Pencarian

Rajawali Sakti Langit Selatan 9

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 9


Phang Kui In tidak mengejarnya, dia telah membalikan
tubuhnya melangkah menghampiri gadis kecil itu.
"Anak, kenapa engkau dipukuli kedua pengemis itu!" tanya Phang Kui In dengan sabar.
Gadis kecii itu masih menangis saja, kemudian dia telah menyahuti dengan suara yang ter sendat2 "Ibu menyuruh aku kepasar... dan aku membawa tiga tail perak, tetapi kedua pengemis itu, seperti minggu kemarin, dia ingin mengambil uangku itu. Tentu saja kali ini aku tidak memberikannya, sehingga mereka memukuliku "
Mendengar keterangan gadis kecil itu, walaupun tidak jelas, Phang Kui In mulai mengerti duduknya persoalan.
Tetapi yang mengherankan Phang Kui In, justeru kedua
pengemis itu mengaku sebagai anggota Kaypang. Biasanya, anggota Kaypang tidak penah melakukan perbuatan rendah seperti itu sehingga dia tidak dapat mengerti mengapa kedua pengemis itu bisa melakukan perbuatan seperti itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hal itu telah membuat Phanh Kui In jadi berpikir keras. Dia mau menduga apalah mungkin bahwa kedua pengemis itu
hanya menjual nama Kaypang saja, untuk menggertak "
Karena berpikir begitu, akhirnya Phang Kui In telah berkata kepada sigadis : "Baiklah, jika memang uangmu tidak hilang pergilah engkau kepasar. Nanti paman akan mengancam
mereka agar di-hari2 mendatang engkau tidak diganggu
lagi......!" "Terima kasih paman...!" kata gadis kecil itu girang sambil menyusut air matanya, dia telah berlalu.
Disaat itu salah seorang yang tadi menyaksikan dipinggiran jalan, telah menghampiri Phang Kui In. Dialah siorang lelaki tua berusia diantara empat puluh lima tahun. Katanya dengan suara yang sabar, "Sesungguhnya, memang Kaypang kota ini merupakan cabang Kaypang yang paling buruk, mungkin paling jahat! Karena mereka umumnya melakukan banyak
sekali kejahatan2, pencurian2 dan perampasan, semuanya itu tidak diambil tindakan tegas oleh ketua cabang dari Kaypang setempat. Tentu saja penduduk kota ini jadi menaruh
perasaan tidak senang terhadap Kaypang.
Dan setelah berkata begitu, tampak orang tua itu memutar tubuhnya akan berlalu, karena dia takut berdiam lama2
ditempat tersebut, takut kalau pembicaraannya itu didengar oleh orang2 Kaypang.
Tiba2 Phang Kui In mengulurkan tangannya. dia mencekal pergelangan tangan Orang tua itu untuk menahan
kepergiannya. "Tunggu dulu saudara...,aku ingin menanyakan dimanakah letak markas Kaypang!" tanyanya.
"Di..dipintu selatan, sebelah kiri dari lorong panjang dan kemudian menikung kekanan rumah kelima....!" menjelaskan orang tua itu, dia meronta melepaskan cekalan tangan Phang Kui In,. dan dengan cepat dia telah berlalu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian Phang Kui In telah mengajak Yo Him untuk
meninggalkan tempat tersebut, tetapi belum lagi mereka berjalan terlalu jauh, tiba2 telah terdengar suara seseorang yang telah berkata dengan suara seperti orang bersajak"
"Siapakah orang yang berani membentur Kaypang, Tentu
kepalanya sudah, keras seperti baja". Siapa yang tidak tahu diri " Tentu saja harus dibinasakan"
Suara itu nyaring sekali, dan tampak Phang Kui In telah membalikkan tubuhnya.
Dihadapannya berdiri dua orang pengemis tua berusia
setengah baya. Sedangkan Yo Him memandang tidak senang kepada
pengemis tua itu yang dipunggungnya membawa empat
karung, yang menunjukkan bahwa mereka merupakan
anggota tingkat keempat di Kaypang.
Disaat itu tampak Phang Kui In telah bertanya dengan
suara yang ramah: "Jika tidak salah mata, tentunya jiewie Hengtai (saudara berdua) adalah anggota Kaypang?"
"Tepat! Tepat!" kata salah seorang pengemis itu sambil mengangguk dan telah tertawa dingin "Memang kami anggota Kaypang, dan kami sedang mencari seseorang yang telah menghina dua orang anggota muda kami"
"Apakah dua oraag pengemis berusia dua puluhan?" tanya Phang Kui In.
"Benar ! Mereka telah dihina orang, dan hinaan seperti itu harus diberi hajaran pula ..!" menyahuti pengemis itu.
"Akulah yang memberikan ganjaran kepada kedua
pengemis itu...jika memang kalian penasaran, bisa saja kalian berurusan denganku... !" kata Phang Kui In berani sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kedua pengemis golongan muda anggota Kaypang itu
sangat jahat, mereka telah menyiksa seorang gadis kecil berusia dua belas tahun, yang ingin dirampas uangnya! Itu masih tidak menjadi soal tetapi kedua pengemis anggota kalian itu bertangan ringan, mereka telah memukuli gadis kecil itu....!"
Kedua pengemis itu telah tertawa dingin hampir berbareng.
Salah seorang telah berkata. "Jika memang ada anggota Kaypang yang melakukan suatu kesalahan, masih ada kami dari golongan tua yang bisa menghukum mereka, bukan orang luar yang harus turun tangan menghukum mereka. . . !"
Phang Kui In telah tertawa dingin, dia jadi mendongkol sekali mendengar perkataan pengemis itu.
Memang itu merupakan peraturan rimba persilatan, orang luar tidak boleh mencampuri urusan rumah tangga dari
sebuah pintu perguruan tetapi tampaknya pihak Kaypang kurang begitu teratur mengatur murid2nya, dan kurang segala persiapan2 agar murid2nya itu tidak menyeleweng ... !
Hemmm, dalam persoalan ini, tampaknya kalian juga perlu diberikan teguran, agar dilain saat dapat memperhatikan lebih baik murid-muridnya anggota Kaypang!" Kedua pengemis tua itu telah tertawa dingin mereka telah berkata dengan suara yang tawar. "Benar ! Benar ! Jika kami berhasil dirubuhkan olehmu, jatuh ditanganmu, tentu aku akan menuruti peritah perintah dan petunjuk2mu, Locianpwe!"
Dan setelah berkata begitu, salah seorang diantara mereka, yang tampaknya memiliki muka berpotongan empat persegi dan kejam, telah menerjang, melancarkan serangan-serangan dengan mempergunakan tangan kanannya, serangan itu
mengandung tenaga lweekang yang cukup dasyat. Tentu saja, serangan yang dilakukan oleh pengemis ini, berbeda dengan serangan sipengemis muda, sebab jika sipengemis muda itu hanya merupakan anggota biasa yang belum berhasil memiliki karung satu helaipun juga, maka mereka tidak mengerti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terlalu dalam ilmu silat Kaypang dan hanya merupakan
anggota persiapan, tapi berbeda dengan pengemis yang
menggemblok empat helai karung dipunggungnya ini,
pengemis ini telah memiliki kepandaian yang cukup tinggi dan memiliki lwekang cukup lumayan.
Serangannya itu mendatangkan angin serangan yang kuat sekali, telah meluncur akan menggempur dada Phang Kui In.
Tetapi Phang Kui In tidak tinggal diam dia mengangkat tangan kirinya menangkis, sehingga diwaktu kedua tangan itu saling bentur, disaat itu juga terdengar suara "Bukkk" yang sangat keras, tubuh mereka sama berdiri tegak, dan tampak Phang Kui In telah menggerakan tangan kanannya, dia telah melancarkan serangan lagi dengan hebat.
Dalam keadaan seperti itu tampak sipenggemis juga tidak tinggal diam.
Dia telah melompat kekiri dan kekanan bergantian,
kemudian telah melancarkan serangan2 dengan
mempergunakan kedua tangannya.
Angin serangan ysng dilancarkan ini cukup hebat, sehingga dalam keadaan demikian tampak dua kekuatan tenaga, dari kedua orang yang sama2 memiliki kepandaian yang sudah tinggi itu, telah menerjang datang.
"Bukkkkl" maka dua kekuatan lweekang yang tidak tampak telah beradu diudara, terlihatlah tubuh Phang Kui In
tergoncang keras seperti juga ingin rubuh.
Tetapi dengan cepat Phang Kui In telah ber hasil
mengimbangi kedudukan kedua kakinya., kembali dia telah melancarkan serangan lagi.
Serangan yang dilakukan oleh Phang Kui In disambuti oleh pengemis itu dengan mudah dan pengemis tersebut juga telah melancarkan serangan balasan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka berdua telah saling melancarkan serangan silih berganti, dan angin serangan2 itu telah menyambar dengan hebat.
Di detik2 seperti itu, tampak Phang Kui In memang
berimbang menghadapi sipengemis tua tersebut, tetapi yang menjadi pemikirannya, justru jika pengemis yang seorang itu lagi ikut mengeroyok dirinya, tentu dia akan kewalahan dan kehabisan tenaga.
Maka Phang Kui In telah mengerahkan seluruh kekuatan
tenaga dalamnya, dia berusaha secepat mungkin untuk
merubuhkan pengemis yang menjadi lawannya, agar kelak dia bisa menghadapi pengemis yang seorangnya lagi dengan
mudah. Dalam keadaan demikian, tampak Phang Kui In
mengeluarkan Suara siulan yang sangat nyaring sekali, berulang kali dia telah melancarkan gempuran2 yang sangat dahsyat.
Memang cara menyerang yang dilakukan oleh Phang Kui In merupakan serangan2 yang bisa mematikan, kalau saja
mengenai tepat sasarannya.
Tetapi disebabkan pengemis itu juga tampaknya memiliki kepandaian cukup tinggi, dengan sendirinya setiap serangan yang dilancarkan oleh Phang Kui In dapat dielakkannya dengan mudah. bahkan serangan2 yang dilakukannya itu tak kalah kuatnya dibandingkan dengan serangan2 yang
dilancarkan oleh Phang Kui In.
Begitulah, kedua orang tersebut telah ber tempur dengan hebat dan juga keduanya masing2 telah mengeluarkan
kepandaian mereka, untuk saling menindih tenaga lweekang dari lawan masing2.
Sebagai seorang yang memiliki kepandaian telah tinggi, kawan sipengemis yang seorang, yang belum lagi turun
tangan dan hanya berdiri disamping saja, telah melihatnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa kepandaian Phang Kui In tidak bisa dipandang rendah.
Maka dia telah ber-siap2 jika memang kawannya nanti
terdesak atau terancam oleh serangan-serangan yang
dilakukan oleh Phang Kui In dia akan segera menerjang maju untuk membantui.
Yo Him hanya berdiri tertegun ditempatnya dia
menguatirkan sekali akan keselamatan Phang Kui In. Jika sampai kepandaian Phang Kui In dapat ditindih oleh lawannya, atau kawan sipengemis yang seorang itu ikut maju
mengeroyok berdua, tentu akan membahayakan jiwa Phang Kui In.
Walaupun Yo Him kurang begitu mengerti mengenai
keadaan didalam rimba persilatan, namun dia juga telah banyak mendengar, bahwa umumnya orang2 persilatan
sangat kasar, dan tidak akan segan2 menurunkan tangan keras untuk membuat lawannya jadi bercacad.
Tetapi Yo Him tidak berdaya untuk memberikan bantuan
apa2. Tiba2 Yo Him teringat sesuatu, sehingga dia hanya
tersenyum dan berdiri diam saja. Dia teringat kepada
Kimpaynya Wie Tocu, tetapi dalam kegembiraannya. Yo Him jadi ingin menyaksikan pertempuran itu lebih jauh. Jika memang Phang Kui In nanti terdesak oleh lawannya dia baru akan mengeluarkan Kimpay tersebut, untuk menundukkan
kedua pengemis itu. Saat itu, sipengemis yang sedang bertempur dengan Phang Kui In telah melancarkan serangan dengan mempergunakan jurus "Anjing menggerakkan ekornya," dan dengan tangannya itu ia telah mengibaskan dengan sangat kuat sekali, karena dia telah mempergunakan lweekangnya yang disalurkan
dikedua telapak tangannya, untuk menggempur kearah dada Phang Kui In.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Phang Kui In tidak takut menghadapi gempuran
seperti itu, dengan cepat diapun telah menyalurkan kekuatan tenaga dalamnya, dengan gerakan "Yangliu Piauw Piauw" atau
"Pohon Yang Liu Sepoi2", tampak kedua tangannya bergerak lemas. Walaupun gerakannya perlahan dan seperti tengah menari, namun tenaga dalam yang terkandung dikedua
telapak tangannya itu luar biasa sekali.
"Bukkkk !" dua kekuatan yang bukan main hebatnya, telah saling bentur.
Bahkan benturan yang terjadi itu telah menggetarkan
sekitar tempat tersebut, dan juga menulikan pendengaran, karena benturan itu terjadi justru merupakan saling benturnya dari dua kekuatan yang saling menyerang dan menindih. Yo Him sendiri merasakan betapa tanah yang dipijaknya itu tergetar keras.
"Kalau demikian, tampaknya pengemis ini bukan jago
sembarangan !" berpikir Phang Kui In di dalam hatinya.
"Tampaknya dia memiliki kepandaian yang tinggi dan telah cukup ternama Tetapi mengapa anggota Kaypang demikian ceroboh ". Hanya disebabkan dua orang anggota muda nya belaka dia bisa melancarkan gempuran2 mengadu jiwa
denganku. Rupanya pengemis ini juga bukan pengemis baik2..
!" Karena berpikir begitu, hati Phang Kui In jadi mantap, dia telah memberikan perlawanan tanpa segan2 lagi, setiap serangan yang dilancarkannya juga mengandung kekuatan yang cukup keras. Angin serangan itu mendesir tidak
hentinya. Si pengemis melihat perobahan cara menyerang dari
lawannya jadi terkejut. Tetapi perasaan kagetnya itu tidak diperlihatkan
diwajahnya, bahkan pengemis ini telah mendengus
mengeluarkan suara dingin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hemm. Engkau ingin mengadu kekuatan denganku
mempergunakan kekerasan ?" ejeknya.
Dan pengemis itupun telah mengeluarkan pukulan2 yang
dahsyat sekali. Rupanya pengemis ini merupakan seorang ahli Gwakang (Tenaga luar) .
Harus diketahui, bahwa seorang ahli tenaga Gwakang
berbeda dengan seorang akhli lweekang. Jika Gwakang
dipelajari untuk melatih jasmani, memiliki kekuatan yang hebat atas kesanggupan tubuh, karena Gwakang lebih mirip dengan tenaga kasar. Seorang ahli tenaga Gwakang bisa mengangkat seekor gajah dengan mudah, dengan
mengandalkan kekuatan tenaganya. Sedangkan seorang ahli tenaga lweekang merupakan seorang yaog memiliki latihan untuk tenaga dalam, dimana tenaga sakti yang berasal dari Tantian telah dilatihkannya secara teratur, sehingga ahli lweekang bisa menyalurkan kekuatan tenaga saktinya, dapat dipergunakan untuk menggempur sesuatu tanpa terlihat.
Dan juga bagi seorang ahli lweekang, dia bisa mengangkat seekor gajah namun dengan menggunakan cara yang halus, yaitu dengan mempergunakan gerakan memancing. yaitu
dengan meminjam tenaga dan botot berat tubuh gajah itu sendiri.
Jika seorang ahli lweekang telah mencapai kesempurnaan dalam latihan lweekangnya, tentu dia bisa mengeluarkan kekuatannya untuk melakukan segala apapun juga. Sebab jika kesempurnaan telah mencapai puncaknya, tentu dia akan dapat menyalurkan tenaganya itu untuk menindih lawannya dengan tenaga yang tidak tampak, dan dengan
mempergunakan serangan yang halus, bisa merubuhkan
lawannya tanpa menggerakan tangannya sedikitpun juga.
Jika Phang Kui In memang mengkhususkan diri melatih
lweekang, maka lawannya sipengemis merupakan seorang ahli
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tenaga Gwakang. Maka dari itu, setiap gerakan2 yang
dilakukan oleh mereka saling bertentangan. Yang seorang melancarkan serangan2 kasar dengan mempergunakan
kekuatan yang sangat hebat, sedangkan yang seorang lainnya lagi mempergunakan tenaga halus namun dahsyat sekali
untuk melawannya, sehingga kadang2 terdengar suara
benturan2 yang sangat keras.
karena Phang Kui In juga telah menyalurkan kekuatan
tenaga dalamnya itu, mempergunakan kekerasan melawan
serangan lawan yang keras,.Tetapi tidak jarang juga Phang Kui In mempergunakan tenaga yang lunak, dia telah
menangkis dengan mudah, dengan meminjam tenaga
serangan lawannya, merubuhkan lawannya tersebut karena seorang ahli tenaga lwekang dapat mempergunakan taktik meminjam tenaga lawan, dengan hanya mempergunakan satu tail merubuhkan seribu kati !.
Semakin lama mereka bertempur semakin keras saja,
karena sipengemis yang menjadi lawan Phang Kui In jadi semakin penasaran.
Berulang kali sipengemis tersebut telah mengeluarkan
suara bentakan ! yang sangat bengis tubuhnya berjingkrak karena gusar, lalu kembali dia telah menyerang ber-tubi2.
Tetapi selama itu Phang Kui In selalu berhasil
menghadapinya dengan baik.
Hanya yang dikuatirkan sekali oleh Phang Kui In jika
pengemis yang seorangnya lagi ikut melancarkan serangan mengeroyok dirinya. Kekuatiran itu disebabkan sipengemis yang menjadi lawannya Itu memiliki kepandaian yang hampir berimbang dengannya, jika pengemis yang satunya lagi juga bukan seorang yang lemah, dan jika dia maju melancarkan serangan juga berarti Phang Kui In harus menghadapi dua orang lawan yang memiliki tenaga yang cukup dahsyat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berulang kali Phang Kui In mengeluarkan suara bentakan juga, dia telah berusaha untuk dapat merubuhkan lawannya dalam waktu yang cepat dan singkat
Tetapi disebabkan kepandaian mereka hampir berimbang
dengan sendirinya mereka saling menyerang dengan kekuatan yang hampir bersamaan kuatnya.
Dengan kelincahan yang menakjubkan ditambah lagi
dengan kekuatan gwakangnya tampak si pengemis berusaha untuk dapat merubuhkan Phang Kui In juga.
Tetapi semakin lama, karena latihan lweekang Phang Kui In lebih sempurna dari latihan Gwakang pengemis itu, maka sipengemis telah mulai terdesak. Dia jadi sibuk mengelakkan dari setiap serangan2 yang dilancarkan oleh Phang Kui In.
Kedua tangan Phang Kui In tampak ber-gerak2, walaupun jarak pisah diantara mereka berdua cukup jauh, namun
tenaga serangan dalam bentuk angin terjangan yang keluar dari tangan Phang Kui In telah mendesak pengemis itu.
Dengan terpisahnya mereka, dalam jarak yang cukup jauh, hampir dua tombak telah membuat sipengemis yang rugi sendirinya, karena dalam jarak yang jauh seperti itu jarak jangkau tangannya tentu saja tidak sampai, dan berulang kali dia telah berusaha untuk melancarkan serangan dan
gempuran, namun terjangan2 dari lweekang Phang Kui In selalu memaksa dia harus menyingkir dan mengelakkan diri berkelit dari terpahan angin serangan yang mengincar bagian2
yang berbahaya ditubuhnya.
Phang Kui In telah melihat lawannya mulai terdesak,
semangat bertenpurnya jadi terbangun.
Dia telah mengerahkan semangat dan tenaganya jauh lebih kuat.
Namun tiba2 sipengemis yang seorangnya lagi, yang sejak tadi hanya menyaksikan saja, tidak dapat menahan sabar dan telah mengeluarkan suara teriakan : "Toako jangan takut !
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Aku datang membantuimu ! !" dan disertai bentakannya itu, tubuh sipengemis telah melompat dengan gerakan yang
sangat cepat sekali, dan waktu tubuhnya sedang melayang di tengah udara, justru tenaga sipengemis telah bergerak saling susul, dia telah melancarkan serangan serangan yang
beruntun. Rupanya pengemis yang kedua ini, memiliki latihan tenaga lwekang, karena walaupun tubuhnya belum lagi tiba
digelanggang pertempuran itu, tetapi angin serangannya telah menyambar dengan dahsyat kearah Phang Kui In.
Dengan sendirinya Phang Kui In jadi terkejut dan telah cepat-cepat menyingkir.
Gerakan tubuhnya itu membuat penjagaan diri Phang Kui In jadi lowong, dia telah membuka lowongan yang tidak kecil dibagian dadanya.
Sipengemis yang dipanggil dengan sebutan "Toako" kakak tua telah melihat kesempatan itu.
Dengan cepat dia telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras sekali. Dia telah melancarkan gempuran yang sangat hebat sekali, dengan mempergunakan kedua telapak tangannya yang didorong kearah dada Phang Kui In.
Tentu saja Phang Kui In jadi tambah terkejut. karena angin serangan si pengemis yang baru ikut melancarkan serangan itu telah menyambar terus kearah perutnya, dan kini tenaga serangan dari kedua telapak tangan sipengemis yang di panggil "Toako" itu juga meluncur akan menggempur
dadanya. Keruan saja dalam waktu hanya beberapa detik itu. Phang Kui In harus mempergunakan pikirannya dengan cepat, dia mencari jalan yang terbaik untuk menyingkirkan dirinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sebagai seorang ahli lwekang yang telah ber pengalaman dan memiliki latihan cukup sempurna Phang Kui In tidak menjadi gugup karenanya.
Dengan cepat, tangan kanannya ditekuk, jari tangannya saling jepit dengan jari tangan kirinya. Dan sikapnya seperti orang yang sedang memberi hormat.
Tubuhnya agak membungkuk kedepan, dengan gerakan
tersebut Phang Kui In telah melindungi dadanya dengan kekuatan tenaga lwekangnya dari serangan dan gempuran pengemis yang dipanggil "Toako" itu. Sedangkan bagian perutnya yang diserang hebat oleh si pengemis yang seorang lagi telah dihadapinya dengan perut dikempiskan, lalu kaki kanannya diangkat ditekuk agak lurus, mengancam akan
menggempur urat nadi di pergelangan tangan sipengemis, urat nadi Ma hiong meh, yang merupakan urat nadi terpenting bagi setiap manusia karena jika urat nadi itu tergempur oleh lutut Phang Kui In, jika tidak binasa tentu pengemis tersebut akan bercacad seumur hidupnya. Keruan saja sipengemis yang kedua itu jadi terperanjat. Dia mengetahui bahwa ancaman yang akan diterimanya itu sangat hebat sekali.
Maka tanpa membuang Waktu lagi dia telah menarik
kembali kedua tangannya, gerakan yang dilakukannya sangat cepat bukan main, dan dia telah berhasil mengelakkan
benturan lutut dari Phang Kui In, sehingga selamatlah dia dari bencana yang bisa menimpa dirinya.
Sedangkan serangan dari sipengemis yang dipanggil 'toako'
itu telah tiba, dan tertangkis oleh rangkapan tangan Phang Kui In. sehingga tenaga membentur yang keras sekali seketika terjadi.
"Bukkkl" tubuh sipengemis terhuyung mundur beberapa langkah sedangkan tubuh Phang Kui In tergoncang keras, namun disebabkan dia telah menancapkan kakinya dengan kuat sekali ditanah, maka dia telah berhasil menerima serangan itu dengan tubuh yang tidak bergeming selain ber
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
goyang2 belaka. Kedua telapak kakinya tidak tergeser
sedikitpnn juga. Saat itu. tampak Phang Kui In telah merentangkan kedua tangannya, dia telah membalas melancarkan serangan justru disaat tubuh sipengemis "toako" itu sedang terhuyung. Angin serangan yang dilancarkan Phang Kui In berkesiuran keras.
"Wuuttt !" dahsyat sekali.
Si Toako tertawa tawar, walaupun tadi dia telah terdorong mundut seperti itu, namun dia memiliki kepandaian yang tinggi dan latihan tenaga Gwakang yang cukup sempurna.
Dengan sendirinya dia berhasil untuk menangkisnya.
Begitulah kedua pengemis inipun telah melancarkan
serangan2nya yang serentak.
Karena mengetahui bahwa Phang Kui In merupakan
seorang ahli lweekang yang cukup tangguh maka kedua
pengemis itu tidak segan2 untuk melakukan pengeroyokan.
"Manusia2 rendah !" mengutuk Phang Kui In dengan sengit, dia telah menggerakkan kedua tangannya untuk
melancarkan serangan2 balasan dan menangkis maupun
mengelakkan diri dari cecaran kedua pengemis itu.
Gerakan2 yang dilakukan oleh Phang Kui In sangat gesit, namun karena dikeroyok kedua pengemis itu, dia jadi sibuk sekali.
Yo Him yang melihat ini. Dimana dia melihat keringat telah membasahi pakaian Phang Kui In dan mukanya juga telah dipenuhi butir2 keringat, dengan sendirinya mendatangkan perasaan kuatir bukan main dihati Yo Him.
"Berhenti ! Berhenti ! teriak Yo Him setelah berpikir sejenak. "Aku hendak bicara !"
Phang Kui In heran, entah apa yang. hendak dilakukan oleh Yo Him.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi sebagai putranya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko tentu saja Yo Him diperlakukan hormat sekali oleh Phang Kui In yang menaruh rasa segan kepada anak ini.
Begitu mendengar teriakan Yo Him, segera Phang Kui In melompat kebelakang beberapa tombak jauhnya, memisahkan diri dari kedua pengemis itu,
Sedangkan kedua pengemis itu, Si Toako dan kawannya,
telah memandang dengan sorot mata bengis sekali kepada Yo Him.
"Apa yang hendak kau katakan. bocah ingusan !" bentak sipengemis toako itu.
"Sesungguhnya, telah lama kudengar," kata Yo Him dengan suara yang sabar dan tenang sekali, sikapnya juga sengaja diperlihatkan seperti seorang tokoh persilatan sedang bicara, sehingga membuat kedua pengemis itu yang melihat lagak anak kecil she Yo ini merasakan dada mereka seperti ingin meledak karena merah sekali.
"Bahwa dalam perkumpulan Kaypang terdapat peraturan
yang sangat keras sekali, yaitu "dilarang melakukan pekerjaan jahat, jahat itu terbagi luas dalam berbagai bidang, yaitu termasuk pencurian, pemerasan dan perbuatan menyiksa yang lemah tanpa salah, tentu saja yang penting, semua pekerjaan jahat telah dilarang oleh perkumpulan Kaypang ! setahuku, bahwa kalian dari Kaypang, mengapa kalian bertindak
sewenang-wenang " Muka kedua pengemis itu jadi merah padam karena mereka gusar sekali.
"Budak busuk !" bentak mereka hampir berbareng, "Apakah engkau menyadari bahwa perkataanpun bisa mendatangkan kematian untuk seseorang?".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah kalian maksudkan bahwa perkataanku itu bisa
menyebabkan aku mati ditangan kalian?" tanya Yo Him dengan berani.
"Tidak salah!" menyahuti pengemis itu dengan suara yang keras "Sedikitpun tidak salah memang kau, akan mati juga.
karena telah begitu lancang mengeluarkan perkataan yang tidak keruan. !"
Dan si Toako setelah berkata begitu, telah melompat untuk melancarkan serangan mematikan kepada Yo Him.
Tetapi Yo Him telah membentak dengan suara yang
nyaring : "Tahan dulu, aku masih ingin bicara !"
Si Toako telah menahan gerakan tubuhnya matanya
mendelik lebar2, bentaknya ,,Cepat katakan !"
"Apakah kalian benar2 anggota dari Kaypang?" tanya Yo Him lagi,
"Ada urusan apa dengan kau, apakah kami ini termasuk
anggota Kaypang atau bukan, bukan menjadi urusanmu !"
bentak si Toako tambah beringas, karena dia marah sekali ditegur oleh seorang bocah cilik seperti Yo Him.
"Ohh, tentu saja ada hubungannya denganku !" kata To Him "Terlebih lagi memang kalian benar2 anggota Kaypang !"


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mata sipengemis toako itu telah mencilak-cilak, sedangkan si pengemis yang seorangnya lagi telah mengeluarkan suara geraman yang bengis, tampaknya diapun mulai tidak sabat ingin melancarkan serangan yang bisa mematikan Yo Him.
"Benar ! Kami memang anggota Kaypang. Tentunya kau mengetahui betapa hebatnya Kaypang, yang tersebar
diseluruh daratan Tionggoan, bukan ?"
"Hemmmm, aku mengetahui dan menghargai nama harum Kaypang. Dan kalian termasuk anggota Kaypang Cabang
daerah bukan ?" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar !" menyabut pengemis 'toako' itu. "Apakah engkau memandang rendah Kaypang cabang daerah ?"
"Oh, tidak ! tidak ! Kaypang pusat atau Kaypang daerah sama saja, bukankah Kaypang memiliki nama yang harum
disegani kawan dan lawan ?"
"Hemmmm, rupanya engkau mengetahui juga keangkeran Kaypang walaupun usiamu masih bau pupur !" kata
sipengemis toako itu angkuh sekali.
"Tetapi aku justru memiliki satu pertanyaan, apakah
anggota Kaypang cabang daerah akan mematuhi setiap
perintah dari pusat ?" tanya Yo Him.
pengemis "toako'" itu tidak segera menyahuti, karena tampaknya berpikir sejenak namun akhirnya dia telah berkata:
"'Ya, memang itu peraturan dalam rumah tangga Kaypang !
untuk apa kau menanyakan itu, heh" Apakah engkau orang tua Kaypang ?"
Yo Him membawa sikap yang tenang dan sabar, dia telah berkata lagi "Baiklah! Jika memang ada anggota Kaypang dari pusat yang kedudukannya lebih tinggi darimu, apakah engkau akan menghormatinya ?"
Ditegur demikian, kedua pengemis itu jadi tertegun untuk sejenak, mereka telah memandang dengan mata menyelidik kepada Yo Him sampai akhirnya salah seorang diantara
mereka si Toako telah bertanya ragu2 mengandung
kemarahan: "Siapa yang engkau maksudkan anggota Kaypang itu?"
"tidak perlu kalian mengetahui dulu, Sekarang jawablah pertanyaanku: "Apa kedudukanmu dalam keanggotaan
Kaypang Cabang daerah?"
Kedua pengemis itu jadi tambah ragu2, tetapi kemudian si toako itu telah balik bertanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"apakah yang engkau maksudkan dengan anggota Kaypang
dari pusat adalah dirimu sendiri, setan kecil ?" setelah berkata begitu, sipengemis tertawa tergelak.
Yo Him tidak melayani sikap pengemis ini dia telah berkata lagi. "Jawab dulu pertanyaan ku, apa kedudukan kalian dalam keanggotaan Kaypang cabang daerah ?"
"Kami merupakan pemimpin golongan muda dari anggota
Kaypang cabang daerah !" menyahut sipengemis kawannya si toako itu. "setiap anggota muda harus berada dibawah
pengawasan kami " "Hmm, hanya jadi bagian golongan anggota Kaypang yang muda, jadi bukan keseluruhan dari keanggotaan Kaypang cabang daerah kota ini bukan ?"
"Tetapi kami bisa melaporkan kepada wakil dan ketua kami dicabang daerah ini. Kami memiliki suara." menyahuti si Toako dengan sengit "Dan engkau telah berani bicara mengenai perkumpulan kami maka jika kelak engkau ternyata tidak memiliki sangkut paut apapun juga, kepalamu itu akan
kupisahkan dari batang lehermu... !"
Itulah ancaman yang cukup hebat, ancaman yang diliputi kemarahan. Tetapi tampaknya Yo Him tidak takut, bahkan telah tertawa tawar dan sikapnya tenang sekali.
"Baik ! Itupun boleh !" kata Yo Him. "Jika kelak aku tidak memiliki hubungan apa2 dengan Kaypang kalian boleh
menghukumku dengan cara apa saja."
Dan setelah berkata begitu, Yo Him merogoh sakunya.
Kedua pengemis itu mengawasi dengan sorot mata yang
tajam, mereka men duga2 entab apa yang akan dikeluarkan oleh Yo Him.
"Nah, kenalkah kalian dengan benda ini ?" tanya.Yo Him sambil mengacungkan Kimpay Wie Tocu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mata kedua pergemis tersebut terpentang lebar2 dan muka mereka berobah jadi pucat,
Tampaknya mereka kaget bukan main.
"Kenalkah kalian dengan benda ini ?" tanya Yo Him dengan suara yang keras mengulangi pertanyaannya.
"Hmm !" si toako telah mendengus mengejek, dia sudah bisa mengendalikan goncangan hatinya. "engkau mencuri dari mana benda berharga milik dari salah seorang pemimpin pusat kami itu ?"
Dia tidak mempercayai bahwa Yo Him bisa memiliki benda berharga itu. yang mereka kenali sebagai lambang kebesaran wakil Pangcu dari pusat, yaitu Wie Tocu. Tetapi disebabkan yang memegang lambang kekuasaan tersebut hanya Yo Him, seorang anak yang belum lagi berusia lebih dari sepuluh tahun, tentu saja mereka jadi ragu2.
Itulah sebabnya kedua pengemis ini tidak segera berlutut memberi hormat seperti umumnya setiap anggota pengemis menghadapi lambang kekuasaan dari pemimpin mereka.
Yo Him juga mendongkol melihat kedua pengemis tua itu tidak segera menghormati lambang kekuasaan pemimpin
mereka !. "Mengapa kalian tidak cepat2 berlutut, eh?" bentak Yo Him dengan suara yang meninggi, "Apakah kalian berpikir hal ini kuberitahukan kepada Wie Tocu, jiwa kalian bisa di perhatikan terus" Kekurang ajaran kalian ini bisa menyebabkan kalian dihukum berat...!"
Kedua pengemis itu saling pandang, sedangkan si Toako diam2 telah berpikir;
"Inilah berbahaya, jika anak ini benar memiliki hubungan dengan Wie Tocu dan memberitahukan sikap kami berdua, tentu pusat akan mengirimkan orangnya untuk menghukum kami. Lebih baik jiwa anak ini kami habiskan saja...!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan setelah berpikir begitu, sipengemis yang dipanggil Toako itu telah melirik kepada kawannya.
Rupanya pengemis yang seorangnya lagi juga memiliki
pikiran yang sama dengan kawannya, diapun telah tersenyum sinis mengandung arti waktu si Toako melirik kepadanya.
Keduanya lalu berlutut dihadapan Yo Him sambil katanya:
"Kami benar2 harus dihukum mati, tidak melihat tingginya gunung Thay-san .... !" kata kedua pengemis itu hampir berbareng.
"Maafkanlah atas kekurang ajaran kami ..!"
"Siapa nama kalian berdua ?" tanya Yo Him dengan suara yang agak lunak.
Kedua pengemis itu jadi terkejut, mereka menyadari jika mereka menyebutkan nama mereka, tentu dengan mudah Yo Him memberitahukan kepada Wie Tocu perihal mereka.
Melihat kedua pengemis itu ragu2 Yo Him telah berkata lagi
: "Jika memang kalian mengakui perbuatan kalian ini salah dan berjanji dihari hari mendatang kalian tidak akan
melupakan perbuatan yang buruk lagi membela pihak yang salah, dan membiarkan anggota2 yang dipimpin kalian
melakukan kejahatan terhadap orang-orang yang lemah tidak berdaya, aku bersedia untuk memberikan pengampunan bagi kalian .... aku berjanji tidak akan memberitahukan kepada Wie Toako ... "
Mendengar Yo Him menyebut Wie Liang Tocu dengan
sebutan Wie Toako, kakak Wie, tentu saja kedua pengemis itu jadi tambah terkejut dan ragu2.
"Cepat katakan, siapa nama kau " tanya Yo Him lagi.
Si Toako rupanya saat itu telah mengambil suatu keputusan nekad, dia telah melompat dengan tiba2, tangannya meluncur akan menghajar kepala Yo Him, yang ingin dipukulnya pecah berantakan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Phang Kui In yang sejak tadi mengawasi saja dengan
heran, betapa Yo Him memiliki Kimpay, lambang lencana dari emas yang merupakan lambang kekuasaan tertinggi dari salah seorang pemimpin Kaypang, yang di sebut2 dengan panggilan Wie Toako, tentu saja jadi terkejut. Dia telah berpikir keras, apakah mungkin Wie Tocu itu Wie Liang Tocu adanya, karena memandang Yo Him adalah putera dari Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, maka telah memberikan lambang kekuasaannya itu
kepada Yo Him, agar kelak jika Yo Him sedang menghadapi kesulitan maka dia bisa meminta bantuan pihak Kaypang "
Tetapi diluar dugaan Yo Him, justru Kaypang cabang
daerah kota tersebut merupakan cabang yang murtad, dan dibawah pimpinannya Ban Ban Cie Kay, seorang pengemis tua yang berusia diantara delapan puluh tahun, yang memiliki sifat2 yang buruk, anggota2 Kaypang cabang daerah tersebut ini tidak memiliki tanggung jawab yang baik. Bahkan
memperoleh pimpinan yang buruk sekali dari pemimpinnya, atau ketua cabang daerah, dengan sendirinya semua anggota Kaypang cabang daerah ini dari golongan yang tertinggi, sampai golongan yang termuda, telah melakukan banyak
kejahatan. Tentu saja seperti yang dialami oleh kedua pengemis itu yang sedang berhadapan dengan Yo Him, waktu mengetahui Yo Him memiliki hubungan dengan salah seorang pemimpin tertinggi mereka dipusat mereka jadi berkuatir dan ketakutan, maka merekapun jadi nekad, berusaha menutup mulut Yo Him.
Itulah sebabnya, si Toako ini telah melompay dan
melancarsan gempuran yang sangat kuat sekali dengan telapak tangannya memukul kearah kepala Yo Him karena dia bermaksud sekali hantam akan pecahlah kepala anak kecil ini, sehingga selanjutnya rahasia mereka tetap tertutup, asalkan nanti dia juga membinasakan Phang Kui In.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Phang Kui In mana mau membiarkan sipengemis itu menghantam Yo Him disaat tangan itu meluncur dengan cepat tampak Phang Kui In telah melompat juga.
Yo Him saat itu sangat terkejut, karena merasakan
samberan angin serangan yang kuat sekali kearah kepalanya.
Dia sampai mengeluarkan suara seruan kaget dan ingin
menyampok dengan Kimpay dltangannya.
Tetapi belum lagi serangan sipengemis itu tiba di sasaran, tangannya telah disampok oleh kibasan tangan Phang Kui In, yang menangkisnya dengan kuat sekali sehingga terdengar suara "Bukkk !" yang keras sekali disusul tubuh pengemis itu terhuyung mundur tiga langkah begitu juga tubuh Phang Kui In telah terhuyung mundur dua langkah, tetapi saat itu Phang Kui In telah berteriak dengan suara yang nyaring. "Jangan menghina anak lecil ! Jika memang engkau memiliki
kepandaian dan keberanian, hadapilah aku."
Sedangkan pengemis yang dipanggil toako itu telah
mengeluarkan suara erangan, dengan cepat dia telah
melompat dan melancarkan serangan dengan sekuat
tenaganya. Sedangkan pengemis yang seorangnya lagi, telah ikut
menyerang Phang Kui In diapun melancarkan gempuran yang tidak tanggung2, maka angin serangannya itu telah mendesir dengan dahsyat menyebabkan Phang Kui In ber goyang2
waktu menyambuti tenaga serangan kedua lawannya itu.
BEGITULAH mereka jadi bertempur kembali dengan
mengeluarkan seluruh kesanggupannya, dan setiap serangan2
yang dilancarkannya di sertai dengan pengerahan tenaga lwekang dan gwakang yang kuat.
Disaat ketiga orang itu sedang terlibat didalam suatu pertempuran yang hebat sekali dengan disaksikan oleh Yo Him, tiba2 muncul seseorarg dari luar kampung, yang berjalan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan sepatu yang agak diseret, dengan pakaian sebagai seorang pelajar, berusia diantara tiga puluh tiga tahun, dengan pakaian yang agak kotor dan juga dengan kopiah pelajarnya.
"Angin malam yang berhembus lembut,
Sang Dewi yang telah datang melambai,
Angin yang menyentuh hangat dihati,
Mengapa pula harus saling bertempur mati "
Bukankah kebahagiaan yang ada telah mendatangkan
kegairahan " Mengapa pula harus mendatangkan keresahan "
Dewi telah tersenyum, dan Dewi telah tertawa,
Semuanya cerah, Janganlah melewatkan kebahagiaan
itu...!". Dan sambil bernyanyi seperti itu, tampak pelajar itu telah melangkah dengan tindakan kaki yang diseret, semakin lama semakin mendekat, tampaknya dia tenang sekali, wajahnya juga tampan, karena itu dia sangat menarik hati. Ditangan kanannya tampak tercekal sebuah kipas, yang digerakan perlahan2, seperti juga sedang mengipas debu.
Dengan cepat dia telah sampai disisi Yo Him, dan berkata perlahan. ,,Ihh...Dewi telah datang, Dewi telah tertawa cerah, mengapa mereka bertempur " Adakah yang mempersulit hati mereka " Apakah ada sesuatu yang mendukakan mereka "
Ataukah ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan baik dan damai ?" menggumam pelajar itu dengan suara yang perlahan sekali, tampaknya dia heran, tetapi Yo Him mengerti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bahwa pelajar itu seperti juga sedang mengejek Phang Kui In bertiga dengan pengemis itu.
Saat itu Yo Him telah menoleh, dia telah memandangi
pelajar tersebut. "Siapakah engkau, koko ?" tanyanya kemudian dengan suara yang ramah. "Tampaknya engkau mengerti ilmu silat juga...!".
Pelajar itu tertawa. "Adik kecil...!" katanya dengan suara yang cerah. "Matamu tampaknya tajam sekali...! Memang aku mengerti sedikit2
ilmu olah raga untuk menyehatkan tubuh, tetapi bukan untuk berkelahi ........... !"
Setelah berkata begitu, sipelajar telah memandang kearah Yo Him sejenak, kemudian dia telah berkata lagi dengan suara yang perlahan.
"Dan.... engkaupun tampaknya gemar sekali menyaksikan orang berkelahi.. "!"
"Bukan gemar menyaksikan orang berkelahi.....tetapi justru paman Phang telah diganggu oleh kedua pengemis jahat itu l" menjelaskan Yo Him.
"Ihhhh ...... !"berseru pelajar itu dengan suara tertahan, tampaknya dia heran. "Jika mataku yang mulai lamur ini tidak salah lihat, bukankah kedua pengemis itu merupakan
pengemis2 dari Kaypang !"
"Memang ! Tetapi mereka jahat sekali" menjelaskan Yo
Him. Dan Yo Him kemudian telah menceritakan
pengalamannya tadi, dimana seorang gadis kecil telah dipukuli oleh dua orang pengemis kecil, kemudian kedua pengemis kecil itu diajar adat oleh Phang Kui In, untuk menolongi gadis kecil itu. Dan datanglah kedua pengemis yang memiliki kepandaian yang tinggi ini untuk membela kedua pengemis
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kecil itu, dan minta ganti rugi untuk menghajar Phang Kui In pula.
Mendengar cerita Yo Him, muka pelajar itu jadi berobah sejenak.
Tetapi kemudian pelajar tersebut telah tertawa lagi, dia telah berkata. "Sungguh merupakan suatu kejadian yang memalukan aku tidak menyangkanya bahwa didalam Kaypang terdapat anggota2 yang demikian kotor dan jahat. Jika memang benar apa yang kau ceritakan tentu nama Kaypang akan ternoda dan nama harum dari perkumpulan pengemis, yang sangat besar dan anggotanya tersebar diseluruh daratan Tionggoan, akan menjadi bahan tertawaan dari orang2 gagah kaum rimba persilatan...!"
Yo Him mengangguk. "Tetapi tokoh2 dari pemimpin Kaypang memiliki jiwa yang luhur dan budi pekerti yang baik ! Namun kedua pengemis ini memang nampaknya marupakan manusia2 jahat yang sulit
sekali disadari dari kesalahan mereka...!".
"Hemm, manusia2 seperti itu tidak perlu dilayani.! tetapi jika memang paman Phangmu bermaksud untuk memberikan
pengajaran kepada kedua pengemis jahat itu, paman
Phangmu itupun tidak bisa disalahkan !" dan setelah berkata begitu sipelajar telah menghela napas beberapa kali.
,,Cu Kun Hong ! Cu Kun Hong !" menggumam pelajar itu
lagi beberapa kali. "Rupanya engkau kalah mulia bila
dibandingkan dengan paman Phang dan engko kecil ini !
Engkau selalu bermasa bodoh terhadap urusan, tidak demikian dengan paman Phang dari engko kecil ini, yang selalu
membela pihak yang lemah dan bersedia untuk menghadapi pertempuran yang sulit untuk menghadapi manusia2 jahat seperti kedua pengemis tersebut."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendengar sampai disitu. tentu saja Phang Kui In yang sedang bertempur jadi merandek sejenak, dia telah melirik.
Segera dia melihat pelajar itu, dan hatinya jadi ber-tanya2.
entah siapa adanya pelajar tersebut.
Sedangkan pelajar tersebut tidak lain dari Cu Kun Hong, yang pernah kita kenal dibagian pertama dari cerita ini. Dan dia memang pernah bertemu dengan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, dan pernah dilukai oleh Tiat To Hoat-ong, sehingga dirawat sampai sembuh oleh Sin Tiauw Taihiap Yo Ko.
Sejak saat itu, Cu Kun Hong telah berkelana didalam rimba persilatan Karena perasaan kagumnya yang meluap2 terhadap Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, dan merasa bahwa Sin Tiauw Taihiap merupakan manusia yang patut dihormati sedalam2nya maka Cu Kun Hong telah berjanji didalam hatinya, bahwa diapun ingin melakukan banyak perbuatan amal kebaikan untuk
membela keadilan. Jilid 16 SETIAP dia tiba disuatu tempat, jika menghadapi suatu urusan yang tidak wajar dan tidak layak maka Cu Kun Hong turun tangan untuk membelai pihak lemah yang tertindas.
per-lahan2 namanya mulai dikenal oleh orang2 rimba
persilatan. Begitu juga kepandaiannya telah mengalami banyak
kemajuan, karena Cu kun Hong sangat rajin sekali melatih diri, sehingga dibandingkan dengan kepandaiannya yang dulu
maka kepandaian Cu Kun Hong yang sekarang berbeda jauh sekali.
Kipas ditangannya yang selalu di-bawa2 dan ipergunakan sebagai senjata itu, merupakan senjata yang ampuh sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setiap dalam suat pertempuran Cu Kun Hong selalu
mempergunakan kipasnya sebagai senjata.
Karena Cu Kun Hong telah melatih diri dengan giat sekali, dia melatih ilmu pukulan dan ilmu pedang yang dirobahnya dengan mempergunakan kipasnya.
Maka dari itu, tidak terlalu mengherankan jika dalam waktu delapan tahun, Cu Kun Hong telah memperoleh kemajuan
yang sangat pesat sekali.
Hari ini, secara kebetulan dia lewat ditempat tersebut, dan menyaksikan pertempuran yang terjadi antara Phang Kui In dengan kedua pengemis itu. Maka dia jadi tertarik Untuk bergurau, sengaja dia telah menyanyi dengan lirik yang menyindir, yaitu lagu "Dewi", dan dia telah menghampiri tempat pertempuran itu.
Semula, ketika Cu Kun Hong mengenali bahwa kedua
pengemis itu adalah dua orang anggota Kaypang, yang bisa dikenalinya dari tumpukan karung yang ada dipunggung
mereka, maka Cu Kun Hong ingin membantui pihak kedua
pengemis itu, untuk melabrak Phang Kui In. Namun setelah mendengar keterangan Yo Him, Cu Kun Hong jadi berbalik membenci kedua pengemis itu.
Dilihatnya Phang Kui In telah terdesak oleh serangan yang ber-tubi2 dari kedua lawan nya, sedangkan kedua pengemis itu, karena mengandalkan tenaga berdua, telah melancarkan serangan2 yang gencar, menyebabkan Phang Kui In selalu sibuk untuk mengelakkan diri dari gempuran2 yang bisa mematikan.
Dalam saat2 seperti inilah, Cu Kun Hong telah menggumam lagi: "Sungguh tidak pantas ! Dua orang melawan seorang!
Sungguh tidak pantas ! Sungguh tidak sedap dilihat
pengeroyokan yang tidak tahu malu ini.......!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan setelah berkata begitu, dengan langkah kaki yang
tenang, tampak Cu Kun Hong telah melangkah menghampiri gelanggang pertempuran.
Dia telah mengeluarkan sedikit tenaganya kipasnya
digerakkan untuk mengetuk tangan salah seorang dari kedua lawan Phang Kui In.
"Tukkkk !" pergelangan tangan sipengemis yang biasa dipanggil toako itu telah kena diketuknya dengan keras, sehingga suara ketukan tersebut juga terdengar jelas.
Bahkan pengemis itupun telah mengeluarkan suara jeritan tertahan. dia telah melompat mundur dengan gesit sekali, matanya telah mendelik mengawasi Cu Kun Hong.
"Siapa kau ?" bentaknya dengan suara yang galak sekali,
"Mengapa usil mencampuri urusan kami !"
Sedangkan pengemis yang seorangnya lagi juga telah
melompat mundur, Dia berdiri disamping kawannya,
mengawasi Cu Kun Hong dengan sorot mata yang tajam.
Cu Kun Hong membawa sikap yang sabar dan tersenyum
mengejek, dia telah berkata dengan suara yang perlahan, tetapi diiramakan : "Aku bukan usil !" katanya, "tetapi justru tadi aku telah mendengar dari engko kecil itu, bahwa kalian merupakan dua bandit kecil yang tidak tahu malu dan jahat sekali ! Maka dari itu, aku bermaksud iseng2 untuk
memberikan didikan agar kelak kalian mengerti akan
tatakrama kesopanan dan tahu diri...!".
Tentu saja perkataan Cu Kun Hong membuat kedua
pengemis itu jadi gusar sekali, keduanya telah berjingkrak dengan marah sekali.
"Jangan marah dulu" kata Cu Kun Hong dengan suara yang mengejek. "Jika engkau marah, tentu engkau dengan mudah akan di rubuhkan lawan ! Bukankah didalam persilatan
terdapat suatu pantangan, jika sedang bertanding
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghadapi lawan, pantangan yang terutama sekali adalah tidak boleh mengumbar kemarahan hati. Jika kalian melanggar pantangan itu, niscaya diri kalian sendiri yang akan menderita kerugian ! Tentunya kalian juga telah mengetahui akan pantangan itu. bukan ?".
Mendengar ejekan Cu Kun Hong yang terakhir, walaupun
kedua pengemis itu memang mengetahui akan pantangan itu, namun mereka bukannya berusaha untuk mengendalikan diri, malah mereka bertambah gusar.
"Katakan namamu, agar kau mampus jangan tidak
bernama !" bentak pengemis yang biasa dipanggil toako itu.
"Hemmm .. namaku ?" tanya Cu Kun Hong tenang. "Aku selama tidak pernah mengganti she dan nama, aku she Cu dan bernama Kun Hong. Dan jika memang kalian merasakan diri kalian merupakan lelaki sejati sebutkan juga nama kalian, karena akupun pantang sekali membinasakan manusia kecil yang tidak memiliki nama.....!"
Muka kedua pengemis itu jadi merah padam, bahkan
dengan berang pengemis 'toako' itu telah berkata dengan lantang: "Aku Kim Ji Kay (anak pengemis emas), dan ini adikku Gan Ho Kay ......!" tetapi baru berkata sampai disitu, Kim Jie Kay tampaknya jadi terkejut sendirinya, karena dia telah terlanjur menyebutkan nama mereka.
Keduanya dengan serentak telah menoleh kepada Yo Him, yang saat itu sedang mengawasi kearah mereka dengan bibir tersungging senyuman.
"Bagus, Bagus !" kata Cu Kun Hong "Mari kita main2
sebentar! kulihat kalian masing2 membawa empat helai
karung ! itu bukan tingkat yang rendah ! Didalam Kaypang, empat karung merupakan empat tingkat, tingkat dari pangkat kalian, tentunya kalian memiliki kepandaian yang tidak rendah.
!" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan setelah berkata begitu dengan cepat Cu Kun Hong
telah mengibaskan kipasnya, dia bersiap2 untuk menerima serangan kedua pengemis itu.
"saudara tunggu dulu !" kata Phang Kui In yang sejak tadi berdiam diri saja. Cu Kun Hong menoleh.
"Engkau ingin mengatakan bahwa kita kebagian
seorangnya satu, bukan ?". tanya Cu Kun Hong sambil
tertawa. "Tidak usah, tidak perlu !, menghadapi anjing2 kurap seperti dia ini, mengapa kita harus sungkan2 ", biar aku yang menggebuknya saja, sama dengan ilmu tongkat mereka, ilmu tongkat penggebuk anjing !"
mendengar perkataan Cu Kun Hong yang mengandung
ejekan dan sikapnya yang meremehkan mereka, tentu saja telah membuat kedua pengemis itu jadi marah sekali. Dengan mengeluarkan suara bentakan keras, mereka sudah tidak bisa mempertahankan diri lagi, keduanya telah melompat dengan gerakan yang gesit sekali. Dan telah melancarkan gempuran2
yang sangat kuat kearah Cu Kun Hong.
Tetapi Cu Kun Hong tetap berdiri tenang ditempatnya,
sama sekali dia tidak memperdulikan serangan2 yang
dilancarkan oleh kedua lawannya itu.
Kipas yang dicekal ditangan kanannya, telah digerakkan dengan seenaknya, dia telah menggerakkannya dengan kuat sekali, sehingga angin dari kipas itu berkesiuran.
Kibasan kipas itu bukan merupakan kibasan biasa saja, kibasan kipas itu merupakan kibasan yang luar biasa kuatnya, maka tenaga yang menggempur juga dahsyat bukan main.
Maka dalam keadaan demikian, kedua lawannya jadi terkejut, karena mereka merasakan pergelangan tangan mereka nyeri sekali, seperti tertusuk ribuan jarum.
Dengan mengeluarkan suara teriakan kaget, mereka telah melompat mundur dengan gerakan tubuh yang cepat sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka telah menduga bahwa Cu Kun Hong mempergunakan
senjata rahasia. Tetapi baru saja mereka ingin memaki, justru disaat itu mereka melihat perasaan nyeri itu berasal dari angin serangan kibasan kipas.
Dengan sendirinya mereka jadi tambah terkejut, sampai mengeluarkan suara teriakan perlahan, dan kemudian dengan serentak keduanya telah melompat melancarkan serangan2
pula dengan gerakan yang sangat cepat dan lebih kuat dari serangan mereka pertama tadi.
Walaupun kedua pengemis ini telah letih melakukan
pertempuran yang cukup lama dengan Phang Kui In, tetapi, nyatanya mereka masih memiliki kekuatan yang cukup hebat untuk melancarkan serangan2 kepada Kun Hong.
Sedangkan Phang Kui In yang melihat Cu Kun Hong
menghadapi kedua lawannya itu, diam2 jadi kagum sekali dia jadi memuji didalam hatinya.
Dia telah melihat betapa lwekang Cu Kun Hong telah
sempurna latihannya, dan angin serangan tersebut telah menerjang dengan kuat sekali, kearah kedua pengemis yang mengeroyoknya,
Setiap serangan yang dilancarkan oleh Cu Kun Hong selalu memaksa kedua lawannya harus mengundurkan diri dari
tempat mereka masing2, kadang2 tenaga dalam itu meluncur dalam kecepatan yang sulit diikuti oleh pandangan mata.
Dengan sendirinya hal ini telah membuat kedua pengemis itu, Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay, sering mengeluarkan seruan kaget, karena beberapa kali hampir saja mereka terkena kibasan kipas Cu Kun Hong.
Harus dimengerti juga bahwa kipas yang dipergunakan oleh Cu Kun Hong bukan merupakan kipas yang sembarangan,
bukan terbuat, dari kertas biasa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kipas itu memiliki kekuatan yang dahsyat, karena bisa dipergunakan untuk menotok jalan darah lawan, dan terbuat dari besi murni, sehingga tidak mudah dipotong oleh pedang dan golok.
Tampaknya kedua pengemis itu jadi kewalahan juga
menghadapi Cu Kun Hong, walau pun mereka baru bertempur beberapa jurus saja.
Cu Kun Hong telah, tertawa mengejek, lalu dia berkata dengan suara yang dingin: "Jika kalian benar2 memiliki kepandaian yang tinggi dan sempurna, mengapa tidak
dikeluarkan !, Mengapa hanya mempergunakan kepandaian cakar bebek seperti ini ?"
Ditegur begitu, tentu saja telah membuat kedua pengemis itu menjadi marah. Bahkan Kim Jie Kay telah berteriak dengan kalap:


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kami akan mengadu jiwa dengan manusia besar mulut
seperti engkau !" teriak pengemis itu, sambil melancarkan serangan2 kalap.
Kedua pengemis itu telah nekad, karena bukan hanya Kim Jie Kay saja yang melancarkan serangan ber-tubi2 juga Gan Ho Kay telah menerjang maju, dia telah melancarkan
gempuran2 yang dahsyat. Gerakan2 itu mendatangkan angin yang berkesiuran seperti angin puyuh.
Cu Kun Hong telah mengeluarkan jurus2 yang bisa
mematikan lawannya, tetapi kedua pengemis ini tampaknya seperti sudah tidak mau mengacuhkan lagi ancaman
serangan2 yang dilancarkan oleh Cu Kun Hong. Bahkan
mereka telah bertempur dengan mengeluarkan seluruh
tenaganya, karena itu serangan yang dilakukan oleh mereka merupakan gerakan2 yang luar biasa kuatnya, jangankan manusia, sedangkan batu maupun batang2 pohon yang
terkena serangan itu akan terhajar hancur Sehingga Cu Kun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hong juga harus bersikap hati2, karena dia melihat kedua lawannya itu telah melancarkan gempuran2 dengan
kenekadan yang benar2 mengerikan, seperti juga ingin
mengajak Cu Kun Hong untuk binasa bersama.
Sedangkan Phang Kui In dan Yo Him yang menyaksikan
dari pinggir, jadi menguatirkan keselamatan Cu Kun Hong.
Walaupun mereka tidak mengenal siapa adanya pelajar itu, tetapi justru Cu Kun Hong telah bertempur dengan kedua pengemis itu disebabkan membela Phang Kui In.
Maka dari itu, Phang Kui In juga telah bersiap sedia, jika memang Cu Kun Hong menghadapi bencana, tentu dia akan segera turun tangan untuk menolonginya.
Cepat bukan main, angin serangan dari ketiga orang yang sedang bertempur itu meluncur dan men-desir2, disaat seperti itulah telah terdengar bentakan keras : "Kalian sedang bertempur dengan siapa, Kim Jie Kay ?"
Mendengar suara itu, tampaknya Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay jadi sangat girang, mereka juga telah mengeluarkan seruan nyaring, di samping itu muka keduanya telah ber-seri2, hampir serentak mereka telah menyahut !. "Sam Tocu, kami sedang dihina pelajar gila ini !"
Mendengar dirinya disebut pelajar 'gila', Cu Kun Hong menjadi marah, darahnya dirasakan naik sampai ke-ubun2
kepalanya, bahkan disaat itu terlihat dia telah menggerakkan kipas yang tercekal di tangan kanannya, yang bisa dilipat untuk melancarkan totokan2 kearah jalan darah yang
berbahaya ditubuh kedua pengemis itu.
Dalam keadaan demikian Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay tidak berani menyambuti serangan itu. mereka telah melompat mundur, dan telah menyingkir jauh2 memisahkan diri dari Cu Kun Hong.
Tiba2 ditempat tersebut telah bertambah satu orang.
Seorang pengemis tua berusia diantara lima puluh lima tahun,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jenggotnya telah memutih semuanya, matanya memancar
tajam, tubuhnya kurus. Dia telah mengawasi Cu Kun Hong dengan sorot mata yang tajam, tampaknya tidak senang, tadi dia menyaksikan betapa Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay telah diserang dan didesak begitu hebat.
"Siapakah engkau wahai anak muda yang tampan ?" tanya lelaki tua itu.
Disaat itu Cu Kun Hong telah melipat kipasnya, dengan tenang dia telah menyahut.
"Tentu saja aku tidak berani berdusta dihadapan Sam Tocu dari Kaypang, Aku she Cu dan bernama Kun Hong, dan
kebetulan sekali kedua anak buahmu itu kurang ajar
melakukan perbuatan yang tidak tahu diri, maka aku mewakili Sam Tocu untuk memberikan hajaran kepadanya !"
Sam Tocu itu adalah wakil dari pemimpin Kaypang cabang daerah tersebut, dia telah memiliki kepandaian yang tinggi, adatnya juga berangasan sekali, walaupun hatinya tidak begitu jahat.
Tetapi disebabkan seluruh anggota dari Kaypang cabang daerah semuanya melakukan perbuatan yang tidak baik, maka sam Tocu ini juga tidak bisa mengatakan apa2, dia tidak bisa melarangnya.
Ketika itu sam Tocu telah berkata dengan suara yang
dingin, "Rupanya engkau mengenali aku sebagai sam tocu dari
Kaypang cabang daerah ini" katanya dengan suara yang
angkuh. "Hemm, mengapa engkau hendak memberi ajaran kepada
kedua anak buahku itu ?".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"tentu saja ada sebabnya !"menyahuti Cu Kun Hong
dengan berani, tidak terlihat sedikitpun perasaan takut diwajahnya, dia malah menghadapi Sam tocu dengan bibir tersungging senyuman, kemudian Cu Kun Hong telah
menceritakan seluruh apa yang didengarnya tadi dari Yo Him.
Mendengar itu, muka Sam Tocu telah berobah merah,
tetapi dia tidak menegur Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay, malah dia telah berkata dingin terhadap Cu Kun Hong: "Hemm, jika memang benar2 mereka bersalah, itupun masih ada yang bisa mengurusnya, dan mengajar adatnya, tidak perlu orang luar yang mencampuri urusan rumah tangga Kaypang.....!"
ternyata nada dan suara perkataannya itu, merupakan
suatu pembelaan untuk kedua anak buahnya tersebut.
Cu Kun Hong jadi mendongkol karenanya, sebab dia
melihat Sam Tocu telah membela kedua anggotanya yang
bersalah, yang membuktikan bahwa Sam Tocu juga bukan
manusia baik2. Maka dengan suara yang lantang Cu Kun Hong telah menyahuti dengan berani: "Benar ! Memang benar apa yang di-katakan oleh Sam Tocu ! Jika saja yang mengatakan itu adalah salah seorang dari pemimpin Kaypang dipusat, tentu saja aku akan mempercayai sepenuhnya, bahwa
anggota2 Kay pang yang bersalah akan dihukum sepantasnya
! Tetapi, justru sekarang, yang mengatakan hal itu hanyalah seorang anggota cabang belaka !"
Muka Sam Tocu jadi berobah merah padam karena marah
sekali, dia telah membentak dengan suara yang bengis.
"Dengan berkata begitu sama juga kau mengartikan bahwa perkataanku tidak ada harganya bukan ?" Sahutnya dengan suara tergetar.
Kemudian dengan cepat sekali, dia telah melangkah maju mendekati Cu Kun Hong, tampaknya dia telah bersiap sedia akan melancarkan serangan2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Cu Kun Hong sama sekali tidak takut dia telah
memandang dengan tatapan mata yang tajam.
"Bukankah jika seorang pemimpin yang baik, begitu
mendengar ada anggotanya yang melakukan suatu perbuatan salah, maka akan melakukan penyelidikan benar atau tidak akan hal itu dan akan memeriksa dengan bijaksana kedua anak buahnya ! Bukan seperti sikapmu itu !"
Ketus sekali kata2 Kun Hong "Maka dari itu, mana bisa aku menghargai
akan hati dan harga dirimu ?".
Sam Tocu telah berjingkrak karena marahnya, diapun telah mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur, kemudian secepat kilat dia telah melancarkan serangan2 yang dahsyat kepada Cu Kun Hong.
Serangan yang dilakukan oleh pengemis wakil ketua dari cabang Kaypang itu ticak bisa disamakan dengan kedua
pengemis bawahannya tadi, namun Cu Kun Hong tidak takut.
Dengan tetap berdiri tegak ditempatnya, tampak Cu Kun Hong telah mengawasi tiba nya serangan yang dilancarkan oleh pengemis tua ini. Waktu telapak tangan Sam Tocu hampir tiba disasaran, dengan mengeluarkan suara tertawa
mengejek, Cu Kun Hong telah menggerakkan kipasnya, dia telah mengibas dengan mempergunakan enam bagian tenaga dalamnya dan bermaksud akan mempergunakan ujung
kipasnya untuk menotok pergelangan tangan Sam Tocu.
Tentu saja Sam Tocu menjadi terkejut, dia sampai
mengeluarkan suara seruan tertahan dan telah menarik
pulang tangannya, kemudian dia telah mengeluarkan tenaga yang jauh lebih besar dan mengulangi pula serangannya dengan hati penasaran sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cu Kun Hong tetap menghadapinya dengan tenang, dia
telah mengawasi datangnya serangan itu dengan tatapan mata yang sangat tajam.
,,Kau keterlaluan sekali, Sam Tocu !! kata Cu Kun Hong dengan suara mengejek. "Engkau memang bukan seorang
bijaksana dan tidak perlu dihormati !!"
Dan setelah mengejek begitu, dengan cepat sekali tampak Cu Kun Hong telah menggerakkan kipasnya berulang kali, dan kipasnya itu sebentar terbuka dan sebentar tertutup.
Itulah cara menyerang yang sangat hebat sekali, karena serangan2 seperti tu memiliki dua macam cara untuk
merubuhkan lawannya. Cara yang pertama jika kipas terbuka, akan merupakan lempengan yang biasa dipergunakan untuk menghajar kepala lawan dan bagian2 lainnya yang berbahaya.
Tetapi jika memang kipas itu tertutup, maka ujung kipas dapat dipergunakan seperti Poan Koan Pit untuk menutuk jalan darah ditubuh lawan nya, dibagian yang sangat berbahaya sekali.
Maka dari itu walaupun Sam Tocu melancarkan serangan2
yang sangat hebat, namun dia tidak berani terlalu mendesak.
Cepat sekali, angin serangan kipasnya itu telah men-deru2, dan gerakan2 yang dilakukan oleh Cu Kun Hong sering
memaksa Sam Tocu harus menarik pulang serangannya
sendiri, karena kalau tidak, tentu dia akan ter-totok oleh ujung kipas Cu Kun Hong.
Tetapi Cu Kun Hong tidak berlaku segan2 lagi, dia telah melancarkan serangan2 yang gencar. Setiap kali melancarkan gempuran2nya kipasnya itu telah ber-kelebat2 mengandung kekuatan yang membawa maut. Sekali saja kipas Cu Kun
Hong bisa mengenai sasarannya dengan tepat, tentu Sam Tocu akan menemui ajalnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tentu saja Cu Kun Hong juga harus bersikap hati2, karena diapun menyadari akan hebatnya tenaga serangan yang
dilancarkan oleh Sam Tocu.
Setiap serangan Sam Tocu mengandung kekuatan yang
sangat dahsyat, karena disertai oleh tenaga lwekang yang cukup tinggi, disamping itu Sam Tocu juga memiliki ginkang yang boleh diandalkan.
Maka terasalah angin serangan dari Cu Kun Hong dan Sam Tocu saling berseliweran tidak hentinya, saling samber dan saling menerjang
Namun selama itu tampaknya mereka memang berimbang,
dan kekuatan tenaga dalam yang mereka miliki itu merupakan tenaga dalam sejati, aliran dari golongan bersih dan bukan dari golongan sesat. Sehingga telah membuat keduanya
terlibat dalam suatu pertempuran yang sangat hebat sekali.
Beruntun beberapa kali, tampak Cu Kun Hong terdesak oleh gempuran2 telapak tangan Sam Tocu, tetapi selama itu Cu Kun Hong telah berhasil menyelamatkan diri, sehingga
membuat Sam Tocu semakin lama jadi semakin penasaran
sekali. Beberapa kali dengan mengeluarkan suara bentakan2 yang sangat bengis, Sam Tocu telah memperhebat serangan2nya dengan menambah tenaga lwekangnya untuk memukul rubuh lawannya.
Dalam melancarkan serangan2nya itu, tampak betapapun
juga, Sam Tocu memang bernafsu sekali untuk merubuhkan Cu Kun Hong.
Cu Kun Hong memang agak terdesak juga, namun sengaja
untuk mrmbangkitkan kemarahan dari pengemis yang
menjadi ketua cabang Kaypang daerah ini, beberapa kali Cu Kun Hong telah mengeluarkan kata2 ejekan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semakin lama memang Sam Tocu jadi semakin gusar saja, dia telah berusaha untuk cepat2 menyelesaikan pertempuran ini.
Tetapi Cu Kun Hong tetap dapat bertahan.
Phang Kui In yang melihat keadaan Cu Kun Hong,
disamping kagum atas kepandaian yang dimiliki Cu Kun Hong, diapun jadi menguatirkan sekali keselamatan Cu Kun Hong.
Disaat itu Phang Kui In bermaksud akan melompat
ketengah gelanggang, untuk turun tangan memberikan
bantuan kepada Cu Kun Hong.
Namun tangan Phang Kui In telah dicekal oleh Yo Him.
"Tunggu dulu paman Phang," kata Yo Him
"Coba kita lihat dulu !, tadi kedua pengemis itu tidak mau mematuhi Kimpaynya Wi Tocu, entah bagaimana dengan
tokoh dari Kaypang cabang daerah ini !".
"Baiklah !'' katanya kemudian.
"Engko Cu !" teriak Yo Him memanggil Kun Hong.
"Coba berhenti sejenak !".
Kun Hong mendengar suara teriakan Yo Him dengan jelas, dia jadi heran, entah apa maunya anak sekecil Yo Him itu.
tetapi sebagai seorang yang selalu ingin mengetahui dan juga memang dia tengah terdesak, sehingga Cu Kun Hong,
bermaksud untuk beristirahat. Dia telah melompat mundur tiga tombak lebih dengan gesit sekali, waktu Sam Tocu sedang melancarkan serangan kepadanya.
Sam Tocu jadi terkejut karena tahu2 sasarannya telah
lenyap dari depan matanya, dengan mengeluarkan suara
teriakan keras dia bermaksud mengejarnya untuk mengulangi lagi serangannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi saat itu Yo Him telah berteriak "Tahan ! Aku ingin bicara !!"
Dalam marahnya, Sam Tocu telah membentak dengan
suara yang sangat bengis: ,,Apa yang hendak engkau katakan, monyet kecil ?"
Yo Him tidak marah mendengar dirinya dipanggil dengan sebutan monyet kecil, dia telah memandang dengan berani, tangannya telah mengacungkan Kimpay.
"Aku akan bicara atas nama Kimpay ini... ...!" katanya kemudian dengan suara yang nyaring.
Mata Sam Tocu jadi terpentang lebar2 waktu melihat
Kimpay ditangan Yo Him, tampak jelas sekali dia terkejut bukan main, mukanya juga telah berobah pucat.
"Kau .... dari mana engkau mencuri Kim pay itu ?"
tegurnya, dengan suara yang ragu2.
Yo Him telah berkata dengan suara yang dingin:
"Setelah engkau melihat Kimpay ini apakah engkau tidak segera berlutut untuk menerima perintah ?"
Muka Sam Tocu jadi berubah juga, dia telah berkata
dengan suara yang ragu2. "Memang sudah menjadi peraturan, bahwa setiap orang
yang membawa Kimpay harus diperlakukan sama dengan
pemilik Kimpay itu sendiri, karena Kimpay merupakan lambang kekuasaan dari pemimpin kami, tetapi engkau, engkau dalam usia demikian kecil apakah mungkin engkau bisa memperoleh sebuah Kimpay dari salah seorang pemimpin kami " terlebih lagi Kimpay itu tampaknya milik Wie Liang Tocu dari pusat, wakil pemimpin kami dipusat.
Yo Him telah tertawa dingin.
"apakah kau telah menerima pelajaran mengenai peraturan Kaypang, jika Kimpay dipegang oleh seorang anak kecil maka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kimpay itu tidak berlaku ". Dan juga apakah memang didalam Kaypang terdapat peraturan pemegang Kimpay itu harus
dipandang dalam usia " Hemm. Kimpay merupakan lambang kekuasaan tertinggi dari orang yang bersangkutan yang menjadi pemimpin kalian yang harus kalian hormati adalah Kimpay itu sendiri, bukan orang yang membawanya...!".
Mendengar perkataan Yo Him, kembali Sam Tocu diliputi ke-ragu2an yang sangat, diapun telah berkata bimbang :
"Tetapi...tetapi...".
Namun Sam Tocu tidak meneruskan perkataannya,
sehingga membuat Yo Him jadi tambah mendongkol saja.
"Apanya yang tetapi, tetapi " Apakah engkau ingin
mengatakan bahwa Kimpay ini merupakan Kimpay palsu ?".
"Tidak berani ! Tidak berani " Justru aku mengenali jelas sekali bahwa Kimpay itu adalah milik Wie Liang Tocu, wakil Pangcu dipusat....!".
"Hemm, mengapa engkau tidak segera melakukan upacara
menerima Kimpay ?" tanya Yo Him dengan nada suara menegur.
"Baiklah ! Aku harus menjelaskan kepadamu !
Sesungguhnya kami menghormati sekali pemimpin2 kami
dipusat, tetapi sangat disesalkan sekali justru pemimpin2 kami itu kurang teliti ! Buktinya Kimpay yang demikian berharga telah begitu mudah diberikan kepada seorang anak sebaya engkau ! Bukankah jika terjadi sesuatu, akan membahayakan sekali " bukankah anak sebaya engkau bisa saja diperalat oleh orang2 jahat dan dengan mempergunakan kekuasaan Kimpay itu, anggota Kay pang akan dikendalikan oleh tangan jahat, dipinjam untuk melakukan kejahatan " Tidak ! Tidak ! Aku tidak bisa menerima kenyataan seperti ini ........ !"
Memang apa yang dikatakan oleh Sam Tocu memang
masuk dalam akal sehat. Apa yang dibilangnya itu juga beralasan kuat sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Namun walaupun bagaimana Yo Him berusaha meyakinkan
bahwa Kimpay ini diberikan oleh Wie Liang Tocu sebagai hadiah kepadanya.
"Ketahuilah, bahwa antara aku dengan Wie Toako memang telah mengikat tali persaudaraan, kami telah angkat saudara, dimana Wie Tocu telah menjadi Toakoku ! Sebagai adik
angkatnya, maka aku telah dihadiahkan sebuah Kimpay......
Inilah Kimpaynya itu .....!"
Semula Sam Tosu masih ragu2 mengenai diri Yo Him,
tetapi mendengar perkataan Yo Him yang terakhir itu, keragu2an dihatinya jadi lenyap, bahkan dia telah tertawa bergelak2 dengan, suara yang nyaring sekali.
"Bagus ! Bagus !" katanya dengan suara yang keras sekali.
"Tampaknya engkau memang seorang anak yang pandai
berdusta ! Semula aku masih mau mempercayai bahwa
engkau memperoleh Kimpay itu dari tangan Wie Tocu, tetapi sekarang mendengar kalian mengangkat saudara, aha, aha, tentu saja hal itu tidak masuk dalam akal sehatku ! Bagaimana mungkin anak sekecil engkau bisa mengangkat saudara
dengan Wie Tocu " Hemmm, dalam keadaan seperti ini
tampaknya engkau juga ingin berdusta ! Banyak orang2
persilatan yang ingin menjadi sahabat Wie Tocu, tetapi jarang yang pantas untuk menjadi sahabatnya ! Maka, mana bisa aku mempercayai justru engkau sebagai adik angkatnya ?".
Dan setelah berkata begitu, Sam Tocu telah membentak
dengan tubuh yang bergerak cepat kearah Yo Him.
"Berikan Kimpay itu kepadaku...!" dan dia telah
mengulurkan tangannya, untuk merebut Kimpay itu dari
tangan Yo Him. Yo Him jadi terkejut sekali, karena Sam Tocu telah
bergerak sangat cepat sekali, dia telah mengulurkan
tangannya untuk merebut Kim pay itu, karena dia bermaksud
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk mengembalikannya kelak kepada Wie Liang Tocu
dipusat. Jika memang ternyata Wie Tocu kehilangan Kimpaynya dan Sam Tocu bisa mengembalikannya, bukankah hal itu
menunjukkan dia telah melakukan pahala yang cukup besar untuk Kaypang " Bukankah dia akan naik tingkat ju ga"
Maka dari itu, Sam Tocu tidak segan2 dalam gerakannya, dia mengulurkan tangan kanan nya untuk merebut Kimpay itu dari tangan Yo Him, sedangkan tangan kirinya telah
diluncurkan untuk menyerang kearah dada Yo Him.
Gerakan itu dimaksudkan per-tama2 tangan kanannya ingin merebut Kimpay, sedangkan tangan kirinya akan menghantam binasa anak itu.
Yo Him mana berdaya untuk mengelakan diri dari serangan Sam Tocu " Phang Kui In yang melihat gerakan Sam Tocu jadi terkejut bukan main, dia bermaksud mengulurkan tangannya untuk menangkis serangan didada Yo Him, karena baginya yang terpenting menyelamatkan jiwa Yo Him dulu, maka
walaupun Kimpay nanti kena direbut oleh Sam Tocu, hal itu mudah diurus dibelakang harinya.
Sedang Cu Kun Hong yang melihat sikap Sam pocu, jadi
marah sekali. ,,Manusia hina yang tidak tahu malu !" memaki Cu Kun Hong, dan pelajar ini bukan hanya membentak begitu saja, karena dengan cepat sekali dia telah melompat dengan
gerakan yang sangat gesit dan tangan kanannya mencekal kipas telah bergerak. Dia sama sekali bukan bermaksud menangkis serangan Sam Tocu yang dilancarkan kepada Yo Him, hanya mengancam akan menolok jalan darah Pai-kong-hiat dipunggung Sam Tocu.
Tentu saja hal itu telah membuat Sam Tocu jadi terkejut karena dia menyadari bahwa Pai-kong-hiat merupakan jalan darah terpenting dan merupakan jalan darah utama.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
=============== hal 33 hilang
================ mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur, tampak
dia telah menggerakkan kedua tangannya dengan saling susul dan serentak. Ge rakan yang dilakukannya sangat cepat sekali, sehingga tampaknya sulit bagi Cu Kun Hong untuk mengelakkan diri, karena waktu dia sedang mengulurkan tangannya dan belum menarik serangan kipasnya, sehingga ketiaknyalah yang menjadi inceran dari serangan Sam Tocu.
Kalau serangan Sam Tocu mengenai sasarannya, niscaya
akan menyebabkan tulang iga Cu Kun Hong akan remuk
berantakan, karena Sam Tocu telah menyalurkan tenaga
lwekangnya sebanyak delapan bagian dikedua tangannya itu, sehngga angin serangan itu men-deru2 datang nya.....
Tetapi Cu Kun Hong tidak menjadi gugup karenanya,
walaupun dia telah diserang dengan gempuran2 yang begitu kuat dan keras. Dengan mengeluarkan suara siulan yang cukup nyaring tampak Cu Kun Hong telah menjejak kakinya, tubuhnya telah melompat ketengah udara dengan gerakan yang sangat cepat sekali ia melayang berjumpalitan beberapa kali, sehingga berhasil menjauhi diri dari Sam Tocu.
Tetapi Sam Tocu sangat penasaran, dengan mengeluarkan suara bentakan yang keras, dia telah melompat dan mendesak Cu Kun Hong dengan serangan2 yang jauh lebih kuat lagi.
Dengan gerakan "Kim Hong Sam Tiauw" yakni "Cendrawasih Emas Mengangguk Tiga Kali" , kedua tangannya menyambar saling susul tiga kali menimbulkan kesiuran angin yang keras,.
Setelah mana disusuli pula oleh Jie Liong Po Cu atau Sepasang Naga memperebutkan mustika, kedua tangannya itu
menyambar2 dengan hebat, membuat Cu Kun Hong jadi
terkejut bukan main. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam keadaan demikian Cu Kun Hong tidak berani
meremehkan serangan2 yang di lancarkan oleh pengemis
tersebut dengan mengeluarkan suara bentakan keras dan kuat tampak Cu Kun Hong menggerakkan kipasnya "Serrrr .... "
kipas tersebut menyambar dengan jurus "Ong Lui Thian Te"
atau "Raja Petir Mendatangkan Hujan dari Langit". Gerakan2
hebat seperti itu menyebabkan serangan2 Sam Tocu
tertangkis dan gagal sama sekali. bahkan tangkisan itu karena terlalu kuat, menimbulkan suara benturan yang menulikan telinga.
Sam Tocu dalam kemarahan yang membakar hati, telah
mengulangi lagi serangan2nya. Rupanya pengemis ini telah mengeluarkan seluruh kekuatan tenaga dalamnya, sampai otot2 dan urat dimukanya bertonjolan jelas.
Angin serangan, itu berkesiuran kuat dan memaksa Sam
Tocu harus bersikap jauh lebih ber-hati2 dibandingkan dengan beberapa saat yang lalu, karena jika serangan2 yang kali ini dilancarkannya itu tidak berhasil menemui sasaran yang tepat ditubuh lawannya, tentu ia sendiri yang pasti akan terluka didalam oleh tenaga dalamnya sendiri yang akan berbalik menghantamnya.
Semakin lama Cu Kun Hong jadi semakin sibuk menghadapi gempuran2 lawannya yang agak nekad ini dan beberapa kali ia telah mengeluarkan suara seruan2 sangat keras dan juga diselingi oleh seruan2 kaget karena dirinya berulang kali hampir terkena serangan2 Sam Tocu.
Untung saja Sam Tocu dalam melancarkan serangan2nya
itu masih mempertimbangkan keselamatan dirinya, coba kalau tidak Cu Kun Hong tentu telah dapat dirubuhkannya.
Atau setidak2nya mereka akan terluka bersama.
Cu Kun Hong menyadarinya bahwa tocu dari partai
pengemis ini memang memiliki kepandaian yang tinggi sekali disamping memiliki dasar tenaga dalam yang terlatih kuat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sam Tocu telah menduduki tingkat yang tinggi dalam
perkumpulan Kaypang cabang daerah dan tampaknya iapun takut menderita malu dihadapan kedua orang bawahannya jika harus kalah ditangan Cu Kun Hong, dimana Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay tengah mengawasi jalannya pertempuran itu dengan mata terpentang lebar2. Beruntun Sam Tocu telah melancarkan serangan2 dengan jurus "Pek Lui Thian Mui" atau
"Petir Putih Dari Pintu Langit", dan seperti juga samberan kilat, tangannya itu berkesiuran kuat menyambar kelawannya dengan mengeluarkan suara berkesiutan tidak hentinya.
Serangan2 kedua jago yang tengah saling gempur dalam
pertarungan yang begitu menakjubkan, menimbulkan angin yang menderu2 dan daun2 kering maupun debu telah
beterbangan karena terjangan dan terpahan angin serangan diseputar gelanggang pertempuran itu.
Phang Kui In yang menyaksikan pertempuran diantara


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kedua jagoan itu, diam2 jadi menghela napas panjang.
,,Beruntun2 aku telah melihat kepandaian yang sangat
tinggi dari beberapa orang persilatan dan kini tampaknya Sam Tocu dari Kaypang pun bukan memiliki kepandaian yang
lemah. Begitu pula sipelajar she Cu itu tampaknya bukan orang sembarangan. Namun siapa sebenarnya Cu Kun Hong itu " Mengapa selama ini aku tidak pernah mendengar nama nya didalam rimba persilatan ?".
Waktu Phang Kui In sedang berpikir begitu, Cu Kun Hong yang telah terdesak terus menerus oleh serangan2 yang dilancarkan lawannya jadi gusar sekali. Ia telah mengeluarkan suara bentakan marah yang keras. Waktu Sam Tocu
melancarkan serangan kepalan tangannya dengan jurus
"Kwan Im Lian-kiam" atau "Dewi Kwan Im duduk Diteratai Emas" mengincer dada Cu Kun Hong, tahu2 kipas si pelajar telah dilintangkan didepan dadanya. "Serr...!" kipas itu telah terbuka lebar seperti perisai, untuk menyambuti serangan yang di lancarkan Sam Tocu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukk... pranggg...!" terdengar kipas itu terpukul oleh kepalan tangan Sam Tocu, tetapi karena kipas itu terbuat dari besi murni dengan sendirinya kuat sekali daya tahannya.
Mempergunakan kesempatan ini tangan kiri Cu Kun Hong
telah bergerak dan dia telah melancarkan gempuran hebat sekali menghantam lambung lawannya dengan jurus "Ma Lim Cut Cu" atau "Kuda Hutan Mengeluarkan Mutiara" Gerakan yang dilakukan pelajar ini cepat dan lincah disamping mengandung tenaga lwekang yang kuat. Dan bersamaan
dengan itu kim Tocu juga tengah meluncurkan tangan
kanannya kearah dada Cu Kun Hong dengan tubuh yang
doyong kedepan, sulit sekali dia berkelit atau mengelakkan diri dari gempuran sipelajar she Cu itu. Walaupun hatinya terkejut, tetapi Sam Tocu masih bisa mengendalikan diri, cepat2 dia telah memusatkan tenaga dalamnya melindungi bagian
lambungnya. ,,Bukk !" Serangan telapak tangan kiri Cu Kun Hong yang tidak bisa dielakkannya lagi itu telah diterimanya dengan mempergunakan kekuatan lwekang disekitar lambungnya dan gempuran pelajar itu membuat tubuh Sam Tocu terhuyung mundur dua langkah, namun tokoh Kaypang tersebut tidak terluka karenanya.
Cu Kun Hong semula girang melihat serangannya itu tidak dapat dihindarkan oleh lawannya, tetapi waktu telapak tangannya mengenai sasaran dilambung sipengemis, tampak Cu Kun Hong juga terkejut karena merasakan tangannya
seperti juga menggempur lempengan besi yang keras bukan main sampai ia merasakan telapak tangannya sakit sekali.
Disaat itu dengan cepat sekali Cu Kun Hong merobah posisi tubuhnya dan kipasnya dihentakkan dalam keadaan tertutup melancarkan serangan lagi kearah pundak Sam Tocu dengan maksud untuk menotok jalan darah sipengemis,
Gerakan yang dilakukan Cu Kun Hong mempergunakan
jurus "Jie Lay Kiu Mui" atau "Sang Buddha Dengan Sembilan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pintu" memaksa sipengemis mundur beberapa langkah karena jika dia bergerak terlambat tentu dirinya akan menjadi korban totokan ujung kipas itu.
"Bagaimana apakah kita meneruskan pertempuran ini ?"
tanya Cu Kun Hong dengan suara mengejek dan menatap
tajam kepada sipengemis, mulutnya tersenyum sinis.
Sam Tocu baru saja berhasil mengendalikan goncangan
hatinya karena nyaris tadi dia terserang oleh pelajar yang memiliki kepandaian tidak berada di sebelah bawah
kepandaiannya, Namun mendengar pertanyaan Cu Kun Hong dia jadi marah sekali.
"Tentu saja diteruskan !" teriak Sam Tocu dengan suara mengerang marah disusul dengan lompatan tubuhnya
menerjang maju. melancarkan gempuran2 lagi kepada Cu Kun Hong.
Tangan Sam Tocu telah meluncur ketulang Pie-pie (tulang selangka) dibahu Cu Kun Hong.
Cu Kun Hong tidak berani berdiam diri saja, ia mengibaskan kipasnya dengan cepat dan bergerak lincah sekali. "Takkkk!"
kipasnya telah menyampok pergelangan tangan kanan Sam Tocu. Tetapi Sam Tocu menggerakkan terus tangan kirinya membuat Cu Kun Hong jadi terkejut. Mati2an Cu Kun Hong menggeser kaki kirinya dengan tubuh yang didoyongkan
kearah kiri. Tetapi disaat itu telah terdengar suara 'breettt"
yang cukup nyaring, baju bagian bahu Cu Kun Hong telah robek terkena cengkeraman jari2 tangan Sam Tocu.
Bukan main girangnya hati Sam Tocu yang cepat2
menyusuli lagi dengan serangan2 yang berangkai, setiap serangannya membawa angin serangan yang mengandung
maut. Memang cara menyerangnya yang saling susul dan
berangkai itu sengaja dilakukannya, agar tidak memberikan kesempatan kepada Cu Kun Hong memperkuat besi atau
kuda2 kakinya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam keadaan demikian Cu Kun Hong yang merasakan
pundaknya pedih dan nyeri sebab tadi terluka sedikit akibat cakaran jari tangan Sam Tocu, telah membuat ia harus
menahan perasaan nyeri itu dan mengelakkan diri dari
serangan susulan yang dilancarkan Sam Tocu.
Setiap gerakan yang dilakukan Cu Kun Hong merupakan
gerakan pertahanan yang sangat kuat sekali. Tetapi
serangan2 Sam Tocu semakin lama bukannya semakin
berkurang tenaga menekannya, bahkan semakin kuat dan bisa mematikan jika berhasil mengenai sasaran dari korban
serangan ini. Cu Kun Hong lebih banyak berkelit dan menghindar saja dari serangan2 yang dilakukan sipengemis, karena Cu Kun Hong memang tengah mengawasi kelemahan2 dari lawannya, untuk mencari kelemahan didiri Sam Tocu.
Tetapi selama itu Cu Kun Hong tidak berhasil melihat
kelemahan didiri pengemis yang sakti ini. Bahkan semakin lama Sam Tocu telah melancarkan serangan2nya dengan
pengerahan lwekang yang lebih kuat lagi.
Dalam waktu yang sangat singkat sekali, tampak mereka telah bertempur lebih dari seratus jurus.
Phang Kui In yang menyaksikan dari samping, jadi berdiri diam mematung, karena dia merasa kagum atas kepandaian yang dimiliki ke dua orang yang tengah bertempur itu.
Yo Him sendiri sambil menyaksikan jalannya pertempuran itu, berulang kali telah melirik kearah Kimpay ditangannya. Dia heran juga mengapa kali ini Kimpay dari Wie Liang Tocu tidak memperlihatkan kekuasaannya "
Disaat Cu Kun Hong dan Sam Tocu sedang bertempur,
tiba2 terdengar suara orang menggumam perlahan :
"Bertempur merupakan pekerjaan yang
menggembirakan...memang bertempur merupakan pekerjaan yang sangat menyenangkan ! Dulu aku semasa muda juga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gemar sekali berkelahi, sampai kepalaku benjol2 dan pulang kerumah dipukuli ibu...!".
Waktu Yo Him dan Phang Kui In menoleh, mereka melihat munculnya seorang pengemis tua dengan tubuh yang
bungkuk, dengan muka yang telah peyot dan kumal sekali, pakaiannya juga kotor sekali, dipunggungnya yang berpunuk itu tampak tergemblok sebuah hiolo tempat arak.
Phang Kuiln dan Yo Him jadi terkejut.
Dengan munculnya pengemis tua itu, tentu saja berarti bertambahnya seorang lawan.
Phang Kui In cepat2 ber-siap2 dan waspada, jika memang pengemis itu bermaksud untuk menyerang Cu Kun Hong, dia yang akan menghalanginya.
Tetapi pengemis itu, yang tampaknya lelah sekali
melakukan perjalanan, telah menghampiri sebatang pohon, dia telah duduk dibawah pohon itu, untuk menyaksikan
pertempuran sambil meloloskan ikatan hiolonya, dan meneguk isinya. Bau arak segera tersiar disekitar tempat itu.
Cu Kun Hong dan Sam Tocu yang tengah terlibat dalam
pertempuran yang seru sekali, sudah tidak sempat untuk menoleh, karena mereka sedang mencurahkan perhatian
masing2 untuk berusaha merubuhkan lawannya.
Dalam keadaan seperti ini, tampak Sam Tocu yang paling bernafsu sekali berusaha untuk dapat merubuhkan lawannya.
Sedangkan kedua pengemis yang membawa empat helai
karung, Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay, telah memperhatikan pengemis lua itu.
Muka kedua pengemis ini jadi berobah he bat, tampaknya mereka terkejut sekali.
"Kimciu Sin kay !" bisik mereka hampir berbareng.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi pengemis tua itu, yang mereka sebut sebagai Kimciu Sinkay (pengemis sakti Arak Emas), telah ter- senyum2, menyaksikan terus pertempuran itu, sambil meneguk perlahan2 arak didalam hiolonya.
"Aha, aha, salah salah . Itulah cara menyerang yang salah
!" teriak sipengemis tua itu. "Kalian bertempur seperti juga dua orang anak berusia lima tahun, hanya bisa menggerak2kan tangan belaka...!".
Disaat pengemis tua itu tengah ber-teriak2 begitu, tampak Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay telah menghampirinya, kedua pengemis itu telah berlutut dihadapan pengemis tua itu.
"Locianpwe, kami Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay memberi
hormat...!" kata mereka hampir berbareng.
Pengemis tua itu jadi menoleh dan memandang sinis
kepada kedua pengemis yang sedang berlutut itu.
Sedangkan hati Phang Kui In dari Yo Him waktu melihat Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay berlutut memberi hormat kepada pengemis tua itu hati mereka jadi tergoncang, karena
wakaupun bagaimana memang kenyataannya pengemis tua
itu kaum dari Kaypang. Phang Kui In jadi ber-siap2 untuk menghadapi segala
kemungkinan. Disaat itu, tampak pengemis tua itu telah bertanya dengan suara yang tawar : "Kalian hanya mengganggu perhatianku saja ! Lihatlah ! Aku jadi tidak bisa menikmati kesenanganku untuk menyaksikan perkelahian kedua anak kecil itu...!" dan setelah berkata begitu, tangan kanannya tampak digerakkan perlahan sekali, tetapi tahu2 Kim Jie Kay dan Gan Ho tay telah mengeluarkan suara jerit kesakitan, tubuh mereka telah terpental keras melambung ketengah udara, dan terbanting keras sekali. Phang Kui In dan Yo Him jadi berdiri tertegun, Karena jika pengemis tua itu merupakan sahabat atau orang dari Kaypang juga, mengapa memperlakukan Kim Jie Kay dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gan Ho Kay begitu macam ". Tampaklah Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay telah merangkak untuk bangun berdiri.
Muka mereka tampak bengkak merah, karena rupanya
masing2 telah diberi hadiah satu tamparan yang keras.
Tetapi Kim Jie Kay dan Gan Ha Kay tidak berani
memperlihatkan perasaan marah atau mendongkol, mereka hanya berdiri dengan kepala tertunduk dalam2, kedua tangan diturunkan, tampaknya mereka ketakutan sekali.
Sedangkan Kimciu Sinkay telah menyaksikan jalannya
pertempuran lagi antara Sam Tocu dengan Cu Kun Hong, sedangkan mulutnya tidak henti2nya mengoceh saja, dan juga telah meneguk araknya.
Dalam keadaan demikian, tampaknya Sam Tocu tadi telah mendengar suara jeritan dari Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay. Dia telah melirik sejenak kepada pengemis tua Kimciu Sin kay, waktu dia berhasil membuat Cu Kun Hong mundur dua tindak kebelakang. Dan begitu mengenali pengemis tua itu, hatinya terguncang mukanya menjadi pucat, dan telah melompat
mundurdengan cepat dan menghampiri pengemis tua itu.
Waktu sampai dihadapan pengemis tua itu dia telah
berlutut memberi hormat. "Tecu (murid) benar2 tidak mengetahui kedatangan
locianpwe. Sehingga tidak mengadakan penyambutan !"
katanya dengan suara ketakutan sekali.
Cu Kun Hong yang Semula heran melihat sikap Sam Tocu, kini jadi berdiri dengan hati tergoncang, karena dia melihat Sam Tocu telah berlutut begitu, dan tampaknya pengemis tua Kimciu sinkay merupakan pengemis yang sakti dan memiliki tingkatan tinggi di dalam Kaypang. Buktinya saja, Sam Tocu yang memiliki kepandaian yang tinggi, telah berlaku begitu hormat dan ketakutan sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cepat2 Cu Kun Hong ber siap2 untuk menghadapi sesuatu, sedangkan hatinya jadi berkuatir juga karena dia melihat bahwa kepandaian Sam Tocu sudah begitu tinggi dan boleh dibilang tadi dia telah terdesak. Terlebih lagi sekarang, tampaknya pengemis tua itu dihormati sekali oleh Sam Tocu.
Tentunya Kimciu Sinkay itu memiliki kepandaian yang sangat tinggi sekali.
Maka segera Cu Kun Hong telah memusatkan seluruh
kekuatan tenaga dakamnya dikedua telapak tangannya,
karena dia ber-siap2 kalau sampai Kimciu Sinkay melancarkan serangan, dia bisa segera menghadapi.
Tetapi pengemis tua itu sama sekali tidak melakukan
gerakan apa2. Kimciu Sinkay telah memandang sinis kepada Sam Tocu.
"Percuma engkau diangkat sebagai Tocu cabang daerah,
karena engkau tidak bisa melakukan tugasmu dengan baik...!"
kata Kimciu Sin kay. Dia ber-kata2 dengan suara yang biasa saja, tidak
memperlihatkan tanda2 bahwa dia tengah marah. Namun
kenyataannya, Sam Tocu jadi ketakutan sekali.
"Bukan main! Bukan main !" berkata Kimciu Sinkay lagi.
"Engkau telah memiliki kepandaian, tetapi kepandaian itu bukan untuk dipergunakan melakukan perbuatan yang tidak2
!" Sam Tocu tampak jadi tambah ketakutan saja, dia sampai berlutut sambil meng angguk2kan kepalanya.
"Tecu memang bersalah" katanya dengan suara yang
tersendat "Tecu memang benar2 bersalah, dan patut menerima
hukuman !" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"jika engkau mengatakannya sekarang, semuanya telah
terlambat, karena engkau masih berani melawan kekuasaan Kimpay. Hal itu sudah merupakan suatu ingkar yang luar biasa, berarti engkau sudah tidak. memandang sebelah mata terhadap pemimpin Kaypang dipusat, berarti juga engkau sudah secara langsung menghina kekuasaan Kaypang !"
Sam Tocu jadi tambah ketakutan saja, dia telah gemetaran keras dan berulang kali dia mengangguk-anggukkan
kepalanya sampai keningnya menghantam tanah, terdengar suara "tuk tuk" karena kepalanya itu telah menghantam tanah. Dalam keadaan demikian, tampak Sam Tocu benar2
seperti seorang persakitan yang menantikan hukuman. Tentu saja keadaan Sam Tocu membuat Phang Kui In dan yang
lainnya jadi heran. Mereka segera mau menduga bahwa
pengemis tua itu pasti dari Kay pang pusat.
Saat itu tampak Sam Tocu telah berkata dengan suara yang ragu2 "Sesungguhnya.... apakah kesalahanku .......!" Aku telah berusaha untuk membela anak buah atau anggota
Kaypang cabang daerah, agar mereka memiliki pelindung, jangan sampai dihina orang. .....namun kenapa aku yang telah dipersalahkan ......!" Dengan berkata begitu, tampaknya Sam Tocu ingin membela diri, karena diapun merasakan
bahwa tindakannya yang membela anggota Kaypang
merupakan pekerjaan yang tidak salah.
Tetapi Kimciu Sinkay telah tertawa dingin, dia telah berkata dengan suara yang keras: "Hemmm, tampaknya memang
engkau merupakan seorang yang terlalu kepala batu ! Selama dua tahun terakhir ini, dipusat telah menerima laporan bahwa anggota Kaypang cabang daerah yang kalian pimpin
merupakan momok yang menakutkan bagi penduduk daerah
ini, karena kalian selalu melakukan kejahatan. Sebagai pemimpin kau, dan ketua cabang daerah mengumbar anggota Kaypang melakukan kejahatan2 belaka, tanpa mengambil
perduli...!". Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan berkata sampai disitu, tampak Kimciu Sinkay telah memperlihatkan muka yang serius dan angker, kata2nya juga telah meninggi "Dan aku datang untuk menghukum kalian, anggota2 yang telah melakukan kesalahan yang bisa
merugikan nama Kaypang... !".
Muka Sam Tocu jadi berobah pucat seketika itu juga, dia masih dalam keadaan berlutut, kemudian katanya dengan suara yang perlahan "Ampunilah...kami akan merobah
kelakuan kami..!". Waktu itu Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay telah berlutut juga, mereka juga telah memohon : "Kamipun berjanji akan
merobah kelakuan kami...! Ampunilah jiwa kami, Locianpwe!"
Tetapi Kimciu Sinkay telah tertawa dingin.
"Apakah begitu mudah mengampuni manusia2 berdosa"
katanya dengan suara yang dingin.
Muka Sam Tocu jadi berobah tambah pucat, begitu pula
tubuh Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay jadi menggigil karena mereka ketakutan bukan main.
"Sekarang kalian ber-siap2lah untuk menerima hukuman !"
kata Kimciu Sin Kay dengan suara yang lebih dingin lagi.
Phang Kui In, Yo Him dan Cu Kun Hong jadi mengawasi
saja dengan heran. Mereka tidak mengetahui entah
kedudukan apa yang dimiliki pengemis tua Kimciu Sinkay sehingga dia bisa menjatuhkan hukuman kepada anggota
Kaypang yang melakukan kesalahan. Mereka juga tidak
mengetahui entah hukuman apa yang akan dijatuhkan oleh Kimciu Sinkay kepada ketiga anggota Kaypang itu.
Kimciu Sinkay telah berdiri dari duduknya, dia telah
mengikat hiolonya kembali di-punggungnya yang berpunuk, lalu dengan berdiri diam2 dia mengawasi ketiga pengemis itu.
Sam Tocu bertiga jadi tambah ketakutan mereka seperti tengah menghadapi malaikat el maut saja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nah, sekarang tiba saatnya kalian akan menjalani
hukuman masing2...!" kata Kimciu Sinkay dengan suara yang dingin dan dia merogoh sakunya, tahu2 di tangannya telah tercekal tiga ekor ular.
Muka Sam Tocu bertiga berobah tambah pucat dan
ketakutan, keringat dingin juga telah mengucur deras sekali dikening dan dimukanya.
"Locianpwe..."!" suara Sam Tocu bertiga tergetar keras.
Kimciu Sinkay telah melemparkan tiga ekor ular itu keatas tanah.
Ular tersebut berukuran tidak besar, hanya berukuran satu jengkal dengan besarnya sebesar ibu jari tangan. Waktu dilemparkan keatas tanah ketiga ekor ular itu telah me-lingkar2 ditanah dengan gerakan yang lamban sekali.
Warnanya hijau ke-kuning2an.
"Jalankan hukuman kalian !" Bentak Kimciu Sinkay dengan suara yang angker sekali. Sam Tocu tampak ragu2, begitu juga dengan Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay. Tetapi waktu
melihat sorot mata Kimciu Sinkay mereka jadi mengeluh, karena tampaknya mereka bertiga menyadari jika mereka ayal2an melaksanakan hukuman itu niscaya akan
menyebabkan mereka menerima hukuman yang jauh lebih
berat lagi dari Kimciu Sinkay. Maka akhirnya mereka telah menghampiri ketiga ular itu, masing2 telah mengambil seekor, Phang Kui In, Yo Him dan Cu Kun liong memandang heran tanpa mengerti, akhirnya mereka hampir mengeluarkan suara jeritan tertahan karena merasa ngeri. Sebab Sam Tocu bertiga telah membawa ular ditangan masing2 kemuka mereka
sehingga ular itu telah mengulurkan lidahnya, dan pipi Sam Tocu bertiga telah digigitnya.
Sam Tocu bertiga menjerit, tetapi ular itu tetap mereka pegangi terus.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan berulang kali ular itu telah memagut kan pipi Sam Tocu bertiga tidak hentinya, maka dalam waktu yang singkat sekali, puluhan gigitan telah diterima Sam Tocu bertiga. Setiap kali pipi mereka digigit, mereka mengeluarkan suara raungan kesakitan.
Darahpun telah mengucur deras dari luka gigitan itu dan setelah dua puluh kali gigitan ular itu Kimciu Sinkai telah berkata perlahan "Cukup". Sam Tocu dengan muka yang
berlumuran darah telah menghampiri Kimciu Sinkay,
menyerahkan ular ditangannya. Begitu pula dengan Kim Jie Kay dan Gan Ho Kay telah mengembalikan ular itu kepada Kimciu Sinkay dengan sikap yang menghormat sekali, mereka pun telah menyatakan terima kasihnya.
Phang Kui In mengerutkan alisnya, karena dia mengetahui bahwa ular itu adalah Kim Tok Coa (ular racun emas), yang sangat berbisa sekali, racun ular itupun sangat hebat sekali, walaupun tidak bisa mematikan namun setiap korbannya akan menderita demam hebat. Dan kini sam tocu bertiga telah digigiti mukanya sebanyak dua puluh kali, mereka pasti akan menderita demam yang hebat, walaupun masing2 memiliki tenaga lwekang yang cukup kuat.
Dan yang lebih mengerikan sekali justru muka mereka yang akan bercacad, akan menjadi buruk sekali jika kelak luka2 itu telah mengering. Phang Kui In sendiri sampai bergidik melihat cara hukuman tersebut.
"Hebat cara Kaypang mengatur anak buah nya, tampaknya Sam Tocu sama sekali tidak berani membantah hukuman yang harus diterima oleh mereka" berpikir Cu Kun Hong. "Entah apa pangkat Kimciu Sinkay dalam Kaypang?".
Saat itu Kimciu Sinkay telah tertawa perlahan, tampaknya dia puas.
"Nah kini kalian pergilah, tetapi kalian, harus melaporkan apa yang kalian terima ini kepada pemimpin kalian, agar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemimpin kalian besok tepat jam dua belas tengah malam, menemui aku...! Tempatnya dikuil Bong-sie-am, di luar pintu sebelah barat...!".
"Baik, terima kasih atas kemurahan hati Locianpwe...i" kata Sam Tocu bertiga hampir berbareng, lalu dengan kepala yang tertunduk dalam2, mereka telah membalikkan tubuh dan
berlalu meninggalkan tempat itu.
Sedangkan Kimciu Sinkay menghampiri Yo Him, tahu2 dia menekuk sebelah kakinya.
"Tecu Kimciu Sinkay menghadap Kimpay". Katanya dengan suara yang nyaring.
Yo Him jadi terkejut. begitu juga Phang Kui In dan Cu Kun Hong.
Cepat2 Yo Him mengangkat Kimpay di tangannya, karena
dia menyadari yang dihormati bukan dirinya melainkan Kimpay itu.
"Ada perintah apakah untuk Tecu ?" tanya Kimciu Sinkay lagi dengan suara yang sabar.
"Boanpwe hanya ingin meminta agar Locianpwe
menyelesaikan keadaan Kaypang didaerah ini, karena Kaypang cabang daerah ini tampaknya tidak beres...!" kata Yo Him yang telah membahasakan dirinya dengan sebutan boanpwe golongan muda.
"Baik Tecu akan memperhatikan perintah ini. Tecu akan mengadakan pembersihan didalam Kaypang...!".
"Baiklah. Boanpwe tidak memiliki persoalan lainnya lagi !"
kata Yo Him sambil, memasukan Kimpay kedalam sakunya.
"Tetapi bisakah Boanpwe mengetahui, kedudukan apakah
yang dijabat oleh Locianpwe...?".
"Bicara mengenai kedudukan, Tecu tidak memiliki
kedudukan apa2, karena Tecu hanya diperintahkan oleh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pangcu sebagai penilik saja, memperhatikan cabang2 daerah dari Kaypang. Jika memang ada anggota yang melanggar
tata-tertib peraturan dari Kaypang, harus mengambil tindakan atau jika perlu melaporkan kepada Pangcu......!"
"Hemmm, jika demikian baiklah. Tentu persoalan Kaypang didaerah ini bisa diselesaikan oleh Locianpwe ......!"
"Tecu menerima perintah itu, dan tolong sampaikan salam Tecu kepada Wie Tocu .... !"
"Baik!" kata Yo Him. "Kami akan segera berlalu."
"Bisakah Tecu mengetahui siapakah adanya Siauw
Enghiong ?" tanya Kimciu Sinkay lagi.
"Aku she Yo dan bernama Him," menjelaskan Yo Him.
"Aku jadi teringat seseorang........!" kata Kimciu Sinkay.
"Masih pernah apakah dan ada hubungan apakah diantara Siauw Enghiong dengan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko?"
"Itulah ayah dari Yo Siauw enghiong ini !" menyelak Phang Kui In menjelaskan.
Muka Cu Kun Hong jadi berobah, cepat2 dia menghampiri Yo Him, dan telah membungkukkan tubuhnya memberi
hormat sambil katanya : "Tidak tahunya yang ada
dihadapanku ini adalah puteranya Yo Taihiap...! Sungguh menggembirakan sekali ! Dulu aku pernah ditolong oleh Yo Taihiap, dan budi Yo Taihiap tidak akan kulupakan ! Jika Yo Siauw enghiong memiliki kesulitan apa2, tidak perlu segan2
memberikan perintah kepada Hakseng (murid, kata2
merendah dari seorang pelajar)".
Yo Him membalas hormat Cu Kun Hong.
"Tadipun kami belum mengucapkan terima kasih atas
bantuan Cu Siucai terhadap paman Phang dan diriku, jika tidak ada Cu Siucai tentu kami telah dicelakai oleh Sam Tocu...!".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan setelah berkata begitu, Yo Him telah memberi hormat dengan bungkukkan tubuh yang dalam. "Terima kasih atas bantuan itu...! Dan kami akan segera berlalu...!" lalu bersama2 dengan Phang Kui In, Yo Him membalikkan tubuhnya meninggalkan Cu Kun Hong dan Kimciu Sinkay.
Sedangkan Cu Kun Hong dan Kimciu Sinkay berdiri tertegun sejenak, tampaknya mereka takjub sekali karena mereka tidak menduga sebelumnya bahwa Yo Him adalah putera dari
seorang pendekar sakti seperti Sin Tiauw Taihiap Yo Ko.
Semula memang Kimciu Sinkay masih ingin menanyakan
dari manakah Yo Him memperoleh Kimpay milik Wie Tocu.
Tetapi kini setelah mengetahui bahwa Yo Him adalah putera Sin Tiauw Taihiap Yo Ko maka dia mau menduga bahwa
mungkin Wie Tocu telah memberikan Kimpay miliknya itu disebabkan dia merasa kagum dan hormat sekali kepada Sin Tiauw Taihiap Yo Ko.
Dan tidak pernah diduga oleh Kimciu Sinkay dan Cu Kun Hong, bahwa sesungguhnya Wie Liang Tocu sama sekali tidak mengetahui bahwa Yo Him adalah puteranya Sin Tiauw
Taihiap. Justru antara Wie Ling Tocu dan Yo Him telah terjalin hubungan yang baik sekali, antara mereka berdua telah saling mengangkat saudara.
Cu Kun Hong kemudian memberi hormat kepada Kimciu
Sinkay dan lalu meminta diri. Begitu pula Kimciu Sinkay telah meninggalkan tempat itu, sebab dia memang perlu mengurusi anggota2 cabang daerah tempat ini.
Tempat tersebut telah menjadi sunyi kembali....


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

PADA sore yang mendung tampaknya akan turun hujan. Yo Him dan Phang Kui In telah tiba disebuah tempat yang rimbun sekali oleh pohon2 dan rumput yang tumbuh tinggi sehingga tampaknya tempat tersebut jarang sekali didatangi orang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dimana kita akan bermalam, paman Phang ?" tanya Yo Him.
"Kita melakukan perjalanan lagi beberapa saat, jika
memang tidak berhasil menemui rumah penduduk, biarlah kita bermalam dialam terbuka saja.." kata Phang Kui In.
"Tetapi paman Phang.. !" kata Yo Him ragu-ragu.
"Kenapa ?" tanya Phang Kui In.
"Tampaknya tempat ini bukan tempat yang baik...lihatlah semak belukar dan tampaknya agak mengerikan...!" kata Yo Him lagi.
"Jangan kuatir, biar nanti aku yang mengaturnya !" kata Phang Kui In. "Jika ada orang jahat bukankah akupun
sanggup menghadapinya...?".
"Bukan begitu Phang Susiok (paman Phang tetapi aku
merasakan adanya sesuatu yang membuat hati tidak
tenang...entah mengapa saja tadi begitu memasuki daerah ini aku merasakan jantungku tergoncang terus menerus tidak hentinya...
"Itu mungkin hanya perasaanmu saja.....!
kata Phang Kui In. "Percayalah, tidak mungkin terjadi sesuatu apapun juga".
JILID 17 YO HIM menggeleng perlahan katanya kemudian dengan
suara yang perlahan : ,,Tetapi hatiku mengatakan pasti akan terjadi sesuatu yang hebat...!" dan setelah berkata begitu Yo Him menoleh kepada Phang Kui In, tanyanya lagi "Paman Phang, masih jauhkah tempat dimana kita bisa bertemu
dengan ayahku ?" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mungkin masih membutuhkan waktu perjalanan satu bulan lagi....!".
"Mari kita kembali saja keperahu..! kata Yo Him yang
mengajak agar Phang Kui In bersama dia kembali keperahu mereka,
Tetapi Phang Km In menggaleng perlahan.
"Besok pagi saja...justru kini akupun merasakan ada
sesuatu yang agak aneh.. !" kata Phang Kui In.
Yo Him jadi memandang tegang kepada Phang Kui In,
kemudian dia telah berkata Lagi : "Baiklah, jika memang paman belum bersedia kembali keperahu, akupun tidak bisa memaksanya !...".
Tetapi baru saja Yo Him berkata sampai disitu tiba2
terdengar suara siulan yang panjang.
Suara siulan itu disusul dengan suara siulan lainnya, yang saling susul. Didengar dari suara siulan itu, mungkin orang yang sedang mendatangi itu berjumlah belasan orang.
Phang Kui In berobah mukanya, dia telah menarik tangan Yo Him untuk menyelinap kebalik gerombolan pohon untuk bersembunyi disitu.
Tidak lama kemudian setelah Phang Kui In dan Yo Him
memasang mata mereka melihat beberapa sosok tubuh
berkelebat disekitar tempat tersebut.
"Siapakah mereka ?" tanya Yo Him dengan suara berbisik dipinggir telinga Phang Kui In.
"Aku belum dapat mengenalinya, karena tidak seorangpun yang kukenal." menyahuti Phang Kui In dengan suara yang berbisik juga
Saat itu rombongan orang yang saling mengeluarkan suara siulan itu telah tiba didekat tempat dimana Yo Him dan Phang Kui in menyembunyikan diri.
Wanita Iblis 23 Pendekar Sakti Dari Lembah Liar Karya Liu Can Yang Pedang Darah Bunga Iblis 8
^