Pencarian

Manusia Harimau 2

Manusia Harimau Karya S B. Chandra Bagian 2


Mursid. Kini ayahnya sudah datang.
Tangan Erwin menjadi sama sekali lain. Begitu juga kakinya sendiri. Dan badannya
pun pelan-pelan berubah, tanpa dapat dilawannya. Setelah itu bulu berkeluaran
bersamaan dengan keluarnya ekor, sedikit di atas lubang pelepasannya. Tubuhnya
sudah menjadi tubuh sempurna seekor harimau dengan loreng-lorengnya. Hanya
mukanya saja yang masih muka asli. Tetapi kemudian ini pun mengalami perubahan.
Bulu-bulu bertumbuhan. Selebihnya tetap sebagai biasa, sehingga mudah dikenal
bahwa muka itu adalah muka Erwin. Kini terasa olehnya kedatangan yang amat
menakutkan itu. Dia ingin mengaum sebagai layaknya seekor harimau mengaum. Dia
takut karena dengan begitu orang lain akan mengetahui atau setidak-tidaknya
curiga. Tadi. hanya dia yang tahu, karena tidak ada orang lain yang melihat
perubahannya itu. Tetapi suara harimau akan membangkitkan orang sedang tidur
sekalipun, kalau orang tidak tidur bagaikan kayu. Tak tertahan oleh Erwin.
Sekali, cukup panjang. Dan sebagaimana diduganya, Hilman dan isterinya terkejut bangun. Hilman tahu,
bahwa kawannya sedang mengalami saat sial lagi. Dia tidak takut, sebab Erwin
tidak akan pernah mengusik dia atau isterinya. Dia hanya kasihan, sangat
kasihan. Beberapa tetangga juga terbangun. Atau memang mendengar suara itu karena mereka
belum tidur. Erwin mengaum lagi. Air mata membasahi pipinya. Dia sadar, tetapi tidak kuasa
mencegah. Dia rasakan betapa malang nasibnya. Kini tampak olehnya. Mendadak saja
duduk di hadapannya. Sebagaimana dia, juga berbentuk tubuh harimau berkepalakan
manusia. Kepala Dja Lubuk almarhum. Erwin merasa sedih sekali. Selama hidupnya
baru kali itu ia, sebagai manusia harimau berhadapan dengan ayah kandungnya yang
juga manusia harimau. Dia pandangi ayahnya, sementara ayah Dewi KZ
59 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu juga memandangi anaknya. Tampak keduanya sedih, tetapi untuk seketika
lamanya tak seorang pun di antara mereka buka suara.
Akhirnya Dja Lubuk juga yang mulai bicara: "Erwin, kau lihat diriku dan lihat
pula dirimu. Kita sama bukan" Karena kau anakku." Dia diam. Erwin juga diam.
Lalu sambungnya: "Kau kira aku senang dengan keadaan kita ini" Lain daripada manusia lainnya"
Menjadi makhluk yang ditakuti dan dibenci?" Dja Lubuk diam lagi, untuk beberapa
saat kemudian melanjutkan: "Tetapi aku tidak berdaya mengubah nasib yang rupanya
sudah ditentukan bagi kita. Aku dulu tak dapat menolak pusaka yang diturunkan
kakekmu padaku. Dan aku pun tidak pernah berusaha untuk membebaskan diri
daripadanya. Begitu pesan kakekmu dulu. Tapi kau lain. Dan aku mengerti.
Keadaanmu sebagai pewaris harimau piaraan telah menyebabkan kau kecewa dan malu.
Antara lain dengan kehilangan Erna yang begitu kau sayangi. Di rumah kawanmu ini
pun kau sudah dua kali merasa malu dan takut, karena kau mengaum. Sewaktu-waktu
kita memang harus mengaum. Kau takut diketahui Hilman. Dia anak baik, begitu
pula isterinya. Ayah akan selalu menjaga mereka. Sebagai menjaga dirimu juga. Hilman tahu kau
punya piaraan, tetapi dia selalu merasahasiakannya. Berbuat seolah-olah tidak
tahu." Erwin menangis mendengar uraian ayahnya.
"Aku tahu, kau merasa sedih sekali. Sewaktu-waktu bisa mengganggu dalam
kehidupanmu. Sebagaimana- aku datang hari ini. Bukan untuk menolong kau, tetapi
untuk memberi peringatan kepadamu. Kau telah mengunjungi Pak Pi'i. Dia seorang
setengah baik setengah jahat. Padamu dia baik. Tetapi memberi bantuan kepada
penjahat-penjahat negara adalah perbuatan buruk. Terkutuk. Mestinya dia dengan
ilmunya membasmi orang-orang yang berlagak patriot itu.
Dewi KZ 60 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu kau minta bantuan kepadanya aku biarkan. Karena dia tidak akan mampu
menolong kau. Tetapi ketika kau berniat hendak ke Banten sana, aku tidak bisa
tinggal diam. Kau tidak boleh ke sana. Dia dengan kekuatan mantera-man-teranya
berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan akan berbenturan dengan kekuatanku. Dia
akan hancur atau aku yang binasa.
Dan kalau aku binasa, maka kau pun ikut binasa bersama aku.
Itulah yang aku tidak mau. Aku mau kepastian bahwa Erwin-ku hidup. Dan pada
suatu hari bisa bahagia. Entahlah Erwin, aku selalu melihat bahwa masa depanmu
tidak terlalu suram. Tetapi jangan coba-coba membuang warisan itu lagi! Kita tidak punya pilihan lain
Erwin. Maka kita harus menerima nasib ini!"
Dja Lubuk telah berdiri di samping Erwin dan mengelus-elus kuduk anaknya. Dia
begitu sayang padanya. Dia ingin berbuat apa saja untuk kebahagiaan Erwin.
Tetapi untuk maksud yang satu ini, membuang harta warisan turun-temurun, dia
tidak dapat membantu. Bahkan akan menentangnya. Dja Lubuk juga tidak dapat
menahan air mata. "Kau berjanji Erwin?" tanya Dja Lubuk.
"Aku berjanji ayah," lalu Erwin menangis tersedu-sedu, sehingga badannya
bergoncang goncang. "Sudahlah. Ayah mau pulang. Jauh juga perjalanan ke kampung! Bila kau akan
melihat sanak saudara yang masih di dusun?"
"Nanti ayah, kalau aku sudah bekerja dan bisa mengumpulkan uang!"
Dja Lubuk hilang, semendadak dia datang tadi.
Erwin merasa betapa kejamnya dunia ini terhadap dirinya.
Mengapa dia tidak sebagai manusia lainnya. Mengapa dia tidak sekalian saja jadi
harimau liar di hutan-hutan, senasib dengan binatang sejenisnya. Mengapa harus
menjadi manusia harimau" Dalam dia menyesali nasib itu, pelan-pelan dia beru-
Dewi KZ 61 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bah menjadi manusia kembali. Menjadi Erwin, yang dalam keadaan sehari-hari
selalu ganteng. Tidak banyak pemuda seganteng dia. Tetapi pada saat itu dia
bermandi peluh. HILMAN menanti cukup lama. Dia mau menemui sahabatnya itu, kalau keadaan sudah
sepi kembali. Dia harus ajak dia bicara. Mungkin bisa mengurangi rasa sedih yang
melanda dirinya. "Mau ke mana bang Hil," tanya Norma ketika dia lihat suaminya bangkit.
"Mau omong-omong dengan Erwin. Kalau dia belum tidur!"
sahut Hilman. "Tetapi aku takut. Suara harimau itu terdengar dekat sekali."
"Ah, masakan orang sebesar kau masih takut. Seperti kanak-kanak saja. Tidak akan
ada apa-apa. Mungkin ada harimau penjaga daerah ini berkeliaran untuk memeriksa
keamanan penduduk. Harimau begitu biasanya melindungi orang-orang tempat dia
tinggal!" "Jadi harimau itu tinggal di daerah kita?"
"Anggap saja, nenek itu kawan. Diam-diamlah sebentar."
Hilman lalu pergi ke kamar Erwin. Dia mengetuk pintu. "Er, Erwin! Kau belum
tidur?" Erwin mendengar suara sahabatnya itu. Dia jadi sedikit panik. Mau apa Hilman
datang, sedangkan dia baru saja jadi manusia kembali. Dia masih bermandikan
peluh. "Bukalah Er, kalau kau belum tidur. Aku sahabatmu bukan?"
Bagaikan diperintah oleh satu-satunya sahabat baginya di atas dunia ini, dia
bangkit membuka pintu. "Huh panas sekali Hil, aku sampai basah oleh keringat,"
kata Erwin tanpa menunggu pertanyaan.
Dewi KZ 62 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kasihan Hilman mendengar. Sahabatnya masih mau menyembunyikan keadaan dirinya.
Padahal dia tidak perlu berahasia.
"Tenangkan dirimu Er. Semua itu bukan kehendakmu dan tak dapat kau tolak. Begitu
hukumnya harta warisan yang semacam itu," kata Hilman. lembut.
Mendengar ini, Erwin merasa agak ringan. Hilman toh sudah tahu. Bukan baru
sekarang nampaknya. Tetapi dia selalu membiarkannya. Mungkin Hilman berharap,
pada suatu hari nanti Erwin yang akan menumpahkan rahasia kehidupannya.
Akhirnya dia tidak sabar menantikan saat berterus terang itu.
"Apa adviesmu Hil?" tanya Erwin.
"Terima apa adanya. Jangan langgar pantangannya. Ini boleh dinamakan takdir.
Bukan kehendakmu, bukan kau yang menyebabkan dan tidak dapat kau tolak."
"Tapi orang-orang lain juga bisa terlibat. Seperti Nyonya Poniman tempo hari!"
"Itu kan permintaannya sendiri. Mau lihat katanya. Dia telah melihatnya. Dia
tidak diganggu!" "Tapi empat pemuda pernah hampir mati semua oleh tindakannya!"
Hilman tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Erwin dengan empat pemuda itu. Dia
lalu menceritakan semua yang telah terjadi di Medan. Mulai dari kisah cintanya
dengan Erna yang terganggu oleh cerita pamannya Nurdin, sehingga Erna yang akan
diperkosa oleh empat pemuda brandalan.
"Kalau begitu dia tidak mengganggu orang yang tidak bersalah! Ayahmu hanya
datang untuk membela kau. Dan piaraanmu itu pun hanya bertindak kalau kau
suruh!" kata Hilman.
Dewi KZ 63 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukan hanya itu. Pada saat-saat tertentu aku berubah rupa Hil. Inilah yang
paling kutakuti!" Hilman heran mendengar. Yang biasa, harimau piaraan hanya bergerak kalau disuruh
dan mengganas kalau ia tidak diberi makan. Tapi Erwin sewaktu-waktu bisa jadi
harimau. "Yang dulu mengaum di waktu malam. Engkaukah itu?"
tanya Hilman. "Ya!" "Yang tadi?" "Juga aku. Sebelum ayahku datang. Aku baru saja jadi begini kembali Hil. Kalau
kau melihat aku sewaktu berubah jadi setengah harimau, kau pasti akan membenci
aku. Tidak akan memperkenankan aku tinggal di sini!" Diam-diam Hilman
membayangkan, bagaimana sahabatnya itu ketika berubah badan atau rupa. Rasanya
dia sendiri pun akan takut juga.
Tetapi dia tidak mau mengakuinya, takut Erwin tersinggung.
Bagaimanapun kawannya itu tidak punya salah di dalam masalah ini. Dja menerima
warisan yang tidak bisa ditolak.
Adanya kelainan dari harimau-harimau piaraan lainnya, mungkin nenek moyang Erwin
pernah bersumpah yang akibatnya menimpa sampai ke anak cucu dan cicitnya.
Barangkali dia pernah bersumpah: "Biar aku tujuh keturunan jadi harimau, kalau
aku bohong," padahal sesungguhnya dia bohong.
SUDAH lebih sepuluh hari berlalu sejak ayahnya datang melarang dia ke Serang
untuk menemui Kiyai Mursid. Tidak ada kejadian apa-apa. Orang-orang di kawasan
itu tidak pernah lagi mendengar suara harimau. Orang-orang yang tidak mengerti
mengatakan, bahwa harimau itu telah pergi. Dia tidak suka di kampung situ,
karena banyak orang membenci dia.
Tetapi suatu kejadian yang mengherankan telah terjadi. Erwin mendapat pekerjaan.
Dia diterima di antara 287 pelamar untuk Dewi KZ
64 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
suatu lowongan Assisten Pembukuan pada suatu perusahaan swasta. Dengan gaji
hampir seratus ribu. Apakah ini berkat batu hitam Pak Pi'i. Ataukah kemurahan
Tuhan semata-mata. Bahwasanya itu kemurahan Tuhan tidak usah diragukan. Tetapi apakah batu hitam
turut menjadi penggerak hati penerima pegawai baru itu"
Dan tiga hari setelah Erwin bekerja, terjadi suatu peristiwa yang menggemparkan
di daerah rumah Hilman. Polisi dan badan-badan keamanan lainnya dikerahkan untuk
mencari si pembunuh itu. Kejadiannya begini: Malam itu Hilman pulang terlambat.
Kira-kira jam 21.00. Jadi jauh malam juga belum. Dari jalan raya dia numpang
becak hendak ke rumahnya. Baru beberapa depa bang becak mendayung, datang tiga
orang mengepung becak itu. Seorang di antaranya menekankan ujung pisau ke
lehernya. Hilman tidak bisa berkutik. Jam tangan dirampas.
Atas perintah si penodong dia kosongkan semua sakunya.
Segala harta benda yang ada pada dirinya berpindah tangan.
Tetapi tanpa diduga dan malah mengejutkan Hilman dua orang yang menghadapi dia
dari depan, menjerit, lari. Orang ketiga yang berdiri di samping tukang becak
juga berteriak ketakutan, lalu senyap. Dia jatuh di situ juga. Terlalu terkejutl
Kalau polisi yang datang, dia tidak akan sekaget itu. Bang becak tidak menjerit,
tetapi jadi gemetaran. Harimau yang pernah jadi buah bibir dan lama tak
kedengaran ceritanya itu telah muncul di sana. Entah dari mana keluarnya. Begitu
tiba-tiba. Bagaikan tersembul dari bumi. Harimau itu mengejar kedua penjahat
yang lari. Cukup dengan beberapa langkah yang panjang-panjang. Kedua orang itu
dipukulnya-dengan kaki depan, tersungkur. Setelah itu baru dicakar dan dikoyak-
koyak. Abang becak yang terkejut dan bagaikan kaku itu melihat tanpa bisa
berkata apa pun. Karena hari baru pukul sembilan, orang-orang yang lalu atau
berada di sana juga melihat dengan ketakutan.
Dewi KZ 65 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan mereka jugalah yang mempersaksikan bagaimana harimau itu hilang bagaikan
ditelan bumi. Polisi dan Hansip segera diberi tahu. Datang ke tempat itu, hanya
untuk menemukan dua penjahat yang sudah jadi mayat dalam keadaan mengerikan.
Seorang penjahat lagi yang belum sadarkan diri. Dan tukang becak yang terbodoh-
bodoh. Cerita mereka yang melihat sendiri memang mengherankan. Tidak akan
dipercaya kalau tidak sekian banyak orang menceritakan sama.
Hampir semua orang keluar dan melihat ke sana malam itu, sehingga diperlukan
tenaga bantuan untuk menjaga ketenangan. Mereka semua yakin, bahwa ini tentu
harimau yang sama. Yang pernah mereka dengar suaranya dua kali, yaitu hampir
sebulan yang lalu dan 10 hari yang lalu. Tetapi kini cerita itu jadi tambah
hebat. Tidak habis pada soal harimau piaraan atau jadi-jadian saja. Juga orang
yang memelihara mereka sudah tahu kini. Orang itu Hilman, kata mereka. Itulah
sebabnya piaraannya itu datang ketika Hilman dirampok. Kalau orang lain
mengalami nasib sial begitu, tentu dia tidak akan datang. Hilman dipanggil pihak
yang menjaga hukum untuk dimintai keterangannya mengenai harimau itu. Tentu saja
dia menjawab, tidak tahu dari mana datangnya. Dia juga tidak bisa dituntut,
karena tidak ada bukti bahwa harimau itu kepunyaannya dan dia yang harus
bertanggung jawab. Sebagian besar dari penegak hukum itu tetap menyang ka dengan keras, bahwa
Hilman lah yang jadi majikannya Cerita itu tersiar luas. Bukan hanya di sekitar
tempat Hilman tetapi hampir ke segenap pelosok ibukota. Di antara koran malah
ada yang mengatakan, bahwa menurut penduduk seorang pemuda bernama H yang
menjadi pemilik harimau itu.
Erwin sedih dan malu. Dia malah tidak disebut-sebut. Erwin bicara dengan
sahabatnya. "Lebih beik aku pindah saja Hil," kata Erwin.
Dewi KZ 66 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau tidak menyukai kami lagi?" tanya Hilman.
"Aku hanya menimbulkan keonaran. Kini kau sendiri jadi korban tuduhan Padahal
kau tidak punya sangkut paut dengan harimau itu!"
"Dia datang membela karena aku sahabatmu. Dia telah berbuat baik. Menindak orang
yang salah!" "Itu kan main hakim sendiri," kata Erwin.
"Itu hanya bisa dikatakan terhadap manusia. Makhluk itu harimau benar-benar. Aku
melihatnya. Jelas sekali. Banyak orang juga melihat!"
Oleh desakan Hilman, maka Erwin tetap tinggal di sana.
Dan sejak waktu itu banyak orang jadi takut pada Hilman.
Menjauhinya atau mendekatinya. Menjauhi supaya jangan ada urusan. Mendekati
supaya jangan sampai jadi sasaran.
Sejak peristiwa itu pula, daerah tempat tinggal Hilman jadi aman. Tidak ada yang
berani melakukan kejahatan di sana.
Bisa dikatakan, bahwa harimau piaraan itu telah turut menegakkan keamanan.
Meskipun sampai lebih sebulan tidak terjadi apa-apa lagi, tetapi kejadian atas
diri ketiga penjahat itu tidak mudah dilupakan orang.
Yang jnenjengkelkan tetapi juga menggelikan hati Hilman adalah kedatangan
beberapa orang, laki-laki maupun perempuan ke rumahnya. Minta bantuan kepadanya.


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Orang yang memelihara harimau biasanya punya ilmu-ilmu gaib.
Mereka semua pulang dengan hampa, karena Hilman mengatakan tidak punya ilmu aneh
apa pun. BAGI Erwin tiba hari-hari cerah. Setidak-tidaknya begitulah yang kelihatan. Dia
telah berkenalan dengan seorang gadis.
Karyawati di tempat dia bekerja. Perkenalan itu kian dekat dan erat, sehingga
sudah sampai ke suatu taraf yang dinamakan Dewi KZ
67 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hubungan cinta. Kedatangan wanita bernama Indahayati ke dalam kehidupan Erwin
membuat dia selalu cemas di samping rasa bahagia yang sama seperti yang pernah
dirasakannya di Medan, beberapa bulan yang telah lalu.
Dia cinta pada Indah. Itu dia rasakan benar. Dia pun merasa bahwa gadis itu
mencintainya. Dengan setulus dan sepenuh hati. Sama halnya dengan Erna dulu.
Tetapi kalau Erna dulu bisa berpaling dari dia setelah mengetahui kisah dan anak
siapa dia, Indahayati bisa juga jadi begitu. Dan kalau sampai terjadi, maka
untuk kedua kalinya dia akan kehilangan dan merana.
Kebahagiaan sementara yang akan membawa rana sepanjang sisa hidupnya.
Karena Hilman mengetahui keadaan dan rahasia dirinya, maka Erwin minta nasihat
kepada sahabatnya itu. "Sukar aku mengatakan bagaimana yang baik Erwin,"* kata Hilman.
"Aku tidak mau kehilangan untuk kedua kalinya Hil.
Bagaimana kalau aku ajak dia nikah" Supaya dia benar-benar menjadi milikku?"
"Niat itu bagus." Hanya itu kata Hilman. Terasa oleh Erwin bahwa sahabatnya
tidak mau atau tidak sampai hati mengatakan semua apa yang terpikir olehnya.
Maka Erwin sendiri bertanya: "Tetapi kalau setelah kami nikah dia ketahui bahwa
aku punya piaraan dan bahwa aku sendiri kadang-kadang jadi setengah harimau
bagaimana?" "Yah, apa yang harus kukatakan Er. Aku ingin kau bahagia.
Tetapi apa yang kupikir barangkali terpikir juga olehmu!"
"Aku akan mengatakan saja terus terang pada Indah bahwa aku manusia harimau.
Bahwa harimau yang membunuh dua pejijahat itu sebenarnya piaraanku!"
Dewi KZ 68 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
RASA CEMAS dan malu merasuk diri Erwin. Menceritakan keadaan diri yang
sebenarnya kepada orang yang begitu dikasihi, bisa membawa malapetaka. Dia pun
bingung bagaimana dia akan menceritakannya. Dan apakah Indah akan percaya"
Dilihat dari luar tidaklah masuk akal, bahwa pemuda seganteng Erwin bisa
memelihara harimau gaib dan sewaktu-waktu bisa pula menjadi setengah harimau.
Jadi sukar membuat Indah percaya. Sebaliknya kalau Indah percaya lalu menjauhkan
diri, maka bukan Erwin saja akan merana.
Mungkin ayahnya akan marah dan datang dari Tapanuli Selatan sana membalaskan
kesedihan yang menimpa diri anaknya.
Erwin selalu bersama Indah. Tetapi berbeda dengan "cinta model sekarang" di mana
kalau sudah saling sayang, lalu pihak laki-laki hendak memperlakukan kekasihnya
sebagai isteri dan si perempuan juga seringkali bersedia menerima porsekot untuk
menguatkan janji, Erwin dan indah tidak pernah melakukan sesuatu yang sampai
melampaui batas. Inilah yang menyebabkan Indah begitu sayang kepadanya. Dia
sudah pernah dua kali berpacaran dan kedua pacarnya pernah meminta apa yang
tidak dapat diberikannya. Dan oleh karena tidak mendapat apa yang diingini
itulah makanya kedua pacarnya dulu meninggalkannya. Dan kalau Indah mau
memberikan, rasanya dia juga akan ditinggalkan. Dalam hal melanggar batas
begitu, biasanya si wanitalah yang harus menerima risikonya. Laki-laki
seringkali bisa berlepas tanggung jawab. Indah juga telah menyampaikan kisahnya
kepada kedua orang tuanya. Dan mereka tidak keberatan, sebagaimana mereka dulu
juga tidak pernah keberatan. Orang tua Indah termasuk orang yang menganggap
bahwa pilihan pa-sangan terserah pada anak, karena dialah yang akan melayar-kan
biduk bersama suaminya. Pernah ibunya berkata: "In, ini untuk ketiga kalinya kau minta persetujuan
kami!" Dewi KZ 69 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sedikit malu tetapi Indah menjawab: "Benar dan kali ini harus jadi!"
"Dulu kau juga mengatakan begitu In," kata Ibunya.
"Ya, orang bisa saja salah pilih dan salah hitung Bu!" jawab Indah.
"Kau yakin, kali ini tidak salah lagi?"
"Indah yakin, bahkan tahu Bu!"
"Kalau nanti ternyata keliru lagi, bagaimana?"
"Tidak akan ada kekeliruan! Dia ini lain Bu!"
"Lain bagaimana" Lebih ganteng maksudmu?"
"Bukan soal itu. Kalau cuma ganteng, ada banyak!"
"Yang Ibu tahu, gadis-gadis cari yang terganteng!"
"Ah, In dengar pasaran pemuda-pemuda ganteng banyak merosot. Karena banyak yang
sok dan tak bertanggung jawab!"
"Kan tidak semua begitu!"
"Memang. Maksud I n pun ada beberapa di antara mereka yang kelebihan lagak
sehingga memualkan! Rupa tampan menyenangkan, tetapi kegagahan yang disertai
dengan over acting membikin perut jadi mual!"
"Baiklah, Ibu kepingin tahu apa kelainan Erwin-mu ini?"
"Pokoknya dia baik Bu. Dan kebetulan tak kalah tampan dari orang-orang yang
dulu!" Indahayati menyebut bekas-bekas pacarnya hanya dengan "orang-orang yang
dulu." Dan memanglah Indahayati telah mengambil keputusan untuk tidak lagi menerima
laki-laki lain daripada Erwin. Jikalau kali ini pun gagal, ia tidak akan
bersuami seumur hidupnya. Oleh karena itu, kali ini tidak boleh gagal.
Dewi KZ 70 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
MALAM itu bulan terbit indah sekali. Erwin membawa Indahnya berjalan-jalan.
Goncengan di sepeda motor kepunyaan kantor.
"In, aku boleh bertanya?" begitu Erwin memulai.
"Tanya apa" Apakah kau betul-betul sayang" Kan aku sudah sumpah" Tidak akan ada
laki-laki lain bagiku Er!"
"Kita baru berkenalan dua bulan In! Kau baru mengetahui sedikit sekali tentang
aku. Bagaimana kau bisa begitu yakin?"'
"Hatiku mengatakan begitu Er. Hati tak biasa berdusta!"
"In, yang aku mau tanya, apakah kau pernah kecewa dulu?"
"Buat apa diingat masa lalu. Tapi kalau kau mau tahu juga, aku memang pernah
gagal dua kali!" "Boleh kutanya kenapa?"
Indah lalu menceritakan bahwa dia tidak menghendaki cinta yang bebas melampaui
batas. Erwin bisa menerima penilaian Indah.
"Aku ingin bercerita I n. Mau kau mendengarkan?"
"Asal ceritanya menarik, mau. Tapi jangan tentang asal usul dari orang kampung
dan miskin seperti dulu! Hanya orang materialistis yang menilai hidup dari segi
kebendaan semata-mata!" kata Indah. Dulu Erwin pernah menceritakan, bahwa ia
berasal dari orang kampung dan keluarganya hidup miskin.
Hanya bersawah dan berkebun. Berbeda dengan Indahayati.
Yang sedikit banyak punya darah bangsawan dan semua keluarga mereka masuk
bilangan kaya. "Tidak tentang itu. Sebenarnya aku takut menceritakan, takut kehilangan kau
sayang!" "Belum apa-apa sudah tentang itu lagi. Aku sudah jadi milikmu, walaupun belum
nikah Er. Dari pihak diriku tidak Dewi KZ
71 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan ada perubahan. Entahlah kalau kau sudah melihat dan memilih yang lain.
Laki-laki kan biasanya begitu!" Indah bagaikan ngambek. Ambekan yang mengandung
banyak kemanjaan. "Dengarlah sayang. Aku serius. Kau akan mendengar sesuatu yang tidak pernah kau
bisa khayalkan atau impikan.
Sesuatu yang menjijikkan dan menakutkan! Demi sayangku padamu, dengarlah In."
Melihat Erwin begitu serius dan bagaikan memohon agar kisahnya didengar,
Indahayati juga jadi serius. Dan dia mulai bertanya apakah yang tak dapat
dikhayalkan atau diimpikannya itu.
"In, Aku ini sebenarnya bukan manusia biasa!"
"Apanya yang tidak biasa?" Indah yang tadi mulai serius jadi merasa geli
mendengar. "Hidung satu, mata dua, mulut satu, semua serba cakep lagi!"
"Bukan In. Kau harus mendengar dan memikirkan ini baik-baik. Aku mohon, sayang!"
kata Erwin. "Baiklah. Aku akan mendengar tetapi tidak memikirkan!"
Erwin dengan hati-hati lalu menceritakan, di mana dia dulu tinggal, bagaimana
keluarga dan akhirnya bagaimana serta apa saja kerja kakeknya. Setelah itu dia
sampai kepada cerita tentang ayahnya, yang mewarisi piaraan kakeknya. Dia lihat
Indah mendengarkan dengan sepenuh perhatian.
"Dari ayahku piaraan itu turun kepadaku In!" Erwin diam.
Indah juga diam. Dia bagaikan tak percaya akan apa yang didengarnya. Dalam pada
itu dia merasa bahwa Erwin menceritakan apa adanya. Tidak dilebih-lebihkan.
Kekasihnya telah menceritakan nasibnya yang malang.
Dewi KZ 72 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jadi aku ini pemelihara harimau! Dan ada lagi yang belum aku ceritakan. Ini
puncaknya In!" Erwin diam lagi, sama halnya dengan Indahayati.
Lalu kata Erwin: "Kadang-kadang aku sendiri jadi setengah harimau. Kepala saja
atau badan saja!" Dia diam pula. Sediam Indah.
"Itulah aku, sayang. Orang yang dengan sepenuh hati menyayangi dirimu,
sebenarnya seorang malang yang tidak pantas dan tak mungkin hidup berdampingan
dengan kau. Memang aku ini tidak tahu diri. Mestinya aku jangan coba berkenalan erat dengan
kau. Kini aku menghadapi risikonya.
Tahu kau In, aku sudah pernah ditolak orang. Lebih tepat kalau kukatakan
dipisahkan orang dari seorang wanita yang amat kucintai dan juga membalas kasih
sayangku. Yaitu setelah pamannya mengetahui bahwa aku anak dari seseorang yang
memelihara harimau!"
"Aku mohon maaf Indah. Bagaimanapun aku dari jauh *
akan tetap mencintaimu. Aku tidak akan pernah punya isteri, karena kalau orang
mengetahui nasib diriku tentu dia akan menjauhkan diri. Mereka jadi takut. Siapa
yang tak akan takut In!"
"Aku tidak akan takut sayang!" kata Indahayati setelah agak lama berdiam diri.
Dia mengucapkan itu sambil tunduk. Tetapi memang dengan sebulat dan setulus
hati. Dia sudah mengambil keputusan, bahwa tidak akan ada laki-laki lain di
dalam hatinya. Erwin begitu berterus-terang. Begitu besar jiwa untuk
menceritakan keadaannya yang menyedihkan.
"Kau tidak keliru In" Kau mengatakan itu karena kasihan padaku?"
"Aku sayang dan cinta padamu. Biarpun kau sekarang jadi harimau aku tetap
menyayangimu. Karena kau tetap Erwin!"
Dewi KZ 73 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pernah kau dengar kisah suara harimau yang tidak kelihatan binatangnya?"
"Ya, aku mendengar dan juga membacanya di koran-koran."
"Itulah aku In. Dan tentang Hilman, sahabat tempatku menumpang yang dihadang
penodong lalu penodong itu terterkam harimau. Apakah kau juga tahu?"
"Aku dengar dan aku baca bahwa menurut dugaan sementara orang, Hilman yang
memelihara harimau itu. Itu maka nya dia menolong Hilman!"
"Yang sebenarnya bukan begitu. Harimau itu piaraan ayahku yang telah diturunkan
kepadaku. Karena Hilman sahabatku, maka dia datang menolong Hilman. Yang punya
piaraan itu sebenarnya aku!"
BULAN kian tinggi. Pemandangan kian indah. Tampak air bagaikan memancarkan
cahaya dan di kejauhan tampak lampu-lampu kapal menambah keindahan alamiah.
Semua itu mereka nikmati dari tempat mereka duduk berdampingan. Nun, di pantai
Binaria. Dan di saat itulah Erwin mulai merasakannya. Perasaan dingin menjalari tubuhnya.
Bulu kuduknya meremang. Itulah tanda-tandanya. Dia akan berubah rupa atau badan.
Kakinya menjadi lebih dingin, begitu juga punggungnya.
Tanda, bahwa badannyalah yang akan berubah jadi badan harimau.
"In, dia datang. Menjauhlah kau dulu In!" Suara Erwin gemetaran.
Meskipun sudah mendengar kisah harimau piaraan yang turun dari orang yang
dicintainya, Indahayati masih belum mengerti, kenapa ia disuruh menjauh. Dia pun
tidak mengerti, apa yang dimaksudkan Erwin dengan "dia datang." Tetapi dia lihat
bahwa kekasihnya jadi gelisah. Indah memegang dahi lalu Dewi KZ
74 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan Erwin. Basah oleh keringat, padahal hari tidak panas.
Dia sendiri tidak berkeringat sedikitpun.
"Kenapa Er," tanya Indah.
"Menjauhlah I n, dia sedang datang. Aku tidak bisa menge-lakkannya!" jawab
Erwin. "Aku tidak melihat siapa-siapa Er!" kata Indah heran, tetapi juga cemas.
"Aku akan berubah rupa In. Pergilah kau. Nanti aku menyusul. Carilah restaurant
untuk minum, tunggu aku di sana."
"Tidak. Kalau pergi, kita pergi bersama!" "Kau lihat aku?"
Indah melihatnya. Semua di bawah penerangan cahaya bulan. Muka Erwin kelihatan
keras bagaikan orang menahan sakit. Sebenarnya dia coba melawan kedatangan
perubahan pada dirinya. "Lihat tanganku!" kata Erwin. Indah melihat. Dia takut, tetapi menahan diri. Dia
benar-benar melihatnya. Jelas. Tangan Erwin pelan-pelan berubah. Perubahan itu
tidak terlalu pelahan. Tangan Erwin mulai berbulu, kemudian menjadi kaki depan
harimau. Juga badannya ikut berubah bersama-sama dengan kedua tangannya. Sungguh
suatu keajaiban luar biasa.
Indah bisa melihat itu semua tanpa mengeluarkan jerit. Pa-74
dahal ia takut setengah mati. Tetapi rasa takut itu dibarengi dengan rasa kasih
yang lebih besar daripada rasa takut. Dia tahu bahwa orang yang berubah badan
itu adalah kekasihnya. Orang itu Erwin yang dipujanya dan satu-satunya orang yang menempati hatinya.
Belum sejam yang lalu dia telah mengatakan kepada Erwin. Indah juga melihat
bahwa muka Erwin tidak berubah, tetapi jelas ada kerut-kerut oleh perlawanannya
menolak perubahan yang tidak diingininya. Kemudian Indah mendengar suara. Bukan
suara Erwin. Tidak ada orang lain di Dewi KZ
75 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sana. Hanya mereka berdua. Tetapi suara itu jelas sekali.
Katanya: "Jangan kau lawan nak. Ini sudah satu penentuan.
Jangan menolak penentuan yang tidak bisa kita rubah. Hanya menyakiti diri tanpa
ada gunanya!" Erwin juga mendengarnya.
Dia pandang kekasihnya yang duduk di sana tanpa mengeluarkan jerit. Dia kagum.
Ada juga manusia sekuat itu.
Orang lain pasti akan pingsan atau mati oleh rasa takut.
"Kau mendengarnya Er?" tanya Indah kepada Erwin yang telah bertubuh harimau.
"Ya. Suara ayahku. Tapi aku tak melihatnya!"
"Apakah kekasihmu ingin melihat ayah, Erwin?"
Tanpa menunggu pertanyaan dari kekasihnya. Indah menyahut: "Saya ingin bertemu
dengan ayah!" "Kau tidak takut Indah. Aku orang yang sudah mati, menjelma dalam bentuk seperti
Erwin di hadapan kalian?"
"Saya tidak takut. Saya merasa bahwa Erwin mencintai saya, dan ayah juga tentu
setuju dengan maksud baik kami!"
jawab Indahayati. "Tetapi kau sudah melihat dia kini!" kata suara yang belum menampakkan diri itu.
"Dan sesekali dia akan menjadi seperti sekarang!"
"Tetapi dia tetap Erwin yang kucinta," kata Indah tabah.
"Pikirkanlah baik-baik Indah. Kau masih punya tempo.
Erwin dan aku akan bisa mengerti kalau kau mengundurkan diri. Bukankah begitu
Er?" Erwin tidak segera menjawab. Tapi Indah melihat bahwa mata kekasihnya berlinang.


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Manusia harimau itu menangis karena sedih.
Dewi KZ 76 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau cinta padanya Erwin" Orang yang semacam kita ini harus berani berkorban
demi ketulusan cinta! Kau tidak akan heran kalau Indah menarik diri?"
"Tidak heran. Ayah!" jawab Erwin.
"Tetapi kau akan merana. Itulah dia pengorbanan orang baik demi cinta," kata
suara tanpa rupa itu. Dari hanya air mata yang membasahi pipi, kini Erwin tak dapat menahan isaknya.
Oh, dia begitu sedih. Indah mengetahui. Maka katanya: "Biar bagaimanapun saya
tidak akan mundur ayah. Tapi, kalau boleh saya punya suatu permohonan. Mungkin
ayah mau mengabulkan!"
"Apa pun akan kulakukan untukmu, nak," kata suara ayah Erwin.
Erwin tertarik dengan permohonan yang akan diajukan Indah. Kata Indahayati:
"Jikalau Erwin sedang berubah rupa atau tubuh, rubahlah saya juga seperti dia!
Supaya tiada lagi kelainan di antara kami!"
Erwin terkejut heran mendengar. Tadinya dia menduga, bahwa Indah mohon agar
Erwin dibebaskan dari menerima piaraan harimau sebagai pusaka.
"Kau sadar apa yang kau pinta itu. Indah?" tanya suara itu.
Dan kini dia berdiri di sana. Beberapa meter jaraknya dari Indah dan Erwin.
Harimau loreng dengan kepala manusia.
Hati Indah tergetar. Rasa takut tidak ada, tetapi getaran itu tak dapat
dicegahnya. Dalam impian pun mungkin orang tidak akan bertemu dengan dua harimau
yang berkepalakan manusia.
Kini dia mengalaminya dalam kenyataan.
"Aku kagum padamu nak," kata Dja Lubuk. Suaranya lembut. "Tapi kalau orang tuamu
telah mengetahui keadaan Erwin dan mendiang ayahnya, tentu mereka akan
mencegah!" Dewi KZ 77 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kami akan lari. Bukankah begitu Er. Kau berani kan?"
"Kawin lari tidak baik. Tanpa restu kita jangan melaksanakannya," kata Erwin.
"Saya tidak akan pernah menceritakannya kepada ibu dan ayah. Ayah rubahlah saya
supaya jadi seperti Erwin dan ayah!"
pinta Indah. "Kau memang hebat nak. Aku tidak pernah menyangka akan ada manusia yang minta
dirubah jadi setengah harimau."
"Sayalah orangnya ayah. Kabulkanlah!"
"Aku tidak dapat melakukannya nak. Perubahan ini hanya pada kami yang mendapat
warisan. Tidak bisa dipindahkan kepada siapa pun."
Indah memeluk leher Erwin dengan tangan kiri dan mengelus-elus kepalanya dengan
tangan kanan. Kemudian ia mencium kekasihnya yang aneh itu.
''Baik baiklah menjaga diri!" kata Dja Lubuk. "Akan banyak tantangan di dalam
hidup kalian. Ayah senang akan bermenantukan wanita seperti Indah. Aku sudah
beritahu, banyak hambatan dan risiko. Sekarang ayah mau pergi!" Dan Dja Lubuk
menghilang tanpa bekas sebagaimana ia bisa menghilang setelah selesai dengan
maksud dan tujuannya. Indah menciumi kekasihnya, sampai-sampai ketubuhnya.
Sama saja bagaikan orang menciumi harimau.
"Jadikanlah aku seperti dirimu Er," pinta Indah. "Aku tidak dapat melakukannya.
Dan andaikata aku dapat, aku tidak akan pernah mau. Hidup seperti aku ini selalu
tersiksa. Jikalau orang mengetahui keadaan diriku yang sebenarnya mereka akan
menjauhi aku. Karena takut atau karena geli," ujar Erwin.
"Kau tidak bisa jadi manusia biasa kembali Er?" "Tak mungkin Indah. Aku akan
terkutuk dan selain aku, maka Dewi KZ
78 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seluruh keluargaku akan binasa." "Bagaimana kesudahannya nanti?"
"Tiada kesudahan. Kelak dia kuwariskan. Mesti kuwariskan walaupun hatiku tidak
menyukainya." Erwin diam. Dia lalu teringat pada masa mendatang. Dan dia ngeri
memikirkannya. Kalau ia sampai punya anak dan kelak ia harus mewariskan piaraan itu kepada
anaknya. Bagaimana" Dan kalau anak itu didapatinya dari pernikahan dengan Indah,
maka kelak anak mereka akan menjadi manusia harimau. Dia takut memikirkan itu.
Dia tidak mau memikirkannya, tetapi pikiran itu bagaikan tak mau lekang dari
benaknya. Dia lihat Indah juga diam.
Mungkin Indah memikirkan masa depan dan kejadian-kejadian yang akan mereka
alami, kalau ia mendapat keturunan dari Erwin.
Tetapi Indah dapat membuang pikiran itu, walaupun hanya lahiriah. "Tak usah kita
pikirkan masa depan Er. Kalau keadaan tidak bisa kita rubah. Kita hidup hanya
sebentar di dunia ini, jika dibandingkan dengan hidup abadi di akhirat kelak.
Kita gunakan masa hidup ini untuk kebaikan. Untuk menyayang dan disayang!" Indah
lalu menciumi muka Erwin.
Di malam terang bulan yang amat cerah itu tiba-tiba terdengar geledek yang
menggemuruh, kemudian sepi kembali.
Dan bersamaan dengan kesepian itu Erwin kembali asal. Bulu harimau menghilang
pelahan lahan Kaki berubah kembali, kemudian ia menjadi manusia Erwin
sebagaimana manusia lainnya. Tetapi badannya basah kuyub oleh peluh.
Setelah melihat tubuhnya seperti biasa, Erwin menangis tersedu-sedu. Dan Indah
jadi sangat terharu. "Aku tidak pantas menjadi suamimu I n. Hanya akan mendatangkan kesedihan bagimu
dan keluargamu semua. Mungkin mereka akan menjauhi dirimu. Indah. Sebaiknya aku menjauh pergi dari
kota ini untuk membawa nasibku entah ke Dewi KZ
79 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mana. Sebaiknya aku tidak punya keturunan supaya aku tidak punya anak manusia
harimau!" kata Erwin setengah tersendat-sendat.
"Kau tidak mencintai aku lagi Er?" tanya Indah. Dia telah melihat semua, dan
kini rasa sayangnya bahkan bertambah. Dia tidak peduli akan dijauhi atau dihina.
Baginya yang penting adalah diri Erwin. Dia mencintainya dan dia akan menjadi
isterinya. Dia tidak perlu mengorbankan cintanya demi senangnya hati keluarga,
demi menghindarkan rasa malu atau dihina.
"Karena cinta itulah maka aku harus mengorbankan diriku.
Cobalah bayangkan, kalau nanti aku kemasukan piaraanku.
Dan aku meraung di tengah malam. Entahlah di siang hari. Kau akan terbawa-bawa
di dalam kemalangan diriku sayang!"
"Jangan kita bicarakan itu. Minggu depan kau melamar aku secara resmi. Jangan
bilang tidak. Orang tuaku akan menyetujui!" kata Indah.
Malam itu merupakan malam yang penuh kesan dan tak terlupakan. Kebahagiaan,
keajaiban, ketegangan dan keharuan.
Sebagaimana biasa, Erwin mengantarkan Indah pulang lalu kembali ke rumah Hilman.
Sahabatnya masih menyiapkan pekerjaan kantor yang dibawanya pulang. Mendengar
Erwin kembali, ia memerlukan pergi ke kamarnya dan bertanya apakah dia telah
makan. "Sudah Hil," jawab Erwin. Tunduk dan kelihatan lesu.
Hilman segera mengetahui, bahwa atas diri sahabatnya telah terjadi sesuatu yang
menyebabkan dia merasa sedih.
"Kau lesu sekali Er. Sakit atau ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya
Hilman lagi. "Ya, begitulah. Kedua-duanya barangkali. Memang buruk nasibku Hil!" jawab Erwin.
Dewi KZ 80 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Katamu tadi sore, kau hendak menemui Indah!"
"Sudah. Dan bencana itu terjadinya ketika kami berdua-dua!"
"Maksudmu dia sudah mengetahui?"
"Sudah. Bahkan melihat sendiri!"
"Kau berubah tadi?" .
"Ya. Ayahku juga datang. Jadi dia telah melihat aku dan ayah!" Hilman diam.
Tidak pantas dia menanyakan, apa yang terjadi kemudian. Kalau jawabnya
mengecewakan, hanya akan tambah merusak hati Erwin.
Erwin yang kemudian. menceritakan segala apa yang telah terjadi. Setelah itu dia
menanyakan pendapat sahabatnya mengenai permintaan Indah, agar dia melamar
secara resmi. "Lamaran itu wajar Er. Supaya kalian bisa berumah tangga!" Hilman lalu diam
lagi. "Akan banyak rintangan dalam hidup kami!"
"Belum tentu," kata Hilman. "Mungkin setelah nikah, kau tidak akan pernah
berubah rupa atau tubuh. Dan ayahmu tidak akan datang-datang lagi supaya kalian
tidak terganggu!" "Mustahil. Ayah tentu akan datang melihat-lihat kami. Dan pada saat-saat
tertentu aku tentu juga akan berubah jadi setengah harimau! Dan kalau hal ini
terjadi sewaktu upacara perkawinan, bagaimana Hilman" Kau bayangkan, betapa akan
malu dan hebohnya!" Hilman dapat merasakan kekuatiran sahabatnya. Kalau-lah dia berubah rupa sewaktu
bersanding atau dia tak dapat menahan dirinya dari mengaum bagaikan harimau di
tengah orang banyak, bagaimana" Ketika Hilman memikirkan apa yang ditakutkannya
itu, Erwin juga membayangkan kejadian yang akan sangat mengerikan, kalau sampai
terjadi. Rasanya Dewi KZ 81 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pesta sedang berlangsung, ayahnya yang merasa bahagia datang berkunjung. Jangan-
jangan dia bersuara tanpa memperlihatkan rupa. ~Dewi-KZ~.Dan mungkin pula Erwin
berubah menjadi -setengah harimau, supaya orang banyak tahu siapa dia
sebenarnya. Dalam membayangkan itu, keringat Erwin membasahi bajunya pula dan
dia mendadak menangis tersedu-sedu. Hilman terkejut dan bertanya, mengapa Erwin
menangis. Erwin terus terisak-isak, tiada memberi jawaban. Dan Hilman membiarkan. Dia akan
menerangkan nanti, kalau dia sudah reda. Tetapi setelah ia tidak menangis lagi
dia tidak juga berkata apa-apa. Dia tertidur dengan kepalanya terletak di atas
meja tulis, bertopangkan tangan kanan, sementara tangan kirinya terkulai lemah.
Hilman merasa kasihan, tetapi apa yang dapat dilakukannya dalam hal semacam ini"
Dia tinggalkan sahabatnya, yang pada saatnya nanti akan terbangun dalam keadaan
sudah tenang. Dalam keadaan tertidur seperti itulah Erwin bermimpi. Dia merasa dirinya
dikerubuti semut, kemudian semut-semut yang jutaan banyaknya itu mengusung
dirinya masuk ke sebuah lobang di bawah akar sebatang kayu yang telah tumbang.
Rasanya Erwin berkata: "Hendak kalian bawa ke mana aku!"
Dia hanya dapat berkata karena tak sanggup melawan oleh banyaknya binatang-
binatang kecil itu. Terdengar semut-semut itu bagaikan gemuruh tertawa,
menertawakan dia. Dan dia digotong ke dalam lobang.
"Apa salahku" Bawalah aku kembali ke rumah kawanku Hilman!" kata Erwin. Semua
semut yang ternyata bisa bicara itu berkata: "Kau sudah ada di sini. Dan segala
apa yang sampai di dalam lobang ini menjadi milik kami!" Erwin meronta-ronta
ingin melarikan diri. Dan di waktu itulah dia terbangun dengan peluh membasahi
badan. Mimpi itu tak hilang bagitu saja dari ingatannya. Bahkan masuk ke dalam
hati dan pikirannya. Dia bertanya pada diri sendiri apakah makna mimpi ini,
kalau benar semua macam mimpi ada mak-Dewi KZ
82 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nanya. Apakah semut-semut yang banyak itu berarti manusia yang hadir di pesta
perkawinannya dan dirinya yang diangkut ke dalam lobang gelap itu bararti bahwa
masa suram menantikannya di masa mendatang. Yaitu setelah ia kawin dengan gadis
kecintaannya. Ketika Erwin hendak ke tempat tidur, Hilman datang lagi.
"Kau tertidur tadi Er," katanya. "Kubiarkan karena kupikir kau tentunya terlalu
letih. Mari kita minum kopi agar kau menjadi segar!"
"Jangan Hil. Nanti aku tidak bisa tidur!" jawab Erwin. Lalu tanyanya: "Hil, kau
percaya bahwa mimpi memberi pertanda apa yang akan terjadi?"
"Tidak semua mimpi. Kalau kau mimpi sedang tertidur di meja tadi, maka ia tidak
punya makna. Hanya karena kau letih.
Keletihan bisa membuat orang termimpi mimpi Dan orang yang letih selalu bermimpi
buruk!" "Tapi kukira, mimpiku ini ada artinya," kata Erwin lalu dia menceritakannya.
Setelah ia selesai bercerita Hilman mengatakan, bahwa ia harus melupakannya,
karena mimpi itu semata-mata karena ia letih. Lain tidak. Tetapi Erwin tidak
bisa menghilangkannya dari ingatan. Dan ia tetap yakin bahwa mimpi itu punya
arti dan akan terbukti di hari-hari mendatang.
MELALUI keluarga isteri Hilman, dilakukan pelamaran atas diri Indahayati untuk
Erwin. Dan sesuai dengan yang dikatakan Indah, memang lamaran itu diterima tanpa
banyak kesulitan. Indah telah lebih dulu memberitahukan kepada orang tuanya
bahwa dia tidak menghendaki pemuda lain daripada Erwin.
Hari pernikahan dan pesta ditetapkan. Tanpa dipinta oleh pihak pelamar, orang
tua Indah meminta agar mereka yang memikul semua biaya pesta, karena yang
demikian sudah Dewi KZ 83 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjadi niat mereka. Indah adalah anak kesayangan yang dimanjakan. ?
Sebenarnya sudah empat lamaran dari orang-orang kaya dan berpengaruh ditolak
oleh orang tua Indah, karena ia tidak berkenan menerima salah satu pun dari
mereka sebagai suaminya. Ketika mendengar bahwa akhirnya Indahayati hanya
menerima seorang karyawan biasa saja untuk jadi suaminya, maka sedikitnya dua
pelamar menjadi sakit hati. Erwin punya banyak kekurangan jika dibandingkan
dengan Adham dan Sutikno. Paling pasti mengenai kebendaan. Adham dan Sutikno
anak keluarga hartawan dan terkenal. Berapa pun mas kawin yang diminta oleh
keluarga Indah mereka sanggup mengadakan. Mengapa justru memilih Erwin yang
tinggal pun baru sanggup menumpang saja pada Hilman. Begitulah pikiran manusia
yang menilai segala sesuatu hanya atas dasar materi.
Bagi mereka, di dunia ini uang yang paling berkuasa. Ternyata uang mereka tidak
bisa mendapatkan Indah. Karena di samping manusia yang menimbang segala sesuatu
atas dasar uang, masih ada manusia yang mengutamakan budi baik dan
kesederhanaan. HARI pernikahan yang langsung disusul oleh pesta telah ditetapkan. Hari Minggu
malam Senin di bulan September.
Kian mendekati hari itu kian kuatir perasaan Erwin karena ia terus teringat pada
mimpinya ketika tertidur di meja. Apakah hari perkawinannya akan ditimpa
malapetaka" Akan membuat dia malu, begitu pula keluarga Indah yang telah
menerima seorang pemelihara harimau sebagai warisan turun temurun.
Orang yang di benci dan dijauhi masyarakat Akad nikah berlangsung dengan khidmat
dan selamat. Tetapi ketika kedua pengantin bersanding terjadilah hal yang amat dikuatirkan
tetapi tidak diduga Erwin akan demikian rupanya.
Dewi KZ 84 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika tamu-tamu memberi selamat mendadak saja Indahayati yang berpakaian indah
sekali, menjerit-jerit bagaikan orang kemasukan setan. Dan sebenarnyalah dia
kemasukan orang halus. Bukan dari Dja Lubuk atau disebabkan adanya harimau
piaraan Erwin, tetapi oleh orang yang tidak menyukai berlangsungnya perkawinan
itu. Selain daripada jerit Indah terdengar pula suara gelak terbahak-bahak bersahut-sahutan.
"Si jundai dan guna-guna," bisik para tetamu yang percaya akan ilmu gaib dan
ilmu hitam itu. Ibu dan ayah Indah jadi panik dan malu sekaligus. Dua orang dukun segera
dipanggil. Diam-diam Erwin menyebut nama ayahnya, minta bantuan.
Tetapi mempelai itu tidak mendapat response. Tidak ada bantuan! Erwin jadi
bingung. Mengapa ayahnya tidak datang di saat ia membutuhkannya. Sebaliknya dia
sudah beberapa kali datang pada saat dia tidak mengharapkan kedatangannya.
Apakah Dja Lubuk mengetahui bahwa anaknya .takut akan kedatangannya di hari
perkawinan itu dan di masa-masa mendatang. Apakah karena mengetahui itu, ayah
yang sangat mencintai anaknya itu merasa sedih lalu memutuskan untuk tidak lagi
mengunjungi anaknya walaupun ia teramat rindu padanya"
Sebaliknya gelak tawa yang amat keras di ruangan itu kini berganti menjadi suara
keras yang amat dahsyat bunyinya.
Kata suara itu: "He anak manusia yang tak berdaya, kau hendak memanggil bantuan
hah. Minta tolong kepada ayahmu"
Si harimau yang tidak disukai keluarga dan di benci masyarakat! Ha ha ha. Kau


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

belum mengetahui siapa aku.
Harimau bukan tandingan bagiku. Kukenalkan diriku. Jin kembar dari Gunung
Pangrango!" Mendengar pemberitahuan ajaib ini semua hadirin menjadi ketakutan. Umumnya
mereka kenal pada kisah jin kembar itu.
Dewi KZ 85 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jin http://kangzusi.com/ yang selalu membawa malapetaka.
Tetapi mau dijinakkan kalau memenuhi syarat-syarat mereka.
Dukun-dukun yang ganas bersedia memenuhi syarat itu asal saja tenaga mereka
dapat dipinjam. Dukun Adham yang ingin membalas dendam atas perintah karena
lamarannya ditolak orang tua Indahayati, telah memenuhi syarat yang amat kejam
itu. Baik kukisahkan asal mula jadinya "jin kembar" Di Gunung Pangrango itu. Sampai
saat ini sekitar 125 tahun yang lalu, ada seorang perempuan desa di kaki gunung
itu telah berbuat mesum dengan seorang laki-laki dari desa lain. Perbuatan itu
menghasilkan dua bayi, kedua-duanya lakilaki. Ketika perempuan itu memasuki
bulan keenam dari kehamilannya dia sudah tidak dapat menyembunyikan perutnya
yang membesar. Takut pada orang tua, malu pada masyarakat desanya yang amat fanatik agama, ia
menghindar pada suatu pagi subuh Jum'at .Kliwon, la memilih hari itu dengan
harapan dia dapat menyelamatkan anak yang akan lahir dari perbuatan gelapnya.
Kepada laki-laki yang harus mempertanggungjawabkan kehamilannya itu pun ia tidak
memberitahu apa-apa. Lenyaplah perempuan itu dari rumah orang tuanya. Saya tidak
ingat betul siapa nama perempuan yang sebenarnya muda dan cukup cantik itu.
Kalau tak salah Sukaesih atau kira-kira begitulah namanya, la mendaki gunung
Pangrango. Bekal makanan tidak seberapa dan beberapa hari kemudian habis di
tengah perjalanan. Pada suatu malam hujan lebat dia merasa amat lapar dan
dahaga. Ditambah letih yang tidak kepalang. Dalam keadaan basah kuyup dia
tersandar pada sebatang pohon.
Ketika dia sudah sampai kepada saat putus harapan dia hanya meminta agar
kandungannya bisa selamat. Pada saat itulah tiba-tiba di hadapannya berdiri
seorang perempuan tua berjubah merah dengan rambut tergerai panjang. Matanya
besar bagaikan memancarkan api. Kata perempuan tua itu: "He wanita muda. Aku
mengetahui semua persoalanmu. Jangan kau Dewi KZ
86 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menangis, sebab tangis tidak mengubah keadaanmu. Aku dulu tinggal di desa
asalmu. Punya suami sampai 11 tahun. Karena tidak bisa mengandung aku dicerai.
Padahal aku begitu cinta pada Subrata, suamiku itu. Karena sedih yang tak
tertahan ditambah malu karena diejek perempuan mandul, aku meninggalkan
masyarakat ramai dan bersembunyi ke mari.
Sudah empat puluh tiga tahun aku di sini. Kau punya nasib yang berbeda dengan
aku. Mengandung tanpa ada orang yang bertanggung jawab. Kasian kedua anak yang
akan lahir dari perutmu itu!" Dia diam sementara Sukesih memandangnya heran. Dua
bayi. Perempuan serem ini sok tau. Sedangkan dia yang punya
kandungan tidak tahu anak perempuan atau laki-lakikah yang akan dilahirkannya.
Dan dia selalu berpikir bahwa bayinya hanya bayi biasa sebagaimana kebanyakan
wanita mengandung. Perempuan itu tertawa pelan: "Kau pikir aku sok tau ya."
Mendengar itu Sukesih jadi takut. Perempuan itu bisa membaca pikirannya. Kata
perempuan itu selanjutnya: "Kau akan melahirkan dua anak laki-laki. Mungil dan
cakep. Tapi sebelum kau sempat melahirkan kau akan mati, jika tidak ada yang
menolongmu. Dan kematianmu tentu membawa serta kedua bayi yang tidak berdosa di
dalam kandungan-mu itu."
"Jangan, jangan. Biarlah aku mati karena aku yang telah membuat dosa. Tetapi
kandunganku harus selamat. Dia harus mengetahui bahwa ibunya cinta padanya dan
bahwa ibunya sengaja mendaki gunung ini untuk menyelamatkan dia. Tolonglah aku
nenek!" pinta Sukesih.
"Aku Zubaidah binti Kartasasmita kini dikenal orang desamu sebagai Nini
Pangrango. Aku telah bertapa tak kurang dari tiga tahun tanpa makan dan minum.
Aku punya kekuatan yang tidak dikenal oleh manusia biasa. Aku akan menolongmu.
Tetapi syaratnya lumayan juga Sukesih," kata nenek itu.
Dewi KZ 87 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa pun syaratnya akan saya terima!" ujar Sukesih.
"Baiklah. Kau ibu yang baik. Tak banyak ibu semacam kau, walaupun hampir semua
ibu sayang anak. Kebanyakan di antara mereka mengutamakan keselamatan diri di
atas daripada keselamatan anaknya, kalau menyangkut uru.an nyawa."
Setelah diam sejenak nenek itu meneruskan: "Lagi dua setengah bulan kau akan
melahirkan. Anakmu dua orang.
Keduanya laki-laki. Kau akan hidup sampai kedua bayimu berumur seratus hari.
Setelah itu kau akan meninggalkan dunia ini. Aku janjikan kau satu hal, Sukesih.
Kedua anakmu akan menjadi manusia yang punya kemampuan 86 luar biasa!"
Tanpa pikir dan tanya lebih jauh, Sukesih menyanggupi persyaratan itu.
Nenek itu memenuhi janjinya. Sukesih dibawa ke gu-nungnya Buruk bagaikan mau
runtuh dari luar, tetapi di dalam megah sekali. Di suatu tempat tersendiri, di
atas beludru berwarna merah-hati ada puluhan boneka. Semua anak-anak tidak ada
beruang, anjing, kucing atau binatang apa pun.
Boneka ini diambil nenek itu dari kota-kota. Terkadang dari toko dan kadang-
kadang dari rumah-rumah orang yang punya anak ber-boneka. Dia dapat melakukannya
dengan mudah, karena dia bisa menghilar tidak kelihatan. Di mana angin bisa
lalu, dia pun dapat masu "Kau lihat," kata nenek Zubaidah kepada Sukesih, "semua ini anak-anakku. Aku
ingin mereka punya nyawa, bisa berkata-kata denganku. Tetapi yang begitu rupanya
di-luar kesanggupanku. Tapi nanti," lalu dia tertawa, "nanti aku akan punya dua
anak sungguhan!" Dengan makan cukup dan dirawat baik sekali oleh Nini Zubaidah, maka Sukesih
sehat-sehat sampai tiba saatnya dia melahirkan. Dan benar seperti yang dikatakan
orang tua itu, ia Dewi KZ
88 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melahirkan dua bayi yang montok-montok. Besarnya sama, wajahnya serupa.
Dan benar pula seratus hari kemudian, Sukesih mendadak punya perasaan lain.
"Sudah tiba saatnya," kata Nini Zubaidah. "Kau akan memenuhi janji. Kau rela
bukan." Sukesih tidak menjawab, hanya air matanya bercucuran kemudian ia menangis
tersedu-sedu. Dia beri ciuman kepada dua bayinya sebagai perpisahan dan dia
meninggal dunia. Anak-anak inilah kemudian dibina oleh nenek tua itu.
Bukan untuk jadi manusia-manusia yang baik dan berbudi tetapi menjadi dua jin
yang ganas. Yang punya pula ilmu gaib seperti dia. Dan dia melakukan ini karena
dendam yang tak bisa padam di dalam hatinya. Dia menganggap manusia telah kejam
pada dirinya. Kini ia akan membalas.
Tetapi seorang dukun besar yang ternama dengan gelar Ki Ampuh yang juga pernah
bertapa di gunung Pangrango akhirnya dapat menjinakkan Nini Zubaidah. Apa saja
permintaan Ki Ampuh selalu dipatuhinya. Kadangkala dengan me-minjamkan kedua
orang anaknya, jin kembar itu. Orang di desa-desa mengenal jin itu dengan nama
Ki Angker dan Ki Angkara.
Dalam pengacauan pesta perkawinan Erwin dengan Indahayati, Ki Ampuh yang
dimintai bantuannya oleh Adham telah menggunakan tangan-tangan dan kekuatan Ki
Angker dan Ki Angkara. Kedua jin kembar inilah yang tertawa terbahak-bahak di
dalam ruangan pesta tanpa menampakkan rupa mereka. Dan merekalah yang
mentertawakan Erwin ketika ia di dalam hati mohon bantuan ayahnya, Dja Lubuk
almarhum yang dikuburkan di suatu desa di Tapanuli Selatan.
Dewi KZ 89 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ERWIN menangis melihat isterinya menjerit-jerit. Dan dalam tangisnya itu dia
berkata: "Ayah, aku anakmu Erwin mohon bantuan. Datanglah ayah. Lawan siapa yang
menjahili anakmu ini!"
Semua hadirin tidak berkutik. Mereka ingin meninggalkan ruangan tetapi tidak ada
seorang pun yang dapat menggerakkan kaki. Semua mereka berkeringat. Ada yang
gemetaran. Bahkan ada perempuan-perempuan yang jadi semaput.
Tiba-tiba terdengar suara yang kini diharap-harapkan Erwin.
Suatu suara mengaum yang amat menyeramkan. Kini semua hadirin tambah ketakutan.
Jumlah yang pingsan bertambah banyak.
Setelah itu terdengar suara: "Hai jin kembar yang jahil.
Manusia asal kalian maka harimau tidak akan dapat kalian tundukkan. Perbuatan
kalian ini perbuatan angkara. Anakku tidak punya salah apa pun. Pergilah kembali
ke ibumu. Katian hanya alat-alat yang diperbodoh. Biar aku Dja Lubuk menghadapi
Ki Ampuh!" Gelak itu kian kuat, tetapi kemudian tersendat-sendat.
Terdengar suara gedebuk-gedebuk di selang-seling dengan auman yang hebat. Tetapi
tetap tidak ada suara apa pun yang tampak.
Ki Ampuh sang dukun terkenal yang turut hadir di dalam pesta itu membaca segala
mantera ilmu hitamnya. "Iblis Dja Lubuk, kembali ke tempat asalmu. Ini daerah kekuasaanku," kata Ki
Ampuh. "Nenek moyangku mengajarkan, bahwa seluruh Nusantara ini milik kita semua.
Milikmu, tetapi juga milikku. Kalian boleh saja membuat aturan, tetapi semuanya
itu tidak berlaku untukku. Kau boleh mengusir aku kalau kau mampu. Tetapi aku
ingin memberi tahu kepada kalian, bahwa laskar kami Dewi KZ
90 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terdiri atas tujuh ratus dua puluh satu harimau yang dipelihara oleh tujuh ratus
dua puluh satu orang semacam aku ini. Hee, kau Ki Ampuh dengan dua pesuruhmu Jin
Angker dan Jin Angkara milik Nini Zubaidah, aku Dja Lubuk punya kemampuan untuk
menyeberangi tujuh lautan. Iblis dan jembalang di seluruh dunia ini menjadi
sahabatku. Syaitan-syaitan di jagad ini masih termasuk keluarga dekatku," kata
suara Dja Lubuk. Seluruh hadirin tahu, bahwa dua kekuatan gaib yang tak terjangkau dan sukar
dipikirkan oleh manusia biasa sedang berperang tanding di dalam pesta itu.
Mereka pun dapat mengira bahwa kekuatan dari seberang itu tentulah membela Erwin
dan jin-jin itu dipergunakan oleh seorang dukun untuk melampiaskan perasaan
orang-orang yang sakit hati kepada kedua mempelai. Sebenarnya hadirin tidak akan
dicederai, tetapi hati mana yang tidak akan kecut mendengar pertarungan yang
tidak kelihatan makhluknya.
Berkata Jin Angkara: "Kau Dja Lubuk dengan harimaumu, sungguh sombong1 Kau hanya
dapat menyeberangi tujuh lautan sudah merasa besar. Kami dapat memindahkan
sungai, gunung atau pulau. Ular dan binatang buas menjadi makanan kami. Kami
diperintah oleh majikan kami untuk menggagalkan perkawinan ini. Di mana pantas
anak hina semacam anakmu Erwin kawin dengan anak keturunan baik-baik! Perawan
ini mestinya kawin dengan Adham. Bukan dengan pemelihara harimau seperti
anakmu." Setelah itu Angker dan Angkara tertawa-tawa lagi.
Amarah Dja Lubuk meningkat. Terdengarlah auman berulang-ulang. Tak lama kemudian
auman itu menjadi banyak. Rupanya kawan-kawan Dja Lubuk telah mulai berdatangan.
Ki Ampuh yang berada di tengah pesta itu tiba-tiba terangkat dari tempat dia
duduk. Dan dia tidak jatuh kembali.
Dewi KZ 91 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia berada di atas kepala hadirin lainnya dan berjalan tanpa menginjakkan kaki
ke mana pun. Keluar dari tempat pesta.
Selain daripada kepergiannya, terdengar suara gemuruh, bagaikan kaki-kaki berat
berlari-lari. Suara harimau-harimau yang mengejar dia keluar pesta.
Banyak hadirin menyangka, bahwa Ki Ampuh merasa tak sanggup menghadapi lawannya.
Tetapi mereka keliru. Karena di luar dari bangunan yang khusus dibuat untuk
pesta itu, Ki Ampuh berhenti. Tetap di udara. Dan dia bersilat, lompat kian
kemari sangat cekatan. Lawannya tidak tampak. Tetapi tentu terlihat oleh Ki
Ampuh. Jin Angker dan Angkara juga tidak kelihatan, tetapi kehadiran mereka di
dalam pertarungan itu terasa. Yang bertarung itu menjadi sembilan makhluk,
tetapi hanya Ki Ampuh saja yang kelihatan. Kelompok Ki Ampuh terdiri atas diri
sendiri dengan dua jin milik Nini Zubaidah. Dja Lubuk dengan lima pemelihara
harimau semacam dia. Sementara pertarungan itu berjalan seru, Indahayati terus memekik-mekik. Syaitan
yang masuk ke dalam dirinya dinamakan orang di Deli atau Langkat "setan polong,"
di Tapanuli, Sumatera Barat dan beberapa daerah lain si jundai.
Di jawa biasanya dikatakan orang saja dengan "kemasukan setan" kiriman atau
kesurupan. Erwin yang mulai berkeringat dingin menjadi ketakutan. Dia mohon
kepada Tuhan, agar dia dan isterinya diselamatkan. Agar dia jangan sampai
menjadi harimau di muka orang banyak itu karena akan aiblah namanya dan keluarga
Indah untuk selama-lamanya.
Ibu Indah memanggil seorang dukun laki-laki yang sudah tua. Bulu mata ~Dewi-KZ~
dan janggutnya pun sudah memutih. Dia orang sederhana, tetapi oleh rajinnya
menabung sudah dua kali naik haji. Taat beribadah dan benar-benar tak mau
menyimpang dari ajaran Tuhan, dia membaca-baca ayat dan memanjatkan doa. Dari
situlah dia melihat wajah Nini Zubaidah, yang pernah didengarnya dari cerita
orang tuanya. Dewi KZ 92 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ibu, saya mohon dibantu! Saya ini Thoha, kata bapak masih keponakannya ibu.
Saya manusia biasa. Tidak punya ilmu gaib, tidak punya kekuatan aneh," kata
kakek itu dalam bahasa Sunda yang amat halus. Agak lama baru ada jawaban.
Terdengar suara wanita. Halus, mengandung kesedihan.
"Ya, kau memang kemenakan saya. Karena saya ini masih sedulur ibumu. Kasian
semua keluarga yang tua-tua sudah pada tidak ada. Mestinya aku juga sudah lama
mati. Tetapi entah kenapa ternyata sampai sekarang masih saja menggembara di
hutan-hutan gunung. Kau bukan Thoha lagi. Kau Kiyai Haji Thoha bin Mahdani. Aku
senang ada keponakan yang sampai naik Haij."
"Indah ini kan cucunya Ibu. Masa iya Ibu tega membiarkan dia jadi permainan Ki
Ampuh yang cuma mau cari duit dengan meminjam Ki Angker dan Ki Angkara!" kata
Kiyai Haji Thoha. "Aku tahu. Manusia memang selalu butuh duit. Lain halnya dengan aku! Kau akan
menerima upah juga dari orang tuanya Indah?"
"Tidak, saya mau coba menolong dengan mohon kepada Tuhan. Tidak untuk cari uang,
tetapi demi kemanusiaan semata-mata. Tidak semua dukun semacam Ki Ampuh.
Tolonglah saya ini Bu!"
"Kalau aku tolong kau mau mengabulkan permintaanku"
Tetapi jangan kau namakan upah! Sebab aku tidak memerlukan uang!"
"Kalau bisa saya penuhi, tentu saja Bu!"
"Baiklah, besok pagi bawakan aku lepat bugis dan cendol!"
Hanya itu?" Dewi KZ 93 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hanya itu. Kau tidak mengerti tentunya. Dulu, ketika masih di desa aku senang
sekali makan lepat bugis dan cendolnya Mang Mian. Kasian, dia juga sudah lama
mati! Kalau kau sanggup, aku akan tolong kau!"
"Di mana saya letakkan besok. Bu?"
"Kau mendaki dari sebelah Barat. Kira-kira setengah jam pendakian, kau akan
ketemu batu berwarna merah sebelah Kau tahu, kenapa batu itu merah sebelah" Dua
raksasa berkelahi di sana dulu. Lebih dari seribu tahun yang lalu. Yang menang
membenturkan kepala lawannya di batu itu. Dia jadi merah oleh darah di raksasa,
sampai sekarang! Hidup menyendiri ini lain pula sedapnya Kiyai!" kata Nini
Zubaidah. "Jangan panggil saya Kiyai. Saya keponakan Ibu. Panggil saja Thoha!"
"Bagus bagus, aku senang padamu. Kau tidak sok hebat!"
Di tengah-tengah suara gaduh yang masih berlangsung, kini terdengar suatu
nyanyian. Ada kata-kata Sunda dan ada juga bahasa Jawa di dalamnya. Ketika
nyanyian itu selesai, jerit Indah juga berhenti. Hanya tinggal letihnya.
Kemudian kata Nini Zubaidah: "Angker dan Angkara, pulanglah kalian! Indah masih
cucuku. Malu mengganggu keluarga sendiri!"
Suara gemuruh berkurang, kemudian tampaklah Ki Ampuh jatuh ke bumi. la
berteriak-teriak, kemudian diam.
Pertarungan telah berhenti sampai di situ. Kemudian terdengar lagi suara itu:
"Ayah mau pulang Erwin. Jaga isterimu baik-baik. Kami akan turut menjaga


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kalian." Orang mengangkat tubuh Ki Ampuh ke dalam. Dia sudah sadarkan diri. Hadirin
menyangka tadi, bahwa dia mati.
Dewi KZ 94 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Badanku sakit semua," kata Ki Ampuh. Setelah ia istirahat, orang-orang itu
mengerumuninya dan bertanya apakah sebenarnya yang telah terjadi. Dan Ki Ampuh
menceritakan segala-galanya. Tidak ditambah atau dikurangi.
"Katanya, dia datang hanya untuk membela anaknya! Tidak bermaksud jahat terhadap
orang yang tidak mengganggu anaknya!" Ki Ampuh diam, lalu katanya jujur: Akulah
yang salah. Mau saja menurutkan keinginan jahat orang yang datang padaku.
Padahal semestinya kepintaran ini digunakan untuk membantu sesama manusia!"
"Adakan permintaannya kepada kami," tanya ayah Indahayati.
"Tidak. Ayah menantumu itu hanya memikirkan keselamatan anaknya. Aku menyesal
telah mencampuri perkawinan ini. Aku telah diperalat dan dibikin bodoh oleh
orang yang iri hati atas berlangsungnya perkawinan ini." Demikianlah pesta itu
berjalan sampai selesai. Tetapi yang jadi pembicaraan para tamu semata-mata apa
yang baru terjadi. Tentang manusia yang memelihara harimau, tentang hantu, jin
dan syaitan. Mereka pun kagum atas keberhasilan Kiyai Haji Thoha menyembuhkan pengantin
perempuan. Nama Ulama itu jadi menanjak.
Selesainya perkawinan resmi dengan pestanya tidak berarti selesai persoalan
manusia harimau Erwin dengan isterinya Indahayati. Di mana mungkin dia mendapat
ketenangan. Mulai hari itu dia jadi buah bibir masyarakat, bahwa dia anak
seorang pemelihara harimau di Tapanuli Selatan. Bahwa ayahnya bernama Dja Lubuk.
Bahwa ayahnya ini akan mendampingi dia, manakala ia mendapat kesulitan.
Pertanyaan dari sanak keluarga Indah juga bertubi-tubi, mengapa Indah yang
cantik diberikan kepada manusia yang menyimpang kehidupan dan amalannya.
Terjadilah kericuhan di dalam keluarga Indah.
Tetapi membatasi diri pada pertengkaran di belakang Erwin, Dewi KZ
95 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena mereka hampir semua takut padanya. Mereka telah melihat bukti.
Semula memang Ki Ampuh sudah menganggap persoalan di pesta Erwin itu selesai.
Lawan-lawannya pun telah dengan sengaja membiarkan dia hidup. Padahal kalau mau,
manusia-manusia harimau dari Sumatera itu bisa membinasakannya.
Mereka dapat mengoyak-ngoyaknya sehingga tidak dikenal lagi. Tetapi mereka tidak
berbuat sekejam itu, karena memandang dukun Ki Ampuh itu manusia biasa yang bisa
saja membuat kesilapan dan dapat pula memperbaiki dirinya. Orang yang mau
menjadi baik kembali harus diberi kesempatan untuk itu. Demikian pikir Dja Lubuk
yang mengepalai pasukan harimau itu.
Tetapi ejekan orang kampung dan bahkan hasutan telah membuat dia begitu marah
dan malu sehingga ia bertekad membalas dendam, menunjukkan kepada masyarakat,
bahwa sebenarnya dia jauh lebih ampuh dari yang mereka pikir.
Dalam pada itu Ki Ampuh menyadari bahwa kekuatannya sendiri saja tidak bisa
menghadapi pasukan harimau manusia siluman itu. Dia harus mengambil jalan lain.
Dia kenal lagi dua orang tukang teluh yang telah membuat banyak manusia mati
atau gila. Kedua tukang teluh ini bernama Itam dan Bolang.
Tak diketahui persis asal usul mereka, tetapi mereka tadinya pendatang yang
kemudian berkeluarga di sekitar
~http://kangzusi.com/~Cibinong. Ki Ampuh menemui Adham, apakah dia masih mau
melepaskan sakit hatinya. Jalan belum tertutup. Adham, manusia tidak berbudi dan
tak punya malu, tetapi banyak duit itu girang mendengar bahwa pembalasan masih
bisa dilakukan. Sejak Ki Ampuh gagal di dalam pesta itu Adham sendiri merasa
malu dan dendamnya tambah meluap.
Sehebathebatnya ayah Erwin dan kawan-kawannya, dia yakin masih banyak orang-
orang berilmu gaib dari Cirebon, Banten, Tasik, Ambon dan Bugis yang tentu bisa
menandingi mereka. Ki Ampuh datang ke gubug Itam. Orang ini jadi heran. Dia Dewi KZ
96 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kenal Ki Ampuh, tetapi belum pernah datang ke pondoknya itu.
Dia tahu bahwa jalan pengobatan atau penggunaan yang dilakukan Ki Ampuh
berlainan dari metode dia. Ada apa orang ini mendatangi dia" Dengan cara yang
begitu hormat lagi. "Apa kabarnya Akang Itam" Damang?" tanya Ki Ampuh hormat.
"Pangestu Ki Ampuh. Aya naon abdi narima kahormatan sakieu ageungnya?" tanya
Itam, si tukang teluh yang terkenal dan amat ditakuti itu.
"Ah biasa wae. Jalmi sapagawean kuduna patepang!"
"Baiklah Ki Ampuh, adakah sesuatu yang dapat saya lakukan untukmu?"
"Ya, barangkali juga ada, kalau kita mau bekerja sama.
Sudah tentu hasilnya kita bagi dua. Yang minta'bantuan seorang kaya. Perkara
artos mah teu jadi soal. Sabaraha wae manehnya bade mayar!" kata Ki Ampuh. Dia
langsung saja menyebut soal uang, karena Itam, sebagaimana dia juga orang yang
serakah sekali akan uang.
"Alus amun kitu mah. Naon anu ku abdi kudu dipigawe?"
tanya Itam. . Ki Ampuh lalu menceritakan tentang keinginan Adham yang hendak memisahkan
Indahayati dari Erwin untuk nantinya dapat dipersuntingnya sendiri. Baginya
tidak soal apakah Indah sudah tidak perawan lagi. Jika dia dapat mengalahkan
Erwin, buat dia sudah cukup. Masyarakat akan melihat, bahwa Adham si orang kaya
memang tidak pernah menyerah kalah dan bukan tandingan bagi siapa pun juga.
Perawan atau isteri siapa pun yang dia kehendaki harus dia dapat Setelah
mendengar cerita Ki Ampuh, dengan tertawa ringan Itam berkata: "Ah eta mah
gampil. Bade dinaonkeun" Bade dijien gelo" Bade dipaehan" Bade dipireukeun"
Kumaha Ki Dewi KZ 97 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ampuh wae!" Dia berkata dengan gaya yang sombong, begitu yakin dia akan
kemampuannya. Ki Ampuh senang mendengar tawaran yang diajukan Itam.
Dia tinggal pilih, mau diapakan Erwin. Mau dibikin gila, dimatikan atau dibikin
bisu" "Kita bikin mati saja dia. Habis perkara! Tidak akan ada penghalang lagi! Urusan
kita pun jadi selesai!"
"Dia mau bayar berapa?"
"Buat sementara dua ratus ribu. Kita bagi sama rata!" kata Ki' Ampuh.
Kedua dukun Itu lalu membicarakan bagaimana pelaksanaan pembunuhan itu. Kalau
dengan jalan kasar mungkin akan ketahuan, karena Polisi sekarang sudah jauh
lebih pintar daripada di masa lampau. Mereka pun ingin membuktikan kepada
masyarakat, bahwa tidak ada perkara yang terlalu besar untuk tidak dapat mereka
pecahkan. Akhirnya mereka memilih jalan halus, begitulah usul Itam.
"Bagaimana kita melakukannya?" tanya Ki Ampuh.
"Mudah. Tunjukkan saja padaku yang mana orang bernama Erwin itu. Apakah dia suka
minum atau makan di warung atau restaurant" Di sana kita kerjakan!"
"Bagaimana" Kita masukkan racun ke dalam makanannya"
Itu kan mesti dengan bantuan pelayan. Terlalu berbahaya!"
kata Ki Ampuh. "Tidak perlu bantuan siapa-siapa! Cukup tunjukkan orangnya. Kita tidak perlu
berdekatan dengan dia. Aku kirim racun berbisa itu lewat udara. Akan masuk ke
dalam makanan atau minumannya! Dia akan menelannya dan di situ juga dia akan
mati. Orang akan panik. Yang punya restaurant atau warung yang jadi terdakwa!"
Dewi KZ 98 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa bisa begitu?" tanya Ki Ampuh yang tidak punya keahlian seperti itu.
"Tentu saja bisa. Masih ada jalan lain. Aku dapat mengirim ular atau keris pada
malam hari. Ular atau keris itu akan membinasakan dia di tempat tidurnya dan
setelah selesai tugasnya dia akan kembali! Tidak ada risiko buat kita!"
Dalam hati Ki Ampuh mengagumi kepintaran Itam. Tapi dalam pada itu dia juga tahu
bahwa ada banyak kemampuannya yang tidak dimiliki oleh Itam. Misalnya seperti
yang dilakukannya di tempat pesta Erwin. Kalau Dja Lubuk tidak ramai-ramai dan
Jin Angker dan Angkara tidak dipanggil kembali oleh Nini Zubaidah, pasti dia
tidak akan mengalami kegagalan. Dia merasa dikeroyok oleh musuh yang begitu
banyak. Tidaklah terlalu mengherankan kalau dia sampai kalah.
Setelah mohon dari? Itam jangan sampai berita kerja sama ini bocor keluar, Ki
Ampuh pergi untuk datang lagi , tiga hari kemudian setelah ia mengetahui di mana
Erwin suka minum atau makan siang, yaitu di waktu istirahat antara jam 12.30 dan
13.30 siang. HARI pembunuhan telah ditentukan. Hari Kamis. Mayat Erwin akan dikuburkan
keluarganya pada petang itu juga.
Kalau tak sempat, pada keesokan paginya.
Sebagaimana biasa, menjelang hari pembunuhan Itam tidak tidur. Dia membaca
segala macam? mantera entah dalam bahasa apa. Mungkin bahasa Iblis dan Syaitan.
Dia minta kepada segala macam iblis agar dia berhasil. Dia meminta agar yang
akan dibunuh tidak berdaya menghadapi kekuatannya.
Agar si korban mati seketika.
Sementara Itam tidak tidur karena memusatkan seluruh kekuatannya untuk pekerjaan
hari esok, Erwin tidur gelisah di samping isterinya. Indah yang sejak malam
pengantin tiap Dewi KZ 99 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berdekatan di ranjang tak pernah melepaskan suaminya, merasa bahwa malam itu
Erwin tidak seperti biasanya.
"Kau gelisah sekali Er" Apa yang kau pikirkan?" tanya Indah.
"Tak ada. Tetapi memang benar aku gelisah. Kurasa tanpa sebab!" jawab Erwin.
"Sebelum aku tersentak oleh gerak badanmu yang hampir tak hentinya aku ada
bermimpi Er. Ada tikus banyak sekali di kamar ini. Mereka memanjati dan
menggigiti kita dan kita ketakutan, hendak menjerit tiada suara! Kemudian aku
melihat satu muka, serem sekali. Dia tertawa terbahak-bahak sambil berkata:
"Mampus kalian. Mampuslah."
Erwin mengatakan bahwa ia kurang faham arti mimpi, tetapi mimpi Indah itu
mungkin hanya karena pada siang harinya dia bertemu tikus atau ketakutan karena
melihat tikus. Dan Indah mengakui bahwa benarlah dia pada siang itu ada melihat
tikus keluar dari lobangnya. Pertama induknya, kemudian bapaknya, menyusul
beberapa tikus kecil. Mereka kemudian tidak memikirkan apa arti mimpi itu.
Tetapi suasana terasa mencekam. Kemudian tercium bau kemenyan dan bunga rampai.
Setelah itu terdengar pula suara tangis seorang wanita. Sedih sekali.
"In, apakah rumah ini ada penunggunya?" tanya Erwin.
"Kata Ibu ada, tetapi aku tak pernah melihatnya!" jawab Indah.
"Perempuan yang suka menangis seperti yang kita dengar tadi?"
"Bukan, seorang Tuan Syeh, selalu berjubah kuning ber-sorban putih. Dia tak
pernah mengganggu!" Dewi KZ 100 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu Indah selesai mengatakan tentang orang berjubah kuning itu tampaklah satu
bayangan, persis dengan apa yang dikatakan Indah. Ada beberapa detik dia
berdiri, kemudian menghilang.
HARI peracunan Erwin dari jarak jauh itu pun tibalah. Itam pergi ke sebuah rumah
makan kepunyaan Cina tetapi beragama Islam. Kabarnya dari Ujung Pandang sana.
Memang di situ dia dengan beberapa teman sekantornya suka makan tengah hari.
tak lama antaranya, seperti jam biasa, Erwin masuk. Di antara teman sejawat yang
semua berjumlah empat orang ada seorang wanita. Peranakan Cina nampaknya. Yang
punya kedai sudah tahu apa kesukaan mereka. Tanpa pesan tak lama antaranya
makanan telah terhidang. Begitu pula minuman yang sudah lebih dulu diletakkan.
Ada empat gelas. Erwin Minum teh manis es. Ketika mereka sedang makan, Itam
bekerja. Dia hanya menggerakkan racun itu. Tak seorang pun mengetahui apa yang
dilakukannya. Tak seorang pun sadar bahwa di kedai makan `Dewi-KZ~ itu sedang
dilaksanakan usaha pembunuhan tanpa senjata. Sambil tertawa Erwin mengangkat
gelasnya. Mendadak gelas itu pecah, isinya bertaburan. Pakaiannya pun basah juga sebagian.
Tukang kedai mengganti minuman Erwin. Melihat gelas di tangan Erwin pecah, Itam
jadi penasaran. Ada dua kemungkinan. Pertama kebetulan pecah. Kedua, Erwin punya
isi di dalam dadanya untuk menolak tiap racun yang ditujukan kepadanya.
Erwin sendiri menganggap pecahnya gelas sebagai suatu kebetulan, karena dia
tidak punya ilmu apa pun dalam soal racun meracun ini. Dia tidak menyangka bahwa
minuman itu telah diisi Itam dengan bisa yang mematikan.
Setelah gelas diganti, Erwin minum tanpa mendapat cedera apa pun karena isinya
memang tiada mengandung bisa.
Dewi KZ 101 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Anak muda sialan itu berisi, Ki Ampuh," kata Itam memberi alasan kepada kawan
sahabatnya yang juga hadir di warung itu guna melihat kematian Erwin di sana.
Dia sudah membayangkan sebagaimana yang digambarkan oleh Itam, bahwa secara
mendadak Erwin akan menjadi kepanasan, meronta-ronta, kemudian kejang dengan
mengeluarkan darah dari semua lobang yang ada pada dirinya. Dari kuping, hidung,
mulut, bahkan dari mata pun juga. Dukun iblis yang tidak kenal kemanusiaan itu
mau melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana gayanya orang menarik napas
terakhir di dalam keadaan yang demikian.
"Berisi apanya" Masak iya sama anak-anak begitu saja kita yang sudah tua bangka
ini harus mengaku kalah!" kata l(i Ampuh.
"Soal ilmu bukan soal umur Ki Ampuh! Gigi tumbuh menurut umur, tetapi ilmu di
dalam diri tumbuh menurut pelajaran yang dituntut! Kalau Ki Ampuh membaca
Joukubuku ketangkasan dan kejagoan maupun kepatriotan akan dapat mengetahui
betapa banyak anak-anak muda dengan berbagai macam ilmu bisa merobohkan kakek-
kakek bahkan guru-guru yang semula menyangka dirinya paling hebat di atas dunia
ini. Jangan sekali-kali memandang remeh terhadap lawan!" kata Itam yang kini bukan
lagi memandang Erwin sekedar sebagai sasaran tetapi juga sebagai lawan, karena
Erwin ternyata . . . menurut penilaiannya . .. bukan orang sem barangan.
"Lalu bagaimana?" tanya Ki Ampuh yang tidak mau memberi komentar atas uraian
Itam mengenai pertumbuhan ilmu seseorang. Dia merasa bahwa apa yang dikatakan
Itam memang benar. Diam-diam dia menarik pelajaran bahwa umur tidak menentukan
kekuatan ilmu yang dimiliki seseorang.
"Sudah kukatakan ada banyak cara menyampaikan maksud, sebanyak jalan kalau kita
dari sini mau menuju Surabaya umpamanya. Saya sendiri belum merasa perlu turun
tangan Dewi KZ 102 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
secara langsung. Saya masih punya banyak piaraan yang bisa disuruh, si Belang,
Ki Dodol dan si Jengking " Yang dimaksudkannya dengan Belang adalah ular
tedungnya, Ki Dodok keris pusaka dari . . . Cicalengka dan si Jengking adalah
seekor kalajengking yang sudah dipeliharanya selama tak kurang dari sepuluh
tahun. Binatang itu bukan lagi berwarna hitam, tetapi sudah menjadi hijau
bagaikan lumut. "Apakah ini kali masih bisa gagal Itam7" tanya Ki Ampuh.
"Kuharap tidak. Selama ini belum ada satu sasaran pun bisa menyelamatkan diri
dari ketiga pesuruhku ini. Tetapi itu pun siapalah yang tahu. Kita belum bisa
menduga sampai seberapa banyak ilmu yang mengisi dirinya! Tapi aku berani
memberi satu kepastian, bahwa anak muda yang menjengkelkan ini harus kita
singkirkan. Aku tidak mau kalah, hanya pada seorang dari seberang sana. walau
bagaimanapun hebat ilmunya," kata Itam.
Ki Ampuh puas. Dia akan malu kalau sampai menggagalkan keinginan Adham yang
telah banyak memberi uang kepadanya.
Baginya ilmu kejahatan untuk mencari kekayaan. Dia bukan ingin naik haji dengan
uang hasil kejahatannya itu. Tidak tahu, bagaimana hukumnya bagi orang yang
menunaikan kewajiban agama suci dengan uang yang didapat dari hasil kejahatan.
Kejahatan apa pun yang dilakukannya.
Setiba di kantor kembali untuk meneruskan pekerjaan, kawan Erwin yang
memberitahu kepadanya, bahwa celananya telah bolong. Ketika Erwin melihat
barulah diketahuinya bahwa semua bagian yang kena minuman dari gelas yang pecah
tadi telah berlubang. Dia jadi terkejut. Kenapa bisa begitu. Dia raba bagian di
sekitar tempat yang kena minuman.
Di situ pun kainnya sudah rapuh.
Pak Amir yang sudah cukup pengalaman dalam hidup di kantor itu mengatakan bahwa


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

minuman yang tumpah itu pasti Dewi KZ
103 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengandung racun. Kalau tidak, tidak akan begitu hasilnya pada pakaian Erwin.
Racun" Siapa pula yang mau meracun dia.
Dia ingat siapa-siapa kawannya yang bersama dia tadi. Tak kan mungkin di antara
mereka yang inginkan jiwanya. Yang punya warung" Tidak punya sengketa dengan
dia. Malah orang-orang di tempat itu semua suka padanya.
"Laporkan saja pada Polisi Er," begitu nasihat Pak Amir.
"Kasian yang punya warung Pak," sahut Erwin.
"Tetapi bukan dia yang kita adukan. Kita cuma ingin tahu siapa yang punya
pekerjaan ini" Ataukah kau menaruh syak wasangka pada seseorang?" tanya Pak
Amir. Begitulah kejadian itu dilaporkan kepada Polisi dan la-boratorium nanti akan
menentukan racun apa yang terkandung di dalam minuman tersebut.
Tak ada seorang pun mengetahui, termasuk Itam, Ki Ampuh dan Erwin sendiri bahwa
tangan yang tak kelihatan telah melaksanakan kewajibannya sebagai orang yang
sangat mencintai anaknya. Dja Lubuk telah datang ke sana tadi.
Dialah yang menyebabkan gelas itu pecah. Dia yang dengan ilmu hitamnya melihat
dari Tapanuli Selatan bahwa anaknya dalam bahaya. Kalau dia tidak turun tangan
pastilah anak kesayangannya akan menemui ajal di Jakarta. Dan dia tidak rela
anaknya pergi ke Jawa hanya untuk mengantarkan nyawa yang hanya sebuah itu. Dia
sengaja tidak memperlihatkan diri di dalam kedai itu. Pertama untuk tidak
menimbulkan kegemparan. Kedua untuk menimbulkan keyakinan kepada orang yang
menjahati anaknya, bahwa Erwin bukan pemuda sembarangan. Dia ingin supaya orang
itu takut pada anaknya. Di rumah Erwin menceritakan kejadian itu kepada isterinya.
Kemudian kepada Hilman. Semua mereka bersyukur. Tuhan telah melindungi Erwin
yang tidak berdosa. Atas pemikiran yang masuk akal, mereka berpendapat bahwa
yang melakukan Dewi KZ 104 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu tentulah Ki Ampuh lagi yang tidak puas dengan kegagalannya di pesta tempo
hari. Erwin mohon kepada Tuhan agar dirinya selalu dilindungi. Dia pun diam-diam
berharap agar ayahnya selalu menyelamatkan dia. Karena dia merasa bahwa dirinya
tidak punya ilmu apa pun selain daripada sewaktu-waktu menjelma menjadi setengah
manusia dan setengah harimau. Pernah ayahnya dulu hendak mengajarkan beberapa
ilmu besar dan gaib kepadanya, tetapi dia menolak.
Tidak baik punya ilmu-ilmu yang begitu. Demikian pikirnya dulu.
Malam itu, hujan turun dengan lebatnya sementara angin pun bertiup kencang
bagaikan hendak coba menyapu apa yang menghalanginya di jalan. Bagi pengantin
baru, seperti Erwin dan Indah malam yang begitu bukan menakutkan, tetapi ideal.
Bisa lebih rapat-rapat sambil membisikkan kata kasih dan sayang yang barangkali
dinyatakan tidak akan pernah berakhir.
Sebenarnya malam buruk itu mengejutkan dan mengherankan banyak orang karena
siangnya hari begitu cerah.
Tidak ada tanda-tanda akan datang hujan. Datangnya begitu mendadak saja. Tanpa
pertanda-pertanda. "Tetapi di samping pengantin-pengantin yang kesenangan, ada dua orang lagi yang
bukan pengantin tetapi juga merasa amat girang. Ki Ampuh dan Itam. Berkata si
tukang teluh kepada Ki Ampuh, bahwa datangnya hujan dan angin menunjukkan bahwa
si Belang mau disuruh dan akan melaksanakan tugasnya dengan baik.
Entah dari mana ular itu lalu, tetapi ketika ia sudah berada di rumah Erwin dia
sama sekali tidak basah. "Lihat dia sudah tiba di sana," kata Itam kepada Ki Ampuh.
Yang mereka hadapi tak lebih dari pada sebuah baskom putih yang sedang ukurannya
berisi air putih bersih dengan tiga butir telor ayam mentah yang mengendap ke
dasar baskom itu. Dan Dewi KZ
105 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
apa yang dikatakan Itam memang kelihatan. Tampak ular tedung berwarna belang itu
meliuk-liuk menuju kamar Erwin.
Walaupun ingin melihat janjinya kepada Adham terpenuhi, Ki Ampuh merasa ngeri
juga melihat ular itu menuju mangsanya.
Bukan hanya itu. la kagum pada ilmu tinggi yang dimiliki Itam.
Tiba-tiba, entah dari mana pula dia masuk, pemandangan di air itu sudah berubah.
Kini di dalam suatu ruangan. Di atas tempat tidur tampak jelas dua manusia
berdekapan di bawah satu selimut.
Ular itu mengangkat kepalanya dengan lidah terjulur-julur.
Erwin dan Indah tidur lelap, dibuai oleh mimpi, dienakkan oleh hawa sejuk angin
dan hujan. Tidak menyadari bahwa maut tengah mengintai dan siap untuk menerkam.
Mata ular itu memancarkan cahaya. Kalaulah itu mata manusia ia bisa dianggap
sebagai tanda senang dan menang. Dia akan melaksanakan tugas. Membunuh, dia
disuruh, pembunuhan yang akan dilakukannya.
Ular itu menjalar lebih dekat, sudah siap untuk naik ke tempat tidur, tetapi di
waktu itu terdengar suatu suara bagaikan membentak. Bukan bentak suara manusia
tetapi suara harimau. Singkat dan hanya sekali. Bersamaan dengan itu berdirilah di sana manusia
harimau itu. Dja Lubuk yang datang dari tempatnya di Tapanuli. Kakinya yang
berkuku menampar ular itu. Tetapi dia juga hati-hati, karena dia tahu bahwa
binatang itu sangat berbisa. Kalau sampai dia kena patuk, maka dia akan mati di
sana. Tubuh harimau dengan kepala manusia.
Ki Ampuh dan Itam yang melihat semua kejadian ini di dalam baskom jadi terkejut.
Hati Ki Ampuh berdebar. "Inilah ayahnya!" kata Ki Ampuh. "Inilah yang kulawan di pesta tempo hari."
Dewi KZ 106 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ular tedung dan manusia harimau itu bertarung, membuat Erwin dan isterinya
terjaga dan segera mengetahui apa yang sedang berlangsung.
"Ayah!" kata Erwin. Dia tahu bahwa ayahnya sedang mempertahankan kehidupannya
dan isterinya. Benar sebagaimana janji ayahnya. Dia akan selalu melindungi.
Indahayati mau menjerit, tetapi mulutnya segera ditutup "
oleh Erwin. "Jangan, nanti seisi rumah terbangun. Jangan mereka sampai mengetahui ini," kata
Erwin. Ular tedung itu besar, panjangnya lebih dari dua meter.
Bisanya mematikan. Siapa pun yang dipatuk ular ini, pasti akan mati kalau tidak
secepatnya mendapat obat yang mematikan bisa atau membatasinya sampai daerah
jalar yang paling kecil. Berkatalah Dja Lubuk: "Mengapa kau hendak membunuh anakku" Apa dosanya padamu"
Pernahkah dia menyakitimu atau keluargamu?"
"Kau pun tentu tahu, bahwa aku hanya menerima dan harus melaksanakan perintah.
Tiada pilihan lain bagiku! Kau juga begitu bukan?" jawab ular.
"Tidak. Aku bukan pesuruh. Aku datang untuk melindungi anakku. Tidak untuk
menyusahkan siapa-siapa" Pergilah kau kembali ke Tuanmu kalau engkau binatang
suruhan!" "Aku akan kembali kalau tugasku sudah selesai."
"Tapi kau akan jadi pembunuh orang yang tidak berdosa!"
"Bukan urusanku tentang dosa atau tidak. Tugasku hanya membunuh!"
"Aku tidak izinkan anak dan menantuku dibunuh!"
"Kalau begitu kita berlawanan tujuan!"
Dewi KZ 107 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak ada gunanya bukan?"
"Jangan kita percakapkan berguna atau tidak. Aku datang untuk membunuh!"
"Aku menyesal, ular tedung. Kita jadi musuh. Salah satu di antara kita akan
mati. Aku untuk menyelamatkan, kau untuk kejahatan!"
Tanpa memberikan kesempatan kepada Dja Lubuk berpidato terus ia melompat
bagaikan terbang hendak naik ke atas tempat tidur. Untunglah kaki depan manusia
harimau itu sempat menampar perutnya sehingga ular itu terlempar lagi.
Kini dia tidak memikirkan mangsa yang jadi tujuannya, tetapi menghadapi Dja
Lubuk. Selama musuh ini masih hidup, dia akan dihalangi dan mungkin tidak akan
dapat melaksanakan tugas. Kalau dia pulang tanpa hasil, dia akan disekap dalam
peti dengan hanya satu lobang kecil untuk bernapas. Dia akan dibiarkan di sana
tanpa makan dan minum sebagai hukuman atas kegagalannya. Manakala dia mendekati
kematian barulah dia akan diberi air oleh Itam. Ular tedung ini memang sudah
sepenuhnya di bawah kekuasaan~http://kangzusi.com/~ Itam.
Dia takut kepada majikannya melebihi takut seorang budak kepada pemiliknya. Tak
pernah terpikir olehnya untuk lari. Tak pernah teringat olehnya untuk membunuh
saja Itam yang tajam dan tak kenal kemanusiaan itu. Sudah berkali-kali dia
melakukan tugas. Tiap kali berhasil dia akan diberi beberapa butir telur. Pernah
satu kali dia hanya setengah berhasil. Orang yang harus dibunuhnya tidak sampai
mati. Sempat pula tertolong. Lebih dari tujuh hari dia dihukum. Tanpa air tanpa
makan. Sampai dia lemas hampir mati. Kini dia berhadapan dengan musuh yang tidak
boleh dianggap enteng. Tapi buat dia tiada pilihan. Kalau dia pergi tanpa hasil
dia akan dihukum. Kalau Dja Lubuk lebih unggul dia akan mati. Lebih baik mati dalam bertarung
daripada dihukum oleh majikan yang tidak disukainya tetapi tidak dapat
dilawannya. Dewi KZ 108 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Itam dan Ki Ampuh terus melihat semua kejadian di dalam mangkok putih berisi air
jernih di hadapan mereka. Kedua orang berilmu itu memperhatikan dengan tegang.
Tak ubahnya penonton melihat jagoan mereka sedang menghadapi musuh.
"Kalau Dja Lubuk membunuh ularmu bagaimana Itam?"
tanya Ki Ampuh. "Tidak mungkin. Dia cepat, mudah mengelakkan semua pukulan setan yang jauh lebih
besar dari dia itu. Ularku menunggu saat yang terbaik untuk memberi terkaman
yang akan mematikan. Coba Ki Ampuh bayangkan, makhluk dengan muka manusia dan
tubuh harimau mati di tengah-tengah kota.
Semua orang akan gempar. Kalau bangkai makhluk itu diperiksa oleh dokter tentu
akan tampak bisa yang mematikan dia. Orang-orang berilmu tinggi akan mengetahui
bahwa ular itu tentu kiriman seseorang. Dan orang itu adalah aku, Itam.
Dia tidak akan terkalahkan, Ki Ampuh. Jangan Anda kuatir!"
kata Itam. Pertarungan antara dua makhluk itu memang seru sekali.
Entah pemburu atau orang rimba mana pernah mempersaksikan suatu perkelahian
antara ular besar dengan harimau atau singa biasa. Amat jarang terjadi, tetapi
pernah terjadi. Harimau yang mati oleh belitan maut yang mencekik pernapasan
atau meremukkan tulang belulang seekor harimau dari 200 kilo atau bahkan lebih
dari tiga ratus kilo. Ada juga seorang pemburu di daerah Riau daratan yang
pernah menemukan dua binatang mati bersama setelah mengadakan pertarungan yang
amat seru. Baru satu setengah tahun yang lalu terjadi, dua kilometer dari tepian Sungai
Siak, sekitar lima belas kilometer Pakan baru ke hilir sungai yang lebar dan
panjang itu. Suatu pemandangan yang amat mengerikan dan hampir tak pernah
terjadi. Harimau remuk, sementara kepala ular juga hancur di rahang mulut
harimau. Dalam keadaan bersatu begitulah kedua binatang itu mati.
Dewi KZ 109 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dja Lubuk dan ular tedung lebih banyak saling intai dan bergerak dalam
lingkaran. Masing-masing mencari kesempatan terbaik untuk mematikan lawannya.
Dja Lubuk mengetahui, bahwa tidak mudah baginya untuk memberi pukulan maut.
Lebih mudah menghadapi ular phyton. Walaupun besar, tetapi tidak berbisa dan
geraknya tidak bisa selincah ular tedung. Ular berbisa ini bergerak cepat
sekali. Kalau Dja Lubuk lengah sedikit saja, pasti mukanya akan dipatuk dan tak
ayal lagi dia akan mati. Sebab ular ini bukan ular biasa. Dia terlatih dan
selain bisa biasa ia juga diisi oleh pemeliharanya.
Erwin dan isterinya kian takut. Kalau Dja Lubuk kalah, pasti mereka berdua atau
setidak-tidaknya Erwin mati, karena dialah yang jadi incaran ular kiriman Itam.
Dja Lubuk mengincar satu tempat yang paling peka. Leher ular tedung itu. Kalau
itu dapat diterkamnya sehingga mulutnya tak bisa mematuk, maka akan menanglah
dia. Kalau hanya badannya yang dipukulnya, maka ular itu akan mematuk dan dia
akan mati. Terkam menerkam berlangsung beberapa kali. Dja Lubuk selalu dapat
mengelakkan patukan ular dan si tedung juga dapat mengelak dari terkaman Dja
Lubuk ke batang lehernya. Tetapi pada suatu saat, Dja Lubuk mengumpulkan seluruh
kekuatan dan membaca manteranya.
Mulut dan giginya yang tajam-tajam menerkam leher tedung setelah kaki depan
kanannya menekan rapat ular itu ke lantai sekitar empat puluh senti dari
kepalanya. Badan, ular yang panjang itu meronta-ronta. Dja Lubuk memperketat
gigitannya, sehingga ular itu pelan-pelan jadi lemas dan seluruh tubuhnya tak
berkutik lagi. Ketika semua adegan itu berlangsung, Itam dan Ki Ampuh tidak bisa mengeluarkan
sepatah kata pun. Kebencian disertai amarah tertekan dan tertanam di dalam hati
yang mendendam. Setelah ular itu mati, barulah Itam berkata: "Sial, sungguh sial. Belum pernah
aku sesial ini selama hidup. Ilmu apakah Dewi KZ
110 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang dipakai harimau manusia ini" Aku rasa ilmu ini tidak ada di Jawa! Aku
heran, sungguh mati aku ngaku heran!"
"Tetapi Sumatera juga tidak menguasai semua ilmu kita.
Semua daerah punya kekurangan dan kelebihan. Soal harimau jadi-jadian atau
manusia harimau memang Sumatera menang.
Tetapi ilmu tuju-jantung kita lebih unggul. Aku tidak memilikinya, Itam. Ilmuku
lain lagi. Kau punya?" tanya Ki Ampuh.
"Aku pun tidak menguasai. Ada kawan yang punya. Tapi nanti dia minta bayar
terlalu tinggi. Apa lagi sisa buat kita"
Lebih baik aku gunakan ilmuku yang paling ampuh. Ini hanya digunakan kalau semua
sudah gagal! Dja Lubuk ini memang setan jahanam. Mestinya dia tidak boleh
menyeberang ke Jawa!"
"Tidak bisa kita salahkan. Aku pernah bilang begitu ketika berhadapan dengan
dia. Dia bilang semua Nusantara menjadi milik bersama. Ibarat manusia, orang
dari satu ke lain daerah tak usah pakai surat jalan apalagi paspor! Dia betul
juga. Mestinya nenek moyang kita yang punya ilmu dulu-dulu bikin perjanjian supaya
masing-masing tinggal di-pulaunya sendiri.
"Tidak boleh melangkahi lautan!"
SETELAH ular tedung itu mati Dja Lubuk tidak segera menghilang. Dia pandangi
anak dan menantunya yang masih bagaikan terbisu memperhatikan semua kejadian
yang amat menakutkan itu.
Lama setelah keadaan sepi tanpa suara, barulah Erwin berkata: "Ayah telah
menyelamatkan aku dan Indah!"
Kata Dja Lubuk: "Itu hanya kewajiban ayah terhadap anak dan menantunya!"
Indahayati mencucurkan air mata mendengar ucapan mertuanya. Tanpa sengaja dan
Indah pun tanpa pikir bertanya:
"Apakah ayah tidak bisa pindah saja ke mari?"
Dewi KZ 111 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dja Lubuk terharu: "Tidak mungkin Indah! Tempat ayah di Sumatera. Di desa yang
buruk dan miskin!" Manusia harimau itu terharu karena ternyata menantunya bukan
takut, melainkan sudah suka dan sayang padanya. Betapa dia senang punya menantu
yang begitu mulia hati. Dia akan selalu melindunginya selagi dia sanggup.
Entahlah kalau pada suatu kali kelak, ada kekuatan yang lebih unggul dari dia.
Bertanya Erwin: "Ayah apakah kami akan selalu terancam begini" Haruskah kami
pindah dari sini?" Dja Lubuk menjawab sedih: "Dendamnya tak akan habis selagi kau belum dapat
dibunuhnya Er. Dia orang kaya, dia beli ilmu dukun-dukun yang mau melacurkan
diri di sini. Tapi apa mau dikata. Dukun itu harus makan. Punya anak dan isteri.
Hanya ilmu jahat itulah modal mereka. Mereka melakukan kejahatan untuk hidup."
"Haruskah kami pindah ayah?" tanya Erwin.
"Dia akan mengejar kau, ke mana pun kau pindah. Kutaksir dia punya banyak ilmu!
Entah bagaimana kesudahannya. Kalau ilmu simpanannya lebih kuat dari ayah,
entah, entah Erwin. Hai, apa itu" Kulihat di kampung terjadi kejahatan orang luar yang mau


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memperkosa anak Baginda Na Tobang. Ayah pulang dulu."
SETELAH Erwin terlepas dari cekaman keadaan yang amat menakutkan dan akhirnya
mengharukan itu ia turun dari tempat tidur dengan sangat hati-hati sekali, la
memandang ke bangkai ular tedung yang menggeletak di sana dengan kepala yang
setengah hancur, la masih saja takut pada binatang itu karena ia mengetahui
bahwa ular itu bukan ular sem-barangan. Bukan tak boleh jadi yang punya bisa
menghidupkannya kembali untuk melaksanakan tugas mautnya setelah musuhnya
menghilang. Dewi KZ 112 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku ikut saja," kata Indah yang semula sudah setuju untuk tinggal di kamar
sementara suaminya membangunkan orang tuanya, la mendadak jadi takut sendirian,
walaupun ular sudah tak berkutik.
"Ayolah," kata Erwin dan berdua mereka berbimbingan tangan bagaimana dua anak
yang ketakutan menuju kamar orang tua Indah. Pintu diketuk pelan-pelan dan
mertua Erwin keluar. "Ada apa?" tanya mertuanya. Pelan. Dia pikir ada suara pencuri.
"Marilah kami tunjukkan," kata Indah dan ia menghela tangan ibunya. Ayahnya
menurut. Dan mereka berempat ke kamar pengantin baru yang tadi menjadi
gelanggang pertarungan. "Itu," kata Indah menunjuk tempat ular itu tergeletak mati.
Tetapi ia sendiri jadi heran dan malu, karena di sana tidak ada apa-apa. Indah
memandang pada Erwin yang juga jadi sangat heran. Kini rasa takutnya datang
kembali. Jangan-jangan ular itu telah hidup dan bersembunyi untuk mematuk mereka
bergantian, sehingga mereka semuanya mati. Paling sedikit dia tentu akan
dibinasakan oleh ular yang diberi nyawa kembali oleh yang punya.
"Tadi dia di sini," kata Erwin.
"Dia apa, siapa?" tanya ibu Indah.
"Ular itu. Ular tedung besar sekali," kata Indah. Ayah dan ibu Indah jadi
terkejut dan turut takut. Mungkin ular itu bersembunyi. Keluar tak mungkin
karena Erwin menutup kamar ketika keluar tadi.
"Awaslah. Mari kita cari dia," kata ayah Indah. Matanya memandang keliling.
Rasanya tak mungkin bersembunyi, Dewi KZ
113 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena semua barang teratur rapi. Tak ada tempat bersembunyi tanpa kelihatan
bagi ular sebesar dan sepanjang itu.
Akhirnya beberapa orang lagi penghuni rumah bangun dan turut mencari ular yang
dikuatirkan masih ada entah di mana.
Tetapi sia-sia. Karena sesungguhnya bangkai ular itu telah lenyap tanpa bekas.
Dilenyapkan oleh Itam setelah dia melihat bahwa Erwin dan Indah keluar dari
kamar. Dia bisa melenyapkan bangkai itu, tetapi tidak sanggup memberi nyawa baru
kepadanya. SAMPAI keesokan paginya Erwin dan Indah tak dapat tidur lagi. Cemas dengan
pikiran yang melayang entah ke mana.
Tidak tahu apa lagi yang akan menimpa. Di rumahnya Itam membaca-baca dalam
bahasa yang tak dimengerti. Semua itu untuk melepas ularnya yang telah mati.
Itulah suatu kewajiban baginya. Piaraan yang telah tiada itu harus diiringkan
dengan doa, agar keluarganya yang semuanya ular biasa tidak datang membalas
dendam atas diri Itam. Ki Ampuh tidak pulang ke rumahnya malam itu. Dia menjadi
tambah akrab dengan Itam.
Walaupun belum berhasil, dia telah melihat dengan matanya sendiri, bahwa Itam
seorang dukun andalan. Lain pula dari dirinya sendiri. Pada tengah malam itu,
setelah sang ular gagal menunaikan tugas, Itam mengambil Ki Dodol, sebuah keris
tua ukuran normal, berhulu gading dengan seutar kain kuning melingkarinya. Keris
tua itu terbuat dari besi putih yang dikawinkan dengan tembaga, dari mata sampai
ke hulunya mempunyai lima lekukan.
Itam menyiapkan sebuah pedupaan dengan kemenyan putih sebagai umpan apinya.
Kamar tempatnya bekerja dipenuhi oleh asap. la mengasapi keris pusaka, tiap
tujuh putaran diciumnya khidmat sekali, la membuat tujuh kali tujuh putaran dan
tujuh kali menciumnya. Setelah selesai dengan upacara pengasapan diletakkannya
keris itu di atas bantal bersarung kan sutera kuning yang sudah disediakannya,
la membaca-baca mantera. Dewi KZ 114 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh memperhatikan saja. Sampai sekian jauh tak ada yang aneh, tetapi ketika
keris itu tiba-tiba berdiri di atas bantal, Ki Ampuh terkejut bukan buatan.
Memang, siapa pun akan takjub melihat kemujaraban mantera Itam. la membaca-baca
lagi. Sarung keris itu bergerak-gerak, kemudian kerisnya sendiri mulai, keluar
dari sarung itu. Pelahan-lahan, sehingga setengah bagian berada di luar
sarungnya. Kemudian Itam bicara dalam bahasa Sunda. "Ki Dodol, aku membutuhkan
pertolonganmu. Telah puluhan kali kau menolong aku Tak pernah mengecewakan. Kau
tahu aku hanya mohon bantuan kalau sudah tiada lagi pesuruh yang dapat
membantu!" Hulu keris itu mengeluarkan asap berwarna hijau.
"Nuhun Ki Dodol," kata Itam mengucapkan terima kasih.
Keris itu rebah kembali di atas bantal. Walaupun Itam hanya membaca-baca, tidak
mengeluarkan tenaga, namun matanya memerah saga. Dalam hati Ki Ampuh merasa
terkejut, bagaimana mata rekannya itu bisa menjadi begitu merah bagaikan mata
Jin Rimba Pembuangan Anak.
"Dia akan menolong kita. Besok malam," kata Itam.
PADA siang hari setelah kejadian di kamar tidur Erwin dan Indah itu, tidak ada
kejadian yang luar biasa. Namun begitu orang tua Indah memanggil dua orang
dukun, kepada siapa dituturkan segala peristiwa yang terjadi. Sedianya orang tua
Indah hendak memanggil Ki Haji Thoha, tetapi ia sedang dijemput orang ke
Surabaya. Kedua dukun yang datang kini termasuk hebat juga. Banyak cerita
tentang diri mereka. "Tolaklah segala bala yang mungkin akan dikirim lagi ke mari," kata ayah Indah.
Kedua orang dukun itu tersenyum senyum saja. Mungkin mereka sudah tahu siapa
yang melakukan perbuatan jahat itu.
Mereka minta sediakan perasapan dengan kemenyan. Setelah Dewi KZ
115 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu kedua orang berilmu itu mulai membaca-baca. Di sekitar mereka duduk keluarga
Indah. Juga Erwin, Hilman dan isterinya. Semula semua berjalan biasa-biasa saja.
Tetapi kemudian mereka lihat dengan perasaan takut dan terkejut bahwa kedua
orang dukun itu tiba-tiba terlentang. Keduanya duduk kembali, tetapi kini
tergeser ke kiri dan ke kanan bagaikan ada yang menolak nolak mereka. Mereka
memperkuat bacaannya, peluh mulai membasahi dahi, kemudian muka kedua dukun itu.
Hadirin jadi lebih ketakutan ketika terdengar suara tamparan dan pukulan, tetapi
tidak ada kelihatan orang memukul atau menampar. Hanya kedua orang dukun itu
juga yang kelihatan tergoncang-goncang. Tiba-tiba mereka berhenti membaca
mantera, lalu telentang. "Saya tak sanggup," kata yang seorang. Lalu yang lainnya mengatakan begitu pula.
Tidak bisa melawan serangan musuh.
"Sebenarnyalah kedua dukun itu telah dikerjakan oleh Itam dari rumahnya, la
merasa bahwa kedatangan keris Ki Dodol mau dicegah oleh kedua dukun itu. la tahu
bahwa kedua orang rekannya itu mempunyai ilmu. Tetapi hanya lumayan saja
dibandingkan dengan kekuatan-kekuatan gaib yang dimilikinya. Tak ayal lagi dia
mempergunakan tenaga dalam jarak jauh. Dikirimnya pukulan, tamparan dan dorongan
ke rumah calon-calon korbannya. Dengan segala kekuatan batin yang ada pada
mereka kedua dukun itu melawan. Sehingga akhirnya merasa bahwa mereka memang
bukan imbang bagi Itam. Melawan terus berarti kematian bagi mereka. Dan mereka
memilih malu daripada mati melawan kekuatan yang tidak terlawan.
Orang tua Indah putus asa. Tak tahu apa yang akan dilakukan. Dalam pada itu hari
berjalan terus sehingga senja. Saatnya bagi Itam untuk memanterai lagi Ki Dodol.
Memberi instruksi kepada keris itu apa yang harus dilakukannya, la bertekad
untuk memerintahkan Ki Dodol masuk ke kamar Erwin pada Dewi KZ
116 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
malam itu. Tidak peduli apakah Erwin hanya dengan Indah ataukah dia dikelilingi
oleh keluarga mereka. Erwin harus ditusuk tepat pada jantungnya. Harus
dimatikan. Tetapi apa mau dikata ketika Itam mau memulai upacara dengan segala mantera,
terdengar olehnya anak tunggalnya menjerit-jerit. Anak tunggal kesayangan. Yang
bisa dikatakan orang "buah hati pengarang jantung." Dia bergegas ke kamar Nyi
Euis. Di sana dia jadi terkejut. Gadis jelita yang sudah dilamar oleh banyak
jejaka dan duda itu telentang di lantai dengan mata melotot dan napas terengos-
engos. "Mengapa kau- geulis?" tanya Itam. Tiada jawaban. Gadis itu melotot dengan biji
mata yang hampir keluar dari kelopaknya. Tiada berkedip.
"Bapa, usir dia," kata Euis.
"Dia siapa?" tanya Itam.
"Itu, setan itu!"
"Mana, Bapa tidak melihat siapa-siapa!" tetapi Itam membaca mantera mantera.
"Itu. Orang tua bertubuh macan!" Euis tidak berkedip.
Tahulah Itam bahwa Dja Lubuk yang datang. Hanya memperlihatkan diri untuk Euis.
Kini Itam menyadari bahwa lawannya benar-benar bukan sembarang lawan. Manusia
harimau dari Tapanuli Selatan itu kini bukan melindungi anaknya lagi, tetapi
menyerang langsung ke dalam rumahnya sendiri.
Euis mengatakan yang sebenarnya. Di hadapannya berdiri harimau besar dengan
wajah manusia. Wajah Dja Lubuk dengan rambutnya yang sudah memutih. Pikiran Itam
jadi kacau balau Bagaimanapun pentingnya tugas menurut perintah Adham, lebih
penting lagi menyelamatkan anaknya. Dengan begitu dia urungkan membaca mantera
untuk Ki Dodol. Dewi KZ 117 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa kau menggoda anakku Dja Lubuk" Dia tidak tersangkut paut dengan urusan
kita. Kalau kau betul-betul kesatria hadapilah aku!" Terdengar Dja Lubuk
mengaum. Hanya sekali tetapi cukup untuk menegakkan bulu Roma.
"Memang seharusnya demikian. Tetapi mengapa kau membunuh anakku yang tidak
berdosa. Sekarang rasakan olehmu!"
Lain pula lagi suasana di rumah Erwin. Pemuda ini mendengar suatu bisikan yang
hanya dia yang mendengarkan.
"Pergilah kau ke sana," kata Dja Lubuk kepada anaknya. Dan Erwin menurut
perintah. Dikatakannya kepada keluarganya bahwa ia hendak pergi sebentar. Dia
akan mencegah musuh di tengah jalan. Setelah mengatakan itu dia merasa bahwa ia
telah mendapat tanda-tanda untuk berubah rupa. Namun Erwin tidak tahu menuju ke
mana. Dia ikutkan saja kaki yang membawa.
Seperti biasa, dia mulai berkeringat. Perasaan itu datang menelusuri tubuhnya.
Irama Seruling Menggemparkan Rimba Persilatan 17 Sepasang Garuda Putih Seri Keris Pusaka Sang Megatantra 5 Karya Kho Ping Hoo Keris Maut 3
^