Pencarian

Tangan Berbisa 17

Tangan Berbisa Karya Khu Lung Bagian 17


ada orang yang kenal" oi, dalam rumah penjara kami paling
sedikit ada lima puluh orang yang sudah melihat wajahmu,
siapa yang tidak tahu kau ini adalah si iblis betina dari
gunung Tay-pa-san- Lauwcu rumah penjara yang tidak
menggunakan aturan. Ha-ha-ha. . . ."
-oo0dw0ooLayar tergambar pada dasar telaga Tay-pek tie.
Di saat Kim Hong kelojotan dibetot orang, semakin lama
semakin cepat, rasa bingung dan takut kepada kejadian
penunggu air menghanyutkan pikirannya, Kim Hong jatuh
pingsan-Perkembangan situasi sangat cepat sekali, Layar
berganti lagi Disaat Kim Hong sadar dari pingsannya, sipemuda
mendapatkan dirinya berada didalam ruang batu yang
lembab. lama tidak dihuni orang. Maka hawa jamur yang
tidak sedap itu merangsang hidung.
Diatas ruangan batu tampak butiran mutiara bergantung
bercahaya terang. Menyinari isi ruangan batu itu.
Kim Hong mengedip-ngedipkan matanya, bingung dia
sedang mengenang kembali, kejadian apa yang menimpa
dirinya" Disaat ia membuka mata, ia bertumpak dengan seorang
tua yang berambut putih, orang tua itu duduk didalam
bantalan hijau, wajah welaS aSih, dengan wajah orang yang
seperti ini tak mungkin jago sesat.
Kim Hong duduk berhadap-hadapan dengan seorang
kakek tua berwajah welas asih, berambut panjang yang
duduk dibantalan. Siapa" Siapa" Kakek ini" Mengapa menyeret diriku
ketempat ini" Dimana pula ruangan batu yang seperti ini"
Demikian benak pikiran Kim Hong ditumpak oleh
pertanyaan-pertanyaan yang sangat banyak.
Sebagai golongan yang lebih muda, Kim Hong memberi
hormat kepada kakek itu ia bertanya:
"cianpwee, selamat bertemu"
Kakek tua berwajah welas asih tidak bergeming dari
tempat duduknya, tidak berkedip dan juga tidak menjawab
pertanyaan Kim Hong seolah-olah patung yang sudah mati.
Sangka Kim Hong, orang itu tidak mendengar katakatanya,
lagi- lagi ia memberi hormat dan mengulang
"cianpwe, selamat bertemu. Apa kau dengar suaraku?"
Kakek tua berwajah welas asih itu tetap duduk bersila,
tiada reaksi. Kim Hong naik darah, sedang enak-enak dia mencari
kotak ajaib kakinya diseret jalan darahnya ditotok. sesudah
itu, ia mendapat tempat ruangan batu itu. Kini dihadapinya
patung tanpa suara dan tanpa keterangan, tentu saja
membuat ia tidak puas, suaranya diperkeras daa berkata:
"Locianpwe aku juga bisa duduk bersila mengatur
peredaran jalan darah, tapi walaupun didalam keadaan itu
aku masih bisa mendengar kata-kata dan suara orang. . . ."
orang tua berwajah welas asih masih tak meladeni Kim
Hong. Mendapat perlakuan yang seperti itu siapa pun pasti
menjadi darah tinggi, Kim Hong tidak terkecuali, begitu
merasakan dirinya dipermainkan orang, tanpa banyak pikir,
ia maju melangkah, tangannya terayun. siap memukul jago
silat mempermainkannya itu. Tiba-tiba dibelakang Kim
Hong terdengar suara membentak: "Jangan bergerak Bocah
tolol" Hati Kim Hong tercekat, tanganya yang terjulur tadi
ditarik kembali, kini digunakan untuk menjaga dada. cepat
laksana kancil tubuhnya berbalik menghadapi orang yang
datang, siap bersitegang.
Disana berdiri seorang kakek berpakaian compang
camping rambutnya kusut. Itulah sigelandangan Kiat Hian
"Aaaaa. . . ." Kim Hong mengeluarkan suara jeritan kaget.
Kim Hong menggeleng-gelengkan kepalanya, tertawa
cengar cengir, menyipitkan mata dan berkata:
"sangat heran. bukan,?"
Kim Hong mengeluarkan napas lega, dan memberi
hormat lalu berkara: "Ternyata Kiat Hian cianpwe. Mengapa menggunakan
permainan konyol yang seperti ini?"
"Ha-ha....." Kiat Hian tertawa. "Kulihat kau sedang
mengorek-ngorek tanah didasar telaga, timbul kesenangan,
maka aku seret kakimu sehingga ketempat ini, hihihihi hi..."
"oh" Kim Hong mengerti, celangak-celinguk
memperhatikan ruangan batu, ia bertanya "Dimanakah
kita?" "Goa rahasia yang bisa menembus kedasar telaga Taypek
tie," berkata sikakek gelandangan. "Disini adalah goa
ciptaan ayahku almarhum, dia yang membuatnya. Kecuali
kami berdua, tiada orang ketiga yang tahu tempat ini
Dimisalkan ada, juga orang yang menduga-duga hanya
tafsiran, mereka tidak bisa masuk."
Kim Hong menjadi heran, menoleh dan menunjukan jari
kearah kakek tua berwajah welas asih yang duduk bersila
itu ia bertanya: "Siapa pula locianpwe ini?"
"Ayahku,"jawab Kiat Hian singkat.
"Ayah cianpwe?" tanya Kim Hong heran.
"Ya." "Bukankah sudah almarhum lama?"
"Ya, Dia sudah melatih diri ilmu Kim-koan-put-huai,
maka dagingnya tidak bisa membusuk."
Kim Hong menganggap sikakek tua yang berwajah welas
asih itu adalah seorang hidup, ternyata dia adalah jenasah
sideWa persilatan Kiat Thian Bin
Mengetahui kalau dia sedang berhadapan dengan tokoh
silat dari generasi lama, Kim Hong berjongkok dan
menyembah kearah si Dewa persilatan,
Kiat Hian mendudukkan pantatnya di bangku batu,
melintangkan kaki saling tumpek, sepasang matanya
tersipit-sipit dia berkata:
"Hei, bagaimana kau rasakan dengan semangatmu"
Adakah sesuatu yang aneh?"
"Sesuatu yang aneh?" Kim Hong tertegun. Dia menyedot
beberapa kali, terasa hawanya yang penuh padat,
bersembur-sembur tiada henti, tenaga dalamnya seperti
berlipat ganda, berlipat- lipat tiga kali dari apa yang ia
ketahui. Hatinya girang luar biasa, ia memandang kearah sikakek
gelandangan dan bertanya:
"Eh, apa yang menyebabkan kejadian seperti ini" Tenaga
dalamku seperti bertambah beberapa kali?"
"Tidak salah." berkata sikakek gelandangan- "Itulah hasil
dari kerja obat Tiang Seng-pu-lo-tan. "
"Aaaa . . , ." Kim Hong terkejut. "Aku sudah kau beri
makan obat Tiang-seng-pu-lo-tan" "
"Lagi-lagi dugaanmu tepat," berkata Kiat Hian tertawa.
"Disaat kau tiada sadarkan diri, kujejal sebutir obat Tiangseng-
pu-lo-tan-" Hati Kim Hong menjadi murung, masih terbenam
didalam pikirannya, dua belas butir obat Tiang-seng-pu-lotan
itu adalah hak milik dua belas partai besar, kini dia telah
makan satu butir diantaranya, boleh saja dianggap hak
untuk oey-san-pay. Tetapi, sang ibu membutuhkan obat Tiang-seng-pu-lotan.
Hak milik siapa pula yang harus diserahkan kepada
ibunda" Inilah yang membuat Kim Hong uring2an, dia
membanting-banting kaki dan berteriak-teriak:
"Wah Dengan aturan apa kau mengambil hak milik dua
belas partai besar?"
Si kakek gelandangan membuat posisi yang lucu, ia
berkata "Kau adalah anak Suma Siu Khim, kan?"
Kim Hong menganggukkan kepala. Kakek gelandangan
Kiat Hian berkata: "Suma Siu Khim adalah putri dari ketua partai oey-sanpay
yang lama Suma Cin. Saat itu, ia telah menyerahkan
kunci emas pada ibumu, suatu tanda bahwa dialah yang
menjadi ahli waris hak milik oey-san-pay, ibumu itu sudah
cukup tua. kau masih muda, apa bedanya itu dikasih
ibumu, atau diserahkan padamu" Hahahaha....Dimisalkan
ibumu yang mendapat hak warisan ini, diapun akan
menyerahkan kepadamu, bukan" Apa salahnya aku
menjejaikan obat itu kedalam dirimu?"
Dengan aring-uringan Kim Hong berkata:
"Siapa yang bilang ibu hendak menyerahkan kepadaku
"Dia hendak memakan sendiri."
"Hendak dimakan sendiri?" Bertanya Kiat Hian heran.
"Tentu saja," berkata Kim Hong. "ibuku sangsi, didalam
seratus jurus. ia tidak bisa memenangkan Hamid, kalau saja
ia tidak bisa memenangkan jago-jago Tay-wan-kok itu
dalam jurus-jurus yang telah ditentukan maka rumah
penjara rimba persilatan harus diserahkan kepada mereka.
Karena itulah ibuku sangat membutuhkan obat Tiang-sengpu-
lo-tan." "oh ...." kakek gelandangan Kiat Hian tertawa. "Sama
saja, kau boleh menalangi ibumu melawan mereka."
Kim Hong berteriak kaget: "Glla Aku bukan tandingan
Hamid sekalian." Kiat Hian tertawa dan berkata:
"Lain dahulu, lain sekarang. Kini kau sudah memakan
obat Tiang-seng-pu-lo-tan, kau saja kutambah dengan
latihan ilmu silat luar biasa. Tentu bisa memenangkan
mereka." Hati Kim Hong tergerak, ia bertanya: "Sungguh?"
"Tentu saja." berkata Kiat Hian, dari dalam saku bajunya
ia mengeluarkan sejilid kitab ilmu silat, diserahkan kepada
Kim Hong dan kata. "inilah ilmu silat berkelebatnya sinar
pedang cahaya keluarga Kiat, ambillah Di-dalam waktu
empat hari kukira kau bisa mempelajari isinya. Sesudah
berhasil pasti kau bisa mengalahkan Hamid."
Kim Hong menerima hadiah pemberian itu ia bolakbaliknya
lembaran kitab ilmu silat berkelebatnya sinar
pedang keluarga Kiat, dan dia bertanya:
"Apa catatan ilmu silatnya ini juga termasuk salah satu
peninggalan dari dua belas macam ilmu silat luar biasa yang
berada didalam kotak ajaib?"
"Ilmu silat berkelebat sinar pedang keluarga Kiat, adalah
ilmu nomor satu dari dua belas ilmu silat luar biasa itu.
Kim Hong bertanya lagi "Kotak ajaib yang tersimpan di
dasar telaga Tay-pek tie sudah diambil oleh cianpwe?"
"Ya. Aku takut dua belas partai besar itu tidak bisa
menguasai kunci-kunci emas mereka, setengah tahun yang
lalu, kuambil kotak itu, kuambil semua isinya, termasuk
dua belas butir obat Tiang Seng-pu-lo-tan dan dua belas
macam ilmu silat luar biasa. Sengaja kukosongkan isi kotak
ajaib, kemudian diletakan di tempat yang semula, dugaanku
tidak meleset, anak buah dua belas partai terkucar-kacir,
karena itu, kunci-kunci mas masuk kedalam tangan
golongan Kalong- Hahaha ....tapi apa yang mereka
dapatkan" Hanya sebuah kotak ajaib yang kosong
Hahahaha.,...." Kim Hong bertanya lagi "Bagaimana cianpwee hendak
menyelesaikan persoalan yang seperti ini?"
Dengan tersenyum-senyum, si kakek gelandangan Kiat
Hian berkata: "Di dalam rumah penjara ibumu, dengan menggunakan
suara tekanan tinggi, kusampaikan suaraku kepada dua
belas ketua partai yang terkurung di tempat itu. Dua macam
ilmu silat sudah kuajarkan kepada mereka. Tentang obat
Tiang-seng-pu-lo-tan, menunggu mereka sudah bebas dari
tahanan rimba persilatan, akan aku hadiahkan pada yang
berhak mendapatkannya."
Sesudah itu, Kiat Hian menuju kearah jenasah ayahnya,
dari belakang jenasah itu, ia mengambil sebilah pedang
kuno, diserahkan pada Kim Hong dan berkata:
"Pedang ini bernama Tay-pak-kiam, adalah salah satu
dari pedang cu wang dimasa dahulu. kuhadiahkan
kepadamu." Kim Hong menerima dan mengucapkan terima kasih,
dia berkata: "Entah dengan jasa apa, boanpwe baru bisa
membalas budi cianpwe."
Kiat Hian bersedih, berpikir beberapa saat dia berkata
"Seumur hidupku, tiada jasa bagi rimba persilatan,
pedang dan kitab ilmu silat aku hadiahkan kepadamu,
dengan harapan kau bisa mengeluarkan sedikit sumbang
jasa kepada rimba persilatan- Hal mana sudah Cukup untuk
menebus kesalahan-kesalahanku."
Lagi-lagi Kim Hong mengucapkan terima kasih. Dia
berjanji untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh si
kakek gelandangan- Wajah sedih Kiat Hian hanya sebentar, kemudian dia
tertawa, Hahahihi lagi, ucapnya:
"Aku hendak berangkat, baik, kau diam didalam goa ini,
empat hari kemudian aku akan datang kembali membuka
kunci goa membebaskan dirimu."
Sesudah itu Kiat Hian mencelat, dengan Cara yang tidak
bisa dimengerti oleh Kim Hong, dia memencet tombol
sebentar disana dan sebentar disini, menghilang disalah satu
dinding goa, terdengar suara krakak-krekek...goa itu
terbuka. Tabuh Kiat Hian mencelat lenyap dari pandangan
mata. Terdengar lagi suara..rkrekek.. krekek.....pintu goa
tertutup kembali mengurung Kim Hong didalam goa
rahasia, Tiba-tiba Kim Hong berteriak. "cianpWe, tunggu dulu,
selama empat hari, boanpwee harus makan apa?"
Terdengar suara Kiat Hian, suara itu sudah berada diluar
goa, ia tertawa berkakakan, katanya meninggalkan pesan.
"Tidak usah takut, kau sudah makan obat Tiang-seng-pulo-
tan-Jangan kata baru empat hari empat puluh haripun
kau masih kuat bertahan, tak mungkin kau mati kelaparan,
ha-ha-ha.,.." Semakin lama, suara itu semakin jauh akhirnya


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghilang. Demikian singkatnya Cerita, kemisteriusan apa yang
dijumpai dari dasar telaga Tay-pek tie,
cerita berikutnya sudah kita ketahui, bagaimana Kiat
Hian hendak memberitahukan tentang kejadian Kim Hong
kepada Suma Siu Khim, tapi itu waktu Suma siu Khim
sedang dirundung kemarahan, kebencian, dia menipu Kiat
Hian dan mengatakan kalau Kiat Hian bisa mengejar
kekasih lamanya, Kongsun Bwee Kun bersedia dikawini,
karena itulah Kiat Hian lari kembali. Mengejar Kongsun
Bwee Kun-Tiga hari telah lalu....
Pada malam harinya, Kim Hong berhasil menyelesaikan
dan menamatkan pelajaran ilmu pedang dari ilmu
berkelebatnya sinar pedang dari Keluarga Kiat.
Sesudah itu Kim Hong hendak keluar dari goa rahasia, ia
tidak tahu cara-cara untuk membongkar dinding goa itu, ia
ubek-ubekan disana. Dia juga tidak berani menghancur dinding goa terpaksa
harus menunggu kembalinya si kakek gelandangan, mau
tidak mau dia harus bersabar.
Untuk melewatkan waktu-waktu yang dirasakan sangat
panjang, Kim Hong melatih kembali dan mengulang ilmu
silat berkelebatnya sinar pedang keluarga Kiat. Diulang lagi,
diulang lagi, banyak sekali kelemahan-kelemahan yang
ditambaL Hari itu, Kim Hong melewatkan waktu dan
melatih serta menekun permainan ilmu pedang. Pada hari
keempatnya setengah hari pula ditunggu.
Sesudah siang. baru terdengar derap langkah kaki, dan
berbareng terdengar suara terbukanya pintu rahasia,
kreteek....keekeks... Pintu goa terbuka, yang diluar dugaan Kim Hong, orang
yang berada dimuka pintu bukan sikakek geladangan Kiat
Hian, orang ini mempunyai bentuk perawakan yang sangat
kecil mengenakan pakaian berwarna putih, menyelebungi
kepalanya dengan kerudung putih. orang Lembah patah
Hati la berdiri didepan pintu dengan sepasang cahaya
matanya berkelap-kedip. tidak bicara dan tidak bergerak.
Seolah-olan hantu jejadian.
Kim Hong terkejut, dia belum menyaksikan adanya
orang-orang dari lembah patah hati.
Karena itu ia tidak kenal, siapa jago silat baru ini. Dia
mundur kebelakang. secepat itu mengeluarkan pedang Taypek
kiam, memukulnya dan membentak "Siapa kau ?"
orang yang datang adalah jago nomor tiga dari Lembah
patah bati, ia berdiam beberapa waktu, dengan menekan
sedikit aksen suaranya, berkata:
"Nomor tiga dari Lembah Patah Hati."
"Nomor tiga dari Lembah Patah Hati?" Kim Hong
mengulang kata-kata itu. "Apa artinya jawaban ini?"
Nomor tiga menganggukan kepala berkata, "Artinya, aku
adalahjago nomor tiga dari Lembah Patah Hati."
Wajah Kim Hong ditekuk masam. dengan dingin
berkata: "Belum pernah aku mendengar ada sesuatu tempat yang
bernama Lembah Patah Hati,jangan mencoba menggoda.
Lekas katakan terus terang"
"cih .-" Nomor tiga ketawa kecil. "Apa yang harus
diterangkan" Aku hanya mendapat tugas untuk membuka
pintu goa rahasia ini. Titik, tak Cukup "
"Mendapat tugas?" lagi-lagi Kim Hongjadi heran. "Siapa
yang memberi tugas kepadamu?"
"Tentu saja orang yang membawa masuk dirimu
ketempat ini pada empat hari yang lalu." jawab sinona
nomor tiga. "Kakek gelandangan Kiat Hian cianpwe"
Kim Hong belum bisa membenarkan keterangan ini,
menurut keterangan Kiat Hian, kecuali dia dan ayahnya
almarhun, tidak ada orang ketiga yang mengetahui tempat
rahasia ditempat ini, tidak mungkin orang yang bisa
menemukan tempat rahasia yang menembus kedasar telaga
Tay-pek tie ini. Bagaimana si nomor tiga bisa datang"
Tentu kawan atau keluarga terdekat dengan si Kekek
Gelandangan Kim Hong tidak meragukan asal usul Sinomor tiga,
tentunya kawan, bukan lawan, karena itulah dia
menyimpan kembali pedang Tay-pek kiam, bertanya
kepada sinomor tiga "Kau kenal kepada Kiat Hian cianpwe?"
Nomor tiga dari lembah Patah Hati menganggukkan
kepala, ia berkata: "Empat hari yang lalu, dia mengejar ketua kami.
Akhirnya berhasil, terjadi kesepakatan, Atas anjuran ketua
Lembah patah hati, dia telah mensucikan diri, mengganti
nama, kini namanya adalah Beng khong Taysu. Dia juga
menjadi salah satu anggota Lembah patah hati. Atas
perintahnya, aku ditugaskan membuka pintu rahasia
mengeluarkan dirimu."
Ternyata, sikakek gelandangan Kiat Hian sudah
mensucikan diri, mengganti nama menjadi Beng khong
Taysu. Ternyata, kekuatan Lembah patah hati telah bertambah
seorang lagi. Kim Hong belum kenal kepada jago-jago Lembah patah
hati, karena itu dia bertanya:
"Siapa yang menjadi ketua kalian?"
Nomor tiga dari Lembah patah hati menjawab.
"Namanya Kongsun Bwee Kun, kini sudah mensucikan
diri, nama barunya adalah Pansu Loonie, pernah dengar?"
Kim Hong berteriak girang: "Apa Akhirnya ia berhasil
menemukan Kongsun Bwee Kun"
Nomor tiga dari lembah patah hati berkata: "Nah Kini
kau boleh ikut kepadaku, bagaimana dengan hasil latihan
berkelebatnya ilmu pedang keluarga Kiat ini?"
Kim Hong menganggukan kepala berkata: "Kemarin
malampun aku sudah berhasil mempelajari seluruh isi
bagian dari ilmu silat tersebut."
"Ah Boleh ikut aku." berkata nomor tiga dari Lembah
patah hati. "TUnggu dulu" jawab Kim Hong. "Ternyata kau adalah
anak buah Kongsun Bwee Kun cianpwee, kita sama-sama
satu jurusan, Satu orde baru, mengapa kau tak mau
membuka kerudungmu, menutup wajah diri sendiri?"
menjawab pertanyaan itu. dia mengundurkan diri dan
menyilahkan Kim Hong keluar, katanya:
"Menggunakan tutup kerudung adalah rahasia pribadi
dari Lembah patah hati. Kau bisa tahu pada kemudian hari
Kini yang penting keluarlah dari tempat rahasiamu. Keluar"
Dengan adanya bimbingan sinomor tiga dari Lembah
patah hati, Kim Hong diajak keluar dari goa rahasia yang
bisa tembus kedasar telaga Tay-pek tie, berliku-liku
perjalanan itu dilakukan, setengah lie kemudian, mereka
keluar sebuah pohon besar. Disana banyak lumut dan batu.
SESUDAH Kim Hong loncat keluar, si nomor tiga
menutup kembali lubang rahasia itu. Mereka berada
dipuncak gunung Tay-pek san.
Kim Hong menyedot hawa udara dalam-dalam,
memperhatikan gerak-gerik sinomor tiga, siapa kah wanita
ini" Suaranya begitu lemah-lembut, tetapi nakal dan binal.
"Numpang tanya." berkata Kim Hong. "Bagaimana
sebutan nama nona yang mulia?"
"Sudah kukatakan." berkata sinomor tiga dari Lembah
Patah Hati, "Kau akan tahu di kemudian hari, untuk
sementara, panggil saja aku nomor tiga."
"Baiklah." berkata Kim Hong, "Nona nomor tiga, atas
bantuanmu kini aku Kim Hong mengucapkan banyak
terima kasih." "Terima kasih itu belum cukup," berkata gsnomortiga.
"Nah Sekarang bertekuk lututlah dihadapanku."
"Bertekuk lutut?" Kim Hong tercengang.
"Ya. Bertekuk lututlah didepanku," menegasi sinomor
tiga. "Dengan alasan apa aku diharuskan bertekuk lutut."
bertanya Kim Hong ngotot.
"Inilah perintah Beng- khong taysu Bukan- bukan Bengkhong
taysu. Dahulu, namanya Kiat Hian cianpwe. Inilah
perintah Kiat Hian cianpwe." berkata sinomor tiga dari
Lembah Patah Hati. "Mana ada itu aturan." berkata Kim Hong semakin
ngotot. Sinomor tiga berkata:
"Kiat Hian cianpwe telah menghadiahkan kau sebutir
obat Tiang-seng-pu-lo-tan. ia memberi pelajaran Silat luar
biasa yang bernama berkelebatnya sinar pedang keluarga
Kiat, dan menghadiahkan kau Tay-pek kiam. Mungkin
tidak cukup untuk bertekuk lutut?"
"Itupun bukan diwajibkan bertekuk lutut kepadamu."
"Aku adalah wakil dari Beng- khong taysu, lupa lagi,
wakil Kiat Hian cianpwe," berkata sinomor tiga. "Tentu
saja harus bertekuk lutut kepadaku."
Kim Hong berpikir sebentar, ia menggeleng kepala.
"Tidak." ia menolak. "Kukira Kiat Hian cianpwe tak
memberi petunjuk yang seperti ini. Tentunya kaupunya
bisa. Aku boleh bertekuk lutut kepada Kiat Hian cianpwe,
tapi tak mau bertekuk lutut kepadamu. Kau seorang wanita,
seorang wanita yang masih muda lagi. Aku tak mau."
"Eh, sinomor tiga agak marah. "Mengapa tidak mau
bertekuk lutut kepada wanita?"
"Kuharap saja nona tidak mempersulit orang " berkata
Kim Hong. "Baiklah," akhirnya sinomor tiga mau mengalah.
"Bertekuk lututlah kearah selatan. disana ada Kiat Hian
cianpwe." Letak keadaan mereka adalah Kim Hong diselatan,
sinomor tiga dari lembah patah hati dlutara. Bertekuk lutut
kearah selatan berarti membelakangi si nomor tiga.
Kim Hong bisa menerima syarat-syarat ini. ia
membelakangi Si nomor tiga, dan bertekuk lutut kearah
selatan, itulah penyembahan yang agak sujud dihadiahkan
kepada sikakek gelandangangan Kiat Hian-
"Nona nomor tiga," berkata Kim Hong membelakangi
orang "Apa lagipesan Kiat Hian cianpwee."
Si nomor tiga tertawa cekikikan, ia berkata:
"Menurut cerita Beng- khong taysu, tenaga dalammu
sudah berada diatas Hamid dan kawan-kawan, ilmu silatmu
sudah berada diatas Jie Hiong Hu cs, cukup kuat untuk
diberi beban Untuk memikul segala kejahatan, mulai saat
ini, tugasmu semakin berat. Kau harus segera
membebaskan orang-orang tawanan dari tumah penjara
rimba persilan digunung Tay-pa-san- Kemudian mengajak
mereka menyerbu rumah penjara rimba persilatan digunung
Bu San" "Baik," berkata Kim Hong, "aku sedang merencanakan
usaha yang seperti ini. Tapi mungkinkah ibuku tak marah"
Kalau kubebaskan orang-orang tawanannya?"
Tidak terdengar suara jawaban dari si nomor tiga dari
Lembah patah Hati, Kim Hong berkata lagi:
"Misalnya, kalau kubebaskan orang-orang tawanan itu
secara diam-diam, Tentu saja terjadi bentrokan dengan
ibuku, itulah kejadian yang lebih sulit lagi."
Masih tidak terdengar jawaban dari si nomor tiga dari
Lembah Patah Hati Hal ini betul-betul mengherankan Kim Hong, dia
menoleh kebelakang, tiba-tiba berlompat, mengeluarkan
suara teriakkan aneh. Ternyata sigadis muda dari Lembah Patah Hati yang
menyebut dirinya sebagai jago nomor tiga itu, sudah tiada
ditempatnya semula, disana kosong melompong kehilangan
jejak Si gadis nakal Dua hari sesudah Kim Hong keluar dari goa rahasia Taypek
tie. Keadaan seperti sediakala, pemandangan adalah rumah
penjara rimba persilatan digunung Tay-pa-san, inilah
tempat kediaman Suma Siu Khim, ibunya yang binal, tokoh
silat super sakti tiada tandingan.
Keadaan seperti biasa sunyi senyap dan tenang, Kim
Hong sudah balik ketempat lama, ia menemukan prototol
pengajaran rumah penjara, Thiat-oe Siansu.
Mengetahui kedudukan apa yang telah memempatkan
Kim Hong kepadanya, Thiat oe Siansu menyambut
kedatangan kongcu itu secara penghormatan besar,
Kim Hong belum tahu, kalau suhunya itu sudah tiada
didalam rumah penjara itu. Ingin sekali dia berteriak
dengan sang guru, dan juga ingin menjumpai ibunya,
Karena itu, tanpa bercakap-cakap dengan Thiat-oe Siansu,
dia langsung menaiki keatas rumah....
Sesudah mendapat makan obat Tiang Seng-pu-lo-tan,
kekuatan Kim Hong berlipat tiga-kali, gerakannya lincah
dan gesit, kecepatannya bagaikan angin lalu, Wut....dia
sudah berada didepan pintu rumah penjara.
Yang membuka pintu adalah raja akherat pertama Taygiam
ong. Kim Hong memberi hormat kepada Tay-giam ong dan
berkata, "Tay-giam ong, bagaimana keadaanmu" Baik-baik
sajakah" Apa ibuku sudah pulang?"
Tay-giam ong memandang kehadiran Kim Hong.
Dengan perasaan heran, ia menganggukkan kepala berkata:
"Lauwcu kembali pada tiga hari yang lalu, tapi bergegasgegas
pula ia keluar." "oh Tidak ada?" bertanya Kim Hong. "Kemanakah
perginya?" Tay-giam-ong mengg elengkan kepala berkata:
"Menurut dugaanku, tentunya dia pergi kerumah penjara
digunung Bu-San" "Ah Mungkinkah terjadi" bertanya Kim Hong, "ibu tidak
mau menurunkan martabatnya sendiri, ia tak mau
menempur penguasa rumah penjara ang baru itu."
Dengan bersungguh-sungguh, Tay-giam-ong berkata:
"ceritanya Sangat panjang, masuklah dahulu, biar
kuceritakan seCara terperinci. Pada empat hari yang lalu,
disini telah terjadi sesuatu yang menggemparkan."
Mengikuti langkah Tay-giam ong, Kim Hong
memandangi Wakil rumah penjara itu, kedudukan Taygiam-


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ong sangat tinggi. kecuali Suma Siu Khim, ia adalah
pimpinan kepala mandor. Ditengah jalan- Tay-giam-ong berkata:
"Kini, bagaimana aku harus memanggil dirimu" Kongcu"
Atau Kim Hong?" "Panggil saja aku Kim...." berkata sipemuda.
Berkata Tay-giam-ong, "Lebih patut kalau kupangggil
Kim Hong kongCu. Kau adalah putra dari laucu kami,
sudah selayaknya kalau ada panggilan yang seperti itu."
"coba kau Ceritakan, apa yang terjadi pada empat hari
yang alu, mengapa bisa menggemparkan?" Kim Hong tak
banyak komentar. "ceritanya seperti ini," berkata Tay-giam-ong. "Hari itu,
sesudah ibumu kembali, ia masuk kamar dan menangis
beberapa saat, kutanyakan sebab musababnya, hanya
dikatakan seCara singkat, dia telah mencelakakan dirimu.
Aku menjadi heran, sedangkan kini kau bisa balik dengan
hidup, Mengapa dikatakan dia mencelakakan dirimu?"
Kim Hong menceritakan jalannya peristiwa bagaimana
ia menyelam kedasar telaga Tay-pek tie, bagaimana diseret
sikakek gelandangan Kiat Hian, bagaimana ia mendapat
obat, pelajaran ilmu dari pedang Tay-pek-kiam. Dan
terakhir iapun menuju kemari.
"Hebat Hebat" Tay-giam ong mengeluarkan pujian. ia
menjadi girang. "Sungguh kebetulan Sungguh kebetulan.
Aku sedang mengalami proses otak bingung, menurut
laporan, besok rumah penjara kita akan mendapat
penyerbuan golongan Kalong, mereka dibantu dengan
sembilan jago silat dari daerah Tay Wan-kok Hal ini sedang
menyulitkan seluruh isi rumah penjara kita. Bagaimana
harus menghadapi mereka" Siapa yang harus tampil
kedepan" Kini kau hari ini balik kembali. Sungguh
kebetulan Sungguh kebetulan. Kau bisa mewakili ibumu,
menghadapi tantangan orang-orang itu."
"Tujuan utamaku kemari ialah untuk menghadapi
mereka." berkata Kim Hong, "Tapi ibu tidak ada. Mungkin
peperangan besok tidak mudah dihadapi."
Tay-giam-og berkata: "Menurut perkiraan orang,jagojago
kita cukup banyak. entah bagaimana keadaan kekuatan
musuh ?" Kim Hong menceritakan pengalamannya selama
bertempur dengan Hamid dan kawan kawan dengan rapi
sekali. Sesudah itu ia berkata: "Biar kuminta bantuan suhu
dan suboku, eh, ya, bagaimana keadaan Yo In-jie Sumoay"
Sudahkah dia kembali ?"
"Belum." Tay-giam-ong menggelengkan kepala, "Yo injie
belum balik kembali. Leng Bie sian juga belum balik
kembali." "Tidak apalah, biar kuminta bantuan suhuku saja "
"Suhumu juga sudah tidak ada." berkata Tay-giam-ong.
"Tiga tokoh silat ajaib. Sam-kie-hui-sian-po, It-hu Sianseng,
Thian San Soat Po-po. can-sa sian sudah tidak ada didalam
rumah penjara." Hal ini juga menggirangkan Kim Hong, bertepuk tangan,
dia berkata: "Apa ibuku yang membebaskan mereka?"
"Bukan- berkata Tay-giam-ong menggelengkan kepala.
"Lima hari yang lalu, ada seseorang yang memalsukan
ibumu, itu waktu aku sedang ada urasan keluar, tidak
bertemu dengannya. Menurut cerita, orang yang
memalsukan ibumu itu langsung pulang dan terus menuju
kearah kamar penjara, entah apa yang diceritakan kepada
tiga tokoh silat ajaib can-sa sian Cs. Mereka itu marahmarah
dan uring-uringan, berbareng hendak menantang
Sayembara, dan betul-betul terjadi, can-sa-sian menerima
sepuluh jurus serangan tokoh misterius itu. Begitu juga It-hu
Sianseng, begitupun Thian-san Soat Po-po. Mereka berhak
mendapat kebebasan, dan seCara lenggang kangkung,
ketiga tokoh ajaib itu meninggalkan rumah penjara."
"oh..........." Inilah berita baru bagi Kim Hong, "Ada
orang yang berani memalsukan ibu?"
"Ya." berkata Tay-giam ong. "Disaat ibumu kembali
segera kutanyakan hal ini, tentu saja dia marah dan uringuringan-
Ternyata laucu kita itu ada yang berani main
sandiwara Gatot Kaca kembar Menurut dugaan ibumu.
tentu buah hasil karya penguasa Rumah Penjara digunung
Bu-san- Maka langsung dia turun gunung dan
meninggalkan rumah penjara."
Kim Hong semakin heran. pikirannya diasah pulang
pergi untuk menemukan jawaban dari kemisteriusan2 ini, ia
bertanya "Heran, apa maksud tujuan orang itu?"
Tay-giam ong berkata: "Pasti penguasa rumah penjara gunung Bu San sengaja
memanCing incident- incident. Sengaja mencari setori saja."
"oh......... karena itukah ibu meninggalkan rumah
penjara?" "Ya. Sebetulnya, sifat-sifat ibumu itu kukenal baik. Tidak
mungkin ia terpanCing pergi. Hanya kematianmulah yang
menyulitkan dirinya, maka segera ia menerima tantangan
itu, tentunya sudah mengikuti Sayembara dirumah penjara
Bu-san- hal ini mungkin bisa menurunkan derajatnya,
menurunkan kedudukannya. menurunkan gengsinya, inilah
anggapan-anggapan ibumu."
"Biarlah ibu menantang rumah penjara Bu-san-" berkata
Kim Hong, "Aku tidak percaya, kalau ibu bisa dikalahkan
orang." Tay-giam ong berkata: "Kalau bertanding satu lawan satu, tidak mungkin ada
orang yang bisa memenangkan ilmu silat ibumu. Yang
kutakuti adalah........"
"Kalau mereka main keroyok?"
"Ya. Kalau terjadi pengeroyokan atau tipu muslihat, atau
Jebakan-jebakanjahat sulit diduga."
"Aku sudah pergi kerumah penjara Bu-san- Kukira tidak
ada seuatu yang aneh, legakan hatimu. Kuyakin ibu bisa
memenangkan pertandingan itu." Tay-giam ong berkata,
"Kalau betul ibumu menempur rumah penjara digunung
Bu-san, esok hari iapun harus kembali. Kalau besok dia
tidak kembali, bagaimana rencanamu?"
Lagi-lagi Kim Hong dipaksa memeras otak. terus terang
saja pemuda kita bukanlah condekiawan terlihay,
menghadapi problem-problem yang tidak mudah
dipecahkan, dia pun sulit mengatasinya, berpikir beberapa
saat lagi, ia bertanya: "Hei, bagaimana penghargaanmu
kepadaku?" Tay-giam Ong berkata:
"Kau adalah putera Lauwcu kami, tentu saja harus
menjadi kongcu." "Sampai dimanakah batas-batas kekuasaanku?"
"Kalau saja kau bisa mengikuti dan menggaris bawahi
kemauan ibumu, apapun boleh kau lakukan-"
"Baik," berkata Kim Hong. "Kini aku hendak
mengeluarkan perintah, kuharap saja kau tidak menolak."
"Pasti." berkata Tay-giam-ong. "Kalau saja perintah itu
tidak menyimpang dari keadaan yang semula."
"Tentu saja tidak menyimpang." Dengan sungguhsungguh
Kim Hong berkata: "Perintah pertama, segera
cabut papan pengumuman tanda istirahat perang itu."
"Baik," berkata Tay-giam-ong. "Masih ada perintah
lain?" "Di depan sekali, buatlah tulisan yang berbunyi seperti
ini: SELAMAT DATANG KEPADA ROMBONGAN
KALONG DAN PARA JAGO DARI DAERAH TAYWAN
KOK." "Tepat" Tay-giam-ong bertepuk tangan. "Perintah yang
sangat tepat." Kim Hong berkata lagi: "Perintah lainnya, beri daftar nama dari tawanantawanan
kita." Tay-gim-ong diam sebentar dan bertanya.
"Buat apa?" Kim Hong berkata: "Boleh kah aku tahu, dikala ibuku berada, Sebelum dia
hendak melakukan sesuatu, apakah harus berunding dahulu
denganmu?" "Ya,"jawab Tay-giam ong. "Dia sering berunding,
terlebih- lebih untuk menghadapi situasi gawat."
"Aku hendak menjadi diktator satu kali," berkata Kim
Hong. "Bolehkah tidak merundingkan jalan ini" Hanya satu
kali saja?" "Baiklah," Tay-giam-ong menyerah. "Segera kuberi
daftar nama itu." Kim Hong segera menjadi wakil penguasa rumah penjara
rimba persilatan Tay-pa-San, Tay-giam-ong menjalankan
perintah-perintah baru dari putra penguasa rimba persilatan
yang disaat ini sedang absen.
SESUDAH MAKAN MALAM, dengan membawa
daftar nama dari nama tawanan Rumah Penjara, seorang
diri Kim Hong menuju ketempat kamar-kamar tahanan itu,
ia tidak mau didampingi Tay-giam-ong. Dikatakan, dia
tidak membikin pemeriksaan pribadi.
Tay-giam-ong bisa menerima tolakan halus, betul dia
tidak menyertai Kim Hong. Kim Hong melakukan
rencananya yang bertentangan dengan tujuan ibunya.
Mempercepat kita, kita tak gambarkan secara terperinci,
bagaimana Kim Hong mengkong-kalingkong didalam
kamar penjara. Singkatnya cerita, Kim Hong sudah selesai
menyambangi orang-orang didalam kamar tahanan rumah
penjara, dia balik ketempat kamar yang sudah tersedia.
Mengikuti dibelakang Kim Hong, secara tersenyumsenyum,
Tay-giam ong juga mendatangi kamar tahanannya.
Tay Giam ong tiba dikamar tahanan nomor Satu, kamar
tahanan ini tersekap seorang jago silat yang pernah
mempunyai kedudukan hampir sama dengan dewa
persilatan, dia adalah ketua Siauw-lim-pay Lian-in Taysu.
Lian- in Taysu menjadi penghuni kamar tahanan nomor
satu, umurnya telah berada di atas seratus tahun. Tapi dia
masih gagah dan bangga, rambutnya telah panjang sehingga
tiga tombak, duduk seperti berdiri diatas jenggot.
Perlahan-lahan Tay-giam-ong menyentil-nyentil jeriji
besi kamar tahanan itu. "Hei," ia memanggil orang tahanannya. "Hwesio tua,
kemari" Itu waktu, Lian-in Taysu sedang duduk bersila, ia
membuka kedua matanya, memandang kearah Tay-iamong
bertanya: "Ada urusan apa?"
Tay-giam-ong bertanya: "Apa yang tadi kalian percakapan?"
"Percakapan yang mana?" balik tanya Lian-in Taysu.
"Percakapanmu dengan kongcu kami."
"Kongcu yang mana?"
"Kim Hong kongcu. Dia adalah putera penguasa rumah
penjara kami." "oh....mengapa kau tidak langsung bertanya kepadanya?"
"Dia tidak mau membuka rahasia."
"Nah, apa kau mau memaksa aku membuka rahasia?"
Tay-giam-ong kalah berdebat Dia meninggalkan kamar
nomor satu, dan kini menuju kearah kamar tahanan nomor
dua, Lian-in Taysu duduk kembali, menunggu Tay -iam-ong
meninggalkan kamar tahanan nomor satu, dan kini dia
sudah dlkamar tahanan nomor dua.
Penghuni kamar tahanan nomor dua adalah ketua partay
Bu-tong-pay ceng-hong Tojin juga termasuk salah satu
tawanan bebuyutan. Bukan hutang Bebuyutan Mek cenghong
Tojin juga termasuk salah satu nama yang sudah kita
Ceritakan, Kim Hong pernah mendatangi dirinya
Disaat Tay-giam ong menuju keruangan ia bisa
mengikuti percakapan-percakapan Tay-giam-ong dengan
ketua partay Siauw Lim Pay.
Disaat ini, dia berdiri dibalik jari-jari terali penjara, tapi
membelakangi jendela, seolah-olah meremehkan
pengunjung, tidak mau menjawab segala pertanyaan.
Walau Tay-giam-ong menjadi orang kepercayaan Suma
Siu Khim kedudukkannya adalah mendapat kursi kedua
didalam rumah penjara itu, kepada tawanan tua seperti
ceng-hong Tojin ia tidak berani berlaku kurang ajar,
memperlunak sikapnya dengan ramah tamah ia berkata:
"Lo ciangbunjin, apa Sseama ini keadaanmu baik-baik
saja ?" ceng-hong Tojin tidak menjawab, juga tidak menoleh
kebelakang. Tay-giam-ong mengangkat pundak berdiam
beberapa saat baru berkata:
"Ayo, Lo ciangbunjin sudah cukup tua. walaupun
demikian, toh masih kurang pengalaman, tidak berani
bicara padaku ?" Tiba-tiba saja ceng-hong Tojin membalikkan badan,
kepalanya pun terus menoleh, ia berkata:
"Tay-giam-ong, bagaimana keadaanmu" Baik-baik
sajakah" Malam ini bulan purnama bulan sangat indah
sekali, he" Dengan girang Tay-giam-ong berkata:
"Betul...Betul....Malam ini adalah malam Tiong-ciu.
Setiap malam Tiong-ciu, kadangkala kita terkenang kepada
famili ditempat jauh."
ceng-hong Tojin menyambung pembicaraan tadi,
katanya: "oh Tay-giam-ong terkenang kepada famili
ditempat jauh?" Terkenang famili ditempat jauh tidak ada hubungan
dengan Kongcunya Kim Hong.
Tay-giam-ong menggelengkan kepala berkata:
"Aku seorang anak yatim piatu. Tidak ada saudara ada
tidak tiada famili, dari mana famili ditempat jauh,
bagaimana terkenang nya" Kukira ciangbunjinlah sebagai
seorang bekas ketua partay, apa ciangbunjin tidak..."
cepat-cepat ceng-hong Tojin memotong lagi, katanya:
"oh Ternyata Tay-giam ong adalah anak yatim piatu"
Aku sangat kasihan sekali melihat orang yang sudah
kehilangan ayah, lebih kasihan lagi kalau bertemu dengan
anak tidak beribu. Paling kasihan nasib seorang yatim piatu,


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

apalagi piatu. Betul-betul kasihan-..."
Tay-giam-ong kewalahan, ia tidak melanjutkan
perkataan itu, meninggalkan kamar nomor dua, dan
menuju kearah kamar nomor tiga. Hendak menyelidiki
rahasia Kim Hong, Tentu tidak mungkin
Tay-giam ong menuju kamar tiga. kamar tahanan nomor
tiga lebih sulit lagi, segera ia mendapat sambutan yang
keras: "Maaf!!" demikian berkata penghuni kamar tahanan
nomor tiga. "Aku tidak mempunyai waktu bicara."
Tay-giam-ong melanjutkan penyelidlkannya, satu persatu
didatangi kamar kamar tahanan yang pernah dikunjungi
oleh Kim Hong. JaWaban-jawaban yang didapat betul-betul
mengecewakan, tak ubahnya seperti apa yang sudah
ditemukan. Dari kamar nomor lima menjawab:
"Maaf Tanya saja pada kongcu kaucu rimba persilatan-"
Penghuni kamar tahanan nomor enam menjawab.
"Sabarlah Sesudah hari menjadi pagi, kau akan
mengetahui" Tay-giam-ong tidak berhasil membikin penyelidlkan
Kim Hong mengumpulkan Raja-raja akherat yang
berada didalam rumah penjara Tay-pa San, kesepuluh Raja
Akherat ini adalah inti kekuatan ibunya, ia mengajak
mereka berembuk bersedia untuk menghadapi kedatangan
dan penyerangan-penyerangan dari golongan Kalong.
Sebagai seorang pemimpin muda. Kim Hong tidak lupa
menyelidiki dan memberi perintah kepada para anak buah
rumah penjara Tay-pa San menyelidiki gerakan-gerakan
golongan Kalong. Mereka masih berembuk terus. Dengan harapan bisa
menunggU kembalinya Suma Siu khim.Suma Siu khim
yang ditunggu tak kembali.
Laporan-laporan dari anak buah Tay-pa-San
memberikan gambaran-gambaran penyerbuan musuh,
dengan jelas memperinci penyerangan golongan Kalong.
"Lapor kepada Tay-giam ong. golongan Kalong
mendapat bantuan dari jago-jago Tay-wan-kok."
"Lapor kepada Tay-giam-ong, orang berambut merah
langsung berada dibawah pimpinan seorang jago tua yang
bernama Hamid." "Lapor kepada Tay-giam-song, Hamid dengan kawankawan
telah mendekati dan muncul didaerah Pak-tay-hiap.
Jumlah mereka diperkirakan berkisar diantara seratus
orang." "Lapor kepada Tay-giam-ong, mereka sudah berada
ditempat Ya-kouw." "Lapor kepada Tay-giam-ong, mereka berada dibawah
gunung kita." Mendapat laporan-laporan yang seperti ini sebentar
bentuk wajah Tay-giam-ong berubah. Golongan Kalong
dan Hamid dengan kawan-kawan ternyata begitu cepat.
Ternyata sudah berada dibawah gunung. ia menoleh kearah
Kim Hong, berkata kepada ketua muda itu:
"Kongcu, bagaimana kalau mereka tidak menantang
Seperti apa yang sudah kita tetapkan pada sayembarasayembara."
Datang laporan-laporan itu, tidak mengejutkan Kim
Hong, ia tersenyum mendapat pertanyaan Tay-giam ong,
ketua muda laucu rimba persilatan ini berkata:
"Menurut hematku, mereka masih ragu-ragu. Melinat
dicabutnya tanda pengumuman istirahat perang tentu
membingungkan rombongan orang-orang berambut merah
itu. Didalam anggapan mereka ibu sudah kembali, tentu
akan memberi pendaftaran.
Raja akherat nomor dua Jie Giam-ong berkerut alis, ia
mengemukakan ketidak mengertiannya :
"Melihat dicabutnya tanda istirahat mereka tidak berani
menyerbu?" Kim Hong berkata:
"Dicabutnya tanda itu berarti ibu sudah kembali, mereka
tidak berani berbuat kurang ajar. Kukira harus mengikuti
apa yang ditunjuk. memberi pendaftaran seyembara."
Raja akherat nomor dua Jie-giam-ong berkerut alis dan
bertanya: "Apa mereka tak takut dikalahkan oleh Laucu?"
Kim Hong menganggukkan kepala berkata:
"Hamid, Mobilson dan Joos cukup kuat, mereka belum
dapat mengalahkan ibu. Tapi mereka yakin dan sanggup
menerima serangan ibu sehingga seratus kali, Karena itu
lebih baik mengikuti sayembara, mereka bisa merebut
rumah penjara Tay-pa-San secara syah."
Raja akherat nomor tiga Sam-giam-ong bertanya heran:
"Kongcu, hendak mewakili laucu menerima serangan
mereka?" Dengan menganggukkan kepala Kim Hong berkata:
"Aku hendak mencoba ilmu berkelebatnya sinar pedang
dari keluarga Kiat, menurut keterangan Kiat IHian
cianpwe, aku sudah bisa mengimbangi kekuatan mereka.
Hendak mewakili laucu meneruskan upacara sayembara."
disaat ini, berlari masuk pula seorang informan, ia
memberi laporan: "Lapor kepada Tay-giam-ong, jumlah mereka seratus dua
puluh orang semua mencatatkan diri, mendaftar dan
mengikuti sayembara,"
"Dimana Thiat oe siansu?" bertanya Tay-giam-ong.
Informan itu menjawab "Thiat-oe siansu sudah memberi perintah agar
melakukan pendafaran satu persatu, tapi mereka menolak,
kini sudah memasuki daerah pegunungan-"
Tay-giam-ong adalah wakil Suma Siu Khim. Suma Siu
Khim tidak pernah mengurus persoalan-persoalan yang
bertele-tele, semua urusan diatur oleh Tay-giam-ong.
Karena itu laporan-laporan diberikan kepadanya. Itu bukan
berarti meremehkan dan tidak menganggap adanya Kim
Hong di tempat itu, Hanya kebiasaan dan tradislonal
Rumah Penjara Tay-pa San-
Sesudah mendengar laporan, Tay-giam-ong
mengulapkan tangan dan berkata: "Baik. Pergi selidik lagi"
Anak buah itu meninggalkan ruangan. Raja akherat
nomor dua, Jie-giam-ong berkata: "Bah Seratus dua puluh
jago silat, Ha-ha Jumlah kita hanya belasan orang, satu
lawan sepuluh" Bagus Sudah lama aku gatal tangan, hari ini
bisa melampiaskan kepuasan hatiku."
Berbeda dengan sikap Jie-giam-ong yang ugal-ugalan,
tidak takut kepada setan dan kepada siapapun juga , sifat
Tay-giam ong selalu memperhatikan yang kecil, ia menjadi
berduka katanya bersedih hati:
"Walau kekuatan kita tidak bisa diremehkan, tapi anak
buah golongan Kalong bukanlah anak buah biasa. Kita
harus berhati-hati."
Kim Hong memandang kearah Raja Akherat-Raja
Akherat didikan ibunya, kepada mereka ia bertanya:
"Diantara para cianpwe, Siapa yang pandai dan mahir
menggunakan senjata rahasia?"
Raja Akherat nomor tiga, Sam-giam-ocg berkata:
"Liok-giam-ong Jarum Bwe-hoa-ciam ciptaannya
termasuk salah satu senjata rahasia luar biasa didalam
rimba persilatan." Kim Hong menoleh dan memandang kearah Raja
Akherat nomor enam Liok giam-ong dia berkata:
"Lebih baik Liok-giam ong cianpwe menunggu di bawah
tenur, siapa yang jatuh hadiahkan saja sebuah jarum Bweehoa-
ciam, satu-persatu dibereskan."
Raja Akherat nomor enam Liok- giam-ong menerima
perintah, cepat-cepat meninggalkan ruangan itu untuk
membikin persiapan. Ia mendapat tugas membereskan
orang dari luar daerah Tay-wan-kok dan golongan Kalong.
Disaat ini, datang pula anak buah rumah penjara Tay-pa
San yang melaporkan atas penyerbuan Hamid cs yang lebih
dekat. Dengan suara keras Tay-giamong membentak: "Silahkan
mereka masuk semua" Tidak lama kemudian, dipelataran yang terdapat tujuh
batang tenur besi, sudah berkerumun banyak orang, mereka
dibawah pimpinan tokoh utama jago Tay-wan-kok Hamid
yang didampingi oleh Jooss dan Mobilson.
Di belakang ketiga jago-jago Tay-wan-kok itu, terdapat
juga Brey, Dokucan, Paul, Kuat, Alwi dan Sulek.
Di belalang sembilan jago Tay-wan-kok. baru berdiri
anak buah golongan Kalong, mereka dibawah pimpinan Jie
Hiong Hu, ouwyang po-kui, Yo Kim Hwa, Yap Tiong cu,
dan sepasang iblis dari daerah Lo-hu.
Semua orang mengurung dan mengincar rumah penjara
Tay-pa-san. Kim Hong mengeluarkan tertawa panjang tubuhnya
melejit keluar dari salah satu jendela berbentuk hati maya.
Kim Hong sudah menempatkan dirinya pada salah satu
tali tenur menudingkan jari ke arah Hamid dan membentak:
"Hai, Hamid kotor, berani bertempur dengan diriku?"
Wajah Hamid ditekuk masam, sepasang matanya
memancarkan sinar beringas, dia membentak:
"Bocah tidak tahu diri, lekas masuk dan beritahu kepada
ibumu, biar dia yang meneruskan pertandingan."
Dengan tertawa Kim Hong berkata: "Hendak menerima
pelajaran ibu" Baik, Tapi kau harus kujajal dahulu."
Dengan marah Hamid membentak:
"Kapan rumah penjara Tay-pa-san mengganti
peraturan?" Dengan dingin Kim Hong bertanya: "Apa rumah penjara
Tay-pa-san harus mengganti aturan seijinmu" Bah Kita
orang mempunyai cara-cara tersendiri, lawannya aku.
Mana dadamu" Kalau kau tidak berani melawan aku,
kembalikanlah kepalamu, lekas ngiprit pergi."
Sepasang biji mata Hamid yang hitam terputar tiba-tiba
ia tertawa dingin, berdehem sebentar dan berkata:
"Ha- ha... aku tahu Ibumu masih belum sembuh dari
lukanya, bukan" Maka menyuruh kau keluar menampilkan
diri?" Kim Hong tersenyum dan berkata: "Apa matamu sudah
hampir buta" Tidak melihat dicabutnya tanda istirahat
perang" Penyambutan-penyambutan kepada setiap orang
yang hendak mengikuti sayembara?"
Hamid tidak bisa membenarkan dugaannya,
mendelikkan mata dan membentak:
"Lekas suruh ibumu keluar, aku hendak menerima
sayembara laucu rumah penjara rimba persilatan Tay-pa
San" "Aku adalah ketua muda dari rumah penjara Tay-pa Sanlawan
aku" Wajah Hamid menjadi matang biru, ia menganggap
dirinya lebih tinggi setingkat dari Kim Hong, tidak mau
melawan anak kecil, karena itu, ia menoleh kearah Brey
dan berkata: "Brey, beri persen lagi hawa panas Tay-yangsinkang
kepadanya." Brey menerima perintah itu, maksudnya hendak tampil
kedepan, menerima serangan-serangan.
Disaat ini, salah satu dari kedua Lo-hu-pay. Kha Gi San
mendelikan mata, menoleh kearah Hamid dan memberi
hormat: "Hamid cianpwe," memotong ayam tidak perlu
mengguna kan golok besar, bocah ini serahkan saja
kepadaku." Dengan berkerut alis, Hamid berkata: "Kau bukan
tandingannya" Dengan dingin Kha Gi San berkata:"ya"
Wajah sepasang iblis dari daerah Lo-hu-pay yang
terkenal sudah mulai kehilangan fungsi. Sesudah keluar dan
meninggalkan rumah penjara, selama ini tak tahu telah
melakukan apa. Sesudah mendapat tegoran Hamid dia
berkata lagi: "Aku masih ingin kembali ditangan mereka mengapa
locianpwe tidak menyerahkan kedudukan pertama?"
Dengan menyeringai kejam. Hamid membentak. "Apa
kau hendak menantang diriku?"
Dengan sikapnya yang masih kaku Kha Gee San berkata
: "Mana berani dikatakan menantang" Aku hanya
meminta kebijaksanaan cianpwe." disaat ini, ketua
golongan Kalong membentak:
"Kha Gee San,jangan kau berlaku kurang ajar kepada
Hamid cianpwe." Biasanya Kha Gee San tunduk kepada ketua golongan
itu, hari ini tidak, ia melirik kearah sang istri Pa cap Nio
hanya sebentar tanpa mengucapkan ba dan bu tubuhnya
melompat kearah tenur besi. Disana sudah berdiri Kim
Hong, tangannya terayun menyerang sipemuda dan
membentak: "Hayo bocah kurang ajar. Biar aku yang melayani
permintaanmu" Tindak tanduk Kha Gee San pada hari ini agak
menyimpang dari kebiasaannya Kim Hong merasa terkejut
dan heran, ia mengegos diri dari serangan Kha Gee San,
kesamping sedikit, dengan dingin berkata:
"Kha Gee San, aku tidak menaruh dendam kepada
kalian suami isteri dari daerah Lo-hu, tapi janganlah tidak
tahu diri. Lekas mundur"
Kha Gee san tidak melayani kisikan itu, terus menerus
menyerang kearah Kim Hong. Kekuatannya juga tidak
berkurang. Sampai dimana ilmu kepandaian Kha Gee San- Kim
Hong lebih maklum dari pada orang itu sendiri. Ia sudah
mendapat ilmu kepandaian hebat untuk meng a la h kan
Kha Gee San bukan urusan sulit. Tapi ia tidak mau kalau
Hamid itu bisa mengetahui kemajuan ilmu silatnya, jangan
terlalu panas kalau saja menjatuhkan Kha Gee San dalam
waktu singkat penilaian harga bertambah, lebih Sulit
mengalahkan mereka, karena itu dengan hanya
mengeluarkan kekuatannya ia menggempur Kha Gee San
secara bermain-main. Bertempur lebih dari tiga puluh jurus, dengan suara
perlahan tiba-tiba Ka Gee San berkata:
"Bocah Kim Hong, Hamid telah mempersiapkan boom
Pek lek tan kepada setiap orang yang datang. Kau harus


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berhati-hati. Boom peledak ini sangat hebat, bisa
menghancurkan semua isi rumah penjara. Lekas pukul
jatuh aku, dan beritahu ibumu akan adanya bahaya itu"
Kim Hong terkejut, dengan menekan suara mengirim
gelombang tekanan tinggi ia bertanya:
"Apa yang dimaksud dengan boom peledak Pek-lek-tan?"
Kha Gee San makin menyerang, ia juga berkata
perlahan: "Itulah semacam mesiu buatan Hamid. Sesudah
dilempar bisa meledak dan menimbulkan kebakaran. Tidak
mudah dipadamkan. Aku kira jumlah orang rumah penjara
terlalu sedikit. Kalau saja kalian mempunyai banyak jago,
lebih baik bertempur secara dekat-berdekat, jangan beri
kesempatan orang-orang dari luar daerah itu melemparkan
bahan peledak." Dengan heran Kim Hong bertanya: "Mengapa kau
beritahu rahasia ini?"
sepasang sinar mata Kha Gee San seperti menyemburkan
darah, ia berkata "Si banci Jie Hiong Hu itu telah memperkosa isteriku,
huh Isteriku tidak berani membikin pengaduan- Tetapi
banyak orang sudah tahu mereka melakukan perbuatan
terkutuk. Dilakukannya perbuatan itu karena aku tidak ada
disamping mereka.Jie Hiong Hu sangat lihay, aku bukan
tandingannya Nanti, kalau bisa membunuh banci itu, aku
hendak menghadiahkan semua harta kekayaan seluruh
gunung Lo-hu-san-" Kim Hong mendesak Kha Gee San sehingga kejendela
rumah penjara, ia berkata "Nah Lompat dan masuklah
kesana nanti akan kubunuh ketua golongan Kalong itu"
"Tidak" Kha Gee San menolak. "celakalah nyonyaku,
lebih baik kau pukul akujatuh ke bawah."
"Bagaimana dengan nyonyamu?" bertanya Kim Hong.
"Tentu saja dia akan tampil kedepan. Itu Waktu kau juga
boleh pukul jatuh kebawah." berkata Kha Gee San. Kim
Hong berkata: "Di bawah tenur ini telah bersembunyi seorang Raja
Akherat, selalu siap dengan jarum Bwe-hoa-ciam. Kalau
kau bisa sampai dibawah kau bisa mendapat serangan
jarum hebat itu." "Tidak takut. Aku bisa siap sedia."
"Baik" Sesudah berkata begitu Kim Hong membentak keras,
tangannya ditebas, memukul kepinggang Kha Gee San.
Kekuatan ini memang hebat dan dahsyat, dimisalkan
sengaja Kha Gee San juga tak mungkin bisa
mengelakkannya. Terdengar suara jeritan Kha Gee san, bruk/ tubuhnya
terpental dan jatuh kedalam jurang.
Kekalahan Kha Gee San sudah berada dibawah
perhitungan semua orang. Kecuali jeritan Pa cap Nio, tak
ada yang merasa kasihan- Jeritan Pa cap Nio dibarengi oleh munculnya nyonya
gunung Lo-hu-san itu, ia lompat ke tenur dan menyerang
Kim Hong, dengan hati sedih ia membentak: "Bocah tidak
tahu budi biar aku mengadu jiwa "
Melupakan kepada kepentingannya, Pa cap Nio
menyerang seCara membabi buta.
Dengan mudah Kim Hong mengelakan setiap serangan
Pa cap Nio, menggunakan gelombang tekanan tinggi yang
hanya bisa disalurkan kepada Pa cap Nio seorang dia
berkata: "Nyonya Kha Gee San apa kau sudah tidak mau
menemui suamimu." Dengan menjerit keras, Pa cap Nio berteriak.
"Mengapa tidak mau bertemu" Huh Kalau aku yang
bertanya kepadamu, apa kau sudah tak mau nona Leng Bie
Sian" Apa jawabanmu?"
Karena cara-cara Pa cap Nio yang tidak mengerti situasi,
Kim Hong juga berteriak keras. Kini tidak menggunakan
gelombang tekanan tinggi, semua kata-kata dapat didengar
oleh semUa orang "Baiklah Biar kupukul jatuh kau kebawah. Disana sudah
menanti kehadiran suamimu"
Pa cap Nio berkata: "Tentu saja aku mau bertemu dengan suamiku, tapi tidak
didalam keadaan dunia akherat sesudah aku menuntut
balas." Kim Hong merasa geli, ia juga mempunyai itikad baik,
Karena itu, dengan perlahan berkata
"Nyonya Kha Gee San suamimu jatuh dibawah sengaja,
dia hendak meninggalkan rombongan golongan Kalong,
kalau kau tidak lompat kebawah, apa lagi yang ditunggu ?"
Pa cap Nio tertegun. beberapa saat kemudian ia berkata:
"Betul" Apa kau tidak bohong ?"
"Tentu saja betul," berkata Kim Hong.
Saking benCinya pada ketua golongan Kalong......Wajah
Pa cap Nio berubah, tangan dan kakinya gemetaran, ia
bertanya kaget, "Apa betul yang dikatakan ?"
Kim Hong menggoyangkan tangan dan berkata:
"Tanya sendiri kepada yang dibawah."
Mereka bercakap-cakap. Sehingga mengganggu jalannya
pertempuran, hal ini mengejutkan semua orang. Lebihlebih
ketua golongan Kalong. ia berteriak panas: "Pa cap
Nio, apa yang kalian sedang kerjakan ?"
Pa cap Nio menangis, menutup muka sendiri, lalu
berteriak: "Oh Tentu dia sudah mengetahui hal itu, oh
Bagaimana aku....." "Jangan khawatir." berkata Kim Hong. "Dia masih tetap
Cinta kepadamu, temuilah dia dibawah."
"Apa yang sama" Apa yang cocok?"
Tiba tiba Pa cap Nio menoleh kesamping, menuding jari
kearah ketua golongan Kalong ia membentak:
"Jie Hiong Hu, kalau aku tak ikut mati pada hari ini, aku
bersumpah untuk menuntut balas."
Sesudah itu, ia melepaskan injakan kakinya, terjun
kedalam jurang. Dua anggauta sudah dlkalahkan Tentu saja
Hamid marah besar segera ia membentak. "Brey Lekas
hantam bocah itu." Brey sudah lompat kearah tenur besi, menudingkan jari
kearah Kim Hong dan membentak: "Hei, mengapa kau
sudah menghilangkan semua ilmu kepandaian Paul?"
Paul adalah Suheng Brey, ilmu kepandaiannya sudah
dihancurkan oleh Kim Hong, karena itu dia merasa Sakit
hati, Kim Hong sudah bersiap sedia, ia berkata: "Apa masih
kurang pantas" Apa diharuskan membunuh dirinya?"
sepasang mata Brey dipentangkan lebar-lebar, dengan
wajah merah ia membentak: "Akan kuhancurkan
kepalamu." "Baiklah" berkata Kim Hong "Lekas kau turun tangan"
Brey menjerit. tangannya dijulurkan, menyerang Kim
Hong. Terjadi pertempuran yang hebat. Kim Hong masih tidak
menggunakan kepandaian simpanan, ia melayani dengan
berhati-hati. Ilmu kepandaian Brey bisa mengimbangi ketua golongan
Kalong, dahulu, lain sekarang. sesudah mendapatkan
pelajaran berkelebatnya sinar pedang dari keluarga Kiat
didaSar telaga Tay-pek-tie, sesudah memakan obat Tiangseng-
pu-lo-tan, kekuatan Kim Hong jauh naik berkali lipat.
ia sudah berada diatas Brey. Kalau Kim Hong mau, dengan
mudah bisa menjatuh kan Brey, Hanya Kim Hong sudah
memperhitungkan akibatnya, hal ini harus dirahasiakan dan
siap untuk menempur Hamid.
Pertempuran masih berlangsung tetus, terjadi saling
gebrak. elak-mengelak. Satu saat, Brey mendorong kedua tangan serangan ini
disambuti oleh kedua tangannya Kim Hong. "Bekkk ...... "
Terdengar suara letupan yang keras, tubuh Brey
terpental, kakinya meninggalkan tali tenur, jatuh kedasar
jurang. Hamid, Joos dan Mobilson berteriak kaget. kekalahan
Brey berada diluar dugaan mereka. Apa yang menyebabkan
kemajuan Kim- Hong begitu hebat" Inilah yang menjadi
teka-teki "Aha" Tiba-tiba Hamid berteriak kaget, "pasti Tentunya
obat Tiang-seng-pu-lo-tan"
Hamid menoleh kearah Joos dan menoleh pula kearah
Mobilson, mereka berkasak-kusuk. didalam bahasanya,
sesudah itu, Mobilson tampil kedepan, lompat terbang
melayang ketengah-tengah jurang, meletakkan kakinya
diatas tenur besi, memandang musuhnya beberapa waktu,
baru ia berkata: "He, apa kau sudah makan obat Tiang-seng-pu-lo-tan?"
Dengan tertawa Kim Hong berkata:
"Aku tidak mendapat kotak ajaib, dari mana
mendapatkan obat Tiang-seng pu-lo-tan?"
Mobilson menyeringai, ia berkata:
"Kotak ajaib sudah didapatkan oleh ibumu, mengapa
tidak mendapatkan Tiang-seng-pu-lo-tan ?"
"Kotak itu sudah kosong." berkata Kim Hong."
"Bohong" berkata Mobilson.
"Tidak percaya?" berkata Kim Kong. "Terserah
kepadamu. obat yang berada didalam kotak ajaib sudah
tidak ada didalam tempatnya,"
"Mengapa?" "Tentu saja sudah diambil orang."
"Siapa yang mengambil?"
"Tidak tahu." "Apa betul-betul tidak tahu?"
"Walaupun aku bisa menduga, tak kuberi tahu
kepadamu," Dengan dingin Mobilson berkata
"Aku sudah tidak butuh dengan kotak ajaib itu. Ngg,
kalau kau tidak memakan obat Tiang-seng-pu-lo-tanbagaimana
kau bisa memenangkan Brey?"
"Aha Aha" Kim Hong tertawa. "Apa hanya kekuatan
kemenakan muridmu yang terpandai?"
Sepasang mata Mobilson menjadi liar, memerah
kemudian menjadi biru, sedikit demi sedikit ia mendekati
Kim Hong. Tidak terlihat perobahan wajah pada jago kita, tegak
bagaikan gunung, kuat bagaikan bongkah batu. Diam
membeku. Bajunya berkibar-kibar tertiup angin, berdirl
diatas tenur yang terpancang di antara kedua jurang dalam
yang sangat curam, Wajahnya tenang anteng.
Langkah kaki Mobilson masih terayun kedepan, setapak
demi setapak. diperhatikannya sampai dimana ilmu
kepandaian Kim Hong, Mobilson bisa menyelami, inilah
kejadian beberapa hari yang lalu, kini Kim Hong sudah
berani menghadapi dirinya tanpa gentar. Tentu
mengandung sesuatu yang misterius. Di mana letak
kemisteriusannya" Mobilson harus menimbang sampai berkali-kali,
langkahnya dihentikan sejauh jarak seorang. Diam didepan
Kim Hong, dengan geram dia membentak: "Bocah, lekaslah
bergerak. agar jangan dikatakan aku yang menghina anak
kecil." Tapi Kim Hong tak mau bergerak.
Ketegangan memuncak. Semua jago dari daerah Taywan-
kok dan golongan Kalong berpikir pikir, apa yang
diandalkan oleh Kim Hong"
Begitu juga untuk pihak rumah penjara Tay-pa-san, apa
yang diandalkan oleh Kim Hong"
Sembilan raja akherat memeras keringat dingin, bisakah
Kim Hong melawan jago si-rambut merah"
Kim Hong menghadapi Mobilson dengan satu
senyuman, ia berkata "Apa yang harus di takuti?"
Mobilson adalah juara nomor tiga dari negara Tay-wankok.
jago-jago Tay-wan-kok belum pernah menemukan
tandingan, belum pernah terhina seperti itu, Dari sini ia
takut kepada bayangan sendiri, apalagi dicetuskan oleh Kim
Hong, marahnya meluap-luap. seolah-olah seekor harimau
lapar, melengking dan menerkam
Inilah yang Kim Hong tunggu, kakinya melejit,
meninggalkan tenur pertama, dan memasang posisi baru
ditenur kedua. ia melarikan diri dari Mobilson.
Kemarahan Mobilson bisa dibayangkan, terkamannya
itu menubruk tempat kosong. Hampir saja nyeplos jatuh
kedalam jurang. masih untung ia memiliki kekuatah hebat.
Bisa melepas dan menariknya didalam setiap saat. Walau
begitupun, keadaannya agak canggung, ia berhasil
menempelkan kakinya pada tenur-tenur diatas tebing
curam, menoleh kearah Kim Hong yang sudah berada
ditenur yang kedua, tubuhnya melejit, lompat dan
mengikuti bayangan Kim Hong, Mobilson juga meletakkan
kakipada tenur kedua, kemarahannya masih belum mereda,
tangannya didorong kedepan, membawa hawa panas yang
luar biasa, menyerang tuan muda dari rumah penjara rimba
persilatan. Serangan ini lebih hebat dari serangan pertama lebih
berbahaya dari serangan pertama.
Kim Hong membawakan posisi yang lemah, Seolah-olah
bukan tandingan Mobilson, tak berani menerima serangan
itu, lagi-lagi dia mengegos pindah digaris tenur-tenur ketiga
serangan Mobilson mengenai tempat kosong.
Lagi-lagi Kim Hong melarikan diri Dikejar oleh
Mobilson Lima kali Mobilson menyerang, lima kali pula
Kim Hong mengelakkan serangan itu.
Kalau ada yang tahu jerih payah Kim Hong didalam goa
rahasia telaga Tay-pek-tie. Kalau ada yang tahu bahwa Kim
Hong mendapat tambahan ilmu silat hebat, kalau ada yang
tahu Kim Hong sudah memakan obat Tiang-seng-pu-lo-tan,
tentunya mudah menduga acara yang dibawakan oleh
kaucu muda Rumah Penjara Rimba Persilatan itu adalah
acara perangkap jebakan orang-orang yang hadir ditempat itu belum bisa
menyelami kehidupan Kim Hong. karena itu, mereka tidak
bisa mengukur sampai dimana ilmu kepandaian sang


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kongcu muda. Anggapannya, Kim Hong tidak berani
membentur kekuatan Mobilson
Tanggapannya. Kim Hong kurang berkekuatan. Masih
lemah..... Demikian pemikiran pihak Tay-pa-san- begitu
juga dugaan dari pihak si penyerang.
Tidak seorangpun yang menduga, kalau cara itu adalah
taktik perang Kim Hong. Taktik untuk memenangkan
pertandingan, tanpa mengeluarkan banyak tenaga.
Termasuk juga di Mobilson, kiranya, Kim Hong itu
betul-betul hampir kalah, ia tertawa puas, dengan
temberang berkata: "Bocah, kukira kau betul-betul sudah pandai. Nyatanya
hanya gertak sambel saja" Ha-ha..."
"Nah" Tiba-tiba Kim Hong membentak: "Terima
serangan gertak sambelku ?"
Berbareng, Kim Hong membuat satu serangan balasan
Serangan maut yang cukup mematikan lawan
sudah waktunya Kim Hong bergerak. maka ancaman itu
dibarengi oleh bukti dan fakta. "Bledukkk... ."
Tanpa bisa dielakkan atau ditangkis, pukulan Kim Kong
mengenai pundak kiri sijago berambut merah
Kedudukan Mobilson bergoncang, gesit laksana kelinci
ia mengkaitkan ujung kakinya pada tenur yang lain,
bergoyang tiada henti. Sekarang giliran Kim Hong yang mengambil inisiatif.
sret la mengeluarkanpedang Tay-pek-kiam, Membarengi
berkelebatnya sinar pedang, membawa sUara desingan
kuat, tubuh Kim Hong melejit, segaris dengan ujung pedang
mengancam dada Mobilson. Mobilson baru saja menjadi bangga karena Kim Hong
tidak berani menempur datangnya serangan, mendadak
tampak pemuda itu menjadi berani, membikin serangan
balasan dan mengenai pundaknya. Lebih terkejut lagi,
melihat kilauan cahaya pedang yang menyiutkan hati.
Kaki Mobilson menendang tenur, melejit tinggi, dengan
cara ini ia mengelakkan serangan Kim Hong, gerakannya
indah Permainan ilmu pedang Kim Hong juga bergerak cepat,
kini berganti arah, ditujukan ke atas. Menurut larinya
Mobilson. Satu hawa sinar pedang meluncur ke atas, hawa ini
adalah hawa murni dari permainan ilmu pedang keluarga
Kiat. "Aaaaa......."
Terdengar suara dengung dari para penonton- pedang
adalah permainan pertama dari seratus delapan macam
senjata. mudah menggunakan, sulit memahirkan.
Perubahan permainan pedang mengandung unsur-unsur
tidak terbatas, tidak mudah mencapai sponsoritas.
Seorang akhli pedang belum bisa dikatakan sebagai akhli
pedang, kalau dia tidak bisa menyatukan keenam unsur
utama permainan ilmu pedang.
Keenam unsur inti tersebut kita uraikan Unsur kemauan,
unsur tujuan, unsur kekuatan. unsur emposan, unsur
gerakan dan unsur kecepatan.
Kemauan yang besar belum tentu bisa mencapai titik
tujuan- orang yang hendak mencapai tujuannya belum tentu
dibekali oleh kekuatan tahan lama. Sesuatu yang kuat
belum tentu bisa meneruskan emposan- emposan yang
saling susul. Demikian pula gerak dan kecepatan, gerak cepat
membutuhkan emposan, membutuhkan tujuan dan
membutuhkan kemauan- Akhli silat harus bisa mengkombinasikan keenam unsur
utama diatas. Teristimewa orang yang melatih ilmu pedang
Kecuali unsur-unsur itu, permainan pedang memiliki
banyak faktor ragam. pedang memiliki seluruh fakta-fakta
senjata yang ada, Menusuk menyedot menarik, mengkait,
mencongkel, melempar, menyeret, menyabet, membacok.
membabat. mengiris, menyayat, menindih dan mengorek.
Hanya memiliki beberapa macam faktor tadi, orang
sudah menyebutnya sebagai ahli pedang hal ini dikarenakan
sulitnya mencapai sukses terbesar.
Dan juga jarang yang bisa mengkombinasikan keenam
unsur utama permainan ilmu pedang.
Kim Hong berhasil mengkombinasikan ke enam unsur
pertama dan juga berhasil menyeluruhkan empat belas
macam faktor berpedang Kim Hong berhasil mempelajari permainan
berkelebatnya sinar pedang dari keluarga Kiat. Kemauan,
tujuan, kekuatan, emposan,gerakan dan kecepatannya
sudah disatu padukan Dan kini dia berhasil
Berbasil didalam Waktu empat hari, menekuni ilmu silat
didalam goa rahasia dasar telaga Tay-pek tie
Dibantu oleh bekerjanya obat Tiang-seng-pu-lo-tan Kim
Hong telah menjadi seorang tokoh silat super sakti tanpa
tandingan Prestasi yang oleh Kim Hong sudah melebihi dan
melampaui sikakek gelandangan Kiat IHian.
Mobilson tidak menyangka kalau Kim Hong memiliki
kehebatan-kehebatan tadi, melihat adanya hawa pedang
yang tajam, Sukmanya hampir copot, berulang kali ia
berjumpalitan sebagai seekor kupu-kupu, menyingkir
kesamping. Terdengar lagi suara lengkingan panjang Kim Hong,
melompat dan membabat, kali ini. Mobilson tidak berhasil
mengelakkan babatan pedang, terdengar suara pekikan
panjang, tubuh jago rambut merah yang berada ditengah
udara terpotong menjadi dua bagian, darah dan isi perutnya
berceceran menaburi lembah, menabur gunung Tay-pasan,
jatuh kedasar jurang. Pada detik-detik yang menegangkan, waktu berjalan
sangat singkat, toh, tak berhasil mengelakkan maut,
arwahnya melayang, meninggalkan dunia fana.
Perobahan ini membuat semua penonton menjadi
terkejut dan meleletkan lidah. Itulah untuk orang-orang dari
daerah Tay-wan-kok begitu pula dari untuk golongan
Kalong. Sembilan raja akherat dari gunung Tay Pa-san yang
mengintip jalannya arena pertandingan dari luar jendela
hatinya pun terkejut, mereka mematung.
Siapa yang pernah membayangkan kalau Kim Hong bisa
membunuh mati seorang jago Tay-wan-kok, yang memiliki
kedudukan sama tinggi dengan laucu rimba persilatan"
Kalau saja mereka tidak menonton dengan mata sendiri,
tidak seorangpun yang percaya. Perobahan tadi terjadi
begitu cepat.Jooss dan Hamid cs menjadi terbelalak.
Pada sesuatu saat tiba-tiba terdengar suara lengkingan
panjang, bayangan berkelebat, pada tenur besi diatas jurang
Tay-pa-san telah bertambah seorang tua berbaju hijau
muda, inilah jago Tay-wan-kok Jooss
Jooss memiliki kewibawaan yang sempurna, gerakgeriknya
kalem dan sabar, tapi mempunyai hati yang sangat
kejam, Sesudah membunuh mati Mobilson, kepercayaan diri
sendiri Kim Hong bertambah ia tidak gentar ditatap oleh
Jooss, dengan tangan kirinya memegang pedang, tersenyum
kearah jago Tay-wan-kok dan bertanya: "TUan JooS yang
datang?" "DUgaanmU tepat" berkata Jooss. "Aku masih
mempunyai satu julukan, orang menyebutku sebagai Algojo
Beracun. " "Algojo Beracun?" bercemooh Kim Hong "Apa tukang
bunuh manusia?" "Tentu saja tukang bunuh manusia." kata Jooss.
"Teristimewa sebangsa manusia congkak yang seperti
dirimu." "Apa tidak salah pilih orang?"
"Tidak salah lagi."
"Belum pernah mengalami kegagalan?"
"Yang dipanggil algojo itu berarti tukang bunuh. Tentu
saja belum pernah gagaL"
"Baik." berkata Kim Hong. "Nah, ini aku akan buktikan
kegagalanmu." Jooss bersumbar, katanya "Hal itu tidak akan terjadi. Bukan saja mengalgojoi
dirimu, akupun hendak menjadi algojo seluruh penghuni
gunung Tay-pa-san." "Ha ha ha.,.." Kim Hong tertawa. "Karena membawa
bom Pek-lek tan?" Wajah Jooss berubah, rahasianya sudah pecah.
Bagaimana pemuda ini tahu kalau mereka membawa-bawa
bom berapi yang dahsyat dan hebat" Kepalang tanggung.
secara blak-blakan,Jooss berkata:
"Ya Bom Pek-lek-tan sudah siap sedia. Eh. dari mana
kau dapat berita ini" Hebat juga bekerjanya informan Taypa-
san, he... Tapi bahaya kehancuran kalian sudah
diambang pintu. Bisakah kau menahan ledakan-ledakan
bom hebat itu?" Maksud Kim Hong membuka rahasia bom Pek lek tan
musuh untuk mencegah terjadinya kehancuran Tay-pa-san,
Dengan harapan mereka tidak menggunakan bahan peledak
tersebut. Seseorang bisa menggagalkan rencananya manakala
rencana itu sudah di ketahui pihak musuh.
Tapi Joos mempunyai pegangan penuh, karena itu dia
menantang. Kedudukan Kim Hong agak terjepit, rencana
penyerangan dengan boom api diketahui belum lama, dia
belum mempunyai rencana. Mendapat teguran tadi, dia
menjadi kemekmek. Bagaimana harus mengatasi kesulitan
itu" Dari pihak penyerang yang terdiri dari seratus dua puluh
jago kelas satu. bagaimana harus dilawan dengan jumlah
kecil" Mengingat musuh membawa boom Pek-lek tan, tidak
mungkin menggunakan cara one by one
Tentu saja, kalau dipihak Tay-pa-san berkelebihan orang,
bertempur dari jarak dekat bisa saja mencegah pihak
Kalong melepaskan boom berapi. Soalnya, dari mana bisa
mengadakan sekian banyak jago-jago tempur itu"
Semalam Kim Hong telah menyambangi para tawanan
Tay-pa-san dan mereka sudah memberikan janjinya
bersedia bersatu padu, mengusir musuh.
Tapi jUmlah orang-orang tawanan sangat terbatas. Tidak
bisa mencukupi angka empat puluh. Ditambah kekuatan
para raja akherat Tay-pa San- Kekuatan mereka hanya lima
puluhan. Ini berarti harus satu menempur dua
Dan hanya tambahan boom berapi Pek-lek berada diluar
dugaan, belum ada persiapan-Kim Hong menjadi khawatir
seorang pemimpin harus mempunyai pikir cerdas, harus
bisa mencari jalan keluar dari aneka macam, harus bisa
mengatasi problem-problem.
Pertanyaan Joos adalah suatu tantangan, secara cepat
kilat Kim Hong harus memberi tanggapan, ia tertawa dan
berkata: "Haaaa-haaa...... boom berapi yang kalian anggap
sebagai senjata ampuh itu" Tiada berarti. Bayangkan
Bagaimana letak posisi keadaan" Kalian bisa mengurung
rumah penjara apa kalian tidak pernah berpikir, bagaimana
akibatnya dikurung dari luar, apa yang kalian bisa kerjakan"
Ha haa..... hanya rumah penjara yang kosong Kosong
Rumah penjara yang kosong ini sudah siap kukorbankan,
tapi.... lihatlah keatas. Maka disekeliling lembah ini akan
bermunculan orang-orang kami, kalian masuk perangkap ha
ha.....-" Arti Kim Hong sangat jelas, kalau saja orang-orang Taywan-
kok dan golongan Kalong itu berani membombardir
boom Pek-lek-tan, maka anak buah Tay-pa-san bisa lari
masuk kedalam terowongan rahasia, keluar dilain jurusan
balik mengurung mereka dari tebing lembah tinggi.
Jooss juga seorang jendral perang yang serba ahli,
wajahnya berobah, memeriksa situasi keadaan,
mendongakkan keatas tebing, dan ia berteriak kepada
Hamid: "Hamid Sute, awasi gerak-gerik diatas tebing."
Hamid menoleh kearah Jie Hong Hu dan berkata: "coba
kau lihat keadaan posisi"
Ketua golongan Kalong Jie Hiong Hu menerima
perintah, lompat berjumpalitan merayap dan menaiki
tebing, dalam sekejap mata, bayangannya hanya tinggal
sebuah titik keCil, dan ia sudah lompat keatas tebing
memeriksa seluruh isi ruangan, dari sana ia tertawa
berkakakan, ia berkata: "Hamid cianpwe, legakan hati Tidak ada bayangan
apapun di tempat ini"
Kim Hong mengalami kegagalan. Maksudnya membuat
gertakan, hanya sebuah gertakan sambal yang tiada arti.
Sesudah rahasia itu terbongkar, celakalah dia. Kalau sampai
terjadi musuh menghujani penjara Tay-pa-san dengan boom
Pek lek tan, akibatnya bisa runyam, secepat itu pula pedang
Tay-pek-kiam meluncur, sreeet, menyerang kearah Jooss.
Maka terjadi bayangan-bayangan pedang, inilah ilmu
berselebatnya sinar pedang dari keluarga Kiat, ilmu pedang
yang tadi digunakan untuk membunuh Mobilson. ilmu
pedang yang terhebat di masa itu.
Jooss tidak berani main-main, ia telah menyaksikan
bagaimana Mobilson mati dibawah ketajamannya pedang
ini, korban kecepatan pedang Kim Hong, karena itu ia
lompat kekanan, mengkaitkan kakinya pada tenur yang satu
itu. tangan kirinya terayun menepok kearah Kim Hong,
mengelit dan balas menyerang inilah ilmu hebat" Tidak
percuma ia menjadi juara silat dari negaranya, ia memiliki
ilmu kepandaian jauh berada diatas Mobilson.
"Serrr" Hawa panas Tay-yang-sin-kang menyerang Kim
Hong. "Winggggg ......"
KIM HONG Mengayun pedang. dari sana jalur hawa
dingin, hawa murni dari pedang Tay-pek-kiam,
menyambuti hawa panas Tay-yang-sin-kang.
Jooss bisa merasakan adanya serangan balik itu, ia
terkejut, hawa panas Tay-yang-sin-kang belum pernah
menjumpai lawan- Disini ia menemui batu, bulu


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tengkuknya bangun berdiri, cepat-cepat lari lagi, balik
menjauhi Kim Hong, mengambil posisi dibelakang
sipemuda, berlompat pula pindah kelain tenur baru
menyerang dengan lain pukulan, kali ini sekaligus
menggunakan dua tangannya.
Memang hebat Pukulan-pukulan yang membawa unsur
hawa panas ini memaksa Kim Hong bergoyang-goyang,
tidak berani ia menangkisnya pula, kalau kalah kuat ia bisa
terjerumus kedasar jurang, karena itu, pedang disabetkanmembawa
suara desingan yang hebat, tubuhnya melejit
kelain tenur. Demikian kedua jago kuat ini bersilat diatas tenur-tenur
rumah penjara Tay-pa-san Belasan jurus lagi berlalu, Suatu saat Kim Hong
mengeluarkan suara lengkingan panjang, mumbul keatas,
dari sana ia memainkan pedang, menggulungkan dirinya
kedalam cahaya pedang itu, dan membuat satu garis
panjang, menus uk kearah kepala,Jooss.
Ini juga termasuk salah satu tipu hebat, sepintas lalu
hanya sebilah pedang. tapi tidak perduli kemana Jooss
melarikan diri, pedang itu bisa mengubah arah, dan
memberi serangan maut. "Trangg,..tranggg . .traangg...." Berulang kali terjadi
benturan, keras dilawan keras Siapa kalah, dia akan jatuh
kedasar jurang. Satu saat, sreet, akhirnya ujung pedang Kim Hong
berhasil menembus pertahanan Jooss, merusak pundak baju
jago Tay-wan-kok itu. Jooss menjadi nekad, tiba-tiba tangannya meraih
kantong. dari sana menaburkan sesuatu Terjadi gumpalan
uap hitam, menyebur kearah Kim Hong. Inilah ilmu
istimewa Jooss yang ternama ilmu yang bernama pasir
racun berbisa. Pasir racun berbisa adalah pasir-pasir daerah Tay-wankok
yang dicampuri racun kalajengking, racun ular, dan
aneka macam racun kelas satu, sebutir pasir saja cukup
membuat kulit orang bengkak matang biru, meleleh
mencair untuk seketika itu juga .Jurang Kim Hong terlalu
dekat serangannya cepat, mendapat taburan pasir beracun
itu, wajah sipemuda berubah cepat ia menangkis dengan
pukulan tangan kakinya menutul kesalah satu tenur besi,
"wiingg," ia berjumpalitan kebelakang.
Secepat gerakan Kim Hong, lebih cepat lagi gerakan
pasir beracun itu, meluncur dan membayangi si pemuda .
celaka Kim Hong diancam maut. Betulkah Kim Hong bisa
binasa " Tidak!! Jangan cepat terkejut, para pembaca Kim Hong
sebagai seorang jago muda tanpa tandingan, mendapat
serangan yang seperti itu, entah dengan gerakan yang
bagaimana seluruh tubuhnya menempel pada tenur besi
diatas tebing Tay-pa San itu, serrr/ mengimbangi dirinya
sebagai selembar kertas, tubuh itu meluncur diatas
permukaan kawat yang kecil, dengan punggung menempel
kawat, kepala menengadah kelangit menjauhi Jooss.
Jooss kesima, dua kali ia melempar pasir beracun, dua
kali pula bisa dielakkan, kedua-duanya itu adalah posisi
yang tersulit, posisi di atas yang tidak mudah dielakkan, toh
Kim Hong berhasil menghindari hujan pasir beracun.
Lemparan kedua lebih sulit lagi, disaat Kim Hong
terlempar mundur kebelakang, dibarengi oleh gelusuran
pasir-pasir beracun, toh Kim Hong masih lolos dari
ancaman maut "Ting" Kim Hong lompat bangun, kakinya
menyentuh tali tenur besi,
"Ting"...dan dia berdiri diatas tenur besi itu, tertawa dan
berkata: "Ha-ha-ha...masih ada permainan baru lagi?"
Membarengi kata-katanya. untuk menjaga agar mudah
memperbaiki posisinya yang terjepit, Kim Hong merangsek
maju, cahaya pedangnya berkilauan, lagi-lagi ia memberi
hujan serangan- Pertandingan tadi diceritakan secara panjang lebar,
terjadinya hanya didalam waktu beberapa kali kedipan
mata saja, para penonton yang menyaksikan serunya
pertandingan meleletkan lidah, mereka menggelengkan
kepala, inilah pertandingan besar yang belum pernah
mereka saksikan seumur hidup.
Jooss masih ragu-ragu, bagaimasa pasir beracun tidak
membawa hasil" Disaat ini, Kim Hong sudah balik menyerang, secepat itu
pula Jooss mengganti posisi, berlompat kesamping, memilih
tenur besi yang lain- Kim Hong tidak mau melakukan pertandingan jarak
jauh, jarak jauh hanya bisa menguntungkan Jooss yang bisa
melempar pasir beracunnya, pedangnya meluncur lagi,
melibat, membabat, menusuk. menyabet, membacok
dengan semua gerakan yang ada, menyerang kearah Jooss,
Lima kali serangan beruntur membuat Jooss kerepotan,
creeet, pahanya tertusuk pedang, ia menjerit, lompat jauh
dan berteriak kearah Hamid: "Mulai serangan"
Hamid sudah siap sedia, tatkala dia memberi komando,
mengacungkan tinggi-tinggi tangannnya mengajak orangorang
Tay-wan-kok dan golongan Kalong, lompat kearah
tujuh tenur besi diatas gunung Tay-pa-san itu.
"Seraaannnggggg "
Terjadi peperangan Disatu pihak adalah rumah penjara
Tay-pa-san yang mempertahankan kedudukannya, dilain
pihak adalah komplotan golongan Kalong dan Tay-wankok
yang hendak menduduki rumah penjara itu.
Geeakan Hamid disusul oleh gerakan Kuat,Jie Hiong
Hu, dan lain-lainnya. Bleguuuuurrr. . . .
Entah siapa yang mulai menggunakan boom Pek lek tan,
melempar kearah salah satu jendela berhati ayam.
Ledakan itu membuat deburan batu, api menjalar,
kebakaran kecil terjadi. Boom berapi Pek-lekstan yang
kedua telah meledak Sembilan Raja Akherat gunung Tay-pa-san terkejut,
semua keluar dari tempat persembunyiannya,
mempertahankan tenur besi, merendengi Kim Hong, dan
mereka siap menyambut kedatangan penyerang-penyerang
itu. "Kongcu," berkata Raja Akherat Tay-giam-ong, "kalau
kau sudah tahu mereka membawa bahan peledak yang bisa
menyembur api, mengapa tidak membuat persiapan?"
Kim Hong seperti akan menyemburkan api mendapat
teguran Tay-giam-ong, ia berkata "Pada sebelumnya, aku
juga tidak tahu. Kha Gee San yang membocorkan rahasia
mereka." "Ouw," Tay giam-ong bingung. "Eh, kukira kau sudah
membuat kompromi dengan orang-orang tawanan Tay-pasan,
bukan" Sebenarnya tidak mau tahu menahu,
memiCingkan sebelah mata, tapi keadaan sangat mendesak,
lekas, lekas beri tanda agar mereka membantu kita."
Seperti apa yang Tay-giam-ong dugan kunjungan Kim
Hong kedalam kamar-kamar penjara adalah berkomplot
untuk melepas mereka, kini keadaan betul-betul memakSa,
apa boleh buat, ia harus bisa mengambil keputusan cepat,
berani mendapat teguran Suma Siu Khim dan melepaskan
orang-orang tawanan itu dengan tujuan untuk membantu
usaha mereka, Sebetulnya, Kim Hong sudah merencanakan baik-baik
dengan meminta bantuan ketua partai yang tertawan dalam
rumah penjara itu, ia bisa mengusir musuh.
Tapi, ia harus menyelidiki diantara orang-orang yang
tertawan di dalam rumah penjara Tay-pa-san, tidak sedikit
orang-orang jahat. Karena itu. ia membuat pilibh yang
sangat cermat, jumlah orang yang diminta bantuannya
sangatlah terbatas. Penyerbuan orang-orang golongan Kalong dan Tay-wankok
sangat besar, apa lagi dibantu dengan boom peledak
Pek lek tan- Karena itu, penyerangan ini luar biasa. Kim
Hong menggoyangkan kepala dan berkata:
"Tidak mungkin. Sebelum mereka datang, kukira rumah
penjara ini sudah menjadi lautan api."
Tay-giam-ong juga tidak berdaya, kemarahan itu meluapluup,
ia menggerung keras, lompat maju kedepan tenur,
memapaki beberapa orang golongan Kalong yang datang.
Kekuatan Tay-giam-ong adalah kekuatan yang luar
biasa, karena itu ia menduduki wakil rumah penjara Taypa-
san, apa lagi didalam kemarahan, beberapa orang
golongan Kalong terpukul jatuh kedalam jurang.
Lagi-lagi ada boom Pek-lek-tan yang meledak, terjadi
kebakaran ditepi tebing Tay-pa-San,
Tidak hentinya boom itu datang meluncur.
Kim Hong berpikir beberapa saat, akhirnya ia
mengambil putusan untuk mengatasi krisis-krisis itu,
tubuhnya melejit tangannya terayun beberapa kali,
melempar kembali Boom itu yang diarahkan datang.
Boom berapi itu dipukul balik kearah rombongan
golongan Kalong, maka disana terjadi sedikit kepanikan.
Api membakar beberapa baju orang-orang itu, penyerangan
pihak golongan Kalong dan Tay-wan-kok agak sedikit
kacau. Terdengar suara Hamid berteriak keras: "Hai Dengar
komando. Jangan sembarang melepas boom berapi, tanpa
perintah dilarang membuang boom itu"
Adanya perintah Hamid, membuat situasi yang tadinya
sudah menjadi gawat tenang kembali, orang-orang
golongan Kalong tidak sembarang membuang boom Pek
lek tan. Mereka menggunakan diwaktu- waktu yang sangat
tepat. Jooss dan Jie kiong Hu mulai beraksi, mereka tidak
membawa boom berapi, tapi senjata mereka yang beracun
berterbangan, menyerbu kearah datangnya para Raja
Akherat gunung Tay-pa-san-
Disaat itu, Kim Hong lompat maju, tangan kirinya
menggunakan pukulan, tangan kanannya menggunakan
pedang. Menangkis semua serangan-serangan itu.
Untuk beberapa saat, kesembilan raja akherat dari
gunung Tay-pa-san dan Kim Hong harus menahan
datangnya hujan senjata gelap
Dengan adanya Jooss dan anak murid golongan Kalong
disatu pihak. Kim Hong dan sepuluh raja akherat Tay-pasan
dilain pihak perkutatan di atas tenur itu terjadi. Pihak
penyerang belum berhasil menempur pertahanan Kim Hong
dan kawan-kawan- Suatu saat, tiba-tiba Tay-giam ong melengkingkan
suaranya yang nyaring, ia mengamuk seperti kerbau gila,
Suara pekikkannya itu berkumandang diseluruh isi lembah.
Tiba-tiba.... Menutup suara pekikkan Tay-giam-ong diatas tebing
bermunculan puluhan orang-orang berbaju putih, semua
membawa gendewa dengan anak panah yang sudah siap
sedia, ditujukan kearah rombongan Jooss dan golongan
Kalong. Kaadaan itu membuat situasi pertempuran terkejut, dan
salah seorang diatas tebing yang mengenakan pakaian putih
dan kerudung putih itu berteriak: "Hentikan pertempuran"
Maka Kim Hong menarik mundur pasukannya,
Joosspun menghentikan penyerangannya . Hal ini membuat
Kim Hong menjadi girang, menoleh kearah Tay-giam-ong
dan berkata: "Hebat, Tay-giam ong, otakmu lebih cerdik
dariku" Sangka Kim Hong, hadirnya orang-orang berbaju putih
itu adalah salah satu tipu politik dari Tay-giam ong.
Tay-giam ong berkerut alis, ia juga memperlihatkan
sikapnya yang bingung dan heran, memandang kearah
tampilnya orang-orang berseragam putih itu, ia berkata:
"Eh, darimana datangnya orang-orang itu" Mau apa lagi
ini?" Kim Hong juga bingung, ia bertanya: "Apa" Apa bukan
kau yang menyiapkan rombongan pemanah itu?"
Dengan mencengar-cengir Tay giam-ong berkata
"Aku bisa mengadakan persiapan yang seperti itu, kalau
mengetahui mereka ada membawa bom Pek lek tan. Tapi
sebelumnya aku tidak tahu menahu, dan juga tidak
mempunyai itu kekuatan untuk menyiapkan banyak orang.
orang-orang berseragam putih bukanlah anak buah Tay-pa
San" Dengan masih kurang percaya Kim Hong bertanya:
"Munculnya mereka seiring dengan pekikkan panjangmu
tadi." Tay-giam-ong berkata,- "Aku sedang kalap. panas sekali karena diserang oleh
rmereka. Maka melampiaskan dengan jeritan panjang. Huh
Kukira gunung Tay-pa-san mendapat penyerangan kedua.
Rombongan berbaju putih adalah rombongan baru, dari
mana pula datangnya itu?"
"Kukira bukan musuh." berkata Kim Hong, "Lihat,
ujung anak panah mereka ditujukan kearah golongan
Kalong" Tepat Semua anak panah dari orang-orang berseragam
putih ditujukan kepada rombongan Tay-wan-kok dan
rombongan Kalong. Tidak satu juga yang tujukan kepada
rombongan Tay-pa-san orang-orang berseragam putih itu berada disekitar tebing
tinggi, mengurung semua orang dibawah mereka,
Tiba-tiba Kim Hong teringat pada si nomor tiga dari
lembah patah hati, pakaian yang dikenakan oleh Si nomor
tiga adalah bentuk corak sama dengan orang-orang ini,
karena itu ia menegadah kepala kepada rombongan
berseragam putih, ia berteriak:"Hei, kawan-kaWan yang
berada diatas, apa kalian datang dari lembah Patah Hati?"
"Kami tak takut patah hati,"jawab salah seorang dari
rombongan seragam putih itu.
"Dari mana kalian datang?" tanya lagi Kim Hong.
"Dari gunung Bu San" jawab pemimpin seragam berbaju
putih. "Aaaaa...." Kim Hong terkejut. "Kalian adalah
rombongan dari rumah penjara gunung Bu-san?"
"Tepat!! Diluar dugaan, bukan?"
Dengan marah Kim Hong membentak: "Apa maksud


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kunjungan kalian?" orang berbaju putih dan berkerudUng pUtih itu
menjawab: "Bagaimana" Satu dari rumah penjara Tay-pa-san, kita
dari rumah penjara Bu-san, ingin bersatu atau bertempur?"
Kim Hong semakin marah, keadaannya semakin krisis,
menghadapi serangan Jooss dan kawan-kawan saja sudah
kewalahan, bagaimana ditambah dengan rombongan baru"
"Bagaimana jawabanmu?" bertanya pemimpin berbaju
putih dari gunung BuSan itu.
"Bah" Kim Hong memaki. "Tidak tahu malu. Main
keroyok?" "Haaa, haaa....." pemimpin seragam putih tertawa. "Ada
satu berita baru, ibumu wanita yang bernama Suma Siu
Kim itu, orang yang menjadi laucu rumah penjara Tay-pa
pada tiga hari yang lalu berani menantang rumah penjara
Bu-san, akhirnya ...ha-ha-ha...."
Hati Kim Hong tercekat, ia berteriak: "Akhirnya
bagaimana?" "Akhirnya, ia menjadi penghuni kamar tahanan nomor:
65." Hati Kim Hong seperti di iris-iris, ia berteriak: "Bohong!!
Mana bisa ibuku kalah oleh kalian?"
"Tidak bohong. Kau bisa membuktikan dengan mata
sendiri." Membabatkan pedang Tay-pek kiam, Kim Hong
membentak: "Turun Biar kuhajar dirimu."
Pemimpin berseragam putih itu tertawa sambil berkata:
"Tunggu dulu!! Musuh utama kita adalah golongan
Kalong dan Tay-wan-kok, kalau kau tidak keberatan,
berdiri saja disamping, biar orang-orang dari gunung Bu-san
yang membasmi mereka."
Hamid yang mengikuti tanya jawab dari Kim Hong dan
orang berbaju putih itu tertawa dingin, ia memandang ke
atas dan berteriak: "Kakek bangkotan, bagaimana asal usul dirimu" Berani
berlaku kurang ajar?"
Dari suara si orang berkerudung putih, Hamid bisa
menduga kalau musuh itu adalah Orang tua.
Pemimpin gunung Bu San berkata:
"Belum Waktunya anggota rumah penjara gunung Busan
memberitahu nama. Kalau berani kita bertempur saja."
Hamid menoleh kekanan dan kekiri, dia memberi
perintah: "Lempar bom berapi"
Seiring dengan kata-katanya, beberapa bom berapi
meluncur kearah orang -rang berseragam putih dari rumah
penjara gunung Bu-San itu.
Dan anak-anak panah dari orang gunung Bu-san juga
berhamburan, menghujani rombongan Kalong dan
rombongan Tay-wan-kok. Senjata lawan senjata Bom berapi dilawan dengan panah
tajam. Pertempuran terjadi lagi
Golongan Kalong berada dibaWah, pihak rumah penjara
gunung Bu San berada di atas. Anak panah itu bisa
mengincar kesetiap sudut. Pertempuran menjadi agak kalut.
-oo0dw0ooCERITA bercabang menjadi dua, kita mengikuti acara
Suma Siu Khim yang menyatroni rumah penjara di gunung
Bu San- Suma Siu Khim sedang enak meluncur ke-arah puncakpuncak
Sin- lie- hong, gunung Bu-san itu di anggup sipil.
Seekor burung dara meluncur dengan kecepatan Kilat,
hendak melampaui di atas kepala Suma Siu Khim.
Sebagai seorang jago betina tanpa tandingan, mata Suma
Siu Khim tidak pernah lengah, telinganya tidak pernah
buntu, ia memungut sebutir batu, "wing...." Ditimpukkan
kearah burung tadi. Betapa cepatpun terbangnya seekor burung lebih cepat
lagi lemparan Suma Siu Khim, plok Mengenai binatang
tersebut dan jatuh ke tanah.
Suma Siu Khim menduga akan adanya Sesuatu yang
kurang beres, ia memeriksa burung tersebut, dan betul saja,
pada kaki sang burung terdapat ikatan secarik kertas keciL
Suma Siu Khim meloloskan tulisan itu. dan begitu ia
membaca, tubuhnya lompat kaget, eh" wajahnya menjadi
merah, ia malu kepada diri sendiri. Bunyi tulisan yang
dibawa oleh burang itu seperti betikut:
"Lapor kepada Laucu. Ketua rumah penjara Tay-pa San,
dengan menggunakan nama Wan Nie Taa, sudah membuat
pendaftaran- harap membikin persiapan"
Inilah yang membuat Suma Siu Khim terkejut, betulbetul
ia tidak mengerti, darimana Bwee Houw An bisa
mengenali dirinya" Toh Bwee Houw An adalah salah satu tokoh pemutar
otak yang pandai, tapi belum pernah ia menggunakan
wajah asli menemui orang-orang itu, Suma Siu Khim selalu
menggunakan tutup kerudung muka, menyebut dirinya
sebagai laucu rumah penjara Tay-pa-san, tanpa orang
mengetahui kalau dia adalah seorang wanita. Lebih-lebih
lagi tidak ada yang tahu bagaimana wajah asli dari laucu
rumah penjara Tay-pa-san itu. Kecuali Tay-giam ong dan
Leng Bie Sian, tidak ada orang lain yang tahu.
Sampaipun Kim Hong yang menjadi putra sendiripun
tidak tahu. Walaupun Kim Hong tahu itu tokh terjadi
dikemudian hari. Munculnya Suma Siu Khim dengan wajah asli hanya
terjadi beberapa hari ini, pertemuan pertama dengan Hamid
dan kawan-kawan- pertemuan kedua adalah dari
rombongan Patah hati. Dan sesudah itu, ia kembali ke Taypa-
san, tidak setengah hari lari lagi kemari, rahasia ini
belum pernah bocor, bagaimana Bwee Houw An bisa tahu"
Inilah yang membingungkan Suma Siu Khim. Tidak
percuma ia menjadi pemimpin rumah penjara. Suma Siu
KKim mempunyai keberanian yang besar, tidak perduli
orang sudah membuat persiapan atau rencana, ia
meluncurkan kakinya, menuju kearah puncak sin- lie- hong.
Sebentar kemudian, Suma Siu Khim sudah berada diatas
puncak Sin-lie-hong, disana terdapat tulisan yang berbunyi:
MOTTO dan SEMBOYAN, MENGHANCURKAN
RUMAH PENJARA TAY-PA-SAN, MENANGKAP
LAUCU PENJARA. Kemarahan Suma Siu Khim memuncak. darahnya
mendidih. tangannya terangkat dan mengobrak-abrik
tulisan-tulisan itu. Dua orang laki-laki berseragam putih dengan tombak
ditangan menampilkan diri, masing-masing dari kanan dan
kiri, mengapit kearah Suma Siu Khim, mereka
menyodokkan senjata-senjata itu dan berteriak.
"Eh Wanita gila dari mana yang berani datang kesini"
Hampir berbareng ujung-ujung tombak itu telah
mengenai kedua iga Suma siu Khim, tetapi bukan Suma Siu
Khim yang terkejut, kedua penyerang itulah yang menjadi
kaget, seolah-olah membentur besi, tombak itu tidak bisa
ditusukkan lagi, lengket disana, untuk seketika mereka lupa
meloloskan senjata. Terbelalak bingUng.
"Huh" Suma siu Khim mengeluarkan suara diri hidung,
ia mementalkan kedua senjata itu dan berkata dengan
mereka, "Buka pintu, aku adalah penantang sayembara."
Kedua penjaga pintu goa terpelanting jatuh cepat mareka
bangun lagi, salah seorang diantaranya mengirim kode-kode
tertentu, maka terbukalah pintu rahasia. Seseorang lagi
memunculkan diri, itulah wajah si kakeK berbaju merah co
Tiok Hu. co Tiok Hu menatap dan memperhatikan Suma Siu
Khim, burung dara yang dilepas oleh Bwee Houw An mati
ditengah jalan, mereka tak tahu, Siapa wanita yang galak
berada didepannya. Karena itu co Tiok Hu membentak:
"Eh, wanita gila dari mana yang datang."
Dua kali Suma Siu Khim dimaki wanita gila, tangannya
terayun, menampar co Tiok Hu.
orang tua berbaju merah co Tiok Hu juga termasuk salah
seorang jago lihai, begitu melihat gelagat kurang baik, ia
meluncur kebelakang dengan maksud mengelakkan
serangan tamparan tadi. "Plok" Tamparan Suma Ssu Khim mempunyai gerakan
tercepat, tanpa bisa dielakkan tamparan itu mengena pipi co
Tiok Hu. Inilah penghinaan terbesar, penghinaan yang belum
pernah dialami oleh co Tiok Hu, ia berteriak dan
menggerung, menerkam ke arah Suma siu Khim.
Suma Siu Khim bukan seorang iblis betina kalau bisa
diserang oleh co Tiok Hu seperti itu, hanya membalikkan
sedikit tangan, ia berhasil menangkap pergelangan co Tiok
Hu, ditekannya keras-keras dan membentak:
"Hayo beri tahu pada ketua kalian, lekas katakan adanya
orang yang hendak mengikuti sayembara."
co Tiok Hu mati kutu, ia hendak berontak, tapi tak
berhasil. Melirik ke arah Suma Siu Khim, co Tiok Hu sedang
berpikir-pikir, wanita dari manakah ini" Mengapa begitu
hebat" "He.," berkata co Tiok Hu, kau hendak mengikuti
sayembara?" "Aku berani datang ketempat ini, tentu berani mengakuti
sayembara", berkata Suma Siu Khim.
"Mengapa kau tidak membikin pendaftaran"," bertanya
co Tiok Hu. "Siapa yang tidak membikin pendaftaran?" berkata Suma
Siu Khim. "Aku sudah mendaftar kepada Bwee Houw An-"
"Bohong" berkata co Tiok Hu. "Aku belum menerima
laporan". "oooh...... laporan ssekor burung dara?" berkata Suma
siu Khim tersenyum. co Tiok Hu merentangkan kedua matanya lebar-lebar, ia
bingung, tetapi beberapa saat kemudian ia menganggukkan
kepala perlahan. "Dimana adanya surat laporan itu?"
bertanya co Tiok Hu. Suma siu Khim mengeluarkau secarik kertas dari
kantongnya, ia tidak menyerahkan kepada co Tiok Hu, ia
berkata: "Kubacakan saja kepadamu, dengar baik-baik. Lapor
kepada laucu, ada seorang yang bernama Waa Nie Ta,
hendak mengikuti sayembara, ia sudah membuat
pendaftaran, asal usulnya tak jelas, ilmu kepandaiannya
sangat tinggi. harap berhati-hati."
Dengan gemas co Tiok Hu berkata: "Serahkan surat itu.
Tanpa adanya surat laporan dari Bwee Houw An, jangan
harap kau bisa masuk kedalam rumah penjara kami, jangan
harap kau bisa mengikuti sayembara."
"Apa kau tidak sayang kepada jiwamu?" Suma Siu Khim
mengeraskan pencetannya. "Aduh...." co Tiok Hu mengeluarkan keringat dingin-
Disaat ini dari dalam terowongan goa rahasia terdengar
satu sUara: "co Tiok Hu biarkan dia masuk"
Itulah suara ketua rumah penjara dari gunung Bu-san
yang misterius. Suara itu datangnya dari tempat jauh tapi satu persatu
terdengar jelas, suatU bukti orang memiliki ilmu tenaga
dalam yang tinggi. Suma siu Khim melongokkan matanya kearah goa
terowongan gelap. ia bertanya: "Siapa dirimu?"
co Tiok Hu segera berkata: "Masuklah, kau segera tahu"
Suma Siu Kim membebaskan pegangannya yang
mengekang kebebasan co Tiok Hu, mengajaknya masuk
kedalam tempat Sayembara.
co Tiok Hu memasuki goa itu, menginjak tangga-tangga
batu, lima ratus undak kemudian tiba disuatu pintu besi
yang teraling didepan. co Tiok Hu mendekati pintu besi itu, ia berdiri diam
beberapa saat di depan jari-jari besi itu, tanpa sedikit
gerakanpun, jari-jari besi itu terangkat dan membuka jalan.
co Tiok Hu mengajak Suma Siu Khim masuk kedalam,
Tanpa gentar, jago wanita kita masuk kedalam goa dibawah
tanah puncak sin-lie-hong. Jari-jari besi tertutup kembali.
Mereka masuk berjalan terus, seperti keadaan pertama,
kini mereka berada dijalan buntung didepannya berdiri
dipintu tembok. tak tergeming. co Tiok Hu menghadapi
pintu rahasia itu, dan pintupun terbuka.
Disaat co Tiok Hu memasaki pintu in tiba-tiba tangan
Suma Siu Khim terayun, berada ditengkuknya dan berkata:
"Disini serba misterius, penuh dengan bayangan hantu.
Tapi kau jangan coba main gila ya. Awas... Aku bisa
menghancurkan batok kepalamu ini."
co Tiok Hu mengeluarkan dengusan suara dingin, tanpa
menoleh dan tanpa gentar ia mengajak Suma Siu Khim.
Suatu saat, mereka memasuki sebuah ruangan yang
seperti tempurung. Dis itulah Suma Siu Khim
menghentikan langkahnya. co Tiok Hu menoleh dan
berkata: "Ih, sudah takut ?"
Suma siu Khim tidak pernah mempunyai istilah rasa
takut itu, melepaskan co Tiok Hu. ia memasuki ruangan
arena pertandingan. Keadaan tempat ini tidak jauh berbeda dengan keadaan
yang Kim Hong pernah masuk.
Disana terdapat lapangan luas, diatas wueungan juga
terdapat sembilan butir mutiara memancarkan cahayanya,
menerangi ruangan itu. Dikeliling ruangan terdapat delapan goa, goa-goa itu
gelap. entah kemana tujuannya.
Dipusat ruangan terdapat dua dupa sembahyangan besar,
dupa itu sudah dipasang. masih mengepul asap meliputi
ruangan seluruhnya. Suma Siu Khim pernah mendengar cerita Kim Hong, ia
tidak menjadi gentar dan ia tidak menjadi heran.
Yang mengherankan Suma Siu Khim adalah seorang
lelaki dengan kerudung kuning, tutup muka kuning, dan
pakaian kuning berdiri disana. Inilah kepala rumah penjara
gunung Bu-san- Dua laucu dari kedua rumah penjara rimba persilatanberhadap-


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hadapan. Yang seorang sudah diketahui, adalah iblis betina Suma
Siu Khim, wanita yang mempunyai sifat ugal-ugalan,
wanita yang sudah pernah memenjarakan ketua-ketua
partai dari tokoh silat yang ada.
Suma Siu Khim belum pernah menemukan tandingan.
Bagaimana dengan keadaan lawannya, apa laucu
penjaga gunung Bu-san juga seorang tokoh sakti
mandraguna" Bisakah menandingi Suma Siu Khim "
Kedua orang itu sudah berhadap-hadapan beberapa saat.
Tidak sepatah kata pun keluar dari mulut mereka.
Menurut cerita Kim Hong, laucu rumah penjara gunung
Bu San tidak memiliki ilmu silat tinggi. Dedak
perawakannya juga hanya sepantaran, tapi orang
berkerudung kuning yang berada didepannya lebih tinggi
dari dia, mungkinkah ada dua laucu rumah penjara dari
gunung Bu-San" Karena menggunakan tutup kerudung,
Suma Siu Khim tidak bisa membedakan,
orang yang berada didepannya inikah yang menempur
Kim Hong" Kalau betul, Suma Siu Khim tidak perlu takut, Khim
Hong bisa menandinginya, mengapa ia tidak"
Tapi menurut gambaran yang Khim Hong berikan,
dedak ukuran tubuh orang-orang itu tidak sama, tentunya
ada dua penguasa rumah penjara digunung Bu-san-
Yang mana yang asli" Dan yang mana yang palsu, yang
mana dari kedua laucu rumah penjara gunung Bu-san itu
yang memiliki ilmu silat tinggi"
"Bah Tidak perduli yang mana Kuhajar satu persatu "
Demikian pikir suma siu Khim didalam hati.
Suma Siu Khim sudah mempunyai rencana masakmasak,
ia hendak mengikuti sayembara-sayembara itu
sehingga enam puluh empat kali dan membebaskan keenam
puluh empat orang tawanan yang berada didalam
Laucu rumah penjara Bu-San tidak segera melaksanakan
aCaranya. Dibiarkan Suma siu Khim berlari seperti itu.
Mereka masih berhadapan maka tidak sepatah kata
keluar dari mulut kedua penguasa rumah penjara itu
Tenggelamnya Kim Hong kedasar telaga Tay-pek tie
merubah sifar-sifat Suma siu Khim tambah telengas, ia
tidak tahu kalau putra itu telah menemukan pengalamanpengalaman
ajaib. telah berhasil menciptakan diri sendiri
menjadi seorang tokoh Sakti mandraguna tanpa tandingan.
Sangka Suma Siu Khim, Kim Hong sudah mati didalam
dunia ini sudah tidak ada rasa lagi suaminya lenyap tanpa
bekas, tidak mau kembali. Putranya tenggelam kedasar
telaga, maka sifat-sifat kebengisan Suma siu Khim semakin
merajalela. Karena itu timbul pula haWa pembunuhan, ia
hendak membunuh semua orang yang berada didalam
rumah penjara gunung Bu-san, termasuk semua isi
penghuni. Pembunuhan Hawa Pembunuhan mengarungi sekujur
tubuh Suma Siu Khim. Laucu rumah penjara Bu-san memperhatikan perobahanperobahan
wajah Suma siu Khim beberapa saat kemudian
ia tertawa dan berkata: "Eh, mengapa mempupuri wajah sendiri dengan lumpur
kotor" Ha, walau demikian, debu itu tidak akan
melenyapkan kecantikanmu,"
Suma siu Khim menantang sepasang mata laucu rimba
persilatan Bu-san, sinar mata ini tidak asing baginya,
hatinya tergerak. hawa perasaan ketujuhnya memberi tahu,
bahwa orang ini tidak asing lagi, mendapat tegoran yang
seperti itu, ia membentak: "Bukan urusanmu."
"Ya . . .ya....." berkata orang berkerudung kuning itu.
"Mamang bukan urusanku."
Suma Siu Khim membentak: "Kau itukah yang menjadi
penguasa rumah penjara rimba persilatan?"
"Tidak salah. Aku adalah laucu rumah penjara Bu-san-
Dan kau?" Suma Siu Khim berkata: "Namaku Wan Nie Ta"
"Waa NieTa".....IHahahaha... kau memang seorang
wanita." "Tutup mulut" bentak Suma siu Khim. "Mari kita mulai
pertandingan- Naik ke atas dupa sembahyang itu."
Laucu rumah penjara Bu-san menggelengkan kepalanya,
dengan tertawa berkata: "Eh, bagaimana kau tahu kalau Sayembara gunung Busan
harus bertanding diatas dupa?"
Hati Suma siu Khim tercekat, hanya Kim Hong yang
mengetahui akan acara ini. Dari para penantang sayembara
rumah penjara gunung Bu-san, hanya Kim Hong seorang
yang berhasil lolos keluar, karena itu lawan bisa menduga
dirinya. Sedangkan ia tak mau diketahui kalau penguasa
rumah penjara Tay-pa-san, pernah mengikuti rumah
penjara gunung Bu-san- Maka ia menggunakan nama
samaran Waa Nie Ta. "Apa yang diherankan?" berkata Suma Siu Khim
menyimpangkan pembicaraan- "Baru kulihat, aku sudah
tahu " "Bukan- .Bukan ..." berkata laucu rumah penjara Bu-san
"Tidak mungkin. Tidak mungkin Tentunya kau pernah
mendengar cerita. Beberapa hari yang lalu rumah penjara
kami telah kabur seorang pelarian- Namanya Kim Hong...."
Suma siu Khim mengebutkan lengan baju, melejit dan
naik keatas abu dupa, ia berkata: "Hei, berapa banyak
obrolan lagi yang hendak kau ucapkan?"
Laucu rumah penjara Bu-san menunjukkan satu jari, ia
berkata: "Satu kali lagi. Boleh aku bukan ?"
Suma siu Khim sudah menginjakkan kakinya pada abu
dupa yang menyala, tapi tidak setetespun dari abu itu yang
jatuh, hal ini membuktikan betapa hebatnya ilmu
meringankan tubuh si laucu rumah penjara Tay-pa-san,
Menampak sikap laucu gunung Bu-san yang ogahogahan,
ia berkata singkat: "Lekas Kalau kau merasa bukan
tandinganku, ganti seorang laucu yang lainnya."
"Seorang laucu yang lainnya?" penguasa rumah penjara
Bu San tertawa, "Ha-ha.,...Bagaimana kau tahu kalau
didalam rumah penjara kami terdapat dua laucu ?"
Suma siu Khim menggelengkan kepaia, ia tidak
menjawab pertanyaan itu, ia benci kepada diri sendiri,
mengapa terlalu ceroboh, kata-katanya yang banyak
membuka rahasia pribadi, kalau saja orang yang
berkerudung ini tahu, ia sebagai ibu Kim Hong, tentu saja
bisa mengetahui asal usulnya, apa yang dikatakan orang
kalau laucu rumah penjara gunung Tay-pa-san mengikuti
sayembara dirumah penjara Bu-san "
"Ha-ha..." laucu rumah penjara Bu San tertawa lagi.
"Menurut apa yang kuketahui, tokoh silat yang bisa
menginjakkan kaki diatas abu dan bicara sepirtimu tadi,
didalam rimba persilatan tidak lebih dari lima orang. urutan
mereka sebagai beriku: Kesatu, Penguasa rumah penjara
digunung Tay-pa-san- Kedua, Hamid dari daerah Tay-wankok.
Ketiga Jooss dari daerah yang sama. Ke empat,
Mobilson, juga dari Tay-wan-kok, Dan yang terakhir ialah
Si kakek gelandangan Kiat Hian- Dari semua tokoh-tokoh
silat hebat ini, empat yang terakhir adalah laki-laki, hanya
penguasa rumah penjara gunung Tay-pa-san itulah yang
belum diketahui jenis kelaminnya, mungkin laki-laki juga
perempaan, kukira, . . .. nama Wan Nie Ta yang kau
gunakan itu adalah nama palsu. Terus terang saja siapa
namamu" Bukankah penguasa rumah penjara digunuag
Tay-pa-san itu?" Suma Siu Khim tercekat, ia bingung, dan sulit untak
menjawab pertanyaan itu, agar tidak membongkar
rahasianya, ia membentak:
"Hei Apa kau hendak mengadu obrolan?"
"Hahaha....apa artinga obrolan" Kau belun menjawab
pertanyaanku, tak salah lagi, kau adalah laucu rumah
penjara Tay-pa-san-"
Sauma Siu Khim mengeluarkan suara lengkingan,
katanya: "Kalau ya, bagaimana?"
Suma Siu Khim masih meletakkan ujung kaki pada abu
dupa yang terbakar, tetapi abu dupa itu tidak bertaburan
jatuh. Api masih menyala tetap. semakin lama abu itu
semakin panjang. Suatu tanda dan membuktikan betapa
hebat kalau kepandaian laucu rumah penjara Tay-pa-san-
"Hahaha..." Laucu rumah penjara Bu-san tertawa lagi.
"Dugaanku tidak salah Kau adalah penguasa rumah penjara
Tay-pa-san, mengapa kita tidak bekerja sama bergabung
menjadi satu. Setuju?"
"Jangan banyak bacot" bentak Suma siu Khim.
"Nangkring diatas abu dupa disana Mari kita bertanding"
Laucu rumah penjara Bu-san menganggukkan kepala
dan berkata: "Baik"
Tabuh laucu rumah penjara Bu-san melejit,
menempelkan ujang kaki pada lain abu dupa.
Dupa itu masih terbakar, dua penguasa rumah penjara
masing-masing berdiri diatas kedua abu dupa yang
mengepulkan asap. mereka berhadap-hadapan.
Ini waktu, dari salah satu lubang goa didalam ruangan
itu muncul seorang anak berbaju hijau, ia berdiri di depan
dupa yang terbakar dan mulai menghitung.
"Satu.....Dua.....Tiga ....Empat ....Lima."
Suma Siu Khim sudah mengerahkan seluruh kekuatan ia
hendak memukul jatuh lawannya dengan satu gebrakan
kuat. Rasa benci Suma Siu Khim pada rumah penjara Bu San
tidak kepalang, dari munculnya rumah penjara yang baru,
menandingi rumah penjaranya itulah unsur pertama, dan
terlebih lagi sesudah mengetahui kalau rumah penjara
rimba persilatan menculik gadis-gadis dan wanita, sesudah
itu Leng Bie sian juga diculik mereka, sesudah itu Bok Siu
juga diculik mereka, masih berani menyuruh orang
menyamar dirinya membebaskan ketiga tokoh ajaib, can-sasian,
It-hu Sianseng dan Thian-san Soat Po-po maka
mereka meninggalkan rumah penjara Tay-pa-san, bukan
saja membuat rumah penjara kembar, juga tindak-tanduk
rumah penjara Bu-san sengaja menantang rumah penjara
Tay-pa-san. Rasa muak dan marah itu berCampar aduk menjadi satu,
dia ingin membunuh semua orang yang ada didalam rumah
penjara Bu-san, karena itu nafsu pembunuhan bergelora.
Bocah keCil berbaju hijau masih menghitung terus: "
Delapan, . .Sembilan. . ., .Sepuluh "
Menanti kata-kata terakhir itu, kedua tangan Suma Siu
Khim didorong, tangannya mengeluarkan pekikan panjang,
memukul kearah ketua rumah penjara Bu-san-
Tenaga itu adalah tenaga membelah gunung, kekuatan
simpanan Suma Siu Khim selama belasan tahun.
Akibatnya sungguh mengherankan, menurut cerita,
laucu rumah penjara Bu-san bisa menjatuhkan tamu tak
diundang dari luar daerah,. Tapi menghadapi serangan
Suma siu Khim ini, ia tidak berdaya sama sekali. Tubuh
orang berkerudung berbaju kuning terpental kebelakang.
Pletaks....dia jatuh ditanah.
Inilah yang Suma Siu Khim harapkan- Tetapi jatuhnya
sang musuh terlalu jauh, sangat mengherankan. Betul-betul
ia tidak mengerti. Tokoh silat yang seperti ini juga bisa
menjadi laucu rumah penjara rimba persilatan Bu-san"
Mengapa tidak berkepandaian silat tinggi"
Jatuhnya pengurus rumah penjara Bu-san adalah tipu
muslihat belaka, ia tidak menderita luka, perlahan-lahan
bangun berdiri, bersandar pada dinding goa batu, kedua
tangannya diletakkan diatas kepala, kakinya dijulurkan, ia
tidak merasa malu karena jatuh dibawah tangan Suma Siu
Khim, ia juga tidak merasakan sesuatu jatuh dibawah
tangan Suma Siu Khim. Suma Siu Khim lompat turun dari debu abu dupa yang
tinggi, ia berada didepan laucu rumah penjara gunung Busan
itu menudingkan jari dan tertawa terkakakan, kemudian
terkata "Ha ha,....Aku kira kau berkepandaian silat tinggi,
nyatanya biasa saja. Hayo... Bangun lagi...Bertanding lagi"
Suara Suma siu Khim. menggema diseluruh ruangan itu,
seolah-olah ribUan Suma Siu Khim yang tertawa,
berdengung mengiang lama.
Ketua rumah penjara Bu San menyipitkan mata,
memperhatikan segala gerak-gerik Suma Siu Khim,
mendengarkan segala kata-kata Suma Siu Khim, ia tidak
marah. Seolah-olah Sedang menonton dan menikmati
sesuatu. "Hayo" bentak Suma Siu Khim. "Bangun Aku hendak
mengulang Sayembara lagi."
Ketua rumah penjara Bu-san mementangkan mata lebarlebar
dengan heran bertanya: "Meneruskan pertandingan
sayembara lagi" "
Dengan mengertak gigi Suma Siu Khim berkata:
"Ya Aku hendak mengulangi sampai enam puluh empat
kali. Membebaskan keenam puluh empat orang tawanan
yang berada ditempat ini."
Penguasa rumah penjara Bu-san tertawa dan berkata:
"Kita tidak mempunyai dendam permusuhan. sesudah
kau memenangkan sayembara, kau bebas memilih
seseorang diantara keenam puluh empat tawanan itu, siapa
yang hendak kau bebaskan ?"
Penguasa rumah penjara Tay-pa-san Suma Siu Khim
berkata: "Semua!!! Aku hendak membebaskan keseluruhan dari
semua tawananmu itu, membebaskan enam puluh empat
Orang tawanan gunung Bu-san "
"Kita harus bertempur lagi?" bertanya penguasa rumah
penjara Bu-san, tapi ia masih menghadap didinding tembok
masih tidak mau bangun. Seolah-olah anak kecil yang
kolokan. "Ya, Kita harus bertanding lagi." Suara jago wanita kita
sangat tegas "Hayo... Jangan kolokan" berkata Suma siu Khim,
"Bertanding lagi "
"Wah" Penguasa rumah penjara Bu-san menghela napas,


Tangan Berbisa Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"aku sudah kehabisan tenaga. "
"Bah", berdengus penguasa rumah penjara Tay-pa -san
Suma siu Khim. "Sudah menyerah?"
"Ya. Aku menyerah kalah." berkata penguasa rumah
penjara Bu-san, " Apa permintaanmu?" Suma Siu Khim berkata: "seperti
apa yang sudah kau janjikan harus bersedia melakukan
segala perintahku." "Perintah yang bagaimana?"
"Perintah yang pertama. Bebaskan enam puluh empat
tawanan rumah penjara mu. Perintah kedua....."
Dengan tertawa ringan, penguasa rumah penjara Bu-san
berkata: "Perintahku kedua adalah membunuh habis semua anak
buah rumah penjara Bu-san?"
"Kau lebih mengerti sifat-sifatku, hee?"
"Aduh" mengeluh penguasa rumah penjara Bu-san,
"seorang wanita cantik molek bisa memiliki kekejaman
yang seperti itu?" "Apa kau tidak kejam?"
"Kejam apa?" "Sesudah berani mendirikan rumah penjara tandingan,
kau menculik wanita dan gadis-gadis, sesudah itu berani
menculik muridku lagi. Menculik keponakan muridku Bok
Siu. Sesudah itu, kau telah menyurah orang membebaskan
ketiga orang tawananku, semua ini adalah menambah
proses kematianmu." "Hahaha...." penguasa rumah penjara Bu-san tertawa
"Masih ada satu yang kau lupa"
"Apa?" "Kau lupa, kalau orang yang menjadi suamimu itu juga
kuculik dan berada di dalam salah satu kamar rumah
Raden Banyak Sumba 5 Misteri Kapal Layar Pancawarna Karya Gu Long Dendam Iblis Seribu Wajah 20
^