukan main orang she Song dan beberapa orang jago lainnya yang berada ditempat itu.
Dan bukan hanya mereka belaka yang terkejut, karena Yo Him sendiri juga kaget sekali.
Tetapi sebagai seorang anak yang Cerdas, maka Yo Him
segera mengerti apa maksud dari In Lap Siansu yang
sebenarnya. "Be----benarkah Siauw Kiesu puteranya Yo Taihiap ?" tanya Song Lu Wuan dengan suara tergagap.
"Benar !" mengangguk Yo Him. "Sin Tiauw Tai Hiap Yo Ko adalah ayahku, dan Siauw Liong Lie Liehiap adalah ibuku !"
Seketika itu juga paniklah orang2 Pek Liong Kauw tersebut.
Bahkan Song Lu Wuan telah meletakkan sumpitnya diatas meja.
Dia memandang tajam kepada Yo Him, yang
diperhatikannya dengan baik baik dan seksama.
"Memang mirip, mirip sekali dergan wajah Yo Taihiap.
Tetapi . . , kami belum pernah mendengar Sin Tiauw Taihiap memiliki anak . . !"
menggumam Song Lu Wuan dengan suara yang tidak
begitu jelas. Dia telah memperhatikan baik2 paras Yo Him, dan telah melihat bahwa wajah anak ini mirip sekali dengan muka Yo Ko.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka hatinya jadi tergoncang keras, tetapi diapun masih ragu2.
Melihat Song Lu Wuan ragu2 begitu, Yo-Him segera
mengetahui bahwa Sin Tiauw Taihiap Yo Ko sangat dihormati sekali oleh orang orang Pek Liong Kauw ini.
Hanya saja disebabkan usia Yo Him memang masih
terlampau kecil, dan yang memperkenalkan bahwa dia adalah puteranya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko itu adalah In Lap Siansu, dengan sendirinya mereka jadi ragu2.
Sebagai anak yang cerdik, segera juga Yo-Him teringat akan sesuatu. Dan dia bermaksud akan mempermainkan
orang2 Pek Liong Kauw tersebut, karena Yo Him menganggap dia sudah kepalang tanggung diperkenalkan oleh In Lap-Siansu sebagai puteranya Sin Tiauw Taihiap.
"Pernahkah para locianpwee melihat dan menyaksikan
sebagian ilmu dari ayah dan ibuku !" tanya Yo Him akhirnya sambil terus mengunyah nasinya, sikapnya tenang sekali, walaupun otak nya tengah bekerja keras sekali.
"Ya, ya, kami seringkali melihat Yo Taihiap bertempur, maka sebagian dari kepandaiannya itu bisa kami kenali !"
menyahuti Song Lu Wuan, yang segera bisa menduga bahwa Yo Him ingin mempertunjukkan kepandaiannya.
"Baiklah! Menurut Song Locianpwe, kepandaian ayahku itu dibagian mana yang paling menonjol ?" tanyanya lagi.
"Yo Taihiap semua mempelajari ilmunya dari Kiu Im Cin Keng ciptaan Tat Mo Cauwsu dan juga Giok Lie Kiam Hoat bersama ibumu, yaitu Siauw Liong Lie Liehiap, merupakan pasangan pendekar dijaman ini yang tiada taranya !"
"Tepat !" berseru Yo Him. "Dan kini Boanpwe (dari tingkatan muda). ingin memperlihatkan kebodohan, harap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jangan ditertawai ?" Dan setelah berkata begitu Yo Him berdiri.
Sedangkan Song Li Wuan yang mengerti maksud anak ini, segera memberikan isyarat kepada orang2nya, untuk
menggeser meja tetapi. Didalam Waktu yang singkat sekali, telah terbentang
sebuah lapangan yang cukup luas.
Yo Him melangkah kegelanggang. setelah menjura
memberi hormat kesekelilingnya, maka dia mulai menjalankan ilmu silat yang diturunkan Sin Tiauw kepadanya, yang
menurut In Lap Siansu adalah Kiu Im Cin Keng dan Giok Lie Kiam Hoat.
Diwaktu anak ini bersilat, semua orang2 gagah yang
berada ditempat itu jadi mengawasi dengan mata yang
terpentang lebar-lebar dan hati yang tergoncang.
Karena yang tengah dimainkan oleh Yo Him memang
jurus2 dari Kiu Im Cin Keng dan Giok Lie Kiam Hoat, kedua macam ilmu silat yang luar biasa, yang dimiliki oleh Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan Siauw Liong Lie.
Keruan saja Song Lu Wuan jadi ciut nyalinya, dan disaat Yo Him telah selesai membawakan jurus-jurus kedua macam ilmu silat itu, yang semula dianggap olehnya sebagai latihan olah raga penyehat tubuh belaka, Song Lu Wuan telah
membungkukkan tubuhnya memberi hormat kepada Yo Him.
"Kiranya memang orang sendiri !" berseru Song Lu Wuan sambil tertawa.
Yo Him cepat2 membalas hormat orang she Song tersebut.
Didalam hatinya dia geli sendiri nya, dan dia merasa kagum atas kecerdikan In Lap Siansu yang telah bisa berpikir begitu cepat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Coba kalau tidak, jika mereka tetap dianggap sebagai pihak musuh, niscaya mereka akan diperlakukan dengan sikap yang tidak enak dan tidak manis.
"Sesungguhnya aku sudah lama ingin mengikuti ayah
berkelana, tetapi selama itu belum diijinkan, baru tahun ini ayah mengijinkan aku untuk ikut berkelana . . . dan harap loocianpwe menerima hormat boanpwe.!"
"Sebenarnya masih ada hubungan apakah antara Yo Kiesu dengan Siangkoan Lin Lie, "' tanya Song Lu Wuan sambil melirik kepada Siang koan Lin Lie, yang saat itu tengah mengawasi Yo Him dengan sorot mata yang takjub.
"Dialah pamanku !" menyahuti Yo Him. "Paman ?" tanya Song Lu Wuan ragu2 matanya juga bersinar aneh.
Seketika itu juga Yo Him menyadari bahwa dia telah
melakukan suatu kecerobohan, karena sebagai seorang yang sangat terkenal semua urutan keluarga Yo Ko diketahui oleh orang2 gagah di rimba persilatan, Terlebih lagi suatu kemungkinan bahwa Song Lu Wuan memang bersahabat
dengan Yo Ko. "Paman jauh, . . . !" kata Yo Him memperbaiki
kesalahannya "Dari pihak ibuku . . . !"
"Oh begitu ?" kata Song Lu Wuan yang telah lenyap kecurigaannya.
Saat itu Yo Him telah berkata ; "Paman Siangkoan,
sesungguhnya ada Urusan apakah antara kalian dengan pihak Pek Liong Kauw ?"
"Sesungguhnya urusan kecil, kami kehilangan kitab pusaka kami, kebetulan Siangkoan Kie su berada ditempai kami, maka dari itu kami menduga bahwa dialah yang telah mencurinya !
Untuk tuduhan yang tidak beralasan itu, kami mengucapkan maaf se besar2nya !" dan setelah berkata begitu, Song Lu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wuan menghampiri Siangkoan Lin Lie, dia menjura untuk meminta maaf.
Tentu saja Siangkoan Lin Lie jadi girang bukan main,
karena persengketaannya dengan pihak Pek Liong Kauw telah dapat diselesaikan oleh Yo Him.
Hanya saja yang membuatnya agak heran, mengapa Yo
Him mengakui dia pernah paman.
Dan mereka semua telah kembali makan pula.
Kali ini Song Lu Wuan telah memperlakukan mereka
dengan sikap yang manis. Malah In Lap Siansu telah ber cakap2 akrab sekali dengan Song Lu Wuan dan beberapa orang gagah yang berada
dikapal tersebut.! Banyak persoalan rimba persilatan yang telah mereka
bicarakan termasuk akan ancaman dari pasukan tentara
perang Mongolia. "Memang banyak orang gagah yang menuduh kami bekerja
sama dan takluk kepada bangsa Mongolia..... tetapi
sesungguhnya kami sebaliknya tengah bekerja keras untuk membongkar tipu licik bangga Mongolia itu !" menjelaskan Song Lu Wuan akhirnya. "Kami mendengar bahwa bangsa
Mongolia telah mulai mempersiapkan pasukannya untuk
menerjang masuk kedaratan Tionggoan lagi, bahkan Kublay Khan, Kaisar Mongolia sekarang, adik Kaisar Mangu yang binasa ditangan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko telah perintahkan beberapa orang kepercayaannya dan jago2nya untuk
menyelusup kedaratan Tionggoan, guna mencelakai jago2
didaratan Tionggoan. Peristiwa itu terjadi delapan tahun yang lalu, perbuatan busuk mereka mulai diketahui. Kami
sayangnya agak terlambat mendengar berita itu. Karena baru empat tahun yang lalu kami mendengar kejadian seperti itu.
Maka Kauwcu (ketua) kami telah perintahkan beberapa
orang2 kami Untuk pergi ke Mongolia guna melakukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penyelidikan. Jika memang apa yang kami dergar itu benar dan juga ada bukti buktinya kami akan mengerahkan orang2
pandai kami Untuk pergi ke Mongolia untuk membinasakan Kublai Khan. Dengan terbunuhnya Kaisar itu, tentu ancaman dapat dilenyapkan !, Tetapi siapa sangka, pengiriman orang2
gagah kami ke Mongolia itu telah bocor entah bagaimana caranya, banyak Orang gagah didaratan Tionggoan yang telah mendergar hal itu, sehingga mereka menduga bahwa kami ini telah berkhianat dan bekerja sama dengan pihak Mongol.
mereka jadi mencurigai kami, termasuk Siangkoan Lin Taihiap ini.... !"
Siangkoan Lin Lie cepat2 menjura dan meminta maaf.
Begitu juga Song Lu Wuan telah membalas hormat orang she Siangkoan tersebut.
In Lap siansu baru mengerti mengapa telah terjadi
persengketaan antara Siangkoan Lin Lie dengan pihak Pek Liong Kauw. Hweshio tua tersebut jadi meng-angguk2an
kepalanya. "Dan dipusat, kami telah mengatur persiapan untuk
melakukan pekerjaan besar, untuk membela tanah air!" Song Lu Wuan telah melanjutkan ceritanya lagi. "Tidak kami sargka justeru Sin Tiauw Taihiap Yo Ko telah berkunjung datang bersama beberapa orang pendekar besar lain nya, termasuk Kwee Ceng Taihiap, It Teng Taisu, Ciu Pek Thong, Lo Boan Tong dan Oey-Yong Lihiap...! Hanya yang kami sayangkan, justru kami tidak memiliki rejeki besar, dimana Yo Hujien, yaitu Liehiap siauw Liong Lie tidak ikut hadir.. !"
Mendengar orang she Song itu bercerita sampai disini, hati Yo Him jadi tergoncang.
Begitu juga dengan In Lap Siansu, hatinya jadi kaget bukan main.
Dengan berlayarnya kapal Pek Liong Kauw ini. mereka
tengah menuju kemarkas besar dari kumpulan Itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan jika memang mereka tiba dimarkas besar dari
perkumpulan itu, bukankah berarti rahasia mereka akan terbongkar" Bukankah disana tengah berkumpul Yo Ko dan jago besar lain-nya"
Yo Him jadi gugup sendirinya, hampir, saja sumpit
ditangannya terlepas. Song Lu Wuan yang matanya awas. telah dapat melihat
kegugupan yang dialami Yo Him.
"Kenapa kau Siauw Kiesu" Tanyanya dengan berkuatir
sekali, karena dia menduga Yo Him mabok akibat menumpang kapal air ini.
Yo Him cepat2 menggelengkan kepalanya sebagai anak
yang cerdas segera juga dia bisa memberikan jawabannya.
"Tidak apa2, tidak apa2. aku hanya girang mendengar ayah telah berada disana, tentu tidak lama lagi kami ayah dan anak bisa bertemu !"
Song Lu Wuan telah meng-angguk2, dia berhasil didustai, karena dia berpikir memang wajar jika siorang anak
merindukan ayahnya mengharapkan pertemuan dengan
ayahnya. In Lap Siansu juga memuji akan kecerdikan Yo Him yang cepat sekali bisa memilih jawaban yang tepat.
Tetapi untuk selanjutnya Yo Him tidak bisa menangkap
keseluruhannya dari cerita Song-Lu Wuan, karena hatinya tengah gelisah dan pikirannya tengah kalut.
Dia tengah memikirkan jika nanti dia bertemu dengan Sin Tiauw Taihiap dlmarkas Pek-Liong Kauw, dan rahasianya yang mengakui dirinya adalah puteranya Sin Tiauw Taihiap itu terbuka, bukanlah disamping dia akan membuat Sin Tiauw Taihiap menjadi marah "
itulah sebabnya mengapa Yo Him jadi sangat gugup.
Pikirannya jadi bekerja terus, walaupun mulutnya terus makan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dar minum, Meskipun dia cerdik namun tidak urung anak ini tidak bisa mencarikan jalan yang baik untuk menghadapi persoalan ini.
Yo Him menyadari bahwa kali ini dia tengah
mempermainkan pendekar besar dalam rimba persilatan, jika rahasianya terbongkar, bukan kah dirinya bisa celaka"
Sedangkan In Lap siansu hanya gugup sejenak, karena
tidak lama kemudian dia telah tenang kembali. Didalam dirinya hweshio tua itu telah berpikir bahwa Yo Ko maupun Kwee Ceng, Oey Yong, It Teng Taisu dan Ciu Pek Thong adalah pendekar2 besar berhati mulia, tidak mungkin akan
mencelakai Yo Him hanya karena mengakui dirinya sebagai anaknya Yo Ko. Maka dari itu In Lap siansu dapat makan minum terus dengan tenang.
Pendekar Laknat 12 Duel 2 Jago Pedang Pendekar 4 Alis Buku 3 Karya Khulung Misteri Lukisan Tengkorak 8
^