Pencarian

Biang Ilmu Hitam 3

Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana Bagian 3


jurus ke dua ratus pedang pouw-han merobek pahanya , liembouw melompat dan berguling laksana terggiling dan berusaha
menyingkir pouw-han dan li-peng membawa empat mayat itu dimana
mereka istirahat , "suhu ji-sute tewas ketika menghadapi
seorang lelaki berumur , mungkin hendak menolong dua mayat
ini " pouw-han berkata dengan nada sedih , "hmh" sebaiknya
kita kuburkan dulu mereka ini " sela jin-hui , lalu segera empat
orang menggali kuburan , dan dalam dua puluh menit empat
lobang sudah selesai , lalu empat mayat itu dikubur
"sekarang ceritakan tentang lelaki yang telah menewaskan
saudara kalian !" , "ketika kami lewat disebelah hutan sebelah
barat kami mendengar pertempuran , lalu kami segera
ketempat tersebut , dan kami lihat seorang lelaki telah
menewaskan ji-sute , lalu kami menyerang saat bo-sute ambruk
, lelakai itu sekitar setengah abad umurnya , dan dia bersenjata
hauwce " , "hmh.. terus apakah kalian mengetahui namanya !" ,
"tidak suhu ! katrena sebelum kami tanyai dia sudah melarikan
diri dengan luka dipahanya jawab pouw-han , "siapakah dia
130 menurut ji-sute ?" jin-hui memandang lai-seng dan kam-hong ,
namun keduanya diam karena tidak sedikitpun dari she-taihap
yang mengetahui tentang liem-bouw
keesokan harinya she-taihap dan rombongan memasuki kota
lam-hong , selama dua hari mereka disana sambil menyelidiki
liem-bouw namun tidak ada jejak yang mereka dapatkan ,
"sudahlah " kalau hari ini kita tidak bertemu orang itu ,
mungkin satu saat nanti kita akan bertemu " kata jin-hui , "lalu
sekarang bagaimana hui-ko !?" , "kita akan lanjutkan misi kita
hong-te membumi hanguskan see-kek-hek-te" sahut jin-hui ,
lalu hari itu juga mereka meninggalkan lam-hong dan menuju
lijiang di-lijiang she-taihap melakukan strategi yang sama membakar
kota sehingga membuat panik penduduk , banyak yang keluar
kota menyelamatkan diri dan kemudian she-taihap
mengadakan pertempuran terbuka dengan liam ratus penjahat
yang berada diadalam kota , pertempuran terjadi dengan seru
sampai larut malam , pasukan see-kek-hek-te tidak dapat
membendung kekuatan dan kesaktian dua puluh satu suhu dan
murid itu , seratus orang melarikan diri , hampir dua ratus orang
tewas dan yang lainnya luka-luka tidak berdaya sementara
enam orang pat-hong-heng-te tewas
"kalian paksakan diri kalian untuk keluar kota ini dan bawa
masing-masing satu mayat dan menguburkannya , karena kota
ini akan kami bumi hanguskan ! " teriak san-kui dengan lantang
, semua yang luka memaksa berdiri dan menyeeret mayat
131 teman mereka keluar kota , kemudian enam mayat pat-hongheng-te dibawa kegerbang selatan untuk di kubur , setelah itu
pat-hong-heng-te menambah titik api sehingga kota lijiang
menjadi lautan api she-taihap terus bergerak menelusuri kota demi kota dan
menggulung markas cabang see-kek-hek-te , penyusuran ini
agak berjalan lancar , karena markas-markas cabang itu telah
ditinggal lari oleh penghuninya setelah mendengar bahwa
lijiang telah matang oleh api dibakar she-taihap , penyusuran
kota-kota dibarat sampai keselatan makan waktu sepuluh bulan
, she-taihap memasuki wilayah selatan , pasukan pendekar dan
pat-hong-heng-te yang berkedudukan di nancao menyambut
she-tai-hap dengan gembira , mendengar cerita penyusuran
wilayah utara dan barat yang boleh dikatakan sangat berhasil
membuat para pendekar lega , sehingga dua minggu kemudian
she-taihap dan para pendekar meninggalkan nancao dan
kembali ketempat mereka masing-masing , she-taihap dan pathong-heng-te menyeberang ke pulau kura-kura
lima kakek nenek dan keluarga she-taihap lainnya menyambut
kedatangan mereka dengan hangat , namun tang-hui-bi istri
san-kui , dan liem-siu-bi istri kwee-gun cemas bercampur rindu
karena suami mereka yang tinggal di yinchuan dan entah
bagaimana kabar beritanya , namun kakek- dan nenek itu
menghibur bahwa jika mereka mendengar bahwa xining dan
lijiang telah dibumi hanguskan tentunya mereka akan pulang ,
kedua istri yang dirundung rindu menyabarkan diri
132 kwee-san-kui , kwee-gun dan kwee-thian sejak berada di
yinchuan terus meneyelidiki keberadaan pah-sim-sai-jin ,
namun pah-sim-sai-jin seperti di telan bumi , hingga delapan
bulan kemudian mereka mendengar bahwa kota xining terbakar
, dan san-kui yakin itu adalah hasil perbuatan dari ketiga
adiknya ,:"bagaimana sekarang kui-ko ! , kita sudah sepuluh
bulan disini namun pah-sim-sai-jin tidak ada jejak " tanya kweegun , "sepertinya hui-te sudah berhasil menguasai utara, dan itu
sangat menggembirakan , jadi kita genapkan setahun disini dan
setelah itu kita kembali ketimur " sahut san-kui
Keberadaan empat she-taihap yang berada di yinchuan
menjadi perhatian para kungcu , lalu satu saat mereka
diundang oleh tan-kung-cu , keempat she-taihap memenuhi
undangan tersebut , sesampai di rumah kungcu mereka
disambut hangat oleh tan-kungcu dan keluarga dan dijamu
dengan baik "she-taihap , terus terang keberadaan she-taihap di yinchuan ini
membuat hati kami lega walaupun kami tidak sepi dari
kecemasan menghadapi hari-hari berikutnya " , "tan-taijin yang
mulia , sudah tugas dan kewajiban kita selaku manusia untuk
mengekang munculnya tirani , dan itu sedang kita usahakan
sekuat kemampuan kita " sahut san-kui , "benar she-taihap ,
dan tentunya tiga she-taihap bertahan di sini ada alas an kuat !"
, "ya.. kami bertahan di yinchuan ini karena hilangnya jejak pahsim-sai-jin di kota ini , jadi kami terpaksa berbagi , tiga saudara
saya melanjutkan penelusuran ke kota-kota lainnya dan hingga
133 ke wilayah barat sementara kami berwanti-wanti disini jika
sekiranya pah-sim-sai-jin berada di kota ini " tan-tai-jin
manggut-manggut "hmh.. lalu bagaimanakah perkembangan sekarang yang kami
rasakan bahwa sudah sepuluh bulan tidak pun terdengar sepak
terjang pah-sim-sai-jin dan terlebih kami merasa tercengang
bahwa kota xining telah dibumi hanguskan " , "tentunya kita
harap momok yang menghantui selama ini akan hilang ,
memang apa yang terjadi di xining adalah hasil usaha dari
saudara kami , namun pah-sim-sai-jin kita tidak tahu rimbanya "
sela san-kui dengan sedikit termenung
"artinya kita belum bisa pastikan bahwa malapetaka ini telah
berakhir sebelum tahu jelas lenyapnya pah-sim-sai-jin !" ,
"benar sekali tan-taijin " sahut san-kui , "lalu ! bagaimana
rencana she-taihap !" " , "kami akan menunggu disini selama
dua bulan lagi , jika setelah itu kami tidak mendengar berita
tentang pah-sim-sai-jin maka kami akan kembali ketimur dan
selatan " sahut san-kui
"she-taihap , apa yang telah she-taihap lakukan , kami sangat
berterimakasih , jadi tolong selama dua bulan ini tiga she-taihap berada di rumah kami ini sebagai rasa syukur dan
terimakasih kami khusunya rakyat yinchuan , keluarga shetaihap telah banyak berkorban terlebih kalau diingat semua
keluarga she-taihap yang berada di yinchuan tewas dalam
menantang tirani pah-sim-sai-jin " kata tang-taijin dengan
segenap pengharapan , san-kui menatap kedua saudaranya ,
134 tapi sepertinya kwee-gun dan kwee-thian dan kwee-ming diam
dan menyerahkan padanya "baiklah tan-tai-jin ! kami akan penuhi dan kami sangat
berterimaksih atas perhatian tan-tai-jin ini " jawab san-kui , lalu
empat she-taihap pergi kerumah saudara mereka kwee-bun-an
yang sudah kosong dimana selama delapan bulan ini mereka
tinggal untuk mengambil pakaian , setelah itu mereka kembali
ke rumah tan-tai-jin dan oleh tan-tai-jin membawa empat shetaihap kekamar masing-masing
sementara tan-tajin mengantar empat tamunya di kamar lain
putri dari tan-tai-jin yang bernama tan-cui-sian berumur dua
puluh tahun mengalami debaran lain dihatinya , keluarga shetaihap memiliki tempat khusus dihatinya , syair kim-khongtaihap yang menjadi lagu nina bobok yang dilagukan ibunya
sangat membekas dalam sanuabarinya , darahnya tersirap
ketika ayahnya mengundang keluarga unggulan itu , ketika tadi
dia ikut menyambut empat tamu ayahnya membuat hatinya
tidak karuan , matanya yang menatap kwee-thian yang berumur
empat puluh tujuh tahun tapi demikian berkharisma membuat
jantungnya melompat-lompat , empat she-taihap yang ada
dihadapannya ini tidak ada cacatnya , semuanya tampan
rupawan dan matang penuh wibawa , namun matanya
tersandung pada kwee-thian
malam itu tan-cui-sian tidak bisa tidur , hingga dia keluar kamar
menuju taman bunga di belakang rumah , angin malam yang
sejuk dengan aroma bunga harum menerpa kegalauan dan
135 kegelisahannya sesaat dia terhempas pada kekosongan akan
hembusan angin sejuk yang menebar aroma bunga , lalu dia
duduk menatap bunga-bunga yang kuncup dan bayangan
kwee-thian menari dipelupuk matanya , senyumamnya yang
ramah , pembawaannya yang bersahaja , matanya yang tajam ,
hidungnya yang mancung , kumis yang tipis dan jenggotnya
bak lebah tergantung rapi dan terawat indah , semuanya sangat
jelas bagi tan-cui-san menambah hangat pusaran cinta yang
melandanya tapi kemudian ia tersentak ketika terhempas pada kenyataan
bahwa kwee-thian bukan pemuda lajang , akan tetapi lelaki
berumur yang sudah punya istri dan anak , kwee-thian adalah
tingkat paman baginya , terasa sesak dadanya menyadari
kenyataan ini , hingga naik sedu sedannya , iba pada dirinya
yang tidak memilki harapan dan tidak terasa matanya berkacakaca dan bitiran air matapun menetes didesak sedu sedannya
tiba-tiba ayahnya muncul , "sian-ji ..loh" kenapa malam-mala
disini dan kamu belum tidur !" , tegur tan-taijin heran , cui-sian
terkejut dan segera mengusap pipinya yang basah air mata dan
berusaha menutupi keadaan dirinya lalu berkata , "ah"
didalam kamar terasa panas ayah , jadi aku keluar untuk
menghilangkan kegerahan , sebentar lagi aku akan masuk
ayah " , "hmh.. baiklah kalau begitu jangan lama-lama nanti
kamu masuk angin sian-ji !" sahut tan-tai-jin dan meninggalkan
putrinya 136 dua malam berikutnya tan-cui-sian kembali ketaman , hatinya
makin menjeritkan cinta , suasana hatinya makin berpendar
sayang ketika makan siang dihidangkan pelayan , empat
tamunya makan semeja bersama mereka , makan siang itu
teriring dengan penuh keramahan dan keakraban , cui-sian
melirik dari sudut matanya saat kwee-thian menyuap dan
mengunyah makanannya yang tepat berhadapan dengannya ,
semuanya nampak indah , tangan yang berbulu halus dan
kekar yang memegang mangkok dan menggerakkan sumpit ,
geraham yang mengunyah , bibir yang basah , membuat cuisian terlena sayang
"silahkan ditambah makannya she-taihap ! tan-taijin menatap
kwee-thian dengan senyum , ayo sian-ji angsurkan nasi dan
lauknya kedekat she-taihap ! " cui-sian yang mendengar
perintah itu dengan senyum penuh arti dibalik denyar
sukmanya yang dipacu darahnya yang tersirap sedikit
mengangkat tubuhnya dari kursi dan mengangkat mangkok
nasi dan lauk kedekat kwee-thian , "marilah ditambah
makannya she-taihap !" sepontah mukanya merona merah ,
cui-sian tidak tahu bagaimana nada suaranya saat mengatakan
itu , yang dia rasakan hanya malu dan sayang yang berpadu ,
kwee-thian memandang wajah yang cantik bujur telur cui-sian
dan dengan senyuman kwee-thian berkata , "aih" terimakasih
sian-siocia " kwee-thian menggerakkan sumpitnya mengambil
nasi yang yang dimangkok yang sedang diangkat cui-sian dan
dipindahkan kemangkok di tangannya , saat itu cui-sian merasa
bahagia entah darimana munculnya , tekanan sumpit yang
137 mebuat tangannya ikut bergerak seiring detak jantungnya yang
bergetar mesra dan sayang
setelah makan siang selesai , dan ketika sore hari cui-sian yang
baru selesai mandi , tiba-tiba didatangi ibunya , "sian-ji !" , "iya
bu !" cui-sian yang sedang menyisir rambutnya yang panjang
tergerai menatap ibunya , "sian-ji ! , ibu melihat sesuatu yang
aneh darimu saat makan siang tadi " tan-hujin menatap dalam
kemata anaknya , "apa yang aneh bu !" , tidak"...tidak ada
yang aneh " cui-sian mencoba membantah ibunya , "sian-ji ! ,
hati ibu berkata lain bahwa kamu menyimpan sesuatu pada
she-taihap kwee-thian " tan-hujin langsung menodongkan apa
yang dirasakannya akan kelakuan putrinya , cui-sian terdiam
dan tertunduk merasa tertusuk telak dengan todongan katakata ibunya , "benarkah apa yang ibu rasakan itu sian-ji !" , cuisian menatap ibunya lalu tiba-tiba matanya berkaca-kaca dan
air matanyanya pun mengalir seiring sesak dadanya , tan-hujin
mendekati anaknya "sian-ji ! apa yang kamu rasakan itu bisa melanda siapa saja ,
namun anakku jangan perasaan berakibat rasa malu ,
kenyataan adalah diatas segala impian " tan-hujin merasa
terenyuh dengan apa yang dialami putrinya , "ibu..! aku
menyadari kenyataan , namun gejolak yang melanda hati ini
demikian memabukkan , lalu aku harus bagaimana ibu !" "
keluh cui-sian menatap ibunya , dan kemudian muncul tan-hujin
yang sedang mencari istrinya karena tidak ada dikamar
138 "apa hal kalian bicarakan niocu !" " ah.. tidak ada ayah .. kami
tidak membicarakan apa-apa " sela cui-sian , namun tan-taijin
menatap istrinya dan menatap heran putrinya , kemudian tantaijin tersenyum , "jika anak gadis berbicara kasak-kusuk
dengan ibunya dan siayah bertanya pada istrinya tapi dijawab
oleh putrinya , itu artinya tiada lain perkara hati " , tan-hujin
berdiri dari duduknya , "sudahlah suamiku ! mari..! kenapa koko
mencariku !" " , tan-hujin menarik rengan suminya dan keluar
dari kamar cui-sian , tan-cui-sian setelah agak lama ibunya
pergi dia keluar dan coba mendengar hal yang jelas
dibicarakan tentang dirinya
cui-sian masuk keruang pustaka ayahnya dan menempelkan
telinganya kedinding karena ruang pustaka bersebelahan
dengan kamar ayahnya , "ada apa nioucu ! sepertinya urusan
hati putri kita ada yang tidak benar " , "hmh". memang
demikianlah suamiku , sian-ji tidak berdaya dengan perasaanya
, dia menyukai she-taihap kwee-thian , dan tentunya hal itu
memalukan bukan "! , "hmh" memalukan bagaimana
maksudmu nioucu !" , "koko ! she-taihap adalah orang agung ,
pribudi mereka luar biasa cemerlang , turunan kim-khong-taihap
sang bengcu yang budiman dan kwee-thian sudah berumur dan
yang jelas sudah menikah dan punya anak " sahut tan-hujin
"niocu ! benar yang kamu katakan , tapi nioucu urusan jodoh
ditangan thian , kita akan melarang jika cinta itu tidak benar dan
seimbang , bukankah kim-khong-taihap bengcu yang budiaman
memahamkan satu falsafah bahwa hakikat cinta adalah benar
139 dan seimbang , dan faktanya tidak ada halangan bagi kimkhong-taihap memiliki sembilan istri , "hmh" entahlah koko ! ,
saya kasihan dengan sian-ji " , "ya" memang kasihan dia ,


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mematahkan hatinya tidak tepat , jadi kita akan mengawal dia
agar tetap ingat jangan sampai berbuat nekad " sahut tan-tai-jin
tan-cui-sian keluar dari pustaka , pembicaraan ayah ibunya
menerbitkan harapan pada dirinya , tidak ada halangan bagi
kim-khong-taihap memiliki sembilan istri , oleh karena itu
malamnya dia kembali kedalam taman menikmati gejolak
hatinya yang semakin menjeritkan cinta dan sayang , ketika dia
dipanggil untuk makan malam , hatinya semakin syahdu bahwa
dia akan kembali mencuri pandang pada wajah yang
dirindukannya dua minggu kemudian gerak gerik cinta itu makin mencuat dan
tidak terkendali , bagi empat she-taihap bukan mereka tidak
mengetahui gelagat , mereka itu adalah pendekar-pendekar
sakti yang sarat dengan hikmah yang di tularkan buyut mereka ,
bagi kwee-thian apa yang dirasakan oleh tan-cui-sian sudah
diketahui terlebih pembicaraan dirumah itu apa yang mereka
tidak ketahui , sedu sedan tan-cui-sian di taman belakang jelas
bagi mereka hingga malam itu saat tan-cui-sian mendesis lirih , "thian-ko !
oh.. thian-ko , apakah kamu merasakan apa yang aku rasakan
?" , tiba-tiba terdengar jawaban dimana kwee-thian muncul ,
"benar sian-moi , aku merasakan dan tahu apa yang kamu
rasakan " tan-cui-sian terkesiap memandang kearah suara ,
140 lelaki impiannya itu berdiri didapannya , mukanya merona
merah , darahnya tersirap menghentak dalam kepalanya
membuat dia limbung lemas tidak berdaya "ah" thian-ko .."
desisnya lirih tanpa tenaga , "hmh" sian-moi , aku juga suka
dan cinta padamu , jika perpaduan ini memang kehendak thian
, maka aku akan melamarmu kepada taijin " kwee-thian duduk
didekat cui-sian , cui-sian yang mendengar pernyataan itu
bergetar bahagia , dia menapa wajah lelaki berumur didekatnya
, lelaki yang menghiasi relung sukmanya , "thian-ko ! aku tidak
tahu sejauh mana hakikat cinta yang difahamkan kim-khongtaihap tapi yang jelas mendapat tempat sedikit dari cintamu aku
sungguh merasa bahagia " , kwee-thian tersenyum , "jika
cintamu tidak sedikitpun terbersit untuk merebutku dari istriku
maka cintamu itu benar dan itu bagian dari hakikat cinta " cuisian tertunduk merasakan nikmat saat kwee-thian membelai
jemarinya keesokan harinya , kwee-thian dan saudaranya menghadap
tan-tai-jin , "taijin yang mulia , saya membawa tiga saudara
saya menghadap pagi ini adalah untuk menyampaikan lamaran
saya kepada tan-tajin , jika sekiranya sudi untuk menikahkah
sian-moi dengan saya " kwee-thian menyampaikan lamaran itu
dengan tegas dengan tenang , mendengar lamaran yang tidak
diduga itu membuat tan-taijin terperangah , tapi hanya sesaat
dan lalu tan-taijin menjawab , "she-taihap ! , jika memang anak
kami menempati kriteria tepat untuk she-taihap hati kami
merasa senang , dan terlebih jika memang anak kami berkenan
maka kami orangtua akan mendukungnya dan dengan lapang
141 dada menerimanya " , "terimakasih atas kepercayaan tan-taijin
kepada kami dan merestui adik kami kwee-thian untuk menikahi
sian-moi , dan tentunya kami sebagai saudara-saudara dari
kwee-thian akan selalu berusaha mendukung dan mengingat
adik kami untuk mewujudkan kepercayaan yang diembankan
kepada adik kami " sela san-kui dengana bijak , tan-tai-jin yang
mendengarnya merasa bangga dan bahagia akan jalinan yang
akan diikatkan itu seminggu kemudian pernikahan kwee-thian dan sian-moi pun
dilangsungkan , undangan tidaklah banyak ditengah suasana
yang mencekam walaupun gerakan dari pah-sim-sai-jin dan
anak buahnya tidak ada , yang dundang hanya para tetangga
dan para stap tan-taijin , cui-sian merasa bahagia yang tidak
terlukiskan bahwa dia dapat dipersunting oleh kwee-thian lelaki
yang menempati segala hasrat lahiriah maupun batinnya ,
mendapatkan bagian tempat dihati kwee-thian membuatnya
nyaman tidak terperikan selama tiga minggu kedua sejoli mengecap asamara madu
pernikahan , namun disela kebahagiaan keluarga tan , terselip
musiabah dimana kakek dari tan-cui-sian yakni tan-an-kui
meninggal dunia maka ketika saat bahwa empat she-taihap
akan kembali ketimur karena keberadaan pah-sim-sai-jin sudah
tidak ada selama setahun , empat she-taihap pun berkemas
hendak berangkat , namun tan-taijin meminta dengan sangat
kepada menantunya kwee-thian supaya cui-sian tidak dibawa
dulu ke timur setidaknya enam bulan setelah meninggalnya tan-
142 an-kui , oleh empat she-taihap hal itu disetujui , dan sebelum
berangkat kwee-thian mengajak istrinya kekamar dan
meninggalkan buntalannya keempat she-taihap melakukan perjalanan kembali ketimur
dengan cepat , dua sebulan kemudian mereka sampai dikota
sin-bun , empat she-taihap singgah disebuah likoan beberapa
tamu menyambut mendekati mereka dan menjura hormat dan
seorang dari mereka berkata , "she-taihap yang budiman , kami
nerasa berterimakasih atas penanggulangan tirani pah-sim-saijin di wilayah ini " , keempat she-taihap membalas menjura ,
"berkat doa para sicu untuk sementara keadaan dapat
terkendali , namun kita harus tetap waspada karena bisa saja
satu hari nanti pah-sim-sai-jin muncul kembali " sahut san-kui , "
she-taihap ! apakah pah-sim-sai-jin belum tewas !" , "belum
sicu dia hanya menyembunyikan diri , oleh karena itu tetaplah
berhati-hati , dan kami juga akan tetap siap untuk ikut dengan
para sicu menghadapi semua ini " , empat orang itu
mengangguk haru diantara para tamu itu ada seorang wanita tua dan tiga gadis
cantik yang dengan serius memperhatikan dan mendengarkan
pembicaraan itu , setelah empat orang itu meninggalkan likoan
, nenek tua itu melihat tajam pada empat she-taihap , lalu dia
mendengus , "huh" jika tidak dikeroyok mana mungkin pahsim-sai-jin melarikan diri " semua orang spontan melihat kearah
nenek tua itu , empat she-taihap juga menatap meja dimana
nenek itu berada dan tiga orang gadis cantik
143 "siapakah engakau lo-bo !" apakah engkau pengikut pah-simsai-jin !?" tanya san-kui , "cih" siapa pengikut pah-sim-sai-jin ,
kami adalah tirani kedua yang akan merintis hek-to-ki di dunia
kangowo " spontan seorang gadis berdiri dan menjawab
dengan ketus , lalu kedua gadis lainnya berdiri , "sungguh niat
yang menyimpang dari gadis muda seperti kalian ini , entah
kenapa ada niat untuk melenyapkan kebaikan dan
menumbuhkan kejahatan " , "heh..! she-taihap simpan
pengertian kalian tentang kebaikan dan kejahatan " sela gadis
yang berdiri pertama sekali
siapakah nenek dan ketiga gadis cantik itu , untuk
mengetahuinya marilah kita melihat ke wilayah timur
Suasana pagi di "Im-kan-kok" (lembah ahirat) di kota hailar ,
sungguh luar biasa indah , hamparan permukaan laut sebelah
utara lembah berwarna kuning keemasan dtimpa cahaya
matahari yang sedang terbit , hembusan angin pagi yang
semilir mengelus bunga-bunga dan rerumputan di lembah yang
laindai , menari bergoyang menambah pesona pemandangan
alam Pagi itu tiga orang gadis cantik sedang bersemedi bermandi
cahaya matahari pagi didepan sebuah pondok kayu , wajah
mereka demikian cantik mempesona sangat cemerlang ,
setalah matahari agak tinggi ketiga gadis muda itu lalu berdiri
dan melakukan latihan , gerakan mereka sangat cepat luar
biasa , dan saking cepatnya , ketiganya hanya berbentuk
bayangan , hawa sakti yang keluar dari setiap pukulan yang
144 meraka lakukan membuat rerumputan disekitar mereka laksana
dilandai badai puting beliung , setelah puas dengan ilmu tangan
kosong , ketiganya mengeluarkan senjata masing-masing ,
ketiganya memiliki senjata yang berbeda , wanita yang pertama
bernama lou-si-san meloloskan sabuk warna hijau yang melilit
dipinggangnya , kemudian gadis yang kedua bernama li-ceng-si
mencabut peadangnya dan gadis ketiga yang bernama lu-enghwa meloloskan cambuk yang melilit dipinggangnya , gerakan
merekan begitu mahir dan mantap sekaligus berbahaya
Ketiga gadis cantik itu menghentikan latihan setelah siang hari ,
waktu ketiganya sedang duduk melap keringat , tiba-tiba
seorang nenek berumur lebih enam puluh tahun keluar dari
dalam pondok , "kalian mendekatlah kemari ! " kata nenek itu
dengan suara serak dan parau , ketiganya dengan sigap
mendekati nenek tua itu dan segera berlutut dan menjura
Nenek itu adalah subo dari ketiga gadis cantik bernama ji-goat ,
dia adalah anak dari cia-caili salah seorang dari eng-hong-bikwi-ji , ayahnya tidak jelas , karena mungkin ia janin dari butekgiamlo atau toat-beng-jai-hwa-cat , dua rekan ibunya dalam
kejahatan , ji-goat ditinggal di in-tek-san oleh ibunya saat
bergabung dengan kwi-ban-san-hong-houw , setelah dia tahu
bahwa ibunya tewas ditangan she-taihap dengan api dendam
yang berkobar ji-goat memepelajari kitab-kitab dari tiga sukongnya giamlo-ong , im-kan-si-ci dan mo-bin-kwi-bo , setelah
merasa kuat , ji-goat turun dari in-tek-san ketika berumur dua
puluh lima tahun , namun malang apa yang dipelajarinya dari
145 ketiga su-kongnya tidak berdaya ketika dia berhadapan dengan
kwee-hung ayah dari kwee-jin-hui , sehingga harus kembali ke
in-tek-san dengan kekalahan yang menyakitkan , selanjutnya jigoat memperdalam ilmunya dibawah asuhan seorang pertapa
di im-kan-kok Untuk menambah kekuatannya saat tiba masanya dia akan
kembali kedunia ramai ia mengambil tiga murid yang Ji-goat
dididik sejak umur empat tahun dan sekarang tiga murid itu
sudah berumur dua puluh dua tahun dan sedang berlutut
dihadapannya yang sudah sangat siap membantu mewujudkan
mimpinya membalaskan dendam dan sakit hatinya kepada shetaihap
"hari ini kalian sudah menamatkan pelajaran dan tiba sekarang
kita harus keluar dari lembah ini untuk menjalankan tugas
penting untuk mewujudkan cita-cita pendahulu kita ! " , "kami
siap su-bo menjalankan apa yang subo perintahkan " ,
"bagus" ! tugas kita ini sangat berat dan butuh kesiapan ,
karena yang kita hadapi adalah keluarga yang sangat dikenal
kesaktian dengan berjuta kebaikan dan berjuta kebijakan " ,
ketiga gadis cantik itu tertunduk mendengar betapa subo
mereka berkata dengan nada jerih
"tapi walaupun demikian dengan jika kita berempat turun
bersama maka keluarga itu akan merasakan api pembalasan
yang akan menagih sekaligus dengan bunga-bunganya !" jigoat berkata dengan nada geram dan gemas " , "subo ! , kalau
boleh kami tahu keluarga siapa dan bagaimana keadaan
146 keluarga ini , sehingga subo kelihatan jerih dengan mereka"
tanya lu-eng-hwa , ji-goat tersenyum mendengar komentar
muridnya yang menunjukkan ketidak senangan akan kejerihan
yang jelas pada ungkapannya diawal , dan itu artinya muridnya
ini memiliki rasa percaya dengan kepandaian sendiri
"baik dan dengarkan ! , aku akan menggambarkan keadaan
musuh kita sehingga dengan lebih mengenal musuh maka kita
tahu bagaimana langkah-langkah untuk mencapai kemenangan
", ji-goat menarik nafas dan melihat ketiga muridnya yang juga
memandangnya , "musuh kita dikenal dengan sebutan shetaihap karena mereka itu adalah keturunan dari kim-khongtaihap bengcu dua ratus tahun yang lalu , semasa kim-khongtaihap menjadi bengcu , semuanya tunduk kepadanya , hek-toki hilang dari liok-lim , yang ada hanya kebaikan dan bahkan
sampai sekarang walaupun bengcu itu sudah tertanam
seraatus tahun , tetap hek-to-ki belum mampu muncul
kepermukaan oleh karena keberadaan keturunan bengcu yang
disebut she-taihap" , "jadi su-bo ! keluarnya kita dari im-kan-kok
memiliki dua tujuan yakni melenyapkan she-taihap dan
mendirikan hek-to-ki " sela lo-si-san , "benar sekali san-ji " sahut
ji-goat "kalau demikian subo ! cita-cita ini tidak lagi ditunda , marilah
kita keluar untuk mewujudkannya !" sela li-ceng-si , "ya benar
subo ! kami siap membantu subo mewujudkan mimpi para
pendahulu kita " sahut si-san dan eng-hwa bersamaan , ji-goat
147 tersenyum bangga , melihat hasil usahanya menanamkan
kecintaan pada kejahatan terhadap ketiga muridnya
"Baik " dan sekarang berkemaslah malam ini sehingga besok
kita akan berangkat " , ketiga muridnya berdiri dan masuk
kedalam pondok untuk membersihkan diri dan mempersipakan
perbekalan untuk perjalanan besok , semua itu tidak luput dari
pandangan ji-goat sehingga hatinya merasa bangga dan
merasa hangat dengan cita-citanya
keesokan harinya empat bayangan gesit keluar dari im-kan-kok
, sebulan kemudian mereka sampai di qihar , dan disebuah
likoan mereka beristirahat untuk makan , di meja yang ada
dibelakang mereka terdengan obrolan yang membuat mereka
sangat tertarik "kita semua sangat bersyukur ji-sute bahwa she-taihap telah
mengambil tidakan penanggulangan yang cepat , sehingga apa
yang terjadi di barat dan utara tidak memasuki wilayah kita " ,
"benar suheng ! dan saya dengar pah-sim-sa-jin terpukul
mundur dipeng-bun sehingga melarikan diri terus kearah barat "
, "ya ..! ji-sute semoga saja utara dapat normal kembali "
"memang kalau dipikir sungguh menyeramkan apa yang
menjadi prinsip hidup pah-sim-sai-jin " memangnya apa yang
menjadi prisnsip hidup dari pah-sim-sai-jin suheng !" " kata shetaihap ketika mengadakan pertemuan di sinyang bahwa prinsip
yang akan ditanamakan oleh pah-sim-sai-jin pada semua orang
adalah hidup dengan sombong , suka berbohong , suka
menurutkan keinginan dan suka melihat penderitaan orang "
148 sahut si suheng , kedua sutenya bengong melonggo , "aneh"..
dan sungguh sangat keluar dari norma yang kita ketahui
selama ini suheng ! " , "benar sekali ji-sute , oleh karena itu kita
patut untuk mendukung gerakan yang dibuat she-taihap "
kedua sutenya mengannguk dan lalu mereka melanjutkan
makan dengan kecamuk pikiran masing-masing
ji-goat dan ketiga muridnya saling pandang , "su-bo !" apakah
subo tidak pernah mendengar nama pah-sim-sai-jin !" " ji-goat
menatap lo-si-san yang bertanya , "aku dan kalian tidak pernah
keluar dari im-kan-kok , tapi jika benar apa yang kita dengar
tentang prinsip pah-sim-sai-jin , orang ini patut kita dukung dan
baik diajak kerjasama untuk mewujudkan hek-to-ki " , "subo !
memang prinsip itu luar biasa dan sangat tepat dengan hek-toki , namun alangkah baiknya jika kita lebih banyak tahu tentang
sepak terjang pah-sim-sai-jin " , "benar hwa-ji , jadi coba kamu
korek keterangan lebih jelas apa yang telah dilakukan oleh pahsim-sai-jin dan apa yang berlaku di barat dan utara " , "baik subo malam ini akan ku korek informasi dari ketiga sauadara
seperguruan itu " jawab eng-hwa
malam itu eng-hwa mengendap-endap di atas kamar tiga
saudara seperguruan itu , eng-hwa melihat ketiganya sedang
mempersiapkan diri untuk tidur dilantai karena mereka hanya
menyewa satu kamar dengan satu ranjang , jadi si suheng akan
tidur di atas ranjang sementara kedua sutenya tidur dilantai ,
dan baru hendak mebaringkan diri ketiganya terkejut melihat
seorang gadis luar biasa cantik berdiri didepan mereka , "kamu
149 siapa ! " ketiga saudara seperguruan itu segera berdiri dengan
cekatan , "hik..hik" tidak perlu kalian tahu siapa aku !" eng-hwa
tertawa tapi kemudian membentak membuat ketiganya makin


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berhati-hati "saya ingin menukar informasi dengan nyawa kalian , jadi kalian
harus menjawab apa yang ingi kuketahui " , "huh..! siapa kamu
yang dengan seenak perutmu mau memaksa kami ! sahut si
suheng dengan lantang , "hik". hik.. hmh.. apakah kalian
merasa mampu mengalahkan aku !" " eng-hwa tertawa dengan
sombong , si-suheng menerjang dan diikuti kedua sutenya ,
namun entah bagaimana ketiganya malah terlempar dengan
tubuh kaku , "hik..hik" kalian belum kenal aku tapi sudah
berani menantangku , aku dengan mudah membunuh kalian ,
tapi tidak karena aku ingin mendapatkan informasi dari kalian "
a..apa .. yang ingin kamu ketahui "!" , " bagus..! sekarang
jawab pertanyaanku jika kalian masih sayang nyawa ! " bentak
eng-hwa sehingga membuat ketiga orang itu gemetar ketakutan
"nah..sekarang ! kamu ceritakan tentang sepak terjang pah-simsai-jin ! " eng-hwa menatap tajam pada si suheng , "kami tidak
tahu banyak tentang pah-sim-sai-jin karena dia baru muncul
lima tahun yang lalu " , "apa yang dilakukanya dibarat dan utara
" , kembali eng-hwa bertanya , "dia..dia telah menguasai barat
dan utara dan membunuh semua pendekar serta mendirikan
see-kek-hek-te dan pak-hek-te " , "apa itu see-kek-hek-te !?" ,
"kumpulan orang-orang jahat yang dibina oleh pah-sim-sai-jin
dari kalangan penjudi dan pemadat dalam satu kota yang
150 khusus , untuk wilayah utara kota yang di gunakan sebagai
kumpulan itu adalah xining disebut dengan pak-kek-hek-te ,
semntara dibarat adalah kota lijiang yang disebut dengan seekek-hek-te , "hmh.. kalian tahu dimana sekarang pah-sim-sai-jin
!" " , "tidak .. kami tidak tahu , terakhir kami dengar dia dip engbun tapi sudah melarikan diri karena bertemu dengan shetaihap "
"hmh.. baik , karena kalian telah memberikan informasi yang
saya butuhkan maka kali ini saya ampuni nyawa kalian " enghwa tiba-tiba hilang membuat ketiga orang itu makin merinding
ketakutan , eng-hwa kembali ke kamar mereka dan menemui
subonya "subo aku telah dapat informasi tentang pah-sim-sai-jin " ,
"ceritakan apa yang telah kita dapat tentang pah-sim-sai-jin "
sahut ji-goat bergairah , "pah-sim sai-jin baru muncul lima tahun
dan sudah menguasai dua wilayah barat dan utara , dan dibarat
pah-sim-sai-jin telah membentuk kumpulan orang yang terdiri
dari penjudi dan pemadat dalam satu kota yang disebut seekek-hek-te dan demikian juga di utara , see-kek-hek-te berada
di kota lijiang dan pak-kek-hek-te berada di kota xining "
ji-goat , si-san dan ceng-si terkejut dan takjub akan cerita yang
baru saja mereka dengar , "luar biasa sepak terjang pah-simsai-jin itu hwa-ji ! " sahut ji-goat dengan nada gembira dan
bangga , "ah" sepertinya cita-cita ji-sukong dan kong-bo tidak
berapa lama lagi akan terwujud dengan munculnya pah-simsai-jin " , "tapi subo ! pah-sim-sai-jin dipukul mundur oleh she-
151 taihap dan terakhir katanya dia terpukul mundur di peng-bun "
sela eng-hwa , "benar ! tapi kita akan ada untuk membantu
pah-sim-sai-jin " sahut ji-goat dengan mata berbinar , lalu ji-goat
berkata , "jadi kita akan keutara dan jika dapat bertemu dengan
pah-sim-sai-jin " keesokan harinya ji-goat membawa ketiga muridnya menuju
utara dan tiga bulan kemudian mereka sampai di hehat , di
likoan dimana mereka istirahat banyak sekali orang yang
mereka tahu semuanya adalah kalangan pendekar yang
memiliki ilmu silat tinggi , "sungguh berita baik sicu sekalian !
setelah xining dibumi hanguskan dan dua bulan yang lalu lijiang
juga telah di bumi hanguskan oleh she-taihap " teriak seorang
lelaki berumur lima puluh tahun , "banswee..banswee shetaihap ! " bergema suara menyambut berita suka cita itu ,
semua orang dengan muka gembira dan memuji-muji shetaihap
ji-goat dan ketiga muridnya itu tercenung , mereka melanjutkan
makan dengan terburu-buru , lalu keluar , mereka luar biasa
heran dengan keberadaan banyak para pendekar di hehat
sepertinya kota itu dijadikan tempat berkumpul , dua hari
kemudian ji-hoat memasuki wilayah utara dan disebuah hutan
mereka istirahat dan membakar daging binatang buruan ,
setelah selesai melahap makanan daging panggang , ji-goat
berkata , "hmh" ini memang resiko yang dialami oleh setiap
generasi hek-to , ketika dia muncul akan menghadapi orang
sedunia " , "lalu apa yang kita akan lakukan su-bo !?" tanya
152 hwa-eng , "kita tetap akan menelusuri utara untuk mencari jejak
pah-sim-sai-jin " , "subo !" kenapa kita harus tergantung
dengan pah-sim-sai-jin !" " tanya si-sian bernada tidak senang
ji-goat tersenyum maklum , "heheh.. sian-ji prinsip untuk
mendirikan hek-to kembali adalah kemauan dan kerjasama ,
jika ada rekan sehaluan yang memiliki peluang maka kita akan
mendukung sepenuhnya pada rekan sehaluan itu " , "tapi subo !
pah-sim-sai-jin dan usahanya sudah terbentur dengan shetaihap , xining dan lijiang telah di bumi hanguskan itu artinya
pah-sim-sai-jin telah kalah " sela si-sian masih dengan nada
kecewa akan berita yang mereka dengar dan gemas dengan
pemikiran subonya "san-ji ! kalian tidak melihat apa yang dapat kulihat dari semua
rangkaian cerita tentang pah-sim-sai-jin ini " , "apa itu subo !
beritahukanlah pada kami " sela ceng-si , "pah-sim-sai-jin
katanya mundur oleh kekuatan she-taihap , dan mundurnya itu
sangat aneh menurut saya " , "apanya yang aneh subo !?"
tanya eng-hwa , "ingat..! bahwa pah-sim-sai-jin telah menguasai
dua wilayah yakni barat dan utara dalam jangka lima tahun , itu
prestasi besar bagi seorang perintis hek-to terlebih bahwa di
dua wilayah itu ada she-taihap " mata ji-goat berseri-seri ,
"bagimana subo! apakah menurut subo pah-sim-sai-jin belum
kalah walaupun pak-kek-hek-te dan see-kek-hek-te telah dibumi
hanguskan dan pah-sim-sai-jin sendiri lari terbirit-birit " " sela sisian dengan nada ketus
153 "belum sian-ji , malahan menurut saya she-taihap yang kalah !"
, "ha.. !" bagaimana subo berpikiran demikian !" ketiga
muridnya terperangah sehingga si-sian bertanya spontan ,
"kalian semua dengar baik-baik , di wilayah barat ada shetaihap kwee-keng dan keturnanannya sekaligus didampingi pathong-heng-te sementara di utara ada kwee-kong dengan
keturunananya sekaligus juga pat-hong-heng-te " ketiga
muridnya mendengarkan penuh perhatian , "jadi jika pah-simsai-jin berhasil dibarat dan di utara berarti she-taihap dibarat
maupun diutara telah ditewaskan oleh pah-sim-sai-jin " ketiga
muridnya tercengang , "lalu su-bo kenapa dia mundur ketika
bertemu dengan she-taihap yang lain kalau dia sudah mampu
menewaskan she taihap di barat dan utara !?" eng-hwa
bertanya dengan nada bingung
"mundurnya itu bukan berarti kalah hwa-ji , ada yang janggal
disini , she-taihap di barat dan utara saya yakin sudah tewas ,
karena pantang bagi she-taihap untuk mundur dan melarikan
diri dan kalau mereka masih ada tidak mungkin kedua wilayah
itu dalam genggaman pah-sim-sai-jin " , "hmh". berapa
bayakkah she-taihap itu subo!" , tanya si-sian penasaran ,
"sian-ji ! she-taihap itu lumayan banyak , karena mereka
memiliki ibu yang banyak , istri kim-khong-taihap ada sembilan
untuk menurunkan keturunananya
"kalau begitu subo menurut subo kenapa pah-sim-sai-jin
mundur !?" , "mundur karena mungkin dikeroyok she-taihap ,
dan tindakan itu sangat tidak pernah dilakukan she-taihap dan
154 hal itu telah mereka lakukan itu berarti pah-sim-sai-jin luar biasa
sakti apalagi dapat selamat dari keroyokan itu " , "bukankah
sebaiknya kita yang membuka celah munculnya hek-to dan
pah-sim-sai-jin nantinya membantu kita " sela si-sian , "pikiran
itu juga bagus si-sian dan aku setuju sekali " sahut eng-hwa ,
"ya aku juga sependapat " sela ceng-si , ji-goat memandang
ketiga muridnya yang demikian bersemangat , "baik" hal
demikian juga tepat , jadi sambil menunggu jejak pah-sim-sai-jin
kita akan kexining dan kita akan mengumpulkan sisa-sisa dari
apa yang telah di lakukan pah-sim-sai-jin"
kemudian ji-goat dan tiga muridnya melanjutkan perjalanan ,
dan bulan kemudian mereka sampai di kota sin-bun dan
bertemu dengan empat she-taihap di likoan dimana mereka
mendengar bahwa pah-sim-sa-jin bersembunyi sehingga
membuat hati ji-goat gemas dan mengeluarkan perkataan
sebagaimana diawal "siapakah kalian yang begitu getol dengan kejahatan sehingga
berusaha menyemaikannya ditengah orang banyak !?" san-kui
masih dengan tenang menjawab gadis yang bernada ketus itu ,
lalu ji-goat berdiri , " she-tai-hap ada utang harus dibayar maka
sekarang utang itu harus dilunasi sekaligus dengan bunganya "
, san-kui tersenyum , "lo-bo !" katakana utang apa yang harus
dilunasi oleh keluargaku " , "she-taihap aku adalah ji-goat anak
dari eng-hong-bi-kwi-ji " , "oo.. ternyata demikian " jawab sankui karena nama ini pernah mereka dengar dari cerita orang tua
155 mereka , terlebih san-kui tahu bahwa kakeknya kwee-sin-peng
yang menewaskan eng-hong-bi-kwi-ji
"bagaimana kalian hendak menagih !?" tantang san-kui ,
"phuah"." si-sian gemas dengan ketenangan yang ditunjukkan
she-taihap , lalu dengan gerakan indah dan cepat dia
menerjang she-taihap , empat she-taihap mengelak dan
melayang ke luar rumah makan , "jangan lari pengecut ! " teriak
si-sian sambil menyusulkan serangan , namun empat shetaihap yang berada dihalaman likoan menyambut serangan
yang ganas dan berbahaya , san-kui dan yang dua saudaranya
membiarkan kwee-ming yang menghadapi si-sian ,
pertempuran dahsyatpun berlangsung seru , sampai sekian
lama pertempuran berlansung belum ada yang mendesak dan
terdesak , san-kui takjub bahwa gadis itu memiliki ilmu yang
tidak rendah bahkan melebihi ciang-bujin
kwee-ming mengeluarkan ilmu pamungkas keluarganya , imyang-pat-hoat dengan jurus im-yang-tiauw-hoat , dan dalam
dua puluh gebrakan si-sian merasakan tekanan berat luar biasa
, gerakan yang laksana rajawali itu membuat dia kewalahan
menghadapi cakaran dan kibasan tangan kwee-ming yang
mengeluarkan hawa im-yang luar biasa , lalu eng-hwaa
memasuki pertempuran membentu si-sian , si-sian selamat dari
tekanan , dua gadis cantik itu mengeroyok kwee-ming , kisuran
angin pukulan beradu bertubi-tubi , namun kwee-ming masih
menguasai keadaan , dan bahkan ketika memasuki jurus kedua
ratus , si-sian dan eng-hwa mulai kalang kabut , tiba-tiba ceng-
156 si memasuki pertempuran , kwee-ming dengan tenang
menghadapi keroyokan tiga gadis itu dengan ilmu puncak
keturunananya , serangan ketiga gadis itu demikian dahsyat
dan berbahaya , ketiga lawannya telah mengeluarkan senjata
berupa pedang , sabuk dan cambuk
kwee-ming mengeluarkan pedangnya dan menghadapi tiga
senjata itu dengan "hong-lo-im-yang-kiam" dan untuk
mengimbangi keroyokan kwee-ming tidak kekurangan ilmu ,
"sin-tiauw-poh-chap-sha" digunakan dengan indah dan kokoh ,
hingga sampai ratusan jurus senjata ketiga gadis itu tidak dapat
menyentuh kwee-ming , hal ini membuat ketiga gadis yang baru
muncul kedunia ramai ini merasa terkejut dan takjub , makin
ciut hati mereka bahwa mereka harus bertiga dapat
mengimbangi seorang she-taihap , namun apakah pertempuran
seimbang ini akan diadu dengan ketahanan daya tempur , ya
tentunya harus demikian , lalu siapakah yang akan kalah ,
ketiga gadis itu mempergencar serangan mereka , namun luar
biasa langkah-langkah kwee-ming dan juga sangat kokoh
pertahanan pedang yang mengeluarkan hawa im-yang itu
lima jam pertempuran itu berlangsung , kwee-ming masih
dengan stamina prima dan luar biasa , sementara ketiga gadis
cantik itu sudah mandi keringat , ji-goat bergerak memasuki
pertempuran namun kwee-thian menghalanginya , pertempuran
tunggalpun berlangsung dengan cepat , serangan ji-goat
dikerahkan , ilmu-ilmu dari suhunya di im-kan-kok dikeluarkan
pertempuran itu seimbang dan luar biasa seru , namun ketika
157 malam sudah tiba jurus yang dilalui ji-goat telah mencapai tiga
ratus jurus , dan pada satu gebrakan ji-goat tidak dapat
mengelak dari tendangan kaki kwee-thian yang menggunakan
im-yang-ma-hoat , "bughh"." perut ji-hoat rasa terpilin ususnya
es membuat kepalanya pening dan mual yang tidak tertahan ,
dan pada gerakan selanjutnya dua pukulan berbareng yang
dilancarkan oleh kwee-thian dalam rangkain jurus im-yang-mahoat , menghantam dada ji-hoat "brughh .." tak ayal lagi ji-hoat
terlempar lima tindak dua hawa yang bersarang didadanya
menjebol pertahanan hawa sakti miliknya dan memporakporandakan peredaran darahnya hingga jantungnya berhenti
berdetak , ji-goat tewas sebelum terhempas ketanah
ketiga muridnya terkejut bukan main melihat subo mereka
terkapar tidak bernyawa , eng-hwa melompat dan melarikan diri
disusul kedua saudara seperguruannya , she-taihap
membiarkan ketiganya melarikan diri , eng-hwa dengan sisa
tenaga yang ada terus berlari dan saat malam sudah sangat
larut eng-hwa menggeloso rebah ditanah dan tidak lama
kemudian si-sian dan ceng-si tiba dengan kondisi yang sama
bahkan ceng-si muntah karena capeknya , mereka rebah
terdiam suara nafas yang memburu terdengar bertalu-talu ,
kondisi itu berlangsung sampai pagi hari
paginya ketiganya bangkit dengan tubuh lemas namun kondisi
nafas mereka sudah normal , rasa lapar mendera , mereka
harus makan , lalu eng-hwa memaksa tubuhnya berdiri , "aku
akan cari buruan " eng-hwa berkata sambil melangkah
158 meninggalkan si-sian dan ceng-si , satu jam kemudian eng-hwa
kembali dengan membawa ular besar , daging ular itu di
panggang setelah matang merekapun makan dengan lahap ,
setelah kenyang mereka merasakan tenaga mereka pulih
"hmh" tidak dinyana bahwa kita akan dipecundangi begini "
eng-hwa berkata dengan kesal , " kedua saudaranya diam
tertunduk , eng-hwa menatap keduanya , "kenapa kalian diam
!?" , "menyesali kekalahan tiada gunanya dan lebih baik kita
memikirkan langkah selanjutnya " sahut si-sian , "hmh"
baik"si-sian apa langkah kita selanjutnya !" " , "menurut saya
benar apa yang dikatakan subo , dan subo tidak berlebihan jika
mengagumi pah-sim-sai-jin " , "maksudmu kita akan
mendukung jika pah-sim-sai-jin muncul kembali !" " , "benar
sekali , dan itu peluang kita untuk melanjutkan cita-cita subo " ,
"ya ..! aku juga sependapat dengan si-sian , dan saya makin
kagum dengan pah-sim-sai-jin yang tentunya lebih sakti dari
kita , terlebih kalau benar empat she-taihap itu harus
mengeroyoknya jika berhadapan " sela ceng-si
"benar " pah-sim-sai-jin memang sakti , untuk mengimbangi
seorang she-taihap saja kita bertiga harus mengeroyoknya dan
untuk menghadapi pah-sim-saijin empat she-taihap harus
mengeroyoknya , suatu yang sangat luar biasa " kata si-sian
menimpali , "hmh.. hal itu juga dapat aku rasakan , namun
kemana kita dapar menemui pah-sim-sai-jin !" " , "kita tidak
usah mencarinya , lebih baik kita menunggu , tentu kalau dia
muncul akan membuat gempar dan saat itu kita datang
159 menemuinya " sahut si-sian , ketiganya terdiam dengan pikiran
masing-masing tentang pah-sim-sai-jin
She-taihap melanjutkan perjalanan menuju timur dan sebulan
kemudian kemudian mereka sudah sampai di hehat dan
bergabung dengan pasukan , karena sudah merasa aman lalu


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka kembali ketempat masing-masing , berita sepak terjang
she-taihap diutara membuat para pendekar , kauwsu dan
pangcu merasa bersyukur dan terenyuh , lebih dua ratus tahun
keluarga ini menjadi ujung tombak liok-lim , tanggung jawab
yang turun temurun yang tidak dapat disangkal oleh siapa saja
kwee-san-kui dank wee-gun kembali keselatan setelah
seminggu berada di sinyang dan lima bulan kemudian mereka
sudah sampai di pulau kura-kura setelah jin-hui berada sebulan
di pulau kura-kura , pertemuan itu sungguh membuat bahagia ,
terlebih kedua istri san-kui dan kwee-gun , namun kebahagiaan
itu berganti dengan musibah dimana kakek kwee-lun-keng yang
berumur delapan puluh lima tahun meninggal dunia , beberapa
pendekar dan kauwsu datang menghadiri kemalangan itu tidak
terkecuali nenek-hong-in dan keluarganya
setelah sebulan kwee-jin-hui dan kam-hong kembali ketimur ,
mereka mengadakan perjalanan cepat sehingga lima bulan
kemudian mereka sudah sampai di sinyang , istri tercinta
menyambut mereka dengan segenap bahagia dan rindu ,
namun tiga hari kemudian ketika keluarga she-taihap beserta
dua ratus pat-hong-hengte mengadakan jamuan syukur atas
kedatangan kwee-jin-hui dan kam-hong , tiba-tiba seorang
160 lelaki berwajah burik muncul , empat she-taihap berdiri dan
para murid pat-hong-heng-te bersiaga menunggu perintah ,
empat istri she-taihap yang juga jebolan pat-hong-heng-te
bersiap menghadapi segala kemungkinan
"hehehe..hahaha"hahaha , luar biasa memang keluarga kimkhong-taihap " suara yang mengandung sin-kang-itu
menggetarkan sukma , namun untungya penghuni pat-hongheng-te adalah turunan bengcu kawakan sehingga suara itu
tidak demikian berpengaruh walaupun beberapa orang dari pathong-hengte harus duduk kembali bersila memusatkan
perhatian , "hentikan pah-sim-sai-jin ..! " seru jin-hui dan
sekejap suara tawa itu berhenti berganti dengaan seyum sinis
yang didahului dengan meludah
pah-sim-sai-jin setelah lebih dua tahun menyempurnakan ilmu
gabungannya yan menghasilkan pukulan luar biasa dahsyat
bahkan hawa ditubuhnya dapat membonceng luncuran pukulan
yang keluar dari telapaknya membuat pukulan itu bukan saja
dahsyat bahkan amat mengerikan , setelah merasa sangat
matang ilmu barunya dia beri nama dengan "hek-hoat-bo"
(biang ilmu hitam) , pah-sim-sai-jin keluar dari hutan yang gelap
lagi lebat dan masuk kembali ke yinchuan , kehidupan
masyarakat yang kembali normal demikian terasa terbukti kota
sibuk dengan berbagai urusan , likoan dan rumah makan marak
, para pedagang asongan memadati jalan-jalan kota
pah-sim-sai-jin memasuki likoan dan kehadirannya itu membuat
orang terheyak , hampir dua tahun keadaan normal dirasakan
161 masyarakat yinchuan tapi dengan munculnya momok yang
sangat dikenal perawakannya ini membuat terbang semangat
orang yang melihat pah-sim-sai-jin dan kenyataannya
semangat hidup itu makin terhempas saat pah-sim-sai-jin
memporak-porandakan likoan dan menyebar maut yang
mengerikan , dan pasar yang tadinya normal dengan kesibukan
, gempar dan hiruk pikuk dan pasar sekejap sunyi karena orang
berusaha menyelamatkan diri , pah-sim-sai-jin dengan senyum
sinis dan jumawa meninggalkan kota yinchuan dan menuju
ketimur dan disetiap kota pah-sim-sai-jin menunjukkan
kebrutalannya terlebih ketika dia mendengar bahwa dua kota
hitam yang dibentuknya di xining dan lijiang telang di bumi
hanguskan tangannya makin ganas menebar maut disetiap kota hingga ia
memsuki wilayah timur dan tiga bulan kemudian pah-sim-sai-jin
memasuki sinyang , di rumah makan pah-sim-sa-jin sedang
bersantap , beberapa orang memperhatikan pah-sim-sai-jin
dengan tatapan curiga , pah-sim-sai-jin menampar seorang
pelayan hingga tewas dan menangkap orang yang menatapnya
curiga , "kamu kenal aku !?" , "ti".tidak " , "cih" aku adalah
mautmu ,"prak?" kepala orang itu pecah ditampar pah-sim-saijin hingga tewas seketika
beberapa orang menerjang , namun sekali kibas tangannya
telah melemparkan tubuh empat orang yang hendak
menyerangnya dan sadisnya tubuh orang itu menghijau ,
"hahaha..heheh .. aku adalah pah-sim-sai-jin , cepat kalian
katakan dimana tempat keturunan kim-khong-taihap !" semua
162 orang tertunduk dan bergetar ketakutan , dan seseorang
melayang kearahnya , "kamu katakan dimana keturunan kimkhong-taihap !" , "di..di.. barat kota tuan " , "huh..! ,, prak.."
sambil mendengus pah-sim-saijin menampar orang itu tewas
dan berkelabat dari tempat itu , semua orang berhamburan
menyelamatkan diri kembali kerumah masing-masing , dalam
waktu yang tidak berapa lama pasar gempar dan beberapa
murid kauwsu dan pangcu yang berada dipasar segera melapor
akan kemunculan pah-sim-sai-jin yang mencari tempat shetaihap
beberapa kauwsu dan pangcu segera berangkat berduyunduyun ke tempat pat-hong-heng-te , sementara pah-sim-sai-jin
berdiri jumawa dihadapan she-taihap , "kalian telah membumi
hanguskan kekuatanku di utara dan barat , sekarang bersiaplah
kalian semua , ke empat she-taihap sudah meloloskan sabuk
mereka dan memasang kuda-kuda , pah-sim-sai-jin bergerak
menyerang dengan "thian-te-tin-hoat-chit" , gerakan im-yangpat-hoat diiringi meluncurnya sabuk dengan jurus "in-hong-sinkin" menyambut serangan pah-sim-sai-jin , pertempuran seru
dan luar biasa cepat berlangsung , ketiga ujung sabuk bergerak
demikian indah bagai empat naga mengurung tubuh pah-simsai-jin
semua murid pat-hong-heng-te siaga demikian juga empat istri
she-taihap sementara anak-anak mereka sudah disuruh masuk
kedalam dibawa dua orang pelayan , pada jurus keseratus pahsim saijin berhasil menangkap sabuk kam-hong , namun saat
163 keduanya saling membetot tiga ujung sabuk dari kwee-thian
dan jin-hui menghantam siku dan perut dan lambung , sehingga
pah-sim-sai-jin melepaskan kembali sabuk kam-hong dan
kembali empat sabuk itu mengurungnya , pah-sim-sai-jin
tersenyum jumawa dan kemudian meludah , hehehe.. apakah
kalian akan mengira aku akan terus kelabakan oleh ilmu sabuk
kalian ini , nah" sekarang kalian rasakan ini " pah-sim-saijin
memutar tangan kananya yang tepaknya menghadap lawannya
semntara tangan kirinya bersikap menyembah dengan posisi
kuda-kuda rapat sejejar mulutnya berkomat kamit sambil
menarik nafas mengepos tenaga lalu ilmu barunya "hek-hoatbo" berkeredapan menghantam empat she-taihap dan hasilnya
empat tubuh itu melayang bagai layangan putus dan ambruk
ditanah dengan tubuh menghijau dan bau apek menyebar
membuat empat istri she-taihap yang berada didekat empat
mayat itu dan celakanya mereka mendekati suami masingmasing dan keempat istri she-taihap bangkis-bangkis dan
linglung karena keracunan yang luar biasa tidak lama empat
istri she-taihap ambruk diatas suami masing-masing dalam
keadaan tewas menghijau , dua puluh pat-hong-heng-te
menerjang , namun gerakan pedang bianglala pah-sim-sai-jin
memapaki semua serangan bau apek yang membuat mereka bangkis-bangkis jadi sasaran
lunak pedang pah-sim-sai-jin , pembantaianpun nyawapun
berlangsung , gerakan ganas "beng-cui-in-kiam" dalam sekejap
menghantar sepuluh nyawa pat-hong-heng-te , ketiga istri shetaihap jatuh pingsan tak kuasa menahan keracunan yang
164 mereka alami karena bau apek ketiga mayat suami mereka
yang terhempas didepan mereka , dalam dua jam , pat-hongheng-te telah delapan puluh yang tewas , pah-sim-sai-jin
tersenyum sinis dan menyarungkan pedangnya , dan dia ingin
melihat bagaimana hasil ilmu barunya bila dihadapakan kepada
keroyokan yang mengurungnya , dengan gerakan khas hekhoat-bo mulai menderu menghantam puluhan pat-hong-heng-te
, dan hasilnya enam orang melayang dan ambruk dengan
tubuh menghijau dan bau apek dari sembilan mayat makin
membuat porak poranda barisan pat-hong heng-te yang tinggal
empat puluh orang dan kembali pedang pah-sim-sai-jin
berpesta nyawa beberapa kauwsu datang menyerbu dan membantu , namuan
mereka terbentur bahkan menghantar nyawa dalam dua
gebrakan jurus pedang luar biasa dari pah-sim-sai-jin , dan
dalam satu jam empat puluh pat-hong-heng-te terjunkal tewas ,
dua belas rombongan kauwsu bergerak menerjang , namun
mereka tiba-tiba dihantam pukulan aneh yang membuat tenaga
meraka hilang pikiran mereka kosong , darah mereka sessat
beku dan dan tiba-tiba darah mereka mendidih membuat tubuh
mereka serasa bengkak , ilmu hek-hoat-bo untuk ketiga kalinya
dikeluarkan pah-sim-saijin , hasilnya tubuh kedua belas kauwsu
menjadi kaca es dan tiba-tiba meledak bau apek pun menyebar
memprihatinkan nasib she-taihap , perjamuan rasa syukur itu
ternyata merupakan akhir kehidupan mereka , dua ratus pathong-heng-te , empat she-taihap beserta istri dan puluhan
165 kauwsu dan pangcu tergeletak bergelimpangan berserakan di
lianbhutia pat-hong-heng-te , hanya empat jam huru hara
pertempuran itu berlangsung dan sekarang sepi , sunyi
mencekam dan mengerikan , pah-sim-sai-jin memasuki rumah
lima orang anak-anak she-taihap yang berada dikamar
bersama dua pelayan digorok pah-sim-sai-jin sambil tersenyum
sinis kekejaman luar biasa dari seorang anak manusia , pah-sim-saijin meninggalkan pat-hong-heng-te saat malam tiba setelah
kediaman she-taihap dibakar dan semua mayat dilemparkan
kedalam , kota sinyang gempar , pembantaian sadis di pathong-heng-te membuat semua hati ngeri dan ketakutan , pahsim-sai-jin masih berada di sinyang ,kantor kediaman simkungcu didatangi , semua pengawal ditebas oleh pedangnya
yang berhawa dingin , sim-kungcu di bunuh dan anak istrinya
dipermainkan dalam jangka tiga hari hari sinyang telah sunyi sepi di tinggal
mengungsi oleh penduduknya , pah-sim-sai-jin mulai dengan
pembentukan kota hitam yang baru , bukoan dan piauwkiok
yang berada kota-kota berdekatan didatangi dan mereka
digelandang kekota sinyang , pah-sim-sai-jin menanamkan
prinsip hidup yang harus diterapkan bebrapa orang yang
awalnya terpaksa lama kelamaan jadi biasa dan merasa suka ,
dalam jangka satu tahun kota tung-kek-hek-te terbentuk ,
wilayah timur dilanda badai hitam , pemerasan , pemerkosaan ,
teror dan penganiayaan berlaku setiap hari
166 bahkan pah-sim-sai-jin memerintahkan dua ratus anak buahnya
merekrut dan menculik para pemuda belia umur empat belas
sampai tujuh belas , hingga dalam jangka setahun itu lebih
seratus pemuda belia dibina pah-sim-sai-jin di kota sinyang ,
pemuda-pemuda itu disuguhkan kemesuman dan kenikmatan
birahi , setelah setahun membina ratusan pemuda belia dengan
ilmu dan perinsip hidup maka pah-sim-sai-jin meninggalkan
sinyang berangkat menuju selatan
berita petaka di timur membuat selatan heboh dan gempar ,
berita kematian she-taihap sampai kepulau kura-kura setelah
setahun , she-taihap dipulau kura-kura berkabung ditambah lagi
dengan meninggalnya kwee-gan-liong , para kauwsu dan
pangcu yang melayat kepulau kura-kura sambil untuk
membicarakan penanggulangan bahaya yang mengancam ,
setelah dua minggu pemakaman kakek gan-liong tiga shetaihap dan kwaa-san-lun cucu nenek in-hong yang juga berada
di pulau kura-kura melayat kakek gan-liong mengikuti misannya
untuk mendukung penanggulangan akan tirani yang disebar
pah-sim-sai-jin sementara neneknya hong-in dan istrinya serta
empat anaknya tinggal di pulau kura-kura
she-taihap dan dua ratus pat-hong-te keluar dari pulau kurakura untuk kedua kalinya kali ini kekuatan mereka di pusatkan
di han-zhong , kota perbatasan timur dan selatan , empat shetaihap memasuki kota timur sejauh mungkin hingga sampai
kekota kunming , sepertinya tidak ada markas cabang yang
dibentuk pah-sim-sai-jin , penghuni tung-kek-hek-te di sinyang
167 sangat ramping hanya berjumlah lima ratus yang terdiri dari
seratus lebih pemuda belia dan tiga ratus lelaki bekas kauwsu
dan pangcu beserta murid-murid yang sudah ketagihan oleh
suguhan nikmat hidup oleh pah-sim-sai-jin
empat she-taihap dan seratus pat-hong-heng-te berada di kunming sementara seratus tetap di han-zhong beserta ratusan
pendekar dari kalangan kauwsu dan pangcu , setelah empat
bulan berada di kun-ming , momok yang menakukan dan tirani
luar biasa olot itu pun muncul , pah-sim-sai-jin ketika masuk
kota disambut empat she-taihap dan seratus pat-hong-heng-te ,
pah-sim-sai-jin melidah kemudian tersenyum sisnis , "heh..!
keturunan kim-khong-taihap aku sangat menikmati ketika
keluargamu di sinyang kubantai dan anak-anak mereka
kugorok , " mendengar perkataan menyeramkan itu san-kui
menjawab, "apakah kamu bangga dengan perbuatanmu itu
pah-sim-sai-jin !" " , "hahah , tentu aku bangga ! " jawab pahsim-sai-jin tertawa puas , "gurumu han-bu-ong memang rajanya
kejahatan tapi walaupun demikian tetap saja dia mati , apakah
dialam sana ia dapat berbangga dengan perbuatannya selama
hidup " , jawabnya tentu tidak bahkan dia sengsara dengan
perbuatannya " , "heheh.. omongan picisan lagi yang kamu
obral , darimana kamu tahu bahwa guruku sengsara ! hah..! " ,
apakah kamu sudah melihatnya dialam sana !" " , "tidak ..! tapi
pribahasa mengatakan segala perbuatan akan dituai ,
perbuatan han-bu-ong adalah jahat , apakah menurutmu dia
akan menuai kebaikan !" " sahut san-kui dengan tenang
168 "cuh"cih " urusan sekarang ya sekarang , urusan nanti
adalah nanti , hal yang tidak diketahui jelasnya mengapa harus
dipaksakan supaya sesuai dengan omong kosong " , "ya
terserah kamu saja , gurumu juga telah dinasehati oleh
sukongcouw kami bu-kek-siansu namun jika hati sudah tertutup
akan sulit untuk terbuka " , "heh" siapa itu bukek siansu !" ,
"bukek-siansu adalah suheng dari han-bu-ong gurumu , posisi
kita sekarang sama , kami pewaris dari bu-kek-siansu
menasehati pewaris dari han-bu-ong , dan apa yang didapati
hasilnya sama-sama , bahwa suhu dan murid memang sudah
hati membatu " , "heheh..heheh , hmh , ternyata begitu , tapi
hari ini seluruh pewaris dari bukek-sian-su akan mati
ditanganku !" pah-sim-sai-jin tertawa jumawa , , "sekarang
bersiaplah kalian , akan kukirim menemui saudara kalian yang
lain " pah-sim-sai-jin menyerang dan pertempuran segitpun
terjadi , empat sabuk dari she-taihap bergerak cepat dan indah
, "cuh" ilmu sabuk ini sudah tidak berguna lagi , kalian akan
tetap mati ditanganku " pah-sim-sai-jin meludah dan mencela ,
san-kui sudah merubah taktik penyerangan , sabuk mereka
tidak lagi menjeprat tubuh pah-sim-sai-jin , tetapi malah
membelit dua tangan dan dua kaki pah-sim-sai-jin , dan jika
sudah terbelit mereka menghantam pukulam im-yang-giok-hoat
dengan kekuatan penuh hal itu karena san-kui yakin bahwa keempat keluarganya tidak
mungkin tewas kalau bukan karena pah-sim-sai-jin memiliki
ilmu yang dapat menyebarkan hawa apeknya lewat pukulan ,
dan trik ini membuat pah-sim-sai-jin kalang kabut , berkali-kali
169 pukulan im-yang-giok-hoat menghantam telak dadanya , hingga
dadanya berguncang dan memuntahkan darah , bau apek pun
menyebar namun karena pukulan itu susul menyusul mebuat
hawa itu berbalik terbawa serangkum hawa pukulan
menghantam pah-sim-sai-jin , pah-sim-sai-jin berusaha
melepaskan diri , namun sangat sulit
darahnya sudah muncrat-muncrat dari mulutnya , dan hawa
apek makin terasa menyebar jauh , dan satu ketika empat


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sabuk lepas dan empat she-taihap bergerak dengan sebuah
pukulan yang sama yakni im-yang-sian-hoat , empat pukulan
dahsyat menghantam tubuh pah-sim-sai-jin hingga terlempar
sepuluh meter dan menghantam tembok rumah hingga jebol ,
pah-sim-sai-jin pingsan dengan isi dada remuk redam darah
mengalir dari kedua matanya , hidung dan telinga , empat shetaihap menjauh dari tempat itu untuk dan segera meminum
obat lalu kemudian bersemedi mengusir pengaruh hawa yang
tidak demikian kuat , sementara dua puluh pat-hong-heng-te
menjaga tubuh pah-sim-sai-jin yang tergeletak pingsan dari
kejauhan , sampai keesokan paginya pah-sim-sai-jin masih
pingsan , tidaj ada yang berani memastikan keadaan pah-simsai-jin , karena hawa disekitar pah-sim-saijin sangat berbahaya
, ketika matahari sudah naik tinggi , tubuh pah-sim-sai-jin
bergerak dan luar biasanya dia sudah berdiri dalam kondisi
yang sehat pah-sim-sai-jin bergerak cepat menerjang dua puluh pat-hongheng-te yang bersiaga setelah melihat pah-sim-sai-jin berdiri ,
170 pertempuran segit berlangsung pagi itu , dua puluh pat-hongheng-te bertahan dengan gigihnya , menjelang waktu siang dua
puluh pat-hong-heng-te mulai porak-poranda , dan dalam satu
gebrakan jitu , tiga orang pat-hong-heng-te terjungkal ambruk
oleh tusukan pedang dan serangkum sin-kang "hek-lek-hoat"
menghantam dua yang lainnya , ketiganya sesaat sesak dan
kemudia tewas , pat-hong-heng te terus melawan dengan
sekuat daya membendung iblis yang kosen dan alot ini tidak
berapa lama pedangnya lagi-lagi memakan kirban , dua pathong heng-te , tewas seketika , saat pedang bianglala hijau
pah-sim sai-jin menembusa dada keduanya
tiba-tiba empat she-taihap muncul bersama puluhan pat-hongheng-te ; pah-sim-sai-jin yang melihat keempat she-taihap
muncul langsung melancarkan pukulan terbarunya hek-hoat-bo
, srangkum cahaya hijau berkeredapan menghantam barisan
pat-hong-hengte yang menegroyok , dan enam dari mereka
langsung ambruk tewas dengan tubuh menghijau , empat shetaihap terpana melihat hasil pukulan luar biasa itu , dan mereka
langsung menyerang dengan sabuk menghalangi pengeposan
tenaga yang akan melancarkan pukulan itu untuk kedua kalinya
, dan pah-sum-sai-jin berusaha untuk mengelak dan berkelit
dengan berpoksai , dan ketika kakinya menjejak tanah , posisi
sudah kaki merapat dam sejajar , pengeposan tenaga dengan
rapalan juga sudah dilakukan saat masih di udara , sikap kedua
tangan sudah siap melancarkan pukulan , "blaam" pukulan hekhoat-bo beradu dengan im-yang-giok-hoat , pah-sam-sai-jin
terlempar dengan memuntahkan darah sementara empat she-
171 taihap linglung , segera mereka duduk bersemedi mengisir
hawa apek yang jahat , namun pah-sim-sai-jin yang ganjil
tubuhnya , melancarkan hek-hoat-bo dengan tenaga penuh
serangkum cahaya hijau melabrak tubuh kearah empat shetaihap , dan tidak ayal tubuh mereka bergeming dan hawa apek
membuat mereka bangkis lalu ambruk dengan tubuh menghijau
, takdir empat she-taihap sudah tiba lalu merekapun
menghembuskan nafas terakhir , puluhan pat-hong heng-te
segera menerjang , disambut tawa sihir dari pah-sim-sai-jin ,
gerakan serangan tertahan , pedang pah-simn-saijin
berkeredapan membantai pat-hong-heng-te , puluhan pat-hongheng-te bukan pesilat rendahan , dengan kekuatan penuh ilmuilmu ciptaan kim-khong-taihap dipadukan
tapi memang dasar tubuh iblis ini menyimpan keajaiban luar
biasa , tubuhnya yang tercincang pedang pat-hong heng-te
lunak dan alot darah bersimbah menebar hawa apek membuat
barisan pat-hong-heng-te kavau-balau sementara pedang
bianglala hijau pah-sim-saijin bergerak cepat membagi bacokan
, sabetan tusukan , barisan pat-hong-heng-te susul menyusul
bertumbangan amburuk ketanah , lukanya yang menaganga
bersimbah darah merupakan senjata ampuh yang melemahkan
seluruh daya tahan pat-hong-heng-te , akhirnya pertempuran
selesai dengan kemenangan telak di pihak pah-sim-sai-jin ,
empat she-taihap dan seratus pat-hong-heng-te tewas , pahsim-sai-jin tersenyum sinis dan meludahi empat mayat shetaihap
172 kemudian pah-sim-sa-jin meninggalkan kunming dan terus
menuju selatan , dan dua bulan kemudian pah-sim-sai-jin
sampai ke hanzhong , pertempuran luar biasa hebat , dimana
dua ratus pasukan yang terdiri dari seratus pat-hong-heng-te
dan seratus pendekar , namun ilmu sihir pah-sim-sai-jin
membuat kalangan pendekar saling membacok , sementara
pat-hong-heng-te yang tidak seberapa berpengaruh namun
membuat mereka lemah dan lengah , pah-sim-saiji laksana
menuai padi menyabit rumpun demi rumpun barisan pat-honghengte , sampai sore pertempuran unik dan luar biasa itu ,
semua pat-hong-heng-te tewas dan seratus pendekar tewas
saling menghantam dan yang tersisa dituntaskan oleh pah-simsaijin
dengan tertawa jumawa pah-sim-saijin meninggalkan hanzhong , dan dikota lokyang pah-sim-sai-jin membentuk
kekauatnya , bebrapa kauwsu yang masih hidup ditawan dan
dibawa ke-lokyang , teror pun marak , rakyat lokyang di aniaya ,
hartanya dirampas dan anak wanita mereka jadi permainan ,
dalam jang ka tiga bulan lokyang ditinggal penduduknya ,
masyarakat bentukan pah-sim-sai-jin pun dibentuk , enam
puluh kauwsu dan seratus murid yang dipaksa berbuat jahat
akhirnya prinsip baik uang selama ini di yakini pudar berganti
dengan prisnsip pah-sim-sai-jin
lalu penculikan pemuda-pemuda belia-pun di mulai , demikian
juga penculikan wanita-wanita untuk dijadikan penghibur , para
pemuda disuguhkan permainan mesum , dan prinsip bejat dan
173 nista pun di hembuskan , para pemuda belia yang masih labil ,
dengan mudah masuk perangkap pah-sim-sai-jin , dua ratus
pemuda belia selama dua tahun sejak pembentukan lokyang
menjadi "lam-kek-hek-te" (bumi hitam kutub selatan) wilayah
selatan ambruk peradabannya , mereka terkulai di bawah tirani
pah-sim-sai-jin yang unik luar biasa , seluruh wilayah selatan
mutlak pada genggaman pah-sim-sai-jin kecuali pulau kurakura
burung camar bercuitan di permukaan laut .angin laut berhebus
sepoi-sepoi , riak gelombang kecil ibarat musik alam menyahut
cecuitan burung camar sebuah perahu beris enam orang
melaju cepat menuju pulau kura-kura , mereka adalah pah-simsai-jin dan lima anak buahnya gemblengannya selama dua
tahun , ketika hampir kepantai sing cerah itu mendadak hujan
lebat , enam orang itu melompat kepelantaran yang sunyi
sementara didalam istana keluarga she-taihap yang sudah
mengetahui keadaan daratan besar telah ambruk ditangan pahsim-sai-jin , kematian emnpat she-taihap di kunming juga sudah
mereka dengar , walaupun duka nestapa muncul , namun
keluarga gembelngan ini tidak larut , mereka semua besiap-siap
dengan tenang untuk menghadapi segala kemungkinan bahwa
akan tiba saatnya pah-sim-sai-jin akan mendatangi pulau
mereka dan hari itu kakek kwee-bun-hui , tiga nenek kwee-liu-bwee
kwee-hwa-mei dank wee-hong-in sedang berada di teras istana
sambil menikmati hujan , hujan yang turun lebat bercampur
174 deru angin yang kuat serta hentakan petir yang mengkilat dan
tiba-tiba berhenti , hujan itu hanya tercurah dan bergolak
selama setengah jam , enam orang mendekati istana dan
ditatap ke empat sesepuh pulau-kura-kura itu , kwee-bun-hui
berdiri , sementara seratus pat-hong-heng-te sudah
bermunculan berbaris membentangi pintus istana
"hehehe" keluarga kim-khong-taihap memang benar-benar
mengesankan , keluarga mempesona dan unggulan , tapi
sayang riwayat keluarga ini akan habis sampai disini , ditangan
pah-sim-sai-jin " pah-sim-sai-jin angkat bicara menatap juma
dan tersenyum sinis melihat seratus pagar betis itu tujuh
perempuan istri dari she-taihap keluar dari dalam istana dengan
pakaian ringkas , empat belas gadis muda dan remaja putra
dan putri juga berdiri sigap dengan gagah
melihat keagungan keluarga ini sedikit banyaknya membuat
pah-sim-sai-jin bergetar , kwee-bun-hui menyahut dengan
senyum , "pah-sim-sai-jin pewaris han-bu-ong siraja tirani yang
melegenda , ajukanlah apa maksud kedatanganmu ke sini ! " ,
pah-sim-sai-jin melihat kakek yang berbicara , "heheh..hahah ,
masih berlagak tenang tiada kecemasan sikapmu kakek jelek ,
aku kesini akan menumpas habis keturunan kim-khong-taihap !"
, "luar biasa anak muda yang jumawa lagi sakit , cita-citamu
mungkin hari ini akan tecapai , tapi tiadalah lama kemegahan
yang kamu bina , karena kamu membina diatas kerapuhan nilai
hidup laksana mendirikan binaan diatas pasir " , "cih..phuah" ,
175 simpan saja filsafatmu kakek peot ! pah-sim-sai-jin tidak suka
omong kosong " jawab pah-sim-sai-jin sambil meludah , "
tiba-tiba kakek berumur delapan puluh tahun lebih itu melayang
dan berdiri dihadapan pah-sim-sai-jin , "majulah anak muda !
tubuh renta ini sudah sangat siap jadi mayat ditanganmu " pahsim-sai-jin langsung menyerang , dengan ringan bagai kapas
tubuh kakek bun-hui mengelak dan membalas dengan tidak
kalah jitunya , pertempuran berlangsung seru dan segit ,
ditangan kakek bun-hui sebuah kipas bergerak cepat dengan
jurus "lo-hai-san-hoat" sementara tangan kiri bergerak dengan
kurus im-yang-sian-hoat , gerakan kipas yang menderu
menerpa menahan dan mengecauakan gerak pah-sim-sai-jin
dengan perubahan-perubahan yang jitu dan cepat , dalam jurus
ketujuh puluh pah-sim-sai-jin terdesak hebat , hampir sepuluh
tototokan gagang kipas sudah dia terima membuat tubuhnya
kebas dan ngilu-ngilu pada jurus keseratus pah-sim-sai-jin harus mengakui bahwa
kakek ini sangat kosen , ilmu pedangnya mencoba
membendung serangan kakek bun-hui , hanya dua puluh jurus
dia bisa bertahan namun jurus berikutnya dia terdesak bahkan
pedangnya terkulai dan jatuh dari tangan yang terasa sangat
ngilu dan kaku , pah-sim-sai-jin berusaha menjauh namun
kakek itu seperti bayangannya menotol-notol tubuhnya, untung
saja tubuhnya itu ganjil , kareba jangankan totokan , luka
bacokan bahkan luka dalam yang parahpun tidak akan pernah
membahayakan nyawanya walaupun rasa sakit tetap ada
176 pertempuran sudah berlansung dua jam lebih , pah-sim-sai-jin
tidak kuasa menegluarkan jurus ampuhnya karena kakaek itu
terus menempelnya , dia bingung bagaimana menghadapi
kakek kosen yang luar biasa ini , dan parahnya lagi kakek itu
tidak sedikitpun kecapean padahal sudah mapir tiga jam
bergerak , tubuhnya juga sudah berkali-kali jatuh terhempas
dan terjengkang , hawa apeknya sperti tidak mempengaruhi
kakek kosen ini , pucat wajah pah-sim-saijin , kalau sempat
kakek ini menotolnya dan mempermainkan satu harian
walaupun tidak berbahaya tapi ngilu-ngilu dan kebas pada
tubuhnya bisa membuat air matanya mengalir
karena merasa tidak berdaya , pah-sim-sai-jin membacok
tangannya , "crass?" darah muncrat dari luka menganga itu ,
aroma apek pun membuat kakek bun-hui bangkis-bangkis dan
linglung dan dengan mudahnya pedang bianglala hijau pahsim-sai-jin membacok leher kakek bun-hui hingga putus , tubuh
renta itu jatuh tanpa kepala , tiga orang nenek melayang dan
berdiri dihadapannya , nenek hong-in mengambil jasad dan
kepala kakek bun-hui dan membawanya kedalam istana
sementara dua nenek menyerang pah-sim-sai-jin dengan dua
cambuk , sungguh luar biasa serangan dua nenek itu , dalam
empat gebrakan tubuh pah-sim saijin sudah puluhan kali
disebat membuat pah-sim-sai-jin menggeliat namun tidak ada
keluhan dari mulutnya , tadi pah-sim-sai-jin tubuhnya ngilu dan
kebas di totok habis oleh kakek bun-hui , sekarang tubuhnya di
cambuki dan ditotok oleh kedua nenek sakti , kedua nenek itu
177 demikian cekatan memainkan jurus "goat-tiam-hong-pian"
ciptaan ayah mereka kim-khong tai-hap
selama tujuh puluh jurus pah-sim jadi bulan-bulanan , dan
karena pertempuran itu renggang maka pah-sim-sai-jin dapat
mengeluarkan ilmu ampuhnya , segera posisi dan pengeposan
tenaga dengan rapalan di lancarkan dan hentakan dahsyat
serangkum cahaya hijau menghantam kedua nenek renta itu ,
tubuh mereka bergeming kemudia amburuk tewas dengan
muka hijau nenek hong-in sudah berdiri didepan pah-sim-sai-jin dan
dengan keren dia berkata , "pah-sim-sai-jin! tahukan engakau
siapa han-bu-ong bagi kami !" " , "heheh.. , aku tahu bahwa
suhuku sute dari sucouw kalian bukek siansu " , lalu tahukah
kamu bahwa kamu punya suci yang menjadi istri kim-khongtaihap !" " itu adalah tetek bengek dan aku tidak akan sudi
memikirkannya !" , "baiklah pah-sim-sai-jin , sepertinya keluarga
saya tidak tahan dengan bau apekmu , ilmu mu sih tidak
seberapa , namun bau apek mu ini memang menyebalkan "
mendengar sindiran pedas itu membuat pah-sim-sai-jin marah
pah-sim-sai-jin menyerang dengan ganas , namun nenek hongin tiba-tiba bergerak lincah mengelak kesana kemari , makin
panas hati pah-sim-saijin dikerahkan gin-kangnya untuk
menangkap dan memukul nenek honng-in namun sampai dua
jam dia tidak bisa menyentuh sedikitpun tubuh nenek hong-in ,
nenek hong-in tidak membalas hanya mencerca gerakan silat
pah-sim-sa-jin , jurus yang digunakan nenek hong-in adalah
178 "kim-peng-hok-te-pat" , pah-sim-sai-jin sangat marah sehingga
membuat nafasnya tersegal-segal mendengar cercaaan pada
jurusnya yang tiada guna , ditengah kemarahan yang melanda
dan tahu-tahu sabuk nenek hong-in mengikat kakinya
pah-sim-sai-jin hendak melepaskan sabuk yang mengikat
kakinya namun tangan itu tertahan karena terbelit sabuk dan
dengan gerakan luar biasa nenek-hong-in melompat sana sini
dan akhirnya pah-sim-sa-jin terikat dan bergedebuk diatas ,
empat sabuk entah bagaimana telah membuat pah-sim-sai-jin
tidak berdaya bahkan lehernya tercekik dimana tanganya
memeluk lehernya karena tangan itu terikat yang mana
kelanjutannya melilit kepunggungnya lalu keperutnya beberapa
lilitan , lalu tangan kirinya tertarik kebawah kena telikung dan
sabuk terus melilit kakinya sehingga karena tidak seimbang dia
terjatuh "kan "sudah kukatakan ! bahwa ilmumu tiada guna ,
jumawamu hanya modal bau saja anak goblok ! cih" tidak tahu
diri " nenek hong-in mencela dan meludahi pah-sim-sai-jin ,
setelah itu nenek hong-in memerintahkan lima murid untuk
menyeret pah-sim-sai-jin dan membawanya kekapal kemudian
menyuruh lempar ketengah laut , kelima rekannya berlutut
ketakutan , "kalian ini sebagai apa dalam pasukan lam-kek-hekte !?" , kami lima pimpinan dibawa thian-te-ong " jawab mereka
berlima , "hmh.. baik , kalian semua kembali kedaratan dan
cepat kalian bubarkan kumpulan kalian itu , aku tidak ingin
179 mendengar ada lam-kek-hek-te diselatan ! , mengerti !" "
bentak nenek hong-in "mengerti she-taihap !" , kalian cepat kembali dan lima puluh
dari pat-hong-te akan mengukuti kalian , jadi jangan cobamacam-macam " bentak nenek-hong-in kemudian nenek hongin menghadap murid-murid , "dan kalian anak-anakku ! lima
puluh dari kalian , ikuti lima orang ini untuk membubarkan lamkek-hehk-te , setelah itu bawa kelimanya ke sinyang untuk
membubarkan tung-kek-hek-te" , segera semua pat-hong hengte menjura , dan dua murid kepala memimpin misi itu ke
lokyang tiga bulan kemudian nenek hong-in jatuh sakit , dan hanya tiga
hari sakit yang dia derita nenek yang kosen dan bijak ini pun
menghembuskan nafas terakhir , diantara anak-anak kimkhong-taihap yang persis menyerupai kim-khong-taihap hanya
dua orang dari putrinya yakni kwee-goat-lian dan anak
bungsunya ini kwee-hong-in , dan diantara kwee-goat lian
dengan kwee-hong-in memiliki sifat yang berbeda yang diambil


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dari dua sifat ayah mereka , kwee-goat-lian sangat mudah
terenyuh sementara kwee-hong-in sangat periang dan tegas
seperti ayahnya , lunak sangat lunak , keras sangat keras , jadi
tidak heran ketika ia mempermainkan pah-sim-sai-jin dia lebih
sombong lagi dari kesombongan pah-sim-sai-jin sebagaimana
ayahnya dulu ketika menghadapi kesombongan para penjahat
untuk menyentil kesombongan itu
180 pekuburan she-taihap disebelah belakang istana tertata rapi ,
semua anak-anak kim-khong-taihap terkubur di area
pemakaman itu , kuburan kim-khong-taihap sendiri didampingi
ketujuh istrinya , kemudian delapan belas orang anaknya serta
tiga puluh dua cucu dalamnya , setelah pemakaman nenek
hong-in putri bungsu kim-khong-taihap selesai , semua
keluarga dan murid kembali kedalam istana yang sekarang
hanya di huni tujuh orang istri she-taihap , dua orang anak
kwee-san-kui , dua orang anak kwee-tin , seorang anak kweegun , dua orang anak kwee-lai-seng , dua orang anak kwee-kun
, seorang anak kwee-teng , dan empat orang anak kwaa-sanlun , yang terkecil dari penghuni istana pulau kura-kura adalah
kwaa-han-bu berumur tujuh tahun buyut luar dari kim-khongtaihap
disebuah muara yang payau dan warnanya yang kekuningkuningan disekelilingnya pohon-pohon bakau nampak sosok
tubuh tersangkut dipermainkan ombak , sosok itu adalah pahsim-sai-jin yang semingg lalu di buang ketengah laut , setelah
tubuh dilempar dia berusaha untuk melepaskan empat sabuk
yang mengikatnya dengan kuat dan belitan yang rumit ,
untungnya keganjilan tubuhnya yang luar biasa walaupun
sudah tiga hari terombang-ambing bahkan dibenamkan oleh
gelombang laut sehingga tidak muncul seharian dia masih tetap
hidup , hingga ketika tubuhnya diseret gelombang kearah
muara seekor buaya mencaploknya , gigi yang tajam bak
gergaji itu merobek ikatan sabuk hingga lepas , namun keika
181 tubuh pah-sim-sa-jin berdarak oleh robekan taring buaya , tibatiba buaya itu menggelepar dan akhirnya kejang mati
tubuh pah-sim-sai-jin dilempar gelombang kearah rumpunan
bakau , dua hari kemudian pah-sim-sai-jin siuman lalu dia
bergerak diantara rerumpunan bakau terus kedalam hingga
sampai kedarat , pah-sim-saijin berdiri dan masuk kedalam
hutan , hatinya kecewa karena ilmunya yang ampuh masih
punya kelemahan , tidak bisa dilancarkan ketika dalam kencah
pertempuran yang seru terbukti melawan kakek bun-hui yang
dekat sekali dengannya ilmunya tidak bisa dikelurkan , kemudia
nenek hong-in malah menghinanya dan mengikatnya
sedemikian rupa pah-sim-sai-jin berdiri dan bergerak mengeluarkan "thian-te-tinhoat-chit" kemudian jurus pedangnya "eng-lo-in-kiam" dan
"beng-cui-in-kiam" , pah-sim-saijin berusaha memecahkan
supaya ilmunnya hek-hoat-bo tidak hanya terdiri dari satu jurus
, maka setelah dua bulan merangkai-rangkai perpaduan gerak
tangan "thian-te-tin-hoat-chit" dan posisi kaki menurut kedua
ilmu pedanganya maka dia menemukan tujuh jurus serangan
yang bisa mengeluarkan hawa pukulan mautnya
dengan semangat yang menyala-nyala dia melatih tujuh jurus
serangan itu hingga mahir dan tidak terasa dia berada di hutan
itu selama setahun , setelah merasa cukup lalu pah-sim-sai-jin
keluar dari hutan dan menuju aliran sungai yang bermuara
kelaut , sungai itu dia susuri hingga sampai kegerbang kota
kaifeng sebelah barat , lalu ia memasuki kota kaifeng , siapa
182 yang melihatnya kaget dan terperanjat , kenapa tidak ! sejak
dua bulan yang lalu lam-kek-hek-te sudah bubar dan terdengar
isu bahwa pah-sim-sai-jin telah tewas dilempar kelaut
namun tiba-tiba muka khas itu muncul , membuat orang pucat
ketakutan , tapi pah-sim-sai-jin tidak mengobrak-abrik pasar .
hanya lewat saja menuju pantai dan mengambil kapal nelayan
yang sedang asik memperbaiki jalannya , pah-sim-sai-jin pada
malamnya mendarat di pulau kura-kura , dan gerakan dia yang
memasuki pulau telah tercium oleh lima puluh pat-hong-te ,
pecahlah pertempuran di pantai pulau kura-kura , ketujuh istri
she-taihap beserta anak-anaknya bergerak kepantai , hanya
kwaa-han-bu yang tidak ikut walaupun ia juga seorang
pendekar cilik yang tidak boleh dipandang ringan , namun
karena karena umurnya baru delapan tahun , ibunya
menyuruhnya mempertahankan istana dan dikuatkan oleh pekbonya tang-hui-bi , sehingga kwaa-han-bu menurut
pertempuran yang penuh-hati-hati itu membuat pah-sim-sai-jin
tidak bisa segera menundukkan lima puluh pat-hong-heng-te ,
pat-hong-heng-te menyerang bergantia-gantian , sekali serang
sepuluh orang , sehingga membuat pah-sim-sai-jin
kebingungan dan harus bersabar , ketujuh istri she-taihap juga
bukan tidak kalah beratnya dengan gerak formasi serangan
yang dilancarkan dengan tujuh helai sabuk
pah-sim-sai-jin mengeluarkan jurus hek-hoat-bo yang baru yang
terdiri dari tujuh jurus , dan pada jurus ketiga pukulan mautnya
telah menghantam empat pat-hong-heng-te dan pada jurus
183 ketujuh menghantam empat anak she-taihap , dalam tujuh jurus
delapan korban telah dia dapatkan , bau apek segera
menyebar , pat-hong-heng-te dan she-taihap bergerak menjauh
kesisi pantai sebelah utara , dan keroyokan bergerak kembali
dengan formasi yang sama ,
pat-hong-heng-te lebih hati-hati , pertempuran suda hampir
menjelang pagi , dan beberapa pukulan hek-hoat-bo
dilancarkan , sepuluh kelompok pengeroyok segera berpencar
sehingga kadang tidak mengenai sasaran dan tekadang
mengenai satu orang , kemudian pertempuran bergerak terus
keutara menjauhi istana , saat matahari muncul dan pah-simsai-jin melancarkan hek-hoat-bo , dan dua tamparannya
mengenai dua tubuh pat-hong-heng-te dan rangkum sinar hijau
menerpa empat istri she-taihap hingga tewas dan pada jurus
ketujuh pukulan hek-hoat-bo menghantam lima anak she-taihap
pertempuran berlanjut dan bergerak menjauh dari kumpulan
mayat-mayat beracun tersebut , jurus hek-hoat-bo semakin
mangis setelah menelan banyak korban , jurus yang digerakkan
dengan hati sombong yang diselimuti kebohongan sihir serta
keinginan nafsu menang yang memuncak dan kebahagiaan
melihat banyaknya nyawa melayang , gerakan hek-hoat-bo
menemukan intinya hinga dalam satu jurus menghantam
sepuluh pat-hong-heng-te yang walaupun mereka berpencar ,
pendar hijau itu menyambar laksana kilat membuat mereka
ambruk tewas seketika , 184 sepuluh pat-hong-heng-te menyusul serangan , tapi jurus
kedua hek-hoat-bo menyambut gerakan mereka sehingga
mereka jatuh bergelimpangan dan lima anak she-taihap yang
masih hidup menyusul gerak berikutnya dan tubuh mereka juga
tidak kuasa membendung kilat cahaya jurus ketiga hek-hoat-bo
, akhirnya tersisalah sepuluh orang pat-hong-hengte , jurus
keempat hek-hoat-bo berkeredapan menghantam tubuh
kesepuluh pat-hong hengte tapi tubuh pahsim-saijin menerima
dua puluh pukulan sakti jarak jauh , lima puluh utusan yang
diperintahkan nenek-hong-in untuk menutup tung-kek-hek-te
dan lam-kek-hek-te sudah mendarat pagi itu dan terkejut
melihat tujuh mayat saudara-saudara mereka
mereka lalu melihat jejak yang banyak menuju utara , lalu
mereka ikuti dan mendapatkan sepuluh rekan mereka dihantam
pukulan menyilaukan dan spontan mereka menghantamkan
pukulan jarak jauh , pah-sim-sai-jin tersenyum sinis dan
bergerak melanjutkan jurus kelima , keenam dan ketuju , luar
biasa memang , lima puluh pat-hong-heng-te dalam tiga
gebrakan roboh dua puluh lima orang , bau apek ditempat itu
tak dapat lagi dihindarkan menjebol pertahanan sin-kang pathong-hengte membuat mereka bangkis-bangkis dan ilmu hekhoat-bo yang ganas berpendar menyapuh dua puluh lima tubuh
pat-hong-heng-te , tubuh yang kosong karena linglung
menerima pukulan maut membuat tubuh dua puluh lima pathong-heng-te membekuk menjadi kaca es dan kemudian
meledak 185 pah-sim-saijin menyambut ledakan itu dengan tertawa sepuaspuasnya , pulau kura-kura bergetar , "suhu..! sekarang muridmu
akan merajai dunia " pekiknya sehingga terdengar bergema
keseluruh bagian pulau , lalu pah-sim-sai-jin bergerak menuju
istana , ingin mengetahui apakah masih ada yang hidup , dia
heran kenapa nenek cantik itu tidak ikut kepantai meyambutnya
, sesampai di istana dia mencari kesana kemari , kemudian dia
pergi kelianbhutia yang teramat besar dan luas membuat dia
berdecak kagum kemudian pesanggrahan dan rumah likoan
dibelakangnya , tidak ada tanda-tanda kehidupan , lalu pada
malamnya dia meninggalkan pulau kura-kura yang tidak
berpenghuni setelah tiga bulan pah-sim-sai-jin mendapatkan lokyang hanya
tumpukan puing-puing terbakar , jengkel benar hatinya , tapi
semangatnya kembali bahwa penghalangnya tidak ada lagi ,
tewasnya segala yang berhubungan dengan kim-khong-taihap
merupakan kemenangan mutlak seluruh wilayah , tidak ada lagi
kekuatan yang akan menghalangnya untuk mewujudkan
mimpinya menyemai prinsip kejahatan
pah-sim-sai-jin bergerak menuju han-zhong , di han-zhong dia
mulai membuat teror , anak-anak renaja diculik wanita-wanita
dipermainkan , dalam jangka setahun lam-kek-hek-te telah
dibentuk di kota hanzhong , lima ratus pemuda belia dan
seratus anak-anak perempuan menjadi penghuni han-zhong ,
selama setahun itu lima puluh murid pertamanya telah
menunjukkan kekuatan dan keculasan
186 "cia-long ! pah-sim-sai-jin memanggil seorang pemuda berumur
delapan belas tahun , , "saya , ong ! " segera kamu kumpulkan
lima puluh rekanmu aku ingin menyampaikan sesuatu ! " , "baik
, ong" , cia-ong keluar dan satu jam kemudian lima puluh
pemuda umur enam belas sampai delapan belas berkumpul ,
"bagaimana kalian harus hidup !?" pah-sim-sai-jin berseru lalu
terdengar jawaban serempak , "hidup sombong ! , suka
berbohong ! suka menurutkan keinginan ! dan suka melihat
penderitaan orang " , "hehehe..hahaha , bagus..bagus " sela
pah-sim-sai-jin senang "sekarang kalian dengar , besok saya akan meninggalkan
kalian , dan han-zhong sementara kalian atur dengan baik ,
kalian giat melatih ilmu "thian-te-tin-hoat-chit" bagian pertama
yang sudah kalian pelajari , dan sekarang kalian perhatikan
bagian kedua yakni "thian-te-toan-jiauw" lalu pah-sim-sai-jin
memperagakan jurus tersebut , setelah itu cia-long dan sepuluh
rekannya bergerak meniru gerakan pah-sim-sai-jin, pah-simsai-jin memperhatikan dengan seksama dan tersenyum puas ,
"bagus..bagus , kalian sebelas orang sangat membuat aku
bangga " puji pah-sim-sai-jin , sepuluh orang itu menjura , nah
kalian sepuluh tuntun rekanmu yang lain untuk memainkan
jurus "thian-te-toan-jiauw" sampai mahir dan jangan lupa
melatih jurus bagian pertama "thian-te-cio-kang" , baik , ong !
jawab mereka serempak keesokan harinya pah-sim-sai-jin berangkat meninggalkan hanzhong , tujuannya adalah ke hengsan-pai , , pah-sim-sai-jin
187 berencana untuk menundukkan delapan partai besar dan
tujuan pertamanya adalah heng-san-pai , sepanjang perjalanan
si wajah burik berperawakan tinggi ini dikenal belaka oleh
semua orang , terlebih kalau sudah melihat gagang pedang
yang berkepala tengkorak itu tersampir dipunggungnya ,
senyumnya yang sinis tidak pernah lepas dari bibirnya , dimana
pah-sim-sai-jin singgah semua wajah menunduk , dimana
likoan dia singgahi dia dilayani dengan rasa cemas dan
gemetar , pelayanan kamarnya juga harus tersedia setidaknya
empat wanita cantik sehingga dalam setahun kekuasaanya di
selatan terbentuk pola hidup masyarakat untuk bertahan hidup
sehingga menghalalkan segala cara , dimana pemiliki likoan
menyewa tukang-tukang pukul untuk mendapatkan wanitawanita jika pah-sim-sai-jin singgah diloannya , demikian pula
para kungcu , untuk menyenangkan hati pah-sim-sai-jin dan
keselamatan dirinya , para pengawal disuruh untuk
mewujudkan pelayanan maksimal pada pah-sim-sai-jin
pajak yang tinggi pun di bebankan kepada rakyat untuk menaati
aturan pah-sim-sai-jin dan semuanya harus diantar han-zhong
sebagai upeti , demikianlah ketika pah-sim-sai-jin sampai di
kota paoteng , pemilik likoan melayani pah-sim-sai-jin dengan
menyembah-nyembah , segala makanan terbaik disediakan ,
para tukang pukul sudah beraksi siang itu mencari wanitawanita cantik karena pah-sim-sai-jin akan bermalam dan
menginap di likoan , para orang tua yang didatangi para tukang
pukul itu hanya menagis kedalam ketika anak perempuan
mereka dipaksa ikut 188 mereka melawan tidak mampu , para tukang pukul juga jawara
yang bertahan hidup ditengah kemelut tirani pah-sim-sai-jin ,
hingga kadang mereka tidak segan-segan memukul para orang
tua yang menolak dan bertahan hingga babak belur , empat
wanita cantik sudah digiring ke likoan , dan ketika pah-sim-saijin memasuki kamarnya empat , perempuan paksaan itu pun
disuruh masuk , bagaimana sikap empat perempuan itu
didalam kamar mereka tidak mau tahu , dan pah-sim-sai-jin
juga tidak pernah mempermasalahkan , karena pah-sim-sai-jin
sendiri sama saja menerima atau menolak wanita yang
sisuguhkan tetaplah mereka jadi korban keberutalan birahi pahsim-sai-jin , bergerak menggelinjangpun wanita yang digagahi
bagi pah-sim-sai-jin menemukan kepuasan , dan sebaliknya ,
tidak bergerak bagai mayatpun wanita yang digagahi , pah-simsai-jin tetap mencapai kepuasan
malam itu empat wanita yang tidak berdaya itu melayani birahi
pah-sim-sai-jin , mereka hanya menagis saat pah-sim-sai-jin
mempermainkan tubuh mereka , menjeritpun tiada gunanya
apalagi melawan , selama tiga hari pah-sim-sai-jin menginap
dilikoan ditemani empat wanita yang melayaninya , setelah itu
ia melanjutkan perjalanan ke hengsan-pai
hengsan-pai dipimpin oleh bu-ciangbujin yang berumur tujuh
puluh tahun , dan dua wakilnya pouw-han-kong dan cia-ki-teng
, kemudian dibawahnya tiga murid kepala dan empat murid
pertama yang menjadi pengajar dua ratus murid , hari itu bu-
189 ciangbujin mengadakan pertemuan berasama dua wakil tiga
murid kepala "dunia kita sekarang amat memprihatinkan , entah kapan lagi
akan seperti dulu , liok-lim kehilangan pegangan dengan
tewasnya semua she-taihap " , suhu..! kita mungkin tidak
sehebat pat-hong-heng-te dalam ilmu silat , namun dalam
kebenaran kita tetap sama teguh mempertahankannya " sela
seorang murid kepala , "benar yang dikatakan suheng ! apapun
yang terjadi prinsip kebenaran haruslah yang didahulkukan
walaupun nyawa jadi taruhan " sela yang lain menimpali
"ya" tekad itu bagus muridku dan dengan itu menjalani hidup
bagaimanapun nanti akhirnya , sahut bu-ciangbujin , tiba-tiba
pah-sim-sai-jin muncul ditengah pertemuan di ruang dalam
hengsan-pai , "hehehe"hahaha , omongan murah dan kosong
kenapa dijadikan pegangan , manusia jenis kalian ini memang
goblok " pah-sim-sai-jin berdiri jumawa menatap enam orang
pentolan heng-san-pai , "pah-sim-sai-jin ! mana yang
menurutmu omongan kosong !" " bu-ciangbujin berdiri dan
diikuti yang lainnya , "hahha,..hehe , omongan kosong itu rela
mati untuk sebuah yang dikatakan benar , kamu tahu tidak


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kakek bangkotan bahwa benar manusia memiliki keinginan
senang , menang dan kenyang , benar bahwa manusia ada
akal untuk berusaha bertahan hidup , lalu kenapa asasi
manusia itu seakan mandul hanya karena sesuatu yang
katanya benar , bukankah itu omong kosong !"
190 "pah-sim-sai-jin benar adalah sesuatu yang mutlak " ,
"hehehe..hahah , phuah..! bagi saya benar tapi bagi kalian
salah , lalu mana kebenaran mutlak itu ", hahahah " sela pahsim-sai-jin benar tetawa jumawa , " heh..! orang hengsan-pai
aku kesini untuk mencari bibit manusia yang semangat dalam
mewujudkan mimpinya , keingiananya dan yang bangga atas
dirinya " , "niatmu sungguh menyesatkan pah-sim-sai-jin ! "
tegur bu-ciangbujin , "hahah..heheh , tua bangkotan apa kamu
akan sanggup menghalangiku !" " , "untuk mempertahankan
hidup dan prinsipnya aku akan melupakan kebodohanku
menghadapimu ! " , "hahha," hehehe, kalau begitu matilah
kamu kakek bangkotan ! pah-sim-sai-jin melepas pukulan sakti
dan ditangkis bu-ciangbujin , hingga tubuhnya terlempar dan
memuntahkan darah segar , sementara pah-sim-sai-jin senyum
sinis sambil berkacak pinggang , lima murid menerjang
bersama , pertempuranpun terjadi dengan seru
keributan disebelah dalam mengundang para murid mendekat
dan berkumpul dihalaman , empat murid pertama bersiaga
disekitar pertempuran dimana suhu dan lima suheng mereka
mengeroyok manusia yang amat dikenal dengan sebutan pahsim-sai-jin , dalam lima puluh jurus keenam orang tua hengsan-pai itu terjungkal tidak berdaya dan tiga diantaranya tewas
dengana isi dada ambrol tidak kuasa menahan jurus "thian-tecio-kang" dan tiga yang lain terluka parah dan tanpa diduga
kepala ketiga pentolan hengsan-pai itu pecah di hantam
pukulan pah-sim-sai-jin , hingga ketiganya tewas seketika
191 empat murid utama dan dua ratus murid segera menyerang ,
namun bagi pah-sim-sai-jin mereka itu selunak tahun , empat
kali pukulan saktinya menghantam telah menewaskan lima
puluh murid , sehingga yang lain undur ketakutan , "kalian tentu
tahu dengan aku ! aku adalah pah-sim-sai-jin orang paling
bahagia dengan dirinya , semua keingianku tercapai segala
hasratku terpenuhi , jika kalian mau mengikuti akan aku berikan
kesenangan hidup pada kalian " , " cih " manusia murka ,
simpan tawaranmu yang tiada guna itu , sela seorang murid
utama dan langsung menyerang diikuti murid-murid yang lain ,
"hahhaha..hehehe , memilih mati , terimalah ini ! " pah-sim-saijin bergerak gesit menghantam pukulan-pukulan mematikan ,
kadang memukul , kadang mencakar , kadang menotok ,
kadang menendang , semua rangkaian gerak itu adalah ilmu
"thian-te-tin-hoat-chit" yang sakti dan hasilnya dalam lima puluh
jurus seratus orang ambruk tewas , sehingga tersisa tiga puluh
orang dan dua murid utama
"bagaimana !" apakah kalian lebih memilih mati hanya untuk
sesuatu yang hanya omong kosong !?" , dua murid utama dan
tigapuluh murid itu berlutut menyerah , "baik..! kalian telah
membuat pilihan tepat , jadi tinggalkan perguruan ini dan
berangkat ke hanzhong , kalian bergabung dengan muridmuridku disana ! " tiga puluh orang itu segera turun gunung
bersama pah-sim-sai-jin , pelajaran pertama yang ditanamkan
pah-sim-sai-jin bahwa manusia yang sudah mati biarkan
tergelatak dan alam yang akan mengursunya , mungkin
melalaui pembusukan atau jadi santapan binatang buas ,
192 seratus lebih mayat teronggok di hengsanpai dibiarkan begitu
saja , murid-murid rekrutannya menuju han-zhong sementara
pah-sim-sai-jin menuju khoting-pai
perjalanan berlanjut , pah-sim-sai-jin menatap dunia dalam
genggamannya , disetiap kota dia dilayani , perempuanperempuan menjadi tumpahan birahinya disediakan ,
perjalanannya lancar menuju khotong-pai , niatnya untuk
merekrut bibit dari kedelapan partai dilakukan dengan telaten
penuh percaya diri dan bangga akan dirinya
khotong-pai dipuncak indah diselatan kota nanning dimana
empat murid kepala sedang melatih seratus murid , gerakan
mereka demikian kokoh dan kuat , mereka bergerak sesuai
aba-aba murid kepala , khotong-pai di asuh oleh sim-ciangbujin
yang berumur delapan puluh tahun dibantu wakilnya lou-ji dan
lima orang senior yang disebut "ngo-heng-lojin " orang tua lima
unsur suasana hikmat latihan para murid terganggu ketika pah-simsai-jin muncul ditempat itu , "suruh keluar ciangbujin untuk
bertemu pah-sim-sai-jin ! , gema suara belum hilang , pah-simsai-jin sudah muncul , tiga murid kepala bersiapa hendak
menyerang , tapi ngoheng-lojin yang berada di tempat lansung
menyerang pah-sim-sai-jin , lima senior itu bergerak cepat dan
teratur rapi membentuk ngo-heng-tin , pah-sim-sai-jin meludah
dan tersenyum sinis , ilmu gin-kangnya "thian-te-hun-lek-lie"
yang luar biasa cepat berusaha menembus pertahanan ngohen-tin , dan dalam waktu yang tidak lama barisan sakti itupun
193 ambrol dan porak-poranda , serangan jitu berubah menjadi
pertahahanan namun tetap terdesak dan akhirnya dua diantara
ngo-heng-lojin terjungkal memuntahkan darah , sesaat tubuh
mereka menggeliat dan lalu mati
tiga rekannya berusaha membangun serangan dengan
serangan sendiri-sendiri , namun bagi pah-sim-sai-jin serangan
Suling Emas Dan Naga Siluman 11 Pusaka Rimba Hijau Karya Tse Yung Panji Sakti 8
^