Pencarian

Pendekar Sakti Im Yang 3

Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana Bagian 3


pulanglah atau menginap di likoan atau bersenang-senang di
rumah bordir dan besok pagi anda akan bisa main judi " sahut
seorang tukang pukul "hah" tidak normal !" , kenapa kota hitam ini tidak normal !" "
kwa-han-bu pasang muka kecewa , " itu adalah urusan kami ! ,
jadi sebaiknya anda istirahat dan besok datang lagi untu berjudi
134 setengah hari " , "hmh.. baiklah ! besok jam berapa buka ! ,
"setelah matahari naik pokoan akan buka " , kwa-han-bu
manggut-manggut dan meninggalkan dua tukang pukul itu ,
kwa-han-bu memasuki sebuah likoan untuk makan dan
pengunjungnya juga tidak seberapa hanya ada empat tamu ,
"pelayan..!" seru kwa-han-bu seorang prlayan mendekatinya ,
"sediakan arak dan makanan dengan lauk terenak dari likoan
ini " , "baik kongcu !" sahut pelayan itu dan berbalik
tidak berapa lama pelayan itu datang menghidangkan makanan
, "heh.. pelayan ! kota kenapa begini sepia pa yang terjadi , dan
juga pokoan tutup setengah hari ?" , "situasi lagi tidak normal
tuan !" sahut pelayan sambil menhgidangkan makanan , "apa
sebab tidak normal " " , "katanya ngo-ok-hengcia
mempersiapkan seluruh kekuatan untuk menghadapi seorang
pemdekar yang dijuluki im-yang-sin-taihap " , "lah apa susahnya
kalau menghadapi seorang saja !?" , "hal itu aku tidak tahu tuan
hanya saja katanya pendekar itu sakti dan empat ratus pasukan
yang dikirim ke kong-ciak-san beberapa bulan yang lalu tewas
seluruhnya ditangan pendekar itu " , "wah..luar biasa itu
pendekar " seru kwa-han-bu dengan lagak kaget , "dan kali ini
jika pendekar itu berani datang kesini maka dia akn digilas lima
ratus pasukan " sela seorang tamu menimbrungi pembicaraan
kwa-han-bu yang duduk dua meja didepan kwa-han-bu, kwahan-bu melihat seorang lelaki tampan berumur dua puluh
delapan tahun memandang kepadanya dengan sinis , "lima
ratus orang , itu artinya nyaris semua penduduk disini ! " sahut
kwa-han-bu , "benar , memangnya kamu darimana !" , "aku ini
135 dari punam hendak bermain judi mengadu untung disini namun
kata penjaga pintu aku terlambat karena pokoan hanya buka
sampai setengah hari " sahut kwa-han-bu
"hal itu benar ! karena ngo-ok-hengcia merencanakan
pengerahan pasukan besar untuk menghadapi im-yang-sintaihap dan empat tiga murid ngo-ok sudah berjaga-jaga di luar
gerbang kota untuk mengintai kedatangan pendekar itu " ,
"bukankah menurut anda hal itu berlebihan bahkan samapi di
intai segala !?" pancing kwa-han-bu , "memang benar
berlebihan kalau yang dihadapi bukan im-yang-sin-taihap " ,
"bagaimana pula rencana ngo-ok-hengcia untuk membinasakan
im-yang-sin-taihap jika sudah sampai kesini , tentunya bisa
lumat pendekar itu " sela kwa-han-bu , "benar" makanya saya
bilang jika pendekar itu sampai disini maka dia akan binasa ,
karena ngo-ok-hengcia telah membuat rencana jitu " , "rencana
!" , bagaimana rencana menghadapi pendekar itu " , "jika
seandainya pendekar itu datang dari pintu selatan , maka
seluruh pasukan akan dikerahkan kepintu itu dengan tiga
gelombang serangan , pokoknya pendekar itu akan digulung
sampai tewas " sahut lelaki itu sinis , "lalu malam hari apakah
tidak ada hiburan yang buka !" " tanya han-bu , "ada " anda
kerumah bordir saja untuk menghibur diri " sahut lelaki itu dan
kwa-han-bu manggut-mangut
setelah makan , kwa-han-bu menyewa kamar untuk istirahat
sambil memikirkan langkah selanjutnya , dan keesokan harinya
kwa-han-bu memasuki pokoan yang ia datangi kemarin siang
136 dan bertemu dua tukang pukul yang sama , "sicu ! apakah
sudah buka !" , sudah silahkan masuk dan bersenang-senang "
sahut tukang pukul , kwa-han-bu memasuki ruangan pokoan
dan ternyata orang sudah ramai , suara hiruk pikuk dan
omongan-omongan kasar dan suara tertawa kemenangan ,
kwa-han-bu sengaja datang agak siangan sehingga dapat
membaca keadaan pengunjung satu buah pokoan , "apakah
anda mau main !" " tanya seorang bandar , "ya benar , pasang
berapa yang paling kecil" tanya kwa-han-bu berlagak , "terkecil
sepuluh tahil " sahut sibandar , :"hmh" baiklah aku pasang
sepuluh tahil dulu dan pasang nomor kecil " sahut kwa-han-bu ,
maka permainanpun dimulai orang yang main dimeja itu ada
tujuh orang termasuk kwa-han-bu
setelah dua jam , orang-orang semua berhenti dan bersiap-siap
untuk meninggalkan ruangan , "kenapa semua orang hendak
meninggalkan tempat !?" tanya han-bu pada orang didekatnya ,
"karena semua akan disiagakan untuk menghadapi musuh " ,
"bukankah pasukan sudah disiagakan " " tanya kwa-han-bu
berlagak kecewa , "yang disiagakan dua puluh empat jam
adalah pasukan terdepan sejumlah seratus orang dan yang
pasukan kedua dan ketiga masih boleh bermain tapi hanya
setengah hari " kwa-han-bu manggut-manggut dan dia pun ikut
keluar dan kembali kepenginapannya
keesokan harinya kwa-han-bu keluar saat matahari naik , kwahan-bu mendatangi kediaman ngo-ok-hengcia dan sesampai
dipintu gerbang dia dicegat empat orang penjaga , "daerah ini
137 terlarang untuk orang luar , kamu siapa !" " bentak salah
seorang , "aku ini datang dari luar kota dan hendak menantang
ngo-ok-hengcia " sahut kwa-han-bu , empat orang itu terkejut
namun selanjutnya mereka sudah ambruk dengan kondisi kaku
dan bisu , kwa-han-bu dengan kecepatan kilat sudah
merubuhkan mereka , lalu kwa-han-bu menerobos kedalam dan
dua puluh orang sudah menyerangnya dengan serangan
berbahaya , kwa-han-bu tanpa membuang waktu bergerak
cepat dan membagi-bagi pukulan dan totokan yang membuat
mereka tidak berdaya pekik kesakitan dan teriakan-teriakan marah terdengar dan
membuat ngo-ok-hengcia yang tinggal empat orang keluar dari
dalam dan terkejut melihat hampir setengah pasukan siaga
sudah ambruk tidak berdaya , "bangsat ..! pagi-pagi begini ada
pengacau yang hendak mati ! " teriak toan-sin lalu menyerang
dengan ganas , kwa-han-bu mengelak dan membalas dan dua
pukulan sakti bertemu "blamm" tempat itu laksana disambar
petir memkakkak telinga , toan-sin undur tujuh tindak
sementara kwa-han-bu hanya bergeming , melihat itu tiga
rekanya langsung curiga dan menyerbu
pertempuran dahsyat dan luar biasa cepat berlangsung , empat
tokoh tua yang kosen mengeroyok kwa-han-bu , "jurus "imyang-bun-sin-im-hoat" bergerak indah dan kokoh memapaki
semua serangan empat tokoh lihai yang matang , dua pedang
satu rosario dan hauwce mengintai dan mencecar tubuh kwahan-bu yang bergerak luar biasa cepat , pertempuran tingkat
138 tinggi terjadi dengan hawa yang berkesiuran , gerakan-gerakan
kwa-han-bu yang mengeluarkan gemerisik dedaunan membuat
empat lawannya harus mengerahkan seluruh kekuatan untuk
bertahan pertempuran itu sudah berlangsung sampai empat ratus jurus ,
dan nafas keempat jago tua tua itu sudah senin kamis terlebih
sinar matahari yang hampir kepuncak demikian menyengat ,
namun pertempuran itu masih berlangsung seru dan segit ,
kwa-han-bu dengan trik memamfaatkan daya tahan memaksa
keempatnya untuk terus bergerak hal ini membuat empat kakek
tua itu makin ngos-ngosan sementara kwa-han-bu masih
dengan nafas yang tenang , dan pada satu kesempatan toansin tidak dapat mempertahankan hauwcenya hingga lepas dan
kwa-han-bu menangkap ujung hauwce dan menyusulkan
gerakan luar biasa indah dalam gerak tulisannya diangkasa dan
"crokk..tuk" toan-sin menerima hantaman ujung hauwcenya
yang runcing meusuk tenggorokannya dan kepala
hauwce mengetuk kepalanya hingga tengkoraknya retak
didalam , toan-sin ambruk tewas seketika
tiga rekannya terus merangsak maju , kwa-han-bu masih
bergerak dengan jurus melukisnya yang indah penuh kekuatan
itu mengancam kedudukan tiga tokoh tua , kwa-han-bu yang
memegang hauwce menjadi lebih berbahaya dengan jurusnya
sehingga pada satu kesempatan ujung hauwce menembus
kening in-kokcu dan tidak bersambat tewas dengan muka
bersimbah darah , ouw-gin dan phang-keng segera melarikan
139 diri kearah timur , semua anggota yang tinggal empat puluh
orang terkesima melihat dua pimpinannya tergeletak tidak
benyawa dan dua orang lagi lari terbiurit-birit
kwa-han-bu menatap mereka dengan tajam hingga membuat
mereka tertunduk pucat ketakutan , "bagaimana dengan kalian !
apakah seharusnya kubantai kalian disini !" " bentak kwa-hanbu , serta merta semuanya berlutut meminta ampun , "hmh
sebentar lagi teman-teman kalian akan datang , jadi sekarang
cepat kumpulkan harta yang ada didalam rumah ini setelah itu
tempat ini harus dibakar " kata kwa-han-bu dengan tegas ,
empat puluh orang itu measuk kedalam rumah dan
mengeluarkan harta yang ada didalamnya yang terdiri dari lima
puluh peti berisi uang perak dan emas serta perhiasan yang
semuanya terbuat dari emas
setelah lima puluh peti itu dikeluarkan maka tempat itupun
dibakar , dan ketika api melalap bangunan dua ratus orang lari
mneyerbu ketempat itu namun mereka terkejut ketika empat
puluh orang teman mereka berdiri di depan pintu gerbang dan
melihat seorang lelaki jelek berdiri gagah disamping tumpukan
peti , "ada apa ini !?" tanya mereka sambil memnadang heran
pada teman-teman mereka yang berbaris di pintu gerbang ,
"kita tidak bisa berbuat apa-apa , dua pimpinan kita telah tewas
dan dua lagi melarikan diri , "bukankah dia itu yang semalam
berjudi dengan kita " sela yang lain , "benar ..! dan aku adalah
im-yang-sin-taihap " kwa-hanbu menjawab dan mebuat mereka
terkesima tidak tahu harus berbuat apa
140 "kalian yang merasa perlu mempertahankan martabat
kejahatan kalian majulah , biar keberikan pelajaran setimpal "
kwa-han-bu melangkah mendekati kerumunan orang diluar
gerbang , orang-orang itu undur dengan wajah pucat , tidak ada
yang berani menyerang , lalu muncul dua ratus orang lagi dan
makin penuh tempat itu , seorang dari mereka berteriak ,
"seraangg ".!!." dan teriakan itu serta merta membuat orangorang itu maju menerjang , "berhenti"..!" teriak kwa-han-bu
dan luarbiasa ratusan orang yang menerjang itu tiba-tiba
terjungkal bahkan tiga puluh orang yang paling depan
memuntahkan darah dan tewas karena jantung mereka pecah
akibat bentakan suara itu
orang yang dibelakang tapi sudah sempoyongan undur
kebelakang , seratus orang tergeletak pingsan dan seratus
orang tergeletak dengan nafas sesak dan sisanya
sempoyongan mundur menjauh , setelah satu jam berselang
seratus orang yang pingsan yang bankit hanya enam puluh
orang dan empat puluh lainnya tidak bangkit lagi karena sudah
melayang nyawanya , "siapa lagi yang hendak nekad , silahkan
maju " tantang kwa-han-bu , tiga ratus orang lebih itu sudah ciut
nyalinya , pimpinan mereka tidak ada lagi sementara kediaman
pimpinan itu sudah hampir habis dilalap sijago merah , mental
mereka terhempas jatuh , sikap keras mereka mencair , yang
tersisa hanyalah ketakutan
lalu orang-orang yang dibelakang bergerak melarikan diri
sekencang-kencangnya , kwa-han-bu melompat dan berteriak "
141 dan beberapa orang yang hendak melarikan diri itu terjungkal
namun ada seratus orang juga yang masih dapat selamat
walaupun jantung mereka hampir copot oleh suara bentakan itu
, yang tersisa berdiri melonggo tinggal dua ratus orang , mereka
makin pucat dan serta merta berlutut , "kalian ! angkat semua
peti itu dan ikuti saya " bentak kwa-han-bu , maka lima puluh
peti itu diangkat masing-masing empat orang dan mengikuti
kwa-han-bu yang menuju ke tempat diua menginap
pemilik likoan tercengang dengan iring-iringan itu dan wajahnya
pucat , sebagai anggota lam-kek-hek-te dia juga dapat celaka ,
"letakkan semua peti didalam rumah makan dan kalian boleh
istirahat dan kalian semua tetap disini dan jangan coba-coba
melarikan diri " ancam kwa-han-bu , kemudian kwa-han-bu naik
keatas dan memasuki kamarnya , ada tiga jam juga kwa-han-bu
berada didalam kamarnya dan ketika hari sudah sore kwa-hanbu turun tapi bukan lagi dengan wajah jelek melainkan dengan
wajah aslinya yang tampan rupawan dan bajunya yang panjang
berwarna biru dengan pinggir warna hitam yang membelah dari
bawah sampai kepinggang dikedua sisinya dan kontras dengan
celananya yang berwarna hitam , sabuk kuning tersampir
dikedua bahunya dan kipas terselip diikat pinggangnya ,
rambutnya yang tergerai panjang diikat kuncir kuda diikat pita
warna putih dengan ikat kepala berwarna biru membuat wajah
yang tampan itu semekin rupawan dan tubuh kekar itu semakin
menunjukkan wibawa dan kharisma yang cemerlang
142 semua yang ada disitu melonggo takjub , mereka hanya tahu
bahwa im-yang-sin-taihap adalah pemuda tampan rupawan
yang masih muda dan baru sekarang mereka bertemu
orangnya langsung , kwa-han-bu yang memasuki ruang makan
melangkah mendekati senuah meja dan setelah duduk ,
"apakah kalian sudah makan !" " , orang-orang lam-kek-hek-te
ada yang menjawab sudah ada juga yang tidak , "baik , bagi
yang sudah makan pergi keseluruh rumah bordir dan bawa
kesini semua pekerja yang ada disana" , lalu mereka bergerak
dan yang tersisa hanya lima puluh orang , "apa kalian belum
makan !?" , "belum taihap , "kalau begitu makanlah dulu " sahut
kwa-han-bu , lalu mereka pun ambil tempat duduk dan pemilik
likoan dengan hati bangkrut melayani dan mengeluarkan
makanan pada malam harinya semua pekerja di rumah bordir berkumpul
yang semuanya adalah lima ratus wanita yang cantik-cantik
,"kalian semua mungkin telah bekerja dibawah tekanan atau
mungkin juga tidak , namun kalian ketahuilah bahwa lam-kekhek-te sudah tidak ada lagi , dan pekerjaan yang kalian lakukan
itu sungguh tidak patut dan menjijikkan " kwa-han-bu melihat
semua wanita-wanita yang tertunduk diam , "dan saya
menyuruh kalian dikumpulkan kesini untuk mengehentikan
kegiatan mesum itu dan kalian semua kembalilah ketempat
kalian masing-masing dan kalian semua akan diberi
tanggungan hidup selama setahun , maka hiduplah normal
kembali dan bekerjalah hal-hal yang baik atau menikahlah
kalau memang ada harapan kesana " anggota lam-kek-hek-te
143 tercenung , "setelah nanti kalian mendapat bagian kembalilah
kekampung halaman kalian masing-masing atau menetaplah
disini dengan pekerjaan yang baik
kemudian kwa-han-bu menyuruh membuka peti dan menyuruh
kepada sepuluh orang anggota lam-kek-hek-te untuk
membagikan kepada wanita-wanita itu lima puluh tahil uang
perak , lima puluh tahil uang tembaga dan lima puluh tahil uang
emas serta seperangkat perhiasan berupa sebuah cincin ,


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

gelang dan kalung emas , wanita-wanita dengan suka cita
menerima uang dan perhiasan yang tidak pernah mereka
bayangkan akan mereka terima , mereka mengucapkan
terimakasih dihadapan kwa-han-bu dan pergi dari tempat itu
Ssetelah semua mendapat bagian masih ada tersisa tiga puluh
peti lagi , "sisanya ini masing-masing kalian ambillah masingmasing dua lima tahil emas " kata kwa-han-bu , sehingga
setelah diambil bagian dua ratus orang lam-kek-hek-te , masih
tersisa dua puluh lima peti , "kalian bekerjalah dengan baik dan
mamfaatkan bagian itu untuk memulai kehidupan kalian dan
saya tahu bahwa di rumah kalian , kalaian juga sudah
mempunyai harta yang melimpah , namun ini adalah tanda
bahwa kalian akan memulai hal yang baik " semuanya
menunduk tercenung akan hal yang mereka alami yang
laksana mimpi "ini ada dua puluh lima peti dan kalian masih ada pekerjaan
untuk menghabiskan ini yaitu mulai besok kalian dibagi pada
tiga kelompok masing-masing lima puluh orang untuk
144 membawa delapan peti keluar pintu gerbang barat , utara dan
selatan kota , kalian telusuri setiap kota dan berikan setiap
kungcu satu peti untuk pembangunan fasilitas umum kota
tersebut dan sepucuk surat dariku " , "baik taihap akan kami
laksanakan , "bagus ! dan semua peti harus sudah sampai
ditangan kungcu baru kalian kembali kesini ,aku tidak bisa
menjamin apakah kalian akan dapat dipercaya atau tidak , tapi
jika dalam empat bulan kalian tidak seorangpun yang melapor
padaku tentang tugas ini maka itu artinya rombongan itu
menghianati kepercayaan " sahut han-bu tegas , lalu kwa-hanbu memanggil tiga orang yang bernama kao-gan , kui-kok dan
lou-liong , "kalian bertiga adalah ketua rombongan , dan jika
terjadi penghianatan maka kalian bertiga sebagai pimpinan
rombongan akan saya cari " ancam kwa-han-bu , ketiganya
mengangguk dan menjura kemudian kwa-han-bu menulis dua puluh empat surat dan
diberikan kepada ketiga pimpinan rombongan , "dan ada satu
peti lagi itu coba buka dan bagi tiga " perintah kwa-han-bu ,
kemudian merekapun membuka satu peti dan dibagi tiga ,
"nah"! masing-masing kalian bawa sebagian dan dimana desa
kalian jumpai berikan bagian kepada setiap jungcu untuk
disumbangkan kepada orang yang tidak mampu didesa itu dan
sampaikan pesan bahwa ini datang dari hanzhong untuk orang
tidak mampu " semuanya mengangguk , "baik ! jadi
berangkatlah besok dan saya menunggu sampai empat bulan
disini dan sebelum empat bulan saya harap kalian sudah
melapor kesini " , "baik taihap akan kami usahakan " , "hmh..
145 dan kalian yang lima puluh orang tugas kalian adalah
membakar seluruh pokoan dan rumah bordil yang ada disini "
semuanya menunduk , :"dan pekerjaan ini harus selesai dalam
jangka seminggu " lima puluh orang itu meenjura menyanggupi
keesokan harinya berangkatlah tiga rombongan dan keluar dari
pintu gerbang yang telah ditunjuk , sementara pembakaran
pokoan dan rumah bordir terjadi dalam kota , selama dua bulan
berjalan wilayah selatan makin gempar delapan kungcu
menerima masing-masing satu peti dan sepucuk surat dari kwahan-bu yang berbunyi
"kungcu yang baik hati ! harta dari hanzhong satu peti , untuk
pembangunan kota yang anda pimpin ini , jadi bersyukurlah
pada thian yang memberi dan jangan coba anda hianati , sebab
kalau dihianati maka anda akan celaka sendiri berhadapan
dengan im-yang-sin-taihap yang sudah membagi "
Tio-can atau "ui-hai-sian" memasuki kota hehat , perjalanannya
yang cukup panjang dari wilayah utara hingga samapi ke
wilayah timur ,dan disepanjang perjalanan banyak
kesengsaraan yang dia saksikan namun dia tidak perduli
bahkan terkesan menyalahkan keadaan orang yang tertindas
itu kenapa tidak punya nyali dan kekuatan untuk melawan
Hari yang cerah dengan cuaca yang sangat terik , ui-hai-sian
memasuki sebuah likoan dan memsan makanan kepada
pelayan , ketika sedang bersantap empat orang lelaki muda
dan memasuki likoan , "can-twako ! hari ini kami berempat mau
146 mengadakan pesta di tempatmu ini , jadi sebaiknya twako
kosongkan rumah makan ini untuk pesta kita " , "pesta apa itu
sute !" , "cu-twako kan mau ke kibun untuk memenuhi
undangan "tok-bi-hoa " (bunga cantik beracun) salah satu murid
terkasih dari sam subo , twako sendiri tahulah bahwa jika
dipanggil ke kibun itu artinya akan dikelilingi perempuanperempuan cantik dan pilihan " , "benarkah itu cu-twako !?"
tanya she-can pemilik likoan , "benar can-sute , makanya
sebelum aku berangkat kita akan mengadakan pesta dan kuisute sudah memasan lima gadis cantik untuk kita " sahut
seorang pemuda yang sangat tampan yang bernama cu-jin-an
"baiklah kalau begitu ! sahut can-beng pemilik likoan ,
kemudian dia menyuruh pelayannya untuk mengusir semua
tamu , pelayanpun melakukannya , "lopek..! segera kamu
hentikan makanmu karena tempat ini mau diadakan pesta dan
anda harus pergi" sela pelayan itu dengan lantang , ui-hai-sian
melotot dengan muka merah dan marah , "bangsat tidak tahu
orang sedang makan main usir saja " bentak tio-can sambil
mengibaskan tangannya dan tubuh pelayan itu terbanting
kebelakang dan melabrak meja , suara gaduh itu mengundang
perhatian lima anak buah tung-kek-hek-te yang hendak
berpesta , dua dua orang dari mereka segera datang mendekati
tio-can dengan mengkerenyit keras karena marah , namun
sebelum suara bentakan keluar tio-can sudah mengirim
pukulan yang membuat keduanya terlempar jauh hingga
melabrak dinding , "tidak tahu ui-hai-sian lagi makan dan tidak
suka diganggu " mendengar julukan yang baru disebutkan dan
147 ditimur julukan ini belum dikenal membuat can-beng dan dua
rekannya menerjang , "brak?" meja dimana tio-can hancur
berkeping-keping dihantam tiga pukulan kuat , kemudian
mereka terus mengejar bayangan tio-can yang mengelak
pertempuran seru terjadi di likoan sehingga mmebuat tempat itu
porak-poranda , "mau mampus tiga cecunguk taidak tahu diri "
sungut tio-can marah lalu dia bergerak lebih cepat dan
membuat ketiga lawannya pening dan akhirnya "prak" plak"
duk " kepala kui-lam pecah hingga tewas seketika , muka cu-jian gempor hingga mulutnya bersimbah berdarah dan can-beng
terlempar melabrak tiang dengan dada remuk kena tendangan
tio-can ,sesaat ia menggigil menahan sakit lalu mati , dua
temannya yang meringis kesakitan terkejut pucat diaman dua
rekannya sudah tewas sementara yang satu melenguh pingsan
bersimbah darah , wajah yang tadinya tampan berunah sudah
karena dagunya sudah bergeser dari rahangnya
"kalian , enyah dari hadapanku !" bentak tio-can , dua orang itu
menyeret tiga temanya dari dalam rumah makan dan segera
meninggalkan tempat itu , "pelayan sediakan lagi makanan
untukku " bentak tio-can dua pelayan dengan buru-buru
mempersiapkan hidangan dan mengentarnya kemeja dimana
tio-can duduk , tio-can bersantap lagi seakan tidalk pernah ada
kejadian yang berlaku ketika hendak keluar dari rumah makan , tio-can dihadang oleh
tiga puluh orang tung-kek-hek-te , tanpa basa-basi tio-can
diserang dengan membabi buta , tio-can dengan dua kali
148 pukulan sakti memporak-porandakan pengeroyok , lalu disusul
dengan gerakan cepat membagi-bagi pukulan sehingga para
pengeroyok ambruk susul menyusul , dalam waktu sat jam tiga
puluh orang tidak ada lagi yang mampu berdiri sebagian besar
dari mereka tewas akibat pukulan ui-hai-sian
Tio-can meninggalkan rumah makan dengan anteng , ketika dia
sampai dipintu gerbang sebelah timur dua orang wanita cantik
menyusulnya , keduanya adalah kao-hong-bi dan khu-in-hong
murid im-kan-kok-sianli-sam , mereka kebetulan berada di
hehat untuk mengadakan perjalanan rutin memeriksa keadaan
anak buah tung-kek-hek-te di berbagai kota , dan kao-hong-bi
yang berjulukan tok-bi-hoa senang dengan cu-jian-an hingga
malam mereka bermesraan , kao-hong-bi mengajak cu-jin-an
untuk ikut ke kibun dan hal ini menggembirakan cu-jin-an dan
mengajak tiga adik seperguruannya untuk mengadakan pesta ,
namun sayang ! pesta itu berubah jadi bencana , tulang
mukanya ambrol dan dua temannya tewas
Ketika hal itu diketahui kedua gadis itu segera menyuruh
anggota lain segera mendatangi likoan dimana ui-hain-sian
berada , namun untuk kedua kalinya mereka terkejut ketika
seorang dari mereka dengan luka parah menyampaikan bahwa
sebagaian besar mereka tewas oleh ui-hai-sian, dan hal ini
membuat kao-hong-bi dan khu-in-hong marah dan segera
mengejar ui-hai-sian dan menyusulnya di pintu gerbang
sebelah timur , "berehenti dulu ui-hai-sian !" bentak kao-hong-bi
149 , "hehehe ada apa lagi ! apa kalian juga minta dihajar !" balas
ui-hai-sian membentak "kakek bau yang sombong !" cela kao-hong-bi marah , dia
menyerang dengan pukulan tenaga sakti dan disambut tio-can
dan "blamm.." dua pukulan sakti beradu tio-can mundur dua
tindak dan kao-hong-bi undur tiga tindak , kemudian
pertempuran dilanjutkan dengan ilmu tangan kosong ,
pengerahan gin-kang di maksimalkan , gerak tipu dan
pancingan dikeluarkan , luar biasa seru dan menegangkan ,
hingga dua ratus jurus keadaan masih imbang dan belum ada
yang mampu mendesak , lalu tio-can mengubah gerakannya
dengan mengeluarkan ilmu barunya "jit-goat-sin-ciang" dan dua
puluh jurus kemudian kao-hong-bi terdesak hebat , kepepet dan
kalang kabut namun sebelum ia ambruk khu-in-hong maju
menerjang sehingga kao-hong-bi dapat menguasai
kedudukannya tio-can mengerahkan kekuatan ilmu barunya untuk menghadapi
kedua gadis muda yang berilmu tinggi itu , pertahanan ilmunya
laksana benteng dan hawa panas dan dingin merupakan
keuntungan dalam mempengaruhi serangan lawan namun
kedua gadis gemblengan ini juga tidak kalah kuatnya menekan
dan mencoba mendesaknya dan ketika seratus jurus
berlangsung tio-can mulai terdesak namun masih sulit kalau
untuk ditumbangkan dan kedua gadis itu makin meningkatkan
daya serangan dengan mengeluarkan segala kemampuan yang
dimilki , tio-can mengeluarkan senjatanya yang sudah ditempa
150 dalam perjalanan sepanjang utara ke timur yakni dua buah roda
yang bergigi , dengan dua lingkaran roda ditanganya ti-can
mengeluarkan ilmu barunya "jit-goat-sin-lun" (roda sakti bulan
matahari) , kedua gadis itu juga sudah mencabut pedang untuk
menghadapi tio-can pertempuran dengan senjata berlangsung , senjata roda tio-can
berputar demikian unik dan luar biasa , kadang senjata itu di
lempar namun berputar dan kembali kepergelangan tio-can dan
keunikan ini membuat hong-bi dan in-hong sibuk dan kalang
kabut sementara dari putaran kedua roda itu juga
mengeluarkan hawa yang berbeda , pada satu kesempatan gigi
roda tio-can menyambar paha kao-hong-li dan untungnya dapat
disambar dengan pedang "trang"." putaran roda itu melemah
namun tetap juga melukai betisnya sehingga tergores
mengeluarkan darah kao-hong-bi mengerenyit perih namun tidak mengkendorkan
perlawanannya , desakan dan tekanan senjata roda itu masih
dapat diimbangi walaupun mereka tidak lagi mampu menyerang
tio-can , dan tio can disamping mendesak dengan senjatanya
yang unik juga mengirimkan pukulan-pukulan sakti dari ji-goatsin-ciang sehingga kedudukan dua gadis itu sangat berbahaya
dan tidak berapa lama lagi akan amburuk , namun sebelum hal
itu terjadi sebuah bayangan datang menerjang dari arah
belakang tio-can dan kontan serangan tio-can terhenti karena
menghindar dari cecaran pedang penyerangan yang tiba-tiba
151 penyerang yang datang adalah seorang gadis cantik juga yang
bernama lauw-bi-hong saudara seperguruan kao-hong-bi dan
khu-in-hong , dengan masuknya saudara mereka ini membuat
semangat pertempuran kao-hong-li dan khu-in-hong yang
sempat terpapar kini bangkit lagi , ketiganya menyerang tio-can
dengan gulungan tiga pedang yang luar biasa cepat dan
berbahaya , namun tio-can masih dapat mengimbangi
walaupun sangat berat dirasakan , tio-can mengerahkan daya
pertahanannya hingga ketiga gadis itu harus juga berusaha
mati-matian untuk melumpuhkannya , malam sudah tiba namun
pertempuran itu masih berlangsung seru dan menegangkan
akhirnya pada satu ketika pedang lauw-bi-hong menyambar
pundak tio-can sehinga tersayat dan mengeluarkan darah ,
kemudian pedang khu-in-hong menyambar dadanya sehingga
merobek baju dan menggores tipis kulitnya , lalu tio-can
membuat serangan nekat dengan menlempar dua senjatanya
dan memukul kearah lauw-bi-hong dengan tenaga sakti , hongni dan in-hong mencelat menghindar dan kuda-kuda lauw-bihong tergempur ketika beradu pukulan dan saat senjata roda
memasuki pergelangannya , tio-can sudah melarikan diri dari
tempat itu pertempuran yang melelahkan itu sangat menguras tenaga dan
mebuat ketiga gadis cantik itu duduk diam lama untuk
memulihkan kembali tarikan nafas dan kekuatan mereka ,
setelah dua jam barulah keadaan mereka pulih kembali , "bihong ! untunglah kamu datang hingga kita dapat mengusir
152 kakek jelek itu " sela kao-hong-bi , "benar ! tapi bagaimana
kamu sampai kesini bi-hong , bukankah kamu di-kibun bersama
subo !" , "sahut in-hong menimpali , "aku kesini karena disuruh
subo untuk memanggil kalian berdua kemabli ke-kibun " ,
"hmh" tidak biasanya begitu , ada apa bi-hong sehingga kami
harus dipanggil " sela in-hong , "benar ! tentunya ada hal yang
penting " sela hong-bi , "ya" memang ada hal yang penting
dan sesuatu yang luarbiasa telah terjadi " hong-bi dan in-hong
terheran , "hal apakah yang penting dan luar biasa itu bihong !?"
tanya kao-hong-li , "keadaan kita di wilayah selatan mengalami
bencana besar , lam-kek-hek-te sudah lenyap dan ngo-okhengcia hanya tinggal dua lagi dan sudah sampai dikibun
sebulan yang lalu bersama tiga muridnya" sahut lauw-bi-hong
"siapakah orangnya yang telah menaklukkan ngo-ok-hengcia
dan bahkan mengambil alih wilayah selatan !?" tanya hong-bi
heran , "menurut kakek she-phang bahwa yang mengacaukan
lam-kek-hek-te adalah seorang pemuda sembilan belas
tahunan yang dijuluki im-yang-sin-taihap dan dia adalah shetaihap dari pulau kura-kura " , :"kalau han-zhong sudah
dikauasai tentunya pendekaar itu akan memasuki wilayah timur
" sela khu-in-hong , "benar sekali , maka subo menyuruh saya
menyusul kalian supaya kembali kekibun " sahut lauw-bi-hong .
"kalau begitu marilah kita berangkat !" kao-hong-bi berdiri dan
merekapun berkelabat dan meninggalkan pintu gerbang kota
tio-can yang sedang terluka luar berlari menuju sebuah sumber
air dan istirahat sambil membersihkan lukanya , selama dua
153 hari tio-can berada ditempat itu menunggu lukanya sampai


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kering , kemudian dia melanjutkan perjalanan kemana kaki
membawanya , dua minggu kemudian tio-can sampai dikota
sin-tung dan dia menginap disebuah likoan dan ketika malam
hari , tio-can hendak keluar dari likoan untuk mencari angin
sambil menikmati keadaan kota waktu malam , suasana kota
ramai oleh tempat pokoan dan rumah bordir , ketika tio-can
melewati sebuah pokoan dia melihat tiga gadis yang
mengeroyoknya berbicara dengan penjaga pintu , tio-can
bersembunyi dan memperhatikan ketiga gadis itu , "suruh
mereka bertiga ke tempat kami menginap !" seru kao-hong-bi
dan merekapun meninggalkan tempat itu , tio-can dengan
diam-diam mengikuti dan setengah jam kemudian kao-hong-bi
dan dua rekannya memasuki sebuah likoan yang sangat besar
dan mewah tio-can mengendap-endap diatas atap dan bergerak laksana
kelelawar malam dan mencoba mengerahkan ketajaman
pendengarannya untuk mencari kamar ketiga gadis sakti itu
dan usahanya berhasil , hong-bi , in-hong dan bi-hong berada
pada senuah kamar yang luas dan besar dengan ranjang yang
sangat besar dan dan bahkan kamar itu ada meja dan kursi ,
"aku mau mandi dulu " sela hong-bi dan memasuki sebuah
ruangan tempat mandi dalam kamar itu , in-hong dan bi-hong
membaringkan diri diranjang yang besar dan lembut , "bi-hong !
kesaktian im-yang-sin-taihap itu tentu luar biasa sehingga
mampu mengalahkan ngo-ok-hengcia " sela in-hong , "tentulah
demikian in-hong " sahut bi-hong sambil membuka baju luarnya
154 , "kata kamu dia itu masih muda umurnya sembilan belas tahun
, lebih muda dari kita lima tahun , saya yakin dia itu tampan " ,
"bagaimana kamu bisa katakan demikian ini-hong !?" , tanya bihong , "bukankah dia adalah she-taihap dari pulau kura-kura !"
sahut in-hong sambil bangkit duduk dan membuka baju luarnya
"benar ! tapi apa hubungan dengan perkiraan kamu !?" shetaihap dipulau kura-kura tidak ada yang jelek menurut
bayangan saya karena penghuni disana adalah legenda di
wilayah selatan , mereka adalah keturunan kim-khong-taihap
yang katanya memiliki enam istri yang cantik-cantik " ,
"darimana kamu tahu demikian !?" , "kamu juga pasti tahu
bahwa ketika kita berumur empat lima tahun bahwa she-taihap
seluruhnya orang yang dielukan dan sangat dibanggakan oleh
orang-orang tua " , "iya ..sih , dan ketika thian-te-ong memaksa
kita memasuki tung-kek-hek-te tidak ada lagi cerita she-taihap "
sela bi-hong "tapi untuk apa kamu pikirkan itu , yang jelas dia adalah musuh
kita yang tentunya akan berusaha membunuh kita " bi-hong
menambahkan , "memang dia adalah musuh kita , dan sayang
sekali ketampanannya kalau sempat dia mati muda " sahut inhong membayangkan wajah tampan entah milik siapa ,
"hik..hik" in-hong ngelamunkan im-yang-sin-taihap atau
pemuda yang akan datang sebentar lagi " in-hong tersenyum ,
lalu tidak berapa lama hong-ni keluar , "bicarain apa !" kok
senyam senyum !" " tanyanya hong-bi sambil mengeringkan
rambutnya yang indah , "hik..hik" in-hong membayangkan
155 ketampanan wajah im-yang-sin-taihap " sahut bi-hong sambil
turun dari ranjang menuju kamar mandi , "apa benar im-yangsin-taihap berwajah tampan !" " , "mana saya tahu ! melihatnya
saja saya belum pernah , itu tuh in-hong seperti monyet
kesambet tearasi , hik..hik" " sahut bi-hong sambil memnutup
kamar mandi "in-hong ! jika tampan kamu mau apa dengan im-yang-sintaihap " tanya hong-bi , "suka-suka akulah , pikiran pikiranku
sendiri " sahut in-hong senyum nakal , "cih" kalau aku jika
ketemu walaupun tampan selangit akan ku habisi dia karena
dia musuh kita " , "iya deh aku ingin lihat bagaimana nanti jika
ketemu she-taihap keturunan dari kim-khong-taihap yang
beristri enam " sahut in-hong sambil memluk guling kembali
dengan hayalannya , "iih" kamu kegatelan ya , nanti aja kamu
tuntaskan dengan lelaki yang kita suruh kesini " cela hong-bi
dan in-hong diam tidak menjawab tetap asyik dengan
pikirannya tio-can meninggalkan kamar itu dengan pikiran dipenuhi orang
muda yang diceritakan sebagai she-taihap keturunan dari
bengcu legendaris kim-khong-taihap , tio-can kembali
kepenginapannya dan berencana akan mengikuti ketiga gadis
itu , keesokan harinya tio-can mengintai likoan dimana kaohong-bi dan dua rekannya menginap , dan berketepatan
ketiganya keluar dan melanjutkan perjalanan , tio-can dengan
mengatur jarak mengikuti ketiga gadis itu sehingga dua minggu
kemudian mereka memasuki kota kibun , selama tiga hari tio-
156 can didalam kota , cerita yang dia dengar adalah kemunculan
im-yang-sin-taihap yang telah menguasai wilayah selatan dan
sekarang berada di thianjin
sementara di tempat im-kan-kok-sianli-sam ouw-gin dan phangkeng beserta tiga murid sim-khong , the-khang sudah berada
lebih tiga bulan yang lalu di kibun setelah mengadakan
perjalanan selama lima bulan , ouw-gin dan phang-keng yang
merasa tidak berdaya melawan im-yang-sin-taihap melarikan
diri kegerbang timur selama tiga hari tiga malam mereka
menancap gas memasuki wilayah timur dan ketika sampai
disebuah hutan keduanya istirahat dan mengisi perut dengan
panggang daging ular , "tidak kusangka bahwa pemuda itu
demikian sakti " ouw-gin berkata memecahkan suasana hening
, "benar sekali she-ouw dan apa yang kita alami tentunya
membuat marah thian-te-ong " , "menurutmu she-phang apakah
thian-te-ong dapat mengatasi im-yang-sin-taihap ?" ,"entahlah
she-ouw , thian-te-ong juga bukan orang sembarangan bahkan
telah menewaskan seluruh she-taihap tapi thian-te-ong jika kita
keroyok berlima keadaan seimbang " sahut phang-keng ,
"benar dan kita berempat mengeroyok im-yang-sin-taihap , dan
bisa jadi kalau kita berlima sebenarnya kedudukan seimbang
dan artinya im-yang-sin-taihap dan thian-te-ong juga adalah
seimbang " phang-keng mengangguk ,
"lalu apa yang kita lakukan setelah sampai dikibun dan bertemu
dengan im-kan-kok-sianli-sam?" tanya ouw-gin , "tentunya kita
akan bicarakan hal selanjutnya bersama im-kan-kok-sianli-sam
157 " sahut phang-keng , "hmh" baiklah kalau begitu mari kita
berangkat " sahut ouw-gin dan segera berlari dan disusul
phang-keng , empat bulan kemudian mereka dikota hungcih
dan selama tiga hari mereka berdiam di kota itu dan ternyata
tiga murid mereka sudah menyusul sampai dikota itu dan
bertemu mereka "ouw-ceng ! bagaimana keadaan kota hanzhong kamu
tinggalkan , "saat saya dan dua ratus pasukan kembali ke
tempat kita , tempat kita dalam keadaan terbakar , dan juga
saya melihat dua suhu telah tergeletak dan puluhan peti ada
diluar " , "sialan , harta itu hasil pungutan selama sepuluh tahun
dan tidak satu senpun kita dapat bawa " sungut phang-keng ,
"lalu bagaimana ouw-ceng !?" tanya ouw-gin , "ketika pasukan
saya perintahkan menyerang , saya diam-diam melarikan diri
dan berlari kepintu utara untuk menemui the-khang dan
menceritakan keadaan kota , lalu kami ketimur untuk menemui
sim-khong , kemudian kami keselatan untuk memberitahu lueng , namun kami dapatkan lu-eng sudah jadi mayat dengan
kepala pecah di sebuah hutan " , "artinya im-yang-sin-taihap
masuk dari pintu selatan dan lu-eng telah berbuat teledor
hingga kita kecolongan " sahut phang-keng kesal , "teruskan
ceritamu ouw-ceng !" perintah ouw-gin
"setelah itu kami bertiga segera lari mengarah ketimur karena
kami yakin bahwa dua suhu jika selamat akan mengarah ke
wilayah timur ketempat tung-kek-hek-te " "hmh" baiklah kalian
istirahat malam ini dan besok kita lanjutkan perjalanan ke kibun
158 " sela ouw-gin , lalu ketiganya meninggalkan ouw-gin dan
phang-keng , keesokan harinya mereka berlima melanjutkan
perjalanan sehingga sebulan kemudian mereka sampai dikota
ki-bun mereka disambut im-kan-kok-sianli-sam dengan perasaan
heran , "hmh" hal yang mengejutkan kedatangan kalian ini
ngo-ok-hengcia walhal setahun lagi pertemuan akan dilakukan
dengan thian-te-ong " sela lou-si-san , "kedatangan kami bukan
untuk hal pertemuan yang akan dilakukan tahun depan " sahut
ouw-gin , "hmh.. lalu kenapa kalian meninggalkan selatan !" "
tanya li-ceng-si , "kekuatan kita diwilayah selatan telah hancur
dan lenyap " , "heh" she-ouw apa yang terjadi ! pa kalian tidak
becus memimpin lam-kek-hek-te !" cela lou-si-san , "jaga
mulutmu she-lou kalau bicara !" geram phang-keng menahan
amarah , "sudah ! ceritakanlah she-phang ! apa yang terjadi "
sela lu-eng-hwa menengahi suasana yang panas itu , "lanjutkan
ceritamu she-ouw , aku malas cerita didepan perempuan bau
kencur sok belagu dan merasa paling hebat " sahut phang-kek
yang masih jengkel melihat lu-si-san
"keadaan seperti ini kita tidak seharusnya saling bentrok
sementara kebersamaan kita dibutuhkan dalam menghadapi
masalah ini " kata ouw-gin mendinginkan suasana tegang ,
"ceritakanlah she-ouw apa yang terjadi ?" tanya lu-eng-hwa
untuk kedua kalinya , "kekuatan lam-kek-hekte telah terbentur
dengan munculnya she-taihap dari pulau kura-kura , orangnya
masih muda seumur sembilan belas tahun dan dijuluki im-yang-
159 sin-taihap " , "tentunya kalian sudah berusaha maksimal sheouw !?" sela lu-eng-hwa , "benar lu-siocia , kekuatan kita di
berbagai kota di sapu bersih oleh pendekar ini sejak dari
kaifeng hingga ke hanzhong , dan kami telah berusaha
mencegat pemuda itu sehingga lu-tiok dan muridnya tapa
daksa dan hanya sebulan mereka dimarkas lalu kemudian
meninggal " mendengar hal itu semuanya hening , kemudian
ouw-gin melanjtkan "kami juga telah membentuk pasukan sebesar empat ratus
orang untuk mencegat pendekar itu di kong-ciak-san diluar kota
punam namun pasukan itu berhasil diperdayakan oleh im-yangsin-taihap , lalu lima bulan yang lalu im-yang-sin-taihap
memasuki kota han-zhong dan berhadapan dengan kami
berempat namun pemuda itu harus diakui luarbiasa sakti
hingga kami tidak dapat menghadapinya dan kami harus
menyingkir setelah in-kokcu dan toan-sin tewas ditangan
pemuda itu " im-kan-kok-sianli-sam terperangah , "wah" jika
ngo-ok-hengcia tidak kuasa membendung kekuatan pemuda itu
tentunya kita harus lebih hati-hati " sela lu-eng-hwa
"benar lu-siocia ! bahkan saya yakin im-yang-sin-taihap itu
sudah memsuki wilayah barat dan tidak lama lagi anggota tungkek-hek-te akan membanjir kekota ini " sela phang-keng
dengan nada tajam sambil melirik lou-si-san , "hmh". menurut
she-ouw apa yang harus kita lakukan ?" tanya li-ceng-si ,
"menurut saya segeralah kumpulkan kekuatan di kibun ini dan
kerahkan menghadapi im-yang-sin-taihap yang tidak akan lama
160 lagi akan kedengaran beritanya di wilayah timur ini " sahut ouwgin , "hmh " baiklah kalau begitu , mari kita kumpulkan dan
setelah itu kita bicarakan langkah selanjutnya " sahut lu-enghwa
keesokan harinya lauw-bi-hong disuruh menyusul kedua
saudaranya kao-hong-bi dan khu-in-hong yang mengadakan
kunjungan rutin kekota-kota bagian utara wilayah timur dan
sebulan kemudian terdengar berita bahwa im-yang-sin-taihap
sudah berada di kota thianjin dan itu artinya dua belas kota kota
wilayah timur dari arah selatan sudah di kuasai im-yang-sintaihap , dan sebulan berikutnya seratus anggota tung-kek-hekte sudah memasuki ki-bun dan melaporkan keadaan kota
mereka yang di datangi oleh im-yang-sin taihap , oleh karena
ketiga murid im-kan-kok-sianli-sam sudah kembali ke kibun
maka im-kan-kok-sianli-sam mengadakan pertemuan kembali
dengan kelima rekan mereka dari wilayah selatan
"bagaimana hal selanjutnya she-ouw , apa langkah kita
berikutnya ?" tanya lu-eng-hwa membuka pembicaraan ,
"anggota tung-kek-hek-te di kibun ini kebanyakan adalah wanita
dari jumlah anggota yang berada disini sebanyak delapan ratus
dan terdiri dari enam ratus wanita dan dua ratus laki-laki "liceng-si menyambung mengutarakan jumlah kekuatan mereka ,
semuanya hening dan terdiam lalu ouw-gin berkata , "menurut
saya jika kita menunggu maka kemungkinan apa yang kami
alami akan terjadi pula disini , maka sebaiknya kita ubah taktik ,
161 yakni kita yang bergerak " , "maksudnya bagaimana she-ouw ?"
sela lou-si-san "maksudnya begini lou-siocia , kita semua akan keluar dari kibun dan akan bergerak menuju arah kedatangan im-yang-sintaihap , dan pasukan ini dibagi tiga , pasukan pertama
sebanyak tiga ratus orang yang dipimpin tiga murid kalian ,
kemudian pasukan kedua sejumlah dua ratus orang yang terdiri
dari laki-laki dipimpin oleh tiga murid kami dan pasukan ketiga
sebanyak tiga ratus orang yang kita pimpin berlima " semuanya
manggut-manggut , "lalu gambaran bagaimana she-ouw !?"
tanya lu-eng-hwa , "gambarannya adalah jika umpama pasukan
pertama bertemu dengan im-yang-sin-taihap maka akan terjadi
pertempuran dan setidaknya setengah hari pasukan kedua
sudah sampai ketempat itu dan jika perlu dibantu maka
pasukan ini akan maju dan setengah hari dibelakang pasukan
kedua kita sudah sampai pada tempat itu dan dapat melihat
situasi " "kakek-ouw ! apakah banjir pasukan itu memungkinkan kita
akan tetap kalah di tangan yang hanya seorang pemuda !"
tanya kao-hong-bi , hatinya heran dan tidak habis pikir
membayangkan bagaimana mungkin betapa hanya seorang
akan mampu menghadapi lautan pasukan , betapapun
tingginya ilmu orang itu tapi menghadapi pasukan adalah hal
yang mustahil pikirnya "kao-socia ! menurut biasa tentunya im-yang-sin-taihap akan
kalah dan dikerubuti oleh pasukan yang banyak , namun
162 kenyataan yang kita alami lain , dimana empat ratus pasukan
kami dapat dikalahkan oleh im-yang-sin-taihap , jadi kita tidak
bisa menggolongkan sosok im-yang-sin-taihap kepada biasa
karena disamping ilmunya yang tinggi dia juga mempunyai
kecerdasan dan perhitungan yang luarbiasa tingi" sahut ouwgin
semua terdiam merenungkan perkataan ouw-gin , "hmh" jika
demikian strategi yang disampaikan she-ouw akan kita lakukan
, dan bisa jadi apa yang dialami pasukan diselatan karena
polanya yang menunggu dan im-yang-sin-taihap dapat
memperhitungkan langkah dan strateginya , dan kali ini kita
tidak menunggu tapi malah bergerak maju menjumpainya dan
ini ide yang sangat bagus " sahut li-ceng-si , semuanya
mengangguk membenarkan Disebuah hutan sebelah barat kota lamhong ui-hai-liong-siang
sedang beristirahat , mereka sedang memanggang daging
kelinci yang sebentar lagi akan matang , minyak gajihnya sudah
menetes-netes dengan aroma yang sedap membetik selera ,
apakah dagingnya belum matang kim-moi !?" , "sebentar lagi
hun-ko!" sahut lui-kim sambil membalik-balik panggang kelinci
diatas bara api , tiba-tiba enam orang muncul dari rerimbunan
hutan , mereka mengurung tempat itu bahkan jumlah mereka
makin bertambah hingga jumlah orang yang mengurung
sejumlah dua puluh orang lebih , "hmh" kalian telah mengacau
di lamhong dan mencelakakan empat orang teman kami" kata
seorang mereka dengan muka merah karena marah , lui-kim
163

Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

meloncat keatas dan menancapkan kayu panggangan
kesebuah pohon dan kemudian turun dan berdiri didekat yohun , "kalian juga kalau mau merasakan hajaran majulah !"
tantang yo-hun , mereka yang melihat demonstrasi kekuatan
lui-kim yang menancapkan kayu panggangan kesebuah pohon
dan tertancap dalam menggetarkan sebagian hati dari mereka
namun enam orang bergerak menyerang , yo-hun dan lui-kim
maju menerjang dan adu jotos pun berlangsung seru
Yo-hun dan lui-kim dengan gerakan indah dan cepat memukul
dan menampar sehingga dalam sepuluh gebrakan enam orang
itu terjungkal ambruk ketanah dengan luka pukulan yang tidak
ringan , sepuluh orang merangsak maju dan disusul yang
lainnya , namun ui-hai-liong-sian dengan tenang bergerak
melumpuhkan seorang demi seorang dan hanya sepeminum
teh pertempran itu berlangsung dua puluh tiga orang sudah
ambruk dengan wajah meredam kesakitan karena luka pukulan
dan tamparan , diantara mereka ada tujuh orang yang tewas
karena lukanya yang parah , lui-kim segera melompat ketempat
pohon dimana panggang kelincinya ditancapkan , "mari kita cari
tempat lain hun-ko !" sela lui-kim sambil berkelabat kearah
barat , yo-hun menyusul dan disebuah aliran sungai keduanya
duduk dan menyantap panggang kelinci
Setelah keduanya menghabiskan panggang kelinci tiba-tiba
hari cerah itu berubah mendung dan laksana dicurahkan dari
langit hujan turun mengguyur lebat , keduanya segera mencari
tempat berlindung namun yang ada hanya pepohonan kayu
164 dan semak belukar "hun-ko ! sebaiknya kita lanjutkan saja
perjalanan " , "benar kim-moi , kita sudah kepalang basah dan
menunggu disinipun tidak ada gunanya malah membuang
waktu" sahut yo-hun , kemudian yo-hun meraih tangan mungil
lui-kim dan menariknya berlari , dengan senyum hangat lui-kim
berlari disamping yo-hun , sepasang kekasih itu berelari cepat
menembus hujan yang lebat menuju perbatasan
Sampai malam hujan terus turus seakan enggan untuk reda ,
bayangan ui-hai-liong-sian yang berlari cepat terus menembus
lebtanya hujan hingga menjelang pagi keduanya sampai di
sebuah pondok ditengah persawahan milik penduduk ,
keduanya istirahat didalam pondok dan dengan setumpuk api
mereka menghangat tubuh , "bagaimana kim-moi , apakah kita
teruskan atau menunggu pagi baru berangkat " , "kita
menunggu pagi saja hun-ko " sahut lui-kim , kemudian yo-hun
mendekati lui-kim dan memeluknya dari belakang , lui-kim yang
sedang mengerahkan hawa sakti untuk menghangatkan
tubuhnya bertambah hangat ketika dipeluk oleh yo-hun , lui-kim
menyandarkan kepalanya dileher yo-hun dan kedua tubuh yang
basah itu saling menghangatkan dengan hawa sakti sementara
nyala api pada tumpukan kecil itu menambah ronatisnya
suasana ditengah gemerisik curahan hujan yang menimpa atap
pondok Keesokan harinya hujan sudah reda , lui-kim bangun dari
tidurnya ternyata keduanya tidur dengan posisi duduk tangan
yo-hun yang melingkar diperutnya demikian lembut, yo-hun
165 bangun saat merasakan hembusan nafas lui-kim membelai
lehernya , "kamu sudah bangun sayang !" , sela yohun
mempererat pelukannya sembari mencium kening lui-kim , baju
dibadan mereka hampir kering , "marilah kita lanjutkan
perjalanan dan setidaknya siang hari nanti kita sudah sampai
ke kota lijiang " lui-kim bergerak untuk berdiri dan yo-hun pun
melepas pelukannya dan berdiri , keduanya keluar dari pondok
dan segera berlari cepat , keduanya dipagi yang basah itu
saling berlomba diselingi celoteh-celoteh mesra dan suara tawa
renyah Siang hari sampailah keduanya di kota lijiang dan segera
mencari liokoan untuk istirahat dan membersihkan diri , pada
hari kedua mereka berada di lijiang saat keduanya sedang
makan pemilik likoan dan sepuluh orang mendatangi meja
mereka , yo-hun dan lui-kim heran , "ada apa sicu ! tanya yohun pada pemilik likoan , "karena kalian pendatang dikota ini
maka kami akan mengajukan beberapa pertanyaan , "kalian ini
siapa !" , darimana dan hendak kemana " , "kenapa harus
demikian !?" yo-hun balik bertanya , "ini sudah peraturan , jadi
jawab saja !" , "siapa kalian yang ingin tahu urusan orang ,
apakah kalian ini pemerintah kota ini !?" , "benar ! kami adalah
penguasa kota ini dan seluruh kota di wilayah barat ini ada
dibawah kuasa see-kek-hek-te " jawab pemilik likoan
"kemana kami itu adalah urusan kami dan kami tidak harus
mengatakan pada orang lain " sela lui-kim , "bangsat ! artinya
kalian menentang see-kek-hek-te !" bentak pemilik likoan dan
166 hendak menampar muka lui-kim namun sebelum tangan itu
sampai "krekk" adouuuh?" terdengar pikikan pemilik likoan
karena tangannya ditangkap dan dipatahkan lui-kim , yang lain
segera maju , lui-kim dan yo-hun berdiri dan melemparkan meja
kearah anak buah see-kek-hek-te , "brakk.." meja itu hancur di
bacok oleh seorang terdepan namun dia kecele karena sebuh
pukulan telah mengenai mukanya dan membuat dia terjungkal
dengan hidung patah dan berdarah
anak buah see-kek-hek-te merangsak maju dan suasana jadi
kacau balau , meja dan kursi patah dan terbalik , yo-hun dan
lui-kim membagi-bagi pukulan yang membuat mereka tidak
berdaya untuk menyerang lagi , dalam jangka lima belas menit
sepuluh orang itu sudah lemas meringis kesakitan , dan tidak
berapa lama dua puluh orang see-kek-hek-te datang dan
segera menyerang ui-hai-liong-siang , tapi mereka juga bukan
tandingan sepasang pendekar gemblengan dari pulau nelayan
itu , dalan waktu yang tidak lama kedua puluh orang itu sudah
babak belur dan dua belas dari mereka tewas
"kalian merasa memiliki kekuasaan pada orang lain hingga
berbuat semena-mena tapi kalian jangan coba-coba
menyombongkan diri dihadapan ui-hai-liong-siang " sela lui-kim
ketus , lalu yo-hun dan lui-kim kembali keatas dan mengambil
buntalan mereka lalu meninggalkan kota lijiang , sejak itu nama
ui-hai-liong-siang menjadi berita hangat dan itu terbukti julukan
mereka sudah duluan di kota dali , ketika berada dikota dali tiga
puluh orang hek-te telah mencegat mereka ditengah kota , "ui-
167 hai-liong-siang ..hari ini kalian haraus menerima kematian !"
bentak pimpinan hek-te di kota dali , ui-hai-liong-siang segera di
kerubuti dan diserang , namun dua kali gebrakan keroyokan itu
porak-poranda dua pukulan sakti pek-lek-jiu menghantam
barisan pengeroyok dan akibatnya delapan orang terlempar
dan tewas seketika , ui-hai-liong-siang terus bergerak dengan
gesit mengejar para pengeroyok yang sudah ciut nyalinya
dan dalam waktu dua jam tiga puluh anggota hek-te sudah
tergeletak tidak berdaya , dan dua puluh orang dari mereka
tewas , "ini baru pelajaran ringan bagi kalian dan satu saat kota
yinchang dimana see-kwi-liong akan berhadapan dengan uihai-liong-siang" sela lui-kim dengan tegas dan lantang , orangorang yang menonton dari kejauahan merasa hangat dan
gembira ketika melihat tiga puluh orang samseng kota mereka
tidak berdaya dan perkataan lui-kim itu terdengar jelas dan
mebuat hati mereka berpihak pada sepasang pendekar yang
berjulukan ui-hai-liong-siang
kemudian ui-hai-liong-siang melanjutkan perjalanan dan
sebulan kemudian mereka sampai di kota kunming dan sehari
mereka dalam kota empat puluh orang hek-te mendatangi
keduanya yang sedang berjalan-jalan di taman kota ,
rombongan hek-te yang mengelilingi mereka membuat orang
berkerumun dan heran dan menonton dari kejauahan , dan
ketika memperhatikan dua orang yang di kelilingi , hati mereka
tergetar sepasang pendekar yang lagi hangat dibicarakan dan
168 jadi buah bibir di wilayah barat membuat hati mereka antusias
untuk menonton kelanjutan peristiwa yang sedang berlangsung
"bunuh dan cincang ui-hai-liong-siang ! teriak pimpinan
rombongan , ui-hai-liong-siang tidak menunggu malah teriakan
itu merupakan aba-aba bagi mereka untuk menerjang dua
pukulan sakti dikeluarkan dan hawa kilat halilintar
berkeredapan menyambar , teriakan histeris terdengar ketika
dua pukulan itu menghantam barisan , lalu ui-hai-liong-siang
yang laksana bayangan saking cepatnya berkelabat diantara
para pengeroyok yang pusing dan bingung , tatapan mereka
kabur sehingga mereka tidak berdaya saat pukulan dan
tamparan menghantam tubuh mereka
hampir setengah hari pertempuran itu berlansung dengan seru
dan empat puluh orang hek-te tidak ada lagi yang mampu
berdiri dan sebagian dari mereka tewas dan yang lain terluka
parah , orang-orang yang menonton bergerak mendekat , uihai-liong-siang menatap orang-orang yang mendekat itu ,
seorang tua berumur lima puluh tahun lebih menjura dengan
sinar wajah gembira , "terimakasih ui-hai-liong-siang , peristiwa
ini sungguh membuat hati kami merasa lega , seakan kemelut
dikota ini akan hilang walaupun sehari dua hari " lui-kim
mengerti dengan maksud penjangkaan waktu yang singkat itu
lalu berkata , "paman ! dan sicu semua , sebelum see-kwi-liong
tewas see-kek-hek-te akan tetap merajalela di wilayah barat ,
namun kita akan berusaha untuk meredam tirani see-kwi-liong ,
jika saatnya tiba , doakanlah kami paman dan sicu semua
169 dapat menundukkan see-kwi-liong " jawaban lui-kim yang
langsung menggugah harapan mereka langsung berteriak
"hidup..! ui-hai-liong-siang "
selama dua hari ui-hai-liong-siang berada di kunming dan
kemudian mereka melanjutkan perjalanan kekota nanning
dimana kee-san-taihap ayah dari lui-kim , dan sebulan
kemudian ui-liong-siang sampai dikota nanning dan hal ini
membuat lui-kim bergetar lebih enam tahun ia meninggalkan
kota nanning dan meninggalkan ayah ibunya , saat dia berumur
dua puluh tahun , sekarang umurnya sudah hampir dua puluh
tujuh , kedatangan ui-hai-liong-siang disambut oleh penduduk
karena julukan yang baru muncul , orang tidak menyangka
bahwa perempuan dari sepasang pendekar itu adalah putri
pendekar dari bukit ayam , ketika ui-hai-liong-siang melewati
kita banyak mata memandang , hati mereka harpa-harap
cemas dengan kedatangan sepasang pendekar yang sudah
menoreh nama selama setengah tahun diwilayah barat ini
Ui-hai-liong-siang mendatangi "tok-hek-liong bukoan"
(perguruan naga hitam beracun) dimana lauw-heng sebagai
kauwsu adalah pimpinan see-kek-hek-te di kota nanning , lauwheng berketepatan berkumpul dengan rekan-rekannya sesama
hek-te membicarakan kemunculan ui-hai-liong-siang , murid
kepala yang sedang melatih murid di lianbhutia segera
menghadang kedatangan ui-hai-liong-siang dan beberapa
murid juga menyusul , "apakaha kalian ui-hai-liong-siang !" "
170 tanya murid kepala , "benar ! dan segera panggil kauwsu kalian
untuk berhadapan dengan kami !" sahut yo-hun dengan lantang
Murid kepala dan bebrapa murid segera menyerang setelah
mendengar jawaban maka terjadilah pertempuran yang ramai ,
murid kepala dan dua kali gebrakan sudah terlempar dan
ambruk ketanah dengan kondisi yang mengenaskan , mukanya
merah terpanggang dan nyawanya melayang , murid-murid
yang hendak menyerang langsung ciut nyalinya melihat
ganasnya pukulan yang mengeluarkan kilat dari sepasang
pendekar itu , lauw-kauwsu beserta empat puluh rekannya
keluar "ternyata kalian sudah sampai kesini !" bentak lauw-kauwsu ,
"benar dan apakah kamu kauwsu dari bukoan ini !" tanya yohun , "benar ! dan kalian telah keterlaluan membuat onar
ditempatku " bentak lauw-kauwsu , "heh..! kauwsu ini situasi
onar yang terakhir kamnu rasakan sebab nyawamu akan
segera minggat dari tubuhmu yang penuh dengan kekjian itu "
bentak lui-kim yang tahu bagaimana kejamnya kauwsu yang
memimpin hekte di kotanya ini , "bangsat tidak tahu diri , ciaat "
bentak lauw-kauwsu menyerang dengan ganas , lauw-kauwsu
yang sebenarnya tidak tahu diri menganggap enteng lui-kim ,
dan betapa terkejutnya dia ketika dalam tiga gebrakan lui-kim
telah menghantam dadanya hingga nafasnya sesak dan
jantungnya rasa tersetrum bergetar , matanya melotot ,
mulutnya menganga pucat dan akhirnya "hoakk.." mulutnya
memuntahkan darah hitam dan nyawanya putus
171 anggota hek-te yang lain segera menyeranng , murid-murid
melihat guru besar mereka tewas mengerikan langsung ambil
langkah seribu meninggalkan bukoan dan tinggallah anggota
hek-te mengeroyok ui-hai-liong-siang , namun empat puluh
orang itu laksana laron menyerang api dan terpental sendiri
titerpa badai panas yang keluar dari gerakan sepasang
pendekar kosen jebolan pulau nelayan , dan dalam waktu tiga
jam empat puluh hek-te tewas tergeletak , kemudian yo-hun
membekar bukoan itu dan keduanya meninggalkan tempat itu ,
beberapa penduduk yang menyaksikan peristiwa itu
berhamburan menuju kota dan menyebar berita tentang
tewasnya seluruh hek-te di nanning dan dibakarnya bukoan
pimpinan hek-te "berita itu membuat penduduk merasa gembira dan lega , ketika
ui-hai-liong-siang melewati pasar dan hendak menuju pintu
barat sebelah kota bebrapa orang mendekati , mereka menjura
dengan sinar muka puas , "terimakasih ui-hai-liong-siang " sela
salah seorang dari mereka , yo-hun tersenyum , "paman ..!
kejahatan sudah merupakan kewajiban untuk ditentang , jadi
sudah kepatutan apa yang kami lakukan " sahut yo-hun , "benar
taihap dan rasanya bagai mimpi hari ini kami melihat
kekajamna runtuh berkeping-keping dikota ini , semoga saja ini
pertanda bahwa wilayah barat akan menyambut cahaya terang
yang akan menghilangkan kabut yang selama ini menyelimuti "
sela orang itu , "benar sekali paman ! dan itu harapan kita
semua " sahut yo-hun , "lalu siang-taihap hendak kemana
lagikah !" , "paman ! saya adalah siaongkoan lui-kim putri dari
172 kee-san-taihap dibukit ayam dan kami hendak ke bukit ayam "
sahut lui-kim , mendengar jawaban itu semakin berbinar wajah
mereka dan semakin dalam mereka menjura
kemudian ui-hai-liong-siang melanjutkan langkah menuju pintu
barat di lepas pandangan senang bertabur takjub pada
sepasang pendekar yang ternyata si gadis adalah bagian dari
mereka penduduk nanning yang berdiam di bukit ayam ,
setelah keluar dari pintu barat kelihatanlah bukit ayam , hati yohun bergetar dan berkeringat dingin , dia terdiam sepanjang
perjalanan , sementara lui-kim penuh rasa rindu yang tidak
terlukiskan akan pertemuan yang nanti terjadi di bukit ayam dan
dia bertemua dengan kedua orang tuanya
lui-kim melihat kekasihnya yang berjalan disampingnya dengan
muka agak pucat , "hun-ko ! kamu kenapakah !" " , yo-hun
menatap wajah lui-kim yang cantik mempesona , hatinya kian
gemetar , "ah.. tidak apa-apa kim-moi " jawanbnya sambil


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menatap bukit ayam , lui-kim meraih tangan yo-hun dan dia
merasakan tangan itu dingin dan hal ini membuat dia heran ,
"koko ! apakah kamu sakit !" kenapa tanganmu dingin dan
lenganmu basah berkeringat !?" , "kim-moi ! aku"aku ah"
entahlah aku.. aku merasa detakan jantungku terlalu cepat dan
ada sedikit takut seiring menyelinap rasa gembira " lui-kim
tersenyum , "apa yang kamu takutkan hun-ko !" tanya lui-kim
mesra sambil memeluk lengan yo-hun , "aku takut bagaimana
cara menyampaikan niat kita pada ayahmu dan aku takut jika
aku dotolak " , "lalu apa yang membuatmu gembira hun-ko !?" ,
173 "aku merasa gembira engakau adalah kekasihku , rasa dan
luapan cinta dan sayangmu sudah aku rasakan aku bahagai
didekatmu kim-moi , "aku juga hun-ko , cintaku padamu tidak
bertepi , rasa kagumku akan dirimu juga tidak berbatas , aku
adalah milikmu koko jadi kuatkanlah hatimu , tidak ada
halangan bagi kita untuk mengecap cinta ini " sahut lui-kim
penuh kemesraan dan binary cinta , yo-hun berhenti dan
meraih tubuh semampai dan lunak kekasihnya , "sengguh
engkai moi-moi memberikan ketenangan dan membuat hati ini
nyaman dan teduh " yo-hun mengecup pipi dan bibir lui-kim
sesaat lumatan itu membuat hentakan birahi yang hangat dan
kedua tubuh yang berdiri dan berpelukan dipinggir hutan yang
sunyi itu menegang dengan nafas memburu kedua bibir itu lepas dan lui-kim
merasa wajahnya panas dan segera menyembinyikannya
didada bidang yo-hun , "marilah bawa aku ke lereng bukit dan
segeralah lamar aku pada ayahku koko " ucap lui-kim lirih
dalam dekapan kekasihnya , yo-hun menggendong lui-kim dan
segera melompat dan berlari cepat menuju lereng bukit ayam ,
lui-kim menikmati hangatnya gendongan yo-hun dan
mengeratkan pelukannya pada leher dan merapatkan
kepalanya pada dada itu menjelang sore hari tibalah keduanya di sebuah lembah yang
indah dengan taburan bunga ci-lan yang semerbak , lui-kim
turun dari gendongan yo-hun karena di lembah itu pondok
kedua oran tuanya sudah terlihat , lalu keduanya menuruni
174 lembah dan memasuki halaman rumah kayu yang besar
dengan halaman yang luas dan tiba-tiba sebuah bayangan
cepat menyerang mereka , tapi dengan mudah ui-hai-liongsiang mengelak , "ayah ..ini aku liu-kim !" teriak lui-kim , lelaki
berumur lima puluh tahun lebih itu berdiri tegap dan
memandang tajam pada lui-kim dan hatinya bergetar , "lui-kim !
anakku !" kee-san-taihap memanggil nama putrinya dengan
bergetar , lui-kim berlari memeluk ayahnya dan tangis rindu
bahagia pun pecah seorang wanita berumur lima puluh tahun namun masih terlihat
garis kecantikannya menuruni tangga , "ibu..! seru lui-kim dan
berlari mengejar ibunya dan lui-kim membuncahkan tangis
dipelukan ibunya , "ah" anakku kui-kim kamu sudah datang
nak " kata ibu lui-kim disela tangis penuh bahagia , setelah
pertemuan mengharukan itu , siangkoan-hui ayah lui-kim
mengajak masuk kedalam rumah
"ayah..ibu ini adalah yo-hun , temanku dalam perjalanan " ,
kedua orang tua itu tersenyum dan mengangguk ketika yo-hun
menjura , "aku yo-hun paman ! dari lembah huai " , ?"kim-ji tujuh
tahun sudah engkau meninggalkan kami untuk mewujudkan
cita-citamu ke pulau es , lalu kini engaku sudah menjadi wanita
yang sangat dewasa , ceritakanlah pengalamanmu anakku "
sela ibunya , "banar kim-ji kami sangat ingin mendengarnya
terlebih gerakan mengelak darimu membuat ayat terkejut "
sambung ayahnya , lui-kim tersenyum dan memandang yo-hun
yang juga tersenyum , kemudian lui-kim menceritakan , "ayah
175 sebenarnya kami tidak sampai kepulau es , "kami ! aiapakah
kami itu kim-ji , apakah hun-ji ini !" " , "ya " boleh dikatakan
begitu ayah karena orang berburu pusaka pulau es ratusan
orang jumlahnya , namun ditengah laut badai datang dan
meneggelamkan semua orang , saya dan hun-ko terdampar
disebuah pulau yang sangat banyak ular belangnya dan
kemnudian kami berusaha meninggalkan pulau tersebut dan
sampai di pulau dekat pulau nelayan , dan disitulah saya dan
hun-ko belajar dengan seorang penghuni pulau nelayan selama
lima tahun " cerita itu hanya ringkasan dari cerita lui-kim dan
tentunya ia menceritakan lebih dari itu hingga kedua orang
tuanya berdecak kagum pertemua bahagia itu amat demikian terasa dan dua hari
kemudian di ruang tengan empat orang yang menghuni rumah
itu duduk berhadapan , dengan hati dikuatkan yo-hun berkata ,
"paman siangkoan ! selama tujuh tahun saya dan kim-moi hidup
bersama dan kim-moi dan saya memiliki perasaan yang sama ,
tiada cita-cita kami setelah keluar dari pulau nelayan keculai
hanya untuk menemui paman ! siangkoan hui menatap lembut
pemuda yang sudah tergolong tua itu sudah tiga puluh satu
tahun dan pantas dengan anaknya yang sudah berumur dua
puluh tujuh tahun , "lanjutkanlah hun-ji apa yang hendak kamu
sampaikan pada kami " sela siangkoan-hui , "paman ! besar
harapan saya sekiranya saya dan kim-moi disandingkan dan
diresmikan sebagai suami istri dan niat ini dapat paman
perkenankan " setelah menyampaikan inti maksudnya lepas
rasanya beban yang menghimpit selama dua hari ini , lui-kim
176 yang mendengar itu mukanya panas merasa jengah dan malu ,
lalu ia berdiri dan meninggalkan pertemuan kecil itu
siangkoan-hui tersenyum melihat tingkah anaknya , "hun-ji ,
anak kami lui-kim juga sudah menceritakan jelas pada kami dan
saya sebagai orang tua sungguh merasa bangga dengan
keuletan kamu hun-ji dan kami sangat berterimakasih betapa
selama tujuh tahun kamu dapat menjaga kehormatan anak
kami , dan dari itu saja hun-ji kami sudah merasa takjub dan
tertarik akan dirimu dan harapanmu yang besar itu melebihi
besarnya harapan kami bahwa anak akami ada dalam
pimpinanmu " jawaban yang luar biasa bernada limpahan
setuju itu membuat yo-hun tertunduk bahagia dan air matanya
terbersit mendengar peletakan kepercayaan yang penuh dan
mutlak itu "awas kalian semua ! akan kumakan hati dan jantung kalian "
pah-sim-sai-jin geram menyumpahi pendekar-pendekar yang
baru muncul dari laut kuning , "baik kalaian tinggal disini dan
urus semuanya , saya akan keluar untuk membereskan para
pengacau itu " pah-sim-sai-jin dengan nada marah berdiri , "lalu
, suhu ! jika para pimpinan datang untuk pertemuan yang enam
bulan lagi akan diadakan , apa yang kami lakukan !" sela ciutong , pah-sim-sai-jin terdiam , dan saat itu seorang perempuan
cantik memasuki ruangan , dia adalah can-hang-bi muridnya
yang kelima , "ada apa hang-bi !" tanya pah-sim-sai-jin masih
kesal , "suhu telah terjadi hal yang mengejutkan diselatan
177 bahkan sekarang kondisi timur juga bergolak " , "apa
maksudmu hang-bi !" ,
"begini suhu , utusan dari timur datang barusan dan hendak
melapor kepada suhu , namun karena suhu ada pertemuan ,
maka mereka menemuiku " , "hmh.. hal apa yang mereka
sampaikan !?" , " kata mereka bahwa lam-kek-hek-te telah
hancur dan kita sudah tidak punya apa-apa lagi disana " muka
pah-sim-sai-jin yang tadi merah kini semakin merah padam ,
"sial" bagimana bisa lam-kek-hek-te hancur!" tanyanya
dengan hati panas , "diselatan muncul she-taihap dari pulau
kura-kura yang berjulukan im-yang-sin-taihap , ngo-ok-hengcia
hanya tinggal kakek she-ouw dan she-phang yang kini berada
dikibun bersama im-kan-kok-sianli-sam" , pah-sim-sai-jin
meremas pegangan kursi saking marahnya hingga menjadi
tepung , "lalu apa yang dilakukan im-kan-kok-sian-li-sam " ,
"kata utusan itu mereka akan mencegat im-yang-sin-taihap
dengan delapan ratus pasukan, "hah" goblok dan berlebihan!"
cela pah-sim-sai-jin , "suhu mereka berbuat demikian tentu
beralasan dan alasannya mungkin saya tahu." sela can-hang-bi
"apa alasannya!" pah-sim-sai-jin menatap tajam muridnya,
"karena pasukan diselatan pernah mengadakan tindakan
seperti yang kata pelapor mencegat im-yang-sin-taihap dengan
empat ratus pasukan namun nyatanya empat ratus pasukan
ditewaskan oleh im-yang-sin-taihap , "huh..! ini tidak bisa
dibiarkan." gumam pah-sim-sai-jin dan tiba-tiba seorang datang
melapor , "thian-te-ong yang mulia! ada orang aneh di luar dan
178 hendak menemui thian-te-ong , katanya dia adalah ouw-ciong
yang dulu diutus mencari pulau es." mendengar itu pah-sim-saijin dan murid-muridnya keluar
diluar tiga orang dengan tubuh berwarna-warni berdiri tegap
seorang laki-laki dan dua perempuan ,lelaki itu menjura ketika
melihat pah-sim-sai-jin , "selamat bertemu kembali thian-teong!" , "hmh".. selamat bertemu!" sahut pah-sim-sai-jin datar ,
"thian-te-ong yang mulia! saya adalah ouw-ciong yang enam
tahun yang lalu diutus oleh thian-te-ong untuk mencari pusaka
di pulau es." , "hmh".apa yang terjadi padamu dan kedua
temanmu ini siapa!?" , "saya adalah pouw-eng dan ini adalah
toan-lin , kami berdua adalah utusan subo im-kan-kok-sianlisam di tung-kek-hek-te." sahut pouw-eng
"hmh",mari masuk!" ajak pah-simn-sai-jin , lalu semuanya
masuk kedalam, "nah..!sekarang apa yang kalian alami dan
kenapa tubuh kalian seperti itu!" , "thian-te-ong yang mulia!
kami tidak menemukan pulau es karena ditengah laut kami di
hantam badai dan terdampar ke pulau neraka dan disanalah
kami menetap selama ini dan mengikuti kebiasaan mereka." ,
"apa dan bagaiamana penduduk pulau neraka itu!?" , "mereka
adalah penduduk buangan dari pulau es jadi artinya mereka itu
masih sangat dekat dengan pulau es." , "lalu..! apa yang kalian
lakukan selama ini disana!?" , "kami selama enam tahun telah
belajar ilmu-ilmu pulau neraka dan menurut saya tidak kalah
hebatnya dari ilmu-ilmu pulau es." , "hmh".benarkah
demikian!?" sela pah-sim-sai-jin tidak percaya
179 "baik"coba kita kelianbhutia aku ingin melihat sampai dimana
ilmu yang kalian dapatkan." mereka pun memasuki lianbhutia ,
"ciu-tong! kamu hadapi ouw-ciong dan kamu hang-bi hadapi
pouw-eng!" lalu empat orang memasuki lapangan lianbhutia
dan tidak berapa lama pertempuran pun dimulai , pertempuran
yang penuh dengan gerakan-gerakan mematikan , pah-sim-saijin memperhatikan kedua pertempuran itu , dan ketika
menginjak jurus ke dua ratus hang-bi dan ciu-tong mulai
terdesak , pukulan-pukulan pulau neraka yang berhawa "yang"
membuat panas tempat pertempuran dan lima puluh jurus
kemudian hang-bi terjengkang ketika menerima subuah
dorongan kuat dari pouw-eng dan ciu-tong terhempas ketika
kuda-kudanya dipatahkan dan hantaman dorongan yang kuat
menerpa tubuhnya kemudian pah-sim-sai-jin menerjang memasuki pertempuran,
pah-sim-sai-jin mengeluarkan ilmu yang juga dikeluarkan dua
muridnya "thian-te-cio-kang" , ouw-ciong dan pouw-eng
mengelak dan membalas dengan tidak kalah gencarnya ,
pertempuran itu demikian seru dan cepat , sampai dua jam
pertempuran itu imbang namun ketika pah-sim-sai-jin kerahkan
seluruh kandungan ilmu "thian-te-tin-hoat-chit" ouw-ciong dan
pouw-eng kelabakan dan terdesak hebat , "toan-lin! sekarang
kamu ikut maju!" perintah pah-sim-sai-jin , toan-lin segera
memasuki pertempuran dan pah-sim-sai-jin merasakan tiga
kekuatan besar membendung serangannya , pertempuran
imbang kembali hingga seratus jurus
180 setelah puas menjajaki ilmu ketiga penghuni pulau neraka itu ,
pah-sim-sai-jin melompat mundur , "cukup..!" , ketiganya
langsung berhenti , "ilmu yang kalian dapatkan tidak
mengecewakan." , setelah itu mereka kembali kedalam dan
mengadakan pesta , "tepat sekali kedatangan kalian karena
keadaan kita terancam oleh beberapa pendekar yang mencoba
menggerogoti kekuatan kita." sela pah-sim-sai-jin , "thian-te-ong
tidak usah cemas , kami akan membantu untuk melenyapkan
orang-orang itu." sahut ouw-ciong , "bagus..! dan saya harap
kalian dapat mengatasinya karena kalian yang akan kuutus
untuk menyelesaikannya!" , "baik thian-te-ong , apa yang harus
kami lakukan!?" , "musuh yang kita hadapi itu adalah enam
orang , dan lima diantaranya saya yakin adalah orang yang
juga berburu pulau es dengan kalian." , "hmh" siapakah
mereka itu thian-te-ong yang mulia!" , "pertama seorang yang
berjulukan "ui-hai-sian" yang kedua "san-ji-liong" yang ketiga
adalah "ui-hai-liong-san" dan yang terakhir adalah "im-yang-sintaihap"
"lalu ! bagaimana thian-te-ong!" , apa rencana yang mau
dijalankan!?" sela toan-lin , "kalian bertiga bersama ciu-tong ,
liu-sam dan hang-bi segera kalian cari ui-hai-sian , san-ji-liong
dan ui-hai-liong-san." sahut pah-sim-sai-jin , "baik ! akan kami
laksanakan thian-te-ong!" jawab ouw-ciong kemudian pesta pun
dilanjutkan dan tiga hari kemudian berangkatlah enam orang
utusan untuk memburu musuh yang disebut pah-sim-sai-jin
sementara pah-sim-sai-jin menyuruh ma-tin-bouw yang buntung
181 untuk berangkat ke tung-kek-hek-te untuk melihat keadaan
disana san-ji-liong hampir sampai kota xining dan ternyata di kota itu
juga mereka sudah diincar oleh hek-te yang beroperasi dikota
itu , keberadaan para pendekar yang muncul dari laut kuning
membuat para hek-te di utara berusaha untuk melenyapkan
mereka , hal ini sangat dirasakan oleh kedua pendekar tua itu ,
dan sudah beberapa kota meraka masuki selalu mereka
berurusan dengan hek-te dan berkat kesaktian mereka , sejauh
ini masih mereka dapat atasi dan hal ini membuat nama
mereka semakin terkenal di utara
ketika hendak memasuki gerbang kota xining dua puluh orang
sudah mengelilingi mereka dengan pedang telanjang , kedua
pendekar tua itu dengan tenang dan siap menghadapi
keroyokan , "suheng! ternyata dimana kota kita lalui kita selalu
disambut baik para algojo kota." sela bun-sin sambil tersenyum
, "benar sute! dan karena itu akan semakin banyak pelaku
kejahatan yang dapat kita lenyapkan!" sahut keng-in , "diam
dan jangan banyak bacot kalian san-ji-liong!" bentak pimpinan
rombongan , "seraaang..!" teriaknya dan anak buahnya pun
segera bergerak menerjang dengan ganas , san-ji-liong
berkelabat bagai burung walet terbang kesana kemari sambil
membagi pukulan dan tendangan sehingga dalam waktu yang
tidak lama sepuluh orang sudah ambruk tidak berdaya
sepuluh orang yang lain terus merangsak maju tanpa
sedikitpun jerih dan tiba-tiba dua puluh orang hek-te muncul
182 dan memasuki kencah pertempuran , hingga pertempuran itu
kian ramai dan seru , namun pengeroyok itu laksana menerjang
badai karena ketika mereka mendekat kontan tubuh mereka


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

melayang dan ambruk tidak bergerak , dan pada saat
pengeroyok tinggal tujuh orang enam orang muncul dan tiga
orang langsung dan dua orang langsung bergerak , dua orang
itu adalah pouw-eng dan toan-lin , muka mereka yang berwanawarni menjadi pusat perhatian para penduduk yang menonton
di tempat persembunyian keng-in dan bun-sin yang melihat serangan segera mengelak
dan kemudian membalas serangan dengan tidak kalah lihainya
, pertempuran tingkat tinggi pun berlangsung , gerakan cepat
dan gesit membuat empat tubuh itu berubah menjadi bayangan
, dan keng-in heran bahwa ilmu kedua penyerangnya yang
berwajah lucu ini sama aliran dengan ilmu mereka , hal ini juga
dirasakan oleh bun-sin demikian pula dengan pouw-eng dan
toan-lin , "hmh" tidak disangka ternyata kalaian dua tua
bangka masih hidup dari terpaan badai." sela pouw-eng sinis ,
"hehehe..hahha"., ternyata dua gadis bau kencur sudah
berubah jadi dua badut setelah digulung samudra." sahut bunsin , "bangsat..!" teriak pouw-eng merasa terhina disebut badut
dan menyerang dengan ganas
pertempuran pun berlanjut semakin cepat dan seru ,
pertempuran itu layaknya seperti latihan dan hal ini memang
benar karena jurus-jurus yang dikeluarkan sama namun ketika
menginjak jurus ke dua ratus pouw-eng dan toan-lin harus
183 mengakui ilmu kedua kakek itu lebih matang dan asli , mereka
pun mulai terdesak dan semakin lama makin tidak kuat
menahan tekanan hawa panas yang keluar dan hingga pada
satu kesempatan "buk.." pukulan bun-sin menghantam perut
toan-lin sehingga toan-lin terlempar dan untungnya dia masih
dapat menjejak tanah walaupun sempoyongan , nafasnya
sesak namun tidak terluka , kemudian pouw-eng terpaksa
mundur dengan nafas sesak ketika cakar keng-ing mengenai
perutnya dan untungnya hanya merobek bajunya karena ia
sudah melompat menjauh ouw-ciong memasuki pertempuran hingga keng-in dan bun-sin
dikeroyok tiga penghuni pulau neraka , dan pertempuran
berlanjut semakin seru dengan masuknya ouw-ciong maka
keng-in dan bun-sin mencabut pedang dan mengeluarkan "jityang-kiam" dan ketiga penghuni pulau neraka pun melakukan
hal yang sama , pertempuran senjata berlangsung sangat seru
lima senjata bergerak dengan hentak yang sama , suara gaung
pedang makin santer dan hawanya makin membuat tempat itu
panas menyengat kulit , san-ji-liong mengerahkan seluruh
kemampuan untuk membendung tiga serangan yang amat
berat dan untungya serangan itu adalah sama dengan ilmu
mereka sehingga kembang dan geraknya dapat mereka raba
dan ketahui pertempuran berlangsung seimbang , ketiga penghuni pulau
neraka tidak dapat menembus pertahanan dua pendekar kosen
itu dan gerakan mereka sudah dapat dibaca sehingga susah
184 bagi mereka menundukkan kedua jago tua itu , ciu-tong maju
menerjang membantu tiga rekannya dan hal ini membuat daya
serangan makin kuat menakan pertahanan san-ji-liong , namun
keduanya dengan tabah mengerahkan seluruh kemampuan
dan sampai seratus jurus mereka tetap mampu untuk bertahan
walaupun sekarang mereka tidak lagi mampu membalas
serangan , namun tentu kalau hal itu akan berlangsung lama
maka lambat laun mereka akan tumbang dan ambruk
patut dipuji ketabahan dua pendekar tua yang mengalami
keroyokan tingkat tinggi , bebrapa luka sabetan telah melukai
tubuh mereka namun semangat tempur mereka masih laksana
benteng ketaton dan sudah menginjak jurus kedua ratus tetap
san-ji-liong dapat bertahan keduanya sudah bertekat akan terus
melawan sampai titik darah terakhir dan tekat ini menimbulkan
kekuatan yang tidak lumrah , gerakan mereka makin gencar
dan gesit sehing dengan tidak terduga "crakk..aghhh" sebuah
bacokan pedang yang kuat yang dilancarkan bun-sin
menghantam paha ciu-tong hingga kaki itu putus sebatas paha
membuat ciu-tong ambruk , hal yang tidak terduga itu membuat
tiga penghuni pulau neraka melonggo dan lengah , dan sangat
terkejut ketika serangan susulan dari dua jago tua itu membuat
mereka kelabakan bahkan pundak pouw-sin kena sabetan
pedang keng-in sehingga mengeluarkan banyak darah
pouw-eng merasa perih dan membuat dia marah hingga
menyerang membabi buta disusul kedua rekannya , hal ini tidak
menyurutkan ketegaran san-ji-liong dan liu-sam serta hang-bi
185 yang juga terkesima segera menerjang , pertempuran semakin
ramai , san-ji-liong dengan sekuat tenaga terus bertahan
membendung tekanan dari serangan yang berdaya tinggi dan
kuat dari kelima pengeroyoknya dan hal yang sangat luar biasa
yang telah ditunjukkan dua jago tua itu yang walaupun
dikeroyok oleh lima musuh berkepandaian tinggi dan sakti
namun mereka masih mampu bertahan hingga seratus jurus
lebih. Hari sudah sore , pertempuran sudah lebih setengah hari san-jiliong tanpa mengenal lelah terus bertahan walaupun luka
sabetan sudah banyak mereka dapati , dan pada satu ketika
"cep"crakk?" crakkk" pedang ouw-ciong menusuk pundak
keng-in dan membuat syarafnya terhentak lengah dan "crakk?"
pedang toan-lin membacok perutnya hingga robek lebar dan
"crass.." pedang liu-sam membacok lehernya hingga hampir
putus , keng-in ambruk dan tewas seketika , bun-sin dengan
nekat dan tiba-tiba meninggalkan hang-bi dan pouw-eng
menerjang liu-sam dengan gerakan jitu dan luar biasa cepat ,
hal ini sangat mengejutkan dan membuat kelimanya
tercengang dan sadar ketika terdengar keluhan liu-sam yang
ambruk tewas dengan sebagian kepalanya terbelah dan
emapat orang itu langsung menerjang bun-sin dan empat
pedang menghantam tubuh bun-sin hingga perutnya robek
besar di tembus pedang ouw-ciong , tangannya putus di bacok
pedang hang-bi , dadanya tembus oleh pedang toan-lin dan
bahunya putus oleh bacokan pouw-eng , bun-sin pun ambruk
tewas menyusul suhengnya , dua jago tua yang hanya dua
186 tahun menorehkan nama menutup mata di keremangan senja
yang temaram Ouw-ciong terkesima melihat dua tubuh tua yang bersimbah
darah , "mereka sealiran dengan ilmu kita , namun kelihatannya
lebih asli dari yang kita terima dari ouw-ong" gumamnya lirih ,
"benar dan sungguh hebat pertahanan ilmu pedang yang kita
sendiri mungkin tidak dapat kuasai" sahut pouw-eng ,
sementara hang-bi melihat keadaan ciu-tong dan ternyata ciutong juga tidak bisa bertahan karena kehabisan darah , dan
akhirnya ciu-tong tewas menyusul rekannya liu-sam , kemudian
dua mayat san-ji-liong dibuang kejurang di luar pintu gerbang
dan mayat liu-sam dan ciu-tong beserta tiga puluh mayat
anggota hek-te dikuburkan di luar pintu gerbang
Ui-hai-sian sudah tiga hari berada di ki-bun dan dua hari yang
lalu merasakan keanehan dimana anggota tung-kek-hek-te
membuat persiapan-persiapan yang sepertinya mencurigakan ,
hingga malam itu ia mengendap-endap untuk mencuri dengar
di kamar pemilik likoan karena dua orang tadi siang menemui
pemilik likoan , "gun-ko ! apakah kamu juga harus ikut dalam
pasukan yang dibentuk oleh subo!?" , "benar kui-moi dan kita
tidak bisa menolak , jadi selama aku tidak ada , likoan ini bisa
kalian jalankan." , "baiklah gun-ko! , hal itu mudah bagi kami
namun kamu hati-hati lah karena saya dengar im-yang-sintaihap itu luar biasa sakti." , "kamu tenang saja kui-moi , imyang-sin-taihap tidak akan mampu menghadapi delapan ratus
pasukan dengan sendirian" , "ya" tapi aku masih cemas
187 karena katanya empat ratus pasukan diselatan dapat
dikalahakan ole him-yang-sin-taihap."
"ahh.. itu katrena salah strategi kui-moi !" , "maksud gun-ko
sakah bagaimana !?" , "pasukan diselatan itu salah karena
mereka menunggu dan im-yang-sin-taihap dapat membaca
keadaan dan memporak-porandakan mereka." , "lalu pasukan
yang dibentuk ini apakah tidak demikian gunb-ko!?" , "tidak"
polanya lain , delapan ratus pasukan ini akan bergerak
menjumpai im-yang-sin-taihap dengan tiga gelombang !" , "tiga
gelombang!" , maksudnya bagaimana gun-ko!?" , "gelombang
pertama terdiri dari tiga ratus orang dipimpin oleh sam-suci ,
kemudian dua ratus pasukan yang terdiri dari laki-laki dipimpin
oleh murid ngo-ok-hengcia dan terakhir tiga ratus pasukan yang
dipimpin oleh sam-su-bo dan dua ngo-ok-hengcia" , "lah"
kalau dipecah begitu bukankah mudah bagi im-yang-sin-taihap
membasmi habis pasukan gun-ko!" , "tidak kui-moi karena
jarank antara pasukan hanya setengah hari , jadi sebelum imyang-sin-taihap menguasai keadaan pasukan kedua sudah
muncul dan setengah hari berikutnya pasukan ketiga muncul"
istri yap-gun terdiam dan manggut-manggut , "lalu..! jika lusa
kalian akan berangkat tentunya hanya perempuan yang tinggal
di kota ini." sela istrinya , "benar ! dan tentunya tamu-tamu
pedagang yang mungkin lewat kota ini." sahut yap-gun lalu
suasanapun hening ui-hai-sian berkelabat dari atas atap dan kembali kekamarnya ,
apa yang didengarnya membuat dia tercenung dan maikin
188 tertarik dengan sepak terjang im-yang-sin-taihap yang membuat
keder lam-kek-hek-te , semalam suntuk ia berpikir apa yang
akan ia perbuat dan yang pastinya ia akan menonton
pertempuran yang unik itu , namun hatinya juga ingin mencoba
sejauh apa sih kesaktian dari im-yang-sin-taihap yang
mengegerkan itu keesokan paginya ui-hai-sian meninggalkan kota dan menuju
arah selatan , ilmu lari cepatnya yang laur biasa menembus
embun pagi , ui-hai-sian ingin menjumpai im-yang-sin-taihap
dan ingin menjajaki kepandaian im-yang-sin-taihap , tiga
minggu kemudian sampailah ui-hai-sian di sebuah bukit
sebelah timur dari kota hailun dan dia berburu binatang untuk
mengisi perut sambil istirahat , dan di rerimbunan hutan
dibawah pohon besar seekor kijang yang sedang menyusui
anaknya , ui-hai-sian melempar batu sebesar kepalan tangan
anak kecil kearah kepala kijang , namun "tak.." lemparannya
bertemu dengan sebuah benda yang juga melincur dari
samping dan suara itu membuat kijang berdiri dan mengajak
lari anaknya "sial..!" dengus ui-hai-sian dan mengirimkan pukulan sakti ke
arah samping darimana datangnya benda yang menjatuhkan
batunya , semak itu dilanda pukulan berhamburan bahkan dua
pohon tumbang , namun tidak ada pun bayangan yang muncul ,
ketika berbalik dia kontan terperanjat dan melompat tinggi
sambil menyumpah serapah ,"hah..hantu belau monyet buduk!"
, setelah mendarat diatas tanah hatinya tergetar ,melihat
189 seorang pemuda tampan rupawan bersabuk kuning ada
dibelakangnya demikian dekat tanpa ia sadari , namun
perasaan takjub itu ia tutupi dengan sikapnya yang anginaanginan , "heh" pemuda tidak sopan , kau membuat orang
terkejut , apa kamu mau berlagak didepanku !?"
"tidak ada yang mau berlagak cianpwe , maafkan jika telah
mengejutkan cianpwe!" sahut kwaa-han-bu , "enak saja
meminta maaf , kamu telah menghinaku dengan melunturkan
lemparanku dan terus kamu juga telah mengejutkanku!" ,
"hmh" lalu apa yang harus aku lakukan cianpwe supaya aku
dimaafkan!" , "kenapa kamu menghalangi lemparan batuku
untuk merobohkan kijang itu !" , "karena kijangnya masih
menyusui cianpwe" jawab kwaa-han-bu , "apa urusanmu
dengan kijang menyusui apa tidak , apa kamu jantannya !?" ,
"heheh..hahah , cianpwe! kenapa omongan yang dikeluarkan
tidak ada makna!?" , "heh..! apa maksudmu anak muda ,
omongan mana yang tidak ada makna!?" dengus tio-can
"luar biasa cianpwe omongan sendiri tidak dimengerti !" sahut
kwaa-han-bu dan berbalik meninggalkan tempat itu ,
:"heh..anak muda ! berhenti kau ! " teriak tio-can dan melompat
kedepan kwaa-han-bu namun matanya terbelalak , ketika
sekilat dia melihat tubuh kwaa-han-bu sudah berada dua
tombak meninggalkannya , dengan kesal dia mengejar dan
selama setengah jam tio-can mengejar-ngejar bayangan kwaahan-bu dan ketika seekor kelinci kelihatan dibawah semak ,
kwa-han-bu menagkapnya dan tio-can baru sampai ditempat itu
190 dengana nafas sedikit memburu , "kamu kenapa cianpwe!"
tanya kwaa-han-bu , "hah". anak muda kurangajar kamu purapura tidak tahu telah mempermainkan aku !" bentaknya kesal ,
"siapa yang mempermainkan cianpwe aku sedang mencari-cari
binatang buruan untuk dimakan !" , sahut kwa-han-bu
"kamu tahu kan bahwa aku mengejar-ngejarmu !" , "aku tahu
bahwa cianpwe ada dibelakngku , dan menurutku cianpwe juga
berlomba denganku untuk mencari buruan!" mata tio-can
mendelik gusar namun dia telan lagi karena merasa tidak
berdaya beradu kata dengan pemuda ini , "siapakah kamu anak
muda !?" tanyanya dengan masih nada kesal , "aku kwaa-hanbu dan cianpwe ini siapakah !?" , aku ui-hai-sian ! , dan apa
kamu punya julukan!"!" , "julukan cianpwe!" , apakah itu perlu
!?" , "ya..julukan , apa julukanmu !" dan itu perlu bagiku karena
aku sedang mencari seseorang!" , "julukanku im-yang-sintaihap cianpwe!"
"bagus " sekarang kamu hadapi aku anak muda !" teriak uihai-sian sambil menyerang , kwaa-han-bu berkelit namun
serangan ui-hai-sian sungguh cepat dan berbahaya selama dua
puluh jurus kwaa-han-bu masih menghindar , kemudian kwaahan-bu mulai membalas dan pertempuran berlangsung dengan
seru , "cianpwe! sudahlah , untuk apa pertempuran ini ,
sebaiknya kita panggang kelinci ini dan bicara baik-baik!" seru
kwaa-han-bu , "tidak sebelum engkau dapat merobihkan aku !"
sahut ui-hai-sian , kwaa-han-bu merasa serangan semakin
gencar dan mengincar bagian-bagian berbahaya , kwaa-han-bu
191 mengeluarkan ilmu "im-yang-bun-sin-im-hoat" gerakan melukis
diudara membuat serangan ganas dari ui-hai-sian terpuruk dan
terbentur dan lima puluh jurus ui-hai-sian mampu bertahan dan
jurus selanjutnya dia sudah terdesak dan akhirnya nafasnya
tersedak ketika dadanya kena totol telunjuk kwaa-han-bu
"sudahlah cian-pwe aku tidak mau lagi meladeni karena aku
lapar sekali!" kata kwaa-han-bu sambil duduk dan lalu
menyembelih kelinci yang tergeletak diam di bawah pohon , uihai-sian terdiam karena memang perutnta juga merasa lapar ,
kwaa-han-bu menguliti kelinci dan setelaah itu membuat api ,
"apakah kamu akan membagi daging kelinci itu padaku !?" ,
"kalau cianpwe mau tentu aku bagi." , "tentu aku mau karena
perutku juga lapar , tapi kenapa engkau mau membaginya
padaku!?" , "hehehe..cianpwe ini lucu , kenapa aku mau
membagi , ya " karena kita sama-sama lapar cianpwe!" , "tapi
aku telah membuat kamu marah dan kesal ," , "saya tidak
marah dan kesal pada cianpwe!"
"tadi aku mengajakmu untuk bertempur! Dan kelakuanku
mungkin membuat kamu geram dan marah ." , "pertempuran
tadi karena cianpwe hanya ingin kenal." , "darimana kamu
menduga bahwa aku ingin kenal!?" , "karena cianpwe
mengatakan tadi ingin mencari seseorang dan juga tidak mau
sudah sebelum cianpwe roboh." ui-hai-sian manggut-manggut
mengakui ketepatan analisa kwaa-han-bu
"daging panggangnya sudah matang cianpwe, marilah kita


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

makan!" sela kwa-han-bu sambil merobek daging panggang
192 dan memberikannya pada ui-hai-sian , merekap pun bersantap
dengan lahap dan nikmat dan dalam waktu yang tidak lama
daging panggang itu sudah berpindah kedalam perut mereka
dan kemudian keduanya minum sepuas-puasnya
"taihap..! saya dengar kamu adalah she taihap dari pulau kurakura." sela ui-hai-sian , "benar , saya memang dari pulau kurakura dan disana adalah keluarga buyut luar saya she-kwee>"
sahut kwaa-han-bu , "dan juga saya mendengar bahwa taihap
sudah melenyapkan hek-te di wilayah selatan." , "benar ! tapi
sebelum seluruh hek-te lenyap dari tionggoan maka tidak ada
jaminan bahwa hek-te tidak lagi tumbuh di wilayah selatan."
Sahut kwa-han-bu "sebenarnya cianpwe darimana dan hendak kemana!?" , "saya
seorang pertapa di arnapurna himalaya , dan saya tidak punya
tujuan hanya kemana langkah membawa." sahut ui-hai-sian ,
"lalu..! ada alasan,bukan!" Sehingga cianpwe di juluki "ui-hai" ,
"benar" karena selama empat tahun saya berada di laut
kuning." sahut ui-hai-sian , "taihap..! saya dengar bahwa empat
ratus pasukan anda kalahkan di selatan dan itu sungguh luar
biasa." , "wah" sepertinya cianpwe sangat memperhatikan
sepak terjang saya, apakah itu dasar sehingga ingin kenal
dengan saya!?" , "benar..taihap..!" , "hmh.. hal itu memang
benar dan syukur kepada thian aku diberikan kemudahan untuk
dapat menundukkan pasukan itu" sahut kwaa-han-bu
"sudahlah cianpwe! karena hari sudah siang dan perjalanan
masih panjang jadi saya permisi dulu!" sela kwaa-han-bu ,
193 "baiklah taihap ! dan selamat jalan." Kwaa-han-bu berdiri dan
meninggalkan ui-hai-sian , kwaa-han-bu berlari cepat , selama
dua hari perjalanan kwaa-han-bu dibayangi seseorang , hal itu
sudah dicurigai kwaa-han-bu dan ketika sampai disebuah desa
kwaa-han-bu sembunyi dan mengintai siapa yang
membayanginya dan ternyata setengah dua jam kemudian uihai-sian memasuki desa , kwaa-han-bu merasa heran akan
kelakuan ui-hai-sian yang mengikutinya
kwaa-han-bu mengikuti ui-hai-sian , ui-hai-sian yang
mempercepat larinya meninggalkan desa karena im-yang-sintaihap tidak istirahat didesa yang dilewati , namun sampai
seharian ui-hai-sian tidak melihat bayangan im-yang-sin-taihap ,
kemudia ia berhenti dan menyimpang di sebuah hutan , kwaahan-bu terus membayangi ui-hai-sian melewatkan malam
dihutan tersebut , keesokan harinya ui-hai-sian masih
menunggu sampai setengah hari dalam hutan , melihat ui-haisian kadang naik kepohon yang tinggi dan menatap kearah
selatan membuat kwaa-han-bu makin yakin bahwa ui-hai-sian
memiliki maksud tertentu padanya
akhirnya ui-hai-sian laksana dikejar setan berlari cepat kearah
timur dan saking cepatnya hanya bayangannya saja yang
kelihatan , kwaa-han-bu mengikuti terus dari belakang tanpa
sedikitpun disadari ui-hai-sian , namun menjelaang sore di
sebuah jalan yang diapit dua bukit muncul seratus orang wanita
mencegatnya dan tidak lama dari bukit sebelah kanan turun
seratus wanita dan dari bukit sebelah kiri turun juga seartus
194 wanita , pasukan wanita itu adalah pasukan pertama tung-kekhek-te yang dipinpin oleh kao-hung-bi , lauw-bi-hong dan khuin-hong
ui-hai-sian terperanjat ternyata ia dikurung pasukan pertama
tung-kek-hek-te dan apesnya yang memimpin adalah tiga orang
yang sudah mengenalnya , kao-hong-bi langsung menyerang
dan disusul dua rekannya , tak ayal ui-hai-sian kalang kabut
mempertahankan diri , sampai seratus jurus ui-hai-sian dapat
bertahan , kwa-han-bu dari bukit sebelah kiri menonton
pertempuran itu dan mengerahkan kekuatan pendengarannya
untuk mendengar hal yang dibicarakan , hatinya juga heran
dengan kemunculan tiga ratus pasukan wanita itu , "kalian
hanya berani main keroyok , bukan aku yang kalian cari bukan
!?" , "tidak usah banyak bacot tua bangka kita lanjutkan
pertempuran kita yang dengan tidak malu kamu melarikan diri"
bentak hong-in , "jangan kalian capek-capek berhadapan
dengan aku karena sebentar lagi im-yang-sin-taihap berada
dibelakangku" sela ui-hai-sian berkilah dan memamfaatkan
nama im-yang-sin-taihap , dan hasilnya lumayan berpengaruh ,
karena kalau sempat mereka bertiga sudah kecapean dan bisa
jadi mereka tidak bisa membendung im-yang-sin-taihap selama
setengah hari dan itu akan menjadi kekalahan besar
saat ketiganya mengehentikan desakan, ui-hai-sian melompat
dan melarikan diri ke selatan dan semua itu tidak luput dari
perhatian dan pendengaran im-yang-sin-taihap dan mengertilah
ia kenapa ui-hai-sian mengikutinya karena ingin menyaksikan ia
195 di keroyok pasukan wanita ini yang tentunya adalah anak buah
tung-kek-hek-te, "baiarlah ia lolos kali ini dan sekali lagi kita
jumpa dengannya maka nyawanya akan kita tagih!" sela hongbi geram , "mari kita lanjutkan perjalanan dan hati-hati serta
bersiaga karena kemungkinan im-yang-sin-taihap ada didepan
kita" teriak lauw-bi-hong , lalu tiga ratus pasukan itu bergerak
maju kwaa-han-bu tercenung memperhatikan iring-iringan pasukan
wanita itu , pasukan itu tidak menunggu seperti yang terjadi di
kong-ciak-san tapi bahkan bergerak dan sepertinya sudah
bergerak dari kibun dan hendak mencegat dia dimana bertemu
yang menuju ketimur , kwaa-han-bu tetap diam dan
bersembunyi di bukit itu menjelang sore dua ratus pasukan
lewat dari jalan yang diapit dua bukit dan pasukan ini adalah
dua ratus laki-laki , kwaa-han-bu makin merenung pola musuh
yang ingin mencegatnya , sampai malam kwaa-han-bu berada
dibukit itu sambil mengisi perutnya dengan panggang
buruannya , dan tengah malam iring-iringan obor dia nampak
bergerak dari timur , segera kwaa-han-bu memadamkan api
panggangannya satu jam kemudian rombongan yang banyak terdiri dari wanita
melewati jalan itu , kwaa-han-bu mempehatikan iring-iringan
pasukan itu , "kita berhenti dan melewatkan malam disini!"
teriak lu-eng-hwa lalu pasukan itupun berhenti dan sebagian
naik keatas bukit , kwaa-han-bu menyingkir lebih kedalam
masuk kedalam hutan dan naik kesebuah pohon yang tinggi
196 sepuluh orang wanita sampai ditempat dimana kwaa-han-bu
memanggang kelinci , "hmh" sepertinya bekas api ini baru
dibuat memanggang daging dan aromanya masih tercium" sela
seorang diantara mereka , "benar..! dan bisa siapa saja ,
mungkin im-yang-sin-taihap , mungkin orang lain." sahut yang
lain :"biar sajalah untuk apa dipikirkan siapa yang memanggang
daging , yang penting kita istirahat untuk memulihkan tenaga
karena mana tahu besok rombongan pertama sudah bertemu
dengan im-yang-sin-taihap!" sambung yang lain sambil
menyalakan lagi bekas perapian itu hingga temnpat itu terang
benderang, lalu mereka terdiam dan sebagian sudah ada yang
baring , empat orang gadis cantik berumur tiga puluh tahunan
menghangatkan diri dekat perapian , kwaa-han-bu yang tidak
jauh dari temnpat itu diatas sebuah pohon yang tinggi
menyandarkan tubuh diantara cabang pohon dan sesakali
melirik kearah sepuluh orang wanita yang berada dibawah
"swi-lin..! saya dengar wajah im-yang-sin-taihap itu tampan
rupawan." , "ah" dari siapa kamu dengar itu yang-hui!?" , "aku
dengar dari anggota yang mundur ke ki-bun dari kota thian-jin ,
"benar apa yang dikatakan yang-hui , swi-lin! , karena aku juga
mendengar demikian bahkan katanya im-yang-sin-taihap masih
berumur dua puluh tahun, masih muda bukan!?" sela ceng-hwa
, "sayang yah.. jika dia harus mati muda dan tubuhnya yang
pasti bagus akan tercincang." sahut eng-hai , "bagaimana ya
kalau sempat bercinta dengan pemuda hijau seperti itu pasti
197 panas dan menggemaskan yah" ,"hik..hik" aku jadi bergairah
sekali ceng-hwa!" sela eng-hai dengan tawa genit , "kalau
bergairah bayangkan saja eng-hai! nggak ada yang melarang."
sahut ceng-hwa tiga dari mereka merem melek sambil senyam-senyum , swi-lin
jadi gemas , "kalian ini menghayalkan yang nggak pernah
dilihat!" , "iya" memang im-yang-sin-taihap belum pernah
dilihat tapi kan sudah didengar bahwa dia adalah pemuda belia
nan tampan rupawan dan dia selalu memakai sabuk kuning
tersampir di kedua bahunya wah tentunya dia itu sangat
mengagumkan penuh kharisma yang kuat dan daya tarik yang
hebat!" sahut eng-hai , swi-lin yang mendengar ungkapan itu
menangkap sebuah bayangan yang kontan membuat dia
bergairah dan diapun larut menghayalkan im-yang-sin-taihap
kwaa-han-bu yang mendengar pembicraan itu mukanya merah
dan jengah ,sesaat jiwanya berombak menerbitkan getaran
birahinya oleh pembicaraan yang menyanjungnya penuh gairah
dari empat wanita yang amat matang itu dan kwa-han-bu
menarik nafas dalam-dalam dan menepis getaran itu ,
malampun kian larut , suasana hening , swi-lin dalam tidurnya
meracau menginggau , "ohh..taihap aku" aku tidak tahan lagi ,
peluklah aku!" lalu dia diam kwaa-han-bu geleng-geleng kepala
dan menatap kebawah dan malah melihat tubuh enghai
menngelinjang sambil menginggau , "ahh..ahh". ohh taihap
yang tampan gigit , lumaat aku kuat"kuat"ahhh"
taihap"auh"auhh" lalu tubuhnya menegang
198 kwaa-han-bu malu sendiri dan dia berkelabat dari tempat itu
naik lebih tinggi keatas bukit sampai kelereng sebelah dan
merebahkan tubuhnya diatas tanah dan berusaha tidur dan
keesokan harinya saat fajar terbit kwaa-han-bu bangun lalu dia
siulian menghirup udara segar , semedi itu ia lakukan sampai
terbit matahari dan lapat-lapat ia mendengar gerakan disebelah
bukit dan teriakan untuk bergerak , kwaa-han-bu membuka
matanya dan berdiri dan bergerak menuruni bukit dan iringan
pasukan itu sudah bergerak , kwaa-han-bu segera mencari
sumber air untuk membersihkan diri satu kemudian sebuah
anak sungai yang jernih ia temukan dan dengan perasaan riang
dia mandi menikmati dingin yang menyergap pori-porinya
selama setengah jam kwaa-han-bu didalam air membersihkan
diri dan berpikir langkah-langkah yang akan dilakukannya dan
kemudian ia bangkit dan mengeringkan badan dan kemudian
mengganti bajunya lalu ia menuruni bukit dan selama setengah
hari ia berada didalam hutan untuk melihat kemungkinan
rombongan yang lain dan ternyata sudah lewat setengah hari
tidak ada lagi rombongan , maka kwaa-han-bu berlari menyusul
rombongan itu dan dia berencana bahwa nanti malam saat
rombongan istirahat dia akan bergerak untuk memeperdaya
pasukan rombongan terakhir yang berjumlah tiga ratus wanita
dan kalau ini berhasil dia akan melakukan hal yang sama pada
pasukan kedua dan yang pertama
tengah malam itu pasukan beristirahat disebuah hutan , kwaahan-bu melihat dua kemah besar di dirikan dan api unggun
199 yang besar dinyalakan , sementara anak buah yang banyak itu
berkumpul-kumpul menyebar di sekitar kemah itu dan
menyalakan api unggun sendiri untuk mengusir nyamuk dan
dinginnya malam, li-ceng-si , lou-sin-san dan lu-eng-hwa ,
phang-keng dan ouw-gin mengitari api unggun yang besar itu ,
"menurut saya she-ouw! jika kita setelah sampai di kota hai-lun
dan pasukan belum bertemu dengan im-yang-sin-taihap
sebaiknya kita menunggu dia disana." , "hmh" hal itu
sesampai disana saja kita pikirkan , dan saya yakin seminggu
lagi perjalanan kita ini akan bertemu dengan im-yang-suntaihap." sahut ouw-gin , kwaa-han-bu yang ada dilembah jalan
mengerahkan pendengarannya untuk mendengarkan
pembicraan lima pimpinan pasukan itu
setelah tidak lagi mendengar pembicaraan dan setelah
menunggu satu jam kwaa-han-bu bergerak dengan ringan
laksana burung hantu mendekati perkemahan itu dia meloncat
Panji Sakti 5 Sang Penerus Seri Arya Manggada 3 Karya S H Mintardja Pedang Keadilan 30
^