Pencarian

Biang Ilmu Hitam 4

Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana Bagian 4


itu tiada arti , dalam lima gebrakan ketiga orang senior itu
ambruk tewas , sim-ciang-bujin dan lou-ji muncul , "sungguh
luarbiasa kejam tanganmu pah-sim-sai-jin !" " tegur simciangbujin , "hahahah..hahaha , lalu kamu mau apa kakek
bangkotan ! " , sim-ciang-bujin langsung menyerang dengan
dahsyat setelah mendengar tantangan bernada hinaan itu ,
pertempuran seru dan dahsyat pun berlangsung , pah-sim-saijin yang jumawa tersenyum sinis menghadapi kakek sim , dan
pada jurus ketiga puluh pah-sim-sai-jin mendesak simciangbujin , lalu lou-ji bergerak membatu suhunya , pah-sim-saijin dikeroyok habis-habisan oleh ciangbijin dan wakilnya
Pah-sim-sai-jin dengan tenang tanpa meninggalkan seyum
sinisnya menghadapi keroyokan itu , dan pada satu
kesempatan , pukulannya menghantam punggung lou-ji hingga
terhempas ketanah , dan disusul tendangan menghantam
lambungnya sehingga ia terlempar dan ambruk kebumi dan
tewas seketika , sim-ciang-bujin dengan gigih menghadapi pahsim-sai-jin , dan tiga murid kepala datang membantu namun
dua gebrakan ketiganya terlempar dengan luka parah , dan
sim-ciangbujin tidak dapat menghindar ketika tendangan pah-
194 sim sai-jin menghantam selengkangannya , sim-ciang bujin
tewas seketika Para murid menerjang , pah-sim-sai-jin membagi-bagi pukulan
seperti orang dewasa membagi-bagi peremen pada anak-anak
, dan dalam sepuluh gebrakan , lima puluh orang terluka parah
dan sebagian besar tewas , "siapa diantara kalian yang ingin
hidup senang , keinginana terpeniuhi , hidup tanpa ikatan !"
serunya kepada lima puluh orang murid yang undur ketakutan ,
semuanya diam , "baik .. ! kalau kalian tidak menjawab matilah
kalian ! " pas-sim-sai-jin hendak melanxarkan pukulan , namun
lima puluh orang itu berlutut menyembah-nyembah , dan mau
menuruti keinginan pah-sim-sai-jin
Oleh pah-sim-sai-jin kelima puluh orang itu disuruh ke hanzhong sementara ia melanjutkan perjalanan menuju hoasan-pai
, pah-sim-sai-jin dengan senyum jumawanya melangkah
melengang memasuki kota lengkok , disebelah barat kota
puncak hoasan sudah kelihatan ,, hari itu pah-sim-saijin
menginap dirumah ouw-kungcu , dengan mewah pah-sim-saijin di layani , lima wanita sudah disediakan untuk menghibur
pah-sim-sai-jin Dengan hati puas dan gembira pah-sim-saijin menerima
suguhan dan hiburan yang menyenangkan hatinya , seminggu
pah-sim-saijin membuat sibuk ouw-kungcu , walaupun sibuk dia
tidak bisa mengeluh , mau bagaimana mengeluh sementara
hatinya kabat-kebit tidak karuan , takut-takut membuat pah-simsaijin marah yang bisa jadi akhir dari hidupnya , para pengawal
195 pun tidak bisa berkutik , selama raja hitam itu berada di rumah
kungcu mereka hanya siap menerima perintah untuk
menyenangkan hati pah-sim-sai-jin
Hoasan-pai hari itu sedang mengadakan persidangan kepada
dua orang tosu yang melakukan pelanggaran , li-tosu
diserahkan oleh liem-tosu untuk mengadil perkara dan
menjatuhkan hukuman , liem-tosu dan empat tosu murid kepala
sudah hadir , demikian juga seratus murid yang mondok di
puncak hoasan , dua pesakitan yang cu-tosu dan in-tosu sudah
berlutut di tengah ruangan
"kalian berdua didakwa she-bu yang berdiam didesa kaki bukit
hoasan bahwa kalian berbuat hal tidak senonoh pada anak
gadisnya ! , bagaimana dan apa pembelaan kalian ! " li-tosu
membuka persidangan , "suheng ! kami menyatakan bahwa
kami tidak bersalah , dan bukti tidak ada yang menyatakan
kami bersalah " jawab cu-tosu , "hmh" bagaimana bu-sicu !" ,
apa dasar bu-sicu menjatuhkan dakwaan pada kedua murid
hoasan-pai ?" , "tojin yang terhormat ! , buktinya adalah kancing
baju salah seorang dari dua terdakwa yang sempat direnggut
oleh anak gadis kami " orang she-bu itu menunjukkan sebuah
kancing baju , "apakah ini kancing baju salah seorang dari
kalian !" , dua orang itu melihat kancing baju itu , sesaat
keduanya pucat namun tiba-tiba in-tosu berkata , "suheng"!
Apa yang bisa dibuktikan dengan kancing baju , kancing baju
itu milik siapa saja dan menurut saya ini hanya usaha untuk
mencoreng nama kita "
196 "hmh" bu-sicu selain kancing baju ini adakah hal lain yang
lebih kuat membuktikan dua murid hoasanpai ini salah !" ",
"tojin yang terhormat ! , kedua terdakwa kenal dengan kami dan
anak gadis kami juga kenal mereka , dan anak saya tidak
mungkin menjatuhkan fitnah untuk hal yang memalukan ini ,
namun walaupun begitu , tolong tojin minta kepada keduanya
untuk menunjukkan baju yang mereka pakai seminggu yang
lalu yang mana she-in itu memakai baju warna putih ,
sementara she-cu itu memekai baju warna kuning " , kedua
tosu itu langsung menyela , "she-bu ! jangan membuat fitnah " ,
"kalian diam dan berbicara jika ditanya ! " , tegur li-tosu tajam ,
"coba kalian liang-sute ambil baju kedua tosu ini yang berwarna
putih dan kuning !" perintah li-tosu pada salah satu murid
kepala , liang tosu pun keluar , setengah jam kemudian tujuh
helai baju dibawa , empat helai baju dua warna putih dan dua
warna kuning milik cu-tosu dan tiga helai baju satu warna putih
dan dua warna kuning milik in-tosu
lalu diperiksalah ketujuh helai baju itu , dan ternyata salah satu
baju warna kuning milik in-tosu kancingnya hilang satu , dan
kancing yang ditunjukkan oleh she-bu di cocokkan dengan dua
kancing yang melekat dibaju warna kuning itu dan ternyata
sama , kedua pesakitan berubah jadi pucat , memang benarlah
mereka seminggu yang lalu ketika memasuki desa dibawah
kaki hoasan untuk membeli sayuran dan rempah di toko she-bu
mereka yang sudah lama menyimpan rasa mesum kepada buling putri she-bu , keduanya mendapat kesempatan ketika
197 hendak kembali ke puncak , mereka melihat bu-ling sedang
berjalan mendaki dari sumber air dibawa badan jalan setapak
lalu mereka segera turun mendekati bu-ling , "baru selesaia
mencuci bu-siocia !" tanya in-tosu , "benar twako ! jawab bu-lin
meragu karena merasakan pandangan kedua orang tosu ini
melenajanginya , , sesaat kedua tosu saling pandang , lalu intosu menyergap tubuh bu-siocia sehingga keduanya berguling
sampai kebawah dipinggir sumber air , dengan dengus nafas
memburu in-hong melepas pakaian bu-ling , bu-ling menjeritjerit minta tolong , namun karena keadaan sunyi tidak ada yang
mendengar jeritan itu , in-tosu yang panik mendengar jeritan itu
segera menampar mulut bu-ling hingga berdarah , dengan
tangis pilu bu-ling dipermainkan in-tosu , setela itu in-tosu
digantikan oleh cu-tosu , hampir mendekati malam keduanya
selesai dan meninggalkan bu-ling yang meringis kesakitan
ayah bu-ling cemas , ketika malam sudah tiba anak gadisnya
yang oleh istrinya dikatakan pergi mencuci pakaian , maka dia
dengan dua pelayan tokonya pergi kesumber air dan
mendapatkan putrinya tergeletak lemas dalam keadaan
telanjang dipinggir sumber air itu , meldak amarah dan rasa
sedih akan malapaetaka yang menimpa putrinya , maka setelah
anaknya dibawa dan dirawat beberapa hari maka she-bu naik
kepuncak hoasan untuk menuntut keadilan
muka li-tosu berubah merah ketika bukti tidak terbantah itu
membuktikan kedua murid itu bersalah , maka li-tosu berkata ,
"kalian berdua , apakah kalian akan menyangkal bukti ini !" ,
198 "kedua tosu pucat dan gemetar terdiam didera takut dan sesal ,
karena tidak ada jawaban maka li-tosu melanjutkan dengan
nada lantang "karena kedua murid hoasan-pai telah terbukti
bersalah dan ini sudah merupakan tanggung jawab hoasan-pai
, kesalahan ini mencoreng dan memalukan nama hoasanpai
maka hukumannya adalah mati" suasana hening dan tegang ,
lalu li-tosu berkata , "karena hal memalukan ini tesangkut
dengan bu-sicu sebagai korban , maka kami ingin menanyakan
apakah hukuman hoasanpai ini sesuai tuntutan bu-sicu " " ,
"saya setuju dengan hukuman hoasan pai " jawab she-bu
tiba-tiba terdengar ketawa dan pah-sim-sai-jin muncul , semua
terkejut , liem-ciang-bujin segera berdiri , "hmh" apakah kami
berhadapan dengan pah-sim-sai-jin !" , "hahaha..heheh , benar
sekali ciangbujin " jawan pah-sim-sai-jin, "apa maksud anda
datang kemari !?" , "saya suka dengan kedua orang ini , dan
tidak ada yang boleh menghukumnya " pah-sim-sai-jin
menunjuk in-tosu dan cu-tosu , "hal itu tidak ada sangkut
pautnya dengan anda " jawan liem-ciangbujin , "hahaha..hahah
, "heh..! tosu bau , aku datang kesini tidak hanya mencampuri
sidang yang penuh omong kosong ini , tapi juga akan mengajak
kalian semua meraih kesenangan hidup " , "apa maksudmu
pah-sim-sai-jin !" , bentak liem-ciangbujin
"dengarlah kalian semua ! aku ini adalah pah-sim-sai-jin
sebagai thian-te-ong mengajak siapa saja yang ingin hidup
sesuai dengan keinginan dan dapat meraih segala hasrat , dan
siapa yang tidak setuju dan manut kepada saya maka
199 nyawanya harus dicabut hari ini " mendengar ancaman itu
semakin geger ruang sidang itu , "jangan kamu menyebar
kebuskanmu pah-sim-sai-jin !" bentak liem-ciangbujin ,
"hahha..heheh cih ,..! kamu tosu bau sebagai pembuka jalan "
pah-sim-sai-jin bergerak dan menyerang liem-ciangbujin , liemciangbujin mengelak dan membalas , pertempuran segit
berlangsung , li-tosu dan empat murid kepala bersiaga
pada jurus ke tujuh puluh liem-ciangbujin terdesak hebat dan
tujuh jurus berikutnya sebuah cakaran dari pah-sim-saijin
memutuskan usus liem-ciangbujin dan disusul sebuah
tendangan yang menghantam kaki hingga patah , leim-ciangbujin menggeliat dan tewas , li-tosu dan empat murid kepala
menyerbu , dengan senyum sinis pah-sim-sai-jin menghadapi
keroyokan pentolan hoasan-pai , tapi memang dasar jumawa ,
pah-sim-sai-jin ingin menunjukkan kehebatannya di depan
seratus tosu maka ilmu hek-hoat-bo dilancarkan , dalam satu
jurus cahay hijau gemilang berpendar menghantam lima
pentolan hoasan-pai , dan akibatnya , empat murid kepala
membeku berubah jadi kaca es lalu meledak , sementara li-tosu
tergeletak tidak bernyawa dengan tubuh menghijau
sebagian besar tosu bergerak menyerang , tamparan dan bunyi
tengkorak pecah terdengar susul menyusul , dalam sepuluh
gebrakan tiga puluh tosu tergelimpang tidak bernyawa , yang
lain undur ketakutan dan rasa ngeri , "heheh..hahaha , apakah
kalian lebih memilih mati dari pada menjalani hidup penuh
kesenangan !" " bentak pah-sim-sai-jin , tujub puluh tosu tidak
200 berkutik dan akhirnya menyerah dan tunduk pada pah-sim-sajin , "bagus" sekarang tinggalkan tempat ini dan bergabung ke
hanzhong disanalah surga dunia kalian " kata pah-siim sai-jin
dengan sinis , tujuh puluh tosu muda bergerak turun dari
puncak hoasan-pai menuju kota hanzhong
Pah-sim-sai-jin melanjutkan perjalanan kebarat dan ketika
sampai yinchang , kota itu diteror habis-habisan dan para
pemuda belianya serta anak wanitanya diambil paksa , kota
yinchang menjerit kemelut maut , yang sempat lari maka
melarikan diri , akhirnya kota yinchang hanya dihuni oleh
binaan pah-sim-sai-jin , pembentukan see-kek-hek-te untuk kali
keduanyapun dimulai , jumlah anak asuh pah-sim-saijin saat
pembentukan berjumlah tujuh puluh orang yang terdiri dari tiga
puluh pemuda belia dan empat puluh anak remaja putri , dan
sisanya adalah gadis dewasa dan setengah baya yang
berwajah lumayan sebanyak seratus orang
wilayah barat yang baru saja hendak bangkit dari keterpurukan
terlindas lagi , kemabali para kungcu tidak berdaya dan kembali
menjalankan upeti yang dulunya di antar ke lijiang sekarang
kekota yinchang , para pemuda belia dan anak remaja putri
serta perempuan-perempuan yang layak digelandang ke kota
lijiang , dan dalam jangka setahun enam ratus murid , dan tiga
ratus perembuan dewasa dan sebaya menjadi penghuni seekek-hek-te
Kembali pahsim-sai-jin menitipkan see-kek-hek-te kepada
murid-murid utamanya dan kali ini pah-sim-sai-jin hendak ke
201 gobipai , perjalanan dilakukan cepat ke gunung gobi, ketika
memasuki hutan gobi , pah-sim-sai-jin bertemu seorang pertapa
yang sedang berlatih , pah-sim-sai-jin tersenyum sinis , pertapa
itu berhenti ketika melihat kemunculan pah-sim-sai-jin
"anak muda kenapa lancang memasuki tempat ini !" tegur lelaki
berumur enam puluh tahun yang berwajah putih dan jenggot
panjang sampai kedada , "hahah"heheh , kakek bau untuk
apa kamu bertapa disini menjauhi dunia !" , "hmh.. anak muda
lancang siapa kamu yang tidak hanya lancang tapi juga usil
dengan urusan orang ! , segera kamu tinggalkan tempat ini !" ,
"bagaimana kalau aku tidak mau tinggalkan tempat ini , apa
yang bisa kamu lakukan !" " tantang pah-sim-sai-jin
kakek itu mendelik heran dan kesal , "hmh" anak muda !
sepertinya kamu seorang yang sombong dan tidak tahu sopan
santun " , "hahaha..hahaha " kakek bau yang pucat , karena
kamu telah menyiksa diri dan keinginan kamu disini hingga
tidak meneganal aku , dan itu sangat salah maka kamu harus
diberi hukuman " , terperangah kakek pertapa itu
mendengarnya , "memang kamu harus dikasih ajar supaya tahu
menghormat orang dan tidak berlaku sombong !" kakek itu
bergerak hendak menampar kepala pah-sim-sai-jin , namun
alangkah terkejutnya ia ketika tubuh pah-sim-saijin mengelak
dengan mudah , lalu kakek itu menyusul serangannya dan
dielak lagi oleh pah-sim-sai-jin
kakek itu terlalu memnadang remeh pada pah-sim-sai-jin ,
setelah menyadari keadaan kakek itu bergerak dengan gesit
202 menyerang , pah-sim-sai-jin merasa kecelik ketika perubahan
gerak yang luar biasa menyerangnya sehingga dia tidak
sempat mengelak dan bajunya robek kena cengkram tangan
yang kurus dan lembut itu , pah-sim-sai-jin membalas dan
terjadilah pertempuran luar biasa hebat , sampai dua ratus jurus
pertempuran tangan kosong keduanya seimbang , bahkan
ketika pah-sim-sai-jin mengeluarkan pedangnya menerjang
kakek pertapa , kakek itu mengeluarkan tongkat kayunya ,
pertempuran senjata itu berlangsung dengan cepat dan seru ,
angin berkesiuran membuat tempat itu porak-poranda
pah-sim-sai-jin mengerahkan kekuatan ilmu "eng-lo-in-kiam"
dan ketika menginjak jurus ke lima ratus , kakek itu mulai
terdesak , pah-sim-sai-jin semakin semangat mendesak
sehingga pada satu kesempatan kakek itu tidak berdaya
mempertahan tongkatnya ketika sebuat sabetan pedang
menggores urat nadinya , darah menyembur dan tongkat itu
jatuh , dan tiba-tiba pah-sim-sai-jin menggerakkan pedangnya
dan menempel ditenggorokan kakek pertapa itu ,
"hehehe..hahah , kalau aku inginkan nyawamu kakek bau maka
akan mudah bagiku mencabutnya dari tubuh keropsmu ini ! "
pah-sim-sai-jin tertawa dan senyum sinis , "lalu kenapa kamu
tidak lakukan ! tantang kakek pertapa itu, "cih" jangan berlaku
gagah-gagahan didepanku kakek bau " sela pah-sim-sai-jin
sambil meludah , "siapa yang gagah-gagahan , aku sudah siap
mati ditanganmu !" tantang kakek itu , "ooh , demikiankah kakek
bau !" " pah-sim-sai-jin melototkan matanya mengancam , "baik
203

Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

! aku akan kuliti kamu biar kamu rasakan sakit setiap inci
tubuhmu " lanjut pah-sim-sai-jin mengancam
kakek itu terbelalak , "heheh..hahah , apa kamu takut kakek
bau !?" pah-sim-sai-jin mendapat angin setelah melihat mata
sikakek yang terbelalak , "kenapa kamu sekejam itu !?" tanya si
kakek , "aku ini pah-sim-sai-jin , kamu tentu tidak kenal aku ,
namun orang sejagat kenal aku di luar sana , akulah penguasa
dunia , kamu tahu kakek bau , seluruh keluarga kim-khongtaihap telah kubasmi sampai keakar-akarnya " sahut pah-simsa-jin jumawa
kakek itu terperanjat dengan rasa tidak percaya , "lalu kenapa
kamu ceritakan hal itu padaku pah-sim-sai-jin !" " , "kamu luar
biasa kakek tua , ilmumu lumayan , dan aku ingin mencari
pembantu yang kuat seperti kamu , jadi jika kamu mau maka
kamu akan selamat tapi jika tidak pengulitanmu akan kumulai " ,
"membantumu dalam hal apa !" ", "membantuku menyukseskan
tujuan hidup ! " , "apa tujuan hidup itu !?" , "hidup sombong
suka berbohong , suka menurutkan keinginan dan suka melihat
penderitaan orang " si kakek melonggo mendengar empat
tujuan hidup yang diutarakan pah-sim-sai-jin
"mungkin kamu tidak sudi karena sudah bertapa disini puluhan
tahun , namun kesakitan yang akan kamu alami sebentar lagi
apakah tidak bisa merobah cara berpikirmu !" " kakek itu
terdiam sampai lama , mati tidak mengapa , tapi kesakitan saat
kulitnya akan dibeset mengerikan hatinya , pikir punya pikir
akhirnya pertahanannya jebol , "baiklah , aku sudah kalah dan
204 akan ikut perintahmu " , hahah..heheh "bagus kakek tua ,
siapakah namamu !" " , "aku lu-tiok.." , "hahah..hahha ,
kebetulan sekali kita satu she .. aku juga she-lu dan namaku
koai " sela pah-sim-sai-jin senang , "malam ini kita bermalam di
pondokmu untuk melanjutkan perjalanan besok " lalu keduanya
memasuki pondok karena hari sudah malam
"bagaimana bisa kamu mengalahkan she-taihap lu-koai !" "
tanya lu-tiok , "jangan panggil aku lu-koai , tapi panggil aku
thian-te-ong " tegur pah-sim-sai-jin , mendengar teguran dingin
itu membuat lu-tiok meremang , , "baik" bagaimana thian-teong bisa mengalahkan she-taihap sementara mereka itu adalah
keturunan kim-khong-taihap !" , "heheh..hahah , mereka boleh
sakti didepan orang tapi didepan thian-te-ong mereka itu jadi
pecundang , "kamu tahu bahwa aku pewaris dari han-bu-ong
sute dari bukek-siansu " sahut pah-sim-sai-jin sambil tertawa
sombong , lu-tiok terperangah , pantas kalau begitu pikirnya ,
"lalu apa rencana yang akan dikerjakan besok !" , "saya ingin
menaklukkan pertapa-pertapa di puncak gobi ini sebelum
mendatangi gobi-pai ! " tentu kamu tahu tempat-tempat mereka
bukan !" " , lu-tiok manggut-manggut , "yang aku tahu ada
beberapa tempat , tapi aku tidak tahu apakah masih dihuni atau
sudah ditinggalkan ", " "hmh .. besok kita datangi tempat-tempat
itu " sela pah-sim-sai-jin , lalu keduanya istirahat
keesokan harinya pah-sim-sai-jin dan lu-tiok menuju tempattempat pertapaan yang lain , dan dalam jangka sebulan mereka
mendatangi tempat-tempat itu , pah-sim-sai-jin dapat
205 menaklukkan empat pertapa sakti sementara sepuluh yang lain
lebih baik menyabung nyawa daripada harus tunduk , adapun
empat pertapa yang tunduk pada pah-sim-sai-jin adalah phangkeng , ouw-gin , toan-sin dan in-kokcu , rata-rata umur mereka
enam puluh tahun sepantaran dengan lu-tiok
"besok kita akan ke gobipai , dan malam ini kalian akan kuikat
sumpah setia padaku " kata pah-sim-sai-jin tersenyum jumawa ,
kemudian pah-sim-sai-jin mengambil mangkok dan
menyembelih serigala yang sudah ditangkapnya tadi siang
ketika mereka turun dari pertapaan orang terakhir yang
meregang nyawa ditangan pah-sim-sai-jin yang menguliti
tubuhnya darah serigala itu di ditampung didalam mangkok ,
"nah".sekarang kalian berlima bersumpahlah setia padaku
sampai mati kemudian minumlah darah serigala ini satu teguk "
pah-sim-sai-jin memerintahkan kelima kakek itu untuk
bersumpah dan minum darah serigala , setelah itu pah-sim-saijin menggelari mereka dengan "ngo-ok-hengcia" (lima paderi
jahat) . keesokan harinya pah-sim-sai-jin dan ngo-ok-hengcia
berangkat menuju gobi-pai
diantara puncak yang menjulang tinggi di gobisan , perguruan
gobi-pai demikian anggun kelihatan dari puncak lainnya ,
bagunana yang kokoh dan atapnya berwarna merah begitu
menonjol dikelilingi hijaunya hutan , gobi-pai memliki seratus
lebih murid yang mondok didalamnya , gobi-pai diasuh oleh
tan-siansu yang berumur tujuh puluh lima tahun , ia diwakili
206 oleh dua orang sutenya kao-losuhu dan kwaa-losuhu keduanya
dijuluki "gobisan-ji-lojin" (dua orang tua gunung gobi) kemudian
tiga murid kepala yang membawahi semua murid dikenal
dengan sebut "gobi-liong-sam" (tiga naga gobi)
pagi itu gobisan-ji-lojin menghadap tan-siansu ciangbujin ,
"suheng..! keadaan wilayah barat telah kembali di pencundangi
oleh pah-sim-sai-jin setelah tiga tahun aman dalam kendali shetaihap , baru-baru ini saya dengar pah-sim-sai-jin telah
membentuk see-kek-hek-te di kota yinchang " , "hmh" pahsim-sai-jin memang iblis berwujud manusia dengan
pencanangan prisipnya " sahut tan-siansu , "dan satu lagi berita
yang luar biasa mengejutkan suheng , bahwa wilayah selatan
sudah mutlak dikuasai pah-sim-sai-jin dan she-taihap telah
ditumpas habis olehnya , "hmh" liok-lim akan gelap , dunia
kangowu akan banjir maksiat , sela tan-siansu
"lalu bagaimana suheng !" " , "ji-sute !.... thian telah
berkehendak , kita tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya
bertahan untuk menyelamatkan prisnsip kebaikan dan
kebenaran dari gilasan prisnsip tirani yang diusung oleh pahsim-sai-jin " , "tapi suheng ! setidaknya kita bisa membuat
gerakan pendam untuk mengacaukan pah-sim-sai-jin " sela
kao-losuhu , "benar ! dan itu akan kita rencanakan sebaik dan
serapi mungkin , jadi kumpulkanlah semua , dan nanti siang kita
akan bicarakan " sahut tan-siansu
siangnya pertemuan di lianbhutiapun digelar , dan kao-losuhu
pun mmebuka pertemuan , "para murid sekalian , hari ini kita
207 berkumpul untuk membicarakan rencana penting segubungan
keadaan wilayah kita yang memprihatinkan " semua murid
hening mendengarkan , "kita tahu bahwa kemunculan pah-simsai-jin delapn tahun yang lalu telah membuat geger wilayah kita
ini kejahatan yang tak dapat ditakar lagi , dan ternyata pah-simsai-jin muncul lagi dan telah menguasai wilayah selatan dan
wilayah barat ini " kao-losuhu berhenti untuk menarik nafas dan
kemudian melanjutkan "kita juga tidak pungkiri bahwa kesaktian dari pah-sim-sai-jin
melebihi kita , namun kita semua tidak takut , maka oleh karena
itu pertemuan kita kali ini adalah merencanakan pasukan
pendam , yang akan mengacau gerakan see-kek-hek-te yang
merupakan pasukan pah-sim-sai-jin " , semua murid dengan
serius mendengarkan rencana yang akan dibuat , "benar
bahwa para kungcu tidak bisa kita suruh menghentikan upeti ,
namun kita dapat mencegah penganiayaan dan teror yang
dilakukan see-kek-hek-te kepada masyarakat " , "bagaimana
kita melakukan pengendalian teror yang dilakukan see-kek-hekte suheng !" " tanya sim-ceng salah satu dari gobi-liong-sam
"kita akan berbaur dengan masyarakat dan ketika pasukan itu
beraksi , lalu kita menentang mereka dan memancing mereka
kesatu tempat yang sudah disepakati dan ditempat itu kita akan
tundukkan pasukan itu " sahut kao-losuhu , saat orang
mencerna strategi dari kao-losuhu , tiba-tiba
"hahahaha..heheheh..hahahha , tidak usah capek-capek
berpikir rencana ! hari ini gobi-pai akan berakhir ! , semua
208 hadirin berdiri siaga , dan muncullah pah-sim-sai-jin dan ngook-hengcia
"pah-sim-sai-jin ! tentu niatmu datang kesini umtuk membuat
kami tunduk pada prinsipmu , maka sebelum kamu lanjutkan
maka hadapilah pinto dulu !" tan-siansu bergerak cepat namun
serangan itu ditepis oleh pah-sim-sai-jin sehingga tubuh tansiansu bergetar , "kamu hadapi kakek bau tanah ini phanghengcia ! " pah-sim-sai-jin menyuruh phang-keng untuk
menghadapi tan-siansu , phang-keng pun bergerak melayani
serangan tan-siansu , pertempuran dahsyat berlansung seru ,
deru angina pukulan memekakkan telinga , dua senior lioklim
saling mengerahkan kesaktiannya , dan mereka seimbang ,
"lama sekali , kalian tuntaskan cepat ! " kata pah-sim-sai-jin
kepada ngo-ok-hengcia , toan-sin melompat memasuki
pertempuran , dan hal itu tidak dibiarkan oleh gobisan-ji-lojin ,
mereka menyambut terjangan toan-sin , namun ouw-gin masuk
gingga pertempuran terbagi tiga
dua jam kemudian gobisan-ji-lojin terdesak berat dan akhirnya
terkapar , kao-losuhu retak kepalanya oleh ketukan hauwce
dari toan-sin sementara kwaa-losuhu jantungnya ditusuk
pedang ouw-gin , lalu toan-sin menerjang tan-siansu , dan
membuat tan-siansu makin repot , sementara gobi-liong-sam
menerjang ouw-gin , lalu in-kokcu dan lu-tiok memasuki
pertempuran dan malang bagi tan-siansu , hanya dua puluh
gebrakan dia dikeroyok oleh dua dari ngok-ok-hengcia rosario
dari phang-kek telah menghantam lehernya sehingga tulang
209 leher itu patah dan ditambah lagi totokan hauwce dari toan-sin
menghantam ulu hatinya , tan-siansu tewas seketika
gobi-liong-sam juga tidak berdaya digempur musush setingkat
ciangbujin mereka ini akhirnya merekapun tewas diujung
senjata tiga lawannya , tongkat , pedang dan cambuk besi ,
semua murid bergerak menyerang ngo-ok-hengcia , namun
mereka terjungkal bertaburan tumbang dihantam lima senjata
ditangan ngo-ok-hengcia , dalam waktu kurang dari satu jam ,
seratus murid gobipai tewas , yang tersisanya hanya dua puluh
keduapuluh murid itu menyerah dan terpaksa ikut perintah pahsim-sai-jin , dan disuruh bergabung dengan see-kek-hek-te di
yinchang , kedua puluh murid bergerak ke yinchang ,
sementara pah-sim-sai-jin dan ngo-ok-hengcia bergerak
menuju utara , dalam perjalanan itu ngo-ok-hengcia dimabuk
birahi , mereka dilayani para wanita-wanita yang disediakan
oleh kungcu dimana mereka singgah dan menginap
di utara pah-sim-sai-jin membentuk pak-kek-hek-te di kota
yuguan , karena dibantu oleh ngo-ok-hengcia , pemebntukan itu
berjalan cepat , pengumpulan calon-calon manusia bejat tidak
memakan waktu lama , hanya dalam setengah tahun pak-kekhek-te sudah mulai beroperasi , namun tetap pah-sim-sai-jin
membina dua ratus muridnya sampai setahun , setelah itu baru
dia meninggalkanya untuk melanjutkan tugasnya mebentuk
kembali tung-kek-hek-te , namun sebelum pah-sim-sai-jin
memasuki wilayah timur , pah-sim-sai-jin mengajak ngo-okhengcia untuk mendatangi siauwlimpai
210 pah-sim-sai-jin dan ngok-ok-hengcia sampai di siauwlimpai
ketika siauwlimpai berkabung atas meninggalnya bhok-kiangsi
ciang-bujin , tujuh sesepuh siawlimpai yang dikenal dengan
"hohan-lo-chit" (tujuh orang tua gagah) menyambut mereka
"salam bertemu liok-sicu ! " , " hmh" phuah.. siapakah yang
meninggal losuhu !" :" tanya pah-sim-sai-jin sinis dan meludah ,
melihat hal yang tidak sopan itu seorang dari mereka berkata
tegas , "apa urusan boleh diselesaikan setelah masa
berkabung dan tolong jangan membuat kacau !" ,
"hahahah..heheheh ..hahahah , pah-sim-sai-jin suka membawa
kehendak hati , siapa yang coba melarang itu artinya cari mati "
mendengar suara tertawa yang luar biasa kuat dan dahsyat itu
membuat semua orang terperangah apalagi setelah mendengar
bahwa yang orang yang bicara adalah pah-sim-sai-jin
"hohan-lo-chit " bergerak menyerang pah-sim-sai-jin , dan
dengan luarbiasa dan cekatan pah-sim-sai-jin menghadapi
keroyokan dengan formasi luar biasa tersebut , setelah seratus
jurus barulah pah-sim-sai-jin dapat memecahkan gerakan
pormasi dari hohan-lo-chit , dengan pedang bianglalanya dia
mulai menekan dan mendesak , ilmu "eng-lo-in-kiam" yang
gaungnya saja membuat tubuh merinding dan sukma melayang
membuat kalang kabut hohan-lo-chit akhirnya seratus jurus
kemudian dua dari hohan-lo-chit terjungkal tewas lalu sepuluh
jurus kemudian dua orang lagi ambruk tiada berkutik dan dua
puluh jurus kemudian hohan-lo-chit sudah tinggal nama saja
211 dua puluh murid kepala langsung menerjang pah-sim-sai-jin ,
dan ngo-ok-hengcia bergerak maju ikut berpesta maut bersama
pah-sim-sai-jin , hanya sepuluh gebrakan dua puluh murid
kepala tewas , dan serbuan murid-murid pun membanjir ,
namun bagi pah-sim-sai-jin , banjir serangan itu dihadapi
dengan jumawa dan culas , terdengar terikan dan jerit kematian
sambung menyambung serta disusulnya bergelimpangan tubuh
yang ambruk , dua jam pesta maut itu berlangsung , tiga ratus
nyawa murid siauwlimpai gugur , yang tersisa hanya sepuluh
orang dan melarikan diri ditengah sibuknya pah-sim-sai-jin dan
ngo-ok-hengcia Pah-sim-sai-jin meningalkan siaulimpai yang menjadi banjir
darah , "kemana lagi thian-te-ong !" , tanya lu-tiok , "kita akan
ke kunlun-pai dan setelah itu baru masuk kewilayah timur "
sahut pah-sim-sai-jin dengan senyum sinis dan jumawa ,
perjalanan menuju kunlun-pai dilakukan dengan santai sambil
bersenang-senang dengan kenikmatan yang memabukkan
Pegunungan kunlun diamana berdiri kokoh kun-lunpai yang
menjadi sumber para pendekar yang bijak dan pembela
kebenaran , sedang merayakan pernikahan cia-peng putra dari
cia-han ciangbujin , cia-peng sudah sejak umur sepuluh tahun
di ikat pertunangan dengan tang-siu-lan putri dari tang-kuan-cin
ciangbujin dari thaisan-pai di wilayah timur , sekarang cia-peng
sudah berumur dua puluh tiga tahun sementara tang-siu-lan
berumur dua puluh tahun 212 Pernikahan sudah dilaksanakan di thai-san-pai , hanya karena
rasa gembira akan hadirnya menantunya cia-han mengadakan
pesta , dua wakilnya yang dijuluki "swat-liong-ji" (dua naga
salju) menjadi ketua panitia pesta , dan empat murid utama
yang dijuliki "kunlun-hiap-si" ( empat pendekar kunlun) menata
ruang untuk tempat pesta , pesta untuk kalangan sendiri itu
berlansung meriah Namun malang tidak ditolak untung tak dapat diraih , pesta
yang seharusnya menyenangkan dan membahagiakan itu akan
menjadi ajang keluh jerit nyawa yang melayang , karena tibatiba pah-sim-sai-jin dan ngo-ok-hengcia muncul pada pesta
tersebut , perwakan pah-sim-sai-jin yang sudah demikian khas
dengan wajah buriknya dan ujung gagang berbentuk tengkorak
cia-han sudah langsung kenal
"apa urusan pah-sim-sai-jin datang kesini !" " cia-han menegur
lantang , "heheh"hahah , pesta yang menyenangkan , dan
mempelai wanitanya laksana bidadari " jawaban yang tidak
menyambung itu membuat cia-han marah , "jangan kurangajar
pah-sim-sai-jin ! , jangan dikira kami takut kepadamu " ,
"hahha..heheh , anda takut atau tidak , bukan urusan dengan
saya , hari saya sangat senang melihat bidadari ini !" pah-simsai-jin melayang kearah tang-siu-lan , spontan swat-liong-ji
bergerak untuk menghalangi sementara cia-peng dan tang-siulan bergerak menghindar , namun yang akan mereka hadapi itu
adalah pah-sim-sai-jin yang kemencer melihat tang-siu-lan ,
swat-liong-ji tergetar dan terjengkang ketika dua tangan pah-
213 sim-sai-jin mengibaskan tangan sementara tubuhnya tersu
melayang menyusul gerakan menghindar kedua mempelai dan
tangan pah-sim-sai-jin dapat mencengkram baju tang-siu-lam ,


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"breet" desss" baju tang-siu-lan robek dan tangan pah-sim-saijin di pukul oleh cia-peng
namun yang meringis kesakitan adalah cia-peng seakan
memukul baja licin , cia-peng dan siu-lan bersiaga namun pahsim-sai-jin sudah sibuk bertempur dengan cia-han yang
bergerak cepat ketika kedua muridnya terjengkang , luar biasa
pertemouran tingkat tinggi yang terjadi , angina berkesiran
merobohkan dan memporak-porandakan kursi dan meja , dan
malangnya bagi kunlun-pai , ngo-ok-hengcia bergerak juga
menyerang swat-liong-ji , dan hal itu tidak dibiarkan kunlunhiapsi , semakin ramai pertempuran yang terjadi , khu-lan-eng ,
istri cia-han menarik anaknya kebelakang dan menyuruh
keduanya melarikan diri ke thai-san-pai , "tidak ibu ! aku harus
membantu ayah menghadapi pah-sim-sai-jin " cia-peng
bersikeras , "peng-ji ..! ibu tidak mau dibantah , bawa istrimu ke
thaisan-pai " mendengar suara ibunya yang tegas cia-peng
tidak lagi menolak , segera keduanya turun dari kunlusan
sementara cia-hujin keluar dan membantu suaminya
bantuan dari cia-hujin yang juga kosen itu membuat pah-simsai-jin sibuk , namun pah-sim-sai-jin bukan orang sembarangan
, dia adalah sutit dari bukek siansu karena ia mewarisi kitab
pusaka dari han-bu-ong , satu jam setelah cia-hujin membantu
suaminya mulailah kedua suami istri itu terdesak , sementara
214 swat-liong dan kunlun-hiap-si sudah jadi bulan-bulanan ngo-okhengcia , dan pada satu kesempatan kelima ngo-ok-hengcia
bersamaan menumbangkan lima dari lawan mereka , sehingga
yang tersisa adalah seorang dari swat-liong-ji , tapi dia juga
tidak lama sudah menyusul rekanya yang lain di penggal
pedang ouw-gin cia-han akhirnya terjungkal muntah darah ketika pukulan
tendangan pah-sim-sai-jin bersarang di perutnya hingga hancur
, cia-han menggeliat dengan nafas satu-satu dan tewas , ciahujin nekat menyerang namun tangannya ditangkap dan
tubuhnya ditotok hingga kaku , pah-sim-sai-jin menggendong
cia-hujin yang pucat kedalam kamar , cia-hujin berumur lima
puluh dua namun rias kecantikannya masih jelas , pah-sim-saijin dengan birahi meletup-letup menciumi cia-hujin , cia-hujin
tidak berdaya , tubuhnya kaku dan mulutnya bisu , air matanya
berderai ketika bajunya dirobek-robek pah-sim-sai-jin
pah-sim-sai-jin dengan brutal merejang tubuh wanita yang
menjelang tua itu , selama dua jam pah-sim-sai-jin
menumpahkan nafsu binatangnya seiring rasa sakit dan nyeri
yang tidak terperikan bertalu-talu mendera hati cia-hujin , ia
ingin mati saja menyusul suaminya , namun tidak ada
kesempatan baginya , setelah pah-sim-sai-jin selesai ia
ditinggalkan teronggok telanjang di atas ranjang , cia-hu-jin
berusaha melepas totokan itu , namun alangkah sulitnya ,
namun usahanya sedikit berhasil karena tubuhnya yang kaku
dapat bergerak kembali , namun saat itu lu-tiok mendatanginya
215 , dengana segenap kekuatan dia menghantam dada lu-tiok
yang gregetan meremas-remas dadanya
lu-tiok terjungkal muntah darah , namun dia berditi lagi dengan
mata gelap dia meraih tubuh telanjang itu dan melemparkannya
ke tembok "prak" " kepala cia-hujin pecah dan tewas seketika
terhempas kelantai , lu-tiok keluar dari kamar masih
memuntahkan darah , pah-sim-sa-jin yang melihatnya heran ,
"kamu kenapa tiok !" " tanya phang-keng , "perempuan sial itu
tiada diduga memukul " , "lalu dia dimana !" " , "sudah mati
kulemparkan kedinding "
"sudah , dibanyak tempat kita masih punya wanita " sela pahsim-sai-jin menghibur , lalu kemudian mereka turun dari kunlunsan meninggalkan seluruh murid kunlun-pai tewas dan ada
beberapa otang yang melarikan diri ,pah-sim-sai-jin bergerak
cepat untuk mengejar kedua mempelai , namun sampai mereka
sampai kekota terdekat kedua memoelai itu tidak dijumpai ,
akhirnya pah-sim-sai-jin istirahat disebuah likoan dengan
pelayanan tamu istimewa untuknya dan ngo-ok-hengcia
cia-peng dan tang-siulan melarikan diri tidak menuju kw wilayah
timur tapi kedua suami istri itu tetap berada di sebuah dusun
dikaki bukit , setelah dua minggu suami istri itu kembali
kepuncak kunlunsan , dan alangkah ngeri hati keduanya ketika
melihat pemandangan didalam rumahnya , mayat-mayat busuk
bergelimpangan dan hati cia-peng lebih hancur ketika meleihat
mayat ibunya yang telanjang , selama empat hari cia-peng dan
istrinya menyelesaikan penguburan semua mayat , setelah dua
216 minggu keduanya turun dari kunlun-pai , cia-peng mengajak
istrinya ke yinchuan dan menetap disana
kondisi wilayah utara yang dibawah cengkaraman pak-kek-hekte membuat cia-han memelih bekerja sebagai pedagang
rempah daripada membuka bukoan atau piauwkiok , dan
pekerjaan itu membuat hidup pasangan itu lebih aman , tiga
bulan kemudian tang-siul-lan hamil , membuat pasutri itu
merasa gembira , cia-han yang akan menjadi ayah merasa
berdebar akan terlebih tang-siu-lan yang merasakan langsung
pertumbuhan janin suaminya dalam rahimnya , akhirnya hamil
tang-siulan genap sembilan bulan dan buah hati sibiran tulang
itu pun lahir seorang bayi perempuan yang mungil dan sehat , cia-han
dengan suka menyambut kelahiran putrinya , tidak jemu ia
menegcupi istrinya yang juga merasa bahagia , dukun beranak
menyerahkan bayi mungil itu kepada cia-han setelah
membersihkannya , cia-han menerima bayi itu dengan gemetar
bahagia , oleh cia-han putrinya diberi nama cia-sian-li
,kebahagiaan cia-peng dan tang-siu-lan semakin bertambah
semarak dengan kehadiran cia-sian-li
Pah-sim-saijin dan ngo-ok-hengcia memasuki wilayah timur ,
dua bulan kemudian mereka memasuki kota ki-bun dan
beristirahat disebuah likoan , pemilik likoan pucat pias ketika
melihat pah-sim-sai-jin memasuki tempatnya , segera dia
menyuruh empat pelayannya melayani pah-sim-sai-jin dengan
rasa takut dan cemas , "kalian sediakan makanan dan arak "
217 teriak lu-tiok , empat pelayan itu segera melakukan perintah
dan dalam waktu yang tidak lama , puluhan lau piring dan
mangkok telah berada diatas meja pah-sim-sai-jin
Pah-sim-sai-jin sengan senyum sinis mulai makan , demikian
jiga ngo-ok-hengcia , mereka makan dengan lahap , "thian-teong , dimanakah lam-kek-hek-te akan dibina!" , "tanya ouw-gin
, "kita akan membina lam-kek-hek-te disini " jawab pah-sim-saijin dengan senyum , lalu seorang lelaki memasuki likoan namun
ketika matanya melihat pah-sim-sai-jin hatinya bergetar , ciri
khas yang dia dengar selama ini ada didepan matanya , apalagi
setelah melihat gagang pedang yang tersembul dari balik
belakang pah-sim-sai-jin Liem-bouw mendekati pah-sim-sai-jin dan menjura , "benarkah
saya berhadapan dengan yang mulia pah-sim-sai-jin " , "hmh".
siapakah kamu !" , apa kita pernah bertemu !" " , "tidak pernah
yang mulia !" , "hahaha"..heheh.. , bagaimana kamu
memanggil saya demikian akrab seakan engkau mengenal
saya " , "siapa yang tidak kenal dengan nama pah-sim-sai-jin
sejak sepuluh tahun yang lalu membuat gempar dibarat dan
membina see-kek-hek-te di kota lijiang " , "hmh" lalu apa
maksudmu menemuiku !?" , "maksud saya yang mulia adalah
tiada lain untuk memberikan dukungan penuh terhadap
gerakan dan misi yang mulia yang telah membuat saya
terkagum-kagum" "hmh.. penawaran yang menarik , siapakah namamu !" " , "saya
bernama liem-bouw berasal dari kota yangsu yang mulia " ,
218 "heheh..hahah , saya senang dengan niatmu yang akan
memberikan dukungan padaku , tapi panggil aku thian-te-ong "
, "baik thian-te-ong " , "hahaha..heheh hahhaha , jika engkau
ingin membantuku tentunya engakau mempunya kebolehan
yang cukup " , "saya siap diuji yang thian-te-ong" , "hmh" baik
kalau begitu , coba hadapi hadapi salah seorang pembatuku ini
" sahut pah-sim-sai-jin sambil menatap lu-tiok "
lu-tiok mengambil secangkir air lalu mengisinya sampai melebih
bibir cangkir setinggi dua jengkal namun air tetap tidak tumpah
setetspun dan air yang lebih dua jengkal diatas bibir cangkir
demikian lurus dan sejajar sebesar lingkaran mangkok , lalu lutiok memberikan cangkir itu kepada liem-bouw sambil berkata,
"karena bouw-sicu baru datang dan tentu haus , silahkan
diminum barang seteguk dua teguk " , liem-bouw senyum dan
menerima cangkir diangsurkan lu-tiok dan berkata, "terimakasih
twako ! memang benar saya haus sekali dan tawaran ini
sungguh melegakan dan dapat memuaskan kehausan saya " ,
dan luar biasa air itu tetap dengan posisinya dan lalu diminum
oleh liem-bouw "glekkk..glekkkk..glekkk" terdengar suara air
memasuki tenggorokan kemudian liem-bouw menyerahkan
kembali cangkir yang sudah tinggal sejengkal tapi
permukaannya tidak hanya bergoyang tapi malam berpusar
cepat , lu-tiok menerima cangkir itu balik dan meletakkan diatas
meja diaman sejengkal air itu sudah membeku jadi es
"luar biasa bouw-sicu tapi tolonglah sambung tulisan saya ini
sejumlah kata yang sama " lu-tiok mencelat keatas dan ditiang
219 kuda-kuda atap dia menulis tanpa memegang tiang atau kusen
yang ada , tulisan itu dengan telunjuk jari dengan kalimat
"keturunan bengcu telah tewas " kemudian dia melayang dan
duduk kembali kekursinya , liem-bouw sejenak berpikir lalu
melompat keatas dan menulis sambungan kalimat lu-tiok .
"thian-te-ong berkuasa sangatlah pantas" ! liem-bouw melayang
turun kembali , pah-sim-sai-jin mengannguk sambil tersenyum
"sin-kang dan gin-kang telah diuji , sekarang mari kita berolah
raga sedikit " lu-tiok melayang keluar dan menunggu liem-bouw
di halaman likoan , liem-bouw mencelat dan tiba-tiba lu-tiok
menyerang , dan pertempuran pun berlansung luar biasa seru ,
hingga seratus jurus pertempuran tangan kosong antara
keduanya seimbang , lalu lu-tiok mengeluarkan tongkat
kayunya dan memulai menyerang dengan ilmunya yang luar
biasa , liem-bouw menegluarkan hauwcenya dan keluarkan
ilmu kebanggaan kakeknya , pertempuran semakin seru dan
dahsyat , sampai seratus jurus keduanya juga masih seimbang
, "sudahlah ..! kalian berhenti dan kemarilah ! " seru pah-simsai-jin , lu-tiok dan liem-bouw masuk kembali kedalam likoan
"hmh" kepandaianmu lumayan dan pantas menjadi
pembantuku liem-bouw " , "terimakasih thian-te-ong , "jangan
berterimakasih , karena kamu pantas dan memiliki kebolehan "
sela pah-sim-sai-jin tegas , "bouw sicu apakah kamu ada
hubungan dengan see-thian-liong !" " tanya toan-sin , "benar
twako , saya adalah cucunya , "pantas kalau begitu " sahut
toan-sin , , "kenalkah kamu toan-sin dengan kakek liem-bouw "
220 " tanya pah-sim-sai-jin , saya pernah mendengar cerita seethian-liong dari suhu saya , keduanya dulu akrab karena
memiliki ilmu hauwce , dan see-thian-liong makin terkenal saat
dia bergabung dengan kwi-ban-san-hong-houw " , "hmh" kwiban-san-hong-houw , siapakah dia !" , tanya pah-sim-sai-jin
tertarik , karena julukan itu memakai nama darimana ia turun
"kwi-ban-san-hong-houw adalah seorang wanita yang sakti dan
menguasai wilayah barat , dia bercita-cita untuk mendirikan
hek-to-ki diseluruh wilayah , namun cita-cita itu kandas ketika
berhadapan dengan she-taihap , apalagi dengan kim-khongtaihap yang ternyata adalah suaminya " pah-sim-sai-jin teringat
perkataan seorang nenek yang mempecundanginya di pulau
kura-kura dan membuangnya kelaut bahwa sucinya adalah istri
kim-khong-taihap , jadi julukan sucinya adalah kwi-ban-sanhong-houw
"baik..! sekarang kita istirahat dan besok kita kumpul di selaras
ruang atas untuk membicarakan pembentukan tung-kek-hek-te
di kota ini " , "baik thian-te-ong " jawab mereka serempak , lalu
merekapun naik keruang atas untuk beristirahat , pelayanan
kamar yang mengasikkan membuat liem-bouw betah didalam
kamar , dia merasa bangga dan kagum kepada pah-sim-sai-jin
yang dua belas tahun tahun lebih muda darinya
keesokan harinya pah-sim-sai-jin memangil ngo-ok-hengcia dan
liem-bouw , mereka berkumpul diruagan selasar atas sambil
menikmati keramaian orang yang hilir mudik dijalan raya , "nanti
malam kita mulai membuat kekacauan di kota ini , dan setiap
221 pemuda belia dan remaja putri yang diculik tempatkan disini ,
sementara wanita-wanita dewasa kumpulkan di rumah kungcu "
, ngo-ok-hengcia dan liem-bouw mengaangguk-angguk , "dan
untuk menguasai rumah kungcu saya serahkan kepada liembouw dan menampung perempuan-perempuan yang diculik "
,kata pah-sim-sai-jin sambil menatap liem-bouw , "baik thian-teong ! " sahut liem-bouw , pah-sim-sai-jin tersenyum dan
menatap kebawah dan matanya berbinar ketika melihat tiga
orang gadis cantik "kalian lihat tiga gadis cantik itu !" " , "ya .. thian-te-ong !" , coba
kamu liem-bouw paksa kesini ketiga gadis itu ! " , liem-bouw
berkelabat dan melayang kebawah lalu mencegat ketiga gadis
cantik itu , ketiga gadis cantik adalah lou-si-san , li-ceng-si dan
lu-eng-hwa , lou-si-san menatap tajam pada liem-bouw yang
cengar-cengir didepan mereka
"kenapa kamu mencegat kami !?" , "heheh"hahaha " , wajah
kalian laksana bunga yang mempesona dan kumbang datang
ingin mengisap madunya " , "hik..hik" si-san , sepertinya
kumbang ini mau mati tenggelam dilautan madu dijepit sesak
oleh kelopak bunga " sela ang-hwa tertawa lepas , " hik..hik" ,
benar juga , sekuat apakah gerangan kumbang yang madu
yang ingin menghisapku ini , heh..! kumbang lisut ! berapa
hentakan kamu mampu !" bentak si-san sambil senyum genit
dan mata berkedip mendengar itu liem-bouw melonggo , jawaban dan sindiran itu
menunjukkan bahwa ketiga gadis ini selalu menurutkan
222 keinginan dan biasa juga dalam permainan asmara
"hahaha..hahah , dikira bunga melati ternyata rupanya mawar
berduri , tapi walaupun berduri tetaplah kumbang akan kuasai "
, :hik..hik" si-sian coba aja setajam apa sengatan kumbang
lisut ini " sela ceng-si
"hik..hik" boleh juga , ayok kumbang lisut tunjukkan bahwa
engaku pantas menjadi temanku malam ini " si-san tiba-tiba
menerjang dengan cepat , liem-bouw berkelit dan membalas
dengan tidak kalah serunya , orang-orang yang berada
disekitar mereka berlarian menyingkir dan menonton dari
kejauahan , liem-bouw terkejut bahwa gadis ini tidak boleh
dipandang ringan , serangannya sangat berbahaya dan ganas ,
liem-bouw mengerahkan seluruh kemampuannya , namun dia
belum mampu mendesak si-sian , sementara si-sian juga makin
takjub bahwa lelaki berumur setengah abad ini boleh juga
sampai dua ratus jurus pertempuran itu berlangsung , tiba-tiba
dua orang kakek berumur enam puluh tahun melayang dari
ruangan atas likoan , tapi di sambar oleh eng-hwa dan ceng-si
sehingga pertempuran terbagi pada tiga kelompk , kedua kakek
itu adalah toan-sin dan ouw-gin , pasar itu jadi ajang
pertempuran luar biasa dahsyat , hawa pukulan sakti
berkesiuran mengobrak-abrik tenda pasar dan tempat jualan
pedagang jalanan pah-sim-sai-jin yang menonton dari atas makin terbetik
birahinya melihat kekosenan tiga gadis berumur dua puluh
limaan itu , lalu pah-sim-sai-jin bergerak dan melayang
223 kebawah dan tiba-tiba menyerang si-san yang bertempur
dengan liem-bouw , liem-bouw mengundurkan diri , sehingga sisan berhadapan dengan sisan , "toan-sin- dan kamu ouw-gin
mundurlah kalian biar aku bermain-main sebentar dengan tiga


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mawar berduri ini " , "baik thian-te-ong" ouw-gin dan toan-sin
mundur , ketiga gadis menatap kepada pah-sim-sai-jin , lalu
bersamaan menerjang pah-sim-sai-jin , pertempuran itu luar
biasa dan membuat pah-sim-sai-jin makin gembira , tapi
kegembiraan itu tidak berlangsung lama , saat ketiganya
mengeluarkan senjata tiga buah senjata demikian kuat menekannya , :hmh" luar
biasa , pikirnya , tapi si-san dan kedua saudaranya juga tidak
kalah takjubnya bahwa lelaki burik ini demikian kosen sehingga
dapat menghadapi mereka , dan karena merasa tekanan tiga
senjata itu makin ketat mengurung dan menekannya , pah-simsai-jin mengeluarkan pedang bianglalanya , dan mengeluarkan
ilmu "beng-cui-in-kiam" , dan pah-sim-sai-jin baru dapat
mengatasi ketiga lawannya , dan dia berada diatas angin
sehingga lima puluh jurus kemudian pah-sim-sai-jin mulai
mendesak , gelombang pedangnya makin gemilang , sehingga
satu kesempatan pedang itu akan menusuk dada ceng-si ,
namun tidak dilanjutkan akan tetapi merobek kancing baju
sehingga sebagaian buah dada ceng-si jelas kelihatan karena
baju dalamnya yang berwarna merah juga ikut sobek
ceng-si berhenti dengan muka merah dan tersenyum genit , sisan dan eng-hwa makin gencar menyerang , tap dengan
224 berhentinya ceng-si , pah-sim-sai-jin makin mudah
menundukan keduanya , sehingga pada dua puluh jurus
kemudian pedang pah-sim-sai-jin merobek kembali kancing
baju , kali ini kancing baju si-san , otomatis keduanya berhenti ,
"hik..hik" boleh juga kumbang-kumbang ini eng-hwa " ,
"siapakah kalian !" " eng-hwa bertanya tanpa menggubris
perkataan si-san dan menatap tajam pada pah-sim-sai-jin , pahsim-saijin tersenyum sinis dan meludah
eng-hwa yang melihat gerakan meludah itu sontak marah ,
"bangsat ! " eng-hwa menyerang sambil menyumpah , namun
gerakanya tetahan oleh dorongan pukulan yang amat dahsyat
hingga eng-hwa terjengkang , "masih untung nyawa kalian
kuampuni , karena kalian disamping bisa menghiburku juga
bisa menjaadi pembantuku " , eng-hwa yang sesak dadanya
karena tekanan tenaga yang mendorongnya terdiam pucat
"cih.. ! siapa kamu ini sehingga kamu mengangap dirimu tinggi
!" sela ceng-si dengan ketus karena merasa tersinggung juga
dengan sikap meludah pah-sim-sai-jin
"hahaha..hehehe ". hahahaha " kalian mau tahu aku siapa !" ,
aku adalah pah-sim-sai-jin " mendengar nama ini konta
ketiganya terperangah , "hik..hik"selama dua tahun dicari-cari
diikuti jejak seperti siluman dan taunya ketemu disini " sela sisan sambil tertawa , "heh..! kenapa kalian mencariku ! " tanya
pah-sim-sai-jin heran , "mencarimu untuk menjalin kerjasama
mendirikan hek-to-ki , namun ternyata kamu sudah berhasil di
tiga wilayah dengan istilah hek-te " sahut si-san senyum
225 "kalian siapakah dan darimana !" " , "kami dari im-kan-kok di
kota hailar " sahut si-san , "hmh.. apakah ada hubungan
dengan in-tek-san !?" sela ouw-gin , "benar ! subo kami adalah
ji-goat putri dari seorang eng-hong-bi-kwi-ji " , "wah" kalau
begitu tepat kalian menghadap thian-te-ong " , :"siapa thian-teong " tanya si-sian , "saya thuan-te-ong" tiba-tiba pah-sim-sai-jin
menjawab , "dan saya senang dengan niat kedatangan kalian ,
untuk itu marilah kita kembali keatas dan kita mengadakan
pesta malam ini " pah-sim-sai-jin mencelat keatas dan disusul
oleh ngo-ok-hengcia , liem-bouw dan si-san serta dua
saudaranya "dengar ! rencana malam ini kita tunda karena saya sangat
senang dengan kehadiran kalian berempat , dan sekarang kita
akan berkenalan lebih dekat " semuanya menatap pah-sim-saijin terlebih ngo-ok-hengcia , "saya adalah lu-koai , turun dari
kwi-ban-san , guru saya adalah han-bu-ong sute dari bu-keksiansu dan saya memiliki seorang suci yang berjulukan kwiban-san-hong-houw " mendengar ungkapan diri yang tegas dan
jelas itu membuat semuanya melonggo menatap pah-sim-sai-jin
"luar biasa ! ternyata thian-te-ong adalah sute dari kwi-ban-sanhong-houw " sela toan-sin takjub , "sungguh tidak dinyana
bahwa thian-te-ong adalah sute dari pimpinan sukong-bo
bahkan sukong-bo-couw dalam hek-to-ki " sela eng-hwa
dengan senyum penuh arti , "oo demikiankah eng-hwa !" " ,
"benar sekali yang mereka katakan thian-te-ong bahwa
pendahulu mereka adalah bawahan dari suci thian-te-ong " sela
226 ouw-gin , pah-sim-sai-jin merasa makin akrab dengan liembouw dan tiga gadis cantik dihadapannya
"dengan kenyataaan itu maka semakin terasa kokoh jalinan
kerjasama kita ini " sahut pah-sim-sai-jin , dan semuanya
mengangguk membenarkan , lalu pah-sim-sai-jin berkata , "dan
kalian berempat kalian ketahuilah bahwa empat orang tua ini
saya namakan ngo-ok-hengcia , mereka ini adalah pertapapertapa di puncak-puncak gobisan , yakni lu-tiok , toan-sin ,
phang-keng dan ouw-gin " ngo-ok-hengcia berganti-ganti
menjura ketika nama mereka disebut
pertemuan itu makin akrab ketika malam itu mereka berpesta ,
dan ketika larut malam pah-sim-sai-jin menggiring si-sian ,
ceng-si dan eng-hwa kekamarnya , dan pesta pun berlanjut tapi
tidak lagi pesta minum melainkan pesta mesum , malam itu
pah-sim-saijin benar-benar mendapatkan tiga wanita bangor
yang membuatnya terhempas kenikmatan berkali-kali , sampai
menjelang sore keesokan harinya pah-sim-sai-jin keluar dari
kamarnya bersama tiga rekan wanitanya
"bagaimana thian-te-ong ! apakah rencana akan kita lakukan
malam ini " " , Ya , kita akan kerjakan malam ini , dan tugasnya
sebagaimana kemarin kita sepakati bahwa penculikan akan
dilakukan oleh ngo-ok-hengcia , namun pekerjaan itu akan
dibantu oleh "im-kan-sian-li-sam" (tiga dewi dari lembah ahirat) "
sahut pah-sim-sai-jin , eng-hwa dan dua saudaranya
tersentyum mendengar julukan spontan yang diberikan pahsim-sai-jin kepada mereka
227 "dan untuk bagian penguasaan rumah kungcu tetap akan di
jalankan see-kwi-liong (naga iblis dari barat) liem-bouw , liembouw manggut-manggut bangga dengan julukan yang diberikan
pah-sim-sai-jin kepadanya karena berdekatan dengan julukan
kakeknya "dan saya sendiri akan mengosongkan likoan ini dan
menunggu pemuda belia dan remaja wanita yang nantinya
kalian bawa " semuanya mengangguk dan menyatakan
kesiapannya malamnya semua sudah bergerak dan tinggallah pah-sim-saijin di likoan , pah-sim-sai-jin keluar dari kamar , likoan itu
sebenarnya tidak ada tamu selain mereka , hanya malam itu
pah-sim-sai-jin akan mencabut nyawa pemilik likoan dan
keluarganya yang tinggal di belakang likoan dan enam pelayan
, pah-sim-sai-jin mendatangi enam pelayan yang berada
didapur , enam pelayan itu terkejut , "ada apa kongcu !?" tanya
seorang pelayan setengah tua , "kalian mau mati atau ikut
perintahku " , ancam pah-sim-sai-jin dengan mata melotot ,
"ka..kami akan ikut perintah kongcu ! , "bagus kalau begitu ,
malam ini akan ada banyak pemuda belia dan remaja
perempuan yang akan dibawa kesini dan kalian semua akan
melayaninya " , "baik-kong-cu " jawab mereka serempak
kemudian pah-sim-sai-jin meninggalkan mereka dan menuju
kerumah belakang likoan , didalam rumah pemilik likoan yang
tua sedang dikelonin istri mudanya , namun keasyikan itu
berubah menjadi ketakutan liar biasa ketika pah-sim-sai-jin
muncul dalam kamar itu , "a..a..ada apa kongcu "!" namun
jawaban yang diterimanya adalah sekilas tamparan yang
228 seketika menerbangkan nyawanya kealam lain , istri muda
pemilik likoan menjerit ketakutan namun apalah dayanya
didepan kebringasan dan ketelengasan pah-sim-sai-jin , wanita
itu dipermainkan sampai larut malam oleh pah-sim-sai-jin dan
setelah itu membunuhnya liem-bouw dengan gerakan ringan mengendap-endap di atap
rumah song-kungcu , beberapa pengawal meronda mengitari
rumah memasuki halaman rumah kungcu , laksana seekor
kucing see-kwee-liong masuk kedalam rumah kungcu , songkungcu dan istrinya sedang berada di ruang tengah
berbincang-bincang , dan seorang anak gadisnya yang
berumur sembilan belas tahun sedang berada didalam kamar
demikian juga dua putranya yang berumur lima belas dan tujuh
belas berada dikamar lain
see-kwi-liong bergerak cepat turun kedalam kamar songkungcu , "heh". Siapa kamu" pengawal?". " bentak songkungcu cemas , takut dan berteriak memanggil pengawal ,dan
dalam sekejap beberapa pengawal sudah masuk memenuhi
teriakan itu , namun mereka langsung menerima serangan
bahaya dari see-kwi-liong sehingga empat dari mereka
tumbang dengan nafas sesak dan tidak bisa bangkit karena
pingsan , pengawal yang lain segera mengepung dan
menerjang mengeroyok see-kwi-liong , namun bagi see-kwiliong mereka itu tidak ada arti , gerakan yang cepat dan gesit
membagi-bagi pukulan dan tendangan sehingga para pengawal
terlempar dan ambruk 229 dalam waktu satu jam seluruh pengawal yang berjumlah tiga
puluh pingsan bergelim pangan dan sebagian dari mereka
tewas dan sebagian yang lain luka parah , see-kwi-liong
mendekati song-kungcu yang meringkuk ketakutan bersama
istrinya disudut kamar , dengan senyum menyeringai see-kwiliong menarik baju song-kungcu dan "prakk.." kepala songkung-cu ditampar hingga tewas , kemudian dengan birahi yang
meletup-letup see-kwi-liong mempermainkan song-hujin
setelah tuntas dengan song-hujin , see-kwi-liong meninggalkan
kamar menuju kamar anak gadis song-kungcu , tapi kamar itu
kosong , lalu dia pergi kekamr dua putra song dan kamar itu
juga kosong , ternyata ketiga anak song-taijin sudah melarikan
diri ketika terjadi huru hara dan pertempuran , see-kwi-liong
kesal dan jengkel sehingga menendangi mayat "mayat
sehingga berserakan diseluruh ruangan tengah , kota ki-bun
malam itu geger dengan jerit tangis pilu , beberapa keluarga
yang mencoba mempertahankan diri berakhir dengan
meregang nyawa , sampai menjelang pagi enam puluh pemuda
belia dan dua puluh remaja putri di ambil paksa dan
ditempatkan di likoan dan seratus wanita dewasa yang layak di
tempatkan di rumah kungcu
Selama satu minggu teror berlangsung , membuat rakyat kibun
merasa bak dineraka , mereka bersegera keluar dari ki-bun
mengungsi kedesa atau kota yang lebih aman , pah-sim-sai-jin
menetapkan rumah kungcu yang besar dan memiliki lapangan
latihan yang luas untuk dijadikan markas , selama satu bulan
230 kibun sudah kosong hanya dihuni pah-sim sai-jin dan sembilan
rekannya , kemudian dua ratus pemuda belia , seratus remaja
putri dan dua ratus wanita dewasa
"hahaha". Tung-kek-hek-te telah terbentuk dengan calon tiga
ratus generasi hitam masa depan , selanjutnya kita akan
mengumpulkan biaya untuk menyokong pembiayaan kota tungkek-hek-te , maka pembagian tugas selanjutnya ! , ngo-okhengcia akan mendatangi seluruh kungcu yang ada di wilayah
timur ini untuk memaksa mereka mengirimkan upeti ke sini ,
kemudian see-kwi-liong akan melanjutkan pengumpulan
generasai hek-te , dan dibantu oleh dua dari im-kan-kok-sianlisam sementara saya akan membina tiga ratus generasi kita
dibantu oleh si-san " , "kapan kita bergerak thian-te-ong !" , tiga
hari lagi rencana dikerjakan " semuany mengangguk lalu
mereka bubar pah-sim-sai-jin berpesta dengan im-kan-sianli-sam , ngo-okhengcia dan see-kwi-liong berpesta dengan beberapa wanita
dewasa yang ditawan yang tentunya akan menjadi wanita
penghibur nantinya , selama tiga hari itu pesta mesum
berlangsung dan setelah itu rencana pun dilaksanakan , ngook-hengcia keluar dari ki-bun untuk mendatangi para kungcu
sementara eng-hwa , ceng-si dan liem-bouw menculik dan
memaksa para pemuda belia dan remaja putri untuk di bina di
kibun Tang-kuan-cin ciangbujin dari thaisan-pai menjelang siang itu
mengadakan pertemuan dengan seluruh sute dan muridnya ,
231 murid thaisanpai berjumlah seratus lebih diajar oleh tiga murid
kepala , kwaa-kun , khu-peng-tek , coa-kang , ketiganya dijuliki
thaisan-tiauw-sam" (tiga rajawali thaisan) , diatas mereka
adalah tiga sute dari tang-kuan-cin yang ketiganya berumur
enam puluh tahun , phang-bun , in-bouw-sin dan cu-liong-tin ,
phang-bun dan in-bouw dijuluki "thaisan-sian-ji" dua dewa
thaisan sementara cu-liong-tin berjulukan thaisan-lojin (si tua
dari thaisan) Sam-sute dan murid-murid sekalian ! , dari laporan thaisansian-ji bahwa keadaan kangowu telah diambang kehancuran ,
para ciangbujin partai besar telah gugur kebumi yang dimulai
dengan gugurnya she-taihap di empat wilayah seiring
tumbuhnya hek-te di tiga wilayah , dan itu semua adalah
rangkaian perbuatan dari seorang yang kita kenal dengan pahsim-sai-jin " semuanya hening menambah suasana semakin
mencekam , lalu ciangbujin melanjutkan
"usaha yang dibangun she-taihap dalam menanggulanginya
hanya bertahan hampir tiga tahun dan bahkan kemunculan
pah-sim-sai-jin yang kedua kali menewaskan she-taihap dan
disusul tewasnya para ciangbujin " sejenak ciangbujin berhenti
kemudian melanjutkan , "dan berita terakhir yang diperoleh
bahwa pah-sim-sai-jin bercokol di wilayah ini untuk
menancapkan tirani untuk kedua kalinya , jadi untuk itu hari ini
kita berkumpul disini untuk mengambil tindakan yang layak dan
dapat kita lakukan " ciangbujin diam menatap semua yang hadir
, "adapun hal yang akan kita lakukan adalah memberikan
232 perlawanan maksimal kepada pah-sim-sai-jin , dan dalam
rencana perlawanan ini maka tin-sute kami serahkan untuk
menyusun langkah dan strateginya " ciang-bujin lalu diam dan
kemudian thai-san-lojin mengambil
"ji-sute dan murid sekalian kita tahu bahwa lawan kita telah
mencapai puncak prestasi luar biasa dalam kesaktian , keuletan
, perencanaan dan kebrutalan , musuh ini sakti tidak kita
pungkiri , demikian juga ia ulet karena betapapun ia
menghadapi rintangan dari kalangan kita yang dipimpin shetaihap dia tetap pada misinya , kemudian ia memiliki
perencanaan dalam menegakkan misinya yang hasilnya kita
tahu sangat mencengangkan dan terakhir ia brutal karena
nyawa yang sudah tewas ditangannya hampir ribuan sejak
kemunculannya dua belas tahun yang lalu "
semuanya diam mendengarkan uraian kenyataan yang
dipaparkan oleh thaisan-lojin , "dan sekarang pah-sim-saijin
berada diwilayah ini dan kita sebagai pagar yang tersisa akan
berusaha untuk melakukan yang terbaik dan patut kita lakukan
" , "suhu..! apa yang akan kita lakukan dan bagimana hal itu kita
lakukan, kami semua murid thaisan-pai akan menyediakan diri "
sela kwaa-kun "kesediaan itu kun-ji sudah merupakan modal terbaik untuk kita
melakukan rencana dan tindakan , nah" adapun rencana
adalah seratus dari murid akan turun menyebar kepelosok
wilyah timur ini , dan penyebaran itu terbagi dua puluh karena
masing-masing akan kelompok terdiri dari lima orang ,
233 kemudian lima puluh orang bertahan di sini bersama suheng ,
kemudian thaisan-tiauw-sam satu kelompok , thaisan-sian-ji
satu kelompok dan kemudian saya sendiri " thaisan-lojin
menarik nafas dan melanjutkan , "hmh" kita semua turun dan
melakukan penentangan terhadap makar dan teror yang
dilakukan oleh pah-sim-sai-jin "
"baik.. suhu , lalu kapan kita akan memulai " , "mulai hari ini dan
besok kita sudah turun dari thaisanpai, kun-ji " semuanya
mengangguk , lalu pertemuan itupun bubar , dan oleh thaisantiauw-sam setelah makan siang membagi yang akan berangkat
dan yang akan tinggal , dan kemudian membagi yang akan
berangkat sejumlah dua puluh kelompok sehingga beberapa


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kelompok sudah turun gunung sore itu
thaisan tiauw-sam bergerak memasuki kota kunming
disepanjang perjalanan mereka banyak melihat iring-iringan
penduduk , "lopek ! darimana dan hendak kemanakah tujuan
dari rombongan penduduk ini " tanya kwa-kun , "kami dari kibun
dan sudah sebulan menempuh perjalanan hendak ke kunming "
, "hmh". ada apa di kibun lopek sehingga penduduk
meninggalkan kota itu " ", "aih" tak tahulah kenapa dengan
negeri kita ini , kejahatan dan penindasan merajalela , kota
kibun dikuasai iblis " keluh orang tua itu , "hmh..apakah maksud
lopek pah-sim-sai-jin !?" orang tua itu mengannguk , thaisantiauw-sam mendahului rombongan itu sehingga dua kemudian
mereka memasuki kota kunming , ketiganya menyewa kamar
disebuah likoan dan berencana seminggu akan menetap untuk
234 melihat keadaan , dan pada hari ketiga dua orang perempuan
cantik dan seorang lelaki setengah tua memasuki kunming ,
mereka adalah eng-hwa , ceng-si dan liem-bouw
kota kumning adalah kota kelima yang mereka datangi untuk
tugas yang diperintahkan pah-sim-sai-jin , dua minggu yang lalu
mereka baru dari kota leng-kong dan sedang mengadakan
aksinya pemuda belia dan remaja putri dipaksa untuk ikut
mereka kemudian wanita-wanita dewasa yang layak juga tidak
ketinggalan , orang tua yang menentang mereka bunuh
kemudian mereka kumpulkan disebuah likoan , pada hari ketiga
mereka beraksi lima orang pendekar menghalangi mereka
ketika mereka memaksa dua anak perempuan cungcu bagian
selatan kota dan menebas kepala cungcu tersebut
"hentikan perbuatan keji ini " bentak suara dan lima orang telah
menyerang mereka , serangan tiba-tiba itu mereka elakkan dan
memandang dengan senyum kelima pendekar yang berusaha
menghalangi , "hik..hik" cih.. apakah kalian hendak mampus
ikut campur urusan kami !?" bentak eng-hwa , "kalian sudah
melampaui batas dan hal ini tidak boleh didiamkan " sela
seorang dari lima pendekar itu , "hik".hik.. , dua dari kalian
lumayan berharga untuk hiburan malam nanti " ceng-si berkata
tertawa genit dan seketika menyerang kelima pendekar
lima pendekar bergerak dengan mantap mengelak dan
menyerang dengan tidak kurang berbahayanya , namun yang
mereka hadapi adalah ceng-si yang tarap ilmunya melebihi
suhunya sendiri , dalam tiga puluh gebrakan tiga orang dari
235 pendekar sudah dibacok dan ditusuk pedang ceng-si
sementara dua pendekar terjerembab di bawah ancaman
pedang , "hik..hik.. mari kita bersenang-senang malam ini " sela
eng-hwa dengan tawa genit , "tidak baik kalian bunuh kami "
teriak seorang pendekar dan menagkap pedang ceng-si , cengsi terkejut dengan gerakan nekad itu , lalu ia melepaskan
pedangnya dan bergerak menotok pemuda itu , pemuda itu
seketika kaku dan dengan senyum ceng-si mengambil
pedangnya dari genggaman pemuda pendekar itu
"hik..hik.. kalau mau mati nanti saja , tampan , kita bermainmain terlebih dahulu " ceng-si mengelus pipi pemuda ganteng
itu , "kalian ini siapa !?" bentak eng-hwa pada seorangnya lagi ,
"tidak perlu kalian tahu kami dari mana " sahut pemuda itu
tegas , "kalau kamu tidak jawab maka nyawamu akan kucabut
!" , "baik..bunuhlah !" tantang pemuda itu , eng-hwa merasa
panas akan ketegaran hati dua pemuda ini , " sudah ! untuk apa
dikorek darimana mereka datang , kan mereka tetap akan mati
juga tapi mereka mendapat kesenangan sebelum mati " sela
liem-bouw , "hik..hik.. see-kwi-liong merasa cemburu juga
walhal sudah sebulan kita bermain-main " sahut ceng-si , "ah ..
siapa yang cemburu , di likoan banyak wanita yang akan jadi
hiburanku nanti malam " bantah liem-sun dengan muka masam
"hik"hik" ya sudah kalau begitu , mari kita lanjutkan
pekerjaan kita " sela eng-hwa , lalu merekapun menggiring dua
remaja putri dan dua pendekar menuju rumah lain , sehingga
sampai sore enam belas remaja perempuan dan sepuluh
236 pemuda belia serta tiga wanita dewasa yang cantik mereka dapatkan dan
kemudian ketika malam tiba mereka sudah sampai di likoan
diaman ada lima puluh pemuda belia dan tiga puluh remaja
putri dan dua belas wanita dewasa , tawanan yang baru datang
itu digabungkan dan kemudian eng-hwa dan ceng-si
membersihkan diri demikian pula dengan liem-bouw
eng-hwa setelah makan malam mengambil seorang dari
pendekar yang kita tahu dari thai-san dan seorang lagi dibawa
ceng-si kekamarnya , keduanya digelitik untuk melayani birahi
kedua wanita mesum itu sementara liem-bouw membawa tiga
wanita dewasa yang baru saja mereka tangkap kekamarnya ,
pesta maksiat itu berlangsung sampai menjelang pagi
keesokan harinya kedua pendekar sudah meregang nyawa dan
dibuang kebelakang likoan , kemudian liem-bouw dan dua
rekannya mengumpulkan semua tawanan dan tiga orang lelaki
piauwsu yang juga berada disitu dan mereka diciduk dari
tempat mereka tiga hari yang lalu , piuawkiok mereka yang
sudah hampir bangkrut habis diobrak-abrik oleh ketiga durjana
itu dan hanya mereka bertiga yang menyerah
"hari ini kalian bertiga giring semua tawanan ini menuju kibun
dan jumpai thian-te-ong disana !" , ketiga lelaki itu mengangguk
, lalu semua tawanan keluar dari likoan dan berangkat
meninggalkan leng-kong menuju kibun sementara liem-bouw ,
eng-hwa dan ceng-si bergulung-gulung di likoan yang kosong
itu berpacu permainan nafsu dan saling berlomba menuju
237 puncak kepuasan , dua hari mereka di likoan lalu mereka
meninggalkan kota menuju kun-ming
"pelayan sediakan makanan dan arak " seru liem-bouw ,
thaisan-tiauw-sam memperhatikan gerak-gerik ketiga tamu
yang baru datang itu , dan setelah liem-bouw dan kedua
rekannya keluar dari likoan , thaisan-tiauw-sam mengikutinya ,
namun gerakan ketiga thaisan-tiauw-sam tidak luput dari
pengetahuan liem-bouw dan rekannya , akhirnya thaisan-tiauwsan kepergok di sebuah lorong , "hik..hik" penguntit terinjak
ekor " sindir eng-hwa , thaisan-tiauw-sam berdiri tegap dan
berkata , "kejahatan merajaleala dimana-mana , sesuatu yang
mencurigakan jadi perhatian demi untuk mencegah berlakunya
tindakan brutal yang mungkin saja terjadi "
"hahha..hahah .. , kalian ini siapa sehingga lancang menguntit
kami karena dasar curiga !" sela liem-bouw geram , "kami dari
thaisanpai berusaha untuk menghalangi hal yang merugikan
orang lain " sahut kwa-kun , "hahaha..hahha , aku ingin lihat
bagaimana kalian mau menghalangi kami " liem-bouw segera
menerjang kwa-kun , kwa-kun menyambut "plak..des.." dua
tangan kekar beradu membuat kwaa-kun terlempar dua meter
sementara liem-bouw bergeser lima langkah , liem-bouw
kembali menerjang , dan disambut khu-peng-tek dan coa-kang
thaisan-tiauw-sam mengeroyok liem-bouw , pertempuran
berlangsung dahsyat dan seru , gerakan thaisan-tiauw-sam
sangat mantap dan saling mendukung menekan pertahanan
liem-bouw , namun liem-bouw pesilat kosen dan dapat
238 mengimbangi keroyokan thaisan-tiauw-sam , jurus demi jurus
belalu hingga tiga ratus jurus sudah kedudukan masih
seimbang , tapi dua puluh jurus berikutnya thaisa-tiauw-sam
mulai tertekan saat hauwce dari liem-bouw menegenai pundak
khu-peng-tek sehingga membuat gerakannya lambat karena
nyeri , dan akibatnya gerakan susulan yang datang bertubi-tubi
membuat thaisan-tiauw-sam terdesak hebat hingga pada satu
gebrakan hauwce dari liem-bouw mengetuk kepala coa-kang
hingga remuk dan ia tewas seketika
kwa-kun dan khu-peng-tek merangsak maju dengan sedaya
upaya , namun lawan ini sangat kosen dan luar biasa , dan
pada gebrakan selanjutnya hauwce dari liem-bouw
menghantam dada khu-peng-tek hingga jantungnya pecah dan
diapun tewas seketika , kwa-kun tetap gigih melawan sampai
titik darah terakhir , saat hauwce liem-bouw hendak
menghantam kepala kwaa-kun pedang ceng-si menghalangi
"heh..! ada apa ini !" kenapa si-moi menghalangi " , "pemuda ini
sangat tampan dan kalau bisa kita ajak dia bergabung " sahut
ceng-si , namun dengan tidak diduga kwaa-kun bertindak nekat
menghabisi nyawanya dengan menusuk pedangnya sendiri
kejantungnya , dan kwaa-kun tewas , "hahaha..hahaha , dia
lebih mati daripada bergabung dengan kita " liem-bouw tertawa
sementara ceng-si kecewa , harapannya untuk bercinta dengan
kwaa-kun pupus sudah , "sial" pemuda goblok ! " ceng-si
menggerutu 239 "sudah" kita lanjutkan tugas kita , jangan kecewa si-moi kan
masih ada aku , hahah,,,haha " , "iih" kamu ini ! barang lama "
ceng-si gemas dan langsung berkelabat pergi dan disusul liembouw dan ang-hwa , sehari mereka bergerak di kumming
suasana sudah gempar , kekejaman pun bergulir selama empat
hari , para pemuda belia dan remaja putri yang jadi buruan di
kumpul dan wanita-wanita dewasa ditarik paksa dari orang
tuanya maupun dari suaminya
kota changchung dirumah coa-kungcu terjadi pembantaian ,
seratus pengawal mengurung seorang kakek yang bergerak
cepat membagi-bagi pukulan maut , kakek itu adalah lu-tiok
salah satu dari ngo-ok-hengcia , mereka berlima berpencar
dalam menjalankan tugasnya dan hari lu-tiok beroperasi di kota
changchung , ketika lu-tiok berpesta maut , sebuah bayangan
menerjangnya , bayangan itu adalah seorang kakek seumuran
dengan lu-tiok ,thaisan-lojin , thaisan-lojin yang dalam
perjalanannya membawa dia ke changchung dan ketika lewat
rumah kungchu pembantaian itu disaksikan dari jalan raya
sehingga ia pun bergerak cepat menghalangi
"hmh.. sudah tua kenapa harus berbuat yang tiada guna dan
menambah dosa " tegur thaisan-lojin , wajah lu-tiok berubah
merah , "heh"! urusan orang kenapa usil mencampuri "
sungutnya geram , "urusan ini bukan pribadi maka patut untuk
dicampuri " , "phuah"! Apa kebolehan yang kamu andalakan
untuk hingga berani menghalangiku ! bentak lu-tiok sambil
menyerang , thaisan-lojin menyambut pukulan keras dengan
240 keras dan "blaam.." terdengar ledakan keras sehingga
membuat temapt itu bergetar , keduanya sama-sama mundur
tiga langkah lalu pertempuranpun dilanjutkan , para pengawal menyingkir
menjauh dan sipa dengan segala kemungkinan , pertempuran
dua kakek sakti itu sangat luar biasa , cepat dan lincah , hawa
pukulan berkesiuran membuat tempat itu laksana diterpa badai
, jurus-jurus sakti dikeluarkan , gerak pancingan dan tipu-tipu
berbahay dikeluarkan , namun pertempuran berlangsung
seimbang hingga menjelang sore , pertempuran sudah hampir
lima ratus jurus namun sepertinya belum mencapai titik akhir
karena pertempuran semakin luar biasa gencar
namun saat malam tiba pasukan kungcu tiba-tiba diserang oleh
tiga orang pendatang , dua oraang membantai pasukan
seorang membantu lu-tiok , ketiganya adalah liem-bouw , enghwa dan ceng-si yang ternyata sudah sampai pula
dichangchung , liem-bouw dan lu-tiok mengeroyok thaisan-lojin
, dan akibat masuknya tokoh berimbang ini drastis thaisan-lojin
terdesak kuat namun thaisan-lojin dengan sedaya kekuatan
bertahan dari tekanan berat , tongkat dan hauwce mengintai
nyawanya pada pertempuran tidak seimbang itu
akhirnya pada satu kesempatan dua senjata maut itupun
mendapatkan sasaran , tongkat lu-tiok menghantam punggung
thasan-lojin sementara hauwce liem-bouw menghantam perut ,
thaisan-lojin terduduk dengan memuntahkan darah segar ,
nafasnya sesak , dia memeramkan matanya untuk menyambut
241 kematian yang sebentar lagi menjemputnya , lima belas menit
kemudian , loncinpawe itupun tewas dalam posisi duduk
pasukan kungcu hanya tinggal enam orang dengan luka serius
sementara coa-kungcu berlutut dengan pucat dan takut , "coa
kungcu ".. ! sekarang pilih kamu memilih mati atau tunduk
pada peraturan thian-te-ong di kibun dengan mengirimkan upeti
tiap tahun " bentak lu-tiok , "sa..sa".saya akan tunduk pada
aturan thian-te-ong " jawab coa-kungcu terbata-bata , "bagus
kalau begitu , bulan depan kamu mulai berikan upeti pertama
ke kibun !" , "baik .. baik , aku akan lakukan " angguk coakungcu
lu-tiok dan ketiga rekannya meninggalkan kediaman kungcu
dan menuju sebuah likoan , "hmh" bagaimana urusan kalian ,
apa berjalan dengan baik dan lancar !?" tanya lu-tiok , "urusan
kami lancar dan besok kami akan memulai operasi disini " sahut
liem-bouw , "baguslah , saya juga akan melanjutkan perjalanan
kekota harbin dan qihar , dan malam ini aku bermalam disini "
lu-tiok menatap eng-hwa , eng-hwa tersenyum centil " , "kalau
begitu ayoklah kita istirahat " sela eng-hwa memandang kakek
lu-tiok dengan kerling menggoda
lu-tiok berdiri dan mengikuti eng-hwa , keduanya memasuki
kamar saling elus salin remas , permainan mesum pun
berlangsung membuat kakek itu ngos-ngosan namun dasar
memang kakek kosen . tidak hanya ilmu silatnya yang kosen
ternyata ilmu ranjangnya juga tidak mengecewakan , eng-hwa
242 yang umur puncak dalam birahi menggelinjang tidak karuan
dikenyot sama kakek tua itu
dikota tianjin , toan-sin salah seorang dari ngo-ok-hengcia
memasuki kota tian-jin dan memasuki sebuah rumah makan ,
tidak lama kemudian dua tamu berumur lima puluhan juga
memasuki rumah makan , kedua lelaki separuh abad itu adalah
thaisan-sian-ji , para tamu menikmati hidangan , suasana masih
nyaman toan-sin menyulut hauwcenya setelah selesai bersantap lalu
toan-sin menggerakkan tangannya , tiba-tiba seorang pelayan
yang sedang membawa nampan kosong melayang mendekat
padanya , semua tamu terkejut tidak terkecuali thaisan-sian-ji ,
"beritahu aku dimana letak kediaman kungcu !" bentaknya ,
"a..ada disebelah utara kota " jawab pelayan itu pucat , thaisansian-ji yang mendengar pertanyaan memaksa tentang kungcu
timbul kecurigaan pada toan-sin , karena selama perjalanan
mereka , para kungcu dipaksa untuk membayar upeti kepada
tung-kek-hek-te di kibun "sepertinya orang itu anak buah pah-sim-sai-jin bouw-suheng ! "
bisik phang-bun , "benar bun-sute , "jadi bagaimana suheng !"
apakah kita langsung menghadapinya ?" , "sebaiknya sute ! kita
mendahuluinya ketempat kungcu dan meminta kung-cu untuk
bersiap-siap menjaga diri " in-bouw mengangguk menyetujui ,
lalu thaisan-sian-ji membayar makanan dan meninggalkan
rumah makan dan segera kerumah kungcu
243 "siapa kalian dan apa maksud datang kesini !?" tanya dua
orang pengawal jaga , "kami datang dari thaisan , dan
kedatangan kami kesini ingin memberi tahu bahwa seorang


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

utusan pah-sim-sai-jin akan mendatangi tempat ini , jadi hatihatilah !" sahut in-bouw , seorang pengawal langsung memukul
kentungan sehingga para pengawal berkumpul di pintu gerbang
untuk mengetahui hal apa yang terjadi
gak-kung-cu juga keluar bersama empat orang pengawal dalam
, "ada apa pengawal !" " tanyanya cemas , "begini tai-jin ! kata
dua saudara ini , bahwa utusan pah-sim-sai-jin ada di kota ini
dan hendak menuju kemari " , gak-kungcu menatap thaisansian-ji , "apakah itu benar !" dan siapakah kalian ?" , "kami dari
thaisan-pai , dan benar apa yang kami katakan, utusan pahsim-sai-jin seorang berumur enam puluh tahun dan kami juga
ingin membantu menghadapi segala kemungkinan yang akan
terjadi " sahut in-bouw
satu jam berikutnya , toan-sin memasuki gerbang kediaman
gak-kungcu ,para pengawal yang melihat laki-laki seperti yang
digambarkan thaisan-sian-ji segera mengurung toan-sin ,
sepuluh orang lansung menyambutnya dengan berbagai
senjata , "hahahah..hahaha , sepertinya kalian sudah membuat
penyambutan untuk saya " , "segera tinggalkan tempat ini !"
bentak kepala pengawal , "hahaha..hahha , apa kalian dapat
mengusirku !" " toan-sin langsung menerjang sepuluh
pengawal , tubuh toan-sin disambut sepuluh senjata , namun
semua senjata itu terpental oleh hawa sakti yang berkesiuran
244 ketika toan-sin hendak membagi-bagi pukulan maut pada
sepuluh orang pengawal yang terjengkang dan terlempar ,
thaisan-sian-ji muncul menghalangi maksud keji toan-sin ,
"heh.. ada juga isinya " dengus toan-sin dan mengerahkan
jurus-jurus saktinya , thaisan-sian-ji juga tidak mau kalah ,
mereka mengeluarkan seluruh kepandaiannya untuk menekan
kakek kosen itu , pertempuran berimbang sampai dua jam , tapi
lama kelamaan thaisan-sian-ji sudah tidak bisa membalas
kecuali hanya bertahan empat kepala pengawal terjun membantu thaisan-sian-ji ,
sesaat kedudukan thaisan-sian-ji kembali normal , namun tidak
bertahan karena dua puluh jurus kemudian dua kepala
pengawal ambruk tewas dengan kepala remuk diketuk hauwce
toan-sin , kedua kepala pengawal terus merangsak maju
bersama thaisan-sian-ji , sepuluh jurus kemudian dua pengawal
abruk tewas menyusul dua temannya karena dada mereka
dihantam hauwce toan-sin thaisan-sian-ji kembali terdesak hebat dan akhirnya lima puluh
kemudian phang-bun subuah pukulan dahsyat menghantam
perutnya hingga ambruk dan pingsan , in-bouw dengan
semangat tidak kendur bertahan sekuat tenaga dan sesekali
nekat menyerang , namun tetap jugalah toan-sin yang sakti
mengendalikan keadaan sehingga ketukan totokan hauwce dan
sepuah pukulan sakti yang menghantam tubuhnya membuat
dia terlempar muntah darah dan beberapa saat kemudian
nyawanya pun lepas 245 phang-bun yang pingsan ditendang toan-sin hingga jawara
thaisanpai itupun tewas seketika , para pengawal bergerak
serempak menyerang namun toan-sin menghantam keroyokan
itu hingga porak-poranda , satu jam toan-sin keroyokan itu
berhenti dengan lebih lima puluh mayat bergelimpangan ,
hanya dua puluh orang yang tersisa dengan wajah pucat dan
gemetar ketakutan gak-kungcu yang sembunyi di rumahnya diseret toan-sin dan
melemparkannya keluar hingga kakinya patah , gak-kungcu
meringis kesakitan , "kungcu! Jika kamu mau mati hal itu
mudah kulakukan tapi kalua kamu masih mau hidup maka
kamu harus tunduk pada peraturan thian-te-ong untuk
mengirimkan upeti ke tung-kek-hek-te di kota kibun " "ba..baik ,
aku akan turuti kehendak pah-sim-sai-jin dan akan mengirimkan
upeti ke kibun " sahutnya terbata-bata sambil menyembahnyembah pada toan-sin , "bagus..! bulan depan kamu harus
kirimkan upeti pertama " kata toan-sin sambil berkelabat cepat
meninggalkan kediaman gak-kungcu
kota ki-bun dalam jangka hampir setahun sudah banyak
menerima kiriman upeti dari kungcu , pembangunan tempattempat hiburan dan lampu-lampu jalan sudah dimulai, pah-simsai-jin yang tinggal di kibun bersama si-sian untuk membentuk
dan membina para pemuda belia dan remaja putri , empat
prinsip han-bu-ong ditanamkan kepada semua murid disamping
diajarkan ilmu-ilmu silat , bahkan nistanya perbuatan pah-simsai-jin seluruh murid deperkenalkan dengan kemesuman
246 diantara murid laki-laki dan perempuan , sehingga dalam
setahun saja manusia-manusia berumur labil itupun terjebak
dengan nafsunya setelah setahun ngo-ok-hengcia , liem-bouw , ceng-si dan enghwa kembali kekibun , jumlah murid yang terkumpul sebanyak
lima ratus orang terdiri dari tiga ratus pemuda belia dan dua
ratus remaja putri sementara wanita dewasa dan matang serta
layak sejumlah dua ratus orang , pembangunan kota kibun
selesai para wanita calon penghiburpun di tempatkan dirumahrumah border yang indah dan megah , pokoan-pokoan besar
berdiri kokoh pah-sim-sai-jin dan sembilan pembantunya berkumpul di istana
tung-kek-hek-te , "satu lagi tugas yang harus dikerjakan ! ,
"apakah itu thian-te-ong !?" tanya liem-bouw , "tugas itu adalah
menutup thaisan-pai " sahut pah-sim-sai-jin , "dan untuk
melakukannya itu saya serahkan kepada liem-bouw dan ouwgin " lanjut pah-sim-sai-jin , liem-bouw dan ouw-gin
menyanggupi , lalu keesokan harinya mereka berangkat
menuju thaisan-pai Tang-kuan-cin ciangbujin thaisanpai sedang melatih lima puluh
murid yang tinggal hingga tengah hari , setelah itu ciang-bujin
membrikan wejangan pada murid-muridnya , "dengarlah muridmuridku semua , tetaplah kokoh memepertahankan nilai-nilai
kebenaran dan kebaikan walaupun apa yang terjadi , dan
ketahuilah bahwa demi kebenaran maka patut nyawa
disediakan sebagai tumbalnya" , "suhu ! bagaimana bisa
247 dikatakan bahwa thian mengehendaki bahwa pembunuhan
seorang baik oleh penjahat !" sela seorang murid
"apapun yang terjadi dalam jagad raya ini adalah kehendak
thian dan itu meliputi segala hal , entah itu yang kita fahami
buruk maupun baik , lalu bagaimana dikatakan sesuatu yang
jahat mengalahkan kebaikan dikatakan kehendak thian " ,
dengarlah kalian semua ! thian itu maha baik dan pasti
cendrung pada kebaikan , kalahnya kebaikan diatas kejahatan
yang kita lihat saat ini pasti itu untuk sementara waktu dan
keadaan sementara itu mungkin patut untuk terjadi menurut
kehendak thian , kenapa patut !" , itu merupakan rahasia thian "
"suhu ..! menurut suhu mana sisi patut dan baiknya kebaikan
kalah atas kejahatan " , "karena hal itu merupakan rahasia thian
, dan kita hanya mampu meraba untuk memahaminya dengan
olah hikmah yang dimiliki dengan membuat beberapa
kemungkinan , dan jika kalian bertanya mana sisi patut dan
baiknya kebaikan kalah atas kejahatan , maka jawaban yang
dapat saya berikan pada taraf mungkin adalah , pertama , thian
sedang memberikan ajaran kepada kita supaya mawas diri
bahwa kejahatan selalu mengintai diri kita dan tidak menutup
kemungkinan kita akan disergapnya sebagaimana yang kita
rasakan saat ini kebaikan kalah atas kejahatan "
"lalu yang kedua , suhu ! " , "kemungkinan kedua , thian hendak
menguji kita sejauh mana kita mampu bertahan dikala
kejahatan itu menguasai keadaan disekitar kita dan
kemungkinan yang ketiga , thian hendak memahamkan kepada
248 kita bahwa kebaikan itu tetaplah diatas dari kejahatan walaupun
sesaat tenggelam oleh tirani kejahatan sehingga dengan
demikian kita dapat cendrung pada kebaikan itu , hal ini dapat
kita lihat dari perjalanan sejarah masa lalu , awalnya pada
zaman dynasti tang sampai awal dynasti sung-selatan dimana
kejahatan dan kebaikan berlaku imbang walhal pada zaman itu
ada bukek-siansu , kiam-mo-taisu dan kim-siauw-eng yang
terkenal sebagai pentolan kalangan pendekar tapi saat itu juga
ada ratu pulau es dan anaknya , ban-pi-kocia dan thian-te-liokkoai "semua murid mendengarkan penuh perhatian
"dan setelah pertengahan dynasti sung sampai hari ini
masuknya mancuria kejahatan tidak ada , melainkan hanya
kebaikan , kenyamanan dan keharmonisan yang ditenggarai
oleh munculnya bengcu taisu kim-khong-taihap dan
penyebaran she-taihap , dan hal itu kita rasakan hampir dua
ratus tahun , walaupn dalam perjalanan itu ada muncul iblis
turunan kwi-ban-san namun itu hanya sekedar percikan " , "lalu
kesimpulannya bagaimana suhu !" " , "kesimpulannya adalah ,
munculnya tirani saat ini patut menurut thian untuk menguji
apakah kecendrungan kita tetap pada kebaikan dan apakah
kebaikan yang kita rasakan selama hampir dua ratus tahun ini
kita mampu bertahan dengan tumbal nyawa kita jika diuji
beberapa saat dengan tirani yang menguasai kita " semua
murid manggut-manggut seminggu kemudian ketika murid sedang berlatih dibawah
bimbingan ciangbujin , liem-bouw dan ouw-gin muncul , tang-
249 ciangbujin berdiri tenang menghadapi kedua tamu tidak
diundang itu , "siapakah jiwi-sicu !?" , "kami hendak menemui
ciangbujin thai-san-pai !" , "saya sendiri , ada apakah gerangan
" " tang-ciangbujin menjawab lebut , "hmh" hari ini thaisanpai
harus ditutup dan penghuninya harus tewas " sahut ouw-gin
ketus , "urusan nyawa itu kehendak thian " , "kalau begitu
mampuslah ! " bentak liem-bouw sambil menyerang dengan
kuat , dan ouw-gin menerjang murid-murid dengan serangan
cepat dan berbahaya , dua kelompok pertempuran terjadi ,
murid-murid melawan mati-matian
tapi yang mereka hadapi adalah tokoh kosen dan sakti
sehingga dalam jangka satu jam saja lima puluh murid
thaisanpai itu bergelimpangan tidak bernyawa , sementara
pertempuran antara liem-bouw dan tang-ciangbujin masih
imbang dan seru , setelah empat ratus jurus , liem-bouw
terdesak , dua pukulan tang-ciangbujun sudah mengenai
pundak dan lambungnya , namun saat itu muridnya telah tewas
semu dan ouw-gin menerjangnya dengan cepat dan berbahaya
sehingga serangan susulan yang mungkin bisa mengakhiri
nyawa liem-bow tidak bisa dilanjutkan
pertempuran dengan ouw-gin berlangsung cepat , liem-bouw
yang sudah dapat mengendalikan diri sudah menerjang lagi
sehingga tang-ciangbujin dikeroyok oleh dua tokoh yang boleh
dikatakan seimbang dengannya , dua puluh gebrakan
berikutnya tang-ciang-bujin sudah sangat terdesak hingga dua
pukulan dari ouw-gin dan satu ketokan hauwce liem-bouw
250 menghantam tubuh tang-ciangbujin , namun dengan kekuatan
penuh dia masih dapat mencakar lengan liem-bouw hingga
tangan itu remuk , lalu cianpwe yang gagah itupun tewas
liem-bouw mencak-mencak kesakitan dan rasa hati gemas
sehingga tubuh ciangbujin ditendang hingga terlempar sepuluh
meter , liem-bouw memegang tangan yang berdarah dan remuk
itu setidaknya lukanya itu akan sembuh dua bulan , liem-bouw
dan ouw-gin meninggalkan thaisanpai yang sudah porak
poranda , mayat bergelimpamgan dibiarkan begitu saja , suasa
yang mencekam dan meggiriskan ulah perbuatan manusia
Sebulan kemudian pah-sim-sai-jin mengadakan pesta karena
tugasnya sudah berjalan lancar , "hahah..hahaha ..hahah "
hari ini adalah puncak kegemilangan dimana seluruh impian
dapat diwujudkan , hek-to telah mencapai masa jaya , kalian
sembilan rekanku telang memberikan dukungan dan saya
bangga dengan kalian dan untuk itu marilah kita bersulang tiga
kali untuk merayakan kemenangan ini " seru pah-sim-sai-jin
dengan bangga penuh jumawa , semua penghuni kota kibun
yang merupakan tung-kek-hek-te mengangkat cangkir dan lalu
minum bersama-sama Hari ini juga aku akan membagi komando disetiap wilayah ,
saya sendiri akan berada di kota yuguan untuk memimpin pakkek-hek-te , see-kwi-liong akan jadi komando see-kek-hek-te di
yinchang , ngo-ok-hengcia sebagai komando lam-kek-hek-te di
hanzhong dan disini tung-kek-hek-te akan dikomandoi oleh im-
251 kan-sianli-sam " sembilan rekan pah-sim-sai-jin merasa
gembira dengan pembagian wilayah tersebut
"dan setiap tanggal satu tahun ketiga kita akan mengadakan
pertemuan di yuguan untuk membicarakan tentang
perkembangan hek-te diseluruh wilayah , kalian mengerti
semua !?" mengerti thian-te-ong jawab sembilan rekannya
serempak , lalu pestapun berlanjut sampai tiga hari tiga malam
dengan berbagai jenis pesta dari pesta mabuk-mabukan , pesta
judi dan pesta mesum setelah pesta selesai , see-kwi-liong meninggalkan wilayah
timur menuju wilayah barat , dan dua hari kemudian ngo-okhengcia meninggalkan wilayah timur menuju selatan sementara
pah-sim-sai-jin sebulan kemudian baru meninggalkan wilayah
timur karena pesta mesumnya dengan im-kan-sianli-sam
seakan tidak pernah selesai dan mengenal kata puas
seluruh tionggoan dikuasai pah-sim-sai-jin saat berumur empat
puluh dua tahun , runtuhnya thaisan merupakan lambang
runtuhnya pula kegagahan , tionggoan yang dulunya
bertatahkan kekokohan sekarang terkulai tiada kekuatan , tirani
telah berada dipuncak kejayaan yang akan memuntahkan lahar
nista dan kejahatan yang akan menerpa seluruh jagad
tionggoan dan akan melenyapkan norma dan aturan , manusia
akan saling memakan untuk menjalani neraka kehidupan ,
manusia terjebak lingkaran setan , penindasan akan menjadi
kebiasaan , nafsu lepas tidak terkendalikan merobek nilai-nilai
kemanusian 252 Demikian berakhirlah cerita hek-hoat-bo , Semoga bermamfaat
disamping menjadi hiburan
Rajakelana , 05 Mei 2012 akankah dilema kehidupan yang mengiriskan itu akan berakhir
" , benarkah pandangan tang-ciangbujin bahwa kejahatan itu
hanya sementara dan tetaplah kebaikan yang menang "
siapakah bubeng siauw-cut yang akan melenyapkan tirani pahsim-sai-jin dan antek-anteknya " jika jawabanya benar bahwa
dilema kehidupan akan berakhir , kebaikan tetaplah diatas
kejahatan , lalu bagaimanakah ceritanya dan apakah maksud
kam-han-ki koai-lojin dengan unkapan kiprah tiga generasi ,
rekan pembaca yang budiman ingin tahu " maka nantikan
serial kim-khong-taihap berikutnya dengan judul
"IM-YANG-SIN-TAIHAP"
(PENDEKAR SAKTI IM-YANG) 253 Kitab Pusaka 11 Musuh Dalam Selimut Karya Liang Ie Shen Pendekar Super Sakti 14
^