Pencarian

Pendekar Sakti Im Yang 5

Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana Bagian 5


hang-bi dan ma-tin-bouw segera bangkit dan melakukan yang
diperintah dan tidak berapa lama hang-ni melaporkan bahwa
semua anakbuah sudah berada di lianbhutia , kemudian pahsim-saijin dan im-kan-kok bangkit dan menuju lianbhutia disusul
oleh tiga penghuni pulau neraka , "kalian dikumpulkan semua
untuk persiapan menghadapi situasi genting dan
menjengkelkan ini!" semuanya terdiam dan menunduk
"thian-te-ong yang mulia , kami siap untuk hal apa saja untuk
melakukan apa yang thian-te-ong perintahkan !" sahut seorang
murid kepala , "hmh..! baiklah , kalian semua dengarlah , hek-te
hari ini akan saya bubarkan!" semuanya terkejut mendengar
perkataan pah-sim-sai-jin , "thian-te-ong yang mulia kenapa
harus dibubarkan !?" tanya lou-sian , "lisian ! hek-te hanya
tinggal kota yinchuan sementara yang lain sudah lenyap ,jadi
tidak mengapa hek-te lenyap dari tionggoan namun hek-to
harus tetap ada." Jadi apa rencana rencana thian-te-ong
266 selanjutnya!?" , "rencana saya lu-eng adalah menyelamatkan
pemeluk prinsip dari hekte yang sudah saya ditanamkan sejak
dulu" , "caranya bagaimana thian-te-ong !?" sela ouw-ciong ,
"caranya adalah memperluas daerah kelompok hek-to , jadi
kepada sepuluh murid kepala dan lima puluh orang murid
pertama saya perintahkan untuk menyebar kemana saja di
seluruh tionggoan dengan membawa lima belas orang rekan
kalian dan kalian bina kumpulan itu dengan nama lain entah itu
bajak laut , rampok , maling atau gerombolan penjahat dibalik
nama bukoan atau piuwkiok ,jadilah momok menakutkan
dimana kalian berada!" , "lalu sisanya bagaimana suhu !?"
tanya hang-bi , "dan tiga ratus sisanya , seratus orang ikut
kamu dan seratus orang ikut ma-tin-bouw , terserah kalian mau
menjadi momok dimana dan yang seratus tetap dengan saya di
sini " "lalu ! kami bagaimana thian-te-ong !?" tanya lu-eng , "im-kankok-sianli-ji" (dua bidadari dari lembah akhirat) dan tiga
penghuni pulau neraka tetap juga bersama saya dan kita akan
menghabisi im-yang-sin-taihap , ui-hai-sian maupun ui-hailiong-siang!" , :lalau kapan rencana thian-te-ong ini dilakukan"
tanya lou-sian , "rencana ini akian dijalankan mulai besok,
apakah kalian mengerti !" , "kami mengerti thian-te-ong yang
mulia, "baguslah kalau begitu , jadi bubarlah kalian dan kemasi
harta kalian!" semua anggota pak-kek-hekyr bubar
Keesokan harinya kota- yinchuan berangsur-angsur sepi , pahsim sai-jin yang berumur empat puluh lima tahun sudah
267 menjalankan trik penyelamatan pemeluk prinsip hidup yang
ditanamkannya selama ini , tiga malam berikutnya saat makan
malam selesai , "thian-te-ong ! bukankah keputusan yang telah
thian-te-ong ambil terkesan kita mengalah pada im-yang-sintaihap dengan membubarkan hek-te !" , "tidak lu-eng , karena
keputusan saya itu hanyalah untuk penyelamatan prinsip yang
telah ditanam selama ini, hek-te dikatakan kalah jika memang
kita telah di tewaskan oleh im-yang-sin-taihap." sahut pah-simsai-jin
"lalu apa rencana thian-te-ong untuk menghadapi kemunculan
im-yang-sin-taihap di kota ini !?" , "jika di datang maka hal itu
yang saya tunggu-tunggu karena saya ingin sekali
melenyapkan dia dari muka bumi ini , "namun dia sangat sakti
thian-te-ong!" , "lou-sian ! apakah menurutmu saya akan kalah
dengan pemuda ingusan itu !" lou-sian terdiam mendengar
ungkapan dengan nada tidak senang dari pah-sim-sai-jin ,
kemudian dia berkata , "maksud saya bukan demikian thian-teong , hanya saja saya ingin thian-te-ong lebih mengenal musuh
yang akan dihadapi" , "hmh.. kalau begitu gambarkanlah pada
saya kehebatan im-yang-sin-taihap!" , "im-yang sin-tai-hap ,
mampu mengalahakan keroyokan ngo-ok-hengcia dan im-kansianli-sam" sahut lou-sian
"dan kalian semua , jika masih hidup maka kalian akan tewas
jika melawanku , jadi lou-sian kamu tidak usah cemas bahwa
saya akan kalah dari im-yang-sin-taihap" sahut pah-sim-sai-jin
sambil tersenyum sinis , kelima orang itu terkesima mendengar
268 jawaban pah-sim-sai-jin , "jika demikian thian-te-ong ! lalu
kenapa hek-te tidak dipertahankan !?" sela toan-lin , "karena
tiga wilayah sudah runtuh dan tidak perlu kita menegakkan
benang basah tapi kita menegakkan benang baru dengan
nama baru." sahut pah-sim sai-jin dan kelima rekannya
manggut-manggut melihat ketepatan keputusan pah-sim-sai-jin
"terus bagaimana kekuatan ui-hai-liong-siang !" pah-sim-sai-jin
tiba-tiba bertanya menatap ouw-ciong , "hmh,,,, seorang dari uihai-liong-siang imbang dengan keroyokan dua orang dengan
kami " , "hmh" terus bagaimana dengan ui-hai-sian !?" , "ui-hai
sian akan kalah jika kami keroyok berdua , dia hanya setingkat
diatas seorang dari kami " sahut toan-lin , "jadi artinya im-yangsin-taihap yang menjadi batu sandungan terbesar bagi kita dan
itu bagian saya." kata pah-sim-sai-jin tenang dan meyakinkan
dan membuat kelima rekanya lega
Dua minggu setelah meninggalkan kota yinchuan Can-hang-bi
dan seratus anak buahnya sampai dikota Bao , pimpinan hek-te
dikota itu adalah pemilik rumah bordir bernama cu-jeng-ji ,
kedatangan can-hang-bi disambut baik oleh cu-jeng-ji dan
dijamu dengan sebuah pesta , "sungguh kunjungan dari bi-suci
membuat hatiku senang , tapi kenapa bi-suci membawa anak
buah yang banyak !?" , "dengarlah ji-te , suhu thian-te-ong telah
memutuskan bahwa hek-te telah dibubarkan , namun hek-to
tetap harus ditumbuh kembangkan" , "kenapa hek-te
dibubarkan thian-te-ong suci!?" , "karena hek-te di tiga wilayah
sudah tidak ada lagi dan semua anak buah di kota yinchuan
269 telah dibagi enam puluh dua pimpinan dan menyebar keseluruh
tionggoan" , "apakah bi-suci salah satu dari pimpinan yang
disebar thian-te-ong!?" , "benar ji-te!" , "jika demikian apa yang
hendak suci lakukan !?"
"saya akan menatap di kota bao ini , jadi saya harap ji-te
mendukung saya!" , "tentu bi-suci , saya akan mendukung dan
kira-kira apa yang dapat saya Bantu bi-suci!?" , "sector apa saja
yang kalian operasikan dikota ini !" , "hek-te yang beroperasi
disini memiliki empat rumah bordir , enam pokoan dan delapan
likoan." sahut jeng-ji , "hmh" kalau begitu saya akan
mendirikan sebuah bukoan , jadi tempat yang mana bagian dari
pinggir kota yang bagus menurutmu!?" jenng-ji diam sambil
berpikir , "hmh" menurut saya diluar gerbang utara ada
sebuah lembah yang sangat bagus kira-kira dua jam perjalanan
dari gerbang kota" , "kalau begitu , besok bawa kami kesana !" ,
"baik bi-suci , dan malam ini marilah kita lewatkan malam
dengan bersenang-senang!" jeng-ji tersenyum sambil
mengedipkan mata , "hik..hik.." ide yang bagus ji-te , apa
kamu siap dengan pesta yang akan kita adakan !" ,
"hehehe..heheh , tentu bi-suci." sahut jeng-ji sambil meraih
jemari hang-bi , dan akhirnya pesta itu berpindah kekamar dan
pesta mesum pun berlangsung
keesokan harinya jeng-ji membawa hang-bi ke lembah sebelah
gerbang utara , lembah itu sangat sejuk oleh tiupan angin yang
berhembus dari sebuah danau yang luas , nama lembah itu
adalah "jim-kok" (lembah unggas) , "hmh tempat yang bagus
270 dan tepat " sela hang-bi , setelah puas melihat-lihat kemudian
merekapun kembali kekota , hang-bi mengumpulkan seratus
anak buahnya , "kita akan bertempat di kok-jim sebelah utara
kota , jadi malam ini kalian rampok harta para hartawan dan
toko yang menyediakan alat-alat bangunan yang ada dikota ini
untuk keperluan membangun tempat kita di lembah itu !" , "baiksuci " jawab mereka serempak dan malamnya merekapun
bergerak menyatroni rumah hartawan atas petunjuk jeng-ji ,
selama tiga hari keperluan untuk pembangunan itu pun
didapatkan , lalu seratus orang dan diabntu oleh jeng-ji serta
rekan-rekannya tiga bulan kemudian tempat kediaman itu pun selesai , hang-bi
mengadakan pesta memasuki empat baru itu , hang-bi
menamakan tempat itu "hong-houw-kok-bukoan" (perguruan
lembah ratu) , sejak itu hang-bi yang berumur tiga puluh tahun
menjadi guru besar mengajari seretus anak buahnya dan selain
belajar , anak buahnya ini melakukan tindakan kejahatan
berupa perampok dan pemerkosa , selama enam bulan
keberadan hong-houw-kok-bukoan rakyat kota bao makin
sengsara berselimut cemas dan takut , bebrapa lelaki muda
yang tampan jadi incaran hang-bi untuk dijadikan kelinci
pemuas birahinya , dan orang-orang menjulukinya dengan
"biciong-bi-moli" (setan cantik tak berperasaan)
sepuluh orang anak buah biciong-bi-moli memasuki sebuah
desa kang-hu sebelah utara kota bao , sepuluh orang itu
membuat onar dan merusak rumah dan mengambil paksa hasil
271 panen , beberapa penduduk cepat melapor kepada cia-peng
yang menjadi jungcu , cia-jungcu dulunya adalah seorang
pendekar keturunan kunlun-pai sementara istrinya adalah tangsiulan adalah keturunan dari ciangbujin thaisan-pai , awalnya
keduanya hidup sebagai pedagang di yinchuan , namun setelah
pah-sim-sai-jin menjadi yinchuan jadi tempat pak-kek-hek-te ,
cia-peng membawa kelurganya pindah kedesa kang-hu dan
hidup sebagai petani dan karena keberadaan keluarga cia
didesa itu orang-orang hek-te yang beroperasi di kota bao tidak
bisa berlaku sewenang-wenang .
cia-peng memiliki seorang anak gadis yang cantik menawan
berumur delapan belas tahun bernama cia-sian-li , cia-sian-li
bukan gadis lemah , dia mempelajari ilmu kunlun-pai dan
thaisan-pai , cia-sian-li adalah kembang desa buah bibir para
pemuda kampung dan teman yang nyaman bagi gadis-gadis
seusianya , ketika dua orang penduduk yang datang
melaporkan kedatangan gerombolan yang mengacau ,
keluarga cia baru saja selesai makan siang , "ada apa jiwi-sicu
!?" tanya cia-peng menyambut keduanya di ruang tengah , "ciataijin , rumah ma-keng di rusak sepuluh orang pengacau dan
mengambil paksa hasil panen." Cia-sian-li yang mendengar itu
diam-diam keluar rumah dan menuju tempat kejadian
sepuluh orang itu sedang mengeluarkan hasil panen dari dalam
gudang pemilik rumah , mereka berhenti ketika sian-li muncul ,
"suheng ! ternyata dikangpung ini ada bidadri aih"
cantiknya?" sela seorang diantara mereka , "kalau begini jadi
272 kelonan bisa dua minggu saya nggak mau keluar kamar" sahut
yang lain , "pengacau tengik !" bentak cia-sian-li sambil
bergerak menampar muka kedua orang yang ngomong
bernada tidak senonoh itu , "plak..plak?" kedua orang itu tidak
berdaya mengelak sehingga mulut mereka pecah
mengeluarkan darah karena keras dan pedasnya tamparan itu ,
"heheh"heheh , yang begini ini calon istri saya kata pimpinan
rombongan itu sambil membasahkan bibirnya dengan ujung
lidahnya , "cih..! kalian ini pengacau kurangajar rupanya ,
rasakan hajaran dari nonamu !" bentak sian-li dan dengan gesit
ia menyerang pimpinan rombongan dan pertempuran seru
berlangsung dan dalam lima puluh jurus pimpinan rombongan
itu terlempar dan ambruk ketanah dengan nafas sesak karena
pukulan sian-li menghantam dadanya , melihat hal itu sembilan
orang rekannya serempak menyerang
cia-sian-li laksana burung walet memukul dan merubuhkan
sembilan orang itu dan dalam waktu satu jam sembilan orang
itu sudah roboh dan tidak berdaya karena menderita luka dalam
yang cukup parah , akhirnya sepuluh orang itu dengan tertatihtatih keluar dari desa kanghu , cia-peng yang sudah berada
disitu mendekati pemilik rumah , "bagaimana keadaanmu masicu !?" , "syukurlah cia-sioacia cepat bertindak taijin sehingga
kami dan keluarga tidak menrima perlakuan yang lebih kejam
dari para pengecau itu" sahut ma-keng , "apakah kalian tahu
siapa para pengacau itu !" teriak cia-peng kepada orang-orang
yang berkumpul disekitar tempat itu , seorang datang mendekat
dan berkata , "cia-jungcu ! sebaiknya kita hati-hati , sepuluh
273 orang itu sepertinya gerombolan yang baru muncul di kota bao
yang bersarang di jim-kok."
"hmh" kalau demikian mulai hari ini kita siagakan diri kita dan
perketat penjagaan kampung dan untuk mengantisipasi
beberapa peronda akan ditempatkan di ujung masuk desa
sebelah kedatangan dari kota bao" sahut cia-peng tegas ,
penduduk yang berkumpul mengangguk dan siap
melaksanakan perintah jung-cu mereka yang baik hati lagi
sakti, sementara sepuluh orang itu memaksakan diri untuk
kembali ke jim-kok sehingga dari mereka yang terluka parah
beberapa kali pingsan ditengah jalan sehingga mereka harus
berhenti , pimpinan rombongan yang paling parah bahkan
mukanya sudah pucat , "sudahlah , kalian yang luka ringan
cepatlah melapor ke pada suci !" , dua orang dari mereka yang
luka ringan segera berlari
tiga jam kemudian keduanya lalu keduanya menghadap kepada
can-hang-bi yang sedang bersenda gurau dengan cu-jeng-ji
ditaman , "maaf suci! kami mau melaporkan bahwa kami gagal
mengobrak-abrik desa kanghu" , "hmh",kenapa gagal !?"
tanya hang-bi dengan nada marah , "didesa kanghu ternyata
ada seorang gadis yang sakti dan kami tidak berdaya
melawannya , "apa kalian memasuki desa kanghu !" tanya cujeng-ji , "benar twako ! , "hmh". desa itu memang dari dulu
tidak bisa kami kuasai." , "kenapa demikian ji-te !?" tanya hangbi , desa itu didiami she-cia , dia seorang yang berilmu tinggi
274 dan juga sebagai kepada kampung." sahut jeng-ji , hang-bi
menatap kedua orang yang melapor
"yang lain mana !" , delapan dari kami tidak bisa melanjutkan
perjalanan karena luka dalam yang parah sehingga kami
tinggalkan di hutan , "hmh" kalau begitu kamu ajak kawankawanmu untuk membawa mereka dari sana !" , "baik suci.."
sahut keduanya dan kemudian keduanya berdiri dan
meninggalkan taman , "apa yang hendak suci lakukan!?" tanya
jeng-ji , "mari kita ke desa kang-hu!" sela hang-bi dan sudah
bergerak dari taman dan jeng-ji menyusul dengan cepat , ketika
keduanya hendak memasuki desa , mereka dicegat lima orang
lelaki , hang-bi tanpa basa-basi langsung menampar kelima
orang itu sehingga tewas seketika dengan kepala pecah
ditengah kampung lima orang peronda mencegat dan dua
orang segera berlari kerumah cia-jungcu , "cia-taijin ! dua orang
sudah memasuki desa !" cia-peng dan putrinya segera
bergegas dan menuju ketengah desa , dan tempat alangkah
terkejutnya cia-peng melihat sepuluh mayat sudah tergeletak
dan ditempat itu hang-bi dengan berkacak pinggang
menyambut kedatangan mereka , "sungguh biadab !" bentak
sian-li dan langsung menyerang hang-bi , pertempuran
berlangsung , orang-orang kampung sudah berkumpul ditempat
itu sambil membawa obor , pertempuran yang seru berlangsung
cepat , seratus jurus sudah berlalu keadaan masih imbang
"hmh" cukup lumayan," sela hang-bi dan kemudian ia
meningkatkan daya serangnya dan cia-sian-li terkejut ternyata
275 lawannya sampai sejauh itu hanya menguji gerakannya dan
setelah komentar dikeluarkan dan musuh mengeluarkan
kepandaiannya , sian-li langsung terdesak hebat , namun
sekuat tenaga sian-li bertahan menggerakkan pedannya , ciapeng yang melihat keadaan putrinya yang terdesak hebat
langsung memasuki pertempuran , dan pertempuran semakin
seru dan menegangkan , jeng-ji menonton dan melihat betapa
sucinya tidak sedikitpun gugup menyambut keroyokan itu dan


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bahkan lima puluh jurus kemudian keadaan cia-peng dan
putrinya tidak dapat lagi membalas serangan , keduanya makin
terkurung oleh kekuatan ilmu pedang hang-bi "beng-cui-inkiam" dan satu ketika pundak cia-peng sudah terluka kena
sambar pedang hang-bi dan lengan sian-li sudah berdarah
tergores dan tidak berapa lama lagi mereka akan ambruk
saat yang genting itu tiba-tiba cia-hujin tang-siulan memasuki
pertempuran dan keadaan kembali seimbang , "hik"hik".
inikah she-cia yang kamu takutkan itu ji-te!" teriak hang-bi ,
"benar suci ! tapi kalau dapat tundukkan anak gadisnya untukku
dan nyonya ini juga sangat menggairahkan " sahut jeng-ji
penuh rasa berdegub melihat kedua wanita anak beranak itu ,
keluarga cia berusaha menekan dan melancarkan serangan ,
tiga pedang berkelabat mencecar tubuh hang-bi namun hang-bi
bergerak gesit menangkis ketiga pedang dan bunga api berpijar
dengan suara pedang yang menyakitkan telinga , hang-bi
mengeluarkan ilmu k"eng-lo-in-kiam" dan daya serang cia-peng
dan keluarganya mengendur oleh pengaruh gaung pedang
yang membuat konsentrasi buyar ,
276 keluarga jung-cu semakin terdesak dan tersudut , jurus pedang
hang-bi sangat luar biasa tiga keroyokan keluarga cia yang
memiliki ilmu kunlunpai dan thaisan-pai tidak mampu
mengimbangi biciong-bi-moli apalagi mengalahkannya , namun
keluarga cia tidak undur setapakpun untuk melawannya dan hal
ini membuat biciong-bi-moli harus mengerahkan seluruh
kekuatanya dan ketika pedang mengancam cia-hujin dan
sepertinya tusukan yang mengarah jantung itu akan
menghabisi nyawa cia-hujin , namun hang-bi harus kecewa
karena selarik pukulan sakti menghantam pedangnya sehingga
melenceng kesamping dan tubuhnya terlempar kebelakang
sejauh dua meter dan seorang gadis remaja muncul , "bibi !
apakah keadaanmu baik-baik saja !?" tanya gadis remaja cantik
berumur empat belas tahun lebih itu , "berkat bantuanmu nak ,
aku baik-baik saja" sahut cia-hujin , "kenapa bibi berkelahi!?" ,
"kedua orang itu datang hendak mengacau kampung." Jawab
cia-hu-jin gadis remaja itu adalah she-taihap kwee-kim-in , kim-in dan
kwaa-han-bu setelah meninggalkan pengbun dan dalam
perjalanan kwaa-han-bu menambah pelajaran kim-in,
perjalanan mereka terkesan lambat karena mereka sering
beristirahat dan berlatih , "perhatikan sumoi ! aku akan
memperagakan intisari ilmu ciptaan kongcouw kita kim-khongtaihap." kim-in dengan antusias memperhatikan suhengnya ,
kwaa-han-bu bergerak laksana menari dengan gerakan yang
mantap dan kokoh , kemudian kim-in meniru gerakan kwaahan-bu , otaknya yang cemerlang merekam semua gerakan
277 suhengnya , "suheng ilmu apakah ini sepertinya beberapa
bagian sama dengan enam ilmu yang sudah dipelajari ." ,
"memang itu intisari dari enam ilmu tersebut dan juga beberapa
ilmu yang lain seperti gerak kipas dan tenaga penggerak sabuk
yang tersampir di pundak" , kim-in dengan terpana dan
pandangan berbinar senang berkata , "apa nama ilmu ini
suheng !?" , "oleh kongcouw kita , ilmu dinamakan dengan "imyang-sian-sin-lie-hoat" sahut kwaa-han-bu
sejak itu kim-in mulai melatih ilmu yang luarbiasa itu dengan
semangat bernyala-nyala, kwaa-han-bu amat senang melihat
betapa sumoinya yang cantik ini memiliki kemauan dan
keuletan yang luar biasa , hatinya demikian nyaman melihat
semua gerak-gerik kim-in ada sesuatu yang hangat dalam
hatinya tumbuh dalam hatinya melihat semua yang dimilki
sumoinya, dan juga kim-in yang cantik menawan merasa
bahagia dan nyaman disamping suhengnya yang tampan
rupawan dan berkharsima yang kuat dan tiga bulan kemudian
kwaa-han-bu dan kwee-kim-in kemalaman disebuah hutan dan
ketika menatap kelembah nampak atap-atap perumahan
dibawah lembah namun yang menarik adalah banyaknya
cahaya obor ditengah kampung yang ternyata kampung kanghu
yang sedang menghadapi bencana can-hang-bi
"suheng ! kira-kira apa yang terjadi dikampung itu!?" kwaa-hanbu melihat kebawah , mungkin mereka sedang menghadapi
masalah" , "kalau begitu kita harus bantu suheng! , "benar
sumoi , jadi turunlah kesana dan cepat kembali kesini" , apa
278 suheng tidak ikut turun!?" , "tidak sumoi , cepatlah turun supaya
jangan terlambat!" kim-in langsung bergerak dan sudah
menghilang dari bukit itu dan dengan gerakan laksana kilat
meluncur kearah lembah dan dalam waktu hitungan menit kimin sudah sampai ketempat pertempuran dan dengan sebuah
pukulan im-yang-giok-hoat telah menggagalkan serangan
hang-bi dan bahkan melemparkan hang-bi dua meter
kebelakang hang-bi dan jeng-ji terkejut melihat gadis remaja yang datangdatang telah menyelamatkan nyawa dan menghantam hang-bi
sehingga terlempar , keluarga cia juga tidak kalah terkesimanya
apalagi cia-hujin yang disapa ramah , "gadis ingusan sialan!"
bentak jeng-ji , "mulut kenapa hanya berisi sumpah serapah!" ,
"plak?" kim-in menampar mulut jeng-ji hingga mulutnya hingga
giginya tanggal , jeng-ji mengaduh-aduh sambil membekap
mulutnya , hang-bi tidak melihat gerakan itu dan tahu-tahu
rekannya mengaduh-aduh , "siapakah kamu gadis kecil dan
apa hubunganmu dengan she cia itu !?" , "cici ! namaku kweekim-in dan aku tidak punya hubungan dengan bibi ini , namun
perihal keadilan tidak bicara hubungan , kalian telah membuat
kacau dan itu tidak adil maka harus ditindak dan dihentikan."
"kamu ngomong seenak perutmu , kamu masih kecil tahu apa
kamu tentang keadilan!" , "apakah kekakacauan yang cici
lakukan dikampung ini , apakah itu adil atau tidak !?" "tutup
mulutmu , aku bukan cicimu! Dan jangan ceramahi aku!" bentak
hang-bi gemas , "jika demikian sebaiknya tinggalkan kampung
279 ini." , "sial ! siapa kamu sehingga menuyuruh aku ini dan itu !"
bentak hang-bi makin marah dan lamgsung menyerang dengan
pedang telanjang , kim-in melengos kesamping dan mengirim
totokan pada pergelangan tangan hang-bi , hang-bi terkejut dan
berusaha menarik tangannya dengan merubah tusukan
menjadi sabetan dari bawah keatas dan memasukkan
serangan dengan tangan kiri tapi luar biasa totokan itu berubah
jadi cengkraman meremas kepalannya , hang-bi segera
melompat kebelakang ketika merasakan hawa dingin dari cakar
yang meremas kepalannya hanag-bi merasa sudah aman namun dia kecele , tubuhnya
yang melayang diserang dengan luarbiasa cepat , hang-bi
mengelak dengan kalang kabut namun serangan itu bertubi-tubi
, untungnya hang-bo adalah murid pah-sim-sai-jin yang sakti ,
untuk beberapa gebrakan yang menyudutkannya sudah dapat
ia kuasa kembali dan menyerang kim-in dengan ganas dan
berbahaya , ilmu "kim-peng-hok-te-pat" dengan indah dan gesit
mengelak dan menyerang , gerakan yang banyak dari arah
atas menuntut gin-kang yang tinggi sehingga serangan dari
arah atas bertubi-tubi mencecar tubuh hang-bi yang berlindung
dengan ilmu pedagnya yang dahsyat
"adik ! pakailah pedangku ! teriak sian-li sambil melempar
pedangnya , kim-in menangkap pedang yang dilempar sian-li ,
dan dengan indah pedang itu diputar dengan menggunakan
jurus "hong-lo-im-yang-kiam", pertempuran senjatapun
berlangsung seru , hang-bi merasa tekanan semakin kuat ,
280 dengan tangan kosong saja gadis kecil ini dapat mendesaknya
apalagi sekarang sudah menyerang dengan pedang , stelah
seratus jurus berlangsung , pedang kim-in menyambar dan
menggores perut hang-bi , hang-bi pucat pias dan berkeringat
dingin karena merasa nyeri pada perutnya dan untuknya
sambaran itu tipis namun tetap membuat goresan panjang di
perutnya hang-bi segera menyingkir menyelamatkan diri , jeng-ji yang
merasa ditinggal sendiri langsing lari tunggang langgang
menyusul hang-bi , dan tidak lama sang fajarpun muncul
menandakan pagi sudah tiba , "siaw-lihap ! terimakasih atas
pertolongan dan tmohon supaya siauw-lihap singgah dirumah
kami." sela cia peng , "terimaksih paman ! namun aku harus
kembali karena suhenku ada di bukit sana dan menantiku ,
"kalau begitu ajaklah suheng lihap untuk singgah dirumah kami
, mohon kami jangan ditolak laihap! Sahut cia-peng dengan
berharap "baiklah paman ! aku akan ajak suhengku untuk singgah
dirumah paman , jadi izinkan aku sebentar kembali kebikit sana
untuk memanggil suheng-ku!" , "baiklah lihap dengan harap
kami menunggu " kemudian kim-in membalikkan tubuh dan
kembali kearah bukit , cia-peng dengan nada takjub
membicarakan kehebatan kim-in dengan beberapa sesepuh
kampung yang ikut kerumahnya , sementara cia-hujin dan
putrinya tidak lepas dari pembicaraan tentang siauw-lihap yang
mencengangkan itu sambil mempersiapkan masakan besar ,
281 ketika matahari terbit kim-in datang dengan kwaa-han-bu ,
keduanya disambut cia-peng dan empat orang sesepuh dan
tiga orang perangkat desa pembantu cia-peng , ketika melihat
lelaki dihadapan mereka dengan ciri khas yang sudah
membumi sitampan dengan sabuk kuning tersampir di bahu ,
mereka semua terpana terlebih cia-sian-li , ciri khas yang
menjadi buah mimpi karena santernya pemuda yang ada
dihadapannya ini dan ketampanan ini membuat hatinya
menggelepar hangat dan sayang dan mukanya langsung terasa
panas merona merah dan dia tertunduk
"kalau kami tidak salah menduga , bukankah im-yang-sin-taihap
yang dihadapan kami ini!" sela cia-peng , kwaa-han-bu
tersenyum lembut , "benar sekali cuwi sicu." , "cia-siok ! apakah
para paman kenal suhengku !?" , "siauw-lihap , suhengmu
memang tidak pernah jumpa dcengan kami , namun julukan
suhengmu sudah dikenal orang sejagad." sahut cia-peng , kimin menatap kwaa-han-bu , "suheng ! ini cia-siok jungcu desa ini
, "selamat bertemu cia-siok.." kwaa-han-bu menjura , "ah"
marilah kita masuk dan bicara dengan nyaman didalam." ciapeng mengajak tamunya masuk kedalam rumah
"she-taihap yang budiman , saya atas nama seluruh penduduk
desa mengucapkan terimaksih bahwa sumoi dari taihap telah
menyelamatkan desa kami dari tindasan penjahat" , "ah"
sudah merupakan tugas dan tanggung jawab kami untuk ikut
membantu orang yang membutuhkan , lalu kalau boleh kami
tahu siapakah yang telah bertindak zalim pada penduduk desa
282 ini cia-siok!?" , "she-taihap ! baru-baru ini muncul sebuah
gerombolan yang berdiam di jim-kok dan kemarin mereka
datang hendak merampok hasil panen kami dan anak kami ciasian-li dapat mengusirnya , tapi semalam pimpinannya datang
dan membunuhi penduduk , kami sudah berusaha namun kami
tidak berdaya taihap." , "hal yang tidak dapat dibanggakan
taihap !" sela cia-sian-li menunduk dengan nada kecil hati ,
kwaa-han-bu menatap cia-sian-li dan berkata , "cia-moi ! setiap
usaha untuk melenyapkan kezaliman patut dibanggakan tidak
kira apakah berhasil atau tidak yang jelas niat itu yang menjadi
acuan ." , "tapi taihap untuk melawan seorang perempuan yang
menjadi pimpinan gerombolan itu kami sekeluarga tidak
berdaya" cia-sian-li makin tidak puas dengan dirinya dan
dadanya bergelombang sesak karena kecewa
"li-ji..! sikapmu ini sangat tidak tepat , benar bahwa kita tidak
mampu menghadapi perempuan itu tapi apakah harus
menyalahkan diri sendiri , maaf taihap akan sikap putriku ." sela
cia-peng , "hahaha..hahah tidak mengapa cia-siok , rasa tidak
puas pada diri sendiri memacu keinginan untuk berusaha
meningkatkan kemampuan , cia-moi yang baik , aku tahu
kenapa sikap ini muncul , namun ketahuilah, tidak seharusnya
sikap ini muncul kepermukaan cukuplah didalam hati saja
sehingga menjadi sekam semangat untuk lebih maju , "maafkan
sikapku taihap , aku ini disamping lemah kekuatan juga lemah
hati." , "kamu sungguh luar biasa cia-moi?" puji kwaa-han-bu
membuat sian-li makin merona merah menunduk dalam , "aih"
kita kok jadi melantur kemana-mana , oh ya taihap setidaknya
283 makanlah dulu disini karena kami sudah berniat menjamu
taihap dan siauw-lihap" sela cia-peng mengalihkan
pembicaraan , "baiklah cia-siok dan kami ucapkan terimaksih
atas niat baik paman semua."
Cia-sian-li dan ibunya kembali kedapur untuk membantu para
ibu-ibu yang sedang memasak , didapur cia-sian-li lebih banyak
termenung daripada bekerja , wajah im-yang-sin-taihap
menghiasi semua pandangannya , senyumnya yang memikat ,
tatapan matanya yang lembut , nada bicaranya yang ramah,
cia-hujin tidak mengalpakan apa yang terjadi pada anaknya
yang sudah dewasa itu , "Li-ji..!", "Li-ji!" , "eh.ah..i..iya ibu ,
ada apa !?" sahut sian-li terbata-bata , cia-hujin tersenyum ,
"sian-li anakku! tidak baik melamun saat kerja , sebaiknya kamu
ketaman saja menghirup udara segar." , "baiklah ibu aku akan
kebelakang ." sahut sian-li dengan senyum malu-malu
Cia-sian-li duduk di sebuah kursi kayu sambil menikamti taman
bunganya , dua ekor kupu-kupu sedang bercanda diantara
kembang yang tumbuh ditaman itu dan membuat cia-siaan-li
semakin masyhuk dengan kamunannya dan dia tersadar ketika
mendengar langkah halus mendekatinya dan melihat
kebelakang ternyata yang muncul adalah kim-in, "wah" bagus
sekali taman ini li-cici , apakah cici yang menatanya !" , "benar
siauw-moi , kesinilah duduk disini!" ajak san-li dengan senyum,
kim-in melangkah dan duduk disamping sian-li
"In-moi..! apakah suhengmu yang menjagamu selama ini !" ,
"tidak cici , suheng baru setahun lebih bersama saya , kami
284 bertemu ketika suheng datang kekota pengbun " , "artinya
kamu tidak tinggal di pulau-kura-kura." , "benar cici , saya dan
ibu tinggal di kota peng-bun." , "im-yang-sin-taihap she-kwaa
sementara kamu she-kwee , tentu kamu keturunan dalam shetaihap" , "benar cici dan suheng adalah cucu buyut dari kweehong-in anak bungsu dari kong-couw kami kim-khong-taihap" ,
"in-moi , berapakah sekarang umur im-yang-sin-taihap !" ,
"umur suheng dua puluh dua tahun , tapi kenapa cici tanyakan
hal itu !?" , "eh..ah.. tidak apa-apa " sahut sian-li
menyembunyikan rasa malaunya , "hendak kemanakah tujuan
kalian in-moi !?" , :"kami ingin menuntaskan tugas dan
tanggung jawab keluarga kami menghadapi tirani pah-sim-saijin"
"kalian she-taihap memang keluarga luar biasa dan ratusan
tahun telah memenangkan hati setiap orang ." , "kenapa cici
berkata demikian !?" , "saya juga tidak tahu namun ayah dan
ibu jika bercerita she-taihap penuh dengan rasa bangga seakan
dengan mengingat she-taihap tekanan batin akan tirani
kejahatan lenyap saat itu juga , mengingat she-taihap laksana
obat mujarrab yang amat melegakan sehingga kadang saya
berpikir apakah she-taihap itu titisan dewa dan kenyataan itu
semakin jelas ketika terdengar selatan lepas dari kungkungan
lam-kek-hek-te dan timur lepas dari tung-kek-hek-te dan hati ini
takluk ketika melihat kamu yang masih remaja dapat mengusir
perempuan yang kami sekeluarga tidak mampu
mengalahkannya."

Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

285 "cici..! aku bisa membujuk suheng mengajari cici!" , "hmh" inmoi tidak ada keinginanku selain bisa menjadi bagian dari
keluarga she-taihap." , "aku tidak mengerti cici , apakah maksud
cici!?" , "ah" maaf in-moi aku telah banyak bicara." , "li-ji ..!"
tiba-tiba cia-hujin mendatangi mereka , "iya bu..!" , "ah ternyata
in-ji juga disini , marilah kita keruang makan , jamuan sudah
dihidangkan!" , "baik ibu , marilah in-moi!" ajak sian-li , lalu
merakapun beranjak dari taman bunga dan menuju ruang
makan jamuan itu terasa menyenangkan , gelak tawa para sesepuh
desa dan keluarga jung-cu terdengar lepas dan renyah ,
setelah jamuan selesai im-yang-sin-taihap hendak pamit untuk
melanjutkan perjalanan , "cia-siok ,terimakasih atas jamuan
yang menyenangkan ini dan sekarang kami hendak
melanjutkan perjalanan!" , "she-taihap yang budiman satu
kehormatan tiada terhingga kami sekeluarga khsusnya dan
desa kanghu ini umumnya dapat menjamu she-taihap dan kami
menyusun doa pada thian semoga tugas-tugas she-taihap
berhasil baik ." , "terimakasih cia-siok." sahut im-yang-sin taihap
dan kemudian mereka berangkat dan ketika berada di luar desa
, cia-sian-li sedang berdiri sedang menunggu mereka , "cia-cici !
ternyata cici ada disini , pantas tidak ada ketika kami mohon
pamit" sela kim-in cia-sian-li memaksa tersenyum , "benar in-moi" sahut sian-li ,
kwaa-han-bu melihat wajah cantik itu demikian sendu dan
sepertinya habis menangis , :"ada apakah cia-moi!" tanya
286 kwaa-han-bu , "bu-ko.." perubahan panggilan yang bernada
mesra itu membuat kwaa-han-bu terheyak terlebih mata yang
sembab itu demikian jelas menunjukkan perasaan yang
bergolak , kim-in yang melihat keadaan sian-li berkata , "cici !
mungkin cici hendak bicara dengan suheng , jadi suheng aku
duluan kekota bao" , "baiklah sumoi ! tunggu saya di kota bao !"
sahut kwaa-han-bu , kim-in berkelabat dengan cepat dan
tinggallah kwaa-han-bu dengan cia-sian-li , "bu-ko ! maafkan
kelancanganku yang menghalangi perjalanan koko." , "tidak
mengapa cia-moi , ada apakah !?" , "koko "! aku tidak akan
malu mengakui apa yang kurasakan ini."
"cia-moi , katakanlah apa yang ingin cia-moi sampaikan ! , "buko..! selama aku menginjak dewasa keberadaan koko telah
menyita perhatian dan tidurku dan hati ini semakin bergolak
dan melahirkan badai yang membuat aku tidak kuasa menahan
luapan perasaan ini" , kwaa-han-bu meraih jemari cia-sian-li
dan kontan tubuhnya bergetar laksana diserang demam ,
jemari itu terasa dingin , kakinya tidak kuasa menompang
tubuhnya sehingga sian-li sempoyongan tapi kwaa-han-bu
memeluk pundaknya dan membuat cia-han-li makin lemas dan
kepalanya direbahkan dipundak kwaa-han-bu
"aku melihat gejolak perasaan yang indah berbinar itu cia-moi ,
perasaan cinta yang ingin kamu utarakan saat ini sudah sampai
pada hatiku lewat pandangan matamu , "koko..hu..hu..
aku..aku"hu..hu.. aku..cinta sekali padamu sejak julukanmu
menghias mimpi-mimpiku dan hari ini kamu muncul membuat
287 aku hampir mau mati rasanya karena kuatnya getaran ini
mengaduk-aduk hati dan jantungku" cia-sian-li sesugukan
didada kwaa-han-bu , pernyataan cinta yang unik dan luar
biasa , letusan cinta yang tersimpan laksana lahar muncrat dari
kepundan hatinya membuat dia terbakar tidak berdaya
dada kwaa-han-bu basah oleh air mata cia-sian-li , "koko !
apakah pantas aku hidup disampingmu , apakah cinta ini ada
lahan dibagian hatimu koko!?" li-moi".! pantas tidak pantas
tergantung bagaimana engkau menempatkan cinta yang kamu
semai ini terhadap diriku." , "koko! Apakah kamu juga cinta
padaku !" , kwaa-han-bu tersenyum lembut , "li-moi ! aku
mencintai semua manusia karena cinta adalah fitrah manusia."
Cia-sian-li terdiam meresapi perkataan itu lalu dia berkata , "aku
bersyukur jika aku termasuk bagian dari kecintaan itu namun
sebagai wanita aku ingin jadi bagian dari dirimu dan sangat
ingin melahirkan keturunanmu koko dan aku ingin hidup hanya
disampingmu dan mengurai kenangan hidup bersamamu!"
kwaa-han-bu mengangkat kepala cia-sian-li dan menatap
kedalam mata itu dan kemudian berkata
"li-moi aku juga menginginkan apa yang kamu inginkan dan
cukupkah itu untuk jadi kekuatan bagimu menungguku sampai
tugas keluargaku cukup tuntas dan aku akan kembali menemui
cia-siok untuk memintamu dari beliau" , "cukup..sangat cukup
koko , aku akan tegar dan bahkan rasanya jika matipun aku
sudah puas dengan perkataan itu" , "blep"cup?" kwaa-han-bu
tiba-tiba mengecup dan melumat bibir cia-sian-li , sian-li merasa
288 tubuhnya tersengat hantaman halilintar , tangannya memeluk
leher kwaa-han-bu dan menikamati lukmatan dan membalas
sepenuh hati , air matanya berderai tiada henti mengenyam
kenikmatan yang tiada tara
"li-moi sayang ..! jodoh ditangan thian , jika hubungan ini
direstuiNya maka aku akan datang lagi sayang , "koko ! apapun
keadaanmu jika datang saat itu maka kamu tahu bahwa aku
cinta poadamu .. aku cinta padamu koko.." cia-sian-li mengecup
bibir kwaa-han-bu daan kembali kedua insan itu berpilin dalam
kemesraan yang dalam , kemudian cia-sian-li melapas dengan
nafas yang memburu , "berangkatlah sayang ! aku akan
menunggu." bisiknya mesra dan mata itu tidak lagi sendu tapi
berbinar terang dan bahagia, kwaa-han-bu tersenyum lembut ,
"aku berangkat sayang!" sahut kwaa-han-bu , lalu merekapun
berpisah , ciaa-sian-li memasuki desa dengan hati ringan dan
wajahnya penuh ceria dan senyumnya selalu menghias
bibirnya yang basah dan indah
kwaa-han-bu sampai dikota bao saat malam dan saat
memasuki pintu gerbang , kim-in menyambutnya dengan
senyuman manis , "suheng..! sudahkah cici merasa nyaman
ketika suheng tinggalkan?" kwaa-han-bu tersenyum
memandang kim-in , "sepertinya sudah sumoi , kenapa kamu
tanyakan hal yang tidak engkau mengerti !?" "hik..hik" suheng
! mungkin samar bagiku tapi aku dapat melihat betapa cici
sangat membutuhkanmu sebagaimana aku juga butuh kepada
suheng." , "oh..ya !" bicara apa saja li-moi kepadamu sumoi!" ,
289 "li-cici hanya punya satu keinginan bahwa dia menjadi bagian
dari keluarga kita dan aku juga ingin dia satu saat akan menjadi
bagian dari kita" "wah" jadi sumoi sudah tahu apa yang ingin disampaikan limoi." , "intinya aku tahu namun kembangnya ini yang samar
bagiku suheng !" , "hahha..haha , sumoiku yang cantik samar
apa disamar-samarkan !?" , "hik..hik.. ah sudahlah suheng , lalu
selanjutnya kemanakah kita suheng !?" , "kita cari penginapan
dan besok kita lanjutkan perjalanan" sahut kwaa-han-bu , lalu
mereka memasuki likoan dan menyewa dua kamar dan
merekapun istirahat dan melewatkan malam
keesokan harinya , saat keduanya sedang berjalan-jalan di
tengah kota , "she taihap". !" suara menyeru datang dari arah
samping kanan , im-yang-sin-taihap menoleh dan seorang lelaki
tua berumur enam puluh melangkah mendekat , "ada apakah
lopek !" tanya kwaa-han-bu sambil menjura , lelaki tua itu
tersenyum ramah , "saya li-seng penjual rempah-rempah dan
saya sangan gembira dan bersykur bahwa she-taihap sudah
sampai di kota ini." , "selamat bertemu li-lopek atas sapaan
yang ramah ini dan adakah yang ingin lopek sampaikan !?" ,
"marilah duduk diwarung saya taihap!" , "ooh , kalau begitu
marilah lopek!" sahut kwaa-han-bu dan kemudia mereka
memasuki warung she li "taihap yang baik ! bantulah kami penduduk kota ini !" , "apa
yang dapat saya Bantu kopek!" , "hek-te semakin merajalela
setelah munculnya biciong-bi-moli yang bersarang di jim-kok
290 dan juga anak buah biciong-bi-moli sangat telengas mengambil
paksa harta-harta para penduduk", "baiklah lopek , dimanakah
pimpinan hek-te dikota ini, paman !?" , pimpinan hek-te di kota
ini adalah cu-jeng-ji pemilik rumah bordir "siang-hoa" (bunga
harum)" , "hmh" baiklah lopek ! kami akan segera ketempat
cu-jeng-ji." sahut kwaa-han-bu , kemudian pergilah kwaa-han-bi
dan kwee-kim-in ketempat bordir , tukang pukul yang ada
didepan bordir segera menyingkir ketika melihat kwaa-han-bu
mendekat kearah mereka , ciri khas pendekar luar biasa ini
membuat mereka jerih untuk bertemu , para perempuan yang
menatap jalanan dari tingkat atas menjerit-jerit manja dan
penuh ajakan memanggil-manggil kwaa-han-bu
kwaa-han-bu memasuki rumah bordir dan seoarng pejaga
dalam melihat mereka dan kontan mukanya pucar setelah
melihat gambaran tamu yang masuk ini , apes dah kalau begini
, im-yang-sin-taihap sudah datang , pikirnya lalu menyelinap
keluar dari belakang dan segera menyingkir , gundik mendekati
, "silahkan kongcu ! apakah kongcu ada yang berminat !" atau
apakah wanita kecil ini mau kongcu jual !?" , kwaa-han-bu
menatap tajam gundik itu sehingga membuat gundik itu merasa
kecut dan pucat , "duduklah dan aku mau bicara !" bentak
kwaa-han-bu , gundik itu duduk dengan ketakutan , "dimana cujeng-ji!" , "su..sudah seminggu loya tidak ada disini." , "kemana
dia !?" , "lo"loya sedang berada di jim-kok." , dan tiba-tiba
kwaa-han-bu dan kim-in menghilang dan sudah ada di dekat
pintu gerbang utara . 291 "suheng ! apa yang dilakukan perempuan-perempuan cantik itu
didalam tempat itu !" , "mereka itu orang-orang yang patut
dikasihani karena terpaksa berbuat hal yang memalukan
sumoi." , "apa hal yang memalukan itu suheng!?" , "mereka itu
terpaksa menjadi penghibur dan pelayan nafsu laki-laki " ,
"apakah cu-jeng-ji yang memaksa mereka suheng !" , "benar
sumoi." , "hmh". cu-jeng-ji harus dikasih pelajaran keras untuk
tidak memamfaatkan wanita sedemikian hina" gumam kim-in
lirih , setelah siang hari ,kim-in sampai di bukoan "hong-houwkok" sementara kwaa-han-bu mengintai , hal ini adalah latihan
kedua bagi kim-in untuk menangani sendiri keadaan setelah
yang pertama di desa kanghu .
anak buah yang disiagakan terheran ketika melihat yang
muncul adalah gadis remaja yang cantik menawan , dan
membuat mereka memandang remeh , "nona kecil ! mari ikut
dengan saya dan kamu akan paman kasih sesuatu yang
membuat kamu kegelian yang belum pernah kamu rasakan" ,
"tentu maksudmu itu sesuatu yang kurangajar padaku maka
untuk itu kamu saya kasih pelajaran , "plak..plak"buk"hegh.."
dua tamparan kim-in meremukkan kedua rahang orang ceririwis
tadi dan tubuhnya ambruk pingsan karena perutnya kena ujung
sepatu kim-in dan membuat pandangannya gelap
hal yang tidak terduga itu membuat yang lain terkejut dan serta
merta langsung menyerang , dengan tangan kosong kim-in
menghadapi seratus orang dengan "sin-tiauw-poh-chap-sha"
gerak dan pukulannya yang mengeluarkan hawa im-yang
292 membuat pengeroyok porak poranda dan berusaha menjauh
karena hawa yang berkesiur disekitar kim-in sangat menyengat
kulit dan beberapa dari meraka dalam waktu yang tidak lama
sudah ambruk dan dalam waktu satu jam , para pengeroyok
tinggal lima orang sementara yang lain sudah rebah dengan
nafas memburu seperti ikan yang kekeringan
can-hang-bi dan jeng-ji segera menerjang , kim-in yang siaga
penuh mengelak indah dan membalas dengan sebuah tukikan
tajam dengan kedua cakar yang mengarah kepala dua orang
itu , can-hang-bi berhasil mengelak namun jeng-ji menjerit
setinggi langit ketika rambut dikepalanya tercabut paksa dan
nyerinya minta ampun dan naasnya kepala itu dimasuki hawa
yang sehingga darah yang menggumpal di bekas rambut yang
tercabut laksana menggelegak mencair mengalir deras
kewajahnya , nyeri dan panas membuat jeng-ji mengeluh
berkepanjangan karena kesakitan , can-hang-bi yang sudah
jerih dengan gadis remaja ini segera menyingkir dan melarikan
diri dengan cepat namun ditengah jalan menuju jalan setapak
dia bertemu dengan kwaa-han-bu yang sedang memanggang
tujuh ekor unggas "hendak kemanakah nona ! sepertinya anda buru-buru ."
melihat pemuda tampan rupawan bersabuk kuning hatinya
tergetar disergap rasa takut , "apakah kamu im-yang-sin-taihap
!?" , "benar nona dan tentunya nona adalah biciong-bi-moli ,
bukan !" , hang-bi langsung menerjang kwaa-han-bu , kwaahan-bu berkelit dan mengelak , hang-bi menyerang bertubi-tubi
293 namun sampai lima puluh jurus tidak pernah menyentuh tubuh
im-yang-sin-taihap , kemudian im-yang-sin-taihap membalas
dengan menyentil daun telinga hang-bi , semakin kalang kabut
hang-bi menyerang dan ingin membalas namun sampai sejauh
itu hang-bi hanya merasakan kedua daun telinganya semakin
nyeri dan panas , hatinya terhina karena dipermainkan
sedemikian rupa , air matanya berderai karena menahan geram
dalam hati dan sakit perih dari kedua daun telinga yang
rasanya sudah bengkak "im-yang-sin-taihap kenapa kamu hina aku seperti ini ,
hu"hu"hu?" can-hang-bi tidak kuasa menahan tangis karena
hebatnya penghinaan yang ia rasakan bercampur nyeri yang
tidak terhingga dari daun telinganya yang merah dan bengkak ,
hang-bi terduduk dengan tangis sedih , "biciong-bi-moli kamu
semakin cantik kalau menangis , kenapa yah !" hang-bi terpana
mendengar perkataan itu dan serta merta mengangkat muka
menatap wajah kwaa-han-bu , "kamu tidak hanya
mempermainkan aku dan menyakiti tapi juga memperolokolokko , hu"hu..hu.,.." can-hang-bi semakin kuat tangisnya ,
"sudah kalau begitu ! aku mau makan karena daging unggas
panggang ini lumayan harum dan menerbitkan selera dan kalau
kamu mau jangan malu memintanya!" kwaa-han-bu mengambil
seekor daging panggang unggas dan memakan dengan lahap
dan nikmat hang-bi menatap kwaa-han-bu yang sedang menikmati
makananya , "bolehkan aku pergi!?" , "tidak ada yang
294 melarangmu untuk pergi!" , "benarkah , engkau tidak akan
mencegahku !?" , "kenapa aku harus mencegahmu biciong..!?" ,
"aku kan setan tanpa perasaan yang banyak membuat maker
pada kehidupan ini dan bukankah tugasmu untuk melenyapkan
orang sepertiku !" , "kamu bukan setan karena kamu hanya
seorang manusia layaknya aku, hanya jenismu perempuan dan
kamu bukan tanpa perasaan , terbukti kamu menangis karena
merasa terhina" "kenapa engkau bersikap demikian padaku , apakah
maksudmu !?" , "apa yang kamu tanyakan ini biciong !" , tidak
ada yang istimewa dalam dirimu , kamu hanya lewat , aku sapa
dan kemudian kamu menyerang aku , lalu aku kasih pelajaran
sedikit padamu , kamu merasa terhina dan menagis seperti


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

anak kecil kehilangan mainan , aku lanjutkan pekerjaanku
memakan daging panggangku dan mencoba menawarkan
padamu , kamu bertanya apakah engkau boleh pergi , aku
katakan tidak ada yang melarangmu" can-hang-bi merasa
mukanya panas karena merasa malu , memang benar apa
yang dikatakan im-yang-sin-taihap , lalu kenapa dia merasa
keceawa bahwa dia tidak istimewa dimata sitampan ini
"pergilah biciong ! sebelum sumoiku datang dan menghajarmu
lagi!" , "apakah gadis remaja itu sumoimu!" , "benar ! apa kamu
ingin berjumpa lagi dengan dia !?" kwaa-han-bu tersenyum ,
can-hang-bu merasa terpukul betapa remehnya dia dimata
pendekar ini , air matanya kembali meleleh dan dia sesugukan ,
hatinya hancur , kecewa dan terhina , "lah..kok menagis lagi
295 dimana sikap biciong mu nona alangkah kejamnya dirimu yang
mengingkari nuranimu sendiri selama ini dengan mengeraskan
hati , "aku tidak mengeraskan hati dan memang beginilah aku "
, "tapi bukankah kamu mengeraskan hati melihat kejahatanmu
dan kejahatan anak buahmu yang merampok , memperkosa
menindas orang-orang lemah!?" can-hang-bi terdiam tidak bisa
membantah apa yang dikatakan oleh kwaa-han-bu
sekarang hatinya makin malu diingatkan akan hal kejahatannya
, entah darimana datangnya rasa malu ini sebagaimana
datangnya rasa kecewa karena ternyata dia tidak istimewa
dimata pendekar ini , "tai-hap ! apa yang harus kulakukan !?"
can-hang-bi merasa heran dengan perkataan yang spontan
keluar dari mulutnya , dia terperangah dengan dirinya dapat
menanyakan hal yang baru saja disampaikannya itu darimana
muncul perasaan bahwa im-yang-sin-taihap tempat berbagi
masalahnya , kwaa-han-bu menatap can-hang-bi lembut
membuat darah hang-bi tersirap dan membuat sekujur
tubuhnya terasa hangat , "biciong"!" kwaa-han-bu tiba-tiba
membentak dan kalimat bentakan ini terdengar sangat perih
ditelinganya dan membuat sesak dadanya mendorong air
matanya berkaca-kaca menatap kwaa-han-bu
"engkau meminta apa yang harus kamu lakukan , namun
apakah hati yang tega mengingkari hati nuraninya sendiri akan
dapat menerimanya dan meresapinya sehingga melahirkan
perbuatan-perbuatan baik !?" , "hu"hu" hu" taihap"oh
taihap aku memang bodoh dan aku ingin kau mengatakan
296 sesuatu yang bisa kujadikan pegangan." , "wah" apakah kamu
serius biciong !" , "taihap" aku cinta padamu , tidak ada kata
yang lebih patut digugui kecuali kata-kata orang yang
dipercayai , "wah" bagaimana bisa engkau mempercayai
musuhmu biciong!?" , "taihap ! aku orang yang tidak dapat
memilih oleh karena keadaan dan ironisnya aku terjebak
sementara jauh dalam lubuk hatiku aku tidak mau bermusuhan
dengan siapapun." "kita baru saja bertemu , lalu bagaimana kamu bisa
mempercayaiku !?" , "taihap ! tidakkah cukup mempercayai
seseorang ketika mendengar keturunan orang itu !" , "tidak
cukup biciong sangat tidak cukup !" , "lalu apakah tidak cukup
mempercayai seseorang dengan hati nurani , salahkah kali ini
aku mengikuti hati nuraniku !?" kwaa-han-bu tersenyum lembut
, "tidak salah siocia !" , "terimakasih taihap bahwa aku dapat
menerima wejanganmu!" , "aku belum memberi wejangan siocia
!" , uraian kata memang belum taihap namun uraian makna
taihap telah mengajariku ." , "oh ya bolehkan siocia jelaskan
yang disebut dengan wejangan dengan uraian makna !?"
"taihap yang bijak nan rupawan ! cara taihap memperlakukan
dari awal kita bertemu disini satu hal yang saya dapatkan
adalah mengikuti hati nurani dan setelah aku mengikutinya
taihap merubah panggilanku dari biciong menjadi nona , hatiku
lega taihap namun aku masih haus dan tolong taihap puaskan
aku dan jangan biarkan aku tersesat terus taihap , aku tidak
ingin sesat selamanya , aku ingin dapat mengimbangi dirimu
297 taihap karena nuraniku berkata aku cinta padamu." ,
"waah..luar biasa , jika demikian siocia dengarlah perkataanku ,
"wanita itu laksana aliran sungai , jika ia tetap dalam
batasannya maka baiklah keadaannya namun jika aliran sungai
keluar dari batasannya maka rusaklah keadaannya" can-hangbi terdiam meresapi kata-kata itu , dia adalah contoh aliran
sungai yang keluar dari batasannya dan air sungai jika keluar
dari batasan tentu banjirlah maksudnya dan akan merusak apa
yang ada disekitarnya dan setelah merusak maka dia akan
tinggal jadi payau yang tergenang dan busuk sendiri dan akan
menimbulkan jijik karena menyakitkan pandangan dan bahkan
menjadi sarang penyakit "taihap yang kusayang , kata-kata ini akan kuingat dan aku
akan berusaha menjadi air sungai yang jernih yang mengalir
dan satu saat aku berharap bahwa aku adalah aliran sungai
bagimu untuk mandi dan berendam yang dapat membuatmu
sejuk dan nyaman." , kwaa-han-bu menatap lembut dan mesra
wajah tirus nan cantik , "kwaa-han-bu satu saat jika thian
kehendaki akan mandi di aliran sungai itu ." , "taihap kekasihku
, aliran itu akan berada di jim-kok sampai kehendak thian
memindahkannya kesebuah pulau." Keduanya diam dan hening
, "suheng , aku sudah datang !" sela suara membuyarkan
keheningan , "su-moi kesinilah dan makan daging panggang
unggas yang baru kupanggang!" kim-in yang sudah membuat
ratusan orang tidak berdaya , sebagian besar tewas dan hanya
dua puluh orang yang hidup dengan luka dalam yang tidak
ringan , lalu kim-in kembali ketempat dimana ia meninggalkan
298 suhengnya , dan ketika melihat suhengnya sedang bercakapcakap dengaan seorang perempuan maka dari kejauhan ia
menyapa suhengnya kim-in datang mendekat dan melihat wajah perempuan yang
jadi teman bercakap suhengnya dan ternyata can-hang-bi yang
melarikan diri darinya , kim-in mengambil empat daging
panggang unggas , "cici "! apakah cici sudah makan !?" canhang-bi merasa terpana betapa kata-kata itu seakan mereka
tidak pernah bertempur walhal baru satu jam yang lalu bahkan
beberapa malam yang lalu mereka bertempur mati-matian ,
"aku belum makan she-taihap." , "kalau begitu ambillah dua
potong dan makanlah bersamaku cici !" , "tidak .. , terimakasih"
, "cici..! jika tawaran suhengku cici tolak lalu kenapa pula
tawaranku cici tolak!, apakah kami ini tidak pantas cici !?"
gugup can-hang-bi mendengar perkataan gadis remaja yang
luar biasa itu , "bu..bukan begitu maksudku she-taihap !" ,
"nah..jika demikian terimalah dua panggang unggas ini dan
kawanilah adikmu ini makan" , terenyuh hati can-hang-bu
mendengar keakaraban yang luar biasa itu matanya berkacakaca karena naiknya sedu sedan dihatinya , can-hang-bi
menatap kwaa-han-bu , kwaa-han-bu tersenyum mengangguk
can-hang-bi menerima daging panggang itu dan makan
bersama kim-in , "she-taihap aku can-hang-bi mengucapkan
terimakasih atas keramahan dan keakraban ini." "demikian juga
saya cici yang baik , bahwa cici memperkenankan keramahan
kami sehingga membuat hati kami lega" , "hu..hu..hu" thian
299 yang agung alangkah mulia dan bijaksana Engkau telah
menciptakan manusia unggulan seperti ini , thian ikutkan aku
dalam bagian ini ..hu..hu"hu?" can-hang-bi tidak kuasa
menahan tangis dan menjerit pada thian akan luapan hatinya
yang terkapar lemah karena merasa hina dihadapan dua orang
luar biasa ini setelah selesai makan , "taihap yang baik , pertemuan ini hal
terindah dan terbaik yang pernah kurasakan dan aku akan
hidup dengan kenangan ini ." , "baiklah bi-moi , kita berpisah
dulu dan semoga engkau baik dan sehat-sehat saja." ,
"terimakasih she-taihap dan kalian juga hati-hatilah" sahut canhang-bi , kemudian kwaa-han-bu dan kwee-kim-in
meninggalkan tempat itu untuk melanjutkan perjalanan menuju
yinchuan tempat pah-sim-sai-jin
Ui-hai-liong-siang beristirahat di tengah hutan , dua bulan yang
lalu mereka hendak memasuki kota yinchuan namun karena
kondisi tubuh istrinya yang hamil empat bulan , maka yo-hun
memutuskan untuk menunda urusan pah-sim-sai-jin sampai
keadaan istrinya pulih , lalu merekapun melewati kota yinchuan
terus menuju kearah timur dan dua bulan sampailah mereka
dihutan itu sebelah utara kota bao , yo-hun sedang memasak
nasi dan memanggang seekor kelinci , disampingnya lui-kim
istrinya sedang beristirahat sambil merebahkan tubuhnya ,
perutnya kelihatan sudah besar , lui-kim yang cantik sudah
hamil enam bulan , wajahnya kelihatan berseri semakin cantik ,
"hun-ko ! jika kita mendapatkan sebuah kampung bukankah
300 sebaiknya kita menetap disana sampai anak kita lahir." , "benar
kim-moi , aku juga sudah berniat demikian." sahut yo-hun
dengan senyum lembut menatap istrinya , "bagimana kim-moi ,
apakah anakku masih sering menendang-nendang !?" tanya
yo-hun maesra , "hmh" iya hun-ko." sahut lui-kim manja dan
tersenyum bahagia , yo-hun mendekati istrinya dan
merebahkan kepalanya diatas perut lui-kim , "anakku ! jangan
nakal sama ibu!" , "ih , koko ! aduh..hik..hik" " jerit lui-kim
karena tiba-tiba bayinya bergerak membuat perutnya kejang ,
namun dia tertawa merasakan bahagia akan gerakan makhluk
baru pada perutnya , "anakmu semakin nakal koko!" bisiknya
mesra pada suaminya "haha"haha" kemesraan ini akan berakhir sampai disini dan
ui-hai-liong-siang akan tinggal nama" tiba-tiba muncul tiga
penghuni pulau neraka , dengan sigap yo-hun berdiri dan
membatu lui-kim berdiri , "tiga penghuni pulau neraka , jangan
dikira kami akan undur menghadapi kalian!" yu-hun dengan
tenang mncabut pedangnya , demikian pula lui-kim tampak
tenang dan tidak gentar , "mari ciong-ko , kita habisi nyawa
keduanya!" teriak toan-lin dan menyerang hebat pada lui-kim
yang ia tahu dalam keadaan lemah , lui-kim dengan gagah
menngerakkan pedangnya menyambut serangan toan-lin , dan
yo-hun juga sudah menyambut serangan pouw-eng dan ouwciong , gerakan pedang thian-te-it-kiam dari yo-hun bergerak
cepat laksana kilatan halilaintar sambar menyambar menekan
pedang ouw-ciong dan pouw-eng
301 suara beradunya pedang membuat percikan api yang
menyilaukan dan menimpulkan suara dentangan yang
menyakitkan telinga , ouw-ciong dan pouw-eng mengerahkan
seluruh kekuatan sehingga serangan mereka amat berbahaya
dan selalu mengintai kesempatan untuk menusuk dan
menyambar tubuh yo-hun , namun pendekar yang matang
gembelengan itu bukan orang lemah , ilmu pek-lek-jiunya
berkesiuran laksana halilintar menyambar dan menahan daya
serangan dua lawannya , sementara toan-lin yang satu lawan
satu dengan lui-kim berlangsung imbang dan hal ini karena luikim kegesitannya tidak maksimal dan juga tenaganya tidak di
kerahkan sepenuhnya , hanya karena keluwesan ilmu pedang
dan sambaran pek-lek-jiu membuat dia seimbang dengan toanlin yang menyerang seprnuh kekuatan
hal ini memang merugikan pihak ui-hai-liong-siang , karena
kondisi lui-kim yang memang harus menjaga tubuhnya , yo-hun
selalu tidak lepas melirik keadaan istrinya dan selalu waspada ,
jangan sampai dua lawannya ini mengambil peluang
menyerang istrinya , maka dia dengan ketegaran hati yang
kokoh mengurung kedua lawannya dengan kedua ilmunya yang
sakti , pertempuran yang seimbang itu berlangsung cukup lama
dan ternyata toan-lin juga bukan tidak memamfaatkan situasi ,
daya tahan lui-kim lebih lemah darinya dan peluang inilah yang
ditunggu-tunggu toan-lin menunggu lui-kim kehabisan tenaga
dan kelelahan 302 saat sore sudah tiba dan pertempuran sudah hampir setengah
hari maka saat yang ditunggu-tunggu pun datang , lui-kim
gerakannya semakin lambat dan nafasnya sudah memburu dan
sebuah sabetan kuat dan cepat mengancam lehernya , lui-kim
bergeser kebelakang sambil menangkis pedang dank arena
kekuatannya sudah lemah pedang ditangannya tidak kuasa
dipegang hingga lepas dan serangan susulan berupa sabetan
kearah perut , lui-kim mencoba menjauh dan dia berhasil
namun pada serangan berikutnya yang berubah jadi tusukan
yang dada membuat lui-kim kelabakan dan naasnya tubuhnya
terhalang pohon , lui-kim memajamkan mata karena sudah
tersudut lemah dan "trang"." pedang toan-lin lepas karena
dihantam sebuah batu sebesar kepalan bayi , toan-lin terkejut
karena pedangnya yang dalam genggaman penuh kekuatan
tenaga sakti terlepas begitu saja hanya karena sebuah
lemparan batu dan membuat tangannya kejang dan kaku
disergap hawa dingin yo-hun saat melihat istrinya terpojok maka dengan nekat ia
melompat kearah istrinya untuk berusaha menolong sehingga
ia membiarkan sebuah sabetan dari ouw-ciong menggores
pahanya dan ternyara sebelum sampai sebuah batu
menghantam pedang toan-lin hingga lepas dan yo-hun meraih
istrinya dari pohon dan menjauh kesamping kiri , sesaat
pertempuran itu berhenti dan disitu sudah hadir dua orang
selain mereka yakni im-yang-sin-tai-hap dan kwee-kim-in ,
dengan sebuah lemparan kwaa-han-bu telah menyelamatkan
nyawa lui-kim yang terancam , perawakan yang khas lelaki
303 yang berdiri didepan mereka membuat tengkuk tiga penghuni
pulau neraka meremang "wajah kalian kenapa dibuat seperti badut begitu !?" tanya kimin , ouw-ciong mendelik jengkel mendengar pertanyaan polos
dari seorang gadis remaja itu namun hatinya ciut jika melihat
perawakan pemuda tampan dihadapannya , "terimakasih atas
pertolongan im-yang-sin-taihap yang telah menyelamatkan istri
saya" yo-hun tiba-tiba menjura karena hatinya sudah yakin
bahwa dihadapannya ini adalah she-taihap pendekar yang
menggemparkan tionggoan , kwaa-han-bu tersenyum , "twako
yang baik , berilah obat ini pada istrimu untuk memulihkan
tenaganya!" sahut kwaa-han-bu sambil memberikan sebuah pel
berwana kuning , yo-hun segera menerima pel itu dan
memberikannya pada lui-kim
"cici ! kenapa kamu tidak menjawab aku !?" tanya kim-in sambil
memandang toan-lin dan pouw-eng , "kamu tahu apa gadis
kecil !" bentak toan-lin dan hatinya makin bergetar ketika yo-hun
menjura dan menyerukan nama im-yang-sin-taihap , "kalian ini
siapakah , kenapa menyerang suami istri yang sedang
beristirahat !" tanya kwaa-han-bu sambil melihat panggang
kelinci yang masih berada di atas perapian bahkan sudah
gosong , "ouw-ciong saling menatap dengan dua rekannya ,
"hmh" jangan dikira kami takut padamu im-yang-sin-taihap!"
bentak ouw-ceng sambil mendengus , "hehehe..heheh , alian
ini aneh , seaneh muka kalian yang berwana warni , apakah
tadi kalian takut padaku!" , "cih " siapa takut , jangan
304 sombong kau im-yang-sin-taihap!" sahut toan-lin , "lalu kalian


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mau apa !" , mau melawanku !?" , "iya dan terimalah ini !" sahut
ouw-ciong sambil menyerang , kwaa-han-bu bergeser sedikit
dan menyentil pergelangan tangan ouw-ciong "aughh?" teriak
ouw-ciong sambil melepaskan pedangnya karena tangannya
nyeri sakit sekali "su-moi , hadapilah ketiga lawan kita ini !" kwaa-han-bu
melompat mendekati ui-hai-liong-siang sementara kim-in
menyambut terjangan toan-lin dan pouw-eng yang hendak
menyerang suhengnya yang sudah meninggalkan arena
pertempuran , toan-lin dan pouw-eng terkesiap ketika dua
tenaga sakti yang keluar dari telapak halus kecil dan mungil
kim-in menerpa tubuh mereka , kim-in telah mengirimkan
pukulan im-yang-giok-hoat dan kemudian menyerang ketiga
lawannya dengan im-yang-tiauw-hoat , luar biasa indah dan
kuatnya serangan yang banyak datang dari atas itu , tubuh kimin yang mungil hanya sepundak toan-lin yang tinggi semampai
membuat kesan gesit dan cekatan disetiap gerakan jurus kim-in
tiga penghuni pulau neraka mengerahkan segala kekuatan dan
kemampuan membendung serangan yang harus diakui kuat
dan mantap itu , lain lagi dengan hawa im-yang berkesiuran
dari dua lengan dan dua kaki gadis remaja yang menakjubkan
ini , tiga pedang penghuni pulau neraka mengurung kim-in yang
bertangan kosong , namun bagi she-taihap yang cantik ini
sambaran tiga pedang yang dimainkan oleh ketiga orang sakti
itu tidak membuat dia gugup , ilmunya im-yang-pat-hoat
305 memang ilmu tangan kosong ciptaan bukek-siansu dan dengan
level ilmu yang dimilkinya senjata tidak lagi hal yang utama
dalam pertempuran , tangannya yang penuh hawa sakti dengan
mudah menyentil badan pedang sehingga melenceng terpental
dan sentilan-sentilan pada tiga pedang yang mengurungnya
silih berganti terpental dan melenceng m bagi ui-hai-liong-siang
yang menonton pertandingan luar biasa itu berdecak kagum
dan takluk melihat gadis remaja yang merupakan sumoi imyang-sin-taihap
tiga penghuni pulau neraka juga tidak habis pikir susah lewat
dua ratus jurus mereka mengeroyok gadis remaja bertangan
kosong ini namun mereka harus menelan kekecewaan karena
ulet dan saktinya ilmu tangan kosong yang dikeluarkan kim-in ,
hari sudah malam dan suatu ketika pedang ouw-ciong
menyerang dengan tusukan kearah dada kim-in dan pedang
pouw-eng menyabet dari samping kanan sementara pedang
toan-lin meneyerang punggungnya dengan tusukan , kim-in
tiba-tiba terbang ke atas dan tanpa diduga menukik mencakar
muka ouw-ciong , ouw-ciong berusaha bergeser kesamping
dan "buk"prak?" bahu ouw-ciong remuk dihantam tendangan
kaki kiri kim-in yang mengeluarkan hawa im dan kibasan kaki
kanan kim-in yang mengandung hawa "yang" bergerak
setengah lingkaran diudara menghantam kepala pouw-eng
yang mendekat ouw-ciong terjerembab ketanah , semetara pouw-eng
sempoyongan karena pandangannya nanar kepalanya pening
306 dan kemudian pouw-eng terduduk , toan-lin yang terkejut
dengan cepat menahan langkah dan melompat kebelakang ,
mukanya pucat melihat kedua rekannya yang pada gebrakan
luar biasa itu membuat keduanya ambruk , kim-in mendarat di
atas tanah dengan ringan tanpa ada suara , kim-in tidak
menyerang lagi karena toan-lin sudah terdiam dengan muka
pucat , tiba-tiba ouw-ciong meraih tubuh pouw-eng dan
melarikan diri , toan-lin juga tidak mau ketinggalan melompat
menyelamatkan diri , kim-in mendiamkan lawan yang melarikan
diri dan melangkah mendekati panggang kelinci yang sudah
gosong , "sayang sekali sudah gosong , suheng ! sebentar ,
aku mau berburu kelinci!" lalu kim-in menghilang dari tempat itu
yo-hun segera menyalakan kembali api pemanggangannya dan
sebentar saja tempat itu pun terang , "she-taihap sekali lagi
kami suami istri ucapkan terimaksih , "sudahlah twako
bukankah jamak kita saling tolong menolong , jadi legakan
hatimu twako karena hal ini adalah sesuatu yang patut dan
seharusnya," sahut kwaa-han-bu , "bagaimana keadanmu cici
!" tanya kwaa-han-bu menatap lui-kim , "tenagaku sudah pulih
she-taihap dan perutku hanya sangat lapar." Jawab lui-kim
sambil senyum , setengah jam kemudian kim-in sudah
membawa daging kelinci yang sudah dikulit dengan bersih dan
direjang dengan sebuah bambu , hanya tinggal di kasih bumbu
penyedap dan dipanggang, "dimana kamu kuliti kelinci itu
sumoi !?" , di sebelah sana ada rumpun bambu yang
dibawahnya mengalir sungai suheng dan kelincinya kudapatkan
307 dipinggir sungai itu , jadi sekalian saja kukuliti dengan sebilah
sembilu." Kim-in membagi api menjadi dua tumpukan dan api yang
menyala-nyala itu ditambah dengan ranting-ranting sehingga
apinya semakin bernyala besar sementara bekas api yang lain
di jadikan bara , lalu kim-in memanggang kelinci dan sambil
mengoleskan bumbu penyedap , "she-taihap biarlah aku saja
yang memanggang kelincinya!" sela yo-hun , "aku sajalah
twako , twako dan cici istirahat saja , aduh .. mungkin cici sudah
lapar sekali." sahut kim-in , "biarkanlah sumoiku itu twako ,
sepertinya ada nasi twako ! kalau cici lapar tidak mengapalah
pelan-pelan mengunyah nasi sambil menunggu panggang
kelinci matang." , "benar sekali kim-moi!" sela yo-hun dan
segera menagmbil nasi yang dari tadi siang sudah matang dan
masih terasa hangat , lui-kim mencoba menyuap nasi putih itu
dengan perlahan Dan tidak berapa lama kim-in merobek bagian kaki panggang
kelinci yang sudah matang dan meletakkannya diatas daun dan
menyerahkannya pada lui-kim , kemudian merekapun makan di
terangi api yang bernyala besar , makan malam yang enak dan
nikmat , lui-kim makan dengan lahap , setelah selesai makan
dan minum , lui-kim menjadi mengantuk , "she-taihap maaf aku
sangat mengatuk sekali." , "ooh" tidak mengapa cici berbaring
dan tidurlah , "cici boleh aku menemanimu tidur !?" sela kim-in ,
"tentu she-taihap , marilah kesini!" sahut lui-kim , yo-hun
menyalakan tumpukan api lagi didekat ditempat yang datar dan
308 lembut , "tidur disanalah kim-moi dan she-taihap !" , lui-kim dan
kim-moi melangkah ketempat yang ditunjuk yo-hun
"taihap ! pertemuan tidak terduga ini sangat membuat hatiku
sangat senang dan bahagia dan kenyataan bahwa she-tai-hap
masih ada merupakan anugrah thian yang tiada terhingga" ,
"twako terlalu melebihkan keluarga kami ." sahut kwaa-han-bu
senyum , "tidak ada yang dilebihkan dari she-taihap selama
ratusan tahun , semua ungkapan yang keluar adalah kenyataan
tidak terbantahkan taihap! , kemudian sesaat hening
"oh-ya taihap kenalkan namaku adalah yo-hun dan istriku
adalah siangkoan-lui-kim , dan kalau tidak salah bahwa aku
mendengar bahwa nama im-yang-sin-taihap adalah kwaa-hanbu" , "wah .. darimana hun-twako mengetahui namaku !?" tanya
kwaa-han-bu sambil tersenyum , "aku mendengar dari seorang
cianpwe yang berjulukan "ui-hai-sian" , "ohh , orang tua itu
ternyata." , "apakah taihap mengenal ui-hai-sian!?" , "tidak
twako ! kami hanya sekali bertemu dan tidak kenal lebih dalam ,
dan apakah twako mengenal cianpwe itu !" , "kenal dalam juga
tidak taihap , hanya kami bertemu saat pencarian pusaka pulau
es dan sama terdampar digulung badai besar dan ternyata
kami masih hidup dan bertemu lagi didaratan besar" , "ooh ,
begitu ." , "benar taihap dan lucunya tiga orang lawan kami tadi
juga adalah termasuk orang bertemu kami ditengah lautan dan
sama-sana terdampar pula dipulau yang sama." , wah .. sedikit
banyaknya ada ikatan emosional yang tumbuh diantara kalian
yang mencari pusaka pulau es itu" , "benar sekali taihap namun
309 prisnsi tetaplah membedakan kami dengan ketiga orang itu" ,
"sebanarnya siapakah tiga orang itu twako!?" , "yang laki-laki
adalah bekas murid pah-sim-sai-jin dan dua wanita itu bekas
murid im-kan-kok-sianli-sam"
"lalu kenapa mereka bertiga mewranai tubuh dan wajah
mereka!?" , "kalau hal itu aku sendiri tidak tahu taihap ,
memang kami sama terdampar di pulau neraka , dan sepertinya
mereka menetap ditempat yang banyak ular belang itu
sementara saya dan lui-kim keluar pulau neraka dan mencari
pulau lain dekat pulau nelayan" "dan bagaimana dengan
cianpwe ui-hai-sian!" , "cianpwe itu juga terdampat kesebuah
pulau kosong dan ada dua orang lagi diantara kami yang juga
sama-sama dalam pencarian pusaka itu yang juga hidup dan
bertemu didaratan besar ini." , "siapakah mereka twako !?" ,
"mereka juga adalah golongan cianpwe dan setelah keluar dari
laut kuining mereka dijuluki san-ji-liong , namun naas keduanya
sudah tewas ditangan tiga orang penghuni pulau neraka tadi
dan murid utama pah-sim-sai-jin." , "cerita twako sangat
menarik dan kalau twako sendiri ketika keluar dari laut kuning
dijuluki apa oleh orang !?" , saya dan lui-kim dijuluki ui-hai-liongsiang"
"kalau taihap , tentu buyut luar dari kim-khong-taihap, bukan !" ,
"benar sekali twako , yang buyut dalam adalah sumoiku itu ,
namanya kwee-kim-in putri dari paman kwee-thian" , "lalu kalau
taihap sendiri!?" , "saya adalah cucu buyut dari kwee-hong-in
putri bungsu dari kim-khong-taihap." , "apakah hanya taihap
310 berdua yang masih ada dari keturunan she-taihap!" , "entahlah
twako !" , yang saya tahu awalnya hanya saya sendiri , karena
mungkin twako sendiri tahu bagaimana pah-sim-sai-jin
menumpas keluarga kami", "benar taihap ! aku mendengar itu
di lembah huai saat itu umurku masih delapan belas tahun , jadi
kwee-lihap bukan bertempat di pulau kura-kura." , "bukan twako
, sumoiku itu aku jumpai di kota pengbun satu setengah tahun
yang lalu." Percakapan mereka sampai jauh larut malam , dan kemudian
keduanya istirahat , keesokan harinya saat bangun , kim-in
sudah memasak makanan sementara kwaa-han-bu sedang
mandi di sungai dibawah pohon bambu , dan saat matahari
terbit lui-kim bangun "aih aku tidur tidak kira-kira she-taihap !"
keluh lui-kim , :"ah.. tidak apa cici , suhengku bangunya dini hari
jadi aku harus bagun lebih awal " sahut kim-in , "lalu sekarang
dimana im-yang-sin-taihap!?" , "dia masih dibawah mungkin
entah mencari apa ." , tiba-tiba kwaa-han-bu muncul membawa
aneka buah yang nampak ranum , "suheng ! banyak sekali
buahnya , diaman dapat !" , "aku berkeliling disekitar hutan dan
menemukan banyak sekali buah-buahannya sumoi " , yo-hun
bergerak dan bangun , "aih" saya kesiangan.." celanya pada
diri sendiri , "tidak apa twako! sekarang pergilah twako dan cici
kesumber air dan kami tunggu supaya kita makan bersama"
sahut kwaa-han-bu , yo-hun dan lui-kim pergi kesumber air dan
membersihkan diri , setelah itu merekapun makan bersama
311 "she-taihap ! sungguh pertemuan ini sangat mengesankan hati
kami dan betapa kami rasakan keakraban yang luar biasa" sela
lui-kim , "demikian juga kami cici , semoga keramahan dan
keakraban ini bisa kita lakukan dimasa akan datang" sahut
kwaa-han-bu , , "baiklah twako dan soso , kami pamit dulu dan
jika rencana untuk berdiam sampai soso melahirkan ,
sebaiknya kota terdekat saja yakni kota bao dua minggu
perjalanan dari sini", "benar taihap dan kami akan menuju
kekota itu " sahut yo-hun , lalu kwaa-han-bu dan kwee-kim-in
meninggalkan sepasang pendekar itu
ouw-ciong yang membawa lari pouw-eng dan disusul toan-lin
berpacu untuk menjauhkan diri dari kejaran , selama lima hari
mereka terus berlari sementara keadaan pouw-eng makin
menghawatirkan , kepalanya yang kena tendangan yang
berhawa "yang" merusak syarafnya dan membuat ia sering
mengeluh kesakitan dan kadang bersikap aneh , sikap anehnya
adalah seharian dia terdiam memandang sesuatu dengan raut
wajah mewek hendak menangis , pernah seharian ia
memandang pedangnya dengan raut wajah yang menghibakan
, hal ini membuat toan-lin gemas dan marah pada kim-in yang
membuat rekannya menjadi gila seperti itu
stelah ouw-ciong merasa bahunya sudah pulih , perjalanan
semakin dipercepat sehingga sebulan kemnudian sampailah
mereka ke yinchuan dan melaporkan hal yang mereka alami ,
"hmh" dalam beberapa hari ini im-yang-sin-taihap akan
sampai ke kota ini dan untuk itu kalian siagakan diri kalian
312 untuk menangani sumoinya , dan im-yang-sin-taihap sendiri
biar aku yang menanganinya" , "baik thian-te-ong ! lalu
bagaimana dengan seratus anak buah !?" mereka juga harus
disiapkan untuk serangan permulaan." , "maksudnya
bagaimana thian-te-ong!?" , "sebelum kita menghadapi imyang-sin-taihap dan sumoinya , seratus anak buah menyerang
mereka dengan anak panah., jadi aturlah mereka disekeliling
tempat kita ini dengan formasi dua puluh lima perpenjuru!" ,
"baik ! kalau begitu thian-te ong" sahut lu-eng
seminggu kemudian kwaa-han-bu dank wee-kim-in memasuki
kota yinchuan yang sepi , "kenapa sepi suheng !?" , "hmh".kita
harus lebih waspada sumoi , jelas mereka sudah mengetahui
kedatangan kita dan sudah mempersiapkan penyambutan"
sahut kwaa-han-bu, keduanya menelusuri jalan kota yang tidak
berpenghuni sama sekali dan ketika mereka sampai di sebuah
bangunan yang indah dan megah dengan pagar tembok yang
mengelilingi areal rumah yang berhalama luas , kwaa-han-bu
meyakini bahwa tempat itu adalah kediaman pah-sim-sai-jin
pimpinan pak-kek-hek-te karena halaman luas itu ditata bagian
lianbutia , dan telinganya yang tajam sudah mengetahui bahwa
banyak mata yang mengiuntai memperhatikan mereka
Kwaa-han-bu dan kim-in berdiri tegap didepan pintu gerbang ,
"sumoi ! ambillah tiang bendera itu!" perintah kwaa-han-bu ,
kim-in mencabut tiang bendera yang dipancang di pinggir
gerbang dan melepas benderanya , kemudian keduanya
memasuki halaman bangunan , "pah-sim-sai-jin ! kenapa tidak
313 menyambut dengan bertatap muka , keluarlah"..!" teriak kwaahan-bu , dan tiba-tiba lima anak panah meluncur dari dua
jurusan yakni dari belakang dan samping kanan , dengan
gerakan mantap dan indah kim-in memutar tongkat
ditangannya menghalau semua anak panah hingga patah dua
dan tiga lalu jatuh ketanah , lima puluh orang sempat melepas
anak panah sebelum terjungkal karena kuatnya teriakan imyang-sin-taihap , seratus orang yang bersiap melepas anak
panah semuanya lemas dan pingsan karena jantung mereka
terguncang Pah-sim-sai-jin dan empat orang rekannya keluar , "hmh" imyang-sin-taihap , usahamu untuk sejauh ini lumayan berhasil ,
tapi hari ini kamu berhadapan dengan saya dan semua
usahamu harus berhenti sampai disini!" , "hahaha"hahaha ,
pah-sim-sai-jin ! hampir lima belas tahun kamu berhasil
menancapkan tirani di tionggoan dan hari ini engkau
berhadapan dengan im-yang-sin-taihap dan tirani ini harus


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lenyap sampai disini!" , "phuah"cuh", im-yang-sin-taihap !
apakah dengan mengalahkan rekan-rekanku engkau akan
dapat mengalahkanku , kamu ingat betapa she-taihap tidak
berdaya dihadapanku!"
"hahha"haha , yang aku ingat pah-sim-sai-jin adalah dimana
engkau jadi permainan nenek buyutku , kamu diikat seperti
ketupat tidak jadi dan dibuang kelaut!" , pah-sim-sai-jin terheyak
mati kutu saat dimana dia dipecundangi nenek hong-in , "cuh..!
jika kedatangan saya yang kedua ke pulau kura-kura , apa
314 menurutmu nenek buyutmu masih dapat mengalahkanku !?" ,
"tentu saja pah-sim-sai-jin , kalau kamu tidak percaya ,
kesininilah biar aku menghajarmu sebagaimana nenek buyutku
lakukan dulu" , "bangsat ", cuh ?" pah-sim-sai-jin naik darah ,
sambil meludah dia menerjang dan mengirim pukulan sakti , imyang-sin-taihap menyambut keras lawan keras , "blammm?"
tempat itu bergetar bahkan sebuah bangunan disamping kanan
rumah induk langsung rubuh karena pondasinya ambruk ,
empat rekan pah-sim-sai-jin terkesiap menyaksikan hasil
benturan yang luarbiasa dahsyat itu
im-yang-sin-taihap mundur dua langkah sementara pah-simsai-jin mundur empat langkah , melihat kenyataan itu pah-simsai-jin disergap rasa khawatir , namun hatinya dibesarkan ,
memang tenaga sakti dia akan selalu kalah dari she-taihap ,
namun dia memiliki ilmu pamungkas yang dimana she-taihap
tidak kuasa menahannya , lalu pah-sim-sai-jin mennyerang
kembali dengan gesit dan cepat , bau apek pun mulai
menyebar karena kuatnya pengerahan tenaga pah-sim-sai-jin ,
im-yang-sin-taihap mengeluarkan ilmu im-yang-sian-lie-hoat ,
sabuknya kali ini di pegang dan dimainkan dan kekuatannya
berlipat ganda karena terpusat pada satu ujung , kibasannya
membuat getaran dahsayat yang dapat mencapai tubuh pahsim saijin sejauh dua kali panjang sabuk
she-taihap dulu tidak terpengaruh bau apek sepanjang sabuk
yang sekarang dipakai kwaa-han-bu apalagi sekarang jarak
pertandingan itu dua kali lipat , pah-sim-sai-jin tidak berdaya
315 menembus getaran ujung sabuk , berkali-kali pah-sim-sai-jin
terlempar dihantam getaran sabuk , darimana saja ia hendak
menyusup untuk mendekat dia langsung terlempar dan lamakelamaan nafasnya makin sesak , pah-sim-sai-jin tidak
menduga betapa ilmu sabuk digunakan im-yang-sin-taihap
sekuat dan sehebat ini , tidak satupun ilmunya yang bisa
diandalkan dan sebaliknya im-yang-sin-taihap dengan santai
mempermainkan tubuhnya diseberang sana , untungnya saja
daya tahan tubuh pah-sim-sai-jin sangat luar biasa , kulitnya
memang sudah terasa nyeri karena hawa yang berganti-hanti
menghantam tubuhnya empat rekannya tidak bisa berbuat banyak , pertempuran
didepan mereka bukan kelas mereka , tingkatan mereka masih
jauh , namun melihat thian-te-ong laksana seekor tikus dikurung
dan dilemparkan hawa kibasan ujung sabuk membuat hati
mereka semakin ciut , mereka ouw-ciong menatap kim-in yang
berdiri tegap mengikuti pertempuran suhengnya , wajahnya
yang canti demikian tenang , matanya nampak begitu jeli
memperhatina setiap gerakan suhengnya , dia sudah
mempelajari ilmu yang dimainkan oleh suhengnya dan dia
makin gembira melihat betapa suhengnya terkesan seakan
memberikan petunjuk padanya sambil melawan pah-sim-sai-jin
"bagaimana im-kan-kok-sianli-ji , apakah sumoinya kita serang
sekarang !?" , "benar , marilah kita serang , dan kalau kita bisa
menundukkannya , tentu im-yang-sin-taihap akan terpengaruh!"
sahut lou-sian , lalu mereka menerjang kim-in secara
316 bersamaan , kim-in yang melihat serangan yang mengarah
padannya , segera melenting keudara sambil melepas pukulan
im-yang-giok-hoat untuk menahan daya serangan lawan dan
disusul dengan serangan im-yang-tiauw-hoat , gerakan jurus
yang mengikut gerak rajawali membuat empat lawannya bagai
empat ekor ular yang mengelak dari sambaran dan cakaran
kim-in , dan ketika kim-in menjejak tanah gerak im-yang-tiauwhoat dilengkapi dengan , "sin-tiauw-poh-chap-sha" dan tiga
belas langkah rajawali itu membuat empat lawannya laksana
menangkap bulu yang otomatis menjauh jika mereka bergerak
dan luarbiasanya ilmu langkah itu bukan hanya ilmu berkelit
tapi juga ilmu menyerang yang luar biasa
dan bahkan sesekali gerakan itu berubah dengan terkaman imyang-houw-hoat dan hal ini membuat empat lawannya
terperangah bahkan toan-lin tidak berdaya mengelak ketika
punggungnya kena cakar dan meninggalkan guratan
memenjang di punggungnya , rasanya perih terlebih hawa yang
masuk adalah hawa "yang" , kim-in dengan seenaknya
merubah-rubah gerakan ilmunya yang memang kaya jurus
tingkat tinggi , bahkan sebuah sodokan im-yang-kang-hoat
yang menggunakan siku menghantam kepala ouw-ciong hingga
kepalanya pening dan membuat ia sempoyongan , dan satu
saat tendangan im-yang-ma-hoat menghantam lutut puw-eng
sehingga pouw-eng roboh sambil menahan sakit yang memilin
hatinya dan bahkan lou-sian terlempar empat tindak dengan
kuda-kuda jebol ketika dadanya dihantam pukulan im-yangsian-hoat membuat
317 kombinasi delapan jurus dari ilmu im-yang-pat-hoat membuat
kim-in laksana gadis remaja bermain empat balon , empat
lawannya makin habis akal , mereka hanya dapat bertahan
menerima pukulan sementara untuk mebalas mereka tidak
pernahpun dapat peluang , tiga dan empat kali pukulan boleh
saja mereka tahan tapi kalau lebih mereka akhirnya akan
bonyok juga terlebih efek pukulan merusak peredaran darah
karena hawa yang berubah-ubah menghantam tubuh mereka
dan terbukti ketika satu saat pukulan telapak dewa im-yang
menghantam lou-sian membuat dia terhempas memuntahkan
darah segar dan nafasnya megap-megap dan akhirnya berhenti
karena nyawanya sudah berpisah dari tubuhnya
pah-sim-sai-jin juga yang terpuruk tidak berdaya dengan
amarah yang memuncak mengeluarkan ilmu pamungkasnya
yakni "hek-hoat-bi" , bau apek makin santer dan selarih cahaya
hijau menggulung menghantam kedepan , ujung kibas terpental
kebelakang dan tubuh pah-sim-sai-jin menerjang dengan
pukulan yang sama sehingga jaraknya dengan im-yang-sintaihap semakin dekat dan hawa apek makin santer , im-yangsin-taihap terpana dengan gerakan luarbiasa dan kuat itu , ia
segera melompat dan mendekati sumoinya yang sedang
bertempur , dengan sebuah gerakan indah ia menarik
sumoinya melentig jauh keatas karena dia sudah merasakan
serangkum pukulan mengejarnya , im-yang-sin-taihap lepas
dari bahaya maut yang mengancamnya dan naasnya toan-lin
yang sedang didesak kim-in tidak berdaya ketika pukulan hekhoat-bo melanda tubuhnya dan tubuhnya sesaat bergetar
318 kemudian berobah jadi kaca es dan akhirnya meledak
berkeping-keping ouw-ciong , lu-eng sudah menjauh ketika gerakan im-yang-sintaihap tiba-tiba melayang kearah mereka dan betapa mereka
tercengang dan ngeri melihat kepingan tubuh toan-lin yang
laksaba batu-batu pualam , pah-sim-sai-jin tanpa menghiraukan
kesadisan pukulannya menatap tajam pad aim-yang-sin-taihap
yang menfarat jauh disebelah kanannya , "apa kamu masih ada
nyali !?" bentaknya dengan mata melotot penuh amarah, imyang-sin-taihap tidak dapat tidak harus mengakui betapa
bahaya dan sadisnya pukulan yang dikeluarkan pah-sim-sai-jin
, "itukah ilmu yang dulu kau agulkan kepada she-taihap!" ,
"hahaha"cuh..cuh". , apakah kamu jerih pemuda sial , baru
kamu tahu betapa thian-te-ong bukan bahan mainan!" sahutnya
jumawa karena merasa diatas angin karena ilmunya yang luar
biasa "hahah..hahah , pah-sim-sai-jin ! jangan kira im-yang-sin-taihap
tidak mampu menundukkanmu !" , "hahah"jangan menhibur
diri she-taihap ! , andalan kalian cuma menjauh dariku dengan
ilmu sabuk tengik itu!" cela pah-sim-sai-jin jumawa dan wajah
menantang dan tubuhnya melayang menerjang , namun dia
kecele tubuh im-yang-sin-taihap lebih dulu menerjang dan
mencengkram tangannya , dia terkejut melompat kebelakang
tetapi tubuh im-yang-sin-taihap menghantam tengkuknya
"buk?" tak dapat pah-sim-sai-jin menjaga keseimbangan
sehingga ia mencium tanah membuat hidungnya berdarah , dia
319 bangkit dan im-yang-sin-taihap sudah menyerangnya , dia
masih bingung akan keganjilan luar biasa ini karena kenapa
tiba-tiba im-yang-sin-taihap berani mendekatinya dan
sepertinya tidak terpangaruh apek yang dikeluarkan tubuhnya
terlebih hidungnya sudah berdarah yang otomatis bau yang
menyengat akan membuat lawannya bangkis-bangkis dan
sempoyongan , bahkan ia seperti tidak sadar karena suara
laksana gemerisik dedaunan yang melelapkan keluar disetiap
gerakan kwaa-han-bu sehingga im-yang-sin-taihap menampari mukanya dengan
pukulan yang tidak kalah kuat tenaga saktinya , cakaran ,
tendangan , kepalan dan tamparan telah membuat tubuhnya
seperti bola basket yang dipermainkan dan tubuhnya lelap dan
lemah , ketika tubuhnya terlempar dan menghantam tembok
barulah dia sadar bahwa im-yang-sin-taihap sebenarnya sudah
menjadi dua , tubuhnya yang satu bergerak dengan jurus imyang-pat-sin-im-hoat dikejauhan sementara tubuh yang lain
dengan gerakan yang sama mempermainkan tubuhnya , pahsim-sai-jin berdiri dan mengeluarkan bentakan toat-beng--hoatsut", "huh"hah?" sehingga tubuh im-yang-sin-taihap kadang
muncul kadang tidak , dua ilmu halus berhadapan , pah-simsai-jin makin mendekati tubuh kwaa-han-bu dan pukulan hekhoat-bo meluncur kuat kearah im-yang-sin-taihap , im-yang-sintaihap berkelit kesamping dan memukul cahaya hijau yang
mengiriskan itu dari samping sehingga dua kekuatan menerpa
rumah pah-sim-sai-jin dan tidak ayal , rumah mewah itu hancur
porak-poranda 320 kali ini kwaa-han-bu harus terdesak karena gencarnya pukulan
dahsayat hek-hoat-bo yang tidak bisa dilawan adu kambing ,
sehingga berkali-kali im-yang-sin-taihap harus berkelit dulu
menghindar baru memukul dari samping supaya tenaga
pukulan itu meledaknya jauh darinya , hal ini harus dilakukan
kwaa-han-bu sebab jika pukulan hek-hoat-bo tidak di geser
dengan pukulan sakti dan menghantam tempat kosong yang
berdekatan dengannya maka bau apek akibat ledakan akan
menyengat penciuamannya dan akan mengakibatkan dia
terbangkis-bangkis , hal itu sangat berbahaya karena kalau dia
sudah bangkis maka sulitlah baginya menyelamatkan diri
im-yang-sin-taihap memeras pikiran untuk dapat memunahkan
ilmu pukulan yang luar biasa dari pah-sim-sai-jin , hampir
setengah jam im-yang-sin-taihap hanya mampu mengelak
pukulan itu , "hahha..hahha , sudah tahu kamu sekarang
bagaimana kuatnya thian-te-ong !?" teriak pah-sim-sai-jin
merasa senang melihat im-yang-sin-taihap hanya mengelak
dari larik cahaya hijau yang dikeluarkannya , sehingga satu
saat im-yang-sin-taihap mendapatkan trik jitu dala pikirannya ,
maka ketika im-yang-sin-taihap mengelak dan memukul
pukulan hek-hoat-bo dari samping , tiba-tiba tubuh im-yang-sintaihap menghilang dan bagai kilat lewat disisi pah-sim-sai-jin ,
"crass..", pah-sim-sai-jin terlempar kesamping dan terperangah
karena jakun dilehernya koyak dan urat lehernya putus
disampar daun kipas im-yang-sin-taihap yang sudah berada
jauh sekitar sepuluh meter darinya
321 im-yang-sin-taihap mulai lagi mengeluarkan ilmu "san-phakeng-coan" (mengirim bayangan menghantam gunung ) dimana
tubuhnya menjadi dua , tubuh yang kedua melayang bagaikan
kilat menerjang tubuh pah-sim-saijin dalam rangakaian ilmu imyang-pat-sim-im-hoat , suara gemerisikpun mulai mengalun ,
pah-sim-sai-jin hendak memunahkan wujud kedua im-yang-sintaihap dengan bentakan toat-beng--hoat-sut" namun ketika
suara itu keluar "huhghh"hahghhh?" karena suara itu tidak
bulat dan tersamar dengan nada suara tersumbat membuat
ilmu toat-beng--hoat-sut" mentah sementara urat lehernya yang
putus memuncratkan darah segar ,
wujud kedua im-yang-sin-taihap tidak lagi menghilang dan
bahkan sudah gencar menghantam tubuh pah-sim-sai-jin ,
kemabali lagi hal yang serupa dialami pah-sim-sai-jin dimana
tubuhnya dipermainkan ilmu im-yang-pat-sim-im-hoat dan kali
ini tubuhnya tidak seperti bola yang kemungkinan bisa
terlempar jauh tapi layaknya seperti adonan gandum yang
menempel ditangan im-yang-sin-taihap dipermainkan
sesukanya , lebih setengah jam wujud kedua im-yang-sintaihap mengobok-obok tubuh pah-sim-sai-jin , hingga akhirnya
menendangnya bagaikan bola hingga menghantam puing-puing
reruntuhan rumah pah-sim-sai-jin
pah-sim-sa-jin bagaikan seonggok daging matang tergeletak
karena tubuhnya merah kehijauan karena kuatnya hawa imyang yang memasuki tubuhnya namun ia masih hidup dan
berkali-kali ia muntah darah dari mulutnya yang juga keluar dari
322 jakun lehernya yang robek demikian juga dengan urat lehernya
yang putus , luar biasa aneh tubuh iblis yang satu ini baik diluar
maupun didalam tubuh pah-sim-sai-jin sebenarnya sudah tidak
layak diiisi nyawa , namun nyatanya nyawa itu masih ada
seakan enggan untuk meninggalkan tubuh yang sudah matang
luar dalam itu Pah-sim-sai-jin bangkit dan melompat melarikan diri namun
kasihan tubuh itu sempoyongan dan ambruk menimpa pagar
beton sehingga menimbulkan suara tulang remuk , namun
tubuh tidak lazim tetap bangkit dan kembali lagi melompat
keluar pagar dan kemudian jatuh terhempas lagi , lalu bangkit
dan melompat lagi dan jatuh lagi , pah-sim-sai-jin harus
melompat karena hanya itu yang dapat dilakukanya, pah-simsai-jin tidak bisa lagi untuk melangkahkan kakinya
im-yang-sin-taihap yang melihat usaha melarikan diri itu melihat
saja tanpa ada niat untuk menghentikan karena prinsip shetaihap , tidak boleh mendesak orang yang hendak melarikan
diri , kedua she-taihap menonton saja melihat pah-sim-sai-jin
yang jatuh bangun dalam usaha melarikan diri itu , lu-eng dan
ouw-ciong juga tidak mau ketinggalan, melihat pah-sim-sai-jin
meloncat hendak melarikan diri dan terjatuh menimpa pagar
beton , mereka sudah melarikan diri tunggang langgang jauh
meninggalkan pah-sim-sai-jin yang jatuh bangun
"suheng ! sepertinya tubuh pah-sim-sai-jin itu tidak lumrah." ,
"kamu benar sumoi dan itu sangat mengherankan dan
membingungkan , "apakah menurut suheng ! pah-sim-sai-jin
323 dengan kondisi seperti akan bisa sembuh!?" , "hati saya
cendrung mengatakan bahwa pah-sim-sai-jin akan dapat
sembuh sumoi karena melihat keganjilan tubuhnya." , "lalu apa
yang kita lakukan suheng ! , kalau dia kemungkinan besar akan
sembuh tentunya akan membuat kejahatan lagi." , "benar sumoi
, dan jika kita bertemu kembali dengannya semoga thian
memberi petunjuk bagaimana memunahkan keganjilan itu"
sahut kwaa-han-bu sejak saat itu keadaan tionggoan normal kembali walaupun
tidak sebersih pada masa kim-khong-taihap yang nyaris tidak
ada kejahatan dan kumpulan kejahatan yang tumbuh, hal ini
dapat dimaklumi karena pah-sim-sai-jin telah menyelamatkan
generasi pemegang prinsip kejahatan sebelum dihabisi oleh imyang-sin-taihap dan ketika im-yang-sin-taihap memasuki
wilayah barat kumpulan hek-te sudah tidak ada lagi dan telah
menjadi penjahat yang terselubung atau mungkin bergabung
dengan enam puluh pecahan pak-kek-hek-te yang menyebar
diseluruh tionggoan im-yang-sin-taihap tetap berusaha untuk menyelidiki
keberadaan hek-te diwilayah barat sebagaimana ia lakukan
pada wilayah selatan dan timur serta sebagian wilayah utara
namun im-yang-sin-taihap tidak berhasil , hek-te memang


Pendekar Sakti Im Yang Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sudah tidak ada sebagaimana kata pah-sim-sai-jin namun hekto tetap ada namun saat ini keberadaan mereka laksana api
dalam sekam , hangatnya masih tetap ada dan menghiasi
perjalanan hidup dunia kangowu dan yang jelas kemungkinan
324 yang tidak bisa dinafikan bahwa api dalam sekam itu bisa saja
berkobar im-yang-sin-taihap dan sumoinya dua tahun menyusuri wilayah
barat sehingga ketika mereka sampai di pulau kura-kura umur
kwaa-han-bu sudah berumur dua puluh lima tahun lebih dan
kwee-kim-in sudah menjadi gadis dewasa yang cantik luar
biasa berumur delapan belas tahun sementara ilmu im-yangsian-lie-hoat sudah sempurna dikuasainya dan sudah satu
tahun mempelajari im-yang-bun-sin-im-hoat dan hampir
mencapai taraf kesempurnaan.
Sampai disini cerita im-yang-sin-taihap semoga ada mamfaat
disamping sebagai hiburan bagi para pembaca yang budiman
Rajakelana , 30 Mei 2012 Bagaimanakah akhir dari pah-sim-sai-jin " , lalu bagaimana
pula dengan penantian putri kepala desa kang-hu dan canhang-bi yang berusaha menjadi aliran sungai di jim-kok , dan
bagimanakah nasib ketiga gadis binal penghayal sitampan
rupawan im-yang-sin-taihap kao-hong-bi dan dua saudari
seperguruannya , tanda tanya yang beruntun ini akan terjawab
pada serial berikutnya yang berjudul
"SAI-JIN-LU" (KEMBALINYA SI MANUSIA RENDAH)
325 326 Pendekar Pedang Kail Emas 1 Renjana Pendekar Karya Khulung Kisah Si Rase Terbang 13
^