Pencarian

Pendekar Sakti Im Yang 1

Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana Bagian 1


PENDEKAR SAKTI IM YANG RAJAKELANA Ditengah kelarutan malam hujan turun sangat lebat , langit
serasa mau runtuh oleh deru
gemuruh guntur yang menggelegar seiring percikan
cahaya kilat yang susul menyusul , angin badai bertiup
kencang menantang gulungan
gelombang laut yang mengamuk , hutan didaratan
kecil itu bergoyang menyambut
kencangnya terpaan angin yang membawa butiran air hujan
laksana laksaan jarum menghantam dedaunan menimbulkan
suara gemerisik seiring hempasan gelombang laut yang
menghantam bibir pantai , istana megah di pulau itu kokoh
berdiri gagah tiada bergeming walaupun bola lompian yang
menyala dan bergantung disana sini bergoyang oleh tiupan
angin yang membelai nakal
Didalam istana itu seorang laki-laki remaja berumur dua belas
tahun pulas dengan tidurnya dan tiada sedikitpun terganggu
oleh amukan badai , selimut tebalnya yang harum demikian
hangat membungkus tubuhnya , dengan wajah polos tanpa
beban anak remaja itu merajut mimpinya , helaan nafas yang
1 tenang dan nyaman menikmati kenyenyakan tidur yang sangat
memulaskan Dini harinya anak remaja itu bangun dari tidur disambut rintik
hujan seakan badai semalam tidak pernah terjadi , anak remaja
itu turun dari ranjangnya dan melangkah keluar dari kamarnya ,
terus melangkah keluar menuju halaman yang terang oleh
cahaya lampu lompian yang berwarna warni , tubuh kecilnya
disentuh sejuknya hembusan angina yang mengandung hawa
dinginnya air hujan , lalu anak remaja itu membuka bajunya dan
melangkah kehalaman istana yang lembut diatas hamparan
rumput beludru Dia bersedekap menyembah sambil menghirup dalam udara
mengisi penuh ruang paru-parunya kemudian dengan pelan
dihembuskan dan kemudian dihirup kembali , berulang kali
anak remaja itu melakukannya , kemudian tangannyapun
bergerak seiring gerak kakinya , pada mulanya gerakan itu
lambat namun lama kelamaan makin cepat sehingga tubuhnya
sudah berubah hanya bayangan yang bergerak kesana sini ,
anak remaja itu terus bergerak melakukan jurus-jurus yang
seakan tidak pernah habis , anak remaja itu terus bersilat
walaupun matahari sudah terbit dan naik sampai tinggi , baru
gerakan silat itu ia hentikan saat menjelang siang
Luar biasa daya tahan anak remaja itu bergerak cepat tanpa
henti selama delapan jam dan hebatnya pula saat dia berhenti
tidak sedikitpun nafasnya sesak , nafasnya sangat tenang
seakan dia tidak pernah melakukan hal apapun , wajahnya
2 yang tampan berseri menghirup udara yang bertiup dari hutan
membawa aroma wangi tanah yang basah dan semerbak
aroma bunga hutan Anak remaja itu adalah kwa-han-bu buyut luar pemilik pulau
bengcu taisu yang budiman kim-khong-taihap , empat tahun
yang lalu istana itu masih ramai oleh keluarganya, namun
ketika pah-sim-sai-jin datang untuk yang kedua kalinya
keluarganya menyambut pah-sim-sai-jin di tepi pantai bersama
pat-hong-heng-te dan dia tidak diikut sertakan dan disuruh
menjaga istana , sebagai anak penurut kwa-han-bu menuruti
perintah ibunya dan sanak keluarganya
Kwa-han-bu berkeliling diluar istana dan melihat-lihat keadaan ,
hal itu dilakukan karena ia ditugasi menjaga istana jadi kwahan-bu tidak mau diam dalam istana , tiga bangunan lain di
pulau itu ia masuki , karena sebenarnya kwa-han-bu juga boleh
dikatakan adalah tamu di pulau kura-kura milik buyutnya ini
karena kwa-han-bu sejak lahir sampai berumur tujuh tahun
berada di kunleng dimana keluarganya menetap , ayahnya
kwa-san-lun adalah cucu dari putri bungsu kim-khong-taihap
kwe-hong-in yang menikah dengan kwa-kun-liong , keluarga
kwa dikunleng terkenal turun temurun dengan
kedermawanannya, ibunya adalah kam-siang-lan yang berasal
dari kangshi putri seorang tihu , keluarga ibunya adalah
pengabdi setia kerajaan turun temurun bahkan misan buyutnya
pada zaman lima wangsa terkenal jenderal setia yakni kam-siek ayah dari kim-siauw-eng
3 Kwa-han-bu sejak umur empat tahun sudah dilatih ilmu silat
oleh kong-bo-counya kwe-hong-in sehingga enam ilmu khas
keluarga kwe yang diciptakan oleh bengcu dari ilmu silat enam
istrinya sudah dikuasai baik oleh kwa-han-bu , kwa-han-bu
memang luar biasa cerdas dan berbakat sehingga umur tujuh
tahun ia sudah lebih handal dari pat-hong-hengte , ketika kakek
kwe-gan-liong meninggal mereka sekeluarga berkunjung
kepulau kura-kura , namun akhirnya menetap di pulau kurakura karena ayahnya ikut serta she-taihap lainya untuk
menanggulangi kejahatan pah-sim-sai-jin yang sudah
menguasai barat dan utara
Dan dalam usaha mulia itu ayahnya dan she-taihap yang lain
tewas ditangan pah-sim-sai-jin , dan malam ketika keluarganya
kepantai menghadapi pah-sim-sai-jin kwa-han-bu berkeliling
disekitar empat bangunan , bahkan saat malam sudah sangat
larut kwa-han-bu mendatangi pekuburan keluarga pulau kurakura yang berdekatan dengan air terjun , kwaa-han-bu tertidur
didekat kuburan kong-bo-couwnya kwe-hong-in dan dalam tidur
yang hampir menjelang pagi itu kwa-han-bu mimpi bertemu
dengan kong-bo-couwnya hong-in dan beserta kong-bocouwnya itu ada seorang kakek tua sekali , dalam mimpi itu
kwa-han-bu melihat kon-bo-counya dibawa kakek yang sangat
tua itu keair terjun dan juga ia melihat kong-bo-couwnya
bergayut sangat manja memeluk tangan kakek tua itu dan
dibibir kuala air yang dipugar keduanya duduk dan berbicara
demikian akrab , senyum kakek tua itu demikian bijak
4 sementara kong-bo-couwnya senuyum berseri-seri dalam
pembicaraan yang mereka lakukan
Kemudian kakek itu membawa kong-bo-couwnya kebalik air
terjun dan lalu hilang , kwa-han-bu berseru memanggil nenek
buyutnya dan berlari kearah air terjun dan ketika kakinya masuk
kedalam kuala air ia merasa menginjak sesuatu yang membuat
kakinya tersengat sesuatu dan kwa-han-bu pun terbangun dan
hari sudah siang , kwa-han-bu spontan melihat kakinya yang
telanjang ternyata kakinya sedang di gigit seekor kura-kura
kecil yang merayap di bawah kakinya , kwa-han-bu melepaskan
kura-kura itu dari kakinya dan berdiri , dia penasaran demgan
mimpinya dan menatap air terjun
Kwa-han-bu melaangkah mendekati kuala air dan masuk
kedalamnya kemudian berjalan kearah air terjun yang
mencurah deras kekubangan air sehingga menerbitkan buih
putih , kwa-han-bu melihat kebalik air terjun ternyata dibaliknya
ada goa dengan mulur sebesar dua pelukan orang dewasa ,
tubuhnya yang kecil naik kedinding kuala air dan masuk kebalik
air terjun dan dengan merangkak ia masuk kedalam lubang gua
, lorong gua itu ada sekitar dua meter dan makin kedalam kwahanbu sudah bisa berjalan dan sampailah ia disebuah ruangan
berukuran dua kali tiga meter dan di ruangan itu ada sebuah
peti besar yang terbuat dari kayu yang tebal , kwa-han-bu
duduk termenung didepan peti besar itu menghubungkan
mimpinya dengan peti itu , dan dia yakin bahwa kakek tua itu
adalah buyutnya kim-khong-taihap , ayah dari neneknya ,
5 "kongcouw ! apakah kong-couw hendak menunjukkan sesuatu
padaku !" " kwa-han-bu berseru lirih , seruannya itu membuat ia
terasa lemah dan letih yang sangat , kwa-han-bu
menyandarkan tubuhnya kedinding dan rasanya nyaman dan
membuat kwaa-han-tiong mengantuk berat dan dia pun tertidur
Kembali kwa-han-bu bermimpi berada disebuah pantai dan
kakek yang tadi bersama nenek buyutnya muncul dari tengah
laut , kakek itu berjalan mendekatinya yang berada di pantai ,
kakek itu tersenyum memandangnya dan mengelus kepalanya ,
rasanya nyaman sekali tapi disamping mengelus kepalanya ,
kakek tua itu juga menghembus ubun-ubunya hatinya terasa
sesak haru , naik sedu sedannya sehingga dia sesugukan ,
kwa-han-bu menatap wajah kakek itu dan diwajah penuh
wibawa itu tersungging seulas senyum membuat hatinya
nyaman sekalaigus menghilangkan sedu sedannya , kemudian
kakek itu mengelus kembali kepalanya bahkan mengelus
mukanya , tiada tara rasa nyaman menyergap hatinya , kakek
itu kembali ketengah laut dan lalu menghilang entah kemana
Kwa-han-bu terbangun , hatinya terasa ringan dan nyaman lalu
dibukalah peti besar itu dan dilamnya ada lima buah kitab ,
kemudian ada harpa emas dan sebuah kipas yang ada tulisan
"kungcu siawcu" dan kemudian lima bilah pedang , cambuk dan
sabuk warna kuning keemasan dan sabuk kepala dengan
manik mutiara hitam kemudian terakhir ada gulungan kertas
yang diikat pita warna kuning
6 Kwa-han-bu mengambil gulungan kertas dan membukanya dan
ada tulisan yang berbunyi
Anakku ! milikilah hikmah ilmu , Dengan ilmu hidup jadi bermutu
Anakku ! milikilah rasa malu , Dengan malu hidup terjaga selalu
Anakku ! kendalikanlah hawa nafsu, Supaya diri terjaga dari
jerat si aku Anakku ! kendalikanlah dalam berlaku ,Supaya diri terjaga dari
sikap buru-buru Anakku ! jangan tergoda oleh bujuk rayu, Karena bujuk rayu
sarat dengan tipu Anakku! Jangan berbuat yang tidak perlu,Karena akan
merugikan masa dan waktu Tiga kitab diwariskan pada anak cucu, Intisari dari berbagai
macam ragam ilmu Tiga warisan dari genarasi yang terdahulu, Dirangkum untuk
bekal generasi baru Dua kitab berisi catatan dari siansu suhu , ramuan obat dan
induknya ilmu Kwee-Han-Tiong Kwa-han-bu mengambil kitab pertama berjudul bu-tek-cin-keng
, kemudian kitab kedua "sin-yok-jeng-keng" (kitab seribu
pengobatan tubuh) , kitab yang ketiga berjudul "im-yang-patsin-im-hoat" (ilmu suara sakti delapan im-yang) , kitab yang
keempat berjudul "im-yang-bun-sin-im-hoat" (ilmu suara sakti
7 sastra im-yang) dan kitab kelima berjudul "im-yang-sian-sin-lie"
(tarian sakti dewa im-yang)
kwa-han-bu teringat akan keluarganya yang menghadang pahsim-sai-jin , lalu ia buru-buru keluar , dan diluar kwa-han-bu
disambut matahari pagi yang cerah , berarti sudah semalam
kwa-han-bu berda didalam goa padahal siang ketika kwa-hanbu masuk ke goa pah-sim-sai-jin muncul dan mencari-cari siapa
lagi penghuni pulau kura-kura , pencarian pah-sim-sai-jin ketika
itu sampai malam hari , dan karena tidak menemukan
seorangpun lalu meninggalkan pulau malam itu juga sehingga
pah-sim-sai-jin tidak bertemu dengan kwa-han-bu
kwa-han-bu berlari menuju pantai , namun alangkah terkejutnya
ketika melihat banyak mayat-mayat bergelimpangan dan
lebihnya lagi bahwa mayat-mayat itu adalah mayat keluarganya
dan saudara-saudaranya pat-hong-heng-te , kwa-han-bu
terduduk lemas menatap semua mayat yang bergelimpangan
itu , setelah matahari naik tinggi , kwa-han-bu menggali dua
puluh satu makam di areal pekuburan keluarganya untuk
menguburkan mayat ibunya , pek-bo dan saudara-saudaranya ,
pekerjaan itu selesai sampai tengah malam , lalu tanpa
mengenal lelah kwa-han-bu menggali lima lobang besar
didalam hutan ditepi pantai untuk menguburkan seratus mayat
pat-hong-heng-te , penguburan mayat selesai saat fajar
menyingsing kwa-han-bu kembali ke istana dan sebelum kwa-han-bu
memasuki istana , ia kembali kedalam goa dibalik air terjun
8 untuk mengambil lima buah kitab kongcouwnya kim-khongtaihap , lalu keluar dan sekaligus ia membersihkan diri
dikubangan air yang jernih dan sejuk , setelah itu kwa-han-bu
masuk kedalam istana lalu beristirahat
Kwa-han-bu terbangun ketika malam sudah tiba , lalu ia
memmpersipakan makan untuk mengisi perutnya yang lapar
sekali saat bangun , kwa-han-bu makan sendirian di meja
makan yang besar itu yang sebelumnya dipenuhi oleh keluarga
besarnya she-taihap, setelah selesai makan , kwa-han-bu
menuju ruang tengah yang luas dan indah dengan perabotan
meja dan kursi serta hiasan dinding yang beraneka ragam dan
tertata rapi ,kwa-han-bu meletakkan lima kita diatas meja dan
mengaambil kitab yang pertama lalu membuka halaman
pertama dan dihalaman itu tertera tulisan dari kong-couwnya
kim-khong-taihap yang berbunyi
Butek-cin-keng induk segala ilmu
Salinan dari yang mulia siansu suhu
Salami maknanya tanpa kenal jemu
didalamnya sarat rahasia yang bermutu
Kwee-Han-Tiong Kemudian kwa-han-bu membaca isinya yang mengandung
pelajaran tentang ragam semedhi , ragam kuda-kuda , ragam
gerak tangan , ragam gerak-kaki dan ragam gerak tubuh dan
terakhir ragam titik darah dan syaraf dan keesokan harinya
9 mulailah kwa-han-bu mempelajari ragam semedhi yang
terkandung dalam kitab bu-tek-cin-keng
Kwa-han-bu yang berumur delapan tanpa kenal lelah melatih
memahamkan ilmu bu-tek-cin-keng , sehingga dalam tiga tahun
kitab bu-tek-cin-keng pun tammat dipelajari , sehingga tubuh
dan pikirannya sudah menyerap sari ilmu didalamnya seperti
"siulian-tin-liong " (bersemedi menundukkan naga) ilmu daya
tempur , "hun-kong-coan-im" (kirim suara menyibak cahaya) ,
"goat-koan-sim-hang" (menunggang sukma menutup rembulan
) ilmu menghilang "Siu-to-Po-in" (sambut mustika menyapu
awan) ilmu penawar pukulan serta "san-phak-eng-coan"
(mengirim bayangan menghantam gunung ) ilmu pemisah
Setelah menammatkan pelajaran kitab bu-tek-cin-keng kwahan-bu mengambil kitab kedua dan dihalaman pertama kongcouwnya berpesan
"im-yang-sian-sin-lie" sari ilmu turunan kedua
inti ilmu turunan kwee tocu pulau kura-kura
gunakan sabuk dan kipas sebagai dua senjata
resapi gerakan tarikan ia sepenuh hati dan jiwa
Kwee-Han-Tiong Setelah membaca pesan tersebut , Kwa-han-bu kembali
memasuki goa dan mengambil sabuk berwarna kuning emas
dan kipas , setelah itu kwa-han-bu mulai pelajarannya dengan
tekun dan ilmu im-yang-sian-sin-lie adalah rangkuman dari


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

10 sembilan jurus kelaurga kwee yakni "bian-sin-kun" , "lo-hai-sanhoat" , "pat-sian-kiam-hoat" , "kim-peng-hok-te-pat" , "sin-tiauwpoh-chap-sha" , "in-hong-sin-kin" , "in-coan-sin-yan" ,"hong-loim-yang-kiam" dan "goat-tiam-hong-pian" tiga jurus adalah milik
pendahulu kim-khong-taihap yakni kwee-lun dan kwee-seng
sementara enam jurus adalah ciptaan kim-khong-taihap sendiri
dari sari ilmu keenam istrinya
Karena enam ilmu yang ciptaan kim-khong-taihap sudah
diakuasai mahir oleh kwa-han-bu maka dalam jangka setahun
ilmu "im-yang-sian-sin-lie" dapat dikuasai dengan baik , jika
kwa-han-bu bergerak dengan ilmu ini maka dua ujung sabuk
yang disandangnya ikut juga bergerak dengan kekuatan sinkang bian-sin-kun dan juga sabuk bisa berubah keras seperti
pedang dan juga lembut seperti cambuk atau aslinya bentuk
aslinya sabuk dan dua sisi ujung sabuk dialiri dua hawa sakti
im-yang bersumber dari kedua bahu sementara tangan yang
memegang kipas juga mengeluarkan dua hawa im-yang ,
pendeknya jika ilmu di mainkan kwa-han-bu maka seakan dia
memiliki empat tangan dengan empat bayangan senjata , yakni
pedang , cambuk , sabuk dan kipas
Kwa-han-bu melangkah ke kuala air terjun dan membersihkan
diri , setelah itu ia memasuki istana untuk memasak makanan
yang masih tersisa setelah empat tahun, wajahnya berseri-seri
melakukan pekerjaannya yang sudah biasa ia lakukan selama
ia ditinggal sendiri di pulau buyutnya ini , setelah semua selesai
maka dengan nikmat ia menyantap makanannya , setelah itu
11 kwa-han-bu istirahat di ruang tengah sambil membaca-baca
buku sastra dan buku-buku yang menambah wawasannya
Kwa-han-bu berencana bahwa nanti malam ia akan membuka
kitab ketiga setelah menyelesaikan pelajaran im-yan-sian-sin-lie
, demikian asik ia membaca buku sastra yang dipegangnya dan
selama empat tahun disela waktunya dalam melatih pelajaran
silat ia tekun membaca kitab-kitab kuno peninggalan
moyangnya , banyak syair dan ungkapan yang sudah hafal
dalam kepalanya , banyak juga sudah ia menghafal ayat-ayat
dhammapada pelajaran hidup fari sang budha , dan demikian
juga to-tek-keng kitab pelajaran agama to
Pada malam harinya kwa-han-bu membuka kitab ketiga , dan
dihalaman pertama kim-khong-taihap memberi pesa yang
berbunyi "im-yang-bun-sin-im-hoat" sari ilmu turunan ketiga
inti ilmu turunan kam yang hidup berkelana dan setia
gunakan telunjuk atau mouwpit sebagai dua senjata
resapi gerakan pahami ajaran dalam berbagai kata
Kwee-Han-Tiong Kwa-han-bu memulai pelajarannya pada kitab yang ketiga ,
ilmu ini rangkuman kim-khong-taihap akan jurus hwi-yang
sinciang (tenaga inti panas) , dan swat-im sinciang (tenaga inti
dingin) , "hong-in-bun-hoat" (ilmu sastra angin dan mega) serta
dipadukan dengan "kim-kong-sim-in" (suara sakti tenaga emas)
12 Demikian kwa-han-bu belajar dengan giat , tekun tiada
mengenal lelah , pelajaran demi pelajaran ia lalui , latihan demi
latihan ia lakukan dengan semangat yang menyala-nyala , dan
akhirnya ilmu im-yang-bun-sin-im-hoat selesai dipelajari selama
dua tahun , saat kwa-han-bu berlatih dengan ilmu im-yang-bunsin-im-hoat , tangan dan kakinya bergerak melukis dan
menuliskan kata-kata yang terbersit dalam hatinya , indah dan
kokoh gerakan itu , unik dan menakjubkan gerakan menulis di
udara seiring tulisan kaki diatas tanah , gerakan menulis itu
mengandung ujar-ujar fasal dua belas to-tek-keng yang
berbunyi Lima warna membutakan mata,
Lima bunyi menulikan telinga
Lima rasa merusak mulut Mengejar kesenangan merusak pikiran,
Barang berharga membuat kelakuan menjadi curang
Setiap gerakan tangan yang menuliskan hurup diudara
mengeluarkan hawa im sementara kaki yang menuliskan hurup
mengeluarkan hawa yang , sehingga bumi yang dipijak laksana
bara , sejak dinihari sampai siang hari kwa-han-bu melatih ilmu
im-yang-bun-sin-im-hoat , kemudia ia membersihkan diri dan
kembali dengan rutinitasnya memasak makanan dan membaca
kitab-kitab kuno Kwa-han-bu sudah berumur empat belas tahun , wajahnya
yang tampan rupawan dengan bola mata yang bening dan
tajam dibawah alis mata hitam tebal sebentuk golok ,
13 rambutnya ikal panjang bergelombang sampai kebahu ,
badanya kekar dan halus putih kemerah-merahan , hidungnya
mancung amat menarik bibirnya laksana seulas limau dan
dagunya bak lebah tergantung , pemuda rupawan yang
menakjubkan Pda kitab keempat yakni "im-yang-pat-sin-im-hoat" , kwa-hanbu mendapat pesan dari kongcouwnya kwee-han-tiong pada
halaman pertama yang berbunyi
"im-yang-pat-sin-im-hoat" sari ilmu turunan pertama
inti ilmu turunan kwa yang sakti lagi berbudi mulia
siauwte memadukan warisan suhu yang amat berharga
resapi dan salami gerak sejiwa dengan alam raya
kwee-han-tiong Kwa-han-bu membalik lembaran-lemebaran berikutnya
membaca , mempaerhatikan dan memahami uraian dan tata
gerak yang ada didalamnya dan ilmu im-yang-pat-sin-im-hoat
adalah gabungan dari "im-yang-pat-hoat" (ilmu delapan imyang) dan "hong-hi-sin-jai" (petikan sakti menata pelangi ) ,
keesokan harinya kwa-han-bu memulai pelajarannya dengan
tekun dan semangat yang berkobar , kita tinggalkan dulu kwahan-bu dengan pelajaran dan latihannya , sekarang mari kita
tengok kedaratan besar tepatnya ihwal dunia kangowu selama
dua tahun terakhir 14 Keadaan tionggoan setelah dua tahun dalam kungkungan pahsim-sai-jin kondisi kehidupan rakyat yang lemah memenag
babak bundas , disamping tindasan dan keberutalan kejahatan
mereka juga di tekan dengan pemungutan pajak yang
mencekik , sendi-sendi perekenomian hancur sehingga
kemiskinan melanda dan pada gilirannya melahirkan rampok
dan pencuri , bajak laut dan para tukang pukul , metode hidup
"homo-homoni-lupus" (manusia adalah serigala manusia bagi
manusia lainnya) berlaku tetap dalam usaha mempertahankan
diri dan tekanan Dunia kangowu marak dengan perlombaan untuk mendapatkan
pusaka pulau es , pulau es adalah pulau yang terletak di
wilayah utara tepatnya di laut kuning , sejak menjelang akhir
dinasti tang , pulau itu sangat terkenal karena sebagian
keluarga raja yang terlibat perang saudara berpindah kepulau
es dan menetap disana , keluarga raja yang terkenal sakti dan
berilmu tinggi , pulau es makin santer kedaratan besar ketika
raja pulau es yang bernama Han-tiong sering berkelana ke
daratan besar dan bertemu dengan banyak tokoh kangowu dan
semakin menjadi buah bibir dan harapan kalangan persilatan
dengan munculnya bukek-sian-su si manusia dewa yang
diketahui berasal dari pulau es , bukek-sian-su setiap tahun
pada je-it musim semi membagi-bagikan ilmu kepada siapa
saja yang bertemu dengan beliau , tanpa pandang pilih buluh
baik yang baik maupun yang jahat
15 Kebiasaan bukek-siansu itu di lanjutkan oleh muridnya yang
orang kenal dengan sebutan koai-lojin , guru dan murid itu tidak
terikat dengan dunia , keduanya lepas dari beban penilaian ,
keduanya tidak terikat beban rasa dan setahun yang lalu ketika
koai-lojin membagi-bagikan ilmu sebagaimana biasanya ,
terdengar berita pulau es muncul kembali setelah seratus tahun
hilang entah hilang atau berpindah tempat , memang pulau itu
unik , uniknya adalah bahwa baik pasang maupun surut tingi
permukaan laut tetap, jadi seakan pulau itu terapung , hanya
jika badai besar datang melanda maka pulau itu terguncang
dioambang ambing badai yang bisa jadi dia berpindah dan
bahkan tenggelam Kemunculan pulau es menjadi daya tarik bagi kalangan
kangowu , kalau bisa mendapatkan sumbernya kenapa harus
mendapatkan dari cabangnya , kalau bisa dapat semua kenapa
harus mendapatkan satu dua saja , demikianlah memang sifat
nafsu manusia yang tidak kenal puas , oleh karena itu wilayah
utara di datangi banyak orang kangowu dari berbagai kota
Kota kenlung sebelah utara kota yinchuan , kota ditepi pantai
laut kuning dibanjiri banyak pendatang , jalan raya yang besar
itu dilalui banyak orang yang hilir mudik para wanita-wanita
penghibur melembai-lambai dari ruangan atas rumah bordir
memanggil mencari perhatian para kongcu yang lewat diselingi
senyum memikat dan tawa cekikan dengan aroma genit ,
sebagian ada yang tertarik dan memasuki rumah bordir
16 Sebuah likoan yang megah yang bagian rumah makannya
sangat besar dengan puluhan meja , rata-rata likoan , pokoan
dan rumah bordir di tiap kota berdiri megah , karena tempattempat itu di kuasai oleh hek-te di setiap wilayah likoan itu
adalah milik the-kun murid pertama dari pak-kek-hek-te di
yuguan , tamu yang datang hari itu sangat banyak sehingga
ruang makan yang luas itu penuh sesak
Kebanyakan yang hadir itu adalah anak buah hek-te
diantaranya empat orang pemuda tampan utusan dari ngo-okhengcia pemegang kendali lam-kek-hek-te di selatan kemudian
dua orang pemuda utusan dari see-kek-hek-te yang dipimpin
oleh see-kwi-liong dan dan empat orang wanita muda cantik
utusan dari tung-kek-hek-te yang dipimpin oleh im-kan-koksianli-sam , empat orang pemuda utusan dari pak-kek-hek-te
yang dipimpin oleh pah-sim-sa-jin sebagai pemegang utama
seluruh hekte Kemudian seorang kakek berumur enam puluh tahun berrnama
cu-keng-in seorang pertapa dari luliangsan , setahun yang lalu
ia mendengar akan munculnya pulau es , tekadnya terpatri
untuk mendapatkan pusaka pulau es sehingga ia dapat
menundukkan sepak terjang dari tung-kek-hek-te yang banyak
dikeluhkan penduduk desa dikaki luliangsan , kemudian tiga
orang lelaki umur empat puluh tahun yang datang dari lembah
naga , ketiganya adalah bekas pimpinan piauw-kiok yang
terpaksa gulung tikar setelah terbentuknya pak-kek-hek-te
untuk yang kedua kalinya , berita pulau es membuat mereka
17 bersemangat untuk memperkuat kesaktian dalam menghadapi
kebrutalan pak-kek-hekte seorang nenek tua berumur enam puluh tahun bernama simhong-lin dari teluk pohai , dua belas tahun yang lalu ketika pahsim-sai-jin membentuk pak-kek-hek-te di xining suaminya yang
seorang kauwsu ditewaskan oleh pah-sim-sai-jin , dan dua
anak gadisnya tewas setelah diperkosa berkali-kali , sim-honglin saat itu tidak berada di rumah karena ia sedang ke yuguan
untuk menemani menantu perempuannya yang melahirkan
cucu pertamanya , kemudian dua orang muda berumur dua
puluh empat tahu dari lembah huai , dua orang kakak beradik
yang menyimpan dendam kepada pah-sim-sai-jin yang telah
menewaskan keluarga mereka ketika dua belas tahun yang lalu
kemudian seorang gadis cantik berumur dua puluh tahun dari
bukit nelayan bernama siangkoan-lui-kim , dia berasal dari
wilayah barat tepatnya di kota nanning dia adalah putri seorang
pendekar kenamaan dengan julukan "kee-san-hiap" (pendekar
bukit ayam), setelah kehadiran pah-sim-sai-jin golongan
pendekar bagaikan lampu yang mau kehabisan minyak , ketika
mendengar munculnya pulau yang merupakan legenda tempat
para dewa, lui-kim bertekad untuk mendapatkan pusaka yang
berada di pulau tersebut walaupun ayahnya melarang , tapi luikim mengemukakan alas an bahwa tirani pah-sim-sai-jin harus
dilenyapkan , dan ini kesempatan baginya untuk mewujudkan
semangat kependekarannya , ayahnya tidak bisa membantah
sehingga dilepaskanlah putrinya untuk mencoba peruntungan
18 seorang pengemis berumur lima puluh tahun bernama tio-can
dia baru datang dari pegunungan himalaya berguru pada
seorang pertapa di arnapurna , setelah hampir dua puluh tahun
ia kembali kepedalaman tiongkok dan berketepatan ketika
memasuki kota yangtse tio-can mendengar kemunculan pulau
es , walaupun ia baru turun gunung namunpulau legendaris itu
tetap membetik minatnya untuk mencoba peruntungan ,
kemudian dua orang rampok dari nancao , keduanya adalah
bekas pimpinan piuwkiok yang jatuh miskin akibat kesadisan
pah-sim-sai-jin , dengan kemunculan pulau es , maka berkobar
semangat untuk mendapatkan ilmu-ilmu sakti yang tentunya
menguatkan kedudukan mereka sebagai rampok
kemudian tiga orang bajak dari sungai huang-ho , mereka juga
adalah bekas pimpinan piauwkiok dan sudah beroperasi di
sungai huang-ho selama lima tahun , semuanya yang hadir
didalam likoan itu mempunyai harapan besar akan beruntung ,
mereka menunggu sampai tiga hari karena informasi bahwa
laut kuning sedang bergelombang tingii ,dan angin bertiup
kencang dan bisa memicu badai dan tiga hari lagi diperkirakan
cuaca akan membaik Tiga hari kemudian puluhan perahu layar bergerak di melintas
dipermukaan laut kuning , tokoh-tokoh yang tersebut di likoan
the-kun ada diantara puluhan perahu, suasana ramai layaknya
sedang mengadakan arung jeram , perahu-perahu melintas
dengaan cepat menunjukkan bahwa orang-orang diatas perahu
memiliki sin-kang yang tinggi , dua orang tosu berada jauh
19 didepan , mereka menaiki perahu saat masih malam hari , "yapsicu ! jika dilihat dari peta ini empat hari pelayaran dengan
kecepatan angin lumayan kuat akan sampai pada simpang tiga
pulau , sesampainya disimpang tersebut kita mengarah pulau
yang berwrna hitam sehingga sampai sebuah batu karang lalu
mengarah kesebelah timur karang dan satu hari kemudian akan
sampai pada tumpukan karang es , nah ! disekitar itulah pulau
es" "kalau begitu khu-sicu ! , dua hari kita bisa sampai pada
simpang tiga pulau itu , marilah ! kita kerahkan kekauatan
sehingga kita bisa samnpai setidaknya satu hari sebelum
orang-orang " sela yap-kok , "benar yap-sicu ! " sahut khu-lam
segera melatakkan peta ditangannya dan meraaih dayung ,
perahu pun makin melaju kencang
dua hari kemudian simpang tiga pulau itu sudah kelihatan ,
namun alngkah terkejutnya mereka bahwa tiga perahu bajak
ada di hadapan mereka dan sedang melempari tiga buah
perahu kecil , dua perahu sudah terguling dan satu perahu
masih masih bertahan , penghuni perahu itu adalah tiga lelaki
dari lembah naga sementara tiga perahu besar adalah miliki
tiga orang bajak sungai huang-ho , tiga lelaki lembah naga
berhasil masuk kedalam sebuah perahu seorang pimpinan
bajak dan terjadilah pertempuran diatas perahu , tiga bekas
piauwsu bergerak cepat dan kuat sehingga berselang setengah
jam beberapa anak buah bajak banyak yang terlempar kelaut ,
pimpinan bajak marah dan ikut mengeroyok , perlawanan
20 sedikit alot dengan masuknya pimpinan bajak , namun
sebagian anak buah bajak melompat keluar dan terjun kelaut
untuk menyelamatkan diri karena kapal mereka dipanah oleh


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bajak lain dengan api sehingga layar terbakar sementara
pimpinan bajak terus bertempur dengan ketiga lawannya
sehingga pada satu kesempatan dia membacok tangan
seorang lawannya hingga putus darah muncrat ditengah hawa
panas api yang kian berkobar , namun sibajak juga melepaskan
nyawanya ketika dua pedang menusuk perut dan membacok
kakinya kedua orang dari lembah naga itu hendak melompat terjun
yang seorang tidak sempat karena balok tiang yang membara
jatuh menimpa tubuhnya , dan seorangnya sempat
menceburkan diri namun malang ia lupa tidak pandai berenang
, akhirnya ia tenggelam juga , sementara satu kapal tenggelam
dua kapal bajak berlomba mengarah kepulau hitam, tiba-tiba
kapal didepan memanah kapal dibelakangnya , sementara
yang dibelakang membalas dengan melemparkan pelor-pelor
sebesar buah kelapa menghantam dinding kapal hingga
ringsek dan hancur pertempuran dua bajak sangat ramai dan seru , pekik dan
perintah bergema , sampai sore hari pertempuran itu
berlangsung dan bagi kedua kapal bajak setali tiga uang , yang
satu tenggelam setelah dilalap si jago merah dan yang satunya
lagi juga tengelam karena kebocoran kapal yang parah ,
banyak banyak yang bergelimpangan di permainkan riak
21 gelombang dan juga tidak sedikit yang masih hidup dan
berenang mennggapai pegangan
dua orang tusu tercenung memikirkan langkah selanjutnya
sementara beberapa perahu sudah datang dari belakang ,
:"bagaimana yap-sicu ! " sela temanyya she-khu , "sebaiknya
khu-sicu ! kita tunggu saja disini , sampai bajak yang masih
hidup merasa kelelahan dan kita bisa dengan tenang melintas "
, " hmh" begitupun bagus ,tapi orang-orang yang dibelakang
kita akan menyusul kita nanti malam " , "tidak apa-apalah , tapi
saat malam tiba , kita langsung bergerak " she-khu
mengangguk saat siang berganti malam dua orang tosu mendayung
perahunya dengan hati-hati keduanya dengan awas
memperhatikan kedua sisi perahu dan baru saja mereka
sampai di areal pertempuran dua bajak , kapal mereka gerakan
mencurigakan terdengar dan kontan keduanya memukulkan
dayung kearah dua bayangan tubuh yang berenang mendekati
mereka , kedua orang itu kena hantam dayung hingga pingsan
namun kapal mereka masih bergoyang , dua tosu
menggerakkan pedang mereka menyerang tiga orang yang
hendak masuk , ketiga bajak itu terjungkal kembali ke laut
sesaat tenang , keduanya tetap dalam kondisi siaga
sebuah perahu mendekat , ternyata perahu yang dinaiki dua
orang pemuda dari see-kek-hek-te , mereka melihat banyak
mayat yang mengambang dan melihat dua orang tosu dalam
sebuah perahu , :"ternyata dua tosu bau" seorang pemuda
22 mencela , lalu memukul permukaan air laut , sehingga
menimbulkan gelombang yang menggulung kearah perahu dua
tosu , dua tosu melakukan hal yang sama dan gelombang laut
bergerak menyambut gelombang yang datang , dan kedua
gelombang pecah dan sisa gelombang menghantam perahu
dua pemuda see-kek-hek-te
"sial ! mari kita gulingkan perahu tosu bau itu sute " , lalu
keduanya memukul permukaan laut , dan ternyata si dua tosu
sudah lebih melakukan dan dua gelombang tinggi menghantam
perahu dua pemuda hingga terbalik , bahkan berulang-ulang
dua tosu melakukan , sehingga kedua pemuda itu lelah
dipermainkan gelombang buatan itu , tapi kedua tosu tidak
dapat lagi melakukannya karena sebuah gelombang besar
menghantam kapal mereka dari arah belakang dan untungnya
datang dari belakang mereka masih dapat mempertahankan
keseimbangan kapal yang terlempar kedepaan
ternyata empat pemuda utusan lam-kek yang membuat
gelombang itu , mereka terus mengejar perahu dua tosu yang
terlempar kedepan , dua tosu bersiap menghadapi segala
kemungkinan , saat kedua perahu berdekatan , tiga pemuda
melompat kekapal dua tosu dengan senjata ditangan , kedua
tosu menyambut dengan cekatan , pertempuran seru terjadi
perahu layar yang kecil itu , sampai delapan puluh jurus
pertempuran itu berlansung , dan ternyata ketiga pemuda lamkek-hek-te terbentur menghadapi dua tosu , mereka terdesak
23 sehingga mereka menerima ciuman senjata tajam kedua tosu
dan mereka terlempar kedalam laut
yang seorang hendak melarikan diri namun dua tosu tidak
membiarkannya , seorang dari mereka melompat ke perahu
dan menyerang pemuda keempat utusan lam-kek-hek-te , si
pemuda berusaha melawan namun hanya dua puluh gebrakan
dia terjungkal ditusuk pedang si tosu , tosu she-yap itu
mengambil alih perahu itu dan mendayung mendekati perahu
mereka , enam orang hek-te terlalu menganggap remeh pada
dua orang tosu kosen itu , kedua tosu berumur lima puluh tahun
itu adalah dua pertapa dari beng-san yang sudah mendalami
ilmu sebelum para pemuda hek-te itu lahir
kedua tosu terus mendayung kedua kapal itu mengarah ke arah
batu karang dan dua jam kemudian mereka sampai , lalu
memutar kearah barat , keduanya terus mendayung sampai
pagi hari , "kita istirahat dulu dan mempertahankan arah perahu
, setidaknya besok kita akan sampai kepulau es " kata she-yap
dengan muka berseri-seri , "semoga saja tidak ada lagi
halangan " sahut she-khu berharap
empat perahu dibelakang mereka salin berlomba mendekat ,
dan keempat kapal di tumpangi cu-keng-in , sim-hong-lin , tiga
gadis utusan tung-kek-hek-te dan dua orang pemuda lembah
huai , kemudian menyusul perahu yang di tumpangi tio-can ,
melihat kedatangan tio-can ketiga gadis utusan tung-kek-hek-te
tertawa cekikan dan berkata , dua tosu bau , seorang nenek
peot , seorang kakek ompong dan seorang pengemis , dan dua
24 orang pemuda tampan " semua yang disebut melihat pada tiga
gadis berdandan norak itu
"perempuan centil ! jaga mulutmu sebelum kurobek-robek " simhong-lin menegur dengan keras , "hik..hik.. nenk peot ! pusaka
pulau es untuk apa kamu ikut perebutkan ! , apa mau kamu
bawa mati " cela seorang dari mereka , "itu urusanku dan apa
pedulimu " balas sim-hong-lin , "dan kalian masih bau kencur
untuk apa kesini !" " timpalnya lebih pedas , "hik"hik" liok-lim
ini kami yang kuasai dibawah panji thian-te-ong , siapa yang
coba bermain api dengan kami maka akan mati " teriak seorang
tiga gadis itu "siapa itu thian-te-ong !" " sela tio-can , "hah..!" kamu tidak
kenal thian-te-ong yang sakti tiada terlawan dan menguasai
seluruh jagad raya " teriak utusan tung-kek-hek-te kesal karena
ada yang tidak tahu dengan raja mereka , semuanya juga
melihat tio-can dengan pandangan heran , tio-can yang melihat
orang semua memandangnya heran dia tertawa
"hahahah" memang aku tidak kenal siap itu thian-te-ong , apa
dia sebangsa manusia , monyet atau siluman " nakin panas dan
kesal hati ketiga gadis cantik mendengar bahwa raja mereka
diperkirakan seperti monyet , "heh..! orang tua goblok , buta
dan tuli " , "brakk?" baru saja selesai sumpah serapah utusan
tung-kek , perahu mereka hancur berantakan di pukul oleh tiocan dan ketiganya terlempar kelaut , seorang dari mereka
tewas seketika , dua orang berenang menjauh dengan muka
pucat , "awas kamu ya " kalau sampai kuadukan kamu pada
25 thian-te-ong maka kamu akan tahu rasa " sumpah mereka
berdua sambil berenang , tapi sampai kapan mereka bertahan
di tengah laut lepas itu , "adukan saja sana ! emangnya aku
takut sama monyet yang kamu banggakan " sahut tio-can
berselang bebrapa saat sebuah perahu yang di tumpangi
empat pemuda utusan pak-kek-hek-te mendekat , perahu itu
didayung mendekati dua gadis yang melambai-lambai pada
mereka , :"ada apa ji-sumoi ! " , "sudah..! tarik dulu kami
kedalam perahu " sahutnya masih kesal , kedua utusan itu
sudah saling kenal ketika berada di likoan the-kun bahkan
bercinta sekalian , kedua gadis itu naik keperahu , sementara
diperahu empat pemuda kasak-kusuk dengan dua gadis sumoi
mereka tio-can dengan cuek mendayung perahunya melewati bebrapa
kapal lainnya , "sicu..! darimanakah asalmu sehingga kamu
tidak kenal dengan pah-sim-sai-jin !" " tanya cu-keng-in , tiocan menatap orang yang menanyanya sambil berhenti
mendayung , lo-sicu ! siapa pula pah-sim-sai-jin !" , dan saya
memang baru turun dari arnapurna di himalaya " sahutnya ,
"hmh" pantas kalau begitu , ketahuilah sicu ! tionggoan sudah
mutlak dikuasai pah-sim-sai-jin atau thian-te-ong selama dua
tahun " cu-keng-in menjelaskan , "wah" luar biasa kalau begitu
, tapi bagaimana bisa , bukankah she-taihap masih ada !?"
semua menatap tio-can "dan kenyataannya sicu ! pah-sim-sai-jin telah menewaskan
semua she-taihap di setiap wilayah bahkan yang she-taihap di
26 pulau kura-kura " tio-can terkejut serasa tidak percaya , "hmh"
dan mereka itu anak buah pah-sim-sai-jin !" tanyanya sambil
menunjuk keperahu utusan pak-kek-hek-te , "benar , dan
mereka itu belum apa-apa karena setidaknya mereka baru
empat tahun belajar " sela sim-hong-lin
"sudahlah kalau begitu ,dan terimaksih atas informasi lo-sicu "
lalu tio-can mendayung kembali perahunya sehingga melejit ,
semuanya tersadar akan tujuan mereka , lalu kemudian
merekapun mendayung dengan cepet , terlebih dua tosu yang
merasa keduluan , dan kemudian beberapa perahu layar juga
melintas arela itu , perahu-perahu- itu melejit laksana panah
salin kejar mengejar , tio-can yang didepan merasa tertantang
sehingga ia mengerahkan tenaga saktinya untuk mendayung
perahunya , dan hasilnya lumayan karena menambah jarak
dengan perahu-perahu dibelakanngya , di belakangnya perahu
cu-keng-in bersama kapal dua tosu , kemudian kapal sim-honglin , dan dibelakangnya perahu siangkoan-lui-kim yang
bersamaan dengan perahu dua pemuda lembah huai , lalu
perahu kecil yang padat ditumpangi enam orang utusan hek-te ,
lalu kapal-kapal lainnya yang susul menyusul
tiba-tiba tatkala sore hari hujan turun deras ,orang-orang yang
mendayung masuk kedalam gubuk perahu untuk berlindung
dan naasnya saat malam hujan turun makin deras malah sudah
bercampur tiupan angin yang kencang , pasang naik
gelombang bergemuruh , sebagian kembali keluar untuk
mempertahankan keseimbangan perahu , laut makin bergelora
27 , suasana makin menegangkan saaat petir juga menggelegar
susul menyusul , tio-can berusaha sekuat tenaga bertahan dari
amukan badai , beberapaperahu sudah terguling , tiupan
angina yang sangat kencang menghalau gelombang setinggi
lima meter , menggulung semua yang ada didepannya , tio-can
, cu-keng-in , sim-hong-lin . dua tosu dan siangkoan "liu-kim
yang masih bertahan lenyap di hantam dua gelombang besar
yang menggulung susul menyusul
amukan badai , gemuruh gelombang , petir yang menyambar ,
hujan yang tertumpah bersatu padu dalam gelora gerak alam ,
dan ketika fajar menyinsing laut kembali teduh kemilau
permukaan laut laksana hamparan kaca emas ditimpa sang
fajar , dieprmukaan laut beberapa mayat yang terapung
dipermainkan riak arus dalam laut , pecahan-pecahan perahu
dan balok-balok layar juga berserakan dan ditepi pantai sebuah
pulau lima jasad tergeletak , tiga jasad perempuan dan dua
jasad laki-laki menjelang siang dua dari jasad laki-laki siuman lalu setengah
jam tiga wanita itu siuman dua orang wanita itu adalah dua
utusan tun-kek-hek-te , dan seorang lagi soangkoan-lui-kim ,
dan dua lelaki itu adalah seorang dari utusan pak-kek-hek-te
dan seorangnya adalah seorang lelaki dari dua bersaudara dari
lembah huai , mereka berlima saling menatap , dan kemudian
melihat kearah pulau , pulau itu berhutan lebat sehingga
terkesan hitam 28 "ini bukan pulau es " sela lelaki dari lembah huai , "apapun
namanya pulau ini aku akan mdelihat apa ada yang bisa
diijadikan pengganjal perut " sela lui-kim sambil berdiri ,
pemuda lembah huai itu segera menyusul liu-kim , "benar , aku
juga akan melihat kedalam untuk sekedar pengganjal perut "
sahutnya sambil mengikuti liu-kim , spontan kelimanya terbagi
dua kelompok , , "siapakah namamu twako !" "tiba-tiba lui-kim
bertanya , "aku yo-hun dari lembah huai , dan kamu siapakah
namamu moi-moi !" " , "aku siangkoan-lui-kim dari nanning " ,
"menurut hun-ko pulau apakah ini !" " belum lagi pertanyaan itu
terjawab keduanya tersentak kaget dengan desis ular belang
kuning dan hitam mendesis disekitar mereka , keduanya sontak
berkelit , namun menegerikannya beberapa ekor ular bergerak
melayang terbang meneyrang mereka , dengan sigap pedang
mereka terayun sehingga enam ekor ular itu putus dan mati ,
tersebar bau amis tak sedap , perut yang lapar dan
keroncongan itu terasa diaduk-aduk mau muntah , keduanya
lari kembali kearah pantai , sementara ketiga utusan hek-te
juga sudah memasuki hutan , "ciong-suheng ! ini bau apa yah
kok demikian menyengat " "aku tidak tahu lin-sumoi " sahut
ouw-ciong pemuda utusan dari pak-kek-hek-te , "bagaimana
mau tahu toan-lin , kita baru saja sampai disini dan mencium
aroma menyengat ini " cela rekannya , "bukan begitu pouw-eng
, naman tahu ciong-suheng tahu ! kan ciong-suheng sudah
banyak mencium dan dia ahlinya " sahut pow-eng mengerling
sambil senyum , "aku sih ahli dalam mencium tapi buka aroma
seperti ini , tapi kalau aroma tubuh wanita banyak aku tahu " ,
"hik..hik" " toan-lin dan pouw-eng tertawa cekikan
29 setelah agak jauh kedalam hutan ternyata aroma itu dari sarang
lebah berwarna merah , segera ketiganya menjauh terus masuk
kedalam hutan , "hmh" tidak ada satupun binatang buruan
disini " sungut toan-lin , kemudian terdengar desis binatang
melata , "iiihh.. ular belang " seru toan-in , , ular-ular itu
menyerang dengan ganas sambil terbang , ketiganya bergerak
membacok dan berlari makin kedalam hutan mencari selamat ,
ketika setengah jam mereka berlari , bebrapa kepala
mengerikan muncul dan mereka telah dikuriung sepuluh orang
laki-laki aneh , wajah mereka berwarna warni , ada yang merah
, hijau , kuning , biru , hitam , abu-abu demikian juga tubuh
mereka , "siapa kalian ! " bentak pouw-eng , tanpa menjawab
tiga orang dari orang aneh itu bergerak , ketiga utusan hek-te
berkelit , tap anehnya mereka sudah tertanggakp dan tengkuk
mereka dipegang laksana menjinjing seekor kucing


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kemudian mereka membawa ketampat kumpulan mereka yang
terdiri dari pondok-pondok , bahkan ada pondok yang berada
diatas pohon-pohon yang memang besar-besar , ketiga utusan
hek-te melonggo dengan wajah pucat pias ketika mereka
diletakkan ditengah lapangan dan dua orang masuk kedalam
dan beberapa wanita dengan corak muka yang berwarna warni
senyam senyum melihat mereka , kemudian seorang lelaki tua
muncul wajahnya berwarna warni ada merah , ada kuning dan
ada hijau , dan tubuhnya juga demikian , dia berbeda dari
orang-orang yang ada disekitarnya yang hanya satu warna
30 umur kakek itu enam puluh tahun , dia menatap tajam pada
ketiga tawanan itu , ketiganya makin ngeri ketika beradu
pandang dengan mata yang tajam itu , "kalian ini siapa , dari
mana dan tujuannya kemana !" , cepat jawab..! " menggigil
tubuh ketiganya , lalu ouw-ciong menjawab terbata-nata "
ka..ka". dari daratan besar namaku ouw-ciong , dan ini
temanku toan-lin dan pouw-eng " , "heh..! dia she-ouw ,
hu..hu"hu"..hu"-hu..hu" " suara tangis kakek itu disambut
tangis anak buahnya , "dan suasana makin mengerikan bagi
ketiga utusan hek-te , "untung kamu she-ouw karena saya juga
adalah she ouw , ouw-jit raja pulau neraka , hu..hu,..hu.. " raja
itu menagis lagi dan disambut tangis anak buahnya
makin heran ouw-ciong dan dua rekan wanitanya mendengar
kata untung tapi diterima dengan tangis , "tapi kedua wanita ini
bukan she-ouw jadi mereka harus di panggang hidup-hidup "
tersedak toan-in dan pouw-eng mendengar bahwa mereka
akan diupanggang , "tapi mereaka adalah temanku !" sela ouwciong , :hmh" apakah mereka kekasihmu !" , ouw-ciong
berhenti sejenak , :"benar ! mereka adalah kekasihku" sahut
ouw-ciong , "hmh" buktikan dulu kalau mereka ini kekasihmu "
, ouw-ciong menatap kakek itu , "bagaimana saya
membuktikanya !" , "anak bodoh ! masa tidak bisa
membuktikan bahwa kedua wanita jelek ini kekasihmu , kamu
jangan bohong , walaupn kamu she-ouw boleh jadi she-mu itu
juga bohong ! " , "ti..tidak aku memang she-ouw , baik aku bisa
membuktikan keduanya kekasihku " sahut ouw-ciong , kemudia
ia mendekati toan-lin dan pouw-eng yang masih digelut rasa
31 takut , "ji-moi kalian ciumlah aku mesra " bisik ouw-ciong , lalu
keduanya bergantian mengecup pipi dan bibir ouw-ciong ,
sedikit mereka mendapat kekuatan setelah tersentak birahi
sehingga meredupkan rasa takut mereka
"hah..itu bukan bukti anak goblok ! kalau cuma ciuman semua
kami disini menvciumi perempuan yang ada " terbelalak ketiga
utusan hek-te , dan hati mereka bergumam "kalau ciuman
belum bisa jadi bukti lalu apakah mereka harus bercumbu "
ketiganya saling menatap , "ayok .. buktikan , kalau kedua
wanita ini pacarmu , kalau tidak bisa maka kamu sendiri akan
kubunuh karena mencoreng she-ouw dengan kebohonganmu "
ouw-ciong sudah yakin bahwa bukti itu yang diminta , lalu
segera dia memluk pouw-eng dan toan-lin , merekapun
bercumbu dan saling meremas ditonton orang-orang aneh
setengah gila itu , setelah ketiganya telanjang , tiba-tiba mereka
menangis bersama-sama , ouw-ciong heran ,
"teruskan..hu..hu..hu.. , teruskan " sahut ouw-jit raja pulau
neraka , lalu bermesum rialah ouw-ciong , pouw-eng dan toanlin di lapangan terbuka dan ditontton orang aneh sambil
menangis mereka memberi semangat pada ouw-ciong , "hayo
she ouw tekan yang kuat huu..hu" , ya,". terus hu".hu"
ayok angkat kakinya "hu..hu". ya" begitu .. hu..hu" "
mendengar keganjilan itu ketiga utusan hek-te tidak bisa
menahan ketawa tapi tersedak karena s;pontan orang-orang
aneh itu tertawa , "hahaha..kamu kenapa she-ouw apamu yang
sakit , mereka spontan mendirikan ouw-ciong dan melihat
32 bagian bawah ouw-ciong dan menatap tubuh pouw-eng dan
toan-lin "aku tidak apa-apa dan pacarku juga tidak apa-apa " sahut
ouw-ciong , "lalu saki apa kenapa sehingga kamu tertwa " ouwciong dan kedua rekannya bingung , memang aneh orangorang ini , sedih haris tertawa dan gembira harus menagis , lalu
mereka melanjutkan permainan cinta mereka tanpa menggubris
suara tangis disekitar mereka , ouw-jit merasa senang ,
matanya yang berderai diusap-usap menyambut ouw-ciong
yang dianggap sebagai keluarga dan dua kekasihnya
"sebenaranya kalian ini mau kemana !?" tanya ouw-jit , "kami
rencana mau kepulau es ouw-ong , "untuk apa she ouw
mendatangi pulau yang sombong dan merasa baik sendiri dan
gagah sendiri itu " cela ouw-jit , "apa maksud ouw-ong pulau es
sombong dan baik sendiri !" ,tanya pouw-eng heran ,
"huh..!maksud saya penghuni pulau es itu kumpulan orangorang sombong walhal moyangnya juga tidak lebih dari bekas
raja " sahut ouw-jit mendengus geram , "bukannya penghuni
pulau es itu kumpulan orang-orang sakti !?" pouw-eng kembali
bertanya , "sakti-sakti ya sakti tapi juga merasa hebat dan
gagah sendiri" , "sepertinya ouw-ong benci dengan mereka!" "
tanya ouw-ciong , "huh..! bukan saua saja yang benci dengan
penghuni pulau es , bahkan nenek moyangku dan semua
nenek moyang anak buahku juga benci " sahut ouw-jit kembali
mendengus " , "kenapa bisa nenek moyang penghuni pulau
neraka benci " ouw-yang !?" , "dulunya moyang kami juga
33 berasal dari pulau es , namun karena moyang kami duhukum
maka dibuanglah kesini , pulau ini adalah pulau pembuangan
bagi pulau es " sahut ouw-jit penuh dendam , "jika demikian
penghuni pulau neraka juga turunan orang-orang sakti " sela
ouw-jit , "benar sekali , makanya she-ouw tidak boleh kesana
laksana pengemis , disini juga banyak kesaktian yang tidak
kalah dengan pulau es " , "banrakah ouw-ong !" " sela pouweng , "benar sekali..! kalian boleh belajar ilmu-ilmu hebat disini
dan aku akan membimbing kamu ciong-ji , hu..hu..hu" sahut
ouw-jit sambil menagis mengungkapkan kegembiraannya
ouw-ciong , pouw-eng dan toan-lin saling pandang mencoba
memaklumi kegilaan perilaku itu , lalu keesokan harinya , ouwjit mengajak mereka ke sebuah tempat dalam hutan yang lebat
itu dimana terdapat banyak kuburan , "sekarang..! coba
tunjukkan sampai dimana kepandaian kalian !?" perintah ouw-jit
, lalu ouw-ciong memperagakan ilmu yang dipelajari dari pahsim-sai-jin , pah-sim-sai-jin mengajari hek-te baru ilmu thian-tecio-kang" (telapak meledakkan jagat ) , "thian-te-toan-jiauw"
(cakar pemutus jagad) dua jurus "thian-te-tin-hoat-chit" dan ilmu
pedang "beng-cui-in-kiam" (pedang bianglala mengejar arwah) ,
:"hmh" luar biasa tapi masih mentah , dari siapa kamu
dapatkan ilmu itu !?" , "ilmu ini dari raja kami di daratan besar
julukannya bagi kami adalah thian-te-ong , sahut ouw-ciong ,
"hu..hu"hu" luar biasa julukan itu , namun dia goblok dan
tidak becus mengajar atau kamu yang tolol, sehingg sudah
seumuran kamu , hanya itu yang dapat kamu pelajari"
34 "bukan begitu ouw-ong , thian-te-ong itu orang sakti tiada lawan
, dia telah menguasai seluruh tionggoan dan dia mengajar kami
baru setahun tiga tahun " sahut ouw-ciong membela , "haha..!
tiga tahun kalau hanya itu yang kamu dapatkan itu artinya
thian-te-ong itu tidak sepenuh hati mengajar kamu " cela ouw-jit
, "tapi tidak apa ! setelah kamu disini dan dua kekasihmu ,
kalian dalam jangka lima tahun akan menjadi orang sakti luar
biasa ! " sahut ouw-jit menambahkan , ketiganya tersenyum
gembira , "heh" ! kenapa kalian sedih , apa kalian tidak
senang !?" ketiganya terkejut dan menyadari keadaan lalu
merekapun menagis mengungkapkan kegembiraan
sementara malam itu dipantai liu-kim dan yo-hun menelusuri
pantai mencari tempat yang cocok untuk bermalam , ketika
mereka sampai disebuah batu karang yang mencuat mereka
melihat perahu yang terbalik , lalu mereka mengambil perahu
itu dan menariknya kepantai kemudian membaliknya ,
"secepatnya kita tinggalkan pulau ini kim-moi , saya merasa
tidak enak dengan tidak keluarnya tiga orang utusan hek-te itu "
, "benar twako ! marilah kita gunakan perahu ini untuk mencari
tempat lain asal tidak dipulau berbahaya ini " sahut liu-kim , llau
mereka menarik perahu itu kelaut dan menaikinya dan dengan
tangan mereka mendayung , perahu itu melaju meninggalkan
pulau neraka setelah setengah malam mereka mendayung mereka istirahat
dan membiarkan perahu itu dibawa arus , dan karena lelah
mendayung dengan tangan setengah malam , mereka tertidur
35 diatas perahu , dan ketika keduanya bangun keduanya berada
dipantai , dan mereka terkejut ketika seorang lelaki botak
memandangi mereka , "kalian nyennyak sekali tidurnya " ,
"siapakah lopek !" " tanya liu-kim , "aku seorang nelayan dan
sedang mencari ikan , aku melihat perahu kalian terombang
ambing mengarah pusaran maut , jadi aku tari kepantai " ,
"terimakasih !" dan nama lopek siapakah !" , "apa itu nama !" "
tanya orang itu heran , liu-kim dan yo-hun saling pandang
heran "kalian ini darimana !" dan kenapa bisa sampai kesini !?" ,
"kami dari daratan besar dan kami hendak ke pulau es tap
malang kami di terpa badai "sahut yu-hun , "lopek sendiri
apakah penghuni pulau ini !" , tanya yo-hun "bukan , saya
hanya nelayan yang sampai kepulau kecil ini , saya dari pulau
nelayan tak jauh dari sini , marilah singgah kepulau kami " ajak
lelaki gundul itu , lalu merekapun mendayung perahu dan
alangkah terkejutnya yo-hun dan lui-kim , ketika mereka hendak
mendayung , tiba-tiba perahu mereka melejit laksana anak
panah lepas dari busurnya ditarik perahu orang gundul yang
mengaku dari pulau nelayan dan hanya dua kali kayuh mereka
sudah sampai kesebuah tebing yang banyak talu
bergelantungan , lelaki gundul itu melompat dari kapal dan
menangkap tali dan luar biasa seperti cecak merayap cepat
keatas , yo-hun dan liu-kim melonggo mendongak ketas , lelaki
gundul itu melihat kebawah , "heh". Kenapa kalian belum naik
. ayok.. ! naiklah " serunya dari atas
36 yo-hun dan liu-kim melompat dan menagkap tali kemudian
berusaha naik merayap keatas , lelaki gundul itu heran , lalu dia
menarik kedua tali dimana keduanya bergantungan perahu
yang mereka dan sekali betot , tubuh mereka melenting keatas
, keduanya berpoksai untuk menurunkan daya luncuran dan
kemudian mereka mendarat dengan ringan , lalu mereka
berjalan ketengah pulau , dan sesampai diperkampungan
nelayan , yo-han dan liu-kim makin heran dengan kumpulan
orang aneh itu , semua laki-lakinya botak dengan memakai
cawat sementara perempuan menutupi tunuh meraka dengan
kulit kayu atau kulit binatang
mereka disambut ramah oleh semua orang aneh itu , mereka ini
kumpulan orang aneh yang tidak punya nama dan terbelakang
dan lelaki botak adalah cirri khas mereka , dan yang tidak kalah
uniknya semua mereka memiliki gerakan yang kuat dan cepat
seakan gerakan itu bawaan lahir , karena anak-anak mereka
juga demikian cekatan dan kuat , dan rahasia luar biasa ini
membetik niat yo-hun dan liu-kim untuk lebih jauh menegnal
kumpulan orang-orang gundul yang bukan heuwsio ini
"lo-pek , kami melihat kumpulan nelayan ini memiliki gerakan
luar biasa , tentunya kumpulan nelayan ini adalah orang-orang
sakti lagi berilmu tingii " sela yo-hun , kami memiliki tempat
keramat yang kami datangi setiap hari dan melihat-lihat gambar
yang ada disana dan itu yang kami tiru sejak turun temurun "
sahut lelaki itu , "lo-pek siapakah pimpinan dari kumpulan kalian
disini !" " tanya liu-kim , "pimpinan !" , kami tidak punya
37 pimpinan dan kami tidak perlu pimpinan " sahutnya , liu-kim dan
yo-hun saling pandang , "bolehkah kami ketempat keramat itu
untuk melihat-lihat !?" tanya yo-hun penuh harap , "tidak" tidak
boleh , kalian disini hanya tamu dan bukan penghuni pulau "
sahut lelaki itu tegas tegambar wajah kecewa di wajah liu-kim dan yo-hun , "lo-pek
ditempat kami banyak terjadi kejahatan dan kami harus
menundukkannya dengan ilmu yang lebih tinggi , untuk itu kami
berusaha mencari pulau es namun gagal , dan kami melihat hal
luar biasa disini , sekiranya di perkenankan kami ingin
mempelajari ilmu yang dipelajari oleh para nelayan disini " kata
liu-kim dengan nada membujuk , "apa itu kejahatan !?" tanya
lelaki itu membuat keduanya melonggo , " kejahatan itu adalah
". adalah tindakan orang untuk merugikan oleh orang lain "
sahut yo-hun , "kenapa orang mau berbuat seperti itu !" " yohun dan liu-kim saling pandang
"karena manusia ditempat kami itu rakus dan ingin menag
sendiri sehingga meraka berbuat jahat " sahut yo-hun berusaha
menjelaskan , lalu keadaan hening , "bagaimana lo-pek
dapatkah kami mempelajari apa yang dipelajari oleh para
nelayan ditempat keramat !" , "tidak boleh ! " lelaki itu
menjawab dengan tegas , wajah keduanya sangat sedih dan
kecewa , lelaki itu melihat wajah keduanya yang tertunduk
dengan muka sedih dan tidak berkata apa-apa , yo-hun kembali
menatap wajah lelaki gundul itu dan berkata , "lopek ! dapatkah
38 kami mempelajari gerakan lopek sendiri !" " lelaki itu terdiam
dan memandang dua orang yang menataopnya penuh harap itu
"hmh" bisa ! tapi kalian tidak boleh tinggal disini " , "baiik ,
kami akan tinggal di pulau dimana lopek menemukan kami dan
tentunya lopek setiap hari mencari ikan , bukan !" sela lui-kim ,
"benar " aku akan selalu singgah dipulau itu , aku tidak dapat
mengajarkan tap hanya dapat memberi contoh " sahut lelaki itu
, "demikian pun sudah membuat kami senang lopek " sela yohun , setelah dua hari yo-hun dan liu-kim meninggalkan pulau
nelayan dan kembali kepulau dimana mereka bertemu dengan
lelaki gundul itu , dan sejak itu yo-hun dan liu-kim di datangi
lelaki gundul dan mencontohkan gerakan-gerakan silat pada
mereka , dan dengan penuh perhatian keduanya mencontoh
gerakan-gerakan yang mereka lihat
Disebuah pulau lain disekitar dua tiga jasad lain baru siuman
setelah diombang ambing laut dan melemparkannya ketepi
pantai namun satu dari jasad itu sudah mati , yang dua siuman
, mereka cu-keng-in dan khu-bun-sin sementara yang tewas
adalah nenek tua sim-hong-lin , keduanya lalu menguburkan
perempuan tua itu dan kemudian memasuki hutan untuk
mencari makanan , selama tiga jam mereka menjelajah hutan
akhirnya mereka menemukan ular besar , berwarna kuning ,
ular besar itu pun di tangkap lalu mereka panggang untuk
mengganjal perut yang lapar
"darimanakah asal totiang !" " tanya cu-keng-in , "saya dari
bengsan lohap , dan lohap sendiri darimanakah !" " , "saya dari
39 luliangsan " "apakah rencana totiang dengan keadaan kita ini !"
, "saya akan membuat rakit untuk kembali kedaratan besar "
sahut bun-sin , "ide yang bagus dan saya juga akan membantu
totiang untuk membuat rakit sehingga kita dapat keluar dari sini
" cu-keng-in mengangguk membenarkan ide dari bun-sin
dua hari kemudian saat mereka mencari-cari kayu yang tepat
untuk membuat rakit mereka menemukan goa , lalu keduanya


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menemukan gambar-gambar orang bersilat didinding goa ,
mereka terus menelusuri dan akhirnya mereka menemukan
sebuah nama yang bertuliskan ouw-sian-kok , ouw-sian-kok
adalah putra tocu dari pulau neraka yang sezaman dengan
han-tiong suhu dari bukek-siansu , keduanya saling
berpandangan, "gerakan-gerakan silat dalam gambar ini luar
biasa unik dan rumit " sela cu-keng-in , "menurut saya juga
demikian , mungkin kita tidak berjodoh dengan pulau es dan
kita berjodoh ouw-sian-kok " sahut khu-bun-sin , "benar ..!
sebaiknya kita pelajari dulu sambil mempersiapkan rakit " kata
cu-keng-in , lalu mereka tinggal di dalam goa untuk mempelajari
jurus-jurus yang tegambar didinding menurut dasar ilmu mereka
masing-amsing sementara enam buah pulau dari tempat itu dua buah jasad
juga terdampar namun seorang dari jasad itu sudah gembung ,
jasad yang mati adalah tosu she-yap sementara yang masih
hidup adalah tio-can , tio-can menguburkan jasad tosu itu dan
memasuki hutan untuk mencari makanan , satu jam kemudian
tio-can mendapat seekor ular besar , tio-can menengkap ular
40 dan memangganynya , setelah kenyang ia kembali menjelajahi
pulau lebih kedalam dan menemukan subuah goa yang banyak
huga terdapat gambar-gambar orang bersilat didinding gua ,
dengan teliti tio-can memperhatikan gambar demi gambar dan
disatu sudut tertera nama bu-tek-lojin , butek-lojin adalah tokoh
legendaris dari zaman lima wangsa seangkatan dengan kiammo-taisu, seorang tokoh kate yang bersikap angin-anginan dan
membawa maunya sendiri , tokoh yang tidak memiliki pendirian
, wajah tio-can berseri-seri , dengan semangat menyala-nyala
tio-can mempelajari jurus-jurus yang terlukis di dinding goa
didaratan besar tepatnya di yuguan sedang diadakan
pertemuan besar antara sesame hek-te , ini merupakan
pertemuan pertama setelah pah-sim-sai-jin membagi-bagi
pemegang komando kepada rekan-rekannya , sebenarnya
pertemuan itu bukan peretmuan umum , hanya pestanya saja
yang berlaku umum , setelah pesta diadakan tiga-hari tiga
malam , pah-sim-sai-jin mengejak sembilan rekannya untuk
mebgadakan pertemuan tertututp
see-kwi-liong dari barat , ngo-ok-hengcia dari selatan dan imkan-kok-siali-sam dari timur dan pah-sim-sai-jin sendiri dari
utara , "setelah tiga tahun kita dapat lagi berkumpul untuk
membicarakan perihal hek-te disetiap wilayah dan rencana
pengembangan kedepan " sela pah-sim-sai-jin , dan semuanya
rekannya diam dan memperhatikan , "pertama-tama yang ingin
saya ingin ketahui jumlah hekte disetiap wilayah , sekarang
berepa jumlah lam-kek-hek-te ngo-ok-hengcia !" " pah-sim-sai-
41 jin menatap kelima ngo-ok hengcia , "lam-kek-hek-te berjumlah
sembilan ratus orang thian-te-ong " sahut lu-tiok , kemudian
pah-sim-sai-jin menetap see-kwi-iong , "see-kek-hek-te
berjumlah delapan ratus thian-te-ong " sahut see-kwi-liong , lalu
menatap im-kan-kok-sianli-sam , "tung-kek-hek-te berjumlah
tujuh ratus thian-te-ong " sahut si-sian
":hmh..berati jumlah semua hekte diseluruh wilayah tiga ribu
empat ratus orang karena jumlah pak-kek-hek-te sebanyak
seribu orang , dan yang kedua , apa kalian juga mengutus
murid ke pulau es setahun yang lalu !" , "benar thian-te-ong "
jawab see-kwi-liong , "kami juga " , kami juga " jawab ngo-okhengcia dan dan im-kan-kok-siali-sam hampir berbarengan ,
"lalu bagaimana hasilnya !?" , "sampai hari tiga utusan yang
kutunjuk tidak kembali " sahut si-sian , "utusan kami juga
demikian " sahut rekan yang lain serempak
"hmh" artinya semua utusan kita tidak kembali , dan itu artinya
misi kepulau es gagal" sahut pah-sim-sai-jin , "lalu apa rencana
dari thian-te-ong !?" tanya lu-tiok , "begini , saya ingin disetipa
wilayah kalian semua mengambil seorang murid khusus untuk
kalian warisakan ilmu yang ada pada kalian dan sembilan
orang itu akan kita adakan pibu tiga tahun mendatang " , "kami
akan lakukan thian-te-ong ! jawab mereka serempak , "bagus..!
dan besok kita akan adakan pibu sepuluh orang terkuat dari
masing-masing wilayah , dan empat yang terkuat dari empat
puluh orang itu akan kujadikan murid khusus " , "ide yang
sangat cemerlang tihian-te-ong , sela eng-hwa
42 kemudian pertemuan itupun selesai dengan psta kecil dan
tentunya kemesuman merupakan bumbu paling nikmat
diakalangan manusia mesum dan bejat itu dan keesokan
harinya pibu pun dilaksanakan , sepuluh orang terkuat dari tiap
wilayah di adakan pibu , pibu berlagsung sangat meriah dan
seru , pemuda-pemuda tampan dan gadis-gadis cantik saling
menunjukkan kebolehan mereka selama ini , pibu itu
berlangsung hampir sebulan , dan akhirnya didapatkan empat
calon terkuat diantara seluruh hek-te , empat terkuat itu
semuanya laki-laki, yaiti ciu-tong dan gu-can-lung dari pak-kekhek-te , ma-tin-bouw dari see-kek-hek-te dan liu-sam dari lamkek-hek-te
setelah pibu selesai , maka kembalilah hek-te ke wilayahnya
masing-masing , empat orang yang terkuat sejak itu tinggal di
bimbing ketat oleh pah-sim-sai-jin dan bahkan pah-sim-sai-jin
mengambil seorang murid perempuan untuk dijadikan murid
kelima yang berna can-hang-bi sementara sembilan rekannya
mengambil murid seorang satu untuk diajar ketat dan penuh
perhatian , luar biasa memang cara bverpikir pah-sim-sai-jin
untuk membina dan membentuk kekuatannya , metode
membuat penjahat yang diprakarsai dengan mengambil
generasi muda , dan generasi muda yang masih labil dan rasa
ingin tahu besar serta rasa ingin mencoba yang kuat diarahkan
pada nilai-nilai kehidupan menyimpang dan mengarahkan pada
kemesuman 43 generasi yang merupakan pagar kekuatan masa sekarang dan
corak harapan terbaik masa depan telah di racuni oleh pah-simsai-jin pemuda-pemudanya diracuni pertimbangannya sehingga
cendurung pada pelampisan nafus yang tidak kenal batas
sementara pemudinya diracuni rasa malunya sehingga
cendrung memamfaatkan daya tariknya yang memang luar
biasa untuk menundukkan lawan jenisnya , asusila menjadi
kebanggan , menonjolkan diri merupakan kebiasaan
melapaskan segala keinginan merupakan keharusan
memprihatinkan memang generesai yang terbentuk pada
tangan orang seperti pah-sim-sai-jin , nilai kemanusian hilang ,
harga diri terhempas berkecai remuk , potensi hati yang dimilki
hanya untuk meraih senang , menang , dan kenyang , potensi
pikir hanya untuk melakukan sesuatu yang licik , picik dan jijik
dan sementara jiwa hanya untuk menonjolkan penyangkalan ,
penistaan dan pembodohan diri , inilah bentuk dan warna
pembinaan pah-sim-sai-jin dalam hek-te disetiap wulayah ,
tentunya pola ini akan membumi hanguskan sendi-sendi
kemanusiaan dan jika dilihat dari latar belakang pah-sim-sai-jin
sendiri dia seorang manusia yang lahir tanpa identitas jelas dan
lingkungannya yang dikelilingi hal yang memabukkan , madat
arak dan kemesuman dan juga ia sepi dari bimbingan rohani
dan kasih sayang dan terlebih semuanya itu di topang oleh
kekuatan luar biasa uantuk mewujudkan kecenderungan yang
membentuknya sehingga tersalur tanpa hambatan dan tanpa
kendali dan ironisnya itu menjadi prinsip hidup yang dia
44 paksakan pada setiap orang dan hal itu sedang tumbuh dan
perkembang dalam pengayomannya
Tiga tahun kemudian pertemuan kedua pun diadakan , setelah
pesta pertemuan sehari semalam maka pibu pun dilakuakn ,
semua murid di lapangan yang sudah didirikan panggung
dikerumuni atusias oleh murid-murid , selama tiga hari pibu itu
baru selesai dan hasilnya sangat membanggakan sepuluh
murid itu memperlihatkan kebolehan yang sangat luar biasa
dan rata-rata mereka imbang , hanya memang harus ada yang
terkuat dan itu dipegang oleh can-hang-bi murid kelima dari
pah-sim-sai-jin dari sepuluh orang itu enam orang laki-laki dan
dan empat orang perempuan setelah pibu sepuluh murid maka
pibu antara empat murid utama pah-sim-sai-jin pun ditampilkan
Semua yang menonton tercngang memandang tidak berkedip
akan kegesitan dan kekuatan yang diperagakan empat murid ,
dan oleh pah- sim-sai-jin memberikan nama pada empat orang
murid utamanya dengan sebutan "thian-te-mo-si" (empat setan
jagad) sementara untuk kesepuluh murid gabungan mereka di
juluki "cap-pi-kwi" (sepuluh lengan iblis) dan urutan tingkatan
hek-te pun telah disusun yakni thian-te-ong pah-sim-sai-jin
sendiri , "thian-te-bo-kiu" (sembilan biang jangad) yakni
sembilan rekannya ngo-ok-hengcia , im-kan-kok-sianli-sam dan
see-kwi-liong , kemudian thian-te-mo-si , cap-pi-kwi dan terakhir
"hek-kek-bun" (pintu kutub hitam) gelar itu diberikan kepada
setiap murid kepala disetiap hek-te dan jumlah mereka itu ada
empat puluh orang 45 Kembali kita kekota ken-lung kota pantai laut kuning disebuah
likoan yang megah dan indah tio-can sedang bersantap
didalam likoan the-kun , setelah empat tahun memepelajari ilmu
penginggalan butek lo-jin , kesatiannya makin maju pesat , ginkangnya naik beberapa tingkat dan sin-kangnya semakin kuat
dan ilmu yang dia pelajari di dinding goa adalah "jit-goat-sinciang" (pukulan sakti bulan matahari) dan "jit-goat-sin-lun" (roda
sakti bulan matahari) , Tio-can meninggalkan pulau dengan dua bilah kayu yang
dipasang pada kakinya , lalu ia melompat ke atas permukaan
laut dan luar biasa dia meluncur dan berlari diatas permukaan
air laut , tio-can amat takjub dengan dirinya dengan
mendapatkan ilmu yang luar biasa itu , selama dua hari tio-can
di permukaan laut kadang dia berhenti disebuah karang untu
istirahat kadang disebuah pulau , sesampai didaratan besar ,
orang yang meyaksikan kedatangannya dari tengah laut
melonggo tercengang , bahkan ada yang berlutut bahwa dewa
laut sedang melintas didepan mereka
Tio-can senyam-snyum melihat tingkah para nelayan
tersenyum dan bahkan menggondol pundi uang seorang
penjual ikan yang baru saja menerima uang hasil
penjulanannya satu ember ikan cucut tanpa disadari , tio-can
menghilang makin membuat para nelayan menyembahnyembah , tio-can memasuki kota dan sedang menyantap
makanan di likoan the-kun , enam anak umur lima dan enam
tahun mendekati likoan dan berdiri sambil menadahkan tangan
46 pada orang yang keluar masuk likoan , kehadiran anak-anak itu
membuat dua orang tukang pukul hartawan muda she-the
berdiri dan mendekat "heh..! kalian anak-anak malas , sana..! enyah dari sini " ,
"kasihanilah kami paman ! sudah dua hari ini kami tidak makan
" suara seorang anak memelas membujuk " , "lah..! kok
membantah , mau kutampar ya ! hah" mau ditampar !" sahut
tukan pukul sambil mengangkat tangannya yang kuat dan kekar
, anak-anak itu menjauh tapi masih disekitar likoan , tukang
pukul yang tadi mengancam melangkah mendekati enam
pengemis cilik ittu , dan kontan sanja keenamnya lari tunggang
langgang kedua tukang pukul itu tertawa melihat enam pengemis cilik
yang tunggang langgang tapi "hegh?" keduanya tersedak
karena menelan benda keras , mulut mereka berdarah ternyata
dua gigi depan mereka ambrol dan menghantam tenggorokan
dan tertelan namun tersangkut kontan keduanya berusaha
memuntahkan dengan mencolok tenggorokan dan muntahlah
keduanya berkali-kali hingga isi perutnya kosong , muntahan
keduanya bercampur darah karena gusi yang berdarah
wajah keduanya pucat dua gigi seri bagian atas ompong
nampak lucu muka keras dan bercambang itu , tenggorokan
mereka masih terasa nyeri dan asam , keduanya didekati
empat rekannya , "kalian ini kenapa !" " ,"ada yang melempar
sesuatu kemulut kami twako ! " sahut seorang dari keduanya
dengan muka marah , mereka mencari-cari benda apa yang
47 menghantam mulut dua orang rekannya , dan mereka melihat
dua patahan sumpit , "hmh" ada tamu yang coba-coba
menghina kita " sela pimpinan tukang pukul itu , lalu mereka
masuk kedalam likoan dan memyapu pandangan pada setiap
tamu sebelum kami paksa ! lebih baik kalian mengaku , siapa yang
telah coba menghina anak buah "kwi-eng" (si bayangan iblis)
the-kun " teriak pimpinan itu dengan keras , semua tamu saling
melihat , namun semuanya diam , "kalau tidak ada yang
mengaku kalian tidak boleh ada yang keluar sebelum ada
keputusan dari siauw-ya !" pimpinan itu keluar dan memasuki
sebuah bangunan bertingkat dimana the-kun tinggal , tidak
lama kemudian the-kun muncul dengan wajah bengis
"siapa yang telah menghina anak buahku cepat mengaku
sebelum kalian semua aku smebelih ! " the-kun membentak
dengan muka merah menatap tajam pada semua tamu yang
tunduk dengan wajah pucat , tiba-tiba tio-can berkata , " aneh
sekali kongcu , anak buahmu terluka di luar kok mencari
pelakunya didalam sini " the-kun dan enam anak buahnya
memandang tio-can yang bersikap cuek dan kembali
memandang anak buahnya , "siauwya , kamu mencari pelaku
didalam karena yang menghantam gigi dari kedua rekan ini
adalah patahan sumpit " pimpinan tukang pukul membela diri
the-kun melihat sumpit tio-can , dan tio-can malah
menggoyang-goyang sumpitnya sambil senyam-senyum , dua
sumpit bekas pakai itu pendek ,naik darah the-kun dan segera
48 menyerang tio-can namun yang diserang hilang dari kursi ,
sehingga pukulan the-kun menghancurkan kursi dan malah
melemparkan meja kearah kilas bayangan yang lihat ,"brakk.."
meja yang melayang itu menghantam seorang anak buahnya
dan untunya disambut dengan pukulan hingga hancur
tio-can pringas-pringis melangkah keluar , the-kun menerjang
cepat namun luput , tio-can sudah jauh mencelat kehalaman
likoan , the-kun tidak mau sudah terus merangsak dengan
amarah memuncak , tio-can tiba-tiba bergerak membalas
dengan ilmu yang dipelajarinya di arnapurna , dalam seratus
jurus the-kun terlempar dengan perut melilit karena dicium
tendangan ti-can dan membuat the-kun muntah-muntah bahkan
terakhir memuntahkan darah dan the-kun pingsan , enam anak
buahnya datang menyerbu namun dalam tiga gebrakan tio-can
sudah merobohkan mereka dengan luka patah tulang dan
remuk orang-orang dipasar gempar melihat kejadian itu dimana thekun sebagai murid kepala pak-kek-hek-te dan dalam hirarki
kepengurusan hek-te dia itu termasuk "hek-kek-bun" dan hari
itu hartawan muda yang merasa memiliki dunia kena batunya ,
dia tergeletak pinsan ditonton orang banyak sementara tio-can
sudah melenggang meninggalkan tempat itu , para nelayan
yang melihat tio-can menghembuskan julukan padanya "ui-haisian-" (dewa laut kuning) , the-kun digotong pelayang kedalam
rumahnya disamping likoan , selama seminggu dia terbaring
49

Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hari itu the-kun duduk dimeja pembayaran dan memantau
tamu-tamu yang datang , keadaanya sudah pulih tiga haris
yang lalu setelah terbaring seminggu , dua orang kakek
memasuki likoannya , keduanya adalah cu-keng-in yang sudah
berumur enam puluh empat dan khu-bun-sin lima puluh empat ,
selama empat tahun mereka mempelajari jurus yang dilukis
oleh ouw-san-kok , anak ketua pulau neraka generasi kedua
buangan dari pulau es dan ilmu yang meraka pelajari "te-yangsin-ciang" (pukulan sakti inti bumi) dan "jit-yang-kiam" (pedang
inti matahari) setelah tammat keduanya berlutut di depan mulut
"ouw-suhu saya cu-keng-in dan sute khu-bun-sin akan
meninggalkan pulau , kiranya apa yang kami pelajari dapat
berguna bagi banyak orang " dengan hikmat cu-keng-in
menghadirkan ouw-san-kok suhu mereka disertai khu-bun-sin
yang juga berlutut disampingnya
lalu keduanya menarik rakit yang sudah dua tahun selesai dan
juga sudah dipergunakan selama ini untuk menagkap ikan
dilaut untuk makanan mereka , keduanya naik keatas rakit dan
menatap lama pada pulau dimana sudah empat tahun meraka
diami , "kita berangkat sekarang in-suheng ! " " tanya bun-sin ,
"ya.. marilah sin-sute " keduanya menggerakkan dayung yang
disalurkan sin-kang dahsyat luar biasa , bagaikan permadani
terbang rakit itu meluncur di permukaan laut dan dua hari
kemudian setelah daratan besar kelihatan mereka
memperlambat lahu rakit dan tidak mengambil perhatian para
nelayan yang berjubel di pantai dengan kesibukan masingmasing
50 keduanya mendarat dan meninggalkan pantai untuk memasuki
kota untuk mencari likoan, likoan the-kun juga yang meraka
masuki , seorang pelayan mendekati dan mempersilahkan
mereka duduk , the-kun yang berada di meja pembayaran
menatap kedua kakek itu dengan curiga , sejak dia
dipencundangi ui-hai-sian dia curiga pada orang baru , dia
memanggil pelayan yang tadi melayani cu-keng-in dan
sutennya , "setelah mereka selesai makan , kamu tanya mereka
darimana !" , "baik siauw-ya " sahut pelayan dan segera
kembali bekerja setelah keng-in dan bun-sin selesai , pelayan mendekati
keduanya , "lopek..! , kalian ini darimanakah ?" nada
pertanyaan yang curiga itu demikian kentara , bun-sin menatap
pelayan itu dengan tatapan heran tapi dijawab juga , saya dari
bengsan dan suheng saya ini dari luliangsan " , "lalu apa
urusan kalian datang kekota ken-lung ini ?" , "pelayan" mau
tahu urusan orang ada apakah !" " bun-sin balik bertanya ,
"siauwya kami penting untuk mengetahui urusan setiap tamu di
ken-lung ini karena kota ini dibawah kendalinya " sahut pelayan
, "apakah siauwyamu juga kungcu ken-lung !?" , "tidak ! tapi
siauwya adalah murid kepala dari pak-kek-hek-te dan oleh pshsim-sai-jin memberikan kota ini dibawah kendalinya " , "lalu
dimanakah tuanmu itu sekarang " si pelayan salah duga
dikiranya pertanyaan itu karena jerih , itu dimeja pembayaran ,
jadi kalian jangan macam-macam kalau mau selamat " pelayan
itu mengeloyor pergi 51 "suheng hari ini kita akan mulai melakukan tugas dan kita mulai
dari murid kepala pak-kek-hek-te ini " sela bun-sin , "benar sute
! berikan sedikit pelajaran padanya untuk menghantam mental
jumawa yang diwarisinya " sahut cu-keng-in , bun-sin berdiri
dan melangkah mendekati meja seakan hendak membayar
makanan , the-kun pasang aksi karena dia mendengar dari
pelayannya mereka adalah saudara seperguruan dari
luliangsan dan bengsan dan mereka jerih dengan pak-kek-hekte yang mana dia sebagai murid kepala
"semua makanan kalian tujuh tahil " suaranya the-kun lantang
namun bun-sin tersenyum , hari ini kami makan tidak bayar
akan tetapi akan kami bayar dengan memberikan pelajaran
berharga padamu " muka the-kun berubah merah dan
amarahnya meledak , dia berdiri dan alangkah terkejutnya ia
ketika tubuhnya dibetot dari kursi dan dilemparkan sehingga ia
melabrak tiang likoan hingga patah , "bangsat" ! teriaknya
segera berdiri dan menyerang , pertempuran serupun terjadi ,
bun-siun menggunakan ilmu yang dia tekuni selama ini di
bengsan dan memang the-kun itu tidak boleh dipandang ringan
, tadi bun-sin dapat melemparkan the-kun dengan mudah
jakarena melakukan dengan cengkraman ilmu yang dia dapat
dalam goa setelah pertempuran berjalan seimbang , bun-sin
mengeluarkan ilmu barunya dan tidak ayal pada jurus ke lima
puluh perut the-kun kena cakar dan dadanya menerima
hantaman pukulan yang mengandung hawa panas , takpelak
52 the- kun memuntahkan banyak darah segar dan pingsan
seketika karena ususnya serasa robek , jantungnya serasa
terpanggang . semua pengunjung yang sedang makan terkejut untuk kedua
kalinya the-kun yang sakti yang mamakai julukan kwi-eng
pingsan setelah sepuluh hari yang lalu dipecundangi orang
baru "mari suheng ! kita berangkat " cu-keng-in berdiri dan keduanya
meninggalkan likoan dan berjalan kegerbang kota sebealah
barat , likoan jadi gempar dan pelayan yang tadi jara juru thekun pucat ketakutan , "siapakah mereka tadi tanya tukang pukul
, "keduanya saudara seperguruan yang satu dari luliangsan dan
yang satunya lagi yang memukul siauwya dari bengsan " orangorang berbisik dan poyokan yang dialamatkan kepada kedua
saudara perguruan "san-ji-liong" (naga dari dua gunung)
the-kun di gotong lagi ke dalam rumahnya dan untuk kali ini
hampir delapan bulan dia terbaring , banyak shines dipanggil
untuk mengobatinya , dua rekanya sempat berkunjung untuk
melihat keadaannya , "kun-suheng berikan ciri-ciri ketiga orang
itu biar lima dari kita melacaknya dan menyeretnya kesini !" sela
in-kan-bhok , "benar kun-sute !" hal ini sangat menghina pakkek-hek-te " sela li-beng menguatkan " , lalu the-kun pun
menceritakan ciri-ciri dari ui-hai-sian tio-can dan san-ji-liong ,
setelah itu dua rekannya pamit
setelah delapan bulan terbaring , keadaan the-kun pun pulih
dan normal kembali dan dia melakukan aktifitas sehari-hari
53 menghitung keuntungan likoan , keuntungan tumah bordil dam
dua bua pokoan , miliknya , dan dua bulan kemudian the-kun
dengan kereta kudanya hendak menuju pokoan miliknya dan
ditengah jalan ia melihat seorang perempuan cantik dan
matang membuat darahnya berdesir , perempuan itu sedang
makan di rumah makan dadakan di pinggir jalan bersama
seorang lelaki tampan yang juga sudah berumur , sepertinya
mereka itu adalah suami istri , "berhenti..! " teriak the-kun , lalu
dia turun dan orang-orang yang berdagang di pinggir jalan dan
emperan-emperan toko segera menyingkir
pemilik rumah makan dadakan menyambutnya dengan
membungkuk-bungkuk dalam , "ada apakah siauwya sehingga
mampir kerumah makanku yang kecil dan buruk ini " , "phuahh..
, aku tidak ada keperluan denganmu tapi aku ingin menciduk
perempuan cantik ini " sahutnya sambil menolak pemilik rumah
makan hingga terjengkang dan jatuh dan kakinya melangkah
mendekat wanita yang membuat dia blinsatan setengah
mampus , wanita itu memandangnya dengan tajam dan
pemuda itu juga melihat dengan pandangan tajam , tapi the-kun
menduga bahwa pandangan itu cuman gertak sambal untuk
menutupi rasa takut yang menyergap hati mereka dan terlebih
mata wanita yang agak melotot membuat tenggorokannya
makin kering karena indahnya dua bola mata itu
dua orang itu adalah yo-hun yang berumur dua puluh sembilan
dan siangkoan-lui-kim berumur dua puluh lima tahun ,
keduanya berada disebuah pulau yang berdekatan dengan
54 pulau nelayan , mereka setiap hari bertemu dengan lelaki
gundul dari pulau nelayan dan mencontohkan gerakan-gerakan
silat , dan gerakan-gerakan itu mereka contoh lalu mereka latih
terus menerus , hal itu mereka lakukan sampai lima tahun dan
lelaki gundul dari pulau nelayan setiap hari singgah walaupun
hanya sekedar melihat keduanya berlatih
pada tahun kedua setelah mereka berlatih ilmu yang sudah
selesai mereka matangkan keduanya duduk ditepi pantai untuk
melepas lelah , wajah cantik liu-kim semakin berbinar setelah
melihat kenyataan betapa luar biasa ilmu tangan kosong yang
merka dapatkan , getarannya pukulan mereka bagaikan
sengatan halilintar dan kenyataanya memang benar bahwa
ilmu itu adalah milik bukek-siansu yang bernama "pek-lek-jiu"
(tangan halilintar) , yo-hun memandang wajah yang berseri itu ,
dan semakin membuat dia tidak dapat untuk mengutarakan isi
hatinya "kim-moi ..! panggilnya lirih penuh perasaan , lui-kim tersentak
merasakan hal anrh dengan nada panggilan yang lain yang
tidak biasanya ia dengar dari mulut yo-hun , wajahnya panas
hatinya berdetak , dia mencoba menatap wajah yo-hun , "ada
apakah hun-ko " entah bagaimana suaranya pun begertar , yohun menggeser tubuhnya mendekati lui-kim , "kim-moi , hal ini
akan kutarakan dan aku tidak sanggup lagi membendungnya " ,
"apakah yang ingin hun-ko katakan " , "kim-mo-" a". aku ".
merasakan nyaman berdekatan denganmu kim-moi , hatiku
hangat melihat bahwa kau ada disisiku , kau demikian memikat
55 hatiku kim-moi dan.. dan aku tidak kuasa lagi meyimpan
perasaan ini , aku..aku cinta padamu kim-moi " lepas rasanya
beban yang menghimpit hati yo-hun , lui-kim merasa berdebar
dan darahnya tersirap mendengar pernyataan dan pengakuan
yang teramat indah didengar telinganya , hatinyapun tiadalah
beda dengan apa yang dirasakan oleh yo-hun , dan semuanya
ia simpan rapat dan rapi dalam hatinya walaupun kadang
tidurnya gelisah mesra jika ia melihat tubuh yo-hun yang
terbaring agak jauh dari tempatnya
dan siang itu saat kelelahan badan serasa hilang hembusan
angina laut yang bergerak nakal membelai sinom rambutnya
sebuah pernyataan panjang dan pengakuan betapa lelaki
tampan tiada cacat yang disampingnya menyimpan sejuta rasa
padanya , lelaki yang menjadi bunga mimpinya , hal itu mebuat
dia tertunduk gemetar , terlebih saat jemarinya diraih tangan
yang kuat dan lembut meremas jemarinya , perasaan indah
menyusup dalam kalbunya , "maafkan aku kim-moi jika
pernyataanku ini menyinggungmu " lui-kim membuka matanya
yang terlelap nikmat oleh remasan jemari yo-hun , "hun-ko ..! ,
cintamu bukanlah gayung tidak bersambut , pernyataanmu hunko membuat aku terlelap , hatiku bulat menerima cintamu hunko , aku juga cinta padamu hun-ko "
tiada kebagaian yang paling indah kecuali impian jadi
kenyataan , cinta mendapat sambutan dan hati mendapat
tempat , yo-hun menarik lui-kim kedalam pelukannya ,"duhai
cintaku , bahagia ini tidak terlukiskan , jawabanmu membuat
56 aku nyaman tiada terperikan , lui-kim merebahkan kepalanya
didada bidang yo-hun , dan sangat nyaman ketika tangan itu
membelai rambutnya dan makin terlelap saat bibir yo-hun
mengecup keningnya , pipinya dan terakhir bibirnya ,
menyalalah api asmara bergeloralah birahi terasa selama
setengah jam perpaduan asamara itu saling memilin dan
keduanya kembali sadar bahwa mereka harus sabar
"kim-moi , setelah kita sampai didaratan besar hal yang
pertama kita lakukan adalah kita akan kenanning menemui
orang tua mud an aku akan melamarmu kepada mereka , luikim tertunduk bahagia , kekasihnya seorang lelaki pilihan , "aku
hanya ikut padamu koko , aku bahagia dengan cintamu hun-ko
" sahut lui-kim sambil menyembunyikan wajahnya didada
kekasihnya keesokan harinya nelayan gundul datang dan memulai gerakan
dengan tongkatnya dan gerakannya serta gaung suara yang
ditimbulkannya sungguh luar biasa , setelah nelayan gundul
berhenti , keduanya pun meniru gerakan , dan seharian
gerakan itu mereka ulang-ulang , sementara nelayan gundul
pergi mencari iakan dan datang lagi setelah keesokan harinya ,
demkianlah yang mereka lakukan setiap hari dan semakin lama
gerakan itu makin sempurna dan sinelayan gundul juga takjub
dengan hasil yang mereka dapatkan dan ilmu yang oleh bukek
siansu diberi nama "thian-te-it-kiam" (pedang tunggal jagad)
selesai mereka rapungkan selama tiga tahun
57 pagi saat mereka berencana akan meninggalkan pulau ,
nelayan gundul menemui mereka , "apa kalian belum sudah
latihan !" , "paman yang baik !" pagi ini kami akan
meninggalkan pulau dan kami berdua mengucapkan terimaksih
yang tidak terhingga atas kebaikan paman yang sudi membagi
pengetahuan kepada kami " , "jadi kalian akan meninggalkan
pulau dan kembali kedaratan besar !?" , "benar paman ! dan
hari ini kami mohon pamit dan minta restu dari paman " ,
"baiklah , semoga kalian selamat sampai ditujuan , "terimaksih
paman ! keduanya menjatuhkan diri berlutut dihadapan nelayan
gundul yang sudah agak tua dan berkeriput , "apa yang kalian
lakukan !" jangan seperti itu bangkitlah " seru nelayan itu
mundur dua tindak , keduanya mendongak menatap nelayan itu
, "paman ! restuilah kami " keduanya lalu menunduk , nelayan
itu bingung dengan tingkah kedua orang yang sudah lima tahun
mencontoh-contoh gerakannya , lalu dia berkata , "aku tidak
mengerti apa yang kalian maksud tapi baiklah aku merestui
kalian " sahutnya sedikit bingung , keduanya maklum bahwa
nelayan ini orang aneh , "terimakasih paman ! " sela yo-hun lalu
menarik tangan lui-kim berdiri
"ya.. berangkatlah ! sahut nelayan gundul , lalu yo-hun dan luikim naik ketasa perahu mereka yang sudah lima tahun mereka
gunakan untuk mencari ikan , sesaat mereka melihat nelayan
gundul dan tua itu , tidak terasa lui-kim terenyuh akan
kepolosan nelayan tua yang tidaka perrnah menyadari telah
manabur ribuan kebaikan pada mereka , yo-hun dan lui-kim
melambai dan dibalas nelayan itu dengan senyum , lalu
58 keduanya pun mengayuh perahu maka berdesirlah suara
permukaan laut saat perahu melejit kedepan di tolak dua
kekuatan dahsyat dan hal ini membuat keduanya tercengang ,
memang hal ini yang akan mereka lakukan mangayuh dayung
dengan sin-kang namun mereka tidak membayangkan bahwa
tenaga sin-kang mereka bertambah puluhan kali lipat sebelum
mendapat pelajaran dari si nelayan gundul
tiga hari kemudian mereka sampai kedaratan besar , lalu kapal
mereka itu mereka tawarkan dengan harga murah pada
nelayan seharga sepuluh sepuluh tahil perak dan sebentara
saja perahu mereka dibeli seorang nelayan , kemudian mereka
memasuki kota dan mencari tempat untuk makan , " kim-moi ,
kita makan di rumah makan ini saja " sela yo-hun dan lui-kim
mengangguk , keduanyapun masukk dan mengambil tempat
duduk sambil memasan makanan , makanan cepat saji pun
terhidang dan merekapun makan dan baru saja selesai makan
the-kun mendekati mereka dengan pandangan kurangajar pada
lui-kim

Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"cantik"! Aku tanggung kamu tubuhmu yang gemulai akan
kuhiasi dengan perhiasan emas , dan "plak" " the-kun merasa
kepalanya seperti disambar petir menerima tamparan lui-kim
yang berdiri sementara dia terjengkang kesamping dengaan
gigi geraham lepas dari gusinya , mulutnya berdarah dan dia
meludahkan giginya dengan muka berubah marah ,
sebenarnya kalau the-kun tidak dihinggapi birahi yang
menyentak melihat tubuh lui-kim yang gemulai tidak semudah
59 itu ia tertampar , dan stidaknya walaupun tetampar gerahamnya
tidak akan copot dari gisinya
anak buah the-kun berdatangan , sementara the-kun
merangsak menyerang , namun gerakan tangan yang luar
biasa cepat laksana kilat sudah menampar mukanya berkali-kali
, lui-kim mendesak the-kun keluar rumah makan dan
melanjutkan hajarannya pada the-kun yang terperanjat
setengah matang tidak percaya bahwa mukanya jadi bulanbulanan seperti itu . orang berkerumun melihat peristiwa itu ,
akhirnya setelah dua puluh gebrakan the-kun terhempas lagi
mencium tanah pingsan karena lagi-lagi perutnya kena pukulan
lui-kim membuat ususnya berantakan dan tidaki bisa normal
lagi dan mukanya memar babak bundas
orang yang berkerumun terheyak melihat kwi-eng pingsan
dengan muka memar hijau , orang yang selamat setahun
melihat peristiwa yang dialami the-kun geleng-geleng kepala
akan apes dan sialnya the-kun hartawan muda dan sombong
itu , tiga kali dalam kurun setahun the-kun pingsan
dipecundangi orang luar , dan para nelayan yang ikut melihat
peristiwa itu dan merekapun berbisik-bisik melihat lui-kim dan
yo-hun meninggalkan kota ken-lung , dan dari mulut mereka
tersebar poyokan untuk yo-hun dan lui-kim dengan julukan "uihai-liong-siang" (sepasang naga laut kuning)
the-kun digotong kedalam keretanya dan dibawa pulang anak
buahnya , dua minggu kemudian keadaan the-kun sampai
ketelinga sembilan rekannya murid kepala di pak-kek-hek-te ,
60 lalu mereka datang menjenguk dan mereaka semakin marah ,
karena dua yang terdahulu mereka belum ketahui bahkan
sekarang muncul lagi orang yang meraka yakin dari laut kuning
juga dan ini ada hubungannya dengan pusaka pulau es lima
tahun yang lalu "sebaiknya kita laporkan kepada thian-te-ong " sela seorang
diantara mereka , "benar ! tentunya kalau ini ada hubnungan
dengan pulau es lima tahun yang lalu , berate musuh kita ini
bukan orang sembarangan dan sangat perlu thian-te-ong
ketahui " semuanya mengangguk membenarkan , lalu sepulang
dari ken-lung mereka menghadap pah-sim-sa-jin di ruangan
tengah sedang bermesraan dengan wanita-wanita yang
dikhusukan melayaninya , jumlah wanita itu dua puluh orang
sembilan murid kepala itu meminta kepada pengawal rumah
untuk menyampaikan kepada pah-sim-sai-jin akan kedatangan
melaporkan hal yang penting , lalu pengawal jaga itu masuk
kedalam dan kemudian keluar , "kata thian-te-ong kalian datang
sore hari " mereka mengangguk dan lalu pulang , kemudian
sore harinya mereka datang lagi dan diterima pah-sim-sai-jin di
ruang tengah rumahnya yang megah dan besar
"ada apa !" apa hal penting yang hendak kalian laporkan
padaku " tanya pah-sim-sai-jin dengan sikap agung , lalu salah
seorang dari mereka berbicara "thian-te-ong , setahun terakhir
ini ada kejadian yang menimpa salah seorang murid kepala
yakni the-kun " , "hmh.. apa yang menimpanya !" " setahun
yang lalu dia dipecundangi seorang tua berumur lima puluh
61 tahun lebih yang dijuluki "ui-hai-sian " kemudian untuk kali
kedua dia dipecundangi dua orang tua juga berumur enm puluh
lebih dan lima puluh lebih yang di juliki san-ji-liong dan terakhir
dua minggu yang lalu the-kun dipecundangi oleh sepasang
pendekar yang dijuliki "ui-hai-liong-siang"
"hmh" lalu ! apa yang telah kalian lakukan !" suara pah-simsai-jin berubah dan air mukanya mengeras , "kami beberapa
bulan yang lalu tapi tidak berhasil , "baik ! kalian bubar biar ini
ditangani oleh "thian-te-mo-si" sahut pah-sim-sai-jin dan
kesembilan murid kepala itu meminggalkan pah-sim-sai-jin dan
pah-sim-sai-jin memanggil empat orang muridnya thian-te-mo-si
, keempatnya datang menghadap , "ciu-tong , gu-can-lung , matin-bouw dan liu-sam kalian berempat ada tugas yakni mencari
lima orang yang baru muncul dan telah menghina hek-te" , "baik
thian-te-ong , siapakah mereka yang hendak kami cari " sela
ma-tin-bouw, "kalian cari orang yang berjulukan "ui-hai-sian"
,"san-ji-liong" dan ui-hai-liong-siang " , "baik thian-te-ong !"
jawab mereka serempak , "kalian berempat bawa kepala
mereka kesini " , "baik thian-te-ong" , lalu mereka meninggalkan
thian-te ong dan mempersiapkan diri
san-ji-liong sedang beristirahat disubuah hutan di sebelah utara
kota yuguan , namun saat sedang menikmati makanan tiba-tiba
empat orang muncul , kedua kakek itu sedang menyantap
panggang kelinci , tiba-tiba serombongan pak-kek-hek-te
muncul , "ini dia dua orang yang mengacau di ken-lung " teriak
sorang , mendengar itu sepuluh orang langsung mengurung
62 san-ji-liong , "wah sepertinya cecunguk pak-kek-hek-te minta
dihajar lagi in-suheng !" ,sela bun-sin "kalau mau minta dihajar
sin-sute! , mari kita kasih ajar " sahut keng-in
keduanya lalu bergerak menyerang dengan gesit , sepuluh
orang pengeroyok itu kalang kabut dan dalam empat gebrakan
empat orang sudah ambruk mencium tanah , enam orang
berusaha terus merangsak maju , namun lagi-lagi tubuh mereka
jadi bulan-bulanan dua kakek yang kosen itu , ketika empat
orang tumbang , dua puluh orang muncul dan langsung
menyerang san-ji-liong , dalam beberapa saat gerakan san-jiliong tertahan , namun sepuluh jurus kemudian keroyokan
itupun mulai berantakan , dua orang terlempar kena hantam
pukulan keng-in dan menyusul dua orang kena tending bun-sin
setelah itu susul menyusul tamparan dan pukulan san-ji-liong
menghantam para pengeroyok , akhirnya enam orang
melarikan diri , dan sisanya tergeletak meringis kesakitan
bahkan sebagian besar tewas , san-ji-liong meninggalkan hutan
memasuki kota yuguan , di yuguan san-ji-liong bermalam di
sebuah likoan , pemiliknya adalah she-In salah satu anggota
pak-kek-hek-te , malam itu enam orang yang melarikan diri
berketepatan bersembunyi di rumah she-in bernama pouw-ci
pemilik likoan dan telah menceritakan keadaan mereka yang
dipecundangi oleh san-ji-liong
"in-suheng sepertinya kita kedatangan tamu " , sela bun-sin ,
"kita lihat dulu apa maunya mereka " sahut keng-in ,lalu
keduanya melompat keatas dan duduk diatas kuda-kuda atap
63 kamar dan tidak berapa lama sebuah benda berasap dijatuhkan
dari atap kedalam kamar , san-ji-liong bergerak menjebol atap
dan keduanya melihat dua orang diatas atap dan terkejut
melihat kemuculan mereka , bun-sin segera bergerak menotok
keduanya dan membawanya kebawah
"cepat katakan apa maksud kalian memasukkan asap beracun
kedalam kamar!" bentak bun-sin namun empat puluh orang
sudah meneglilingi halaman bukoan dimana san-ji-liong
mengancam kedua penyusup itu , "serang ..! " teriak in-pouw-ci
pemilik likoan , halaman luas itu jadi ajang pertempuran yang
ramai , empat puluh orang susul menyusul menyerang dan
menekan san-ji-liong , namun san-ji-liong bergerak cepat dan
gesit membagi-bagi pukulan mematikan pada keroyokan
tersebut , dalam jangka satu jam empat puluh orang hanya
tinggal duap puluh orang , san-ji-liong mendesak semakin
hebat sehingga sepuluh gebrakan berikutnya sepuluh orang
tewas dengan luka dalam yang menghanguskan organ dalam
mereka akibat dari pukulan "te-yang-sin-ciang" dari dua kakek
kosen itu , dan ketika dua orang lagi tumbang tiba-tiba empat
orang muncul dan langsung menyerang san-ji-liong , keempat
penyerang itu adalah "thian-te-mo-si" murid utama pah-sim-saijin
serangan mereka demikian cepat sehingga san-ji-liong terdesak
mundur , namun setelah menyadari keadaan lawan san-ji-liong
mengerahkan kekuatan ilmu baru mereka sehingga serangan
thian-te-mo-si dapat diimbangi , pertempuran tingkat tinggi pun
64 berlangsung seru dan menakjubkan bun-sin melawan ciu-tong
dan gu-can-lung sementara keng-in menghadapi ma-tin-bouw
dan liu-sam , hingga tiga ratus jurus san-ji-liong masih dapat
bertahan namun ketika adu pukulan sakti terjadi untuk kesekian
kalinya , san-ji-liong tertekan demikian hebat yang masingmasing membendung dua tenaga dari kedua lawan masingmasing , lalu san-ji-liong mencabut pedang dan mengeluarkan
"jit-yang-kiam"
pertempuran senjatapun dimulai , gulungan dan sinar pedang
yang mengintai nyawa berpendar saling beradu dan bertemu
"beng-cui-in-kiam" digerakkan empat pemuda gembelengan
menghadapi "jit-yang-kiam" yang dimainkan dua orang kakek
kosen , percikan bunga api yang menyilaukan berpendar saat
pedang beradu , pertempuran luar biasa dahsyat itu telah
hampir tiga jam namun thian-te-mo-si belum lagi dapat
mendesak san-ji-liong walaupun keduanya dikeroyok empat ,
jangankan terdesak bahkan mereka juga mendapat serangan
san-ji-liong tidak kalah berbahayanya , keadaan itu membuat
mereka marah sehingga mereka mengeluarkan ilmu pedang
kedua yang diajarkan pah-sim-sai-jin yakni "eng-lo-in-kiam"
terdengarlah gaung yang menyesakkan nafas dan membuat
sakit telingga san-ji-liong mengerahkan tenaga sakti untuk membendung
suara yang membuat sesak nafas dan gerakan mereka makin
di perhebat menyerang thian-te-mo-si , malam semakin larut
dan perlawanan san-ji-liong mulai melemah dan pengaruh
65 gaung suara sentakan pedang membuat pertahanan keduanya
kacau sehingga keduanya terdesak hebat namun ditengah
keterdesakan itu dua buah bayangan muncul dan membantu
san-ji-liong , thian-te-mo-si terkejut dan undur kebelakang
karena kuatnya serangan pedang yang menghantam pedang
mereka dua orang yang baru muncul itu adalah yo-hun dan siangkoanlui-kim atau "ui-hai-liong-siang" , "bagaimana keadaan jiwicianpwe "!" tanya yo-hun , "hahahah , bukankah keduanya ini
pemuda dan pemudi yang bersama kita ditengah laut insuheng!?" seru bun-sin gembira namun sebelum keng-in
menjawab terdengar sumpah serapah dari thian-te-mo-si yang
menyerang dengan ganas , dan pertempuranpun berlanjut ,
namun kali ini thian-te-mo-si harus menerima pil pahit karena
dua bantuan yang berpihak san-ji-liong memiliki ilmu yang juga
tidak kalah hebatnya , "ui-hai-liong-siang" mengeluarkan ilmu
"thian-te-it-kiam" membuat thian-te-mo-si tercengang dan kaget
merasakan kuatnya dan tingginya ilmu pedang tersebut
thian-te-mo-si bertahan sekuat daya namun sabetan pedang
dan tusukan pedang sudah mulai melukai tubuh mereka dan
akhirnya ma-tin-bouw tidak dapat mengelak lagi saat pedang
keng-in menebas lengannya hingga putus dan disusul pedang
lui-kim menusuk perut gu-cang-lun , keduanya ambruk ketanah
namun dengan cepat kedua saudaranya meraih tubuh
keduanya dan melarikan diri , "tidak usah dikejar !" teriak keng-
66 in kepada yo-hun yang hendak mengejar , yo-hun membatalkan
niatnya "terimakasih jiwi taihap " keng-in menjura , "aih..cianpwe sudah
jamak kita saling tolong menolong !" sahut yo-hun ,
"hahaha"heheh , seungguh pertemuan kita ini tiada disangka
karena kita yang sama-sama ditengah laut dipermainkan
amukan badai ternyata selamat dan hari kita bertemu di
daratan besar" bun-sin tertawa senang , "kami juga tidak
menyangka pertemuan ini tapi kenalkan dulu saya ini yohun
dan ini siangloan-lui-kim sumoi saya " sahut yo-hun , "haha..
saya adalah khu-bun-sin dan ini suheng saya adalah cu-keng-in
" sahut bun-sin "marilah kita duduk dulu dan tidak salah kiranya kita saling
menceritakan pengalaman kita selama dipisahkan amukan
badai laut kuning , apa yang terjadi pada kalian anak muda
yang baik " " sela keng-in sambil duduk , yo-hun tersenyum dan
diapun ingin sekali tahu apa yang dialami dua cianpwe ini ,
sambil juga duduk yo-hun menjawab , "jiwi cianpwe kami
selamat dari amukan badai demikian juga tiga orang hek-te ,
kami berlima sampai disebuah pulau yang namanya kami tidak
tahu , namun ketika kami masuk kehutan bantak sekali ular
belang didalamnya " , "lalu bagaimana hun-ji!?" tanya bun-sin ,
"kami dengan sumoi keluar hutan dan sementara tiga orang
hek-te juga mungkin memasuki hutan namun tidak keluar , lalu
kami mendapat sebuah perahu yang terbalik dan masih utuh
dan dengan perahu itu kami meninggalkan pulau itu "
67 "hmh" terus kalaian kemana hun-ji!?" tanya keng-in , "selama
satu malam kami akhirnya kami bertemu seorang nelayan dan
kami dibawa ketempatnya disebuah pulau yang bernama pulau
nelayan " lalu ilmu pedang yang luar biasa itu ! apakah kalian
dapat di pulau itu !?" tanya bun-sin , "benar ciampwe dan
kumpulan nelayan itu masih primitif karena mereka tidak
memmpunya nama dan mereka hidup dengan kekeluargaan
yang kuat dan ciri khas laki-laki pada kumpulan itu semuanya
gundul dan walaupun mereka nampak terbelakang tapi mereka
memiliki ilmu yang luar biasa tingginya "
"lalu bagaimana kalian mendapatkan ilmu dari kumpulan orangorang seperti itu !" kami hanya mencontoh gerakan yang
mereka lakukan dan itu kami latih selama lima tahun di pulau
dimana nelayan itu bertemu dengan kami " , "artinya kalian
tidak tinggal bersama kumpulan itu " sela bun-sin , "benar
cianpwe , dan nelayan yang bertemu dengan kami itulah yang
mencobtohkan gerakan-gerakan itu " sahut yo-hun
"lalu jiwi cianpwe bagaimana bisa selamat dan apa yang
dialami !" " tanya lui-kim , bun-sin tersenyum memandang luikim lalu menjawab , "kami juga selamat dan terdampar
Panji Sakti 9 Golok Maut Tjan Tjie Leng Karya O P A Pendekar Pemabuk 10
^